67841Please respect copyright.PENANA4GcosMbVoc67841Please respect copyright.PENANAw3BwYY9OXB
Liya
67841Please respect copyright.PENANAXz6hkWIQ6A
Aku terlonjak kaget dari pelukan Mang Dedi saat mendengar suara ketukan pada pintu kontrakannya. Pintu tersebut di gedor begitu keras, di barengi oleh suara seorang wanita yang terdengar seperti marah-marah dengan bahasa yang sama sekali tidak aku mengerti.67841Please respect copyright.PENANAmt2N5DXtg6
67841Please respect copyright.PENANAlGVhcB9GXn
Segera saja ku tatap wajah Mang Dedi untuk meminta penjelasan. Namun dengan santainya Mang Dedi tersenyum melihatku yang tampak panik duluan.67841Please respect copyright.PENANALHNgnySldU
67841Please respect copyright.PENANAy6z795wnRI
“Udah biarin aja Dek!” ucap Mang Dedi mengencengkan pelukannya.67841Please respect copyright.PENANArzT6ciK6u8
67841Please respect copyright.PENANA02qySNqrEU
Tapi suara ketukan di pintu kontrakannya itu terdenger semakin keras, “Capat buka pintunya Dedi!! ato ta langsung dobrek ini!!” teriak suara perempuan itu.67841Please respect copyright.PENANAndivH8nqxZ
67841Please respect copyright.PENANAGiYWOQ6Eh3
“Marah tuh dia Mas!!” ucapku semakin panik walau tidak mengerti apa yang wanita itu katakan.67841Please respect copyright.PENANAyeHBmgSp9E
67841Please respect copyright.PENANALjSInJJnZ8
Mang lalu Dedi berdecih malas, “Kamu pakai baju dulu aja Dek! Biar aku yang buka pintu” ucapnya melepas pelukan.67841Please respect copyright.PENANAcNngA3Zmzd
67841Please respect copyright.PENANAKpAgp8WLxj
“Tapi itu siapa??” tanyaku ikut penasaran.67841Please respect copyright.PENANAktAJb4Mplw
67841Please respect copyright.PENANAiRYoME7DIP
“Hmm.., Kakak aku paling...,” jawab Mang Dedi begitu santai.67841Please respect copyright.PENANA8RLtIWr4Yv
67841Please respect copyright.PENANAXsmr1r2otx
Saat itu juga jantungku serasa mau copot mengetahui kalau ternyata yang menggedor pintu tersebut adalah kakak dari Mang Dedi. Aku kaget dan langsung mencabut batang penis Mang Dedi yang sedari tadi masih tertancap nyaman dalam vaginaku dengan cepat, “Awwh...,” ucapku merasa sedikit ngilu.67841Please respect copyright.PENANAKqpgD2K3O8
67841Please respect copyright.PENANAjNoeiP2Nca
“Ka—kakak kamu Mas?” sambungku bertanya dengan gugupnya.67841Please respect copyright.PENANAwRwfZiZtNG
67841Please respect copyright.PENANAalZr4K26h0
Pikiran dan rasa maluku tiba-tiba muncul saat membayangkan kalau sebentar lagi aku mungkin akan bertemu dengan salah satu anggota keluarga Mang Dedi. Hatiku semakin panik dan perasaanku ikut bingung karena aku tidak tau bagaimana harus bersikap dan memperkenalkan diriku jika seandainya kami bertatap muka.67841Please respect copyright.PENANAihJ0SEpQFZ
67841Please respect copyright.PENANA3ISnXicR0G
“Hehehee.. gausah salting gitu sayang..” celetuk Mang Dedi terkekeh.67841Please respect copyright.PENANAaESIvzRsZF
67841Please respect copyright.PENANAcGslhEyVPw
Kupukul bahunya dengan pelan karena dia seperti menganggap remeh situasi seperti ini, “Ih serius Mas!! Aku harus gimana ini Mas??” tanyaku semakin panik.67841Please respect copyright.PENANAuiI5krSEvm
67841Please respect copyright.PENANAsrJ2X0L8vf
“Gimana apanya?? kamu tinggal pake bajumu doang sayang.” balas Mang Dedi bangkit dari atas kasur dan memakai celana pendeknya.67841Please respect copyright.PENANATYY5RHNy9R
67841Please respect copyright.PENANApoFISNN5N0
“Atau kamu mau tetep begitu aja di depan kakak aku??” goda Mang Dedi tertawa nyeleneh.67841Please respect copyright.PENANADj32nyOfxT
67841Please respect copyright.PENANAU4qwmMzjZW
67841Please respect copyright.PENANALGPfYhEnZE
“Dih!! serius Mas!! Nanti kalau kakak Mas liat aku gimana??” tanyaku balik.67841Please respect copyright.PENANAlU2UWtNlrv
67841Please respect copyright.PENANAwYqa4GveiY
Mang Dedi lalu tersenyum santai ke arahku, “Ya gapapa Dek! kamu kan istri aku..” balasnya tertawa.67841Please respect copyright.PENANAWpJ7iCfsDU
67841Please respect copyright.PENANAc2Ccdp0Yjd
