Suasana pesantren pagi ini terlihat begitu tenang, seakan tidak pernah terjadi apapun semalam. Tetapi walaupun begitu, sebagian besar penduduk ponpes Al-tauhid masih sangat khawatir dengan teror mahluk aneh satu bulan belakangan ini. Salah satunya Zaskia.29768Please respect copyright.PENANA3exnQI3mzT
29768Please respect copyright.PENANANx402gv86f
Ia tengah membahas mahluk aneh itu dengan Rayhan yang tengah menunggu sarapan pagi.29768Please respect copyright.PENANAUIBVJ6F13T
29768Please respect copyright.PENANAcg4jdbSydQ
Zaskia menyiapkan sarapan pagi ini dengan telur orak arik yang di padu dengan bermacam jenis sayuran agar tetap sehat untuk di santap. Tidak lupa ia juga menyiapkan nasi kuning sebagai pelengkapnya.29768Please respect copyright.PENANAJNzmp8BiN2
29768Please respect copyright.PENANASE6YF5eEeI
"Mahluk aneh itu belum ada kabarnya?" Tanya Zaskia.29768Please respect copyright.PENANAIs6jRTYggh
29768Please respect copyright.PENANAzgkdgExdQu
Dia menggeser kursi yang ada di hadapan Rayhan dan duduk dengan perlahan.29768Please respect copyright.PENANAo6MrcaQci9
29768Please respect copyright.PENANADrJcj5NyN8
Rayhan sempat melihat kearahnya yang pagi ini mengenakan jilbab hoodie berwarna coklat tua, di padu dengan gamis syar'i berbahan arabian crap berwarna abu-abu.29768Please respect copyright.PENANAK51glOoIcw
29768Please respect copyright.PENANA1NfGhHCkC9
Rayhan mendesah pelan. "Belum ada kabar Kak! Tapi kalau dia muncul lagi akan aku pastikan kali ini ia tidak akan bisa lolos lagi." Geram Rayhan, seraya tersenyum kearah Kakak kandungnya yang pagi ini terlihat begitu cantik.29768Please respect copyright.PENANAOTFqCvfWgF
29768Please respect copyright.PENANAqV7YcmJVJO
"Jangan macam-macam Dek?" Tegas Zaskia.29768Please respect copyright.PENANAqkT1G2qqnT
29768Please respect copyright.PENANAiIkh6gawQ6
"Kakak gak perlu khawatir, gini-gini aku juga jago berkelahi." Kelakar Rayhan, tapi tetap tidak bisa membuat Kakaknya merasa tenang.29768Please respect copyright.PENANApx9WSY59H3
29768Please respect copyright.PENANAF6Z0h4zMfR
Zaskia memotong telur orak-arik menjadi dua kemudian ia berikan keatas piring adiknya. "Dia itu mahluk jadi-jadian. Kakak gak mau kamu sampai kenapa-napa." Jelas Zaskia, sembari melototi Adiknya, berharap Rayhan mengerti akan kegelisahan hatinya saat ini.29768Please respect copyright.PENANAYOUYX2vucS
29768Please respect copyright.PENANAwWgp8IgWph
"Apa yang perlu Kakak khawatirkan?" Ujar Rayhan sembari memasukan satu sendok nasi penuh ke dalam mulutnya. "Kita punya Tuhan Kak, dan aku yakin Tuhan pasti akan membantu kita untuk menangkap mahluk aneh itu." Zaskia mendesah pelan. Ia tau betul sifat Adiknya yang keras kepala itu.29768Please respect copyright.PENANA6Q9L8MVZhN
29768Please respect copyright.PENANA6FyDJdE1K1
Sejenak ia teringat dengan kejadian semalam, di mana Rayhan yang tak kunjung pulang walaupun hujan turun sangat deras hingga membuatnya sangat khawatir. Bahkan Zaskia nekat keluar rumah demi mencari adiknya.29768Please respect copyright.PENANAnsAWFNMGiv
29768Please respect copyright.PENANAuokcoJhiMZ
Tapi kejadian semalam kalau di ingat-ingat sangat memalukan sekali, karena potongan adegan semalam, membuat Zaskia tidak bisa tidur.29768Please respect copyright.PENANAgouJ6GRjKr
29768Please respect copyright.PENANA4J4HX9nNA8
"Tapi kamu harus tetap hati-hati!" Ujar Zaskia mengalah.29768Please respect copyright.PENANAv3dBzFtzEP
29768Please respect copyright.PENANAxhg3BAASxT
"Siap Kak."29768Please respect copyright.PENANA898zqrWzJs
29768Please respect copyright.PENANAqK7GsEL7UW
Zaskia merenyitkan dahinya sembari melihat kearah piring Rayhan. "Kok sayurnya gak di makan Ray?" Protes Zaskia saat melihat Rayhan menyingkirkan potongan sayur dari telurnya.29768Please respect copyright.PENANAsLvoB92Lu5
29768Please respect copyright.PENANAHflOeSV5iJ
Rayhan nyengir. "Kakak kan tau, kalau aku gak suka sayuran!" Jawab Rayhan malas sembari menikmati telur otak arik di dalam mulutnya.29768Please respect copyright.PENANA3paFH2hBuN
29768Please respect copyright.PENANAMXbqs3R1z1
"Sayuran itu sehat! Pokoknya harus di habiskan." Titah Zaskia tidak mengubris ucapan Rayhan.29768Please respect copyright.PENANALOviI6agFt
29768Please respect copyright.PENANAdfv6SxwUwD
Walaupun Rayhan tidak suka sayuran, tapi kalau Kakaknya sudah mengeluarkan titah, Rayhan tidak bisa apa-apa, dia harus menghabiskan makanan yang ada di piringnya. Sembari menikmati sarapan pagi, Rayhan terus berpikir bagaimana cara menangkap mahluk aneh tersebut.29768Please respect copyright.PENANAPtG7j2tToQ
29768Please respect copyright.PENANAqqxu6oPgXS
*****29768Please respect copyright.PENANAKKCPgsLBjX
29768Please respect copyright.PENANAG0Otoy7LCI
Sehabis pamit dari Zaskia, Rayhan tidak langsung ke sekolah, melainkan mampir ke rumah Ustadza Dewi yang pagi ini terlihat sibuk membakar daun-daun kering yang semalam berjatuhan di halaman depan rumahnya. Saat melihat Rayhan mendatanginya, Ustadza Dewi tersenyum senang.29768Please respect copyright.PENANAfOuKAedGJK
29768Please respect copyright.PENANArEX0eykOf4
Walaupun baru kemarin mereka bertemu dan bercinta habis-habisan, tetap saja Ustadza Dewi selalu merindukan sosok Rayhan yang akhir-akhir ini mengisi cerita hidupnya.29768Please respect copyright.PENANAFsTqtaroVz
29768Please respect copyright.PENANAngIpOnBJp3
"Loh kok ke sini?" Tegur Ustadza Dewi sembari menyampirkan jilbab segitiga berwarna putih dengan bahan ceruti yang memiliki tekstur yang lembut dan elastis sehingga nyaman untuk di kenakan sehari-hari.29768Please respect copyright.PENANA2JN17SI7d4
29768Please respect copyright.PENANADffZoUasRI
Rayhan berdiri tidak jauh dari Ustadza Dewi. "Jadi aku udah gak boleh ketemu Ustadza lagi nih." Rajuk Rayhan sembari menendang beberapa daun kering yang ada di dekat kakinya.29768Please respect copyright.PENANAMEwAAQcPvO
29768Please respect copyright.PENANAjef31ThqPh
"Gitu aja ngambek!" Ustadza Dewi mentoel hidung Rayhan.29768Please respect copyright.PENANAsJv4JnAZI4
29768Please respect copyright.PENANAjIRZ6xsX15
Dan pada saat bersamaan Nikita yang telah siap berangkat ke sekolah menghampiri Ustadza Dewi.29768Please respect copyright.PENANANzMiuF7zlK
29768Please respect copyright.PENANAytFXeiy81v
Sejenak mereka berdua terdiam, ada rasa takut kalau anak satu-satunya Ustadza Dewi mencurigai kedekatan mereka. Entah apa yang harus di katakan Ustadza Dewi kepada Nikita kalau sampai itu terjadi.29768Please respect copyright.PENANA69Ub5Ci1VD
29768Please respect copyright.PENANAYfDtxJjnT0
"Mi, Niki berangkat dulu, assalamualaikum!" Gadis cantik berhijab putih itu mencium punggung tangan Ibunya. Lalu ia beralih kearah Rayhan seraya tersenyum. "Ana berangkat dulu ya Kak." Ujar Nikita sopan.29768Please respect copyright.PENANAFLUnL2Smb4
29768Please respect copyright.PENANAqd3FAesRKO
"Eh iya!" Jawab Rayhan kagok.29768Please respect copyright.PENANAZUh4zTWCU6
29768Please respect copyright.PENANApT6pdhMKq3
Selepas kepergian Nikita, Dewi menatap Rayhan dengan tatapan curiga sembari melipat kedua tangannya diatas dada. Sadar dengan tatapan Ustadza Dewi, membuat Rayhan menjadi salah tingkah.29768Please respect copyright.PENANA72oDY2PNjd
29768Please respect copyright.PENANAIqO9m1Y6D3
Ya... 29768Please respect copyright.PENANAVf7vRE6P9z
Bagaimanapun juga Nikita adalah anak yang cantik sama seperti Ibu kandungnya.29768Please respect copyright.PENANAtjcIwBjQsT
29768Please respect copyright.PENANA2szkqEWv5s
"Duh ngeliatnya sampe segitunya." Kini Ustadza Dewi yang terlihat merajuk.29768Please respect copyright.PENANAKgKxv1oJ4W
