81683Please respect copyright.PENANAHVCFjoBfBr
Setelah kemarin siang aku kembali berbaikan dengan mang Dedi, aku menjadi tidak sabar untuk menunggu hari berganti dan kembali bertemu dengan pria yang diam-diam sudah menarik hatiku tersebut.81683Please respect copyright.PENANAzqj7QDsOJ9
81683Please respect copyright.PENANAu3P89KYVif
Pagi yang kutunggu-tunggu itu pun akhirnya datang menjelang. Aku terbangun dalam keadaan yang senang dan penuh rasa antusias luar biasa.81683Please respect copyright.PENANAeONk6bstkJ
81683Please respect copyright.PENANAeS5Fxm6GsK
Kubangunkan suamiku untuk sama-sama menunaikan ibadah salat subuh berjamaah seperti yang biasa kami lakukan setiap paginya.81683Please respect copyright.PENANAuQjtkZwT9H
81683Please respect copyright.PENANAIALqwFxHJg
Setelah itu, suamiku pun memilih untuk tidur kembali. Sedangkan aku mulai melakukan pekerjaan rumah rutinku seperti menyapu halaman, menyuci baju, dan memasak sarapan pagi.81683Please respect copyright.PENANAfxsooDocdG
81683Please respect copyright.PENANAn0fKY02oRp
Anehnya ketika aku sedang menyiapkan bahan makanan untuk dimasak, aku malah teringat kepada sosok Mang Dedi yang pasti belum sempat sarapan. Karena setiap harinya dia berangkat lebih awal dari siapapun untuk menjajakan dagangannya.81683Please respect copyright.PENANAiDqTmjubFQ
81683Please respect copyright.PENANAYvwTYGnlHX
Lalu terbesit lah dalam benakku untuk memberikannya hadiah. Itung-itung sebagai tanda permintaan maaf juga atas sikapku yang tidak mengenakkan selama seminggu terakhir.81683Please respect copyright.PENANAnBcv0KZCqn
81683Please respect copyright.PENANAaQY7fQgqFX
Nasi goreng telur ceplokpun menjadi menu andalanku untuk sarapan pagi kali ini. Hanya saja porsi bahan bakunya tinggal sedikit dan terasa kurang untuk dapat dibagi kepada suamiku atau pun Mang Dedi.81683Please respect copyright.PENANAgozLLzjfdb
81683Please respect copyright.PENANAVALzJOs9pd
Karena itulah aku memutuskan membuat sarapan khusus untuk Mang Dedi terlebih dahulu. Sebab suamiku pun masih tidur dan hari ini adalah hari Minggu sehingga dia tidak perlu buru-buru.81683Please respect copyright.PENANA4CbJdMUai5
81683Please respect copyright.PENANAAUW9D4eCEv
Aku pun kemudian menanak nasi sekali lagi dan berencana untuk membuat sayur toge yang menjadi kesukaan suamiku setelah aku kembali dari belanja nanti. Jadi semuanya bisa sarapan dan tidak ada yang ketinggalan.81683Please respect copyright.PENANA1y3eOkKSDF
81683Please respect copyright.PENANAdfmVv2JZVY
Usai melakukan semua kewajibanku dan membuatkan sarapan untuk mang Dedi, aku pun kemudian memilih mandi dan membersihkan badanku yang berkeringat.81683Please respect copyright.PENANA50mux5NVTL
81683Please respect copyright.PENANAeP6I9kdwEJ
Hari ini juga aku mulai punya keinginan untuk berdandan secantik mungkin agar bisa tampil cantik dihadapan Mang Dedi nanti. Entah motivasi macam apa yang membuatku punya pikiran seperti itu, namun aku cukup senang membayangkan diriku tampul menarik dihadapan penjual sayur itu.81683Please respect copyright.PENANA0t1CoAG6ol
81683Please respect copyright.PENANANVV81GTmWD
"Umi mau kemana??" Kaget suamiku yang ternyata sudah bangun dari tidurnya.81683Please respect copyright.PENANAb53jlpq38W
81683Please respect copyright.PENANANhfw0MAmm2
