55974Please respect copyright.PENANApryap7Vy0P
Aku tidak tau sejak kapan, yang jelas ini adalah pertama kalinya aku mulai merasakan resah karena tidak bertemu dengan Mang Dedi. Rasanya seperti disesak oleh sesuatu yang abstrak layaknya menanggung sebuah beban berat dalam hati.55974Please respect copyright.PENANALj9paisr95
55974Please respect copyright.PENANAwG68Aayt4N
Sudah dua hari ini sosok itu menghilang, tak berkabar bak di telan bumi. Setiap hari bahkan membuatku menggerutu dengan kesal sambil berbolak-balik menatap pada layar hp, menunggu balasan chat darinya.55974Please respect copyright.PENANAlihPcmeKC4
55974Please respect copyright.PENANALLJ9xhaJvO
“Apa dia marah karena ku tampar tempo hari??” tanyaku dalam hati.55974Please respect copyright.PENANAifHpbfMTdn
55974Please respect copyright.PENANAqvP6zVuTEa
Perlahan-lahan akupun mulai menjadi munafik, ikut mensugesti diri bahwa inilah waktu yang tepat untuk mengakhiri hubungan terlarang ini. Padahal, hampir setiap putaran waktuku dalam dua hari ini selalu memunculkan nama Mang Dedi dan Mang Dedi.55974Please respect copyright.PENANA3MnNUGz2zN
55974Please respect copyright.PENANAnkxnIlLxsF
Bahkan terkadang ada bisikan dalam hati yang menyadarkanku agar tidak berlebihan menenggelamkan diri dalam perasaan terlarang ini. Tapi aku selalu tidak bisa. Atau mungkin, tak mau.55974Please respect copyright.PENANAB9QG2L90gf
55974Please respect copyright.PENANAIWJZv4TTSF
Entahlah, rasanya sekuat apapun aku mencoba menipu diri dan perasaanku, aku seakan menyadari bahwa aku memang akan selalu merindukan sosoknya yang mengundang tawa dan birahi itu.55974Please respect copyright.PENANA36Db6BKTM3
55974Please respect copyright.PENANAEYSkJgaBMP
“TING!!!”55974Please respect copyright.PENANASKumx06KRX
55974Please respect copyright.PENANAyEOTJDn6Yj
“Maaf Dek Liya. Aku lagi sakit..” Pesan Mang Dedi datang merekahkan senyuman di bibirku.55974Please respect copyright.PENANA1KMmdPqjCQ
55974Please respect copyright.PENANAvtLHVHqmdV
Tapi kemudian aku malah khawatir mendengar kabarnya, “Mas sakit apa??” tanyaku membalas pesan.55974Please respect copyright.PENANAOrF4Qmcrq0
55974Please respect copyright.PENANALSqg62is9j
“Cuma panas doang Dek” balasnya lagi.55974Please respect copyright.PENANASQPnGOzJxa
55974Please respect copyright.PENANAxywxpUkQob
“Mas sudah makan?? udah berobat??? yang jagain di rumah siapa??” balasku balik penuh dengan pertanyaan.55974Please respect copyright.PENANAL7gH79aIOS
55974Please respect copyright.PENANA8sxSjnJG2U
Namun Mang Dedi hanya menjawabnya singkat, “Di rumah sendirian..” ucapnya membalas.55974Please respect copyright.PENANAWtEoG0e9si
55974Please respect copyright.PENANAZbQi8RAU3N
Tiba-tiba saja, muncul keinginan dalam hatiku untuk bertemu dengan Mang Dedi yang sedang sakit itu. Entah karena merasa khawatir atau mungkin diam-diam karena aku merindukannya, tapi yang pasti hatiku menggebu-gebu membayangkan pertemuan kami di rumahnya tersebut.55974Please respect copyright.PENANAE6pnHs2MpJ
55974Please respect copyright.PENANAvy6x4D0uSJ
Tanpa berpikir panjang, aku kemudian bertanya. “Rumah Mas dimana?? biar aku kesana..” Balasku lagi.55974Please respect copyright.PENANAryuu8iiH3c
55974Please respect copyright.PENANANyP6wqgdQD
Selang beberapa menit kemudian, Mang Dedipun membalas pesanku dengan membagikan lokasi rumah miliknya. Aku lalu tersenyum dengan singkat, karena ternyata alamat tersebut tidak terlalu jauh dari rumahku dan dapat di tempuh dengan angkutan umum selama kurang lebih 10 menit perjalanan.55974Please respect copyright.PENANAamdfokqLdk
55974Please respect copyright.PENANAeLxf8r2ogj
“Tunggu aku, aku mau kesana Mas..” ucapku kembali membalas pesannya.55974Please respect copyright.PENANApITTFjMwaU
55974Please respect copyright.PENANAVRyKGglTg9
Dengan segera aku kemudian berjalan ke dapur untuk menyiapkan makanan yang ingin ku bawa ke rumah Mang Dedi. Beruntung tadi pagi aku sempat memasak sup ayam yang secara kebetulan juga bagus untuk dimakan dalam keadaan sakit. Sambil juga menyiapkan sedikit makanan kecil seperti tahu dan tempe goreng untuk membantu menambah nutrisi dan mengisi perut Mang Dedi yang pasti tengah kekosongan karena sedang sakit seperti ini.55974Please respect copyright.PENANAXchIQZTcvf
55974Please respect copyright.PENANAnNnJf3FdXX
Dari ruang tamu, suamiku tampak sedikit heran melihatku yang siang-siang berada di dapur tersebut. “Tumben masaknya jam segini” tanya suamiku terheran.55974Please respect copyright.PENANAyvYuVrOrz5
55974Please respect copyright.PENANAi34TV0X3MT
“Iya, Umi mau pergi keluar sebentar gapapa kan Bi??” tanyaku sambil meminta izin dengan cepat.55974Please respect copyright.PENANA225qnBs7Yt
55974Please respect copyright.PENANAZYYOAccPRz
Suamiku menghampiri dengan heran, “Emangnya Umi mau kemana siang-siang begini???” tanyanya penasaran.55974Please respect copyright.PENANAIRrt2dkhOb
55974Please respect copyright.PENANAnHf2hMYtkB
“Mau ke pasarlah Bi!, udah dua hari ini gak ada Mang Dedi jadi Umi gak belanja. Kalau gak masak sekarang nanti keburu capek pulang dari pasarnya..” balasku menjelaskan.55974Please respect copyright.PENANAI69YJBFjJc
55974Please respect copyright.PENANAFhTOiQoNYq
Entah darimana alasan yang tiba-tiba saja terbesit dari dalam kepalaku itu. Namun penjelasanku tersebut cukup meyakinkan sebagai alasan bagi suamiku untuk mengizinkanku pergi. Memang iblis selalu punya cara untuk menggoda dan memberikan kesempatan untuk siapa saja yang ingin berbuat kemaksiatan.55974Please respect copyright.PENANAoThHoyDlnL
55974Please respect copyright.PENANAbMnyLTmZWw
“Mau Abi anter??” tanya suamiku menawarkan bantuan.55974Please respect copyright.PENANATjEtWKC6hK
55974Please respect copyright.PENANAhb1aq3DjOa
Aku lalu menggeleng singkat, “Gausah.. kalau Abi ikut nanti yang jagain Caca siapa??” balasku lagi.55974Please respect copyright.PENANAfst3FmcjJd
55974Please respect copyright.PENANAL17JqVaDK2
“Tinggal bawa Caca juga beres!” jawab suamiku santai.55974Please respect copyright.PENANAHLUZiFEm9R
55974Please respect copyright.PENANAz8Kk6m2vtt
