95474Please respect copyright.PENANAIhvHWYt9gz
Setelah kemarin siang aku kembali berbaikan dengan mang Dedi, aku menjadi tidak sabar untuk menunggu hari berganti dan kembali bertemu dengan pria yang diam-diam sudah menarik hatiku tersebut.95474Please respect copyright.PENANAckFjSFsQqK
95474Please respect copyright.PENANAdXQOXb6CGZ
Pagi yang kutunggu-tunggu itu pun akhirnya datang menjelang. Aku terbangun dalam keadaan yang senang dan penuh rasa antusias luar biasa.95474Please respect copyright.PENANAFFiBdsn1xK
95474Please respect copyright.PENANANzi66fT7Li
Kubangunkan suamiku untuk sama-sama menunaikan ibadah salat subuh berjamaah seperti yang biasa kami lakukan setiap paginya.95474Please respect copyright.PENANAFEWxLBn8ow
95474Please respect copyright.PENANAeLMxKX8anw
Setelah itu, suamiku pun memilih untuk tidur kembali. Sedangkan aku mulai melakukan pekerjaan rumah rutinku seperti menyapu halaman, menyuci baju, dan memasak sarapan pagi.95474Please respect copyright.PENANA3CM4ddkjZJ
95474Please respect copyright.PENANAmHPliMyQkM
Anehnya ketika aku sedang menyiapkan bahan makanan untuk dimasak, aku malah teringat kepada sosok Mang Dedi yang pasti belum sempat sarapan. Karena setiap harinya dia berangkat lebih awal dari siapapun untuk menjajakan dagangannya.95474Please respect copyright.PENANArAtJbZHGew
95474Please respect copyright.PENANA5KQBHXzBAn
Lalu terbesit lah dalam benakku untuk memberikannya hadiah. Itung-itung sebagai tanda permintaan maaf juga atas sikapku yang tidak mengenakkan selama seminggu terakhir.95474Please respect copyright.PENANA1Q415W3eyr
95474Please respect copyright.PENANAlK6AQlGklK
Nasi goreng telur ceplokpun menjadi menu andalanku untuk sarapan pagi kali ini. Hanya saja porsi bahan bakunya tinggal sedikit dan terasa kurang untuk dapat dibagi kepada suamiku atau pun Mang Dedi.95474Please respect copyright.PENANAZTJqCtOts2
95474Please respect copyright.PENANAcjG1N39xxh
Karena itulah aku memutuskan membuat sarapan khusus untuk Mang Dedi terlebih dahulu. Sebab suamiku pun masih tidur dan hari ini adalah hari Minggu sehingga dia tidak perlu buru-buru.95474Please respect copyright.PENANAtWBt8LI4RW
95474Please respect copyright.PENANAdZB7gzMzsQ
Aku pun kemudian menanak nasi sekali lagi dan berencana untuk membuat sayur toge yang menjadi kesukaan suamiku setelah aku kembali dari belanja nanti. Jadi semuanya bisa sarapan dan tidak ada yang ketinggalan.95474Please respect copyright.PENANAgl7GtxOKTz
95474Please respect copyright.PENANA5Gje6VWB89
Usai melakukan semua kewajibanku dan membuatkan sarapan untuk mang Dedi, aku pun kemudian memilih mandi dan membersihkan badanku yang berkeringat.95474Please respect copyright.PENANADflemkMtdH
95474Please respect copyright.PENANAZ8kky1yZCf
Hari ini juga aku mulai punya keinginan untuk berdandan secantik mungkin agar bisa tampil cantik dihadapan Mang Dedi nanti. Entah motivasi macam apa yang membuatku punya pikiran seperti itu, namun aku cukup senang membayangkan diriku tampul menarik dihadapan penjual sayur itu.95474Please respect copyright.PENANAFhXIZa3z1M
95474Please respect copyright.PENANAeJnXbIO1jT
"Umi mau kemana??" Kaget suamiku yang ternyata sudah bangun dari tidurnya.95474Please respect copyright.PENANAz3QSXWmNaT
95474Please respect copyright.PENANATjx79l0Yi0
