69465Please respect copyright.PENANAJXJh9jkDBa69465Please respect copyright.PENANAQxzEEr5DXF
Liya
69465Please respect copyright.PENANAZotT6DBp4C
Aku terlonjak kaget dari pelukan Mang Dedi saat mendengar suara ketukan pada pintu kontrakannya. Pintu tersebut di gedor begitu keras, di barengi oleh suara seorang wanita yang terdengar seperti marah-marah dengan bahasa yang sama sekali tidak aku mengerti.69465Please respect copyright.PENANAEkiYVn7ivp
69465Please respect copyright.PENANAF4Tfg9YESt
Segera saja ku tatap wajah Mang Dedi untuk meminta penjelasan. Namun dengan santainya Mang Dedi tersenyum melihatku yang tampak panik duluan.69465Please respect copyright.PENANAULQ16uLmIq
69465Please respect copyright.PENANA67SlOVmRXG
“Udah biarin aja Dek!” ucap Mang Dedi mengencengkan pelukannya.69465Please respect copyright.PENANAq356OXIQrn
69465Please respect copyright.PENANAiUq1lCai6w
Tapi suara ketukan di pintu kontrakannya itu terdenger semakin keras, “Capat buka pintunya Dedi!! ato ta langsung dobrek ini!!” teriak suara perempuan itu.69465Please respect copyright.PENANAyFXWlIShCW
69465Please respect copyright.PENANAb1exHCJ3iD
“Marah tuh dia Mas!!” ucapku semakin panik walau tidak mengerti apa yang wanita itu katakan.69465Please respect copyright.PENANATxGnIPo4df
69465Please respect copyright.PENANAUVKI81WkQg
Mang lalu Dedi berdecih malas, “Kamu pakai baju dulu aja Dek! Biar aku yang buka pintu” ucapnya melepas pelukan.69465Please respect copyright.PENANAykvIbkCGF2
69465Please respect copyright.PENANAnTU6WobAgM
“Tapi itu siapa??” tanyaku ikut penasaran.69465Please respect copyright.PENANAfWbIxRQosJ
69465Please respect copyright.PENANA7iLbnlCkRq
“Hmm.., Kakak aku paling...,” jawab Mang Dedi begitu santai.69465Please respect copyright.PENANAFO0FcAQSDr
69465Please respect copyright.PENANAjJuadqAWDc
Saat itu juga jantungku serasa mau copot mengetahui kalau ternyata yang menggedor pintu tersebut adalah kakak dari Mang Dedi. Aku kaget dan langsung mencabut batang penis Mang Dedi yang sedari tadi masih tertancap nyaman dalam vaginaku dengan cepat, “Awwh...,” ucapku merasa sedikit ngilu.69465Please respect copyright.PENANAPDEwTmFaM0
69465Please respect copyright.PENANACfmaZVA0qw
“Ka—kakak kamu Mas?” sambungku bertanya dengan gugupnya.69465Please respect copyright.PENANAold4wtaxFd
69465Please respect copyright.PENANAuS6YHSn4Cv
Pikiran dan rasa maluku tiba-tiba muncul saat membayangkan kalau sebentar lagi aku mungkin akan bertemu dengan salah satu anggota keluarga Mang Dedi. Hatiku semakin panik dan perasaanku ikut bingung karena aku tidak tau bagaimana harus bersikap dan memperkenalkan diriku jika seandainya kami bertatap muka.69465Please respect copyright.PENANADpo2y0adTx
69465Please respect copyright.PENANAlyagySi5BH
“Hehehee.. gausah salting gitu sayang..” celetuk Mang Dedi terkekeh.69465Please respect copyright.PENANAwSkNSVlpBt
69465Please respect copyright.PENANAtUXystA33H
Kupukul bahunya dengan pelan karena dia seperti menganggap remeh situasi seperti ini, “Ih serius Mas!! Aku harus gimana ini Mas??” tanyaku semakin panik.69465Please respect copyright.PENANAyYrrXHdRvO
69465Please respect copyright.PENANANvrDneTd4e
“Gimana apanya?? kamu tinggal pake bajumu doang sayang.” balas Mang Dedi bangkit dari atas kasur dan memakai celana pendeknya.69465Please respect copyright.PENANAs8xMyAT387
69465Please respect copyright.PENANAVNna1qUBIj
“Atau kamu mau tetep begitu aja di depan kakak aku??” goda Mang Dedi tertawa nyeleneh.69465Please respect copyright.PENANAmONv3iWQpl
69465Please respect copyright.PENANAeaQpilLEz1
69465Please respect copyright.PENANAI5INZ3A187
“Dih!! serius Mas!! Nanti kalau kakak Mas liat aku gimana??” tanyaku balik.69465Please respect copyright.PENANAZlGicTlhfu
69465Please respect copyright.PENANA8dHm7nSmMH
Mang Dedi lalu tersenyum santai ke arahku, “Ya gapapa Dek! kamu kan istri aku..” balasnya tertawa.69465Please respect copyright.PENANA7tmzk5bIra
69465Please respect copyright.PENANAEXc23PHNe6
