81261Please respect copyright.PENANAPlyoaQB9D4
Suasana ruang tamu rumahku benar-benar terasa dingin menyapu setiap pori-pori yang ada di tubuhku. Diluar sana, hujan turun begitu lebat tak menampakkan tanda-tanda untuk berhenti.81261Please respect copyright.PENANAE53Wjdex07
81261Please respect copyright.PENANAb26jYayPAg
Akan tetapi semuanya berbalik dengan keadaanku saat ini. Karena bukan kedingingan, aku justru malah merasa panas. Panas bercampur nafsu yang terus membara membakar birahi hewaniahku.81261Please respect copyright.PENANAxXc66Sl3Bi
81261Please respect copyright.PENANA1y4iv0V3jJ
"Cantik sekali." komentar Mang Dedi berbisik di telingaku.81261Please respect copyright.PENANAxAMAcf2e8L
81261Please respect copyright.PENANACo4aFw6mfV
Meski masih terhalang oleh hijab yang melilit di kepala, aku dapat merasakan dengan kuat hembusan nafas panas Mang Dedi seperti meniup telinga dan bagian kudukku. Nada suaranya yang bergetar agak tertahan itu menandakan kalau dia sendiri tidak tenang dan sedang dalam perasaan yang menggebu.81261Please respect copyright.PENANAUap0QFiIdz
81261Please respect copyright.PENANAnE4zr2DfH9
"Jangan diliatin!!" protesku menutup dadaku dengan hijab lebar yang tengah ku pakai.81261Please respect copyright.PENANADzAgKJluHY
81261Please respect copyright.PENANA08IdZwBWta
Aku sebenarnya malu, wajahku memanas atau mungkin saja memerah. Kali pertama membiarkan tubuhku terbuka di hadapan laki-laki lain selain suamiku . Tapi lagi-lagi aku terdiam, menggigit bibir bawahku sendiri untuk meredam rasa yang timbul akibat ditatap nanar oleh si penjual sayur itu.81261Please respect copyright.PENANAit6RgXOzVZ
81261Please respect copyright.PENANA3lDRfGbhyS
“Kamu gak perlu malu Dek Liya. Tubuhmu indah, sayang kalau tak ada yang melihatnya” Kata Mang Dedi dengan lembut.81261Please respect copyright.PENANAYAn5ci0Ig7
81261Please respect copyright.PENANAXhtC0FNQWF
Mang Dedi kemudian mendekap tubuhku, bibirnya beraksi menciumui bagian belakang telingaku yang tertutup hijab itu sambil meniupkan nafasnya berkali-kali. Aku terdiam, badanku luruh bersandar pasrah diatas sofa yang kami duduki itu.81261Please respect copyright.PENANAYWGTR2ocqP
81261Please respect copyright.PENANAW5YWbhHI5d
Sejenak Mang Dedi berhenti, "Biar adil, saya juga buka deh." ucapnya seolah ingin membujukku.81261Please respect copyright.PENANAo9jO3l7QVU
81261Please respect copyright.PENANAijVfLQBtH8
Mang Dedi seakan tau bahwa aku masih memiliki keragu-raguan yang membayang. Dia lalu berdiri, membuka kaos yang digunakannya hingga terlepas dari tubuhnya yang gempal itu. Aku seketika memalingkan wajahku dari sana, tak berani menatap tubuh laki-laki lain yang bertelanjang itu.81261Please respect copyright.PENANA75RvzedJZI
81261Please respect copyright.PENANA97lv9Ctc0E
"Sudah adilkan?" Ucapnya terkekeh.81261Please respect copyright.PENANA3LOErxLVzI
81261Please respect copyright.PENANAYjBqq2V2xi
Aku kemudian mengangguk pelan. Mungkin ini yang dimaksud adil karena sekarang kami sama-sama bertelanjang dada. Bedanya, aku masih memakai BH dan hijab lebarku masih menutup sempurna bagian dadaku.81261Please respect copyright.PENANAxLKq2llEvz
81261Please respect copyright.PENANARtBL5cRFnI
“Jangan malu-malu lagi dong kalau gitu!” Pinta Mang Dedi padaku.81261Please respect copyright.PENANAlgymlHwjLl
81261Please respect copyright.PENANAzzTXekIiI6
Aku mengulum senyum, hatiku berbunga-bunga dengan cara Mang Dedi membujukku. Entah kenapa, rasanya aku seperti diperlakukan layaknya seorang gadis perawan yang baru saja mengenal apa itu cinta.81261Please respect copyright.PENANABBdF6Nr106
81261Please respect copyright.PENANAwiCLMPvKeK
“Iya.. gak malu lagi” Jawabku lirih berdebar-debar.81261Please respect copyright.PENANAylYtu50iUB
81261Please respect copyright.PENANAHGLrylHCr8
"Yaudah sini cium aku coba" Goda Mang Dedi mendekatkan wajahnya padaku.81261Please respect copyright.PENANATkR636YVLi
81261Please respect copyright.PENANA82S8ZJc1Fr
Aku menepuk dadanya, "Dasar gombal" balasku kemudian memegang kedua belah pipinya.81261Please respect copyright.PENANAN82pfUT6iD
81261Please respect copyright.PENANA5y40rve9iH
