76120Please respect copyright.PENANAAgucFC6am3
Suasana ruang tamu rumahku benar-benar terasa dingin menyapu setiap pori-pori yang ada di tubuhku. Diluar sana, hujan turun begitu lebat tak menampakkan tanda-tanda untuk berhenti.76120Please respect copyright.PENANAKLi7cmQqyP
76120Please respect copyright.PENANACy9dYf0Ptl
Akan tetapi semuanya berbalik dengan keadaanku saat ini. Karena bukan kedingingan, aku justru malah merasa panas. Panas bercampur nafsu yang terus membara membakar birahi hewaniahku.76120Please respect copyright.PENANAp8qy3rQ3dX
76120Please respect copyright.PENANAxMSwJ3d1sv
"Cantik sekali." komentar Mang Dedi berbisik di telingaku.76120Please respect copyright.PENANAbzUfXSiqeh
76120Please respect copyright.PENANAp6Qd8goIsC
Meski masih terhalang oleh hijab yang melilit di kepala, aku dapat merasakan dengan kuat hembusan nafas panas Mang Dedi seperti meniup telinga dan bagian kudukku. Nada suaranya yang bergetar agak tertahan itu menandakan kalau dia sendiri tidak tenang dan sedang dalam perasaan yang menggebu.76120Please respect copyright.PENANAhVaOjzJvwa
76120Please respect copyright.PENANAQL5QQsBTwd
"Jangan diliatin!!" protesku menutup dadaku dengan hijab lebar yang tengah ku pakai.76120Please respect copyright.PENANAmsSK3hOIT3
76120Please respect copyright.PENANA0GMMZMHUfn
Aku sebenarnya malu, wajahku memanas atau mungkin saja memerah. Kali pertama membiarkan tubuhku terbuka di hadapan laki-laki lain selain suamiku . Tapi lagi-lagi aku terdiam, menggigit bibir bawahku sendiri untuk meredam rasa yang timbul akibat ditatap nanar oleh si penjual sayur itu.76120Please respect copyright.PENANAtY6rn1QNrR
76120Please respect copyright.PENANASzozg0UCTJ
“Kamu gak perlu malu Dek Liya. Tubuhmu indah, sayang kalau tak ada yang melihatnya” Kata Mang Dedi dengan lembut.76120Please respect copyright.PENANAkLcex1N5Jy
76120Please respect copyright.PENANAh8zdsHLDNN
Mang Dedi kemudian mendekap tubuhku, bibirnya beraksi menciumui bagian belakang telingaku yang tertutup hijab itu sambil meniupkan nafasnya berkali-kali. Aku terdiam, badanku luruh bersandar pasrah diatas sofa yang kami duduki itu.76120Please respect copyright.PENANAOhCD4Yn8L0
76120Please respect copyright.PENANAzN4y1UC27O
Sejenak Mang Dedi berhenti, "Biar adil, saya juga buka deh." ucapnya seolah ingin membujukku.76120Please respect copyright.PENANAqPKj72qpzC
76120Please respect copyright.PENANAYMy1lopRJI
Mang Dedi seakan tau bahwa aku masih memiliki keragu-raguan yang membayang. Dia lalu berdiri, membuka kaos yang digunakannya hingga terlepas dari tubuhnya yang gempal itu. Aku seketika memalingkan wajahku dari sana, tak berani menatap tubuh laki-laki lain yang bertelanjang itu.76120Please respect copyright.PENANAPAA800opXg
76120Please respect copyright.PENANAFadX11zD69
"Sudah adilkan?" Ucapnya terkekeh.76120Please respect copyright.PENANALLRsuupQYi
76120Please respect copyright.PENANA8Bbod79SJw
Aku kemudian mengangguk pelan. Mungkin ini yang dimaksud adil karena sekarang kami sama-sama bertelanjang dada. Bedanya, aku masih memakai BH dan hijab lebarku masih menutup sempurna bagian dadaku.76120Please respect copyright.PENANAfsJrMVr1Hw
76120Please respect copyright.PENANAC7xxyRIONZ
“Jangan malu-malu lagi dong kalau gitu!” Pinta Mang Dedi padaku.76120Please respect copyright.PENANAfBtFV0rrPu
76120Please respect copyright.PENANAlcDQ2lb4Ot
Aku mengulum senyum, hatiku berbunga-bunga dengan cara Mang Dedi membujukku. Entah kenapa, rasanya aku seperti diperlakukan layaknya seorang gadis perawan yang baru saja mengenal apa itu cinta.76120Please respect copyright.PENANA1QWJ9f8XcV
76120Please respect copyright.PENANARwK4guHePL
“Iya.. gak malu lagi” Jawabku lirih berdebar-debar.76120Please respect copyright.PENANApzQHaa6JiD
76120Please respect copyright.PENANA5y1qiXAwwT
"Yaudah sini cium aku coba" Goda Mang Dedi mendekatkan wajahnya padaku.76120Please respect copyright.PENANAwl9IduESK3
76120Please respect copyright.PENANAgrnNZztuW0
Aku menepuk dadanya, "Dasar gombal" balasku kemudian memegang kedua belah pipinya.76120Please respect copyright.PENANAioUDUWpgsh
76120Please respect copyright.PENANAsSj93rTR4y
