Cuaca malam ini terasa lebih bersahabat di bandingkan malam-malam sebelumnya, yang selalu di guyur hujan lebat dan di sertai angin kencang. Tampak bintang-bintang kecil menghiasi langit malam ini, menemani sang rembulan yang muncul dengan bentuk sempurna.32772Please respect copyright.PENANAAhbAW4VF80
32772Please respect copyright.PENANAsASM6zHINp
Seperti yang sudah mereka sepakati, Asyifa, Adinda dan Aurel menginap di rumah Aziza. Melihat keakraban mereka, Ustadza Dwi terlihat sangat senang.32772Please respect copyright.PENANAPL93yVUdsb
32772Please respect copyright.PENANAsVab0aP64Z
Di dalam kamar Aziza. Tampak mereka tengah menggoda Asyifa. Bermula ketika Aziza menceritakan kejadian kemarin sore ketika mereka bertemu dengan Adiknya Ustadza Zaskia.32772Please respect copyright.PENANAH0g0J3wTvF
32772Please respect copyright.PENANAnS6Pkj5tSl
"Cie... Cie..." Ledek Aurel.32772Please respect copyright.PENANAsU5v8fqB85
32772Please respect copyright.PENANA3vNLEVTYpS
Wajah Asyifa bersemu merah. "Ih, apaan si kalian." Celoteh Asyifa, ia tampak kesal tapi tidak bisa berbuat apa-apa ketika teman-temannya membully dirinya.32772Please respect copyright.PENANAHLOJjaBUkz
32772Please respect copyright.PENANAPfRfqLbFE7
"Enaknya yang di peluk." Goda Aziza.32772Please respect copyright.PENANAwGtWXlqHbB
32772Please respect copyright.PENANA7f5fm9Wq4c
Adinda yang tengah duduk di kursi belajar sembari memegang buku untuk mengulangi pelajaran tadi siang, hanya tersenyum kecil melihat tingkah laku ketiga sahabatnya. Ada perasaan bahagia yang menyeruak ke dalam hatinya, ketika melihat kedekatan yang terjalin diantara mereka.32772Please respect copyright.PENANAbG2i4AJVPN
32772Please respect copyright.PENANAnfwrYIp6u6
Sungguh Adinda merasa bersyukur bisa memiliki sahabat seperti mereka bertiga.32772Please respect copyright.PENANAWaGNfhOAB1
32772Please respect copyright.PENANAPLvPF8hsMN
Aurel tiba-tiba memeluk Asyifa. "Mau dong ikut di peluk." Ujar Aurel dengan sedikit mendesah, membuat Asyifa bergidik geli. Ketika hendak melepaskan pelukan Aurel, tiba-tiba Aurel meremas payudaranya.32772Please respect copyright.PENANAzSl84fZUjp
32772Please respect copyright.PENANAvBBvUbG2SN
"Aureeeeel!" Jerit Asyifa.32772Please respect copyright.PENANAGS4j2UPE3e
32772Please respect copyright.PENANA9iQhbWbD8M
Sekuat tenaga Asyifa berusaha memberontak, tapi Aurel tidak melepaskannya. Tanpa ampun Aurel meremas payudara Asyifa.32772Please respect copyright.PENANA7siYGDwNtg
32772Please respect copyright.PENANAGE4Umrxnl9
Adinda menghela nafas pelan, ia menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sahabatnya yang di rasa semakin jauh dari norma-norma agama. Sementara Aziza hanya tertawa renyah melihat Asyifa yang terus-terusan meronta dari pelukan Aurel.32772Please respect copyright.PENANAZRqUw9HOLa
32772Please respect copyright.PENANA3JKIi7ODvq
Dan tanpa merasa berdosa, Aurel meremas kedua payudara Asyifa hingga gadis berusia belasan tahun itu menjerit, membuat isi kamar menjadi ramai.32772Please respect copyright.PENANAlMoXZze0BZ
32772Please respect copyright.PENANAXxhgPNgUEe
*****32772Please respect copyright.PENANA93bMyyZk8g
32772Please respect copyright.PENANAHOfXK5zKcj
32772Please respect copyright.PENANAAdiWpij4Ss
32772Please respect copyright.PENANARq3IjWfjjm
32772Please respect copyright.PENANAodSN9Mp9IV
32772Please respect copyright.PENANAkdUgw401Oo
32772Please respect copyright.PENANACkbQFcpiWE
32772Please respect copyright.PENANAeAtimzstC3
32772Please respect copyright.PENANA5viel2Bdfw
32772Please respect copyright.PENANAUuDFHxCWN8
Sekitar jam 10 malam, Rayhan keluar dari dalam kamarnya. Ia memasuki ruang tamu sekaligus ruang keluarga. Tampak Zaskia tengah tertidur lelap diatas sofa. Wajah cantiknya terlihat begitu damai, membuat siapapun yang melihatnya pasti ingin menciumnya.32772Please respect copyright.PENANAG3HuOQh8GG
32772Please respect copyright.PENANAQ3lhozdVuY
Rayhan menghampiri Kakak kandungnya, ia menatap Zaskia dengan tatapan yang tidak biasanya. Hatinya bergetar melihat Zaskia yang tengah tertidur.32772Please respect copyright.PENANAVOAZZx9Rjm
32772Please respect copyright.PENANA1fvptwIfoY
Malam ini tidak ada yang spesial dari Zaskia, ia hanya mengenakan piyama tidur dengan model celana. Hanya saja, bagian perutnya terbuka, memamerkan perut rata dan kulitnya yang putih bak pualam.32772Please respect copyright.PENANADrEbxVXZAG
32772Please respect copyright.PENANAHCeAoWyoCm
"Kak!" Panggil Rayhan.32772Please respect copyright.PENANAjX9sPN2b4p
32772Please respect copyright.PENANAm7W40cAvO0
Zaskia menggeliat pelan, lalu kembali tidur, seakan tidak terganggu dengan panggilan sang Adik.32772Please respect copyright.PENANAaYWd8KXlMq
32772Please respect copyright.PENANAOB6C3ifsAm
