Malam hari di sebuah asrama...25868Please respect copyright.PENANAQfQ4nNkx6M
25868Please respect copyright.PENANAkNiEPQMnlj
Kreaak...25868Please respect copyright.PENANAeYYHoWxgoh
25868Please respect copyright.PENANASyQ3fde8zp
Semua orang yang ada di dalam ruangan langsung berdiri ketika seseorang tiba-tiba membuka pintu kamar mereka. Heru memicingkan matanya, menatap tak suka kearah pria yang dengan sangat berani masuk ke dalam kamar kekuasaannya tanpa permisi terlebih dahulu.25868Please respect copyright.PENANA0yEdWnDr0G
25868Please respect copyright.PENANARKGoApRYQG
Bagong langsung menghampiri anak tersebut sembari menarik kaos pemuda tersebut. "Eh anjing, siapa yang suruh Lo masuk bangsat." Umpat Bagong, tangan kanannya sudah terkepal dan siap memukulnya.25868Please respect copyright.PENANA5PoTXyPy2U
25868Please respect copyright.PENANA2A2ENE8aei
"Santai bro, gue gak ada urusan sama Lo." Doni mengalihkan pandangannya ke Heru.25868Please respect copyright.PENANAOu3o5esGcg
25868Please respect copyright.PENANAFjQTv4jKhF
Pemuda itu tersenyum tipis, sembari berdiri menghampiri Doni. "Lepasin." Heru menepuk lengan Bagong.25868Please respect copyright.PENANABdmxR4n7xg
25868Please respect copyright.PENANAikiGgkpdUd
"Anjing. Cuiiih..." Kesal Bagong.25868Please respect copyright.PENANAc1PVvhKOId
25868Please respect copyright.PENANAZJRqUDQfDb
"Ada apa Lo nyari gue?"25868Please respect copyright.PENANALszO035Xat
25868Please respect copyright.PENANAiJyvOEboeN
"Gue minta Lo ngerahin anak asrama kelapangan besok lusa! Teman gue ada ribut sama asrama Hamza." Jelas Doni yang memang tidak suka berbasa-basi.25868Please respect copyright.PENANA7lISstHtIs
25868Please respect copyright.PENANADSgcPL2vWO
"Anjing ni bocah."Umpat Pandi emosi, sembari membuang puntung rokok kearah Doni.25868Please respect copyright.PENANApR3TUuQvpQ
25868Please respect copyright.PENANApMaM8AZNDR
"Kalau gue gak mau?"25868Please respect copyright.PENANA9vIoCEQtlW
25868Please respect copyright.PENANA6gDDTrVctB
Doni tersenyum sinis. "Gue kesini bukan untuk mendengar kata tidak." Doni menanggalkan kaosnya, memperlihatkan bentuk tubuhnya yang kotak-kotak. Di atas perutnya terlihat ada bekas luka yang cukup besar.25868Please respect copyright.PENANAARfVmpDOgm
25868Please respect copyright.PENANAKoFosUgpde
Tentu saja Heru tidak bergidik melihat bekas luka di perut Doni. Yang ada adrenalin nya makin terpacu untuk menghadapi Doni. Apa lagi selama ini Doni di kenal anak yang tidak pernah terlibat perkelahian, bahkan beberapa kali ia mengalah ketika seseorang mencoba mengganggunya.25868Please respect copyright.PENANAbTcDCUQZ6Z
25868Please respect copyright.PENANAk9hCKUbT3k
Diatas kertas jelas Heru yang menang, mengingat track record nya yang tidak terkalahkan di asrama al-Fatih.25868Please respect copyright.PENANAtKeXTHXair
25868Please respect copyright.PENANA4fxAq2oGWz
"Lo taukan aturan mainnya?"25868Please respect copyright.PENANA7I6TYice3R
25868Please respect copyright.PENANAloREfWYR5y
Doni menganggukkan kepalanya. Tidak lama kemudian tiga orang pria dewasa masuk ke dalam kamar. Mereka adalah santri pengabdian yang bertugas menjaga keamanan asrama. Bagi mereka yang ingin berkelahi, harus mendapat izin terlebih dahulu dari santri pengabdian. Kalau tetap nekat berkelahi di asrama tanpa izin dari santri pengabdian, mereka di pastikan akan di keluarkan dari pesantren.25868Please respect copyright.PENANAApULFau3C1
25868Please respect copyright.PENANA3hVnjNzGvH
Tradisi ini sudah ada sejak lama, hal ini di lakukan untuk meredam kenakalan anak remaja yang butuh di salurkan. Karena pada dasarnya, sebagian dari santri masuk ke pesantren bukan karena mereka ingin jadi ustad, melainkan karena orang tua yang sudah tidak sanggup lagi mendidik mereka.25868Please respect copyright.PENANAemb0SESzZU
25868Please respect copyright.PENANA0379QzdIDC
Terlalu naif memang, menyerahkan anak mereka untuk di didik orang lain, agar menjadi anak yang lebih baik, berguna untuk masyarakat hingga membanggakan kedua orang tua mereka.25868Please respect copyright.PENANAFn9IWWfOUE
25868Please respect copyright.PENANAbWYZXztqio
Pablo, Iyan, Dan Dery duduk diatas salah satu kasur santri sembari melihat Doni dan Heru.25868Please respect copyright.PENANAa1vczQc19i
25868Please respect copyright.PENANAb1zZg4vvJ1
"Kalian berdua mau ribut?" Tanya Yan. Ia menyulut api ke sebatang rokok. "Ada masalah apa?" Sambung Yan, ia menghembuskan asap rokok kearah Doni.25868Please respect copyright.PENANA2md2ZXNMh9
25868Please respect copyright.PENANAKvfCuzxAfO
"Apa perlu ada alasan." Jawab Doni.25868Please respect copyright.PENANAeJDgiVG4T0
25868Please respect copyright.PENANARVZAud4TPS
"Songong juga ni anak." Komentar Pablo.25868Please respect copyright.PENANA01BhQnCRlB
25868Please respect copyright.PENANAbL46gl738i
Yan tertawa renyah mendengar jawaban Doni. "Iya, kamu benar... Tidak perlu ada alasan." Yan berdiri sembari merangkul Doni.25868Please respect copyright.PENANA8lAygvUIJt
25868Please respect copyright.PENANAwFrxWWzPkp
Dan tanpa di duga-duga Yan memukul perut Doni dengan sangat keras. "Hooeek..." Rintih Doni, ia merasa perutnya sangat sakit sekali. Bahkan hanya dengan satu pukulan, sudah membuat lututnya gemetar.25868Please respect copyright.PENANA2Cygaj3yor
25868Please respect copyright.PENANAQOX1mqTIhQ
"Lain kali kalau ngomong sama senior yang sopan." Bisik Yan.25868Please respect copyright.PENANAjy5nXLtNaC
25868Please respect copyright.PENANAaAxq2dWcnf
Doni mengeram sembari menatap seniornya. Ia tidak menyangka kalau pukulan dari seniornya bisa sekeras itu.25868Please respect copyright.PENANAnlrwFIwBgt
25868Please respect copyright.PENANAw2d2n60Uq5
"Kalian berdua silahkan selesaikan masalah kalian, tapi dengan satu syarat. Tidak boleh menggunakan senjata." Jelas Yan kemudian kembali duduk di dekat kedua sahabatnya yang dari tadi hanya diam saja.25868Please respect copyright.PENANAs9ed0T6jtm
