Suasana pesantren pagi ini terlihat begitu tenang, seakan tidak pernah terjadi apapun semalam. Tetapi walaupun begitu, sebagian besar penduduk ponpes Al-tauhid masih sangat khawatir dengan teror mahluk aneh satu bulan belakangan ini. Salah satunya Zaskia.29237Please respect copyright.PENANApxmbeWjwMA
29237Please respect copyright.PENANAvJeCTcMZet
Ia tengah membahas mahluk aneh itu dengan Rayhan yang tengah menunggu sarapan pagi.29237Please respect copyright.PENANA0wWmFAxnn1
29237Please respect copyright.PENANA3aaUwtJouR
Zaskia menyiapkan sarapan pagi ini dengan telur orak arik yang di padu dengan bermacam jenis sayuran agar tetap sehat untuk di santap. Tidak lupa ia juga menyiapkan nasi kuning sebagai pelengkapnya.29237Please respect copyright.PENANAQ1XQF6RjAt
29237Please respect copyright.PENANAbOo9tAfMs6
"Mahluk aneh itu belum ada kabarnya?" Tanya Zaskia.29237Please respect copyright.PENANAkuBPIPk261
29237Please respect copyright.PENANAsfEi1fAflx
Dia menggeser kursi yang ada di hadapan Rayhan dan duduk dengan perlahan.29237Please respect copyright.PENANAr78CWboXzb
29237Please respect copyright.PENANAPzXtC3dUwQ
Rayhan sempat melihat kearahnya yang pagi ini mengenakan jilbab hoodie berwarna coklat tua, di padu dengan gamis syar'i berbahan arabian crap berwarna abu-abu.29237Please respect copyright.PENANA8SYrJ7KJpL
29237Please respect copyright.PENANAANAdiANz72
Rayhan mendesah pelan. "Belum ada kabar Kak! Tapi kalau dia muncul lagi akan aku pastikan kali ini ia tidak akan bisa lolos lagi." Geram Rayhan, seraya tersenyum kearah Kakak kandungnya yang pagi ini terlihat begitu cantik.29237Please respect copyright.PENANAXfpM77YvST
29237Please respect copyright.PENANAcNYJyeevVM
"Jangan macam-macam Dek?" Tegas Zaskia.29237Please respect copyright.PENANAset5n3qbSc
29237Please respect copyright.PENANAkco1S4P3lF
"Kakak gak perlu khawatir, gini-gini aku juga jago berkelahi." Kelakar Rayhan, tapi tetap tidak bisa membuat Kakaknya merasa tenang.29237Please respect copyright.PENANAfsePYvNSU5
29237Please respect copyright.PENANAEzOo8MxHuX
Zaskia memotong telur orak-arik menjadi dua kemudian ia berikan keatas piring adiknya. "Dia itu mahluk jadi-jadian. Kakak gak mau kamu sampai kenapa-napa." Jelas Zaskia, sembari melototi Adiknya, berharap Rayhan mengerti akan kegelisahan hatinya saat ini.29237Please respect copyright.PENANAMzxyMbvDgA
29237Please respect copyright.PENANASfyn4TKBvn
"Apa yang perlu Kakak khawatirkan?" Ujar Rayhan sembari memasukan satu sendok nasi penuh ke dalam mulutnya. "Kita punya Tuhan Kak, dan aku yakin Tuhan pasti akan membantu kita untuk menangkap mahluk aneh itu." Zaskia mendesah pelan. Ia tau betul sifat Adiknya yang keras kepala itu.29237Please respect copyright.PENANAJqnAff4qff
29237Please respect copyright.PENANAEFKvX71nN6
Sejenak ia teringat dengan kejadian semalam, di mana Rayhan yang tak kunjung pulang walaupun hujan turun sangat deras hingga membuatnya sangat khawatir. Bahkan Zaskia nekat keluar rumah demi mencari adiknya.29237Please respect copyright.PENANAo2guA0wFqx
29237Please respect copyright.PENANAJIoxSwNav2
Tapi kejadian semalam kalau di ingat-ingat sangat memalukan sekali, karena potongan adegan semalam, membuat Zaskia tidak bisa tidur.29237Please respect copyright.PENANAxyChRE8mjP
29237Please respect copyright.PENANAHTWurIwVnJ
"Tapi kamu harus tetap hati-hati!" Ujar Zaskia mengalah.29237Please respect copyright.PENANAwZHp36YTgx
29237Please respect copyright.PENANAPibwN0P50n
"Siap Kak."29237Please respect copyright.PENANAYwWrCSn407
29237Please respect copyright.PENANAA98YYcu1Tc
Zaskia merenyitkan dahinya sembari melihat kearah piring Rayhan. "Kok sayurnya gak di makan Ray?" Protes Zaskia saat melihat Rayhan menyingkirkan potongan sayur dari telurnya.29237Please respect copyright.PENANACnj7r8w9Wf
29237Please respect copyright.PENANADLChoMAZee
Rayhan nyengir. "Kakak kan tau, kalau aku gak suka sayuran!" Jawab Rayhan malas sembari menikmati telur otak arik di dalam mulutnya.29237Please respect copyright.PENANAizeDbfrIcn
29237Please respect copyright.PENANANK69Pj4DGv
"Sayuran itu sehat! Pokoknya harus di habiskan." Titah Zaskia tidak mengubris ucapan Rayhan.29237Please respect copyright.PENANA74y04NsE5r
29237Please respect copyright.PENANA71KWvjKMHP
Walaupun Rayhan tidak suka sayuran, tapi kalau Kakaknya sudah mengeluarkan titah, Rayhan tidak bisa apa-apa, dia harus menghabiskan makanan yang ada di piringnya. Sembari menikmati sarapan pagi, Rayhan terus berpikir bagaimana cara menangkap mahluk aneh tersebut.29237Please respect copyright.PENANAFHr6SZIsew
29237Please respect copyright.PENANAi6V0aYyp3y
*****29237Please respect copyright.PENANAsF82UYqtkL
29237Please respect copyright.PENANARpY7TCpLFg
Sehabis pamit dari Zaskia, Rayhan tidak langsung ke sekolah, melainkan mampir ke rumah Ustadza Dewi yang pagi ini terlihat sibuk membakar daun-daun kering yang semalam berjatuhan di halaman depan rumahnya. Saat melihat Rayhan mendatanginya, Ustadza Dewi tersenyum senang.29237Please respect copyright.PENANAbuRADv6g5r
29237Please respect copyright.PENANAqSuE71oWbg
Walaupun baru kemarin mereka bertemu dan bercinta habis-habisan, tetap saja Ustadza Dewi selalu merindukan sosok Rayhan yang akhir-akhir ini mengisi cerita hidupnya.29237Please respect copyright.PENANAL8QAQsv4mN
29237Please respect copyright.PENANAZn1ghvDTLv
"Loh kok ke sini?" Tegur Ustadza Dewi sembari menyampirkan jilbab segitiga berwarna putih dengan bahan ceruti yang memiliki tekstur yang lembut dan elastis sehingga nyaman untuk di kenakan sehari-hari.29237Please respect copyright.PENANAb9FcbRX9nk
29237Please respect copyright.PENANAnmXzbYUHQ1
Rayhan berdiri tidak jauh dari Ustadza Dewi. "Jadi aku udah gak boleh ketemu Ustadza lagi nih." Rajuk Rayhan sembari menendang beberapa daun kering yang ada di dekat kakinya.29237Please respect copyright.PENANAQDwfKxHO4d
29237Please respect copyright.PENANAdCMNQbblMz
"Gitu aja ngambek!" Ustadza Dewi mentoel hidung Rayhan.29237Please respect copyright.PENANAeP006vDbLk
29237Please respect copyright.PENANAk4JQtF3mN8
Dan pada saat bersamaan Nikita yang telah siap berangkat ke sekolah menghampiri Ustadza Dewi.29237Please respect copyright.PENANAXkTXDC0wZx
29237Please respect copyright.PENANAE1jXncaCNX
Sejenak mereka berdua terdiam, ada rasa takut kalau anak satu-satunya Ustadza Dewi mencurigai kedekatan mereka. Entah apa yang harus di katakan Ustadza Dewi kepada Nikita kalau sampai itu terjadi.29237Please respect copyright.PENANATMu6IuH1fX
29237Please respect copyright.PENANAEo3WD8G04Z
"Mi, Niki berangkat dulu, assalamualaikum!" Gadis cantik berhijab putih itu mencium punggung tangan Ibunya. Lalu ia beralih kearah Rayhan seraya tersenyum. "Ana berangkat dulu ya Kak." Ujar Nikita sopan.29237Please respect copyright.PENANAe344D5oyKD
29237Please respect copyright.PENANAh8bnJEDRIn
"Eh iya!" Jawab Rayhan kagok.29237Please respect copyright.PENANAZ2hqXImuIx
29237Please respect copyright.PENANAIi8YmXYxsp
Selepas kepergian Nikita, Dewi menatap Rayhan dengan tatapan curiga sembari melipat kedua tangannya diatas dada. Sadar dengan tatapan Ustadza Dewi, membuat Rayhan menjadi salah tingkah.29237Please respect copyright.PENANAQBTT4RnpKo
29237Please respect copyright.PENANA3sOTugk1pU
Ya... 29237Please respect copyright.PENANAg8vcgb5QDw
Bagaimanapun juga Nikita adalah anak yang cantik sama seperti Ibu kandungnya.29237Please respect copyright.PENANAaf7Q4C6e8Q
29237Please respect copyright.PENANAg1mXLCsiL3
"Duh ngeliatnya sampe segitunya." Kini Ustadza Dewi yang terlihat merajuk.29237Please respect copyright.PENANAVSTeA1wCo5
