74117Please respect copyright.PENANAJyJ1F4Qw74
Langit sore terlihat mendung dengan gumpalan awan-awan gelap yang seperti siap menurunkan bebannya ke bumi. Pertanda bahwa sebentar lagi akan turun hujan lebat.74117Please respect copyright.PENANATAtTxqNFjs
74117Please respect copyright.PENANAagxkAkqTMj
Suasana itupun nampaknya selaras dengan suasana hatiku yang tengah mendung dan kelut karena sedari pagi aku tak sempat bertemu dengan Mang Dedi.74117Please respect copyright.PENANALMrohC6rS6
74117Please respect copyright.PENANA2BDAsB0hoH
Aku bangun kesiangan gara-gara semalam aku kesulitan untuk tertidur. Itu semua karena suamiku yang hampir saja menangkap basah aku yang tengah asik bermain-main dengan tubuhku sendiri.74117Please respect copyright.PENANAqTFVHlVr6c
74117Please respect copyright.PENANAcrl2flySEP
Bahkan sampai saat inipun, percakapanku semalam dengan suami masih saja berputar-putar jelas dalam benakku.74117Please respect copyright.PENANALdbZujv9VP
74117Please respect copyright.PENANAmwVZtXaUr9
"Paha Umi gatel Bi! Makanya tadi Umi garuk" jawabku pada saat dia bertanya.74117Please respect copyright.PENANALn6b5vkY8A
74117Please respect copyright.PENANAKrV0b13YHG
"Tapi kok Umi kayak nyebut nama Mang Dedi gitu deh?" Selidik suamiku.74117Please respect copyright.PENANA7McSeq3e3u
74117Please respect copyright.PENANAXPHEFAjNlh
Hampir saja jantungku copot saat itu juga, "Ah cuma perasaan Abi aja kali!! Lagian Umi ngapain nyebut-nyebut nama Mang Dedi segala??" Jawabku dengan mantap.74117Please respect copyright.PENANAmHFTNRiXQ2
74117Please respect copyright.PENANAEDUZPle7Wl
Beruntung, setelahnya Suamiku mengiyakan saja alasanku tersebut tanpa merasa curiga sedikitpun.74117Please respect copyright.PENANAyh92LMe7oM
74117Please respect copyright.PENANA4PCssHS3pp
Namun ketika pagi hari saat semua gairah dan birahiku itu menghilang, aku jadi sedikit malu menghadapi suamiku karena telah berbohong secara terang-terangan di depannya.74117Please respect copyright.PENANADj1HoiDGDk
74117Please respect copyright.PENANAotAhZbhxcS
Seharian aku melamun dan bertanya-tanya pada diriku sendiri. Kenapa aku bisa berubah secepat ini? Kenapa setalah semua hal buruk yang aku lakukan bersama Mang Dedi itu, tetap saja masih belum dapat memenuhi hasrat terpendam dalam diriku.74117Please respect copyright.PENANADWwOGJRtzc
74117Please respect copyright.PENANAQPDHuu9hww
Aku masih saja menginginkan sesuatu yang lebih. Sesuatu yang setidaknya dapat mengusir kekosongan dalam bilik hatiku seperti saat aku bercerita maupun bertukar pesan bersama Mang Dedi.74117Please respect copyright.PENANAN5pej0mJsO
74117Please respect copyright.PENANAzght2hxCox
Sadar rasanya aku tidak bisa bermain-main, statusku sebagai seorang istri dan seorang Ibu saja, sudah cukup menjelaskan bahwa aku sudah tak dapat melangkah lebih jauh untuk melanggar batas itu.74117Please respect copyright.PENANArKawnH98d1
74117Please respect copyright.PENANAfzu7wotYsS
Tapi apa daya, sekarang aku menyadari betapa pentingnya peran dan sosok Mang Dedi dalam mengisi kekosongan hatiku tersebut. Jadi sekali lagi, tak dapat aku pungkiri bahwa aku sudah mulai tertarik pada sosok penjual sayur itu.74117Please respect copyright.PENANAKeFOpT3jqU
74117Please respect copyright.PENANAAgz6ctLewy
"Kangen sama kamu Mas" ketikku pada keyboard smartphone yang ku genggam. Tapi dengan cepat aku menghapus kata-kata itu dan menggantinya dengan sebuah sapaan.74117Please respect copyright.PENANAPgGyJWyxPM
74117Please respect copyright.PENANAID3GvGKy9m
"Sore Mas" kirimku pada Mang Dedi.74117Please respect copyright.PENANAwZWxYugiHf
74117Please respect copyright.PENANAjUwInxdtkO
