54105Please respect copyright.PENANACmk9jb1Y79
Aku tidak tau sejak kapan, yang jelas ini adalah pertama kalinya aku mulai merasakan resah karena tidak bertemu dengan Mang Dedi. Rasanya seperti disesak oleh sesuatu yang abstrak layaknya menanggung sebuah beban berat dalam hati.54105Please respect copyright.PENANAqyBqlfmHOx
54105Please respect copyright.PENANAyXTmHvaq6u
Sudah dua hari ini sosok itu menghilang, tak berkabar bak di telan bumi. Setiap hari bahkan membuatku menggerutu dengan kesal sambil berbolak-balik menatap pada layar hp, menunggu balasan chat darinya.54105Please respect copyright.PENANA27WuibvCys
54105Please respect copyright.PENANAdpPEHfXy5l
“Apa dia marah karena ku tampar tempo hari??” tanyaku dalam hati.54105Please respect copyright.PENANANBpCnn8qIK
54105Please respect copyright.PENANA5NFMfWVrph
Perlahan-lahan akupun mulai menjadi munafik, ikut mensugesti diri bahwa inilah waktu yang tepat untuk mengakhiri hubungan terlarang ini. Padahal, hampir setiap putaran waktuku dalam dua hari ini selalu memunculkan nama Mang Dedi dan Mang Dedi.54105Please respect copyright.PENANA58Nl3Hm7NC
54105Please respect copyright.PENANAiRSonzFLey
Bahkan terkadang ada bisikan dalam hati yang menyadarkanku agar tidak berlebihan menenggelamkan diri dalam perasaan terlarang ini. Tapi aku selalu tidak bisa. Atau mungkin, tak mau.54105Please respect copyright.PENANAD2RhBksuF2
54105Please respect copyright.PENANAv3Yr3ypNGt
Entahlah, rasanya sekuat apapun aku mencoba menipu diri dan perasaanku, aku seakan menyadari bahwa aku memang akan selalu merindukan sosoknya yang mengundang tawa dan birahi itu.54105Please respect copyright.PENANAiEkGkduLpi
54105Please respect copyright.PENANArMBStx1ZDn
“TING!!!”54105Please respect copyright.PENANAPDMHzmnrDe
54105Please respect copyright.PENANA9s7LNc7Fqk
“Maaf Dek Liya. Aku lagi sakit..” Pesan Mang Dedi datang merekahkan senyuman di bibirku.54105Please respect copyright.PENANAgSnEbTkeAf
54105Please respect copyright.PENANAJedlgcCZHa
Tapi kemudian aku malah khawatir mendengar kabarnya, “Mas sakit apa??” tanyaku membalas pesan.54105Please respect copyright.PENANA8boEndFPmc
54105Please respect copyright.PENANACXzzRFx7Mj
“Cuma panas doang Dek” balasnya lagi.54105Please respect copyright.PENANAbbBDQHxGcL
54105Please respect copyright.PENANAxl4zmjv10Z
“Mas sudah makan?? udah berobat??? yang jagain di rumah siapa??” balasku balik penuh dengan pertanyaan.54105Please respect copyright.PENANACV3ObcMqil
54105Please respect copyright.PENANAfCAtOIAGRk
Namun Mang Dedi hanya menjawabnya singkat, “Di rumah sendirian..” ucapnya membalas.54105Please respect copyright.PENANAXTWlz3uRLN
54105Please respect copyright.PENANA3MLDoZloZr
Tiba-tiba saja, muncul keinginan dalam hatiku untuk bertemu dengan Mang Dedi yang sedang sakit itu. Entah karena merasa khawatir atau mungkin diam-diam karena aku merindukannya, tapi yang pasti hatiku menggebu-gebu membayangkan pertemuan kami di rumahnya tersebut.54105Please respect copyright.PENANAVs2EXHXNEB
54105Please respect copyright.PENANAoSaVt7VjAP
Tanpa berpikir panjang, aku kemudian bertanya. “Rumah Mas dimana?? biar aku kesana..” Balasku lagi.54105Please respect copyright.PENANA0MYdXjTu8S
54105Please respect copyright.PENANASwNIZtzveJ
Selang beberapa menit kemudian, Mang Dedipun membalas pesanku dengan membagikan lokasi rumah miliknya. Aku lalu tersenyum dengan singkat, karena ternyata alamat tersebut tidak terlalu jauh dari rumahku dan dapat di tempuh dengan angkutan umum selama kurang lebih 10 menit perjalanan.54105Please respect copyright.PENANA1BJkAO37nB
54105Please respect copyright.PENANA3PHwcApvvj
“Tunggu aku, aku mau kesana Mas..” ucapku kembali membalas pesannya.54105Please respect copyright.PENANAL4IVzbGM6H
54105Please respect copyright.PENANAHQryozmXS2
Dengan segera aku kemudian berjalan ke dapur untuk menyiapkan makanan yang ingin ku bawa ke rumah Mang Dedi. Beruntung tadi pagi aku sempat memasak sup ayam yang secara kebetulan juga bagus untuk dimakan dalam keadaan sakit. Sambil juga menyiapkan sedikit makanan kecil seperti tahu dan tempe goreng untuk membantu menambah nutrisi dan mengisi perut Mang Dedi yang pasti tengah kekosongan karena sedang sakit seperti ini.54105Please respect copyright.PENANA0VNUFZaXia
54105Please respect copyright.PENANA8MCf1cyIpy
Dari ruang tamu, suamiku tampak sedikit heran melihatku yang siang-siang berada di dapur tersebut. “Tumben masaknya jam segini” tanya suamiku terheran.54105Please respect copyright.PENANAQvtM8navVV
54105Please respect copyright.PENANAwCyZ12UMHA
“Iya, Umi mau pergi keluar sebentar gapapa kan Bi??” tanyaku sambil meminta izin dengan cepat.54105Please respect copyright.PENANA6agTmS8TfD
54105Please respect copyright.PENANAtuFyLL0nBL
Suamiku menghampiri dengan heran, “Emangnya Umi mau kemana siang-siang begini???” tanyanya penasaran.54105Please respect copyright.PENANAaVKSmtAMXO
54105Please respect copyright.PENANABh3iWbS98G
“Mau ke pasarlah Bi!, udah dua hari ini gak ada Mang Dedi jadi Umi gak belanja. Kalau gak masak sekarang nanti keburu capek pulang dari pasarnya..” balasku menjelaskan.54105Please respect copyright.PENANABazohtezLI
54105Please respect copyright.PENANAEoMLgUn1ge
Entah darimana alasan yang tiba-tiba saja terbesit dari dalam kepalaku itu. Namun penjelasanku tersebut cukup meyakinkan sebagai alasan bagi suamiku untuk mengizinkanku pergi. Memang iblis selalu punya cara untuk menggoda dan memberikan kesempatan untuk siapa saja yang ingin berbuat kemaksiatan.54105Please respect copyright.PENANAwfOF0k23WF
54105Please respect copyright.PENANAeE3qi1CKrw
“Mau Abi anter??” tanya suamiku menawarkan bantuan.54105Please respect copyright.PENANAbWPXcd62aq
54105Please respect copyright.PENANA4HHHuWWFJ6
Aku lalu menggeleng singkat, “Gausah.. kalau Abi ikut nanti yang jagain Caca siapa??” balasku lagi.54105Please respect copyright.PENANA49d6Hcafwg
54105Please respect copyright.PENANAZNYvM2ZZEv
“Tinggal bawa Caca juga beres!” jawab suamiku santai.54105Please respect copyright.PENANAX1rBY9oivh
54105Please respect copyright.PENANANT31GvQayP