29237Please respect copyright.PENANASL81cl0Y6c
Rayhan meriah tangan Ustadza Dewi. "Ada yang cemburu ni." Goda Rayhan, kemudian ia menggandeng tangan Ustadza Dewi untuk masuk ke dalam rumah Ustadza Dewi.29237Please respect copyright.PENANApC4MTREnoe
29237Please respect copyright.PENANA1P6BOvb03r
Setelah berada di dalam rumah, Ustadza Dewi bergegas mengunci rumahnya. Cleek... Dari belakang Rayhan memeluk erat pinggang ramping Ustadza Dewi, sembari menyandarkan dagunya di pundak Ustadza Dewi.29237Please respect copyright.PENANA7GGHauSeaW
29237Please respect copyright.PENANAJTz4fSOKkU
"Ray kangen!" Bisik Rayhan. Tangan kanannya naik keatas membelai payudara Ustadza Dewi.29237Please respect copyright.PENANA5bqXMWEBld
29237Please respect copyright.PENANAjCYvlvpiRW
Mata Dewi terpejam, meresapi sentuhan tangan Rayhan di atas payudaranya. "Nakal..." Umpat Dewi manja, tapi hatinya berbunga-bunga ketika Rayhan mengatakan kalau dirinya sangat merindukannya.29237Please respect copyright.PENANAdq0HJIGgAE
29237Please respect copyright.PENANA24BZ2gYhxT
"Aroma tubuh Ustadza selalu membuat Ray gak bisa tidur! Apa boleh Rayhan mencium aroma tubuh Ustadza?" Bisik Rayhan, sembari menghembuskan nafasnya kearah leher Ustadza Dewi.29237Please respect copyright.PENANAhJ7U8ja5aq
29237Please respect copyright.PENANAtyKITLOkHV
Ustadza Dewi tersenyum simpul, harus di akui, pemuda yang saat ini tengah memeluknya sangat pintar menyusun kata-kata yang membuatnya melayang. Ustadza Dewi mengayunkan tubuhnya. "Bohong." Lirih Ustadza Dewi sembari memutar tubuhnya menghadap kearah Rayhan. "Ustadza belum mandi, masak di bilang wangi." Ujarnya pelan.29237Please respect copyright.PENANA9g9hDM1skm
29237Please respect copyright.PENANAsqG8DzX6U5
Rayhan menyentil hidup Ustadza Dewi. "Yang bilang wangi siapa? Geer. Tadikan aku bilang kalau suka sama aroma tubuh Ustadza, gak bilang wangi." Goda Rayhan.29237Please respect copyright.PENANAJrnn8Dbgdf
29237Please respect copyright.PENANAjD3YOlJi5h
Mata Ustadza Dewi melotot, dan pada saat bersamaan Rayhan melepas pelukannya dan lari menuju salah satu kamar yang ada di dalam rumah Ustadza Dewi secara random.29237Please respect copyright.PENANAfxSugQtvp0
29237Please respect copyright.PENANAH3BROpa7gt
Secepat mungkin Ustadza Dewi mengejar Rayhan hingga ke kamar tersebut.29237Please respect copyright.PENANAsZw2AXW938
29237Please respect copyright.PENANAoCbj2qGayB
"Mau lari kemana kamu?" Tanya Ustadza Dewi sembari berkacak pinggang.29237Please respect copyright.PENANAVstVXhgzZt
29237Please respect copyright.PENANAzwoe2p0Rr2
Rayhan tersenyum penuh arti, kemudian ia menanggalkan pakaiannya hingga ia telanjang bulat. Mata indah Ustadza Dewi melotot menatap kontol Rayhan yang telah kakuh. Walaupun sudah beberapa kali ia melihat kontol Rayhan, tapi tetap saja Ustadza Dewi mengagumi kontol Rayhan.29237Please respect copyright.PENANAZRjjvtkNrJ
29237Please respect copyright.PENANAWSkykhd2Aj
Walaupun sudah berusia 39 tahun, tapi jiwa mudanya tetap bergairah, apa lagi kini di hadapannya ada seorang anak yang tampan tengah berdiri di depannya tanpa memakai sehelai benangpun di tubuhnya.29237Please respect copyright.PENANAoBrgfyAGQO
29237Please respect copyright.PENANAffL9O6kTKL
"Ray, kamu..." Ustadza Dewi menggigit bibirnya.29237Please respect copyright.PENANAgO5Nz8Q1Jo
29237Please respect copyright.PENANAorkHT5RkXB
Rayhan berjalan perlahan mendekati Ustadza Dewi, dalam hitungan detik bibir mereka telah menyatu. Kedua tangan Ustadza Dewi memeluk erat pinggang kekar Rayhan, sembari membalas lumatan Rayhan.29237Please respect copyright.PENANAkyj6ggzFjT
29237Please respect copyright.PENANAdcfjibGYXJ
Hmmmpss... Hmmppsss... Hmmppsss... 29237Please respect copyright.PENANAudVjNpaiWl
29237Please respect copyright.PENANAwF9AoJKVvu
Ustadza Dewi dan Rayhan saling bertukar air liur, tanpa merasa jijik karena harus menelan air liur satu sama lainnya. Kedua tangan Rayhan turun kebawah menangkap pantat Ustadza Dewi yang semok.29237Please respect copyright.PENANAn9KGCypC3t
29237Please respect copyright.PENANAHxHgg1Ll0i
Remasan kecil di pantatnya, membuat setetes precum mulai keluar dari lobang surgawinya.29237Please respect copyright.PENANAMPa0Gp1GRF
29237Please respect copyright.PENANAXoxdwwJe4B
"Aku ingin mencobanya lagi." Bisik Rayhan.29237Please respect copyright.PENANAAxqJx0Lp26
29237Please respect copyright.PENANAe4kCalWMFF
Ustadza Dewi mengangguk pelan. "Lakukan apa yang kamu mau terhadap tubuh Ustadza, tapi..." Ustadza Dewi mengidarkan pandangannya ke sekitar ruangan kamar. Tampak ada lemari belajar beserta kursinya dan lemari besar kaca berada di pojokan kamarnya.29237Please respect copyright.PENANA9Z4xq6SezW
29237Please respect copyright.PENANArdJ89er8yP
"Kenapa Ustadza?" Tanya Rayhan.29237Please respect copyright.PENANAHV0oqmrADr
29237Please respect copyright.PENANAxrEpoTRzIR
"Ini kamar Niki, kita pindah ke kamar Ustadza aja ya." Ustadza Dewi membelai wajah Rayhan.29237Please respect copyright.PENANArZlDplTtFW
29237Please respect copyright.PENANABYjUUrUnQa
Mengetahui kalau ini adalah kamar putrinya, membuat Rayhan malah semakin bergairah. Ia membayangkan betapa menyenangkan sekali kalau Nikita tidur diatas sisa-sisa keringat dan spermanya.29237Please respect copyright.PENANAZPhRRuVDW8
29237Please respect copyright.PENANAtKlRmNIHD7
Rayhan kembali melumat bibir Ustadza Dewi, sembari mempereteli pakaian Ustadza Dewi hingga ia telanjang bulat, sama seperti dirinya.29237Please respect copyright.PENANAJpPYUcxAeo
29237Please respect copyright.PENANAd90YbxqYvb
"Ray..." Erang Ustadza Dewi.29237Please respect copyright.PENANANehO2UZ2iZ
29237Please respect copyright.PENANArWf9qqQcht
Tapi Rayhan tidak mengubrisnya, ia menundukkan wajahnya kearah payudara Ustadza Dewi, melahap dan menjilati daging empuk milik Ustadza Dewi. Dia mencucup lembut puting Ustadza Dewi yang kemerah-merahan, membuat sang pemilik tubuh menggelinjang nikmat.29237Please respect copyright.PENANA1YoATr2boc
29237Please respect copyright.PENANAYLn98J0zRB
Secara bergantian Rayhan mengekploitasi payudara Ustadza Dewi, sementara telapak tangannya menjelajahi paha mulus Ustadza Dewi.29237Please respect copyright.PENANA0t8wm0MF4x
29237Please respect copyright.PENANA9p6YeZuqqZ
Mata Ustadza Dewi terpejam, sembari mendengus berat. Ia sadar betul apa yang di lakukan Rayhan saat ini adalah sebuah dosa besar, tetapi ketika hawa nafsu datang, maka akal sehatnya pergi.29237Please respect copyright.PENANAUk4JnOMEsC
29237Please respect copyright.PENANAXTlhn6Bqij
Ustadza Dewi menekuk kaki kanannya ketika jari Rayhan membelai pubik vaginanya, turun menuju bibir vaginanya yang telah merekah.29237Please respect copyright.PENANAZHjyD6BttF
29237Please respect copyright.PENANAcvqTmklJHh
"Oughkk Rayhaaaan..." Desah Ustadza Dewi ketika jari Rayhan menembus lobang memeknya yang telah basah.29237Please respect copyright.PENANAMRQkoYR1m7
29237Please respect copyright.PENANAKiiP5zU5uR
Kedua tangannya meremas kuat seprei tempat tidur anaknya, sembari membanting kepalanya ke kiri dan kanan, meresapi rasa nikmat ketika jari Rayhan mengaduk-aduk lobang memeknya yang semakin membanjir.29237Please respect copyright.PENANANOUky2SEvT
29237Please respect copyright.PENANAcuGhvq5fCg
Tidak lama kemudian iapun melolong panjang menyambut orgasme pertamanya.29237Please respect copyright.PENANAvjCqn8LeqH
29237Please respect copyright.PENANA0QJB5lcyCQ
Creetss... Creetss... Creetss...29237Please respect copyright.PENANAT3nQf3drgX
