83759Please respect copyright.PENANAVobdgg8zQ9
Suasana ruang tamu rumahku benar-benar terasa dingin menyapu setiap pori-pori yang ada di tubuhku. Diluar sana, hujan turun begitu lebat tak menampakkan tanda-tanda untuk berhenti.83759Please respect copyright.PENANAIJy7uhQYFz
83759Please respect copyright.PENANAhxkXfDYjAv
Akan tetapi semuanya berbalik dengan keadaanku saat ini. Karena bukan kedingingan, aku justru malah merasa panas. Panas bercampur nafsu yang terus membara membakar birahi hewaniahku.83759Please respect copyright.PENANAYA1vRosP0N
83759Please respect copyright.PENANAXqmr1k7QJ0
"Cantik sekali." komentar Mang Dedi berbisik di telingaku.83759Please respect copyright.PENANAo7MlHGMgDz
83759Please respect copyright.PENANAMlCV34XD7m
Meski masih terhalang oleh hijab yang melilit di kepala, aku dapat merasakan dengan kuat hembusan nafas panas Mang Dedi seperti meniup telinga dan bagian kudukku. Nada suaranya yang bergetar agak tertahan itu menandakan kalau dia sendiri tidak tenang dan sedang dalam perasaan yang menggebu.83759Please respect copyright.PENANA3bU3hgHzhy
83759Please respect copyright.PENANAgmFrOLfotg
"Jangan diliatin!!" protesku menutup dadaku dengan hijab lebar yang tengah ku pakai.83759Please respect copyright.PENANAwA8MqPYc3u
83759Please respect copyright.PENANAHZhRitNmEo
Aku sebenarnya malu, wajahku memanas atau mungkin saja memerah. Kali pertama membiarkan tubuhku terbuka di hadapan laki-laki lain selain suamiku . Tapi lagi-lagi aku terdiam, menggigit bibir bawahku sendiri untuk meredam rasa yang timbul akibat ditatap nanar oleh si penjual sayur itu.83759Please respect copyright.PENANAHAlArP8f1t
83759Please respect copyright.PENANAGZ010T23fd
“Kamu gak perlu malu Dek Liya. Tubuhmu indah, sayang kalau tak ada yang melihatnya” Kata Mang Dedi dengan lembut.83759Please respect copyright.PENANANzhDKNsmBa
83759Please respect copyright.PENANAaa0X7KzBgD
Mang Dedi kemudian mendekap tubuhku, bibirnya beraksi menciumui bagian belakang telingaku yang tertutup hijab itu sambil meniupkan nafasnya berkali-kali. Aku terdiam, badanku luruh bersandar pasrah diatas sofa yang kami duduki itu.83759Please respect copyright.PENANAHOY5kKVSgL
83759Please respect copyright.PENANAauV2uBiUF1
Sejenak Mang Dedi berhenti, "Biar adil, saya juga buka deh." ucapnya seolah ingin membujukku.83759Please respect copyright.PENANAqJVATzdX7T
83759Please respect copyright.PENANAnTdhhUVUEy
Mang Dedi seakan tau bahwa aku masih memiliki keragu-raguan yang membayang. Dia lalu berdiri, membuka kaos yang digunakannya hingga terlepas dari tubuhnya yang gempal itu. Aku seketika memalingkan wajahku dari sana, tak berani menatap tubuh laki-laki lain yang bertelanjang itu.83759Please respect copyright.PENANAh4lie5vHqn
83759Please respect copyright.PENANAa83AbpeGQF
"Sudah adilkan?" Ucapnya terkekeh.83759Please respect copyright.PENANAfD5UZ3dTH3
83759Please respect copyright.PENANAbRVgy9aG3P
Aku kemudian mengangguk pelan. Mungkin ini yang dimaksud adil karena sekarang kami sama-sama bertelanjang dada. Bedanya, aku masih memakai BH dan hijab lebarku masih menutup sempurna bagian dadaku.83759Please respect copyright.PENANA44tF9qRPal
83759Please respect copyright.PENANA3Z9x02Ud6j
“Jangan malu-malu lagi dong kalau gitu!” Pinta Mang Dedi padaku.83759Please respect copyright.PENANApWs3M2LAzc
83759Please respect copyright.PENANADr2lYj8OTa
Aku mengulum senyum, hatiku berbunga-bunga dengan cara Mang Dedi membujukku. Entah kenapa, rasanya aku seperti diperlakukan layaknya seorang gadis perawan yang baru saja mengenal apa itu cinta.83759Please respect copyright.PENANAL0RJKaxuGS
83759Please respect copyright.PENANAwqUiOi827X
“Iya.. gak malu lagi” Jawabku lirih berdebar-debar.83759Please respect copyright.PENANAwLnCATVKFr
83759Please respect copyright.PENANA2SuEWGho6I
"Yaudah sini cium aku coba" Goda Mang Dedi mendekatkan wajahnya padaku.83759Please respect copyright.PENANAHNI226Zqor
83759Please respect copyright.PENANAp6f1V3G0yb
Aku menepuk dadanya, "Dasar gombal" balasku kemudian memegang kedua belah pipinya.83759Please respect copyright.PENANACUjWnWDhTB
83759Please respect copyright.PENANAnqkSdisKk3
