Suasana pesantren pagi ini terlihat begitu tenang, seakan tidak pernah terjadi apapun semalam. Tetapi walaupun begitu, sebagian besar penduduk ponpes Al-tauhid masih sangat khawatir dengan teror mahluk aneh satu bulan belakangan ini. Salah satunya Zaskia.30104Please respect copyright.PENANAUdGHmrV9CN
30104Please respect copyright.PENANAVbDu488s73
Ia tengah membahas mahluk aneh itu dengan Rayhan yang tengah menunggu sarapan pagi.30104Please respect copyright.PENANA9iV8tfxVTC
30104Please respect copyright.PENANAZ7hxW6o1RW
Zaskia menyiapkan sarapan pagi ini dengan telur orak arik yang di padu dengan bermacam jenis sayuran agar tetap sehat untuk di santap. Tidak lupa ia juga menyiapkan nasi kuning sebagai pelengkapnya.30104Please respect copyright.PENANA4UfdWSbNys
30104Please respect copyright.PENANABbwEVucxgL
"Mahluk aneh itu belum ada kabarnya?" Tanya Zaskia.30104Please respect copyright.PENANAS7lKGQX6M8
30104Please respect copyright.PENANA86OYwRVRfm
Dia menggeser kursi yang ada di hadapan Rayhan dan duduk dengan perlahan.30104Please respect copyright.PENANANoFCBAx6vc
30104Please respect copyright.PENANAo6spwACWL0
Rayhan sempat melihat kearahnya yang pagi ini mengenakan jilbab hoodie berwarna coklat tua, di padu dengan gamis syar'i berbahan arabian crap berwarna abu-abu.30104Please respect copyright.PENANA4XFx8hcYm7
30104Please respect copyright.PENANAW2qjVNLmTQ
Rayhan mendesah pelan. "Belum ada kabar Kak! Tapi kalau dia muncul lagi akan aku pastikan kali ini ia tidak akan bisa lolos lagi." Geram Rayhan, seraya tersenyum kearah Kakak kandungnya yang pagi ini terlihat begitu cantik.30104Please respect copyright.PENANAjVJYMIyuj0
30104Please respect copyright.PENANAbYdLU48ohP
"Jangan macam-macam Dek?" Tegas Zaskia.30104Please respect copyright.PENANAgoHulByktI
30104Please respect copyright.PENANAIpG3ygXAW0
"Kakak gak perlu khawatir, gini-gini aku juga jago berkelahi." Kelakar Rayhan, tapi tetap tidak bisa membuat Kakaknya merasa tenang.30104Please respect copyright.PENANAhEGr32B2l0
30104Please respect copyright.PENANAQ8hf8Pii0h
Zaskia memotong telur orak-arik menjadi dua kemudian ia berikan keatas piring adiknya. "Dia itu mahluk jadi-jadian. Kakak gak mau kamu sampai kenapa-napa." Jelas Zaskia, sembari melototi Adiknya, berharap Rayhan mengerti akan kegelisahan hatinya saat ini.30104Please respect copyright.PENANAIHziQhjfST
30104Please respect copyright.PENANALOIsRRYY3t
"Apa yang perlu Kakak khawatirkan?" Ujar Rayhan sembari memasukan satu sendok nasi penuh ke dalam mulutnya. "Kita punya Tuhan Kak, dan aku yakin Tuhan pasti akan membantu kita untuk menangkap mahluk aneh itu." Zaskia mendesah pelan. Ia tau betul sifat Adiknya yang keras kepala itu.30104Please respect copyright.PENANA1wyh0GoLkf
30104Please respect copyright.PENANAVQ0v5ZgZbb
Sejenak ia teringat dengan kejadian semalam, di mana Rayhan yang tak kunjung pulang walaupun hujan turun sangat deras hingga membuatnya sangat khawatir. Bahkan Zaskia nekat keluar rumah demi mencari adiknya.30104Please respect copyright.PENANA7RER15cnWS
30104Please respect copyright.PENANA6532MfXAWp
Tapi kejadian semalam kalau di ingat-ingat sangat memalukan sekali, karena potongan adegan semalam, membuat Zaskia tidak bisa tidur.30104Please respect copyright.PENANAAvbV4k1d1w
30104Please respect copyright.PENANAq0NtLJuMU6
"Tapi kamu harus tetap hati-hati!" Ujar Zaskia mengalah.30104Please respect copyright.PENANAkSZpRns0BX
30104Please respect copyright.PENANAS0pzc3Kb9e
"Siap Kak."30104Please respect copyright.PENANA56RXuCBfgS
30104Please respect copyright.PENANAJQDL2cmold
Zaskia merenyitkan dahinya sembari melihat kearah piring Rayhan. "Kok sayurnya gak di makan Ray?" Protes Zaskia saat melihat Rayhan menyingkirkan potongan sayur dari telurnya.30104Please respect copyright.PENANAPGXehBTc4s
30104Please respect copyright.PENANALEtViMJ0cz
Rayhan nyengir. "Kakak kan tau, kalau aku gak suka sayuran!" Jawab Rayhan malas sembari menikmati telur otak arik di dalam mulutnya.30104Please respect copyright.PENANAwtYiTSi3W4
30104Please respect copyright.PENANAWyeC2dU7cx
"Sayuran itu sehat! Pokoknya harus di habiskan." Titah Zaskia tidak mengubris ucapan Rayhan.30104Please respect copyright.PENANAVfG3i4k5EO
30104Please respect copyright.PENANAp1ycUQRSnf
Walaupun Rayhan tidak suka sayuran, tapi kalau Kakaknya sudah mengeluarkan titah, Rayhan tidak bisa apa-apa, dia harus menghabiskan makanan yang ada di piringnya. Sembari menikmati sarapan pagi, Rayhan terus berpikir bagaimana cara menangkap mahluk aneh tersebut.30104Please respect copyright.PENANAvtMRfBMhPT
30104Please respect copyright.PENANAsjVRSq7dMh
*****30104Please respect copyright.PENANAzRkPJl3l8I
30104Please respect copyright.PENANAZBJZUaMf7e
Sehabis pamit dari Zaskia, Rayhan tidak langsung ke sekolah, melainkan mampir ke rumah Ustadza Dewi yang pagi ini terlihat sibuk membakar daun-daun kering yang semalam berjatuhan di halaman depan rumahnya. Saat melihat Rayhan mendatanginya, Ustadza Dewi tersenyum senang.30104Please respect copyright.PENANAF62AxOmCB5
30104Please respect copyright.PENANA9DxuBAklVE
Walaupun baru kemarin mereka bertemu dan bercinta habis-habisan, tetap saja Ustadza Dewi selalu merindukan sosok Rayhan yang akhir-akhir ini mengisi cerita hidupnya.30104Please respect copyright.PENANASnkeDzxltk
30104Please respect copyright.PENANAyhNZIcTTKd
"Loh kok ke sini?" Tegur Ustadza Dewi sembari menyampirkan jilbab segitiga berwarna putih dengan bahan ceruti yang memiliki tekstur yang lembut dan elastis sehingga nyaman untuk di kenakan sehari-hari.30104Please respect copyright.PENANACtBiptAyPD
30104Please respect copyright.PENANAmjZpAZPi1U
Rayhan berdiri tidak jauh dari Ustadza Dewi. "Jadi aku udah gak boleh ketemu Ustadza lagi nih." Rajuk Rayhan sembari menendang beberapa daun kering yang ada di dekat kakinya.30104Please respect copyright.PENANAQnlJR2Zvp5
30104Please respect copyright.PENANAzMLnUyJkMv
"Gitu aja ngambek!" Ustadza Dewi mentoel hidung Rayhan.30104Please respect copyright.PENANApmbl0r7C1G
30104Please respect copyright.PENANAgd3cPqNWQH
Dan pada saat bersamaan Nikita yang telah siap berangkat ke sekolah menghampiri Ustadza Dewi.30104Please respect copyright.PENANAjbuEZ87RvG
30104Please respect copyright.PENANAvqpwVm8bIx
Sejenak mereka berdua terdiam, ada rasa takut kalau anak satu-satunya Ustadza Dewi mencurigai kedekatan mereka. Entah apa yang harus di katakan Ustadza Dewi kepada Nikita kalau sampai itu terjadi.30104Please respect copyright.PENANAnW35vJ1jj3
30104Please respect copyright.PENANAcL86q1kUv1
"Mi, Niki berangkat dulu, assalamualaikum!" Gadis cantik berhijab putih itu mencium punggung tangan Ibunya. Lalu ia beralih kearah Rayhan seraya tersenyum. "Ana berangkat dulu ya Kak." Ujar Nikita sopan.30104Please respect copyright.PENANAC8sFxDBzbX
30104Please respect copyright.PENANAKfH7aQyWfg
"Eh iya!" Jawab Rayhan kagok.30104Please respect copyright.PENANA31DO4QcZ1G
30104Please respect copyright.PENANAloBw7mi0XH
Selepas kepergian Nikita, Dewi menatap Rayhan dengan tatapan curiga sembari melipat kedua tangannya diatas dada. Sadar dengan tatapan Ustadza Dewi, membuat Rayhan menjadi salah tingkah.30104Please respect copyright.PENANAxGHtqTJhiz
30104Please respect copyright.PENANAWwKcZAHh8o
Ya... 30104Please respect copyright.PENANAsyFO4TPiZ6
Bagaimanapun juga Nikita adalah anak yang cantik sama seperti Ibu kandungnya.30104Please respect copyright.PENANA5cVo8ndnuT
30104Please respect copyright.PENANA7QeNIZvKIq
"Duh ngeliatnya sampe segitunya." Kini Ustadza Dewi yang terlihat merajuk.30104Please respect copyright.PENANAjBDXxU5P2H
