Suasana pesantren pagi ini terlihat begitu tenang, seakan tidak pernah terjadi apapun semalam. Tetapi walaupun begitu, sebagian besar penduduk ponpes Al-tauhid masih sangat khawatir dengan teror mahluk aneh satu bulan belakangan ini. Salah satunya Zaskia.28418Please respect copyright.PENANAXemjRiVQkc
28418Please respect copyright.PENANAvntH5J5y07
Ia tengah membahas mahluk aneh itu dengan Rayhan yang tengah menunggu sarapan pagi.28418Please respect copyright.PENANAhPEBlXgRQV
28418Please respect copyright.PENANAnkoXqDZ7Bj
Zaskia menyiapkan sarapan pagi ini dengan telur orak arik yang di padu dengan bermacam jenis sayuran agar tetap sehat untuk di santap. Tidak lupa ia juga menyiapkan nasi kuning sebagai pelengkapnya.28418Please respect copyright.PENANAtaPT6L1TDS
28418Please respect copyright.PENANAQG7JccweJM
"Mahluk aneh itu belum ada kabarnya?" Tanya Zaskia.28418Please respect copyright.PENANAzP2lHDEyZE
28418Please respect copyright.PENANAj0m7N3Hdun
Dia menggeser kursi yang ada di hadapan Rayhan dan duduk dengan perlahan.28418Please respect copyright.PENANAPXQZNA7qk9
28418Please respect copyright.PENANAH0ABI8OoRr
Rayhan sempat melihat kearahnya yang pagi ini mengenakan jilbab hoodie berwarna coklat tua, di padu dengan gamis syar'i berbahan arabian crap berwarna abu-abu.28418Please respect copyright.PENANAliKETXP6VX
28418Please respect copyright.PENANATF5OIGT3JB
Rayhan mendesah pelan. "Belum ada kabar Kak! Tapi kalau dia muncul lagi akan aku pastikan kali ini ia tidak akan bisa lolos lagi." Geram Rayhan, seraya tersenyum kearah Kakak kandungnya yang pagi ini terlihat begitu cantik.28418Please respect copyright.PENANA6lu86vtc2f
28418Please respect copyright.PENANAd60RVQWNIa
"Jangan macam-macam Dek?" Tegas Zaskia.28418Please respect copyright.PENANAtcW8UT9tiQ
28418Please respect copyright.PENANAjFsEFXc2fQ
"Kakak gak perlu khawatir, gini-gini aku juga jago berkelahi." Kelakar Rayhan, tapi tetap tidak bisa membuat Kakaknya merasa tenang.28418Please respect copyright.PENANAhXnfPIquwa
28418Please respect copyright.PENANA3mzjxPRfUa
Zaskia memotong telur orak-arik menjadi dua kemudian ia berikan keatas piring adiknya. "Dia itu mahluk jadi-jadian. Kakak gak mau kamu sampai kenapa-napa." Jelas Zaskia, sembari melototi Adiknya, berharap Rayhan mengerti akan kegelisahan hatinya saat ini.28418Please respect copyright.PENANAEPYwxzyyZh
28418Please respect copyright.PENANAOgQ2Qre7Sx
"Apa yang perlu Kakak khawatirkan?" Ujar Rayhan sembari memasukan satu sendok nasi penuh ke dalam mulutnya. "Kita punya Tuhan Kak, dan aku yakin Tuhan pasti akan membantu kita untuk menangkap mahluk aneh itu." Zaskia mendesah pelan. Ia tau betul sifat Adiknya yang keras kepala itu.28418Please respect copyright.PENANAsxkGlQLhyu
28418Please respect copyright.PENANAeZjUOrmmJr
Sejenak ia teringat dengan kejadian semalam, di mana Rayhan yang tak kunjung pulang walaupun hujan turun sangat deras hingga membuatnya sangat khawatir. Bahkan Zaskia nekat keluar rumah demi mencari adiknya.28418Please respect copyright.PENANApxyuMUrYvW
28418Please respect copyright.PENANAimMbGb6JUI
Tapi kejadian semalam kalau di ingat-ingat sangat memalukan sekali, karena potongan adegan semalam, membuat Zaskia tidak bisa tidur.28418Please respect copyright.PENANACi0xi9DZdg
28418Please respect copyright.PENANAr0KE6xKFpt
"Tapi kamu harus tetap hati-hati!" Ujar Zaskia mengalah.28418Please respect copyright.PENANA9i7kKZp2K5
28418Please respect copyright.PENANAUOFXgcztIi
"Siap Kak."28418Please respect copyright.PENANAmGjPtN0Juy
28418Please respect copyright.PENANAyv6HmsbhRe
Zaskia merenyitkan dahinya sembari melihat kearah piring Rayhan. "Kok sayurnya gak di makan Ray?" Protes Zaskia saat melihat Rayhan menyingkirkan potongan sayur dari telurnya.28418Please respect copyright.PENANABjFqcEcotG
28418Please respect copyright.PENANApdIyxVFklR
Rayhan nyengir. "Kakak kan tau, kalau aku gak suka sayuran!" Jawab Rayhan malas sembari menikmati telur otak arik di dalam mulutnya.28418Please respect copyright.PENANAdf0V8T0Ebd
28418Please respect copyright.PENANAF4GQ2Wp3JF
"Sayuran itu sehat! Pokoknya harus di habiskan." Titah Zaskia tidak mengubris ucapan Rayhan.28418Please respect copyright.PENANARup8ijDGYj
28418Please respect copyright.PENANAsMqE9jsSdq
Walaupun Rayhan tidak suka sayuran, tapi kalau Kakaknya sudah mengeluarkan titah, Rayhan tidak bisa apa-apa, dia harus menghabiskan makanan yang ada di piringnya. Sembari menikmati sarapan pagi, Rayhan terus berpikir bagaimana cara menangkap mahluk aneh tersebut.28418Please respect copyright.PENANACeWjYLEsE8
28418Please respect copyright.PENANASByjPPQTX1
*****28418Please respect copyright.PENANAjShlzHWvxq
28418Please respect copyright.PENANAm8Ythqpq6X
Sehabis pamit dari Zaskia, Rayhan tidak langsung ke sekolah, melainkan mampir ke rumah Ustadza Dewi yang pagi ini terlihat sibuk membakar daun-daun kering yang semalam berjatuhan di halaman depan rumahnya. Saat melihat Rayhan mendatanginya, Ustadza Dewi tersenyum senang.28418Please respect copyright.PENANA0i3VX2CgXR
28418Please respect copyright.PENANAHEPDPEubV8
Walaupun baru kemarin mereka bertemu dan bercinta habis-habisan, tetap saja Ustadza Dewi selalu merindukan sosok Rayhan yang akhir-akhir ini mengisi cerita hidupnya.28418Please respect copyright.PENANAEsc3meVBHJ
28418Please respect copyright.PENANAooD1K33mqA
"Loh kok ke sini?" Tegur Ustadza Dewi sembari menyampirkan jilbab segitiga berwarna putih dengan bahan ceruti yang memiliki tekstur yang lembut dan elastis sehingga nyaman untuk di kenakan sehari-hari.28418Please respect copyright.PENANA0bBIrrMdTn
28418Please respect copyright.PENANAoligFbIGKQ
Rayhan berdiri tidak jauh dari Ustadza Dewi. "Jadi aku udah gak boleh ketemu Ustadza lagi nih." Rajuk Rayhan sembari menendang beberapa daun kering yang ada di dekat kakinya.28418Please respect copyright.PENANAEnKPmDjyDj
28418Please respect copyright.PENANAQkCQK0Axr4
"Gitu aja ngambek!" Ustadza Dewi mentoel hidung Rayhan.28418Please respect copyright.PENANAMS2itGU89F
28418Please respect copyright.PENANAFKHIxrEXc5
Dan pada saat bersamaan Nikita yang telah siap berangkat ke sekolah menghampiri Ustadza Dewi.28418Please respect copyright.PENANAK60I08RSPT
28418Please respect copyright.PENANA3EvIKM9g51
Sejenak mereka berdua terdiam, ada rasa takut kalau anak satu-satunya Ustadza Dewi mencurigai kedekatan mereka. Entah apa yang harus di katakan Ustadza Dewi kepada Nikita kalau sampai itu terjadi.28418Please respect copyright.PENANAaoxU8WbuV7
28418Please respect copyright.PENANAJeaoPnWSbv
"Mi, Niki berangkat dulu, assalamualaikum!" Gadis cantik berhijab putih itu mencium punggung tangan Ibunya. Lalu ia beralih kearah Rayhan seraya tersenyum. "Ana berangkat dulu ya Kak." Ujar Nikita sopan.28418Please respect copyright.PENANAvFH4JPItTa
28418Please respect copyright.PENANAhVbEIoPJrL
"Eh iya!" Jawab Rayhan kagok.28418Please respect copyright.PENANA0KL8CHJmJO
28418Please respect copyright.PENANAOKMPQLY3O8
Selepas kepergian Nikita, Dewi menatap Rayhan dengan tatapan curiga sembari melipat kedua tangannya diatas dada. Sadar dengan tatapan Ustadza Dewi, membuat Rayhan menjadi salah tingkah.28418Please respect copyright.PENANAa2YAccmrlq
28418Please respect copyright.PENANAShNJiAKBm2
Ya... 28418Please respect copyright.PENANAvrSRsFN7pD
Bagaimanapun juga Nikita adalah anak yang cantik sama seperti Ibu kandungnya.28418Please respect copyright.PENANANGD7uATF8V
28418Please respect copyright.PENANAl7RbahQAWz
"Duh ngeliatnya sampe segitunya." Kini Ustadza Dewi yang terlihat merajuk.28418Please respect copyright.PENANAxDSWp4P7Bm