“Emang kakak Mas gak bakal curiga??” tanyaku lagi.67841Please respect copyright.PENANAUrUIyLTD3C
67841Please respect copyright.PENANAgOok1ndqAk
“Curiga kenapa sih sayang?? udah gede ini kok. Dia pasti ngerti lah” jawab Mang Dedi mengerlingkan matanya. “Udah gapapa.. kamu pake baju aja.” lanjutnya kemudian berlalu ke arah depan.67841Please respect copyright.PENANAohDFOer2FH
67841Please respect copyright.PENANAdZJO15Flfq
Sambil berjalan Mang Dedi terdengar membalas perkataan kakaknya dengan suara tak kalah tinggi, “Sabar sadiki kwa!! Ada sakit ngana bataria terus” ucapnya dalam bahasa yang ikut tak kumengerti.67841Please respect copyright.PENANAPxMPg9pPiY
67841Please respect copyright.PENANAo5t7B4TTvH
Dengan cepat akupun beranjak dari atas kasur menuju kamar mandi Mang Dedi. Tanpa sadar kusentuh vaginaku dengan tangan sambil menatap nanar wajahku67841Please respect copyright.PENANAH4WNZzJVZ9
di depan cermin. Gelenyar panas dan ngilu masih amat terasa pada liang yang menerima sodokan penis si tukang sayur langgananku itu. Semuanya terasa seperti candu yang ingin kunikmati lagi, lagi dan lagi.67841Please respect copyright.PENANAWp3uxsXF0B
67841Please respect copyright.PENANAorP8n5pZoF
Dan aku benci itu semua. Benci karena hubungan kita adalah hubungan yang begitu terlarang.67841Please respect copyright.PENANA6eT8ng6nAs
67841Please respect copyright.PENANATUqRdWRKcA
Bagaimana aku akan menjelaskan kepada kakak Mang Dedi tentang keberadaanku ini?? Bagaimana pula cara aku memperkenalkan diri kalau seandainya dia menanyakan apa hubunganku dengan adiknya?? atau yang lebih parah, bagaimana kalau dia mengetahui apa yang telah kami perbuat barusan??67841Please respect copyright.PENANAfDI9vN6lQL
67841Please respect copyright.PENANAgTRYmiYIsj
Plakk!!67841Please respect copyright.PENANAYk9LU0OYDl
67841Please respect copyright.PENANA95GYcrWRrb
Aku menampar pipiku sendiri mencoba meraih kesadaran dari rasa gugup yang menumbuhkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan dalam hatiku. Setelah beberapa saat mengatur nafas, aku lalu merapikan make up wajahku yang sedikit berantakan akibat pergumulanku dengan Mang Dedi barusan, lalu kemudian memakai kembali pakaianku satu persatu dan beranjak keluar dari kamar mandi.67841Please respect copyright.PENANAdTECuOy9G5
67841Please respect copyright.PENANAHc5mJyOHcp
Begitu aku membuka pintu, telingaku langsung menangkap beberapa suara dari arah depan kontrakan Mang Dedi seperti riuh dengan beberapa orang.67841Please respect copyright.PENANA3PNZvST2ue
67841Please respect copyright.PENANApBJdWVombX
"So tau jomblo, pas dapa suruh kaweng ngana nimau" Ucap kakak Mang Dedi dengan logat yang terdengar sangat kental seperti logat dari indonesia timur.67841Please respect copyright.PENANAd4HEqb0bGf
67841Please respect copyright.PENANAPlT2Gg8OwA
"Serta saki, beking siksa banya orang ngana.." Lanjut kakaknya lagi.67841Please respect copyright.PENANATThXbbNtP3
67841Please respect copyright.PENANAarhiJ2Agwr
Lalu Mang Dedi terdengar membalas, "Sok tau ngoni samua!! Kita so nda jomblo skarang doe" ucapnya dengan nada tak kalah tinggi.67841Please respect copyright.PENANAmyhCvU30Jc
67841Please respect copyright.PENANAaVTT3XM6B1
"Co mo lia depe foto?" Kata kakak Mang Dedi sekali lagi.67841Please respect copyright.PENANAJzArjWpF7v
67841Please respect copyright.PENANAbNDomr1fGw
Karena aku penasaran, akupun melangkahkan kakiku berjalan pelan menuju tempat Mang Dedi berada dengan hati yang berdebar-debar. Aku takut kalau Mang Dedi sedang ada masalah dengan kakaknya sehingga mereka terdengar sedikit agak ribut.67841Please respect copyright.PENANATXLX7X3NZ7
67841Please respect copyright.PENANA13uGAMl5cD
"Nda perlu foto, depe orang langsung leh kita se lia" Jawab Mang Dedi yang tiba-tiba saja berjalan muncul di depanku.67841Please respect copyright.PENANA8MPv6izzhq
67841Please respect copyright.PENANAxL11kblCyV
Aku panik melihat hal tersebut sedangkan Mang Dedi hanya tersenyum menggenggam tanganku, “Ke—kenapa Mas??” tanyaku bingung.67841Please respect copyright.PENANAwcaXXiS0UC
