66180Please respect copyright.PENANAukjOZ3xEIA
“Memang binal kamu Dek” Ucap Mang Dedi menggeleng-geleng melihatku dengan tatapan tidak percaya.66180Please respect copyright.PENANADxhI26JWmd
66180Please respect copyright.PENANAXSD4XNPGYi
Aku kemudian tersentak dari ilusi birahiku sendiri sambil tertunduk malu mendengar perkataan Mang Dedi. Tak kusadari di sebelah tempat ku berdiri terdapat sebuah cermin yang memperlihatkan tubuhku dalam ketelanjangan dan ekspresi yang begitu bernafsu.66180Please respect copyright.PENANANCsaO7h2Za
66180Please respect copyright.PENANAhyVyqpuIpr
“Itu aku??” tanyaku dalam hati.66180Please respect copyright.PENANAR1OupoR1fy
66180Please respect copyright.PENANAuCVNCZrkk9
Aku tiba-tiba memandang diri seperti orang yang kehilangan akal sehat. Rasanya sungguh tak percaya bagaimana aku menjadi binal dan senakal ini.66180Please respect copyright.PENANAk0Az6599Dn
66180Please respect copyright.PENANAzgbfN9VhDE
Wajahku yang tampak memerah, nafasku yang naik turun terengah, dan badanku yang mengkilat oleh keringat gairah, seolah memberitahu bahwa aku benar-benar sudah bertransformasi menjadi wanita pengejar syahwat dan birahi. Bukan yang baik-baik dan alim lagi.66180Please respect copyright.PENANAIGFl67ETWl
66180Please respect copyright.PENANAO0iOk0n7NM
Dalam keheningan tatapku ke arah cermin itu kurasakan ada semacam aliran listrik yang menggelitik badanku hingga menggigil kehilangan tenaga. Rasa malu itu pula membuatku secara reflek menutupi bagian-bagian tubuhku yang sedari tadi sudah aku pamerkan secara gratis kepada Mang Dedi.66180Please respect copyright.PENANAqiYU2iu2Zg
66180Please respect copyright.PENANAsUu2MW2w7E
“Kenapa ditutup??” tanya Mang Dedi menggodaku.66180Please respect copyright.PENANAPTBE4dQxNv
66180Please respect copyright.PENANA7wkx3HA7y6
Aku menggeleng pelan tak berani menatapnya balik, “Gapapa” jawabku singkat menahan malu.66180Please respect copyright.PENANAFTRDfoapHT
66180Please respect copyright.PENANAtT3dDCgmfG
Dari sudut mataku, aku kemudian melihat Mang Dedi beranjak mendekat. Dia meraih telapak tanganku dan memegangnya dengan erat. Sejenak Mang Dedi menghembuskan nafas lirih seolah ingin memberitahukan sesuatu padaku.66180Please respect copyright.PENANAcwBbVVzhD8
66180Please respect copyright.PENANA4kSIONTAbT
“Dia akan merayu lagi..” batinku seolah bisa menebak apa yang akan dia lakukan.66180Please respect copyright.PENANApQ9X15Tnqy
66180Please respect copyright.PENANAUmjXsXazU2
Namun betapa kagetnya aku saat Mang Dedi malah membawa tanganku ke bagian bibirnya dengan begitu cepat. Mang Dedi menciumi punggung tanganku tersebut dengan mesra dan begitu hangat sedemikian rupa hingga aku bisa merasakannya sampai sejauh lututku.66180Please respect copyright.PENANAiKaeXskRPD
66180Please respect copyright.PENANA5WOj6CflTJ
Untuk sesaat Mang Dedi tak berkata-kata, dia menarik daguku dan memandangi wajahku. Tangannnya membelai bagian kepalaku yang tertutup hijab dengan lembut, kemudian merayapi pipiku yang merona kemerahan karena menahan nafsu dan syahwat itu.66180Please respect copyright.PENANAEAccvjfdlj
66180Please respect copyright.PENANAttqLGqGJm1
“Kamu tidak perlu malu Dek Liya. Tubuhmu indah, dan sudah seharusnya kamu perlihatkan itu semua padaku” ucapnya melayangkan pujian.66180Please respect copyright.PENANAeyE8jaa6Cg
66180Please respect copyright.PENANA6eEwWOGnFU
Spontan aku mengulum senyum, “Bisa gak sih gak gombal terus??” ucapku memprotes.66180Please respect copyright.PENANArVvKjNJJUa
66180Please respect copyright.PENANAbonyI3gwgB
Tapi dari dalam lubuk hati, aku begitu senang dan melayang mendengar pujian Mang Dedi yang tak pernah berhenti itu. Seolah tersihir oleh kata-kata manis yang secara tidak langsung membuatku merasa bahwa aku adalah wanita paling beruntung di dunia ini.66180Please respect copyright.PENANA6p7Z9HW7q2
66180Please respect copyright.PENANApny69Rse3H
“Wanita cantik seperti kamu gak boleh menyentuh diri sendiri kayak tadi Dek Liya..” ucap Mang Dedi tersenyum menoel hidungku.66180Please respect copyright.PENANAyrx6fDCt9l
66180Please respect copyright.PENANAVe0Q0Xia0M
“Lain kali kalau sange bilang aja..." lanjutnya mengeluarkan candaan.66180Please respect copyright.PENANAqC4mJTZVk7
66180Please respect copyright.PENANAH37bpxncIJ
Aku tepuk dadanya pelan sambil tersenyum malu mendengar gurauan Mang Dedi tersebut. Rasa hangat menyebar dalam hatiku seiring perlakuan manis dan candaannya yang selalu berhasil membuatku tersenyum renyah. Rasanya, karena hal-hal kecil seperti ini pula kenapa aku selalu bisa dengan mudah mabuk dan hanyut kedalam pelukannya.66180Please respect copyright.PENANAavZmBy5vE1
66180Please respect copyright.PENANA8zTRhUUIeS
“Sini Dek Liya, rebahan sama aku! Kamu pasti capek” ucap Mang Dedi merebahkan diri diatas kasur dan menepuk bagian kosong disampingnya.66180Please respect copyright.PENANAnnmAuTj2gc
66180Please respect copyright.PENANAYLIJDUyHFK
Disaat Mang Dedi telentang itu, mataku tak sengaja memandang ke arah paha dan celana pendek Mang Dedi yang terlihat agak mengembung karena isi didalamnya. Beberapa kali ku teguk ludahku sendiri karena tiba-tiba saja pikiranku jadi nakal, ingin merasakan kembali batang penis besar dan tak disunat itu di dalam mulutku sendiri.66180Please respect copyright.PENANAcWwI9lhkNf
66180Please respect copyright.PENANA9amjcarsJq
Entah darimana datangnya keberanianku, tiba-tiba saja aku berucap, “Ma--mas mau aku kulum gak??” tanyaku sedikit gugup.66180Please respect copyright.PENANAICHSI98ywP
66180Please respect copyright.PENANA8VM6E9qgef
Dadaku tiba-tiba berdesir kencang, merasa sangat nakal dan sexy disaat bersamaan ketika dengan penuh sukarela ku tawarkan mulutku sendiri untuk memberikan kenikmatan. Belum lagi rasanya hatiku semakin gugup ketika Mang Dedi hanya diam menatap tak percaya padaku belum memberikan jawaban.66180Please respect copyright.PENANAe4aej7HbIb
66180Please respect copyright.PENANAl2eeRDFX2v
“Ihh.. malah diem!!” ucapku ketus menghilangkan malu.66180Please respect copyright.PENANAI1ZiocxBio
66180Please respect copyright.PENANABjAE6rwOhH
Tapi Mang Dedi dengan santai menahan senyumnya, “Coba, kamu bilang apa tadi Dek??” tanyanya terlihat senang.66180Please respect copyright.PENANAdUz8lPM1kd
66180Please respect copyright.PENANAldgsW6ZOgo
"Kamu mau ngulum ini??" Sambungnya berpura-pura mengelus penisnya di balik celana.66180Please respect copyright.PENANAmA2Sok8lxc
66180Please respect copyright.PENANAfuO4hJ5QAE
Ku anggukan kepalaku pelan merasa diriku sungguh amat berani saat itu. Dengan hati yang berdebar aku kemudian merangkak menghampiri Mang Dedi yang terduduk dan bersandar di tembok kontrakannya dengan selangkangannya yang terbuka mengangkang.66180Please respect copyright.PENANADUNJled1Tg
66180Please respect copyright.PENANA0UvoOhTcKj
Tanpa berbasa basi lagi, Kuraih pinggiran karet celana pendek Mang Dedi dan ku tarik turun melewati selangkangannya. Seketika itu juga, batang penisnya yang masih nampak tertidur itu mencuat keluar seperti melambai-lambai menyapa birahiku.66180Please respect copyright.PENANA2oLvABwPLT
66180Please respect copyright.PENANAg527QBLLZp
Aku meneguk ludahku berkali-kali. Seketika menjadi begitu bernafsu, rasanya kemaluan besar milik penjual sayur langgananku itu seperti magnet bagi gairahku.66180Please respect copyright.PENANAthwuf0CKWr
66180Please respect copyright.PENANAn6s1EnycmY
"Gila besar sekali!!" Batinku berteriak tetap saja merasa kaget melihat kebesaran penis Mang Dedi.66180Please respect copyright.PENANAcAIE2PStQQ
66180Please respect copyright.PENANAEUYEPQEqS0
Meski sudah sebanyak dua kali aku melihatnya, tetap saja aku masih dibuat kaget dan tidak percaya. Selama ini aku tidak terlalu sadar dan memperhatikan kalau ukuran penis Mang Dedi ternyata hampir sama dengan ukuran lenganku.66180Please respect copyright.PENANAzQDaksmOhL
66180Please respect copyright.PENANAkkMU2IOSjq
