72267Please respect copyright.PENANAKSoQ0ECpO1
“Memang binal kamu Dek” Ucap Mang Dedi menggeleng-geleng melihatku dengan tatapan tidak percaya.72267Please respect copyright.PENANA00xgtOnM6f
72267Please respect copyright.PENANAggkwd2aG25
Aku kemudian tersentak dari ilusi birahiku sendiri sambil tertunduk malu mendengar perkataan Mang Dedi. Tak kusadari di sebelah tempat ku berdiri terdapat sebuah cermin yang memperlihatkan tubuhku dalam ketelanjangan dan ekspresi yang begitu bernafsu.72267Please respect copyright.PENANAduHtpVgKSS
72267Please respect copyright.PENANAUFZ02aw9Iv
“Itu aku??” tanyaku dalam hati.72267Please respect copyright.PENANA9YAYUufRuG
72267Please respect copyright.PENANAmWfftmMc42
Aku tiba-tiba memandang diri seperti orang yang kehilangan akal sehat. Rasanya sungguh tak percaya bagaimana aku menjadi binal dan senakal ini.72267Please respect copyright.PENANA01FMbCsICO
72267Please respect copyright.PENANAA40W08qh6C
Wajahku yang tampak memerah, nafasku yang naik turun terengah, dan badanku yang mengkilat oleh keringat gairah, seolah memberitahu bahwa aku benar-benar sudah bertransformasi menjadi wanita pengejar syahwat dan birahi. Bukan yang baik-baik dan alim lagi.72267Please respect copyright.PENANAem6GKBpIIN
72267Please respect copyright.PENANA1ewklSMWQp
Dalam keheningan tatapku ke arah cermin itu kurasakan ada semacam aliran listrik yang menggelitik badanku hingga menggigil kehilangan tenaga. Rasa malu itu pula membuatku secara reflek menutupi bagian-bagian tubuhku yang sedari tadi sudah aku pamerkan secara gratis kepada Mang Dedi.72267Please respect copyright.PENANAmM10jrOwED
72267Please respect copyright.PENANA27R1fPMFl9
“Kenapa ditutup??” tanya Mang Dedi menggodaku.72267Please respect copyright.PENANAv5G0zZkmnt
72267Please respect copyright.PENANAfPXsjF4aRm
Aku menggeleng pelan tak berani menatapnya balik, “Gapapa” jawabku singkat menahan malu.72267Please respect copyright.PENANAatRnIsU7sD
72267Please respect copyright.PENANAqrPsL2k7zi
Dari sudut mataku, aku kemudian melihat Mang Dedi beranjak mendekat. Dia meraih telapak tanganku dan memegangnya dengan erat. Sejenak Mang Dedi menghembuskan nafas lirih seolah ingin memberitahukan sesuatu padaku.72267Please respect copyright.PENANAlUlcNwfk16
72267Please respect copyright.PENANACEaiYjSWGG
“Dia akan merayu lagi..” batinku seolah bisa menebak apa yang akan dia lakukan.72267Please respect copyright.PENANAGgW2S0iSeu
72267Please respect copyright.PENANATbwMGmy5JE
Namun betapa kagetnya aku saat Mang Dedi malah membawa tanganku ke bagian bibirnya dengan begitu cepat. Mang Dedi menciumi punggung tanganku tersebut dengan mesra dan begitu hangat sedemikian rupa hingga aku bisa merasakannya sampai sejauh lututku.72267Please respect copyright.PENANAQeYYXlOBeO
72267Please respect copyright.PENANAJplU5EEYdh
Untuk sesaat Mang Dedi tak berkata-kata, dia menarik daguku dan memandangi wajahku. Tangannnya membelai bagian kepalaku yang tertutup hijab dengan lembut, kemudian merayapi pipiku yang merona kemerahan karena menahan nafsu dan syahwat itu.72267Please respect copyright.PENANAZFbPPCMXD5
72267Please respect copyright.PENANALVZooG1XBY
“Kamu tidak perlu malu Dek Liya. Tubuhmu indah, dan sudah seharusnya kamu perlihatkan itu semua padaku” ucapnya melayangkan pujian.72267Please respect copyright.PENANAeLSgZctR1d
72267Please respect copyright.PENANAqqEXftoVvs
Spontan aku mengulum senyum, “Bisa gak sih gak gombal terus??” ucapku memprotes.72267Please respect copyright.PENANA1F1IVMUUga
72267Please respect copyright.PENANA3JAa4sAjpx
Tapi dari dalam lubuk hati, aku begitu senang dan melayang mendengar pujian Mang Dedi yang tak pernah berhenti itu. Seolah tersihir oleh kata-kata manis yang secara tidak langsung membuatku merasa bahwa aku adalah wanita paling beruntung di dunia ini.72267Please respect copyright.PENANA5tN7vULKs7
72267Please respect copyright.PENANA8fXogosBof
“Wanita cantik seperti kamu gak boleh menyentuh diri sendiri kayak tadi Dek Liya..” ucap Mang Dedi tersenyum menoel hidungku.72267Please respect copyright.PENANAtW0DmJfDSH
72267Please respect copyright.PENANAShjiMpAsX4
“Lain kali kalau sange bilang aja..." lanjutnya mengeluarkan candaan.72267Please respect copyright.PENANAthNIK0xRqN
72267Please respect copyright.PENANAf4ivX3pdoc
Aku tepuk dadanya pelan sambil tersenyum malu mendengar gurauan Mang Dedi tersebut. Rasa hangat menyebar dalam hatiku seiring perlakuan manis dan candaannya yang selalu berhasil membuatku tersenyum renyah. Rasanya, karena hal-hal kecil seperti ini pula kenapa aku selalu bisa dengan mudah mabuk dan hanyut kedalam pelukannya.72267Please respect copyright.PENANAJCwyOuwRBh
72267Please respect copyright.PENANA5SIXCG7p7k
“Sini Dek Liya, rebahan sama aku! Kamu pasti capek” ucap Mang Dedi merebahkan diri diatas kasur dan menepuk bagian kosong disampingnya.72267Please respect copyright.PENANA52OoNedacR
72267Please respect copyright.PENANACfnNNydXBT
Disaat Mang Dedi telentang itu, mataku tak sengaja memandang ke arah paha dan celana pendek Mang Dedi yang terlihat agak mengembung karena isi didalamnya. Beberapa kali ku teguk ludahku sendiri karena tiba-tiba saja pikiranku jadi nakal, ingin merasakan kembali batang penis besar dan tak disunat itu di dalam mulutku sendiri.72267Please respect copyright.PENANAkqzuXiuXs8
72267Please respect copyright.PENANALXphFJ0bIa
Entah darimana datangnya keberanianku, tiba-tiba saja aku berucap, “Ma--mas mau aku kulum gak??” tanyaku sedikit gugup.72267Please respect copyright.PENANAmjHNb9ydMQ
72267Please respect copyright.PENANABxDWUg8s4h
Dadaku tiba-tiba berdesir kencang, merasa sangat nakal dan sexy disaat bersamaan ketika dengan penuh sukarela ku tawarkan mulutku sendiri untuk memberikan kenikmatan. Belum lagi rasanya hatiku semakin gugup ketika Mang Dedi hanya diam menatap tak percaya padaku belum memberikan jawaban.72267Please respect copyright.PENANAqeHgG7dr5F
72267Please respect copyright.PENANAdbkhxDXEe2
“Ihh.. malah diem!!” ucapku ketus menghilangkan malu.72267Please respect copyright.PENANAf7FnZWoQE8
72267Please respect copyright.PENANAKtsOCAlBfU
Tapi Mang Dedi dengan santai menahan senyumnya, “Coba, kamu bilang apa tadi Dek??” tanyanya terlihat senang.72267Please respect copyright.PENANAMh3EDk3IXt
72267Please respect copyright.PENANAUhoMZOJ9sj
"Kamu mau ngulum ini??" Sambungnya berpura-pura mengelus penisnya di balik celana.72267Please respect copyright.PENANAIPJUPlL7EY
72267Please respect copyright.PENANAYpu7WopNv1
Ku anggukan kepalaku pelan merasa diriku sungguh amat berani saat itu. Dengan hati yang berdebar aku kemudian merangkak menghampiri Mang Dedi yang terduduk dan bersandar di tembok kontrakannya dengan selangkangannya yang terbuka mengangkang.72267Please respect copyright.PENANAz4dbTxeNj6
72267Please respect copyright.PENANASUda1QKvXz
Tanpa berbasa basi lagi, Kuraih pinggiran karet celana pendek Mang Dedi dan ku tarik turun melewati selangkangannya. Seketika itu juga, batang penisnya yang masih nampak tertidur itu mencuat keluar seperti melambai-lambai menyapa birahiku.72267Please respect copyright.PENANAuRP5dO47Lp
72267Please respect copyright.PENANABspPlHw3cR
Aku meneguk ludahku berkali-kali. Seketika menjadi begitu bernafsu, rasanya kemaluan besar milik penjual sayur langgananku itu seperti magnet bagi gairahku.72267Please respect copyright.PENANAdimDsbK1bJ
72267Please respect copyright.PENANAPPcuTmh9Rl
"Gila besar sekali!!" Batinku berteriak tetap saja merasa kaget melihat kebesaran penis Mang Dedi.72267Please respect copyright.PENANA8fgehGEBCg
72267Please respect copyright.PENANAbckNYL5u2X
Meski sudah sebanyak dua kali aku melihatnya, tetap saja aku masih dibuat kaget dan tidak percaya. Selama ini aku tidak terlalu sadar dan memperhatikan kalau ukuran penis Mang Dedi ternyata hampir sama dengan ukuran lenganku.72267Please respect copyright.PENANA2PNin6xQg0
72267Please respect copyright.PENANAM8EBSm2JDH
