79227Please respect copyright.PENANADKIyt04FxH
Langit sore terlihat mendung dengan gumpalan awan-awan gelap yang seperti siap menurunkan bebannya ke bumi. Pertanda bahwa sebentar lagi akan turun hujan lebat.79227Please respect copyright.PENANANZb7jwxoqf
79227Please respect copyright.PENANAe7hEYrgHE0
Suasana itupun nampaknya selaras dengan suasana hatiku yang tengah mendung dan kelut karena sedari pagi aku tak sempat bertemu dengan Mang Dedi.79227Please respect copyright.PENANAhx3Z6A5uxY
79227Please respect copyright.PENANAjMfzVUZsWH
Aku bangun kesiangan gara-gara semalam aku kesulitan untuk tertidur. Itu semua karena suamiku yang hampir saja menangkap basah aku yang tengah asik bermain-main dengan tubuhku sendiri.79227Please respect copyright.PENANA3jjParRp2w
79227Please respect copyright.PENANAN3Iux546bZ
Bahkan sampai saat inipun, percakapanku semalam dengan suami masih saja berputar-putar jelas dalam benakku.79227Please respect copyright.PENANAcepV043vne
79227Please respect copyright.PENANAUD75h4XNWV
"Paha Umi gatel Bi! Makanya tadi Umi garuk" jawabku pada saat dia bertanya.79227Please respect copyright.PENANASoDFrJClKT
79227Please respect copyright.PENANATFI2KsiSJH
"Tapi kok Umi kayak nyebut nama Mang Dedi gitu deh?" Selidik suamiku.79227Please respect copyright.PENANAnFujeylQJt
79227Please respect copyright.PENANAwXycJzi1jn
Hampir saja jantungku copot saat itu juga, "Ah cuma perasaan Abi aja kali!! Lagian Umi ngapain nyebut-nyebut nama Mang Dedi segala??" Jawabku dengan mantap.79227Please respect copyright.PENANA34T7A3zYFy
79227Please respect copyright.PENANAKxs4rireKg
Beruntung, setelahnya Suamiku mengiyakan saja alasanku tersebut tanpa merasa curiga sedikitpun.79227Please respect copyright.PENANA9aJAKG0lEc
79227Please respect copyright.PENANAk1vrRDBRde
Namun ketika pagi hari saat semua gairah dan birahiku itu menghilang, aku jadi sedikit malu menghadapi suamiku karena telah berbohong secara terang-terangan di depannya.79227Please respect copyright.PENANAvukA6qvuKu
79227Please respect copyright.PENANAFr7QIN4mnG
Seharian aku melamun dan bertanya-tanya pada diriku sendiri. Kenapa aku bisa berubah secepat ini? Kenapa setalah semua hal buruk yang aku lakukan bersama Mang Dedi itu, tetap saja masih belum dapat memenuhi hasrat terpendam dalam diriku.79227Please respect copyright.PENANArpVXSpGZDi
79227Please respect copyright.PENANAEFp5JOHGKE
Aku masih saja menginginkan sesuatu yang lebih. Sesuatu yang setidaknya dapat mengusir kekosongan dalam bilik hatiku seperti saat aku bercerita maupun bertukar pesan bersama Mang Dedi.79227Please respect copyright.PENANAE5tIdDtzmZ
79227Please respect copyright.PENANAvvgu5pjZrz
Sadar rasanya aku tidak bisa bermain-main, statusku sebagai seorang istri dan seorang Ibu saja, sudah cukup menjelaskan bahwa aku sudah tak dapat melangkah lebih jauh untuk melanggar batas itu.79227Please respect copyright.PENANADZiuVHuLVv
79227Please respect copyright.PENANAsNPVD9stM1
Tapi apa daya, sekarang aku menyadari betapa pentingnya peran dan sosok Mang Dedi dalam mengisi kekosongan hatiku tersebut. Jadi sekali lagi, tak dapat aku pungkiri bahwa aku sudah mulai tertarik pada sosok penjual sayur itu.79227Please respect copyright.PENANAFGbVBjJzOU
79227Please respect copyright.PENANAytJ3hwm7OD
"Kangen sama kamu Mas" ketikku pada keyboard smartphone yang ku genggam. Tapi dengan cepat aku menghapus kata-kata itu dan menggantinya dengan sebuah sapaan.79227Please respect copyright.PENANAvl1sqOq7bf
79227Please respect copyright.PENANAeplCyQRqSE
"Sore Mas" kirimku pada Mang Dedi.79227Please respect copyright.PENANAVve8vh4aFy
79227Please respect copyright.PENANAG7KFxKsaGJ