Walau dalam keadaan yang masih belum tegang saja, satu genggaman tanganku saja belum cukup untuk melingkar secara penuh disana.66180Please respect copyright.PENANAybpDzFuUE1
66180Please respect copyright.PENANAerdCjPBDqo
“Hehehe....., kenapa sayang?? Masih kaget aja sama kontolku.." ucap Mang Dedi terkekeh.66180Please respect copyright.PENANAN5PFbFQDVV
66180Please respect copyright.PENANAkCTeLLtPdw
Kuurut pelan batang tersebut sambil ku tatap mata Mang Dedi, "Kok bisa si Mas?" Tanyaku sangat-sangat penasaran. Dalam genggaman tanganku tersebut, kurasakan penis Mang Dedi berdenyut dan sedikit mengangguk-angguk.66180Please respect copyright.PENANAQDwy6FrqgL
66180Please respect copyright.PENANANhRXyrzDJ6
"Bisa apa Dek Liya?" Ucapnya malah menanya balik.66180Please respect copyright.PENANAE2MAHSxHbR
66180Please respect copyright.PENANAq3DeEH9qwc
Kugoyangkan batang penisnya sekali, "Bisa besar kayak gini.." jawabku makin diburu nafsu.66180Please respect copyright.PENANAyXKwWNCc7h
66180Please respect copyright.PENANAlZy4PsILp2
"Hehehe. Itu emang anugerah dari tuhanku untuk bisa melaksanakan tugas memuaskan wanita-wanita kayak kamu sayang...," balasnya terkekeh mengelus kepalaku.66180Please respect copyright.PENANAcUBcvlVqvx
66180Please respect copyright.PENANAInl6da4URs
"Kayak aku gimana?" Tanyaku penasaran.66180Please respect copyright.PENANAyzRH054iAT
66180Please respect copyright.PENANAUJr9GO7qvH
Kali ini Mang Dedi mengangkat bahunya, "Ya kayak kamu sayang.. terperangkap gak bisa bebas menikmati kenikmatan dunia sama sekali.." jawabnya semakin membuatku bingung.66180Please respect copyright.PENANAJ6Cdc6YVjv
66180Please respect copyright.PENANAMzuUGRO67W
"Ga ngerti aku Mas.." ucapku menggeleng.66180Please respect copyright.PENANA38KG9dinsh
66180Please respect copyright.PENANAvnWsfhyj7Z
Lagi-lagi Mang Dedi terkekeh, "Hehehe..., apa coba yang berubah setelah kamu kenal sama aku?" Tanyanya lagi.66180Please respect copyright.PENANAzpqo1iZdui
66180Please respect copyright.PENANA2QSsIroJdX
"Banyak sih.." jawabku singkat tanpa berpikir.66180Please respect copyright.PENANAuFFKu85w70
66180Please respect copyright.PENANANlMJItuaxk
"Pernah kepikiran gak kalau kamu bakalan kayak gini?"66180Please respect copyright.PENANAiUf0utP6VK
66180Please respect copyright.PENANAkbOQaCBjPi
Aku menggeleng, "Ga pernah, aku gapernah kepikiran jadi begini" jawabku singkat.66180Please respect copyright.PENANA1bY0usrfGp
66180Please respect copyright.PENANAQNsMXdhi0j
"Nah! Itulah tujuan aku datang ke kehidupanmu Dek Liya. Buat nyadarin kalau selama ini kamu udah menjalani kehidupan yang salah..." balas Mang Dedi berbicara banyak.66180Please respect copyright.PENANAfmQzBubP33
66180Please respect copyright.PENANAUBHINSNaOS
"Apa sih Mas bikin orang pusing aja!!" Ucapku ketus dibuatnya berpikir. Gairah yang tadi sudah bangkit menggebu-gebu itu terpaksa harus padam kembali dengan terpaksa.66180Please respect copyright.PENANAQoUAloiioT
66180Please respect copyright.PENANAgAbw9iO3t9
Untuk sesaat Mang Dedi hanya tersenyum, dia menarik daguku dan membelai pipiku. "Kamu tidak perlu mengerti sayang.. cukup jadi dirimu sekarang dan ikuti saja setiap prosesnya. Percayalah aku akan membawamu ke dalam jalan keselamatan." Ucap Mang Dedi tersenyum.66180Please respect copyright.PENANAcCjdoCfZjR
66180Please respect copyright.PENANAmOicUTzeSX
Tangannnya membelai bagian kepalaku yang tertutup hijab dengan lembut, kemudian merayapi pipiku sekali lagi yang merona kemerahan karena menahan nafsu dan syahwat itu. Masih belum kumengerti apa maksud dari perkatannya tersebut, namun masa bodoh denga hal itu karena aku sudah sangat terangsang.66180Please respect copyright.PENANAD3W0lgFj3a
66180Please respect copyright.PENANAMqjQulgrNy
"Yaudah ayo dilanjutin Dek..," senyum Mang Dedi nakal menggodaku.66180Please respect copyright.PENANAg1HmdOXh5i
66180Please respect copyright.PENANAozO0Ljp3kk
Diarahkannya kepalaku yang masih tertutup hijab itu ke arah penisnya sementara tangan satunya lagi memegang pangkal batang kemaluannya. Aku tahu Mang Dedi menginginkan aku untuk mengulum batang kemaluannya sesegera mungkin.66180Please respect copyright.PENANAHuXQbpAPvm
66180Please respect copyright.PENANAmLcIHeSLQM
Karena itu tanpa perasaan malu lagi kubuka mulutku dan kujilati batang kemaluan Mang Dedi yang masih dalam keadaan setengah menegang itu. Jari-jariku amat telaten mengurut pangkal penisnya agar kulit kulup yang menutupi bagian kepala jamurnya bisa turun ke bawah.66180Please respect copyright.PENANAEp0bTD6lZP
66180Please respect copyright.PENANA2HDghdyZe9
"Uugghh.. angetnya mulutmu Dek... sshhhhh...," Mang Dedi mendesis saat ku caplok dengan pelan ujung penisnya memakai mulutku.66180Please respect copyright.PENANAv1eSOEB33E
66180Please respect copyright.PENANASWRK3hUWSI
Kujilati pelan kepala jamur Mang Dedi yang berwarna coklat itu sambil sesekali ujung lidahku bermain di lubang yang ada di ujung kepala penisnya hingga ia mendesis-desis seperti orang kepedasan.66180Please respect copyright.PENANAcRuWqHx8Vm
66180Please respect copyright.PENANA6Raz0Jis1a
Sambil mulut dan tanganku terus bekerja memanjakan penisnya, mataku senantiasa menatap mata Mang Dedi. Sesekali aku pun melempar senyum manisku padanya jika mulutku sedang tak dipenuhi oleh alat kemaluannya. Dengan begitu, aku seolah ingin memberitahunya kalau aku begitu menikmati kulumanku pada penis besarnya.66180Please respect copyright.PENANAkJLQrJfakV
66180Please respect copyright.PENANAzDqWVJrgka
"Mmmmmppphhh.... emmmppp...,"66180Please respect copyright.PENANAEenKEYAkTA
66180Please respect copyright.PENANAtcEPKj0iTx
Mulutku bergumam tertahan layaknya seorang anak kecil yang sedang menikmati sebuah es krim yang begitu lezat.66180Please respect copyright.PENANAss8OBYez85
66180Please respect copyright.PENANAw45YHlEE3T
Sementara itu, kedua tangan Mang Dedi terus memegangi kepalaku yang berbalut hijab seolah takut aku akan melepas kulumanku dari selangkangannya. Dipeganginya kepalaku tersebut dengan agak kuat sehingga mau tak mau aku harus bisa mencuri-curi nafas di tengah kulumanku.66180Please respect copyright.PENANAprtUDeniQk
66180Please respect copyright.PENANAZDLomgrgHc
Ditambah lagi dengan bau kelelakian yang semakin semerbak menyentuh hidungku dari arah selangkangan dan batang Mang Dedi. Membuatku mau tak mau semakin bersemangat dibuat begitu melayang oleh baunya yang memabukkan itu.66180Please respect copyright.PENANAq52rOKbFab
66180Please respect copyright.PENANAGlUxColNMX
Tidak puas hanya bermain-main dengan bagian batangnya saja, mulutku lalu bergeser ke bawah menyusuri pangkal penis Mang Dedi yang di tumbuhi bulu-bulu itu. Aku hanya bergerak secara naluri bertujuan untuk memuaskan nafsu Mang Dedi, hingga tanpa sadar mulutku bergerak semakin ke bawah sampai pada buah kemaluannya yang menggantung begitu penuh.66180Please respect copyright.PENANA2ql60a8dqj
66180Please respect copyright.PENANAVfLIODtBs3
"Oouuuuch..., Yaahh..., bener disitu.., sayanggg!!" Desah Mang Dedi semakin blingsatan.66180Please respect copyright.PENANAkrCFw9HHDI
66180Please respect copyright.PENANAIkY68fwPX2
Aku pun semakin bersemangat nakal mendengarnya, bibirku kini tidak hanya mencium saja buah zakarnya itu, tetapi juga sesekali menyedot kantungnya ke dalam mulutku hingga Mang Dedi semakin membukakan kakinya lebar-lebar agar aku lebih leluasa memuaskannya.66180Please respect copyright.PENANAyzV0ME6KBV
66180Please respect copyright.PENANAE16lbBI3Sj
Aku tahu aku telah bertindak sangat gila. Belum pernah aku menjilati kemaluan lelaki sebernafsu dan sesemangat seperti ini. Bahkan tak ada sedikitpun rasa jijik dalam diriku ketika tanpa sengaja lidahku yang menari-nari di selangkangan Mang Dedi itu menyerempet mengenai lubang anusnya. Sangat yakin aku telah mengalahkan pelacur manapun saat memberikan layanan kepada pelanggannya.66180Please respect copyright.PENANAy2pz3u9lRH
