78170Please respect copyright.PENANAcj1zDkE2Hc
Setelah kemarin siang aku kembali berbaikan dengan mang Dedi, aku menjadi tidak sabar untuk menunggu hari berganti dan kembali bertemu dengan pria yang diam-diam sudah menarik hatiku tersebut.78170Please respect copyright.PENANAr0SAZeVu0E
78170Please respect copyright.PENANAetpmHTvOhD
Pagi yang kutunggu-tunggu itu pun akhirnya datang menjelang. Aku terbangun dalam keadaan yang senang dan penuh rasa antusias luar biasa.78170Please respect copyright.PENANArj89fGganr
78170Please respect copyright.PENANAXX6BlbOQEX
Kubangunkan suamiku untuk sama-sama menunaikan ibadah salat subuh berjamaah seperti yang biasa kami lakukan setiap paginya.78170Please respect copyright.PENANARNTBsAqCDY
78170Please respect copyright.PENANAc5LWEh3ZGb
Setelah itu, suamiku pun memilih untuk tidur kembali. Sedangkan aku mulai melakukan pekerjaan rumah rutinku seperti menyapu halaman, menyuci baju, dan memasak sarapan pagi.78170Please respect copyright.PENANASS2dy4BLzZ
78170Please respect copyright.PENANA6WhOpwiEy3
Anehnya ketika aku sedang menyiapkan bahan makanan untuk dimasak, aku malah teringat kepada sosok Mang Dedi yang pasti belum sempat sarapan. Karena setiap harinya dia berangkat lebih awal dari siapapun untuk menjajakan dagangannya.78170Please respect copyright.PENANAvY7QOjyqYX
78170Please respect copyright.PENANAHFpLhCd1Xl
Lalu terbesit lah dalam benakku untuk memberikannya hadiah. Itung-itung sebagai tanda permintaan maaf juga atas sikapku yang tidak mengenakkan selama seminggu terakhir.78170Please respect copyright.PENANAqxucg6vqvG
78170Please respect copyright.PENANAcVrw0EMxdJ
Nasi goreng telur ceplokpun menjadi menu andalanku untuk sarapan pagi kali ini. Hanya saja porsi bahan bakunya tinggal sedikit dan terasa kurang untuk dapat dibagi kepada suamiku atau pun Mang Dedi.78170Please respect copyright.PENANA7a9M06UUPk
78170Please respect copyright.PENANA4VvBTRjCZs
Karena itulah aku memutuskan membuat sarapan khusus untuk Mang Dedi terlebih dahulu. Sebab suamiku pun masih tidur dan hari ini adalah hari Minggu sehingga dia tidak perlu buru-buru.78170Please respect copyright.PENANAYkLLktmsNG
78170Please respect copyright.PENANAou3WKTXnaK
Aku pun kemudian menanak nasi sekali lagi dan berencana untuk membuat sayur toge yang menjadi kesukaan suamiku setelah aku kembali dari belanja nanti. Jadi semuanya bisa sarapan dan tidak ada yang ketinggalan.78170Please respect copyright.PENANAaakejXNfX7
78170Please respect copyright.PENANAFta1bVbRU7
Usai melakukan semua kewajibanku dan membuatkan sarapan untuk mang Dedi, aku pun kemudian memilih mandi dan membersihkan badanku yang berkeringat.78170Please respect copyright.PENANARbc1mWfQa3
78170Please respect copyright.PENANAwRrOWv1OlX
Hari ini juga aku mulai punya keinginan untuk berdandan secantik mungkin agar bisa tampil cantik dihadapan Mang Dedi nanti. Entah motivasi macam apa yang membuatku punya pikiran seperti itu, namun aku cukup senang membayangkan diriku tampul menarik dihadapan penjual sayur itu.78170Please respect copyright.PENANAggHmJz4s2S
78170Please respect copyright.PENANADuaYI480D4
"Umi mau kemana??" Kaget suamiku yang ternyata sudah bangun dari tidurnya.78170Please respect copyright.PENANAYFE9H80PxL
78170Please respect copyright.PENANAHjDt1cq0n4
