85355Please respect copyright.PENANAVfQPZtjxRY
Setelah kemarin siang aku kembali berbaikan dengan mang Dedi, aku menjadi tidak sabar untuk menunggu hari berganti dan kembali bertemu dengan pria yang diam-diam sudah menarik hatiku tersebut.85355Please respect copyright.PENANAX3D6vkKgFQ
85355Please respect copyright.PENANA9SXNTk7zsk
Pagi yang kutunggu-tunggu itu pun akhirnya datang menjelang. Aku terbangun dalam keadaan yang senang dan penuh rasa antusias luar biasa.85355Please respect copyright.PENANAfdUl0URLMi
85355Please respect copyright.PENANAuDCPju06PM
Kubangunkan suamiku untuk sama-sama menunaikan ibadah salat subuh berjamaah seperti yang biasa kami lakukan setiap paginya.85355Please respect copyright.PENANADGS4TqSXce
85355Please respect copyright.PENANAo9ArWvDHIM
Setelah itu, suamiku pun memilih untuk tidur kembali. Sedangkan aku mulai melakukan pekerjaan rumah rutinku seperti menyapu halaman, menyuci baju, dan memasak sarapan pagi.85355Please respect copyright.PENANAHiR9FdPX3b
85355Please respect copyright.PENANAGFqHZd0m6P
Anehnya ketika aku sedang menyiapkan bahan makanan untuk dimasak, aku malah teringat kepada sosok Mang Dedi yang pasti belum sempat sarapan. Karena setiap harinya dia berangkat lebih awal dari siapapun untuk menjajakan dagangannya.85355Please respect copyright.PENANArSfvaOUqhp
85355Please respect copyright.PENANAOsBUGJ7tHT
Lalu terbesit lah dalam benakku untuk memberikannya hadiah. Itung-itung sebagai tanda permintaan maaf juga atas sikapku yang tidak mengenakkan selama seminggu terakhir.85355Please respect copyright.PENANAiqBTAjdnDH
85355Please respect copyright.PENANAZt2Qpo5q1u
Nasi goreng telur ceplokpun menjadi menu andalanku untuk sarapan pagi kali ini. Hanya saja porsi bahan bakunya tinggal sedikit dan terasa kurang untuk dapat dibagi kepada suamiku atau pun Mang Dedi.85355Please respect copyright.PENANAbn4CwyHyQm
85355Please respect copyright.PENANA1fC9Y9ZqzL
Karena itulah aku memutuskan membuat sarapan khusus untuk Mang Dedi terlebih dahulu. Sebab suamiku pun masih tidur dan hari ini adalah hari Minggu sehingga dia tidak perlu buru-buru.85355Please respect copyright.PENANAFWKtZMu5h3
85355Please respect copyright.PENANAVqSoGwQwwg
Aku pun kemudian menanak nasi sekali lagi dan berencana untuk membuat sayur toge yang menjadi kesukaan suamiku setelah aku kembali dari belanja nanti. Jadi semuanya bisa sarapan dan tidak ada yang ketinggalan.85355Please respect copyright.PENANAm4WcLscmoi
85355Please respect copyright.PENANArFvu7u2jCT
Usai melakukan semua kewajibanku dan membuatkan sarapan untuk mang Dedi, aku pun kemudian memilih mandi dan membersihkan badanku yang berkeringat.85355Please respect copyright.PENANAvtcnYf7pN8
85355Please respect copyright.PENANAcrlGNG6rUl
Hari ini juga aku mulai punya keinginan untuk berdandan secantik mungkin agar bisa tampil cantik dihadapan Mang Dedi nanti. Entah motivasi macam apa yang membuatku punya pikiran seperti itu, namun aku cukup senang membayangkan diriku tampul menarik dihadapan penjual sayur itu.85355Please respect copyright.PENANAXZ8AYrj8M0
85355Please respect copyright.PENANATN6YVdevki
"Umi mau kemana??" Kaget suamiku yang ternyata sudah bangun dari tidurnya.85355Please respect copyright.PENANA2yIKmx4yJC
85355Please respect copyright.PENANAySZmtZCL7M
