71297Please respect copyright.PENANAHuTK5OqZX471297Please respect copyright.PENANAxrZcwSXp2Q
Liya
71297Please respect copyright.PENANAruHeVmQn27
Aku terlonjak kaget dari pelukan Mang Dedi saat mendengar suara ketukan pada pintu kontrakannya. Pintu tersebut di gedor begitu keras, di barengi oleh suara seorang wanita yang terdengar seperti marah-marah dengan bahasa yang sama sekali tidak aku mengerti.71297Please respect copyright.PENANAnFkb5JNZSO
71297Please respect copyright.PENANAglfEdRKAom
Segera saja ku tatap wajah Mang Dedi untuk meminta penjelasan. Namun dengan santainya Mang Dedi tersenyum melihatku yang tampak panik duluan.71297Please respect copyright.PENANAWYuUbFNEHZ
71297Please respect copyright.PENANAodAQtVymcI
“Udah biarin aja Dek!” ucap Mang Dedi mengencengkan pelukannya.71297Please respect copyright.PENANAtK5vrSN25Z
71297Please respect copyright.PENANA0ExSJgTyEQ
Tapi suara ketukan di pintu kontrakannya itu terdenger semakin keras, “Capat buka pintunya Dedi!! ato ta langsung dobrek ini!!” teriak suara perempuan itu.71297Please respect copyright.PENANABknsUO6BkM
71297Please respect copyright.PENANAEJUds1Z89X
“Marah tuh dia Mas!!” ucapku semakin panik walau tidak mengerti apa yang wanita itu katakan.71297Please respect copyright.PENANA3yxypreNTC
71297Please respect copyright.PENANA5CCmWvBHgX
Mang lalu Dedi berdecih malas, “Kamu pakai baju dulu aja Dek! Biar aku yang buka pintu” ucapnya melepas pelukan.71297Please respect copyright.PENANA14KWgZQza5
71297Please respect copyright.PENANAlbEZNTkpeB
“Tapi itu siapa??” tanyaku ikut penasaran.71297Please respect copyright.PENANAOEdBMIHlRl
71297Please respect copyright.PENANAlkRP5muiJu
“Hmm.., Kakak aku paling...,” jawab Mang Dedi begitu santai.71297Please respect copyright.PENANAterw55srVa
71297Please respect copyright.PENANAJDIBfnY0Tp
Saat itu juga jantungku serasa mau copot mengetahui kalau ternyata yang menggedor pintu tersebut adalah kakak dari Mang Dedi. Aku kaget dan langsung mencabut batang penis Mang Dedi yang sedari tadi masih tertancap nyaman dalam vaginaku dengan cepat, “Awwh...,” ucapku merasa sedikit ngilu.71297Please respect copyright.PENANAVtVivRtVJh
71297Please respect copyright.PENANAG4cKu69IAd
“Ka—kakak kamu Mas?” sambungku bertanya dengan gugupnya.71297Please respect copyright.PENANA5SO5TBfhW9
71297Please respect copyright.PENANAHhT5roQz3R
Pikiran dan rasa maluku tiba-tiba muncul saat membayangkan kalau sebentar lagi aku mungkin akan bertemu dengan salah satu anggota keluarga Mang Dedi. Hatiku semakin panik dan perasaanku ikut bingung karena aku tidak tau bagaimana harus bersikap dan memperkenalkan diriku jika seandainya kami bertatap muka.71297Please respect copyright.PENANAYweU32SENt
71297Please respect copyright.PENANAPyEbKAu66F
“Hehehee.. gausah salting gitu sayang..” celetuk Mang Dedi terkekeh.71297Please respect copyright.PENANA9esrRJ6NnF
71297Please respect copyright.PENANAL31I8LDk7C
Kupukul bahunya dengan pelan karena dia seperti menganggap remeh situasi seperti ini, “Ih serius Mas!! Aku harus gimana ini Mas??” tanyaku semakin panik.71297Please respect copyright.PENANAhpJZam4pqz
71297Please respect copyright.PENANAz0oTHxUpG0
“Gimana apanya?? kamu tinggal pake bajumu doang sayang.” balas Mang Dedi bangkit dari atas kasur dan memakai celana pendeknya.71297Please respect copyright.PENANA24rxsxmYbn
71297Please respect copyright.PENANAhWIp7X7eng
“Atau kamu mau tetep begitu aja di depan kakak aku??” goda Mang Dedi tertawa nyeleneh.71297Please respect copyright.PENANASOtLmQ61ZZ
71297Please respect copyright.PENANAdsUV8BYCRf
71297Please respect copyright.PENANAzc0FHvB81b
“Dih!! serius Mas!! Nanti kalau kakak Mas liat aku gimana??” tanyaku balik.71297Please respect copyright.PENANApzpJ3lxaTw
71297Please respect copyright.PENANA89WIZCRXcl
Mang Dedi lalu tersenyum santai ke arahku, “Ya gapapa Dek! kamu kan istri aku..” balasnya tertawa.71297Please respect copyright.PENANA3uO1kzvltF
71297Please respect copyright.PENANA6YVhSqMxuK
