92097Please respect copyright.PENANAksEq0gmbQY
Setelah kemarin siang aku kembali berbaikan dengan mang Dedi, aku menjadi tidak sabar untuk menunggu hari berganti dan kembali bertemu dengan pria yang diam-diam sudah menarik hatiku tersebut.92097Please respect copyright.PENANAXdovnZDIg7
92097Please respect copyright.PENANAi9DmHJjWRR
Pagi yang kutunggu-tunggu itu pun akhirnya datang menjelang. Aku terbangun dalam keadaan yang senang dan penuh rasa antusias luar biasa.92097Please respect copyright.PENANALpGLxHl93Y
92097Please respect copyright.PENANAiSDjKggguC
Kubangunkan suamiku untuk sama-sama menunaikan ibadah salat subuh berjamaah seperti yang biasa kami lakukan setiap paginya.92097Please respect copyright.PENANAg1sIkzf4GW
92097Please respect copyright.PENANAEHBpebfmxz
Setelah itu, suamiku pun memilih untuk tidur kembali. Sedangkan aku mulai melakukan pekerjaan rumah rutinku seperti menyapu halaman, menyuci baju, dan memasak sarapan pagi.92097Please respect copyright.PENANA3GQTcGlwqM
92097Please respect copyright.PENANAicRYVJ1Y2b
Anehnya ketika aku sedang menyiapkan bahan makanan untuk dimasak, aku malah teringat kepada sosok Mang Dedi yang pasti belum sempat sarapan. Karena setiap harinya dia berangkat lebih awal dari siapapun untuk menjajakan dagangannya.92097Please respect copyright.PENANAwwvd4rmbNM
92097Please respect copyright.PENANAaRBgN1LBU0
Lalu terbesit lah dalam benakku untuk memberikannya hadiah. Itung-itung sebagai tanda permintaan maaf juga atas sikapku yang tidak mengenakkan selama seminggu terakhir.92097Please respect copyright.PENANAGpAgjbRH7T
92097Please respect copyright.PENANARzWZhzCrf9
Nasi goreng telur ceplokpun menjadi menu andalanku untuk sarapan pagi kali ini. Hanya saja porsi bahan bakunya tinggal sedikit dan terasa kurang untuk dapat dibagi kepada suamiku atau pun Mang Dedi.92097Please respect copyright.PENANAXLPdojzUHT
92097Please respect copyright.PENANAkS6pwTq1Jb
Karena itulah aku memutuskan membuat sarapan khusus untuk Mang Dedi terlebih dahulu. Sebab suamiku pun masih tidur dan hari ini adalah hari Minggu sehingga dia tidak perlu buru-buru.92097Please respect copyright.PENANAEWORfhZTmY
92097Please respect copyright.PENANAXydlyIO6bL
Aku pun kemudian menanak nasi sekali lagi dan berencana untuk membuat sayur toge yang menjadi kesukaan suamiku setelah aku kembali dari belanja nanti. Jadi semuanya bisa sarapan dan tidak ada yang ketinggalan.92097Please respect copyright.PENANAubEFZi6VMZ
92097Please respect copyright.PENANAfvoVNtfXJx
Usai melakukan semua kewajibanku dan membuatkan sarapan untuk mang Dedi, aku pun kemudian memilih mandi dan membersihkan badanku yang berkeringat.92097Please respect copyright.PENANArErpOpLc7I
92097Please respect copyright.PENANA2mGn3MMVLK
Hari ini juga aku mulai punya keinginan untuk berdandan secantik mungkin agar bisa tampil cantik dihadapan Mang Dedi nanti. Entah motivasi macam apa yang membuatku punya pikiran seperti itu, namun aku cukup senang membayangkan diriku tampul menarik dihadapan penjual sayur itu.92097Please respect copyright.PENANAMT2LUJgIBD
92097Please respect copyright.PENANASKwhWwsMtf
"Umi mau kemana??" Kaget suamiku yang ternyata sudah bangun dari tidurnya.92097Please respect copyright.PENANAlnEKIXS3cw
92097Please respect copyright.PENANAOOoTbIaH9h
