63744Please respect copyright.PENANAhdlu0r1ffu63744Please respect copyright.PENANAwEnEJKMw1n
Liya
63744Please respect copyright.PENANAdEaZTrlNZc
Aku terlonjak kaget dari pelukan Mang Dedi saat mendengar suara ketukan pada pintu kontrakannya. Pintu tersebut di gedor begitu keras, di barengi oleh suara seorang wanita yang terdengar seperti marah-marah dengan bahasa yang sama sekali tidak aku mengerti.63744Please respect copyright.PENANAhmKCcNPHMp
63744Please respect copyright.PENANAueC4hwDQVE
Segera saja ku tatap wajah Mang Dedi untuk meminta penjelasan. Namun dengan santainya Mang Dedi tersenyum melihatku yang tampak panik duluan.63744Please respect copyright.PENANA0fymZKaG1i
63744Please respect copyright.PENANAGl7hSkWjiB
“Udah biarin aja Dek!” ucap Mang Dedi mengencengkan pelukannya.63744Please respect copyright.PENANA23ioRbj8JJ
63744Please respect copyright.PENANAQXcPbtRGUt
Tapi suara ketukan di pintu kontrakannya itu terdenger semakin keras, “Capat buka pintunya Dedi!! ato ta langsung dobrek ini!!” teriak suara perempuan itu.63744Please respect copyright.PENANA0vrV9KS8xk
63744Please respect copyright.PENANA13TfmMVQYJ
“Marah tuh dia Mas!!” ucapku semakin panik walau tidak mengerti apa yang wanita itu katakan.63744Please respect copyright.PENANAZTnN5maJQj
63744Please respect copyright.PENANAnaj8zRNMvy
Mang lalu Dedi berdecih malas, “Kamu pakai baju dulu aja Dek! Biar aku yang buka pintu” ucapnya melepas pelukan.63744Please respect copyright.PENANA0yQtet7tZA
63744Please respect copyright.PENANAu8dr5kzGtQ
“Tapi itu siapa??” tanyaku ikut penasaran.63744Please respect copyright.PENANAvqfGLI13jw
63744Please respect copyright.PENANAvXozeEf12r
“Hmm.., Kakak aku paling...,” jawab Mang Dedi begitu santai.63744Please respect copyright.PENANAnDLBdAU5H3
63744Please respect copyright.PENANAVV522P1Wgh
Saat itu juga jantungku serasa mau copot mengetahui kalau ternyata yang menggedor pintu tersebut adalah kakak dari Mang Dedi. Aku kaget dan langsung mencabut batang penis Mang Dedi yang sedari tadi masih tertancap nyaman dalam vaginaku dengan cepat, “Awwh...,” ucapku merasa sedikit ngilu.63744Please respect copyright.PENANAASq0mFUtW5
63744Please respect copyright.PENANA5CF2WMuxKo
“Ka—kakak kamu Mas?” sambungku bertanya dengan gugupnya.63744Please respect copyright.PENANAnx7MC5Oubl
63744Please respect copyright.PENANATOv1q9UxSd
Pikiran dan rasa maluku tiba-tiba muncul saat membayangkan kalau sebentar lagi aku mungkin akan bertemu dengan salah satu anggota keluarga Mang Dedi. Hatiku semakin panik dan perasaanku ikut bingung karena aku tidak tau bagaimana harus bersikap dan memperkenalkan diriku jika seandainya kami bertatap muka.63744Please respect copyright.PENANA5sA0AD39OB
63744Please respect copyright.PENANAR3ttVKIrBF
“Hehehee.. gausah salting gitu sayang..” celetuk Mang Dedi terkekeh.63744Please respect copyright.PENANAeBdPRonocS
63744Please respect copyright.PENANAaTRGrICW9U
Kupukul bahunya dengan pelan karena dia seperti menganggap remeh situasi seperti ini, “Ih serius Mas!! Aku harus gimana ini Mas??” tanyaku semakin panik.63744Please respect copyright.PENANAXTYySN8nLV
63744Please respect copyright.PENANAuf6IBFkwbc
“Gimana apanya?? kamu tinggal pake bajumu doang sayang.” balas Mang Dedi bangkit dari atas kasur dan memakai celana pendeknya.63744Please respect copyright.PENANAQQ5GezK997
63744Please respect copyright.PENANAbhruw7OvR1
“Atau kamu mau tetep begitu aja di depan kakak aku??” goda Mang Dedi tertawa nyeleneh.63744Please respect copyright.PENANAnzty1ZloFt
63744Please respect copyright.PENANAT6recVqAlw
63744Please respect copyright.PENANAd4qsts5cMB
“Dih!! serius Mas!! Nanti kalau kakak Mas liat aku gimana??” tanyaku balik.63744Please respect copyright.PENANAqYaJInTESC
63744Please respect copyright.PENANAJ7KLrsiAYY
Mang Dedi lalu tersenyum santai ke arahku, “Ya gapapa Dek! kamu kan istri aku..” balasnya tertawa.63744Please respect copyright.PENANAEoPnzEHN3I
63744Please respect copyright.PENANALaUqGicXba
