68713Please respect copyright.PENANAPWbT7SfXKL68713Please respect copyright.PENANAVdVgQgwNlA
Liya
68713Please respect copyright.PENANArSRv3gkuaz
Tidak terasa, tiga hari sudah waktu berlalu semenjak persetubuhan terlarangku dengan Mang Dedi pada sore itu. Hari demi hari berlalu begitu cepat. Malam demi malampun kulalui dengan perasaan kalut dan bingung, antara harus merasa senang atau bersalah disaat yang bersamaan.68713Please respect copyright.PENANAkyuCpqKPmb
68713Please respect copyright.PENANAeR0eYH2KUr
Semenjak kejadian itu pula, aku kemudian mengkondisikan hubunganku dengan Mang Dedi seperti biasa lagi. Meski aku tidak menjauhinya, namun setiap kami bertemu aku selalu berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa diantara kami.68713Please respect copyright.PENANA6rMyy9z9Eu
68713Please respect copyright.PENANA8vRoBvBopN
Kuakui bahwa sebenarnya aku rindu akan dekapan dan cumbuan hangat tubuhnya pada diriku. Bahkan ketika kami masih rutin bertemu setiap pagi saat aku berbelanja, Mang Dedi selalu memanfaatkan momen itu untuk merayu dan menjamah tubuhku meminta untuk mengulang kejadian terlarang kami.68713Please respect copyright.PENANAEplL8kN0ic
68713Please respect copyright.PENANATbSJr9CLzz
Tapi dengan halus selalu ku tolak ajakannya tersebut. Bukan bermaksud untuk menjadi munafik, namun aku benar-benar sudah mulai dihantui perasaan bersalah karena telah berselingkuh di belakang suamiku. Martabat dan harga diri yang harusnya mati-matian ku bela itupun, kini telah rusak oleh nafsu yang menutupi akal dan pikiran sehatku.68713Please respect copyright.PENANAPljHi2JkGo
68713Please respect copyright.PENANAz0IPNfavhG
Dampaknya jadi sangat terasa setiap kali aku melayani suamiku di ranjang, yang terbayang olehku hanyalah sosok Mang Dedi saja. Terbayang akan caranya memuaskanku, terbayang pula akan penis besar tak bersunat miliknya yang selalu perkasa membuatku berkelojotan penuh nikmat.68713Please respect copyright.PENANAKICzwkV73n
68713Please respect copyright.PENANAgvjOU96hPV
Seks dengan suamiku yang sebelumnya masih bisa aku nikmati itupun, terasa semakin lebih hambar karena aku mulai membanding-bandingkannya dengan cara Mang Dedi melakukannya denganku.68713Please respect copyright.PENANAdHEyO5oG1e
68713Please respect copyright.PENANARDJ5xE8JSO
Walau suamiku sudah mengalami kemajuan dalam caranya bercinta sekalipun, namun tetap saja masih belum bisa menyaingi keperkasaan Mang Dedi yang benar-benar membuat ku kelojotan itu.68713Please respect copyright.PENANACdI1MfmF3f
68713Please respect copyright.PENANAXYov2k2npJ
“Cuma di pegang-pegang doang nih Mbak?" Ucap Mang Dedi tiba-tiba menyadarkanku.68713Please respect copyright.PENANAnPtixwRlMl
68713Please respect copyright.PENANAeSm8TSoTsZ
Aku menoleh padanya dan sadar bahwa saat ini aku masih berada di tempat Mang Dedi berjualan, “Eh, Maaf Mang.. Aku melamun” balasku tersenyum salah tingkah.68713Please respect copyright.PENANAshqBXHjnNv
68713Please respect copyright.PENANAdT0CY4vNjV
Seperti biasa, di depan orang banyak aku dan Mang Dedi selalu memanggil satu sama lain dengan sebutan formal agar orang-orang tidak terlalu ngeh dengan kedekatan kami berdua.68713Please respect copyright.PENANA4KvBEdqFnV
68713Please respect copyright.PENANAQQy8Juj0tJ
“Pagi-pagi udah ngelamun aja Uni!! Gak dapet jatah dari suami ya??” Celetuk salah satu ibu-ibu yang sedang berbelanja.68713Please respect copyright.PENANAAwlH69bqiP
68713Please respect copyright.PENANAzwV8O098Wu
Suasana kemudian menjadi riuh karena semuanya jadi tertawa, “Ah.. Bu Retno udah kayak peramal nih...” balasku mengimbangi candaan salah satu ibu-ibu yang bernama Retno tersebut.68713Please respect copyright.PENANApgM00nTCzU
68713Please respect copyright.PENANAJ1INCxDNzD
Namun sebenarnya aku juga menyembunyikan rasa malu karena apa yang Bu Retno katakan itu cukup benar. Akan tetapi jatah yang kumaksud disini bukanlah yang dari suamiku, melainkan dari Mang Dedi.68713Please respect copyright.PENANAbeaoaW8Zcx
68713Please respect copyright.PENANAYU9XOXL3aV
“Saya kan udah berumah tangga lebih dari 30 tahun Uni!! Udah hapal sama gerak geriknya” balas Bu Retno lagi.68713Please respect copyright.PENANA57bq9KmvrZ
68713Please respect copyright.PENANANHEnTMyrMM
Tapi kemudian Mang Dedi ikut menimpali, “Nanti saya yang jatahin” ucapnya mengerlingkan mata padaku.68713Please respect copyright.PENANACsCkZ7IlFI
68713Please respect copyright.PENANAQN0V0JbbKI
Sontak keadaanpun bertambah riuh dengan teriakan dan tawa ibu-ibu pada Mang Dedi. Semua ibu-ibu yang ada disanapun sesekali bercanda membully Mang Dedi dengan sebutan halu dan sebagainya.68713Please respect copyright.PENANAx9TZpQ4Ebv
68713Please respect copyright.PENANA6LeK6Waofd
“Ngimpi bener lu Dedi!! Kebanyakan halunya..” cetus Bu Retno yang paling gencar meledeknya.68713Please respect copyright.PENANAH3kUXOLurv
68713Please respect copyright.PENANA0yaAYZoL2U
Mang Dedipun tak kalah bersemangat membela dirinya sendiri, “Yeee.... siapa tau Mbak Liyanya khilaf dan mau sama saya” balasnya.68713Please respect copyright.PENANAGVa7fjYMQa
68713Please respect copyright.PENANAYzFNXkROdX
"Hahaha. Sampai kura-kura jadi presiden juga, kamu gak bakal bisa dapetin yang macam Uni Liya ini Dedi!!" Jawab salah satu Ibu-ibu lagi.68713Please respect copyright.PENANAKqejcDIUpB
68713Please respect copyright.PENANA3AxtaISWDz
