81263Please respect copyright.PENANApjUqi2TpKM
Suasana ruang tamu rumahku benar-benar terasa dingin menyapu setiap pori-pori yang ada di tubuhku. Diluar sana, hujan turun begitu lebat tak menampakkan tanda-tanda untuk berhenti.81263Please respect copyright.PENANALTryHtWQEB
81263Please respect copyright.PENANAvRHWFPkCID
Akan tetapi semuanya berbalik dengan keadaanku saat ini. Karena bukan kedingingan, aku justru malah merasa panas. Panas bercampur nafsu yang terus membara membakar birahi hewaniahku.81263Please respect copyright.PENANAZQdKfbvlZB
81263Please respect copyright.PENANAhw1Lclp0s5
"Cantik sekali." komentar Mang Dedi berbisik di telingaku.81263Please respect copyright.PENANAWYwPbxFfVu
81263Please respect copyright.PENANAU7NVMnhE6U
Meski masih terhalang oleh hijab yang melilit di kepala, aku dapat merasakan dengan kuat hembusan nafas panas Mang Dedi seperti meniup telinga dan bagian kudukku. Nada suaranya yang bergetar agak tertahan itu menandakan kalau dia sendiri tidak tenang dan sedang dalam perasaan yang menggebu.81263Please respect copyright.PENANAnD2q4JwvlO
81263Please respect copyright.PENANA1CtaaDUYQh
"Jangan diliatin!!" protesku menutup dadaku dengan hijab lebar yang tengah ku pakai.81263Please respect copyright.PENANA29pNzEPVxQ
81263Please respect copyright.PENANA9GS1pAWBBn
Aku sebenarnya malu, wajahku memanas atau mungkin saja memerah. Kali pertama membiarkan tubuhku terbuka di hadapan laki-laki lain selain suamiku . Tapi lagi-lagi aku terdiam, menggigit bibir bawahku sendiri untuk meredam rasa yang timbul akibat ditatap nanar oleh si penjual sayur itu.81263Please respect copyright.PENANA0SXBvCdELL
81263Please respect copyright.PENANA7ATJPR3m17
“Kamu gak perlu malu Dek Liya. Tubuhmu indah, sayang kalau tak ada yang melihatnya” Kata Mang Dedi dengan lembut.81263Please respect copyright.PENANA3Suih7rMhi
81263Please respect copyright.PENANASeURheVDYL
Mang Dedi kemudian mendekap tubuhku, bibirnya beraksi menciumui bagian belakang telingaku yang tertutup hijab itu sambil meniupkan nafasnya berkali-kali. Aku terdiam, badanku luruh bersandar pasrah diatas sofa yang kami duduki itu.81263Please respect copyright.PENANAQY8pCg0Tbl
81263Please respect copyright.PENANA0al3uV6us7
Sejenak Mang Dedi berhenti, "Biar adil, saya juga buka deh." ucapnya seolah ingin membujukku.81263Please respect copyright.PENANAZvdY6oO03J
81263Please respect copyright.PENANAQ3j3CVb9NN
Mang Dedi seakan tau bahwa aku masih memiliki keragu-raguan yang membayang. Dia lalu berdiri, membuka kaos yang digunakannya hingga terlepas dari tubuhnya yang gempal itu. Aku seketika memalingkan wajahku dari sana, tak berani menatap tubuh laki-laki lain yang bertelanjang itu.81263Please respect copyright.PENANAHavuS3ewJR
81263Please respect copyright.PENANA0lznNzteTO
"Sudah adilkan?" Ucapnya terkekeh.81263Please respect copyright.PENANAqbrO2zJHxh
81263Please respect copyright.PENANAWr1MNZI1ER
Aku kemudian mengangguk pelan. Mungkin ini yang dimaksud adil karena sekarang kami sama-sama bertelanjang dada. Bedanya, aku masih memakai BH dan hijab lebarku masih menutup sempurna bagian dadaku.81263Please respect copyright.PENANA86C6irywLD
81263Please respect copyright.PENANAnw4E3rUff4
“Jangan malu-malu lagi dong kalau gitu!” Pinta Mang Dedi padaku.81263Please respect copyright.PENANA9NkwjcLA0u
81263Please respect copyright.PENANAOnEANo2g0b
Aku mengulum senyum, hatiku berbunga-bunga dengan cara Mang Dedi membujukku. Entah kenapa, rasanya aku seperti diperlakukan layaknya seorang gadis perawan yang baru saja mengenal apa itu cinta.81263Please respect copyright.PENANA8097sZR4aO
81263Please respect copyright.PENANA8psg3qpRJ6
“Iya.. gak malu lagi” Jawabku lirih berdebar-debar.81263Please respect copyright.PENANAGyJ91NBTTT
81263Please respect copyright.PENANAPlChAUewjl
"Yaudah sini cium aku coba" Goda Mang Dedi mendekatkan wajahnya padaku.81263Please respect copyright.PENANAa2O33GiQU9
81263Please respect copyright.PENANAZiomJJ1NCS
Aku menepuk dadanya, "Dasar gombal" balasku kemudian memegang kedua belah pipinya.81263Please respect copyright.PENANA3KO1yGRdNE
81263Please respect copyright.PENANAA5w4IQImHn