67841Please respect copyright.PENANA1MLTqCP80i
Namun Mang Dedi tidak menjawab dan hanya menarik tanganku berjalan mengikutinya ke arah depan, “Ni orangnya!!” ucap Mang Dedi dengan lantang.67841Please respect copyright.PENANAQCpti7pyEI
67841Please respect copyright.PENANAyOfg4jM3D7
Aku tersentak ketika melihat kalau ternyata di ruangan itu terdapat tiga orang lagi selain Mang Dedi. Mereka tampak tak kalah kaget pula melihatku tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Rasanya kikuk, canggung dan malu saat ketiga orang yang semuanya wanita berbeda usia itu menatapku dengan tatapan tidak percaya.67841Please respect copyright.PENANA2CNug1gJSC
67841Please respect copyright.PENANABRDKvfsUhx
“Sapa pe anak leh yang ngana di bawa ka rumah?” Tanya wanita paling muda yang ternyata adalah kakak dari Mang Dedi. Kutahu itu dari suaranya yang dari tadi paling sering terdengar.67841Please respect copyright.PENANANPaTSQerXc
67841Please respect copyright.PENANAwMumq1jPZ9
Kakak Mang Dedi itu terlihat masih sedikit muda dengan kulit yang amat putih, jauh berbeda dari kulitnya Mang Dedi. Rambutnya panjang tidak diikat dan dicat dengan warna ke kuning-kuningan.67841Please respect copyright.PENANAVXP7okLWA7
67841Please respect copyright.PENANAkejGRJX7s0
“Kita pe cewe nooo!!” balas Mang Dedi mengangkat tanganku.67841Please respect copyright.PENANAFLuTmm8BT9
67841Please respect copyright.PENANAv5WGiDNSK5
Tiba-tiba aku menjadi kian gugup, walau tidak terlalu mengerti apa yang diucapkan oleh Mang Dedi dan kakaknya itu, namun aku dapat sedikit menerka bahwa aku sedang di perkenalkannya kepada mereka.67841Please respect copyright.PENANAWSOgmjhZbl
67841Please respect copyright.PENANAq3b4od38al
“Jang mangaku-mangaku ngana. Mana mungkin cewe pe pasung bagini mo mau pa ngana!!” ucap salah satu wanita lagi.67841Please respect copyright.PENANAeXLKKKmZky
67841Please respect copyright.PENANA9IqcA5MSTE
Kuperhatikan wanita yang berbicara seperti meledek itu tampak lebih tua dari kakak Mang Dedi, namun lebih muda dari yang ada di sebelahnya. Dandanan wanita itu cukup mencolok, dengan make up yang cukup tebal dan lipstick merah menyala seperti yang ku pakai, rambutnya juga hitam pekat disasak cukup tinggi, memberi kesan angkuh pada penampilannya.67841Please respect copyright.PENANA0HgRIdk5PZ
67841Please respect copyright.PENANAxKPwHD4bjQ
“Tante boleh tanya langsung jo pa dia..” jawab Mang Dedi menunjukku.67841Please respect copyright.PENANAYvbElz22Ij
67841Please respect copyright.PENANAqB8yIXvh9a
“Kenalin Dek. Ini Tante aku namanya Julie.” ucap Mang Dedi memberitahuku kalau yang barusan berbicara ternyata adalah tantenya.67841Please respect copyright.PENANAUyg8ccCDSD
67841Please respect copyright.PENANA1c3oL1cvfD
Aku mengangguk pelan sambil mengulurkan tanganku, “Liya Tante” ucapku memperkenalkan diri. Ditatapnya aku penuh selidik dan nanar dari ujung kaki sampai ujung kepala sebelum akhirnya dia menjabat tanganku, “Julie” jawabnya tersenyum.67841Please respect copyright.PENANAgntQM3Qnpk
67841Please respect copyright.PENANAaAD3PzzYuJ
“Kalau yang dari tadi cerewet terus, itu kakak aku Dek. panggil aja Kak Bela” lanjut Mang Dedi memperkenalkan kakaknya, kusalami dan kuperkenalkan namaku juga.67841Please respect copyright.PENANAedb4p1aPdY
67841Please respect copyright.PENANAhyPDCkKFwY
Terakhir, tinggallah wanita yang paling tua diantara mereka bertiga. “Nah.. kalau yang terkahir ini, Mama aku tercinta. Namanya Mama Martha!!” Ucap Mang Dedi lantang seperti seorang MC di acara dangdutan.67841Please respect copyright.PENANAEwaMX7nMs2
67841Please respect copyright.PENANAhAGgJzjJut
Kusapa Ibu Mang Dedi tersebut dengan penuh ramah tamah sambil mengulurkan tangan. Beliau menjawabnya sambil tersenyum tak kalah ramah kepadaku. Disambutnya uluran tanganku dan kuciumi punggung tangannya dengan sopan.67841Please respect copyright.PENANAf50maEhxdG
67841Please respect copyright.PENANAKPzGoE4PQg
“Sa--saya Liya Bu” ucapku tergugup mengucap salam.67841Please respect copyright.PENANATOuXkXl63f