"Wah.. wah.. meremehkan saya ini Ibu-ibu. Tidak tau kalian kalau saya sudah jadian sama Mbak Liya.. Iya gak Mbak??" balas Mang Dedi kini membawaku.68713Please respect copyright.PENANAshQTkmuL87
68713Please respect copyright.PENANAcudJo7cdKh
Aku sebenarnya tidak suka dengan cara bercandanya yang terus-menerus menyerempet ke arah hubungan terlarang kami tersebut. Tapi mengingat saat ini kami dalam kondisi dan suasana beramai-ramai, aku mencoba menahan rasa marahku.68713Please respect copyright.PENANA7I0LTBXsY0
68713Please respect copyright.PENANAA7pBsKLd0d
"Enggak tuh.. sejak kapan??" Ucapku dengan ketus.68713Please respect copyright.PENANAH1BZriRBiH
68713Please respect copyright.PENANAa20HhGan5I
Seketika itu juga tawa para ibu-ibu disana kembali pecah melihat bagaimana aku menolak Mang Dedi secara gamblang tersebut. Bahkan ada yang meledek kalau bujang lapuk penjual sayur seperti Mang Dedi tidak akan pernah bisa mendapatkan wanita seperti aku.68713Please respect copyright.PENANAj1SI4OEzua
68713Please respect copyright.PENANAx5XCgOnQBw
Walau pada kenyataannya, tukang sayur yang tengah mereka bully dan katai itu ternyata sudah benar-benar pernah mendapatkan tubuhku dan menggumulinya dengan begitu perkasa. Tapi baik aku dan Mang Dedi tentu saja hanya diam dan ikut saja dengan riuhnya candaan dan ledekan mereka tersebut.68713Please respect copyright.PENANAQYvqHRndzY
68713Please respect copyright.PENANAQOvN82wsAh
Selang tak berapa lama kemudian, kehebohan para ibu-ibu itupun akhirnya berakhir. Satu persatu dari mereka berpamitan pulang usai berbelanja kebutuhan masing-masing. Dan seperti biasanya, aku menjadi orang yang terakhir yang pulang.68713Please respect copyright.PENANAGNK3N2PYJm
68713Please respect copyright.PENANAcZAwKd6u4r
“Tega banget aku di bully sama mereka..” Rajuk Mang Dedi tiba-tiba memelukku.68713Please respect copyright.PENANAeFJaWloh2x
68713Please respect copyright.PENANA6nYXXcll2Q
Aku terlonjak kaget dan memberontak dari pelukannya, “Mas jangan dong!! nanti diliat orang” protesku celingak-celinguk melihat keadaan sekitar. Takut kalau ada yang melihat kami.68713Please respect copyright.PENANA5RAgSYmGPW
68713Please respect copyright.PENANA0rlwlP7XL1
“Hehehe. Sorry sayang” balasnya terkekeh melapaskan pelukan.68713Please respect copyright.PENANAivqU1sLLCD
68713Please respect copyright.PENANALtO14M5dkR
“Mas tuh ya! Liat-liat situasi sedikit napa!!” kataku menaikkan nada karena memang aku merasa tak senang dengan caranya.68713Please respect copyright.PENANAmlHFBQwahm
68713Please respect copyright.PENANAgDAIpbQEwf
“Abis aku kangen banget sama kamu Dek Liya..” rayunya dengan dengan manja.68713Please respect copyright.PENANAZq1tBA1u7o
68713Please respect copyright.PENANAG1onAQUJWv
Aku kemudian melayangkan cubitan di pinggangnya, “Tapi gak begitu juga Mas!!” ucapku ketus sambil mengeluarkan dompet.68713Please respect copyright.PENANA6R4np8Ntx0
68713Please respect copyright.PENANAsnNALBegQf
“Loh?? loh?? Dek Liya udah mau pulang??” tanya Mang Dedi heran.68713Please respect copyright.PENANAdi6Ab7rHH4
68713Please respect copyright.PENANATyv4sgFmp2
Aku mengangguk, “Iya. Udah di tungguin sama suami” balasku berbohong.68713Please respect copyright.PENANAp2CLLOhXGi
68713Please respect copyright.PENANA1GuTqkIgoS
"Gak mau nyantai dulu gitu sama aku?" Tanya Mang Dedi menepuk pantatku tiba-tiba.68713Please respect copyright.PENANAMA63521IPY
68713Please respect copyright.PENANAGYGtP4Ppyk
Sekali lagi aku mencubitnya, "Mas tolong ya!! Aku gak suka!!" Kataku dengan nada yang marah.68713Please respect copyright.PENANALEhuYcEV4x
68713Please respect copyright.PENANASNrTioGTsh
“Tapi sama yang ini suka kan?” Ucap Mang Dedi tiba-tiba mengeluarkan penisnya dari balik celana dengan begitu berani.68713Please respect copyright.PENANAjXL4DOXOMv
68713Please respect copyright.PENANAVLBgXXAcQl
Sontak aku kaget dan reflek mendekat menahan celananya, “Mas apaan sih!! jangan begitu!!” Ucapku protes sambil melihat-lihat keadaan sekitar lagi. Rasanya benar-benar takut dilihat oleh orang.68713Please respect copyright.PENANAjd2RGprCZN
68713Please respect copyright.PENANACNvMQQetA3
“Abisnya Dek Liya nolak aku terus..” ucapnya merajut dan cemberut.68713Please respect copyright.PENANAl17Qg2rLmE
68713Please respect copyright.PENANAlgqkA7yMHR
“Mas tolong!! aku udah punya suami” balasku meminta pengertiannya.68713Please respect copyright.PENANAIR6JSjSpZf
68713Please respect copyright.PENANAytSdkCYiSM
Tapi Mang Dedi tampak tidak mau mendengarkanku, “Kemaren aja kamu desah-desah sama kontolku”68713Please respect copyright.PENANApaWiNs5XzF
68713Please respect copyright.PENANA0IPjHJehrN
“PLAAAAAKKKK”68713Please respect copyright.PENANAUQmKQrYbvF
68713Please respect copyright.PENANAOwev43xmN0
Tanganku reflek menampar pipinya. Sudah habis kesabaranku dari tadi meladeni cara Mang Dedi yang selalu saja memperlakukanku layaknya wanita murahan. Aku tau kalau aku yang membukakan pintu pada hubungan terlarang ini, membiarkan Mang Dedi menikmati tubuh dan ragaku sekali, tapi bukan untuk hal seperti ini aku melakukannya.68713Please respect copyright.PENANAJi3wNUf9n5
68713Please respect copyright.PENANAoi0oqYd0tS
“Cukup Mas! Aku gak suka dengan caramu” Ucapku menatap tajam matanya.68713Please respect copyright.PENANAYXG9ZjnAz6
68713Please respect copyright.PENANAklkJEbWM1I
Mang Dedi tampak cukup shock dengan tamparan ku tersebut dan meringis memegangi pipinya dengan telapak tangannya.68713Please respect copyright.PENANAsivJyB761x
68713Please respect copyright.PENANA77U3JaRPzO