Akupun hanya tersenyum sambil terus merias wajahku, "Mau belanja Bi! Buat sarapan kita" balasku.85355Please respect copyright.PENANAs4UINMEXyt
85355Please respect copyright.PENANAhLmmdEKYaN
"Tumben pake dandan segala, biasanya mah kamu pake daster doang" ledek suamiku.85355Please respect copyright.PENANArusUrkFEZh
85355Please respect copyright.PENANAW4KSJjMltB
"Gak ada salahnya dong tampil cantik" ucapku percaya diri.85355Please respect copyright.PENANAD8ksRLYPRF
85355Please respect copyright.PENANAv0nE4QQCTR
Suamiku tertawa mendengarnya, "Iya, tapi siapa juga yang mau liat Mi?? Paling tukang sayur???" ledeknya lagi.85355Please respect copyright.PENANA8SJsgYJvJR
85355Please respect copyright.PENANAiWz7JRxfH1
"Ya gapapa lah Bi! Mending dandan depan tukang sayur sekalian daripada dandan depan Abi"85355Please respect copyright.PENANAmrQsSmupt8
85355Please respect copyright.PENANAsDE2I95zSd
"Lah kok gitu Mi?" Tanya suamiku heran.85355Please respect copyright.PENANAaqBkiFsmYV
85355Please respect copyright.PENANAAh2IaIzwXk
Aku membalik badan dan mencibir suamiku, "Iya, percuma dandan kalau gak diajak jalan" ucapku meledek.85355Please respect copyright.PENANAZ6gYRPbuBQ
85355Please respect copyright.PENANAFBhKMvT8Oc
Suamikupun tertawa terbahak-bahak mendengar candaanku yang sebenarnya adalah isi hatiku juga. Tapi tampaknya laki-laki yang sudah berumah tangga selama 6 tahun bersamaku ini sama sekali tidak peka seperti kebanyakan laki-laki diluar sana.85355Please respect copyright.PENANA67Gx0K5k96
85355Please respect copyright.PENANABkDSPwEWJA
"Awas nanti kamu diajak jalan sama tukang sayur loh" ucap suamiku masih becanda.85355Please respect copyright.PENANAj28KcXoe7v
85355Please respect copyright.PENANA2upRTVLqhf
"Asalkan tukang sayurnya baik mah gapapa" balasku beranjak dari meja rias.85355Please respect copyright.PENANAsgy8BmkQXT
85355Please respect copyright.PENANAzyCeVX9lzR
Mendengar perkataan ku tersebut, suamiku tampak sedikit syok tak bergeming dari tempatnya. Dia tiba-tiba terdiam dan bengong seperti orang yang terkena hipnotis.85355Please respect copyright.PENANAdm3r5ZyuiX
85355Please respect copyright.PENANAdOj2d4mKvs
Beruntung aku cepat menyadari situasi dan menghampiri suamiku sambil tersenyum meledek, "Canda suamiku sayang" ucapku sambil mengecup pipinya.85355Please respect copyright.PENANAZGBlTpoAlq
85355Please respect copyright.PENANAThqn2oF9ml
"Hampir jantungan aku Mi" balasnya masih tak percaya.85355Please respect copyright.PENANAwc0H6IrCsW
85355Please respect copyright.PENANAhxcTM6y2Jo
Aku pun tertawa melihat ekspresi suamiku yang tampak mengelus-elus dadanya "Salah sendiri becandanya begitu" Ucapku beranjak dari kasur.85355Please respect copyright.PENANATU3mkZYhWe
85355Please respect copyright.PENANAvG6f0VAUlv
Setelah berbincang-bincang sebentar dengan suamiku, aku pun berpamitan kepadanya untuk pergi berbelanja. Tak lupa aku membawa kotak nasi dan tempat air minum yang berisikan teh manis untuk aku sajikan kepada Mang Dedi sebagi hadiah.85355Please respect copyright.PENANASa1M1mCVjQ
85355Please respect copyright.PENANACjYSCwXqDo
Kemudian dengan perasaan senang dan berdebar-debar, aku pun melangkahkan kakiku menuju ke tempat Mang Dedi yang berada di pertigaan tak jauh dari rumahku.85355Please respect copyright.PENANA7tCuHjmjKe