“Emang kakak Mas gak bakal curiga??” tanyaku lagi.63744Please respect copyright.PENANANOYGBHqnjW
63744Please respect copyright.PENANACplGnhS9B2
“Curiga kenapa sih sayang?? udah gede ini kok. Dia pasti ngerti lah” jawab Mang Dedi mengerlingkan matanya. “Udah gapapa.. kamu pake baju aja.” lanjutnya kemudian berlalu ke arah depan.63744Please respect copyright.PENANABYLsafc2Oa
63744Please respect copyright.PENANAG06cmYcn12
Sambil berjalan Mang Dedi terdengar membalas perkataan kakaknya dengan suara tak kalah tinggi, “Sabar sadiki kwa!! Ada sakit ngana bataria terus” ucapnya dalam bahasa yang ikut tak kumengerti.63744Please respect copyright.PENANAq3S5DBXxgF
63744Please respect copyright.PENANAd4vG3WY2DC
Dengan cepat akupun beranjak dari atas kasur menuju kamar mandi Mang Dedi. Tanpa sadar kusentuh vaginaku dengan tangan sambil menatap nanar wajahku63744Please respect copyright.PENANAWuyU6tcqCr
di depan cermin. Gelenyar panas dan ngilu masih amat terasa pada liang yang menerima sodokan penis si tukang sayur langgananku itu. Semuanya terasa seperti candu yang ingin kunikmati lagi, lagi dan lagi.63744Please respect copyright.PENANA69V44AoXHQ
63744Please respect copyright.PENANAW5Flnibvby
Dan aku benci itu semua. Benci karena hubungan kita adalah hubungan yang begitu terlarang.63744Please respect copyright.PENANA6R5LUiXeLP
63744Please respect copyright.PENANAxwkAf1e3JI
Bagaimana aku akan menjelaskan kepada kakak Mang Dedi tentang keberadaanku ini?? Bagaimana pula cara aku memperkenalkan diri kalau seandainya dia menanyakan apa hubunganku dengan adiknya?? atau yang lebih parah, bagaimana kalau dia mengetahui apa yang telah kami perbuat barusan??63744Please respect copyright.PENANAyQQeFqCcNu
63744Please respect copyright.PENANAbLl41Tm5Z9
Plakk!!63744Please respect copyright.PENANAFzi3r9ivLy
63744Please respect copyright.PENANAHVKBRT9poq
Aku menampar pipiku sendiri mencoba meraih kesadaran dari rasa gugup yang menumbuhkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan dalam hatiku. Setelah beberapa saat mengatur nafas, aku lalu merapikan make up wajahku yang sedikit berantakan akibat pergumulanku dengan Mang Dedi barusan, lalu kemudian memakai kembali pakaianku satu persatu dan beranjak keluar dari kamar mandi.63744Please respect copyright.PENANAhqYcw0rNbJ
63744Please respect copyright.PENANA9AahjQY1uM
Begitu aku membuka pintu, telingaku langsung menangkap beberapa suara dari arah depan kontrakan Mang Dedi seperti riuh dengan beberapa orang.63744Please respect copyright.PENANAda0X9xqYCj
63744Please respect copyright.PENANApUnkvXg5dM
"So tau jomblo, pas dapa suruh kaweng ngana nimau" Ucap kakak Mang Dedi dengan logat yang terdengar sangat kental seperti logat dari indonesia timur.63744Please respect copyright.PENANAo0oDit0SAM
63744Please respect copyright.PENANAnLfQdQbwxF
"Serta saki, beking siksa banya orang ngana.." Lanjut kakaknya lagi.63744Please respect copyright.PENANARnS0GBbiKx
63744Please respect copyright.PENANAukLyu2ugyL
Lalu Mang Dedi terdengar membalas, "Sok tau ngoni samua!! Kita so nda jomblo skarang doe" ucapnya dengan nada tak kalah tinggi.63744Please respect copyright.PENANAin33Ki26jx
63744Please respect copyright.PENANAXLXqdO6pbD
"Co mo lia depe foto?" Kata kakak Mang Dedi sekali lagi.63744Please respect copyright.PENANALqTB2M3L4y
63744Please respect copyright.PENANAwHRoFfgb7Y
Karena aku penasaran, akupun melangkahkan kakiku berjalan pelan menuju tempat Mang Dedi berada dengan hati yang berdebar-debar. Aku takut kalau Mang Dedi sedang ada masalah dengan kakaknya sehingga mereka terdengar sedikit agak ribut.63744Please respect copyright.PENANAhN7gVA58zo
63744Please respect copyright.PENANAkboVvV4I2H
"Nda perlu foto, depe orang langsung leh kita se lia" Jawab Mang Dedi yang tiba-tiba saja berjalan muncul di depanku.63744Please respect copyright.PENANAp4BqFeKjp1
63744Please respect copyright.PENANAL5CpHIQXtk
Aku panik melihat hal tersebut sedangkan Mang Dedi hanya tersenyum menggenggam tanganku, “Ke—kenapa Mas??” tanyaku bingung.63744Please respect copyright.PENANAHGNgRJtJVf
