
Pandangan Pertama yang Menggetarkan
9960Please respect copyright.PENANAeR2VnpUW9q
Siang itu udara kantor terasa lebih gerah dari biasanya. AC lantai dua mati sejak pagi, membuat lorong-lorong sunyi dipenuhi hawa panas yang menempel di kulit.
9960Please respect copyright.PENANArghoMqhyMl
Riska baru saja turun dari mushola setelah salat zuhur. Langkahnya kecil dan teratur, jilbab panjangnya berayun pelan saat ia berjalan menyusuri koridor belakang yang jarang dilewati. Ia ingin mengambil laporan yang tertinggal di ruang meeting lama.
9960Please respect copyright.PENANA0RXF4q9Lvm
Tapi langkahnya terhenti.
9960Please respect copyright.PENANA2RkV4Httgs
Dari celah pintu ruang meeting yang tak sepenuhnya tertutup, Riska menangkap suara samar. Erangan. Nafas berat. Lalu gerakan bayangan di balik kaca buram.
9960Please respect copyright.PENANAuS4J0LiKjz
Ia mendekat… pelan… rasa penasaran melampaui akal sehatnya.
9960Please respect copyright.PENANA543Vvi4rC5
Di dalam ruangan, Riska melihat sesuatu yang membuat seluruh tubuhnya membeku:
9960Please respect copyright.PENANArd2hbXcJMh
Siska, rekan kerjanya, sedang telanjang di atas meja. Pak Hadi, atasan mereka, setengah membuka kemeja, menindih tubuh perempuan itu. Gerakannya menghentak, kasar, penuh nafsu. Siska memejam, menggigit bibir, tangan mencengkeram lengan kursi.
9960Please respect copyright.PENANAZnMdze9FBX
Itu… jelas sekali. Mereka sedang berhubungan.
9960Please respect copyright.PENANAO6xtTOxbDn
Riska menelan ludah. Kakinya tak bisa bergerak. Tapi yang membuat jantungnya lebih melompat bukan hanya pemandangan di depan matanya… melainkan sosok lain di ujung lorong.
9960Please respect copyright.PENANAWzydNkMN3V
Pak Darto, OB kantor, berdiri mengendap di balik dinding. Tangannya masuk ke celana seragamnya. Bergerak cepat. Wajahnya tegang. Nafasnya berat.
9960Please respect copyright.PENANAyYwZiS9doQ
Riska nyaris berteriak—tapi tubuhnya tak menuruti perintah otaknya. Matanya justru terpaku ke arah benda besar, hitam, berurat, yang digenggam oleh OB itu. Lebih besar dari apa pun yang pernah ia bayangkan. Bahkan… lebih besar dari milik suaminya.
9960Please respect copyright.PENANATLg9HXKrWk
Dan… ia tak tahu kenapa… tapi tubuhnya mendadak panas.
9960Please respect copyright.PENANAFFMh0B6w5Q
Keringat mulai mengalir dari pelipis, punggungnya basah, dan terutama… di bawah lengannya. Ia tahu, hari itu ia lupa memakai deodoran. Tapi yang lebih penting… ia juga tahu, ini bukan keringat biasa. Bukan karena suhu ruangan semata.
9960Please respect copyright.PENANAmbi7KNAmPd
Ada sesuatu yang bergerak di dalam dirinya. Gelombang asing.
9960Please respect copyright.PENANAor2GjL7pTg
Wajahnya merah. Nafasnya pendek. Ia segera mundur, melangkah cepat menjauh dari ruangan itu, menuju tangga belakang.
9960Please respect copyright.PENANAsDuRy6LGYl
Di balik kerudungnya, peluh mengalir makin deras. Jantungnya berdetak cepat. Dan pikirannya berantakan.
9960Please respect copyright.PENANAChHLraFdGT
> “Apa yang barusan aku lihat… Kenapa aku… begini?”
9960Please respect copyright.PENANAJWyMvv8bfT
9960Please respect copyright.PENANAOYVNtjqHaw
9960Please respect copyright.PENANAHqVzRCD0xk
Riska menggenggam dadanya. Baju dalamnya sudah lengket oleh keringat. Tubuhnya bereaksi tanpa ia pahami. Bahkan bagian paling sensitif di tubuhnya terasa geli dan hangat, seolah disentuh oleh bayangan yang baru ia lihat tadi.