67841Please respect copyright.PENANA3I0xPYJunx
Namun belum sempat ku salami dengan benar, Ibu Mang Dedi tersebut memegang erat tanganku dan langsung bertanya, “Kamu beneran pacar anak saya??” ucapnya dengan nada yang tidak percaya.67841Please respect copyright.PENANA6ki7lLxyyh
67841Please respect copyright.PENANAWJpje3V0hI
"Ah.., masa mama ba bilang bagitu!!” protes Mang Dedi cemberut.67841Please respect copyright.PENANALHdeONNQ0A
67841Please respect copyright.PENANAyfrZHH4JoM
Lalu dia segera di marahi oleh ibunya, “Sudah jo badiang jo ngana!!” tatapnya tajam.67841Please respect copyright.PENANA4SRNIbmklb
67841Please respect copyright.PENANA7GzYftNRJj
Aku terhening menatap ke arah Mang Dedi sebentar sebelum aku menjawab, “I—iya Bu, saya pacarnya Mas Dedi” balasku tersenyum.67841Please respect copyright.PENANArmX9fIeRZ2
67841Please respect copyright.PENANAdoGKKrw0KN
Entah apa yang terlintas dipikiranku saat itu hingga aku dengan beraninya mengaku sebagai pacarnya Mang Dedi di depan orang tuanya sendiri. Sementara pada kenyataannya, kami berdua tak lebih dari sekedar pasangan selingkuh. Namun kulihat Mang Dedi berdengus bangga mendengar jawabanku tersebut.67841Please respect copyright.PENANA11agsrd4Su
67841Please respect copyright.PENANAmWt9oPCdR5
“Tuh kan. Kalian saja yang gak pernah percaya!!” Ucapnya mencibir ketiga wanita yang ada didepannya. Sedangkan kakak dan tante Mang Dedi malah senyum-senyum sumringah meledek ke arahnya.67841Please respect copyright.PENANASc6L5Jmvg3
67841Please respect copyright.PENANAkZ5tbc4szW
“Jangan panggil Ibu! Panggil mama saja.” ucap Ibu Mang Dedi memegang tanganku dengan kedua tangannya.67841Please respect copyright.PENANAQL8wT79v4K
67841Please respect copyright.PENANAwxHHQ1vWcf
Kuperhatikan sejenak raut muka ibu Mang Dedi yang sudah bisa dibilang cukup berumur, tapi dengan potongan rambutnya yang dibuat sependek mungkin itu menambah kesan kalau dia masihlah cukup awet muda untuk ukuran wanita seusianya.67841Please respect copyright.PENANAkgefJVFLVb
67841Please respect copyright.PENANAm81slDhNsb
Kuanggukkan kepalaku pelan, “I--iya Ma!” jawabku gugup memaksa tersenyum.67841Please respect copyright.PENANAgrXePds13v
67841Please respect copyright.PENANAzUTHgUloqu
“Kamu umur berapa sekarang??” tanya Ibu Mang Dedi sekali lagi.67841Please respect copyright.PENANA1ikcVPOkZO
67841Please respect copyright.PENANAwCpvl1ZPul
“27 tahun, Ma” balasku singkat.67841Please respect copyright.PENANAb2DHdBHvbZ
67841Please respect copyright.PENANAZ24v1MOI7b
“Hmm... masih muda” ucap Ibu Mang Dedi mengangguk-angguk pelan.67841Please respect copyright.PENANAio4Kf4fdpR
67841Please respect copyright.PENANA5HFEJ9j6XS
Disebelahnya, kakak Mang Dedi bertepuk tangan, “Luar biasa pelet kau Dedi” ucapnya meledek.67841Please respect copyright.PENANAzcaErHnswp
67841Please respect copyright.PENANASFfaY112qL
“Enak saja! Ini murni karena cinta woi. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi menyentuh punggungku dengan pelan.67841Please respect copyright.PENANAo67G1vJOup
67841Please respect copyright.PENANAIDNHhayWyq
Dengan sedikit malu aku kemudian mengangguk, “I—iya Kak, Mas Dedi gak pakai pelet kok” jawabku membela Mang Dedi.67841Please respect copyright.PENANALhxGyFcW1g
67841Please respect copyright.PENANAzUehXDHw5V
Memang bukanlah ilmu hitam ataupun pelet yang membuatku jatuh ke dalam pelukan Mang Dedi. Justru sikap dan caranya berkomunikasilah yang membuatku hanyut semakin melupakan diri. Apalagi di tambah dengan keperkasaan dan kejantanannya yang senantiasa memberikan kepuasan syahwat kepadaku, membuat aku semakin tidak bisa melepaskan diri dari daya pikat tukang sayur langgananku tersebut.67841Please respect copyright.PENANAhWBG0Epzbn
67841Please respect copyright.PENANA0zruiJmaWJ
“Emang sudah edan dunia ini” timpal Tante Mang Dedi menggeleng tidak percaya.67841Please respect copyright.PENANAacLf8KkQdP
67841Please respect copyright.PENANAnRwe2rfLC2
