79345Please respect copyright.PENANAHhB9gmX1xx
Langit sore terlihat mendung dengan gumpalan awan-awan gelap yang seperti siap menurunkan bebannya ke bumi. Pertanda bahwa sebentar lagi akan turun hujan lebat.79345Please respect copyright.PENANAusrDMgcIVU
79345Please respect copyright.PENANAu8XVu5LyVg
Suasana itupun nampaknya selaras dengan suasana hatiku yang tengah mendung dan kelut karena sedari pagi aku tak sempat bertemu dengan Mang Dedi.79345Please respect copyright.PENANAi6vb6J5Hoe
79345Please respect copyright.PENANAehd9wGAlzU
Aku bangun kesiangan gara-gara semalam aku kesulitan untuk tertidur. Itu semua karena suamiku yang hampir saja menangkap basah aku yang tengah asik bermain-main dengan tubuhku sendiri.79345Please respect copyright.PENANAi2R9zg4Kj0
79345Please respect copyright.PENANAFv2c09fVOR
Bahkan sampai saat inipun, percakapanku semalam dengan suami masih saja berputar-putar jelas dalam benakku.79345Please respect copyright.PENANAfHBdw6xD0O
79345Please respect copyright.PENANAj6Jb7xzxxe
"Paha Umi gatel Bi! Makanya tadi Umi garuk" jawabku pada saat dia bertanya.79345Please respect copyright.PENANACdRUvFllqL
79345Please respect copyright.PENANAULBZmrdC9E
"Tapi kok Umi kayak nyebut nama Mang Dedi gitu deh?" Selidik suamiku.79345Please respect copyright.PENANAeyUm0OkrVp
79345Please respect copyright.PENANA4ePdGkdPfh
Hampir saja jantungku copot saat itu juga, "Ah cuma perasaan Abi aja kali!! Lagian Umi ngapain nyebut-nyebut nama Mang Dedi segala??" Jawabku dengan mantap.79345Please respect copyright.PENANApigLXQPgUP
79345Please respect copyright.PENANARwb5zBF4up
Beruntung, setelahnya Suamiku mengiyakan saja alasanku tersebut tanpa merasa curiga sedikitpun.79345Please respect copyright.PENANAz08LvxnTRn
79345Please respect copyright.PENANAr0ONmSkqSC
Namun ketika pagi hari saat semua gairah dan birahiku itu menghilang, aku jadi sedikit malu menghadapi suamiku karena telah berbohong secara terang-terangan di depannya.79345Please respect copyright.PENANAEwQzzXtqD3
79345Please respect copyright.PENANAWq8EyLmrih
Seharian aku melamun dan bertanya-tanya pada diriku sendiri. Kenapa aku bisa berubah secepat ini? Kenapa setalah semua hal buruk yang aku lakukan bersama Mang Dedi itu, tetap saja masih belum dapat memenuhi hasrat terpendam dalam diriku.79345Please respect copyright.PENANAIxfwnPLUzp
79345Please respect copyright.PENANAiAHLVVrhFf
Aku masih saja menginginkan sesuatu yang lebih. Sesuatu yang setidaknya dapat mengusir kekosongan dalam bilik hatiku seperti saat aku bercerita maupun bertukar pesan bersama Mang Dedi.79345Please respect copyright.PENANAlwBDoRXjyP
79345Please respect copyright.PENANAFBicIlawQb
Sadar rasanya aku tidak bisa bermain-main, statusku sebagai seorang istri dan seorang Ibu saja, sudah cukup menjelaskan bahwa aku sudah tak dapat melangkah lebih jauh untuk melanggar batas itu.79345Please respect copyright.PENANACjfvvQpIq9
79345Please respect copyright.PENANADJwZatCxW2
Tapi apa daya, sekarang aku menyadari betapa pentingnya peran dan sosok Mang Dedi dalam mengisi kekosongan hatiku tersebut. Jadi sekali lagi, tak dapat aku pungkiri bahwa aku sudah mulai tertarik pada sosok penjual sayur itu.79345Please respect copyright.PENANAw6E1XjvKTW
79345Please respect copyright.PENANAwoXt9LqBtO
"Kangen sama kamu Mas" ketikku pada keyboard smartphone yang ku genggam. Tapi dengan cepat aku menghapus kata-kata itu dan menggantinya dengan sebuah sapaan.79345Please respect copyright.PENANA1ndB8TZhcI
79345Please respect copyright.PENANAe0zr31Os04
"Sore Mas" kirimku pada Mang Dedi.79345Please respect copyright.PENANAqCSqlS301w
79345Please respect copyright.PENANAKLiX70M4m3