Akupun hanya tersenyum sambil terus merias wajahku, "Mau belanja Bi! Buat sarapan kita" balasku.92097Please respect copyright.PENANA61d38J82Pf
92097Please respect copyright.PENANA3ZlDHdozRV
"Tumben pake dandan segala, biasanya mah kamu pake daster doang" ledek suamiku.92097Please respect copyright.PENANArjKSfeONyM
92097Please respect copyright.PENANA9ojfcIDHx0
"Gak ada salahnya dong tampil cantik" ucapku percaya diri.92097Please respect copyright.PENANAEngnxfYdR4
92097Please respect copyright.PENANAfirLqaD32E
Suamiku tertawa mendengarnya, "Iya, tapi siapa juga yang mau liat Mi?? Paling tukang sayur???" ledeknya lagi.92097Please respect copyright.PENANAiLFWb1rEmV
92097Please respect copyright.PENANAHpfhKGNw6m
"Ya gapapa lah Bi! Mending dandan depan tukang sayur sekalian daripada dandan depan Abi"92097Please respect copyright.PENANA22RUlxP8Qa
92097Please respect copyright.PENANAYKe9r79ZQY
"Lah kok gitu Mi?" Tanya suamiku heran.92097Please respect copyright.PENANAfzhaAk8t7n
92097Please respect copyright.PENANARSRZJTPXSo
Aku membalik badan dan mencibir suamiku, "Iya, percuma dandan kalau gak diajak jalan" ucapku meledek.92097Please respect copyright.PENANAjdy5CE8cDP
92097Please respect copyright.PENANA6jmRFVf0iO
Suamikupun tertawa terbahak-bahak mendengar candaanku yang sebenarnya adalah isi hatiku juga. Tapi tampaknya laki-laki yang sudah berumah tangga selama 6 tahun bersamaku ini sama sekali tidak peka seperti kebanyakan laki-laki diluar sana.92097Please respect copyright.PENANAo80NGd0DhH
92097Please respect copyright.PENANAUJU7q3It6e
"Awas nanti kamu diajak jalan sama tukang sayur loh" ucap suamiku masih becanda.92097Please respect copyright.PENANAvd2voTBCck
92097Please respect copyright.PENANANH8NbSOGd2
"Asalkan tukang sayurnya baik mah gapapa" balasku beranjak dari meja rias.92097Please respect copyright.PENANAeaTJMvZkxf
92097Please respect copyright.PENANAzdOZZ350Mx
Mendengar perkataan ku tersebut, suamiku tampak sedikit syok tak bergeming dari tempatnya. Dia tiba-tiba terdiam dan bengong seperti orang yang terkena hipnotis.92097Please respect copyright.PENANAua5JgASyzk
92097Please respect copyright.PENANAJTt1a4AYia
Beruntung aku cepat menyadari situasi dan menghampiri suamiku sambil tersenyum meledek, "Canda suamiku sayang" ucapku sambil mengecup pipinya.92097Please respect copyright.PENANAIWGyvwqOEy
92097Please respect copyright.PENANApBNcB1ypYC
"Hampir jantungan aku Mi" balasnya masih tak percaya.92097Please respect copyright.PENANA2Wguwx4QJB
92097Please respect copyright.PENANAYvkU15vVZW
Aku pun tertawa melihat ekspresi suamiku yang tampak mengelus-elus dadanya "Salah sendiri becandanya begitu" Ucapku beranjak dari kasur.92097Please respect copyright.PENANAOKr2r4g9gp
92097Please respect copyright.PENANAQ3kJX7BOhs
Setelah berbincang-bincang sebentar dengan suamiku, aku pun berpamitan kepadanya untuk pergi berbelanja. Tak lupa aku membawa kotak nasi dan tempat air minum yang berisikan teh manis untuk aku sajikan kepada Mang Dedi sebagi hadiah.92097Please respect copyright.PENANA35enBn1gJP
92097Please respect copyright.PENANACWZlPAqCgq
Kemudian dengan perasaan senang dan berdebar-debar, aku pun melangkahkan kakiku menuju ke tempat Mang Dedi yang berada di pertigaan tak jauh dari rumahku.92097Please respect copyright.PENANAVJGnFqJphu
