60854Please respect copyright.PENANAog9NaAlqAu
Aku tidak tau sejak kapan, yang jelas ini adalah pertama kalinya aku mulai merasakan resah karena tidak bertemu dengan Mang Dedi. Rasanya seperti disesak oleh sesuatu yang abstrak layaknya menanggung sebuah beban berat dalam hati.60854Please respect copyright.PENANAKf4AFv2SMI
60854Please respect copyright.PENANAezuTfF72eG
Sudah dua hari ini sosok itu menghilang, tak berkabar bak di telan bumi. Setiap hari bahkan membuatku menggerutu dengan kesal sambil berbolak-balik menatap pada layar hp, menunggu balasan chat darinya.60854Please respect copyright.PENANAzYYwNkpd9C
60854Please respect copyright.PENANARnvenKITw7
“Apa dia marah karena ku tampar tempo hari??” tanyaku dalam hati.60854Please respect copyright.PENANAV0bYqIORlR
60854Please respect copyright.PENANAdK8vNFramc
Perlahan-lahan akupun mulai menjadi munafik, ikut mensugesti diri bahwa inilah waktu yang tepat untuk mengakhiri hubungan terlarang ini. Padahal, hampir setiap putaran waktuku dalam dua hari ini selalu memunculkan nama Mang Dedi dan Mang Dedi.60854Please respect copyright.PENANAKnJLqBnIB7
60854Please respect copyright.PENANA6vtSTRaH1A
Bahkan terkadang ada bisikan dalam hati yang menyadarkanku agar tidak berlebihan menenggelamkan diri dalam perasaan terlarang ini. Tapi aku selalu tidak bisa. Atau mungkin, tak mau.60854Please respect copyright.PENANA2R8J5t7pxd
60854Please respect copyright.PENANAwm53XRUIS3
Entahlah, rasanya sekuat apapun aku mencoba menipu diri dan perasaanku, aku seakan menyadari bahwa aku memang akan selalu merindukan sosoknya yang mengundang tawa dan birahi itu.60854Please respect copyright.PENANACRAAXugAh9
60854Please respect copyright.PENANAiYFXNFatxx
“TING!!!”60854Please respect copyright.PENANAN2jmttJuko
60854Please respect copyright.PENANA1nCCDoTRNY
“Maaf Dek Liya. Aku lagi sakit..” Pesan Mang Dedi datang merekahkan senyuman di bibirku.60854Please respect copyright.PENANAdnbxFcVOYh
60854Please respect copyright.PENANAxdPKFFzHEn
Tapi kemudian aku malah khawatir mendengar kabarnya, “Mas sakit apa??” tanyaku membalas pesan.60854Please respect copyright.PENANAy0vliZdneL
60854Please respect copyright.PENANAXPbl0CJpX4
“Cuma panas doang Dek” balasnya lagi.60854Please respect copyright.PENANAuPoSsD4NlG
60854Please respect copyright.PENANAdQ8nFcjFGJ
“Mas sudah makan?? udah berobat??? yang jagain di rumah siapa??” balasku balik penuh dengan pertanyaan.60854Please respect copyright.PENANAqnQxO842bH
60854Please respect copyright.PENANAT3tG9c0ldo
Namun Mang Dedi hanya menjawabnya singkat, “Di rumah sendirian..” ucapnya membalas.60854Please respect copyright.PENANAu20kci1Bjy
60854Please respect copyright.PENANAuJgaspJBSM
Tiba-tiba saja, muncul keinginan dalam hatiku untuk bertemu dengan Mang Dedi yang sedang sakit itu. Entah karena merasa khawatir atau mungkin diam-diam karena aku merindukannya, tapi yang pasti hatiku menggebu-gebu membayangkan pertemuan kami di rumahnya tersebut.60854Please respect copyright.PENANATBLVTs0FJv
60854Please respect copyright.PENANAPzDizfio0w
Tanpa berpikir panjang, aku kemudian bertanya. “Rumah Mas dimana?? biar aku kesana..” Balasku lagi.60854Please respect copyright.PENANAFvBOMfelTq
60854Please respect copyright.PENANA5LGO8mCYRa
Selang beberapa menit kemudian, Mang Dedipun membalas pesanku dengan membagikan lokasi rumah miliknya. Aku lalu tersenyum dengan singkat, karena ternyata alamat tersebut tidak terlalu jauh dari rumahku dan dapat di tempuh dengan angkutan umum selama kurang lebih 10 menit perjalanan.60854Please respect copyright.PENANA4hqbAvBVHz
60854Please respect copyright.PENANAgS4K9clO1H
“Tunggu aku, aku mau kesana Mas..” ucapku kembali membalas pesannya.60854Please respect copyright.PENANAmq6arTQWit
60854Please respect copyright.PENANAmP3vF41PhU
Dengan segera aku kemudian berjalan ke dapur untuk menyiapkan makanan yang ingin ku bawa ke rumah Mang Dedi. Beruntung tadi pagi aku sempat memasak sup ayam yang secara kebetulan juga bagus untuk dimakan dalam keadaan sakit. Sambil juga menyiapkan sedikit makanan kecil seperti tahu dan tempe goreng untuk membantu menambah nutrisi dan mengisi perut Mang Dedi yang pasti tengah kekosongan karena sedang sakit seperti ini.60854Please respect copyright.PENANA59EziGp1QG
60854Please respect copyright.PENANAaErRGvf8mJ
Dari ruang tamu, suamiku tampak sedikit heran melihatku yang siang-siang berada di dapur tersebut. “Tumben masaknya jam segini” tanya suamiku terheran.60854Please respect copyright.PENANApkTpsohx0t
60854Please respect copyright.PENANAtHhbNQaOwc
“Iya, Umi mau pergi keluar sebentar gapapa kan Bi??” tanyaku sambil meminta izin dengan cepat.60854Please respect copyright.PENANAwWNCOXRunM
60854Please respect copyright.PENANAe8TD85ZH7N
Suamiku menghampiri dengan heran, “Emangnya Umi mau kemana siang-siang begini???” tanyanya penasaran.60854Please respect copyright.PENANA2T6WYWaMPm
60854Please respect copyright.PENANAbT6kE1SJgK
“Mau ke pasarlah Bi!, udah dua hari ini gak ada Mang Dedi jadi Umi gak belanja. Kalau gak masak sekarang nanti keburu capek pulang dari pasarnya..” balasku menjelaskan.60854Please respect copyright.PENANA5R4EO9dpen
60854Please respect copyright.PENANAtdZZOTyxBp
Entah darimana alasan yang tiba-tiba saja terbesit dari dalam kepalaku itu. Namun penjelasanku tersebut cukup meyakinkan sebagai alasan bagi suamiku untuk mengizinkanku pergi. Memang iblis selalu punya cara untuk menggoda dan memberikan kesempatan untuk siapa saja yang ingin berbuat kemaksiatan.60854Please respect copyright.PENANAwzJ5CR0U1E
60854Please respect copyright.PENANALYB2kVbt3c
“Mau Abi anter??” tanya suamiku menawarkan bantuan.60854Please respect copyright.PENANAdVb6RU1cdC
60854Please respect copyright.PENANAeiBhN4yE69
Aku lalu menggeleng singkat, “Gausah.. kalau Abi ikut nanti yang jagain Caca siapa??” balasku lagi.60854Please respect copyright.PENANAqcziRFcYrp
60854Please respect copyright.PENANAdaa9p0Nrgj
“Tinggal bawa Caca juga beres!” jawab suamiku santai.60854Please respect copyright.PENANAlOeKqHbNUR
60854Please respect copyright.PENANAxce1AZEuFl