66180Please respect copyright.PENANA3hD6VNq1ue
"Oooohhh... gila.., ooohhh gilaa sekali mulutmu Dek Liyaa..," racau Mang Dedi terdengar lagi.66180Please respect copyright.PENANA8Iu7c3dpwq
66180Please respect copyright.PENANA5AMmKL73LU
Tubuh Mang Dedi ku lihat bergetar-getar dalam kenikmatan sambil sesekali kepalanya menengadah memejamkan mata menahan nikmat. Kulirik dan kurekam setiap ekspresi keenakan si penjual sayur langgananku tersebut karena aku merasa sudah begitu hebat melayaninya.66180Please respect copyright.PENANAZIVUoZuD6U
66180Please respect copyright.PENANAl1KKoi2dKP
Beberapa saat kemudian Mang Dedi tiba-tiba bangkit dari posisinya yang menyender di tembok. Seketika dia sudah terduduk dan menjangkau bagian pantatku. Batang penisnya terdorong masuk cukup dalam hingga membuatku hampir tersedak karena menyentuh rongga kerongkonganku.66180Please respect copyright.PENANAswUBR4kpH2
66180Please respect copyright.PENANAPPzFbmwvqv
"Hehehe.. Maaf ya Dek..," ucap Mang Dedi saat melihatku terbatuk-batuk.66180Please respect copyright.PENANAyWYaMRU0TE
66180Please respect copyright.PENANAUaw8RkqEUP
Tapi dengan sekuat tenaga tak kulepas kulumanku pada batang penisnya sehingga air liurku yang paling kental keluar membasahi setiap inci batangnya hingga mengkilat. Kurasakan juga air mataku sedikit menetes karena aku menahan diri untuk tidak tersedak oleh batang penis Mang Dedi.66180Please respect copyright.PENANAAFl8XnxTZi
66180Please respect copyright.PENANAmROLz3IyzX
"Mmmmpp.., emmmphhhh...," gumamku tertahan.66180Please respect copyright.PENANABayi1peGvq
66180Please respect copyright.PENANAlKCkW3jAcR
Sesaat Mang Dedi meraih paha dalamku dengan tangan dan membungkukkan badannya menuju ke arah selangkanganku. Posisi kamipun seketika menjadi berubah miring, saling berhadapan-hadapan diatas kasur namun dengan letak kepala yang berada di selangkangan masing-masing.66180Please respect copyright.PENANAE25IltSRRM
66180Please respect copyright.PENANAjfE9Hq7trO
Tanpa mengeluarkan kata-kata, Mang Dedi mengalungkan tangannya di bagian pantatku, dibentangkannya kedua bongkahan daging semokku dengan lebar, lalu lidahnya mulai bekerja menjilat dan melumat gundukan kemaluanku.66180Please respect copyright.PENANAVkM8BuyVdH
66180Please respect copyright.PENANA0qQlcyFFuM
"Ooouuchhhhmmmmppppp....," desahanku tertahan.66180Please respect copyright.PENANAEbEsHxqPLb
66180Please respect copyright.PENANAwxkpcOAQlt
Aku semakin gelagapan karena merasa kegelian diselangkanganku sementara mulutku tersumpal batang penis Mang Dedi.66180Please respect copyright.PENANAjhsiVqqKwS
66180Please respect copyright.PENANAFkmLWLI1Ev
Aku ikut menyedot batang penis Mang Dedi disaat yang bersamaan dia juga menyedot dan menjilat vaginaku. Kami saling menjilat memberi kenikmatan pada kemaluan kami masing-masing dengan posisi saling mengangkang di wajah masing-masing pula.66180Please respect copyright.PENANAwciMeamXvJ
66180Please respect copyright.PENANAFnhsbUwHEM
"Mmaashh.. ngiluh.." ucapku melepas kuluman mulutku di penis Mang Dedi saat merasakan lidahnya yang hangat menerobos masuk ke dalam liang vaginaku.66180Please respect copyright.PENANAlAG78nXEHj
66180Please respect copyright.PENANAYY1FbmzOeW
Sebagai balasan rangsangannya, kugunakan kedua tanganku untuk mengurut penis Mang Dedi karena ukurannya yang begitu besar dan amat panjang tak cukup tergenggam oleh satu tanganku.66180Please respect copyright.PENANAImlqS2VrJa
66180Please respect copyright.PENANA1eHG3gpELD
Dengan penuh bernafsu, kukulum kembali penis Mang Dedi masuk sedalam mungkin ke dalam mulutku. Walau rasanya begitu penuh didesak oleh batangnya yang keras aku tetap saja berusaha memasukkannya makin dalam.66180Please respect copyright.PENANAlRliDrF9Ah
66180Please respect copyright.PENANALzjxHLOqBI
Sangat kusukai pula saat melihat benda kejantanan tak bersunat itu mulai mengkilat oleh ludahku sendiri dan begitu licin saat tanganku mengocok maju mundur batangnya yang sudah begitu menegang dengan amat keras.66180Please respect copyright.PENANAEtpqsfGaeb
66180Please respect copyright.PENANAjUQlv1Vtnv
Aku lagi-lagi menggelinjang liar, saat dengan tiba-tiba ku rasakan jemari-jemari Mang Dedi seperti mengais-ngais lubang anusku dengan menekuk kedua pahaku semakin dalam ke arah wajahnya. Aku begitu terangsang dengan perlakuannya itu karena seperti merasakan kegelian di dua lubangku sekaligus.66180Please respect copyright.PENANADMebekhL9F
66180Please respect copyright.PENANAJlNXbotgy8
"Masshh.. jangannn...," protesku kaget merasakan ujung jari Mang Dedi menusuk lubang pantatku.66180Please respect copyright.PENANAPnJ7qt326F
66180Please respect copyright.PENANAwuK3qZMQsJ
Namun belum sempat pikiranku bereaksi terlalu jauh, aku dibuat melenguh panjang saat merasakan ujung jari Mang Dedi yang cukup besar telah tertancap sedikit dalam pada jepitan otot-otot anusku.66180Please respect copyright.PENANAlTcKea8dCC
66180Please respect copyright.PENANAHnEw3YYmCl
Tak dapat lagi kucegah tangan nakalnya itu, Apalagi saat lidah Mang Dedi masih saja bekerja menjilat dengan rakus seluruh wilayah vaginaku sambil sesekali lidah itu dimasukkannya dalam-dalam ke lubang vaginaku. Yang dapat kulakukan saat itu hanyalah menjerit tertahan sambil ku sumpal lagi mulutku dengan penis Mang Dedi untuk membalas perlakuannya padaku.66180Please respect copyright.PENANAGaPSHOC1Gc
66180Please respect copyright.PENANAZCYZtYI4Xh
"Mmmmpphhh....., mmmmpppphhh....,"66180Please respect copyright.PENANALYZ9YT4GGK
66180Please respect copyright.PENANABuOhGqt1Pc
Tubuhku bergetar hebat menahan kenikmatan yang menyergapku. Mang Dedi dengan ganas menjilat-jilat tonjolan kecil yang berada tepat diatas bibir lubang vaginaku sambil jari-jarinya terus menusuk keluar masuk lubang anusku.66180Please respect copyright.PENANAMCWoMVVrj2
66180Please respect copyright.PENANA0xGsCZgBTl
Sedikit demi sedikit, jepitan kuat lubang pantatku itu mulai dapat menerima jari Mang Dedi masuk untuk lebih dalam lagi. Terasa lumayan perih pula saat jemarinya yang besar itu menyeruak masuk. Akan tetapi dengan begitu pintarnya, Mang Dedi sesekali melumasi jarinya dengan lendiri vaginaku dan membasahi lubang anusku agar semakin licin.66180Please respect copyright.PENANAflepA6sr3Z
66180Please respect copyright.PENANARKJrPwoljd
Disaat yang bersamaan pula, tubuhku mengejan dan berkelejat seperti cacing kepanasan. Kurasakan sapuan lidah Mang Dedi mengusap panjang pada bibir vaginaku yang kurasakan semakin ngilu. Sapuan itupun semakin berulang naik turun menjelajah, sehingga otot-otot pinggulku berkedut-kedut dan seakan membersitkan cairan dari dalam vaginaku.66180Please respect copyright.PENANAf2PGg2cy62
66180Please respect copyright.PENANAkJBGvIjD93
"Kkkcllllaakkkk...., cklllaakkkkk...,, kklooooockkkk..., kkklllaaackkk.."66180Please respect copyright.PENANAu7Pf1cKVpt
66180Please respect copyright.PENANA10tgszv25g
Suara dari hisapan mulutku pada penis Mang Dedi bergema sangat indah bersahutan dengan bunyi kecipak vaginaku yang tengah dijilatinya. Pun seiring dengan kelezatan yang menghantar pada seantero tubuhku tersebut, kurasakan buncah-buncah kelezatan dari dalam kewanitaanku bergelombang untuk menjebol pertahananku.66180Please respect copyright.PENANATv8umFgo39
66180Please respect copyright.PENANAQIx91LsPbT
Aku tersentak, Ku pegang begitu erat penis Mang Dedi dan kukulum sedalam mungkin seolah itu adalah satu-satunya pegangan terakhirku untuk dapat selamat dari hantaman ombak orgasme besar yang akan melandaku. Ku benamkan wajahku di pangkal penisnya yang di tumbuhi bulu-bulu tipis itu sambil kemudian aku berteriak.66180Please respect copyright.PENANANqe38XLEYG
66180Please respect copyright.PENANAlBItsoKrJz
“Ooooooouughhhhhh.......,, akuuuuuhh...,, keluaaaaaaaaaarrrrrhh..” teriakku parau meledak dalam rintihan yang keras dan begitu panjang.66180Please respect copyright.PENANA7TDJSnRvTT
