Kumandang Adzan dari masjid yang berada tidak jauh dari rumahnya, membangunkan Rayhan dari lelap tidurnya. Entah kenapa ia merasa ada sesuatu yang menyentuh selangkangannya. Saat ia membuka matanya, Rayhan tidak dapat berkedip memandang sosok bidadari yang tengah tertidur di sampingnya, dengan tangannya yang menindih selangkangannya.28618Please respect copyright.PENANAASg8L4KE2w
28618Please respect copyright.PENANAvr6apn11ZG
Ternyata tanpa sadar Zaskia malah tertidur di atas tempat tidur Rayhan yang tidak begitu besar sehingga jarak diantara mereka berdua sangat dekat sekali.28618Please respect copyright.PENANAF5JTxzJizn
28618Please respect copyright.PENANAuejy6dMC4P
Sanking dekatnya Rayhan dapat merasakan hembusan hangat dari nafas Zaskia yang menerpa sebagian wajahnya.28618Please respect copyright.PENANAUlgJNLuNMy
28618Please respect copyright.PENANAn3fmjyC2Vb
Tentu saja kesempatan mas itu tidak di sia-sia kan Rayhan, dengan iseng ia memasukan tangan Zaskia ke dalam celana pendeknya dengan perlahan agar Zaskia tidak sampai bangun, hingga ia dapat merasakan betapa halus telapak tangan Zaskia yang kini menyentuh langsung batang kemaluannya yang hangat.28618Please respect copyright.PENANADEJwueaQHw
28618Please respect copyright.PENANAd8ymeGT00P
Cukup lama Rayhan menatap dan memandangi wajah cantik Zaskia. Hingga akhirnya dengan perlahan Zaskia membuka matanya. Reaksi pertama saat membuka matanya hampir sama dengan Rayhan, ia terdiam sejenak, menatap wajah Rayhan dengan tatapan penuh kegaguman dengan sosok Rayhan.28618Please respect copyright.PENANAmWbHNQRio3
28618Please respect copyright.PENANAZ8cPCh9nkY
"Pagi Kak!" Sapa Rayhan serak.28618Please respect copyright.PENANAQwkeGCU4GE
28618Please respect copyright.PENANARuMRVN4TCH
Wanita cantik itu tersenyum. "Kakak ketiduran di sini ya!" Ucap Zaskia yang belum sepenuhnya sadar, ia menggeliat dan pada saat bersamaan tangan kanannya tidak sengaja malah meremas kontol Rayhan. "Eh..." Heran Zaskia.28618Please respect copyright.PENANARSvPB1ucEy
28618Please respect copyright.PENANAsmdXD5wUw5
Mata Zaskia turun kebawah menatap selangkangan Rayhan, dengan wajah merona merah. Tampak Zaskia terlihat kebingungan melihat tangannya yang entah kenapa bisa berada di dalam celana Rayhan, selain itu ia juga dapat merasakan dengan sangat jelas jemari tangannya menggenggam kontol Rayhan yang tengah ireksi, terasa hangat dan berkedut-kedut.28618Please respect copyright.PENANA8XHMybVJyu
28618Please respect copyright.PENANAPEPF1Ms57z
Saat ia hendak menarik tangannya, secara tiba-tiba Rayhan mengecup hangat bibir Zaskia.28618Please respect copyright.PENANAXtXskzHa4C
28618Please respect copyright.PENANAsvTaFjka81
Tubuh Zaskia mendadak kaku selama beberapa detik, jantungnya berdetak tak karuan, dan sekujur tubuhnya seakan merinding, hingga bulu kuduknya berdiri. Ya, walaupun kecupan itu hanya sekilas saja, tapi begitu membekas ke dalam dirinya. Seumur hidupnya baru kali ini ada seorang pria mengecup bibirnya.28618Please respect copyright.PENANADvkZqyICfA
28618Please respect copyright.PENANAlzmaytoRvP
"Ke-kenapa kamu nyium Kakak?" Sebuah pertanyaan yang seharusnya tidak perlu ia tanyakan.28618Please respect copyright.PENANAZbL9p4arPk
28618Please respect copyright.PENANA5ChziQNdjc
Normalnya, ia seharusnya marah dengan perbuatan adik kandungnya yang berani mencium bibirnya. Tapi entah kenapa hati kecilnya malah merasa sangat bahagia, sehingga ia lupa akan status keduanya sebagai Kakak dan Adik kandung.28618Please respect copyright.PENANAOgJSWWKuip
28618Please respect copyright.PENANAVP9fygejTg
"Soalnya Kakak cantik kalau lagi bangun tidur!" Jawab Rayhan santai. Seakan apa yang ia lakukan barusan bukanlah sesuatu yang salah.28618Please respect copyright.PENANAOZuOC6Rnww
28618Please respect copyright.PENANAjsjZQ6yAWQ
"Gombal! Jijik tau." Sungut Zaskia.28618Please respect copyright.PENANAv3668oiZzh
28618Please respect copyright.PENANA7gqMPBYjcA
Rayhan tertawa sembari memonyongkan bibirnya. "Uhmmpps... Uhmmpps... Umppss..." Goda Rayhan seakan ia ingin kembali mencium bibir Kakaknya.28618Please respect copyright.PENANAu78xxNMcWl
28618Please respect copyright.PENANAvUpneW4RzE
"Iiihk... Rayhan, ogah kakak di cium kamu. Hihihi..." Dengan tangan kirinya ia mendorong bibir Rayhan sembari terkikik.28618Please respect copyright.PENANAfxSCQDsGg6
28618Please respect copyright.PENANApTwooHCDHt
Tanpa sadar Zaskia lupa kalau tangan kanannya masih berada di dalam celana Rayhan. Bahkan jemarinya malah meremas-remas batang kontol Rayhan yang makin terasa keras dan berkedut-kedut.28618Please respect copyright.PENANA2MAQiI72JH
28618Please respect copyright.PENANAZ7IHPcmT5z
Tentu saja Rayhan sangat menikmati sentuhan telapak tangan Zaskia yang terasa halus dan lembut. Tapi ia berusaha menyembunyikannya dengan terus menggoda Zaskia, dengan tujuan agar Kakaknya lupa dengan keberadaan tangannya yang berada di dalam celana pendeknya.28618Please respect copyright.PENANAOb1X5MsOUe
28618Please respect copyright.PENANAApPPfg9hQX
"Sekali saja Kak." Melas Rayhan.28618Please respect copyright.PENANAVC8xnuiS7y
28618Please respect copyright.PENANA8CaDRMFVmg
Zaskia menggelengkan kepalanya. "Ogaaah... Mulut kamu bauk Ray..." Rengek Zaskia, sementara tangan kanannya malah semakin keras meremas batang kemaluan Rayhan.28618Please respect copyright.PENANAUjiZUMi0gX
28618Please respect copyright.PENANAIXnjg9qOVO
Kedutan kontol Rayhan makin lama makin terasa keras, menandakan kalau pertahannannya Rayhan sudah hampir jebol. Bahkan wajah Rayhan mengeras ketika ia sudah tidak mampu lagi menahan ledakan spermanya.28618Please respect copyright.PENANAfyRP3w9LN1
28618Please respect copyright.PENANAwacbC3xFZn
Croooottss... Croooottss... Croooottss...28618Please respect copyright.PENANAIoD3aUXkW5
28618Please respect copyright.PENANAOgMzwrPY1z
Hening....28618Please respect copyright.PENANAKMws6lcJxC
28618Please respect copyright.PENANAHh8cCK5oyg
Zaskia menelan air liurnya yang hambar ketika merasakan lelehan hangat sperma Rayhan di tangannya.28618Please respect copyright.PENANAf8DiFMwGP6
28618Please respect copyright.PENANAfmSJSpVKOn
Kesempatan tersebut tidak di sia-siakan oleh Rayhan, pemuda itu dengan kurang ajarnya malah kembali menyosor bibirnya. Kali ini tidak hanya mengecup, Rayhan juga melumat bibir merah Zaskia dengan lembut selama beberapa detik. Zaskia yang tengah shock berat hanya diam membiarkan Adiknya melakukan apapun yang ia mau.28618Please respect copyright.PENANAW83dJxk0KA
28618Please respect copyright.PENANAYRyUdEQYWp
"Yeaaaa... Dapat! Hahaha..." Tawa Rayhan senang.28618Please respect copyright.PENANAXEnfP9HvyD
28618Please respect copyright.PENANABnfRjYy0Xk
Sejenak Zaskia terpaku melihat Rayhan, yang sama sekali tidak terlihat kalau dirinya merasa aneh dengan apa yang barusan terjadi diantara mereka.28618Please respect copyright.PENANAJFF6BfYDUA
28618Please respect copyright.PENANAu31gJTXY0w
Rayhan tetap seperti Rayhan yang ia kenal, jahil dan kekanak-kanakan. Walaupun beberapa detik yang lalu, Rayhan terlihat sangat jantan ketika mencium bibirnya. Bahkan Adiknya yang saat ini tengah berteriak senang karena berhasil menjahilinya, beberapa waktu sebelumnya orgasme di tangannya.28618Please respect copyright.PENANA9M9IWNzEmk
28618Please respect copyright.PENANAJz8eKHiGm3
Zaskia menarik tangannya dari dalam celana Rayhan sembari mengusap bibir merahnya. "Iihkk... Najis banget kamu Dek!" Rutuk Zaskia yang entah sadar atau tidak ia melepehkan sperma Rayhan di bibir merahnya.28618Please respect copyright.PENANAThpZW893Ud
28618Please respect copyright.PENANAjOzSM3SZnN
"Siapa suruh lengah! Hahaha... Satu kosong Kak." Ledek Rayhan.28618Please respect copyright.PENANA03kGhqbbs0
28618Please respect copyright.PENANA6JSwIfB0f8
Zaskia memasang wajah garangnya seperti biasanya. "Eehmm... Berani ya kamu." Dengan gigi menggeratak Zaskia menyambar perut Rayhan dengan cubitan khasnya.28618Please respect copyright.PENANA1Y6uTCWxHD
28618Please respect copyright.PENANAb8oqORbgM4
"Oughkk..." Lenguh Rayhan seketika menahan sakit.28618Please respect copyright.PENANAb1bI8ZNw2b
28618Please respect copyright.PENANAeEB3lcdP2D
"Masih berani?"28618Please respect copyright.PENANAlGrtoqKXVj
28618Please respect copyright.PENANAGZ6wuyMda8
Rayhan menggeleng. "Ampun Kak... Aduh... Sakit ni Kak." Melas Rayhan dengan raut wajah menyedihkan.28618Please respect copyright.PENANA1pBbgdVX5P
28618Please respect copyright.PENANAqKp1Yx5pxS
"Makanya jangan berani jahilin Kakak." Omel Zaskia lagi.28618Please respect copyright.PENANAUw1XeTIbjt
28618Please respect copyright.PENANAsynTVTYqKn
"Iya Kak, janji gak lagi..."28618Please respect copyright.PENANAAkbYm5HrxN
28618Please respect copyright.PENANAFmy6yNgPTc
"Benar ya."28618Please respect copyright.PENANAmlGEoQmcfp
28618Please respect copyright.PENANAV9YXtEe91G
"Iya Kak." Mohon Rayhan.28618Please respect copyright.PENANAa5J1UrdBL0
28618Please respect copyright.PENANAGHxRUYufjM
Sekilas dari raut wajah Zaskia tampak sangat puas melihat Adiknya tidak berkutik. Tapi pada kenyataannya Zaskia masih merasa shock atas apa yang barusan mereka berdua lakukan. Adik dan Kakak kandung berciuman bibir layaknya sepasang suami istri. Tidak sampai di situ saja, Rayhan orgasme di tangannya, dan ia masih bisa merasakan aroma sperma Rayhan yang rasanya cukup asin dan lengket di bibirnya.28618Please respect copyright.PENANAasLZ9ozsyL
28618Please respect copyright.PENANAK7cjdXZAYr