29237Please respect copyright.PENANAPL5HwY88IY
"Oughkk Ray, ini enak sekali." Puji Ustadza Dewi.29237Please respect copyright.PENANAK4Y9dyGpbA
29237Please respect copyright.PENANAUxh3Qwib9b
Setelah nafasnya kembali teratur, kini giliran Ustadza Dewi yang beraksi. Ia menarik tubuh Rayhan hingga berbaring, sementara dirinya menindih tubuh Rayhan.29237Please respect copyright.PENANAazyS0Bx6Vh
29237Please respect copyright.PENANA9Kmxdmfaf2
Sejenak ia menatap wajah tampan Rayhan yang seakan tidak pernah bosan untuk di lihat. Kemudian ia menciumi sekujur wajah Rayhan, dari kening, mata, hidung, bibir dan dagunya. Lalu turun memberi kecupan dan jilatan di leher Rayhan, membuat pemuda itu menggelinjang nikmat.29237Please respect copyright.PENANAcjc1eGUuJu
29237Please respect copyright.PENANAcBORMb8v4Z
"Oughkk... Geli." Rintih Rayhan.29237Please respect copyright.PENANAHlN9aP8YAA
29237Please respect copyright.PENANAoA8SSmSLKE
Sembari menjilati puting Rayhan, telapak tangan Ustadza Dewi mengocok kontol Rayhan. Hingga akhirnya yang di nanti-nantikan tiba. Ustadza Dwi melahap kontol Rayhan sembari memainkan buah zakarnya.29237Please respect copyright.PENANAT9nEHdZ9iK
29237Please respect copyright.PENANAenQAXUdTcn
Tubuh Rayhan melejang-lejang tak beraturan, sesekali ia mendesis dan sesekali ia melolong nikmat, membuat Ustadza Dewi semakin bersemangat.29237Please respect copyright.PENANAqAScCujm30
29237Please respect copyright.PENANAP34Zq30gN9
"Cukup Ustadza! Aku tidak mau keluar lebih dulu." Melas Rayhan menyerah.29237Please respect copyright.PENANARFChIWmA1W
29237Please respect copyright.PENANApcXVCkGKl3
Ustadza Dewi cekikikan melihat Rayhan yang memelas sanking gak kuatnya. Ustadza Dewi menganggkangi selangkangan Rayhan sembari menuntun kontol Rayhan berada diantara lobang memeknya.29237Please respect copyright.PENANAtodG7vEJ3a
29237Please respect copyright.PENANA5QOFwtIXKT
Dengan sedikit menurunkan pantatnya, ia membiarkan kontol Rayhan menjelajahi lobang syurganya.29237Please respect copyright.PENANAcDOyPQMtBp
29237Please respect copyright.PENANAVEeTQa1zCc
"Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi.29237Please respect copyright.PENANAjpUW4RpYGE
29237Please respect copyright.PENANAZ6D1ZJyyWb
"Hangat sekali Ustadza! Oughkk... Enaaaak." Erang Rayhan merasakan jepitan dinding memek Ustadza Dewi.29237Please respect copyright.PENANApKZXAJnzvu
29237Please respect copyright.PENANAXWPuQBAVkZ
Seraya menggoyangkan pinggulnya Ustadza Dewi menatap Rayhan. "Uhmmss... Enak! Aaahk... Kontol kamu memang juara sayang." Desah Ustadza Dewi, sembari terus menggerakkan pinggulnya naik turun.29237Please respect copyright.PENANAtjUMoHpmgF
29237Please respect copyright.PENANANDKoo5tBlm
Rayhan tidak mau kalah, ia menyambut selangkangan Ustadza Dewi ketika wanita itu menurunkan selangkangannya hingga kontol Rayhan terbenam semakin dalam hingga menyentuh bibir rahimnya. Tubuh Ustadza Dewi telonjak sanking nikmatnya.29237Please respect copyright.PENANAWYNg188qdh
29237Please respect copyright.PENANACkQwU1DOhG
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...29237Please respect copyright.PENANAOGtdnlISpg
29237Please respect copyright.PENANA0sIqfwXaH3
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...29237Please respect copyright.PENANAfiXuPI4oob
29237Please respect copyright.PENANABTbRZrazOP
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...29237Please respect copyright.PENANA1R24Nv4u8l
29237Please respect copyright.PENANAXobZ9DH6UZ
Suara benturan kedua kelamin mereka menggema ke seluruh ruangan sanking panasnya ketika mereka sedang bercinta, seakan mereka lupa dengan status mereka sebagai seorang guru dan murid. Bahkan demi kenikmatan surgawi, mereka sampai melakukan sebuah perbuatan yang melebihi batas normal antara guru dan murid.29237Please respect copyright.PENANAmOd7fzJ1I3
29237Please respect copyright.PENANAb4xIAh1bAu
Rayhan sedikit menggeser posisinya hingga ia bisa duduk sempurna. Kini Ustadza Dewi terlihat seakan sedang duduk di pangkuan muridnya.29237Please respect copyright.PENANApXcdj8EHMD
29237Please respect copyright.PENANAVSHJiOQVyG
Wajah cantik Ustadza Dewi yang bermandikan keringat, membuat Rayhan semakin bernafsu, ia meremas-remas payudara Ustadza Dewi yang bergerak tak beraturan mengikuti irama goyangannya.29237Please respect copyright.PENANAafgcKSrmLi
29237Please respect copyright.PENANAhGwr2MTjwW
"Oughkk... Rayhaaaan..." Jerit Ustadza Dewi kesetanan.29237Please respect copyright.PENANASXJBTXXx4e
29237Please respect copyright.PENANAcmG9eDziph
Kedua jari Rayhan mencubit puting Ustadza Dewi dan menariknya. "Apakah Ustadza menyukai kontolku?" Tanya Rayhan, sembari memainkan payudara Ustadza Dewi.29237Please respect copyright.PENANARMGVwpjSvm
29237Please respect copyright.PENANAPU7goUqncJ
"Ya... Ustadza suka sayang! Aahkk... Terus entotin Ustadza sayang, Aahkk... Aaaahkk... Ini enak sekali! Kontol kamu besar dan panjang." Erang Ustadza Dewi, ia melingkarkan tangannya di leher Rayhan.29237Please respect copyright.PENANA2dOCMPH8rB
29237Please respect copyright.PENANANWSln6GXhr
Bibir Rayhan segera melumat bibir Ustadza Dewi, ia menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Ustadza Dewi dan mencari-cari lidahnya.29237Please respect copyright.PENANAGH5Yp0CpWW
29237Please respect copyright.PENANAjsfcRqIFk1
Setelah hampir 10 menit mereka bercinta, akhirnya pertahanan Ustadza Dewi jebol. Tubuh indahnya menelikung kebelakang, dengan wajah yang menadah keatas hingga dadanya membusung semakin kedepan.29237Please respect copyright.PENANAr4qnlihRdX
29237Please respect copyright.PENANAYjgQUAfcyv
"Ray? Ustadza sampai." Jerit Ustadza Dewi.29237Please respect copyright.PENANAhAKsVa5Mt5
29237Please respect copyright.PENANAL2OBGOC0ZI
Rayhan dapat merasakan cairan cinta Ustadza Dewi yang menyelimuti kontolnya yang kini teras lebih hangat. Sebagiannya lagi mengalir keluar.29237Please respect copyright.PENANA1yCt10VPZF
29237Please respect copyright.PENANAM4s5fEaIzO
Pemuda itu memutar tubuhnya masih memangku Ustadza Dewi, dengan perlahan ia merebahkan Ustadza Dewi hingga berbaring. Dengan gaya konvensional Rayhan kembali memompa kontolnya, menubruk memek Ustadza Dewi yang terasa semakin licin sehingga mempermudah penetrasi kontol Rayhan di dalam memeknya.29237Please respect copyright.PENANAz7FxBQXNBE
29237Please respect copyright.PENANAJbW3HTZozh
"Oughkk Ray! Aaahk... Kuat sekali kamu sayang." Rintih Ustadza Dewi yang kembali keenakan.29237Please respect copyright.PENANAL3nt9bfvma
29237Please respect copyright.PENANAfdHpQQnyvh
Rayhan menyeringai sembari mengait satu kaki Ustadza Dewi dengan lengannya, dan menekannya hingga lutut Ustadza Dewi menyentuh payudaranya. Dengan posisi ini, Rayhan merasa kontolnya masuk lebih dalam.29237Please respect copyright.PENANAED5EPo5MVv
29237Please respect copyright.PENANAL3JMLlLOwc
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...29237Please respect copyright.PENANAPeI0fFGadd
29237Please respect copyright.PENANAqpy9wp0sLi
Saat Rayhan merasa ingin sampai, pemuda itu mencabut kontolnya, lalu meminta Ustadza Dewi berganti gaya. Dengan sisa tenaga yang di milikinya, Ustadza Dewi segera merangkak menungging di hadapan Rayhan.29237Please respect copyright.PENANAgMYWS8sw0x
29237Please respect copyright.PENANA26xC7lZYYz
Telapak tangan Rayhan mencengkram pantat Ustadza Dewi hingga tampak lobang anusnya yang mengintip malu-malu.29237Please respect copyright.PENANAbSWsXKNv5n
29237Please respect copyright.PENANA3KIbWj1cy0
"Ustadza." Panggil Rayhan.29237Please respect copyright.PENANAalmyMV2LI6