66180Please respect copyright.PENANAJEQ9Z2j4Tu
Namun seperti tidak terganggu dengan hal tersebut, kurasakan lidah Mang Dedi masih saja bekerja mengorek-ngorek dinding kewanitaanku saat kukucurkan begitu banyak cairan yang keluar dari dalamnya.66180Please respect copyright.PENANAhp41AGTbaI
66180Please respect copyright.PENANAdjBhoobFf1
Lezat nikmat, kuat melayang-layang, geli lalu ngilu, begitulah sekiranya sensasi campuran kenikmatan yang aku rasakan saat orgasmeku melanda bak sebuah ombak tsunami. Walau rasanya aku tidak punya tenaga untuk menahan tubuhku, tapi berkat penis dan badan Mang Dedi yang ada di wajahku membiay aku bisa berpegangan menikmati orgasmeku yang akhirnya berlalu dalam beberapa menit kemudian.66180Please respect copyright.PENANAApQko8FHPy
66180Please respect copyright.PENANAYL0KOeD5Up
Setelah akhirnya puncak kenikmatan itu mereda, ku habiskan waktuku dengan mengatur nafas dan memejamkan mata merasai sisa-sisa kenikmatannya. Mang Dedipun seakan membiarkan penisnya terus kukulum ringan dan kucium dengan penuh rasa sukacita terima kasih.66180Please respect copyright.PENANAuVKoonXMMV
66180Please respect copyright.PENANA1WQIeZOr7F
"Enak ya sayang??” tanya Mang Dedi tersenyum sudah bangkit terduduk lagi. Batang penisnya tiba-tiba terlepas dari mulutku mengikuti tubuhnya yang kini tengah bersila di samping kepalaku.66180Please respect copyright.PENANA8cQ7uv1wNq
66180Please respect copyright.PENANA4Oa0akdJJS
Sengaja tak kujawab pertanyaannya itu karena aku yakin dia hanya berniat menggodaiku saja. “Kayaknya sih enak banget ya??” sambungnya kemudian membelai wajahku yang masih terasa panas.66180Please respect copyright.PENANAZYsW23ZV68
66180Please respect copyright.PENANACZ4nc5takQ
Tiba-tiba saja, kurasai bibir Mang Dedi menciumi keningku dengan lembut, beranjak ke mataku yang sedang terpejam, lalu pipi dan hidungku, hingga kemudian hinggap pada bibirku yang setengah terbuka.66180Please respect copyright.PENANAZV7flb5JX3
66180Please respect copyright.PENANADyA0oZFHE2
“Masih kuatkan??” bisik Mang Dedi memancing-mancing kesadaranku yang juga sudah mulai pulih.66180Please respect copyright.PENANABB2okKjQCo
66180Please respect copyright.PENANAXOrWLELVGR
Ditekannya lembut bibirku dengan bibirnya. Kurasakan pula lidah Mang Dedi bergerak menyapu setiap inci bibirku untuk membasahi sebelum akhirnya dia melumat lembut sambil menekannya semakin dalam, menggodaku secara naluri mencium balik untuk membalasnya.66180Please respect copyright.PENANAOq6DGvT9hx
66180Please respect copyright.PENANAX7ijUiQige
"Sabar ih Mas.., masih capeekkk..," rengekku begitu manja masih dengan mata yang ku pejamkan.66180Please respect copyright.PENANAiVoTofQHYC
66180Please respect copyright.PENANA3SiyIsk3sF
Pikirankupun masih melayang di awang-awang, mencoba mengingat-ngingat kembali apa yang barusan terjadi. Begitu nikmatnya perlakuan Mang Dedi hingga tanpa bersetubuhpun sudah dapat membuatku merakasan puncak kenikmatan.66180Please respect copyright.PENANASdgcDkpwIa
66180Please respect copyright.PENANAzfLWWE8TVV
Kudengar Mang Dedi terkekeh, "Oh iya sayang, maaf..., kamu istirahat aja dulu." Ucapnya terdengar senang.66180Please respect copyright.PENANAbxqh1KbMrQ
66180Please respect copyright.PENANAhdzHfyD8t0
"Kamu kalau orgasme muncrat-muncrat kayak orang kencing gitu, gimana gak capek coba. Sampai basah muka aku...," sambung Mang Dedi mulai bercanda lagi.66180Please respect copyright.PENANA19M64O0cNx
66180Please respect copyright.PENANA5ipiU9hGDc
"Oh iya, aku boleh nusuk pantat kamu pake kontol gak?" Tanya Mang Dedi tiba-tiba.66180Please respect copyright.PENANAv1C2zzNDsM
66180Please respect copyright.PENANA2LtwGDXWLA
Kali ini aku sangat kaget mendengarnya hingga aku membuka mata, "Apa? Ga boleh Mas!!" Ucapku amat sangat tidak menyetujuinya.66180Please respect copyright.PENANAFUNRHgu7zu
66180Please respect copyright.PENANAfNVtX6nsZV
"Hahahhaa.. becanda sayang! Pake kaget segala mukanya.." balas Mang Dedi tertawa terbahak-bahak.66180Please respect copyright.PENANAQsHIllqrof
66180Please respect copyright.PENANAtUln2gfYl9
Kututup kembali mataku dan ku gulingkan badanku miring membelakanginya, "Bodo" ucapku dengan ketus.66180Please respect copyright.PENANAEEWyXQz9Z5
66180Please respect copyright.PENANAOM6QVaK7J3
Namun dari belakangku, Mang Dedi tiba-tiba saja merapatkan badannya ke punggungku dan mengalungkan tangannya memeluk.66180Please respect copyright.PENANAmNVJTktwVM
"Jangan ngambek sekarang dong sayang. Aku kentang nih.." ucapnya sedikit memelas. Dielusnya pelan permukaan tanganku dan diciumnya bahuku.66180Please respect copyright.PENANA52UuF9DMPg
66180Please respect copyright.PENANAHeJSSCgKgv
"Bodo.." ucapku yang kali ini merasa senang mendengarnya merajuk.66180Please respect copyright.PENANAAtx3EXQW6j
66180Please respect copyright.PENANAPmWOPnmHCZ
Tapi kemudian Mang Dedi bertindak nekat dengan melompatkan badannya melewati badanku hingga kami jadinya berhadap-hadapan, "Ciluk Baaa!!" Ucapnya terkekeh setelah menyadari bawah aku tersenyum.66180Please respect copyright.PENANAshPUPP81oR
66180Please respect copyright.PENANAYr025jAjbp
"Paan sih gaje...," ketusku yang berusaha berbalik membelakanginya lagi.66180Please respect copyright.PENANAWp2lgatBTf
66180Please respect copyright.PENANAWYa4HhOihn
Tapi dengan cepat Mang Dedi menahan pinggangku dan merapatkan tubuh kami. "I Love You Dek Liya" ucapnya tiba-tiba mengecup bibirku.66180Please respect copyright.PENANA6hj1cAFur1
66180Please respect copyright.PENANAGEvNXPU0tJ
"Kamu cantik dan begitu alim. Wanita idaman dan tujuan hidupku" sambungnya tersenyum tanpa beban.66180Please respect copyright.PENANACCvVGB8avE
66180Please respect copyright.PENANALiXyEARSkk
Tak dapat aku mengeluarkan kata-kata karena merasa sangat senang mendengar pengakuan Mang Dedi tersebut. Jantungku berdebar-debar begitu cepat layaknya seorang remaja yang baru saja mengenal cinta.66180Please respect copyright.PENANA1Akorax9Ix
66180Please respect copyright.PENANAFzv5BWIqEH
"Emangnya Mas mau ngapain kalau berhasil dapetin aku?" Tanyaku amat penasaran.66180Please respect copyright.PENANAItA5k5tARD
66180Please respect copyright.PENANA6uQduf5mFe
Mang Dedi lalu tersenyum merekah, "Aku ingin menikahimu, membuatmu beranak pinak dan membawamu dalam keselamatan" jawabnya dengan mantap.66180Please respect copyright.PENANA0OYn4xvQFV
66180Please respect copyright.PENANAmY5q5x5mKH
"Keselamatan?" Tanyaku heran.66180Please respect copyright.PENANAiwKEO37qgY
66180Please respect copyright.PENANAfHUUli6Vqy
"Keselamatan yang ma--mmmmpphhhh" ucapanku terpotong karena Mang Dedi tiba-tiba saja melumat bibirku.66180Please respect copyright.PENANA50WO3ZnEJ0
66180Please respect copyright.PENANAiS2K5mfIyg
"Sudah. Kamu tidak perlu tau sayang" ucapnya tersenyum. "Kamu percaya sama aku kan?" Lanjut Mang Dedi bertanya.66180Please respect copyright.PENANAcPR0JlQTSg
66180Please respect copyright.PENANAosF1tKLbQQ
Tanpa mengerti apa maksud perkataannya tersebut, aku mengangguk pelan karena memang aku mempercayainya, "Iya Mas, aku percaya sama kamu..," jawabku dengan pelan.66180Please respect copyright.PENANArTGjt1PNxD
66180Please respect copyright.PENANA1c1bzWQEwF
"Good" Ucap Mang Dedi tersenyum sok berbahasa inggris.66180Please respect copyright.PENANArkR1CiTS4m
66180Please respect copyright.PENANAAbJvhhCMyJ
Dia lalu mengecupku dengan ciuman paling hangat yang pernah aku rasakan. Begitu lembut, pelan dan nikmat penuh dengan luapan emosi yang tak bisa aku gambarkan.66180Please respect copyright.PENANA2kfwEdY9N1
66180Please respect copyright.PENANApeYGgX1EuB
Kubuka mulutku sedikit untuk membiarkan lidah Mang Dedi menyapa lidahku. Kubiarkan dengan pasrah bibirnya membelit dan menukar air liur kami dalam mulutku. Terasa sedikit bau rokok dari bibirnya yang kasar itu, namun tetap saja membuatku terus membalas dan menciumnya balik.66180Please respect copyright.PENANA4teJCykcd0