Tanpa ragu, aku memajukan bibir mungilku untuk menyentuh bibir kasarnya sekali lagi. Mulut kami bersatu dengan cepat, kembali berciuman penuh nafsu dengan saling melumat. Entah untuk keberapa kalinya juga aku berciuman dengan Mang Dedi.81263Please respect copyright.PENANAHKN7TgHWY5
81263Please respect copyright.PENANAjiCI3mAf4A
Namun setiap kali bibir kami itu bersentuhan, rasa dan sensasi yang aku rasakan juga ikut berubah. Ditambah dengan tekstur bibirnya yang kasar dan tebal itu, membuatku suka mengulum bibirnya berkali-kali.81263Please respect copyright.PENANAvCOGVNUhWn
81263Please respect copyright.PENANA1EGaLlySF1
“Mmpppphh...” aku mendesah lirih.81263Please respect copyright.PENANA5ieUeE3FmF
81263Please respect copyright.PENANAstQK75GqIc
Sedang kunikmati lidahnya yang menjelajah di mulutku, tahu-tahu telapak tangan Mang Dedi sudah beraksi menyusuri setiap lekuk pada tubuhku. Aku merinding saat kurasakan tangannya yang kasar itu bergerak pelan-pelan, mengusap sepanjang lenganku yang putih tanpa ditumbuhi bulu-bulu itu.81263Please respect copyright.PENANA3QhzBDd5UF
81263Please respect copyright.PENANAayhCyOWnLI
Kami terus berciuman, hanya desahan dan suara lirihku saja yang sesekali terdengar di sela-sela derasnya hujan yang sedang turun.81263Please respect copyright.PENANAzS0faq8Vuo
81263Please respect copyright.PENANA4aVqzw55RI
Perlahan-lahan gerakan dan usapan Mang Dedi tersebut bergerak semakin liar dengan menyusuri setiap inci tubuh atasku yang sudah terbuka itu.81263Please respect copyright.PENANAqsprMS820P
81263Please respect copyright.PENANA1iy4hIfnV5
Tangan kirinya meremas lembut bagian tepi punggungku hingga turun merambat ke daerah pinggang. Tak lupa bagian pantatku yang membulat itu di remas-remasnya sebentar penuh semangat sambil tangan satunya lagi menjalar mengusap perut rampingku.81263Please respect copyright.PENANAuRiJNLl7Sk
81263Please respect copyright.PENANA7xi8ZAMFMr
“BH nya Mas buka ya Dek!” Ucap Mang Dedi berbisik menghentikan ciuman kami.81263Please respect copyright.PENANAMBuleWMhmg
81263Please respect copyright.PENANAWAl6nCPDwj
Belum sempat aku menjawab, tangan-tangan cekatan miliknya itu menyusup kebagian punggungku dan meraih pengait BH ku. Aku hanya diam, bingung tak tahu harus melakukan apa, menolak aku tak mau, tapi membantunya aku malu.81263Please respect copyright.PENANAo7k4CFmaq5
81263Please respect copyright.PENANAxhEzwhqzAu
“Mas gak liat kok!” Rayu Mang Dedi melepas BH berwarna hitam yang tengah ku pakai itu.81263Please respect copyright.PENANACsfzoaZY4Z
81263Please respect copyright.PENANAC6nQgydgqj
Aku memejamkan mata, menarik ujung hijab lebarku ke bawah agar gumpalan daging kembarku tak sampai terlihat oleh Mang Dedi. Tapi Mang Dedi malah merengsek sedikit maju, hingga aku tersandar kembali ke sandaran sofa.81263Please respect copyright.PENANA5VRmMUxFdF
81263Please respect copyright.PENANAKCL2OGagpG
“Awwwhhhh!!!” pekikku kaget.81263Please respect copyright.PENANALNdwYJZO7h
81263Please respect copyright.PENANAdh2ZjcQ9au
Kurasakan tangan kasar Mang Dedi menyelusup kebalik hijabku. Tangannya meraba pelan buah dadaku yang sudah tak memakai penutup itu, menyentuh putingnya dengan usapan-usapan halus dan sesekali meremasnya dengan lembut.81263Please respect copyright.PENANAed9kBa62WW
81263Please respect copyright.PENANAglHycrAMnk
“Mashh.. Jangan dipeganngg” desahku mencoba setengah-setengah menahan tangannya.81263Please respect copyright.PENANAqL38EsbKmK
81263Please respect copyright.PENANAgQXlHaBTwu
Perasaanku menjadi campur aduk, telapak tangannya yang besar dengan mudah mencakup keseluruhan buah dadaku karena ukurannya yang memang pas-pasan. Bahkan dalam remasannya tersebut dapat kurasakan kalau putingku semakin mengeras dan menonjol akibat nafsu yang sudah memuncak.81263Please respect copyright.PENANAlxlPYD64Ff
81263Please respect copyright.PENANAa5Bz0bve1q
Beberapa saat aku dan Mang Dedi saling berpagutan bibir sambil tangannya terus bergerak-gerak meremas dadaku. Sekuat tenaga aku berusaha menahan desahan agar tak keluar dari mulutku karena aku tak mau Mang Dedi menganggapku sebagai wanita gampangan yang mudah dirayu dan digoda.81263Please respect copyright.PENANArHrfdnOQCt