Tanpa ragu, aku memajukan bibir mungilku untuk menyentuh bibir kasarnya sekali lagi. Mulut kami bersatu dengan cepat, kembali berciuman penuh nafsu dengan saling melumat. Entah untuk keberapa kalinya juga aku berciuman dengan Mang Dedi.81261Please respect copyright.PENANAz14N6IDHUh
81261Please respect copyright.PENANANd944You1d
Namun setiap kali bibir kami itu bersentuhan, rasa dan sensasi yang aku rasakan juga ikut berubah. Ditambah dengan tekstur bibirnya yang kasar dan tebal itu, membuatku suka mengulum bibirnya berkali-kali.81261Please respect copyright.PENANAJTVsBjCWSX
81261Please respect copyright.PENANAjE9ahriFgX
“Mmpppphh...” aku mendesah lirih.81261Please respect copyright.PENANAJjybwFEUV3
81261Please respect copyright.PENANAYG3W1sa7F3
Sedang kunikmati lidahnya yang menjelajah di mulutku, tahu-tahu telapak tangan Mang Dedi sudah beraksi menyusuri setiap lekuk pada tubuhku. Aku merinding saat kurasakan tangannya yang kasar itu bergerak pelan-pelan, mengusap sepanjang lenganku yang putih tanpa ditumbuhi bulu-bulu itu.81261Please respect copyright.PENANADYvzQXFRTd
81261Please respect copyright.PENANAWgXaDrbfDo
Kami terus berciuman, hanya desahan dan suara lirihku saja yang sesekali terdengar di sela-sela derasnya hujan yang sedang turun.81261Please respect copyright.PENANAk3tZo1ZuYl
81261Please respect copyright.PENANAobPThHzeeC
Perlahan-lahan gerakan dan usapan Mang Dedi tersebut bergerak semakin liar dengan menyusuri setiap inci tubuh atasku yang sudah terbuka itu.81261Please respect copyright.PENANAaJZrosBQmJ
81261Please respect copyright.PENANAXROmW5LeI6
Tangan kirinya meremas lembut bagian tepi punggungku hingga turun merambat ke daerah pinggang. Tak lupa bagian pantatku yang membulat itu di remas-remasnya sebentar penuh semangat sambil tangan satunya lagi menjalar mengusap perut rampingku.81261Please respect copyright.PENANAQTKVWFUF68
81261Please respect copyright.PENANAZ6D4MohKWe
“BH nya Mas buka ya Dek!” Ucap Mang Dedi berbisik menghentikan ciuman kami.81261Please respect copyright.PENANADCPyxTTrvy
81261Please respect copyright.PENANAQKma42jYfz
Belum sempat aku menjawab, tangan-tangan cekatan miliknya itu menyusup kebagian punggungku dan meraih pengait BH ku. Aku hanya diam, bingung tak tahu harus melakukan apa, menolak aku tak mau, tapi membantunya aku malu.81261Please respect copyright.PENANARUABrKWhL6
81261Please respect copyright.PENANA8pv9qg7yd7
“Mas gak liat kok!” Rayu Mang Dedi melepas BH berwarna hitam yang tengah ku pakai itu.81261Please respect copyright.PENANASA4YUhmjTN
81261Please respect copyright.PENANAMYUSO8nZyJ
Aku memejamkan mata, menarik ujung hijab lebarku ke bawah agar gumpalan daging kembarku tak sampai terlihat oleh Mang Dedi. Tapi Mang Dedi malah merengsek sedikit maju, hingga aku tersandar kembali ke sandaran sofa.81261Please respect copyright.PENANA6uLqsQDayD
81261Please respect copyright.PENANAD8bgkMJ9c4
“Awwwhhhh!!!” pekikku kaget.81261Please respect copyright.PENANATRmcPT0l9j
81261Please respect copyright.PENANAXcbCxNb19h
Kurasakan tangan kasar Mang Dedi menyelusup kebalik hijabku. Tangannya meraba pelan buah dadaku yang sudah tak memakai penutup itu, menyentuh putingnya dengan usapan-usapan halus dan sesekali meremasnya dengan lembut.81261Please respect copyright.PENANAKvxj7MtrIf
81261Please respect copyright.PENANADBzuaWCGTw
“Mashh.. Jangan dipeganngg” desahku mencoba setengah-setengah menahan tangannya.81261Please respect copyright.PENANAT9n8c53Enn
81261Please respect copyright.PENANAzAnNTlEN3k
Perasaanku menjadi campur aduk, telapak tangannya yang besar dengan mudah mencakup keseluruhan buah dadaku karena ukurannya yang memang pas-pasan. Bahkan dalam remasannya tersebut dapat kurasakan kalau putingku semakin mengeras dan menonjol akibat nafsu yang sudah memuncak.81261Please respect copyright.PENANA80MGLbZnyA
81261Please respect copyright.PENANA0uXTIymAmH
Beberapa saat aku dan Mang Dedi saling berpagutan bibir sambil tangannya terus bergerak-gerak meremas dadaku. Sekuat tenaga aku berusaha menahan desahan agar tak keluar dari mulutku karena aku tak mau Mang Dedi menganggapku sebagai wanita gampangan yang mudah dirayu dan digoda.81261Please respect copyright.PENANA2qC7boIwmZ