Akupun hanya tersenyum sambil terus merias wajahku, "Mau belanja Bi! Buat sarapan kita" balasku.81683Please respect copyright.PENANA1EmhCwtBUf
81683Please respect copyright.PENANA9SShjn9uCf
"Tumben pake dandan segala, biasanya mah kamu pake daster doang" ledek suamiku.81683Please respect copyright.PENANA0RFDEzLM9C
81683Please respect copyright.PENANArBiZe9UcEW
"Gak ada salahnya dong tampil cantik" ucapku percaya diri.81683Please respect copyright.PENANAbtIJDVPckM
81683Please respect copyright.PENANAagp7mB74tj
Suamiku tertawa mendengarnya, "Iya, tapi siapa juga yang mau liat Mi?? Paling tukang sayur???" ledeknya lagi.81683Please respect copyright.PENANAaf70yglaoM
81683Please respect copyright.PENANAlEbX30kHK1
"Ya gapapa lah Bi! Mending dandan depan tukang sayur sekalian daripada dandan depan Abi"81683Please respect copyright.PENANAkdOcirE2dl
81683Please respect copyright.PENANAgdFfve8q0W
"Lah kok gitu Mi?" Tanya suamiku heran.81683Please respect copyright.PENANALJHilfZihq
81683Please respect copyright.PENANAsz8z0YKys2
Aku membalik badan dan mencibir suamiku, "Iya, percuma dandan kalau gak diajak jalan" ucapku meledek.81683Please respect copyright.PENANAh0t5LT295W
81683Please respect copyright.PENANAlgIdw6v1cu
Suamikupun tertawa terbahak-bahak mendengar candaanku yang sebenarnya adalah isi hatiku juga. Tapi tampaknya laki-laki yang sudah berumah tangga selama 6 tahun bersamaku ini sama sekali tidak peka seperti kebanyakan laki-laki diluar sana.81683Please respect copyright.PENANALTZ6Bze7Np
81683Please respect copyright.PENANAKJGR72Auex
"Awas nanti kamu diajak jalan sama tukang sayur loh" ucap suamiku masih becanda.81683Please respect copyright.PENANADAZWQBRZf8
81683Please respect copyright.PENANAKXC6rc8fHZ
"Asalkan tukang sayurnya baik mah gapapa" balasku beranjak dari meja rias.81683Please respect copyright.PENANAm7gG4ePby4
81683Please respect copyright.PENANAlwgfo81WW3
Mendengar perkataan ku tersebut, suamiku tampak sedikit syok tak bergeming dari tempatnya. Dia tiba-tiba terdiam dan bengong seperti orang yang terkena hipnotis.81683Please respect copyright.PENANATsofrUv3S1
81683Please respect copyright.PENANAC3uuRNah15
Beruntung aku cepat menyadari situasi dan menghampiri suamiku sambil tersenyum meledek, "Canda suamiku sayang" ucapku sambil mengecup pipinya.81683Please respect copyright.PENANAEBeWIoGti0
81683Please respect copyright.PENANA3HB6UJn9mF
"Hampir jantungan aku Mi" balasnya masih tak percaya.81683Please respect copyright.PENANAQmmVSqhqy0
81683Please respect copyright.PENANA79tEQMYM9P
Aku pun tertawa melihat ekspresi suamiku yang tampak mengelus-elus dadanya "Salah sendiri becandanya begitu" Ucapku beranjak dari kasur.81683Please respect copyright.PENANAQymOLI0yUy
81683Please respect copyright.PENANAOe5oEynoRX
Setelah berbincang-bincang sebentar dengan suamiku, aku pun berpamitan kepadanya untuk pergi berbelanja. Tak lupa aku membawa kotak nasi dan tempat air minum yang berisikan teh manis untuk aku sajikan kepada Mang Dedi sebagi hadiah.81683Please respect copyright.PENANAzWQ88QsOOG
81683Please respect copyright.PENANAgR8Hu01EHD
Kemudian dengan perasaan senang dan berdebar-debar, aku pun melangkahkan kakiku menuju ke tempat Mang Dedi yang berada di pertigaan tak jauh dari rumahku.81683Please respect copyright.PENANAchvIu84Xg2