Tak perlu menunggu lama, Mang Dedipun langsung membalas, "Sore juga Dek Liya"79227Please respect copyright.PENANAHA9HzAnEgr
79227Please respect copyright.PENANAm3REgul8CU
"Mas lagi ngapain?" Tanyaku berbasa basi.79227Please respect copyright.PENANAW5rgVKz0g8
79227Please respect copyright.PENANAKFtaMe4Ykm
"Lagi nongkrong nih di warungnya Haji Naim" balasnya padaku.79227Please respect copyright.PENANAKfXl8D6JzC
79227Please respect copyright.PENANAvAXjyBHXIW
"Yang deket Masjid bukan?"79227Please respect copyright.PENANAKzaVwdt7go
79227Please respect copyright.PENANA0lHvYPCyzH
"Iya Dek Liya" balasnya singkat.79227Please respect copyright.PENANAbGgD00VIBE
79227Please respect copyright.PENANAPAtin3VRvK
Aku tersenyun sumringah, ternyata Mang Dedi kebetulan berada tak jauh dari rumahku. "Mas ngapain disana?" Tanyaku lagi.79227Please respect copyright.PENANAdQ7wQzdIzO
79227Please respect copyright.PENANAIU8IylGfh4
"Mau bayar utang Dek Liya. Kemaren saya pinjam duit sama Pak Haji" terang Mang Dedi secara gamblang.79227Please respect copyright.PENANAkoWp19rynI
79227Please respect copyright.PENANABCYC4LGQF0
"Ohh gitu.. tapi Mas bawa jas hujan kan?" Balasku khawatir.79227Please respect copyright.PENANAzxxT3pfYnf
79227Please respect copyright.PENANAhvX4xByT8M
"Gak bawa sih Dek. Tadi niatnya cuma sebentar aja. Tapi Pak Haji nya malah ngajakin ngobrol"79227Please respect copyright.PENANAWX4XfU8nSC
79227Please respect copyright.PENANABjHU9d16yl
"Yaudah kalau gitu Mas pulang sekarang aja. Nanti kehujanan" balasku lagi.79227Please respect copyright.PENANAhZM8KssDs8
79227Please respect copyright.PENANAPacRgV8WjU
"Gak enak sama Pak Haji Dek!! Dek Liya gak punya jas hujan??" Tanya Mang Dedi tiba-tiba.79227Please respect copyright.PENANAqIpm4dAELE
79227Please respect copyright.PENANAnsN3pLPaGU
Aku teringat kalau suamiku biasanya punya jas hujan cadangan yang di letakkannya di bawah lemari sepatu. "Ada nih Mas" balasku setelah aku dengan cepat mengeceknya ke dalam.79227Please respect copyright.PENANArOtnfm5La7
79227Please respect copyright.PENANABSkqifTdBj
"Yaudah nanti saya mampir ke rumah Dek Liya sebelum pulang" balasnya lagi.79227Please respect copyright.PENANAaBWoK5zbSu
79227Please respect copyright.PENANAHe8yZLwG06
Pucuk dicinta, ulampun tiba. Aku yang seharian tak bertemu dengan Mang Dedi itu akhirnya punya kesempatan untuk bertatap muka lagi.79227Please respect copyright.PENANALsG4lXuRnd
79227Please respect copyright.PENANAr5utSom9SU
Suasana hatiku seketika berubah menjadi senang dan bahagia.79227Please respect copyright.PENANAgpiAPNpWB1
79227Please respect copyright.PENANA7JKOQYcgwF
Aku mengajak anakku Tasha untuk masuk ke dalam rumah. Sebentar lagi Mang Dedi akan mampir kesini dan aku lagi-lagi merasa punya keinginan untuk tampil cantik di depannya.79227Please respect copyright.PENANATFNr3LhiqP
79227Please respect copyright.PENANAX1kggAGaf1
Karena itu, aku pun memutuskan untuk mengganti baju daster yang tengah kugunakan dengan pakaian gamis yang lebih bagus. Tak lupa juga, aku sedikit merias wajahku dengan berdandan natural serta memakai parfum.79227Please respect copyright.PENANAusOFjLCTDi
79227Please respect copyright.PENANAkY2KrKVWZP
Saat semua sudah selesai, aku kemudian mematut diriku didepan kaca untuk memastikan bahwa penampilanku sudah sempurna.79227Please respect copyright.PENANAAwLCKH8FVm
79227Please respect copyright.PENANA296aJ4YNdc
Aku tersenyum sumringah, Tampak dari pantulan kaca itu wajahku bersemu merah menantikan kedatangan Mang Dedi layaknya seorang remaja yang menunggu kekasihnya.79227Please respect copyright.PENANAFShtpcdxU2
79227Please respect copyright.PENANAR5jlb235ZH