29768Please respect copyright.PENANA77K4RBukET
Rayhan meriah tangan Ustadza Dewi. "Ada yang cemburu ni." Goda Rayhan, kemudian ia menggandeng tangan Ustadza Dewi untuk masuk ke dalam rumah Ustadza Dewi.29768Please respect copyright.PENANAlIlMRLt7t1
29768Please respect copyright.PENANAQ0csTjUNX1
Setelah berada di dalam rumah, Ustadza Dewi bergegas mengunci rumahnya. Cleek... Dari belakang Rayhan memeluk erat pinggang ramping Ustadza Dewi, sembari menyandarkan dagunya di pundak Ustadza Dewi.29768Please respect copyright.PENANAEuVxpHqbqv
29768Please respect copyright.PENANAPfUxW1mrjH
"Ray kangen!" Bisik Rayhan. Tangan kanannya naik keatas membelai payudara Ustadza Dewi.29768Please respect copyright.PENANAmZ1S7Xfb5a
29768Please respect copyright.PENANAy3p5xlyFcB
Mata Dewi terpejam, meresapi sentuhan tangan Rayhan di atas payudaranya. "Nakal..." Umpat Dewi manja, tapi hatinya berbunga-bunga ketika Rayhan mengatakan kalau dirinya sangat merindukannya.29768Please respect copyright.PENANArePa4N9zd2
29768Please respect copyright.PENANAWDqEXmcmKm
"Aroma tubuh Ustadza selalu membuat Ray gak bisa tidur! Apa boleh Rayhan mencium aroma tubuh Ustadza?" Bisik Rayhan, sembari menghembuskan nafasnya kearah leher Ustadza Dewi.29768Please respect copyright.PENANAG9eRtqhFNT
29768Please respect copyright.PENANAwB7u4i0FCu
Ustadza Dewi tersenyum simpul, harus di akui, pemuda yang saat ini tengah memeluknya sangat pintar menyusun kata-kata yang membuatnya melayang. Ustadza Dewi mengayunkan tubuhnya. "Bohong." Lirih Ustadza Dewi sembari memutar tubuhnya menghadap kearah Rayhan. "Ustadza belum mandi, masak di bilang wangi." Ujarnya pelan.29768Please respect copyright.PENANAEJsQAz50xb
29768Please respect copyright.PENANAG3qyXlG0Rs
Rayhan menyentil hidup Ustadza Dewi. "Yang bilang wangi siapa? Geer. Tadikan aku bilang kalau suka sama aroma tubuh Ustadza, gak bilang wangi." Goda Rayhan.29768Please respect copyright.PENANAD7figCH3RN
29768Please respect copyright.PENANAsV4hJ3R5xy
Mata Ustadza Dewi melotot, dan pada saat bersamaan Rayhan melepas pelukannya dan lari menuju salah satu kamar yang ada di dalam rumah Ustadza Dewi secara random.29768Please respect copyright.PENANAvBb9WeCXNG
29768Please respect copyright.PENANA3SK8NZx8hL
Secepat mungkin Ustadza Dewi mengejar Rayhan hingga ke kamar tersebut.29768Please respect copyright.PENANABusKGI9Gqv
29768Please respect copyright.PENANAp3OKtqzQgY
"Mau lari kemana kamu?" Tanya Ustadza Dewi sembari berkacak pinggang.29768Please respect copyright.PENANAAtZETusPCH
29768Please respect copyright.PENANAEGDMWI3zCK
Rayhan tersenyum penuh arti, kemudian ia menanggalkan pakaiannya hingga ia telanjang bulat. Mata indah Ustadza Dewi melotot menatap kontol Rayhan yang telah kakuh. Walaupun sudah beberapa kali ia melihat kontol Rayhan, tapi tetap saja Ustadza Dewi mengagumi kontol Rayhan.29768Please respect copyright.PENANA7FwBvbUVTI
29768Please respect copyright.PENANA2Wp2Pxztwt
Walaupun sudah berusia 39 tahun, tapi jiwa mudanya tetap bergairah, apa lagi kini di hadapannya ada seorang anak yang tampan tengah berdiri di depannya tanpa memakai sehelai benangpun di tubuhnya.29768Please respect copyright.PENANA2gIJOIujwr
29768Please respect copyright.PENANAJ6uxjizNqu
"Ray, kamu..." Ustadza Dewi menggigit bibirnya.29768Please respect copyright.PENANAz8GPcuim2H
29768Please respect copyright.PENANADTCcOAHkD3
Rayhan berjalan perlahan mendekati Ustadza Dewi, dalam hitungan detik bibir mereka telah menyatu. Kedua tangan Ustadza Dewi memeluk erat pinggang kekar Rayhan, sembari membalas lumatan Rayhan.29768Please respect copyright.PENANALsadnbH7bx
29768Please respect copyright.PENANA1Llg42tcSW
Hmmmpss... Hmmppsss... Hmmppsss... 29768Please respect copyright.PENANAyuFQRNryMZ
29768Please respect copyright.PENANAvh3sAOiRw3
Ustadza Dewi dan Rayhan saling bertukar air liur, tanpa merasa jijik karena harus menelan air liur satu sama lainnya. Kedua tangan Rayhan turun kebawah menangkap pantat Ustadza Dewi yang semok.29768Please respect copyright.PENANASxbt4fcIP7
29768Please respect copyright.PENANAtVpboR6PaX
Remasan kecil di pantatnya, membuat setetes precum mulai keluar dari lobang surgawinya.29768Please respect copyright.PENANAC61HAqFaLt
29768Please respect copyright.PENANApra7wk4f8R
"Aku ingin mencobanya lagi." Bisik Rayhan.29768Please respect copyright.PENANAE0qh2lySqj
29768Please respect copyright.PENANA2bZRF1cDpR
Ustadza Dewi mengangguk pelan. "Lakukan apa yang kamu mau terhadap tubuh Ustadza, tapi..." Ustadza Dewi mengidarkan pandangannya ke sekitar ruangan kamar. Tampak ada lemari belajar beserta kursinya dan lemari besar kaca berada di pojokan kamarnya.29768Please respect copyright.PENANAxAlSMjFXYK
29768Please respect copyright.PENANA2A6RgYW5DK
"Kenapa Ustadza?" Tanya Rayhan.29768Please respect copyright.PENANAoJGUAa38ON
29768Please respect copyright.PENANAaLZ6Jfzu0I
"Ini kamar Niki, kita pindah ke kamar Ustadza aja ya." Ustadza Dewi membelai wajah Rayhan.29768Please respect copyright.PENANAc3ojkQtNCK
29768Please respect copyright.PENANAknvsWEthuY
Mengetahui kalau ini adalah kamar putrinya, membuat Rayhan malah semakin bergairah. Ia membayangkan betapa menyenangkan sekali kalau Nikita tidur diatas sisa-sisa keringat dan spermanya.29768Please respect copyright.PENANAjDJhImv1yq
29768Please respect copyright.PENANAD7s4QOZeZv
Rayhan kembali melumat bibir Ustadza Dewi, sembari mempereteli pakaian Ustadza Dewi hingga ia telanjang bulat, sama seperti dirinya.29768Please respect copyright.PENANAXmowLVMEG3
29768Please respect copyright.PENANAMjWKbY1Rgl
"Ray..." Erang Ustadza Dewi.29768Please respect copyright.PENANAx1KL4GvAiS
29768Please respect copyright.PENANAH6Knn9pRNQ
Tapi Rayhan tidak mengubrisnya, ia menundukkan wajahnya kearah payudara Ustadza Dewi, melahap dan menjilati daging empuk milik Ustadza Dewi. Dia mencucup lembut puting Ustadza Dewi yang kemerah-merahan, membuat sang pemilik tubuh menggelinjang nikmat.29768Please respect copyright.PENANAcDE7CjEz8A
29768Please respect copyright.PENANAN4d80n7VgR
Secara bergantian Rayhan mengekploitasi payudara Ustadza Dewi, sementara telapak tangannya menjelajahi paha mulus Ustadza Dewi.29768Please respect copyright.PENANAczCHxSsrlJ
29768Please respect copyright.PENANAmEPKLuLmpq
Mata Ustadza Dewi terpejam, sembari mendengus berat. Ia sadar betul apa yang di lakukan Rayhan saat ini adalah sebuah dosa besar, tetapi ketika hawa nafsu datang, maka akal sehatnya pergi.29768Please respect copyright.PENANALpKETftdNR
29768Please respect copyright.PENANAtUzZLVnHUo
Ustadza Dewi menekuk kaki kanannya ketika jari Rayhan membelai pubik vaginanya, turun menuju bibir vaginanya yang telah merekah.29768Please respect copyright.PENANA2c3KvHjigt
29768Please respect copyright.PENANAMBrFOlUazY
"Oughkk Rayhaaaan..." Desah Ustadza Dewi ketika jari Rayhan menembus lobang memeknya yang telah basah.29768Please respect copyright.PENANAcOvctYcMnl
29768Please respect copyright.PENANAUdPoIqUHCJ
Kedua tangannya meremas kuat seprei tempat tidur anaknya, sembari membanting kepalanya ke kiri dan kanan, meresapi rasa nikmat ketika jari Rayhan mengaduk-aduk lobang memeknya yang semakin membanjir.29768Please respect copyright.PENANAjlUs0y0sV1
29768Please respect copyright.PENANA5iSAsvbaM6
Tidak lama kemudian iapun melolong panjang menyambut orgasme pertamanya.29768Please respect copyright.PENANA0mlCNXhZJo
29768Please respect copyright.PENANAgZSS1GaCnR
Creetss... Creetss... Creetss...29768Please respect copyright.PENANAYePxcR29RV