92097Please respect copyright.PENANA8HrfQE8fcc
Setiap pagi dia memang selalu mangkal dan berjualan disana karena lokasinya yang strategis berada di dekat dengan jalur akses masuk dan keluar perumahan.92097Please respect copyright.PENANAE4MpEdQKME
92097Please respect copyright.PENANA9Z5P7GGdFh
Disana juga terdapat sebuah pos yang biasanya menjadi tempat berkumpulnya para tukang ojek mencari pelanggan.92097Please respect copyright.PENANAW2bvrl5Kb0
92097Please respect copyright.PENANAzuBNRMoXwl
"Pagi Mang!" Sapaku tersenyum melihat Mang Dedi tengah duduk di dalam pos.92097Please respect copyright.PENANAKSDMcG1Yar
92097Please respect copyright.PENANAy0EuDBlCC6
"Waduh, ada bidadari mau belanja sayuran nih" balasnya sumringah melihat kehadiranku.92097Please respect copyright.PENANALE15dPkOEn
92097Please respect copyright.PENANAAiarZLmXJy
Akupun bersemu merah mendengar pujian pria itu dan menunduk malu-malu, "Mamang bisa aja ih" ucapku yang sebenernya sangat-sangat senang.92097Please respect copyright.PENANAedtRXBXEJ8
92097Please respect copyright.PENANA9hj028yZM3
"Kok dipanggil Mamang lagi sih? Kemaren kan kita udah sepakat atuh" Protes Mang Dedi padaku.92097Please respect copyright.PENANAmsVVDZCAvs
92097Please respect copyright.PENANAivTGMIVozy
"Eh iya lupa Mas" balasku terkekeh.92097Please respect copyright.PENANAel2RmxtVLV
92097Please respect copyright.PENANA8ggvmKbrdG
"Nah gitu dong adem" tawa Mang Dedi sangat senang mendengarku memanggilnya dengan sebutan "Mas"92097Please respect copyright.PENANAqktO63Gabi
92097Please respect copyright.PENANAkFQiLUjhhl
"Oh iya Mas, ini aku bawa sarapan buat Mas Dedi" ucapku menyodorkan kotak makanan dan botol minuman yang aku bawa dari rumah tadi.92097Please respect copyright.PENANAmEH1S3VLjP
92097Please respect copyright.PENANARjLm1j1V2V
Wajah Mang Dedipun tampak berseri melihat aku menawarkan sarapan untuknya, "Puji tuhan!!! kebetulan banget aku belum sarapan. Dek Liya emang paling tau kebutuhan Mas" jawabnya menyambut makanan dariku.92097Please respect copyright.PENANAIGtDqGaDKL
92097Please respect copyright.PENANAqdI8MBKGtk
"Iya Mas sama-sama. Dimakan ya" balasku begitu senang melihat Mang Dedi yang juga tampak antusias dengan pemberianku.92097Please respect copyright.PENANASeCDFACUu7
92097Please respect copyright.PENANAOZ8z7HQsZo
"Duduk sini Dek! Nanti kamu capek berdiri terus disana" tawar Mang Dedi menepuk-nepuk kursi lesehan yang ada di sebelahnya.92097Please respect copyright.PENANAq0S7Q36a0T
92097Please respect copyright.PENANA6kJwg0ztY9
Akupun dengan sedikit sungkan dan malu-malu masuk ke dalam pos yang sebenarnya tidak terlalu besar tersebut. Didalamnya terdapat sebuah lesehan yang terbuat dari bambu dan berukuran lumayan besar.92097Please respect copyright.PENANAIHYptH6594
92097Please respect copyright.PENANAaFazpu3ysj
Pos tersebut juga terbuka dengan bagian dinding yang hanya dibuat setengahnya saja. Jadi kalau ada orang yang masuk kesana, yang terlihat dari luar hanyalah bagian kepala sampai lehernya saja.92097Please respect copyright.PENANAS6yXhCxIdf
92097Please respect copyright.PENANAqf97DLa47Y
Sambil celingak-celinguk akupun memperhatikan keadaan sekitar yang tak seperti biasanya terasa lumayan sepi.92097Please respect copyright.PENANAhxC7srSfkB