Tak perlu menunggu lama, Mang Dedipun langsung membalas, "Sore juga Dek Liya"74117Please respect copyright.PENANAKuSKtRFtM0
74117Please respect copyright.PENANAE1KY5ZuSgZ
"Mas lagi ngapain?" Tanyaku berbasa basi.74117Please respect copyright.PENANAIPVzfaUoFn
74117Please respect copyright.PENANAsi4dgbuOtk
"Lagi nongkrong nih di warungnya Haji Naim" balasnya padaku.74117Please respect copyright.PENANAKUz3IsF2Ex
74117Please respect copyright.PENANAUTDdZ6UC6L
"Yang deket Masjid bukan?"74117Please respect copyright.PENANAiACsCw3HuJ
74117Please respect copyright.PENANAlRvnHs5Q8P
"Iya Dek Liya" balasnya singkat.74117Please respect copyright.PENANAweLzi50sBO
74117Please respect copyright.PENANAxi5oATWSNV
Aku tersenyun sumringah, ternyata Mang Dedi kebetulan berada tak jauh dari rumahku. "Mas ngapain disana?" Tanyaku lagi.74117Please respect copyright.PENANAhLR1gYAv5p
74117Please respect copyright.PENANAjnWYmWgdOM
"Mau bayar utang Dek Liya. Kemaren saya pinjam duit sama Pak Haji" terang Mang Dedi secara gamblang.74117Please respect copyright.PENANAyihypKztyW
74117Please respect copyright.PENANAY93eJiFA3n
"Ohh gitu.. tapi Mas bawa jas hujan kan?" Balasku khawatir.74117Please respect copyright.PENANA9hqKtIQng7
74117Please respect copyright.PENANA7B3QjnpwAL
"Gak bawa sih Dek. Tadi niatnya cuma sebentar aja. Tapi Pak Haji nya malah ngajakin ngobrol"74117Please respect copyright.PENANAbEGRc7lAkc
74117Please respect copyright.PENANAryRfWRV0t8
"Yaudah kalau gitu Mas pulang sekarang aja. Nanti kehujanan" balasku lagi.74117Please respect copyright.PENANAeUtNlVFEz5
74117Please respect copyright.PENANAJogTYZRcAF
"Gak enak sama Pak Haji Dek!! Dek Liya gak punya jas hujan??" Tanya Mang Dedi tiba-tiba.74117Please respect copyright.PENANAAoXLcKbIU1
74117Please respect copyright.PENANA9LwYXxsWsX
Aku teringat kalau suamiku biasanya punya jas hujan cadangan yang di letakkannya di bawah lemari sepatu. "Ada nih Mas" balasku setelah aku dengan cepat mengeceknya ke dalam.74117Please respect copyright.PENANAzvCTt2zSQM
74117Please respect copyright.PENANAlThtAQYU92
"Yaudah nanti saya mampir ke rumah Dek Liya sebelum pulang" balasnya lagi.74117Please respect copyright.PENANAwBxEGEqw96
74117Please respect copyright.PENANAT7CJKpon0R
Pucuk dicinta, ulampun tiba. Aku yang seharian tak bertemu dengan Mang Dedi itu akhirnya punya kesempatan untuk bertatap muka lagi.74117Please respect copyright.PENANAjydzOMQQrD
74117Please respect copyright.PENANALDtLZShOcP
Suasana hatiku seketika berubah menjadi senang dan bahagia.74117Please respect copyright.PENANA8FuarjTCaB
74117Please respect copyright.PENANAdvsFvuI4Lm
Aku mengajak anakku Tasha untuk masuk ke dalam rumah. Sebentar lagi Mang Dedi akan mampir kesini dan aku lagi-lagi merasa punya keinginan untuk tampil cantik di depannya.74117Please respect copyright.PENANASjy8ceLLZZ
74117Please respect copyright.PENANASPb9cv5Dqv
Karena itu, aku pun memutuskan untuk mengganti baju daster yang tengah kugunakan dengan pakaian gamis yang lebih bagus. Tak lupa juga, aku sedikit merias wajahku dengan berdandan natural serta memakai parfum.74117Please respect copyright.PENANABQmliwCdPK
74117Please respect copyright.PENANARgzEp0DRCw
Saat semua sudah selesai, aku kemudian mematut diriku didepan kaca untuk memastikan bahwa penampilanku sudah sempurna.74117Please respect copyright.PENANA55XHPGaxcb
74117Please respect copyright.PENANAtocJaRUDp3
Aku tersenyum sumringah, Tampak dari pantulan kaca itu wajahku bersemu merah menantikan kedatangan Mang Dedi layaknya seorang remaja yang menunggu kekasihnya.74117Please respect copyright.PENANALikBSdYW15
74117Please respect copyright.PENANAZlyDMEkjkV
