Kumandang Adzan dari masjid yang berada tidak jauh dari rumahnya, membangunkan Rayhan dari lelap tidurnya. Entah kenapa ia merasa ada sesuatu yang menyentuh selangkangannya. Saat ia membuka matanya, Rayhan tidak dapat berkedip memandang sosok bidadari yang tengah tertidur di sampingnya, dengan tangannya yang menindih selangkangannya.27319Please respect copyright.PENANAnisSfmQ8zJ
27319Please respect copyright.PENANAkOXZYqbHfr
Ternyata tanpa sadar Zaskia malah tertidur di atas tempat tidur Rayhan yang tidak begitu besar sehingga jarak diantara mereka berdua sangat dekat sekali.27319Please respect copyright.PENANAG7LqblztRI
27319Please respect copyright.PENANAZLNdEMmWMg
Sanking dekatnya Rayhan dapat merasakan hembusan hangat dari nafas Zaskia yang menerpa sebagian wajahnya.27319Please respect copyright.PENANAXZxR5VS84B
27319Please respect copyright.PENANAdVih8XMMoD
Tentu saja kesempatan mas itu tidak di sia-sia kan Rayhan, dengan iseng ia memasukan tangan Zaskia ke dalam celana pendeknya dengan perlahan agar Zaskia tidak sampai bangun, hingga ia dapat merasakan betapa halus telapak tangan Zaskia yang kini menyentuh langsung batang kemaluannya yang hangat.27319Please respect copyright.PENANAUZkTUkF4n9
27319Please respect copyright.PENANAH986dm1lby
Cukup lama Rayhan menatap dan memandangi wajah cantik Zaskia. Hingga akhirnya dengan perlahan Zaskia membuka matanya. Reaksi pertama saat membuka matanya hampir sama dengan Rayhan, ia terdiam sejenak, menatap wajah Rayhan dengan tatapan penuh kegaguman dengan sosok Rayhan.27319Please respect copyright.PENANAxXh2GLAjkF
27319Please respect copyright.PENANAVu6g9mQpnO
"Pagi Kak!" Sapa Rayhan serak.27319Please respect copyright.PENANA9PSyJrLbvL
27319Please respect copyright.PENANAKTMrmb7oxO
Wanita cantik itu tersenyum. "Kakak ketiduran di sini ya!" Ucap Zaskia yang belum sepenuhnya sadar, ia menggeliat dan pada saat bersamaan tangan kanannya tidak sengaja malah meremas kontol Rayhan. "Eh..." Heran Zaskia.27319Please respect copyright.PENANAB2GSo6eMrn
27319Please respect copyright.PENANARZ9MuozEeQ
Mata Zaskia turun kebawah menatap selangkangan Rayhan, dengan wajah merona merah. Tampak Zaskia terlihat kebingungan melihat tangannya yang entah kenapa bisa berada di dalam celana Rayhan, selain itu ia juga dapat merasakan dengan sangat jelas jemari tangannya menggenggam kontol Rayhan yang tengah ireksi, terasa hangat dan berkedut-kedut.27319Please respect copyright.PENANA6KCoCyvFFA
27319Please respect copyright.PENANArpIf61JELS
Saat ia hendak menarik tangannya, secara tiba-tiba Rayhan mengecup hangat bibir Zaskia.27319Please respect copyright.PENANAjzfdGiHoGC
27319Please respect copyright.PENANAZxoC7LxEJc
Tubuh Zaskia mendadak kaku selama beberapa detik, jantungnya berdetak tak karuan, dan sekujur tubuhnya seakan merinding, hingga bulu kuduknya berdiri. Ya, walaupun kecupan itu hanya sekilas saja, tapi begitu membekas ke dalam dirinya. Seumur hidupnya baru kali ini ada seorang pria mengecup bibirnya.27319Please respect copyright.PENANAVa2xIXncok
27319Please respect copyright.PENANAGP7HdHIUbB
"Ke-kenapa kamu nyium Kakak?" Sebuah pertanyaan yang seharusnya tidak perlu ia tanyakan.27319Please respect copyright.PENANAI7j9qEfhaK
27319Please respect copyright.PENANAf8IDddM4sb
Normalnya, ia seharusnya marah dengan perbuatan adik kandungnya yang berani mencium bibirnya. Tapi entah kenapa hati kecilnya malah merasa sangat bahagia, sehingga ia lupa akan status keduanya sebagai Kakak dan Adik kandung.27319Please respect copyright.PENANA6gEIuwztJX
27319Please respect copyright.PENANARQZorhH3em
"Soalnya Kakak cantik kalau lagi bangun tidur!" Jawab Rayhan santai. Seakan apa yang ia lakukan barusan bukanlah sesuatu yang salah.27319Please respect copyright.PENANAxbEOXA3MFn
27319Please respect copyright.PENANAKRHVBIqd6v
"Gombal! Jijik tau." Sungut Zaskia.27319Please respect copyright.PENANA85OTZiG9mK
27319Please respect copyright.PENANAE24GTNemRa
Rayhan tertawa sembari memonyongkan bibirnya. "Uhmmpps... Uhmmpps... Umppss..." Goda Rayhan seakan ia ingin kembali mencium bibir Kakaknya.27319Please respect copyright.PENANA59fiXBbVJq
27319Please respect copyright.PENANAtuRyLcqHlQ
"Iiihk... Rayhan, ogah kakak di cium kamu. Hihihi..." Dengan tangan kirinya ia mendorong bibir Rayhan sembari terkikik.27319Please respect copyright.PENANAlIFOUj1pdQ
27319Please respect copyright.PENANArg22ufSxEt
Tanpa sadar Zaskia lupa kalau tangan kanannya masih berada di dalam celana Rayhan. Bahkan jemarinya malah meremas-remas batang kontol Rayhan yang makin terasa keras dan berkedut-kedut.27319Please respect copyright.PENANAPl99g2JSza
27319Please respect copyright.PENANA2QDQmIJ22g
Tentu saja Rayhan sangat menikmati sentuhan telapak tangan Zaskia yang terasa halus dan lembut. Tapi ia berusaha menyembunyikannya dengan terus menggoda Zaskia, dengan tujuan agar Kakaknya lupa dengan keberadaan tangannya yang berada di dalam celana pendeknya.27319Please respect copyright.PENANAqSH7eoBzfx
27319Please respect copyright.PENANAw5y0FBRxzc
"Sekali saja Kak." Melas Rayhan.27319Please respect copyright.PENANAPJLCTEOaKW
27319Please respect copyright.PENANA30DyX7F2fa
Zaskia menggelengkan kepalanya. "Ogaaah... Mulut kamu bauk Ray..." Rengek Zaskia, sementara tangan kanannya malah semakin keras meremas batang kemaluan Rayhan.27319Please respect copyright.PENANAKYbRqg14aR
27319Please respect copyright.PENANAFg17juKKo5
Kedutan kontol Rayhan makin lama makin terasa keras, menandakan kalau pertahannannya Rayhan sudah hampir jebol. Bahkan wajah Rayhan mengeras ketika ia sudah tidak mampu lagi menahan ledakan spermanya.27319Please respect copyright.PENANAXOO6Do7uf1
27319Please respect copyright.PENANANmpglHYWD1
Croooottss... Croooottss... Croooottss...27319Please respect copyright.PENANAOFAcs0pgWH
27319Please respect copyright.PENANAamCvNGUJlb
Hening....27319Please respect copyright.PENANAzk8F2qLwwH
27319Please respect copyright.PENANAK3wLoUZNVs
Zaskia menelan air liurnya yang hambar ketika merasakan lelehan hangat sperma Rayhan di tangannya.27319Please respect copyright.PENANAqWNrsCLpH5
27319Please respect copyright.PENANAeSk384E1h7
Kesempatan tersebut tidak di sia-siakan oleh Rayhan, pemuda itu dengan kurang ajarnya malah kembali menyosor bibirnya. Kali ini tidak hanya mengecup, Rayhan juga melumat bibir merah Zaskia dengan lembut selama beberapa detik. Zaskia yang tengah shock berat hanya diam membiarkan Adiknya melakukan apapun yang ia mau.27319Please respect copyright.PENANAfbBSVG1sdz
27319Please respect copyright.PENANAVAfABij3sD
"Yeaaaa... Dapat! Hahaha..." Tawa Rayhan senang.27319Please respect copyright.PENANAvaoeH3vdy6
27319Please respect copyright.PENANAKv1776VWfP
Sejenak Zaskia terpaku melihat Rayhan, yang sama sekali tidak terlihat kalau dirinya merasa aneh dengan apa yang barusan terjadi diantara mereka.27319Please respect copyright.PENANAvRD0BCocBZ
27319Please respect copyright.PENANAd9s6xw59xP
Rayhan tetap seperti Rayhan yang ia kenal, jahil dan kekanak-kanakan. Walaupun beberapa detik yang lalu, Rayhan terlihat sangat jantan ketika mencium bibirnya. Bahkan Adiknya yang saat ini tengah berteriak senang karena berhasil menjahilinya, beberapa waktu sebelumnya orgasme di tangannya.27319Please respect copyright.PENANA18cjbzasiO
27319Please respect copyright.PENANALvMpwxpPxa
Zaskia menarik tangannya dari dalam celana Rayhan sembari mengusap bibir merahnya. "Iihkk... Najis banget kamu Dek!" Rutuk Zaskia yang entah sadar atau tidak ia melepehkan sperma Rayhan di bibir merahnya.27319Please respect copyright.PENANAl54wbDLJHM
27319Please respect copyright.PENANAewtSBghQRi
"Siapa suruh lengah! Hahaha... Satu kosong Kak." Ledek Rayhan.27319Please respect copyright.PENANAgy8bajotYm
27319Please respect copyright.PENANAaZhqDKwoAl
Zaskia memasang wajah garangnya seperti biasanya. "Eehmm... Berani ya kamu." Dengan gigi menggeratak Zaskia menyambar perut Rayhan dengan cubitan khasnya.27319Please respect copyright.PENANAr2PCzC3mLK
27319Please respect copyright.PENANASwr80jqsYE
"Oughkk..." Lenguh Rayhan seketika menahan sakit.27319Please respect copyright.PENANAf4OyJFF71B
27319Please respect copyright.PENANAMmsr0hMMXE
"Masih berani?"27319Please respect copyright.PENANA3hXKg4STtW
27319Please respect copyright.PENANAZp6XKe0uPq
Rayhan menggeleng. "Ampun Kak... Aduh... Sakit ni Kak." Melas Rayhan dengan raut wajah menyedihkan.27319Please respect copyright.PENANAPfv8UVSBxF
27319Please respect copyright.PENANAD8FfmMuRxW
"Makanya jangan berani jahilin Kakak." Omel Zaskia lagi.27319Please respect copyright.PENANAyBfiZ9GyXk
27319Please respect copyright.PENANAypp4uFmaus
"Iya Kak, janji gak lagi..."27319Please respect copyright.PENANAzjwla0NiiK
27319Please respect copyright.PENANAsWYBrltMJs
"Benar ya."27319Please respect copyright.PENANAQx0xlmac0m
27319Please respect copyright.PENANAYBvDkhxQCB
"Iya Kak." Mohon Rayhan.27319Please respect copyright.PENANAy5vmPtLhbI
27319Please respect copyright.PENANAbIV8GtiDDD
Sekilas dari raut wajah Zaskia tampak sangat puas melihat Adiknya tidak berkutik. Tapi pada kenyataannya Zaskia masih merasa shock atas apa yang barusan mereka berdua lakukan. Adik dan Kakak kandung berciuman bibir layaknya sepasang suami istri. Tidak sampai di situ saja, Rayhan orgasme di tangannya, dan ia masih bisa merasakan aroma sperma Rayhan yang rasanya cukup asin dan lengket di bibirnya.27319Please respect copyright.PENANA38aMOMgdFt
27319Please respect copyright.PENANAm9xlvcO99g
