95217Please respect copyright.PENANAnF6W4CbDbd
Setelah kemarin siang aku kembali berbaikan dengan mang Dedi, aku menjadi tidak sabar untuk menunggu hari berganti dan kembali bertemu dengan pria yang diam-diam sudah menarik hatiku tersebut.95217Please respect copyright.PENANALwyYW4XuRi
95217Please respect copyright.PENANA5rktqTXXXC
Pagi yang kutunggu-tunggu itu pun akhirnya datang menjelang. Aku terbangun dalam keadaan yang senang dan penuh rasa antusias luar biasa.95217Please respect copyright.PENANAx76p01Zp02
95217Please respect copyright.PENANAG4DAL4fl3K
Kubangunkan suamiku untuk sama-sama menunaikan ibadah salat subuh berjamaah seperti yang biasa kami lakukan setiap paginya.95217Please respect copyright.PENANAzjS0rqqMkF
95217Please respect copyright.PENANAIFdsvAa0lC
Setelah itu, suamiku pun memilih untuk tidur kembali. Sedangkan aku mulai melakukan pekerjaan rumah rutinku seperti menyapu halaman, menyuci baju, dan memasak sarapan pagi.95217Please respect copyright.PENANAH7Gi6R3VPR
95217Please respect copyright.PENANAwRJZkPOziF
Anehnya ketika aku sedang menyiapkan bahan makanan untuk dimasak, aku malah teringat kepada sosok Mang Dedi yang pasti belum sempat sarapan. Karena setiap harinya dia berangkat lebih awal dari siapapun untuk menjajakan dagangannya.95217Please respect copyright.PENANAyySnvWZXJ4
95217Please respect copyright.PENANAB0EManWmox
Lalu terbesit lah dalam benakku untuk memberikannya hadiah. Itung-itung sebagai tanda permintaan maaf juga atas sikapku yang tidak mengenakkan selama seminggu terakhir.95217Please respect copyright.PENANAXigZ462stV
95217Please respect copyright.PENANA6BuVslhvUD
Nasi goreng telur ceplokpun menjadi menu andalanku untuk sarapan pagi kali ini. Hanya saja porsi bahan bakunya tinggal sedikit dan terasa kurang untuk dapat dibagi kepada suamiku atau pun Mang Dedi.95217Please respect copyright.PENANATQYgqsjqDC
95217Please respect copyright.PENANANFjtQT11RY
Karena itulah aku memutuskan membuat sarapan khusus untuk Mang Dedi terlebih dahulu. Sebab suamiku pun masih tidur dan hari ini adalah hari Minggu sehingga dia tidak perlu buru-buru.95217Please respect copyright.PENANAXEc8N6Dcli
95217Please respect copyright.PENANAV4nEzGshIC
Aku pun kemudian menanak nasi sekali lagi dan berencana untuk membuat sayur toge yang menjadi kesukaan suamiku setelah aku kembali dari belanja nanti. Jadi semuanya bisa sarapan dan tidak ada yang ketinggalan.95217Please respect copyright.PENANAnEu92yfuwW
95217Please respect copyright.PENANAg97PrnECzA
Usai melakukan semua kewajibanku dan membuatkan sarapan untuk mang Dedi, aku pun kemudian memilih mandi dan membersihkan badanku yang berkeringat.95217Please respect copyright.PENANAhd456ZRRVL
95217Please respect copyright.PENANAxi5zlByYQr
Hari ini juga aku mulai punya keinginan untuk berdandan secantik mungkin agar bisa tampil cantik dihadapan Mang Dedi nanti. Entah motivasi macam apa yang membuatku punya pikiran seperti itu, namun aku cukup senang membayangkan diriku tampul menarik dihadapan penjual sayur itu.95217Please respect copyright.PENANAX084b3zlzR
95217Please respect copyright.PENANAKk1xclv6ux
"Umi mau kemana??" Kaget suamiku yang ternyata sudah bangun dari tidurnya.95217Please respect copyright.PENANAS0mw9NxFJ5
95217Please respect copyright.PENANAdAxWa06kBI
