Jumat pagi, seperti biasanya anak-anak pesantren Al-tauhid memiliki jadwal rutin olahraga, biasanya di mulai dengan lari meraton mengelilingi pondok pesantren, baik itu para santri maupun santriwati. Biasanya mereka memanfaatkan lari pagi untuk cuci mata, menurut istilah yang biasa mereka gunakan untuk melihat lawan jenis.23306Please respect copyright.PENANAgRucZu6y9i
23306Please respect copyright.PENANA9OU2VtATos
Doni, Nico, Rayhan dan Azril lari beriringan, mereka tampak sibuk membahas persiapan mereka nanti sehabis shalat Jum'at. Ketegangan jelas sekali terlihat dari wajah mereka.23306Please respect copyright.PENANAg5MUeFnkcb
23306Please respect copyright.PENANA8KrpjmTtXm
"Nanti kita berkumpul di lapangan jam 2 siang." Ujar Rayhan.23306Please respect copyright.PENANApSDHkRQLIj
23306Please respect copyright.PENANAUifllgyMwR
Mereka bertiga mengangguk setuju. "Gue harap nanti tidak sampai terlambat, yang pasti gue harus ngajak anak-anak lainnya." Ujar Doni.23306Please respect copyright.PENANAHWgbDDrMWO
23306Please respect copyright.PENANAPgcXSah2E5
"Gue percaya sama Lo." Ujar Rayhan tersenyum.23306Please respect copyright.PENANAjhpJL9T6dT
23306Please respect copyright.PENANAPqVzluVHZd
"Gue udah gak sabar!" Nico mengepal tangannya dengan erat.23306Please respect copyright.PENANA25LQt6eXMb
23306Please respect copyright.PENANAI8xGSipYkf
"Awas aja Lo kalau nanti sampai kabur." Ujar Doni, sembari meninju pundak Nico.23306Please respect copyright.PENANABIIdIN4Xx4
23306Please respect copyright.PENANA1zKJd85Ydh
"Eits... Jangan pernah meragukan gue kawan." Kata Nico yakin.23306Please respect copyright.PENANAbxKw3wW5b6
23306Please respect copyright.PENANAOblFyRWvlW
Rayhan tersenyum sembari menggelengkan kepalanya. "Gue percaya sama kalian semua! Terimakasih sudah mendukung gue, dan maaf karena harus melibatkan kalian." Rayhan menatap ketiga sahabatnya secara bersamaan.23306Please respect copyright.PENANAxBBC252v0k
23306Please respect copyright.PENANAjfwDfUFI7Z
"Santai aja mas Bro."23306Please respect copyright.PENANAft8QZlcCsG
23306Please respect copyright.PENANAPwbxdJYqOC
"Kayak sama siapa aja Lo Anjing!" Nico menerjang paha Rayhan.23306Please respect copyright.PENANAlz8dujFVw4
23306Please respect copyright.PENANAoaZcP2Pgdy
Rayhan meringis kesal. "Bangke, sakit bego." Protes Rayhan, saat ia ingin hendak membalas, Nico sudah berlalu kabur dari ketiga temannya sembari tertawa.23306Please respect copyright.PENANAA7ZZZn6PHL
23306Please respect copyright.PENANAFfrK042GEI
Doni ikut terkekeh melihat tingkah laku kedua sahabatnya yang terkadang memang lucu.23306Please respect copyright.PENANAzZSyF1xxMK
23306Please respect copyright.PENANAdwdEh5f6ox
Sementara Azril memilih diam, ia merasa sangat bersalah terhadap sahabatnya, sementara dirinya tidak bisa membantu apapun untuk perkelahian nanti. Ia ragu kalau tenaganya bisa berguna untuk teman-temannya nanti, yang ada ia hanya akan menjadi beban buat mereka bertiga.23306Please respect copyright.PENANA0ckeHIPWCh
23306Please respect copyright.PENANARO42PaGj66
Rayhan yang mengerti perasaan Azril, meminta Azril untuk tetap tenang, dan yakin kalau semuanya akan baik-baik saja.23306Please respect copyright.PENANAU2u6Ey5lWj
