68095Please respect copyright.PENANAeLKJ8xz7Ma
“Memang binal kamu Dek” Ucap Mang Dedi menggeleng-geleng melihatku dengan tatapan tidak percaya.68095Please respect copyright.PENANAE2E7pddmFy
68095Please respect copyright.PENANAzb41ntpyrQ
Aku kemudian tersentak dari ilusi birahiku sendiri sambil tertunduk malu mendengar perkataan Mang Dedi. Tak kusadari di sebelah tempat ku berdiri terdapat sebuah cermin yang memperlihatkan tubuhku dalam ketelanjangan dan ekspresi yang begitu bernafsu.68095Please respect copyright.PENANAhAdW9VIqQU
68095Please respect copyright.PENANAJRcf5WwPu9
“Itu aku??” tanyaku dalam hati.68095Please respect copyright.PENANADLXOfN85lo
68095Please respect copyright.PENANAANIByUC26n
Aku tiba-tiba memandang diri seperti orang yang kehilangan akal sehat. Rasanya sungguh tak percaya bagaimana aku menjadi binal dan senakal ini.68095Please respect copyright.PENANAVoN0K254xq
68095Please respect copyright.PENANAECHsuqrb0E
Wajahku yang tampak memerah, nafasku yang naik turun terengah, dan badanku yang mengkilat oleh keringat gairah, seolah memberitahu bahwa aku benar-benar sudah bertransformasi menjadi wanita pengejar syahwat dan birahi. Bukan yang baik-baik dan alim lagi.68095Please respect copyright.PENANAzTbsKVQojb
68095Please respect copyright.PENANAwBardusSSn
Dalam keheningan tatapku ke arah cermin itu kurasakan ada semacam aliran listrik yang menggelitik badanku hingga menggigil kehilangan tenaga. Rasa malu itu pula membuatku secara reflek menutupi bagian-bagian tubuhku yang sedari tadi sudah aku pamerkan secara gratis kepada Mang Dedi.68095Please respect copyright.PENANAXepBEb8LMR
68095Please respect copyright.PENANAckiTPJFi9Q
“Kenapa ditutup??” tanya Mang Dedi menggodaku.68095Please respect copyright.PENANAtU3DoEtKnZ
68095Please respect copyright.PENANAOo6DfIl4Xe
Aku menggeleng pelan tak berani menatapnya balik, “Gapapa” jawabku singkat menahan malu.68095Please respect copyright.PENANAJpWqtvgYsR
68095Please respect copyright.PENANAyrJ57KfZtH
Dari sudut mataku, aku kemudian melihat Mang Dedi beranjak mendekat. Dia meraih telapak tanganku dan memegangnya dengan erat. Sejenak Mang Dedi menghembuskan nafas lirih seolah ingin memberitahukan sesuatu padaku.68095Please respect copyright.PENANA9Dqh0IdGrE
68095Please respect copyright.PENANAxwE0UksMOU
“Dia akan merayu lagi..” batinku seolah bisa menebak apa yang akan dia lakukan.68095Please respect copyright.PENANAKu7CUFWJ8o
68095Please respect copyright.PENANAypwRBcPkMT
Namun betapa kagetnya aku saat Mang Dedi malah membawa tanganku ke bagian bibirnya dengan begitu cepat. Mang Dedi menciumi punggung tanganku tersebut dengan mesra dan begitu hangat sedemikian rupa hingga aku bisa merasakannya sampai sejauh lututku.68095Please respect copyright.PENANARhcvjMKkGW
68095Please respect copyright.PENANA2rajrMIyCp
Untuk sesaat Mang Dedi tak berkata-kata, dia menarik daguku dan memandangi wajahku. Tangannnya membelai bagian kepalaku yang tertutup hijab dengan lembut, kemudian merayapi pipiku yang merona kemerahan karena menahan nafsu dan syahwat itu.68095Please respect copyright.PENANA3i5CERQSVB
68095Please respect copyright.PENANAhdUHA9FifL
“Kamu tidak perlu malu Dek Liya. Tubuhmu indah, dan sudah seharusnya kamu perlihatkan itu semua padaku” ucapnya melayangkan pujian.68095Please respect copyright.PENANA5A7B94lKn3
68095Please respect copyright.PENANADJOLFbm3LC
Spontan aku mengulum senyum, “Bisa gak sih gak gombal terus??” ucapku memprotes.68095Please respect copyright.PENANAXiLBRpYeak
68095Please respect copyright.PENANAAibRZjUgin
Tapi dari dalam lubuk hati, aku begitu senang dan melayang mendengar pujian Mang Dedi yang tak pernah berhenti itu. Seolah tersihir oleh kata-kata manis yang secara tidak langsung membuatku merasa bahwa aku adalah wanita paling beruntung di dunia ini.68095Please respect copyright.PENANADwMxu6KZX6
68095Please respect copyright.PENANAG1SE31P9ds
“Wanita cantik seperti kamu gak boleh menyentuh diri sendiri kayak tadi Dek Liya..” ucap Mang Dedi tersenyum menoel hidungku.68095Please respect copyright.PENANAINgkOD5Xpp
68095Please respect copyright.PENANADriSDKJPIv
“Lain kali kalau sange bilang aja..." lanjutnya mengeluarkan candaan.68095Please respect copyright.PENANAJTtZ0J8Jti
68095Please respect copyright.PENANA5UFMdWQy8G
Aku tepuk dadanya pelan sambil tersenyum malu mendengar gurauan Mang Dedi tersebut. Rasa hangat menyebar dalam hatiku seiring perlakuan manis dan candaannya yang selalu berhasil membuatku tersenyum renyah. Rasanya, karena hal-hal kecil seperti ini pula kenapa aku selalu bisa dengan mudah mabuk dan hanyut kedalam pelukannya.68095Please respect copyright.PENANAVT3UZhdMnh
68095Please respect copyright.PENANAPovLIV6ykA
“Sini Dek Liya, rebahan sama aku! Kamu pasti capek” ucap Mang Dedi merebahkan diri diatas kasur dan menepuk bagian kosong disampingnya.68095Please respect copyright.PENANAX7cg1au1z4
68095Please respect copyright.PENANAANMaXU4i9d
Disaat Mang Dedi telentang itu, mataku tak sengaja memandang ke arah paha dan celana pendek Mang Dedi yang terlihat agak mengembung karena isi didalamnya. Beberapa kali ku teguk ludahku sendiri karena tiba-tiba saja pikiranku jadi nakal, ingin merasakan kembali batang penis besar dan tak disunat itu di dalam mulutku sendiri.68095Please respect copyright.PENANASm8FJ9EL4Q
68095Please respect copyright.PENANAY0AAg4O1Xj
Entah darimana datangnya keberanianku, tiba-tiba saja aku berucap, “Ma--mas mau aku kulum gak??” tanyaku sedikit gugup.68095Please respect copyright.PENANAzYRlQUcmV2
68095Please respect copyright.PENANA1ivkOwbw2I
Dadaku tiba-tiba berdesir kencang, merasa sangat nakal dan sexy disaat bersamaan ketika dengan penuh sukarela ku tawarkan mulutku sendiri untuk memberikan kenikmatan. Belum lagi rasanya hatiku semakin gugup ketika Mang Dedi hanya diam menatap tak percaya padaku belum memberikan jawaban.68095Please respect copyright.PENANA32PO5mADAz
68095Please respect copyright.PENANAlFIb64mI6e
“Ihh.. malah diem!!” ucapku ketus menghilangkan malu.68095Please respect copyright.PENANAJmUVDAIQkE
68095Please respect copyright.PENANAHdiVH5I6eS
Tapi Mang Dedi dengan santai menahan senyumnya, “Coba, kamu bilang apa tadi Dek??” tanyanya terlihat senang.68095Please respect copyright.PENANAZ0Xspn1hwF
68095Please respect copyright.PENANANDPRFgwr27
"Kamu mau ngulum ini??" Sambungnya berpura-pura mengelus penisnya di balik celana.68095Please respect copyright.PENANA4rwev1s7Yo
68095Please respect copyright.PENANAFz5BM7ZWG7
Ku anggukan kepalaku pelan merasa diriku sungguh amat berani saat itu. Dengan hati yang berdebar aku kemudian merangkak menghampiri Mang Dedi yang terduduk dan bersandar di tembok kontrakannya dengan selangkangannya yang terbuka mengangkang.68095Please respect copyright.PENANAV1F3UOsSob
68095Please respect copyright.PENANAjuFXBrBsAe
Tanpa berbasa basi lagi, Kuraih pinggiran karet celana pendek Mang Dedi dan ku tarik turun melewati selangkangannya. Seketika itu juga, batang penisnya yang masih nampak tertidur itu mencuat keluar seperti melambai-lambai menyapa birahiku.68095Please respect copyright.PENANAv5v3PBgb5b
68095Please respect copyright.PENANAUTGJfvHc0k
Aku meneguk ludahku berkali-kali. Seketika menjadi begitu bernafsu, rasanya kemaluan besar milik penjual sayur langgananku itu seperti magnet bagi gairahku.68095Please respect copyright.PENANATpNsmyt9iq
68095Please respect copyright.PENANA3A1cXyG1hb
"Gila besar sekali!!" Batinku berteriak tetap saja merasa kaget melihat kebesaran penis Mang Dedi.68095Please respect copyright.PENANAi5E2y98l8m
68095Please respect copyright.PENANAuvrQSHdFHf
Meski sudah sebanyak dua kali aku melihatnya, tetap saja aku masih dibuat kaget dan tidak percaya. Selama ini aku tidak terlalu sadar dan memperhatikan kalau ukuran penis Mang Dedi ternyata hampir sama dengan ukuran lenganku.68095Please respect copyright.PENANAMFmlaPIulI
68095Please respect copyright.PENANAp3HfellDo3