66180Please respect copyright.PENANALfdjf3gfTF
Ciuman Mang Dedi bertahan di bibirku untuk sementara sebelum akhirnya merambat turun ke leherku yang tertutupi oleh hijab, menghisapnya sebentar dari luar hingga aku menggelinjang merasakan geli.66180Please respect copyright.PENANAKytqpPT5dD
66180Please respect copyright.PENANA6JmbQ1rCDT
Lalu merosot lagi sampai akhirnya hinggap di salah satu puting payudaraku.66180Please respect copyright.PENANAB7EiRngLva
66180Please respect copyright.PENANAdZ92rurfxi
“Ughh..” Aku mendengus dengan lirih.66180Please respect copyright.PENANAi1jMSlEjnZ
66180Please respect copyright.PENANArUjv1lrxBK
Pertama lidahnya tepat menyapu puting payudaraku yang mencuat begitu keras, lalu bergerak memutari seluruh daerah areolanya yang kecil berwarna pink bergantian sebelah kiri dan kanannya.66180Please respect copyright.PENANAjMTY1mv5SA
66180Please respect copyright.PENANAO7KEyc1k1G
Dengan liar, diraihnya salah satu payudaraku dan dihisapnya dengan kuat kedalam mulutnya yang kasar dan basah itu.66180Please respect copyright.PENANAC4Bx5kTrjo
66180Please respect copyright.PENANAD5nvBUs1Gt
Tubuhku secara tiba-tiba bagaikan disengat listrik, terasa geli yang luar biasa bercampur sedikit nyeri saat putingku bersentuhan dengan gigi Mang Dedi di dalam mulutnya.66180Please respect copyright.PENANAPp6f8bA1Kq
66180Please respect copyright.PENANA8pUgVaC0PK
"Hmmmppphh... Masshh..."66180Please respect copyright.PENANAJl5bYp1HqT
66180Please respect copyright.PENANAhkz1M0YHKp
Aku menggelinjang, melenguh ketika Mang Dedi menggigit-gigit kecil putingku. Dipilin-pilinnya kesana kemari, dikecupinya, dan disedotnya kuat-kuat sampai tanganku refleks meremas dan menarik kepalanya semakin membenam di kedua payudaraku.66180Please respect copyright.PENANAeYHpZCWOb3
66180Please respect copyright.PENANAqL68gOtlNK
“Kamu merasa gatel lagi gak Dek Liya??” bisik Mang Dedi tersenyum menggodaku.66180Please respect copyright.PENANAnPf9SINFIO
66180Please respect copyright.PENANAO2b2xScSE0
Sedangkan aku hanya bisa pasrah menatapnya sayu dengan pandangan bernafsu sambil sesekali merintih, dan mengeluarkan racauan kenikmatan melawan gejolak yang mulai bangkit mengharubiru di seluruh tubuhku sekali lagi.66180Please respect copyright.PENANAXpb594lFbH
66180Please respect copyright.PENANAgY8TU0sQIp
“Ouuughhh.. Mashhh.. dadakuuh.. geliihh..” ucapku terus mendesah.66180Please respect copyright.PENANAoUJxLYgw5U
66180Please respect copyright.PENANAsgdniTrZ9c
Seperti seorang bayi yang kehausan, Mang Dedi menyusu pada puting payudaraku berganti-ganti kiri dan kanan. Tak bisa kutahan gejolak ini lantaran area payudaraku adalah salah satu bagian tubuhku yang sangat sensitif apabila disentuh dan diberikan rangsangan.66180Please respect copyright.PENANAYBZNiVDBSP
66180Please respect copyright.PENANAF5vbzgo9Zc
Ditambah oleh rayuan manis dan kecupan-kecupannya, membuatku merasakan gairah sedikit demi sedikit bangkit dan meletup-letup keluar dari tubuhku melalui area vaginaku yang berkedut-kedut.66180Please respect copyright.PENANAhWaYo6XeZJ
66180Please respect copyright.PENANANBTjU4vDCT
Tak puas dengan hanya bermain lidah dibagian payudaraku saja, ciuman Mang Dedi sesekali turun melata dikulit perutku yang ramping. Sengaja ku picingkan mata dan kurapatkan tubuhku ke bagian kepala Mang Dedi agar nafas hangatnya semakin terasa menghembusi kulit-kulit tubuhku.66180Please respect copyright.PENANAej9n2A2ATH
66180Please respect copyright.PENANA7u5NuwIVG0
Aku bahkan merasakan rasa basah dan gatal dibagian kewanitaanku seiring tak berapa lama kemudian Mang Dedi ikut menggigit-gigit kecil area dada dan perutku dengan lembut, meninggalkan tanda-tanda merah dikulitku yang putih.66180Please respect copyright.PENANAcRAYiNcS67
66180Please respect copyright.PENANAi48i2uRHJx
"Duhh.." dalam hati aku membatin bagaimana jika suamiku nantinya melihat cupangan-cupangan semerah ini?66180Please respect copyright.PENANArmHWxUO1e3
66180Please respect copyright.PENANAyT3umUYfqg
Akan tetapi sebelum sempat pikiranku melanglang buana dipenuhi rasa bersalah dan khawatir. Mang Dedi malah semakin merangsek turun sembari mulutnya yang kasar itu kurasakan malah menjilat-jilat pusarku beberapa saat.66180Please respect copyright.PENANAoqUPJ4inPP
66180Please respect copyright.PENANAPBdD46c2F7
"Iiihh gelihh.. jangan disituhh Masshh..." protesku tertahan.66180Please respect copyright.PENANAuy5DXWJA2g
66180Please respect copyright.PENANADGA8g3n8Sf
Mang Dedi berhenti sejenak dan membenamkan wajahnya di perutku. Nafas hangatnya yang berhembus tak beraturan itu sungguh terasa sangat nyaman. Dalam keadaan masih lemah, kuusap lembut kepalanya seakan menunjukkan bahwa aku begitu menyukai perlakuannya padaku.66180Please respect copyright.PENANAUeRiEb1aGu
66180Please respect copyright.PENANAun9dkvvkaC
“Tubuhmu sangat indah Dek Liya, rasanya aku tak pernah bosan mencicipinya..,” rayu Mang Dedi dengan kata-kata.66180Please respect copyright.PENANAKrpwl7tlsq
66180Please respect copyright.PENANAQv2AkYLbTL
Hatiku melambung jauh terbang ke angkasa dengan ucapannya tersebut, makin kuikuti kemaunnya saat kurasakan kalau pahaku di renggangkannya teramat pelan.66180Please respect copyright.PENANAh3yDmkoLb4
66180Please respect copyright.PENANA6P07KrYHSE
“Wanginya badanmu Dek..,” ucapnya sekali lagi.66180Please respect copyright.PENANAECCDXRZ0qT
66180Please respect copyright.PENANAT4n7cHDicH
Mang Dedi lalu mengecup pelan pahaku di bagian pangkalnya, membuatku mengeluarkan sedikit desahan tertahan dalam tubuh yang ikut menggelinjang.66180Please respect copyright.PENANA2FUawvZKAX
66180Please respect copyright.PENANAQI4bFngEO2
“Ahhh... sshhh...” Bagaikan keong, kurasakan bibir Mang Dedi merayap menelusuri setiap inci pahaku yang semakin jelas kemana arahnya.66180Please respect copyright.PENANAH1dN0WQM8l
66180Please respect copyright.PENANAWDyjgHB654
Jantungku bergemuruh, berdetak seakan ingin meledak saat kurasakan denyutan vaginaku seperti berkedut merespon jilatan Mang Dedi yang sebentar lagi akan hinggap kembali disana.66180Please respect copyright.PENANA0WaX9tNKMm
66180Please respect copyright.PENANAJ2oC4QXKDw
Tiba-tiba saja, Mang Dedi melepaskan ciumannya begitu saja. Kubuka mataku karena sedikit kecewa harus merasakan gejolak yang baru naik itu padam kembali saat mulutnya berhenti bergerak dari tubuhku.66180Please respect copyright.PENANA6bX1hBicPl
66180Please respect copyright.PENANArJLztQP5GH
“Balik badan Dek..,” bisiknya pelan di telingaku.66180Please respect copyright.PENANA0VYPZhlNCo
66180Please respect copyright.PENANA3h5Gnu5L6X
Seperti sebuah perintah mutlak, otakku reflek merespon dan mengikuti bisikan Mang Dedi hingga aku membalik badan dan tengkurap di bawah badannya. Kurasakan jantungku berdegub-degub penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh Mang Dedi di bagian belakang tubuhku itu.66180Please respect copyright.PENANAdR2WeX1vlc
66180Please respect copyright.PENANA10ZOAPNrUd
“Pinter banget kamu sayang..,” Ucap Mang Dedi menyibak sedikit hijabku dan mengecupi bagian tengkukku dengan gigitan yang begitu pelan.66180Please respect copyright.PENANAJHLlVt5zjC
66180Please respect copyright.PENANAtN4UABvyxW
“Mmmnnghhh.. Mass.. aahhh..” desahku geli meremas desahku sprei.66180Please respect copyright.PENANATswwNigXmi
66180Please respect copyright.PENANAm4VlPCCiRs
Bibir Mang Dedi masih membuat cupang di tengkukku saat tangannya menyusup ke depan dan memilin putingku sekali lagi dari belakang. Dengan gerakan sedikit meramas, Mang Dedi bergerak memancing nafsuku dengan menggigiti bagian bahu, pundak dan punggungku bergantian.66180Please respect copyright.PENANA5On0Tg03px
66180Please respect copyright.PENANA6272POyuFq