92097Please respect copyright.PENANAMjaU5evCoi
"Sepi kok Dek! Ibu-ibu lain udah pada belanja tadi" ucap Mang Dedi yang seakan tau dengan apa yang aku pikirkan.92097Please respect copyright.PENANAxRaXvPR1qP
92097Please respect copyright.PENANAZUA7ChTSJP
"Kok pada cepet ya Mas? Baru juga jam 7 ini" tanyaku melirik jam di tangan.92097Please respect copyright.PENANAr22Pcaeu4W
92097Please respect copyright.PENANAdZcRB84TdQ
"Kamu gak tau kalau di kelurahan lagi ada acara acara senam massal??"92097Please respect copyright.PENANAH2I1j9Eqwt
92097Please respect copyright.PENANAsv9Jm0By1m
Aku menggeleng, "Enggak Mas" jawabku singkat.92097Please respect copyright.PENANAmH0LI5k0VO
92097Please respect copyright.PENANAJBIQLgYANZ
"Oh iya lupa, kamu kan baru ya disini" balas Mang Dedi sambil membuka kotak nasi yang berisi nasi goreng buatanku tadi.92097Please respect copyright.PENANA1pgY0esXFt
92097Please respect copyright.PENANAtGvh0JQ5Uu
"Wahhh. Nasi goreng Uni-uni padang nih. Pasti enak banget" lanjutnya begitu senang.92097Please respect copyright.PENANAusTPvuqlGG
92097Please respect copyright.PENANAbqacKyrFEg
Akupun tertawa melihat reaksinya yang berbinar-binar seperti seekor kucing yang dikasih makan ikan, "Spesial buat Mas Dedi" balasku.92097Please respect copyright.PENANAaeAuUxf7Og
92097Please respect copyright.PENANAhWdUsv8ZYo
"Hehehe. Makasih ya Dek Liya sayang" ucap Mang Dedi mengelus pundakku dengan pelan.92097Please respect copyright.PENANAIHXKCfv51E
92097Please respect copyright.PENANAKzmqImXiCX
Namun bukannya protes, aku malah membiarkan Mang Dedi meyentuh bagian badanku tersebut dengan santai. Padahal selama ini aku tak pernah membiarkan laki-laki lain selain suamiku untuk menyentuh diriku bahkan untuk bersalaman tangan saja.92097Please respect copyright.PENANAauav6XLCSt
92097Please respect copyright.PENANA808UUe79hV
Tapi dengan Mang Dedi lagi-lagi ada pengecualian yang tak dapat aku jabarkan dengan kata-kata. Tatapannya yang hangat dan lemah lembut itu seolah berkata padaku bahwa dia tidak akan pernah punya niatan untuk menjahatiku. Jadi secara tidak sadar akupun terbawa untuk bersikap biasa saja di depannya.92097Please respect copyright.PENANA1RBgsGxcpT
92097Please respect copyright.PENANAJ4erFQ8uox
"Waduhh.. enak banget nih nasih gorengnya" ucap Mang Dedi saat dia memasukkan suapan pertama ke dalam mulutnya.92097Please respect copyright.PENANAyHaH0Qjflq
92097Please respect copyright.PENANAsKY2C2gvWS
"Masa sih Mas?? Nasi goreng biasa aja kok itu" jawabku merendah.92097Please respect copyright.PENANA9mPMyuqoG2
92097Please respect copyright.PENANA5cmFkYq75z
Mang Dedi lalu menggeleng, "Kayaknya ini spesial deh. Bikin nya pasti penuh rasa cinta" rayu Mang Dedi padaku.92097Please respect copyright.PENANA4gwiq609o3
92097Please respect copyright.PENANAJVbTVZ2UyT
"Mang Dedi bisa aja" senyumku makin merasa senang.92097Please respect copyright.PENANAEE6Cpm20ox
92097Please respect copyright.PENANAGVd4RsCsLm
Sambil Mang Dedi makan kamipun tetap mengobrol ringan seputar banyak hal seperti kegiatan warga perumahan sini yang setiap hari minggunya acap kali mengadakan kegiatan senam massal.92097Please respect copyright.PENANAjnGDOZUrAo
92097Please respect copyright.PENANAR7chcxsRAr
