70203Please respect copyright.PENANAXSivdC8u2l
“Memang binal kamu Dek” Ucap Mang Dedi menggeleng-geleng melihatku dengan tatapan tidak percaya.70203Please respect copyright.PENANAkCmQSOVXd5
70203Please respect copyright.PENANAiZkIIyZTob
Aku kemudian tersentak dari ilusi birahiku sendiri sambil tertunduk malu mendengar perkataan Mang Dedi. Tak kusadari di sebelah tempat ku berdiri terdapat sebuah cermin yang memperlihatkan tubuhku dalam ketelanjangan dan ekspresi yang begitu bernafsu.70203Please respect copyright.PENANAovgblqxAIT
70203Please respect copyright.PENANAFurO2CtJrz
“Itu aku??” tanyaku dalam hati.70203Please respect copyright.PENANAKIxman6BrX
70203Please respect copyright.PENANAPlbM6bY2vV
Aku tiba-tiba memandang diri seperti orang yang kehilangan akal sehat. Rasanya sungguh tak percaya bagaimana aku menjadi binal dan senakal ini.70203Please respect copyright.PENANAakqTI1dMS5
70203Please respect copyright.PENANAa6OJg9vbMi
Wajahku yang tampak memerah, nafasku yang naik turun terengah, dan badanku yang mengkilat oleh keringat gairah, seolah memberitahu bahwa aku benar-benar sudah bertransformasi menjadi wanita pengejar syahwat dan birahi. Bukan yang baik-baik dan alim lagi.70203Please respect copyright.PENANAI9FahbMUrq
70203Please respect copyright.PENANAnmqeSfHAzm
Dalam keheningan tatapku ke arah cermin itu kurasakan ada semacam aliran listrik yang menggelitik badanku hingga menggigil kehilangan tenaga. Rasa malu itu pula membuatku secara reflek menutupi bagian-bagian tubuhku yang sedari tadi sudah aku pamerkan secara gratis kepada Mang Dedi.70203Please respect copyright.PENANArd5N8QyHZE
70203Please respect copyright.PENANAIoIlMOBwOS
“Kenapa ditutup??” tanya Mang Dedi menggodaku.70203Please respect copyright.PENANA7OA5HqSuUE
70203Please respect copyright.PENANAGqfJdM9UA6
Aku menggeleng pelan tak berani menatapnya balik, “Gapapa” jawabku singkat menahan malu.70203Please respect copyright.PENANAhahgyThpLK
70203Please respect copyright.PENANAC6Ob8iK4Ox
Dari sudut mataku, aku kemudian melihat Mang Dedi beranjak mendekat. Dia meraih telapak tanganku dan memegangnya dengan erat. Sejenak Mang Dedi menghembuskan nafas lirih seolah ingin memberitahukan sesuatu padaku.70203Please respect copyright.PENANArpCMLDv3Rt
70203Please respect copyright.PENANA6V3JyN81Sh
“Dia akan merayu lagi..” batinku seolah bisa menebak apa yang akan dia lakukan.70203Please respect copyright.PENANArDhXJbUppG
70203Please respect copyright.PENANAeFT41jwJEE
Namun betapa kagetnya aku saat Mang Dedi malah membawa tanganku ke bagian bibirnya dengan begitu cepat. Mang Dedi menciumi punggung tanganku tersebut dengan mesra dan begitu hangat sedemikian rupa hingga aku bisa merasakannya sampai sejauh lututku.70203Please respect copyright.PENANAn76vpwCYxv
70203Please respect copyright.PENANAr7rYqGK2uG
Untuk sesaat Mang Dedi tak berkata-kata, dia menarik daguku dan memandangi wajahku. Tangannnya membelai bagian kepalaku yang tertutup hijab dengan lembut, kemudian merayapi pipiku yang merona kemerahan karena menahan nafsu dan syahwat itu.70203Please respect copyright.PENANAXzNReXY8LF
70203Please respect copyright.PENANAR1Q1VBqwlk
“Kamu tidak perlu malu Dek Liya. Tubuhmu indah, dan sudah seharusnya kamu perlihatkan itu semua padaku” ucapnya melayangkan pujian.70203Please respect copyright.PENANAQ6wk0fEEgf
70203Please respect copyright.PENANAWT2UjEo0kP
Spontan aku mengulum senyum, “Bisa gak sih gak gombal terus??” ucapku memprotes.70203Please respect copyright.PENANAu6w6MREgd0
70203Please respect copyright.PENANAHgpM9cebbO
Tapi dari dalam lubuk hati, aku begitu senang dan melayang mendengar pujian Mang Dedi yang tak pernah berhenti itu. Seolah tersihir oleh kata-kata manis yang secara tidak langsung membuatku merasa bahwa aku adalah wanita paling beruntung di dunia ini.70203Please respect copyright.PENANAnVLPx6XZju
70203Please respect copyright.PENANA1s4ekVykqS
“Wanita cantik seperti kamu gak boleh menyentuh diri sendiri kayak tadi Dek Liya..” ucap Mang Dedi tersenyum menoel hidungku.70203Please respect copyright.PENANAFapvRjAAdB
70203Please respect copyright.PENANAtS1dFs8U1M
“Lain kali kalau sange bilang aja..." lanjutnya mengeluarkan candaan.70203Please respect copyright.PENANAnqC6e5kqPr
70203Please respect copyright.PENANAc3GML91dxn
Aku tepuk dadanya pelan sambil tersenyum malu mendengar gurauan Mang Dedi tersebut. Rasa hangat menyebar dalam hatiku seiring perlakuan manis dan candaannya yang selalu berhasil membuatku tersenyum renyah. Rasanya, karena hal-hal kecil seperti ini pula kenapa aku selalu bisa dengan mudah mabuk dan hanyut kedalam pelukannya.70203Please respect copyright.PENANA7kl3UlnJY0
70203Please respect copyright.PENANAvC0ktHBMrv
“Sini Dek Liya, rebahan sama aku! Kamu pasti capek” ucap Mang Dedi merebahkan diri diatas kasur dan menepuk bagian kosong disampingnya.70203Please respect copyright.PENANA7XzoOFGpym
70203Please respect copyright.PENANARjw5QenfUN
Disaat Mang Dedi telentang itu, mataku tak sengaja memandang ke arah paha dan celana pendek Mang Dedi yang terlihat agak mengembung karena isi didalamnya. Beberapa kali ku teguk ludahku sendiri karena tiba-tiba saja pikiranku jadi nakal, ingin merasakan kembali batang penis besar dan tak disunat itu di dalam mulutku sendiri.70203Please respect copyright.PENANAWHtsbPC1ZM
70203Please respect copyright.PENANA6t6vK2QDHO
Entah darimana datangnya keberanianku, tiba-tiba saja aku berucap, “Ma--mas mau aku kulum gak??” tanyaku sedikit gugup.70203Please respect copyright.PENANAkpas9x25Bb
70203Please respect copyright.PENANAMbmJSTIfkK
Dadaku tiba-tiba berdesir kencang, merasa sangat nakal dan sexy disaat bersamaan ketika dengan penuh sukarela ku tawarkan mulutku sendiri untuk memberikan kenikmatan. Belum lagi rasanya hatiku semakin gugup ketika Mang Dedi hanya diam menatap tak percaya padaku belum memberikan jawaban.70203Please respect copyright.PENANAmUQiCHbynF
70203Please respect copyright.PENANAUGQrnXVrAr
“Ihh.. malah diem!!” ucapku ketus menghilangkan malu.70203Please respect copyright.PENANAPRQG30uQS7
70203Please respect copyright.PENANAABODF0kJcV
Tapi Mang Dedi dengan santai menahan senyumnya, “Coba, kamu bilang apa tadi Dek??” tanyanya terlihat senang.70203Please respect copyright.PENANA7fHazpJQZW
70203Please respect copyright.PENANAcwKuNrcR9z
"Kamu mau ngulum ini??" Sambungnya berpura-pura mengelus penisnya di balik celana.70203Please respect copyright.PENANATswZ7rL88j
70203Please respect copyright.PENANAjWpyAgF9eo
Ku anggukan kepalaku pelan merasa diriku sungguh amat berani saat itu. Dengan hati yang berdebar aku kemudian merangkak menghampiri Mang Dedi yang terduduk dan bersandar di tembok kontrakannya dengan selangkangannya yang terbuka mengangkang.70203Please respect copyright.PENANAAqLlBGQnht
70203Please respect copyright.PENANAElHvn2hBhm
Tanpa berbasa basi lagi, Kuraih pinggiran karet celana pendek Mang Dedi dan ku tarik turun melewati selangkangannya. Seketika itu juga, batang penisnya yang masih nampak tertidur itu mencuat keluar seperti melambai-lambai menyapa birahiku.70203Please respect copyright.PENANAn2NEkxlt6D
70203Please respect copyright.PENANAL36BxwTUHj
Aku meneguk ludahku berkali-kali. Seketika menjadi begitu bernafsu, rasanya kemaluan besar milik penjual sayur langgananku itu seperti magnet bagi gairahku.70203Please respect copyright.PENANAMuJtiWLFXy
70203Please respect copyright.PENANAtuxk5b63Eb
"Gila besar sekali!!" Batinku berteriak tetap saja merasa kaget melihat kebesaran penis Mang Dedi.70203Please respect copyright.PENANAJqG97iDB64
70203Please respect copyright.PENANAuHL9v7jqK4
Meski sudah sebanyak dua kali aku melihatnya, tetap saja aku masih dibuat kaget dan tidak percaya. Selama ini aku tidak terlalu sadar dan memperhatikan kalau ukuran penis Mang Dedi ternyata hampir sama dengan ukuran lenganku.70203Please respect copyright.PENANAoOWuack4UY
70203Please respect copyright.PENANAAkC3GCnz7T