Tanpa ragu, aku memajukan bibir mungilku untuk menyentuh bibir kasarnya sekali lagi. Mulut kami bersatu dengan cepat, kembali berciuman penuh nafsu dengan saling melumat. Entah untuk keberapa kalinya juga aku berciuman dengan Mang Dedi.76120Please respect copyright.PENANAReLHP9874R
76120Please respect copyright.PENANAD2oFDwgZpt
Namun setiap kali bibir kami itu bersentuhan, rasa dan sensasi yang aku rasakan juga ikut berubah. Ditambah dengan tekstur bibirnya yang kasar dan tebal itu, membuatku suka mengulum bibirnya berkali-kali.76120Please respect copyright.PENANATOuJ0aSmiP
76120Please respect copyright.PENANA1hWesmYAg5
“Mmpppphh...” aku mendesah lirih.76120Please respect copyright.PENANA1ekQZPlG1c
76120Please respect copyright.PENANALh9Gq0G0sF
Sedang kunikmati lidahnya yang menjelajah di mulutku, tahu-tahu telapak tangan Mang Dedi sudah beraksi menyusuri setiap lekuk pada tubuhku. Aku merinding saat kurasakan tangannya yang kasar itu bergerak pelan-pelan, mengusap sepanjang lenganku yang putih tanpa ditumbuhi bulu-bulu itu.76120Please respect copyright.PENANAXjEEUpcE3W
76120Please respect copyright.PENANATYR5b5B2Iz
Kami terus berciuman, hanya desahan dan suara lirihku saja yang sesekali terdengar di sela-sela derasnya hujan yang sedang turun.76120Please respect copyright.PENANArDFIaW3uPc
76120Please respect copyright.PENANAKzU1ShqnFs
Perlahan-lahan gerakan dan usapan Mang Dedi tersebut bergerak semakin liar dengan menyusuri setiap inci tubuh atasku yang sudah terbuka itu.76120Please respect copyright.PENANAW1f0W1q0Wc
76120Please respect copyright.PENANAEqkCuwaaCb
Tangan kirinya meremas lembut bagian tepi punggungku hingga turun merambat ke daerah pinggang. Tak lupa bagian pantatku yang membulat itu di remas-remasnya sebentar penuh semangat sambil tangan satunya lagi menjalar mengusap perut rampingku.76120Please respect copyright.PENANAv1TyITJrkV
76120Please respect copyright.PENANAwGEKFtVmH9
“BH nya Mas buka ya Dek!” Ucap Mang Dedi berbisik menghentikan ciuman kami.76120Please respect copyright.PENANAWuzpeOX3vY
76120Please respect copyright.PENANAhav7V3pcTG
Belum sempat aku menjawab, tangan-tangan cekatan miliknya itu menyusup kebagian punggungku dan meraih pengait BH ku. Aku hanya diam, bingung tak tahu harus melakukan apa, menolak aku tak mau, tapi membantunya aku malu.76120Please respect copyright.PENANARfpAwX05Tq
76120Please respect copyright.PENANAcaUSe2VFdZ
“Mas gak liat kok!” Rayu Mang Dedi melepas BH berwarna hitam yang tengah ku pakai itu.76120Please respect copyright.PENANAQH5lvXvItL
76120Please respect copyright.PENANAyETVCnDRog
Aku memejamkan mata, menarik ujung hijab lebarku ke bawah agar gumpalan daging kembarku tak sampai terlihat oleh Mang Dedi. Tapi Mang Dedi malah merengsek sedikit maju, hingga aku tersandar kembali ke sandaran sofa.76120Please respect copyright.PENANAdvbKEiX8mf
76120Please respect copyright.PENANAUhKVhL4yz7
“Awwwhhhh!!!” pekikku kaget.76120Please respect copyright.PENANANnIrWv9Fdm
76120Please respect copyright.PENANARV8COOYii8
Kurasakan tangan kasar Mang Dedi menyelusup kebalik hijabku. Tangannya meraba pelan buah dadaku yang sudah tak memakai penutup itu, menyentuh putingnya dengan usapan-usapan halus dan sesekali meremasnya dengan lembut.76120Please respect copyright.PENANA9EE3iLDeVF
76120Please respect copyright.PENANAQZ1O6sUmN1
“Mashh.. Jangan dipeganngg” desahku mencoba setengah-setengah menahan tangannya.76120Please respect copyright.PENANA9yyrA5Cyb2
76120Please respect copyright.PENANAYJ17apV8mt
Perasaanku menjadi campur aduk, telapak tangannya yang besar dengan mudah mencakup keseluruhan buah dadaku karena ukurannya yang memang pas-pasan. Bahkan dalam remasannya tersebut dapat kurasakan kalau putingku semakin mengeras dan menonjol akibat nafsu yang sudah memuncak.76120Please respect copyright.PENANA1LhMLB5w1M
76120Please respect copyright.PENANAwepREDHnms
Beberapa saat aku dan Mang Dedi saling berpagutan bibir sambil tangannya terus bergerak-gerak meremas dadaku. Sekuat tenaga aku berusaha menahan desahan agar tak keluar dari mulutku karena aku tak mau Mang Dedi menganggapku sebagai wanita gampangan yang mudah dirayu dan digoda.76120Please respect copyright.PENANAcZWKblHG4Z