Mang Dedi juga bilang kalau kegiatan tersebut digandrungi berbagai macam kalangan seperti ibu-ibu, bapak-bapak dan anak-anak. Jadi wajar pada jam seperti ini komplek perumahan tampak sepi tidak ada orang.92097Please respect copyright.PENANAYDEJhH2h82
92097Please respect copyright.PENANARHHssx75MP
"Lain kali Dek Liya coba ikut deh sama suami. Itung-itung buat refreshing" saran Mang Dedi padaku.92097Please respect copyright.PENANAqrIB2QCj7i
92097Please respect copyright.PENANAixaCWNxhTO
"Suamiku mana mau Mas ikut acara kayak gitu. Dia paling males sama yang namanya olahrga" jawabku teringat momen dimana dulu suamiku selalu menyerah duluan ketika kami jogging bersama.92097Please respect copyright.PENANA9FFVYrvcV8
92097Please respect copyright.PENANABYK3pGv9DU
"Kalau gitu sama Mas aja gimana??" Tawar Mang Dedi tiba-tiba.92097Please respect copyright.PENANARhl9wSSWj0
92097Please respect copyright.PENANAS0hV7SXC0X
Aku tersenyum senang mendengarnya, "Boleh sih Mas, tapi Mas kan jualan" jawabku tak mau terlalu berterus terang.92097Please respect copyright.PENANAFv7qv1fovO
92097Please respect copyright.PENANAn4IWasxmOp
"Demi menemani bidadari, aku rela tak jualan sayur sehari" candanya dengan wajah serius.92097Please respect copyright.PENANA8t1iC7i556
92097Please respect copyright.PENANAEEqoh4KaeC
"Paan sih Mas!! Kamu gaje" tawaku pecah mendengarnya bercanda dengan wajah serius seperti itu.92097Please respect copyright.PENANARB7xnUskRu
92097Please respect copyright.PENANAXOMYGGSDt0
Kami terus mengobrol ngalor ngidul kesana kemari tanpa sadar sudah menyerempet pada hal-hal yang sedikit menujurus kearah yang jorok.92097Please respect copyright.PENANAnSnRdesUfI
92097Please respect copyright.PENANAjvMJMIeAZR
Aku dengan sedikit malu-malu tetap meladeni pembicaraan tersebut karena Mang Dedi selalu menyelingi obrolan kita dengan suasana bercanda dan humor-humor recehnya.92097Please respect copyright.PENANA7Nz7TxzSH8
92097Please respect copyright.PENANAkhaiDVEonU
"Beneran tau Dek, cewe kalau jembutnya banyak pasti orangnya napsuan" lanjut Mang Dedi ditengah obrolan kita tentang masalah keintiman.92097Please respect copyright.PENANA2w1ejtktqD
92097Please respect copyright.PENANAZjlpOHaVR7
"Ah. Mas sok tau!! Aku bulunya banyak tapi gak napsuan tuh" jawabku membantah92097Please respect copyright.PENANA13Vp5NZ2Ft
92097Please respect copyright.PENANA4rY0vRztwb
Mang Dedi menggeleng, "Kamu belum sadar aja sama diri kamu. Mas berani taruhan kalau kamu sering masturbasi di kamar mandi. Iya kan??"92097Please respect copyright.PENANAisKUrTMCoK
92097Please respect copyright.PENANA6vW9RlXCqJ
"Masturbasi apaan?" Tanyaku bingung dengan istilah yang digunakan Mang Dedi.92097Please respect copyright.PENANAD0Av8RqxMl
92097Please respect copyright.PENANAOt9Pasfe3s
"Itu! Yang main-main sama punya kamu sendiri" ucapnya dengan frontal.92097Please respect copyright.PENANADFopbubcNh
92097Please respect copyright.PENANAQQDmR4M9rc
Sontak aku kaget dan langsung teringat dengan kejadian kemarin-kemarin hari dimana aku beberapa kali sempat melakukan hal yang dimaksud masturbasi tersebut oleh Mang Dedi. Beberapa kali ketika aku terangsang, aku mengikuti instingku dengan mengelus-elus bagian luar vaginaku sampai becek dan basah.92097Please respect copyright.PENANAVVcGXrbiGe
92097Please respect copyright.PENANARE55boDVvv