Namun tentu saja aku tidak bisa membiarkan mereka ikut karena aku tidak berencana pergi ke pasar, “Kalau Caca ikut, yang ada dia minta jajan terus. Umi jadi repot belanjanya” ucapku beralasan.60854Please respect copyright.PENANANB73ngBq8B
60854Please respect copyright.PENANAQpwrVoBAXh
“Oh iya ya! Kalau Caca ikut mah bukan Umi yang belanja, tapi Caca..” balas suamiku terkekeh pergi meninggalkanku.60854Please respect copyright.PENANA0Io8BKKD43
60854Please respect copyright.PENANAp8heubRGKy
Tanpa perlu berlama-lama kemudian aku akhirnya selesai memasak dan menatanya kedalam kotak makanan yang sudah kusiapkan. Tak lupa pula aku memasukkan kotak makanan tersebut ke dalam totebag belanjaanku agar nantinya suamiku tidak terlalu curiga.60854Please respect copyright.PENANAPtsZvmH0fe
60854Please respect copyright.PENANAtUu8IqWJTl
Aku lalu beranjak ke dalam kamar mengganti baju dan merias penampilanku. Layaknya seorang kekasih yang ingin berkunjung ke rumah pacarnya, akupun berniat ingin tampil secantik mungkin untuk bertemu dengan Mang Dedi.60854Please respect copyright.PENANA0tUGDUX1Uh
60854Please respect copyright.PENANAHLjPpqfNPC
Sengaja ku pakai gamis favoritku yang berwarna merah muda dengan hijab lebar yang sewarna pula. Beberapa aksesoris seperti kalung dan jam tangan pun aku pakai untuk menambah penampilanku. Tak lupa pula aku merias wajah dengan make up yang agak tebal, ditambah pilihan lipstick yang sedikit merah menyala.60854Please respect copyright.PENANANmxO3IYotV
60854Please respect copyright.PENANAEiJnb2o9RO
“Kesukaan Mas Dedi...” ucapku dalam hati saat ku patut wajahku dari cermin.60854Please respect copyright.PENANAZZkTDBxYjB
60854Please respect copyright.PENANAT22YmL3DK8
Memang dulu saat awal-awal kami berkenalan, Mang Dedi selalu bilang kalau dia ingin melihatku sedikit berdandan dan memakai lipstick merah menyala. Dia memuji kalau aku pasti akan tambah cantik jika rajin merawat diri dan berdandan sehari-hari untuknya. Dan kini, aku berencana mengabulkan keinginannya tersebut.60854Please respect copyright.PENANAFWM0KY1MMT
60854Please respect copyright.PENANA9WfTrnPR5d
“Wuidihh.. ini mau ke pasar atau kondangan Mi?? Rapi bener..!!” ledek suamiku saat aku menghampirinya di ruang tamu.60854Please respect copyright.PENANABayurS5gK6
60854Please respect copyright.PENANAExPnl1lE6H
Aku tersenyum dan memutar badanku, “Gimana?? Umi udah cantik belum Bi??” tanyaku meminta pendapatnya.60854Please respect copyright.PENANAliiLyDvRih
60854Please respect copyright.PENANAdm5SQAraNB
“Cantik banget Mi!! Cantik gak ada duanya” jawab suamiku mengacungkan kedua jempolnya.60854Please respect copyright.PENANAXiTQmvondj
60854Please respect copyright.PENANAfdHrIOhp6i
Aku mengulum senyum sedikit tersipu malu di puji suamiku tersebut. Namun yang terbayang kemudian justru wajah Mang Dedi yang pasti akan sangat senang melihat penampilanku sesuai dengan apa yang dia inginkan.60854Please respect copyright.PENANAIAdL4Rgbb8
60854Please respect copyright.PENANAywLC0KdsWQ
“Yaudah Umi jalan ya Bi!! jangan lupa jagain Caca..” ucapku menyalami suamiku.60854Please respect copyright.PENANAIUdLerThmA
60854Please respect copyright.PENANAgGU1aqPtGy
Dalam hati ada sedikit perasaan yang bergetar saat aku dengan berani dan kurang ajarnya berpamitan sekaligus bersalaman dengan suamiku sebelum pergi kerumah selingkuhanku sendiri. Aku merasakan diriku sedikit hina melakukan hal seperti ini, namun jantungku tak dapat berbohong kalau akupun sebenarnya menantikan momen untuk bertemu Mang Dedi di rumahnya.60854Please respect copyright.PENANAQa9fZl0w6p
60854Please respect copyright.PENANAGt9gucSjL0
Di perjalanan singkat menuju rumah Mang Dedi tersebut, beberapa kali aku mencoba mengatur nafasku untuk menghilangkan rasa grogi dan cemasku. Baru kali pertama juga untukku bertandang ke rumah orang lain setelah aku pindah ke jakarta. Apalagi yang akan aku datangi justru adalah rumah laki-laki yang bisa dikatakan sebagai selingkuhanku itu. Jadi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak berdebar-debar dibuatnya.60854Please respect copyright.PENANACrxxhbZaNZ
60854Please respect copyright.PENANAZdeszBMCMs
Sesuai prediksi sebelumnya, hanya butuh waktu 10 menit perjalanan ke rumah Mang Dedi yang ku tempuh dengan menaiki angkot. Cukup membingungkan juga karena ternyata rumah Mang Dedi berada cukup dalam di pojokan gang sehingga aku harus berjalan dengan kaki.60854Please respect copyright.PENANAljL7Ssz4H1
60854Please respect copyright.PENANAoZXyaWvw5a
Dengan arahan dan petunjuk dari Mang Dedi, akhirnya akupun sampai di sebuah kontrakan yang berdiri berjejer tiga buah pintu dan memilik cat oranye. Dipaling ujung sebelah kiri terdapat tanda “Kontrakan Kosong.” Sedangkan yang di tengah-tengahnya nampak memiliki penghuni ditandai dengan sebuah sepeda motor yang parkir di terasnya.60854Please respect copyright.PENANAMI2qc99Oc6
60854Please respect copyright.PENANAPhaN9M1WpD
Rumah Mang Dedi sendiri berada di bagian paling kanan kontrakan tersebut, nampak sebuah salib besar berwarna sedikit keemasan bertengger di daun pintunya. Di depan kontrakannya juga di tumbuhi sebuah pohon mangga cukup besar dengan adanya lesehan dari bambu di bawahnya.60854Please respect copyright.PENANATWH6Dg07Yd
60854Please respect copyright.PENANAGZxdFPuA7L
“Assalamualai--” reflek salamku terhenti saat aku teringat kalau Mang Dedi bukanlah seorang muslim.60854Please respect copyright.PENANAeeb40o3AZG
60854Please respect copyright.PENANA1WgHUcxEs5
Namun seketika daun pintu rumah itupun terbuka dan menampakkan sosok Mang Dedi hanya memakai celana pendek saja, “Sudah datang kamu Dek!” sapanya tersenyum ke arahku.60854Please respect copyright.PENANA1lk7XxhVWW
60854Please respect copyright.PENANA1NNGr3FIje
“Ihh.. Mas nakal ga pake baju” ucapku pura-pura menutup wajahku dengan tangan.60854Please respect copyright.PENANAL6nt7Uv7IZ
60854Please respect copyright.PENANAQQDs2T0ZJ0
Mang Dedi nampak sedikit memaksakan senyumnya, “Mari masuk Dek” ucapnya mempersilahkanku. Terlihat wajah Mang Dedi sedikit pucat dan bibirnya memutih karena sedang dalam keadaan sakit.60854Please respect copyright.PENANAKwqcQ0KHgi
60854Please respect copyright.PENANAbertFKiDaV