Perlahan-lahan, pandanganku mulai mengabur oleh gumpalan air mata yang kemudian jatuh membasahi pipiku. Hatiku terasa sangat sakit, perih didadaku menjalar ke setiap syaraf yang ada di tubuhku hingga membuat badanku terasa sangat lemas.68713Please respect copyright.PENANAk4KdQdOusi
68713Please respect copyright.PENANAiX1JvsSpcp
Tak pernah aku merasakan diriku sehina ini sebelumnya, diperlakukan bak wanita murahan yang gampang dirayu dan dijamah oleh laki-laki lain semaunya.68713Please respect copyright.PENANAjAil2Td7KH
68713Please respect copyright.PENANAQIwjAb2fLO
“De--dek??” panggil Mang Dedi yang terlihat kaget melihatku menangis.68713Please respect copyright.PENANAvv5cYgLrgy
68713Please respect copyright.PENANA6TDNsJtuYg
Dengan mata yang berkaca-kaca aku menatapnya, “Apa aku terlihat murahan di matamu Mas?” tanyaku padanya.68713Please respect copyright.PENANAKzzJdrYeEP
68713Please respect copyright.PENANAk0iiKlMjtv
“Tidak.. tidak sama sekali Dek Liya. Kamu wanita terbaik yang ada buat aku” balasnya mendekat memegang tanganku.68713Please respect copyright.PENANAy7hNpNPAGd
68713Please respect copyright.PENANAJgEcoScLzf
Aku lalu menghempaskan tangan, “Lalu kenapa kamu perlakukan aku seperti salah satunya!!” teriakku sedikit kencang tak peduli kalau orang di sekitarku bisa mendengarnya.68713Please respect copyright.PENANALghWGVAv49
68713Please respect copyright.PENANAfpYSGzLBpu
"Dek.. Aku--"68713Please respect copyright.PENANAg315f4NoMj
68713Please respect copyright.PENANAVdCFesZtUf
"Aku apa Mas?? Mas pikir aku murahan?? Karena itu Mas memperlakukan aku seenaknya saja?? Iyaa???" Ucapku yang terus menangis.68713Please respect copyright.PENANAsXNPIvgBmk
68713Please respect copyright.PENANAICiLeKJXgU
“Ma--maafkan aku Dek.. aku tidak bermaksud-”68713Please respect copyright.PENANAe42dUrz8Qa
68713Please respect copyright.PENANAiGCFS1LyhC
"Tidak bermaksud apa Mas?" Tanyaku memotong pembicaraannya.68713Please respect copyright.PENANAx0Eld5dRlq
68713Please respect copyright.PENANAwvjgjVJ9iy
"Tidak bermaksud membuatku semakin merasa bersalah??? Aku sudah punya suami Mas!! aku sudah mengkhianati dia demi kamu!!" Sambungku mencecarnya.68713Please respect copyright.PENANACcb8GfoM60
68713Please respect copyright.PENANAp8wWvv7DoJ
“Maafkan aku Dek.. Maafkan aku..” Ucapnya dengan lirih.68713Please respect copyright.PENANATt7xkguRVW
68713Please respect copyright.PENANAOCVx1Jz8xZ
Bersamaan dengan itu, air mata yang tadi berusaha aku tahan kembali membuncah keluar, “Aku bukan wanita seperti itu Mas!! aku tidak seperti itu!” balasku menyangkal tatapannya.68713Please respect copyright.PENANAYMyzZs4O8B
68713Please respect copyright.PENANADDQOyk4YcE
“Aku tau Dek Liya... Aku yang salah” jawab Mang Dedi terus mengaku.68713Please respect copyright.PENANAT1WVnLdYy2
68713Please respect copyright.PENANAaPopdQCkDN
“Kamu duduk dulu disini ya..” lanjutnya menarik tanganku masuk ke dalam pos ronda.68713Please respect copyright.PENANAlpJTBkps2s
68713Please respect copyright.PENANAH4DKpL22GB
Dengan lemas aku mengikuti Mang Dedi yang kemudian menuntunku duduk di lesehan bambu yang menjadi saksi bisu awal perbuatan terlarang kami. Ku hempaskan tangannya yang memegang tanganku, dan aku menunduk. Menatap kakiku yang menapak lantai pos ronda itu.68713Please respect copyright.PENANAJ3OanPk5OW
68713Please respect copyright.PENANACqWzqQLgMH
Beberapa menit ku habiskan dengan diam dan menahan tangisku yang semakin membuatku sesegukan berkali-kali. Kurasakan Mang Dedi memegang bahuku sambil kemudian merendahkan tubuhnya hingga wajahnya sejajar dengan wajahku. Namun aku membuang muka ke arah lain, tak ingin menatapnya.68713Please respect copyright.PENANAwm9YYawJb2
68713Please respect copyright.PENANAMG92dM1c2z
Sekuat hati aku menafikkan diri, berkata dalam hatiku bahwa aku bukanlah wanita murahan. Menyangkal setiap pikiran buruk itu sambil mengucap kata-kata penenang berulang kali agar hatiku ikut tenang.68713Please respect copyright.PENANAIciC8jCFKZ
68713Please respect copyright.PENANAOlQSryYNjD
Tapi jauh dari lubuk hatiku, aku tau kalau sebenarnya aku adalah perempuan itu. Perempuan yang tak bisa menahan godaan nafsunya, seorang istri yang tak dapat menjaga kesucian pernikahannya, dan seorang wanita yang dengan rela membiarkan laki-laki lain menikmati tubuhnya.68713Please respect copyright.PENANAAxzoAkmtV0
68713Please respect copyright.PENANAOYHzUX6eZe
“Aku tau sayang..Aku tau pengorbanan besarmu untukku.. Maafkan aku” Ucapnya begitu lembut.68713Please respect copyright.PENANALTqsYd7UHW
68713Please respect copyright.PENANALiok7M8rMT
Mang Dedi bergerak menelangkupkan tangannya pada pipiku dan menyeka air mataku dengan ibu jarinya.“Aku sayang sama kamu” ucapnya tiba-tiba.68713Please respect copyright.PENANA3lC4jc6vOf
68713Please respect copyright.PENANAfMAaaxvhEN
“Aku memang terlihat seperti ini, tapi yakinlah setiap hari aku berdoa agar kamu bisa jadi milikku Dek Liya” lanjutnya mengecup pelan bibirku.68713Please respect copyright.PENANA9HJro9HX9n
68713Please respect copyright.PENANAhj2E6hBwY8
Tapi dengan begitu cepat aku tahan bahunya, "Jangan Mas!! Jangan lagi" Pintaku setengah memohon.68713Please respect copyright.PENANA2alvVVQ8i8
68713Please respect copyright.PENANAFWJ112vHSK
Ini tidak boleh terjadi dan terulang lagi. Aku sudah punya keluarga, dan sudah sekali mengkhianatinya. Satu-satunya cara agar aku bisa keluar dari kubangan dosa ini adalah dengan tidak mengulangi kesalahanku dan tetap menjaga kesetiaan ini saja.68713Please respect copyright.PENANABhOPBDf1WO