Tanpa ragu, aku memajukan bibir mungilku untuk menyentuh bibir kasarnya sekali lagi. Mulut kami bersatu dengan cepat, kembali berciuman penuh nafsu dengan saling melumat. Entah untuk keberapa kalinya juga aku berciuman dengan Mang Dedi.83759Please respect copyright.PENANAdQo397MmsE
83759Please respect copyright.PENANAqNK3c1kKBF
Namun setiap kali bibir kami itu bersentuhan, rasa dan sensasi yang aku rasakan juga ikut berubah. Ditambah dengan tekstur bibirnya yang kasar dan tebal itu, membuatku suka mengulum bibirnya berkali-kali.83759Please respect copyright.PENANArSjT3ATlTF
83759Please respect copyright.PENANAEbSyyHfCnv
“Mmpppphh...” aku mendesah lirih.83759Please respect copyright.PENANACroZop9Hl2
83759Please respect copyright.PENANAdBQiraGEI8
Sedang kunikmati lidahnya yang menjelajah di mulutku, tahu-tahu telapak tangan Mang Dedi sudah beraksi menyusuri setiap lekuk pada tubuhku. Aku merinding saat kurasakan tangannya yang kasar itu bergerak pelan-pelan, mengusap sepanjang lenganku yang putih tanpa ditumbuhi bulu-bulu itu.83759Please respect copyright.PENANAB3Rge8mHm0
83759Please respect copyright.PENANA2fDb8FcEyN
Kami terus berciuman, hanya desahan dan suara lirihku saja yang sesekali terdengar di sela-sela derasnya hujan yang sedang turun.83759Please respect copyright.PENANABEkAyMjPor
83759Please respect copyright.PENANAug4jEm05ud
Perlahan-lahan gerakan dan usapan Mang Dedi tersebut bergerak semakin liar dengan menyusuri setiap inci tubuh atasku yang sudah terbuka itu.83759Please respect copyright.PENANAGsvgBHMbYO
83759Please respect copyright.PENANAAlLyvy0YsA
Tangan kirinya meremas lembut bagian tepi punggungku hingga turun merambat ke daerah pinggang. Tak lupa bagian pantatku yang membulat itu di remas-remasnya sebentar penuh semangat sambil tangan satunya lagi menjalar mengusap perut rampingku.83759Please respect copyright.PENANA2Sw3DC311Y
83759Please respect copyright.PENANA7rddrqBdqU
“BH nya Mas buka ya Dek!” Ucap Mang Dedi berbisik menghentikan ciuman kami.83759Please respect copyright.PENANApoITvi7nk2
83759Please respect copyright.PENANArnetJ1kYic
Belum sempat aku menjawab, tangan-tangan cekatan miliknya itu menyusup kebagian punggungku dan meraih pengait BH ku. Aku hanya diam, bingung tak tahu harus melakukan apa, menolak aku tak mau, tapi membantunya aku malu.83759Please respect copyright.PENANAK23SmgwkGa
83759Please respect copyright.PENANAxRfNMccRAJ
“Mas gak liat kok!” Rayu Mang Dedi melepas BH berwarna hitam yang tengah ku pakai itu.83759Please respect copyright.PENANATYRmgnU5L8
83759Please respect copyright.PENANAKypOjug76m
Aku memejamkan mata, menarik ujung hijab lebarku ke bawah agar gumpalan daging kembarku tak sampai terlihat oleh Mang Dedi. Tapi Mang Dedi malah merengsek sedikit maju, hingga aku tersandar kembali ke sandaran sofa.83759Please respect copyright.PENANAU7w0oczPfJ
83759Please respect copyright.PENANApz3hulyFZd
“Awwwhhhh!!!” pekikku kaget.83759Please respect copyright.PENANATRXU9AmP3h
83759Please respect copyright.PENANABmYr8T9uUb
Kurasakan tangan kasar Mang Dedi menyelusup kebalik hijabku. Tangannya meraba pelan buah dadaku yang sudah tak memakai penutup itu, menyentuh putingnya dengan usapan-usapan halus dan sesekali meremasnya dengan lembut.83759Please respect copyright.PENANAjgBvAr0nRc
83759Please respect copyright.PENANAIWSv8rmQRW
“Mashh.. Jangan dipeganngg” desahku mencoba setengah-setengah menahan tangannya.83759Please respect copyright.PENANA0mYmmIvDnW
83759Please respect copyright.PENANAQEJsAkWqVz
Perasaanku menjadi campur aduk, telapak tangannya yang besar dengan mudah mencakup keseluruhan buah dadaku karena ukurannya yang memang pas-pasan. Bahkan dalam remasannya tersebut dapat kurasakan kalau putingku semakin mengeras dan menonjol akibat nafsu yang sudah memuncak.83759Please respect copyright.PENANACAmj0V6Zwz
83759Please respect copyright.PENANAeV6qZwTer9
Beberapa saat aku dan Mang Dedi saling berpagutan bibir sambil tangannya terus bergerak-gerak meremas dadaku. Sekuat tenaga aku berusaha menahan desahan agar tak keluar dari mulutku karena aku tak mau Mang Dedi menganggapku sebagai wanita gampangan yang mudah dirayu dan digoda.83759Please respect copyright.PENANAJO1VINoW7I