“Permisiiii!!” ucapku setengah berbisik sambil reflek celingak-celinguk kearah sekitar. Takut ada yang melihat aku sebagai perempuan sedang bertamu ke rumah lelaki bujangan disiang bolong begini.60854Please respect copyright.PENANA3YZ0vHg68G
60854Please respect copyright.PENANAqcFWYy5Hnw
“Masuk aja! Gak ada orang kok” kata Mang Dedi tersenyum melihatku.60854Please respect copyright.PENANAUjWW5iPzOD
60854Please respect copyright.PENANADHiXACVqER
Aku kemudian mengangguk pelan melangkahkan kaki masuk ke dalam rumahnya sambil kemudian Mang Dedi mengunci pintu. “Kok di kunci??” tanyaku sedikit kaget.60854Please respect copyright.PENANASQUekoVplV
60854Please respect copyright.PENANAWT5t2TGFwH
“Biar gak ada yang gangguin kitalah..” jawab Mang Dedi santai memegang tanganku dan menuntun melewati ruang tamu kontrakannya.60854Please respect copyright.PENANACCtjKZkNpF
60854Please respect copyright.PENANARLgHZOVXiT
Dari belakang aku hanya mengikuti saja langkah Mang Dedi sambil melihat-lihat keadaan sekitar rumahnya. Satu yang membuatku kagum, karena meskipun Mang Dedi hanya hidup seorang diri, rumahnya terlihat sangat terawat begitu bersih dan wangi.60854Please respect copyright.PENANAmRuRl1GJSI
60854Please respect copyright.PENANA5xz1eQIRTu
“Maaf gak ada tempat duduk..” Ucap Mang Dedi menarik tanganku duduk diatas kasur springbed tanpa dipan itu.60854Please respect copyright.PENANArtjrTSi8mp
60854Please respect copyright.PENANACXugoO5KcB
Kupandangi sekali lagi sekitar kamar tersebut seolah masih terasa asing, “Rapi banget. Mas udah punya istri??” Ucapku bertanya seakan masih tidak percaya.60854Please respect copyright.PENANAIjycL5iX7u
60854Please respect copyright.PENANAZO4m7deMH8
“Ini istri aku baru dateng..” Ucap Mang Dedi memeluk tubuhku secara tiba-tiba. Badannya terasa hangat dan nafasnya tampak tak begitu beraturan.60854Please respect copyright.PENANAesnOVwfyZa
60854Please respect copyright.PENANA1f47qV2oR7
Dengan sigap aku kemudian melepaskan pelukannya tersebut. “Jangan macem-macem!! lagi sakit juga!!” ucapku dengan nada ketus lalu berdiri.60854Please respect copyright.PENANAOiVLyEIgnV
60854Please respect copyright.PENANAtFAdFXQZ5F
“Aku bawa makanan buat Mas.. Mas pasti belum makan kan??” lanjutku mengeluarkan kotak makanan yang sudah aku bawa dari rumah.60854Please respect copyright.PENANAak1vWGxWOn
60854Please respect copyright.PENANApSVef1djvb
“Wahh... dibawain makanan segala. Baik banget istriku” ucap Mang Dedi yang lagi-lagi memanggil aku sebagai istrinya.60854Please respect copyright.PENANAfrkapcWV1i
60854Please respect copyright.PENANApiBBhqKwJL
Namun entah kenapa aku tidak merasa risih dan memprotes panggilannya tersebut seolah-olah akupun juga suka dipanggil seperti itu olehnya. Lagipula Mang Dedi sedang sakit dan tak punya tenaga, sehingga aku mencoba memaklumi saja perkataannya tersebut.60854Please respect copyright.PENANACTySWdpZOV
60854Please respect copyright.PENANAWObgRBjlbk
“Nih dimakan Mas!” ucapku membuka satu-persatu kotak makanan yang ku bawa di dekatnya.60854Please respect copyright.PENANA5IV4BAY8rj
60854Please respect copyright.PENANAAGe7AjX4bJ
Mang Dedi lalu merengek manja, “Suapin dong Dek!” pintanya membuka mulut.60854Please respect copyright.PENANALMVcWxygp5
60854Please respect copyright.PENANAURtl1fwt6w
“Makan sendiri!! udah gede juga” balasku tetap ketus dan gemas dengan gayanya yang lebay itu.60854Please respect copyright.PENANAnamxh1Unq5
60854Please respect copyright.PENANAchZm9xJTrh
“Tapi kan aku sakit Dek. Kemaren aja aku di tampar dua kali sama kamu” ucapnya mengungkit-ungkit kejadian dua hari yang lalu.60854Please respect copyright.PENANA1zUSdLSFWj
60854Please respect copyright.PENANAoccBIs8qCg
Aku mencubit tangannya pelan, “Salah Mas yang sembarangan aja buang cairan!” kataku ketus.60854Please respect copyright.PENANARx5I8yHWtg
60854Please respect copyright.PENANA9griqHmdqE
“Abisnya Mas ga bisa nahan Dek. Mulut kamu enak banget” balasnya terkekeh.60854Please respect copyright.PENANAX75LEtiW8G
60854Please respect copyright.PENANA9xvjac8RiE
Kukepalkan tanganku di wajahnya, “Ini bogem aku juga enak loh!!” ucapku dengan gemas.60854Please respect copyright.PENANAzSjrPf1yZQ
60854Please respect copyright.PENANA6xh2ny0qt9
Kami lalu tertawa berbarengan seperti pasangan kekasih yang tengah dimabuk asmara, tak peduli bahwa saat ini aku berada di rumah laki-laki lain sedangkan statusku saja adalah seorang istri, ibu dan perempuan baik-baik.60854Please respect copyright.PENANAQtCc18mjgg
60854Please respect copyright.PENANAzON9EJ8Tb7
Tapi yang terpikirkan olehku justru hanyalah rasa senang dan berbunga saat kami berdua larut dalam tawa dan canda itu. Entah apa yang akan terjadi besok, namun kupilih untuk menikmati momen saat ini dengan sepenuh hati.60854Please respect copyright.PENANApUiG9Ef2iM
60854Please respect copyright.PENANAg2j0nEIOAJ
“Suapin ayo Dek!!” pinta Mang Dedi merengek-rengek.60854Please respect copyright.PENANA9scIy0BSy2
60854Please respect copyright.PENANAepsT134VKG
Aku menggeleng-geleng tidak karuan melihat sikapnya yang seperti anak kecil tersebut, “Dasar ABG tua!” ucapku mengambil sendok dan menyuap nasi.60854Please respect copyright.PENANAgWwiqNsoDg
60854Please respect copyright.PENANAzvksZxmtA2
Terpaksa akhirnya akupun mulai menyuapi Mang Dedi sedikit demi sedikit makanan yang ku bawa dari rumah itu. Sambil ku tahan perasaan senang dan menggebu dalam hatiku karena aku tidak pernah memperlakukan seseorang se spesial ini. Bahkan untuk suamiku sekalipun.60854Please respect copyright.PENANAuUJT19BfSY
60854Please respect copyright.PENANAVj97ZTyDw2
“Mmmm... enak banget masakan kamu sayang!” ucap Mang Dedi pelan mengunyah makanannya.60854Please respect copyright.PENANAr4KGIbfULq
60854Please respect copyright.PENANAvoWpakpD2y
“Yaiyalah, Uni-uni minang loh ini!!” jawabku berbangga dengan asalku.60854Please respect copyright.PENANA0XAgHAhQrh
60854Please respect copyright.PENANAj0CBy9vXgV
Sambil terus mengunyah makanan, Mang Dedi bertanya. “Di padang ada gereja gak sih Dek??” tanyanya penasaran.60854Please respect copyright.PENANAvZENWi4u1y
60854Please respect copyright.PENANA3UjHYhjfbe