63744Please respect copyright.PENANA3dwEkMIrnj
Namun Mang Dedi tidak menjawab dan hanya menarik tanganku berjalan mengikutinya ke arah depan, “Ni orangnya!!” ucap Mang Dedi dengan lantang.63744Please respect copyright.PENANATxSoQ8AanE
63744Please respect copyright.PENANARMvSUxCLTM
Aku tersentak ketika melihat kalau ternyata di ruangan itu terdapat tiga orang lagi selain Mang Dedi. Mereka tampak tak kalah kaget pula melihatku tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Rasanya kikuk, canggung dan malu saat ketiga orang yang semuanya wanita berbeda usia itu menatapku dengan tatapan tidak percaya.63744Please respect copyright.PENANA4JLaByY8D3
63744Please respect copyright.PENANAVI14VuMNXP
“Sapa pe anak leh yang ngana di bawa ka rumah?” Tanya wanita paling muda yang ternyata adalah kakak dari Mang Dedi. Kutahu itu dari suaranya yang dari tadi paling sering terdengar.63744Please respect copyright.PENANAFNFUrKynTu
63744Please respect copyright.PENANAonPWJeFY8M
Kakak Mang Dedi itu terlihat masih sedikit muda dengan kulit yang amat putih, jauh berbeda dari kulitnya Mang Dedi. Rambutnya panjang tidak diikat dan dicat dengan warna ke kuning-kuningan.63744Please respect copyright.PENANAICCZ0LvVlx
63744Please respect copyright.PENANA3oP4hU3qle
“Kita pe cewe nooo!!” balas Mang Dedi mengangkat tanganku.63744Please respect copyright.PENANAtJ5iq9Jtt7
63744Please respect copyright.PENANAvyO23EFVCf
Tiba-tiba aku menjadi kian gugup, walau tidak terlalu mengerti apa yang diucapkan oleh Mang Dedi dan kakaknya itu, namun aku dapat sedikit menerka bahwa aku sedang di perkenalkannya kepada mereka.63744Please respect copyright.PENANAP7bru1L7ty
63744Please respect copyright.PENANA7bhLto8Sk1
“Jang mangaku-mangaku ngana. Mana mungkin cewe pe pasung bagini mo mau pa ngana!!” ucap salah satu wanita lagi.63744Please respect copyright.PENANADrt0pIZipg
63744Please respect copyright.PENANAPbI6VNQoz8
Kuperhatikan wanita yang berbicara seperti meledek itu tampak lebih tua dari kakak Mang Dedi, namun lebih muda dari yang ada di sebelahnya. Dandanan wanita itu cukup mencolok, dengan make up yang cukup tebal dan lipstick merah menyala seperti yang ku pakai, rambutnya juga hitam pekat disasak cukup tinggi, memberi kesan angkuh pada penampilannya.63744Please respect copyright.PENANAcWQ4e5Fck0
63744Please respect copyright.PENANAqdoynOI9r2
“Tante boleh tanya langsung jo pa dia..” jawab Mang Dedi menunjukku.63744Please respect copyright.PENANASI75CpyLul
63744Please respect copyright.PENANAe4xmOhEZ1y
“Kenalin Dek. Ini Tante aku namanya Julie.” ucap Mang Dedi memberitahuku kalau yang barusan berbicara ternyata adalah tantenya.63744Please respect copyright.PENANAVfvdVBITyu
63744Please respect copyright.PENANAR6MkzKFzJV
Aku mengangguk pelan sambil mengulurkan tanganku, “Liya Tante” ucapku memperkenalkan diri. Ditatapnya aku penuh selidik dan nanar dari ujung kaki sampai ujung kepala sebelum akhirnya dia menjabat tanganku, “Julie” jawabnya tersenyum.63744Please respect copyright.PENANAxMZxTtabYA
63744Please respect copyright.PENANAVFgUKugqDP
“Kalau yang dari tadi cerewet terus, itu kakak aku Dek. panggil aja Kak Bela” lanjut Mang Dedi memperkenalkan kakaknya, kusalami dan kuperkenalkan namaku juga.63744Please respect copyright.PENANA5LRg1O7u07
63744Please respect copyright.PENANAP7yKKURztG
Terakhir, tinggallah wanita yang paling tua diantara mereka bertiga. “Nah.. kalau yang terkahir ini, Mama aku tercinta. Namanya Mama Martha!!” Ucap Mang Dedi lantang seperti seorang MC di acara dangdutan.63744Please respect copyright.PENANApxuYNhRbS5
63744Please respect copyright.PENANADir5yQ1HEl
Kusapa Ibu Mang Dedi tersebut dengan penuh ramah tamah sambil mengulurkan tangan. Beliau menjawabnya sambil tersenyum tak kalah ramah kepadaku. Disambutnya uluran tanganku dan kuciumi punggung tangannya dengan sopan.63744Please respect copyright.PENANAgKgS0JFtVi
63744Please respect copyright.PENANABC4a6cIfcR
“Sa--saya Liya Bu” ucapku tergugup mengucap salam.63744Please respect copyright.PENANATHbJsdNqB8