“Emang kakak Mas gak bakal curiga??” tanyaku lagi.71297Please respect copyright.PENANAASCT8lKU2u
71297Please respect copyright.PENANAG33b8SOrkS
“Curiga kenapa sih sayang?? udah gede ini kok. Dia pasti ngerti lah” jawab Mang Dedi mengerlingkan matanya. “Udah gapapa.. kamu pake baju aja.” lanjutnya kemudian berlalu ke arah depan.71297Please respect copyright.PENANAYew19wXj4D
71297Please respect copyright.PENANASkxkyaFVfw
Sambil berjalan Mang Dedi terdengar membalas perkataan kakaknya dengan suara tak kalah tinggi, “Sabar sadiki kwa!! Ada sakit ngana bataria terus” ucapnya dalam bahasa yang ikut tak kumengerti.71297Please respect copyright.PENANAqIOqDp4FxV
71297Please respect copyright.PENANAbYgBnXvtqA
Dengan cepat akupun beranjak dari atas kasur menuju kamar mandi Mang Dedi. Tanpa sadar kusentuh vaginaku dengan tangan sambil menatap nanar wajahku71297Please respect copyright.PENANAYSzvlHVekN
di depan cermin. Gelenyar panas dan ngilu masih amat terasa pada liang yang menerima sodokan penis si tukang sayur langgananku itu. Semuanya terasa seperti candu yang ingin kunikmati lagi, lagi dan lagi.71297Please respect copyright.PENANAUrAcCsrdTG
71297Please respect copyright.PENANArdtFBK9Da4
Dan aku benci itu semua. Benci karena hubungan kita adalah hubungan yang begitu terlarang.71297Please respect copyright.PENANA8DjZHBbcSf
71297Please respect copyright.PENANA5NLdUkd5VT
Bagaimana aku akan menjelaskan kepada kakak Mang Dedi tentang keberadaanku ini?? Bagaimana pula cara aku memperkenalkan diri kalau seandainya dia menanyakan apa hubunganku dengan adiknya?? atau yang lebih parah, bagaimana kalau dia mengetahui apa yang telah kami perbuat barusan??71297Please respect copyright.PENANAwYXpQQ131I
71297Please respect copyright.PENANA4OIFjcS2CJ
Plakk!!71297Please respect copyright.PENANA1fwvkAzGlm
71297Please respect copyright.PENANAfoYrjQNnas
Aku menampar pipiku sendiri mencoba meraih kesadaran dari rasa gugup yang menumbuhkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan dalam hatiku. Setelah beberapa saat mengatur nafas, aku lalu merapikan make up wajahku yang sedikit berantakan akibat pergumulanku dengan Mang Dedi barusan, lalu kemudian memakai kembali pakaianku satu persatu dan beranjak keluar dari kamar mandi.71297Please respect copyright.PENANAGtkoRGnD6e
71297Please respect copyright.PENANAVdGQZvDSCG
Begitu aku membuka pintu, telingaku langsung menangkap beberapa suara dari arah depan kontrakan Mang Dedi seperti riuh dengan beberapa orang.71297Please respect copyright.PENANAbiMkEeWDC8
71297Please respect copyright.PENANAJTIla9OlY2
"So tau jomblo, pas dapa suruh kaweng ngana nimau" Ucap kakak Mang Dedi dengan logat yang terdengar sangat kental seperti logat dari indonesia timur.71297Please respect copyright.PENANAm8oS7QDrun
71297Please respect copyright.PENANAdfy5FvS5US
"Serta saki, beking siksa banya orang ngana.." Lanjut kakaknya lagi.71297Please respect copyright.PENANArn9zFd5sra
71297Please respect copyright.PENANA9SF98jRj99
Lalu Mang Dedi terdengar membalas, "Sok tau ngoni samua!! Kita so nda jomblo skarang doe" ucapnya dengan nada tak kalah tinggi.71297Please respect copyright.PENANADX7fUbdGE5
71297Please respect copyright.PENANA6nNRZN85gP
"Co mo lia depe foto?" Kata kakak Mang Dedi sekali lagi.71297Please respect copyright.PENANAhbFnphVYwA
71297Please respect copyright.PENANA1Tmj9xXRBe
Karena aku penasaran, akupun melangkahkan kakiku berjalan pelan menuju tempat Mang Dedi berada dengan hati yang berdebar-debar. Aku takut kalau Mang Dedi sedang ada masalah dengan kakaknya sehingga mereka terdengar sedikit agak ribut.71297Please respect copyright.PENANA76kXm1nTT0
71297Please respect copyright.PENANAoZ87cyuWeF
"Nda perlu foto, depe orang langsung leh kita se lia" Jawab Mang Dedi yang tiba-tiba saja berjalan muncul di depanku.71297Please respect copyright.PENANAc8pVSvpKi8
71297Please respect copyright.PENANA46JR1fBejy
Aku panik melihat hal tersebut sedangkan Mang Dedi hanya tersenyum menggenggam tanganku, “Ke—kenapa Mas??” tanyaku bingung.71297Please respect copyright.PENANAPuEru0cvfw
