Kumandang Adzan dari masjid yang berada tidak jauh dari rumahnya, membangunkan Rayhan dari lelap tidurnya. Entah kenapa ia merasa ada sesuatu yang menyentuh selangkangannya. Saat ia membuka matanya, Rayhan tidak dapat berkedip memandang sosok bidadari yang tengah tertidur di sampingnya, dengan tangannya yang menindih selangkangannya.27695Please respect copyright.PENANAZnxQ0ko8Vq
27695Please respect copyright.PENANAvMx6cJxgIY
Ternyata tanpa sadar Zaskia malah tertidur di atas tempat tidur Rayhan yang tidak begitu besar sehingga jarak diantara mereka berdua sangat dekat sekali.27695Please respect copyright.PENANA4bUXIjXorH
27695Please respect copyright.PENANAZmmQDiU8yb
Sanking dekatnya Rayhan dapat merasakan hembusan hangat dari nafas Zaskia yang menerpa sebagian wajahnya.27695Please respect copyright.PENANAH67faixYoH
27695Please respect copyright.PENANApXGoMODhYJ
Tentu saja kesempatan mas itu tidak di sia-sia kan Rayhan, dengan iseng ia memasukan tangan Zaskia ke dalam celana pendeknya dengan perlahan agar Zaskia tidak sampai bangun, hingga ia dapat merasakan betapa halus telapak tangan Zaskia yang kini menyentuh langsung batang kemaluannya yang hangat.27695Please respect copyright.PENANAetzabS4iqv
27695Please respect copyright.PENANAZlgn2S7GYe
Cukup lama Rayhan menatap dan memandangi wajah cantik Zaskia. Hingga akhirnya dengan perlahan Zaskia membuka matanya. Reaksi pertama saat membuka matanya hampir sama dengan Rayhan, ia terdiam sejenak, menatap wajah Rayhan dengan tatapan penuh kegaguman dengan sosok Rayhan.27695Please respect copyright.PENANA18JbbySDW4
27695Please respect copyright.PENANAWd89aZlKHs
"Pagi Kak!" Sapa Rayhan serak.27695Please respect copyright.PENANAafnDiSJyTW
27695Please respect copyright.PENANAqngVc2Y6oV
Wanita cantik itu tersenyum. "Kakak ketiduran di sini ya!" Ucap Zaskia yang belum sepenuhnya sadar, ia menggeliat dan pada saat bersamaan tangan kanannya tidak sengaja malah meremas kontol Rayhan. "Eh..." Heran Zaskia.27695Please respect copyright.PENANAf7komE7GCL
27695Please respect copyright.PENANAg2OTJZZgoS
Mata Zaskia turun kebawah menatap selangkangan Rayhan, dengan wajah merona merah. Tampak Zaskia terlihat kebingungan melihat tangannya yang entah kenapa bisa berada di dalam celana Rayhan, selain itu ia juga dapat merasakan dengan sangat jelas jemari tangannya menggenggam kontol Rayhan yang tengah ireksi, terasa hangat dan berkedut-kedut.27695Please respect copyright.PENANAGvHg0qsBYQ
27695Please respect copyright.PENANAy1ESydXOb6
Saat ia hendak menarik tangannya, secara tiba-tiba Rayhan mengecup hangat bibir Zaskia.27695Please respect copyright.PENANAHnF35KNzHe
27695Please respect copyright.PENANA0tMJ3j89b1
Tubuh Zaskia mendadak kaku selama beberapa detik, jantungnya berdetak tak karuan, dan sekujur tubuhnya seakan merinding, hingga bulu kuduknya berdiri. Ya, walaupun kecupan itu hanya sekilas saja, tapi begitu membekas ke dalam dirinya. Seumur hidupnya baru kali ini ada seorang pria mengecup bibirnya.27695Please respect copyright.PENANA5aZjtAd0PU
27695Please respect copyright.PENANA4sABGLcd6y
"Ke-kenapa kamu nyium Kakak?" Sebuah pertanyaan yang seharusnya tidak perlu ia tanyakan.27695Please respect copyright.PENANAIz75IM4tbu
27695Please respect copyright.PENANAb2BTBBWixx
Normalnya, ia seharusnya marah dengan perbuatan adik kandungnya yang berani mencium bibirnya. Tapi entah kenapa hati kecilnya malah merasa sangat bahagia, sehingga ia lupa akan status keduanya sebagai Kakak dan Adik kandung.27695Please respect copyright.PENANAcR9TSIhq4i
27695Please respect copyright.PENANAGDM8T90heB
"Soalnya Kakak cantik kalau lagi bangun tidur!" Jawab Rayhan santai. Seakan apa yang ia lakukan barusan bukanlah sesuatu yang salah.27695Please respect copyright.PENANA31lbvlhaes
27695Please respect copyright.PENANANaFRBHq0j4
"Gombal! Jijik tau." Sungut Zaskia.27695Please respect copyright.PENANAw74NNL2qFy
27695Please respect copyright.PENANAr0TSCocNEk
Rayhan tertawa sembari memonyongkan bibirnya. "Uhmmpps... Uhmmpps... Umppss..." Goda Rayhan seakan ia ingin kembali mencium bibir Kakaknya.27695Please respect copyright.PENANA1RT13FvXjD
27695Please respect copyright.PENANA7Qy58UVlCc
"Iiihk... Rayhan, ogah kakak di cium kamu. Hihihi..." Dengan tangan kirinya ia mendorong bibir Rayhan sembari terkikik.27695Please respect copyright.PENANAZIVckUV8kM
27695Please respect copyright.PENANADnGsoDuHrb
Tanpa sadar Zaskia lupa kalau tangan kanannya masih berada di dalam celana Rayhan. Bahkan jemarinya malah meremas-remas batang kontol Rayhan yang makin terasa keras dan berkedut-kedut.27695Please respect copyright.PENANAJrPQkeX0KL
27695Please respect copyright.PENANAqJr6slnC8q
Tentu saja Rayhan sangat menikmati sentuhan telapak tangan Zaskia yang terasa halus dan lembut. Tapi ia berusaha menyembunyikannya dengan terus menggoda Zaskia, dengan tujuan agar Kakaknya lupa dengan keberadaan tangannya yang berada di dalam celana pendeknya.27695Please respect copyright.PENANAyYBhkKlCJE
27695Please respect copyright.PENANAWoO9mrfN2w
"Sekali saja Kak." Melas Rayhan.27695Please respect copyright.PENANACOUO4wQxs6
27695Please respect copyright.PENANA5Rnq3zAb3s
Zaskia menggelengkan kepalanya. "Ogaaah... Mulut kamu bauk Ray..." Rengek Zaskia, sementara tangan kanannya malah semakin keras meremas batang kemaluan Rayhan.27695Please respect copyright.PENANAQ1tFPdQZdw
27695Please respect copyright.PENANA7Yz4rpZDTP
Kedutan kontol Rayhan makin lama makin terasa keras, menandakan kalau pertahannannya Rayhan sudah hampir jebol. Bahkan wajah Rayhan mengeras ketika ia sudah tidak mampu lagi menahan ledakan spermanya.27695Please respect copyright.PENANAD2MfBx7YYu
27695Please respect copyright.PENANA8AQHbikSlZ
Croooottss... Croooottss... Croooottss...27695Please respect copyright.PENANAdOSdbXFqNy
27695Please respect copyright.PENANAZTLPLHrSRj
Hening....27695Please respect copyright.PENANAjgjyfILsFy
27695Please respect copyright.PENANAyRv9B8Nbu2
Zaskia menelan air liurnya yang hambar ketika merasakan lelehan hangat sperma Rayhan di tangannya.27695Please respect copyright.PENANAWDHsnuXrRC
27695Please respect copyright.PENANAcxNZnjsVJZ
Kesempatan tersebut tidak di sia-siakan oleh Rayhan, pemuda itu dengan kurang ajarnya malah kembali menyosor bibirnya. Kali ini tidak hanya mengecup, Rayhan juga melumat bibir merah Zaskia dengan lembut selama beberapa detik. Zaskia yang tengah shock berat hanya diam membiarkan Adiknya melakukan apapun yang ia mau.27695Please respect copyright.PENANAny0G79j23l
27695Please respect copyright.PENANA2wx2VtOgEl
"Yeaaaa... Dapat! Hahaha..." Tawa Rayhan senang.27695Please respect copyright.PENANAA49uwbElxd
27695Please respect copyright.PENANASXdx4zL6dT
Sejenak Zaskia terpaku melihat Rayhan, yang sama sekali tidak terlihat kalau dirinya merasa aneh dengan apa yang barusan terjadi diantara mereka.27695Please respect copyright.PENANAB6ThSvOFGw
27695Please respect copyright.PENANAgbIpS0S9YY
Rayhan tetap seperti Rayhan yang ia kenal, jahil dan kekanak-kanakan. Walaupun beberapa detik yang lalu, Rayhan terlihat sangat jantan ketika mencium bibirnya. Bahkan Adiknya yang saat ini tengah berteriak senang karena berhasil menjahilinya, beberapa waktu sebelumnya orgasme di tangannya.27695Please respect copyright.PENANAv8wWHj2mKu
27695Please respect copyright.PENANAI9LjfFbfpR
Zaskia menarik tangannya dari dalam celana Rayhan sembari mengusap bibir merahnya. "Iihkk... Najis banget kamu Dek!" Rutuk Zaskia yang entah sadar atau tidak ia melepehkan sperma Rayhan di bibir merahnya.27695Please respect copyright.PENANAX4A7KNMaBO
27695Please respect copyright.PENANAxNf2gxYzba
"Siapa suruh lengah! Hahaha... Satu kosong Kak." Ledek Rayhan.27695Please respect copyright.PENANAtYtuNVKZ6v
27695Please respect copyright.PENANAuVXI4oSIpe
Zaskia memasang wajah garangnya seperti biasanya. "Eehmm... Berani ya kamu." Dengan gigi menggeratak Zaskia menyambar perut Rayhan dengan cubitan khasnya.27695Please respect copyright.PENANAmtCrlYyFZj
27695Please respect copyright.PENANAeRMaulj2SJ
"Oughkk..." Lenguh Rayhan seketika menahan sakit.27695Please respect copyright.PENANAWT3RCv2RaF
27695Please respect copyright.PENANAVBDtpTAdDi
"Masih berani?"27695Please respect copyright.PENANAFEuEGmCt5f
27695Please respect copyright.PENANAGn9ugBKt0b
Rayhan menggeleng. "Ampun Kak... Aduh... Sakit ni Kak." Melas Rayhan dengan raut wajah menyedihkan.27695Please respect copyright.PENANAcgCd5i5kFT
27695Please respect copyright.PENANAIR9wNh7WBZ
"Makanya jangan berani jahilin Kakak." Omel Zaskia lagi.27695Please respect copyright.PENANAUln99tuvs1
27695Please respect copyright.PENANAxLtIVxqpmF
"Iya Kak, janji gak lagi..."27695Please respect copyright.PENANAw7HMVIcL7x
27695Please respect copyright.PENANAFGgKhsrNrS
"Benar ya."27695Please respect copyright.PENANAo2UD8pc4tB
27695Please respect copyright.PENANATVZmBUPR1K
"Iya Kak." Mohon Rayhan.27695Please respect copyright.PENANA3D3f6UjSum
27695Please respect copyright.PENANAwI6L0FJktt
Sekilas dari raut wajah Zaskia tampak sangat puas melihat Adiknya tidak berkutik. Tapi pada kenyataannya Zaskia masih merasa shock atas apa yang barusan mereka berdua lakukan. Adik dan Kakak kandung berciuman bibir layaknya sepasang suami istri. Tidak sampai di situ saja, Rayhan orgasme di tangannya, dan ia masih bisa merasakan aroma sperma Rayhan yang rasanya cukup asin dan lengket di bibirnya.27695Please respect copyright.PENANA87WumfcBnb
27695Please respect copyright.PENANAJ1v1hzCyW0