25868Please respect copyright.PENANAs1eHpu6vNL
Heru menggerakkan kepalanya ke kiri dan kanan, agar otot lehernya lebih rilex, sembari memasang kuda-kuda, dia mengangkat kedua tangannya yang terkepal, dengan pose siap melawan.25868Please respect copyright.PENANAvJ9P0hWmOW
25868Please respect copyright.PENANAkTjSmFUb6x
Doni tersenyum, akhirnya ia bisa berhadapan langsung dengan Heru yang katanya jagoan nomor satu di asrama Al Fatih. Mengalahkan Heru akan menjadi solusi terbaik untuk berhadapan dengan Hamka besok lusa. Ia yakin, pertempuran jumad nanti tidak akan muda.25868Please respect copyright.PENANAsltSJ1HqPY
25868Please respect copyright.PENANABbqWjiOCd3
Doni menyerang lebih dulu, dia melepaskan jeb kearah wajah Heru, tapi dengan muda Heru menangkisnya dengan tangan kiri. Satu kakinya mundur ke belakang untuk memperkuat kuda-kuda nya. Sementara tangannya dengan cepat mengincar perut Doni. Tab Doni berhasil menangkis pukulan Heru dengan mengangkat lututnya cukup tinggi.25868Please respect copyright.PENANA0t7tr2qUmH
25868Please respect copyright.PENANAtG06yxY9UX
"Lumayan." Puji Heru.25868Please respect copyright.PENANASS3SO3d6tC
25868Please respect copyright.PENANAyLxocsCg6u
Kaki Heru terangkat tinggi dan terarah kewajah Doni. Reflek Doni mundur kebelakang, tapi tetap tidak bisa menghindari tendangan Heru.25868Please respect copyright.PENANAlYAHSwRuVU
25868Please respect copyright.PENANAV4UkRYGQwj
Pipi kanan Doni memerah akibat tendangan Heru walaupun tidak telak.25868Please respect copyright.PENANAtHOVbW2I6R
25868Please respect copyright.PENANA22LlhXQuMO
Heru maju ke depan, ia melakukan uppercut kearah dagu Doni, dengan cepat Doni mengangkat kedua tangannya sembari menurunkan dagunya. Buuk Tinju Heru tepat mengenai kedua lengan Doni. Walaupun pukulan Heru berhasil di tangkis tapi tetap saja menimbulkan efek di kedua lengannya.25868Please respect copyright.PENANAD04Fd6ND3K
25868Please respect copyright.PENANASaB7aDvUeP
Lalu kemudian di susul oleh pukulan tangan kirinya, dan kali ini Doni tidak sempat menghindar.25868Please respect copyright.PENANAxfMZvWUwji
25868Please respect copyright.PENANAM46sOzMYfZ
Kaki kanan Heru maju satu langkah, dan dengan gaya memutar ia melayangkan kaki kirinya kearah kepala Doni, beruntung kali ini Doni berhasil menghindarinya dengan sedikit menunduk. Andai saja ia telat menghindar, satu tendangan Heru barusan bisa saja menjadi akhir dari pertempuran malam ini.25868Please respect copyright.PENANAOUgn2aAx2c
25868Please respect copyright.PENANAVb3npsexy4
"Hampir saja, sekarang giliran gue.." Gumam Doni.25868Please respect copyright.PENANAzIyReZkJVb
25868Please respect copyright.PENANA5MzGlW7H6C
Doni mundur satu langkah, kemudian tangan kanannya melakukan pukulan menyilang. Heru yang belum siap hanya pasrah ketika wajahnya terpaksa menerima pukulan Doni dari jarak yang ideal.25868Please respect copyright.PENANAbFgzfKRQpF
25868Please respect copyright.PENANAuoAgD8RAGl
Tanpa membuang kesempatan, tangan kiri Doni menghantam wajah kanan Heru, dan di balas dengan satu pukulan telak di ulu hati Doni.25868Please respect copyright.PENANAN05kACbu6M
25868Please respect copyright.PENANAswQRazawzP
Mereka berdua mundur beberapa langkah sembari mengatur nafas mereka yang mulai tersengal-sengal.25868Please respect copyright.PENANACecKIgmCrr
25868Please respect copyright.PENANAwf3QaX6d2c
Heru langsung menerjang Doni, beberapa pukulannya berhasil di tepis Doni. Kaki kanan Doni menerjang lengan Heru, lalu di susul pukulan tangan kirinya di wajah Doni.25868Please respect copyright.PENANA6StuTJgGEO
25868Please respect copyright.PENANAeTJZEDTU14
Buuuuk...25868Please respect copyright.PENANA98Eb8pkVk4
25868Please respect copyright.PENANAp9ObZbt82T
"Bangsaaaaat..." Pekik Heru di dalam hati.25868Please respect copyright.PENANAzhBMz26XuI
25868Please respect copyright.PENANAgKYdPgcYD3
Tubuhnya langsung sempoyongan setelah menerima pukulan telak di wajahnya. Kemudian di susul beberapa pukulan kombinasi yang di lakukan Doni. Yang bisa Heru lakukan hanyalah menangkis setiap pukulan yang di lepaskan Doni ke wajahnya. Dan sesekali mencoba membalasnya.25868Please respect copyright.PENANAwkncaqxf34
25868Please respect copyright.PENANAnwMktU2wdv
Tapi balasan Heru sama sekali tidak terasa bagi Doni, itu terlihat dari senyuman Doni kearah Heru, membuat pemuda itu makin kalap, dan berusaha memukul Doni berulang kali yang dengan muda di tangkis.25868Please respect copyright.PENANAORaDVHPK5D
25868Please respect copyright.PENANAV2ULbswopU
Sanking kesalnya, Heru lupa untuk melindungi perutnya. Dan hal tersebut di manfaatkan Doni dengan memukul perut Heru sekuat tenaga.25868Please respect copyright.PENANA7WarmBg8Iv
25868Please respect copyright.PENANAqghvZkczO0
"Hooeek..." Heru memuntahkan darah dari mulutnya.25868Please respect copyright.PENANAoVB1pUvayT
25868Please respect copyright.PENANATpFYQPzwz1
"Selesai." Ujar Doni, sembari mengalungkan tangannya di leher Heru, dan menariknya ke bawah. Pada saat bersamaan lututnya sudah siap menghantam wajah Heru.25868Please respect copyright.PENANAVsnGbP542p
25868Please respect copyright.PENANANDlRneOtaP
"Anjing!" Umpat Heru.25868Please respect copyright.PENANAu3NJfAEoks
25868Please respect copyright.PENANA7tvI8BkLeM
Buuuk...25868Please respect copyright.PENANAEp96IBRSbS
25868Please respect copyright.PENANA7lxZG5ijfJ
Tubuh Heru kehilangan tenaga, ia roboh kelantai dengan wajah bersimbah darah. Di perkirakan hidungnya patah, dan beberapa giginya tanggal.25868Please respect copyright.PENANA2WmX41Fmvp
25868Please respect copyright.PENANAB7qVCgA52m
Doni mencekik Heru, ia berniat ingin menghabisi Heru dengan satu pukulan lagi. Ketika tinjunya hampir mengenai wajah Heru, tiba-tiba seseorang menerjang pinggangnya hingga ia terjungkal ke samping.25868Please respect copyright.PENANASoyfzq3BU8