Tapi meski sekuat tenaga aku mencoba menahan desahan dan desisanku sendiri, sedikit demi sedikit pula mulutku terbuka dengan sendirinya.81261Please respect copyright.PENANApiFzDvuqnc
81261Please respect copyright.PENANAtfNOi4S5ev
"Mendesahlah Dek Liya! Gak ada yang bakal mendengar kita" bisik Mang Dedi merayuku.81261Please respect copyright.PENANATkfkDN6jFV
81261Please respect copyright.PENANAgIRRFGoJk9
Dengan sudah tidak sabar lagi, Mang Dedi kemudian dengan sigapnya menyingkap hijab lebar yang sedari tadi menjadi penutup terakhir buah dadaku.81261Please respect copyright.PENANAyF60FerTUh
81261Please respect copyright.PENANAalmU4HJtsI
Aku cukup kaget merasakan angin dingin tiba-tiba saja menyapu kulit dan pori-pori dadaku yang sudah terpampang polos dihadapan Mang Dedi.81261Please respect copyright.PENANAcEoFjKrzGB
81261Please respect copyright.PENANAA92qGch3MW
Namun tanpa mempedulikan keterkejutanku tersebut, Mang Dedi merundukkan wajahnya dan membuka mulutnya untuk menciumi puting payudaraku sebelah kanan secara tiba-tiba.81261Please respect copyright.PENANA9IirbHfOwo
81261Please respect copyright.PENANAYPf1UBtbL4
"Oouuggghhhhh.....sshhhhhhh" desihku terlepas kencang tak dapat aku tahan.81261Please respect copyright.PENANAm7yqjQinnx
81261Please respect copyright.PENANAervnulV5B4
Badanku menggelinjang, kedua kakiku menegang dibagian betis. Sementara mataku merem melek menikmati sensasi yang aku rasakan. Rasa geli dan nikmat terpancar begitu hebat dari puting buah dadaku akibat permainan lidah Mang Dedi. Dia mencucupnya pelan seperti seorang bayi, mengulum dan menjilatinya dengan sapuan lidah yang begitu hangat dan basah.81261Please respect copyright.PENANAAE053LCF57
81261Please respect copyright.PENANA1HpOGvb8aI
Kuremas-remas rambut Mang Dedi. Kudekap kepalanya menekan dadaku, kumajukan badan atasku ke depan wajahnya yang terbenam hangat di gumpalan buah dadaku. Dibawah sana, telah kurasakan liang vaginaku basah dan licin karena mengeluarkan cairannya dengan banyak. Bukti bahwa aku sudah sepenuhnya jatuh dalam jurang syahwat yang tak berujung.81261Please respect copyright.PENANAcX4mr8hIjd
81261Please respect copyright.PENANAn8DVHU8GRf
"Enak gak sayang??" Tanya Mang Dedi menggodaku.81261Please respect copyright.PENANA0hyRPud4ya
81261Please respect copyright.PENANAUtj2lAtJ3Y
Aku membalasnya dengan sebuah senyuman dan anggukan pelan, "Enakk Mas" ucapku berterus terang.81261Please respect copyright.PENANAvdsTuskvcA
81261Please respect copyright.PENANAKlbRCj3xRF
Pelan-pelan, rasa malu, rasa bersalah, dan perasaan-perasaan penolakan lainnya malai terkikis dari dalam batin dan pikiranku. Yang tinggal kini hanyalah aku seorang wanita normal yang belum pernah terpuaskan hasrat birahinya, dan seorang laki-laki perkasa yang sibuk mencumbuiku dengan penuh nafsunya.81261Please respect copyright.PENANABuRvxofhZ0
81261Please respect copyright.PENANAEtjhkOVFZp
Kami berdua telah lupa daratan, lupa dengan norma-norma dan aturan agama serta sama-sama hanyut dalam lautan birahi masing-masing.81261Please respect copyright.PENANAi1cjgdV3dA
81261Please respect copyright.PENANA2QPs5EwAfd
"Ugghh... toketmu mantap sekali Dek Liya" Ucap Mang Dedi melanjutkan aksi mesumnya pada buah dadaku.81261Please respect copyright.PENANAXuwZAB7u59
81261Please respect copyright.PENANAKkF9cQch21
Dengan mulutnya, Mang Dedi mulai menggigit-gigit sekitar bulatan dadaku hingga meninggalkan sedikit jejak-jejak merah. Gigitannya juga sekali-sekali hinggap di puting payudaraku hingga membuatku semakin tak bisa mengontrol diri.81261Please respect copyright.PENANAbTQyFwnbHL
81261Please respect copyright.PENANAf462ngdJjf
Kemudian tanpa memberi aba-aba sama sekali, Mang Dedi menurunkan jilatannya yang tadi bermain di buah dadaku menyusuri permukaan perutku yang ramping.81261Please respect copyright.PENANA4Q2CYgrien
81261Please respect copyright.PENANAyD6dqHxvFW
"Masshh.." kagetku memegang kepalanya.81261Please respect copyright.PENANAXbXulRGgIs
81261Please respect copyright.PENANAuH6fQEMZS5