Zaskia jelas sadar kalau yang mereka lakukan barusan adalah sebuah perbuatan yang tabu, yang di larang oleh Agama. Tapi entah kenapa, melihat tingkah Rayhan yang terlihat biasa-biasa saja, membuat Zaskia juga ingin menganggap kejadian barusan hanya sebagai angin lalu saja, seakan tidak pernah terjadi apapun diantara mereka berdua.27695Please respect copyright.PENANAYiUnbjHyl1
27695Please respect copyright.PENANAohURbK5l5K
*****27695Please respect copyright.PENANAOAt75AQi1I
27695Please respect copyright.PENANABXnqNQijCw
Di kediaman Ustadza Dwi27695Please respect copyright.PENANAvGhMlxIyfj
27695Please respect copyright.PENANAwxofZO4fZo
Aziza yang baru selesai menyiapkan buku-buku pelajarannya, segera mendatangi Ibunya Ustadza Dwi. Ia pamit untuk segera berangkat ke sekolah. Dwi mengantarkan putrinya hingga ke ambang pintu rumahnya.27695Please respect copyright.PENANA9zlwIlwqAQ
27695Please respect copyright.PENANAq9akmR5XIz
Selepas kepergian Aziza, Ustadza Dwi segera menutup dan mengunci pintu rumahnya. Setengah berlari ia menuju ke pintu belakang rumahnya.27695Please respect copyright.PENANAuMxiUERh2d
27695Please respect copyright.PENANAOuGUjZD8AE
Saat pintu terbuka, tampak seorang pria keluar dari persembunyiannya. Dengan penampilan lusuhnya ia menghampiri Ustadza Dwi yang menyambut kedatangannya dengan senyuman hangat. Di depan pintu belakang, tanpa ada rasa malu Dwi yang sudah diketahui telah bersuami memeluk erat Pak Imbron.27695Please respect copyright.PENANA30uylQMtK4
27695Please respect copyright.PENANAuFagEMIVcu
"Kangen ya! Hahaha..." Tawa Pak Imbron.27695Please respect copyright.PENANASE81FAmzAK
27695Please respect copyright.PENANAToxNmjRqRw
Pria beruntung itu meraih dagu Ustadza Dwi dan melumat bibir merah Ustadza Dwi.27695Please respect copyright.PENANAcTCsBznUGB
27695Please respect copyright.PENANAufeqQ8LP0G
Tanpa merasa segan Dwi bertukar lidah dan air liur dengan Pak Imbron. Rasa tembakau yang begitu menyengat seakan tidak menjadi penghalang bagi keduanya.27695Please respect copyright.PENANAcx15gWL9vo
27695Please respect copyright.PENANAHr0qxyUfqc
Sembari melangkah masuk ke dalam rumah, mereka tidak melepas pagutan bibir mereka berdua, bahkan tangan kanan Pak Imbron menjamah pantat berisi Dwi yang terasa kenyal seperti agar. Sentuhan-sentuhan Pak Imbron dalam sekejap menenggelamkan Dwi ke dalam kubangan birahi.27695Please respect copyright.PENANA6w2UWgXXq7
27695Please respect copyright.PENANAU4Q5A5Z6vh
Tapi tiba-tiba...27695Please respect copyright.PENANAfbZCOReGFa
27695Please respect copyright.PENANAYhEyohum9y
Pook... Pook... Poop...27695Please respect copyright.PENANAAZ3oxjhqC4
27695Please respect copyright.PENANAidYIz3Aw05
Beberapa bapak-bapak berjalan mendekati mereka sembari bertepuk tangan dengan senyuman menyeringai menatap keduanya yang kepergok berbuat asusila.27695Please respect copyright.PENANAGZZa06fMA9
27695Please respect copyright.PENANArOBn1uvg7u
Wajah Dwi tampak pucat pasih, ia tidak menyangkah kalau aksi gila mereka dengan cepat ketahuan oleh orang lain. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kalau seandainya aksi gila mereka di laporkan oleh mereka.27695Please respect copyright.PENANA0kPk0c9yg5
27695Please respect copyright.PENANAF0suY7hYYo
Berbeda dengan Pak Imbron, ia terlihat tenang bahkan dengan santainya ia mengambil besi palang pintu untuk memukul bahkan membunuh bapak-bapak tersebut yang tak lain adalah rekan kerjanya sendiri. Gerombolan bapak-bapak tersebut yang tadi petantang petenteng kini dengan serempak mengangkat tangan mereka.27695Please respect copyright.PENANAQIrkknEplw
27695Please respect copyright.PENANAzwa76kWi6R
"Majulah." Seringai Imbron.27695Please respect copyright.PENANA1GlnPmGBNB
27695Please respect copyright.PENANAL0DJffoWBT
"Tenang Pak... Kita ke sini cuman mau berdamai." Ujar Pak Budi.27695Please respect copyright.PENANAJ3DbD5Wgyx
27695Please respect copyright.PENANAKdHarkeVl7
Imbron menyeringai. "Damai? Berdamailah dengan besi ini." Ancam Pak Imbron. Ia benar-benar akan mengamuk karena kesenangannya yang terganggu, beruntung Ustadza Dwi buru-buru menghentikannya.27695Please respect copyright.PENANAsUGd896ITH
27695Please respect copyright.PENANAIEhjSfUw9F
"Kita dengarkan saja dulu apa mau mereka." Pinta Dwi.27695Please respect copyright.PENANAQPoXc1U0Fz
27695Please respect copyright.PENANAIvH2T7SxVX
"Baiklah, katakan apa yang kalian mau." Ucap Pak Imbron dengan nada ancaman.27695Please respect copyright.PENANAAkLN2ZZWsG
27695Please respect copyright.PENANAEBU9XICNk0
Mereka berempat tampak menelan air liur sanking takutnya. "Sabar Pak... Sebenarnya kami ke sini cuman karena penasaran kenapa Bapak selalu menghilang! Bukan karena apa-apa." Ucap Lukman ketakutan.27695Please respect copyright.PENANApuyo3Rddss
27695Please respect copyright.PENANA9eomCPpMit
"Dan jujur saja Pak, sebenarnya ehmm... Melihat tadi Bapak cipokan dengan Ustadza Dwi, kita jadi..." Pak Edi tak berani menlanjutkan ucapannya, malah menyenggol temannya.27695Please respect copyright.PENANAsLcp67BL4M
27695Please respect copyright.PENANAk4zGxnUWVN
"Apa si!" Protes Pak Pak Lukman.27695Please respect copyright.PENANAcuRfxgTBo0
27695Please respect copyright.PENANAK8xK3z782O
"Maaf Pak Imbron, kita jadi ikut nafsu terhadap Ustadza Dwi." Ucap Jaja. Tubuhnya sampai merinding sanking takutnya kalau Pak Imbron melayangkan besi tersebut kearahnya.27695Please respect copyright.PENANAttAEuWKk6Y
27695Please respect copyright.PENANAzn8yAn02U2
Pria berambut panjang yang tak terurus itu mencoba memberanikan diri. "Ustadza Dwi sangat cantik, siapapun juga pasti suka... Ya... Siapa tau Pak Imbron mau berbagi." Ujar Pak Budi takut-takut menatap Pak Imbron.27695Please respect copyright.PENANAeoTzExI6iA
27695Please respect copyright.PENANAqxjsadyI1B
Pak Imbron manggut-manggut sambil memukul pelan gagang besi yang ada di tangannya ke lantai. "Ooo... Jadi itu niat kalian." Geram Pak Imron.27695Please respect copyright.PENANAvZFkPpA1kP
27695Please respect copyright.PENANA8txJDUZGFe
"Sabar Pak! Kami tidak akan memaksa." Mohon Pak Lukman.27695Please respect copyright.PENANA9RUFBZhGu1
27695Please respect copyright.PENANAGtbhAkNNcW
Lagi-lagi Dwi harus menghentikan Pak Imbron sebelum ia benar-benar membuat mereka berempat sekarat terkena hantaman palang besi pintu rumahnya. Ia menggelengkan kepalanya, meminta Pak Imbron untuk bersabar.27695Please respect copyright.PENANARYqgMYKJFB
27695Please respect copyright.PENANAPx4oQsw0fh
Jujur saja Dwi sedikit merinding mengetahui niat mereka, sekaligus merasa tertantang.27695Please respect copyright.PENANAPG0P8F58zZ
27695Please respect copyright.PENANAfxrG7rIniH
"Jadi... Bapak sekalian juga mau begituan saya?" Suara Dwi gemetar, menatap satu persatu bapak-bapak petugas kebersihan pesantren Al Tauhid.27695Please respect copyright.PENANAYgcZY16wJy
27695Please respect copyright.PENANAWfuwnsHz7u
"I-iya Bu Ustadza."27695Please respect copyright.PENANAg2R7zrDdqm
27695Please respect copyright.PENANAZaxJDWd3YP
Dwi menatap Pak Imbron. "Saya pikir lebih baik kita ambil amannya saja Pak Imbron." Dwi kembali menatap keempat bapak-bapak lainnya. "Saya tidak mau ada keributan, jadi..." Dwi menggantung kalimatnya.27695Please respect copyright.PENANAPwb77JufEx
27695Please respect copyright.PENANAi3a6r2bFU3
Imbron tersenyum. "Sepertinya itu solusi yang baik." Ujar Pak Imbron lalu melumat kembali bibir Ustadza Dwi.27695Please respect copyright.PENANAb7rqSem8uG
27695Please respect copyright.PENANARhYI7S5fH4
"Kalian buruan masuk, dan kunci pintunya." Ucap Dwi kemudian.27695Please respect copyright.PENANA3eW32wCM8Q
27695Please respect copyright.PENANAPqo30Yrjkj
Setelah memastikan kondisi aman, mereka segera menyusul Pak Imbron dan Dwi yang sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar. Mereka berempat menatap sebentar kamar Ustadza Dwi yang terlihat begitu rapi dan wangi. Dinding kamarnya terdapat sebuah foto Ustad Furqon yang terlihat gagah dengan jas hitamnya.27695Please respect copyright.PENANA89rdQkuUyg
27695Please respect copyright.PENANARVRoKC5xvw
Pandangan mereka beralih ke Dwi yang kini berdiri di hadapannya. Seraya tersenyum Dwi mulai menanggalkan gamis syar'i yang ia kenakan, menyisakan pakaian dalam serba ungu dengan hijab sewarna dengan pakaian dalamnya.27695Please respect copyright.PENANA7cdNUZhrq4
27695Please respect copyright.PENANAAvgnAl6GuY
"Tunggu apa lagi Pak!" Ujar Dwi.27695Please respect copyright.PENANAQGtcykX9Ja
27695Please respect copyright.PENANAR5cYvkdVEW
Pak Edi maju lebih dulu, ia memeluk tubuh ramping Ustadza Dwi sembari melumat bibir Ustadza Dwi. Ada sensasi geli di bibir Ustadza Dwi ketika kumis panjang Pak Edi menusuk-nusuk kulit bibirnya.27695Please respect copyright.PENANAMgZRlnQvMN
27695Please respect copyright.PENANAVLJjkNXVV2
Tanpa di komando mereka segera menghampiri Ustadza Dwi. Pak Jaja bertubuh pendek, segera berlutut di belakang Dwi, ia menciumi sekujur pantat mulus Dwi dan sepasang paha mulus Dwi yang terpampang halus dan lembut. Dalam sekejap pipi pantat dan paha Dwi menjadi sangat basah karena air liur Pak Jaja.27695Please respect copyright.PENANAgJosciaDIC
27695Please respect copyright.PENANATPewWaSBlk
"Bawak ke kasur aja." Seru Lukman.27695Please respect copyright.PENANAI1554BOUJp
27695Please respect copyright.PENANAaV7H9wda5L
Mereka segera membawa Ustadza Dwi naik keatas pembaringan, di kelilingi keempat pria dewasa yang menatapnya penuh birahi. Hanya Pak Imbron yang terlihat tidak begitu tertarik dan membiarkan teman-teman nya untuk lebih dulu menikmati tubuh Dwi. Sementara dirinya untuk sementara waktu cukup untuk melihat saja.27695Please respect copyright.PENANAjofXo4ESfj
