59461Please respect copyright.PENANAKiuGQQVHYt
Aku tidak tau sejak kapan, yang jelas ini adalah pertama kalinya aku mulai merasakan resah karena tidak bertemu dengan Mang Dedi. Rasanya seperti disesak oleh sesuatu yang abstrak layaknya menanggung sebuah beban berat dalam hati.59461Please respect copyright.PENANA07dkgtOcyH
59461Please respect copyright.PENANAoYCFSGPEnE
Sudah dua hari ini sosok itu menghilang, tak berkabar bak di telan bumi. Setiap hari bahkan membuatku menggerutu dengan kesal sambil berbolak-balik menatap pada layar hp, menunggu balasan chat darinya.59461Please respect copyright.PENANAbfCvk6J1a1
59461Please respect copyright.PENANAqxBpTF7VYy
“Apa dia marah karena ku tampar tempo hari??” tanyaku dalam hati.59461Please respect copyright.PENANAqlizRMbXCK
59461Please respect copyright.PENANAdEAL99VTlY
Perlahan-lahan akupun mulai menjadi munafik, ikut mensugesti diri bahwa inilah waktu yang tepat untuk mengakhiri hubungan terlarang ini. Padahal, hampir setiap putaran waktuku dalam dua hari ini selalu memunculkan nama Mang Dedi dan Mang Dedi.59461Please respect copyright.PENANAe5lQlGdN20
59461Please respect copyright.PENANA8oSZoWyix2
Bahkan terkadang ada bisikan dalam hati yang menyadarkanku agar tidak berlebihan menenggelamkan diri dalam perasaan terlarang ini. Tapi aku selalu tidak bisa. Atau mungkin, tak mau.59461Please respect copyright.PENANAYD1m0zi0zw
59461Please respect copyright.PENANAeaQgtoIHDs
Entahlah, rasanya sekuat apapun aku mencoba menipu diri dan perasaanku, aku seakan menyadari bahwa aku memang akan selalu merindukan sosoknya yang mengundang tawa dan birahi itu.59461Please respect copyright.PENANAs6JbFZCCRi
59461Please respect copyright.PENANAsC40roMitM
“TING!!!”59461Please respect copyright.PENANASgA1aU04Bn
59461Please respect copyright.PENANAJ6kp1LLBQu
“Maaf Dek Liya. Aku lagi sakit..” Pesan Mang Dedi datang merekahkan senyuman di bibirku.59461Please respect copyright.PENANAeiKRuslouS
59461Please respect copyright.PENANAKhWzhclhZ1
Tapi kemudian aku malah khawatir mendengar kabarnya, “Mas sakit apa??” tanyaku membalas pesan.59461Please respect copyright.PENANAY0epniEnNr
59461Please respect copyright.PENANAJZgHAZ9Eyr
“Cuma panas doang Dek” balasnya lagi.59461Please respect copyright.PENANAkT9LfQcEyt
59461Please respect copyright.PENANAjbXP7gtN0p
“Mas sudah makan?? udah berobat??? yang jagain di rumah siapa??” balasku balik penuh dengan pertanyaan.59461Please respect copyright.PENANA6vLcIz5i3G
59461Please respect copyright.PENANAzP4md7pLqg
Namun Mang Dedi hanya menjawabnya singkat, “Di rumah sendirian..” ucapnya membalas.59461Please respect copyright.PENANA3YHsdzIom8
59461Please respect copyright.PENANAm2DunmnpCk
Tiba-tiba saja, muncul keinginan dalam hatiku untuk bertemu dengan Mang Dedi yang sedang sakit itu. Entah karena merasa khawatir atau mungkin diam-diam karena aku merindukannya, tapi yang pasti hatiku menggebu-gebu membayangkan pertemuan kami di rumahnya tersebut.59461Please respect copyright.PENANA3dv3BWDisS
59461Please respect copyright.PENANAc9sL7SsKDV
Tanpa berpikir panjang, aku kemudian bertanya. “Rumah Mas dimana?? biar aku kesana..” Balasku lagi.59461Please respect copyright.PENANAAofDVaxnWl
59461Please respect copyright.PENANA20uQ6az7HO
Selang beberapa menit kemudian, Mang Dedipun membalas pesanku dengan membagikan lokasi rumah miliknya. Aku lalu tersenyum dengan singkat, karena ternyata alamat tersebut tidak terlalu jauh dari rumahku dan dapat di tempuh dengan angkutan umum selama kurang lebih 10 menit perjalanan.59461Please respect copyright.PENANAbWc1g5dPKB
59461Please respect copyright.PENANAjJsehcbrFX
“Tunggu aku, aku mau kesana Mas..” ucapku kembali membalas pesannya.59461Please respect copyright.PENANAn0ZqfzLu9v
59461Please respect copyright.PENANAZOL6ksAjDY
Dengan segera aku kemudian berjalan ke dapur untuk menyiapkan makanan yang ingin ku bawa ke rumah Mang Dedi. Beruntung tadi pagi aku sempat memasak sup ayam yang secara kebetulan juga bagus untuk dimakan dalam keadaan sakit. Sambil juga menyiapkan sedikit makanan kecil seperti tahu dan tempe goreng untuk membantu menambah nutrisi dan mengisi perut Mang Dedi yang pasti tengah kekosongan karena sedang sakit seperti ini.59461Please respect copyright.PENANANwZr7FxosW
59461Please respect copyright.PENANAotIE1IQ0J9
Dari ruang tamu, suamiku tampak sedikit heran melihatku yang siang-siang berada di dapur tersebut. “Tumben masaknya jam segini” tanya suamiku terheran.59461Please respect copyright.PENANAe2vCsIwTMa
59461Please respect copyright.PENANAT7iRRBrMb2
“Iya, Umi mau pergi keluar sebentar gapapa kan Bi??” tanyaku sambil meminta izin dengan cepat.59461Please respect copyright.PENANAr63IYoTM8k
59461Please respect copyright.PENANA0ElvoE0omD
Suamiku menghampiri dengan heran, “Emangnya Umi mau kemana siang-siang begini???” tanyanya penasaran.59461Please respect copyright.PENANAyIhSkwcvD7
59461Please respect copyright.PENANAwZosZAmH2V
“Mau ke pasarlah Bi!, udah dua hari ini gak ada Mang Dedi jadi Umi gak belanja. Kalau gak masak sekarang nanti keburu capek pulang dari pasarnya..” balasku menjelaskan.59461Please respect copyright.PENANAEL84pH9ZYA
59461Please respect copyright.PENANAxblmzgTh1y
Entah darimana alasan yang tiba-tiba saja terbesit dari dalam kepalaku itu. Namun penjelasanku tersebut cukup meyakinkan sebagai alasan bagi suamiku untuk mengizinkanku pergi. Memang iblis selalu punya cara untuk menggoda dan memberikan kesempatan untuk siapa saja yang ingin berbuat kemaksiatan.59461Please respect copyright.PENANApEhb5bdO0S
59461Please respect copyright.PENANA2wq1TTTQ6s
“Mau Abi anter??” tanya suamiku menawarkan bantuan.59461Please respect copyright.PENANAingluVfckF
59461Please respect copyright.PENANAa42a4EC32p
Aku lalu menggeleng singkat, “Gausah.. kalau Abi ikut nanti yang jagain Caca siapa??” balasku lagi.59461Please respect copyright.PENANAUMdbgAPLoE
59461Please respect copyright.PENANAbwLmkM9e6l
“Tinggal bawa Caca juga beres!” jawab suamiku santai.59461Please respect copyright.PENANA5GUJcP7Xi2
59461Please respect copyright.PENANAANjdo5G3Ue