Rayhan menggaruk-garuk kepalanya, seraya mendesah pelan. Dia mengambil remote tv dan mematikan tvnya yang masih menyala. Kemudian dengan sangat hati-hati Rayhan mengangkat tubuh Kakaknya, menggendongnya dengan perlahan.32772Please respect copyright.PENANApKbBs7xaRN
32772Please respect copyright.PENANAbvQkUt3Pns
Deg... Deg... Deg...32772Please respect copyright.PENANAvYwmOG3Obr
32772Please respect copyright.PENANA1k0UyzH2eG
Detak jantung Rayhan berdetak lebih cepat dari biasanya. Wajahnya memanas tatkalah ia menatap wajah Zaskia yang begitu cantik.32772Please respect copyright.PENANAoeB3W0Tc8b
32772Please respect copyright.PENANAvfS4Zy3shU
"Astaghfirullah! Apa yang kupikirkan!" Bisik hati Rayhan.32772Please respect copyright.PENANAm1PeIFsTqd
Sembari menggendong Kakaknya, ia membawa Zaskia menuju kamar sang Kakak. Dengan sangat hati-hati Rayhan membaringkan Zaskia, agar Kakak kandungnya itu tidak terjaga dari lelapnya.32772Please respect copyright.PENANAqvHQZsqzzr
32772Please respect copyright.PENANA7YbDON8U8h
Sejenak ia terpaku menatap Kakaknya. Payudara Zaskia yang berukuran 34D tampak turun naik, mengikuti irama nafas Zaskia yang teratur.32772Please respect copyright.PENANA7pgeKTTxV8
32772Please respect copyright.PENANAJXpZ1nj6Uz
"Cantik!" Ujar Rayhan.32772Please respect copyright.PENANA9buxXytx9M
32772Please respect copyright.PENANA2GES8FukFR
Tapi buru-buru Rayhan menggelengkan kepalanya. Zaskia memang cantik, tapi ia masih punya moral untuk tidak mengambil kesempatan di saat Kakaknya tengah tertidur lelap dengan damai. Dia menarik selimut Zaskia hingga menutupi sebagian tubuhnya. Lalu dengan perlahan ia mengecup kening Zaskia.32772Please respect copyright.PENANAxmnH6QDW6J
32772Please respect copyright.PENANAfia14RAYIA
Untuk terakhir kalinya, sebelum meninggalkan kamar Kakaknya, Rayhan melihat kearah Zaskia yang terbaring pasrah. Tampak pemuda itu menghela nafas, lalu pergi meninggalkan kamar Zaskia.32772Please respect copyright.PENANAjbrQGr9APy
32772Please respect copyright.PENANATyoCY5NWIz
Tepat ketika pintu kamarnya tertutup, Zaskia bergumam pelan. "Ray!!" Lirihnya.32772Please respect copyright.PENANAKhmqDRIwVA
32772Please respect copyright.PENANAuOuj8ScnmE
*****32772Please respect copyright.PENANAwmwSCV40Xl
32772Please respect copyright.PENANARlfDL42XLK
Keadaan di luar rumah terasa tidak mencekam seperti biasanya. Bahkan terasa terlalu damai bagi Rayhan, tetapi walaupun begitu ia tetap memeriksa sekeliling rumahnya, memastikan tidak ada mahluk aneh yang mendekati rumah mereka.32772Please respect copyright.PENANAscRMiwzqvB
32772Please respect copyright.PENANAJLMmw8VMq2
Ada alasan kenapa Rayhan memilih memantau rumahnya dari jauh, ketimbang tetap berada di dalam rumah menjaga Kakak kandungnya.32772Please respect copyright.PENANA3y0frwzTl9
32772Please respect copyright.PENANA09CmddXjIU
Seingatnya, setiap kali mahluk itu hadir, tidak ada satupun orang yang berada di dekat korban akan menyadari kehadiran mahluk tersebut. Mereka semua akan tertidur lelap, selagi mahluk aneh itu memperkosa korbannya. Dengan alasan itulah Rayhan menjaga jarak dari Kakaknya, agar bisa tetap terjaga dan melindungi orang yang sangat berharga di dalam hidupnya..32772Please respect copyright.PENANAx1eY2GXgVj
32772Please respect copyright.PENANAYm8Acuj6bc
Untuk kedua kalinya ia mengitari rumahnya, dan Rayhan tidak menemukan jejak si kolor ijo berada di dekat rumahnya. Sembari menghela nafas ia duduk di potongan pohon kelapa yang telah di tebang.32772Please respect copyright.PENANA7kGqhFzZlI
32772Please respect copyright.PENANATbpyEEwdko
"Huaam." Dia menutup mulut sembari menguap.32772Please respect copyright.PENANA6EYmeWnvIO
32772Please respect copyright.PENANAURhxQovmYh
Matanya yang biasanya tajam seperti elang, kini terlihat begitu sayu dan lelah. Maklum saja, karena akhir-akhir ini Rayhan tertidur tidak lebih dari dua jam. Rayhan baru tidur setelah menunaikan shalat subuh. Dan bangun lagi sekitar jam enam pagi.32772Please respect copyright.PENANAHjpTxDpJpV
32772Please respect copyright.PENANAaNIMapNkGW
Dia melipat tangannya di dada, untuk mengurangi hawa dingin yang membuat tubuhnya menggigil.32772Please respect copyright.PENANApsAh3ijAns
32772Please respect copyright.PENANAcpxsWCL57L
"Ray!"32772Please respect copyright.PENANAZjcIdjA6Mg
32772Please respect copyright.PENANAzQWxPk7QKw
Tubuh Rayhan terlonjak kaget ketika seseorang menepuk pundaknya. Saat ia berbalik, ia mendesah pelan ketika menyadari kehadiran Ustadza Dewi. "Astaghfirullah! Ana pikir tadi siapa?" Rayhan berujar sembari menggelengkan kepalanya.32772Please respect copyright.PENANAqvw1jEFOBo
32772Please respect copyright.PENANAhyfmQwGECR
"Antum pikir Ustadza hantu?" Singgung Ustadza Dewi sembari mengangkat alisnya.32772Please respect copyright.PENANAdnpJevwgzV