28418Please respect copyright.PENANA4io7Ih8QNF
Rayhan meriah tangan Ustadza Dewi. "Ada yang cemburu ni." Goda Rayhan, kemudian ia menggandeng tangan Ustadza Dewi untuk masuk ke dalam rumah Ustadza Dewi.28418Please respect copyright.PENANA60zzdrTZKH
28418Please respect copyright.PENANAw3jHokNv48
Setelah berada di dalam rumah, Ustadza Dewi bergegas mengunci rumahnya. Cleek... Dari belakang Rayhan memeluk erat pinggang ramping Ustadza Dewi, sembari menyandarkan dagunya di pundak Ustadza Dewi.28418Please respect copyright.PENANAdXmlHPyKID
28418Please respect copyright.PENANATDPKUlDQV1
"Ray kangen!" Bisik Rayhan. Tangan kanannya naik keatas membelai payudara Ustadza Dewi.28418Please respect copyright.PENANAMZ15FuESEE
28418Please respect copyright.PENANAEJdFhgv8or
Mata Dewi terpejam, meresapi sentuhan tangan Rayhan di atas payudaranya. "Nakal..." Umpat Dewi manja, tapi hatinya berbunga-bunga ketika Rayhan mengatakan kalau dirinya sangat merindukannya.28418Please respect copyright.PENANAN8ySN3XZ8Z
28418Please respect copyright.PENANAJriaVlyoXM
"Aroma tubuh Ustadza selalu membuat Ray gak bisa tidur! Apa boleh Rayhan mencium aroma tubuh Ustadza?" Bisik Rayhan, sembari menghembuskan nafasnya kearah leher Ustadza Dewi.28418Please respect copyright.PENANAgfsCtedrJd
28418Please respect copyright.PENANAXNkRvOj0rC
Ustadza Dewi tersenyum simpul, harus di akui, pemuda yang saat ini tengah memeluknya sangat pintar menyusun kata-kata yang membuatnya melayang. Ustadza Dewi mengayunkan tubuhnya. "Bohong." Lirih Ustadza Dewi sembari memutar tubuhnya menghadap kearah Rayhan. "Ustadza belum mandi, masak di bilang wangi." Ujarnya pelan.28418Please respect copyright.PENANAMd9tNUguOs
28418Please respect copyright.PENANAtcU8fxoW4G
Rayhan menyentil hidup Ustadza Dewi. "Yang bilang wangi siapa? Geer. Tadikan aku bilang kalau suka sama aroma tubuh Ustadza, gak bilang wangi." Goda Rayhan.28418Please respect copyright.PENANAIG5iKtSzQ5
28418Please respect copyright.PENANARPHmypRTCz
Mata Ustadza Dewi melotot, dan pada saat bersamaan Rayhan melepas pelukannya dan lari menuju salah satu kamar yang ada di dalam rumah Ustadza Dewi secara random.28418Please respect copyright.PENANAX5BL1e5oVP
28418Please respect copyright.PENANA6hFW1rLoBX
Secepat mungkin Ustadza Dewi mengejar Rayhan hingga ke kamar tersebut.28418Please respect copyright.PENANA1T63Zaa8XQ
28418Please respect copyright.PENANA795cgeKgW3
"Mau lari kemana kamu?" Tanya Ustadza Dewi sembari berkacak pinggang.28418Please respect copyright.PENANA8ojsIrudCV
28418Please respect copyright.PENANAtFFII848GA
Rayhan tersenyum penuh arti, kemudian ia menanggalkan pakaiannya hingga ia telanjang bulat. Mata indah Ustadza Dewi melotot menatap kontol Rayhan yang telah kakuh. Walaupun sudah beberapa kali ia melihat kontol Rayhan, tapi tetap saja Ustadza Dewi mengagumi kontol Rayhan.28418Please respect copyright.PENANAWL3qZ6TIel
28418Please respect copyright.PENANAzfbuAVSPrT
Walaupun sudah berusia 39 tahun, tapi jiwa mudanya tetap bergairah, apa lagi kini di hadapannya ada seorang anak yang tampan tengah berdiri di depannya tanpa memakai sehelai benangpun di tubuhnya.28418Please respect copyright.PENANA3MnXQUWlBe
28418Please respect copyright.PENANArsxRzufZk2
"Ray, kamu..." Ustadza Dewi menggigit bibirnya.28418Please respect copyright.PENANAsKgwzpKFbj
28418Please respect copyright.PENANA1klCI861pu
Rayhan berjalan perlahan mendekati Ustadza Dewi, dalam hitungan detik bibir mereka telah menyatu. Kedua tangan Ustadza Dewi memeluk erat pinggang kekar Rayhan, sembari membalas lumatan Rayhan.28418Please respect copyright.PENANAF7Rxr5F8QQ
28418Please respect copyright.PENANA5prx5UkM7m
Hmmmpss... Hmmppsss... Hmmppsss... 28418Please respect copyright.PENANAikNcM19OZ2
28418Please respect copyright.PENANACeRyqeKzWw
Ustadza Dewi dan Rayhan saling bertukar air liur, tanpa merasa jijik karena harus menelan air liur satu sama lainnya. Kedua tangan Rayhan turun kebawah menangkap pantat Ustadza Dewi yang semok.28418Please respect copyright.PENANAEn0fj68CDV
28418Please respect copyright.PENANAjkPIxdcj5S
Remasan kecil di pantatnya, membuat setetes precum mulai keluar dari lobang surgawinya.28418Please respect copyright.PENANAACGzhPG838
28418Please respect copyright.PENANAd0NANiX6Ou
"Aku ingin mencobanya lagi." Bisik Rayhan.28418Please respect copyright.PENANAOWE01JZrEF
28418Please respect copyright.PENANATwAAn2zKG8
Ustadza Dewi mengangguk pelan. "Lakukan apa yang kamu mau terhadap tubuh Ustadza, tapi..." Ustadza Dewi mengidarkan pandangannya ke sekitar ruangan kamar. Tampak ada lemari belajar beserta kursinya dan lemari besar kaca berada di pojokan kamarnya.28418Please respect copyright.PENANA0JdvbdCFpQ
28418Please respect copyright.PENANAHR4oHAWznq
"Kenapa Ustadza?" Tanya Rayhan.28418Please respect copyright.PENANAop6aCLAW8l
28418Please respect copyright.PENANAat4awge0LU
"Ini kamar Niki, kita pindah ke kamar Ustadza aja ya." Ustadza Dewi membelai wajah Rayhan.28418Please respect copyright.PENANArQIJWUkeen
28418Please respect copyright.PENANAlSH8vdh8TB
Mengetahui kalau ini adalah kamar putrinya, membuat Rayhan malah semakin bergairah. Ia membayangkan betapa menyenangkan sekali kalau Nikita tidur diatas sisa-sisa keringat dan spermanya.28418Please respect copyright.PENANASG1GlAmpjE
28418Please respect copyright.PENANAp0CEAvZE4S
Rayhan kembali melumat bibir Ustadza Dewi, sembari mempereteli pakaian Ustadza Dewi hingga ia telanjang bulat, sama seperti dirinya.28418Please respect copyright.PENANAxqO1SdozML
28418Please respect copyright.PENANAwvnIFlYKrp
"Ray..." Erang Ustadza Dewi.28418Please respect copyright.PENANAONJaUD0CqB
28418Please respect copyright.PENANAPbUeZtWf4T
Tapi Rayhan tidak mengubrisnya, ia menundukkan wajahnya kearah payudara Ustadza Dewi, melahap dan menjilati daging empuk milik Ustadza Dewi. Dia mencucup lembut puting Ustadza Dewi yang kemerah-merahan, membuat sang pemilik tubuh menggelinjang nikmat.28418Please respect copyright.PENANA9IlHqZVP5o
28418Please respect copyright.PENANAZSuIRJPXdy
Secara bergantian Rayhan mengekploitasi payudara Ustadza Dewi, sementara telapak tangannya menjelajahi paha mulus Ustadza Dewi.28418Please respect copyright.PENANAB1g49rHb9U
28418Please respect copyright.PENANADXddYhQAz0
Mata Ustadza Dewi terpejam, sembari mendengus berat. Ia sadar betul apa yang di lakukan Rayhan saat ini adalah sebuah dosa besar, tetapi ketika hawa nafsu datang, maka akal sehatnya pergi.28418Please respect copyright.PENANAgOLE7krQdH
28418Please respect copyright.PENANAzTKbRj83L1
Ustadza Dewi menekuk kaki kanannya ketika jari Rayhan membelai pubik vaginanya, turun menuju bibir vaginanya yang telah merekah.28418Please respect copyright.PENANA3Rv65zjCf6
28418Please respect copyright.PENANA2jWX9rfSgs
"Oughkk Rayhaaaan..." Desah Ustadza Dewi ketika jari Rayhan menembus lobang memeknya yang telah basah.28418Please respect copyright.PENANAfQc6jyhOIo
28418Please respect copyright.PENANAKzNVxu7zze
Kedua tangannya meremas kuat seprei tempat tidur anaknya, sembari membanting kepalanya ke kiri dan kanan, meresapi rasa nikmat ketika jari Rayhan mengaduk-aduk lobang memeknya yang semakin membanjir.28418Please respect copyright.PENANA8xt0V8cTyY
28418Please respect copyright.PENANAyRLgqYpYvX
Tidak lama kemudian iapun melolong panjang menyambut orgasme pertamanya.28418Please respect copyright.PENANAWABKh5Jege
28418Please respect copyright.PENANAsfEneam5zE
Creetss... Creetss... Creetss...28418Please respect copyright.PENANAwzHi37qD2N