Walau dalam keadaan yang masih belum tegang saja, satu genggaman tanganku saja belum cukup untuk melingkar secara penuh disana.72267Please respect copyright.PENANAZFwclrJyTZ
72267Please respect copyright.PENANAHmW5ys9qxC
“Hehehe....., kenapa sayang?? Masih kaget aja sama kontolku.." ucap Mang Dedi terkekeh.72267Please respect copyright.PENANAWICH7MLT0Y
72267Please respect copyright.PENANAlQzktMqlZz
Kuurut pelan batang tersebut sambil ku tatap mata Mang Dedi, "Kok bisa si Mas?" Tanyaku sangat-sangat penasaran. Dalam genggaman tanganku tersebut, kurasakan penis Mang Dedi berdenyut dan sedikit mengangguk-angguk.72267Please respect copyright.PENANACf8u2Gh0V8
72267Please respect copyright.PENANALFz2acZmht
"Bisa apa Dek Liya?" Ucapnya malah menanya balik.72267Please respect copyright.PENANAQttFmZozS4
72267Please respect copyright.PENANA3jbtLhGVwX
Kugoyangkan batang penisnya sekali, "Bisa besar kayak gini.." jawabku makin diburu nafsu.72267Please respect copyright.PENANAJhe3JpcOjm
72267Please respect copyright.PENANAwB679pAe82
"Hehehe. Itu emang anugerah dari tuhanku untuk bisa melaksanakan tugas memuaskan wanita-wanita kayak kamu sayang...," balasnya terkekeh mengelus kepalaku.72267Please respect copyright.PENANACXvcKfLgv8
72267Please respect copyright.PENANAwdIftq0zce
"Kayak aku gimana?" Tanyaku penasaran.72267Please respect copyright.PENANAkt4mvguoGx
72267Please respect copyright.PENANArHSZsOHTka
Kali ini Mang Dedi mengangkat bahunya, "Ya kayak kamu sayang.. terperangkap gak bisa bebas menikmati kenikmatan dunia sama sekali.." jawabnya semakin membuatku bingung.72267Please respect copyright.PENANAe7iuHE7pLf
72267Please respect copyright.PENANA2r8SHiPtVv
"Ga ngerti aku Mas.." ucapku menggeleng.72267Please respect copyright.PENANAndF5VgPMz9
72267Please respect copyright.PENANAZXIKYHm7hu
Lagi-lagi Mang Dedi terkekeh, "Hehehe..., apa coba yang berubah setelah kamu kenal sama aku?" Tanyanya lagi.72267Please respect copyright.PENANAK1F4kYCSKJ
72267Please respect copyright.PENANAEIw9opZ7FE
"Banyak sih.." jawabku singkat tanpa berpikir.72267Please respect copyright.PENANAvog7TQwJJZ
72267Please respect copyright.PENANAnt1OuuA0OW
"Pernah kepikiran gak kalau kamu bakalan kayak gini?"72267Please respect copyright.PENANAqW9zDSEaG8
72267Please respect copyright.PENANAmVOlBsjUlS
Aku menggeleng, "Ga pernah, aku gapernah kepikiran jadi begini" jawabku singkat.72267Please respect copyright.PENANAu6eykZcUWA
72267Please respect copyright.PENANAmIVTw6mw5K
"Nah! Itulah tujuan aku datang ke kehidupanmu Dek Liya. Buat nyadarin kalau selama ini kamu udah menjalani kehidupan yang salah..." balas Mang Dedi berbicara banyak.72267Please respect copyright.PENANAtcK34ZOrnT
72267Please respect copyright.PENANAUTPKiMfCsu
"Apa sih Mas bikin orang pusing aja!!" Ucapku ketus dibuatnya berpikir. Gairah yang tadi sudah bangkit menggebu-gebu itu terpaksa harus padam kembali dengan terpaksa.72267Please respect copyright.PENANAdmmMZqkrE6
72267Please respect copyright.PENANAg7x3FFZrWV
Untuk sesaat Mang Dedi hanya tersenyum, dia menarik daguku dan membelai pipiku. "Kamu tidak perlu mengerti sayang.. cukup jadi dirimu sekarang dan ikuti saja setiap prosesnya. Percayalah aku akan membawamu ke dalam jalan keselamatan." Ucap Mang Dedi tersenyum.72267Please respect copyright.PENANApLq318mEvj
72267Please respect copyright.PENANAZBv56OQfA3
Tangannnya membelai bagian kepalaku yang tertutup hijab dengan lembut, kemudian merayapi pipiku sekali lagi yang merona kemerahan karena menahan nafsu dan syahwat itu. Masih belum kumengerti apa maksud dari perkatannya tersebut, namun masa bodoh denga hal itu karena aku sudah sangat terangsang.72267Please respect copyright.PENANA0eVSVwtpo6
72267Please respect copyright.PENANAa7u8Qp64kR
"Yaudah ayo dilanjutin Dek..," senyum Mang Dedi nakal menggodaku.72267Please respect copyright.PENANA74F3NqmrF7
72267Please respect copyright.PENANAqfEHESfJEx
Diarahkannya kepalaku yang masih tertutup hijab itu ke arah penisnya sementara tangan satunya lagi memegang pangkal batang kemaluannya. Aku tahu Mang Dedi menginginkan aku untuk mengulum batang kemaluannya sesegera mungkin.72267Please respect copyright.PENANAqbE9dyeysd
72267Please respect copyright.PENANAe8iJBwHSdV
Karena itu tanpa perasaan malu lagi kubuka mulutku dan kujilati batang kemaluan Mang Dedi yang masih dalam keadaan setengah menegang itu. Jari-jariku amat telaten mengurut pangkal penisnya agar kulit kulup yang menutupi bagian kepala jamurnya bisa turun ke bawah.72267Please respect copyright.PENANARc5eewX8Fd
72267Please respect copyright.PENANAyXWifeQQX1
"Uugghh.. angetnya mulutmu Dek... sshhhhh...," Mang Dedi mendesis saat ku caplok dengan pelan ujung penisnya memakai mulutku.72267Please respect copyright.PENANAy8hdWwa1NR
72267Please respect copyright.PENANA2qLULDwGA1
Kujilati pelan kepala jamur Mang Dedi yang berwarna coklat itu sambil sesekali ujung lidahku bermain di lubang yang ada di ujung kepala penisnya hingga ia mendesis-desis seperti orang kepedasan.72267Please respect copyright.PENANAbmWuSIF8vp
72267Please respect copyright.PENANAmQVl7bw29N
Sambil mulut dan tanganku terus bekerja memanjakan penisnya, mataku senantiasa menatap mata Mang Dedi. Sesekali aku pun melempar senyum manisku padanya jika mulutku sedang tak dipenuhi oleh alat kemaluannya. Dengan begitu, aku seolah ingin memberitahunya kalau aku begitu menikmati kulumanku pada penis besarnya.72267Please respect copyright.PENANADxVGcqSVz8
72267Please respect copyright.PENANAsSv1TglPFd
"Mmmmmppphhh.... emmmppp...,"72267Please respect copyright.PENANAre98iNOYhl
72267Please respect copyright.PENANAuuwkjXM0Pv
Mulutku bergumam tertahan layaknya seorang anak kecil yang sedang menikmati sebuah es krim yang begitu lezat.72267Please respect copyright.PENANAx6Y1tTaN1a
72267Please respect copyright.PENANAbrPn58Dhb4
Sementara itu, kedua tangan Mang Dedi terus memegangi kepalaku yang berbalut hijab seolah takut aku akan melepas kulumanku dari selangkangannya. Dipeganginya kepalaku tersebut dengan agak kuat sehingga mau tak mau aku harus bisa mencuri-curi nafas di tengah kulumanku.72267Please respect copyright.PENANAsexAlyQK1t
72267Please respect copyright.PENANABQ4MLCf2TJ
Ditambah lagi dengan bau kelelakian yang semakin semerbak menyentuh hidungku dari arah selangkangan dan batang Mang Dedi. Membuatku mau tak mau semakin bersemangat dibuat begitu melayang oleh baunya yang memabukkan itu.72267Please respect copyright.PENANADcneThknvf
72267Please respect copyright.PENANAxQugfXPifn
Tidak puas hanya bermain-main dengan bagian batangnya saja, mulutku lalu bergeser ke bawah menyusuri pangkal penis Mang Dedi yang di tumbuhi bulu-bulu itu. Aku hanya bergerak secara naluri bertujuan untuk memuaskan nafsu Mang Dedi, hingga tanpa sadar mulutku bergerak semakin ke bawah sampai pada buah kemaluannya yang menggantung begitu penuh.72267Please respect copyright.PENANAdwG4DASb2g
72267Please respect copyright.PENANAOozsljROp2
"Oouuuuch..., Yaahh..., bener disitu.., sayanggg!!" Desah Mang Dedi semakin blingsatan.72267Please respect copyright.PENANAgSrppbsyS4
72267Please respect copyright.PENANAynjbuSytIm
Aku pun semakin bersemangat nakal mendengarnya, bibirku kini tidak hanya mencium saja buah zakarnya itu, tetapi juga sesekali menyedot kantungnya ke dalam mulutku hingga Mang Dedi semakin membukakan kakinya lebar-lebar agar aku lebih leluasa memuaskannya.72267Please respect copyright.PENANAuaFYD6koMf
72267Please respect copyright.PENANAn8jasDM5aS
Aku tahu aku telah bertindak sangat gila. Belum pernah aku menjilati kemaluan lelaki sebernafsu dan sesemangat seperti ini. Bahkan tak ada sedikitpun rasa jijik dalam diriku ketika tanpa sengaja lidahku yang menari-nari di selangkangan Mang Dedi itu menyerempet mengenai lubang anusnya. Sangat yakin aku telah mengalahkan pelacur manapun saat memberikan layanan kepada pelanggannya.72267Please respect copyright.PENANAPHYMNp7ypE