Akupun hanya tersenyum sambil terus merias wajahku, "Mau belanja Bi! Buat sarapan kita" balasku.95474Please respect copyright.PENANADAPx8ocb8T
95474Please respect copyright.PENANA4FIq9BZjER
"Tumben pake dandan segala, biasanya mah kamu pake daster doang" ledek suamiku.95474Please respect copyright.PENANAzeBSo8QWYZ
95474Please respect copyright.PENANANHiCMPGMzW
"Gak ada salahnya dong tampil cantik" ucapku percaya diri.95474Please respect copyright.PENANALNBkJoHKTN
95474Please respect copyright.PENANAsB64AtxV7b
Suamiku tertawa mendengarnya, "Iya, tapi siapa juga yang mau liat Mi?? Paling tukang sayur???" ledeknya lagi.95474Please respect copyright.PENANA45OTiwb22F
95474Please respect copyright.PENANAj0th4wwRYt
"Ya gapapa lah Bi! Mending dandan depan tukang sayur sekalian daripada dandan depan Abi"95474Please respect copyright.PENANAvVCHd81ntT
95474Please respect copyright.PENANAYFFkISIogf
"Lah kok gitu Mi?" Tanya suamiku heran.95474Please respect copyright.PENANA1VGZ1OXjTt
95474Please respect copyright.PENANAGDxFwQJe0x
Aku membalik badan dan mencibir suamiku, "Iya, percuma dandan kalau gak diajak jalan" ucapku meledek.95474Please respect copyright.PENANAGlt0wv0Z7W
95474Please respect copyright.PENANAvoEdDocWWM
Suamikupun tertawa terbahak-bahak mendengar candaanku yang sebenarnya adalah isi hatiku juga. Tapi tampaknya laki-laki yang sudah berumah tangga selama 6 tahun bersamaku ini sama sekali tidak peka seperti kebanyakan laki-laki diluar sana.95474Please respect copyright.PENANAsKOkIKSNgl
95474Please respect copyright.PENANA9reJzsPRq8
"Awas nanti kamu diajak jalan sama tukang sayur loh" ucap suamiku masih becanda.95474Please respect copyright.PENANA9tgsppmTrP
95474Please respect copyright.PENANAXyZ044dbw5
"Asalkan tukang sayurnya baik mah gapapa" balasku beranjak dari meja rias.95474Please respect copyright.PENANAfw524mBaks
95474Please respect copyright.PENANArzfqLVBqGt
Mendengar perkataan ku tersebut, suamiku tampak sedikit syok tak bergeming dari tempatnya. Dia tiba-tiba terdiam dan bengong seperti orang yang terkena hipnotis.95474Please respect copyright.PENANAt0lnaQUZIU
95474Please respect copyright.PENANAmcxjBT7SqL
Beruntung aku cepat menyadari situasi dan menghampiri suamiku sambil tersenyum meledek, "Canda suamiku sayang" ucapku sambil mengecup pipinya.95474Please respect copyright.PENANALIOZLtKCnY
95474Please respect copyright.PENANAOMrd38wHJg
"Hampir jantungan aku Mi" balasnya masih tak percaya.95474Please respect copyright.PENANAFe3DRGjwWF
95474Please respect copyright.PENANAsVK2STnFWs
Aku pun tertawa melihat ekspresi suamiku yang tampak mengelus-elus dadanya "Salah sendiri becandanya begitu" Ucapku beranjak dari kasur.95474Please respect copyright.PENANAWdHpi6TTJp
95474Please respect copyright.PENANAWSKtohi21w
Setelah berbincang-bincang sebentar dengan suamiku, aku pun berpamitan kepadanya untuk pergi berbelanja. Tak lupa aku membawa kotak nasi dan tempat air minum yang berisikan teh manis untuk aku sajikan kepada Mang Dedi sebagi hadiah.95474Please respect copyright.PENANAVPW2ea16CT
95474Please respect copyright.PENANAADJidGe2JX
Kemudian dengan perasaan senang dan berdebar-debar, aku pun melangkahkan kakiku menuju ke tempat Mang Dedi yang berada di pertigaan tak jauh dari rumahku.95474Please respect copyright.PENANAeEuAUIitd8