Namun tentu saja aku tidak bisa membiarkan mereka ikut karena aku tidak berencana pergi ke pasar, “Kalau Caca ikut, yang ada dia minta jajan terus. Umi jadi repot belanjanya” ucapku beralasan.55974Please respect copyright.PENANArvF6eIRTwT
55974Please respect copyright.PENANARF2LQPayHa
“Oh iya ya! Kalau Caca ikut mah bukan Umi yang belanja, tapi Caca..” balas suamiku terkekeh pergi meninggalkanku.55974Please respect copyright.PENANAqG1vjrm7xI
55974Please respect copyright.PENANArhW738yhP8
Tanpa perlu berlama-lama kemudian aku akhirnya selesai memasak dan menatanya kedalam kotak makanan yang sudah kusiapkan. Tak lupa pula aku memasukkan kotak makanan tersebut ke dalam totebag belanjaanku agar nantinya suamiku tidak terlalu curiga.55974Please respect copyright.PENANAwMDjm86URr
55974Please respect copyright.PENANAaEEPeU8728
Aku lalu beranjak ke dalam kamar mengganti baju dan merias penampilanku. Layaknya seorang kekasih yang ingin berkunjung ke rumah pacarnya, akupun berniat ingin tampil secantik mungkin untuk bertemu dengan Mang Dedi.55974Please respect copyright.PENANAJXWww3aB26
55974Please respect copyright.PENANAb2kMy5tJ47
Sengaja ku pakai gamis favoritku yang berwarna merah muda dengan hijab lebar yang sewarna pula. Beberapa aksesoris seperti kalung dan jam tangan pun aku pakai untuk menambah penampilanku. Tak lupa pula aku merias wajah dengan make up yang agak tebal, ditambah pilihan lipstick yang sedikit merah menyala.55974Please respect copyright.PENANAXu9mQOOEGi
55974Please respect copyright.PENANA5dW85Pk11F
“Kesukaan Mas Dedi...” ucapku dalam hati saat ku patut wajahku dari cermin.55974Please respect copyright.PENANAzHE0htUXWU
55974Please respect copyright.PENANAptPAMNqF8b
Memang dulu saat awal-awal kami berkenalan, Mang Dedi selalu bilang kalau dia ingin melihatku sedikit berdandan dan memakai lipstick merah menyala. Dia memuji kalau aku pasti akan tambah cantik jika rajin merawat diri dan berdandan sehari-hari untuknya. Dan kini, aku berencana mengabulkan keinginannya tersebut.55974Please respect copyright.PENANAeXgrIv6z7K
55974Please respect copyright.PENANAAVRHnj63sJ
“Wuidihh.. ini mau ke pasar atau kondangan Mi?? Rapi bener..!!” ledek suamiku saat aku menghampirinya di ruang tamu.55974Please respect copyright.PENANAXBvGU8kvP1
55974Please respect copyright.PENANAD4ogtXWjvN
Aku tersenyum dan memutar badanku, “Gimana?? Umi udah cantik belum Bi??” tanyaku meminta pendapatnya.55974Please respect copyright.PENANAQR2zMM3Umn
55974Please respect copyright.PENANANjxL2z6gs0
“Cantik banget Mi!! Cantik gak ada duanya” jawab suamiku mengacungkan kedua jempolnya.55974Please respect copyright.PENANAhCHWfaiP6G
55974Please respect copyright.PENANART8pOQfZ8l
Aku mengulum senyum sedikit tersipu malu di puji suamiku tersebut. Namun yang terbayang kemudian justru wajah Mang Dedi yang pasti akan sangat senang melihat penampilanku sesuai dengan apa yang dia inginkan.55974Please respect copyright.PENANALVKE6i1e45
55974Please respect copyright.PENANA4X8NxiNKjM
“Yaudah Umi jalan ya Bi!! jangan lupa jagain Caca..” ucapku menyalami suamiku.55974Please respect copyright.PENANAcii5kmYJJa
55974Please respect copyright.PENANAxiHlbVWnx5
Dalam hati ada sedikit perasaan yang bergetar saat aku dengan berani dan kurang ajarnya berpamitan sekaligus bersalaman dengan suamiku sebelum pergi kerumah selingkuhanku sendiri. Aku merasakan diriku sedikit hina melakukan hal seperti ini, namun jantungku tak dapat berbohong kalau akupun sebenarnya menantikan momen untuk bertemu Mang Dedi di rumahnya.55974Please respect copyright.PENANAXbU4lEu3Nz
55974Please respect copyright.PENANAShmY5vid0m
Di perjalanan singkat menuju rumah Mang Dedi tersebut, beberapa kali aku mencoba mengatur nafasku untuk menghilangkan rasa grogi dan cemasku. Baru kali pertama juga untukku bertandang ke rumah orang lain setelah aku pindah ke jakarta. Apalagi yang akan aku datangi justru adalah rumah laki-laki yang bisa dikatakan sebagai selingkuhanku itu. Jadi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak berdebar-debar dibuatnya.55974Please respect copyright.PENANAaZBDcWB3qM
55974Please respect copyright.PENANAuPAmPHQzjC
Sesuai prediksi sebelumnya, hanya butuh waktu 10 menit perjalanan ke rumah Mang Dedi yang ku tempuh dengan menaiki angkot. Cukup membingungkan juga karena ternyata rumah Mang Dedi berada cukup dalam di pojokan gang sehingga aku harus berjalan dengan kaki.55974Please respect copyright.PENANA8fhyDTsKen
55974Please respect copyright.PENANAoojpg8yvh7
Dengan arahan dan petunjuk dari Mang Dedi, akhirnya akupun sampai di sebuah kontrakan yang berdiri berjejer tiga buah pintu dan memilik cat oranye. Dipaling ujung sebelah kiri terdapat tanda “Kontrakan Kosong.” Sedangkan yang di tengah-tengahnya nampak memiliki penghuni ditandai dengan sebuah sepeda motor yang parkir di terasnya.55974Please respect copyright.PENANAQGvCDfaZMu
55974Please respect copyright.PENANANfzNf0ONIJ
Rumah Mang Dedi sendiri berada di bagian paling kanan kontrakan tersebut, nampak sebuah salib besar berwarna sedikit keemasan bertengger di daun pintunya. Di depan kontrakannya juga di tumbuhi sebuah pohon mangga cukup besar dengan adanya lesehan dari bambu di bawahnya.55974Please respect copyright.PENANAEKst6Ql2vk
55974Please respect copyright.PENANAikJMvC7OgQ
“Assalamualai--” reflek salamku terhenti saat aku teringat kalau Mang Dedi bukanlah seorang muslim.55974Please respect copyright.PENANAEvZoZ9Tbk6
55974Please respect copyright.PENANAJkGhjONmd5
Namun seketika daun pintu rumah itupun terbuka dan menampakkan sosok Mang Dedi hanya memakai celana pendek saja, “Sudah datang kamu Dek!” sapanya tersenyum ke arahku.55974Please respect copyright.PENANAMIG5dXlVEn
55974Please respect copyright.PENANAbvOigooub1
“Ihh.. Mas nakal ga pake baju” ucapku pura-pura menutup wajahku dengan tangan.55974Please respect copyright.PENANAJBQgkbxoXv
55974Please respect copyright.PENANAvjBJ3POcMZ
Mang Dedi nampak sedikit memaksakan senyumnya, “Mari masuk Dek” ucapnya mempersilahkanku. Terlihat wajah Mang Dedi sedikit pucat dan bibirnya memutih karena sedang dalam keadaan sakit.55974Please respect copyright.PENANAkp7K6t6yzo
55974Please respect copyright.PENANAE7Tpj4TYsD