63744Please respect copyright.PENANALvuGSFMONh
Namun belum sempat ku salami dengan benar, Ibu Mang Dedi tersebut memegang erat tanganku dan langsung bertanya, “Kamu beneran pacar anak saya??” ucapnya dengan nada yang tidak percaya.63744Please respect copyright.PENANABPvj82hHyb
63744Please respect copyright.PENANAlEFGFvAVWU
"Ah.., masa mama ba bilang bagitu!!” protes Mang Dedi cemberut.63744Please respect copyright.PENANAYFl5lVHTeC
63744Please respect copyright.PENANA4JHEliCD5q
Lalu dia segera di marahi oleh ibunya, “Sudah jo badiang jo ngana!!” tatapnya tajam.63744Please respect copyright.PENANA5qzJBZ0MJs
63744Please respect copyright.PENANApg11huW0BT
Aku terhening menatap ke arah Mang Dedi sebentar sebelum aku menjawab, “I—iya Bu, saya pacarnya Mas Dedi” balasku tersenyum.63744Please respect copyright.PENANArfp83KXaMs
63744Please respect copyright.PENANAzFkr8b9vch
Entah apa yang terlintas dipikiranku saat itu hingga aku dengan beraninya mengaku sebagai pacarnya Mang Dedi di depan orang tuanya sendiri. Sementara pada kenyataannya, kami berdua tak lebih dari sekedar pasangan selingkuh. Namun kulihat Mang Dedi berdengus bangga mendengar jawabanku tersebut.63744Please respect copyright.PENANAp8UdmWXYzA
63744Please respect copyright.PENANA5gaFAMMFOm
“Tuh kan. Kalian saja yang gak pernah percaya!!” Ucapnya mencibir ketiga wanita yang ada didepannya. Sedangkan kakak dan tante Mang Dedi malah senyum-senyum sumringah meledek ke arahnya.63744Please respect copyright.PENANA5fln8IWuss
63744Please respect copyright.PENANAbjh2NwU6Vp
“Jangan panggil Ibu! Panggil mama saja.” ucap Ibu Mang Dedi memegang tanganku dengan kedua tangannya.63744Please respect copyright.PENANABhFkzh5mYz
63744Please respect copyright.PENANAVNjl72IbZz
Kuperhatikan sejenak raut muka ibu Mang Dedi yang sudah bisa dibilang cukup berumur, tapi dengan potongan rambutnya yang dibuat sependek mungkin itu menambah kesan kalau dia masihlah cukup awet muda untuk ukuran wanita seusianya.63744Please respect copyright.PENANAYLvshF5ZCb
63744Please respect copyright.PENANAp3iT8aLMQl
Kuanggukkan kepalaku pelan, “I--iya Ma!” jawabku gugup memaksa tersenyum.63744Please respect copyright.PENANA6l8uEhZpr7
63744Please respect copyright.PENANAThj53RoyKl
“Kamu umur berapa sekarang??” tanya Ibu Mang Dedi sekali lagi.63744Please respect copyright.PENANAE0jqITwtY1
63744Please respect copyright.PENANAf51acuA5aQ
“27 tahun, Ma” balasku singkat.63744Please respect copyright.PENANAG5RxpWA6pI
63744Please respect copyright.PENANAqZlYUH9LGU
“Hmm... masih muda” ucap Ibu Mang Dedi mengangguk-angguk pelan.63744Please respect copyright.PENANAjtuAD4bmnA
63744Please respect copyright.PENANAdhY3UbsfNw
Disebelahnya, kakak Mang Dedi bertepuk tangan, “Luar biasa pelet kau Dedi” ucapnya meledek.63744Please respect copyright.PENANAUteVJimDqO
63744Please respect copyright.PENANAN7C1yEa5tl
“Enak saja! Ini murni karena cinta woi. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi menyentuh punggungku dengan pelan.63744Please respect copyright.PENANAQdmZZHXZAX
63744Please respect copyright.PENANAyNUu4kUjov
Dengan sedikit malu aku kemudian mengangguk, “I—iya Kak, Mas Dedi gak pakai pelet kok” jawabku membela Mang Dedi.63744Please respect copyright.PENANAin98HDPiEv
63744Please respect copyright.PENANAFm5IoCTWQe
Memang bukanlah ilmu hitam ataupun pelet yang membuatku jatuh ke dalam pelukan Mang Dedi. Justru sikap dan caranya berkomunikasilah yang membuatku hanyut semakin melupakan diri. Apalagi di tambah dengan keperkasaan dan kejantanannya yang senantiasa memberikan kepuasan syahwat kepadaku, membuat aku semakin tidak bisa melepaskan diri dari daya pikat tukang sayur langgananku tersebut.63744Please respect copyright.PENANAeK6IvAkOEj
63744Please respect copyright.PENANAoszz3IuywY
“Emang sudah edan dunia ini” timpal Tante Mang Dedi menggeleng tidak percaya.63744Please respect copyright.PENANAkDem6q9T9N
63744Please respect copyright.PENANAg4YapphHXp