“Ada, tapi cuma dikota doang. Kalau di kabupaten aku gak ada. Jangankan gereja, non muslim aja gak ada” ucapku menjelaskan sedikit tentang daerahku.60854Please respect copyright.PENANAJ53pLoL1Yt
60854Please respect copyright.PENANAiX2jffc8L8
Memang sampai saat ini di kabupaten tempat aku berasal belum pernah tercatat warga atau pendatang yang menetap beragama lain selain islam. Karena itu aku pun tidak pernah bertemu dengan orang yang berbeda agama sebelumnya.60854Please respect copyright.PENANAMGm9fSFan1
60854Please respect copyright.PENANALpzc6yOoI0
“Berarti aku yang pertama kamu kenal dong??” tanya Mang Dedi tampak sumringah.60854Please respect copyright.PENANAZ69tQ3nPBw
60854Please respect copyright.PENANAqKalOxhFyI
Kuanggukkan kepalaku sedikit mengiyakannya, “Mas yang pertama” ucapku tersenyum.60854Please respect copyright.PENANA8gXI27SGh3
60854Please respect copyright.PENANASiosTW0tI9
“Asikk.. yang pertama tuh biasanya berkesan loh Dek” ucapnya dengan nada penuh kesoktahuan.60854Please respect copyright.PENANAMxUDHLjJBO
60854Please respect copyright.PENANA3gdCNCXjnE
Aku menyuapkan dia lagi sambil mencibir, “Berkesan apaan? Biasa aja tuh!” jawabku meledeknya.60854Please respect copyright.PENANArBU7yBC3Ml
60854Please respect copyright.PENANAHOglngeU3m
“Yakin aku kalau kamu bakal inget aku terus” ucap Mang Dedi dengan percaya diri. “Apalagi sama yang gak disunat gini” lanjutnya mengelus selangkangan.60854Please respect copyright.PENANAzwyacnte3x
60854Please respect copyright.PENANADDeZQ3x58t
“Mas matanya udah pernah di colok sama sendok belum??” tanyaku mengancam.60854Please respect copyright.PENANA8D0eD3pAAO
60854Please respect copyright.PENANA01ANQlXlhO
Tapi mataku tak dapat menahan untuk tidak melirik ke arah selangkangan Mang Dedi yang tampak membokong seperti tak memakai celana dalam itu. Aku yakin di dalam sana batang penis besar itu tengah menegang.60854Please respect copyright.PENANAz8wpfMRE8p
60854Please respect copyright.PENANAaYXYQWYpYl
“Hehehe.. Ampun istriku” ucapnya terkekeh mengangkat kedua tangannya. Lalu kemudian dia tersenyum melanjutkan,“Tapi coba sekali jujur deh Dek. Kamu suka kan sama kontolku ini??” tanyanya sekali lagi.60854Please respect copyright.PENANA3tZoYXJVXr
60854Please respect copyright.PENANAEqo0JwDPVf
Entah kenapa jantungku tiba-tiba merasa berdegub sangat kencang diberikan pertanyaan yang kotor tersebut. Tak kusadari bawah alasannya memang karena apa yang dibilang oleh Mang Dedi tersebut adalah benar. Aku menyukai penis besarnya itu, penis perkasa tak di sunat yang mampu membuatku seperti panas dingin hanya dengan melihat siluet dibalik celananya saja.60854Please respect copyright.PENANAPSzsipwttY
60854Please respect copyright.PENANArKV3O4EFBf
“Kalau diem berarti bener..” celetuk Mang Dedi dengan senangnya.60854Please respect copyright.PENANAPH9xutLCGf
60854Please respect copyright.PENANA0JPNbE6drF
Tapi lagi-lagi aku masih mencoba menjaga harga diriku, “Sok tau!” balasku merasakan kalau wajahku ikut memanas akibat kebohongan dan kemunafikanku sendiri.60854Please respect copyright.PENANARXTQLunnMC
60854Please respect copyright.PENANAusRQhcqBdk
“Udah buru abisin makanannya!!” sambungku mencoba mengalihkan pembicaraan.60854Please respect copyright.PENANAP5RL6un3q4
60854Please respect copyright.PENANADLx6AGZx8s
“Kalau marah berarti bener...” ucap Mang Dedi merayuku.60854Please respect copyright.PENANAyQTp8zyiMZ
60854Please respect copyright.PENANAWnIV2xHevx
Aku lalu menggeleng menahan senyum, “Enggak marah tuh!! aku seneng begini!” balasku meledeknya.60854Please respect copyright.PENANAaio4xtVwIn
60854Please respect copyright.PENANAoNe6CkUb7l
“Kalau seneng lebih bener lagi Dek..” jawab Mang Dedi seperti tak mau kalah.60854Please respect copyright.PENANAxV5QgBdIPd
60854Please respect copyright.PENANA38qZdzSFmw
Aku kemudian mengambil botol minuman dan memberikannya pada Mang Dedi, “Ah curang!” balasku melongos dari hadapannya.60854Please respect copyright.PENANANl2YzUztvV
60854Please respect copyright.PENANAqz9VPDrzWj
“Ya berarti kamu emang suka sama kontolku..” sengir Mang Dedi.60854Please respect copyright.PENANAvKnqjE61FG
60854Please respect copyright.PENANAoFgHUs8k0m
“Apaan sih kontal kontol terus!” balasku menutup kotak makanan yang telah habis dilahap Mang Dedi saat kami dengan asyiknya mengobrol.60854Please respect copyright.PENANAntAEtxPU66
60854Please respect copyright.PENANAMLztHx7hFD
“Udah kamu ngaku aja Dek..” rayu Mang Dedi terkekeh.60854Please respect copyright.PENANAAJEckXe8NO
60854Please respect copyright.PENANAJeDDUbiwGl
Karena merasa sedikit kesal dengan pertanyaannya, akupun kemudian mengangguk-angguk terpaksa, “Iya-iya.. Suka-suka.. benar-benar” balasku bercanda meledeknya.60854Please respect copyright.PENANAsQf8A4x1YA
60854Please respect copyright.PENANAYr21dnyJMB
“Dih.. kok jawabnya begitu banget??” ucap Mang Dedi tidak terima.60854Please respect copyright.PENANAPHHD6VSAks
60854Please respect copyright.PENANAfQLv5Wwz6q
“Ya abis mau gimana lagi??” balasku menjulurkan lidah.60854Please respect copyright.PENANA4KPHCD1zL5
60854Please respect copyright.PENANA5cqJfksgSs
Tiba-tiba saja Mang Dedi meraih pinggangku dan menarik badanku jatuh diatas kasur, “Ngomong gini coba.. Aku suka kontolmu Mas!!” pinta Mang Dedi padaku.60854Please respect copyright.PENANA0nbrZgUUV9
60854Please respect copyright.PENANApTv3xm1gJi
“Ogah!!” teriakku meledeknya.60854Please respect copyright.PENANA4WYc3WSgow
60854Please respect copyright.PENANA1I6RKQqBG4
“Kamu mah begitu. Jahat sama aku” balas Mang Dedi merajuk.60854Please respect copyright.PENANAQ08boB7RID
60854Please respect copyright.PENANAnhFjDxCvdu
Kusunggingkan senyum membalikkan badan ke arahnya, “Jahat gimana??” tanyaku berpura-pura.60854Please respect copyright.PENANAqVg9DQytNr
60854Please respect copyright.PENANA7rZkhbSJzE
“Iyalah.. aku aja sampai di tampar dua kali” jawabnya kembali mengungkit-ungkit tamparan itu.60854Please respect copyright.PENANAxm16Mmhjpb
60854Please respect copyright.PENANA05K1unKjvR
“Sebentar lagi tiga kali kalau Mas ngungkit-ngungkit terus” ucapku mengancamnya.60854Please respect copyright.PENANAc4JRY8dwyn