32772Please respect copyright.PENANAvQkY75jGQi
Rayhan menggaruk kepalanya sembari tersenyum kecut. "Ya habisnya Ustadza ngagetin!" Jawab Rayhan, tidak memungkiri apa yang di katakan Ustadza Dewi.32772Please respect copyright.PENANAlZofbCFRAU
32772Please respect copyright.PENANAXV0GzL8ELT
"Dasar kamu."32772Please respect copyright.PENANAcUOI3ODLgX
32772Please respect copyright.PENANAaKb5ebSuVd
"Kok Ustadza malam-malam ke luar rumah! Ada perlu apa Ustadza?" Tanya Rayhan keheranan.32772Please respect copyright.PENANA2cbBoyuIni
32772Please respect copyright.PENANA2ETtk2goCr
Ustadza Dewi duduk di potongan pohon kelapa yang tadi di duduki Rayhan. "Dari jendela Ustadza lihat kamu mondar-mandir kayak orang kebingungan." Jelas Ustadza Dewi, dia merapatkan kardigan miliknya untuk mengurangi hawa dingin. "Kamu lagi berantem sama Uhkti Zaskia?" Tanya Ustadza Dewi penasaran.32772Please respect copyright.PENANAIKv9TgdQRd
32772Please respect copyright.PENANAQeQexUYxWz
"Eh..."32772Please respect copyright.PENANACgx81R3eJZ
32772Please respect copyright.PENANAbedhoupHgY
"Berantem dengan saudara itu hal biasa, nanti juga baikan, jangan terlalu di pikirkan." Potong Ustadza Dewi.32772Please respect copyright.PENANANphMHYMmZ8
32772Please respect copyright.PENANArLZwiINaah
Rayhan yang tadinya hendak menjelaskan kenapa dirinya berada di luar menjadi urung. "Iya Ustadza!" Jawab Rayhan mengamini ucapan Ustadza Dewi.32772Please respect copyright.PENANApD8P0YX925
32772Please respect copyright.PENANAl127ZnhtYZ
"Malam ini kamu tidur di rumah Ustadza! Besok pagi Kakak kamu pasti sudah baikan." Jelas Ustadza Dewi seraya tersenyum manis.32772Please respect copyright.PENANAiGFb9kjCA6
32772Please respect copyright.PENANAxz4BR32swT
"Gak apa-apa Ustadza, saya di sini saja! Gak enak sama Nikita." Tolak halus Rayhan.32772Please respect copyright.PENANA9FeJCQJfWd
32772Please respect copyright.PENANAKjrVh9kj26
Ustadza Dewi berdiri sembari merapikan gaun tidurnya yang berwarna putih. "Di rumah lagi gak ada orang! Nikita malam ini menginap di asrama temannya." Ujar Ustadza Dewi setengah berbisik.32772Please respect copyright.PENANAa456m0lER0
32772Please respect copyright.PENANA41XkU3Jlqk
Ucapan Ustadza Dewi sukses membuat Rayhan terdiam seribu bahasa. Pemuda itu sadar, kalau ucapan Ustadza Dewi adalah sebuah undangan khusus untuknya.32772Please respect copyright.PENANA7pmM1CwHYl
32772Please respect copyright.PENANAdcX0esSyPF
Tanpa menunggu jawaban Rayhan, Ustadza Dewi berlalu pergi menuju rumahnya. Sedetik kemudian Rayhan bergegas menyusul Ustadza Dewi. Sejenak ia lupa, akan niatnya yang ingin menjaga Kakak kandungnya.32772Please respect copyright.PENANAS9nmF8qMiw
32772Please respect copyright.PENANArIta5p21Li
*****32772Please respect copyright.PENANANMHUbXTLuW
32772Please respect copyright.PENANAml7x91fJto
Di ruangan tamu minimalis itu, tampak kedua insan berbeda generasi tengah bercumbu mesrah. Kedua bibir mereka bertautan, saling hisap dan melumat satu sama lainnya. Telapak tangan Rayhan membelai punggung Ustadza Dewi membuat tubuh Ustadza Dewi merinding.32772Please respect copyright.PENANAjFJ8iZFFXq
32772Please respect copyright.PENANAKMrcdwJxTw
Dengan perlahan Rayhan membuka cardigan yang di kenakan Ustadza Dewi, hingga sang Ustadza hanya mengenakan gaun tidur tanpa lengan.32772Please respect copyright.PENANAxZkG2BDU2t
32772Please respect copyright.PENANA6N8qzOHSZF
Rayhan mengecup mesrah pundak telanjang Ustadza Dewi, merangsang wanita paruh baya itu.32772Please respect copyright.PENANA75wLlf8qfc
32772Please respect copyright.PENANAVOkZQb7EAR
"Ahkk, Ray! Aaahkk..."32772Please respect copyright.PENANApGNIe9xoFw
32772Please respect copyright.PENANAHzZR0ZGoS4
Sembari menurunkan gaun tidur tersebut, Rayhan mengecup dada Ustadza Dewi. Dan seperti yang sudah di duga Rayhan. Ustadza Dewi sudah tidak memakai bra untuk melindungi payudaranya.32772Please respect copyright.PENANAj6MHqhptJm
32772Please respect copyright.PENANAWmE7KsJB0Y
Tepat ketika gaun tidur itu merosot kelantai, Rayhan mencomot payudara Ustadza Dewi. Dia menghisap payudara Ustadza Dewi secara bergantian, memainkan lidahnya di sekitar puting Ustadza Dewi yang cukup besar. Sementara telapak tangannya meremas pantat sebelah kiri Ustadza Dewi.32772Please respect copyright.PENANAOZ7OgzhW7l
32772Please respect copyright.PENANAlpsAXboWSQ
"Aahkk... Ray! Terus sayang." Racau Ustadza Dewi.32772Please respect copyright.PENANAP2bN2Sr1wh
32772Please respect copyright.PENANAFk2klylRhb
Dia mendekap kepala Rayhan yang tengah bermain dengan kedua payudaranya yang berukuran 36D.32772Please respect copyright.PENANALzjIneJT2c
32772Please respect copyright.PENANAvFhevlZtp7