Tapi tak dipungkiri, ada rasa takut sekaligus berdebar saat membayangkan kalau Mang Dedi benar-benar datang berkunjung ke rumahku seorang diri.79227Please respect copyright.PENANAzu0m6HWVUp
79227Please respect copyright.PENANAe9n5CluLUr
Rentetan perbuatan "gila" yang pernah aku lakukan dengan Mang Dedipun kembali terputar-putar dalam benakku saat aku sadar kalau aku dan penjual sayur langgananku itu akan berdua untuk sementara waktu.79227Please respect copyright.PENANAcabRDCWYHA
79227Please respect copyright.PENANARxgIpmrS0Q
Sontak badanku jadi lemas dibarengi rasa panas dingin dibuatnya. Aku bertanya dalam hati, adakah kebenaran yang aku lakukan ketika dengan sadarnya aku mengundang pria lain untuk berkunjung ke rumah tanpa sepengetahuan suamiku.79227Please respect copyright.PENANA8y1Z0FIy24
79227Please respect copyright.PENANADf4a9NS1Jq
Namun semuanya seakan terlambat untuk dibatalkan karena aku mendengar pintu depanku di ketuk oleh seseorang. Dan tentu saja itu adalah suara Mang Dedi.79227Please respect copyright.PENANAv5Y0r1oZGZ
79227Please respect copyright.PENANAazmcCIHQga
"Sore Dek Liya" sapanya tersenyum saat aku membukakan pintu.79227Please respect copyright.PENANAvg50x1WWqr
79227Please respect copyright.PENANAQqHclx2BL9
Aku membalas senyumnya, "Sore juga Mas" ucapku merasa senang. Rasa kangenku itu telah terobati.79227Please respect copyright.PENANARF77DCi8En
79227Please respect copyright.PENANASwL0jO0GjA
"Anaknya kemana?" Tanya Mang Dedi celingak-celinguk melihat kebelakangku.79227Please respect copyright.PENANAB258Jis1Uk
79227Please respect copyright.PENANAqQC9EEgvW0
"Ada di kamar Mas. Mari masuk dulu!" Ajakku mempersilahkan.79227Please respect copyright.PENANAeaVFiOJ9Lo
79227Please respect copyright.PENANA6QpmGuGL9k
Mang Dedipun dengan terkekeh kemudian masuk ke dalam rumahku yang tidak terlalu besar ini. Aku mengajaknya duduk diruang tamu dengan perasaan yang semakin berdebar-debar.79227Please respect copyright.PENANA2qdcn7g0iQ
79227Please respect copyright.PENANAu8gf0hQpth
"Bentar ya Mas aku ambilin minum" ucapku beralasan untuk pergi menenangkan diri.79227Please respect copyright.PENANAiyoBWcZ6ra
79227Please respect copyright.PENANAX43KAaTBlr
Rupayanya memang benar apa yang dikatakan oleh orang banyak, kenyataan akan selalu lebih menakutkan dari yang aku bayangkan.79227Please respect copyright.PENANAXvL6uFZOh8
79227Please respect copyright.PENANA6nRMUy51sA
Aku tadinya sempat berpikir bahwa aku tidak punya niatan lain saat mengundang Mang Dedi selain untuk meminjamkan jas hujan kepadanya.79227Please respect copyright.PENANAo3cUkZRSEw
79227Please respect copyright.PENANAAHOVpJqjGp
Akan tetapi setelah sosoknya datang, aku malah dibuat sadar kalau apa yang aku lakukan ini benar-benar sebuah kesalahan besar. Terlebih ketika hubungan kami yang begitu dekat tersebut, bisa saja membuat hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di rumah ini.79227Please respect copyright.PENANA2hQSAzovOv
79227Please respect copyright.PENANAbWHr8jwjzD
"Aku telah mengundang serigala ke kandang kelinci." Ucapku mengutuk dalam hati.79227Please respect copyright.PENANAn5LWj5GQJB
79227Please respect copyright.PENANABkJS6nGMwQ
Dengan pelan aku kemudian menyiapkan minuman berupa teh manis hangat untuk aku hidangkan sambil terus berusaha membenarkan degub jantungku. Aku menarik nafas dalam-dalam berulang kali sebelum akhirnya aku berjalan balik ke arah ruang tamu.79227Please respect copyright.PENANA466BbSOGyD
79227Please respect copyright.PENANAlL9WTFeonJ
Ketika aku sampai, aku terkejut melihat Tasha anakku sudah berada dengan Mang Dedi disana, "Itu mah ayam om, bukan bebek" ucap Tasha berbicara lantang.79227Please respect copyright.PENANANCbhEk7cQE
79227Please respect copyright.PENANADNXwdhdhlT