Namun tentu saja aku tidak bisa membiarkan mereka ikut karena aku tidak berencana pergi ke pasar, “Kalau Caca ikut, yang ada dia minta jajan terus. Umi jadi repot belanjanya” ucapku beralasan.54105Please respect copyright.PENANA3P8Iat71LH
54105Please respect copyright.PENANAxLMrHWEW8w
“Oh iya ya! Kalau Caca ikut mah bukan Umi yang belanja, tapi Caca..” balas suamiku terkekeh pergi meninggalkanku.54105Please respect copyright.PENANAwTtCrCvutp
54105Please respect copyright.PENANAHt6GADqSra
Tanpa perlu berlama-lama kemudian aku akhirnya selesai memasak dan menatanya kedalam kotak makanan yang sudah kusiapkan. Tak lupa pula aku memasukkan kotak makanan tersebut ke dalam totebag belanjaanku agar nantinya suamiku tidak terlalu curiga.54105Please respect copyright.PENANAghLTyxbU6u
54105Please respect copyright.PENANAmcQFdZzH1Y
Aku lalu beranjak ke dalam kamar mengganti baju dan merias penampilanku. Layaknya seorang kekasih yang ingin berkunjung ke rumah pacarnya, akupun berniat ingin tampil secantik mungkin untuk bertemu dengan Mang Dedi.54105Please respect copyright.PENANAZuSkv9lbfe
54105Please respect copyright.PENANAhqr1hQgxJj
Sengaja ku pakai gamis favoritku yang berwarna merah muda dengan hijab lebar yang sewarna pula. Beberapa aksesoris seperti kalung dan jam tangan pun aku pakai untuk menambah penampilanku. Tak lupa pula aku merias wajah dengan make up yang agak tebal, ditambah pilihan lipstick yang sedikit merah menyala.54105Please respect copyright.PENANAHGXn1dCpee
54105Please respect copyright.PENANAGSQ4Jn0D8p
“Kesukaan Mas Dedi...” ucapku dalam hati saat ku patut wajahku dari cermin.54105Please respect copyright.PENANAoO5hDz9ZMk
54105Please respect copyright.PENANA27UdcyeH97
Memang dulu saat awal-awal kami berkenalan, Mang Dedi selalu bilang kalau dia ingin melihatku sedikit berdandan dan memakai lipstick merah menyala. Dia memuji kalau aku pasti akan tambah cantik jika rajin merawat diri dan berdandan sehari-hari untuknya. Dan kini, aku berencana mengabulkan keinginannya tersebut.54105Please respect copyright.PENANAZUNfl1OoYi
54105Please respect copyright.PENANA7JXYFeRc2X
“Wuidihh.. ini mau ke pasar atau kondangan Mi?? Rapi bener..!!” ledek suamiku saat aku menghampirinya di ruang tamu.54105Please respect copyright.PENANANF0FLvQO6h
54105Please respect copyright.PENANApUd6x78DEV
Aku tersenyum dan memutar badanku, “Gimana?? Umi udah cantik belum Bi??” tanyaku meminta pendapatnya.54105Please respect copyright.PENANAYPDApzyB0M
54105Please respect copyright.PENANAj2tsezHAQ0
“Cantik banget Mi!! Cantik gak ada duanya” jawab suamiku mengacungkan kedua jempolnya.54105Please respect copyright.PENANArIaOTRKjHD
54105Please respect copyright.PENANAijiwZ1FtnB
Aku mengulum senyum sedikit tersipu malu di puji suamiku tersebut. Namun yang terbayang kemudian justru wajah Mang Dedi yang pasti akan sangat senang melihat penampilanku sesuai dengan apa yang dia inginkan.54105Please respect copyright.PENANAFaByJGISqL
54105Please respect copyright.PENANA6exg8RMaXj
“Yaudah Umi jalan ya Bi!! jangan lupa jagain Caca..” ucapku menyalami suamiku.54105Please respect copyright.PENANABddNnvW8zJ
54105Please respect copyright.PENANABDCBEKgFz0
Dalam hati ada sedikit perasaan yang bergetar saat aku dengan berani dan kurang ajarnya berpamitan sekaligus bersalaman dengan suamiku sebelum pergi kerumah selingkuhanku sendiri. Aku merasakan diriku sedikit hina melakukan hal seperti ini, namun jantungku tak dapat berbohong kalau akupun sebenarnya menantikan momen untuk bertemu Mang Dedi di rumahnya.54105Please respect copyright.PENANAiHAfq2ZwMl
54105Please respect copyright.PENANAN9s9OAlzHc
Di perjalanan singkat menuju rumah Mang Dedi tersebut, beberapa kali aku mencoba mengatur nafasku untuk menghilangkan rasa grogi dan cemasku. Baru kali pertama juga untukku bertandang ke rumah orang lain setelah aku pindah ke jakarta. Apalagi yang akan aku datangi justru adalah rumah laki-laki yang bisa dikatakan sebagai selingkuhanku itu. Jadi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak berdebar-debar dibuatnya.54105Please respect copyright.PENANAjq0DC1Ni5T
54105Please respect copyright.PENANAwYn1j1m1xc
Sesuai prediksi sebelumnya, hanya butuh waktu 10 menit perjalanan ke rumah Mang Dedi yang ku tempuh dengan menaiki angkot. Cukup membingungkan juga karena ternyata rumah Mang Dedi berada cukup dalam di pojokan gang sehingga aku harus berjalan dengan kaki.54105Please respect copyright.PENANA2mw0ooAyjW
54105Please respect copyright.PENANAua0SXPjXP6
Dengan arahan dan petunjuk dari Mang Dedi, akhirnya akupun sampai di sebuah kontrakan yang berdiri berjejer tiga buah pintu dan memilik cat oranye. Dipaling ujung sebelah kiri terdapat tanda “Kontrakan Kosong.” Sedangkan yang di tengah-tengahnya nampak memiliki penghuni ditandai dengan sebuah sepeda motor yang parkir di terasnya.54105Please respect copyright.PENANAr7KRMtnH5G
54105Please respect copyright.PENANANu0brSt3g4
Rumah Mang Dedi sendiri berada di bagian paling kanan kontrakan tersebut, nampak sebuah salib besar berwarna sedikit keemasan bertengger di daun pintunya. Di depan kontrakannya juga di tumbuhi sebuah pohon mangga cukup besar dengan adanya lesehan dari bambu di bawahnya.54105Please respect copyright.PENANAAyttNV5FzN
54105Please respect copyright.PENANAfc9PPC54Wm
“Assalamualai--” reflek salamku terhenti saat aku teringat kalau Mang Dedi bukanlah seorang muslim.54105Please respect copyright.PENANA6GZagtfnrG
54105Please respect copyright.PENANAchhnu8PRLM
Namun seketika daun pintu rumah itupun terbuka dan menampakkan sosok Mang Dedi hanya memakai celana pendek saja, “Sudah datang kamu Dek!” sapanya tersenyum ke arahku.54105Please respect copyright.PENANA7n8vw6zgRs
54105Please respect copyright.PENANAM3G1YitO4a
“Ihh.. Mas nakal ga pake baju” ucapku pura-pura menutup wajahku dengan tangan.54105Please respect copyright.PENANAjuWbjdTj5q
54105Please respect copyright.PENANABVCLyQAxDh
Mang Dedi nampak sedikit memaksakan senyumnya, “Mari masuk Dek” ucapnya mempersilahkanku. Terlihat wajah Mang Dedi sedikit pucat dan bibirnya memutih karena sedang dalam keadaan sakit.54105Please respect copyright.PENANAk6xTR8J2pC
54105Please respect copyright.PENANAioAi14DR30
