
Saat aku digendong ke dalam rumah Pak Kamto, aku direbahkan ke atas ranjang bambu yang beralaskan tikar.
2698Please respect copyright.PENANA3k52KQauJ8
"Bapak apa-apaan sih Pak?", Tanya salah satu orang bertubuh kekar.
2698Please respect copyright.PENANARuYiwKJ3h4
Aku mengernyitkan dahiku memandangnya, dugaanku salah. Awalnya aku berpikir, dua orang itu akan menyambutku dengan nafsu. Tetapi kenyataannya berbanding terbalik.
2698Please respect copyright.PENANA7hdcejdlzI
"Iya Pak, Mbak ini siapa?", Tanya orang bertubuh kekar satunya lagi.
2698Please respect copyright.PENANAK2M1nxFWdw
Lalu dengan senyum-senyum sendiri, Pak Kamto menjawab, "Tadi Bapak ketemu Mbak ini di pemakaman. Trus tiba-tiba aja Mbak ini meluk Bapak, katanya Bapak suaminya yang udah meninggal", kata Pak Kamto.
2698Please respect copyright.PENANAOHAXsjfcRK
"Ya Tuhan Bapak", kata salah satu orang yang bertubuh kekar, mendekatiku membawa selimut untuk menutupi tubuhku yang telanjang.
2698Please respect copyright.PENANABlHdkV3OAB
"Maafin Bapak kami ya Mbak!", kata orang yang menutupi tubuhku dengan selimut.
2698Please respect copyright.PENANAxIbkyXbc0I
Ntah kenapa mataku berkaca-kaca menatapnya, "Gapapa Mas, terima kasih ya", kataku yang gak sengaja meneteskan air mata.
2698Please respect copyright.PENANAqT2bKUsjFG
"Saya tau, apa yang Mbak rasakan. Mbak menanggung beban berat karena kehilangan. Saya pernah ngerasain apa yang Mbak rasain, saat istri saya meninggal satu tahun yang lalu", kata orang yang menutupi tubuhku dengan selimut, dengan wajah murung.
2698Please respect copyright.PENANABBRolWKBHh
Lalu Pak Kamto duduk di dekatku juga, "Maafin saya Mbak, saya gak seharusnya melakukan ini. Saya seharusnya memposisikan diri Mbak sama kayak saya saat saya kehilangan anak saya. Saya emang bodoh, hiks", kata Pak Kamto yang tiba-tiba meledak tangisnya.
2698Please respect copyright.PENANAiijuy8s5zU
Orang yang bertubuh kekar satunya keluar dari kamar, membawa pakaian ditangannya."Ini daster milik almarhumah adek saya Mbak. Mbak pake gih! Udara dingin banget, takutnya Mbak sakit", kata orang itu.
2698Please respect copyright.PENANAGDYWR4A8zB
Kutatap orang itu dengan mata berkaca-kaca, "Terima kasih ya Mas", kataku sambil mengusap air mataku.
2698Please respect copyright.PENANAYfjFOboeAi
"Saya Dudung Mbak dan ini adek ipar saya Mail", kata orang itu.
2698Please respect copyright.PENANAGmQPR05YUp
"Salam kenal Mas. Saya Husna", kataku sambil mengangguk.
2698Please respect copyright.PENANAs2vYZkEP85
Tanpa perasaan malu, kupakai daster panjang lengan pendek yang dipinjamkan padaku di depan mereka. "Saya pinjam dulu ya Mas, nanti saya kembalikan!", kataku pada Mas Mail.
2698Please respect copyright.PENANA33kYavWABn
Sekilas kulirik mereka, saat daster panjang lengan pendek yang aku pakai sedikit demi sedikit menutupi bagian intimku. Gak hanya Pak Kamto, Mas Dudung dan Mas Mail menoleh ke samping saat aku berdiri menampakkan ketelanjanganku.