68713Please respect copyright.PENANAK1I9vwoGjI
Namun Mang Dedi tak menyerah, “Kenapa Dek Liya? Aku sangatlah mencintaimu. Tolong jangan tolak aku” rayunya setengah berbisik.68713Please respect copyright.PENANANd4sNOXVX4
68713Please respect copyright.PENANA0TWSyx8MeW
Aku terdiam, mendengar Mang Dedi terus mengucapkan kata-kata mesra itu sambil menatap mataku dalam-dalam seolah ingin menunjukkan kebenaran dan keseriusannya.68713Please respect copyright.PENANAiL6QRvcpAg
68713Please respect copyright.PENANAIz0zRmKOg2
Mang Dedi lalu menarik pelan daguku mempertemukan bibir kami. Dia mengecup dan sedikit melumatnya hingga detak jantungku dibuat berdegup kencang. Bibirnya mulai melumat pelan dan begitu mesra bibirku.68713Please respect copyright.PENANAyOUw5PcKwq
68713Please respect copyright.PENANAlk8SvA8nwT
Perasaankupun menjadi tidak karuan. Antara takut kembali hanyut dan senang bercampur dengan rangsangan yang mulai menjalari tubuhku kembali.68713Please respect copyright.PENANAyhlFyoLDtO
68713Please respect copyright.PENANAouamoAuu66
"Mashh..." Ucapku masih mencoba melepaskan diri dengan niat yang setengah-setengah itu.68713Please respect copyright.PENANAjo91HkGJUk
68713Please respect copyright.PENANAYwGJViXfCK
"Tenanglah Dek Liya. Aku tidak akan menyakitimu" balasnya menenangkanku.68713Please respect copyright.PENANAePqm4Nnio6
68713Please respect copyright.PENANAgBSp50uimA
Aku terpejam merasakan hatiku menghangat oleh ciuman dan mendengar ucapannya tersebut. Mulai lagi luluh dengan kata bualan yang belum aku ketahui benar atau tidak, namun dengan sangat cepat dapat mampu menghapus nada keragu-raguan yang ada dalam diriku.68713Please respect copyright.PENANAuBR3dCu6md
68713Please respect copyright.PENANAetDloSjnb5
“Bodohh.. kamu memang bodoh Liya!!” batinku berteriak dengan sangat kencang.68713Please respect copyright.PENANAcC3sPEy0G1
68713Please respect copyright.PENANAN7e5aLg4AK
Baru beberapa saat yang lalu aku membela diri dengan mengatakan bahwa aku bukanlah wanita murahan yang gampang dirayu. Namun lihat sekarang, aku seperti termakan dengan omonganku sendiri dan kena getahnya saat membiarkan Mang Dedi menciumiku.68713Please respect copyright.PENANADe7DFwKMSl
68713Please respect copyright.PENANAi0ytW9HBWl
Bahkan aku senantiasa membuka bibirku untuknya. Membiarkan nafas kami saling menghembus dengan lambat, manis dan memabukkan diantara ciuman terlarang itu.68713Please respect copyright.PENANAfCIjAey6gn
68713Please respect copyright.PENANAUJNLfsrDei
“Ya Tuhan, Maafkan aku” lagi-lagi aku berteriak dalam hati.68713Please respect copyright.PENANAGHjty1xjs3
68713Please respect copyright.PENANAcsjSOwqLwE
Lambat laun tangisku berhenti dan mengering, mulut yang tadinya menolak itu kini malah mendesah lirih merasakan ujung lidah Mang Dedi bergerak terpaut dalam gerakan yang erotis menyusuri setiap rongga dalam mulutku.68713Please respect copyright.PENANAyxtEOzHjUg
68713Please respect copyright.PENANAUjzG5Vv53m
Aku menggeliat, merasakan posisiku sudah mulai tak nyaman oleh birahi yang dibangkitkan oleh Mang Dedi. Apalagi tangannya sekarang mulai menggerayangi badanku, mengirim rangsangan demi rangsangan yang semakin membuatku hanyut dalam permainannya.68713Please respect copyright.PENANAmayd7AtcJr
68713Please respect copyright.PENANA75dzC96vEp
“Aku kangen sama kamu Dek Liya..” ucap Mang Dedi tersenyum.68713Please respect copyright.PENANAw0BnV9BtwD
68713Please respect copyright.PENANAdxWicu4nX4
“Kamu mau maafin aku kan??” sambungnya lagi bertanya.68713Please respect copyright.PENANAuQvxu0X40S
68713Please respect copyright.PENANA5V249lHBxo
Ingin rasanya sekali lagi aku menampar wajahnya tersebut karena sudah kembali meruntuhkan tembok pertahananku dengan mudah. Aku lagi-lagi hanyut hanya dengan sedikit kata rayu dan sebuah gerakan yang menipu itu.68713Please respect copyright.PENANAZqwTKxYDo9
68713Please respect copyright.PENANAnOh6XRMg99
Aku lalu mengangguk, menyerahkan lagi keraguan terakhirku padanya, “Janji ga gitu lagi??” ucapku menuntut.68713Please respect copyright.PENANAuKaMCf2X7C
68713Please respect copyright.PENANAjmOMIZA0zT
“Aku janji sayang” balas Mang Dedi tersenyum sumringah padaku.68713Please respect copyright.PENANADfR5mIJKol
68713Please respect copyright.PENANA8LcPrxE8so
Kuseka mataku yang daritadi basah itu lalu berdiri bangkit, “Yasudah kalau gitu aku mau pulang” kataku merapikan baju.68713Please respect copyright.PENANAHv4GKBi1in
68713Please respect copyright.PENANA6vbppvE6ST
Namun Mang Dedi menahan tanganku, “Tapi aku masih kangen sama kamu Dek.. Bantu aku sekali ini saja..” pintanya memelas dan memohon padaku.68713Please respect copyright.PENANAswylEzqAGM
68713Please respect copyright.PENANApfid55hqBV
Aku kemudian melihatnya sebentar dalam diam, mencari-cari sebuah alasan kenapa aku harus mau mengabulkan permintaannya yang sudah pasti akan mengarah pada penyelewengan lagi.68713Please respect copyright.PENANAlKB7XGhzCv
68713Please respect copyright.PENANANozzX99Ii9
“Aku harus bantu apa Mas??” tanyaku mendengus ikut merasa kasihan.68713Please respect copyright.PENANAu8g4r2xe0h
68713Please respect copyright.PENANAkjfIBRJsc0
“Jangan marah ya tapi!!” Ucapnya terdiam sebentar. Lalu dia menarik nafas melanjutkan, “Aku mau diemutin sama kamu..” sambungnya dengan berani.68713Please respect copyright.PENANAgStGolClSr