Zaskia jelas sadar kalau yang mereka lakukan barusan adalah sebuah perbuatan yang tabu, yang di larang oleh Agama. Tapi entah kenapa, melihat tingkah Rayhan yang terlihat biasa-biasa saja, membuat Zaskia juga ingin menganggap kejadian barusan hanya sebagai angin lalu saja, seakan tidak pernah terjadi apapun diantara mereka berdua.28618Please respect copyright.PENANACxWcSgpLLM
28618Please respect copyright.PENANAhlKr82PqOs
*****28618Please respect copyright.PENANAmujQzYBptC
28618Please respect copyright.PENANAA0yqOzCzA4
Di kediaman Ustadza Dwi28618Please respect copyright.PENANARMNqLi1wSI
28618Please respect copyright.PENANAcX2z451iSJ
Aziza yang baru selesai menyiapkan buku-buku pelajarannya, segera mendatangi Ibunya Ustadza Dwi. Ia pamit untuk segera berangkat ke sekolah. Dwi mengantarkan putrinya hingga ke ambang pintu rumahnya.28618Please respect copyright.PENANAa5JWqB6jIe
28618Please respect copyright.PENANA87nTgT4h3P
Selepas kepergian Aziza, Ustadza Dwi segera menutup dan mengunci pintu rumahnya. Setengah berlari ia menuju ke pintu belakang rumahnya.28618Please respect copyright.PENANAKoXt7XRTEg
28618Please respect copyright.PENANAQurVYTpKRJ
Saat pintu terbuka, tampak seorang pria keluar dari persembunyiannya. Dengan penampilan lusuhnya ia menghampiri Ustadza Dwi yang menyambut kedatangannya dengan senyuman hangat. Di depan pintu belakang, tanpa ada rasa malu Dwi yang sudah diketahui telah bersuami memeluk erat Pak Imbron.28618Please respect copyright.PENANAB4WMCwynrX
28618Please respect copyright.PENANAeVUPpcyNzv
"Kangen ya! Hahaha..." Tawa Pak Imbron.28618Please respect copyright.PENANA7wyeI87jaW
28618Please respect copyright.PENANAxGCXqPMPS7
Pria beruntung itu meraih dagu Ustadza Dwi dan melumat bibir merah Ustadza Dwi.28618Please respect copyright.PENANAo3LQ2RJclt
28618Please respect copyright.PENANAmnf397unHW
Tanpa merasa segan Dwi bertukar lidah dan air liur dengan Pak Imbron. Rasa tembakau yang begitu menyengat seakan tidak menjadi penghalang bagi keduanya.28618Please respect copyright.PENANA2MZnIibAp4
28618Please respect copyright.PENANAe87GVUwfHO
Sembari melangkah masuk ke dalam rumah, mereka tidak melepas pagutan bibir mereka berdua, bahkan tangan kanan Pak Imbron menjamah pantat berisi Dwi yang terasa kenyal seperti agar. Sentuhan-sentuhan Pak Imbron dalam sekejap menenggelamkan Dwi ke dalam kubangan birahi.28618Please respect copyright.PENANAcJYo2LJT4A
28618Please respect copyright.PENANAgwrt7AeQX2
Tapi tiba-tiba...28618Please respect copyright.PENANAJSHyAisHWd
28618Please respect copyright.PENANAw8U97aeavE
Pook... Pook... Poop...28618Please respect copyright.PENANAzcpvSmmgNm
28618Please respect copyright.PENANAWpiouFUUJW
Beberapa bapak-bapak berjalan mendekati mereka sembari bertepuk tangan dengan senyuman menyeringai menatap keduanya yang kepergok berbuat asusila.28618Please respect copyright.PENANAUKZcBZ7gCg
28618Please respect copyright.PENANAYafV1VJU57
Wajah Dwi tampak pucat pasih, ia tidak menyangkah kalau aksi gila mereka dengan cepat ketahuan oleh orang lain. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kalau seandainya aksi gila mereka di laporkan oleh mereka.28618Please respect copyright.PENANABJhv6ozArm
28618Please respect copyright.PENANArm68NloGRE
Berbeda dengan Pak Imbron, ia terlihat tenang bahkan dengan santainya ia mengambil besi palang pintu untuk memukul bahkan membunuh bapak-bapak tersebut yang tak lain adalah rekan kerjanya sendiri. Gerombolan bapak-bapak tersebut yang tadi petantang petenteng kini dengan serempak mengangkat tangan mereka.28618Please respect copyright.PENANAocnI0EO2lS
28618Please respect copyright.PENANAqVKhwEMpaT
"Majulah." Seringai Imbron.28618Please respect copyright.PENANAXkecDBgWSn
28618Please respect copyright.PENANA05tp7ZMDu3
"Tenang Pak... Kita ke sini cuman mau berdamai." Ujar Pak Budi.28618Please respect copyright.PENANADwD6KTip36
28618Please respect copyright.PENANAmUaHYYgi9y
Imbron menyeringai. "Damai? Berdamailah dengan besi ini." Ancam Pak Imbron. Ia benar-benar akan mengamuk karena kesenangannya yang terganggu, beruntung Ustadza Dwi buru-buru menghentikannya.28618Please respect copyright.PENANA6XZSbXMNpO
28618Please respect copyright.PENANAnyoMhvEHtQ
"Kita dengarkan saja dulu apa mau mereka." Pinta Dwi.28618Please respect copyright.PENANAOyo6r9wNxm
28618Please respect copyright.PENANAfLUbrrCg5G
"Baiklah, katakan apa yang kalian mau." Ucap Pak Imbron dengan nada ancaman.28618Please respect copyright.PENANA1sA9AslEBF
28618Please respect copyright.PENANAg6hdEQNvbd
Mereka berempat tampak menelan air liur sanking takutnya. "Sabar Pak... Sebenarnya kami ke sini cuman karena penasaran kenapa Bapak selalu menghilang! Bukan karena apa-apa." Ucap Lukman ketakutan.28618Please respect copyright.PENANADeVeKyjxJC
28618Please respect copyright.PENANAdQl7beC7JH
"Dan jujur saja Pak, sebenarnya ehmm... Melihat tadi Bapak cipokan dengan Ustadza Dwi, kita jadi..." Pak Edi tak berani menlanjutkan ucapannya, malah menyenggol temannya.28618Please respect copyright.PENANA9GxHqYXc0Z
28618Please respect copyright.PENANARKcqxXyuwB
"Apa si!" Protes Pak Pak Lukman.28618Please respect copyright.PENANAB9QTwSEekN
28618Please respect copyright.PENANA0b2QzeKuQ4
"Maaf Pak Imbron, kita jadi ikut nafsu terhadap Ustadza Dwi." Ucap Jaja. Tubuhnya sampai merinding sanking takutnya kalau Pak Imbron melayangkan besi tersebut kearahnya.28618Please respect copyright.PENANAQE3GuEQgmq
28618Please respect copyright.PENANAcxPomBf6Zv
Pria berambut panjang yang tak terurus itu mencoba memberanikan diri. "Ustadza Dwi sangat cantik, siapapun juga pasti suka... Ya... Siapa tau Pak Imbron mau berbagi." Ujar Pak Budi takut-takut menatap Pak Imbron.28618Please respect copyright.PENANABSScBbkTEH
28618Please respect copyright.PENANAeaK5DXqbye
Pak Imbron manggut-manggut sambil memukul pelan gagang besi yang ada di tangannya ke lantai. "Ooo... Jadi itu niat kalian." Geram Pak Imron.28618Please respect copyright.PENANAtIpFBesRir
28618Please respect copyright.PENANAtmGObAzN8h
"Sabar Pak! Kami tidak akan memaksa." Mohon Pak Lukman.28618Please respect copyright.PENANAIfbzaqalR6
28618Please respect copyright.PENANAlhkkxVRuct
Lagi-lagi Dwi harus menghentikan Pak Imbron sebelum ia benar-benar membuat mereka berempat sekarat terkena hantaman palang besi pintu rumahnya. Ia menggelengkan kepalanya, meminta Pak Imbron untuk bersabar.28618Please respect copyright.PENANAKRHmOSft1J
28618Please respect copyright.PENANAmQQrMv0w6J
Jujur saja Dwi sedikit merinding mengetahui niat mereka, sekaligus merasa tertantang.28618Please respect copyright.PENANAjdeQrYU4aQ
28618Please respect copyright.PENANAFxG2hO49R5
"Jadi... Bapak sekalian juga mau begituan saya?" Suara Dwi gemetar, menatap satu persatu bapak-bapak petugas kebersihan pesantren Al Tauhid.28618Please respect copyright.PENANAxAY3RuoB9N
28618Please respect copyright.PENANA3AeCs8xUXl
"I-iya Bu Ustadza."28618Please respect copyright.PENANAJBpiUZwLsX
28618Please respect copyright.PENANAblkOq9AOUF
Dwi menatap Pak Imbron. "Saya pikir lebih baik kita ambil amannya saja Pak Imbron." Dwi kembali menatap keempat bapak-bapak lainnya. "Saya tidak mau ada keributan, jadi..." Dwi menggantung kalimatnya.28618Please respect copyright.PENANAsZrHljf8Rd
28618Please respect copyright.PENANApg2V40pHmL
Imbron tersenyum. "Sepertinya itu solusi yang baik." Ujar Pak Imbron lalu melumat kembali bibir Ustadza Dwi.28618Please respect copyright.PENANAvbOXdRqBqx
28618Please respect copyright.PENANAhbxfyBarf8
"Kalian buruan masuk, dan kunci pintunya." Ucap Dwi kemudian.28618Please respect copyright.PENANA5ri61unFLR
28618Please respect copyright.PENANArAPRYuqndT
Setelah memastikan kondisi aman, mereka segera menyusul Pak Imbron dan Dwi yang sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar. Mereka berempat menatap sebentar kamar Ustadza Dwi yang terlihat begitu rapi dan wangi. Dinding kamarnya terdapat sebuah foto Ustad Furqon yang terlihat gagah dengan jas hitamnya.28618Please respect copyright.PENANAVGlyMvyQjv
28618Please respect copyright.PENANAFgOycSOOvR
Pandangan mereka beralih ke Dwi yang kini berdiri di hadapannya. Seraya tersenyum Dwi mulai menanggalkan gamis syar'i yang ia kenakan, menyisakan pakaian dalam serba ungu dengan hijab sewarna dengan pakaian dalamnya.28618Please respect copyright.PENANADe1burSoKZ
28618Please respect copyright.PENANAIMaDvE9ljl
"Tunggu apa lagi Pak!" Ujar Dwi.28618Please respect copyright.PENANAOjyCR89GFp
28618Please respect copyright.PENANAsnIer3KIUy
Pak Edi maju lebih dulu, ia memeluk tubuh ramping Ustadza Dwi sembari melumat bibir Ustadza Dwi. Ada sensasi geli di bibir Ustadza Dwi ketika kumis panjang Pak Edi menusuk-nusuk kulit bibirnya.28618Please respect copyright.PENANAK5eLPm8BEI
28618Please respect copyright.PENANAYsfVLs5m2d
Tanpa di komando mereka segera menghampiri Ustadza Dwi. Pak Jaja bertubuh pendek, segera berlutut di belakang Dwi, ia menciumi sekujur pantat mulus Dwi dan sepasang paha mulus Dwi yang terpampang halus dan lembut. Dalam sekejap pipi pantat dan paha Dwi menjadi sangat basah karena air liur Pak Jaja.28618Please respect copyright.PENANAHZ7oIleGku
28618Please respect copyright.PENANAHxHaLUKTvG
"Bawak ke kasur aja." Seru Lukman.28618Please respect copyright.PENANAE1GKo751uJ
28618Please respect copyright.PENANAzQn4zi4UDE
Mereka segera membawa Ustadza Dwi naik keatas pembaringan, di kelilingi keempat pria dewasa yang menatapnya penuh birahi. Hanya Pak Imbron yang terlihat tidak begitu tertarik dan membiarkan teman-teman nya untuk lebih dulu menikmati tubuh Dwi. Sementara dirinya untuk sementara waktu cukup untuk melihat saja.28618Please respect copyright.PENANALCkLz4opSb