25868Please respect copyright.PENANAhMFtfexev3
Pablo berdiri tegak setelah menendang Doni yang tengah meringis kesakitan.25868Please respect copyright.PENANAMvbjI9IS1O
25868Please respect copyright.PENANAqBrgo7Skm6
"Cukup!" Ucapnya tenang. "Kalian Bawak Heru ke klinik sekarang juga." Perintah Pablo. Bagong dan beberapa temannya segera membopong tubuh Heru.25868Please respect copyright.PENANAJeawPj67QZ
25868Please respect copyright.PENANAMpEWIqr8Wz
"Selamat Lo sekarang bos baru di sini." Ucap Bang Yan sembari menepuk pundak Doni.25868Please respect copyright.PENANAtAKsAVpU4D
25868Please respect copyright.PENANAdo1q3D9Umg
Doni tersenyum sinis. Ia mengambil kaosnya lalu pergi meninggalkan kamar Heru. Baginya menjadi yang terkuat di asrama Al Fatih tidaklah penting.25868Please respect copyright.PENANAIsFuzfOm40
25868Please respect copyright.PENANAt5KOWPwGqZ
*****25868Please respect copyright.PENANASESf5MLTQf
25868Please respect copyright.PENANACQsUT4ZHVU
"Astaghfirullah Rayhan..."25868Please respect copyright.PENANAFxkl8Ek6iu
25868Please respect copyright.PENANAlZd3szImzN
Zaskia menjerit ketika melihat Rayhan yang masih tidur di dalam kamarnya. Bukan karena adiknya telat bangun, tapi karena lagi-lagi ia mendapatkan celana adiknya basah karena terkena sperma. Dan itu artinya, ia lagi-lagi harus mencuci celana Rayhan yang penuh dengan lendir yang lengket.25868Please respect copyright.PENANAAG3SrHrFy6
25868Please respect copyright.PENANAqSH3wEaZ9m
Teriakan Zaskia tentu saja membangunkan Rayhan. Dengan ekspresi tanpa dosa, Rayhan menatap Zaskia dengan penuh heran.25868Please respect copyright.PENANA6RetSjtA9j
25868Please respect copyright.PENANAVTMlg0GPpD
"Kenapa si Kak, pagi-pagi udah teriak." Gerutu Rayhan.25868Please respect copyright.PENANAdif926H6hl
25868Please respect copyright.PENANAY2XmDrOKnL
Zaskia mendesah pelan. "Lihat tuh celana kamu." Tunjuk Zaskia. Rayhan buru-buru menarik selimutnya. "Setiap hari Kakak harus nyuci celana kamu yang bauk sperma itu. Bisa gak si, sehari saja kamu gak mimpi basah." Omel Zaskia, dia mendekap dadanya dengan kedua tangannya yang terlipat.25868Please respect copyright.PENANAnoiw2kw7oW
25868Please respect copyright.PENANAAWvT7aHmjb
"Eh anu Kak."25868Please respect copyright.PENANAP3v5ksZYnQ
25868Please respect copyright.PENANAaS0puwg30y
"Anu-anu... Emangnya kamu tiap malam ngayalin siapa? Kok bisa setiap malam mimpi basah. Kalau sesekali Kakak bisa maklum, tapi kalau sampai setiap hari, ini sudah keterlaluan." Cerocos Zaskia, yang tidak habis pikir dengan kelakuan Rayhan.25868Please respect copyright.PENANA9RdrFoToHQ
25868Please respect copyright.PENANA7MWblHt1YR
Rayhan menggaruk kepalanya. "Ini semua salah Kakak yang terlalu cantik. Setiap malam aku mimpiin Kakak! Dan berharap benar-benar bisa ngentotin Kakak." Ingin Rayhan mengatakan hal tersebut, tapi tentu saja ia tidak berani untuk berterus terang.25868Please respect copyright.PENANAmf3ooplU1h
25868Please respect copyright.PENANAN4fhTZMQsQ
"Maaf Kak." Akhirnya yang keluar hanya kalimat itu.25868Please respect copyright.PENANAk601ZOxPiO
25868Please respect copyright.PENANAxnBFe4cCE7
"Sudah sana, siap-siap mandi wajib. Habis itu shalat." Suruh Zaskia. Habis memarahi adiknya ia segera keluar dari kamar Rayhan yang masih shock karena habis di marahi Kakaknya.25868Please respect copyright.PENANAWFLTIakWM2
25868Please respect copyright.PENANAz7lesD3GKb
Zaskia benar-benar bingung dengan kelakuan Rayhan. Bagaimana mungkin ada orang yang mimpi basahnya setiap hari. Ini pasti karena pikiran adiknya yang telah rusak, karena terlalu sering membayangkan adegan tak senonoh. Entah bagaimana caranya untuk menghilangkan kebiasaan Rayhan, agar tidak mimpi basah lagi.25868Please respect copyright.PENANAGH6BP94sFC
25868Please respect copyright.PENANAY1AqJjVZpH
Ia membuka pintu kamar mandi, melepas bagian bawah mukenanya berikut dengan dalamannya dan menyisakan mukena bagian atas.25868Please respect copyright.PENANAlTc0cH4GjJ
25868Please respect copyright.PENANA0hDT3nTf9r
Zaskia berjongkok sembari sedikit mengangkat mukena bagian atas agar tidak terkena air urinenya ketika ia buang air kecil.25868Please respect copyright.PENANALIOiqBylKN
25868Please respect copyright.PENANAYr7kwUb8WW
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr...25868Please respect copyright.PENANAz7BC8yiial
25868Please respect copyright.PENANA1f6ZLO4Iz2
Ketika lagi asyik menikmati momen buang hajat, tiba-tiba pintu kamar mandinya terbuka. Sosok Rayhan masuk ke kamar mandi sembari menenteng handuk di pundaknya. Mata Zaskia membulat sempurna melihat adiknya yang baru masuk ke kamar mandi tanpa melihat kearahnya.25868Please respect copyright.PENANA5ypDDwXThT
25868Please respect copyright.PENANA4G36IPwl3e
"Rayhan!" Tegur Zaskia.25868Please respect copyright.PENANAKDa1Eq8mfq
25868Please respect copyright.PENANAyc39aVpvGK
Tubuh Rayhan mendadak kaku, ketika mendapati Kakak kandungnya yang tengah berjongkok hanya memakai bagian atas mukena, sementara bagian bawahnya terbuka lebar, memamerkan memeknya yang tembem tanpa rambut kemaluan yang menempel di pubiknya.25868Please respect copyright.PENANAvzmFlZCcmr
25868Please respect copyright.PENANAozSMQI7Dx4
Gleeek...25868Please respect copyright.PENANATSonNh5EjA
25868Please respect copyright.PENANAWLfebAdhYQ
Rayhan menelan air liurnya, sembari mengusap bibirnya dengan lengannya.25868Please respect copyright.PENANAcwe6CjjCqq
25868Please respect copyright.PENANA6sCGNIROsc
"Kakak ngapain?" Pertanyaan tolol itu meluncur dari bibir Rayhaan.25868Please respect copyright.PENANAbIDJhW1Jyj
25868Please respect copyright.PENANAcsZrLhC5en
"Emang kamu gak liat Kakak ngapain?" Tanya Zaskia.25868Please respect copyright.PENANAQtkeh5S2w0
25868Please respect copyright.PENANAWiL3tnUQRe