Tak perlu menunggu lama, Mang Dedipun langsung membalas, "Sore juga Dek Liya"79345Please respect copyright.PENANACl7Pgc1z9V
79345Please respect copyright.PENANArnfrkH6Zam
"Mas lagi ngapain?" Tanyaku berbasa basi.79345Please respect copyright.PENANANZQnyWFAij
79345Please respect copyright.PENANA58WiZPcZhq
"Lagi nongkrong nih di warungnya Haji Naim" balasnya padaku.79345Please respect copyright.PENANAIpvqeAlDxN
79345Please respect copyright.PENANAI62my1P68T
"Yang deket Masjid bukan?"79345Please respect copyright.PENANAo9h0FpsxVd
79345Please respect copyright.PENANAGozJq6w4eN
"Iya Dek Liya" balasnya singkat.79345Please respect copyright.PENANANcvdebiLi9
79345Please respect copyright.PENANAlwY2feDgqv
Aku tersenyun sumringah, ternyata Mang Dedi kebetulan berada tak jauh dari rumahku. "Mas ngapain disana?" Tanyaku lagi.79345Please respect copyright.PENANATGPpZrEBZm
79345Please respect copyright.PENANAWqUys4BkeL
"Mau bayar utang Dek Liya. Kemaren saya pinjam duit sama Pak Haji" terang Mang Dedi secara gamblang.79345Please respect copyright.PENANAq2VzDcBksO
79345Please respect copyright.PENANANTd4sHzFkP
"Ohh gitu.. tapi Mas bawa jas hujan kan?" Balasku khawatir.79345Please respect copyright.PENANAwGFuCNb5fK
79345Please respect copyright.PENANAVpc4QA6c8Y
"Gak bawa sih Dek. Tadi niatnya cuma sebentar aja. Tapi Pak Haji nya malah ngajakin ngobrol"79345Please respect copyright.PENANAKUMNg5ugFm
79345Please respect copyright.PENANAfS3GghZPUj
"Yaudah kalau gitu Mas pulang sekarang aja. Nanti kehujanan" balasku lagi.79345Please respect copyright.PENANAEQOfWoyfVj
79345Please respect copyright.PENANAR4GawSjqjb
"Gak enak sama Pak Haji Dek!! Dek Liya gak punya jas hujan??" Tanya Mang Dedi tiba-tiba.79345Please respect copyright.PENANAwiuqqvbPiW
79345Please respect copyright.PENANAGZvl633qyo
Aku teringat kalau suamiku biasanya punya jas hujan cadangan yang di letakkannya di bawah lemari sepatu. "Ada nih Mas" balasku setelah aku dengan cepat mengeceknya ke dalam.79345Please respect copyright.PENANAZes2M9EpcP
79345Please respect copyright.PENANAOLPWMSu2W1
"Yaudah nanti saya mampir ke rumah Dek Liya sebelum pulang" balasnya lagi.79345Please respect copyright.PENANAVeiMLeK2wB
79345Please respect copyright.PENANAA9uUjIMXzG
Pucuk dicinta, ulampun tiba. Aku yang seharian tak bertemu dengan Mang Dedi itu akhirnya punya kesempatan untuk bertatap muka lagi.79345Please respect copyright.PENANAmjsOIKqBTb
79345Please respect copyright.PENANAVDwAaOxas9
Suasana hatiku seketika berubah menjadi senang dan bahagia.79345Please respect copyright.PENANAUrrUdLzBNh
79345Please respect copyright.PENANARWeI8jH5B1
Aku mengajak anakku Tasha untuk masuk ke dalam rumah. Sebentar lagi Mang Dedi akan mampir kesini dan aku lagi-lagi merasa punya keinginan untuk tampil cantik di depannya.79345Please respect copyright.PENANASXUxgE38oh
79345Please respect copyright.PENANAvaK50tqT7c
Karena itu, aku pun memutuskan untuk mengganti baju daster yang tengah kugunakan dengan pakaian gamis yang lebih bagus. Tak lupa juga, aku sedikit merias wajahku dengan berdandan natural serta memakai parfum.79345Please respect copyright.PENANAvtqxa1MXI7
79345Please respect copyright.PENANA4JtL9iLsqz
Saat semua sudah selesai, aku kemudian mematut diriku didepan kaca untuk memastikan bahwa penampilanku sudah sempurna.79345Please respect copyright.PENANAdfveYJF4sB
79345Please respect copyright.PENANA7Ac9CO1t5V
Aku tersenyum sumringah, Tampak dari pantulan kaca itu wajahku bersemu merah menantikan kedatangan Mang Dedi layaknya seorang remaja yang menunggu kekasihnya.79345Please respect copyright.PENANAGs7BoCpq8i
79345Please respect copyright.PENANAEKTjy2ll6P