85355Please respect copyright.PENANAY7ViCCOGfp
Setiap pagi dia memang selalu mangkal dan berjualan disana karena lokasinya yang strategis berada di dekat dengan jalur akses masuk dan keluar perumahan.85355Please respect copyright.PENANAvWM99HuJ31
85355Please respect copyright.PENANAbKejSwfOIy
Disana juga terdapat sebuah pos yang biasanya menjadi tempat berkumpulnya para tukang ojek mencari pelanggan.85355Please respect copyright.PENANA0jam9jK0nV
85355Please respect copyright.PENANAXvnN8kARv8
"Pagi Mang!" Sapaku tersenyum melihat Mang Dedi tengah duduk di dalam pos.85355Please respect copyright.PENANAsjyKTHUTNZ
85355Please respect copyright.PENANAPIg4QnghmC
"Waduh, ada bidadari mau belanja sayuran nih" balasnya sumringah melihat kehadiranku.85355Please respect copyright.PENANAaVPhbD1Pq8
85355Please respect copyright.PENANAHW2N1ZyUOU
Akupun bersemu merah mendengar pujian pria itu dan menunduk malu-malu, "Mamang bisa aja ih" ucapku yang sebenernya sangat-sangat senang.85355Please respect copyright.PENANAPzBwLyqBKO
85355Please respect copyright.PENANAPCS3CMDm1O
"Kok dipanggil Mamang lagi sih? Kemaren kan kita udah sepakat atuh" Protes Mang Dedi padaku.85355Please respect copyright.PENANA5zh0wdOj7U
85355Please respect copyright.PENANAsYTr995gYn
"Eh iya lupa Mas" balasku terkekeh.85355Please respect copyright.PENANAspBadOnys7
85355Please respect copyright.PENANAQSOj1qi0SF
"Nah gitu dong adem" tawa Mang Dedi sangat senang mendengarku memanggilnya dengan sebutan "Mas"85355Please respect copyright.PENANA1vhY0fLZkU
85355Please respect copyright.PENANAqtuJbYrcNw
"Oh iya Mas, ini aku bawa sarapan buat Mas Dedi" ucapku menyodorkan kotak makanan dan botol minuman yang aku bawa dari rumah tadi.85355Please respect copyright.PENANApfBdEFwbRr
85355Please respect copyright.PENANAaDj1twf6x4
Wajah Mang Dedipun tampak berseri melihat aku menawarkan sarapan untuknya, "Puji tuhan!!! kebetulan banget aku belum sarapan. Dek Liya emang paling tau kebutuhan Mas" jawabnya menyambut makanan dariku.85355Please respect copyright.PENANAHj94Am04dD
85355Please respect copyright.PENANAGfo5sxRQg1
"Iya Mas sama-sama. Dimakan ya" balasku begitu senang melihat Mang Dedi yang juga tampak antusias dengan pemberianku.85355Please respect copyright.PENANAh9IX4sOAUm
85355Please respect copyright.PENANATBcAIlULsg
"Duduk sini Dek! Nanti kamu capek berdiri terus disana" tawar Mang Dedi menepuk-nepuk kursi lesehan yang ada di sebelahnya.85355Please respect copyright.PENANAaIpDrXf2nb
85355Please respect copyright.PENANADu0f3P8qAC
Akupun dengan sedikit sungkan dan malu-malu masuk ke dalam pos yang sebenarnya tidak terlalu besar tersebut. Didalamnya terdapat sebuah lesehan yang terbuat dari bambu dan berukuran lumayan besar.85355Please respect copyright.PENANAnyfWhH63Sc
85355Please respect copyright.PENANAQ0QbENDJh9
Pos tersebut juga terbuka dengan bagian dinding yang hanya dibuat setengahnya saja. Jadi kalau ada orang yang masuk kesana, yang terlihat dari luar hanyalah bagian kepala sampai lehernya saja.85355Please respect copyright.PENANAilZCVEzy4G
85355Please respect copyright.PENANArVrJYSfkkq
Sambil celingak-celinguk akupun memperhatikan keadaan sekitar yang tak seperti biasanya terasa lumayan sepi.85355Please respect copyright.PENANAFOfnhyb7Lq