71297Please respect copyright.PENANAcQwOcSl6v6
Namun Mang Dedi tidak menjawab dan hanya menarik tanganku berjalan mengikutinya ke arah depan, “Ni orangnya!!” ucap Mang Dedi dengan lantang.71297Please respect copyright.PENANAekEXHWjMtT
71297Please respect copyright.PENANAHIR8OCeCgp
Aku tersentak ketika melihat kalau ternyata di ruangan itu terdapat tiga orang lagi selain Mang Dedi. Mereka tampak tak kalah kaget pula melihatku tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Rasanya kikuk, canggung dan malu saat ketiga orang yang semuanya wanita berbeda usia itu menatapku dengan tatapan tidak percaya.71297Please respect copyright.PENANA3theAJJ3aT
71297Please respect copyright.PENANAOv50w9ZLB5
“Sapa pe anak leh yang ngana di bawa ka rumah?” Tanya wanita paling muda yang ternyata adalah kakak dari Mang Dedi. Kutahu itu dari suaranya yang dari tadi paling sering terdengar.71297Please respect copyright.PENANAqhJ4swJeZF
71297Please respect copyright.PENANAUm2KeuxmZE
Kakak Mang Dedi itu terlihat masih sedikit muda dengan kulit yang amat putih, jauh berbeda dari kulitnya Mang Dedi. Rambutnya panjang tidak diikat dan dicat dengan warna ke kuning-kuningan.71297Please respect copyright.PENANAJ5dzYijWK5
71297Please respect copyright.PENANA0Vr2xWuwjv
“Kita pe cewe nooo!!” balas Mang Dedi mengangkat tanganku.71297Please respect copyright.PENANA3wbcIBARS3
71297Please respect copyright.PENANA19tbYVSlA0
Tiba-tiba aku menjadi kian gugup, walau tidak terlalu mengerti apa yang diucapkan oleh Mang Dedi dan kakaknya itu, namun aku dapat sedikit menerka bahwa aku sedang di perkenalkannya kepada mereka.71297Please respect copyright.PENANA5FaNopEqpm
71297Please respect copyright.PENANAVgXsO3ZkCq
“Jang mangaku-mangaku ngana. Mana mungkin cewe pe pasung bagini mo mau pa ngana!!” ucap salah satu wanita lagi.71297Please respect copyright.PENANANDIgHPuY49
71297Please respect copyright.PENANAfVJs874wzS
Kuperhatikan wanita yang berbicara seperti meledek itu tampak lebih tua dari kakak Mang Dedi, namun lebih muda dari yang ada di sebelahnya. Dandanan wanita itu cukup mencolok, dengan make up yang cukup tebal dan lipstick merah menyala seperti yang ku pakai, rambutnya juga hitam pekat disasak cukup tinggi, memberi kesan angkuh pada penampilannya.71297Please respect copyright.PENANATfCgtEn0T6
71297Please respect copyright.PENANA4MoPwILMzp
“Tante boleh tanya langsung jo pa dia..” jawab Mang Dedi menunjukku.71297Please respect copyright.PENANAseXE2u26W8
71297Please respect copyright.PENANAweuyv31hmf
“Kenalin Dek. Ini Tante aku namanya Julie.” ucap Mang Dedi memberitahuku kalau yang barusan berbicara ternyata adalah tantenya.71297Please respect copyright.PENANAH6U093BExZ
71297Please respect copyright.PENANAU00IT80r6Q
Aku mengangguk pelan sambil mengulurkan tanganku, “Liya Tante” ucapku memperkenalkan diri. Ditatapnya aku penuh selidik dan nanar dari ujung kaki sampai ujung kepala sebelum akhirnya dia menjabat tanganku, “Julie” jawabnya tersenyum.71297Please respect copyright.PENANA22iLsBa63B
71297Please respect copyright.PENANAIbWcEcG3Mt
“Kalau yang dari tadi cerewet terus, itu kakak aku Dek. panggil aja Kak Bela” lanjut Mang Dedi memperkenalkan kakaknya, kusalami dan kuperkenalkan namaku juga.71297Please respect copyright.PENANA7gz9irPPgw
71297Please respect copyright.PENANACn61DfR35A
Terakhir, tinggallah wanita yang paling tua diantara mereka bertiga. “Nah.. kalau yang terkahir ini, Mama aku tercinta. Namanya Mama Martha!!” Ucap Mang Dedi lantang seperti seorang MC di acara dangdutan.71297Please respect copyright.PENANAtFM5D98inb
71297Please respect copyright.PENANAQwgCioA3CW
Kusapa Ibu Mang Dedi tersebut dengan penuh ramah tamah sambil mengulurkan tangan. Beliau menjawabnya sambil tersenyum tak kalah ramah kepadaku. Disambutnya uluran tanganku dan kuciumi punggung tangannya dengan sopan.71297Please respect copyright.PENANA8d24xZfuPx
71297Please respect copyright.PENANAHpjKClCudp
“Sa--saya Liya Bu” ucapku tergugup mengucap salam.71297Please respect copyright.PENANABIfvuqGuz0