Tapi tak dipungkiri, ada rasa takut sekaligus berdebar saat membayangkan kalau Mang Dedi benar-benar datang berkunjung ke rumahku seorang diri.79345Please respect copyright.PENANAfdWmUhUXSl
79345Please respect copyright.PENANArmqRLB47CY
Rentetan perbuatan "gila" yang pernah aku lakukan dengan Mang Dedipun kembali terputar-putar dalam benakku saat aku sadar kalau aku dan penjual sayur langgananku itu akan berdua untuk sementara waktu.79345Please respect copyright.PENANAP1wmWiHX9H
79345Please respect copyright.PENANAYtKtKeUnI0
Sontak badanku jadi lemas dibarengi rasa panas dingin dibuatnya. Aku bertanya dalam hati, adakah kebenaran yang aku lakukan ketika dengan sadarnya aku mengundang pria lain untuk berkunjung ke rumah tanpa sepengetahuan suamiku.79345Please respect copyright.PENANASJ6vOtxXCH
79345Please respect copyright.PENANA3ED4cVRQu4
Namun semuanya seakan terlambat untuk dibatalkan karena aku mendengar pintu depanku di ketuk oleh seseorang. Dan tentu saja itu adalah suara Mang Dedi.79345Please respect copyright.PENANA9usMIWS2Z8
79345Please respect copyright.PENANAZTMynn7CJP
"Sore Dek Liya" sapanya tersenyum saat aku membukakan pintu.79345Please respect copyright.PENANAGSPrgVUAI6
79345Please respect copyright.PENANAr32dV5S9JG
Aku membalas senyumnya, "Sore juga Mas" ucapku merasa senang. Rasa kangenku itu telah terobati.79345Please respect copyright.PENANA8TdZ0Fu0dE
79345Please respect copyright.PENANA3CI81xqFWI
"Anaknya kemana?" Tanya Mang Dedi celingak-celinguk melihat kebelakangku.79345Please respect copyright.PENANAM8J1w4mCoZ
79345Please respect copyright.PENANARr1n7skFJo
"Ada di kamar Mas. Mari masuk dulu!" Ajakku mempersilahkan.79345Please respect copyright.PENANAUzWc5Qw0UF
79345Please respect copyright.PENANA3WcmziRKu4
Mang Dedipun dengan terkekeh kemudian masuk ke dalam rumahku yang tidak terlalu besar ini. Aku mengajaknya duduk diruang tamu dengan perasaan yang semakin berdebar-debar.79345Please respect copyright.PENANAeRKUfvsfcH
79345Please respect copyright.PENANAjM37tI9DX3
"Bentar ya Mas aku ambilin minum" ucapku beralasan untuk pergi menenangkan diri.79345Please respect copyright.PENANAQlcwBVVVwO
79345Please respect copyright.PENANAwr1Y49MxzF
Rupayanya memang benar apa yang dikatakan oleh orang banyak, kenyataan akan selalu lebih menakutkan dari yang aku bayangkan.79345Please respect copyright.PENANAYdwnknqD2Z
79345Please respect copyright.PENANAXE5My6KoKf
Aku tadinya sempat berpikir bahwa aku tidak punya niatan lain saat mengundang Mang Dedi selain untuk meminjamkan jas hujan kepadanya.79345Please respect copyright.PENANA8ZjZm3bSDd
79345Please respect copyright.PENANAjnWAfJzyej
Akan tetapi setelah sosoknya datang, aku malah dibuat sadar kalau apa yang aku lakukan ini benar-benar sebuah kesalahan besar. Terlebih ketika hubungan kami yang begitu dekat tersebut, bisa saja membuat hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di rumah ini.79345Please respect copyright.PENANAK37XnaS1kC
79345Please respect copyright.PENANAoFz3wwPYut
"Aku telah mengundang serigala ke kandang kelinci." Ucapku mengutuk dalam hati.79345Please respect copyright.PENANAGwpDMXvwiH
79345Please respect copyright.PENANAKGmaSP3FnX
Dengan pelan aku kemudian menyiapkan minuman berupa teh manis hangat untuk aku hidangkan sambil terus berusaha membenarkan degub jantungku. Aku menarik nafas dalam-dalam berulang kali sebelum akhirnya aku berjalan balik ke arah ruang tamu.79345Please respect copyright.PENANA6AzNptLYud
79345Please respect copyright.PENANAGeDHaq9tJl
Ketika aku sampai, aku terkejut melihat Tasha anakku sudah berada dengan Mang Dedi disana, "Itu mah ayam om, bukan bebek" ucap Tasha berbicara lantang.79345Please respect copyright.PENANAkFahMcwiJA
79345Please respect copyright.PENANAMXh9kOJJK5