"Tuh kan pernah" ucap Mang Dedi dengan percaya diri.92097Please respect copyright.PENANAHtCQlwy0Bn
92097Please respect copyright.PENANAhX65YtdgAd
Tapi aku masih tidak terima dan protes padanya,92097Please respect copyright.PENANA7EUWtK2UP9
"Iya tapikan gak sering juga" balasku sewot.92097Please respect copyright.PENANAmnOESfWPZU
92097Please respect copyright.PENANALHZTw7FGx9
"Aku yakin sering" angguk-angguk Mang Dedi menuduhku.92097Please respect copyright.PENANAvW330hx9tq
92097Please respect copyright.PENANA4rwFw6Omus
"Mas kali yang sering begitu" balasku mengalihkan pembicaraan.92097Please respect copyright.PENANArQxfdq2x6Z
92097Please respect copyright.PENANAKlQnjS6o2D
Namun Mang Dedi malah terkekeh mengakuinya, "Kalau Mas mah emang sering Dek. Maklumlah Mas belum punya istri buat begitu-begituan"92097Please respect copyright.PENANAeOU4zYU7vG
92097Please respect copyright.PENANA7fdH45oTnt
"Idiihh najong. Ngomongnya kayak orang bener" ledekku becanda.92097Please respect copyright.PENANA8rDcay4m4R
92097Please respect copyright.PENANAWX2ZSYvRpl
"Beneran dong. Daripada aku memperkosa orang, lebih baik dikocok pake tangan sendiri" tawa Mang Dedi lepas begitu keras.92097Please respect copyright.PENANAzv4OX7LuLo
92097Please respect copyright.PENANAakGOkr9Eet
"Emangnya enak ya Mas pake tangan sendiri?" Tanyaku penasaran.92097Please respect copyright.PENANA8rEI24lZOV
92097Please respect copyright.PENANAvfe4TnmXS1
Mang Dedipun mengangguk, "Enak sih Dek. Tapi bakalan lebih enak lagi kalau pakai tangan kamu ini" ucapnya Mang Dedi meraih dan memegang tanganku. Tapi anehnya, aku tidak berusaha menarik tanganku dan membiarkan saja tangan kasar milik Mang Dedi tersebut menggenggamnya.92097Please respect copyright.PENANAkYPcvdoHCP
92097Please respect copyright.PENANAlVBantXowi
"Apaansih kamu Mas!!" Ucapku malu-malu tak berani menatap wajah Mang Dedi.92097Please respect copyright.PENANAlD8r5ZjJXj
92097Please respect copyright.PENANA0sFK2VEfQp
Jantungku berdebar-debar sangat kencang seperti sebuah tabuh yang terus dipukul tak henti-hentinya. Suasana pagi itupun mulai terasa sedikit panas dan membuatku kegerahan.92097Please respect copyright.PENANAU271z4WQhm
92097Please respect copyright.PENANA0ZjchGQG8X
Apalagi dalam situasi tempat yang terbuka seperti ini semakin menambah rasa berdebarku takut-takut kalau ada yang lewat dan melihatku bergandengan dengan pria yang bukan suamiku tersebut.92097Please respect copyright.PENANAl6n7V6CDRP
92097Please respect copyright.PENANA3hWBEEGWow
Tiba-tiba saja, Mang Dedi mengangkat tanganku dan menciumnya "Iya. Kalau tangan halus punya kamu ini yang ngocokin aku, pasti bakal enak banget" rayunya semakin berani.92097Please respect copyright.PENANAiOGhA3T6Wh
92097Please respect copyright.PENANACECWXms2BU
"Mas jangan ih!! Nanti diliat orang" protesku padanya.92097Please respect copyright.PENANAivOD6NCv2g
92097Please respect copyright.PENANAnJzA7V2hkR
Cukup aneh memang karena seharusnya aku memprotes tindakan Mang Dedi yang memegang dan mencium tanganku, bukan malah memprotes dia yang melakukannya di tempat terbuka seperti ini.92097Please respect copyright.PENANA4X9BPSGghb
92097Please respect copyright.PENANAkCFnerqngQ
"Abis tangan kamu wangi sih Dek" balasnya terkekeh.92097Please respect copyright.PENANAtXNvjRKrft