Akupun hanya tersenyum sambil terus merias wajahku, "Mau belanja Bi! Buat sarapan kita" balasku.78170Please respect copyright.PENANAe4Z5a7Hzoa
78170Please respect copyright.PENANAm3wIEzz2Q8
"Tumben pake dandan segala, biasanya mah kamu pake daster doang" ledek suamiku.78170Please respect copyright.PENANABljAnae41I
78170Please respect copyright.PENANALjXI9pLHpg
"Gak ada salahnya dong tampil cantik" ucapku percaya diri.78170Please respect copyright.PENANAsfSs1M2e0R
78170Please respect copyright.PENANAS7Atr1MtMR
Suamiku tertawa mendengarnya, "Iya, tapi siapa juga yang mau liat Mi?? Paling tukang sayur???" ledeknya lagi.78170Please respect copyright.PENANAWHbGQROTNH
78170Please respect copyright.PENANAhCRkGsR8Ok
"Ya gapapa lah Bi! Mending dandan depan tukang sayur sekalian daripada dandan depan Abi"78170Please respect copyright.PENANA65Qic0zBNI
78170Please respect copyright.PENANAy2cNiMqUxV
"Lah kok gitu Mi?" Tanya suamiku heran.78170Please respect copyright.PENANAGgzwd0efHm
78170Please respect copyright.PENANAMGMrYYQpgU
Aku membalik badan dan mencibir suamiku, "Iya, percuma dandan kalau gak diajak jalan" ucapku meledek.78170Please respect copyright.PENANAx44Nif3c5I
78170Please respect copyright.PENANA89U5FoiIRm
Suamikupun tertawa terbahak-bahak mendengar candaanku yang sebenarnya adalah isi hatiku juga. Tapi tampaknya laki-laki yang sudah berumah tangga selama 6 tahun bersamaku ini sama sekali tidak peka seperti kebanyakan laki-laki diluar sana.78170Please respect copyright.PENANAAuE9HDNxYV
78170Please respect copyright.PENANApcVVUlNeBr
"Awas nanti kamu diajak jalan sama tukang sayur loh" ucap suamiku masih becanda.78170Please respect copyright.PENANAHMwBbjm9HL
78170Please respect copyright.PENANAXNkDe0jk2s
"Asalkan tukang sayurnya baik mah gapapa" balasku beranjak dari meja rias.78170Please respect copyright.PENANAISJyVdEfL4
78170Please respect copyright.PENANAofzn0IMmVD
Mendengar perkataan ku tersebut, suamiku tampak sedikit syok tak bergeming dari tempatnya. Dia tiba-tiba terdiam dan bengong seperti orang yang terkena hipnotis.78170Please respect copyright.PENANAAxK6Wp5WDm
78170Please respect copyright.PENANArO2VfhkTcs
Beruntung aku cepat menyadari situasi dan menghampiri suamiku sambil tersenyum meledek, "Canda suamiku sayang" ucapku sambil mengecup pipinya.78170Please respect copyright.PENANArYRBcLrWSo
78170Please respect copyright.PENANA4OFGBMBqh4
"Hampir jantungan aku Mi" balasnya masih tak percaya.78170Please respect copyright.PENANA34r7qCJtyO
78170Please respect copyright.PENANANlof5QFG2N
Aku pun tertawa melihat ekspresi suamiku yang tampak mengelus-elus dadanya "Salah sendiri becandanya begitu" Ucapku beranjak dari kasur.78170Please respect copyright.PENANAJYNCq2JmgQ
78170Please respect copyright.PENANAOInEzMGwpy
Setelah berbincang-bincang sebentar dengan suamiku, aku pun berpamitan kepadanya untuk pergi berbelanja. Tak lupa aku membawa kotak nasi dan tempat air minum yang berisikan teh manis untuk aku sajikan kepada Mang Dedi sebagi hadiah.78170Please respect copyright.PENANA82tHP2xsj1
78170Please respect copyright.PENANANiGdFcyGhh
Kemudian dengan perasaan senang dan berdebar-debar, aku pun melangkahkan kakiku menuju ke tempat Mang Dedi yang berada di pertigaan tak jauh dari rumahku.78170Please respect copyright.PENANAONQaGnPHMW
