Suasana pesantren pagi ini terlihat begitu tenang, seakan tidak pernah terjadi apapun semalam. Tetapi walaupun begitu, sebagian besar penduduk ponpes Al-tauhid masih sangat khawatir dengan teror mahluk aneh satu bulan belakangan ini. Salah satunya Zaskia.29766Please respect copyright.PENANAQYCh2Aq2mn
29766Please respect copyright.PENANAqjYP1LA8BW
Ia tengah membahas mahluk aneh itu dengan Rayhan yang tengah menunggu sarapan pagi.29766Please respect copyright.PENANA30loo0uj7W
29766Please respect copyright.PENANAfhguuGwTrZ
Zaskia menyiapkan sarapan pagi ini dengan telur orak arik yang di padu dengan bermacam jenis sayuran agar tetap sehat untuk di santap. Tidak lupa ia juga menyiapkan nasi kuning sebagai pelengkapnya.29766Please respect copyright.PENANAdMfEg6P8Po
29766Please respect copyright.PENANAAmt0vJ5r0f
"Mahluk aneh itu belum ada kabarnya?" Tanya Zaskia.29766Please respect copyright.PENANA2aH44VLMlj
29766Please respect copyright.PENANAeAyybLpsOh
Dia menggeser kursi yang ada di hadapan Rayhan dan duduk dengan perlahan.29766Please respect copyright.PENANAf05BKqIXHL
29766Please respect copyright.PENANAI4jLRaAUt2
Rayhan sempat melihat kearahnya yang pagi ini mengenakan jilbab hoodie berwarna coklat tua, di padu dengan gamis syar'i berbahan arabian crap berwarna abu-abu.29766Please respect copyright.PENANALeBMwGERsR
29766Please respect copyright.PENANAiQWkBEsPcv
Rayhan mendesah pelan. "Belum ada kabar Kak! Tapi kalau dia muncul lagi akan aku pastikan kali ini ia tidak akan bisa lolos lagi." Geram Rayhan, seraya tersenyum kearah Kakak kandungnya yang pagi ini terlihat begitu cantik.29766Please respect copyright.PENANAxxaHIHrPp7
29766Please respect copyright.PENANAkXaEORJxxG
"Jangan macam-macam Dek?" Tegas Zaskia.29766Please respect copyright.PENANAfZoTbD5n5T
29766Please respect copyright.PENANA3VbDB8Rls5
"Kakak gak perlu khawatir, gini-gini aku juga jago berkelahi." Kelakar Rayhan, tapi tetap tidak bisa membuat Kakaknya merasa tenang.29766Please respect copyright.PENANAzvzUahXjBz
29766Please respect copyright.PENANAvBVKrc53nL
Zaskia memotong telur orak-arik menjadi dua kemudian ia berikan keatas piring adiknya. "Dia itu mahluk jadi-jadian. Kakak gak mau kamu sampai kenapa-napa." Jelas Zaskia, sembari melototi Adiknya, berharap Rayhan mengerti akan kegelisahan hatinya saat ini.29766Please respect copyright.PENANAbBzRVL4XQH
29766Please respect copyright.PENANAlnhqT324JV
"Apa yang perlu Kakak khawatirkan?" Ujar Rayhan sembari memasukan satu sendok nasi penuh ke dalam mulutnya. "Kita punya Tuhan Kak, dan aku yakin Tuhan pasti akan membantu kita untuk menangkap mahluk aneh itu." Zaskia mendesah pelan. Ia tau betul sifat Adiknya yang keras kepala itu.29766Please respect copyright.PENANAc0JU7HK33q
29766Please respect copyright.PENANAFQZYDJenVI
Sejenak ia teringat dengan kejadian semalam, di mana Rayhan yang tak kunjung pulang walaupun hujan turun sangat deras hingga membuatnya sangat khawatir. Bahkan Zaskia nekat keluar rumah demi mencari adiknya.29766Please respect copyright.PENANA9eDZ17zuBi
29766Please respect copyright.PENANAzMoNMGz8Dd
Tapi kejadian semalam kalau di ingat-ingat sangat memalukan sekali, karena potongan adegan semalam, membuat Zaskia tidak bisa tidur.29766Please respect copyright.PENANA9Lwqqqg8Al
29766Please respect copyright.PENANA1rEUQul00M
"Tapi kamu harus tetap hati-hati!" Ujar Zaskia mengalah.29766Please respect copyright.PENANAaMkkBhdqRa
29766Please respect copyright.PENANASLBDxWiaUl
"Siap Kak."29766Please respect copyright.PENANAEveSH4FUVP
29766Please respect copyright.PENANA2H2tvWT1su
Zaskia merenyitkan dahinya sembari melihat kearah piring Rayhan. "Kok sayurnya gak di makan Ray?" Protes Zaskia saat melihat Rayhan menyingkirkan potongan sayur dari telurnya.29766Please respect copyright.PENANAn6226uoAwo
29766Please respect copyright.PENANADOsGDqsGU3
Rayhan nyengir. "Kakak kan tau, kalau aku gak suka sayuran!" Jawab Rayhan malas sembari menikmati telur otak arik di dalam mulutnya.29766Please respect copyright.PENANAqE8PSro7LD
29766Please respect copyright.PENANAjfb3JUGl6n
"Sayuran itu sehat! Pokoknya harus di habiskan." Titah Zaskia tidak mengubris ucapan Rayhan.29766Please respect copyright.PENANAYbT7lDP17y
29766Please respect copyright.PENANAMe05xSG8Sf
Walaupun Rayhan tidak suka sayuran, tapi kalau Kakaknya sudah mengeluarkan titah, Rayhan tidak bisa apa-apa, dia harus menghabiskan makanan yang ada di piringnya. Sembari menikmati sarapan pagi, Rayhan terus berpikir bagaimana cara menangkap mahluk aneh tersebut.29766Please respect copyright.PENANAfwMtXioUNy
29766Please respect copyright.PENANAo1lKIFDC70
*****29766Please respect copyright.PENANABXgT1hcJY2
29766Please respect copyright.PENANAfdtcE4FwEN
Sehabis pamit dari Zaskia, Rayhan tidak langsung ke sekolah, melainkan mampir ke rumah Ustadza Dewi yang pagi ini terlihat sibuk membakar daun-daun kering yang semalam berjatuhan di halaman depan rumahnya. Saat melihat Rayhan mendatanginya, Ustadza Dewi tersenyum senang.29766Please respect copyright.PENANAFsz1EQXHYg
29766Please respect copyright.PENANAV5VUf2t9xN
Walaupun baru kemarin mereka bertemu dan bercinta habis-habisan, tetap saja Ustadza Dewi selalu merindukan sosok Rayhan yang akhir-akhir ini mengisi cerita hidupnya.29766Please respect copyright.PENANAnwvuAbo8Ti
29766Please respect copyright.PENANAgcNvRaRlq2
"Loh kok ke sini?" Tegur Ustadza Dewi sembari menyampirkan jilbab segitiga berwarna putih dengan bahan ceruti yang memiliki tekstur yang lembut dan elastis sehingga nyaman untuk di kenakan sehari-hari.29766Please respect copyright.PENANA9C9np06jb3
29766Please respect copyright.PENANAZl2U2gtBuE
Rayhan berdiri tidak jauh dari Ustadza Dewi. "Jadi aku udah gak boleh ketemu Ustadza lagi nih." Rajuk Rayhan sembari menendang beberapa daun kering yang ada di dekat kakinya.29766Please respect copyright.PENANA4z76LGKjpI
29766Please respect copyright.PENANA7m5Hbzahc4
"Gitu aja ngambek!" Ustadza Dewi mentoel hidung Rayhan.29766Please respect copyright.PENANAf6qlOmQDAG
29766Please respect copyright.PENANA3hxkhKnhdj
Dan pada saat bersamaan Nikita yang telah siap berangkat ke sekolah menghampiri Ustadza Dewi.29766Please respect copyright.PENANANR39aIaAkr
29766Please respect copyright.PENANAAhedM7ncja
Sejenak mereka berdua terdiam, ada rasa takut kalau anak satu-satunya Ustadza Dewi mencurigai kedekatan mereka. Entah apa yang harus di katakan Ustadza Dewi kepada Nikita kalau sampai itu terjadi.29766Please respect copyright.PENANAySpIuXP8Ty
29766Please respect copyright.PENANAUB9EwN5mtF
"Mi, Niki berangkat dulu, assalamualaikum!" Gadis cantik berhijab putih itu mencium punggung tangan Ibunya. Lalu ia beralih kearah Rayhan seraya tersenyum. "Ana berangkat dulu ya Kak." Ujar Nikita sopan.29766Please respect copyright.PENANAWEzEJ8jFY5
29766Please respect copyright.PENANA80MgodmI0z
"Eh iya!" Jawab Rayhan kagok.29766Please respect copyright.PENANAQ0RQoX8W9y
29766Please respect copyright.PENANADHuqgAyoM8
Selepas kepergian Nikita, Dewi menatap Rayhan dengan tatapan curiga sembari melipat kedua tangannya diatas dada. Sadar dengan tatapan Ustadza Dewi, membuat Rayhan menjadi salah tingkah.29766Please respect copyright.PENANAjaTDI8vtXv
29766Please respect copyright.PENANAn3BI31r7Di
Ya... 29766Please respect copyright.PENANAbQZ6MhC39r
Bagaimanapun juga Nikita adalah anak yang cantik sama seperti Ibu kandungnya.29766Please respect copyright.PENANA3ScZHGlhZW
29766Please respect copyright.PENANAsOcCYKGJ0G
"Duh ngeliatnya sampe segitunya." Kini Ustadza Dewi yang terlihat merajuk.29766Please respect copyright.PENANAeSNP8AKiyK