85355Please respect copyright.PENANAOWLO027qqK
"Sepi kok Dek! Ibu-ibu lain udah pada belanja tadi" ucap Mang Dedi yang seakan tau dengan apa yang aku pikirkan.85355Please respect copyright.PENANArCArud87g1
85355Please respect copyright.PENANA4oZo19ha8q
"Kok pada cepet ya Mas? Baru juga jam 7 ini" tanyaku melirik jam di tangan.85355Please respect copyright.PENANAiGCfqUy1KJ
85355Please respect copyright.PENANArbNhfzAdKP
"Kamu gak tau kalau di kelurahan lagi ada acara acara senam massal??"85355Please respect copyright.PENANAoEXZtc71rS
85355Please respect copyright.PENANAPQ7I8YWRUc
Aku menggeleng, "Enggak Mas" jawabku singkat.85355Please respect copyright.PENANA3U2tJCzLCx
85355Please respect copyright.PENANArWw58TB00C
"Oh iya lupa, kamu kan baru ya disini" balas Mang Dedi sambil membuka kotak nasi yang berisi nasi goreng buatanku tadi.85355Please respect copyright.PENANA7FYPDbGBEl
85355Please respect copyright.PENANAusQ88n1YET
"Wahhh. Nasi goreng Uni-uni padang nih. Pasti enak banget" lanjutnya begitu senang.85355Please respect copyright.PENANAfwoTfymqC1
85355Please respect copyright.PENANAj0MxxQFwEb
Akupun tertawa melihat reaksinya yang berbinar-binar seperti seekor kucing yang dikasih makan ikan, "Spesial buat Mas Dedi" balasku.85355Please respect copyright.PENANARKyfT28iis
85355Please respect copyright.PENANAxVvcX9MwbC
"Hehehe. Makasih ya Dek Liya sayang" ucap Mang Dedi mengelus pundakku dengan pelan.85355Please respect copyright.PENANAqdIDa46LgK
85355Please respect copyright.PENANAzqgylTi0FQ
Namun bukannya protes, aku malah membiarkan Mang Dedi meyentuh bagian badanku tersebut dengan santai. Padahal selama ini aku tak pernah membiarkan laki-laki lain selain suamiku untuk menyentuh diriku bahkan untuk bersalaman tangan saja.85355Please respect copyright.PENANAiA05YYEb3B
85355Please respect copyright.PENANAGTBgpgAhT0
Tapi dengan Mang Dedi lagi-lagi ada pengecualian yang tak dapat aku jabarkan dengan kata-kata. Tatapannya yang hangat dan lemah lembut itu seolah berkata padaku bahwa dia tidak akan pernah punya niatan untuk menjahatiku. Jadi secara tidak sadar akupun terbawa untuk bersikap biasa saja di depannya.85355Please respect copyright.PENANAjk04nH0P29
85355Please respect copyright.PENANAnqL5LUIrnK
"Waduhh.. enak banget nih nasih gorengnya" ucap Mang Dedi saat dia memasukkan suapan pertama ke dalam mulutnya.85355Please respect copyright.PENANALU09Dj9Jpo
85355Please respect copyright.PENANApZjQSAJCjb
"Masa sih Mas?? Nasi goreng biasa aja kok itu" jawabku merendah.85355Please respect copyright.PENANAYBetf5Euma
85355Please respect copyright.PENANACjmD2rAF79
Mang Dedi lalu menggeleng, "Kayaknya ini spesial deh. Bikin nya pasti penuh rasa cinta" rayu Mang Dedi padaku.85355Please respect copyright.PENANALBg0taVvAJ
85355Please respect copyright.PENANAofKkq4MoO4
"Mang Dedi bisa aja" senyumku makin merasa senang.85355Please respect copyright.PENANAhVTTs1YohL
85355Please respect copyright.PENANAkCfikuTtIt
Sambil Mang Dedi makan kamipun tetap mengobrol ringan seputar banyak hal seperti kegiatan warga perumahan sini yang setiap hari minggunya acap kali mengadakan kegiatan senam massal.85355Please respect copyright.PENANAqh0NKBaycg
85355Please respect copyright.PENANAZoC33rpPZF