27695Please respect copyright.PENANAPYJ2npZcJH
Jemari-jemari mereka mulai menjelajahi setiap inci kulit mulus Ustadza Dwi. Sementara sang Ustadza tampak begitu pasrah.27695Please respect copyright.PENANAzr0OaK3FXx
27695Please respect copyright.PENANArZ1Q5YL3Dc
Dalam sekejap pakaian dalamnya sudah di lepas oleh mereka dan hanya menyisakan hijabnya saja. Ketika Pak Jaja hendak melepas hijabnya, Dwi sempat menolaknya.27695Please respect copyright.PENANA9Os2lMExfR
27695Please respect copyright.PENANAmEG7zYcHfm
"Jangan Pak! Ini identitas saya." Ujar Dwi.27695Please respect copyright.PENANADloeaYMYaG
27695Please respect copyright.PENANAnpBdzsuQK1
"Tidak masalah Bu Ustadza, hehehe..." Ujar Pak Jaja, yang kemudian mencium bibir Dwi.27695Please respect copyright.PENANAnswmAqkoXf
27695Please respect copyright.PENANAmvclnYY7SM
Tiba-tiba kedua kaki Ustadza Dwi di rentangkan oleh seseorang dan ternyata yang melakukannya adalah Pak Lukman. Mata Pak Lukman menatap nanar kearah bibir memek Dwi yang kemerah-merahan, sungguh sangat mengundang birahi.27695Please respect copyright.PENANAUKWaOA1H7P
27695Please respect copyright.PENANA3lbfJWyzJi
Dwi menggeliat manja, menatap Pak Lukman dengan gestur malu-malu. Membuat Pak Lukman gemas. Ia membenamkan wajahnya di selangkangan Dwi.27695Please respect copyright.PENANAFsp3rLFohs
27695Please respect copyright.PENANALLYM52HTf0
"Oughkk... Pak! Aahkk..." Lenguh Ustadza Dwi.27695Please respect copyright.PENANAq3PqXBoz8u
27695Please respect copyright.PENANA5Hq3652uSK
Lidah Lukman bermain-main dengan bibir kemaluan Dwi, menghisap clitorisnya dan sesekali menusuk-nusuk lobang memek Dwi dengan lidahnya. "Sluuuppss... Sluuuppss... Memek Ustadza Dwi bersih, enak..." Racau Pak Lukman.27695Please respect copyright.PENANAuigaCeR8IU
27695Please respect copyright.PENANAFhjyMqOt9G
"Pak... Aahkk... Aahkk..." Erang Dwi makin keras.27695Please respect copyright.PENANAfCOV8143bQ
27695Please respect copyright.PENANAa9ukpZlj3e
Pantatnya sedikit terangkat ketika jari Pak Lukman menerobos masuk ke dalam rongga memeknya. Dengan gerakan perlahan Pak Lukman mengocok memek Ustadza Dwi.27695Please respect copyright.PENANAazvcj3Lb4q
27695Please respect copyright.PENANAC6IipXZkZ1
Budi dan Jaja secara bersama-sama merangsang buah dada Dwi yang berukuran 34D itu. Mereka melumat payudara Dwi, menghisap putingnya yang terasa makin keras dan sensitif. Tubuh Dwi menggelinjang nikmat, ia tanpa henti mengeluarkan suara erangan manja dari mulutnya.27695Please respect copyright.PENANAPsQ11InsxS
27695Please respect copyright.PENANA8Pjhv80MQl
Pak Edi segera melepas celananya, ia meraih tangan Ustadza Dwi untuk mengoralnya.27695Please respect copyright.PENANAoyUVJVdMAL
27695Please respect copyright.PENANANEcDtHd2oa
Jemari halus Dwi menggenggam kontol Pak Lukman, ia mengocoknya sembari sesekali mencium dan menjilati batang kontol Pak Lukman, hingga membuat Pak Lukman mendesis nikmat.27695Please respect copyright.PENANAFd6u95h2Va
27695Please respect copyright.PENANAjQEGRTY1YE
Sentuhan dan rangsangan yang terus-menerus ia terima, akhirnya membuat pertahanan Dwi jebol juga. Tubuhnya menggelinjang beberapa saat ketika ia mengalami sebuah orgasme dengan sensasi yang sungguh luar biasa ia dapatkan dari mereka berempat. Dengan mata terpejam ia melepaskan lendir cintanya.27695Please respect copyright.PENANAhijSvvvJDb
27695Please respect copyright.PENANASyMtgSAHMb
Creeettsss.... Creeettsss.... Creeettsss...27695Please respect copyright.PENANAS58iNDspaX
27695Please respect copyright.PENANA7boRK96Z53
"Oughkk...." Lenguh panjang Ustadza Dwi.27695Please respect copyright.PENANARiaP7hGX6o
27695Please respect copyright.PENANACGXSMcVxaB
Pak Lukman membelai bibir memek Ustadza Dwi. "Gimana rasanya Bu Ustadza? Enak?" Goda Pak Lukman, tampak bibir hitamnya berlepotan lendir cinta Dwi.27695Please respect copyright.PENANA2zeeehBLnQ
27695Please respect copyright.PENANAcUgfBek4DR
"Iya Pak enak banget." Jawab Ustadza Dwi.27695Please respect copyright.PENANAInfwCRd7c1
27695Please respect copyright.PENANAGuJwRrhfBA
"Saya masukan sekarang ya Bu?" Izin Pak Lukman sembari melepas pakaiannya.27695Please respect copyright.PENANAQ72Mj0sYVF
27695Please respect copyright.PENANAt6rL1SDrpk
Dwi mengguk setuju. "Pelan-pelan ya Pak!" Pinta Dwi, ia menggenggam kontol Pak Lukman dan mengarahkannya di lobang memeknya yang sudah sangat basah.27695Please respect copyright.PENANAlspwrFcGUU
27695Please respect copyright.PENANA0EldVbKjWA
27695Please respect copyright.PENANAGupkGEeh1k
"Di jamin Ibu bakalan puas, hahaha..." Tawa Lukman senang.27695Please respect copyright.PENANANsrx1Ki6Ze
27695Please respect copyright.PENANAHCWYxpcj9z
Dwi hanya tersenyum menatap Pak Lukman, dan membiarkan kontol Pak Lukman menyeruak masuk ke dalam lobang peranakannya. Perlahan tapi pasti, kontol Pak Lukman terbenam ke dalam lobang sempit Ustadza Dwi.27695Please respect copyright.PENANALzUoXTlGhK
27695Please respect copyright.PENANAIhpZbB183n
Tubuh Dwi menegang sesaat menikmati sensasi sodokan kontol Lukman di dalam memeknya.27695Please respect copyright.PENANA0CcY72ZwA3
27695Please respect copyright.PENANASnHf9hNPrz
Dengan gerakan perlahan Pak Lukman mulai memaju mundurkan kontolnya, menjelajahi relung memek Ustadza Dwi yang terasa pas, memeluk kontolnya.27695Please respect copyright.PENANAdNWoVW1pfS
27695Please respect copyright.PENANAqzz3JlpuOy
"Kayak mimpi bisa ngentotin Ustadza hari ini." Gumam Lukman.27695Please respect copyright.PENANA555MDez1gC
27695Please respect copyright.PENANAOcR9jR16ZS
Ustadza Dwi melingkarkan kakinya memeluk pinggang Pak Lukman. "Aahkk... Terus Pak! Enaaak Pak... Aaahkk... Aahkk..." Desah Ustadza Dwi yang kembali hanyut akan permainan terlarang yang tengah mereka lakukan saat ini.27695Please respect copyright.PENANAacBzphNn0E
27695Please respect copyright.PENANA9Imx6kpyv6
"Ayo Bu Ustadza hisap lagi." Pinta Pak Eddi.27695Please respect copyright.PENANAsXD44q4dbl
27695Please respect copyright.PENANAhAXPMWNgGo
Ustadza Dwi yang sudah sangat terangsang segera melahap kontol Pak Eddi. Ia mengulumnya, membuat kontol Pak Eddi basah sepenuhnya oleh air liurnya. Tidak hanya batang kontolnya, Ustadza Dwi juga menjilati kantung telur Pak Eddi, dan sesekali menghisapnya penuh nikmat.27695Please respect copyright.PENANAICLA7gmC2V
27695Please respect copyright.PENANA3TZ6cCN7H1
Sementara Pak Jaja dan Pak Budi masih sibuk bermain-main dengan buah dadanya yang ranum. Kadang di remas, dan kadang di jilat dan di hisap. "Auww..." Jerit kecil Dwi ketika mereka mulai berani menggigit putingnya.27695Please respect copyright.PENANAbjagVaIxrb
27695Please respect copyright.PENANAXm2T6KJz5x
"Enak banget Bu Ustadza! Apa Ustadza Dwi suka dengan kontol saya." Tanya Pak Edi.27695Please respect copyright.PENANAUr6ZpiC9es
27695Please respect copyright.PENANAtrnkpK5Uof
"Suka... Suka sekali Pak." Jawab Dwi cepat.27695Please respect copyright.PENANAFAnUFRfMJL
27695Please respect copyright.PENANAHEfWOxIhaO
Mendengar ucapan Ustadza Dwi, Pak Edi jadi semakin bersemangat, ia menahan kepala Dwi sembari menggerakan pinggulnya maju mundur menyodok mulut Ustadza Dwi. Sensasi yang di dapatkan di luar ekspektasi Dwi, ternyata jauh lebih nikmat ketika tubuhnya di keroyok banyak pria sekaligus.27695Please respect copyright.PENANAkESa5nnlza
27695Please respect copyright.PENANApa6gItRJml
Tidak mau tinggal diam, Ustadza Dwi ikut menggerakan pinggulnya menyambut kontol Pak Lukman yang terpaku di dalam memeknya. Creeettsss... Creeettsss... Creeettsss.... Tiba-tiba Dwi kembali orgasme dan rasanya sungguh nikmat.27695Please respect copyright.PENANA0lPStUqdb1
27695Please respect copyright.PENANAqf7RCbtqRt
"Eenghkk...." Lenguh Dwi karena mulutnya tersumpal kontol Eddy.27695Please respect copyright.PENANAG5iGMiGKtd
27695Please respect copyright.PENANAPZS25AvVQv
Kedutan memek Dwi yang cukup kuat ketika ia orgasme membuat pertahan Pak Lukman akhirnya jebol juga. Dengan satu hentakan kasar ia membenamkan kontolnya dan menyiram rahim Dwi dengan spermanya. "Enaaaaknyaaaa..." Erang Pak Lukman.27695Please respect copyright.PENANAKwUZxng1xC
27695Please respect copyright.PENANA5gEDlEoQS7
"Ughkk..." Desah Dwi nikmat.27695Please respect copyright.PENANAo0Dlpl0qIS
27695Please respect copyright.PENANAuTb3Zp01db
"Maaf Bu, tadi di dalam." Ucap Pak Lukman.27695Please respect copyright.PENANANIe3fI67Is
27695Please respect copyright.PENANArHNwxT4FP1
"Saya juga mau keluar Bu." Ujar Pak Eddi.27695Please respect copyright.PENANABHxT7Psm2B
27695Please respect copyright.PENANAh5kr5JV5Ce
Ia mencabut kontolnya lalu mengarahkan kontolnya keatas kepala Ustadza Dwi. Croooottss... Croooottss... Croooottss... Spermanya berhamburan diatas jilbab ungu yang di kenakan Dwi. "Gila puas banget...." Komentar Pak Eddi.27695Please respect copyright.PENANAJpdwX3X3NW
27695Please respect copyright.PENANAfSRomIfwXW
Tubuh Ustadza Dwi tampak kelelahan, ia tidak menyangkah kalau melayani mereka bisa sangat menguras tenaganya. Tetapi ia merasa sangat puas.27695Please respect copyright.PENANAXFZ0o7rvlx
27695Please respect copyright.PENANAHKhoPQNxPt
Dengan tubuh yang bermandikan keringat, ia menatap Pak Jaja dan Pak Budi, seakan menantang mereka berdua untuk segera meladeninya. Pak Jaja dan Pak Budi saling pandang, kemudian Pak Budi tiduran diatas tempat tidur Ustadza Dwi yang tampak sudah lecek dan bermandikan keringat.27695Please respect copyright.PENANAtJR5pdHtGT