Namun tentu saja aku tidak bisa membiarkan mereka ikut karena aku tidak berencana pergi ke pasar, “Kalau Caca ikut, yang ada dia minta jajan terus. Umi jadi repot belanjanya” ucapku beralasan.59461Please respect copyright.PENANAys5QP3NaGg
59461Please respect copyright.PENANAApiFioo8BQ
“Oh iya ya! Kalau Caca ikut mah bukan Umi yang belanja, tapi Caca..” balas suamiku terkekeh pergi meninggalkanku.59461Please respect copyright.PENANATvFam3dPBo
59461Please respect copyright.PENANApVovOe6Nu9
Tanpa perlu berlama-lama kemudian aku akhirnya selesai memasak dan menatanya kedalam kotak makanan yang sudah kusiapkan. Tak lupa pula aku memasukkan kotak makanan tersebut ke dalam totebag belanjaanku agar nantinya suamiku tidak terlalu curiga.59461Please respect copyright.PENANAICz4ZXFWYT
59461Please respect copyright.PENANAso2KnnH7yG
Aku lalu beranjak ke dalam kamar mengganti baju dan merias penampilanku. Layaknya seorang kekasih yang ingin berkunjung ke rumah pacarnya, akupun berniat ingin tampil secantik mungkin untuk bertemu dengan Mang Dedi.59461Please respect copyright.PENANA7PwpS1HHjI
59461Please respect copyright.PENANA0sKq9I2gTG
Sengaja ku pakai gamis favoritku yang berwarna merah muda dengan hijab lebar yang sewarna pula. Beberapa aksesoris seperti kalung dan jam tangan pun aku pakai untuk menambah penampilanku. Tak lupa pula aku merias wajah dengan make up yang agak tebal, ditambah pilihan lipstick yang sedikit merah menyala.59461Please respect copyright.PENANAZdqQBJkNeR
59461Please respect copyright.PENANAyRNPxESXjD
“Kesukaan Mas Dedi...” ucapku dalam hati saat ku patut wajahku dari cermin.59461Please respect copyright.PENANALb6XutmxxH
59461Please respect copyright.PENANA8xo80rMXPC
Memang dulu saat awal-awal kami berkenalan, Mang Dedi selalu bilang kalau dia ingin melihatku sedikit berdandan dan memakai lipstick merah menyala. Dia memuji kalau aku pasti akan tambah cantik jika rajin merawat diri dan berdandan sehari-hari untuknya. Dan kini, aku berencana mengabulkan keinginannya tersebut.59461Please respect copyright.PENANABedCoX4g4R
59461Please respect copyright.PENANA6JrpUCpvL1
“Wuidihh.. ini mau ke pasar atau kondangan Mi?? Rapi bener..!!” ledek suamiku saat aku menghampirinya di ruang tamu.59461Please respect copyright.PENANALYMTIevCCx
59461Please respect copyright.PENANAFJRpPddqdk
Aku tersenyum dan memutar badanku, “Gimana?? Umi udah cantik belum Bi??” tanyaku meminta pendapatnya.59461Please respect copyright.PENANAWWnWqYco0d
59461Please respect copyright.PENANALGqGISdYra
“Cantik banget Mi!! Cantik gak ada duanya” jawab suamiku mengacungkan kedua jempolnya.59461Please respect copyright.PENANAjM3NmWhyqw
59461Please respect copyright.PENANALiXcOaRLWL
Aku mengulum senyum sedikit tersipu malu di puji suamiku tersebut. Namun yang terbayang kemudian justru wajah Mang Dedi yang pasti akan sangat senang melihat penampilanku sesuai dengan apa yang dia inginkan.59461Please respect copyright.PENANAyhqwM1nOdn
59461Please respect copyright.PENANArbWNUoLvXM
“Yaudah Umi jalan ya Bi!! jangan lupa jagain Caca..” ucapku menyalami suamiku.59461Please respect copyright.PENANA7cV60ZlSvW
59461Please respect copyright.PENANA4idcxmcNDK
Dalam hati ada sedikit perasaan yang bergetar saat aku dengan berani dan kurang ajarnya berpamitan sekaligus bersalaman dengan suamiku sebelum pergi kerumah selingkuhanku sendiri. Aku merasakan diriku sedikit hina melakukan hal seperti ini, namun jantungku tak dapat berbohong kalau akupun sebenarnya menantikan momen untuk bertemu Mang Dedi di rumahnya.59461Please respect copyright.PENANATb3XoJrxhn
59461Please respect copyright.PENANA0sggfK4Qdt
Di perjalanan singkat menuju rumah Mang Dedi tersebut, beberapa kali aku mencoba mengatur nafasku untuk menghilangkan rasa grogi dan cemasku. Baru kali pertama juga untukku bertandang ke rumah orang lain setelah aku pindah ke jakarta. Apalagi yang akan aku datangi justru adalah rumah laki-laki yang bisa dikatakan sebagai selingkuhanku itu. Jadi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak berdebar-debar dibuatnya.59461Please respect copyright.PENANAqbXeRtZGoe
59461Please respect copyright.PENANAG0308ygeSU
Sesuai prediksi sebelumnya, hanya butuh waktu 10 menit perjalanan ke rumah Mang Dedi yang ku tempuh dengan menaiki angkot. Cukup membingungkan juga karena ternyata rumah Mang Dedi berada cukup dalam di pojokan gang sehingga aku harus berjalan dengan kaki.59461Please respect copyright.PENANAqLFMnq3s4R
59461Please respect copyright.PENANA9i6vP3G1Hp
Dengan arahan dan petunjuk dari Mang Dedi, akhirnya akupun sampai di sebuah kontrakan yang berdiri berjejer tiga buah pintu dan memilik cat oranye. Dipaling ujung sebelah kiri terdapat tanda “Kontrakan Kosong.” Sedangkan yang di tengah-tengahnya nampak memiliki penghuni ditandai dengan sebuah sepeda motor yang parkir di terasnya.59461Please respect copyright.PENANAfo0wcD7CZc
59461Please respect copyright.PENANAK2ZNbz08OV
Rumah Mang Dedi sendiri berada di bagian paling kanan kontrakan tersebut, nampak sebuah salib besar berwarna sedikit keemasan bertengger di daun pintunya. Di depan kontrakannya juga di tumbuhi sebuah pohon mangga cukup besar dengan adanya lesehan dari bambu di bawahnya.59461Please respect copyright.PENANAHginFvRW0e
59461Please respect copyright.PENANAA1VXE64gCI
“Assalamualai--” reflek salamku terhenti saat aku teringat kalau Mang Dedi bukanlah seorang muslim.59461Please respect copyright.PENANAhI9fhceMK8
59461Please respect copyright.PENANA4I4dl1Uccf
Namun seketika daun pintu rumah itupun terbuka dan menampakkan sosok Mang Dedi hanya memakai celana pendek saja, “Sudah datang kamu Dek!” sapanya tersenyum ke arahku.59461Please respect copyright.PENANAcju45jOjov
59461Please respect copyright.PENANAyoMDP6q72S
“Ihh.. Mas nakal ga pake baju” ucapku pura-pura menutup wajahku dengan tangan.59461Please respect copyright.PENANA3rjQFLGfnu
59461Please respect copyright.PENANAcpJlJ7ECVh
Mang Dedi nampak sedikit memaksakan senyumnya, “Mari masuk Dek” ucapnya mempersilahkanku. Terlihat wajah Mang Dedi sedikit pucat dan bibirnya memutih karena sedang dalam keadaan sakit.59461Please respect copyright.PENANAAylO8elkyh
59461Please respect copyright.PENANAZHRZdJB1TS