Mang Dedi juga bilang kalau kegiatan tersebut digandrungi berbagai macam kalangan seperti ibu-ibu, bapak-bapak dan anak-anak. Jadi wajar pada jam seperti ini komplek perumahan tampak sepi tidak ada orang.85355Please respect copyright.PENANAQIpNGDRStw
85355Please respect copyright.PENANANtbxrUTzBn
"Lain kali Dek Liya coba ikut deh sama suami. Itung-itung buat refreshing" saran Mang Dedi padaku.85355Please respect copyright.PENANAh5QaOLs5T2
85355Please respect copyright.PENANAOhvYG5J1f2
"Suamiku mana mau Mas ikut acara kayak gitu. Dia paling males sama yang namanya olahrga" jawabku teringat momen dimana dulu suamiku selalu menyerah duluan ketika kami jogging bersama.85355Please respect copyright.PENANAUJnnNqVGXC
85355Please respect copyright.PENANAI47LB19BXO
"Kalau gitu sama Mas aja gimana??" Tawar Mang Dedi tiba-tiba.85355Please respect copyright.PENANAVP1jPa0fZP
85355Please respect copyright.PENANALb5gTgHMAE
Aku tersenyum senang mendengarnya, "Boleh sih Mas, tapi Mas kan jualan" jawabku tak mau terlalu berterus terang.85355Please respect copyright.PENANA3FcI0eEe0N
85355Please respect copyright.PENANAzGTLijTWIF
"Demi menemani bidadari, aku rela tak jualan sayur sehari" candanya dengan wajah serius.85355Please respect copyright.PENANA52wM6apmhS
85355Please respect copyright.PENANAfuBf7eL2mw
"Paan sih Mas!! Kamu gaje" tawaku pecah mendengarnya bercanda dengan wajah serius seperti itu.85355Please respect copyright.PENANACJvxkz2NNt
85355Please respect copyright.PENANAoGUdQFCKFA
Kami terus mengobrol ngalor ngidul kesana kemari tanpa sadar sudah menyerempet pada hal-hal yang sedikit menujurus kearah yang jorok.85355Please respect copyright.PENANAA8G2WB5Nj4
85355Please respect copyright.PENANADUjspOlCqt
Aku dengan sedikit malu-malu tetap meladeni pembicaraan tersebut karena Mang Dedi selalu menyelingi obrolan kita dengan suasana bercanda dan humor-humor recehnya.85355Please respect copyright.PENANAkCOto0PcJk
85355Please respect copyright.PENANAQXPafrvDju
"Beneran tau Dek, cewe kalau jembutnya banyak pasti orangnya napsuan" lanjut Mang Dedi ditengah obrolan kita tentang masalah keintiman.85355Please respect copyright.PENANAbhAxGLP4YN
85355Please respect copyright.PENANAZGsBJFA0mI
"Ah. Mas sok tau!! Aku bulunya banyak tapi gak napsuan tuh" jawabku membantah85355Please respect copyright.PENANADRwr1EquSk
85355Please respect copyright.PENANA3g2tDUwC65
Mang Dedi menggeleng, "Kamu belum sadar aja sama diri kamu. Mas berani taruhan kalau kamu sering masturbasi di kamar mandi. Iya kan??"85355Please respect copyright.PENANAnHdBwqXClv
85355Please respect copyright.PENANAVLOcZUkRxf
"Masturbasi apaan?" Tanyaku bingung dengan istilah yang digunakan Mang Dedi.85355Please respect copyright.PENANAvERUMGpnRD
85355Please respect copyright.PENANAcp6BDGfudW
"Itu! Yang main-main sama punya kamu sendiri" ucapnya dengan frontal.85355Please respect copyright.PENANA5j6Uxin2Nj
85355Please respect copyright.PENANASUYH3xUr40
Sontak aku kaget dan langsung teringat dengan kejadian kemarin-kemarin hari dimana aku beberapa kali sempat melakukan hal yang dimaksud masturbasi tersebut oleh Mang Dedi. Beberapa kali ketika aku terangsang, aku mengikuti instingku dengan mengelus-elus bagian luar vaginaku sampai becek dan basah.85355Please respect copyright.PENANAmLG1HvVPbo
85355Please respect copyright.PENANAw4NrLJ000P