28418Please respect copyright.PENANAbRuhfajRvF
"Oughkk Ray, ini enak sekali." Puji Ustadza Dewi.28418Please respect copyright.PENANADu6b9FPgTk
28418Please respect copyright.PENANAytmp6QF37O
Setelah nafasnya kembali teratur, kini giliran Ustadza Dewi yang beraksi. Ia menarik tubuh Rayhan hingga berbaring, sementara dirinya menindih tubuh Rayhan.28418Please respect copyright.PENANAeDLtKsKJZA
28418Please respect copyright.PENANAZrtINHC5RL
Sejenak ia menatap wajah tampan Rayhan yang seakan tidak pernah bosan untuk di lihat. Kemudian ia menciumi sekujur wajah Rayhan, dari kening, mata, hidung, bibir dan dagunya. Lalu turun memberi kecupan dan jilatan di leher Rayhan, membuat pemuda itu menggelinjang nikmat.28418Please respect copyright.PENANA9m9nZ1jv7T
28418Please respect copyright.PENANAblRQOlA3zE
"Oughkk... Geli." Rintih Rayhan.28418Please respect copyright.PENANADzJEshB6VZ
28418Please respect copyright.PENANAW7PsGVU8b7
Sembari menjilati puting Rayhan, telapak tangan Ustadza Dewi mengocok kontol Rayhan. Hingga akhirnya yang di nanti-nantikan tiba. Ustadza Dwi melahap kontol Rayhan sembari memainkan buah zakarnya.28418Please respect copyright.PENANAfS8NBSMIsa
28418Please respect copyright.PENANAaQaTQQo6rl
Tubuh Rayhan melejang-lejang tak beraturan, sesekali ia mendesis dan sesekali ia melolong nikmat, membuat Ustadza Dewi semakin bersemangat.28418Please respect copyright.PENANAEZYEx8pkSn
28418Please respect copyright.PENANA8J1YKDChte
"Cukup Ustadza! Aku tidak mau keluar lebih dulu." Melas Rayhan menyerah.28418Please respect copyright.PENANAVhBNfv91uQ
28418Please respect copyright.PENANA1P8e6nkHdI
Ustadza Dewi cekikikan melihat Rayhan yang memelas sanking gak kuatnya. Ustadza Dewi menganggkangi selangkangan Rayhan sembari menuntun kontol Rayhan berada diantara lobang memeknya.28418Please respect copyright.PENANAy2z4oSTKJE
28418Please respect copyright.PENANA15kHVHc1vb
Dengan sedikit menurunkan pantatnya, ia membiarkan kontol Rayhan menjelajahi lobang syurganya.28418Please respect copyright.PENANASeatNcWAUi
28418Please respect copyright.PENANAYgSjdkGbxX
"Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi.28418Please respect copyright.PENANArGrDgCWPbJ
28418Please respect copyright.PENANA4EHSEOVygF
"Hangat sekali Ustadza! Oughkk... Enaaaak." Erang Rayhan merasakan jepitan dinding memek Ustadza Dewi.28418Please respect copyright.PENANAjJipgxAgeN
28418Please respect copyright.PENANAhhYI4z4clx
Seraya menggoyangkan pinggulnya Ustadza Dewi menatap Rayhan. "Uhmmss... Enak! Aaahk... Kontol kamu memang juara sayang." Desah Ustadza Dewi, sembari terus menggerakkan pinggulnya naik turun.28418Please respect copyright.PENANAg07Rkg9kw3
28418Please respect copyright.PENANAv0MbC9EU26
Rayhan tidak mau kalah, ia menyambut selangkangan Ustadza Dewi ketika wanita itu menurunkan selangkangannya hingga kontol Rayhan terbenam semakin dalam hingga menyentuh bibir rahimnya. Tubuh Ustadza Dewi telonjak sanking nikmatnya.28418Please respect copyright.PENANAAL6NlDKn3n
28418Please respect copyright.PENANAeFONwdluz4
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...28418Please respect copyright.PENANAU13s2t80uS
28418Please respect copyright.PENANAXvMEgUxuk0
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...28418Please respect copyright.PENANAS99P9v2fEo
28418Please respect copyright.PENANAetgQIa7MRo
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...28418Please respect copyright.PENANAPTP2rCkTaq
28418Please respect copyright.PENANAKByyK56hyg
Suara benturan kedua kelamin mereka menggema ke seluruh ruangan sanking panasnya ketika mereka sedang bercinta, seakan mereka lupa dengan status mereka sebagai seorang guru dan murid. Bahkan demi kenikmatan surgawi, mereka sampai melakukan sebuah perbuatan yang melebihi batas normal antara guru dan murid.28418Please respect copyright.PENANAH9ocBR2ERC
28418Please respect copyright.PENANAyeGAxdNslk
Rayhan sedikit menggeser posisinya hingga ia bisa duduk sempurna. Kini Ustadza Dewi terlihat seakan sedang duduk di pangkuan muridnya.28418Please respect copyright.PENANA0LurCu3S9n
28418Please respect copyright.PENANANGqF10R06d
Wajah cantik Ustadza Dewi yang bermandikan keringat, membuat Rayhan semakin bernafsu, ia meremas-remas payudara Ustadza Dewi yang bergerak tak beraturan mengikuti irama goyangannya.28418Please respect copyright.PENANA2jwPJBFIBX
28418Please respect copyright.PENANAswJ0IOu9ay
"Oughkk... Rayhaaaan..." Jerit Ustadza Dewi kesetanan.28418Please respect copyright.PENANAFfGkNPAQRz
28418Please respect copyright.PENANAqnPnzp17hN
Kedua jari Rayhan mencubit puting Ustadza Dewi dan menariknya. "Apakah Ustadza menyukai kontolku?" Tanya Rayhan, sembari memainkan payudara Ustadza Dewi.28418Please respect copyright.PENANAKX8ZkuL3wj
28418Please respect copyright.PENANA0cgO2uF6pK
"Ya... Ustadza suka sayang! Aahkk... Terus entotin Ustadza sayang, Aahkk... Aaaahkk... Ini enak sekali! Kontol kamu besar dan panjang." Erang Ustadza Dewi, ia melingkarkan tangannya di leher Rayhan.28418Please respect copyright.PENANAOME2v8BT7B
28418Please respect copyright.PENANAkhFcCS8dN6
Bibir Rayhan segera melumat bibir Ustadza Dewi, ia menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Ustadza Dewi dan mencari-cari lidahnya.28418Please respect copyright.PENANAUtzY3INbII
28418Please respect copyright.PENANAheaKx92QnM
Setelah hampir 10 menit mereka bercinta, akhirnya pertahanan Ustadza Dewi jebol. Tubuh indahnya menelikung kebelakang, dengan wajah yang menadah keatas hingga dadanya membusung semakin kedepan.28418Please respect copyright.PENANAIyJhVF8qHU
28418Please respect copyright.PENANAjBCrzBqTw9
"Ray? Ustadza sampai." Jerit Ustadza Dewi.28418Please respect copyright.PENANAIqW7oTHnia
28418Please respect copyright.PENANAcAJh6rZYcG
Rayhan dapat merasakan cairan cinta Ustadza Dewi yang menyelimuti kontolnya yang kini teras lebih hangat. Sebagiannya lagi mengalir keluar.28418Please respect copyright.PENANAVpjAARkTRZ
28418Please respect copyright.PENANAZ35wbmxQaC
Pemuda itu memutar tubuhnya masih memangku Ustadza Dewi, dengan perlahan ia merebahkan Ustadza Dewi hingga berbaring. Dengan gaya konvensional Rayhan kembali memompa kontolnya, menubruk memek Ustadza Dewi yang terasa semakin licin sehingga mempermudah penetrasi kontol Rayhan di dalam memeknya.28418Please respect copyright.PENANAyCL3LyoNJW
28418Please respect copyright.PENANARDORPbxUjs
"Oughkk Ray! Aaahk... Kuat sekali kamu sayang." Rintih Ustadza Dewi yang kembali keenakan.28418Please respect copyright.PENANAceHYVKghnB
28418Please respect copyright.PENANAB7TLfIWBVE
Rayhan menyeringai sembari mengait satu kaki Ustadza Dewi dengan lengannya, dan menekannya hingga lutut Ustadza Dewi menyentuh payudaranya. Dengan posisi ini, Rayhan merasa kontolnya masuk lebih dalam.28418Please respect copyright.PENANAbpc4qjC2Dm
28418Please respect copyright.PENANAPkXE7w7lGm
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...28418Please respect copyright.PENANAeLpERwFCcv
28418Please respect copyright.PENANAolN1Mkhtgs
Saat Rayhan merasa ingin sampai, pemuda itu mencabut kontolnya, lalu meminta Ustadza Dewi berganti gaya. Dengan sisa tenaga yang di milikinya, Ustadza Dewi segera merangkak menungging di hadapan Rayhan.28418Please respect copyright.PENANAJhu2a8jZP6
28418Please respect copyright.PENANAolGOwrmNUH
Telapak tangan Rayhan mencengkram pantat Ustadza Dewi hingga tampak lobang anusnya yang mengintip malu-malu.28418Please respect copyright.PENANAUvtlsMLDcC
28418Please respect copyright.PENANAiDXDgpKR6l
"Ustadza." Panggil Rayhan.28418Please respect copyright.PENANAlCPUzXxLWR
