66907Please respect copyright.PENANAvCmuQYkJfq66907Please respect copyright.PENANAl5qev2ockp
Liya
66907Please respect copyright.PENANAryC3Ot0dfl
Tidak terasa, tiga hari sudah waktu berlalu semenjak persetubuhan terlarangku dengan Mang Dedi pada sore itu. Hari demi hari berlalu begitu cepat. Malam demi malampun kulalui dengan perasaan kalut dan bingung, antara harus merasa senang atau bersalah disaat yang bersamaan.66907Please respect copyright.PENANAmZPo4bpV6S
66907Please respect copyright.PENANAgb9ygxBGSR
Semenjak kejadian itu pula, aku kemudian mengkondisikan hubunganku dengan Mang Dedi seperti biasa lagi. Meski aku tidak menjauhinya, namun setiap kami bertemu aku selalu berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa diantara kami.66907Please respect copyright.PENANAt5ggnDZTSk
66907Please respect copyright.PENANABNyJzkvVnZ
Kuakui bahwa sebenarnya aku rindu akan dekapan dan cumbuan hangat tubuhnya pada diriku. Bahkan ketika kami masih rutin bertemu setiap pagi saat aku berbelanja, Mang Dedi selalu memanfaatkan momen itu untuk merayu dan menjamah tubuhku meminta untuk mengulang kejadian terlarang kami.66907Please respect copyright.PENANA209FjjEo1G
66907Please respect copyright.PENANAYNV8ttpuAu
Tapi dengan halus selalu ku tolak ajakannya tersebut. Bukan bermaksud untuk menjadi munafik, namun aku benar-benar sudah mulai dihantui perasaan bersalah karena telah berselingkuh di belakang suamiku. Martabat dan harga diri yang harusnya mati-matian ku bela itupun, kini telah rusak oleh nafsu yang menutupi akal dan pikiran sehatku.66907Please respect copyright.PENANAkww76vzl2P
66907Please respect copyright.PENANADeNckVqXcQ
Dampaknya jadi sangat terasa setiap kali aku melayani suamiku di ranjang, yang terbayang olehku hanyalah sosok Mang Dedi saja. Terbayang akan caranya memuaskanku, terbayang pula akan penis besar tak bersunat miliknya yang selalu perkasa membuatku berkelojotan penuh nikmat.66907Please respect copyright.PENANAwYQXtvHGHa
66907Please respect copyright.PENANAC5Wv0ESHVZ
Seks dengan suamiku yang sebelumnya masih bisa aku nikmati itupun, terasa semakin lebih hambar karena aku mulai membanding-bandingkannya dengan cara Mang Dedi melakukannya denganku.66907Please respect copyright.PENANAuMdf1H6jf7
66907Please respect copyright.PENANA2hjWu5TGNL
Walau suamiku sudah mengalami kemajuan dalam caranya bercinta sekalipun, namun tetap saja masih belum bisa menyaingi keperkasaan Mang Dedi yang benar-benar membuat ku kelojotan itu.66907Please respect copyright.PENANAPgXBiNnYrn
66907Please respect copyright.PENANArOkc0pyTip
“Cuma di pegang-pegang doang nih Mbak?" Ucap Mang Dedi tiba-tiba menyadarkanku.66907Please respect copyright.PENANAVaIKOxjrkZ
66907Please respect copyright.PENANArE1dI3KqFL
Aku menoleh padanya dan sadar bahwa saat ini aku masih berada di tempat Mang Dedi berjualan, “Eh, Maaf Mang.. Aku melamun” balasku tersenyum salah tingkah.66907Please respect copyright.PENANAAHa9iVlYJa
66907Please respect copyright.PENANAbM78ugrjsF
Seperti biasa, di depan orang banyak aku dan Mang Dedi selalu memanggil satu sama lain dengan sebutan formal agar orang-orang tidak terlalu ngeh dengan kedekatan kami berdua.66907Please respect copyright.PENANAk98mgkW8tc
66907Please respect copyright.PENANArGC3y8Xla0
“Pagi-pagi udah ngelamun aja Uni!! Gak dapet jatah dari suami ya??” Celetuk salah satu ibu-ibu yang sedang berbelanja.66907Please respect copyright.PENANApbqDkqyaBg
66907Please respect copyright.PENANAfgAjrA5e8k
Suasana kemudian menjadi riuh karena semuanya jadi tertawa, “Ah.. Bu Retno udah kayak peramal nih...” balasku mengimbangi candaan salah satu ibu-ibu yang bernama Retno tersebut.66907Please respect copyright.PENANAiqbLji8f1B
66907Please respect copyright.PENANAtM6HO51T9C
Namun sebenarnya aku juga menyembunyikan rasa malu karena apa yang Bu Retno katakan itu cukup benar. Akan tetapi jatah yang kumaksud disini bukanlah yang dari suamiku, melainkan dari Mang Dedi.66907Please respect copyright.PENANAkI1jmKBN3N
66907Please respect copyright.PENANAfmdigSNqIW
“Saya kan udah berumah tangga lebih dari 30 tahun Uni!! Udah hapal sama gerak geriknya” balas Bu Retno lagi.66907Please respect copyright.PENANAKIRUKrYjYm
66907Please respect copyright.PENANAhzo7EQhKMY
Tapi kemudian Mang Dedi ikut menimpali, “Nanti saya yang jatahin” ucapnya mengerlingkan mata padaku.66907Please respect copyright.PENANAerrOW3X1nB
66907Please respect copyright.PENANAscQPiqKchw
Sontak keadaanpun bertambah riuh dengan teriakan dan tawa ibu-ibu pada Mang Dedi. Semua ibu-ibu yang ada disanapun sesekali bercanda membully Mang Dedi dengan sebutan halu dan sebagainya.66907Please respect copyright.PENANACaLBuXZpO7
66907Please respect copyright.PENANApOxPV5yFMv
“Ngimpi bener lu Dedi!! Kebanyakan halunya..” cetus Bu Retno yang paling gencar meledeknya.66907Please respect copyright.PENANApQ2ijZcmsX
66907Please respect copyright.PENANAUO25HTPJCC
Mang Dedipun tak kalah bersemangat membela dirinya sendiri, “Yeee.... siapa tau Mbak Liyanya khilaf dan mau sama saya” balasnya.66907Please respect copyright.PENANASHk2iYBZQb
66907Please respect copyright.PENANAh1TnnJm30B
"Hahaha. Sampai kura-kura jadi presiden juga, kamu gak bakal bisa dapetin yang macam Uni Liya ini Dedi!!" Jawab salah satu Ibu-ibu lagi.66907Please respect copyright.PENANANpCQGBR8SJ
66907Please respect copyright.PENANAtu7JHIxcDZ