68713Please respect copyright.PENANAqFIIe1mv5v
"HAAHH??" Ucapku tidak percaya dengan apa yang dia katakan barusan.68713Please respect copyright.PENANAfGv6n7xbb0
68713Please respect copyright.PENANACrvLbv0Q6m
Mang Dedi lalu manyun, "Tuh kan marah lagi" ucapnya menyerah.68713Please respect copyright.PENANAoSPpiIY80h
68713Please respect copyright.PENANARs86RapIwE
Tapi sebenarnya, kali ini aku tak marah mendengar permintaan cabulnya itu. Justru badanku malah merasa sedikit aneh dibuatnya karena tiba-tiba saja darahku berdesir panas dingin dan jantungku berdebar sangat cepat dibuatnya.68713Please respect copyright.PENANAig3cgOhZaD
68713Please respect copyright.PENANAiRrKb0mRIz
Permintaan Mang Dedi yang begitu kotor itu, malah sukses membuat badanku bergelinjang geli merasakan vaginaku berdenyut saat aku ikut terbayang adegan dimana aku sebagai seorang istri dan seorang muslimah yang taat sedang mengulum kejantanan Mang Dedi tempat umum seperti ini.68713Please respect copyright.PENANAz9qaDUJEuL
68713Please respect copyright.PENANAZf0SXFAwWo
Apalagi ketika aku secara sadar betul bahwa laki-laki penjual sayur itu juga merupakan seorang non muslim yang berbeda denganku.68713Please respect copyright.PENANAwH7pKxAVww
68713Please respect copyright.PENANAyzuGbFv30B
“Ohh.. ada apa ini??” batinku seperti menggeliat.68713Please respect copyright.PENANArLs54hcfe5
68713Please respect copyright.PENANADYATWU8gq4
Aku menyapukan pandanganku ke sekitar melihat apakah ada orang yang lewat, “Di--disini Mas??” tanyaku tergugup ragu.68713Please respect copyright.PENANA1rn8UE99xi
68713Please respect copyright.PENANAQFcPwtCcvO
“Iya Dek. Sebentar saja kok..” pintanya sudah tidak sabaran.68713Please respect copyright.PENANA3MGjUGeVAB
68713Please respect copyright.PENANAsPrPXpl07C
“Ka--kalau ada orang liat gimana??” tanyaku masih sangat ragu.68713Please respect copyright.PENANApk1Jvtlm2V
68713Please respect copyright.PENANA06nckJLiMF
Mang Dedi lalu menarik badanku merapat ke arah dinding, “Duduk disini Dek. Gak bakalan ada orang yang liat dari luar” ucapnya menjelaskan.68713Please respect copyright.PENANAfY6Ft7B7Ij
68713Please respect copyright.PENANANWzqKIVJ6x
Aku berdiam diri sejenak, menimbang apa yang harus aku lakukan. Ragu awalnya untuk memenuhi permintaan gila Mang Dedi tersebut mengingat kondisi dan situasi yang rawan seperti ini.68713Please respect copyright.PENANA8EleMDQDeJ
68713Please respect copyright.PENANACTXhxuxSxz
Namun diam-diam aku merasa tertantang, birahiku malah naik semakin menggebu-gebu membayangkan betapa nakalnya aku jika mau menuruti keinginan gila tersebut.68713Please respect copyright.PENANAMZW2Ju3lkI
68713Please respect copyright.PENANA1FQ2JMnJMk
Dan lagi-lagi, ada perasaan aneh yang menyembul dalam hatiku saat ingin merasakan seperti apa rasanya menakalkan diri dengan cara yang belum pernah aku lakukan sebelumnya.68713Please respect copyright.PENANA71X58bNFbE
68713Please respect copyright.PENANAYyTYqrtysj
“Sebentar saja!” ucapku mengangguk pelan menyetujui sambil memastikan kembali keadaan di sekitar.68713Please respect copyright.PENANAdG3AlBKQRQ
68713Please respect copyright.PENANApY7yC05jvJ
Mang Dedi tersenyum girang, “Iya sebentar saja” Ucapnya menuntunku.68713Please respect copyright.PENANAcwt0rv7fR0
68713Please respect copyright.PENANAH5heLgRuH8
Bak seekor kerbau yang di cucuk hidungnya, aku kemudian menurut saja saat Mang Dedi menyuruhku berlutut tepat diantara selangkangannya.68713Please respect copyright.PENANAki5esKoH0W
68713Please respect copyright.PENANAQjIrz5RXMV
Posisiku saat ini sedikit bersandar membelakangi tembok pos ronda yang lumayan tinggi tersebut, sehingga dari luar tak ada yang dapat menyaksikan keberadaanku yang ada di bawah Mang Dedi.68713Please respect copyright.PENANAKzUi2qjhnU
68713Please respect copyright.PENANAYmHt8EcRN9
“Bukain dong sayang!” kata Mang Dedi saat aku hanya melihat saja.68713Please respect copyright.PENANA3kYfq2JRN6
68713Please respect copyright.PENANARZzfQ8IVQ9
Jantungku tiba-tiba berdetak lebih cepat lagi dan adrenalinku jadi terpacu. Hatiku sedikit memberontak dan berkata bagaimana kalau seandainya ada orang yang melihat kami.68713Please respect copyright.PENANA0YBNJWS5sN
68713Please respect copyright.PENANARvqx5IU0Mi
Namun aneh aku tak dapat menahan tanganku yang bergerak sendiri menurunkan resleting celana pendek yang dipakai oleh Mang Dedi. Pelan-pelan kugunakan tanganku menjangkau penis besar yang berada didalamnya tersebut dan mengeluarkannya.68713Please respect copyright.PENANAQa4a5yS7Wz
68713Please respect copyright.PENANA5HlJcQoqTy
Seketika penis itu meloncat keluar menampar wajahku, “Hehehe... maaf sayang sudah tegang” kekeh Mang Dedi mengelus kepalaku.68713Please respect copyright.PENANAowDAwie5Cn
68713Please respect copyright.PENANAVnteIBKtO9
Aku menggeleng sebentar menatap tak percaya. Tubuhku langsung meremang ketika bau khas penis Mang Dedi yang menyengat dari biasanya itu menembus hidungku. Aku bahkan bisa merasakan wajahku memanas sampai ke bagian telinga belakangku.68713Please respect copyright.PENANAl6IM34hb7v
68713Please respect copyright.PENANAuxgKQkJFfY
“Ini dia!!” batinku girang saat aku kembali berjumpa dengan penis besar nan perkasa milik Mang Dedi yang tempo hari sudah memberikan kenikmatan luar biasa padaku.68713Please respect copyright.PENANAuyj8vpH6ky
68713Please respect copyright.PENANAfrB8Y6bfWs