27695Please respect copyright.PENANATZDPLgJVsc
Dwi segera merangkak naik keatas selangkangan Pak Budi, dengan tangannya ia menuntun kontol Pak Budi memasuki memeknya yang sudah sangat licin.27695Please respect copyright.PENANAElOFBIdYJN
27695Please respect copyright.PENANAxKSuGbyV73
Bleeess...27695Please respect copyright.PENANA2pLdnE5aae
27695Please respect copyright.PENANAYa0spJrTjk
"Ough..." Lenguh Dwi.27695Please respect copyright.PENANAnlGVHpVb4p
27695Please respect copyright.PENANA2nyNOeTrDS
Tubuh Pak Budi mendadak kaku ketika kontolnya dalam sekejap tertelan ke dalam tubuh Ustadza Dwi. "Mantaaab..." Racau Pak Budi merasakan pijitan dinding memek Dwi.27695Please respect copyright.PENANAPNG6MOBToi
27695Please respect copyright.PENANAHtYdkrF3Wc
"Ssstt.... Aahkk... Enak sekali Pak." Racau Dwi sembari menggerakan pantatnya naik turun diatas kontol Pak Budi yang terasa menusuk hingga kebagian dalam memeknya. Dwi meletakan kedua tangannya di dada Pak Budi agar semakin leluasa menggerakan pantatnya.27695Please respect copyright.PENANAMJrw44mwIC
27695Please respect copyright.PENANAGVcscvfvwq
Tubuh Dwi terhentak seiring dengan meningkatnya penetrasi kedua kelamin mereka. Ploooookkss... Ploooookkss... Ploooookkss... Wajah Dwi mendongak keatas sembari membuka mulutnya hingga berbentuk "O"27695Please respect copyright.PENANAgJ7yDSDqK5
27695Please respect copyright.PENANAtuSqg6aNAM
Pak Jaja menyodorkan kontolnya, dan dengan tangkas Dwi melahap kontol Pak Jaja.27695Please respect copyright.PENANAm82OgnloNj
27695Please respect copyright.PENANAoK2iCvVPkP
Layaknya pelacur kelas tinggi, Dwi yang mulai terbiasa melayani dua pria sekaligus tampak sangat menikmatinya. Bahkan ia tak segan-segan meminta mereka untuk memuaskan dirinya.27695Please respect copyright.PENANAKufkPPbTOq
27695Please respect copyright.PENANAXx7jRTHBQV
"Saya keluar lagi Pak..." Jerit Dwi sembari melepaskan kontol Jaja dari dalam mulutnya. Sudah tidak terhitung berapa kali ia orgasme, tapi anehnya ia tidak pernah merasa puas, ia ingin dan ingin lagi mendapatkan orgasmenya.27695Please respect copyright.PENANA8OwNDrzfIq
27695Please respect copyright.PENANAH0Ax5U4ecb
Dari bawah Pak Budi meremas-remas susu Dwi yang berbentuk buah melon. Jemarinya memilin nakal puting Dwi, hingga birahi Dwi kembali naik.27695Please respect copyright.PENANAiHjdVFayRR
27695Please respect copyright.PENANAkHo4WaUnvV
Kini Dwi berkonsentrasi memuaskan hasrat Pak Budi, sembari mengocok-ngocok kontol Pak Jaja.27695Please respect copyright.PENANAM3pifgcmu1
27695Please respect copyright.PENANA2UE8YkZNHm
"Saya sudah gak kuat lagi Bu Ustadza..." Ujar Pak Budi.27695Please respect copyright.PENANAVDlgM45SZy
27695Please respect copyright.PENANAwjvkIZdhew
Sembari memegangi kedua pinggul Ustadza Dwi, Pak Budi menghentak-hentakkan kontolnya keatas, meyodok memek Ustadza Dwi. Croooottss... Croooottss... Croooottss... Sperma Pak Budi menembak keras ke dalam rahim Dwi.27695Please respect copyright.PENANAptKElFE8Lo
27695Please respect copyright.PENANAG5LMoKq9NS
Masih dengan posisi menduduki kontol Pak Budi, Dwi menjepit kontol Pak Jaja dengan payudaranya.27695Please respect copyright.PENANA8tEeXthBlg
27695Please respect copyright.PENANAQd1aXLYEP9
"Oughkk..." Jerit Pak Jaja.27695Please respect copyright.PENANAaWFcyrxWQf
27695Please respect copyright.PENANACDZTebX7sV
Sedetik kemudian payudara dan wajah Ustadza Dwi sudah di penuhi sperma Pak Jaja. Dengan gaya yang sangat menggoda Dwi menjilati sperma Pak Jaja yang ada di bibir dan payudaranya.27695Please respect copyright.PENANA7Qmt0S0E3U
27695Please respect copyright.PENANAEil8NGG3RJ
Nafas Ustadza Dwi makin terdengar berat, walaupun ia merasa lelah, tapi api birahi di dalam dirinya tak kunjung padam. Sehingga ketika Pak Edi memintanya menungging, Ustadza Dwi dengan pasrah menuruti keinginan Pak Edi.27695Please respect copyright.PENANA3OBWSzk9n0
27695Please respect copyright.PENANA9nDIoJ7ns7
"Aahkk..." Lenguh Pak Eddi ketika kontolnya bersemayam di dalam memek Ustadza Dwi.27695Please respect copyright.PENANAbW1pT7qL3c
27695Please respect copyright.PENANAYAu0BonKtv
Dengan gerakan perlahan Pak Eddi menggoyangkan pantatnya maju mundur, sembari membelai gemas pantat mulus Ustadza Dwi. Baginya ini seperti mimpi, ketika dirinya bisa meniduri salah satu seorang Ustadza di ponpes Al Tauhid. Apa lagi ia juga cukup mengenal baik Suami Ustadza Dwi, Ustad Furqon.27695Please respect copyright.PENANAFEAordGA3x
27695Please respect copyright.PENANATsLL9yZyPj
Ada rasa bersalah menyeruak di hati Pak Eddi mengingat betapa baiknya Ustad Furqon kepadanya. Tapi ia juga tidak munafik, kalau dirinya juga sangat menginginkan Ustadza Dwi.27695Please respect copyright.PENANA9Z8hRIGIHq
27695Please respect copyright.PENANA8hYCeqfsi8
Ustadza Dwi yang ingin segera kembali mencapai klimaksnya, segera menggerakan pantatnya maju mundur menyambut setiap sodokan kontol Pak Eddi dari belakang. Tangan kirinya ia jadikan tumpuan, sementara tangan kanannya meremas-remas payudaranya sendiri, merangsang bagian sensitif tubuhnya.27695Please respect copyright.PENANAfN9PfuclZ0
27695Please respect copyright.PENANA0HqMzMYldp
Pak Eddi yang seakan paham apa yang di inginkan Ustadza Dwi semakin mempercepat sodokannya. "Oughkk...." Erang Ustadza Dwi ketika ia kembali orgasme. 'Creeettss.... Creeettsss... Creeettsss...' Ustadza Dwi merasa kontol Pak Eddi terasa semakin licin di dalam memeknya.27695Please respect copyright.PENANA9kmX41Avnx
27695Please respect copyright.PENANAjlvVRAjn5Z
Pak Eddi menyuruh Ustadza Dwi yang kelelahan untuk terlentang menghadapnya. Kedua tangan Pak Eddi mengangkat kedua tungkai kaki Ustadza Dwi di pundaknya dan kembali memasukan kontolnya ke dalam memek Ustadza Dwi.27695Please respect copyright.PENANAlcltCjol9w
27695Please respect copyright.PENANA5U6DLDOGW4
Sembari menggenjot memek Ustadza Dwi, Pak Eddi melumat bibir merah Ustadza Dwi.27695Please respect copyright.PENANASswhtfKo9r
27695Please respect copyright.PENANAUObGWJofGr
"Saya keluar Bu Ustadza!" Geram Pak Eddi, dengan terus menghentak kontolnya di dalam lobang memek Ustadza Dwi. Croooottss... Croooottss... Croooottss... Semburan sperma Pak Eddi memenuhi liang peranakan Ustadza Dwi.27695Please respect copyright.PENANA8QFO1HaIio
27695Please respect copyright.PENANAvqolHvwiAb
Pak Eddi mencabut kontolnya yang tampak mulai mengkerut kecil. "Bu Ustadza memang luar biasa." Puji Pak Eddi sangat puas, ia menyodorkan kontolnya ke wajah Ustadza Dwi.27695Please respect copyright.PENANAZrRMcV68L7
27695Please respect copyright.PENANAsZEB8CRZ1J
"Pak Eddy juga hebat! Sluuuppss... Sluuuppss... Sluuuppss..." Balas Ustadza Dwi sembari mengulum kontol Pak Eddi.27695Please respect copyright.PENANAp091Pb1XH0
27695Please respect copyright.PENANAmK5COaytMB
Pak Imbron yang tadinya hanya menonton, mulai menanggalkan pakaiannya hingga telanjang bulat. Kemudian ia meminta Pak Eddi untuk menyingkir. Ustadza Dwi tersenyum menggoda, jemarinya menggenggam dan membasahi kontol Pak Imbron sebelum nantinya akan di pakai untuk menyodok-nyodok memeknya.27695Please respect copyright.PENANA1sCwPtKcxC
27695Please respect copyright.PENANALLq1JYW87j
Selagi menikmati raut wajah Ustadza Dwi yang tengah mengoral kontolnya, Pak Imbron membelai kepala Ustadza Dwi.27695Please respect copyright.PENANAl7A9mGVcC1
27695Please respect copyright.PENANAQF3APV2F8u
"Bu Ustadza pernah main dari belakang?" Tanya Pak Imbron.27695Please respect copyright.PENANAUjkUSMh6jR
27695Please respect copyright.PENANAT1Bag9yxsw
Ustadza Dwi menggelengkan kepalanya. Ia mengerti maksud dari ucapan Pak Imbron adalah anal sex. "Belum pernah Pak, apa Bapak mau mencobanya." Tawar Ustadza Dwi, karena ia juga penasaran bagaimana rasanya ketika lobang pantatnya juga terisi kontol.27695Please respect copyright.PENANA24cw5y4IVl
27695Please respect copyright.PENANA7ThZ2CquJW
"Tentu saja, hehehe..." Jawab Pak Imbron, yang kemudian meminta Ustadza Dwi menungging.27695Please respect copyright.PENANAK1MKaNErtj
27695Please respect copyright.PENANA88BIO3oycl
Ustadza Dwi merentangkan kedua kakinya selebar mungkin, sembari membuka pipi pantatnya. Mula-mula Pak Imbron bermain dengan lobang anus Dwi menggunakan jarinya, hingga membuat Ustadza Dwi meringis karena rasa nikmat sentuhan jari Pak Imbron. Tapi itu tidak begitu lama, karena Pak Imbron yang kemudian menggantikan jarinya dengan kontolnya.27695Please respect copyright.PENANAbJTZQLz0xF
27695Please respect copyright.PENANAPJUxOj2hke
Dengan perlahan kepala jamur Pak Imbron membela lobang anus Ustadza Dwi. "Aduh... Uhkk... Perih Pak." Lenguh Ustadza Dwi, kedua tangannya terkepal erat.27695Please respect copyright.PENANA070QQnQaAa
27695Please respect copyright.PENANANx8csoIizt
"Tahan Bu, nanti juga enak!" Ujar Pak Imbron.27695Please respect copyright.PENANAogoQpCn9if
27695Please respect copyright.PENANAVa1IIINxSq
Ia mencengkram pantat Ustadza Dwi sembari mendorong kasar kontolnya, hingga akhirnya kontolnya amblas ke dalam lobang anus Dwi yang secara otomatis mengalami kontraksi yang membuat jepitan dinding anusnya semakin erat memeluk kontol Pak Imbron yang berukuran raksasa itu.27695Please respect copyright.PENANAwIQRirBtv1
27695Please respect copyright.PENANARmKSoURm5i
Dwi menggigit bibirnya dengan erat ketika Pak Imbron mulai menggerakkan kontolnya maju mundur.27695Please respect copyright.PENANANzNxdPsLXc
27695Please respect copyright.PENANAm9poxMbcL7
"Perih... Aahkk... Pelan-pelan Pak." Mohon Dwi.27695Please respect copyright.PENANAUUWS9xdeBn