30104Please respect copyright.PENANAfgIqApWk3b
Rayhan meriah tangan Ustadza Dewi. "Ada yang cemburu ni." Goda Rayhan, kemudian ia menggandeng tangan Ustadza Dewi untuk masuk ke dalam rumah Ustadza Dewi.30104Please respect copyright.PENANAajo92Ce4XQ
30104Please respect copyright.PENANAZbneupUW3c
Setelah berada di dalam rumah, Ustadza Dewi bergegas mengunci rumahnya. Cleek... Dari belakang Rayhan memeluk erat pinggang ramping Ustadza Dewi, sembari menyandarkan dagunya di pundak Ustadza Dewi.30104Please respect copyright.PENANAY8XkhErT6Z
30104Please respect copyright.PENANAL3qfeWBcxg
"Ray kangen!" Bisik Rayhan. Tangan kanannya naik keatas membelai payudara Ustadza Dewi.30104Please respect copyright.PENANASyzqVCNMnK
30104Please respect copyright.PENANAOPwRmFGErh
Mata Dewi terpejam, meresapi sentuhan tangan Rayhan di atas payudaranya. "Nakal..." Umpat Dewi manja, tapi hatinya berbunga-bunga ketika Rayhan mengatakan kalau dirinya sangat merindukannya.30104Please respect copyright.PENANAJ1ZSurtzMF
30104Please respect copyright.PENANAszmRSuLvbM
"Aroma tubuh Ustadza selalu membuat Ray gak bisa tidur! Apa boleh Rayhan mencium aroma tubuh Ustadza?" Bisik Rayhan, sembari menghembuskan nafasnya kearah leher Ustadza Dewi.30104Please respect copyright.PENANAMBLWooTygS
30104Please respect copyright.PENANANVL5pptdAu
Ustadza Dewi tersenyum simpul, harus di akui, pemuda yang saat ini tengah memeluknya sangat pintar menyusun kata-kata yang membuatnya melayang. Ustadza Dewi mengayunkan tubuhnya. "Bohong." Lirih Ustadza Dewi sembari memutar tubuhnya menghadap kearah Rayhan. "Ustadza belum mandi, masak di bilang wangi." Ujarnya pelan.30104Please respect copyright.PENANAlLFnJc6MI9
30104Please respect copyright.PENANAzaKoLyD6Dn
Rayhan menyentil hidup Ustadza Dewi. "Yang bilang wangi siapa? Geer. Tadikan aku bilang kalau suka sama aroma tubuh Ustadza, gak bilang wangi." Goda Rayhan.30104Please respect copyright.PENANAA7flLjPVX6
30104Please respect copyright.PENANAQWILyQfHCe
Mata Ustadza Dewi melotot, dan pada saat bersamaan Rayhan melepas pelukannya dan lari menuju salah satu kamar yang ada di dalam rumah Ustadza Dewi secara random.30104Please respect copyright.PENANAID9hjQMqeh
30104Please respect copyright.PENANAaMD5D6ONTS
Secepat mungkin Ustadza Dewi mengejar Rayhan hingga ke kamar tersebut.30104Please respect copyright.PENANAVenKVU5Jh4
30104Please respect copyright.PENANAyfLnW4SGYi
"Mau lari kemana kamu?" Tanya Ustadza Dewi sembari berkacak pinggang.30104Please respect copyright.PENANAB9bAtt23Lr
30104Please respect copyright.PENANAsX99yyF7xU
Rayhan tersenyum penuh arti, kemudian ia menanggalkan pakaiannya hingga ia telanjang bulat. Mata indah Ustadza Dewi melotot menatap kontol Rayhan yang telah kakuh. Walaupun sudah beberapa kali ia melihat kontol Rayhan, tapi tetap saja Ustadza Dewi mengagumi kontol Rayhan.30104Please respect copyright.PENANAdAhcwYSsRf
30104Please respect copyright.PENANAlucgFqOZ3w
Walaupun sudah berusia 39 tahun, tapi jiwa mudanya tetap bergairah, apa lagi kini di hadapannya ada seorang anak yang tampan tengah berdiri di depannya tanpa memakai sehelai benangpun di tubuhnya.30104Please respect copyright.PENANArAdjbf4dEC
30104Please respect copyright.PENANAQOPmJWUUoU
"Ray, kamu..." Ustadza Dewi menggigit bibirnya.30104Please respect copyright.PENANARBaBKWTjCt
30104Please respect copyright.PENANACdbzVM4lt2
Rayhan berjalan perlahan mendekati Ustadza Dewi, dalam hitungan detik bibir mereka telah menyatu. Kedua tangan Ustadza Dewi memeluk erat pinggang kekar Rayhan, sembari membalas lumatan Rayhan.30104Please respect copyright.PENANAtP4jlFWuLH
30104Please respect copyright.PENANAZOQhHpBwdm
Hmmmpss... Hmmppsss... Hmmppsss... 30104Please respect copyright.PENANA4lq5P3bgID
30104Please respect copyright.PENANA2O1WOlRzcc
Ustadza Dewi dan Rayhan saling bertukar air liur, tanpa merasa jijik karena harus menelan air liur satu sama lainnya. Kedua tangan Rayhan turun kebawah menangkap pantat Ustadza Dewi yang semok.30104Please respect copyright.PENANAjxO6oa1kz5
30104Please respect copyright.PENANA0aDEP1cP6G
Remasan kecil di pantatnya, membuat setetes precum mulai keluar dari lobang surgawinya.30104Please respect copyright.PENANANRJzd21UpL
30104Please respect copyright.PENANAlYjMDgTQmE
"Aku ingin mencobanya lagi." Bisik Rayhan.30104Please respect copyright.PENANAB7Qibgh1BT
30104Please respect copyright.PENANAcMjYLO0URt
Ustadza Dewi mengangguk pelan. "Lakukan apa yang kamu mau terhadap tubuh Ustadza, tapi..." Ustadza Dewi mengidarkan pandangannya ke sekitar ruangan kamar. Tampak ada lemari belajar beserta kursinya dan lemari besar kaca berada di pojokan kamarnya.30104Please respect copyright.PENANAi8HQvkQMqx
30104Please respect copyright.PENANAdfFu5psLIw
"Kenapa Ustadza?" Tanya Rayhan.30104Please respect copyright.PENANAOsOEdcHOc1
30104Please respect copyright.PENANAbgJpOzB7kM
"Ini kamar Niki, kita pindah ke kamar Ustadza aja ya." Ustadza Dewi membelai wajah Rayhan.30104Please respect copyright.PENANACTGIIddDzh
30104Please respect copyright.PENANA4twtOPkrNb
Mengetahui kalau ini adalah kamar putrinya, membuat Rayhan malah semakin bergairah. Ia membayangkan betapa menyenangkan sekali kalau Nikita tidur diatas sisa-sisa keringat dan spermanya.30104Please respect copyright.PENANAbQITA2sIgw
30104Please respect copyright.PENANA54eBmOEBpZ
Rayhan kembali melumat bibir Ustadza Dewi, sembari mempereteli pakaian Ustadza Dewi hingga ia telanjang bulat, sama seperti dirinya.30104Please respect copyright.PENANA2e2EZpn7Bt
30104Please respect copyright.PENANAtrt0qXkXLq
"Ray..." Erang Ustadza Dewi.30104Please respect copyright.PENANAarTBWFb8KO
30104Please respect copyright.PENANAIT42i4b1fl
Tapi Rayhan tidak mengubrisnya, ia menundukkan wajahnya kearah payudara Ustadza Dewi, melahap dan menjilati daging empuk milik Ustadza Dewi. Dia mencucup lembut puting Ustadza Dewi yang kemerah-merahan, membuat sang pemilik tubuh menggelinjang nikmat.30104Please respect copyright.PENANAvs8Ad6Ctrg
30104Please respect copyright.PENANAvcFtwQCRQZ
Secara bergantian Rayhan mengekploitasi payudara Ustadza Dewi, sementara telapak tangannya menjelajahi paha mulus Ustadza Dewi.30104Please respect copyright.PENANAc4frWRTbEM
30104Please respect copyright.PENANAuNMND6d4oR
Mata Ustadza Dewi terpejam, sembari mendengus berat. Ia sadar betul apa yang di lakukan Rayhan saat ini adalah sebuah dosa besar, tetapi ketika hawa nafsu datang, maka akal sehatnya pergi.30104Please respect copyright.PENANALYdwoH4NoO
30104Please respect copyright.PENANAB5roF7kfdq
Ustadza Dewi menekuk kaki kanannya ketika jari Rayhan membelai pubik vaginanya, turun menuju bibir vaginanya yang telah merekah.30104Please respect copyright.PENANA8rKa7Jl77m
30104Please respect copyright.PENANAKTNoUkI9CM
"Oughkk Rayhaaaan..." Desah Ustadza Dewi ketika jari Rayhan menembus lobang memeknya yang telah basah.30104Please respect copyright.PENANAaeOn6wadr4
30104Please respect copyright.PENANA81321XP3Cj
Kedua tangannya meremas kuat seprei tempat tidur anaknya, sembari membanting kepalanya ke kiri dan kanan, meresapi rasa nikmat ketika jari Rayhan mengaduk-aduk lobang memeknya yang semakin membanjir.30104Please respect copyright.PENANAXnprsYFGe4
30104Please respect copyright.PENANARttPWAzNKP
Tidak lama kemudian iapun melolong panjang menyambut orgasme pertamanya.30104Please respect copyright.PENANA0mrLq9IFOA
30104Please respect copyright.PENANAC1221cZ6FY
Creetss... Creetss... Creetss...30104Please respect copyright.PENANAG2CtH8cute