9960Please respect copyright.PENANAublvwnrRaK
Dan saat ia tiba di meja kerjanya, masih dalam kondisi setengah linglung… seseorang memanggilnya.
9960Please respect copyright.PENANAeRgmVf0Mdu
> “Ris, bantu bentar dong di ruang arsip…”
9960Please respect copyright.PENANAlLnp4kKiYF
9960Please respect copyright.PENANAs6w6UUoCe5
9960Please respect copyright.PENANA7b6vGHJZjl
Rian. Teman kerjanya.
Riska hanya mengangguk. Masih mencoba mengusir panas dari pikirannya… tanpa tahu bahwa peluh di tubuhnya—aroma alaminya yang belum tersentuh parfum atau deodoran—akan segera menjadi pemicu bagi hasrat yang jauh lebih dalam
Langkah Riska terasa berat saat memasuki ruang arsip yang sempit dan pengap. Udara di dalam seolah menekan, dan peluh di tubuhnya belum juga mengering. Blus panjangnya menempel ketat di punggung dan pinggang, dan bagian bawah lengannya… sudah basah.
9960Please respect copyright.PENANA8jdhv7Zcw3
Rian sudah berdiri di sana. Kemejanya digulung sampai siku. Napasnya terdengar berat saat melihat Riska masuk. Mata laki-laki itu mengamati setiap detail tubuhnya dengan kejelian yang licik—rambut yang terselip di balik kerudung, leher yang tampak sedikit saat ia membungkuk, dan terutama… ketiak yang sesekali terlihat dari balik lengan bajunya yang longgar.
9960Please respect copyright.PENANADWiJ7e3LuY
Aroma itu. Asem, tajam, dan anehnya… membuat kepala Rian ringan.
9960Please respect copyright.PENANAKSDRKAAV0s
> “Ris, sini… bantuin aku nyari laporan yang kemarin. Di rak atas itu,” ujarnya sambil menunjuk.
9960Please respect copyright.PENANAQsdyrCVo70
9960Please respect copyright.PENANAe0KpCkb3QZ
9960Please respect copyright.PENANATjvZtH04st
Riska menaikkan tangan, meraih map di rak tinggi. Saat ia berjinjit, tubuhnya tertarik ke depan, dan blusnya makin menempel di kulit. Rian berdiri tepat di belakang, pura-pura memeriksa rak lain, padahal hidungnya nyaris menempel di bagian belakang jilbab Riska.
9960Please respect copyright.PENANA1vV8xEWfJp
Aroma tubuh Riska memukul otaknya seperti alkohol murni. Ia harus dapat lebih.
9960Please respect copyright.PENANA7FIFxpLXjT
> “Ris, kamu pakai parfum apa? Enak… asli,” katanya sambil tertawa pelan.
9960Please respect copyright.PENANAvCavoYLFtr
9960Please respect copyright.PENANAGf9KqajpwH
9960Please respect copyright.PENANAUj1eM2vjkE
> “Enggak pakai, Mas. Malah belum sempat pakai deodoran…” jawab Riska polos, sedikit malu.
9960Please respect copyright.PENANA2H5hkbOwfW
9960Please respect copyright.PENANApVXk0MKorv
9960Please respect copyright.PENANAg3yvFT7Aqx
Rian pura-pura tertawa juga. Tapi tangan kanannya mulai bergerak—tidak menyentuh langsung, hanya menyusuri pinggang Riska dengan benda yang makin keras di balik celananya.
9960Please respect copyright.PENANAtTTkMcxuwy
> “Kamu tahu gak, kalau orang tuh bisa dirangsang cuma dari aroma tubuh? Bukan parfum. Tapi aroma asli…”
9960Please respect copyright.PENANAbpMdmGqGBl
9960Please respect copyright.PENANAAyfKARH9WP
9960Please respect copyright.PENANAnTuDs9Fue8
> “Masa, sih?”