Aku berdeham kecil. Tenggorokanku mendadak tersendat dan kering. Butuh kendali diri yang kuat untuk sekadar menatap batang penis besar yang berada di depanku tersebut.68713Please respect copyright.PENANArCTnAmLq4D
68713Please respect copyright.PENANAXUutTSqKQl
"Kenapa sayang?? Kamu kan udah pernah melihat dan merasakannya." rayu Mang Dedi melihatku seperti terpatung di antara selangkangannya.68713Please respect copyright.PENANA6jes6HPEfk
68713Please respect copyright.PENANAxhvk5Z1vR7
Harus kuakui memang, berapa kalipun aku melihat kejantanan Mang Dedi, aku tidak bisa berhenti dibuat takjub dan terangsang olehnya. Batang itu terlihat hitam kecoklatan dan nampak begitu perkasa sekaligus seksi dimataku.68713Please respect copyright.PENANAQkoAHeZzlN
68713Please respect copyright.PENANA72exae5JzZ
Apalagi dengan ujungnya yang tersembunyi malu-malu di dalam kulupnya yang tidak disunat itu. Yang entah bagaimana seolah menghipnotisku untuk segera menjilat dan merasainya.68713Please respect copyright.PENANAGDXfZOnAG7
68713Please respect copyright.PENANAvwaZsu9HQC
Dengan masih sedikit ragu, aku menjulurkan tanganku pelan untuk menyentuh dan memegangi penis Mang Dedi. Seperti biasa, aku reflek hanya meremas batang kejantanan yang tak disunat itu terlebih dahulu dengan sesekali memberikan pijatan-pijatan lembut sampai batang itu menjadi mengeras dan membesar.68713Please respect copyright.PENANAIO7yuY4mgC
68713Please respect copyright.PENANAWG2lL4wNqQ
Hangat, berdenyut dan keras. Itulah tiga kata yang bisa menggambarkan bagaimana rasanya penis Mang Dedi di dalam genggamanku tersebut. Tampak terlalu besar pula hingga aku harus mengerahkan kedua tanganku untuk memegangnya.68713Please respect copyright.PENANAqheanNv79N
68713Please respect copyright.PENANAUkgjXyWm45
Kuarahkan tanganku ke bagian pangkal penis Mang Dedi dan kutarik kulupnya ke bawah dengan pelan. Sehingga kini kepala penisnya yang berwarna pink itu menyembul keluar fari tempatnya.68713Please respect copyright.PENANAGyJ83dSRcp
68713Please respect copyright.PENANA6HyGbkrqaM
"Ho...Ho... udah pinter kamu melayani kontol tak disunat Dek Liya" racau Mang Dedi dengan seenaknya.68713Please respect copyright.PENANArs59QtHjFy
68713Please respect copyright.PENANAAt54zg9per
Aku tak mempedulikan omongan kotornya tersebut dan memajukan bibirku mengecup ujung penis Mang Dedi yang sedikit basah oleh cairan yang keluar dari lubang kencingnya. Rasanya amat tidak asing, sedikit ada asinnya, tapi tidak seasin itu.68713Please respect copyright.PENANAsS430SDNKi
68713Please respect copyright.PENANApd9K0CrDbz
Namun aku tetap mengecup penis itu tanpa merasa jijik sama sekali. Dengan mulutku, aku kemudian membasahi kepala penis Mang Dedi dengan air liur dan mengulum hanya pada bagian kepala yang berbentuk seperti jamur itu.68713Please respect copyright.PENANAKNjkP1YEjA
68713Please respect copyright.PENANAtu3naH6dFL
Licin, dan nikmat. Aku menghisap dengan kuat dan melepaskannya beberapa kali hingga membuat Mang Dedi menggelinjang geli.68713Please respect copyright.PENANARsQLfOflxh
68713Please respect copyright.PENANAe3XcdPHQ9I
"Ooughhh.." Dia mengerang memegangi kepalaku yang terbungkus hijab.68713Please respect copyright.PENANARSkhmv6CmO
68713Please respect copyright.PENANAnKrS00Wc7N
Aku kembali meraih penis Mang Dedi, kali ini langsung ku masukkan sedalam mungkin ke dalam mulutku. Kuhisap dan kuputar lidahku di dalam sana, lalu ku tarik lagi keluar untuk mengambil nafas.68713Please respect copyright.PENANAE0tDc00xMP
68713Please respect copyright.PENANAFgyQ8cXT7u
Menyisakan sedikit batangnya dalam mulutku dan kembali mendorongnya masuk hingga ujung kejantanan Mang Dedi itu menumbuk pada tenggorokanku.68713Please respect copyright.PENANAJomPaGJxvK
68713Please respect copyright.PENANAtB9dO3oVTp
Aku terbatuk sebentar, melepas batang penis itu. Air mataku bahkan keluar sedikit, dan Mang Dedipun tersenyum melihatku. "Pelan-pelan aja sayang.. jangan buru-buru begitu." Ucapnya memberikan saran.68713Please respect copyright.PENANAD5u6ed9tGC
68713Please respect copyright.PENANAFLYNk21qWt
Aku lagi-lagi tak menjawab. Perlahan-lahan kumasukan kembali penis Mang Dedi pada mulutku dan ku hirup air liurku yang meleleh di batang kejantanannya itu.68713Please respect copyright.PENANAX0pzvXTotq
68713Please respect copyright.PENANA6Z3wiPONjU
Penuh rasanya mulutku, Semakin lama aku menghisap penis Mang Dedi, semakin lupa pula aku bahwa saat ini kami tengah berada di pos ronda dan aku menghisap kejantanan lelaki lain selain suamiku.68713Please respect copyright.PENANA2Ngdr5Tn70
68713Please respect copyright.PENANADcyizdaK6S
Perasaanku yang diselubungi nafsu syahwat itu membuatku semakin buta dan bernafsu memaju mundurkan kepalaku mengocok penis keras Mang Dedi yang penuh menusuk langit-langit dan tenggorokanku.68713Please respect copyright.PENANA87xoO4QIgc
68713Please respect copyright.PENANA6eKHpcTDin
Sedang dilanda nafsu berat itu, tiba-tiba saja samar aku mendengat suara anakku Tasha yang berbicara dengan lantangnya dari kejauhan.68713Please respect copyright.PENANA8g0skVrc6s
68713Please respect copyright.PENANAGFlYQltZtv
"Caca mau es krim Abi!!! Pokoknya mau es kriimm!!"68713Please respect copyright.PENANAe2JNYg8iLN
68713Please respect copyright.PENANAoAsC5tXyhI
DEGHHH!! Aku langsung terkejut. Tiba-tiba tubuhku kehilangan tenaga dalam sekejap mata. Napasku tertahan dan jantungku berdegub sangat kencang. Aku mencoba menarik kepalaku dan mengeluarkan penis Mang Dedi dari mulutku.68713Please respect copyright.PENANAaKvG3nUp4G