78170Please respect copyright.PENANAYFwapXhn9D
Setiap pagi dia memang selalu mangkal dan berjualan disana karena lokasinya yang strategis berada di dekat dengan jalur akses masuk dan keluar perumahan.78170Please respect copyright.PENANAU4FZZw64PV
78170Please respect copyright.PENANAoj8ypa4mEk
Disana juga terdapat sebuah pos yang biasanya menjadi tempat berkumpulnya para tukang ojek mencari pelanggan.78170Please respect copyright.PENANANjaV7cGZj7
78170Please respect copyright.PENANA8ZdS65Tawj
"Pagi Mang!" Sapaku tersenyum melihat Mang Dedi tengah duduk di dalam pos.78170Please respect copyright.PENANAcABDkiyo08
78170Please respect copyright.PENANAgNKsBBu1FZ
"Waduh, ada bidadari mau belanja sayuran nih" balasnya sumringah melihat kehadiranku.78170Please respect copyright.PENANAajbMopruaT
78170Please respect copyright.PENANA2yVYfZl8oF
Akupun bersemu merah mendengar pujian pria itu dan menunduk malu-malu, "Mamang bisa aja ih" ucapku yang sebenernya sangat-sangat senang.78170Please respect copyright.PENANA7Kz0pXhnmH
78170Please respect copyright.PENANARM1fonFfeB
"Kok dipanggil Mamang lagi sih? Kemaren kan kita udah sepakat atuh" Protes Mang Dedi padaku.78170Please respect copyright.PENANAJVAuz2wyqn
78170Please respect copyright.PENANA2lyaKGo5k4
"Eh iya lupa Mas" balasku terkekeh.78170Please respect copyright.PENANA9ScHeF5RZ5
78170Please respect copyright.PENANA3dEzUnPSHZ
"Nah gitu dong adem" tawa Mang Dedi sangat senang mendengarku memanggilnya dengan sebutan "Mas"78170Please respect copyright.PENANAPLTODknt5o
78170Please respect copyright.PENANA3RJVjTPY10
"Oh iya Mas, ini aku bawa sarapan buat Mas Dedi" ucapku menyodorkan kotak makanan dan botol minuman yang aku bawa dari rumah tadi.78170Please respect copyright.PENANA40Xsp892er
78170Please respect copyright.PENANAOiR5Z6aHhB
Wajah Mang Dedipun tampak berseri melihat aku menawarkan sarapan untuknya, "Puji tuhan!!! kebetulan banget aku belum sarapan. Dek Liya emang paling tau kebutuhan Mas" jawabnya menyambut makanan dariku.78170Please respect copyright.PENANACvk8VVgKAO
78170Please respect copyright.PENANAVBjs3aHuJe
"Iya Mas sama-sama. Dimakan ya" balasku begitu senang melihat Mang Dedi yang juga tampak antusias dengan pemberianku.78170Please respect copyright.PENANAygQy2rbcHK
78170Please respect copyright.PENANADejEimK7FP
"Duduk sini Dek! Nanti kamu capek berdiri terus disana" tawar Mang Dedi menepuk-nepuk kursi lesehan yang ada di sebelahnya.78170Please respect copyright.PENANA9PtorhIOD3
78170Please respect copyright.PENANAAig2E4Ls6C
Akupun dengan sedikit sungkan dan malu-malu masuk ke dalam pos yang sebenarnya tidak terlalu besar tersebut. Didalamnya terdapat sebuah lesehan yang terbuat dari bambu dan berukuran lumayan besar.78170Please respect copyright.PENANAwpY1gBm00p
78170Please respect copyright.PENANAq6cDhjkGcs
Pos tersebut juga terbuka dengan bagian dinding yang hanya dibuat setengahnya saja. Jadi kalau ada orang yang masuk kesana, yang terlihat dari luar hanyalah bagian kepala sampai lehernya saja.78170Please respect copyright.PENANAPOpCRUZlHH
78170Please respect copyright.PENANACKolf6a2Pv
Sambil celingak-celinguk akupun memperhatikan keadaan sekitar yang tak seperti biasanya terasa lumayan sepi.78170Please respect copyright.PENANAHaGImYfJt3