“Permisiiii!!” ucapku setengah berbisik sambil reflek celingak-celinguk kearah sekitar. Takut ada yang melihat aku sebagai perempuan sedang bertamu ke rumah lelaki bujangan disiang bolong begini.54105Please respect copyright.PENANAGZjdL6P6Ns
54105Please respect copyright.PENANAby8x85ZoEN
“Masuk aja! Gak ada orang kok” kata Mang Dedi tersenyum melihatku.54105Please respect copyright.PENANA8finiXdHX0
54105Please respect copyright.PENANAmy6jph7YmN
Aku kemudian mengangguk pelan melangkahkan kaki masuk ke dalam rumahnya sambil kemudian Mang Dedi mengunci pintu. “Kok di kunci??” tanyaku sedikit kaget.54105Please respect copyright.PENANAokLchi0Pdi
54105Please respect copyright.PENANAztfaQmrev3
“Biar gak ada yang gangguin kitalah..” jawab Mang Dedi santai memegang tanganku dan menuntun melewati ruang tamu kontrakannya.54105Please respect copyright.PENANA7GDkcthpts
54105Please respect copyright.PENANAfC6301ezeh
Dari belakang aku hanya mengikuti saja langkah Mang Dedi sambil melihat-lihat keadaan sekitar rumahnya. Satu yang membuatku kagum, karena meskipun Mang Dedi hanya hidup seorang diri, rumahnya terlihat sangat terawat begitu bersih dan wangi.54105Please respect copyright.PENANA6xg4rLAMod
54105Please respect copyright.PENANAVIwpIIs0mL
“Maaf gak ada tempat duduk..” Ucap Mang Dedi menarik tanganku duduk diatas kasur springbed tanpa dipan itu.54105Please respect copyright.PENANAbttpGwhjLQ
54105Please respect copyright.PENANAkityVkUJyl
Kupandangi sekali lagi sekitar kamar tersebut seolah masih terasa asing, “Rapi banget. Mas udah punya istri??” Ucapku bertanya seakan masih tidak percaya.54105Please respect copyright.PENANAs1ffBhcE1r
54105Please respect copyright.PENANAsQ53KtCYLq
“Ini istri aku baru dateng..” Ucap Mang Dedi memeluk tubuhku secara tiba-tiba. Badannya terasa hangat dan nafasnya tampak tak begitu beraturan.54105Please respect copyright.PENANA8XY3BQS2TO
54105Please respect copyright.PENANA3JQ3iRqh4D
Dengan sigap aku kemudian melepaskan pelukannya tersebut. “Jangan macem-macem!! lagi sakit juga!!” ucapku dengan nada ketus lalu berdiri.54105Please respect copyright.PENANAzmDz4UqvNg
54105Please respect copyright.PENANAlI8NmKazSc
“Aku bawa makanan buat Mas.. Mas pasti belum makan kan??” lanjutku mengeluarkan kotak makanan yang sudah aku bawa dari rumah.54105Please respect copyright.PENANAijtjrW4I1G
54105Please respect copyright.PENANAwd4BrsiVYh
“Wahh... dibawain makanan segala. Baik banget istriku” ucap Mang Dedi yang lagi-lagi memanggil aku sebagai istrinya.54105Please respect copyright.PENANAX4drXD97wh
54105Please respect copyright.PENANAaBLcuUk1oz
Namun entah kenapa aku tidak merasa risih dan memprotes panggilannya tersebut seolah-olah akupun juga suka dipanggil seperti itu olehnya. Lagipula Mang Dedi sedang sakit dan tak punya tenaga, sehingga aku mencoba memaklumi saja perkataannya tersebut.54105Please respect copyright.PENANASKvDvvD12K
54105Please respect copyright.PENANA0dGBZ6Cvve
“Nih dimakan Mas!” ucapku membuka satu-persatu kotak makanan yang ku bawa di dekatnya.54105Please respect copyright.PENANAalWL36Cp3N
54105Please respect copyright.PENANAhHWNDvRBpD
Mang Dedi lalu merengek manja, “Suapin dong Dek!” pintanya membuka mulut.54105Please respect copyright.PENANAmHZiqwRs0X
54105Please respect copyright.PENANA7tZrMBiWqt
“Makan sendiri!! udah gede juga” balasku tetap ketus dan gemas dengan gayanya yang lebay itu.54105Please respect copyright.PENANAHA0GILvRUM
54105Please respect copyright.PENANACNAa360F4C
“Tapi kan aku sakit Dek. Kemaren aja aku di tampar dua kali sama kamu” ucapnya mengungkit-ungkit kejadian dua hari yang lalu.54105Please respect copyright.PENANAy1bfxWBrHj
54105Please respect copyright.PENANA5nnngOAKZs
Aku mencubit tangannya pelan, “Salah Mas yang sembarangan aja buang cairan!” kataku ketus.54105Please respect copyright.PENANAPoGcywlC1E
54105Please respect copyright.PENANA1xoTqtngRo
“Abisnya Mas ga bisa nahan Dek. Mulut kamu enak banget” balasnya terkekeh.54105Please respect copyright.PENANA1llgxDUZLd
54105Please respect copyright.PENANABvZJSQw6pG
Kukepalkan tanganku di wajahnya, “Ini bogem aku juga enak loh!!” ucapku dengan gemas.54105Please respect copyright.PENANArdRWJVVSad
54105Please respect copyright.PENANALL50AbkZAp
Kami lalu tertawa berbarengan seperti pasangan kekasih yang tengah dimabuk asmara, tak peduli bahwa saat ini aku berada di rumah laki-laki lain sedangkan statusku saja adalah seorang istri, ibu dan perempuan baik-baik.54105Please respect copyright.PENANA998o1hoFQq
54105Please respect copyright.PENANAqZEoe8Vmse
Tapi yang terpikirkan olehku justru hanyalah rasa senang dan berbunga saat kami berdua larut dalam tawa dan canda itu. Entah apa yang akan terjadi besok, namun kupilih untuk menikmati momen saat ini dengan sepenuh hati.54105Please respect copyright.PENANA761avH3HIP
54105Please respect copyright.PENANAlbMYIO96zl
“Suapin ayo Dek!!” pinta Mang Dedi merengek-rengek.54105Please respect copyright.PENANAuRC6HD2zVq
54105Please respect copyright.PENANAKtOqD5wZdq
Aku menggeleng-geleng tidak karuan melihat sikapnya yang seperti anak kecil tersebut, “Dasar ABG tua!” ucapku mengambil sendok dan menyuap nasi.54105Please respect copyright.PENANAPncNqqYhkQ
54105Please respect copyright.PENANAxXD9i7WkW3
Terpaksa akhirnya akupun mulai menyuapi Mang Dedi sedikit demi sedikit makanan yang ku bawa dari rumah itu. Sambil ku tahan perasaan senang dan menggebu dalam hatiku karena aku tidak pernah memperlakukan seseorang se spesial ini. Bahkan untuk suamiku sekalipun.54105Please respect copyright.PENANA7rwrygsI0L
54105Please respect copyright.PENANAgWfibmCjyw
“Mmmm... enak banget masakan kamu sayang!” ucap Mang Dedi pelan mengunyah makanannya.54105Please respect copyright.PENANArtAxEus5En
54105Please respect copyright.PENANAYnhBB9aaX4
“Yaiyalah, Uni-uni minang loh ini!!” jawabku berbangga dengan asalku.54105Please respect copyright.PENANAfRp64MGf6p
54105Please respect copyright.PENANA0uOOWwBsUI
Sambil terus mengunyah makanan, Mang Dedi bertanya. “Di padang ada gereja gak sih Dek??” tanyanya penasaran.54105Please respect copyright.PENANAjb6XZfQSVZ
54105Please respect copyright.PENANAlFAkZwoCu4