“Emang kakak Mas gak bakal curiga??” tanyaku lagi.69465Please respect copyright.PENANAJyy81Bynza
69465Please respect copyright.PENANA9OFztkQq1r
“Curiga kenapa sih sayang?? udah gede ini kok. Dia pasti ngerti lah” jawab Mang Dedi mengerlingkan matanya. “Udah gapapa.. kamu pake baju aja.” lanjutnya kemudian berlalu ke arah depan.69465Please respect copyright.PENANAL56kYmZgiU
69465Please respect copyright.PENANAN9rE2tRK2j
Sambil berjalan Mang Dedi terdengar membalas perkataan kakaknya dengan suara tak kalah tinggi, “Sabar sadiki kwa!! Ada sakit ngana bataria terus” ucapnya dalam bahasa yang ikut tak kumengerti.69465Please respect copyright.PENANA3BBjA1xebx
69465Please respect copyright.PENANAPyxUaKrteV
Dengan cepat akupun beranjak dari atas kasur menuju kamar mandi Mang Dedi. Tanpa sadar kusentuh vaginaku dengan tangan sambil menatap nanar wajahku69465Please respect copyright.PENANANNAHdkyi85
di depan cermin. Gelenyar panas dan ngilu masih amat terasa pada liang yang menerima sodokan penis si tukang sayur langgananku itu. Semuanya terasa seperti candu yang ingin kunikmati lagi, lagi dan lagi.69465Please respect copyright.PENANALLNsYBQKPC
69465Please respect copyright.PENANAKUvBeB08A5
Dan aku benci itu semua. Benci karena hubungan kita adalah hubungan yang begitu terlarang.69465Please respect copyright.PENANAkwcYNsUJfq
69465Please respect copyright.PENANAUA8wl0NBZl
Bagaimana aku akan menjelaskan kepada kakak Mang Dedi tentang keberadaanku ini?? Bagaimana pula cara aku memperkenalkan diri kalau seandainya dia menanyakan apa hubunganku dengan adiknya?? atau yang lebih parah, bagaimana kalau dia mengetahui apa yang telah kami perbuat barusan??69465Please respect copyright.PENANAJDnYHdMPdb
69465Please respect copyright.PENANAbcJwIZWhQ7
Plakk!!69465Please respect copyright.PENANAnSwVMEl2XU
69465Please respect copyright.PENANA1GXsvpdzGS
Aku menampar pipiku sendiri mencoba meraih kesadaran dari rasa gugup yang menumbuhkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan dalam hatiku. Setelah beberapa saat mengatur nafas, aku lalu merapikan make up wajahku yang sedikit berantakan akibat pergumulanku dengan Mang Dedi barusan, lalu kemudian memakai kembali pakaianku satu persatu dan beranjak keluar dari kamar mandi.69465Please respect copyright.PENANAyzOcwJ9QGA
69465Please respect copyright.PENANA6TRC9qZM3p
Begitu aku membuka pintu, telingaku langsung menangkap beberapa suara dari arah depan kontrakan Mang Dedi seperti riuh dengan beberapa orang.69465Please respect copyright.PENANABABJJ0g0iK
69465Please respect copyright.PENANAk4M9oHuwZ9
"So tau jomblo, pas dapa suruh kaweng ngana nimau" Ucap kakak Mang Dedi dengan logat yang terdengar sangat kental seperti logat dari indonesia timur.69465Please respect copyright.PENANAIDdd17QQlz
69465Please respect copyright.PENANAnHDeLsxhdD
"Serta saki, beking siksa banya orang ngana.." Lanjut kakaknya lagi.69465Please respect copyright.PENANAKcfyfkSXZY
69465Please respect copyright.PENANAcYsl1GcZ8w
Lalu Mang Dedi terdengar membalas, "Sok tau ngoni samua!! Kita so nda jomblo skarang doe" ucapnya dengan nada tak kalah tinggi.69465Please respect copyright.PENANAgaI2AYFx7s
69465Please respect copyright.PENANAJTDykBBSO0
"Co mo lia depe foto?" Kata kakak Mang Dedi sekali lagi.69465Please respect copyright.PENANAw0fTaCI1Ur
69465Please respect copyright.PENANAAX9bCd90dl
Karena aku penasaran, akupun melangkahkan kakiku berjalan pelan menuju tempat Mang Dedi berada dengan hati yang berdebar-debar. Aku takut kalau Mang Dedi sedang ada masalah dengan kakaknya sehingga mereka terdengar sedikit agak ribut.69465Please respect copyright.PENANAsYCuTljRya
69465Please respect copyright.PENANAuBxXMMGOxv
"Nda perlu foto, depe orang langsung leh kita se lia" Jawab Mang Dedi yang tiba-tiba saja berjalan muncul di depanku.69465Please respect copyright.PENANAOM6S0tp1kr
69465Please respect copyright.PENANATV0BTG51dI
Aku panik melihat hal tersebut sedangkan Mang Dedi hanya tersenyum menggenggam tanganku, “Ke—kenapa Mas??” tanyaku bingung.69465Please respect copyright.PENANAit5zicnaeF