Walau dalam keadaan yang masih belum tegang saja, satu genggaman tanganku saja belum cukup untuk melingkar secara penuh disana.68095Please respect copyright.PENANA3hYkaVpgPS
68095Please respect copyright.PENANAGrAlb1RKQG
“Hehehe....., kenapa sayang?? Masih kaget aja sama kontolku.." ucap Mang Dedi terkekeh.68095Please respect copyright.PENANA8b9OBfEDLj
68095Please respect copyright.PENANAGfga3H9lA9
Kuurut pelan batang tersebut sambil ku tatap mata Mang Dedi, "Kok bisa si Mas?" Tanyaku sangat-sangat penasaran. Dalam genggaman tanganku tersebut, kurasakan penis Mang Dedi berdenyut dan sedikit mengangguk-angguk.68095Please respect copyright.PENANAtnG2ToChai
68095Please respect copyright.PENANAszqmT8jORh
"Bisa apa Dek Liya?" Ucapnya malah menanya balik.68095Please respect copyright.PENANA5qa5BRORzJ
68095Please respect copyright.PENANAc7JyL4Wyfu
Kugoyangkan batang penisnya sekali, "Bisa besar kayak gini.." jawabku makin diburu nafsu.68095Please respect copyright.PENANAuWZRbLUGGY
68095Please respect copyright.PENANAuLlI2Ggr95
"Hehehe. Itu emang anugerah dari tuhanku untuk bisa melaksanakan tugas memuaskan wanita-wanita kayak kamu sayang...," balasnya terkekeh mengelus kepalaku.68095Please respect copyright.PENANA0fN47wFm4M
68095Please respect copyright.PENANARNQZlVVPmU
"Kayak aku gimana?" Tanyaku penasaran.68095Please respect copyright.PENANA6VjI2LAtIK
68095Please respect copyright.PENANAb4Tdv7Ggyk
Kali ini Mang Dedi mengangkat bahunya, "Ya kayak kamu sayang.. terperangkap gak bisa bebas menikmati kenikmatan dunia sama sekali.." jawabnya semakin membuatku bingung.68095Please respect copyright.PENANAs44jHdRUnu
68095Please respect copyright.PENANAaDPGx2n3I7
"Ga ngerti aku Mas.." ucapku menggeleng.68095Please respect copyright.PENANAttBNxzhYTA
68095Please respect copyright.PENANATH6m1x4qUj
Lagi-lagi Mang Dedi terkekeh, "Hehehe..., apa coba yang berubah setelah kamu kenal sama aku?" Tanyanya lagi.68095Please respect copyright.PENANAqmcH5n8VCD
68095Please respect copyright.PENANA5mN3ZVUT0a
"Banyak sih.." jawabku singkat tanpa berpikir.68095Please respect copyright.PENANACwE7J3hTEa
68095Please respect copyright.PENANAreTkufkmAn
"Pernah kepikiran gak kalau kamu bakalan kayak gini?"68095Please respect copyright.PENANAkhGFCrihDh
68095Please respect copyright.PENANAcsnTdKwZ8I
Aku menggeleng, "Ga pernah, aku gapernah kepikiran jadi begini" jawabku singkat.68095Please respect copyright.PENANASdpkqITjz0
68095Please respect copyright.PENANAA1CHMTmH7T
"Nah! Itulah tujuan aku datang ke kehidupanmu Dek Liya. Buat nyadarin kalau selama ini kamu udah menjalani kehidupan yang salah..." balas Mang Dedi berbicara banyak.68095Please respect copyright.PENANAtcG9laZbjm
68095Please respect copyright.PENANAsHecK4Zvzr
"Apa sih Mas bikin orang pusing aja!!" Ucapku ketus dibuatnya berpikir. Gairah yang tadi sudah bangkit menggebu-gebu itu terpaksa harus padam kembali dengan terpaksa.68095Please respect copyright.PENANALxu91yYZAu
68095Please respect copyright.PENANAj2pP1YU2FN
Untuk sesaat Mang Dedi hanya tersenyum, dia menarik daguku dan membelai pipiku. "Kamu tidak perlu mengerti sayang.. cukup jadi dirimu sekarang dan ikuti saja setiap prosesnya. Percayalah aku akan membawamu ke dalam jalan keselamatan." Ucap Mang Dedi tersenyum.68095Please respect copyright.PENANAqM0UdOo1ab
68095Please respect copyright.PENANAqYHcTbUNvf
Tangannnya membelai bagian kepalaku yang tertutup hijab dengan lembut, kemudian merayapi pipiku sekali lagi yang merona kemerahan karena menahan nafsu dan syahwat itu. Masih belum kumengerti apa maksud dari perkatannya tersebut, namun masa bodoh denga hal itu karena aku sudah sangat terangsang.68095Please respect copyright.PENANAduoyZUCI9w
68095Please respect copyright.PENANAmMh2HLjOLf
"Yaudah ayo dilanjutin Dek..," senyum Mang Dedi nakal menggodaku.68095Please respect copyright.PENANA8nDtzIKf7z
68095Please respect copyright.PENANAGg5jBOmEsh
Diarahkannya kepalaku yang masih tertutup hijab itu ke arah penisnya sementara tangan satunya lagi memegang pangkal batang kemaluannya. Aku tahu Mang Dedi menginginkan aku untuk mengulum batang kemaluannya sesegera mungkin.68095Please respect copyright.PENANASRoesVCF6W
68095Please respect copyright.PENANASX3AnvpXyS
Karena itu tanpa perasaan malu lagi kubuka mulutku dan kujilati batang kemaluan Mang Dedi yang masih dalam keadaan setengah menegang itu. Jari-jariku amat telaten mengurut pangkal penisnya agar kulit kulup yang menutupi bagian kepala jamurnya bisa turun ke bawah.68095Please respect copyright.PENANAZpqctPxySn
68095Please respect copyright.PENANAEDuokQE6AO
"Uugghh.. angetnya mulutmu Dek... sshhhhh...," Mang Dedi mendesis saat ku caplok dengan pelan ujung penisnya memakai mulutku.68095Please respect copyright.PENANA6PR8BMJCyu
68095Please respect copyright.PENANAJK7y6ats8e
Kujilati pelan kepala jamur Mang Dedi yang berwarna coklat itu sambil sesekali ujung lidahku bermain di lubang yang ada di ujung kepala penisnya hingga ia mendesis-desis seperti orang kepedasan.68095Please respect copyright.PENANAgCrdMG5Tq4
68095Please respect copyright.PENANAXFHJ0wFJxx
Sambil mulut dan tanganku terus bekerja memanjakan penisnya, mataku senantiasa menatap mata Mang Dedi. Sesekali aku pun melempar senyum manisku padanya jika mulutku sedang tak dipenuhi oleh alat kemaluannya. Dengan begitu, aku seolah ingin memberitahunya kalau aku begitu menikmati kulumanku pada penis besarnya.68095Please respect copyright.PENANA34dRgpeDsD
68095Please respect copyright.PENANAUTeanClQLL
"Mmmmmppphhh.... emmmppp...,"68095Please respect copyright.PENANAxCyveHc8Wh
68095Please respect copyright.PENANAJ3EHORCHUn
Mulutku bergumam tertahan layaknya seorang anak kecil yang sedang menikmati sebuah es krim yang begitu lezat.68095Please respect copyright.PENANAsZP7XAV8iW
68095Please respect copyright.PENANA1Dyz28AUXB
Sementara itu, kedua tangan Mang Dedi terus memegangi kepalaku yang berbalut hijab seolah takut aku akan melepas kulumanku dari selangkangannya. Dipeganginya kepalaku tersebut dengan agak kuat sehingga mau tak mau aku harus bisa mencuri-curi nafas di tengah kulumanku.68095Please respect copyright.PENANAWRqBCoJ2zd
68095Please respect copyright.PENANARz5gQ9yjsQ
Ditambah lagi dengan bau kelelakian yang semakin semerbak menyentuh hidungku dari arah selangkangan dan batang Mang Dedi. Membuatku mau tak mau semakin bersemangat dibuat begitu melayang oleh baunya yang memabukkan itu.68095Please respect copyright.PENANAgo5aLFATzO
68095Please respect copyright.PENANABp9GI8ao1O
Tidak puas hanya bermain-main dengan bagian batangnya saja, mulutku lalu bergeser ke bawah menyusuri pangkal penis Mang Dedi yang di tumbuhi bulu-bulu itu. Aku hanya bergerak secara naluri bertujuan untuk memuaskan nafsu Mang Dedi, hingga tanpa sadar mulutku bergerak semakin ke bawah sampai pada buah kemaluannya yang menggantung begitu penuh.68095Please respect copyright.PENANAenqKEi4AJu
68095Please respect copyright.PENANA3Om8X8KEg4
"Oouuuuch..., Yaahh..., bener disitu.., sayanggg!!" Desah Mang Dedi semakin blingsatan.68095Please respect copyright.PENANAaHCeY1NxFB
68095Please respect copyright.PENANAbfLkkqScYe
Aku pun semakin bersemangat nakal mendengarnya, bibirku kini tidak hanya mencium saja buah zakarnya itu, tetapi juga sesekali menyedot kantungnya ke dalam mulutku hingga Mang Dedi semakin membukakan kakinya lebar-lebar agar aku lebih leluasa memuaskannya.68095Please respect copyright.PENANALEGYSc0VgC
68095Please respect copyright.PENANA3FelC6qFS7
Aku tahu aku telah bertindak sangat gila. Belum pernah aku menjilati kemaluan lelaki sebernafsu dan sesemangat seperti ini. Bahkan tak ada sedikitpun rasa jijik dalam diriku ketika tanpa sengaja lidahku yang menari-nari di selangkangan Mang Dedi itu menyerempet mengenai lubang anusnya. Sangat yakin aku telah mengalahkan pelacur manapun saat memberikan layanan kepada pelanggannya.68095Please respect copyright.PENANA7oW1hYwhN6