Tapi tak dipungkiri, ada rasa takut sekaligus berdebar saat membayangkan kalau Mang Dedi benar-benar datang berkunjung ke rumahku seorang diri.74117Please respect copyright.PENANAl0450dUMiG
74117Please respect copyright.PENANASdZa1Iv2mM
Rentetan perbuatan "gila" yang pernah aku lakukan dengan Mang Dedipun kembali terputar-putar dalam benakku saat aku sadar kalau aku dan penjual sayur langgananku itu akan berdua untuk sementara waktu.74117Please respect copyright.PENANA3a99sKK4Wf
74117Please respect copyright.PENANAMcrY5lCsww
Sontak badanku jadi lemas dibarengi rasa panas dingin dibuatnya. Aku bertanya dalam hati, adakah kebenaran yang aku lakukan ketika dengan sadarnya aku mengundang pria lain untuk berkunjung ke rumah tanpa sepengetahuan suamiku.74117Please respect copyright.PENANAitpLfjfnS7
74117Please respect copyright.PENANAjQAxTVU5TP
Namun semuanya seakan terlambat untuk dibatalkan karena aku mendengar pintu depanku di ketuk oleh seseorang. Dan tentu saja itu adalah suara Mang Dedi.74117Please respect copyright.PENANAH26wQwTJyf
74117Please respect copyright.PENANAAw3ezqavhI
"Sore Dek Liya" sapanya tersenyum saat aku membukakan pintu.74117Please respect copyright.PENANAKTZfSH9tUF
74117Please respect copyright.PENANAjwiruklM3y
Aku membalas senyumnya, "Sore juga Mas" ucapku merasa senang. Rasa kangenku itu telah terobati.74117Please respect copyright.PENANAnDeeUdjm4V
74117Please respect copyright.PENANAhhTPgHJkhJ
"Anaknya kemana?" Tanya Mang Dedi celingak-celinguk melihat kebelakangku.74117Please respect copyright.PENANAatH985Ayt7
74117Please respect copyright.PENANAySzCdGQVW5
"Ada di kamar Mas. Mari masuk dulu!" Ajakku mempersilahkan.74117Please respect copyright.PENANApTnjnHop8I
74117Please respect copyright.PENANAjXnzQzxB1v
Mang Dedipun dengan terkekeh kemudian masuk ke dalam rumahku yang tidak terlalu besar ini. Aku mengajaknya duduk diruang tamu dengan perasaan yang semakin berdebar-debar.74117Please respect copyright.PENANAvAv9DvOsch
74117Please respect copyright.PENANAM74lzLhnTF
"Bentar ya Mas aku ambilin minum" ucapku beralasan untuk pergi menenangkan diri.74117Please respect copyright.PENANAqdbbhlaHzt
74117Please respect copyright.PENANARRMA1Db44g
Rupayanya memang benar apa yang dikatakan oleh orang banyak, kenyataan akan selalu lebih menakutkan dari yang aku bayangkan.74117Please respect copyright.PENANALxzszEYa5g
74117Please respect copyright.PENANAtQcerUV0X6
Aku tadinya sempat berpikir bahwa aku tidak punya niatan lain saat mengundang Mang Dedi selain untuk meminjamkan jas hujan kepadanya.74117Please respect copyright.PENANAJPzEuOwoN4
74117Please respect copyright.PENANAAIDqKYm9wy
Akan tetapi setelah sosoknya datang, aku malah dibuat sadar kalau apa yang aku lakukan ini benar-benar sebuah kesalahan besar. Terlebih ketika hubungan kami yang begitu dekat tersebut, bisa saja membuat hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di rumah ini.74117Please respect copyright.PENANArykyYH1412
74117Please respect copyright.PENANAVxPiIg3t7j
"Aku telah mengundang serigala ke kandang kelinci." Ucapku mengutuk dalam hati.74117Please respect copyright.PENANAgaWtDrjPEu
74117Please respect copyright.PENANAWFc0r1EmtT
Dengan pelan aku kemudian menyiapkan minuman berupa teh manis hangat untuk aku hidangkan sambil terus berusaha membenarkan degub jantungku. Aku menarik nafas dalam-dalam berulang kali sebelum akhirnya aku berjalan balik ke arah ruang tamu.74117Please respect copyright.PENANAjMNgAmnfNk
74117Please respect copyright.PENANAc1wxlb2h8h
Ketika aku sampai, aku terkejut melihat Tasha anakku sudah berada dengan Mang Dedi disana, "Itu mah ayam om, bukan bebek" ucap Tasha berbicara lantang.74117Please respect copyright.PENANAZvdr9KSA3V
74117Please respect copyright.PENANAsYXCwS5dFU