28618Please respect copyright.PENANAuXqgy5Hsz5
Jemari-jemari mereka mulai menjelajahi setiap inci kulit mulus Ustadza Dwi. Sementara sang Ustadza tampak begitu pasrah.28618Please respect copyright.PENANArOHCGIIcHK
28618Please respect copyright.PENANAmyCtxxj67F
Dalam sekejap pakaian dalamnya sudah di lepas oleh mereka dan hanya menyisakan hijabnya saja. Ketika Pak Jaja hendak melepas hijabnya, Dwi sempat menolaknya.28618Please respect copyright.PENANAVVDSqfJdJw
28618Please respect copyright.PENANASbyB1Zpg7f
"Jangan Pak! Ini identitas saya." Ujar Dwi.28618Please respect copyright.PENANAOOQDDhCR47
28618Please respect copyright.PENANAuQDFetu7nN
"Tidak masalah Bu Ustadza, hehehe..." Ujar Pak Jaja, yang kemudian mencium bibir Dwi.28618Please respect copyright.PENANAzWGE3rPHfe
28618Please respect copyright.PENANAMmROrnR4uO
Tiba-tiba kedua kaki Ustadza Dwi di rentangkan oleh seseorang dan ternyata yang melakukannya adalah Pak Lukman. Mata Pak Lukman menatap nanar kearah bibir memek Dwi yang kemerah-merahan, sungguh sangat mengundang birahi.28618Please respect copyright.PENANAhncYzkDyTk
28618Please respect copyright.PENANAKqp2fM0BkP
Dwi menggeliat manja, menatap Pak Lukman dengan gestur malu-malu. Membuat Pak Lukman gemas. Ia membenamkan wajahnya di selangkangan Dwi.28618Please respect copyright.PENANAv30lSr6JsY
28618Please respect copyright.PENANAXg01p5xIsR
"Oughkk... Pak! Aahkk..." Lenguh Ustadza Dwi.28618Please respect copyright.PENANA8yJfrETKo7
28618Please respect copyright.PENANAczdJL7lY1X
Lidah Lukman bermain-main dengan bibir kemaluan Dwi, menghisap clitorisnya dan sesekali menusuk-nusuk lobang memek Dwi dengan lidahnya. "Sluuuppss... Sluuuppss... Memek Ustadza Dwi bersih, enak..." Racau Pak Lukman.28618Please respect copyright.PENANAmkMLPahxoo
28618Please respect copyright.PENANAfOEjmAPRFB
"Pak... Aahkk... Aahkk..." Erang Dwi makin keras.28618Please respect copyright.PENANAn8GRELrgyh
28618Please respect copyright.PENANAHcRqymWLKs
Pantatnya sedikit terangkat ketika jari Pak Lukman menerobos masuk ke dalam rongga memeknya. Dengan gerakan perlahan Pak Lukman mengocok memek Ustadza Dwi.28618Please respect copyright.PENANAMfq99l8JMi
28618Please respect copyright.PENANAKAxPv0n1bi
Budi dan Jaja secara bersama-sama merangsang buah dada Dwi yang berukuran 34D itu. Mereka melumat payudara Dwi, menghisap putingnya yang terasa makin keras dan sensitif. Tubuh Dwi menggelinjang nikmat, ia tanpa henti mengeluarkan suara erangan manja dari mulutnya.28618Please respect copyright.PENANA74tAvT9tuY
28618Please respect copyright.PENANARk1uQfBUBl
Pak Edi segera melepas celananya, ia meraih tangan Ustadza Dwi untuk mengoralnya.28618Please respect copyright.PENANAFRF3fP6pqM
28618Please respect copyright.PENANA1QlTXYKPpH
Jemari halus Dwi menggenggam kontol Pak Lukman, ia mengocoknya sembari sesekali mencium dan menjilati batang kontol Pak Lukman, hingga membuat Pak Lukman mendesis nikmat.28618Please respect copyright.PENANAY5m2wPhns1
28618Please respect copyright.PENANAJ4bTrAHz5o
Sentuhan dan rangsangan yang terus-menerus ia terima, akhirnya membuat pertahanan Dwi jebol juga. Tubuhnya menggelinjang beberapa saat ketika ia mengalami sebuah orgasme dengan sensasi yang sungguh luar biasa ia dapatkan dari mereka berempat. Dengan mata terpejam ia melepaskan lendir cintanya.28618Please respect copyright.PENANA5Xyhq32zsf
28618Please respect copyright.PENANAJ8in52esht
Creeettsss.... Creeettsss.... Creeettsss...28618Please respect copyright.PENANA6us5QNJ3ju
28618Please respect copyright.PENANACJ8mJiq7IP
"Oughkk...." Lenguh panjang Ustadza Dwi.28618Please respect copyright.PENANAyblMTgWaTy
28618Please respect copyright.PENANAnL4JNyhvMx
Pak Lukman membelai bibir memek Ustadza Dwi. "Gimana rasanya Bu Ustadza? Enak?" Goda Pak Lukman, tampak bibir hitamnya berlepotan lendir cinta Dwi.28618Please respect copyright.PENANAWECH0l3wmz
28618Please respect copyright.PENANAiYrEwtgkt3
"Iya Pak enak banget." Jawab Ustadza Dwi.28618Please respect copyright.PENANA9ih4i9wJqP
28618Please respect copyright.PENANAhMfhEYq8mx
"Saya masukan sekarang ya Bu?" Izin Pak Lukman sembari melepas pakaiannya.28618Please respect copyright.PENANAAszUK5H18g
28618Please respect copyright.PENANAf6BJI8H8ZC
Dwi mengguk setuju. "Pelan-pelan ya Pak!" Pinta Dwi, ia menggenggam kontol Pak Lukman dan mengarahkannya di lobang memeknya yang sudah sangat basah.28618Please respect copyright.PENANAjuI71vKtcL
28618Please respect copyright.PENANAzRjJTEC7Vj
28618Please respect copyright.PENANA7r5pnuxzv6
"Di jamin Ibu bakalan puas, hahaha..." Tawa Lukman senang.28618Please respect copyright.PENANAb7rqIyYvXs
28618Please respect copyright.PENANAsbSn8luQzA
Dwi hanya tersenyum menatap Pak Lukman, dan membiarkan kontol Pak Lukman menyeruak masuk ke dalam lobang peranakannya. Perlahan tapi pasti, kontol Pak Lukman terbenam ke dalam lobang sempit Ustadza Dwi.28618Please respect copyright.PENANAb0WwqHlg85
28618Please respect copyright.PENANARVd1olozWH
Tubuh Dwi menegang sesaat menikmati sensasi sodokan kontol Lukman di dalam memeknya.28618Please respect copyright.PENANAdok0OgYBq3
28618Please respect copyright.PENANAjVqdeAcQA9
Dengan gerakan perlahan Pak Lukman mulai memaju mundurkan kontolnya, menjelajahi relung memek Ustadza Dwi yang terasa pas, memeluk kontolnya.28618Please respect copyright.PENANAATQJsmkOOr
28618Please respect copyright.PENANAzoRpaAHmk7
"Kayak mimpi bisa ngentotin Ustadza hari ini." Gumam Lukman.28618Please respect copyright.PENANAiCcuSwo3MI
28618Please respect copyright.PENANArdY6HCcxEK
Ustadza Dwi melingkarkan kakinya memeluk pinggang Pak Lukman. "Aahkk... Terus Pak! Enaaak Pak... Aaahkk... Aahkk..." Desah Ustadza Dwi yang kembali hanyut akan permainan terlarang yang tengah mereka lakukan saat ini.28618Please respect copyright.PENANAg6WAq6Q31O
28618Please respect copyright.PENANAdeHiGUgscj
"Ayo Bu Ustadza hisap lagi." Pinta Pak Eddi.28618Please respect copyright.PENANA0cZoOZbCG3
28618Please respect copyright.PENANAmvEJf9OQ3c
Ustadza Dwi yang sudah sangat terangsang segera melahap kontol Pak Eddi. Ia mengulumnya, membuat kontol Pak Eddi basah sepenuhnya oleh air liurnya. Tidak hanya batang kontolnya, Ustadza Dwi juga menjilati kantung telur Pak Eddi, dan sesekali menghisapnya penuh nikmat.28618Please respect copyright.PENANALyR1XFtnQk
28618Please respect copyright.PENANAY5LJQQybC3
Sementara Pak Jaja dan Pak Budi masih sibuk bermain-main dengan buah dadanya yang ranum. Kadang di remas, dan kadang di jilat dan di hisap. "Auww..." Jerit kecil Dwi ketika mereka mulai berani menggigit putingnya.28618Please respect copyright.PENANAWLrRTwL48g
28618Please respect copyright.PENANAZ5hlp8nklB
"Enak banget Bu Ustadza! Apa Ustadza Dwi suka dengan kontol saya." Tanya Pak Edi.28618Please respect copyright.PENANAawChJGV97M
28618Please respect copyright.PENANAZEJP79Hp0Y
"Suka... Suka sekali Pak." Jawab Dwi cepat.28618Please respect copyright.PENANA34Sa7quOg6
28618Please respect copyright.PENANAPTmMAcSc6r
Mendengar ucapan Ustadza Dwi, Pak Edi jadi semakin bersemangat, ia menahan kepala Dwi sembari menggerakan pinggulnya maju mundur menyodok mulut Ustadza Dwi. Sensasi yang di dapatkan di luar ekspektasi Dwi, ternyata jauh lebih nikmat ketika tubuhnya di keroyok banyak pria sekaligus.28618Please respect copyright.PENANAjKM4rOVysz
28618Please respect copyright.PENANAidjZSQyCdZ
Tidak mau tinggal diam, Ustadza Dwi ikut menggerakan pinggulnya menyambut kontol Pak Lukman yang terpaku di dalam memeknya. Creeettsss... Creeettsss... Creeettsss.... Tiba-tiba Dwi kembali orgasme dan rasanya sungguh nikmat.28618Please respect copyright.PENANA8hXCW8jGiE
28618Please respect copyright.PENANAVmm2YOXjk8
"Eenghkk...." Lenguh Dwi karena mulutnya tersumpal kontol Eddy.28618Please respect copyright.PENANAdNeZHjtqUY
28618Please respect copyright.PENANAKEiKnLvPAg
Kedutan memek Dwi yang cukup kuat ketika ia orgasme membuat pertahan Pak Lukman akhirnya jebol juga. Dengan satu hentakan kasar ia membenamkan kontolnya dan menyiram rahim Dwi dengan spermanya. "Enaaaaknyaaaa..." Erang Pak Lukman.28618Please respect copyright.PENANAOcRApj4Vpq
28618Please respect copyright.PENANAzz2qtoz2PJ
"Ughkk..." Desah Dwi nikmat.28618Please respect copyright.PENANA00J4iIzF4L
28618Please respect copyright.PENANA0N0m76E7RO
"Maaf Bu, tadi di dalam." Ucap Pak Lukman.28618Please respect copyright.PENANAS3tzbHEwbr
28618Please respect copyright.PENANAzx1agVY2jV
"Saya juga mau keluar Bu." Ujar Pak Eddi.28618Please respect copyright.PENANAAxQUneYEq6
28618Please respect copyright.PENANAvgOpzdlnoD
Ia mencabut kontolnya lalu mengarahkan kontolnya keatas kepala Ustadza Dwi. Croooottss... Croooottss... Croooottss... Spermanya berhamburan diatas jilbab ungu yang di kenakan Dwi. "Gila puas banget...." Komentar Pak Eddi.28618Please respect copyright.PENANAyyLSLsh3GA
28618Please respect copyright.PENANAlD9BwznBwr
Tubuh Ustadza Dwi tampak kelelahan, ia tidak menyangkah kalau melayani mereka bisa sangat menguras tenaganya. Tetapi ia merasa sangat puas.28618Please respect copyright.PENANAEwr8UNgVG7
28618Please respect copyright.PENANABWUxnIYN5k
Dengan tubuh yang bermandikan keringat, ia menatap Pak Jaja dan Pak Budi, seakan menantang mereka berdua untuk segera meladeninya. Pak Jaja dan Pak Budi saling pandang, kemudian Pak Budi tiduran diatas tempat tidur Ustadza Dwi yang tampak sudah lecek dan bermandikan keringat.28618Please respect copyright.PENANA9OShbal3tV
