65839Please respect copyright.PENANArC6KgZNHsf65839Please respect copyright.PENANAHPoQSsJuj3
Liya
65839Please respect copyright.PENANAj8dvxIBNL6
Aku terlonjak kaget dari pelukan Mang Dedi saat mendengar suara ketukan pada pintu kontrakannya. Pintu tersebut di gedor begitu keras, di barengi oleh suara seorang wanita yang terdengar seperti marah-marah dengan bahasa yang sama sekali tidak aku mengerti.65839Please respect copyright.PENANAONAZFzElkr
65839Please respect copyright.PENANA07MuCGUloN
Segera saja ku tatap wajah Mang Dedi untuk meminta penjelasan. Namun dengan santainya Mang Dedi tersenyum melihatku yang tampak panik duluan.65839Please respect copyright.PENANAUu5yeEtzwT
65839Please respect copyright.PENANALxPlIKGmma
“Udah biarin aja Dek!” ucap Mang Dedi mengencengkan pelukannya.65839Please respect copyright.PENANADfXtS5qAuT
65839Please respect copyright.PENANA1p3AmEd9nw
Tapi suara ketukan di pintu kontrakannya itu terdenger semakin keras, “Capat buka pintunya Dedi!! ato ta langsung dobrek ini!!” teriak suara perempuan itu.65839Please respect copyright.PENANASSdqvLatnX
65839Please respect copyright.PENANAYIP6AmeGxu
“Marah tuh dia Mas!!” ucapku semakin panik walau tidak mengerti apa yang wanita itu katakan.65839Please respect copyright.PENANAQqilnjeM5m
65839Please respect copyright.PENANAmhqOiyzB6j
Mang lalu Dedi berdecih malas, “Kamu pakai baju dulu aja Dek! Biar aku yang buka pintu” ucapnya melepas pelukan.65839Please respect copyright.PENANAGv7pKoe5L9
65839Please respect copyright.PENANA6ejGzcPGlL
“Tapi itu siapa??” tanyaku ikut penasaran.65839Please respect copyright.PENANAB9IthFDbl7
65839Please respect copyright.PENANAtX7SMrRXIi
“Hmm.., Kakak aku paling...,” jawab Mang Dedi begitu santai.65839Please respect copyright.PENANAgk0MVabkWi
65839Please respect copyright.PENANAjv3aJmlNiM
Saat itu juga jantungku serasa mau copot mengetahui kalau ternyata yang menggedor pintu tersebut adalah kakak dari Mang Dedi. Aku kaget dan langsung mencabut batang penis Mang Dedi yang sedari tadi masih tertancap nyaman dalam vaginaku dengan cepat, “Awwh...,” ucapku merasa sedikit ngilu.65839Please respect copyright.PENANAsB0x7xo3N6
65839Please respect copyright.PENANA1xoylAJbBA
“Ka—kakak kamu Mas?” sambungku bertanya dengan gugupnya.65839Please respect copyright.PENANAqGh3INmqA1
65839Please respect copyright.PENANAY3BouKEJv8
Pikiran dan rasa maluku tiba-tiba muncul saat membayangkan kalau sebentar lagi aku mungkin akan bertemu dengan salah satu anggota keluarga Mang Dedi. Hatiku semakin panik dan perasaanku ikut bingung karena aku tidak tau bagaimana harus bersikap dan memperkenalkan diriku jika seandainya kami bertatap muka.65839Please respect copyright.PENANA8cPOUoRk6L
65839Please respect copyright.PENANAeWd087cWME
“Hehehee.. gausah salting gitu sayang..” celetuk Mang Dedi terkekeh.65839Please respect copyright.PENANA0AwH5zIU5I
65839Please respect copyright.PENANADsU7AdozJ3
Kupukul bahunya dengan pelan karena dia seperti menganggap remeh situasi seperti ini, “Ih serius Mas!! Aku harus gimana ini Mas??” tanyaku semakin panik.65839Please respect copyright.PENANAykdQfOhoUP
65839Please respect copyright.PENANArBLEBDz2kZ
“Gimana apanya?? kamu tinggal pake bajumu doang sayang.” balas Mang Dedi bangkit dari atas kasur dan memakai celana pendeknya.65839Please respect copyright.PENANAodDTFK0Wns
65839Please respect copyright.PENANAZ2NH5YmYUP
“Atau kamu mau tetep begitu aja di depan kakak aku??” goda Mang Dedi tertawa nyeleneh.65839Please respect copyright.PENANAnMytACB6BH
65839Please respect copyright.PENANAEwRfGflWNl
65839Please respect copyright.PENANAQuPUKr7FTu
“Dih!! serius Mas!! Nanti kalau kakak Mas liat aku gimana??” tanyaku balik.65839Please respect copyright.PENANAxPfQ7i9Q8W
65839Please respect copyright.PENANAmyMIPGzjj1
Mang Dedi lalu tersenyum santai ke arahku, “Ya gapapa Dek! kamu kan istri aku..” balasnya tertawa.65839Please respect copyright.PENANAHBoPMDofpV
65839Please respect copyright.PENANA9l6Qpman6y