30104Please respect copyright.PENANAWb6nQ7g6e2
"Oughkk Ray, ini enak sekali." Puji Ustadza Dewi.30104Please respect copyright.PENANAs9NbywI01r
30104Please respect copyright.PENANA0Q7cu6aGz4
Setelah nafasnya kembali teratur, kini giliran Ustadza Dewi yang beraksi. Ia menarik tubuh Rayhan hingga berbaring, sementara dirinya menindih tubuh Rayhan.30104Please respect copyright.PENANAKsL52OFNxX
30104Please respect copyright.PENANA53SAX6EULW
Sejenak ia menatap wajah tampan Rayhan yang seakan tidak pernah bosan untuk di lihat. Kemudian ia menciumi sekujur wajah Rayhan, dari kening, mata, hidung, bibir dan dagunya. Lalu turun memberi kecupan dan jilatan di leher Rayhan, membuat pemuda itu menggelinjang nikmat.30104Please respect copyright.PENANAypfUixSOqe
30104Please respect copyright.PENANA4P0VFFmQbm
"Oughkk... Geli." Rintih Rayhan.30104Please respect copyright.PENANAIW3iQJtBiF
30104Please respect copyright.PENANAMamKUYJN52
Sembari menjilati puting Rayhan, telapak tangan Ustadza Dewi mengocok kontol Rayhan. Hingga akhirnya yang di nanti-nantikan tiba. Ustadza Dwi melahap kontol Rayhan sembari memainkan buah zakarnya.30104Please respect copyright.PENANAdQhv88s7hM
30104Please respect copyright.PENANAH2vyemkBRW
Tubuh Rayhan melejang-lejang tak beraturan, sesekali ia mendesis dan sesekali ia melolong nikmat, membuat Ustadza Dewi semakin bersemangat.30104Please respect copyright.PENANAkGrSr8kGDO
30104Please respect copyright.PENANAO7ZTwY9Sdx
"Cukup Ustadza! Aku tidak mau keluar lebih dulu." Melas Rayhan menyerah.30104Please respect copyright.PENANAFdv3dP9Y2L
30104Please respect copyright.PENANArLOdjgQHBs
Ustadza Dewi cekikikan melihat Rayhan yang memelas sanking gak kuatnya. Ustadza Dewi menganggkangi selangkangan Rayhan sembari menuntun kontol Rayhan berada diantara lobang memeknya.30104Please respect copyright.PENANAEWFJRS6PX8
30104Please respect copyright.PENANApm7Kj82OuL
Dengan sedikit menurunkan pantatnya, ia membiarkan kontol Rayhan menjelajahi lobang syurganya.30104Please respect copyright.PENANAlIhsFA8NM9
30104Please respect copyright.PENANAarkxbKui3I
"Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi.30104Please respect copyright.PENANAImEQX4iFMa
30104Please respect copyright.PENANAnVfdsfvCHA
"Hangat sekali Ustadza! Oughkk... Enaaaak." Erang Rayhan merasakan jepitan dinding memek Ustadza Dewi.30104Please respect copyright.PENANAKGbDpOljW5
30104Please respect copyright.PENANAuthEPuu5Ut
Seraya menggoyangkan pinggulnya Ustadza Dewi menatap Rayhan. "Uhmmss... Enak! Aaahk... Kontol kamu memang juara sayang." Desah Ustadza Dewi, sembari terus menggerakkan pinggulnya naik turun.30104Please respect copyright.PENANALaWHN1Koq4
30104Please respect copyright.PENANAqmyFe0OMLs
Rayhan tidak mau kalah, ia menyambut selangkangan Ustadza Dewi ketika wanita itu menurunkan selangkangannya hingga kontol Rayhan terbenam semakin dalam hingga menyentuh bibir rahimnya. Tubuh Ustadza Dewi telonjak sanking nikmatnya.30104Please respect copyright.PENANA0vZtipEAtX
30104Please respect copyright.PENANANQJxZIfFox
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...30104Please respect copyright.PENANAHqoJqtdzFv
30104Please respect copyright.PENANAMeVDhJWKzm
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...30104Please respect copyright.PENANA5jehtBs1Zk
30104Please respect copyright.PENANA0lTBtL8EFH
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...30104Please respect copyright.PENANARCr5feJQ6N
30104Please respect copyright.PENANAdJrhJZsM1Y
Suara benturan kedua kelamin mereka menggema ke seluruh ruangan sanking panasnya ketika mereka sedang bercinta, seakan mereka lupa dengan status mereka sebagai seorang guru dan murid. Bahkan demi kenikmatan surgawi, mereka sampai melakukan sebuah perbuatan yang melebihi batas normal antara guru dan murid.30104Please respect copyright.PENANAdovw0YWK6N
30104Please respect copyright.PENANAsFlTqpicXS
Rayhan sedikit menggeser posisinya hingga ia bisa duduk sempurna. Kini Ustadza Dewi terlihat seakan sedang duduk di pangkuan muridnya.30104Please respect copyright.PENANASpC4HxnysD
30104Please respect copyright.PENANAbZj43Cqj3H
Wajah cantik Ustadza Dewi yang bermandikan keringat, membuat Rayhan semakin bernafsu, ia meremas-remas payudara Ustadza Dewi yang bergerak tak beraturan mengikuti irama goyangannya.30104Please respect copyright.PENANAgZ5cDeDTuY
30104Please respect copyright.PENANAzYAvIOESLE
"Oughkk... Rayhaaaan..." Jerit Ustadza Dewi kesetanan.30104Please respect copyright.PENANA526WeBlqcF
30104Please respect copyright.PENANA9p9KBekvMB
Kedua jari Rayhan mencubit puting Ustadza Dewi dan menariknya. "Apakah Ustadza menyukai kontolku?" Tanya Rayhan, sembari memainkan payudara Ustadza Dewi.30104Please respect copyright.PENANAS26u9pONKT
30104Please respect copyright.PENANAy62GhWvf7U
"Ya... Ustadza suka sayang! Aahkk... Terus entotin Ustadza sayang, Aahkk... Aaaahkk... Ini enak sekali! Kontol kamu besar dan panjang." Erang Ustadza Dewi, ia melingkarkan tangannya di leher Rayhan.30104Please respect copyright.PENANAjZIza1CNu2
30104Please respect copyright.PENANAUbezgOFgJT
Bibir Rayhan segera melumat bibir Ustadza Dewi, ia menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Ustadza Dewi dan mencari-cari lidahnya.30104Please respect copyright.PENANAOgC4CWF8Dj
30104Please respect copyright.PENANAH4a1wnDFnL
Setelah hampir 10 menit mereka bercinta, akhirnya pertahanan Ustadza Dewi jebol. Tubuh indahnya menelikung kebelakang, dengan wajah yang menadah keatas hingga dadanya membusung semakin kedepan.30104Please respect copyright.PENANA0q8q4MCRCF
30104Please respect copyright.PENANAfezMn3l8g1
"Ray? Ustadza sampai." Jerit Ustadza Dewi.30104Please respect copyright.PENANACvLDV1kMpu
30104Please respect copyright.PENANAkd4ZOQDjko
Rayhan dapat merasakan cairan cinta Ustadza Dewi yang menyelimuti kontolnya yang kini teras lebih hangat. Sebagiannya lagi mengalir keluar.30104Please respect copyright.PENANAqNj9h0Qf8K
30104Please respect copyright.PENANALhpzSz7WGr
Pemuda itu memutar tubuhnya masih memangku Ustadza Dewi, dengan perlahan ia merebahkan Ustadza Dewi hingga berbaring. Dengan gaya konvensional Rayhan kembali memompa kontolnya, menubruk memek Ustadza Dewi yang terasa semakin licin sehingga mempermudah penetrasi kontol Rayhan di dalam memeknya.30104Please respect copyright.PENANAzQxxG1Hngk
30104Please respect copyright.PENANAWygg1ioCId
"Oughkk Ray! Aaahk... Kuat sekali kamu sayang." Rintih Ustadza Dewi yang kembali keenakan.30104Please respect copyright.PENANAiuEaC6B2dQ
30104Please respect copyright.PENANAADBTaxRo0U
Rayhan menyeringai sembari mengait satu kaki Ustadza Dewi dengan lengannya, dan menekannya hingga lutut Ustadza Dewi menyentuh payudaranya. Dengan posisi ini, Rayhan merasa kontolnya masuk lebih dalam.30104Please respect copyright.PENANAnD7cJSU416
30104Please respect copyright.PENANAxzzMq1vAzI
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...30104Please respect copyright.PENANACYlhi0RXNZ
30104Please respect copyright.PENANA78S1BWrHeM
Saat Rayhan merasa ingin sampai, pemuda itu mencabut kontolnya, lalu meminta Ustadza Dewi berganti gaya. Dengan sisa tenaga yang di milikinya, Ustadza Dewi segera merangkak menungging di hadapan Rayhan.30104Please respect copyright.PENANAUbl8RPlssU
30104Please respect copyright.PENANAZBj0QY552E
Telapak tangan Rayhan mencengkram pantat Ustadza Dewi hingga tampak lobang anusnya yang mengintip malu-malu.30104Please respect copyright.PENANAjTKh6IYD9I
30104Please respect copyright.PENANA1qIee7cduv
"Ustadza." Panggil Rayhan.30104Please respect copyright.PENANAWI0BCXkTRW