23306Please respect copyright.PENANABv9gtdjXVT
Tidak terasa waktu berjalan dengan sangat cepat, Doni dan Nico kembali ke asrama, sementara Azril dan Rayhan memutuskan untuk pulang, padahal biasanya sehabis lari pagi mereka akan bermain bola sebentar sebelum pulang dan bersiap-siap untuk shalat Jum'at.23306Please respect copyright.PENANAn1vfYwZrAV
23306Please respect copyright.PENANA1WmzokaDZx
Setelah mereka berpisah, ternyata Rayhan tidak benar-benar pulang ke rumah, ia mampir terlebih dahulu ke rumah Ustadza Dewi. Ia mengetuk beberapa kali pintu rumah Ustadza Dewi, tapi tidak ada yang menjawab.23306Please respect copyright.PENANAr88Tqqgfhy
23306Please respect copyright.PENANABzn2M9qicH
Ketika ia mulai berfikir untuk pulang, tiba-tiba rumah Ustadza Dewi terbuka.23306Please respect copyright.PENANAVs0Ocjds7s
23306Please respect copyright.PENANAB0K9fVVzZg
"Kak Rayhan." Sapa Nikita.23306Please respect copyright.PENANAOH7r7Psjdr
23306Please respect copyright.PENANAYtdzNwb6xp
Rayhan tersenyum kearah gadis cantik yang masih memakai pakaian olahraga "Ustadza Dewi ada?" Tanya Rayhan kepada Nikita anaknya Ustadza Dewi.23306Please respect copyright.PENANAAHTCty8ZdN
23306Please respect copyright.PENANAbdAV0CEoDK
"Belum pulang! Mungkin sebentar lagi pulang, masuk aja dulu Kak." Ajak Nikita.23306Please respect copyright.PENANArd9XNo5HWg
23306Please respect copyright.PENANA8HZ4fnGaIv
"Terimakasih." Jawab Rayhan.23306Please respect copyright.PENANAXTe1qLONgt
23306Please respect copyright.PENANAWT81g896hn
Nikita mempersilahkan Rayhan duduk, kemudian ia ke belakang untuk membuatkan minuman. Entah kenapa detak jantung Nikita berdetak lebih cepat dari biasanya, ia merasa ada getaran-getaran cinta yang tak terkendali. Entah semenjak kapan gadis lugu itu menyukai Rayhan. Tapi yang pasti gadis cantik itu tidak bisa mengendalikan perasaannya saat ini.23306Please respect copyright.PENANAlgIWNYFtNg
23306Please respect copyright.PENANAfngJWreWRC
Selesai membuat minuman, ia kembali sembari membawa minuman tersebut kepada Rayhan.23306Please respect copyright.PENANAZQ4hLYSPd0
23306Please respect copyright.PENANAmopj9f4MzO
Senyuman indah terukir di bibir Rayhan, membuat anak remaja berusia belasan tahun itu tampak semakin salah tingkah, bahkan gelas yang ada di tangannya tampak gemetar ketika ia hendak meletakkannya keatas meja.23306Please respect copyright.PENANAbjQ17QxlHK
23306Please respect copyright.PENANAR3uL8j89fm
"Terimakasih." Lirih Rayhan, ia menyambut gelas di tangan Nikita sebelum tumpah.23306Please respect copyright.PENANAXJ9kQrkbC3
23306Please respect copyright.PENANA5Vf1Kg34p8
Nikita menggigit bibirnya, menatap sayu kearah Rayhan. "Sama-sama Kak." Jawab Nikita, ia duduk dengan tidak tenang di samping Rayhan.23306Please respect copyright.PENANAmXaYA3rqjj
23306Please respect copyright.PENANAI1Q1qcbQef
"Ehmmpsss... Ini enak sekali, manis... Sama seperti Nikita." Aku Rayhan setelah mencicipi teh buatan Nikita yang memang terasa pas manisnya di lidah Rayhan. Pujian Rayhan tertanyata membuat gadis lugu di hadapannya merona merah.23306Please respect copyright.PENANAJeTfKxIHx8
23306Please respect copyright.PENANA6XGhzsTegF