Akupun hanya tersenyum sambil terus merias wajahku, "Mau belanja Bi! Buat sarapan kita" balasku.95217Please respect copyright.PENANAnY4fkP65Hi
95217Please respect copyright.PENANA2bfe6PVCvA
"Tumben pake dandan segala, biasanya mah kamu pake daster doang" ledek suamiku.95217Please respect copyright.PENANABd4MOUYmh7
95217Please respect copyright.PENANA5NRSOENlzv
"Gak ada salahnya dong tampil cantik" ucapku percaya diri.95217Please respect copyright.PENANA2wsHPXqG5b
95217Please respect copyright.PENANAAfPFvR0XZx
Suamiku tertawa mendengarnya, "Iya, tapi siapa juga yang mau liat Mi?? Paling tukang sayur???" ledeknya lagi.95217Please respect copyright.PENANAiO53cI88LG
95217Please respect copyright.PENANAT3fFV70sB1
"Ya gapapa lah Bi! Mending dandan depan tukang sayur sekalian daripada dandan depan Abi"95217Please respect copyright.PENANAD1CQHInsY8
95217Please respect copyright.PENANAAfqKi4KciJ
"Lah kok gitu Mi?" Tanya suamiku heran.95217Please respect copyright.PENANA79gDHdYNeZ
95217Please respect copyright.PENANA0WPaLgzr9V
Aku membalik badan dan mencibir suamiku, "Iya, percuma dandan kalau gak diajak jalan" ucapku meledek.95217Please respect copyright.PENANAzqzf80GxtY
95217Please respect copyright.PENANAskzlI7oUvk
Suamikupun tertawa terbahak-bahak mendengar candaanku yang sebenarnya adalah isi hatiku juga. Tapi tampaknya laki-laki yang sudah berumah tangga selama 6 tahun bersamaku ini sama sekali tidak peka seperti kebanyakan laki-laki diluar sana.95217Please respect copyright.PENANAjSaa3aG0ik
95217Please respect copyright.PENANAFaP3YCRG8C
"Awas nanti kamu diajak jalan sama tukang sayur loh" ucap suamiku masih becanda.95217Please respect copyright.PENANAWyoVHBMbLK
95217Please respect copyright.PENANAjyXqOWgxCG
"Asalkan tukang sayurnya baik mah gapapa" balasku beranjak dari meja rias.95217Please respect copyright.PENANA4n2ICRsT9l
95217Please respect copyright.PENANAavPKn4Oa4U
Mendengar perkataan ku tersebut, suamiku tampak sedikit syok tak bergeming dari tempatnya. Dia tiba-tiba terdiam dan bengong seperti orang yang terkena hipnotis.95217Please respect copyright.PENANAGCLPsfLih6
95217Please respect copyright.PENANAZct4qVb96Y
Beruntung aku cepat menyadari situasi dan menghampiri suamiku sambil tersenyum meledek, "Canda suamiku sayang" ucapku sambil mengecup pipinya.95217Please respect copyright.PENANAb51KDrDOBR
95217Please respect copyright.PENANAkNd0hoK8Pb
"Hampir jantungan aku Mi" balasnya masih tak percaya.95217Please respect copyright.PENANAMOlhE6aESo
95217Please respect copyright.PENANA18V2ls0Awi
Aku pun tertawa melihat ekspresi suamiku yang tampak mengelus-elus dadanya "Salah sendiri becandanya begitu" Ucapku beranjak dari kasur.95217Please respect copyright.PENANALWkqfUxSZj
95217Please respect copyright.PENANAw7dqJepMVq
Setelah berbincang-bincang sebentar dengan suamiku, aku pun berpamitan kepadanya untuk pergi berbelanja. Tak lupa aku membawa kotak nasi dan tempat air minum yang berisikan teh manis untuk aku sajikan kepada Mang Dedi sebagi hadiah.95217Please respect copyright.PENANAVhSFRja0VR
95217Please respect copyright.PENANAHSFwbYJVBs
Kemudian dengan perasaan senang dan berdebar-debar, aku pun melangkahkan kakiku menuju ke tempat Mang Dedi yang berada di pertigaan tak jauh dari rumahku.95217Please respect copyright.PENANATf0PVDgfz0