69465Please respect copyright.PENANAoGbW95bzxW
Namun Mang Dedi tidak menjawab dan hanya menarik tanganku berjalan mengikutinya ke arah depan, “Ni orangnya!!” ucap Mang Dedi dengan lantang.69465Please respect copyright.PENANA16JNNzg7Yo
69465Please respect copyright.PENANAm02Osb9eQp
Aku tersentak ketika melihat kalau ternyata di ruangan itu terdapat tiga orang lagi selain Mang Dedi. Mereka tampak tak kalah kaget pula melihatku tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Rasanya kikuk, canggung dan malu saat ketiga orang yang semuanya wanita berbeda usia itu menatapku dengan tatapan tidak percaya.69465Please respect copyright.PENANA86nXGH1c8P
69465Please respect copyright.PENANAtKLNjo4nBj
“Sapa pe anak leh yang ngana di bawa ka rumah?” Tanya wanita paling muda yang ternyata adalah kakak dari Mang Dedi. Kutahu itu dari suaranya yang dari tadi paling sering terdengar.69465Please respect copyright.PENANA0yLpxHEVkR
69465Please respect copyright.PENANAHf7pnjiWf9
Kakak Mang Dedi itu terlihat masih sedikit muda dengan kulit yang amat putih, jauh berbeda dari kulitnya Mang Dedi. Rambutnya panjang tidak diikat dan dicat dengan warna ke kuning-kuningan.69465Please respect copyright.PENANA484k2WWV22
69465Please respect copyright.PENANAGP4EO1tgZw
“Kita pe cewe nooo!!” balas Mang Dedi mengangkat tanganku.69465Please respect copyright.PENANA9DXr6SnIUk
69465Please respect copyright.PENANAYItCqoxOKa
Tiba-tiba aku menjadi kian gugup, walau tidak terlalu mengerti apa yang diucapkan oleh Mang Dedi dan kakaknya itu, namun aku dapat sedikit menerka bahwa aku sedang di perkenalkannya kepada mereka.69465Please respect copyright.PENANASxwN2r02sx
69465Please respect copyright.PENANAIKYfcpyJnK
“Jang mangaku-mangaku ngana. Mana mungkin cewe pe pasung bagini mo mau pa ngana!!” ucap salah satu wanita lagi.69465Please respect copyright.PENANAGsp0WbdQ4D
69465Please respect copyright.PENANAh9u5JwBNRc
Kuperhatikan wanita yang berbicara seperti meledek itu tampak lebih tua dari kakak Mang Dedi, namun lebih muda dari yang ada di sebelahnya. Dandanan wanita itu cukup mencolok, dengan make up yang cukup tebal dan lipstick merah menyala seperti yang ku pakai, rambutnya juga hitam pekat disasak cukup tinggi, memberi kesan angkuh pada penampilannya.69465Please respect copyright.PENANAVBjESILnWj
69465Please respect copyright.PENANAu1tqXMTcMw
“Tante boleh tanya langsung jo pa dia..” jawab Mang Dedi menunjukku.69465Please respect copyright.PENANAH5SJXJz9Lq
69465Please respect copyright.PENANA7vcY6RDAUO
“Kenalin Dek. Ini Tante aku namanya Julie.” ucap Mang Dedi memberitahuku kalau yang barusan berbicara ternyata adalah tantenya.69465Please respect copyright.PENANADcyyg3DNyK
69465Please respect copyright.PENANAh3TpsgOhzq
Aku mengangguk pelan sambil mengulurkan tanganku, “Liya Tante” ucapku memperkenalkan diri. Ditatapnya aku penuh selidik dan nanar dari ujung kaki sampai ujung kepala sebelum akhirnya dia menjabat tanganku, “Julie” jawabnya tersenyum.69465Please respect copyright.PENANAmTpp6dg0Ib
69465Please respect copyright.PENANAumNgDKz1aC
“Kalau yang dari tadi cerewet terus, itu kakak aku Dek. panggil aja Kak Bela” lanjut Mang Dedi memperkenalkan kakaknya, kusalami dan kuperkenalkan namaku juga.69465Please respect copyright.PENANA1b34WFTtqt
69465Please respect copyright.PENANAQB8G6mBScK
Terakhir, tinggallah wanita yang paling tua diantara mereka bertiga. “Nah.. kalau yang terkahir ini, Mama aku tercinta. Namanya Mama Martha!!” Ucap Mang Dedi lantang seperti seorang MC di acara dangdutan.69465Please respect copyright.PENANAPnsyEha4fL
69465Please respect copyright.PENANAD47xvb9owv
Kusapa Ibu Mang Dedi tersebut dengan penuh ramah tamah sambil mengulurkan tangan. Beliau menjawabnya sambil tersenyum tak kalah ramah kepadaku. Disambutnya uluran tanganku dan kuciumi punggung tangannya dengan sopan.69465Please respect copyright.PENANAIOpLdhqTug
69465Please respect copyright.PENANAER2NLEz3Wn
“Sa--saya Liya Bu” ucapku tergugup mengucap salam.69465Please respect copyright.PENANAC1oTtjDplg