“Ada, tapi cuma dikota doang. Kalau di kabupaten aku gak ada. Jangankan gereja, non muslim aja gak ada” ucapku menjelaskan sedikit tentang daerahku.54105Please respect copyright.PENANAO61isLfNsj
54105Please respect copyright.PENANArkYiOd2vig
Memang sampai saat ini di kabupaten tempat aku berasal belum pernah tercatat warga atau pendatang yang menetap beragama lain selain islam. Karena itu aku pun tidak pernah bertemu dengan orang yang berbeda agama sebelumnya.54105Please respect copyright.PENANAinwEntgY8T
54105Please respect copyright.PENANAzonfBABNb2
“Berarti aku yang pertama kamu kenal dong??” tanya Mang Dedi tampak sumringah.54105Please respect copyright.PENANAHPCTlUBU1v
54105Please respect copyright.PENANAzrAktOoPLC
Kuanggukkan kepalaku sedikit mengiyakannya, “Mas yang pertama” ucapku tersenyum.54105Please respect copyright.PENANA1rs43MbKNL
54105Please respect copyright.PENANAkGrXWJIoDO
“Asikk.. yang pertama tuh biasanya berkesan loh Dek” ucapnya dengan nada penuh kesoktahuan.54105Please respect copyright.PENANA3hDWzUNGne
54105Please respect copyright.PENANAc94iZDcvEc
Aku menyuapkan dia lagi sambil mencibir, “Berkesan apaan? Biasa aja tuh!” jawabku meledeknya.54105Please respect copyright.PENANApLhqjNRoYt
54105Please respect copyright.PENANAW9wQ2wIxvW
“Yakin aku kalau kamu bakal inget aku terus” ucap Mang Dedi dengan percaya diri. “Apalagi sama yang gak disunat gini” lanjutnya mengelus selangkangan.54105Please respect copyright.PENANAf6OSAcvIYJ
54105Please respect copyright.PENANACadEbZZXcC
“Mas matanya udah pernah di colok sama sendok belum??” tanyaku mengancam.54105Please respect copyright.PENANAifTOtdEfR9
54105Please respect copyright.PENANAUpDCUlbGDy
Tapi mataku tak dapat menahan untuk tidak melirik ke arah selangkangan Mang Dedi yang tampak membokong seperti tak memakai celana dalam itu. Aku yakin di dalam sana batang penis besar itu tengah menegang.54105Please respect copyright.PENANADAFlUqbGH6
54105Please respect copyright.PENANAlIkqrTtJLo
“Hehehe.. Ampun istriku” ucapnya terkekeh mengangkat kedua tangannya. Lalu kemudian dia tersenyum melanjutkan,“Tapi coba sekali jujur deh Dek. Kamu suka kan sama kontolku ini??” tanyanya sekali lagi.54105Please respect copyright.PENANAArVC1WaRzf
54105Please respect copyright.PENANAR2trwgF1nX
Entah kenapa jantungku tiba-tiba merasa berdegub sangat kencang diberikan pertanyaan yang kotor tersebut. Tak kusadari bawah alasannya memang karena apa yang dibilang oleh Mang Dedi tersebut adalah benar. Aku menyukai penis besarnya itu, penis perkasa tak di sunat yang mampu membuatku seperti panas dingin hanya dengan melihat siluet dibalik celananya saja.54105Please respect copyright.PENANAFXfVvIehvV
54105Please respect copyright.PENANA1OJXrGoTqz
“Kalau diem berarti bener..” celetuk Mang Dedi dengan senangnya.54105Please respect copyright.PENANAf3unoANqN6
54105Please respect copyright.PENANAcr2lE7fH3f
Tapi lagi-lagi aku masih mencoba menjaga harga diriku, “Sok tau!” balasku merasakan kalau wajahku ikut memanas akibat kebohongan dan kemunafikanku sendiri.54105Please respect copyright.PENANA84DkGpkAvM
54105Please respect copyright.PENANAMXRU2rANjJ
“Udah buru abisin makanannya!!” sambungku mencoba mengalihkan pembicaraan.54105Please respect copyright.PENANAm6pzXRwqAS
54105Please respect copyright.PENANANycODOTaEQ
“Kalau marah berarti bener...” ucap Mang Dedi merayuku.54105Please respect copyright.PENANAKlOgS0zfdr
54105Please respect copyright.PENANAqlvxOSOKw2
Aku lalu menggeleng menahan senyum, “Enggak marah tuh!! aku seneng begini!” balasku meledeknya.54105Please respect copyright.PENANA8ZVvcMMDwq
54105Please respect copyright.PENANAj8N8XvQzRy
“Kalau seneng lebih bener lagi Dek..” jawab Mang Dedi seperti tak mau kalah.54105Please respect copyright.PENANAb0t2k2Dhzx
54105Please respect copyright.PENANAP4OtKYNXKo
Aku kemudian mengambil botol minuman dan memberikannya pada Mang Dedi, “Ah curang!” balasku melongos dari hadapannya.54105Please respect copyright.PENANA6WuHpHMgTt
54105Please respect copyright.PENANADpWqTmvbhk
“Ya berarti kamu emang suka sama kontolku..” sengir Mang Dedi.54105Please respect copyright.PENANAgp5f09VMPM
54105Please respect copyright.PENANA5CdgoTt8Nb
“Apaan sih kontal kontol terus!” balasku menutup kotak makanan yang telah habis dilahap Mang Dedi saat kami dengan asyiknya mengobrol.54105Please respect copyright.PENANAZKuoIozmtF
54105Please respect copyright.PENANALwWP0C88f1
“Udah kamu ngaku aja Dek..” rayu Mang Dedi terkekeh.54105Please respect copyright.PENANAq2XlWi9eSl
54105Please respect copyright.PENANA1aetx71M9W
Karena merasa sedikit kesal dengan pertanyaannya, akupun kemudian mengangguk-angguk terpaksa, “Iya-iya.. Suka-suka.. benar-benar” balasku bercanda meledeknya.54105Please respect copyright.PENANAAOqycva8hX
54105Please respect copyright.PENANAcFVr7Fk72U
“Dih.. kok jawabnya begitu banget??” ucap Mang Dedi tidak terima.54105Please respect copyright.PENANAvNgHfa1WCh
54105Please respect copyright.PENANAxEvHn5Dr5L
“Ya abis mau gimana lagi??” balasku menjulurkan lidah.54105Please respect copyright.PENANAFYZPxDjWtg
54105Please respect copyright.PENANA33v5GIVYjP
Tiba-tiba saja Mang Dedi meraih pinggangku dan menarik badanku jatuh diatas kasur, “Ngomong gini coba.. Aku suka kontolmu Mas!!” pinta Mang Dedi padaku.54105Please respect copyright.PENANAV1J2phBq80
54105Please respect copyright.PENANAFFBkOI4uVT
“Ogah!!” teriakku meledeknya.54105Please respect copyright.PENANAlj3SjPsnVz
54105Please respect copyright.PENANARoN3m3diZ4
“Kamu mah begitu. Jahat sama aku” balas Mang Dedi merajuk.54105Please respect copyright.PENANAIE1AYH1Vwf
54105Please respect copyright.PENANAsfgUxorGUl
Kusunggingkan senyum membalikkan badan ke arahnya, “Jahat gimana??” tanyaku berpura-pura.54105Please respect copyright.PENANAmK892578aJ
54105Please respect copyright.PENANAZs5h44XwWm
“Iyalah.. aku aja sampai di tampar dua kali” jawabnya kembali mengungkit-ungkit tamparan itu.54105Please respect copyright.PENANAHAwqKdWXRI
54105Please respect copyright.PENANAZ5BnBf00yE
“Sebentar lagi tiga kali kalau Mas ngungkit-ngungkit terus” ucapku mengancamnya.54105Please respect copyright.PENANAXitHUp7rDp