29766Please respect copyright.PENANAhlE2jzGB6n
Rayhan meriah tangan Ustadza Dewi. "Ada yang cemburu ni." Goda Rayhan, kemudian ia menggandeng tangan Ustadza Dewi untuk masuk ke dalam rumah Ustadza Dewi.29766Please respect copyright.PENANA6CnBJUNALi
29766Please respect copyright.PENANAM2HAtgyZGL
Setelah berada di dalam rumah, Ustadza Dewi bergegas mengunci rumahnya. Cleek... Dari belakang Rayhan memeluk erat pinggang ramping Ustadza Dewi, sembari menyandarkan dagunya di pundak Ustadza Dewi.29766Please respect copyright.PENANAH1RTT46AW4
29766Please respect copyright.PENANApeEDQ4ouFf
"Ray kangen!" Bisik Rayhan. Tangan kanannya naik keatas membelai payudara Ustadza Dewi.29766Please respect copyright.PENANA3VQZao2zor
29766Please respect copyright.PENANA3hJiM0zdSO
Mata Dewi terpejam, meresapi sentuhan tangan Rayhan di atas payudaranya. "Nakal..." Umpat Dewi manja, tapi hatinya berbunga-bunga ketika Rayhan mengatakan kalau dirinya sangat merindukannya.29766Please respect copyright.PENANAxyhL0qL0ve
29766Please respect copyright.PENANAmTR5bgKp3B
"Aroma tubuh Ustadza selalu membuat Ray gak bisa tidur! Apa boleh Rayhan mencium aroma tubuh Ustadza?" Bisik Rayhan, sembari menghembuskan nafasnya kearah leher Ustadza Dewi.29766Please respect copyright.PENANAwvOFc9IRlE
29766Please respect copyright.PENANAqzIsan9ji7
Ustadza Dewi tersenyum simpul, harus di akui, pemuda yang saat ini tengah memeluknya sangat pintar menyusun kata-kata yang membuatnya melayang. Ustadza Dewi mengayunkan tubuhnya. "Bohong." Lirih Ustadza Dewi sembari memutar tubuhnya menghadap kearah Rayhan. "Ustadza belum mandi, masak di bilang wangi." Ujarnya pelan.29766Please respect copyright.PENANAC75UMgD0Ei
29766Please respect copyright.PENANAstMN15z8Kh
Rayhan menyentil hidup Ustadza Dewi. "Yang bilang wangi siapa? Geer. Tadikan aku bilang kalau suka sama aroma tubuh Ustadza, gak bilang wangi." Goda Rayhan.29766Please respect copyright.PENANAAIn5ii947t
29766Please respect copyright.PENANAQMqSx27Ju6
Mata Ustadza Dewi melotot, dan pada saat bersamaan Rayhan melepas pelukannya dan lari menuju salah satu kamar yang ada di dalam rumah Ustadza Dewi secara random.29766Please respect copyright.PENANAR9lrd3EtRK
29766Please respect copyright.PENANAkE3IVeIuBd
Secepat mungkin Ustadza Dewi mengejar Rayhan hingga ke kamar tersebut.29766Please respect copyright.PENANA5Lt7tFEVFK
29766Please respect copyright.PENANAO6OIYdzmMn
"Mau lari kemana kamu?" Tanya Ustadza Dewi sembari berkacak pinggang.29766Please respect copyright.PENANAp1FtTZmJAg
29766Please respect copyright.PENANAFfWquf0PQe
Rayhan tersenyum penuh arti, kemudian ia menanggalkan pakaiannya hingga ia telanjang bulat. Mata indah Ustadza Dewi melotot menatap kontol Rayhan yang telah kakuh. Walaupun sudah beberapa kali ia melihat kontol Rayhan, tapi tetap saja Ustadza Dewi mengagumi kontol Rayhan.29766Please respect copyright.PENANAtqVpihlFUm
29766Please respect copyright.PENANATkChlseqC6
Walaupun sudah berusia 39 tahun, tapi jiwa mudanya tetap bergairah, apa lagi kini di hadapannya ada seorang anak yang tampan tengah berdiri di depannya tanpa memakai sehelai benangpun di tubuhnya.29766Please respect copyright.PENANAtMR3tW0UJe
29766Please respect copyright.PENANAsb6iCIWDBP
"Ray, kamu..." Ustadza Dewi menggigit bibirnya.29766Please respect copyright.PENANAa0y8wHCrH5
29766Please respect copyright.PENANAmGwfDHn4Vu
Rayhan berjalan perlahan mendekati Ustadza Dewi, dalam hitungan detik bibir mereka telah menyatu. Kedua tangan Ustadza Dewi memeluk erat pinggang kekar Rayhan, sembari membalas lumatan Rayhan.29766Please respect copyright.PENANAbdwLDKgWRN
29766Please respect copyright.PENANAJdbo2YrMYz
Hmmmpss... Hmmppsss... Hmmppsss... 29766Please respect copyright.PENANAbOx4y25X5M
29766Please respect copyright.PENANAjU6ZNi0k4j
Ustadza Dewi dan Rayhan saling bertukar air liur, tanpa merasa jijik karena harus menelan air liur satu sama lainnya. Kedua tangan Rayhan turun kebawah menangkap pantat Ustadza Dewi yang semok.29766Please respect copyright.PENANAheRCEJIYLn
29766Please respect copyright.PENANAUziOSUPkh6
Remasan kecil di pantatnya, membuat setetes precum mulai keluar dari lobang surgawinya.29766Please respect copyright.PENANAFnrzzSELzM
29766Please respect copyright.PENANA3msbdFpDSV
"Aku ingin mencobanya lagi." Bisik Rayhan.29766Please respect copyright.PENANA3S97ZrmJwY
29766Please respect copyright.PENANAT0ChpgsIz9
Ustadza Dewi mengangguk pelan. "Lakukan apa yang kamu mau terhadap tubuh Ustadza, tapi..." Ustadza Dewi mengidarkan pandangannya ke sekitar ruangan kamar. Tampak ada lemari belajar beserta kursinya dan lemari besar kaca berada di pojokan kamarnya.29766Please respect copyright.PENANAvDBeqSigel
29766Please respect copyright.PENANAjJgr3KntSu
"Kenapa Ustadza?" Tanya Rayhan.29766Please respect copyright.PENANA8NI1GEtxsK
29766Please respect copyright.PENANA725b7kYCj9
"Ini kamar Niki, kita pindah ke kamar Ustadza aja ya." Ustadza Dewi membelai wajah Rayhan.29766Please respect copyright.PENANAXuFBNm00g8
29766Please respect copyright.PENANAPewD3DUf6Q
Mengetahui kalau ini adalah kamar putrinya, membuat Rayhan malah semakin bergairah. Ia membayangkan betapa menyenangkan sekali kalau Nikita tidur diatas sisa-sisa keringat dan spermanya.29766Please respect copyright.PENANAB2BIp6GLaV
29766Please respect copyright.PENANAOnEd0zgouH
Rayhan kembali melumat bibir Ustadza Dewi, sembari mempereteli pakaian Ustadza Dewi hingga ia telanjang bulat, sama seperti dirinya.29766Please respect copyright.PENANAVdpytRF9Er
29766Please respect copyright.PENANA5uGb2PEFHs
"Ray..." Erang Ustadza Dewi.29766Please respect copyright.PENANAYiRDgSpVEC
29766Please respect copyright.PENANAvgf3dUXvr0
Tapi Rayhan tidak mengubrisnya, ia menundukkan wajahnya kearah payudara Ustadza Dewi, melahap dan menjilati daging empuk milik Ustadza Dewi. Dia mencucup lembut puting Ustadza Dewi yang kemerah-merahan, membuat sang pemilik tubuh menggelinjang nikmat.29766Please respect copyright.PENANAlkUbvjU1DA
29766Please respect copyright.PENANAU1AfhzuP8x
Secara bergantian Rayhan mengekploitasi payudara Ustadza Dewi, sementara telapak tangannya menjelajahi paha mulus Ustadza Dewi.29766Please respect copyright.PENANAleeHqE4ONb
29766Please respect copyright.PENANAr0J7qqKIdK
Mata Ustadza Dewi terpejam, sembari mendengus berat. Ia sadar betul apa yang di lakukan Rayhan saat ini adalah sebuah dosa besar, tetapi ketika hawa nafsu datang, maka akal sehatnya pergi.29766Please respect copyright.PENANAGh68coHm5L
29766Please respect copyright.PENANA0FC3lzRlL0
Ustadza Dewi menekuk kaki kanannya ketika jari Rayhan membelai pubik vaginanya, turun menuju bibir vaginanya yang telah merekah.29766Please respect copyright.PENANAa7ppNt90hU
29766Please respect copyright.PENANA51Z2FApNMd
"Oughkk Rayhaaaan..." Desah Ustadza Dewi ketika jari Rayhan menembus lobang memeknya yang telah basah.29766Please respect copyright.PENANAmY94SKHONS
29766Please respect copyright.PENANAGeNK9ohDNe
Kedua tangannya meremas kuat seprei tempat tidur anaknya, sembari membanting kepalanya ke kiri dan kanan, meresapi rasa nikmat ketika jari Rayhan mengaduk-aduk lobang memeknya yang semakin membanjir.29766Please respect copyright.PENANAvYoSFXYvAG
29766Please respect copyright.PENANAona9dUO6X6
Tidak lama kemudian iapun melolong panjang menyambut orgasme pertamanya.29766Please respect copyright.PENANAds05FAVv6O
29766Please respect copyright.PENANASAoWM27ieU
Creetss... Creetss... Creetss...29766Please respect copyright.PENANA06Ak4VcNWH