Zaskia jelas sadar kalau yang mereka lakukan barusan adalah sebuah perbuatan yang tabu, yang di larang oleh Agama. Tapi entah kenapa, melihat tingkah Rayhan yang terlihat biasa-biasa saja, membuat Zaskia juga ingin menganggap kejadian barusan hanya sebagai angin lalu saja, seakan tidak pernah terjadi apapun diantara mereka berdua.27319Please respect copyright.PENANAWvmZcZCBl2
27319Please respect copyright.PENANAMnHw1KxAui
*****27319Please respect copyright.PENANAiRzGtz3X1d
27319Please respect copyright.PENANA6LoU0389AZ
Di kediaman Ustadza Dwi27319Please respect copyright.PENANA40B8L5CrCh
27319Please respect copyright.PENANAUVD6tbW8He
Aziza yang baru selesai menyiapkan buku-buku pelajarannya, segera mendatangi Ibunya Ustadza Dwi. Ia pamit untuk segera berangkat ke sekolah. Dwi mengantarkan putrinya hingga ke ambang pintu rumahnya.27319Please respect copyright.PENANA9QID0EUrqk
27319Please respect copyright.PENANAe3bhkXtCeb
Selepas kepergian Aziza, Ustadza Dwi segera menutup dan mengunci pintu rumahnya. Setengah berlari ia menuju ke pintu belakang rumahnya.27319Please respect copyright.PENANAljnXMHmzhw
27319Please respect copyright.PENANA2AmD1aeJve
Saat pintu terbuka, tampak seorang pria keluar dari persembunyiannya. Dengan penampilan lusuhnya ia menghampiri Ustadza Dwi yang menyambut kedatangannya dengan senyuman hangat. Di depan pintu belakang, tanpa ada rasa malu Dwi yang sudah diketahui telah bersuami memeluk erat Pak Imbron.27319Please respect copyright.PENANA8uqEiGGoNZ
27319Please respect copyright.PENANA995skItMGQ
"Kangen ya! Hahaha..." Tawa Pak Imbron.27319Please respect copyright.PENANAxtWXIUroUd
27319Please respect copyright.PENANAh6KEbUmVrN
Pria beruntung itu meraih dagu Ustadza Dwi dan melumat bibir merah Ustadza Dwi.27319Please respect copyright.PENANAlVpzFg13M3
27319Please respect copyright.PENANAcoK0Zlskwp
Tanpa merasa segan Dwi bertukar lidah dan air liur dengan Pak Imbron. Rasa tembakau yang begitu menyengat seakan tidak menjadi penghalang bagi keduanya.27319Please respect copyright.PENANAIVSf62Lb2Y
27319Please respect copyright.PENANAG75Rj0tCvz
Sembari melangkah masuk ke dalam rumah, mereka tidak melepas pagutan bibir mereka berdua, bahkan tangan kanan Pak Imbron menjamah pantat berisi Dwi yang terasa kenyal seperti agar. Sentuhan-sentuhan Pak Imbron dalam sekejap menenggelamkan Dwi ke dalam kubangan birahi.27319Please respect copyright.PENANAswq7LzQZ2K
27319Please respect copyright.PENANAstxKD4q7N7
Tapi tiba-tiba...27319Please respect copyright.PENANAbTLFNHv2hO
27319Please respect copyright.PENANAaMyArHv3A8
Pook... Pook... Poop...27319Please respect copyright.PENANABVo0QkfFIz
27319Please respect copyright.PENANA5alI4eCQ9w
Beberapa bapak-bapak berjalan mendekati mereka sembari bertepuk tangan dengan senyuman menyeringai menatap keduanya yang kepergok berbuat asusila.27319Please respect copyright.PENANADPmc2pzQgp
27319Please respect copyright.PENANA3qGku5KnVL
Wajah Dwi tampak pucat pasih, ia tidak menyangkah kalau aksi gila mereka dengan cepat ketahuan oleh orang lain. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kalau seandainya aksi gila mereka di laporkan oleh mereka.27319Please respect copyright.PENANAkl2H1lpWIy
27319Please respect copyright.PENANASYS8gX0uTj
Berbeda dengan Pak Imbron, ia terlihat tenang bahkan dengan santainya ia mengambil besi palang pintu untuk memukul bahkan membunuh bapak-bapak tersebut yang tak lain adalah rekan kerjanya sendiri. Gerombolan bapak-bapak tersebut yang tadi petantang petenteng kini dengan serempak mengangkat tangan mereka.27319Please respect copyright.PENANAkKT2Asn9yM
27319Please respect copyright.PENANAQy3Tii1DAq
"Majulah." Seringai Imbron.27319Please respect copyright.PENANAaAQS6wHaIF
27319Please respect copyright.PENANA9HyFP0x5tX
"Tenang Pak... Kita ke sini cuman mau berdamai." Ujar Pak Budi.27319Please respect copyright.PENANAhXNvk33cCG
27319Please respect copyright.PENANA0bewlmpSTX
Imbron menyeringai. "Damai? Berdamailah dengan besi ini." Ancam Pak Imbron. Ia benar-benar akan mengamuk karena kesenangannya yang terganggu, beruntung Ustadza Dwi buru-buru menghentikannya.27319Please respect copyright.PENANA8SDIHFsTx1
27319Please respect copyright.PENANAkLgPPlqejI
"Kita dengarkan saja dulu apa mau mereka." Pinta Dwi.27319Please respect copyright.PENANAb8AOM8Ie9j
27319Please respect copyright.PENANAbAz9LcIxZR
"Baiklah, katakan apa yang kalian mau." Ucap Pak Imbron dengan nada ancaman.27319Please respect copyright.PENANAY1jzySzXVP
27319Please respect copyright.PENANA3WBpcPHiNs
Mereka berempat tampak menelan air liur sanking takutnya. "Sabar Pak... Sebenarnya kami ke sini cuman karena penasaran kenapa Bapak selalu menghilang! Bukan karena apa-apa." Ucap Lukman ketakutan.27319Please respect copyright.PENANA4YXixjKHDs
27319Please respect copyright.PENANAqJB0FcKkrS
"Dan jujur saja Pak, sebenarnya ehmm... Melihat tadi Bapak cipokan dengan Ustadza Dwi, kita jadi..." Pak Edi tak berani menlanjutkan ucapannya, malah menyenggol temannya.27319Please respect copyright.PENANAlFBG6BjQww
27319Please respect copyright.PENANAoKIFBitJx7
"Apa si!" Protes Pak Pak Lukman.27319Please respect copyright.PENANACPlPFrk5D1
27319Please respect copyright.PENANALZKk0cXBzj
"Maaf Pak Imbron, kita jadi ikut nafsu terhadap Ustadza Dwi." Ucap Jaja. Tubuhnya sampai merinding sanking takutnya kalau Pak Imbron melayangkan besi tersebut kearahnya.27319Please respect copyright.PENANAZHZg2nofA3
27319Please respect copyright.PENANAP9CHQvlEZZ
Pria berambut panjang yang tak terurus itu mencoba memberanikan diri. "Ustadza Dwi sangat cantik, siapapun juga pasti suka... Ya... Siapa tau Pak Imbron mau berbagi." Ujar Pak Budi takut-takut menatap Pak Imbron.27319Please respect copyright.PENANAQYjXKy8udo
27319Please respect copyright.PENANASMqbHKn0Oo
Pak Imbron manggut-manggut sambil memukul pelan gagang besi yang ada di tangannya ke lantai. "Ooo... Jadi itu niat kalian." Geram Pak Imron.27319Please respect copyright.PENANAB9hRh4E0N1
27319Please respect copyright.PENANA16r98lIAvJ
"Sabar Pak! Kami tidak akan memaksa." Mohon Pak Lukman.27319Please respect copyright.PENANA3MfyvTahXU
27319Please respect copyright.PENANAD2ncsQJs2O
Lagi-lagi Dwi harus menghentikan Pak Imbron sebelum ia benar-benar membuat mereka berempat sekarat terkena hantaman palang besi pintu rumahnya. Ia menggelengkan kepalanya, meminta Pak Imbron untuk bersabar.27319Please respect copyright.PENANAvLZ1P3wZq2
27319Please respect copyright.PENANA25hvVEZOr6
Jujur saja Dwi sedikit merinding mengetahui niat mereka, sekaligus merasa tertantang.27319Please respect copyright.PENANATVmjJu6tdi
27319Please respect copyright.PENANASA4auRzXSx
"Jadi... Bapak sekalian juga mau begituan saya?" Suara Dwi gemetar, menatap satu persatu bapak-bapak petugas kebersihan pesantren Al Tauhid.27319Please respect copyright.PENANA477OpRfGa8
27319Please respect copyright.PENANAWLOuUJy4QH
"I-iya Bu Ustadza."27319Please respect copyright.PENANAi5a3tHeGS3
27319Please respect copyright.PENANA0gLplODuk2
Dwi menatap Pak Imbron. "Saya pikir lebih baik kita ambil amannya saja Pak Imbron." Dwi kembali menatap keempat bapak-bapak lainnya. "Saya tidak mau ada keributan, jadi..." Dwi menggantung kalimatnya.27319Please respect copyright.PENANAn03xyyJQsu
27319Please respect copyright.PENANAu7dRA32FBN
Imbron tersenyum. "Sepertinya itu solusi yang baik." Ujar Pak Imbron lalu melumat kembali bibir Ustadza Dwi.27319Please respect copyright.PENANA5gaC4XOmC5
27319Please respect copyright.PENANAWu23mVbj7n
"Kalian buruan masuk, dan kunci pintunya." Ucap Dwi kemudian.27319Please respect copyright.PENANAH6IHVLNUfP
27319Please respect copyright.PENANAvdpOa5S4f1
Setelah memastikan kondisi aman, mereka segera menyusul Pak Imbron dan Dwi yang sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar. Mereka berempat menatap sebentar kamar Ustadza Dwi yang terlihat begitu rapi dan wangi. Dinding kamarnya terdapat sebuah foto Ustad Furqon yang terlihat gagah dengan jas hitamnya.27319Please respect copyright.PENANAGj2bGhw6jJ
27319Please respect copyright.PENANAoOaRfl7uUR
Pandangan mereka beralih ke Dwi yang kini berdiri di hadapannya. Seraya tersenyum Dwi mulai menanggalkan gamis syar'i yang ia kenakan, menyisakan pakaian dalam serba ungu dengan hijab sewarna dengan pakaian dalamnya.27319Please respect copyright.PENANAMS6p7gBvFC
27319Please respect copyright.PENANAbLPEd7R0yU
"Tunggu apa lagi Pak!" Ujar Dwi.27319Please respect copyright.PENANALpqBX7AELs
27319Please respect copyright.PENANA4GyTtlVtuI
Pak Edi maju lebih dulu, ia memeluk tubuh ramping Ustadza Dwi sembari melumat bibir Ustadza Dwi. Ada sensasi geli di bibir Ustadza Dwi ketika kumis panjang Pak Edi menusuk-nusuk kulit bibirnya.27319Please respect copyright.PENANAVK9fqYMwrA
27319Please respect copyright.PENANAuy3Abp71OD
Tanpa di komando mereka segera menghampiri Ustadza Dwi. Pak Jaja bertubuh pendek, segera berlutut di belakang Dwi, ia menciumi sekujur pantat mulus Dwi dan sepasang paha mulus Dwi yang terpampang halus dan lembut. Dalam sekejap pipi pantat dan paha Dwi menjadi sangat basah karena air liur Pak Jaja.27319Please respect copyright.PENANAHoh4OYaF5a
27319Please respect copyright.PENANAaoKM5HGKOj
"Bawak ke kasur aja." Seru Lukman.27319Please respect copyright.PENANA64vyRaEvQw
27319Please respect copyright.PENANAFuhOAF5lE7
Mereka segera membawa Ustadza Dwi naik keatas pembaringan, di kelilingi keempat pria dewasa yang menatapnya penuh birahi. Hanya Pak Imbron yang terlihat tidak begitu tertarik dan membiarkan teman-teman nya untuk lebih dulu menikmati tubuh Dwi. Sementara dirinya untuk sementara waktu cukup untuk melihat saja.27319Please respect copyright.PENANAJ57sICF3tj