Tentu saja Rayhan lihat, dan ia melihat jelas ketika air urine Kakak kandungnya mengucur deras ke dalam closet hingga akhirnya berhenti. Proses buang air kecil Zaskia tentu terekam jelas di ingatan Rayhan.25868Please respect copyright.PENANAPPctktwQnO
25868Please respect copyright.PENANAQFhGuTaLx8
"Eh iya, kakak lagi kencing ya, hehehe..." Sambil garuk-garuk bagian belakang kepalanya.25868Please respect copyright.PENANAyqDoOiXUg3
25868Please respect copyright.PENANAX4JXSwGsrA
"Itu tau pake tanya lagi." Omel Zaskia.25868Please respect copyright.PENANASs4ln8kDrb
25868Please respect copyright.PENANAr9VtzcyB4Y
"Aku kan gak tau kalau Kakak lagi pipis! Lagian kebiasaan pintu kamar mandi gak di kunci." Ucap Rayhan santai. Sembari melepas pakaiannya.25868Please respect copyright.PENANAKcfLjxEsBR
25868Please respect copyright.PENANA9gZyd1NaR2
"Eh mau ngapain?"25868Please respect copyright.PENANA3Kl6zluaHH
25868Please respect copyright.PENANAAitqAtirwE
"Mandi Kak." Jawab Rayhan santai. "Kan tadi Kakak suruh aku mandi." Sambung Rayhan, ia menarik turun celana pendeknya dan memamerkan kontolnya yang seukuran pisang ambon.25868Please respect copyright.PENANAKae7HiKLg8
25868Please respect copyright.PENANA3GSuPy3E65
"Astaghfirullah Ray!" Protes Zaskia.25868Please respect copyright.PENANAzv7m40ciV2
25868Please respect copyright.PENANA12A46yvW12
Rayhan melirik memek Kakaknya. "Apa lagi si Kak?"25868Please respect copyright.PENANA2K1HkogOOE
25868Please respect copyright.PENANAgUC47joAIb
"Kamu tuh ya, pake telanjang di depan Kakak! Gak sopan tau gak." Lagi-lagi Zaskia mengomel, tapi matanya itu malah gak berpaling dari kontol Adiknya.25868Please respect copyright.PENANA3SdByw3RUw
25868Please respect copyright.PENANACHkHPmhHEZ
"Apaan si Kak! Kayak gak pernah lihat Ray telanjang aja." Ucap Rayhan santai, sembari mengguyur tubuh telanjangnya dengan air di dalam bak mandi.25868Please respect copyright.PENANAPSc00jJqM9
25868Please respect copyright.PENANAR5pneKK31H
Zaskia kehabisan kata-kata, apa yang di katakan Rayhan memang benar. Dia sudah beberapa kali melihat Adiknya telanjang. Bahkan ia pernah memandikan Rayhan dalam keadaan telanjang bulat. Pengalaman tersebut tak akan pernah di lupakan Zaksia.25868Please respect copyright.PENANA1l1BVFlKaN
25868Please respect copyright.PENANApm7BEx1nDL
Sebagai wanita normal, ia sangat kagum dengan bentuk dan ukuran kontol Rayhan. Apa lagi kontol Rayhan, adalah kontol pria dewasa pertama yang ia lihat, sehingga meninggalkan kesan tersendiri baginya.25868Please respect copyright.PENANAXrzmxSFviQ
25868Please respect copyright.PENANAbSB6AXyJDj
Wajah Zaskia merona merah ketika melihat Rayhan menggosok kontolnya dengan gerakan perlahan. Sanking tegangnya Zaskia sampai lupa bernafas. Ia merasakan suhu tubuhnya menjadi panas, walaupun kondisi kamar mandi yang cukup dingin, tapi Zaksia malah berkeringat.25868Please respect copyright.PENANAetrUk9Otkq
25868Please respect copyright.PENANAOnu7kuruhZ
Melihat Kakaknya yang setengah sadar dengan kondisi mereka saat ini membuat Rayhan semakin berani.25868Please respect copyright.PENANAGDKfNA5AnG
25868Please respect copyright.PENANAo5qiRgaGFm
Ia berjalan kearah Kakaknya dengan kontol yang menggantung. "Maaf ya Kak, mau ambil sabun." Ujar Rayhan, ia berdiri di depan Zaskia sembari menggapai sabun yang ada di dekat Kakaknya.25868Please respect copyright.PENANAvj2lTFpSxs
25868Please respect copyright.PENANAjlsMnvRVRp
"Eh..." Kaget Zaskia.25868Please respect copyright.PENANAkRj1LaFlGd
25868Please respect copyright.PENANAdCW35kjS51
Bayangkan saja, kontol Rayhan tepat di depan wajahnya. Dan hanya beberapa senti lagi kontol besar Rayhan akan menyentuh wajahnya.25868Please respect copyright.PENANAHIcRUoKWxk
25868Please respect copyright.PENANAdmVVdREvz8
Mata Zaksia tak berkedip menatap setiap jengkal kontol Rayhan yang berotot. Dengan sengaja Rayhan berlama-lama mengambil sabun yang ada dinding tepat di sampingnya yang sedang berjongkok diatas closed.25868Please respect copyright.PENANAfUeYcmEx1v
25868Please respect copyright.PENANACzfawLEKJd
Kemudian Rayhan melumuri badannya dengan busah sabun. Ketika ia menyabuni tubuhnya tiba-tiba sabun di tangannya melompat kearah closed sampai masuk ke dalam closed.25868Please respect copyright.PENANAV1Lx5baJS4
25868Please respect copyright.PENANAcu8LYCXCsD
"Waduh..." Kaget Rayhan.25868Please respect copyright.PENANA3AQ2CO2dTS
25868Please respect copyright.PENANA7Yvii4lkLE
Kemudian Rayhan berjongkok di depan Zaskia, tangannya terjulur diantara kedua kaki Zaskia yang terbuka untuk mengambil sabun.25868Please respect copyright.PENANAJKnmF4IcE3
25868Please respect copyright.PENANAQPzRTlyVlE
"Mau ngapain kamu Dek?" Wajah Zaskia makin tegang.25868Please respect copyright.PENANAqj0n2HezVU
25868Please respect copyright.PENANAT3ecaCgBdX
"Ambil sabun Kak." Jawab Rayhan enteng.25868Please respect copyright.PENANA1Z5iQhQ9D9
25868Please respect copyright.PENANAR6uDDnnrzU
"Eh..." Zaskia tersentak kaget ketika merasakan lengan Rayhan menyentuh bibir memeknya.25868Please respect copyright.PENANA7xCeqECPoW
25868Please respect copyright.PENANAoHfec7N1mr
"Angkat sedikit pantatnya Kak, susah ni." Pinta Rayhan.25868Please respect copyright.PENANACc7vTcQ9wZ
25868Please respect copyright.PENANAEDgdkVePoJ
Zaskia berusaha mengangkat pantatnya, tapi tentu saja tidak muda, karena posisinya yang masih jongkok.25868Please respect copyright.PENANAZtlBxb8JFh
25868Please respect copyright.PENANAoo3xjWzCgt
Tanpa sepengetahuan Zaskia, Rayhan dengan sengaja menggodanya. Ia menggerakkan tangannya maju mundur dengan perlahan, menggesek bibir memek Kakaknya yang terasa hangat karena lendir kewanitaannya. Mata Zaskia membeliak, merasakan sensasi geli-geli nikmat, ketika bibir memeknya bersentuhan dengan kulit lengan Rayhan yang kasar.25868Please respect copyright.PENANAAB29iG588E
25868Please respect copyright.PENANAK440P5muW4
"Engg... Dek!"25868Please respect copyright.PENANA9OXdCmWJ3i