Walau dalam keadaan yang masih belum tegang saja, satu genggaman tanganku saja belum cukup untuk melingkar secara penuh disana.70203Please respect copyright.PENANAYyVVFSw1hs
70203Please respect copyright.PENANA2MWNHwFBOz
“Hehehe....., kenapa sayang?? Masih kaget aja sama kontolku.." ucap Mang Dedi terkekeh.70203Please respect copyright.PENANATkvv0yHH3o
70203Please respect copyright.PENANAPsTa1gcxYV
Kuurut pelan batang tersebut sambil ku tatap mata Mang Dedi, "Kok bisa si Mas?" Tanyaku sangat-sangat penasaran. Dalam genggaman tanganku tersebut, kurasakan penis Mang Dedi berdenyut dan sedikit mengangguk-angguk.70203Please respect copyright.PENANA7lVf2JhhJE
70203Please respect copyright.PENANAXGZTAb2ZJW
"Bisa apa Dek Liya?" Ucapnya malah menanya balik.70203Please respect copyright.PENANAwSDbfr5n3u
70203Please respect copyright.PENANA7Yz3hAhvnk
Kugoyangkan batang penisnya sekali, "Bisa besar kayak gini.." jawabku makin diburu nafsu.70203Please respect copyright.PENANAHj8ClJaN75
70203Please respect copyright.PENANAOCXbnkinZK
"Hehehe. Itu emang anugerah dari tuhanku untuk bisa melaksanakan tugas memuaskan wanita-wanita kayak kamu sayang...," balasnya terkekeh mengelus kepalaku.70203Please respect copyright.PENANAcovCr7V8fi
70203Please respect copyright.PENANAHprPke2Efh
"Kayak aku gimana?" Tanyaku penasaran.70203Please respect copyright.PENANA7g65KBsKJz
70203Please respect copyright.PENANAZqIB4i9gKv
Kali ini Mang Dedi mengangkat bahunya, "Ya kayak kamu sayang.. terperangkap gak bisa bebas menikmati kenikmatan dunia sama sekali.." jawabnya semakin membuatku bingung.70203Please respect copyright.PENANACAFsSmTaQv
70203Please respect copyright.PENANAaomTRUAhLK
"Ga ngerti aku Mas.." ucapku menggeleng.70203Please respect copyright.PENANAeLSsYsVLtU
70203Please respect copyright.PENANArNyeWjV0Wd
Lagi-lagi Mang Dedi terkekeh, "Hehehe..., apa coba yang berubah setelah kamu kenal sama aku?" Tanyanya lagi.70203Please respect copyright.PENANAQzhE5wRVEw
70203Please respect copyright.PENANAi8d0mzQLgz
"Banyak sih.." jawabku singkat tanpa berpikir.70203Please respect copyright.PENANAOE8b4LH5VQ
70203Please respect copyright.PENANAXrFaFqScDV
"Pernah kepikiran gak kalau kamu bakalan kayak gini?"70203Please respect copyright.PENANArCdChVhUsp
70203Please respect copyright.PENANAWVkD2qVDXN
Aku menggeleng, "Ga pernah, aku gapernah kepikiran jadi begini" jawabku singkat.70203Please respect copyright.PENANArRwd2UNI99
70203Please respect copyright.PENANAd0tlyMmtCx
"Nah! Itulah tujuan aku datang ke kehidupanmu Dek Liya. Buat nyadarin kalau selama ini kamu udah menjalani kehidupan yang salah..." balas Mang Dedi berbicara banyak.70203Please respect copyright.PENANAS24aUcYXpX
70203Please respect copyright.PENANALuEH415xWm
"Apa sih Mas bikin orang pusing aja!!" Ucapku ketus dibuatnya berpikir. Gairah yang tadi sudah bangkit menggebu-gebu itu terpaksa harus padam kembali dengan terpaksa.70203Please respect copyright.PENANA9TXf6AGqEN
70203Please respect copyright.PENANAzDh46C0Vij
Untuk sesaat Mang Dedi hanya tersenyum, dia menarik daguku dan membelai pipiku. "Kamu tidak perlu mengerti sayang.. cukup jadi dirimu sekarang dan ikuti saja setiap prosesnya. Percayalah aku akan membawamu ke dalam jalan keselamatan." Ucap Mang Dedi tersenyum.70203Please respect copyright.PENANAqvqls26IGO
70203Please respect copyright.PENANA4jQ5IUW4tz
Tangannnya membelai bagian kepalaku yang tertutup hijab dengan lembut, kemudian merayapi pipiku sekali lagi yang merona kemerahan karena menahan nafsu dan syahwat itu. Masih belum kumengerti apa maksud dari perkatannya tersebut, namun masa bodoh denga hal itu karena aku sudah sangat terangsang.70203Please respect copyright.PENANAg6PT3ectI4
70203Please respect copyright.PENANA5XS95vPXyN
"Yaudah ayo dilanjutin Dek..," senyum Mang Dedi nakal menggodaku.70203Please respect copyright.PENANAQm0ZxqV4UP
70203Please respect copyright.PENANAjPW11kC5JH
Diarahkannya kepalaku yang masih tertutup hijab itu ke arah penisnya sementara tangan satunya lagi memegang pangkal batang kemaluannya. Aku tahu Mang Dedi menginginkan aku untuk mengulum batang kemaluannya sesegera mungkin.70203Please respect copyright.PENANArTQBXEg9Pk
70203Please respect copyright.PENANA1ir78Gg5rN
Karena itu tanpa perasaan malu lagi kubuka mulutku dan kujilati batang kemaluan Mang Dedi yang masih dalam keadaan setengah menegang itu. Jari-jariku amat telaten mengurut pangkal penisnya agar kulit kulup yang menutupi bagian kepala jamurnya bisa turun ke bawah.70203Please respect copyright.PENANAbES7kzCYZG
70203Please respect copyright.PENANA67gLqjmV3P
"Uugghh.. angetnya mulutmu Dek... sshhhhh...," Mang Dedi mendesis saat ku caplok dengan pelan ujung penisnya memakai mulutku.70203Please respect copyright.PENANA1wxIOZnR5j
70203Please respect copyright.PENANAcw2jD68r1u
Kujilati pelan kepala jamur Mang Dedi yang berwarna coklat itu sambil sesekali ujung lidahku bermain di lubang yang ada di ujung kepala penisnya hingga ia mendesis-desis seperti orang kepedasan.70203Please respect copyright.PENANABZSzNdh5Nx
70203Please respect copyright.PENANAlabef85ESi
Sambil mulut dan tanganku terus bekerja memanjakan penisnya, mataku senantiasa menatap mata Mang Dedi. Sesekali aku pun melempar senyum manisku padanya jika mulutku sedang tak dipenuhi oleh alat kemaluannya. Dengan begitu, aku seolah ingin memberitahunya kalau aku begitu menikmati kulumanku pada penis besarnya.70203Please respect copyright.PENANAAAKXOKbG70
70203Please respect copyright.PENANAkEZN9jUYvX
"Mmmmmppphhh.... emmmppp...,"70203Please respect copyright.PENANAVAtLKt1rXO
70203Please respect copyright.PENANAlxeWvkwuBa
Mulutku bergumam tertahan layaknya seorang anak kecil yang sedang menikmati sebuah es krim yang begitu lezat.70203Please respect copyright.PENANAbDFfvpskuq
70203Please respect copyright.PENANA6vDY1z6tHJ
Sementara itu, kedua tangan Mang Dedi terus memegangi kepalaku yang berbalut hijab seolah takut aku akan melepas kulumanku dari selangkangannya. Dipeganginya kepalaku tersebut dengan agak kuat sehingga mau tak mau aku harus bisa mencuri-curi nafas di tengah kulumanku.70203Please respect copyright.PENANAZcXFMMjbCS
70203Please respect copyright.PENANAXLAi1aDU17
Ditambah lagi dengan bau kelelakian yang semakin semerbak menyentuh hidungku dari arah selangkangan dan batang Mang Dedi. Membuatku mau tak mau semakin bersemangat dibuat begitu melayang oleh baunya yang memabukkan itu.70203Please respect copyright.PENANAd29uxVGPlS
70203Please respect copyright.PENANAvsHDLBpnV0
Tidak puas hanya bermain-main dengan bagian batangnya saja, mulutku lalu bergeser ke bawah menyusuri pangkal penis Mang Dedi yang di tumbuhi bulu-bulu itu. Aku hanya bergerak secara naluri bertujuan untuk memuaskan nafsu Mang Dedi, hingga tanpa sadar mulutku bergerak semakin ke bawah sampai pada buah kemaluannya yang menggantung begitu penuh.70203Please respect copyright.PENANA4aNfKsbRq2
70203Please respect copyright.PENANAQd34lB65T2
"Oouuuuch..., Yaahh..., bener disitu.., sayanggg!!" Desah Mang Dedi semakin blingsatan.70203Please respect copyright.PENANAruXpaxvbWE
70203Please respect copyright.PENANAbakpV7DBqg
Aku pun semakin bersemangat nakal mendengarnya, bibirku kini tidak hanya mencium saja buah zakarnya itu, tetapi juga sesekali menyedot kantungnya ke dalam mulutku hingga Mang Dedi semakin membukakan kakinya lebar-lebar agar aku lebih leluasa memuaskannya.70203Please respect copyright.PENANArhSJ9x8WMi
70203Please respect copyright.PENANADF8EpZDVfJ
Aku tahu aku telah bertindak sangat gila. Belum pernah aku menjilati kemaluan lelaki sebernafsu dan sesemangat seperti ini. Bahkan tak ada sedikitpun rasa jijik dalam diriku ketika tanpa sengaja lidahku yang menari-nari di selangkangan Mang Dedi itu menyerempet mengenai lubang anusnya. Sangat yakin aku telah mengalahkan pelacur manapun saat memberikan layanan kepada pelanggannya.70203Please respect copyright.PENANAU2tcpo6ebR