Mang Dedi melirik ke arahku sambil tersenyum, "Om kira itu bebek tadi" balasnya pada Tasha.74117Please respect copyright.PENANAy3IZkSLlNJ
74117Please respect copyright.PENANAuWQxZtqiAv
"Kalau bebek itu kakinya pendek Om. Kayak gini" balas Tasha nampak bersemangat.74117Please respect copyright.PENANA7wH97TEQzc
74117Please respect copyright.PENANAbBi16WwXkV
Aku tersenyum menghampiri mereka berdua yang tampak tengah asik berbincang sambil menggambar gambar hewan di buku gambar kesukaan Tasha.74117Please respect copyright.PENANAAfXFvdXzD4
74117Please respect copyright.PENANAjINYXtHO62
"Caca gak jadi tidur sayang?" Tanyaku meletakkan nampan.74117Please respect copyright.PENANAGSzCEQ2CqS
74117Please respect copyright.PENANAxpN9QIwzMy
Anakku itu menggeleng dengan manja, "Gak jadi Mi! Aku mau menggambar sama Om ini" ucapnya terlihat begitu fokus.74117Please respect copyright.PENANAcrJBworUPa
74117Please respect copyright.PENANA9qR7m4SMqq
"Nah kalau yang ini namanya bebek Om" lanjut Tasha menunjukkan hasil gambarnya pada Mang Dedi.74117Please respect copyright.PENANAnu1PvLKloR
74117Please respect copyright.PENANAPOMGf35nSW
Mang Dedipun tampak antusias mengimbangi Tasha yang masih berumur 5 tahun itu. "Ohhh kalau kakinya pendek berarti bebek ya" balasnya yang lagi-lagi tersenyum ke arahku.74117Please respect copyright.PENANA4zSCZJXSsL
74117Please respect copyright.PENANAuvjkD7B37p
Seketika rasa was-was yang ada dalam hatiku tadi menghilang setelah aku melihat kedekatan anakku dengan Mang Dedi. Aku tidak menyangka kalau Mang Dedi juga cukup pandai dengan anak-anak kecil.74117Please respect copyright.PENANA3emuC1dI4M
74117Please respect copyright.PENANAUkk26oHaJC
"Diminum Mas" ucapku menawarkan minum yang telah aku siapkan.74117Please respect copyright.PENANAH7vdsfTNj9
74117Please respect copyright.PENANAw1oXjxbjTm
Mang Dedi terlihat mengangguk sambil kemudian menyeruput cangkir yang berisi air teh tersebut. Namun dia masih saja fokus berbincang-bincang dengan anakku Tasha.74117Please respect copyright.PENANAoGg4sg5VMj
74117Please respect copyright.PENANAiVpcnp9OYJ
"Ini bebeknya punya anak Om. Anaknya banyak" ucap Tasha mendominasi percakapan.74117Please respect copyright.PENANAq8QjOINI2r
74117Please respect copyright.PENANAkY7Gup4AZJ
Mang Dedi memangut-mangut melihat gambar yang dibuat oleh Tasha tersebut, "Kok anaknya banyak banget?" Tanya Mang Dedi.74117Please respect copyright.PENANAf1Dia8pLN3
74117Please respect copyright.PENANAExmjBwMnrb
"Iya. Biar temennya juga banyak" jawab Tasha tiba-tiba.74117Please respect copyright.PENANAhI0gsrAoMk
74117Please respect copyright.PENANAKDtY24uXGs
"Kalau Caca gimana? Banyak temennya juga gak?" Tanya Mang Dedi sekali lagi.74117Please respect copyright.PENANAAAC1aJcVe6
74117Please respect copyright.PENANAZihXWHMHnc
Tasha kemudian menggeleng, "Caca gak ada temennya" jawab putriku tersebut begitu polos.74117Please respect copyright.PENANAgnsBnNOqAV
74117Please respect copyright.PENANAlKlE6Gmhr4
"Loh? Kok gapunya temen?" Tanya Mang Dedi penasaran.74117Please respect copyright.PENANAv2zM8qkOEA
74117Please respect copyright.PENANA06tIJjGtmw
"Iyalah. Caca kan belum punya adek Om" Ucap Tasha dengan analogi lucunya.74117Please respect copyright.PENANAK9riDe8gAg
74117Please respect copyright.PENANAqlnNsocFKF
Sontak tawa Mang Dedipun pecah mendengar jawaban polos anakku tersebut. "Minta dong dedeknya sama Umi" ucapnya melirikku.74117Please respect copyright.PENANAXizbvH7BWB
74117Please respect copyright.PENANApgJjWeYSMT
"Udah aku minta Om. Tapi belum jadi-jadi" balas Tasha cemberut.74117Please respect copyright.PENANAd4V1ewDs6K
74117Please respect copyright.PENANAlIgUeZG1Ai