Sebagai anak gadis yang cantik, tentu Nikita sudah terbiasa mendapatkan pujian seperti itu. Hanya saja terasa berbeda ketika sosok Rayhan yang memuji dirinya.23306Please respect copyright.PENANAE6T8mSVFxc
23306Please respect copyright.PENANAZhB7c3wjyb
Gelagat Nikita yang salah tingkah membuat Rayhan ingin menggoda anak Ustadza Dewi lebih jauh lagi. Ia menggeser duduknya agar bisa lebih dekat dengan Nikita, ia sengaja menempelkan lututnya ke lutut Nikita, membuat gadis itu tampak makin salah tingkah.23306Please respect copyright.PENANAcDcsLzdT3X
23306Please respect copyright.PENANAoxl7BnWny5
Berulang kali Nikita memperbaiki posisi jilbabnya, walaupun tidak ada yang salah dengan posisi jilbabnya.23306Please respect copyright.PENANA0gmQTDJRcq
23306Please respect copyright.PENANAQcbeEIT7bT
"Ngomong-ngomong kamu sudah punya pacar belum?" Tanya Rayhan, ia sedikit membungkukkan badannya dan menatap wajah cantik Nikita yang bersemu merah.23306Please respect copyright.PENANAjrOv8bgmoW
23306Please respect copyright.PENANAUx0B62Eowb
Nikita meremas-remas jemarinya. "Be-belum Kak! Kan katanya gak boleh pacaran." Ujar Nikita, walaupun di dalam hatinya kalau ia ingin sekali berpacaran dengan pemuda yang duduk di sampingnya saat ini.23306Please respect copyright.PENANA7A91KvY9EP
23306Please respect copyright.PENANAYuH8sTp1iM
"Yang bener... Alasan tuh." Goda Rayhan.23306Please respect copyright.PENANAxniS4BTad4
23306Please respect copyright.PENANA3PXjbK7JRO
Reflek Nikita memegang lengan Rayhan. "Ih... Beneran Kak! Nikita gak pernah pacaran." Aku Nikita, ia memang berkata jujur apa adanya.23306Please respect copyright.PENANA9ekhHoolWo
23306Please respect copyright.PENANAa5P7yeYz7z
Rayhan meraih tangan Nikita, ia menggenggam tangan Nikita dengan erat. Getaran-getaran syahwat yang di timbulkan oleh sentuhan Rayhan, membuat gadis lugu itu makin bertambah salah tingkah. Sebagai santri tentu saja Nikita sadar, kalau hukumnya haram ketika seorang wanita bersentuhan dengan seorang pria.23306Please respect copyright.PENANA1bmS0ciH76
23306Please respect copyright.PENANAgh5BJe7UPw
Tapi kharisma Rayhan, membuat Nikita tak berdaya, ia membiarkan jemari halusnya berada di dalam genggaman seorang pria yang bukan muhrimnya.23306Please respect copyright.PENANAqVxHBXsnEb
23306Please respect copyright.PENANAPfkVygs3Xi
Jantung Nikita rasanya mau meledak sanking kencangnya memompa darahnya. Adrenalin Nikita kian terpacu ketika Rayhan membelai wajah cantik Nikita yang kian merona merah, baru kali ini ada sosok pria yang menyentuh wajahnya, membuatnya makin salah tingkah.23306Please respect copyright.PENANAgCVVyY8ByZ
23306Please respect copyright.PENANAmJvmwRkCUw
Tapi saat ketika bibir mereka hampir bertemu, tiba-tiba seseorang masuk ke dalam rumah.23306Please respect copyright.PENANAIcwDVTSrDj
23306Please respect copyright.PENANAn6E9YaEU77
"Loh ada Rayhan." Kaget Ustadza Dewi.23306Please respect copyright.PENANAWJC7GhhSmn
23306Please respect copyright.PENANAlYpbk0E2Ka
Pemuda itu tersenyum kearah Ustadza Dewi. "Dari mana Ustadza?" Tanya Rayhan hanya sekedar berbasa-basi. Ia menghampiri Ustadza Dewi yang tengah menenteng beberapa kantong kresek di tangannya.23306Please respect copyright.PENANAspJKOFqpb6