"Wah.. wah.. meremehkan saya ini Ibu-ibu. Tidak tau kalian kalau saya sudah jadian sama Mbak Liya.. Iya gak Mbak??" balas Mang Dedi kini membawaku.66907Please respect copyright.PENANASs7Mt5B4Js
66907Please respect copyright.PENANAPAMa3JE4Rb
Aku sebenarnya tidak suka dengan cara bercandanya yang terus-menerus menyerempet ke arah hubungan terlarang kami tersebut. Tapi mengingat saat ini kami dalam kondisi dan suasana beramai-ramai, aku mencoba menahan rasa marahku.66907Please respect copyright.PENANAkau82PjbDa
66907Please respect copyright.PENANAsFxVzghdNP
"Enggak tuh.. sejak kapan??" Ucapku dengan ketus.66907Please respect copyright.PENANAqYhlWHWyBT
66907Please respect copyright.PENANAJvbm5yppQC
Seketika itu juga tawa para ibu-ibu disana kembali pecah melihat bagaimana aku menolak Mang Dedi secara gamblang tersebut. Bahkan ada yang meledek kalau bujang lapuk penjual sayur seperti Mang Dedi tidak akan pernah bisa mendapatkan wanita seperti aku.66907Please respect copyright.PENANAqUmMLsvIbU
66907Please respect copyright.PENANAMAR7ofP3bG
Walau pada kenyataannya, tukang sayur yang tengah mereka bully dan katai itu ternyata sudah benar-benar pernah mendapatkan tubuhku dan menggumulinya dengan begitu perkasa. Tapi baik aku dan Mang Dedi tentu saja hanya diam dan ikut saja dengan riuhnya candaan dan ledekan mereka tersebut.66907Please respect copyright.PENANAh4JYPh8DSI
66907Please respect copyright.PENANAwXBUmfWGDr
Selang tak berapa lama kemudian, kehebohan para ibu-ibu itupun akhirnya berakhir. Satu persatu dari mereka berpamitan pulang usai berbelanja kebutuhan masing-masing. Dan seperti biasanya, aku menjadi orang yang terakhir yang pulang.66907Please respect copyright.PENANABF289df9Gk
66907Please respect copyright.PENANAOUkbvBK4rc
“Tega banget aku di bully sama mereka..” Rajuk Mang Dedi tiba-tiba memelukku.66907Please respect copyright.PENANAtezNwbpQMc
66907Please respect copyright.PENANAAfWewMz2mE
Aku terlonjak kaget dan memberontak dari pelukannya, “Mas jangan dong!! nanti diliat orang” protesku celingak-celinguk melihat keadaan sekitar. Takut kalau ada yang melihat kami.66907Please respect copyright.PENANA2sNTz2l18e
66907Please respect copyright.PENANAzGW3i757H7
“Hehehe. Sorry sayang” balasnya terkekeh melapaskan pelukan.66907Please respect copyright.PENANAu6TUA5VIlH
66907Please respect copyright.PENANAJetzpsXFMB
“Mas tuh ya! Liat-liat situasi sedikit napa!!” kataku menaikkan nada karena memang aku merasa tak senang dengan caranya.66907Please respect copyright.PENANAvXuzkNKjEN
66907Please respect copyright.PENANAaO04PJlIiS
“Abis aku kangen banget sama kamu Dek Liya..” rayunya dengan dengan manja.66907Please respect copyright.PENANALWW3eJqzeA
66907Please respect copyright.PENANAx5feQsdd5j
Aku kemudian melayangkan cubitan di pinggangnya, “Tapi gak begitu juga Mas!!” ucapku ketus sambil mengeluarkan dompet.66907Please respect copyright.PENANAFEEhOS1d4i
66907Please respect copyright.PENANAQ2TWx8Six4
“Loh?? loh?? Dek Liya udah mau pulang??” tanya Mang Dedi heran.66907Please respect copyright.PENANAkusYdaL53g
66907Please respect copyright.PENANA4wJRxV6u3e
Aku mengangguk, “Iya. Udah di tungguin sama suami” balasku berbohong.66907Please respect copyright.PENANAAR2W7jFPmg
66907Please respect copyright.PENANAXyZW4XN0D3
"Gak mau nyantai dulu gitu sama aku?" Tanya Mang Dedi menepuk pantatku tiba-tiba.66907Please respect copyright.PENANAXYVoBquk0w
66907Please respect copyright.PENANA8VnWtwc8uX
Sekali lagi aku mencubitnya, "Mas tolong ya!! Aku gak suka!!" Kataku dengan nada yang marah.66907Please respect copyright.PENANAGCqCdY6jjX
66907Please respect copyright.PENANAlHKlN4GuGu
“Tapi sama yang ini suka kan?” Ucap Mang Dedi tiba-tiba mengeluarkan penisnya dari balik celana dengan begitu berani.66907Please respect copyright.PENANAMIqxmUvZSb
66907Please respect copyright.PENANARmJPgaf1FX
Sontak aku kaget dan reflek mendekat menahan celananya, “Mas apaan sih!! jangan begitu!!” Ucapku protes sambil melihat-lihat keadaan sekitar lagi. Rasanya benar-benar takut dilihat oleh orang.66907Please respect copyright.PENANATAdB2cqbhN
66907Please respect copyright.PENANAHO6mcQwdSi
“Abisnya Dek Liya nolak aku terus..” ucapnya merajut dan cemberut.66907Please respect copyright.PENANAcAgGEBK15P
66907Please respect copyright.PENANAHQR1CNyaOm
“Mas tolong!! aku udah punya suami” balasku meminta pengertiannya.66907Please respect copyright.PENANAUrjMU2QzWu
66907Please respect copyright.PENANApuO4qCVhUV
Tapi Mang Dedi tampak tidak mau mendengarkanku, “Kemaren aja kamu desah-desah sama kontolku”66907Please respect copyright.PENANAAB2PURzBfA
66907Please respect copyright.PENANAG9Y8bizmz1
“PLAAAAAKKKK”66907Please respect copyright.PENANA1nHYJnkjtX
66907Please respect copyright.PENANARTjKasVD7S
Tanganku reflek menampar pipinya. Sudah habis kesabaranku dari tadi meladeni cara Mang Dedi yang selalu saja memperlakukanku layaknya wanita murahan. Aku tau kalau aku yang membukakan pintu pada hubungan terlarang ini, membiarkan Mang Dedi menikmati tubuh dan ragaku sekali, tapi bukan untuk hal seperti ini aku melakukannya.66907Please respect copyright.PENANAOmdEsxhtc8
66907Please respect copyright.PENANAhk4GM1Xhqe
“Cukup Mas! Aku gak suka dengan caramu” Ucapku menatap tajam matanya.66907Please respect copyright.PENANA6VSdxInSo4
66907Please respect copyright.PENANA0sXxmt2QwH
Mang Dedi tampak cukup shock dengan tamparan ku tersebut dan meringis memegangi pipinya dengan telapak tangannya.66907Please respect copyright.PENANAcoV0cGW0wz
66907Please respect copyright.PENANAwjr3Vbm2WX