71297Please respect copyright.PENANAVRzg5f12kj
Namun belum sempat ku salami dengan benar, Ibu Mang Dedi tersebut memegang erat tanganku dan langsung bertanya, “Kamu beneran pacar anak saya??” ucapnya dengan nada yang tidak percaya.71297Please respect copyright.PENANALxRW2Bounx
71297Please respect copyright.PENANAORaRMfCagf
"Ah.., masa mama ba bilang bagitu!!” protes Mang Dedi cemberut.71297Please respect copyright.PENANA9sgY9IT3Y6
71297Please respect copyright.PENANAdcjxXNiRCW
Lalu dia segera di marahi oleh ibunya, “Sudah jo badiang jo ngana!!” tatapnya tajam.71297Please respect copyright.PENANAOP8kjAWEH4
71297Please respect copyright.PENANAwt7RniYF0G
Aku terhening menatap ke arah Mang Dedi sebentar sebelum aku menjawab, “I—iya Bu, saya pacarnya Mas Dedi” balasku tersenyum.71297Please respect copyright.PENANA6cBc5mYX5w
71297Please respect copyright.PENANAMXsfRCtAOa
Entah apa yang terlintas dipikiranku saat itu hingga aku dengan beraninya mengaku sebagai pacarnya Mang Dedi di depan orang tuanya sendiri. Sementara pada kenyataannya, kami berdua tak lebih dari sekedar pasangan selingkuh. Namun kulihat Mang Dedi berdengus bangga mendengar jawabanku tersebut.71297Please respect copyright.PENANAxLLVEGvKed
71297Please respect copyright.PENANA7Ry2Ow8cGe
“Tuh kan. Kalian saja yang gak pernah percaya!!” Ucapnya mencibir ketiga wanita yang ada didepannya. Sedangkan kakak dan tante Mang Dedi malah senyum-senyum sumringah meledek ke arahnya.71297Please respect copyright.PENANAwrhmyONzsL
71297Please respect copyright.PENANAil6kPGIjWX
“Jangan panggil Ibu! Panggil mama saja.” ucap Ibu Mang Dedi memegang tanganku dengan kedua tangannya.71297Please respect copyright.PENANAAYP9BbOaoo
71297Please respect copyright.PENANATIk5VNj0Gk
Kuperhatikan sejenak raut muka ibu Mang Dedi yang sudah bisa dibilang cukup berumur, tapi dengan potongan rambutnya yang dibuat sependek mungkin itu menambah kesan kalau dia masihlah cukup awet muda untuk ukuran wanita seusianya.71297Please respect copyright.PENANAAQWiL0GvJC
71297Please respect copyright.PENANAv8WmzAlgUi
Kuanggukkan kepalaku pelan, “I--iya Ma!” jawabku gugup memaksa tersenyum.71297Please respect copyright.PENANAEdXfilqVJO
71297Please respect copyright.PENANAZ7jbqfP46e
“Kamu umur berapa sekarang??” tanya Ibu Mang Dedi sekali lagi.71297Please respect copyright.PENANA9c47bws2lT
71297Please respect copyright.PENANAXSUDLmLsww
“27 tahun, Ma” balasku singkat.71297Please respect copyright.PENANAUuqcfUoL4q
71297Please respect copyright.PENANAgzzUyFkaGT
“Hmm... masih muda” ucap Ibu Mang Dedi mengangguk-angguk pelan.71297Please respect copyright.PENANAvdbfMm9YzI
71297Please respect copyright.PENANAuHd2ncz8HF
Disebelahnya, kakak Mang Dedi bertepuk tangan, “Luar biasa pelet kau Dedi” ucapnya meledek.71297Please respect copyright.PENANA27nBkLdwXa
71297Please respect copyright.PENANA6wF0CGOOvf
“Enak saja! Ini murni karena cinta woi. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi menyentuh punggungku dengan pelan.71297Please respect copyright.PENANAg0JkPCJ6fI
71297Please respect copyright.PENANAJpVyRzGNAt
Dengan sedikit malu aku kemudian mengangguk, “I—iya Kak, Mas Dedi gak pakai pelet kok” jawabku membela Mang Dedi.71297Please respect copyright.PENANARUdT9d6aNO
71297Please respect copyright.PENANAkUGLTIiUB4
Memang bukanlah ilmu hitam ataupun pelet yang membuatku jatuh ke dalam pelukan Mang Dedi. Justru sikap dan caranya berkomunikasilah yang membuatku hanyut semakin melupakan diri. Apalagi di tambah dengan keperkasaan dan kejantanannya yang senantiasa memberikan kepuasan syahwat kepadaku, membuat aku semakin tidak bisa melepaskan diri dari daya pikat tukang sayur langgananku tersebut.71297Please respect copyright.PENANAsXYXXU4v7x
71297Please respect copyright.PENANA43gHr80uIe
“Emang sudah edan dunia ini” timpal Tante Mang Dedi menggeleng tidak percaya.71297Please respect copyright.PENANAhnuNLp2coD
71297Please respect copyright.PENANABA2mYVBskl