72267Please respect copyright.PENANAZkOkWGhXDk
"Oooohhh... gila.., ooohhh gilaa sekali mulutmu Dek Liyaa..," racau Mang Dedi terdengar lagi.72267Please respect copyright.PENANAp5d3KMYZBK
72267Please respect copyright.PENANASADwLn8LLp
Tubuh Mang Dedi ku lihat bergetar-getar dalam kenikmatan sambil sesekali kepalanya menengadah memejamkan mata menahan nikmat. Kulirik dan kurekam setiap ekspresi keenakan si penjual sayur langgananku tersebut karena aku merasa sudah begitu hebat melayaninya.72267Please respect copyright.PENANAaDiOIMw2AF
72267Please respect copyright.PENANAQLJYHPLeue
Beberapa saat kemudian Mang Dedi tiba-tiba bangkit dari posisinya yang menyender di tembok. Seketika dia sudah terduduk dan menjangkau bagian pantatku. Batang penisnya terdorong masuk cukup dalam hingga membuatku hampir tersedak karena menyentuh rongga kerongkonganku.72267Please respect copyright.PENANAI2L4T9rq77
72267Please respect copyright.PENANA5MMCKL0LLn
"Hehehe.. Maaf ya Dek..," ucap Mang Dedi saat melihatku terbatuk-batuk.72267Please respect copyright.PENANA4lSFn1aNKY
72267Please respect copyright.PENANAAkjC75rY16
Tapi dengan sekuat tenaga tak kulepas kulumanku pada batang penisnya sehingga air liurku yang paling kental keluar membasahi setiap inci batangnya hingga mengkilat. Kurasakan juga air mataku sedikit menetes karena aku menahan diri untuk tidak tersedak oleh batang penis Mang Dedi.72267Please respect copyright.PENANAYjejxPHltR
72267Please respect copyright.PENANAR28MqEwiDF
"Mmmmpp.., emmmphhhh...," gumamku tertahan.72267Please respect copyright.PENANAsvppLIFQT0
72267Please respect copyright.PENANAZVRNdQNJQj
Sesaat Mang Dedi meraih paha dalamku dengan tangan dan membungkukkan badannya menuju ke arah selangkanganku. Posisi kamipun seketika menjadi berubah miring, saling berhadapan-hadapan diatas kasur namun dengan letak kepala yang berada di selangkangan masing-masing.72267Please respect copyright.PENANAJfDDs4O2JN
72267Please respect copyright.PENANAwOBDpFwuEo
Tanpa mengeluarkan kata-kata, Mang Dedi mengalungkan tangannya di bagian pantatku, dibentangkannya kedua bongkahan daging semokku dengan lebar, lalu lidahnya mulai bekerja menjilat dan melumat gundukan kemaluanku.72267Please respect copyright.PENANAkqq42NTOUU
72267Please respect copyright.PENANARoejLdNhCS
"Ooouuchhhhmmmmppppp....," desahanku tertahan.72267Please respect copyright.PENANAEfcZ7vzdXs
72267Please respect copyright.PENANAOyQTQ6RbJw
Aku semakin gelagapan karena merasa kegelian diselangkanganku sementara mulutku tersumpal batang penis Mang Dedi.72267Please respect copyright.PENANALJDLLbQJpo
72267Please respect copyright.PENANAveVrs18o6h
Aku ikut menyedot batang penis Mang Dedi disaat yang bersamaan dia juga menyedot dan menjilat vaginaku. Kami saling menjilat memberi kenikmatan pada kemaluan kami masing-masing dengan posisi saling mengangkang di wajah masing-masing pula.72267Please respect copyright.PENANAZfCZdo8QpK
72267Please respect copyright.PENANAVKbM6GpCis
"Mmaashh.. ngiluh.." ucapku melepas kuluman mulutku di penis Mang Dedi saat merasakan lidahnya yang hangat menerobos masuk ke dalam liang vaginaku.72267Please respect copyright.PENANAyrRvRDo6d0
72267Please respect copyright.PENANAa90zFcnNIb
Sebagai balasan rangsangannya, kugunakan kedua tanganku untuk mengurut penis Mang Dedi karena ukurannya yang begitu besar dan amat panjang tak cukup tergenggam oleh satu tanganku.72267Please respect copyright.PENANA6WPgY2OkDw
72267Please respect copyright.PENANAnAnyZ2cyaC
Dengan penuh bernafsu, kukulum kembali penis Mang Dedi masuk sedalam mungkin ke dalam mulutku. Walau rasanya begitu penuh didesak oleh batangnya yang keras aku tetap saja berusaha memasukkannya makin dalam.72267Please respect copyright.PENANAKnzLyZDBe2
72267Please respect copyright.PENANA4EIH5AMPCk
Sangat kusukai pula saat melihat benda kejantanan tak bersunat itu mulai mengkilat oleh ludahku sendiri dan begitu licin saat tanganku mengocok maju mundur batangnya yang sudah begitu menegang dengan amat keras.72267Please respect copyright.PENANAE5Lsrz10oc
72267Please respect copyright.PENANAiwDUN9kAW4
Aku lagi-lagi menggelinjang liar, saat dengan tiba-tiba ku rasakan jemari-jemari Mang Dedi seperti mengais-ngais lubang anusku dengan menekuk kedua pahaku semakin dalam ke arah wajahnya. Aku begitu terangsang dengan perlakuannya itu karena seperti merasakan kegelian di dua lubangku sekaligus.72267Please respect copyright.PENANAVqgAQH1lCH
72267Please respect copyright.PENANAMATIsyebdk
"Masshh.. jangannn...," protesku kaget merasakan ujung jari Mang Dedi menusuk lubang pantatku.72267Please respect copyright.PENANATcRYwN7H8A
72267Please respect copyright.PENANAichIgdRzeU
Namun belum sempat pikiranku bereaksi terlalu jauh, aku dibuat melenguh panjang saat merasakan ujung jari Mang Dedi yang cukup besar telah tertancap sedikit dalam pada jepitan otot-otot anusku.72267Please respect copyright.PENANAuFX7QTB9lP
72267Please respect copyright.PENANA7Pfj1xpwb1
Tak dapat lagi kucegah tangan nakalnya itu, Apalagi saat lidah Mang Dedi masih saja bekerja menjilat dengan rakus seluruh wilayah vaginaku sambil sesekali lidah itu dimasukkannya dalam-dalam ke lubang vaginaku. Yang dapat kulakukan saat itu hanyalah menjerit tertahan sambil ku sumpal lagi mulutku dengan penis Mang Dedi untuk membalas perlakuannya padaku.72267Please respect copyright.PENANAAIAXWCarD4
72267Please respect copyright.PENANAiN58pyd4IA
"Mmmmpphhh....., mmmmpppphhh....,"72267Please respect copyright.PENANAW3YauRoUx5
72267Please respect copyright.PENANA0YIGHi5F4f
Tubuhku bergetar hebat menahan kenikmatan yang menyergapku. Mang Dedi dengan ganas menjilat-jilat tonjolan kecil yang berada tepat diatas bibir lubang vaginaku sambil jari-jarinya terus menusuk keluar masuk lubang anusku.72267Please respect copyright.PENANAGN0RL82UUb
72267Please respect copyright.PENANAanDbM1wcf3
Sedikit demi sedikit, jepitan kuat lubang pantatku itu mulai dapat menerima jari Mang Dedi masuk untuk lebih dalam lagi. Terasa lumayan perih pula saat jemarinya yang besar itu menyeruak masuk. Akan tetapi dengan begitu pintarnya, Mang Dedi sesekali melumasi jarinya dengan lendiri vaginaku dan membasahi lubang anusku agar semakin licin.72267Please respect copyright.PENANAz1K0mzdrQs
72267Please respect copyright.PENANAz4N4AYUCbe
Disaat yang bersamaan pula, tubuhku mengejan dan berkelejat seperti cacing kepanasan. Kurasakan sapuan lidah Mang Dedi mengusap panjang pada bibir vaginaku yang kurasakan semakin ngilu. Sapuan itupun semakin berulang naik turun menjelajah, sehingga otot-otot pinggulku berkedut-kedut dan seakan membersitkan cairan dari dalam vaginaku.72267Please respect copyright.PENANAlTMwcG01cU
72267Please respect copyright.PENANAlYibi8eh1e
"Kkkcllllaakkkk...., cklllaakkkkk...,, kklooooockkkk..., kkklllaaackkk.."72267Please respect copyright.PENANAUuBYDepXZs
72267Please respect copyright.PENANAuf4jrtevi9
Suara dari hisapan mulutku pada penis Mang Dedi bergema sangat indah bersahutan dengan bunyi kecipak vaginaku yang tengah dijilatinya. Pun seiring dengan kelezatan yang menghantar pada seantero tubuhku tersebut, kurasakan buncah-buncah kelezatan dari dalam kewanitaanku bergelombang untuk menjebol pertahananku.72267Please respect copyright.PENANAnWsyV4O42l
72267Please respect copyright.PENANAbqoWdHBtaC
Aku tersentak, Ku pegang begitu erat penis Mang Dedi dan kukulum sedalam mungkin seolah itu adalah satu-satunya pegangan terakhirku untuk dapat selamat dari hantaman ombak orgasme besar yang akan melandaku. Ku benamkan wajahku di pangkal penisnya yang di tumbuhi bulu-bulu tipis itu sambil kemudian aku berteriak.72267Please respect copyright.PENANATbd92XY2Kx
72267Please respect copyright.PENANAx6OUU2PuXz
“Ooooooouughhhhhh.......,, akuuuuuhh...,, keluaaaaaaaaaarrrrrhh..” teriakku parau meledak dalam rintihan yang keras dan begitu panjang.72267Please respect copyright.PENANADJWfYbJyCL