Mang Dedi melirik ke arahku sambil tersenyum, "Om kira itu bebek tadi" balasnya pada Tasha.79345Please respect copyright.PENANAbz07S5wVu0
79345Please respect copyright.PENANAgCTtyVcY8j
"Kalau bebek itu kakinya pendek Om. Kayak gini" balas Tasha nampak bersemangat.79345Please respect copyright.PENANANYtWzAe845
79345Please respect copyright.PENANAzGcMvMyGWr
Aku tersenyum menghampiri mereka berdua yang tampak tengah asik berbincang sambil menggambar gambar hewan di buku gambar kesukaan Tasha.79345Please respect copyright.PENANAoDVKyHbitd
79345Please respect copyright.PENANAQ9VwCVfTKe
"Caca gak jadi tidur sayang?" Tanyaku meletakkan nampan.79345Please respect copyright.PENANAOhDFVlQBrE
79345Please respect copyright.PENANAQXgb5B3F2Y
Anakku itu menggeleng dengan manja, "Gak jadi Mi! Aku mau menggambar sama Om ini" ucapnya terlihat begitu fokus.79345Please respect copyright.PENANAik7xbIzILG
79345Please respect copyright.PENANAnUMA7QUkw3
"Nah kalau yang ini namanya bebek Om" lanjut Tasha menunjukkan hasil gambarnya pada Mang Dedi.79345Please respect copyright.PENANAzT1YEcTTyh
79345Please respect copyright.PENANALlwP9v5CMb
Mang Dedipun tampak antusias mengimbangi Tasha yang masih berumur 5 tahun itu. "Ohhh kalau kakinya pendek berarti bebek ya" balasnya yang lagi-lagi tersenyum ke arahku.79345Please respect copyright.PENANA8K4puDL457
79345Please respect copyright.PENANAOu3xBX8cpb
Seketika rasa was-was yang ada dalam hatiku tadi menghilang setelah aku melihat kedekatan anakku dengan Mang Dedi. Aku tidak menyangka kalau Mang Dedi juga cukup pandai dengan anak-anak kecil.79345Please respect copyright.PENANArExckHaccF
79345Please respect copyright.PENANAA6TRRRuYX4
"Diminum Mas" ucapku menawarkan minum yang telah aku siapkan.79345Please respect copyright.PENANASgR3AmGpOI
79345Please respect copyright.PENANADiFnYNzUgN
Mang Dedi terlihat mengangguk sambil kemudian menyeruput cangkir yang berisi air teh tersebut. Namun dia masih saja fokus berbincang-bincang dengan anakku Tasha.79345Please respect copyright.PENANAGK3rsoqff0
79345Please respect copyright.PENANAy2fZ85hAaO
"Ini bebeknya punya anak Om. Anaknya banyak" ucap Tasha mendominasi percakapan.79345Please respect copyright.PENANAY38JqWci2O
79345Please respect copyright.PENANAgTlzyNzaL7
Mang Dedi memangut-mangut melihat gambar yang dibuat oleh Tasha tersebut, "Kok anaknya banyak banget?" Tanya Mang Dedi.79345Please respect copyright.PENANAVxWBhGkGJ1
79345Please respect copyright.PENANASPNaII56u3
"Iya. Biar temennya juga banyak" jawab Tasha tiba-tiba.79345Please respect copyright.PENANAzQseK2zsML
79345Please respect copyright.PENANA6PXbm14HW0
"Kalau Caca gimana? Banyak temennya juga gak?" Tanya Mang Dedi sekali lagi.79345Please respect copyright.PENANArPtPxd02GZ
79345Please respect copyright.PENANApiDZwaBc4r
Tasha kemudian menggeleng, "Caca gak ada temennya" jawab putriku tersebut begitu polos.79345Please respect copyright.PENANAsDADdHFW67
79345Please respect copyright.PENANAHy9q0vnGCh
"Loh? Kok gapunya temen?" Tanya Mang Dedi penasaran.79345Please respect copyright.PENANAW6a85cKuQV
79345Please respect copyright.PENANA3CDtTX4VBd
"Iyalah. Caca kan belum punya adek Om" Ucap Tasha dengan analogi lucunya.79345Please respect copyright.PENANA7dbfAQVZe5
79345Please respect copyright.PENANAyiiIm2Jfrj
Sontak tawa Mang Dedipun pecah mendengar jawaban polos anakku tersebut. "Minta dong dedeknya sama Umi" ucapnya melirikku.79345Please respect copyright.PENANAAPAFljQ8xD
79345Please respect copyright.PENANAMtVozsfCA8
"Udah aku minta Om. Tapi belum jadi-jadi" balas Tasha cemberut.79345Please respect copyright.PENANAbWK6PP9jDB
79345Please respect copyright.PENANA5YVxjJRfZP