69465Please respect copyright.PENANAbuyLExnEp8
Namun belum sempat ku salami dengan benar, Ibu Mang Dedi tersebut memegang erat tanganku dan langsung bertanya, “Kamu beneran pacar anak saya??” ucapnya dengan nada yang tidak percaya.69465Please respect copyright.PENANA9C2SLvCc3F
69465Please respect copyright.PENANAq1wKyJ6Q21
"Ah.., masa mama ba bilang bagitu!!” protes Mang Dedi cemberut.69465Please respect copyright.PENANAZAnBLP5aHR
69465Please respect copyright.PENANAmkkEX343qO
Lalu dia segera di marahi oleh ibunya, “Sudah jo badiang jo ngana!!” tatapnya tajam.69465Please respect copyright.PENANAoj1zTwqNv0
69465Please respect copyright.PENANA9DtE0ndatT
Aku terhening menatap ke arah Mang Dedi sebentar sebelum aku menjawab, “I—iya Bu, saya pacarnya Mas Dedi” balasku tersenyum.69465Please respect copyright.PENANAKn3tfJze42
69465Please respect copyright.PENANAzXIevvXFlx
Entah apa yang terlintas dipikiranku saat itu hingga aku dengan beraninya mengaku sebagai pacarnya Mang Dedi di depan orang tuanya sendiri. Sementara pada kenyataannya, kami berdua tak lebih dari sekedar pasangan selingkuh. Namun kulihat Mang Dedi berdengus bangga mendengar jawabanku tersebut.69465Please respect copyright.PENANACAFTUMbmQf
69465Please respect copyright.PENANApMdpLjiI0K
“Tuh kan. Kalian saja yang gak pernah percaya!!” Ucapnya mencibir ketiga wanita yang ada didepannya. Sedangkan kakak dan tante Mang Dedi malah senyum-senyum sumringah meledek ke arahnya.69465Please respect copyright.PENANAXTscjv7MyR
69465Please respect copyright.PENANACUxsrCTnm7
“Jangan panggil Ibu! Panggil mama saja.” ucap Ibu Mang Dedi memegang tanganku dengan kedua tangannya.69465Please respect copyright.PENANAx4zyXJPVw2
69465Please respect copyright.PENANAWSw7c56ACU
Kuperhatikan sejenak raut muka ibu Mang Dedi yang sudah bisa dibilang cukup berumur, tapi dengan potongan rambutnya yang dibuat sependek mungkin itu menambah kesan kalau dia masihlah cukup awet muda untuk ukuran wanita seusianya.69465Please respect copyright.PENANAasvOBGeXaU
69465Please respect copyright.PENANAMiGlXeEv7x
Kuanggukkan kepalaku pelan, “I--iya Ma!” jawabku gugup memaksa tersenyum.69465Please respect copyright.PENANAXckDwAD8dG
69465Please respect copyright.PENANAL7eoTxKdaq
“Kamu umur berapa sekarang??” tanya Ibu Mang Dedi sekali lagi.69465Please respect copyright.PENANAKBcs7bdCzJ
69465Please respect copyright.PENANAnCxzWykfK1
“27 tahun, Ma” balasku singkat.69465Please respect copyright.PENANAUPvmCADkKI
69465Please respect copyright.PENANAEeWg5Ahcxf
“Hmm... masih muda” ucap Ibu Mang Dedi mengangguk-angguk pelan.69465Please respect copyright.PENANAnUybRcIO0v
69465Please respect copyright.PENANAKYmG2pXNj8
Disebelahnya, kakak Mang Dedi bertepuk tangan, “Luar biasa pelet kau Dedi” ucapnya meledek.69465Please respect copyright.PENANAJrZaaxb0gE
69465Please respect copyright.PENANArjWfy7vbQC
“Enak saja! Ini murni karena cinta woi. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi menyentuh punggungku dengan pelan.69465Please respect copyright.PENANAeFuuyhi7WA
69465Please respect copyright.PENANAsHOcygv0Jx
Dengan sedikit malu aku kemudian mengangguk, “I—iya Kak, Mas Dedi gak pakai pelet kok” jawabku membela Mang Dedi.69465Please respect copyright.PENANAF6KhhyEpiJ
69465Please respect copyright.PENANAf1p1xJzXQB
Memang bukanlah ilmu hitam ataupun pelet yang membuatku jatuh ke dalam pelukan Mang Dedi. Justru sikap dan caranya berkomunikasilah yang membuatku hanyut semakin melupakan diri. Apalagi di tambah dengan keperkasaan dan kejantanannya yang senantiasa memberikan kepuasan syahwat kepadaku, membuat aku semakin tidak bisa melepaskan diri dari daya pikat tukang sayur langgananku tersebut.69465Please respect copyright.PENANA7o4ypk5VMh
69465Please respect copyright.PENANAmFiV4KXh8R
“Emang sudah edan dunia ini” timpal Tante Mang Dedi menggeleng tidak percaya.69465Please respect copyright.PENANAL3HSEcJVyW
69465Please respect copyright.PENANAmOJtAvpMji