Tubuhnya yang sudah lama tidak di sentuh, menggeliat tak terkendali, menikmati hisapan mulut Rayhan di kedua payudaranya yang besar.32772Please respect copyright.PENANAyy4EeIig4z
32772Please respect copyright.PENANAVgpOxVlNuN
Rayhan membantu Ustadza Dewi duduk di sofa, dia mendekap pundak Ustadza Dewi sembari melumat bibirnya. Sementara tangan Rayhan bergerilya di paha mulus Ustadza Dewi, terus naik menuju selangkangan Ustadza Dewi yang terbungkus kain segitiga berwarna putih yang telah basah.32772Please respect copyright.PENANAn5Loh7iJk1
32772Please respect copyright.PENANAVVjhrRWtqL
Jemari telunjuknya menggosok clitoris Ustadza Dewi dari luar celana dalam.32772Please respect copyright.PENANA5sVlviOROX
32772Please respect copyright.PENANAvA1qkOeIAL
Setelah puas berciuman, Rayhan berlutut dihadapan Ustadza Dewi. Dia menaikan kedua kaki Ustadza Dewi keatas sofa dengan posisi mengangkang.32772Please respect copyright.PENANAOekZfwp4Mx
32772Please respect copyright.PENANAPtC5MeLMIh
"Saya buka ya Uatadza!" Izin Rayhan.32772Please respect copyright.PENANAcxF6b35Go3
32772Please respect copyright.PENANAV2i0lQ6ziR
Ustadza Dewi mengangguk lemah. "Buka aja sayang! Ini milikmu." Lirih Ustadza Dewi.32772Please respect copyright.PENANAixPbSN09g8
32772Please respect copyright.PENANARTDxuvSb8d
Dengan perlahan Rayhan menarik turun celana dalam Ustadza Dewi. Dengan sedikit mengangkat pinggulnya, Ustadza Dewi membantu Rayhan melepas celana dalamnya. Tampak rambut kemaluan Ustadza Dewi yang tumbuh subur.32772Please respect copyright.PENANAlBfdAKsaEV
32772Please respect copyright.PENANAWo0Uk8z7s2
Rayhan berdecak kagum melihat keindahan memek Ustadza Dewi. "Indah sekali." Gumam Rayhan, sembari menghirup aroma memek Ustadza Dewi yang menyeruak masuk ke hidungnya.32772Please respect copyright.PENANAGUj07CEzGC
32772Please respect copyright.PENANABtBd4dSf7H
Sluuuppsss...32772Please respect copyright.PENANARa3127bC6x
Sluuuppsss...32772Please respect copyright.PENANAKsiqwV132u
Sluuuppsss...32772Please respect copyright.PENANAUOebVcQT5a
32772Please respect copyright.PENANAghpIB4lHyq
Lidah Rayhan menari-nari di bibir kemaluan Ustadza Dewi. Menyentil clitorisnya dengan ujung lidahnya. Sesekali lidahnya menusuk masuk ke dalam memek Ustadza Dewi.32772Please respect copyright.PENANAwIwFYr0CEE
32772Please respect copyright.PENANAtWtQAk18fb
"Ray! Aahkk... Terus sayang!" Mohonnya..32772Please respect copyright.PENANAMNLXii9iIj
32772Please respect copyright.PENANAdcdTRAAF1c
Sruuuppss... Sruuuppss... Sruuuppss...32772Please respect copyright.PENANAJkEDOC1fsC
32772Please respect copyright.PENANAfvsGKGCtWe
Rayhan menyeruput lendir kewanitaan Ustadza Dewi yang keluar cukup banyak. Rasanya asin dan gurih.32772Please respect copyright.PENANATy0vhFPicL
32772Please respect copyright.PENANAFa7WuGwNMz
Sembari menjilati clitoris Ustadza Dewi, jari tengah Rayhan mengocok memek Ustadza Dewi. Sloookss... Sloookss... Sloookss... Semakin lama, Rayhan semakin cepat mengocok memek Ustadza Dewi, membuat tubuh Ustadza Dewi belingsatan.32772Please respect copyright.PENANAViquQt3Ss1
32772Please respect copyright.PENANAgMsUKBlZtI
"RAY, USTADZA KELUAAAAR!" Jerit Ustadza Dewi.32772Please respect copyright.PENANAnjc7pNnjPV
32772Please respect copyright.PENANAoHrrHh3LtK
Seeeeeeeeeerrrr...32772Please respect copyright.PENANAcmSFb8xO0L
32772Please respect copyright.PENANAFy69VZTpxg
Pinggulnya tersentak-sentak beberapa kali sembari menyemburkan cairan bening dari dalam memeknya dengan jumblah yang cukup banyak.32772Please respect copyright.PENANA69Otwopepr
32772Please respect copyright.PENANAWWaMSfUayC
Rayhan tersenyum tipis. Ia mendesah puas karena berhasil membuat Ustadza Dewi orgasme.32772Please respect copyright.PENANA50SAT5QM1c
32772Please respect copyright.PENANAlp57cNZALk
"Aku masukan sekarang ya Ustadza!" Rayhan membuka pakaiannya hingga telanjang bulat, tampak kontol besarnya menggantung diantara kedua pahanya yang di tumbuhi bulu halus.32772Please respect copyright.PENANAJ6rQc0YB80
32772Please respect copyright.PENANAcoY3yrNRNF
"Besar sekali Ray!" Lirih Ustadza Dewi.32772Please respect copyright.PENANA7P82uaIv9Y
32772Please respect copyright.PENANArvvkHCwUzs
Masih dengan posisi sebelumnya, Rayhan memepet tubuh Ustadza Dewi sembari mengarahkan kontolnya di lipatan bibir kemaluan Ustadza Dewi. "Ustadza tidak akan kecewa." Ujar Rayhan sombong.32772Please respect copyright.PENANAR99l5En4yJ
32772Please respect copyright.PENANAMSssy45QON
"Ustadza tidak sabar lagi sayang! Masukan sekarang." Pinta Ustadza Dewi menggoda.32772Please respect copyright.PENANAixpimbZL1D
32772Please respect copyright.PENANAcTYmKzZnmu
Rayhan menggesekkan kemaluannya ke bibir vagina Ustadza Dewi. Lalu dengan perlahan kepala kontolnya yang berbentuk helm tentara itu membela bibir memek Ustadza Dewi. Wajah Rayhan meringis, merasakan jepitan memek Ustadza Dewi.32772Please respect copyright.PENANAVEimQ1grbC