“Permisiiii!!” ucapku setengah berbisik sambil reflek celingak-celinguk kearah sekitar. Takut ada yang melihat aku sebagai perempuan sedang bertamu ke rumah lelaki bujangan disiang bolong begini.59461Please respect copyright.PENANAtZcnHp8eGM
59461Please respect copyright.PENANAPFbIk45rd3
“Masuk aja! Gak ada orang kok” kata Mang Dedi tersenyum melihatku.59461Please respect copyright.PENANAo7L3msQbhf
59461Please respect copyright.PENANAgsacj9FACM
Aku kemudian mengangguk pelan melangkahkan kaki masuk ke dalam rumahnya sambil kemudian Mang Dedi mengunci pintu. “Kok di kunci??” tanyaku sedikit kaget.59461Please respect copyright.PENANA4E6Ro2AvgK
59461Please respect copyright.PENANAhVgbIcTkxD
“Biar gak ada yang gangguin kitalah..” jawab Mang Dedi santai memegang tanganku dan menuntun melewati ruang tamu kontrakannya.59461Please respect copyright.PENANAAbN9SJk1tH
59461Please respect copyright.PENANA4nCO2KTYQS
Dari belakang aku hanya mengikuti saja langkah Mang Dedi sambil melihat-lihat keadaan sekitar rumahnya. Satu yang membuatku kagum, karena meskipun Mang Dedi hanya hidup seorang diri, rumahnya terlihat sangat terawat begitu bersih dan wangi.59461Please respect copyright.PENANANjgqVeaIO1
59461Please respect copyright.PENANAbZn65hGyve
“Maaf gak ada tempat duduk..” Ucap Mang Dedi menarik tanganku duduk diatas kasur springbed tanpa dipan itu.59461Please respect copyright.PENANA8hEw4SR11u
59461Please respect copyright.PENANASU6SSL0TWz
Kupandangi sekali lagi sekitar kamar tersebut seolah masih terasa asing, “Rapi banget. Mas udah punya istri??” Ucapku bertanya seakan masih tidak percaya.59461Please respect copyright.PENANASXyTzq6h6N
59461Please respect copyright.PENANAruqfoBZrJT
“Ini istri aku baru dateng..” Ucap Mang Dedi memeluk tubuhku secara tiba-tiba. Badannya terasa hangat dan nafasnya tampak tak begitu beraturan.59461Please respect copyright.PENANASUDJymfDkK
59461Please respect copyright.PENANAib7wLvXukW
Dengan sigap aku kemudian melepaskan pelukannya tersebut. “Jangan macem-macem!! lagi sakit juga!!” ucapku dengan nada ketus lalu berdiri.59461Please respect copyright.PENANA2rc7cvZqmQ
59461Please respect copyright.PENANAURvHK1fG0m
“Aku bawa makanan buat Mas.. Mas pasti belum makan kan??” lanjutku mengeluarkan kotak makanan yang sudah aku bawa dari rumah.59461Please respect copyright.PENANAO7FOwtTdkL
59461Please respect copyright.PENANAIp65yP5n2u
“Wahh... dibawain makanan segala. Baik banget istriku” ucap Mang Dedi yang lagi-lagi memanggil aku sebagai istrinya.59461Please respect copyright.PENANAUMi9mHDcja
59461Please respect copyright.PENANAsCBcyLuOpG
Namun entah kenapa aku tidak merasa risih dan memprotes panggilannya tersebut seolah-olah akupun juga suka dipanggil seperti itu olehnya. Lagipula Mang Dedi sedang sakit dan tak punya tenaga, sehingga aku mencoba memaklumi saja perkataannya tersebut.59461Please respect copyright.PENANAmy9PFAck64
59461Please respect copyright.PENANAcXU1OguSy9
“Nih dimakan Mas!” ucapku membuka satu-persatu kotak makanan yang ku bawa di dekatnya.59461Please respect copyright.PENANAa1xubslxIN
59461Please respect copyright.PENANASfqDKHxeYD
Mang Dedi lalu merengek manja, “Suapin dong Dek!” pintanya membuka mulut.59461Please respect copyright.PENANAuM9FYdepLN
59461Please respect copyright.PENANArMIlZf1VmN
“Makan sendiri!! udah gede juga” balasku tetap ketus dan gemas dengan gayanya yang lebay itu.59461Please respect copyright.PENANAYc7eYh4vbv
59461Please respect copyright.PENANAo6HjG3InAR
“Tapi kan aku sakit Dek. Kemaren aja aku di tampar dua kali sama kamu” ucapnya mengungkit-ungkit kejadian dua hari yang lalu.59461Please respect copyright.PENANAEVOPk9wwfE
59461Please respect copyright.PENANATq0CHe7oEf
Aku mencubit tangannya pelan, “Salah Mas yang sembarangan aja buang cairan!” kataku ketus.59461Please respect copyright.PENANAxKCKgHgnCK
59461Please respect copyright.PENANAXCxkmFZY0c
“Abisnya Mas ga bisa nahan Dek. Mulut kamu enak banget” balasnya terkekeh.59461Please respect copyright.PENANAnYS6nd8Cgj
59461Please respect copyright.PENANAPt293J0qLa
Kukepalkan tanganku di wajahnya, “Ini bogem aku juga enak loh!!” ucapku dengan gemas.59461Please respect copyright.PENANAcdtJK5tAoc
59461Please respect copyright.PENANA4fP5YKxIqR
Kami lalu tertawa berbarengan seperti pasangan kekasih yang tengah dimabuk asmara, tak peduli bahwa saat ini aku berada di rumah laki-laki lain sedangkan statusku saja adalah seorang istri, ibu dan perempuan baik-baik.59461Please respect copyright.PENANA9WIYEjWnaT
59461Please respect copyright.PENANAxOeE5vXDS9
Tapi yang terpikirkan olehku justru hanyalah rasa senang dan berbunga saat kami berdua larut dalam tawa dan canda itu. Entah apa yang akan terjadi besok, namun kupilih untuk menikmati momen saat ini dengan sepenuh hati.59461Please respect copyright.PENANAJvV4j1rsuI
59461Please respect copyright.PENANAWld7ZmVSAY
“Suapin ayo Dek!!” pinta Mang Dedi merengek-rengek.59461Please respect copyright.PENANA9Sd06Fa2Jo
59461Please respect copyright.PENANAT4hZgEPX1S
Aku menggeleng-geleng tidak karuan melihat sikapnya yang seperti anak kecil tersebut, “Dasar ABG tua!” ucapku mengambil sendok dan menyuap nasi.59461Please respect copyright.PENANAN3oQl3SS5o
59461Please respect copyright.PENANAHetgA40uUK
Terpaksa akhirnya akupun mulai menyuapi Mang Dedi sedikit demi sedikit makanan yang ku bawa dari rumah itu. Sambil ku tahan perasaan senang dan menggebu dalam hatiku karena aku tidak pernah memperlakukan seseorang se spesial ini. Bahkan untuk suamiku sekalipun.59461Please respect copyright.PENANALJ8B8I4zhL
59461Please respect copyright.PENANAorzmZsOAnA
“Mmmm... enak banget masakan kamu sayang!” ucap Mang Dedi pelan mengunyah makanannya.59461Please respect copyright.PENANA99hbgNE5UB
59461Please respect copyright.PENANAxyD51NJ7Nm
“Yaiyalah, Uni-uni minang loh ini!!” jawabku berbangga dengan asalku.59461Please respect copyright.PENANAHMD7rhueyk
59461Please respect copyright.PENANAKcdVkJXSfv
Sambil terus mengunyah makanan, Mang Dedi bertanya. “Di padang ada gereja gak sih Dek??” tanyanya penasaran.59461Please respect copyright.PENANAvBwN80uDEA
59461Please respect copyright.PENANAdXAZ748oRU