2698Please respect copyright.PENANAfZJ7Ejd0Bu
Aku terharu melihatnya, baru kali ini aku menemukan laki-laki yang bisa menghormati perempuan. Meski awalnya Pak Kamto sama saja, seperti laki-laki yang lain. Yang punya keinginan buruk, untuk menjamah tubuhku.
2698Please respect copyright.PENANA20oWQe1AFJ
"Mbak bawa motor?", Tanya Mas Dudung.
2698Please respect copyright.PENANAgbQ6nqkhJ8
"Bawa Mas, saya parkir di depan pemakaman", kataku.
2698Please respect copyright.PENANAw9nJBPx3uo
"Biar saya yang ambil motor Mbak ya? takut nanti ilang diambil orang", kata Mas Dudung.
2698Please respect copyright.PENANAYjoUGiTcAP
"Terima kasih Mas", kataku tersenyum menatap Mas Dudung.
2698Please respect copyright.PENANAji7HLpszdo
Setelah Mas Dudung pergi untuk mengambil sepeda motorku, tinggal aku, Pak Kamto dan Mas Mail.
2698Please respect copyright.PENANAxXfnBHlXFb
"Saya tinggal dulu ya Mbak!", Kata Mas Mail yang berjalan ke arah belakang.
2698Please respect copyright.PENANA9098GqnuDQ
"Iya Mas", kataku tersenyum.
2698Please respect copyright.PENANAgiPh5uRuO7
Pak Kamto pun melangkah ke depan rumah, lalu duduk di kursi bambu untuk menyalakan rokok.
2698Please respect copyright.PENANAXAoeURe193
"Seadanya ya Mbak!", kata Mas Mail kepadaku dengan tersenyum ramah membawakan segelas teh manis hangat.
2698Please respect copyright.PENANAryj1HE1VDw
"Terima kasih Mas", kataku dengan tersenyum.
2698Please respect copyright.PENANAwCixOoxbGN
Selang beberapa detik, Mas Dudung datang membawa motorku. "Untung aja gak ilang Mbak, soalnya kunci motor Mbak masih nancep di motor", kata Mas Dudung yang turun dari motor berjalan ke arahku.
2698Please respect copyright.PENANAyZKoaJuCTt
"Iya Mas", kataku tersenyum malu-malu.
2698Please respect copyright.PENANA1lNuPmwVfp
Ntah aku gak tau, harus berkata apa lagi. Karena yang aku ceritakan penuh kebohongan. Bahkan keinginan awalku yang ingin mencari kepuasan syahwat, aku kubur dalam-dalam. Aku gak mau, mengotori niat baik seseorang dengan niatku yang buruk.
2698Please respect copyright.PENANA1EhwbowVI8
"Mbak saya antar pulang ya?", Tanya Mas Dudung.
2698Please respect copyright.PENANA2XVmvLKDdR
"Eh iya Mas!", Aku tersentak kaget saat Mas Dudung membuyarkan lamunanku.
2698Please respect copyright.PENANAHPB4dJTFUH
Mas Dudung naik ke atas motorku, "Jas ujannya dipake Mbak!", Kata Mas Dudung.
2698Please respect copyright.PENANA3fQ0jDMi6C
"Pak, Saya antar Mbak Husna dulu ya?", kata Mas Dudung.
2698Please respect copyright.PENANA9Uzael1B1T
"Hati-hati Dung, jalanan licin! Jangan ngebut!", Kata Pak Kamto.
2698Please respect copyright.PENANAXbG7x5zMpr
"Pak, Mari", kataku pada Pak Kamto dengan tersenyum.
2698Please respect copyright.PENANAL7YlPY2J2R
Setelah aku pamit, aku masuk ke dalam jas hujan di belakang Mas Dudung.
2698Please respect copyright.PENANABXPehpT8Dv
"Duluan aja Dung!", Kata Mas Mail yang ikut mengantarku.
2698Please respect copyright.PENANANzt06zRrBI
"Siap bos", kata Mas Dudung hormat.
2698Please respect copyright.PENANAM8hBHbRUHw
Melihat dua orang yang baik kepadaku, aku senyum-senyum sendiri. Mereka sama sekali gak menaruh pamrih padaku, bahkan memanfaatkanku agar bersetubuh dengan mereka.