Namun kemudian Ibu Mang Dedi tampak menyadari kalau di jari manisku terdapat sebuah cincin, “Kamu sudah menikah Liya??” tanyanya tiba-tiba mengangkat jariku.67841Please respect copyright.PENANAkG4HJeQGGV
67841Please respect copyright.PENANAQsdfgNDMyn
DEGH!67841Please respect copyright.PENANAwKNEMa3rs7
67841Please respect copyright.PENANAFa9R4HEm2p
Hatiku berdetak kaget, jantungku bergemuruh kencang dan tubuhku merasa panas. Rasanya aliran darahku berhenti seperti terbakar dan meledak seketika, mungkin juga saat ini wajahku sedang pucat pasi kehilangan kata-kata untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh ibu Mang Dedi tersebut.67841Please respect copyright.PENANAeOHcBKin3z
67841Please respect copyright.PENANAe8BSRXQD9j
“Jujur aja sama Mama! Gapapa kok” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.67841Please respect copyright.PENANA79RFb99Mrb
67841Please respect copyright.PENANAEo7PltCzKE
Aku kemudian mengalihkan pandanganku lagi kearah Mang Dedi seolah meminta bantuan darinya, akan tetapi Mang Dedi hanya mengangguk tersenyum memintaku agar menjawabnya sendiri entah harus berbohong atau jujur.67841Please respect copyright.PENANA6C7Eq5H9rt
67841Please respect copyright.PENANA0cK1HaXEpY
Ku hela nafasku pelan dan mengangguk ragu, “Su—sudah Ma” jawabku tergugup. Aku rasa tak ada gunanya berbohong karena pasti akan langsung ketahuan.67841Please respect copyright.PENANA5rvBMet0qC
67841Please respect copyright.PENANAAr9T9mHYa1
“Tapi tetep masih mau sama bujang lapuk ini??” tanyanya kembali menunjuk Mang Dedi. Lagi-lagi aku berdiam diri sebentar, kehabisan kata-kata.67841Please respect copyright.PENANA6KbMhR9LEB
67841Please respect copyright.PENANAPOk3cKRU46
Beruntung, akhirnya Mang Dedi memotong pembicaraan ini dan langsung saja menjawab, “Ya pasti mau lah Ma!!! Kalau gak, ngapain dia mau kesini segala. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi merangkul bahuku.67841Please respect copyright.PENANAk4VDmtyBPs
67841Please respect copyright.PENANAKv7SnU7bKm
Aku lalu menatap bingung padanya, seolah meminta penjelasan dari perkataannya tersebut. Tapi yang kudapat dari sorot mata Mang Dedi justru sebuah permintaan untuk mengiyakan saja perkataannya mengikuti arus pembicaraan.67841Please respect copyright.PENANAtlk5zOjRAc
67841Please respect copyright.PENANAdcCM3OMLmJ
“I—iya Ma! Masih kok” jawabku mengangguk.67841Please respect copyright.PENANA7RNmGJ3TXx
67841Please respect copyright.PENANA418nKRhOfp
Hatiku bergemuruh dengan kencang penuh penolakan, disatu sisi aku memang masih ingin melanjutkan hubungan terlarangku ini bersama Mang Dedi, tapi di sisi lain nuraniku berkata kalau aku sudah terlalu jauh melangkah mengkhinati suamiku sendiri, bahkan dengan memberitahu ibu Mang Dedi bahwa aku masih menginginkan anaknya walau aku sudah mempunyai suamisekalipun.67841Please respect copyright.PENANA00V92nhV7A
67841Please respect copyright.PENANAvlVvvcfMo8
Namun tanpa kuduga reaksi Ibu Mang Dedi begitu berlawanan dengan apa yang aku takutkan, ia tersenyum sumringah, “Yasudah kalau gitu gapapa” ucapnya padaku.67841Please respect copyright.PENANA4y2QPEjCge
67841Please respect copyright.PENANAEGlZXg2XvW
Cukup kaget juga mendengar persetujuan dari Ibu Mang Dedi walaupun dia tahu kalau statusku sudah menjadi istri dari orang lain. Namun entah kenapa dia tampak senang-senang saja setelah mengetahui hal tersebut.67841Please respect copyright.PENANAu4xYG6tnJx
67841Please respect copyright.PENANAqu0ej0vmLf
“Mama tidak masalah selama kamu menjaga anak Mama dengan baik” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.67841Please respect copyright.PENANAuDCShFa1gD
67841Please respect copyright.PENANAqbje47OSdZ
Disebelahnya, kakak Mang Dedi ikut menimpali, “Iya Ma! Daripada kita terus yang repot jagain dia kalau ada apa-apa” ucapnya.67841Please respect copyright.PENANAu1KAx1Fuq7
67841Please respect copyright.PENANAoM4LAtaePI
“Jang ngana lupa kase selamat pa dia Dedi. Gagah ini ngana beking jadi ngana pe bini” sahut tante Mang Dedi tiba-tiba tersenyum.67841Please respect copyright.PENANA3npSN5hRfA