Mang Dedi melirik ke arahku sambil tersenyum, "Om kira itu bebek tadi" balasnya pada Tasha.79227Please respect copyright.PENANAe3SKvyQ3qX
79227Please respect copyright.PENANAXgneaWeRaa
"Kalau bebek itu kakinya pendek Om. Kayak gini" balas Tasha nampak bersemangat.79227Please respect copyright.PENANAOv8VP7lbB8
79227Please respect copyright.PENANA2z1P91Mt4r
Aku tersenyum menghampiri mereka berdua yang tampak tengah asik berbincang sambil menggambar gambar hewan di buku gambar kesukaan Tasha.79227Please respect copyright.PENANAs2dBZqrBIy
79227Please respect copyright.PENANA1BjK4AUqlW
"Caca gak jadi tidur sayang?" Tanyaku meletakkan nampan.79227Please respect copyright.PENANAs7qCBRC8rR
79227Please respect copyright.PENANA8GdSwlHLIa
Anakku itu menggeleng dengan manja, "Gak jadi Mi! Aku mau menggambar sama Om ini" ucapnya terlihat begitu fokus.79227Please respect copyright.PENANA0Ieaal9HFF
79227Please respect copyright.PENANAyFhQVQOGiB
"Nah kalau yang ini namanya bebek Om" lanjut Tasha menunjukkan hasil gambarnya pada Mang Dedi.79227Please respect copyright.PENANACqPPgtLhsH
79227Please respect copyright.PENANAz0S2BChutC
Mang Dedipun tampak antusias mengimbangi Tasha yang masih berumur 5 tahun itu. "Ohhh kalau kakinya pendek berarti bebek ya" balasnya yang lagi-lagi tersenyum ke arahku.79227Please respect copyright.PENANAbhGeH0qYww
79227Please respect copyright.PENANAlagwnhK7YF
Seketika rasa was-was yang ada dalam hatiku tadi menghilang setelah aku melihat kedekatan anakku dengan Mang Dedi. Aku tidak menyangka kalau Mang Dedi juga cukup pandai dengan anak-anak kecil.79227Please respect copyright.PENANA9IUrDekoGp
79227Please respect copyright.PENANAW4cT594PMo
"Diminum Mas" ucapku menawarkan minum yang telah aku siapkan.79227Please respect copyright.PENANARLOz8KcWX8
79227Please respect copyright.PENANAy1twFjQGUT
Mang Dedi terlihat mengangguk sambil kemudian menyeruput cangkir yang berisi air teh tersebut. Namun dia masih saja fokus berbincang-bincang dengan anakku Tasha.79227Please respect copyright.PENANAjDK12i8f3J
79227Please respect copyright.PENANAbYHBfy4Hx2
"Ini bebeknya punya anak Om. Anaknya banyak" ucap Tasha mendominasi percakapan.79227Please respect copyright.PENANA45yWekkzJa
79227Please respect copyright.PENANAZbYHeCt46f
Mang Dedi memangut-mangut melihat gambar yang dibuat oleh Tasha tersebut, "Kok anaknya banyak banget?" Tanya Mang Dedi.79227Please respect copyright.PENANAtMqI9JKvMD
79227Please respect copyright.PENANAIWjHqU2Ub1
"Iya. Biar temennya juga banyak" jawab Tasha tiba-tiba.79227Please respect copyright.PENANAv8slGMKy6A
79227Please respect copyright.PENANANbX4PVC9Q3
"Kalau Caca gimana? Banyak temennya juga gak?" Tanya Mang Dedi sekali lagi.79227Please respect copyright.PENANAVG7DsiBIe7
79227Please respect copyright.PENANAKbBXNYp0Kx
Tasha kemudian menggeleng, "Caca gak ada temennya" jawab putriku tersebut begitu polos.79227Please respect copyright.PENANABx18HWaQmz
79227Please respect copyright.PENANAsxqCppJrlr
"Loh? Kok gapunya temen?" Tanya Mang Dedi penasaran.79227Please respect copyright.PENANA26AaAuDh1d
79227Please respect copyright.PENANA7pM5Ahr06T
"Iyalah. Caca kan belum punya adek Om" Ucap Tasha dengan analogi lucunya.79227Please respect copyright.PENANA8J1iBqu4Gs
79227Please respect copyright.PENANAmZZ7oOB7D8
Sontak tawa Mang Dedipun pecah mendengar jawaban polos anakku tersebut. "Minta dong dedeknya sama Umi" ucapnya melirikku.79227Please respect copyright.PENANA3XoL2t1iTs
79227Please respect copyright.PENANAF1EU6pXMuE
"Udah aku minta Om. Tapi belum jadi-jadi" balas Tasha cemberut.79227Please respect copyright.PENANAF6ODvDrJLx
79227Please respect copyright.PENANA4vXtpgzKf7