Perlahan-lahan, pandanganku mulai mengabur oleh gumpalan air mata yang kemudian jatuh membasahi pipiku. Hatiku terasa sangat sakit, perih didadaku menjalar ke setiap syaraf yang ada di tubuhku hingga membuat badanku terasa sangat lemas.66907Please respect copyright.PENANA0QF7rv9EnH
66907Please respect copyright.PENANA3UGaxh59ji
Tak pernah aku merasakan diriku sehina ini sebelumnya, diperlakukan bak wanita murahan yang gampang dirayu dan dijamah oleh laki-laki lain semaunya.66907Please respect copyright.PENANAxcuoxCLiB7
66907Please respect copyright.PENANAdvdLDkkmJX
“De--dek??” panggil Mang Dedi yang terlihat kaget melihatku menangis.66907Please respect copyright.PENANAJoq6V171L5
66907Please respect copyright.PENANAk4VlGr7H4A
Dengan mata yang berkaca-kaca aku menatapnya, “Apa aku terlihat murahan di matamu Mas?” tanyaku padanya.66907Please respect copyright.PENANAPAlpsXyCXV
66907Please respect copyright.PENANAIQ7A3yc7G8
“Tidak.. tidak sama sekali Dek Liya. Kamu wanita terbaik yang ada buat aku” balasnya mendekat memegang tanganku.66907Please respect copyright.PENANALvMC5Zg73l
66907Please respect copyright.PENANADV5yZfLbZD
Aku lalu menghempaskan tangan, “Lalu kenapa kamu perlakukan aku seperti salah satunya!!” teriakku sedikit kencang tak peduli kalau orang di sekitarku bisa mendengarnya.66907Please respect copyright.PENANA76dNzWyUaR
66907Please respect copyright.PENANAzVVGPAZEsT
"Dek.. Aku--"66907Please respect copyright.PENANAe7Yh9besyS
66907Please respect copyright.PENANALobRuc9BYa
"Aku apa Mas?? Mas pikir aku murahan?? Karena itu Mas memperlakukan aku seenaknya saja?? Iyaa???" Ucapku yang terus menangis.66907Please respect copyright.PENANAukF9DUWpFd
66907Please respect copyright.PENANAOKsM7PSCyv
“Ma--maafkan aku Dek.. aku tidak bermaksud-”66907Please respect copyright.PENANAwFUNUDXLCP
66907Please respect copyright.PENANAWraw0siUPR
"Tidak bermaksud apa Mas?" Tanyaku memotong pembicaraannya.66907Please respect copyright.PENANAPaFwNhq0m9
66907Please respect copyright.PENANA6vdSIxi6As
"Tidak bermaksud membuatku semakin merasa bersalah??? Aku sudah punya suami Mas!! aku sudah mengkhianati dia demi kamu!!" Sambungku mencecarnya.66907Please respect copyright.PENANAkTzllvBwUU
66907Please respect copyright.PENANAbRiooOtGuX
“Maafkan aku Dek.. Maafkan aku..” Ucapnya dengan lirih.66907Please respect copyright.PENANAAh374FYPPY
66907Please respect copyright.PENANAT9q49IDoq6
Bersamaan dengan itu, air mata yang tadi berusaha aku tahan kembali membuncah keluar, “Aku bukan wanita seperti itu Mas!! aku tidak seperti itu!” balasku menyangkal tatapannya.66907Please respect copyright.PENANAnPdx77FEnK
66907Please respect copyright.PENANA9Exc2RA5Rv
“Aku tau Dek Liya... Aku yang salah” jawab Mang Dedi terus mengaku.66907Please respect copyright.PENANANFWgdKuFUz
66907Please respect copyright.PENANAlntPWEy45l
“Kamu duduk dulu disini ya..” lanjutnya menarik tanganku masuk ke dalam pos ronda.66907Please respect copyright.PENANAgx4rc0WnKQ
66907Please respect copyright.PENANAU5Q7sN4mpd
Dengan lemas aku mengikuti Mang Dedi yang kemudian menuntunku duduk di lesehan bambu yang menjadi saksi bisu awal perbuatan terlarang kami. Ku hempaskan tangannya yang memegang tanganku, dan aku menunduk. Menatap kakiku yang menapak lantai pos ronda itu.66907Please respect copyright.PENANA1CPxrZ3WsP
66907Please respect copyright.PENANAHzDojplB5A
Beberapa menit ku habiskan dengan diam dan menahan tangisku yang semakin membuatku sesegukan berkali-kali. Kurasakan Mang Dedi memegang bahuku sambil kemudian merendahkan tubuhnya hingga wajahnya sejajar dengan wajahku. Namun aku membuang muka ke arah lain, tak ingin menatapnya.66907Please respect copyright.PENANAUctBiUy1fX
66907Please respect copyright.PENANAoEpixwIhJ4
Sekuat hati aku menafikkan diri, berkata dalam hatiku bahwa aku bukanlah wanita murahan. Menyangkal setiap pikiran buruk itu sambil mengucap kata-kata penenang berulang kali agar hatiku ikut tenang.66907Please respect copyright.PENANAmepR2MwGge
66907Please respect copyright.PENANAG58ZCdx5d2
Tapi jauh dari lubuk hatiku, aku tau kalau sebenarnya aku adalah perempuan itu. Perempuan yang tak bisa menahan godaan nafsunya, seorang istri yang tak dapat menjaga kesucian pernikahannya, dan seorang wanita yang dengan rela membiarkan laki-laki lain menikmati tubuhnya.66907Please respect copyright.PENANAoOKCMhqXi0
66907Please respect copyright.PENANAtTnWSBFyD4
“Aku tau sayang..Aku tau pengorbanan besarmu untukku.. Maafkan aku” Ucapnya begitu lembut.66907Please respect copyright.PENANArx2l5EJ5Ql
66907Please respect copyright.PENANApt0A0ywp59
Mang Dedi bergerak menelangkupkan tangannya pada pipiku dan menyeka air mataku dengan ibu jarinya.“Aku sayang sama kamu” ucapnya tiba-tiba.66907Please respect copyright.PENANAqTpRqKwSWn
66907Please respect copyright.PENANAj23V5m4GaQ
“Aku memang terlihat seperti ini, tapi yakinlah setiap hari aku berdoa agar kamu bisa jadi milikku Dek Liya” lanjutnya mengecup pelan bibirku.66907Please respect copyright.PENANAwWHvWQRRyv
66907Please respect copyright.PENANAtkViBG3t0B
Tapi dengan begitu cepat aku tahan bahunya, "Jangan Mas!! Jangan lagi" Pintaku setengah memohon.66907Please respect copyright.PENANA9zC19XCMeo
66907Please respect copyright.PENANAThEXudGdfE
Ini tidak boleh terjadi dan terulang lagi. Aku sudah punya keluarga, dan sudah sekali mengkhianatinya. Satu-satunya cara agar aku bisa keluar dari kubangan dosa ini adalah dengan tidak mengulangi kesalahanku dan tetap menjaga kesetiaan ini saja.66907Please respect copyright.PENANAQcbylZ3uaF