Didaerah pantatku, aku bisa merakan penis besar milik Mang Dedi masih menegang basah menari-nari dan menggesek pelan selangkanganku seirama dengan gerakan tubuhnya. Aku dapat merasakan kebasahan dari vaginaku yang cairannya masih mengalir banyak dari bibir vagina ke selangkangan sampai pahaku bagian dalam66180Please respect copyright.PENANA93vN5fBPkf
66180Please respect copyright.PENANAngdH7RdnZy
“Kamu sudah basah lagi Dek..,” bisik Mang Dedi merayuku.66180Please respect copyright.PENANAwvCbDNsrqu
66180Please respect copyright.PENANAVfTQzKd6Ir
Ku tekuk kepalaku sedikit kebawah untuk melihat apa yang tengah di perbuat oleh Mang Dedi di bagian selangkanganku sana. Tampak pada saat itu dia sedang memegang batang kemaluannya sambil sesekali mengocoknya pelan.66180Please respect copyright.PENANAbw6lQ5zuZs
66180Please respect copyright.PENANAZb9gZO8eVC
Kemudian Mang Dedi memasang ujung batang penisnya tepat di celah-celah bibir kemaluanku sebelum akhirnya dia mencucukkan kepala penisnya yang besar itu ke dalam lubang vaginaku yang sudah sangat licin.66180Please respect copyright.PENANAasFRJESApG
66180Please respect copyright.PENANADOtRWz1X2M
"Aku masukin ya sayang??" bisik Mang Dedi dengan napasnya yang mendengus-dengus. Pertanda kalau nafsunya juga sudah semakin meningkat.66180Please respect copyright.PENANAZn9z4qwvGu
66180Please respect copyright.PENANA9uEJRCHneD
Dengan sedikit pelan, aku kemudian mengangguk lemah mempersiapkan diriku untuk dinikmati oleh Mang Dedi. Pinggulku refleks bergetar dan terangkat-angkat tanpa kontrol sama sekali, seakan menyodor-nyodorkan diri untuk dinikmati segera oleh tusukan penis besar Mang Dedi. Rasanya aku sudah semakin tidak bisa sabar dengan perlakuannya yang memancing-mancing itu.66180Please respect copyright.PENANAbycvjC7JC3
66180Please respect copyright.PENANAeaveKmNxYc
"Silahkan Mas.." jawabku semakin melebarkan selangkanganku.66180Please respect copyright.PENANAdMuhl0hi1S
66180Please respect copyright.PENANANR3SoN5clI
Dengan pelan Mang Dedi mendorong pantatnya hingga ujung kemaluan penisnya berhasil menerobos bibir kemaluanku. Aku merasa gemetar luar biasa ketika merasakan kepala batangnya yang besar itu mulai perlahan-lahan membelah lubang vaginaku yang masih sangat sempit.66180Please respect copyright.PENANAuy2l1lErJB
66180Please respect copyright.PENANAwdsa2JersB
"Uughhhh... rapetnya memekmu Dek Liyaa.." ceracau Mang Dedi tak karuan.66180Please respect copyright.PENANAKGe30V0c0w
66180Please respect copyright.PENANAvB3Y9YAKBV
Walaupun pada mulanya masih ada sedikit rasa perih, tetapi perlahan namun pasti ada rasa nikmat yang juga berhasil kurasakan mulai mengalahkan perihnya selangkanganku.66180Please respect copyright.PENANADhACIR1uU4
66180Please respect copyright.PENANAq9Mx4xBhFS
Dengan geraknya yang perlahan itu, Mang Dedi tetap menggoyangkan penisnya maju hingga menggesek semakin masuk ke dalam vaginaku.66180Please respect copyright.PENANAz1VVY3GbRM
66180Please respect copyright.PENANAsEJKwX73Th
Walaupun pada mulanya masih ada sedikit rasa perih, tetapi perlahan namun pasti ada rasa nikmat yang juga berhasil kurasakan mulai mengalahkan perihnya selangkanganku.66180Please respect copyright.PENANAZokwscZrjQ
66180Please respect copyright.PENANArz6vWyWc0k
Dengan geraknya yang perlahan itu, Mang Dedi tetap menggoyangkan penisnya maju hingga menggesek semakin masuk ke dalam vaginaku.66180Please respect copyright.PENANAk3xYiiZrMv
66180Please respect copyright.PENANADDwjXUl5tI
"Ugghhh... kegedean Mass..." ucapku memprotesnya seperti pertama kali saja aku di belah oleh penis besar itu.66180Please respect copyright.PENANAIZntUISvXu
66180Please respect copyright.PENANAYGb6c6NLax
Namun meskipun hanya masuk kepalanya saja, kenikmatan yang kurasa betuI-betul membuatku hampir berteriak histeris. Sungguh batang kemaluan Mang Dedi itu luar biasa nikmatnya. Liang kemaluanku bahkan serasa berdenyut-denyut saat menjepit ujung kepala jamur Mang Dedi yang bergerak maju-mundur secara pelahan.66180Please respect copyright.PENANAljCACmyHa8
66180Please respect copyright.PENANAm2yMqqfqya
"Oughh... nikmatnyaa..." desah Mang Dedi di belakangku.66180Please respect copyright.PENANAXeXi0XQZsO
66180Please respect copyright.PENANAQEqJgSzb03
Dia terus menerus mengayunkan pantatnya maju-mundur walau hanya sebatas ujungnya saja yang terjepit dalam liang vaginaku. Keringatku pun mengucur semakin deras mengalir membasahi setiap kulit yang ada di tubuhku.66180Please respect copyright.PENANA9Au6hO76Z3
66180Please respect copyright.PENANAHXD74QgMDD
“Pe--Pelan-pelan Masssh..," Aku menjerit saat kurasakan betapa batang penis Mang Dedi menyeruak semakin dalam.66180Please respect copyright.PENANASeiRsZuXFB
66180Please respect copyright.PENANACWrb4uFJvH
Entah karena vaginaku yang masih terlalu sempit, atau karena penis Mang Dedi yang terlalu besar.66180Please respect copyright.PENANAih3mlQKwdp
Hingga aku menggelengkan kepala tak percaya kalau proses penetrasi ini masih saja terasa sulit meski aku dan Mang Dedi sudah pernah bersetubuh sebelumnya.66180Please respect copyright.PENANAjlpBe94IcK
66180Please respect copyright.PENANAXjeAAT78Rc
Namun rasa perih itu perlahan-lahan mulai menghilang saat Mang Dedi menghentikan gerakan penetrasinya yang begitu sesak memenuhi liang vaginaku. Rasa sakit itu mulai berubah menjadi nikmat karena batang kemaluannya kurasakan berdenyut-denyut dalam jepitan liang vaginaku.66180Please respect copyright.PENANA5ykqCCSUpP
66180Please respect copyright.PENANAKm86ntc87p
"Hmmppp... ennakk Mashh...," ucapku semakin mengawang.66180Please respect copyright.PENANAqTPZbz634Y
66180Please respect copyright.PENANAF7dlt2EKjV
Kurasakan bibir panas milik Mang Dedi mulai menyapu-nyapu seluruh area pundak dan punggungku dengan ganasnya. Bulu kudukku serasa merinding hingga tak sadar lagi saat Mang Dedi kembali mendorong pantatnya hingga batang penisnya yang terjepit erat dalam vaginaku semakin menyeruak masuk.66180Please respect copyright.PENANAiOReS9JUeR
66180Please respect copyright.PENANAbHyZfqN6w0
Aku yang sudah sangat terangsang pun tak sadar akhirnya menggoyangkan pantatku seolah-olah memperlancar gerakan dan tusukan penis Mang Dedi dalam lubang vaginaku.66180Please respect copyright.PENANAbN2z5Mpa3f
66180Please respect copyright.PENANA0zGitwI8RD
Ku benamankan kepalaku kekasur dan ku remas kuat kain spreinya dengan liar merasakan sensasi hebat yang aku rasakan kembali. Liang kemaluanku semakin berdenyut-denyut dan ada semacam gejolak yang meletup-letup hendak pecah di dalam diriku.66180Please respect copyright.PENANArHtlM4Luhk
66180Please respect copyright.PENANAznN5U6SLP7
Dalam keadaanku yang sedang menungging itu, batang penis Mang Dedi akhirnya melesak jauh ke dalam vaginaku dengan utuh66180Please respect copyright.PENANAczVAlQ4S1k
66180Please respect copyright.PENANAECvCv0nSc7
"Ooggghhhhmmmmmmm....," lenguhku dan Mang Dedi berbarengan.66180Please respect copyright.PENANAC0FKGV6Gyg
66180Please respect copyright.PENANAb3AuPiwiAl
Vaginaku terasa penuh sesak oleh penisnya yang telah menancap seutuhnya. Ada rasa perih saat kurasakan kepala penisnya seperti menghunjam di pintu rahimku. Entah kenapa, tusukan penis Mang Dedi itu terasa semakin dalam saat berada pada posisi seperti ini.66180Please respect copyright.PENANAGrB2aUTt8m
66180Please respect copyright.PENANAThSbbb88xR
Aku pun terdiam sejenak mengatur nafas dan membiasakan vaginaku di sesak oleh penis besar Mang Dedi. Dalam diam itu juga dapat ku rasakan kehangatan batang penis Mang Dedi yang hangat dalam jepitan liang kemaluanku.66180Please respect copyright.PENANAt1h9yTedYI
66180Please respect copyright.PENANAjW3ZbLoPiX
"Masih kayak perawan kamu Dek Liya...," bisik Mang Dedi manja di telingaku.66180Please respect copyright.PENANAOa5BJ99Kfg
66180Please respect copyright.PENANAYsGcqpx15C
Kugerakkan kepalaku ke samping dan tersenyum mengarah padanya, "Masih perawan kalau punya Mas segede ini.." ucapku membalas.66180Please respect copyright.PENANAWGf7TWOBbo
66180Please respect copyright.PENANADI3OibaboB