“Emang kakak Mas gak bakal curiga??” tanyaku lagi.65839Please respect copyright.PENANAL9RRiQ1ZRh
65839Please respect copyright.PENANAap7kM8e7OH
“Curiga kenapa sih sayang?? udah gede ini kok. Dia pasti ngerti lah” jawab Mang Dedi mengerlingkan matanya. “Udah gapapa.. kamu pake baju aja.” lanjutnya kemudian berlalu ke arah depan.65839Please respect copyright.PENANAk12BK7X6pE
65839Please respect copyright.PENANA3k2StHvmnb
Sambil berjalan Mang Dedi terdengar membalas perkataan kakaknya dengan suara tak kalah tinggi, “Sabar sadiki kwa!! Ada sakit ngana bataria terus” ucapnya dalam bahasa yang ikut tak kumengerti.65839Please respect copyright.PENANAjxydDvIIeX
65839Please respect copyright.PENANAQL6KnYBXjx
Dengan cepat akupun beranjak dari atas kasur menuju kamar mandi Mang Dedi. Tanpa sadar kusentuh vaginaku dengan tangan sambil menatap nanar wajahku65839Please respect copyright.PENANAIGGN71Bf1J
di depan cermin. Gelenyar panas dan ngilu masih amat terasa pada liang yang menerima sodokan penis si tukang sayur langgananku itu. Semuanya terasa seperti candu yang ingin kunikmati lagi, lagi dan lagi.65839Please respect copyright.PENANA7T9jWZtAnW
65839Please respect copyright.PENANA2jIymqRWh5
Dan aku benci itu semua. Benci karena hubungan kita adalah hubungan yang begitu terlarang.65839Please respect copyright.PENANAgkMliUuUUa
65839Please respect copyright.PENANAZLwWfEQThH
Bagaimana aku akan menjelaskan kepada kakak Mang Dedi tentang keberadaanku ini?? Bagaimana pula cara aku memperkenalkan diri kalau seandainya dia menanyakan apa hubunganku dengan adiknya?? atau yang lebih parah, bagaimana kalau dia mengetahui apa yang telah kami perbuat barusan??65839Please respect copyright.PENANAo0zUDSiW46
65839Please respect copyright.PENANAIO0gekDRow
Plakk!!65839Please respect copyright.PENANAZTSsdRKhlG
65839Please respect copyright.PENANAM0FZfd3XM1
Aku menampar pipiku sendiri mencoba meraih kesadaran dari rasa gugup yang menumbuhkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan dalam hatiku. Setelah beberapa saat mengatur nafas, aku lalu merapikan make up wajahku yang sedikit berantakan akibat pergumulanku dengan Mang Dedi barusan, lalu kemudian memakai kembali pakaianku satu persatu dan beranjak keluar dari kamar mandi.65839Please respect copyright.PENANAfkRqC7YSd9
65839Please respect copyright.PENANAxHqCBPSgvk
Begitu aku membuka pintu, telingaku langsung menangkap beberapa suara dari arah depan kontrakan Mang Dedi seperti riuh dengan beberapa orang.65839Please respect copyright.PENANAz3h39mG0pL
65839Please respect copyright.PENANA7VlKw4EQtI
"So tau jomblo, pas dapa suruh kaweng ngana nimau" Ucap kakak Mang Dedi dengan logat yang terdengar sangat kental seperti logat dari indonesia timur.65839Please respect copyright.PENANApkhRaFUbpd
65839Please respect copyright.PENANArFq4vFWkQq
"Serta saki, beking siksa banya orang ngana.." Lanjut kakaknya lagi.65839Please respect copyright.PENANAsArInz5GKy
65839Please respect copyright.PENANAXbsgeY0Bp3
Lalu Mang Dedi terdengar membalas, "Sok tau ngoni samua!! Kita so nda jomblo skarang doe" ucapnya dengan nada tak kalah tinggi.65839Please respect copyright.PENANAylz4Ssibe4
65839Please respect copyright.PENANAYWy2m9QXMK
"Co mo lia depe foto?" Kata kakak Mang Dedi sekali lagi.65839Please respect copyright.PENANACq5cVabUgR
65839Please respect copyright.PENANAr7wk3hKO2W
Karena aku penasaran, akupun melangkahkan kakiku berjalan pelan menuju tempat Mang Dedi berada dengan hati yang berdebar-debar. Aku takut kalau Mang Dedi sedang ada masalah dengan kakaknya sehingga mereka terdengar sedikit agak ribut.65839Please respect copyright.PENANAbdOyX2JDGX
65839Please respect copyright.PENANACwXccCj0rM
"Nda perlu foto, depe orang langsung leh kita se lia" Jawab Mang Dedi yang tiba-tiba saja berjalan muncul di depanku.65839Please respect copyright.PENANAaq2CsAMFCI
65839Please respect copyright.PENANAJxCAfdD3BK
Aku panik melihat hal tersebut sedangkan Mang Dedi hanya tersenyum menggenggam tanganku, “Ke—kenapa Mas??” tanyaku bingung.65839Please respect copyright.PENANAB1j4ryTWzo