66907Please respect copyright.PENANAbDkw6baisC
Namun Mang Dedi tak menyerah, “Kenapa Dek Liya? Aku sangatlah mencintaimu. Tolong jangan tolak aku” rayunya setengah berbisik.66907Please respect copyright.PENANA8Rl4rJu43o
66907Please respect copyright.PENANABa6rayY83h
Aku terdiam, mendengar Mang Dedi terus mengucapkan kata-kata mesra itu sambil menatap mataku dalam-dalam seolah ingin menunjukkan kebenaran dan keseriusannya.66907Please respect copyright.PENANALKCTY4c2E2
66907Please respect copyright.PENANAaMQTK79f7S
Mang Dedi lalu menarik pelan daguku mempertemukan bibir kami. Dia mengecup dan sedikit melumatnya hingga detak jantungku dibuat berdegup kencang. Bibirnya mulai melumat pelan dan begitu mesra bibirku.66907Please respect copyright.PENANAKtW2HkHncm
66907Please respect copyright.PENANAzvwHbSFoZy
Perasaankupun menjadi tidak karuan. Antara takut kembali hanyut dan senang bercampur dengan rangsangan yang mulai menjalari tubuhku kembali.66907Please respect copyright.PENANA1u6AuO2GP5
66907Please respect copyright.PENANA8j2rhe3WIp
"Mashh..." Ucapku masih mencoba melepaskan diri dengan niat yang setengah-setengah itu.66907Please respect copyright.PENANAiVVudkjp2f
66907Please respect copyright.PENANALNDeflbKjL
"Tenanglah Dek Liya. Aku tidak akan menyakitimu" balasnya menenangkanku.66907Please respect copyright.PENANAQeDizLoz8i
66907Please respect copyright.PENANAUFjLhmpOJX
Aku terpejam merasakan hatiku menghangat oleh ciuman dan mendengar ucapannya tersebut. Mulai lagi luluh dengan kata bualan yang belum aku ketahui benar atau tidak, namun dengan sangat cepat dapat mampu menghapus nada keragu-raguan yang ada dalam diriku.66907Please respect copyright.PENANAq9TUOmIOKw
66907Please respect copyright.PENANAwLHbTvPIez
“Bodohh.. kamu memang bodoh Liya!!” batinku berteriak dengan sangat kencang.66907Please respect copyright.PENANAAP33FbyUln
66907Please respect copyright.PENANAFehcKkM83z
Baru beberapa saat yang lalu aku membela diri dengan mengatakan bahwa aku bukanlah wanita murahan yang gampang dirayu. Namun lihat sekarang, aku seperti termakan dengan omonganku sendiri dan kena getahnya saat membiarkan Mang Dedi menciumiku.66907Please respect copyright.PENANAeO0ev5V4D4
66907Please respect copyright.PENANAW6BWhGmCJW
Bahkan aku senantiasa membuka bibirku untuknya. Membiarkan nafas kami saling menghembus dengan lambat, manis dan memabukkan diantara ciuman terlarang itu.66907Please respect copyright.PENANAXEhnfCxSi0
66907Please respect copyright.PENANA55zCDrEpHr
“Ya Tuhan, Maafkan aku” lagi-lagi aku berteriak dalam hati.66907Please respect copyright.PENANAw9vbQ9nSXd
66907Please respect copyright.PENANAxZqjFndNfH
Lambat laun tangisku berhenti dan mengering, mulut yang tadinya menolak itu kini malah mendesah lirih merasakan ujung lidah Mang Dedi bergerak terpaut dalam gerakan yang erotis menyusuri setiap rongga dalam mulutku.66907Please respect copyright.PENANAMEgYLonZtr
66907Please respect copyright.PENANAC7CoxGtu6l
Aku menggeliat, merasakan posisiku sudah mulai tak nyaman oleh birahi yang dibangkitkan oleh Mang Dedi. Apalagi tangannya sekarang mulai menggerayangi badanku, mengirim rangsangan demi rangsangan yang semakin membuatku hanyut dalam permainannya.66907Please respect copyright.PENANA6jWwYhEhAW
66907Please respect copyright.PENANAcBH480yqqk
“Aku kangen sama kamu Dek Liya..” ucap Mang Dedi tersenyum.66907Please respect copyright.PENANA9rv5ZbZQ4u
66907Please respect copyright.PENANA54SrU5ZfSf
“Kamu mau maafin aku kan??” sambungnya lagi bertanya.66907Please respect copyright.PENANAG2WVzLHwYH
66907Please respect copyright.PENANAZAnXAFeEhI
Ingin rasanya sekali lagi aku menampar wajahnya tersebut karena sudah kembali meruntuhkan tembok pertahananku dengan mudah. Aku lagi-lagi hanyut hanya dengan sedikit kata rayu dan sebuah gerakan yang menipu itu.66907Please respect copyright.PENANAL7lKNVaCb4
66907Please respect copyright.PENANAnBnumI969E
Aku lalu mengangguk, menyerahkan lagi keraguan terakhirku padanya, “Janji ga gitu lagi??” ucapku menuntut.66907Please respect copyright.PENANAxWKRpSkad1
66907Please respect copyright.PENANA3biER5rrE6
“Aku janji sayang” balas Mang Dedi tersenyum sumringah padaku.66907Please respect copyright.PENANAafHutgg3vq
66907Please respect copyright.PENANAJmXDEw3ecp
Kuseka mataku yang daritadi basah itu lalu berdiri bangkit, “Yasudah kalau gitu aku mau pulang” kataku merapikan baju.66907Please respect copyright.PENANA10wpQYAErO
66907Please respect copyright.PENANA4rAsRLpEfo
Namun Mang Dedi menahan tanganku, “Tapi aku masih kangen sama kamu Dek.. Bantu aku sekali ini saja..” pintanya memelas dan memohon padaku.66907Please respect copyright.PENANARHJMxq8CU9
66907Please respect copyright.PENANA9oJM3WE9BM
Aku kemudian melihatnya sebentar dalam diam, mencari-cari sebuah alasan kenapa aku harus mau mengabulkan permintaannya yang sudah pasti akan mengarah pada penyelewengan lagi.66907Please respect copyright.PENANAzt0hU94gMy
66907Please respect copyright.PENANADoaIrmozUo
“Aku harus bantu apa Mas??” tanyaku mendengus ikut merasa kasihan.66907Please respect copyright.PENANAocSjTuqx6J
66907Please respect copyright.PENANAJgGcsmsjaP
“Jangan marah ya tapi!!” Ucapnya terdiam sebentar. Lalu dia menarik nafas melanjutkan, “Aku mau diemutin sama kamu..” sambungnya dengan berani.66907Please respect copyright.PENANA1k9E0SoY9R