30104Please respect copyright.PENANAiyXRZCjeqb
Ustadza mendesah pelan. "Lakukan apa yang kamu mau sayang, tubuh ini milik kamu seutuhnya." Seloroh Ustadza Dewi, sembari membuka lebar kakinya.30104Please respect copyright.PENANA5jP8Nm0734
30104Please respect copyright.PENANAY4ROmOzs2L
"Tahan ya Ustadza." Bisik Rayhan.30104Please respect copyright.PENANAcVy3Bd44Ak
30104Please respect copyright.PENANAI1TgX92agq
Dia segera memposisikan kontolnya di lobang anus Ustadza Dewi. Dengan perlahan kepala jamurnya menyeruak masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi yang sebelumnya sudah ia perawani tapi tetap saja terasa legit.30104Please respect copyright.PENANAWlybfcIcJI
30104Please respect copyright.PENANAqsoKTezDrP
Wajah cantik Ustadza Dewi meringis menahan pedih di lobang anusnya. Kedua tangannya terkepal dengan nafas menderu-deru. Inci demi inci kontol Rayhan mengekploitasi lobang anus Ustadza Dewi.30104Please respect copyright.PENANATlvptBXtJz
30104Please respect copyright.PENANAFbJH20vpdW
Dengan gerakan perlahan Rayhan mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur.30104Please respect copyright.PENANAGlTfUo4bVn
30104Please respect copyright.PENANALqqDzwqkpQ
"Oughkk... Ray! Terus sayang." Desah Ustadza Dewi.30104Please respect copyright.PENANAMJ71Hb3fxI
30104Please respect copyright.PENANAFxUxiyY1Eb
Rayhan semakin mempercepat tempo sedokannya ketika ia sudah hampir tiba. "Ustadza... Ouhk... Lobang pantat Ustadza enak bangeeet... Aaahk.... Aaaahkk... Aku mau keluar Ustadza." Jerit Rayhan keenakan. Ia merasa kontolnya di remas-remas di dalam lobang anus Ustadza Dewi.30104Please respect copyright.PENANAmBpzPL7JoZ
30104Please respect copyright.PENANACPtXC9zdlM
"Keluarin sayang! Aaaahkk... Pejuhin pantat Ustadza sayang..."30104Please respect copyright.PENANAgQGy5Xl8VY
30104Please respect copyright.PENANArQGe4Aptxs
Croooottss... Croooottss... Croooottss...30104Please respect copyright.PENANAlHd0ANCItt
30104Please respect copyright.PENANAu3J7OWQnAa
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr...30104Please respect copyright.PENANAt40jGM8kcD
30104Please respect copyright.PENANA7VZTlSOxap
"Oughkk..." Lolong Rayhaan.30104Please respect copyright.PENANAhuDdO6rg8t
30104Please respect copyright.PENANAzvUvKh8bRo
Secara bersamaan mereka menggapai menikmatan yang sempurna. Menumpahkan segala kerinduan di hati mereka dengan bentuk kepuasan Duniawi.30104Please respect copyright.PENANAPBreaHlUju
30104Please respect copyright.PENANA5YjS8gnLqf
****30104Please respect copyright.PENANA1UjtqDZZAf
30104Please respect copyright.PENANAj3ckEd6jEe
Jam istirahat sekolah, Nico, Rayhan, Azril dan Doni berkumpul di salah satu meja kantin yang memang selalu ramai di isi oleh para santri. Terutama ketika awal bulan seperti saat ini, biasanya para santri baru saja mendapatkan kiriman uang jajan dari orang tua mereka.30104Please respect copyright.PENANAZLc7TBZj4J
30104Please respect copyright.PENANAuc2c39HJd3
Tidak lama setelah memesan, seorang pria yang menjaga stand mie ayam mengantarkan pesanan mereka.30104Please respect copyright.PENANATr3TP7iQmr
30104Please respect copyright.PENANAja8WPcqFED
"Terimakasih Paklek." Ujar Azril.30104Please respect copyright.PENANACJJzTxDNG5
30104Please respect copyright.PENANAlQ5SpxV7QK
Pria berusia 40 tahunan itu menganggukkan kepalanya lalu pergi meninggalkan mereka.30104Please respect copyright.PENANAZGxaQqmM74
30104Please respect copyright.PENANA3C5Um54wnT
"Lo kok tadi telat Ray? Gak biasanya." Tanya Doni yang tengah mengaduk mie ayamnya.30104Please respect copyright.PENANAR13W9EhgUe
30104Please respect copyright.PENANAuhlJbvFc7C
Rayhan menatap sahabatnya. "Biasa, gue kesiangan, soalnya setiap malam gue begadang." Jelas Rayhan berbohong, ia tidak mungkin menceritakan kejadian tadi pagi bersama Ustadza Dewi, bisa-bisa ia di bunuh oleh ketiga temannya.30104Please respect copyright.PENANA5NtMkbmjnw
30104Please respect copyright.PENANAlRsRblvfGK
"Begadang mulu Lo, ingat kata Pak Haji Roma irama, begadang itu gak baik." Seloroh Nico.30104Please respect copyright.PENANArK5KwNZ6r1
30104Please respect copyright.PENANAhTTHWqKHEE
"Oh ya, katanya tadi ada yang ingin lo omongin serius?" Tanya Doni, sembari menikmati mie ayam Pakle yang di kenal memang sangat enak.30104Please respect copyright.PENANAKUy7FghndL
30104Please respect copyright.PENANAexVDeqQ3sy
"Ini soal kolor ijo."30104Please respect copyright.PENANA5yhhDbVoq7
30104Please respect copyright.PENANAIOmAo0lDvK
Azril yang tadi terlalu sibuk mengulangi hafalannya kini terlihat lebih fokus mendengarkan Rayhan. "Apa dia muncul lagi?" Tanya Azril yang tampak penasaran.30104Please respect copyright.PENANAZ7bDZKBUBc
30104Please respect copyright.PENANA0B7wOhfsse
Rayhan menganggukkan kepalanya. "Semalam gue lihat mahluk jadi-jadian itu." Jelas Rayhan, ia menegakkan punggungnya sembari mengedarkan pandangannya, seakan ia sedang memasang sikap waspada.30104Please respect copyright.PENANAz3COPdP3iT
30104Please respect copyright.PENANAYjhiJII4dv
"Kenapa gak Lo tangkap?" Kejar Azril.30104Please respect copyright.PENANAK0WstHkYBk
30104Please respect copyright.PENANA3tyAfAco9A
"Tunggu tunggu tunggu." Lerai Doni. "Kalau memang semalam dia muncul, seharusnya pagi ini pesantren menjadi heboh, tapi nyatanya sekarang adem ayem." Ujarnya, merasa kalau ada yang janggal dari cerita Rayhan.30104Please respect copyright.PENANAo9ieVlWxq2
30104Please respect copyright.PENANAFYF4czVHMP
Setiap ada korban baru, ponpes Al-tauhid selalu heboh membicarakan kejadian tersebut. Tetapi hari ini, tidak ada tanda-tanda kalau mahluk aneh itu kembali mendatangi ponpes Al-tauhid untuk mendapatkan korban barunya. Dan rasanya juga Rayhan tidak mungkin berbohong.30104Please respect copyright.PENANAsgcOR7bsi2
30104Please respect copyright.PENANAeBFYilQK7Y
Rayhan mendesah pelan, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa sampai saat ini belum terdengar kabar kalau ada korban baru semalam. Padahal jelas-jelas ia melihat si kolor ijo keluar dari asrama putri.30104Please respect copyright.PENANA0LlcsamOZF
30104Please respect copyright.PENANAln8wT6oJx1
"Mungkin korbannya tidak mau ada orang lain tau." Jawab Rayhan deplomatis.30104Please respect copyright.PENANAOHkgjheqmJ
30104Please respect copyright.PENANAxQsFYqZNK6
"Lo yakin dengan yang Lo lihat?" Tanya Nico.30104Please respect copyright.PENANAzS1FCAIgKR
30104Please respect copyright.PENANAOj7oiQJMQQ
Rayhan menganggukan kepalanya, ia sangat yakin sekali kalau semalam aksi kolor ijo kembali memakan korban. "Dan gue juga tau siapa pelakunya." Lirih Rayhan sembari mengambil gelas es teh miliknya.30104Please respect copyright.PENANAr7JVIQ8Vh1
30104Please respect copyright.PENANAuAu95ITk8p
"Siapa?" Kejar mereka serempak.30104Please respect copyright.PENANAjAG6KgCwvq
30104Please respect copyright.PENANAzjdbMtU4wM
Rayhan menatap satu persatu wajah sahabatnya yang terlihat tegang. Kemudian bibirnya bergerak perlahan menyebut satu nama yang membuat ketiga sahabatnya terhenyak. Seakan ia tidak percaya kalau orang tersebut adalah pelaku utama dari teror kolor ijo selama ini.30104Please respect copyright.PENANAoW3qMn8Ls8
30104Please respect copyright.PENANAZI4d04JvFx
*****30104Please respect copyright.PENANAOQYFxkIos0
30104Please respect copyright.PENANAwH2ERq75Ii
Malam harinya cuaca kembali tidak bersahabat, dan tampak mahluk aneh berwarna hijau kembali beraksi. Ia mendatangi asrama putri, dan kali ini targetnya adalah seorang santriwati bernama Asyifa. Gadis cantik bermata coklat itu tengah terlelap di samping sahabatnya Aurel.30104Please respect copyright.PENANAQ5ZYntgkA2