32772Please respect copyright.PENANApNf2alb6y2
Wajah cantik Ustadza Dewi mendongak keatas, sembari mengepal kedua tangannya, meresapi setiap inci batang kemaluan Rayhan yang masuk ke dalam memeknya. Panjang dan keras, itu yang di rasakan Ustadza Dewi saat ini ketika kontol Rayhan menggesek dinding kemaluannya.32772Please respect copyright.PENANADRmeJvYGTY
32772Please respect copyright.PENANAhPkpkLmCMN
Setelah beberapa kali dorongan, akhirnya kontol Rayhan bersemayam di dalam memeknya. "Gilaaaaaa... Ini besar sekali." Bisik hati Ustadza Dewi.32772Please respect copyright.PENANAfZTXBjnN5g
32772Please respect copyright.PENANAEko5mJ4Amh
"Nikmat sekali jepitan memek Ustadza." Racau Rayhan.32772Please respect copyright.PENANAtsDpG1SG2K
32772Please respect copyright.PENANAk6NVrSExrk
Pinggul Rayhan mulai bergoyang maju mundur menyodok memek Ustadza Dewi. "OUGHKK... KONTOL KAMU BESAR SEKALI..." Jerit Ustadza Dewi, ia merasa kontol Rayhan begitu penuh di dalam memeknya.32772Please respect copyright.PENANAea9xyCmcW2
32772Please respect copyright.PENANArAulUy6edT
Dengan gerakan perlahan tapi konsisten Rayhan menyodok memek Ustadza Dewi.32772Please respect copyright.PENANAfSXmmMlNbr
32772Please respect copyright.PENANAFdCkDYDhbj
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...32772Please respect copyright.PENANAGO7IwftpCA
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...32772Please respect copyright.PENANAvgog7ydcwC
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...32772Please respect copyright.PENANA8H14pthtzj
32772Please respect copyright.PENANAE1LWInvT3R
"Lebih cepat Ray! Lebih cepat." Pinta Ustadza Dewi.32772Please respect copyright.PENANAe4ZLZFIEvO
32772Please respect copyright.PENANAttpuuDwqGr
Nafas Rayhan mendengus, menahan gejolak birahinya. Sementara di bawah sana, kemaluannya bergerak semakin cepat menubruk daging empuk milik seorang Ustadza yang di kenal cukup alim.32772Please respect copyright.PENANAEVqdOJUpdr
32772Please respect copyright.PENANABMWem6cx1e
Sembari menyodok memek Ustadz Dewi, Rayhan meremas payudaranya yang besar.32772Please respect copyright.PENANAMVU8r56XEL
32772Please respect copyright.PENANAmgm9nnP7f7
"USTADZA KELUAAAAR RAY!" Pekik Dewi.32772Please respect copyright.PENANAioAf9RUcPL
32772Please respect copyright.PENANAno8zSwBzPq
Buru-buru Rayhan mencabut kontolnya, dan tampak cairan bening kembali menyembur keluar. Dengan mulut mengangah, Ustadza Dewi menyambut orgasmenya.32772Please respect copyright.PENANA05jcQ4khDe
32772Please respect copyright.PENANA3voCZcyzWn
******32772Please respect copyright.PENANAkgUTPex43D
32772Please respect copyright.PENANAMAEDgKQGEV
Rayhan duduk di sofa sembari memeluk tubuh Ustadza Dewi yang tampak kelelahan. Tubuh telanjangnya yang indah, tampak semakin indah karena peluh yang membasahi tubuh mulusnya.32772Please respect copyright.PENANAWHgJV0GyD0
32772Please respect copyright.PENANA2EbYgoHceJ
Telapak tangan Rayhan yang tak bisa diam bermain dengan puting Ustadza Dewi yang telah mengeras. Sementara Ustadza Dewi lebih banyak diam.32772Please respect copyright.PENANAKQMKgVz79Q
32772Please respect copyright.PENANAbAoJ3A6w5J
"Bawak Ustadza ke kamar." Pintanya kemudian.32772Please respect copyright.PENANAI2NFPPWvOl
32772Please respect copyright.PENANAGGh6QxnrIq
Rayhan tersenyum. Lalu dia menggendong tubuh telanjang Ustadza Dewi ke kamarnya.32772Please respect copyright.PENANAcmZbRSy2C5
32772Please respect copyright.PENANAJFE4CtD2LJ
Setibanya di dalam kamar Rayhan menurunkannya kembali. Ustadza Dewi meminta Rayhan tiduran, dan pemuda tanggung itu menuruti keinginan Ustadza Dewi. Ia berbaring dengan kedua kaki menjuntai di ujung tempat tidur Ustadza Dewi.32772Please respect copyright.PENANA1LQiGZLg0x
32772Please respect copyright.PENANA9j3OxAhq7x
Ustadza Dewi ikut naik keatas, dia mencium sekujur wajah Rayhan. Dari mata, hidung, pipi, hingga bibirnya. Lalu terus turun menuju dada Rayhan.32772Please respect copyright.PENANAxYevuCkCaa
32772Please respect copyright.PENANAUF3AhIbUSj
"Ughkk..." Lenguh Rayhan nikmat.32772Please respect copyright.PENANATXWLCsb5JN
32772Please respect copyright.PENANA8ndDQg2B6k
Ustadza Dewi bermain dengan dengan dada bidang Rayhan, sementara telapak tangannya menggapai batang kemaluan Rayhan. Dia menggenggam dan mengocok kontol Rayhan.32772Please respect copyright.PENANAcGZp0r48gg
32772Please respect copyright.PENANAoag6N0Iiin
"Hisap kontol ana Ustadza!" Pinta Rayhan.32772Please respect copyright.PENANAO10vAAGHzl
32772Please respect copyright.PENANA7yOvMivLiJ
Ustadza Dewi segera menuruti permintaan tuannya, dia beralih ke kontol Rayhan. Dia jilati setiap inci batang kemaluan Rayhan hingga basah kuyup. Tak lupa ia mencucup kepala kontol Rayhan.32772Please respect copyright.PENANAuTc5LzJEN2