25868Please respect copyright.PENANADkOPe38Oeh
"Iya Kak."25868Please respect copyright.PENANApGno8fTixG
25868Please respect copyright.PENANA2AK7Po0EPH
Zaskia menggigit bibirnya, hingga terlihat sensual di mata Rayhan. "Sha... Sabhun-nya dah... Dhaapaaat.... Ughkk... Belum?" Tanya Zaskia terbata-bata. Pinggulnya turun naik kegelian.25868Please respect copyright.PENANAZgMd24jyTw
25868Please respect copyright.PENANAe8TWnlLTqg
"Belum kak."25868Please respect copyright.PENANAjnRXS4SQLm
25868Please respect copyright.PENANAk9TKD8sfqT
Zaskia membuang muka kearah bak mandi. Nafasnya memburu dan wajahnya memerah. Sementara di bawah sana Rayhan semakin intens menggerakan tangannya maju mundur, menggosok memek Zaskia.25868Please respect copyright.PENANAPboiYZtzUD
25868Please respect copyright.PENANArQVqBR14r5
Aneh... Memang sangat aneh, seharusnya ia tau apa yang di lakukan Adiknya saat ini kepada dirinya. Tapi anehnya, wanita Soleha itu malah diam, dan menganggap apa yang di lakukan Rayhan saat ini adalah benar, dan memang sudah seharusnya terjadi tanpa ia inginkan.25868Please respect copyright.PENANATktihObdsj
25868Please respect copyright.PENANAdzx7sn6drl
Kesadaran Zaskia seakan di renggut. Sehingga iman dan logikanya tak sejalan dengan hatinya. Dan dengan mudahnya ia terjebak dengan permainan Adiknya.25868Please respect copyright.PENANANOPyvZdkKk
25868Please respect copyright.PENANAFAo6Xk2jDM
Bahkan dia hanya diam ketika Rayhan dengan jelas membenamkan wajahnya di dekat selangkangannya. Sehingga ia dapat merasakan hembusan nafas Rayhan yang menerpa bibir memeknya.25868Please respect copyright.PENANAvmVQFiIbK3
25868Please respect copyright.PENANAc6EKuWhaao
"Engkk... " Zaskia menarik nafas panjang, kedua matanya terpejam.25868Please respect copyright.PENANAZUFQVQ8nPv
25868Please respect copyright.PENANAmgr5ZXM2jk
Tanpa sadar ia menjepit kepala Rayhan dengan kedua pahanya, sementara tangan Rayhan semakin cepat menggosok bibir kemaluannya. Beberapa detik kemudian, tubuh mulus Zaskia bergetar, dan pinggulnya tersentak-sentak menyambut datangnya orgasme.25868Please respect copyright.PENANAJA1yjMRA6O
25868Please respect copyright.PENANA3Ujdx08MHb
Rasanya nikmat yang luar biasa di rasakan Zaskia, ketika cairan cintanya merembes keluar dari sela-sela bibir memeknya di lengan Rayhan.25868Please respect copyright.PENANAN7VBlDp1ws
25868Please respect copyright.PENANAO5kqyuNPtR
"Oughkk..." Ia melolong panjang.25868Please respect copyright.PENANAz1pfwrXOLk
25868Please respect copyright.PENANA8Xuc16U3xR
Dalam diam Rayhan tersenyum karena berhasil membuat Kakak kandungnya orgasme. "Dapet Kak!" Ujar Rayhan berat. Karena dirinya juga saat ini sangat bernafsu.25868Please respect copyright.PENANA0qILo5DT5a
25868Please respect copyright.PENANA9zC2gUKxJX
"Eh... Iya!"25868Please respect copyright.PENANAVvbfboapre
25868Please respect copyright.PENANACCpI4j59Ey
Zaskia buru-buru merenggangkan kakinya agar kepala Adiknya terbebas dari dekapan pahanya. "Lain kali hati-hati dong Dek! Udah buang aja. Kotor itu." Suruh Zaskia, Rayhan segera membuang sabun tersebut ketempat kotak sampah yang ada di dalam kamar mandi.25868Please respect copyright.PENANAQCE7LGvxTx
25868Please respect copyright.PENANAow442HhyZX
Rayhan segera membilas tubuhnya yang penuh sabun itu. Selesai mandi, ia segera mengambil handuk dan melilitkan handuk tersebut ke tubuhnya.25868Please respect copyright.PENANA8L9Hr7iyKX
25868Please respect copyright.PENANAD0TVS6tRIk
"Kakak belum selesai pipisnya? Lama juga ya Kakak kalau lagi pipis." Ujar Rayhan, dengan wajah polos tapi penuh makna.25868Please respect copyright.PENANAl4oRfidPbG
25868Please respect copyright.PENANAWQ7pwD7UCk
"I-ini baru selesai." Jawab Zaskia gugup.25868Please respect copyright.PENANAdWBN9Drq32
25868Please respect copyright.PENANA2b47Vqe9EP
Zaskia baru sadar, kalau dirinya sudah lama selesai buang air kecil, bahkan tidak lama setelah Rayhan masuk ke kamar mandi, ia sudah selesai buang air kecil. Tapi anehnya ia masih jongkok di situ dan melihat Rayhan mandi, bahkan ia masih diam ketika Rayhan hendak mengambil sabun beberapa menit yang lalu.25868Please respect copyright.PENANAMTFunDe6Dr
25868Please respect copyright.PENANARtmQziRGxj
Kenapa? Kenapa aku jadi bodoh seperti ini? Ya Tuhaaaan... Sebenarnya ada apa denganku, tadi itu... Ya Tuhan...25868Please respect copyright.PENANAvan6uxMBJx
25868Please respect copyright.PENANAQKIDagi94L
"Kakak sudah shalat?" Tanya Rayhan.25868Please respect copyright.PENANA6P47eUI9fB
25868Please respect copyright.PENANA8iFzn0kahd
"Eh..."25868Please respect copyright.PENANAY7WiVizhso
25868Please respect copyright.PENANAayUv8MODzV
Rayhan tersenyum tipis. "Jangan lupa mandi wajib." Ucap Rayhan nyaris tidak terdengar. Zaskia hanya melongok melepas kepergian Rayhan.25868Please respect copyright.PENANABFvdQPrMay
25868Please respect copyright.PENANAwC6Rp3LN08
"Ya Tuhaaaan..."25868Please respect copyright.PENANAouN8qNR8rO
25868Please respect copyright.PENANAX0MKePCDUY
Zaskia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Baru kali ini ia merasa sangat malu di hadapan Adiknya. Ingat, malu bukan marah.25868Please respect copyright.PENANAAyqplXP2nq
25868Please respect copyright.PENANAqWjuu8Gqlu
****25868Please respect copyright.PENANAYQzedssUzp
25868Please respect copyright.PENANAnEOPAQ4jJX
Jam istirahat di kantin santri...25868Please respect copyright.PENANAk7rhngGdkt
25868Please respect copyright.PENANAOHUh3JR6Nn
Seperti biasanya kantin pesantren selalu ramai di kunjungi oleh beberapa santri Al-tauhid. Bahkan beberapa ustad dan staf ponpes Al-tauhid ikut membaur di sana, menghabiskan waktu mereka hingga jam istirahat berakhir.25868Please respect copyright.PENANAyeMVidN1v7
25868Please respect copyright.PENANA9L9tyQoOv6
Di pojokan kantin, Rayhan, Azril, Doni dan Nico tengah membahas rencana besok siang setelah shalat Jum'at.25868Please respect copyright.PENANAf3Z6yMdsRI