“Permisiiii!!” ucapku setengah berbisik sambil reflek celingak-celinguk kearah sekitar. Takut ada yang melihat aku sebagai perempuan sedang bertamu ke rumah lelaki bujangan disiang bolong begini.55974Please respect copyright.PENANAWnUZbMyqSe
55974Please respect copyright.PENANAdtRZgZjaS1
“Masuk aja! Gak ada orang kok” kata Mang Dedi tersenyum melihatku.55974Please respect copyright.PENANA0S47xt2VEo
55974Please respect copyright.PENANAiFYMIjHK1O
Aku kemudian mengangguk pelan melangkahkan kaki masuk ke dalam rumahnya sambil kemudian Mang Dedi mengunci pintu. “Kok di kunci??” tanyaku sedikit kaget.55974Please respect copyright.PENANA29FishocNZ
55974Please respect copyright.PENANAb8HyFUEZUw
“Biar gak ada yang gangguin kitalah..” jawab Mang Dedi santai memegang tanganku dan menuntun melewati ruang tamu kontrakannya.55974Please respect copyright.PENANAQwHBu4tE4Z
55974Please respect copyright.PENANA1XqAdsV1R8
Dari belakang aku hanya mengikuti saja langkah Mang Dedi sambil melihat-lihat keadaan sekitar rumahnya. Satu yang membuatku kagum, karena meskipun Mang Dedi hanya hidup seorang diri, rumahnya terlihat sangat terawat begitu bersih dan wangi.55974Please respect copyright.PENANAhBFqBTj3Im
55974Please respect copyright.PENANAE2Uh1tMhlb
“Maaf gak ada tempat duduk..” Ucap Mang Dedi menarik tanganku duduk diatas kasur springbed tanpa dipan itu.55974Please respect copyright.PENANAXxAeiMOM85
55974Please respect copyright.PENANAbK2uuEVqQp
Kupandangi sekali lagi sekitar kamar tersebut seolah masih terasa asing, “Rapi banget. Mas udah punya istri??” Ucapku bertanya seakan masih tidak percaya.55974Please respect copyright.PENANA02TFs345mE
55974Please respect copyright.PENANADuhvfF4Xft
“Ini istri aku baru dateng..” Ucap Mang Dedi memeluk tubuhku secara tiba-tiba. Badannya terasa hangat dan nafasnya tampak tak begitu beraturan.55974Please respect copyright.PENANAukSs7wrk1v
55974Please respect copyright.PENANAWjYU93AUrA
Dengan sigap aku kemudian melepaskan pelukannya tersebut. “Jangan macem-macem!! lagi sakit juga!!” ucapku dengan nada ketus lalu berdiri.55974Please respect copyright.PENANAgs48dsynk4
55974Please respect copyright.PENANANkYKE7wVkP
“Aku bawa makanan buat Mas.. Mas pasti belum makan kan??” lanjutku mengeluarkan kotak makanan yang sudah aku bawa dari rumah.55974Please respect copyright.PENANAb2nkQ39qzm
55974Please respect copyright.PENANABi0ynFGSQK
“Wahh... dibawain makanan segala. Baik banget istriku” ucap Mang Dedi yang lagi-lagi memanggil aku sebagai istrinya.55974Please respect copyright.PENANANeMoA6A0Hu
55974Please respect copyright.PENANAgYtjSJvvM0
Namun entah kenapa aku tidak merasa risih dan memprotes panggilannya tersebut seolah-olah akupun juga suka dipanggil seperti itu olehnya. Lagipula Mang Dedi sedang sakit dan tak punya tenaga, sehingga aku mencoba memaklumi saja perkataannya tersebut.55974Please respect copyright.PENANALQwqEqCzA1
55974Please respect copyright.PENANA6NbQelhYG3
“Nih dimakan Mas!” ucapku membuka satu-persatu kotak makanan yang ku bawa di dekatnya.55974Please respect copyright.PENANAB2PVqpRk51
55974Please respect copyright.PENANADP5KxPcXZt
Mang Dedi lalu merengek manja, “Suapin dong Dek!” pintanya membuka mulut.55974Please respect copyright.PENANABHvq3zGMP8
55974Please respect copyright.PENANAyGJ7rho134
“Makan sendiri!! udah gede juga” balasku tetap ketus dan gemas dengan gayanya yang lebay itu.55974Please respect copyright.PENANAHM76HUan6Q
55974Please respect copyright.PENANAxYstENxug8
“Tapi kan aku sakit Dek. Kemaren aja aku di tampar dua kali sama kamu” ucapnya mengungkit-ungkit kejadian dua hari yang lalu.55974Please respect copyright.PENANA7EFbEwov71
55974Please respect copyright.PENANAgNKkLiY7bi
Aku mencubit tangannya pelan, “Salah Mas yang sembarangan aja buang cairan!” kataku ketus.55974Please respect copyright.PENANA8TNNRAL4Ao
55974Please respect copyright.PENANAvAub407Noa
“Abisnya Mas ga bisa nahan Dek. Mulut kamu enak banget” balasnya terkekeh.55974Please respect copyright.PENANAk9aNz13xzU
55974Please respect copyright.PENANAfMEIeTgM2a
Kukepalkan tanganku di wajahnya, “Ini bogem aku juga enak loh!!” ucapku dengan gemas.55974Please respect copyright.PENANAssT8Yo2jrP
55974Please respect copyright.PENANA7vTLs0PsJE
Kami lalu tertawa berbarengan seperti pasangan kekasih yang tengah dimabuk asmara, tak peduli bahwa saat ini aku berada di rumah laki-laki lain sedangkan statusku saja adalah seorang istri, ibu dan perempuan baik-baik.55974Please respect copyright.PENANAIZ2EQjXDxW
55974Please respect copyright.PENANAVNnIARx3ob
Tapi yang terpikirkan olehku justru hanyalah rasa senang dan berbunga saat kami berdua larut dalam tawa dan canda itu. Entah apa yang akan terjadi besok, namun kupilih untuk menikmati momen saat ini dengan sepenuh hati.55974Please respect copyright.PENANApZb1OyyZus
55974Please respect copyright.PENANA6XASjlHENI
“Suapin ayo Dek!!” pinta Mang Dedi merengek-rengek.55974Please respect copyright.PENANAbhEA8oQcMB
55974Please respect copyright.PENANAXiUHKztFzQ
Aku menggeleng-geleng tidak karuan melihat sikapnya yang seperti anak kecil tersebut, “Dasar ABG tua!” ucapku mengambil sendok dan menyuap nasi.55974Please respect copyright.PENANAYEiXGnjfGs
55974Please respect copyright.PENANAOgL5XVhYSy
Terpaksa akhirnya akupun mulai menyuapi Mang Dedi sedikit demi sedikit makanan yang ku bawa dari rumah itu. Sambil ku tahan perasaan senang dan menggebu dalam hatiku karena aku tidak pernah memperlakukan seseorang se spesial ini. Bahkan untuk suamiku sekalipun.55974Please respect copyright.PENANAGAUu0OLAZo
55974Please respect copyright.PENANA6sXeRvW4lE
“Mmmm... enak banget masakan kamu sayang!” ucap Mang Dedi pelan mengunyah makanannya.55974Please respect copyright.PENANAyc2u5HMSC9
55974Please respect copyright.PENANA341GLG3Ylr
“Yaiyalah, Uni-uni minang loh ini!!” jawabku berbangga dengan asalku.55974Please respect copyright.PENANAuhMxMYkhbv
55974Please respect copyright.PENANAbk7njueBYK
Sambil terus mengunyah makanan, Mang Dedi bertanya. “Di padang ada gereja gak sih Dek??” tanyanya penasaran.55974Please respect copyright.PENANAvHjT2QVrtz
55974Please respect copyright.PENANAAOJ0qBBcr7