27695Please respect copyright.PENANA94zSEOzfP3
Pak Imbron yang terlalu bernafsu tidak mengindahkan ucapan Dwi. Ia semakin cepat menyodok-nyodok anus Dwi yang tampak berkerut pucat. "Oughkk... Nikmat sekali Bu Ustadza! Aaahkk... Aahkk..." Desah Pak Imbron.27695Please respect copyright.PENANAuSo1As2kAR
27695Please respect copyright.PENANAcKMknCh9Qd
"Auww... Ssstt..." Desah Ustadza Dwi.27695Please respect copyright.PENANAcSF2FHDRq9
27695Please respect copyright.PENANAX7cEAprshv
Tiba-tiba Pak Jaja masuk ke bawah tubuh Ustadza Dwi. "Main bertiga Bu Ustadza!" Ajak Pak Jaja. "Turunkan pantatnya Bu." Suruh Pak Jaja lagi.27695Please respect copyright.PENANAU39XWh511k
27695Please respect copyright.PENANA7TsLMINZG1
Dengan perlahan Ustadza Dwi menurunkan pantatnya, dengan posisi kontol Pak Jaja yang dengan perlahan masuk ke dalam rongga kenikmatannya. "Ughkk..." Lenguh Dwi keenakan ketika memeknya kembali terisi penuh.27695Please respect copyright.PENANAdGvNdVWWUe
27695Please respect copyright.PENANABxW3uZdvXo
"Kita goyang bareng Pak Imbron." Ajak Pak Jaja.27695Please respect copyright.PENANAqcAb8RCL0B
27695Please respect copyright.PENANAricjaY52KY
"Siap Pak! Hahahaha..." Tawa Pak Imbron.27695Please respect copyright.PENANAjfCT4FwGW4
27695Please respect copyright.PENANAyYwv3A6GI3
Secara bersamaan mereka berdua memompa lobang anus dan memek Ustadza Dwi, seakan mereka lupa dengan pertikaian mereka sebelumnya. Sosok Ustadza Dwi tampaknya menjadi pemersatu bagi mereka yang bertikai.27695Please respect copyright.PENANAhxQxL8owN2
27695Please respect copyright.PENANANaZ9UzuTHL
Pak Budi menyodorkan kontolnya kembali untuk di kulumnya. Dengan senyum manisnya Ustadza Dwi menghisap kontol Pak Budi, sementara kedua tangannya mengoral kontol Pak Eddi dan Pak Lukman yang staminanya kembali pulih. Pertempuran panjang mereka berakhir tepat ketika suara adzan zhuhur berkumandang.27695Please respect copyright.PENANAAKd5pKaP8R
27695Please respect copyright.PENANA7sTp4ff584
*****27695Please respect copyright.PENANA9X3ejiTwOL
27695Please respect copyright.PENANAyBZV3TejbO
Teng... Teng... Teng...27695Please respect copyright.PENANAeABqRxd0YC
27695Please respect copyright.PENANAtDQBOH1vHv
Para santriwati berhamburan keluar dari dalam kelas mereka ketika lonceng tanda jam istirahat di bunyikan. Wanda yang belum beranjak dari mejanya sempat melirik Fei yang juga masih duduk di bangkunya. Ia terlihat begitu lamban memasukan bukunya ke dalam tas ranselnya.27695Please respect copyright.PENANAFycxH2Ktc7
27695Please respect copyright.PENANAMcSY2KGLZM
Setelah kelas sudah sepi, Wanda menuju pintu kelas dan menutupnya. Tubuh Fei sampai merinding ketika melihat Wanda berjalan mendekatinya.27695Please respect copyright.PENANAgJ9nu1m8jM
27695Please respect copyright.PENANABL7EWzuns7
"Gak ke kantin?" Tanya Wanda.27695Please respect copyright.PENANAu8vJl60fYg
27695Please respect copyright.PENANAyqbQZCPerW
Fei menggelengkan kepalanya. "Masih kenyang Ustadza." Jawab Fei seraya tersenyum kaku.27695Please respect copyright.PENANANIixNxWjGe
27695Please respect copyright.PENANAt6AMN8iAfs
"Ustadza boleh duduk di sini?"27695Please respect copyright.PENANA7z34fGxFtR
27695Please respect copyright.PENANAipxJ0xMOms
Fei mengangguk sembari menggeser duduknya. Wanda segera duduk di samping Fei. Ia meletakan tangannya diatas paha Fei dan memijitnya dengan sangat pelan.27695Please respect copyright.PENANAaIVUKff3T5
27695Please respect copyright.PENANADcCKe3YwZM
Pijitan lembut Ustadza Wanda membangkitkan birahi muda Fei, bahkan gadis cantik itu tampak begitu tegang. Nafasnya terputus-putus sanking tegangnya. Ia menggigit bibirnya ketika Ustadza Wanda merangkul pundaknya sembari mendekatkan wajah mereka, hingga akhirnya bibir merah mereka bertemu.27695Please respect copyright.PENANANOxUT6tAxv
27695Please respect copyright.PENANA3HwA882VTp
Dengan lembut Ustadza Wanda mengulum bibir Fei, membimbing muridnya yang lugu itu untuk menikmati setiap sentuhan yang ia berikan. Perlahan tapi pasti, Fei yang semakin hanyut akan sentuhan Ustadza Wanda, mulai membalas pagutan sang Ustadza.27695Please respect copyright.PENANALptsxYMGqk
27695Please respect copyright.PENANAngMwJQcrqu
Fei menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Ustadza Wanda, membiarkan wanita cantik itu menghisap dan mengulum lidahnya.27695Please respect copyright.PENANAkdmqrovWf7
27695Please respect copyright.PENANAzXIVFzaCKL
"Ehmmpsss... Ehmmpsss... Ehmmpsss..."27695Please respect copyright.PENANAnrbmvN0wdb
27695Please respect copyright.PENANA9x2Vz7ipmR
Sembari berciuman tangan Wanda tidak tinggal diam, ia menggerayangi tubuh muridnya. Menarik keatas rok hijau yang di kenakan Fei, sembari membelai paha mulus Fei, hingga menyentuh selangkangan Fei yang di balut kain berwarna putih.27695Please respect copyright.PENANAjqSrENF4QM
27695Please respect copyright.PENANADEUfwCOM6r
Nafas kedua kian memburu, seiring meningkatnya aktivitas seksual yang mereka lakukan. "Ustadza... Ehmmpsss... Eehmmpss..." Lenguh Fei ketika payudaranya juga di gerayangi Ustadza Wanda.27695Please respect copyright.PENANAvVpiy7w3Vn
27695Please respect copyright.PENANAMOwaNzN9dL
"Ustadza buka ya sayang!" Pinta Wanda sembari menanggalkan kancing seragam Fei.27695Please respect copyright.PENANAMxutXdsHwK
27695Please respect copyright.PENANA0ofvBMSS9w
"I-iya Ustadza." Jawab lemah Fei.27695Please respect copyright.PENANAftSFirMXIh
27695Please respect copyright.PENANAdvyXGvGiam
Dalam sekejap kancing kemeja Fei sudah terbuka semua. "Indah sekali sayang!" Puji Wanda, ia menyingkap keatas bra yang menutupi gunung kembar Fei.27695Please respect copyright.PENANA9LurID1ZaV
27695Please respect copyright.PENANA65yrfkgkyX
Gadis cantik itu memeluk erat Ustadza Wanda, membenamkan wajahnya di dalam pelukan Wanda. Sementara sang Ustadza makin intens menjamah bagian-bagian sensitif tubuh Fei, seperti menggosok-gosok kemaluan Fei, dan meremas-remas payudara Fei.27695Please respect copyright.PENANAoq9dZWJkm7
27695Please respect copyright.PENANAAzEE7GEYok
Dengan sedikit menunduk, Ustadza Wanda melumat payudara Fei, ia menghisap puting mungil Fei. 'Sruuuppss.... Sruuupss... Sruuupss...' Tanpa henti ia menyeruput puting muridnya.27695Please respect copyright.PENANAUPqR87VDxb
27695Please respect copyright.PENANAJKbgkRMipa
"Aahkk... Engkk... Aahkk..." Desah Fei.27695Please respect copyright.PENANAnIU6IAzYjl
27695Please respect copyright.PENANAiAceJ2jgty
Ustadza Wanda meminta muridnya untuk duduk diatas meja, menghadap kearahnya dengan kaki mengangkang. "Buka celana dalam kamu sayang." Suruh Wanda sembari mengusap-usap paha mulus Fei yang tampak bersih.27695Please respect copyright.PENANA2hectd3nX0
27695Please respect copyright.PENANAAtJLLaiigw
Kedua tangan Fei menarik turun celana dalamnya, melewati pantatnya hingga ujung kakinya. "Ustadza." Lirih Fei, sembari membuka kembali kakinya.27695Please respect copyright.PENANAUHcERSfDWt
27695Please respect copyright.PENANAfVhQH1Ked3
"Wangi." Puji Wanda.27695Please respect copyright.PENANAbAae7Gmoa3
27695Please respect copyright.PENANAuejJdmcewH
Kemudian ia mendekatkan wajahnya di selangkangan Fei, menjilati paha mulus Fei secara bergantian. "Ough... Ustadza! Aahkk..." Erang Fei tak tahan.27695Please respect copyright.PENANAhinT2h801U
27695Please respect copyright.PENANADFd8NYtWHJ
Ujung lidah Wanda menggeletik bibir vagina muridnya yang tampak masih begitu rapat. Ia menggosok-gosok clitoris muridnya, membuat Fei menggelinjang, dan tampak bibir kemaluannya yang semakin basah seiring dengan intensitas cairan lendirnya yang keluar semakin banyak.27695Please respect copyright.PENANAfIi7SN3ZZl
27695Please respect copyright.PENANAbFBhVgnGCV
Tangan kanan Fei mendekap kepala Ustadza Wanda, sementara tangan kiri Fei mencengkram pinggiran mejanya.27695Please respect copyright.PENANARPIavyAr3m
27695Please respect copyright.PENANAOObFEzoC5O
"Ustadza.... Fei pipis." Jerit Fei.27695Please respect copyright.PENANAn5hO1MzAoN
27695Please respect copyright.PENANAPaNCXyKitW
Pantatnya terhentak beberapa saat ketika ia mengalami orgasme. 'Screeeetss.... Creeettsss.... Creeettsss....' Fei mendapatkan pipis enaknya dari sapuan lidah Ustadza Wanda.27695Please respect copyright.PENANAbaOGDVhfpO
27695Please respect copyright.PENANA1QFxNa1YZc
Wanda mengangkat wajahnya kemudian menatap Fei yang tersenyum malu. "Enak sayang?" Goda Wanda, Fei mengangguk mengiyakan apa yang di katakan Ustadza.27695Please respect copyright.PENANAtve73ocBz5
27695Please respect copyright.PENANAkERnnB3Osp
"Terimakasih Ustadza." Lirih Fei.27695Please respect copyright.PENANAtp3nYFqO9e
27695Please respect copyright.PENANAH048QyAzQ4
Ustadza Wanda merapikan kembali rok hijau yang di kenakan Fei, lalu mengantongi celana dalam Fei. "Nanti malam ke kamar Ustadza gak usah pake dalaman ya." Bisik Wanda sembari mengedipkan matanya kearah Muridnya.27695Please respect copyright.PENANAEaCwg5SBZQ
27695Please respect copyright.PENANAC51UGUP1Vo
"Iya Ustadza." Jawab Fei lemah.27695Please respect copyright.PENANAgJhYKil9Qz
27695Please respect copyright.PENANA4NkIRynhlZ
Setelah itu Wanda meninggalkan Fei yang tampak masih menikmati sisa-sisa orgasmenya. Ia tidak menyangkah sentuhan sang guru sungguh membuatnya seakan melayang. Entah kenapa Fei menjadi tak sabar menunggu malam tiba, dan menantikan apa yang akan di lakukan Wanda kepada dirinya.27695Please respect copyright.PENANAUMW9GveqlF
27695Please respect copyright.PENANAohnmRBc1JP