95474Please respect copyright.PENANATdf4FG7o5g
Setiap pagi dia memang selalu mangkal dan berjualan disana karena lokasinya yang strategis berada di dekat dengan jalur akses masuk dan keluar perumahan.95474Please respect copyright.PENANAQ2HKE7Gvsi
95474Please respect copyright.PENANAQGhgCREISX
Disana juga terdapat sebuah pos yang biasanya menjadi tempat berkumpulnya para tukang ojek mencari pelanggan.95474Please respect copyright.PENANAYT7uV7LI88
95474Please respect copyright.PENANA8pD310jic5
"Pagi Mang!" Sapaku tersenyum melihat Mang Dedi tengah duduk di dalam pos.95474Please respect copyright.PENANA0GJdCtcOZf
95474Please respect copyright.PENANA5jGMVHAMqZ
"Waduh, ada bidadari mau belanja sayuran nih" balasnya sumringah melihat kehadiranku.95474Please respect copyright.PENANAQZ0RshL0Py
95474Please respect copyright.PENANAzyA4G2QUjD
Akupun bersemu merah mendengar pujian pria itu dan menunduk malu-malu, "Mamang bisa aja ih" ucapku yang sebenernya sangat-sangat senang.95474Please respect copyright.PENANAupd2xUZtn4
95474Please respect copyright.PENANAUSyu8b7pjK
"Kok dipanggil Mamang lagi sih? Kemaren kan kita udah sepakat atuh" Protes Mang Dedi padaku.95474Please respect copyright.PENANANUpRzfsbuS
95474Please respect copyright.PENANApUfvc5pE59
"Eh iya lupa Mas" balasku terkekeh.95474Please respect copyright.PENANA5dg8i0uLmm
95474Please respect copyright.PENANAHeIlHW5DR4
"Nah gitu dong adem" tawa Mang Dedi sangat senang mendengarku memanggilnya dengan sebutan "Mas"95474Please respect copyright.PENANAderMantRbn
95474Please respect copyright.PENANAQxjHLRONiA
"Oh iya Mas, ini aku bawa sarapan buat Mas Dedi" ucapku menyodorkan kotak makanan dan botol minuman yang aku bawa dari rumah tadi.95474Please respect copyright.PENANATr5CvRwVcZ
95474Please respect copyright.PENANAGcV3xNeTNl
Wajah Mang Dedipun tampak berseri melihat aku menawarkan sarapan untuknya, "Puji tuhan!!! kebetulan banget aku belum sarapan. Dek Liya emang paling tau kebutuhan Mas" jawabnya menyambut makanan dariku.95474Please respect copyright.PENANAeB8rHZjacD
95474Please respect copyright.PENANAE3OSx0IeXl
"Iya Mas sama-sama. Dimakan ya" balasku begitu senang melihat Mang Dedi yang juga tampak antusias dengan pemberianku.95474Please respect copyright.PENANAvtsjEVO3F0
95474Please respect copyright.PENANA9s0LLjV6z9
"Duduk sini Dek! Nanti kamu capek berdiri terus disana" tawar Mang Dedi menepuk-nepuk kursi lesehan yang ada di sebelahnya.95474Please respect copyright.PENANAA2BU5SIcRf
95474Please respect copyright.PENANAJhR2fs9YNu
Akupun dengan sedikit sungkan dan malu-malu masuk ke dalam pos yang sebenarnya tidak terlalu besar tersebut. Didalamnya terdapat sebuah lesehan yang terbuat dari bambu dan berukuran lumayan besar.95474Please respect copyright.PENANA0s1TDQm41c
95474Please respect copyright.PENANAHVNucA6px6
Pos tersebut juga terbuka dengan bagian dinding yang hanya dibuat setengahnya saja. Jadi kalau ada orang yang masuk kesana, yang terlihat dari luar hanyalah bagian kepala sampai lehernya saja.95474Please respect copyright.PENANAXq8ooL462M
95474Please respect copyright.PENANAwwrMvm3b1L
Sambil celingak-celinguk akupun memperhatikan keadaan sekitar yang tak seperti biasanya terasa lumayan sepi.95474Please respect copyright.PENANAfYOupdmfpG
