70187Please respect copyright.PENANAkIMDIWy7ep
“Memang binal kamu Dek” Ucap Mang Dedi menggeleng-geleng melihatku dengan tatapan tidak percaya.70187Please respect copyright.PENANACK7zca9DF2
70187Please respect copyright.PENANAFTeTvrgOCI
Aku kemudian tersentak dari ilusi birahiku sendiri sambil tertunduk malu mendengar perkataan Mang Dedi. Tak kusadari di sebelah tempat ku berdiri terdapat sebuah cermin yang memperlihatkan tubuhku dalam ketelanjangan dan ekspresi yang begitu bernafsu.70187Please respect copyright.PENANAL23QTJxs18
70187Please respect copyright.PENANAgJsb07CgFR
“Itu aku??” tanyaku dalam hati.70187Please respect copyright.PENANAaXDm8LWarY
70187Please respect copyright.PENANAczmVY4G8Mx
Aku tiba-tiba memandang diri seperti orang yang kehilangan akal sehat. Rasanya sungguh tak percaya bagaimana aku menjadi binal dan senakal ini.70187Please respect copyright.PENANAcJO06QcBpK
70187Please respect copyright.PENANAOwAAL1NRTs
Wajahku yang tampak memerah, nafasku yang naik turun terengah, dan badanku yang mengkilat oleh keringat gairah, seolah memberitahu bahwa aku benar-benar sudah bertransformasi menjadi wanita pengejar syahwat dan birahi. Bukan yang baik-baik dan alim lagi.70187Please respect copyright.PENANAPbj0NjFE2s
70187Please respect copyright.PENANAus2EpnOf0l
Dalam keheningan tatapku ke arah cermin itu kurasakan ada semacam aliran listrik yang menggelitik badanku hingga menggigil kehilangan tenaga. Rasa malu itu pula membuatku secara reflek menutupi bagian-bagian tubuhku yang sedari tadi sudah aku pamerkan secara gratis kepada Mang Dedi.70187Please respect copyright.PENANA6F7TgvWh3L
70187Please respect copyright.PENANACAP7IixBqL
“Kenapa ditutup??” tanya Mang Dedi menggodaku.70187Please respect copyright.PENANAQYDR2QncaE
70187Please respect copyright.PENANAdFVQNH973m
Aku menggeleng pelan tak berani menatapnya balik, “Gapapa” jawabku singkat menahan malu.70187Please respect copyright.PENANA0RqPCA7Agt
70187Please respect copyright.PENANATTWe7J4qCl
Dari sudut mataku, aku kemudian melihat Mang Dedi beranjak mendekat. Dia meraih telapak tanganku dan memegangnya dengan erat. Sejenak Mang Dedi menghembuskan nafas lirih seolah ingin memberitahukan sesuatu padaku.70187Please respect copyright.PENANAL9VPEVyoet
70187Please respect copyright.PENANA8WxwxgHr6g
“Dia akan merayu lagi..” batinku seolah bisa menebak apa yang akan dia lakukan.70187Please respect copyright.PENANA3EAIZzFPHA
70187Please respect copyright.PENANA7MCghDRzQO
Namun betapa kagetnya aku saat Mang Dedi malah membawa tanganku ke bagian bibirnya dengan begitu cepat. Mang Dedi menciumi punggung tanganku tersebut dengan mesra dan begitu hangat sedemikian rupa hingga aku bisa merasakannya sampai sejauh lututku.70187Please respect copyright.PENANAvtoR5wMetZ
70187Please respect copyright.PENANApQMxXc6FhI
Untuk sesaat Mang Dedi tak berkata-kata, dia menarik daguku dan memandangi wajahku. Tangannnya membelai bagian kepalaku yang tertutup hijab dengan lembut, kemudian merayapi pipiku yang merona kemerahan karena menahan nafsu dan syahwat itu.70187Please respect copyright.PENANAdS5BGtMC3o
70187Please respect copyright.PENANAdgMzRwE78l
“Kamu tidak perlu malu Dek Liya. Tubuhmu indah, dan sudah seharusnya kamu perlihatkan itu semua padaku” ucapnya melayangkan pujian.70187Please respect copyright.PENANAcYMfv5TeFQ
70187Please respect copyright.PENANAmMfXxiROlI
Spontan aku mengulum senyum, “Bisa gak sih gak gombal terus??” ucapku memprotes.70187Please respect copyright.PENANAMvTf7f2Wtl
70187Please respect copyright.PENANAOlM0Wp5mMR
Tapi dari dalam lubuk hati, aku begitu senang dan melayang mendengar pujian Mang Dedi yang tak pernah berhenti itu. Seolah tersihir oleh kata-kata manis yang secara tidak langsung membuatku merasa bahwa aku adalah wanita paling beruntung di dunia ini.70187Please respect copyright.PENANARwzi3CsxcI
70187Please respect copyright.PENANA31xhYcVUm6
“Wanita cantik seperti kamu gak boleh menyentuh diri sendiri kayak tadi Dek Liya..” ucap Mang Dedi tersenyum menoel hidungku.70187Please respect copyright.PENANAmqA6oVbpOm
70187Please respect copyright.PENANATSDjR95iOW
“Lain kali kalau sange bilang aja..." lanjutnya mengeluarkan candaan.70187Please respect copyright.PENANA1pRxxpxX1h
70187Please respect copyright.PENANA74jHp4elqm
Aku tepuk dadanya pelan sambil tersenyum malu mendengar gurauan Mang Dedi tersebut. Rasa hangat menyebar dalam hatiku seiring perlakuan manis dan candaannya yang selalu berhasil membuatku tersenyum renyah. Rasanya, karena hal-hal kecil seperti ini pula kenapa aku selalu bisa dengan mudah mabuk dan hanyut kedalam pelukannya.70187Please respect copyright.PENANAnMavTo5h8I
70187Please respect copyright.PENANAEkCzVmukkH
“Sini Dek Liya, rebahan sama aku! Kamu pasti capek” ucap Mang Dedi merebahkan diri diatas kasur dan menepuk bagian kosong disampingnya.70187Please respect copyright.PENANAbG18712QyF
70187Please respect copyright.PENANA79izatrIEo
Disaat Mang Dedi telentang itu, mataku tak sengaja memandang ke arah paha dan celana pendek Mang Dedi yang terlihat agak mengembung karena isi didalamnya. Beberapa kali ku teguk ludahku sendiri karena tiba-tiba saja pikiranku jadi nakal, ingin merasakan kembali batang penis besar dan tak disunat itu di dalam mulutku sendiri.70187Please respect copyright.PENANAZo0s9vfIR9
70187Please respect copyright.PENANAGNfwOzMnbE
Entah darimana datangnya keberanianku, tiba-tiba saja aku berucap, “Ma--mas mau aku kulum gak??” tanyaku sedikit gugup.70187Please respect copyright.PENANAMuyWQLYcXI
70187Please respect copyright.PENANAgfTPhWftpk
Dadaku tiba-tiba berdesir kencang, merasa sangat nakal dan sexy disaat bersamaan ketika dengan penuh sukarela ku tawarkan mulutku sendiri untuk memberikan kenikmatan. Belum lagi rasanya hatiku semakin gugup ketika Mang Dedi hanya diam menatap tak percaya padaku belum memberikan jawaban.70187Please respect copyright.PENANAXAPT6VeYkK
70187Please respect copyright.PENANAwIPz9vUxvW
“Ihh.. malah diem!!” ucapku ketus menghilangkan malu.70187Please respect copyright.PENANAhV48PbqR04
70187Please respect copyright.PENANAUPaFEvaCy8
Tapi Mang Dedi dengan santai menahan senyumnya, “Coba, kamu bilang apa tadi Dek??” tanyanya terlihat senang.70187Please respect copyright.PENANAj9qqcCqt2Z
70187Please respect copyright.PENANA5vsrUIZy3Y
"Kamu mau ngulum ini??" Sambungnya berpura-pura mengelus penisnya di balik celana.70187Please respect copyright.PENANAGHhhjOWv98
70187Please respect copyright.PENANAEx6OE17jSn
Ku anggukan kepalaku pelan merasa diriku sungguh amat berani saat itu. Dengan hati yang berdebar aku kemudian merangkak menghampiri Mang Dedi yang terduduk dan bersandar di tembok kontrakannya dengan selangkangannya yang terbuka mengangkang.70187Please respect copyright.PENANAlHuTGAC6Uf
70187Please respect copyright.PENANA4Syesja9Vf
Tanpa berbasa basi lagi, Kuraih pinggiran karet celana pendek Mang Dedi dan ku tarik turun melewati selangkangannya. Seketika itu juga, batang penisnya yang masih nampak tertidur itu mencuat keluar seperti melambai-lambai menyapa birahiku.70187Please respect copyright.PENANALI10CAwLG9
70187Please respect copyright.PENANA0AX4qZAMVi
Aku meneguk ludahku berkali-kali. Seketika menjadi begitu bernafsu, rasanya kemaluan besar milik penjual sayur langgananku itu seperti magnet bagi gairahku.70187Please respect copyright.PENANA5WWaKUTsgy
70187Please respect copyright.PENANAOIiDkT3K14
"Gila besar sekali!!" Batinku berteriak tetap saja merasa kaget melihat kebesaran penis Mang Dedi.70187Please respect copyright.PENANAZrwCatalrM
70187Please respect copyright.PENANAjn1u7hKXZt
Meski sudah sebanyak dua kali aku melihatnya, tetap saja aku masih dibuat kaget dan tidak percaya. Selama ini aku tidak terlalu sadar dan memperhatikan kalau ukuran penis Mang Dedi ternyata hampir sama dengan ukuran lenganku.70187Please respect copyright.PENANA0K9ssn7CMT
70187Please respect copyright.PENANA3T8dsCU8Q8