81683Please respect copyright.PENANAZbJko4UJoK
Setiap pagi dia memang selalu mangkal dan berjualan disana karena lokasinya yang strategis berada di dekat dengan jalur akses masuk dan keluar perumahan.81683Please respect copyright.PENANAWbgW3P9pJc
81683Please respect copyright.PENANAkFRsiaJVjS
Disana juga terdapat sebuah pos yang biasanya menjadi tempat berkumpulnya para tukang ojek mencari pelanggan.81683Please respect copyright.PENANAdrpshAcfI7
81683Please respect copyright.PENANAixJTfJzYUR
"Pagi Mang!" Sapaku tersenyum melihat Mang Dedi tengah duduk di dalam pos.81683Please respect copyright.PENANA2VLKuhHZEh
81683Please respect copyright.PENANAmHOjZgKDtT
"Waduh, ada bidadari mau belanja sayuran nih" balasnya sumringah melihat kehadiranku.81683Please respect copyright.PENANARv7QYlT7Ua
81683Please respect copyright.PENANANjp5qkjuQJ
Akupun bersemu merah mendengar pujian pria itu dan menunduk malu-malu, "Mamang bisa aja ih" ucapku yang sebenernya sangat-sangat senang.81683Please respect copyright.PENANAuHpLLvabP5
81683Please respect copyright.PENANAwoa6OXtU8M
"Kok dipanggil Mamang lagi sih? Kemaren kan kita udah sepakat atuh" Protes Mang Dedi padaku.81683Please respect copyright.PENANAFQ4matqcTU
81683Please respect copyright.PENANAFXJmtrUOIR
"Eh iya lupa Mas" balasku terkekeh.81683Please respect copyright.PENANAOjYPc0Af1N
81683Please respect copyright.PENANAvKn1ee5PZ5
"Nah gitu dong adem" tawa Mang Dedi sangat senang mendengarku memanggilnya dengan sebutan "Mas"81683Please respect copyright.PENANAdDwerOAc2U
81683Please respect copyright.PENANAqIZi10Zu7E
"Oh iya Mas, ini aku bawa sarapan buat Mas Dedi" ucapku menyodorkan kotak makanan dan botol minuman yang aku bawa dari rumah tadi.81683Please respect copyright.PENANAIK2tIQjIRP
81683Please respect copyright.PENANAY2W7YX9Kjg
Wajah Mang Dedipun tampak berseri melihat aku menawarkan sarapan untuknya, "Puji tuhan!!! kebetulan banget aku belum sarapan. Dek Liya emang paling tau kebutuhan Mas" jawabnya menyambut makanan dariku.81683Please respect copyright.PENANAAZqEuZpElu
81683Please respect copyright.PENANAGSy4o1E7N6
"Iya Mas sama-sama. Dimakan ya" balasku begitu senang melihat Mang Dedi yang juga tampak antusias dengan pemberianku.81683Please respect copyright.PENANAkj80JH4uQf
81683Please respect copyright.PENANAbfNASWRpr2
"Duduk sini Dek! Nanti kamu capek berdiri terus disana" tawar Mang Dedi menepuk-nepuk kursi lesehan yang ada di sebelahnya.81683Please respect copyright.PENANAXw16jRGxAb
81683Please respect copyright.PENANACtnj7pwHdi
Akupun dengan sedikit sungkan dan malu-malu masuk ke dalam pos yang sebenarnya tidak terlalu besar tersebut. Didalamnya terdapat sebuah lesehan yang terbuat dari bambu dan berukuran lumayan besar.81683Please respect copyright.PENANAYBIQc6OsPG
81683Please respect copyright.PENANABSrvBHs12Z
Pos tersebut juga terbuka dengan bagian dinding yang hanya dibuat setengahnya saja. Jadi kalau ada orang yang masuk kesana, yang terlihat dari luar hanyalah bagian kepala sampai lehernya saja.81683Please respect copyright.PENANAaBSqhS36Ms
81683Please respect copyright.PENANAYwAuVD6NI4
Sambil celingak-celinguk akupun memperhatikan keadaan sekitar yang tak seperti biasanya terasa lumayan sepi.81683Please respect copyright.PENANASmKAQYsPBP