29768Please respect copyright.PENANAwpf1o4h5LP
"Oughkk Ray, ini enak sekali." Puji Ustadza Dewi.29768Please respect copyright.PENANADn3fGre2q2
29768Please respect copyright.PENANAFrN3TKrUbR
Setelah nafasnya kembali teratur, kini giliran Ustadza Dewi yang beraksi. Ia menarik tubuh Rayhan hingga berbaring, sementara dirinya menindih tubuh Rayhan.29768Please respect copyright.PENANAYnO1mx9dZj
29768Please respect copyright.PENANAuoMu51OE4f
Sejenak ia menatap wajah tampan Rayhan yang seakan tidak pernah bosan untuk di lihat. Kemudian ia menciumi sekujur wajah Rayhan, dari kening, mata, hidung, bibir dan dagunya. Lalu turun memberi kecupan dan jilatan di leher Rayhan, membuat pemuda itu menggelinjang nikmat.29768Please respect copyright.PENANA1cHWYdsp6R
29768Please respect copyright.PENANAJz57UzvqU4
"Oughkk... Geli." Rintih Rayhan.29768Please respect copyright.PENANArhVjeqsmCR
29768Please respect copyright.PENANA0Sm73XrAVp
Sembari menjilati puting Rayhan, telapak tangan Ustadza Dewi mengocok kontol Rayhan. Hingga akhirnya yang di nanti-nantikan tiba. Ustadza Dwi melahap kontol Rayhan sembari memainkan buah zakarnya.29768Please respect copyright.PENANABbaacQBxhG
29768Please respect copyright.PENANA3UFFHBuVPj
Tubuh Rayhan melejang-lejang tak beraturan, sesekali ia mendesis dan sesekali ia melolong nikmat, membuat Ustadza Dewi semakin bersemangat.29768Please respect copyright.PENANAsxasVIYHc7
29768Please respect copyright.PENANACV1TwSQ7f5
"Cukup Ustadza! Aku tidak mau keluar lebih dulu." Melas Rayhan menyerah.29768Please respect copyright.PENANAHRb6JYX9SF
29768Please respect copyright.PENANAy0CD3aB03R
Ustadza Dewi cekikikan melihat Rayhan yang memelas sanking gak kuatnya. Ustadza Dewi menganggkangi selangkangan Rayhan sembari menuntun kontol Rayhan berada diantara lobang memeknya.29768Please respect copyright.PENANA6r6tDiOGjs
29768Please respect copyright.PENANAu4lKoP5bfM
Dengan sedikit menurunkan pantatnya, ia membiarkan kontol Rayhan menjelajahi lobang syurganya.29768Please respect copyright.PENANA5isXBrro52
29768Please respect copyright.PENANAtJB8kFN2O4
"Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi.29768Please respect copyright.PENANAyp0Zbl0S9X
29768Please respect copyright.PENANAPS6i74IzFr
"Hangat sekali Ustadza! Oughkk... Enaaaak." Erang Rayhan merasakan jepitan dinding memek Ustadza Dewi.29768Please respect copyright.PENANAeY3V7KKWks
29768Please respect copyright.PENANAWohgKXQRGh
Seraya menggoyangkan pinggulnya Ustadza Dewi menatap Rayhan. "Uhmmss... Enak! Aaahk... Kontol kamu memang juara sayang." Desah Ustadza Dewi, sembari terus menggerakkan pinggulnya naik turun.29768Please respect copyright.PENANAcAHM3M9RME
29768Please respect copyright.PENANAO8d958g6EY
Rayhan tidak mau kalah, ia menyambut selangkangan Ustadza Dewi ketika wanita itu menurunkan selangkangannya hingga kontol Rayhan terbenam semakin dalam hingga menyentuh bibir rahimnya. Tubuh Ustadza Dewi telonjak sanking nikmatnya.29768Please respect copyright.PENANAQabCzpagri
29768Please respect copyright.PENANAL4mLyC3v0B
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...29768Please respect copyright.PENANA7lG39chEwz
29768Please respect copyright.PENANAbp3HbLbdhn
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...29768Please respect copyright.PENANAYNe5Dh4B4a
29768Please respect copyright.PENANAAWVGDqZZnI
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...29768Please respect copyright.PENANAJURgdTcqLj
29768Please respect copyright.PENANA1QNsukczUU
Suara benturan kedua kelamin mereka menggema ke seluruh ruangan sanking panasnya ketika mereka sedang bercinta, seakan mereka lupa dengan status mereka sebagai seorang guru dan murid. Bahkan demi kenikmatan surgawi, mereka sampai melakukan sebuah perbuatan yang melebihi batas normal antara guru dan murid.29768Please respect copyright.PENANAPGfE7V0JrA
29768Please respect copyright.PENANAechmZpb5XH
Rayhan sedikit menggeser posisinya hingga ia bisa duduk sempurna. Kini Ustadza Dewi terlihat seakan sedang duduk di pangkuan muridnya.29768Please respect copyright.PENANAtEA4DnIOog
29768Please respect copyright.PENANAikg339l8vj
Wajah cantik Ustadza Dewi yang bermandikan keringat, membuat Rayhan semakin bernafsu, ia meremas-remas payudara Ustadza Dewi yang bergerak tak beraturan mengikuti irama goyangannya.29768Please respect copyright.PENANA4toGxMkC5J
29768Please respect copyright.PENANANllNb8Q1by
"Oughkk... Rayhaaaan..." Jerit Ustadza Dewi kesetanan.29768Please respect copyright.PENANAVqfv0lbhWk
29768Please respect copyright.PENANAMelaqagHEW
Kedua jari Rayhan mencubit puting Ustadza Dewi dan menariknya. "Apakah Ustadza menyukai kontolku?" Tanya Rayhan, sembari memainkan payudara Ustadza Dewi.29768Please respect copyright.PENANAoIfVwfSOsh
29768Please respect copyright.PENANAIdB4BYHQ8Y
"Ya... Ustadza suka sayang! Aahkk... Terus entotin Ustadza sayang, Aahkk... Aaaahkk... Ini enak sekali! Kontol kamu besar dan panjang." Erang Ustadza Dewi, ia melingkarkan tangannya di leher Rayhan.29768Please respect copyright.PENANAGCdeVT3I6E
29768Please respect copyright.PENANAdkBSAQW9Ka
Bibir Rayhan segera melumat bibir Ustadza Dewi, ia menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Ustadza Dewi dan mencari-cari lidahnya.29768Please respect copyright.PENANAP44FWVhb5n
29768Please respect copyright.PENANAeIvjJcBZO0
Setelah hampir 10 menit mereka bercinta, akhirnya pertahanan Ustadza Dewi jebol. Tubuh indahnya menelikung kebelakang, dengan wajah yang menadah keatas hingga dadanya membusung semakin kedepan.29768Please respect copyright.PENANAn1vrHAo1sd
29768Please respect copyright.PENANAVW8DJP5FBY
"Ray? Ustadza sampai." Jerit Ustadza Dewi.29768Please respect copyright.PENANAeGj9fXparf
29768Please respect copyright.PENANADEhW87XASt
Rayhan dapat merasakan cairan cinta Ustadza Dewi yang menyelimuti kontolnya yang kini teras lebih hangat. Sebagiannya lagi mengalir keluar.29768Please respect copyright.PENANAxPVQXCfEoL
29768Please respect copyright.PENANA4tAU3uvbq6
Pemuda itu memutar tubuhnya masih memangku Ustadza Dewi, dengan perlahan ia merebahkan Ustadza Dewi hingga berbaring. Dengan gaya konvensional Rayhan kembali memompa kontolnya, menubruk memek Ustadza Dewi yang terasa semakin licin sehingga mempermudah penetrasi kontol Rayhan di dalam memeknya.29768Please respect copyright.PENANARZuuToTmUo
29768Please respect copyright.PENANADBh5YYOTMN
"Oughkk Ray! Aaahk... Kuat sekali kamu sayang." Rintih Ustadza Dewi yang kembali keenakan.29768Please respect copyright.PENANA5ZbBsOaZ50
29768Please respect copyright.PENANA1byrqmRNPS
Rayhan menyeringai sembari mengait satu kaki Ustadza Dewi dengan lengannya, dan menekannya hingga lutut Ustadza Dewi menyentuh payudaranya. Dengan posisi ini, Rayhan merasa kontolnya masuk lebih dalam.29768Please respect copyright.PENANA27uChvDR9W
29768Please respect copyright.PENANA1j9elS86FP
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...29768Please respect copyright.PENANAcA4UwSQ3RK
29768Please respect copyright.PENANAdozTWfOzD1
Saat Rayhan merasa ingin sampai, pemuda itu mencabut kontolnya, lalu meminta Ustadza Dewi berganti gaya. Dengan sisa tenaga yang di milikinya, Ustadza Dewi segera merangkak menungging di hadapan Rayhan.29768Please respect copyright.PENANA67pXWgMBQB
29768Please respect copyright.PENANA3z5Rt2hg9w
Telapak tangan Rayhan mencengkram pantat Ustadza Dewi hingga tampak lobang anusnya yang mengintip malu-malu.29768Please respect copyright.PENANAfvZBO5AeMB
29768Please respect copyright.PENANAZjpGkHGoBb
"Ustadza." Panggil Rayhan.29768Please respect copyright.PENANA9A3y7opSGz