Walau dalam keadaan yang masih belum tegang saja, satu genggaman tanganku saja belum cukup untuk melingkar secara penuh disana.70187Please respect copyright.PENANAAHJNIy6cjI
70187Please respect copyright.PENANA0zB2Ssyt01
“Hehehe....., kenapa sayang?? Masih kaget aja sama kontolku.." ucap Mang Dedi terkekeh.70187Please respect copyright.PENANACotGT1ffEI
70187Please respect copyright.PENANAAl30jh4Mv8
Kuurut pelan batang tersebut sambil ku tatap mata Mang Dedi, "Kok bisa si Mas?" Tanyaku sangat-sangat penasaran. Dalam genggaman tanganku tersebut, kurasakan penis Mang Dedi berdenyut dan sedikit mengangguk-angguk.70187Please respect copyright.PENANA6mg8r9cYcG
70187Please respect copyright.PENANA0yMvCHVlDp
"Bisa apa Dek Liya?" Ucapnya malah menanya balik.70187Please respect copyright.PENANArcpBSnku3M
70187Please respect copyright.PENANAw4vbXQFJGR
Kugoyangkan batang penisnya sekali, "Bisa besar kayak gini.." jawabku makin diburu nafsu.70187Please respect copyright.PENANA2288alGd9O
70187Please respect copyright.PENANA2I2hfMTmYR
"Hehehe. Itu emang anugerah dari tuhanku untuk bisa melaksanakan tugas memuaskan wanita-wanita kayak kamu sayang...," balasnya terkekeh mengelus kepalaku.70187Please respect copyright.PENANActoT00xunx
70187Please respect copyright.PENANAavOcdXmIzL
"Kayak aku gimana?" Tanyaku penasaran.70187Please respect copyright.PENANAmVWvlD6IOc
70187Please respect copyright.PENANAPu1DuRst9X
Kali ini Mang Dedi mengangkat bahunya, "Ya kayak kamu sayang.. terperangkap gak bisa bebas menikmati kenikmatan dunia sama sekali.." jawabnya semakin membuatku bingung.70187Please respect copyright.PENANAbbE7oCqhzC
70187Please respect copyright.PENANA9XTk9ZCOlk
"Ga ngerti aku Mas.." ucapku menggeleng.70187Please respect copyright.PENANAi7YbpFHx0E
70187Please respect copyright.PENANAXSnTiTkHON
Lagi-lagi Mang Dedi terkekeh, "Hehehe..., apa coba yang berubah setelah kamu kenal sama aku?" Tanyanya lagi.70187Please respect copyright.PENANA14OCiavHc3
70187Please respect copyright.PENANAqtF6CUscIw
"Banyak sih.." jawabku singkat tanpa berpikir.70187Please respect copyright.PENANAE5VySEEpfR
70187Please respect copyright.PENANApYy5BwF5rC
"Pernah kepikiran gak kalau kamu bakalan kayak gini?"70187Please respect copyright.PENANA6bHhvGJco4
70187Please respect copyright.PENANAEHykAkUSiL
Aku menggeleng, "Ga pernah, aku gapernah kepikiran jadi begini" jawabku singkat.70187Please respect copyright.PENANA3CK4z7sQ0w
70187Please respect copyright.PENANA7vx4jHe9UH
"Nah! Itulah tujuan aku datang ke kehidupanmu Dek Liya. Buat nyadarin kalau selama ini kamu udah menjalani kehidupan yang salah..." balas Mang Dedi berbicara banyak.70187Please respect copyright.PENANAeZT377aQnr
70187Please respect copyright.PENANAv0Zz4DTAL4
"Apa sih Mas bikin orang pusing aja!!" Ucapku ketus dibuatnya berpikir. Gairah yang tadi sudah bangkit menggebu-gebu itu terpaksa harus padam kembali dengan terpaksa.70187Please respect copyright.PENANAhhyd2pL3zY
70187Please respect copyright.PENANAeqXoy2YyQE
Untuk sesaat Mang Dedi hanya tersenyum, dia menarik daguku dan membelai pipiku. "Kamu tidak perlu mengerti sayang.. cukup jadi dirimu sekarang dan ikuti saja setiap prosesnya. Percayalah aku akan membawamu ke dalam jalan keselamatan." Ucap Mang Dedi tersenyum.70187Please respect copyright.PENANAwwIBoY6kND
70187Please respect copyright.PENANAMQKv0Gja65
Tangannnya membelai bagian kepalaku yang tertutup hijab dengan lembut, kemudian merayapi pipiku sekali lagi yang merona kemerahan karena menahan nafsu dan syahwat itu. Masih belum kumengerti apa maksud dari perkatannya tersebut, namun masa bodoh denga hal itu karena aku sudah sangat terangsang.70187Please respect copyright.PENANAsc1lD6844Q
70187Please respect copyright.PENANAs0fyvzJiNT
"Yaudah ayo dilanjutin Dek..," senyum Mang Dedi nakal menggodaku.70187Please respect copyright.PENANAoMXhMu7o4U
70187Please respect copyright.PENANA5WkBTb6huX
Diarahkannya kepalaku yang masih tertutup hijab itu ke arah penisnya sementara tangan satunya lagi memegang pangkal batang kemaluannya. Aku tahu Mang Dedi menginginkan aku untuk mengulum batang kemaluannya sesegera mungkin.70187Please respect copyright.PENANAzWAFtFqu06
70187Please respect copyright.PENANAVA9P7jbYqz
Karena itu tanpa perasaan malu lagi kubuka mulutku dan kujilati batang kemaluan Mang Dedi yang masih dalam keadaan setengah menegang itu. Jari-jariku amat telaten mengurut pangkal penisnya agar kulit kulup yang menutupi bagian kepala jamurnya bisa turun ke bawah.70187Please respect copyright.PENANAS115pcBevO
70187Please respect copyright.PENANAtCTnUGK2aP
"Uugghh.. angetnya mulutmu Dek... sshhhhh...," Mang Dedi mendesis saat ku caplok dengan pelan ujung penisnya memakai mulutku.70187Please respect copyright.PENANAX2gigpOtaF
70187Please respect copyright.PENANAulUdo6Kdvk
Kujilati pelan kepala jamur Mang Dedi yang berwarna coklat itu sambil sesekali ujung lidahku bermain di lubang yang ada di ujung kepala penisnya hingga ia mendesis-desis seperti orang kepedasan.70187Please respect copyright.PENANAcADsz0SugT
70187Please respect copyright.PENANAqEtYF1B0ss
Sambil mulut dan tanganku terus bekerja memanjakan penisnya, mataku senantiasa menatap mata Mang Dedi. Sesekali aku pun melempar senyum manisku padanya jika mulutku sedang tak dipenuhi oleh alat kemaluannya. Dengan begitu, aku seolah ingin memberitahunya kalau aku begitu menikmati kulumanku pada penis besarnya.70187Please respect copyright.PENANA1j7uSSTkYf
70187Please respect copyright.PENANAWr4kJQaA45
"Mmmmmppphhh.... emmmppp...,"70187Please respect copyright.PENANA9bIhin60uO
70187Please respect copyright.PENANArdUyBys7uq
Mulutku bergumam tertahan layaknya seorang anak kecil yang sedang menikmati sebuah es krim yang begitu lezat.70187Please respect copyright.PENANA6BN0s5rLt4
70187Please respect copyright.PENANAEhk6dDK485
Sementara itu, kedua tangan Mang Dedi terus memegangi kepalaku yang berbalut hijab seolah takut aku akan melepas kulumanku dari selangkangannya. Dipeganginya kepalaku tersebut dengan agak kuat sehingga mau tak mau aku harus bisa mencuri-curi nafas di tengah kulumanku.70187Please respect copyright.PENANAHYYKp0vYFU
70187Please respect copyright.PENANAxROKR1M0wL
Ditambah lagi dengan bau kelelakian yang semakin semerbak menyentuh hidungku dari arah selangkangan dan batang Mang Dedi. Membuatku mau tak mau semakin bersemangat dibuat begitu melayang oleh baunya yang memabukkan itu.70187Please respect copyright.PENANAe7cxeCyd1F
70187Please respect copyright.PENANASjZFegnu4x
Tidak puas hanya bermain-main dengan bagian batangnya saja, mulutku lalu bergeser ke bawah menyusuri pangkal penis Mang Dedi yang di tumbuhi bulu-bulu itu. Aku hanya bergerak secara naluri bertujuan untuk memuaskan nafsu Mang Dedi, hingga tanpa sadar mulutku bergerak semakin ke bawah sampai pada buah kemaluannya yang menggantung begitu penuh.70187Please respect copyright.PENANAfuhVUMI8Iw
70187Please respect copyright.PENANAtI1m7PjX8e
"Oouuuuch..., Yaahh..., bener disitu.., sayanggg!!" Desah Mang Dedi semakin blingsatan.70187Please respect copyright.PENANAd9tO3iEruA
70187Please respect copyright.PENANAe90met0fuz
Aku pun semakin bersemangat nakal mendengarnya, bibirku kini tidak hanya mencium saja buah zakarnya itu, tetapi juga sesekali menyedot kantungnya ke dalam mulutku hingga Mang Dedi semakin membukakan kakinya lebar-lebar agar aku lebih leluasa memuaskannya.70187Please respect copyright.PENANA272O7y54XD
70187Please respect copyright.PENANAQwprVxpmch
Aku tahu aku telah bertindak sangat gila. Belum pernah aku menjilati kemaluan lelaki sebernafsu dan sesemangat seperti ini. Bahkan tak ada sedikitpun rasa jijik dalam diriku ketika tanpa sengaja lidahku yang menari-nari di selangkangan Mang Dedi itu menyerempet mengenai lubang anusnya. Sangat yakin aku telah mengalahkan pelacur manapun saat memberikan layanan kepada pelanggannya.70187Please respect copyright.PENANAbVIaK3bRQq