2698Please respect copyright.PENANA2Gayqd4FtD
Sekarang motorku mulai bergerak menembus hujan yang semakin deras. Dinginnya hujan yang kembali menusuk syaraf-syarafku, membuatku menggigil. Kupeluk erat tubuh Mas Dudung, dengan menempelkan pipiku ke punggung Mas Dudung.
2698Please respect copyright.PENANA3j58SscFkj
Perasaan nyaman mulai menjalar ke seluruh tubuhku, apalagi saat Mas Dudung memegang punggung tanganku erat saat tanganku melingkar di pinggangnya.
2698Please respect copyright.PENANAxQjQgPlFv5
Di perjalanan, pikiranku hanya bisa mengawang. Merasakan kebahagiaan yang aneh yang baru saja tumbuh dari kehampaan yang aku rasakan.
2698Please respect copyright.PENANAtUzycwzHvY
Yang aku inginkan, perasaan ini gak cepat memudar. Agar terus tumbuh memenuhi hatiku yang merindukan sesosok orang yang setara dengan sesosok ayah.
2698Please respect copyright.PENANAAUd9NN77Ji
Ntah, perasaan ini kembali muncul saat aku gak memiliki sandaran di hidupku. Yang memberiku perlindungan, keamanan dan mampu menghangatkan hatiku.
2698Please respect copyright.PENANAhoz34MQQA2
Perasaan seperti ini gak kutemukan pada Pak Jono maupun Andi. Hanya Malik yang mengerti aku, saat aku membutuhkan dekapan hangat yang siap melindungiku.
2698Please respect copyright.PENANAv7O0uuTlqM
Mendekapku tanpa mau melepas agar aku tetap bersamanya dan hanya menjadi miliknya. Itu yang aku inginkan, karena perasaan lemahku, aku merindukan sesosok ayah yang bisa menyayangiku. Gak sekedar pelampiasan nafsu sesaat atau membebaskan aku sebebas-bebasnya.
2698Please respect copyright.PENANANtcsd3MzVt
"Nanti berhenti di depan SMP xxx ya Mas!", Kataku pada Mas Dudung.
2698Please respect copyright.PENANAFJfWHXE7jN
"Oh iya Mbak", kata Mas Dudung.
2698Please respect copyright.PENANApBYkZ1ubnP
Kuintip sedikit dari balik jas hujan, hujan semakin deras. Dengan kebun tebu di kanan kiri yang senyap, sepi. Ada perasaan takut menyelinap ke dalam pikiranku. Kupeluk tubuh Mas Dudung semakin erat.
2698Please respect copyright.PENANAXbn9q8edHN
"Dingin ya Mbak?", Tanya Mas Dudung.
2698Please respect copyright.PENANAtnvhGVKjqd
"Takut Mas", kataku jujur.
2698Please respect copyright.PENANAHypS9GZ3Rt
"Gak usah takut, ada saya dan Mas Mail disini", kata Mas Dudung.
2698Please respect copyright.PENANAp174Rcr0Xv
"Disini sering terjadi klitih kan Mas?", Tanyaku pada Mas Dudung.
2698Please respect copyright.PENANA5ZQmIBslje
"Iya, bener. Ngomong-ngomong Mbak berani banget lho, berani lewat sini malem-malem, hehe", kata Mas Dudung.
2698Please respect copyright.PENANA3pFG8eGC2Y
"Saya lagi kalut Mas", kataku sambil memeluk Mas Dudung semakin erat.
2698Please respect copyright.PENANAOuTXDGpbl9
"Iya sih, saya paham. Bapak dan Mas Mail juga pernah kalut kayak Mbak, saat Mbak saya meninggal saat lahiran", kata Mas Dudung yang tiba-tiba sedih.
2698Please respect copyright.PENANAsRECFJxBS2
"Maaf Mas, kalau saya mengingatkan Mas ke almarhumah Mbaknya Mas", kataku merasa bersalah.