Tapi meski sekuat tenaga aku mencoba menahan desahan dan desisanku sendiri, sedikit demi sedikit pula mulutku terbuka dengan sendirinya.76120Please respect copyright.PENANAMeWA9UjMTq
76120Please respect copyright.PENANA61kB3QrJMv
"Mendesahlah Dek Liya! Gak ada yang bakal mendengar kita" bisik Mang Dedi merayuku.76120Please respect copyright.PENANACxeqVPxzyc
76120Please respect copyright.PENANAKbhQcAZ5pl
Dengan sudah tidak sabar lagi, Mang Dedi kemudian dengan sigapnya menyingkap hijab lebar yang sedari tadi menjadi penutup terakhir buah dadaku.76120Please respect copyright.PENANA1qJUvYXiZK
76120Please respect copyright.PENANAWLdvkuFLiK
Aku cukup kaget merasakan angin dingin tiba-tiba saja menyapu kulit dan pori-pori dadaku yang sudah terpampang polos dihadapan Mang Dedi.76120Please respect copyright.PENANAPyzNbBYfRD
76120Please respect copyright.PENANA1PyQOt7jUQ
Namun tanpa mempedulikan keterkejutanku tersebut, Mang Dedi merundukkan wajahnya dan membuka mulutnya untuk menciumi puting payudaraku sebelah kanan secara tiba-tiba.76120Please respect copyright.PENANAvqDmKTRI5x
76120Please respect copyright.PENANABaZiXHUehb
"Oouuggghhhhh.....sshhhhhhh" desihku terlepas kencang tak dapat aku tahan.76120Please respect copyright.PENANAaPTmqT4dca
76120Please respect copyright.PENANANXR2cBfs73
Badanku menggelinjang, kedua kakiku menegang dibagian betis. Sementara mataku merem melek menikmati sensasi yang aku rasakan. Rasa geli dan nikmat terpancar begitu hebat dari puting buah dadaku akibat permainan lidah Mang Dedi. Dia mencucupnya pelan seperti seorang bayi, mengulum dan menjilatinya dengan sapuan lidah yang begitu hangat dan basah.76120Please respect copyright.PENANAP1TOY0Ex2i
76120Please respect copyright.PENANAONT11MuEJw
Kuremas-remas rambut Mang Dedi. Kudekap kepalanya menekan dadaku, kumajukan badan atasku ke depan wajahnya yang terbenam hangat di gumpalan buah dadaku. Dibawah sana, telah kurasakan liang vaginaku basah dan licin karena mengeluarkan cairannya dengan banyak. Bukti bahwa aku sudah sepenuhnya jatuh dalam jurang syahwat yang tak berujung.76120Please respect copyright.PENANACzu4s4Q4ik
76120Please respect copyright.PENANAxAhW6mQvvG
"Enak gak sayang??" Tanya Mang Dedi menggodaku.76120Please respect copyright.PENANA83GylYOauS
76120Please respect copyright.PENANAfLggh9sNkQ
Aku membalasnya dengan sebuah senyuman dan anggukan pelan, "Enakk Mas" ucapku berterus terang.76120Please respect copyright.PENANATMkwOw30r7
76120Please respect copyright.PENANAH4w4VhwKCz
Pelan-pelan, rasa malu, rasa bersalah, dan perasaan-perasaan penolakan lainnya malai terkikis dari dalam batin dan pikiranku. Yang tinggal kini hanyalah aku seorang wanita normal yang belum pernah terpuaskan hasrat birahinya, dan seorang laki-laki perkasa yang sibuk mencumbuiku dengan penuh nafsunya.76120Please respect copyright.PENANASb74I4eF5E
76120Please respect copyright.PENANAOkNe0Jd1PT
Kami berdua telah lupa daratan, lupa dengan norma-norma dan aturan agama serta sama-sama hanyut dalam lautan birahi masing-masing.76120Please respect copyright.PENANADo0r2YJghY
76120Please respect copyright.PENANAGG7xQuK4Y7
"Ugghh... toketmu mantap sekali Dek Liya" Ucap Mang Dedi melanjutkan aksi mesumnya pada buah dadaku.76120Please respect copyright.PENANAiN9DEAn6oC
76120Please respect copyright.PENANA0NR9L7ZSEU
Dengan mulutnya, Mang Dedi mulai menggigit-gigit sekitar bulatan dadaku hingga meninggalkan sedikit jejak-jejak merah. Gigitannya juga sekali-sekali hinggap di puting payudaraku hingga membuatku semakin tak bisa mengontrol diri.76120Please respect copyright.PENANAP4Vcr7NUfL
76120Please respect copyright.PENANAFuGU4sUvXQ
Kemudian tanpa memberi aba-aba sama sekali, Mang Dedi menurunkan jilatannya yang tadi bermain di buah dadaku menyusuri permukaan perutku yang ramping.76120Please respect copyright.PENANA5imfk5HF2T
76120Please respect copyright.PENANAKQ2ejKb5WZ
"Masshh.." kagetku memegang kepalanya.76120Please respect copyright.PENANA4e1p5ExMyL
76120Please respect copyright.PENANAtBJr14tglj