“Ada, tapi cuma dikota doang. Kalau di kabupaten aku gak ada. Jangankan gereja, non muslim aja gak ada” ucapku menjelaskan sedikit tentang daerahku.59461Please respect copyright.PENANAaSJycSrYpZ
59461Please respect copyright.PENANAILWB0qcvMw
Memang sampai saat ini di kabupaten tempat aku berasal belum pernah tercatat warga atau pendatang yang menetap beragama lain selain islam. Karena itu aku pun tidak pernah bertemu dengan orang yang berbeda agama sebelumnya.59461Please respect copyright.PENANAYBPRGfHboh
59461Please respect copyright.PENANASijcOGZA37
“Berarti aku yang pertama kamu kenal dong??” tanya Mang Dedi tampak sumringah.59461Please respect copyright.PENANAtpV3DC4FiQ
59461Please respect copyright.PENANAdU2kmmGd0J
Kuanggukkan kepalaku sedikit mengiyakannya, “Mas yang pertama” ucapku tersenyum.59461Please respect copyright.PENANAB6Dd2s2uBR
59461Please respect copyright.PENANAnBa6UfF4z4
“Asikk.. yang pertama tuh biasanya berkesan loh Dek” ucapnya dengan nada penuh kesoktahuan.59461Please respect copyright.PENANAsvPKc3szWK
59461Please respect copyright.PENANAd2W7cGtU6M
Aku menyuapkan dia lagi sambil mencibir, “Berkesan apaan? Biasa aja tuh!” jawabku meledeknya.59461Please respect copyright.PENANAxJUN2VDLKr
59461Please respect copyright.PENANAR4W6ZoziXY
“Yakin aku kalau kamu bakal inget aku terus” ucap Mang Dedi dengan percaya diri. “Apalagi sama yang gak disunat gini” lanjutnya mengelus selangkangan.59461Please respect copyright.PENANAsCPtGVvKwF
59461Please respect copyright.PENANAAh47c7duKV
“Mas matanya udah pernah di colok sama sendok belum??” tanyaku mengancam.59461Please respect copyright.PENANAKuvNe819fJ
59461Please respect copyright.PENANA8hhniNapdr
Tapi mataku tak dapat menahan untuk tidak melirik ke arah selangkangan Mang Dedi yang tampak membokong seperti tak memakai celana dalam itu. Aku yakin di dalam sana batang penis besar itu tengah menegang.59461Please respect copyright.PENANAIRO3kCznqH
59461Please respect copyright.PENANA3nhzR4HG5F
“Hehehe.. Ampun istriku” ucapnya terkekeh mengangkat kedua tangannya. Lalu kemudian dia tersenyum melanjutkan,“Tapi coba sekali jujur deh Dek. Kamu suka kan sama kontolku ini??” tanyanya sekali lagi.59461Please respect copyright.PENANAACLTUMREst
59461Please respect copyright.PENANAXwzG9Y9QSy
Entah kenapa jantungku tiba-tiba merasa berdegub sangat kencang diberikan pertanyaan yang kotor tersebut. Tak kusadari bawah alasannya memang karena apa yang dibilang oleh Mang Dedi tersebut adalah benar. Aku menyukai penis besarnya itu, penis perkasa tak di sunat yang mampu membuatku seperti panas dingin hanya dengan melihat siluet dibalik celananya saja.59461Please respect copyright.PENANAs2o43bafTI
59461Please respect copyright.PENANAB6VMuEforg
“Kalau diem berarti bener..” celetuk Mang Dedi dengan senangnya.59461Please respect copyright.PENANA8m90rBJKeZ
59461Please respect copyright.PENANAkhcNbhUyix
Tapi lagi-lagi aku masih mencoba menjaga harga diriku, “Sok tau!” balasku merasakan kalau wajahku ikut memanas akibat kebohongan dan kemunafikanku sendiri.59461Please respect copyright.PENANArxu3JfZy0t
59461Please respect copyright.PENANA8TFVOs8wZa
“Udah buru abisin makanannya!!” sambungku mencoba mengalihkan pembicaraan.59461Please respect copyright.PENANA3MJv5oXNAo
59461Please respect copyright.PENANAS9p4Hs5k6w
“Kalau marah berarti bener...” ucap Mang Dedi merayuku.59461Please respect copyright.PENANAKEVtbFc0qc
59461Please respect copyright.PENANA8kxNSYY0rc
Aku lalu menggeleng menahan senyum, “Enggak marah tuh!! aku seneng begini!” balasku meledeknya.59461Please respect copyright.PENANAvR4Cz1SRIz
59461Please respect copyright.PENANABQmmfN0Jsd
“Kalau seneng lebih bener lagi Dek..” jawab Mang Dedi seperti tak mau kalah.59461Please respect copyright.PENANAMCivEVUJPA
59461Please respect copyright.PENANAWYh3t90Prp
Aku kemudian mengambil botol minuman dan memberikannya pada Mang Dedi, “Ah curang!” balasku melongos dari hadapannya.59461Please respect copyright.PENANAghnjukGUxL
59461Please respect copyright.PENANA0YztbzXOt4
“Ya berarti kamu emang suka sama kontolku..” sengir Mang Dedi.59461Please respect copyright.PENANAaZnqhFZsQU
59461Please respect copyright.PENANARx8r08bC43
“Apaan sih kontal kontol terus!” balasku menutup kotak makanan yang telah habis dilahap Mang Dedi saat kami dengan asyiknya mengobrol.59461Please respect copyright.PENANA0VqDdJ8Dyu
59461Please respect copyright.PENANAaR5b03eXzO
“Udah kamu ngaku aja Dek..” rayu Mang Dedi terkekeh.59461Please respect copyright.PENANAiwK2yN2rnJ
59461Please respect copyright.PENANAZiHePP8nZz
Karena merasa sedikit kesal dengan pertanyaannya, akupun kemudian mengangguk-angguk terpaksa, “Iya-iya.. Suka-suka.. benar-benar” balasku bercanda meledeknya.59461Please respect copyright.PENANAviplGTA8MQ
59461Please respect copyright.PENANAOUPOH4lWDD
“Dih.. kok jawabnya begitu banget??” ucap Mang Dedi tidak terima.59461Please respect copyright.PENANAtCffh2Jnft
59461Please respect copyright.PENANA8JT4nSBtn3
“Ya abis mau gimana lagi??” balasku menjulurkan lidah.59461Please respect copyright.PENANAijgIettuTu
59461Please respect copyright.PENANA9t5RLIUosU
Tiba-tiba saja Mang Dedi meraih pinggangku dan menarik badanku jatuh diatas kasur, “Ngomong gini coba.. Aku suka kontolmu Mas!!” pinta Mang Dedi padaku.59461Please respect copyright.PENANAmk5w5aSbOr
59461Please respect copyright.PENANACBuqtByEdf
“Ogah!!” teriakku meledeknya.59461Please respect copyright.PENANAQ8U1IwiVrb
59461Please respect copyright.PENANA6ajXfbuYqv
“Kamu mah begitu. Jahat sama aku” balas Mang Dedi merajuk.59461Please respect copyright.PENANAno5WtiOMot
59461Please respect copyright.PENANA1sAxR7VELz
Kusunggingkan senyum membalikkan badan ke arahnya, “Jahat gimana??” tanyaku berpura-pura.59461Please respect copyright.PENANAebpRPllb1S
59461Please respect copyright.PENANA621DHMfqsS
“Iyalah.. aku aja sampai di tampar dua kali” jawabnya kembali mengungkit-ungkit tamparan itu.59461Please respect copyright.PENANAUceSqkw3Bg
59461Please respect copyright.PENANAXPe92c5nEH
“Sebentar lagi tiga kali kalau Mas ngungkit-ngungkit terus” ucapku mengancamnya.59461Please respect copyright.PENANA62jPfZ641O