60854Please respect copyright.PENANAczlEEaujX6
Kami kemudian sama-sama kembali tertawa diatas kasur ini dengan perasaanku yang sudah sangat nyaman dipeluk dan dirangkul oleh Mang Dedi. Seperti biasa, Mang Dedi mencairkan suasana dengan begitu mudah hingga membuatku lupa waktu ketika berlama-lama dengannya.60854Please respect copyright.PENANAS4IarVqupg
60854Please respect copyright.PENANAL96QBcpyoX
“Kamu cantik banget hari ini. Lipsticknya merah pula” Puji Mang Dedi padaku.60854Please respect copyright.PENANAjLCHzM74HV
60854Please respect copyright.PENANA2XJtNUroje
Sontak hatiku langsung berbunga-bunga dibuatnya karena merasa usahaku berdandan untuk Mang Dedi mendapat pujian yang aku harapkan.60854Please respect copyright.PENANARONXHH0WAN
60854Please respect copyright.PENANAwbF2HB5qB4
Aku mengulum senyum bahagia, “Buat siapa coba??” ucapku memonyongkan bibir.60854Please respect copyright.PENANAVeTMoOZojp
60854Please respect copyright.PENANASchaYRPcBS
“Hehehe. Pengertiannya istriku” balas Mang Dedi terkekeh memanggil aku sebagai istrinya lagi.60854Please respect copyright.PENANAZizhqKbju1
60854Please respect copyright.PENANAqRYonRhg8O
Tapi kemudian aku pun masih saja tidak keberatan dan malah semakin senang ketika mendengarnya memanggilku dengan sebuatan “Istri”-nya tersebut. Entah mungkin ada yang salah dalam diriku saat seharusnya aku marah mendengar sebutan itu, namun aku memilih untuk membiarkan telingaku manja oleh kata itu.60854Please respect copyright.PENANACWVlns7MbF
60854Please respect copyright.PENANAaN5VuaBD5C
“Boleh aku cium gak nih??” lanjut Mang Dedi bertanya padaku.60854Please respect copyright.PENANAdIpop0U7A1
60854Please respect copyright.PENANAWpE9vvrTBB
Kuanggukkan kepala dengan pelan, “Boleh” ucapku singkat dan tersenyum.60854Please respect copyright.PENANAKXkUmWT1ZO
60854Please respect copyright.PENANAiFR2kOc6mT
Seketika Mang Dedi mendekatkan mukanya ke arah wajahku dan mengecup pelan bibirku, “Manis” ucapnya berkomentar sebentar.60854Please respect copyright.PENANAIneYF47PLt
60854Please respect copyright.PENANAbu3gBQulU6
Lalu bibir Mang Dedi memaut bibirku kembali namun dalam tempo yang cukup lama. Bibir kami hanya menempel hangat, tak ada pagutan tak ada gerakan. Hanya saling bertukar nafas yang sudah mulai tidak beraturan karena sudah didatangi birahi dan syahwat.60854Please respect copyright.PENANAWpJxJNW9kz
60854Please respect copyright.PENANApidI4WBIuy
Dengan lembut, Mang Dedi meraihku ke dalam pelukannya. Lama dibiarkannya tubuhku dan tubuhnya bersatu sambil ciuman kami mulai sedikit bergerak saling menaut dan mengejar bibir masing-masing.60854Please respect copyright.PENANAI9uZ8zbtJ5
60854Please respect copyright.PENANA0b4CQphXsI
Dengusan nafas Mang Dedi terdengar memburu didaun telingaku, entah karena dia sedang sakit atau sedang bernafsu. Akan tetapi dapat kurasakan ciumannya pada bibirku mulai agresif. Kecupan-kecupan ringannya sudah mulai menjadi pagutan dan lumayan yang seolah menghisap bibirku masuk ke dalam bibirnya.60854Please respect copyright.PENANAyoW4jGFWvN
60854Please respect copyright.PENANAtnHikqix3W
“Oohh.. Masshh..” ucapku mulai mengeluarkan desahan lirih.60854Please respect copyright.PENANA65qBID9c7s
60854Please respect copyright.PENANA1rWXhvjuF9
Mang Dedi kembali mencoba menciumku. Kali ini lebih rekat dengan dekapannya yang sangat erat tak mau melepas. Akupun juga tak mau menghindar, tempatku bergerak hanya bila aku membalas menyosor ciumanya itu.60854Please respect copyright.PENANAwZumbyEX0S
60854Please respect copyright.PENANAFIx77FSQgJ
Tangannya menempel di bagian tengkukku yang masih terbalut hijab, bibir kami bertemu, sementara lidah kami saling mengisi rongga kosong yang ada di mulut masing-masing.60854Please respect copyright.PENANAvAyXbMFnp4
60854Please respect copyright.PENANAYnusmnkBqs
Perlakuan Mang Dedi itu semakin membuatku lemas terbuai kenikmatan. Selama beberapa menit lamanya kami bercumbu dengan penuh gairah, lidah kami saling belit dan saling jilat, air liur kami saling bertukar dan nafas kami bersahut-sahutan.60854Please respect copyright.PENANAMLMedNxbGc
60854Please respect copyright.PENANAlOBiYtvgyR
“Eeemmm...mmmhh....ssllkk...ssssllrrp!” suara desahan tertahan terdengar dari mulutku saat berpagutan dengannya.60854Please respect copyright.PENANA82caWx7ih6
60854Please respect copyright.PENANAsAy4WHPm6y
Selama ciumannya itu pula, tangan Mang Dedi tidak pernah diam menjelajahi tubuhku, tangan kirinya yang terhimpit oleh kepalaku masih dapat mengelus bagian leher, sedang tangan kanannya berada di bagian belakang dan meremasi bongkahan pantatku dengan gemasnya.60854Please respect copyright.PENANADzXIWfR2IP
60854Please respect copyright.PENANA0TxJjaRgrO
Perasaan aneh yang nikmat mulai terasa seiring dengan remasan-remasan Mang Dedi pada pantatku tersebut. Aku mencoba menggeliat menggerakkan diriku tapi benar-benar tidak mampu karena dekapan Mang Dedi begitu kuat mengunci tubuhku.60854Please respect copyright.PENANAfCOiEn2pqV
60854Please respect copyright.PENANAlXqRNYmEWz
"Dek Liya.. aku sayang sama kamu.. aku cinta sama kamu" Ucap Mang Dedi berkata lirih menatap mataku dalam.60854Please respect copyright.PENANAF6yafQxy9G
60854Please respect copyright.PENANAawkcTb95jr
Aku tersipu malu karena ungkapan cintanya yang bertubi-tubi itu., "Sayangi aku semaumu Mas..." ucapku mengelus pipinya yang terasa hangat.60854Please respect copyright.PENANA0vmQeKHkn1
60854Please respect copyright.PENANAgiNBFl9U09
"Tapi untuk sekarang saja ya?! Di rumah sudah ada suamiku yang menunggu.." Lanjutku tersenyum mengingatkannya kalau aku adalah istri dari orang lain.60854Please respect copyright.PENANAauHYsKTwuy
60854Please respect copyright.PENANA4pIZXkIYvS
Namun Mang Dedi justru mengendurkan pelukannya, "Aku mau kamu seutuhnya Dek Liya" Ucapnya tiba-tiba serius.60854Please respect copyright.PENANAMFo3zzbaVw
60854Please respect copyright.PENANApoKQYkDci7
"Ga bisa Mas! Aku masih mencintai suamiku.." jawabku tak kalah serius padanya.60854Please respect copyright.PENANANpXmBvF2fY
60854Please respect copyright.PENANAbcSvrAZ0KV