Mang Dedi menengadah menatapku, "Kenapa sayang?" Tanya begitu polos.76120Please respect copyright.PENANAZovz9OxVMS
76120Please respect copyright.PENANAPcQSDN0DVB
"Mas mau ngapain?" Tanyaku keheranan.76120Please respect copyright.PENANAIiyMi3bu0m
76120Please respect copyright.PENANACPJII5KmD5
Dia tertawa sebentar sebelum akhirnya mengecup permukaan perutku, "Mau bikin kamu enak sayang. Percaya sama Mas" balasnya singkat.76120Please respect copyright.PENANABRQ7svHH0H
76120Please respect copyright.PENANACCd0THIzw8
Tubuhku kemudian menggelinjang. Merasakan mulut Mang Dedi yang ditumbuhi kumis tipis disekitarnya itu mulai bergerak menciumi permukaan perutku. Napasnya yang mendengus-dengus hangat menerpa kulitku sehingga membuat badanku kehilangan tenaga.76120Please respect copyright.PENANAX5cXB7NMh1
76120Please respect copyright.PENANALW3gm2H95I
Dalam ketidakberdayaanku itu, Mang Dedi semakin berani melancarkan aksinya dengan mulai mengelus-ngelus pahaku yang masih tertutup oleh gamis berbahan satin yang bertengger di bagian pinggangku.76120Please respect copyright.PENANAJ5V6unyNas
76120Please respect copyright.PENANAREwzybMH1L
Mang Dedi sengaja turun dari atas sofa dan bersimpuh di lantai memposisikan kepalanya tepat diatas perutku, sedangkan tangannya dengan leluasa terus menjamahi area paha dan pantatku berkali-kali.76120Please respect copyright.PENANAJVPAZZSPtb
76120Please respect copyright.PENANAxKQ4zVURxj
“Ssshhhh... Masshhh geliii” Desahku penuh kenikmatan.76120Please respect copyright.PENANAqUNCdsd3Q0
76120Please respect copyright.PENANAEVrhi531Sc
Pikiranku buntu, sementara kenikmatan kian menggerogoti tubuhku. Antara sadar dan tidak, kurasakan tangan Mang Dedi bergerak menarik baju gamis yang ada di pinggangku turun semakin ke bawah.76120Please respect copyright.PENANASgPr7uKN3s
76120Please respect copyright.PENANAI7CB2NF54j
Mengerti dengan apa yang akan Mang Dedi lakukan, aku pun mulai meringis mempersiapkan diriku untuk ditelanjanginya sambil memejamkan mata. Dengan kedua tanganku, aku raih pinggiran sofa tempatku duduk dan meremasnya dengan kuat.76120Please respect copyright.PENANAmn8ZR6sTI2
76120Please respect copyright.PENANAXtoNhJyUnq
Sambil terus berciuman penuh gairah, perlahan-lahan aku mulai dapat merasakan baju gamisku terus turun melewati bagian pantatku. Aku dengan reflek mengangkat badanku sedikit agar mempermudah Mang Dedi melorotkan pakaian kebesaranku itu.76120Please respect copyright.PENANALQXDxtOadA
76120Please respect copyright.PENANA1109dY6vkX
Hingga tak berapa lama kemudian, terpampanglah tubuh mulus putihku yang selama ini terus aku tutupi dibalik pakaianku yang serba tertutup. Aku tak menyangka kalau sekarang Mang Dedi sudah dapat melihat ketelanjanganku walau belum utuh sepenuhnya.76120Please respect copyright.PENANA9XO4x1iDBX
76120Please respect copyright.PENANAsKZxuhBQqx
"Kamu cantik sekali Dek Liya. Sudah aku duga tubuhmu begitu mulus dan bersih seperti yang aku bayangkan selama ini" Ucap Mang Dedi memuji badanku.76120Please respect copyright.PENANAHSAJpS5cFw
76120Please respect copyright.PENANA8xySpNQOJR
Aku tersipu malu dibuatnya. Badanku terasa panas meski susana disekitarku begitu dingin karena hujan. Rasa dingin itu mulai terasa membelai kulit paha dan selangkanganku yang masih ditutupi oleh sebuah celana dalam tipis.76120Please respect copyright.PENANAfoGsVdgBlT
76120Please respect copyright.PENANAgjzdJhP9jc
"Pahamu putih sekali Dek Liya. Boleh aku menciumnya?" Bisik Mang Dedi sekali lagi membuatku merasa dilambungkan.76120Please respect copyright.PENANAL1w61xIkn4
76120Please respect copyright.PENANAPERFBHWzk7
Aku seketika itu juga mengangguk menyetujuinya. Sudah tak dapat lagi aku berpura-pura tidak menginginkan apa yang ingin dilakukan oleh Mang Dedi tersebut.76120Please respect copyright.PENANAmZoFbAS2Hb
76120Please respect copyright.PENANAFh8kHQwerq
"Silahkan Mas! Lakukan semaumu.." balasku bergetar.76120Please respect copyright.PENANADgTm0r010w
76120Please respect copyright.PENANACRyDcZTNQB
Mang Dedipun tersenyum mendengar jawabanku, dia mengecup bibirku sebentar sebelum akhirnya dia duduk bersimpuh dilantai menghadap ke arah aku.76120Please respect copyright.PENANAvHcinKVYnD