29766Please respect copyright.PENANAbaMlgoqLj1
"Oughkk Ray, ini enak sekali." Puji Ustadza Dewi.29766Please respect copyright.PENANAaQP8R3Oe2f
29766Please respect copyright.PENANARihrZLL1tA
Setelah nafasnya kembali teratur, kini giliran Ustadza Dewi yang beraksi. Ia menarik tubuh Rayhan hingga berbaring, sementara dirinya menindih tubuh Rayhan.29766Please respect copyright.PENANAehW9OH8Hib
29766Please respect copyright.PENANAg60WG8x0eM
Sejenak ia menatap wajah tampan Rayhan yang seakan tidak pernah bosan untuk di lihat. Kemudian ia menciumi sekujur wajah Rayhan, dari kening, mata, hidung, bibir dan dagunya. Lalu turun memberi kecupan dan jilatan di leher Rayhan, membuat pemuda itu menggelinjang nikmat.29766Please respect copyright.PENANACSdvq4oFzf
29766Please respect copyright.PENANArTGKieviOE
"Oughkk... Geli." Rintih Rayhan.29766Please respect copyright.PENANAx4yuZHFTSI
29766Please respect copyright.PENANAkt0sh4Rkx2
Sembari menjilati puting Rayhan, telapak tangan Ustadza Dewi mengocok kontol Rayhan. Hingga akhirnya yang di nanti-nantikan tiba. Ustadza Dwi melahap kontol Rayhan sembari memainkan buah zakarnya.29766Please respect copyright.PENANAUfySVQxpwG
29766Please respect copyright.PENANAcGO8jT1RK1
Tubuh Rayhan melejang-lejang tak beraturan, sesekali ia mendesis dan sesekali ia melolong nikmat, membuat Ustadza Dewi semakin bersemangat.29766Please respect copyright.PENANAnCEs10ddaw
29766Please respect copyright.PENANAfju9ePPFoU
"Cukup Ustadza! Aku tidak mau keluar lebih dulu." Melas Rayhan menyerah.29766Please respect copyright.PENANA1b8h4v5sA4
29766Please respect copyright.PENANALmDigOXX2R
Ustadza Dewi cekikikan melihat Rayhan yang memelas sanking gak kuatnya. Ustadza Dewi menganggkangi selangkangan Rayhan sembari menuntun kontol Rayhan berada diantara lobang memeknya.29766Please respect copyright.PENANAMe9pnejcn6
29766Please respect copyright.PENANAVbSUCXq1mR
Dengan sedikit menurunkan pantatnya, ia membiarkan kontol Rayhan menjelajahi lobang syurganya.29766Please respect copyright.PENANAohhrOtbxF5
29766Please respect copyright.PENANA5IuhHcmOti
"Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi.29766Please respect copyright.PENANAovnRfW5uaC
29766Please respect copyright.PENANADGj5jAs1kK
"Hangat sekali Ustadza! Oughkk... Enaaaak." Erang Rayhan merasakan jepitan dinding memek Ustadza Dewi.29766Please respect copyright.PENANArEDudQYQpF
29766Please respect copyright.PENANA1Tw1x0obHY
Seraya menggoyangkan pinggulnya Ustadza Dewi menatap Rayhan. "Uhmmss... Enak! Aaahk... Kontol kamu memang juara sayang." Desah Ustadza Dewi, sembari terus menggerakkan pinggulnya naik turun.29766Please respect copyright.PENANAfuDxAHMizV
29766Please respect copyright.PENANAXspRMUlGd1
Rayhan tidak mau kalah, ia menyambut selangkangan Ustadza Dewi ketika wanita itu menurunkan selangkangannya hingga kontol Rayhan terbenam semakin dalam hingga menyentuh bibir rahimnya. Tubuh Ustadza Dewi telonjak sanking nikmatnya.29766Please respect copyright.PENANAGQESFavSGe
29766Please respect copyright.PENANAg97I4bsWjA
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...29766Please respect copyright.PENANArRHcixixcz
29766Please respect copyright.PENANABIxQ9aBWHE
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...29766Please respect copyright.PENANAcghLmgeKyq
29766Please respect copyright.PENANAMnZr3H2MEV
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...29766Please respect copyright.PENANAMywfFG4ksc
29766Please respect copyright.PENANAQv7uroD4nq
Suara benturan kedua kelamin mereka menggema ke seluruh ruangan sanking panasnya ketika mereka sedang bercinta, seakan mereka lupa dengan status mereka sebagai seorang guru dan murid. Bahkan demi kenikmatan surgawi, mereka sampai melakukan sebuah perbuatan yang melebihi batas normal antara guru dan murid.29766Please respect copyright.PENANAEIVl0D8K3S
29766Please respect copyright.PENANADuZUfAwrdZ
Rayhan sedikit menggeser posisinya hingga ia bisa duduk sempurna. Kini Ustadza Dewi terlihat seakan sedang duduk di pangkuan muridnya.29766Please respect copyright.PENANA8XdefRzlpx
29766Please respect copyright.PENANAlefwxu8RQX
Wajah cantik Ustadza Dewi yang bermandikan keringat, membuat Rayhan semakin bernafsu, ia meremas-remas payudara Ustadza Dewi yang bergerak tak beraturan mengikuti irama goyangannya.29766Please respect copyright.PENANAGMxB8Dmynh
29766Please respect copyright.PENANApbtHNN9cuY
"Oughkk... Rayhaaaan..." Jerit Ustadza Dewi kesetanan.29766Please respect copyright.PENANAUnOR9ImMwr
29766Please respect copyright.PENANAe4XGVB65Ha
Kedua jari Rayhan mencubit puting Ustadza Dewi dan menariknya. "Apakah Ustadza menyukai kontolku?" Tanya Rayhan, sembari memainkan payudara Ustadza Dewi.29766Please respect copyright.PENANAnK8XDPbE05
29766Please respect copyright.PENANA4UZV4wRoGM
"Ya... Ustadza suka sayang! Aahkk... Terus entotin Ustadza sayang, Aahkk... Aaaahkk... Ini enak sekali! Kontol kamu besar dan panjang." Erang Ustadza Dewi, ia melingkarkan tangannya di leher Rayhan.29766Please respect copyright.PENANA8nyi7QM1FK
29766Please respect copyright.PENANAuT8FLi6RnE
Bibir Rayhan segera melumat bibir Ustadza Dewi, ia menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Ustadza Dewi dan mencari-cari lidahnya.29766Please respect copyright.PENANAMjSCBi4uwf
29766Please respect copyright.PENANATzypAwnDgT
Setelah hampir 10 menit mereka bercinta, akhirnya pertahanan Ustadza Dewi jebol. Tubuh indahnya menelikung kebelakang, dengan wajah yang menadah keatas hingga dadanya membusung semakin kedepan.29766Please respect copyright.PENANAeSDT8Oj9yM
29766Please respect copyright.PENANAAetzKDJWQi
"Ray? Ustadza sampai." Jerit Ustadza Dewi.29766Please respect copyright.PENANAPz49eqL1UD
29766Please respect copyright.PENANAopU9Nx4CP2
Rayhan dapat merasakan cairan cinta Ustadza Dewi yang menyelimuti kontolnya yang kini teras lebih hangat. Sebagiannya lagi mengalir keluar.29766Please respect copyright.PENANAIndaEEStwl
29766Please respect copyright.PENANA8UdDsJcQ3G
Pemuda itu memutar tubuhnya masih memangku Ustadza Dewi, dengan perlahan ia merebahkan Ustadza Dewi hingga berbaring. Dengan gaya konvensional Rayhan kembali memompa kontolnya, menubruk memek Ustadza Dewi yang terasa semakin licin sehingga mempermudah penetrasi kontol Rayhan di dalam memeknya.29766Please respect copyright.PENANA1iBidlZ5Tm
29766Please respect copyright.PENANA9H9BAmUq2x
"Oughkk Ray! Aaahk... Kuat sekali kamu sayang." Rintih Ustadza Dewi yang kembali keenakan.29766Please respect copyright.PENANAxnVTBHuvkw
29766Please respect copyright.PENANAWmXD5e495i
Rayhan menyeringai sembari mengait satu kaki Ustadza Dewi dengan lengannya, dan menekannya hingga lutut Ustadza Dewi menyentuh payudaranya. Dengan posisi ini, Rayhan merasa kontolnya masuk lebih dalam.29766Please respect copyright.PENANAkQHcPjTwF0
29766Please respect copyright.PENANAWF6LX6gW22
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...29766Please respect copyright.PENANAgBH1DG4f7F
29766Please respect copyright.PENANAFHYBSGCSpd
Saat Rayhan merasa ingin sampai, pemuda itu mencabut kontolnya, lalu meminta Ustadza Dewi berganti gaya. Dengan sisa tenaga yang di milikinya, Ustadza Dewi segera merangkak menungging di hadapan Rayhan.29766Please respect copyright.PENANAXYeR0296Sf
29766Please respect copyright.PENANAZdMvRudxbv
Telapak tangan Rayhan mencengkram pantat Ustadza Dewi hingga tampak lobang anusnya yang mengintip malu-malu.29766Please respect copyright.PENANAwspmRsmUOE
29766Please respect copyright.PENANA0wWpbVhj9d
"Ustadza." Panggil Rayhan.29766Please respect copyright.PENANAfHIqI1QQ5R