95474Please respect copyright.PENANATOicMHDhcJ
"Sepi kok Dek! Ibu-ibu lain udah pada belanja tadi" ucap Mang Dedi yang seakan tau dengan apa yang aku pikirkan.95474Please respect copyright.PENANA32Zo1xzP6y
95474Please respect copyright.PENANAKhyGANqxs8
"Kok pada cepet ya Mas? Baru juga jam 7 ini" tanyaku melirik jam di tangan.95474Please respect copyright.PENANAG3HAIFQJUy
95474Please respect copyright.PENANABwxwtlKyWM
"Kamu gak tau kalau di kelurahan lagi ada acara acara senam massal??"95474Please respect copyright.PENANAfIgUCpyC3v
95474Please respect copyright.PENANAkgvU5bR2Fp
Aku menggeleng, "Enggak Mas" jawabku singkat.95474Please respect copyright.PENANAiJhjKmWRYJ
95474Please respect copyright.PENANAbw9w7i6wJG
"Oh iya lupa, kamu kan baru ya disini" balas Mang Dedi sambil membuka kotak nasi yang berisi nasi goreng buatanku tadi.95474Please respect copyright.PENANAoWsCWjJDon
95474Please respect copyright.PENANAoTUszcRZOx
"Wahhh. Nasi goreng Uni-uni padang nih. Pasti enak banget" lanjutnya begitu senang.95474Please respect copyright.PENANAAYAbPcsPvN
95474Please respect copyright.PENANAzZgO9tKbDE
Akupun tertawa melihat reaksinya yang berbinar-binar seperti seekor kucing yang dikasih makan ikan, "Spesial buat Mas Dedi" balasku.95474Please respect copyright.PENANAsnwcL5hsTX
95474Please respect copyright.PENANAOmLN0R3i48
"Hehehe. Makasih ya Dek Liya sayang" ucap Mang Dedi mengelus pundakku dengan pelan.95474Please respect copyright.PENANAxIqG2c17bz
95474Please respect copyright.PENANAIKAaR5ZjY1
Namun bukannya protes, aku malah membiarkan Mang Dedi meyentuh bagian badanku tersebut dengan santai. Padahal selama ini aku tak pernah membiarkan laki-laki lain selain suamiku untuk menyentuh diriku bahkan untuk bersalaman tangan saja.95474Please respect copyright.PENANA22ZZozEFBE
95474Please respect copyright.PENANAalJIfeiMuj
Tapi dengan Mang Dedi lagi-lagi ada pengecualian yang tak dapat aku jabarkan dengan kata-kata. Tatapannya yang hangat dan lemah lembut itu seolah berkata padaku bahwa dia tidak akan pernah punya niatan untuk menjahatiku. Jadi secara tidak sadar akupun terbawa untuk bersikap biasa saja di depannya.95474Please respect copyright.PENANAXY3ZsMjLqT
95474Please respect copyright.PENANAhQPYZ0LmwG
"Waduhh.. enak banget nih nasih gorengnya" ucap Mang Dedi saat dia memasukkan suapan pertama ke dalam mulutnya.95474Please respect copyright.PENANAoz625wAktD
95474Please respect copyright.PENANA3SgwGroSk1
"Masa sih Mas?? Nasi goreng biasa aja kok itu" jawabku merendah.95474Please respect copyright.PENANAbmtpMf8huq
95474Please respect copyright.PENANAEJGrx6p7x2
Mang Dedi lalu menggeleng, "Kayaknya ini spesial deh. Bikin nya pasti penuh rasa cinta" rayu Mang Dedi padaku.95474Please respect copyright.PENANAFWIA1L6D6S
95474Please respect copyright.PENANAZIe7ySBkIm
"Mang Dedi bisa aja" senyumku makin merasa senang.95474Please respect copyright.PENANAtY3G1HY6Jm
95474Please respect copyright.PENANAu0ihBMaUNO
Sambil Mang Dedi makan kamipun tetap mengobrol ringan seputar banyak hal seperti kegiatan warga perumahan sini yang setiap hari minggunya acap kali mengadakan kegiatan senam massal.95474Please respect copyright.PENANA3kBlf0aI6O
95474Please respect copyright.PENANAHS9A4N70VQ