9960Please respect copyright.PENANA90xC7vZs4S
9960Please respect copyright.PENANAkqkVLPHuMA
9960Please respect copyright.PENANAabcKEGQ5O1
> “Mau aku ajarin cara biar bisa bikin cowok langsung nempel terus?”
9960Please respect copyright.PENANAwfzu0bs52E
9960Please respect copyright.PENANA6yXpK2Hgit
9960Please respect copyright.PENANATD6LaL9YPb
> “Ajarin dong…”
9960Please respect copyright.PENANAVH5FdejJQd
9960Please respect copyright.PENANAQwwRSiWsMz
9960Please respect copyright.PENANAEfKGVjtMM4
Rian tersenyum licik. Ia tahu Riska akan menuruti. Dia hanya perlu menggiring perlahan.
9960Please respect copyright.PENANAYOaZeoM4QL
> “Coba kamu deketin tangan ke dada aku, terus tahan. Nah, gitu… Lalu putar dikit…”
9960Please respect copyright.PENANAygJTvN3wB2
9960Please respect copyright.PENANAJa1nNFxT44
9960Please respect copyright.PENANAtVeLyo4s0K
Arahannya aneh. Tapi Riska menuruti. Gerakan itu perlahan-lahan berubah. Tangannya menggenggam sesuatu yang mulai berdenyut. Ia tak paham sepenuhnya, hanya merasa seperti “latihan”.
9960Please respect copyright.PENANAQixSthjzaf
> “Nah, pelan aja. Kayak tadi…”
9960Please respect copyright.PENANAb8D05Ab29V
9960Please respect copyright.PENANAQepVkhyNaj
9960Please respect copyright.PENANACpZvMB3lDQ
Dalam waktu singkat, Rian tak bisa menahan lagi. Ia menggigit bibir, menunduk, menyentuhkan wajah ke bagian belakang kerudung Riska, menghirup dalam-dalam sambil tubuhnya menegang.
9960Please respect copyright.PENANAxksXxvZSG8
“Ahh…” desahan pelan, nyaris tak terdengar, dan tubuhnya melengkung.
9960Please respect copyright.PENANAwyGHrRswll
Riska baru sadar saat merasa jilbabnya seperti tersentuh cairan hangat. Tapi ia hanya mengernyit, tidak berpikir aneh.
9960Please respect copyright.PENANAYT77fGhfDf
> “Udah, Mas?”
9960Please respect copyright.PENANAgsGDdtHHsF
9960Please respect copyright.PENANAtbZJmvTR0y
9960Please respect copyright.PENANAs3nRI9KHWw
> “Udah… makasih ya. Kamu ngerti banget ternyata.”
9960Please respect copyright.PENANA65BnU2hM4W
9960Please respect copyright.PENANA2ZH4CNdr15
9960Please respect copyright.PENANAFZUbXiE3S0
> “Hehe… padahal aku cuma ikutin omongan Mas.”
9960Please respect copyright.PENANAWkyTXMkukK
9960Please respect copyright.PENANA7qB88KUwIn
9960Please respect copyright.PENANAOr5YlKshvh
9960Please respect copyright.PENANA786ehRao8x
---
9960Please respect copyright.PENANA9p4RxvrCKw
Malam hari
9960Please respect copyright.PENANAA81MVhc7zp
Riska baru selesai mandi dan mengganti pakaian. Jilbab kerjanya masih tergantung di dinding kamar, sedikit kusut dan mengering.
9960Please respect copyright.PENANAVcFHB9fZ0q
Jaka, suaminya, sedang duduk di tepi ranjang sambil memeriksa sesuatu.
9960Please respect copyright.PENANAWFhWEEIB7T
> “Ris… tadi kamu abis bantu siapa aja di kantor?”
9960Please respect copyright.PENANAYMZSZ3VV1m
9960Please respect copyright.PENANAOiFM9pI91m
9960Please respect copyright.PENANAlaCclCvLp0
> “Hm? Mas Rian doang sih. Di arsip, bantu nyari file. Tapi sebelumnya aku lihat… ini aneh banget deh, Mas…”
9960Please respect copyright.PENANA8Mtndc2LFV
9960Please respect copyright.PENANAhrWFi1c4pK
9960Please respect copyright.PENANAtvPBcphwDG
Riska duduk di sampingnya, matanya berbinar, seperti anak kecil yang habis nonton film rahasia.