32772Please respect copyright.PENANAZ1cpZR80YW
"Aahkk... Enak! Eehmm..." Desah Rayhan ketika Ustadza Dewi memasukan kontol Rayhan kedalam mulutnya.32772Please respect copyright.PENANAX4iqvYsJJb
32772Please respect copyright.PENANA5ELyjg5pj0
Tangan Rayhan membelai rambut Ustadza Dewi yang tergerai indah. "Terus Ustadza! Aahkk... Enak, Oughkk..." Mata Rayhan terpejam meresapi kuluman Ustadza Dewi.32772Please respect copyright.PENANAiwjLgUdn1v
32772Please respect copyright.PENANAG8pyz4CAAz
Karena tidak ingin Rayhan segera keluar, Ustadza Dewi segera mengakhiri kulumannya. Ia naik keatas tempat tidur. Dengan posisi memunggungi Rayhan, Ustadza Dewi mengarahkan kemaluan Rayhan di depan bibir memeknya yang merekah indah.32772Please respect copyright.PENANAkDGKF2ZLOQ
32772Please respect copyright.PENANA9nFPts5A57
Dengan perlahan Ustadza Dewi memasukan kontol Rayhan di dalam memeknya.32772Please respect copyright.PENANAN8xgsnvDBa
32772Please respect copyright.PENANAYVxxxfuWSD
Bleeesss...32772Please respect copyright.PENANACt2fYVjVgB
32772Please respect copyright.PENANAzRpbQ07k6Z
"Oughkk..." Erang Ustadza Dewi.32772Please respect copyright.PENANArHyUFXDyTI
32772Please respect copyright.PENANAunEx6HO1QV
Rayhan meletakan tangannya di bawah kepalanya sebagai bantalan. Sementara Ustadza Dewi bekerja ekstra menggoyangkan pinggulnya naik turun.32772Please respect copyright.PENANABrYfhbPNbi
32772Please respect copyright.PENANAw9u077fS3S
Dari posisinya Rayhan dapat melihat jelas memek Ustadza Dewi yang tengah memakan kontolnya. Tampak bibir kemaluan Ustadza Dewi ikut ketarik keluar ketika ia mengangkat pinggulnya, dan sebaliknya, ketika Ustadza Dewi menekan pinggulnya, bibir kemaluan Ustadza Dewi tampak masuk ke dalam.32772Please respect copyright.PENANADBLRZZvuFY
32772Please respect copyright.PENANAX5UI4wkM0Z
"Aahkk... Aaahkk... Aaahk..." Ustadza Dewi tampak terengah-engah.32772Please respect copyright.PENANAi1Vt3e5MAU
32772Please respect copyright.PENANAcrVQimTygO
Setelah hampir lima menit dengan posisi tersebut. Ustadza Dewi kembali merasakan getaran nikmat di sekujur tubuhnya. Tepat ketika ia menarik lepas kontol Rayhan dari dalam memeknya, ia menggapai puncak kenikmatannya.32772Please respect copyright.PENANAHkvRsLKU2j
32772Please respect copyright.PENANAfC7J3Rn389
Seeeeeeeeeerrrr....32772Please respect copyright.PENANAiCgxN9TzlX
32772Please respect copyright.PENANAwBLASUjDBH
Sembaran cairan cintanya membuat sepasang kaki dan selangkangan Rayhan menjadi basah.32772Please respect copyright.PENANAeviH5Cjed0
32772Please respect copyright.PENANAE7E4DWA3rl
*****32772Please respect copyright.PENANAdHPcPMKiea
32772Please respect copyright.PENANAJYzMJxQFup
Rayhan yang terlalu sibuk bercinta dengan gurunya, tidak menyadari perubahan cuaca di luar rumah. Angin yang tadinya tenang, mendadak bertiup kencang, menggoyang pohon besar yang telah berusia puluhan bahkan ada yang telah berusia ratusan tahun.32772Please respect copyright.PENANALA85eQ3HAm
32772Please respect copyright.PENANAdywR3TlTya
Burung-burung kecil yang tengah beristirahat di dalam sarangnya, berusaha mati-matian menjaga anak-anaknya yang terus berteriak ketakutan.32772Please respect copyright.PENANAGWbENjlSaA
32772Please respect copyright.PENANA2DrCPpGssx
Sementara rembulan yang tadinya terang benderang kini telah tertutup awan dengan sempurna. Tidak ada lagi keindahan, yang ada hanyalah suasana mencekam. Andai Rayhan menyadari perubahan cuaca malam ini, tentu Rayhan akan bergegas pulang untuk melindungi saudaranya. Tapi sayang, kenikmatan dunia membutakan indranya.32772Please respect copyright.PENANAlUF08tuLeh
32772Please respect copyright.PENANArWSSLvvpBp
Duaaaarrrr.... Duaaaarrrr... Duaaaarrrr...32772Please respect copyright.PENANAuuEgaq8fX2
32772Please respect copyright.PENANAx3fHVKW9OP
Suara petir sahut-menyahut memekakkan telinga, perlahan hujan mulai turun membasahi tanah pesantren Al-tauhid.32772Please respect copyright.PENANAjCIhVpPg3t
32772Please respect copyright.PENANAnqe6etyGi6
Entah dari mana asalnya, mahluk aneh itu tiba-tiba saja sudah berada di dalam rumah seorang Ustadza. Ia menyelinap masuk hingga ke dapur.32772Please respect copyright.PENANAF1FoOQmAXM
32772Please respect copyright.PENANAK3RM8YrbWR
"Astaghfirullah!" Gelas yang ada di tangan Ustadza Dwi terlepas hingga jatuh ke lantai. Matanya membeliak tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.32772Please respect copyright.PENANAUVXUDeZHjJ
32772Please respect copyright.PENANAEkEUMpLe7W
Tepat dihadapannya, seorang mahluk menyeramkan berdiri di depannya. Tubuhnya berwarna hijau pekat dengan mata melotot yang seakan ingin keluar dari kelopak matanya. Giginya runcing, menambah keseraman mahluk tersebut.32772Please respect copyright.PENANArBxhmu50YF