Tapi meski sekuat tenaga aku mencoba menahan desahan dan desisanku sendiri, sedikit demi sedikit pula mulutku terbuka dengan sendirinya.81263Please respect copyright.PENANAZx5pvPNHCn
81263Please respect copyright.PENANAX7yvodu1vL
"Mendesahlah Dek Liya! Gak ada yang bakal mendengar kita" bisik Mang Dedi merayuku.81263Please respect copyright.PENANAByTBl5pPNO
81263Please respect copyright.PENANA8xK4dlhlWO
Dengan sudah tidak sabar lagi, Mang Dedi kemudian dengan sigapnya menyingkap hijab lebar yang sedari tadi menjadi penutup terakhir buah dadaku.81263Please respect copyright.PENANA1wZakaBZqc
81263Please respect copyright.PENANAvzoEstBDu1
Aku cukup kaget merasakan angin dingin tiba-tiba saja menyapu kulit dan pori-pori dadaku yang sudah terpampang polos dihadapan Mang Dedi.81263Please respect copyright.PENANA5AQvejkuMQ
81263Please respect copyright.PENANAjJE3t5WlXy
Namun tanpa mempedulikan keterkejutanku tersebut, Mang Dedi merundukkan wajahnya dan membuka mulutnya untuk menciumi puting payudaraku sebelah kanan secara tiba-tiba.81263Please respect copyright.PENANAwHXTvoJ3by
81263Please respect copyright.PENANAF3fkYlJJ9t
"Oouuggghhhhh.....sshhhhhhh" desihku terlepas kencang tak dapat aku tahan.81263Please respect copyright.PENANA6s0n8SwsmT
81263Please respect copyright.PENANAwAcX6wUvs5
Badanku menggelinjang, kedua kakiku menegang dibagian betis. Sementara mataku merem melek menikmati sensasi yang aku rasakan. Rasa geli dan nikmat terpancar begitu hebat dari puting buah dadaku akibat permainan lidah Mang Dedi. Dia mencucupnya pelan seperti seorang bayi, mengulum dan menjilatinya dengan sapuan lidah yang begitu hangat dan basah.81263Please respect copyright.PENANAUj11kAQxf4
81263Please respect copyright.PENANAJscsTfOXeA
Kuremas-remas rambut Mang Dedi. Kudekap kepalanya menekan dadaku, kumajukan badan atasku ke depan wajahnya yang terbenam hangat di gumpalan buah dadaku. Dibawah sana, telah kurasakan liang vaginaku basah dan licin karena mengeluarkan cairannya dengan banyak. Bukti bahwa aku sudah sepenuhnya jatuh dalam jurang syahwat yang tak berujung.81263Please respect copyright.PENANAJS8aUeoYRn
81263Please respect copyright.PENANAFeZ5ePHSsU
"Enak gak sayang??" Tanya Mang Dedi menggodaku.81263Please respect copyright.PENANAyL74oxbDjl
81263Please respect copyright.PENANAlboSMv6yRj
Aku membalasnya dengan sebuah senyuman dan anggukan pelan, "Enakk Mas" ucapku berterus terang.81263Please respect copyright.PENANAqBN8DNLrb3
81263Please respect copyright.PENANAsN27uGQZVA
Pelan-pelan, rasa malu, rasa bersalah, dan perasaan-perasaan penolakan lainnya malai terkikis dari dalam batin dan pikiranku. Yang tinggal kini hanyalah aku seorang wanita normal yang belum pernah terpuaskan hasrat birahinya, dan seorang laki-laki perkasa yang sibuk mencumbuiku dengan penuh nafsunya.81263Please respect copyright.PENANAsL05A77ndT
81263Please respect copyright.PENANAYwuQAyfc00
Kami berdua telah lupa daratan, lupa dengan norma-norma dan aturan agama serta sama-sama hanyut dalam lautan birahi masing-masing.81263Please respect copyright.PENANA43aJz6DebF
81263Please respect copyright.PENANAhAHMBxrns5
"Ugghh... toketmu mantap sekali Dek Liya" Ucap Mang Dedi melanjutkan aksi mesumnya pada buah dadaku.81263Please respect copyright.PENANAsrBEcUTn6H
81263Please respect copyright.PENANAPJDJlS4h8X
Dengan mulutnya, Mang Dedi mulai menggigit-gigit sekitar bulatan dadaku hingga meninggalkan sedikit jejak-jejak merah. Gigitannya juga sekali-sekali hinggap di puting payudaraku hingga membuatku semakin tak bisa mengontrol diri.81263Please respect copyright.PENANAUkdskruOtH
81263Please respect copyright.PENANAI048wT9lTN
Kemudian tanpa memberi aba-aba sama sekali, Mang Dedi menurunkan jilatannya yang tadi bermain di buah dadaku menyusuri permukaan perutku yang ramping.81263Please respect copyright.PENANAYEvuKgQbZy
81263Please respect copyright.PENANAHhyJHdSyRl
"Masshh.." kagetku memegang kepalanya.81263Please respect copyright.PENANATU8oSfIJ5C
81263Please respect copyright.PENANA7zXXxQXQ1v