59461Please respect copyright.PENANACph1zBwa49
Kami kemudian sama-sama kembali tertawa diatas kasur ini dengan perasaanku yang sudah sangat nyaman dipeluk dan dirangkul oleh Mang Dedi. Seperti biasa, Mang Dedi mencairkan suasana dengan begitu mudah hingga membuatku lupa waktu ketika berlama-lama dengannya.59461Please respect copyright.PENANAWZ2iAoUFI7
59461Please respect copyright.PENANAheR4BoOCDl
“Kamu cantik banget hari ini. Lipsticknya merah pula” Puji Mang Dedi padaku.59461Please respect copyright.PENANAtmLNPS0xed
59461Please respect copyright.PENANA0gemoHnWwp
Sontak hatiku langsung berbunga-bunga dibuatnya karena merasa usahaku berdandan untuk Mang Dedi mendapat pujian yang aku harapkan.59461Please respect copyright.PENANAPQWhgySKkH
59461Please respect copyright.PENANAd44JNXEvnN
Aku mengulum senyum bahagia, “Buat siapa coba??” ucapku memonyongkan bibir.59461Please respect copyright.PENANAOW90WTOIcu
59461Please respect copyright.PENANA6iczQQsiYm
“Hehehe. Pengertiannya istriku” balas Mang Dedi terkekeh memanggil aku sebagai istrinya lagi.59461Please respect copyright.PENANAot7K2fP7CO
59461Please respect copyright.PENANAL9XZIFoKqt
Tapi kemudian aku pun masih saja tidak keberatan dan malah semakin senang ketika mendengarnya memanggilku dengan sebuatan “Istri”-nya tersebut. Entah mungkin ada yang salah dalam diriku saat seharusnya aku marah mendengar sebutan itu, namun aku memilih untuk membiarkan telingaku manja oleh kata itu.59461Please respect copyright.PENANATyRrAZbgXL
59461Please respect copyright.PENANA7o4WX7fRNq
“Boleh aku cium gak nih??” lanjut Mang Dedi bertanya padaku.59461Please respect copyright.PENANA9hbXTdHPeJ
59461Please respect copyright.PENANA00NdpX7SGO
Kuanggukkan kepala dengan pelan, “Boleh” ucapku singkat dan tersenyum.59461Please respect copyright.PENANAVKx0KHTqmI
59461Please respect copyright.PENANACskrrMfLaZ
Seketika Mang Dedi mendekatkan mukanya ke arah wajahku dan mengecup pelan bibirku, “Manis” ucapnya berkomentar sebentar.59461Please respect copyright.PENANAKIhXFDYydZ
59461Please respect copyright.PENANAIhUGByOJZD
Lalu bibir Mang Dedi memaut bibirku kembali namun dalam tempo yang cukup lama. Bibir kami hanya menempel hangat, tak ada pagutan tak ada gerakan. Hanya saling bertukar nafas yang sudah mulai tidak beraturan karena sudah didatangi birahi dan syahwat.59461Please respect copyright.PENANA23vgNyWUk2
59461Please respect copyright.PENANAIz8HA61247
Dengan lembut, Mang Dedi meraihku ke dalam pelukannya. Lama dibiarkannya tubuhku dan tubuhnya bersatu sambil ciuman kami mulai sedikit bergerak saling menaut dan mengejar bibir masing-masing.59461Please respect copyright.PENANAbebPulDSi6
59461Please respect copyright.PENANAAB3l6FDe8Y
Dengusan nafas Mang Dedi terdengar memburu didaun telingaku, entah karena dia sedang sakit atau sedang bernafsu. Akan tetapi dapat kurasakan ciumannya pada bibirku mulai agresif. Kecupan-kecupan ringannya sudah mulai menjadi pagutan dan lumayan yang seolah menghisap bibirku masuk ke dalam bibirnya.59461Please respect copyright.PENANAIh6VvnGmOa
59461Please respect copyright.PENANAvNDSPAx2lz
“Oohh.. Masshh..” ucapku mulai mengeluarkan desahan lirih.59461Please respect copyright.PENANAkPhDbpGS8d
59461Please respect copyright.PENANAaKXpemee3e
Mang Dedi kembali mencoba menciumku. Kali ini lebih rekat dengan dekapannya yang sangat erat tak mau melepas. Akupun juga tak mau menghindar, tempatku bergerak hanya bila aku membalas menyosor ciumanya itu.59461Please respect copyright.PENANARUVJU6V5SR
59461Please respect copyright.PENANAFOZQNrEVuH
Tangannya menempel di bagian tengkukku yang masih terbalut hijab, bibir kami bertemu, sementara lidah kami saling mengisi rongga kosong yang ada di mulut masing-masing.59461Please respect copyright.PENANAwvzwfuqReC
59461Please respect copyright.PENANAXjOpu4hYSP
Perlakuan Mang Dedi itu semakin membuatku lemas terbuai kenikmatan. Selama beberapa menit lamanya kami bercumbu dengan penuh gairah, lidah kami saling belit dan saling jilat, air liur kami saling bertukar dan nafas kami bersahut-sahutan.59461Please respect copyright.PENANAFPhIvnancZ
59461Please respect copyright.PENANAyZ8zxcclvF
“Eeemmm...mmmhh....ssllkk...ssssllrrp!” suara desahan tertahan terdengar dari mulutku saat berpagutan dengannya.59461Please respect copyright.PENANAVQjMnCpU2C
59461Please respect copyright.PENANAaoHSXslgbx
Selama ciumannya itu pula, tangan Mang Dedi tidak pernah diam menjelajahi tubuhku, tangan kirinya yang terhimpit oleh kepalaku masih dapat mengelus bagian leher, sedang tangan kanannya berada di bagian belakang dan meremasi bongkahan pantatku dengan gemasnya.59461Please respect copyright.PENANAjCWIboLog0
59461Please respect copyright.PENANAWPiNubultZ
Perasaan aneh yang nikmat mulai terasa seiring dengan remasan-remasan Mang Dedi pada pantatku tersebut. Aku mencoba menggeliat menggerakkan diriku tapi benar-benar tidak mampu karena dekapan Mang Dedi begitu kuat mengunci tubuhku.59461Please respect copyright.PENANAggsNYrcP7l
59461Please respect copyright.PENANA03TIfp0RXb
"Dek Liya.. aku sayang sama kamu.. aku cinta sama kamu" Ucap Mang Dedi berkata lirih menatap mataku dalam.59461Please respect copyright.PENANAXzpjQpdUzM
59461Please respect copyright.PENANASvrdAkrNTD
Aku tersipu malu karena ungkapan cintanya yang bertubi-tubi itu., "Sayangi aku semaumu Mas..." ucapku mengelus pipinya yang terasa hangat.59461Please respect copyright.PENANAw6sqRRMl2p
59461Please respect copyright.PENANAUXKZwePCIj
"Tapi untuk sekarang saja ya?! Di rumah sudah ada suamiku yang menunggu.." Lanjutku tersenyum mengingatkannya kalau aku adalah istri dari orang lain.59461Please respect copyright.PENANAUE5unUES9C
59461Please respect copyright.PENANAmtGhjwN6XN
Namun Mang Dedi justru mengendurkan pelukannya, "Aku mau kamu seutuhnya Dek Liya" Ucapnya tiba-tiba serius.59461Please respect copyright.PENANA7RXD6pLzfr
59461Please respect copyright.PENANAy2PfneTfLO
"Ga bisa Mas! Aku masih mencintai suamiku.." jawabku tak kalah serius padanya.59461Please respect copyright.PENANAG6hLanVVcU
59461Please respect copyright.PENANAFo791M7n7d