70187Please respect copyright.PENANAmEL7HiOujz
"Oooohhh... gila.., ooohhh gilaa sekali mulutmu Dek Liyaa..," racau Mang Dedi terdengar lagi.70187Please respect copyright.PENANAXHOX3ik6wu
70187Please respect copyright.PENANAGCE59nojnC
Tubuh Mang Dedi ku lihat bergetar-getar dalam kenikmatan sambil sesekali kepalanya menengadah memejamkan mata menahan nikmat. Kulirik dan kurekam setiap ekspresi keenakan si penjual sayur langgananku tersebut karena aku merasa sudah begitu hebat melayaninya.70187Please respect copyright.PENANAZDeAEbtYIh
70187Please respect copyright.PENANAdGPrm15ql2
Beberapa saat kemudian Mang Dedi tiba-tiba bangkit dari posisinya yang menyender di tembok. Seketika dia sudah terduduk dan menjangkau bagian pantatku. Batang penisnya terdorong masuk cukup dalam hingga membuatku hampir tersedak karena menyentuh rongga kerongkonganku.70187Please respect copyright.PENANAgjeZGCSI4q
70187Please respect copyright.PENANA1Hlahm4MkX
"Hehehe.. Maaf ya Dek..," ucap Mang Dedi saat melihatku terbatuk-batuk.70187Please respect copyright.PENANAlGOId0CEzJ
70187Please respect copyright.PENANA3cp0CTfcHK
Tapi dengan sekuat tenaga tak kulepas kulumanku pada batang penisnya sehingga air liurku yang paling kental keluar membasahi setiap inci batangnya hingga mengkilat. Kurasakan juga air mataku sedikit menetes karena aku menahan diri untuk tidak tersedak oleh batang penis Mang Dedi.70187Please respect copyright.PENANAUMhE6SRbcJ
70187Please respect copyright.PENANAIldQzNNGHe
"Mmmmpp.., emmmphhhh...," gumamku tertahan.70187Please respect copyright.PENANAt2le4MBVpc
70187Please respect copyright.PENANAtVnhdiotgB
Sesaat Mang Dedi meraih paha dalamku dengan tangan dan membungkukkan badannya menuju ke arah selangkanganku. Posisi kamipun seketika menjadi berubah miring, saling berhadapan-hadapan diatas kasur namun dengan letak kepala yang berada di selangkangan masing-masing.70187Please respect copyright.PENANA5WhLYBEEXz
70187Please respect copyright.PENANA0XkIlemRkF
Tanpa mengeluarkan kata-kata, Mang Dedi mengalungkan tangannya di bagian pantatku, dibentangkannya kedua bongkahan daging semokku dengan lebar, lalu lidahnya mulai bekerja menjilat dan melumat gundukan kemaluanku.70187Please respect copyright.PENANAo2LFNmx2iR
70187Please respect copyright.PENANAJFsJiMf5ho
"Ooouuchhhhmmmmppppp....," desahanku tertahan.70187Please respect copyright.PENANA0uQYdK9Dh4
70187Please respect copyright.PENANARQBRKTWWx5
Aku semakin gelagapan karena merasa kegelian diselangkanganku sementara mulutku tersumpal batang penis Mang Dedi.70187Please respect copyright.PENANAu55zkhvHfy
70187Please respect copyright.PENANA6HfcSUzGHE
Aku ikut menyedot batang penis Mang Dedi disaat yang bersamaan dia juga menyedot dan menjilat vaginaku. Kami saling menjilat memberi kenikmatan pada kemaluan kami masing-masing dengan posisi saling mengangkang di wajah masing-masing pula.70187Please respect copyright.PENANAmygQnsOvqO
70187Please respect copyright.PENANAXojlCBbPdA
"Mmaashh.. ngiluh.." ucapku melepas kuluman mulutku di penis Mang Dedi saat merasakan lidahnya yang hangat menerobos masuk ke dalam liang vaginaku.70187Please respect copyright.PENANAGFbtsJRY7C
70187Please respect copyright.PENANAtrVCnT2VNn
Sebagai balasan rangsangannya, kugunakan kedua tanganku untuk mengurut penis Mang Dedi karena ukurannya yang begitu besar dan amat panjang tak cukup tergenggam oleh satu tanganku.70187Please respect copyright.PENANAMY7hZF89zg
70187Please respect copyright.PENANAL85D0KgmSg
Dengan penuh bernafsu, kukulum kembali penis Mang Dedi masuk sedalam mungkin ke dalam mulutku. Walau rasanya begitu penuh didesak oleh batangnya yang keras aku tetap saja berusaha memasukkannya makin dalam.70187Please respect copyright.PENANA2Ocxw5B8VP
70187Please respect copyright.PENANAXWAR3LTVKB
Sangat kusukai pula saat melihat benda kejantanan tak bersunat itu mulai mengkilat oleh ludahku sendiri dan begitu licin saat tanganku mengocok maju mundur batangnya yang sudah begitu menegang dengan amat keras.70187Please respect copyright.PENANAO1XOI8kbUM
70187Please respect copyright.PENANAIwYy2BbVhM
Aku lagi-lagi menggelinjang liar, saat dengan tiba-tiba ku rasakan jemari-jemari Mang Dedi seperti mengais-ngais lubang anusku dengan menekuk kedua pahaku semakin dalam ke arah wajahnya. Aku begitu terangsang dengan perlakuannya itu karena seperti merasakan kegelian di dua lubangku sekaligus.70187Please respect copyright.PENANACZ1XCBGMTF
70187Please respect copyright.PENANAtTyHXsDUIB
"Masshh.. jangannn...," protesku kaget merasakan ujung jari Mang Dedi menusuk lubang pantatku.70187Please respect copyright.PENANASn9ZEM2ASu
70187Please respect copyright.PENANAM09rW06SkE
Namun belum sempat pikiranku bereaksi terlalu jauh, aku dibuat melenguh panjang saat merasakan ujung jari Mang Dedi yang cukup besar telah tertancap sedikit dalam pada jepitan otot-otot anusku.70187Please respect copyright.PENANAi3waklb9Qy
70187Please respect copyright.PENANAXVbEjZKJiF
Tak dapat lagi kucegah tangan nakalnya itu, Apalagi saat lidah Mang Dedi masih saja bekerja menjilat dengan rakus seluruh wilayah vaginaku sambil sesekali lidah itu dimasukkannya dalam-dalam ke lubang vaginaku. Yang dapat kulakukan saat itu hanyalah menjerit tertahan sambil ku sumpal lagi mulutku dengan penis Mang Dedi untuk membalas perlakuannya padaku.70187Please respect copyright.PENANA406gLNJrc0
70187Please respect copyright.PENANAQ4RmgSXRJL
"Mmmmpphhh....., mmmmpppphhh....,"70187Please respect copyright.PENANAY2ZNjaJQJD
70187Please respect copyright.PENANAtMU9poTLeU
Tubuhku bergetar hebat menahan kenikmatan yang menyergapku. Mang Dedi dengan ganas menjilat-jilat tonjolan kecil yang berada tepat diatas bibir lubang vaginaku sambil jari-jarinya terus menusuk keluar masuk lubang anusku.70187Please respect copyright.PENANAaZ9plSSpLT
70187Please respect copyright.PENANAavjR6OvVc6
Sedikit demi sedikit, jepitan kuat lubang pantatku itu mulai dapat menerima jari Mang Dedi masuk untuk lebih dalam lagi. Terasa lumayan perih pula saat jemarinya yang besar itu menyeruak masuk. Akan tetapi dengan begitu pintarnya, Mang Dedi sesekali melumasi jarinya dengan lendiri vaginaku dan membasahi lubang anusku agar semakin licin.70187Please respect copyright.PENANAVgBffBNTC5
70187Please respect copyright.PENANAVHCDOwAC79
Disaat yang bersamaan pula, tubuhku mengejan dan berkelejat seperti cacing kepanasan. Kurasakan sapuan lidah Mang Dedi mengusap panjang pada bibir vaginaku yang kurasakan semakin ngilu. Sapuan itupun semakin berulang naik turun menjelajah, sehingga otot-otot pinggulku berkedut-kedut dan seakan membersitkan cairan dari dalam vaginaku.70187Please respect copyright.PENANAfkOeR0bN3E
70187Please respect copyright.PENANAC2AXshD4HL
"Kkkcllllaakkkk...., cklllaakkkkk...,, kklooooockkkk..., kkklllaaackkk.."70187Please respect copyright.PENANA784rIeyByp
70187Please respect copyright.PENANA2gQkf3aCso
Suara dari hisapan mulutku pada penis Mang Dedi bergema sangat indah bersahutan dengan bunyi kecipak vaginaku yang tengah dijilatinya. Pun seiring dengan kelezatan yang menghantar pada seantero tubuhku tersebut, kurasakan buncah-buncah kelezatan dari dalam kewanitaanku bergelombang untuk menjebol pertahananku.70187Please respect copyright.PENANA5JFIodFXW8
70187Please respect copyright.PENANAuihnnNjIZp
Aku tersentak, Ku pegang begitu erat penis Mang Dedi dan kukulum sedalam mungkin seolah itu adalah satu-satunya pegangan terakhirku untuk dapat selamat dari hantaman ombak orgasme besar yang akan melandaku. Ku benamkan wajahku di pangkal penisnya yang di tumbuhi bulu-bulu tipis itu sambil kemudian aku berteriak.70187Please respect copyright.PENANABzICk4wVhl
70187Please respect copyright.PENANAvFeIEYKw96
“Ooooooouughhhhhh.......,, akuuuuuhh...,, keluaaaaaaaaaarrrrrhh..” teriakku parau meledak dalam rintihan yang keras dan begitu panjang.70187Please respect copyright.PENANAszA3LF15KC