95217Please respect copyright.PENANADVrkaQGow6
Setiap pagi dia memang selalu mangkal dan berjualan disana karena lokasinya yang strategis berada di dekat dengan jalur akses masuk dan keluar perumahan.95217Please respect copyright.PENANA17KdsnOSkF
95217Please respect copyright.PENANA5tu57KmODn
Disana juga terdapat sebuah pos yang biasanya menjadi tempat berkumpulnya para tukang ojek mencari pelanggan.95217Please respect copyright.PENANAgMZmQo2YHe
95217Please respect copyright.PENANAogwasmRihv
"Pagi Mang!" Sapaku tersenyum melihat Mang Dedi tengah duduk di dalam pos.95217Please respect copyright.PENANAT7VENYuQqF
95217Please respect copyright.PENANAN7HO7NhZWO
"Waduh, ada bidadari mau belanja sayuran nih" balasnya sumringah melihat kehadiranku.95217Please respect copyright.PENANAm8GXaPrrqY
95217Please respect copyright.PENANAdsgA0YA6W8
Akupun bersemu merah mendengar pujian pria itu dan menunduk malu-malu, "Mamang bisa aja ih" ucapku yang sebenernya sangat-sangat senang.95217Please respect copyright.PENANAdTNdQJ2lb1
95217Please respect copyright.PENANA64uWbeJK1u
"Kok dipanggil Mamang lagi sih? Kemaren kan kita udah sepakat atuh" Protes Mang Dedi padaku.95217Please respect copyright.PENANAq3yWwynrVs
95217Please respect copyright.PENANAUbDVopyv8v
"Eh iya lupa Mas" balasku terkekeh.95217Please respect copyright.PENANA55MPBLEKDL
95217Please respect copyright.PENANA4gUK99ctFw
"Nah gitu dong adem" tawa Mang Dedi sangat senang mendengarku memanggilnya dengan sebutan "Mas"95217Please respect copyright.PENANAteupIiATJw
95217Please respect copyright.PENANAENKYeoYvj4
"Oh iya Mas, ini aku bawa sarapan buat Mas Dedi" ucapku menyodorkan kotak makanan dan botol minuman yang aku bawa dari rumah tadi.95217Please respect copyright.PENANARS0B1bGSMe
95217Please respect copyright.PENANARsIrVckRMf
Wajah Mang Dedipun tampak berseri melihat aku menawarkan sarapan untuknya, "Puji tuhan!!! kebetulan banget aku belum sarapan. Dek Liya emang paling tau kebutuhan Mas" jawabnya menyambut makanan dariku.95217Please respect copyright.PENANAoRG6lRTTTz
95217Please respect copyright.PENANA90G4rUbxFO
"Iya Mas sama-sama. Dimakan ya" balasku begitu senang melihat Mang Dedi yang juga tampak antusias dengan pemberianku.95217Please respect copyright.PENANAO3q38L8ytM
95217Please respect copyright.PENANAQAH57EUd2N
"Duduk sini Dek! Nanti kamu capek berdiri terus disana" tawar Mang Dedi menepuk-nepuk kursi lesehan yang ada di sebelahnya.95217Please respect copyright.PENANAfKJUxRsX0C
95217Please respect copyright.PENANAJZ7CjWXxLK
Akupun dengan sedikit sungkan dan malu-malu masuk ke dalam pos yang sebenarnya tidak terlalu besar tersebut. Didalamnya terdapat sebuah lesehan yang terbuat dari bambu dan berukuran lumayan besar.95217Please respect copyright.PENANAEaoUHFF1WP
95217Please respect copyright.PENANA2OKGtWAaQA
Pos tersebut juga terbuka dengan bagian dinding yang hanya dibuat setengahnya saja. Jadi kalau ada orang yang masuk kesana, yang terlihat dari luar hanyalah bagian kepala sampai lehernya saja.95217Please respect copyright.PENANAwI8ezPfPKx
95217Please respect copyright.PENANAa41M5hlM3S
Sambil celingak-celinguk akupun memperhatikan keadaan sekitar yang tak seperti biasanya terasa lumayan sepi.95217Please respect copyright.PENANASf2MZdGAGQ