Mang Dedi menengadah menatapku, "Kenapa sayang?" Tanya begitu polos.81263Please respect copyright.PENANAHvnid1C3yn
81263Please respect copyright.PENANAy3i4jbpkXG
"Mas mau ngapain?" Tanyaku keheranan.81263Please respect copyright.PENANAvetfhcb94q
81263Please respect copyright.PENANAUjXjAYGpqT
Dia tertawa sebentar sebelum akhirnya mengecup permukaan perutku, "Mau bikin kamu enak sayang. Percaya sama Mas" balasnya singkat.81263Please respect copyright.PENANA064t8e4F56
81263Please respect copyright.PENANAP52OySG4KH
Tubuhku kemudian menggelinjang. Merasakan mulut Mang Dedi yang ditumbuhi kumis tipis disekitarnya itu mulai bergerak menciumi permukaan perutku. Napasnya yang mendengus-dengus hangat menerpa kulitku sehingga membuat badanku kehilangan tenaga.81263Please respect copyright.PENANAleFrXDtVmf
81263Please respect copyright.PENANA1k07P1L0zr
Dalam ketidakberdayaanku itu, Mang Dedi semakin berani melancarkan aksinya dengan mulai mengelus-ngelus pahaku yang masih tertutup oleh gamis berbahan satin yang bertengger di bagian pinggangku.81263Please respect copyright.PENANAnsbRaUYqAV
81263Please respect copyright.PENANAVxtdl2rxTP
Mang Dedi sengaja turun dari atas sofa dan bersimpuh di lantai memposisikan kepalanya tepat diatas perutku, sedangkan tangannya dengan leluasa terus menjamahi area paha dan pantatku berkali-kali.81263Please respect copyright.PENANAsfF107xrfD
81263Please respect copyright.PENANABKNnhWyRCR
“Ssshhhh... Masshhh geliii” Desahku penuh kenikmatan.81263Please respect copyright.PENANAOqxKk74a0c
81263Please respect copyright.PENANApQE1VjNgXJ
Pikiranku buntu, sementara kenikmatan kian menggerogoti tubuhku. Antara sadar dan tidak, kurasakan tangan Mang Dedi bergerak menarik baju gamis yang ada di pinggangku turun semakin ke bawah.81263Please respect copyright.PENANAIgRs1hQo7w
81263Please respect copyright.PENANAL6Ps4DE6Nh
Mengerti dengan apa yang akan Mang Dedi lakukan, aku pun mulai meringis mempersiapkan diriku untuk ditelanjanginya sambil memejamkan mata. Dengan kedua tanganku, aku raih pinggiran sofa tempatku duduk dan meremasnya dengan kuat.81263Please respect copyright.PENANAGHKjS0Q4XU
81263Please respect copyright.PENANAagOf3r6IdX
Sambil terus berciuman penuh gairah, perlahan-lahan aku mulai dapat merasakan baju gamisku terus turun melewati bagian pantatku. Aku dengan reflek mengangkat badanku sedikit agar mempermudah Mang Dedi melorotkan pakaian kebesaranku itu.81263Please respect copyright.PENANAA1tEk8cVKd
81263Please respect copyright.PENANAPU3kLeOysv
Hingga tak berapa lama kemudian, terpampanglah tubuh mulus putihku yang selama ini terus aku tutupi dibalik pakaianku yang serba tertutup. Aku tak menyangka kalau sekarang Mang Dedi sudah dapat melihat ketelanjanganku walau belum utuh sepenuhnya.81263Please respect copyright.PENANAGISx5C34Wk
81263Please respect copyright.PENANA4OhxUIFVpP
"Kamu cantik sekali Dek Liya. Sudah aku duga tubuhmu begitu mulus dan bersih seperti yang aku bayangkan selama ini" Ucap Mang Dedi memuji badanku.81263Please respect copyright.PENANAfeTcZd275q
81263Please respect copyright.PENANAEkXwAzRULs
Aku tersipu malu dibuatnya. Badanku terasa panas meski susana disekitarku begitu dingin karena hujan. Rasa dingin itu mulai terasa membelai kulit paha dan selangkanganku yang masih ditutupi oleh sebuah celana dalam tipis.81263Please respect copyright.PENANAGo8fj8VYOq
81263Please respect copyright.PENANAztfdkPeZep
"Pahamu putih sekali Dek Liya. Boleh aku menciumnya?" Bisik Mang Dedi sekali lagi membuatku merasa dilambungkan.81263Please respect copyright.PENANAIlWWwxmruf
81263Please respect copyright.PENANAwvkhsxhBcG
Aku seketika itu juga mengangguk menyetujuinya. Sudah tak dapat lagi aku berpura-pura tidak menginginkan apa yang ingin dilakukan oleh Mang Dedi tersebut.81263Please respect copyright.PENANAIeD5QHzyFS
81263Please respect copyright.PENANAmBzEcbW2jb
"Silahkan Mas! Lakukan semaumu.." balasku bergetar.81263Please respect copyright.PENANAZiNMSxebO9
81263Please respect copyright.PENANAJjuWpaf866
Mang Dedipun tersenyum mendengar jawabanku, dia mengecup bibirku sebentar sebelum akhirnya dia duduk bersimpuh dilantai menghadap ke arah aku.81263Please respect copyright.PENANAjKa0FSYBqP