“Ada, tapi cuma dikota doang. Kalau di kabupaten aku gak ada. Jangankan gereja, non muslim aja gak ada” ucapku menjelaskan sedikit tentang daerahku.55974Please respect copyright.PENANAAIfIku2wUb
55974Please respect copyright.PENANAV6FZMTBQWP
Memang sampai saat ini di kabupaten tempat aku berasal belum pernah tercatat warga atau pendatang yang menetap beragama lain selain islam. Karena itu aku pun tidak pernah bertemu dengan orang yang berbeda agama sebelumnya.55974Please respect copyright.PENANA8XFDG2Wr1K
55974Please respect copyright.PENANAgsPK5Y2uuP
“Berarti aku yang pertama kamu kenal dong??” tanya Mang Dedi tampak sumringah.55974Please respect copyright.PENANAmZMujmawum
55974Please respect copyright.PENANAod7GtdXPN6
Kuanggukkan kepalaku sedikit mengiyakannya, “Mas yang pertama” ucapku tersenyum.55974Please respect copyright.PENANAtf9UNQVceh
55974Please respect copyright.PENANA20POVbmock
“Asikk.. yang pertama tuh biasanya berkesan loh Dek” ucapnya dengan nada penuh kesoktahuan.55974Please respect copyright.PENANAe3StmvPuzC
55974Please respect copyright.PENANApLcB6kV1hO
Aku menyuapkan dia lagi sambil mencibir, “Berkesan apaan? Biasa aja tuh!” jawabku meledeknya.55974Please respect copyright.PENANAqTZMwRtRaI
55974Please respect copyright.PENANAYbH1eviZhP
“Yakin aku kalau kamu bakal inget aku terus” ucap Mang Dedi dengan percaya diri. “Apalagi sama yang gak disunat gini” lanjutnya mengelus selangkangan.55974Please respect copyright.PENANACdlQ6UPzBI
55974Please respect copyright.PENANAvHMmYrIHEl
“Mas matanya udah pernah di colok sama sendok belum??” tanyaku mengancam.55974Please respect copyright.PENANAC7uOWA6OBS
55974Please respect copyright.PENANALXBI46Oa0k
Tapi mataku tak dapat menahan untuk tidak melirik ke arah selangkangan Mang Dedi yang tampak membokong seperti tak memakai celana dalam itu. Aku yakin di dalam sana batang penis besar itu tengah menegang.55974Please respect copyright.PENANA8pr7gdwSlE
55974Please respect copyright.PENANAVsLMwxq817
“Hehehe.. Ampun istriku” ucapnya terkekeh mengangkat kedua tangannya. Lalu kemudian dia tersenyum melanjutkan,“Tapi coba sekali jujur deh Dek. Kamu suka kan sama kontolku ini??” tanyanya sekali lagi.55974Please respect copyright.PENANApV1pRyJdeK
55974Please respect copyright.PENANAPI4pb9Z9Bj
Entah kenapa jantungku tiba-tiba merasa berdegub sangat kencang diberikan pertanyaan yang kotor tersebut. Tak kusadari bawah alasannya memang karena apa yang dibilang oleh Mang Dedi tersebut adalah benar. Aku menyukai penis besarnya itu, penis perkasa tak di sunat yang mampu membuatku seperti panas dingin hanya dengan melihat siluet dibalik celananya saja.55974Please respect copyright.PENANATSRBFrkma1
55974Please respect copyright.PENANARW6e1oPEwr
“Kalau diem berarti bener..” celetuk Mang Dedi dengan senangnya.55974Please respect copyright.PENANA37gWShu0Y9
55974Please respect copyright.PENANAaU65naOqnR
Tapi lagi-lagi aku masih mencoba menjaga harga diriku, “Sok tau!” balasku merasakan kalau wajahku ikut memanas akibat kebohongan dan kemunafikanku sendiri.55974Please respect copyright.PENANAa2tKDoh8Xa
55974Please respect copyright.PENANAFBm1CWdoB6
“Udah buru abisin makanannya!!” sambungku mencoba mengalihkan pembicaraan.55974Please respect copyright.PENANABiNjEL11US
55974Please respect copyright.PENANAlsbrHNOqSn
“Kalau marah berarti bener...” ucap Mang Dedi merayuku.55974Please respect copyright.PENANATRMMrW04OX
55974Please respect copyright.PENANA6SkCj6mxaq
Aku lalu menggeleng menahan senyum, “Enggak marah tuh!! aku seneng begini!” balasku meledeknya.55974Please respect copyright.PENANAyMiG1Uh8dW
55974Please respect copyright.PENANA79s1AGKJBU
“Kalau seneng lebih bener lagi Dek..” jawab Mang Dedi seperti tak mau kalah.55974Please respect copyright.PENANAMd1sm3nlww
55974Please respect copyright.PENANAo3mFeqSiWp
Aku kemudian mengambil botol minuman dan memberikannya pada Mang Dedi, “Ah curang!” balasku melongos dari hadapannya.55974Please respect copyright.PENANAalZt3e1ofo
55974Please respect copyright.PENANAvYhhLFxfKo
“Ya berarti kamu emang suka sama kontolku..” sengir Mang Dedi.55974Please respect copyright.PENANAWUSqM4KL5G
55974Please respect copyright.PENANAhJByp35t2t
“Apaan sih kontal kontol terus!” balasku menutup kotak makanan yang telah habis dilahap Mang Dedi saat kami dengan asyiknya mengobrol.55974Please respect copyright.PENANA9UyqCDmZZE
55974Please respect copyright.PENANA8kIZWvVxqJ
“Udah kamu ngaku aja Dek..” rayu Mang Dedi terkekeh.55974Please respect copyright.PENANAVkjDYZfcgB
55974Please respect copyright.PENANA6UhFco2OSz
Karena merasa sedikit kesal dengan pertanyaannya, akupun kemudian mengangguk-angguk terpaksa, “Iya-iya.. Suka-suka.. benar-benar” balasku bercanda meledeknya.55974Please respect copyright.PENANANwRtQaB4PL
55974Please respect copyright.PENANAseyaOUMGBe
“Dih.. kok jawabnya begitu banget??” ucap Mang Dedi tidak terima.55974Please respect copyright.PENANAvqk0WBtgas
55974Please respect copyright.PENANASbRxrNkMPg
“Ya abis mau gimana lagi??” balasku menjulurkan lidah.55974Please respect copyright.PENANANSckq5gObV
55974Please respect copyright.PENANAJFjXbmaTvA
Tiba-tiba saja Mang Dedi meraih pinggangku dan menarik badanku jatuh diatas kasur, “Ngomong gini coba.. Aku suka kontolmu Mas!!” pinta Mang Dedi padaku.55974Please respect copyright.PENANAHNYFNq46T3
55974Please respect copyright.PENANAfbEdkdqgi3
“Ogah!!” teriakku meledeknya.55974Please respect copyright.PENANAEvTgHiPNCR
55974Please respect copyright.PENANAt0uk2bsVNH
“Kamu mah begitu. Jahat sama aku” balas Mang Dedi merajuk.55974Please respect copyright.PENANAeJPHGmHrsF
55974Please respect copyright.PENANAHP6PZS3BPo
Kusunggingkan senyum membalikkan badan ke arahnya, “Jahat gimana??” tanyaku berpura-pura.55974Please respect copyright.PENANAkOLtkoexax
55974Please respect copyright.PENANA803eimNq8H
“Iyalah.. aku aja sampai di tampar dua kali” jawabnya kembali mengungkit-ungkit tamparan itu.55974Please respect copyright.PENANATTkA8h82pq
55974Please respect copyright.PENANAo1CfECRjjF
“Sebentar lagi tiga kali kalau Mas ngungkit-ngungkit terus” ucapku mengancamnya.55974Please respect copyright.PENANAYjbjwJD5ce