66907Please respect copyright.PENANA2NC4NVe5dt
"HAAHH??" Ucapku tidak percaya dengan apa yang dia katakan barusan.66907Please respect copyright.PENANASiL4Dpggx2
66907Please respect copyright.PENANAJMJOnG1Kyg
Mang Dedi lalu manyun, "Tuh kan marah lagi" ucapnya menyerah.66907Please respect copyright.PENANAHxY2YsOPB6
66907Please respect copyright.PENANAStBQG0j0mY
Tapi sebenarnya, kali ini aku tak marah mendengar permintaan cabulnya itu. Justru badanku malah merasa sedikit aneh dibuatnya karena tiba-tiba saja darahku berdesir panas dingin dan jantungku berdebar sangat cepat dibuatnya.66907Please respect copyright.PENANADm4aeF1F6P
66907Please respect copyright.PENANAGF0wGIfE5z
Permintaan Mang Dedi yang begitu kotor itu, malah sukses membuat badanku bergelinjang geli merasakan vaginaku berdenyut saat aku ikut terbayang adegan dimana aku sebagai seorang istri dan seorang muslimah yang taat sedang mengulum kejantanan Mang Dedi tempat umum seperti ini.66907Please respect copyright.PENANAOzMSntND4U
66907Please respect copyright.PENANAVXFFYFJE5D
Apalagi ketika aku secara sadar betul bahwa laki-laki penjual sayur itu juga merupakan seorang non muslim yang berbeda denganku.66907Please respect copyright.PENANA5b2cDE39e7
66907Please respect copyright.PENANA6s95P1s8jx
“Ohh.. ada apa ini??” batinku seperti menggeliat.66907Please respect copyright.PENANAfaRqZZiB6b
66907Please respect copyright.PENANAyU1dVtgV5d
Aku menyapukan pandanganku ke sekitar melihat apakah ada orang yang lewat, “Di--disini Mas??” tanyaku tergugup ragu.66907Please respect copyright.PENANAxF6Q8rv3uD
66907Please respect copyright.PENANAMBtXGSGioj
“Iya Dek. Sebentar saja kok..” pintanya sudah tidak sabaran.66907Please respect copyright.PENANAjf7w9HAG9A
66907Please respect copyright.PENANAUTwPWiUYzz
“Ka--kalau ada orang liat gimana??” tanyaku masih sangat ragu.66907Please respect copyright.PENANALbmmxtGQqA
66907Please respect copyright.PENANATOdYooMfkB
Mang Dedi lalu menarik badanku merapat ke arah dinding, “Duduk disini Dek. Gak bakalan ada orang yang liat dari luar” ucapnya menjelaskan.66907Please respect copyright.PENANAiElnkgfbwI
66907Please respect copyright.PENANAMeq4xUdcby
Aku berdiam diri sejenak, menimbang apa yang harus aku lakukan. Ragu awalnya untuk memenuhi permintaan gila Mang Dedi tersebut mengingat kondisi dan situasi yang rawan seperti ini.66907Please respect copyright.PENANAavbujhs3U3
66907Please respect copyright.PENANA7SQVnWPeTl
Namun diam-diam aku merasa tertantang, birahiku malah naik semakin menggebu-gebu membayangkan betapa nakalnya aku jika mau menuruti keinginan gila tersebut.66907Please respect copyright.PENANAAlRbcUPdF5
66907Please respect copyright.PENANAy52YSD1Ns8
Dan lagi-lagi, ada perasaan aneh yang menyembul dalam hatiku saat ingin merasakan seperti apa rasanya menakalkan diri dengan cara yang belum pernah aku lakukan sebelumnya.66907Please respect copyright.PENANA4vCuLIkXSG
66907Please respect copyright.PENANAudTokZcCeo
“Sebentar saja!” ucapku mengangguk pelan menyetujui sambil memastikan kembali keadaan di sekitar.66907Please respect copyright.PENANAicT08o64yR
66907Please respect copyright.PENANAi13ArgzSXM
Mang Dedi tersenyum girang, “Iya sebentar saja” Ucapnya menuntunku.66907Please respect copyright.PENANAlxhWNi2x8j
66907Please respect copyright.PENANA726imxfAge
Bak seekor kerbau yang di cucuk hidungnya, aku kemudian menurut saja saat Mang Dedi menyuruhku berlutut tepat diantara selangkangannya.66907Please respect copyright.PENANAY36QIVyxKp
66907Please respect copyright.PENANAUEn2oSocI0
Posisiku saat ini sedikit bersandar membelakangi tembok pos ronda yang lumayan tinggi tersebut, sehingga dari luar tak ada yang dapat menyaksikan keberadaanku yang ada di bawah Mang Dedi.66907Please respect copyright.PENANAtVVPZ8wx3H
66907Please respect copyright.PENANAjRz7KIR2Zc
“Bukain dong sayang!” kata Mang Dedi saat aku hanya melihat saja.66907Please respect copyright.PENANAGXNtsdTlvz
66907Please respect copyright.PENANAOgUOq5yTOp
Jantungku tiba-tiba berdetak lebih cepat lagi dan adrenalinku jadi terpacu. Hatiku sedikit memberontak dan berkata bagaimana kalau seandainya ada orang yang melihat kami.66907Please respect copyright.PENANAhuRK19085g
66907Please respect copyright.PENANAyDnu9Fp37o
Namun aneh aku tak dapat menahan tanganku yang bergerak sendiri menurunkan resleting celana pendek yang dipakai oleh Mang Dedi. Pelan-pelan kugunakan tanganku menjangkau penis besar yang berada didalamnya tersebut dan mengeluarkannya.66907Please respect copyright.PENANAEpT7k4aEPa
66907Please respect copyright.PENANASpplODGAPw
Seketika penis itu meloncat keluar menampar wajahku, “Hehehe... maaf sayang sudah tegang” kekeh Mang Dedi mengelus kepalaku.66907Please respect copyright.PENANAnbFpcvZC9D
66907Please respect copyright.PENANAXHyB9nyQpc
Aku menggeleng sebentar menatap tak percaya. Tubuhku langsung meremang ketika bau khas penis Mang Dedi yang menyengat dari biasanya itu menembus hidungku. Aku bahkan bisa merasakan wajahku memanas sampai ke bagian telinga belakangku.66907Please respect copyright.PENANAI6u1v0jNRh
66907Please respect copyright.PENANA8Kigkho1aZ
“Ini dia!!” batinku girang saat aku kembali berjumpa dengan penis besar nan perkasa milik Mang Dedi yang tempo hari sudah memberikan kenikmatan luar biasa padaku.66907Please respect copyright.PENANA08OYl4Rihq
66907Please respect copyright.PENANA3QgTsZfCp1