Akupun menjadi tak tega mendengar jawaban anakku tersebut dan langsung memeluknya, "Nanti Umi bilangin sama Abi" ucapku pelan.79345Please respect copyright.PENANAWZycpyNUbc
79345Please respect copyright.PENANAy2CJWC69u6
"Tapi kan Abi kerja Mi" balas Tasha dengan polosnya.79345Please respect copyright.PENANAlYrHT4VlDi
79345Please respect copyright.PENANAMhFdQgpffS
Lalu tanpa kuduga, Mang Dedi ikut mendekat kepadaku sambil mengelus kepala Tasha, "Ntar Om yang bantuin deh" ucapnya dengan berani.79345Please respect copyright.PENANA40u17RAQMT
79345Please respect copyright.PENANACN4QCS90BB
Aku menatap tajam pada Mang Dedi yang terkekeh senang dengan candaannya yang memang sudah kelewat itu. Tapi tampaknya kata-kata itu sudah cukup membuat Tasha terhibur dan kembali ceria.79345Please respect copyright.PENANAEURrRErqWj
79345Please respect copyright.PENANAnhnN5PBaoM
"Om gambarin caca kambing dong!" Pinta Tasha kembali bersemangat.79345Please respect copyright.PENANADYMCktXtyS
79345Please respect copyright.PENANAbo4Lir4kUi
"Mau kambingnya berapa??" Tanya Mang Dedi bersiap mengambil pensilnya.79345Please respect copyright.PENANAWLvPyuH9LH
79345Please respect copyright.PENANA3InhRZq0bV
Tasha berpikir sebentar memegang dagunya, "Mau empat aja Om" ucapnya mengacungkan jari.79345Please respect copyright.PENANAlUpkuzFNos
79345Please respect copyright.PENANAYSHiXoxmWK
"Kok empat?" Tanya Mang Dedi.79345Please respect copyright.PENANA5HPXLWwWVz
79345Please respect copyright.PENANAiyhRxcb30c
"Iya, biar ada mama kambing, anak kambing, adik kambing dan Om kambing" jelasnya.79345Please respect copyright.PENANAUO6kFMCSVU
79345Please respect copyright.PENANAcDyOa9qYI8
Mang Dedi melihat ke arahku sebentar sebelum akhirnya bertanya kembali pada Tasha, "Papa kambingnya kemana?"79345Please respect copyright.PENANA5NaYhIvsjI
79345Please respect copyright.PENANAvJRN8wm12M
"Papa kambingnya kan harus kerja Om" balas Tasha dengan amat polosnya.79345Please respect copyright.PENANA0NWWnE3Pgx
79345Please respect copyright.PENANAFNpSGIyoUY
Aku terhenyak mendengar jawaban anakku tersebut. Selama ini dia tidak pernah mempermasalahkan Abinya yang selalu sibuk dengan pekerjaan.79345Please respect copyright.PENANAhKP6GGxzk4
79345Please respect copyright.PENANA8i2HuFOJio
Tapi ternyata, diam-diam anakku itu juga merasakan hal yang sama denganku. Semakin hari semakin kesepian karena terlalu sering di tinggal oleh Abinya.79345Please respect copyright.PENANAPjFCU3hntb
79345Please respect copyright.PENANAKfprRpcgnM
"Om. Caca jadi ngantuk nih. Gambar Om jelek" ucap Tasha dengan gamblangnya mengomentari hasil karya Mang Dedi.79345Please respect copyright.PENANAlUh853h99E
79345Please respect copyright.PENANArTSUQbGcva
Aku berbalik tertawa meledek, "Iya nih. Umi kira Omnya mau gambar kambing. Kok malah jadi kebo gitu ya Ca" ucapku memanas-manasi.79345Please respect copyright.PENANAqvyjdiAfW0
79345Please respect copyright.PENANAofce13AdSr
"Ini kambingnya lagi hamil sayang. Makanya jadi gede" jawab Mang Dedi menjelaskan.79345Please respect copyright.PENANAwkCPUBmgRN
79345Please respect copyright.PENANA7q4NVdQXwO
"Hamil itu gimana?" Tanya Tasha dengan polos.79345Please respect copyright.PENANAwSPFf10cwi
79345Please respect copyright.PENANAPHJPaVQ92X
"Hamil itu kalau mau punya Adek" balas Mang Dedi tak kalah polosnya.79345Please respect copyright.PENANA3524xUiNLv
79345Please respect copyright.PENANAFM5rIFRRyW
Tasha begitu antusias ketika mendengar kata "Adek" tersebut, "Berarti kalau Tasha mau punya Adek, tunggu Umi hamil dulu Om?" Tanyanya lagi.79345Please respect copyright.PENANAwiErUzBHjP
79345Please respect copyright.PENANAI4pykCKLNw