Akupun menjadi tak tega mendengar jawaban anakku tersebut dan langsung memeluknya, "Nanti Umi bilangin sama Abi" ucapku pelan.74117Please respect copyright.PENANAIePFwyyG7h
74117Please respect copyright.PENANAZio2vlZnvK
"Tapi kan Abi kerja Mi" balas Tasha dengan polosnya.74117Please respect copyright.PENANA07Hcg56mRU
74117Please respect copyright.PENANAssinJHUTj9
Lalu tanpa kuduga, Mang Dedi ikut mendekat kepadaku sambil mengelus kepala Tasha, "Ntar Om yang bantuin deh" ucapnya dengan berani.74117Please respect copyright.PENANAfQjFYVil2F
74117Please respect copyright.PENANAwHjRfE2gV3
Aku menatap tajam pada Mang Dedi yang terkekeh senang dengan candaannya yang memang sudah kelewat itu. Tapi tampaknya kata-kata itu sudah cukup membuat Tasha terhibur dan kembali ceria.74117Please respect copyright.PENANA9s3lQwpTlD
74117Please respect copyright.PENANAAofIDXGX9k
"Om gambarin caca kambing dong!" Pinta Tasha kembali bersemangat.74117Please respect copyright.PENANA8bSY0jKQ6L
74117Please respect copyright.PENANA1rTdx5CRDM
"Mau kambingnya berapa??" Tanya Mang Dedi bersiap mengambil pensilnya.74117Please respect copyright.PENANAU3SwY6517T
74117Please respect copyright.PENANAmpxydKb6i3
Tasha berpikir sebentar memegang dagunya, "Mau empat aja Om" ucapnya mengacungkan jari.74117Please respect copyright.PENANApP4V1MSePk
74117Please respect copyright.PENANAhXHxe3ZbBW
"Kok empat?" Tanya Mang Dedi.74117Please respect copyright.PENANAgU8aEqpvVe
74117Please respect copyright.PENANAK5pGheKOnB
"Iya, biar ada mama kambing, anak kambing, adik kambing dan Om kambing" jelasnya.74117Please respect copyright.PENANA50GKZ6fYLP
74117Please respect copyright.PENANAWNLSLuglEh
Mang Dedi melihat ke arahku sebentar sebelum akhirnya bertanya kembali pada Tasha, "Papa kambingnya kemana?"74117Please respect copyright.PENANAOYgr7ocu9M
74117Please respect copyright.PENANAj4Ag0LeUbZ
"Papa kambingnya kan harus kerja Om" balas Tasha dengan amat polosnya.74117Please respect copyright.PENANA4hE4fufOzx
74117Please respect copyright.PENANAkkyqQoohB8
Aku terhenyak mendengar jawaban anakku tersebut. Selama ini dia tidak pernah mempermasalahkan Abinya yang selalu sibuk dengan pekerjaan.74117Please respect copyright.PENANAa94wzvLRvw
74117Please respect copyright.PENANAnRzjKbmACd
Tapi ternyata, diam-diam anakku itu juga merasakan hal yang sama denganku. Semakin hari semakin kesepian karena terlalu sering di tinggal oleh Abinya.74117Please respect copyright.PENANAkCXhQMZDdo
74117Please respect copyright.PENANAzxao53Idyf
"Om. Caca jadi ngantuk nih. Gambar Om jelek" ucap Tasha dengan gamblangnya mengomentari hasil karya Mang Dedi.74117Please respect copyright.PENANAAcTmWBuExN
74117Please respect copyright.PENANA13Pnd41702
Aku berbalik tertawa meledek, "Iya nih. Umi kira Omnya mau gambar kambing. Kok malah jadi kebo gitu ya Ca" ucapku memanas-manasi.74117Please respect copyright.PENANAscbztguiM8
74117Please respect copyright.PENANAx9Xf8eqx2x
"Ini kambingnya lagi hamil sayang. Makanya jadi gede" jawab Mang Dedi menjelaskan.74117Please respect copyright.PENANATj958rKT8A
74117Please respect copyright.PENANAmtJ0hbUiYt
"Hamil itu gimana?" Tanya Tasha dengan polos.74117Please respect copyright.PENANAoqqdBkj0c5
74117Please respect copyright.PENANAuBAc24h9Qc
"Hamil itu kalau mau punya Adek" balas Mang Dedi tak kalah polosnya.74117Please respect copyright.PENANAzezNv7FqFY
74117Please respect copyright.PENANAYJX9rWfczQ
Tasha begitu antusias ketika mendengar kata "Adek" tersebut, "Berarti kalau Tasha mau punya Adek, tunggu Umi hamil dulu Om?" Tanyanya lagi.74117Please respect copyright.PENANAcCi9XIeQd0
74117Please respect copyright.PENANA7Y1IzY1mB0