29766Please respect copyright.PENANAtyYINtpsHE
Ustadza mendesah pelan. "Lakukan apa yang kamu mau sayang, tubuh ini milik kamu seutuhnya." Seloroh Ustadza Dewi, sembari membuka lebar kakinya.29766Please respect copyright.PENANAqqRfsrM4hv
29766Please respect copyright.PENANAwXhdIqrhE7
"Tahan ya Ustadza." Bisik Rayhan.29766Please respect copyright.PENANAzFUUy3yA5g
29766Please respect copyright.PENANANmpsXfvyMH
Dia segera memposisikan kontolnya di lobang anus Ustadza Dewi. Dengan perlahan kepala jamurnya menyeruak masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi yang sebelumnya sudah ia perawani tapi tetap saja terasa legit.29766Please respect copyright.PENANAnlRuYH6IdB
29766Please respect copyright.PENANAxdmLXw5Bi8
Wajah cantik Ustadza Dewi meringis menahan pedih di lobang anusnya. Kedua tangannya terkepal dengan nafas menderu-deru. Inci demi inci kontol Rayhan mengekploitasi lobang anus Ustadza Dewi.29766Please respect copyright.PENANAkWNcH1mWrU
29766Please respect copyright.PENANA4LVndqfUDb
Dengan gerakan perlahan Rayhan mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur.29766Please respect copyright.PENANAR81Men008a
29766Please respect copyright.PENANAoFzjujcWwN
"Oughkk... Ray! Terus sayang." Desah Ustadza Dewi.29766Please respect copyright.PENANAw5Ca2xnMgc
29766Please respect copyright.PENANADFdD9zwWap
Rayhan semakin mempercepat tempo sedokannya ketika ia sudah hampir tiba. "Ustadza... Ouhk... Lobang pantat Ustadza enak bangeeet... Aaahk.... Aaaahkk... Aku mau keluar Ustadza." Jerit Rayhan keenakan. Ia merasa kontolnya di remas-remas di dalam lobang anus Ustadza Dewi.29766Please respect copyright.PENANAVKI7NPe93Z
29766Please respect copyright.PENANAwJUmbyVYVG
"Keluarin sayang! Aaaahkk... Pejuhin pantat Ustadza sayang..."29766Please respect copyright.PENANAF9G3eUkJfd
29766Please respect copyright.PENANAXpL4aoZhrB
Croooottss... Croooottss... Croooottss...29766Please respect copyright.PENANAlua62jte3h
29766Please respect copyright.PENANAYzVcGOYNug
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr...29766Please respect copyright.PENANAnwJT1NeDtN
29766Please respect copyright.PENANA0QZ78y0OPd
"Oughkk..." Lolong Rayhaan.29766Please respect copyright.PENANAR86NSrR473
29766Please respect copyright.PENANAtcNEHXcKBa
Secara bersamaan mereka menggapai menikmatan yang sempurna. Menumpahkan segala kerinduan di hati mereka dengan bentuk kepuasan Duniawi.29766Please respect copyright.PENANAq9ptKzy1dK
29766Please respect copyright.PENANAq4HlZqGBgv
****29766Please respect copyright.PENANA4urBiaG4qa
29766Please respect copyright.PENANAWL65SMsV94
Jam istirahat sekolah, Nico, Rayhan, Azril dan Doni berkumpul di salah satu meja kantin yang memang selalu ramai di isi oleh para santri. Terutama ketika awal bulan seperti saat ini, biasanya para santri baru saja mendapatkan kiriman uang jajan dari orang tua mereka.29766Please respect copyright.PENANA5WwKoFVT0l
29766Please respect copyright.PENANAfYy91UXbyg
Tidak lama setelah memesan, seorang pria yang menjaga stand mie ayam mengantarkan pesanan mereka.29766Please respect copyright.PENANAx5kGjNT5HY
29766Please respect copyright.PENANA3KMVseBuo6
"Terimakasih Paklek." Ujar Azril.29766Please respect copyright.PENANAkBMDApVdhY
29766Please respect copyright.PENANAJUlg73GR7M
Pria berusia 40 tahunan itu menganggukkan kepalanya lalu pergi meninggalkan mereka.29766Please respect copyright.PENANA933BNLYy4I
29766Please respect copyright.PENANA4xcSHFMBBf
"Lo kok tadi telat Ray? Gak biasanya." Tanya Doni yang tengah mengaduk mie ayamnya.29766Please respect copyright.PENANAncizzamVcA
29766Please respect copyright.PENANAv4BIz8Zl2I
Rayhan menatap sahabatnya. "Biasa, gue kesiangan, soalnya setiap malam gue begadang." Jelas Rayhan berbohong, ia tidak mungkin menceritakan kejadian tadi pagi bersama Ustadza Dewi, bisa-bisa ia di bunuh oleh ketiga temannya.29766Please respect copyright.PENANA46CunxJ8hv
29766Please respect copyright.PENANAjcBrCtyi53
"Begadang mulu Lo, ingat kata Pak Haji Roma irama, begadang itu gak baik." Seloroh Nico.29766Please respect copyright.PENANAHVe8mtcJMa
29766Please respect copyright.PENANAmSKfRnwPLV
"Oh ya, katanya tadi ada yang ingin lo omongin serius?" Tanya Doni, sembari menikmati mie ayam Pakle yang di kenal memang sangat enak.29766Please respect copyright.PENANAajOMZI3emD
29766Please respect copyright.PENANArbeV04RoOA
"Ini soal kolor ijo."29766Please respect copyright.PENANAmvK6Ee1I6M
29766Please respect copyright.PENANAO7DOhPLdPI
Azril yang tadi terlalu sibuk mengulangi hafalannya kini terlihat lebih fokus mendengarkan Rayhan. "Apa dia muncul lagi?" Tanya Azril yang tampak penasaran.29766Please respect copyright.PENANAcfAKNntByo
29766Please respect copyright.PENANA0pYee9nD4f
Rayhan menganggukkan kepalanya. "Semalam gue lihat mahluk jadi-jadian itu." Jelas Rayhan, ia menegakkan punggungnya sembari mengedarkan pandangannya, seakan ia sedang memasang sikap waspada.29766Please respect copyright.PENANAIyA1E0GPPx
29766Please respect copyright.PENANAj7gmc1B8J5
"Kenapa gak Lo tangkap?" Kejar Azril.29766Please respect copyright.PENANA8tCCBmWvAa
29766Please respect copyright.PENANAU69kJ8sfk9
"Tunggu tunggu tunggu." Lerai Doni. "Kalau memang semalam dia muncul, seharusnya pagi ini pesantren menjadi heboh, tapi nyatanya sekarang adem ayem." Ujarnya, merasa kalau ada yang janggal dari cerita Rayhan.29766Please respect copyright.PENANASusYdD3wgl
29766Please respect copyright.PENANA01tkFe2U3n
Setiap ada korban baru, ponpes Al-tauhid selalu heboh membicarakan kejadian tersebut. Tetapi hari ini, tidak ada tanda-tanda kalau mahluk aneh itu kembali mendatangi ponpes Al-tauhid untuk mendapatkan korban barunya. Dan rasanya juga Rayhan tidak mungkin berbohong.29766Please respect copyright.PENANAb0kCyyebtP
29766Please respect copyright.PENANA2D0NlNKhUx
Rayhan mendesah pelan, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa sampai saat ini belum terdengar kabar kalau ada korban baru semalam. Padahal jelas-jelas ia melihat si kolor ijo keluar dari asrama putri.29766Please respect copyright.PENANAjN7q9pRxOo
29766Please respect copyright.PENANAJwOfrjgoWp
"Mungkin korbannya tidak mau ada orang lain tau." Jawab Rayhan deplomatis.29766Please respect copyright.PENANAynl1k5eqNY
29766Please respect copyright.PENANAaJpPTcNIwf
"Lo yakin dengan yang Lo lihat?" Tanya Nico.29766Please respect copyright.PENANAJMxqTD8GWk
29766Please respect copyright.PENANAM2AZW9eMMD
Rayhan menganggukan kepalanya, ia sangat yakin sekali kalau semalam aksi kolor ijo kembali memakan korban. "Dan gue juga tau siapa pelakunya." Lirih Rayhan sembari mengambil gelas es teh miliknya.29766Please respect copyright.PENANAp6Hfia6Toc
29766Please respect copyright.PENANA8W09yGVdGo
"Siapa?" Kejar mereka serempak.29766Please respect copyright.PENANAD5poSCojvG
29766Please respect copyright.PENANALgq3rPHnxX
Rayhan menatap satu persatu wajah sahabatnya yang terlihat tegang. Kemudian bibirnya bergerak perlahan menyebut satu nama yang membuat ketiga sahabatnya terhenyak. Seakan ia tidak percaya kalau orang tersebut adalah pelaku utama dari teror kolor ijo selama ini.29766Please respect copyright.PENANAXm5XQo0qSk
29766Please respect copyright.PENANA9qSYz7tCAV
*****29766Please respect copyright.PENANAoh1xyOp9kK
29766Please respect copyright.PENANAZAzfhf6NnA
Malam harinya cuaca kembali tidak bersahabat, dan tampak mahluk aneh berwarna hijau kembali beraksi. Ia mendatangi asrama putri, dan kali ini targetnya adalah seorang santriwati bernama Asyifa. Gadis cantik bermata coklat itu tengah terlelap di samping sahabatnya Aurel.29766Please respect copyright.PENANAXycPrxbJDU