27319Please respect copyright.PENANAZzxBuA815N
Jemari-jemari mereka mulai menjelajahi setiap inci kulit mulus Ustadza Dwi. Sementara sang Ustadza tampak begitu pasrah.27319Please respect copyright.PENANAczNMkerjf6
27319Please respect copyright.PENANAzU9C2cNIbW
Dalam sekejap pakaian dalamnya sudah di lepas oleh mereka dan hanya menyisakan hijabnya saja. Ketika Pak Jaja hendak melepas hijabnya, Dwi sempat menolaknya.27319Please respect copyright.PENANAyNWjRslLqk
27319Please respect copyright.PENANAdCH9Jd1g1W
"Jangan Pak! Ini identitas saya." Ujar Dwi.27319Please respect copyright.PENANA0SGG1XVryQ
27319Please respect copyright.PENANA9eDKk1vBik
"Tidak masalah Bu Ustadza, hehehe..." Ujar Pak Jaja, yang kemudian mencium bibir Dwi.27319Please respect copyright.PENANApFvkgq4k5x
27319Please respect copyright.PENANAUnp4pFZNbH
Tiba-tiba kedua kaki Ustadza Dwi di rentangkan oleh seseorang dan ternyata yang melakukannya adalah Pak Lukman. Mata Pak Lukman menatap nanar kearah bibir memek Dwi yang kemerah-merahan, sungguh sangat mengundang birahi.27319Please respect copyright.PENANA4E1f1BLQ3m
27319Please respect copyright.PENANAGJSdhUf0mO
Dwi menggeliat manja, menatap Pak Lukman dengan gestur malu-malu. Membuat Pak Lukman gemas. Ia membenamkan wajahnya di selangkangan Dwi.27319Please respect copyright.PENANAAFjUf4OB04
27319Please respect copyright.PENANA8eBF3uEhLV
"Oughkk... Pak! Aahkk..." Lenguh Ustadza Dwi.27319Please respect copyright.PENANAnjucxmRXoN
27319Please respect copyright.PENANAMBJv04NYhp
Lidah Lukman bermain-main dengan bibir kemaluan Dwi, menghisap clitorisnya dan sesekali menusuk-nusuk lobang memek Dwi dengan lidahnya. "Sluuuppss... Sluuuppss... Memek Ustadza Dwi bersih, enak..." Racau Pak Lukman.27319Please respect copyright.PENANAaQyUYpaUje
27319Please respect copyright.PENANA9ZMs1KsA5i
"Pak... Aahkk... Aahkk..." Erang Dwi makin keras.27319Please respect copyright.PENANAIcDMmJJYSy
27319Please respect copyright.PENANAbIbjpFFfJJ
Pantatnya sedikit terangkat ketika jari Pak Lukman menerobos masuk ke dalam rongga memeknya. Dengan gerakan perlahan Pak Lukman mengocok memek Ustadza Dwi.27319Please respect copyright.PENANAPlBjkWa9IE
27319Please respect copyright.PENANAX1JOd9tsOn
Budi dan Jaja secara bersama-sama merangsang buah dada Dwi yang berukuran 34D itu. Mereka melumat payudara Dwi, menghisap putingnya yang terasa makin keras dan sensitif. Tubuh Dwi menggelinjang nikmat, ia tanpa henti mengeluarkan suara erangan manja dari mulutnya.27319Please respect copyright.PENANAfY9LBgtmZG
27319Please respect copyright.PENANAdqmnFykDpy
Pak Edi segera melepas celananya, ia meraih tangan Ustadza Dwi untuk mengoralnya.27319Please respect copyright.PENANAVqxUT4sM4E
27319Please respect copyright.PENANAJ0Z8jbvWWo
Jemari halus Dwi menggenggam kontol Pak Lukman, ia mengocoknya sembari sesekali mencium dan menjilati batang kontol Pak Lukman, hingga membuat Pak Lukman mendesis nikmat.27319Please respect copyright.PENANAxCtkIykBVv
27319Please respect copyright.PENANA8DBPnBdEbI
Sentuhan dan rangsangan yang terus-menerus ia terima, akhirnya membuat pertahanan Dwi jebol juga. Tubuhnya menggelinjang beberapa saat ketika ia mengalami sebuah orgasme dengan sensasi yang sungguh luar biasa ia dapatkan dari mereka berempat. Dengan mata terpejam ia melepaskan lendir cintanya.27319Please respect copyright.PENANAFWRoTTYQLI
27319Please respect copyright.PENANAnSJ8dvxuxZ
Creeettsss.... Creeettsss.... Creeettsss...27319Please respect copyright.PENANAFXdThEc3z1
27319Please respect copyright.PENANA1Esxzhl5cU
"Oughkk...." Lenguh panjang Ustadza Dwi.27319Please respect copyright.PENANAyMUkSiiX4R
27319Please respect copyright.PENANAhS60kpMGIL
Pak Lukman membelai bibir memek Ustadza Dwi. "Gimana rasanya Bu Ustadza? Enak?" Goda Pak Lukman, tampak bibir hitamnya berlepotan lendir cinta Dwi.27319Please respect copyright.PENANAgS7M4HV48B
27319Please respect copyright.PENANAQj9pYsmXEd
"Iya Pak enak banget." Jawab Ustadza Dwi.27319Please respect copyright.PENANAbJUf5Weqax
27319Please respect copyright.PENANAjtAIObiHoZ
"Saya masukan sekarang ya Bu?" Izin Pak Lukman sembari melepas pakaiannya.27319Please respect copyright.PENANAYcbbZOXGb3
27319Please respect copyright.PENANAF5LKSLXHEW
Dwi mengguk setuju. "Pelan-pelan ya Pak!" Pinta Dwi, ia menggenggam kontol Pak Lukman dan mengarahkannya di lobang memeknya yang sudah sangat basah.27319Please respect copyright.PENANAG61fE9qCsF
27319Please respect copyright.PENANACR4igr8sIG
27319Please respect copyright.PENANAOmcQeACCLd
"Di jamin Ibu bakalan puas, hahaha..." Tawa Lukman senang.27319Please respect copyright.PENANAcoalKwE3gT
27319Please respect copyright.PENANADsaDUUGDU2
Dwi hanya tersenyum menatap Pak Lukman, dan membiarkan kontol Pak Lukman menyeruak masuk ke dalam lobang peranakannya. Perlahan tapi pasti, kontol Pak Lukman terbenam ke dalam lobang sempit Ustadza Dwi.27319Please respect copyright.PENANAD7HDgkZwb4
27319Please respect copyright.PENANAOIsMn3jiOb
Tubuh Dwi menegang sesaat menikmati sensasi sodokan kontol Lukman di dalam memeknya.27319Please respect copyright.PENANAh7dw3TAlZp
27319Please respect copyright.PENANAfbNxUtJKN5
Dengan gerakan perlahan Pak Lukman mulai memaju mundurkan kontolnya, menjelajahi relung memek Ustadza Dwi yang terasa pas, memeluk kontolnya.27319Please respect copyright.PENANA7cEHqo42CD
27319Please respect copyright.PENANAqXW7YC6DqT
"Kayak mimpi bisa ngentotin Ustadza hari ini." Gumam Lukman.27319Please respect copyright.PENANABpVfU8haGy
27319Please respect copyright.PENANAL8Y9divEas
Ustadza Dwi melingkarkan kakinya memeluk pinggang Pak Lukman. "Aahkk... Terus Pak! Enaaak Pak... Aaahkk... Aahkk..." Desah Ustadza Dwi yang kembali hanyut akan permainan terlarang yang tengah mereka lakukan saat ini.27319Please respect copyright.PENANAFD8QXMGFGy
27319Please respect copyright.PENANAFaQcefN67d
"Ayo Bu Ustadza hisap lagi." Pinta Pak Eddi.27319Please respect copyright.PENANAvPVgU20yT1
27319Please respect copyright.PENANAsIHzSbx2Zw
Ustadza Dwi yang sudah sangat terangsang segera melahap kontol Pak Eddi. Ia mengulumnya, membuat kontol Pak Eddi basah sepenuhnya oleh air liurnya. Tidak hanya batang kontolnya, Ustadza Dwi juga menjilati kantung telur Pak Eddi, dan sesekali menghisapnya penuh nikmat.27319Please respect copyright.PENANA8ZTxJLRIjz
27319Please respect copyright.PENANASjjyRc16c8
Sementara Pak Jaja dan Pak Budi masih sibuk bermain-main dengan buah dadanya yang ranum. Kadang di remas, dan kadang di jilat dan di hisap. "Auww..." Jerit kecil Dwi ketika mereka mulai berani menggigit putingnya.27319Please respect copyright.PENANAw0BcXlcEtE
27319Please respect copyright.PENANAWB1dEPOqf6
"Enak banget Bu Ustadza! Apa Ustadza Dwi suka dengan kontol saya." Tanya Pak Edi.27319Please respect copyright.PENANADb1ixqQZV8
27319Please respect copyright.PENANA1hlblrgENq
"Suka... Suka sekali Pak." Jawab Dwi cepat.27319Please respect copyright.PENANAswGkmqA1EK
27319Please respect copyright.PENANAIHKB5fEuUD
Mendengar ucapan Ustadza Dwi, Pak Edi jadi semakin bersemangat, ia menahan kepala Dwi sembari menggerakan pinggulnya maju mundur menyodok mulut Ustadza Dwi. Sensasi yang di dapatkan di luar ekspektasi Dwi, ternyata jauh lebih nikmat ketika tubuhnya di keroyok banyak pria sekaligus.27319Please respect copyright.PENANAvWb8UQuQse
27319Please respect copyright.PENANAVnsudOCwg1
Tidak mau tinggal diam, Ustadza Dwi ikut menggerakan pinggulnya menyambut kontol Pak Lukman yang terpaku di dalam memeknya. Creeettsss... Creeettsss... Creeettsss.... Tiba-tiba Dwi kembali orgasme dan rasanya sungguh nikmat.27319Please respect copyright.PENANAKLSsEqtw3B
27319Please respect copyright.PENANAJbaiepjbJ8
"Eenghkk...." Lenguh Dwi karena mulutnya tersumpal kontol Eddy.27319Please respect copyright.PENANA8drjEtT0eP
27319Please respect copyright.PENANA0kpzyPhsfb
Kedutan memek Dwi yang cukup kuat ketika ia orgasme membuat pertahan Pak Lukman akhirnya jebol juga. Dengan satu hentakan kasar ia membenamkan kontolnya dan menyiram rahim Dwi dengan spermanya. "Enaaaaknyaaaa..." Erang Pak Lukman.27319Please respect copyright.PENANAreRpoK1pJN
27319Please respect copyright.PENANAT16FxQy8fP
"Ughkk..." Desah Dwi nikmat.27319Please respect copyright.PENANAUDD2YOLmuE
27319Please respect copyright.PENANA8zXEq3IW6c
"Maaf Bu, tadi di dalam." Ucap Pak Lukman.27319Please respect copyright.PENANA3CZN0ZUcFR
27319Please respect copyright.PENANATXVhggXhmd
"Saya juga mau keluar Bu." Ujar Pak Eddi.27319Please respect copyright.PENANAwDf0XVfVOQ
27319Please respect copyright.PENANAOD89WfZXIs
Ia mencabut kontolnya lalu mengarahkan kontolnya keatas kepala Ustadza Dwi. Croooottss... Croooottss... Croooottss... Spermanya berhamburan diatas jilbab ungu yang di kenakan Dwi. "Gila puas banget...." Komentar Pak Eddi.27319Please respect copyright.PENANA7rMTCkQQH0
27319Please respect copyright.PENANARmZlfZGvFk
Tubuh Ustadza Dwi tampak kelelahan, ia tidak menyangkah kalau melayani mereka bisa sangat menguras tenaganya. Tetapi ia merasa sangat puas.27319Please respect copyright.PENANA4ihrnJHK2X
27319Please respect copyright.PENANAdZsv3JO0AS
Dengan tubuh yang bermandikan keringat, ia menatap Pak Jaja dan Pak Budi, seakan menantang mereka berdua untuk segera meladeninya. Pak Jaja dan Pak Budi saling pandang, kemudian Pak Budi tiduran diatas tempat tidur Ustadza Dwi yang tampak sudah lecek dan bermandikan keringat.27319Please respect copyright.PENANAwFC2wV8doI