28618Please respect copyright.PENANAL61wHX1t5j
Dwi segera merangkak naik keatas selangkangan Pak Budi, dengan tangannya ia menuntun kontol Pak Budi memasuki memeknya yang sudah sangat licin.28618Please respect copyright.PENANAHPPZxt2oSx
28618Please respect copyright.PENANAW5BIqokLyD
Bleeess...28618Please respect copyright.PENANA7sfBtuYXj6
28618Please respect copyright.PENANAjIwwVNDd1P
"Ough..." Lenguh Dwi.28618Please respect copyright.PENANAYTWMYX0z6M
28618Please respect copyright.PENANATfGGxvhWM8
Tubuh Pak Budi mendadak kaku ketika kontolnya dalam sekejap tertelan ke dalam tubuh Ustadza Dwi. "Mantaaab..." Racau Pak Budi merasakan pijitan dinding memek Dwi.28618Please respect copyright.PENANAVLkizhTtnO
28618Please respect copyright.PENANAPQGZNXGNlZ
"Ssstt.... Aahkk... Enak sekali Pak." Racau Dwi sembari menggerakan pantatnya naik turun diatas kontol Pak Budi yang terasa menusuk hingga kebagian dalam memeknya. Dwi meletakan kedua tangannya di dada Pak Budi agar semakin leluasa menggerakan pantatnya.28618Please respect copyright.PENANAtS7VoIboyX
28618Please respect copyright.PENANAGaGvkkw6l4
Tubuh Dwi terhentak seiring dengan meningkatnya penetrasi kedua kelamin mereka. Ploooookkss... Ploooookkss... Ploooookkss... Wajah Dwi mendongak keatas sembari membuka mulutnya hingga berbentuk "O"28618Please respect copyright.PENANAPxhRaHDUWa
28618Please respect copyright.PENANAgukgQJrhih
Pak Jaja menyodorkan kontolnya, dan dengan tangkas Dwi melahap kontol Pak Jaja.28618Please respect copyright.PENANADqjj7FJ5mf
28618Please respect copyright.PENANAXUsTu72YEe
Layaknya pelacur kelas tinggi, Dwi yang mulai terbiasa melayani dua pria sekaligus tampak sangat menikmatinya. Bahkan ia tak segan-segan meminta mereka untuk memuaskan dirinya.28618Please respect copyright.PENANA9DyL1gy6d8
28618Please respect copyright.PENANAviMNIsUcSe
"Saya keluar lagi Pak..." Jerit Dwi sembari melepaskan kontol Jaja dari dalam mulutnya. Sudah tidak terhitung berapa kali ia orgasme, tapi anehnya ia tidak pernah merasa puas, ia ingin dan ingin lagi mendapatkan orgasmenya.28618Please respect copyright.PENANAJaIKpetGmz
28618Please respect copyright.PENANA68nqs3wQzr
Dari bawah Pak Budi meremas-remas susu Dwi yang berbentuk buah melon. Jemarinya memilin nakal puting Dwi, hingga birahi Dwi kembali naik.28618Please respect copyright.PENANANJvQ1Q6jV9
28618Please respect copyright.PENANAIk8qmiwzhS
Kini Dwi berkonsentrasi memuaskan hasrat Pak Budi, sembari mengocok-ngocok kontol Pak Jaja.28618Please respect copyright.PENANAxlVwq8EmAN
28618Please respect copyright.PENANA0RQ2vAIPz0
"Saya sudah gak kuat lagi Bu Ustadza..." Ujar Pak Budi.28618Please respect copyright.PENANAXqfQygf4By
28618Please respect copyright.PENANAGIir8Q7rAL
Sembari memegangi kedua pinggul Ustadza Dwi, Pak Budi menghentak-hentakkan kontolnya keatas, meyodok memek Ustadza Dwi. Croooottss... Croooottss... Croooottss... Sperma Pak Budi menembak keras ke dalam rahim Dwi.28618Please respect copyright.PENANA9nI5lZYw7R
28618Please respect copyright.PENANAqzfsg6WYO1
Masih dengan posisi menduduki kontol Pak Budi, Dwi menjepit kontol Pak Jaja dengan payudaranya.28618Please respect copyright.PENANA5aPeff5Yrb
28618Please respect copyright.PENANAHlE8GY5ubt
"Oughkk..." Jerit Pak Jaja.28618Please respect copyright.PENANAOK5YHKVQwt
28618Please respect copyright.PENANAwXQJNki6kI
Sedetik kemudian payudara dan wajah Ustadza Dwi sudah di penuhi sperma Pak Jaja. Dengan gaya yang sangat menggoda Dwi menjilati sperma Pak Jaja yang ada di bibir dan payudaranya.28618Please respect copyright.PENANA6LO6jRBIQa
28618Please respect copyright.PENANAB11CjjvXyC
Nafas Ustadza Dwi makin terdengar berat, walaupun ia merasa lelah, tapi api birahi di dalam dirinya tak kunjung padam. Sehingga ketika Pak Edi memintanya menungging, Ustadza Dwi dengan pasrah menuruti keinginan Pak Edi.28618Please respect copyright.PENANAnYXKOPBx5u
28618Please respect copyright.PENANAruqcWPOQAY
"Aahkk..." Lenguh Pak Eddi ketika kontolnya bersemayam di dalam memek Ustadza Dwi.28618Please respect copyright.PENANAuIwEnzCb0v
28618Please respect copyright.PENANAUZ3enKbHlJ
Dengan gerakan perlahan Pak Eddi menggoyangkan pantatnya maju mundur, sembari membelai gemas pantat mulus Ustadza Dwi. Baginya ini seperti mimpi, ketika dirinya bisa meniduri salah satu seorang Ustadza di ponpes Al Tauhid. Apa lagi ia juga cukup mengenal baik Suami Ustadza Dwi, Ustad Furqon.28618Please respect copyright.PENANA0lQuoTItNN
28618Please respect copyright.PENANAvksNlJ0P2a
Ada rasa bersalah menyeruak di hati Pak Eddi mengingat betapa baiknya Ustad Furqon kepadanya. Tapi ia juga tidak munafik, kalau dirinya juga sangat menginginkan Ustadza Dwi.28618Please respect copyright.PENANAAqNLVvmNHt
28618Please respect copyright.PENANA9Qta4hrV6t
Ustadza Dwi yang ingin segera kembali mencapai klimaksnya, segera menggerakan pantatnya maju mundur menyambut setiap sodokan kontol Pak Eddi dari belakang. Tangan kirinya ia jadikan tumpuan, sementara tangan kanannya meremas-remas payudaranya sendiri, merangsang bagian sensitif tubuhnya.28618Please respect copyright.PENANAfrl3aXdEb6
28618Please respect copyright.PENANAcbgJ0yMC3i
Pak Eddi yang seakan paham apa yang di inginkan Ustadza Dwi semakin mempercepat sodokannya. "Oughkk...." Erang Ustadza Dwi ketika ia kembali orgasme. 'Creeettss.... Creeettsss... Creeettsss...' Ustadza Dwi merasa kontol Pak Eddi terasa semakin licin di dalam memeknya.28618Please respect copyright.PENANAmLdDO7lBnF
28618Please respect copyright.PENANAwPVAC3rQdH
Pak Eddi menyuruh Ustadza Dwi yang kelelahan untuk terlentang menghadapnya. Kedua tangan Pak Eddi mengangkat kedua tungkai kaki Ustadza Dwi di pundaknya dan kembali memasukan kontolnya ke dalam memek Ustadza Dwi.28618Please respect copyright.PENANAXE3WBrl7sm
28618Please respect copyright.PENANAxXp3CRIemD
Sembari menggenjot memek Ustadza Dwi, Pak Eddi melumat bibir merah Ustadza Dwi.28618Please respect copyright.PENANAVTIcFLv9Bu
28618Please respect copyright.PENANA94Lf7vpekv
"Saya keluar Bu Ustadza!" Geram Pak Eddi, dengan terus menghentak kontolnya di dalam lobang memek Ustadza Dwi. Croooottss... Croooottss... Croooottss... Semburan sperma Pak Eddi memenuhi liang peranakan Ustadza Dwi.28618Please respect copyright.PENANAYlvZRW2KIO
28618Please respect copyright.PENANAurCTetFuoZ
Pak Eddi mencabut kontolnya yang tampak mulai mengkerut kecil. "Bu Ustadza memang luar biasa." Puji Pak Eddi sangat puas, ia menyodorkan kontolnya ke wajah Ustadza Dwi.28618Please respect copyright.PENANAb1aS2mgiut
28618Please respect copyright.PENANAFRwbQSxOju
"Pak Eddy juga hebat! Sluuuppss... Sluuuppss... Sluuuppss..." Balas Ustadza Dwi sembari mengulum kontol Pak Eddi.28618Please respect copyright.PENANAhgSRpKbmCK
28618Please respect copyright.PENANAF1knnat1sN
Pak Imbron yang tadinya hanya menonton, mulai menanggalkan pakaiannya hingga telanjang bulat. Kemudian ia meminta Pak Eddi untuk menyingkir. Ustadza Dwi tersenyum menggoda, jemarinya menggenggam dan membasahi kontol Pak Imbron sebelum nantinya akan di pakai untuk menyodok-nyodok memeknya.28618Please respect copyright.PENANAB58vARha5J
28618Please respect copyright.PENANAcdJcojXxcV
Selagi menikmati raut wajah Ustadza Dwi yang tengah mengoral kontolnya, Pak Imbron membelai kepala Ustadza Dwi.28618Please respect copyright.PENANAd4fVLKiP7d
28618Please respect copyright.PENANALRXg7WdvQJ
"Bu Ustadza pernah main dari belakang?" Tanya Pak Imbron.28618Please respect copyright.PENANAzA9GGF5yjl
28618Please respect copyright.PENANAaES43QC30a
Ustadza Dwi menggelengkan kepalanya. Ia mengerti maksud dari ucapan Pak Imbron adalah anal sex. "Belum pernah Pak, apa Bapak mau mencobanya." Tawar Ustadza Dwi, karena ia juga penasaran bagaimana rasanya ketika lobang pantatnya juga terisi kontol.28618Please respect copyright.PENANACUDAKVhRev
28618Please respect copyright.PENANAlye2cygIRn
"Tentu saja, hehehe..." Jawab Pak Imbron, yang kemudian meminta Ustadza Dwi menungging.28618Please respect copyright.PENANAzOB7pOw9Fb
28618Please respect copyright.PENANAxfaOQSR6HM
Ustadza Dwi merentangkan kedua kakinya selebar mungkin, sembari membuka pipi pantatnya. Mula-mula Pak Imbron bermain dengan lobang anus Dwi menggunakan jarinya, hingga membuat Ustadza Dwi meringis karena rasa nikmat sentuhan jari Pak Imbron. Tapi itu tidak begitu lama, karena Pak Imbron yang kemudian menggantikan jarinya dengan kontolnya.28618Please respect copyright.PENANAehY1IfrdZQ
28618Please respect copyright.PENANAOQnVhSjkcC
Dengan perlahan kepala jamur Pak Imbron membela lobang anus Ustadza Dwi. "Aduh... Uhkk... Perih Pak." Lenguh Ustadza Dwi, kedua tangannya terkepal erat.28618Please respect copyright.PENANA84K43G8TEK
28618Please respect copyright.PENANAdm43SleGfB
"Tahan Bu, nanti juga enak!" Ujar Pak Imbron.28618Please respect copyright.PENANAZPjori8Pzr
28618Please respect copyright.PENANAD9A8WE0ZQM
Ia mencengkram pantat Ustadza Dwi sembari mendorong kasar kontolnya, hingga akhirnya kontolnya amblas ke dalam lobang anus Dwi yang secara otomatis mengalami kontraksi yang membuat jepitan dinding anusnya semakin erat memeluk kontol Pak Imbron yang berukuran raksasa itu.28618Please respect copyright.PENANAhWbO5i6Kz6
28618Please respect copyright.PENANALke2OGZz8y
Dwi menggigit bibirnya dengan erat ketika Pak Imbron mulai menggerakkan kontolnya maju mundur.28618Please respect copyright.PENANAHuVJltppQ4
28618Please respect copyright.PENANAkdhgHXqzpv
"Perih... Aahkk... Pelan-pelan Pak." Mohon Dwi.28618Please respect copyright.PENANABQmwFv9TbR