72267Please respect copyright.PENANAKPxynrTXjQ
Namun seperti tidak terganggu dengan hal tersebut, kurasakan lidah Mang Dedi masih saja bekerja mengorek-ngorek dinding kewanitaanku saat kukucurkan begitu banyak cairan yang keluar dari dalamnya.72267Please respect copyright.PENANAXq6f6YT2I6
72267Please respect copyright.PENANAetXe4EoyYZ
Lezat nikmat, kuat melayang-layang, geli lalu ngilu, begitulah sekiranya sensasi campuran kenikmatan yang aku rasakan saat orgasmeku melanda bak sebuah ombak tsunami. Walau rasanya aku tidak punya tenaga untuk menahan tubuhku, tapi berkat penis dan badan Mang Dedi yang ada di wajahku membiay aku bisa berpegangan menikmati orgasmeku yang akhirnya berlalu dalam beberapa menit kemudian.72267Please respect copyright.PENANA4Tfjr1vijp
72267Please respect copyright.PENANAyfJnmrv90E
Setelah akhirnya puncak kenikmatan itu mereda, ku habiskan waktuku dengan mengatur nafas dan memejamkan mata merasai sisa-sisa kenikmatannya. Mang Dedipun seakan membiarkan penisnya terus kukulum ringan dan kucium dengan penuh rasa sukacita terima kasih.72267Please respect copyright.PENANArdcqoeqG1W
72267Please respect copyright.PENANAw9v7W1bp8a
"Enak ya sayang??” tanya Mang Dedi tersenyum sudah bangkit terduduk lagi. Batang penisnya tiba-tiba terlepas dari mulutku mengikuti tubuhnya yang kini tengah bersila di samping kepalaku.72267Please respect copyright.PENANAcqzGmZEo5u
72267Please respect copyright.PENANAwPRIGzxSxf
Sengaja tak kujawab pertanyaannya itu karena aku yakin dia hanya berniat menggodaiku saja. “Kayaknya sih enak banget ya??” sambungnya kemudian membelai wajahku yang masih terasa panas.72267Please respect copyright.PENANAWeVHS9YIPd
72267Please respect copyright.PENANAXKMvP20bgA
Tiba-tiba saja, kurasai bibir Mang Dedi menciumi keningku dengan lembut, beranjak ke mataku yang sedang terpejam, lalu pipi dan hidungku, hingga kemudian hinggap pada bibirku yang setengah terbuka.72267Please respect copyright.PENANA8Q1ZtShX1n
72267Please respect copyright.PENANADYE2CIfIeq
“Masih kuatkan??” bisik Mang Dedi memancing-mancing kesadaranku yang juga sudah mulai pulih.72267Please respect copyright.PENANAWwRiBprjMm
72267Please respect copyright.PENANAPEidkM9VoX
Ditekannya lembut bibirku dengan bibirnya. Kurasakan pula lidah Mang Dedi bergerak menyapu setiap inci bibirku untuk membasahi sebelum akhirnya dia melumat lembut sambil menekannya semakin dalam, menggodaku secara naluri mencium balik untuk membalasnya.72267Please respect copyright.PENANAkRwxiFegFD
72267Please respect copyright.PENANADl4HtGPn0S
"Sabar ih Mas.., masih capeekkk..," rengekku begitu manja masih dengan mata yang ku pejamkan.72267Please respect copyright.PENANAgkpiWa3E8F
72267Please respect copyright.PENANA1vKNDJMu0Q
Pikirankupun masih melayang di awang-awang, mencoba mengingat-ngingat kembali apa yang barusan terjadi. Begitu nikmatnya perlakuan Mang Dedi hingga tanpa bersetubuhpun sudah dapat membuatku merakasan puncak kenikmatan.72267Please respect copyright.PENANAqzgYgFQoUz
72267Please respect copyright.PENANAs8iWHxvzAd
Kudengar Mang Dedi terkekeh, "Oh iya sayang, maaf..., kamu istirahat aja dulu." Ucapnya terdengar senang.72267Please respect copyright.PENANA57EBGH5oSi
72267Please respect copyright.PENANAMxWPFj0WzP
"Kamu kalau orgasme muncrat-muncrat kayak orang kencing gitu, gimana gak capek coba. Sampai basah muka aku...," sambung Mang Dedi mulai bercanda lagi.72267Please respect copyright.PENANAzZeRiSoUsS
72267Please respect copyright.PENANA9H7ZNzL346
"Oh iya, aku boleh nusuk pantat kamu pake kontol gak?" Tanya Mang Dedi tiba-tiba.72267Please respect copyright.PENANAjQZEVIo7vl
72267Please respect copyright.PENANAhWAbIN8kfi
Kali ini aku sangat kaget mendengarnya hingga aku membuka mata, "Apa? Ga boleh Mas!!" Ucapku amat sangat tidak menyetujuinya.72267Please respect copyright.PENANAbgmm7Elbgk
72267Please respect copyright.PENANAmSpy3rO2qp
"Hahahhaa.. becanda sayang! Pake kaget segala mukanya.." balas Mang Dedi tertawa terbahak-bahak.72267Please respect copyright.PENANAYNBvN3og1h
72267Please respect copyright.PENANAOeIFFop6sY
Kututup kembali mataku dan ku gulingkan badanku miring membelakanginya, "Bodo" ucapku dengan ketus.72267Please respect copyright.PENANAMf7qJkMoyO
72267Please respect copyright.PENANAbq6WE3xk9u
Namun dari belakangku, Mang Dedi tiba-tiba saja merapatkan badannya ke punggungku dan mengalungkan tangannya memeluk.72267Please respect copyright.PENANA5EnZqkmsBN
"Jangan ngambek sekarang dong sayang. Aku kentang nih.." ucapnya sedikit memelas. Dielusnya pelan permukaan tanganku dan diciumnya bahuku.72267Please respect copyright.PENANAtWtvozgEVi
72267Please respect copyright.PENANAFcRZp8yXxN
"Bodo.." ucapku yang kali ini merasa senang mendengarnya merajuk.72267Please respect copyright.PENANAoVqerrRpU9
72267Please respect copyright.PENANAfvWkdlz7xU
Tapi kemudian Mang Dedi bertindak nekat dengan melompatkan badannya melewati badanku hingga kami jadinya berhadap-hadapan, "Ciluk Baaa!!" Ucapnya terkekeh setelah menyadari bawah aku tersenyum.72267Please respect copyright.PENANAXqpQWPta03
72267Please respect copyright.PENANACUO4reDrYR
"Paan sih gaje...," ketusku yang berusaha berbalik membelakanginya lagi.72267Please respect copyright.PENANAI0RoGnTkyL
72267Please respect copyright.PENANAyVev1QREwA
Tapi dengan cepat Mang Dedi menahan pinggangku dan merapatkan tubuh kami. "I Love You Dek Liya" ucapnya tiba-tiba mengecup bibirku.72267Please respect copyright.PENANAXbASVYSbtY
72267Please respect copyright.PENANAkTSFUmGmSf
"Kamu cantik dan begitu alim. Wanita idaman dan tujuan hidupku" sambungnya tersenyum tanpa beban.72267Please respect copyright.PENANAW6qAb3nAOM
72267Please respect copyright.PENANADImGJS7xZ7
Tak dapat aku mengeluarkan kata-kata karena merasa sangat senang mendengar pengakuan Mang Dedi tersebut. Jantungku berdebar-debar begitu cepat layaknya seorang remaja yang baru saja mengenal cinta.72267Please respect copyright.PENANALRkoydZ0Dg
72267Please respect copyright.PENANAXGvtHXWDwr
"Emangnya Mas mau ngapain kalau berhasil dapetin aku?" Tanyaku amat penasaran.72267Please respect copyright.PENANAH2rFZLvpxn
72267Please respect copyright.PENANA5JKggLEers
Mang Dedi lalu tersenyum merekah, "Aku ingin menikahimu, membuatmu beranak pinak dan membawamu dalam keselamatan" jawabnya dengan mantap.72267Please respect copyright.PENANAJfH65eEaai
72267Please respect copyright.PENANAXiPIQPP4Bd
"Keselamatan?" Tanyaku heran.72267Please respect copyright.PENANADOh75xGFf6
72267Please respect copyright.PENANA3LATFVYDeu
"Keselamatan yang ma--mmmmpphhhh" ucapanku terpotong karena Mang Dedi tiba-tiba saja melumat bibirku.72267Please respect copyright.PENANAAIDdE1N3M4
72267Please respect copyright.PENANA1f9oPFdDT3
"Sudah. Kamu tidak perlu tau sayang" ucapnya tersenyum. "Kamu percaya sama aku kan?" Lanjut Mang Dedi bertanya.72267Please respect copyright.PENANAHSi83hEQU8
72267Please respect copyright.PENANAAQvJErN96o
Tanpa mengerti apa maksud perkataannya tersebut, aku mengangguk pelan karena memang aku mempercayainya, "Iya Mas, aku percaya sama kamu..," jawabku dengan pelan.72267Please respect copyright.PENANAyETC0Sw7z9
72267Please respect copyright.PENANAjLao8IfGxF
"Good" Ucap Mang Dedi tersenyum sok berbahasa inggris.72267Please respect copyright.PENANA48r3DrPrtU
72267Please respect copyright.PENANAw5RWcBGOQO
Dia lalu mengecupku dengan ciuman paling hangat yang pernah aku rasakan. Begitu lembut, pelan dan nikmat penuh dengan luapan emosi yang tak bisa aku gambarkan.72267Please respect copyright.PENANAxY9GZekr6x
72267Please respect copyright.PENANAziiAXcepvZ
Kubuka mulutku sedikit untuk membiarkan lidah Mang Dedi menyapa lidahku. Kubiarkan dengan pasrah bibirnya membelit dan menukar air liur kami dalam mulutku. Terasa sedikit bau rokok dari bibirnya yang kasar itu, namun tetap saja membuatku terus membalas dan menciumnya balik.72267Please respect copyright.PENANAH46drXq6ht