78170Please respect copyright.PENANAoPmzNcIq3W
"Sepi kok Dek! Ibu-ibu lain udah pada belanja tadi" ucap Mang Dedi yang seakan tau dengan apa yang aku pikirkan.78170Please respect copyright.PENANAnY48ZY1o1H
78170Please respect copyright.PENANASPTRg73sPT
"Kok pada cepet ya Mas? Baru juga jam 7 ini" tanyaku melirik jam di tangan.78170Please respect copyright.PENANASI3TxVC45z
78170Please respect copyright.PENANAICCNeZP4f4
"Kamu gak tau kalau di kelurahan lagi ada acara acara senam massal??"78170Please respect copyright.PENANAY4tlIbX1hp
78170Please respect copyright.PENANARQUzADDthX
Aku menggeleng, "Enggak Mas" jawabku singkat.78170Please respect copyright.PENANANMfdy1LIY9
78170Please respect copyright.PENANA5FaoxBED2V
"Oh iya lupa, kamu kan baru ya disini" balas Mang Dedi sambil membuka kotak nasi yang berisi nasi goreng buatanku tadi.78170Please respect copyright.PENANARE48Ji9080
78170Please respect copyright.PENANAOYwJgOpfMT
"Wahhh. Nasi goreng Uni-uni padang nih. Pasti enak banget" lanjutnya begitu senang.78170Please respect copyright.PENANAjaQ4QisrJC
78170Please respect copyright.PENANAW35GW4NwMr
Akupun tertawa melihat reaksinya yang berbinar-binar seperti seekor kucing yang dikasih makan ikan, "Spesial buat Mas Dedi" balasku.78170Please respect copyright.PENANA5KOnscbBDz
78170Please respect copyright.PENANAbwKF2iQkS1
"Hehehe. Makasih ya Dek Liya sayang" ucap Mang Dedi mengelus pundakku dengan pelan.78170Please respect copyright.PENANAOCINxABhoP
78170Please respect copyright.PENANARk334xRwrA
Namun bukannya protes, aku malah membiarkan Mang Dedi meyentuh bagian badanku tersebut dengan santai. Padahal selama ini aku tak pernah membiarkan laki-laki lain selain suamiku untuk menyentuh diriku bahkan untuk bersalaman tangan saja.78170Please respect copyright.PENANAhPGk0sxgox
78170Please respect copyright.PENANAvNOyKNlKGI
Tapi dengan Mang Dedi lagi-lagi ada pengecualian yang tak dapat aku jabarkan dengan kata-kata. Tatapannya yang hangat dan lemah lembut itu seolah berkata padaku bahwa dia tidak akan pernah punya niatan untuk menjahatiku. Jadi secara tidak sadar akupun terbawa untuk bersikap biasa saja di depannya.78170Please respect copyright.PENANA8sI11ptPQ6
78170Please respect copyright.PENANAKFqYbc6us5
"Waduhh.. enak banget nih nasih gorengnya" ucap Mang Dedi saat dia memasukkan suapan pertama ke dalam mulutnya.78170Please respect copyright.PENANABdEMeanITA
78170Please respect copyright.PENANAVXQfE0chas
"Masa sih Mas?? Nasi goreng biasa aja kok itu" jawabku merendah.78170Please respect copyright.PENANA05TCcKwhQc
78170Please respect copyright.PENANAWihlnOsBSR
Mang Dedi lalu menggeleng, "Kayaknya ini spesial deh. Bikin nya pasti penuh rasa cinta" rayu Mang Dedi padaku.78170Please respect copyright.PENANAff0Iwa5BQr
78170Please respect copyright.PENANAsIFCAB0Ebw
"Mang Dedi bisa aja" senyumku makin merasa senang.78170Please respect copyright.PENANA4mghKiJaq4
78170Please respect copyright.PENANACuILx1SXmd
Sambil Mang Dedi makan kamipun tetap mengobrol ringan seputar banyak hal seperti kegiatan warga perumahan sini yang setiap hari minggunya acap kali mengadakan kegiatan senam massal.78170Please respect copyright.PENANARSFvUJbE39
78170Please respect copyright.PENANAAh1VxmADCU