70203Please respect copyright.PENANAvNeVsmG9lq
"Oooohhh... gila.., ooohhh gilaa sekali mulutmu Dek Liyaa..," racau Mang Dedi terdengar lagi.70203Please respect copyright.PENANA0sjG7QTEMu
70203Please respect copyright.PENANAyQuxEnjoZd
Tubuh Mang Dedi ku lihat bergetar-getar dalam kenikmatan sambil sesekali kepalanya menengadah memejamkan mata menahan nikmat. Kulirik dan kurekam setiap ekspresi keenakan si penjual sayur langgananku tersebut karena aku merasa sudah begitu hebat melayaninya.70203Please respect copyright.PENANARNCsP6tGrD
70203Please respect copyright.PENANA3RXFnSvtzo
Beberapa saat kemudian Mang Dedi tiba-tiba bangkit dari posisinya yang menyender di tembok. Seketika dia sudah terduduk dan menjangkau bagian pantatku. Batang penisnya terdorong masuk cukup dalam hingga membuatku hampir tersedak karena menyentuh rongga kerongkonganku.70203Please respect copyright.PENANA7PUvLZe0aS
70203Please respect copyright.PENANAMz0SQTpWF1
"Hehehe.. Maaf ya Dek..," ucap Mang Dedi saat melihatku terbatuk-batuk.70203Please respect copyright.PENANACPIiGj4elC
70203Please respect copyright.PENANAYKVmRO8bgw
Tapi dengan sekuat tenaga tak kulepas kulumanku pada batang penisnya sehingga air liurku yang paling kental keluar membasahi setiap inci batangnya hingga mengkilat. Kurasakan juga air mataku sedikit menetes karena aku menahan diri untuk tidak tersedak oleh batang penis Mang Dedi.70203Please respect copyright.PENANAJg6IMJ1PU6
70203Please respect copyright.PENANA1qXHxkVveh
"Mmmmpp.., emmmphhhh...," gumamku tertahan.70203Please respect copyright.PENANAwrtHzkOvVD
70203Please respect copyright.PENANA2bzYQ3KsoC
Sesaat Mang Dedi meraih paha dalamku dengan tangan dan membungkukkan badannya menuju ke arah selangkanganku. Posisi kamipun seketika menjadi berubah miring, saling berhadapan-hadapan diatas kasur namun dengan letak kepala yang berada di selangkangan masing-masing.70203Please respect copyright.PENANA2I7tgiJMXU
70203Please respect copyright.PENANAybyqBCA4R9
Tanpa mengeluarkan kata-kata, Mang Dedi mengalungkan tangannya di bagian pantatku, dibentangkannya kedua bongkahan daging semokku dengan lebar, lalu lidahnya mulai bekerja menjilat dan melumat gundukan kemaluanku.70203Please respect copyright.PENANAetGO2BgK6g
70203Please respect copyright.PENANAPp5KnXOSaT
"Ooouuchhhhmmmmppppp....," desahanku tertahan.70203Please respect copyright.PENANAXeky7GnqAM
70203Please respect copyright.PENANAXk4DwB1LKI
Aku semakin gelagapan karena merasa kegelian diselangkanganku sementara mulutku tersumpal batang penis Mang Dedi.70203Please respect copyright.PENANA8AjizMrjMr
70203Please respect copyright.PENANAYSbmWAOmZL
Aku ikut menyedot batang penis Mang Dedi disaat yang bersamaan dia juga menyedot dan menjilat vaginaku. Kami saling menjilat memberi kenikmatan pada kemaluan kami masing-masing dengan posisi saling mengangkang di wajah masing-masing pula.70203Please respect copyright.PENANAIwmXHCy8Vj
70203Please respect copyright.PENANAeFn8bi7rx9
"Mmaashh.. ngiluh.." ucapku melepas kuluman mulutku di penis Mang Dedi saat merasakan lidahnya yang hangat menerobos masuk ke dalam liang vaginaku.70203Please respect copyright.PENANAecczNxOulZ
70203Please respect copyright.PENANAyzmkojPum0
Sebagai balasan rangsangannya, kugunakan kedua tanganku untuk mengurut penis Mang Dedi karena ukurannya yang begitu besar dan amat panjang tak cukup tergenggam oleh satu tanganku.70203Please respect copyright.PENANAt4lCbK3AvB
70203Please respect copyright.PENANAcjWJisdKMT
Dengan penuh bernafsu, kukulum kembali penis Mang Dedi masuk sedalam mungkin ke dalam mulutku. Walau rasanya begitu penuh didesak oleh batangnya yang keras aku tetap saja berusaha memasukkannya makin dalam.70203Please respect copyright.PENANAsID6EoKJ0P
70203Please respect copyright.PENANAeOty1MZVN4
Sangat kusukai pula saat melihat benda kejantanan tak bersunat itu mulai mengkilat oleh ludahku sendiri dan begitu licin saat tanganku mengocok maju mundur batangnya yang sudah begitu menegang dengan amat keras.70203Please respect copyright.PENANAJuwYN5UCog
70203Please respect copyright.PENANAAOlAcfTOvT
Aku lagi-lagi menggelinjang liar, saat dengan tiba-tiba ku rasakan jemari-jemari Mang Dedi seperti mengais-ngais lubang anusku dengan menekuk kedua pahaku semakin dalam ke arah wajahnya. Aku begitu terangsang dengan perlakuannya itu karena seperti merasakan kegelian di dua lubangku sekaligus.70203Please respect copyright.PENANAM92NM3YT9A
70203Please respect copyright.PENANAl0wGFlOoX6
"Masshh.. jangannn...," protesku kaget merasakan ujung jari Mang Dedi menusuk lubang pantatku.70203Please respect copyright.PENANAy1YVdVdpYC
70203Please respect copyright.PENANAx3bKtNCPt2
Namun belum sempat pikiranku bereaksi terlalu jauh, aku dibuat melenguh panjang saat merasakan ujung jari Mang Dedi yang cukup besar telah tertancap sedikit dalam pada jepitan otot-otot anusku.70203Please respect copyright.PENANAChmy5NbtJS
70203Please respect copyright.PENANA8Z647Ap58z
Tak dapat lagi kucegah tangan nakalnya itu, Apalagi saat lidah Mang Dedi masih saja bekerja menjilat dengan rakus seluruh wilayah vaginaku sambil sesekali lidah itu dimasukkannya dalam-dalam ke lubang vaginaku. Yang dapat kulakukan saat itu hanyalah menjerit tertahan sambil ku sumpal lagi mulutku dengan penis Mang Dedi untuk membalas perlakuannya padaku.70203Please respect copyright.PENANA147Q7hxBOF
70203Please respect copyright.PENANApVHsUj4fF8
"Mmmmpphhh....., mmmmpppphhh....,"70203Please respect copyright.PENANAt2iULCcq3x
70203Please respect copyright.PENANAMoNBIn6Yvk
Tubuhku bergetar hebat menahan kenikmatan yang menyergapku. Mang Dedi dengan ganas menjilat-jilat tonjolan kecil yang berada tepat diatas bibir lubang vaginaku sambil jari-jarinya terus menusuk keluar masuk lubang anusku.70203Please respect copyright.PENANANDVz7ZwP7l
70203Please respect copyright.PENANA8AQukKS31w
Sedikit demi sedikit, jepitan kuat lubang pantatku itu mulai dapat menerima jari Mang Dedi masuk untuk lebih dalam lagi. Terasa lumayan perih pula saat jemarinya yang besar itu menyeruak masuk. Akan tetapi dengan begitu pintarnya, Mang Dedi sesekali melumasi jarinya dengan lendiri vaginaku dan membasahi lubang anusku agar semakin licin.70203Please respect copyright.PENANAth1spH8oTa
70203Please respect copyright.PENANA01qowqITtN
Disaat yang bersamaan pula, tubuhku mengejan dan berkelejat seperti cacing kepanasan. Kurasakan sapuan lidah Mang Dedi mengusap panjang pada bibir vaginaku yang kurasakan semakin ngilu. Sapuan itupun semakin berulang naik turun menjelajah, sehingga otot-otot pinggulku berkedut-kedut dan seakan membersitkan cairan dari dalam vaginaku.70203Please respect copyright.PENANAsB1McZUfDc
70203Please respect copyright.PENANAdyvft1fut4
"Kkkcllllaakkkk...., cklllaakkkkk...,, kklooooockkkk..., kkklllaaackkk.."70203Please respect copyright.PENANAWk91Gqpakg
70203Please respect copyright.PENANAQDUhyfgNJx
Suara dari hisapan mulutku pada penis Mang Dedi bergema sangat indah bersahutan dengan bunyi kecipak vaginaku yang tengah dijilatinya. Pun seiring dengan kelezatan yang menghantar pada seantero tubuhku tersebut, kurasakan buncah-buncah kelezatan dari dalam kewanitaanku bergelombang untuk menjebol pertahananku.70203Please respect copyright.PENANAgy1ZEhCw6h
70203Please respect copyright.PENANAIs1EYXOtgU
Aku tersentak, Ku pegang begitu erat penis Mang Dedi dan kukulum sedalam mungkin seolah itu adalah satu-satunya pegangan terakhirku untuk dapat selamat dari hantaman ombak orgasme besar yang akan melandaku. Ku benamkan wajahku di pangkal penisnya yang di tumbuhi bulu-bulu tipis itu sambil kemudian aku berteriak.70203Please respect copyright.PENANAbSePNZWWi1
70203Please respect copyright.PENANAWYRQRxLvFx
“Ooooooouughhhhhh.......,, akuuuuuhh...,, keluaaaaaaaaaarrrrrhh..” teriakku parau meledak dalam rintihan yang keras dan begitu panjang.70203Please respect copyright.PENANAXGcCqQZOLR