"Emang suamimu segede apa Dek?" Tanya Mang Dedi menggodaku. "Segini ada gak?" Lanjutnya menunjukkan jari kelingkingnya di depan wajahku.66180Please respect copyright.PENANASPXjuFshPJ
66180Please respect copyright.PENANAhZpY92rZAx
Ku tepis tangannya itu dengan gemas, "Enak aja! Itu mah kekecilan" ucapku gemas.66180Please respect copyright.PENANAh4pa32xVM8
66180Please respect copyright.PENANAv0fMAgiSBl
Kemudian dengan perlahan sekali Mang Dedi mulai mengayunkan pantatnya hingga kurasakan batang kemaluannya mundur menyusuri setiap inci liang kemaluanku.66180Please respect copyright.PENANARD6QVjGnnI
66180Please respect copyright.PENANAvFcjKnrXEb
"Yang pasti gak segede punya ku ini kan?" Balasnya berbangga diri.66180Please respect copyright.PENANAWd6a3ciwsB
66180Please respect copyright.PENANA54aliE1ziq
Kudiamkan saja ocehan Mang Dedi tersebut karena aku merasakan nikmat yang begitu luar biasanya pada vaginaku. Aku sempat mengerang kaget dibuatnya ketika tiba-tiba Mang Dedi kembali menghentakkan penisnya masuk secara utuh sekali lagi.66180Please respect copyright.PENANAwb8S1GtKcY
66180Please respect copyright.PENANA4PLo9Qgkk4
"Uughh.. legit dan licin.." racau Mang Dedi mendengus.66180Please respect copyright.PENANAYaS4d0OgkN
66180Please respect copyright.PENANAfEblnm7n6J
Gerakan batang kemaluannya semakin mantap keluar masuk di dalam jepitan liang kemaluanku dengan tempo pelan. Aku merasakan betapa batang kemaluannya yang keras itu terus menggesek-gesek lubang vaginaku yang amat sangat gatal.66180Please respect copyright.PENANAS0le31GLQy
66180Please respect copyright.PENANAjXPE10AEJO
"Aaaaccchhh.. Massh..,, enakkk...."66180Please respect copyright.PENANAEZIG3rFtJB
66180Please respect copyright.PENANAGcqsxiCrwu
Aku pun mengerang dan tubuhku bergerak liar menyambut gesekan batang penis Mang Dedi. Pantatku semakin mundur seolah-olah membalas gerakan Mang Dedi yang memajukan batang kemaluannya dengan cara yang begitu memabukkan.66180Please respect copyright.PENANAKAwkFJrO8Z
66180Please respect copyright.PENANAtMFxPNb6Iw
Saat Mang Dedi menarik penisnya dari vaginaku, yang tersisa hanyalah ujung kepala jamurnya yang masih terjepit dalam liang kemaluanku. Lalu setelah itu didorongnya dengan kuat hingga ujungnya seolah menumbuk bibir rahimku.66180Please respect copyright.PENANAuWcZBvIAG5
66180Please respect copyright.PENANA2DRXlo0Fj5
"Oohhhh.. enakk bangett Masss...., enakk bangett" rintihku semakin menjadi-jadi.66180Please respect copyright.PENANAkeEEhUdKJm
66180Please respect copyright.PENANAgYRWq095jr
Dalam posisi seperti anjing yang sedang kawin ini, tubuhku disodok-sodok Mang Dedi dengan gairah meluap-luap. Aku tersentak-sentak ke depan saat Mang Dedi dengan semangatnya menghunjamkan batang penisnya ke dalam jepitan liang vaginaku.66180Please respect copyright.PENANAeksz5JAGwM
66180Please respect copyright.PENANAixC44LUi4C
Lalu dengan agak kasar ditekannya punggungku hingga Payudara ku agak sesak menekan permukaan kasur. Tangan kiri Mang Dedi menekan punggungku sedangkan tangan kanannya meremas-remas buah pantatku dengan gemasnya.66180Please respect copyright.PENANAFtGqcOKlco
66180Please respect copyright.PENANAdhUlhxoS0d
Tanpa kusadari tubuhku ikut bergoyang seolah-olah menyambut dorongan batang kemaluan Mang Dedi. Pantatku bergoyang memutar mengimbangi tusukan-tusukan batang kemaluannya yang menghunjam dalam-dalam.66180Please respect copyright.PENANAfGG28wrida
66180Please respect copyright.PENANAqvVXqLwYy5
"Claaackkk..., clllackk......, kclaakkk..." bunyi gesekan alat kelamin Mang Dedi yang terus memompa vaginaku.66180Please respect copyright.PENANAIn62cMtHZO
66180Please respect copyright.PENANA86WVsBkqSD
Suara benturan pantatku dengan tulang kemaluan Mang Dedi terdengar di sela-sela suara desah dan eranganku yang menambah gairah kian berkobar. Apalagi bau keringat Mang Dedi semakin tajam tercium hidungku. Membuat keperkasaan dan kejantanannya semakin menenggelamkan aku dalam kenikmatan.66180Please respect copyright.PENANAbwL67Newkb
66180Please respect copyright.PENANAfgcFs8952C
"Ouuughh.. Mass.., terushh.. Terushh.. Yang kerashh.." Aku menceracau dan menggoyang pantatku kian liar saat aku merasakan detik-detik menuju puncak.66180Please respect copyright.PENANAOcnrGlusoq
66180Please respect copyright.PENANASVA3BG3A37
Napasku semakin terengah-engah dan merasakan kenikmatan yang kini semakin tak tertahankan. Begitu besarnya batang kemaluan penis Mang Dedi sehingga lubang vaginaku terasa sangat sempit dibuatnya.66180Please respect copyright.PENANAi2SOyGYIyI
66180Please respect copyright.PENANAmf8v3HhPdf
"Akhh.... akkhgg... emmmhhpp Mmasshh.." erangku berulang-ulang. Sungguh semakin lama rasanya semakin nikmat membuatku seperti kehilangan akal sehatku sendiri.66180Please respect copyright.PENANAVrHFtB1Xs9
Masih dalam pejaman mataku, Aku menggigit bibir bawahku sendiri merasakan nikmat hubungan badan kami yang semakin erat melekat. Hujaman Mang Dedi amat berbeda dengan apa yang kurasakan selama ini bersama suamiku. Kedewasaan dan pengalaman Mang Dedi yang mampu mengontrol emosi membuat Aku nyaman menikmati persebadanan terlarang kita yang entah sampai kapan akan berakhir itu.66180Please respect copyright.PENANAm1QQ5b20oP
66180Please respect copyright.PENANAFNh1LxJdhd
Kekuatan Mang Dedi dalam genjotannya itupun membuatku amat salut dan begitu senang. Meski bisa dikatakan umurnya hampir menyentuh angka setengah abad, namun genjotannya masih saja sangat kuat dan hebat sampai membuat kasur dan badanku bergetar seperti kapal yang diserang badai.66180Please respect copyright.PENANAdrv9c0ICh9
66180Please respect copyright.PENANAhmCTtfi0JN
“Gantian sekarang kamu diatas Dik!!” pinta Mang Dedi bergetar menahan geramannya memberi instruksi.66180Please respect copyright.PENANAgnkGLh9Iv0
66180Please respect copyright.PENANAwSIvGcraby
Lalu tanpa melepaskan batang kemaluannya dari jepitan liang vaginaku, Mang Dedi meraih kedua pinggir pinggangku dengan tangannya, secepat kilat dia menarik tubuhku bangkit dari posisi tengkurap, kemudian dia menggulingkan tubuhnya ke samping.66180Please respect copyright.PENANAcBGPXtaPG0
66180Please respect copyright.PENANABhZhD9bcNJ
“Awhhhh..” pekikku kaget.66180Please respect copyright.PENANAHYM4YvBBLN
66180Please respect copyright.PENANAWaDzumi1By
Posisi kami akhirnya berbalik. Kini tubuhku sedikit berjongkok membelakangi Mang Dedi dengan kedua kakiku berada di sisi pinggulnya. Aku terdiam sejenak merasakan kalau penis besar Mang Dedi tersebut semakin menusuk ke dalam vaginaku karena ditekan ke bawah oleh berat badanku sendiri.66180Please respect copyright.PENANAS33Z888rc7
66180Please respect copyright.PENANA9SySHdkdia
“Hehehe.. digoyang Dekk..” ucap Mang menepuk pelan bagian pantatku.66180Please respect copyright.PENANAqC09yu3ZbE
66180Please respect copyright.PENANA2PXgAlEsPW
Kutarik nafas sedikit sebelum kutumpukan tanganku ke lutut Mang Dedi. Dengan perlahan-lahan menahan ngilu, ku goyangkan pinggulku maju mundur menggesek menikmati sensasi gatal dan ngilu yang bercampur padu menjadi satu.66180Please respect copyright.PENANAe6L83G1Dmf
66180Please respect copyright.PENANAsbM9JHMnD0
“Uugghhh....” aku sedikit mengerang.66180Please respect copyright.PENANAMJGJE5Aj7d
66180Please respect copyright.PENANA2IkefbmjTQ
Kurengkuh sebanyak mungkin kenikmatan dari penis Mang Dedi dengan cara mengaduk-adukkan vaginaku. Kurobah gerakan maju mundur menjadi berputar seperti orang yang sedang bermain hula-hop, sesekali juga aku bergerak naik turun memompa lalu bergerak maju mundur lagi di kemudiannya.66180Please respect copyright.PENANAYqd80FMF1L
66180Please respect copyright.PENANAwBgwvr1Nez
Aku melakukan variasi gerakan sesuka hatiku karena aku yang memegang peranan, kombinasi antara hula-hop lalu maju mundur kemudian naik turun kembali lagi berhula-hop membuat Mang Dedi melenguh seakan terbang tinggi dalam kenikmatan birahi.66180Please respect copyright.PENANAk4eWCj2zxh