25868Please respect copyright.PENANAGlze3cSTqM
"Muka Lo kenapa lebam gitu?" Tanya Rayhan heran.25868Please respect copyright.PENANAUwj5ntCs8e
25868Please respect copyright.PENANABdS2BZYoIc
Doni nyengir. "Biasa." Jawab Doni, tidak begitu mengubris ke khawatiran ketiga temannya. Toh baginya luka yang di alaminya tidak begitu parah.25868Please respect copyright.PENANAJ5qiAfpzLU
25868Please respect copyright.PENANAm3aP1yfyg5
"Lo berantem? Sama siapa?" Tanya Azril.25868Please respect copyright.PENANAW6PutbuVkq
25868Please respect copyright.PENANAHlRDrLaCjB
"Heru..." Jawab singkat Doni.25868Please respect copyright.PENANAZB5odR8tO7
25868Please respect copyright.PENANAOsm9fxvZGV
"Hogk... Hogk... Hogk..." Nico sampai terbatuk mendengar jawaban Doni.25868Please respect copyright.PENANAcSkRlVQdpi
25868Please respect copyright.PENANAjD8w6iAtng
"Lo gak apa-apa?"25868Please respect copyright.PENANAYSjzlVQswR
25868Please respect copyright.PENANAROWUKCCrob
"Serius, Lo berantem dengan Heru?" Potong Nico mengabaikan pertanyaan Rayhan. "Gilaaa... Kenapa Lo gak bilang sama gue, pantesan semalam Lo ngilang." Rutuk Nico, ia sudah lama sekali ingin melihat Doni berkelahi. Tapi pupus sudah harapan Nico. Ngehek...25868Please respect copyright.PENANA2zLzeGQuFM
25868Please respect copyright.PENANA6PbdQ5lPtX
"Gue baik-baik aja, cuman sedikit bonyok. Yang penting sekarang kita punya kekuatan, kalau seandainya saja pihak Hamka mau main keroyokan." Jelas Doni.25868Please respect copyright.PENANA76E677RMPi
25868Please respect copyright.PENANAArb4N13mmS
"Lo udah ngomong sama anak-anak."25868Please respect copyright.PENANApRRodaNjYm
25868Please respect copyright.PENANAIMdxaaqt5h
Doni mengangguk. "Sudah, dan kebetulan ternyata mereka juga punya dendam lama sama anak-anak Hamza. Tapi sayangnya Heru terlalu pengecut." Doni tersenyum sinis, mengingat pengakuan salah satu temannya di asrama.25868Please respect copyright.PENANA569sVnGWjt
25868Please respect copyright.PENANATiza6gS3n7
"Bagus..." Ucap Nico senang.25868Please respect copyright.PENANAOCks4LfCJP
25868Please respect copyright.PENANAkgVN58hnVm
Rayhan menyandarkan punggungnya di kursi kantin. "Sory ya bro, gara-gara gue Lo sampe repot kayak gini." Ujar Rayhan tidak enak hati kepada sahabatnya. Doni menepuk pelan pundak sahabatnya.25868Please respect copyright.PENANAKYi7PmZZWq
25868Please respect copyright.PENANAH1Br5tIoWw
"Itulah gunanya sahabat." Ucap Doni.25868Please respect copyright.PENANARmMf9WPojW
25868Please respect copyright.PENANA4F7PBchsPg
"Yups, benar." Timpal Nico.25868Please respect copyright.PENANAAXvroZHyxn
25868Please respect copyright.PENANAQvicnXssc9
Sementara Azril hanya diam, karena ia merasa pokok permasalahannya ada pada dirinya. Tapi sayangnya ia tidak bisa membantu apapun.25868Please respect copyright.PENANAE5NROmKsOW
25868Please respect copyright.PENANA1yUboFypXU
****25868Please respect copyright.PENANAYq6qHbyi31
25868Please respect copyright.PENANAvGsmSgzQoU
25868Please respect copyright.PENANAC27y8QBgi9
25868Please respect copyright.PENANAZ3dSdxlHbN
25868Please respect copyright.PENANAcddqGZt1Em
25868Please respect copyright.PENANAkiG674kRVw
25868Please respect copyright.PENANArEM6l7oPtg
25868Please respect copyright.PENANAZjawSBluA4
Di dalam kelas para santriwati terlihat begitu ramai, padahal sudah lima belas menit yang lalu jam pelajaran di mulai, tapi kelas tetap kosong, sehingga di manfaatkan oleh para santriwati untuk bercanda gurau, hingga menimbulkan kegaduhan di dalam kelas.25868Please respect copyright.PENANASCXX06R2Jq
25868Please respect copyright.PENANAiSYZj5wRSd
Sementara seorang Ustadza yang seharusnya mengajar siang ini, malah tengah bermesraan dengan seorang pria yang tak lain hanya seorang petugas kebersihan.25868Please respect copyright.PENANAP5siB7HM71
25868Please respect copyright.PENANAXkqrKZXiUY
Ustadza Dwi, tampak lupa akan tanggung jawabnya untuk mendidik murid-muridnya, demi kesenangan sesaat yang bisa menjerumuskannya ke neraka. Ilmu agama yang ia miliki, seakan tidak bisa untuk menyadarkan perbuatannya saat ini.25868Please respect copyright.PENANA4ZBfKpnYoz
25868Please respect copyright.PENANAr7OaBoGW7d
"Masih mau lagi Ustadza?" Goda Imbron.25868Please respect copyright.PENANA1v3UIDLrVw
25868Please respect copyright.PENANADRVWTagDhG
Ustadza Dwi tersipu malu sembari menganggukkan kepalanya. "Iya Pak, kalau Bapak gak sibuk." Jawab Ustadza Dwi sembari membelai kontol Pak Imbron yang beberapa menit lalu mengantarkannya ke surga dunia.25868Please respect copyright.PENANAyHS48jQrKc
25868Please respect copyright.PENANAVpg6uLcEa7
"Ngentotin Ustadza lebih penting dari pada pekerjaan lain." Jawab Pak Imbron.25868Please respect copyright.PENANAgI6q3CueW6
25868Please respect copyright.PENANAg46xry4roX
"Bapak bisa aja."25868Please respect copyright.PENANAmWybr0qJwD
25868Please respect copyright.PENANAnc5l6cYLjT
Pak Imbron mengangkat dagu Ustadza Dwi, dia melumat mesrah bibir Ustadza Dwi. Tangan kekarnya menyusuri bukit kecil yang di tumbuhi rambut hitam yang tak begitu lebat Daging kenyal itu dirasakan sudah sangat lembab.25868Please respect copyright.PENANAVqa8vnXXXg
25868Please respect copyright.PENANAD49C2YbXOT
Jari tengah Pak Imbron menggosok lembut clitoris Ustadza Dewi, sementara ciumannya semakin panas.25868Please respect copyright.PENANAUwUaFoxjOp
25868Please respect copyright.PENANAsCSdz90Mco
"Ganti gaya Pak." Pinta Ustadza Dwi.25868Please respect copyright.PENANApKtq4oNyHQ
25868Please respect copyright.PENANAQVD2LF9D9U
Dia naik keatas tubuh Pak Imbron dengan posisi 69. Ia mengangkangi wajah Pak Imbron, menyodorkan memeknya kepada Pak Imbron. Sementara jari lentik membelai kontol Pak Imbron yang hampir setiap hari menyinggahi memeknya yang haus akan kontol besar seperti Pak Imbron.25868Please respect copyright.PENANAOEcOjjkyyt