67841Please respect copyright.PENANAb8RSemungL
Mang Dedi mengelus hidungnya sambil tertawa, "Wahaha.. batenang jo tante. sementara olah ini” ucapnya dengan bangga.67841Please respect copyright.PENANAdi5i1CfK0P
67841Please respect copyright.PENANA6ODziEHj9V
Walau aku tidak mengerti sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut, namun hatiku amat senang mendapati kalau aku cukup di terima baik oleh keluarga Mang Dedi. Rasanya perkenalan awalku berjalan mulus meski selanjutnya tampak seperti sebuah ajang wawancara.67841Please respect copyright.PENANAi1zCohB3P4
67841Please respect copyright.PENANAQ3hdchwLaV
Ibu, Tante, dan Kakak Mang Dedi begitu mendominasi pembicaraan dengan melontarkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang mengorek lebih jauh kehidupan pribadiku. Mulai dari tempat dan asalku berada, keseharianku, hingga yang paling gila tentang hubunganku dengan suamiku sendiri.67841Please respect copyright.PENANAXhJkXVkQA5
67841Please respect copyright.PENANAUT8JjybQ0U
"So itu kwa dia suka pa ngana, lantaran depe suami pe lolo kacili." ucap Kakak Mang Dedi masih dengan bahasa daerahnya.67841Please respect copyright.PENANAmrNQXOAmtA
67841Please respect copyright.PENANAvyziK3TFUN
Mang Dedipun tertawa membalas, “Butul komaling. Liar deng binal ini parampuan satu. Nyanda pias deng depe laki" jawabnya memelukku.67841Please respect copyright.PENANAsgoyffPnyz
67841Please respect copyright.PENANAmIJGaPGFsm
“Kalian pada ngomong apaan sih??” ucapku bingung dan heran.67841Please respect copyright.PENANAEeOdqJ2Y4k
67841Please respect copyright.PENANAtRFZfvdv5r
Kini giliran tante Mang Dedi yang menimpali, “Mereka pada bilang kamu cantik Liya” balasnya menjelaskan padaku.67841Please respect copyright.PENANAhwlND74rwn
67841Please respect copyright.PENANApTP6nISpTu
Seketika aku bersemu merah mendengar hal tersebut, "Dia le lebe sanang kalo kita mo bilang binal." Sambung tante Mang Dedi lagi.67841Please respect copyright.PENANA0TzUqT86vy
67841Please respect copyright.PENANAJI8fBPJnyS
"Brenti jo. Kiapa ngoni ni dia be tatawa kita pe maitua." protes Mang Dedi pada keluarganya.67841Please respect copyright.PENANAT8aUCKDhIv
67841Please respect copyright.PENANAkwKxTaTzpj
Namun ibu Mang Dedi tidak tinggal diam menyahuti, "So dapa ba cuki frey tagal itu ngana bela" ucapnya.67841Please respect copyright.PENANAyQcH8NGTr0
67841Please respect copyright.PENANAQJ7DRaS8nl
“Yang penting kita so rasa depe sadap ma" balas Mang meledek.67841Please respect copyright.PENANAcBpcufAKEc
67841Please respect copyright.PENANAzADRxzoBSq
Mereka bersama-sama tertawa berbarengan tanpa aku ketahui sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut. Aku hanya sesekali menyahuti pertanyaan mereka jika aku mengerti apa yang mereka bicarakan, lalu sisanya aku mengikuti mereka tertawa dan mengangguk-angguk saja seperti orang bodoh.67841Please respect copyright.PENANAMqrtSE8e0b
67841Please respect copyright.PENANAS9hFK5SZij
Pembicaraan kamipun semakin asik dan mulai lugas seperti orang yang sudah akrab satu sama lain, bahkan tak jarang baik Ibu ataupun tante Mang Dedi begitu bersemangat menggodaku jika hal tersebut bersangkutan dengan urusan ranjang dan topik-topik mesum.67841Please respect copyright.PENANAtpqfwUF0cf
67841Please respect copyright.PENANAXzAYKo9I0w
“Wah. Berarti tadi Mama mengganggu kalian dong ya?” ucap Ibu Mang Dedi.67841Please respect copyright.PENANA3hPANCglLH
67841Please respect copyright.PENANAQYjGBx3SIY
Dengan santai Mang Dedi lalu menjawab, “Gak kok Ma! Udah selesai satu ronde” ucap Mang Dedi tersenyum.67841Please respect copyright.PENANA07DWFL1Cmj
67841Please respect copyright.PENANAoLwwSwyrnq
“Silahkan kalau kalian mau lanjut, Mama mau balik dulu” ucap Ibu Mang Dedi mengerlingkan mata padaku. “Jangan lupa bikinin Mama cucu ya Liya” sambungnya menahan tawa menggodaku.67841Please respect copyright.PENANAgZHUmd6BYg
67841Please respect copyright.PENANAbJ380TTRK0