"Tuh kan pernah" ucap Mang Dedi dengan percaya diri.85355Please respect copyright.PENANASWA8QzDQrg
85355Please respect copyright.PENANAu1XneRb91u
Tapi aku masih tidak terima dan protes padanya,85355Please respect copyright.PENANAiUB52yWtHZ
"Iya tapikan gak sering juga" balasku sewot.85355Please respect copyright.PENANADIL7qlz4Ix
85355Please respect copyright.PENANAKau5oQUCu1
"Aku yakin sering" angguk-angguk Mang Dedi menuduhku.85355Please respect copyright.PENANAKvqcNN01hX
85355Please respect copyright.PENANAE1XGoMVk0w
"Mas kali yang sering begitu" balasku mengalihkan pembicaraan.85355Please respect copyright.PENANAZmNpWnqnFD
85355Please respect copyright.PENANAzi8zjcUoon
Namun Mang Dedi malah terkekeh mengakuinya, "Kalau Mas mah emang sering Dek. Maklumlah Mas belum punya istri buat begitu-begituan"85355Please respect copyright.PENANAyxkcHgGNet
85355Please respect copyright.PENANAMfBJIod1Wz
"Idiihh najong. Ngomongnya kayak orang bener" ledekku becanda.85355Please respect copyright.PENANAVzb8HdSDO8
85355Please respect copyright.PENANAmEhcC32Rq4
"Beneran dong. Daripada aku memperkosa orang, lebih baik dikocok pake tangan sendiri" tawa Mang Dedi lepas begitu keras.85355Please respect copyright.PENANAB1Y53BgUxk
85355Please respect copyright.PENANANABhARQYOP
"Emangnya enak ya Mas pake tangan sendiri?" Tanyaku penasaran.85355Please respect copyright.PENANAYTUIYQvdpf
85355Please respect copyright.PENANAc9IdlLTcLx
Mang Dedipun mengangguk, "Enak sih Dek. Tapi bakalan lebih enak lagi kalau pakai tangan kamu ini" ucapnya Mang Dedi meraih dan memegang tanganku. Tapi anehnya, aku tidak berusaha menarik tanganku dan membiarkan saja tangan kasar milik Mang Dedi tersebut menggenggamnya.85355Please respect copyright.PENANA3Ry8cmBz0O
85355Please respect copyright.PENANAlOvZUGVeBR
"Apaansih kamu Mas!!" Ucapku malu-malu tak berani menatap wajah Mang Dedi.85355Please respect copyright.PENANANArYhmuv6c
85355Please respect copyright.PENANAz6jgRK2m7z
Jantungku berdebar-debar sangat kencang seperti sebuah tabuh yang terus dipukul tak henti-hentinya. Suasana pagi itupun mulai terasa sedikit panas dan membuatku kegerahan.85355Please respect copyright.PENANACoiJugd3En
85355Please respect copyright.PENANAAEniyGgUHH
Apalagi dalam situasi tempat yang terbuka seperti ini semakin menambah rasa berdebarku takut-takut kalau ada yang lewat dan melihatku bergandengan dengan pria yang bukan suamiku tersebut.85355Please respect copyright.PENANASOAeVMFwTT
85355Please respect copyright.PENANA5pNI39eEbB
Tiba-tiba saja, Mang Dedi mengangkat tanganku dan menciumnya "Iya. Kalau tangan halus punya kamu ini yang ngocokin aku, pasti bakal enak banget" rayunya semakin berani.85355Please respect copyright.PENANAVOq0d9LpHw
85355Please respect copyright.PENANAT5KV56qnJL
"Mas jangan ih!! Nanti diliat orang" protesku padanya.85355Please respect copyright.PENANAkqHTSKXrbN
85355Please respect copyright.PENANAyTXOfiv2yk
Cukup aneh memang karena seharusnya aku memprotes tindakan Mang Dedi yang memegang dan mencium tanganku, bukan malah memprotes dia yang melakukannya di tempat terbuka seperti ini.85355Please respect copyright.PENANA6150kPOd0d
85355Please respect copyright.PENANAgt6bLwc3en
"Abis tangan kamu wangi sih Dek" balasnya terkekeh.85355Please respect copyright.PENANAT7bncFqkwh