65839Please respect copyright.PENANAWhOpwg3vUG
Namun Mang Dedi tidak menjawab dan hanya menarik tanganku berjalan mengikutinya ke arah depan, “Ni orangnya!!” ucap Mang Dedi dengan lantang.65839Please respect copyright.PENANAiNKdJuBowb
65839Please respect copyright.PENANAXCX6l2mb26
Aku tersentak ketika melihat kalau ternyata di ruangan itu terdapat tiga orang lagi selain Mang Dedi. Mereka tampak tak kalah kaget pula melihatku tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Rasanya kikuk, canggung dan malu saat ketiga orang yang semuanya wanita berbeda usia itu menatapku dengan tatapan tidak percaya.65839Please respect copyright.PENANA5Be5Bt7obb
65839Please respect copyright.PENANAm2L511uEpe
“Sapa pe anak leh yang ngana di bawa ka rumah?” Tanya wanita paling muda yang ternyata adalah kakak dari Mang Dedi. Kutahu itu dari suaranya yang dari tadi paling sering terdengar.65839Please respect copyright.PENANAzhjWZpvmqP
65839Please respect copyright.PENANACjHDHIxSpc
Kakak Mang Dedi itu terlihat masih sedikit muda dengan kulit yang amat putih, jauh berbeda dari kulitnya Mang Dedi. Rambutnya panjang tidak diikat dan dicat dengan warna ke kuning-kuningan.65839Please respect copyright.PENANALzltz9xK2a
65839Please respect copyright.PENANA4IDInRMhLl
“Kita pe cewe nooo!!” balas Mang Dedi mengangkat tanganku.65839Please respect copyright.PENANAetIpu8DD9x
65839Please respect copyright.PENANAx7e41AktVW
Tiba-tiba aku menjadi kian gugup, walau tidak terlalu mengerti apa yang diucapkan oleh Mang Dedi dan kakaknya itu, namun aku dapat sedikit menerka bahwa aku sedang di perkenalkannya kepada mereka.65839Please respect copyright.PENANA7i7cnlLSpM
65839Please respect copyright.PENANAXCOjbIRUkO
“Jang mangaku-mangaku ngana. Mana mungkin cewe pe pasung bagini mo mau pa ngana!!” ucap salah satu wanita lagi.65839Please respect copyright.PENANAf7E12t3kpT
65839Please respect copyright.PENANA5ZUzK5GCG3
Kuperhatikan wanita yang berbicara seperti meledek itu tampak lebih tua dari kakak Mang Dedi, namun lebih muda dari yang ada di sebelahnya. Dandanan wanita itu cukup mencolok, dengan make up yang cukup tebal dan lipstick merah menyala seperti yang ku pakai, rambutnya juga hitam pekat disasak cukup tinggi, memberi kesan angkuh pada penampilannya.65839Please respect copyright.PENANAsFwFiooDrA
65839Please respect copyright.PENANAmFnieTDqma
“Tante boleh tanya langsung jo pa dia..” jawab Mang Dedi menunjukku.65839Please respect copyright.PENANA98JfT3iQc9
65839Please respect copyright.PENANAET7Njlmr57
“Kenalin Dek. Ini Tante aku namanya Julie.” ucap Mang Dedi memberitahuku kalau yang barusan berbicara ternyata adalah tantenya.65839Please respect copyright.PENANAgzrqzJHleY
65839Please respect copyright.PENANAcIlnJi3KcA
Aku mengangguk pelan sambil mengulurkan tanganku, “Liya Tante” ucapku memperkenalkan diri. Ditatapnya aku penuh selidik dan nanar dari ujung kaki sampai ujung kepala sebelum akhirnya dia menjabat tanganku, “Julie” jawabnya tersenyum.65839Please respect copyright.PENANAt7skmz0Fyl
65839Please respect copyright.PENANAj4bxhWgFXd
“Kalau yang dari tadi cerewet terus, itu kakak aku Dek. panggil aja Kak Bela” lanjut Mang Dedi memperkenalkan kakaknya, kusalami dan kuperkenalkan namaku juga.65839Please respect copyright.PENANAcCCmQ8Kxms
65839Please respect copyright.PENANAsPgOIr2tni
Terakhir, tinggallah wanita yang paling tua diantara mereka bertiga. “Nah.. kalau yang terkahir ini, Mama aku tercinta. Namanya Mama Martha!!” Ucap Mang Dedi lantang seperti seorang MC di acara dangdutan.65839Please respect copyright.PENANAw7IYgFZFe7
65839Please respect copyright.PENANAtjOlKxpZhq
Kusapa Ibu Mang Dedi tersebut dengan penuh ramah tamah sambil mengulurkan tangan. Beliau menjawabnya sambil tersenyum tak kalah ramah kepadaku. Disambutnya uluran tanganku dan kuciumi punggung tangannya dengan sopan.65839Please respect copyright.PENANAzO1UtxfEGi
65839Please respect copyright.PENANAFDBsEJHYfn
“Sa--saya Liya Bu” ucapku tergugup mengucap salam.65839Please respect copyright.PENANA5g2FCHeoQy