Mang Dedi menengadah menatapku, "Kenapa sayang?" Tanya begitu polos.81261Please respect copyright.PENANA79RTeBvXwh
81261Please respect copyright.PENANAQLfNlphRjy
"Mas mau ngapain?" Tanyaku keheranan.81261Please respect copyright.PENANAASyjpyswGj
81261Please respect copyright.PENANAaFs8ZEXjPj
Dia tertawa sebentar sebelum akhirnya mengecup permukaan perutku, "Mau bikin kamu enak sayang. Percaya sama Mas" balasnya singkat.81261Please respect copyright.PENANAYvxtnTMxzy
81261Please respect copyright.PENANAhvf6q2Dz3h
Tubuhku kemudian menggelinjang. Merasakan mulut Mang Dedi yang ditumbuhi kumis tipis disekitarnya itu mulai bergerak menciumi permukaan perutku. Napasnya yang mendengus-dengus hangat menerpa kulitku sehingga membuat badanku kehilangan tenaga.81261Please respect copyright.PENANASnnbjIlhdN
81261Please respect copyright.PENANAaUXlKWp7Jw
Dalam ketidakberdayaanku itu, Mang Dedi semakin berani melancarkan aksinya dengan mulai mengelus-ngelus pahaku yang masih tertutup oleh gamis berbahan satin yang bertengger di bagian pinggangku.81261Please respect copyright.PENANAd7JrDbKgNs
81261Please respect copyright.PENANANkrqrxOJPK
Mang Dedi sengaja turun dari atas sofa dan bersimpuh di lantai memposisikan kepalanya tepat diatas perutku, sedangkan tangannya dengan leluasa terus menjamahi area paha dan pantatku berkali-kali.81261Please respect copyright.PENANAy2AoKJEMg7
81261Please respect copyright.PENANAVfbHzCIRWR
“Ssshhhh... Masshhh geliii” Desahku penuh kenikmatan.81261Please respect copyright.PENANAVHhD6UJMym
81261Please respect copyright.PENANARqB93dNRq3
Pikiranku buntu, sementara kenikmatan kian menggerogoti tubuhku. Antara sadar dan tidak, kurasakan tangan Mang Dedi bergerak menarik baju gamis yang ada di pinggangku turun semakin ke bawah.81261Please respect copyright.PENANA080jSXAZVE
81261Please respect copyright.PENANAMAlNhi6FBI
Mengerti dengan apa yang akan Mang Dedi lakukan, aku pun mulai meringis mempersiapkan diriku untuk ditelanjanginya sambil memejamkan mata. Dengan kedua tanganku, aku raih pinggiran sofa tempatku duduk dan meremasnya dengan kuat.81261Please respect copyright.PENANAxYeX0ixwvN
81261Please respect copyright.PENANATRDzEFbXmv
Sambil terus berciuman penuh gairah, perlahan-lahan aku mulai dapat merasakan baju gamisku terus turun melewati bagian pantatku. Aku dengan reflek mengangkat badanku sedikit agar mempermudah Mang Dedi melorotkan pakaian kebesaranku itu.81261Please respect copyright.PENANAWji6bTDHiX
81261Please respect copyright.PENANAsmYwwsspYO
Hingga tak berapa lama kemudian, terpampanglah tubuh mulus putihku yang selama ini terus aku tutupi dibalik pakaianku yang serba tertutup. Aku tak menyangka kalau sekarang Mang Dedi sudah dapat melihat ketelanjanganku walau belum utuh sepenuhnya.81261Please respect copyright.PENANAqQe8FoqSFw
81261Please respect copyright.PENANA8Ffjiouyfd
"Kamu cantik sekali Dek Liya. Sudah aku duga tubuhmu begitu mulus dan bersih seperti yang aku bayangkan selama ini" Ucap Mang Dedi memuji badanku.81261Please respect copyright.PENANAJaFkwZqrgo
81261Please respect copyright.PENANAIc4kEYCf70
Aku tersipu malu dibuatnya. Badanku terasa panas meski susana disekitarku begitu dingin karena hujan. Rasa dingin itu mulai terasa membelai kulit paha dan selangkanganku yang masih ditutupi oleh sebuah celana dalam tipis.81261Please respect copyright.PENANAvtVoIb6WFb
81261Please respect copyright.PENANADbqVyzHNNU
"Pahamu putih sekali Dek Liya. Boleh aku menciumnya?" Bisik Mang Dedi sekali lagi membuatku merasa dilambungkan.81261Please respect copyright.PENANAJf9wl87uDR
81261Please respect copyright.PENANAGFAThnq0As
Aku seketika itu juga mengangguk menyetujuinya. Sudah tak dapat lagi aku berpura-pura tidak menginginkan apa yang ingin dilakukan oleh Mang Dedi tersebut.81261Please respect copyright.PENANASHRtCdtcdg
81261Please respect copyright.PENANArB3BLWbxJG
"Silahkan Mas! Lakukan semaumu.." balasku bergetar.81261Please respect copyright.PENANAN5BxQqsYDU
81261Please respect copyright.PENANAGbXf5Xs7cL
Mang Dedipun tersenyum mendengar jawabanku, dia mengecup bibirku sebentar sebelum akhirnya dia duduk bersimpuh dilantai menghadap ke arah aku.81261Please respect copyright.PENANAlDO3sBcNPl