92097Please respect copyright.PENANAukmZ3m6bsR
Suasana diantara kamipun menjadi sedikit canggung setelah itu karena aku memilih diam sejenak tak bisa lagi berkata-kata banyak. Jantungku sudah sangat terpacu oleh tindakan kecil Mang Dedi itu dan darahku berdesir merasakan adrenalin mengalir keseluruh tubuhku.92097Please respect copyright.PENANAGsRdiEiMmu
92097Please respect copyright.PENANAZeO30yBnrU
Aku membiarkan saja tanganku tersebut di genggam lama oleh Mang Dedi sebelum akhirnya dia tiba-tiba menuntunnya pada daerah selangkangannya sendiri.92097Please respect copyright.PENANAvb9FBCfHlt
92097Please respect copyright.PENANAjV1PcvLOa8
"ASTAGFIRULLAH MAS!!" teriakku lumayan kencang sambil menarik tanganku dari selangkangannya.92097Please respect copyright.PENANAFGjSeKwxS6
92097Please respect copyright.PENANAuA2j9WVmvh
Dapat aku rasakan kalau di balik celana yang tengah dipakainya saat ini, batang penis Mang Dedi tengah menegang dengan sangat kerasnya.92097Please respect copyright.PENANA13M4WrJOfv
92097Please respect copyright.PENANADk8MZNNeuy
Namun dengan tanpa bersalah sedikitpun Mang Dedi malah tertawa, "Kenapa Dek?" Ucapnya bertanya dengan polos.92097Please respect copyright.PENANA96aUTtYKXS
92097Please respect copyright.PENANAgLdMmGL4ii
"Mas nakal iiihhhhh!" Protesku lagi.92097Please respect copyright.PENANAaDDaweBffd
92097Please respect copyright.PENANAKUDv5sVxNX
"Abis kamunya diem aja gak ngomong" sungut Mang Dedi malah menyalahkanku.92097Please respect copyright.PENANATD3fuo6AHq
92097Please respect copyright.PENANA4ddKALKswW
"Mas tuh ya!! Iseng banget jadi orang!!" Ucapku melayangkan sebuah cubitan dipinggangnya.92097Please respect copyright.PENANAektRvMRuXo
92097Please respect copyright.PENANA2vBs1fuooe
"Awhhh sakit Dek" ringis Mang Dedi sambil tertawa.92097Please respect copyright.PENANADHSBxczJNB
92097Please respect copyright.PENANAut6Ldt1moz
Setelah itu, Mang Dedi malah menggelitik balik pinggangku dengan tangannya, "Ini serangan balasan" teriaknya menggelitikku.92097Please respect copyright.PENANA2xymvcyFuk
92097Please respect copyright.PENANAN060rTypzl
Akupun langsung berkelojotan merasa geli karena Mang Dedi menggelitik di kedua area pinggangku sehingga aku yang gampang gelian inipun jatuh tertidur di lesehan bambu yang ada disana.92097Please respect copyright.PENANAHqPHv2g2EL
92097Please respect copyright.PENANAiEcynOtEX4
"Ampun Mas, Ampun" ucapku tertawa menahan geli meminta Mang Dedi berhenti untuk menggelitikku.92097Please respect copyright.PENANAw8up0XftfZ
92097Please respect copyright.PENANAdZLuXkLqMI
Tanpa aku sadari, posisiku kami saat ini sedang berhimpitan satu sama lain dengan Mas Dedi berada diatasku yang tengah telentang kegelian. Untungnya posisi tersebut tidak bertahan lama karena Mang Dedi segera menghentikan gelitikannya padaku.92097Please respect copyright.PENANAYhrdcvZxFJ
92097Please respect copyright.PENANA3tW0hnKb5Z
Mang Dedi tertawa puas setelah berhasil mengerjaiku sebelum akhirnya dia menjatuhkan diri disampingku. Nafas kami berdua saling berpacu terengah-engah setelah beberapa saat kami bergelut layaknya anak kecil yang tengah asik bermain.92097Please respect copyright.PENANAWIRYj8D8dj
92097Please respect copyright.PENANA8zzWkKzjb2