72267Please respect copyright.PENANAFzmqYkYhTC
Ciuman Mang Dedi bertahan di bibirku untuk sementara sebelum akhirnya merambat turun ke leherku yang tertutupi oleh hijab, menghisapnya sebentar dari luar hingga aku menggelinjang merasakan geli.72267Please respect copyright.PENANARyC74UyoZy
72267Please respect copyright.PENANAzxi6efuUIT
Lalu merosot lagi sampai akhirnya hinggap di salah satu puting payudaraku.72267Please respect copyright.PENANA4rkB2jQfjb
72267Please respect copyright.PENANA1g0RxoaeVN
“Ughh..” Aku mendengus dengan lirih.72267Please respect copyright.PENANAWTlfoH1wki
72267Please respect copyright.PENANAy9B2xMSCRj
Pertama lidahnya tepat menyapu puting payudaraku yang mencuat begitu keras, lalu bergerak memutari seluruh daerah areolanya yang kecil berwarna pink bergantian sebelah kiri dan kanannya.72267Please respect copyright.PENANAI7wzvrurR4
72267Please respect copyright.PENANAFtvVoeRpNe
Dengan liar, diraihnya salah satu payudaraku dan dihisapnya dengan kuat kedalam mulutnya yang kasar dan basah itu.72267Please respect copyright.PENANAV5nxmktOJc
72267Please respect copyright.PENANAeol7WMOAfR
Tubuhku secara tiba-tiba bagaikan disengat listrik, terasa geli yang luar biasa bercampur sedikit nyeri saat putingku bersentuhan dengan gigi Mang Dedi di dalam mulutnya.72267Please respect copyright.PENANA40AVR0vFtz
72267Please respect copyright.PENANAKXrT3CZK5N
"Hmmmppphh... Masshh..."72267Please respect copyright.PENANAHCTdsWMdpI
72267Please respect copyright.PENANAoo0HiWyWRr
Aku menggelinjang, melenguh ketika Mang Dedi menggigit-gigit kecil putingku. Dipilin-pilinnya kesana kemari, dikecupinya, dan disedotnya kuat-kuat sampai tanganku refleks meremas dan menarik kepalanya semakin membenam di kedua payudaraku.72267Please respect copyright.PENANAfqbWnAGGlz
72267Please respect copyright.PENANAmPgKECr3eg
“Kamu merasa gatel lagi gak Dek Liya??” bisik Mang Dedi tersenyum menggodaku.72267Please respect copyright.PENANAdUchttozIg
72267Please respect copyright.PENANAnn9omGgMN0
Sedangkan aku hanya bisa pasrah menatapnya sayu dengan pandangan bernafsu sambil sesekali merintih, dan mengeluarkan racauan kenikmatan melawan gejolak yang mulai bangkit mengharubiru di seluruh tubuhku sekali lagi.72267Please respect copyright.PENANA22Plq8LVzj
72267Please respect copyright.PENANAfNhEUveqR4
“Ouuughhh.. Mashhh.. dadakuuh.. geliihh..” ucapku terus mendesah.72267Please respect copyright.PENANAONKiAM0VoI
72267Please respect copyright.PENANAWijnFMmyOn
Seperti seorang bayi yang kehausan, Mang Dedi menyusu pada puting payudaraku berganti-ganti kiri dan kanan. Tak bisa kutahan gejolak ini lantaran area payudaraku adalah salah satu bagian tubuhku yang sangat sensitif apabila disentuh dan diberikan rangsangan.72267Please respect copyright.PENANAcC4hDWRdZq
72267Please respect copyright.PENANApnjmOh1v0H
Ditambah oleh rayuan manis dan kecupan-kecupannya, membuatku merasakan gairah sedikit demi sedikit bangkit dan meletup-letup keluar dari tubuhku melalui area vaginaku yang berkedut-kedut.72267Please respect copyright.PENANAG6cww1SoC4
72267Please respect copyright.PENANAdMOGxGJlQG
Tak puas dengan hanya bermain lidah dibagian payudaraku saja, ciuman Mang Dedi sesekali turun melata dikulit perutku yang ramping. Sengaja ku picingkan mata dan kurapatkan tubuhku ke bagian kepala Mang Dedi agar nafas hangatnya semakin terasa menghembusi kulit-kulit tubuhku.72267Please respect copyright.PENANA9xnl9xTW3C
72267Please respect copyright.PENANASIrIByvq31
Aku bahkan merasakan rasa basah dan gatal dibagian kewanitaanku seiring tak berapa lama kemudian Mang Dedi ikut menggigit-gigit kecil area dada dan perutku dengan lembut, meninggalkan tanda-tanda merah dikulitku yang putih.72267Please respect copyright.PENANASgljzCXMdX
72267Please respect copyright.PENANALSp0Q0DwTh
"Duhh.." dalam hati aku membatin bagaimana jika suamiku nantinya melihat cupangan-cupangan semerah ini?72267Please respect copyright.PENANAkwJMqwmSOx
72267Please respect copyright.PENANAGjn5XSOWIY
Akan tetapi sebelum sempat pikiranku melanglang buana dipenuhi rasa bersalah dan khawatir. Mang Dedi malah semakin merangsek turun sembari mulutnya yang kasar itu kurasakan malah menjilat-jilat pusarku beberapa saat.72267Please respect copyright.PENANA1zTGJPTpz1
72267Please respect copyright.PENANAUjq640EO2S
"Iiihh gelihh.. jangan disituhh Masshh..." protesku tertahan.72267Please respect copyright.PENANAq0jLIBExsJ
72267Please respect copyright.PENANABkEEJHBvYQ
Mang Dedi berhenti sejenak dan membenamkan wajahnya di perutku. Nafas hangatnya yang berhembus tak beraturan itu sungguh terasa sangat nyaman. Dalam keadaan masih lemah, kuusap lembut kepalanya seakan menunjukkan bahwa aku begitu menyukai perlakuannya padaku.72267Please respect copyright.PENANA7fKzP6YXGr
72267Please respect copyright.PENANAjiRU9CgY6F
“Tubuhmu sangat indah Dek Liya, rasanya aku tak pernah bosan mencicipinya..,” rayu Mang Dedi dengan kata-kata.72267Please respect copyright.PENANAOZbS7YD95Z
72267Please respect copyright.PENANAsJjGFub9b4
Hatiku melambung jauh terbang ke angkasa dengan ucapannya tersebut, makin kuikuti kemaunnya saat kurasakan kalau pahaku di renggangkannya teramat pelan.72267Please respect copyright.PENANApPeeSyiWrK
72267Please respect copyright.PENANADZwVTqdFba
“Wanginya badanmu Dek..,” ucapnya sekali lagi.72267Please respect copyright.PENANAKjnFpE3bOC
72267Please respect copyright.PENANAk7xxe2tfvd
Mang Dedi lalu mengecup pelan pahaku di bagian pangkalnya, membuatku mengeluarkan sedikit desahan tertahan dalam tubuh yang ikut menggelinjang.72267Please respect copyright.PENANAchqosBWbvw
72267Please respect copyright.PENANA63nwSieZ4s
“Ahhh... sshhh...” Bagaikan keong, kurasakan bibir Mang Dedi merayap menelusuri setiap inci pahaku yang semakin jelas kemana arahnya.72267Please respect copyright.PENANAjiSvvoT0Bh
72267Please respect copyright.PENANANdaHtvyKmY
Jantungku bergemuruh, berdetak seakan ingin meledak saat kurasakan denyutan vaginaku seperti berkedut merespon jilatan Mang Dedi yang sebentar lagi akan hinggap kembali disana.72267Please respect copyright.PENANA7SQgH14vmM
72267Please respect copyright.PENANALeF6KcOnzT
Tiba-tiba saja, Mang Dedi melepaskan ciumannya begitu saja. Kubuka mataku karena sedikit kecewa harus merasakan gejolak yang baru naik itu padam kembali saat mulutnya berhenti bergerak dari tubuhku.72267Please respect copyright.PENANAnEHqNpZckc
72267Please respect copyright.PENANAAEBYFwcTEz
“Balik badan Dek..,” bisiknya pelan di telingaku.72267Please respect copyright.PENANArSxigFQh4B
72267Please respect copyright.PENANAxTLx0i65ir
Seperti sebuah perintah mutlak, otakku reflek merespon dan mengikuti bisikan Mang Dedi hingga aku membalik badan dan tengkurap di bawah badannya. Kurasakan jantungku berdegub-degub penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh Mang Dedi di bagian belakang tubuhku itu.72267Please respect copyright.PENANAG4d9SwkcyI
72267Please respect copyright.PENANA4LwAJyWilc
“Pinter banget kamu sayang..,” Ucap Mang Dedi menyibak sedikit hijabku dan mengecupi bagian tengkukku dengan gigitan yang begitu pelan.72267Please respect copyright.PENANAXKph0himR9
72267Please respect copyright.PENANA51hb8OrgJJ
“Mmmnnghhh.. Mass.. aahhh..” desahku geli meremas desahku sprei.72267Please respect copyright.PENANAg7pmbpGRSp
72267Please respect copyright.PENANA6AiQnXGW4G
Bibir Mang Dedi masih membuat cupang di tengkukku saat tangannya menyusup ke depan dan memilin putingku sekali lagi dari belakang. Dengan gerakan sedikit meramas, Mang Dedi bergerak memancing nafsuku dengan menggigiti bagian bahu, pundak dan punggungku bergantian.72267Please respect copyright.PENANAS7NX7JbKbe
72267Please respect copyright.PENANAi2r0vMao0s