29237Please respect copyright.PENANAVZ0bxMteAz
Ustadza mendesah pelan. "Lakukan apa yang kamu mau sayang, tubuh ini milik kamu seutuhnya." Seloroh Ustadza Dewi, sembari membuka lebar kakinya.29237Please respect copyright.PENANAbvcmR8l6C3
29237Please respect copyright.PENANA5vGB7ZY0pK
"Tahan ya Ustadza." Bisik Rayhan.29237Please respect copyright.PENANAUtFhbFktkf
29237Please respect copyright.PENANAwfCeEuYl5o
Dia segera memposisikan kontolnya di lobang anus Ustadza Dewi. Dengan perlahan kepala jamurnya menyeruak masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi yang sebelumnya sudah ia perawani tapi tetap saja terasa legit.29237Please respect copyright.PENANAeFan3kMg0V
29237Please respect copyright.PENANAoSD2yeKnqM
Wajah cantik Ustadza Dewi meringis menahan pedih di lobang anusnya. Kedua tangannya terkepal dengan nafas menderu-deru. Inci demi inci kontol Rayhan mengekploitasi lobang anus Ustadza Dewi.29237Please respect copyright.PENANAKubMUMdF8A
29237Please respect copyright.PENANACTQWygqPt4
Dengan gerakan perlahan Rayhan mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur.29237Please respect copyright.PENANAw3os26htS3
29237Please respect copyright.PENANA5dAFTvBt69
"Oughkk... Ray! Terus sayang." Desah Ustadza Dewi.29237Please respect copyright.PENANADgenRZ7asM
29237Please respect copyright.PENANAcCIfo7NxRl
Rayhan semakin mempercepat tempo sedokannya ketika ia sudah hampir tiba. "Ustadza... Ouhk... Lobang pantat Ustadza enak bangeeet... Aaahk.... Aaaahkk... Aku mau keluar Ustadza." Jerit Rayhan keenakan. Ia merasa kontolnya di remas-remas di dalam lobang anus Ustadza Dewi.29237Please respect copyright.PENANAOsGIvmQQpf
29237Please respect copyright.PENANAIvJu7cqHE1
"Keluarin sayang! Aaaahkk... Pejuhin pantat Ustadza sayang..."29237Please respect copyright.PENANA1h463KwAJ3
29237Please respect copyright.PENANAcdbROxZcgi
Croooottss... Croooottss... Croooottss...29237Please respect copyright.PENANAJMPt94ktFF
29237Please respect copyright.PENANAeNY0aIiroz
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr...29237Please respect copyright.PENANAqTubSI4G2S
29237Please respect copyright.PENANApk7aOok8N3
"Oughkk..." Lolong Rayhaan.29237Please respect copyright.PENANAblmpsCQSnf
29237Please respect copyright.PENANAVuuBYO3rfx
Secara bersamaan mereka menggapai menikmatan yang sempurna. Menumpahkan segala kerinduan di hati mereka dengan bentuk kepuasan Duniawi.29237Please respect copyright.PENANACq6opJA2tm
29237Please respect copyright.PENANAoSYwaQLzMP
****29237Please respect copyright.PENANA8KObS6zJeN
29237Please respect copyright.PENANAiw25UYipAP
Jam istirahat sekolah, Nico, Rayhan, Azril dan Doni berkumpul di salah satu meja kantin yang memang selalu ramai di isi oleh para santri. Terutama ketika awal bulan seperti saat ini, biasanya para santri baru saja mendapatkan kiriman uang jajan dari orang tua mereka.29237Please respect copyright.PENANA6tk2vswwah
29237Please respect copyright.PENANAnWvbgOQikb
Tidak lama setelah memesan, seorang pria yang menjaga stand mie ayam mengantarkan pesanan mereka.29237Please respect copyright.PENANAHd5YHrOa7I
29237Please respect copyright.PENANA5jGAohvGH4
"Terimakasih Paklek." Ujar Azril.29237Please respect copyright.PENANAFtbDVr4F6u
29237Please respect copyright.PENANAQtUqAftZci
Pria berusia 40 tahunan itu menganggukkan kepalanya lalu pergi meninggalkan mereka.29237Please respect copyright.PENANAcN6PSIXLlo
29237Please respect copyright.PENANAVabaf1fXSF
"Lo kok tadi telat Ray? Gak biasanya." Tanya Doni yang tengah mengaduk mie ayamnya.29237Please respect copyright.PENANAc7ldeQQP4U
29237Please respect copyright.PENANAtomPvJUsxR
Rayhan menatap sahabatnya. "Biasa, gue kesiangan, soalnya setiap malam gue begadang." Jelas Rayhan berbohong, ia tidak mungkin menceritakan kejadian tadi pagi bersama Ustadza Dewi, bisa-bisa ia di bunuh oleh ketiga temannya.29237Please respect copyright.PENANAeIFCBKKzXC
29237Please respect copyright.PENANAoBbQAhrYgu
"Begadang mulu Lo, ingat kata Pak Haji Roma irama, begadang itu gak baik." Seloroh Nico.29237Please respect copyright.PENANA5cURSKLEE4
29237Please respect copyright.PENANA6jPkkAlNA5
"Oh ya, katanya tadi ada yang ingin lo omongin serius?" Tanya Doni, sembari menikmati mie ayam Pakle yang di kenal memang sangat enak.29237Please respect copyright.PENANApBzuP9FyAo
29237Please respect copyright.PENANACA6YFscqGf
"Ini soal kolor ijo."29237Please respect copyright.PENANAeeIGC3iJFB
29237Please respect copyright.PENANA45bsSZcdJM
Azril yang tadi terlalu sibuk mengulangi hafalannya kini terlihat lebih fokus mendengarkan Rayhan. "Apa dia muncul lagi?" Tanya Azril yang tampak penasaran.29237Please respect copyright.PENANAO3KKlRqr6A
29237Please respect copyright.PENANA1MXqUTUz2w
Rayhan menganggukkan kepalanya. "Semalam gue lihat mahluk jadi-jadian itu." Jelas Rayhan, ia menegakkan punggungnya sembari mengedarkan pandangannya, seakan ia sedang memasang sikap waspada.29237Please respect copyright.PENANApTqbJWspye
29237Please respect copyright.PENANAnTDkgi3mSB
"Kenapa gak Lo tangkap?" Kejar Azril.29237Please respect copyright.PENANAIADbN7w4UG
29237Please respect copyright.PENANADuVVyOzMTs
"Tunggu tunggu tunggu." Lerai Doni. "Kalau memang semalam dia muncul, seharusnya pagi ini pesantren menjadi heboh, tapi nyatanya sekarang adem ayem." Ujarnya, merasa kalau ada yang janggal dari cerita Rayhan.29237Please respect copyright.PENANAgGO8PpkvN2
29237Please respect copyright.PENANAgSDgN5w423
Setiap ada korban baru, ponpes Al-tauhid selalu heboh membicarakan kejadian tersebut. Tetapi hari ini, tidak ada tanda-tanda kalau mahluk aneh itu kembali mendatangi ponpes Al-tauhid untuk mendapatkan korban barunya. Dan rasanya juga Rayhan tidak mungkin berbohong.29237Please respect copyright.PENANApcXO8czb1l
29237Please respect copyright.PENANA9WyhYNw0fY
Rayhan mendesah pelan, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa sampai saat ini belum terdengar kabar kalau ada korban baru semalam. Padahal jelas-jelas ia melihat si kolor ijo keluar dari asrama putri.29237Please respect copyright.PENANAXkbP3FwhkS
29237Please respect copyright.PENANAEqNo90hrL3
"Mungkin korbannya tidak mau ada orang lain tau." Jawab Rayhan deplomatis.29237Please respect copyright.PENANAHwExQmJZue
29237Please respect copyright.PENANAPGAgm5lqNg
"Lo yakin dengan yang Lo lihat?" Tanya Nico.29237Please respect copyright.PENANA9kKLKbBZAV
29237Please respect copyright.PENANANhnlVGl5sF
Rayhan menganggukan kepalanya, ia sangat yakin sekali kalau semalam aksi kolor ijo kembali memakan korban. "Dan gue juga tau siapa pelakunya." Lirih Rayhan sembari mengambil gelas es teh miliknya.29237Please respect copyright.PENANAQadyfC2TIA
29237Please respect copyright.PENANAcRvrVtl6mR
"Siapa?" Kejar mereka serempak.29237Please respect copyright.PENANArcLzyCNRGl
29237Please respect copyright.PENANAOT5c3U8yko
Rayhan menatap satu persatu wajah sahabatnya yang terlihat tegang. Kemudian bibirnya bergerak perlahan menyebut satu nama yang membuat ketiga sahabatnya terhenyak. Seakan ia tidak percaya kalau orang tersebut adalah pelaku utama dari teror kolor ijo selama ini.29237Please respect copyright.PENANAPtilqT8O5o
29237Please respect copyright.PENANAUcA39QX2Fa
*****29237Please respect copyright.PENANAOa9l75iZnd
29237Please respect copyright.PENANAine6EAAaVk
Malam harinya cuaca kembali tidak bersahabat, dan tampak mahluk aneh berwarna hijau kembali beraksi. Ia mendatangi asrama putri, dan kali ini targetnya adalah seorang santriwati bernama Asyifa. Gadis cantik bermata coklat itu tengah terlelap di samping sahabatnya Aurel.29237Please respect copyright.PENANA7SKaNQbzIV