23306Please respect copyright.PENANArdY6nJfM5m
"Biasa, dari pasar."23306Please respect copyright.PENANADF0xenQUyT
23306Please respect copyright.PENANALxU9x9xS7v
Rayhan mengambil kantong kresek yang ada di tangan Ustadza Dewi. "Sini biar aku bantuin Ustadza, mau di bawak kemana Ustadza?" Tanya Rayhan.23306Please respect copyright.PENANABWACG53L9a
23306Please respect copyright.PENANAUZu72CJ32U
"Ke belakang, dapur." Jawab Ustadza Dewi.23306Please respect copyright.PENANAEQjrAZ0K28
23306Please respect copyright.PENANAQ5yacQewZq
Nikita yang tadi sempat terbawa suasana kini telah benar-benar kembali ke dunianya. Ia menghampiri Rayhan dan Ibunya yang tengah mengobrol ringan. "Umi, aku ke asrama teman dulu ya." Pamit Nikita.23306Please respect copyright.PENANANkzFCTksvC
23306Please respect copyright.PENANA3SYC8yn6WF
"Sebelum Jumat sudah pulang ya." Ujar Ustadza Dewi.23306Please respect copyright.PENANA0EAzPFeuAF
23306Please respect copyright.PENANAscc8voat9c
Nikita menyalimi Ustadza Dewi dan Rayhan. "Aku pergi dulu ya Mi, Kak... Assalamualaikum." Salam Nikita sembari keluar dari dalam rumahnya.23306Please respect copyright.PENANAtZjY2ChEor
23306Please respect copyright.PENANAem7S6IZCxX
"Waalaikumsalam!" Jawab mereka serempak.23306Please respect copyright.PENANA4XQz58CAD1
23306Please respect copyright.PENANAnWAFageZ8k
Rayhan segera membawa beberapa kantong keresek tersebut ke dapur. Ia meletakan kantong tersebut diatas meja dapur. Sementara Ustadza Dewi menata barang belanjaannya.23306Please respect copyright.PENANAdl5gB1BVqM
23306Please respect copyright.PENANAhQN5NNl0fV
Selagi Ustadza Dewi menata barang belanjaannya, mata Rayhan tak berkedip memandangi lekuk tubuh Ustadza Dewi yang terlihat semakin berisi dari hari ke hari, membuat kontolnya telah ireksi maksimal. Apa lagi tadi ia gagal menggoda Nikita anak dari Ustadza Dewi.23306Please respect copyright.PENANAUH3c54OMxn
23306Please respect copyright.PENANAXzfMHHEwnV
Rayhan memeluk tubuh sintal Ustadza Dewi dari belakang, hidungnya mengendus-endus leher Ustadza Dewi.23306Please respect copyright.PENANAEDKZQOEnzg
23306Please respect copyright.PENANAcXeJvnxYpV
"Rayhan... Engkk... Geli ah..." Geliat manja Ustadza Dewi.23306Please respect copyright.PENANAlEdjHmGq8J
23306Please respect copyright.PENANA8M1bu4sZ1n
Tangan Rayhan turun ke selangkangan Ustadza Dewi. Ia memijit memek Ustadza Dewi dari luar gamisnya. "Aku kangen sama Ustadza." Bisik Rayhan. Tangan satunya lagi meraih payudara Ustadza Dewi.23306Please respect copyright.PENANAqnljEapUW0
23306Please respect copyright.PENANABgdOSIGZxU
"Eehmpps... Ray! Aahkk... Kamu kangen sama Ustadza apa sama anak Ustadza." Lirih Ustadza Dewi yang mulai terbakar api birahi.23306Please respect copyright.PENANA5448kDrAdn
23306Please respect copyright.PENANA7dlvRygp8y
"Ustadza tadi lihat?"23306Please respect copyright.PENANAL8NzyXsOKw
23306Please respect copyright.PENANA5Y5u7Vrygh
Wanita cantik itu memutar tubuhnya menghadap kearah Rayhan. "Tentu saja... Kamu hampir mencium bibirnya." Rajuk Ustadza Dewi, sembari membelai kontol Rayhan yang tengah ireksi sempurna.23306Please respect copyright.PENANAHG5vpRbTRU