55974Please respect copyright.PENANA8bupa0WY01
Kami kemudian sama-sama kembali tertawa diatas kasur ini dengan perasaanku yang sudah sangat nyaman dipeluk dan dirangkul oleh Mang Dedi. Seperti biasa, Mang Dedi mencairkan suasana dengan begitu mudah hingga membuatku lupa waktu ketika berlama-lama dengannya.55974Please respect copyright.PENANAwWqOaYVcfc
55974Please respect copyright.PENANAMV2WijOhhI
“Kamu cantik banget hari ini. Lipsticknya merah pula” Puji Mang Dedi padaku.55974Please respect copyright.PENANAJoNAaC0f2N
55974Please respect copyright.PENANAYAIK8nryMC
Sontak hatiku langsung berbunga-bunga dibuatnya karena merasa usahaku berdandan untuk Mang Dedi mendapat pujian yang aku harapkan.55974Please respect copyright.PENANAWtu2fBtZTW
55974Please respect copyright.PENANAg6UwRGn1U4
Aku mengulum senyum bahagia, “Buat siapa coba??” ucapku memonyongkan bibir.55974Please respect copyright.PENANAjkC2ZzxndU
55974Please respect copyright.PENANAyrusCQgKLY
“Hehehe. Pengertiannya istriku” balas Mang Dedi terkekeh memanggil aku sebagai istrinya lagi.55974Please respect copyright.PENANAi7fZNg0hdn
55974Please respect copyright.PENANA4zSATFC8Bw
Tapi kemudian aku pun masih saja tidak keberatan dan malah semakin senang ketika mendengarnya memanggilku dengan sebuatan “Istri”-nya tersebut. Entah mungkin ada yang salah dalam diriku saat seharusnya aku marah mendengar sebutan itu, namun aku memilih untuk membiarkan telingaku manja oleh kata itu.55974Please respect copyright.PENANA8d5pKQYevy
55974Please respect copyright.PENANAY2bON0Wq8H
“Boleh aku cium gak nih??” lanjut Mang Dedi bertanya padaku.55974Please respect copyright.PENANA2VvA1TDxf3
55974Please respect copyright.PENANA0uczgR995r
Kuanggukkan kepala dengan pelan, “Boleh” ucapku singkat dan tersenyum.55974Please respect copyright.PENANAD0E8pgoydC
55974Please respect copyright.PENANAUT0mhYgR3s
Seketika Mang Dedi mendekatkan mukanya ke arah wajahku dan mengecup pelan bibirku, “Manis” ucapnya berkomentar sebentar.55974Please respect copyright.PENANAmzguoYhN4A
55974Please respect copyright.PENANAxsHHbtYFW6
Lalu bibir Mang Dedi memaut bibirku kembali namun dalam tempo yang cukup lama. Bibir kami hanya menempel hangat, tak ada pagutan tak ada gerakan. Hanya saling bertukar nafas yang sudah mulai tidak beraturan karena sudah didatangi birahi dan syahwat.55974Please respect copyright.PENANAr6sNJkvqG5
55974Please respect copyright.PENANA9uXhgxD9qW
Dengan lembut, Mang Dedi meraihku ke dalam pelukannya. Lama dibiarkannya tubuhku dan tubuhnya bersatu sambil ciuman kami mulai sedikit bergerak saling menaut dan mengejar bibir masing-masing.55974Please respect copyright.PENANAlRiofPPejO
55974Please respect copyright.PENANAQC6qLWXp6I
Dengusan nafas Mang Dedi terdengar memburu didaun telingaku, entah karena dia sedang sakit atau sedang bernafsu. Akan tetapi dapat kurasakan ciumannya pada bibirku mulai agresif. Kecupan-kecupan ringannya sudah mulai menjadi pagutan dan lumayan yang seolah menghisap bibirku masuk ke dalam bibirnya.55974Please respect copyright.PENANA6puBpsc9pQ
55974Please respect copyright.PENANAnCLhnDpGDL
“Oohh.. Masshh..” ucapku mulai mengeluarkan desahan lirih.55974Please respect copyright.PENANAUC3s0UzdHA
55974Please respect copyright.PENANAnpOFADTJc0
Mang Dedi kembali mencoba menciumku. Kali ini lebih rekat dengan dekapannya yang sangat erat tak mau melepas. Akupun juga tak mau menghindar, tempatku bergerak hanya bila aku membalas menyosor ciumanya itu.55974Please respect copyright.PENANAh8mQ1v9GiS
55974Please respect copyright.PENANAb0VKLh0Q8X
Tangannya menempel di bagian tengkukku yang masih terbalut hijab, bibir kami bertemu, sementara lidah kami saling mengisi rongga kosong yang ada di mulut masing-masing.55974Please respect copyright.PENANA4z1wp8Yxcp
55974Please respect copyright.PENANAXSEm1yjH1U
Perlakuan Mang Dedi itu semakin membuatku lemas terbuai kenikmatan. Selama beberapa menit lamanya kami bercumbu dengan penuh gairah, lidah kami saling belit dan saling jilat, air liur kami saling bertukar dan nafas kami bersahut-sahutan.55974Please respect copyright.PENANAHioQg5Ab3g
55974Please respect copyright.PENANA9p5wfoSTii
“Eeemmm...mmmhh....ssllkk...ssssllrrp!” suara desahan tertahan terdengar dari mulutku saat berpagutan dengannya.55974Please respect copyright.PENANAGKFZp1N556
55974Please respect copyright.PENANAyByi3hcAw4
Selama ciumannya itu pula, tangan Mang Dedi tidak pernah diam menjelajahi tubuhku, tangan kirinya yang terhimpit oleh kepalaku masih dapat mengelus bagian leher, sedang tangan kanannya berada di bagian belakang dan meremasi bongkahan pantatku dengan gemasnya.55974Please respect copyright.PENANAPKEcXObPcM
55974Please respect copyright.PENANAcMfpBaA4eb
Perasaan aneh yang nikmat mulai terasa seiring dengan remasan-remasan Mang Dedi pada pantatku tersebut. Aku mencoba menggeliat menggerakkan diriku tapi benar-benar tidak mampu karena dekapan Mang Dedi begitu kuat mengunci tubuhku.55974Please respect copyright.PENANAmBGIOl7pX3
55974Please respect copyright.PENANAW7fL8YSFIH
"Dek Liya.. aku sayang sama kamu.. aku cinta sama kamu" Ucap Mang Dedi berkata lirih menatap mataku dalam.55974Please respect copyright.PENANAIqVXYWsJhG
55974Please respect copyright.PENANAzwYvN9DAOt
Aku tersipu malu karena ungkapan cintanya yang bertubi-tubi itu., "Sayangi aku semaumu Mas..." ucapku mengelus pipinya yang terasa hangat.55974Please respect copyright.PENANAeXu00KHUYk
55974Please respect copyright.PENANAFDH6oYxjqI
"Tapi untuk sekarang saja ya?! Di rumah sudah ada suamiku yang menunggu.." Lanjutku tersenyum mengingatkannya kalau aku adalah istri dari orang lain.55974Please respect copyright.PENANAeM5y0oXfJ3
55974Please respect copyright.PENANAsYHRaPtkdT
Namun Mang Dedi justru mengendurkan pelukannya, "Aku mau kamu seutuhnya Dek Liya" Ucapnya tiba-tiba serius.55974Please respect copyright.PENANAJMAqPd2sG0
55974Please respect copyright.PENANA5VMgOjb4Lz
"Ga bisa Mas! Aku masih mencintai suamiku.." jawabku tak kalah serius padanya.55974Please respect copyright.PENANAXNt3YYLoJR
55974Please respect copyright.PENANAlkcwLB4j3d