30104Please respect copyright.PENANADfbKPGPHVp
Suasana malam yang begitu mencekam, dan di penuhi aura mistis membuat tubuh Rayhan menggigil. Ia berjalan perlahan menuju asrama putri setelah hujan mulai mengguyur pesantren Al-tauhid.30104Please respect copyright.PENANArSJQdM20L7
30104Please respect copyright.PENANA6n7pL7o8GQ
Seperti yang sudah ia duga, dari kejauhan ia dapat melihat sosok mahluk aneh yang baru saja masuk ke dalam asrama putri.30104Please respect copyright.PENANAt98TRVCWEB
30104Please respect copyright.PENANABBrAt8kt5d
Deg... Deg... Deg... 30104Please respect copyright.PENANAQEsU1ZBpIc
30104Please respect copyright.PENANAYrQDRdiMAn
Pemuda itu tau kalau ini tidaklah mudah, tapi ia harus melakukannya demi melindungi Kakak kandungnya dan menjaga nama baik pesantren. Ia yakin cepat atau lambat, mahluk aneh itu akan mengincar Kakaknya.30104Please respect copyright.PENANAWreZZFxs2b
30104Please respect copyright.PENANAJgYqvk5krH
Sementara di dalam asrama, sang kolor ijo mulai beraksi. Dia meremas kasar gumpalan payudara Asyifa yang berukuran 34D, sangat ranum untuk anak seusianya. Remasan kasarnya, tentu saja membangunkan Asyifa. Gadis cantik itu terperanjat dengan bola matanya yang melotot.30104Please respect copyright.PENANAhqE3ZdEtBX
30104Please respect copyright.PENANAyRJmACxKcU
"Astaghfirullah... Astaghfirullah... Astaghfirullah... Ya Tuhan." Jerit Asyifa ketakutan.30104Please respect copyright.PENANATQtPaOm2rl
30104Please respect copyright.PENANAAwR9Ed8UYG
Sang kolor ijo menyeringai dan kemudian dengan kasar ia mencabik-cabik pakaian piyama yang di kenakan Asyifa hingga sobek dan memperlihatkan sepasang payudaranya yang indah, putih mulus dengan puting kemerah-merahan.30104Please respect copyright.PENANAKBjZyjtMwA
30104Please respect copyright.PENANAsZXcCd3Nds
Pemandangan itu tersebut membuat air liur sang kolor ijo sampai menetes, bahkan di ujung kontolnya tampak percumnya yang telah keluar setetes.30104Please respect copyright.PENANALzKWIm11lm
30104Please respect copyright.PENANAisoSbKZVZo
"Toloooong... Toloooong... Toloooong..."30104Please respect copyright.PENANAN87s3zrkgK
30104Please respect copyright.PENANAguPMGOnDrG
Sayup-sayup dari luar asrama Rayhan dapat mendengar teriakan Asyifa. Tapi anehnya ia merasa kakinya terasa berat, seakan kakinya terpaku diatas tanah.30104Please respect copyright.PENANAUEV1BwvQXT
30104Please respect copyright.PENANAE7uUH3xVeQ
Dengan nafas memburu dan tubuhnya mulai menggigil, Rayhan memejamkan matanya menenangkan dirinya yang mulai panik dan rasa takut yang luar biasa melandanya. Bagaimanapun caranya mahluk aneh itu harus segera berhasil ia ringkus.30104Please respect copyright.PENANAgqup1FC3WJ
30104Please respect copyright.PENANA7LUyAiKoiq
Setelah merasa tenang, dengan melapaskan basmalah Rayhan kembali melangkah dan kakinya kini terasa lebih ringan.30104Please respect copyright.PENANAt6dgJRs3dW
30104Please respect copyright.PENANARsE6gk00fE
Bruaaak...30104Please respect copyright.PENANA90aZCTTDXV
30104Please respect copyright.PENANA1Kwuoo5kXn
Dengan satu kali terjangan, pintu asrama berhasil di dobrak Rayhan, hingga mengagetkan sang kolor ijo dan Asyifa yang terus meronta-ronta.30104Please respect copyright.PENANAIYiSKslHOi
30104Please respect copyright.PENANAthIGSnaiAq
Ada secercah harapan di wajah Asyifa, dan Rayhan sangat mengerti apa yang di ingin Asyifa darinya. Bibir Rayhan sedikit mengukir senyuman untuk Asyifa, agar gadis muda itu bisa sedikit merasa tenang, kemudian Rayhan mengalihkan pandangannya kearah mahluk aneh tersebut.30104Please respect copyright.PENANAeJtNpv19MH
30104Please respect copyright.PENANAPvQZwyfp2P
Kedua mata mereka bertemu, saling mengintimidasi satu sama lainnya. Jujur saja, kedua kaki Rayhan gemetaran, dan tubuhnya tampak menggigil. Bukan karena hawa dingin, tapi karena tatapan sang kolor ijo yang seakan menusuk hingga ke ulu hatinya.30104Please respect copyright.PENANALnho7K7dsw
30104Please respect copyright.PENANAdIbsr9fgjc
Aku tidak takut....30104Please respect copyright.PENANADxm7Ox1Gaj
30104Please respect copyright.PENANAasBSAJaV1F
Rayhan berusaha sekuat tenaga melawan rasa takut yang secara tiba-tiba menyerangnya. Ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri kalau manusia jauh lebih kuat di bandingkan mahluk ghaib. Dan usahanya mulai membuahkan hasil, ia mulai mengatur nafasnya kembali yang sebelumnya terasa sesak.30104Please respect copyright.PENANAljLKgguXXo
30104Please respect copyright.PENANAmsKOGs65FI
Sementara sang kolor ijo tampak keheranan, melihat wajah Rayhan yang terlihat tidak takut sama sekali.30104Please respect copyright.PENANAprMV3CyG3i
30104Please respect copyright.PENANAO5cqVsW04g
"Grrrrr...." Sang kolor ijo mengeram.30104Please respect copyright.PENANAEoocuV0ByN
30104Please respect copyright.PENANAnT0yk4MDTY
Kedua tangan Rayhan terkepal erat, kuku-kukunya menancap di kulit telapak tangannya hingga memutih, lalu dengan satu hentakan ia menyerang sang kolor ijo, tapi dengan kibasan tangan kolor ijo tubuh Rayhan terpental hingga keluar asrama.30104Please respect copyright.PENANAnxgfKBc8pH
30104Please respect copyright.PENANAHfqiZGwYiu
Asyifa yang melihat kejadian tersebut menjerit ketakutan, ia memeluk tubuhnya dengan sangat erat sembari meneteskan air mata. Entah kenapa, untuk pertamanya kalinya ia takut kalau terjadi apa-apa terhadap Rayhan, pemuda yang beberapa waktu yang lalu pernah mempermalukannya.30104Please respect copyright.PENANAZPY4zcyJbC
30104Please respect copyright.PENANAksBZE33YxP
"Aarrtt..." Rintih Rayhan.30104Please respect copyright.PENANAaiI5BExFtu
30104Please respect copyright.PENANA00tbfn2lQS
Di luar asrama Rayhan berusaha berdiri sembari memegang dadanya yang terasa terbakar. Masih dengan tatapan tajam, Rayhan memandang mahluk itu.30104Please respect copyright.PENANA8W9SVyPpmr
30104Please respect copyright.PENANAryr784cD4B
Sang kolor ijo melompat keluar, di bawah guyuran hujan deras dia menatap Rayhan, seakan ia ingin memakannya bulat-bulat, membuat siapapun yang melihat mata merahnya akan mati ketakutan. Sebenarnya Rayhan juga merasakan hal yang sama, tapi ia menahannya.30104Please respect copyright.PENANAUvQlN9lkIp
30104Please respect copyright.PENANAp7q1fpxyy0
"Dasar manusia bodoh!" Umpat Kolor ijo.30104Please respect copyright.PENANA7zr0c3bJPm
30104Please respect copyright.PENANARGS0lH7RTt
Rayhan menyunggingkan senyumannya. "Mahluk aneh keparat." Teriak Rayhan ke udara. Ia dengan tangkas menyerang kembali kolor ijo.30104Please respect copyright.PENANAG73ToN2Wia
30104Please respect copyright.PENANAfymW7uOluL
Kaki kanannya hendak menerjang kepala kolor ijo, tapi dengan tangkas mahluk aneh itu menepisnya dengan lengannya yang besar. Kemudian tangan kirinya ia dorong ke depan hingga kepalan tangannya masuk ke dalam perut Rayhan. Pemuda itu mundur beberapa langkah sembari memegangi perutnya.30104Please respect copyright.PENANAkcJum3Aqqc
30104Please respect copyright.PENANA9dYp9Bbhp9
Pukulan sang kolor ijo terasa seperti di hantam pentungan sanking kerasnya. Rayhan meringis menahan sakit di perutnya, bahkan ia nyaris mengeluarkan isi perutnya.30104Please respect copyright.PENANAAWg1fLsh3W
30104Please respect copyright.PENANAqEnTGbaQvD
Belum hilang rasa sakit yang di rasakan Rayham, tiba-tiba sang Kolor ijo menendang kepala Rayhan. Tubuh Rayhan berputar sebanyak tiga kali di udara sebelum terhempas jatuh ketanah yang telah menjadi lumpur. Kejadian tersebut tak luput dari penglihatan Asyifa.30104Please respect copyright.PENANAmGimu9P2mC