Akupun menjadi tak tega mendengar jawaban anakku tersebut dan langsung memeluknya, "Nanti Umi bilangin sama Abi" ucapku pelan.79227Please respect copyright.PENANA3SHazhBpob
79227Please respect copyright.PENANAYsC32MT9RR
"Tapi kan Abi kerja Mi" balas Tasha dengan polosnya.79227Please respect copyright.PENANA9RFvTSCg9e
79227Please respect copyright.PENANAXBEwvECrBn
Lalu tanpa kuduga, Mang Dedi ikut mendekat kepadaku sambil mengelus kepala Tasha, "Ntar Om yang bantuin deh" ucapnya dengan berani.79227Please respect copyright.PENANA9GdDkDvRQr
79227Please respect copyright.PENANA3gsymNH0Cf
Aku menatap tajam pada Mang Dedi yang terkekeh senang dengan candaannya yang memang sudah kelewat itu. Tapi tampaknya kata-kata itu sudah cukup membuat Tasha terhibur dan kembali ceria.79227Please respect copyright.PENANAPhIqHkk2yE
79227Please respect copyright.PENANAvxWr89k5OP
"Om gambarin caca kambing dong!" Pinta Tasha kembali bersemangat.79227Please respect copyright.PENANAOV4146V7i2
79227Please respect copyright.PENANARtYnfV8xGl
"Mau kambingnya berapa??" Tanya Mang Dedi bersiap mengambil pensilnya.79227Please respect copyright.PENANA0yCk5UhQP1
79227Please respect copyright.PENANArGxcqLGYM7
Tasha berpikir sebentar memegang dagunya, "Mau empat aja Om" ucapnya mengacungkan jari.79227Please respect copyright.PENANAfFO19KKdTK
79227Please respect copyright.PENANAPfetTkj1B8
"Kok empat?" Tanya Mang Dedi.79227Please respect copyright.PENANA3byy0o9BUu
79227Please respect copyright.PENANAcwKBo3YQpX
"Iya, biar ada mama kambing, anak kambing, adik kambing dan Om kambing" jelasnya.79227Please respect copyright.PENANAnwIW6N7rdc
79227Please respect copyright.PENANAjB72APB7sy
Mang Dedi melihat ke arahku sebentar sebelum akhirnya bertanya kembali pada Tasha, "Papa kambingnya kemana?"79227Please respect copyright.PENANAS5ghITPj6s
79227Please respect copyright.PENANA4Ru9xwDu0L
"Papa kambingnya kan harus kerja Om" balas Tasha dengan amat polosnya.79227Please respect copyright.PENANAZIZeTAE2OZ
79227Please respect copyright.PENANAwFONjLZbIv
Aku terhenyak mendengar jawaban anakku tersebut. Selama ini dia tidak pernah mempermasalahkan Abinya yang selalu sibuk dengan pekerjaan.79227Please respect copyright.PENANArNpAoMiLEz
79227Please respect copyright.PENANAmBGipO1P7u
Tapi ternyata, diam-diam anakku itu juga merasakan hal yang sama denganku. Semakin hari semakin kesepian karena terlalu sering di tinggal oleh Abinya.79227Please respect copyright.PENANAWhW7Q9PF9r
79227Please respect copyright.PENANAFwloQVZ2vU
"Om. Caca jadi ngantuk nih. Gambar Om jelek" ucap Tasha dengan gamblangnya mengomentari hasil karya Mang Dedi.79227Please respect copyright.PENANAU6zSQs1zzu
79227Please respect copyright.PENANAmlEqH0jFUu
Aku berbalik tertawa meledek, "Iya nih. Umi kira Omnya mau gambar kambing. Kok malah jadi kebo gitu ya Ca" ucapku memanas-manasi.79227Please respect copyright.PENANAghcC5np3wt
79227Please respect copyright.PENANAIQL8ulmdwW
"Ini kambingnya lagi hamil sayang. Makanya jadi gede" jawab Mang Dedi menjelaskan.79227Please respect copyright.PENANAYxHhJxG638
79227Please respect copyright.PENANAMsdEzEfDnp
"Hamil itu gimana?" Tanya Tasha dengan polos.79227Please respect copyright.PENANA5bLWxIE6wz
79227Please respect copyright.PENANAe4PJOg7HaF
"Hamil itu kalau mau punya Adek" balas Mang Dedi tak kalah polosnya.79227Please respect copyright.PENANAdmYhwIuyoi
79227Please respect copyright.PENANA9bXjs5GJU1
Tasha begitu antusias ketika mendengar kata "Adek" tersebut, "Berarti kalau Tasha mau punya Adek, tunggu Umi hamil dulu Om?" Tanyanya lagi.79227Please respect copyright.PENANAKk6PYRMZOq
79227Please respect copyright.PENANAKLsvf4nZWb