95217Please respect copyright.PENANA5oATIAnMaC
"Sepi kok Dek! Ibu-ibu lain udah pada belanja tadi" ucap Mang Dedi yang seakan tau dengan apa yang aku pikirkan.95217Please respect copyright.PENANAuEAWbNTjAu
95217Please respect copyright.PENANA9sysAXM4xd
"Kok pada cepet ya Mas? Baru juga jam 7 ini" tanyaku melirik jam di tangan.95217Please respect copyright.PENANAwpGpOFGW5j
95217Please respect copyright.PENANAahB1JpX42d
"Kamu gak tau kalau di kelurahan lagi ada acara acara senam massal??"95217Please respect copyright.PENANA2QSIDb5huK
95217Please respect copyright.PENANA7NKDe6rry5
Aku menggeleng, "Enggak Mas" jawabku singkat.95217Please respect copyright.PENANAnpyeHIHJBW
95217Please respect copyright.PENANAjeesCqxAEu
"Oh iya lupa, kamu kan baru ya disini" balas Mang Dedi sambil membuka kotak nasi yang berisi nasi goreng buatanku tadi.95217Please respect copyright.PENANAXcm2eLWYJc
95217Please respect copyright.PENANAndlAzbCBqd
"Wahhh. Nasi goreng Uni-uni padang nih. Pasti enak banget" lanjutnya begitu senang.95217Please respect copyright.PENANAULkifwnDKZ
95217Please respect copyright.PENANAKZY1mzPbsb
Akupun tertawa melihat reaksinya yang berbinar-binar seperti seekor kucing yang dikasih makan ikan, "Spesial buat Mas Dedi" balasku.95217Please respect copyright.PENANAcuKRNVkfWk
95217Please respect copyright.PENANA6CKSdvYp3E
"Hehehe. Makasih ya Dek Liya sayang" ucap Mang Dedi mengelus pundakku dengan pelan.95217Please respect copyright.PENANA7r4vVFhLM4
95217Please respect copyright.PENANAb8aiX81SNk
Namun bukannya protes, aku malah membiarkan Mang Dedi meyentuh bagian badanku tersebut dengan santai. Padahal selama ini aku tak pernah membiarkan laki-laki lain selain suamiku untuk menyentuh diriku bahkan untuk bersalaman tangan saja.95217Please respect copyright.PENANAjmU37tAa5o
95217Please respect copyright.PENANAK4L5WWfgC0
Tapi dengan Mang Dedi lagi-lagi ada pengecualian yang tak dapat aku jabarkan dengan kata-kata. Tatapannya yang hangat dan lemah lembut itu seolah berkata padaku bahwa dia tidak akan pernah punya niatan untuk menjahatiku. Jadi secara tidak sadar akupun terbawa untuk bersikap biasa saja di depannya.95217Please respect copyright.PENANArwi4BGxQWj
95217Please respect copyright.PENANAvBfK4c5BIM
"Waduhh.. enak banget nih nasih gorengnya" ucap Mang Dedi saat dia memasukkan suapan pertama ke dalam mulutnya.95217Please respect copyright.PENANAzDBL3ckrXm
95217Please respect copyright.PENANAwc1B7Ji7qQ
"Masa sih Mas?? Nasi goreng biasa aja kok itu" jawabku merendah.95217Please respect copyright.PENANAKEaxXXUSJ4
95217Please respect copyright.PENANAGBWMF3NdlN
Mang Dedi lalu menggeleng, "Kayaknya ini spesial deh. Bikin nya pasti penuh rasa cinta" rayu Mang Dedi padaku.95217Please respect copyright.PENANA6vsQDn5J8S
95217Please respect copyright.PENANARIYWdkdI6n
"Mang Dedi bisa aja" senyumku makin merasa senang.95217Please respect copyright.PENANAHo8IrNvEWs
95217Please respect copyright.PENANAr4og55WsFo
Sambil Mang Dedi makan kamipun tetap mengobrol ringan seputar banyak hal seperti kegiatan warga perumahan sini yang setiap hari minggunya acap kali mengadakan kegiatan senam massal.95217Please respect copyright.PENANAKgqnNdxLm6
95217Please respect copyright.PENANAROaqhlMm2X