29768Please respect copyright.PENANAOLs2a6FSq5
Ustadza mendesah pelan. "Lakukan apa yang kamu mau sayang, tubuh ini milik kamu seutuhnya." Seloroh Ustadza Dewi, sembari membuka lebar kakinya.29768Please respect copyright.PENANAZTgWRCk31X
29768Please respect copyright.PENANAx5chBiEnMS
"Tahan ya Ustadza." Bisik Rayhan.29768Please respect copyright.PENANAKte6lpHqhO
29768Please respect copyright.PENANAfc3lJvEp0n
Dia segera memposisikan kontolnya di lobang anus Ustadza Dewi. Dengan perlahan kepala jamurnya menyeruak masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi yang sebelumnya sudah ia perawani tapi tetap saja terasa legit.29768Please respect copyright.PENANAesfilWAWqP
29768Please respect copyright.PENANAJ4BluEogBK
Wajah cantik Ustadza Dewi meringis menahan pedih di lobang anusnya. Kedua tangannya terkepal dengan nafas menderu-deru. Inci demi inci kontol Rayhan mengekploitasi lobang anus Ustadza Dewi.29768Please respect copyright.PENANAmRMIXY1ofR
29768Please respect copyright.PENANAaKIDD7e1NO
Dengan gerakan perlahan Rayhan mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur.29768Please respect copyright.PENANAnC8HBDTbX7
29768Please respect copyright.PENANAzRYSSRBsNj
"Oughkk... Ray! Terus sayang." Desah Ustadza Dewi.29768Please respect copyright.PENANAE3btsT3UY5
29768Please respect copyright.PENANAa0S3M3T70u
Rayhan semakin mempercepat tempo sedokannya ketika ia sudah hampir tiba. "Ustadza... Ouhk... Lobang pantat Ustadza enak bangeeet... Aaahk.... Aaaahkk... Aku mau keluar Ustadza." Jerit Rayhan keenakan. Ia merasa kontolnya di remas-remas di dalam lobang anus Ustadza Dewi.29768Please respect copyright.PENANAY0f6BR9KIb
29768Please respect copyright.PENANAtzHOmTwb4v
"Keluarin sayang! Aaaahkk... Pejuhin pantat Ustadza sayang..."29768Please respect copyright.PENANAVoUXd0EkB2
29768Please respect copyright.PENANAaNzr2whx0x
Croooottss... Croooottss... Croooottss...29768Please respect copyright.PENANAdHRb9XOAb9
29768Please respect copyright.PENANAV7XPoL2K1F
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr...29768Please respect copyright.PENANAget6oyUJDA
29768Please respect copyright.PENANAj8oRkG94st
"Oughkk..." Lolong Rayhaan.29768Please respect copyright.PENANAJy17LutkXP
29768Please respect copyright.PENANA9CIUeG04JV
Secara bersamaan mereka menggapai menikmatan yang sempurna. Menumpahkan segala kerinduan di hati mereka dengan bentuk kepuasan Duniawi.29768Please respect copyright.PENANAI1rpGLDHWQ
29768Please respect copyright.PENANAev8sCwqBOx
****29768Please respect copyright.PENANAkzKjCYasmy
29768Please respect copyright.PENANA9ZRC6sukp0
Jam istirahat sekolah, Nico, Rayhan, Azril dan Doni berkumpul di salah satu meja kantin yang memang selalu ramai di isi oleh para santri. Terutama ketika awal bulan seperti saat ini, biasanya para santri baru saja mendapatkan kiriman uang jajan dari orang tua mereka.29768Please respect copyright.PENANAqd4VXJ6Ptw
29768Please respect copyright.PENANAb28FkslSKK
Tidak lama setelah memesan, seorang pria yang menjaga stand mie ayam mengantarkan pesanan mereka.29768Please respect copyright.PENANABDiQgMyDLh
29768Please respect copyright.PENANAQZ18XHUfzZ
"Terimakasih Paklek." Ujar Azril.29768Please respect copyright.PENANAb0InT4b1qb
29768Please respect copyright.PENANAzASVk2ivHb
Pria berusia 40 tahunan itu menganggukkan kepalanya lalu pergi meninggalkan mereka.29768Please respect copyright.PENANAIpCxkPIeoP
29768Please respect copyright.PENANAYQuKzcftjI
"Lo kok tadi telat Ray? Gak biasanya." Tanya Doni yang tengah mengaduk mie ayamnya.29768Please respect copyright.PENANArayYE48nd1
29768Please respect copyright.PENANATTvx3USgMm
Rayhan menatap sahabatnya. "Biasa, gue kesiangan, soalnya setiap malam gue begadang." Jelas Rayhan berbohong, ia tidak mungkin menceritakan kejadian tadi pagi bersama Ustadza Dewi, bisa-bisa ia di bunuh oleh ketiga temannya.29768Please respect copyright.PENANAeWbBRTMCY9
29768Please respect copyright.PENANAoGsczSzMyc
"Begadang mulu Lo, ingat kata Pak Haji Roma irama, begadang itu gak baik." Seloroh Nico.29768Please respect copyright.PENANAH3duR2Yrl6
29768Please respect copyright.PENANAfBzukueX3e
"Oh ya, katanya tadi ada yang ingin lo omongin serius?" Tanya Doni, sembari menikmati mie ayam Pakle yang di kenal memang sangat enak.29768Please respect copyright.PENANA6PaXAGSRrk
29768Please respect copyright.PENANAreJxlxzh2u
"Ini soal kolor ijo."29768Please respect copyright.PENANATShdw7QRnS
29768Please respect copyright.PENANAhJLyOAxNLr
Azril yang tadi terlalu sibuk mengulangi hafalannya kini terlihat lebih fokus mendengarkan Rayhan. "Apa dia muncul lagi?" Tanya Azril yang tampak penasaran.29768Please respect copyright.PENANAyLrCRPf3aS
29768Please respect copyright.PENANAbwCcrnwa7L
Rayhan menganggukkan kepalanya. "Semalam gue lihat mahluk jadi-jadian itu." Jelas Rayhan, ia menegakkan punggungnya sembari mengedarkan pandangannya, seakan ia sedang memasang sikap waspada.29768Please respect copyright.PENANAhmwMq2Ie99
29768Please respect copyright.PENANAE8oYV76WPs
"Kenapa gak Lo tangkap?" Kejar Azril.29768Please respect copyright.PENANAPVYlBO57D9
29768Please respect copyright.PENANAqBCcwZ16Hr
"Tunggu tunggu tunggu." Lerai Doni. "Kalau memang semalam dia muncul, seharusnya pagi ini pesantren menjadi heboh, tapi nyatanya sekarang adem ayem." Ujarnya, merasa kalau ada yang janggal dari cerita Rayhan.29768Please respect copyright.PENANAC1IaFGVm1p
29768Please respect copyright.PENANAnTxeEX9qIo
Setiap ada korban baru, ponpes Al-tauhid selalu heboh membicarakan kejadian tersebut. Tetapi hari ini, tidak ada tanda-tanda kalau mahluk aneh itu kembali mendatangi ponpes Al-tauhid untuk mendapatkan korban barunya. Dan rasanya juga Rayhan tidak mungkin berbohong.29768Please respect copyright.PENANAg5q2vRH3nN
29768Please respect copyright.PENANAHinAyjhGC8
Rayhan mendesah pelan, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa sampai saat ini belum terdengar kabar kalau ada korban baru semalam. Padahal jelas-jelas ia melihat si kolor ijo keluar dari asrama putri.29768Please respect copyright.PENANAljmpJCT1FH
29768Please respect copyright.PENANALgFGsKT2BR
"Mungkin korbannya tidak mau ada orang lain tau." Jawab Rayhan deplomatis.29768Please respect copyright.PENANAdA1QqpYJe9
29768Please respect copyright.PENANA3gguwABMfz
"Lo yakin dengan yang Lo lihat?" Tanya Nico.29768Please respect copyright.PENANA737AAlpbGu
29768Please respect copyright.PENANAtpr9MMONsu
Rayhan menganggukan kepalanya, ia sangat yakin sekali kalau semalam aksi kolor ijo kembali memakan korban. "Dan gue juga tau siapa pelakunya." Lirih Rayhan sembari mengambil gelas es teh miliknya.29768Please respect copyright.PENANAgiA1yGxCw2
29768Please respect copyright.PENANAWgbmZW24cA
"Siapa?" Kejar mereka serempak.29768Please respect copyright.PENANAviTKxGibP4
29768Please respect copyright.PENANAY0KxPAw5OA
Rayhan menatap satu persatu wajah sahabatnya yang terlihat tegang. Kemudian bibirnya bergerak perlahan menyebut satu nama yang membuat ketiga sahabatnya terhenyak. Seakan ia tidak percaya kalau orang tersebut adalah pelaku utama dari teror kolor ijo selama ini.29768Please respect copyright.PENANAVHz6LFNAVs
29768Please respect copyright.PENANASsGObRaqJ6
*****29768Please respect copyright.PENANA9BK5ves6b3
29768Please respect copyright.PENANAnI0cdR5iPO
Malam harinya cuaca kembali tidak bersahabat, dan tampak mahluk aneh berwarna hijau kembali beraksi. Ia mendatangi asrama putri, dan kali ini targetnya adalah seorang santriwati bernama Asyifa. Gadis cantik bermata coklat itu tengah terlelap di samping sahabatnya Aurel.29768Please respect copyright.PENANAYdGowDMi0K