Tapi meski sekuat tenaga aku mencoba menahan desahan dan desisanku sendiri, sedikit demi sedikit pula mulutku terbuka dengan sendirinya.83759Please respect copyright.PENANA90Q6UO6eGX
83759Please respect copyright.PENANAEkRM3TUSAf
"Mendesahlah Dek Liya! Gak ada yang bakal mendengar kita" bisik Mang Dedi merayuku.83759Please respect copyright.PENANAYFW2HAcKQM
83759Please respect copyright.PENANAZYm3gXRcca
Dengan sudah tidak sabar lagi, Mang Dedi kemudian dengan sigapnya menyingkap hijab lebar yang sedari tadi menjadi penutup terakhir buah dadaku.83759Please respect copyright.PENANAMuKKeZ73g1
83759Please respect copyright.PENANAoTvp2TjoFK
Aku cukup kaget merasakan angin dingin tiba-tiba saja menyapu kulit dan pori-pori dadaku yang sudah terpampang polos dihadapan Mang Dedi.83759Please respect copyright.PENANAJhACC8J8mR
83759Please respect copyright.PENANAwDN8t6RIvW
Namun tanpa mempedulikan keterkejutanku tersebut, Mang Dedi merundukkan wajahnya dan membuka mulutnya untuk menciumi puting payudaraku sebelah kanan secara tiba-tiba.83759Please respect copyright.PENANAHbIZGcDuyI
83759Please respect copyright.PENANApgZ6iOEDqF
"Oouuggghhhhh.....sshhhhhhh" desihku terlepas kencang tak dapat aku tahan.83759Please respect copyright.PENANAcajkp4e97K
83759Please respect copyright.PENANA7en0HLUnEf
Badanku menggelinjang, kedua kakiku menegang dibagian betis. Sementara mataku merem melek menikmati sensasi yang aku rasakan. Rasa geli dan nikmat terpancar begitu hebat dari puting buah dadaku akibat permainan lidah Mang Dedi. Dia mencucupnya pelan seperti seorang bayi, mengulum dan menjilatinya dengan sapuan lidah yang begitu hangat dan basah.83759Please respect copyright.PENANAkfFq71koUM
83759Please respect copyright.PENANAKlFzdgh1Hg
Kuremas-remas rambut Mang Dedi. Kudekap kepalanya menekan dadaku, kumajukan badan atasku ke depan wajahnya yang terbenam hangat di gumpalan buah dadaku. Dibawah sana, telah kurasakan liang vaginaku basah dan licin karena mengeluarkan cairannya dengan banyak. Bukti bahwa aku sudah sepenuhnya jatuh dalam jurang syahwat yang tak berujung.83759Please respect copyright.PENANAkOUnFQ5qnx
83759Please respect copyright.PENANA2jK3BsD1Tj
"Enak gak sayang??" Tanya Mang Dedi menggodaku.83759Please respect copyright.PENANAPtmbFLyb2y
83759Please respect copyright.PENANA6gxohSEuQ4
Aku membalasnya dengan sebuah senyuman dan anggukan pelan, "Enakk Mas" ucapku berterus terang.83759Please respect copyright.PENANAgROLm6Cyg8
83759Please respect copyright.PENANA4skvDMN56f
Pelan-pelan, rasa malu, rasa bersalah, dan perasaan-perasaan penolakan lainnya malai terkikis dari dalam batin dan pikiranku. Yang tinggal kini hanyalah aku seorang wanita normal yang belum pernah terpuaskan hasrat birahinya, dan seorang laki-laki perkasa yang sibuk mencumbuiku dengan penuh nafsunya.83759Please respect copyright.PENANAs2ilaMHYeH
83759Please respect copyright.PENANAtTJ7g3JXRq
Kami berdua telah lupa daratan, lupa dengan norma-norma dan aturan agama serta sama-sama hanyut dalam lautan birahi masing-masing.83759Please respect copyright.PENANAXmTtUukGbx
83759Please respect copyright.PENANA6lVCfvWOIs
"Ugghh... toketmu mantap sekali Dek Liya" Ucap Mang Dedi melanjutkan aksi mesumnya pada buah dadaku.83759Please respect copyright.PENANAjlW7RLvESa
83759Please respect copyright.PENANAjNvfZhH6py
Dengan mulutnya, Mang Dedi mulai menggigit-gigit sekitar bulatan dadaku hingga meninggalkan sedikit jejak-jejak merah. Gigitannya juga sekali-sekali hinggap di puting payudaraku hingga membuatku semakin tak bisa mengontrol diri.83759Please respect copyright.PENANA0RE8xwxAaQ
83759Please respect copyright.PENANAO2V3Qt15ek
Kemudian tanpa memberi aba-aba sama sekali, Mang Dedi menurunkan jilatannya yang tadi bermain di buah dadaku menyusuri permukaan perutku yang ramping.83759Please respect copyright.PENANAOBfghr4563
83759Please respect copyright.PENANA9dhLmeo73W
"Masshh.." kagetku memegang kepalanya.83759Please respect copyright.PENANAq0EFcJOHr4
83759Please respect copyright.PENANAatpPAVyt15