9960Please respect copyright.PENANAuiPxVlmIqF
> “Tadi aku lihat temen kantor… sama Pak Hadi, ehm… kayak yang suami istri gitu…”
9960Please respect copyright.PENANAiN4eTDJZjI
9960Please respect copyright.PENANAFifgNwaPhY
9960Please respect copyright.PENANAZXdxDBBLIz
Jaka diam. Tapi tangannya mengambil jilbab yang tergantung. Ia mengendus pelan, lalu memejamkan mata.
9960Please respect copyright.PENANAw8FITChpvM
Ada bau khas. Bau sperma.
9960Please respect copyright.PENANA2KcZweXwEl
> “Terus kamu ngapain?”
9960Please respect copyright.PENANAB5aTTMi1ht
9960Please respect copyright.PENANAbm6n4TOAzH
9960Please respect copyright.PENANAL7rhsHt9kE
> “Cuma lihat. Terus Pak Darto juga… kayak ngintip gitu, aneh banget. Tapi serem juga… Aku langsung pergi.”
9960Please respect copyright.PENANApiJZ8GGh2X
9960Please respect copyright.PENANAUGT1Vt47Je
9960Please respect copyright.PENANAaSxjuYyoOt
> “Dan Rian tadi ngapain?”
9960Please respect copyright.PENANAwO6Rykc2Yl
9960Please respect copyright.PENANAd1PCpyovMX
9960Please respect copyright.PENANAjKITuchUJH
> “Nggak ngapa-ngapain… ya ngajarin trik aja, katanya biar kelihatan lebih ‘menggoda’. Tapi aku gak ngerti sih, cuma ikut aja…”
9960Please respect copyright.PENANA6goUafW2B0
9960Please respect copyright.PENANAYAKTvJlhvT
9960Please respect copyright.PENANAT6wtF2pTlS
Jaka tidak langsung menjawab. Tapi matanya menatap lekat ke istrinya.
9960Please respect copyright.PENANAzPYbHLawf4
> “Ris…”
9960Please respect copyright.PENANAJbcKZfHtzQ
9960Please respect copyright.PENANA9cyvJUFC8I
9960Please respect copyright.PENANAtMXL9VnttK
> “Iya, Mas?”
9960Please respect copyright.PENANAm0FPEvl9nj
9960Please respect copyright.PENANAOaGDXMgnf6
9960Please respect copyright.PENANA6CZCLETL0r
> “Besok… jangan pakai deodoran ya.”
9960Please respect copyright.PENANA3QRcISDoTg
9960Please respect copyright.PENANACA9y3RwhdT
9960Please respect copyright.PENANAXGZOz94ZsH
> “Lho? Emangnya kenapa?”
9960Please respect copyright.PENANAQUSRLaFkbX
9960Please respect copyright.PENANARCtc8ao15u
9960Please respect copyright.PENANAeeR1VJ8sAg
> “Soalnya… aroma kamu hari ini… beda. Gairah Mas… gak nahan dari tadi.”
9960Please respect copyright.PENANAqywsqZYApT
9960Please respect copyright.PENANAW2gRMaGGt3
9960Please respect copyright.PENANAzze9hszrB7
Riska mengerutkan kening, malu-malu.
9960Please respect copyright.PENANAqO5envJ6ZO
> “Masa sih? Apa karena aku keringetan ya…”
9960Please respect copyright.PENANAAhJR6dSsyM
9960Please respect copyright.PENANAebSMCxCtxs
9960Please respect copyright.PENANA9EZXGxMjrf
Jaka hanya tersenyum. Tapi dalam hatinya, ia mulai menyadari satu hal:
Ada sesuatu yang berubah di dalam diri istrinya. Dan bagian terdalam dirinya—yang paling liar—suka dengan perubahan itu.
Dukung saya dengan donasi
Atau like dan share ya
ns18.216.131.153da2