2698Please respect copyright.PENANAQlB3FiJ73b
"Gapapa Mbak, semua udah takdir Tuhan", kata Mas Dudung.
2698Please respect copyright.PENANAIWmbjRYXdM
"Iya Mas", kataku yang ikut merasakan sedih.
2698Please respect copyright.PENANA9HFoDtNaoG
Suasana yang dingin gak hanya senyap, saat aku dan Mas Dudung gak lagi saling bercengkerama. Sedangkan Mas Mail, berkendara di belakang kami, hanya mengikuti kami dari belakang tanpa seucap kata pun.
2698Please respect copyright.PENANA4imFJjkt3d
Keheningan yang kurasakan seakan melepas beban-bebanku. Kesedihan, kekecewaan, kemarahan memuai bersama beban-beban yang terlepas.
2698Please respect copyright.PENANAZ6XFnRDxCf
"Ini ya Mbak SMPnya?", Tanya Mas Dudung.
2698Please respect copyright.PENANAehm9nYt2a9
Kuintip dari dalam jas hujan, "Bener Mas", kataku dengan tersenyum.
2698Please respect copyright.PENANAmopW0rqCtW
"Udah jas ujannya Mbak pake aja!", Kata Mas Dudung.
2698Please respect copyright.PENANAF8KRCs7gLx
Lalu Mas Dudung turun dari motorku, berpindah ke boncengan Mas Mail. "Saya pulang dulu ya Mbak? Mari!", Kata Mas Dudung.
2698Please respect copyright.PENANArnNEq0nOYB
Mas Mail mengangguk ke arahku, aku pun membalasnya dengan anggukan sambil tersenyum. Sekarang motor Mas Mail melesat meninggalkanku. Sedangkan aku yang masih termangu-mangu, masih berdiri di depan gerbang rumahku.
2698Please respect copyright.PENANAVJZkDwavWX
Suasana disekelilingku sangat sepi, gak ada satu pun orang yang melintas di depan rumahku. Dengan perlahan kubuka gerbang rumahku, lalu dengan jinjit aku melangkah masuk ke dalam rumah.
2698Please respect copyright.PENANA3JBCloJR3r
Perlahan kubuka pintu rumahku, aku rasa aman. Aku berjalan jinjit ke arah kamarku. Setelah sampai di depan kamarku, kubuka pintu kamarku perlahan. Dengan perasaan lega, kembali kututup pintu kamarku dan kuhempaskan tubuhku di atas ranjang.
2698Please respect copyright.PENANAmTDkzGWHCj
Sekarang aku rebah di atas ranjang dengan tubuh terlentang, kutatap langit-langit kamarku dengan senyum yang merekah. Aku bahagia saat ini, meski syahwatku gak terlampiaskan.
2698Please respect copyright.PENANATibegdi8xW
Kuambil hpku yang berada di sampingku, kulihat jam menunjukkan pukul 02.00 dini hari. Lalu kuhembuskan nafas panjang, kucoba memejamkan mataku. Tetapi lagi-lagi mataku enggan terpejam.
2698Please respect copyright.PENANALMeLAErDQd
Yang kurasakan rasa gatal yang sangat di pucuk putingku yang menegang. Kubuka kancing daster lengan pendek yang aku pakai di bagian depan. Kutarik melorot sampai ke perut. Payudaraku yang mengencang, membulat sempurna aku remas sambil aku pejamkan mataku.
2698Please respect copyright.PENANAV4edkTiaPT
"Aaaahhh ssssh."
2698Please respect copyright.PENANAHAVaKFPGjb
Gak hanya payudaraku yang sebelah kiri, tetapi juga payudaraku yang sebelah kanan. Kujepit putingku dengan jariku, kanan dan kiri.
2698Please respect copyright.PENANA0b0EpgWKEv
"Ah Mas Dudung, Mas Mail, ssssh aaaah", aku membayangkan Mas Dudung dan Mas Mail sadang menghisap putingku.