29768Please respect copyright.PENANA23AghLJ0IR
Suasana malam yang begitu mencekam, dan di penuhi aura mistis membuat tubuh Rayhan menggigil. Ia berjalan perlahan menuju asrama putri setelah hujan mulai mengguyur pesantren Al-tauhid.29768Please respect copyright.PENANA24P8rgK8kT
29768Please respect copyright.PENANAhUPKpk7a9z
Seperti yang sudah ia duga, dari kejauhan ia dapat melihat sosok mahluk aneh yang baru saja masuk ke dalam asrama putri.29768Please respect copyright.PENANA647xRu1E7d
29768Please respect copyright.PENANAArcDp0KAQ0
Deg... Deg... Deg... 29768Please respect copyright.PENANAWAbPRwan0z
29768Please respect copyright.PENANAvVpLAUKLDc
Pemuda itu tau kalau ini tidaklah mudah, tapi ia harus melakukannya demi melindungi Kakak kandungnya dan menjaga nama baik pesantren. Ia yakin cepat atau lambat, mahluk aneh itu akan mengincar Kakaknya.29768Please respect copyright.PENANAQxxyihICzE
29768Please respect copyright.PENANAak24asXkM7
Sementara di dalam asrama, sang kolor ijo mulai beraksi. Dia meremas kasar gumpalan payudara Asyifa yang berukuran 34D, sangat ranum untuk anak seusianya. Remasan kasarnya, tentu saja membangunkan Asyifa. Gadis cantik itu terperanjat dengan bola matanya yang melotot.29768Please respect copyright.PENANAduDzNuREa5
29768Please respect copyright.PENANAeIWXtVLmz1
"Astaghfirullah... Astaghfirullah... Astaghfirullah... Ya Tuhan." Jerit Asyifa ketakutan.29768Please respect copyright.PENANAvTJvYF6ZP3
29768Please respect copyright.PENANAxmRzw4p4Cn
Sang kolor ijo menyeringai dan kemudian dengan kasar ia mencabik-cabik pakaian piyama yang di kenakan Asyifa hingga sobek dan memperlihatkan sepasang payudaranya yang indah, putih mulus dengan puting kemerah-merahan.29768Please respect copyright.PENANAYTmh0xAy9u
29768Please respect copyright.PENANAOYBLWKI9c0
Pemandangan itu tersebut membuat air liur sang kolor ijo sampai menetes, bahkan di ujung kontolnya tampak percumnya yang telah keluar setetes.29768Please respect copyright.PENANA5syirJQRXq
29768Please respect copyright.PENANAITyApB2w0G
"Toloooong... Toloooong... Toloooong..."29768Please respect copyright.PENANAadzkJK1BC6
29768Please respect copyright.PENANAEcQF85CBX1
Sayup-sayup dari luar asrama Rayhan dapat mendengar teriakan Asyifa. Tapi anehnya ia merasa kakinya terasa berat, seakan kakinya terpaku diatas tanah.29768Please respect copyright.PENANAbFzbDutU87
29768Please respect copyright.PENANAlLKgb5KYQd
Dengan nafas memburu dan tubuhnya mulai menggigil, Rayhan memejamkan matanya menenangkan dirinya yang mulai panik dan rasa takut yang luar biasa melandanya. Bagaimanapun caranya mahluk aneh itu harus segera berhasil ia ringkus.29768Please respect copyright.PENANArAH4WX2SdA
29768Please respect copyright.PENANAdIX8OYE2Iy
Setelah merasa tenang, dengan melapaskan basmalah Rayhan kembali melangkah dan kakinya kini terasa lebih ringan.29768Please respect copyright.PENANAXVrbIWcFiJ
29768Please respect copyright.PENANAd27urAEjR7
Bruaaak...29768Please respect copyright.PENANAKncpMwDp1v
29768Please respect copyright.PENANA246TAGjF9I
Dengan satu kali terjangan, pintu asrama berhasil di dobrak Rayhan, hingga mengagetkan sang kolor ijo dan Asyifa yang terus meronta-ronta.29768Please respect copyright.PENANAaoIjlq0VUI
29768Please respect copyright.PENANAlcqo6YM8dw
Ada secercah harapan di wajah Asyifa, dan Rayhan sangat mengerti apa yang di ingin Asyifa darinya. Bibir Rayhan sedikit mengukir senyuman untuk Asyifa, agar gadis muda itu bisa sedikit merasa tenang, kemudian Rayhan mengalihkan pandangannya kearah mahluk aneh tersebut.29768Please respect copyright.PENANA8vFP95Ukt2
29768Please respect copyright.PENANAAvnd8clTki
Kedua mata mereka bertemu, saling mengintimidasi satu sama lainnya. Jujur saja, kedua kaki Rayhan gemetaran, dan tubuhnya tampak menggigil. Bukan karena hawa dingin, tapi karena tatapan sang kolor ijo yang seakan menusuk hingga ke ulu hatinya.29768Please respect copyright.PENANAoTi45ggQKt
29768Please respect copyright.PENANACfTqpd2tLS
Aku tidak takut....29768Please respect copyright.PENANAqPs6CyyuxJ
29768Please respect copyright.PENANAqCpkW56QWO
Rayhan berusaha sekuat tenaga melawan rasa takut yang secara tiba-tiba menyerangnya. Ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri kalau manusia jauh lebih kuat di bandingkan mahluk ghaib. Dan usahanya mulai membuahkan hasil, ia mulai mengatur nafasnya kembali yang sebelumnya terasa sesak.29768Please respect copyright.PENANAFxdcnUCYV5
29768Please respect copyright.PENANAEkWqqCZz6D
Sementara sang kolor ijo tampak keheranan, melihat wajah Rayhan yang terlihat tidak takut sama sekali.29768Please respect copyright.PENANANCZRTddBEu
29768Please respect copyright.PENANAYSrXhFvokw
"Grrrrr...." Sang kolor ijo mengeram.29768Please respect copyright.PENANAEJqXy6uz3H
29768Please respect copyright.PENANAzCSRrJsVpm
Kedua tangan Rayhan terkepal erat, kuku-kukunya menancap di kulit telapak tangannya hingga memutih, lalu dengan satu hentakan ia menyerang sang kolor ijo, tapi dengan kibasan tangan kolor ijo tubuh Rayhan terpental hingga keluar asrama.29768Please respect copyright.PENANAaOuhTuFmu5
29768Please respect copyright.PENANA7SzwlhG6fL
Asyifa yang melihat kejadian tersebut menjerit ketakutan, ia memeluk tubuhnya dengan sangat erat sembari meneteskan air mata. Entah kenapa, untuk pertamanya kalinya ia takut kalau terjadi apa-apa terhadap Rayhan, pemuda yang beberapa waktu yang lalu pernah mempermalukannya.29768Please respect copyright.PENANAAPslijLfLz
29768Please respect copyright.PENANAfQYuuqAUm0
"Aarrtt..." Rintih Rayhan.29768Please respect copyright.PENANAhuSFp29YB2
29768Please respect copyright.PENANAFCddIrVSoI
Di luar asrama Rayhan berusaha berdiri sembari memegang dadanya yang terasa terbakar. Masih dengan tatapan tajam, Rayhan memandang mahluk itu.29768Please respect copyright.PENANATBn7GUnzn8
29768Please respect copyright.PENANA5WxYIP8Noj
Sang kolor ijo melompat keluar, di bawah guyuran hujan deras dia menatap Rayhan, seakan ia ingin memakannya bulat-bulat, membuat siapapun yang melihat mata merahnya akan mati ketakutan. Sebenarnya Rayhan juga merasakan hal yang sama, tapi ia menahannya.29768Please respect copyright.PENANAaWC6uCW14h
29768Please respect copyright.PENANAyVqsxSusCT
"Dasar manusia bodoh!" Umpat Kolor ijo.29768Please respect copyright.PENANAegd4fUax9l
29768Please respect copyright.PENANA1gtpYlttiH
Rayhan menyunggingkan senyumannya. "Mahluk aneh keparat." Teriak Rayhan ke udara. Ia dengan tangkas menyerang kembali kolor ijo.29768Please respect copyright.PENANAhHJbHZWvo3
29768Please respect copyright.PENANANJ4JL6tBHp
Kaki kanannya hendak menerjang kepala kolor ijo, tapi dengan tangkas mahluk aneh itu menepisnya dengan lengannya yang besar. Kemudian tangan kirinya ia dorong ke depan hingga kepalan tangannya masuk ke dalam perut Rayhan. Pemuda itu mundur beberapa langkah sembari memegangi perutnya.29768Please respect copyright.PENANAZaPAxgSC56
29768Please respect copyright.PENANAq8wTCyzqbP
Pukulan sang kolor ijo terasa seperti di hantam pentungan sanking kerasnya. Rayhan meringis menahan sakit di perutnya, bahkan ia nyaris mengeluarkan isi perutnya.29768Please respect copyright.PENANA0JID0LRJ56
29768Please respect copyright.PENANASkKmq7Gnjf
Belum hilang rasa sakit yang di rasakan Rayham, tiba-tiba sang Kolor ijo menendang kepala Rayhan. Tubuh Rayhan berputar sebanyak tiga kali di udara sebelum terhempas jatuh ketanah yang telah menjadi lumpur. Kejadian tersebut tak luput dari penglihatan Asyifa.29768Please respect copyright.PENANAhTjPnpUNEv