Mang Dedi juga bilang kalau kegiatan tersebut digandrungi berbagai macam kalangan seperti ibu-ibu, bapak-bapak dan anak-anak. Jadi wajar pada jam seperti ini komplek perumahan tampak sepi tidak ada orang.95474Please respect copyright.PENANAhfGTVm6y99
95474Please respect copyright.PENANA1vJlyah4wK
"Lain kali Dek Liya coba ikut deh sama suami. Itung-itung buat refreshing" saran Mang Dedi padaku.95474Please respect copyright.PENANAdQ5hmLCokl
95474Please respect copyright.PENANAV3vDoawtwF
"Suamiku mana mau Mas ikut acara kayak gitu. Dia paling males sama yang namanya olahrga" jawabku teringat momen dimana dulu suamiku selalu menyerah duluan ketika kami jogging bersama.95474Please respect copyright.PENANAU5eAveMqgJ
95474Please respect copyright.PENANA0L66vTV1Z4
"Kalau gitu sama Mas aja gimana??" Tawar Mang Dedi tiba-tiba.95474Please respect copyright.PENANAmp8H98WIo8
95474Please respect copyright.PENANAojXIGpzVT1
Aku tersenyum senang mendengarnya, "Boleh sih Mas, tapi Mas kan jualan" jawabku tak mau terlalu berterus terang.95474Please respect copyright.PENANA2QkqpXZsuL
95474Please respect copyright.PENANAf6tAEulW8K
"Demi menemani bidadari, aku rela tak jualan sayur sehari" candanya dengan wajah serius.95474Please respect copyright.PENANA6c6xCYXO9a
95474Please respect copyright.PENANAfd3S2NxOe6
"Paan sih Mas!! Kamu gaje" tawaku pecah mendengarnya bercanda dengan wajah serius seperti itu.95474Please respect copyright.PENANAG0KIZCwYJq
95474Please respect copyright.PENANArKKf6z4y1U
Kami terus mengobrol ngalor ngidul kesana kemari tanpa sadar sudah menyerempet pada hal-hal yang sedikit menujurus kearah yang jorok.95474Please respect copyright.PENANANUQzd1rCqw
95474Please respect copyright.PENANAVz8TXJIQgE
Aku dengan sedikit malu-malu tetap meladeni pembicaraan tersebut karena Mang Dedi selalu menyelingi obrolan kita dengan suasana bercanda dan humor-humor recehnya.95474Please respect copyright.PENANAzRsJvgWpH7
95474Please respect copyright.PENANAxekc5DXLwY
"Beneran tau Dek, cewe kalau jembutnya banyak pasti orangnya napsuan" lanjut Mang Dedi ditengah obrolan kita tentang masalah keintiman.95474Please respect copyright.PENANAF1MEAGtMG8
95474Please respect copyright.PENANAGzfVWvUsIL
"Ah. Mas sok tau!! Aku bulunya banyak tapi gak napsuan tuh" jawabku membantah95474Please respect copyright.PENANAMgXF0fPyEl
95474Please respect copyright.PENANAVp4FeGeX42
Mang Dedi menggeleng, "Kamu belum sadar aja sama diri kamu. Mas berani taruhan kalau kamu sering masturbasi di kamar mandi. Iya kan??"95474Please respect copyright.PENANAFi5exTpkNT
95474Please respect copyright.PENANAyfqmBDGs4c
"Masturbasi apaan?" Tanyaku bingung dengan istilah yang digunakan Mang Dedi.95474Please respect copyright.PENANAbUmdYFaOPF
95474Please respect copyright.PENANAR0DudT3fTP
"Itu! Yang main-main sama punya kamu sendiri" ucapnya dengan frontal.95474Please respect copyright.PENANAqqcSo71voE
95474Please respect copyright.PENANAAEu7SiIw3u
Sontak aku kaget dan langsung teringat dengan kejadian kemarin-kemarin hari dimana aku beberapa kali sempat melakukan hal yang dimaksud masturbasi tersebut oleh Mang Dedi. Beberapa kali ketika aku terangsang, aku mengikuti instingku dengan mengelus-elus bagian luar vaginaku sampai becek dan basah.95474Please respect copyright.PENANAXiMoUxpJhr
95474Please respect copyright.PENANAgedE7Frndk