28418Please respect copyright.PENANAwsb8p9gcxp
Ustadza mendesah pelan. "Lakukan apa yang kamu mau sayang, tubuh ini milik kamu seutuhnya." Seloroh Ustadza Dewi, sembari membuka lebar kakinya.28418Please respect copyright.PENANAFwWw0mhtNr
28418Please respect copyright.PENANAM6EB9FNEXO
"Tahan ya Ustadza." Bisik Rayhan.28418Please respect copyright.PENANAkgO0GhxXMw
28418Please respect copyright.PENANA4NEdrFEQHp
Dia segera memposisikan kontolnya di lobang anus Ustadza Dewi. Dengan perlahan kepala jamurnya menyeruak masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi yang sebelumnya sudah ia perawani tapi tetap saja terasa legit.28418Please respect copyright.PENANAzPahYRcpMK
28418Please respect copyright.PENANAsyVnnDHJca
Wajah cantik Ustadza Dewi meringis menahan pedih di lobang anusnya. Kedua tangannya terkepal dengan nafas menderu-deru. Inci demi inci kontol Rayhan mengekploitasi lobang anus Ustadza Dewi.28418Please respect copyright.PENANAKkCOdhRrQq
28418Please respect copyright.PENANANav9mGXc3p
Dengan gerakan perlahan Rayhan mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur.28418Please respect copyright.PENANA4eyZ1p60WX
28418Please respect copyright.PENANAsL6VslbOLV
"Oughkk... Ray! Terus sayang." Desah Ustadza Dewi.28418Please respect copyright.PENANALCl5CDWLMA
28418Please respect copyright.PENANAZeP3RJqPuJ
Rayhan semakin mempercepat tempo sedokannya ketika ia sudah hampir tiba. "Ustadza... Ouhk... Lobang pantat Ustadza enak bangeeet... Aaahk.... Aaaahkk... Aku mau keluar Ustadza." Jerit Rayhan keenakan. Ia merasa kontolnya di remas-remas di dalam lobang anus Ustadza Dewi.28418Please respect copyright.PENANANx7duekiFK
28418Please respect copyright.PENANAG8rnsuN92i
"Keluarin sayang! Aaaahkk... Pejuhin pantat Ustadza sayang..."28418Please respect copyright.PENANAdIeL7SV0NS
28418Please respect copyright.PENANA2pYjd3Bu1a
Croooottss... Croooottss... Croooottss...28418Please respect copyright.PENANACLfW4iR3fc
28418Please respect copyright.PENANA7fWHQIrA3f
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr...28418Please respect copyright.PENANAqd3amEGf0Q
28418Please respect copyright.PENANAauOP1mwRbl
"Oughkk..." Lolong Rayhaan.28418Please respect copyright.PENANA7wErd4irUV
28418Please respect copyright.PENANAGcexvuhIzc
Secara bersamaan mereka menggapai menikmatan yang sempurna. Menumpahkan segala kerinduan di hati mereka dengan bentuk kepuasan Duniawi.28418Please respect copyright.PENANA97NQhmU5Oz
28418Please respect copyright.PENANAsTRQCYG9rd
****28418Please respect copyright.PENANA8kcM4sf0N2
28418Please respect copyright.PENANAEDO6mf13yO
Jam istirahat sekolah, Nico, Rayhan, Azril dan Doni berkumpul di salah satu meja kantin yang memang selalu ramai di isi oleh para santri. Terutama ketika awal bulan seperti saat ini, biasanya para santri baru saja mendapatkan kiriman uang jajan dari orang tua mereka.28418Please respect copyright.PENANAE47rTh9klY
28418Please respect copyright.PENANACMut5fe7z2
Tidak lama setelah memesan, seorang pria yang menjaga stand mie ayam mengantarkan pesanan mereka.28418Please respect copyright.PENANANG1GuFoWeb
28418Please respect copyright.PENANAjHxp5dgbEN
"Terimakasih Paklek." Ujar Azril.28418Please respect copyright.PENANA7AL0G0ahPG
28418Please respect copyright.PENANAAPYRF26Wpu
Pria berusia 40 tahunan itu menganggukkan kepalanya lalu pergi meninggalkan mereka.28418Please respect copyright.PENANAAQcqL0jSkK
28418Please respect copyright.PENANAzc5EYx9SdW
"Lo kok tadi telat Ray? Gak biasanya." Tanya Doni yang tengah mengaduk mie ayamnya.28418Please respect copyright.PENANAoXeI1s5HV5
28418Please respect copyright.PENANAqpckv6FSH9
Rayhan menatap sahabatnya. "Biasa, gue kesiangan, soalnya setiap malam gue begadang." Jelas Rayhan berbohong, ia tidak mungkin menceritakan kejadian tadi pagi bersama Ustadza Dewi, bisa-bisa ia di bunuh oleh ketiga temannya.28418Please respect copyright.PENANAQ6Z9SEMqQn
28418Please respect copyright.PENANANYed8RqKZC
"Begadang mulu Lo, ingat kata Pak Haji Roma irama, begadang itu gak baik." Seloroh Nico.28418Please respect copyright.PENANAhryy9v6osn
28418Please respect copyright.PENANAsIRtcBogXl
"Oh ya, katanya tadi ada yang ingin lo omongin serius?" Tanya Doni, sembari menikmati mie ayam Pakle yang di kenal memang sangat enak.28418Please respect copyright.PENANA89ZBZyp1k4
28418Please respect copyright.PENANA7VRC0nGO5t
"Ini soal kolor ijo."28418Please respect copyright.PENANALhVjgNuhGu
28418Please respect copyright.PENANAoSuEHGV2ch
Azril yang tadi terlalu sibuk mengulangi hafalannya kini terlihat lebih fokus mendengarkan Rayhan. "Apa dia muncul lagi?" Tanya Azril yang tampak penasaran.28418Please respect copyright.PENANAnmI5Jzp0Gz
28418Please respect copyright.PENANAr17wLQ1KEY
Rayhan menganggukkan kepalanya. "Semalam gue lihat mahluk jadi-jadian itu." Jelas Rayhan, ia menegakkan punggungnya sembari mengedarkan pandangannya, seakan ia sedang memasang sikap waspada.28418Please respect copyright.PENANARCOW785Kf7
28418Please respect copyright.PENANAsdfuKjGutQ
"Kenapa gak Lo tangkap?" Kejar Azril.28418Please respect copyright.PENANAXcy75MyeKQ
28418Please respect copyright.PENANAphRzpTvQye
"Tunggu tunggu tunggu." Lerai Doni. "Kalau memang semalam dia muncul, seharusnya pagi ini pesantren menjadi heboh, tapi nyatanya sekarang adem ayem." Ujarnya, merasa kalau ada yang janggal dari cerita Rayhan.28418Please respect copyright.PENANA3gpNyrlFsp
28418Please respect copyright.PENANAqm79tc3e6X
Setiap ada korban baru, ponpes Al-tauhid selalu heboh membicarakan kejadian tersebut. Tetapi hari ini, tidak ada tanda-tanda kalau mahluk aneh itu kembali mendatangi ponpes Al-tauhid untuk mendapatkan korban barunya. Dan rasanya juga Rayhan tidak mungkin berbohong.28418Please respect copyright.PENANAGwJGZYivcM
28418Please respect copyright.PENANAHOFgraSp0n
Rayhan mendesah pelan, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa sampai saat ini belum terdengar kabar kalau ada korban baru semalam. Padahal jelas-jelas ia melihat si kolor ijo keluar dari asrama putri.28418Please respect copyright.PENANAa5az9KmBwp
28418Please respect copyright.PENANAxlfa57q038
"Mungkin korbannya tidak mau ada orang lain tau." Jawab Rayhan deplomatis.28418Please respect copyright.PENANAFhYJJa5rlg
28418Please respect copyright.PENANAocajSLOdIb
"Lo yakin dengan yang Lo lihat?" Tanya Nico.28418Please respect copyright.PENANAgL2qWxRU5P
28418Please respect copyright.PENANA7eoXkCmhDj
Rayhan menganggukan kepalanya, ia sangat yakin sekali kalau semalam aksi kolor ijo kembali memakan korban. "Dan gue juga tau siapa pelakunya." Lirih Rayhan sembari mengambil gelas es teh miliknya.28418Please respect copyright.PENANAQfOnqwSnB2
28418Please respect copyright.PENANAcVlRTynFUe
"Siapa?" Kejar mereka serempak.28418Please respect copyright.PENANAKaSqWEOCS9
28418Please respect copyright.PENANAwDsFEr28PU
Rayhan menatap satu persatu wajah sahabatnya yang terlihat tegang. Kemudian bibirnya bergerak perlahan menyebut satu nama yang membuat ketiga sahabatnya terhenyak. Seakan ia tidak percaya kalau orang tersebut adalah pelaku utama dari teror kolor ijo selama ini.28418Please respect copyright.PENANAQfiCJg98by
28418Please respect copyright.PENANAGhfuAwIeEg
*****28418Please respect copyright.PENANAMvBndzzAeh
28418Please respect copyright.PENANAASAINmfVgC
Malam harinya cuaca kembali tidak bersahabat, dan tampak mahluk aneh berwarna hijau kembali beraksi. Ia mendatangi asrama putri, dan kali ini targetnya adalah seorang santriwati bernama Asyifa. Gadis cantik bermata coklat itu tengah terlelap di samping sahabatnya Aurel.28418Please respect copyright.PENANAUq2MBoABlZ