"Woiya dong sayang. Pinter banget kamu" ucap Mang Dedi mengelus kepala Tasha.74117Please respect copyright.PENANAn8uD0bJwuh
74117Please respect copyright.PENANAi8rdrVSxYz
Sikap Mang Dedi tersebut mengingatkanku kepada suamiku yang dulu juga begitu lengket dan dekat dengan Tasha. Namun karena pekerjaan, waktu untuk berduaan dan bermain seperti ini benar-benar jadi berkurang.74117Please respect copyright.PENANAczt1xQphs8
74117Please respect copyright.PENANAqY12A7SWPV
Aku jadi sedikit bersyukur karena lagi-lagi ada sosok Mang Dedi yang bisa mengisi kekosongan itu. Walau memang hanya sebentar, tapi aku ikut merasa senang ketika Tasha dapat bermain dan menjalin hubungan dengan sosok "Ayah" sementaranya itu.74117Please respect copyright.PENANATkGK7yz2Tq
74117Please respect copyright.PENANAymiUJaz8tD
Tanpa disadari, Tasha akhirnya tertidur dalam pelukan Mang Dedi disaat hujan lebat juga ikut turun mengguyur bumi.74117Please respect copyright.PENANAURpMRFF0ap
74117Please respect copyright.PENANApkZDKcEKmX
"Kamarnya dimana?" Tanya Mang Dedi padaku.74117Please respect copyright.PENANAFTgEhUwTIu
74117Please respect copyright.PENANA6jfAVkGrM8
Aku menuntun menunjukkan jalan, "Sebelah sini Mas" Ucapku mempersilahkan Mang Dedi masuk ke dalam kamar pengantinku.74117Please respect copyright.PENANAnwjOstqAn7
74117Please respect copyright.PENANA94OrPWMmJa
"Kamar kamu Dek?" Tanya Mang Dedi melihat sekitar.74117Please respect copyright.PENANA3nglOu2Brw
74117Please respect copyright.PENANAbfF5TqsfYU
Aku mengangguk, "Iya Mas" balasku singkat.74117Please respect copyright.PENANAQGtmGMdLKD
74117Please respect copyright.PENANAVBOdy80PPh
Kemudian Mang Dedi meletakkan Tasha dengan penuh kehati-hatian diatas ranjang. Dia begitu memastikan kalau posisi Tasha sudah pas dan bisa tidur dengan nyenyak sambil tak lupa memberi sebuah kecupan di kening anakku itu dengan lembut.74117Please respect copyright.PENANACpm3N2VPK3
74117Please respect copyright.PENANA6mDbHEXKxg
Hatiku merasa begitu hangat menyaksikan sisi lain dari Mang Dedi. Tak menyangka kalau sosok yang biasanya selalu bercanda hal-hal mesum itu juga dapat bersikap serius penuh dengan jiwa kebapak-bapakannya.74117Please respect copyright.PENANATB1jaGx0s8
74117Please respect copyright.PENANAaxie6mbjdW
"Yuk" ajak Mang Dedi menarik tanganku keluar dari kamar.74117Please respect copyright.PENANAorRrKdWmdw
74117Please respect copyright.PENANABTYxTijDu6
Kami kembali berjalan ke ruang tamu sambil sedikit berbincang tentang kelucuan Tasha dan tingkah lakunya yang imut. Mang Dedi juga tak kalah senangnya mengetahui kalau anakku tersebut bisa dengan cepat akrab dengan dirinya.74117Please respect copyright.PENANAnUT18RayWz
74117Please respect copyright.PENANAeuVxgHFn6h
Kami kemudian mengobrol panjang lebar sambil sesekali dibarengi dengan candaan dan gombalan. Suasanapun menjadi sudah cair karena Mang Dedi lagi-lagi menunjukkan keahliannya dalam menarik lawan jenis74117Please respect copyright.PENANAjg7nZN4nNW
74117Please respect copyright.PENANAU5bWMZbauy
"Jadi pengen punya anak" ungkap Mang Dedi tertawa.74117Please respect copyright.PENANAuM5huUw8wg
74117Please respect copyright.PENANAPVH7bp8ydt
Aku tau kemana arah dari becandanya itu, namun aku memilih untuk tidak terlalu meladeninya, "Cari istri Mas" balasku berdehem.74117Please respect copyright.PENANAF3JkdqtsBI
74117Please respect copyright.PENANAlUMV92jJTh
"Gak ada yang mau sama penjual sayur kayak saya. Apalagi udah tua begini" balasnya merendah.74117Please respect copyright.PENANAkorctswAze
74117Please respect copyright.PENANA5efupCR2Bp
"45 masih belum terlalu tua kali Mas" jawabku tidak setuju.74117Please respect copyright.PENANAbrfUCLhiZ6