68095Please respect copyright.PENANAtSwuVDwwWY
"Oooohhh... gila.., ooohhh gilaa sekali mulutmu Dek Liyaa..," racau Mang Dedi terdengar lagi.68095Please respect copyright.PENANAyaIf6yY6W3
68095Please respect copyright.PENANAK1IhYeZhJh
Tubuh Mang Dedi ku lihat bergetar-getar dalam kenikmatan sambil sesekali kepalanya menengadah memejamkan mata menahan nikmat. Kulirik dan kurekam setiap ekspresi keenakan si penjual sayur langgananku tersebut karena aku merasa sudah begitu hebat melayaninya.68095Please respect copyright.PENANAvbubl883MQ
68095Please respect copyright.PENANAzfi3HaUHNr
Beberapa saat kemudian Mang Dedi tiba-tiba bangkit dari posisinya yang menyender di tembok. Seketika dia sudah terduduk dan menjangkau bagian pantatku. Batang penisnya terdorong masuk cukup dalam hingga membuatku hampir tersedak karena menyentuh rongga kerongkonganku.68095Please respect copyright.PENANA7TU57GhVzJ
68095Please respect copyright.PENANAVjSr06RNLx
"Hehehe.. Maaf ya Dek..," ucap Mang Dedi saat melihatku terbatuk-batuk.68095Please respect copyright.PENANA7nE0E49mRz
68095Please respect copyright.PENANAUjaI4qL7Ip
Tapi dengan sekuat tenaga tak kulepas kulumanku pada batang penisnya sehingga air liurku yang paling kental keluar membasahi setiap inci batangnya hingga mengkilat. Kurasakan juga air mataku sedikit menetes karena aku menahan diri untuk tidak tersedak oleh batang penis Mang Dedi.68095Please respect copyright.PENANAJCpKgecHHG
68095Please respect copyright.PENANA0ZZDzksZWV
"Mmmmpp.., emmmphhhh...," gumamku tertahan.68095Please respect copyright.PENANAIOQ2dW5MRE
68095Please respect copyright.PENANAGYsTG2sMtY
Sesaat Mang Dedi meraih paha dalamku dengan tangan dan membungkukkan badannya menuju ke arah selangkanganku. Posisi kamipun seketika menjadi berubah miring, saling berhadapan-hadapan diatas kasur namun dengan letak kepala yang berada di selangkangan masing-masing.68095Please respect copyright.PENANA8JUoWTHDZl
68095Please respect copyright.PENANAAFtUVmeihn
Tanpa mengeluarkan kata-kata, Mang Dedi mengalungkan tangannya di bagian pantatku, dibentangkannya kedua bongkahan daging semokku dengan lebar, lalu lidahnya mulai bekerja menjilat dan melumat gundukan kemaluanku.68095Please respect copyright.PENANASREV4cIT1t
68095Please respect copyright.PENANAIJqhsU7prF
"Ooouuchhhhmmmmppppp....," desahanku tertahan.68095Please respect copyright.PENANAAZJYW7K94O
68095Please respect copyright.PENANA3GaK8ZrNxW
Aku semakin gelagapan karena merasa kegelian diselangkanganku sementara mulutku tersumpal batang penis Mang Dedi.68095Please respect copyright.PENANAtkZBdi1Vlr
68095Please respect copyright.PENANADwSqEEyc2S
Aku ikut menyedot batang penis Mang Dedi disaat yang bersamaan dia juga menyedot dan menjilat vaginaku. Kami saling menjilat memberi kenikmatan pada kemaluan kami masing-masing dengan posisi saling mengangkang di wajah masing-masing pula.68095Please respect copyright.PENANAuTWM4AuTGt
68095Please respect copyright.PENANABD9pD3gK6H
"Mmaashh.. ngiluh.." ucapku melepas kuluman mulutku di penis Mang Dedi saat merasakan lidahnya yang hangat menerobos masuk ke dalam liang vaginaku.68095Please respect copyright.PENANAaPEIGpZYXn
68095Please respect copyright.PENANAyM0fOm46uY
Sebagai balasan rangsangannya, kugunakan kedua tanganku untuk mengurut penis Mang Dedi karena ukurannya yang begitu besar dan amat panjang tak cukup tergenggam oleh satu tanganku.68095Please respect copyright.PENANAmVUjqJyuKO
68095Please respect copyright.PENANA1pmyspk4UD
Dengan penuh bernafsu, kukulum kembali penis Mang Dedi masuk sedalam mungkin ke dalam mulutku. Walau rasanya begitu penuh didesak oleh batangnya yang keras aku tetap saja berusaha memasukkannya makin dalam.68095Please respect copyright.PENANAR6JvXe2YRh
68095Please respect copyright.PENANAei6I5DFvq6
Sangat kusukai pula saat melihat benda kejantanan tak bersunat itu mulai mengkilat oleh ludahku sendiri dan begitu licin saat tanganku mengocok maju mundur batangnya yang sudah begitu menegang dengan amat keras.68095Please respect copyright.PENANAcUTU0YLLNW
68095Please respect copyright.PENANAzU3Tp80gJn
Aku lagi-lagi menggelinjang liar, saat dengan tiba-tiba ku rasakan jemari-jemari Mang Dedi seperti mengais-ngais lubang anusku dengan menekuk kedua pahaku semakin dalam ke arah wajahnya. Aku begitu terangsang dengan perlakuannya itu karena seperti merasakan kegelian di dua lubangku sekaligus.68095Please respect copyright.PENANAeWxEv99Ggu
68095Please respect copyright.PENANAoIwKD1v9sC
"Masshh.. jangannn...," protesku kaget merasakan ujung jari Mang Dedi menusuk lubang pantatku.68095Please respect copyright.PENANA7VAohuMXTj
68095Please respect copyright.PENANAbn5168UpPn
Namun belum sempat pikiranku bereaksi terlalu jauh, aku dibuat melenguh panjang saat merasakan ujung jari Mang Dedi yang cukup besar telah tertancap sedikit dalam pada jepitan otot-otot anusku.68095Please respect copyright.PENANAZFdKOyAkwk
68095Please respect copyright.PENANAld7BCqXusQ
Tak dapat lagi kucegah tangan nakalnya itu, Apalagi saat lidah Mang Dedi masih saja bekerja menjilat dengan rakus seluruh wilayah vaginaku sambil sesekali lidah itu dimasukkannya dalam-dalam ke lubang vaginaku. Yang dapat kulakukan saat itu hanyalah menjerit tertahan sambil ku sumpal lagi mulutku dengan penis Mang Dedi untuk membalas perlakuannya padaku.68095Please respect copyright.PENANAnjruo0NlHs
68095Please respect copyright.PENANAd0hHBDSQbv
"Mmmmpphhh....., mmmmpppphhh....,"68095Please respect copyright.PENANAP6lQddEdF1
68095Please respect copyright.PENANAFyVCYnuXtO
Tubuhku bergetar hebat menahan kenikmatan yang menyergapku. Mang Dedi dengan ganas menjilat-jilat tonjolan kecil yang berada tepat diatas bibir lubang vaginaku sambil jari-jarinya terus menusuk keluar masuk lubang anusku.68095Please respect copyright.PENANAaKfcnD6Ov9
68095Please respect copyright.PENANAY7sRqYPgVr
Sedikit demi sedikit, jepitan kuat lubang pantatku itu mulai dapat menerima jari Mang Dedi masuk untuk lebih dalam lagi. Terasa lumayan perih pula saat jemarinya yang besar itu menyeruak masuk. Akan tetapi dengan begitu pintarnya, Mang Dedi sesekali melumasi jarinya dengan lendiri vaginaku dan membasahi lubang anusku agar semakin licin.68095Please respect copyright.PENANA0OLDD89kmx
68095Please respect copyright.PENANAXfNzh4XvSl
Disaat yang bersamaan pula, tubuhku mengejan dan berkelejat seperti cacing kepanasan. Kurasakan sapuan lidah Mang Dedi mengusap panjang pada bibir vaginaku yang kurasakan semakin ngilu. Sapuan itupun semakin berulang naik turun menjelajah, sehingga otot-otot pinggulku berkedut-kedut dan seakan membersitkan cairan dari dalam vaginaku.68095Please respect copyright.PENANAsUMmBTLI7D
68095Please respect copyright.PENANAhR1ySSt3PH
"Kkkcllllaakkkk...., cklllaakkkkk...,, kklooooockkkk..., kkklllaaackkk.."68095Please respect copyright.PENANAbX07xqzQZu
68095Please respect copyright.PENANAckZL2ZZgH5
Suara dari hisapan mulutku pada penis Mang Dedi bergema sangat indah bersahutan dengan bunyi kecipak vaginaku yang tengah dijilatinya. Pun seiring dengan kelezatan yang menghantar pada seantero tubuhku tersebut, kurasakan buncah-buncah kelezatan dari dalam kewanitaanku bergelombang untuk menjebol pertahananku.68095Please respect copyright.PENANAZMatPmWHAm
68095Please respect copyright.PENANAKX1nLQzqfm
Aku tersentak, Ku pegang begitu erat penis Mang Dedi dan kukulum sedalam mungkin seolah itu adalah satu-satunya pegangan terakhirku untuk dapat selamat dari hantaman ombak orgasme besar yang akan melandaku. Ku benamkan wajahku di pangkal penisnya yang di tumbuhi bulu-bulu tipis itu sambil kemudian aku berteriak.68095Please respect copyright.PENANA8IgIQoATG3
68095Please respect copyright.PENANA6cXLIc3qga
“Ooooooouughhhhhh.......,, akuuuuuhh...,, keluaaaaaaaaaarrrrrhh..” teriakku parau meledak dalam rintihan yang keras dan begitu panjang.68095Please respect copyright.PENANAsWCN2JW74a