29768Please respect copyright.PENANAyPPI9AWBHC
"Aaaaasaaaarrrrttttt..." Jerit Asyifa ngeri.29768Please respect copyright.PENANAp6dx0neW6D
29768Please respect copyright.PENANA8FYcTMJ0mJ
Tangan Rayhan menapak diatas tanah, dan tampak tetesan darah segar mengalir dari hidung dan bibirnya. Tangannya mengusap darah yang keluar dari mulut dan hidungnya sembari menatap tajam kolor ijo yang berjalan mendekatinya, Rayhan berusaha berdiri tapi gagal.29768Please respect copyright.PENANAcM6BnUbbX6
29768Please respect copyright.PENANA0Cu2vZWxuO
Sang Kolor Ijo mencengkram leher Rayhan, seakan ia ingin meremasnya seperti tengah meremas jeruk nipis. Wajah Rayhan memerah karena kekurangan oksigen.29768Please respect copyright.PENANAfVswrklVoD
29768Please respect copyright.PENANAKz1re6cv43
"Oh Tuhan, apa aku akan mati di sini." Bisik hati Rayhan.29768Please respect copyright.PENANAR28JOo8Brn
29768Please respect copyright.PENANAijXfg7AOz9
Saat kesadarannya mulai menipis, tiba-tiba dari belakang seseorang menerjang kolor ijo hingga mahluk aneh itu terpaksa melepaskan cengkeramannya dari leher Rayhan.29768Please respect copyright.PENANAz0Y5K4iIPH
29768Please respect copyright.PENANAiZgU1I1uLY
Sang kolor ijo yang masih berdiri tegap, membalik tubuhnya ke belakang, sembari menatap marah kearah seorang pemuda yang tak lain adalah Doni. Tidak lama kemudian Nicopun menyusul sembari memegang balok kayu yang besar dan siap menghantam kolor ijo.29768Please respect copyright.PENANATIg2SVXfZm
29768Please respect copyright.PENANAx2NlSdWG5z
"Anak-anak kurang ajar." Umpat Kolor ijo.29768Please respect copyright.PENANAm18Eg3ykrL
29768Please respect copyright.PENANALYNeztgArV
Nico dan Doni saling pandang. "Hei mahluk doyan memek!" Umpat Doni.29768Please respect copyright.PENANArgXzh7kXtB
29768Please respect copyright.PENANASfZBFpArjA
"Mahluk menjijikan." Timpal Nico.29768Please respect copyright.PENANAta6vuO65KW
29768Please respect copyright.PENANAUguFU035kp
"Grrrrr...." Kembali sang kolor ijo mengeram.29768Please respect copyright.PENANAD6TJlEhYUB
29768Please respect copyright.PENANA7EImoMtNtF
Dengan secepat kilat ia menghantam tubuh Doni dan dalam sekejap tubuh Doni terpental sejauh dua meter. "Bangsaaaaat...." Pekik Doni ke sakitan sebelum tubuhnya terhempas ke tanah.29768Please respect copyright.PENANAx8xSDNSU9k
29768Please respect copyright.PENANADKhen0VHro
"Hiyaaaaa...." Jerit Nico sembari memukulkan balok kayu ke punggung kolor ijo.29768Please respect copyright.PENANAHSyL66c4vQ
29768Please respect copyright.PENANA7FE4K8WPV3
Kraaaak...29768Please respect copyright.PENANAwRx7xOKk3G
29768Please respect copyright.PENANAUTyaazgUCn
Tubuh Nico mematung, menatap tidak percaya kearah balok kayu yang ia pegang kini telah patah.29768Please respect copyright.PENANAAsAF5MUXKb
29768Please respect copyright.PENANAZFnqy6OBY9
Sang Kolor ijo menatap Nico dengan tatapan dingin, dan sedikit seringaian tajam yang membuat bulu kuduk Nico berdiri hingga kedua kakinya gemetaran. Tanpa bisa berbuat apa-apa, Nico pasrah ketika kolor ijo mengangkat tubuhnya, lalu membantingnya ke tanah.29768Please respect copyright.PENANA6hIt2ji6zt
29768Please respect copyright.PENANA6fCuFmV5G2
"Aaghkk..." Jerit Nico pilu.29768Please respect copyright.PENANAXPw6nusal0
29768Please respect copyright.PENANAZBtcPVv91T
Rayhan segera berdiri dan menghampiri Nico yang tengah berguling-guling di lumpur.29768Please respect copyright.PENANA5hbbN9MUUa
29768Please respect copyright.PENANAQoZ7mVHo5J
Sang mahluk hijau itu berjalan menghampiri mereka berdua. Rayhan segera berdiri di depan Nico yang masih mengerang ke sakitan. "Anjing bangsat." Teriak Rayhan, sembari melayangkan tinjunya ke arah wajah kolor ijo.29768Please respect copyright.PENANANaTSTXgPqx
29768Please respect copyright.PENANAkzddPL8WRd
Tanpa bergerak sesentipun sang kolor ijo menerima pukulan Rayhan yang sama sekali tidak berasa baginya.29768Please respect copyright.PENANAsdjmOBw6Ne
29768Please respect copyright.PENANAZEZwxoHnDq
"Auww..." Rayhan meringis menahan sakit.29768Please respect copyright.PENANAcCiAlTh8jf
29768Please respect copyright.PENANAC6GoS3YVm8
Sang Kolor ijo menyeringai, kemudian ia mengangkat tubuh Rayhan dan hendak menghempaskan tubuh Rayhan sama seperti yang di lakukan kepada Niko. Tapi dengan cepat Rayhan meraih leher kolor ijo dan menggigitnya sekuat tenaga.29768Please respect copyright.PENANAvqe4jXafSK
29768Please respect copyright.PENANAzNq3PwIvru
"Grrrrr...." Sang Kolor ijo mengeram marah.29768Please respect copyright.PENANAtPRPJT6lvv
29768Please respect copyright.PENANAu8M8erpZWk
Tubuh besar itu sempoyongan sembari melepaskan Rayhan dari cengkeramannya. Pada saat bersamaan dari belakang, Doni memukul leher bagian belakang kolor ijo dengan balok yang tadi di pegang Nico.29768Please respect copyright.PENANACc8ThS7kUp
29768Please respect copyright.PENANAgzzIHCd00K
Buuuk...29768Please respect copyright.PENANAM3rxwd12Yh
29768Please respect copyright.PENANAJTvtiO9TgT
Sang kolor ijo di luar dugaan berhasil di jatuhkan, ia terjerembab diatas tanah.29768Please respect copyright.PENANALAYZ1jqEbM
29768Please respect copyright.PENANAFShHMDD8Hs
Doni dan Rayhan saling pandang, dan kini mereka telah mengetahui kelemahan sang kolor ijo, tapi apakah akan semudah itu bagi mereka mengalahkan mahluk aneh tersebut? Tentu saja tidak, Rayhan dan Nico menyadari hal tersebut, mereka tidak mungkin menang.29768Please respect copyright.PENANAvdFRpDBxoZ
29768Please respect copyright.PENANAPcZ7Bx9e0j
Tugas mereka saat ini hanyalah menahan pergerakan sang Kolor ijo selama mungkin yang mereka bisa.29768Please respect copyright.PENANAriop4qWghu
29768Please respect copyright.PENANABQP05a9AAH
"Grrrrr... Kalian benar-benar mau mati ternyata." Umpat Kolor ijo kepada mereka berdua.29768Please respect copyright.PENANAslm0LcfYUn
29768Please respect copyright.PENANAu94BzmNutj
"Cuih..." Doni meludah darah ke tanah. "Hei mahluk busuk, Lo pikir kita takut." Ancam Doni sembari menunjuk batang hidung kolor ijo.29768Please respect copyright.PENANAp4GzQKY3ER
29768Please respect copyright.PENANA1HXUCqZ67G
"Kemarilah bangsat." Timpal Rayhan sembari memasang kuda-kuda.29768Please respect copyright.PENANAYx8IPfja0J
29768Please respect copyright.PENANAYgZwXB3zQg
Perbuatan mereka berdua benar-benar membuat kolor ijo marah. Mahluk mengerikan itu segera mendatangi mereka dengan cepat. Doni mengibaskan balok tersebut kearah leher kolor ijo, tapi berhasil di tepis, dan pada saat bersamaan Rayhan menjerjang leher kolor ijo sebelah kanan.29768Please respect copyright.PENANAD9cgYOJyvx
29768Please respect copyright.PENANAZiKqg1q8Zq
Lagi-lagi tubuh sang kolor ijo di buat sempoyongan tapi kali ini ia tidak sampai jatuh.29768Please respect copyright.PENANAiGOjj8gABg
29768Please respect copyright.PENANAlF3RJy1JdT
Doni kembali maju dan hendak memukul kolor Ijo, dan dengan cekatan Kolor ijo menendang Doni hingga terpental. Melihat temannya yang kembali terkena pukulan, Rayhan segera melayangkan tinjunya, tapi di tangkis oleh kolor ijo dengan mudah, lalu dengan satu pukulan di perut, Rayhan langsung roboh di hadapan kolor Ijo.29768Please respect copyright.PENANAcKlFYMAo3L
29768Please respect copyright.PENANAhev7b3Erpc
"Rayhaaaan." Jerit Nico.29768Please respect copyright.PENANAKTmPRuheez
29768Please respect copyright.PENANAlsLS6oxq70