28618Please respect copyright.PENANAJHJz6m0zb3
Pak Imbron yang terlalu bernafsu tidak mengindahkan ucapan Dwi. Ia semakin cepat menyodok-nyodok anus Dwi yang tampak berkerut pucat. "Oughkk... Nikmat sekali Bu Ustadza! Aaahkk... Aahkk..." Desah Pak Imbron.28618Please respect copyright.PENANAEP1E7z0ZVP
28618Please respect copyright.PENANAGbbj5vMHxn
"Auww... Ssstt..." Desah Ustadza Dwi.28618Please respect copyright.PENANAsgIgqinfo7
28618Please respect copyright.PENANASiuxH3Qz3D
Tiba-tiba Pak Jaja masuk ke bawah tubuh Ustadza Dwi. "Main bertiga Bu Ustadza!" Ajak Pak Jaja. "Turunkan pantatnya Bu." Suruh Pak Jaja lagi.28618Please respect copyright.PENANAW7racrViJE
28618Please respect copyright.PENANAfoqsT0q6lM
Dengan perlahan Ustadza Dwi menurunkan pantatnya, dengan posisi kontol Pak Jaja yang dengan perlahan masuk ke dalam rongga kenikmatannya. "Ughkk..." Lenguh Dwi keenakan ketika memeknya kembali terisi penuh.28618Please respect copyright.PENANAZo6fx1q2Dy
28618Please respect copyright.PENANADMtj7BGpYa
"Kita goyang bareng Pak Imbron." Ajak Pak Jaja.28618Please respect copyright.PENANAJHGmnsU7P8
28618Please respect copyright.PENANAbHe70EEWRs
"Siap Pak! Hahahaha..." Tawa Pak Imbron.28618Please respect copyright.PENANAK8L4XkVtCM
28618Please respect copyright.PENANAUHoOUW141X
Secara bersamaan mereka berdua memompa lobang anus dan memek Ustadza Dwi, seakan mereka lupa dengan pertikaian mereka sebelumnya. Sosok Ustadza Dwi tampaknya menjadi pemersatu bagi mereka yang bertikai.28618Please respect copyright.PENANAIvZmqXpcnj
28618Please respect copyright.PENANAi9dZWNwAY4
Pak Budi menyodorkan kontolnya kembali untuk di kulumnya. Dengan senyum manisnya Ustadza Dwi menghisap kontol Pak Budi, sementara kedua tangannya mengoral kontol Pak Eddi dan Pak Lukman yang staminanya kembali pulih. Pertempuran panjang mereka berakhir tepat ketika suara adzan zhuhur berkumandang.28618Please respect copyright.PENANAZ4uJ9IhTr7
28618Please respect copyright.PENANAkM0V124Yjd
*****28618Please respect copyright.PENANAVIyTrRSACo
28618Please respect copyright.PENANAnMpUHkOb6w
Teng... Teng... Teng...28618Please respect copyright.PENANAF22tW3TXq7
28618Please respect copyright.PENANAh8DLjL05iG
Para santriwati berhamburan keluar dari dalam kelas mereka ketika lonceng tanda jam istirahat di bunyikan. Wanda yang belum beranjak dari mejanya sempat melirik Fei yang juga masih duduk di bangkunya. Ia terlihat begitu lamban memasukan bukunya ke dalam tas ranselnya.28618Please respect copyright.PENANAxKRAeDPmBH
28618Please respect copyright.PENANAuDQtK67aur
Setelah kelas sudah sepi, Wanda menuju pintu kelas dan menutupnya. Tubuh Fei sampai merinding ketika melihat Wanda berjalan mendekatinya.28618Please respect copyright.PENANAJS6sb6TKRk
28618Please respect copyright.PENANA2vXAW7kNKB
"Gak ke kantin?" Tanya Wanda.28618Please respect copyright.PENANAN0fUpDnDMt
28618Please respect copyright.PENANAuiV63LO5IK
Fei menggelengkan kepalanya. "Masih kenyang Ustadza." Jawab Fei seraya tersenyum kaku.28618Please respect copyright.PENANAIDyPQ1rsY2
28618Please respect copyright.PENANAcfnVe133Nz
"Ustadza boleh duduk di sini?"28618Please respect copyright.PENANAn5JcGnv0q7
28618Please respect copyright.PENANAUJYtqhWsVB
Fei mengangguk sembari menggeser duduknya. Wanda segera duduk di samping Fei. Ia meletakan tangannya diatas paha Fei dan memijitnya dengan sangat pelan.28618Please respect copyright.PENANAkDt83V8mKD
28618Please respect copyright.PENANAQzbdSweuyE
Pijitan lembut Ustadza Wanda membangkitkan birahi muda Fei, bahkan gadis cantik itu tampak begitu tegang. Nafasnya terputus-putus sanking tegangnya. Ia menggigit bibirnya ketika Ustadza Wanda merangkul pundaknya sembari mendekatkan wajah mereka, hingga akhirnya bibir merah mereka bertemu.28618Please respect copyright.PENANAVqL5i4qdqh
28618Please respect copyright.PENANAH0I3nYeXdH
Dengan lembut Ustadza Wanda mengulum bibir Fei, membimbing muridnya yang lugu itu untuk menikmati setiap sentuhan yang ia berikan. Perlahan tapi pasti, Fei yang semakin hanyut akan sentuhan Ustadza Wanda, mulai membalas pagutan sang Ustadza.28618Please respect copyright.PENANAEIwxvRzg5t
28618Please respect copyright.PENANANujYcL0NZm
Fei menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Ustadza Wanda, membiarkan wanita cantik itu menghisap dan mengulum lidahnya.28618Please respect copyright.PENANACA0hKZQqW3
28618Please respect copyright.PENANAysBIwTgE4p
"Ehmmpsss... Ehmmpsss... Ehmmpsss..."28618Please respect copyright.PENANAxBneJAaPqv
28618Please respect copyright.PENANAlXT7ZN3YCM
Sembari berciuman tangan Wanda tidak tinggal diam, ia menggerayangi tubuh muridnya. Menarik keatas rok hijau yang di kenakan Fei, sembari membelai paha mulus Fei, hingga menyentuh selangkangan Fei yang di balut kain berwarna putih.28618Please respect copyright.PENANAX6YG8Ywg8C
28618Please respect copyright.PENANA7ULbYt6A8P
Nafas kedua kian memburu, seiring meningkatnya aktivitas seksual yang mereka lakukan. "Ustadza... Ehmmpsss... Eehmmpss..." Lenguh Fei ketika payudaranya juga di gerayangi Ustadza Wanda.28618Please respect copyright.PENANAqmH3aMA9II
28618Please respect copyright.PENANA2H3z1KXorp
"Ustadza buka ya sayang!" Pinta Wanda sembari menanggalkan kancing seragam Fei.28618Please respect copyright.PENANAmuK3mZopWS
28618Please respect copyright.PENANAPpl0VyGuIe
"I-iya Ustadza." Jawab lemah Fei.28618Please respect copyright.PENANAhEX6eB8Ym6
28618Please respect copyright.PENANAb4jt37ocaH
Dalam sekejap kancing kemeja Fei sudah terbuka semua. "Indah sekali sayang!" Puji Wanda, ia menyingkap keatas bra yang menutupi gunung kembar Fei.28618Please respect copyright.PENANA8w1j4XjNGC
28618Please respect copyright.PENANA2wFi0Jrlkq
Gadis cantik itu memeluk erat Ustadza Wanda, membenamkan wajahnya di dalam pelukan Wanda. Sementara sang Ustadza makin intens menjamah bagian-bagian sensitif tubuh Fei, seperti menggosok-gosok kemaluan Fei, dan meremas-remas payudara Fei.28618Please respect copyright.PENANA3OLzEqEXIh
28618Please respect copyright.PENANAmBSYTKek7F
Dengan sedikit menunduk, Ustadza Wanda melumat payudara Fei, ia menghisap puting mungil Fei. 'Sruuuppss.... Sruuupss... Sruuupss...' Tanpa henti ia menyeruput puting muridnya.28618Please respect copyright.PENANADxUQaalnWh
28618Please respect copyright.PENANAdKQHx0ZRm9
"Aahkk... Engkk... Aahkk..." Desah Fei.28618Please respect copyright.PENANAdDVee34JLm
28618Please respect copyright.PENANA4T2ttLHS1S
Ustadza Wanda meminta muridnya untuk duduk diatas meja, menghadap kearahnya dengan kaki mengangkang. "Buka celana dalam kamu sayang." Suruh Wanda sembari mengusap-usap paha mulus Fei yang tampak bersih.28618Please respect copyright.PENANA9qIFERGOrZ
28618Please respect copyright.PENANAGab515SGr1
Kedua tangan Fei menarik turun celana dalamnya, melewati pantatnya hingga ujung kakinya. "Ustadza." Lirih Fei, sembari membuka kembali kakinya.28618Please respect copyright.PENANATUPFjHLzSq
28618Please respect copyright.PENANAceoVv7kszD
"Wangi." Puji Wanda.28618Please respect copyright.PENANAU9ehwt4Cnv
28618Please respect copyright.PENANA4J4cScf8Qy
Kemudian ia mendekatkan wajahnya di selangkangan Fei, menjilati paha mulus Fei secara bergantian. "Ough... Ustadza! Aahkk..." Erang Fei tak tahan.28618Please respect copyright.PENANADchW35k3sE
28618Please respect copyright.PENANAPbUwwp66KW
Ujung lidah Wanda menggeletik bibir vagina muridnya yang tampak masih begitu rapat. Ia menggosok-gosok clitoris muridnya, membuat Fei menggelinjang, dan tampak bibir kemaluannya yang semakin basah seiring dengan intensitas cairan lendirnya yang keluar semakin banyak.28618Please respect copyright.PENANAU2HZhKmohI
28618Please respect copyright.PENANAU60ehQVzW9
Tangan kanan Fei mendekap kepala Ustadza Wanda, sementara tangan kiri Fei mencengkram pinggiran mejanya.28618Please respect copyright.PENANAog75JkANOa
28618Please respect copyright.PENANAuIrJoJCktq
"Ustadza.... Fei pipis." Jerit Fei.28618Please respect copyright.PENANAlf2pRVRsNS
28618Please respect copyright.PENANA1bS1R55JQ1
Pantatnya terhentak beberapa saat ketika ia mengalami orgasme. 'Screeeetss.... Creeettsss.... Creeettsss....' Fei mendapatkan pipis enaknya dari sapuan lidah Ustadza Wanda.28618Please respect copyright.PENANAXWUjgTMMOh
28618Please respect copyright.PENANAuAU1STIT4u
Wanda mengangkat wajahnya kemudian menatap Fei yang tersenyum malu. "Enak sayang?" Goda Wanda, Fei mengangguk mengiyakan apa yang di katakan Ustadza.28618Please respect copyright.PENANAeIMoIVb7qz
28618Please respect copyright.PENANANh9Mt9PIZX
"Terimakasih Ustadza." Lirih Fei.28618Please respect copyright.PENANAB93k4Lke4M
28618Please respect copyright.PENANAYhHmut8yhB
Ustadza Wanda merapikan kembali rok hijau yang di kenakan Fei, lalu mengantongi celana dalam Fei. "Nanti malam ke kamar Ustadza gak usah pake dalaman ya." Bisik Wanda sembari mengedipkan matanya kearah Muridnya.28618Please respect copyright.PENANAy06F6fjiIg
28618Please respect copyright.PENANA5uqbFdXD08
"Iya Ustadza." Jawab Fei lemah.28618Please respect copyright.PENANApvCASm2uI4
28618Please respect copyright.PENANAoaYsD6j57c
Setelah itu Wanda meninggalkan Fei yang tampak masih menikmati sisa-sisa orgasmenya. Ia tidak menyangkah sentuhan sang guru sungguh membuatnya seakan melayang. Entah kenapa Fei menjadi tak sabar menunggu malam tiba, dan menantikan apa yang akan di lakukan Wanda kepada dirinya.28618Please respect copyright.PENANAQpdf0ccGFZ
28618Please respect copyright.PENANArNeWP9auWE