28418Please respect copyright.PENANACiWLZOBsIR
Suasana malam yang begitu mencekam, dan di penuhi aura mistis membuat tubuh Rayhan menggigil. Ia berjalan perlahan menuju asrama putri setelah hujan mulai mengguyur pesantren Al-tauhid.28418Please respect copyright.PENANAvftNYM53J1
28418Please respect copyright.PENANACcDCo1XpzA
Seperti yang sudah ia duga, dari kejauhan ia dapat melihat sosok mahluk aneh yang baru saja masuk ke dalam asrama putri.28418Please respect copyright.PENANAopZuo8946i
28418Please respect copyright.PENANAQ35OBV2cxX
Deg... Deg... Deg... 28418Please respect copyright.PENANAWptFUok8Pr
28418Please respect copyright.PENANAf6p2JrHkdR
Pemuda itu tau kalau ini tidaklah mudah, tapi ia harus melakukannya demi melindungi Kakak kandungnya dan menjaga nama baik pesantren. Ia yakin cepat atau lambat, mahluk aneh itu akan mengincar Kakaknya.28418Please respect copyright.PENANAD1xytyZt9F
28418Please respect copyright.PENANAcd8STOAEsI
Sementara di dalam asrama, sang kolor ijo mulai beraksi. Dia meremas kasar gumpalan payudara Asyifa yang berukuran 34D, sangat ranum untuk anak seusianya. Remasan kasarnya, tentu saja membangunkan Asyifa. Gadis cantik itu terperanjat dengan bola matanya yang melotot.28418Please respect copyright.PENANA4EY3Cn0sxZ
28418Please respect copyright.PENANAcnOfgVFbYg
"Astaghfirullah... Astaghfirullah... Astaghfirullah... Ya Tuhan." Jerit Asyifa ketakutan.28418Please respect copyright.PENANA6z8S5PzOgk
28418Please respect copyright.PENANA8m3fDLZ9fz
Sang kolor ijo menyeringai dan kemudian dengan kasar ia mencabik-cabik pakaian piyama yang di kenakan Asyifa hingga sobek dan memperlihatkan sepasang payudaranya yang indah, putih mulus dengan puting kemerah-merahan.28418Please respect copyright.PENANAZdr2A6OLU1
28418Please respect copyright.PENANAkUYRDC1luI
Pemandangan itu tersebut membuat air liur sang kolor ijo sampai menetes, bahkan di ujung kontolnya tampak percumnya yang telah keluar setetes.28418Please respect copyright.PENANA2WMaLmmXwM
28418Please respect copyright.PENANAffn7tPDFeY
"Toloooong... Toloooong... Toloooong..."28418Please respect copyright.PENANAaFNFArjhEN
28418Please respect copyright.PENANAxLhMmHQLKs
Sayup-sayup dari luar asrama Rayhan dapat mendengar teriakan Asyifa. Tapi anehnya ia merasa kakinya terasa berat, seakan kakinya terpaku diatas tanah.28418Please respect copyright.PENANAERaSz2RPUu
28418Please respect copyright.PENANAdDyw5ub0LU
Dengan nafas memburu dan tubuhnya mulai menggigil, Rayhan memejamkan matanya menenangkan dirinya yang mulai panik dan rasa takut yang luar biasa melandanya. Bagaimanapun caranya mahluk aneh itu harus segera berhasil ia ringkus.28418Please respect copyright.PENANAp4wi6ICBqb
28418Please respect copyright.PENANAETs8UcfEh4
Setelah merasa tenang, dengan melapaskan basmalah Rayhan kembali melangkah dan kakinya kini terasa lebih ringan.28418Please respect copyright.PENANAcGAcV8Djva
28418Please respect copyright.PENANAeLoJyf7tOR
Bruaaak...28418Please respect copyright.PENANAUKHXkuthJv
28418Please respect copyright.PENANABjRV6xil4D
Dengan satu kali terjangan, pintu asrama berhasil di dobrak Rayhan, hingga mengagetkan sang kolor ijo dan Asyifa yang terus meronta-ronta.28418Please respect copyright.PENANAJxrC8dwA22
28418Please respect copyright.PENANAuegw6Th8yY
Ada secercah harapan di wajah Asyifa, dan Rayhan sangat mengerti apa yang di ingin Asyifa darinya. Bibir Rayhan sedikit mengukir senyuman untuk Asyifa, agar gadis muda itu bisa sedikit merasa tenang, kemudian Rayhan mengalihkan pandangannya kearah mahluk aneh tersebut.28418Please respect copyright.PENANAOkzoIxzpWo
28418Please respect copyright.PENANAw1HZfGZc7U
Kedua mata mereka bertemu, saling mengintimidasi satu sama lainnya. Jujur saja, kedua kaki Rayhan gemetaran, dan tubuhnya tampak menggigil. Bukan karena hawa dingin, tapi karena tatapan sang kolor ijo yang seakan menusuk hingga ke ulu hatinya.28418Please respect copyright.PENANAN2qSLuM9Fw
28418Please respect copyright.PENANAusW5wGbDPr
Aku tidak takut....28418Please respect copyright.PENANAqlIP0Ru6K5
28418Please respect copyright.PENANAIW4tsqb0k3
Rayhan berusaha sekuat tenaga melawan rasa takut yang secara tiba-tiba menyerangnya. Ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri kalau manusia jauh lebih kuat di bandingkan mahluk ghaib. Dan usahanya mulai membuahkan hasil, ia mulai mengatur nafasnya kembali yang sebelumnya terasa sesak.28418Please respect copyright.PENANAY8PArZySSi
28418Please respect copyright.PENANAv4PgKAuVp8
Sementara sang kolor ijo tampak keheranan, melihat wajah Rayhan yang terlihat tidak takut sama sekali.28418Please respect copyright.PENANABEG6La0BqM
28418Please respect copyright.PENANAdfQ37NkRyJ
"Grrrrr...." Sang kolor ijo mengeram.28418Please respect copyright.PENANAZKusfVXGDo
28418Please respect copyright.PENANAY7uWdK0Uvt
Kedua tangan Rayhan terkepal erat, kuku-kukunya menancap di kulit telapak tangannya hingga memutih, lalu dengan satu hentakan ia menyerang sang kolor ijo, tapi dengan kibasan tangan kolor ijo tubuh Rayhan terpental hingga keluar asrama.28418Please respect copyright.PENANAqd3cj0A1kL
28418Please respect copyright.PENANAKlLc5u3GJ0
Asyifa yang melihat kejadian tersebut menjerit ketakutan, ia memeluk tubuhnya dengan sangat erat sembari meneteskan air mata. Entah kenapa, untuk pertamanya kalinya ia takut kalau terjadi apa-apa terhadap Rayhan, pemuda yang beberapa waktu yang lalu pernah mempermalukannya.28418Please respect copyright.PENANAahZKwCvUAt
28418Please respect copyright.PENANATPwIaF9f4H
"Aarrtt..." Rintih Rayhan.28418Please respect copyright.PENANASMnQxVYgUI
28418Please respect copyright.PENANAEnH4kBI575
Di luar asrama Rayhan berusaha berdiri sembari memegang dadanya yang terasa terbakar. Masih dengan tatapan tajam, Rayhan memandang mahluk itu.28418Please respect copyright.PENANAnyg2je0VNh
28418Please respect copyright.PENANAs40qNb0s4j
Sang kolor ijo melompat keluar, di bawah guyuran hujan deras dia menatap Rayhan, seakan ia ingin memakannya bulat-bulat, membuat siapapun yang melihat mata merahnya akan mati ketakutan. Sebenarnya Rayhan juga merasakan hal yang sama, tapi ia menahannya.28418Please respect copyright.PENANAkmbwjl985H
28418Please respect copyright.PENANA4lm8BaMD6h
"Dasar manusia bodoh!" Umpat Kolor ijo.28418Please respect copyright.PENANAWrVkpfh3lY
28418Please respect copyright.PENANAOLPzsRL53H
Rayhan menyunggingkan senyumannya. "Mahluk aneh keparat." Teriak Rayhan ke udara. Ia dengan tangkas menyerang kembali kolor ijo.28418Please respect copyright.PENANAjk8Dzx9ROr
28418Please respect copyright.PENANA4Wr7RqNjyw
Kaki kanannya hendak menerjang kepala kolor ijo, tapi dengan tangkas mahluk aneh itu menepisnya dengan lengannya yang besar. Kemudian tangan kirinya ia dorong ke depan hingga kepalan tangannya masuk ke dalam perut Rayhan. Pemuda itu mundur beberapa langkah sembari memegangi perutnya.28418Please respect copyright.PENANAB1LaAf3E62
28418Please respect copyright.PENANACnYJO18cRM
Pukulan sang kolor ijo terasa seperti di hantam pentungan sanking kerasnya. Rayhan meringis menahan sakit di perutnya, bahkan ia nyaris mengeluarkan isi perutnya.28418Please respect copyright.PENANA5B7WS5x76b
28418Please respect copyright.PENANAp1BDCXVTef
Belum hilang rasa sakit yang di rasakan Rayham, tiba-tiba sang Kolor ijo menendang kepala Rayhan. Tubuh Rayhan berputar sebanyak tiga kali di udara sebelum terhempas jatuh ketanah yang telah menjadi lumpur. Kejadian tersebut tak luput dari penglihatan Asyifa.28418Please respect copyright.PENANA59csVdINFg