Namun kemudian Ibu Mang Dedi tampak menyadari kalau di jari manisku terdapat sebuah cincin, “Kamu sudah menikah Liya??” tanyanya tiba-tiba mengangkat jariku.63744Please respect copyright.PENANAkQwztV561W
63744Please respect copyright.PENANAqv59Xit4F5
DEGH!63744Please respect copyright.PENANARCOW7m5lVJ
63744Please respect copyright.PENANAahDCXaNgmQ
Hatiku berdetak kaget, jantungku bergemuruh kencang dan tubuhku merasa panas. Rasanya aliran darahku berhenti seperti terbakar dan meledak seketika, mungkin juga saat ini wajahku sedang pucat pasi kehilangan kata-kata untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh ibu Mang Dedi tersebut.63744Please respect copyright.PENANAX0Rk7ezQNe
63744Please respect copyright.PENANAj5EmbFZDVH
“Jujur aja sama Mama! Gapapa kok” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.63744Please respect copyright.PENANA29nYujQw2O
63744Please respect copyright.PENANAXrPp5YdRF5
Aku kemudian mengalihkan pandanganku lagi kearah Mang Dedi seolah meminta bantuan darinya, akan tetapi Mang Dedi hanya mengangguk tersenyum memintaku agar menjawabnya sendiri entah harus berbohong atau jujur.63744Please respect copyright.PENANAjzOWyePql2
63744Please respect copyright.PENANA2Ww4ad9NPx
Ku hela nafasku pelan dan mengangguk ragu, “Su—sudah Ma” jawabku tergugup. Aku rasa tak ada gunanya berbohong karena pasti akan langsung ketahuan.63744Please respect copyright.PENANARvI7lHp9cO
63744Please respect copyright.PENANAYrzuLbZe2F
“Tapi tetep masih mau sama bujang lapuk ini??” tanyanya kembali menunjuk Mang Dedi. Lagi-lagi aku berdiam diri sebentar, kehabisan kata-kata.63744Please respect copyright.PENANAdmbp9El1qh
63744Please respect copyright.PENANAkohizaCOtZ
Beruntung, akhirnya Mang Dedi memotong pembicaraan ini dan langsung saja menjawab, “Ya pasti mau lah Ma!!! Kalau gak, ngapain dia mau kesini segala. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi merangkul bahuku.63744Please respect copyright.PENANAxvZRu8pd5Z
63744Please respect copyright.PENANAe4FybHaHSk
Aku lalu menatap bingung padanya, seolah meminta penjelasan dari perkataannya tersebut. Tapi yang kudapat dari sorot mata Mang Dedi justru sebuah permintaan untuk mengiyakan saja perkataannya mengikuti arus pembicaraan.63744Please respect copyright.PENANAkSdHL8GD72
63744Please respect copyright.PENANAPXjEZ4UqYM
“I—iya Ma! Masih kok” jawabku mengangguk.63744Please respect copyright.PENANAHYDoiuD57h
63744Please respect copyright.PENANAsWTeTy0Aw5
Hatiku bergemuruh dengan kencang penuh penolakan, disatu sisi aku memang masih ingin melanjutkan hubungan terlarangku ini bersama Mang Dedi, tapi di sisi lain nuraniku berkata kalau aku sudah terlalu jauh melangkah mengkhinati suamiku sendiri, bahkan dengan memberitahu ibu Mang Dedi bahwa aku masih menginginkan anaknya walau aku sudah mempunyai suamisekalipun.63744Please respect copyright.PENANAVfCstwJ9ia
63744Please respect copyright.PENANATzollyiMxl
Namun tanpa kuduga reaksi Ibu Mang Dedi begitu berlawanan dengan apa yang aku takutkan, ia tersenyum sumringah, “Yasudah kalau gitu gapapa” ucapnya padaku.63744Please respect copyright.PENANAA6PoF7LbF6
63744Please respect copyright.PENANAJ62m0rYVBO
Cukup kaget juga mendengar persetujuan dari Ibu Mang Dedi walaupun dia tahu kalau statusku sudah menjadi istri dari orang lain. Namun entah kenapa dia tampak senang-senang saja setelah mengetahui hal tersebut.63744Please respect copyright.PENANAeaCNtTauZg
63744Please respect copyright.PENANAco6e7twskA
“Mama tidak masalah selama kamu menjaga anak Mama dengan baik” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.63744Please respect copyright.PENANAKpCz0dP75F
63744Please respect copyright.PENANAFuj1KSt962
Disebelahnya, kakak Mang Dedi ikut menimpali, “Iya Ma! Daripada kita terus yang repot jagain dia kalau ada apa-apa” ucapnya.63744Please respect copyright.PENANAId7Y94iHtW
63744Please respect copyright.PENANALdibSIdTsV
“Jang ngana lupa kase selamat pa dia Dedi. Gagah ini ngana beking jadi ngana pe bini” sahut tante Mang Dedi tiba-tiba tersenyum.63744Please respect copyright.PENANAIqesrd8cDs