70203Please respect copyright.PENANAXnfpMPGRGH
Namun seperti tidak terganggu dengan hal tersebut, kurasakan lidah Mang Dedi masih saja bekerja mengorek-ngorek dinding kewanitaanku saat kukucurkan begitu banyak cairan yang keluar dari dalamnya.70203Please respect copyright.PENANACXLM9cAjKc
70203Please respect copyright.PENANApn7uSPDzjb
Lezat nikmat, kuat melayang-layang, geli lalu ngilu, begitulah sekiranya sensasi campuran kenikmatan yang aku rasakan saat orgasmeku melanda bak sebuah ombak tsunami. Walau rasanya aku tidak punya tenaga untuk menahan tubuhku, tapi berkat penis dan badan Mang Dedi yang ada di wajahku membiay aku bisa berpegangan menikmati orgasmeku yang akhirnya berlalu dalam beberapa menit kemudian.70203Please respect copyright.PENANAJKvC7zfctU
70203Please respect copyright.PENANAvCO8d9CBBo
Setelah akhirnya puncak kenikmatan itu mereda, ku habiskan waktuku dengan mengatur nafas dan memejamkan mata merasai sisa-sisa kenikmatannya. Mang Dedipun seakan membiarkan penisnya terus kukulum ringan dan kucium dengan penuh rasa sukacita terima kasih.70203Please respect copyright.PENANAlBJFdStQ7g
70203Please respect copyright.PENANAKBw88zhEFQ
"Enak ya sayang??” tanya Mang Dedi tersenyum sudah bangkit terduduk lagi. Batang penisnya tiba-tiba terlepas dari mulutku mengikuti tubuhnya yang kini tengah bersila di samping kepalaku.70203Please respect copyright.PENANATmEECUO3BX
70203Please respect copyright.PENANAx3G7Es4qIv
Sengaja tak kujawab pertanyaannya itu karena aku yakin dia hanya berniat menggodaiku saja. “Kayaknya sih enak banget ya??” sambungnya kemudian membelai wajahku yang masih terasa panas.70203Please respect copyright.PENANAqLtUSBpNp6
70203Please respect copyright.PENANA3S2DPGgi0E
Tiba-tiba saja, kurasai bibir Mang Dedi menciumi keningku dengan lembut, beranjak ke mataku yang sedang terpejam, lalu pipi dan hidungku, hingga kemudian hinggap pada bibirku yang setengah terbuka.70203Please respect copyright.PENANAHNkEGmRZsB
70203Please respect copyright.PENANAQ3FQu5rayP
“Masih kuatkan??” bisik Mang Dedi memancing-mancing kesadaranku yang juga sudah mulai pulih.70203Please respect copyright.PENANA1hj82RyLax
70203Please respect copyright.PENANAn5m7txDyD8
Ditekannya lembut bibirku dengan bibirnya. Kurasakan pula lidah Mang Dedi bergerak menyapu setiap inci bibirku untuk membasahi sebelum akhirnya dia melumat lembut sambil menekannya semakin dalam, menggodaku secara naluri mencium balik untuk membalasnya.70203Please respect copyright.PENANA0OkHvXPkyx
70203Please respect copyright.PENANAyqqQnrpYt1
"Sabar ih Mas.., masih capeekkk..," rengekku begitu manja masih dengan mata yang ku pejamkan.70203Please respect copyright.PENANACpmBaL3tAy
70203Please respect copyright.PENANAKL9SzuGv0c
Pikirankupun masih melayang di awang-awang, mencoba mengingat-ngingat kembali apa yang barusan terjadi. Begitu nikmatnya perlakuan Mang Dedi hingga tanpa bersetubuhpun sudah dapat membuatku merakasan puncak kenikmatan.70203Please respect copyright.PENANAdgV1Af2IOf
70203Please respect copyright.PENANAuDj0ZwEzq9
Kudengar Mang Dedi terkekeh, "Oh iya sayang, maaf..., kamu istirahat aja dulu." Ucapnya terdengar senang.70203Please respect copyright.PENANAe6r9FL3ToC
70203Please respect copyright.PENANAr9e97vhxRS
"Kamu kalau orgasme muncrat-muncrat kayak orang kencing gitu, gimana gak capek coba. Sampai basah muka aku...," sambung Mang Dedi mulai bercanda lagi.70203Please respect copyright.PENANAO4PtQ1JV4S
70203Please respect copyright.PENANASXR0JzLva8
"Oh iya, aku boleh nusuk pantat kamu pake kontol gak?" Tanya Mang Dedi tiba-tiba.70203Please respect copyright.PENANA0bGYqEZ4HC
70203Please respect copyright.PENANAMIA9yQ2EXF
Kali ini aku sangat kaget mendengarnya hingga aku membuka mata, "Apa? Ga boleh Mas!!" Ucapku amat sangat tidak menyetujuinya.70203Please respect copyright.PENANAMcUDZjjwig
70203Please respect copyright.PENANAhNjR39NP6k
"Hahahhaa.. becanda sayang! Pake kaget segala mukanya.." balas Mang Dedi tertawa terbahak-bahak.70203Please respect copyright.PENANAc3jMT5O8zl
70203Please respect copyright.PENANAueH0tmk7JP
Kututup kembali mataku dan ku gulingkan badanku miring membelakanginya, "Bodo" ucapku dengan ketus.70203Please respect copyright.PENANANeBZOkIAi2
70203Please respect copyright.PENANAgTEgBLs124
Namun dari belakangku, Mang Dedi tiba-tiba saja merapatkan badannya ke punggungku dan mengalungkan tangannya memeluk.70203Please respect copyright.PENANARz1zrh6ux9
"Jangan ngambek sekarang dong sayang. Aku kentang nih.." ucapnya sedikit memelas. Dielusnya pelan permukaan tanganku dan diciumnya bahuku.70203Please respect copyright.PENANAZ0r1jmOxt7
70203Please respect copyright.PENANAUgW4zHSCCv
"Bodo.." ucapku yang kali ini merasa senang mendengarnya merajuk.70203Please respect copyright.PENANAAFeQh2Gdzt
70203Please respect copyright.PENANAUMhXHeAIZi
Tapi kemudian Mang Dedi bertindak nekat dengan melompatkan badannya melewati badanku hingga kami jadinya berhadap-hadapan, "Ciluk Baaa!!" Ucapnya terkekeh setelah menyadari bawah aku tersenyum.70203Please respect copyright.PENANAz0xxzNLrsz
70203Please respect copyright.PENANAOGfMWm0mfz
"Paan sih gaje...," ketusku yang berusaha berbalik membelakanginya lagi.70203Please respect copyright.PENANAPOcMqPtSMZ
70203Please respect copyright.PENANAp568EHerQ0
Tapi dengan cepat Mang Dedi menahan pinggangku dan merapatkan tubuh kami. "I Love You Dek Liya" ucapnya tiba-tiba mengecup bibirku.70203Please respect copyright.PENANAHEEx2WDMNZ
70203Please respect copyright.PENANAUG4AWycnVn
"Kamu cantik dan begitu alim. Wanita idaman dan tujuan hidupku" sambungnya tersenyum tanpa beban.70203Please respect copyright.PENANACAhJ8Rjehc
70203Please respect copyright.PENANAiVRGQVgvyU
Tak dapat aku mengeluarkan kata-kata karena merasa sangat senang mendengar pengakuan Mang Dedi tersebut. Jantungku berdebar-debar begitu cepat layaknya seorang remaja yang baru saja mengenal cinta.70203Please respect copyright.PENANAKK3UVxEAim
70203Please respect copyright.PENANAhNxHsMMMPX
"Emangnya Mas mau ngapain kalau berhasil dapetin aku?" Tanyaku amat penasaran.70203Please respect copyright.PENANAVkNaLMJSpn
70203Please respect copyright.PENANABE4KRrqkOt
Mang Dedi lalu tersenyum merekah, "Aku ingin menikahimu, membuatmu beranak pinak dan membawamu dalam keselamatan" jawabnya dengan mantap.70203Please respect copyright.PENANAhxDl3M0UnM
70203Please respect copyright.PENANAzAm15LUZ8m
"Keselamatan?" Tanyaku heran.70203Please respect copyright.PENANAYCTuKYttqw
70203Please respect copyright.PENANALT3kYJCfO5
"Keselamatan yang ma--mmmmpphhhh" ucapanku terpotong karena Mang Dedi tiba-tiba saja melumat bibirku.70203Please respect copyright.PENANANVEjeId9on
70203Please respect copyright.PENANAqTnMCenoq7
"Sudah. Kamu tidak perlu tau sayang" ucapnya tersenyum. "Kamu percaya sama aku kan?" Lanjut Mang Dedi bertanya.70203Please respect copyright.PENANAkRG5C3v7gU
70203Please respect copyright.PENANArOIzSBDgxW
Tanpa mengerti apa maksud perkataannya tersebut, aku mengangguk pelan karena memang aku mempercayainya, "Iya Mas, aku percaya sama kamu..," jawabku dengan pelan.70203Please respect copyright.PENANAx51tgxJxKm
70203Please respect copyright.PENANAvdMGsrz1Ll
"Good" Ucap Mang Dedi tersenyum sok berbahasa inggris.70203Please respect copyright.PENANA7yzYmlAMv0
70203Please respect copyright.PENANAkLe1LTX859
Dia lalu mengecupku dengan ciuman paling hangat yang pernah aku rasakan. Begitu lembut, pelan dan nikmat penuh dengan luapan emosi yang tak bisa aku gambarkan.70203Please respect copyright.PENANAWkxBVzCG19
70203Please respect copyright.PENANArYsGbdeycR
Kubuka mulutku sedikit untuk membiarkan lidah Mang Dedi menyapa lidahku. Kubiarkan dengan pasrah bibirnya membelit dan menukar air liur kami dalam mulutku. Terasa sedikit bau rokok dari bibirnya yang kasar itu, namun tetap saja membuatku terus membalas dan menciumnya balik.70203Please respect copyright.PENANAuDD02grdNY