2698Please respect copyright.PENANALipP9vCnKf
Tubuhku menggelinjang dengan kakiku yang mengangkang lebar. Kutarik dasterku ke atas, sampai vaginaku yang tanpa tertutup celana dalam terpampang.
2698Please respect copyright.PENANA9RiqXBBCRV
Vaginaku pun merasakan gatal, kubayangkan Pak Kamto berada di selangkanganku. Menghisap, menjilat dengan lidahnya.
2698Please respect copyright.PENANAhc0wu6XkFg
Tubuhku melengkung, dengan wajahku yang mendongak ke atas. Sekarang tangan kiriku berpindah ke vaginaku.
2698Please respect copyright.PENANArf2b7DzAtI
Kugesek-gesekkan jariku ke labiaku yang menggelambir, kubelai dengan ujung jari telunjukku.
2698Please respect copyright.PENANAn75yBg5Il1
"Aaaahh sssssh" aku mendesah gak karuan, sambil merangsang organ intimku.
2698Please respect copyright.PENANAkjIRA5CoOp
"Pak Kamto, entot aku! Aaaahhh", kataku mendesah-desah gak karuan.
2698Please respect copyright.PENANAA2JkJ9LERM
Kucolok lubang vaginaku dengan tiga jari sekaligus, kukeluar masukkan secara bersamaan.
2698Please respect copyright.PENANAmCJMRvrm0U
Clok clok clok..
2698Please respect copyright.PENANAKglrHobn2s
Vaginaku pun semakin lembab, basah sampai bunyi colokan jariku ke vaginaku menyatu dengan suara hujan yang menyamarkan suara pertemuan jariku dengan vaginaku.
2698Please respect copyright.PENANAb9zCi39Kcw
Aku terus mendesah gak karuan, membayangkan Mas Dudung, Mas Mail dan Pak Kamto menikmati tubuhku.
2698Please respect copyright.PENANALo07vTPoeV
Dengan Mas Dudung berada di samping kiriku untuk menghisap puting kiriku. Mas Mail berada di kananku, untuk melumat putingku yang sebelah kanan. Sedangkan Pak Kamto, berada di selangkanganku. Gak hanya menghisap vaginaku dengan bulu yang cukup lebat. Tetapi juga mencolok, keluar masukkan jarinya ke dalam vaginaku.
2698Please respect copyright.PENANAIdd13ea9ZM
Ya aku sadar, ini hanya sekedar fantasyku saja. Tetapi sensasi yang aku rasakan membuat nafsuku membuncah. Sampai aku berkali-kali mengejang, dengan cairan lubrikanku yang menyembur berkali-kali.
2698Please respect copyright.PENANAWJwCkbrYXn
"Aaaaaahhh sssshhh."
2698Please respect copyright.PENANA8bUZYXiIn1
Rasanya sungguh nikmat, gak hanya orgasme sekali. Aku mencoba lagi merangsang organ intimku untuk mencapai orgasme lagi. Lagi-lagi syahwatku melecut saat aku membayangkan Pak Kamto, Mas Dudung dan Mas Mail menggilir semua lubangku.
2698Please respect copyright.PENANAFnTJkVgk6L
"Ah ah ah" aku mendesah gak karuan.
2698Please respect copyright.PENANA2oEojkERp7
Jariku gak hanya aku masukkan ke dalam lubang vaginaku. Tetapi juga ke dalam lubang analku.
2698Please respect copyright.PENANAIKosGT1Yx0
"Aaaah Mas, enak banget Mas. Double penetrasi kayak gini, aaaah" tubuhku lagi-lagi melengkung.
2698Please respect copyright.PENANAGiOVUYxf9T
Kurasakan gelombang besar dari dalam vaginaku, membuat tubuhku menghentak-hentak, beruntun. Dengan mata terpejam, sampai aku menggigit bibir bawahku karena rasa nikmat yang aku rasakan. Tubuhku mengejang, aku mengalami squirting yang lebih hebat dari biasanya.