Mang Dedi juga bilang kalau kegiatan tersebut digandrungi berbagai macam kalangan seperti ibu-ibu, bapak-bapak dan anak-anak. Jadi wajar pada jam seperti ini komplek perumahan tampak sepi tidak ada orang.95217Please respect copyright.PENANA6t4HVu4iYW
95217Please respect copyright.PENANAdEEZcqyj73
"Lain kali Dek Liya coba ikut deh sama suami. Itung-itung buat refreshing" saran Mang Dedi padaku.95217Please respect copyright.PENANAFQi3HpgXet
95217Please respect copyright.PENANA3phfSDDYDA
"Suamiku mana mau Mas ikut acara kayak gitu. Dia paling males sama yang namanya olahrga" jawabku teringat momen dimana dulu suamiku selalu menyerah duluan ketika kami jogging bersama.95217Please respect copyright.PENANAc7h6pxODLn
95217Please respect copyright.PENANAphGT1Hs2Vq
"Kalau gitu sama Mas aja gimana??" Tawar Mang Dedi tiba-tiba.95217Please respect copyright.PENANAN5wLPijRRT
95217Please respect copyright.PENANANfMtYy7ffp
Aku tersenyum senang mendengarnya, "Boleh sih Mas, tapi Mas kan jualan" jawabku tak mau terlalu berterus terang.95217Please respect copyright.PENANAZKqfkktDtq
95217Please respect copyright.PENANAt2a0Jr4RGS
"Demi menemani bidadari, aku rela tak jualan sayur sehari" candanya dengan wajah serius.95217Please respect copyright.PENANA5cWGT8Pq3r
95217Please respect copyright.PENANAlJQa5MA332
"Paan sih Mas!! Kamu gaje" tawaku pecah mendengarnya bercanda dengan wajah serius seperti itu.95217Please respect copyright.PENANAL0K1cqOca7
95217Please respect copyright.PENANAQ9fEHWsv4v
Kami terus mengobrol ngalor ngidul kesana kemari tanpa sadar sudah menyerempet pada hal-hal yang sedikit menujurus kearah yang jorok.95217Please respect copyright.PENANAa0fKEnL2Sy
95217Please respect copyright.PENANAqtVA2h5UbL
Aku dengan sedikit malu-malu tetap meladeni pembicaraan tersebut karena Mang Dedi selalu menyelingi obrolan kita dengan suasana bercanda dan humor-humor recehnya.95217Please respect copyright.PENANAVityVQuZGs
95217Please respect copyright.PENANAaqflsOFuwA
"Beneran tau Dek, cewe kalau jembutnya banyak pasti orangnya napsuan" lanjut Mang Dedi ditengah obrolan kita tentang masalah keintiman.95217Please respect copyright.PENANAGjcQOsk9XT
95217Please respect copyright.PENANANJpqf7uzvs
"Ah. Mas sok tau!! Aku bulunya banyak tapi gak napsuan tuh" jawabku membantah95217Please respect copyright.PENANAFmMJICt1mi
95217Please respect copyright.PENANAsUh7iritSB
Mang Dedi menggeleng, "Kamu belum sadar aja sama diri kamu. Mas berani taruhan kalau kamu sering masturbasi di kamar mandi. Iya kan??"95217Please respect copyright.PENANAFeMV62olEd
95217Please respect copyright.PENANAXTIjqMMa6W
"Masturbasi apaan?" Tanyaku bingung dengan istilah yang digunakan Mang Dedi.95217Please respect copyright.PENANA2dmuFEtbXn
95217Please respect copyright.PENANAFn0NbaqZ8N
"Itu! Yang main-main sama punya kamu sendiri" ucapnya dengan frontal.95217Please respect copyright.PENANAZtevgKxgQv
95217Please respect copyright.PENANArXVH39lwbK
Sontak aku kaget dan langsung teringat dengan kejadian kemarin-kemarin hari dimana aku beberapa kali sempat melakukan hal yang dimaksud masturbasi tersebut oleh Mang Dedi. Beberapa kali ketika aku terangsang, aku mengikuti instingku dengan mengelus-elus bagian luar vaginaku sampai becek dan basah.95217Please respect copyright.PENANAKfAWfPb2N1
95217Please respect copyright.PENANAAkHF3IUBC0