65839Please respect copyright.PENANAJgN3CUIOz0
Namun belum sempat ku salami dengan benar, Ibu Mang Dedi tersebut memegang erat tanganku dan langsung bertanya, “Kamu beneran pacar anak saya??” ucapnya dengan nada yang tidak percaya.65839Please respect copyright.PENANAy7fW4KAbI0
65839Please respect copyright.PENANAQ2VhjGJmhm
"Ah.., masa mama ba bilang bagitu!!” protes Mang Dedi cemberut.65839Please respect copyright.PENANAtXMjNe0OFS
65839Please respect copyright.PENANASxBI6dryi8
Lalu dia segera di marahi oleh ibunya, “Sudah jo badiang jo ngana!!” tatapnya tajam.65839Please respect copyright.PENANAKBveaRkUKe
65839Please respect copyright.PENANA6b5jI6QUcK
Aku terhening menatap ke arah Mang Dedi sebentar sebelum aku menjawab, “I—iya Bu, saya pacarnya Mas Dedi” balasku tersenyum.65839Please respect copyright.PENANAdBIbFTHWuI
65839Please respect copyright.PENANAHw0ESPKAYB
Entah apa yang terlintas dipikiranku saat itu hingga aku dengan beraninya mengaku sebagai pacarnya Mang Dedi di depan orang tuanya sendiri. Sementara pada kenyataannya, kami berdua tak lebih dari sekedar pasangan selingkuh. Namun kulihat Mang Dedi berdengus bangga mendengar jawabanku tersebut.65839Please respect copyright.PENANAoI1OzgnLp6
65839Please respect copyright.PENANAuEulXCCsMa
“Tuh kan. Kalian saja yang gak pernah percaya!!” Ucapnya mencibir ketiga wanita yang ada didepannya. Sedangkan kakak dan tante Mang Dedi malah senyum-senyum sumringah meledek ke arahnya.65839Please respect copyright.PENANAngE9pzyzDk
65839Please respect copyright.PENANALIMSTlsqXz
“Jangan panggil Ibu! Panggil mama saja.” ucap Ibu Mang Dedi memegang tanganku dengan kedua tangannya.65839Please respect copyright.PENANAVg1b1eJHGo
65839Please respect copyright.PENANAvJPHW4EfIu
Kuperhatikan sejenak raut muka ibu Mang Dedi yang sudah bisa dibilang cukup berumur, tapi dengan potongan rambutnya yang dibuat sependek mungkin itu menambah kesan kalau dia masihlah cukup awet muda untuk ukuran wanita seusianya.65839Please respect copyright.PENANA0Tt35L7Il3
65839Please respect copyright.PENANANfj6XYf3HW
Kuanggukkan kepalaku pelan, “I--iya Ma!” jawabku gugup memaksa tersenyum.65839Please respect copyright.PENANAfCAxucnaRG
65839Please respect copyright.PENANALOm4wH5nVd
“Kamu umur berapa sekarang??” tanya Ibu Mang Dedi sekali lagi.65839Please respect copyright.PENANATfRHWp4B87
65839Please respect copyright.PENANAMK2eK0FPpL
“27 tahun, Ma” balasku singkat.65839Please respect copyright.PENANAtGO2PAE6FM
65839Please respect copyright.PENANApUVkPSNvvW
“Hmm... masih muda” ucap Ibu Mang Dedi mengangguk-angguk pelan.65839Please respect copyright.PENANAlS5aElEkAA
65839Please respect copyright.PENANAmFgZHf8zuy
Disebelahnya, kakak Mang Dedi bertepuk tangan, “Luar biasa pelet kau Dedi” ucapnya meledek.65839Please respect copyright.PENANAQ12iuC73gt
65839Please respect copyright.PENANATSwrbKvzci
“Enak saja! Ini murni karena cinta woi. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi menyentuh punggungku dengan pelan.65839Please respect copyright.PENANAcMVasncmU3
65839Please respect copyright.PENANAapkBTpo3kf
Dengan sedikit malu aku kemudian mengangguk, “I—iya Kak, Mas Dedi gak pakai pelet kok” jawabku membela Mang Dedi.65839Please respect copyright.PENANAtrC9cNqDuW
65839Please respect copyright.PENANAhDaRCQTZkY
Memang bukanlah ilmu hitam ataupun pelet yang membuatku jatuh ke dalam pelukan Mang Dedi. Justru sikap dan caranya berkomunikasilah yang membuatku hanyut semakin melupakan diri. Apalagi di tambah dengan keperkasaan dan kejantanannya yang senantiasa memberikan kepuasan syahwat kepadaku, membuat aku semakin tidak bisa melepaskan diri dari daya pikat tukang sayur langgananku tersebut.65839Please respect copyright.PENANAo4lAeubseQ
65839Please respect copyright.PENANARXJo0cq7yg
“Emang sudah edan dunia ini” timpal Tante Mang Dedi menggeleng tidak percaya.65839Please respect copyright.PENANA3iX53b6LbZ
65839Please respect copyright.PENANAPMHreaJ4BS