Namun kemudian Ibu Mang Dedi tampak menyadari kalau di jari manisku terdapat sebuah cincin, “Kamu sudah menikah Liya??” tanyanya tiba-tiba mengangkat jariku.71297Please respect copyright.PENANASbTUHOn2IP
71297Please respect copyright.PENANA12PTM8RW9X
DEGH!71297Please respect copyright.PENANAMFSRyuV3dH
71297Please respect copyright.PENANACbHc4ICZDT
Hatiku berdetak kaget, jantungku bergemuruh kencang dan tubuhku merasa panas. Rasanya aliran darahku berhenti seperti terbakar dan meledak seketika, mungkin juga saat ini wajahku sedang pucat pasi kehilangan kata-kata untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh ibu Mang Dedi tersebut.71297Please respect copyright.PENANAc1WXQdEp3G
71297Please respect copyright.PENANAA6aJIW36ZN
“Jujur aja sama Mama! Gapapa kok” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.71297Please respect copyright.PENANAYeonkiND5P
71297Please respect copyright.PENANAGg37XHw0F5
Aku kemudian mengalihkan pandanganku lagi kearah Mang Dedi seolah meminta bantuan darinya, akan tetapi Mang Dedi hanya mengangguk tersenyum memintaku agar menjawabnya sendiri entah harus berbohong atau jujur.71297Please respect copyright.PENANAfQ3HjMX9s6
71297Please respect copyright.PENANAtVlbvyTuFf
Ku hela nafasku pelan dan mengangguk ragu, “Su—sudah Ma” jawabku tergugup. Aku rasa tak ada gunanya berbohong karena pasti akan langsung ketahuan.71297Please respect copyright.PENANAKKtjmhbMcD
71297Please respect copyright.PENANAPPH6gFpCHC
“Tapi tetep masih mau sama bujang lapuk ini??” tanyanya kembali menunjuk Mang Dedi. Lagi-lagi aku berdiam diri sebentar, kehabisan kata-kata.71297Please respect copyright.PENANAkONRhk90ZA
71297Please respect copyright.PENANAtV47zd85oB
Beruntung, akhirnya Mang Dedi memotong pembicaraan ini dan langsung saja menjawab, “Ya pasti mau lah Ma!!! Kalau gak, ngapain dia mau kesini segala. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi merangkul bahuku.71297Please respect copyright.PENANA27QL1rMk6V
71297Please respect copyright.PENANA6hlLn0kjl3
Aku lalu menatap bingung padanya, seolah meminta penjelasan dari perkataannya tersebut. Tapi yang kudapat dari sorot mata Mang Dedi justru sebuah permintaan untuk mengiyakan saja perkataannya mengikuti arus pembicaraan.71297Please respect copyright.PENANAXFiXFjcMcY
71297Please respect copyright.PENANATJvNT4V6l3
“I—iya Ma! Masih kok” jawabku mengangguk.71297Please respect copyright.PENANAPVa47hnyLG
71297Please respect copyright.PENANAL8uHILqvLc
Hatiku bergemuruh dengan kencang penuh penolakan, disatu sisi aku memang masih ingin melanjutkan hubungan terlarangku ini bersama Mang Dedi, tapi di sisi lain nuraniku berkata kalau aku sudah terlalu jauh melangkah mengkhinati suamiku sendiri, bahkan dengan memberitahu ibu Mang Dedi bahwa aku masih menginginkan anaknya walau aku sudah mempunyai suamisekalipun.71297Please respect copyright.PENANAkMlwoRX2vS
71297Please respect copyright.PENANA3LJtOZtcLm
Namun tanpa kuduga reaksi Ibu Mang Dedi begitu berlawanan dengan apa yang aku takutkan, ia tersenyum sumringah, “Yasudah kalau gitu gapapa” ucapnya padaku.71297Please respect copyright.PENANAzwuizZ22PL
71297Please respect copyright.PENANA70NzlyrYlN
Cukup kaget juga mendengar persetujuan dari Ibu Mang Dedi walaupun dia tahu kalau statusku sudah menjadi istri dari orang lain. Namun entah kenapa dia tampak senang-senang saja setelah mengetahui hal tersebut.71297Please respect copyright.PENANAR6VZ8cFIwW
71297Please respect copyright.PENANA7ZYdlEftso
“Mama tidak masalah selama kamu menjaga anak Mama dengan baik” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.71297Please respect copyright.PENANAmTJ7R82wgE
71297Please respect copyright.PENANAodJc6bbHVm
Disebelahnya, kakak Mang Dedi ikut menimpali, “Iya Ma! Daripada kita terus yang repot jagain dia kalau ada apa-apa” ucapnya.71297Please respect copyright.PENANABvwiBYNNil
71297Please respect copyright.PENANAf1kFQng4gq
“Jang ngana lupa kase selamat pa dia Dedi. Gagah ini ngana beking jadi ngana pe bini” sahut tante Mang Dedi tiba-tiba tersenyum.71297Please respect copyright.PENANAQssy02y6L2