63744Please respect copyright.PENANA2S62zgmmDw
Mang Dedi mengelus hidungnya sambil tertawa, "Wahaha.. batenang jo tante. sementara olah ini” ucapnya dengan bangga.63744Please respect copyright.PENANAhhHehPieKA
63744Please respect copyright.PENANAjWVzfr5kNf
Walau aku tidak mengerti sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut, namun hatiku amat senang mendapati kalau aku cukup di terima baik oleh keluarga Mang Dedi. Rasanya perkenalan awalku berjalan mulus meski selanjutnya tampak seperti sebuah ajang wawancara.63744Please respect copyright.PENANAEmpbhLUafS
63744Please respect copyright.PENANAVCus7eGKZH
Ibu, Tante, dan Kakak Mang Dedi begitu mendominasi pembicaraan dengan melontarkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang mengorek lebih jauh kehidupan pribadiku. Mulai dari tempat dan asalku berada, keseharianku, hingga yang paling gila tentang hubunganku dengan suamiku sendiri.63744Please respect copyright.PENANAe7JANUpWMJ
63744Please respect copyright.PENANA1gnFS7rA2a
"So itu kwa dia suka pa ngana, lantaran depe suami pe lolo kacili." ucap Kakak Mang Dedi masih dengan bahasa daerahnya.63744Please respect copyright.PENANAp010kat77I
63744Please respect copyright.PENANAUmmd3arA1K
Mang Dedipun tertawa membalas, “Butul komaling. Liar deng binal ini parampuan satu. Nyanda pias deng depe laki" jawabnya memelukku.63744Please respect copyright.PENANAxSjRixk3hz
63744Please respect copyright.PENANAt6MrUSmHL7
“Kalian pada ngomong apaan sih??” ucapku bingung dan heran.63744Please respect copyright.PENANAlkJpay0tsB
63744Please respect copyright.PENANApgB2m5nIvf
Kini giliran tante Mang Dedi yang menimpali, “Mereka pada bilang kamu cantik Liya” balasnya menjelaskan padaku.63744Please respect copyright.PENANAioVOlz0AGI
63744Please respect copyright.PENANAlBUSr5xAXM
Seketika aku bersemu merah mendengar hal tersebut, "Dia le lebe sanang kalo kita mo bilang binal." Sambung tante Mang Dedi lagi.63744Please respect copyright.PENANA8LWW3gFcil
63744Please respect copyright.PENANA2uhBAdD6nX
"Brenti jo. Kiapa ngoni ni dia be tatawa kita pe maitua." protes Mang Dedi pada keluarganya.63744Please respect copyright.PENANA21jDDwaXpf
63744Please respect copyright.PENANAD5U2QwUEdw
Namun ibu Mang Dedi tidak tinggal diam menyahuti, "So dapa ba cuki frey tagal itu ngana bela" ucapnya.63744Please respect copyright.PENANAuXQcD212fM
63744Please respect copyright.PENANAXQHPbaTpEk
“Yang penting kita so rasa depe sadap ma" balas Mang meledek.63744Please respect copyright.PENANArBZ9YGZeU8
63744Please respect copyright.PENANAvn9OaeFEMN
Mereka bersama-sama tertawa berbarengan tanpa aku ketahui sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut. Aku hanya sesekali menyahuti pertanyaan mereka jika aku mengerti apa yang mereka bicarakan, lalu sisanya aku mengikuti mereka tertawa dan mengangguk-angguk saja seperti orang bodoh.63744Please respect copyright.PENANAOydrvjQFBS
63744Please respect copyright.PENANAe47qW2rUD1
Pembicaraan kamipun semakin asik dan mulai lugas seperti orang yang sudah akrab satu sama lain, bahkan tak jarang baik Ibu ataupun tante Mang Dedi begitu bersemangat menggodaku jika hal tersebut bersangkutan dengan urusan ranjang dan topik-topik mesum.63744Please respect copyright.PENANAzouRI6fll4
63744Please respect copyright.PENANAG7VBbvQBuw
“Wah. Berarti tadi Mama mengganggu kalian dong ya?” ucap Ibu Mang Dedi.63744Please respect copyright.PENANAAUaklSIHpq
63744Please respect copyright.PENANAuU8XVsggPN
Dengan santai Mang Dedi lalu menjawab, “Gak kok Ma! Udah selesai satu ronde” ucap Mang Dedi tersenyum.63744Please respect copyright.PENANA0gvjlV1a2Y
63744Please respect copyright.PENANAOG68FO362F
“Silahkan kalau kalian mau lanjut, Mama mau balik dulu” ucap Ibu Mang Dedi mengerlingkan mata padaku. “Jangan lupa bikinin Mama cucu ya Liya” sambungnya menahan tawa menggodaku.63744Please respect copyright.PENANAExqzmkVZ62
63744Please respect copyright.PENANAldSZw8REB9