68713Please respect copyright.PENANAB9BRSyacxq
Namun seketika itu aku gagal karena Mang Dedi menahan kepalaku serapat mungkin di selangkangannya, "Ssssttt... jangan bergerak Dek Liya! Ada suami dan anakmu" ucap Mang Dedi meletakkan telunjuknya di bibir.68713Please respect copyright.PENANAaDBGNR9Vri
68713Please respect copyright.PENANAbcl3INWHte
Ternyata dugaanku benar. Ada Tasha dan suamiku yang mendekat ke arah kami saat kudengar pula nada suamiku berbicara, "Iya sayang.. nanti siang kalu kamu udah makan kita beli es krim" ucap suamiku terdengar membujuk Tasha.68713Please respect copyright.PENANApzdGKyXDAy
68713Please respect copyright.PENANApgzw13KuCQ
"Kok sepi Mang?? Pada kemana?" Lanjut suamiku bertanya pada Mang Dedi.68713Please respect copyright.PENANAJFubZg38kc
68713Please respect copyright.PENANAF2iM6NCfml
Jantungku terasa semakin mau copot mendengar suara suamiku semakin dekat dengan tempatku yang sedang mengulum penis Mang Dedi. Ini benar-benar sesuatu hal yang sangat gila yang pernah aku perbuat. Berselingkuh nyari di depan suamiku sendiri.68713Please respect copyright.PENANADGs4QLaXes
68713Please respect copyright.PENANAkXT40YfA0T
"Iya nih Da, udah pada balik" jawab Mang Dedi dengan santainya.68713Please respect copyright.PENANA8Az91h2M8W
68713Please respect copyright.PENANAmGbHVoxRGN
Mang Dedi mengeliatkan badan dan menggerakkan pinggul memompa penisnya di mulutku. Sekuat tenaga aku mencubit pahanya melarang agar dia tidak bergerak karena takut ketahuan. Tapi Mang Dedi terus saja memegang kepalaku dan memasukkan penisnya semakin dalam pada mulutku.68713Please respect copyright.PENANAP696NzDXxi
68713Please respect copyright.PENANAkQ6i6tBO1U
"Mang, gak liat istri saya?" Tanya suamiku lagi.68713Please respect copyright.PENANAMeMIpI7sKY
68713Please respect copyright.PENANAAWUUXfs7XV
"Tadi udah kesini Uda. Nyari terong katanya" balas Mang Dedi. Sementara di bawah sini aku tak henti-hentinya berusaha memberontak untuk melepaskan diri.68713Please respect copyright.PENANAIAwOAnMDd9
68713Please respect copyright.PENANAXgBULfLtdW
"Hahaha. Iya nih Mang. Istri saya emang paling suka makan terong" balas suamiku dengan bodohnya. Tidak tau kalau di depannya saat ini aku sedang mencicipi "Terong" lelaki lain.68713Please respect copyright.PENANAm3FkZsM8r3
68713Please respect copyright.PENANA567rO7mD07
Mang Dedi lalu terkekeh menatapku ke bawah, "Iya kayaknya Mbak Liya emang paling suka sama terong" ucapnya seolah sedang meledekku.68713Please respect copyright.PENANA9fQkCQDFM7
68713Please respect copyright.PENANAf5GzzTXyUC
Bukannya merasa marah dengan candaan Mang Dedi tersebut, aku justru merasakan vaginaku semakin berdenyut-denyut melakukan perbuatan yang sangat tabu dan nakal seperti ini di depan suamiku sendiri.68713Please respect copyright.PENANADZnQMit2gJ
68713Please respect copyright.PENANAfHD435LCuO
Walau dia tak menyadari sama sekali, tapi itu semua sudah cukup membuat adrenalinku begitu terpacu. Wajahku semakin memanas, badanku seakan menggigil panas dingin dibuatnya. Namun kini aku malah semakin ingin pula melanjutkannya.68713Please respect copyright.PENANAzrWBYCcN4i
68713Please respect copyright.PENANAb9EQCAEnNv
"Halo om baik" ucap Tasha tiba-tiba ikut menyapa Mang Dedi.68713Please respect copyright.PENANAxfJAi9FT2A
68713Please respect copyright.PENANAPIp7TYmmCQ
Mang Dedi lalu membalas melambaikan tangannya, "Halo Caca" jawabnya tersenyum.68713Please respect copyright.PENANABIfIMWBfEm
68713Please respect copyright.PENANAv8VjqPROCj
Aku sempat lupa bahwa Mang Dedi dan Tasha sudah pernah bertemu sebelumnya. "Caca sudah kenal sama Om ini?" Tanya suamiku heran.68713Please respect copyright.PENANApJAvcfzLeG
68713Please respect copyright.PENANADi7UgfJaIn
"Udah Abi.. Ini kan Om baik" jawab Tasha dengan gemasnya.68713Please respect copyright.PENANANt3vkzTL9P
68713Please respect copyright.PENANA6eZOQvLP4M
"Loh? Baik kenapa emangnya?" Tanya suamiku sekali lagi.68713Please respect copyright.PENANAqDanNVAFgI
68713Please respect copyright.PENANACSDyXlLi4p
Sontak aku tersadar kemana arah pembicaraan ini, "Om baik mau bantuin Caca punya adek Bi.." balas Tasha dengan polosnya.68713Please respect copyright.PENANARVVlSvOKHi
68713Please respect copyright.PENANA3Y4iNNIESF
Hampir saja aku tersedak oleh penis Mang Dedi mendengar Tasha anakku dengan gamblang berbicara seperti itu pada Abinya. Aku malah ikut mengutuk diriku karena belum sempat melarang Tasha berbicara kepada suamiku perihal masalah "buat membuat adik" tempo hari.68713Please respect copyright.PENANAXcvjBROlh7
68713Please respect copyright.PENANAqqWUqNBWpL
"Oh ya??" Teriak suamiku penuh nada sindiran.68713Please respect copyright.PENANAd4RU72BmlF
68713Please respect copyright.PENANAJCpauZeCRj
Namun Mang Dedi dengan cekatan membela dirinya, "Haha.. Becanda itu Uda!! Saya cuma bermaksud mau ngasih boneka buat jadi Adek-adekan Caca" balas Mang Dedi berkilah.68713Please respect copyright.PENANA6Ue4Pz5lRd
68713Please respect copyright.PENANAtvqHxpyR1p
Sementara dibawah sini aku semakin gencar saja menjilat penis Mang Dedi dengan mulutku sambil sesekali mengurut batangnya yang besar. Dalam hati aku cukup girang melihat Mang Dedi seperti kewalahan di interogasi suamiku disaat bersamaan dengan serangan mulut dan lidahku pada penisnya.68713Please respect copyright.PENANA1twdpPoMQi
68713Please respect copyright.PENANAUpgco8MQF2