29766Please respect copyright.PENANAfCUriT2fyR
Suasana malam yang begitu mencekam, dan di penuhi aura mistis membuat tubuh Rayhan menggigil. Ia berjalan perlahan menuju asrama putri setelah hujan mulai mengguyur pesantren Al-tauhid.29766Please respect copyright.PENANAV1Z4LYMsJj
29766Please respect copyright.PENANAt5jEGwvgTb
Seperti yang sudah ia duga, dari kejauhan ia dapat melihat sosok mahluk aneh yang baru saja masuk ke dalam asrama putri.29766Please respect copyright.PENANAji6TcMWTpi
29766Please respect copyright.PENANA9f3iwu85ZS
Deg... Deg... Deg... 29766Please respect copyright.PENANA9IM9x76jdb
29766Please respect copyright.PENANA1yuorbKgOt
Pemuda itu tau kalau ini tidaklah mudah, tapi ia harus melakukannya demi melindungi Kakak kandungnya dan menjaga nama baik pesantren. Ia yakin cepat atau lambat, mahluk aneh itu akan mengincar Kakaknya.29766Please respect copyright.PENANAqannGr53SV
29766Please respect copyright.PENANA53UvU0QOm1
Sementara di dalam asrama, sang kolor ijo mulai beraksi. Dia meremas kasar gumpalan payudara Asyifa yang berukuran 34D, sangat ranum untuk anak seusianya. Remasan kasarnya, tentu saja membangunkan Asyifa. Gadis cantik itu terperanjat dengan bola matanya yang melotot.29766Please respect copyright.PENANAY7fJKYXIz9
29766Please respect copyright.PENANALwQhOmdYno
"Astaghfirullah... Astaghfirullah... Astaghfirullah... Ya Tuhan." Jerit Asyifa ketakutan.29766Please respect copyright.PENANAHzZj8H7Jhe
29766Please respect copyright.PENANAlP1HAcVvc0
Sang kolor ijo menyeringai dan kemudian dengan kasar ia mencabik-cabik pakaian piyama yang di kenakan Asyifa hingga sobek dan memperlihatkan sepasang payudaranya yang indah, putih mulus dengan puting kemerah-merahan.29766Please respect copyright.PENANAjshKA8hxd0
29766Please respect copyright.PENANA9oikkQsZiX
Pemandangan itu tersebut membuat air liur sang kolor ijo sampai menetes, bahkan di ujung kontolnya tampak percumnya yang telah keluar setetes.29766Please respect copyright.PENANAVFcMdq8yPh
29766Please respect copyright.PENANAiDFVujCzmJ
"Toloooong... Toloooong... Toloooong..."29766Please respect copyright.PENANA9dXBHlm2z5
29766Please respect copyright.PENANABpe8G5FpeY
Sayup-sayup dari luar asrama Rayhan dapat mendengar teriakan Asyifa. Tapi anehnya ia merasa kakinya terasa berat, seakan kakinya terpaku diatas tanah.29766Please respect copyright.PENANAe1jYywviaA
29766Please respect copyright.PENANAqXHbPS3zIB
Dengan nafas memburu dan tubuhnya mulai menggigil, Rayhan memejamkan matanya menenangkan dirinya yang mulai panik dan rasa takut yang luar biasa melandanya. Bagaimanapun caranya mahluk aneh itu harus segera berhasil ia ringkus.29766Please respect copyright.PENANAznYjJ6bpkJ
29766Please respect copyright.PENANAr6DSfck8Nu
Setelah merasa tenang, dengan melapaskan basmalah Rayhan kembali melangkah dan kakinya kini terasa lebih ringan.29766Please respect copyright.PENANAQkjvpB6OIL
29766Please respect copyright.PENANArjEAJaAkq4
Bruaaak...29766Please respect copyright.PENANASkEj0zc1KJ
29766Please respect copyright.PENANAA3uwLi97BF
Dengan satu kali terjangan, pintu asrama berhasil di dobrak Rayhan, hingga mengagetkan sang kolor ijo dan Asyifa yang terus meronta-ronta.29766Please respect copyright.PENANAqQQKSMsvDn
29766Please respect copyright.PENANAFw6d1B29il
Ada secercah harapan di wajah Asyifa, dan Rayhan sangat mengerti apa yang di ingin Asyifa darinya. Bibir Rayhan sedikit mengukir senyuman untuk Asyifa, agar gadis muda itu bisa sedikit merasa tenang, kemudian Rayhan mengalihkan pandangannya kearah mahluk aneh tersebut.29766Please respect copyright.PENANAOrXjKHbBTn
29766Please respect copyright.PENANAPONCsREMue
Kedua mata mereka bertemu, saling mengintimidasi satu sama lainnya. Jujur saja, kedua kaki Rayhan gemetaran, dan tubuhnya tampak menggigil. Bukan karena hawa dingin, tapi karena tatapan sang kolor ijo yang seakan menusuk hingga ke ulu hatinya.29766Please respect copyright.PENANAbwUTlXYC20
29766Please respect copyright.PENANAuDGVbZaNQe
Aku tidak takut....29766Please respect copyright.PENANAxI4hRDpZXq
29766Please respect copyright.PENANA5O0JcAdWdY
Rayhan berusaha sekuat tenaga melawan rasa takut yang secara tiba-tiba menyerangnya. Ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri kalau manusia jauh lebih kuat di bandingkan mahluk ghaib. Dan usahanya mulai membuahkan hasil, ia mulai mengatur nafasnya kembali yang sebelumnya terasa sesak.29766Please respect copyright.PENANAvezJfjWkAU
29766Please respect copyright.PENANATopjl0p3jA
Sementara sang kolor ijo tampak keheranan, melihat wajah Rayhan yang terlihat tidak takut sama sekali.29766Please respect copyright.PENANAvZvq0rPKbB
29766Please respect copyright.PENANAdp9gocq9BB
"Grrrrr...." Sang kolor ijo mengeram.29766Please respect copyright.PENANAWWqFqcv3AR
29766Please respect copyright.PENANAXhaG7hZo5R
Kedua tangan Rayhan terkepal erat, kuku-kukunya menancap di kulit telapak tangannya hingga memutih, lalu dengan satu hentakan ia menyerang sang kolor ijo, tapi dengan kibasan tangan kolor ijo tubuh Rayhan terpental hingga keluar asrama.29766Please respect copyright.PENANAAqcwNel52H
29766Please respect copyright.PENANAqkxvGGxVqa
Asyifa yang melihat kejadian tersebut menjerit ketakutan, ia memeluk tubuhnya dengan sangat erat sembari meneteskan air mata. Entah kenapa, untuk pertamanya kalinya ia takut kalau terjadi apa-apa terhadap Rayhan, pemuda yang beberapa waktu yang lalu pernah mempermalukannya.29766Please respect copyright.PENANA5JDlgcFOwI
29766Please respect copyright.PENANAGXjSSZY3Yw
"Aarrtt..." Rintih Rayhan.29766Please respect copyright.PENANA7RDwozKbXd
29766Please respect copyright.PENANAANaW7k9BD2
Di luar asrama Rayhan berusaha berdiri sembari memegang dadanya yang terasa terbakar. Masih dengan tatapan tajam, Rayhan memandang mahluk itu.29766Please respect copyright.PENANAuPb1LBbO5o
29766Please respect copyright.PENANAp1Gwl5AmW1
Sang kolor ijo melompat keluar, di bawah guyuran hujan deras dia menatap Rayhan, seakan ia ingin memakannya bulat-bulat, membuat siapapun yang melihat mata merahnya akan mati ketakutan. Sebenarnya Rayhan juga merasakan hal yang sama, tapi ia menahannya.29766Please respect copyright.PENANAXZRmZTe3Wp
29766Please respect copyright.PENANAgNUiD6hdmR
"Dasar manusia bodoh!" Umpat Kolor ijo.29766Please respect copyright.PENANAVSzgSeLoWJ
29766Please respect copyright.PENANAqqvVXad91z
Rayhan menyunggingkan senyumannya. "Mahluk aneh keparat." Teriak Rayhan ke udara. Ia dengan tangkas menyerang kembali kolor ijo.29766Please respect copyright.PENANAj046J90OWu
29766Please respect copyright.PENANAtfbJcyLtZV
Kaki kanannya hendak menerjang kepala kolor ijo, tapi dengan tangkas mahluk aneh itu menepisnya dengan lengannya yang besar. Kemudian tangan kirinya ia dorong ke depan hingga kepalan tangannya masuk ke dalam perut Rayhan. Pemuda itu mundur beberapa langkah sembari memegangi perutnya.29766Please respect copyright.PENANAqyRHIRK5FE
29766Please respect copyright.PENANAY2KjOEd8Q2
Pukulan sang kolor ijo terasa seperti di hantam pentungan sanking kerasnya. Rayhan meringis menahan sakit di perutnya, bahkan ia nyaris mengeluarkan isi perutnya.29766Please respect copyright.PENANA2lUc2yIyAS
29766Please respect copyright.PENANA69rE3bjGmM
Belum hilang rasa sakit yang di rasakan Rayham, tiba-tiba sang Kolor ijo menendang kepala Rayhan. Tubuh Rayhan berputar sebanyak tiga kali di udara sebelum terhempas jatuh ketanah yang telah menjadi lumpur. Kejadian tersebut tak luput dari penglihatan Asyifa.29766Please respect copyright.PENANAFs39OWfe6s