Mang Dedi juga bilang kalau kegiatan tersebut digandrungi berbagai macam kalangan seperti ibu-ibu, bapak-bapak dan anak-anak. Jadi wajar pada jam seperti ini komplek perumahan tampak sepi tidak ada orang.78170Please respect copyright.PENANAUWW7q0XhPj
78170Please respect copyright.PENANA8vYE7I5CWQ
"Lain kali Dek Liya coba ikut deh sama suami. Itung-itung buat refreshing" saran Mang Dedi padaku.78170Please respect copyright.PENANAxXoXQ555In
78170Please respect copyright.PENANARvnp883zIE
"Suamiku mana mau Mas ikut acara kayak gitu. Dia paling males sama yang namanya olahrga" jawabku teringat momen dimana dulu suamiku selalu menyerah duluan ketika kami jogging bersama.78170Please respect copyright.PENANAQpEFSd9U57
78170Please respect copyright.PENANAETpRCmeVm9
"Kalau gitu sama Mas aja gimana??" Tawar Mang Dedi tiba-tiba.78170Please respect copyright.PENANApDTq802apJ
78170Please respect copyright.PENANAeDO2i9UgMC
Aku tersenyum senang mendengarnya, "Boleh sih Mas, tapi Mas kan jualan" jawabku tak mau terlalu berterus terang.78170Please respect copyright.PENANALOMOjbaQuH
78170Please respect copyright.PENANADlma0qDofu
"Demi menemani bidadari, aku rela tak jualan sayur sehari" candanya dengan wajah serius.78170Please respect copyright.PENANAEth41VtluG
78170Please respect copyright.PENANAWpnutckBTe
"Paan sih Mas!! Kamu gaje" tawaku pecah mendengarnya bercanda dengan wajah serius seperti itu.78170Please respect copyright.PENANA2kD6QY6MfZ
78170Please respect copyright.PENANAf4Cl7yvPFf
Kami terus mengobrol ngalor ngidul kesana kemari tanpa sadar sudah menyerempet pada hal-hal yang sedikit menujurus kearah yang jorok.78170Please respect copyright.PENANAJuUFtC3jWL
78170Please respect copyright.PENANAI7W8uLHjQi
Aku dengan sedikit malu-malu tetap meladeni pembicaraan tersebut karena Mang Dedi selalu menyelingi obrolan kita dengan suasana bercanda dan humor-humor recehnya.78170Please respect copyright.PENANAGWFCYRBlfX
78170Please respect copyright.PENANA5SGketouim
"Beneran tau Dek, cewe kalau jembutnya banyak pasti orangnya napsuan" lanjut Mang Dedi ditengah obrolan kita tentang masalah keintiman.78170Please respect copyright.PENANApoI7A1TfHK
78170Please respect copyright.PENANAr1ySpoJi8X
"Ah. Mas sok tau!! Aku bulunya banyak tapi gak napsuan tuh" jawabku membantah78170Please respect copyright.PENANAcqpZFMOlTE
78170Please respect copyright.PENANAEzYD5XsSx7
Mang Dedi menggeleng, "Kamu belum sadar aja sama diri kamu. Mas berani taruhan kalau kamu sering masturbasi di kamar mandi. Iya kan??"78170Please respect copyright.PENANAUAewqQpLNU
78170Please respect copyright.PENANAtnPDhnxeB0
"Masturbasi apaan?" Tanyaku bingung dengan istilah yang digunakan Mang Dedi.78170Please respect copyright.PENANA79fv7adcQN
78170Please respect copyright.PENANAZ8L8mwfmJ5
"Itu! Yang main-main sama punya kamu sendiri" ucapnya dengan frontal.78170Please respect copyright.PENANA7PVuP20Zt1
78170Please respect copyright.PENANAFIKJ79lGeg
Sontak aku kaget dan langsung teringat dengan kejadian kemarin-kemarin hari dimana aku beberapa kali sempat melakukan hal yang dimaksud masturbasi tersebut oleh Mang Dedi. Beberapa kali ketika aku terangsang, aku mengikuti instingku dengan mengelus-elus bagian luar vaginaku sampai becek dan basah.78170Please respect copyright.PENANAnuVldNpECS
78170Please respect copyright.PENANARjlWKZVG5u