81683Please respect copyright.PENANARgDtuPXhmO
"Sepi kok Dek! Ibu-ibu lain udah pada belanja tadi" ucap Mang Dedi yang seakan tau dengan apa yang aku pikirkan.81683Please respect copyright.PENANADnhhugoSVd
81683Please respect copyright.PENANAcUENlz6YLC
"Kok pada cepet ya Mas? Baru juga jam 7 ini" tanyaku melirik jam di tangan.81683Please respect copyright.PENANACZzGNf0u7T
81683Please respect copyright.PENANAHhWGGx2nIL
"Kamu gak tau kalau di kelurahan lagi ada acara acara senam massal??"81683Please respect copyright.PENANA9mh8Z8bXsk
81683Please respect copyright.PENANAA1rH3Siitx
Aku menggeleng, "Enggak Mas" jawabku singkat.81683Please respect copyright.PENANAXAJdqfyyNw
81683Please respect copyright.PENANAxBDaXy8YR5
"Oh iya lupa, kamu kan baru ya disini" balas Mang Dedi sambil membuka kotak nasi yang berisi nasi goreng buatanku tadi.81683Please respect copyright.PENANAytE4760Hnk
81683Please respect copyright.PENANArzYVW9nlVw
"Wahhh. Nasi goreng Uni-uni padang nih. Pasti enak banget" lanjutnya begitu senang.81683Please respect copyright.PENANAjNUQld2A4c
81683Please respect copyright.PENANAQs1xzRjz4r
Akupun tertawa melihat reaksinya yang berbinar-binar seperti seekor kucing yang dikasih makan ikan, "Spesial buat Mas Dedi" balasku.81683Please respect copyright.PENANA6NgqquVSvZ
81683Please respect copyright.PENANA9CnQ1mhi1e
"Hehehe. Makasih ya Dek Liya sayang" ucap Mang Dedi mengelus pundakku dengan pelan.81683Please respect copyright.PENANA4wYtLHKiFo
81683Please respect copyright.PENANAswZCTKrHtq
Namun bukannya protes, aku malah membiarkan Mang Dedi meyentuh bagian badanku tersebut dengan santai. Padahal selama ini aku tak pernah membiarkan laki-laki lain selain suamiku untuk menyentuh diriku bahkan untuk bersalaman tangan saja.81683Please respect copyright.PENANAein4MMsjWp
81683Please respect copyright.PENANAZyye3iWW76
Tapi dengan Mang Dedi lagi-lagi ada pengecualian yang tak dapat aku jabarkan dengan kata-kata. Tatapannya yang hangat dan lemah lembut itu seolah berkata padaku bahwa dia tidak akan pernah punya niatan untuk menjahatiku. Jadi secara tidak sadar akupun terbawa untuk bersikap biasa saja di depannya.81683Please respect copyright.PENANA9wCDonj9hV
81683Please respect copyright.PENANAZVNIBTGVXm
"Waduhh.. enak banget nih nasih gorengnya" ucap Mang Dedi saat dia memasukkan suapan pertama ke dalam mulutnya.81683Please respect copyright.PENANAoklHngUD6Q
81683Please respect copyright.PENANAu3qJE6dPob
"Masa sih Mas?? Nasi goreng biasa aja kok itu" jawabku merendah.81683Please respect copyright.PENANArIzVnmM4w0
81683Please respect copyright.PENANAGvM3A731m6
Mang Dedi lalu menggeleng, "Kayaknya ini spesial deh. Bikin nya pasti penuh rasa cinta" rayu Mang Dedi padaku.81683Please respect copyright.PENANAl6FqnM39hK
81683Please respect copyright.PENANAxS5YIhvyfg
"Mang Dedi bisa aja" senyumku makin merasa senang.81683Please respect copyright.PENANAIGXJAmUT7r
81683Please respect copyright.PENANA2ERLlXhvHQ
Sambil Mang Dedi makan kamipun tetap mengobrol ringan seputar banyak hal seperti kegiatan warga perumahan sini yang setiap hari minggunya acap kali mengadakan kegiatan senam massal.81683Please respect copyright.PENANANGu33FFXYK
81683Please respect copyright.PENANAsUJdf5MGKQ