27319Please respect copyright.PENANA5ibbeAPNkc
Dwi segera merangkak naik keatas selangkangan Pak Budi, dengan tangannya ia menuntun kontol Pak Budi memasuki memeknya yang sudah sangat licin.27319Please respect copyright.PENANAT60cDN1y6r
27319Please respect copyright.PENANAsNbNWAQN9n
Bleeess...27319Please respect copyright.PENANAF1eq0yRIzE
27319Please respect copyright.PENANAenMlv87L2k
"Ough..." Lenguh Dwi.27319Please respect copyright.PENANAnZ48sqIryS
27319Please respect copyright.PENANAy0lnQsxpdT
Tubuh Pak Budi mendadak kaku ketika kontolnya dalam sekejap tertelan ke dalam tubuh Ustadza Dwi. "Mantaaab..." Racau Pak Budi merasakan pijitan dinding memek Dwi.27319Please respect copyright.PENANAV99ricVPSh
27319Please respect copyright.PENANAXj1Jd8gDuy
"Ssstt.... Aahkk... Enak sekali Pak." Racau Dwi sembari menggerakan pantatnya naik turun diatas kontol Pak Budi yang terasa menusuk hingga kebagian dalam memeknya. Dwi meletakan kedua tangannya di dada Pak Budi agar semakin leluasa menggerakan pantatnya.27319Please respect copyright.PENANAenIvthPLNl
27319Please respect copyright.PENANASKWopNsV9B
Tubuh Dwi terhentak seiring dengan meningkatnya penetrasi kedua kelamin mereka. Ploooookkss... Ploooookkss... Ploooookkss... Wajah Dwi mendongak keatas sembari membuka mulutnya hingga berbentuk "O"27319Please respect copyright.PENANAP3SWpv2kBO
27319Please respect copyright.PENANAlSG7GiK89t
Pak Jaja menyodorkan kontolnya, dan dengan tangkas Dwi melahap kontol Pak Jaja.27319Please respect copyright.PENANARP499tujSr
27319Please respect copyright.PENANAvAh0IOUpK9
Layaknya pelacur kelas tinggi, Dwi yang mulai terbiasa melayani dua pria sekaligus tampak sangat menikmatinya. Bahkan ia tak segan-segan meminta mereka untuk memuaskan dirinya.27319Please respect copyright.PENANArc0qFWj1ZP
27319Please respect copyright.PENANAH3egoNYyXu
"Saya keluar lagi Pak..." Jerit Dwi sembari melepaskan kontol Jaja dari dalam mulutnya. Sudah tidak terhitung berapa kali ia orgasme, tapi anehnya ia tidak pernah merasa puas, ia ingin dan ingin lagi mendapatkan orgasmenya.27319Please respect copyright.PENANAQsPOXU80Ko
27319Please respect copyright.PENANAVTyLHH3w9F
Dari bawah Pak Budi meremas-remas susu Dwi yang berbentuk buah melon. Jemarinya memilin nakal puting Dwi, hingga birahi Dwi kembali naik.27319Please respect copyright.PENANAXcF0AM1SwU
27319Please respect copyright.PENANAZNkEh1DkuQ
Kini Dwi berkonsentrasi memuaskan hasrat Pak Budi, sembari mengocok-ngocok kontol Pak Jaja.27319Please respect copyright.PENANAIHMjnxTkZT
27319Please respect copyright.PENANAVloMmJOtln
"Saya sudah gak kuat lagi Bu Ustadza..." Ujar Pak Budi.27319Please respect copyright.PENANA9xJk1uibfe
27319Please respect copyright.PENANATJfSHJZDVM
Sembari memegangi kedua pinggul Ustadza Dwi, Pak Budi menghentak-hentakkan kontolnya keatas, meyodok memek Ustadza Dwi. Croooottss... Croooottss... Croooottss... Sperma Pak Budi menembak keras ke dalam rahim Dwi.27319Please respect copyright.PENANAAeaC0hi0H0
27319Please respect copyright.PENANALvQBzBb52J
Masih dengan posisi menduduki kontol Pak Budi, Dwi menjepit kontol Pak Jaja dengan payudaranya.27319Please respect copyright.PENANAm61P14G7e4
27319Please respect copyright.PENANAdS1K2hc1t0
"Oughkk..." Jerit Pak Jaja.27319Please respect copyright.PENANAEcxaZ8oiT9
27319Please respect copyright.PENANAVMa3onZ4Ov
Sedetik kemudian payudara dan wajah Ustadza Dwi sudah di penuhi sperma Pak Jaja. Dengan gaya yang sangat menggoda Dwi menjilati sperma Pak Jaja yang ada di bibir dan payudaranya.27319Please respect copyright.PENANABB9DrNzSQU
27319Please respect copyright.PENANAMet3RRQapx
Nafas Ustadza Dwi makin terdengar berat, walaupun ia merasa lelah, tapi api birahi di dalam dirinya tak kunjung padam. Sehingga ketika Pak Edi memintanya menungging, Ustadza Dwi dengan pasrah menuruti keinginan Pak Edi.27319Please respect copyright.PENANA1OQmipgRml
27319Please respect copyright.PENANAECeCk3BHE9
"Aahkk..." Lenguh Pak Eddi ketika kontolnya bersemayam di dalam memek Ustadza Dwi.27319Please respect copyright.PENANA9jZRG2fKt7
27319Please respect copyright.PENANAxT16eaRRPY
Dengan gerakan perlahan Pak Eddi menggoyangkan pantatnya maju mundur, sembari membelai gemas pantat mulus Ustadza Dwi. Baginya ini seperti mimpi, ketika dirinya bisa meniduri salah satu seorang Ustadza di ponpes Al Tauhid. Apa lagi ia juga cukup mengenal baik Suami Ustadza Dwi, Ustad Furqon.27319Please respect copyright.PENANAFuHjWKxD2U
27319Please respect copyright.PENANA7haYXpoW0D
Ada rasa bersalah menyeruak di hati Pak Eddi mengingat betapa baiknya Ustad Furqon kepadanya. Tapi ia juga tidak munafik, kalau dirinya juga sangat menginginkan Ustadza Dwi.27319Please respect copyright.PENANAxH1yWN5aAr
27319Please respect copyright.PENANApdKpBUzrLZ
Ustadza Dwi yang ingin segera kembali mencapai klimaksnya, segera menggerakan pantatnya maju mundur menyambut setiap sodokan kontol Pak Eddi dari belakang. Tangan kirinya ia jadikan tumpuan, sementara tangan kanannya meremas-remas payudaranya sendiri, merangsang bagian sensitif tubuhnya.27319Please respect copyright.PENANAr8xXhdTXsu
27319Please respect copyright.PENANAU8bTW7dv0Z
Pak Eddi yang seakan paham apa yang di inginkan Ustadza Dwi semakin mempercepat sodokannya. "Oughkk...." Erang Ustadza Dwi ketika ia kembali orgasme. 'Creeettss.... Creeettsss... Creeettsss...' Ustadza Dwi merasa kontol Pak Eddi terasa semakin licin di dalam memeknya.27319Please respect copyright.PENANAMIi73I9otF
27319Please respect copyright.PENANAjVvFOaCPFd
Pak Eddi menyuruh Ustadza Dwi yang kelelahan untuk terlentang menghadapnya. Kedua tangan Pak Eddi mengangkat kedua tungkai kaki Ustadza Dwi di pundaknya dan kembali memasukan kontolnya ke dalam memek Ustadza Dwi.27319Please respect copyright.PENANAsPR2yms5Ya
27319Please respect copyright.PENANAqTuCjyr1KI
Sembari menggenjot memek Ustadza Dwi, Pak Eddi melumat bibir merah Ustadza Dwi.27319Please respect copyright.PENANALbPFjCjdDM
27319Please respect copyright.PENANA9Ukkh0FUG2
"Saya keluar Bu Ustadza!" Geram Pak Eddi, dengan terus menghentak kontolnya di dalam lobang memek Ustadza Dwi. Croooottss... Croooottss... Croooottss... Semburan sperma Pak Eddi memenuhi liang peranakan Ustadza Dwi.27319Please respect copyright.PENANAsNIaVNVCCH
27319Please respect copyright.PENANAHlEomB8Sqr
Pak Eddi mencabut kontolnya yang tampak mulai mengkerut kecil. "Bu Ustadza memang luar biasa." Puji Pak Eddi sangat puas, ia menyodorkan kontolnya ke wajah Ustadza Dwi.27319Please respect copyright.PENANAf6JXHZa0gW
27319Please respect copyright.PENANAhH664K6tVC
"Pak Eddy juga hebat! Sluuuppss... Sluuuppss... Sluuuppss..." Balas Ustadza Dwi sembari mengulum kontol Pak Eddi.27319Please respect copyright.PENANAJXbagxdbIb
27319Please respect copyright.PENANAF1s7w4mL7t
Pak Imbron yang tadinya hanya menonton, mulai menanggalkan pakaiannya hingga telanjang bulat. Kemudian ia meminta Pak Eddi untuk menyingkir. Ustadza Dwi tersenyum menggoda, jemarinya menggenggam dan membasahi kontol Pak Imbron sebelum nantinya akan di pakai untuk menyodok-nyodok memeknya.27319Please respect copyright.PENANA4dvRVqZTD0
27319Please respect copyright.PENANAcOmw7Hiv3S
Selagi menikmati raut wajah Ustadza Dwi yang tengah mengoral kontolnya, Pak Imbron membelai kepala Ustadza Dwi.27319Please respect copyright.PENANArsM1wV5IF1
27319Please respect copyright.PENANAJVRVrWJVGh
"Bu Ustadza pernah main dari belakang?" Tanya Pak Imbron.27319Please respect copyright.PENANAnbkvOQMruP
27319Please respect copyright.PENANAjUlbCiMCjd
Ustadza Dwi menggelengkan kepalanya. Ia mengerti maksud dari ucapan Pak Imbron adalah anal sex. "Belum pernah Pak, apa Bapak mau mencobanya." Tawar Ustadza Dwi, karena ia juga penasaran bagaimana rasanya ketika lobang pantatnya juga terisi kontol.27319Please respect copyright.PENANAJEiz9JIzB0
27319Please respect copyright.PENANANM2q8fPVbj
"Tentu saja, hehehe..." Jawab Pak Imbron, yang kemudian meminta Ustadza Dwi menungging.27319Please respect copyright.PENANAMVkFoiXRpA
27319Please respect copyright.PENANA1DQ4evfNyh
Ustadza Dwi merentangkan kedua kakinya selebar mungkin, sembari membuka pipi pantatnya. Mula-mula Pak Imbron bermain dengan lobang anus Dwi menggunakan jarinya, hingga membuat Ustadza Dwi meringis karena rasa nikmat sentuhan jari Pak Imbron. Tapi itu tidak begitu lama, karena Pak Imbron yang kemudian menggantikan jarinya dengan kontolnya.27319Please respect copyright.PENANA2qRZLkgzpi
27319Please respect copyright.PENANAuAHWpfacaV
Dengan perlahan kepala jamur Pak Imbron membela lobang anus Ustadza Dwi. "Aduh... Uhkk... Perih Pak." Lenguh Ustadza Dwi, kedua tangannya terkepal erat.27319Please respect copyright.PENANAd3sM7lQF1S
27319Please respect copyright.PENANAsrqUhuIZWI
"Tahan Bu, nanti juga enak!" Ujar Pak Imbron.27319Please respect copyright.PENANADQdXa7TzQ6
27319Please respect copyright.PENANARIsqtCPwcP
Ia mencengkram pantat Ustadza Dwi sembari mendorong kasar kontolnya, hingga akhirnya kontolnya amblas ke dalam lobang anus Dwi yang secara otomatis mengalami kontraksi yang membuat jepitan dinding anusnya semakin erat memeluk kontol Pak Imbron yang berukuran raksasa itu.27319Please respect copyright.PENANAHcuQfKnMAF
27319Please respect copyright.PENANA5a2FWzyWdD
Dwi menggigit bibirnya dengan erat ketika Pak Imbron mulai menggerakkan kontolnya maju mundur.27319Please respect copyright.PENANAUUvC3TvXpb
27319Please respect copyright.PENANABAilXD8eTD
"Perih... Aahkk... Pelan-pelan Pak." Mohon Dwi.27319Please respect copyright.PENANA4JSmYFiD8f