"Tuh kan pernah" ucap Mang Dedi dengan percaya diri.78170Please respect copyright.PENANAaFznwrns7c
78170Please respect copyright.PENANAo70eShShoy
Tapi aku masih tidak terima dan protes padanya,78170Please respect copyright.PENANAzsk6oG5xVU
"Iya tapikan gak sering juga" balasku sewot.78170Please respect copyright.PENANAj2pVAuS7NZ
78170Please respect copyright.PENANATwxmeyDKOH
"Aku yakin sering" angguk-angguk Mang Dedi menuduhku.78170Please respect copyright.PENANAntlTie4sMT
78170Please respect copyright.PENANAu76NSe413f
"Mas kali yang sering begitu" balasku mengalihkan pembicaraan.78170Please respect copyright.PENANA4r4uTA184u
78170Please respect copyright.PENANAsAO4tn97pl
Namun Mang Dedi malah terkekeh mengakuinya, "Kalau Mas mah emang sering Dek. Maklumlah Mas belum punya istri buat begitu-begituan"78170Please respect copyright.PENANAl5isNVCiLo
78170Please respect copyright.PENANALdZNtrhiWx
"Idiihh najong. Ngomongnya kayak orang bener" ledekku becanda.78170Please respect copyright.PENANABKvD4yg8mG
78170Please respect copyright.PENANAysyBcWIujB
"Beneran dong. Daripada aku memperkosa orang, lebih baik dikocok pake tangan sendiri" tawa Mang Dedi lepas begitu keras.78170Please respect copyright.PENANARLFm3lXYL2
78170Please respect copyright.PENANA5m9SO1UXOt
"Emangnya enak ya Mas pake tangan sendiri?" Tanyaku penasaran.78170Please respect copyright.PENANA9kaztgfXJq
78170Please respect copyright.PENANAKm5WGAPoP7
Mang Dedipun mengangguk, "Enak sih Dek. Tapi bakalan lebih enak lagi kalau pakai tangan kamu ini" ucapnya Mang Dedi meraih dan memegang tanganku. Tapi anehnya, aku tidak berusaha menarik tanganku dan membiarkan saja tangan kasar milik Mang Dedi tersebut menggenggamnya.78170Please respect copyright.PENANA0e4mInytA3
78170Please respect copyright.PENANAJGyx5xD8jb
"Apaansih kamu Mas!!" Ucapku malu-malu tak berani menatap wajah Mang Dedi.78170Please respect copyright.PENANA9EAlWWdvZl
78170Please respect copyright.PENANAc0U6ZlMsKB
Jantungku berdebar-debar sangat kencang seperti sebuah tabuh yang terus dipukul tak henti-hentinya. Suasana pagi itupun mulai terasa sedikit panas dan membuatku kegerahan.78170Please respect copyright.PENANAuaD4MxwIjR
78170Please respect copyright.PENANAniacw48J4G
Apalagi dalam situasi tempat yang terbuka seperti ini semakin menambah rasa berdebarku takut-takut kalau ada yang lewat dan melihatku bergandengan dengan pria yang bukan suamiku tersebut.78170Please respect copyright.PENANANr3Ln8BkAP
78170Please respect copyright.PENANAIHKQsOndPr
Tiba-tiba saja, Mang Dedi mengangkat tanganku dan menciumnya "Iya. Kalau tangan halus punya kamu ini yang ngocokin aku, pasti bakal enak banget" rayunya semakin berani.78170Please respect copyright.PENANAZTRyzbuaH2
78170Please respect copyright.PENANA5sr6d6ACMW
"Mas jangan ih!! Nanti diliat orang" protesku padanya.78170Please respect copyright.PENANAO5MVuPDucf
78170Please respect copyright.PENANAm0Jjk7wNTZ
Cukup aneh memang karena seharusnya aku memprotes tindakan Mang Dedi yang memegang dan mencium tanganku, bukan malah memprotes dia yang melakukannya di tempat terbuka seperti ini.78170Please respect copyright.PENANAg4LbVsiXlI
78170Please respect copyright.PENANASlMWWHgU8f
"Abis tangan kamu wangi sih Dek" balasnya terkekeh.78170Please respect copyright.PENANAuCdzRAqfBz