71297Please respect copyright.PENANAUSrxP3wc1V
Mang Dedi mengelus hidungnya sambil tertawa, "Wahaha.. batenang jo tante. sementara olah ini” ucapnya dengan bangga.71297Please respect copyright.PENANAvMUKaWziD8
71297Please respect copyright.PENANA8xNdor69Iq
Walau aku tidak mengerti sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut, namun hatiku amat senang mendapati kalau aku cukup di terima baik oleh keluarga Mang Dedi. Rasanya perkenalan awalku berjalan mulus meski selanjutnya tampak seperti sebuah ajang wawancara.71297Please respect copyright.PENANAPkNLkyPXZw
71297Please respect copyright.PENANAcCBAVhNUrw
Ibu, Tante, dan Kakak Mang Dedi begitu mendominasi pembicaraan dengan melontarkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang mengorek lebih jauh kehidupan pribadiku. Mulai dari tempat dan asalku berada, keseharianku, hingga yang paling gila tentang hubunganku dengan suamiku sendiri.71297Please respect copyright.PENANAbKokWJqrLH
71297Please respect copyright.PENANAJNvcIz7P18
"So itu kwa dia suka pa ngana, lantaran depe suami pe lolo kacili." ucap Kakak Mang Dedi masih dengan bahasa daerahnya.71297Please respect copyright.PENANARpmd6DNo6B
71297Please respect copyright.PENANAkrykRjCrfp
Mang Dedipun tertawa membalas, “Butul komaling. Liar deng binal ini parampuan satu. Nyanda pias deng depe laki" jawabnya memelukku.71297Please respect copyright.PENANAOj031y54XZ
71297Please respect copyright.PENANAuXLwmEN2dB
“Kalian pada ngomong apaan sih??” ucapku bingung dan heran.71297Please respect copyright.PENANAcp6bEucGjb
71297Please respect copyright.PENANAaZkZ4L7Daw
Kini giliran tante Mang Dedi yang menimpali, “Mereka pada bilang kamu cantik Liya” balasnya menjelaskan padaku.71297Please respect copyright.PENANA5wlTIrxfIt
71297Please respect copyright.PENANAaMO6peYVts
Seketika aku bersemu merah mendengar hal tersebut, "Dia le lebe sanang kalo kita mo bilang binal." Sambung tante Mang Dedi lagi.71297Please respect copyright.PENANA2EXRO5BlnU
71297Please respect copyright.PENANAJehZ2mvSLm
"Brenti jo. Kiapa ngoni ni dia be tatawa kita pe maitua." protes Mang Dedi pada keluarganya.71297Please respect copyright.PENANAWm0y2E72EH
71297Please respect copyright.PENANAvOULoTDEie
Namun ibu Mang Dedi tidak tinggal diam menyahuti, "So dapa ba cuki frey tagal itu ngana bela" ucapnya.71297Please respect copyright.PENANAhB4bqs35u2
71297Please respect copyright.PENANAQp0SRsxSXU
“Yang penting kita so rasa depe sadap ma" balas Mang meledek.71297Please respect copyright.PENANAlqU4gFypC5
71297Please respect copyright.PENANAlX0eOpJ050
Mereka bersama-sama tertawa berbarengan tanpa aku ketahui sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut. Aku hanya sesekali menyahuti pertanyaan mereka jika aku mengerti apa yang mereka bicarakan, lalu sisanya aku mengikuti mereka tertawa dan mengangguk-angguk saja seperti orang bodoh.71297Please respect copyright.PENANAVDQSBr33v4
71297Please respect copyright.PENANARfuOIAZYZo
Pembicaraan kamipun semakin asik dan mulai lugas seperti orang yang sudah akrab satu sama lain, bahkan tak jarang baik Ibu ataupun tante Mang Dedi begitu bersemangat menggodaku jika hal tersebut bersangkutan dengan urusan ranjang dan topik-topik mesum.71297Please respect copyright.PENANA3LaVRu948V
71297Please respect copyright.PENANALu0ovMa1Or
“Wah. Berarti tadi Mama mengganggu kalian dong ya?” ucap Ibu Mang Dedi.71297Please respect copyright.PENANAq8Xz0BPjKX
71297Please respect copyright.PENANAaIIZ44qLGj
Dengan santai Mang Dedi lalu menjawab, “Gak kok Ma! Udah selesai satu ronde” ucap Mang Dedi tersenyum.71297Please respect copyright.PENANAiO70BscRAw
71297Please respect copyright.PENANAwpFwQMWJb2
“Silahkan kalau kalian mau lanjut, Mama mau balik dulu” ucap Ibu Mang Dedi mengerlingkan mata padaku. “Jangan lupa bikinin Mama cucu ya Liya” sambungnya menahan tawa menggodaku.71297Please respect copyright.PENANAtTyjIHtSB7
71297Please respect copyright.PENANAK8RClxEIBi