*****27695Please respect copyright.PENANAiB8jjU405v
27695Please respect copyright.PENANAcak6sgvo3s
Sepulang sekolah Rayhan, Doni, Nico segera menuju rumah Bu Surti yang kebetulan memiliki warung kecil di depan rumahnya. Tapi Rayhan dan yang lainnya bukannya duduk di warung Bu Surti, malahan mereka memasuki rumah Bu Surti menuju halaman belakang rumah Bu Surti. Di sana sudah ada Aziza, Aurel, Adinda dan Asyifa yang tengah mengobrol sembari menikmati gorengan Bu Surti.27695Please respect copyright.PENANACOy5GXee1X
27695Please respect copyright.PENANAatvsuxyhPP
Bu Surti sendiri sebenarnya memiliki ikatan dengan Pak Bahar. Kasus kolor ijo beberapa waktu yang lalu membuat Bu Surti berhutang Budi kepada Rayhan dan kawan-kawan karena telah membuat saudaranya Pak Bahar terlepas dari kutukan kolor ijo. Ia juga berhutang maaf kepada Rayhan dan kawan-kawan karena ulah saudaranya yang membuat heboh pesantren.27695Please respect copyright.PENANAhXm3BNU2yt
27695Please respect copyright.PENANAGGIVoZJg4U
Sebagai bentuk balas Budinya, ia membiarkan halaman belakangnya menjadi tempat mereka berkumpul, atau bisa di bilang menjadi markasnya mereka. Beruntung Suaminya Bu Surti bukan tipe laki-laki cerewet sehingga ia juga memberi izin kepada mereka untuk menjadikan perkarangan belakang rumahnya sebagai tempat berkumpulnya mereka.27695Please respect copyright.PENANAZasGuV3s4L
27695Please respect copyright.PENANALIvi8XyH71
Aurel menatap kedatangan Rayhan dan yang lainnya. "Kalian juga mau menghakimiku?" Ketus Aurel. Ia sangat kesal karena teman-temannya yang ia anggap terlalu ikut campur dengan urusan pribadinya.27695Please respect copyright.PENANAoxZ2PKaEq8
27695Please respect copyright.PENANAWaaTL9BHlR
"Maaf Rel! Bukan begitu, kami hanya tidak ingin kamu menjadi korban Dedy." Jelas Rayhan, ia duduk di dekat Aziza sembari mengambil gorengan yang ada di dalam piring.27695Please respect copyright.PENANAsn83Kk54l8
27695Please respect copyright.PENANAiEoCIjwcDu
"Kayak kalian sudah jadi orang benar saja." Sengit Aurel.27695Please respect copyright.PENANAG77iofs5N0
27695Please respect copyright.PENANAgBuJu1wHmy
Adinda menghela nafas. "Maaf Rel, kami hanya mencoba mengingatkan kamu." Nasehat Adinda, yang selama ini selalu di dengar oleh teman-temannya. Tapi kali ini nasehatnya tidak mampu membuat sahabatnya berfikiran jernih.27695Please respect copyright.PENANAwalbArX5zE
27695Please respect copyright.PENANAfBMomnUX0v
"Sudahlah, jangan sok ngurusin hidup orang." Kesal Aurel.27695Please respect copyright.PENANAf0kLEFWIGy
27695Please respect copyright.PENANAHJ47qrq3Wq
"Astaghfirullah Rel!" Ucap Asyifa.27695Please respect copyright.PENANAJwoPp6XIiD
27695Please respect copyright.PENANAJwZNh61Wuv
"Sebagai sahabat sudah sewajarnya kita mencoba mengingatkan kamu Rel." Ujar Aziza mencoba membuat Aurel mengerti kenapa teman-temannya meminta ia menjauhi Dedy. "Lagian semua orang juga tau, seperti apa kelakuan pacarmu itu." Sambungnya lagi.27695Please respect copyright.PENANAx77FsHlhgt
27695Please respect copyright.PENANAjy7cK02Azh
Aurel mendengus. "Setiap orang bisa berubah."27695Please respect copyright.PENANAtDoN6Xp3Pe
27695Please respect copyright.PENANASbUtuMg9KL
"Jadi kamu pikir bisa merubah Dedy? Terlalu naif kamu Rel." Celetuk Doni.27695Please respect copyright.PENANATVxqPw11PT
27695Please respect copyright.PENANAlFDstgsOg2
"Aku pulang." Ucap Aurel tiba-tiba.27695Please respect copyright.PENANA7100g6b6ln
27695Please respect copyright.PENANAgYg5ySD985
"Sabar Rel." Rayhan mencoba menahan Aurel.27695Please respect copyright.PENANAQxgJ4bHLlt
27695Please respect copyright.PENANA2msBgpEoQc
Tapi Aurel yang keburu kesal segera pergi meninggalkan teman-temannya. Ia merasa sangat kecewa dengan sikap teman-temannya yang seakan ingin menghalangi kebahagiaan nya. Menurut Aurel, seharusnya mereka ikut senang bukannya malah mencoba menghasut dirinya untuk menjauhi orang yang di kasihinya.27695Please respect copyright.PENANAiWMoBXXwud
27695Please respect copyright.PENANAOvzZ7jKb3t
Aziza hendak menyusul tapi di hentikan oleh Nico yang tampak tidak suka dengan sikap Aurel.27695Please respect copyright.PENANAPq9NJWhtJV
27695Please respect copyright.PENANAai913DQbX9
"Sudah biarkan saja! Toh dia sendiri nanti yang menyesal." Kesal Nico sembari membuang mukanya, menatap Bu Surti yang tengah berjalan kearah mereka sembari membawa beberapa gelas minuman yang mereka pesan.27695Please respect copyright.PENANAf1JaVqfC1V
27695Please respect copyright.PENANAsdMQu5mUux
"Kejar Zril." Bisik Rayhan.27695Please respect copyright.PENANAAaKYx6aozh
27695Please respect copyright.PENANAFZ2wAPqFOQ
Pemuda yang dari tadi hanya menyimak itu menganggukkan kepalanya. Ia segera pergi meninggalkan teman-temannya yang lain dan segera menyusul Aurel.27695Please respect copyright.PENANARdQ40cWEyg
27695Please respect copyright.PENANAVeqC2u4RqA
Pak Budi yang baru pulang dari rumah Ustadza Dwi, tanpa heran melihat Aurel yang menangis, lalu di susul oleh Azril.27695Please respect copyright.PENANAgVXzbXXwrM
27695Please respect copyright.PENANAhExO16eFSO
*****27695Please respect copyright.PENANAURHOvPmJKi
27695Please respect copyright.PENANASnR0DOkcip
Zaskia yang tengah di landa kebimbangan akhirnya memutuskan untuk menceritakan kejadian tadi pagi kepada Julia. Tanpa ada yang ia tutupi sama sekali. Bahkan ia mengakui kalau dirinya pada saat itu tak kuasa menolak setiap sentuhan Rayhan. Ia merasa sangat kotor dan bersalah karena membiarkan adiknya berbuat sampai sejauh itu.27695Please respect copyright.PENANAzC4hj2pHEd
27695Please respect copyright.PENANAf6v3tw4V3i
Dan untuk pertama kalinya Julia terlihat sangat serius mendengarkan cerita Zaskia. Sebagai sahabat ia tau, kalau Zaskia sebenarnya suka kepada Adiknya, hanya saja ada dinding tebal yang menghalangi perasaannya kepada Rayhan.27695Please respect copyright.PENANAr05raoQe6O
27695Please respect copyright.PENANAD8fAlixXCZ
"Saya benar-benar bingung." Lirih Zaskia, mengakhiri ceritanya.27695Please respect copyright.PENANAwYgpeNjCFW
27695Please respect copyright.PENANAPGW0cnGrfZ
Julia meraih tangan Zaskia. "Kenapa harus bingung? Mbak yakin kamu tau betul apa yang kamu inginkan saat ini." Ujar Julia seraya tersenyum menguatkan hati Zaskia.27695Please respect copyright.PENANAVqphiNCqCI
27695Please respect copyright.PENANAcasBwRrtrS
"Apa yang harus saya lakukan Mbak."27695Please respect copyright.PENANAUYru6qF3HR
27695Please respect copyright.PENANA2Lzg0BewUN
"Mbak punya pertanyaan, sekaligus jawaban buat kamu, asalkan kamu mau jujur." Ujar Julia pelan. Ia menatap ke dalam mata Zaskia untuk mencari kejujuran di sana.27695Please respect copyright.PENANAUpOagbu79u
27695Please respect copyright.PENANApQ9Y10ctDy
Zaskia mengangguk. Ia merasa tidak ada gunanya ia berbohong. Selama ini hanya Julia yang mengerti dirinya.27695Please respect copyright.PENANAMI4hUpGoA6
27695Please respect copyright.PENANAh56qxC0QHI
"Apa kamu menikmatinya?" Tanya Julia.27695Please respect copyright.PENANAF1OcFBAsaQ
27695Please respect copyright.PENANAxSTSIMe8C6
Sejenak Zaskia terdiam. "Iya Mbak... Aku juga gak ngerti kenapa aku suka sekali setiap kali Rayhan iseng kepadaku. Semakin lama perasaan ini rasanya makin besar." Jawab Zaskia sejelas-jelasnya kepada Julia.27695Please respect copyright.PENANA2ceCygOVAH
27695Please respect copyright.PENANACmujmdKqbB
"Apa kamu bahagia?"27695Please respect copyright.PENANAnKimDTWzk9
27695Please respect copyright.PENANAB6QzFsnrkL
"Sangat bahagia!" Jawab Zaskia yakin.27695Please respect copyright.PENANAfVmWB6OgVF
27695Please respect copyright.PENANAorCulSZRKL
"Seandainya saja sikap Rayhan berubah sama kamu, ia mulai menjaga jarak sama kamu! Apa kamu bisa terima?" Kali ini pertanyaan Julia membuat Zaskia terdiam.27695Please respect copyright.PENANAsfglNcHk5n
27695Please respect copyright.PENANAUFGUSVqnXT
Benar apa yang di katakan sahabatnya, bisa saja ia menegur Rayhan dan meminta Rayhan untuk bersikap biasa-biasa saja, dan menceramahi Rayhan tentang sikap Rayhan yang selama ini kebablasan. Tapi itu artinya hubungan mereka akan menjadi sangat kaku, Rayhan pasti merasa bersalah, dan otomatis adiknya itu akan mencoba menjaga jarak darinya. Begitu juga dengan Zaskia, ia tentu akan merasa canggung saat berada di dekat adiknya.27695Please respect copyright.PENANAURgpQeDC7G
27695Please respect copyright.PENANAJ1ay5o2nus
Jawabannya sudah jelas, ia tidak akan sanggup kalau semua itu terjadi. Ia sudah terlanjur nyaman dengan sikap Rayhan yang berbeda dari yang lainnya.27695Please respect copyright.PENANACZzvHkMx7B
27695Please respect copyright.PENANAI0zWCZQ5kn
"Tapi Mbak, apa ini di benarkan oleh Agama?" Lirih Zaskia.27695Please respect copyright.PENANArQsGbRt1PK
27695Please respect copyright.PENANAFI2S9yUpA7
Julia berdiri dan tegak di belakang Zaskia. Ia memeluk leher Zaskia dari belakang. "Coba untuk sementara, untuk tidak menyangkut pautkan dengan Agama! Mulai sekarang pikirkan saja perasaan kamu, pikirkan saja mana yang kamu suka dan mana yang tidak kamu suka Za!" Nasehat Julia terdengar sangat dalam.27695Please respect copyright.PENANAIQf2TrLE5k
27695Please respect copyright.PENANA07LsgejoGe
Zaskia sampai meremas lengan Julia, ada senyuman yang terukir di bibirnya. Benar apa yang di katakan sahabatnya, kenapa ia selalu menduakan perasaannya? Seharusnya ia lebih mendahulukan perasaannya ketimbang yang lainnya.27695Please respect copyright.PENANAGpjX6dfU9O
27695Please respect copyright.PENANA4p3KDMDVn4
"Pejamkan mata kamu." Bisik Julia.27695Please respect copyright.PENANAd9rb2rBBqU