29766Please respect copyright.PENANAefqrneu8gC
"Aaaaasaaaarrrrttttt..." Jerit Asyifa ngeri.29766Please respect copyright.PENANAQINw9XW2Gr
29766Please respect copyright.PENANAxca6aBnt60
Tangan Rayhan menapak diatas tanah, dan tampak tetesan darah segar mengalir dari hidung dan bibirnya. Tangannya mengusap darah yang keluar dari mulut dan hidungnya sembari menatap tajam kolor ijo yang berjalan mendekatinya, Rayhan berusaha berdiri tapi gagal.29766Please respect copyright.PENANATAW90qV2Ww
29766Please respect copyright.PENANAP1N6lxQAJd
Sang Kolor Ijo mencengkram leher Rayhan, seakan ia ingin meremasnya seperti tengah meremas jeruk nipis. Wajah Rayhan memerah karena kekurangan oksigen.29766Please respect copyright.PENANAPb38c5KJRP
29766Please respect copyright.PENANAWflt1ZnQvf
"Oh Tuhan, apa aku akan mati di sini." Bisik hati Rayhan.29766Please respect copyright.PENANATJq0ReOm9U
29766Please respect copyright.PENANAg4O2swiRuB
Saat kesadarannya mulai menipis, tiba-tiba dari belakang seseorang menerjang kolor ijo hingga mahluk aneh itu terpaksa melepaskan cengkeramannya dari leher Rayhan.29766Please respect copyright.PENANAJVDJIHrjib
29766Please respect copyright.PENANA5VRqewRSui
Sang kolor ijo yang masih berdiri tegap, membalik tubuhnya ke belakang, sembari menatap marah kearah seorang pemuda yang tak lain adalah Doni. Tidak lama kemudian Nicopun menyusul sembari memegang balok kayu yang besar dan siap menghantam kolor ijo.29766Please respect copyright.PENANAnd00MycgXm
29766Please respect copyright.PENANAX59xxL0xQE
"Anak-anak kurang ajar." Umpat Kolor ijo.29766Please respect copyright.PENANAAHOuX2UIJF
29766Please respect copyright.PENANAgvOvecuf4O
Nico dan Doni saling pandang. "Hei mahluk doyan memek!" Umpat Doni.29766Please respect copyright.PENANAUlrs1wjcjd
29766Please respect copyright.PENANA6qhvhuubCk
"Mahluk menjijikan." Timpal Nico.29766Please respect copyright.PENANAUuqdyK8JjF
29766Please respect copyright.PENANAKvpXkNtMPt
"Grrrrr...." Kembali sang kolor ijo mengeram.29766Please respect copyright.PENANA59wNtchLUz
29766Please respect copyright.PENANA7cR3LDNiDo
Dengan secepat kilat ia menghantam tubuh Doni dan dalam sekejap tubuh Doni terpental sejauh dua meter. "Bangsaaaaat...." Pekik Doni ke sakitan sebelum tubuhnya terhempas ke tanah.29766Please respect copyright.PENANAU6feqVlf7I
29766Please respect copyright.PENANAijXeDiQBnz
"Hiyaaaaa...." Jerit Nico sembari memukulkan balok kayu ke punggung kolor ijo.29766Please respect copyright.PENANAIPvO1RRsMG
29766Please respect copyright.PENANAC0ga6j8AbR
Kraaaak...29766Please respect copyright.PENANAg1XpNGlmec
29766Please respect copyright.PENANAoCfjGZmG62
Tubuh Nico mematung, menatap tidak percaya kearah balok kayu yang ia pegang kini telah patah.29766Please respect copyright.PENANARMciisJ3pW
29766Please respect copyright.PENANA3ZR0YdiHJs
Sang Kolor ijo menatap Nico dengan tatapan dingin, dan sedikit seringaian tajam yang membuat bulu kuduk Nico berdiri hingga kedua kakinya gemetaran. Tanpa bisa berbuat apa-apa, Nico pasrah ketika kolor ijo mengangkat tubuhnya, lalu membantingnya ke tanah.29766Please respect copyright.PENANAmlXa2KoTkH
29766Please respect copyright.PENANAu6BVDIVk1B
"Aaghkk..." Jerit Nico pilu.29766Please respect copyright.PENANAqijjJUl4fb
29766Please respect copyright.PENANA111tYklbk3
Rayhan segera berdiri dan menghampiri Nico yang tengah berguling-guling di lumpur.29766Please respect copyright.PENANACiUDIfSkQa
29766Please respect copyright.PENANAUe3ruDVC7x
Sang mahluk hijau itu berjalan menghampiri mereka berdua. Rayhan segera berdiri di depan Nico yang masih mengerang ke sakitan. "Anjing bangsat." Teriak Rayhan, sembari melayangkan tinjunya ke arah wajah kolor ijo.29766Please respect copyright.PENANAiNSTmI3AaC
29766Please respect copyright.PENANAfI69xAxz5S
Tanpa bergerak sesentipun sang kolor ijo menerima pukulan Rayhan yang sama sekali tidak berasa baginya.29766Please respect copyright.PENANAO9J2kXExHF
29766Please respect copyright.PENANAciwgMWYm7H
"Auww..." Rayhan meringis menahan sakit.29766Please respect copyright.PENANAzJBJZkz9hy
29766Please respect copyright.PENANAb1iElySpm6
Sang Kolor ijo menyeringai, kemudian ia mengangkat tubuh Rayhan dan hendak menghempaskan tubuh Rayhan sama seperti yang di lakukan kepada Niko. Tapi dengan cepat Rayhan meraih leher kolor ijo dan menggigitnya sekuat tenaga.29766Please respect copyright.PENANA7nVyIWpwGD
29766Please respect copyright.PENANALwKBfY7jm7
"Grrrrr...." Sang Kolor ijo mengeram marah.29766Please respect copyright.PENANAc33TyeycET
29766Please respect copyright.PENANAr9NKgZQZgU
Tubuh besar itu sempoyongan sembari melepaskan Rayhan dari cengkeramannya. Pada saat bersamaan dari belakang, Doni memukul leher bagian belakang kolor ijo dengan balok yang tadi di pegang Nico.29766Please respect copyright.PENANA3yYgVeNZ3s
29766Please respect copyright.PENANAijhZIUmE2D
Buuuk...29766Please respect copyright.PENANAo64lOiZosN
29766Please respect copyright.PENANAAX8hrs7QDA
Sang kolor ijo di luar dugaan berhasil di jatuhkan, ia terjerembab diatas tanah.29766Please respect copyright.PENANABUw7G4vlr8
29766Please respect copyright.PENANAxYtizDyMQ9
Doni dan Rayhan saling pandang, dan kini mereka telah mengetahui kelemahan sang kolor ijo, tapi apakah akan semudah itu bagi mereka mengalahkan mahluk aneh tersebut? Tentu saja tidak, Rayhan dan Nico menyadari hal tersebut, mereka tidak mungkin menang.29766Please respect copyright.PENANAMU8n0Ws6eN
29766Please respect copyright.PENANAXxQTIt9Jx6
Tugas mereka saat ini hanyalah menahan pergerakan sang Kolor ijo selama mungkin yang mereka bisa.29766Please respect copyright.PENANAUCCosScw5C
29766Please respect copyright.PENANAftUqb0jPyh
"Grrrrr... Kalian benar-benar mau mati ternyata." Umpat Kolor ijo kepada mereka berdua.29766Please respect copyright.PENANAYJuYa8VZFF
29766Please respect copyright.PENANAxcP03g39Du
"Cuih..." Doni meludah darah ke tanah. "Hei mahluk busuk, Lo pikir kita takut." Ancam Doni sembari menunjuk batang hidung kolor ijo.29766Please respect copyright.PENANAH1znsEEdx3
29766Please respect copyright.PENANA4UbQ9IMcy0
"Kemarilah bangsat." Timpal Rayhan sembari memasang kuda-kuda.29766Please respect copyright.PENANAkhOHDCkqQm
29766Please respect copyright.PENANAFv9JhabHyi
Perbuatan mereka berdua benar-benar membuat kolor ijo marah. Mahluk mengerikan itu segera mendatangi mereka dengan cepat. Doni mengibaskan balok tersebut kearah leher kolor ijo, tapi berhasil di tepis, dan pada saat bersamaan Rayhan menjerjang leher kolor ijo sebelah kanan.29766Please respect copyright.PENANAWf3dHFdnMW
29766Please respect copyright.PENANAeqZ1pt6MRZ
Lagi-lagi tubuh sang kolor ijo di buat sempoyongan tapi kali ini ia tidak sampai jatuh.29766Please respect copyright.PENANAvcj9LYolme
29766Please respect copyright.PENANAoXZ3W2x7dt
Doni kembali maju dan hendak memukul kolor Ijo, dan dengan cekatan Kolor ijo menendang Doni hingga terpental. Melihat temannya yang kembali terkena pukulan, Rayhan segera melayangkan tinjunya, tapi di tangkis oleh kolor ijo dengan mudah, lalu dengan satu pukulan di perut, Rayhan langsung roboh di hadapan kolor Ijo.29766Please respect copyright.PENANA9Pukan6BGr
29766Please respect copyright.PENANA0OICgcQKta
"Rayhaaaan." Jerit Nico.29766Please respect copyright.PENANAhKdryUwiX4
29766Please respect copyright.PENANAEJjg0w8xht