"Tuh kan pernah" ucap Mang Dedi dengan percaya diri.95474Please respect copyright.PENANAhRSkoYIT1B
95474Please respect copyright.PENANAIZOtDfAlko
Tapi aku masih tidak terima dan protes padanya,95474Please respect copyright.PENANAPhqt8fZ77a
"Iya tapikan gak sering juga" balasku sewot.95474Please respect copyright.PENANAx9Dlombe7M
95474Please respect copyright.PENANAyjQFzhHZYu
"Aku yakin sering" angguk-angguk Mang Dedi menuduhku.95474Please respect copyright.PENANAU3Sv7cbDbw
95474Please respect copyright.PENANAR25VDMVv0r
"Mas kali yang sering begitu" balasku mengalihkan pembicaraan.95474Please respect copyright.PENANAncmRQwYE86
95474Please respect copyright.PENANA5RpX57SWrO
Namun Mang Dedi malah terkekeh mengakuinya, "Kalau Mas mah emang sering Dek. Maklumlah Mas belum punya istri buat begitu-begituan"95474Please respect copyright.PENANAqTNDkYo4BW
95474Please respect copyright.PENANA7F9zsBRJVX
"Idiihh najong. Ngomongnya kayak orang bener" ledekku becanda.95474Please respect copyright.PENANAkvtdBIXcB3
95474Please respect copyright.PENANANunUuCqTtz
"Beneran dong. Daripada aku memperkosa orang, lebih baik dikocok pake tangan sendiri" tawa Mang Dedi lepas begitu keras.95474Please respect copyright.PENANAgPgSldWkUM
95474Please respect copyright.PENANAJ6dnshXm0e
"Emangnya enak ya Mas pake tangan sendiri?" Tanyaku penasaran.95474Please respect copyright.PENANA39L5uHjkpt
95474Please respect copyright.PENANA2743KTMoUw
Mang Dedipun mengangguk, "Enak sih Dek. Tapi bakalan lebih enak lagi kalau pakai tangan kamu ini" ucapnya Mang Dedi meraih dan memegang tanganku. Tapi anehnya, aku tidak berusaha menarik tanganku dan membiarkan saja tangan kasar milik Mang Dedi tersebut menggenggamnya.95474Please respect copyright.PENANA21qxUWufpY
95474Please respect copyright.PENANAUzrSR2l35b
"Apaansih kamu Mas!!" Ucapku malu-malu tak berani menatap wajah Mang Dedi.95474Please respect copyright.PENANAABVJ2qtUFM
95474Please respect copyright.PENANAejjixLXmSx
Jantungku berdebar-debar sangat kencang seperti sebuah tabuh yang terus dipukul tak henti-hentinya. Suasana pagi itupun mulai terasa sedikit panas dan membuatku kegerahan.95474Please respect copyright.PENANAOkesQoSEmT
95474Please respect copyright.PENANAfmGtyj8Q2s
Apalagi dalam situasi tempat yang terbuka seperti ini semakin menambah rasa berdebarku takut-takut kalau ada yang lewat dan melihatku bergandengan dengan pria yang bukan suamiku tersebut.95474Please respect copyright.PENANAm20OYKjd2b
95474Please respect copyright.PENANAZEqTb9C390
Tiba-tiba saja, Mang Dedi mengangkat tanganku dan menciumnya "Iya. Kalau tangan halus punya kamu ini yang ngocokin aku, pasti bakal enak banget" rayunya semakin berani.95474Please respect copyright.PENANA34b1habTvD
95474Please respect copyright.PENANARv0hCvabP4
"Mas jangan ih!! Nanti diliat orang" protesku padanya.95474Please respect copyright.PENANAnVT92NNwMl
95474Please respect copyright.PENANArC9X0d2ntd
Cukup aneh memang karena seharusnya aku memprotes tindakan Mang Dedi yang memegang dan mencium tanganku, bukan malah memprotes dia yang melakukannya di tempat terbuka seperti ini.95474Please respect copyright.PENANA38znInyMfh
95474Please respect copyright.PENANAi1IQFzhAxZ
"Abis tangan kamu wangi sih Dek" balasnya terkekeh.95474Please respect copyright.PENANAQgdFmhUWe2