Mang Dedi juga bilang kalau kegiatan tersebut digandrungi berbagai macam kalangan seperti ibu-ibu, bapak-bapak dan anak-anak. Jadi wajar pada jam seperti ini komplek perumahan tampak sepi tidak ada orang.81683Please respect copyright.PENANAKLyjbqJSt2
81683Please respect copyright.PENANA12s96yNv8M
"Lain kali Dek Liya coba ikut deh sama suami. Itung-itung buat refreshing" saran Mang Dedi padaku.81683Please respect copyright.PENANARvhOakDKnn
81683Please respect copyright.PENANA3HQeiIHjcq
"Suamiku mana mau Mas ikut acara kayak gitu. Dia paling males sama yang namanya olahrga" jawabku teringat momen dimana dulu suamiku selalu menyerah duluan ketika kami jogging bersama.81683Please respect copyright.PENANAVvMqENBqmU
81683Please respect copyright.PENANAt5OPLoLhFo
"Kalau gitu sama Mas aja gimana??" Tawar Mang Dedi tiba-tiba.81683Please respect copyright.PENANAHs3nouHh3B
81683Please respect copyright.PENANAAWc9kziv4I
Aku tersenyum senang mendengarnya, "Boleh sih Mas, tapi Mas kan jualan" jawabku tak mau terlalu berterus terang.81683Please respect copyright.PENANACt2GBC9y7N
81683Please respect copyright.PENANAp5FJEB2eBH
"Demi menemani bidadari, aku rela tak jualan sayur sehari" candanya dengan wajah serius.81683Please respect copyright.PENANAaig8BjoHDy
81683Please respect copyright.PENANAs0MLabD6EW
"Paan sih Mas!! Kamu gaje" tawaku pecah mendengarnya bercanda dengan wajah serius seperti itu.81683Please respect copyright.PENANAbw1XRERQKQ
81683Please respect copyright.PENANASZeZgHXyIB
Kami terus mengobrol ngalor ngidul kesana kemari tanpa sadar sudah menyerempet pada hal-hal yang sedikit menujurus kearah yang jorok.81683Please respect copyright.PENANAo7Z0qRiW2f
81683Please respect copyright.PENANAtQmhLz6eFP
Aku dengan sedikit malu-malu tetap meladeni pembicaraan tersebut karena Mang Dedi selalu menyelingi obrolan kita dengan suasana bercanda dan humor-humor recehnya.81683Please respect copyright.PENANA2A9HutVjjS
81683Please respect copyright.PENANAO9mt8H3Sd2
"Beneran tau Dek, cewe kalau jembutnya banyak pasti orangnya napsuan" lanjut Mang Dedi ditengah obrolan kita tentang masalah keintiman.81683Please respect copyright.PENANAxUuZ4SLN9Y
81683Please respect copyright.PENANAyV1gtveDTG
"Ah. Mas sok tau!! Aku bulunya banyak tapi gak napsuan tuh" jawabku membantah81683Please respect copyright.PENANALb6rlMjfyp
81683Please respect copyright.PENANA3muwyoD04m
Mang Dedi menggeleng, "Kamu belum sadar aja sama diri kamu. Mas berani taruhan kalau kamu sering masturbasi di kamar mandi. Iya kan??"81683Please respect copyright.PENANArrGLqGf8MV
81683Please respect copyright.PENANA17tZTQ6gTF
"Masturbasi apaan?" Tanyaku bingung dengan istilah yang digunakan Mang Dedi.81683Please respect copyright.PENANARJInUSogS1
81683Please respect copyright.PENANANxRWls1c1v
"Itu! Yang main-main sama punya kamu sendiri" ucapnya dengan frontal.81683Please respect copyright.PENANAXf5w8W2ZIV
81683Please respect copyright.PENANAsbCudQ04fP
Sontak aku kaget dan langsung teringat dengan kejadian kemarin-kemarin hari dimana aku beberapa kali sempat melakukan hal yang dimaksud masturbasi tersebut oleh Mang Dedi. Beberapa kali ketika aku terangsang, aku mengikuti instingku dengan mengelus-elus bagian luar vaginaku sampai becek dan basah.81683Please respect copyright.PENANA4Fa9fY1anz
81683Please respect copyright.PENANAR4cJAhxZd7