Hujan turun semakin deras dan tampak kilatan-kilatan petir menghiasi langit malam ini. Ke sanalah mata Rayhan tertuju ketika Kolor Ijo mencekik dan mengangkat tubuhnya ke udara sehingga kakinya tidak lagi menapak.29766Please respect copyright.PENANA5NKQAr8It6
29766Please respect copyright.PENANAWDuuToZPP0
Kolor ijo mengangkat tangannya dengan jari terhunus kearah perut Rayhan.29766Please respect copyright.PENANANMwIOIjIc0
29766Please respect copyright.PENANA8F7nHvST9f
Nico dan Doni terkesima melihat kuku panjang Kolor ijo yang seakan siap merobek perut Rayhan dan mengeluarkan seluruh isi dalam perutnya.29766Please respect copyright.PENANAtRsCJOZIOr
29766Please respect copyright.PENANA2mn62rhERr
"Lariiiii Ray...." Jerit Doni tak berdaya di tengah guyuran hujan lebat.29766Please respect copyright.PENANAJfxTs3sROk
29766Please respect copyright.PENANAgo2e35tZuG
Sementara Nico memukul-mukul lumpur sembari berteriak tidak jelas. "Bangsaaaaat... Bangsaaaaat... Bangsaaaaat..." Isak tangis Nico pecah melihat nyawa sahabatnya kini berada di ujung tanduk.29766Please respect copyright.PENANAbLPiCp0ahj
29766Please respect copyright.PENANApxn0UTOn0j
Rayhan tersenyum tipis menyambut ajalnya yang seakan sangat dekat sekali. "Gue mati..." Lirih Rayhan nyaris tidak terdengar oleh siapapun.29766Please respect copyright.PENANAIRyaHiu02E
29766Please respect copyright.PENANAP5XDtXk7e4
Sepersekian detik sebelum kuku-kuku panjang itu menusuk perut Rayhan, tiba-tiba tubuh sang Kolor Ijo terpental jauh hingga beberapa meter, dan pada saat bersamaan tubuh Rayhan jatuh keatas tanah dengan mata setengah terpejam, karena kesadarannya yang telah menipis.29766Please respect copyright.PENANAYsU9wGZbfD
29766Please respect copyright.PENANAgSS1W4hC3s
Kini di hadapannya Rayhan dapat melihat sekali lagi wajah orang yang amat ia sayangi tengah merangkulnya.29766Please respect copyright.PENANAvnGELytUlp
29766Please respect copyright.PENANAIUQq1WUj68
"A-apa aku sudah mati?" Lirih Rayhan.29766Please respect copyright.PENANAo51fW74boy
29766Please respect copyright.PENANA4rf81gFq4K
Wanita itu tersenyum manis. "Gak sayang! Kakak gak akan biarkan kamu celaka." Bisik Zaskia lembut di telinga Rayhan. "Sekarang istirahatlah, tugas kamu sudah selesai, terimakasih sayang! Kakak sayang Adek..." Ujar Zaskia sembari mendekap erat tubuh Rayhan.29766Please respect copyright.PENANAImOjHndR3b
29766Please respect copyright.PENANA0w30SdLaPQ
"Aku juga sayang kakak." Lirih Rayhan yang kemudian tidak sadarkan diri.29766Please respect copyright.PENANAQL2CFnGkOY
29766Please respect copyright.PENANArehqwKZG0w
Sang kolor ijo menyeringai menatap Zaskia yang malam ini mengenakan gamis berwarna biru muda, senada dengan warna hijabnya. Ia menatap benci kearah kolor yang telah berani melukai adiknya.29766Please respect copyright.PENANA1p2oERSGN7
29766Please respect copyright.PENANAde3wL4dJYE
Wanita berwajah cantik itu melakukan gerakan yang sangat cepat hingga mahluk aneh itu tidak sempat menyadari datangnya serangan dari Zaskia. Ia melepaskan tapak suci kearah dada kolor ijo dan ajaibnya, serangan Zaskia berhasil membuat kolor ijo terpental bahkan sampai muntah darah.29766Please respect copyright.PENANAVsDRKsE5Ca
29766Please respect copyright.PENANAKP0aBrRzGR
Sang kolor ijo mengeram marah, saat ia hendak berdiri tiba-tiba segerombolan santri dan para Ustad telah mengepung dirinya yang di pimpin langsung oleh KH Umar yang di dampingi oleh Putranya Azril.29766Please respect copyright.PENANACm2l6NOfqc
29766Please respect copyright.PENANAQensiyrmHN
Ya... Tugas Azril adalah mengumpulkan Santri dan para Ustad yang di anggap memiliki kemampuan untuk mengalahkan kolor ijo, sementara Rayhan, Doni, dan Nico bertugas menyergap dan menahan Kolor ijo selama mungkin, sampai bala bantuan datang untuk menangkap mahluk aneh tersebut.29766Please respect copyright.PENANACndGl6TsgN
29766Please respect copyright.PENANABIZFkgVGNv
Sadar kalau kondisinya saat ini tidak memungkinkan untuk melawan, mahluk aneh itu mencoba kabur tapi para santri dan Ustad dengan cekatan mengepung mahluk aneh tersebut sehingga tidak ada cela baginya untuk kabur. Kini kolor ijo benar-benar dalam keadaan terjepit.29766Please respect copyright.PENANA5sznPds5x0
29766Please respect copyright.PENANA7jZdZRk989
KH Umar baru saja selesai membaca ayat-ayat suci, lalu dia melemparkan tasbih kearah kolor ijo.29766Please respect copyright.PENANAAUhhCBWeZo
29766Please respect copyright.PENANAdfF6JEyMjC
Duaaaarrrr...29766Please respect copyright.PENANA2Zb2YKiU3y
29766Please respect copyright.PENANA7jSnMQPeQk
Terdengar suara ledekan cukup keras dan di iringi oleh percikan api di bagian dada kolor ijo, yang membuatnya terpental sejauh tiga meter. Ia berguling-guling diatas tanah sembari meronta-ronta tak karuan.29766Please respect copyright.PENANAmekxLBr4QE
29766Please respect copyright.PENANAutYzGWSo1p
KH Umar dengan santainya berjalan mendekati kolor ijo sembari membaca ayat-ayat suci.29766Please respect copyright.PENANACO3ROcOxZ5
29766Please respect copyright.PENANAbE9Siu9Ha4
Telapak tangan KH Umar yang telah di makan usia, ia letakan diatas kening mahluk aneh tersebut, membuat mahluk itu merintih kesakitan.29766Please respect copyright.PENANAKFM5eeqVTY
29766Please respect copyright.PENANAB9IKEd8KdF
Perlahan tapi pasti, mahluk tersebut kembali ke bentuk asalnya yaitu manusia biasa. Saat pengaruh mahluk aneh itu menghilang, semua santri dan Ustad tampak terkejut mengetahui sosok di balik teror ponpes Al-tauhid satu bulan belakangan ini.29766Please respect copyright.PENANA4rc7v13yEX
29766Please respect copyright.PENANAfG3wzHnrnT
"Mang Burhan!" Jerit mereka.29766Please respect copyright.PENANAAoDxgZa1Gj
29766Please respect copyright.PENANAarjNYaIaLd
Pria yang selama ini telah bersekutu dengan kolor ijo itu dalam keadaan sekarat. Dan pada saat bersamaan hujanpun mulai berhenti, menandakan selesai sudah perualangan sang kolor ijo dalam mencari mangsa.29766Please respect copyright.PENANA29dOjVoMvy
29766Please respect copyright.PENANAWKLw1NA2fV
"Astaghfirullah Burhan, kenapa kamu jadi seperti ini."29766Please respect copyright.PENANAmXvYRPfXWn
29766Please respect copyright.PENANAcvycGOTdNP
Burhan tampak menitikkan air matanya ketika melihat wajah teduh KH Umar. "Maafkan saya Kiayi." Lirih Burhan, ia mulai terisak.29766Please respect copyright.PENANA3UWPXXBgut
29766Please respect copyright.PENANAcPVoEDDF3E
"Minta maaflah ke pada Tuhan Burhan. Dan bertaubatlah." Nasehat KH Umar.29766Please respect copyright.PENANAt1RlWgdhbS
29766Please respect copyright.PENANAFKZ2PdAuV2
"Saya salah, ya Tuhan... Maafkan saya, maafkan hamba mu yang hina ini.!" Jerit Burhan penuh penyesalan.29766Please respect copyright.PENANAcWoBRhOEt6
29766Please respect copyright.PENANA31mUGjjavu
"Alhamdulillah." Lirih KH Umar. "Kalian tolong bantu Mang Burhan dan ketiga anak itu, Ustad Yahya, tolong kamu telepon polisi." Titah sang Kiayi yang langsung mereka patuhi.29766Please respect copyright.PENANA0bEQfStSZR
29766Please respect copyright.PENANAnVtbF8qZMx
Burhan mencengkram lengan KH Umar. "Kiayi..." Lirih Burhan, dari kilatan matanya ia terlihat sangat menyesal. "Te... Terimakasih sudah mau membimbing saya dan menerima saya sebagai murid." Bisik Burhan, perlahan kesadaran Burhan mulai menghilang, berikut dengan nafasnya yang sudah berhenti.29766Please respect copyright.PENANAeYBSRXKhB9
29766Please respect copyright.PENANAPm75QI9LJv
*****
Enam bulan yang lalu
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat di tolak. Keadaan ternyata berkembang jadi semakin sulit setelah usaha rumah makan yang ia bangun bertahun-tahun mengalami kebangkrutan. Ia di tipu oleh sahabatnya sendiri, membuatnya terpaksa menutup bisnisnya.29766Please respect copyright.PENANApEuK8GgNjS