78170Please respect copyright.PENANAkqRokjZWsY
Suasana diantara kamipun menjadi sedikit canggung setelah itu karena aku memilih diam sejenak tak bisa lagi berkata-kata banyak. Jantungku sudah sangat terpacu oleh tindakan kecil Mang Dedi itu dan darahku berdesir merasakan adrenalin mengalir keseluruh tubuhku.78170Please respect copyright.PENANAXucMB4saqP
78170Please respect copyright.PENANAEpmAYc5Eac
Aku membiarkan saja tanganku tersebut di genggam lama oleh Mang Dedi sebelum akhirnya dia tiba-tiba menuntunnya pada daerah selangkangannya sendiri.78170Please respect copyright.PENANAmHMzhWty5v
78170Please respect copyright.PENANAzjPt9b0LuF
"ASTAGFIRULLAH MAS!!" teriakku lumayan kencang sambil menarik tanganku dari selangkangannya.78170Please respect copyright.PENANAkaxelf7bfZ
78170Please respect copyright.PENANAoZa9xL6Wpk
Dapat aku rasakan kalau di balik celana yang tengah dipakainya saat ini, batang penis Mang Dedi tengah menegang dengan sangat kerasnya.78170Please respect copyright.PENANAi1a1qYlDWe
78170Please respect copyright.PENANAaEfMYNsKMn
Namun dengan tanpa bersalah sedikitpun Mang Dedi malah tertawa, "Kenapa Dek?" Ucapnya bertanya dengan polos.78170Please respect copyright.PENANAf0Zcjt6LRp
78170Please respect copyright.PENANAhgh313hHOl
"Mas nakal iiihhhhh!" Protesku lagi.78170Please respect copyright.PENANA9Lt6Hs2Px7
78170Please respect copyright.PENANAqeQr6WCang
"Abis kamunya diem aja gak ngomong" sungut Mang Dedi malah menyalahkanku.78170Please respect copyright.PENANAW61uNejP2X
78170Please respect copyright.PENANA0AdcN7blbN
"Mas tuh ya!! Iseng banget jadi orang!!" Ucapku melayangkan sebuah cubitan dipinggangnya.78170Please respect copyright.PENANAzMBnydRnJ3
78170Please respect copyright.PENANArkJQxikQy6
"Awhhh sakit Dek" ringis Mang Dedi sambil tertawa.78170Please respect copyright.PENANAA4DvHeAmxi
78170Please respect copyright.PENANA0vbupyQghB
Setelah itu, Mang Dedi malah menggelitik balik pinggangku dengan tangannya, "Ini serangan balasan" teriaknya menggelitikku.78170Please respect copyright.PENANA7lMyEgIK9C
78170Please respect copyright.PENANAKCCLLoUpq4
Akupun langsung berkelojotan merasa geli karena Mang Dedi menggelitik di kedua area pinggangku sehingga aku yang gampang gelian inipun jatuh tertidur di lesehan bambu yang ada disana.78170Please respect copyright.PENANAWA70qeTY1C
78170Please respect copyright.PENANAE5PDOI4JfV
"Ampun Mas, Ampun" ucapku tertawa menahan geli meminta Mang Dedi berhenti untuk menggelitikku.78170Please respect copyright.PENANATfNCd3RZd5
78170Please respect copyright.PENANA2fvMhVYum8
Tanpa aku sadari, posisiku kami saat ini sedang berhimpitan satu sama lain dengan Mas Dedi berada diatasku yang tengah telentang kegelian. Untungnya posisi tersebut tidak bertahan lama karena Mang Dedi segera menghentikan gelitikannya padaku.78170Please respect copyright.PENANA6GUUIBCqGT
78170Please respect copyright.PENANATRG4SerQyB
Mang Dedi tertawa puas setelah berhasil mengerjaiku sebelum akhirnya dia menjatuhkan diri disampingku. Nafas kami berdua saling berpacu terengah-engah setelah beberapa saat kami bergelut layaknya anak kecil yang tengah asik bermain.78170Please respect copyright.PENANAFZBUlHCbrh
78170Please respect copyright.PENANAwm3vx2ReJe