Aku berdeham kecil. Tenggorokanku mendadak tersendat dan kering. Butuh kendali diri yang kuat untuk sekadar menatap batang penis besar yang berada di depanku tersebut.66907Please respect copyright.PENANARWAqxMVuPq
66907Please respect copyright.PENANADzI8Yn7gCi
"Kenapa sayang?? Kamu kan udah pernah melihat dan merasakannya." rayu Mang Dedi melihatku seperti terpatung di antara selangkangannya.66907Please respect copyright.PENANA4mik0xNiFq
66907Please respect copyright.PENANAjTpr7c0wdR
Harus kuakui memang, berapa kalipun aku melihat kejantanan Mang Dedi, aku tidak bisa berhenti dibuat takjub dan terangsang olehnya. Batang itu terlihat hitam kecoklatan dan nampak begitu perkasa sekaligus seksi dimataku.66907Please respect copyright.PENANA5rR85J3sS2
66907Please respect copyright.PENANASbREoTWf9n
Apalagi dengan ujungnya yang tersembunyi malu-malu di dalam kulupnya yang tidak disunat itu. Yang entah bagaimana seolah menghipnotisku untuk segera menjilat dan merasainya.66907Please respect copyright.PENANAW2jczJqlEU
66907Please respect copyright.PENANAXNQN6UWhLt
Dengan masih sedikit ragu, aku menjulurkan tanganku pelan untuk menyentuh dan memegangi penis Mang Dedi. Seperti biasa, aku reflek hanya meremas batang kejantanan yang tak disunat itu terlebih dahulu dengan sesekali memberikan pijatan-pijatan lembut sampai batang itu menjadi mengeras dan membesar.66907Please respect copyright.PENANACFsISBHar2
66907Please respect copyright.PENANA8m0y1em5r6
Hangat, berdenyut dan keras. Itulah tiga kata yang bisa menggambarkan bagaimana rasanya penis Mang Dedi di dalam genggamanku tersebut. Tampak terlalu besar pula hingga aku harus mengerahkan kedua tanganku untuk memegangnya.66907Please respect copyright.PENANAlo01eBOLvK
66907Please respect copyright.PENANAnBJA6Wx8LJ
Kuarahkan tanganku ke bagian pangkal penis Mang Dedi dan kutarik kulupnya ke bawah dengan pelan. Sehingga kini kepala penisnya yang berwarna pink itu menyembul keluar fari tempatnya.66907Please respect copyright.PENANAJJJx9a9Mtb
66907Please respect copyright.PENANANJDGoVjtLu
"Ho...Ho... udah pinter kamu melayani kontol tak disunat Dek Liya" racau Mang Dedi dengan seenaknya.66907Please respect copyright.PENANASMR9ixFSdL
66907Please respect copyright.PENANAKpBz6iASoP
Aku tak mempedulikan omongan kotornya tersebut dan memajukan bibirku mengecup ujung penis Mang Dedi yang sedikit basah oleh cairan yang keluar dari lubang kencingnya. Rasanya amat tidak asing, sedikit ada asinnya, tapi tidak seasin itu.66907Please respect copyright.PENANAygjjfCRzHE
66907Please respect copyright.PENANARv3R2LFDDx
Namun aku tetap mengecup penis itu tanpa merasa jijik sama sekali. Dengan mulutku, aku kemudian membasahi kepala penis Mang Dedi dengan air liur dan mengulum hanya pada bagian kepala yang berbentuk seperti jamur itu.66907Please respect copyright.PENANAu9c0OBLdi0
66907Please respect copyright.PENANA0cVgOBsWXf
Licin, dan nikmat. Aku menghisap dengan kuat dan melepaskannya beberapa kali hingga membuat Mang Dedi menggelinjang geli.66907Please respect copyright.PENANA5FrCo4DXs5
66907Please respect copyright.PENANAcaWsG2al6E
"Ooughhh.." Dia mengerang memegangi kepalaku yang terbungkus hijab.66907Please respect copyright.PENANAZBHx6TzgH1
66907Please respect copyright.PENANAZRX8nZr9mP
Aku kembali meraih penis Mang Dedi, kali ini langsung ku masukkan sedalam mungkin ke dalam mulutku. Kuhisap dan kuputar lidahku di dalam sana, lalu ku tarik lagi keluar untuk mengambil nafas.66907Please respect copyright.PENANA8KmEESQ1Mk
66907Please respect copyright.PENANAENG0OG7C9n
Menyisakan sedikit batangnya dalam mulutku dan kembali mendorongnya masuk hingga ujung kejantanan Mang Dedi itu menumbuk pada tenggorokanku.66907Please respect copyright.PENANAgqaiGmSzNG
66907Please respect copyright.PENANA2wCH96ytnl
Aku terbatuk sebentar, melepas batang penis itu. Air mataku bahkan keluar sedikit, dan Mang Dedipun tersenyum melihatku. "Pelan-pelan aja sayang.. jangan buru-buru begitu." Ucapnya memberikan saran.66907Please respect copyright.PENANAojRPOT33TO
66907Please respect copyright.PENANA6N6eBrWWPj
Aku lagi-lagi tak menjawab. Perlahan-lahan kumasukan kembali penis Mang Dedi pada mulutku dan ku hirup air liurku yang meleleh di batang kejantanannya itu.66907Please respect copyright.PENANAx4yUlIrGyk
66907Please respect copyright.PENANAUb4fikL5PC
Penuh rasanya mulutku, Semakin lama aku menghisap penis Mang Dedi, semakin lupa pula aku bahwa saat ini kami tengah berada di pos ronda dan aku menghisap kejantanan lelaki lain selain suamiku.66907Please respect copyright.PENANA7mMUyvsRxB
66907Please respect copyright.PENANAg6FAkvh0Tq
Perasaanku yang diselubungi nafsu syahwat itu membuatku semakin buta dan bernafsu memaju mundurkan kepalaku mengocok penis keras Mang Dedi yang penuh menusuk langit-langit dan tenggorokanku.66907Please respect copyright.PENANAQCqyNvSGbK
66907Please respect copyright.PENANAOIin1AMtTY
Sedang dilanda nafsu berat itu, tiba-tiba saja samar aku mendengat suara anakku Tasha yang berbicara dengan lantangnya dari kejauhan.66907Please respect copyright.PENANAJwUYIyNZOi
66907Please respect copyright.PENANAnwHiif6LFR
"Caca mau es krim Abi!!! Pokoknya mau es kriimm!!"66907Please respect copyright.PENANAxTKQz9hvZb
66907Please respect copyright.PENANAH7SR5FvK6g
DEGHHH!! Aku langsung terkejut. Tiba-tiba tubuhku kehilangan tenaga dalam sekejap mata. Napasku tertahan dan jantungku berdegub sangat kencang. Aku mencoba menarik kepalaku dan mengeluarkan penis Mang Dedi dari mulutku.66907Please respect copyright.PENANAqmhZmhxEU6