*****28618Please respect copyright.PENANAvtzj8aVluQ
28618Please respect copyright.PENANAUjUGYUULWN
Sepulang sekolah Rayhan, Doni, Nico segera menuju rumah Bu Surti yang kebetulan memiliki warung kecil di depan rumahnya. Tapi Rayhan dan yang lainnya bukannya duduk di warung Bu Surti, malahan mereka memasuki rumah Bu Surti menuju halaman belakang rumah Bu Surti. Di sana sudah ada Aziza, Aurel, Adinda dan Asyifa yang tengah mengobrol sembari menikmati gorengan Bu Surti.28618Please respect copyright.PENANA1UWvk1L79Y
28618Please respect copyright.PENANANv0xMYsCCU
Bu Surti sendiri sebenarnya memiliki ikatan dengan Pak Bahar. Kasus kolor ijo beberapa waktu yang lalu membuat Bu Surti berhutang Budi kepada Rayhan dan kawan-kawan karena telah membuat saudaranya Pak Bahar terlepas dari kutukan kolor ijo. Ia juga berhutang maaf kepada Rayhan dan kawan-kawan karena ulah saudaranya yang membuat heboh pesantren.28618Please respect copyright.PENANAThmSOoKpVz
28618Please respect copyright.PENANAcGteDNPggY
Sebagai bentuk balas Budinya, ia membiarkan halaman belakangnya menjadi tempat mereka berkumpul, atau bisa di bilang menjadi markasnya mereka. Beruntung Suaminya Bu Surti bukan tipe laki-laki cerewet sehingga ia juga memberi izin kepada mereka untuk menjadikan perkarangan belakang rumahnya sebagai tempat berkumpulnya mereka.28618Please respect copyright.PENANANEa3QOsqhD
28618Please respect copyright.PENANAYmQrYrmxX6
Aurel menatap kedatangan Rayhan dan yang lainnya. "Kalian juga mau menghakimiku?" Ketus Aurel. Ia sangat kesal karena teman-temannya yang ia anggap terlalu ikut campur dengan urusan pribadinya.28618Please respect copyright.PENANAFMYQnkLFaf
28618Please respect copyright.PENANAph8JtfkcjX
"Maaf Rel! Bukan begitu, kami hanya tidak ingin kamu menjadi korban Dedy." Jelas Rayhan, ia duduk di dekat Aziza sembari mengambil gorengan yang ada di dalam piring.28618Please respect copyright.PENANA9cF64xwJch
28618Please respect copyright.PENANAJR8vzUbBcv
"Kayak kalian sudah jadi orang benar saja." Sengit Aurel.28618Please respect copyright.PENANAdqUYdXSlau
28618Please respect copyright.PENANAOWTTHdixMw
Adinda menghela nafas. "Maaf Rel, kami hanya mencoba mengingatkan kamu." Nasehat Adinda, yang selama ini selalu di dengar oleh teman-temannya. Tapi kali ini nasehatnya tidak mampu membuat sahabatnya berfikiran jernih.28618Please respect copyright.PENANAiD2Lfj1Ykr
28618Please respect copyright.PENANAcqCRB2H5mw
"Sudahlah, jangan sok ngurusin hidup orang." Kesal Aurel.28618Please respect copyright.PENANAjZkxokw4kv
28618Please respect copyright.PENANAyZoOON7F0D
"Astaghfirullah Rel!" Ucap Asyifa.28618Please respect copyright.PENANAZ6B8ARFFIl
28618Please respect copyright.PENANA5HaFARHpyK
"Sebagai sahabat sudah sewajarnya kita mencoba mengingatkan kamu Rel." Ujar Aziza mencoba membuat Aurel mengerti kenapa teman-temannya meminta ia menjauhi Dedy. "Lagian semua orang juga tau, seperti apa kelakuan pacarmu itu." Sambungnya lagi.28618Please respect copyright.PENANAjajNyhL8O3
28618Please respect copyright.PENANAzN3SBnxcpo
Aurel mendengus. "Setiap orang bisa berubah."28618Please respect copyright.PENANAzStteVSD8G
28618Please respect copyright.PENANAYc8V80ZlB9
"Jadi kamu pikir bisa merubah Dedy? Terlalu naif kamu Rel." Celetuk Doni.28618Please respect copyright.PENANAG1iF1hbfiG
28618Please respect copyright.PENANAhd1jsItXe7
"Aku pulang." Ucap Aurel tiba-tiba.28618Please respect copyright.PENANAyRR9v6sFiE
28618Please respect copyright.PENANAwDWI8hvVMN
"Sabar Rel." Rayhan mencoba menahan Aurel.28618Please respect copyright.PENANAd2vVsbaiZU
28618Please respect copyright.PENANA72kj7fjs56
Tapi Aurel yang keburu kesal segera pergi meninggalkan teman-temannya. Ia merasa sangat kecewa dengan sikap teman-temannya yang seakan ingin menghalangi kebahagiaan nya. Menurut Aurel, seharusnya mereka ikut senang bukannya malah mencoba menghasut dirinya untuk menjauhi orang yang di kasihinya.28618Please respect copyright.PENANA6GvtWNxQ8P
28618Please respect copyright.PENANAt6klM4XKXQ
Aziza hendak menyusul tapi di hentikan oleh Nico yang tampak tidak suka dengan sikap Aurel.28618Please respect copyright.PENANAUgSPIRjJep
28618Please respect copyright.PENANA64MsnYA7Ob
"Sudah biarkan saja! Toh dia sendiri nanti yang menyesal." Kesal Nico sembari membuang mukanya, menatap Bu Surti yang tengah berjalan kearah mereka sembari membawa beberapa gelas minuman yang mereka pesan.28618Please respect copyright.PENANAUmTI060DFe
28618Please respect copyright.PENANAkFIqlxqJcZ
"Kejar Zril." Bisik Rayhan.28618Please respect copyright.PENANAX1drgVBmTG
28618Please respect copyright.PENANANCgFfKKlyy
Pemuda yang dari tadi hanya menyimak itu menganggukkan kepalanya. Ia segera pergi meninggalkan teman-temannya yang lain dan segera menyusul Aurel.28618Please respect copyright.PENANAiDL6lz7uZZ
28618Please respect copyright.PENANAigPVdGiAnV
Pak Budi yang baru pulang dari rumah Ustadza Dwi, tanpa heran melihat Aurel yang menangis, lalu di susul oleh Azril.28618Please respect copyright.PENANA4pYvrWWmou
28618Please respect copyright.PENANAU7WTYlqZsJ
*****28618Please respect copyright.PENANAYN1uhNfC3t
28618Please respect copyright.PENANA2t6Ca5iLPe
Zaskia yang tengah di landa kebimbangan akhirnya memutuskan untuk menceritakan kejadian tadi pagi kepada Julia. Tanpa ada yang ia tutupi sama sekali. Bahkan ia mengakui kalau dirinya pada saat itu tak kuasa menolak setiap sentuhan Rayhan. Ia merasa sangat kotor dan bersalah karena membiarkan adiknya berbuat sampai sejauh itu.28618Please respect copyright.PENANAmuBFlo634H
28618Please respect copyright.PENANAqfmOiaHK8w
Dan untuk pertama kalinya Julia terlihat sangat serius mendengarkan cerita Zaskia. Sebagai sahabat ia tau, kalau Zaskia sebenarnya suka kepada Adiknya, hanya saja ada dinding tebal yang menghalangi perasaannya kepada Rayhan.28618Please respect copyright.PENANAPgiBZpHF16
28618Please respect copyright.PENANAOMJpdP6IXf
"Saya benar-benar bingung." Lirih Zaskia, mengakhiri ceritanya.28618Please respect copyright.PENANAsvjqQzcVpW
28618Please respect copyright.PENANAJO4u7F4Akp
Julia meraih tangan Zaskia. "Kenapa harus bingung? Mbak yakin kamu tau betul apa yang kamu inginkan saat ini." Ujar Julia seraya tersenyum menguatkan hati Zaskia.28618Please respect copyright.PENANAWEzrTb2bPH
28618Please respect copyright.PENANAUkkRAJK52G
"Apa yang harus saya lakukan Mbak."28618Please respect copyright.PENANAUTqZxOM6Ga
28618Please respect copyright.PENANAXjXurVEmK4
"Mbak punya pertanyaan, sekaligus jawaban buat kamu, asalkan kamu mau jujur." Ujar Julia pelan. Ia menatap ke dalam mata Zaskia untuk mencari kejujuran di sana.28618Please respect copyright.PENANANoXu1XdQgG
28618Please respect copyright.PENANAR9UNJJzK0d
Zaskia mengangguk. Ia merasa tidak ada gunanya ia berbohong. Selama ini hanya Julia yang mengerti dirinya.28618Please respect copyright.PENANAMqVBMI989o
28618Please respect copyright.PENANAwt3e9SK3fF
"Apa kamu menikmatinya?" Tanya Julia.28618Please respect copyright.PENANAdqk50DU3UV
28618Please respect copyright.PENANADAQct0wW7D
Sejenak Zaskia terdiam. "Iya Mbak... Aku juga gak ngerti kenapa aku suka sekali setiap kali Rayhan iseng kepadaku. Semakin lama perasaan ini rasanya makin besar." Jawab Zaskia sejelas-jelasnya kepada Julia.28618Please respect copyright.PENANAiEJY2Yy7r0
28618Please respect copyright.PENANArMl73a9cTO
"Apa kamu bahagia?"28618Please respect copyright.PENANAhdUeKIjMEe
28618Please respect copyright.PENANA8lQVKLFdDu
"Sangat bahagia!" Jawab Zaskia yakin.28618Please respect copyright.PENANAgdayBS2T1t
28618Please respect copyright.PENANAWs0C9e6Moe
"Seandainya saja sikap Rayhan berubah sama kamu, ia mulai menjaga jarak sama kamu! Apa kamu bisa terima?" Kali ini pertanyaan Julia membuat Zaskia terdiam.28618Please respect copyright.PENANA8huA26nFHe
28618Please respect copyright.PENANAsjYL79UKtV
Benar apa yang di katakan sahabatnya, bisa saja ia menegur Rayhan dan meminta Rayhan untuk bersikap biasa-biasa saja, dan menceramahi Rayhan tentang sikap Rayhan yang selama ini kebablasan. Tapi itu artinya hubungan mereka akan menjadi sangat kaku, Rayhan pasti merasa bersalah, dan otomatis adiknya itu akan mencoba menjaga jarak darinya. Begitu juga dengan Zaskia, ia tentu akan merasa canggung saat berada di dekat adiknya.28618Please respect copyright.PENANAlAcoPaoxt8
28618Please respect copyright.PENANAUQAg1kwYsm
Jawabannya sudah jelas, ia tidak akan sanggup kalau semua itu terjadi. Ia sudah terlanjur nyaman dengan sikap Rayhan yang berbeda dari yang lainnya.28618Please respect copyright.PENANAsSnqJxApfo
28618Please respect copyright.PENANACxLsKKogGq
"Tapi Mbak, apa ini di benarkan oleh Agama?" Lirih Zaskia.28618Please respect copyright.PENANAaDW5TbE3B1
28618Please respect copyright.PENANA2XKP5rNvg4
Julia berdiri dan tegak di belakang Zaskia. Ia memeluk leher Zaskia dari belakang. "Coba untuk sementara, untuk tidak menyangkut pautkan dengan Agama! Mulai sekarang pikirkan saja perasaan kamu, pikirkan saja mana yang kamu suka dan mana yang tidak kamu suka Za!" Nasehat Julia terdengar sangat dalam.28618Please respect copyright.PENANA8vFdVTNgV1
28618Please respect copyright.PENANAYWHif8dJbX
Zaskia sampai meremas lengan Julia, ada senyuman yang terukir di bibirnya. Benar apa yang di katakan sahabatnya, kenapa ia selalu menduakan perasaannya? Seharusnya ia lebih mendahulukan perasaannya ketimbang yang lainnya.28618Please respect copyright.PENANAtH9gzuglbk
28618Please respect copyright.PENANAnaNaMVfPI0
"Pejamkan mata kamu." Bisik Julia.28618Please respect copyright.PENANARwBSvfxlzd