"Kalau begitu kasih aku perhatian yang sama!" Pinta Mang Dedi cemberut menuntutku.60854Please respect copyright.PENANAbIButPm4qv
60854Please respect copyright.PENANA5AZs3ezULa
Tiba-tiba hatiku bimbang merasa bingung dan kasihan. Entah bagaimana caranya aku memberikan perlakuan yang sama kepada Mang Dedi sedangkan dia hanyalah selingkuhanku.60854Please respect copyright.PENANADwknIvICPs
60854Please respect copyright.PENANATTqQZ5eEbD
Tak mungkin aku akan memperlakukannya sama dengan caraku memperlakukan dan melayani suamiku sendiri. Namun melihat dia seakan cemburu dengan suamiku tersebut, tak pelak membuat hatiku luluh dan sadar bahwa dia memang benar-benar telah jatuh hati padaku.60854Please respect copyright.PENANAmw4mPzNsL2
60854Please respect copyright.PENANAiCVMKg7tLc
"Aku akan kasih Mas sesuatu, belum pernah aku kasih sama siapapun termasuk suamiku sendiri" ucapku tiba-tiba teringat dengan tontonan di youtube yang pernah kulihat tempo hari.60854Please respect copyright.PENANA7MQOo0yCGV
60854Please respect copyright.PENANAbZJ1i1nfpf
Mang Dedi tersenyum merekah mendengarnya, "Wah.. sesuatu apaan tuh?" Ucapnya bertanya nanar penuh dengan rasa penasaran.60854Please respect copyright.PENANA3N2EW8i0gd
60854Please respect copyright.PENANAcxE4dF4OO0
Aku lalu tersenyum menggodanya sambil kemudian bangkit dari kasur untuk menjangkau smartphone yang berada di dalam tas yang kubawa. Dengan secepat kilat aku mungusap layarnya untuk mencari pemutar musik yang sebelumnya sudah ku isi dengan beberapa lagu dangdut tersebut.60854Please respect copyright.PENANAU5K3Xye8dQ
60854Please respect copyright.PENANATLZZMQeprD
"Mas tunggu aja!" Ucapku merasa sangat nakal membayangkan apa yang akan kulakukan di depannya.60854Please respect copyright.PENANAqnr32O9B88
60854Please respect copyright.PENANAW9lNNO40ND
Begitu suara musik mulai terdengar, aku kemudian menjauhkan badanku dari hadapan Mang Dedi dan mulai menggerakkan sedikit pinggulku untuk berjoget mengikuti alunan ritme musik dangdut yang aku putar.60854Please respect copyright.PENANAf8rEnLQQND
60854Please respect copyright.PENANAZ26llgJVTq
"Wow.." kata Mang Dedi menganga melihatku meliukkan badan di depan matanya.60854Please respect copyright.PENANABZhdUGlAH3
60854Please respect copyright.PENANASUpX2piDIQ
Sebenarnya cara ini tak sengaja kulihat di youtube sebagai referensi dalam memuaskan suami di ranjang. Dan akupun sudah beberapa kali melatih diri agar gerakanku tidak terlalu kaku saat aku mempersembahkannya pada suamiku nanti.60854Please respect copyright.PENANARsk5PuEtBR
60854Please respect copyright.PENANAbPRIs2Y3pw
Namun pada akhirnya, ternyata bukan kepada suamikulah aku mempersembahkannya. Melainkan kepada tukang sayur yang juga berstatus sebagai selingkuhanku.60854Please respect copyright.PENANAFwViyOtT0U
60854Please respect copyright.PENANA2L73r5TX9E
"Suka gak?" Tanyaku penasaran masih bergoyang pelan di hadapan Mang Dedi.60854Please respect copyright.PENANARJmbDelX0E
60854Please respect copyright.PENANAIyJwmYi5Ne
Mang Dedi mengangguk girang menandakan kalau dia benar-benar menyukainya. Sedangkan aku merasa gemetar menahan malu merasakan detak jantungku berdebar dengan kencang melakukan goyangan-goyang erotis.60854Please respect copyright.PENANAd21pwvQlWz
60854Please respect copyright.PENANAWtx8XOi3HD
"Kamu sudah gila Liya!" Batinku berteriak menolak segala perbuatanku ini.60854Please respect copyright.PENANAcOPYfeu94t
60854Please respect copyright.PENANA1s7a80IFKf
Rasanya begitu tabu dan penuh pelecehan, Aku yang harusnya menjadi perempuan yang menjaga iman agama itu justru malah berubah bak seorang biduan dangdut yang mengundang hasrat birahi. Aku yang harusnya menjadi seorang istri yang baik itu, justru malah menari-nari di depan lelaki lain selain suamiku sendiri.60854Please respect copyright.PENANAbtW2g9nZcS
60854Please respect copyright.PENANAmFfcLPq31Q
Namun anehnya mukaku malah terasa semakin memanas dan seluruh bulu kudukku seketika merinding, tanda kegembiraan dan gairah seksualku yang sudah mulai meninggi. Ditambah lagi dengan perasaan hina pada tubuhku yang seolah bangga dan tak mau berhenti di tatap nanar oleh mata Mang Dedi.60854Please respect copyright.PENANAOOmcFGSqxr
60854Please respect copyright.PENANAnFb9BP6Oaz
Merasa nafsuku yang sudah berada di ubun-ubun, sedikit demi sedikit aku mulai menghilangkan rasa malu dan sungkan yang ada di dalam diriku. Sedikit demi sedikit, aku mulai memberanikan diri menampakkan lekuk tubuhku yang sedari tadi tersembunyi di balik gamis dan hijab yang ku pakai.60854Please respect copyright.PENANATdhkXX9aP4
60854Please respect copyright.PENANAubIIfzB7bx
"Seksinya kamu Dek Liya" komentar Mang Dedi masih terpana mengelus penis yang masih tersembunyi dibalik celana pendeknya.60854Please respect copyright.PENANAIdCYjAcA2t
60854Please respect copyright.PENANAQcuyjdPpAb
Aku kemudian semakin bersemangat melihat reaksi serta mendengar pujian Mang Dedi itu.60854Please respect copyright.PENANAvvsJNnFEH0
60854Please respect copyright.PENANA7I2RBVRNth
Dengan kedua tangan, aku tangkap bongkahan daging payudaraku dan memijit mereka bersama-sama dari balik gamis yang masih menutupi badanku. Di dalamnya, Puttingku ikut mengeras seolah tak mau ketinggalan merasakan sensasi seperti ingin dipertontonkan juga.60854Please respect copyright.PENANAL5ZLxN5tsp
60854Please respect copyright.PENANAgHaputzbah
"Ougghh.. Mashh..Akuu nakall.." bisikku lirih sambil terus memainkan payudaraku diiringi muskin dangdut yang semakin menambah panasnya suasana.60854Please respect copyright.PENANAG96WSUIuFL
60854Please respect copyright.PENANAvXu7cgKCQZ
Kulirik sejenak Mang Dedi yang bersandar pasrah di atas kasur sambil jakunnya naik turun menelan ludah, dengankan tangan kanannya tidak henti-henti mengelus dan meremas batang kejantanannya yang sudah semakin terlihat menonjol.60854Please respect copyright.PENANABRgO2MRoml
60854Please respect copyright.PENANAWwAGhDzpfy
"Iyahh.. emang nakal kamu Dek.. kamu benar-benar binal.." Ucap Mang Dedi dengan kotornya.60854Please respect copyright.PENANAplmc2D3kti
60854Please respect copyright.PENANAcp1FFUp10S