29237Please respect copyright.PENANAL1StX1msaX
Suasana malam yang begitu mencekam, dan di penuhi aura mistis membuat tubuh Rayhan menggigil. Ia berjalan perlahan menuju asrama putri setelah hujan mulai mengguyur pesantren Al-tauhid.29237Please respect copyright.PENANACS2LnSI77a
29237Please respect copyright.PENANA0k7Gaorz9Q
Seperti yang sudah ia duga, dari kejauhan ia dapat melihat sosok mahluk aneh yang baru saja masuk ke dalam asrama putri.29237Please respect copyright.PENANA6IlaLvLHEU
29237Please respect copyright.PENANA3THUDPnpw4
Deg... Deg... Deg... 29237Please respect copyright.PENANALaUuHZSlyU
29237Please respect copyright.PENANAGH71UhT9Rz
Pemuda itu tau kalau ini tidaklah mudah, tapi ia harus melakukannya demi melindungi Kakak kandungnya dan menjaga nama baik pesantren. Ia yakin cepat atau lambat, mahluk aneh itu akan mengincar Kakaknya.29237Please respect copyright.PENANAZfwijukbnV
29237Please respect copyright.PENANAGrjxBx2LqJ
Sementara di dalam asrama, sang kolor ijo mulai beraksi. Dia meremas kasar gumpalan payudara Asyifa yang berukuran 34D, sangat ranum untuk anak seusianya. Remasan kasarnya, tentu saja membangunkan Asyifa. Gadis cantik itu terperanjat dengan bola matanya yang melotot.29237Please respect copyright.PENANAAQf5uD4mMz
29237Please respect copyright.PENANAPbQjVww3Ep
"Astaghfirullah... Astaghfirullah... Astaghfirullah... Ya Tuhan." Jerit Asyifa ketakutan.29237Please respect copyright.PENANAcnwar6chy1
29237Please respect copyright.PENANA3vL3qUAy6p
Sang kolor ijo menyeringai dan kemudian dengan kasar ia mencabik-cabik pakaian piyama yang di kenakan Asyifa hingga sobek dan memperlihatkan sepasang payudaranya yang indah, putih mulus dengan puting kemerah-merahan.29237Please respect copyright.PENANAbBImUfnfH1
29237Please respect copyright.PENANAcn6TtBhS4w
Pemandangan itu tersebut membuat air liur sang kolor ijo sampai menetes, bahkan di ujung kontolnya tampak percumnya yang telah keluar setetes.29237Please respect copyright.PENANATM0Dr0rtM5
29237Please respect copyright.PENANANOu7pEw78Z
"Toloooong... Toloooong... Toloooong..."29237Please respect copyright.PENANAsLZq5GxgsF
29237Please respect copyright.PENANAmErsEfIB5y
Sayup-sayup dari luar asrama Rayhan dapat mendengar teriakan Asyifa. Tapi anehnya ia merasa kakinya terasa berat, seakan kakinya terpaku diatas tanah.29237Please respect copyright.PENANAwID71dfLim
29237Please respect copyright.PENANA2rQ8cXGUOY
Dengan nafas memburu dan tubuhnya mulai menggigil, Rayhan memejamkan matanya menenangkan dirinya yang mulai panik dan rasa takut yang luar biasa melandanya. Bagaimanapun caranya mahluk aneh itu harus segera berhasil ia ringkus.29237Please respect copyright.PENANAwYAlEuSCqZ
29237Please respect copyright.PENANAz3ydttqb1a
Setelah merasa tenang, dengan melapaskan basmalah Rayhan kembali melangkah dan kakinya kini terasa lebih ringan.29237Please respect copyright.PENANAHbHQCqmkhZ
29237Please respect copyright.PENANAfboVqTPtHg
Bruaaak...29237Please respect copyright.PENANAXfdbuoc3Rf
29237Please respect copyright.PENANAy4hkAQ3XGe
Dengan satu kali terjangan, pintu asrama berhasil di dobrak Rayhan, hingga mengagetkan sang kolor ijo dan Asyifa yang terus meronta-ronta.29237Please respect copyright.PENANAYbOcNQptvf
29237Please respect copyright.PENANAaWJngyu7aD
Ada secercah harapan di wajah Asyifa, dan Rayhan sangat mengerti apa yang di ingin Asyifa darinya. Bibir Rayhan sedikit mengukir senyuman untuk Asyifa, agar gadis muda itu bisa sedikit merasa tenang, kemudian Rayhan mengalihkan pandangannya kearah mahluk aneh tersebut.29237Please respect copyright.PENANATs5J0zr2Oq
29237Please respect copyright.PENANA2kbZh6n7RA
Kedua mata mereka bertemu, saling mengintimidasi satu sama lainnya. Jujur saja, kedua kaki Rayhan gemetaran, dan tubuhnya tampak menggigil. Bukan karena hawa dingin, tapi karena tatapan sang kolor ijo yang seakan menusuk hingga ke ulu hatinya.29237Please respect copyright.PENANApS6Qmedukd
29237Please respect copyright.PENANA9nKq0Fv8vn
Aku tidak takut....29237Please respect copyright.PENANAQB8cswSAlg
29237Please respect copyright.PENANATT8TlXkcN5
Rayhan berusaha sekuat tenaga melawan rasa takut yang secara tiba-tiba menyerangnya. Ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri kalau manusia jauh lebih kuat di bandingkan mahluk ghaib. Dan usahanya mulai membuahkan hasil, ia mulai mengatur nafasnya kembali yang sebelumnya terasa sesak.29237Please respect copyright.PENANAJ2bYTFhm3X
29237Please respect copyright.PENANA0bj4LXvswM
Sementara sang kolor ijo tampak keheranan, melihat wajah Rayhan yang terlihat tidak takut sama sekali.29237Please respect copyright.PENANAvkMhAt6CXY
29237Please respect copyright.PENANADjCqafLes9
"Grrrrr...." Sang kolor ijo mengeram.29237Please respect copyright.PENANApdvUZdrLjl
29237Please respect copyright.PENANAm9521eMCrn
Kedua tangan Rayhan terkepal erat, kuku-kukunya menancap di kulit telapak tangannya hingga memutih, lalu dengan satu hentakan ia menyerang sang kolor ijo, tapi dengan kibasan tangan kolor ijo tubuh Rayhan terpental hingga keluar asrama.29237Please respect copyright.PENANAz5mH3G6aRp
29237Please respect copyright.PENANAB2y5I83pvg
Asyifa yang melihat kejadian tersebut menjerit ketakutan, ia memeluk tubuhnya dengan sangat erat sembari meneteskan air mata. Entah kenapa, untuk pertamanya kalinya ia takut kalau terjadi apa-apa terhadap Rayhan, pemuda yang beberapa waktu yang lalu pernah mempermalukannya.29237Please respect copyright.PENANAuDZIX8BwCX
29237Please respect copyright.PENANA1DKKxMOOqQ
"Aarrtt..." Rintih Rayhan.29237Please respect copyright.PENANATQrMcqYzEv
29237Please respect copyright.PENANAydzvvyCI45
Di luar asrama Rayhan berusaha berdiri sembari memegang dadanya yang terasa terbakar. Masih dengan tatapan tajam, Rayhan memandang mahluk itu.29237Please respect copyright.PENANAgpIzMKPsVd
29237Please respect copyright.PENANAdRFJJJGldO
Sang kolor ijo melompat keluar, di bawah guyuran hujan deras dia menatap Rayhan, seakan ia ingin memakannya bulat-bulat, membuat siapapun yang melihat mata merahnya akan mati ketakutan. Sebenarnya Rayhan juga merasakan hal yang sama, tapi ia menahannya.29237Please respect copyright.PENANAnTVQppJDVL
29237Please respect copyright.PENANA7hfat7vcay
"Dasar manusia bodoh!" Umpat Kolor ijo.29237Please respect copyright.PENANA7d82lw3snx
29237Please respect copyright.PENANAkwvya3gUeo
Rayhan menyunggingkan senyumannya. "Mahluk aneh keparat." Teriak Rayhan ke udara. Ia dengan tangkas menyerang kembali kolor ijo.29237Please respect copyright.PENANAIvUh57Q78k
29237Please respect copyright.PENANAmoM67SdUhK
Kaki kanannya hendak menerjang kepala kolor ijo, tapi dengan tangkas mahluk aneh itu menepisnya dengan lengannya yang besar. Kemudian tangan kirinya ia dorong ke depan hingga kepalan tangannya masuk ke dalam perut Rayhan. Pemuda itu mundur beberapa langkah sembari memegangi perutnya.29237Please respect copyright.PENANAH4NP3D9HMh
29237Please respect copyright.PENANAVNyPhvULF8
Pukulan sang kolor ijo terasa seperti di hantam pentungan sanking kerasnya. Rayhan meringis menahan sakit di perutnya, bahkan ia nyaris mengeluarkan isi perutnya.29237Please respect copyright.PENANAUkJQeC8Kh9
29237Please respect copyright.PENANARD8ciiaEOE
Belum hilang rasa sakit yang di rasakan Rayham, tiba-tiba sang Kolor ijo menendang kepala Rayhan. Tubuh Rayhan berputar sebanyak tiga kali di udara sebelum terhempas jatuh ketanah yang telah menjadi lumpur. Kejadian tersebut tak luput dari penglihatan Asyifa.29237Please respect copyright.PENANADFZ4ORPMGb