"Tuh kan pernah" ucap Mang Dedi dengan percaya diri.95217Please respect copyright.PENANAkADvpAgzSZ
95217Please respect copyright.PENANA0dIVuSUVDJ
Tapi aku masih tidak terima dan protes padanya,95217Please respect copyright.PENANAVo7f3bETqt
"Iya tapikan gak sering juga" balasku sewot.95217Please respect copyright.PENANACkmipN1OMm
95217Please respect copyright.PENANAale7vJhSka
"Aku yakin sering" angguk-angguk Mang Dedi menuduhku.95217Please respect copyright.PENANAHEaNRCxv0U
95217Please respect copyright.PENANAHHa3ojGsXZ
"Mas kali yang sering begitu" balasku mengalihkan pembicaraan.95217Please respect copyright.PENANAWDcYQQ0f4e
95217Please respect copyright.PENANAvZuZIb0S18
Namun Mang Dedi malah terkekeh mengakuinya, "Kalau Mas mah emang sering Dek. Maklumlah Mas belum punya istri buat begitu-begituan"95217Please respect copyright.PENANAUgrl9K3XJz
95217Please respect copyright.PENANAlruWxzG5sS
"Idiihh najong. Ngomongnya kayak orang bener" ledekku becanda.95217Please respect copyright.PENANAJF9QEQOuxW
95217Please respect copyright.PENANAX0zCcu4tFD
"Beneran dong. Daripada aku memperkosa orang, lebih baik dikocok pake tangan sendiri" tawa Mang Dedi lepas begitu keras.95217Please respect copyright.PENANAIQoKBQ7vwF
95217Please respect copyright.PENANA4W1HqhuAqK
"Emangnya enak ya Mas pake tangan sendiri?" Tanyaku penasaran.95217Please respect copyright.PENANASADcSbCLEH
95217Please respect copyright.PENANAPu16SxscIH
Mang Dedipun mengangguk, "Enak sih Dek. Tapi bakalan lebih enak lagi kalau pakai tangan kamu ini" ucapnya Mang Dedi meraih dan memegang tanganku. Tapi anehnya, aku tidak berusaha menarik tanganku dan membiarkan saja tangan kasar milik Mang Dedi tersebut menggenggamnya.95217Please respect copyright.PENANAaFbpgePUbF
95217Please respect copyright.PENANAKOjhvknZn5
"Apaansih kamu Mas!!" Ucapku malu-malu tak berani menatap wajah Mang Dedi.95217Please respect copyright.PENANA3GXFQst7Gj
95217Please respect copyright.PENANASAinlzVKdv
Jantungku berdebar-debar sangat kencang seperti sebuah tabuh yang terus dipukul tak henti-hentinya. Suasana pagi itupun mulai terasa sedikit panas dan membuatku kegerahan.95217Please respect copyright.PENANAKzeX42hX5x
95217Please respect copyright.PENANAqpuBIONSeq
Apalagi dalam situasi tempat yang terbuka seperti ini semakin menambah rasa berdebarku takut-takut kalau ada yang lewat dan melihatku bergandengan dengan pria yang bukan suamiku tersebut.95217Please respect copyright.PENANA8gEJUcbnTW
95217Please respect copyright.PENANAEgGoY4fKc0
Tiba-tiba saja, Mang Dedi mengangkat tanganku dan menciumnya "Iya. Kalau tangan halus punya kamu ini yang ngocokin aku, pasti bakal enak banget" rayunya semakin berani.95217Please respect copyright.PENANA01OcNx8RbZ
95217Please respect copyright.PENANAY21r5KrsV5
"Mas jangan ih!! Nanti diliat orang" protesku padanya.95217Please respect copyright.PENANAS6rMLuIPz1
95217Please respect copyright.PENANAvkLiuU9zwD
Cukup aneh memang karena seharusnya aku memprotes tindakan Mang Dedi yang memegang dan mencium tanganku, bukan malah memprotes dia yang melakukannya di tempat terbuka seperti ini.95217Please respect copyright.PENANAwwIs1r75d0
95217Please respect copyright.PENANAxwvh4AGrz7
"Abis tangan kamu wangi sih Dek" balasnya terkekeh.95217Please respect copyright.PENANAvwo5PllVmj