25868Please respect copyright.PENANAAiKgmrQmWU
Lidahnya terjulur menyapu kepala kontol Pak Imbron. "Sluuuppss... Sluuuppss... Sluuuppss... Kontol Bapak enak sekali, bikin saya ketagihan Pak." Puji Ustadza Dwi, dia melahap kontol Pak Imbron dengan mulutnya.25868Please respect copyright.PENANAHdNDvU368k
25868Please respect copyright.PENANAbDpsv1IxiI
"Memek Bu Ustadza juga bikin nagih." Jawab Pak Imbron. Dia menusukan satu jarinya ke dalam memek Ustadza Dwi. Semetara lidahnya menjilati daging mungil berwarna kemerah-merahan di sela-sela lipatan memek Ustadza Dwi. "Sruuupss... Sruuupss... Sruuupss..." Secara bersamaan lidah dan jarinya merangsang memek Ustadza Dwi.25868Please respect copyright.PENANAXzCUrI8iMQ
25868Please respect copyright.PENANALgq0BM0Gn3
Dengan mata merem melek keenakan, Ustadza Dwi tampak kesulitan berkonstrasi mengoral kontol Pak Imbron. Sembari menghisap kontol Pak Imbron, jemari Ustadza Dwi membelai kantung telurnya.25868Please respect copyright.PENANAQNwzzHcZG7
25868Please respect copyright.PENANArseyvNeN5T
Selama beberapa menit mereka saling mengoral, hingga tiba akhirnya daging kenyal itu di masuki oleh kontol Pak Imbron yang sekeras besi.25868Please respect copyright.PENANAyv3ExGpvTl
25868Please respect copyright.PENANAIJZSETS1d5
Ustadza Dwi mengangkangi kontol Pak Imbron, di menuntun kontol Pak Imbron kearah memeknya.25868Please respect copyright.PENANAirVoCFAFFc
25868Please respect copyright.PENANAKksrnSaaIf
"Sssttt..." Ustadza mendesis nikmat.25868Please respect copyright.PENANAaoUj8uvkKW
25868Please respect copyright.PENANAG41YwSkttj
Kedua tangan Pak Imbron mencengkram payudara montok Ustadza Dwi. "Tekan lebih dalam Bu." Pinta Pak Imbron, yang keenakan di jepit memek Ustadza Dwi.25868Please respect copyright.PENANAYzXrCH2dbB
25868Please respect copyright.PENANAFoI9nPoo5L
"Aahkk... Enak sekali." Suara Ustadza Dwi melengking, merasakan gesekan antara dinding kemaluannya dengan kulit kontol Pak Imbron yang memiliki tekstur kasar. Hingga akhirnya kontol Pak Imbron masuk seluruhnya ke dalam memeknya.25868Please respect copyright.PENANAVJyieYxIj1
25868Please respect copyright.PENANAzjTFyLvCAz
Dengan perlahan Ustadza Dwi mengangkat pinggulnya, lalu menurunkannya kembali. Ia melakukan gerakan tersebut berulang kali, dan semakin lama semakin cepat.25868Please respect copyright.PENANA87RszXxBg8
25868Please respect copyright.PENANAnbRdetQxIp
Rasa nikmat yang di berikan kontol Pak Imbron, membuat Nurul makin menggila. Dia menggerakkan pinggulnya dengan gaya ngebor, dan menghentak hingga kepala kontol Pak Imbron beberapa kali menyentuh dinding rahimnya.25868Please respect copyright.PENANA8ITdjWqxLh
25868Please respect copyright.PENANAjOdj9ozjx3
Gerakan erotis Ustadza Dwi, membuat Pak Imbron harus berkerja lebih ekstra agar tidak sampai keluar lebih cepat. Belum lagi ulekan memek Ustadza Dwi yang selama meremas-remas kontol Pak Imbron. Untuk mengalihkan rasa nikmat yang di berikan Ustadza Dwi, Pak Imbron menggigit lidahnya, dan cara ini ternyata cukup berhasil.25868Please respect copyright.PENANAtgktLalD94
25868Please respect copyright.PENANA71IW3G4B49
"Ganti gaya Bu." Pinta Pak Imbron.25868Please respect copyright.PENANApXl002iycZ
25868Please respect copyright.PENANA2JQVAnXe1X
Ustadza Dwi mengangkat pinggulnya, tampak kontol Pak Imbron kini bermandikan lendir cintanya. "Sodok memek saya dari belakang Pak." Pinta Ustadza Dwi.25868Please respect copyright.PENANAM1OWj3M609
25868Please respect copyright.PENANA3HkyEMZhHS
"Siap Bu Ustadza." Kelakar Pak Imbron.25868Please respect copyright.PENANA1WjtIBRgu7
25868Please respect copyright.PENANAXzC4iYV4f2
Ustadza Dwi menungging diatas tempat tidurnya yang spreinya sudah berantakan, dan basah karena keringat mereka yang bercampur dengan lendir.25868Please respect copyright.PENANAYNxeZWZlyv
25868Please respect copyright.PENANAUqXEjz44PV
Dari belakang Pak Imbron kembali memposisikan kontolnya di depan lipatan memek Ustadza Dwi. "Bleeess..." Dengan satu dorongan kontol Pak Imbron amblas ke dalam memek Ustadza Dwi yang memang sudah sangat licin.25868Please respect copyright.PENANAHeg0YUJqec
25868Please respect copyright.PENANAqqktuZIojp
Kontol Pak Imbron kembali memompa memek Ustadza Dwi, sembari memegangi pinggulnya.25868Please respect copyright.PENANAW5INSRCVJs
25868Please respect copyright.PENANA5WmPBJ5OQ7
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk....25868Please respect copyright.PENANASrZNw39lqt
25868Please respect copyright.PENANAxMmLUqkeBK
Suara benturan kedua kelamin mereka terdengar menggema ke seluruh ruangan, di bumbui dengan suara erotis dari kedua mulut mereka.25868Please respect copyright.PENANABgq7ZgTR88
25868Please respect copyright.PENANAC4FNg9rx2j
"Pak Imbron... Aahkk... Ssstt...."25868Please respect copyright.PENANAOTTOnHQQ8M
25868Please respect copyright.PENANAzEvxAr0AlQ
Plak...25868Please respect copyright.PENANAfHS1fs5sJ9
Plak...25868Please respect copyright.PENANAzObcx50XKe
Plak...25868Please respect copyright.PENANACX4d9iV5l8
25868Please respect copyright.PENANAQ9weUC7Qqs
Berulang kali Pak Imbron menampar pantat Ustadza Dewi dengan kasar.25868Please respect copyright.PENANAsmmVX2A0nR
25868Please respect copyright.PENANAJA77zVdXTx
"Bu... Saya mau keluar." Desah Pak Imbron.25868Please respect copyright.PENANArzECNa6ZVI
25868Please respect copyright.PENANAeB1TFMvind
Sang pejantan yang selama ini selalu berhasil membuat seorang Ustadza Dwi sampai terkencing-kencing kini harus menyerah. Ia melepaskan spermanya yang sudah berada di ujung kontolnya, menyiram rahim Ustadza Dwi hingga terasa penuh.25868Please respect copyright.PENANAOMABWQM2Xc
25868Please respect copyright.PENANANfcgc0hcNZ
Tidak ingin kehilangan momen, Ustadza Dwi dengan liar menggerakan pinggulnya, mengejar kenikmatan yang ia damba-dambakan. Tapi apa daya, sang pejantan telah menyerah, sekeras apapun usahanya tidak membuahkan hasil. Yang ada kontol Pak Imbron semakin mengecil di dalam memeknya.25868Please respect copyright.PENANAAAh4ndk0or