30104Please respect copyright.PENANAXYGIhEzcv8
"Aaaaasaaaarrrrttttt..." Jerit Asyifa ngeri.30104Please respect copyright.PENANAQyIeH0HxqG
30104Please respect copyright.PENANA1XWZTiZBj8
Tangan Rayhan menapak diatas tanah, dan tampak tetesan darah segar mengalir dari hidung dan bibirnya. Tangannya mengusap darah yang keluar dari mulut dan hidungnya sembari menatap tajam kolor ijo yang berjalan mendekatinya, Rayhan berusaha berdiri tapi gagal.30104Please respect copyright.PENANAVrEAxyWco6
30104Please respect copyright.PENANA0oLYFUMVTM
Sang Kolor Ijo mencengkram leher Rayhan, seakan ia ingin meremasnya seperti tengah meremas jeruk nipis. Wajah Rayhan memerah karena kekurangan oksigen.30104Please respect copyright.PENANA4ygJgxCwHJ
30104Please respect copyright.PENANAbiNWOWRWBV
"Oh Tuhan, apa aku akan mati di sini." Bisik hati Rayhan.30104Please respect copyright.PENANALVlUj0x0iv
30104Please respect copyright.PENANAxXIIGWTmvD
Saat kesadarannya mulai menipis, tiba-tiba dari belakang seseorang menerjang kolor ijo hingga mahluk aneh itu terpaksa melepaskan cengkeramannya dari leher Rayhan.30104Please respect copyright.PENANAWcI2dxt1PP
30104Please respect copyright.PENANAhNh1gXiK7r
Sang kolor ijo yang masih berdiri tegap, membalik tubuhnya ke belakang, sembari menatap marah kearah seorang pemuda yang tak lain adalah Doni. Tidak lama kemudian Nicopun menyusul sembari memegang balok kayu yang besar dan siap menghantam kolor ijo.30104Please respect copyright.PENANA0Y6siX2x1d
30104Please respect copyright.PENANAUcfGJXGhyw
"Anak-anak kurang ajar." Umpat Kolor ijo.30104Please respect copyright.PENANAVo383RtiAQ
30104Please respect copyright.PENANA8j23rzeUW0
Nico dan Doni saling pandang. "Hei mahluk doyan memek!" Umpat Doni.30104Please respect copyright.PENANAnQgMJbiX4d
30104Please respect copyright.PENANAnSZmIUAUms
"Mahluk menjijikan." Timpal Nico.30104Please respect copyright.PENANA0SPd21z8Em
30104Please respect copyright.PENANAGPbMA5phlw
"Grrrrr...." Kembali sang kolor ijo mengeram.30104Please respect copyright.PENANAVR9y3GWqcn
30104Please respect copyright.PENANAaSGi6peSFO
Dengan secepat kilat ia menghantam tubuh Doni dan dalam sekejap tubuh Doni terpental sejauh dua meter. "Bangsaaaaat...." Pekik Doni ke sakitan sebelum tubuhnya terhempas ke tanah.30104Please respect copyright.PENANAHOQH9gQBbG
30104Please respect copyright.PENANAc8o14umipA
"Hiyaaaaa...." Jerit Nico sembari memukulkan balok kayu ke punggung kolor ijo.30104Please respect copyright.PENANA4JmojVrhfy
30104Please respect copyright.PENANAzIP3SuuonZ
Kraaaak...30104Please respect copyright.PENANAfmuT2sAjyf
30104Please respect copyright.PENANAGcp9lcB1ND
Tubuh Nico mematung, menatap tidak percaya kearah balok kayu yang ia pegang kini telah patah.30104Please respect copyright.PENANA3CxcGPxA3m
30104Please respect copyright.PENANA3Nq6mKX09c
Sang Kolor ijo menatap Nico dengan tatapan dingin, dan sedikit seringaian tajam yang membuat bulu kuduk Nico berdiri hingga kedua kakinya gemetaran. Tanpa bisa berbuat apa-apa, Nico pasrah ketika kolor ijo mengangkat tubuhnya, lalu membantingnya ke tanah.30104Please respect copyright.PENANAzZmK2nG4TY
30104Please respect copyright.PENANApBbZ53gmSj
"Aaghkk..." Jerit Nico pilu.30104Please respect copyright.PENANAYpICxxlZOQ
30104Please respect copyright.PENANATXYdjliGxK
Rayhan segera berdiri dan menghampiri Nico yang tengah berguling-guling di lumpur.30104Please respect copyright.PENANAqkvpgXylZZ
30104Please respect copyright.PENANA27DEEgXLuw
Sang mahluk hijau itu berjalan menghampiri mereka berdua. Rayhan segera berdiri di depan Nico yang masih mengerang ke sakitan. "Anjing bangsat." Teriak Rayhan, sembari melayangkan tinjunya ke arah wajah kolor ijo.30104Please respect copyright.PENANAMJUpMXn3iY
30104Please respect copyright.PENANAOdiUqNMN9Q
Tanpa bergerak sesentipun sang kolor ijo menerima pukulan Rayhan yang sama sekali tidak berasa baginya.30104Please respect copyright.PENANAh01ZMpao5z
30104Please respect copyright.PENANAkv8fjrxWKR
"Auww..." Rayhan meringis menahan sakit.30104Please respect copyright.PENANABZurziGOez
30104Please respect copyright.PENANA8cleKXtulV
Sang Kolor ijo menyeringai, kemudian ia mengangkat tubuh Rayhan dan hendak menghempaskan tubuh Rayhan sama seperti yang di lakukan kepada Niko. Tapi dengan cepat Rayhan meraih leher kolor ijo dan menggigitnya sekuat tenaga.30104Please respect copyright.PENANAapxa9Zqr3x
30104Please respect copyright.PENANAEY8CVjQXpH
"Grrrrr...." Sang Kolor ijo mengeram marah.30104Please respect copyright.PENANAuWSCbydsg4
30104Please respect copyright.PENANApURmlLJqIm
Tubuh besar itu sempoyongan sembari melepaskan Rayhan dari cengkeramannya. Pada saat bersamaan dari belakang, Doni memukul leher bagian belakang kolor ijo dengan balok yang tadi di pegang Nico.30104Please respect copyright.PENANAcTqER0oFH0
30104Please respect copyright.PENANAsuhjzz7aec
Buuuk...30104Please respect copyright.PENANAS6MeVIEZd9
30104Please respect copyright.PENANAu4ov77iB5l
Sang kolor ijo di luar dugaan berhasil di jatuhkan, ia terjerembab diatas tanah.30104Please respect copyright.PENANAHw51z2b9D0
30104Please respect copyright.PENANACa9DdksAH8
Doni dan Rayhan saling pandang, dan kini mereka telah mengetahui kelemahan sang kolor ijo, tapi apakah akan semudah itu bagi mereka mengalahkan mahluk aneh tersebut? Tentu saja tidak, Rayhan dan Nico menyadari hal tersebut, mereka tidak mungkin menang.30104Please respect copyright.PENANAqazK3jQFJU
30104Please respect copyright.PENANAXHenTyDaAd
Tugas mereka saat ini hanyalah menahan pergerakan sang Kolor ijo selama mungkin yang mereka bisa.30104Please respect copyright.PENANAGslXE86fXP
30104Please respect copyright.PENANAvT0BXY9l5a
"Grrrrr... Kalian benar-benar mau mati ternyata." Umpat Kolor ijo kepada mereka berdua.30104Please respect copyright.PENANAcb8HyPB6Se
30104Please respect copyright.PENANAYKcfKOKBZw
"Cuih..." Doni meludah darah ke tanah. "Hei mahluk busuk, Lo pikir kita takut." Ancam Doni sembari menunjuk batang hidung kolor ijo.30104Please respect copyright.PENANA0WOuzUf66s
30104Please respect copyright.PENANAthPGfdHZCy
"Kemarilah bangsat." Timpal Rayhan sembari memasang kuda-kuda.30104Please respect copyright.PENANAYpK8e3DKQH
30104Please respect copyright.PENANAO47NzbxfMm
Perbuatan mereka berdua benar-benar membuat kolor ijo marah. Mahluk mengerikan itu segera mendatangi mereka dengan cepat. Doni mengibaskan balok tersebut kearah leher kolor ijo, tapi berhasil di tepis, dan pada saat bersamaan Rayhan menjerjang leher kolor ijo sebelah kanan.30104Please respect copyright.PENANAmd8t925tNS
30104Please respect copyright.PENANAGgWidOuIpX
Lagi-lagi tubuh sang kolor ijo di buat sempoyongan tapi kali ini ia tidak sampai jatuh.30104Please respect copyright.PENANAwTqKBaA6uF
30104Please respect copyright.PENANAGdcItzNQj7
Doni kembali maju dan hendak memukul kolor Ijo, dan dengan cekatan Kolor ijo menendang Doni hingga terpental. Melihat temannya yang kembali terkena pukulan, Rayhan segera melayangkan tinjunya, tapi di tangkis oleh kolor ijo dengan mudah, lalu dengan satu pukulan di perut, Rayhan langsung roboh di hadapan kolor Ijo.30104Please respect copyright.PENANAwfFLQrwtlV
30104Please respect copyright.PENANA4k7dryuc5k
"Rayhaaaan." Jerit Nico.30104Please respect copyright.PENANA0t69soLBsn
30104Please respect copyright.PENANAqs85bAjINc