Aku menunduk malu mengetahui kalau ibu Mang Dedi ternyata amat paham dengan apa yang baru saja aku lakukan dengan anaknya. Rasanya seperti tertangkap basah sudah berbuat sesuatu, namun ujung-ujungnya diizinkan begitu saja.71297Please respect copyright.PENANAOUUwFQN0kf
71297Please respect copyright.PENANAGBL51wfTgK
“Wiihh.. Baru direstuin udah mau minta cucu aja nih!” sahut Kakak Mang Dedi. “Emang bisa kamu bisa ngasih Ded??” sambungnya menyenggol lengan Mang Dedi.71297Please respect copyright.PENANAwKo5zouIBN
71297Please respect copyright.PENANA01eZ0rvWWM
Dengan wajah yang di tegakkan Mang Dedi lalu menjawabnya, “Ya tentu bisa dong. Ya gak Dek?” balasnya menatapku.71297Please respect copyright.PENANAsjmTd4NAU2
71297Please respect copyright.PENANAOrE9B9keE3
“Apaan sih Mas!! malu ahh” jawabku mencubit lengannya.71297Please respect copyright.PENANALMDBD9u3Xv
71297Please respect copyright.PENANAD1yM2aR73B
Merekapun kembali tertawa terbahak-bahak begitu senang, “MAMAM!!” ucap Tante Mang Dedi meledek keponakannya itu.71297Please respect copyright.PENANAG1BcQM2KWW
71297Please respect copyright.PENANA24b62FA2qv
Tidak berapa lama kemudian keluarga Mang Dedipun berpamitan pulang kepadaku usai berbicara panjang lebar dan bercanda riuh denganku. Tak lupa aku berjanji kepada mereka untuk sesegera mungkin mampir ke rumah besar keluarga Mang Dedi, setelah tadinya mereka mengatakan kalau mereka ingin bertemu denganku dilain hari.71297Please respect copyright.PENANACpAo4rOCXV
71297Please respect copyright.PENANAwym7vGIKoj
Setelah kepergian keluarga Mang Dedi tersebut, Beberapa kali aku melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul lima sore, yang itu berarti sudah lebih dari tiga jam lamanya aku berada di rumah Mang Dedi.71297Please respect copyright.PENANAZgtcjK42Z8
71297Please respect copyright.PENANA8pV8fX9gMP
“Udah mau pulang Dek??” tanya Mang Dedi melihatku merapikan tempat makan yang tadi ku bawa dari rumah.71297Please respect copyright.PENANASFtTtyz4EY
71297Please respect copyright.PENANAIv4HhGoQOt
Aku mengangguk pelan, “Iya Mas! Nanti aku dicariin suamiku. Sudah jam lima soalnya” balasku menjelaskan .71297Please respect copyright.PENANAMlXX2Fil6V
71297Please respect copyright.PENANAz8hbiVLd9G
“Tapi aku masih pengen lagi nih” ucap Mang Dedi memelukku dari belakang. “Nanti biar aku yang nganterin kamu ke rumah deh” sambungnya sambil berbisik.71297Please respect copyright.PENANAroKWVrKrVx
71297Please respect copyright.PENANAettjIVYY5B
“Mas lagi sakit juga. Gausah!” balasku menolak.71297Please respect copyright.PENANAKCaytg1yxe
71297Please respect copyright.PENANAmWy0RHIUvS
“Ayolah Dek. Aku kalau sama kamu bisa sembuh kok” katanya tidak menyerah.71297Please respect copyright.PENANAlp63Mx70lw
71297Please respect copyright.PENANAiRMeMzA4vS
Kueratkan pejaman mataku dan cengkraman pada baju gamisku. Begitu menggiurkannya tawaran kenikmatan dari perlakuan Mang Dedi hingga tanpa sadar aku menggigit bibir bawahku menahan gejolak birahi yang sekali lagi datang mendorong-dorong.71297Please respect copyright.PENANAgVUwSUpYYq
71297Please respect copyright.PENANArKokGruTOd
Aku mencoba sekuat tenaga untuk tidak terpengaruh dengan kata tersebut mengingat saat ini hari sudah cukup sore. Aku pasti akan dicurigai suamiku jika aku terlambat untuk pulang. Namun sekali lagi, aku tak dapat menguasai diriku didalam pelukan dan tindakan hangat Mang Dedi tersebut.71297Please respect copyright.PENANANrG4SnbXnV
71297Please respect copyright.PENANA7Usj0a6zhQ
“Tuh! Kamu sebenernya masih pengen juga kan!!” ucap Mang Dedi setengah berbisik.71297Please respect copyright.PENANAq8gUAUzIHQ
71297Please respect copyright.PENANAk3jxP2vTGQ
Mang Dedi merayapkan tangannya ke perutku, memelukku erat hingga merapatkan tubuh kami berdua. Dadanya yang sedikit berlemak itu melekat erat di punggungku. Wajahnya diletakkan begitu saja di bahuku, diantara lekukan leher yang tertutupi oleh hijab yang ku pakai.71297Please respect copyright.PENANA1jIQruP9Sv
71297Please respect copyright.PENANABDR1nswS9L