68095Please respect copyright.PENANAnoQxlb7BhD
Namun seperti tidak terganggu dengan hal tersebut, kurasakan lidah Mang Dedi masih saja bekerja mengorek-ngorek dinding kewanitaanku saat kukucurkan begitu banyak cairan yang keluar dari dalamnya.68095Please respect copyright.PENANAv0MV238ZGh
68095Please respect copyright.PENANAJoXG9JKSu6
Lezat nikmat, kuat melayang-layang, geli lalu ngilu, begitulah sekiranya sensasi campuran kenikmatan yang aku rasakan saat orgasmeku melanda bak sebuah ombak tsunami. Walau rasanya aku tidak punya tenaga untuk menahan tubuhku, tapi berkat penis dan badan Mang Dedi yang ada di wajahku membiay aku bisa berpegangan menikmati orgasmeku yang akhirnya berlalu dalam beberapa menit kemudian.68095Please respect copyright.PENANASfgbe6Dz14
68095Please respect copyright.PENANAB2dF6Jm7hj
Setelah akhirnya puncak kenikmatan itu mereda, ku habiskan waktuku dengan mengatur nafas dan memejamkan mata merasai sisa-sisa kenikmatannya. Mang Dedipun seakan membiarkan penisnya terus kukulum ringan dan kucium dengan penuh rasa sukacita terima kasih.68095Please respect copyright.PENANAxiXmCKBVWd
68095Please respect copyright.PENANA1D9EsL4YX2
"Enak ya sayang??” tanya Mang Dedi tersenyum sudah bangkit terduduk lagi. Batang penisnya tiba-tiba terlepas dari mulutku mengikuti tubuhnya yang kini tengah bersila di samping kepalaku.68095Please respect copyright.PENANA0lOlf6JacP
68095Please respect copyright.PENANAWLWzImJOLE
Sengaja tak kujawab pertanyaannya itu karena aku yakin dia hanya berniat menggodaiku saja. “Kayaknya sih enak banget ya??” sambungnya kemudian membelai wajahku yang masih terasa panas.68095Please respect copyright.PENANAy2lWSoNKYc
68095Please respect copyright.PENANA8gBI7ZwvZc
Tiba-tiba saja, kurasai bibir Mang Dedi menciumi keningku dengan lembut, beranjak ke mataku yang sedang terpejam, lalu pipi dan hidungku, hingga kemudian hinggap pada bibirku yang setengah terbuka.68095Please respect copyright.PENANAJsItTP8foQ
68095Please respect copyright.PENANALZjsT7SyqA
“Masih kuatkan??” bisik Mang Dedi memancing-mancing kesadaranku yang juga sudah mulai pulih.68095Please respect copyright.PENANAHLW6OlNL8V
68095Please respect copyright.PENANAlj1MN8LpA4
Ditekannya lembut bibirku dengan bibirnya. Kurasakan pula lidah Mang Dedi bergerak menyapu setiap inci bibirku untuk membasahi sebelum akhirnya dia melumat lembut sambil menekannya semakin dalam, menggodaku secara naluri mencium balik untuk membalasnya.68095Please respect copyright.PENANAOgWsDDCESA
68095Please respect copyright.PENANAwY8G7eeziK
"Sabar ih Mas.., masih capeekkk..," rengekku begitu manja masih dengan mata yang ku pejamkan.68095Please respect copyright.PENANAoCY0jlHOUM
68095Please respect copyright.PENANAEF7WX6eibX
Pikirankupun masih melayang di awang-awang, mencoba mengingat-ngingat kembali apa yang barusan terjadi. Begitu nikmatnya perlakuan Mang Dedi hingga tanpa bersetubuhpun sudah dapat membuatku merakasan puncak kenikmatan.68095Please respect copyright.PENANAPM3TSVmRAR
68095Please respect copyright.PENANAJ1pBgH3o1Q
Kudengar Mang Dedi terkekeh, "Oh iya sayang, maaf..., kamu istirahat aja dulu." Ucapnya terdengar senang.68095Please respect copyright.PENANAdVPGz6wMYf
68095Please respect copyright.PENANAClHB8by7vq
"Kamu kalau orgasme muncrat-muncrat kayak orang kencing gitu, gimana gak capek coba. Sampai basah muka aku...," sambung Mang Dedi mulai bercanda lagi.68095Please respect copyright.PENANAVQlTeZH0uG
68095Please respect copyright.PENANAKTvx96RHxA
"Oh iya, aku boleh nusuk pantat kamu pake kontol gak?" Tanya Mang Dedi tiba-tiba.68095Please respect copyright.PENANA6CnmPlGb4h
68095Please respect copyright.PENANAfcIE5U3zqB
Kali ini aku sangat kaget mendengarnya hingga aku membuka mata, "Apa? Ga boleh Mas!!" Ucapku amat sangat tidak menyetujuinya.68095Please respect copyright.PENANA44GeYnjXeM
68095Please respect copyright.PENANAW8e2zyOyJQ
"Hahahhaa.. becanda sayang! Pake kaget segala mukanya.." balas Mang Dedi tertawa terbahak-bahak.68095Please respect copyright.PENANAGeW9p7eguF
68095Please respect copyright.PENANAUvJgAIRfaM
Kututup kembali mataku dan ku gulingkan badanku miring membelakanginya, "Bodo" ucapku dengan ketus.68095Please respect copyright.PENANA8XcCiSOBkf
68095Please respect copyright.PENANAcOgQulnU11
Namun dari belakangku, Mang Dedi tiba-tiba saja merapatkan badannya ke punggungku dan mengalungkan tangannya memeluk.68095Please respect copyright.PENANAUAjqEfi96I
"Jangan ngambek sekarang dong sayang. Aku kentang nih.." ucapnya sedikit memelas. Dielusnya pelan permukaan tanganku dan diciumnya bahuku.68095Please respect copyright.PENANAoq9cmFjQHt
68095Please respect copyright.PENANAu2PUIa3sFv
"Bodo.." ucapku yang kali ini merasa senang mendengarnya merajuk.68095Please respect copyright.PENANAg071mSBUYY
68095Please respect copyright.PENANAanTXoLKAYR
Tapi kemudian Mang Dedi bertindak nekat dengan melompatkan badannya melewati badanku hingga kami jadinya berhadap-hadapan, "Ciluk Baaa!!" Ucapnya terkekeh setelah menyadari bawah aku tersenyum.68095Please respect copyright.PENANA5T5VgkMTSe
68095Please respect copyright.PENANAgK6bUqLtHS
"Paan sih gaje...," ketusku yang berusaha berbalik membelakanginya lagi.68095Please respect copyright.PENANAW0KhLgn0Ek
68095Please respect copyright.PENANAQ65mmMDfEq
Tapi dengan cepat Mang Dedi menahan pinggangku dan merapatkan tubuh kami. "I Love You Dek Liya" ucapnya tiba-tiba mengecup bibirku.68095Please respect copyright.PENANAxA8hpniAfN
68095Please respect copyright.PENANAu9fSdo7p2f
"Kamu cantik dan begitu alim. Wanita idaman dan tujuan hidupku" sambungnya tersenyum tanpa beban.68095Please respect copyright.PENANANVNTWKo81D
68095Please respect copyright.PENANAZKtBxzdo5A
Tak dapat aku mengeluarkan kata-kata karena merasa sangat senang mendengar pengakuan Mang Dedi tersebut. Jantungku berdebar-debar begitu cepat layaknya seorang remaja yang baru saja mengenal cinta.68095Please respect copyright.PENANAIBDS5F74W8
68095Please respect copyright.PENANAsJIM7NwDIh
"Emangnya Mas mau ngapain kalau berhasil dapetin aku?" Tanyaku amat penasaran.68095Please respect copyright.PENANAt5oV0JyzZC
68095Please respect copyright.PENANArW9Ar65wM5
Mang Dedi lalu tersenyum merekah, "Aku ingin menikahimu, membuatmu beranak pinak dan membawamu dalam keselamatan" jawabnya dengan mantap.68095Please respect copyright.PENANA0eeuF16uo9
68095Please respect copyright.PENANAyIc1cUDbih
"Keselamatan?" Tanyaku heran.68095Please respect copyright.PENANAnKy9FRl010
68095Please respect copyright.PENANA1firXK9g7j
"Keselamatan yang ma--mmmmpphhhh" ucapanku terpotong karena Mang Dedi tiba-tiba saja melumat bibirku.68095Please respect copyright.PENANA4ZdFteCKa4
68095Please respect copyright.PENANANZjCbVuxBt
"Sudah. Kamu tidak perlu tau sayang" ucapnya tersenyum. "Kamu percaya sama aku kan?" Lanjut Mang Dedi bertanya.68095Please respect copyright.PENANABd8CBANPtT
68095Please respect copyright.PENANAq2Lg07e3YL
Tanpa mengerti apa maksud perkataannya tersebut, aku mengangguk pelan karena memang aku mempercayainya, "Iya Mas, aku percaya sama kamu..," jawabku dengan pelan.68095Please respect copyright.PENANAErpSxbCrGd
68095Please respect copyright.PENANASyJ6GEKmVe
"Good" Ucap Mang Dedi tersenyum sok berbahasa inggris.68095Please respect copyright.PENANAQr2KJUQ3PT
68095Please respect copyright.PENANAB5DX3wAQ3P
Dia lalu mengecupku dengan ciuman paling hangat yang pernah aku rasakan. Begitu lembut, pelan dan nikmat penuh dengan luapan emosi yang tak bisa aku gambarkan.68095Please respect copyright.PENANABUJduhC6ym
68095Please respect copyright.PENANA6aPSjqKf8a
Kubuka mulutku sedikit untuk membiarkan lidah Mang Dedi menyapa lidahku. Kubiarkan dengan pasrah bibirnya membelit dan menukar air liur kami dalam mulutku. Terasa sedikit bau rokok dari bibirnya yang kasar itu, namun tetap saja membuatku terus membalas dan menciumnya balik.68095Please respect copyright.PENANAk2C06ACaNV