"Kalau begitu kasih aku perhatian yang sama!" Pinta Mang Dedi cemberut menuntutku.59461Please respect copyright.PENANAeFLpTO56Rq
59461Please respect copyright.PENANAdJp5VKUGR2
Tiba-tiba hatiku bimbang merasa bingung dan kasihan. Entah bagaimana caranya aku memberikan perlakuan yang sama kepada Mang Dedi sedangkan dia hanyalah selingkuhanku.59461Please respect copyright.PENANAkB5c8hgidT
59461Please respect copyright.PENANAAR56VmTrKm
Tak mungkin aku akan memperlakukannya sama dengan caraku memperlakukan dan melayani suamiku sendiri. Namun melihat dia seakan cemburu dengan suamiku tersebut, tak pelak membuat hatiku luluh dan sadar bahwa dia memang benar-benar telah jatuh hati padaku.59461Please respect copyright.PENANAB2zlsnbKhp
59461Please respect copyright.PENANAWx4bMHMtZv
"Aku akan kasih Mas sesuatu, belum pernah aku kasih sama siapapun termasuk suamiku sendiri" ucapku tiba-tiba teringat dengan tontonan di youtube yang pernah kulihat tempo hari.59461Please respect copyright.PENANAKpiImMC4d4
59461Please respect copyright.PENANA9uskz0ZoVN
Mang Dedi tersenyum merekah mendengarnya, "Wah.. sesuatu apaan tuh?" Ucapnya bertanya nanar penuh dengan rasa penasaran.59461Please respect copyright.PENANAyWyMkoexyo
59461Please respect copyright.PENANAgJwDKJ22WI
Aku lalu tersenyum menggodanya sambil kemudian bangkit dari kasur untuk menjangkau smartphone yang berada di dalam tas yang kubawa. Dengan secepat kilat aku mungusap layarnya untuk mencari pemutar musik yang sebelumnya sudah ku isi dengan beberapa lagu dangdut tersebut.59461Please respect copyright.PENANA35jYZyOSBG
59461Please respect copyright.PENANAtzXEIjiS4z
"Mas tunggu aja!" Ucapku merasa sangat nakal membayangkan apa yang akan kulakukan di depannya.59461Please respect copyright.PENANAeuWeGwEkW9
59461Please respect copyright.PENANAbai21ILL44
Begitu suara musik mulai terdengar, aku kemudian menjauhkan badanku dari hadapan Mang Dedi dan mulai menggerakkan sedikit pinggulku untuk berjoget mengikuti alunan ritme musik dangdut yang aku putar.59461Please respect copyright.PENANAGlqyiOoQ3h
59461Please respect copyright.PENANAZeCIcvmZ0O
"Wow.." kata Mang Dedi menganga melihatku meliukkan badan di depan matanya.59461Please respect copyright.PENANA9I37jC7hOP
59461Please respect copyright.PENANAED3z0EFBHY
Sebenarnya cara ini tak sengaja kulihat di youtube sebagai referensi dalam memuaskan suami di ranjang. Dan akupun sudah beberapa kali melatih diri agar gerakanku tidak terlalu kaku saat aku mempersembahkannya pada suamiku nanti.59461Please respect copyright.PENANAK5XNxBCngu
59461Please respect copyright.PENANAR7vcW5h2tC
Namun pada akhirnya, ternyata bukan kepada suamikulah aku mempersembahkannya. Melainkan kepada tukang sayur yang juga berstatus sebagai selingkuhanku.59461Please respect copyright.PENANA92TAGYL8wd
59461Please respect copyright.PENANAXsDgF9LLA6
"Suka gak?" Tanyaku penasaran masih bergoyang pelan di hadapan Mang Dedi.59461Please respect copyright.PENANAguIARaNnxu
59461Please respect copyright.PENANAuHnOxcUDRV
Mang Dedi mengangguk girang menandakan kalau dia benar-benar menyukainya. Sedangkan aku merasa gemetar menahan malu merasakan detak jantungku berdebar dengan kencang melakukan goyangan-goyang erotis.59461Please respect copyright.PENANAcveORHqnDQ
59461Please respect copyright.PENANAL0u05Iz96H
"Kamu sudah gila Liya!" Batinku berteriak menolak segala perbuatanku ini.59461Please respect copyright.PENANA8QFJb9Gtl6
59461Please respect copyright.PENANAA8UlxXdVdm
Rasanya begitu tabu dan penuh pelecehan, Aku yang harusnya menjadi perempuan yang menjaga iman agama itu justru malah berubah bak seorang biduan dangdut yang mengundang hasrat birahi. Aku yang harusnya menjadi seorang istri yang baik itu, justru malah menari-nari di depan lelaki lain selain suamiku sendiri.59461Please respect copyright.PENANAq2xwVizSVA
59461Please respect copyright.PENANAoCSezwOGrE
Namun anehnya mukaku malah terasa semakin memanas dan seluruh bulu kudukku seketika merinding, tanda kegembiraan dan gairah seksualku yang sudah mulai meninggi. Ditambah lagi dengan perasaan hina pada tubuhku yang seolah bangga dan tak mau berhenti di tatap nanar oleh mata Mang Dedi.59461Please respect copyright.PENANAppYcP1SSoB
59461Please respect copyright.PENANA6j8wuyUL64
Merasa nafsuku yang sudah berada di ubun-ubun, sedikit demi sedikit aku mulai menghilangkan rasa malu dan sungkan yang ada di dalam diriku. Sedikit demi sedikit, aku mulai memberanikan diri menampakkan lekuk tubuhku yang sedari tadi tersembunyi di balik gamis dan hijab yang ku pakai.59461Please respect copyright.PENANAZRjPo5saZy
59461Please respect copyright.PENANAiD3aYo0nEm
"Seksinya kamu Dek Liya" komentar Mang Dedi masih terpana mengelus penis yang masih tersembunyi dibalik celana pendeknya.59461Please respect copyright.PENANAHyOwFvD9q3
59461Please respect copyright.PENANAUGLmQN6t1E
Aku kemudian semakin bersemangat melihat reaksi serta mendengar pujian Mang Dedi itu.59461Please respect copyright.PENANAxEvaepIbm2
59461Please respect copyright.PENANADy9zv97oIc
Dengan kedua tangan, aku tangkap bongkahan daging payudaraku dan memijit mereka bersama-sama dari balik gamis yang masih menutupi badanku. Di dalamnya, Puttingku ikut mengeras seolah tak mau ketinggalan merasakan sensasi seperti ingin dipertontonkan juga.59461Please respect copyright.PENANANI4U5naIW6
59461Please respect copyright.PENANAqZgSQZTNE2
"Ougghh.. Mashh..Akuu nakall.." bisikku lirih sambil terus memainkan payudaraku diiringi muskin dangdut yang semakin menambah panasnya suasana.59461Please respect copyright.PENANAjK5k1iQ9DL
59461Please respect copyright.PENANA0GgefsqAGb
Kulirik sejenak Mang Dedi yang bersandar pasrah di atas kasur sambil jakunnya naik turun menelan ludah, dengankan tangan kanannya tidak henti-henti mengelus dan meremas batang kejantanannya yang sudah semakin terlihat menonjol.59461Please respect copyright.PENANATbkJE7Pi4m
59461Please respect copyright.PENANAsvAOcQjqgM
"Iyahh.. emang nakal kamu Dek.. kamu benar-benar binal.." Ucap Mang Dedi dengan kotornya.59461Please respect copyright.PENANA68mjOM31mb
59461Please respect copyright.PENANAbj3TK0qc0A