32772Please respect copyright.PENANAo0L1pnrMyT
Mahluk aneh itu menyeringai melihat mangsanya yang terdiam kaku sanking takutnya.32772Please respect copyright.PENANA3g1bHoabdN
32772Please respect copyright.PENANAbRQ6POmYB8
"TO... TOLOOOOOOONG!" Teriak Ustadza Dwi.32772Please respect copyright.PENANAG5JtHjq76K
32772Please respect copyright.PENANARkAGb9kr2E
Dengan cekatan sang mahluk menangkap tubuh Ustadza Dwi yang terus meronta-ronta. Dia dengan mudahnya merobek pakaian tidur yang dikenakan Ustadza Dwi, berikut dengan pakaian dalamnya.32772Please respect copyright.PENANASm9055QUH5
32772Please respect copyright.PENANAq8sRN9wado
Dalam sekejap, mahluk aneh itu berhasil membuat Ustadza Dwi telanjang bulat. Mata merah sang kolor ijo menatap nanar kearah tubuh telanjangnya.32772Please respect copyright.PENANA4T3DyboP6n
32772Please respect copyright.PENANAaxWpaKlIa7
"Jangaaaaan! Hentikan." Histeris Ustadza Dwi.32772Please respect copyright.PENANAzMhsyksLV4
32772Please respect copyright.PENANAt6k3zEsaIe
Tubuhnya terdorong hingga jatuh kelantai. Dengan gerakan cepat sang kolor ijo menindih tubuh Ustadza Dwi, dia segera memposisikan kemaluannya diantara lipatan memek Ustadza Dwi. Mata Ustadza Dewi membeliak merasakan desakan kontol kolor ijo yang begitu besar.32772Please respect copyright.PENANAjIboJstWLs
32772Please respect copyright.PENANAIJJPzVWxxD
Kepala kontolnya menyeruak masuk dengan paksa memek Ustadza Dwi. Membuat tubuh Ustadza Dwi terasa kakuh sanking tegangnya. Perlahan tapi pasti, kepala kontol kolor ijo menyentuh dasar vaginanya.32772Please respect copyright.PENANABPaLGeM3dI
32772Please respect copyright.PENANAJK0D4OkCgH
"Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi.32772Please respect copyright.PENANAvcKbYbHdFF
32772Please respect copyright.PENANAsf6hthNT07
Walaupun telah melahirkan seorang anak, tapi tetap saja memek Ustadza Dwi terasa legit dan nikmat. Dengan gerakan menghentak kolor ijo mengaduk memek Ustadza Dwi. Sementara kedua tangannya mencengkram kedua payudara Ustadza Dwi yang berukuran 34D.32772Please respect copyright.PENANAvDfVNscsNs
32772Please respect copyright.PENANAsfSjnJdA4Y
Dia meremasnya dengan kasar, meninggalkan bekas merah di kedua payudara Ustadza Dwi. Wanita berusia 38 tahun tersebut mulai menghayati pemerkosaan yang di alaminya.32772Please respect copyright.PENANAKNk8eSXY0w
32772Please respect copyright.PENANAgjWf1syu7N
Jujur saja selama ini ia selalu membayangkan dirinya di perkosa dan di lecehkan oleh seorang pria. Dan malam ini, tanpa ia duga, apa yang ia khayalkan selama ini akhirnya terjadi juga, sehingga tidak heran, kalau dengan cepat Istri dari Ustad Furqon tersebut tampak sangat menikmati pemerkosaan yang ia alami.32772Please respect copyright.PENANAfzhe5oLLk1
32772Please respect copyright.PENANA9avv9LqlTG
"To... Tolooong! Aahkk... Hentikan!" Jerit Ustadza Dwi.32772Please respect copyright.PENANAHIeY2ioTF7
32772Please respect copyright.PENANAfWsotm9zu5
Tapi tubuhnya hanya diam saja, dan menerima setiap hentakan kontol kolor ijo di dalam memeknya. Bahkan sepasang kaki jenjangnya melingkar di pinggang kolor ijo, sehingga kontol kolor ijo semakin dalam masuk ke dalam memeknya.32772Please respect copyright.PENANAJ06i47XVCQ
32772Please respect copyright.PENANASWo3PCZC5v
Tubuh Ustadza Dwi yang bermandikan keringat tampak gelajotan menerima hentakan kontol kolor ijo.32772Please respect copyright.PENANABJPtI5rNuq
32772Please respect copyright.PENANASQ0wumGGL8
"Aahkk... Aahkk.. aahkk..." Desahnya.32772Please respect copyright.PENANAyIz6J3KuNO
32772Please respect copyright.PENANA5x8LFaHdOa
Setelah beberapa menit kemudian, Ustadza Dwi mengerang panjang seiring dengan orgasmenya. Buru-buru kolor ijo mencabut kontolnya, membiarkan Ustadza Dwi menikmati orgasmenya. Creeetsss... Creeetsss... Creeetsss... Beberapa kali Ustadza Dwi menyemburkan cairan cintanya.32772Please respect copyright.PENANAT4Cd2oDN55
32772Please respect copyright.PENANAtdB4UoG7bI
Setelah merasa reda, tubuh indah Ustadza Dwi terkulai lemas tak berdaya. Kolor ijo yang belum puas memaksa Ustadza Dwi berdiri dan duduk di atas meja makan.32772Please respect copyright.PENANACRsDbsUsSm
32772Please respect copyright.PENANAQmuInKvAve
"Tidaaak... Jangaaaaan!" Melas Ustadza Dwi.32772Please respect copyright.PENANA9GDKRECeYB
32772Please respect copyright.PENANAqjPGinieJ1
Tapi tubuhnya, lagi-lagi mengkhianati dirinya. Tanpa perlawanan berarti, ia membiarkan sang kolor ijo menjilati memeknya yang berbulu tipis.32772Please respect copyright.PENANAXlwK0eSTUP
32772Please respect copyright.PENANAUKjcGmgLpV
Sruuuppss....32772Please respect copyright.PENANARdYzQ0DxZD