27695Please respect copyright.PENANAsPDot32eG5
Zaskia memejamkan matanya, menuruti perinta Julia. "Sekarang bayangkan wajah seseorang paling ingin kamu lihat." Suruh Julia. Yang terlintas di benak Zaskia malah wajah Rayhan. "Bayangkan senyumannya, bayangkan tawanya, bayangkan semua kenakalannya." Lanjut Julia.27695Please respect copyright.PENANAo1POqb3goh
27695Please respect copyright.PENANA9QLB7wiP6W
Zaskia membayangkan itu semua, ia membayangkan wajah Rayhan yang tertawa setelah berhasil menjahilinya, ia membayangkan bagaimana Rayhan tersenyum setelah mencium bibirnya. Lebih jauh lagi, ia membayangkan bagaimana rasanya ketika jemarinya menyentuh kontol Rayhan, hangatnya kontol Rayhan dan sperma Rayhan di tangannya.27695Please respect copyright.PENANAxIA29g6sXM
27695Please respect copyright.PENANAaERBEeCGwq
Tubuh Zaskia merinding, ia merasa ada kebahagiaan yang luar biasa yang sulit untuk di jelaskan. Bahkan kebahagian yang ia rasakan membuat tubuhnya terasa sensitif.27695Please respect copyright.PENANAv3H7rDQPwJ
27695Please respect copyright.PENANAsm70Yt1spK
"Engghk..." Lenguhan Zaskia.27695Please respect copyright.PENANAX4NVQF7caW
27695Please respect copyright.PENANAmzZNpKx79m
Julia tersenyum mendengarnya. "Sepertinya kamu harus segera pulang deh Zaskia, di rumah ada yang kangen soalnya." Goda Julia, membuat kedua pipi Zaskia merona merah.27695Please respect copyright.PENANAEJKWU1LQ0f
27695Please respect copyright.PENANASXXVDag8l2
"Apaan si Mbak." Rajuk Zaskia sembari menggandeng tasnya.27695Please respect copyright.PENANAiXpwq67kLi
27695Please respect copyright.PENANAaVeE8riiZi
******27695Please respect copyright.PENANAbR4kMWfdDs
27695Please respect copyright.PENANAXa75yBbwGJ
Selepas dari rumahnya Bi Surti, Rayhan menuju rumah Ustadza Risty, untuk mengetahui perkembangan hubungan Ustadza Risty dengan Suaminya. Ia bersiul ringan sembari melewati jalan setapak yang hanya cukup di lalui satu kendaraan roda empat. Sementara di sekitarnya terdapat pohon-pohon kelapa yang menjulang tinggi.27695Please respect copyright.PENANATf4J1e3hrI
27695Please respect copyright.PENANAqlp042JxBG
Rayhan berfikir mungkin nanti ia akan mencoba memanjat salah satu pohon kelapa untuk mengambil buahnya.27695Please respect copyright.PENANAtCFTkzY3nk
27695Please respect copyright.PENANAGmODawisPf
"Ray!"27695Please respect copyright.PENANASh9qLVFAI7
27695Please respect copyright.PENANAT7gPmn1gY9
Pemuda itu tampak celingukan. "Ustadza... Baru saja aku mau ke rumah Ustadza." Ucap Rayhan saat tau siapa yang memanggil dirinya. Wanita cantik berpakaian serba coklat itu tersenyum manis.27695Please respect copyright.PENANABA8kFhWyZJ
27695Please respect copyright.PENANAAWGJaCumCe
"Kangen kamu?" Goda Ustadza Risty.27695Please respect copyright.PENANA0w3RFaeSdH
27695Please respect copyright.PENANAi6bCl8o0wf
"Bisa jadi! Hehehe..."27695Please respect copyright.PENANATbQS8aCJce
27695Please respect copyright.PENANAsZVsHjjnqy
"Dasar... Ustadza yakin, kamu ini pasti playboy." Tembak Ustadza Risty sembari mensejajarkan langkah mereka. "Hayo ngaku, sudah berapa banyak cewek yang kamu tipu." Sambung Ustadza Risty, sembari terkikik pelan.27695Please respect copyright.PENANAFZjmVdGS3V
27695Please respect copyright.PENANAd3K4lsn9cT
"Berapa ya...." Ucap Rayhan pura-pura berfikir.27695Please respect copyright.PENANAW86mYglMN7
27695Please respect copyright.PENANA2YzmZgaoLc
Sanking gemasnya Ustadza Risty sampai memukul pundak Rayhan. "Memang buaya kamu Ray! Eh... Nanti kamu lewat sana aja ya, terus memutar ke belakang rumah Ustadza. Di sana di pinggir sungai, kamu tunggu aja di sana ya." Pinta Ustadza Risty. Ia khawatir kalau nanti ada orang yang curiga melihat Rayhan sering ke rumahnya.27695Please respect copyright.PENANAK53775gwk6
27695Please respect copyright.PENANAW78OYGGWTB
"Jangan lama-lama ya Ustadza!" Ujar Rayhan, lalu ia berbelok ke kiri menuju jalan yang di tunjuk Ustadza Risty.27695Please respect copyright.PENANAQeGZKEvLtA
27695Please respect copyright.PENANAOslXICbf3y
Jalan yang di lalui Rayhan jelas tidak muda, ia harus menerobos ilalang yang cukup tinggi. Sejenak ia kembali teringat dengan aksi nakalnya bersama teman-temannya yang nekat mengintip Ustadza Risty. Tapi ia sama sekali tidak menyesal bahkan mensyukuri nya. Andai saja ia tidak menuruti ide gila teman-temannya, mungkin ia tidak akan bisa sedekat ini dengan Ustadza Risty.27695Please respect copyright.PENANAT75sCkhgiL
27695Please respect copyright.PENANAE3fMWp69O7
Setibanya di tempat yang di janjikan, Rayhan tampak terkagum dengan keindahan alam yang belum tersentuh oleh tangan-tangan manusia jahil yang hanya bisa merusak keindahan alam. Tidak ada sampah, dan terlihat sangat asri.27695Please respect copyright.PENANAZRDfXoaswG
27695Please respect copyright.PENANAZi4Rn20yDK
Di depannya terdapat sebuah sungai mengalir yang tampak sangat jernih. Sementara di ujung danau terdapat sebuah hutan yang terlihat sangat lebat dengan pohon-pohon besar yang mencakar langit. Belum lagi udaranya yang segar membuat Rayhan tidak menyesal karena harus memalui ilalang untuk sampai ke sini.27695Please respect copyright.PENANAgqftOJyZaW
27695Please respect copyright.PENANAJqVSWmXYvA
Ia duduk beralaskan rumput, sembari sesekali melempar batu-batu kecil ke sungai.27695Please respect copyright.PENANAU4ityaDiPz
27695Please respect copyright.PENANA7Wnxoqz0Y3
"Lama ya nunggunya?" Sapa Ustadza Risty yang tiba-tiba sudah berada di dekatnya. Ustadza Risty duduk di samping Rayhan. "Ngomong-ngomong wajah kamu kenapa? Kok memar gitu?" Tanya Ustadza Risty merasa heran.27695Please respect copyright.PENANAAE3UJREypO
27695Please respect copyright.PENANATJBX1Zgvp8
"Biasa Ustadza, hehe..."27695Please respect copyright.PENANAKIp04jHMiE
27695Please respect copyright.PENANAyfNQagZtER
"Nakal kamu ya." Sentil Ustadza Risty.27695Please respect copyright.PENANAaBmHJPvVXF
27695Please respect copyright.PENANAX6noJ5SN34
Rayhan kembali menatap sungai yang ada di depannya. "Gimana kabar suaminya Ustadza?" Tanya Rayhan. Ustadza Risty tampak tersipu malu sebelum menjawab pertanyaan Rayhan.27695Please respect copyright.PENANAzRNLZCaUad
27695Please respect copyright.PENANAecYd0oEHYR
"Alhamdulillah... Sekarang Ustad lebih sering di rumah." Jawab Ustadza Risty. "Ini semua berkat kamu Ray." Lanjut Risty, sembari menghela nafas.27695Please respect copyright.PENANAj4847Uvfcm
27695Please respect copyright.PENANAAmW22oX6LX
"Syukurlah, kalau begitu saya sudah di maafkan." Lega Rayhan.27695Please respect copyright.PENANAe7u9PingZ6
27695Please respect copyright.PENANALlesRuMxBI
Ustadza Risty merenyitkan dahinya. "Siapa bilang? Sekarang malah timbul masalah baru." Ujar Ustadza Risty sembari memainkan rumput yang ada di sampingnya.27695Please respect copyright.PENANAiSxzUhyDae
27695Please respect copyright.PENANArRkb3na8MR
"Masalah apa?"27695Please respect copyright.PENANALuPO0r01Af
27695Please respect copyright.PENANAHT4skKTKZJ
"Susah ngejelasinnya... Memang si saran kamu buat Suami Ustadza jadi makin betah di rumah, tapi... Suami saya sering mengeluh karena setiap kali itunya di oral, ia merasa ngilu." Jelas Ustadzah Risty tanpa melihat kearah Rayhan.27695Please respect copyright.PENANAcQ2a3awxkk
27695Please respect copyright.PENANAzJRHz0ntON
"Maksud Ustadza kontolnya Ustad suka ngilu pas lagi di kulum sama Ustadza?"27695Please respect copyright.PENANArL2KREFNqq
27695Please respect copyright.PENANAP2wR6usSkg
Ustadza Risty memeluk erat lututnya sembari mengangguk malu. "I-iya... Makanya Ustadza bingung, gimana caranya agar Ustad gak ngerasa ngilu lagi." Ucap Ustadza Risty.27695Please respect copyright.PENANARRuX30sYi8
27695Please respect copyright.PENANAjpEXY3DTB0
"Soal itu aku bisa bantu." Rayhan berdiri lalu melempar batu ke sungai, hingga menimbulkan percikan kecil.27695Please respect copyright.PENANAQkf9efIPV3
27695Please respect copyright.PENANAff6t9RCbMw
"Serius." Mata Ustadza Risty berbinar.27695Please respect copyright.PENANAISSFqfz9HT
27695Please respect copyright.PENANAEAdSUZhkPV
Rayhan mengangguk. "Tapi kali ini agak sulit Ustadza, entah Ustadza mau atau tidak." Ucap Rayhan ragu, kalau Ustadza Risty mau melakukannya.27695Please respect copyright.PENANAa6gA40AXnl
27695Please respect copyright.PENANAFeGVV5xToc
"Apa yang harus Ustadza lakukan?"27695Please respect copyright.PENANAp0Fj4iHdTD
27695Please respect copyright.PENANAZ7hFwtka5c
Rayhan menatap mata Ustadza Risty. "Kali ini Ustadza harus peraktek, agar bisa lebih cepat menguasai oral sex yang benar menggunakan mulut." Jelas Rayhan, sebenarnya ia ragu kalau Ustadza Risty akan menyanggupinya.27695Please respect copyright.PENANAxVk9YZteJL
27695Please respect copyright.PENANAJxVMWRTJcJ
"Kalau itu bisa membuat hubungan kami kembali harmonis, Ustadza bersedia." Lirih Ustadza Risty.27695Please respect copyright.PENANAk0MzEpVQQB
27695Please respect copyright.PENANAPPjeG0vswl
"Ustadza yakin?"27695Please respect copyright.PENANAcNm6iOxinr
27695Please respect copyright.PENANAlhGb8gPPhb
Risty menganggukkan kepalanya, sembari menatap sosok Rayhan yang tengah tersenyum memandangnya. Tiba-tiba Rayhan membungkukkan badannya, menyentuh pipi putihnya dengan lembut, hingga hatinya terasa bergetar.27695Please respect copyright.PENANAvKTOZDXPsr
27695Please respect copyright.PENANA1f5VUeKeQE
Sedikit memejamkan mata, Ustadza Risty membiarkan muridnya itu mengecup bibirnya. Lembut dan hangat, hingga membuatnya merasa sangat nyaman. Bahkan Ustadza Risty tampak tak relah ketika Rayhan melepaskan pagutan singkat mereka, karena ia terlanjur menyukai cara Rayhan mengulum bibirnya.27695Please respect copyright.PENANAjiRaWoZuRB