Namun kemudian Ibu Mang Dedi tampak menyadari kalau di jari manisku terdapat sebuah cincin, “Kamu sudah menikah Liya??” tanyanya tiba-tiba mengangkat jariku.69465Please respect copyright.PENANAutHwb73LcK
69465Please respect copyright.PENANAHaUSO3S5Yf
DEGH!69465Please respect copyright.PENANA2cLnyoIadV
69465Please respect copyright.PENANAJcIaEYck0H
Hatiku berdetak kaget, jantungku bergemuruh kencang dan tubuhku merasa panas. Rasanya aliran darahku berhenti seperti terbakar dan meledak seketika, mungkin juga saat ini wajahku sedang pucat pasi kehilangan kata-kata untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh ibu Mang Dedi tersebut.69465Please respect copyright.PENANA4LPWWExAPM
69465Please respect copyright.PENANA6NghzQtUoU
“Jujur aja sama Mama! Gapapa kok” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.69465Please respect copyright.PENANAZhH3lUG8T2
69465Please respect copyright.PENANAPU8EhRrF9o
Aku kemudian mengalihkan pandanganku lagi kearah Mang Dedi seolah meminta bantuan darinya, akan tetapi Mang Dedi hanya mengangguk tersenyum memintaku agar menjawabnya sendiri entah harus berbohong atau jujur.69465Please respect copyright.PENANAAHGXWkIxTV
69465Please respect copyright.PENANA9QgUQqv19h
Ku hela nafasku pelan dan mengangguk ragu, “Su—sudah Ma” jawabku tergugup. Aku rasa tak ada gunanya berbohong karena pasti akan langsung ketahuan.69465Please respect copyright.PENANAZLr3U4iAbf
69465Please respect copyright.PENANAcwaahj6TJN
“Tapi tetep masih mau sama bujang lapuk ini??” tanyanya kembali menunjuk Mang Dedi. Lagi-lagi aku berdiam diri sebentar, kehabisan kata-kata.69465Please respect copyright.PENANAD9f0ucCAiV
69465Please respect copyright.PENANAXBTllcq1W8
Beruntung, akhirnya Mang Dedi memotong pembicaraan ini dan langsung saja menjawab, “Ya pasti mau lah Ma!!! Kalau gak, ngapain dia mau kesini segala. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi merangkul bahuku.69465Please respect copyright.PENANAALHFLwAHlD
69465Please respect copyright.PENANAJQcgWM6DxN
Aku lalu menatap bingung padanya, seolah meminta penjelasan dari perkataannya tersebut. Tapi yang kudapat dari sorot mata Mang Dedi justru sebuah permintaan untuk mengiyakan saja perkataannya mengikuti arus pembicaraan.69465Please respect copyright.PENANAtD5XWPj7Hi
69465Please respect copyright.PENANAt4h6dcN4bS
“I—iya Ma! Masih kok” jawabku mengangguk.69465Please respect copyright.PENANAvGkHRlShco
69465Please respect copyright.PENANACFkFUeoFbQ
Hatiku bergemuruh dengan kencang penuh penolakan, disatu sisi aku memang masih ingin melanjutkan hubungan terlarangku ini bersama Mang Dedi, tapi di sisi lain nuraniku berkata kalau aku sudah terlalu jauh melangkah mengkhinati suamiku sendiri, bahkan dengan memberitahu ibu Mang Dedi bahwa aku masih menginginkan anaknya walau aku sudah mempunyai suamisekalipun.69465Please respect copyright.PENANAnAc8ZdVFj2
69465Please respect copyright.PENANAPMgbdVgMXI
Namun tanpa kuduga reaksi Ibu Mang Dedi begitu berlawanan dengan apa yang aku takutkan, ia tersenyum sumringah, “Yasudah kalau gitu gapapa” ucapnya padaku.69465Please respect copyright.PENANApDXa5NIhgZ
69465Please respect copyright.PENANAXRZExndPvy
Cukup kaget juga mendengar persetujuan dari Ibu Mang Dedi walaupun dia tahu kalau statusku sudah menjadi istri dari orang lain. Namun entah kenapa dia tampak senang-senang saja setelah mengetahui hal tersebut.69465Please respect copyright.PENANA3vXYDMObOh
69465Please respect copyright.PENANAUfj3LLYuRN
“Mama tidak masalah selama kamu menjaga anak Mama dengan baik” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.69465Please respect copyright.PENANAOHvcPSeFit
69465Please respect copyright.PENANAiRhDz7RyOu
Disebelahnya, kakak Mang Dedi ikut menimpali, “Iya Ma! Daripada kita terus yang repot jagain dia kalau ada apa-apa” ucapnya.69465Please respect copyright.PENANAxyHCwObbDs
69465Please respect copyright.PENANArRfjRtsu7Y
“Jang ngana lupa kase selamat pa dia Dedi. Gagah ini ngana beking jadi ngana pe bini” sahut tante Mang Dedi tiba-tiba tersenyum.69465Please respect copyright.PENANAqsF49DQXsT