Hujan turun semakin deras dan tampak kilatan-kilatan petir menghiasi langit malam ini. Ke sanalah mata Rayhan tertuju ketika Kolor Ijo mencekik dan mengangkat tubuhnya ke udara sehingga kakinya tidak lagi menapak.29768Please respect copyright.PENANAUTFNcYhfRL
29768Please respect copyright.PENANA4TY0rxDe25
Kolor ijo mengangkat tangannya dengan jari terhunus kearah perut Rayhan.29768Please respect copyright.PENANAthpwGOlBfL
29768Please respect copyright.PENANAW9m6jKlRd5
Nico dan Doni terkesima melihat kuku panjang Kolor ijo yang seakan siap merobek perut Rayhan dan mengeluarkan seluruh isi dalam perutnya.29768Please respect copyright.PENANAaA70ewxgyJ
29768Please respect copyright.PENANAGLEmRqXf7w
"Lariiiii Ray...." Jerit Doni tak berdaya di tengah guyuran hujan lebat.29768Please respect copyright.PENANAh9LCTGp7jI
29768Please respect copyright.PENANA0rn6SjS7hN
Sementara Nico memukul-mukul lumpur sembari berteriak tidak jelas. "Bangsaaaaat... Bangsaaaaat... Bangsaaaaat..." Isak tangis Nico pecah melihat nyawa sahabatnya kini berada di ujung tanduk.29768Please respect copyright.PENANA97wEBMt3EL
29768Please respect copyright.PENANAbgFr2PXeic
Rayhan tersenyum tipis menyambut ajalnya yang seakan sangat dekat sekali. "Gue mati..." Lirih Rayhan nyaris tidak terdengar oleh siapapun.29768Please respect copyright.PENANA2eP7mFAt8y
29768Please respect copyright.PENANAs5WOLllMCU
Sepersekian detik sebelum kuku-kuku panjang itu menusuk perut Rayhan, tiba-tiba tubuh sang Kolor Ijo terpental jauh hingga beberapa meter, dan pada saat bersamaan tubuh Rayhan jatuh keatas tanah dengan mata setengah terpejam, karena kesadarannya yang telah menipis.29768Please respect copyright.PENANAWQLiBZH1lL
29768Please respect copyright.PENANAWZ0RyVJOQG
Kini di hadapannya Rayhan dapat melihat sekali lagi wajah orang yang amat ia sayangi tengah merangkulnya.29768Please respect copyright.PENANAnfXZjZeWm8
29768Please respect copyright.PENANA4IdTWeZuAD
"A-apa aku sudah mati?" Lirih Rayhan.29768Please respect copyright.PENANAhXtPjiZIgo
29768Please respect copyright.PENANAtad03ZVAvD
Wanita itu tersenyum manis. "Gak sayang! Kakak gak akan biarkan kamu celaka." Bisik Zaskia lembut di telinga Rayhan. "Sekarang istirahatlah, tugas kamu sudah selesai, terimakasih sayang! Kakak sayang Adek..." Ujar Zaskia sembari mendekap erat tubuh Rayhan.29768Please respect copyright.PENANAnqrQ6PMjOu
29768Please respect copyright.PENANAWSm7A9AFPg
"Aku juga sayang kakak." Lirih Rayhan yang kemudian tidak sadarkan diri.29768Please respect copyright.PENANAQIP8dMP6Fv
29768Please respect copyright.PENANAJi7DPsE32L
Sang kolor ijo menyeringai menatap Zaskia yang malam ini mengenakan gamis berwarna biru muda, senada dengan warna hijabnya. Ia menatap benci kearah kolor yang telah berani melukai adiknya.29768Please respect copyright.PENANAWfRIMWdrlv
29768Please respect copyright.PENANA8AxugB96yF
Wanita berwajah cantik itu melakukan gerakan yang sangat cepat hingga mahluk aneh itu tidak sempat menyadari datangnya serangan dari Zaskia. Ia melepaskan tapak suci kearah dada kolor ijo dan ajaibnya, serangan Zaskia berhasil membuat kolor ijo terpental bahkan sampai muntah darah.29768Please respect copyright.PENANAC9AWveLj8N
29768Please respect copyright.PENANAGWlvA2LLHg
Sang kolor ijo mengeram marah, saat ia hendak berdiri tiba-tiba segerombolan santri dan para Ustad telah mengepung dirinya yang di pimpin langsung oleh KH Umar yang di dampingi oleh Putranya Azril.29768Please respect copyright.PENANA5o4HJrY2xx
29768Please respect copyright.PENANATb8254WlFA
Ya... Tugas Azril adalah mengumpulkan Santri dan para Ustad yang di anggap memiliki kemampuan untuk mengalahkan kolor ijo, sementara Rayhan, Doni, dan Nico bertugas menyergap dan menahan Kolor ijo selama mungkin, sampai bala bantuan datang untuk menangkap mahluk aneh tersebut.29768Please respect copyright.PENANAlfYRe1lf9s
29768Please respect copyright.PENANANanuzoBHLh
Sadar kalau kondisinya saat ini tidak memungkinkan untuk melawan, mahluk aneh itu mencoba kabur tapi para santri dan Ustad dengan cekatan mengepung mahluk aneh tersebut sehingga tidak ada cela baginya untuk kabur. Kini kolor ijo benar-benar dalam keadaan terjepit.29768Please respect copyright.PENANA6rioXSpvE8
29768Please respect copyright.PENANAwaE41WxFSr
KH Umar baru saja selesai membaca ayat-ayat suci, lalu dia melemparkan tasbih kearah kolor ijo.29768Please respect copyright.PENANAiJNU1HnWh4
29768Please respect copyright.PENANAb0QbVyWT83
Duaaaarrrr...29768Please respect copyright.PENANAiklC46Ayvn
29768Please respect copyright.PENANAOUUDidVp4n
Terdengar suara ledekan cukup keras dan di iringi oleh percikan api di bagian dada kolor ijo, yang membuatnya terpental sejauh tiga meter. Ia berguling-guling diatas tanah sembari meronta-ronta tak karuan.29768Please respect copyright.PENANAkoIvWyBI58
29768Please respect copyright.PENANAzcalaj8ttE
KH Umar dengan santainya berjalan mendekati kolor ijo sembari membaca ayat-ayat suci.29768Please respect copyright.PENANAtTeSNHJlxO
29768Please respect copyright.PENANAvSfz8lOR0P
Telapak tangan KH Umar yang telah di makan usia, ia letakan diatas kening mahluk aneh tersebut, membuat mahluk itu merintih kesakitan.29768Please respect copyright.PENANABE7mmBJsZ2
29768Please respect copyright.PENANAVxCnkSV7VR
Perlahan tapi pasti, mahluk tersebut kembali ke bentuk asalnya yaitu manusia biasa. Saat pengaruh mahluk aneh itu menghilang, semua santri dan Ustad tampak terkejut mengetahui sosok di balik teror ponpes Al-tauhid satu bulan belakangan ini.29768Please respect copyright.PENANAEk2qy7fLZU
29768Please respect copyright.PENANAu0Zfe2f4fa
"Mang Burhan!" Jerit mereka.29768Please respect copyright.PENANAAdI4QlnTZ1
29768Please respect copyright.PENANAXRqD5JlYHC
Pria yang selama ini telah bersekutu dengan kolor ijo itu dalam keadaan sekarat. Dan pada saat bersamaan hujanpun mulai berhenti, menandakan selesai sudah perualangan sang kolor ijo dalam mencari mangsa.29768Please respect copyright.PENANATDs5m0HyKh
29768Please respect copyright.PENANAGT4ElqD3yA
"Astaghfirullah Burhan, kenapa kamu jadi seperti ini."29768Please respect copyright.PENANAlQ0q4B2BTQ
29768Please respect copyright.PENANAelp2MrnFOG
Burhan tampak menitikkan air matanya ketika melihat wajah teduh KH Umar. "Maafkan saya Kiayi." Lirih Burhan, ia mulai terisak.29768Please respect copyright.PENANAFa4YULUV5R
29768Please respect copyright.PENANA4XG03JTZ5q
"Minta maaflah ke pada Tuhan Burhan. Dan bertaubatlah." Nasehat KH Umar.29768Please respect copyright.PENANAxNH8gAkfRT
29768Please respect copyright.PENANA7PwUNzTmYA
"Saya salah, ya Tuhan... Maafkan saya, maafkan hamba mu yang hina ini.!" Jerit Burhan penuh penyesalan.29768Please respect copyright.PENANAo847qABd1z
29768Please respect copyright.PENANAW6mTMJGZ9H
"Alhamdulillah." Lirih KH Umar. "Kalian tolong bantu Mang Burhan dan ketiga anak itu, Ustad Yahya, tolong kamu telepon polisi." Titah sang Kiayi yang langsung mereka patuhi.29768Please respect copyright.PENANA1J8Zhv5Abx
29768Please respect copyright.PENANAUcgKINWT6N
Burhan mencengkram lengan KH Umar. "Kiayi..." Lirih Burhan, dari kilatan matanya ia terlihat sangat menyesal. "Te... Terimakasih sudah mau membimbing saya dan menerima saya sebagai murid." Bisik Burhan, perlahan kesadaran Burhan mulai menghilang, berikut dengan nafasnya yang sudah berhenti.29768Please respect copyright.PENANA5b5HUqYET6
29768Please respect copyright.PENANAHb2oaHVJUj
*****
Enam bulan yang lalu
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat di tolak. Keadaan ternyata berkembang jadi semakin sulit setelah usaha rumah makan yang ia bangun bertahun-tahun mengalami kebangkrutan. Ia di tipu oleh sahabatnya sendiri, membuatnya terpaksa menutup bisnisnya.29768Please respect copyright.PENANA4IGdIpz6oR