Namun kemudian Ibu Mang Dedi tampak menyadari kalau di jari manisku terdapat sebuah cincin, “Kamu sudah menikah Liya??” tanyanya tiba-tiba mengangkat jariku.65839Please respect copyright.PENANAW3eGBOJI2F
65839Please respect copyright.PENANA5Zu7JcTO78
DEGH!65839Please respect copyright.PENANA5fJgCfn0aC
65839Please respect copyright.PENANA26gNdb5lWi
Hatiku berdetak kaget, jantungku bergemuruh kencang dan tubuhku merasa panas. Rasanya aliran darahku berhenti seperti terbakar dan meledak seketika, mungkin juga saat ini wajahku sedang pucat pasi kehilangan kata-kata untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh ibu Mang Dedi tersebut.65839Please respect copyright.PENANAcZvqlRU89B
65839Please respect copyright.PENANAX1hBY8t2YW
“Jujur aja sama Mama! Gapapa kok” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.65839Please respect copyright.PENANAtKzK3YubuG
65839Please respect copyright.PENANAySrBdZR4ba
Aku kemudian mengalihkan pandanganku lagi kearah Mang Dedi seolah meminta bantuan darinya, akan tetapi Mang Dedi hanya mengangguk tersenyum memintaku agar menjawabnya sendiri entah harus berbohong atau jujur.65839Please respect copyright.PENANAigJoep6Hmj
65839Please respect copyright.PENANAumdeo0WFY8
Ku hela nafasku pelan dan mengangguk ragu, “Su—sudah Ma” jawabku tergugup. Aku rasa tak ada gunanya berbohong karena pasti akan langsung ketahuan.65839Please respect copyright.PENANAHweJFj0vBz
65839Please respect copyright.PENANAAVwWDJ0qz1
“Tapi tetep masih mau sama bujang lapuk ini??” tanyanya kembali menunjuk Mang Dedi. Lagi-lagi aku berdiam diri sebentar, kehabisan kata-kata.65839Please respect copyright.PENANAYdqejEGbWU
65839Please respect copyright.PENANAFX2cyBDe8K
Beruntung, akhirnya Mang Dedi memotong pembicaraan ini dan langsung saja menjawab, “Ya pasti mau lah Ma!!! Kalau gak, ngapain dia mau kesini segala. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi merangkul bahuku.65839Please respect copyright.PENANAYFwhzUXqPE
65839Please respect copyright.PENANABKNuAV72SH
Aku lalu menatap bingung padanya, seolah meminta penjelasan dari perkataannya tersebut. Tapi yang kudapat dari sorot mata Mang Dedi justru sebuah permintaan untuk mengiyakan saja perkataannya mengikuti arus pembicaraan.65839Please respect copyright.PENANAnR6DHTSoHy
65839Please respect copyright.PENANAhJ0AZWL0BF
“I—iya Ma! Masih kok” jawabku mengangguk.65839Please respect copyright.PENANAKp0uoA5Kc0
65839Please respect copyright.PENANAEevgSSqycf
Hatiku bergemuruh dengan kencang penuh penolakan, disatu sisi aku memang masih ingin melanjutkan hubungan terlarangku ini bersama Mang Dedi, tapi di sisi lain nuraniku berkata kalau aku sudah terlalu jauh melangkah mengkhinati suamiku sendiri, bahkan dengan memberitahu ibu Mang Dedi bahwa aku masih menginginkan anaknya walau aku sudah mempunyai suamisekalipun.65839Please respect copyright.PENANAC47EwL787E
65839Please respect copyright.PENANAZi5VYSb3qt
Namun tanpa kuduga reaksi Ibu Mang Dedi begitu berlawanan dengan apa yang aku takutkan, ia tersenyum sumringah, “Yasudah kalau gitu gapapa” ucapnya padaku.65839Please respect copyright.PENANAdU3BBj16ZG
65839Please respect copyright.PENANAoNUYJ934PN
Cukup kaget juga mendengar persetujuan dari Ibu Mang Dedi walaupun dia tahu kalau statusku sudah menjadi istri dari orang lain. Namun entah kenapa dia tampak senang-senang saja setelah mengetahui hal tersebut.65839Please respect copyright.PENANAUW9txcOYcx
65839Please respect copyright.PENANA86fOtnwLLA
“Mama tidak masalah selama kamu menjaga anak Mama dengan baik” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.65839Please respect copyright.PENANA8h8AB9YI9s
65839Please respect copyright.PENANApxwgSGJNMv
Disebelahnya, kakak Mang Dedi ikut menimpali, “Iya Ma! Daripada kita terus yang repot jagain dia kalau ada apa-apa” ucapnya.65839Please respect copyright.PENANAJCdkK2HwrZ
65839Please respect copyright.PENANAcEcDegKhxG
“Jang ngana lupa kase selamat pa dia Dedi. Gagah ini ngana beking jadi ngana pe bini” sahut tante Mang Dedi tiba-tiba tersenyum.65839Please respect copyright.PENANAHNtSMq792N