27695Please respect copyright.PENANAImDQDVtX6H
"Ustadza sangat cantik." Puji Rayhan.27695Please respect copyright.PENANA7FOvNSYSpC
27695Please respect copyright.PENANAXvz9v1dLak
Ustadza Risty mencubit pelan lengan Rayhan. "Gombal! Kamu jadi gak ngajarin Ustadza." Rajuk Ustadza Risty, membuat wanita berusia 28 tahun itu makin menggemaskan.27695Please respect copyright.PENANAay1hoylcl5
27695Please respect copyright.PENANAWiGndVMx65
"Jadi dong! Mula-mula Ustadza buka dulu celana saya." Pinta Rayhan.27695Please respect copyright.PENANANTcKzKTob5
27695Please respect copyright.PENANANIOHtCVcMA
Ustadza Risty sejenak terdiam, entah kenapa adrenalinnya kian meningkat ketika anak itu memintanya untuk melepaskan celananya. Jujur ia tidak pernah membuka celana Suaminya saat mereka hendak melakukan hubungan intim. Tapi Rayhan malah memintanya untuk melakukan hal yang tidak pernah ia lakukan.27695Please respect copyright.PENANAiBxsEwJ3QR
27695Please respect copyright.PENANAf9V2El9ChB
Tapi pada akhirnya ia memberanikan diri membuka celana Rayhan, kedua tangannya hendak melepas celana hijau lumut yang di kenakan Rayhan saat ini.27695Please respect copyright.PENANAMi1Qod7uhe
27695Please respect copyright.PENANA8gawlxlwa0
"Buka resletingnya pake mulut Ustadza." Ucap Rayhan tiba-tiba.27695Please respect copyright.PENANAkGBxArzmI7
27695Please respect copyright.PENANAIIfFBOQfvQ
"Eh..."27695Please respect copyright.PENANAb3hn8gDO2H
27695Please respect copyright.PENANAH2eglAIqFm
Rayhan mengusap lembut kerudung Ustadza Risty yang berwarna coklat. "Lakukan dengan perlahan, dan nikmati prosesnya." Tuntun Rayhan dengan tenang.27695Please respect copyright.PENANAVpYUJQw2t1
27695Please respect copyright.PENANAp7MPhb7BNG
Seakan terhipnotis dengan tatapan Rayhan, Ustadza Risty mendekatkan wajahnya di selangkangan Rayhan. Kemudian ia menggigit resleting celana Rayhan. Dengan di Bantu kedua tangannya Ustadza Risty menarik turun celana sekolah Rayhan berikut dengan celana dalamnya.27695Please respect copyright.PENANAP8NsfNmksb
27695Please respect copyright.PENANAt4MM0vIeTn
Mata Ustadza Risty tak berkedip menatap nanar kemaluan Rayhan yang telah ereksi sempurna. Panjang dan besar, membuat tubuhnya merinding tak karuan. Nafas Ustadza Risty terdengar memburu dengan tatapan mata yang berbinar.27695Please respect copyright.PENANAWjvQyvwens
27695Please respect copyright.PENANAHhGuJbuBHs
Tanpa di suruh jemari Ustadza Risty menyentuh kemaluan Rayhan yang jauh lebih besar di bandingkan milik suaminya. Jari jempolnya mengusap lembut kepala pion kontol Rayhan.27695Please respect copyright.PENANAfoX96afbuG
27695Please respect copyright.PENANAXE7NUCWtkX
"Pelan-pelan Ustadza! Hirup aromanya." Ujar Rayhan mengarahkan.27695Please respect copyright.PENANA0QZgak3pMi
27695Please respect copyright.PENANA2KfV0PxLuX
Ustadza Risty mendekatkan hidungnya di batang kemaluan Rayhan berwarna kemerahan. Aroma yang menyengat membuat Ustadza Risty seakan mabuk birahi. "Sa-saya suka aromanya..." Ujarnya gugup. "Apa Ustadza boleh menciumnya." Pinta Ustadza Risty, menatap kagum kontol Rayhan.27695Please respect copyright.PENANA6EBij8J6f4
27695Please respect copyright.PENANA15mjvLAOTz
"Tentu saja boleh." Rayhan membelai kerudung Ustadza Risty.27695Please respect copyright.PENANA1zCchkapIq
27695Please respect copyright.PENANACi1qEkuaV2
Bibir merahnya mengecup lembut batang kemaluan Rayhan yang terasa hangat dan berkedut. Perlahan kecupannya semakin intens, tidak hanya batang kemaluan Rayhan saja, bahkan ia menciumi kepala kontol Rayhan.27695Please respect copyright.PENANArddBnvDHmF
27695Please respect copyright.PENANATuuyYD8PHd
"Nikmat sekali Ustadza." Rayhan mulai meracau tak jelas. "Jilat kontol saya, kalau Ustadza suka." Ujar Rayhan lagi dengan nafas yang mulai terasa berat.27695Please respect copyright.PENANAIPGbLdEvJM
27695Please respect copyright.PENANAFPsgQfHNSs
Lidahnya menyapu perlahan permukaan kontol Rayhan. "Kontol kamu enak Ray! Sluuuppss... Sluuuppss..." Ujar Ustadza Risty yang entah kenapa sangat menyukai kontol Rayhan.27695Please respect copyright.PENANAgncA0WM3WZ
27695Please respect copyright.PENANA13ygzRzqyq
Bahkan tanpa di minta Ustadza Risty membuka bibir merahnya, melahap kontol Rayhan ke dalam mulutnya.27695Please respect copyright.PENANApbb71I4SlN
27695Please respect copyright.PENANANaeYVY0sTm
Tubuh Rayhan menegang merasakan hisapan mulut Ustadza Risty, walaupun sesekali gigi Ustadza Risty menggaruk kontolnya hingga terasa ngilu. "Jangan kena gigi Ustadza!" Perintah Rayhan, Ustadza Risty berusaha menuruti ucapan Rayhan, dengan telaten ia mengulum kontol Rayhan.27695Please respect copyright.PENANAUCn0cf9bPV
27695Please respect copyright.PENANAuBMMMcPQr3
Ternyata Ustadza Risty cepat belajar, terbukti dengan suara erangan Rayhan yang semakin intens terdengar ketika Ustadza Risty menggerakan kepalanya maju mundur.27695Please respect copyright.PENANAtAZPHUOJL6
27695Please respect copyright.PENANAWK3PdDhXTS
Jemari Ustadza Risty membelai dan meremas lembut kantung telur Rayhan, dan secara naluri ia melahap sebanyak mungkin kontol Rayhan hingga masuk ke dalam tenggorokannya. Ia menghisap-hisap kuat kontol Rayhan hingga wajahnya memerah karena menahan nafasnya.27695Please respect copyright.PENANAyRzysbImrq
27695Please respect copyright.PENANAj8mpJWrW3T
"Ustadza... Saya mau keluar." Jerit Rayhan.27695Please respect copyright.PENANAZj8O1EmKXS
27695Please respect copyright.PENANAIXI1yMLzE1
Ia menarik pinggulnya melepaskan hisapan Ustadza Risty. Dengan wajah mendongak kearah kontol Rayhan, ia menatap nanar kontol Rayhan yang tengah di urut-urut oleh Rayhan sendiri.27695Please respect copyright.PENANAfdDWxvdaYD
27695Please respect copyright.PENANAeVBKtA3oOb
Croooottss... Croooottss... Croooottss...27695Please respect copyright.PENANAohuhnjloMI
27695Please respect copyright.PENANA1EaarHrqus
Sperma Rayhan meledak, tumpah ruah di wajah cantik Ustadza Risty yang terlihat sangat menggoda. Dengan penuh kepasrahan, ia membiarkan sperma Rayhan yang najis menodai wajahnya yang selama ini selalu di basuh oleh air wudhu.27695Please respect copyright.PENANAXy7wLuchkG
27695Please respect copyright.PENANA1WBdC8owmF
"Pinjang hp Ustadza." Pinta Rayhan.27695Please respect copyright.PENANA0fpPGmRylb
27695Please respect copyright.PENANAhiOMavw0hT
Ustadza Risty mengambil handphone nya dari dalam saku gamisnya. "Buat apa?"27695Please respect copyright.PENANA7hisSNwjfi
27695Please respect copyright.PENANAF1dVS5shZj
"Buat kenang-kenangan." Ucap Rayhan tersenyum.27695Please respect copyright.PENANAhT4VdxBZZg
27695Please respect copyright.PENANALrc8V9Ma7h
Cekrekk...27695Please respect copyright.PENANACgClN1iz05
27695Please respect copyright.PENANAQ0ZRT2MUTp
Rayhan mengambil foto wajah Ustadza Risty yang berlepotan sperma Rayhan. Kemudian Rayhan memperlihatkan foto tersebut kepada Ustadza Risty yang tampak tidak percaya menatap dirinya sendiri di dalam hpnya.27695Please respect copyright.PENANAhHSRBH5nxb
27695Please respect copyright.PENANAT6qyQdn2dH
Ia merasa sangat nakal, tapi ia juga merasa sangat bergairah dengan fotonya sendiri.27695Please respect copyright.PENANA1hZ1fxGdct
27695Please respect copyright.PENANAI7vmSoXwts
"Bandel kamu Ray!" Lirih Ustadza Risty.27695Please respect copyright.PENANAuAsAWngVpz
27695Please respect copyright.PENANAqe0tBndSeu
Rayhan tersenyum hangat. "Tapi Ustadza suka kan?" Bisik Rayhan lembut di telinga Ustadza Risty.27695Please respect copyright.PENANAfBlDlxATOA
27695Please respect copyright.PENANAzmoAvjJnc5
"Sangat suka."27695Please respect copyright.PENANAV8ueA1Dbh1
27695Please respect copyright.PENANARejB5TroqY
Rayhan kembali menaikkan celananya, dan merapikan pakaiannya yang sedikit lecek. Entah kenapa Ustadza Risty merasa sangat kecewa ketika Rayhan yang sepertinya ingin mengakhiri kegilaan yang baru saja mereka mulai. Sebenar Ustadza Risty berharap, Rayhan mau menuntaskannya, sekarang dan saat ini juga.27695Please respect copyright.PENANAOyPslUZIHu
27695Please respect copyright.PENANAoUmgBKUDnz
"Ray!"27695Please respect copyright.PENANA8RkvsNqCht
27695Please respect copyright.PENANAODDHWp9mZO
Rayhan duduk di samping Ustadzah Risty. "Pelajaran hari ini cukup sampai di sini Ustadza. Tapi saya punya pr buat Ustadza." Ucap Rayhan seraya membelai wajah Ustadza Risty, ia meratakan sperma yang ada di wajah Ustadza Risty. "Jangan di cuci selama 24 jam." Sambung Rayhan, membuat Ustadza Risty terhenyak.27695Please respect copyright.PENANAXl4XcYDY2i
27695Please respect copyright.PENANA3N4XW4vDhS
"Akan Ustadza kerjakan!" Lirih Ustadza Risty. "Kapan kelas berikutnya akan di buka." Bisiknya pelan penuh harap.27695Please respect copyright.PENANAYUKe6O22WX
27695Please respect copyright.PENANAHFXuW0gZ5J
"Nanti akan saya kabarkan."27695Please respect copyright.PENANABY0FoSwePm
27695Please respect copyright.PENANAXZ0OZo5wMz
Rayhan menghela nafas perlahan, lalu beranjak pergi meninggalkan Ustadza Risty yang tampak masih gelisah karena syahwat nya yang di buat menggantung oleh muridnya sendiri. Sejujurnya ia tidak menyangkah kalau hubungan mereka akan sampai sejauh ini. Ustadza Risty menatap sayu punggung Rayhan, yang akhirnya menghilang di balik ilalang.27695Please respect copyright.PENANAYbA0a17nqZ
27695Please respect copyright.PENANAHqWPt3m5QI
*****27695Please respect copyright.PENANA1e1dMaWwO6