Akan tetapi kata-kata itu justru malah membuatku semakin bernafsu dan liar. Melakukan adegan menggairahkan seperti ini saja sudah membuat aku merasa tubuhku menjadi begitu panas dan keringatku mengucur dengan derasnya. Apalagi di tambah dengan komentar-komentar lucah Mang Dedi itu.60854Please respect copyright.PENANAl1aiGRNMJX
60854Please respect copyright.PENANAPTY6dqQ1JU
"Lihat pantatku juga Mass.." ucapku lalu membalikkan tubuhku. Masih sambil bergoyang-goyang membelakangi Mang Dedi.60854Please respect copyright.PENANABrCuV5PNox
60854Please respect copyright.PENANAYFcopK3Q3T
Entah darimana aku mendapat ide untuk melontarkan kalimat-kalimat mesum nan mengundang itu. Tapi yang jelas, aku semakin terangsang dan bersemangat ketika mengucapkannya di depan Mang Dedi.60854Please respect copyright.PENANAzqlTqaU2Pd
60854Please respect copyright.PENANAyA0r2MyHw0
Saat ini pula, aku sangat yakin kalau Mang Dedi menginginkan tubuhku untuk direngkuhnya segera. Dan akupun juga sangat menginginkan itu darinya. Namun persembahan ini baru saja dimulai, karena selanjutnya aku membuka perlahan resleting gamisku dan menurunkannya dengan gerakan yang begitu pelan.60854Please respect copyright.PENANAOBVn4IQQ8T
60854Please respect copyright.PENANAldylwa3iHv
Untuk pertama kalinya, aku dapat melihat dengan jelas arah mata Mang Dedi yang mengikuti gerakanku tengah melucuti diri dari gamis yang aku pakai. Aku merasa jika dadaku seolah mau meledak karena perasaan senang, bangga, bingung, malu, dan semua emosi lain yang bercampur menjadi satu.60854Please respect copyright.PENANAhM9lLJtftJ
60854Please respect copyright.PENANA1s1NIFNnpi
Seharusnya, seorang wanita alim tak pantas berbuat seperti ini. Seorang istri sholehah juga tak sepatutnya memamerkan tubuh miliknya kepada orang lain selain suami.60854Please respect copyright.PENANAIClxN3imRp
60854Please respect copyright.PENANAJ6O229Lk0a
Namun disinilah aku sekarang, bertelanjang diri hanya memakai dalaman di depan laki-laki lain dan merasa tersanjung karena tatapan nakalnya.60854Please respect copyright.PENANA6ehh1z73HV
60854Please respect copyright.PENANAU840M7vYwV
"Ayo tunjukan kenakalanmu Dek Liya" pinta Mang Dedi menyemangatiku. “Aku tau kalau sebenarnya kamu adalah wanita nakal" seringainya melanjutkan.60854Please respect copyright.PENANAzrY32zX8GZ
60854Please respect copyright.PENANAXVeawx1Rzn
Malu tapi mau, sungkan tapi pengen, hina tapi bernafsu. Itulah perasaan yang aku alami ketika mendengar kalimat dan perkataan Mang Dedi padaku.60854Please respect copyright.PENANAihHsbPiUmg
60854Please respect copyright.PENANAhqCUf2eQCp
Dan masa bodoh dengan semua itu karena aku sudah sangat terangsang. Sudah tak peduli dengan image seorang perempuan alim dan istri setia. Yang jelas, saat ini aku ingin segera digumuli oleh Mang Dedi untuk mengarungi kenikmatan birahi bersama-sama sampai ke tepian samudera syahwat yang memberikan kenikmatan duniawi yang luar biasa.60854Please respect copyright.PENANAORO5DvU07j
60854Please respect copyright.PENANAeKLFcREuAr
"Mashh.. aku sangeee..." Ucapku merengek menahan gesekan birahi makin menyambangi badanku yang terbuka di depan mata Mang Dedi.60854Please respect copyright.PENANA6rE6CsXfX4
60854Please respect copyright.PENANAPSxeEAxTe3
Masih dalam balutan lagu dangdut yang berdurasi panjang itu, aku terus melucuti diri dengan gaya yang lambat penuh godaan. Sengaja kubuat ekspresi sebinal mungkin sambil menjulurkan lidah dan menggigit bibir bawahku saat aku bergoyang meliuk-liuk.60854Please respect copyright.PENANA9RYB930Uml
60854Please respect copyright.PENANAflrCm1oXqZ
Kali ini giliran penutup dadaku yang meluncur jatuh dengan cepat. Membuka dan mempertontonkan bongkahan daging payudara kecilku yang ikut-ikutan terbebas, melompat dengan indahnya dari sana.60854Please respect copyright.PENANAnQVKfE1rnp
60854Please respect copyright.PENANAfQdhLiBii4
Mendadak, aku merasa hembusan angin yang ada dikamar tidur Mang Dedi itu begitu dingin membangkitkan bulu kudukku dan membuat puting payudaraku mencuat, dan yang pasti vaginaku makin terasa basah.60854Please respect copyright.PENANAWZYOkemzxj
60854Please respect copyright.PENANA4ACxUIU6GH
"Cantik sekali kamu Dek Liya.." ucap Mang Dedi masih mengomentariku. “Ayo sini Dek.. sudah gak sabar aku pengen ngentotin kamu..” pinta Mang Dedi sambil melambaikan tangannya kearahku.60854Please respect copyright.PENANA0ZT4CWtfjs
60854Please respect copyright.PENANAS32Fk0yE7g
Namun aku menggeleng pelan dan manja, "Belum saatnya Mas" Ucapku semakin menggodanya.60854Please respect copyright.PENANAMxodGy9PcX
60854Please respect copyright.PENANAamIlz4qS3S
Kutangkap bongkahan daging pipi pantatku dan mulai kuremas gemas di depan matanya. Kugoyangkan pinggulku dengan sangat genit sembari terus meliuk dan bergoyang erotis.60854Please respect copyright.PENANAaph2PX5Q8o
60854Please respect copyright.PENANAQHmIV388Ka
"ASTAGA..." batinku berteriak.60854Please respect copyright.PENANABbucRrNDbZ
60854Please respect copyright.PENANAMyeDcSJzsD
Melakukan gerakan-gerakan erotis secara langsung di hadapan laki-laki lain seperti ini seolah memberikan sensasi birahi yang sangat menggebu. Rasanya begitu indah, begitu menantang, dan begitu menggairahkan.60854Please respect copyright.PENANAhCBAwC55U9
60854Please respect copyright.PENANA5YdP62VjIU
Akupun sebenarnya tahu, jika apa yang sedang kulakukan saat ini adalah sebuah perbuatan dosa, sebuah dosa yang akan membawa kenikmatan bagi diriku, dan Mang Dedi selingkuhanku. Tapi birahiku sendiri sudah menghipnotis alam bawah sadarku untuk tetap bergerak memberikan tontonan-tontonan erotis pada Mang Dedi.60854Please respect copyright.PENANAmvQENpDJCY
60854Please respect copyright.PENANAYYTMNCCojq
"Jangan dibuka hijabnya sayang" tahan Mang Dedi saat aku akan bergerak membuka hijabku.60854Please respect copyright.PENANAY9MCd5VQGB
60854Please respect copyright.PENANAHSc6N3G6pm
"Kamu lebih cantik pakai hijab seperti itu.. lebih seksi.. lebih menggairahkan.." lanjutnya mendengus-dengus meremas penisnya sendiri.60854Please respect copyright.PENANAvuMTi2Mxtp
60854Please respect copyright.PENANARyAYbvtdLR