65839Please respect copyright.PENANALHBFLlyHPO
Mang Dedi mengelus hidungnya sambil tertawa, "Wahaha.. batenang jo tante. sementara olah ini” ucapnya dengan bangga.65839Please respect copyright.PENANAMHdoXDhl5l
65839Please respect copyright.PENANAWbOqtXnM2T
Walau aku tidak mengerti sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut, namun hatiku amat senang mendapati kalau aku cukup di terima baik oleh keluarga Mang Dedi. Rasanya perkenalan awalku berjalan mulus meski selanjutnya tampak seperti sebuah ajang wawancara.65839Please respect copyright.PENANA6v0Rs1zjFp
65839Please respect copyright.PENANAQiWLgY0Ei5
Ibu, Tante, dan Kakak Mang Dedi begitu mendominasi pembicaraan dengan melontarkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang mengorek lebih jauh kehidupan pribadiku. Mulai dari tempat dan asalku berada, keseharianku, hingga yang paling gila tentang hubunganku dengan suamiku sendiri.65839Please respect copyright.PENANA3svgjAQD7x
65839Please respect copyright.PENANA19OZ2AeU0M
"So itu kwa dia suka pa ngana, lantaran depe suami pe lolo kacili." ucap Kakak Mang Dedi masih dengan bahasa daerahnya.65839Please respect copyright.PENANAHU2PJpv55u
65839Please respect copyright.PENANAAU3kAsEdUJ
Mang Dedipun tertawa membalas, “Butul komaling. Liar deng binal ini parampuan satu. Nyanda pias deng depe laki" jawabnya memelukku.65839Please respect copyright.PENANAmxIAoxSbeM
65839Please respect copyright.PENANAjQUyQ79CN6
“Kalian pada ngomong apaan sih??” ucapku bingung dan heran.65839Please respect copyright.PENANAziMQX7tdya
65839Please respect copyright.PENANAViXnMdtlQ5
Kini giliran tante Mang Dedi yang menimpali, “Mereka pada bilang kamu cantik Liya” balasnya menjelaskan padaku.65839Please respect copyright.PENANAOjU7wdH88I
65839Please respect copyright.PENANA5BQEGUz0mg
Seketika aku bersemu merah mendengar hal tersebut, "Dia le lebe sanang kalo kita mo bilang binal." Sambung tante Mang Dedi lagi.65839Please respect copyright.PENANA4ZBObanBcA
65839Please respect copyright.PENANAfudTpJHrmU
"Brenti jo. Kiapa ngoni ni dia be tatawa kita pe maitua." protes Mang Dedi pada keluarganya.65839Please respect copyright.PENANAX6zSedh9h4
65839Please respect copyright.PENANAMGKJcQrkPg
Namun ibu Mang Dedi tidak tinggal diam menyahuti, "So dapa ba cuki frey tagal itu ngana bela" ucapnya.65839Please respect copyright.PENANAsvST0Ervls
65839Please respect copyright.PENANAg1jp3sq1bq
“Yang penting kita so rasa depe sadap ma" balas Mang meledek.65839Please respect copyright.PENANAJuvBL91xTz
65839Please respect copyright.PENANALXrR2gI1BM
Mereka bersama-sama tertawa berbarengan tanpa aku ketahui sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut. Aku hanya sesekali menyahuti pertanyaan mereka jika aku mengerti apa yang mereka bicarakan, lalu sisanya aku mengikuti mereka tertawa dan mengangguk-angguk saja seperti orang bodoh.65839Please respect copyright.PENANAnYOqEEAdbQ
65839Please respect copyright.PENANAKBbyNT2fXQ
Pembicaraan kamipun semakin asik dan mulai lugas seperti orang yang sudah akrab satu sama lain, bahkan tak jarang baik Ibu ataupun tante Mang Dedi begitu bersemangat menggodaku jika hal tersebut bersangkutan dengan urusan ranjang dan topik-topik mesum.65839Please respect copyright.PENANA7cFG1QI0Mb
65839Please respect copyright.PENANAgK8trvNkBZ
“Wah. Berarti tadi Mama mengganggu kalian dong ya?” ucap Ibu Mang Dedi.65839Please respect copyright.PENANAzLXU59sF2I
65839Please respect copyright.PENANA6vx6kxJcCn
Dengan santai Mang Dedi lalu menjawab, “Gak kok Ma! Udah selesai satu ronde” ucap Mang Dedi tersenyum.65839Please respect copyright.PENANACNN6hARvdi
65839Please respect copyright.PENANA3pxcWXcqqO
“Silahkan kalau kalian mau lanjut, Mama mau balik dulu” ucap Ibu Mang Dedi mengerlingkan mata padaku. “Jangan lupa bikinin Mama cucu ya Liya” sambungnya menahan tawa menggodaku.65839Please respect copyright.PENANAQf3AjnEMeI
65839Please respect copyright.PENANABRLZsnhGEq