81263Please respect copyright.PENANAFZ8eOgUtOV
Dengan kedua tangannya, dia mencoba membuka pahaku sedikit agar dapat mengangkang dan memperlihat selangkanganku dengan lebih jelas.81263Please respect copyright.PENANArHnZ13cblh
81263Please respect copyright.PENANASzjeVXp0RE
"Indah sekali" Ucapnya yang langsung membenamkan kepalanya di sela-sela selangkanganku.81263Please respect copyright.PENANAnG8c4Me0dv
81263Please respect copyright.PENANAcburJNkysZ
Sensasi geli menjalar disekujur tubuhku ketika kumis tipis di wajah Mang Dedi menusuk-nusuk kulit pahaku dibagian dalam.81263Please respect copyright.PENANAppVVCKZQOV
81263Please respect copyright.PENANAOOlUd5LZv7
Sementara aku memutuskan untuk menutup kedua mataku, karena tidak kuasa melihat bagaimana tubuhku yang suci itu dicumbu oleh pria lain selain suamiku.81263Please respect copyright.PENANARCQhPF5iTf
81263Please respect copyright.PENANAwBOkPL4jOV
"Ooouggghhhh... Masssshh... geliiih..." desahku panjang.81263Please respect copyright.PENANAuz58JWLJCh
81263Please respect copyright.PENANAeqaLaP5OVr
Aku tak kuasa menahan rasa geli itu, aku menggeliatkan tubuhku sambil tetap memejamkan mata merasa jantungku pun semakin tak kuat menahan sensasi ini.81263Please respect copyright.PENANAs0Y8Z828ND
81263Please respect copyright.PENANAubIaqfqgGR
Perlahan-lahan, dapat ku rasakan ciuman Mang Dedi kini mulai mengarah semakin ke dalam mendekati bagian vaginaku. Endusan-endusan nafasnya pun semakin hangat menerpa selangkanganku.81263Please respect copyright.PENANAUr3Z9Hg8dI
81263Please respect copyright.PENANAHQzlLQZ1xL
"Tubuhmu wangi sekali Dek Liya" Ujar Mang Dedi sambil memberikan sebuah kecupannya tepat di bagian vaginaku.81263Please respect copyright.PENANAdAaUZGaSBd
81263Please respect copyright.PENANAROriyWAF3Y
"Oohhh... Masshh..... eemhhhh.."81263Please respect copyright.PENANAigv7V0lupL
81263Please respect copyright.PENANA9ktpb1kJXW
Bibir dan mulutku berguman lirih. Di bawah sana Mang Dedi menciumi vaginaku dengan rakusnya meski masih tertutup oleh celana dalam yang aku gunakan. Rasa nikmat menjalari sekujur tubuhku, serta nafsuku semakin menggebu dibuatnya.81263Please respect copyright.PENANA7oQz5rarSa
81263Please respect copyright.PENANAWpftiLuqWi
Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku merasakan kenikmatan dicium di daerah selangkanganku sendiri. Selama ini tak pernah suamiku memperlakukanku dengan lugas seperti ini sehingga tak dapat lagi kutahan nafsuku.81263Please respect copyright.PENANAOLkleTyf52
81263Please respect copyright.PENANAjF2VkvCQ6I
Akan tetapi saat aku sudah semakin terbuai oleh nafsuku tersebut, Mang Dedi tiba-tiba menghentikan gerakan merangsangnya dan berdiri dihadapanku secara tiba-tiba.81263Please respect copyright.PENANAOgy7bqLJko
81263Please respect copyright.PENANAzzrJwgkRjD
Nampak napasnya juga ikut memburu saat kulihat perutnya yang buncit itu naik turun dengan begitu cepat.81263Please respect copyright.PENANAUnSibIjOWb
81263Please respect copyright.PENANAG8mk19zkFj
“Dek Liya..” panggil Mang Dedi setengah berbisik.81263Please respect copyright.PENANA7ZOEzHUyMR
81263Please respect copyright.PENANAgr8R3rWmIs
Dia meraih daguku dengan sebelah tangan dan mengangkatnya, akupun menoleh sambil mendongak ke arah Mang Dedi dengan mulut yang terngaga.81263Please respect copyright.PENANACdDiHPsO6S
81263Please respect copyright.PENANAjISkIRr9H9
“CUPPP!!” kecupannya mendarat di bibirku.81263Please respect copyright.PENANAjWu71nBQXw
81263Please respect copyright.PENANAJprIus1yvg
Dalam keadaan setengaj bernafsu itu, Mang Dedi kemudian membimbing tanganku untuk menyentuh penisnya dibalik celana pendek yang di pakainya. Aku berpura-pura menahan tanganku, namun Mang Dedi menariknya dengan kuat hingga telapak tanganku akhirnya merasai batang penisnya yang ternyata sudah mengeras dan menegang.81263Please respect copyright.PENANAoe30wuYGFA
81263Please respect copyright.PENANAztLXTZIDqT
“Mmppphhh...” suaraku tertahan.81263Please respect copyright.PENANAaYxxlJjJfe
81263Please respect copyright.PENANA6ePgGY7wIu