"Woiya dong sayang. Pinter banget kamu" ucap Mang Dedi mengelus kepala Tasha.79227Please respect copyright.PENANAtLZyz9zsJh
79227Please respect copyright.PENANAm0KjQNc3sK
Sikap Mang Dedi tersebut mengingatkanku kepada suamiku yang dulu juga begitu lengket dan dekat dengan Tasha. Namun karena pekerjaan, waktu untuk berduaan dan bermain seperti ini benar-benar jadi berkurang.79227Please respect copyright.PENANAnFsiRKfaUv
79227Please respect copyright.PENANAjoRl61jQ0p
Aku jadi sedikit bersyukur karena lagi-lagi ada sosok Mang Dedi yang bisa mengisi kekosongan itu. Walau memang hanya sebentar, tapi aku ikut merasa senang ketika Tasha dapat bermain dan menjalin hubungan dengan sosok "Ayah" sementaranya itu.79227Please respect copyright.PENANAyugRbgPrdm
79227Please respect copyright.PENANA1yQ6U0grzI
Tanpa disadari, Tasha akhirnya tertidur dalam pelukan Mang Dedi disaat hujan lebat juga ikut turun mengguyur bumi.79227Please respect copyright.PENANAKJuYnhbNyY
79227Please respect copyright.PENANALvoFgDcqmy
"Kamarnya dimana?" Tanya Mang Dedi padaku.79227Please respect copyright.PENANAW6onu6sMfO
79227Please respect copyright.PENANASgX4mO6ise
Aku menuntun menunjukkan jalan, "Sebelah sini Mas" Ucapku mempersilahkan Mang Dedi masuk ke dalam kamar pengantinku.79227Please respect copyright.PENANA0yGD20Xmmd
79227Please respect copyright.PENANAW3gTS7J2Uc
"Kamar kamu Dek?" Tanya Mang Dedi melihat sekitar.79227Please respect copyright.PENANAvi0WpxQVgY
79227Please respect copyright.PENANAzFQcs2tD8w
Aku mengangguk, "Iya Mas" balasku singkat.79227Please respect copyright.PENANADpfwnX60sY
79227Please respect copyright.PENANA8vhcaCyfUG
Kemudian Mang Dedi meletakkan Tasha dengan penuh kehati-hatian diatas ranjang. Dia begitu memastikan kalau posisi Tasha sudah pas dan bisa tidur dengan nyenyak sambil tak lupa memberi sebuah kecupan di kening anakku itu dengan lembut.79227Please respect copyright.PENANALtcew8hSfZ
79227Please respect copyright.PENANAp8nMxxGiAT
Hatiku merasa begitu hangat menyaksikan sisi lain dari Mang Dedi. Tak menyangka kalau sosok yang biasanya selalu bercanda hal-hal mesum itu juga dapat bersikap serius penuh dengan jiwa kebapak-bapakannya.79227Please respect copyright.PENANA5mOCAv0ivl
79227Please respect copyright.PENANA1JCSrCnvFN
"Yuk" ajak Mang Dedi menarik tanganku keluar dari kamar.79227Please respect copyright.PENANAu7F4Wr7yv6
79227Please respect copyright.PENANA9e0yoEusmR
Kami kembali berjalan ke ruang tamu sambil sedikit berbincang tentang kelucuan Tasha dan tingkah lakunya yang imut. Mang Dedi juga tak kalah senangnya mengetahui kalau anakku tersebut bisa dengan cepat akrab dengan dirinya.79227Please respect copyright.PENANA80oDsuAKuX
79227Please respect copyright.PENANAXvf5bFOZRQ
Kami kemudian mengobrol panjang lebar sambil sesekali dibarengi dengan candaan dan gombalan. Suasanapun menjadi sudah cair karena Mang Dedi lagi-lagi menunjukkan keahliannya dalam menarik lawan jenis79227Please respect copyright.PENANAxmReXQYYjq
79227Please respect copyright.PENANAbrlW4qqYn5
"Jadi pengen punya anak" ungkap Mang Dedi tertawa.79227Please respect copyright.PENANAr9ImmKRsHz
79227Please respect copyright.PENANARzbeoscYN3
Aku tau kemana arah dari becandanya itu, namun aku memilih untuk tidak terlalu meladeninya, "Cari istri Mas" balasku berdehem.79227Please respect copyright.PENANAd3dCpsnaIQ
79227Please respect copyright.PENANADww3NaykpJ
"Gak ada yang mau sama penjual sayur kayak saya. Apalagi udah tua begini" balasnya merendah.79227Please respect copyright.PENANA0VtxEJxT9K
79227Please respect copyright.PENANAkOkzpNITBd
"45 masih belum terlalu tua kali Mas" jawabku tidak setuju.79227Please respect copyright.PENANAaM9ytwlxUj