"Woiya dong sayang. Pinter banget kamu" ucap Mang Dedi mengelus kepala Tasha.79345Please respect copyright.PENANAGSD1r3Dsap
79345Please respect copyright.PENANAJLMNksBTRA
Sikap Mang Dedi tersebut mengingatkanku kepada suamiku yang dulu juga begitu lengket dan dekat dengan Tasha. Namun karena pekerjaan, waktu untuk berduaan dan bermain seperti ini benar-benar jadi berkurang.79345Please respect copyright.PENANARSay1Xi4LH
79345Please respect copyright.PENANA5oFL2NwD97
Aku jadi sedikit bersyukur karena lagi-lagi ada sosok Mang Dedi yang bisa mengisi kekosongan itu. Walau memang hanya sebentar, tapi aku ikut merasa senang ketika Tasha dapat bermain dan menjalin hubungan dengan sosok "Ayah" sementaranya itu.79345Please respect copyright.PENANAJwt77UMDir
79345Please respect copyright.PENANACUeixfrxIa
Tanpa disadari, Tasha akhirnya tertidur dalam pelukan Mang Dedi disaat hujan lebat juga ikut turun mengguyur bumi.79345Please respect copyright.PENANAWRmjm3r7hQ
79345Please respect copyright.PENANAhSTBN1fzA3
"Kamarnya dimana?" Tanya Mang Dedi padaku.79345Please respect copyright.PENANAyGyeP9e18N
79345Please respect copyright.PENANARr5jC21PDf
Aku menuntun menunjukkan jalan, "Sebelah sini Mas" Ucapku mempersilahkan Mang Dedi masuk ke dalam kamar pengantinku.79345Please respect copyright.PENANAxkHadYot3O
79345Please respect copyright.PENANA7OCC3MHryn
"Kamar kamu Dek?" Tanya Mang Dedi melihat sekitar.79345Please respect copyright.PENANADVjp69OHxn
79345Please respect copyright.PENANABxPfvnJxyK
Aku mengangguk, "Iya Mas" balasku singkat.79345Please respect copyright.PENANAaUkcJ6npSd
79345Please respect copyright.PENANAioPSl5wwkV
Kemudian Mang Dedi meletakkan Tasha dengan penuh kehati-hatian diatas ranjang. Dia begitu memastikan kalau posisi Tasha sudah pas dan bisa tidur dengan nyenyak sambil tak lupa memberi sebuah kecupan di kening anakku itu dengan lembut.79345Please respect copyright.PENANAGzyA6nVsqI
79345Please respect copyright.PENANAwri0lTjFNU
Hatiku merasa begitu hangat menyaksikan sisi lain dari Mang Dedi. Tak menyangka kalau sosok yang biasanya selalu bercanda hal-hal mesum itu juga dapat bersikap serius penuh dengan jiwa kebapak-bapakannya.79345Please respect copyright.PENANAvHjO2alGaC
79345Please respect copyright.PENANAl0L98wJU6t
"Yuk" ajak Mang Dedi menarik tanganku keluar dari kamar.79345Please respect copyright.PENANAxYBhF1B8BH
79345Please respect copyright.PENANAtPKbvmEANl
Kami kembali berjalan ke ruang tamu sambil sedikit berbincang tentang kelucuan Tasha dan tingkah lakunya yang imut. Mang Dedi juga tak kalah senangnya mengetahui kalau anakku tersebut bisa dengan cepat akrab dengan dirinya.79345Please respect copyright.PENANAHiK716XTNh
79345Please respect copyright.PENANAtHMGb6KWr8
Kami kemudian mengobrol panjang lebar sambil sesekali dibarengi dengan candaan dan gombalan. Suasanapun menjadi sudah cair karena Mang Dedi lagi-lagi menunjukkan keahliannya dalam menarik lawan jenis79345Please respect copyright.PENANAwKMLDJ5WaC
79345Please respect copyright.PENANALYPbQspR6I
"Jadi pengen punya anak" ungkap Mang Dedi tertawa.79345Please respect copyright.PENANAp0R2JpNk9k
79345Please respect copyright.PENANAI28ztIfMk4
Aku tau kemana arah dari becandanya itu, namun aku memilih untuk tidak terlalu meladeninya, "Cari istri Mas" balasku berdehem.79345Please respect copyright.PENANA8tbKNtcPdj
79345Please respect copyright.PENANAQI7DrfwDfw
"Gak ada yang mau sama penjual sayur kayak saya. Apalagi udah tua begini" balasnya merendah.79345Please respect copyright.PENANAbFsFVZPvrY
79345Please respect copyright.PENANAJpHYRca2qc
"45 masih belum terlalu tua kali Mas" jawabku tidak setuju.79345Please respect copyright.PENANA5QT5itIHWZ