2698Please respect copyright.PENANANWpfsdNVxq
"Aaaaaahhh" tubuhku mengejang dengan wajah mendongak ke atas, melepas orgasmeku dengan semburan yang lebih keras dari sebelumnya.
2698Please respect copyright.PENANAm1PF0mAq6h
Setelah aku orgasme yang kesekian kali, kucoba atur nafasku. Kulihat sprei ranjangku basah, membasahi sprei yang menutupi ranjangku.
2698Please respect copyright.PENANAETTq5nyJ9e
Kutatap langit-langit kamarku, terbayang Pak Kamto, Mas Dudung dan Mas Mail sedang telanjang sambil memegang penisnya yang menegang.
2698Please respect copyright.PENANASKsb7KCUU2
"Aaaahhh ssssh" syahwatku kembali terpicu, dengan tanganku membelai vaginaku karena membayangkan Pak Kamto sekeluarga.
2698Please respect copyright.PENANAvi9ELXO2qV
Aku yang rebah, terlentang di atas ranjang. Bangun, duduk di atas ranjang. Kulepas dasterku sampai aku telanjang bulat. Lalu aku kembali terlentang dengan posisi kaki mengangkang.
2698Please respect copyright.PENANAKBaomL8RxD
Sebelum aku merangsang lagi vaginaku, terbersit di dalam pikiranku untuk mengambil terong kecil di dalam kulkas di dapurku. Tanpa memakai dasterku lagi, aku melangkah ke dapurku dalam kondisi telanjang.
2698Please respect copyright.PENANAaruVBzVXbi
Kubuka pintu kamarku, dengan jantung deg-degan karena cemas ketahuan oleh kakekku. Aku berjalan mengendap-endap, dengan perasaan gak menentu. Dinginnya malam, disertai hujan deras yang menambah dinginnya malam menambah sensasi yang gak biasa.
2698Please respect copyright.PENANAJdSjV4CmrB
Aku benar-benar dikuasai nafsu hari ini, karena keinginanku untuk dijamah Pak Kamto, Mas Dudung dan Mas Mail gak menjadi kenyataan. Sebenarnya aku kesal, meski aku berterimakasih pada Pak Kamto sekeluarga karena menghormatiku sebagai perempuan. Disisi lain, aku menginginkan mereka menjamahku.
2698Please respect copyright.PENANAPag6PGehTF
Di dalam bayanganku, aku membayangkan foursome dengan mereka. Padahal aku sudah siap konsekuensi yang aku hadapi. Bahkan aku membayangkan konsekuensi yang terburuk, diperkosa.
2698Please respect copyright.PENANA35MFwaBmuM
Aku membulatkan tekadku, kalau memang aku benar-benar diperkosa oleh mereka. Akan kuserahkan tubuhku dengan suka rela pada mereka. Tetapi mereka justru enggan menyentuhku dan terlalu jauh saat aku menginginkan mereka memberi kepuasan padaku.
2698Please respect copyright.PENANAvlfYp5vppu
Hari ini aku benar-benar tersiksa, syahwatku yang gak pernah puas selalu ingin dipuaskan. Hanya kontol-kontol mereka yang bisa menyembuhkanku.
2698Please respect copyright.PENANANNBvkKRQbr
Sekarang aku berada di dapur, dengan tubuh telanjang tanpa sehelai benang pun. Dinginnya malam, gak membuat tubuhku menggigil kedinginan. Syahwatku memanaskan seluruh tubuhku. Bahkan rasa gatal di vaginaku, mengubah ras gatal menyebar ke seluruh syarafku menjadi panas yang membuatku gerah.
2698Please respect copyright.PENANAgEd1UV1Fix
Kubuka pintu kulkas perlahan, sekarang aku sedikit menungging untuk mengambil terong kecil di dalam kulkas. Saat angin malam disertai dinginnya malam menerpa vaginaku, kupejamkan mataku.
2698Please respect copyright.PENANAQoRlpv6I46
"Ssssh aaahhh" aku gak bisa menahan desahanku, merasakan terpaan vaginaku yang tertutup bulu kemaluan yang cukup lebat.