27319Please respect copyright.PENANA7xY7hTHkGA
Pak Imbron yang terlalu bernafsu tidak mengindahkan ucapan Dwi. Ia semakin cepat menyodok-nyodok anus Dwi yang tampak berkerut pucat. "Oughkk... Nikmat sekali Bu Ustadza! Aaahkk... Aahkk..." Desah Pak Imbron.27319Please respect copyright.PENANAnecNQRLlTC
27319Please respect copyright.PENANAeoT8spoipR
"Auww... Ssstt..." Desah Ustadza Dwi.27319Please respect copyright.PENANA3jQGCY20Ll
27319Please respect copyright.PENANA5OS6LLm2H8
Tiba-tiba Pak Jaja masuk ke bawah tubuh Ustadza Dwi. "Main bertiga Bu Ustadza!" Ajak Pak Jaja. "Turunkan pantatnya Bu." Suruh Pak Jaja lagi.27319Please respect copyright.PENANAl0SbRCzpRQ
27319Please respect copyright.PENANAkJ22YHA5S1
Dengan perlahan Ustadza Dwi menurunkan pantatnya, dengan posisi kontol Pak Jaja yang dengan perlahan masuk ke dalam rongga kenikmatannya. "Ughkk..." Lenguh Dwi keenakan ketika memeknya kembali terisi penuh.27319Please respect copyright.PENANAzEqdA8vwrZ
27319Please respect copyright.PENANAeg5hWAFlTt
"Kita goyang bareng Pak Imbron." Ajak Pak Jaja.27319Please respect copyright.PENANAweRVLzZxUz
27319Please respect copyright.PENANAcllfcf6LsR
"Siap Pak! Hahahaha..." Tawa Pak Imbron.27319Please respect copyright.PENANA3KP49r82wc
27319Please respect copyright.PENANAZ6XZf6lGVX
Secara bersamaan mereka berdua memompa lobang anus dan memek Ustadza Dwi, seakan mereka lupa dengan pertikaian mereka sebelumnya. Sosok Ustadza Dwi tampaknya menjadi pemersatu bagi mereka yang bertikai.27319Please respect copyright.PENANAACLnhHzvpS
27319Please respect copyright.PENANAG4Rm1N3mwq
Pak Budi menyodorkan kontolnya kembali untuk di kulumnya. Dengan senyum manisnya Ustadza Dwi menghisap kontol Pak Budi, sementara kedua tangannya mengoral kontol Pak Eddi dan Pak Lukman yang staminanya kembali pulih. Pertempuran panjang mereka berakhir tepat ketika suara adzan zhuhur berkumandang.27319Please respect copyright.PENANAfHj3lsZtKB
27319Please respect copyright.PENANAGUAQFhiZHl
*****27319Please respect copyright.PENANAgfNWdlpiJO
27319Please respect copyright.PENANAP00TQQYF65
Teng... Teng... Teng...27319Please respect copyright.PENANAWXV1DZ5ec9
27319Please respect copyright.PENANAcp8krH02Pn
Para santriwati berhamburan keluar dari dalam kelas mereka ketika lonceng tanda jam istirahat di bunyikan. Wanda yang belum beranjak dari mejanya sempat melirik Fei yang juga masih duduk di bangkunya. Ia terlihat begitu lamban memasukan bukunya ke dalam tas ranselnya.27319Please respect copyright.PENANA5pkM5aDU8V
27319Please respect copyright.PENANAcC6cpuzlMM
Setelah kelas sudah sepi, Wanda menuju pintu kelas dan menutupnya. Tubuh Fei sampai merinding ketika melihat Wanda berjalan mendekatinya.27319Please respect copyright.PENANAtvq8rRXi0M
27319Please respect copyright.PENANASIH3ADcUYg
"Gak ke kantin?" Tanya Wanda.27319Please respect copyright.PENANA7Roy7b9c0f
27319Please respect copyright.PENANAXmkzzchIGL
Fei menggelengkan kepalanya. "Masih kenyang Ustadza." Jawab Fei seraya tersenyum kaku.27319Please respect copyright.PENANAggh8nPwFYr
27319Please respect copyright.PENANAv2Evgo92Xe
"Ustadza boleh duduk di sini?"27319Please respect copyright.PENANAxu1JVt3jPZ
27319Please respect copyright.PENANAtVZjn3CzI0
Fei mengangguk sembari menggeser duduknya. Wanda segera duduk di samping Fei. Ia meletakan tangannya diatas paha Fei dan memijitnya dengan sangat pelan.27319Please respect copyright.PENANAy8eu2teWt0
27319Please respect copyright.PENANADf26lMxOyF
Pijitan lembut Ustadza Wanda membangkitkan birahi muda Fei, bahkan gadis cantik itu tampak begitu tegang. Nafasnya terputus-putus sanking tegangnya. Ia menggigit bibirnya ketika Ustadza Wanda merangkul pundaknya sembari mendekatkan wajah mereka, hingga akhirnya bibir merah mereka bertemu.27319Please respect copyright.PENANAntpwtapxVx
27319Please respect copyright.PENANAOXlCyoykzm
Dengan lembut Ustadza Wanda mengulum bibir Fei, membimbing muridnya yang lugu itu untuk menikmati setiap sentuhan yang ia berikan. Perlahan tapi pasti, Fei yang semakin hanyut akan sentuhan Ustadza Wanda, mulai membalas pagutan sang Ustadza.27319Please respect copyright.PENANAQuosOPJjqe
27319Please respect copyright.PENANAj49WHjD2Xu
Fei menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Ustadza Wanda, membiarkan wanita cantik itu menghisap dan mengulum lidahnya.27319Please respect copyright.PENANA7fFHWi5YO0
27319Please respect copyright.PENANAopcgxsrYmX
"Ehmmpsss... Ehmmpsss... Ehmmpsss..."27319Please respect copyright.PENANAZNHYKj9Bhh
27319Please respect copyright.PENANAg2JjJeSS6a
Sembari berciuman tangan Wanda tidak tinggal diam, ia menggerayangi tubuh muridnya. Menarik keatas rok hijau yang di kenakan Fei, sembari membelai paha mulus Fei, hingga menyentuh selangkangan Fei yang di balut kain berwarna putih.27319Please respect copyright.PENANA1FlOxoBuUz
27319Please respect copyright.PENANAAyXOVOxTQq
Nafas kedua kian memburu, seiring meningkatnya aktivitas seksual yang mereka lakukan. "Ustadza... Ehmmpsss... Eehmmpss..." Lenguh Fei ketika payudaranya juga di gerayangi Ustadza Wanda.27319Please respect copyright.PENANAKeljgCdKvq
27319Please respect copyright.PENANAbFaXRBfw2a
"Ustadza buka ya sayang!" Pinta Wanda sembari menanggalkan kancing seragam Fei.27319Please respect copyright.PENANAf1BwmYY7L9
27319Please respect copyright.PENANAMnIYqvgoxQ
"I-iya Ustadza." Jawab lemah Fei.27319Please respect copyright.PENANAfJj2Y8n6aI
27319Please respect copyright.PENANACGi6jRW4NL
Dalam sekejap kancing kemeja Fei sudah terbuka semua. "Indah sekali sayang!" Puji Wanda, ia menyingkap keatas bra yang menutupi gunung kembar Fei.27319Please respect copyright.PENANAbf7PUmmaaY
27319Please respect copyright.PENANAVFSlfhmaDL
Gadis cantik itu memeluk erat Ustadza Wanda, membenamkan wajahnya di dalam pelukan Wanda. Sementara sang Ustadza makin intens menjamah bagian-bagian sensitif tubuh Fei, seperti menggosok-gosok kemaluan Fei, dan meremas-remas payudara Fei.27319Please respect copyright.PENANAzayHQGjQys
27319Please respect copyright.PENANAE8Q3iCBOog
Dengan sedikit menunduk, Ustadza Wanda melumat payudara Fei, ia menghisap puting mungil Fei. 'Sruuuppss.... Sruuupss... Sruuupss...' Tanpa henti ia menyeruput puting muridnya.27319Please respect copyright.PENANA9PomSUyagY
27319Please respect copyright.PENANA7z9UgMCnh5
"Aahkk... Engkk... Aahkk..." Desah Fei.27319Please respect copyright.PENANAn1FKn4Alr7
27319Please respect copyright.PENANAucZsLfw2Nu
Ustadza Wanda meminta muridnya untuk duduk diatas meja, menghadap kearahnya dengan kaki mengangkang. "Buka celana dalam kamu sayang." Suruh Wanda sembari mengusap-usap paha mulus Fei yang tampak bersih.27319Please respect copyright.PENANAyrBGdCLGtB
27319Please respect copyright.PENANAa2IseHBwea
Kedua tangan Fei menarik turun celana dalamnya, melewati pantatnya hingga ujung kakinya. "Ustadza." Lirih Fei, sembari membuka kembali kakinya.27319Please respect copyright.PENANAL3rlgEzWzT
27319Please respect copyright.PENANA2cCuVZy06D
"Wangi." Puji Wanda.27319Please respect copyright.PENANA1PhszO9OM7
27319Please respect copyright.PENANAaEd0ecKcTI
Kemudian ia mendekatkan wajahnya di selangkangan Fei, menjilati paha mulus Fei secara bergantian. "Ough... Ustadza! Aahkk..." Erang Fei tak tahan.27319Please respect copyright.PENANAEPtTP4ltVR
27319Please respect copyright.PENANA82wvncWX9x
Ujung lidah Wanda menggeletik bibir vagina muridnya yang tampak masih begitu rapat. Ia menggosok-gosok clitoris muridnya, membuat Fei menggelinjang, dan tampak bibir kemaluannya yang semakin basah seiring dengan intensitas cairan lendirnya yang keluar semakin banyak.27319Please respect copyright.PENANAWlmFvSDksw
27319Please respect copyright.PENANA0AQs4tAoU5
Tangan kanan Fei mendekap kepala Ustadza Wanda, sementara tangan kiri Fei mencengkram pinggiran mejanya.27319Please respect copyright.PENANANZ5cVmReUb
27319Please respect copyright.PENANAfgJCVVFw52
"Ustadza.... Fei pipis." Jerit Fei.27319Please respect copyright.PENANA6RUWmfG028
27319Please respect copyright.PENANAwcbF2n0Jpw
Pantatnya terhentak beberapa saat ketika ia mengalami orgasme. 'Screeeetss.... Creeettsss.... Creeettsss....' Fei mendapatkan pipis enaknya dari sapuan lidah Ustadza Wanda.27319Please respect copyright.PENANA0ib29eOPtB
27319Please respect copyright.PENANAprn0wS8fg0
Wanda mengangkat wajahnya kemudian menatap Fei yang tersenyum malu. "Enak sayang?" Goda Wanda, Fei mengangguk mengiyakan apa yang di katakan Ustadza.27319Please respect copyright.PENANA3zakkx0UH7
27319Please respect copyright.PENANAEhJauTT0AU
"Terimakasih Ustadza." Lirih Fei.27319Please respect copyright.PENANAjXjGJJyHUB
27319Please respect copyright.PENANAtNv06AGExw
Ustadza Wanda merapikan kembali rok hijau yang di kenakan Fei, lalu mengantongi celana dalam Fei. "Nanti malam ke kamar Ustadza gak usah pake dalaman ya." Bisik Wanda sembari mengedipkan matanya kearah Muridnya.27319Please respect copyright.PENANAIAcZnzR5Fp
27319Please respect copyright.PENANAc6GdCNhSwn
"Iya Ustadza." Jawab Fei lemah.27319Please respect copyright.PENANAlJb0Tg41XP
27319Please respect copyright.PENANAI4JR3Hkuaa
Setelah itu Wanda meninggalkan Fei yang tampak masih menikmati sisa-sisa orgasmenya. Ia tidak menyangkah sentuhan sang guru sungguh membuatnya seakan melayang. Entah kenapa Fei menjadi tak sabar menunggu malam tiba, dan menantikan apa yang akan di lakukan Wanda kepada dirinya.27319Please respect copyright.PENANAQb1KJAEQEz
27319Please respect copyright.PENANAqBfwfYdHFV