70203Please respect copyright.PENANA8GIDIBpC9p
Ciuman Mang Dedi bertahan di bibirku untuk sementara sebelum akhirnya merambat turun ke leherku yang tertutupi oleh hijab, menghisapnya sebentar dari luar hingga aku menggelinjang merasakan geli.70203Please respect copyright.PENANA6MKAyUO02J
70203Please respect copyright.PENANA9VEIn1cSL0
Lalu merosot lagi sampai akhirnya hinggap di salah satu puting payudaraku.70203Please respect copyright.PENANAUrexfYKYwE
70203Please respect copyright.PENANAM7aTVkfS7Q
“Ughh..” Aku mendengus dengan lirih.70203Please respect copyright.PENANAoQCiur6cJX
70203Please respect copyright.PENANAxAF12JmmEv
Pertama lidahnya tepat menyapu puting payudaraku yang mencuat begitu keras, lalu bergerak memutari seluruh daerah areolanya yang kecil berwarna pink bergantian sebelah kiri dan kanannya.70203Please respect copyright.PENANAJvn4GwMtt2
70203Please respect copyright.PENANAeS8eGhJKSW
Dengan liar, diraihnya salah satu payudaraku dan dihisapnya dengan kuat kedalam mulutnya yang kasar dan basah itu.70203Please respect copyright.PENANANbJI17WHDh
70203Please respect copyright.PENANAxtpKjKTGQQ
Tubuhku secara tiba-tiba bagaikan disengat listrik, terasa geli yang luar biasa bercampur sedikit nyeri saat putingku bersentuhan dengan gigi Mang Dedi di dalam mulutnya.70203Please respect copyright.PENANAdZHICkLsIC
70203Please respect copyright.PENANAx7OkuGvksz
"Hmmmppphh... Masshh..."70203Please respect copyright.PENANADh6vzGQZO4
70203Please respect copyright.PENANAipnbTVhqfy
Aku menggelinjang, melenguh ketika Mang Dedi menggigit-gigit kecil putingku. Dipilin-pilinnya kesana kemari, dikecupinya, dan disedotnya kuat-kuat sampai tanganku refleks meremas dan menarik kepalanya semakin membenam di kedua payudaraku.70203Please respect copyright.PENANAGBcrDSrX25
70203Please respect copyright.PENANAyRAZQ89mJZ
“Kamu merasa gatel lagi gak Dek Liya??” bisik Mang Dedi tersenyum menggodaku.70203Please respect copyright.PENANAS9fyu6N9EH
70203Please respect copyright.PENANACQS0wnMN6V
Sedangkan aku hanya bisa pasrah menatapnya sayu dengan pandangan bernafsu sambil sesekali merintih, dan mengeluarkan racauan kenikmatan melawan gejolak yang mulai bangkit mengharubiru di seluruh tubuhku sekali lagi.70203Please respect copyright.PENANAmYNNyWyFtJ
70203Please respect copyright.PENANAjawC8uygmi
“Ouuughhh.. Mashhh.. dadakuuh.. geliihh..” ucapku terus mendesah.70203Please respect copyright.PENANAvvQFAOflWb
70203Please respect copyright.PENANAK6c9uCQxUF
Seperti seorang bayi yang kehausan, Mang Dedi menyusu pada puting payudaraku berganti-ganti kiri dan kanan. Tak bisa kutahan gejolak ini lantaran area payudaraku adalah salah satu bagian tubuhku yang sangat sensitif apabila disentuh dan diberikan rangsangan.70203Please respect copyright.PENANAobSYQtGXcB
70203Please respect copyright.PENANA5RZrVjSk8p
Ditambah oleh rayuan manis dan kecupan-kecupannya, membuatku merasakan gairah sedikit demi sedikit bangkit dan meletup-letup keluar dari tubuhku melalui area vaginaku yang berkedut-kedut.70203Please respect copyright.PENANAruLvJBhmLz
70203Please respect copyright.PENANADTUO9Rh24X
Tak puas dengan hanya bermain lidah dibagian payudaraku saja, ciuman Mang Dedi sesekali turun melata dikulit perutku yang ramping. Sengaja ku picingkan mata dan kurapatkan tubuhku ke bagian kepala Mang Dedi agar nafas hangatnya semakin terasa menghembusi kulit-kulit tubuhku.70203Please respect copyright.PENANA0XulbjlBTj
70203Please respect copyright.PENANALZmtSZyTlR
Aku bahkan merasakan rasa basah dan gatal dibagian kewanitaanku seiring tak berapa lama kemudian Mang Dedi ikut menggigit-gigit kecil area dada dan perutku dengan lembut, meninggalkan tanda-tanda merah dikulitku yang putih.70203Please respect copyright.PENANAvzPHj0Dw85
70203Please respect copyright.PENANA0ofYZQY1Fs
"Duhh.." dalam hati aku membatin bagaimana jika suamiku nantinya melihat cupangan-cupangan semerah ini?70203Please respect copyright.PENANAS8xceoD5Rr
70203Please respect copyright.PENANAHmCYG6sOLD
Akan tetapi sebelum sempat pikiranku melanglang buana dipenuhi rasa bersalah dan khawatir. Mang Dedi malah semakin merangsek turun sembari mulutnya yang kasar itu kurasakan malah menjilat-jilat pusarku beberapa saat.70203Please respect copyright.PENANA6WGBZILj6u
70203Please respect copyright.PENANA9CsLQLelHX
"Iiihh gelihh.. jangan disituhh Masshh..." protesku tertahan.70203Please respect copyright.PENANAKVRcwJvpeI
70203Please respect copyright.PENANAmhRYYc7RZD
Mang Dedi berhenti sejenak dan membenamkan wajahnya di perutku. Nafas hangatnya yang berhembus tak beraturan itu sungguh terasa sangat nyaman. Dalam keadaan masih lemah, kuusap lembut kepalanya seakan menunjukkan bahwa aku begitu menyukai perlakuannya padaku.70203Please respect copyright.PENANA2gKvih9JDi
70203Please respect copyright.PENANAgkk6Xr5Wqe
“Tubuhmu sangat indah Dek Liya, rasanya aku tak pernah bosan mencicipinya..,” rayu Mang Dedi dengan kata-kata.70203Please respect copyright.PENANAXAq3A0v8TM
70203Please respect copyright.PENANA0jBgx2yrW3
Hatiku melambung jauh terbang ke angkasa dengan ucapannya tersebut, makin kuikuti kemaunnya saat kurasakan kalau pahaku di renggangkannya teramat pelan.70203Please respect copyright.PENANACzii5RMLW5
70203Please respect copyright.PENANAeXjjbNiI8F
“Wanginya badanmu Dek..,” ucapnya sekali lagi.70203Please respect copyright.PENANAKeyyViEAjL
70203Please respect copyright.PENANAQ15pYoscnD
Mang Dedi lalu mengecup pelan pahaku di bagian pangkalnya, membuatku mengeluarkan sedikit desahan tertahan dalam tubuh yang ikut menggelinjang.70203Please respect copyright.PENANAVsTKywMBQR
70203Please respect copyright.PENANAvQRaVHpM7m
“Ahhh... sshhh...” Bagaikan keong, kurasakan bibir Mang Dedi merayap menelusuri setiap inci pahaku yang semakin jelas kemana arahnya.70203Please respect copyright.PENANAjpb62CARyA
70203Please respect copyright.PENANAxaiRaIbH9C
Jantungku bergemuruh, berdetak seakan ingin meledak saat kurasakan denyutan vaginaku seperti berkedut merespon jilatan Mang Dedi yang sebentar lagi akan hinggap kembali disana.70203Please respect copyright.PENANAFIG91OdwDR
70203Please respect copyright.PENANAPED7Ip168f
Tiba-tiba saja, Mang Dedi melepaskan ciumannya begitu saja. Kubuka mataku karena sedikit kecewa harus merasakan gejolak yang baru naik itu padam kembali saat mulutnya berhenti bergerak dari tubuhku.70203Please respect copyright.PENANAv7c4p2lbF0
70203Please respect copyright.PENANAJI6EwVNL61
“Balik badan Dek..,” bisiknya pelan di telingaku.70203Please respect copyright.PENANA9Bq88ye4DM
70203Please respect copyright.PENANA9UPzf7u8e8
Seperti sebuah perintah mutlak, otakku reflek merespon dan mengikuti bisikan Mang Dedi hingga aku membalik badan dan tengkurap di bawah badannya. Kurasakan jantungku berdegub-degub penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh Mang Dedi di bagian belakang tubuhku itu.70203Please respect copyright.PENANAcg0zgOCRGi
70203Please respect copyright.PENANAMBXWVCMRIU
“Pinter banget kamu sayang..,” Ucap Mang Dedi menyibak sedikit hijabku dan mengecupi bagian tengkukku dengan gigitan yang begitu pelan.70203Please respect copyright.PENANAVxiFru76Dk
70203Please respect copyright.PENANAgFOHjgyneH
“Mmmnnghhh.. Mass.. aahhh..” desahku geli meremas desahku sprei.70203Please respect copyright.PENANAEPAIpNQexH
70203Please respect copyright.PENANAlObx3hUZPb
Bibir Mang Dedi masih membuat cupang di tengkukku saat tangannya menyusup ke depan dan memilin putingku sekali lagi dari belakang. Dengan gerakan sedikit meramas, Mang Dedi bergerak memancing nafsuku dengan menggigiti bagian bahu, pundak dan punggungku bergantian.70203Please respect copyright.PENANAgMh9BnW0s2
70203Please respect copyright.PENANAXeAAn8u006