70187Please respect copyright.PENANAnIbxzqg3Ap
Namun seperti tidak terganggu dengan hal tersebut, kurasakan lidah Mang Dedi masih saja bekerja mengorek-ngorek dinding kewanitaanku saat kukucurkan begitu banyak cairan yang keluar dari dalamnya.70187Please respect copyright.PENANAxxMQi1mqub
70187Please respect copyright.PENANAylzOrUpR1e
Lezat nikmat, kuat melayang-layang, geli lalu ngilu, begitulah sekiranya sensasi campuran kenikmatan yang aku rasakan saat orgasmeku melanda bak sebuah ombak tsunami. Walau rasanya aku tidak punya tenaga untuk menahan tubuhku, tapi berkat penis dan badan Mang Dedi yang ada di wajahku membiay aku bisa berpegangan menikmati orgasmeku yang akhirnya berlalu dalam beberapa menit kemudian.70187Please respect copyright.PENANAJdfTJpTYy5
70187Please respect copyright.PENANAARiuzmH5y7
Setelah akhirnya puncak kenikmatan itu mereda, ku habiskan waktuku dengan mengatur nafas dan memejamkan mata merasai sisa-sisa kenikmatannya. Mang Dedipun seakan membiarkan penisnya terus kukulum ringan dan kucium dengan penuh rasa sukacita terima kasih.70187Please respect copyright.PENANAdTeUCFVdcB
70187Please respect copyright.PENANA5xCEroaBTF
"Enak ya sayang??” tanya Mang Dedi tersenyum sudah bangkit terduduk lagi. Batang penisnya tiba-tiba terlepas dari mulutku mengikuti tubuhnya yang kini tengah bersila di samping kepalaku.70187Please respect copyright.PENANAnXCZV644gI
70187Please respect copyright.PENANAEWN607hOC8
Sengaja tak kujawab pertanyaannya itu karena aku yakin dia hanya berniat menggodaiku saja. “Kayaknya sih enak banget ya??” sambungnya kemudian membelai wajahku yang masih terasa panas.70187Please respect copyright.PENANAkeX2n9TmMH
70187Please respect copyright.PENANA8IImeD2UaW
Tiba-tiba saja, kurasai bibir Mang Dedi menciumi keningku dengan lembut, beranjak ke mataku yang sedang terpejam, lalu pipi dan hidungku, hingga kemudian hinggap pada bibirku yang setengah terbuka.70187Please respect copyright.PENANAK2sEN2hnGM
70187Please respect copyright.PENANAd4Yu5Gcpbb
“Masih kuatkan??” bisik Mang Dedi memancing-mancing kesadaranku yang juga sudah mulai pulih.70187Please respect copyright.PENANAVoGY1TXkpG
70187Please respect copyright.PENANAgQM9fCSwXX
Ditekannya lembut bibirku dengan bibirnya. Kurasakan pula lidah Mang Dedi bergerak menyapu setiap inci bibirku untuk membasahi sebelum akhirnya dia melumat lembut sambil menekannya semakin dalam, menggodaku secara naluri mencium balik untuk membalasnya.70187Please respect copyright.PENANA4d4a84cghJ
70187Please respect copyright.PENANAGaAWobXTby
"Sabar ih Mas.., masih capeekkk..," rengekku begitu manja masih dengan mata yang ku pejamkan.70187Please respect copyright.PENANAZiSDXPZzf6
70187Please respect copyright.PENANAUpNQROZarc
Pikirankupun masih melayang di awang-awang, mencoba mengingat-ngingat kembali apa yang barusan terjadi. Begitu nikmatnya perlakuan Mang Dedi hingga tanpa bersetubuhpun sudah dapat membuatku merakasan puncak kenikmatan.70187Please respect copyright.PENANA5U3jEGB0XR
70187Please respect copyright.PENANAlvQTnGxYPN
Kudengar Mang Dedi terkekeh, "Oh iya sayang, maaf..., kamu istirahat aja dulu." Ucapnya terdengar senang.70187Please respect copyright.PENANAPCQPAyhDnh
70187Please respect copyright.PENANAdSPTEzCKFz
"Kamu kalau orgasme muncrat-muncrat kayak orang kencing gitu, gimana gak capek coba. Sampai basah muka aku...," sambung Mang Dedi mulai bercanda lagi.70187Please respect copyright.PENANAnGcITZj5F1
70187Please respect copyright.PENANAW6zuyINiMD
"Oh iya, aku boleh nusuk pantat kamu pake kontol gak?" Tanya Mang Dedi tiba-tiba.70187Please respect copyright.PENANAPIDMZ4z6HR
70187Please respect copyright.PENANAvtPS4AOQO9
Kali ini aku sangat kaget mendengarnya hingga aku membuka mata, "Apa? Ga boleh Mas!!" Ucapku amat sangat tidak menyetujuinya.70187Please respect copyright.PENANAZ2u8BcoBBx
70187Please respect copyright.PENANAfsVs8vLyXk
"Hahahhaa.. becanda sayang! Pake kaget segala mukanya.." balas Mang Dedi tertawa terbahak-bahak.70187Please respect copyright.PENANAIFZoGzzItf
70187Please respect copyright.PENANAJPTsrWmbfr
Kututup kembali mataku dan ku gulingkan badanku miring membelakanginya, "Bodo" ucapku dengan ketus.70187Please respect copyright.PENANAQdrPjlHkAc
70187Please respect copyright.PENANATUZUcg1LVI
Namun dari belakangku, Mang Dedi tiba-tiba saja merapatkan badannya ke punggungku dan mengalungkan tangannya memeluk.70187Please respect copyright.PENANAt8hVWgNWOO
"Jangan ngambek sekarang dong sayang. Aku kentang nih.." ucapnya sedikit memelas. Dielusnya pelan permukaan tanganku dan diciumnya bahuku.70187Please respect copyright.PENANAon6cXFD7uR
70187Please respect copyright.PENANAdOc0u6krhs
"Bodo.." ucapku yang kali ini merasa senang mendengarnya merajuk.70187Please respect copyright.PENANARRfeXC6T58
70187Please respect copyright.PENANAo18S4aA15y
Tapi kemudian Mang Dedi bertindak nekat dengan melompatkan badannya melewati badanku hingga kami jadinya berhadap-hadapan, "Ciluk Baaa!!" Ucapnya terkekeh setelah menyadari bawah aku tersenyum.70187Please respect copyright.PENANAdOdN9VteGG
70187Please respect copyright.PENANAdYDBfPDaEx
"Paan sih gaje...," ketusku yang berusaha berbalik membelakanginya lagi.70187Please respect copyright.PENANAMo3SkFQ8xz
70187Please respect copyright.PENANAXupjAFIY1V
Tapi dengan cepat Mang Dedi menahan pinggangku dan merapatkan tubuh kami. "I Love You Dek Liya" ucapnya tiba-tiba mengecup bibirku.70187Please respect copyright.PENANAFSSUVnd62q
70187Please respect copyright.PENANArSgjSK0Zba
"Kamu cantik dan begitu alim. Wanita idaman dan tujuan hidupku" sambungnya tersenyum tanpa beban.70187Please respect copyright.PENANAae60vpz1jh
70187Please respect copyright.PENANAejxekmoh66
Tak dapat aku mengeluarkan kata-kata karena merasa sangat senang mendengar pengakuan Mang Dedi tersebut. Jantungku berdebar-debar begitu cepat layaknya seorang remaja yang baru saja mengenal cinta.70187Please respect copyright.PENANA1G67ZKnlBE
70187Please respect copyright.PENANAei5lDMueSc
"Emangnya Mas mau ngapain kalau berhasil dapetin aku?" Tanyaku amat penasaran.70187Please respect copyright.PENANAubCxkcQkCz
70187Please respect copyright.PENANA7R9Wd4gSzx
Mang Dedi lalu tersenyum merekah, "Aku ingin menikahimu, membuatmu beranak pinak dan membawamu dalam keselamatan" jawabnya dengan mantap.70187Please respect copyright.PENANACCP5LhWV4n
70187Please respect copyright.PENANADQylnnrlBJ
"Keselamatan?" Tanyaku heran.70187Please respect copyright.PENANAHXoCzY8yXV
70187Please respect copyright.PENANAUDctuaguh7
"Keselamatan yang ma--mmmmpphhhh" ucapanku terpotong karena Mang Dedi tiba-tiba saja melumat bibirku.70187Please respect copyright.PENANAKSILz7u7Ut
70187Please respect copyright.PENANAdTIjkVs40v
"Sudah. Kamu tidak perlu tau sayang" ucapnya tersenyum. "Kamu percaya sama aku kan?" Lanjut Mang Dedi bertanya.70187Please respect copyright.PENANAVSaB3IO1W1
70187Please respect copyright.PENANA2r7da87TlK
Tanpa mengerti apa maksud perkataannya tersebut, aku mengangguk pelan karena memang aku mempercayainya, "Iya Mas, aku percaya sama kamu..," jawabku dengan pelan.70187Please respect copyright.PENANAJUC3fvMUEh
70187Please respect copyright.PENANAXkz7Vv6BQe
"Good" Ucap Mang Dedi tersenyum sok berbahasa inggris.70187Please respect copyright.PENANAExgtcD792S
70187Please respect copyright.PENANAT5zuhkaSHA
Dia lalu mengecupku dengan ciuman paling hangat yang pernah aku rasakan. Begitu lembut, pelan dan nikmat penuh dengan luapan emosi yang tak bisa aku gambarkan.70187Please respect copyright.PENANAtu5TG8fqxT
70187Please respect copyright.PENANA1xN3MGdjeb
Kubuka mulutku sedikit untuk membiarkan lidah Mang Dedi menyapa lidahku. Kubiarkan dengan pasrah bibirnya membelit dan menukar air liur kami dalam mulutku. Terasa sedikit bau rokok dari bibirnya yang kasar itu, namun tetap saja membuatku terus membalas dan menciumnya balik.70187Please respect copyright.PENANAu7Zjji6QUU