*****27319Please respect copyright.PENANAfeON4o7sk9
27319Please respect copyright.PENANA47W90HhAen
Sepulang sekolah Rayhan, Doni, Nico segera menuju rumah Bu Surti yang kebetulan memiliki warung kecil di depan rumahnya. Tapi Rayhan dan yang lainnya bukannya duduk di warung Bu Surti, malahan mereka memasuki rumah Bu Surti menuju halaman belakang rumah Bu Surti. Di sana sudah ada Aziza, Aurel, Adinda dan Asyifa yang tengah mengobrol sembari menikmati gorengan Bu Surti.27319Please respect copyright.PENANAouMxY5NeBt
27319Please respect copyright.PENANAgP6wXadbtV
Bu Surti sendiri sebenarnya memiliki ikatan dengan Pak Bahar. Kasus kolor ijo beberapa waktu yang lalu membuat Bu Surti berhutang Budi kepada Rayhan dan kawan-kawan karena telah membuat saudaranya Pak Bahar terlepas dari kutukan kolor ijo. Ia juga berhutang maaf kepada Rayhan dan kawan-kawan karena ulah saudaranya yang membuat heboh pesantren.27319Please respect copyright.PENANAlKyw7Pode8
27319Please respect copyright.PENANAYcRidHdiwl
Sebagai bentuk balas Budinya, ia membiarkan halaman belakangnya menjadi tempat mereka berkumpul, atau bisa di bilang menjadi markasnya mereka. Beruntung Suaminya Bu Surti bukan tipe laki-laki cerewet sehingga ia juga memberi izin kepada mereka untuk menjadikan perkarangan belakang rumahnya sebagai tempat berkumpulnya mereka.27319Please respect copyright.PENANAQSQR4u20d6
27319Please respect copyright.PENANAu8zLqp3tXl
Aurel menatap kedatangan Rayhan dan yang lainnya. "Kalian juga mau menghakimiku?" Ketus Aurel. Ia sangat kesal karena teman-temannya yang ia anggap terlalu ikut campur dengan urusan pribadinya.27319Please respect copyright.PENANAIsgABPan6v
27319Please respect copyright.PENANAy2rNB6Kmdk
"Maaf Rel! Bukan begitu, kami hanya tidak ingin kamu menjadi korban Dedy." Jelas Rayhan, ia duduk di dekat Aziza sembari mengambil gorengan yang ada di dalam piring.27319Please respect copyright.PENANABsLUDzFqaJ
27319Please respect copyright.PENANAKknEVHylUy
"Kayak kalian sudah jadi orang benar saja." Sengit Aurel.27319Please respect copyright.PENANAggc8wg5EXS
27319Please respect copyright.PENANA1smQlkBHjb
Adinda menghela nafas. "Maaf Rel, kami hanya mencoba mengingatkan kamu." Nasehat Adinda, yang selama ini selalu di dengar oleh teman-temannya. Tapi kali ini nasehatnya tidak mampu membuat sahabatnya berfikiran jernih.27319Please respect copyright.PENANACbWHWe5ddh
27319Please respect copyright.PENANAvhEy3z5KtN
"Sudahlah, jangan sok ngurusin hidup orang." Kesal Aurel.27319Please respect copyright.PENANAKStnxX5e9C
27319Please respect copyright.PENANAHZVCQi60qh
"Astaghfirullah Rel!" Ucap Asyifa.27319Please respect copyright.PENANAykLGIxNn3y
27319Please respect copyright.PENANAyCdhh0BwsA
"Sebagai sahabat sudah sewajarnya kita mencoba mengingatkan kamu Rel." Ujar Aziza mencoba membuat Aurel mengerti kenapa teman-temannya meminta ia menjauhi Dedy. "Lagian semua orang juga tau, seperti apa kelakuan pacarmu itu." Sambungnya lagi.27319Please respect copyright.PENANAnsiWdE3ddP
27319Please respect copyright.PENANA6EGFKMmzkM
Aurel mendengus. "Setiap orang bisa berubah."27319Please respect copyright.PENANAB7TPnABk1a
27319Please respect copyright.PENANAWv03Ys7gEa
"Jadi kamu pikir bisa merubah Dedy? Terlalu naif kamu Rel." Celetuk Doni.27319Please respect copyright.PENANActohv5oK3m
27319Please respect copyright.PENANAcTvDNv92MX
"Aku pulang." Ucap Aurel tiba-tiba.27319Please respect copyright.PENANAKjVnwuiVux
27319Please respect copyright.PENANARZG8pSziG2
"Sabar Rel." Rayhan mencoba menahan Aurel.27319Please respect copyright.PENANAZSESyPtIgI
27319Please respect copyright.PENANAv3ddkePriL
Tapi Aurel yang keburu kesal segera pergi meninggalkan teman-temannya. Ia merasa sangat kecewa dengan sikap teman-temannya yang seakan ingin menghalangi kebahagiaan nya. Menurut Aurel, seharusnya mereka ikut senang bukannya malah mencoba menghasut dirinya untuk menjauhi orang yang di kasihinya.27319Please respect copyright.PENANAIeA5X8GhMp
27319Please respect copyright.PENANA3J1zubRxdL
Aziza hendak menyusul tapi di hentikan oleh Nico yang tampak tidak suka dengan sikap Aurel.27319Please respect copyright.PENANAxCH49fw1VB
27319Please respect copyright.PENANAMrckDc9V1Y
"Sudah biarkan saja! Toh dia sendiri nanti yang menyesal." Kesal Nico sembari membuang mukanya, menatap Bu Surti yang tengah berjalan kearah mereka sembari membawa beberapa gelas minuman yang mereka pesan.27319Please respect copyright.PENANAHtRvvcLv9F
27319Please respect copyright.PENANAUBjH2ncZf4
"Kejar Zril." Bisik Rayhan.27319Please respect copyright.PENANAYMbsOKtqhF
27319Please respect copyright.PENANAhR06eOCfR3
Pemuda yang dari tadi hanya menyimak itu menganggukkan kepalanya. Ia segera pergi meninggalkan teman-temannya yang lain dan segera menyusul Aurel.27319Please respect copyright.PENANAVocM8zgSUx
27319Please respect copyright.PENANAmv8FwD1P0y
Pak Budi yang baru pulang dari rumah Ustadza Dwi, tanpa heran melihat Aurel yang menangis, lalu di susul oleh Azril.27319Please respect copyright.PENANAwv7JSRNDIB
27319Please respect copyright.PENANAZC5QoCJECG
*****27319Please respect copyright.PENANAmAmCZGC7oc
27319Please respect copyright.PENANAqeAUg4LSiz
Zaskia yang tengah di landa kebimbangan akhirnya memutuskan untuk menceritakan kejadian tadi pagi kepada Julia. Tanpa ada yang ia tutupi sama sekali. Bahkan ia mengakui kalau dirinya pada saat itu tak kuasa menolak setiap sentuhan Rayhan. Ia merasa sangat kotor dan bersalah karena membiarkan adiknya berbuat sampai sejauh itu.27319Please respect copyright.PENANASzuIJTwwKa
27319Please respect copyright.PENANAeoXCeLWutT
Dan untuk pertama kalinya Julia terlihat sangat serius mendengarkan cerita Zaskia. Sebagai sahabat ia tau, kalau Zaskia sebenarnya suka kepada Adiknya, hanya saja ada dinding tebal yang menghalangi perasaannya kepada Rayhan.27319Please respect copyright.PENANAW30twDjfIo
27319Please respect copyright.PENANA3QYIKV5ccZ
"Saya benar-benar bingung." Lirih Zaskia, mengakhiri ceritanya.27319Please respect copyright.PENANAmRn20n7ioI
27319Please respect copyright.PENANA5INqOV8HAr
Julia meraih tangan Zaskia. "Kenapa harus bingung? Mbak yakin kamu tau betul apa yang kamu inginkan saat ini." Ujar Julia seraya tersenyum menguatkan hati Zaskia.27319Please respect copyright.PENANAWKt6NyWO76
27319Please respect copyright.PENANAREGnN4MxnK
"Apa yang harus saya lakukan Mbak."27319Please respect copyright.PENANAukieN6oH3p
27319Please respect copyright.PENANAkuHWx1ZPBT
"Mbak punya pertanyaan, sekaligus jawaban buat kamu, asalkan kamu mau jujur." Ujar Julia pelan. Ia menatap ke dalam mata Zaskia untuk mencari kejujuran di sana.27319Please respect copyright.PENANAUuYH404K0i
27319Please respect copyright.PENANAh6WEFfIlvq
Zaskia mengangguk. Ia merasa tidak ada gunanya ia berbohong. Selama ini hanya Julia yang mengerti dirinya.27319Please respect copyright.PENANABbaQ9zeawK
27319Please respect copyright.PENANAqkzu3Wfox3
"Apa kamu menikmatinya?" Tanya Julia.27319Please respect copyright.PENANAmUHUszCRgw
27319Please respect copyright.PENANAm2YdYAl5xc
Sejenak Zaskia terdiam. "Iya Mbak... Aku juga gak ngerti kenapa aku suka sekali setiap kali Rayhan iseng kepadaku. Semakin lama perasaan ini rasanya makin besar." Jawab Zaskia sejelas-jelasnya kepada Julia.27319Please respect copyright.PENANAWTcIPDPrNS
27319Please respect copyright.PENANAykCurJKG9r
"Apa kamu bahagia?"27319Please respect copyright.PENANAGUlI3F6MvB
27319Please respect copyright.PENANASyUwaUy5A0
"Sangat bahagia!" Jawab Zaskia yakin.27319Please respect copyright.PENANAo671V4hUm5
27319Please respect copyright.PENANAA4Dq9mhBzA
"Seandainya saja sikap Rayhan berubah sama kamu, ia mulai menjaga jarak sama kamu! Apa kamu bisa terima?" Kali ini pertanyaan Julia membuat Zaskia terdiam.27319Please respect copyright.PENANA9hLlrpEjV3
27319Please respect copyright.PENANATHfiRRdep9
Benar apa yang di katakan sahabatnya, bisa saja ia menegur Rayhan dan meminta Rayhan untuk bersikap biasa-biasa saja, dan menceramahi Rayhan tentang sikap Rayhan yang selama ini kebablasan. Tapi itu artinya hubungan mereka akan menjadi sangat kaku, Rayhan pasti merasa bersalah, dan otomatis adiknya itu akan mencoba menjaga jarak darinya. Begitu juga dengan Zaskia, ia tentu akan merasa canggung saat berada di dekat adiknya.27319Please respect copyright.PENANANwVI5v4nJI
27319Please respect copyright.PENANAoirSVMbBk3
Jawabannya sudah jelas, ia tidak akan sanggup kalau semua itu terjadi. Ia sudah terlanjur nyaman dengan sikap Rayhan yang berbeda dari yang lainnya.27319Please respect copyright.PENANAFd6rogz6u7
27319Please respect copyright.PENANAWxKfzKDcJc
"Tapi Mbak, apa ini di benarkan oleh Agama?" Lirih Zaskia.27319Please respect copyright.PENANABSyLj6NJfj
27319Please respect copyright.PENANAaNPb3WbPkb
Julia berdiri dan tegak di belakang Zaskia. Ia memeluk leher Zaskia dari belakang. "Coba untuk sementara, untuk tidak menyangkut pautkan dengan Agama! Mulai sekarang pikirkan saja perasaan kamu, pikirkan saja mana yang kamu suka dan mana yang tidak kamu suka Za!" Nasehat Julia terdengar sangat dalam.27319Please respect copyright.PENANArhXa2aBB1h
27319Please respect copyright.PENANAWNOcvdSYEU
Zaskia sampai meremas lengan Julia, ada senyuman yang terukir di bibirnya. Benar apa yang di katakan sahabatnya, kenapa ia selalu menduakan perasaannya? Seharusnya ia lebih mendahulukan perasaannya ketimbang yang lainnya.27319Please respect copyright.PENANAX6qqTJ1JFK
27319Please respect copyright.PENANAtQ7pd4UZMw
"Pejamkan mata kamu." Bisik Julia.27319Please respect copyright.PENANAfrO6HM6PQw