Mang Dedi meremaskan jariku di penisnya, meskipun masih terbungkus oleh celana, aku dengan mudah dapat menggenggamnya karena ukuran penisnya yang sangat besar dan terjiplak menonjol keluar.81263Please respect copyright.PENANAqzNAo5PDnw
81263Please respect copyright.PENANAxhND9PmJoP
Nafsuku bangkit meletup-letup membayangkan betapa sebentar lagi aku akan merasakan benda sebesar ini bersarang dalam vaginaku. Ingin rasanya saat ini aku membukai celana Mang Dedi sampai dia telanjang dan merasakan kehangatan batang penisnya secepat mungkin.81263Please respect copyright.PENANAqbr2A3vks5
81263Please respect copyright.PENANAqK521psSHD
Tapi aku berusaha menahan diri karena akupun tak berani bersikap lepas di depan penjual sayur langgananku itu. Namun bak terkena hipnotis, aku masih saja merabai penis Mang Dedi tersebut tanpa menjauhkan tanganku.81263Please respect copyright.PENANA3ENQcKOisF
81263Please respect copyright.PENANAJwuB63LCkK
“Sudah tegang!” Ucapku mengelus-eluskan tanganku pada penis Mang Dedi sampai dia mengerang pelan.81263Please respect copyright.PENANAStmnpulSRC
81263Please respect copyright.PENANAkrVjm6I747
“Tegang banget Dek Liya!” ucapnya terkekeh meremas buah dadaku.81263Please respect copyright.PENANAqViWujPE14
81263Please respect copyright.PENANA5b8vvMHW8v
Liang vaginaku terasa berkedut-kedut terangsang seperti terpompa untuk mengeluarkan cairannya. Bibir dan mulutku bergumam lirih tak berhenti saat kami berdua saling mengelus dan merabai bagian yang sangat sensitif untuk kami. Mang Dedi pada buah dada dan vaginaku, sementara aku pada penisnya yang menegang dengan keras.81263Please respect copyright.PENANAUXNjq5314j
81263Please respect copyright.PENANAUhWbiYk8IL
“Mau liat gak Dek?” bisik Mang Dedi nakal padaku. Dia lagi-lagi menyempatkan menyium bibirku dengan hangat.81263Please respect copyright.PENANABCwLktD83a
81263Please respect copyright.PENANANFMr0nnTjE
Aku hanya diam terpana, bahkan tak kuasa mengangguk dengan pelan menginginkannya. Mang Dedi lalu bangkit berdiri lagi, melepaskan celana pendek lusuhnya dengan gerakan yang cepat namun masih terasa pelan dalam mataku.81263Please respect copyright.PENANAn1Bbz7jofd
81263Please respect copyright.PENANA1lnwPmN1QM
Ku tatap nanar gerakan tangan Mang Dedi yang membuka celananya turun satu persatu tersebut. Dengan perasaan yang berdebar dan menunggu, aku akhirnya diperlihatkan dengan batang penis Mang Dedi yang selama ini hanya bisa ku saksikan lewat foto yang dikirimkannya.81263Please respect copyright.PENANAzwP8hsQbbf
81263Please respect copyright.PENANA5OchQo5nkC
“Besar sekali!!” teriakku girang dalam hati.81263Please respect copyright.PENANAWg0HQwdyQO
81263Please respect copyright.PENANARfp78oGq0f
Itu pertama kalinya aku melihat penis laki-laki lain selain suamiku. Perbedaannya sungguh terlihat nyata bukan pada aspek ukuran besarnya saja. Namun juga bentuknya yang sedikit aneh dan lucu. Batangnya sedikit membengkok dan ujung kepalanya tersembunyi dibalik sebuah kulit yang terlihat seperti sebuah kulup.81263Please respect copyright.PENANAK4g6D4bO5s
81263Please respect copyright.PENANAPcT9dCkhVL
“Kenapa??” tanya Mang Dedi terheran melihat ekspresiku.81263Please respect copyright.PENANAYAnPCCZfQr
81263Please respect copyright.PENANA9EHteQkOER
Aku menggeleng, “Gapapa” balasku mengedarkan pandangan.81263Please respect copyright.PENANArRgFRRDSF1
81263Please respect copyright.PENANAUh3IwQBTOa
“Lebih gede dari punya suamimu ya pasti..” ucap Mang Dedi terkekeh melihatku reaksiku.81263Please respect copyright.PENANAgqyGLFqXqr
81263Please respect copyright.PENANA9gyvLSTfkA
Dia membimbing tanganku untuk menggenggam penisnya lagi. Kugenggam penis itu sebentar. Terasa hangat, kenyal dan kencang. Urat-uratnya bertonjolan keluar serta ada kedutan-kedutan mengalir didalamnya.81263Please respect copyright.PENANAg9VAvi8ruw
81263Please respect copyright.PENANANj8QONXlMf
“Jauh lebih besar” Ucapku jujur begitu saja.81263Please respect copyright.PENANAEdVCdYdb9H
81263Please respect copyright.PENANA5A48dFEAhx