95474Please respect copyright.PENANAtXcw9KFJOV
Suasana diantara kamipun menjadi sedikit canggung setelah itu karena aku memilih diam sejenak tak bisa lagi berkata-kata banyak. Jantungku sudah sangat terpacu oleh tindakan kecil Mang Dedi itu dan darahku berdesir merasakan adrenalin mengalir keseluruh tubuhku.95474Please respect copyright.PENANACuXB7EBuX9
95474Please respect copyright.PENANAj9HYZkT7tA
Aku membiarkan saja tanganku tersebut di genggam lama oleh Mang Dedi sebelum akhirnya dia tiba-tiba menuntunnya pada daerah selangkangannya sendiri.95474Please respect copyright.PENANAjkCQLbV7XN
95474Please respect copyright.PENANAZB4d8ZIhaL
"ASTAGFIRULLAH MAS!!" teriakku lumayan kencang sambil menarik tanganku dari selangkangannya.95474Please respect copyright.PENANABOJny856IG
95474Please respect copyright.PENANA12v6OiwGlZ
Dapat aku rasakan kalau di balik celana yang tengah dipakainya saat ini, batang penis Mang Dedi tengah menegang dengan sangat kerasnya.95474Please respect copyright.PENANAMOnpNlYdGx
95474Please respect copyright.PENANAcAxjLFV7fd
Namun dengan tanpa bersalah sedikitpun Mang Dedi malah tertawa, "Kenapa Dek?" Ucapnya bertanya dengan polos.95474Please respect copyright.PENANAuBEowS2lCH
95474Please respect copyright.PENANAigolEaRXjN
"Mas nakal iiihhhhh!" Protesku lagi.95474Please respect copyright.PENANA7rrBcpe7nV
95474Please respect copyright.PENANA1Gnh1Rx6jV
"Abis kamunya diem aja gak ngomong" sungut Mang Dedi malah menyalahkanku.95474Please respect copyright.PENANAZLlIZtU02i
95474Please respect copyright.PENANA2xihX7jbL0
"Mas tuh ya!! Iseng banget jadi orang!!" Ucapku melayangkan sebuah cubitan dipinggangnya.95474Please respect copyright.PENANAJeQKXtBJ2H
95474Please respect copyright.PENANA99zfI3GNC2
"Awhhh sakit Dek" ringis Mang Dedi sambil tertawa.95474Please respect copyright.PENANAO4qLMVpIek
95474Please respect copyright.PENANAgjr3L4rZdc
Setelah itu, Mang Dedi malah menggelitik balik pinggangku dengan tangannya, "Ini serangan balasan" teriaknya menggelitikku.95474Please respect copyright.PENANAiJ12RgYvDt
95474Please respect copyright.PENANAHpN17kAA9s
Akupun langsung berkelojotan merasa geli karena Mang Dedi menggelitik di kedua area pinggangku sehingga aku yang gampang gelian inipun jatuh tertidur di lesehan bambu yang ada disana.95474Please respect copyright.PENANAwUK7pYpvDG
95474Please respect copyright.PENANA7gwsQopQzH
"Ampun Mas, Ampun" ucapku tertawa menahan geli meminta Mang Dedi berhenti untuk menggelitikku.95474Please respect copyright.PENANAYKoVzLEnZN
95474Please respect copyright.PENANAObevoKsBU8
Tanpa aku sadari, posisiku kami saat ini sedang berhimpitan satu sama lain dengan Mas Dedi berada diatasku yang tengah telentang kegelian. Untungnya posisi tersebut tidak bertahan lama karena Mang Dedi segera menghentikan gelitikannya padaku.95474Please respect copyright.PENANAt4CDcrRlOy
95474Please respect copyright.PENANAIsbxsU7Usl
Mang Dedi tertawa puas setelah berhasil mengerjaiku sebelum akhirnya dia menjatuhkan diri disampingku. Nafas kami berdua saling berpacu terengah-engah setelah beberapa saat kami bergelut layaknya anak kecil yang tengah asik bermain.95474Please respect copyright.PENANAy7dmzjokZI
95474Please respect copyright.PENANAYpH0rVmWYM