28618Please respect copyright.PENANAQ8mCBSN9SC
Zaskia memejamkan matanya, menuruti perinta Julia. "Sekarang bayangkan wajah seseorang paling ingin kamu lihat." Suruh Julia. Yang terlintas di benak Zaskia malah wajah Rayhan. "Bayangkan senyumannya, bayangkan tawanya, bayangkan semua kenakalannya." Lanjut Julia.28618Please respect copyright.PENANAqI953YSoHo
28618Please respect copyright.PENANAhnRJRNwuh3
Zaskia membayangkan itu semua, ia membayangkan wajah Rayhan yang tertawa setelah berhasil menjahilinya, ia membayangkan bagaimana Rayhan tersenyum setelah mencium bibirnya. Lebih jauh lagi, ia membayangkan bagaimana rasanya ketika jemarinya menyentuh kontol Rayhan, hangatnya kontol Rayhan dan sperma Rayhan di tangannya.28618Please respect copyright.PENANAoGwADCYRPp
28618Please respect copyright.PENANAZpGwchMKMV
Tubuh Zaskia merinding, ia merasa ada kebahagiaan yang luar biasa yang sulit untuk di jelaskan. Bahkan kebahagian yang ia rasakan membuat tubuhnya terasa sensitif.28618Please respect copyright.PENANAKQTJb7d4Wc
28618Please respect copyright.PENANAqaxCixhPWw
"Engghk..." Lenguhan Zaskia.28618Please respect copyright.PENANAO6Vpv5ybOj
28618Please respect copyright.PENANAXcfZsb4q1x
Julia tersenyum mendengarnya. "Sepertinya kamu harus segera pulang deh Zaskia, di rumah ada yang kangen soalnya." Goda Julia, membuat kedua pipi Zaskia merona merah.28618Please respect copyright.PENANAlLKfbSl5c7
28618Please respect copyright.PENANAamnFsw5mOZ
"Apaan si Mbak." Rajuk Zaskia sembari menggandeng tasnya.28618Please respect copyright.PENANACb70AaNNNp
28618Please respect copyright.PENANAUwLLvjPYSV
******28618Please respect copyright.PENANAxSH4r2ay2H
28618Please respect copyright.PENANAiquUqdKIP8
Selepas dari rumahnya Bi Surti, Rayhan menuju rumah Ustadza Risty, untuk mengetahui perkembangan hubungan Ustadza Risty dengan Suaminya. Ia bersiul ringan sembari melewati jalan setapak yang hanya cukup di lalui satu kendaraan roda empat. Sementara di sekitarnya terdapat pohon-pohon kelapa yang menjulang tinggi.28618Please respect copyright.PENANAMiMC8KauLU
28618Please respect copyright.PENANA4nSaAus28g
Rayhan berfikir mungkin nanti ia akan mencoba memanjat salah satu pohon kelapa untuk mengambil buahnya.28618Please respect copyright.PENANAOlQ8wbpjFP
28618Please respect copyright.PENANAlH7dPHdmWh
"Ray!"28618Please respect copyright.PENANAb2ToDChNTu
28618Please respect copyright.PENANAidf8n6DuG3
Pemuda itu tampak celingukan. "Ustadza... Baru saja aku mau ke rumah Ustadza." Ucap Rayhan saat tau siapa yang memanggil dirinya. Wanita cantik berpakaian serba coklat itu tersenyum manis.28618Please respect copyright.PENANANWS67brYVL
28618Please respect copyright.PENANAoj0O3ScqGg
"Kangen kamu?" Goda Ustadza Risty.28618Please respect copyright.PENANAWjyoLVkVQk
28618Please respect copyright.PENANAJo7RwLqAJz
"Bisa jadi! Hehehe..."28618Please respect copyright.PENANAY342g89k0p
28618Please respect copyright.PENANAouYZw2kiK4
"Dasar... Ustadza yakin, kamu ini pasti playboy." Tembak Ustadza Risty sembari mensejajarkan langkah mereka. "Hayo ngaku, sudah berapa banyak cewek yang kamu tipu." Sambung Ustadza Risty, sembari terkikik pelan.28618Please respect copyright.PENANAFSy5TwHbsu
28618Please respect copyright.PENANAwzIaADx6AH
"Berapa ya...." Ucap Rayhan pura-pura berfikir.28618Please respect copyright.PENANAzCNSOkk3ik
28618Please respect copyright.PENANAxj0CP1rOif
Sanking gemasnya Ustadza Risty sampai memukul pundak Rayhan. "Memang buaya kamu Ray! Eh... Nanti kamu lewat sana aja ya, terus memutar ke belakang rumah Ustadza. Di sana di pinggir sungai, kamu tunggu aja di sana ya." Pinta Ustadza Risty. Ia khawatir kalau nanti ada orang yang curiga melihat Rayhan sering ke rumahnya.28618Please respect copyright.PENANAwykcPeC3oT
28618Please respect copyright.PENANA3GyVB2nRsX
"Jangan lama-lama ya Ustadza!" Ujar Rayhan, lalu ia berbelok ke kiri menuju jalan yang di tunjuk Ustadza Risty.28618Please respect copyright.PENANAaXhPMYWIbQ
28618Please respect copyright.PENANAgD6D5dMe2P
Jalan yang di lalui Rayhan jelas tidak muda, ia harus menerobos ilalang yang cukup tinggi. Sejenak ia kembali teringat dengan aksi nakalnya bersama teman-temannya yang nekat mengintip Ustadza Risty. Tapi ia sama sekali tidak menyesal bahkan mensyukuri nya. Andai saja ia tidak menuruti ide gila teman-temannya, mungkin ia tidak akan bisa sedekat ini dengan Ustadza Risty.28618Please respect copyright.PENANAMo9hdsreuR
28618Please respect copyright.PENANAPG1w4qxgXF
Setibanya di tempat yang di janjikan, Rayhan tampak terkagum dengan keindahan alam yang belum tersentuh oleh tangan-tangan manusia jahil yang hanya bisa merusak keindahan alam. Tidak ada sampah, dan terlihat sangat asri.28618Please respect copyright.PENANA8jZnKRCwCt
28618Please respect copyright.PENANA47ztGrv55p
Di depannya terdapat sebuah sungai mengalir yang tampak sangat jernih. Sementara di ujung danau terdapat sebuah hutan yang terlihat sangat lebat dengan pohon-pohon besar yang mencakar langit. Belum lagi udaranya yang segar membuat Rayhan tidak menyesal karena harus memalui ilalang untuk sampai ke sini.28618Please respect copyright.PENANAXeRoXCMYIx
28618Please respect copyright.PENANALgJwsPctGj
Ia duduk beralaskan rumput, sembari sesekali melempar batu-batu kecil ke sungai.28618Please respect copyright.PENANAtUPe6EdOH7
28618Please respect copyright.PENANAwuxhgMvXJO
"Lama ya nunggunya?" Sapa Ustadza Risty yang tiba-tiba sudah berada di dekatnya. Ustadza Risty duduk di samping Rayhan. "Ngomong-ngomong wajah kamu kenapa? Kok memar gitu?" Tanya Ustadza Risty merasa heran.28618Please respect copyright.PENANAdF0SSJU9lw
28618Please respect copyright.PENANAe1kkzoloe0
"Biasa Ustadza, hehe..."28618Please respect copyright.PENANAdaTNLRcYv0
28618Please respect copyright.PENANAlJehAuE0gJ
"Nakal kamu ya." Sentil Ustadza Risty.28618Please respect copyright.PENANAf8aSXfjavF
28618Please respect copyright.PENANAJIgd0heLEB
Rayhan kembali menatap sungai yang ada di depannya. "Gimana kabar suaminya Ustadza?" Tanya Rayhan. Ustadza Risty tampak tersipu malu sebelum menjawab pertanyaan Rayhan.28618Please respect copyright.PENANAdpkaBCl1BS
28618Please respect copyright.PENANAim1u07lHm6
"Alhamdulillah... Sekarang Ustad lebih sering di rumah." Jawab Ustadza Risty. "Ini semua berkat kamu Ray." Lanjut Risty, sembari menghela nafas.28618Please respect copyright.PENANAGaP9mCPBPf
28618Please respect copyright.PENANAU8P4U3mPVC
"Syukurlah, kalau begitu saya sudah di maafkan." Lega Rayhan.28618Please respect copyright.PENANAvyIl4TnUSC
28618Please respect copyright.PENANAoWzDCo1zFz
Ustadza Risty merenyitkan dahinya. "Siapa bilang? Sekarang malah timbul masalah baru." Ujar Ustadza Risty sembari memainkan rumput yang ada di sampingnya.28618Please respect copyright.PENANAociwRt1KqT
28618Please respect copyright.PENANAoNU2JUEQs0
"Masalah apa?"28618Please respect copyright.PENANA2Y2O8VT3Cg
28618Please respect copyright.PENANAE0F828z0nr
"Susah ngejelasinnya... Memang si saran kamu buat Suami Ustadza jadi makin betah di rumah, tapi... Suami saya sering mengeluh karena setiap kali itunya di oral, ia merasa ngilu." Jelas Ustadzah Risty tanpa melihat kearah Rayhan.28618Please respect copyright.PENANAduphfwngbL
28618Please respect copyright.PENANAtTEf6kKE6L
"Maksud Ustadza kontolnya Ustad suka ngilu pas lagi di kulum sama Ustadza?"28618Please respect copyright.PENANAGuKIDqV8BR
28618Please respect copyright.PENANAxiK0vIijDB
Ustadza Risty memeluk erat lututnya sembari mengangguk malu. "I-iya... Makanya Ustadza bingung, gimana caranya agar Ustad gak ngerasa ngilu lagi." Ucap Ustadza Risty.28618Please respect copyright.PENANAJu4RQyQ5TT
28618Please respect copyright.PENANAbxhvSzIQjw
"Soal itu aku bisa bantu." Rayhan berdiri lalu melempar batu ke sungai, hingga menimbulkan percikan kecil.28618Please respect copyright.PENANAF7OG7T9Qk2
28618Please respect copyright.PENANAA9VTyQxzUq
"Serius." Mata Ustadza Risty berbinar.28618Please respect copyright.PENANAKl4XArW8YH
28618Please respect copyright.PENANAHzPdBav53G
Rayhan mengangguk. "Tapi kali ini agak sulit Ustadza, entah Ustadza mau atau tidak." Ucap Rayhan ragu, kalau Ustadza Risty mau melakukannya.28618Please respect copyright.PENANAxJR8pjzq9i
28618Please respect copyright.PENANAVjzAQO5amd
"Apa yang harus Ustadza lakukan?"28618Please respect copyright.PENANADak6GxOsTq
28618Please respect copyright.PENANA6tjSDfvoAd
Rayhan menatap mata Ustadza Risty. "Kali ini Ustadza harus peraktek, agar bisa lebih cepat menguasai oral sex yang benar menggunakan mulut." Jelas Rayhan, sebenarnya ia ragu kalau Ustadza Risty akan menyanggupinya.28618Please respect copyright.PENANA05TPEmrQUe
28618Please respect copyright.PENANAIzxdgPcW8Q
"Kalau itu bisa membuat hubungan kami kembali harmonis, Ustadza bersedia." Lirih Ustadza Risty.28618Please respect copyright.PENANAYVAhGrPnom
28618Please respect copyright.PENANA6N45H3DyRN
"Ustadza yakin?"28618Please respect copyright.PENANAVOgjAfrTQR
28618Please respect copyright.PENANAjPh8a7TIOo
Risty menganggukkan kepalanya, sembari menatap sosok Rayhan yang tengah tersenyum memandangnya. Tiba-tiba Rayhan membungkukkan badannya, menyentuh pipi putihnya dengan lembut, hingga hatinya terasa bergetar.28618Please respect copyright.PENANAk3NfnaiZ72
28618Please respect copyright.PENANADXs9XQI3NQ
Sedikit memejamkan mata, Ustadza Risty membiarkan muridnya itu mengecup bibirnya. Lembut dan hangat, hingga membuatnya merasa sangat nyaman. Bahkan Ustadza Risty tampak tak relah ketika Rayhan melepaskan pagutan singkat mereka, karena ia terlanjur menyukai cara Rayhan mengulum bibirnya.28618Please respect copyright.PENANAN1hNs8s7Be