85355Please respect copyright.PENANAiNecSXpItg
Suasana diantara kamipun menjadi sedikit canggung setelah itu karena aku memilih diam sejenak tak bisa lagi berkata-kata banyak. Jantungku sudah sangat terpacu oleh tindakan kecil Mang Dedi itu dan darahku berdesir merasakan adrenalin mengalir keseluruh tubuhku.85355Please respect copyright.PENANAN8Ezh8OFyu
85355Please respect copyright.PENANAwhucvruG5B
Aku membiarkan saja tanganku tersebut di genggam lama oleh Mang Dedi sebelum akhirnya dia tiba-tiba menuntunnya pada daerah selangkangannya sendiri.85355Please respect copyright.PENANAuw2Nf0vQJG
85355Please respect copyright.PENANATpEQe6udUz
"ASTAGFIRULLAH MAS!!" teriakku lumayan kencang sambil menarik tanganku dari selangkangannya.85355Please respect copyright.PENANAZdp0RwJ8Di
85355Please respect copyright.PENANAKOaikZNc3D
Dapat aku rasakan kalau di balik celana yang tengah dipakainya saat ini, batang penis Mang Dedi tengah menegang dengan sangat kerasnya.85355Please respect copyright.PENANAsZ8rQUIeij
85355Please respect copyright.PENANAHcjM1aI1jp
Namun dengan tanpa bersalah sedikitpun Mang Dedi malah tertawa, "Kenapa Dek?" Ucapnya bertanya dengan polos.85355Please respect copyright.PENANALMTGxItETV
85355Please respect copyright.PENANARQE8NGEC70
"Mas nakal iiihhhhh!" Protesku lagi.85355Please respect copyright.PENANA07HaA4Gh8t
85355Please respect copyright.PENANAwsOH3u0XGO
"Abis kamunya diem aja gak ngomong" sungut Mang Dedi malah menyalahkanku.85355Please respect copyright.PENANA3jcvUifjPA
85355Please respect copyright.PENANAxBqUsKBjzI
"Mas tuh ya!! Iseng banget jadi orang!!" Ucapku melayangkan sebuah cubitan dipinggangnya.85355Please respect copyright.PENANAaGy45o7UIo
85355Please respect copyright.PENANAeQVDdvaUwy
"Awhhh sakit Dek" ringis Mang Dedi sambil tertawa.85355Please respect copyright.PENANAirWsBbBTdk
85355Please respect copyright.PENANAZ1rXFtelqC
Setelah itu, Mang Dedi malah menggelitik balik pinggangku dengan tangannya, "Ini serangan balasan" teriaknya menggelitikku.85355Please respect copyright.PENANA9tBSkHtN8Q
85355Please respect copyright.PENANANDrkknQbAl
Akupun langsung berkelojotan merasa geli karena Mang Dedi menggelitik di kedua area pinggangku sehingga aku yang gampang gelian inipun jatuh tertidur di lesehan bambu yang ada disana.85355Please respect copyright.PENANAMVegEaVhWK
85355Please respect copyright.PENANAXyE0F0bKKm
"Ampun Mas, Ampun" ucapku tertawa menahan geli meminta Mang Dedi berhenti untuk menggelitikku.85355Please respect copyright.PENANA98Cq0210cU
85355Please respect copyright.PENANADoEZN0EwN2
Tanpa aku sadari, posisiku kami saat ini sedang berhimpitan satu sama lain dengan Mas Dedi berada diatasku yang tengah telentang kegelian. Untungnya posisi tersebut tidak bertahan lama karena Mang Dedi segera menghentikan gelitikannya padaku.85355Please respect copyright.PENANA1zkILfACCd
85355Please respect copyright.PENANAVWeKIFtW1H
Mang Dedi tertawa puas setelah berhasil mengerjaiku sebelum akhirnya dia menjatuhkan diri disampingku. Nafas kami berdua saling berpacu terengah-engah setelah beberapa saat kami bergelut layaknya anak kecil yang tengah asik bermain.85355Please respect copyright.PENANATJLcHBu6Hz
85355Please respect copyright.PENANADZmvYe0uWv