Aku menunduk malu mengetahui kalau ibu Mang Dedi ternyata amat paham dengan apa yang baru saja aku lakukan dengan anaknya. Rasanya seperti tertangkap basah sudah berbuat sesuatu, namun ujung-ujungnya diizinkan begitu saja.65839Please respect copyright.PENANAiK3Hdp2uSi
65839Please respect copyright.PENANAEEjgQYAgfR
“Wiihh.. Baru direstuin udah mau minta cucu aja nih!” sahut Kakak Mang Dedi. “Emang bisa kamu bisa ngasih Ded??” sambungnya menyenggol lengan Mang Dedi.65839Please respect copyright.PENANALsh7tawQS7
65839Please respect copyright.PENANAl0RFC0IbKw
Dengan wajah yang di tegakkan Mang Dedi lalu menjawabnya, “Ya tentu bisa dong. Ya gak Dek?” balasnya menatapku.65839Please respect copyright.PENANAwUfBeLjOll
65839Please respect copyright.PENANA3vvSIMflUO
“Apaan sih Mas!! malu ahh” jawabku mencubit lengannya.65839Please respect copyright.PENANANbzkY7Bw7g
65839Please respect copyright.PENANAoQbCayWAmv
Merekapun kembali tertawa terbahak-bahak begitu senang, “MAMAM!!” ucap Tante Mang Dedi meledek keponakannya itu.65839Please respect copyright.PENANA5ihUpBYgdJ
65839Please respect copyright.PENANA6WTq9NbNDC
Tidak berapa lama kemudian keluarga Mang Dedipun berpamitan pulang kepadaku usai berbicara panjang lebar dan bercanda riuh denganku. Tak lupa aku berjanji kepada mereka untuk sesegera mungkin mampir ke rumah besar keluarga Mang Dedi, setelah tadinya mereka mengatakan kalau mereka ingin bertemu denganku dilain hari.65839Please respect copyright.PENANAIxz3DqI9uy
65839Please respect copyright.PENANAUd1YswYXbG
Setelah kepergian keluarga Mang Dedi tersebut, Beberapa kali aku melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul lima sore, yang itu berarti sudah lebih dari tiga jam lamanya aku berada di rumah Mang Dedi.65839Please respect copyright.PENANAapUr02CNut
65839Please respect copyright.PENANAuXLgHaeERQ
“Udah mau pulang Dek??” tanya Mang Dedi melihatku merapikan tempat makan yang tadi ku bawa dari rumah.65839Please respect copyright.PENANAUGrxORjcBN
65839Please respect copyright.PENANA5VlLW6FkVe
Aku mengangguk pelan, “Iya Mas! Nanti aku dicariin suamiku. Sudah jam lima soalnya” balasku menjelaskan .65839Please respect copyright.PENANAHMBBfntYz8
65839Please respect copyright.PENANAD5cLh7Ns6A
“Tapi aku masih pengen lagi nih” ucap Mang Dedi memelukku dari belakang. “Nanti biar aku yang nganterin kamu ke rumah deh” sambungnya sambil berbisik.65839Please respect copyright.PENANAiTHJsRSBWC
65839Please respect copyright.PENANAOv9x6aLYvy
“Mas lagi sakit juga. Gausah!” balasku menolak.65839Please respect copyright.PENANA8F9C3KBp1l
65839Please respect copyright.PENANAgE4xUBi5bm
“Ayolah Dek. Aku kalau sama kamu bisa sembuh kok” katanya tidak menyerah.65839Please respect copyright.PENANAkcvMel7wzT
65839Please respect copyright.PENANAJbyL1TWkql
Kueratkan pejaman mataku dan cengkraman pada baju gamisku. Begitu menggiurkannya tawaran kenikmatan dari perlakuan Mang Dedi hingga tanpa sadar aku menggigit bibir bawahku menahan gejolak birahi yang sekali lagi datang mendorong-dorong.65839Please respect copyright.PENANAf6ZCuOPl4q
65839Please respect copyright.PENANA4E8g44DUwZ
Aku mencoba sekuat tenaga untuk tidak terpengaruh dengan kata tersebut mengingat saat ini hari sudah cukup sore. Aku pasti akan dicurigai suamiku jika aku terlambat untuk pulang. Namun sekali lagi, aku tak dapat menguasai diriku didalam pelukan dan tindakan hangat Mang Dedi tersebut.65839Please respect copyright.PENANAnEwmi2UbGN
65839Please respect copyright.PENANAP8uo48Gwv6
“Tuh! Kamu sebenernya masih pengen juga kan!!” ucap Mang Dedi setengah berbisik.65839Please respect copyright.PENANAomzNH17IAD
65839Please respect copyright.PENANABrE8C2BjCs
Mang Dedi merayapkan tangannya ke perutku, memelukku erat hingga merapatkan tubuh kami berdua. Dadanya yang sedikit berlemak itu melekat erat di punggungku. Wajahnya diletakkan begitu saja di bahuku, diantara lekukan leher yang tertutupi oleh hijab yang ku pakai.65839Please respect copyright.PENANAYroRBbEZLs
65839Please respect copyright.PENANAPKIejDiJbK