Sruuuppss...32772Please respect copyright.PENANAWsOnTgAGYZ
Sruuuppss...32772Please respect copyright.PENANAZ9tcxBQDpY
32772Please respect copyright.PENANAzfPfNe3iRr
Sang kolor ijo menyeruput lendir kewanitaan Ustadza Dwi yang membanjir cukup banyak. Menelan dan menjilati clitoris Ustadza Dwi yang mulai tampak terengah-engah.32772Please respect copyright.PENANAwS3Jg0FxvX
32772Please respect copyright.PENANAPer3MiZFtk
Setelah di rasa cukup kolor ijo kembali mengarahkan kemaluannya di depan memek Ustadza Dwi. Dengan satu dorongan ia kembali menusuk memek Ustadza Dwi. "Oughkk... Tuhan!" Lenguh Ustadza Dwi, ia mencengkram erat pinggiran meja makannya.32772Please respect copyright.PENANAmPjPgLQRNF
32772Please respect copyright.PENANAQUtSyxGyvh
Driit... Driit... Driit...32772Please respect copyright.PENANAGlcSonVMsN
32772Please respect copyright.PENANAjI8f4EqaOE
Meja makannya tampak berderit-derit ketika pinggul kolor ijo menghentak memek Ustadza Dwi.32772Please respect copyright.PENANAWxHiCOyvXF
32772Please respect copyright.PENANA1FWSNkF8Jk
Tidak butuh waktu lama bagi Ustadza Dwi untuk kembali mendapatkan orgasmenya. Ia melolong panjang menyambut orgasmenya dari seorang mahluk yang tidak jelas asal usulnya. Tapi karena itu Ustadza Dwi menjadi sangat bergairah. Sungguh ia mengutuk dirinya sendiri, karena menikmati pemerkosaan yang ia alami malam ini.32772Please respect copyright.PENANAG31v3qeHOA
32772Please respect copyright.PENANASkJKFEXLUx
Tanpa di ketahui dua orang tersebut. Tampak dari balik pintu seorang gadis muda tengah menatap tak percaya dengan apa yang saat ini ia lihat.32772Please respect copyright.PENANAO8n3IqMlQZ
32772Please respect copyright.PENANA5GnHIP89Of
*****32772Please respect copyright.PENANAoTRqdd4XLu
32772Please respect copyright.PENANA1E2jZp9RZC
Suara Muazin menggema dari menara masjid yang menjulang tinggi, membangunkan para penghuni pondok pesantren Al-tauhid yang terlelap tidur, tanpa mengetahui apa yang telah terjadi menimpa salah satu staf pengajar di ponpes Al-tauhid. Sementara sang kolor ijo telah lama menghilang jauh sebelum sang Muazin mengumandangkan azan subuh.32772Please respect copyright.PENANA5U1JbqsgAG
32772Please respect copyright.PENANAB9a0yYV9IC
Sementara itu di kediaman Ustadza Dewi. Wanita berusia 39 tahun itu baru saja selesai mengambil wudhu dan berniat membangunkan Rayhan yang masih terlelap.32772Please respect copyright.PENANAsQy5yGNrgT
32772Please respect copyright.PENANAhclIpQjfWC
"Bangun Ray!" Panggil Ustadza Dewi.32772Please respect copyright.PENANAq1rCoiFwXj
32772Please respect copyright.PENANAXFv2DGxsva
Rayhan duduk di tempat tidur sembari mengucek-ngucek matanya yang masih mengantuk. "Ustadza!" Lirih Rayhan, ia terlihat takjub melihat kecantikan Ustadza Dewi yang memakai mukena berwarna putih bersih.32772Please respect copyright.PENANA1ENjmadLnO
32772Please respect copyright.PENANAVAkEUXH3OQ
"Sudah azan! Shalat dulu." Pinta Ustadza Dewi.32772Please respect copyright.PENANAZENLMiIx0l
32772Please respect copyright.PENANATxbcyYF2qt
Rayhan tersentak kaget. Ia baru sadar kalau dirinya telah melupakan sesuatu yang penting. Dengan perasaan cemas ia bergegas keluar dari rumah Ustadza Dewi.32772Please respect copyright.PENANAVqqXCm4sSE
32772Please respect copyright.PENANAdMEUBDARjj
Mata Rayhan terpaku diam memandangi tanah yang basah karena di guyur hujan. Perasaannya menjadi tak tenang, ada kekhawatiran yang membuncah dihatinya. Berulang kali ia mengutuk kebodohannya yang sampai melupakan tujuan awalnya berada di luar rumahnya.32772Please respect copyright.PENANAfcqw6Pc7hn
32772Please respect copyright.PENANAcslbDeBMx2
Rayhan berkeyakinan, sang kolor ijo semalam kembali beraksi. Entah siapa lagi yang menjadi korban kolor ijo.32772Please respect copyright.PENANALQPIqvEdjA
32772Please respect copyright.PENANAlY6S0ECAzW
Pemuda itu tampak menghela nafas. Ada rasa sesak di dadanya saat bayangan wajah Zaskia melintas di kelopak matanya. "Oh Tuhan, apa yang kulakukan, bukankah aku sudah berjanji akan menjaganya? Tuhan tolong lindungi Kakak." Bisik hatinya, ia menangis marah terhadap dirinya sendiri.32772Please respect copyright.PENANAG7KBthCy4u
32772Please respect copyright.PENANAS6yMJAdWaG
Ustadza Dewi yang melihat Rayhan berulang kali menghela nafas, tak berani mengganggunya, bahkan ketika Rayhan pergi tanpa pamit, Ustadza Dewi hanya menatapnya kecewa.32772Please respect copyright.PENANAGtk9kmH8Sl
32772Please respect copyright.PENANAygoCzrP6PU
Ya...32772Please respect copyright.PENANAVQnphCZoRP
Tidak ada ucapan mesra yang keluar dari bibir Rayhan, setelah apa yang mereka lakukan semalaman.32772Please respect copyright.PENANAXopLh4YGko
32772Please respect copyright.PENANAahUINXmVNH
*****32772Please respect copyright.PENANAaGUeUq4SVn