Mang Dedi menengadah menatapku, "Kenapa sayang?" Tanya begitu polos.83759Please respect copyright.PENANARxfHeXWIXC
83759Please respect copyright.PENANA65UirUTwGu
"Mas mau ngapain?" Tanyaku keheranan.83759Please respect copyright.PENANAFdlcF7o6xT
83759Please respect copyright.PENANAKDIQwz8pDE
Dia tertawa sebentar sebelum akhirnya mengecup permukaan perutku, "Mau bikin kamu enak sayang. Percaya sama Mas" balasnya singkat.83759Please respect copyright.PENANATNbXZwlsoh
83759Please respect copyright.PENANAuWbHrcZdh9
Tubuhku kemudian menggelinjang. Merasakan mulut Mang Dedi yang ditumbuhi kumis tipis disekitarnya itu mulai bergerak menciumi permukaan perutku. Napasnya yang mendengus-dengus hangat menerpa kulitku sehingga membuat badanku kehilangan tenaga.83759Please respect copyright.PENANAZkOest2QoW
83759Please respect copyright.PENANAprJwTUWxkE
Dalam ketidakberdayaanku itu, Mang Dedi semakin berani melancarkan aksinya dengan mulai mengelus-ngelus pahaku yang masih tertutup oleh gamis berbahan satin yang bertengger di bagian pinggangku.83759Please respect copyright.PENANATh9mvYB7lC
83759Please respect copyright.PENANAN5KBEDVU67
Mang Dedi sengaja turun dari atas sofa dan bersimpuh di lantai memposisikan kepalanya tepat diatas perutku, sedangkan tangannya dengan leluasa terus menjamahi area paha dan pantatku berkali-kali.83759Please respect copyright.PENANAJ2mu2Ak2ld
83759Please respect copyright.PENANAU4c3fft7r6
“Ssshhhh... Masshhh geliii” Desahku penuh kenikmatan.83759Please respect copyright.PENANA52SKrpd2ZP
83759Please respect copyright.PENANAJuR5lfKnUg
Pikiranku buntu, sementara kenikmatan kian menggerogoti tubuhku. Antara sadar dan tidak, kurasakan tangan Mang Dedi bergerak menarik baju gamis yang ada di pinggangku turun semakin ke bawah.83759Please respect copyright.PENANA0an8ADiOaI
83759Please respect copyright.PENANA63Rh4Jnx4z
Mengerti dengan apa yang akan Mang Dedi lakukan, aku pun mulai meringis mempersiapkan diriku untuk ditelanjanginya sambil memejamkan mata. Dengan kedua tanganku, aku raih pinggiran sofa tempatku duduk dan meremasnya dengan kuat.83759Please respect copyright.PENANAUsOVwHQNex
83759Please respect copyright.PENANA4d5kgVk8xK
Sambil terus berciuman penuh gairah, perlahan-lahan aku mulai dapat merasakan baju gamisku terus turun melewati bagian pantatku. Aku dengan reflek mengangkat badanku sedikit agar mempermudah Mang Dedi melorotkan pakaian kebesaranku itu.83759Please respect copyright.PENANAhXeblPOhSR
83759Please respect copyright.PENANAeZm4rzdfC4
Hingga tak berapa lama kemudian, terpampanglah tubuh mulus putihku yang selama ini terus aku tutupi dibalik pakaianku yang serba tertutup. Aku tak menyangka kalau sekarang Mang Dedi sudah dapat melihat ketelanjanganku walau belum utuh sepenuhnya.83759Please respect copyright.PENANAk9FsApkly3
83759Please respect copyright.PENANAlZGn3rRoKn
"Kamu cantik sekali Dek Liya. Sudah aku duga tubuhmu begitu mulus dan bersih seperti yang aku bayangkan selama ini" Ucap Mang Dedi memuji badanku.83759Please respect copyright.PENANA5Vc95JeVga
83759Please respect copyright.PENANACRTmZ5aunS
Aku tersipu malu dibuatnya. Badanku terasa panas meski susana disekitarku begitu dingin karena hujan. Rasa dingin itu mulai terasa membelai kulit paha dan selangkanganku yang masih ditutupi oleh sebuah celana dalam tipis.83759Please respect copyright.PENANAcEJ58FrRK9
83759Please respect copyright.PENANAwNjUBoPxQ0
"Pahamu putih sekali Dek Liya. Boleh aku menciumnya?" Bisik Mang Dedi sekali lagi membuatku merasa dilambungkan.83759Please respect copyright.PENANAAuietNWwKj
83759Please respect copyright.PENANAHyIJXfq7PO
Aku seketika itu juga mengangguk menyetujuinya. Sudah tak dapat lagi aku berpura-pura tidak menginginkan apa yang ingin dilakukan oleh Mang Dedi tersebut.83759Please respect copyright.PENANAP2JEjhgJ0T
83759Please respect copyright.PENANAMDs9qk3egd
"Silahkan Mas! Lakukan semaumu.." balasku bergetar.83759Please respect copyright.PENANA1BFI5QF49w
83759Please respect copyright.PENANAUnYPpY9cRm
Mang Dedipun tersenyum mendengar jawabanku, dia mengecup bibirku sebentar sebelum akhirnya dia duduk bersimpuh dilantai menghadap ke arah aku.83759Please respect copyright.PENANADRZ3yMNRvF