Didaerah pantatku, aku bisa merakan penis besar milik Mang Dedi masih menegang basah menari-nari dan menggesek pelan selangkanganku seirama dengan gerakan tubuhnya. Aku dapat merasakan kebasahan dari vaginaku yang cairannya masih mengalir banyak dari bibir vagina ke selangkangan sampai pahaku bagian dalam70203Please respect copyright.PENANAY1xGHfBskm
70203Please respect copyright.PENANAFV7bqYevjR
“Kamu sudah basah lagi Dek..,” bisik Mang Dedi merayuku.70203Please respect copyright.PENANAD95QNCDXIT
70203Please respect copyright.PENANAeKZmoMqhwL
Ku tekuk kepalaku sedikit kebawah untuk melihat apa yang tengah di perbuat oleh Mang Dedi di bagian selangkanganku sana. Tampak pada saat itu dia sedang memegang batang kemaluannya sambil sesekali mengocoknya pelan.70203Please respect copyright.PENANAFtp3g8rhR3
70203Please respect copyright.PENANA1cqRWGnImR
Kemudian Mang Dedi memasang ujung batang penisnya tepat di celah-celah bibir kemaluanku sebelum akhirnya dia mencucukkan kepala penisnya yang besar itu ke dalam lubang vaginaku yang sudah sangat licin.70203Please respect copyright.PENANAwAXQ4HkGyN
70203Please respect copyright.PENANAFssnv7CcS7
"Aku masukin ya sayang??" bisik Mang Dedi dengan napasnya yang mendengus-dengus. Pertanda kalau nafsunya juga sudah semakin meningkat.70203Please respect copyright.PENANAFre3O1IyDS
70203Please respect copyright.PENANA4guhSaelZb
Dengan sedikit pelan, aku kemudian mengangguk lemah mempersiapkan diriku untuk dinikmati oleh Mang Dedi. Pinggulku refleks bergetar dan terangkat-angkat tanpa kontrol sama sekali, seakan menyodor-nyodorkan diri untuk dinikmati segera oleh tusukan penis besar Mang Dedi. Rasanya aku sudah semakin tidak bisa sabar dengan perlakuannya yang memancing-mancing itu.70203Please respect copyright.PENANAlia2reHZAW
70203Please respect copyright.PENANAv2f18kDZ5F
"Silahkan Mas.." jawabku semakin melebarkan selangkanganku.70203Please respect copyright.PENANAkj6Wg3DoX6
70203Please respect copyright.PENANAbb2W4rAbnY
Dengan pelan Mang Dedi mendorong pantatnya hingga ujung kemaluan penisnya berhasil menerobos bibir kemaluanku. Aku merasa gemetar luar biasa ketika merasakan kepala batangnya yang besar itu mulai perlahan-lahan membelah lubang vaginaku yang masih sangat sempit.70203Please respect copyright.PENANAR5V9QMhUQi
70203Please respect copyright.PENANARqJa2siPU0
"Uughhhh... rapetnya memekmu Dek Liyaa.." ceracau Mang Dedi tak karuan.70203Please respect copyright.PENANAbD8d6YuOo1
70203Please respect copyright.PENANAevddEXe0FA
Walaupun pada mulanya masih ada sedikit rasa perih, tetapi perlahan namun pasti ada rasa nikmat yang juga berhasil kurasakan mulai mengalahkan perihnya selangkanganku.70203Please respect copyright.PENANAQP5epiWZgZ
70203Please respect copyright.PENANAYt6TWCD5yT
Dengan geraknya yang perlahan itu, Mang Dedi tetap menggoyangkan penisnya maju hingga menggesek semakin masuk ke dalam vaginaku.70203Please respect copyright.PENANAOp6TlAMI8f
70203Please respect copyright.PENANAx927gMfvX8
Walaupun pada mulanya masih ada sedikit rasa perih, tetapi perlahan namun pasti ada rasa nikmat yang juga berhasil kurasakan mulai mengalahkan perihnya selangkanganku.70203Please respect copyright.PENANAg03aVyucJH
70203Please respect copyright.PENANAtYvGs2lXrd
Dengan geraknya yang perlahan itu, Mang Dedi tetap menggoyangkan penisnya maju hingga menggesek semakin masuk ke dalam vaginaku.70203Please respect copyright.PENANArGQVadZOrb
70203Please respect copyright.PENANAYTQrnxDuB2
"Ugghhh... kegedean Mass..." ucapku memprotesnya seperti pertama kali saja aku di belah oleh penis besar itu.70203Please respect copyright.PENANAXDAIvklzWl
70203Please respect copyright.PENANA8eb2AgwFKT
Namun meskipun hanya masuk kepalanya saja, kenikmatan yang kurasa betuI-betul membuatku hampir berteriak histeris. Sungguh batang kemaluan Mang Dedi itu luar biasa nikmatnya. Liang kemaluanku bahkan serasa berdenyut-denyut saat menjepit ujung kepala jamur Mang Dedi yang bergerak maju-mundur secara pelahan.70203Please respect copyright.PENANAQKSiCCEaLr
70203Please respect copyright.PENANANGKzUWd2ha
"Oughh... nikmatnyaa..." desah Mang Dedi di belakangku.70203Please respect copyright.PENANAoArpFk0094
70203Please respect copyright.PENANA3JaPmlnPWD
Dia terus menerus mengayunkan pantatnya maju-mundur walau hanya sebatas ujungnya saja yang terjepit dalam liang vaginaku. Keringatku pun mengucur semakin deras mengalir membasahi setiap kulit yang ada di tubuhku.70203Please respect copyright.PENANA5ijYTAfiPR
70203Please respect copyright.PENANA1z4p5fKKXi
“Pe--Pelan-pelan Masssh..," Aku menjerit saat kurasakan betapa batang penis Mang Dedi menyeruak semakin dalam.70203Please respect copyright.PENANAf7cvpaCLHT
70203Please respect copyright.PENANA9loMU8TPqB
Entah karena vaginaku yang masih terlalu sempit, atau karena penis Mang Dedi yang terlalu besar.70203Please respect copyright.PENANA4KZjWVUqcy
Hingga aku menggelengkan kepala tak percaya kalau proses penetrasi ini masih saja terasa sulit meski aku dan Mang Dedi sudah pernah bersetubuh sebelumnya.70203Please respect copyright.PENANAVo42BrGwFn
70203Please respect copyright.PENANAdnpsWBOwwK
Namun rasa perih itu perlahan-lahan mulai menghilang saat Mang Dedi menghentikan gerakan penetrasinya yang begitu sesak memenuhi liang vaginaku. Rasa sakit itu mulai berubah menjadi nikmat karena batang kemaluannya kurasakan berdenyut-denyut dalam jepitan liang vaginaku.70203Please respect copyright.PENANAxeJK773TqW
70203Please respect copyright.PENANAiD6MEIFeGA
"Hmmppp... ennakk Mashh...," ucapku semakin mengawang.70203Please respect copyright.PENANAKOmuoublPB
70203Please respect copyright.PENANA9AG4hRjPmA
Kurasakan bibir panas milik Mang Dedi mulai menyapu-nyapu seluruh area pundak dan punggungku dengan ganasnya. Bulu kudukku serasa merinding hingga tak sadar lagi saat Mang Dedi kembali mendorong pantatnya hingga batang penisnya yang terjepit erat dalam vaginaku semakin menyeruak masuk.70203Please respect copyright.PENANAv2brJLgcHZ
70203Please respect copyright.PENANAKGplF3QnCa
Aku yang sudah sangat terangsang pun tak sadar akhirnya menggoyangkan pantatku seolah-olah memperlancar gerakan dan tusukan penis Mang Dedi dalam lubang vaginaku.70203Please respect copyright.PENANAv4Z1d6hbEt
70203Please respect copyright.PENANAij7J0fjVVE
Ku benamankan kepalaku kekasur dan ku remas kuat kain spreinya dengan liar merasakan sensasi hebat yang aku rasakan kembali. Liang kemaluanku semakin berdenyut-denyut dan ada semacam gejolak yang meletup-letup hendak pecah di dalam diriku.70203Please respect copyright.PENANAWgbm1LEQQB
70203Please respect copyright.PENANAG6kkuFyRZ2
Dalam keadaanku yang sedang menungging itu, batang penis Mang Dedi akhirnya melesak jauh ke dalam vaginaku dengan utuh70203Please respect copyright.PENANAOt2TIVp2l0
70203Please respect copyright.PENANAhleMGLtT7o
"Ooggghhhhmmmmmmm....," lenguhku dan Mang Dedi berbarengan.70203Please respect copyright.PENANAtvCXrafvd9
70203Please respect copyright.PENANALd6sTLIiw2
Vaginaku terasa penuh sesak oleh penisnya yang telah menancap seutuhnya. Ada rasa perih saat kurasakan kepala penisnya seperti menghunjam di pintu rahimku. Entah kenapa, tusukan penis Mang Dedi itu terasa semakin dalam saat berada pada posisi seperti ini.70203Please respect copyright.PENANAAmQEFl0P3T
70203Please respect copyright.PENANAjxzH49iplc
Aku pun terdiam sejenak mengatur nafas dan membiasakan vaginaku di sesak oleh penis besar Mang Dedi. Dalam diam itu juga dapat ku rasakan kehangatan batang penis Mang Dedi yang hangat dalam jepitan liang kemaluanku.70203Please respect copyright.PENANAoTQJw18G8S
70203Please respect copyright.PENANAXvTd9YWv6N
"Masih kayak perawan kamu Dek Liya...," bisik Mang Dedi manja di telingaku.70203Please respect copyright.PENANADZTBC6fcLs
70203Please respect copyright.PENANAYWXGLPMVnB
Kugerakkan kepalaku ke samping dan tersenyum mengarah padanya, "Masih perawan kalau punya Mas segede ini.." ucapku membalas.70203Please respect copyright.PENANA4Xfgkl2KxD
70203Please respect copyright.PENANAnhkF6uRLvZ