"Tuh kan pernah" ucap Mang Dedi dengan percaya diri.81683Please respect copyright.PENANAurmPIjfPBF
81683Please respect copyright.PENANAxnG2ODI8si
Tapi aku masih tidak terima dan protes padanya,81683Please respect copyright.PENANABKplEgQEFC
"Iya tapikan gak sering juga" balasku sewot.81683Please respect copyright.PENANAzW1OMJBTpp
81683Please respect copyright.PENANA2CLI51xPUw
"Aku yakin sering" angguk-angguk Mang Dedi menuduhku.81683Please respect copyright.PENANAJ5gWAt3Iv5
81683Please respect copyright.PENANA2qBtcvV74O
"Mas kali yang sering begitu" balasku mengalihkan pembicaraan.81683Please respect copyright.PENANAbWxhlcYqTC
81683Please respect copyright.PENANAukL6WOWpGE
Namun Mang Dedi malah terkekeh mengakuinya, "Kalau Mas mah emang sering Dek. Maklumlah Mas belum punya istri buat begitu-begituan"81683Please respect copyright.PENANAjsAXELmrgS
81683Please respect copyright.PENANAt2jyRvifdR
"Idiihh najong. Ngomongnya kayak orang bener" ledekku becanda.81683Please respect copyright.PENANAqb8Lxs9Vjs
81683Please respect copyright.PENANAJNUI32n11p
"Beneran dong. Daripada aku memperkosa orang, lebih baik dikocok pake tangan sendiri" tawa Mang Dedi lepas begitu keras.81683Please respect copyright.PENANAYXQwVzCMmO
81683Please respect copyright.PENANAlAjKhFuTxL
"Emangnya enak ya Mas pake tangan sendiri?" Tanyaku penasaran.81683Please respect copyright.PENANAQ7NMtfY3hY
81683Please respect copyright.PENANAwVUkgWzNZe
Mang Dedipun mengangguk, "Enak sih Dek. Tapi bakalan lebih enak lagi kalau pakai tangan kamu ini" ucapnya Mang Dedi meraih dan memegang tanganku. Tapi anehnya, aku tidak berusaha menarik tanganku dan membiarkan saja tangan kasar milik Mang Dedi tersebut menggenggamnya.81683Please respect copyright.PENANA2YaMwTMu92
81683Please respect copyright.PENANAmjQwLG4gHi
"Apaansih kamu Mas!!" Ucapku malu-malu tak berani menatap wajah Mang Dedi.81683Please respect copyright.PENANALhOQM30PGA
81683Please respect copyright.PENANA6FhSdYHtIH
Jantungku berdebar-debar sangat kencang seperti sebuah tabuh yang terus dipukul tak henti-hentinya. Suasana pagi itupun mulai terasa sedikit panas dan membuatku kegerahan.81683Please respect copyright.PENANAAZY0qBL2Ed
81683Please respect copyright.PENANAkR3DquTOSV
Apalagi dalam situasi tempat yang terbuka seperti ini semakin menambah rasa berdebarku takut-takut kalau ada yang lewat dan melihatku bergandengan dengan pria yang bukan suamiku tersebut.81683Please respect copyright.PENANAyAfUE2cgfU
81683Please respect copyright.PENANA0Ds7oUoAzB
Tiba-tiba saja, Mang Dedi mengangkat tanganku dan menciumnya "Iya. Kalau tangan halus punya kamu ini yang ngocokin aku, pasti bakal enak banget" rayunya semakin berani.81683Please respect copyright.PENANAKI07nMSqf4
81683Please respect copyright.PENANA6tyHtas1SG
"Mas jangan ih!! Nanti diliat orang" protesku padanya.81683Please respect copyright.PENANASzJWHyXZdk
81683Please respect copyright.PENANAQjNWxsS7WS
Cukup aneh memang karena seharusnya aku memprotes tindakan Mang Dedi yang memegang dan mencium tanganku, bukan malah memprotes dia yang melakukannya di tempat terbuka seperti ini.81683Please respect copyright.PENANAV7EKqJfvq0
81683Please respect copyright.PENANAa0SqoFnbuG
"Abis tangan kamu wangi sih Dek" balasnya terkekeh.81683Please respect copyright.PENANAIhJ9sxbPbq