29766Please respect copyright.PENANAYRwuIrKwbz
Dalam keadaan frustasi, ia bertemu dengan gurunya semasa mondok dulu. Atas tawaran KH Umar Burhan bisa tinggal dan bekerja di ponpes Al-tauhid sebagai peternak.29766Please respect copyright.PENANAShxiTyZdzl
29766Please respect copyright.PENANA40bInIQRs9
Tentu saja Burham sangat bersyukur atas bantuan dari gurunya yang telah memberi ke sempatkan untuk kembali mengabdi di pondok pesantren Al-tauhid. Hanya saja masalah baru pun kembali muncul.29766Please respect copyright.PENANAvxYkDX1mIY
29766Please respect copyright.PENANAd75VmYy3do
Istrinya Tari pergi meninggalkan dirinya bersama pria lain yang cukup mapan, membuat Burhan sangat terpukul, ia menyalahkan dirinya sendiri karena tidak mampu memberikan apa yang di minta oleh Istrinya. Andai saja ia masih kaya seperti dulu, ia yakin Tari tidak akan meninggalkannya seperti saat ini.29766Please respect copyright.PENANAcpYtPmMzwM
29766Please respect copyright.PENANAEIpOGkDsNv
Burhan bertekad akan kembali menggapai kejayaanmya dan merebut Istrinya kembali dengan cara apapun. Burhan yang telah kehilangan akal sehatnya, memilih persugihan atas saran sahabatnya untuk mengatasi masalah yang ia hadapi saat ini.29766Please respect copyright.PENANAn86a6BNN7e
29766Please respect copyright.PENANAUDgQEYoGkk
Dengan alasan ingin bertemu dengan teman lamanya yang ingin memberinya modal untuk memulai kembali usaha rumah makannya, Burhan pamit kepada KH Umar dan Haja Laras untuk pergi ke kota selama beberapa hari. Dan tentu saja KH Umar sangat mendukung rencana Burhan.29766Please respect copyright.PENANA7jmWJqy1MW
29766Please respect copyright.PENANAEEnvYtL1j9
Ternyata tidak muda untuk menemukan gua tersebut, menurut sumber yang di percaya, hanya orang-orang pilihan yang dapat menemukannya, membuat Burhan nyaris putus asa, tapi keinginan yang kuat, membuatnya terus mencari dan mencari, hingga akhirnya ia bisa menemukan gua tersebut.29766Please respect copyright.PENANA6ojWRy9gta
29766Please respect copyright.PENANADHy8jrDfZA
Cobaan-demi cobaan di lalui Burhan, selama bersemedi ia merasa tubuhnya seakan terbakar bara api, lalu berganti diterpa hawa dingin yang menusuk hingga ke dalam tulangnya.29766Please respect copyright.PENANAF8X4BeQY2f
29766Please respect copyright.PENANAC6sZqWS1se
Belum lagi gangguan-gangguan hewan kecil yang beracun, yang kapan saja siap membunuhnya.29766Please respect copyright.PENANAM2MkTdD06U
29766Please respect copyright.PENANAmKYcR5C5vA
Tetapi keteguhan hati Burhan, berhasil membuatnya bertahan walaupun harus di akui kalau dirinya sangat tersiksa selama bersemedi di dalam gua.29766Please respect copyright.PENANAu7oQZ07lUF
29766Please respect copyright.PENANA4WoCI9dHhB
Sudah hampir dua minggu Burhan bersemedi di dalam gua, dan selama itu juga Burhan tidak meminum dan memakan apapun, membuat bobot tubuhnya turun drastis, sekilas ia terlihat seperti mayat hidup. Tetapi walaupun begitu ia tetap bersabar dan terus bersabar, hingga memasuki Minggu ke kelima barulah sosok Mbah Sugeng menampakan dirinya di hadapan Burhan.29766Please respect copyright.PENANATf2O3aBcCn
29766Please respect copyright.PENANAcKqmFlZDDq
Bentuk tubuh Mbah Sugeng sangat mengerikan, tubuhnya memang berbentuk manusia, hanya saja tubuhnya dua kali lipat lebih besar di bandingkan dengan manusia pada umumnya, perutnya membuncit, dan kulitnya berwarna hijau terang dan bersisik, dan matanya yang tajam berwarna merah darah. Penampakan Mbah Sugeng membuat Burhan ketakutan setengah mati, tubuhnya bergetar hebat, dengan peluh yang kini membanjiri tubuhnya.29766Please respect copyright.PENANAAH4TJAKdPg
29766Please respect copyright.PENANARlOsuEiK4u
"HAI ANAK MANUSIA, KENAPA KAMU MEMANGGILKU? APA KAMU SUDAH BOSAN HIDUP?" Suara Mbah Sugeng penunggu gua Ambar menggemah, menggetarkan dinding gua, membuat beberapa potongan batu kecil berjatuhan, membuat Burhan makin ketakutan.29766Please respect copyright.PENANA6djUmuAmiM
29766Please respect copyright.PENANAEKAqIYtQG3
Mendengar suaranya saja sudah membuat tubuh Burhan menggigil ketakutan. "Mohon ampun Mbah Sugeng! Kedatangan saya kemari ingin meminta petunjuk dari Mbah Sugeng." Dengan kedua tangan yang di tungkup di depan dadanya, Burhan membungkukkan tubuhnya.29766Please respect copyright.PENANAsp8ugdLqn9
29766Please respect copyright.PENANAG6tlHB5SBS
"HAHAHA... BERANI SEKALI KAMU MEMINTA PETUNJUK DARIKU, APA KAMU TIDAK TAKUT DENGANKU?"29766Please respect copyright.PENANAMh3BhKERqe
29766Please respect copyright.PENANAOnRBi8Ax5y
"Mohon ampun Mbah, hamba tidak berani Mbah!"29766Please respect copyright.PENANA2ThpCLTnyh
29766Please respect copyright.PENANAeCKDV15l91
"HMMM... PENTUNJUK APA YANG KAMU INGINKAN WAHAI ANAK MANUSIA?"29766Please respect copyright.PENANAX6IQCEKKxf
29766Please respect copyright.PENANAT4M4anuhtz
"Mohon ampun sebesar-besarnya Mbah, Ananda hanya ingin meminta petunjuk agar cepat menjadi orang kaya! Sekiranya Mbah Sugeng mau memberi petunjuk untuk Hambamu yang hina ini." Ujar Burhan dengan bibir gemetar ketakutan.29766Please respect copyright.PENANA84oKhYtS1z
29766Please respect copyright.PENANAIAnoMZ2z0x
"HAHAHA... DASAR MANUSIA HINA." Umpat Mbah Sugeng, seraya memamerkan gigi taringnya yang panjang dan kehitaman. "AKU AKAN MEMBANTUMU, HANYA SAJA ADA BEBERAPA SYARAT YANG HARUS KAMU LAKUKAN? APAKAH KAMU SANGGUP MEMENUHI SYARATNYA?" Jelas Mbah Sugeng, Burhan menganggukkan kepalanya.29766Please respect copyright.PENANAb14JOcIe6l
29766Please respect copyright.PENANAXcHDfWCyqN
"Apa yang harus Hamba lakukan Mbah?"29766Please respect copyright.PENANAvrMZp8cPiW
29766Please respect copyright.PENANAcaqMLzg8Qq
"KAMU HARUS MENDAPATKAN SEORANG WANITA CANTIK DAN SEGAR UNTUK AKU TIDURI, KALAU KAMU GAGAL... SAYA AKAN MENGAMBIL SEMUA YANG KAMU MILIKI, TERMASUK NYAWAMU." Ujar Mbah Sugeng.29766Please respect copyright.PENANAUuueDYurgl
29766Please respect copyright.PENANAbriNI72BTE
"Saya siap melaksanakannya, hanya saja bagaimana caranya agar saya bisa mendapatkannya."29766Please respect copyright.PENANATj5bG8OWL4
29766Please respect copyright.PENANATjXiEzWvNR
"HAHAHAHA..." Tawa Mbah Sugeng kembali bergemah. "SAYA TAU APA YANG KAMU KHAWATIRKAN WAHAI HAMBAKU, MASALAH ITU KAMU TIDAK PERLU KHAWATIR, TUGASMU HANYA MENCARI SOSOK WANITA YANG PANTAS UNTUKKU, DAN MEMBAKAR FOTONYA DI CAMPUR DENGAN DARAH AYAM HITAM." Jelas Mbah Sugeng membuat hati Burhan sedikit tenang.29766Please respect copyright.PENANAo2PK6cK8BC
29766Please respect copyright.PENANA73d10MhRfr
"Terimakasih Mbah!"29766Please respect copyright.PENANA2qNAwsuEfL
29766Please respect copyright.PENANAUDR7tM9KYo
"HHMM... APA KAMU SANGGUP MELAKUKANNYA?" Mbah Sugeng kembali bertanya.29766Please respect copyright.PENANAWb320Msntf
29766Please respect copyright.PENANAIwrVrAj41I
"Tentu Mbah, saya sanggup." Lirih Burhan.29766Please respect copyright.PENANAZAEasDNfHv
29766Please respect copyright.PENANAhE9zwoPXmy
"SEKARANG PULANGLAH, DAN PERSIAPKAN TUMBAL PERTAMAMU UNTUKKU." Perintah Mbah Sugeng, dan dalam sekejap Mbak Sugeng menghilang dari hadapan Burhan.29766Please respect copyright.PENANApfeGyqAmQK
29766Please respect copyright.PENANAspr9rWY9EG
Sepenghilangnya Mbah Sugeng, Burhan bergegas meninggalkan tempat di mana ia bersemedi selama beberapa hari ini. Ia sangat senang, karena akhirnya ia menemukan solusi dari masalahnya, walaupun ia nyaris mati berdiri sanking takutnya.29766Please respect copyright.PENANA2ZWz4U1G1h