66180Please respect copyright.PENANAWPfqjzuwPS
“Aaaacchhh....., Mantepnya goyanganmu Dek Liya..,” Ucap Mang Dedi memegangi pinggangku.66180Please respect copyright.PENANAgfZP1rcjFd
66180Please respect copyright.PENANA4voLWXLtgA
Tak mau kalah, Mang Dedipun akhirnya ikut menggoyangkan pinggulnya sendiri melawan gerakanku, semakin cepat aku menurunkan tubuhku semakin cepat pula dia menaikkan pinggulnya hingga vaginaku tersodok dengan kerasnya.66180Please respect copyright.PENANAKJ4t8lL04a
66180Please respect copyright.PENANAmGp4DgHTqU
Benar-benar luar biasa sensasi yang kurasakan. Mang Dedi benar-benar telah menyeretku menuju sorga kenikmatan yang begitu indah dan tak bisa kuraih selain dengan dirinya. Membuatku lupa dengan jati diriku yang seharusnya jadi perempuan baik-baik dan seorang istri sholehah itu.66180Please respect copyright.PENANAaG6LfHq19V
66180Please respect copyright.PENANAQM1gVt8xsg
Tak berapa lama kemudian, gerakan kami pun berubah semakin liar. Napas kami semakin menderu seolah mengisi suasana sunyi yang entah sudah menunjukkan pukul berapa. Dan dalam tubuh yang penuh gairah itu pula kurasakan desir-desir puncak kenikmatanku kembali terasa terbayang.66180Please respect copyright.PENANA0sVrnEAsO1
66180Please respect copyright.PENANAkTAPtpPJZE
"Maasshhh... akkuu... sebentarrr lagiiihh..." desahku makin kencang memberitahukan.66180Please respect copyright.PENANAjxfHKMy9rf
66180Please respect copyright.PENANAqTydgzNILQ
Selang tak berapa lama Aku semakin tak bisa menahan diriku yang sudah mulai dibayangi oleh puncak kenikmatan sekali lagi. Denyutan-denyutan dalam rahimku kurasakan makin sering, makin kuat dan mendesak-desak, seperti meminta untuk segera di tuntaskan.66180Please respect copyright.PENANAMcjGRYfrQn
66180Please respect copyright.PENANAuQ9iulmXwJ
Begitu luar biasa pula rasa nikmat yang kuterima saat makin kuat ku ayun-ayunkan pantatku menelan batang penis Mang Dedi bulat-bulat. Aku merasa saat itu akan diamuk oleh birahi yang begitu jelas membayangi tubuhku.66180Please respect copyright.PENANAoclhZPM35L
66180Please respect copyright.PENANAbnSpbbA8Oy
Hingga dengan tiba-tiba aku mendongak kebelakang merasakan letupan dari dalam vaginaku menjalar-jalar sepanjang lorong di dalam tubuhku, seperti menyetrum setiap tali-tali syarafku yang amat peka.66180Please respect copyright.PENANAku1EP75tgE
66180Please respect copyright.PENANAL8is1fOzg8
"Ooouuuuuggggghhhh. Maaasshhhhhhhh....., enaakkkkk...., kelllluaaaarrrhhhh.."66180Please respect copyright.PENANARjdOR4RL0s
66180Please respect copyright.PENANAyBkivcLBuD
Teriakku kencang saat kenikmatan itupun akhirnya meletup keluar begitu saja tanpa tertahan lagi. Seketika itu kurasakan seluruh tubuhku menggeletar lemah seperti terlolosi dari tulangnya, pandanganku mengabur dan jiwaku terasa melayang tinggi diatas awan-awan kenikmatan.66180Please respect copyright.PENANAYLYjbUGLIk
66180Please respect copyright.PENANAWaAEbiGLX4
Sedetik, dua detik, sepuluh detik, entah berapa lama aku merasakan gelombang orgasmeku kembali menyapa. Membuat kesadaranku memudar dan tubuhku langsung ambruk ke atas tubuh Mang Dedi.66180Please respect copyright.PENANAt8i8nvCxac
66180Please respect copyright.PENANAhGXQn3rx5f
Beruntung saat itu Mang Dedi dengan cekatan menopang tubuh lemahku. Namun tanpa memberikanku sedikit waktu untuk bernafas, Mang Dedi lalu bergerak memutar tubuhku yang loyo dan lemah itu dengan begitu mudahnya.66180Please respect copyright.PENANAJ22CZFTCeS
66180Please respect copyright.PENANAPbiapYjIws
Aku pun sudah tidak mampu bergerak lagi saat Mang Dedi mengangkat tubuhku dengan posisi terlentang pasrah di atas kasur. Tanpa melepas tusukan penisnya yang panjang itu, Mang Dedi membentangkan kedua pahaku selebar mungkin.66180Please respect copyright.PENANAMCuwQg4RfZ
66180Please respect copyright.PENANACAmAQ1ozKN
"Maaf ya sayang.. aku juga udah ga tahan pengen ngecrotin kamu..." ucap Mang Dedi setengah berdengus.66180Please respect copyright.PENANAfIvXEE4jHl
66180Please respect copyright.PENANA4ytp3oQT3C
Perlahan namun pasti, Mang Dedi mulai menggenjotkan sendiri batang penisnya untuk menembus liang vaginaku yang terasa berdenyut amat sangat ngilu.66180Please respect copyright.PENANAe19QMc2b4N
66180Please respect copyright.PENANAqgGQklERkE
Aku tidak diberinya kesempatan untuk bicara maupun bertindak menolak. Bibirku kembali dilumat Mang Dedi sementara kemaluanku digenjot lagi dengan tusukan-tusukan nikmat dari batang kemaluannya yang amat sangat besar untuk ukuran orang Indonesia.66180Please respect copyright.PENANASUAQQO3R8B
66180Please respect copyright.PENANA5CZWEo4UEw
Setelah puas melumat bibirku, kini giliran payudaraku yang dijadikan sasaran lumatan bibir Mang Dedi dengan begitu rakusnya. Kedua puting payudaraku kembali dijadikan bulan-bulanan lidah dan mulut nakalnya hingga tubuhku mengkilat oleh air liurnya.66180Please respect copyright.PENANAiBW3qUopE4
66180Please respect copyright.PENANA8OpCzlTfT2
Secara serentak, dia juga ikut mengayunkan pantatnya maju mundur dengan tempo dan ritme yang berubah-ubah merasakan betapa jepitan liang vaginaku kian erat menjepit batangnya karena baru saja orgasme dan berkontraksi.66180Please respect copyright.PENANArFFWFhcDUp
66180Please respect copyright.PENANAG3ZHJRZgdz
Aku bermaksud ingin membantunya menggerakkan pantatku untuk mengikuti gerakannya, tetapi rasa ngilu itu kian menjadi-jadi dan pompaan Mang Dedi terlalu kuat untuk kulawan hingga aku pasrah saja.66180Please respect copyright.PENANAUz43QeCd77
66180Please respect copyright.PENANALMPccmdCN9
Aku benar-benar dibawah penguasaannya secara total. Kasur spring bed tanpa dipan inipun bahkan ikut bergoyang seiring dengan ayunan batang kemaluan Mang Dedi yang menghunjam ke dalam liang vaginaku semakin cepat.66180Please respect copyright.PENANAdiurtUPOBa
66180Please respect copyright.PENANAI0h7QaSlfB
Hingga tak berapa lama kemudian, Dengus napas Mang Dedi terdengar semakin bergemuruh di telingaku. Bibirnya semakin ketat melumat bibirku. Lalu kedua tangannya menopang pantatku dan menggenjot lubang kemaluanku dengan tusukan-tusukan yang begitu keras.66180Please respect copyright.PENANAonSDwFoQTC
66180Please respect copyright.PENANApmswiuifOe
Aku yang tahu kalau sebentar lagi Mang Dedi akan sampai, memeluk tubuhnya begitu kuat, mengalungkan tanganku di lehernya dan kakiku di pinggangnya. Aku menggerakkan pantatku dengan sisa-sisa tenaga yang ada menantikan cairan pembawa benihnya mengaliri liang rahimku.66180Please respect copyright.PENANAe91yZ7h7iK
66180Please respect copyright.PENANAlbGDe94ZHR
Benar saja, Mang Dedi kemudian mengeram seperti singa yang terluka sambil menggigit bibirku dan menghunjamkan batang kemaluannya dalam-dalam ke vaginaku.66180Please respect copyright.PENANAIorImjYDoN
66180Please respect copyright.PENANAAe3pmmNmVU
"CROTTT!!!CROOOTT!!CROOOTT!!CROOTTT!!!CROOOTTT!!CROOTTT"66180Please respect copyright.PENANAllb6nn265Y
66180Please respect copyright.PENANAcLiYjIUArV
Beberapa kali sperma Mang Dedi terasa sangat hangat menyirami rahimku seolah menjadi pengobat dahaga liarku yang selalu saja tak pernah tuntas selama ini. Tubuh Mang Dedi kian berkejat-kejat liar dalam pelukanku sambil dengan ganasnya dia masih memagut bibirku.66180Please respect copyright.PENANAgKSsfACYsG
66180Please respect copyright.PENANAQVx4K5s9eH
Tubuhku pun seolah terkena aliran listrik yang dahsyat dan pantatku bergerak liar menyongsong hujaman batang penis Mang Dedi yang terasa mentok di pintu rahimku masih dengan menyemprotkan sisa-sisa air maninya.66180Please respect copyright.PENANA3WIhviHKHF
66180Please respect copyright.PENANAfnW424NWGu
Tiba-tiba saja, seseorang mengetuk pintu kontrakan Mang Dedi dan berteriak kencang, "WOI DEDI!!! NGANA SAKIT APA MATI??" Ucap suara seorang perempuan.66180Please respect copyright.PENANA3VUM62R9Zw