95217Please respect copyright.PENANAZaHCEoT1Pi
Suasana diantara kamipun menjadi sedikit canggung setelah itu karena aku memilih diam sejenak tak bisa lagi berkata-kata banyak. Jantungku sudah sangat terpacu oleh tindakan kecil Mang Dedi itu dan darahku berdesir merasakan adrenalin mengalir keseluruh tubuhku.95217Please respect copyright.PENANAf6H24GNteN
95217Please respect copyright.PENANA86Y0jR6AyF
Aku membiarkan saja tanganku tersebut di genggam lama oleh Mang Dedi sebelum akhirnya dia tiba-tiba menuntunnya pada daerah selangkangannya sendiri.95217Please respect copyright.PENANAj2diU4XOgF
95217Please respect copyright.PENANABesl24WlKf
"ASTAGFIRULLAH MAS!!" teriakku lumayan kencang sambil menarik tanganku dari selangkangannya.95217Please respect copyright.PENANAaijyqb285m
95217Please respect copyright.PENANAuh5T9qWWLZ
Dapat aku rasakan kalau di balik celana yang tengah dipakainya saat ini, batang penis Mang Dedi tengah menegang dengan sangat kerasnya.95217Please respect copyright.PENANAweBOrLXnzr
95217Please respect copyright.PENANAKWQ1CXT0qs
Namun dengan tanpa bersalah sedikitpun Mang Dedi malah tertawa, "Kenapa Dek?" Ucapnya bertanya dengan polos.95217Please respect copyright.PENANA1rQmrM33o9
95217Please respect copyright.PENANA8r4TcJvvPa
"Mas nakal iiihhhhh!" Protesku lagi.95217Please respect copyright.PENANAzgm6zSYwq8
95217Please respect copyright.PENANAEHW27LIcRz
"Abis kamunya diem aja gak ngomong" sungut Mang Dedi malah menyalahkanku.95217Please respect copyright.PENANAVPVRKsNpyT
95217Please respect copyright.PENANACv7zq0bcOU
"Mas tuh ya!! Iseng banget jadi orang!!" Ucapku melayangkan sebuah cubitan dipinggangnya.95217Please respect copyright.PENANA8vEMecQqnr
95217Please respect copyright.PENANAALsxEPfK3Y
"Awhhh sakit Dek" ringis Mang Dedi sambil tertawa.95217Please respect copyright.PENANAZqnwMm2fnh
95217Please respect copyright.PENANAroopApOWeB
Setelah itu, Mang Dedi malah menggelitik balik pinggangku dengan tangannya, "Ini serangan balasan" teriaknya menggelitikku.95217Please respect copyright.PENANA9nv553Vtqi
95217Please respect copyright.PENANAvKANXqFX7o
Akupun langsung berkelojotan merasa geli karena Mang Dedi menggelitik di kedua area pinggangku sehingga aku yang gampang gelian inipun jatuh tertidur di lesehan bambu yang ada disana.95217Please respect copyright.PENANACcrIHQHNrH
95217Please respect copyright.PENANAFW6UJm31KL
"Ampun Mas, Ampun" ucapku tertawa menahan geli meminta Mang Dedi berhenti untuk menggelitikku.95217Please respect copyright.PENANAXVLZGyLrDr
95217Please respect copyright.PENANAVeMF6THaSM
Tanpa aku sadari, posisiku kami saat ini sedang berhimpitan satu sama lain dengan Mas Dedi berada diatasku yang tengah telentang kegelian. Untungnya posisi tersebut tidak bertahan lama karena Mang Dedi segera menghentikan gelitikannya padaku.95217Please respect copyright.PENANArUH1f5tJFt
95217Please respect copyright.PENANAtR0BlrSQP8
Mang Dedi tertawa puas setelah berhasil mengerjaiku sebelum akhirnya dia menjatuhkan diri disampingku. Nafas kami berdua saling berpacu terengah-engah setelah beberapa saat kami bergelut layaknya anak kecil yang tengah asik bermain.95217Please respect copyright.PENANAS5bUG9msud
95217Please respect copyright.PENANAq2PxYWHpBF