Darahku jadi berdesir tiba-tiba dan jantungku berdebar-debar setelah aku mengucapkan kata yang secara langsung mengakui perbedaan antara suamiku dengan Mang Dedi itu.81263Please respect copyright.PENANAO3913eEMfr
81263Please respect copyright.PENANAGAiHPMFY0m
"Dicobain dong sayang!" Bisik Mang Dedi mengelus kepalaku.81263Please respect copyright.PENANAeIrvECQkTo
81263Please respect copyright.PENANA7eXXJdL2qj
Aku menatap heran tak mengerti maksudnya, "Apaan Mas?" Tanyaku.81263Please respect copyright.PENANAgX3tbWBaJK
81263Please respect copyright.PENANA2as0tI4pPs
"Diemut..." bisiknya.81263Please respect copyright.PENANAw1thChKyjF
81263Please respect copyright.PENANA6DfCM9YHNd
"Mas pengen diemut sama kamu" bisiknya lagi.81263Please respect copyright.PENANAvGbyyQgDmn
81263Please respect copyright.PENANAz5bKEygFRd
Darahku berdesir mendengar permintaannya yang sungguh sangat cabul itu. Aku tau kalau diluar sana ada wanita yang sengaja mengulum alat kemaluan laki-laki untuk menambah kepuasan dalam bercinta.81263Please respect copyright.PENANAEAYUjgzhTE
81263Please respect copyright.PENANAK6SQxWuPfT
Bahkan dulu suamiku juga pernah memintaku melakukannya. Namun aku selalu menolak karena alasan tidak suka dan jijik.81263Please respect copyright.PENANAligZyAdbfE
81263Please respect copyright.PENANAKhczLa1y1j
"Gamau ah.. Jijik Mas!" Protesku menjauhkan tangan.81263Please respect copyright.PENANAedLL2NmSos
81263Please respect copyright.PENANAbWWOJRGDl6
Namun dengan cepat Mang Dedi menahanku, "Mau dong Dek. Tadi udah aku cuci sebelum mampir kesini" ucapnya mengelus-ngelus kepalaku.81263Please respect copyright.PENANApcdQ5vdNqq
81263Please respect copyright.PENANAju1F1xi6U5
Dalam keadaan ragu itu, Mang Dedi mencoba menciumku seakan sedang membujukku untuk menuruti keinginannya. Bibirku di pagut dengan begitu liar dan nakal sampai lidahnya menyeruak masuk ke dalam rongga mulutku.81263Please respect copyright.PENANAAwY7jbKUHv
81263Please respect copyright.PENANA58E11AsGg9
Tubuhku melemas rileks, yang ada malah bibirku membalas pagutan Mang Dedi dengan hangat dan lembut. Aku mengulum juluran lidahnya dan menjilat-jilat dengan lidahku. Disaat gantian lidahku yang masuk ke mulut Mang Dedi, dia tidak kalah kuatnya menghisap.81263Please respect copyright.PENANAO5c14DVxnq
81263Please respect copyright.PENANAgoAjklIiqu
Perasaanku jadi terlambungkan lagi. Serasa melayang-layang di awan akibat cumbuan penuh nafsu Mang Dedi sementara tangannya juga ikut meremas dan memainkan payudaraku.81263Please respect copyright.PENANAHIyat9DASv
81263Please respect copyright.PENANA4HMAuBWtnp
Hebatnya lagi, tanganku yang sedang menggenggam penis besar Mang Dedi bergerak mengikuti naluriku sendiri untuk mengocok dan mengurutnya pelan-pelan.81263Please respect copyright.PENANAC2yNcP3LWw
81263Please respect copyright.PENANAb4WNN8MKvx
Sehingga kami berdua sama-sama mendesah lirih di sela-sela ciuman kami tersebut.81263Please respect copyright.PENANAa5dGQJ6Ktb
81263Please respect copyright.PENANAjEsug4fYdE
"Mas, kamu udah sering begini sama wanita lain ya?" Ucapku spontan tiba-tiba terbawa perasaan.81263Please respect copyright.PENANAbUMrmb0YLs
81263Please respect copyright.PENANAxWwDfwu9Ff
Mang Dedi menatap heran padaku, "Kenapa sayang? Mas gak sering kok" Jawabnya yang entah sebuah kejujuran atau bukan.81263Please respect copyright.PENANAGP2yKx5BrL
81263Please respect copyright.PENANAlyafktEPrm
"Gapapa Mas... Mas kayak berpengalaman banget" balasku tersenyum menunjukkan gigi. Terus terang aku cukup senang dengan jawaban yang diberikan oleh Mang Dedi tersebut.81263Please respect copyright.PENANAig4G2imDL1
81263Please respect copyright.PENANA8uIJAEjdZR
"Kamu cemburu kalau aku sering melakukannya dengan wanita lain Dek Liya??" Bisik Mang Dedi memeluk tubuhku dan merapatkan badannya ke sofa.81263Please respect copyright.PENANAxrhGjZiA2B
81263Please respect copyright.PENANAzS0KgUHwMU
Aku menggeleng, "Engga tuh" Ucapku mengecup bibirnya.81263Please respect copyright.PENANAKFw5fnr4vI
81263Please respect copyright.PENANADpOljnpwlb
Mang Dedi kemudian membalas ciumanku tersebut dengan hangat sambil kemudian mendorong tubuhku jatuh keatas sofa.81263Please respect copyright.PENANAPMDeYYHkjk