"Kalau begitu kasih aku perhatian yang sama!" Pinta Mang Dedi cemberut menuntutku.55974Please respect copyright.PENANARZsldUfb4Q
55974Please respect copyright.PENANAlCD65Srvln
Tiba-tiba hatiku bimbang merasa bingung dan kasihan. Entah bagaimana caranya aku memberikan perlakuan yang sama kepada Mang Dedi sedangkan dia hanyalah selingkuhanku.55974Please respect copyright.PENANAP98tzLMRXI
55974Please respect copyright.PENANAeR1BHsZwVv
Tak mungkin aku akan memperlakukannya sama dengan caraku memperlakukan dan melayani suamiku sendiri. Namun melihat dia seakan cemburu dengan suamiku tersebut, tak pelak membuat hatiku luluh dan sadar bahwa dia memang benar-benar telah jatuh hati padaku.55974Please respect copyright.PENANA2rWMjzMMBS
55974Please respect copyright.PENANA8wsDqL1FbX
"Aku akan kasih Mas sesuatu, belum pernah aku kasih sama siapapun termasuk suamiku sendiri" ucapku tiba-tiba teringat dengan tontonan di youtube yang pernah kulihat tempo hari.55974Please respect copyright.PENANAtvkKtOPQdW
55974Please respect copyright.PENANAXmq9DQnrG5
Mang Dedi tersenyum merekah mendengarnya, "Wah.. sesuatu apaan tuh?" Ucapnya bertanya nanar penuh dengan rasa penasaran.55974Please respect copyright.PENANAvg9gPBmrlf
55974Please respect copyright.PENANAl8FE3o9JkF
Aku lalu tersenyum menggodanya sambil kemudian bangkit dari kasur untuk menjangkau smartphone yang berada di dalam tas yang kubawa. Dengan secepat kilat aku mungusap layarnya untuk mencari pemutar musik yang sebelumnya sudah ku isi dengan beberapa lagu dangdut tersebut.55974Please respect copyright.PENANAo7fJ7iPXIT
55974Please respect copyright.PENANA7s0lQSIfJ3
"Mas tunggu aja!" Ucapku merasa sangat nakal membayangkan apa yang akan kulakukan di depannya.55974Please respect copyright.PENANAVLOPi7WqOq
55974Please respect copyright.PENANAie3tFNyiHz
Begitu suara musik mulai terdengar, aku kemudian menjauhkan badanku dari hadapan Mang Dedi dan mulai menggerakkan sedikit pinggulku untuk berjoget mengikuti alunan ritme musik dangdut yang aku putar.55974Please respect copyright.PENANAZHKifOzitM
55974Please respect copyright.PENANAGxrJxSVsGo
"Wow.." kata Mang Dedi menganga melihatku meliukkan badan di depan matanya.55974Please respect copyright.PENANAdonXOovnyJ
55974Please respect copyright.PENANAPMnQWdwRnH
Sebenarnya cara ini tak sengaja kulihat di youtube sebagai referensi dalam memuaskan suami di ranjang. Dan akupun sudah beberapa kali melatih diri agar gerakanku tidak terlalu kaku saat aku mempersembahkannya pada suamiku nanti.55974Please respect copyright.PENANAKiSMWYxlB0
55974Please respect copyright.PENANAMRApnhoYv4
Namun pada akhirnya, ternyata bukan kepada suamikulah aku mempersembahkannya. Melainkan kepada tukang sayur yang juga berstatus sebagai selingkuhanku.55974Please respect copyright.PENANAfPPaZnURXe
55974Please respect copyright.PENANAvrYh9KnYYo
"Suka gak?" Tanyaku penasaran masih bergoyang pelan di hadapan Mang Dedi.55974Please respect copyright.PENANAN0zJoMNBkT
55974Please respect copyright.PENANASkYZL3OMyw
Mang Dedi mengangguk girang menandakan kalau dia benar-benar menyukainya. Sedangkan aku merasa gemetar menahan malu merasakan detak jantungku berdebar dengan kencang melakukan goyangan-goyang erotis.55974Please respect copyright.PENANAohbfLekfcx
55974Please respect copyright.PENANAtOoFiT0fNv
"Kamu sudah gila Liya!" Batinku berteriak menolak segala perbuatanku ini.55974Please respect copyright.PENANAb0XXDvoBRB
55974Please respect copyright.PENANAWtaXR0FkCW
Rasanya begitu tabu dan penuh pelecehan, Aku yang harusnya menjadi perempuan yang menjaga iman agama itu justru malah berubah bak seorang biduan dangdut yang mengundang hasrat birahi. Aku yang harusnya menjadi seorang istri yang baik itu, justru malah menari-nari di depan lelaki lain selain suamiku sendiri.55974Please respect copyright.PENANAFZ7qEb24rJ
55974Please respect copyright.PENANAd2W6RR2kuk
Namun anehnya mukaku malah terasa semakin memanas dan seluruh bulu kudukku seketika merinding, tanda kegembiraan dan gairah seksualku yang sudah mulai meninggi. Ditambah lagi dengan perasaan hina pada tubuhku yang seolah bangga dan tak mau berhenti di tatap nanar oleh mata Mang Dedi.55974Please respect copyright.PENANAJJTlzkvpod
55974Please respect copyright.PENANAa5qjxgCzgh
Merasa nafsuku yang sudah berada di ubun-ubun, sedikit demi sedikit aku mulai menghilangkan rasa malu dan sungkan yang ada di dalam diriku. Sedikit demi sedikit, aku mulai memberanikan diri menampakkan lekuk tubuhku yang sedari tadi tersembunyi di balik gamis dan hijab yang ku pakai.55974Please respect copyright.PENANA7B2Qws3tS6
55974Please respect copyright.PENANACXxTDhzUzQ
"Seksinya kamu Dek Liya" komentar Mang Dedi masih terpana mengelus penis yang masih tersembunyi dibalik celana pendeknya.55974Please respect copyright.PENANAwW3MRbbHuC
55974Please respect copyright.PENANAudlEKp7zKU
Aku kemudian semakin bersemangat melihat reaksi serta mendengar pujian Mang Dedi itu.55974Please respect copyright.PENANAtd5wPEUTNj
55974Please respect copyright.PENANA0V7Ow82tjt
Dengan kedua tangan, aku tangkap bongkahan daging payudaraku dan memijit mereka bersama-sama dari balik gamis yang masih menutupi badanku. Di dalamnya, Puttingku ikut mengeras seolah tak mau ketinggalan merasakan sensasi seperti ingin dipertontonkan juga.55974Please respect copyright.PENANAdHAENJic5d
55974Please respect copyright.PENANAnbgzMXSIhG
"Ougghh.. Mashh..Akuu nakall.." bisikku lirih sambil terus memainkan payudaraku diiringi muskin dangdut yang semakin menambah panasnya suasana.55974Please respect copyright.PENANAG6HuMxe2VT
55974Please respect copyright.PENANAzo7ZDWxaeo
Kulirik sejenak Mang Dedi yang bersandar pasrah di atas kasur sambil jakunnya naik turun menelan ludah, dengankan tangan kanannya tidak henti-henti mengelus dan meremas batang kejantanannya yang sudah semakin terlihat menonjol.55974Please respect copyright.PENANAGrrQhOOYbm
55974Please respect copyright.PENANAayKg32gJ07
"Iyahh.. emang nakal kamu Dek.. kamu benar-benar binal.." Ucap Mang Dedi dengan kotornya.55974Please respect copyright.PENANAn0eYnT46kh
55974Please respect copyright.PENANAav21qiex33