29237Please respect copyright.PENANA9qMP90mruT
"Aaaaasaaaarrrrttttt..." Jerit Asyifa ngeri.29237Please respect copyright.PENANAQ5TxGQaWKS
29237Please respect copyright.PENANA3X2H7EZstc
Tangan Rayhan menapak diatas tanah, dan tampak tetesan darah segar mengalir dari hidung dan bibirnya. Tangannya mengusap darah yang keluar dari mulut dan hidungnya sembari menatap tajam kolor ijo yang berjalan mendekatinya, Rayhan berusaha berdiri tapi gagal.29237Please respect copyright.PENANAWxCFdtSFcF
29237Please respect copyright.PENANAUvZ7GxiD7s
Sang Kolor Ijo mencengkram leher Rayhan, seakan ia ingin meremasnya seperti tengah meremas jeruk nipis. Wajah Rayhan memerah karena kekurangan oksigen.29237Please respect copyright.PENANAe712cdC058
29237Please respect copyright.PENANADhycqnRD5K
"Oh Tuhan, apa aku akan mati di sini." Bisik hati Rayhan.29237Please respect copyright.PENANAt7Ne6ALdug
29237Please respect copyright.PENANAUrtdXdS8Pu
Saat kesadarannya mulai menipis, tiba-tiba dari belakang seseorang menerjang kolor ijo hingga mahluk aneh itu terpaksa melepaskan cengkeramannya dari leher Rayhan.29237Please respect copyright.PENANAxngWvyu2jE
29237Please respect copyright.PENANAhO6fr1jn0a
Sang kolor ijo yang masih berdiri tegap, membalik tubuhnya ke belakang, sembari menatap marah kearah seorang pemuda yang tak lain adalah Doni. Tidak lama kemudian Nicopun menyusul sembari memegang balok kayu yang besar dan siap menghantam kolor ijo.29237Please respect copyright.PENANAmO4NoVHpGq
29237Please respect copyright.PENANAMC9flALyoj
"Anak-anak kurang ajar." Umpat Kolor ijo.29237Please respect copyright.PENANAvUsb0fzx4I
29237Please respect copyright.PENANA5Q5LeCj75Y
Nico dan Doni saling pandang. "Hei mahluk doyan memek!" Umpat Doni.29237Please respect copyright.PENANAOsKTuUPf9B
29237Please respect copyright.PENANA34G7U8UBuc
"Mahluk menjijikan." Timpal Nico.29237Please respect copyright.PENANApbX2dwm9UW
29237Please respect copyright.PENANA8oi6pevWoK
"Grrrrr...." Kembali sang kolor ijo mengeram.29237Please respect copyright.PENANAWtxFpXVCjP
29237Please respect copyright.PENANANMB66ciDe5
Dengan secepat kilat ia menghantam tubuh Doni dan dalam sekejap tubuh Doni terpental sejauh dua meter. "Bangsaaaaat...." Pekik Doni ke sakitan sebelum tubuhnya terhempas ke tanah.29237Please respect copyright.PENANAGJxBpWW9Qz
29237Please respect copyright.PENANAUTRYfXGwz4
"Hiyaaaaa...." Jerit Nico sembari memukulkan balok kayu ke punggung kolor ijo.29237Please respect copyright.PENANAdWloqbQ7cq
29237Please respect copyright.PENANAX5XLH9d4H0
Kraaaak...29237Please respect copyright.PENANArmh9492vBd
29237Please respect copyright.PENANAxEqk8avELL
Tubuh Nico mematung, menatap tidak percaya kearah balok kayu yang ia pegang kini telah patah.29237Please respect copyright.PENANAIW3Ey0KjPl
29237Please respect copyright.PENANAKEMRIPbYaq
Sang Kolor ijo menatap Nico dengan tatapan dingin, dan sedikit seringaian tajam yang membuat bulu kuduk Nico berdiri hingga kedua kakinya gemetaran. Tanpa bisa berbuat apa-apa, Nico pasrah ketika kolor ijo mengangkat tubuhnya, lalu membantingnya ke tanah.29237Please respect copyright.PENANApaIA4T4mMe
29237Please respect copyright.PENANAAAZjJv65Mm
"Aaghkk..." Jerit Nico pilu.29237Please respect copyright.PENANAAhmsFKlChU
29237Please respect copyright.PENANAxa9Euqayj4
Rayhan segera berdiri dan menghampiri Nico yang tengah berguling-guling di lumpur.29237Please respect copyright.PENANAyIj9lSFz8s
29237Please respect copyright.PENANAj65ciuKpcW
Sang mahluk hijau itu berjalan menghampiri mereka berdua. Rayhan segera berdiri di depan Nico yang masih mengerang ke sakitan. "Anjing bangsat." Teriak Rayhan, sembari melayangkan tinjunya ke arah wajah kolor ijo.29237Please respect copyright.PENANAKl2WiVDZPU
29237Please respect copyright.PENANAxpVKNAlbqM
Tanpa bergerak sesentipun sang kolor ijo menerima pukulan Rayhan yang sama sekali tidak berasa baginya.29237Please respect copyright.PENANAFuhVUFoQ2X
29237Please respect copyright.PENANAauvMAaN5Cp
"Auww..." Rayhan meringis menahan sakit.29237Please respect copyright.PENANAnclShH8iZt
29237Please respect copyright.PENANAnKQKdfQUmN
Sang Kolor ijo menyeringai, kemudian ia mengangkat tubuh Rayhan dan hendak menghempaskan tubuh Rayhan sama seperti yang di lakukan kepada Niko. Tapi dengan cepat Rayhan meraih leher kolor ijo dan menggigitnya sekuat tenaga.29237Please respect copyright.PENANADjTHCPahGe
29237Please respect copyright.PENANAarFUDYcAPk
"Grrrrr...." Sang Kolor ijo mengeram marah.29237Please respect copyright.PENANAlGeRVd2IRR
29237Please respect copyright.PENANAI1YS7nKSHS
Tubuh besar itu sempoyongan sembari melepaskan Rayhan dari cengkeramannya. Pada saat bersamaan dari belakang, Doni memukul leher bagian belakang kolor ijo dengan balok yang tadi di pegang Nico.29237Please respect copyright.PENANADF9Xv47KVk
29237Please respect copyright.PENANAgVWPL2xAua
Buuuk...29237Please respect copyright.PENANAdfgkFYbmS1
29237Please respect copyright.PENANAI3p8bi64y3
Sang kolor ijo di luar dugaan berhasil di jatuhkan, ia terjerembab diatas tanah.29237Please respect copyright.PENANARAjJbPXnuw
29237Please respect copyright.PENANAAwKyj60s7z
Doni dan Rayhan saling pandang, dan kini mereka telah mengetahui kelemahan sang kolor ijo, tapi apakah akan semudah itu bagi mereka mengalahkan mahluk aneh tersebut? Tentu saja tidak, Rayhan dan Nico menyadari hal tersebut, mereka tidak mungkin menang.29237Please respect copyright.PENANAh17qfcSmsy
29237Please respect copyright.PENANA5uVPeLYZvJ
Tugas mereka saat ini hanyalah menahan pergerakan sang Kolor ijo selama mungkin yang mereka bisa.29237Please respect copyright.PENANAfDL6UMLR6U
29237Please respect copyright.PENANAqt2YFzNWwz
"Grrrrr... Kalian benar-benar mau mati ternyata." Umpat Kolor ijo kepada mereka berdua.29237Please respect copyright.PENANAVJwX1imVsb
29237Please respect copyright.PENANAx1lpat59zz
"Cuih..." Doni meludah darah ke tanah. "Hei mahluk busuk, Lo pikir kita takut." Ancam Doni sembari menunjuk batang hidung kolor ijo.29237Please respect copyright.PENANApHCPx7Qa3H
29237Please respect copyright.PENANAtE7CFC0kSq
"Kemarilah bangsat." Timpal Rayhan sembari memasang kuda-kuda.29237Please respect copyright.PENANApJj2W5KM5G
29237Please respect copyright.PENANAExyTvXnSED
Perbuatan mereka berdua benar-benar membuat kolor ijo marah. Mahluk mengerikan itu segera mendatangi mereka dengan cepat. Doni mengibaskan balok tersebut kearah leher kolor ijo, tapi berhasil di tepis, dan pada saat bersamaan Rayhan menjerjang leher kolor ijo sebelah kanan.29237Please respect copyright.PENANA371MboAmCo
29237Please respect copyright.PENANA4DxMEx5sw7
Lagi-lagi tubuh sang kolor ijo di buat sempoyongan tapi kali ini ia tidak sampai jatuh.29237Please respect copyright.PENANAr6DNTqwQ8w
29237Please respect copyright.PENANAWnr4YHrrhJ
Doni kembali maju dan hendak memukul kolor Ijo, dan dengan cekatan Kolor ijo menendang Doni hingga terpental. Melihat temannya yang kembali terkena pukulan, Rayhan segera melayangkan tinjunya, tapi di tangkis oleh kolor ijo dengan mudah, lalu dengan satu pukulan di perut, Rayhan langsung roboh di hadapan kolor Ijo.29237Please respect copyright.PENANAL3tBzh9FEV
29237Please respect copyright.PENANA6YO6nTjkJr
"Rayhaaaan." Jerit Nico.29237Please respect copyright.PENANAKzBJkLkfRF
29237Please respect copyright.PENANA6FM2Ilx8CU