2698Please respect copyright.PENANAsMWylUO5Pp
Bulu-bulu kemaluanku terasa tertiup angin, dinginnya malam bercampur dinginnya hujan menstimulus jaringan syarafku, menyebar ke seluruh tubuhku. Dengan payudaraku yang semakin mengencang, dahiku yang mulai berkeringat menandakan orgasmeku yang kesekian kali akan tiba.
2698Please respect copyright.PENANAReULHJ3ZQI
"Aaahhh sssssh" tanganku memegang pantatku. Kubuka belahan pantatku dengan tangan kananku.
2698Please respect copyright.PENANAYTDYK4z4yD
Saat aku membayangkan Pak Kamto sedang menggenjotku dari belakang, tubuhku mengejang hebat.
2698Please respect copyright.PENANAuPkNT6CmbB
"Aaaahhhh" kakiku lemas bersamaan semburan cairan lubrikanku yang mengalir deras dari vaginaku.
2698Please respect copyright.PENANA2SbGjqadbi
Kakiku yang lemas, membuatku terjatuh ke bawah, bersimpuh. Kuatur nafasku yang tersengal-sengal.
2698Please respect copyright.PENANAQDOG92KQho
"Na, kamu ngapain?", Tiba-tiba aku mendengar suara kakekku.
2698Please respect copyright.PENANAJnGu7KRNDO
Tubuhku yang masih lemas, berusaha berdiri. Kurasakan di vaginaku, cairan cintaku yang menyembur keluar masih berleleran keluar dari vaginaku.
2698Please respect copyright.PENANAkvjic5clRS
"A aku lagi", kataku gugup, gak tau mau menjawab apa.
2698Please respect copyright.PENANAoIkADKS857
Kakekku mendekatiku sambil membawa selimut untuk menyelimuti tubuhku yang telanjang, "Kakek gak marah, itu normal, Husna."
2698Please respect copyright.PENANA8XzU0MOqOt
"Iya Kek, makasih", kataku sambil menahan sisa-sisa orgasmeku sambil merasakan cairan lubrikanku yang masih berleleran keluar dari vaginaku.
2698Please respect copyright.PENANAtesYykllXT
Kakek membelai rambutku yang panjang terurai, "Cucu Kakek udah dewasa", kata Kakek tersenyum.
2698Please respect copyright.PENANAUzQOPPew42
Sekarang aku menggelendot ke tubuh kakekku, yang bersimpuh di lantai. "kenapa Kakek gak marah?", Tanyaku ke Kakek dengan nada manja.
2698Please respect copyright.PENANAIPRpftcN1Q
"Kakek gak berhak marahin kamu Na. Karena Kakek gak mau mengulangi apa yang menjadi penyebab kematian ibumu, cucu Kakek dan kakekmu, anak kakek yang ikut menderita karena pola pikir saklek kayak gitu. Yang menjadi penyebab kematian kakek nenekmu. Kakek gak peduli dituduh liberal, apa pun itu. Yang jelas Kakek sangat sayang sama Husna, tubuh Husna adalah otoritas Husna. Kakek gak berhak mencampuri", kata Kakek.
2698Please respect copyright.PENANAaTyiGBgRxP
"Tapi Kakek kan ustadz? Apa dong arti gelar Lc.MA yang Kakek sandang?", Tanyaku cemberut.2698Please respect copyright.PENANAV7uL6cBWi1
2698Please respect copyright.PENANAELa6YzD72I
"Semua gelar itu gak penting", kata kakekku lalu berdiri sambil mengangkat tubuhku berdiri.
2698Please respect copyright.PENANAnGj0AWtJYF
"Pake baju gih! Dingin", kata Kakek.
2698Please respect copyright.PENANASnKEY7pP2F
"Iya Kek, Husna sayang sama Kakek!", Kataku memeluk kakekku.
2698Please respect copyright.PENANA5L8i41qSJz
"Kakek juga sayang sama Husna."
2698Please respect copyright.PENANAvu8nmt2Pke