28418Please respect copyright.PENANAajjTTh7a75
"Aaaaasaaaarrrrttttt..." Jerit Asyifa ngeri.28418Please respect copyright.PENANAjNYdqIWTtf
28418Please respect copyright.PENANANBpV1iy4iT
Tangan Rayhan menapak diatas tanah, dan tampak tetesan darah segar mengalir dari hidung dan bibirnya. Tangannya mengusap darah yang keluar dari mulut dan hidungnya sembari menatap tajam kolor ijo yang berjalan mendekatinya, Rayhan berusaha berdiri tapi gagal.28418Please respect copyright.PENANAvNk39aiPFN
28418Please respect copyright.PENANAzdMMScGX8C
Sang Kolor Ijo mencengkram leher Rayhan, seakan ia ingin meremasnya seperti tengah meremas jeruk nipis. Wajah Rayhan memerah karena kekurangan oksigen.28418Please respect copyright.PENANACoJwzopnyF
28418Please respect copyright.PENANAFEjpJR28Hn
"Oh Tuhan, apa aku akan mati di sini." Bisik hati Rayhan.28418Please respect copyright.PENANAJV6woDBXuj
28418Please respect copyright.PENANAq0RL94l7zr
Saat kesadarannya mulai menipis, tiba-tiba dari belakang seseorang menerjang kolor ijo hingga mahluk aneh itu terpaksa melepaskan cengkeramannya dari leher Rayhan.28418Please respect copyright.PENANAIdrVImXD5j
28418Please respect copyright.PENANAwsF8mvR6lm
Sang kolor ijo yang masih berdiri tegap, membalik tubuhnya ke belakang, sembari menatap marah kearah seorang pemuda yang tak lain adalah Doni. Tidak lama kemudian Nicopun menyusul sembari memegang balok kayu yang besar dan siap menghantam kolor ijo.28418Please respect copyright.PENANAvV1r4wiRmf
28418Please respect copyright.PENANA1rNWD0lMem
"Anak-anak kurang ajar." Umpat Kolor ijo.28418Please respect copyright.PENANARTke4asBkN
28418Please respect copyright.PENANAGvOh3T5fiu
Nico dan Doni saling pandang. "Hei mahluk doyan memek!" Umpat Doni.28418Please respect copyright.PENANAVhMrFkPrTp
28418Please respect copyright.PENANAYyzw27YsTb
"Mahluk menjijikan." Timpal Nico.28418Please respect copyright.PENANA2v4zjapPKf
28418Please respect copyright.PENANAFmjrRc8Vkv
"Grrrrr...." Kembali sang kolor ijo mengeram.28418Please respect copyright.PENANAdxz4a0bEpt
28418Please respect copyright.PENANAjPt4aX8S5W
Dengan secepat kilat ia menghantam tubuh Doni dan dalam sekejap tubuh Doni terpental sejauh dua meter. "Bangsaaaaat...." Pekik Doni ke sakitan sebelum tubuhnya terhempas ke tanah.28418Please respect copyright.PENANAYHKMZXA9dR
28418Please respect copyright.PENANA9VALBTmYT9
"Hiyaaaaa...." Jerit Nico sembari memukulkan balok kayu ke punggung kolor ijo.28418Please respect copyright.PENANARs4kpFdrdn
28418Please respect copyright.PENANAwRAhzzvrTR
Kraaaak...28418Please respect copyright.PENANA6ZUJqOq4L9
28418Please respect copyright.PENANAw94kgBUUwk
Tubuh Nico mematung, menatap tidak percaya kearah balok kayu yang ia pegang kini telah patah.28418Please respect copyright.PENANATTRTrwOISr
28418Please respect copyright.PENANANJEAe3Mv1n
Sang Kolor ijo menatap Nico dengan tatapan dingin, dan sedikit seringaian tajam yang membuat bulu kuduk Nico berdiri hingga kedua kakinya gemetaran. Tanpa bisa berbuat apa-apa, Nico pasrah ketika kolor ijo mengangkat tubuhnya, lalu membantingnya ke tanah.28418Please respect copyright.PENANAYh4KsFNXPr
28418Please respect copyright.PENANANM2MdXSqmO
"Aaghkk..." Jerit Nico pilu.28418Please respect copyright.PENANAxialPOviw6
28418Please respect copyright.PENANAB5TTAyVTjL
Rayhan segera berdiri dan menghampiri Nico yang tengah berguling-guling di lumpur.28418Please respect copyright.PENANALIfo5bFBm2
28418Please respect copyright.PENANAOu8a1kJeej
Sang mahluk hijau itu berjalan menghampiri mereka berdua. Rayhan segera berdiri di depan Nico yang masih mengerang ke sakitan. "Anjing bangsat." Teriak Rayhan, sembari melayangkan tinjunya ke arah wajah kolor ijo.28418Please respect copyright.PENANAMQvvsTnwai
28418Please respect copyright.PENANAWRKmxHhyHR
Tanpa bergerak sesentipun sang kolor ijo menerima pukulan Rayhan yang sama sekali tidak berasa baginya.28418Please respect copyright.PENANAXXurNFLWEm
28418Please respect copyright.PENANAFrWY23fgwW
"Auww..." Rayhan meringis menahan sakit.28418Please respect copyright.PENANAK3uF7DeZ6i
28418Please respect copyright.PENANA6VETEKlrSs
Sang Kolor ijo menyeringai, kemudian ia mengangkat tubuh Rayhan dan hendak menghempaskan tubuh Rayhan sama seperti yang di lakukan kepada Niko. Tapi dengan cepat Rayhan meraih leher kolor ijo dan menggigitnya sekuat tenaga.28418Please respect copyright.PENANA3kbydvJOst
28418Please respect copyright.PENANATcaj93ytnG
"Grrrrr...." Sang Kolor ijo mengeram marah.28418Please respect copyright.PENANALGznSXuBh6
28418Please respect copyright.PENANA3cLplCNl1W
Tubuh besar itu sempoyongan sembari melepaskan Rayhan dari cengkeramannya. Pada saat bersamaan dari belakang, Doni memukul leher bagian belakang kolor ijo dengan balok yang tadi di pegang Nico.28418Please respect copyright.PENANA04b9vpqqSq
28418Please respect copyright.PENANA0oN6Dq6Hlo
Buuuk...28418Please respect copyright.PENANA6tHmyAwufS
28418Please respect copyright.PENANACWh9g8o8Yy
Sang kolor ijo di luar dugaan berhasil di jatuhkan, ia terjerembab diatas tanah.28418Please respect copyright.PENANAgelG9SZpPR
28418Please respect copyright.PENANA93ZI9nFHT8
Doni dan Rayhan saling pandang, dan kini mereka telah mengetahui kelemahan sang kolor ijo, tapi apakah akan semudah itu bagi mereka mengalahkan mahluk aneh tersebut? Tentu saja tidak, Rayhan dan Nico menyadari hal tersebut, mereka tidak mungkin menang.28418Please respect copyright.PENANAvN7CkIDQ9l
28418Please respect copyright.PENANAh160zQVdv9
Tugas mereka saat ini hanyalah menahan pergerakan sang Kolor ijo selama mungkin yang mereka bisa.28418Please respect copyright.PENANA4RV3AHJnqG
28418Please respect copyright.PENANAACY6wRcFkc
"Grrrrr... Kalian benar-benar mau mati ternyata." Umpat Kolor ijo kepada mereka berdua.28418Please respect copyright.PENANAhdJjvBcrQy
28418Please respect copyright.PENANAdRteRRCRfG
"Cuih..." Doni meludah darah ke tanah. "Hei mahluk busuk, Lo pikir kita takut." Ancam Doni sembari menunjuk batang hidung kolor ijo.28418Please respect copyright.PENANABj0NWxrpGh
28418Please respect copyright.PENANArjvtq1ftlz
"Kemarilah bangsat." Timpal Rayhan sembari memasang kuda-kuda.28418Please respect copyright.PENANA5v8UjaHYv6
28418Please respect copyright.PENANAEnSpksNgpw
Perbuatan mereka berdua benar-benar membuat kolor ijo marah. Mahluk mengerikan itu segera mendatangi mereka dengan cepat. Doni mengibaskan balok tersebut kearah leher kolor ijo, tapi berhasil di tepis, dan pada saat bersamaan Rayhan menjerjang leher kolor ijo sebelah kanan.28418Please respect copyright.PENANANEs6z4TDZA
28418Please respect copyright.PENANAzBOY08MvNJ
Lagi-lagi tubuh sang kolor ijo di buat sempoyongan tapi kali ini ia tidak sampai jatuh.28418Please respect copyright.PENANAZ1cwOkfdsc
28418Please respect copyright.PENANAZPxrZHiBgZ
Doni kembali maju dan hendak memukul kolor Ijo, dan dengan cekatan Kolor ijo menendang Doni hingga terpental. Melihat temannya yang kembali terkena pukulan, Rayhan segera melayangkan tinjunya, tapi di tangkis oleh kolor ijo dengan mudah, lalu dengan satu pukulan di perut, Rayhan langsung roboh di hadapan kolor Ijo.28418Please respect copyright.PENANA2eKZsoQ9xx
28418Please respect copyright.PENANAByAHn3Cg4W
"Rayhaaaan." Jerit Nico.28418Please respect copyright.PENANABrx0HncgXW
28418Please respect copyright.PENANAAgP4iXzd1p