Didaerah pantatku, aku bisa merakan penis besar milik Mang Dedi masih menegang basah menari-nari dan menggesek pelan selangkanganku seirama dengan gerakan tubuhnya. Aku dapat merasakan kebasahan dari vaginaku yang cairannya masih mengalir banyak dari bibir vagina ke selangkangan sampai pahaku bagian dalam72267Please respect copyright.PENANAB5MJFaHfTc
72267Please respect copyright.PENANAqwnVnvlah2
“Kamu sudah basah lagi Dek..,” bisik Mang Dedi merayuku.72267Please respect copyright.PENANAxBOz4f87H0
72267Please respect copyright.PENANAoHD02JiHn1
Ku tekuk kepalaku sedikit kebawah untuk melihat apa yang tengah di perbuat oleh Mang Dedi di bagian selangkanganku sana. Tampak pada saat itu dia sedang memegang batang kemaluannya sambil sesekali mengocoknya pelan.72267Please respect copyright.PENANAtGaFPIhWkU
72267Please respect copyright.PENANATRDDyX5b1g
Kemudian Mang Dedi memasang ujung batang penisnya tepat di celah-celah bibir kemaluanku sebelum akhirnya dia mencucukkan kepala penisnya yang besar itu ke dalam lubang vaginaku yang sudah sangat licin.72267Please respect copyright.PENANAAx3DzLAptp
72267Please respect copyright.PENANAmTUT3aW0MC
"Aku masukin ya sayang??" bisik Mang Dedi dengan napasnya yang mendengus-dengus. Pertanda kalau nafsunya juga sudah semakin meningkat.72267Please respect copyright.PENANAF1WPZKAA5i
72267Please respect copyright.PENANAWzIzpvfc1r
Dengan sedikit pelan, aku kemudian mengangguk lemah mempersiapkan diriku untuk dinikmati oleh Mang Dedi. Pinggulku refleks bergetar dan terangkat-angkat tanpa kontrol sama sekali, seakan menyodor-nyodorkan diri untuk dinikmati segera oleh tusukan penis besar Mang Dedi. Rasanya aku sudah semakin tidak bisa sabar dengan perlakuannya yang memancing-mancing itu.72267Please respect copyright.PENANAcE3cqKaxpE
72267Please respect copyright.PENANATQazndpE1f
"Silahkan Mas.." jawabku semakin melebarkan selangkanganku.72267Please respect copyright.PENANApUmKwfQNvZ
72267Please respect copyright.PENANAwG2gQnkkak
Dengan pelan Mang Dedi mendorong pantatnya hingga ujung kemaluan penisnya berhasil menerobos bibir kemaluanku. Aku merasa gemetar luar biasa ketika merasakan kepala batangnya yang besar itu mulai perlahan-lahan membelah lubang vaginaku yang masih sangat sempit.72267Please respect copyright.PENANAs3tI3rYNC6
72267Please respect copyright.PENANA96GqcJQdg1
"Uughhhh... rapetnya memekmu Dek Liyaa.." ceracau Mang Dedi tak karuan.72267Please respect copyright.PENANAAZNOLzxBJa
72267Please respect copyright.PENANASqnUMXTNSj
Walaupun pada mulanya masih ada sedikit rasa perih, tetapi perlahan namun pasti ada rasa nikmat yang juga berhasil kurasakan mulai mengalahkan perihnya selangkanganku.72267Please respect copyright.PENANAAkALClFIqC
72267Please respect copyright.PENANAKojXGfBsY5
Dengan geraknya yang perlahan itu, Mang Dedi tetap menggoyangkan penisnya maju hingga menggesek semakin masuk ke dalam vaginaku.72267Please respect copyright.PENANAd3Rnr1yZcI
72267Please respect copyright.PENANAc0ORgs6yQ4
Walaupun pada mulanya masih ada sedikit rasa perih, tetapi perlahan namun pasti ada rasa nikmat yang juga berhasil kurasakan mulai mengalahkan perihnya selangkanganku.72267Please respect copyright.PENANAEbn4yYDE8f
72267Please respect copyright.PENANATV3IeDDc9a
Dengan geraknya yang perlahan itu, Mang Dedi tetap menggoyangkan penisnya maju hingga menggesek semakin masuk ke dalam vaginaku.72267Please respect copyright.PENANAO8t1qx7RX2
72267Please respect copyright.PENANAgFTK8uFFjw
"Ugghhh... kegedean Mass..." ucapku memprotesnya seperti pertama kali saja aku di belah oleh penis besar itu.72267Please respect copyright.PENANAPsMU3HLAx2
72267Please respect copyright.PENANASsVVQtCUYz
Namun meskipun hanya masuk kepalanya saja, kenikmatan yang kurasa betuI-betul membuatku hampir berteriak histeris. Sungguh batang kemaluan Mang Dedi itu luar biasa nikmatnya. Liang kemaluanku bahkan serasa berdenyut-denyut saat menjepit ujung kepala jamur Mang Dedi yang bergerak maju-mundur secara pelahan.72267Please respect copyright.PENANAiR7b4EaGPt
72267Please respect copyright.PENANA9RiFo4yRWi
"Oughh... nikmatnyaa..." desah Mang Dedi di belakangku.72267Please respect copyright.PENANAUuvH8jllf7
72267Please respect copyright.PENANAPZhLxosTdd
Dia terus menerus mengayunkan pantatnya maju-mundur walau hanya sebatas ujungnya saja yang terjepit dalam liang vaginaku. Keringatku pun mengucur semakin deras mengalir membasahi setiap kulit yang ada di tubuhku.72267Please respect copyright.PENANAV5qAfIo05m
72267Please respect copyright.PENANAHTgVM5PGb6
“Pe--Pelan-pelan Masssh..," Aku menjerit saat kurasakan betapa batang penis Mang Dedi menyeruak semakin dalam.72267Please respect copyright.PENANAn0obCavtNr
72267Please respect copyright.PENANAazfMnspL8M
Entah karena vaginaku yang masih terlalu sempit, atau karena penis Mang Dedi yang terlalu besar.72267Please respect copyright.PENANAx29HTqxBkZ
Hingga aku menggelengkan kepala tak percaya kalau proses penetrasi ini masih saja terasa sulit meski aku dan Mang Dedi sudah pernah bersetubuh sebelumnya.72267Please respect copyright.PENANAlnA2Vo762k
72267Please respect copyright.PENANA7MPCJ9y0yo
Namun rasa perih itu perlahan-lahan mulai menghilang saat Mang Dedi menghentikan gerakan penetrasinya yang begitu sesak memenuhi liang vaginaku. Rasa sakit itu mulai berubah menjadi nikmat karena batang kemaluannya kurasakan berdenyut-denyut dalam jepitan liang vaginaku.72267Please respect copyright.PENANAgrbdkM25Gp
72267Please respect copyright.PENANAhpJFVPlugF
"Hmmppp... ennakk Mashh...," ucapku semakin mengawang.72267Please respect copyright.PENANAWPjaQ1OaDg
72267Please respect copyright.PENANABK0KsAzrg2
Kurasakan bibir panas milik Mang Dedi mulai menyapu-nyapu seluruh area pundak dan punggungku dengan ganasnya. Bulu kudukku serasa merinding hingga tak sadar lagi saat Mang Dedi kembali mendorong pantatnya hingga batang penisnya yang terjepit erat dalam vaginaku semakin menyeruak masuk.72267Please respect copyright.PENANAFApk7PjaDC
72267Please respect copyright.PENANA2TySAms3qb
Aku yang sudah sangat terangsang pun tak sadar akhirnya menggoyangkan pantatku seolah-olah memperlancar gerakan dan tusukan penis Mang Dedi dalam lubang vaginaku.72267Please respect copyright.PENANArH6udmwFfy
72267Please respect copyright.PENANAYt5q4puvCp
Ku benamankan kepalaku kekasur dan ku remas kuat kain spreinya dengan liar merasakan sensasi hebat yang aku rasakan kembali. Liang kemaluanku semakin berdenyut-denyut dan ada semacam gejolak yang meletup-letup hendak pecah di dalam diriku.72267Please respect copyright.PENANAcv0pAwTRcQ
72267Please respect copyright.PENANAxRrSxKJvX5
Dalam keadaanku yang sedang menungging itu, batang penis Mang Dedi akhirnya melesak jauh ke dalam vaginaku dengan utuh72267Please respect copyright.PENANAzotZT3xjU6
72267Please respect copyright.PENANAH0cCK96VHQ
"Ooggghhhhmmmmmmm....," lenguhku dan Mang Dedi berbarengan.72267Please respect copyright.PENANAt2kQ8IxwhW
72267Please respect copyright.PENANAAAfbtzxPBZ
Vaginaku terasa penuh sesak oleh penisnya yang telah menancap seutuhnya. Ada rasa perih saat kurasakan kepala penisnya seperti menghunjam di pintu rahimku. Entah kenapa, tusukan penis Mang Dedi itu terasa semakin dalam saat berada pada posisi seperti ini.72267Please respect copyright.PENANAs7GtOhvdIr
72267Please respect copyright.PENANACqUvb8pUPm
Aku pun terdiam sejenak mengatur nafas dan membiasakan vaginaku di sesak oleh penis besar Mang Dedi. Dalam diam itu juga dapat ku rasakan kehangatan batang penis Mang Dedi yang hangat dalam jepitan liang kemaluanku.72267Please respect copyright.PENANAqqdJau8bUf
72267Please respect copyright.PENANAi6lW2EH2TB
"Masih kayak perawan kamu Dek Liya...," bisik Mang Dedi manja di telingaku.72267Please respect copyright.PENANAOs05ft1a52
72267Please respect copyright.PENANAbRcsV4nOYd
Kugerakkan kepalaku ke samping dan tersenyum mengarah padanya, "Masih perawan kalau punya Mas segede ini.." ucapku membalas.72267Please respect copyright.PENANASQg962CfOZ
72267Please respect copyright.PENANA4uxBYvor6U