69465Please respect copyright.PENANAZe9bstpfgC
Mang Dedi mengelus hidungnya sambil tertawa, "Wahaha.. batenang jo tante. sementara olah ini” ucapnya dengan bangga.69465Please respect copyright.PENANAKusxW4Y7Vu
69465Please respect copyright.PENANA7YtwujJOlF
Walau aku tidak mengerti sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut, namun hatiku amat senang mendapati kalau aku cukup di terima baik oleh keluarga Mang Dedi. Rasanya perkenalan awalku berjalan mulus meski selanjutnya tampak seperti sebuah ajang wawancara.69465Please respect copyright.PENANAiOJOuwhEdw
69465Please respect copyright.PENANAMsZY1XKt7L
Ibu, Tante, dan Kakak Mang Dedi begitu mendominasi pembicaraan dengan melontarkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang mengorek lebih jauh kehidupan pribadiku. Mulai dari tempat dan asalku berada, keseharianku, hingga yang paling gila tentang hubunganku dengan suamiku sendiri.69465Please respect copyright.PENANAHS62sUfBvg
69465Please respect copyright.PENANA3r6Cq6Jcdf
"So itu kwa dia suka pa ngana, lantaran depe suami pe lolo kacili." ucap Kakak Mang Dedi masih dengan bahasa daerahnya.69465Please respect copyright.PENANAO7pk2TnFRs
69465Please respect copyright.PENANA5LQ0yIfNIK
Mang Dedipun tertawa membalas, “Butul komaling. Liar deng binal ini parampuan satu. Nyanda pias deng depe laki" jawabnya memelukku.69465Please respect copyright.PENANAMTcCLCqWYi
69465Please respect copyright.PENANAwfZSDLN5mk
“Kalian pada ngomong apaan sih??” ucapku bingung dan heran.69465Please respect copyright.PENANAcAVY5vqLcz
69465Please respect copyright.PENANASESKWAfVlD
Kini giliran tante Mang Dedi yang menimpali, “Mereka pada bilang kamu cantik Liya” balasnya menjelaskan padaku.69465Please respect copyright.PENANAKGNXTs4Xvg
69465Please respect copyright.PENANAZgk6XJFXFO
Seketika aku bersemu merah mendengar hal tersebut, "Dia le lebe sanang kalo kita mo bilang binal." Sambung tante Mang Dedi lagi.69465Please respect copyright.PENANACsxrcN6Y5k
69465Please respect copyright.PENANAIJ3MiXzh44
"Brenti jo. Kiapa ngoni ni dia be tatawa kita pe maitua." protes Mang Dedi pada keluarganya.69465Please respect copyright.PENANASiU7nnKKD5
69465Please respect copyright.PENANAWFZQsIG1to
Namun ibu Mang Dedi tidak tinggal diam menyahuti, "So dapa ba cuki frey tagal itu ngana bela" ucapnya.69465Please respect copyright.PENANAlwmZHuplwl
69465Please respect copyright.PENANAt97wRDwovU
“Yang penting kita so rasa depe sadap ma" balas Mang meledek.69465Please respect copyright.PENANAJTq5aHv4e0
69465Please respect copyright.PENANAXCP3UFU9EP
Mereka bersama-sama tertawa berbarengan tanpa aku ketahui sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut. Aku hanya sesekali menyahuti pertanyaan mereka jika aku mengerti apa yang mereka bicarakan, lalu sisanya aku mengikuti mereka tertawa dan mengangguk-angguk saja seperti orang bodoh.69465Please respect copyright.PENANA4TQc3EZaa0
69465Please respect copyright.PENANAirPYAIYq6s
Pembicaraan kamipun semakin asik dan mulai lugas seperti orang yang sudah akrab satu sama lain, bahkan tak jarang baik Ibu ataupun tante Mang Dedi begitu bersemangat menggodaku jika hal tersebut bersangkutan dengan urusan ranjang dan topik-topik mesum.69465Please respect copyright.PENANAwWm4A2oFpc
69465Please respect copyright.PENANADouqyC0GkZ
“Wah. Berarti tadi Mama mengganggu kalian dong ya?” ucap Ibu Mang Dedi.69465Please respect copyright.PENANAJt3NS4lzxL
69465Please respect copyright.PENANAwpEYwIb60D
Dengan santai Mang Dedi lalu menjawab, “Gak kok Ma! Udah selesai satu ronde” ucap Mang Dedi tersenyum.69465Please respect copyright.PENANAg1EqaKDiTe
69465Please respect copyright.PENANApMm9wUBi90
“Silahkan kalau kalian mau lanjut, Mama mau balik dulu” ucap Ibu Mang Dedi mengerlingkan mata padaku. “Jangan lupa bikinin Mama cucu ya Liya” sambungnya menahan tawa menggodaku.69465Please respect copyright.PENANAIosxQpVgIA
69465Please respect copyright.PENANAUYKm0zbKZt