83759Please respect copyright.PENANAIY0grvKywH
Dengan kedua tangannya, dia mencoba membuka pahaku sedikit agar dapat mengangkang dan memperlihat selangkanganku dengan lebih jelas.83759Please respect copyright.PENANA1M4xG9JSTh
83759Please respect copyright.PENANA8LwLg6q0Ep
"Indah sekali" Ucapnya yang langsung membenamkan kepalanya di sela-sela selangkanganku.83759Please respect copyright.PENANAHJmKJVmz15
83759Please respect copyright.PENANAQfAUQwDYPL
Sensasi geli menjalar disekujur tubuhku ketika kumis tipis di wajah Mang Dedi menusuk-nusuk kulit pahaku dibagian dalam.83759Please respect copyright.PENANATPeQpZmuMW
83759Please respect copyright.PENANA0UERZGO7Go
Sementara aku memutuskan untuk menutup kedua mataku, karena tidak kuasa melihat bagaimana tubuhku yang suci itu dicumbu oleh pria lain selain suamiku.83759Please respect copyright.PENANARQcQ1o3oyg
83759Please respect copyright.PENANA7Pl9mVlBRe
"Ooouggghhhh... Masssshh... geliiih..." desahku panjang.83759Please respect copyright.PENANAoBjZnQOVpk
83759Please respect copyright.PENANA0u1y1dsK4K
Aku tak kuasa menahan rasa geli itu, aku menggeliatkan tubuhku sambil tetap memejamkan mata merasa jantungku pun semakin tak kuat menahan sensasi ini.83759Please respect copyright.PENANAg9v78oHWKX
83759Please respect copyright.PENANAHRLKuLSg79
Perlahan-lahan, dapat ku rasakan ciuman Mang Dedi kini mulai mengarah semakin ke dalam mendekati bagian vaginaku. Endusan-endusan nafasnya pun semakin hangat menerpa selangkanganku.83759Please respect copyright.PENANAJSMaLc7d9Y
83759Please respect copyright.PENANA0sTWcopRrT
"Tubuhmu wangi sekali Dek Liya" Ujar Mang Dedi sambil memberikan sebuah kecupannya tepat di bagian vaginaku.83759Please respect copyright.PENANAk3FnGSRkLj
83759Please respect copyright.PENANAJ7FwyQXm1s
"Oohhh... Masshh..... eemhhhh.."83759Please respect copyright.PENANAbUUAouiBIB
83759Please respect copyright.PENANAPpE1SU9EnG
Bibir dan mulutku berguman lirih. Di bawah sana Mang Dedi menciumi vaginaku dengan rakusnya meski masih tertutup oleh celana dalam yang aku gunakan. Rasa nikmat menjalari sekujur tubuhku, serta nafsuku semakin menggebu dibuatnya.83759Please respect copyright.PENANAcHCtDk8S9p
83759Please respect copyright.PENANADfxwFfM1Xt
Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku merasakan kenikmatan dicium di daerah selangkanganku sendiri. Selama ini tak pernah suamiku memperlakukanku dengan lugas seperti ini sehingga tak dapat lagi kutahan nafsuku.83759Please respect copyright.PENANAtrgPY7QpIA
83759Please respect copyright.PENANAtU0GILHzWl
Akan tetapi saat aku sudah semakin terbuai oleh nafsuku tersebut, Mang Dedi tiba-tiba menghentikan gerakan merangsangnya dan berdiri dihadapanku secara tiba-tiba.83759Please respect copyright.PENANACypDewIU6V
83759Please respect copyright.PENANAtuteOXZMzC
Nampak napasnya juga ikut memburu saat kulihat perutnya yang buncit itu naik turun dengan begitu cepat.83759Please respect copyright.PENANAiA2l29aTaN
83759Please respect copyright.PENANArcTklWG3l0
“Dek Liya..” panggil Mang Dedi setengah berbisik.83759Please respect copyright.PENANABaR8lsJvDS
83759Please respect copyright.PENANAWnxElvqDWk
Dia meraih daguku dengan sebelah tangan dan mengangkatnya, akupun menoleh sambil mendongak ke arah Mang Dedi dengan mulut yang terngaga.83759Please respect copyright.PENANAqbA6D0Xpkx
83759Please respect copyright.PENANAjNeFyKrFNJ
“CUPPP!!” kecupannya mendarat di bibirku.83759Please respect copyright.PENANAC5MapGU4cQ
83759Please respect copyright.PENANATsjJmqochs
Dalam keadaan setengaj bernafsu itu, Mang Dedi kemudian membimbing tanganku untuk menyentuh penisnya dibalik celana pendek yang di pakainya. Aku berpura-pura menahan tanganku, namun Mang Dedi menariknya dengan kuat hingga telapak tanganku akhirnya merasai batang penisnya yang ternyata sudah mengeras dan menegang.83759Please respect copyright.PENANA8VRgAA8wrd
83759Please respect copyright.PENANA9ymj6kqDbD
“Mmppphhh...” suaraku tertahan.83759Please respect copyright.PENANAeySl26QAyd
83759Please respect copyright.PENANAQlPjYGMfKl