“Kamu cantik Dek Liya” ucap Mang Dedi tiba-tiba memegang pipiku.95217Please respect copyright.PENANACqWFYFA9Ai
95217Please respect copyright.PENANAXXwsIaUXsB
Ada hawa hangat yang aku rasakan saat tangan kasarnya tersebut menyentuh kulit wajahku. Bahkan tak ada sedikitpun niat untuk menolak sentuhan pria penjual sayur itu karena yang aku rasakan justru malah sebuah ketentraman.95217Please respect copyright.PENANADIKGZfQ6N7
95217Please respect copyright.PENANAT3NNvIkF9B
Dadaku pun tak berhenti berdegup dengan kencang, saking kencangnya sampai aku takut kalau Mang Dedi akan mendengarnya. Aneh memang aku bahkan tidak sadar kalau aku ini adalah perempuan yang sudah bersuami.95217Please respect copyright.PENANAuPghSes6be
95217Please respect copyright.PENANASUwKbkCBOd
Yang tersbesit dalam benakku saat itu adalah bagaimana bisa aku menahan getaran yang menelusup ke sumsum tulangku, merambat melalui setiap pembuluh nadiku, dan berusaha keluar melesak meminta untuk dibebaskan.95217Please respect copyright.PENANA8379VJf2Kd
95217Please respect copyright.PENANAPqGEDf5BDO
“Mas!!” lirihku menahan badan Mang Dedi yang mencoba mendekat.95217Please respect copyright.PENANA9lrl4AYgq9
95217Please respect copyright.PENANApPvWLLhDYr
Namun Mang Dedipun tampaknya tau kalau usaha penolakanku itu hanyalah setengah-setengah saja, “CUPPP!!” Dalam sekejab bibir Mang Dedi mendarat di bibirku. Sepersekian detik sebelum dia melepas dan menjauhkannya kembali.95217Please respect copyright.PENANAMgCg6rpx6m
95217Please respect copyright.PENANAM86OJ9hddF
Sedangkan aku terpatung, sadar bahwa sebenarnya momen ini pasti akan terjadi namun tetap merasa tak siap menyambutnya. Dalam keadaan itu, kami berdua saling menatap satu sama lain tanpa sedikitpun mengeluarkan kata-kata. Tapi dari pancaran mata Mang Dedi, aku bisa menangkap banyak hal yang ingin dia sampaikan padaku namun tak bisa dia ungkapkan secara terus terang.95217Please respect copyright.PENANAP4qB4QTSzT
95217Please respect copyright.PENANAhbnd4z8k9b
“Mas, kita tida--mpphhhhh”95217Please respect copyright.PENANAg5Nh4hQsei
95217Please respect copyright.PENANAfbf6qgkYJQ
Kata-kataku terhenti ketika Mang Dedi kembali mendaratkan ciuman bibirnya mengunci bibirku. Namun untuk kali ini bibir kasarnya tersebut tidak hanya sekedar menyentuh seperti tadi. Ciuman Mang Dedi mulai berani melumat bibirku dengan halus dan penuh gairah.95217Please respect copyright.PENANAUG9dVNHDv2
95217Please respect copyright.PENANAmpdzzIv0Ly
Aku langsung tahu, kalau aku sudah tidak bisa menghindar. Maka yang aku lakukan justru menutup mataku, menikmati setiap getaran tabu yang dialirkan oleh Mang Dedi lewat ciumannya yang begitu lembut.95217Please respect copyright.PENANAg3J9IdB6IC
95217Please respect copyright.PENANABz3fclXj8l
Kalo mau jujur, aku juga ikut menikmatinya. Bahkan beberapa saat secara refleks aku juga membalas melumat bibir Mang Dedi, mengisyaratkan kalau aku juga merasakan hal yang sama dengan apa yang dia rasakan.95217Please respect copyright.PENANAalNPNORxs9
95217Please respect copyright.PENANAIByisVeyq7
“Maaf Dek. Aku terlalu nekat” ucap Mang Dedi menghentikan ciumannya.95217Please respect copyright.PENANAqv4MWJpnr0
95217Please respect copyright.PENANA4sRcyvfSgx
“Jangan minta maaf Mas” balasku melumat balik bibirnya.95217Please respect copyright.PENANAaMvXN53AZg