Hujan turun semakin deras dan tampak kilatan-kilatan petir menghiasi langit malam ini. Ke sanalah mata Rayhan tertuju ketika Kolor Ijo mencekik dan mengangkat tubuhnya ke udara sehingga kakinya tidak lagi menapak.30104Please respect copyright.PENANAYf24yejopS
30104Please respect copyright.PENANAfQEn7GkXrS
Kolor ijo mengangkat tangannya dengan jari terhunus kearah perut Rayhan.30104Please respect copyright.PENANA23ioeNG0yd
30104Please respect copyright.PENANAWz6eADkMXB
Nico dan Doni terkesima melihat kuku panjang Kolor ijo yang seakan siap merobek perut Rayhan dan mengeluarkan seluruh isi dalam perutnya.30104Please respect copyright.PENANAU18lAwwZab
30104Please respect copyright.PENANAaYXK8gzsBx
"Lariiiii Ray...." Jerit Doni tak berdaya di tengah guyuran hujan lebat.30104Please respect copyright.PENANA6Eb8lMDGyZ
30104Please respect copyright.PENANA73Ngm93pNz
Sementara Nico memukul-mukul lumpur sembari berteriak tidak jelas. "Bangsaaaaat... Bangsaaaaat... Bangsaaaaat..." Isak tangis Nico pecah melihat nyawa sahabatnya kini berada di ujung tanduk.30104Please respect copyright.PENANA1Bc22OlQcJ
30104Please respect copyright.PENANAMYInaChlxl
Rayhan tersenyum tipis menyambut ajalnya yang seakan sangat dekat sekali. "Gue mati..." Lirih Rayhan nyaris tidak terdengar oleh siapapun.30104Please respect copyright.PENANA1c789AFJgc
30104Please respect copyright.PENANAI1nzjUohqR
Sepersekian detik sebelum kuku-kuku panjang itu menusuk perut Rayhan, tiba-tiba tubuh sang Kolor Ijo terpental jauh hingga beberapa meter, dan pada saat bersamaan tubuh Rayhan jatuh keatas tanah dengan mata setengah terpejam, karena kesadarannya yang telah menipis.30104Please respect copyright.PENANALN3ln5i3Mz
30104Please respect copyright.PENANAlmerPwWUJV
Kini di hadapannya Rayhan dapat melihat sekali lagi wajah orang yang amat ia sayangi tengah merangkulnya.30104Please respect copyright.PENANAViu2SK0Ad4
30104Please respect copyright.PENANAcyxKyxlOCw
"A-apa aku sudah mati?" Lirih Rayhan.30104Please respect copyright.PENANAJ97IQBlzZy
30104Please respect copyright.PENANA6lLoKutBH2
Wanita itu tersenyum manis. "Gak sayang! Kakak gak akan biarkan kamu celaka." Bisik Zaskia lembut di telinga Rayhan. "Sekarang istirahatlah, tugas kamu sudah selesai, terimakasih sayang! Kakak sayang Adek..." Ujar Zaskia sembari mendekap erat tubuh Rayhan.30104Please respect copyright.PENANAlMH2wAaQEn
30104Please respect copyright.PENANArXtg5zj0Y3
"Aku juga sayang kakak." Lirih Rayhan yang kemudian tidak sadarkan diri.30104Please respect copyright.PENANAwlvsksT8wy
30104Please respect copyright.PENANAwKNnvaqstY
Sang kolor ijo menyeringai menatap Zaskia yang malam ini mengenakan gamis berwarna biru muda, senada dengan warna hijabnya. Ia menatap benci kearah kolor yang telah berani melukai adiknya.30104Please respect copyright.PENANAWLIMOzGFNP
30104Please respect copyright.PENANATDzS3IOmzk
Wanita berwajah cantik itu melakukan gerakan yang sangat cepat hingga mahluk aneh itu tidak sempat menyadari datangnya serangan dari Zaskia. Ia melepaskan tapak suci kearah dada kolor ijo dan ajaibnya, serangan Zaskia berhasil membuat kolor ijo terpental bahkan sampai muntah darah.30104Please respect copyright.PENANAjIHnQBiWxE
30104Please respect copyright.PENANAChynhtLOaR
Sang kolor ijo mengeram marah, saat ia hendak berdiri tiba-tiba segerombolan santri dan para Ustad telah mengepung dirinya yang di pimpin langsung oleh KH Umar yang di dampingi oleh Putranya Azril.30104Please respect copyright.PENANA7AjUDmToBy
30104Please respect copyright.PENANACm0jOrRJi0
Ya... Tugas Azril adalah mengumpulkan Santri dan para Ustad yang di anggap memiliki kemampuan untuk mengalahkan kolor ijo, sementara Rayhan, Doni, dan Nico bertugas menyergap dan menahan Kolor ijo selama mungkin, sampai bala bantuan datang untuk menangkap mahluk aneh tersebut.30104Please respect copyright.PENANA2m4e4neZKl
30104Please respect copyright.PENANA0cPwd7fruF
Sadar kalau kondisinya saat ini tidak memungkinkan untuk melawan, mahluk aneh itu mencoba kabur tapi para santri dan Ustad dengan cekatan mengepung mahluk aneh tersebut sehingga tidak ada cela baginya untuk kabur. Kini kolor ijo benar-benar dalam keadaan terjepit.30104Please respect copyright.PENANARciCTjN4lr
30104Please respect copyright.PENANAX9pEWf5rvZ
KH Umar baru saja selesai membaca ayat-ayat suci, lalu dia melemparkan tasbih kearah kolor ijo.30104Please respect copyright.PENANAbe1XYiYuIY
30104Please respect copyright.PENANAAJxB2OximP
Duaaaarrrr...30104Please respect copyright.PENANAz6VNOV7XLF
30104Please respect copyright.PENANAn3dIWuJKOK
Terdengar suara ledekan cukup keras dan di iringi oleh percikan api di bagian dada kolor ijo, yang membuatnya terpental sejauh tiga meter. Ia berguling-guling diatas tanah sembari meronta-ronta tak karuan.30104Please respect copyright.PENANA577VjyxoIK
30104Please respect copyright.PENANAM2bdLEmMQl
KH Umar dengan santainya berjalan mendekati kolor ijo sembari membaca ayat-ayat suci.30104Please respect copyright.PENANA8jO8EJMMTj
30104Please respect copyright.PENANAW7yuH9UyT8
Telapak tangan KH Umar yang telah di makan usia, ia letakan diatas kening mahluk aneh tersebut, membuat mahluk itu merintih kesakitan.30104Please respect copyright.PENANAXP7ypjh6nh
30104Please respect copyright.PENANAIipTN016Fe
Perlahan tapi pasti, mahluk tersebut kembali ke bentuk asalnya yaitu manusia biasa. Saat pengaruh mahluk aneh itu menghilang, semua santri dan Ustad tampak terkejut mengetahui sosok di balik teror ponpes Al-tauhid satu bulan belakangan ini.30104Please respect copyright.PENANA0KLGR15wzr
30104Please respect copyright.PENANAiEKNdPP4KY
"Mang Burhan!" Jerit mereka.30104Please respect copyright.PENANAUJjxP9ehab
30104Please respect copyright.PENANAuAXj43hprq
Pria yang selama ini telah bersekutu dengan kolor ijo itu dalam keadaan sekarat. Dan pada saat bersamaan hujanpun mulai berhenti, menandakan selesai sudah perualangan sang kolor ijo dalam mencari mangsa.30104Please respect copyright.PENANAiWWDNAypvp
30104Please respect copyright.PENANAbdtovk8iAo
"Astaghfirullah Burhan, kenapa kamu jadi seperti ini."30104Please respect copyright.PENANAd11SgHDDkc
30104Please respect copyright.PENANAcAf77rDpmF
Burhan tampak menitikkan air matanya ketika melihat wajah teduh KH Umar. "Maafkan saya Kiayi." Lirih Burhan, ia mulai terisak.30104Please respect copyright.PENANA9ndwFHmOOJ
30104Please respect copyright.PENANACRo88pR17p
"Minta maaflah ke pada Tuhan Burhan. Dan bertaubatlah." Nasehat KH Umar.30104Please respect copyright.PENANAJQWDTzrOTD
30104Please respect copyright.PENANAeiYr7RiinE
"Saya salah, ya Tuhan... Maafkan saya, maafkan hamba mu yang hina ini.!" Jerit Burhan penuh penyesalan.30104Please respect copyright.PENANAo0iAH7vNDt
30104Please respect copyright.PENANAOQGRRMEBuK
"Alhamdulillah." Lirih KH Umar. "Kalian tolong bantu Mang Burhan dan ketiga anak itu, Ustad Yahya, tolong kamu telepon polisi." Titah sang Kiayi yang langsung mereka patuhi.30104Please respect copyright.PENANA0phVgM9BSt
30104Please respect copyright.PENANA8BuOqGsTsS
Burhan mencengkram lengan KH Umar. "Kiayi..." Lirih Burhan, dari kilatan matanya ia terlihat sangat menyesal. "Te... Terimakasih sudah mau membimbing saya dan menerima saya sebagai murid." Bisik Burhan, perlahan kesadaran Burhan mulai menghilang, berikut dengan nafasnya yang sudah berhenti.30104Please respect copyright.PENANAhwRsC88M6e
30104Please respect copyright.PENANADPfGMDiJG7
*****
Enam bulan yang lalu
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat di tolak. Keadaan ternyata berkembang jadi semakin sulit setelah usaha rumah makan yang ia bangun bertahun-tahun mengalami kebangkrutan. Ia di tipu oleh sahabatnya sendiri, membuatnya terpaksa menutup bisnisnya.30104Please respect copyright.PENANATrp4ISWtsp