“Kamu cantik Dek Liya” ucap Mang Dedi tiba-tiba memegang pipiku.85355Please respect copyright.PENANAFCggg041Ct
85355Please respect copyright.PENANAJxy6QbR65x
Ada hawa hangat yang aku rasakan saat tangan kasarnya tersebut menyentuh kulit wajahku. Bahkan tak ada sedikitpun niat untuk menolak sentuhan pria penjual sayur itu karena yang aku rasakan justru malah sebuah ketentraman.85355Please respect copyright.PENANA951tqv0hBj
85355Please respect copyright.PENANAi5ewxsLrsY
Dadaku pun tak berhenti berdegup dengan kencang, saking kencangnya sampai aku takut kalau Mang Dedi akan mendengarnya. Aneh memang aku bahkan tidak sadar kalau aku ini adalah perempuan yang sudah bersuami.85355Please respect copyright.PENANArVEJssJ9Z1
85355Please respect copyright.PENANALgD5owbE4P
Yang tersbesit dalam benakku saat itu adalah bagaimana bisa aku menahan getaran yang menelusup ke sumsum tulangku, merambat melalui setiap pembuluh nadiku, dan berusaha keluar melesak meminta untuk dibebaskan.85355Please respect copyright.PENANAxbFe3RqpP9
85355Please respect copyright.PENANAITLJtUKLRA
“Mas!!” lirihku menahan badan Mang Dedi yang mencoba mendekat.85355Please respect copyright.PENANA8EhZkpoWxD
85355Please respect copyright.PENANARIfZc5RVjp
Namun Mang Dedipun tampaknya tau kalau usaha penolakanku itu hanyalah setengah-setengah saja, “CUPPP!!” Dalam sekejab bibir Mang Dedi mendarat di bibirku. Sepersekian detik sebelum dia melepas dan menjauhkannya kembali.85355Please respect copyright.PENANA9t9UAj9Iqs
85355Please respect copyright.PENANAJO6cfKbF57
Sedangkan aku terpatung, sadar bahwa sebenarnya momen ini pasti akan terjadi namun tetap merasa tak siap menyambutnya. Dalam keadaan itu, kami berdua saling menatap satu sama lain tanpa sedikitpun mengeluarkan kata-kata. Tapi dari pancaran mata Mang Dedi, aku bisa menangkap banyak hal yang ingin dia sampaikan padaku namun tak bisa dia ungkapkan secara terus terang.85355Please respect copyright.PENANAhp6hpQY1Rn
85355Please respect copyright.PENANAuJE9lnAOIe
“Mas, kita tida--mpphhhhh”85355Please respect copyright.PENANAQ9pmComXV0
85355Please respect copyright.PENANAbdfipCKLGe
Kata-kataku terhenti ketika Mang Dedi kembali mendaratkan ciuman bibirnya mengunci bibirku. Namun untuk kali ini bibir kasarnya tersebut tidak hanya sekedar menyentuh seperti tadi. Ciuman Mang Dedi mulai berani melumat bibirku dengan halus dan penuh gairah.85355Please respect copyright.PENANAlAQMoIwJj9
85355Please respect copyright.PENANAWjnqCdGAqJ
Aku langsung tahu, kalau aku sudah tidak bisa menghindar. Maka yang aku lakukan justru menutup mataku, menikmati setiap getaran tabu yang dialirkan oleh Mang Dedi lewat ciumannya yang begitu lembut.85355Please respect copyright.PENANAa7NXNLy0Fl
85355Please respect copyright.PENANA4Tg6sUtM4I
Kalo mau jujur, aku juga ikut menikmatinya. Bahkan beberapa saat secara refleks aku juga membalas melumat bibir Mang Dedi, mengisyaratkan kalau aku juga merasakan hal yang sama dengan apa yang dia rasakan.85355Please respect copyright.PENANAcuNZh40dJB
85355Please respect copyright.PENANAxzjTdoDx6b
“Maaf Dek. Aku terlalu nekat” ucap Mang Dedi menghentikan ciumannya.85355Please respect copyright.PENANAbE6iYqMxbS
85355Please respect copyright.PENANAZJMreRaHFb
“Jangan minta maaf Mas” balasku melumat balik bibirnya.85355Please respect copyright.PENANAQZEkezXOYY