Aku menunduk malu mengetahui kalau ibu Mang Dedi ternyata amat paham dengan apa yang baru saja aku lakukan dengan anaknya. Rasanya seperti tertangkap basah sudah berbuat sesuatu, namun ujung-ujungnya diizinkan begitu saja.69465Please respect copyright.PENANAtLsaqSMNDi
69465Please respect copyright.PENANA0Uq39DQckl
“Wiihh.. Baru direstuin udah mau minta cucu aja nih!” sahut Kakak Mang Dedi. “Emang bisa kamu bisa ngasih Ded??” sambungnya menyenggol lengan Mang Dedi.69465Please respect copyright.PENANAd9WHiUgCyB
69465Please respect copyright.PENANANEfOxTcPbU
Dengan wajah yang di tegakkan Mang Dedi lalu menjawabnya, “Ya tentu bisa dong. Ya gak Dek?” balasnya menatapku.69465Please respect copyright.PENANATaZQxy2i7A
69465Please respect copyright.PENANAT2V2f1Clk8
“Apaan sih Mas!! malu ahh” jawabku mencubit lengannya.69465Please respect copyright.PENANA3GGX4KL4we
69465Please respect copyright.PENANAG4qtp54pG8
Merekapun kembali tertawa terbahak-bahak begitu senang, “MAMAM!!” ucap Tante Mang Dedi meledek keponakannya itu.69465Please respect copyright.PENANABSz5Lq2KXL
69465Please respect copyright.PENANA3XmPMQjfrj
Tidak berapa lama kemudian keluarga Mang Dedipun berpamitan pulang kepadaku usai berbicara panjang lebar dan bercanda riuh denganku. Tak lupa aku berjanji kepada mereka untuk sesegera mungkin mampir ke rumah besar keluarga Mang Dedi, setelah tadinya mereka mengatakan kalau mereka ingin bertemu denganku dilain hari.69465Please respect copyright.PENANAG7N75iyj6w
69465Please respect copyright.PENANAzwk1kn4C6o
Setelah kepergian keluarga Mang Dedi tersebut, Beberapa kali aku melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul lima sore, yang itu berarti sudah lebih dari tiga jam lamanya aku berada di rumah Mang Dedi.69465Please respect copyright.PENANAQehapQaxMK
69465Please respect copyright.PENANAFKu5hugVev
“Udah mau pulang Dek??” tanya Mang Dedi melihatku merapikan tempat makan yang tadi ku bawa dari rumah.69465Please respect copyright.PENANA4rHP7kN0xw
69465Please respect copyright.PENANAKBlTrQEjdk
Aku mengangguk pelan, “Iya Mas! Nanti aku dicariin suamiku. Sudah jam lima soalnya” balasku menjelaskan .69465Please respect copyright.PENANA2fMVA1nfy4
69465Please respect copyright.PENANAtIrtrdsDRf
“Tapi aku masih pengen lagi nih” ucap Mang Dedi memelukku dari belakang. “Nanti biar aku yang nganterin kamu ke rumah deh” sambungnya sambil berbisik.69465Please respect copyright.PENANATyVAWBIrMD
69465Please respect copyright.PENANAp0YSng8Sg4
“Mas lagi sakit juga. Gausah!” balasku menolak.69465Please respect copyright.PENANAYYxbdEOXQ4
69465Please respect copyright.PENANANn9VwyubQr
“Ayolah Dek. Aku kalau sama kamu bisa sembuh kok” katanya tidak menyerah.69465Please respect copyright.PENANA6vwJDKd8ja
69465Please respect copyright.PENANAtYHbk6oS8k
Kueratkan pejaman mataku dan cengkraman pada baju gamisku. Begitu menggiurkannya tawaran kenikmatan dari perlakuan Mang Dedi hingga tanpa sadar aku menggigit bibir bawahku menahan gejolak birahi yang sekali lagi datang mendorong-dorong.69465Please respect copyright.PENANAA44UoMeuca
69465Please respect copyright.PENANAUwCwvR3aqO
Aku mencoba sekuat tenaga untuk tidak terpengaruh dengan kata tersebut mengingat saat ini hari sudah cukup sore. Aku pasti akan dicurigai suamiku jika aku terlambat untuk pulang. Namun sekali lagi, aku tak dapat menguasai diriku didalam pelukan dan tindakan hangat Mang Dedi tersebut.69465Please respect copyright.PENANAfgI99NdnUl
69465Please respect copyright.PENANAPdWk9IdcoF
“Tuh! Kamu sebenernya masih pengen juga kan!!” ucap Mang Dedi setengah berbisik.69465Please respect copyright.PENANAcj52U3QKbv
69465Please respect copyright.PENANAZwglaqC7If
Mang Dedi merayapkan tangannya ke perutku, memelukku erat hingga merapatkan tubuh kami berdua. Dadanya yang sedikit berlemak itu melekat erat di punggungku. Wajahnya diletakkan begitu saja di bahuku, diantara lekukan leher yang tertutupi oleh hijab yang ku pakai.69465Please respect copyright.PENANAWGbQaZMZF8
69465Please respect copyright.PENANA3jKE0KXphv