79345Please respect copyright.PENANAafmeeYm0Hz
"Tetep saja Dek Liya. Lagian saya ini minoritas, susah kalau nyari pasangan. Ada yang pas, tapi ga seiman. Ada yang seiman, tapi gamau sama saya." Tawa Mang Dedi pecah.79345Please respect copyright.PENANALBVtuUOEcz
79345Please respect copyright.PENANAlFiYbRD8kL
"Ah Mas bisa aja merendahnya" ucapku meledek.79345Please respect copyright.PENANAr0rAew1ZTp
79345Please respect copyright.PENANABHK9SUZcTU
Mang Dedi masih saja tertawa, "Untung saya ketemu sama Dek Liya" ucapnya lagi.79345Please respect copyright.PENANAbqUsl0bJkk
79345Please respect copyright.PENANAWseKPOwCSL
"Kok gitu?" Tanyaku penasaran.79345Please respect copyright.PENANArp6c1vHnPR
79345Please respect copyright.PENANAENUBtxnYyo
"Iyalah. Dek Liya orangnya baik. Ga pernah mandang rendah ke saya" jawabnya memujiku.79345Please respect copyright.PENANAUts2cb0pl2
79345Please respect copyright.PENANAS6N9Bd685l
Aku mengulum lidahku tersenyum karenanya, "Gombal banget" balasku singkat.79345Please respect copyright.PENANAY1gE3PVt9A
79345Please respect copyright.PENANAZrXVHfPfT8
Saat itu, ku mendapati kalau sesekali mata Mang Dedi melirik ke arah dadaku. Malu rasanya di tatap seperti itu oleh laki-laki lain selain suamiku. Namun kupilih membiarkannya saja karena sebetulnya kami sudah pernah melakukan hal yang lebih dari sekedar pandang memandang79345Please respect copyright.PENANAUj7MlHhqDq
79345Please respect copyright.PENANAZmzQtYSl17
"Emangnya Mas pengen punya istri yang kayak gimana?" Lanjutku bertanya.79345Please respect copyright.PENANAMF66htSnjw
79345Please respect copyright.PENANAUK6XI6a2m8
Mang Dedi tampak diam sejenak sebelum akhirnya dia memberanikan diri menjawab, "Maaf kalau saya lancang, tapi saya pengen punya istri yang seperti Dek Liya. Wajahnya, sifatnya, badannya, suaranya. Semuanya saya pengen" ucapnya berterus terang.79345Please respect copyright.PENANAxhio7Nzttu
79345Please respect copyright.PENANADECRplQFom
Aku tertegun oleh jawaban Mang Dedi, rasa malu yang amat sangat tiba-tiba timbul dalam diriku.79345Please respect copyright.PENANAt8Pqj8yWQh
Terasa wajahku tebal dan panas seketika itu juga. Akan tetapi tak dapat di pungkiri, perasaan bangga juga ikut menyeruak dalam hatiku.79345Please respect copyright.PENANAyzbGfzAZbu
79345Please respect copyright.PENANAmXTzPNzlds
Aku diam sejenak, menatap ke arah Mang Dedi yang juga menatapku dalam diam. Dalam tatapannya itu, tersirat dengan sangat jelas kalau dia benar-benar jujur menginginkan aku.79345Please respect copyright.PENANAb8akm3SQsI
79345Please respect copyright.PENANAK3b6issETM
Tapi akalku sadar, "Ini salah Mas" ucapku menunduk saat dia beranjak mendekat padaku.79345Please respect copyright.PENANA8vcCyUmrk6
79345Please respect copyright.PENANAxtDxvWz55w
Aku seperti kehilangan tenaga dan lemas saat itu juga. Bukan karena aku kena guna-guna atau semacamnya. Tapi karena aku sadar kalau aku sudah tak dapat menghindar lagi.79345Please respect copyright.PENANAK8Yf0XF4Nh
79345Please respect copyright.PENANAr3Suo5m0yf
Aku berniat menolak. Tak mau kembali mengkhianati suamiku lebih dari sebelumnya. Namun perasaanku untuk menghalangi semua ini terhalang oleh perasaan aneh yang sukar untuk aku jelaskan dengan kata-kata.79345Please respect copyright.PENANArEflywGJSY
79345Please respect copyright.PENANAfZeHBq9p4M
"Dek Liya" panggil Mang Dedi setengah berbisik menghampiriku.79345Please respect copyright.PENANAXUKHbku1Hw
79345Please respect copyright.PENANAh8UsvCh3mt
Seolah terpanggil, aku mengangkat wajahku perlahan-lahan menghadapnya. Wajah kami berada begitu dekat hingga terlihat jelas keseriusan dalam raut Mang Dedi.79345Please respect copyright.PENANAo4FfYowiBn