81261Please respect copyright.PENANAxoypcWgdvb
Dengan kedua tangannya, dia mencoba membuka pahaku sedikit agar dapat mengangkang dan memperlihat selangkanganku dengan lebih jelas.81261Please respect copyright.PENANAR2feQTIsNM
81261Please respect copyright.PENANAkTFR9yghPD
"Indah sekali" Ucapnya yang langsung membenamkan kepalanya di sela-sela selangkanganku.81261Please respect copyright.PENANAFtvyofe9JV
81261Please respect copyright.PENANAHFqRzJ6wUj
Sensasi geli menjalar disekujur tubuhku ketika kumis tipis di wajah Mang Dedi menusuk-nusuk kulit pahaku dibagian dalam.81261Please respect copyright.PENANAIxzS1R96nZ
81261Please respect copyright.PENANAQxmz6jSjhb
Sementara aku memutuskan untuk menutup kedua mataku, karena tidak kuasa melihat bagaimana tubuhku yang suci itu dicumbu oleh pria lain selain suamiku.81261Please respect copyright.PENANA7J7ej39m5J
81261Please respect copyright.PENANACWmYbirSlH
"Ooouggghhhh... Masssshh... geliiih..." desahku panjang.81261Please respect copyright.PENANAZxcC0x05be
81261Please respect copyright.PENANAd3zRStWNzP
Aku tak kuasa menahan rasa geli itu, aku menggeliatkan tubuhku sambil tetap memejamkan mata merasa jantungku pun semakin tak kuat menahan sensasi ini.81261Please respect copyright.PENANA8r3EheUb3P
81261Please respect copyright.PENANAO5dYyaZB9k
Perlahan-lahan, dapat ku rasakan ciuman Mang Dedi kini mulai mengarah semakin ke dalam mendekati bagian vaginaku. Endusan-endusan nafasnya pun semakin hangat menerpa selangkanganku.81261Please respect copyright.PENANANNi4YPZM8o
81261Please respect copyright.PENANAWhmZt6Ygmg
"Tubuhmu wangi sekali Dek Liya" Ujar Mang Dedi sambil memberikan sebuah kecupannya tepat di bagian vaginaku.81261Please respect copyright.PENANAaSfq7QiUfX
81261Please respect copyright.PENANAzhtkgQmZLH
"Oohhh... Masshh..... eemhhhh.."81261Please respect copyright.PENANAEQjZoK8Ng6
81261Please respect copyright.PENANASuwc0VQnHP
Bibir dan mulutku berguman lirih. Di bawah sana Mang Dedi menciumi vaginaku dengan rakusnya meski masih tertutup oleh celana dalam yang aku gunakan. Rasa nikmat menjalari sekujur tubuhku, serta nafsuku semakin menggebu dibuatnya.81261Please respect copyright.PENANALLZ1ZR8R4V
81261Please respect copyright.PENANAPEzQ1eSQbL
Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku merasakan kenikmatan dicium di daerah selangkanganku sendiri. Selama ini tak pernah suamiku memperlakukanku dengan lugas seperti ini sehingga tak dapat lagi kutahan nafsuku.81261Please respect copyright.PENANA0gD0XZl2C1
81261Please respect copyright.PENANAVe5WxYzI3M
Akan tetapi saat aku sudah semakin terbuai oleh nafsuku tersebut, Mang Dedi tiba-tiba menghentikan gerakan merangsangnya dan berdiri dihadapanku secara tiba-tiba.81261Please respect copyright.PENANAovwSW6xsFS
81261Please respect copyright.PENANAGAkyyUV7N3
Nampak napasnya juga ikut memburu saat kulihat perutnya yang buncit itu naik turun dengan begitu cepat.81261Please respect copyright.PENANAgKf5B4J4s3
81261Please respect copyright.PENANAtCsD6MH9nm
“Dek Liya..” panggil Mang Dedi setengah berbisik.81261Please respect copyright.PENANAVuJ7xP0j7E
81261Please respect copyright.PENANAut4kwYuNio
Dia meraih daguku dengan sebelah tangan dan mengangkatnya, akupun menoleh sambil mendongak ke arah Mang Dedi dengan mulut yang terngaga.81261Please respect copyright.PENANAnepxAiWYwu
81261Please respect copyright.PENANAB7ya6sbDBN
“CUPPP!!” kecupannya mendarat di bibirku.81261Please respect copyright.PENANAfRBgewQGQb
81261Please respect copyright.PENANAp2Myc342Hf
Dalam keadaan setengaj bernafsu itu, Mang Dedi kemudian membimbing tanganku untuk menyentuh penisnya dibalik celana pendek yang di pakainya. Aku berpura-pura menahan tanganku, namun Mang Dedi menariknya dengan kuat hingga telapak tanganku akhirnya merasai batang penisnya yang ternyata sudah mengeras dan menegang.81261Please respect copyright.PENANAzqJPa5GfFw
81261Please respect copyright.PENANAVoswhribxS
“Mmppphhh...” suaraku tertahan.81261Please respect copyright.PENANAjoylYZkhLD
81261Please respect copyright.PENANAPjYX693nIj