Akan tetapi kata-kata itu justru malah membuatku semakin bernafsu dan liar. Melakukan adegan menggairahkan seperti ini saja sudah membuat aku merasa tubuhku menjadi begitu panas dan keringatku mengucur dengan derasnya. Apalagi di tambah dengan komentar-komentar lucah Mang Dedi itu.59461Please respect copyright.PENANAkqkmocOnij
59461Please respect copyright.PENANAS19SWoViDa
"Lihat pantatku juga Mass.." ucapku lalu membalikkan tubuhku. Masih sambil bergoyang-goyang membelakangi Mang Dedi.59461Please respect copyright.PENANAYbYiUxDfIQ
59461Please respect copyright.PENANAc9gHbFIIjm
Entah darimana aku mendapat ide untuk melontarkan kalimat-kalimat mesum nan mengundang itu. Tapi yang jelas, aku semakin terangsang dan bersemangat ketika mengucapkannya di depan Mang Dedi.59461Please respect copyright.PENANAuvI2NStoMs
59461Please respect copyright.PENANAlWJmzQ5IEa
Saat ini pula, aku sangat yakin kalau Mang Dedi menginginkan tubuhku untuk direngkuhnya segera. Dan akupun juga sangat menginginkan itu darinya. Namun persembahan ini baru saja dimulai, karena selanjutnya aku membuka perlahan resleting gamisku dan menurunkannya dengan gerakan yang begitu pelan.59461Please respect copyright.PENANATlGeyTc7pO
59461Please respect copyright.PENANAUFVuNpfP8K
Untuk pertama kalinya, aku dapat melihat dengan jelas arah mata Mang Dedi yang mengikuti gerakanku tengah melucuti diri dari gamis yang aku pakai. Aku merasa jika dadaku seolah mau meledak karena perasaan senang, bangga, bingung, malu, dan semua emosi lain yang bercampur menjadi satu.59461Please respect copyright.PENANAPh4uwQCQHS
59461Please respect copyright.PENANA4FpBJJxnKE
Seharusnya, seorang wanita alim tak pantas berbuat seperti ini. Seorang istri sholehah juga tak sepatutnya memamerkan tubuh miliknya kepada orang lain selain suami.59461Please respect copyright.PENANAmQGttcyYf6
59461Please respect copyright.PENANAYtmKFsCuRV
Namun disinilah aku sekarang, bertelanjang diri hanya memakai dalaman di depan laki-laki lain dan merasa tersanjung karena tatapan nakalnya.59461Please respect copyright.PENANAAfuUZIudKk
59461Please respect copyright.PENANAnCDmtnLZ12
"Ayo tunjukan kenakalanmu Dek Liya" pinta Mang Dedi menyemangatiku. “Aku tau kalau sebenarnya kamu adalah wanita nakal" seringainya melanjutkan.59461Please respect copyright.PENANAT2ntrV8bn5
59461Please respect copyright.PENANADHCv7iSNrV
Malu tapi mau, sungkan tapi pengen, hina tapi bernafsu. Itulah perasaan yang aku alami ketika mendengar kalimat dan perkataan Mang Dedi padaku.59461Please respect copyright.PENANAlO1muF742Y
59461Please respect copyright.PENANAeQBppaLMVx
Dan masa bodoh dengan semua itu karena aku sudah sangat terangsang. Sudah tak peduli dengan image seorang perempuan alim dan istri setia. Yang jelas, saat ini aku ingin segera digumuli oleh Mang Dedi untuk mengarungi kenikmatan birahi bersama-sama sampai ke tepian samudera syahwat yang memberikan kenikmatan duniawi yang luar biasa.59461Please respect copyright.PENANA72TMXibCRr
59461Please respect copyright.PENANA69fRZYstEr
"Mashh.. aku sangeee..." Ucapku merengek menahan gesekan birahi makin menyambangi badanku yang terbuka di depan mata Mang Dedi.59461Please respect copyright.PENANAHwwHpi7NDZ
59461Please respect copyright.PENANA7xb2TNCQ98
Masih dalam balutan lagu dangdut yang berdurasi panjang itu, aku terus melucuti diri dengan gaya yang lambat penuh godaan. Sengaja kubuat ekspresi sebinal mungkin sambil menjulurkan lidah dan menggigit bibir bawahku saat aku bergoyang meliuk-liuk.59461Please respect copyright.PENANA4975Di1mmb
59461Please respect copyright.PENANAK9AY35i4fx
Kali ini giliran penutup dadaku yang meluncur jatuh dengan cepat. Membuka dan mempertontonkan bongkahan daging payudara kecilku yang ikut-ikutan terbebas, melompat dengan indahnya dari sana.59461Please respect copyright.PENANAxhdZTYGWC6
59461Please respect copyright.PENANAFHaALNsGMd
Mendadak, aku merasa hembusan angin yang ada dikamar tidur Mang Dedi itu begitu dingin membangkitkan bulu kudukku dan membuat puting payudaraku mencuat, dan yang pasti vaginaku makin terasa basah.59461Please respect copyright.PENANAWDimtNXgGt
59461Please respect copyright.PENANAERlAeOakXY
"Cantik sekali kamu Dek Liya.." ucap Mang Dedi masih mengomentariku. “Ayo sini Dek.. sudah gak sabar aku pengen ngentotin kamu..” pinta Mang Dedi sambil melambaikan tangannya kearahku.59461Please respect copyright.PENANAztq2lcs3g7
59461Please respect copyright.PENANANIGgyrsZeI
Namun aku menggeleng pelan dan manja, "Belum saatnya Mas" Ucapku semakin menggodanya.59461Please respect copyright.PENANAiYeqhJDXoE
59461Please respect copyright.PENANA3MBAtrPvqm
Kutangkap bongkahan daging pipi pantatku dan mulai kuremas gemas di depan matanya. Kugoyangkan pinggulku dengan sangat genit sembari terus meliuk dan bergoyang erotis.59461Please respect copyright.PENANADBxHr3GJUb
59461Please respect copyright.PENANACn6WBAv9Q1
"ASTAGA..." batinku berteriak.59461Please respect copyright.PENANAlH92wlJE0N
59461Please respect copyright.PENANARH0hqRGzUu
Melakukan gerakan-gerakan erotis secara langsung di hadapan laki-laki lain seperti ini seolah memberikan sensasi birahi yang sangat menggebu. Rasanya begitu indah, begitu menantang, dan begitu menggairahkan.59461Please respect copyright.PENANAvJ6prp4GfL
59461Please respect copyright.PENANA9AWrdZszK7
Akupun sebenarnya tahu, jika apa yang sedang kulakukan saat ini adalah sebuah perbuatan dosa, sebuah dosa yang akan membawa kenikmatan bagi diriku, dan Mang Dedi selingkuhanku. Tapi birahiku sendiri sudah menghipnotis alam bawah sadarku untuk tetap bergerak memberikan tontonan-tontonan erotis pada Mang Dedi.59461Please respect copyright.PENANAlbGJNswHFY
59461Please respect copyright.PENANAzicmTeO45s
"Jangan dibuka hijabnya sayang" tahan Mang Dedi saat aku akan bergerak membuka hijabku.59461Please respect copyright.PENANAU6RGDcdVHu
59461Please respect copyright.PENANAn2UX6WDfOQ
"Kamu lebih cantik pakai hijab seperti itu.. lebih seksi.. lebih menggairahkan.." lanjutnya mendengus-dengus meremas penisnya sendiri.59461Please respect copyright.PENANAicrUtu3z7u
59461Please respect copyright.PENANA6iFJ0y4T3K