68095Please respect copyright.PENANAXZonTwwpy4
Ciuman Mang Dedi bertahan di bibirku untuk sementara sebelum akhirnya merambat turun ke leherku yang tertutupi oleh hijab, menghisapnya sebentar dari luar hingga aku menggelinjang merasakan geli.68095Please respect copyright.PENANAyJ9lFtfE0U
68095Please respect copyright.PENANAnW7hXhFPwa
Lalu merosot lagi sampai akhirnya hinggap di salah satu puting payudaraku.68095Please respect copyright.PENANAPztGfgeDph
68095Please respect copyright.PENANApdHxD7CrbK
“Ughh..” Aku mendengus dengan lirih.68095Please respect copyright.PENANAqgyj7nIAFT
68095Please respect copyright.PENANA8c3AgfVZWM
Pertama lidahnya tepat menyapu puting payudaraku yang mencuat begitu keras, lalu bergerak memutari seluruh daerah areolanya yang kecil berwarna pink bergantian sebelah kiri dan kanannya.68095Please respect copyright.PENANAu5StFETIPL
68095Please respect copyright.PENANAg58Q28d1lr
Dengan liar, diraihnya salah satu payudaraku dan dihisapnya dengan kuat kedalam mulutnya yang kasar dan basah itu.68095Please respect copyright.PENANAI286aupDOk
68095Please respect copyright.PENANAwAZq95mkA5
Tubuhku secara tiba-tiba bagaikan disengat listrik, terasa geli yang luar biasa bercampur sedikit nyeri saat putingku bersentuhan dengan gigi Mang Dedi di dalam mulutnya.68095Please respect copyright.PENANAir2bFmCAbI
68095Please respect copyright.PENANAHcSYtdvzR6
"Hmmmppphh... Masshh..."68095Please respect copyright.PENANAROEYCk0VXJ
68095Please respect copyright.PENANAB3fotbLgX2
Aku menggelinjang, melenguh ketika Mang Dedi menggigit-gigit kecil putingku. Dipilin-pilinnya kesana kemari, dikecupinya, dan disedotnya kuat-kuat sampai tanganku refleks meremas dan menarik kepalanya semakin membenam di kedua payudaraku.68095Please respect copyright.PENANAlebkvQ3Mov
68095Please respect copyright.PENANAL5P0ll4RlT
“Kamu merasa gatel lagi gak Dek Liya??” bisik Mang Dedi tersenyum menggodaku.68095Please respect copyright.PENANAd31vohRjuo
68095Please respect copyright.PENANAoSE67rtzm6
Sedangkan aku hanya bisa pasrah menatapnya sayu dengan pandangan bernafsu sambil sesekali merintih, dan mengeluarkan racauan kenikmatan melawan gejolak yang mulai bangkit mengharubiru di seluruh tubuhku sekali lagi.68095Please respect copyright.PENANAKuX10MAzsN
68095Please respect copyright.PENANAep49ppLqFK
“Ouuughhh.. Mashhh.. dadakuuh.. geliihh..” ucapku terus mendesah.68095Please respect copyright.PENANARnII6qE0uH
68095Please respect copyright.PENANARoHs46vYuq
Seperti seorang bayi yang kehausan, Mang Dedi menyusu pada puting payudaraku berganti-ganti kiri dan kanan. Tak bisa kutahan gejolak ini lantaran area payudaraku adalah salah satu bagian tubuhku yang sangat sensitif apabila disentuh dan diberikan rangsangan.68095Please respect copyright.PENANAXTzvClQvw5
68095Please respect copyright.PENANAmyEJ89Gsv3
Ditambah oleh rayuan manis dan kecupan-kecupannya, membuatku merasakan gairah sedikit demi sedikit bangkit dan meletup-letup keluar dari tubuhku melalui area vaginaku yang berkedut-kedut.68095Please respect copyright.PENANAQmgCuOcmlt
68095Please respect copyright.PENANAnaindT6rsX
Tak puas dengan hanya bermain lidah dibagian payudaraku saja, ciuman Mang Dedi sesekali turun melata dikulit perutku yang ramping. Sengaja ku picingkan mata dan kurapatkan tubuhku ke bagian kepala Mang Dedi agar nafas hangatnya semakin terasa menghembusi kulit-kulit tubuhku.68095Please respect copyright.PENANARF60eXDG9j
68095Please respect copyright.PENANAgv9kE7lAc1
Aku bahkan merasakan rasa basah dan gatal dibagian kewanitaanku seiring tak berapa lama kemudian Mang Dedi ikut menggigit-gigit kecil area dada dan perutku dengan lembut, meninggalkan tanda-tanda merah dikulitku yang putih.68095Please respect copyright.PENANAmKYwf3UV8g
68095Please respect copyright.PENANAuXEWYuvqGp
"Duhh.." dalam hati aku membatin bagaimana jika suamiku nantinya melihat cupangan-cupangan semerah ini?68095Please respect copyright.PENANA0YCfBtWoxw
68095Please respect copyright.PENANArrLs4jsacb
Akan tetapi sebelum sempat pikiranku melanglang buana dipenuhi rasa bersalah dan khawatir. Mang Dedi malah semakin merangsek turun sembari mulutnya yang kasar itu kurasakan malah menjilat-jilat pusarku beberapa saat.68095Please respect copyright.PENANAIRKjfZ47kN
68095Please respect copyright.PENANA57wdhpHSwX
"Iiihh gelihh.. jangan disituhh Masshh..." protesku tertahan.68095Please respect copyright.PENANANfnpNgbXup
68095Please respect copyright.PENANAHW3ZWC4yTz
Mang Dedi berhenti sejenak dan membenamkan wajahnya di perutku. Nafas hangatnya yang berhembus tak beraturan itu sungguh terasa sangat nyaman. Dalam keadaan masih lemah, kuusap lembut kepalanya seakan menunjukkan bahwa aku begitu menyukai perlakuannya padaku.68095Please respect copyright.PENANA46hghQkcKD
68095Please respect copyright.PENANAsDMTgtH5AP
“Tubuhmu sangat indah Dek Liya, rasanya aku tak pernah bosan mencicipinya..,” rayu Mang Dedi dengan kata-kata.68095Please respect copyright.PENANASrqYnmo0hc
68095Please respect copyright.PENANAgaSV06ZX1i
Hatiku melambung jauh terbang ke angkasa dengan ucapannya tersebut, makin kuikuti kemaunnya saat kurasakan kalau pahaku di renggangkannya teramat pelan.68095Please respect copyright.PENANAoEI9zamvUU
68095Please respect copyright.PENANAo28MYs6adV
“Wanginya badanmu Dek..,” ucapnya sekali lagi.68095Please respect copyright.PENANAYEDIEteky0
68095Please respect copyright.PENANAAS51ZEjDSL
Mang Dedi lalu mengecup pelan pahaku di bagian pangkalnya, membuatku mengeluarkan sedikit desahan tertahan dalam tubuh yang ikut menggelinjang.68095Please respect copyright.PENANAM8k4nYRTEw
68095Please respect copyright.PENANA5ntYqFfqAQ
“Ahhh... sshhh...” Bagaikan keong, kurasakan bibir Mang Dedi merayap menelusuri setiap inci pahaku yang semakin jelas kemana arahnya.68095Please respect copyright.PENANArxgUoFVqfs
68095Please respect copyright.PENANAeY10W63XRq
Jantungku bergemuruh, berdetak seakan ingin meledak saat kurasakan denyutan vaginaku seperti berkedut merespon jilatan Mang Dedi yang sebentar lagi akan hinggap kembali disana.68095Please respect copyright.PENANApqguhJTqPh
68095Please respect copyright.PENANAxSBPc6mlh6
Tiba-tiba saja, Mang Dedi melepaskan ciumannya begitu saja. Kubuka mataku karena sedikit kecewa harus merasakan gejolak yang baru naik itu padam kembali saat mulutnya berhenti bergerak dari tubuhku.68095Please respect copyright.PENANArgtofxoDMM
68095Please respect copyright.PENANAFXoUA0zPzG
“Balik badan Dek..,” bisiknya pelan di telingaku.68095Please respect copyright.PENANAKpfnakW9Xa
68095Please respect copyright.PENANAaZmBij5N4T
Seperti sebuah perintah mutlak, otakku reflek merespon dan mengikuti bisikan Mang Dedi hingga aku membalik badan dan tengkurap di bawah badannya. Kurasakan jantungku berdegub-degub penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh Mang Dedi di bagian belakang tubuhku itu.68095Please respect copyright.PENANAmoifsuH1A1
68095Please respect copyright.PENANASDymSVHqCy
“Pinter banget kamu sayang..,” Ucap Mang Dedi menyibak sedikit hijabku dan mengecupi bagian tengkukku dengan gigitan yang begitu pelan.68095Please respect copyright.PENANAslNfOPvC7z
68095Please respect copyright.PENANAlbRlQcvRhA
“Mmmnnghhh.. Mass.. aahhh..” desahku geli meremas desahku sprei.68095Please respect copyright.PENANAmO6ZO0JvMF
68095Please respect copyright.PENANAm7jcih7FWM
Bibir Mang Dedi masih membuat cupang di tengkukku saat tangannya menyusup ke depan dan memilin putingku sekali lagi dari belakang. Dengan gerakan sedikit meramas, Mang Dedi bergerak memancing nafsuku dengan menggigiti bagian bahu, pundak dan punggungku bergantian.68095Please respect copyright.PENANAyl2gRhfCwI
68095Please respect copyright.PENANAlczn14sxcH