66907Please respect copyright.PENANAIoIXUXxln7
Namun seketika itu aku gagal karena Mang Dedi menahan kepalaku serapat mungkin di selangkangannya, "Ssssttt... jangan bergerak Dek Liya! Ada suami dan anakmu" ucap Mang Dedi meletakkan telunjuknya di bibir.66907Please respect copyright.PENANALN5IcQDwZy
66907Please respect copyright.PENANAk4pyojo3Hg
Ternyata dugaanku benar. Ada Tasha dan suamiku yang mendekat ke arah kami saat kudengar pula nada suamiku berbicara, "Iya sayang.. nanti siang kalu kamu udah makan kita beli es krim" ucap suamiku terdengar membujuk Tasha.66907Please respect copyright.PENANA9XpfZu9lBp
66907Please respect copyright.PENANAmIczSpkCm9
"Kok sepi Mang?? Pada kemana?" Lanjut suamiku bertanya pada Mang Dedi.66907Please respect copyright.PENANAl7LErGO0ha
66907Please respect copyright.PENANAO8c8zjghDZ
Jantungku terasa semakin mau copot mendengar suara suamiku semakin dekat dengan tempatku yang sedang mengulum penis Mang Dedi. Ini benar-benar sesuatu hal yang sangat gila yang pernah aku perbuat. Berselingkuh nyari di depan suamiku sendiri.66907Please respect copyright.PENANAEIaS3SZMnm
66907Please respect copyright.PENANAzsYJqHYMm0
"Iya nih Da, udah pada balik" jawab Mang Dedi dengan santainya.66907Please respect copyright.PENANAYqjjAXVr1c
66907Please respect copyright.PENANAkcJ7Mukz4N
Mang Dedi mengeliatkan badan dan menggerakkan pinggul memompa penisnya di mulutku. Sekuat tenaga aku mencubit pahanya melarang agar dia tidak bergerak karena takut ketahuan. Tapi Mang Dedi terus saja memegang kepalaku dan memasukkan penisnya semakin dalam pada mulutku.66907Please respect copyright.PENANAG6FdzDtrZL
66907Please respect copyright.PENANAbxEehdaSAo
"Mang, gak liat istri saya?" Tanya suamiku lagi.66907Please respect copyright.PENANATlqBo3LLN6
66907Please respect copyright.PENANA5HJOk9onTV
"Tadi udah kesini Uda. Nyari terong katanya" balas Mang Dedi. Sementara di bawah sini aku tak henti-hentinya berusaha memberontak untuk melepaskan diri.66907Please respect copyright.PENANAtmBYzDbN9a
66907Please respect copyright.PENANAhhx251Axlb
"Hahaha. Iya nih Mang. Istri saya emang paling suka makan terong" balas suamiku dengan bodohnya. Tidak tau kalau di depannya saat ini aku sedang mencicipi "Terong" lelaki lain.66907Please respect copyright.PENANAAjnwjbeCTE
66907Please respect copyright.PENANAnGuu7nnJpv
Mang Dedi lalu terkekeh menatapku ke bawah, "Iya kayaknya Mbak Liya emang paling suka sama terong" ucapnya seolah sedang meledekku.66907Please respect copyright.PENANAGY7LAFvQgO
66907Please respect copyright.PENANAeUI9GiZjxV
Bukannya merasa marah dengan candaan Mang Dedi tersebut, aku justru merasakan vaginaku semakin berdenyut-denyut melakukan perbuatan yang sangat tabu dan nakal seperti ini di depan suamiku sendiri.66907Please respect copyright.PENANAfRlH9zYLX9
66907Please respect copyright.PENANAmE1OtoCXCO
Walau dia tak menyadari sama sekali, tapi itu semua sudah cukup membuat adrenalinku begitu terpacu. Wajahku semakin memanas, badanku seakan menggigil panas dingin dibuatnya. Namun kini aku malah semakin ingin pula melanjutkannya.66907Please respect copyright.PENANAeVVo9BqfNJ
66907Please respect copyright.PENANAWcncv3X1uf
"Halo om baik" ucap Tasha tiba-tiba ikut menyapa Mang Dedi.66907Please respect copyright.PENANAdJrlxeeQTE
66907Please respect copyright.PENANA6FRVgNc8zJ
Mang Dedi lalu membalas melambaikan tangannya, "Halo Caca" jawabnya tersenyum.66907Please respect copyright.PENANAHZRvsaiqh2
66907Please respect copyright.PENANAt1g3JqRx0g
Aku sempat lupa bahwa Mang Dedi dan Tasha sudah pernah bertemu sebelumnya. "Caca sudah kenal sama Om ini?" Tanya suamiku heran.66907Please respect copyright.PENANAFchx0qnwU7
66907Please respect copyright.PENANAWanZjxTv9e
"Udah Abi.. Ini kan Om baik" jawab Tasha dengan gemasnya.66907Please respect copyright.PENANAVn9tYsbojy
66907Please respect copyright.PENANAMarMh0efbh
"Loh? Baik kenapa emangnya?" Tanya suamiku sekali lagi.66907Please respect copyright.PENANAJxdMxm6B1s
66907Please respect copyright.PENANAt3SSeKrWqW
Sontak aku tersadar kemana arah pembicaraan ini, "Om baik mau bantuin Caca punya adek Bi.." balas Tasha dengan polosnya.66907Please respect copyright.PENANAMNcxEKzSPH
66907Please respect copyright.PENANABJmBsPmXto
Hampir saja aku tersedak oleh penis Mang Dedi mendengar Tasha anakku dengan gamblang berbicara seperti itu pada Abinya. Aku malah ikut mengutuk diriku karena belum sempat melarang Tasha berbicara kepada suamiku perihal masalah "buat membuat adik" tempo hari.66907Please respect copyright.PENANA7Vgzvz2fSM
66907Please respect copyright.PENANAf4GSMSBpZx
"Oh ya??" Teriak suamiku penuh nada sindiran.66907Please respect copyright.PENANA2umrZ2iw1C
66907Please respect copyright.PENANA8BBfSMcgOW
Namun Mang Dedi dengan cekatan membela dirinya, "Haha.. Becanda itu Uda!! Saya cuma bermaksud mau ngasih boneka buat jadi Adek-adekan Caca" balas Mang Dedi berkilah.66907Please respect copyright.PENANAL4Fvna82lQ
66907Please respect copyright.PENANAjsvksFItyc
Sementara dibawah sini aku semakin gencar saja menjilat penis Mang Dedi dengan mulutku sambil sesekali mengurut batangnya yang besar. Dalam hati aku cukup girang melihat Mang Dedi seperti kewalahan di interogasi suamiku disaat bersamaan dengan serangan mulut dan lidahku pada penisnya.66907Please respect copyright.PENANA2AtHFBiIfN
66907Please respect copyright.PENANAEmWujQ6BLZ