Mang Dedi meremaskan jariku di penisnya, meskipun masih terbungkus oleh celana, aku dengan mudah dapat menggenggamnya karena ukuran penisnya yang sangat besar dan terjiplak menonjol keluar.83759Please respect copyright.PENANANorQCxuITb
83759Please respect copyright.PENANALYfjt0nVrF
Nafsuku bangkit meletup-letup membayangkan betapa sebentar lagi aku akan merasakan benda sebesar ini bersarang dalam vaginaku. Ingin rasanya saat ini aku membukai celana Mang Dedi sampai dia telanjang dan merasakan kehangatan batang penisnya secepat mungkin.83759Please respect copyright.PENANA0h8KtaxR6Y
83759Please respect copyright.PENANAjKnH8i2p6u
Tapi aku berusaha menahan diri karena akupun tak berani bersikap lepas di depan penjual sayur langgananku itu. Namun bak terkena hipnotis, aku masih saja merabai penis Mang Dedi tersebut tanpa menjauhkan tanganku.83759Please respect copyright.PENANAMb976OUx9O
83759Please respect copyright.PENANA12luLZyx7e
“Sudah tegang!” Ucapku mengelus-eluskan tanganku pada penis Mang Dedi sampai dia mengerang pelan.83759Please respect copyright.PENANAwO7I5Ug7kY
83759Please respect copyright.PENANAcPlN7D6dUo
“Tegang banget Dek Liya!” ucapnya terkekeh meremas buah dadaku.83759Please respect copyright.PENANAGYtzcbv3Oq
83759Please respect copyright.PENANA8Kivzln7hV
Liang vaginaku terasa berkedut-kedut terangsang seperti terpompa untuk mengeluarkan cairannya. Bibir dan mulutku bergumam lirih tak berhenti saat kami berdua saling mengelus dan merabai bagian yang sangat sensitif untuk kami. Mang Dedi pada buah dada dan vaginaku, sementara aku pada penisnya yang menegang dengan keras.83759Please respect copyright.PENANAmIe6aQuVli
83759Please respect copyright.PENANAfLJukcYnL4
“Mau liat gak Dek?” bisik Mang Dedi nakal padaku. Dia lagi-lagi menyempatkan menyium bibirku dengan hangat.83759Please respect copyright.PENANAq0iqAf9Tud
83759Please respect copyright.PENANAf5aBk1JVsV
Aku hanya diam terpana, bahkan tak kuasa mengangguk dengan pelan menginginkannya. Mang Dedi lalu bangkit berdiri lagi, melepaskan celana pendek lusuhnya dengan gerakan yang cepat namun masih terasa pelan dalam mataku.83759Please respect copyright.PENANALd9qSYhLre
83759Please respect copyright.PENANAbcZ0gsA4iG
Ku tatap nanar gerakan tangan Mang Dedi yang membuka celananya turun satu persatu tersebut. Dengan perasaan yang berdebar dan menunggu, aku akhirnya diperlihatkan dengan batang penis Mang Dedi yang selama ini hanya bisa ku saksikan lewat foto yang dikirimkannya.83759Please respect copyright.PENANAwnoxfddRea
83759Please respect copyright.PENANAJju39q54sh
“Besar sekali!!” teriakku girang dalam hati.83759Please respect copyright.PENANABoGwW0QPvD
83759Please respect copyright.PENANAviXMahoF4B
Itu pertama kalinya aku melihat penis laki-laki lain selain suamiku. Perbedaannya sungguh terlihat nyata bukan pada aspek ukuran besarnya saja. Namun juga bentuknya yang sedikit aneh dan lucu. Batangnya sedikit membengkok dan ujung kepalanya tersembunyi dibalik sebuah kulit yang terlihat seperti sebuah kulup.83759Please respect copyright.PENANAwTwF6j4Sl3
83759Please respect copyright.PENANAC3WXWtYlSu
“Kenapa??” tanya Mang Dedi terheran melihat ekspresiku.83759Please respect copyright.PENANA933dB3W8cR
83759Please respect copyright.PENANAKJVmIC7aZ6
Aku menggeleng, “Gapapa” balasku mengedarkan pandangan.83759Please respect copyright.PENANAFrbYmuSKBX
83759Please respect copyright.PENANADjEs5UfsMQ
“Lebih gede dari punya suamimu ya pasti..” ucap Mang Dedi terkekeh melihatku reaksiku.83759Please respect copyright.PENANAT8scLI7ZWv
83759Please respect copyright.PENANA9s9FTU7Ceq
Dia membimbing tanganku untuk menggenggam penisnya lagi. Kugenggam penis itu sebentar. Terasa hangat, kenyal dan kencang. Urat-uratnya bertonjolan keluar serta ada kedutan-kedutan mengalir didalamnya.83759Please respect copyright.PENANAbVYnGhqJm5
83759Please respect copyright.PENANATOKUgqoMnt
“Jauh lebih besar” Ucapku jujur begitu saja.83759Please respect copyright.PENANArbLdriVjWu
83759Please respect copyright.PENANAzrZa2tWt3u