81683Please respect copyright.PENANAC1KdvMnbDo
Suasana diantara kamipun menjadi sedikit canggung setelah itu karena aku memilih diam sejenak tak bisa lagi berkata-kata banyak. Jantungku sudah sangat terpacu oleh tindakan kecil Mang Dedi itu dan darahku berdesir merasakan adrenalin mengalir keseluruh tubuhku.81683Please respect copyright.PENANAEtngXbzKLC
81683Please respect copyright.PENANAe6hSGNyncg
Aku membiarkan saja tanganku tersebut di genggam lama oleh Mang Dedi sebelum akhirnya dia tiba-tiba menuntunnya pada daerah selangkangannya sendiri.81683Please respect copyright.PENANAkKYGuYtM61
81683Please respect copyright.PENANAMOSYG3LxIk
"ASTAGFIRULLAH MAS!!" teriakku lumayan kencang sambil menarik tanganku dari selangkangannya.81683Please respect copyright.PENANAZXGcdkaMkP
81683Please respect copyright.PENANAoiKIBPFeLt
Dapat aku rasakan kalau di balik celana yang tengah dipakainya saat ini, batang penis Mang Dedi tengah menegang dengan sangat kerasnya.81683Please respect copyright.PENANA7bhsU80up2
81683Please respect copyright.PENANA15ylJkuBl1
Namun dengan tanpa bersalah sedikitpun Mang Dedi malah tertawa, "Kenapa Dek?" Ucapnya bertanya dengan polos.81683Please respect copyright.PENANAGRwxrWEoqH
81683Please respect copyright.PENANAzrrOztu5Qe
"Mas nakal iiihhhhh!" Protesku lagi.81683Please respect copyright.PENANA3UYMwDfE8X
81683Please respect copyright.PENANAYnqMOmgq37
"Abis kamunya diem aja gak ngomong" sungut Mang Dedi malah menyalahkanku.81683Please respect copyright.PENANArW7Dcr0ULX
81683Please respect copyright.PENANAa3mexI6mkX
"Mas tuh ya!! Iseng banget jadi orang!!" Ucapku melayangkan sebuah cubitan dipinggangnya.81683Please respect copyright.PENANApccPO27Loe
81683Please respect copyright.PENANAvyJuaDY6sO
"Awhhh sakit Dek" ringis Mang Dedi sambil tertawa.81683Please respect copyright.PENANA4qrmfdQb4w
81683Please respect copyright.PENANALhUaGMxpRy
Setelah itu, Mang Dedi malah menggelitik balik pinggangku dengan tangannya, "Ini serangan balasan" teriaknya menggelitikku.81683Please respect copyright.PENANARI8ihAg2f0
81683Please respect copyright.PENANAve8LX9c5Vc
Akupun langsung berkelojotan merasa geli karena Mang Dedi menggelitik di kedua area pinggangku sehingga aku yang gampang gelian inipun jatuh tertidur di lesehan bambu yang ada disana.81683Please respect copyright.PENANAjNRHnqwPfv
81683Please respect copyright.PENANAqdgKnYwXEa
"Ampun Mas, Ampun" ucapku tertawa menahan geli meminta Mang Dedi berhenti untuk menggelitikku.81683Please respect copyright.PENANADvcvSuHtah
81683Please respect copyright.PENANALyG6pljugQ
Tanpa aku sadari, posisiku kami saat ini sedang berhimpitan satu sama lain dengan Mas Dedi berada diatasku yang tengah telentang kegelian. Untungnya posisi tersebut tidak bertahan lama karena Mang Dedi segera menghentikan gelitikannya padaku.81683Please respect copyright.PENANAAPIcMj6GTk
81683Please respect copyright.PENANAOVRg7qwjSx
Mang Dedi tertawa puas setelah berhasil mengerjaiku sebelum akhirnya dia menjatuhkan diri disampingku. Nafas kami berdua saling berpacu terengah-engah setelah beberapa saat kami bergelut layaknya anak kecil yang tengah asik bermain.81683Please respect copyright.PENANAxuAbLDfIfK
81683Please respect copyright.PENANAmVShZv8vHu