Mang Dedi meremaskan jariku di penisnya, meskipun masih terbungkus oleh celana, aku dengan mudah dapat menggenggamnya karena ukuran penisnya yang sangat besar dan terjiplak menonjol keluar.81261Please respect copyright.PENANAcmffMdgwCh
81261Please respect copyright.PENANA1ZaR93ilyf
Nafsuku bangkit meletup-letup membayangkan betapa sebentar lagi aku akan merasakan benda sebesar ini bersarang dalam vaginaku. Ingin rasanya saat ini aku membukai celana Mang Dedi sampai dia telanjang dan merasakan kehangatan batang penisnya secepat mungkin.81261Please respect copyright.PENANAggWWZMxur9
81261Please respect copyright.PENANAbDVn7AaDJ3
Tapi aku berusaha menahan diri karena akupun tak berani bersikap lepas di depan penjual sayur langgananku itu. Namun bak terkena hipnotis, aku masih saja merabai penis Mang Dedi tersebut tanpa menjauhkan tanganku.81261Please respect copyright.PENANAbXijwSjXb3
81261Please respect copyright.PENANAlAGcrpeGFN
“Sudah tegang!” Ucapku mengelus-eluskan tanganku pada penis Mang Dedi sampai dia mengerang pelan.81261Please respect copyright.PENANAnyrqbUjC5s
81261Please respect copyright.PENANA6Xjk8qn5Sy
“Tegang banget Dek Liya!” ucapnya terkekeh meremas buah dadaku.81261Please respect copyright.PENANATOr9nLmbG0
81261Please respect copyright.PENANAYaMLFyOMrj
Liang vaginaku terasa berkedut-kedut terangsang seperti terpompa untuk mengeluarkan cairannya. Bibir dan mulutku bergumam lirih tak berhenti saat kami berdua saling mengelus dan merabai bagian yang sangat sensitif untuk kami. Mang Dedi pada buah dada dan vaginaku, sementara aku pada penisnya yang menegang dengan keras.81261Please respect copyright.PENANAgqvksxlHJz
81261Please respect copyright.PENANAMO7vuV37Xs
“Mau liat gak Dek?” bisik Mang Dedi nakal padaku. Dia lagi-lagi menyempatkan menyium bibirku dengan hangat.81261Please respect copyright.PENANAfoiFEJBeOS
81261Please respect copyright.PENANAzGDA1HDlCa
Aku hanya diam terpana, bahkan tak kuasa mengangguk dengan pelan menginginkannya. Mang Dedi lalu bangkit berdiri lagi, melepaskan celana pendek lusuhnya dengan gerakan yang cepat namun masih terasa pelan dalam mataku.81261Please respect copyright.PENANAMa6HWmsLtn
81261Please respect copyright.PENANAHxT98INKoa
Ku tatap nanar gerakan tangan Mang Dedi yang membuka celananya turun satu persatu tersebut. Dengan perasaan yang berdebar dan menunggu, aku akhirnya diperlihatkan dengan batang penis Mang Dedi yang selama ini hanya bisa ku saksikan lewat foto yang dikirimkannya.81261Please respect copyright.PENANAYzS9xYyVET
81261Please respect copyright.PENANAwlMcA2cYXT
“Besar sekali!!” teriakku girang dalam hati.81261Please respect copyright.PENANA1YBcTIdstv
81261Please respect copyright.PENANASzm5jVS04y
Itu pertama kalinya aku melihat penis laki-laki lain selain suamiku. Perbedaannya sungguh terlihat nyata bukan pada aspek ukuran besarnya saja. Namun juga bentuknya yang sedikit aneh dan lucu. Batangnya sedikit membengkok dan ujung kepalanya tersembunyi dibalik sebuah kulit yang terlihat seperti sebuah kulup.81261Please respect copyright.PENANAT0Aw3lvxIV
81261Please respect copyright.PENANAt9ryxxymNP
“Kenapa??” tanya Mang Dedi terheran melihat ekspresiku.81261Please respect copyright.PENANAx4c3JxxfOZ
81261Please respect copyright.PENANAA0IUky8vZF
Aku menggeleng, “Gapapa” balasku mengedarkan pandangan.81261Please respect copyright.PENANAKmMokqSTqv
81261Please respect copyright.PENANAPWaSRJ924r
“Lebih gede dari punya suamimu ya pasti..” ucap Mang Dedi terkekeh melihatku reaksiku.81261Please respect copyright.PENANAsXhZ2Oi2jJ
81261Please respect copyright.PENANAAVJmPQufXT
Dia membimbing tanganku untuk menggenggam penisnya lagi. Kugenggam penis itu sebentar. Terasa hangat, kenyal dan kencang. Urat-uratnya bertonjolan keluar serta ada kedutan-kedutan mengalir didalamnya.81261Please respect copyright.PENANAzETKaKjO6q
81261Please respect copyright.PENANAqsoEJUJluF
“Jauh lebih besar” Ucapku jujur begitu saja.81261Please respect copyright.PENANAprsGlBXKdG
81261Please respect copyright.PENANAP4FDYwctho