29768Please respect copyright.PENANAxWZR5MjaTT
Dalam keadaan frustasi, ia bertemu dengan gurunya semasa mondok dulu. Atas tawaran KH Umar Burhan bisa tinggal dan bekerja di ponpes Al-tauhid sebagai peternak.29768Please respect copyright.PENANAUNLdBTuUKb
29768Please respect copyright.PENANAgkSsfv6xS5
Tentu saja Burham sangat bersyukur atas bantuan dari gurunya yang telah memberi ke sempatkan untuk kembali mengabdi di pondok pesantren Al-tauhid. Hanya saja masalah baru pun kembali muncul.29768Please respect copyright.PENANApP8RW83MjV
29768Please respect copyright.PENANAeWKFvGHJsu
Istrinya Tari pergi meninggalkan dirinya bersama pria lain yang cukup mapan, membuat Burhan sangat terpukul, ia menyalahkan dirinya sendiri karena tidak mampu memberikan apa yang di minta oleh Istrinya. Andai saja ia masih kaya seperti dulu, ia yakin Tari tidak akan meninggalkannya seperti saat ini.29768Please respect copyright.PENANAal2XAY48YU
29768Please respect copyright.PENANAKFjoyTOCyV
Burhan bertekad akan kembali menggapai kejayaanmya dan merebut Istrinya kembali dengan cara apapun. Burhan yang telah kehilangan akal sehatnya, memilih persugihan atas saran sahabatnya untuk mengatasi masalah yang ia hadapi saat ini.29768Please respect copyright.PENANAkgBbfzQCoS
29768Please respect copyright.PENANAmdyVw5eXbU
Dengan alasan ingin bertemu dengan teman lamanya yang ingin memberinya modal untuk memulai kembali usaha rumah makannya, Burhan pamit kepada KH Umar dan Haja Laras untuk pergi ke kota selama beberapa hari. Dan tentu saja KH Umar sangat mendukung rencana Burhan.29768Please respect copyright.PENANABesHuZ6mLc
29768Please respect copyright.PENANAOsBeTlW3qK
Ternyata tidak muda untuk menemukan gua tersebut, menurut sumber yang di percaya, hanya orang-orang pilihan yang dapat menemukannya, membuat Burhan nyaris putus asa, tapi keinginan yang kuat, membuatnya terus mencari dan mencari, hingga akhirnya ia bisa menemukan gua tersebut.29768Please respect copyright.PENANAIG7ZN9zGng
29768Please respect copyright.PENANADHvH0HWQAa
Cobaan-demi cobaan di lalui Burhan, selama bersemedi ia merasa tubuhnya seakan terbakar bara api, lalu berganti diterpa hawa dingin yang menusuk hingga ke dalam tulangnya.29768Please respect copyright.PENANAnezE3Ze5J9
29768Please respect copyright.PENANAOES59IMWyn
Belum lagi gangguan-gangguan hewan kecil yang beracun, yang kapan saja siap membunuhnya.29768Please respect copyright.PENANAEN7tskF68s
29768Please respect copyright.PENANA5NeErRCdWY
Tetapi keteguhan hati Burhan, berhasil membuatnya bertahan walaupun harus di akui kalau dirinya sangat tersiksa selama bersemedi di dalam gua.29768Please respect copyright.PENANAzNKAmv4x1z
29768Please respect copyright.PENANAv2vKqs90vC
Sudah hampir dua minggu Burhan bersemedi di dalam gua, dan selama itu juga Burhan tidak meminum dan memakan apapun, membuat bobot tubuhnya turun drastis, sekilas ia terlihat seperti mayat hidup. Tetapi walaupun begitu ia tetap bersabar dan terus bersabar, hingga memasuki Minggu ke kelima barulah sosok Mbah Sugeng menampakan dirinya di hadapan Burhan.29768Please respect copyright.PENANA5i8OuOmhn8
29768Please respect copyright.PENANAuu6m1HpyZz
Bentuk tubuh Mbah Sugeng sangat mengerikan, tubuhnya memang berbentuk manusia, hanya saja tubuhnya dua kali lipat lebih besar di bandingkan dengan manusia pada umumnya, perutnya membuncit, dan kulitnya berwarna hijau terang dan bersisik, dan matanya yang tajam berwarna merah darah. Penampakan Mbah Sugeng membuat Burhan ketakutan setengah mati, tubuhnya bergetar hebat, dengan peluh yang kini membanjiri tubuhnya.29768Please respect copyright.PENANAKjG7c8uZhi
29768Please respect copyright.PENANAN60H8n04sJ
"HAI ANAK MANUSIA, KENAPA KAMU MEMANGGILKU? APA KAMU SUDAH BOSAN HIDUP?" Suara Mbah Sugeng penunggu gua Ambar menggemah, menggetarkan dinding gua, membuat beberapa potongan batu kecil berjatuhan, membuat Burhan makin ketakutan.29768Please respect copyright.PENANAOxPg1txtUD
29768Please respect copyright.PENANA0uNTqXfzPG
Mendengar suaranya saja sudah membuat tubuh Burhan menggigil ketakutan. "Mohon ampun Mbah Sugeng! Kedatangan saya kemari ingin meminta petunjuk dari Mbah Sugeng." Dengan kedua tangan yang di tungkup di depan dadanya, Burhan membungkukkan tubuhnya.29768Please respect copyright.PENANApPDvByPSjW
29768Please respect copyright.PENANAlSC2De7jec
"HAHAHA... BERANI SEKALI KAMU MEMINTA PETUNJUK DARIKU, APA KAMU TIDAK TAKUT DENGANKU?"29768Please respect copyright.PENANAoeTmGOcU8A
29768Please respect copyright.PENANAjtgfyl5lCn
"Mohon ampun Mbah, hamba tidak berani Mbah!"29768Please respect copyright.PENANAZkQoaulh2g
29768Please respect copyright.PENANAYEtAndCykQ
"HMMM... PENTUNJUK APA YANG KAMU INGINKAN WAHAI ANAK MANUSIA?"29768Please respect copyright.PENANASHRBOlGjMC
29768Please respect copyright.PENANAfsBNZRVJlq
"Mohon ampun sebesar-besarnya Mbah, Ananda hanya ingin meminta petunjuk agar cepat menjadi orang kaya! Sekiranya Mbah Sugeng mau memberi petunjuk untuk Hambamu yang hina ini." Ujar Burhan dengan bibir gemetar ketakutan.29768Please respect copyright.PENANA3AdjmQ2eBz
29768Please respect copyright.PENANAcL79cx8Jai
"HAHAHA... DASAR MANUSIA HINA." Umpat Mbah Sugeng, seraya memamerkan gigi taringnya yang panjang dan kehitaman. "AKU AKAN MEMBANTUMU, HANYA SAJA ADA BEBERAPA SYARAT YANG HARUS KAMU LAKUKAN? APAKAH KAMU SANGGUP MEMENUHI SYARATNYA?" Jelas Mbah Sugeng, Burhan menganggukkan kepalanya.29768Please respect copyright.PENANAEnHrw9DzfK
29768Please respect copyright.PENANA9Yg75J0cDU
"Apa yang harus Hamba lakukan Mbah?"29768Please respect copyright.PENANA9cS0SxYI02
29768Please respect copyright.PENANApjIOSVYwzU
"KAMU HARUS MENDAPATKAN SEORANG WANITA CANTIK DAN SEGAR UNTUK AKU TIDURI, KALAU KAMU GAGAL... SAYA AKAN MENGAMBIL SEMUA YANG KAMU MILIKI, TERMASUK NYAWAMU." Ujar Mbah Sugeng.29768Please respect copyright.PENANADZYiBntOpR
29768Please respect copyright.PENANAD4K0VfMSxQ
"Saya siap melaksanakannya, hanya saja bagaimana caranya agar saya bisa mendapatkannya."29768Please respect copyright.PENANAGUUQh7aKAX
29768Please respect copyright.PENANAKBtKnKRRto
"HAHAHAHA..." Tawa Mbah Sugeng kembali bergemah. "SAYA TAU APA YANG KAMU KHAWATIRKAN WAHAI HAMBAKU, MASALAH ITU KAMU TIDAK PERLU KHAWATIR, TUGASMU HANYA MENCARI SOSOK WANITA YANG PANTAS UNTUKKU, DAN MEMBAKAR FOTONYA DI CAMPUR DENGAN DARAH AYAM HITAM." Jelas Mbah Sugeng membuat hati Burhan sedikit tenang.29768Please respect copyright.PENANAdDBEAQLePA
29768Please respect copyright.PENANAol5GERahZm
"Terimakasih Mbah!"29768Please respect copyright.PENANAq9485reFNa
29768Please respect copyright.PENANABDqBPfulES
"HHMM... APA KAMU SANGGUP MELAKUKANNYA?" Mbah Sugeng kembali bertanya.29768Please respect copyright.PENANA0Ns3weTl5N
29768Please respect copyright.PENANA6jHSQ2GVq0
"Tentu Mbah, saya sanggup." Lirih Burhan.29768Please respect copyright.PENANAMalnUfMtJo
29768Please respect copyright.PENANAusP4yXzo38
"SEKARANG PULANGLAH, DAN PERSIAPKAN TUMBAL PERTAMAMU UNTUKKU." Perintah Mbah Sugeng, dan dalam sekejap Mbak Sugeng menghilang dari hadapan Burhan.29768Please respect copyright.PENANA7P9Qi6XIYY
29768Please respect copyright.PENANAQjMyjvMrDS
Sepenghilangnya Mbah Sugeng, Burhan bergegas meninggalkan tempat di mana ia bersemedi selama beberapa hari ini. Ia sangat senang, karena akhirnya ia menemukan solusi dari masalahnya, walaupun ia nyaris mati berdiri sanking takutnya.29768Please respect copyright.PENANAHdw6Pf0T2f