"Emang suamimu segede apa Dek?" Tanya Mang Dedi menggodaku. "Segini ada gak?" Lanjutnya menunjukkan jari kelingkingnya di depan wajahku.70203Please respect copyright.PENANA2vKsYNGdvU
70203Please respect copyright.PENANAbp3GVL7Rbv
Ku tepis tangannya itu dengan gemas, "Enak aja! Itu mah kekecilan" ucapku gemas.70203Please respect copyright.PENANAGJ2oEEPeNY
70203Please respect copyright.PENANAZhVtDWvHaO
Kemudian dengan perlahan sekali Mang Dedi mulai mengayunkan pantatnya hingga kurasakan batang kemaluannya mundur menyusuri setiap inci liang kemaluanku.70203Please respect copyright.PENANAhWQXa5Mef9
70203Please respect copyright.PENANAr77lMeO3DG
"Yang pasti gak segede punya ku ini kan?" Balasnya berbangga diri.70203Please respect copyright.PENANAiq14CzKt0t
70203Please respect copyright.PENANAtWgRdzMFZ7
Kudiamkan saja ocehan Mang Dedi tersebut karena aku merasakan nikmat yang begitu luar biasanya pada vaginaku. Aku sempat mengerang kaget dibuatnya ketika tiba-tiba Mang Dedi kembali menghentakkan penisnya masuk secara utuh sekali lagi.70203Please respect copyright.PENANAsPwhb7Egtp
70203Please respect copyright.PENANAAqfnHWv0pK
"Uughh.. legit dan licin.." racau Mang Dedi mendengus.70203Please respect copyright.PENANATEtW4tu8b3
70203Please respect copyright.PENANAgl6FIGAPFF
Gerakan batang kemaluannya semakin mantap keluar masuk di dalam jepitan liang kemaluanku dengan tempo pelan. Aku merasakan betapa batang kemaluannya yang keras itu terus menggesek-gesek lubang vaginaku yang amat sangat gatal.70203Please respect copyright.PENANAheAOQS3Ubd
70203Please respect copyright.PENANAc5rKtRL9va
"Aaaaccchhh.. Massh..,, enakkk...."70203Please respect copyright.PENANAm3nCMAuATN
70203Please respect copyright.PENANAsTH7EzIzRn
Aku pun mengerang dan tubuhku bergerak liar menyambut gesekan batang penis Mang Dedi. Pantatku semakin mundur seolah-olah membalas gerakan Mang Dedi yang memajukan batang kemaluannya dengan cara yang begitu memabukkan.70203Please respect copyright.PENANAR3jq5jZozP
70203Please respect copyright.PENANAuZwFAeA0eX
Saat Mang Dedi menarik penisnya dari vaginaku, yang tersisa hanyalah ujung kepala jamurnya yang masih terjepit dalam liang kemaluanku. Lalu setelah itu didorongnya dengan kuat hingga ujungnya seolah menumbuk bibir rahimku.70203Please respect copyright.PENANAoSC1toqgrD
70203Please respect copyright.PENANA1pKKo3h3WZ
"Oohhhh.. enakk bangett Masss...., enakk bangett" rintihku semakin menjadi-jadi.70203Please respect copyright.PENANA3f9jar08VY
70203Please respect copyright.PENANANCyAIdwdfz
Dalam posisi seperti anjing yang sedang kawin ini, tubuhku disodok-sodok Mang Dedi dengan gairah meluap-luap. Aku tersentak-sentak ke depan saat Mang Dedi dengan semangatnya menghunjamkan batang penisnya ke dalam jepitan liang vaginaku.70203Please respect copyright.PENANAq5aJe7o8in
70203Please respect copyright.PENANAIGahxVAAzg
Lalu dengan agak kasar ditekannya punggungku hingga Payudara ku agak sesak menekan permukaan kasur. Tangan kiri Mang Dedi menekan punggungku sedangkan tangan kanannya meremas-remas buah pantatku dengan gemasnya.70203Please respect copyright.PENANA3xbz0Ri7FY
70203Please respect copyright.PENANAtrBICLag5I
Tanpa kusadari tubuhku ikut bergoyang seolah-olah menyambut dorongan batang kemaluan Mang Dedi. Pantatku bergoyang memutar mengimbangi tusukan-tusukan batang kemaluannya yang menghunjam dalam-dalam.70203Please respect copyright.PENANAIFetawip7b
70203Please respect copyright.PENANALIgHQwxnwO
"Claaackkk..., clllackk......, kclaakkk..." bunyi gesekan alat kelamin Mang Dedi yang terus memompa vaginaku.70203Please respect copyright.PENANAgZ2MhYEytL
70203Please respect copyright.PENANArzsoffWrYw
Suara benturan pantatku dengan tulang kemaluan Mang Dedi terdengar di sela-sela suara desah dan eranganku yang menambah gairah kian berkobar. Apalagi bau keringat Mang Dedi semakin tajam tercium hidungku. Membuat keperkasaan dan kejantanannya semakin menenggelamkan aku dalam kenikmatan.70203Please respect copyright.PENANA8FulP9ugTv
70203Please respect copyright.PENANAK1GQALe3HE
"Ouuughh.. Mass.., terushh.. Terushh.. Yang kerashh.." Aku menceracau dan menggoyang pantatku kian liar saat aku merasakan detik-detik menuju puncak.70203Please respect copyright.PENANAkZhgweJ5C6
70203Please respect copyright.PENANAXjc9OVSX9I
Napasku semakin terengah-engah dan merasakan kenikmatan yang kini semakin tak tertahankan. Begitu besarnya batang kemaluan penis Mang Dedi sehingga lubang vaginaku terasa sangat sempit dibuatnya.70203Please respect copyright.PENANAJ0wrtuPhxR
70203Please respect copyright.PENANACHrHlGpqze
"Akhh.... akkhgg... emmmhhpp Mmasshh.." erangku berulang-ulang. Sungguh semakin lama rasanya semakin nikmat membuatku seperti kehilangan akal sehatku sendiri.70203Please respect copyright.PENANAw7QML3uu7R
Masih dalam pejaman mataku, Aku menggigit bibir bawahku sendiri merasakan nikmat hubungan badan kami yang semakin erat melekat. Hujaman Mang Dedi amat berbeda dengan apa yang kurasakan selama ini bersama suamiku. Kedewasaan dan pengalaman Mang Dedi yang mampu mengontrol emosi membuat Aku nyaman menikmati persebadanan terlarang kita yang entah sampai kapan akan berakhir itu.70203Please respect copyright.PENANAW9OlT8AUrA
70203Please respect copyright.PENANANzsSsRekF6
Kekuatan Mang Dedi dalam genjotannya itupun membuatku amat salut dan begitu senang. Meski bisa dikatakan umurnya hampir menyentuh angka setengah abad, namun genjotannya masih saja sangat kuat dan hebat sampai membuat kasur dan badanku bergetar seperti kapal yang diserang badai.70203Please respect copyright.PENANAHvHuE3Tpmp
70203Please respect copyright.PENANAZFZ65a5er5
“Gantian sekarang kamu diatas Dik!!” pinta Mang Dedi bergetar menahan geramannya memberi instruksi.70203Please respect copyright.PENANAoopD4Ul3R4
70203Please respect copyright.PENANAJQQQSX3Qei
Lalu tanpa melepaskan batang kemaluannya dari jepitan liang vaginaku, Mang Dedi meraih kedua pinggir pinggangku dengan tangannya, secepat kilat dia menarik tubuhku bangkit dari posisi tengkurap, kemudian dia menggulingkan tubuhnya ke samping.70203Please respect copyright.PENANAPB3HNxYEMz
70203Please respect copyright.PENANASK0mCEDmBt
“Awhhhh..” pekikku kaget.70203Please respect copyright.PENANA5a3TWb8YFF
70203Please respect copyright.PENANAaf89OjXkCC
Posisi kami akhirnya berbalik. Kini tubuhku sedikit berjongkok membelakangi Mang Dedi dengan kedua kakiku berada di sisi pinggulnya. Aku terdiam sejenak merasakan kalau penis besar Mang Dedi tersebut semakin menusuk ke dalam vaginaku karena ditekan ke bawah oleh berat badanku sendiri.70203Please respect copyright.PENANAytHWPzBXz1
70203Please respect copyright.PENANAWtsIbarNWn
“Hehehe.. digoyang Dekk..” ucap Mang menepuk pelan bagian pantatku.70203Please respect copyright.PENANANVUYN9ZWbC
70203Please respect copyright.PENANArmqWLAPXoj
Kutarik nafas sedikit sebelum kutumpukan tanganku ke lutut Mang Dedi. Dengan perlahan-lahan menahan ngilu, ku goyangkan pinggulku maju mundur menggesek menikmati sensasi gatal dan ngilu yang bercampur padu menjadi satu.70203Please respect copyright.PENANA5kofkNfV1x
70203Please respect copyright.PENANAgOoaswAyUg
“Uugghhh....” aku sedikit mengerang.70203Please respect copyright.PENANAfvdZdoWbyl
70203Please respect copyright.PENANAilHALVop9C
Kurengkuh sebanyak mungkin kenikmatan dari penis Mang Dedi dengan cara mengaduk-adukkan vaginaku. Kurobah gerakan maju mundur menjadi berputar seperti orang yang sedang bermain hula-hop, sesekali juga aku bergerak naik turun memompa lalu bergerak maju mundur lagi di kemudiannya.70203Please respect copyright.PENANADbGPzI1esf
70203Please respect copyright.PENANAWeBykgjGuq
Aku melakukan variasi gerakan sesuka hatiku karena aku yang memegang peranan, kombinasi antara hula-hop lalu maju mundur kemudian naik turun kembali lagi berhula-hop membuat Mang Dedi melenguh seakan terbang tinggi dalam kenikmatan birahi.70203Please respect copyright.PENANA9XinOVVQVh