76120Please respect copyright.PENANAxm8IJWGKZ6
Dengan kedua tangannya, dia mencoba membuka pahaku sedikit agar dapat mengangkang dan memperlihat selangkanganku dengan lebih jelas.76120Please respect copyright.PENANAVKPJP0HrQj
76120Please respect copyright.PENANAcfF6fVR79z
"Indah sekali" Ucapnya yang langsung membenamkan kepalanya di sela-sela selangkanganku.76120Please respect copyright.PENANA7QKXPD8INK
76120Please respect copyright.PENANAwKwYp5EDFx
Sensasi geli menjalar disekujur tubuhku ketika kumis tipis di wajah Mang Dedi menusuk-nusuk kulit pahaku dibagian dalam.76120Please respect copyright.PENANAlR9TOcK4vL
76120Please respect copyright.PENANAb2NU1jn9F4
Sementara aku memutuskan untuk menutup kedua mataku, karena tidak kuasa melihat bagaimana tubuhku yang suci itu dicumbu oleh pria lain selain suamiku.76120Please respect copyright.PENANAJpIDmQL87p
76120Please respect copyright.PENANAvNWASOZwro
"Ooouggghhhh... Masssshh... geliiih..." desahku panjang.76120Please respect copyright.PENANA3WLibKXKch
76120Please respect copyright.PENANAl9yrhMpZmA
Aku tak kuasa menahan rasa geli itu, aku menggeliatkan tubuhku sambil tetap memejamkan mata merasa jantungku pun semakin tak kuat menahan sensasi ini.76120Please respect copyright.PENANAzM3UOqaTrE
76120Please respect copyright.PENANACN2ZAQG9TM
Perlahan-lahan, dapat ku rasakan ciuman Mang Dedi kini mulai mengarah semakin ke dalam mendekati bagian vaginaku. Endusan-endusan nafasnya pun semakin hangat menerpa selangkanganku.76120Please respect copyright.PENANAuHz57VdZh4
76120Please respect copyright.PENANAuAay3kMwzW
"Tubuhmu wangi sekali Dek Liya" Ujar Mang Dedi sambil memberikan sebuah kecupannya tepat di bagian vaginaku.76120Please respect copyright.PENANAELIqXrs6oQ
76120Please respect copyright.PENANANormHHrax2
"Oohhh... Masshh..... eemhhhh.."76120Please respect copyright.PENANAHoKWu9rS5U
76120Please respect copyright.PENANA204ZmXqHLc
Bibir dan mulutku berguman lirih. Di bawah sana Mang Dedi menciumi vaginaku dengan rakusnya meski masih tertutup oleh celana dalam yang aku gunakan. Rasa nikmat menjalari sekujur tubuhku, serta nafsuku semakin menggebu dibuatnya.76120Please respect copyright.PENANAbPtwgyW5gK
76120Please respect copyright.PENANAIxA9VOGpMt
Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku merasakan kenikmatan dicium di daerah selangkanganku sendiri. Selama ini tak pernah suamiku memperlakukanku dengan lugas seperti ini sehingga tak dapat lagi kutahan nafsuku.76120Please respect copyright.PENANA8cfhk5swBd
76120Please respect copyright.PENANAw9gtbO4nfK
Akan tetapi saat aku sudah semakin terbuai oleh nafsuku tersebut, Mang Dedi tiba-tiba menghentikan gerakan merangsangnya dan berdiri dihadapanku secara tiba-tiba.76120Please respect copyright.PENANAKPbaegM9U7
76120Please respect copyright.PENANAiepoNyoUVe
Nampak napasnya juga ikut memburu saat kulihat perutnya yang buncit itu naik turun dengan begitu cepat.76120Please respect copyright.PENANAK5AMvgY1ii
76120Please respect copyright.PENANARoYurA37aL
“Dek Liya..” panggil Mang Dedi setengah berbisik.76120Please respect copyright.PENANAbliXRWSzkm
76120Please respect copyright.PENANAcnyBsNla4E
Dia meraih daguku dengan sebelah tangan dan mengangkatnya, akupun menoleh sambil mendongak ke arah Mang Dedi dengan mulut yang terngaga.76120Please respect copyright.PENANAU9XAdkGWcK
76120Please respect copyright.PENANAyubtQw9MNB
“CUPPP!!” kecupannya mendarat di bibirku.76120Please respect copyright.PENANA5xMzzXJFKW
76120Please respect copyright.PENANAgNgUA3RffT
Dalam keadaan setengaj bernafsu itu, Mang Dedi kemudian membimbing tanganku untuk menyentuh penisnya dibalik celana pendek yang di pakainya. Aku berpura-pura menahan tanganku, namun Mang Dedi menariknya dengan kuat hingga telapak tanganku akhirnya merasai batang penisnya yang ternyata sudah mengeras dan menegang.76120Please respect copyright.PENANAmoid8PpM77
76120Please respect copyright.PENANARQcvAbWmat
“Mmppphhh...” suaraku tertahan.76120Please respect copyright.PENANArLSaRlW2Tw
76120Please respect copyright.PENANAYA5TDdSjB7