Aku menunduk malu mengetahui kalau ibu Mang Dedi ternyata amat paham dengan apa yang baru saja aku lakukan dengan anaknya. Rasanya seperti tertangkap basah sudah berbuat sesuatu, namun ujung-ujungnya diizinkan begitu saja.67841Please respect copyright.PENANAyPKShnFdvv
67841Please respect copyright.PENANAhG9aSEA6gB
“Wiihh.. Baru direstuin udah mau minta cucu aja nih!” sahut Kakak Mang Dedi. “Emang bisa kamu bisa ngasih Ded??” sambungnya menyenggol lengan Mang Dedi.67841Please respect copyright.PENANAZkVn2JywHu
67841Please respect copyright.PENANAn7Qkxw7LAh
Dengan wajah yang di tegakkan Mang Dedi lalu menjawabnya, “Ya tentu bisa dong. Ya gak Dek?” balasnya menatapku.67841Please respect copyright.PENANAswem3UYDLB
67841Please respect copyright.PENANAawrkcFgojt
“Apaan sih Mas!! malu ahh” jawabku mencubit lengannya.67841Please respect copyright.PENANAlHkkKCLUY7
67841Please respect copyright.PENANAqMbBg7jol6
Merekapun kembali tertawa terbahak-bahak begitu senang, “MAMAM!!” ucap Tante Mang Dedi meledek keponakannya itu.67841Please respect copyright.PENANAfSoNnAIK3H
67841Please respect copyright.PENANA2pzLAaX0jt
Tidak berapa lama kemudian keluarga Mang Dedipun berpamitan pulang kepadaku usai berbicara panjang lebar dan bercanda riuh denganku. Tak lupa aku berjanji kepada mereka untuk sesegera mungkin mampir ke rumah besar keluarga Mang Dedi, setelah tadinya mereka mengatakan kalau mereka ingin bertemu denganku dilain hari.67841Please respect copyright.PENANAa6WejL37D6
67841Please respect copyright.PENANALykXyu4Qfc
Setelah kepergian keluarga Mang Dedi tersebut, Beberapa kali aku melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul lima sore, yang itu berarti sudah lebih dari tiga jam lamanya aku berada di rumah Mang Dedi.67841Please respect copyright.PENANA84SQhBi4AC
67841Please respect copyright.PENANAC1cr5sjKPj
“Udah mau pulang Dek??” tanya Mang Dedi melihatku merapikan tempat makan yang tadi ku bawa dari rumah.67841Please respect copyright.PENANAyoOl3Q1Cdy
67841Please respect copyright.PENANAVX0ST0EKOc
Aku mengangguk pelan, “Iya Mas! Nanti aku dicariin suamiku. Sudah jam lima soalnya” balasku menjelaskan .67841Please respect copyright.PENANAGrXaHf6WtH
67841Please respect copyright.PENANA8kUwlKw6xa
“Tapi aku masih pengen lagi nih” ucap Mang Dedi memelukku dari belakang. “Nanti biar aku yang nganterin kamu ke rumah deh” sambungnya sambil berbisik.67841Please respect copyright.PENANAkdIjNz6LNu
67841Please respect copyright.PENANAERwOMwFVB8
“Mas lagi sakit juga. Gausah!” balasku menolak.67841Please respect copyright.PENANA9YSoOhiZgM
67841Please respect copyright.PENANARiNf2K4GFa
“Ayolah Dek. Aku kalau sama kamu bisa sembuh kok” katanya tidak menyerah.67841Please respect copyright.PENANAeBwztCbn31
67841Please respect copyright.PENANAZ0iFdFqagr
Kueratkan pejaman mataku dan cengkraman pada baju gamisku. Begitu menggiurkannya tawaran kenikmatan dari perlakuan Mang Dedi hingga tanpa sadar aku menggigit bibir bawahku menahan gejolak birahi yang sekali lagi datang mendorong-dorong.67841Please respect copyright.PENANATLAIhPjTE4
67841Please respect copyright.PENANAfotTYI1CZa
Aku mencoba sekuat tenaga untuk tidak terpengaruh dengan kata tersebut mengingat saat ini hari sudah cukup sore. Aku pasti akan dicurigai suamiku jika aku terlambat untuk pulang. Namun sekali lagi, aku tak dapat menguasai diriku didalam pelukan dan tindakan hangat Mang Dedi tersebut.67841Please respect copyright.PENANAyCVxgrOidV
67841Please respect copyright.PENANAl2NRGfAUkG
“Tuh! Kamu sebenernya masih pengen juga kan!!” ucap Mang Dedi setengah berbisik.67841Please respect copyright.PENANASQbn6IOtvW
67841Please respect copyright.PENANAQ4d0G82AdF
Mang Dedi merayapkan tangannya ke perutku, memelukku erat hingga merapatkan tubuh kami berdua. Dadanya yang sedikit berlemak itu melekat erat di punggungku. Wajahnya diletakkan begitu saja di bahuku, diantara lekukan leher yang tertutupi oleh hijab yang ku pakai.67841Please respect copyright.PENANA7tBuoCbqj9
67841Please respect copyright.PENANAVM6DXVsfrg