28618Please respect copyright.PENANAeHraU1iHIH
"Ustadza sangat cantik." Puji Rayhan.28618Please respect copyright.PENANALPDJimEGl9
28618Please respect copyright.PENANACzhcwCWB98
Ustadza Risty mencubit pelan lengan Rayhan. "Gombal! Kamu jadi gak ngajarin Ustadza." Rajuk Ustadza Risty, membuat wanita berusia 28 tahun itu makin menggemaskan.28618Please respect copyright.PENANAyLuzPWmvMK
28618Please respect copyright.PENANAIgDpPMOL5v
"Jadi dong! Mula-mula Ustadza buka dulu celana saya." Pinta Rayhan.28618Please respect copyright.PENANAEpiqn3DKXZ
28618Please respect copyright.PENANAjwvFa9aCuv
Ustadza Risty sejenak terdiam, entah kenapa adrenalinnya kian meningkat ketika anak itu memintanya untuk melepaskan celananya. Jujur ia tidak pernah membuka celana Suaminya saat mereka hendak melakukan hubungan intim. Tapi Rayhan malah memintanya untuk melakukan hal yang tidak pernah ia lakukan.28618Please respect copyright.PENANALrcOvnKRzZ
28618Please respect copyright.PENANASbLSc4CTdV
Tapi pada akhirnya ia memberanikan diri membuka celana Rayhan, kedua tangannya hendak melepas celana hijau lumut yang di kenakan Rayhan saat ini.28618Please respect copyright.PENANAtjH2Ws72RH
28618Please respect copyright.PENANAfNeV7iUyCU
"Buka resletingnya pake mulut Ustadza." Ucap Rayhan tiba-tiba.28618Please respect copyright.PENANAaCC4bjhwPl
28618Please respect copyright.PENANAqmiEkZoLbr
"Eh..."28618Please respect copyright.PENANA6lYgqCu079
28618Please respect copyright.PENANA90D3NhYu0v
Rayhan mengusap lembut kerudung Ustadza Risty yang berwarna coklat. "Lakukan dengan perlahan, dan nikmati prosesnya." Tuntun Rayhan dengan tenang.28618Please respect copyright.PENANAhe3DVqJ5Iv
28618Please respect copyright.PENANAczu5X0xxlO
Seakan terhipnotis dengan tatapan Rayhan, Ustadza Risty mendekatkan wajahnya di selangkangan Rayhan. Kemudian ia menggigit resleting celana Rayhan. Dengan di Bantu kedua tangannya Ustadza Risty menarik turun celana sekolah Rayhan berikut dengan celana dalamnya.28618Please respect copyright.PENANAWsM4svbyqP
28618Please respect copyright.PENANATQCTBdRiTP
Mata Ustadza Risty tak berkedip menatap nanar kemaluan Rayhan yang telah ereksi sempurna. Panjang dan besar, membuat tubuhnya merinding tak karuan. Nafas Ustadza Risty terdengar memburu dengan tatapan mata yang berbinar.28618Please respect copyright.PENANAVmuKWxtHGS
28618Please respect copyright.PENANACxgHvQICua
Tanpa di suruh jemari Ustadza Risty menyentuh kemaluan Rayhan yang jauh lebih besar di bandingkan milik suaminya. Jari jempolnya mengusap lembut kepala pion kontol Rayhan.28618Please respect copyright.PENANAP8ljs6vUd5
28618Please respect copyright.PENANAvmqKZXOl1o
"Pelan-pelan Ustadza! Hirup aromanya." Ujar Rayhan mengarahkan.28618Please respect copyright.PENANATrMa5XeG1J
28618Please respect copyright.PENANAj3414jcOsl
Ustadza Risty mendekatkan hidungnya di batang kemaluan Rayhan berwarna kemerahan. Aroma yang menyengat membuat Ustadza Risty seakan mabuk birahi. "Sa-saya suka aromanya..." Ujarnya gugup. "Apa Ustadza boleh menciumnya." Pinta Ustadza Risty, menatap kagum kontol Rayhan.28618Please respect copyright.PENANA7xs9IifZn1
28618Please respect copyright.PENANA7eP2zspfKq
"Tentu saja boleh." Rayhan membelai kerudung Ustadza Risty.28618Please respect copyright.PENANAdsm7VmSP0F
28618Please respect copyright.PENANAK5ue3FMweu
Bibir merahnya mengecup lembut batang kemaluan Rayhan yang terasa hangat dan berkedut. Perlahan kecupannya semakin intens, tidak hanya batang kemaluan Rayhan saja, bahkan ia menciumi kepala kontol Rayhan.28618Please respect copyright.PENANAYXrfMyCIyh
28618Please respect copyright.PENANAkb6PxQNrQI
"Nikmat sekali Ustadza." Rayhan mulai meracau tak jelas. "Jilat kontol saya, kalau Ustadza suka." Ujar Rayhan lagi dengan nafas yang mulai terasa berat.28618Please respect copyright.PENANATlxT2oPPBR
28618Please respect copyright.PENANAXGqtASDTrl
Lidahnya menyapu perlahan permukaan kontol Rayhan. "Kontol kamu enak Ray! Sluuuppss... Sluuuppss..." Ujar Ustadza Risty yang entah kenapa sangat menyukai kontol Rayhan.28618Please respect copyright.PENANAVeeuUghVSm
28618Please respect copyright.PENANALLqCQZB97p
Bahkan tanpa di minta Ustadza Risty membuka bibir merahnya, melahap kontol Rayhan ke dalam mulutnya.28618Please respect copyright.PENANAfRhHwfav7N
28618Please respect copyright.PENANAjs4MyeGQm7
Tubuh Rayhan menegang merasakan hisapan mulut Ustadza Risty, walaupun sesekali gigi Ustadza Risty menggaruk kontolnya hingga terasa ngilu. "Jangan kena gigi Ustadza!" Perintah Rayhan, Ustadza Risty berusaha menuruti ucapan Rayhan, dengan telaten ia mengulum kontol Rayhan.28618Please respect copyright.PENANA2t9ZOD383q
28618Please respect copyright.PENANA2ns5cEWoPS
Ternyata Ustadza Risty cepat belajar, terbukti dengan suara erangan Rayhan yang semakin intens terdengar ketika Ustadza Risty menggerakan kepalanya maju mundur.28618Please respect copyright.PENANAmXzRf8JpLA
28618Please respect copyright.PENANAP1seSbqcjG
Jemari Ustadza Risty membelai dan meremas lembut kantung telur Rayhan, dan secara naluri ia melahap sebanyak mungkin kontol Rayhan hingga masuk ke dalam tenggorokannya. Ia menghisap-hisap kuat kontol Rayhan hingga wajahnya memerah karena menahan nafasnya.28618Please respect copyright.PENANAB0SWO2dj4z
28618Please respect copyright.PENANAqkp4BPGUKy
"Ustadza... Saya mau keluar." Jerit Rayhan.28618Please respect copyright.PENANAzkQGLrT1tX
28618Please respect copyright.PENANAR0yyCxsLqi
Ia menarik pinggulnya melepaskan hisapan Ustadza Risty. Dengan wajah mendongak kearah kontol Rayhan, ia menatap nanar kontol Rayhan yang tengah di urut-urut oleh Rayhan sendiri.28618Please respect copyright.PENANACS76eNzo30
28618Please respect copyright.PENANAHQlmsGcjAy
Croooottss... Croooottss... Croooottss...28618Please respect copyright.PENANAnijhPVQUum
28618Please respect copyright.PENANA10hByP9S7F
Sperma Rayhan meledak, tumpah ruah di wajah cantik Ustadza Risty yang terlihat sangat menggoda. Dengan penuh kepasrahan, ia membiarkan sperma Rayhan yang najis menodai wajahnya yang selama ini selalu di basuh oleh air wudhu.28618Please respect copyright.PENANAY6Qnmcj8Nu
28618Please respect copyright.PENANAg8UPQUeXej
"Pinjang hp Ustadza." Pinta Rayhan.28618Please respect copyright.PENANACFphdsU7lO
28618Please respect copyright.PENANAV70DKstuIV
Ustadza Risty mengambil handphone nya dari dalam saku gamisnya. "Buat apa?"28618Please respect copyright.PENANADsvTQYmumX
28618Please respect copyright.PENANAlcoJzjdbFo
"Buat kenang-kenangan." Ucap Rayhan tersenyum.28618Please respect copyright.PENANAyQkh4Qs6lw
28618Please respect copyright.PENANAiw4EaS66qh
Cekrekk...28618Please respect copyright.PENANAIT6InSadDX
28618Please respect copyright.PENANAIbDlxDGcLq
Rayhan mengambil foto wajah Ustadza Risty yang berlepotan sperma Rayhan. Kemudian Rayhan memperlihatkan foto tersebut kepada Ustadza Risty yang tampak tidak percaya menatap dirinya sendiri di dalam hpnya.28618Please respect copyright.PENANAZX37fDMRjo
28618Please respect copyright.PENANAGdjH5MDrA1
Ia merasa sangat nakal, tapi ia juga merasa sangat bergairah dengan fotonya sendiri.28618Please respect copyright.PENANAkNwkH2lnTj
28618Please respect copyright.PENANAVy4GzJ7kFZ
"Bandel kamu Ray!" Lirih Ustadza Risty.28618Please respect copyright.PENANAp4zMyco8T0
28618Please respect copyright.PENANA5KlLZPoXnN
Rayhan tersenyum hangat. "Tapi Ustadza suka kan?" Bisik Rayhan lembut di telinga Ustadza Risty.28618Please respect copyright.PENANApXX4ky9P0n
28618Please respect copyright.PENANAykvhb6Cwyj
"Sangat suka."28618Please respect copyright.PENANAAD7R3K6uEE
28618Please respect copyright.PENANARL6reHsV3h
Rayhan kembali menaikkan celananya, dan merapikan pakaiannya yang sedikit lecek. Entah kenapa Ustadza Risty merasa sangat kecewa ketika Rayhan yang sepertinya ingin mengakhiri kegilaan yang baru saja mereka mulai. Sebenar Ustadza Risty berharap, Rayhan mau menuntaskannya, sekarang dan saat ini juga.28618Please respect copyright.PENANA60ZREvxpjW
28618Please respect copyright.PENANAm4EfJTwW5i
"Ray!"28618Please respect copyright.PENANAEiVPjtQk73
28618Please respect copyright.PENANA7jR800j1le
Rayhan duduk di samping Ustadzah Risty. "Pelajaran hari ini cukup sampai di sini Ustadza. Tapi saya punya pr buat Ustadza." Ucap Rayhan seraya membelai wajah Ustadza Risty, ia meratakan sperma yang ada di wajah Ustadza Risty. "Jangan di cuci selama 24 jam." Sambung Rayhan, membuat Ustadza Risty terhenyak.28618Please respect copyright.PENANAstQL3eey9L
28618Please respect copyright.PENANAwG0SPLjDj4
"Akan Ustadza kerjakan!" Lirih Ustadza Risty. "Kapan kelas berikutnya akan di buka." Bisiknya pelan penuh harap.28618Please respect copyright.PENANACfNCUoGiq7
28618Please respect copyright.PENANA8500ntxRUu
"Nanti akan saya kabarkan."28618Please respect copyright.PENANAt7OgRNlgJ6
28618Please respect copyright.PENANA3PGFIM0CN7
Rayhan menghela nafas perlahan, lalu beranjak pergi meninggalkan Ustadza Risty yang tampak masih gelisah karena syahwat nya yang di buat menggantung oleh muridnya sendiri. Sejujurnya ia tidak menyangkah kalau hubungan mereka akan sampai sejauh ini. Ustadza Risty menatap sayu punggung Rayhan, yang akhirnya menghilang di balik ilalang.28618Please respect copyright.PENANAZWN7C023Ku
28618Please respect copyright.PENANAOtuXtYxpy2
*****28618Please respect copyright.PENANAX2y6f7wH97