"Emang suamimu segede apa Dek?" Tanya Mang Dedi menggodaku. "Segini ada gak?" Lanjutnya menunjukkan jari kelingkingnya di depan wajahku.72267Please respect copyright.PENANAGyCOIcmN2P
72267Please respect copyright.PENANAN29mfQT8Kr
Ku tepis tangannya itu dengan gemas, "Enak aja! Itu mah kekecilan" ucapku gemas.72267Please respect copyright.PENANAyAfGrr5sdU
72267Please respect copyright.PENANAjban1vH5Q5
Kemudian dengan perlahan sekali Mang Dedi mulai mengayunkan pantatnya hingga kurasakan batang kemaluannya mundur menyusuri setiap inci liang kemaluanku.72267Please respect copyright.PENANAmeBXoOfAEK
72267Please respect copyright.PENANArsyjftWoDx
"Yang pasti gak segede punya ku ini kan?" Balasnya berbangga diri.72267Please respect copyright.PENANAp2g4a6sqTk
72267Please respect copyright.PENANAJwel8LZUjZ
Kudiamkan saja ocehan Mang Dedi tersebut karena aku merasakan nikmat yang begitu luar biasanya pada vaginaku. Aku sempat mengerang kaget dibuatnya ketika tiba-tiba Mang Dedi kembali menghentakkan penisnya masuk secara utuh sekali lagi.72267Please respect copyright.PENANAPVeKSjFnnG
72267Please respect copyright.PENANAb2X587LL8g
"Uughh.. legit dan licin.." racau Mang Dedi mendengus.72267Please respect copyright.PENANA5vtXMhDiKP
72267Please respect copyright.PENANA8fFDnQHY2t
Gerakan batang kemaluannya semakin mantap keluar masuk di dalam jepitan liang kemaluanku dengan tempo pelan. Aku merasakan betapa batang kemaluannya yang keras itu terus menggesek-gesek lubang vaginaku yang amat sangat gatal.72267Please respect copyright.PENANAiQDcASJq4h
72267Please respect copyright.PENANA5hI1GUyHub
"Aaaaccchhh.. Massh..,, enakkk...."72267Please respect copyright.PENANALw1tgeViyf
72267Please respect copyright.PENANA9jRyiX5k87
Aku pun mengerang dan tubuhku bergerak liar menyambut gesekan batang penis Mang Dedi. Pantatku semakin mundur seolah-olah membalas gerakan Mang Dedi yang memajukan batang kemaluannya dengan cara yang begitu memabukkan.72267Please respect copyright.PENANAvX17XEbCMb
72267Please respect copyright.PENANA1O5WbXfdVP
Saat Mang Dedi menarik penisnya dari vaginaku, yang tersisa hanyalah ujung kepala jamurnya yang masih terjepit dalam liang kemaluanku. Lalu setelah itu didorongnya dengan kuat hingga ujungnya seolah menumbuk bibir rahimku.72267Please respect copyright.PENANAZwal9xCcha
72267Please respect copyright.PENANA4LjjsNbvD0
"Oohhhh.. enakk bangett Masss...., enakk bangett" rintihku semakin menjadi-jadi.72267Please respect copyright.PENANAySqGUe1XlP
72267Please respect copyright.PENANA0txhzoRcuw
Dalam posisi seperti anjing yang sedang kawin ini, tubuhku disodok-sodok Mang Dedi dengan gairah meluap-luap. Aku tersentak-sentak ke depan saat Mang Dedi dengan semangatnya menghunjamkan batang penisnya ke dalam jepitan liang vaginaku.72267Please respect copyright.PENANA69Z6Mnuls7
72267Please respect copyright.PENANAJZB5kll5ax
Lalu dengan agak kasar ditekannya punggungku hingga Payudara ku agak sesak menekan permukaan kasur. Tangan kiri Mang Dedi menekan punggungku sedangkan tangan kanannya meremas-remas buah pantatku dengan gemasnya.72267Please respect copyright.PENANAGLDY38kmgs
72267Please respect copyright.PENANAtj2Qx0MLSp
Tanpa kusadari tubuhku ikut bergoyang seolah-olah menyambut dorongan batang kemaluan Mang Dedi. Pantatku bergoyang memutar mengimbangi tusukan-tusukan batang kemaluannya yang menghunjam dalam-dalam.72267Please respect copyright.PENANAjPIlDRyZBB
72267Please respect copyright.PENANAIgIjOkMpH7
"Claaackkk..., clllackk......, kclaakkk..." bunyi gesekan alat kelamin Mang Dedi yang terus memompa vaginaku.72267Please respect copyright.PENANAIxJjVxMwJy
72267Please respect copyright.PENANAt1cpfi0HpZ
Suara benturan pantatku dengan tulang kemaluan Mang Dedi terdengar di sela-sela suara desah dan eranganku yang menambah gairah kian berkobar. Apalagi bau keringat Mang Dedi semakin tajam tercium hidungku. Membuat keperkasaan dan kejantanannya semakin menenggelamkan aku dalam kenikmatan.72267Please respect copyright.PENANAEMUdJrLSma
72267Please respect copyright.PENANAFC1msIMexA
"Ouuughh.. Mass.., terushh.. Terushh.. Yang kerashh.." Aku menceracau dan menggoyang pantatku kian liar saat aku merasakan detik-detik menuju puncak.72267Please respect copyright.PENANAwHM6AeN6v8
72267Please respect copyright.PENANApivznPgDJG
Napasku semakin terengah-engah dan merasakan kenikmatan yang kini semakin tak tertahankan. Begitu besarnya batang kemaluan penis Mang Dedi sehingga lubang vaginaku terasa sangat sempit dibuatnya.72267Please respect copyright.PENANAH3DO5lGUTK
72267Please respect copyright.PENANAxaJ3AhzEmJ
"Akhh.... akkhgg... emmmhhpp Mmasshh.." erangku berulang-ulang. Sungguh semakin lama rasanya semakin nikmat membuatku seperti kehilangan akal sehatku sendiri.72267Please respect copyright.PENANAj4s1iOZ0ZQ
Masih dalam pejaman mataku, Aku menggigit bibir bawahku sendiri merasakan nikmat hubungan badan kami yang semakin erat melekat. Hujaman Mang Dedi amat berbeda dengan apa yang kurasakan selama ini bersama suamiku. Kedewasaan dan pengalaman Mang Dedi yang mampu mengontrol emosi membuat Aku nyaman menikmati persebadanan terlarang kita yang entah sampai kapan akan berakhir itu.72267Please respect copyright.PENANAlzUpZINoqT
72267Please respect copyright.PENANALJRr7uFvNU
Kekuatan Mang Dedi dalam genjotannya itupun membuatku amat salut dan begitu senang. Meski bisa dikatakan umurnya hampir menyentuh angka setengah abad, namun genjotannya masih saja sangat kuat dan hebat sampai membuat kasur dan badanku bergetar seperti kapal yang diserang badai.72267Please respect copyright.PENANA8VpLAqEybQ
72267Please respect copyright.PENANAm6bBEdf0Qo
“Gantian sekarang kamu diatas Dik!!” pinta Mang Dedi bergetar menahan geramannya memberi instruksi.72267Please respect copyright.PENANANEvC787ey4
72267Please respect copyright.PENANAZCGSsZcZMt
Lalu tanpa melepaskan batang kemaluannya dari jepitan liang vaginaku, Mang Dedi meraih kedua pinggir pinggangku dengan tangannya, secepat kilat dia menarik tubuhku bangkit dari posisi tengkurap, kemudian dia menggulingkan tubuhnya ke samping.72267Please respect copyright.PENANAyYbrG4nSUW
72267Please respect copyright.PENANAhsEzJBsgk5
“Awhhhh..” pekikku kaget.72267Please respect copyright.PENANAnDTfYKw6r8
72267Please respect copyright.PENANAEPb9ZVcQrY
Posisi kami akhirnya berbalik. Kini tubuhku sedikit berjongkok membelakangi Mang Dedi dengan kedua kakiku berada di sisi pinggulnya. Aku terdiam sejenak merasakan kalau penis besar Mang Dedi tersebut semakin menusuk ke dalam vaginaku karena ditekan ke bawah oleh berat badanku sendiri.72267Please respect copyright.PENANAYK8yINXU5q
72267Please respect copyright.PENANA9OPgLrxwfJ
“Hehehe.. digoyang Dekk..” ucap Mang menepuk pelan bagian pantatku.72267Please respect copyright.PENANAtY1jxyPvHS
72267Please respect copyright.PENANAfI5Z9h3ymq
Kutarik nafas sedikit sebelum kutumpukan tanganku ke lutut Mang Dedi. Dengan perlahan-lahan menahan ngilu, ku goyangkan pinggulku maju mundur menggesek menikmati sensasi gatal dan ngilu yang bercampur padu menjadi satu.72267Please respect copyright.PENANALrIt4qqnRH
72267Please respect copyright.PENANA7EnC1Ul5IQ
“Uugghhh....” aku sedikit mengerang.72267Please respect copyright.PENANAPMFIO5VyMK
72267Please respect copyright.PENANAiWMoHm9qku
Kurengkuh sebanyak mungkin kenikmatan dari penis Mang Dedi dengan cara mengaduk-adukkan vaginaku. Kurobah gerakan maju mundur menjadi berputar seperti orang yang sedang bermain hula-hop, sesekali juga aku bergerak naik turun memompa lalu bergerak maju mundur lagi di kemudiannya.72267Please respect copyright.PENANAJLLt8ELcld
72267Please respect copyright.PENANALbbp4ShP5Q
Aku melakukan variasi gerakan sesuka hatiku karena aku yang memegang peranan, kombinasi antara hula-hop lalu maju mundur kemudian naik turun kembali lagi berhula-hop membuat Mang Dedi melenguh seakan terbang tinggi dalam kenikmatan birahi.72267Please respect copyright.PENANAJFsFVQTC4Q