“Kamu cantik Dek Liya” ucap Mang Dedi tiba-tiba memegang pipiku.95474Please respect copyright.PENANAoKZvJG47oi
95474Please respect copyright.PENANALLHOVeaTfc
Ada hawa hangat yang aku rasakan saat tangan kasarnya tersebut menyentuh kulit wajahku. Bahkan tak ada sedikitpun niat untuk menolak sentuhan pria penjual sayur itu karena yang aku rasakan justru malah sebuah ketentraman.95474Please respect copyright.PENANA87rbZ9dnoT
95474Please respect copyright.PENANAElgBabQxPP
Dadaku pun tak berhenti berdegup dengan kencang, saking kencangnya sampai aku takut kalau Mang Dedi akan mendengarnya. Aneh memang aku bahkan tidak sadar kalau aku ini adalah perempuan yang sudah bersuami.95474Please respect copyright.PENANAYrbQJcDLt3
95474Please respect copyright.PENANALfHoh7qfMQ
Yang tersbesit dalam benakku saat itu adalah bagaimana bisa aku menahan getaran yang menelusup ke sumsum tulangku, merambat melalui setiap pembuluh nadiku, dan berusaha keluar melesak meminta untuk dibebaskan.95474Please respect copyright.PENANA5u1aQAgbLd
95474Please respect copyright.PENANAgjApdNre5q
“Mas!!” lirihku menahan badan Mang Dedi yang mencoba mendekat.95474Please respect copyright.PENANABW8Y0odgUW
95474Please respect copyright.PENANAkbXW44bfiW
Namun Mang Dedipun tampaknya tau kalau usaha penolakanku itu hanyalah setengah-setengah saja, “CUPPP!!” Dalam sekejab bibir Mang Dedi mendarat di bibirku. Sepersekian detik sebelum dia melepas dan menjauhkannya kembali.95474Please respect copyright.PENANAHDPgqciQnx
95474Please respect copyright.PENANAhlEstsAPRl
Sedangkan aku terpatung, sadar bahwa sebenarnya momen ini pasti akan terjadi namun tetap merasa tak siap menyambutnya. Dalam keadaan itu, kami berdua saling menatap satu sama lain tanpa sedikitpun mengeluarkan kata-kata. Tapi dari pancaran mata Mang Dedi, aku bisa menangkap banyak hal yang ingin dia sampaikan padaku namun tak bisa dia ungkapkan secara terus terang.95474Please respect copyright.PENANAf6H2xdNSHO
95474Please respect copyright.PENANAlU1QX4Hsir
“Mas, kita tida--mpphhhhh”95474Please respect copyright.PENANAmIgVjnI1fg
95474Please respect copyright.PENANAvaLGQGdNvM
Kata-kataku terhenti ketika Mang Dedi kembali mendaratkan ciuman bibirnya mengunci bibirku. Namun untuk kali ini bibir kasarnya tersebut tidak hanya sekedar menyentuh seperti tadi. Ciuman Mang Dedi mulai berani melumat bibirku dengan halus dan penuh gairah.95474Please respect copyright.PENANASBHHzrm7dl
95474Please respect copyright.PENANAEuKm80xzG2
Aku langsung tahu, kalau aku sudah tidak bisa menghindar. Maka yang aku lakukan justru menutup mataku, menikmati setiap getaran tabu yang dialirkan oleh Mang Dedi lewat ciumannya yang begitu lembut.95474Please respect copyright.PENANArXVWlSLEb1
95474Please respect copyright.PENANAd7ZyodvO1W
Kalo mau jujur, aku juga ikut menikmatinya. Bahkan beberapa saat secara refleks aku juga membalas melumat bibir Mang Dedi, mengisyaratkan kalau aku juga merasakan hal yang sama dengan apa yang dia rasakan.95474Please respect copyright.PENANAFyeY0cxyjc
95474Please respect copyright.PENANAGt5DLV8FB6
“Maaf Dek. Aku terlalu nekat” ucap Mang Dedi menghentikan ciumannya.95474Please respect copyright.PENANAVpah6sJ3mx
95474Please respect copyright.PENANAewKODLrsE3
“Jangan minta maaf Mas” balasku melumat balik bibirnya.95474Please respect copyright.PENANAgvDOAQP48q