Hujan turun semakin deras dan tampak kilatan-kilatan petir menghiasi langit malam ini. Ke sanalah mata Rayhan tertuju ketika Kolor Ijo mencekik dan mengangkat tubuhnya ke udara sehingga kakinya tidak lagi menapak.28418Please respect copyright.PENANAxbsCi1Tx3o
28418Please respect copyright.PENANAUz6qqOzZVW
Kolor ijo mengangkat tangannya dengan jari terhunus kearah perut Rayhan.28418Please respect copyright.PENANAAGQLUSXzyJ
28418Please respect copyright.PENANAJgBbQ6LLHH
Nico dan Doni terkesima melihat kuku panjang Kolor ijo yang seakan siap merobek perut Rayhan dan mengeluarkan seluruh isi dalam perutnya.28418Please respect copyright.PENANAyKWK30n3SD
28418Please respect copyright.PENANALin3koBb0V
"Lariiiii Ray...." Jerit Doni tak berdaya di tengah guyuran hujan lebat.28418Please respect copyright.PENANAFoH86DCRNQ
28418Please respect copyright.PENANAoVUzyXLQjv
Sementara Nico memukul-mukul lumpur sembari berteriak tidak jelas. "Bangsaaaaat... Bangsaaaaat... Bangsaaaaat..." Isak tangis Nico pecah melihat nyawa sahabatnya kini berada di ujung tanduk.28418Please respect copyright.PENANArsxCW3OzwC
28418Please respect copyright.PENANAEBrUFQSyy5
Rayhan tersenyum tipis menyambut ajalnya yang seakan sangat dekat sekali. "Gue mati..." Lirih Rayhan nyaris tidak terdengar oleh siapapun.28418Please respect copyright.PENANAX48GugGigy
28418Please respect copyright.PENANAWHVoleWjN5
Sepersekian detik sebelum kuku-kuku panjang itu menusuk perut Rayhan, tiba-tiba tubuh sang Kolor Ijo terpental jauh hingga beberapa meter, dan pada saat bersamaan tubuh Rayhan jatuh keatas tanah dengan mata setengah terpejam, karena kesadarannya yang telah menipis.28418Please respect copyright.PENANA8zNx6Bz0xk
28418Please respect copyright.PENANApvsOVOfetF
Kini di hadapannya Rayhan dapat melihat sekali lagi wajah orang yang amat ia sayangi tengah merangkulnya.28418Please respect copyright.PENANA4nCYG56bR1
28418Please respect copyright.PENANAwhyBiX9KDP
"A-apa aku sudah mati?" Lirih Rayhan.28418Please respect copyright.PENANAj8s8mmQDqv
28418Please respect copyright.PENANAFJa5Sdv91A
Wanita itu tersenyum manis. "Gak sayang! Kakak gak akan biarkan kamu celaka." Bisik Zaskia lembut di telinga Rayhan. "Sekarang istirahatlah, tugas kamu sudah selesai, terimakasih sayang! Kakak sayang Adek..." Ujar Zaskia sembari mendekap erat tubuh Rayhan.28418Please respect copyright.PENANAUHhcx4PK90
28418Please respect copyright.PENANAmueblIg2lF
"Aku juga sayang kakak." Lirih Rayhan yang kemudian tidak sadarkan diri.28418Please respect copyright.PENANAvTzd43hqYK
28418Please respect copyright.PENANAmFTj0Ls6b9
Sang kolor ijo menyeringai menatap Zaskia yang malam ini mengenakan gamis berwarna biru muda, senada dengan warna hijabnya. Ia menatap benci kearah kolor yang telah berani melukai adiknya.28418Please respect copyright.PENANAPh4cUk5pK7
28418Please respect copyright.PENANABaNJ8BtNC1
Wanita berwajah cantik itu melakukan gerakan yang sangat cepat hingga mahluk aneh itu tidak sempat menyadari datangnya serangan dari Zaskia. Ia melepaskan tapak suci kearah dada kolor ijo dan ajaibnya, serangan Zaskia berhasil membuat kolor ijo terpental bahkan sampai muntah darah.28418Please respect copyright.PENANANvauEhQHXX
28418Please respect copyright.PENANAP7zHEyFQuP
Sang kolor ijo mengeram marah, saat ia hendak berdiri tiba-tiba segerombolan santri dan para Ustad telah mengepung dirinya yang di pimpin langsung oleh KH Umar yang di dampingi oleh Putranya Azril.28418Please respect copyright.PENANAJo0RttYaNT
28418Please respect copyright.PENANAmEWQUZLiY2
Ya... Tugas Azril adalah mengumpulkan Santri dan para Ustad yang di anggap memiliki kemampuan untuk mengalahkan kolor ijo, sementara Rayhan, Doni, dan Nico bertugas menyergap dan menahan Kolor ijo selama mungkin, sampai bala bantuan datang untuk menangkap mahluk aneh tersebut.28418Please respect copyright.PENANA6Oge6PSWr8
28418Please respect copyright.PENANASdCs29jCpG
Sadar kalau kondisinya saat ini tidak memungkinkan untuk melawan, mahluk aneh itu mencoba kabur tapi para santri dan Ustad dengan cekatan mengepung mahluk aneh tersebut sehingga tidak ada cela baginya untuk kabur. Kini kolor ijo benar-benar dalam keadaan terjepit.28418Please respect copyright.PENANACXVA1lUh4D
28418Please respect copyright.PENANATcuY4BqNSb
KH Umar baru saja selesai membaca ayat-ayat suci, lalu dia melemparkan tasbih kearah kolor ijo.28418Please respect copyright.PENANApKdXaQysmD
28418Please respect copyright.PENANAi4E4ZHeRWy
Duaaaarrrr...28418Please respect copyright.PENANAmHvRXdjIE1
28418Please respect copyright.PENANAyS6a20bDwr
Terdengar suara ledekan cukup keras dan di iringi oleh percikan api di bagian dada kolor ijo, yang membuatnya terpental sejauh tiga meter. Ia berguling-guling diatas tanah sembari meronta-ronta tak karuan.28418Please respect copyright.PENANAfY0mSYpPjO
28418Please respect copyright.PENANAPF6aeqeIy7
KH Umar dengan santainya berjalan mendekati kolor ijo sembari membaca ayat-ayat suci.28418Please respect copyright.PENANAImukdl2h5I
28418Please respect copyright.PENANAzqD9Mb4KDP
Telapak tangan KH Umar yang telah di makan usia, ia letakan diatas kening mahluk aneh tersebut, membuat mahluk itu merintih kesakitan.28418Please respect copyright.PENANAzQjDOl0H7j
28418Please respect copyright.PENANAJqhl3FnwOm
Perlahan tapi pasti, mahluk tersebut kembali ke bentuk asalnya yaitu manusia biasa. Saat pengaruh mahluk aneh itu menghilang, semua santri dan Ustad tampak terkejut mengetahui sosok di balik teror ponpes Al-tauhid satu bulan belakangan ini.28418Please respect copyright.PENANAnxJn5tur7m
28418Please respect copyright.PENANAftdkS39nMk
"Mang Burhan!" Jerit mereka.28418Please respect copyright.PENANAQATmTF9XMq
28418Please respect copyright.PENANAmbMlhAvq0d
Pria yang selama ini telah bersekutu dengan kolor ijo itu dalam keadaan sekarat. Dan pada saat bersamaan hujanpun mulai berhenti, menandakan selesai sudah perualangan sang kolor ijo dalam mencari mangsa.28418Please respect copyright.PENANAegy5FMsTY3
28418Please respect copyright.PENANAGkIc55WoRC
"Astaghfirullah Burhan, kenapa kamu jadi seperti ini."28418Please respect copyright.PENANACyisHA9RVr
28418Please respect copyright.PENANAUiOCillIZb
Burhan tampak menitikkan air matanya ketika melihat wajah teduh KH Umar. "Maafkan saya Kiayi." Lirih Burhan, ia mulai terisak.28418Please respect copyright.PENANA0UHSyfpc21
28418Please respect copyright.PENANAglGTKbSPwH
"Minta maaflah ke pada Tuhan Burhan. Dan bertaubatlah." Nasehat KH Umar.28418Please respect copyright.PENANA72FBEJB2uL
28418Please respect copyright.PENANACzZTehyuEU
"Saya salah, ya Tuhan... Maafkan saya, maafkan hamba mu yang hina ini.!" Jerit Burhan penuh penyesalan.28418Please respect copyright.PENANA06Mu8eLCpy
28418Please respect copyright.PENANAo2iHK81Fxe
"Alhamdulillah." Lirih KH Umar. "Kalian tolong bantu Mang Burhan dan ketiga anak itu, Ustad Yahya, tolong kamu telepon polisi." Titah sang Kiayi yang langsung mereka patuhi.28418Please respect copyright.PENANAqAeCFwuv1L
28418Please respect copyright.PENANA28YqRwaqk0
Burhan mencengkram lengan KH Umar. "Kiayi..." Lirih Burhan, dari kilatan matanya ia terlihat sangat menyesal. "Te... Terimakasih sudah mau membimbing saya dan menerima saya sebagai murid." Bisik Burhan, perlahan kesadaran Burhan mulai menghilang, berikut dengan nafasnya yang sudah berhenti.28418Please respect copyright.PENANA4qFBw8TX6y
28418Please respect copyright.PENANAOwntDazizC
*****
Enam bulan yang lalu
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat di tolak. Keadaan ternyata berkembang jadi semakin sulit setelah usaha rumah makan yang ia bangun bertahun-tahun mengalami kebangkrutan. Ia di tipu oleh sahabatnya sendiri, membuatnya terpaksa menutup bisnisnya.28418Please respect copyright.PENANAkzNyG98I32