70187Please respect copyright.PENANAynvsqVtpz7
Ciuman Mang Dedi bertahan di bibirku untuk sementara sebelum akhirnya merambat turun ke leherku yang tertutupi oleh hijab, menghisapnya sebentar dari luar hingga aku menggelinjang merasakan geli.70187Please respect copyright.PENANAbOPmL8VLiW
70187Please respect copyright.PENANAhCfN1oF9FX
Lalu merosot lagi sampai akhirnya hinggap di salah satu puting payudaraku.70187Please respect copyright.PENANAUxLCZsa8ke
70187Please respect copyright.PENANAfoKAp25u5b
“Ughh..” Aku mendengus dengan lirih.70187Please respect copyright.PENANAPGSNVQy2mz
70187Please respect copyright.PENANAWfH0WRtSzZ
Pertama lidahnya tepat menyapu puting payudaraku yang mencuat begitu keras, lalu bergerak memutari seluruh daerah areolanya yang kecil berwarna pink bergantian sebelah kiri dan kanannya.70187Please respect copyright.PENANAttD29tsUaW
70187Please respect copyright.PENANAs4h1ViyLG2
Dengan liar, diraihnya salah satu payudaraku dan dihisapnya dengan kuat kedalam mulutnya yang kasar dan basah itu.70187Please respect copyright.PENANAwOWdtqeehV
70187Please respect copyright.PENANAFOFHMFq0oB
Tubuhku secara tiba-tiba bagaikan disengat listrik, terasa geli yang luar biasa bercampur sedikit nyeri saat putingku bersentuhan dengan gigi Mang Dedi di dalam mulutnya.70187Please respect copyright.PENANAefRxaLOVnZ
70187Please respect copyright.PENANAjm3KdH8dEg
"Hmmmppphh... Masshh..."70187Please respect copyright.PENANAWx46okrYnk
70187Please respect copyright.PENANAVNTmMvY8Ef
Aku menggelinjang, melenguh ketika Mang Dedi menggigit-gigit kecil putingku. Dipilin-pilinnya kesana kemari, dikecupinya, dan disedotnya kuat-kuat sampai tanganku refleks meremas dan menarik kepalanya semakin membenam di kedua payudaraku.70187Please respect copyright.PENANADBxcva7YNX
70187Please respect copyright.PENANAVSxajeh13s
“Kamu merasa gatel lagi gak Dek Liya??” bisik Mang Dedi tersenyum menggodaku.70187Please respect copyright.PENANAQ5JxlMoFXz
70187Please respect copyright.PENANA8mSrLX7l5A
Sedangkan aku hanya bisa pasrah menatapnya sayu dengan pandangan bernafsu sambil sesekali merintih, dan mengeluarkan racauan kenikmatan melawan gejolak yang mulai bangkit mengharubiru di seluruh tubuhku sekali lagi.70187Please respect copyright.PENANAtKwmKO46W1
70187Please respect copyright.PENANAwT3CN8HGe5
“Ouuughhh.. Mashhh.. dadakuuh.. geliihh..” ucapku terus mendesah.70187Please respect copyright.PENANAeLmjWUP0OO
70187Please respect copyright.PENANAxwDdhDXhr7
Seperti seorang bayi yang kehausan, Mang Dedi menyusu pada puting payudaraku berganti-ganti kiri dan kanan. Tak bisa kutahan gejolak ini lantaran area payudaraku adalah salah satu bagian tubuhku yang sangat sensitif apabila disentuh dan diberikan rangsangan.70187Please respect copyright.PENANAT8xgNXzx2i
70187Please respect copyright.PENANAySEI3iNEAf
Ditambah oleh rayuan manis dan kecupan-kecupannya, membuatku merasakan gairah sedikit demi sedikit bangkit dan meletup-letup keluar dari tubuhku melalui area vaginaku yang berkedut-kedut.70187Please respect copyright.PENANALKeB7E310a
70187Please respect copyright.PENANAXJUgTbsNxT
Tak puas dengan hanya bermain lidah dibagian payudaraku saja, ciuman Mang Dedi sesekali turun melata dikulit perutku yang ramping. Sengaja ku picingkan mata dan kurapatkan tubuhku ke bagian kepala Mang Dedi agar nafas hangatnya semakin terasa menghembusi kulit-kulit tubuhku.70187Please respect copyright.PENANAeqRS8wuJSe
70187Please respect copyright.PENANAHg8xWg8ixj
Aku bahkan merasakan rasa basah dan gatal dibagian kewanitaanku seiring tak berapa lama kemudian Mang Dedi ikut menggigit-gigit kecil area dada dan perutku dengan lembut, meninggalkan tanda-tanda merah dikulitku yang putih.70187Please respect copyright.PENANALH38Eiszta
70187Please respect copyright.PENANAmcgD9PgUjb
"Duhh.." dalam hati aku membatin bagaimana jika suamiku nantinya melihat cupangan-cupangan semerah ini?70187Please respect copyright.PENANA3fuyqtHW2f
70187Please respect copyright.PENANAI97uhT9ajg
Akan tetapi sebelum sempat pikiranku melanglang buana dipenuhi rasa bersalah dan khawatir. Mang Dedi malah semakin merangsek turun sembari mulutnya yang kasar itu kurasakan malah menjilat-jilat pusarku beberapa saat.70187Please respect copyright.PENANA4TVLtd11SX
70187Please respect copyright.PENANAzZyC8nCYpa
"Iiihh gelihh.. jangan disituhh Masshh..." protesku tertahan.70187Please respect copyright.PENANAs64eHdxKgj
70187Please respect copyright.PENANA4Nt6a9RG6r
Mang Dedi berhenti sejenak dan membenamkan wajahnya di perutku. Nafas hangatnya yang berhembus tak beraturan itu sungguh terasa sangat nyaman. Dalam keadaan masih lemah, kuusap lembut kepalanya seakan menunjukkan bahwa aku begitu menyukai perlakuannya padaku.70187Please respect copyright.PENANAc1dOXbyEEr
70187Please respect copyright.PENANAYltrBkX2OH
“Tubuhmu sangat indah Dek Liya, rasanya aku tak pernah bosan mencicipinya..,” rayu Mang Dedi dengan kata-kata.70187Please respect copyright.PENANAHJ2KKuHFSG
70187Please respect copyright.PENANAcNmriviWUc
Hatiku melambung jauh terbang ke angkasa dengan ucapannya tersebut, makin kuikuti kemaunnya saat kurasakan kalau pahaku di renggangkannya teramat pelan.70187Please respect copyright.PENANAdvXpDDtE1z
70187Please respect copyright.PENANA1Xl6LmxqiJ
“Wanginya badanmu Dek..,” ucapnya sekali lagi.70187Please respect copyright.PENANAsvWEg0RRkm
70187Please respect copyright.PENANAsAeLQgnB4N
Mang Dedi lalu mengecup pelan pahaku di bagian pangkalnya, membuatku mengeluarkan sedikit desahan tertahan dalam tubuh yang ikut menggelinjang.70187Please respect copyright.PENANAQOthv2Cmd1
70187Please respect copyright.PENANAhBvx0kdcTL
“Ahhh... sshhh...” Bagaikan keong, kurasakan bibir Mang Dedi merayap menelusuri setiap inci pahaku yang semakin jelas kemana arahnya.70187Please respect copyright.PENANA7eQnzxUUrF
70187Please respect copyright.PENANAyrmX78FZ2v
Jantungku bergemuruh, berdetak seakan ingin meledak saat kurasakan denyutan vaginaku seperti berkedut merespon jilatan Mang Dedi yang sebentar lagi akan hinggap kembali disana.70187Please respect copyright.PENANAvlHK9SNI40
70187Please respect copyright.PENANAFPsUtWvYOc
Tiba-tiba saja, Mang Dedi melepaskan ciumannya begitu saja. Kubuka mataku karena sedikit kecewa harus merasakan gejolak yang baru naik itu padam kembali saat mulutnya berhenti bergerak dari tubuhku.70187Please respect copyright.PENANA5RSTPNs9VJ
70187Please respect copyright.PENANAWrL87OqktF
“Balik badan Dek..,” bisiknya pelan di telingaku.70187Please respect copyright.PENANACfaGUsAfv8
70187Please respect copyright.PENANAZxe9h75yHh
Seperti sebuah perintah mutlak, otakku reflek merespon dan mengikuti bisikan Mang Dedi hingga aku membalik badan dan tengkurap di bawah badannya. Kurasakan jantungku berdegub-degub penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh Mang Dedi di bagian belakang tubuhku itu.70187Please respect copyright.PENANAfikwCE7j0m
70187Please respect copyright.PENANAJ2ZMDePyHL
“Pinter banget kamu sayang..,” Ucap Mang Dedi menyibak sedikit hijabku dan mengecupi bagian tengkukku dengan gigitan yang begitu pelan.70187Please respect copyright.PENANA9h3BRkC4ZC
70187Please respect copyright.PENANAlIDxZzxv0w
“Mmmnnghhh.. Mass.. aahhh..” desahku geli meremas desahku sprei.70187Please respect copyright.PENANAyThKvNTOeK
70187Please respect copyright.PENANAmvPlqtc123
Bibir Mang Dedi masih membuat cupang di tengkukku saat tangannya menyusup ke depan dan memilin putingku sekali lagi dari belakang. Dengan gerakan sedikit meramas, Mang Dedi bergerak memancing nafsuku dengan menggigiti bagian bahu, pundak dan punggungku bergantian.70187Please respect copyright.PENANA8EXFaS1HCu
70187Please respect copyright.PENANAIrLL81pYLX