54105Please respect copyright.PENANAEdDf62VpwC
Kami kemudian sama-sama kembali tertawa diatas kasur ini dengan perasaanku yang sudah sangat nyaman dipeluk dan dirangkul oleh Mang Dedi. Seperti biasa, Mang Dedi mencairkan suasana dengan begitu mudah hingga membuatku lupa waktu ketika berlama-lama dengannya.54105Please respect copyright.PENANAHHDhOGB9Bn
54105Please respect copyright.PENANA6R6v6DJgPX
“Kamu cantik banget hari ini. Lipsticknya merah pula” Puji Mang Dedi padaku.54105Please respect copyright.PENANA7qCQJ8djm3
54105Please respect copyright.PENANA5G2rqisFyv
Sontak hatiku langsung berbunga-bunga dibuatnya karena merasa usahaku berdandan untuk Mang Dedi mendapat pujian yang aku harapkan.54105Please respect copyright.PENANAICTfgy21K6
54105Please respect copyright.PENANAcjrFRsrP9a
Aku mengulum senyum bahagia, “Buat siapa coba??” ucapku memonyongkan bibir.54105Please respect copyright.PENANAUplaFRhNaK
54105Please respect copyright.PENANA57kC1aZkLj
“Hehehe. Pengertiannya istriku” balas Mang Dedi terkekeh memanggil aku sebagai istrinya lagi.54105Please respect copyright.PENANA4BfY1VS2DT
54105Please respect copyright.PENANAOCRYr8IrhX
Tapi kemudian aku pun masih saja tidak keberatan dan malah semakin senang ketika mendengarnya memanggilku dengan sebuatan “Istri”-nya tersebut. Entah mungkin ada yang salah dalam diriku saat seharusnya aku marah mendengar sebutan itu, namun aku memilih untuk membiarkan telingaku manja oleh kata itu.54105Please respect copyright.PENANAVXWZuEQYiA
54105Please respect copyright.PENANAuEC2qaih70
“Boleh aku cium gak nih??” lanjut Mang Dedi bertanya padaku.54105Please respect copyright.PENANAIKMv4NF6Gz
54105Please respect copyright.PENANAv7T40zTMpR
Kuanggukkan kepala dengan pelan, “Boleh” ucapku singkat dan tersenyum.54105Please respect copyright.PENANAjRNALW7vBA
54105Please respect copyright.PENANAx7Zf4HR35f
Seketika Mang Dedi mendekatkan mukanya ke arah wajahku dan mengecup pelan bibirku, “Manis” ucapnya berkomentar sebentar.54105Please respect copyright.PENANABmcgicpd3U
54105Please respect copyright.PENANAoe3Lutaf9M
Lalu bibir Mang Dedi memaut bibirku kembali namun dalam tempo yang cukup lama. Bibir kami hanya menempel hangat, tak ada pagutan tak ada gerakan. Hanya saling bertukar nafas yang sudah mulai tidak beraturan karena sudah didatangi birahi dan syahwat.54105Please respect copyright.PENANAY0pmgRsulf
54105Please respect copyright.PENANAlA309nSs57
Dengan lembut, Mang Dedi meraihku ke dalam pelukannya. Lama dibiarkannya tubuhku dan tubuhnya bersatu sambil ciuman kami mulai sedikit bergerak saling menaut dan mengejar bibir masing-masing.54105Please respect copyright.PENANAULOi6K74eW
54105Please respect copyright.PENANAHOjKTM14za
Dengusan nafas Mang Dedi terdengar memburu didaun telingaku, entah karena dia sedang sakit atau sedang bernafsu. Akan tetapi dapat kurasakan ciumannya pada bibirku mulai agresif. Kecupan-kecupan ringannya sudah mulai menjadi pagutan dan lumayan yang seolah menghisap bibirku masuk ke dalam bibirnya.54105Please respect copyright.PENANAkCvoR6hwpT
54105Please respect copyright.PENANAsFCcoFNvnA
“Oohh.. Masshh..” ucapku mulai mengeluarkan desahan lirih.54105Please respect copyright.PENANAgdCoaelKeA
54105Please respect copyright.PENANATMiEnIeeIY
Mang Dedi kembali mencoba menciumku. Kali ini lebih rekat dengan dekapannya yang sangat erat tak mau melepas. Akupun juga tak mau menghindar, tempatku bergerak hanya bila aku membalas menyosor ciumanya itu.54105Please respect copyright.PENANA5CE30wyXbB
54105Please respect copyright.PENANAZh8bqRZuXy
Tangannya menempel di bagian tengkukku yang masih terbalut hijab, bibir kami bertemu, sementara lidah kami saling mengisi rongga kosong yang ada di mulut masing-masing.54105Please respect copyright.PENANAcy7Le76Doh
54105Please respect copyright.PENANAm3zl0KadgC
Perlakuan Mang Dedi itu semakin membuatku lemas terbuai kenikmatan. Selama beberapa menit lamanya kami bercumbu dengan penuh gairah, lidah kami saling belit dan saling jilat, air liur kami saling bertukar dan nafas kami bersahut-sahutan.54105Please respect copyright.PENANAJFJdGmpEAJ
54105Please respect copyright.PENANAQ9FqGcJ4W8
“Eeemmm...mmmhh....ssllkk...ssssllrrp!” suara desahan tertahan terdengar dari mulutku saat berpagutan dengannya.54105Please respect copyright.PENANAmtNSBKGGMF
54105Please respect copyright.PENANAC2rI0gPZTn
Selama ciumannya itu pula, tangan Mang Dedi tidak pernah diam menjelajahi tubuhku, tangan kirinya yang terhimpit oleh kepalaku masih dapat mengelus bagian leher, sedang tangan kanannya berada di bagian belakang dan meremasi bongkahan pantatku dengan gemasnya.54105Please respect copyright.PENANAbTTdbZ2Yep
54105Please respect copyright.PENANAWIiNQPtkGG
Perasaan aneh yang nikmat mulai terasa seiring dengan remasan-remasan Mang Dedi pada pantatku tersebut. Aku mencoba menggeliat menggerakkan diriku tapi benar-benar tidak mampu karena dekapan Mang Dedi begitu kuat mengunci tubuhku.54105Please respect copyright.PENANA24XLYbQz0L
54105Please respect copyright.PENANAa6VOBK6WOj
"Dek Liya.. aku sayang sama kamu.. aku cinta sama kamu" Ucap Mang Dedi berkata lirih menatap mataku dalam.54105Please respect copyright.PENANApScK6pyF6B
54105Please respect copyright.PENANAF0MaJZG9Tu
Aku tersipu malu karena ungkapan cintanya yang bertubi-tubi itu., "Sayangi aku semaumu Mas..." ucapku mengelus pipinya yang terasa hangat.54105Please respect copyright.PENANAbOY3ZTlPor
54105Please respect copyright.PENANA1L4rDyUxsm
"Tapi untuk sekarang saja ya?! Di rumah sudah ada suamiku yang menunggu.." Lanjutku tersenyum mengingatkannya kalau aku adalah istri dari orang lain.54105Please respect copyright.PENANAy4uJo1THdt
54105Please respect copyright.PENANAqQeBuJ6RRD
Namun Mang Dedi justru mengendurkan pelukannya, "Aku mau kamu seutuhnya Dek Liya" Ucapnya tiba-tiba serius.54105Please respect copyright.PENANAwmYdy2AD6X
54105Please respect copyright.PENANAsQK6sKGVMn
"Ga bisa Mas! Aku masih mencintai suamiku.." jawabku tak kalah serius padanya.54105Please respect copyright.PENANAWYniUDxAjD
54105Please respect copyright.PENANAuad53PEjZO