28418Please respect copyright.PENANAUvUoS1ngqg
Dalam keadaan frustasi, ia bertemu dengan gurunya semasa mondok dulu. Atas tawaran KH Umar Burhan bisa tinggal dan bekerja di ponpes Al-tauhid sebagai peternak.28418Please respect copyright.PENANAZcx8W8Zwwf
28418Please respect copyright.PENANA1JwaZKpwUc
Tentu saja Burham sangat bersyukur atas bantuan dari gurunya yang telah memberi ke sempatkan untuk kembali mengabdi di pondok pesantren Al-tauhid. Hanya saja masalah baru pun kembali muncul.28418Please respect copyright.PENANAv3UV61oVMa
28418Please respect copyright.PENANAP3VwToSRyg
Istrinya Tari pergi meninggalkan dirinya bersama pria lain yang cukup mapan, membuat Burhan sangat terpukul, ia menyalahkan dirinya sendiri karena tidak mampu memberikan apa yang di minta oleh Istrinya. Andai saja ia masih kaya seperti dulu, ia yakin Tari tidak akan meninggalkannya seperti saat ini.28418Please respect copyright.PENANA5QZl73muWn
28418Please respect copyright.PENANAgkxBi2Th1p
Burhan bertekad akan kembali menggapai kejayaanmya dan merebut Istrinya kembali dengan cara apapun. Burhan yang telah kehilangan akal sehatnya, memilih persugihan atas saran sahabatnya untuk mengatasi masalah yang ia hadapi saat ini.28418Please respect copyright.PENANAVxZgabUZQE
28418Please respect copyright.PENANAPtXxDBVaLQ
Dengan alasan ingin bertemu dengan teman lamanya yang ingin memberinya modal untuk memulai kembali usaha rumah makannya, Burhan pamit kepada KH Umar dan Haja Laras untuk pergi ke kota selama beberapa hari. Dan tentu saja KH Umar sangat mendukung rencana Burhan.28418Please respect copyright.PENANAwi546HUmsD
28418Please respect copyright.PENANAw6rNnrcWZV
Ternyata tidak muda untuk menemukan gua tersebut, menurut sumber yang di percaya, hanya orang-orang pilihan yang dapat menemukannya, membuat Burhan nyaris putus asa, tapi keinginan yang kuat, membuatnya terus mencari dan mencari, hingga akhirnya ia bisa menemukan gua tersebut.28418Please respect copyright.PENANAten2sD5PTT
28418Please respect copyright.PENANA9lRZ7HfNky
Cobaan-demi cobaan di lalui Burhan, selama bersemedi ia merasa tubuhnya seakan terbakar bara api, lalu berganti diterpa hawa dingin yang menusuk hingga ke dalam tulangnya.28418Please respect copyright.PENANACEBOlXBRQt
28418Please respect copyright.PENANAXnpiP2qfRn
Belum lagi gangguan-gangguan hewan kecil yang beracun, yang kapan saja siap membunuhnya.28418Please respect copyright.PENANAhGR83I2a84
28418Please respect copyright.PENANAyHnTD2CZvt
Tetapi keteguhan hati Burhan, berhasil membuatnya bertahan walaupun harus di akui kalau dirinya sangat tersiksa selama bersemedi di dalam gua.28418Please respect copyright.PENANApNo2qEOCeo
28418Please respect copyright.PENANAXHPxZudYQl
Sudah hampir dua minggu Burhan bersemedi di dalam gua, dan selama itu juga Burhan tidak meminum dan memakan apapun, membuat bobot tubuhnya turun drastis, sekilas ia terlihat seperti mayat hidup. Tetapi walaupun begitu ia tetap bersabar dan terus bersabar, hingga memasuki Minggu ke kelima barulah sosok Mbah Sugeng menampakan dirinya di hadapan Burhan.28418Please respect copyright.PENANAqkZwfVVyHj
28418Please respect copyright.PENANApg4BhoOZlK
Bentuk tubuh Mbah Sugeng sangat mengerikan, tubuhnya memang berbentuk manusia, hanya saja tubuhnya dua kali lipat lebih besar di bandingkan dengan manusia pada umumnya, perutnya membuncit, dan kulitnya berwarna hijau terang dan bersisik, dan matanya yang tajam berwarna merah darah. Penampakan Mbah Sugeng membuat Burhan ketakutan setengah mati, tubuhnya bergetar hebat, dengan peluh yang kini membanjiri tubuhnya.28418Please respect copyright.PENANA51dME15fMW
28418Please respect copyright.PENANAdESRicpAqr
"HAI ANAK MANUSIA, KENAPA KAMU MEMANGGILKU? APA KAMU SUDAH BOSAN HIDUP?" Suara Mbah Sugeng penunggu gua Ambar menggemah, menggetarkan dinding gua, membuat beberapa potongan batu kecil berjatuhan, membuat Burhan makin ketakutan.28418Please respect copyright.PENANABhD9fcAInq
28418Please respect copyright.PENANA1W899qlXu5
Mendengar suaranya saja sudah membuat tubuh Burhan menggigil ketakutan. "Mohon ampun Mbah Sugeng! Kedatangan saya kemari ingin meminta petunjuk dari Mbah Sugeng." Dengan kedua tangan yang di tungkup di depan dadanya, Burhan membungkukkan tubuhnya.28418Please respect copyright.PENANA0YbQGP5di9
28418Please respect copyright.PENANAkIPGwN2pud
"HAHAHA... BERANI SEKALI KAMU MEMINTA PETUNJUK DARIKU, APA KAMU TIDAK TAKUT DENGANKU?"28418Please respect copyright.PENANAKs5a1kXtDV
28418Please respect copyright.PENANAy7S3t4AIdi
"Mohon ampun Mbah, hamba tidak berani Mbah!"28418Please respect copyright.PENANACoKvYKdJzs
28418Please respect copyright.PENANAzIN7mMPzWb
"HMMM... PENTUNJUK APA YANG KAMU INGINKAN WAHAI ANAK MANUSIA?"28418Please respect copyright.PENANAgYOdNcAiu8
28418Please respect copyright.PENANAbXmM5pmOvN
"Mohon ampun sebesar-besarnya Mbah, Ananda hanya ingin meminta petunjuk agar cepat menjadi orang kaya! Sekiranya Mbah Sugeng mau memberi petunjuk untuk Hambamu yang hina ini." Ujar Burhan dengan bibir gemetar ketakutan.28418Please respect copyright.PENANA7KQzdleKqa
28418Please respect copyright.PENANArYzG3h6pAW
"HAHAHA... DASAR MANUSIA HINA." Umpat Mbah Sugeng, seraya memamerkan gigi taringnya yang panjang dan kehitaman. "AKU AKAN MEMBANTUMU, HANYA SAJA ADA BEBERAPA SYARAT YANG HARUS KAMU LAKUKAN? APAKAH KAMU SANGGUP MEMENUHI SYARATNYA?" Jelas Mbah Sugeng, Burhan menganggukkan kepalanya.28418Please respect copyright.PENANAa4xzdUBnW7
28418Please respect copyright.PENANAgQOF7W8XPV
"Apa yang harus Hamba lakukan Mbah?"28418Please respect copyright.PENANAXu7KiBdwOW
28418Please respect copyright.PENANACmfLZYhsfC
"KAMU HARUS MENDAPATKAN SEORANG WANITA CANTIK DAN SEGAR UNTUK AKU TIDURI, KALAU KAMU GAGAL... SAYA AKAN MENGAMBIL SEMUA YANG KAMU MILIKI, TERMASUK NYAWAMU." Ujar Mbah Sugeng.28418Please respect copyright.PENANASe8SfL1EXe
28418Please respect copyright.PENANAzurEc6RfIs
"Saya siap melaksanakannya, hanya saja bagaimana caranya agar saya bisa mendapatkannya."28418Please respect copyright.PENANAwEQmCrsLgK
28418Please respect copyright.PENANAWPXMp4Dy8b
"HAHAHAHA..." Tawa Mbah Sugeng kembali bergemah. "SAYA TAU APA YANG KAMU KHAWATIRKAN WAHAI HAMBAKU, MASALAH ITU KAMU TIDAK PERLU KHAWATIR, TUGASMU HANYA MENCARI SOSOK WANITA YANG PANTAS UNTUKKU, DAN MEMBAKAR FOTONYA DI CAMPUR DENGAN DARAH AYAM HITAM." Jelas Mbah Sugeng membuat hati Burhan sedikit tenang.28418Please respect copyright.PENANAQxUnymyFtv
28418Please respect copyright.PENANAzMqYLc1xek
"Terimakasih Mbah!"28418Please respect copyright.PENANAHp2FwDVAzw
28418Please respect copyright.PENANABSsB76QH57
"HHMM... APA KAMU SANGGUP MELAKUKANNYA?" Mbah Sugeng kembali bertanya.28418Please respect copyright.PENANA5mgUnIu8rh
28418Please respect copyright.PENANAV0JR82Wyln
"Tentu Mbah, saya sanggup." Lirih Burhan.28418Please respect copyright.PENANAcJttNiIc5l
28418Please respect copyright.PENANAvWzrL6SPDj
"SEKARANG PULANGLAH, DAN PERSIAPKAN TUMBAL PERTAMAMU UNTUKKU." Perintah Mbah Sugeng, dan dalam sekejap Mbak Sugeng menghilang dari hadapan Burhan.28418Please respect copyright.PENANAdmic4ne3Z0
28418Please respect copyright.PENANAKQgG4zzrhx
Sepenghilangnya Mbah Sugeng, Burhan bergegas meninggalkan tempat di mana ia bersemedi selama beberapa hari ini. Ia sangat senang, karena akhirnya ia menemukan solusi dari masalahnya, walaupun ia nyaris mati berdiri sanking takutnya.28418Please respect copyright.PENANAuMYiAxOIiq