Akan tetapi kata-kata itu justru malah membuatku semakin bernafsu dan liar. Melakukan adegan menggairahkan seperti ini saja sudah membuat aku merasa tubuhku menjadi begitu panas dan keringatku mengucur dengan derasnya. Apalagi di tambah dengan komentar-komentar lucah Mang Dedi itu.55974Please respect copyright.PENANA2tCgEHpl6z
55974Please respect copyright.PENANADXVxGHogCt
"Lihat pantatku juga Mass.." ucapku lalu membalikkan tubuhku. Masih sambil bergoyang-goyang membelakangi Mang Dedi.55974Please respect copyright.PENANA9dXXKVNT5I
55974Please respect copyright.PENANAqusnVm9xMY
Entah darimana aku mendapat ide untuk melontarkan kalimat-kalimat mesum nan mengundang itu. Tapi yang jelas, aku semakin terangsang dan bersemangat ketika mengucapkannya di depan Mang Dedi.55974Please respect copyright.PENANA5UH3wDCBoB
55974Please respect copyright.PENANAHyd8HmUE6B
Saat ini pula, aku sangat yakin kalau Mang Dedi menginginkan tubuhku untuk direngkuhnya segera. Dan akupun juga sangat menginginkan itu darinya. Namun persembahan ini baru saja dimulai, karena selanjutnya aku membuka perlahan resleting gamisku dan menurunkannya dengan gerakan yang begitu pelan.55974Please respect copyright.PENANAl6qQYzIdqv
55974Please respect copyright.PENANAFus35FuSxb
Untuk pertama kalinya, aku dapat melihat dengan jelas arah mata Mang Dedi yang mengikuti gerakanku tengah melucuti diri dari gamis yang aku pakai. Aku merasa jika dadaku seolah mau meledak karena perasaan senang, bangga, bingung, malu, dan semua emosi lain yang bercampur menjadi satu.55974Please respect copyright.PENANALiZZ9Yvmrf
55974Please respect copyright.PENANAMXB3F23K7l
Seharusnya, seorang wanita alim tak pantas berbuat seperti ini. Seorang istri sholehah juga tak sepatutnya memamerkan tubuh miliknya kepada orang lain selain suami.55974Please respect copyright.PENANADmH3LeOKlr
55974Please respect copyright.PENANAxzzCo1IDk4
Namun disinilah aku sekarang, bertelanjang diri hanya memakai dalaman di depan laki-laki lain dan merasa tersanjung karena tatapan nakalnya.55974Please respect copyright.PENANAiBpYJg9a0O
55974Please respect copyright.PENANAFQjLcBeo96
"Ayo tunjukan kenakalanmu Dek Liya" pinta Mang Dedi menyemangatiku. “Aku tau kalau sebenarnya kamu adalah wanita nakal" seringainya melanjutkan.55974Please respect copyright.PENANAM1t5gf0BEK
55974Please respect copyright.PENANA5RnbgADibE
Malu tapi mau, sungkan tapi pengen, hina tapi bernafsu. Itulah perasaan yang aku alami ketika mendengar kalimat dan perkataan Mang Dedi padaku.55974Please respect copyright.PENANAEKCjAUjv4A
55974Please respect copyright.PENANADgJbg7IU5I
Dan masa bodoh dengan semua itu karena aku sudah sangat terangsang. Sudah tak peduli dengan image seorang perempuan alim dan istri setia. Yang jelas, saat ini aku ingin segera digumuli oleh Mang Dedi untuk mengarungi kenikmatan birahi bersama-sama sampai ke tepian samudera syahwat yang memberikan kenikmatan duniawi yang luar biasa.55974Please respect copyright.PENANA5zn3UbynDZ
55974Please respect copyright.PENANAtnATF7yj1G
"Mashh.. aku sangeee..." Ucapku merengek menahan gesekan birahi makin menyambangi badanku yang terbuka di depan mata Mang Dedi.55974Please respect copyright.PENANAXFztlUoWd9
55974Please respect copyright.PENANAWsjt4yFZuX
Masih dalam balutan lagu dangdut yang berdurasi panjang itu, aku terus melucuti diri dengan gaya yang lambat penuh godaan. Sengaja kubuat ekspresi sebinal mungkin sambil menjulurkan lidah dan menggigit bibir bawahku saat aku bergoyang meliuk-liuk.55974Please respect copyright.PENANAXYEX2AAyPL
55974Please respect copyright.PENANAx9NHNtQIMV
Kali ini giliran penutup dadaku yang meluncur jatuh dengan cepat. Membuka dan mempertontonkan bongkahan daging payudara kecilku yang ikut-ikutan terbebas, melompat dengan indahnya dari sana.55974Please respect copyright.PENANAGT4i2m9T2A
55974Please respect copyright.PENANAQyS1sKeCoD
Mendadak, aku merasa hembusan angin yang ada dikamar tidur Mang Dedi itu begitu dingin membangkitkan bulu kudukku dan membuat puting payudaraku mencuat, dan yang pasti vaginaku makin terasa basah.55974Please respect copyright.PENANARSJz8qpD8c
55974Please respect copyright.PENANAzNOJFxCSlY
"Cantik sekali kamu Dek Liya.." ucap Mang Dedi masih mengomentariku. “Ayo sini Dek.. sudah gak sabar aku pengen ngentotin kamu..” pinta Mang Dedi sambil melambaikan tangannya kearahku.55974Please respect copyright.PENANAFJ2IdVqPpO
55974Please respect copyright.PENANA04qRlDrpIP
Namun aku menggeleng pelan dan manja, "Belum saatnya Mas" Ucapku semakin menggodanya.55974Please respect copyright.PENANA8eYj3l5RUh
55974Please respect copyright.PENANANKIXXvVxzz
Kutangkap bongkahan daging pipi pantatku dan mulai kuremas gemas di depan matanya. Kugoyangkan pinggulku dengan sangat genit sembari terus meliuk dan bergoyang erotis.55974Please respect copyright.PENANAMsOKAfjYyq
55974Please respect copyright.PENANAmssP3YamAr
"ASTAGA..." batinku berteriak.55974Please respect copyright.PENANAZPEw8ZX9gh
55974Please respect copyright.PENANASUr9QCXIsL
Melakukan gerakan-gerakan erotis secara langsung di hadapan laki-laki lain seperti ini seolah memberikan sensasi birahi yang sangat menggebu. Rasanya begitu indah, begitu menantang, dan begitu menggairahkan.55974Please respect copyright.PENANAo2aZyyBTAJ
55974Please respect copyright.PENANAKHWC3NOijU
Akupun sebenarnya tahu, jika apa yang sedang kulakukan saat ini adalah sebuah perbuatan dosa, sebuah dosa yang akan membawa kenikmatan bagi diriku, dan Mang Dedi selingkuhanku. Tapi birahiku sendiri sudah menghipnotis alam bawah sadarku untuk tetap bergerak memberikan tontonan-tontonan erotis pada Mang Dedi.55974Please respect copyright.PENANAY7EiQPbvuC
55974Please respect copyright.PENANAAVNDSHLSyL
"Jangan dibuka hijabnya sayang" tahan Mang Dedi saat aku akan bergerak membuka hijabku.55974Please respect copyright.PENANAPhaV6GMoIS
55974Please respect copyright.PENANALwrJsdsZai
"Kamu lebih cantik pakai hijab seperti itu.. lebih seksi.. lebih menggairahkan.." lanjutnya mendengus-dengus meremas penisnya sendiri.55974Please respect copyright.PENANA1QJqmE0JKb
55974Please respect copyright.PENANAKqTUDsCLQE