70203Please respect copyright.PENANARQjW1BetBJ
“Aaaacchhh....., Mantepnya goyanganmu Dek Liya..,” Ucap Mang Dedi memegangi pinggangku.70203Please respect copyright.PENANAeX4in4mToo
70203Please respect copyright.PENANALp9rwOECGL
Tak mau kalah, Mang Dedipun akhirnya ikut menggoyangkan pinggulnya sendiri melawan gerakanku, semakin cepat aku menurunkan tubuhku semakin cepat pula dia menaikkan pinggulnya hingga vaginaku tersodok dengan kerasnya.70203Please respect copyright.PENANAkYq6cxyQTr
70203Please respect copyright.PENANApqiQSifk7g
Benar-benar luar biasa sensasi yang kurasakan. Mang Dedi benar-benar telah menyeretku menuju sorga kenikmatan yang begitu indah dan tak bisa kuraih selain dengan dirinya. Membuatku lupa dengan jati diriku yang seharusnya jadi perempuan baik-baik dan seorang istri sholehah itu.70203Please respect copyright.PENANA1aN7VFeoYx
70203Please respect copyright.PENANALHpjolED2p
Tak berapa lama kemudian, gerakan kami pun berubah semakin liar. Napas kami semakin menderu seolah mengisi suasana sunyi yang entah sudah menunjukkan pukul berapa. Dan dalam tubuh yang penuh gairah itu pula kurasakan desir-desir puncak kenikmatanku kembali terasa terbayang.70203Please respect copyright.PENANAHpkpM5q1WG
70203Please respect copyright.PENANACnfOnI5Bjn
"Maasshhh... akkuu... sebentarrr lagiiihh..." desahku makin kencang memberitahukan.70203Please respect copyright.PENANAle5VQQp7OX
70203Please respect copyright.PENANAlEiHOWd282
Selang tak berapa lama Aku semakin tak bisa menahan diriku yang sudah mulai dibayangi oleh puncak kenikmatan sekali lagi. Denyutan-denyutan dalam rahimku kurasakan makin sering, makin kuat dan mendesak-desak, seperti meminta untuk segera di tuntaskan.70203Please respect copyright.PENANAc394aRKbCw
70203Please respect copyright.PENANAqa5fxOxJJ9
Begitu luar biasa pula rasa nikmat yang kuterima saat makin kuat ku ayun-ayunkan pantatku menelan batang penis Mang Dedi bulat-bulat. Aku merasa saat itu akan diamuk oleh birahi yang begitu jelas membayangi tubuhku.70203Please respect copyright.PENANAA5zBSKwxkM
70203Please respect copyright.PENANAnsASdKVYPz
Hingga dengan tiba-tiba aku mendongak kebelakang merasakan letupan dari dalam vaginaku menjalar-jalar sepanjang lorong di dalam tubuhku, seperti menyetrum setiap tali-tali syarafku yang amat peka.70203Please respect copyright.PENANAhIfdvtuSrD
70203Please respect copyright.PENANAsvtFOFNn4t
"Ooouuuuuggggghhhh. Maaasshhhhhhhh....., enaakkkkk...., kelllluaaaarrrhhhh.."70203Please respect copyright.PENANAEV3y77OWG9
70203Please respect copyright.PENANAFcBGHz37WX
Teriakku kencang saat kenikmatan itupun akhirnya meletup keluar begitu saja tanpa tertahan lagi. Seketika itu kurasakan seluruh tubuhku menggeletar lemah seperti terlolosi dari tulangnya, pandanganku mengabur dan jiwaku terasa melayang tinggi diatas awan-awan kenikmatan.70203Please respect copyright.PENANACSu8xdCYub
70203Please respect copyright.PENANAHzyMj3semf
Sedetik, dua detik, sepuluh detik, entah berapa lama aku merasakan gelombang orgasmeku kembali menyapa. Membuat kesadaranku memudar dan tubuhku langsung ambruk ke atas tubuh Mang Dedi.70203Please respect copyright.PENANA8gr9SJ4JXR
70203Please respect copyright.PENANAR7aRODZrQD
Beruntung saat itu Mang Dedi dengan cekatan menopang tubuh lemahku. Namun tanpa memberikanku sedikit waktu untuk bernafas, Mang Dedi lalu bergerak memutar tubuhku yang loyo dan lemah itu dengan begitu mudahnya.70203Please respect copyright.PENANAcCUBg5JtOc
70203Please respect copyright.PENANABVL96v2Khz
Aku pun sudah tidak mampu bergerak lagi saat Mang Dedi mengangkat tubuhku dengan posisi terlentang pasrah di atas kasur. Tanpa melepas tusukan penisnya yang panjang itu, Mang Dedi membentangkan kedua pahaku selebar mungkin.70203Please respect copyright.PENANA6GHyzQzY3T
70203Please respect copyright.PENANAsvxTTlaqxS
"Maaf ya sayang.. aku juga udah ga tahan pengen ngecrotin kamu..." ucap Mang Dedi setengah berdengus.70203Please respect copyright.PENANAkcBL3IF6Vj
70203Please respect copyright.PENANAXRXJFBCISd
Perlahan namun pasti, Mang Dedi mulai menggenjotkan sendiri batang penisnya untuk menembus liang vaginaku yang terasa berdenyut amat sangat ngilu.70203Please respect copyright.PENANAKnTZpTR1UQ
70203Please respect copyright.PENANAK97rUR3DnP
Aku tidak diberinya kesempatan untuk bicara maupun bertindak menolak. Bibirku kembali dilumat Mang Dedi sementara kemaluanku digenjot lagi dengan tusukan-tusukan nikmat dari batang kemaluannya yang amat sangat besar untuk ukuran orang Indonesia.70203Please respect copyright.PENANAhE4rIVX3ln
70203Please respect copyright.PENANAWEkMofaxib
Setelah puas melumat bibirku, kini giliran payudaraku yang dijadikan sasaran lumatan bibir Mang Dedi dengan begitu rakusnya. Kedua puting payudaraku kembali dijadikan bulan-bulanan lidah dan mulut nakalnya hingga tubuhku mengkilat oleh air liurnya.70203Please respect copyright.PENANAK6rcSvnYc1
70203Please respect copyright.PENANAqW9hgFJuX0
Secara serentak, dia juga ikut mengayunkan pantatnya maju mundur dengan tempo dan ritme yang berubah-ubah merasakan betapa jepitan liang vaginaku kian erat menjepit batangnya karena baru saja orgasme dan berkontraksi.70203Please respect copyright.PENANAOHdcRL1X1Q
70203Please respect copyright.PENANAq6Eb5Gx7U4
Aku bermaksud ingin membantunya menggerakkan pantatku untuk mengikuti gerakannya, tetapi rasa ngilu itu kian menjadi-jadi dan pompaan Mang Dedi terlalu kuat untuk kulawan hingga aku pasrah saja.70203Please respect copyright.PENANAtEXhA9ofsy
70203Please respect copyright.PENANA1EM774LSHq
Aku benar-benar dibawah penguasaannya secara total. Kasur spring bed tanpa dipan inipun bahkan ikut bergoyang seiring dengan ayunan batang kemaluan Mang Dedi yang menghunjam ke dalam liang vaginaku semakin cepat.70203Please respect copyright.PENANApSkH3atuOu
70203Please respect copyright.PENANAcMi9QmPV81
Hingga tak berapa lama kemudian, Dengus napas Mang Dedi terdengar semakin bergemuruh di telingaku. Bibirnya semakin ketat melumat bibirku. Lalu kedua tangannya menopang pantatku dan menggenjot lubang kemaluanku dengan tusukan-tusukan yang begitu keras.70203Please respect copyright.PENANAyDVEDPPnyu
70203Please respect copyright.PENANAhO0QXxHwY0
Aku yang tahu kalau sebentar lagi Mang Dedi akan sampai, memeluk tubuhnya begitu kuat, mengalungkan tanganku di lehernya dan kakiku di pinggangnya. Aku menggerakkan pantatku dengan sisa-sisa tenaga yang ada menantikan cairan pembawa benihnya mengaliri liang rahimku.70203Please respect copyright.PENANAzewRaxLxgi
70203Please respect copyright.PENANAR52AuACVNH
Benar saja, Mang Dedi kemudian mengeram seperti singa yang terluka sambil menggigit bibirku dan menghunjamkan batang kemaluannya dalam-dalam ke vaginaku.70203Please respect copyright.PENANAzLagzqimgw
70203Please respect copyright.PENANADhDIExYCea
"CROTTT!!!CROOOTT!!CROOOTT!!CROOTTT!!!CROOOTTT!!CROOTTT"70203Please respect copyright.PENANA2PXr2hr3IP
70203Please respect copyright.PENANALSUb7rHQRb
Beberapa kali sperma Mang Dedi terasa sangat hangat menyirami rahimku seolah menjadi pengobat dahaga liarku yang selalu saja tak pernah tuntas selama ini. Tubuh Mang Dedi kian berkejat-kejat liar dalam pelukanku sambil dengan ganasnya dia masih memagut bibirku.70203Please respect copyright.PENANAMQgYjqYbVz
70203Please respect copyright.PENANAj06sodyyrH
Tubuhku pun seolah terkena aliran listrik yang dahsyat dan pantatku bergerak liar menyongsong hujaman batang penis Mang Dedi yang terasa mentok di pintu rahimku masih dengan menyemprotkan sisa-sisa air maninya.70203Please respect copyright.PENANAed4yYc8Nig
70203Please respect copyright.PENANAdvVVENws77
Tiba-tiba saja, seseorang mengetuk pintu kontrakan Mang Dedi dan berteriak kencang, "WOI DEDI!!! NGANA SAKIT APA MATI??" Ucap suara seorang perempuan.70203Please respect copyright.PENANAWl2V6kPWWJ