74117Please respect copyright.PENANAn9RHSv0ePb
"Tetep saja Dek Liya. Lagian saya ini minoritas, susah kalau nyari pasangan. Ada yang pas, tapi ga seiman. Ada yang seiman, tapi gamau sama saya." Tawa Mang Dedi pecah.74117Please respect copyright.PENANA3aemtm0Ugp
74117Please respect copyright.PENANA8upp2WN5Jd
"Ah Mas bisa aja merendahnya" ucapku meledek.74117Please respect copyright.PENANAxSZLcQsVtr
74117Please respect copyright.PENANAWmtYskjtJ3
Mang Dedi masih saja tertawa, "Untung saya ketemu sama Dek Liya" ucapnya lagi.74117Please respect copyright.PENANA77LwApfnBz
74117Please respect copyright.PENANAdxOc25SYWS
"Kok gitu?" Tanyaku penasaran.74117Please respect copyright.PENANAuFzblJbxwM
74117Please respect copyright.PENANAKNaEjKxwFA
"Iyalah. Dek Liya orangnya baik. Ga pernah mandang rendah ke saya" jawabnya memujiku.74117Please respect copyright.PENANAUIyyg9tiH2
74117Please respect copyright.PENANAy533hZJX62
Aku mengulum lidahku tersenyum karenanya, "Gombal banget" balasku singkat.74117Please respect copyright.PENANAXKuGnitP1N
74117Please respect copyright.PENANAQG6w1wyUxL
Saat itu, ku mendapati kalau sesekali mata Mang Dedi melirik ke arah dadaku. Malu rasanya di tatap seperti itu oleh laki-laki lain selain suamiku. Namun kupilih membiarkannya saja karena sebetulnya kami sudah pernah melakukan hal yang lebih dari sekedar pandang memandang74117Please respect copyright.PENANAk2FQzNEl1B
74117Please respect copyright.PENANAHei0DAeF7a
"Emangnya Mas pengen punya istri yang kayak gimana?" Lanjutku bertanya.74117Please respect copyright.PENANAY2KlTAd6E3
74117Please respect copyright.PENANAsZbKQqDYsu
Mang Dedi tampak diam sejenak sebelum akhirnya dia memberanikan diri menjawab, "Maaf kalau saya lancang, tapi saya pengen punya istri yang seperti Dek Liya. Wajahnya, sifatnya, badannya, suaranya. Semuanya saya pengen" ucapnya berterus terang.74117Please respect copyright.PENANAWRjpuzMIjl
74117Please respect copyright.PENANARu0TdwWMmu
Aku tertegun oleh jawaban Mang Dedi, rasa malu yang amat sangat tiba-tiba timbul dalam diriku.74117Please respect copyright.PENANAyvrmxYJmVd
Terasa wajahku tebal dan panas seketika itu juga. Akan tetapi tak dapat di pungkiri, perasaan bangga juga ikut menyeruak dalam hatiku.74117Please respect copyright.PENANAKHLQFp7SVU
74117Please respect copyright.PENANAJkGCwgmQXh
Aku diam sejenak, menatap ke arah Mang Dedi yang juga menatapku dalam diam. Dalam tatapannya itu, tersirat dengan sangat jelas kalau dia benar-benar jujur menginginkan aku.74117Please respect copyright.PENANAxl2dF6sWk2
74117Please respect copyright.PENANAW76MJZDt4b
Tapi akalku sadar, "Ini salah Mas" ucapku menunduk saat dia beranjak mendekat padaku.74117Please respect copyright.PENANAttMGwyXX2b
74117Please respect copyright.PENANAFNfcgvEMnV
Aku seperti kehilangan tenaga dan lemas saat itu juga. Bukan karena aku kena guna-guna atau semacamnya. Tapi karena aku sadar kalau aku sudah tak dapat menghindar lagi.74117Please respect copyright.PENANASpwLbXpLTF
74117Please respect copyright.PENANAcLLv3upBHG
Aku berniat menolak. Tak mau kembali mengkhianati suamiku lebih dari sebelumnya. Namun perasaanku untuk menghalangi semua ini terhalang oleh perasaan aneh yang sukar untuk aku jelaskan dengan kata-kata.74117Please respect copyright.PENANAsi4f3iUiyg
74117Please respect copyright.PENANAPVZNvJ2PUY
"Dek Liya" panggil Mang Dedi setengah berbisik menghampiriku.74117Please respect copyright.PENANAvYJbgnQUk7
74117Please respect copyright.PENANA5BAAHy6dau
Seolah terpanggil, aku mengangkat wajahku perlahan-lahan menghadapnya. Wajah kami berada begitu dekat hingga terlihat jelas keseriusan dalam raut Mang Dedi.74117Please respect copyright.PENANAe3bFS8ahL8