“Kamu cantik Dek Liya” ucap Mang Dedi tiba-tiba memegang pipiku.81683Please respect copyright.PENANAiOcL0Cg5WL
81683Please respect copyright.PENANAM2DOXgujhi
Ada hawa hangat yang aku rasakan saat tangan kasarnya tersebut menyentuh kulit wajahku. Bahkan tak ada sedikitpun niat untuk menolak sentuhan pria penjual sayur itu karena yang aku rasakan justru malah sebuah ketentraman.81683Please respect copyright.PENANAbUE8HUyUl2
81683Please respect copyright.PENANAHgh0SYGnbR
Dadaku pun tak berhenti berdegup dengan kencang, saking kencangnya sampai aku takut kalau Mang Dedi akan mendengarnya. Aneh memang aku bahkan tidak sadar kalau aku ini adalah perempuan yang sudah bersuami.81683Please respect copyright.PENANAjYbggHq2uP
81683Please respect copyright.PENANAdokXYJ5Pz1
Yang tersbesit dalam benakku saat itu adalah bagaimana bisa aku menahan getaran yang menelusup ke sumsum tulangku, merambat melalui setiap pembuluh nadiku, dan berusaha keluar melesak meminta untuk dibebaskan.81683Please respect copyright.PENANAFJtEW4SzWA
81683Please respect copyright.PENANAkong41bzww
“Mas!!” lirihku menahan badan Mang Dedi yang mencoba mendekat.81683Please respect copyright.PENANA0xOCn9O4GQ
81683Please respect copyright.PENANAyo8AfNtvnY
Namun Mang Dedipun tampaknya tau kalau usaha penolakanku itu hanyalah setengah-setengah saja, “CUPPP!!” Dalam sekejab bibir Mang Dedi mendarat di bibirku. Sepersekian detik sebelum dia melepas dan menjauhkannya kembali.81683Please respect copyright.PENANA3G9FAHvE8w
81683Please respect copyright.PENANA5cv3ccakJt
Sedangkan aku terpatung, sadar bahwa sebenarnya momen ini pasti akan terjadi namun tetap merasa tak siap menyambutnya. Dalam keadaan itu, kami berdua saling menatap satu sama lain tanpa sedikitpun mengeluarkan kata-kata. Tapi dari pancaran mata Mang Dedi, aku bisa menangkap banyak hal yang ingin dia sampaikan padaku namun tak bisa dia ungkapkan secara terus terang.81683Please respect copyright.PENANAf8WwPkrFgX
81683Please respect copyright.PENANAGPmai7iqf8
“Mas, kita tida--mpphhhhh”81683Please respect copyright.PENANAHYHhDZKPsW
81683Please respect copyright.PENANAEi4y4xnPZu
Kata-kataku terhenti ketika Mang Dedi kembali mendaratkan ciuman bibirnya mengunci bibirku. Namun untuk kali ini bibir kasarnya tersebut tidak hanya sekedar menyentuh seperti tadi. Ciuman Mang Dedi mulai berani melumat bibirku dengan halus dan penuh gairah.81683Please respect copyright.PENANAPEtd2vYweK
81683Please respect copyright.PENANAK34mdPnYTB
Aku langsung tahu, kalau aku sudah tidak bisa menghindar. Maka yang aku lakukan justru menutup mataku, menikmati setiap getaran tabu yang dialirkan oleh Mang Dedi lewat ciumannya yang begitu lembut.81683Please respect copyright.PENANA7o2CdayBrX
81683Please respect copyright.PENANAvJe2DisUlx
Kalo mau jujur, aku juga ikut menikmatinya. Bahkan beberapa saat secara refleks aku juga membalas melumat bibir Mang Dedi, mengisyaratkan kalau aku juga merasakan hal yang sama dengan apa yang dia rasakan.81683Please respect copyright.PENANAzrR08rcT63
81683Please respect copyright.PENANAukJvwGBQss
“Maaf Dek. Aku terlalu nekat” ucap Mang Dedi menghentikan ciumannya.81683Please respect copyright.PENANA9UyaEeGmub
81683Please respect copyright.PENANAZnvS9lPddS
“Jangan minta maaf Mas” balasku melumat balik bibirnya.81683Please respect copyright.PENANAo3CfPpot6Z