Hujan turun semakin deras dan tampak kilatan-kilatan petir menghiasi langit malam ini. Ke sanalah mata Rayhan tertuju ketika Kolor Ijo mencekik dan mengangkat tubuhnya ke udara sehingga kakinya tidak lagi menapak.29237Please respect copyright.PENANA6XBIP9ykgC
29237Please respect copyright.PENANAecQRKBfc3C
Kolor ijo mengangkat tangannya dengan jari terhunus kearah perut Rayhan.29237Please respect copyright.PENANAkQ6fkxqYhP
29237Please respect copyright.PENANAVjfNQg9Xqx
Nico dan Doni terkesima melihat kuku panjang Kolor ijo yang seakan siap merobek perut Rayhan dan mengeluarkan seluruh isi dalam perutnya.29237Please respect copyright.PENANAe6s73bpsfz
29237Please respect copyright.PENANA8wayoOt33u
"Lariiiii Ray...." Jerit Doni tak berdaya di tengah guyuran hujan lebat.29237Please respect copyright.PENANAjMzzAiFSaz
29237Please respect copyright.PENANA5zte53c3rC
Sementara Nico memukul-mukul lumpur sembari berteriak tidak jelas. "Bangsaaaaat... Bangsaaaaat... Bangsaaaaat..." Isak tangis Nico pecah melihat nyawa sahabatnya kini berada di ujung tanduk.29237Please respect copyright.PENANAim382Jiu7W
29237Please respect copyright.PENANAXP5yqTyGgW
Rayhan tersenyum tipis menyambut ajalnya yang seakan sangat dekat sekali. "Gue mati..." Lirih Rayhan nyaris tidak terdengar oleh siapapun.29237Please respect copyright.PENANAcvNuD7aGAU
29237Please respect copyright.PENANAmRh0mvG0mG
Sepersekian detik sebelum kuku-kuku panjang itu menusuk perut Rayhan, tiba-tiba tubuh sang Kolor Ijo terpental jauh hingga beberapa meter, dan pada saat bersamaan tubuh Rayhan jatuh keatas tanah dengan mata setengah terpejam, karena kesadarannya yang telah menipis.29237Please respect copyright.PENANAM4I2fxgh00
29237Please respect copyright.PENANArveLOIEXEP
Kini di hadapannya Rayhan dapat melihat sekali lagi wajah orang yang amat ia sayangi tengah merangkulnya.29237Please respect copyright.PENANAq7Mp6Fipbx
29237Please respect copyright.PENANAGiAKTvdXle
"A-apa aku sudah mati?" Lirih Rayhan.29237Please respect copyright.PENANA1Z84HqZmVs
29237Please respect copyright.PENANAA5aHH0ieMt
Wanita itu tersenyum manis. "Gak sayang! Kakak gak akan biarkan kamu celaka." Bisik Zaskia lembut di telinga Rayhan. "Sekarang istirahatlah, tugas kamu sudah selesai, terimakasih sayang! Kakak sayang Adek..." Ujar Zaskia sembari mendekap erat tubuh Rayhan.29237Please respect copyright.PENANALE5RYrxDJo
29237Please respect copyright.PENANAtaxCFG5wuc
"Aku juga sayang kakak." Lirih Rayhan yang kemudian tidak sadarkan diri.29237Please respect copyright.PENANAcax4ldzhCf
29237Please respect copyright.PENANAM397PmOPnS
Sang kolor ijo menyeringai menatap Zaskia yang malam ini mengenakan gamis berwarna biru muda, senada dengan warna hijabnya. Ia menatap benci kearah kolor yang telah berani melukai adiknya.29237Please respect copyright.PENANATacXSqKF6M
29237Please respect copyright.PENANAxzyB5Qmn3t
Wanita berwajah cantik itu melakukan gerakan yang sangat cepat hingga mahluk aneh itu tidak sempat menyadari datangnya serangan dari Zaskia. Ia melepaskan tapak suci kearah dada kolor ijo dan ajaibnya, serangan Zaskia berhasil membuat kolor ijo terpental bahkan sampai muntah darah.29237Please respect copyright.PENANAN0T6DsmN9l
29237Please respect copyright.PENANA430iZoaveI
Sang kolor ijo mengeram marah, saat ia hendak berdiri tiba-tiba segerombolan santri dan para Ustad telah mengepung dirinya yang di pimpin langsung oleh KH Umar yang di dampingi oleh Putranya Azril.29237Please respect copyright.PENANAdMcH5FI3AZ
29237Please respect copyright.PENANA1dej049s6w
Ya... Tugas Azril adalah mengumpulkan Santri dan para Ustad yang di anggap memiliki kemampuan untuk mengalahkan kolor ijo, sementara Rayhan, Doni, dan Nico bertugas menyergap dan menahan Kolor ijo selama mungkin, sampai bala bantuan datang untuk menangkap mahluk aneh tersebut.29237Please respect copyright.PENANAFMYpqmIRmW
29237Please respect copyright.PENANAw7O7AOUl1b
Sadar kalau kondisinya saat ini tidak memungkinkan untuk melawan, mahluk aneh itu mencoba kabur tapi para santri dan Ustad dengan cekatan mengepung mahluk aneh tersebut sehingga tidak ada cela baginya untuk kabur. Kini kolor ijo benar-benar dalam keadaan terjepit.29237Please respect copyright.PENANA0vBJOsn6Tc
29237Please respect copyright.PENANAD82tmK5BBx
KH Umar baru saja selesai membaca ayat-ayat suci, lalu dia melemparkan tasbih kearah kolor ijo.29237Please respect copyright.PENANAkm0pgt6Oev
29237Please respect copyright.PENANAjM7mLICvG5
Duaaaarrrr...29237Please respect copyright.PENANABI82Cg8gBU
29237Please respect copyright.PENANAWzY47vIzHK
Terdengar suara ledekan cukup keras dan di iringi oleh percikan api di bagian dada kolor ijo, yang membuatnya terpental sejauh tiga meter. Ia berguling-guling diatas tanah sembari meronta-ronta tak karuan.29237Please respect copyright.PENANA5VBXdCSi5R
29237Please respect copyright.PENANAIHfmtfP7lL
KH Umar dengan santainya berjalan mendekati kolor ijo sembari membaca ayat-ayat suci.29237Please respect copyright.PENANAltAZCHOQ8x
29237Please respect copyright.PENANApyrnXNNJay
Telapak tangan KH Umar yang telah di makan usia, ia letakan diatas kening mahluk aneh tersebut, membuat mahluk itu merintih kesakitan.29237Please respect copyright.PENANAeFrMozMjVT
29237Please respect copyright.PENANAKfJJKCWF1k
Perlahan tapi pasti, mahluk tersebut kembali ke bentuk asalnya yaitu manusia biasa. Saat pengaruh mahluk aneh itu menghilang, semua santri dan Ustad tampak terkejut mengetahui sosok di balik teror ponpes Al-tauhid satu bulan belakangan ini.29237Please respect copyright.PENANAaYPTvf8lbg
29237Please respect copyright.PENANA0kCuhKIArr
"Mang Burhan!" Jerit mereka.29237Please respect copyright.PENANA7PkmpZSIdI
29237Please respect copyright.PENANA1hArylRFFu
Pria yang selama ini telah bersekutu dengan kolor ijo itu dalam keadaan sekarat. Dan pada saat bersamaan hujanpun mulai berhenti, menandakan selesai sudah perualangan sang kolor ijo dalam mencari mangsa.29237Please respect copyright.PENANAM2W97TA2fC
29237Please respect copyright.PENANAg516z37xvr
"Astaghfirullah Burhan, kenapa kamu jadi seperti ini."29237Please respect copyright.PENANAHB5pfSwNao
29237Please respect copyright.PENANAVxSqV7kOik
Burhan tampak menitikkan air matanya ketika melihat wajah teduh KH Umar. "Maafkan saya Kiayi." Lirih Burhan, ia mulai terisak.29237Please respect copyright.PENANAV9kW0lbvx6
29237Please respect copyright.PENANAxhxggub1mt
"Minta maaflah ke pada Tuhan Burhan. Dan bertaubatlah." Nasehat KH Umar.29237Please respect copyright.PENANAV1E8gtZXae
29237Please respect copyright.PENANA53B9wjeNTQ
"Saya salah, ya Tuhan... Maafkan saya, maafkan hamba mu yang hina ini.!" Jerit Burhan penuh penyesalan.29237Please respect copyright.PENANA2JvDbebWeG
29237Please respect copyright.PENANAscZaayWMaI
"Alhamdulillah." Lirih KH Umar. "Kalian tolong bantu Mang Burhan dan ketiga anak itu, Ustad Yahya, tolong kamu telepon polisi." Titah sang Kiayi yang langsung mereka patuhi.29237Please respect copyright.PENANADwOHa2hAur
29237Please respect copyright.PENANANEsfql9Hmo
Burhan mencengkram lengan KH Umar. "Kiayi..." Lirih Burhan, dari kilatan matanya ia terlihat sangat menyesal. "Te... Terimakasih sudah mau membimbing saya dan menerima saya sebagai murid." Bisik Burhan, perlahan kesadaran Burhan mulai menghilang, berikut dengan nafasnya yang sudah berhenti.29237Please respect copyright.PENANAWxEDFgwzL7
29237Please respect copyright.PENANAWcWO8KvOPV
*****
Enam bulan yang lalu
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat di tolak. Keadaan ternyata berkembang jadi semakin sulit setelah usaha rumah makan yang ia bangun bertahun-tahun mengalami kebangkrutan. Ia di tipu oleh sahabatnya sendiri, membuatnya terpaksa menutup bisnisnya.29237Please respect copyright.PENANAD2J9vZ8CHk