“Kamu cantik Dek Liya” ucap Mang Dedi tiba-tiba memegang pipiku.92097Please respect copyright.PENANAQuXO3fGJsk
92097Please respect copyright.PENANAgxSRIKH4lv
Ada hawa hangat yang aku rasakan saat tangan kasarnya tersebut menyentuh kulit wajahku. Bahkan tak ada sedikitpun niat untuk menolak sentuhan pria penjual sayur itu karena yang aku rasakan justru malah sebuah ketentraman.92097Please respect copyright.PENANAil38G4k7Ln
92097Please respect copyright.PENANAgJGxSNZ2LO
Dadaku pun tak berhenti berdegup dengan kencang, saking kencangnya sampai aku takut kalau Mang Dedi akan mendengarnya. Aneh memang aku bahkan tidak sadar kalau aku ini adalah perempuan yang sudah bersuami.92097Please respect copyright.PENANAAYE4F7JKK3
92097Please respect copyright.PENANABfX9b2beiy
Yang tersbesit dalam benakku saat itu adalah bagaimana bisa aku menahan getaran yang menelusup ke sumsum tulangku, merambat melalui setiap pembuluh nadiku, dan berusaha keluar melesak meminta untuk dibebaskan.92097Please respect copyright.PENANAeYwtAZ3eeG
92097Please respect copyright.PENANAomBAu8kIod
“Mas!!” lirihku menahan badan Mang Dedi yang mencoba mendekat.92097Please respect copyright.PENANA5ZD9iuhiTZ
92097Please respect copyright.PENANAsO3U5OluEz
Namun Mang Dedipun tampaknya tau kalau usaha penolakanku itu hanyalah setengah-setengah saja, “CUPPP!!” Dalam sekejab bibir Mang Dedi mendarat di bibirku. Sepersekian detik sebelum dia melepas dan menjauhkannya kembali.92097Please respect copyright.PENANAIKEM7KFLB2
92097Please respect copyright.PENANAlVR1XRcK4N
Sedangkan aku terpatung, sadar bahwa sebenarnya momen ini pasti akan terjadi namun tetap merasa tak siap menyambutnya. Dalam keadaan itu, kami berdua saling menatap satu sama lain tanpa sedikitpun mengeluarkan kata-kata. Tapi dari pancaran mata Mang Dedi, aku bisa menangkap banyak hal yang ingin dia sampaikan padaku namun tak bisa dia ungkapkan secara terus terang.92097Please respect copyright.PENANAhkuPylEojQ
92097Please respect copyright.PENANAxgsoxW6aDS
“Mas, kita tida--mpphhhhh”92097Please respect copyright.PENANAnhZsP9Ft3A
92097Please respect copyright.PENANAskAYXkA0VS
Kata-kataku terhenti ketika Mang Dedi kembali mendaratkan ciuman bibirnya mengunci bibirku. Namun untuk kali ini bibir kasarnya tersebut tidak hanya sekedar menyentuh seperti tadi. Ciuman Mang Dedi mulai berani melumat bibirku dengan halus dan penuh gairah.92097Please respect copyright.PENANADJCQOD8GYQ
92097Please respect copyright.PENANA7qGwwcVsCg
Aku langsung tahu, kalau aku sudah tidak bisa menghindar. Maka yang aku lakukan justru menutup mataku, menikmati setiap getaran tabu yang dialirkan oleh Mang Dedi lewat ciumannya yang begitu lembut.92097Please respect copyright.PENANAW0IphY1SoH
92097Please respect copyright.PENANAXD7XMKRgK0
Kalo mau jujur, aku juga ikut menikmatinya. Bahkan beberapa saat secara refleks aku juga membalas melumat bibir Mang Dedi, mengisyaratkan kalau aku juga merasakan hal yang sama dengan apa yang dia rasakan.92097Please respect copyright.PENANABzbgoAXOfF
92097Please respect copyright.PENANAJvwokkJAas
“Maaf Dek. Aku terlalu nekat” ucap Mang Dedi menghentikan ciumannya.92097Please respect copyright.PENANAAH6OXra4Oa
92097Please respect copyright.PENANAiqDxPkoDzG
“Jangan minta maaf Mas” balasku melumat balik bibirnya.92097Please respect copyright.PENANAHnfT0nXYdH