25868Please respect copyright.PENANAzlK3tIFJK6
Ploppss...25868Please respect copyright.PENANAJWBYemFQYJ
25868Please respect copyright.PENANAl3h2YwOrQf
Kontol Pak Imbron terlepas dari dalam memek Ustadza Dwi, tampak sperma Pak Imbron mengalir di sela-sela kemaluan Ustadza Dwi.25868Please respect copyright.PENANAtvAqAppTr2
25868Please respect copyright.PENANA4U9HHuXGTm
"Ayo Pak lagi." Pinta Ustadza Dwi.25868Please respect copyright.PENANA4MBz68hq8b
25868Please respect copyright.PENANAaS947A3SMH
Pak Imbron mendesah, ia telah kehilangan gairahnya. "Maaf Bu Ustadza, sudah tidak bisa lagi." Ucap Pak Imbron dengan sangat terpaksa.25868Please respect copyright.PENANA6OkoIMWQBL
25868Please respect copyright.PENANACS2XTXpeEN
"Sebentar lagi Pak."25868Please respect copyright.PENANAnBCuGDxHud
25868Please respect copyright.PENANAzBgg2Krs2t
Pak Imbron menggelengkan kepalanya. Ia tampak sangat kecewa karena Pak Imbron tidak bisa menuntaskan hasrat birahinya.25868Please respect copyright.PENANAwC4USofQzm
25868Please respect copyright.PENANA7IgV1Jn3Ex
*****25868Please respect copyright.PENANAdpejTy4yHY
25868Please respect copyright.PENANAgcYH8vNcRl
"Mana si Imbron?"25868Please respect copyright.PENANAXYc17CRHp2
25868Please respect copyright.PENANAAEHtCiToBB
"Mana aku tau! Sejak tadi pagi dia menghilang." Jawab Jaja yang tengah menginjak tumpukan sampai di dalam gerobak sampah.25868Please respect copyright.PENANA4Qqx9mRlJz
25868Please respect copyright.PENANAnWz8hOpiMR
"Akhir-akhir ini Pak Imbron sering sekali menghilang." Keluh Budi.25868Please respect copyright.PENANAuwOf3ZNm4o
25868Please respect copyright.PENANA22FCWh3Bkn
"Tuh orangnya." Tunjuk Edi.25868Please respect copyright.PENANAdIROWL6kdN
25868Please respect copyright.PENANARtVvPUQ6N7
Dari kejauhan Pak Imbron berjalan santai sembari bersiul ringan. Dari wajahnya terpancar kebahagiaan yang sulit di mengerti oleh teman-temannya.25868Please respect copyright.PENANA26ztqHsFb7
25868Please respect copyright.PENANA8wxC1Sv7Ob
Sebagai teman seprofesi, mereka tentu sangat kesal, karena sikap Pak Imbron yang seenaknya saja. Tapi tidak ada satupun yang berani menegur Pak Imbron. Selain Pak Imbron yang di tuakan, mereka juga takut akan latar belakang Pak Imbron yang seorang preman pasar. Dapat di lihat dari tato yang ada di lengan tangannya.25868Please respect copyright.PENANAyK9stadQBR
25868Please respect copyright.PENANASc8gMqnxqM
*****25868Please respect copyright.PENANA1YpvkGAPLQ
25868Please respect copyright.PENANAuhZy1tLo1S
25868Please respect copyright.PENANA4kM3jDaxFv
25868Please respect copyright.PENANANPb4XzpBJa
25868Please respect copyright.PENANARaQLTi4AUg
25868Please respect copyright.PENANACPdTG3ykFX
Zaskia menghampiri sahabatnya Julia yang sedang duduk di meja kerjanya. Ia tampak sibuk mengoreksi hasil ulangan harian yang ia berikan kepada murid-muridnya setiap satu bulan sekali. Saat melihat Zaksia, ia menghentikan sejenak pekerjaannya, sembari tersenyum menyapa Zaskia.25868Please respect copyright.PENANAdqaqjE5OFQ
25868Please respect copyright.PENANAGyWLn2sGK5
Zaskia dengan wajah lesu nya, duduk di kursi kosong yang ada di depan meja Julia.25868Please respect copyright.PENANAcOO7oh9GlA
25868Please respect copyright.PENANAhvaVfsAVMp
"Kamu kenapa lagi say!"25868Please respect copyright.PENANAUskGNnHCKS
25868Please respect copyright.PENANAXZIleTzjjk
Zaskia menghela nafas perlahan. "Kejadian kemarin terulang lagi." Lirih Zaskia, ia membuang muka kearah sepasang bingkai foto presiden dan wakil presiden.25868Please respect copyright.PENANALqIeauMsB1
25868Please respect copyright.PENANAeyFhiWrKG6
"Maksudnya?"25868Please respect copyright.PENANAqy2LXrXl4x
25868Please respect copyright.PENANAvLq9n543e1
"Rayhan... Dia ngejerjain aku lagi, kayak waktu itu, saat aku mandikan dia." Jujur Ustadza Zaskia sembari merucutkan bibirnya. "Nyebelin banget kan." Keluh Zaskia, ia menatap dalam sahabatnya yang hanya tersenyum.25868Please respect copyright.PENANAMO7aPK9HEQ
25868Please respect copyright.PENANAZqo7AiQ4qM
Julia mencondongkan badannya kedepan. "Entah Rayhan yang pintar, atau karena kamu sendiri yang suka di goda oleh adikmu." Ujar Julia, dia mengambil gelas yang ada di atas mejanya, dan meminumnya.25868Please respect copyright.PENANAC8BxGBOnUP
25868Please respect copyright.PENANAKQrcWQKWWe
"Maksudnya?"25868Please respect copyright.PENANAvwMJ4RWCOL
25868Please respect copyright.PENANAhZZVMiOoFD
"Mungkin Uhkti gak sadar. Sebenarnya Uhkti sendiri yang suka di godain Rayhan, atau jangan-jangan Uhkti mulai kecanduan di nakalin Rayhan." Jelas Julia.25868Please respect copyright.PENANADmyLoX3FSx
25868Please respect copyright.PENANAMO4UnE2bZI
"Kenapa bisa begitu."25868Please respect copyright.PENANAkxVCQrv9E2
25868Please respect copyright.PENANAiEXSuCbjSz
Julia menghela nafas. "Coba Uhkti pikir lagi. Tidak mungkin Rayhan berani menggoda kamu berulang kali, kalau kamu sejak pertama sudah tegas kepada Rayhan. Misalkan kamu memarahinya atas perbuatannya." Julia menggelengkan kepalanya dengan sikap Zaskia.25868Please respect copyright.PENANAIEuzal5o4s
25868Please respect copyright.PENANArb1b7apiVY
"A-aku gak bisa marah sama dia." Aku Zaskia.25868Please respect copyright.PENANAv74w9AZIoU
25868Please respect copyright.PENANA2xFTzKt3EK
"Aku ngerti kok! Anggap saja apa yang di lakukan Rayhan, hanyalah kenakalan biasa, bukan suatu yang harus di pikirkan." Ucap Julia, sembari menggenggam tangan Zaskia.25868Please respect copyright.PENANAhjjBkWJKwN
25868Please respect copyright.PENANAcFlxtYS681
"Ya, kamu benar." Zaskia tersenyum manis.25868Please respect copyright.PENANA3ucUTaH8jm
25868Please respect copyright.PENANA5w6CIst4qL
*****25868Please respect copyright.PENANA76v6MSNanv