30104Please respect copyright.PENANAFcszhh4y8E
Dalam keadaan frustasi, ia bertemu dengan gurunya semasa mondok dulu. Atas tawaran KH Umar Burhan bisa tinggal dan bekerja di ponpes Al-tauhid sebagai peternak.30104Please respect copyright.PENANAJJTc8fhQaG
30104Please respect copyright.PENANAnJIy25CdvC
Tentu saja Burham sangat bersyukur atas bantuan dari gurunya yang telah memberi ke sempatkan untuk kembali mengabdi di pondok pesantren Al-tauhid. Hanya saja masalah baru pun kembali muncul.30104Please respect copyright.PENANARxB7FTsJaI
30104Please respect copyright.PENANAHuGEaQkueA
Istrinya Tari pergi meninggalkan dirinya bersama pria lain yang cukup mapan, membuat Burhan sangat terpukul, ia menyalahkan dirinya sendiri karena tidak mampu memberikan apa yang di minta oleh Istrinya. Andai saja ia masih kaya seperti dulu, ia yakin Tari tidak akan meninggalkannya seperti saat ini.30104Please respect copyright.PENANAIDbkCh4XbN
30104Please respect copyright.PENANAT1Sm04sWOo
Burhan bertekad akan kembali menggapai kejayaanmya dan merebut Istrinya kembali dengan cara apapun. Burhan yang telah kehilangan akal sehatnya, memilih persugihan atas saran sahabatnya untuk mengatasi masalah yang ia hadapi saat ini.30104Please respect copyright.PENANA4UmBpkRCxH
30104Please respect copyright.PENANAZkGhKs8xYP
Dengan alasan ingin bertemu dengan teman lamanya yang ingin memberinya modal untuk memulai kembali usaha rumah makannya, Burhan pamit kepada KH Umar dan Haja Laras untuk pergi ke kota selama beberapa hari. Dan tentu saja KH Umar sangat mendukung rencana Burhan.30104Please respect copyright.PENANAwOq3OYdFRx
30104Please respect copyright.PENANAbaG6Ae3Akb
Ternyata tidak muda untuk menemukan gua tersebut, menurut sumber yang di percaya, hanya orang-orang pilihan yang dapat menemukannya, membuat Burhan nyaris putus asa, tapi keinginan yang kuat, membuatnya terus mencari dan mencari, hingga akhirnya ia bisa menemukan gua tersebut.30104Please respect copyright.PENANAE2GB00Ttot
30104Please respect copyright.PENANAgqEFj3AYim
Cobaan-demi cobaan di lalui Burhan, selama bersemedi ia merasa tubuhnya seakan terbakar bara api, lalu berganti diterpa hawa dingin yang menusuk hingga ke dalam tulangnya.30104Please respect copyright.PENANAXHjUZD4Gs4
30104Please respect copyright.PENANAsncDsK66Ic
Belum lagi gangguan-gangguan hewan kecil yang beracun, yang kapan saja siap membunuhnya.30104Please respect copyright.PENANAdxux67e961
30104Please respect copyright.PENANAYMm92slpFw
Tetapi keteguhan hati Burhan, berhasil membuatnya bertahan walaupun harus di akui kalau dirinya sangat tersiksa selama bersemedi di dalam gua.30104Please respect copyright.PENANAIvwAGUU2gO
30104Please respect copyright.PENANAru1pwq1r1s
Sudah hampir dua minggu Burhan bersemedi di dalam gua, dan selama itu juga Burhan tidak meminum dan memakan apapun, membuat bobot tubuhnya turun drastis, sekilas ia terlihat seperti mayat hidup. Tetapi walaupun begitu ia tetap bersabar dan terus bersabar, hingga memasuki Minggu ke kelima barulah sosok Mbah Sugeng menampakan dirinya di hadapan Burhan.30104Please respect copyright.PENANAWdVNRo2d3O
30104Please respect copyright.PENANA3j962mLu69
Bentuk tubuh Mbah Sugeng sangat mengerikan, tubuhnya memang berbentuk manusia, hanya saja tubuhnya dua kali lipat lebih besar di bandingkan dengan manusia pada umumnya, perutnya membuncit, dan kulitnya berwarna hijau terang dan bersisik, dan matanya yang tajam berwarna merah darah. Penampakan Mbah Sugeng membuat Burhan ketakutan setengah mati, tubuhnya bergetar hebat, dengan peluh yang kini membanjiri tubuhnya.30104Please respect copyright.PENANAUJ5Lnaj7I9
30104Please respect copyright.PENANA6GioxBdKIq
"HAI ANAK MANUSIA, KENAPA KAMU MEMANGGILKU? APA KAMU SUDAH BOSAN HIDUP?" Suara Mbah Sugeng penunggu gua Ambar menggemah, menggetarkan dinding gua, membuat beberapa potongan batu kecil berjatuhan, membuat Burhan makin ketakutan.30104Please respect copyright.PENANAVHeN1Yydo5
30104Please respect copyright.PENANA9FoBgvkPOy
Mendengar suaranya saja sudah membuat tubuh Burhan menggigil ketakutan. "Mohon ampun Mbah Sugeng! Kedatangan saya kemari ingin meminta petunjuk dari Mbah Sugeng." Dengan kedua tangan yang di tungkup di depan dadanya, Burhan membungkukkan tubuhnya.30104Please respect copyright.PENANADjoNCOlTKa
30104Please respect copyright.PENANA680NAOlj7W
"HAHAHA... BERANI SEKALI KAMU MEMINTA PETUNJUK DARIKU, APA KAMU TIDAK TAKUT DENGANKU?"30104Please respect copyright.PENANAfYeEvonund
30104Please respect copyright.PENANA1J6VAmb6zB
"Mohon ampun Mbah, hamba tidak berani Mbah!"30104Please respect copyright.PENANAej6PMuf7ox
30104Please respect copyright.PENANAq0SUsLx3KJ
"HMMM... PENTUNJUK APA YANG KAMU INGINKAN WAHAI ANAK MANUSIA?"30104Please respect copyright.PENANAtEsoZvEx3C
30104Please respect copyright.PENANA3PILAIl281
"Mohon ampun sebesar-besarnya Mbah, Ananda hanya ingin meminta petunjuk agar cepat menjadi orang kaya! Sekiranya Mbah Sugeng mau memberi petunjuk untuk Hambamu yang hina ini." Ujar Burhan dengan bibir gemetar ketakutan.30104Please respect copyright.PENANA6GRvKZQcdI
30104Please respect copyright.PENANA9DLRYARhz2
"HAHAHA... DASAR MANUSIA HINA." Umpat Mbah Sugeng, seraya memamerkan gigi taringnya yang panjang dan kehitaman. "AKU AKAN MEMBANTUMU, HANYA SAJA ADA BEBERAPA SYARAT YANG HARUS KAMU LAKUKAN? APAKAH KAMU SANGGUP MEMENUHI SYARATNYA?" Jelas Mbah Sugeng, Burhan menganggukkan kepalanya.30104Please respect copyright.PENANA2FVOX3Y59h
30104Please respect copyright.PENANAiocA1Burfl
"Apa yang harus Hamba lakukan Mbah?"30104Please respect copyright.PENANA41wPaFY6Rq
30104Please respect copyright.PENANAv7Q7fgGmsQ
"KAMU HARUS MENDAPATKAN SEORANG WANITA CANTIK DAN SEGAR UNTUK AKU TIDURI, KALAU KAMU GAGAL... SAYA AKAN MENGAMBIL SEMUA YANG KAMU MILIKI, TERMASUK NYAWAMU." Ujar Mbah Sugeng.30104Please respect copyright.PENANATnddBhdVfa
30104Please respect copyright.PENANAq1cna0Ql54
"Saya siap melaksanakannya, hanya saja bagaimana caranya agar saya bisa mendapatkannya."30104Please respect copyright.PENANAEMmTipcM4Y
30104Please respect copyright.PENANAnfntPVCCbd
"HAHAHAHA..." Tawa Mbah Sugeng kembali bergemah. "SAYA TAU APA YANG KAMU KHAWATIRKAN WAHAI HAMBAKU, MASALAH ITU KAMU TIDAK PERLU KHAWATIR, TUGASMU HANYA MENCARI SOSOK WANITA YANG PANTAS UNTUKKU, DAN MEMBAKAR FOTONYA DI CAMPUR DENGAN DARAH AYAM HITAM." Jelas Mbah Sugeng membuat hati Burhan sedikit tenang.30104Please respect copyright.PENANAZtU5emiy1C
30104Please respect copyright.PENANA5QbLcBwBf8
"Terimakasih Mbah!"30104Please respect copyright.PENANAjfvpzlYIbu
30104Please respect copyright.PENANAMPcbyduqHP
"HHMM... APA KAMU SANGGUP MELAKUKANNYA?" Mbah Sugeng kembali bertanya.30104Please respect copyright.PENANAYhz1beqjlm
30104Please respect copyright.PENANAaXgXu6I43i
"Tentu Mbah, saya sanggup." Lirih Burhan.30104Please respect copyright.PENANAydFkCmLy8G
30104Please respect copyright.PENANAYMhmoySbcR
"SEKARANG PULANGLAH, DAN PERSIAPKAN TUMBAL PERTAMAMU UNTUKKU." Perintah Mbah Sugeng, dan dalam sekejap Mbak Sugeng menghilang dari hadapan Burhan.30104Please respect copyright.PENANAEhRXiJC2km
30104Please respect copyright.PENANA9WEHctjMjj
Sepenghilangnya Mbah Sugeng, Burhan bergegas meninggalkan tempat di mana ia bersemedi selama beberapa hari ini. Ia sangat senang, karena akhirnya ia menemukan solusi dari masalahnya, walaupun ia nyaris mati berdiri sanking takutnya.30104Please respect copyright.PENANAlgdP1yk3Ig