74117Please respect copyright.PENANAATCVGmZtGb
Mataku kian terasa berat saat wajah Mang Dedi semakin mendekat kearahku. Aku akhirnya memejamkan mata, menandakan bahwa aku telah merelakan segala tindakan yang ingin Mang Dedi lakukan kepada ku.74117Please respect copyright.PENANApoe5yZzsH0
74117Please respect copyright.PENANAPkFjzQ7ime
Saat itulah, Bibir kamipun kemudian bersatu saling menemukan dengan mesra. Meski dalam perasaan yang tak jelas dan keliru dengan tindakan ku itu, naluri dengan cepat mengambil alih tubuhku untuk melangkah maju.74117Please respect copyright.PENANASOOqqOIZGH
74117Please respect copyright.PENANAY0Wg6KsRa5
"Masshhh..." ucapku dengan lirih.74117Please respect copyright.PENANAq9VIoBkJZr
74117Please respect copyright.PENANAwV8j0HETtQ
Nafas ku semakin tidak teratur akibat perbuatan Mang Dedi. Aku membiarkan tubuhku itu di peluk dan diraba olehnya tanpa ada tindakan untuk memprotes sama sekali.74117Please respect copyright.PENANA5OlBQ3NgEG
74117Please respect copyright.PENANATE44QoVguu
Aku hanya merasa kalau saat ini tubuhku seperti berada di awang-awang ketidakpercayaan karena merasa suka di dekap dengan lembut oleh laki-laki lain selain suamiku.74117Please respect copyright.PENANALHiO4Q9LJn
74117Please respect copyright.PENANASB2DN9RWTx
Tangan Mang Dedi juga tak melepaskan peluang untuk terus meraba-raba ke arah punggungku seperti sedang mencari sesuatu disana. Dalam keadaan bersandar itu, Tanganku pun tanpa disuruh memeluk leher Mang Dedi dengan kuatnya seakan tak mau lepas dari sana.74117Please respect copyright.PENANAYPFeA4IeKX
74117Please respect copyright.PENANAdHMmYZTsvf
Agak lama juga rasanya kami berciuman penuh gairah saling melumat satu sama lain. Ditambah dengan suasana dingin dan hujan yang begitu lebat diluar sana, semakin membuatku bernafsu dan lupa diri dengan statusku.74117Please respect copyright.PENANAnxz2XtPdEn
74117Please respect copyright.PENANADDWytBfHUk
"Drrrttttttttttt...." suara resleting gamisku terdengar berbunyi. Ternyata sedari tadi, benda itulah yang dicari oleh Mang Dedi dibagian punggungku.74117Please respect copyright.PENANAon7C9wmwcS
74117Please respect copyright.PENANAzpsiuE85nx
Dengan penuh kehati-hatian, Mang Dedi terus mencium keningku, hidungku, pipiku, sebelum akhirnya dia berhenti sejenak.74117Please respect copyright.PENANAqmaYkrtVnF
74117Please respect copyright.PENANAKxY6uLrSmG
"Mas buka ya sayang??" ijinnya berkata lembut padaku.74117Please respect copyright.PENANAYMBB8zm1Kb
74117Please respect copyright.PENANAOcglbxCRC8
Aku terdiam sebentar, detak jantungku berdegup sangat kencang. Perasaanku tidak karuan. Antara takut dan menginginkannya.74117Please respect copyright.PENANAZaFq686VTA
74117Please respect copyright.PENANAo9k8aYvYCA
Tapi aku mengangguk pelan. Dalam hati aku berkata kalau semua sudah terlanjur. Pilihannya hanya tinggal menikmati saja.74117Please respect copyright.PENANAuWucwXkZDW
74117Please respect copyright.PENANAopLAryZU9M
Mang Dedipun tersenyum. Dia menatapku dengan tatapan penuh nafsu hingga seluruh bulu kudukku terasa berdiri.74117Please respect copyright.PENANARohZ8niZpU
74117Please respect copyright.PENANAdey0PlXBnY
Seiring dengan tatapannya yang tajam itu, dia menarik sedikit demi sedikit pinggiran gamisku ke arah bawah melewati pundakku.74117Please respect copyright.PENANAzuNa2xTYVi
74117Please respect copyright.PENANAbQFVht9OZa
Aku memajamkan mata tak berani melihat bagaimana saat ini aku tengah dilucuti oleh pria yang bukan suamiku tersebut.74117Please respect copyright.PENANAAwIZjl5lgE
74117Please respect copyright.PENANA6MjFK8rPXV
"Cantik sekali" Ucap Mang Dedi mengomentari. 74117Please respect copyright.PENANArFXvioNChf