“Kamu cantik Dek Liya” ucap Mang Dedi tiba-tiba memegang pipiku.78170Please respect copyright.PENANAWCoCY5STTo
78170Please respect copyright.PENANAKER67sWcAY
Ada hawa hangat yang aku rasakan saat tangan kasarnya tersebut menyentuh kulit wajahku. Bahkan tak ada sedikitpun niat untuk menolak sentuhan pria penjual sayur itu karena yang aku rasakan justru malah sebuah ketentraman.78170Please respect copyright.PENANAB55vQiD9ae
78170Please respect copyright.PENANAB0rb8qMSke
Dadaku pun tak berhenti berdegup dengan kencang, saking kencangnya sampai aku takut kalau Mang Dedi akan mendengarnya. Aneh memang aku bahkan tidak sadar kalau aku ini adalah perempuan yang sudah bersuami.78170Please respect copyright.PENANAMR9tCteJCY
78170Please respect copyright.PENANAUi5mA1HPvN
Yang tersbesit dalam benakku saat itu adalah bagaimana bisa aku menahan getaran yang menelusup ke sumsum tulangku, merambat melalui setiap pembuluh nadiku, dan berusaha keluar melesak meminta untuk dibebaskan.78170Please respect copyright.PENANANkFji3zixy
78170Please respect copyright.PENANABrA6zOhX2g
“Mas!!” lirihku menahan badan Mang Dedi yang mencoba mendekat.78170Please respect copyright.PENANAIctbnSea8i
78170Please respect copyright.PENANAY4yp4A8bIh
Namun Mang Dedipun tampaknya tau kalau usaha penolakanku itu hanyalah setengah-setengah saja, “CUPPP!!” Dalam sekejab bibir Mang Dedi mendarat di bibirku. Sepersekian detik sebelum dia melepas dan menjauhkannya kembali.78170Please respect copyright.PENANA5RdHC8HcJG
78170Please respect copyright.PENANAbTJv1cmUGE
Sedangkan aku terpatung, sadar bahwa sebenarnya momen ini pasti akan terjadi namun tetap merasa tak siap menyambutnya. Dalam keadaan itu, kami berdua saling menatap satu sama lain tanpa sedikitpun mengeluarkan kata-kata. Tapi dari pancaran mata Mang Dedi, aku bisa menangkap banyak hal yang ingin dia sampaikan padaku namun tak bisa dia ungkapkan secara terus terang.78170Please respect copyright.PENANAdOkuOkG6lw
78170Please respect copyright.PENANAqlR1VgoSlE
“Mas, kita tida--mpphhhhh”78170Please respect copyright.PENANAJWyf3D1Zoy
78170Please respect copyright.PENANAVG5BBu0WuD
Kata-kataku terhenti ketika Mang Dedi kembali mendaratkan ciuman bibirnya mengunci bibirku. Namun untuk kali ini bibir kasarnya tersebut tidak hanya sekedar menyentuh seperti tadi. Ciuman Mang Dedi mulai berani melumat bibirku dengan halus dan penuh gairah.78170Please respect copyright.PENANAMj8F5D1CQA
78170Please respect copyright.PENANAlUi0mucZu2
Aku langsung tahu, kalau aku sudah tidak bisa menghindar. Maka yang aku lakukan justru menutup mataku, menikmati setiap getaran tabu yang dialirkan oleh Mang Dedi lewat ciumannya yang begitu lembut.78170Please respect copyright.PENANAwh27GQuFI2
78170Please respect copyright.PENANANkHN5oy146
Kalo mau jujur, aku juga ikut menikmatinya. Bahkan beberapa saat secara refleks aku juga membalas melumat bibir Mang Dedi, mengisyaratkan kalau aku juga merasakan hal yang sama dengan apa yang dia rasakan.78170Please respect copyright.PENANAd3PO1ZixNB
78170Please respect copyright.PENANAh9ZQHUoyVH
“Maaf Dek. Aku terlalu nekat” ucap Mang Dedi menghentikan ciumannya.78170Please respect copyright.PENANAcl5jwV2517
78170Please respect copyright.PENANAmrgHkKqmLo
“Jangan minta maaf Mas” balasku melumat balik bibirnya.78170Please respect copyright.PENANAAlYRUDx4XY