"Kalau begitu kasih aku perhatian yang sama!" Pinta Mang Dedi cemberut menuntutku.54105Please respect copyright.PENANAjFJ1MBQq4b
54105Please respect copyright.PENANAduQgQVsoJA
Tiba-tiba hatiku bimbang merasa bingung dan kasihan. Entah bagaimana caranya aku memberikan perlakuan yang sama kepada Mang Dedi sedangkan dia hanyalah selingkuhanku.54105Please respect copyright.PENANAaZlWAZTlW4
54105Please respect copyright.PENANAFqsBVFCwjy
Tak mungkin aku akan memperlakukannya sama dengan caraku memperlakukan dan melayani suamiku sendiri. Namun melihat dia seakan cemburu dengan suamiku tersebut, tak pelak membuat hatiku luluh dan sadar bahwa dia memang benar-benar telah jatuh hati padaku.54105Please respect copyright.PENANA6rAKsFC4sS
54105Please respect copyright.PENANApHsdDjzFIi
"Aku akan kasih Mas sesuatu, belum pernah aku kasih sama siapapun termasuk suamiku sendiri" ucapku tiba-tiba teringat dengan tontonan di youtube yang pernah kulihat tempo hari.54105Please respect copyright.PENANATqf1Lgpl8o
54105Please respect copyright.PENANABuuexqlHgI
Mang Dedi tersenyum merekah mendengarnya, "Wah.. sesuatu apaan tuh?" Ucapnya bertanya nanar penuh dengan rasa penasaran.54105Please respect copyright.PENANA4Aqy5HpMb4
54105Please respect copyright.PENANAqS9wKigrEG
Aku lalu tersenyum menggodanya sambil kemudian bangkit dari kasur untuk menjangkau smartphone yang berada di dalam tas yang kubawa. Dengan secepat kilat aku mungusap layarnya untuk mencari pemutar musik yang sebelumnya sudah ku isi dengan beberapa lagu dangdut tersebut.54105Please respect copyright.PENANAMar119mzUn
54105Please respect copyright.PENANA3ydr7L4P5n
"Mas tunggu aja!" Ucapku merasa sangat nakal membayangkan apa yang akan kulakukan di depannya.54105Please respect copyright.PENANAzSDhdvrda7
54105Please respect copyright.PENANAL3HBB9fP0B
Begitu suara musik mulai terdengar, aku kemudian menjauhkan badanku dari hadapan Mang Dedi dan mulai menggerakkan sedikit pinggulku untuk berjoget mengikuti alunan ritme musik dangdut yang aku putar.54105Please respect copyright.PENANAeUdyLnLzhD
54105Please respect copyright.PENANAxgqzUQeFrW
"Wow.." kata Mang Dedi menganga melihatku meliukkan badan di depan matanya.54105Please respect copyright.PENANAQDR7BCEWp2
54105Please respect copyright.PENANAtbr2gAVLi4
Sebenarnya cara ini tak sengaja kulihat di youtube sebagai referensi dalam memuaskan suami di ranjang. Dan akupun sudah beberapa kali melatih diri agar gerakanku tidak terlalu kaku saat aku mempersembahkannya pada suamiku nanti.54105Please respect copyright.PENANAbM19aASG5h
54105Please respect copyright.PENANAlEWzNwskGl
Namun pada akhirnya, ternyata bukan kepada suamikulah aku mempersembahkannya. Melainkan kepada tukang sayur yang juga berstatus sebagai selingkuhanku.54105Please respect copyright.PENANAdDQ7JYkMUy
54105Please respect copyright.PENANAy2p6IOpK4C
"Suka gak?" Tanyaku penasaran masih bergoyang pelan di hadapan Mang Dedi.54105Please respect copyright.PENANA2QvTBtAyWZ
54105Please respect copyright.PENANAGMu02jwWjd
Mang Dedi mengangguk girang menandakan kalau dia benar-benar menyukainya. Sedangkan aku merasa gemetar menahan malu merasakan detak jantungku berdebar dengan kencang melakukan goyangan-goyang erotis.54105Please respect copyright.PENANAvauBzUnmHw
54105Please respect copyright.PENANAKgWQcQ9cqR
"Kamu sudah gila Liya!" Batinku berteriak menolak segala perbuatanku ini.54105Please respect copyright.PENANA1cExT5OQC4
54105Please respect copyright.PENANAI6jsuzTfZf
Rasanya begitu tabu dan penuh pelecehan, Aku yang harusnya menjadi perempuan yang menjaga iman agama itu justru malah berubah bak seorang biduan dangdut yang mengundang hasrat birahi. Aku yang harusnya menjadi seorang istri yang baik itu, justru malah menari-nari di depan lelaki lain selain suamiku sendiri.54105Please respect copyright.PENANASCJYICgkCe
54105Please respect copyright.PENANAi4M68tVKqT
Namun anehnya mukaku malah terasa semakin memanas dan seluruh bulu kudukku seketika merinding, tanda kegembiraan dan gairah seksualku yang sudah mulai meninggi. Ditambah lagi dengan perasaan hina pada tubuhku yang seolah bangga dan tak mau berhenti di tatap nanar oleh mata Mang Dedi.54105Please respect copyright.PENANADZaH7OIPB9
54105Please respect copyright.PENANARio79eScRC
Merasa nafsuku yang sudah berada di ubun-ubun, sedikit demi sedikit aku mulai menghilangkan rasa malu dan sungkan yang ada di dalam diriku. Sedikit demi sedikit, aku mulai memberanikan diri menampakkan lekuk tubuhku yang sedari tadi tersembunyi di balik gamis dan hijab yang ku pakai.54105Please respect copyright.PENANApPWCYWhR53
54105Please respect copyright.PENANA3wg1K0chpa
"Seksinya kamu Dek Liya" komentar Mang Dedi masih terpana mengelus penis yang masih tersembunyi dibalik celana pendeknya.54105Please respect copyright.PENANAikO5ZohUTW
54105Please respect copyright.PENANAL1bnRTh1Ab
Aku kemudian semakin bersemangat melihat reaksi serta mendengar pujian Mang Dedi itu.54105Please respect copyright.PENANAbfJYVC7wGc
54105Please respect copyright.PENANA9HMpy0juXp
Dengan kedua tangan, aku tangkap bongkahan daging payudaraku dan memijit mereka bersama-sama dari balik gamis yang masih menutupi badanku. Di dalamnya, Puttingku ikut mengeras seolah tak mau ketinggalan merasakan sensasi seperti ingin dipertontonkan juga.54105Please respect copyright.PENANAiYO2DPjmo6
54105Please respect copyright.PENANAvAlAAI88NK
"Ougghh.. Mashh..Akuu nakall.." bisikku lirih sambil terus memainkan payudaraku diiringi muskin dangdut yang semakin menambah panasnya suasana.54105Please respect copyright.PENANAzueBqYjMbQ
54105Please respect copyright.PENANA1Aa91lrUl3
Kulirik sejenak Mang Dedi yang bersandar pasrah di atas kasur sambil jakunnya naik turun menelan ludah, dengankan tangan kanannya tidak henti-henti mengelus dan meremas batang kejantanannya yang sudah semakin terlihat menonjol.54105Please respect copyright.PENANAKFBGME88Cr
54105Please respect copyright.PENANA9BNPcB3aSk
"Iyahh.. emang nakal kamu Dek.. kamu benar-benar binal.." Ucap Mang Dedi dengan kotornya.54105Please respect copyright.PENANAhnbSFhj4EZ
54105Please respect copyright.PENANAJWnSsalBmT