Didaerah pantatku, aku bisa merakan penis besar milik Mang Dedi masih menegang basah menari-nari dan menggesek pelan selangkanganku seirama dengan gerakan tubuhnya. Aku dapat merasakan kebasahan dari vaginaku yang cairannya masih mengalir banyak dari bibir vagina ke selangkangan sampai pahaku bagian dalam68095Please respect copyright.PENANAegxSKrycOX
68095Please respect copyright.PENANAaoVqtdajSl
“Kamu sudah basah lagi Dek..,” bisik Mang Dedi merayuku.68095Please respect copyright.PENANAOzCHBG2gUA
68095Please respect copyright.PENANAGZrerD4KSK
Ku tekuk kepalaku sedikit kebawah untuk melihat apa yang tengah di perbuat oleh Mang Dedi di bagian selangkanganku sana. Tampak pada saat itu dia sedang memegang batang kemaluannya sambil sesekali mengocoknya pelan.68095Please respect copyright.PENANApC1hpsepke
68095Please respect copyright.PENANAFYIyxg7fRK
Kemudian Mang Dedi memasang ujung batang penisnya tepat di celah-celah bibir kemaluanku sebelum akhirnya dia mencucukkan kepala penisnya yang besar itu ke dalam lubang vaginaku yang sudah sangat licin.68095Please respect copyright.PENANAPgIj9t3rkO
68095Please respect copyright.PENANAscINXmVGAL
"Aku masukin ya sayang??" bisik Mang Dedi dengan napasnya yang mendengus-dengus. Pertanda kalau nafsunya juga sudah semakin meningkat.68095Please respect copyright.PENANAwUwkEZM7dr
68095Please respect copyright.PENANAwRTa1NgJs5
Dengan sedikit pelan, aku kemudian mengangguk lemah mempersiapkan diriku untuk dinikmati oleh Mang Dedi. Pinggulku refleks bergetar dan terangkat-angkat tanpa kontrol sama sekali, seakan menyodor-nyodorkan diri untuk dinikmati segera oleh tusukan penis besar Mang Dedi. Rasanya aku sudah semakin tidak bisa sabar dengan perlakuannya yang memancing-mancing itu.68095Please respect copyright.PENANA17dKOUiwSA
68095Please respect copyright.PENANAMM9noRm1mg
"Silahkan Mas.." jawabku semakin melebarkan selangkanganku.68095Please respect copyright.PENANAauGFSdLapv
68095Please respect copyright.PENANAsYGAYVeiin
Dengan pelan Mang Dedi mendorong pantatnya hingga ujung kemaluan penisnya berhasil menerobos bibir kemaluanku. Aku merasa gemetar luar biasa ketika merasakan kepala batangnya yang besar itu mulai perlahan-lahan membelah lubang vaginaku yang masih sangat sempit.68095Please respect copyright.PENANAccepzAYhOi
68095Please respect copyright.PENANA5YLTtolqdX
"Uughhhh... rapetnya memekmu Dek Liyaa.." ceracau Mang Dedi tak karuan.68095Please respect copyright.PENANAbTicLYw6Nd
68095Please respect copyright.PENANAYsI3vQrDPm
Walaupun pada mulanya masih ada sedikit rasa perih, tetapi perlahan namun pasti ada rasa nikmat yang juga berhasil kurasakan mulai mengalahkan perihnya selangkanganku.68095Please respect copyright.PENANALFonLemcX0
68095Please respect copyright.PENANAaA0E9vZgDD
Dengan geraknya yang perlahan itu, Mang Dedi tetap menggoyangkan penisnya maju hingga menggesek semakin masuk ke dalam vaginaku.68095Please respect copyright.PENANAnxyNPuDGYA
68095Please respect copyright.PENANAbITlpvRMc1
Walaupun pada mulanya masih ada sedikit rasa perih, tetapi perlahan namun pasti ada rasa nikmat yang juga berhasil kurasakan mulai mengalahkan perihnya selangkanganku.68095Please respect copyright.PENANAacxHoVjlbT
68095Please respect copyright.PENANAlKlk1XXkAG
Dengan geraknya yang perlahan itu, Mang Dedi tetap menggoyangkan penisnya maju hingga menggesek semakin masuk ke dalam vaginaku.68095Please respect copyright.PENANABzcxgIMAIT
68095Please respect copyright.PENANAivbpWH3ruu
"Ugghhh... kegedean Mass..." ucapku memprotesnya seperti pertama kali saja aku di belah oleh penis besar itu.68095Please respect copyright.PENANANruw304rdS
68095Please respect copyright.PENANAMuVwDrabeu
Namun meskipun hanya masuk kepalanya saja, kenikmatan yang kurasa betuI-betul membuatku hampir berteriak histeris. Sungguh batang kemaluan Mang Dedi itu luar biasa nikmatnya. Liang kemaluanku bahkan serasa berdenyut-denyut saat menjepit ujung kepala jamur Mang Dedi yang bergerak maju-mundur secara pelahan.68095Please respect copyright.PENANAtRSfDNxLcG
68095Please respect copyright.PENANAVnzzb7Cjjb
"Oughh... nikmatnyaa..." desah Mang Dedi di belakangku.68095Please respect copyright.PENANAhZXpSAcr7E
68095Please respect copyright.PENANAshdffoSY1p
Dia terus menerus mengayunkan pantatnya maju-mundur walau hanya sebatas ujungnya saja yang terjepit dalam liang vaginaku. Keringatku pun mengucur semakin deras mengalir membasahi setiap kulit yang ada di tubuhku.68095Please respect copyright.PENANA9Gx5V1fTdq
68095Please respect copyright.PENANA7pqBRFFdiN
“Pe--Pelan-pelan Masssh..," Aku menjerit saat kurasakan betapa batang penis Mang Dedi menyeruak semakin dalam.68095Please respect copyright.PENANAj256AKOhUm
68095Please respect copyright.PENANAUCjHJ7HflN
Entah karena vaginaku yang masih terlalu sempit, atau karena penis Mang Dedi yang terlalu besar.68095Please respect copyright.PENANATyonwAaj7s
Hingga aku menggelengkan kepala tak percaya kalau proses penetrasi ini masih saja terasa sulit meski aku dan Mang Dedi sudah pernah bersetubuh sebelumnya.68095Please respect copyright.PENANA0WL4F5ujvw
68095Please respect copyright.PENANAGUIyT3NQ8j
Namun rasa perih itu perlahan-lahan mulai menghilang saat Mang Dedi menghentikan gerakan penetrasinya yang begitu sesak memenuhi liang vaginaku. Rasa sakit itu mulai berubah menjadi nikmat karena batang kemaluannya kurasakan berdenyut-denyut dalam jepitan liang vaginaku.68095Please respect copyright.PENANA3L2ElbWkav
68095Please respect copyright.PENANAy4CwC2ad1O
"Hmmppp... ennakk Mashh...," ucapku semakin mengawang.68095Please respect copyright.PENANAQgD9SdqXtf
68095Please respect copyright.PENANAsaJczyKobN
Kurasakan bibir panas milik Mang Dedi mulai menyapu-nyapu seluruh area pundak dan punggungku dengan ganasnya. Bulu kudukku serasa merinding hingga tak sadar lagi saat Mang Dedi kembali mendorong pantatnya hingga batang penisnya yang terjepit erat dalam vaginaku semakin menyeruak masuk.68095Please respect copyright.PENANAXn5abC6W1C
68095Please respect copyright.PENANAg1jdwN9zji
Aku yang sudah sangat terangsang pun tak sadar akhirnya menggoyangkan pantatku seolah-olah memperlancar gerakan dan tusukan penis Mang Dedi dalam lubang vaginaku.68095Please respect copyright.PENANATXyBJt04u7
68095Please respect copyright.PENANAqE2frtNdTp
Ku benamankan kepalaku kekasur dan ku remas kuat kain spreinya dengan liar merasakan sensasi hebat yang aku rasakan kembali. Liang kemaluanku semakin berdenyut-denyut dan ada semacam gejolak yang meletup-letup hendak pecah di dalam diriku.68095Please respect copyright.PENANAtqxHyWKlBO
68095Please respect copyright.PENANARU4OMVACcF
Dalam keadaanku yang sedang menungging itu, batang penis Mang Dedi akhirnya melesak jauh ke dalam vaginaku dengan utuh68095Please respect copyright.PENANAAp1yYtyRBW
68095Please respect copyright.PENANAPt2kpcMG46
"Ooggghhhhmmmmmmm....," lenguhku dan Mang Dedi berbarengan.68095Please respect copyright.PENANAgQ5D89vDLW
68095Please respect copyright.PENANAipK3eeLL4S
Vaginaku terasa penuh sesak oleh penisnya yang telah menancap seutuhnya. Ada rasa perih saat kurasakan kepala penisnya seperti menghunjam di pintu rahimku. Entah kenapa, tusukan penis Mang Dedi itu terasa semakin dalam saat berada pada posisi seperti ini.68095Please respect copyright.PENANAzt8SzyYI5u
68095Please respect copyright.PENANAXT9GQHuyHq
Aku pun terdiam sejenak mengatur nafas dan membiasakan vaginaku di sesak oleh penis besar Mang Dedi. Dalam diam itu juga dapat ku rasakan kehangatan batang penis Mang Dedi yang hangat dalam jepitan liang kemaluanku.68095Please respect copyright.PENANA2t9MGzoyRO
68095Please respect copyright.PENANAlXFYl396cN
"Masih kayak perawan kamu Dek Liya...," bisik Mang Dedi manja di telingaku.68095Please respect copyright.PENANAhvkw7N2S0l
68095Please respect copyright.PENANAvWVVFuK4Jy
Kugerakkan kepalaku ke samping dan tersenyum mengarah padanya, "Masih perawan kalau punya Mas segede ini.." ucapku membalas.68095Please respect copyright.PENANA2G9LD0o1Xx
68095Please respect copyright.PENANA54QfYmKekA