Didaerah pantatku, aku bisa merakan penis besar milik Mang Dedi masih menegang basah menari-nari dan menggesek pelan selangkanganku seirama dengan gerakan tubuhnya. Aku dapat merasakan kebasahan dari vaginaku yang cairannya masih mengalir banyak dari bibir vagina ke selangkangan sampai pahaku bagian dalam70187Please respect copyright.PENANA0hW3Zczb6G
70187Please respect copyright.PENANAqpKIF9cw2b
“Kamu sudah basah lagi Dek..,” bisik Mang Dedi merayuku.70187Please respect copyright.PENANA3rrHAFprFv
70187Please respect copyright.PENANAgXLVYBBeUq
Ku tekuk kepalaku sedikit kebawah untuk melihat apa yang tengah di perbuat oleh Mang Dedi di bagian selangkanganku sana. Tampak pada saat itu dia sedang memegang batang kemaluannya sambil sesekali mengocoknya pelan.70187Please respect copyright.PENANAsoMdldIPih
70187Please respect copyright.PENANAhkTYVLMAc8
Kemudian Mang Dedi memasang ujung batang penisnya tepat di celah-celah bibir kemaluanku sebelum akhirnya dia mencucukkan kepala penisnya yang besar itu ke dalam lubang vaginaku yang sudah sangat licin.70187Please respect copyright.PENANAD6Q6MikgBG
70187Please respect copyright.PENANApQhUtpJIZS
"Aku masukin ya sayang??" bisik Mang Dedi dengan napasnya yang mendengus-dengus. Pertanda kalau nafsunya juga sudah semakin meningkat.70187Please respect copyright.PENANAqmoyqq3RDk
70187Please respect copyright.PENANArAcMQ35Maj
Dengan sedikit pelan, aku kemudian mengangguk lemah mempersiapkan diriku untuk dinikmati oleh Mang Dedi. Pinggulku refleks bergetar dan terangkat-angkat tanpa kontrol sama sekali, seakan menyodor-nyodorkan diri untuk dinikmati segera oleh tusukan penis besar Mang Dedi. Rasanya aku sudah semakin tidak bisa sabar dengan perlakuannya yang memancing-mancing itu.70187Please respect copyright.PENANANWgU16Llfw
70187Please respect copyright.PENANAdEqvbeKmj1
"Silahkan Mas.." jawabku semakin melebarkan selangkanganku.70187Please respect copyright.PENANAC5CJEvgKJ2
70187Please respect copyright.PENANAzOcofKYtWs
Dengan pelan Mang Dedi mendorong pantatnya hingga ujung kemaluan penisnya berhasil menerobos bibir kemaluanku. Aku merasa gemetar luar biasa ketika merasakan kepala batangnya yang besar itu mulai perlahan-lahan membelah lubang vaginaku yang masih sangat sempit.70187Please respect copyright.PENANAzlWLRlqPWZ
70187Please respect copyright.PENANAxFyZu5fcsj
"Uughhhh... rapetnya memekmu Dek Liyaa.." ceracau Mang Dedi tak karuan.70187Please respect copyright.PENANAoDs43arwFo
70187Please respect copyright.PENANAcjv1acH4q7
Walaupun pada mulanya masih ada sedikit rasa perih, tetapi perlahan namun pasti ada rasa nikmat yang juga berhasil kurasakan mulai mengalahkan perihnya selangkanganku.70187Please respect copyright.PENANAFbiZJ2nUSm
70187Please respect copyright.PENANAQen2L7EFRK
Dengan geraknya yang perlahan itu, Mang Dedi tetap menggoyangkan penisnya maju hingga menggesek semakin masuk ke dalam vaginaku.70187Please respect copyright.PENANAYx6jQRo7bN
70187Please respect copyright.PENANAAgGCQYfghN
Walaupun pada mulanya masih ada sedikit rasa perih, tetapi perlahan namun pasti ada rasa nikmat yang juga berhasil kurasakan mulai mengalahkan perihnya selangkanganku.70187Please respect copyright.PENANAKP4Nmq1JQg
70187Please respect copyright.PENANAoH8c1TeHWh
Dengan geraknya yang perlahan itu, Mang Dedi tetap menggoyangkan penisnya maju hingga menggesek semakin masuk ke dalam vaginaku.70187Please respect copyright.PENANAPKskGkK1dA
70187Please respect copyright.PENANA72L7mxqxCT
"Ugghhh... kegedean Mass..." ucapku memprotesnya seperti pertama kali saja aku di belah oleh penis besar itu.70187Please respect copyright.PENANAVDFC4U7WsI
70187Please respect copyright.PENANAXpICg31qpz
Namun meskipun hanya masuk kepalanya saja, kenikmatan yang kurasa betuI-betul membuatku hampir berteriak histeris. Sungguh batang kemaluan Mang Dedi itu luar biasa nikmatnya. Liang kemaluanku bahkan serasa berdenyut-denyut saat menjepit ujung kepala jamur Mang Dedi yang bergerak maju-mundur secara pelahan.70187Please respect copyright.PENANAhCBK86Rkof
70187Please respect copyright.PENANAiXH51GyACZ
"Oughh... nikmatnyaa..." desah Mang Dedi di belakangku.70187Please respect copyright.PENANAJ53NX2DgFE
70187Please respect copyright.PENANAL8rYuCup8a
Dia terus menerus mengayunkan pantatnya maju-mundur walau hanya sebatas ujungnya saja yang terjepit dalam liang vaginaku. Keringatku pun mengucur semakin deras mengalir membasahi setiap kulit yang ada di tubuhku.70187Please respect copyright.PENANAbjHA248cBC
70187Please respect copyright.PENANAYW9LcxeG8W
“Pe--Pelan-pelan Masssh..," Aku menjerit saat kurasakan betapa batang penis Mang Dedi menyeruak semakin dalam.70187Please respect copyright.PENANAGdG1GqscIo
70187Please respect copyright.PENANAt1QWSFpoOl
Entah karena vaginaku yang masih terlalu sempit, atau karena penis Mang Dedi yang terlalu besar.70187Please respect copyright.PENANAHqJGnqKzd5
Hingga aku menggelengkan kepala tak percaya kalau proses penetrasi ini masih saja terasa sulit meski aku dan Mang Dedi sudah pernah bersetubuh sebelumnya.70187Please respect copyright.PENANAxJPQNrWIZm
70187Please respect copyright.PENANAhJs3COiBjk
Namun rasa perih itu perlahan-lahan mulai menghilang saat Mang Dedi menghentikan gerakan penetrasinya yang begitu sesak memenuhi liang vaginaku. Rasa sakit itu mulai berubah menjadi nikmat karena batang kemaluannya kurasakan berdenyut-denyut dalam jepitan liang vaginaku.70187Please respect copyright.PENANAlojBLX0osz
70187Please respect copyright.PENANAZSZ6fdLao0
"Hmmppp... ennakk Mashh...," ucapku semakin mengawang.70187Please respect copyright.PENANAn57dTpbTNA
70187Please respect copyright.PENANArGH6aeBbLC
Kurasakan bibir panas milik Mang Dedi mulai menyapu-nyapu seluruh area pundak dan punggungku dengan ganasnya. Bulu kudukku serasa merinding hingga tak sadar lagi saat Mang Dedi kembali mendorong pantatnya hingga batang penisnya yang terjepit erat dalam vaginaku semakin menyeruak masuk.70187Please respect copyright.PENANAhiiwgpcfHP
70187Please respect copyright.PENANAcVUlaIMQXL
Aku yang sudah sangat terangsang pun tak sadar akhirnya menggoyangkan pantatku seolah-olah memperlancar gerakan dan tusukan penis Mang Dedi dalam lubang vaginaku.70187Please respect copyright.PENANAzwALfCbn2I
70187Please respect copyright.PENANAyRb3yoiRnk
Ku benamankan kepalaku kekasur dan ku remas kuat kain spreinya dengan liar merasakan sensasi hebat yang aku rasakan kembali. Liang kemaluanku semakin berdenyut-denyut dan ada semacam gejolak yang meletup-letup hendak pecah di dalam diriku.70187Please respect copyright.PENANAwXPje7OwcZ
70187Please respect copyright.PENANAv519rX3lcM
Dalam keadaanku yang sedang menungging itu, batang penis Mang Dedi akhirnya melesak jauh ke dalam vaginaku dengan utuh70187Please respect copyright.PENANAPBmO9lveC1
70187Please respect copyright.PENANAVerCEhhJ3F
"Ooggghhhhmmmmmmm....," lenguhku dan Mang Dedi berbarengan.70187Please respect copyright.PENANApD3Eb9Z0Vt
70187Please respect copyright.PENANAa9eRMcFsz4
Vaginaku terasa penuh sesak oleh penisnya yang telah menancap seutuhnya. Ada rasa perih saat kurasakan kepala penisnya seperti menghunjam di pintu rahimku. Entah kenapa, tusukan penis Mang Dedi itu terasa semakin dalam saat berada pada posisi seperti ini.70187Please respect copyright.PENANAbI44aQXKkO
70187Please respect copyright.PENANAvud2zmMK9K
Aku pun terdiam sejenak mengatur nafas dan membiasakan vaginaku di sesak oleh penis besar Mang Dedi. Dalam diam itu juga dapat ku rasakan kehangatan batang penis Mang Dedi yang hangat dalam jepitan liang kemaluanku.70187Please respect copyright.PENANAeVWPrmFzGZ
70187Please respect copyright.PENANAS3rfrfcpH4
"Masih kayak perawan kamu Dek Liya...," bisik Mang Dedi manja di telingaku.70187Please respect copyright.PENANAkBx4giNxK6
70187Please respect copyright.PENANAhcUECwMtUF
Kugerakkan kepalaku ke samping dan tersenyum mengarah padanya, "Masih perawan kalau punya Mas segede ini.." ucapku membalas.70187Please respect copyright.PENANA4dr4ZLIYrf
70187Please respect copyright.PENANAkAV2HuDhxz