Darahku jadi berdesir tiba-tiba dan jantungku berdebar-debar setelah aku mengucapkan kata yang secara langsung mengakui perbedaan antara suamiku dengan Mang Dedi itu.81261Please respect copyright.PENANAu6ckcDk7gD
81261Please respect copyright.PENANAlam44RgOFH
"Dicobain dong sayang!" Bisik Mang Dedi mengelus kepalaku.81261Please respect copyright.PENANAkTUP5u1vc6
81261Please respect copyright.PENANA3nqbKBMEdu
Aku menatap heran tak mengerti maksudnya, "Apaan Mas?" Tanyaku.81261Please respect copyright.PENANALKiCHgio3m
81261Please respect copyright.PENANABc3WFzW7UJ
"Diemut..." bisiknya.81261Please respect copyright.PENANApouJL1UEUw
81261Please respect copyright.PENANAOdzzzdIm7n
"Mas pengen diemut sama kamu" bisiknya lagi.81261Please respect copyright.PENANA3mANCu01au
81261Please respect copyright.PENANAqQFy9ekadf
Darahku berdesir mendengar permintaannya yang sungguh sangat cabul itu. Aku tau kalau diluar sana ada wanita yang sengaja mengulum alat kemaluan laki-laki untuk menambah kepuasan dalam bercinta.81261Please respect copyright.PENANAF6KqIkLPIt
81261Please respect copyright.PENANAcWfZpLNMbf
Bahkan dulu suamiku juga pernah memintaku melakukannya. Namun aku selalu menolak karena alasan tidak suka dan jijik.81261Please respect copyright.PENANApbV8q0I6PR
81261Please respect copyright.PENANAnmKv2HXR1A
"Gamau ah.. Jijik Mas!" Protesku menjauhkan tangan.81261Please respect copyright.PENANADeBDrNGoKl
81261Please respect copyright.PENANAWn216AjxdN
Namun dengan cepat Mang Dedi menahanku, "Mau dong Dek. Tadi udah aku cuci sebelum mampir kesini" ucapnya mengelus-ngelus kepalaku.81261Please respect copyright.PENANAEC09o0uv5X
81261Please respect copyright.PENANAdZ2giCXjUF
Dalam keadaan ragu itu, Mang Dedi mencoba menciumku seakan sedang membujukku untuk menuruti keinginannya. Bibirku di pagut dengan begitu liar dan nakal sampai lidahnya menyeruak masuk ke dalam rongga mulutku.81261Please respect copyright.PENANAgDFa4mnq4G
81261Please respect copyright.PENANAYdjLgE7nSB
Tubuhku melemas rileks, yang ada malah bibirku membalas pagutan Mang Dedi dengan hangat dan lembut. Aku mengulum juluran lidahnya dan menjilat-jilat dengan lidahku. Disaat gantian lidahku yang masuk ke mulut Mang Dedi, dia tidak kalah kuatnya menghisap.81261Please respect copyright.PENANADePjpyIe9s
81261Please respect copyright.PENANAADxAmSuEft
Perasaanku jadi terlambungkan lagi. Serasa melayang-layang di awan akibat cumbuan penuh nafsu Mang Dedi sementara tangannya juga ikut meremas dan memainkan payudaraku.81261Please respect copyright.PENANAYwIjYkmTdr
81261Please respect copyright.PENANAK2zXP6kNrW
Hebatnya lagi, tanganku yang sedang menggenggam penis besar Mang Dedi bergerak mengikuti naluriku sendiri untuk mengocok dan mengurutnya pelan-pelan.81261Please respect copyright.PENANA1CqvvOrFzh
81261Please respect copyright.PENANAZMj5MHXJN1
Sehingga kami berdua sama-sama mendesah lirih di sela-sela ciuman kami tersebut.81261Please respect copyright.PENANAw2bZPHDxuA
81261Please respect copyright.PENANARBmeFBKBhh
"Mas, kamu udah sering begini sama wanita lain ya?" Ucapku spontan tiba-tiba terbawa perasaan.81261Please respect copyright.PENANAepLZxTqa5z
81261Please respect copyright.PENANAcj68gEu1oe
Mang Dedi menatap heran padaku, "Kenapa sayang? Mas gak sering kok" Jawabnya yang entah sebuah kejujuran atau bukan.81261Please respect copyright.PENANAfBnDPpAzYR
81261Please respect copyright.PENANAKDQ2nIYmic
"Gapapa Mas... Mas kayak berpengalaman banget" balasku tersenyum menunjukkan gigi. Terus terang aku cukup senang dengan jawaban yang diberikan oleh Mang Dedi tersebut.81261Please respect copyright.PENANAWBWZnTaMKt
81261Please respect copyright.PENANAe7QOH1jCPV
"Kamu cemburu kalau aku sering melakukannya dengan wanita lain Dek Liya??" Bisik Mang Dedi memeluk tubuhku dan merapatkan badannya ke sofa.81261Please respect copyright.PENANAcnwCFTgG5b
81261Please respect copyright.PENANApqsEQlApiq
Aku menggeleng, "Engga tuh" Ucapku mengecup bibirnya.81261Please respect copyright.PENANAPYBZw4WBqm
81261Please respect copyright.PENANAfoXXsdW8L1
Mang Dedi kemudian membalas ciumanku tersebut dengan hangat sambil kemudian mendorong tubuhku jatuh keatas sofa.81261Please respect copyright.PENANAobhgUQb67e