27319Please respect copyright.PENANAkyl6xCOh6W
Zaskia memejamkan matanya, menuruti perinta Julia. "Sekarang bayangkan wajah seseorang paling ingin kamu lihat." Suruh Julia. Yang terlintas di benak Zaskia malah wajah Rayhan. "Bayangkan senyumannya, bayangkan tawanya, bayangkan semua kenakalannya." Lanjut Julia.27319Please respect copyright.PENANAfii0QnJxpu
27319Please respect copyright.PENANALD6C0bbzRF
Zaskia membayangkan itu semua, ia membayangkan wajah Rayhan yang tertawa setelah berhasil menjahilinya, ia membayangkan bagaimana Rayhan tersenyum setelah mencium bibirnya. Lebih jauh lagi, ia membayangkan bagaimana rasanya ketika jemarinya menyentuh kontol Rayhan, hangatnya kontol Rayhan dan sperma Rayhan di tangannya.27319Please respect copyright.PENANAvXaHRlYzg4
27319Please respect copyright.PENANAouR664SUdU
Tubuh Zaskia merinding, ia merasa ada kebahagiaan yang luar biasa yang sulit untuk di jelaskan. Bahkan kebahagian yang ia rasakan membuat tubuhnya terasa sensitif.27319Please respect copyright.PENANAKSbTSmkd7J
27319Please respect copyright.PENANAbiNqeEhB6x
"Engghk..." Lenguhan Zaskia.27319Please respect copyright.PENANACYztN5xydF
27319Please respect copyright.PENANABFy1tKnnCo
Julia tersenyum mendengarnya. "Sepertinya kamu harus segera pulang deh Zaskia, di rumah ada yang kangen soalnya." Goda Julia, membuat kedua pipi Zaskia merona merah.27319Please respect copyright.PENANAtOSB4PL5Ev
27319Please respect copyright.PENANAy10UcDWq1n
"Apaan si Mbak." Rajuk Zaskia sembari menggandeng tasnya.27319Please respect copyright.PENANA4uZIgiYnQ8
27319Please respect copyright.PENANAMNd3ibwGFs
******27319Please respect copyright.PENANA2aKg8cn6kg
27319Please respect copyright.PENANAf0oNIm3s3F
Selepas dari rumahnya Bi Surti, Rayhan menuju rumah Ustadza Risty, untuk mengetahui perkembangan hubungan Ustadza Risty dengan Suaminya. Ia bersiul ringan sembari melewati jalan setapak yang hanya cukup di lalui satu kendaraan roda empat. Sementara di sekitarnya terdapat pohon-pohon kelapa yang menjulang tinggi.27319Please respect copyright.PENANA1gjHDRxcFf
27319Please respect copyright.PENANAoyOv6GPeer
Rayhan berfikir mungkin nanti ia akan mencoba memanjat salah satu pohon kelapa untuk mengambil buahnya.27319Please respect copyright.PENANAUeCO6vZPRo
27319Please respect copyright.PENANAJR5CaPJjdy
"Ray!"27319Please respect copyright.PENANAJitSquBaAo
27319Please respect copyright.PENANA1ZFup4HNOc
Pemuda itu tampak celingukan. "Ustadza... Baru saja aku mau ke rumah Ustadza." Ucap Rayhan saat tau siapa yang memanggil dirinya. Wanita cantik berpakaian serba coklat itu tersenyum manis.27319Please respect copyright.PENANAzIyhQbmLGw
27319Please respect copyright.PENANA44qz4TInMD
"Kangen kamu?" Goda Ustadza Risty.27319Please respect copyright.PENANAZbHIQao7aK
27319Please respect copyright.PENANApnJg1ZwXzs
"Bisa jadi! Hehehe..."27319Please respect copyright.PENANAvo00q9Ka7d
27319Please respect copyright.PENANAjbA7eum4ib
"Dasar... Ustadza yakin, kamu ini pasti playboy." Tembak Ustadza Risty sembari mensejajarkan langkah mereka. "Hayo ngaku, sudah berapa banyak cewek yang kamu tipu." Sambung Ustadza Risty, sembari terkikik pelan.27319Please respect copyright.PENANA97ozkH7Vdj
27319Please respect copyright.PENANA3R1yYBvGRt
"Berapa ya...." Ucap Rayhan pura-pura berfikir.27319Please respect copyright.PENANA2AV6cd1QdJ
27319Please respect copyright.PENANAQ8dBsaS7q5
Sanking gemasnya Ustadza Risty sampai memukul pundak Rayhan. "Memang buaya kamu Ray! Eh... Nanti kamu lewat sana aja ya, terus memutar ke belakang rumah Ustadza. Di sana di pinggir sungai, kamu tunggu aja di sana ya." Pinta Ustadza Risty. Ia khawatir kalau nanti ada orang yang curiga melihat Rayhan sering ke rumahnya.27319Please respect copyright.PENANAbQa65Fg4nw
27319Please respect copyright.PENANAtRShZBSl2R
"Jangan lama-lama ya Ustadza!" Ujar Rayhan, lalu ia berbelok ke kiri menuju jalan yang di tunjuk Ustadza Risty.27319Please respect copyright.PENANA8zeD1n9MCY
27319Please respect copyright.PENANA04Ik6lDq33
Jalan yang di lalui Rayhan jelas tidak muda, ia harus menerobos ilalang yang cukup tinggi. Sejenak ia kembali teringat dengan aksi nakalnya bersama teman-temannya yang nekat mengintip Ustadza Risty. Tapi ia sama sekali tidak menyesal bahkan mensyukuri nya. Andai saja ia tidak menuruti ide gila teman-temannya, mungkin ia tidak akan bisa sedekat ini dengan Ustadza Risty.27319Please respect copyright.PENANAKWjmyZgSLr
27319Please respect copyright.PENANAV2z0Rm4Ti6
Setibanya di tempat yang di janjikan, Rayhan tampak terkagum dengan keindahan alam yang belum tersentuh oleh tangan-tangan manusia jahil yang hanya bisa merusak keindahan alam. Tidak ada sampah, dan terlihat sangat asri.27319Please respect copyright.PENANAtyIRpug7ag
27319Please respect copyright.PENANAHfQzY1NPv6
Di depannya terdapat sebuah sungai mengalir yang tampak sangat jernih. Sementara di ujung danau terdapat sebuah hutan yang terlihat sangat lebat dengan pohon-pohon besar yang mencakar langit. Belum lagi udaranya yang segar membuat Rayhan tidak menyesal karena harus memalui ilalang untuk sampai ke sini.27319Please respect copyright.PENANAtwjeR1yubO
27319Please respect copyright.PENANAnPFQP235z2
Ia duduk beralaskan rumput, sembari sesekali melempar batu-batu kecil ke sungai.27319Please respect copyright.PENANAQvnRO5fq1D
27319Please respect copyright.PENANA7cW9Y5hdQa
"Lama ya nunggunya?" Sapa Ustadza Risty yang tiba-tiba sudah berada di dekatnya. Ustadza Risty duduk di samping Rayhan. "Ngomong-ngomong wajah kamu kenapa? Kok memar gitu?" Tanya Ustadza Risty merasa heran.27319Please respect copyright.PENANA9BF5VZhbXn
27319Please respect copyright.PENANAaUgzMldL1K
"Biasa Ustadza, hehe..."27319Please respect copyright.PENANAetMkcinBw1
27319Please respect copyright.PENANAYyyk3SCUVT
"Nakal kamu ya." Sentil Ustadza Risty.27319Please respect copyright.PENANASSALHn3QQB
27319Please respect copyright.PENANAHRZPPgDuYB
Rayhan kembali menatap sungai yang ada di depannya. "Gimana kabar suaminya Ustadza?" Tanya Rayhan. Ustadza Risty tampak tersipu malu sebelum menjawab pertanyaan Rayhan.27319Please respect copyright.PENANAZFdLEhOf9f
27319Please respect copyright.PENANADFYS83ZRtN
"Alhamdulillah... Sekarang Ustad lebih sering di rumah." Jawab Ustadza Risty. "Ini semua berkat kamu Ray." Lanjut Risty, sembari menghela nafas.27319Please respect copyright.PENANA911ctKfuol
27319Please respect copyright.PENANAIvjA0Yf7wg
"Syukurlah, kalau begitu saya sudah di maafkan." Lega Rayhan.27319Please respect copyright.PENANAwC6atIvHUe
27319Please respect copyright.PENANAZAA9qUxW6F
Ustadza Risty merenyitkan dahinya. "Siapa bilang? Sekarang malah timbul masalah baru." Ujar Ustadza Risty sembari memainkan rumput yang ada di sampingnya.27319Please respect copyright.PENANADZu7JfK3Ms
27319Please respect copyright.PENANAflSZ49q8Dv
"Masalah apa?"27319Please respect copyright.PENANAnvNMhZWQtH
27319Please respect copyright.PENANA6M4wD2A0mI
"Susah ngejelasinnya... Memang si saran kamu buat Suami Ustadza jadi makin betah di rumah, tapi... Suami saya sering mengeluh karena setiap kali itunya di oral, ia merasa ngilu." Jelas Ustadzah Risty tanpa melihat kearah Rayhan.27319Please respect copyright.PENANA19jweqhisJ
27319Please respect copyright.PENANAaZ6g9GHkhG
"Maksud Ustadza kontolnya Ustad suka ngilu pas lagi di kulum sama Ustadza?"27319Please respect copyright.PENANAOR07Tqtikm
27319Please respect copyright.PENANACFSpR3wFO2
Ustadza Risty memeluk erat lututnya sembari mengangguk malu. "I-iya... Makanya Ustadza bingung, gimana caranya agar Ustad gak ngerasa ngilu lagi." Ucap Ustadza Risty.27319Please respect copyright.PENANAH1wXnJakYI
27319Please respect copyright.PENANAfE717q1Sli
"Soal itu aku bisa bantu." Rayhan berdiri lalu melempar batu ke sungai, hingga menimbulkan percikan kecil.27319Please respect copyright.PENANAjrqKwHNJlq
27319Please respect copyright.PENANAfJ6Haq56Pe
"Serius." Mata Ustadza Risty berbinar.27319Please respect copyright.PENANAnzH1aLxs7C
27319Please respect copyright.PENANAEJW4Xgm1JD
Rayhan mengangguk. "Tapi kali ini agak sulit Ustadza, entah Ustadza mau atau tidak." Ucap Rayhan ragu, kalau Ustadza Risty mau melakukannya.27319Please respect copyright.PENANAtUY9VrJBcl
27319Please respect copyright.PENANAFr9DfxVX4s
"Apa yang harus Ustadza lakukan?"27319Please respect copyright.PENANAkr95lBZtz1
27319Please respect copyright.PENANAt4Ejc6y7wN
Rayhan menatap mata Ustadza Risty. "Kali ini Ustadza harus peraktek, agar bisa lebih cepat menguasai oral sex yang benar menggunakan mulut." Jelas Rayhan, sebenarnya ia ragu kalau Ustadza Risty akan menyanggupinya.27319Please respect copyright.PENANAH1m8phdYk3
27319Please respect copyright.PENANANZGyJYnqlc
"Kalau itu bisa membuat hubungan kami kembali harmonis, Ustadza bersedia." Lirih Ustadza Risty.27319Please respect copyright.PENANAuWW48Ym4CS
27319Please respect copyright.PENANATPaxQzWaw8
"Ustadza yakin?"27319Please respect copyright.PENANAePZB8K5viL
27319Please respect copyright.PENANAbnruHeEjqJ
Risty menganggukkan kepalanya, sembari menatap sosok Rayhan yang tengah tersenyum memandangnya. Tiba-tiba Rayhan membungkukkan badannya, menyentuh pipi putihnya dengan lembut, hingga hatinya terasa bergetar.27319Please respect copyright.PENANAro34WszwAJ
27319Please respect copyright.PENANAu80R30PbFW
Sedikit memejamkan mata, Ustadza Risty membiarkan muridnya itu mengecup bibirnya. Lembut dan hangat, hingga membuatnya merasa sangat nyaman. Bahkan Ustadza Risty tampak tak relah ketika Rayhan melepaskan pagutan singkat mereka, karena ia terlanjur menyukai cara Rayhan mengulum bibirnya.27319Please respect copyright.PENANALQrWGNSl1T