81263Please respect copyright.PENANAieD8GmU7uI
"Coba kamu bilang lagi kayak gitu setelah merasakan ini" ucap Mang Dedi yang tiba-tiba menarik celana dalamku.81263Please respect copyright.PENANAYVrpZQGedC
81263Please respect copyright.PENANA7B8GzuAHn0
Dengan gerakan yang cukup cepat, aku merasakan Mang Dedi mulai menurunkan kain penutup selangkanganku yang berwarna putih itu dari tempatnya.81263Please respect copyright.PENANAF4LsxK0pff
81263Please respect copyright.PENANA2naczH1UDP
Sehingga akhirnya akupun resmi bertelanjang penuh di depan pria penjual sayur langgananku itu. Satu-satunya benda yang menjadi penutup badanku hanyalah hijab lebarku yang masih terpasang utuh di kepala.81263Please respect copyright.PENANARvi23VEyLc
81263Please respect copyright.PENANApUzBlONsvw
"Aku masukin sekarang ya sayang" Ucap Mang Dedi meminta izin padaku.81263Please respect copyright.PENANAh8MejSDRdL
81263Please respect copyright.PENANAuh5pqrGAE7
Aku mengangguk pelan menyetujuinya. Karena sedari tadi liang vaginaku sudah berdenyut-denyut menantikan persetubuhan diantara kami.81263Please respect copyright.PENANAZRjV7GyPIS
81263Please respect copyright.PENANAdDDs6XdyKG
Maka ketika Mang Dedi membuka pahaku dalam posisi telentang, aku tak menolak. Justru sengaja kubuka lebih lebar agar Mang Dedi leluasa.81263Please respect copyright.PENANA9bG6Nej5FT
81263Please respect copyright.PENANA7Ji3Nc7Qer
Dia mengusap-usap ujung penisnya di mulut vaginaku yang sudah basah oleh cairan pelumas alami yang keluar dari liangnya. Rasa hatiku sudah tak karuan menunggu proses masuknya penis besar yang sedari tadi sudah membuatku kelimpungan.81263Please respect copyright.PENANAzUHE4NA844
81263Please respect copyright.PENANAI1tgCNKtDN
"Aku sayang sama kamu Mas" Ucapku memejamkan mata mengungkapkan perasaan yang sudah ikut menggebu di dada.81263Please respect copyright.PENANANIa5beGSIE
81263Please respect copyright.PENANAFwcgywdKqT
Mang Dedi lalu tersenyum memasukkan ujung penisnya pada liang vaginaku, "Aku juga sayang kamu Dek Liya" balasnya dengan penuh kepastian.81263Please respect copyright.PENANAM05T2dDDad
81263Please respect copyright.PENANA4Ii52FMI53
Kurasakan seluruh beban dalam pikiran dan dadaku terangkat seiring masuknya penis Mang Dedi ke dalam liang vaginaku sedikit demi sedikit. Bibirku merintih lirih merasakan bahwa vaginaku terlalu kecil untuk menerima penisnya yang begitu besar.81263Please respect copyright.PENANAK9rVE7G7uh
81263Please respect copyright.PENANA5RP7jMvPBu
"Pe--pelan-pelann.. Masshh" bisikku sedikit menahan tubuhnya.81263Please respect copyright.PENANAmTR0pP7ZkL
81263Please respect copyright.PENANAq4dINWwwsw
Mang Dedi tersenyum, "Memekmu sempit luar biasa Dek Liya" ucapnya ikut mendesah.81263Please respect copyright.PENANA168q2T9D7h
81263Please respect copyright.PENANArxwXFLVUTn
Mang Dedi masih bergerak menekan pinggul dan penisnya hingga kurasakan seluruh rongga dalam vaginaku penuh sesak. Ukuran yang tidak main-main itu membuat dinding vaginaku terasa perih dan ngilu secara bersamaan.81263Please respect copyright.PENANAz7eoO9BFXr
81263Please respect copyright.PENANAT02BfjZbLw
Aku mengejangkan pinggangku antara rasa nikmat dan kesakitan, "Gakk.. muuatttthh... Masss....." lirihku merasa tak siap.81263Please respect copyright.PENANAk5ZKzcA6ZW
81263Please respect copyright.PENANAATmRTpsSGW
Mang Dedi kemudian mengecup keningku, "Sedikit lagi" bisiknya pada telingaku.81263Please respect copyright.PENANAvrsh8I1wEl
81263Please respect copyright.PENANAgZLTGuG9HJ
Mang Dedi memagut bibirku lagi. Kubalas pagutan bibirnya itu dengan lebih hangat dan penuh perasaan. Kami lalu berpelukan dengan posisi Mang Dedi yang sedikit menindihku memasukkan penisnya dengan perlahan-lahan.81263Please respect copyright.PENANA3tmu6pLXow
81263Please respect copyright.PENANAJ2pGhkn5nN
Persentuhan kulit dan kelekatan badan kami itupun semakin terasa menimbulkan sensasi enak dan membuatku berangsur-angsur merasa nyaman.81263Please respect copyright.PENANAVnedzeycCo
81263Please respect copyright.PENANAUmwFy7crHR
"UMMI! UMI NGAPAIN!!???" 81263Please respect copyright.PENANA7ZlGKxv3fa