29237Please respect copyright.PENANAttwQ77IhQv
Dalam keadaan frustasi, ia bertemu dengan gurunya semasa mondok dulu. Atas tawaran KH Umar Burhan bisa tinggal dan bekerja di ponpes Al-tauhid sebagai peternak.29237Please respect copyright.PENANA61h29BdvuN
29237Please respect copyright.PENANApmxovZhzTt
Tentu saja Burham sangat bersyukur atas bantuan dari gurunya yang telah memberi ke sempatkan untuk kembali mengabdi di pondok pesantren Al-tauhid. Hanya saja masalah baru pun kembali muncul.29237Please respect copyright.PENANA21DbEEqPaV
29237Please respect copyright.PENANAXAUbOslxcT
Istrinya Tari pergi meninggalkan dirinya bersama pria lain yang cukup mapan, membuat Burhan sangat terpukul, ia menyalahkan dirinya sendiri karena tidak mampu memberikan apa yang di minta oleh Istrinya. Andai saja ia masih kaya seperti dulu, ia yakin Tari tidak akan meninggalkannya seperti saat ini.29237Please respect copyright.PENANAseRgWCm8Hp
29237Please respect copyright.PENANAU7XbGzfyu0
Burhan bertekad akan kembali menggapai kejayaanmya dan merebut Istrinya kembali dengan cara apapun. Burhan yang telah kehilangan akal sehatnya, memilih persugihan atas saran sahabatnya untuk mengatasi masalah yang ia hadapi saat ini.29237Please respect copyright.PENANAejb8rQT5ef
29237Please respect copyright.PENANAYPo8IZeh0V
Dengan alasan ingin bertemu dengan teman lamanya yang ingin memberinya modal untuk memulai kembali usaha rumah makannya, Burhan pamit kepada KH Umar dan Haja Laras untuk pergi ke kota selama beberapa hari. Dan tentu saja KH Umar sangat mendukung rencana Burhan.29237Please respect copyright.PENANAUccnmzITKN
29237Please respect copyright.PENANA9usbFim0oz
Ternyata tidak muda untuk menemukan gua tersebut, menurut sumber yang di percaya, hanya orang-orang pilihan yang dapat menemukannya, membuat Burhan nyaris putus asa, tapi keinginan yang kuat, membuatnya terus mencari dan mencari, hingga akhirnya ia bisa menemukan gua tersebut.29237Please respect copyright.PENANArul2uj21Nd
29237Please respect copyright.PENANAC55356jgHm
Cobaan-demi cobaan di lalui Burhan, selama bersemedi ia merasa tubuhnya seakan terbakar bara api, lalu berganti diterpa hawa dingin yang menusuk hingga ke dalam tulangnya.29237Please respect copyright.PENANAeZGaM292Or
29237Please respect copyright.PENANAgNHYU9Mxio
Belum lagi gangguan-gangguan hewan kecil yang beracun, yang kapan saja siap membunuhnya.29237Please respect copyright.PENANAhVQbPDAQiD
29237Please respect copyright.PENANAC8iHhxcSdM
Tetapi keteguhan hati Burhan, berhasil membuatnya bertahan walaupun harus di akui kalau dirinya sangat tersiksa selama bersemedi di dalam gua.29237Please respect copyright.PENANAJSZJHurIWm
29237Please respect copyright.PENANA0DwFonLzNe
Sudah hampir dua minggu Burhan bersemedi di dalam gua, dan selama itu juga Burhan tidak meminum dan memakan apapun, membuat bobot tubuhnya turun drastis, sekilas ia terlihat seperti mayat hidup. Tetapi walaupun begitu ia tetap bersabar dan terus bersabar, hingga memasuki Minggu ke kelima barulah sosok Mbah Sugeng menampakan dirinya di hadapan Burhan.29237Please respect copyright.PENANAuZWJqubf66
29237Please respect copyright.PENANAGtoOUgPRvu
Bentuk tubuh Mbah Sugeng sangat mengerikan, tubuhnya memang berbentuk manusia, hanya saja tubuhnya dua kali lipat lebih besar di bandingkan dengan manusia pada umumnya, perutnya membuncit, dan kulitnya berwarna hijau terang dan bersisik, dan matanya yang tajam berwarna merah darah. Penampakan Mbah Sugeng membuat Burhan ketakutan setengah mati, tubuhnya bergetar hebat, dengan peluh yang kini membanjiri tubuhnya.29237Please respect copyright.PENANA72u028CByL
29237Please respect copyright.PENANAIWqQ5O4l2m
"HAI ANAK MANUSIA, KENAPA KAMU MEMANGGILKU? APA KAMU SUDAH BOSAN HIDUP?" Suara Mbah Sugeng penunggu gua Ambar menggemah, menggetarkan dinding gua, membuat beberapa potongan batu kecil berjatuhan, membuat Burhan makin ketakutan.29237Please respect copyright.PENANAmM603KwdaN
29237Please respect copyright.PENANAsilVA4ieba
Mendengar suaranya saja sudah membuat tubuh Burhan menggigil ketakutan. "Mohon ampun Mbah Sugeng! Kedatangan saya kemari ingin meminta petunjuk dari Mbah Sugeng." Dengan kedua tangan yang di tungkup di depan dadanya, Burhan membungkukkan tubuhnya.29237Please respect copyright.PENANAgaxEUwpr21
29237Please respect copyright.PENANA79KdyiOKvt
"HAHAHA... BERANI SEKALI KAMU MEMINTA PETUNJUK DARIKU, APA KAMU TIDAK TAKUT DENGANKU?"29237Please respect copyright.PENANApfltFx9aCB
29237Please respect copyright.PENANAMtm3f3zzZJ
"Mohon ampun Mbah, hamba tidak berani Mbah!"29237Please respect copyright.PENANAcU9ujGFaqo
29237Please respect copyright.PENANAVZbEoOqzba
"HMMM... PENTUNJUK APA YANG KAMU INGINKAN WAHAI ANAK MANUSIA?"29237Please respect copyright.PENANA6B2eVAGJeS
29237Please respect copyright.PENANAL6kdnCaFTG
"Mohon ampun sebesar-besarnya Mbah, Ananda hanya ingin meminta petunjuk agar cepat menjadi orang kaya! Sekiranya Mbah Sugeng mau memberi petunjuk untuk Hambamu yang hina ini." Ujar Burhan dengan bibir gemetar ketakutan.29237Please respect copyright.PENANA6PbGd25Gk0
29237Please respect copyright.PENANA2l74l5pTC8
"HAHAHA... DASAR MANUSIA HINA." Umpat Mbah Sugeng, seraya memamerkan gigi taringnya yang panjang dan kehitaman. "AKU AKAN MEMBANTUMU, HANYA SAJA ADA BEBERAPA SYARAT YANG HARUS KAMU LAKUKAN? APAKAH KAMU SANGGUP MEMENUHI SYARATNYA?" Jelas Mbah Sugeng, Burhan menganggukkan kepalanya.29237Please respect copyright.PENANAANnzNk3TWE
29237Please respect copyright.PENANAyaIdinqbT8
"Apa yang harus Hamba lakukan Mbah?"29237Please respect copyright.PENANA7YMwXxK7pd
29237Please respect copyright.PENANAJm6QnWzri5
"KAMU HARUS MENDAPATKAN SEORANG WANITA CANTIK DAN SEGAR UNTUK AKU TIDURI, KALAU KAMU GAGAL... SAYA AKAN MENGAMBIL SEMUA YANG KAMU MILIKI, TERMASUK NYAWAMU." Ujar Mbah Sugeng.29237Please respect copyright.PENANAMj5rruhh5h
29237Please respect copyright.PENANAYYAfY3T9BR
"Saya siap melaksanakannya, hanya saja bagaimana caranya agar saya bisa mendapatkannya."29237Please respect copyright.PENANACKKOimxaaf
29237Please respect copyright.PENANA2fYEST9gIc
"HAHAHAHA..." Tawa Mbah Sugeng kembali bergemah. "SAYA TAU APA YANG KAMU KHAWATIRKAN WAHAI HAMBAKU, MASALAH ITU KAMU TIDAK PERLU KHAWATIR, TUGASMU HANYA MENCARI SOSOK WANITA YANG PANTAS UNTUKKU, DAN MEMBAKAR FOTONYA DI CAMPUR DENGAN DARAH AYAM HITAM." Jelas Mbah Sugeng membuat hati Burhan sedikit tenang.29237Please respect copyright.PENANALYW9gxBr7a
29237Please respect copyright.PENANABfZvHK5HvH
"Terimakasih Mbah!"29237Please respect copyright.PENANACQE3izb52Z
29237Please respect copyright.PENANAziSHL919tW
"HHMM... APA KAMU SANGGUP MELAKUKANNYA?" Mbah Sugeng kembali bertanya.29237Please respect copyright.PENANAB69rMY6ige
29237Please respect copyright.PENANAcydkFXtTDu
"Tentu Mbah, saya sanggup." Lirih Burhan.29237Please respect copyright.PENANAPFg9fYrkXH
29237Please respect copyright.PENANAPZxyHDnsYe
"SEKARANG PULANGLAH, DAN PERSIAPKAN TUMBAL PERTAMAMU UNTUKKU." Perintah Mbah Sugeng, dan dalam sekejap Mbak Sugeng menghilang dari hadapan Burhan.29237Please respect copyright.PENANAwBi71p9iQW
29237Please respect copyright.PENANAtHVfPWj7G8
Sepenghilangnya Mbah Sugeng, Burhan bergegas meninggalkan tempat di mana ia bersemedi selama beberapa hari ini. Ia sangat senang, karena akhirnya ia menemukan solusi dari masalahnya, walaupun ia nyaris mati berdiri sanking takutnya.29237Please respect copyright.PENANAgpYLMpeRAf