Akan tetapi kata-kata itu justru malah membuatku semakin bernafsu dan liar. Melakukan adegan menggairahkan seperti ini saja sudah membuat aku merasa tubuhku menjadi begitu panas dan keringatku mengucur dengan derasnya. Apalagi di tambah dengan komentar-komentar lucah Mang Dedi itu.54105Please respect copyright.PENANAKAxbgEObPs
54105Please respect copyright.PENANAif3KkFWZf6
"Lihat pantatku juga Mass.." ucapku lalu membalikkan tubuhku. Masih sambil bergoyang-goyang membelakangi Mang Dedi.54105Please respect copyright.PENANAQxKhl1TpeY
54105Please respect copyright.PENANAoeHoIBWuAn
Entah darimana aku mendapat ide untuk melontarkan kalimat-kalimat mesum nan mengundang itu. Tapi yang jelas, aku semakin terangsang dan bersemangat ketika mengucapkannya di depan Mang Dedi.54105Please respect copyright.PENANAGxe8KhAe25
54105Please respect copyright.PENANAZuejGTMntS
Saat ini pula, aku sangat yakin kalau Mang Dedi menginginkan tubuhku untuk direngkuhnya segera. Dan akupun juga sangat menginginkan itu darinya. Namun persembahan ini baru saja dimulai, karena selanjutnya aku membuka perlahan resleting gamisku dan menurunkannya dengan gerakan yang begitu pelan.54105Please respect copyright.PENANAaj410kJrAD
54105Please respect copyright.PENANAA5ZBwFT3v7
Untuk pertama kalinya, aku dapat melihat dengan jelas arah mata Mang Dedi yang mengikuti gerakanku tengah melucuti diri dari gamis yang aku pakai. Aku merasa jika dadaku seolah mau meledak karena perasaan senang, bangga, bingung, malu, dan semua emosi lain yang bercampur menjadi satu.54105Please respect copyright.PENANAiw9EcBFt0H
54105Please respect copyright.PENANAFySWzw7wsy
Seharusnya, seorang wanita alim tak pantas berbuat seperti ini. Seorang istri sholehah juga tak sepatutnya memamerkan tubuh miliknya kepada orang lain selain suami.54105Please respect copyright.PENANAJAKDzEKgji
54105Please respect copyright.PENANAsBkkDVJLRa
Namun disinilah aku sekarang, bertelanjang diri hanya memakai dalaman di depan laki-laki lain dan merasa tersanjung karena tatapan nakalnya.54105Please respect copyright.PENANAjYqu8JJvkD
54105Please respect copyright.PENANAFTnMW8fwcO
"Ayo tunjukan kenakalanmu Dek Liya" pinta Mang Dedi menyemangatiku. “Aku tau kalau sebenarnya kamu adalah wanita nakal" seringainya melanjutkan.54105Please respect copyright.PENANA8hC8pPhzwV
54105Please respect copyright.PENANA1FJrKSmbcT
Malu tapi mau, sungkan tapi pengen, hina tapi bernafsu. Itulah perasaan yang aku alami ketika mendengar kalimat dan perkataan Mang Dedi padaku.54105Please respect copyright.PENANAeYmMvDohCo
54105Please respect copyright.PENANAtqD0TrfzQl
Dan masa bodoh dengan semua itu karena aku sudah sangat terangsang. Sudah tak peduli dengan image seorang perempuan alim dan istri setia. Yang jelas, saat ini aku ingin segera digumuli oleh Mang Dedi untuk mengarungi kenikmatan birahi bersama-sama sampai ke tepian samudera syahwat yang memberikan kenikmatan duniawi yang luar biasa.54105Please respect copyright.PENANAdnMT5Tx7N9
54105Please respect copyright.PENANANHRlkXJN3c
"Mashh.. aku sangeee..." Ucapku merengek menahan gesekan birahi makin menyambangi badanku yang terbuka di depan mata Mang Dedi.54105Please respect copyright.PENANA4k6SthVE4a
54105Please respect copyright.PENANAi3V5meZZ12
Masih dalam balutan lagu dangdut yang berdurasi panjang itu, aku terus melucuti diri dengan gaya yang lambat penuh godaan. Sengaja kubuat ekspresi sebinal mungkin sambil menjulurkan lidah dan menggigit bibir bawahku saat aku bergoyang meliuk-liuk.54105Please respect copyright.PENANAAvWGGVyMzJ
54105Please respect copyright.PENANA7BTprcG5d7
Kali ini giliran penutup dadaku yang meluncur jatuh dengan cepat. Membuka dan mempertontonkan bongkahan daging payudara kecilku yang ikut-ikutan terbebas, melompat dengan indahnya dari sana.54105Please respect copyright.PENANAvRHKzWLhsL
54105Please respect copyright.PENANAtyErWaQhpt
Mendadak, aku merasa hembusan angin yang ada dikamar tidur Mang Dedi itu begitu dingin membangkitkan bulu kudukku dan membuat puting payudaraku mencuat, dan yang pasti vaginaku makin terasa basah.54105Please respect copyright.PENANAzkMSu5xwO6
54105Please respect copyright.PENANA49V0UhmcIu
"Cantik sekali kamu Dek Liya.." ucap Mang Dedi masih mengomentariku. “Ayo sini Dek.. sudah gak sabar aku pengen ngentotin kamu..” pinta Mang Dedi sambil melambaikan tangannya kearahku.54105Please respect copyright.PENANAyOJiFXxvyf
54105Please respect copyright.PENANAW3ALbicf87
Namun aku menggeleng pelan dan manja, "Belum saatnya Mas" Ucapku semakin menggodanya.54105Please respect copyright.PENANAFfMuR3UVAW
54105Please respect copyright.PENANAhq6ng9hjeP
Kutangkap bongkahan daging pipi pantatku dan mulai kuremas gemas di depan matanya. Kugoyangkan pinggulku dengan sangat genit sembari terus meliuk dan bergoyang erotis.54105Please respect copyright.PENANAKDb76fCoOv
54105Please respect copyright.PENANAdq5BaBahHD
"ASTAGA..." batinku berteriak.54105Please respect copyright.PENANACEuqK76cu9
54105Please respect copyright.PENANAlbB8HVFQI9
Melakukan gerakan-gerakan erotis secara langsung di hadapan laki-laki lain seperti ini seolah memberikan sensasi birahi yang sangat menggebu. Rasanya begitu indah, begitu menantang, dan begitu menggairahkan.54105Please respect copyright.PENANA6OXq0JoUsa
54105Please respect copyright.PENANAZKygS2frCt
Akupun sebenarnya tahu, jika apa yang sedang kulakukan saat ini adalah sebuah perbuatan dosa, sebuah dosa yang akan membawa kenikmatan bagi diriku, dan Mang Dedi selingkuhanku. Tapi birahiku sendiri sudah menghipnotis alam bawah sadarku untuk tetap bergerak memberikan tontonan-tontonan erotis pada Mang Dedi.54105Please respect copyright.PENANAjGvZW8RTif
54105Please respect copyright.PENANASZ58MT5aEc
"Jangan dibuka hijabnya sayang" tahan Mang Dedi saat aku akan bergerak membuka hijabku.54105Please respect copyright.PENANAvcA26OxfJG
54105Please respect copyright.PENANAKESRrLip8v
"Kamu lebih cantik pakai hijab seperti itu.. lebih seksi.. lebih menggairahkan.." lanjutnya mendengus-dengus meremas penisnya sendiri.54105Please respect copyright.PENANApTrHPWiy5w
54105Please respect copyright.PENANA2pysBcr0cd