Mang Dedi meremaskan jariku di penisnya, meskipun masih terbungkus oleh celana, aku dengan mudah dapat menggenggamnya karena ukuran penisnya yang sangat besar dan terjiplak menonjol keluar.76120Please respect copyright.PENANAdMKtfNmJFE
76120Please respect copyright.PENANAqMw6e36I0t
Nafsuku bangkit meletup-letup membayangkan betapa sebentar lagi aku akan merasakan benda sebesar ini bersarang dalam vaginaku. Ingin rasanya saat ini aku membukai celana Mang Dedi sampai dia telanjang dan merasakan kehangatan batang penisnya secepat mungkin.76120Please respect copyright.PENANAMxXQ9Yr1Oo
76120Please respect copyright.PENANAqxak9Z4kOm
Tapi aku berusaha menahan diri karena akupun tak berani bersikap lepas di depan penjual sayur langgananku itu. Namun bak terkena hipnotis, aku masih saja merabai penis Mang Dedi tersebut tanpa menjauhkan tanganku.76120Please respect copyright.PENANAECUrYfp9NA
76120Please respect copyright.PENANAy4HT2PnuCt
“Sudah tegang!” Ucapku mengelus-eluskan tanganku pada penis Mang Dedi sampai dia mengerang pelan.76120Please respect copyright.PENANAAsebABNTdv
76120Please respect copyright.PENANA0LTb2RaHJQ
“Tegang banget Dek Liya!” ucapnya terkekeh meremas buah dadaku.76120Please respect copyright.PENANADKkMeHnuF2
76120Please respect copyright.PENANAyfnBJ9wgI2
Liang vaginaku terasa berkedut-kedut terangsang seperti terpompa untuk mengeluarkan cairannya. Bibir dan mulutku bergumam lirih tak berhenti saat kami berdua saling mengelus dan merabai bagian yang sangat sensitif untuk kami. Mang Dedi pada buah dada dan vaginaku, sementara aku pada penisnya yang menegang dengan keras.76120Please respect copyright.PENANA9GUpzSQ7kp
76120Please respect copyright.PENANAtYfhoXa0H5
“Mau liat gak Dek?” bisik Mang Dedi nakal padaku. Dia lagi-lagi menyempatkan menyium bibirku dengan hangat.76120Please respect copyright.PENANAWpOnoGKLPy
76120Please respect copyright.PENANAa8M9KhFfSk
Aku hanya diam terpana, bahkan tak kuasa mengangguk dengan pelan menginginkannya. Mang Dedi lalu bangkit berdiri lagi, melepaskan celana pendek lusuhnya dengan gerakan yang cepat namun masih terasa pelan dalam mataku.76120Please respect copyright.PENANArJhPRyB3Gp
76120Please respect copyright.PENANARCv3ibMDts
Ku tatap nanar gerakan tangan Mang Dedi yang membuka celananya turun satu persatu tersebut. Dengan perasaan yang berdebar dan menunggu, aku akhirnya diperlihatkan dengan batang penis Mang Dedi yang selama ini hanya bisa ku saksikan lewat foto yang dikirimkannya.76120Please respect copyright.PENANAiheFOh9Zi4
76120Please respect copyright.PENANAgb74H66JCo
“Besar sekali!!” teriakku girang dalam hati.76120Please respect copyright.PENANAsy0JOS9aDx
76120Please respect copyright.PENANAX943PaSdIR
Itu pertama kalinya aku melihat penis laki-laki lain selain suamiku. Perbedaannya sungguh terlihat nyata bukan pada aspek ukuran besarnya saja. Namun juga bentuknya yang sedikit aneh dan lucu. Batangnya sedikit membengkok dan ujung kepalanya tersembunyi dibalik sebuah kulit yang terlihat seperti sebuah kulup.76120Please respect copyright.PENANADfuMyI9zsG
76120Please respect copyright.PENANALb9HaJK9OL
“Kenapa??” tanya Mang Dedi terheran melihat ekspresiku.76120Please respect copyright.PENANAyqQbkuaNAL
76120Please respect copyright.PENANAx2Zp7rweiU
Aku menggeleng, “Gapapa” balasku mengedarkan pandangan.76120Please respect copyright.PENANAbDVXldTFHI
76120Please respect copyright.PENANAhjPSHCVXnp
“Lebih gede dari punya suamimu ya pasti..” ucap Mang Dedi terkekeh melihatku reaksiku.76120Please respect copyright.PENANA4TofEUfbw3
76120Please respect copyright.PENANAS3GT5NqbdO
Dia membimbing tanganku untuk menggenggam penisnya lagi. Kugenggam penis itu sebentar. Terasa hangat, kenyal dan kencang. Urat-uratnya bertonjolan keluar serta ada kedutan-kedutan mengalir didalamnya.76120Please respect copyright.PENANAnw2RDgqkM7
76120Please respect copyright.PENANAQDSdx62nC5
“Jauh lebih besar” Ucapku jujur begitu saja.76120Please respect copyright.PENANA4rXGK8tEEc
76120Please respect copyright.PENANAMnnF2aIpnl