Darahku jadi berdesir tiba-tiba dan jantungku berdebar-debar setelah aku mengucapkan kata yang secara langsung mengakui perbedaan antara suamiku dengan Mang Dedi itu.83759Please respect copyright.PENANAbUy7IV8XyI
83759Please respect copyright.PENANAW4LBWpuz8N
"Dicobain dong sayang!" Bisik Mang Dedi mengelus kepalaku.83759Please respect copyright.PENANAh4O46nCsjV
83759Please respect copyright.PENANA2DqpdSYkrh
Aku menatap heran tak mengerti maksudnya, "Apaan Mas?" Tanyaku.83759Please respect copyright.PENANAdLiO8IaXJo
83759Please respect copyright.PENANAYnme23A4FJ
"Diemut..." bisiknya.83759Please respect copyright.PENANAjnY95wwLvP
83759Please respect copyright.PENANAqDneOnllL4
"Mas pengen diemut sama kamu" bisiknya lagi.83759Please respect copyright.PENANAnuAwlszKcA
83759Please respect copyright.PENANAsUwO5jDMeb
Darahku berdesir mendengar permintaannya yang sungguh sangat cabul itu. Aku tau kalau diluar sana ada wanita yang sengaja mengulum alat kemaluan laki-laki untuk menambah kepuasan dalam bercinta.83759Please respect copyright.PENANAnCI3A1dpOv
83759Please respect copyright.PENANA5FrQyOzbdU
Bahkan dulu suamiku juga pernah memintaku melakukannya. Namun aku selalu menolak karena alasan tidak suka dan jijik.83759Please respect copyright.PENANAcvvhywtifZ
83759Please respect copyright.PENANAuCh9hJByrs
"Gamau ah.. Jijik Mas!" Protesku menjauhkan tangan.83759Please respect copyright.PENANA3K5XAn11vN
83759Please respect copyright.PENANAMYURInPyaR
Namun dengan cepat Mang Dedi menahanku, "Mau dong Dek. Tadi udah aku cuci sebelum mampir kesini" ucapnya mengelus-ngelus kepalaku.83759Please respect copyright.PENANAA4zfFruZSe
83759Please respect copyright.PENANAKFrYWSU4PN
Dalam keadaan ragu itu, Mang Dedi mencoba menciumku seakan sedang membujukku untuk menuruti keinginannya. Bibirku di pagut dengan begitu liar dan nakal sampai lidahnya menyeruak masuk ke dalam rongga mulutku.83759Please respect copyright.PENANAR487gjCpSt
83759Please respect copyright.PENANApMkNsbfnAm
Tubuhku melemas rileks, yang ada malah bibirku membalas pagutan Mang Dedi dengan hangat dan lembut. Aku mengulum juluran lidahnya dan menjilat-jilat dengan lidahku. Disaat gantian lidahku yang masuk ke mulut Mang Dedi, dia tidak kalah kuatnya menghisap.83759Please respect copyright.PENANA7CaSHx0EHP
83759Please respect copyright.PENANAOKxAjtZsWy
Perasaanku jadi terlambungkan lagi. Serasa melayang-layang di awan akibat cumbuan penuh nafsu Mang Dedi sementara tangannya juga ikut meremas dan memainkan payudaraku.83759Please respect copyright.PENANALjM2qzP4bE
83759Please respect copyright.PENANAgP6TFBMO6E
Hebatnya lagi, tanganku yang sedang menggenggam penis besar Mang Dedi bergerak mengikuti naluriku sendiri untuk mengocok dan mengurutnya pelan-pelan.83759Please respect copyright.PENANAEIOaJjiQkM
83759Please respect copyright.PENANAW3PxO2JlmW
Sehingga kami berdua sama-sama mendesah lirih di sela-sela ciuman kami tersebut.83759Please respect copyright.PENANAUOeRStzEbr
83759Please respect copyright.PENANAVgHpvDucBd
"Mas, kamu udah sering begini sama wanita lain ya?" Ucapku spontan tiba-tiba terbawa perasaan.83759Please respect copyright.PENANAwewXNcZivR
83759Please respect copyright.PENANAsUMHQyQj6K
Mang Dedi menatap heran padaku, "Kenapa sayang? Mas gak sering kok" Jawabnya yang entah sebuah kejujuran atau bukan.83759Please respect copyright.PENANASHdNo7A3kt
83759Please respect copyright.PENANAn69adPmaZw
"Gapapa Mas... Mas kayak berpengalaman banget" balasku tersenyum menunjukkan gigi. Terus terang aku cukup senang dengan jawaban yang diberikan oleh Mang Dedi tersebut.83759Please respect copyright.PENANAs9NMOEmBRn
83759Please respect copyright.PENANATr4UQYlfQH
"Kamu cemburu kalau aku sering melakukannya dengan wanita lain Dek Liya??" Bisik Mang Dedi memeluk tubuhku dan merapatkan badannya ke sofa.83759Please respect copyright.PENANA7T5R0LVAEn
83759Please respect copyright.PENANAqQ5tF6XPhn
Aku menggeleng, "Engga tuh" Ucapku mengecup bibirnya.83759Please respect copyright.PENANAO7h0b7Mb56
83759Please respect copyright.PENANAV9daiBmtkN
Mang Dedi kemudian membalas ciumanku tersebut dengan hangat sambil kemudian mendorong tubuhku jatuh keatas sofa.83759Please respect copyright.PENANABd5TqgWcIh