Aku tidak mengerti kenapa Mang Dedi tetap memintaku memakai hijab lebar ini. Bukankah rasanya lebih seksi kalau aku bertelanjang bulat di hadapannya tanpa tertutupi sehelai benangpun?60854Please respect copyright.PENANAGZDHuJ6lBo
60854Please respect copyright.PENANA4iX9Dp3KZd
Namun karena ini adalah persembahan untuk Mang Dedi, jadi aku akan memenuhi permintaannya tersebut tanpa berpikir lebih panjang.60854Please respect copyright.PENANASaAfPRdrsO
60854Please respect copyright.PENANARy6y5kjEtX
Dari yang tadinya aku ingin membuka hijabku, kini aku malah beralih meraih kedua pinggiran celana dalamku yang berada di pinggang.60854Please respect copyright.PENANARgAWD30nkU
60854Please respect copyright.PENANAoPH5FViN24
"Yang ini dibuka gak Mas??" Tanya tersenyum nakal menggodanya.60854Please respect copyright.PENANABR9aJkLpAQ
60854Please respect copyright.PENANAhg33LgVSsK
Mang Dedi tercekat sebentar menelan ludah, "Oh pastinya dong sayang" jawabnya penuh kegirangan.60854Please respect copyright.PENANAQfOpHYJSA1
60854Please respect copyright.PENANAye1ULB4fNy
Perlahan-lahan kemudian akupun menggoyangkan badanku ke kiri dan ke kanan sambil sedikit demi sedikit kuturunkan balutan celana dalamku dari bagian selangkangan.60854Please respect copyright.PENANASEiFFFauqL
60854Please respect copyright.PENANAS9nyCnbLwo
"Oughhhh..." aku bergetar. Merasakan semilir angin menyapu bagian vagina dan pantatku yang mulai terbuka di hadapan Mang Dedi sambil menengadahkan kepala dan memejamkan mata menahan nikmat.60854Please respect copyright.PENANAisiYVyg2Vr
60854Please respect copyright.PENANAppE0piOyy9
Seketika aku sudah bertelanjang di hadapan Mang Dedi. Telanjang di depan mata lelaki lain selain suamiku. Dan telanjang di hadapan pria yang sebentar lagi akan menikmati tubuhku ini.60854Please respect copyright.PENANAFF9Xf24Tvr
60854Please respect copyright.PENANA3YCN2hfnQm
Tiba-tiba aku merasa tertantang. Ingin menunjukkan organ terpenting dari tubuh wanitaku itu kepada Mang Dedi. Ingin menunjukkan celah kenikmatanku yang berkedut membasah karena menantikan sodokan dan tusukan penis besarnya di vaginaku, lalu menumpahkan sperma panasnya di dalam rahimku.60854Please respect copyright.PENANAxDh2kcXhfl
60854Please respect copyright.PENANAwS8idcpXMP
"Ngangkang dong Dek.." perintah Mang Dedi memiringkan kepalanya.60854Please respect copyright.PENANAWIZtYRpKyx
60854Please respect copyright.PENANAyojHlsHIE7
Seolah mendapat hipnotis, entah kenapa aku kemudian menarik lebar-lebar kedua kakiku untuk mengangkang begitu lebar sambil berdiri di hadapan Mang Dedi.60854Please respect copyright.PENANAsEcOMEUfuG
60854Please respect copyright.PENANAHCM8l1LIDC
“Woooww... becekkk...” komentarnya sekali lagi.60854Please respect copyright.PENANArXhSjBd8wc
60854Please respect copyright.PENANALmuXMaxuEC
Aku mengangguk pasrah, “I--iya Massh…. Sudah becekkhh….” ucapku menahan diri sangat malu.60854Please respect copyright.PENANAM23M4VxY0q
60854Please respect copyright.PENANAHHWeTUtEgr
Sengaja tak kuliah wajah Mang Dedi yang tengah memperhatikan selangkanganku yang ternyata sudah melelehkan cairan begitu banyak sampai terasa hangat di pahaku.60854Please respect copyright.PENANADIVuR4lleM
60854Please respect copyright.PENANACDI5xRvQYx
“Kamu benar-benar wanita nakal Dek Liya. Gak cocok sama hijabmu itu.” Ucap Mang Dedi tersenyum melecehkanku.60854Please respect copyright.PENANAvuPUG5snW9
60854Please respect copyright.PENANAlhHVubGpAn
"Taa--tapi Mas suka kan?? Ouugghhh.." balasku melenguh mempertahankan posisiku yang mengangkang sambil berdiri itu.60854Please respect copyright.PENANAaCwtQTaAA3
60854Please respect copyright.PENANAaumoVfylFf
Mang Dedi tertawa sedikit, "Suka banget sayang. Ayo lanjutin lagi jogetnya" sambungnya kembali bersandar di pinggiran kasur.60854Please respect copyright.PENANAsnpJbRaoC5
60854Please respect copyright.PENANAZGLIzec8tg
Mendapat perintah dari Mang Dedi, aku kembali berusaha menggoda Mang Dedi sambil terus menggoyang-goyangkan pinggulku. Namun sekarang dengan objektif yang berbeda karena aku merasakan gatal di beberapa bagian sensitifku.60854Please respect copyright.PENANA5jaJbIA5ne
60854Please respect copyright.PENANAVRN7Ni06Eh
Sekarang rasanya bukan lagi untuk memuaskan Mang Dedi dengan persembahan erotisku, namun justru untuk memuaskan hasratku sendiri yang sudah berada di ubun-ubun.60854Please respect copyright.PENANACSinKRASjF
60854Please respect copyright.PENANAzan7MeLbQ8
Aku meremas payudara dan pantatku beberapa kali seperti seorang pelacur yang sedang memberikan undangan gratis kepada lelaki lain untuk dapat menidurinya.60854Please respect copyright.PENANAZwouGlOers
60854Please respect copyright.PENANAEljbTrhXeU
“Entotin aku Masshh... entotin akuuhhhh....” ucapku membatin dalam hati sembari terus bergoyang erotis.60854Please respect copyright.PENANAyyspxnrK9Z
60854Please respect copyright.PENANAtouolrN9ef
Aku seperti cacing yang kepanasan. Sekarang, karena nafsuku sudah tak tertahankan lagi, aku menjadi buta akan rasa malu ataupun sungkan. Sekarang, aku berani untuk bermain-main dengan puting payudaraku, aku berani untuk meremas pantatku, dan aku berani untuk mengobel liang vaginaku sendiri di hadapan Mang Dedi.60854Please respect copyright.PENANARseLUGZoEx
60854Please respect copyright.PENANA6Cw6QBoIQf
“Oooggghh... ooouugghhhh... sshhhh....” desahku pelan sambil menggelinjang-gelinjang keenakan.60854Please respect copyright.PENANASnetWYL2KB
60854Please respect copyright.PENANAIoSIz9KRTD
Kutusuk vagina basahku dengan jemari-jemari tanganku sambil sesekali ku gosok bagian bibirnya. Dibagian dada, kupilin-pilin puting payudaraku berulang-ulang. Semakin lama semakin enak, enak dan enak.60854Please respect copyright.PENANAccSatsVNbJ
60854Please respect copyright.PENANAi0xomw7Ew1
Tapi kemudian aku tersadar, kulihat Mang Dedi bengong tidak percaya melihatku memainkan diri sendiri di depannya. Sungguh akupun ikut merasa malu karena aku sampai-sampai terbawa suasana oleh sentuhan-sentuhan ku sendiri.60854Please respect copyright.PENANAQMrrnL0FOW
60854Please respect copyright.PENANAfzIeTd3C6v
"Memang binal kamu Dek.." Ucap Mang Dedi menggeleng-geleng.60854Please respect copyright.PENANALGid5FODJe