Darahku jadi berdesir tiba-tiba dan jantungku berdebar-debar setelah aku mengucapkan kata yang secara langsung mengakui perbedaan antara suamiku dengan Mang Dedi itu.76120Please respect copyright.PENANA3aPMvRtUT2
76120Please respect copyright.PENANAI1X6TBW915
"Dicobain dong sayang!" Bisik Mang Dedi mengelus kepalaku.76120Please respect copyright.PENANACm26lGUlRa
76120Please respect copyright.PENANAsPc4RVDPR5
Aku menatap heran tak mengerti maksudnya, "Apaan Mas?" Tanyaku.76120Please respect copyright.PENANAVzNCfvR9nc
76120Please respect copyright.PENANAqH3r3BLGnx
"Diemut..." bisiknya.76120Please respect copyright.PENANAvqanYCys6z
76120Please respect copyright.PENANAweKeBKQQ8s
"Mas pengen diemut sama kamu" bisiknya lagi.76120Please respect copyright.PENANAKqFwTnYxcL
76120Please respect copyright.PENANA9juIfnDkHK
Darahku berdesir mendengar permintaannya yang sungguh sangat cabul itu. Aku tau kalau diluar sana ada wanita yang sengaja mengulum alat kemaluan laki-laki untuk menambah kepuasan dalam bercinta.76120Please respect copyright.PENANAWqXyg413qN
76120Please respect copyright.PENANAAnWcqmwmAl
Bahkan dulu suamiku juga pernah memintaku melakukannya. Namun aku selalu menolak karena alasan tidak suka dan jijik.76120Please respect copyright.PENANAiX9oq5ukNq
76120Please respect copyright.PENANAUxuSXmTvgy
"Gamau ah.. Jijik Mas!" Protesku menjauhkan tangan.76120Please respect copyright.PENANAZ01i7DLqSj
76120Please respect copyright.PENANAzmhH33Cmvg
Namun dengan cepat Mang Dedi menahanku, "Mau dong Dek. Tadi udah aku cuci sebelum mampir kesini" ucapnya mengelus-ngelus kepalaku.76120Please respect copyright.PENANAIgyyszrowm
76120Please respect copyright.PENANAXo8Bz0O4eg
Dalam keadaan ragu itu, Mang Dedi mencoba menciumku seakan sedang membujukku untuk menuruti keinginannya. Bibirku di pagut dengan begitu liar dan nakal sampai lidahnya menyeruak masuk ke dalam rongga mulutku.76120Please respect copyright.PENANAM788ZhWfQc
76120Please respect copyright.PENANAyx5sWr5fnO
Tubuhku melemas rileks, yang ada malah bibirku membalas pagutan Mang Dedi dengan hangat dan lembut. Aku mengulum juluran lidahnya dan menjilat-jilat dengan lidahku. Disaat gantian lidahku yang masuk ke mulut Mang Dedi, dia tidak kalah kuatnya menghisap.76120Please respect copyright.PENANA0WijudtF0D
76120Please respect copyright.PENANAROUXqo0d1k
Perasaanku jadi terlambungkan lagi. Serasa melayang-layang di awan akibat cumbuan penuh nafsu Mang Dedi sementara tangannya juga ikut meremas dan memainkan payudaraku.76120Please respect copyright.PENANAirlYnjSpsL
76120Please respect copyright.PENANA8uAr4jmPOq
Hebatnya lagi, tanganku yang sedang menggenggam penis besar Mang Dedi bergerak mengikuti naluriku sendiri untuk mengocok dan mengurutnya pelan-pelan.76120Please respect copyright.PENANA2c37HO8HPi
76120Please respect copyright.PENANAXhyf5l84Me
Sehingga kami berdua sama-sama mendesah lirih di sela-sela ciuman kami tersebut.76120Please respect copyright.PENANAnxX7aR5hzP
76120Please respect copyright.PENANAR4wz68WAQx
"Mas, kamu udah sering begini sama wanita lain ya?" Ucapku spontan tiba-tiba terbawa perasaan.76120Please respect copyright.PENANAF8KkFm8Sm4
76120Please respect copyright.PENANADIZHXjC1Qs
Mang Dedi menatap heran padaku, "Kenapa sayang? Mas gak sering kok" Jawabnya yang entah sebuah kejujuran atau bukan.76120Please respect copyright.PENANA2in0ZoHMmP
76120Please respect copyright.PENANAEkuMxWa1I3
"Gapapa Mas... Mas kayak berpengalaman banget" balasku tersenyum menunjukkan gigi. Terus terang aku cukup senang dengan jawaban yang diberikan oleh Mang Dedi tersebut.76120Please respect copyright.PENANA5Lxkwg5na0
76120Please respect copyright.PENANAHsqFuq4DcD
"Kamu cemburu kalau aku sering melakukannya dengan wanita lain Dek Liya??" Bisik Mang Dedi memeluk tubuhku dan merapatkan badannya ke sofa.76120Please respect copyright.PENANAZH8EeBEHlR
76120Please respect copyright.PENANAgtcoWdgR8y
Aku menggeleng, "Engga tuh" Ucapku mengecup bibirnya.76120Please respect copyright.PENANAA56yx8m4Lp
76120Please respect copyright.PENANAjBAgyGLmD0
Mang Dedi kemudian membalas ciumanku tersebut dengan hangat sambil kemudian mendorong tubuhku jatuh keatas sofa.76120Please respect copyright.PENANAWh5UHOv99a