"Emang suamimu segede apa Dek?" Tanya Mang Dedi menggodaku. "Segini ada gak?" Lanjutnya menunjukkan jari kelingkingnya di depan wajahku.70187Please respect copyright.PENANAlvqkH8XTGF
70187Please respect copyright.PENANAa7e8r3mqBy
Ku tepis tangannya itu dengan gemas, "Enak aja! Itu mah kekecilan" ucapku gemas.70187Please respect copyright.PENANAcH9lcRJ02q
70187Please respect copyright.PENANAsMBhrvZKYS
Kemudian dengan perlahan sekali Mang Dedi mulai mengayunkan pantatnya hingga kurasakan batang kemaluannya mundur menyusuri setiap inci liang kemaluanku.70187Please respect copyright.PENANAN6ZiUH6aGK
70187Please respect copyright.PENANADnWGNCTwKn
"Yang pasti gak segede punya ku ini kan?" Balasnya berbangga diri.70187Please respect copyright.PENANAti9NFr5Ruh
70187Please respect copyright.PENANAmyKobyOUPM
Kudiamkan saja ocehan Mang Dedi tersebut karena aku merasakan nikmat yang begitu luar biasanya pada vaginaku. Aku sempat mengerang kaget dibuatnya ketika tiba-tiba Mang Dedi kembali menghentakkan penisnya masuk secara utuh sekali lagi.70187Please respect copyright.PENANAlu7cWsOVP4
70187Please respect copyright.PENANAL0Vzxcb41j
"Uughh.. legit dan licin.." racau Mang Dedi mendengus.70187Please respect copyright.PENANAEDTMr7uR8o
70187Please respect copyright.PENANAa6Nqxd7JcE
Gerakan batang kemaluannya semakin mantap keluar masuk di dalam jepitan liang kemaluanku dengan tempo pelan. Aku merasakan betapa batang kemaluannya yang keras itu terus menggesek-gesek lubang vaginaku yang amat sangat gatal.70187Please respect copyright.PENANAVuaXmTC2Al
70187Please respect copyright.PENANAVwqbnWI7qB
"Aaaaccchhh.. Massh..,, enakkk...."70187Please respect copyright.PENANAXYuZHzH3OQ
70187Please respect copyright.PENANA0P1FKJI7RF
Aku pun mengerang dan tubuhku bergerak liar menyambut gesekan batang penis Mang Dedi. Pantatku semakin mundur seolah-olah membalas gerakan Mang Dedi yang memajukan batang kemaluannya dengan cara yang begitu memabukkan.70187Please respect copyright.PENANAdlV9WxHeJG
70187Please respect copyright.PENANASXPc4HIZuC
Saat Mang Dedi menarik penisnya dari vaginaku, yang tersisa hanyalah ujung kepala jamurnya yang masih terjepit dalam liang kemaluanku. Lalu setelah itu didorongnya dengan kuat hingga ujungnya seolah menumbuk bibir rahimku.70187Please respect copyright.PENANAx2dbNmkiyP
70187Please respect copyright.PENANA8vnxU42RGR
"Oohhhh.. enakk bangett Masss...., enakk bangett" rintihku semakin menjadi-jadi.70187Please respect copyright.PENANAaim2D8EStq
70187Please respect copyright.PENANA8f9oAPSU9t
Dalam posisi seperti anjing yang sedang kawin ini, tubuhku disodok-sodok Mang Dedi dengan gairah meluap-luap. Aku tersentak-sentak ke depan saat Mang Dedi dengan semangatnya menghunjamkan batang penisnya ke dalam jepitan liang vaginaku.70187Please respect copyright.PENANA5R42a2xVJS
70187Please respect copyright.PENANASWD8F3AmM8
Lalu dengan agak kasar ditekannya punggungku hingga Payudara ku agak sesak menekan permukaan kasur. Tangan kiri Mang Dedi menekan punggungku sedangkan tangan kanannya meremas-remas buah pantatku dengan gemasnya.70187Please respect copyright.PENANAhobzQOnaIQ
70187Please respect copyright.PENANA2ZOglYZl4d
Tanpa kusadari tubuhku ikut bergoyang seolah-olah menyambut dorongan batang kemaluan Mang Dedi. Pantatku bergoyang memutar mengimbangi tusukan-tusukan batang kemaluannya yang menghunjam dalam-dalam.70187Please respect copyright.PENANAkHxVSwalOY
70187Please respect copyright.PENANAeadABRVI4c
"Claaackkk..., clllackk......, kclaakkk..." bunyi gesekan alat kelamin Mang Dedi yang terus memompa vaginaku.70187Please respect copyright.PENANABm2ROfyUPW
70187Please respect copyright.PENANAiDvRqyzfcU
Suara benturan pantatku dengan tulang kemaluan Mang Dedi terdengar di sela-sela suara desah dan eranganku yang menambah gairah kian berkobar. Apalagi bau keringat Mang Dedi semakin tajam tercium hidungku. Membuat keperkasaan dan kejantanannya semakin menenggelamkan aku dalam kenikmatan.70187Please respect copyright.PENANAq5A4bySwwP
70187Please respect copyright.PENANAkXKUka9z98
"Ouuughh.. Mass.., terushh.. Terushh.. Yang kerashh.." Aku menceracau dan menggoyang pantatku kian liar saat aku merasakan detik-detik menuju puncak.70187Please respect copyright.PENANAKsoupKLgob
70187Please respect copyright.PENANAWCZGPbMIf0
Napasku semakin terengah-engah dan merasakan kenikmatan yang kini semakin tak tertahankan. Begitu besarnya batang kemaluan penis Mang Dedi sehingga lubang vaginaku terasa sangat sempit dibuatnya.70187Please respect copyright.PENANAHt9T389XJm
70187Please respect copyright.PENANA4kLqILvZKq
"Akhh.... akkhgg... emmmhhpp Mmasshh.." erangku berulang-ulang. Sungguh semakin lama rasanya semakin nikmat membuatku seperti kehilangan akal sehatku sendiri.70187Please respect copyright.PENANAx9gElmeTWx
Masih dalam pejaman mataku, Aku menggigit bibir bawahku sendiri merasakan nikmat hubungan badan kami yang semakin erat melekat. Hujaman Mang Dedi amat berbeda dengan apa yang kurasakan selama ini bersama suamiku. Kedewasaan dan pengalaman Mang Dedi yang mampu mengontrol emosi membuat Aku nyaman menikmati persebadanan terlarang kita yang entah sampai kapan akan berakhir itu.70187Please respect copyright.PENANAIpxLV2sQpt
70187Please respect copyright.PENANAWc2f1zBvX8
Kekuatan Mang Dedi dalam genjotannya itupun membuatku amat salut dan begitu senang. Meski bisa dikatakan umurnya hampir menyentuh angka setengah abad, namun genjotannya masih saja sangat kuat dan hebat sampai membuat kasur dan badanku bergetar seperti kapal yang diserang badai.70187Please respect copyright.PENANAtsKhBxoxv0
70187Please respect copyright.PENANAfDZU0XzsQo
“Gantian sekarang kamu diatas Dik!!” pinta Mang Dedi bergetar menahan geramannya memberi instruksi.70187Please respect copyright.PENANA935QjPgok6
70187Please respect copyright.PENANAl4xaEQqXLU
Lalu tanpa melepaskan batang kemaluannya dari jepitan liang vaginaku, Mang Dedi meraih kedua pinggir pinggangku dengan tangannya, secepat kilat dia menarik tubuhku bangkit dari posisi tengkurap, kemudian dia menggulingkan tubuhnya ke samping.70187Please respect copyright.PENANAPmBkAKlX2o
70187Please respect copyright.PENANAwLoBLY99OU
“Awhhhh..” pekikku kaget.70187Please respect copyright.PENANA7BcJCz7pLC
70187Please respect copyright.PENANAlpei1e07J3
Posisi kami akhirnya berbalik. Kini tubuhku sedikit berjongkok membelakangi Mang Dedi dengan kedua kakiku berada di sisi pinggulnya. Aku terdiam sejenak merasakan kalau penis besar Mang Dedi tersebut semakin menusuk ke dalam vaginaku karena ditekan ke bawah oleh berat badanku sendiri.70187Please respect copyright.PENANAYz22aGLg3v
70187Please respect copyright.PENANAxM32YxNSNq
“Hehehe.. digoyang Dekk..” ucap Mang menepuk pelan bagian pantatku.70187Please respect copyright.PENANAd63oq4OFnM
70187Please respect copyright.PENANAlf2pK4QmgX
Kutarik nafas sedikit sebelum kutumpukan tanganku ke lutut Mang Dedi. Dengan perlahan-lahan menahan ngilu, ku goyangkan pinggulku maju mundur menggesek menikmati sensasi gatal dan ngilu yang bercampur padu menjadi satu.70187Please respect copyright.PENANAaEXiEJIhpC
70187Please respect copyright.PENANAAwqVyfaNKM
“Uugghhh....” aku sedikit mengerang.70187Please respect copyright.PENANA3J4xfxZnaS
70187Please respect copyright.PENANAc0HvMSDlAI
Kurengkuh sebanyak mungkin kenikmatan dari penis Mang Dedi dengan cara mengaduk-adukkan vaginaku. Kurobah gerakan maju mundur menjadi berputar seperti orang yang sedang bermain hula-hop, sesekali juga aku bergerak naik turun memompa lalu bergerak maju mundur lagi di kemudiannya.70187Please respect copyright.PENANAtZLToTx7U2
70187Please respect copyright.PENANAoZ6XUqFbjN
Aku melakukan variasi gerakan sesuka hatiku karena aku yang memegang peranan, kombinasi antara hula-hop lalu maju mundur kemudian naik turun kembali lagi berhula-hop membuat Mang Dedi melenguh seakan terbang tinggi dalam kenikmatan birahi.70187Please respect copyright.PENANAScXGwUtJno