83759Please respect copyright.PENANAQfH3IknPtS
"Coba kamu bilang lagi kayak gitu setelah merasakan ini" ucap Mang Dedi yang tiba-tiba menarik celana dalamku.83759Please respect copyright.PENANAsPlKsGELCj
83759Please respect copyright.PENANAFNMlqozUcJ
Dengan gerakan yang cukup cepat, aku merasakan Mang Dedi mulai menurunkan kain penutup selangkanganku yang berwarna putih itu dari tempatnya.83759Please respect copyright.PENANAFD2D2IXkUQ
83759Please respect copyright.PENANAYSDKS8Sk0a
Sehingga akhirnya akupun resmi bertelanjang penuh di depan pria penjual sayur langgananku itu. Satu-satunya benda yang menjadi penutup badanku hanyalah hijab lebarku yang masih terpasang utuh di kepala.83759Please respect copyright.PENANAyRBsotyjlS
83759Please respect copyright.PENANAfRLwpCrser
"Aku masukin sekarang ya sayang" Ucap Mang Dedi meminta izin padaku.83759Please respect copyright.PENANAF27k6KleRp
83759Please respect copyright.PENANAOyzhw3prKI
Aku mengangguk pelan menyetujuinya. Karena sedari tadi liang vaginaku sudah berdenyut-denyut menantikan persetubuhan diantara kami.83759Please respect copyright.PENANA2lxDNOq0VD
83759Please respect copyright.PENANAGK4mwBRhIJ
Maka ketika Mang Dedi membuka pahaku dalam posisi telentang, aku tak menolak. Justru sengaja kubuka lebih lebar agar Mang Dedi leluasa.83759Please respect copyright.PENANAEFMT4Kz4Lp
83759Please respect copyright.PENANAqEWVFWjoOG
Dia mengusap-usap ujung penisnya di mulut vaginaku yang sudah basah oleh cairan pelumas alami yang keluar dari liangnya. Rasa hatiku sudah tak karuan menunggu proses masuknya penis besar yang sedari tadi sudah membuatku kelimpungan.83759Please respect copyright.PENANAOzNAeej84e
83759Please respect copyright.PENANAnQ8Hga7QIq
"Aku sayang sama kamu Mas" Ucapku memejamkan mata mengungkapkan perasaan yang sudah ikut menggebu di dada.83759Please respect copyright.PENANAinmKzmdihG
83759Please respect copyright.PENANA35rOxiB1li
Mang Dedi lalu tersenyum memasukkan ujung penisnya pada liang vaginaku, "Aku juga sayang kamu Dek Liya" balasnya dengan penuh kepastian.83759Please respect copyright.PENANALjbejKDM5s
83759Please respect copyright.PENANAqvHyDXgGxJ
Kurasakan seluruh beban dalam pikiran dan dadaku terangkat seiring masuknya penis Mang Dedi ke dalam liang vaginaku sedikit demi sedikit. Bibirku merintih lirih merasakan bahwa vaginaku terlalu kecil untuk menerima penisnya yang begitu besar.83759Please respect copyright.PENANA6oC3DGOGo5
83759Please respect copyright.PENANAr8mnRVwVqJ
"Pe--pelan-pelann.. Masshh" bisikku sedikit menahan tubuhnya.83759Please respect copyright.PENANADZdzxDvygB
83759Please respect copyright.PENANA8QjoBcXMKr
Mang Dedi tersenyum, "Memekmu sempit luar biasa Dek Liya" ucapnya ikut mendesah.83759Please respect copyright.PENANAf0Jmef9v9g
83759Please respect copyright.PENANARmt2n4qo1B
Mang Dedi masih bergerak menekan pinggul dan penisnya hingga kurasakan seluruh rongga dalam vaginaku penuh sesak. Ukuran yang tidak main-main itu membuat dinding vaginaku terasa perih dan ngilu secara bersamaan.83759Please respect copyright.PENANAjx1itWs3G5
83759Please respect copyright.PENANA8mHfi1Yc03
Aku mengejangkan pinggangku antara rasa nikmat dan kesakitan, "Gakk.. muuatttthh... Masss....." lirihku merasa tak siap.83759Please respect copyright.PENANAnNqTBGVDTM
83759Please respect copyright.PENANAiwGI09ZDWQ
Mang Dedi kemudian mengecup keningku, "Sedikit lagi" bisiknya pada telingaku.83759Please respect copyright.PENANAJsNafRecv2
83759Please respect copyright.PENANA5sdz5kq5GS
Mang Dedi memagut bibirku lagi. Kubalas pagutan bibirnya itu dengan lebih hangat dan penuh perasaan. Kami lalu berpelukan dengan posisi Mang Dedi yang sedikit menindihku memasukkan penisnya dengan perlahan-lahan.83759Please respect copyright.PENANAhPSw4KDKmB
83759Please respect copyright.PENANA5DO8dOLqQh
Persentuhan kulit dan kelekatan badan kami itupun semakin terasa menimbulkan sensasi enak dan membuatku berangsur-angsur merasa nyaman.83759Please respect copyright.PENANAjKGdg0jkPp
83759Please respect copyright.PENANAGKztGGyXan
"UMMI! UMI NGAPAIN!!???" 83759Please respect copyright.PENANA1oGwvkhr1L