Membuat bulu kudukku meremang seketika, “Udah Mas!! aku mau pulang” pintaku berusaha mengatur nada suaraku yang bergetar. Menutupi debaran jantungku yang semakin tak berirama.69465Please respect copyright.PENANAFSWKjlNBIG
69465Please respect copyright.PENANA4wsjsaG4AU
“Jangan pulang dulu sayang ih” sahutnya santai di telingaku.69465Please respect copyright.PENANAvYjNrRBf5O
69465Please respect copyright.PENANAZRiLTx7oyW
“Tapi ini udah sore Mas!! Suamiku pasti nyariin” balasku memperingatkannya.69465Please respect copyright.PENANAtiqwwA9Hvt
69465Please respect copyright.PENANAgVmZi5PE7V
Namun Mang Dedi tetap saja bersetingkah menekan benda keras yang ada diselangkangannya ke bagian belakang tubuhku. Seolah sedang membuktikan bahwa dia amat bergairah saat ini.69465Please respect copyright.PENANAbQk9EeSs6e
69465Please respect copyright.PENANApKUTSVYdXc
“Biar aku yang tanggung jawab Dek Liya” balasnya tiba-tiba mendaratkan sebuah ciuman ringan di leherku.69465Please respect copyright.PENANAtOt8LT5U8U
69465Please respect copyright.PENANAXjT3IfMXlx
“Oh Tuhaan jangan lagi!!” batinku hampir terlonjak.69465Please respect copyright.PENANAaCAKWxo6xQ
69465Please respect copyright.PENANAkkb9sagBXr
Membuat satu desahan keluar dan lolos dari bibirku, “Ehhmmm...”69465Please respect copyright.PENANA73OIMTYZk7
69465Please respect copyright.PENANARrE4nWQlqI
Mang Dedi tampak senang mendengarnya, apalagi ketika desahan lain segera menyusul keluar dari mulutku saat bibirnya mulai menyusuri bagian leher dan tengkukku. Lalu memperdalam kecupannya disitu sambil menggigit memberikan tanda cupang dari balik hijab lebar yang tengah ku pakai.69465Please respect copyright.PENANAJ2Nx0chZlL
69465Please respect copyright.PENANAGrP7TCQz8S
Hingga akhirnya dia melepas kecupannya, “Jangan pulang dulu ya?” pintanya merajuk seketika memutar tubuhku menghadapnya.69465Please respect copyright.PENANAP1LJEjh7xW
69465Please respect copyright.PENANARViban5aHg
Mata Mang Dedi terlihat sayu penuh gairah menatapku. Napas kamu berdua sama-sama mulai memburu. Lalu secepat kilat, bibirnya mendarat di bibirku. Lidahnya begitu saja memasuki mulutku, berusaha melilit dan menarik lidahku.69465Please respect copyright.PENANAJviYeQHGDe
69465Please respect copyright.PENANAyrSXKq4ark
“Ahhh... terulang lagi..,” batinku akhirnya pasrah dalam ciuman kami yang begitu bergairah.69465Please respect copyright.PENANA8MggTXmXsz
69465Please respect copyright.PENANAMNHznPyWYw
Rasanya darahku kembali berdesir dan ciumanku terasa menuntut untuk kembali dipenuhi. Apalagi di tambah dengan tangan Mang Dedi yang merayap menjelajah bagian-bagian sensitif tubuhku, membuatku semakin kehilangan akal sehatku yang dari tadi sudah diburu waktu.69465Please respect copyright.PENANAKq4eCQFFcw
69465Please respect copyright.PENANAbZWCVj23St
“Mas kamu nakal!!” ucapku tersenyum menepuk pundaknya.69465Please respect copyright.PENANAT7B4JDDdU3
69465Please respect copyright.PENANASRMMn7SKy0
Mang Dedi mengecupku membalasnya, “Tapi kamunya suka kan Dek Liya??” tanyanya terkekeh.69465Please respect copyright.PENANAwDxv82FWiK
69465Please respect copyright.PENANAI41NCea9BY
Mang Dedi lalu memposisikan kedua lengannya di bawah bokongku, dan dengan begitu saja tubuhku tiba-tiba melayang naik saat dia mengangkatku begitu mudah dalam gendongannya. Secara spontan aku mengalungkan lenganku erat di lehernya. Lalu kedua kakiku melingkar di pinggangnya, terkait sempurna pada tubuhnya yang menopang tubuhku dengan kedua tangannya agar aku tidak jatuh.69465Please respect copyright.PENANAPDVsUk4rLD
69465Please respect copyright.PENANAitg5tKEqQQ
Kami lagi-lagi berciuman dengan liar. Hingga akhirnya suara smartphoneku berdering menghentikan aksi gila ini.69465Please respect copyright.PENANAySeGlGDmCK
69465Please respect copyright.PENANA00srnDu8GO
“Ahh mengganggu saja!!” Ucap Mang Dedi menggeram menghentikan ciumannya.69465Please respect copyright.PENANAsNkIbKIFg8
69465Please respect copyright.PENANAtAAueH9ZK1
Kulirik layar hapeku sedikit melihat kalau nama “Suamiku” tertera memanggil disana. 69465Please respect copyright.PENANAx3fKmE0cO2