Aku tidak mengerti kenapa Mang Dedi tetap memintaku memakai hijab lebar ini. Bukankah rasanya lebih seksi kalau aku bertelanjang bulat di hadapannya tanpa tertutupi sehelai benangpun?59461Please respect copyright.PENANAhtCK2US9ls
59461Please respect copyright.PENANA2sIE69IArV
Namun karena ini adalah persembahan untuk Mang Dedi, jadi aku akan memenuhi permintaannya tersebut tanpa berpikir lebih panjang.59461Please respect copyright.PENANACz6GriRYWu
59461Please respect copyright.PENANA66cPn8tRGj
Dari yang tadinya aku ingin membuka hijabku, kini aku malah beralih meraih kedua pinggiran celana dalamku yang berada di pinggang.59461Please respect copyright.PENANAiCLvac4DQb
59461Please respect copyright.PENANA3OeYYVll21
"Yang ini dibuka gak Mas??" Tanya tersenyum nakal menggodanya.59461Please respect copyright.PENANAqU7rr6gbIo
59461Please respect copyright.PENANA9pF1032tqH
Mang Dedi tercekat sebentar menelan ludah, "Oh pastinya dong sayang" jawabnya penuh kegirangan.59461Please respect copyright.PENANAysZvN2kAlC
59461Please respect copyright.PENANAKs9m8pAzDo
Perlahan-lahan kemudian akupun menggoyangkan badanku ke kiri dan ke kanan sambil sedikit demi sedikit kuturunkan balutan celana dalamku dari bagian selangkangan.59461Please respect copyright.PENANAxr0rfEugl5
59461Please respect copyright.PENANAChpW49B2HG
"Oughhhh..." aku bergetar. Merasakan semilir angin menyapu bagian vagina dan pantatku yang mulai terbuka di hadapan Mang Dedi sambil menengadahkan kepala dan memejamkan mata menahan nikmat.59461Please respect copyright.PENANArW4nxUidOn
59461Please respect copyright.PENANA5MOazg93x4
Seketika aku sudah bertelanjang di hadapan Mang Dedi. Telanjang di depan mata lelaki lain selain suamiku. Dan telanjang di hadapan pria yang sebentar lagi akan menikmati tubuhku ini.59461Please respect copyright.PENANAHjOr79SBpc
59461Please respect copyright.PENANAYYtOKWM5wd
Tiba-tiba aku merasa tertantang. Ingin menunjukkan organ terpenting dari tubuh wanitaku itu kepada Mang Dedi. Ingin menunjukkan celah kenikmatanku yang berkedut membasah karena menantikan sodokan dan tusukan penis besarnya di vaginaku, lalu menumpahkan sperma panasnya di dalam rahimku.59461Please respect copyright.PENANAa7YWpgmcGU
59461Please respect copyright.PENANA1r6NM0sbDn
"Ngangkang dong Dek.." perintah Mang Dedi memiringkan kepalanya.59461Please respect copyright.PENANAfqVrJiTXKd
59461Please respect copyright.PENANAEjcTXt5LIO
Seolah mendapat hipnotis, entah kenapa aku kemudian menarik lebar-lebar kedua kakiku untuk mengangkang begitu lebar sambil berdiri di hadapan Mang Dedi.59461Please respect copyright.PENANAdbw7SCcBf8
59461Please respect copyright.PENANA0eWPWru83M
“Woooww... becekkk...” komentarnya sekali lagi.59461Please respect copyright.PENANAWCWHgYsltR
59461Please respect copyright.PENANAIYCIFax33R
Aku mengangguk pasrah, “I--iya Massh…. Sudah becekkhh….” ucapku menahan diri sangat malu.59461Please respect copyright.PENANAZjcb1TtwPj
59461Please respect copyright.PENANAemBKuXjxtz
Sengaja tak kuliah wajah Mang Dedi yang tengah memperhatikan selangkanganku yang ternyata sudah melelehkan cairan begitu banyak sampai terasa hangat di pahaku.59461Please respect copyright.PENANApfm5hbPPX1
59461Please respect copyright.PENANA5Sos8LeF9x
“Kamu benar-benar wanita nakal Dek Liya. Gak cocok sama hijabmu itu.” Ucap Mang Dedi tersenyum melecehkanku.59461Please respect copyright.PENANARECpxzZAHZ
59461Please respect copyright.PENANAc1ByIcYJoi
"Taa--tapi Mas suka kan?? Ouugghhh.." balasku melenguh mempertahankan posisiku yang mengangkang sambil berdiri itu.59461Please respect copyright.PENANAa8LmCvZQuw
59461Please respect copyright.PENANA2kN2efAogs
Mang Dedi tertawa sedikit, "Suka banget sayang. Ayo lanjutin lagi jogetnya" sambungnya kembali bersandar di pinggiran kasur.59461Please respect copyright.PENANAGdYKcUYa5i
59461Please respect copyright.PENANALYnZfStb6I
Mendapat perintah dari Mang Dedi, aku kembali berusaha menggoda Mang Dedi sambil terus menggoyang-goyangkan pinggulku. Namun sekarang dengan objektif yang berbeda karena aku merasakan gatal di beberapa bagian sensitifku.59461Please respect copyright.PENANAql0mHX1ECd
59461Please respect copyright.PENANAe6u2viUhg4
Sekarang rasanya bukan lagi untuk memuaskan Mang Dedi dengan persembahan erotisku, namun justru untuk memuaskan hasratku sendiri yang sudah berada di ubun-ubun.59461Please respect copyright.PENANAE2MugKSdie
59461Please respect copyright.PENANAMJwyErJ0sg
Aku meremas payudara dan pantatku beberapa kali seperti seorang pelacur yang sedang memberikan undangan gratis kepada lelaki lain untuk dapat menidurinya.59461Please respect copyright.PENANATZSRtp1mLn
59461Please respect copyright.PENANAYCk7QVzcJL
“Entotin aku Masshh... entotin akuuhhhh....” ucapku membatin dalam hati sembari terus bergoyang erotis.59461Please respect copyright.PENANAFYWZHak9fr
59461Please respect copyright.PENANAjbMBT4nWr9
Aku seperti cacing yang kepanasan. Sekarang, karena nafsuku sudah tak tertahankan lagi, aku menjadi buta akan rasa malu ataupun sungkan. Sekarang, aku berani untuk bermain-main dengan puting payudaraku, aku berani untuk meremas pantatku, dan aku berani untuk mengobel liang vaginaku sendiri di hadapan Mang Dedi.59461Please respect copyright.PENANAoicbD1MZKl
59461Please respect copyright.PENANA77sw6dxzN2
“Oooggghh... ooouugghhhh... sshhhh....” desahku pelan sambil menggelinjang-gelinjang keenakan.59461Please respect copyright.PENANAid0H9H0zWj
59461Please respect copyright.PENANAUP6skEX7qW
Kutusuk vagina basahku dengan jemari-jemari tanganku sambil sesekali ku gosok bagian bibirnya. Dibagian dada, kupilin-pilin puting payudaraku berulang-ulang. Semakin lama semakin enak, enak dan enak.59461Please respect copyright.PENANA4WXaeJdFgH
59461Please respect copyright.PENANAo7tmjF2pbS
Tapi kemudian aku tersadar, kulihat Mang Dedi bengong tidak percaya melihatku memainkan diri sendiri di depannya. Sungguh akupun ikut merasa malu karena aku sampai-sampai terbawa suasana oleh sentuhan-sentuhan ku sendiri.59461Please respect copyright.PENANAQQsqELhTTf
59461Please respect copyright.PENANAlNbyHV4o2a
"Memang binal kamu Dek.." Ucap Mang Dedi menggeleng-geleng.59461Please respect copyright.PENANAV5jGXkY69g