"Emang suamimu segede apa Dek?" Tanya Mang Dedi menggodaku. "Segini ada gak?" Lanjutnya menunjukkan jari kelingkingnya di depan wajahku.68095Please respect copyright.PENANAYzD1jkGlIA
68095Please respect copyright.PENANAxmWR8Ghuyj
Ku tepis tangannya itu dengan gemas, "Enak aja! Itu mah kekecilan" ucapku gemas.68095Please respect copyright.PENANAy28h3aGr2G
68095Please respect copyright.PENANAOkfXcOfBVW
Kemudian dengan perlahan sekali Mang Dedi mulai mengayunkan pantatnya hingga kurasakan batang kemaluannya mundur menyusuri setiap inci liang kemaluanku.68095Please respect copyright.PENANA2YzkZKivPN
68095Please respect copyright.PENANAdfGSWiQmJt
"Yang pasti gak segede punya ku ini kan?" Balasnya berbangga diri.68095Please respect copyright.PENANAm7u6Z37Vut
68095Please respect copyright.PENANAeTNf4JeV5o
Kudiamkan saja ocehan Mang Dedi tersebut karena aku merasakan nikmat yang begitu luar biasanya pada vaginaku. Aku sempat mengerang kaget dibuatnya ketika tiba-tiba Mang Dedi kembali menghentakkan penisnya masuk secara utuh sekali lagi.68095Please respect copyright.PENANABJ1wZP9fgi
68095Please respect copyright.PENANAtxXde8UdhR
"Uughh.. legit dan licin.." racau Mang Dedi mendengus.68095Please respect copyright.PENANAIqkdWU0j8i
68095Please respect copyright.PENANAC8a26lUFiq
Gerakan batang kemaluannya semakin mantap keluar masuk di dalam jepitan liang kemaluanku dengan tempo pelan. Aku merasakan betapa batang kemaluannya yang keras itu terus menggesek-gesek lubang vaginaku yang amat sangat gatal.68095Please respect copyright.PENANAgWP4Z9i6If
68095Please respect copyright.PENANAXKAPr5lxLM
"Aaaaccchhh.. Massh..,, enakkk...."68095Please respect copyright.PENANAgtjsBEccTp
68095Please respect copyright.PENANAmlOSoaj5YK
Aku pun mengerang dan tubuhku bergerak liar menyambut gesekan batang penis Mang Dedi. Pantatku semakin mundur seolah-olah membalas gerakan Mang Dedi yang memajukan batang kemaluannya dengan cara yang begitu memabukkan.68095Please respect copyright.PENANA1MVY2uC1Ct
68095Please respect copyright.PENANAQhic3QyoX9
Saat Mang Dedi menarik penisnya dari vaginaku, yang tersisa hanyalah ujung kepala jamurnya yang masih terjepit dalam liang kemaluanku. Lalu setelah itu didorongnya dengan kuat hingga ujungnya seolah menumbuk bibir rahimku.68095Please respect copyright.PENANAhGnhKYbyWK
68095Please respect copyright.PENANAsHY9l52xIc
"Oohhhh.. enakk bangett Masss...., enakk bangett" rintihku semakin menjadi-jadi.68095Please respect copyright.PENANAw4njjn7nWk
68095Please respect copyright.PENANACxsAs6B0Hx
Dalam posisi seperti anjing yang sedang kawin ini, tubuhku disodok-sodok Mang Dedi dengan gairah meluap-luap. Aku tersentak-sentak ke depan saat Mang Dedi dengan semangatnya menghunjamkan batang penisnya ke dalam jepitan liang vaginaku.68095Please respect copyright.PENANAFhImvhW7yy
68095Please respect copyright.PENANAwcQO8iGc8s
Lalu dengan agak kasar ditekannya punggungku hingga Payudara ku agak sesak menekan permukaan kasur. Tangan kiri Mang Dedi menekan punggungku sedangkan tangan kanannya meremas-remas buah pantatku dengan gemasnya.68095Please respect copyright.PENANAYZYezcEEGZ
68095Please respect copyright.PENANAeJOm7vtEQC
Tanpa kusadari tubuhku ikut bergoyang seolah-olah menyambut dorongan batang kemaluan Mang Dedi. Pantatku bergoyang memutar mengimbangi tusukan-tusukan batang kemaluannya yang menghunjam dalam-dalam.68095Please respect copyright.PENANAKH7ht3pEFk
68095Please respect copyright.PENANAgacatXdbPl
"Claaackkk..., clllackk......, kclaakkk..." bunyi gesekan alat kelamin Mang Dedi yang terus memompa vaginaku.68095Please respect copyright.PENANAJrZcJAMvIT
68095Please respect copyright.PENANAvlpDYOlNld
Suara benturan pantatku dengan tulang kemaluan Mang Dedi terdengar di sela-sela suara desah dan eranganku yang menambah gairah kian berkobar. Apalagi bau keringat Mang Dedi semakin tajam tercium hidungku. Membuat keperkasaan dan kejantanannya semakin menenggelamkan aku dalam kenikmatan.68095Please respect copyright.PENANADEmvBraXNR
68095Please respect copyright.PENANAjVZWepodZe
"Ouuughh.. Mass.., terushh.. Terushh.. Yang kerashh.." Aku menceracau dan menggoyang pantatku kian liar saat aku merasakan detik-detik menuju puncak.68095Please respect copyright.PENANAZdFjfQmo7U
68095Please respect copyright.PENANAjtZducXzmp
Napasku semakin terengah-engah dan merasakan kenikmatan yang kini semakin tak tertahankan. Begitu besarnya batang kemaluan penis Mang Dedi sehingga lubang vaginaku terasa sangat sempit dibuatnya.68095Please respect copyright.PENANAhcc27KjpnR
68095Please respect copyright.PENANAzvK9RGCjCi
"Akhh.... akkhgg... emmmhhpp Mmasshh.." erangku berulang-ulang. Sungguh semakin lama rasanya semakin nikmat membuatku seperti kehilangan akal sehatku sendiri.68095Please respect copyright.PENANAwMfai2y4m9
Masih dalam pejaman mataku, Aku menggigit bibir bawahku sendiri merasakan nikmat hubungan badan kami yang semakin erat melekat. Hujaman Mang Dedi amat berbeda dengan apa yang kurasakan selama ini bersama suamiku. Kedewasaan dan pengalaman Mang Dedi yang mampu mengontrol emosi membuat Aku nyaman menikmati persebadanan terlarang kita yang entah sampai kapan akan berakhir itu.68095Please respect copyright.PENANA4oM6fzt4Lm
68095Please respect copyright.PENANAHBLylg3HTg
Kekuatan Mang Dedi dalam genjotannya itupun membuatku amat salut dan begitu senang. Meski bisa dikatakan umurnya hampir menyentuh angka setengah abad, namun genjotannya masih saja sangat kuat dan hebat sampai membuat kasur dan badanku bergetar seperti kapal yang diserang badai.68095Please respect copyright.PENANA8k6ZBKorzR
68095Please respect copyright.PENANAa9FeuDixj4
“Gantian sekarang kamu diatas Dik!!” pinta Mang Dedi bergetar menahan geramannya memberi instruksi.68095Please respect copyright.PENANAhIvMqjPkNL
68095Please respect copyright.PENANA8yc8j4FI36
Lalu tanpa melepaskan batang kemaluannya dari jepitan liang vaginaku, Mang Dedi meraih kedua pinggir pinggangku dengan tangannya, secepat kilat dia menarik tubuhku bangkit dari posisi tengkurap, kemudian dia menggulingkan tubuhnya ke samping.68095Please respect copyright.PENANAL0wKxS9Bg9
68095Please respect copyright.PENANACylwEdygwR
“Awhhhh..” pekikku kaget.68095Please respect copyright.PENANAkBp4ZiVD3W
68095Please respect copyright.PENANAvF5ZpU3XCd
Posisi kami akhirnya berbalik. Kini tubuhku sedikit berjongkok membelakangi Mang Dedi dengan kedua kakiku berada di sisi pinggulnya. Aku terdiam sejenak merasakan kalau penis besar Mang Dedi tersebut semakin menusuk ke dalam vaginaku karena ditekan ke bawah oleh berat badanku sendiri.68095Please respect copyright.PENANAI5gdrVqILT
68095Please respect copyright.PENANAC9wJ9qTebw
“Hehehe.. digoyang Dekk..” ucap Mang menepuk pelan bagian pantatku.68095Please respect copyright.PENANAeJFLOFQvi8
68095Please respect copyright.PENANAtfj94abUGz
Kutarik nafas sedikit sebelum kutumpukan tanganku ke lutut Mang Dedi. Dengan perlahan-lahan menahan ngilu, ku goyangkan pinggulku maju mundur menggesek menikmati sensasi gatal dan ngilu yang bercampur padu menjadi satu.68095Please respect copyright.PENANAjgExUoQDIM
68095Please respect copyright.PENANA7pQueTdmv9
“Uugghhh....” aku sedikit mengerang.68095Please respect copyright.PENANAGvNDencOUL
68095Please respect copyright.PENANAA9LX0lSOqY
Kurengkuh sebanyak mungkin kenikmatan dari penis Mang Dedi dengan cara mengaduk-adukkan vaginaku. Kurobah gerakan maju mundur menjadi berputar seperti orang yang sedang bermain hula-hop, sesekali juga aku bergerak naik turun memompa lalu bergerak maju mundur lagi di kemudiannya.68095Please respect copyright.PENANApCXwlo7nk7
68095Please respect copyright.PENANAXxvuHBCP5q
Aku melakukan variasi gerakan sesuka hatiku karena aku yang memegang peranan, kombinasi antara hula-hop lalu maju mundur kemudian naik turun kembali lagi berhula-hop membuat Mang Dedi melenguh seakan terbang tinggi dalam kenikmatan birahi.68095Please respect copyright.PENANAqgRLApeeaH