81261Please respect copyright.PENANATyQcoDwic8
"Coba kamu bilang lagi kayak gitu setelah merasakan ini" ucap Mang Dedi yang tiba-tiba menarik celana dalamku.81261Please respect copyright.PENANAzHLG8r76Uv
81261Please respect copyright.PENANASiT0MKMgNZ
Dengan gerakan yang cukup cepat, aku merasakan Mang Dedi mulai menurunkan kain penutup selangkanganku yang berwarna putih itu dari tempatnya.81261Please respect copyright.PENANApxo8T7MJR0
81261Please respect copyright.PENANAZGMTltd2Nm
Sehingga akhirnya akupun resmi bertelanjang penuh di depan pria penjual sayur langgananku itu. Satu-satunya benda yang menjadi penutup badanku hanyalah hijab lebarku yang masih terpasang utuh di kepala.81261Please respect copyright.PENANA5SIMMmC4wa
81261Please respect copyright.PENANAk36RislJZx
"Aku masukin sekarang ya sayang" Ucap Mang Dedi meminta izin padaku.81261Please respect copyright.PENANA6jG1MKbRCg
81261Please respect copyright.PENANAZZBjZZCnXc
Aku mengangguk pelan menyetujuinya. Karena sedari tadi liang vaginaku sudah berdenyut-denyut menantikan persetubuhan diantara kami.81261Please respect copyright.PENANA3wUZRsrXMD
81261Please respect copyright.PENANAQIxWMRxyyy
Maka ketika Mang Dedi membuka pahaku dalam posisi telentang, aku tak menolak. Justru sengaja kubuka lebih lebar agar Mang Dedi leluasa.81261Please respect copyright.PENANAbqFIwH9Nm0
81261Please respect copyright.PENANA9fbw6r5Bj1
Dia mengusap-usap ujung penisnya di mulut vaginaku yang sudah basah oleh cairan pelumas alami yang keluar dari liangnya. Rasa hatiku sudah tak karuan menunggu proses masuknya penis besar yang sedari tadi sudah membuatku kelimpungan.81261Please respect copyright.PENANAOlYuuX2M3x
81261Please respect copyright.PENANAa389w1Anzy
"Aku sayang sama kamu Mas" Ucapku memejamkan mata mengungkapkan perasaan yang sudah ikut menggebu di dada.81261Please respect copyright.PENANAXEqSNgpcZX
81261Please respect copyright.PENANAscptN6JVKX
Mang Dedi lalu tersenyum memasukkan ujung penisnya pada liang vaginaku, "Aku juga sayang kamu Dek Liya" balasnya dengan penuh kepastian.81261Please respect copyright.PENANATLHiQrJPzF
81261Please respect copyright.PENANAhlLkf13IaV
Kurasakan seluruh beban dalam pikiran dan dadaku terangkat seiring masuknya penis Mang Dedi ke dalam liang vaginaku sedikit demi sedikit. Bibirku merintih lirih merasakan bahwa vaginaku terlalu kecil untuk menerima penisnya yang begitu besar.81261Please respect copyright.PENANAZGJ78wNIhf
81261Please respect copyright.PENANA73PYXo8rny
"Pe--pelan-pelann.. Masshh" bisikku sedikit menahan tubuhnya.81261Please respect copyright.PENANAadrRik0vvR
81261Please respect copyright.PENANAMqEJ5pyPLw
Mang Dedi tersenyum, "Memekmu sempit luar biasa Dek Liya" ucapnya ikut mendesah.81261Please respect copyright.PENANATpGwMSuGQ1
81261Please respect copyright.PENANA0loo8uWN1b
Mang Dedi masih bergerak menekan pinggul dan penisnya hingga kurasakan seluruh rongga dalam vaginaku penuh sesak. Ukuran yang tidak main-main itu membuat dinding vaginaku terasa perih dan ngilu secara bersamaan.81261Please respect copyright.PENANA9ows5HNqUD
81261Please respect copyright.PENANA0QfQzE0Cxn
Aku mengejangkan pinggangku antara rasa nikmat dan kesakitan, "Gakk.. muuatttthh... Masss....." lirihku merasa tak siap.81261Please respect copyright.PENANAw226E5UVlS
81261Please respect copyright.PENANAd6JI0wo6GX
Mang Dedi kemudian mengecup keningku, "Sedikit lagi" bisiknya pada telingaku.81261Please respect copyright.PENANABhMANIBuZL
81261Please respect copyright.PENANAJl0UqUPvXI
Mang Dedi memagut bibirku lagi. Kubalas pagutan bibirnya itu dengan lebih hangat dan penuh perasaan. Kami lalu berpelukan dengan posisi Mang Dedi yang sedikit menindihku memasukkan penisnya dengan perlahan-lahan.81261Please respect copyright.PENANArZ68tvTRjK
81261Please respect copyright.PENANAt4o0eUFqLl
Persentuhan kulit dan kelekatan badan kami itupun semakin terasa menimbulkan sensasi enak dan membuatku berangsur-angsur merasa nyaman.81261Please respect copyright.PENANAH1NrRqvPVn
81261Please respect copyright.PENANA5XqMTIV97K
"UMMI! UMI NGAPAIN!!???" 81261Please respect copyright.PENANA4nCKbIecqY