"Emang Caca kenal sama Om ini dimana?" Tanya suamiku sekali lagi.68713Please respect copyright.PENANAjR7H8P049e
68713Please respect copyright.PENANAqmvNVw7nSu
Tasha terdengar berdiam sebentar lalu menjawabnya, "Kan Om nya mandi di rumah kita Bi.." balasnya yang lagi-lagi jujur.68713Please respect copyright.PENANAh8fuMH4d2Z
68713Please respect copyright.PENANAyTV2HrIspP
Baik aku dan Mang Dedi sama-sama terkejut dan semakin berkelojotan salah tingkah saat mendengar jawaban dari Tasha.68713Please respect copyright.PENANA0ToVKwKeyc
68713Please respect copyright.PENANA5pjQrhPbsH
Di tengah pembicaraannya dengan anakku tersebut. Mang Dedi semakin blingsatan menerima layanan mulutku pada batang penisnya. Tubuhnya semakin menegang saat bibirku menyedot kedua biji batangnya secara bergantian.68713Please respect copyright.PENANAkJgCYW1HqL
68713Please respect copyright.PENANAHlSaObpmgL
Entah darimana aku mempelajari cara seperti itu, namun dengan nafsu yang begitu membara membuatku berpikir kalau hal tersebut perlu dilakukan untuk menambah kepuasan Mang Dedi.68713Please respect copyright.PENANAahqqPIH7zc
68713Please respect copyright.PENANAQaAqP5hyBR
"Waduh.. kapan itu?" Selidik suamiku sekali lagi.68713Please respect copyright.PENANATHAQ0w1rob
68713Please respect copyright.PENANASdLhGdCYWr
Mang Dedi kemudian memotong, " Hehehe...Hari selasa kemarin Mas.. kebetulan saya mau pinjam jas hujan sama Mbak Liya, tapi karena gak ketemu jadi saya neduh dulu di rumah" balasnya menjelaskan seperti maling yang kedapatan.68713Please respect copyright.PENANAmaJ8tAFqAC
68713Please respect copyright.PENANAB7U4UGniLo
Dibawah sini aku terus bermain-main dengan Penis Mang Dedi yang sudah sangat keras dengan aroma khasnya itu. Kemudian kujilati dari buah pelirnya terus naik kebatang dan kumainkan lidahku berputar-putar dikepala jamurnya.68713Please respect copyright.PENANAbXIfTb9ohM
68713Please respect copyright.PENANAyzN3ApJaRP
"Kok istri saya ga pernah bilang ya?" Tanya suamiku belum merasa puas.68713Please respect copyright.PENANAx8ZMLdpmhF
68713Please respect copyright.PENANAAVs5a85Rbs
"Mungkin lupa Uda, lagian itu ga penting-penting amat. Saya kebetulan numpang mandi karena udah basah kuyup duluan" lanjut Mang Dedi membalas.68713Please respect copyright.PENANA08APPIMOuG
68713Please respect copyright.PENANALHqX07Lf6z
Tidak puas bermain-main dengan batang kemaluannya saja, mulutku lalu bergeser ke bawah menyusuri guratan urat yang memanjang dari ujung kepala kemaluan Mang Dedi hingga ke pangkalnya.68713Please respect copyright.PENANAIbxL9C9ZyA
68713Please respect copyright.PENANAfDwl03z2K6
Semakin lama semakin membuatku bernafsu pula akibat aroma penis Mang Dedi yang memabukkan dan adrenalinku yang terpacu saat melakukan perselingkuhan secara diam-diam ketika ada suamiku tersebut.68713Please respect copyright.PENANAhcKOBNw8lR
68713Please respect copyright.PENANAw5SGQrriZa
Namun setelah tak berapa lama berbincang dengan suamiku, Mang Dedi menunduk ke arahku dan berbisik, "Aku mau keluar" ucapnya memberi aba-aba.68713Please respect copyright.PENANA5V93Vw6F4Q
68713Please respect copyright.PENANAiuP0603u1o
Seketika aku jadi gelagapan, karena sebentar lagi Mang Dedi akan memuntahkan cairan spermanya. Sedangkan aku bingung harus memuntahkan dimana, sementara penisnya saja masih tertanam di mulutku dengan begitu mantap.68713Please respect copyright.PENANAdZvrqJZErs
68713Please respect copyright.PENANAYyWnQKn4S1
"Yaudah kalau gitu saya mau pamit dulu Mang! Kalau liat istri saya, tolong bilangin saya nyari dia" Ucap suamiku terdengar tiba-tiba.68713Please respect copyright.PENANAwW7Cudngli
68713Please respect copyright.PENANAGjMGqsExto
Aku sedikit bisa bernafas lega karena setidaknya suamiku akan pergi saat Mang Dedi akan mengeluarkan cairan spermanya. Sehingga aku dapat dengan cepat mengeluarkan penis Mang Dedi dari dalam mulutku.68713Please respect copyright.PENANA8dOdCqsOAB
68713Please respect copyright.PENANAy1UhAc0na1
"Oougghh. Mantep sekali!!! Aku mau ngecrot di mulutmu Dek Liya" racau Mang Dedi terlepas.68713Please respect copyright.PENANA5RVRXOVOTW
68713Please respect copyright.PENANADOVN0hIukr
Dugaanku ternyata amat sangat salah. Karena setelah suamiku pergi, Mang Dedi mengerang dan mengeram keras menahan kepalaku di penisnya hingga membuat kemaluan besarnya itu makin masuk ke dalam menyentuh tenggorokanku.68713Please respect copyright.PENANAY5RxvZj8OH
68713Please respect copyright.PENANAWJgSOCdgDO
"Mmppphh.... mmmmppphh..." protesku dengan mulut tertahan.68713Please respect copyright.PENANAhO9Qdqt3Dw
68713Please respect copyright.PENANA4OV3wLnPCE
Dalam usahaku yang memberontak itu pulalah, Tiba-tiba saja kerongkonganku terasa tersiram oleh cairan hangat yang langsung mengalir jatuh ke dalam perutku dengan begitu banyak.68713Please respect copyright.PENANAFyHocVsdUG
68713Please respect copyright.PENANAoMWXeD0vAh
CROOTTT!!! CROOTTT!!! CROOOTTT!!! CROOTTTT!!68713Please respect copyright.PENANAZ16NGi6DzY
68713Please respect copyright.PENANA7UA8CPIJLL
Aku tersadar kalau Mang Dedi telah mengeluarkan spermanya dalam mulutku sampai aku menelannya secara langsung. Tubuh Mang Dedi yang bergetar itupun langsung aku dorong sekuat tenaga sehingga dia jatuh tersungkur di lantai dengan penis yang masih menembakkan spermanya.68713Please respect copyright.PENANAGL8c2NwvAr
68713Please respect copyright.PENANA2GoD0mszsv
"PLAAAAKKKKK!!!" lagi-lagi ku tampar wajah Mang Dedi. 68713Please respect copyright.PENANAQE93s2bFx1