Membuat bulu kudukku meremang seketika, “Udah Mas!! aku mau pulang” pintaku berusaha mengatur nada suaraku yang bergetar. Menutupi debaran jantungku yang semakin tak berirama.71297Please respect copyright.PENANAwdu6myAgzh
71297Please respect copyright.PENANAl9BAb43WVX
“Jangan pulang dulu sayang ih” sahutnya santai di telingaku.71297Please respect copyright.PENANA5knJbDHsm0
71297Please respect copyright.PENANAa0ieHhN63o
“Tapi ini udah sore Mas!! Suamiku pasti nyariin” balasku memperingatkannya.71297Please respect copyright.PENANAuUCQpx6WkN
71297Please respect copyright.PENANAHYQjZs0bFa
Namun Mang Dedi tetap saja bersetingkah menekan benda keras yang ada diselangkangannya ke bagian belakang tubuhku. Seolah sedang membuktikan bahwa dia amat bergairah saat ini.71297Please respect copyright.PENANA3tqAV6y6Hp
71297Please respect copyright.PENANASronksuMgG
“Biar aku yang tanggung jawab Dek Liya” balasnya tiba-tiba mendaratkan sebuah ciuman ringan di leherku.71297Please respect copyright.PENANAL9N8ENRkSG
71297Please respect copyright.PENANAjSHjlmR73G
“Oh Tuhaan jangan lagi!!” batinku hampir terlonjak.71297Please respect copyright.PENANAYwSQcwRl6U
71297Please respect copyright.PENANAeoQwcYeaAe
Membuat satu desahan keluar dan lolos dari bibirku, “Ehhmmm...”71297Please respect copyright.PENANAuloClkP3dP
71297Please respect copyright.PENANAjRWJiqOgVC
Mang Dedi tampak senang mendengarnya, apalagi ketika desahan lain segera menyusul keluar dari mulutku saat bibirnya mulai menyusuri bagian leher dan tengkukku. Lalu memperdalam kecupannya disitu sambil menggigit memberikan tanda cupang dari balik hijab lebar yang tengah ku pakai.71297Please respect copyright.PENANAdQ0UXhg0HA
71297Please respect copyright.PENANAspU8mE3FIL
Hingga akhirnya dia melepas kecupannya, “Jangan pulang dulu ya?” pintanya merajuk seketika memutar tubuhku menghadapnya.71297Please respect copyright.PENANAKSNRHLF0b2
71297Please respect copyright.PENANAyoAeti9HEP
Mata Mang Dedi terlihat sayu penuh gairah menatapku. Napas kamu berdua sama-sama mulai memburu. Lalu secepat kilat, bibirnya mendarat di bibirku. Lidahnya begitu saja memasuki mulutku, berusaha melilit dan menarik lidahku.71297Please respect copyright.PENANA4YmjHUaFnz
71297Please respect copyright.PENANAbnEmgK5a2a
“Ahhh... terulang lagi..,” batinku akhirnya pasrah dalam ciuman kami yang begitu bergairah.71297Please respect copyright.PENANAKx70xbRLMe
71297Please respect copyright.PENANAtK6RbJ6jtv
Rasanya darahku kembali berdesir dan ciumanku terasa menuntut untuk kembali dipenuhi. Apalagi di tambah dengan tangan Mang Dedi yang merayap menjelajah bagian-bagian sensitif tubuhku, membuatku semakin kehilangan akal sehatku yang dari tadi sudah diburu waktu.71297Please respect copyright.PENANAEZNrQmvpGt
71297Please respect copyright.PENANATNTpuc3Upi
“Mas kamu nakal!!” ucapku tersenyum menepuk pundaknya.71297Please respect copyright.PENANAJI127dPjwz
71297Please respect copyright.PENANAOukZl6n8nV
Mang Dedi mengecupku membalasnya, “Tapi kamunya suka kan Dek Liya??” tanyanya terkekeh.71297Please respect copyright.PENANATxntdMxPyp
71297Please respect copyright.PENANAzuUYmQngaw
Mang Dedi lalu memposisikan kedua lengannya di bawah bokongku, dan dengan begitu saja tubuhku tiba-tiba melayang naik saat dia mengangkatku begitu mudah dalam gendongannya. Secara spontan aku mengalungkan lenganku erat di lehernya. Lalu kedua kakiku melingkar di pinggangnya, terkait sempurna pada tubuhnya yang menopang tubuhku dengan kedua tangannya agar aku tidak jatuh.71297Please respect copyright.PENANAalxxpGvG1R
71297Please respect copyright.PENANASsLIkJnQtD
Kami lagi-lagi berciuman dengan liar. Hingga akhirnya suara smartphoneku berdering menghentikan aksi gila ini.71297Please respect copyright.PENANAOubrvPU6rw
71297Please respect copyright.PENANARDl34o2Par
“Ahh mengganggu saja!!” Ucap Mang Dedi menggeram menghentikan ciumannya.71297Please respect copyright.PENANA21FcGPnTmN
71297Please respect copyright.PENANAI9MZcfY1q5
Kulirik layar hapeku sedikit melihat kalau nama “Suamiku” tertera memanggil disana. 71297Please respect copyright.PENANAkaxjssgZ3O