Membuat bulu kudukku meremang seketika, “Udah Mas!! aku mau pulang” pintaku berusaha mengatur nada suaraku yang bergetar. Menutupi debaran jantungku yang semakin tak berirama.65839Please respect copyright.PENANAUgCY9JHJFx
65839Please respect copyright.PENANA2k555dIOaP
“Jangan pulang dulu sayang ih” sahutnya santai di telingaku.65839Please respect copyright.PENANAxnIx8ECrlE
65839Please respect copyright.PENANAwoHzknLibc
“Tapi ini udah sore Mas!! Suamiku pasti nyariin” balasku memperingatkannya.65839Please respect copyright.PENANAZHf042nKTQ
65839Please respect copyright.PENANA0NfoEmFnzk
Namun Mang Dedi tetap saja bersetingkah menekan benda keras yang ada diselangkangannya ke bagian belakang tubuhku. Seolah sedang membuktikan bahwa dia amat bergairah saat ini.65839Please respect copyright.PENANAU5mmznmILg
65839Please respect copyright.PENANA5A3b1l3DkE
“Biar aku yang tanggung jawab Dek Liya” balasnya tiba-tiba mendaratkan sebuah ciuman ringan di leherku.65839Please respect copyright.PENANAszwdwkKeVD
65839Please respect copyright.PENANAEU1SWuz43E
“Oh Tuhaan jangan lagi!!” batinku hampir terlonjak.65839Please respect copyright.PENANADUu50uPVcA
65839Please respect copyright.PENANAl4iIoQXmIV
Membuat satu desahan keluar dan lolos dari bibirku, “Ehhmmm...”65839Please respect copyright.PENANAhYOYmDRAXF
65839Please respect copyright.PENANAPt12S18XiT
Mang Dedi tampak senang mendengarnya, apalagi ketika desahan lain segera menyusul keluar dari mulutku saat bibirnya mulai menyusuri bagian leher dan tengkukku. Lalu memperdalam kecupannya disitu sambil menggigit memberikan tanda cupang dari balik hijab lebar yang tengah ku pakai.65839Please respect copyright.PENANAGAyViuNJIg
65839Please respect copyright.PENANA7AnGJoFZQJ
Hingga akhirnya dia melepas kecupannya, “Jangan pulang dulu ya?” pintanya merajuk seketika memutar tubuhku menghadapnya.65839Please respect copyright.PENANAFjD4nr4mnc
65839Please respect copyright.PENANAlIwaKgBbPE
Mata Mang Dedi terlihat sayu penuh gairah menatapku. Napas kamu berdua sama-sama mulai memburu. Lalu secepat kilat, bibirnya mendarat di bibirku. Lidahnya begitu saja memasuki mulutku, berusaha melilit dan menarik lidahku.65839Please respect copyright.PENANAB1LtpphSrm
65839Please respect copyright.PENANA8UJZTpMlIM
“Ahhh... terulang lagi..,” batinku akhirnya pasrah dalam ciuman kami yang begitu bergairah.65839Please respect copyright.PENANAiAuavDPXe7
65839Please respect copyright.PENANAGaCjihATPz
Rasanya darahku kembali berdesir dan ciumanku terasa menuntut untuk kembali dipenuhi. Apalagi di tambah dengan tangan Mang Dedi yang merayap menjelajah bagian-bagian sensitif tubuhku, membuatku semakin kehilangan akal sehatku yang dari tadi sudah diburu waktu.65839Please respect copyright.PENANAbOLOm6rshb
65839Please respect copyright.PENANACzMhOdB1r2
“Mas kamu nakal!!” ucapku tersenyum menepuk pundaknya.65839Please respect copyright.PENANAPtvdh0bJrK
65839Please respect copyright.PENANAbvZaM1VLUL
Mang Dedi mengecupku membalasnya, “Tapi kamunya suka kan Dek Liya??” tanyanya terkekeh.65839Please respect copyright.PENANAF7SOOzR70q
65839Please respect copyright.PENANAeOERIa2htJ
Mang Dedi lalu memposisikan kedua lengannya di bawah bokongku, dan dengan begitu saja tubuhku tiba-tiba melayang naik saat dia mengangkatku begitu mudah dalam gendongannya. Secara spontan aku mengalungkan lenganku erat di lehernya. Lalu kedua kakiku melingkar di pinggangnya, terkait sempurna pada tubuhnya yang menopang tubuhku dengan kedua tangannya agar aku tidak jatuh.65839Please respect copyright.PENANA3MyshujTuv
65839Please respect copyright.PENANAI4AkaJaiLl
Kami lagi-lagi berciuman dengan liar. Hingga akhirnya suara smartphoneku berdering menghentikan aksi gila ini.65839Please respect copyright.PENANApqtiLUXhF0
65839Please respect copyright.PENANAkB7YSAjfGZ
“Ahh mengganggu saja!!” Ucap Mang Dedi menggeram menghentikan ciumannya.65839Please respect copyright.PENANAtcY5IT0Tom
65839Please respect copyright.PENANAixSpZ7ULOj
Kulirik layar hapeku sedikit melihat kalau nama “Suamiku” tertera memanggil disana. 65839Please respect copyright.PENANAnFBRAXbqNR