Aku tidak mengerti kenapa Mang Dedi tetap memintaku memakai hijab lebar ini. Bukankah rasanya lebih seksi kalau aku bertelanjang bulat di hadapannya tanpa tertutupi sehelai benangpun?55974Please respect copyright.PENANATneRCSgB7O
55974Please respect copyright.PENANAhLSsLP1PcK
Namun karena ini adalah persembahan untuk Mang Dedi, jadi aku akan memenuhi permintaannya tersebut tanpa berpikir lebih panjang.55974Please respect copyright.PENANApaTxn5y6CQ
55974Please respect copyright.PENANASiwD1pvlLH
Dari yang tadinya aku ingin membuka hijabku, kini aku malah beralih meraih kedua pinggiran celana dalamku yang berada di pinggang.55974Please respect copyright.PENANAgNiJWeTcjo
55974Please respect copyright.PENANA27Lx1BQK5s
"Yang ini dibuka gak Mas??" Tanya tersenyum nakal menggodanya.55974Please respect copyright.PENANAyzBGSALbSt
55974Please respect copyright.PENANA6QKVoNdVJK
Mang Dedi tercekat sebentar menelan ludah, "Oh pastinya dong sayang" jawabnya penuh kegirangan.55974Please respect copyright.PENANAX9W8PL2Gm2
55974Please respect copyright.PENANAJjUq2g3LaE
Perlahan-lahan kemudian akupun menggoyangkan badanku ke kiri dan ke kanan sambil sedikit demi sedikit kuturunkan balutan celana dalamku dari bagian selangkangan.55974Please respect copyright.PENANAPqSB7jJ821
55974Please respect copyright.PENANAbIzKVVC3lO
"Oughhhh..." aku bergetar. Merasakan semilir angin menyapu bagian vagina dan pantatku yang mulai terbuka di hadapan Mang Dedi sambil menengadahkan kepala dan memejamkan mata menahan nikmat.55974Please respect copyright.PENANA9Bgm8kdGvG
55974Please respect copyright.PENANAfpEjR9HU7l
Seketika aku sudah bertelanjang di hadapan Mang Dedi. Telanjang di depan mata lelaki lain selain suamiku. Dan telanjang di hadapan pria yang sebentar lagi akan menikmati tubuhku ini.55974Please respect copyright.PENANAT0p0Dcaym1
55974Please respect copyright.PENANAgTqkG5nsJx
Tiba-tiba aku merasa tertantang. Ingin menunjukkan organ terpenting dari tubuh wanitaku itu kepada Mang Dedi. Ingin menunjukkan celah kenikmatanku yang berkedut membasah karena menantikan sodokan dan tusukan penis besarnya di vaginaku, lalu menumpahkan sperma panasnya di dalam rahimku.55974Please respect copyright.PENANAVPGpgTx4d2
55974Please respect copyright.PENANAflgxnpwGeW
"Ngangkang dong Dek.." perintah Mang Dedi memiringkan kepalanya.55974Please respect copyright.PENANAmsQQNN66t9
55974Please respect copyright.PENANAUQ3tdxeBsN
Seolah mendapat hipnotis, entah kenapa aku kemudian menarik lebar-lebar kedua kakiku untuk mengangkang begitu lebar sambil berdiri di hadapan Mang Dedi.55974Please respect copyright.PENANA1pMFlcMDEb
55974Please respect copyright.PENANAnAfZQHIljx
“Woooww... becekkk...” komentarnya sekali lagi.55974Please respect copyright.PENANAmny4q3MwV8
55974Please respect copyright.PENANAG3PVq0QhJt
Aku mengangguk pasrah, “I--iya Massh…. Sudah becekkhh….” ucapku menahan diri sangat malu.55974Please respect copyright.PENANAU2PxkvfkeB
55974Please respect copyright.PENANA4C48HJj3dq
Sengaja tak kuliah wajah Mang Dedi yang tengah memperhatikan selangkanganku yang ternyata sudah melelehkan cairan begitu banyak sampai terasa hangat di pahaku.55974Please respect copyright.PENANAIQ84Mhi1us
55974Please respect copyright.PENANAckMQ3J2IpX
“Kamu benar-benar wanita nakal Dek Liya. Gak cocok sama hijabmu itu.” Ucap Mang Dedi tersenyum melecehkanku.55974Please respect copyright.PENANA9Qoa9M8vBt
55974Please respect copyright.PENANAmD8ZH2IIGa
"Taa--tapi Mas suka kan?? Ouugghhh.." balasku melenguh mempertahankan posisiku yang mengangkang sambil berdiri itu.55974Please respect copyright.PENANAjWypnBH9Rp
55974Please respect copyright.PENANA50W0w6dyjJ
Mang Dedi tertawa sedikit, "Suka banget sayang. Ayo lanjutin lagi jogetnya" sambungnya kembali bersandar di pinggiran kasur.55974Please respect copyright.PENANAKP1aQLlJOv
55974Please respect copyright.PENANAEOZnzbSZAb
Mendapat perintah dari Mang Dedi, aku kembali berusaha menggoda Mang Dedi sambil terus menggoyang-goyangkan pinggulku. Namun sekarang dengan objektif yang berbeda karena aku merasakan gatal di beberapa bagian sensitifku.55974Please respect copyright.PENANAWnfQEhRPSs
55974Please respect copyright.PENANAR5wltRZiWn
Sekarang rasanya bukan lagi untuk memuaskan Mang Dedi dengan persembahan erotisku, namun justru untuk memuaskan hasratku sendiri yang sudah berada di ubun-ubun.55974Please respect copyright.PENANAgIB6XTNnhk
55974Please respect copyright.PENANAbv6V38SE6N
Aku meremas payudara dan pantatku beberapa kali seperti seorang pelacur yang sedang memberikan undangan gratis kepada lelaki lain untuk dapat menidurinya.55974Please respect copyright.PENANAOsgX28XZH4
55974Please respect copyright.PENANAyzBsqPuAd8
“Entotin aku Masshh... entotin akuuhhhh....” ucapku membatin dalam hati sembari terus bergoyang erotis.55974Please respect copyright.PENANAd7fPMhBcCl
55974Please respect copyright.PENANA6H3rCd5ezw
Aku seperti cacing yang kepanasan. Sekarang, karena nafsuku sudah tak tertahankan lagi, aku menjadi buta akan rasa malu ataupun sungkan. Sekarang, aku berani untuk bermain-main dengan puting payudaraku, aku berani untuk meremas pantatku, dan aku berani untuk mengobel liang vaginaku sendiri di hadapan Mang Dedi.55974Please respect copyright.PENANAVwWDWZpbTi
55974Please respect copyright.PENANAoA1lkKGQo0
“Oooggghh... ooouugghhhh... sshhhh....” desahku pelan sambil menggelinjang-gelinjang keenakan.55974Please respect copyright.PENANA8fO5msnM7z
55974Please respect copyright.PENANABUIIjBx8b5
Kutusuk vagina basahku dengan jemari-jemari tanganku sambil sesekali ku gosok bagian bibirnya. Dibagian dada, kupilin-pilin puting payudaraku berulang-ulang. Semakin lama semakin enak, enak dan enak.55974Please respect copyright.PENANAR0UXXr2TgN
55974Please respect copyright.PENANAaFshnD4WQq
Tapi kemudian aku tersadar, kulihat Mang Dedi bengong tidak percaya melihatku memainkan diri sendiri di depannya. Sungguh akupun ikut merasa malu karena aku sampai-sampai terbawa suasana oleh sentuhan-sentuhan ku sendiri.55974Please respect copyright.PENANAgjG9YBeGPf
55974Please respect copyright.PENANAoCvGja7vZJ
"Memang binal kamu Dek.." Ucap Mang Dedi menggeleng-geleng.55974Please respect copyright.PENANA4gawhWWTJ9