Aku menunduk malu mengetahui kalau ibu Mang Dedi ternyata amat paham dengan apa yang baru saja aku lakukan dengan anaknya. Rasanya seperti tertangkap basah sudah berbuat sesuatu, namun ujung-ujungnya diizinkan begitu saja.63744Please respect copyright.PENANAzDBsaiojfE
63744Please respect copyright.PENANARip3atHROn
“Wiihh.. Baru direstuin udah mau minta cucu aja nih!” sahut Kakak Mang Dedi. “Emang bisa kamu bisa ngasih Ded??” sambungnya menyenggol lengan Mang Dedi.63744Please respect copyright.PENANAQRQobqyzrC
63744Please respect copyright.PENANAma62g9gcEw
Dengan wajah yang di tegakkan Mang Dedi lalu menjawabnya, “Ya tentu bisa dong. Ya gak Dek?” balasnya menatapku.63744Please respect copyright.PENANAz6huI14KhM
63744Please respect copyright.PENANAHucy4AWu9e
“Apaan sih Mas!! malu ahh” jawabku mencubit lengannya.63744Please respect copyright.PENANAPsygYiwUNz
63744Please respect copyright.PENANARQBPsH7M9H
Merekapun kembali tertawa terbahak-bahak begitu senang, “MAMAM!!” ucap Tante Mang Dedi meledek keponakannya itu.63744Please respect copyright.PENANAJodBZIkQTu
63744Please respect copyright.PENANAtoHyK1CPyz
Tidak berapa lama kemudian keluarga Mang Dedipun berpamitan pulang kepadaku usai berbicara panjang lebar dan bercanda riuh denganku. Tak lupa aku berjanji kepada mereka untuk sesegera mungkin mampir ke rumah besar keluarga Mang Dedi, setelah tadinya mereka mengatakan kalau mereka ingin bertemu denganku dilain hari.63744Please respect copyright.PENANA0EhPs6wuKx
63744Please respect copyright.PENANAlucWKrH6Rn
Setelah kepergian keluarga Mang Dedi tersebut, Beberapa kali aku melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul lima sore, yang itu berarti sudah lebih dari tiga jam lamanya aku berada di rumah Mang Dedi.63744Please respect copyright.PENANABcnFqwjxWZ
63744Please respect copyright.PENANAs0Oi5IzP9H
“Udah mau pulang Dek??” tanya Mang Dedi melihatku merapikan tempat makan yang tadi ku bawa dari rumah.63744Please respect copyright.PENANAbRxVAsIeHc
63744Please respect copyright.PENANA1KLC2Xtx2M
Aku mengangguk pelan, “Iya Mas! Nanti aku dicariin suamiku. Sudah jam lima soalnya” balasku menjelaskan .63744Please respect copyright.PENANAdkbPd6Ev7F
63744Please respect copyright.PENANA3l83wtu4s1
“Tapi aku masih pengen lagi nih” ucap Mang Dedi memelukku dari belakang. “Nanti biar aku yang nganterin kamu ke rumah deh” sambungnya sambil berbisik.63744Please respect copyright.PENANAygsdiNKloD
63744Please respect copyright.PENANAIh9SeC3uMv
“Mas lagi sakit juga. Gausah!” balasku menolak.63744Please respect copyright.PENANACov5TPfUsi
63744Please respect copyright.PENANAN1lCVXBY5n
“Ayolah Dek. Aku kalau sama kamu bisa sembuh kok” katanya tidak menyerah.63744Please respect copyright.PENANAnXAchZz032
63744Please respect copyright.PENANAkfk2ubhpqj
Kueratkan pejaman mataku dan cengkraman pada baju gamisku. Begitu menggiurkannya tawaran kenikmatan dari perlakuan Mang Dedi hingga tanpa sadar aku menggigit bibir bawahku menahan gejolak birahi yang sekali lagi datang mendorong-dorong.63744Please respect copyright.PENANAlj9fCoUq7n
63744Please respect copyright.PENANA6suJSkHOF5
Aku mencoba sekuat tenaga untuk tidak terpengaruh dengan kata tersebut mengingat saat ini hari sudah cukup sore. Aku pasti akan dicurigai suamiku jika aku terlambat untuk pulang. Namun sekali lagi, aku tak dapat menguasai diriku didalam pelukan dan tindakan hangat Mang Dedi tersebut.63744Please respect copyright.PENANAvllfw3AUXr
63744Please respect copyright.PENANAHR4GFShtfu
“Tuh! Kamu sebenernya masih pengen juga kan!!” ucap Mang Dedi setengah berbisik.63744Please respect copyright.PENANAdDe8CPDHTu
63744Please respect copyright.PENANAFe5lLavVPh
Mang Dedi merayapkan tangannya ke perutku, memelukku erat hingga merapatkan tubuh kami berdua. Dadanya yang sedikit berlemak itu melekat erat di punggungku. Wajahnya diletakkan begitu saja di bahuku, diantara lekukan leher yang tertutupi oleh hijab yang ku pakai.63744Please respect copyright.PENANAzUXQZAmaBZ
63744Please respect copyright.PENANApiRKNkG0jZ