72267Please respect copyright.PENANAyVcvczPBAp
“Aaaacchhh....., Mantepnya goyanganmu Dek Liya..,” Ucap Mang Dedi memegangi pinggangku.72267Please respect copyright.PENANAk44b1KPdKK
72267Please respect copyright.PENANAwvQQAVdfXA
Tak mau kalah, Mang Dedipun akhirnya ikut menggoyangkan pinggulnya sendiri melawan gerakanku, semakin cepat aku menurunkan tubuhku semakin cepat pula dia menaikkan pinggulnya hingga vaginaku tersodok dengan kerasnya.72267Please respect copyright.PENANAf5sbxQWRbk
72267Please respect copyright.PENANA1ASKjUuy07
Benar-benar luar biasa sensasi yang kurasakan. Mang Dedi benar-benar telah menyeretku menuju sorga kenikmatan yang begitu indah dan tak bisa kuraih selain dengan dirinya. Membuatku lupa dengan jati diriku yang seharusnya jadi perempuan baik-baik dan seorang istri sholehah itu.72267Please respect copyright.PENANAYEUYDngSNL
72267Please respect copyright.PENANAqPfIsPljYt
Tak berapa lama kemudian, gerakan kami pun berubah semakin liar. Napas kami semakin menderu seolah mengisi suasana sunyi yang entah sudah menunjukkan pukul berapa. Dan dalam tubuh yang penuh gairah itu pula kurasakan desir-desir puncak kenikmatanku kembali terasa terbayang.72267Please respect copyright.PENANA50uV7oMoCp
72267Please respect copyright.PENANABPOwQ0Cf0Q
"Maasshhh... akkuu... sebentarrr lagiiihh..." desahku makin kencang memberitahukan.72267Please respect copyright.PENANAtE34BJki1r
72267Please respect copyright.PENANAdcN0lWWQKU
Selang tak berapa lama Aku semakin tak bisa menahan diriku yang sudah mulai dibayangi oleh puncak kenikmatan sekali lagi. Denyutan-denyutan dalam rahimku kurasakan makin sering, makin kuat dan mendesak-desak, seperti meminta untuk segera di tuntaskan.72267Please respect copyright.PENANAkPnN1KxIxV
72267Please respect copyright.PENANAPg9ifPnxpm
Begitu luar biasa pula rasa nikmat yang kuterima saat makin kuat ku ayun-ayunkan pantatku menelan batang penis Mang Dedi bulat-bulat. Aku merasa saat itu akan diamuk oleh birahi yang begitu jelas membayangi tubuhku.72267Please respect copyright.PENANAEckcVBMzm9
72267Please respect copyright.PENANAxMsUZeTaxm
Hingga dengan tiba-tiba aku mendongak kebelakang merasakan letupan dari dalam vaginaku menjalar-jalar sepanjang lorong di dalam tubuhku, seperti menyetrum setiap tali-tali syarafku yang amat peka.72267Please respect copyright.PENANALKdTY3CQVa
72267Please respect copyright.PENANAWM3zofRBXD
"Ooouuuuuggggghhhh. Maaasshhhhhhhh....., enaakkkkk...., kelllluaaaarrrhhhh.."72267Please respect copyright.PENANAc9t82gnlrh
72267Please respect copyright.PENANAdefs0F07G5
Teriakku kencang saat kenikmatan itupun akhirnya meletup keluar begitu saja tanpa tertahan lagi. Seketika itu kurasakan seluruh tubuhku menggeletar lemah seperti terlolosi dari tulangnya, pandanganku mengabur dan jiwaku terasa melayang tinggi diatas awan-awan kenikmatan.72267Please respect copyright.PENANAWaHfiM8wbB
72267Please respect copyright.PENANAYacMpLxz6s
Sedetik, dua detik, sepuluh detik, entah berapa lama aku merasakan gelombang orgasmeku kembali menyapa. Membuat kesadaranku memudar dan tubuhku langsung ambruk ke atas tubuh Mang Dedi.72267Please respect copyright.PENANAf1UAdjU9GL
72267Please respect copyright.PENANA7FllxzGgwZ
Beruntung saat itu Mang Dedi dengan cekatan menopang tubuh lemahku. Namun tanpa memberikanku sedikit waktu untuk bernafas, Mang Dedi lalu bergerak memutar tubuhku yang loyo dan lemah itu dengan begitu mudahnya.72267Please respect copyright.PENANAlJw8DrsJWS
72267Please respect copyright.PENANAI8Vcc6yLKt
Aku pun sudah tidak mampu bergerak lagi saat Mang Dedi mengangkat tubuhku dengan posisi terlentang pasrah di atas kasur. Tanpa melepas tusukan penisnya yang panjang itu, Mang Dedi membentangkan kedua pahaku selebar mungkin.72267Please respect copyright.PENANAE0ONhzCp1w
72267Please respect copyright.PENANA45BFAqRNxU
"Maaf ya sayang.. aku juga udah ga tahan pengen ngecrotin kamu..." ucap Mang Dedi setengah berdengus.72267Please respect copyright.PENANAPvercWXb4C
72267Please respect copyright.PENANAdPme9cx28O
Perlahan namun pasti, Mang Dedi mulai menggenjotkan sendiri batang penisnya untuk menembus liang vaginaku yang terasa berdenyut amat sangat ngilu.72267Please respect copyright.PENANAO9MyWYlHv6
72267Please respect copyright.PENANAeBaerWQ0U7
Aku tidak diberinya kesempatan untuk bicara maupun bertindak menolak. Bibirku kembali dilumat Mang Dedi sementara kemaluanku digenjot lagi dengan tusukan-tusukan nikmat dari batang kemaluannya yang amat sangat besar untuk ukuran orang Indonesia.72267Please respect copyright.PENANAgUEJe6KNOQ
72267Please respect copyright.PENANAUXhPs9tk7z
Setelah puas melumat bibirku, kini giliran payudaraku yang dijadikan sasaran lumatan bibir Mang Dedi dengan begitu rakusnya. Kedua puting payudaraku kembali dijadikan bulan-bulanan lidah dan mulut nakalnya hingga tubuhku mengkilat oleh air liurnya.72267Please respect copyright.PENANA6jUDavaiFJ
72267Please respect copyright.PENANAhtsUh9IyZ1
Secara serentak, dia juga ikut mengayunkan pantatnya maju mundur dengan tempo dan ritme yang berubah-ubah merasakan betapa jepitan liang vaginaku kian erat menjepit batangnya karena baru saja orgasme dan berkontraksi.72267Please respect copyright.PENANAJ3SF0NmewJ
72267Please respect copyright.PENANAtS1h4Yf17O
Aku bermaksud ingin membantunya menggerakkan pantatku untuk mengikuti gerakannya, tetapi rasa ngilu itu kian menjadi-jadi dan pompaan Mang Dedi terlalu kuat untuk kulawan hingga aku pasrah saja.72267Please respect copyright.PENANAJ9EwvrGtP0
72267Please respect copyright.PENANAuzavLGLuAc
Aku benar-benar dibawah penguasaannya secara total. Kasur spring bed tanpa dipan inipun bahkan ikut bergoyang seiring dengan ayunan batang kemaluan Mang Dedi yang menghunjam ke dalam liang vaginaku semakin cepat.72267Please respect copyright.PENANAjICkm5OV0Z
72267Please respect copyright.PENANAipDZRMsPxd
Hingga tak berapa lama kemudian, Dengus napas Mang Dedi terdengar semakin bergemuruh di telingaku. Bibirnya semakin ketat melumat bibirku. Lalu kedua tangannya menopang pantatku dan menggenjot lubang kemaluanku dengan tusukan-tusukan yang begitu keras.72267Please respect copyright.PENANArY90l2PeC9
72267Please respect copyright.PENANAIJBs7msCpw
Aku yang tahu kalau sebentar lagi Mang Dedi akan sampai, memeluk tubuhnya begitu kuat, mengalungkan tanganku di lehernya dan kakiku di pinggangnya. Aku menggerakkan pantatku dengan sisa-sisa tenaga yang ada menantikan cairan pembawa benihnya mengaliri liang rahimku.72267Please respect copyright.PENANAZkdd3oipSs
72267Please respect copyright.PENANAUuKDr8IuOs
Benar saja, Mang Dedi kemudian mengeram seperti singa yang terluka sambil menggigit bibirku dan menghunjamkan batang kemaluannya dalam-dalam ke vaginaku.72267Please respect copyright.PENANAAsRUu5WNDw
72267Please respect copyright.PENANAnw3ZFXuTfu
"CROTTT!!!CROOOTT!!CROOOTT!!CROOTTT!!!CROOOTTT!!CROOTTT"72267Please respect copyright.PENANAiBclswJUim
72267Please respect copyright.PENANA0UuYAE6HHu
Beberapa kali sperma Mang Dedi terasa sangat hangat menyirami rahimku seolah menjadi pengobat dahaga liarku yang selalu saja tak pernah tuntas selama ini. Tubuh Mang Dedi kian berkejat-kejat liar dalam pelukanku sambil dengan ganasnya dia masih memagut bibirku.72267Please respect copyright.PENANA1NyPHa7inD
72267Please respect copyright.PENANAG0JFcvHUFl
Tubuhku pun seolah terkena aliran listrik yang dahsyat dan pantatku bergerak liar menyongsong hujaman batang penis Mang Dedi yang terasa mentok di pintu rahimku masih dengan menyemprotkan sisa-sisa air maninya.72267Please respect copyright.PENANAMuTASYg654
72267Please respect copyright.PENANA7gjHqy8qfC
Tiba-tiba saja, seseorang mengetuk pintu kontrakan Mang Dedi dan berteriak kencang, "WOI DEDI!!! NGANA SAKIT APA MATI??" Ucap suara seorang perempuan.72267Please respect copyright.PENANAS26cAZhjgm