"Emang Caca kenal sama Om ini dimana?" Tanya suamiku sekali lagi.66907Please respect copyright.PENANAlYHCZ5NDcz
66907Please respect copyright.PENANAC39XtPkHLa
Tasha terdengar berdiam sebentar lalu menjawabnya, "Kan Om nya mandi di rumah kita Bi.." balasnya yang lagi-lagi jujur.66907Please respect copyright.PENANAdAjZINwNTJ
66907Please respect copyright.PENANAmcUqSvfx55
Baik aku dan Mang Dedi sama-sama terkejut dan semakin berkelojotan salah tingkah saat mendengar jawaban dari Tasha.66907Please respect copyright.PENANAfSUer7nKvK
66907Please respect copyright.PENANAa1XC1QspkG
Di tengah pembicaraannya dengan anakku tersebut. Mang Dedi semakin blingsatan menerima layanan mulutku pada batang penisnya. Tubuhnya semakin menegang saat bibirku menyedot kedua biji batangnya secara bergantian.66907Please respect copyright.PENANAs3z6sBzyu5
66907Please respect copyright.PENANAABpDSHDIUP
Entah darimana aku mempelajari cara seperti itu, namun dengan nafsu yang begitu membara membuatku berpikir kalau hal tersebut perlu dilakukan untuk menambah kepuasan Mang Dedi.66907Please respect copyright.PENANATUfJJ8ThDW
66907Please respect copyright.PENANA0QMj3i6d0Z
"Waduh.. kapan itu?" Selidik suamiku sekali lagi.66907Please respect copyright.PENANAlBgsOSicLe
66907Please respect copyright.PENANApLIalkcOOv
Mang Dedi kemudian memotong, " Hehehe...Hari selasa kemarin Mas.. kebetulan saya mau pinjam jas hujan sama Mbak Liya, tapi karena gak ketemu jadi saya neduh dulu di rumah" balasnya menjelaskan seperti maling yang kedapatan.66907Please respect copyright.PENANAALECFEBVMu
66907Please respect copyright.PENANALhY280UPpN
Dibawah sini aku terus bermain-main dengan Penis Mang Dedi yang sudah sangat keras dengan aroma khasnya itu. Kemudian kujilati dari buah pelirnya terus naik kebatang dan kumainkan lidahku berputar-putar dikepala jamurnya.66907Please respect copyright.PENANAhHRlHwkaDm
66907Please respect copyright.PENANALyR9I9Mxj4
"Kok istri saya ga pernah bilang ya?" Tanya suamiku belum merasa puas.66907Please respect copyright.PENANAwkYMXTUF52
66907Please respect copyright.PENANALYBoWKm4AE
"Mungkin lupa Uda, lagian itu ga penting-penting amat. Saya kebetulan numpang mandi karena udah basah kuyup duluan" lanjut Mang Dedi membalas.66907Please respect copyright.PENANAkRnCneZK7v
66907Please respect copyright.PENANAHnmdGtwtFI
Tidak puas bermain-main dengan batang kemaluannya saja, mulutku lalu bergeser ke bawah menyusuri guratan urat yang memanjang dari ujung kepala kemaluan Mang Dedi hingga ke pangkalnya.66907Please respect copyright.PENANAv5aFBgXn7j
66907Please respect copyright.PENANATg3wipyTXP
Semakin lama semakin membuatku bernafsu pula akibat aroma penis Mang Dedi yang memabukkan dan adrenalinku yang terpacu saat melakukan perselingkuhan secara diam-diam ketika ada suamiku tersebut.66907Please respect copyright.PENANAb9tfc2dzCv
66907Please respect copyright.PENANAS2EBOFHQ2K
Namun setelah tak berapa lama berbincang dengan suamiku, Mang Dedi menunduk ke arahku dan berbisik, "Aku mau keluar" ucapnya memberi aba-aba.66907Please respect copyright.PENANAoD30CjVJyM
66907Please respect copyright.PENANAuJOEfQPc9Y
Seketika aku jadi gelagapan, karena sebentar lagi Mang Dedi akan memuntahkan cairan spermanya. Sedangkan aku bingung harus memuntahkan dimana, sementara penisnya saja masih tertanam di mulutku dengan begitu mantap.66907Please respect copyright.PENANAo4mffiwSqi
66907Please respect copyright.PENANAMWvm4EFFez
"Yaudah kalau gitu saya mau pamit dulu Mang! Kalau liat istri saya, tolong bilangin saya nyari dia" Ucap suamiku terdengar tiba-tiba.66907Please respect copyright.PENANAg2HmpOcci1
66907Please respect copyright.PENANAoo6ekJ8uLc
Aku sedikit bisa bernafas lega karena setidaknya suamiku akan pergi saat Mang Dedi akan mengeluarkan cairan spermanya. Sehingga aku dapat dengan cepat mengeluarkan penis Mang Dedi dari dalam mulutku.66907Please respect copyright.PENANAzHJug4eMVr
66907Please respect copyright.PENANAB1K4hYcSUU
"Oougghh. Mantep sekali!!! Aku mau ngecrot di mulutmu Dek Liya" racau Mang Dedi terlepas.66907Please respect copyright.PENANAHg4bxOoqvc
66907Please respect copyright.PENANA8JOid9CMzT
Dugaanku ternyata amat sangat salah. Karena setelah suamiku pergi, Mang Dedi mengerang dan mengeram keras menahan kepalaku di penisnya hingga membuat kemaluan besarnya itu makin masuk ke dalam menyentuh tenggorokanku.66907Please respect copyright.PENANAe9ztscOSuG
66907Please respect copyright.PENANARUqoxc8jYW
"Mmppphh.... mmmmppphh..." protesku dengan mulut tertahan.66907Please respect copyright.PENANAzxcLVu7Blb
66907Please respect copyright.PENANArnhgmPuCME
Dalam usahaku yang memberontak itu pulalah, Tiba-tiba saja kerongkonganku terasa tersiram oleh cairan hangat yang langsung mengalir jatuh ke dalam perutku dengan begitu banyak.66907Please respect copyright.PENANAMRF3835v4X
66907Please respect copyright.PENANAbL6OalB7O2
CROOTTT!!! CROOTTT!!! CROOOTTT!!! CROOTTTT!!66907Please respect copyright.PENANAB3ZmLnfwT4
66907Please respect copyright.PENANA4DEz0mZ7pa
Aku tersadar kalau Mang Dedi telah mengeluarkan spermanya dalam mulutku sampai aku menelannya secara langsung. Tubuh Mang Dedi yang bergetar itupun langsung aku dorong sekuat tenaga sehingga dia jatuh tersungkur di lantai dengan penis yang masih menembakkan spermanya.66907Please respect copyright.PENANA4BL4XTYHAE
66907Please respect copyright.PENANA2mYIBHs1gC
"PLAAAAKKKKK!!!" lagi-lagi ku tampar wajah Mang Dedi. 66907Please respect copyright.PENANA4xqeNKCWpU