79227Please respect copyright.PENANAuTN1q1p1aa
"Tetep saja Dek Liya. Lagian saya ini minoritas, susah kalau nyari pasangan. Ada yang pas, tapi ga seiman. Ada yang seiman, tapi gamau sama saya." Tawa Mang Dedi pecah.79227Please respect copyright.PENANAr0Nq7WDyWs
79227Please respect copyright.PENANA41WHdX7wfs
"Ah Mas bisa aja merendahnya" ucapku meledek.79227Please respect copyright.PENANA66l5g4DlME
79227Please respect copyright.PENANAeLGFDEHdGr
Mang Dedi masih saja tertawa, "Untung saya ketemu sama Dek Liya" ucapnya lagi.79227Please respect copyright.PENANAbVfX8LehMK
79227Please respect copyright.PENANAWR5TYdQmzC
"Kok gitu?" Tanyaku penasaran.79227Please respect copyright.PENANAzgDlZvUDQN
79227Please respect copyright.PENANAmpIQ2Mov2m
"Iyalah. Dek Liya orangnya baik. Ga pernah mandang rendah ke saya" jawabnya memujiku.79227Please respect copyright.PENANAlzg8PQUnS9
79227Please respect copyright.PENANAF1uRLVaPrD
Aku mengulum lidahku tersenyum karenanya, "Gombal banget" balasku singkat.79227Please respect copyright.PENANAR0dxav8E9u
79227Please respect copyright.PENANAQdnhnyBXuf
Saat itu, ku mendapati kalau sesekali mata Mang Dedi melirik ke arah dadaku. Malu rasanya di tatap seperti itu oleh laki-laki lain selain suamiku. Namun kupilih membiarkannya saja karena sebetulnya kami sudah pernah melakukan hal yang lebih dari sekedar pandang memandang79227Please respect copyright.PENANAMTpHjqbq48
79227Please respect copyright.PENANAPgWuDHcbhH
"Emangnya Mas pengen punya istri yang kayak gimana?" Lanjutku bertanya.79227Please respect copyright.PENANA6Bn94OdZts
79227Please respect copyright.PENANAOQmmqphGAF
Mang Dedi tampak diam sejenak sebelum akhirnya dia memberanikan diri menjawab, "Maaf kalau saya lancang, tapi saya pengen punya istri yang seperti Dek Liya. Wajahnya, sifatnya, badannya, suaranya. Semuanya saya pengen" ucapnya berterus terang.79227Please respect copyright.PENANA8WHEWVEssV
79227Please respect copyright.PENANAl7aPG9Y79l
Aku tertegun oleh jawaban Mang Dedi, rasa malu yang amat sangat tiba-tiba timbul dalam diriku.79227Please respect copyright.PENANAkSzyDgaBWf
Terasa wajahku tebal dan panas seketika itu juga. Akan tetapi tak dapat di pungkiri, perasaan bangga juga ikut menyeruak dalam hatiku.79227Please respect copyright.PENANArG4tkWvGdN
79227Please respect copyright.PENANAePjQvZ0KF9
Aku diam sejenak, menatap ke arah Mang Dedi yang juga menatapku dalam diam. Dalam tatapannya itu, tersirat dengan sangat jelas kalau dia benar-benar jujur menginginkan aku.79227Please respect copyright.PENANAfYSvHhBZ8I
79227Please respect copyright.PENANAger0KhaR6j
Tapi akalku sadar, "Ini salah Mas" ucapku menunduk saat dia beranjak mendekat padaku.79227Please respect copyright.PENANAVYPkJnYQJI
79227Please respect copyright.PENANARPhactYiVY
Aku seperti kehilangan tenaga dan lemas saat itu juga. Bukan karena aku kena guna-guna atau semacamnya. Tapi karena aku sadar kalau aku sudah tak dapat menghindar lagi.79227Please respect copyright.PENANAiGftTMgVOY
79227Please respect copyright.PENANA4ywY7M2Mt1
Aku berniat menolak. Tak mau kembali mengkhianati suamiku lebih dari sebelumnya. Namun perasaanku untuk menghalangi semua ini terhalang oleh perasaan aneh yang sukar untuk aku jelaskan dengan kata-kata.79227Please respect copyright.PENANAFcejN5H7rB
79227Please respect copyright.PENANAYC8r13KrvY
"Dek Liya" panggil Mang Dedi setengah berbisik menghampiriku.79227Please respect copyright.PENANAdunvGyq9Zk
79227Please respect copyright.PENANA4n0tqQb15b
Seolah terpanggil, aku mengangkat wajahku perlahan-lahan menghadapnya. Wajah kami berada begitu dekat hingga terlihat jelas keseriusan dalam raut Mang Dedi.79227Please respect copyright.PENANAzkFHLLa3Cr