76120Please respect copyright.PENANA6g3Al1mX0U
"Coba kamu bilang lagi kayak gitu setelah merasakan ini" ucap Mang Dedi yang tiba-tiba menarik celana dalamku.76120Please respect copyright.PENANALadunZMblk
76120Please respect copyright.PENANA9QpW6USTky
Dengan gerakan yang cukup cepat, aku merasakan Mang Dedi mulai menurunkan kain penutup selangkanganku yang berwarna putih itu dari tempatnya.76120Please respect copyright.PENANAk2znhcd120
76120Please respect copyright.PENANAb6QbASrAfU
Sehingga akhirnya akupun resmi bertelanjang penuh di depan pria penjual sayur langgananku itu. Satu-satunya benda yang menjadi penutup badanku hanyalah hijab lebarku yang masih terpasang utuh di kepala.76120Please respect copyright.PENANAEMjeUYE42H
76120Please respect copyright.PENANAguienQ5zJt
"Aku masukin sekarang ya sayang" Ucap Mang Dedi meminta izin padaku.76120Please respect copyright.PENANAZWSIA2R6A3
76120Please respect copyright.PENANAEnl4xf6EQr
Aku mengangguk pelan menyetujuinya. Karena sedari tadi liang vaginaku sudah berdenyut-denyut menantikan persetubuhan diantara kami.76120Please respect copyright.PENANApKCEShiQLw
76120Please respect copyright.PENANARk2hET2s99
Maka ketika Mang Dedi membuka pahaku dalam posisi telentang, aku tak menolak. Justru sengaja kubuka lebih lebar agar Mang Dedi leluasa.76120Please respect copyright.PENANAGF6sGpNfPA
76120Please respect copyright.PENANABlGZHGayvt
Dia mengusap-usap ujung penisnya di mulut vaginaku yang sudah basah oleh cairan pelumas alami yang keluar dari liangnya. Rasa hatiku sudah tak karuan menunggu proses masuknya penis besar yang sedari tadi sudah membuatku kelimpungan.76120Please respect copyright.PENANAnZnRKm6rb4
76120Please respect copyright.PENANAbw55GhBS8i
"Aku sayang sama kamu Mas" Ucapku memejamkan mata mengungkapkan perasaan yang sudah ikut menggebu di dada.76120Please respect copyright.PENANA9YfwuIA2Yv
76120Please respect copyright.PENANA2Z321ZNaMk
Mang Dedi lalu tersenyum memasukkan ujung penisnya pada liang vaginaku, "Aku juga sayang kamu Dek Liya" balasnya dengan penuh kepastian.76120Please respect copyright.PENANAjUVoUnk7ew
76120Please respect copyright.PENANAWSGuIGh9Ql
Kurasakan seluruh beban dalam pikiran dan dadaku terangkat seiring masuknya penis Mang Dedi ke dalam liang vaginaku sedikit demi sedikit. Bibirku merintih lirih merasakan bahwa vaginaku terlalu kecil untuk menerima penisnya yang begitu besar.76120Please respect copyright.PENANAhl6B7DZcGK
76120Please respect copyright.PENANAKA0h63KgVH
"Pe--pelan-pelann.. Masshh" bisikku sedikit menahan tubuhnya.76120Please respect copyright.PENANA8oQNcniaV1
76120Please respect copyright.PENANAYFgOapSR9J
Mang Dedi tersenyum, "Memekmu sempit luar biasa Dek Liya" ucapnya ikut mendesah.76120Please respect copyright.PENANApdxO6VURyb
76120Please respect copyright.PENANAqLbYDlYRCQ
Mang Dedi masih bergerak menekan pinggul dan penisnya hingga kurasakan seluruh rongga dalam vaginaku penuh sesak. Ukuran yang tidak main-main itu membuat dinding vaginaku terasa perih dan ngilu secara bersamaan.76120Please respect copyright.PENANAbmEWixRjjx
76120Please respect copyright.PENANA87bUUmRdsE
Aku mengejangkan pinggangku antara rasa nikmat dan kesakitan, "Gakk.. muuatttthh... Masss....." lirihku merasa tak siap.76120Please respect copyright.PENANAnRwgOywjmn
76120Please respect copyright.PENANAueudDkdmsI
Mang Dedi kemudian mengecup keningku, "Sedikit lagi" bisiknya pada telingaku.76120Please respect copyright.PENANAd0OCq8JBoW
76120Please respect copyright.PENANA5cIyiG8VdV
Mang Dedi memagut bibirku lagi. Kubalas pagutan bibirnya itu dengan lebih hangat dan penuh perasaan. Kami lalu berpelukan dengan posisi Mang Dedi yang sedikit menindihku memasukkan penisnya dengan perlahan-lahan.76120Please respect copyright.PENANAFI0dcbMAcj
76120Please respect copyright.PENANAMTqSWQl2Gm
Persentuhan kulit dan kelekatan badan kami itupun semakin terasa menimbulkan sensasi enak dan membuatku berangsur-angsur merasa nyaman.76120Please respect copyright.PENANAFFNKQC5m37
76120Please respect copyright.PENANAvhmpeFuXKi
"UMMI! UMI NGAPAIN!!???" 76120Please respect copyright.PENANAIi6R0xJky7