68095Please respect copyright.PENANA2vZeruFVXI
“Aaaacchhh....., Mantepnya goyanganmu Dek Liya..,” Ucap Mang Dedi memegangi pinggangku.68095Please respect copyright.PENANAZM0dcw74tf
68095Please respect copyright.PENANAsZ4zOKXWfb
Tak mau kalah, Mang Dedipun akhirnya ikut menggoyangkan pinggulnya sendiri melawan gerakanku, semakin cepat aku menurunkan tubuhku semakin cepat pula dia menaikkan pinggulnya hingga vaginaku tersodok dengan kerasnya.68095Please respect copyright.PENANAOZU0JMW8BB
68095Please respect copyright.PENANAFmE4TPKfum
Benar-benar luar biasa sensasi yang kurasakan. Mang Dedi benar-benar telah menyeretku menuju sorga kenikmatan yang begitu indah dan tak bisa kuraih selain dengan dirinya. Membuatku lupa dengan jati diriku yang seharusnya jadi perempuan baik-baik dan seorang istri sholehah itu.68095Please respect copyright.PENANAnp0Z1RjZOT
68095Please respect copyright.PENANAf6KnbkRaes
Tak berapa lama kemudian, gerakan kami pun berubah semakin liar. Napas kami semakin menderu seolah mengisi suasana sunyi yang entah sudah menunjukkan pukul berapa. Dan dalam tubuh yang penuh gairah itu pula kurasakan desir-desir puncak kenikmatanku kembali terasa terbayang.68095Please respect copyright.PENANAzIZfoOkZqb
68095Please respect copyright.PENANAyLRXz6efAk
"Maasshhh... akkuu... sebentarrr lagiiihh..." desahku makin kencang memberitahukan.68095Please respect copyright.PENANAAfF1Nh1aBG
68095Please respect copyright.PENANAaQJSzH0nlP
Selang tak berapa lama Aku semakin tak bisa menahan diriku yang sudah mulai dibayangi oleh puncak kenikmatan sekali lagi. Denyutan-denyutan dalam rahimku kurasakan makin sering, makin kuat dan mendesak-desak, seperti meminta untuk segera di tuntaskan.68095Please respect copyright.PENANA0VQfx7PBR3
68095Please respect copyright.PENANAXkVQKp4XFF
Begitu luar biasa pula rasa nikmat yang kuterima saat makin kuat ku ayun-ayunkan pantatku menelan batang penis Mang Dedi bulat-bulat. Aku merasa saat itu akan diamuk oleh birahi yang begitu jelas membayangi tubuhku.68095Please respect copyright.PENANAfMSsU5VWJm
68095Please respect copyright.PENANAFlMBN9yquf
Hingga dengan tiba-tiba aku mendongak kebelakang merasakan letupan dari dalam vaginaku menjalar-jalar sepanjang lorong di dalam tubuhku, seperti menyetrum setiap tali-tali syarafku yang amat peka.68095Please respect copyright.PENANAk53rvxwpS0
68095Please respect copyright.PENANAvaHHJRJs0j
"Ooouuuuuggggghhhh. Maaasshhhhhhhh....., enaakkkkk...., kelllluaaaarrrhhhh.."68095Please respect copyright.PENANAfPXuX9ObcC
68095Please respect copyright.PENANAX2xSNMYHnk
Teriakku kencang saat kenikmatan itupun akhirnya meletup keluar begitu saja tanpa tertahan lagi. Seketika itu kurasakan seluruh tubuhku menggeletar lemah seperti terlolosi dari tulangnya, pandanganku mengabur dan jiwaku terasa melayang tinggi diatas awan-awan kenikmatan.68095Please respect copyright.PENANAnA4N9TE0xU
68095Please respect copyright.PENANAeLSLHkwWpB
Sedetik, dua detik, sepuluh detik, entah berapa lama aku merasakan gelombang orgasmeku kembali menyapa. Membuat kesadaranku memudar dan tubuhku langsung ambruk ke atas tubuh Mang Dedi.68095Please respect copyright.PENANAdOUO5sOzqJ
68095Please respect copyright.PENANAUkrmCW4yTJ
Beruntung saat itu Mang Dedi dengan cekatan menopang tubuh lemahku. Namun tanpa memberikanku sedikit waktu untuk bernafas, Mang Dedi lalu bergerak memutar tubuhku yang loyo dan lemah itu dengan begitu mudahnya.68095Please respect copyright.PENANAcNwElZB6ds
68095Please respect copyright.PENANAaiqOiswjWv
Aku pun sudah tidak mampu bergerak lagi saat Mang Dedi mengangkat tubuhku dengan posisi terlentang pasrah di atas kasur. Tanpa melepas tusukan penisnya yang panjang itu, Mang Dedi membentangkan kedua pahaku selebar mungkin.68095Please respect copyright.PENANA6VKVEBM592
68095Please respect copyright.PENANAaAwAHVNmI9
"Maaf ya sayang.. aku juga udah ga tahan pengen ngecrotin kamu..." ucap Mang Dedi setengah berdengus.68095Please respect copyright.PENANAbI4U087XTA
68095Please respect copyright.PENANAUulb37F1zI
Perlahan namun pasti, Mang Dedi mulai menggenjotkan sendiri batang penisnya untuk menembus liang vaginaku yang terasa berdenyut amat sangat ngilu.68095Please respect copyright.PENANA6L5fR5mAzs
68095Please respect copyright.PENANA4VkqyR14Lw
Aku tidak diberinya kesempatan untuk bicara maupun bertindak menolak. Bibirku kembali dilumat Mang Dedi sementara kemaluanku digenjot lagi dengan tusukan-tusukan nikmat dari batang kemaluannya yang amat sangat besar untuk ukuran orang Indonesia.68095Please respect copyright.PENANABEeCAoG3IO
68095Please respect copyright.PENANAZba7lyjIOC
Setelah puas melumat bibirku, kini giliran payudaraku yang dijadikan sasaran lumatan bibir Mang Dedi dengan begitu rakusnya. Kedua puting payudaraku kembali dijadikan bulan-bulanan lidah dan mulut nakalnya hingga tubuhku mengkilat oleh air liurnya.68095Please respect copyright.PENANA5nCbfpCupe
68095Please respect copyright.PENANAq5nYSylpB5
Secara serentak, dia juga ikut mengayunkan pantatnya maju mundur dengan tempo dan ritme yang berubah-ubah merasakan betapa jepitan liang vaginaku kian erat menjepit batangnya karena baru saja orgasme dan berkontraksi.68095Please respect copyright.PENANAH6tGD98oUR
68095Please respect copyright.PENANAqqy5h5DlHh
Aku bermaksud ingin membantunya menggerakkan pantatku untuk mengikuti gerakannya, tetapi rasa ngilu itu kian menjadi-jadi dan pompaan Mang Dedi terlalu kuat untuk kulawan hingga aku pasrah saja.68095Please respect copyright.PENANAoCW76ng11I
68095Please respect copyright.PENANAR1ZD9T5Uty
Aku benar-benar dibawah penguasaannya secara total. Kasur spring bed tanpa dipan inipun bahkan ikut bergoyang seiring dengan ayunan batang kemaluan Mang Dedi yang menghunjam ke dalam liang vaginaku semakin cepat.68095Please respect copyright.PENANAqpts7hnUR4
68095Please respect copyright.PENANAXYNqj8v8Zg
Hingga tak berapa lama kemudian, Dengus napas Mang Dedi terdengar semakin bergemuruh di telingaku. Bibirnya semakin ketat melumat bibirku. Lalu kedua tangannya menopang pantatku dan menggenjot lubang kemaluanku dengan tusukan-tusukan yang begitu keras.68095Please respect copyright.PENANAoBAT0UY6Uc
68095Please respect copyright.PENANAiJ18EPodUW
Aku yang tahu kalau sebentar lagi Mang Dedi akan sampai, memeluk tubuhnya begitu kuat, mengalungkan tanganku di lehernya dan kakiku di pinggangnya. Aku menggerakkan pantatku dengan sisa-sisa tenaga yang ada menantikan cairan pembawa benihnya mengaliri liang rahimku.68095Please respect copyright.PENANAIbbZO0BNaS
68095Please respect copyright.PENANAjFj2sHsRdC
Benar saja, Mang Dedi kemudian mengeram seperti singa yang terluka sambil menggigit bibirku dan menghunjamkan batang kemaluannya dalam-dalam ke vaginaku.68095Please respect copyright.PENANAspyq6P9U1x
68095Please respect copyright.PENANAWAr2YugZZ0
"CROTTT!!!CROOOTT!!CROOOTT!!CROOTTT!!!CROOOTTT!!CROOTTT"68095Please respect copyright.PENANA1zHkoORqS3
68095Please respect copyright.PENANAIbU3gO1Jwk
Beberapa kali sperma Mang Dedi terasa sangat hangat menyirami rahimku seolah menjadi pengobat dahaga liarku yang selalu saja tak pernah tuntas selama ini. Tubuh Mang Dedi kian berkejat-kejat liar dalam pelukanku sambil dengan ganasnya dia masih memagut bibirku.68095Please respect copyright.PENANAaeVQCFgq92
68095Please respect copyright.PENANAZ1zere6Ec3
Tubuhku pun seolah terkena aliran listrik yang dahsyat dan pantatku bergerak liar menyongsong hujaman batang penis Mang Dedi yang terasa mentok di pintu rahimku masih dengan menyemprotkan sisa-sisa air maninya.68095Please respect copyright.PENANAiuexeYHSdf
68095Please respect copyright.PENANAdniidkC4OO
Tiba-tiba saja, seseorang mengetuk pintu kontrakan Mang Dedi dan berteriak kencang, "WOI DEDI!!! NGANA SAKIT APA MATI??" Ucap suara seorang perempuan.68095Please respect copyright.PENANAQS2mdMujSt