70187Please respect copyright.PENANA2lzySRjS0l
“Aaaacchhh....., Mantepnya goyanganmu Dek Liya..,” Ucap Mang Dedi memegangi pinggangku.70187Please respect copyright.PENANAmb9byYBBhU
70187Please respect copyright.PENANAH0L1SJ5IyW
Tak mau kalah, Mang Dedipun akhirnya ikut menggoyangkan pinggulnya sendiri melawan gerakanku, semakin cepat aku menurunkan tubuhku semakin cepat pula dia menaikkan pinggulnya hingga vaginaku tersodok dengan kerasnya.70187Please respect copyright.PENANAGkaZAbu44F
70187Please respect copyright.PENANAHJTf7RRwnj
Benar-benar luar biasa sensasi yang kurasakan. Mang Dedi benar-benar telah menyeretku menuju sorga kenikmatan yang begitu indah dan tak bisa kuraih selain dengan dirinya. Membuatku lupa dengan jati diriku yang seharusnya jadi perempuan baik-baik dan seorang istri sholehah itu.70187Please respect copyright.PENANA9uljjCWetr
70187Please respect copyright.PENANAQlTGXDTJoI
Tak berapa lama kemudian, gerakan kami pun berubah semakin liar. Napas kami semakin menderu seolah mengisi suasana sunyi yang entah sudah menunjukkan pukul berapa. Dan dalam tubuh yang penuh gairah itu pula kurasakan desir-desir puncak kenikmatanku kembali terasa terbayang.70187Please respect copyright.PENANAxHqrazdjup
70187Please respect copyright.PENANAx4wvVSIFbF
"Maasshhh... akkuu... sebentarrr lagiiihh..." desahku makin kencang memberitahukan.70187Please respect copyright.PENANA7eAybg5p0J
70187Please respect copyright.PENANAcelLQYx0BX
Selang tak berapa lama Aku semakin tak bisa menahan diriku yang sudah mulai dibayangi oleh puncak kenikmatan sekali lagi. Denyutan-denyutan dalam rahimku kurasakan makin sering, makin kuat dan mendesak-desak, seperti meminta untuk segera di tuntaskan.70187Please respect copyright.PENANAOJg0kUya2E
70187Please respect copyright.PENANAeMQlK4cJAH
Begitu luar biasa pula rasa nikmat yang kuterima saat makin kuat ku ayun-ayunkan pantatku menelan batang penis Mang Dedi bulat-bulat. Aku merasa saat itu akan diamuk oleh birahi yang begitu jelas membayangi tubuhku.70187Please respect copyright.PENANAyehmLGo2Sg
70187Please respect copyright.PENANAZ37e8hOS28
Hingga dengan tiba-tiba aku mendongak kebelakang merasakan letupan dari dalam vaginaku menjalar-jalar sepanjang lorong di dalam tubuhku, seperti menyetrum setiap tali-tali syarafku yang amat peka.70187Please respect copyright.PENANACKhqJWi5wH
70187Please respect copyright.PENANAPfvuiWYYRw
"Ooouuuuuggggghhhh. Maaasshhhhhhhh....., enaakkkkk...., kelllluaaaarrrhhhh.."70187Please respect copyright.PENANAPJhl0hlaNX
70187Please respect copyright.PENANAYmxCW6WTi4
Teriakku kencang saat kenikmatan itupun akhirnya meletup keluar begitu saja tanpa tertahan lagi. Seketika itu kurasakan seluruh tubuhku menggeletar lemah seperti terlolosi dari tulangnya, pandanganku mengabur dan jiwaku terasa melayang tinggi diatas awan-awan kenikmatan.70187Please respect copyright.PENANAT9JoMEiUXc
70187Please respect copyright.PENANAOiHiWhzG1I
Sedetik, dua detik, sepuluh detik, entah berapa lama aku merasakan gelombang orgasmeku kembali menyapa. Membuat kesadaranku memudar dan tubuhku langsung ambruk ke atas tubuh Mang Dedi.70187Please respect copyright.PENANAz3c2AFUftW
70187Please respect copyright.PENANAZLfzve4Fzu
Beruntung saat itu Mang Dedi dengan cekatan menopang tubuh lemahku. Namun tanpa memberikanku sedikit waktu untuk bernafas, Mang Dedi lalu bergerak memutar tubuhku yang loyo dan lemah itu dengan begitu mudahnya.70187Please respect copyright.PENANAvw87WlGOja
70187Please respect copyright.PENANA0y83WuBAPk
Aku pun sudah tidak mampu bergerak lagi saat Mang Dedi mengangkat tubuhku dengan posisi terlentang pasrah di atas kasur. Tanpa melepas tusukan penisnya yang panjang itu, Mang Dedi membentangkan kedua pahaku selebar mungkin.70187Please respect copyright.PENANA0cLoUkANLW
70187Please respect copyright.PENANA55Mgk3ggBr
"Maaf ya sayang.. aku juga udah ga tahan pengen ngecrotin kamu..." ucap Mang Dedi setengah berdengus.70187Please respect copyright.PENANASEB2f2Xs6P
70187Please respect copyright.PENANAxzN93olMhk
Perlahan namun pasti, Mang Dedi mulai menggenjotkan sendiri batang penisnya untuk menembus liang vaginaku yang terasa berdenyut amat sangat ngilu.70187Please respect copyright.PENANA1mrgDQDnWa
70187Please respect copyright.PENANAngxZf1UC3M
Aku tidak diberinya kesempatan untuk bicara maupun bertindak menolak. Bibirku kembali dilumat Mang Dedi sementara kemaluanku digenjot lagi dengan tusukan-tusukan nikmat dari batang kemaluannya yang amat sangat besar untuk ukuran orang Indonesia.70187Please respect copyright.PENANAbPOQG9PsJo
70187Please respect copyright.PENANAgjnLDV7aVL
Setelah puas melumat bibirku, kini giliran payudaraku yang dijadikan sasaran lumatan bibir Mang Dedi dengan begitu rakusnya. Kedua puting payudaraku kembali dijadikan bulan-bulanan lidah dan mulut nakalnya hingga tubuhku mengkilat oleh air liurnya.70187Please respect copyright.PENANAsdAu5maaBg
70187Please respect copyright.PENANAJw8HMStRNh
Secara serentak, dia juga ikut mengayunkan pantatnya maju mundur dengan tempo dan ritme yang berubah-ubah merasakan betapa jepitan liang vaginaku kian erat menjepit batangnya karena baru saja orgasme dan berkontraksi.70187Please respect copyright.PENANAXoe1IY5Qcr
70187Please respect copyright.PENANAdpFEaMLjCW
Aku bermaksud ingin membantunya menggerakkan pantatku untuk mengikuti gerakannya, tetapi rasa ngilu itu kian menjadi-jadi dan pompaan Mang Dedi terlalu kuat untuk kulawan hingga aku pasrah saja.70187Please respect copyright.PENANAdzcsylBRZk
70187Please respect copyright.PENANADjf5isPf28
Aku benar-benar dibawah penguasaannya secara total. Kasur spring bed tanpa dipan inipun bahkan ikut bergoyang seiring dengan ayunan batang kemaluan Mang Dedi yang menghunjam ke dalam liang vaginaku semakin cepat.70187Please respect copyright.PENANAU3TBNU6N4K
70187Please respect copyright.PENANAK1z4zRR5lf
Hingga tak berapa lama kemudian, Dengus napas Mang Dedi terdengar semakin bergemuruh di telingaku. Bibirnya semakin ketat melumat bibirku. Lalu kedua tangannya menopang pantatku dan menggenjot lubang kemaluanku dengan tusukan-tusukan yang begitu keras.70187Please respect copyright.PENANAyBzaK5cp8C
70187Please respect copyright.PENANAlcW97QHHBX
Aku yang tahu kalau sebentar lagi Mang Dedi akan sampai, memeluk tubuhnya begitu kuat, mengalungkan tanganku di lehernya dan kakiku di pinggangnya. Aku menggerakkan pantatku dengan sisa-sisa tenaga yang ada menantikan cairan pembawa benihnya mengaliri liang rahimku.70187Please respect copyright.PENANAVNlLkcyKPf
70187Please respect copyright.PENANAzD0xd1xSpD
Benar saja, Mang Dedi kemudian mengeram seperti singa yang terluka sambil menggigit bibirku dan menghunjamkan batang kemaluannya dalam-dalam ke vaginaku.70187Please respect copyright.PENANA4UWFAMNwLZ
70187Please respect copyright.PENANAsDdv564tMA
"CROTTT!!!CROOOTT!!CROOOTT!!CROOTTT!!!CROOOTTT!!CROOTTT"70187Please respect copyright.PENANAId5svgPxBf
70187Please respect copyright.PENANAjVKdnjVI4f
Beberapa kali sperma Mang Dedi terasa sangat hangat menyirami rahimku seolah menjadi pengobat dahaga liarku yang selalu saja tak pernah tuntas selama ini. Tubuh Mang Dedi kian berkejat-kejat liar dalam pelukanku sambil dengan ganasnya dia masih memagut bibirku.70187Please respect copyright.PENANA16f91p3qvc
70187Please respect copyright.PENANANHxeeJ0YbK
Tubuhku pun seolah terkena aliran listrik yang dahsyat dan pantatku bergerak liar menyongsong hujaman batang penis Mang Dedi yang terasa mentok di pintu rahimku masih dengan menyemprotkan sisa-sisa air maninya.70187Please respect copyright.PENANAmWxHXgjGlH
70187Please respect copyright.PENANAPHoRL2LQfk
Tiba-tiba saja, seseorang mengetuk pintu kontrakan Mang Dedi dan berteriak kencang, "WOI DEDI!!! NGANA SAKIT APA MATI??" Ucap suara seorang perempuan.70187Please respect copyright.PENANAVyiMnNnyun