27319Please respect copyright.PENANAHsJHd2YSGZ
"Ustadza sangat cantik." Puji Rayhan.27319Please respect copyright.PENANAqfkCUZdUDf
27319Please respect copyright.PENANAvX3yNYxdBD
Ustadza Risty mencubit pelan lengan Rayhan. "Gombal! Kamu jadi gak ngajarin Ustadza." Rajuk Ustadza Risty, membuat wanita berusia 28 tahun itu makin menggemaskan.27319Please respect copyright.PENANA6FpritGJqz
27319Please respect copyright.PENANAjveBGu9DC9
"Jadi dong! Mula-mula Ustadza buka dulu celana saya." Pinta Rayhan.27319Please respect copyright.PENANA1VttcIslFo
27319Please respect copyright.PENANALpDp7d8PAi
Ustadza Risty sejenak terdiam, entah kenapa adrenalinnya kian meningkat ketika anak itu memintanya untuk melepaskan celananya. Jujur ia tidak pernah membuka celana Suaminya saat mereka hendak melakukan hubungan intim. Tapi Rayhan malah memintanya untuk melakukan hal yang tidak pernah ia lakukan.27319Please respect copyright.PENANAnzHs2mINAv
27319Please respect copyright.PENANAmKZDAQkDIF
Tapi pada akhirnya ia memberanikan diri membuka celana Rayhan, kedua tangannya hendak melepas celana hijau lumut yang di kenakan Rayhan saat ini.27319Please respect copyright.PENANAPeeT9rAIkw
27319Please respect copyright.PENANAHlYbGROX8B
"Buka resletingnya pake mulut Ustadza." Ucap Rayhan tiba-tiba.27319Please respect copyright.PENANAu8EUkZxiOZ
27319Please respect copyright.PENANAR3iOpvdaI3
"Eh..."27319Please respect copyright.PENANAymKrd4oJpP
27319Please respect copyright.PENANAeVWztXADJi
Rayhan mengusap lembut kerudung Ustadza Risty yang berwarna coklat. "Lakukan dengan perlahan, dan nikmati prosesnya." Tuntun Rayhan dengan tenang.27319Please respect copyright.PENANANcNqe7mcRM
27319Please respect copyright.PENANAOwIb96VZ43
Seakan terhipnotis dengan tatapan Rayhan, Ustadza Risty mendekatkan wajahnya di selangkangan Rayhan. Kemudian ia menggigit resleting celana Rayhan. Dengan di Bantu kedua tangannya Ustadza Risty menarik turun celana sekolah Rayhan berikut dengan celana dalamnya.27319Please respect copyright.PENANAMeduuQiUbH
27319Please respect copyright.PENANAV3kMhpyUvA
Mata Ustadza Risty tak berkedip menatap nanar kemaluan Rayhan yang telah ereksi sempurna. Panjang dan besar, membuat tubuhnya merinding tak karuan. Nafas Ustadza Risty terdengar memburu dengan tatapan mata yang berbinar.27319Please respect copyright.PENANAurarEXyB8E
27319Please respect copyright.PENANAcm9HOJ4BZz
Tanpa di suruh jemari Ustadza Risty menyentuh kemaluan Rayhan yang jauh lebih besar di bandingkan milik suaminya. Jari jempolnya mengusap lembut kepala pion kontol Rayhan.27319Please respect copyright.PENANAXnpy4GIsDF
27319Please respect copyright.PENANAIwZ10zfa9K
"Pelan-pelan Ustadza! Hirup aromanya." Ujar Rayhan mengarahkan.27319Please respect copyright.PENANAXUtQFFdekS
27319Please respect copyright.PENANAxaaK8MEcmW
Ustadza Risty mendekatkan hidungnya di batang kemaluan Rayhan berwarna kemerahan. Aroma yang menyengat membuat Ustadza Risty seakan mabuk birahi. "Sa-saya suka aromanya..." Ujarnya gugup. "Apa Ustadza boleh menciumnya." Pinta Ustadza Risty, menatap kagum kontol Rayhan.27319Please respect copyright.PENANAeKKqe6Ls3G
27319Please respect copyright.PENANAs7ufpHC4bV
"Tentu saja boleh." Rayhan membelai kerudung Ustadza Risty.27319Please respect copyright.PENANALz1JcRBZCH
27319Please respect copyright.PENANAJQOJz2Jwin
Bibir merahnya mengecup lembut batang kemaluan Rayhan yang terasa hangat dan berkedut. Perlahan kecupannya semakin intens, tidak hanya batang kemaluan Rayhan saja, bahkan ia menciumi kepala kontol Rayhan.27319Please respect copyright.PENANA7xMcLgWT4o
27319Please respect copyright.PENANAUiP7U8yTMs
"Nikmat sekali Ustadza." Rayhan mulai meracau tak jelas. "Jilat kontol saya, kalau Ustadza suka." Ujar Rayhan lagi dengan nafas yang mulai terasa berat.27319Please respect copyright.PENANA2SnHmq2zgi
27319Please respect copyright.PENANAkcXkb7Soje
Lidahnya menyapu perlahan permukaan kontol Rayhan. "Kontol kamu enak Ray! Sluuuppss... Sluuuppss..." Ujar Ustadza Risty yang entah kenapa sangat menyukai kontol Rayhan.27319Please respect copyright.PENANAgsXuNkK0jr
27319Please respect copyright.PENANAP4GAvYXyON
Bahkan tanpa di minta Ustadza Risty membuka bibir merahnya, melahap kontol Rayhan ke dalam mulutnya.27319Please respect copyright.PENANAGjgcqrQm4D
27319Please respect copyright.PENANAzk2nW1r7M7
Tubuh Rayhan menegang merasakan hisapan mulut Ustadza Risty, walaupun sesekali gigi Ustadza Risty menggaruk kontolnya hingga terasa ngilu. "Jangan kena gigi Ustadza!" Perintah Rayhan, Ustadza Risty berusaha menuruti ucapan Rayhan, dengan telaten ia mengulum kontol Rayhan.27319Please respect copyright.PENANAip2Lta9yWN
27319Please respect copyright.PENANAbDbJyu7413
Ternyata Ustadza Risty cepat belajar, terbukti dengan suara erangan Rayhan yang semakin intens terdengar ketika Ustadza Risty menggerakan kepalanya maju mundur.27319Please respect copyright.PENANAb9Rb32xaqI
27319Please respect copyright.PENANAiIJ65nWVQy
Jemari Ustadza Risty membelai dan meremas lembut kantung telur Rayhan, dan secara naluri ia melahap sebanyak mungkin kontol Rayhan hingga masuk ke dalam tenggorokannya. Ia menghisap-hisap kuat kontol Rayhan hingga wajahnya memerah karena menahan nafasnya.27319Please respect copyright.PENANAqiK89qui4b
27319Please respect copyright.PENANALnFL1aQ6an
"Ustadza... Saya mau keluar." Jerit Rayhan.27319Please respect copyright.PENANA9j6zOxpFB6
27319Please respect copyright.PENANAkJzxDkItEy
Ia menarik pinggulnya melepaskan hisapan Ustadza Risty. Dengan wajah mendongak kearah kontol Rayhan, ia menatap nanar kontol Rayhan yang tengah di urut-urut oleh Rayhan sendiri.27319Please respect copyright.PENANAIug8D3gTQq
27319Please respect copyright.PENANASLTzq4oVX9
Croooottss... Croooottss... Croooottss...27319Please respect copyright.PENANAOwrKKz6C6j
27319Please respect copyright.PENANAUqpVEzxubc
Sperma Rayhan meledak, tumpah ruah di wajah cantik Ustadza Risty yang terlihat sangat menggoda. Dengan penuh kepasrahan, ia membiarkan sperma Rayhan yang najis menodai wajahnya yang selama ini selalu di basuh oleh air wudhu.27319Please respect copyright.PENANA8k6y33XVS8
27319Please respect copyright.PENANA1IsdixNDnY
"Pinjang hp Ustadza." Pinta Rayhan.27319Please respect copyright.PENANAZQBlOGbtRL
27319Please respect copyright.PENANAeSqB5nPSFY
Ustadza Risty mengambil handphone nya dari dalam saku gamisnya. "Buat apa?"27319Please respect copyright.PENANAgn4do8ePz2
27319Please respect copyright.PENANASuu99RxbXt
"Buat kenang-kenangan." Ucap Rayhan tersenyum.27319Please respect copyright.PENANAd2H3tAIqbR
27319Please respect copyright.PENANAW8A3YCxNDM
Cekrekk...27319Please respect copyright.PENANARc5PbcQZu1
27319Please respect copyright.PENANAt2dNADOo9S
Rayhan mengambil foto wajah Ustadza Risty yang berlepotan sperma Rayhan. Kemudian Rayhan memperlihatkan foto tersebut kepada Ustadza Risty yang tampak tidak percaya menatap dirinya sendiri di dalam hpnya.27319Please respect copyright.PENANAZ3soOzOqik
27319Please respect copyright.PENANANoyoIOVF26
Ia merasa sangat nakal, tapi ia juga merasa sangat bergairah dengan fotonya sendiri.27319Please respect copyright.PENANAFXDYLew8qH
27319Please respect copyright.PENANArrDG9tBqqb
"Bandel kamu Ray!" Lirih Ustadza Risty.27319Please respect copyright.PENANACkXXPq4R8W
27319Please respect copyright.PENANAQJRP7FPh7o
Rayhan tersenyum hangat. "Tapi Ustadza suka kan?" Bisik Rayhan lembut di telinga Ustadza Risty.27319Please respect copyright.PENANAy2VDeUcXVi
27319Please respect copyright.PENANA0zfc1Jqq8i
"Sangat suka."27319Please respect copyright.PENANAV0sO9CgNXm
27319Please respect copyright.PENANAxhtQ0e7zhX
Rayhan kembali menaikkan celananya, dan merapikan pakaiannya yang sedikit lecek. Entah kenapa Ustadza Risty merasa sangat kecewa ketika Rayhan yang sepertinya ingin mengakhiri kegilaan yang baru saja mereka mulai. Sebenar Ustadza Risty berharap, Rayhan mau menuntaskannya, sekarang dan saat ini juga.27319Please respect copyright.PENANAbxTSTuZRfP
27319Please respect copyright.PENANAtKv2dGL7OL
"Ray!"27319Please respect copyright.PENANAFnQFx3o7mR
27319Please respect copyright.PENANAAMWJ1LcnkN
Rayhan duduk di samping Ustadzah Risty. "Pelajaran hari ini cukup sampai di sini Ustadza. Tapi saya punya pr buat Ustadza." Ucap Rayhan seraya membelai wajah Ustadza Risty, ia meratakan sperma yang ada di wajah Ustadza Risty. "Jangan di cuci selama 24 jam." Sambung Rayhan, membuat Ustadza Risty terhenyak.27319Please respect copyright.PENANAHFni2Z9zny
27319Please respect copyright.PENANAxJlzvaajT7
"Akan Ustadza kerjakan!" Lirih Ustadza Risty. "Kapan kelas berikutnya akan di buka." Bisiknya pelan penuh harap.27319Please respect copyright.PENANAUtU5uXCgKC
27319Please respect copyright.PENANAEsENyZ4qep
"Nanti akan saya kabarkan."27319Please respect copyright.PENANATDKiSXFM8r
27319Please respect copyright.PENANAHOJDVSI0Ux
Rayhan menghela nafas perlahan, lalu beranjak pergi meninggalkan Ustadza Risty yang tampak masih gelisah karena syahwat nya yang di buat menggantung oleh muridnya sendiri. Sejujurnya ia tidak menyangkah kalau hubungan mereka akan sampai sejauh ini. Ustadza Risty menatap sayu punggung Rayhan, yang akhirnya menghilang di balik ilalang.27319Please respect copyright.PENANAFKZjn0yP0F
27319Please respect copyright.PENANAIPb7Gq4e8o
*****27319Please respect copyright.PENANAhhNZX0i25K