Membuat bulu kudukku meremang seketika, “Udah Mas!! aku mau pulang” pintaku berusaha mengatur nada suaraku yang bergetar. Menutupi debaran jantungku yang semakin tak berirama.67841Please respect copyright.PENANAZww1DgyGjc
67841Please respect copyright.PENANA6FCdHpT8CN
“Jangan pulang dulu sayang ih” sahutnya santai di telingaku.67841Please respect copyright.PENANA0oT70B1y0B
67841Please respect copyright.PENANAHM7ARLg4sS
“Tapi ini udah sore Mas!! Suamiku pasti nyariin” balasku memperingatkannya.67841Please respect copyright.PENANASe1S3W5o1V
67841Please respect copyright.PENANAXz20TuFPbH
Namun Mang Dedi tetap saja bersetingkah menekan benda keras yang ada diselangkangannya ke bagian belakang tubuhku. Seolah sedang membuktikan bahwa dia amat bergairah saat ini.67841Please respect copyright.PENANAvZa2Jo1QkY
67841Please respect copyright.PENANAVEJSXb1bWh
“Biar aku yang tanggung jawab Dek Liya” balasnya tiba-tiba mendaratkan sebuah ciuman ringan di leherku.67841Please respect copyright.PENANA5d1PZXUQH1
67841Please respect copyright.PENANA98mLesiBf2
“Oh Tuhaan jangan lagi!!” batinku hampir terlonjak.67841Please respect copyright.PENANAdkErDTkxNs
67841Please respect copyright.PENANAjvzmo6SRW8
Membuat satu desahan keluar dan lolos dari bibirku, “Ehhmmm...”67841Please respect copyright.PENANAfu2tMSTJSp
67841Please respect copyright.PENANAS8jTwkaVMP
Mang Dedi tampak senang mendengarnya, apalagi ketika desahan lain segera menyusul keluar dari mulutku saat bibirnya mulai menyusuri bagian leher dan tengkukku. Lalu memperdalam kecupannya disitu sambil menggigit memberikan tanda cupang dari balik hijab lebar yang tengah ku pakai.67841Please respect copyright.PENANAlTL8oC2U5C
67841Please respect copyright.PENANAfZ5fgTXzyn
Hingga akhirnya dia melepas kecupannya, “Jangan pulang dulu ya?” pintanya merajuk seketika memutar tubuhku menghadapnya.67841Please respect copyright.PENANAYQKGJezens
67841Please respect copyright.PENANAwZTtJs6Puz
Mata Mang Dedi terlihat sayu penuh gairah menatapku. Napas kamu berdua sama-sama mulai memburu. Lalu secepat kilat, bibirnya mendarat di bibirku. Lidahnya begitu saja memasuki mulutku, berusaha melilit dan menarik lidahku.67841Please respect copyright.PENANADWrQMOr1Lq
67841Please respect copyright.PENANAlN2E9wEKcF
“Ahhh... terulang lagi..,” batinku akhirnya pasrah dalam ciuman kami yang begitu bergairah.67841Please respect copyright.PENANAtRuBCgYPBd
67841Please respect copyright.PENANAiQvF9R0RmK
Rasanya darahku kembali berdesir dan ciumanku terasa menuntut untuk kembali dipenuhi. Apalagi di tambah dengan tangan Mang Dedi yang merayap menjelajah bagian-bagian sensitif tubuhku, membuatku semakin kehilangan akal sehatku yang dari tadi sudah diburu waktu.67841Please respect copyright.PENANA8rwUPZZmYy
67841Please respect copyright.PENANAPpHT9SWe2H
“Mas kamu nakal!!” ucapku tersenyum menepuk pundaknya.67841Please respect copyright.PENANAiAU0uO3lAl
67841Please respect copyright.PENANAFgv8MD28zv
Mang Dedi mengecupku membalasnya, “Tapi kamunya suka kan Dek Liya??” tanyanya terkekeh.67841Please respect copyright.PENANAruCDNa0aLl
67841Please respect copyright.PENANA7RNd3NB2Ay
Mang Dedi lalu memposisikan kedua lengannya di bawah bokongku, dan dengan begitu saja tubuhku tiba-tiba melayang naik saat dia mengangkatku begitu mudah dalam gendongannya. Secara spontan aku mengalungkan lenganku erat di lehernya. Lalu kedua kakiku melingkar di pinggangnya, terkait sempurna pada tubuhnya yang menopang tubuhku dengan kedua tangannya agar aku tidak jatuh.67841Please respect copyright.PENANAbP3njjM3Bg
67841Please respect copyright.PENANAVtjfJ7ru1q
Kami lagi-lagi berciuman dengan liar. Hingga akhirnya suara smartphoneku berdering menghentikan aksi gila ini.67841Please respect copyright.PENANAEGZmZmgxy0
67841Please respect copyright.PENANAzuhmwJwfoc
“Ahh mengganggu saja!!” Ucap Mang Dedi menggeram menghentikan ciumannya.67841Please respect copyright.PENANAh6VpGxbCtA
67841Please respect copyright.PENANApParfEoTKQ
Kulirik layar hapeku sedikit melihat kalau nama “Suamiku” tertera memanggil disana. 67841Please respect copyright.PENANAZ4cxqwspYy