79345Please respect copyright.PENANAQbBHXHh52i
Mataku kian terasa berat saat wajah Mang Dedi semakin mendekat kearahku. Aku akhirnya memejamkan mata, menandakan bahwa aku telah merelakan segala tindakan yang ingin Mang Dedi lakukan kepada ku.79345Please respect copyright.PENANAYBSwv900sS
79345Please respect copyright.PENANAwSxVWr40SN
Saat itulah, Bibir kamipun kemudian bersatu saling menemukan dengan mesra. Meski dalam perasaan yang tak jelas dan keliru dengan tindakan ku itu, naluri dengan cepat mengambil alih tubuhku untuk melangkah maju.79345Please respect copyright.PENANA7TbEhHGGNd
79345Please respect copyright.PENANAMdxEgSCvzm
"Masshhh..." ucapku dengan lirih.79345Please respect copyright.PENANADMol695005
79345Please respect copyright.PENANAyr28dWa4Bk
Nafas ku semakin tidak teratur akibat perbuatan Mang Dedi. Aku membiarkan tubuhku itu di peluk dan diraba olehnya tanpa ada tindakan untuk memprotes sama sekali.79345Please respect copyright.PENANAeEIljZz0h5
79345Please respect copyright.PENANAbM3KfEmdhd
Aku hanya merasa kalau saat ini tubuhku seperti berada di awang-awang ketidakpercayaan karena merasa suka di dekap dengan lembut oleh laki-laki lain selain suamiku.79345Please respect copyright.PENANAFgg9snuVWy
79345Please respect copyright.PENANAzlYWtSuyH9
Tangan Mang Dedi juga tak melepaskan peluang untuk terus meraba-raba ke arah punggungku seperti sedang mencari sesuatu disana. Dalam keadaan bersandar itu, Tanganku pun tanpa disuruh memeluk leher Mang Dedi dengan kuatnya seakan tak mau lepas dari sana.79345Please respect copyright.PENANAnp92yAzEsD
79345Please respect copyright.PENANAoyizLNOMv8
Agak lama juga rasanya kami berciuman penuh gairah saling melumat satu sama lain. Ditambah dengan suasana dingin dan hujan yang begitu lebat diluar sana, semakin membuatku bernafsu dan lupa diri dengan statusku.79345Please respect copyright.PENANA2jltw3iWdN
79345Please respect copyright.PENANAKA1N0d9gSn
"Drrrttttttttttt...." suara resleting gamisku terdengar berbunyi. Ternyata sedari tadi, benda itulah yang dicari oleh Mang Dedi dibagian punggungku.79345Please respect copyright.PENANAM5lauLtwxK
79345Please respect copyright.PENANAUQZtMwnw9A
Dengan penuh kehati-hatian, Mang Dedi terus mencium keningku, hidungku, pipiku, sebelum akhirnya dia berhenti sejenak.79345Please respect copyright.PENANA6ri5gaMe5v
79345Please respect copyright.PENANAvic103WC2G
"Mas buka ya sayang??" ijinnya berkata lembut padaku.79345Please respect copyright.PENANAx9u7K1q3dv
79345Please respect copyright.PENANA1Clerprrkv
Aku terdiam sebentar, detak jantungku berdegup sangat kencang. Perasaanku tidak karuan. Antara takut dan menginginkannya.79345Please respect copyright.PENANA8EzciASIyi
79345Please respect copyright.PENANAmhYDxX5UUM
Tapi aku mengangguk pelan. Dalam hati aku berkata kalau semua sudah terlanjur. Pilihannya hanya tinggal menikmati saja.79345Please respect copyright.PENANADzlj49n5pC
79345Please respect copyright.PENANACaEYHPKv0E
Mang Dedipun tersenyum. Dia menatapku dengan tatapan penuh nafsu hingga seluruh bulu kudukku terasa berdiri.79345Please respect copyright.PENANAT5sqU4ezgo
79345Please respect copyright.PENANArTKFcs837Z
Seiring dengan tatapannya yang tajam itu, dia menarik sedikit demi sedikit pinggiran gamisku ke arah bawah melewati pundakku.79345Please respect copyright.PENANAztqikMx323
79345Please respect copyright.PENANA6K5CRThDm2
Aku memajamkan mata tak berani melihat bagaimana saat ini aku tengah dilucuti oleh pria yang bukan suamiku tersebut.79345Please respect copyright.PENANAQU6TGBkfKm
79345Please respect copyright.PENANAEVuKob6Age
"Cantik sekali" Ucap Mang Dedi mengomentari. 79345Please respect copyright.PENANAe8M2Uh9DY0