Aku tidak mengerti kenapa Mang Dedi tetap memintaku memakai hijab lebar ini. Bukankah rasanya lebih seksi kalau aku bertelanjang bulat di hadapannya tanpa tertutupi sehelai benangpun?54105Please respect copyright.PENANASbE81Fq7Uj
54105Please respect copyright.PENANAr3qDmb7eX0
Namun karena ini adalah persembahan untuk Mang Dedi, jadi aku akan memenuhi permintaannya tersebut tanpa berpikir lebih panjang.54105Please respect copyright.PENANAELmqHidCAK
54105Please respect copyright.PENANA3w97PdT6OF
Dari yang tadinya aku ingin membuka hijabku, kini aku malah beralih meraih kedua pinggiran celana dalamku yang berada di pinggang.54105Please respect copyright.PENANA0aSC5ALciQ
54105Please respect copyright.PENANARX7e2zBWAK
"Yang ini dibuka gak Mas??" Tanya tersenyum nakal menggodanya.54105Please respect copyright.PENANABxQ5PozZUf
54105Please respect copyright.PENANAThs3M4y5KJ
Mang Dedi tercekat sebentar menelan ludah, "Oh pastinya dong sayang" jawabnya penuh kegirangan.54105Please respect copyright.PENANAdj1FFvLhqC
54105Please respect copyright.PENANAXJ3bcYyvDa
Perlahan-lahan kemudian akupun menggoyangkan badanku ke kiri dan ke kanan sambil sedikit demi sedikit kuturunkan balutan celana dalamku dari bagian selangkangan.54105Please respect copyright.PENANAcmBOdhKO0o
54105Please respect copyright.PENANABJPlcJxOCy
"Oughhhh..." aku bergetar. Merasakan semilir angin menyapu bagian vagina dan pantatku yang mulai terbuka di hadapan Mang Dedi sambil menengadahkan kepala dan memejamkan mata menahan nikmat.54105Please respect copyright.PENANAPJzL05c41L
54105Please respect copyright.PENANAIyZ20G5M4Z
Seketika aku sudah bertelanjang di hadapan Mang Dedi. Telanjang di depan mata lelaki lain selain suamiku. Dan telanjang di hadapan pria yang sebentar lagi akan menikmati tubuhku ini.54105Please respect copyright.PENANAu875dRuXhu
54105Please respect copyright.PENANA5AQkLx5Cpk
Tiba-tiba aku merasa tertantang. Ingin menunjukkan organ terpenting dari tubuh wanitaku itu kepada Mang Dedi. Ingin menunjukkan celah kenikmatanku yang berkedut membasah karena menantikan sodokan dan tusukan penis besarnya di vaginaku, lalu menumpahkan sperma panasnya di dalam rahimku.54105Please respect copyright.PENANADLr2CKJlbg
54105Please respect copyright.PENANAjpELYIRE56
"Ngangkang dong Dek.." perintah Mang Dedi memiringkan kepalanya.54105Please respect copyright.PENANASj2tAdGTvh
54105Please respect copyright.PENANA84ntOAuGo0
Seolah mendapat hipnotis, entah kenapa aku kemudian menarik lebar-lebar kedua kakiku untuk mengangkang begitu lebar sambil berdiri di hadapan Mang Dedi.54105Please respect copyright.PENANAcDCok09hU5
54105Please respect copyright.PENANAOFXOst5x4I
“Woooww... becekkk...” komentarnya sekali lagi.54105Please respect copyright.PENANAi3u1PSEnVc
54105Please respect copyright.PENANAJFbhjNkaCc
Aku mengangguk pasrah, “I--iya Massh…. Sudah becekkhh….” ucapku menahan diri sangat malu.54105Please respect copyright.PENANAv4tnk2frAM
54105Please respect copyright.PENANAdUXCTqEOmD
Sengaja tak kuliah wajah Mang Dedi yang tengah memperhatikan selangkanganku yang ternyata sudah melelehkan cairan begitu banyak sampai terasa hangat di pahaku.54105Please respect copyright.PENANA3jQiHzs4bA
54105Please respect copyright.PENANA9xSSapylw3
“Kamu benar-benar wanita nakal Dek Liya. Gak cocok sama hijabmu itu.” Ucap Mang Dedi tersenyum melecehkanku.54105Please respect copyright.PENANAVA1XYdTQoB
54105Please respect copyright.PENANA3TLUIcxHBl
"Taa--tapi Mas suka kan?? Ouugghhh.." balasku melenguh mempertahankan posisiku yang mengangkang sambil berdiri itu.54105Please respect copyright.PENANAap0NrdfgCE
54105Please respect copyright.PENANAK0q4ZWITUS
Mang Dedi tertawa sedikit, "Suka banget sayang. Ayo lanjutin lagi jogetnya" sambungnya kembali bersandar di pinggiran kasur.54105Please respect copyright.PENANAfas0OnSoOc
54105Please respect copyright.PENANACCuqMaHiuN
Mendapat perintah dari Mang Dedi, aku kembali berusaha menggoda Mang Dedi sambil terus menggoyang-goyangkan pinggulku. Namun sekarang dengan objektif yang berbeda karena aku merasakan gatal di beberapa bagian sensitifku.54105Please respect copyright.PENANAAV3lQ8rSIf
54105Please respect copyright.PENANAhJ0LFteV8E
Sekarang rasanya bukan lagi untuk memuaskan Mang Dedi dengan persembahan erotisku, namun justru untuk memuaskan hasratku sendiri yang sudah berada di ubun-ubun.54105Please respect copyright.PENANA5oHBZLXbIr
54105Please respect copyright.PENANAJf9xhcO7dT
Aku meremas payudara dan pantatku beberapa kali seperti seorang pelacur yang sedang memberikan undangan gratis kepada lelaki lain untuk dapat menidurinya.54105Please respect copyright.PENANAWveRhvQ3OF
54105Please respect copyright.PENANAuWoTdqHdAl
“Entotin aku Masshh... entotin akuuhhhh....” ucapku membatin dalam hati sembari terus bergoyang erotis.54105Please respect copyright.PENANAjS2FENtr7a
54105Please respect copyright.PENANAQgNiHkfsJm
Aku seperti cacing yang kepanasan. Sekarang, karena nafsuku sudah tak tertahankan lagi, aku menjadi buta akan rasa malu ataupun sungkan. Sekarang, aku berani untuk bermain-main dengan puting payudaraku, aku berani untuk meremas pantatku, dan aku berani untuk mengobel liang vaginaku sendiri di hadapan Mang Dedi.54105Please respect copyright.PENANAKlbriH21KN
54105Please respect copyright.PENANAxKDitReu0x
“Oooggghh... ooouugghhhh... sshhhh....” desahku pelan sambil menggelinjang-gelinjang keenakan.54105Please respect copyright.PENANADmmBdLRIkE
54105Please respect copyright.PENANA0HgJ6Q9Ffh
Kutusuk vagina basahku dengan jemari-jemari tanganku sambil sesekali ku gosok bagian bibirnya. Dibagian dada, kupilin-pilin puting payudaraku berulang-ulang. Semakin lama semakin enak, enak dan enak.54105Please respect copyright.PENANALCi2GHZFLx
54105Please respect copyright.PENANAwOzgA6vLEH
Tapi kemudian aku tersadar, kulihat Mang Dedi bengong tidak percaya melihatku memainkan diri sendiri di depannya. Sungguh akupun ikut merasa malu karena aku sampai-sampai terbawa suasana oleh sentuhan-sentuhan ku sendiri.54105Please respect copyright.PENANAyCZ47rfWwZ
54105Please respect copyright.PENANAqBZYpWaOoI
"Memang binal kamu Dek.." Ucap Mang Dedi menggeleng-geleng.54105Please respect copyright.PENANAr2FEsIRPrE