79227Please respect copyright.PENANARhEGEUB8Gu
Mataku kian terasa berat saat wajah Mang Dedi semakin mendekat kearahku. Aku akhirnya memejamkan mata, menandakan bahwa aku telah merelakan segala tindakan yang ingin Mang Dedi lakukan kepada ku.79227Please respect copyright.PENANAbNTJwOViaE
79227Please respect copyright.PENANAf60bNxDkJX
Saat itulah, Bibir kamipun kemudian bersatu saling menemukan dengan mesra. Meski dalam perasaan yang tak jelas dan keliru dengan tindakan ku itu, naluri dengan cepat mengambil alih tubuhku untuk melangkah maju.79227Please respect copyright.PENANAG9x3Wsq2MY
79227Please respect copyright.PENANAdlMesz1nfJ
"Masshhh..." ucapku dengan lirih.79227Please respect copyright.PENANAyhqGSwdYeM
79227Please respect copyright.PENANAGTNzkmb1bT
Nafas ku semakin tidak teratur akibat perbuatan Mang Dedi. Aku membiarkan tubuhku itu di peluk dan diraba olehnya tanpa ada tindakan untuk memprotes sama sekali.79227Please respect copyright.PENANATlkjXWNRTH
79227Please respect copyright.PENANA4ayhKHL4gW
Aku hanya merasa kalau saat ini tubuhku seperti berada di awang-awang ketidakpercayaan karena merasa suka di dekap dengan lembut oleh laki-laki lain selain suamiku.79227Please respect copyright.PENANA7cedbdEWqY
79227Please respect copyright.PENANA1ok25hszbz
Tangan Mang Dedi juga tak melepaskan peluang untuk terus meraba-raba ke arah punggungku seperti sedang mencari sesuatu disana. Dalam keadaan bersandar itu, Tanganku pun tanpa disuruh memeluk leher Mang Dedi dengan kuatnya seakan tak mau lepas dari sana.79227Please respect copyright.PENANAAjE5gguGBY
79227Please respect copyright.PENANAbsNWitlA72
Agak lama juga rasanya kami berciuman penuh gairah saling melumat satu sama lain. Ditambah dengan suasana dingin dan hujan yang begitu lebat diluar sana, semakin membuatku bernafsu dan lupa diri dengan statusku.79227Please respect copyright.PENANAopmpm3W4Tq
79227Please respect copyright.PENANAX9xxITkKSP
"Drrrttttttttttt...." suara resleting gamisku terdengar berbunyi. Ternyata sedari tadi, benda itulah yang dicari oleh Mang Dedi dibagian punggungku.79227Please respect copyright.PENANAzUVdiYD7FF
79227Please respect copyright.PENANAzFfn1rY3G8
Dengan penuh kehati-hatian, Mang Dedi terus mencium keningku, hidungku, pipiku, sebelum akhirnya dia berhenti sejenak.79227Please respect copyright.PENANAc0Y1Ndcr3G
79227Please respect copyright.PENANAuwAp0a5tYY
"Mas buka ya sayang??" ijinnya berkata lembut padaku.79227Please respect copyright.PENANA0QzUqBqRbT
79227Please respect copyright.PENANArTGk1wERGg
Aku terdiam sebentar, detak jantungku berdegup sangat kencang. Perasaanku tidak karuan. Antara takut dan menginginkannya.79227Please respect copyright.PENANAL49kq4LhHb
79227Please respect copyright.PENANAObSAW9OLqK
Tapi aku mengangguk pelan. Dalam hati aku berkata kalau semua sudah terlanjur. Pilihannya hanya tinggal menikmati saja.79227Please respect copyright.PENANARJzUs4yvZw
79227Please respect copyright.PENANAue29rBjdca
Mang Dedipun tersenyum. Dia menatapku dengan tatapan penuh nafsu hingga seluruh bulu kudukku terasa berdiri.79227Please respect copyright.PENANAXJq6g3UFp8
79227Please respect copyright.PENANA8D4CVR5Hqt
Seiring dengan tatapannya yang tajam itu, dia menarik sedikit demi sedikit pinggiran gamisku ke arah bawah melewati pundakku.79227Please respect copyright.PENANAWWdowZFHdF
79227Please respect copyright.PENANA2R2ByTiYFJ
Aku memajamkan mata tak berani melihat bagaimana saat ini aku tengah dilucuti oleh pria yang bukan suamiku tersebut.79227Please respect copyright.PENANAKhd286LArh
79227Please respect copyright.PENANApcpKNKGTFH
"Cantik sekali" Ucap Mang Dedi mengomentari. 79227Please respect copyright.PENANA1W8Ax77yTj