Membuat bulu kudukku meremang seketika, “Udah Mas!! aku mau pulang” pintaku berusaha mengatur nada suaraku yang bergetar. Menutupi debaran jantungku yang semakin tak berirama.63744Please respect copyright.PENANAOcBwkEDDBJ
63744Please respect copyright.PENANA780Vq03tyu
“Jangan pulang dulu sayang ih” sahutnya santai di telingaku.63744Please respect copyright.PENANAv2Fp9yhkSX
63744Please respect copyright.PENANAv74q6eHHXR
“Tapi ini udah sore Mas!! Suamiku pasti nyariin” balasku memperingatkannya.63744Please respect copyright.PENANAG9Z5smfE8u
63744Please respect copyright.PENANA1rwvrC9f8N
Namun Mang Dedi tetap saja bersetingkah menekan benda keras yang ada diselangkangannya ke bagian belakang tubuhku. Seolah sedang membuktikan bahwa dia amat bergairah saat ini.63744Please respect copyright.PENANAzuOWCyd6E5
63744Please respect copyright.PENANAjNhmjFiCO8
“Biar aku yang tanggung jawab Dek Liya” balasnya tiba-tiba mendaratkan sebuah ciuman ringan di leherku.63744Please respect copyright.PENANAB9Gg6TvyU7
63744Please respect copyright.PENANAJWvwI0zyPX
“Oh Tuhaan jangan lagi!!” batinku hampir terlonjak.63744Please respect copyright.PENANAkWnETeYIXW
63744Please respect copyright.PENANAnqGEdAk3KH
Membuat satu desahan keluar dan lolos dari bibirku, “Ehhmmm...”63744Please respect copyright.PENANAcPWFRvOIWB
63744Please respect copyright.PENANASn8bA3iTCW
Mang Dedi tampak senang mendengarnya, apalagi ketika desahan lain segera menyusul keluar dari mulutku saat bibirnya mulai menyusuri bagian leher dan tengkukku. Lalu memperdalam kecupannya disitu sambil menggigit memberikan tanda cupang dari balik hijab lebar yang tengah ku pakai.63744Please respect copyright.PENANAw9JhZolQvd
63744Please respect copyright.PENANATRGZBv73Cb
Hingga akhirnya dia melepas kecupannya, “Jangan pulang dulu ya?” pintanya merajuk seketika memutar tubuhku menghadapnya.63744Please respect copyright.PENANAY8A1s6qfQ8
63744Please respect copyright.PENANAZ4YZSFMpoz
Mata Mang Dedi terlihat sayu penuh gairah menatapku. Napas kamu berdua sama-sama mulai memburu. Lalu secepat kilat, bibirnya mendarat di bibirku. Lidahnya begitu saja memasuki mulutku, berusaha melilit dan menarik lidahku.63744Please respect copyright.PENANAsIApaMjt48
63744Please respect copyright.PENANA8BshSEbiXN
“Ahhh... terulang lagi..,” batinku akhirnya pasrah dalam ciuman kami yang begitu bergairah.63744Please respect copyright.PENANA1YOhh17Gf8
63744Please respect copyright.PENANACnUHBoJRZq
Rasanya darahku kembali berdesir dan ciumanku terasa menuntut untuk kembali dipenuhi. Apalagi di tambah dengan tangan Mang Dedi yang merayap menjelajah bagian-bagian sensitif tubuhku, membuatku semakin kehilangan akal sehatku yang dari tadi sudah diburu waktu.63744Please respect copyright.PENANAOTQ8yhb6Li
63744Please respect copyright.PENANAbB5JBYhTa2
“Mas kamu nakal!!” ucapku tersenyum menepuk pundaknya.63744Please respect copyright.PENANAsiXIJFZ1cc
63744Please respect copyright.PENANAHLkUVtLeL4
Mang Dedi mengecupku membalasnya, “Tapi kamunya suka kan Dek Liya??” tanyanya terkekeh.63744Please respect copyright.PENANAlUFHwLEyf9
63744Please respect copyright.PENANAMd2UmbcL5m
Mang Dedi lalu memposisikan kedua lengannya di bawah bokongku, dan dengan begitu saja tubuhku tiba-tiba melayang naik saat dia mengangkatku begitu mudah dalam gendongannya. Secara spontan aku mengalungkan lenganku erat di lehernya. Lalu kedua kakiku melingkar di pinggangnya, terkait sempurna pada tubuhnya yang menopang tubuhku dengan kedua tangannya agar aku tidak jatuh.63744Please respect copyright.PENANAuW2xKO3ild
63744Please respect copyright.PENANAOV1MBwYnBU
Kami lagi-lagi berciuman dengan liar. Hingga akhirnya suara smartphoneku berdering menghentikan aksi gila ini.63744Please respect copyright.PENANARo8p9KdihK
63744Please respect copyright.PENANAmB74QQZkg7
“Ahh mengganggu saja!!” Ucap Mang Dedi menggeram menghentikan ciumannya.63744Please respect copyright.PENANAPa9BNXsvLw
63744Please respect copyright.PENANAeDNMyPYqxQ
Kulirik layar hapeku sedikit melihat kalau nama “Suamiku” tertera memanggil disana. 63744Please respect copyright.PENANAg3WzalQzMc