23306Please respect copyright.PENANAgUpg0hu2wZ
"Hisap kontolku Ustadza." Perintah Rayhan.23306Please respect copyright.PENANAWJ7iFeZE49
23306Please respect copyright.PENANAPPwCyMoT8y
Tubuh Ustadza Dewi merosot kebawah, ia menarik celana training yang di kenakan Rayhan berikut dengan celana dalamnya. "Gak dapat anaknya, ibunya yang di embat." Rutuk Ustadza Dewi, tapi ia tidak bersungguh-sungguh dan Rayhan tentu menyadarinya.23306Please respect copyright.PENANA01yOQEuIvA
23306Please respect copyright.PENANAu9cIiiIPuY
Jemari lembut Ustadza Dewi membelai batang kemaluan Rayhan, ia mengocok kontolnya dengan perlahan sembari mengecup mesrah kepala kontol Rayhan.23306Please respect copyright.PENANAkYU4bM4Alt
23306Please respect copyright.PENANAa39ULRwoUj
Tubuh Rayhan menegang, merasakan desiran nikmat di kemaluannya. Apa lagi ketika Ustadza Dewi melahap habis kontolnya ke dalam mulutnya. Dengan gerakan teratur, kepala Ustadza Dewi maju mundur, di kombinasikan dengan jilatan di kepala kontolnya.23306Please respect copyright.PENANAum2OISyx7Z
23306Please respect copyright.PENANA7jz3r4AxBy
Rayhan membelai kepala Ustadza Dewi yang terbungkus jilbab syar'i berwarna coklat muda.23306Please respect copyright.PENANA3CT4amfxFk
23306Please respect copyright.PENANAmnWVtCT9Vh
"Oughkk... Enak sekali Ustadza." Racau Rayhan.23306Please respect copyright.PENANAlIR296wwMF
23306Please respect copyright.PENANAFIVqVrENjv
Lidah Ustadza Dewi menari-nari di lobang kencing Rayhan. "Mulut Nikita sepertinya lebih nikmat." Goda Ustadza Dewi, dia mengarahkan mulutnya kearah kantung pelir Rayhan dan menghisapnya dengan lembut.23306Please respect copyright.PENANA5wJqXsY2eg
23306Please respect copyright.PENANAvLkrHrMHPX
"Ssstt... Kalau begitu aku akan memintanya." Lirih Rayhan.23306Please respect copyright.PENANAMCYgItM6hX
23306Please respect copyright.PENANAx8FN6b4Tyo
"Coba saja, kalau kamu mampu." Tantang Ustadza Dewi.23306Please respect copyright.PENANATE56QSnMkF
23306Please respect copyright.PENANAR0H1f0gVKf
Dia menarik tangan Ustadza Dewi agar wanita cantik itu berdiri, ia memeluk mesrah Ustadza Dewi, seakan wanita yang harusnya ia hormati itu adalah kekasihnya. Bibirnya memanggut mesrah bibir Ustadza Dewi, lidahnya bermain bagaikan ular membelit lidah Ustadza Dewi.23306Please respect copyright.PENANA2AHZbMA4Be
23306Please respect copyright.PENANA1kKgeozD4Q
Sembari berciuman tangannya menarik keatas bagian bawah gamis Ustadza Dewi. Kedua telapak tangannya meremas-remas pantat Ustadza Dewi.23306Please respect copyright.PENANAEL1r98arvK
23306Please respect copyright.PENANArVAz5EXl2p
Setelah puas menjamah pantat Ustadza Dewi, Rayhan mengangkat tubuh Ustadza Dewi dan mendudukinya di atas meja dapur. Rayhan membuka bagian atas gamis Ustadza Dewi berikut dengan bra-nya. Membiarkan payudaranya yang indah terbebas dari belenggu kain yang menutupinya.23306Please respect copyright.PENANA6pzfd9GmpI
23306Please respect copyright.PENANAnrEKpUFV6G
"Wow... Indah sekali! Apa punya Nikita seindah ini?" Goda Rayhan, dia memilin puting Ustadza Dewi.23306Please respect copyright.PENANA9BTTlmyp8k
23306Please respect copyright.PENANAgo9iTo5jlg
Ustadza mendesah nikmat. "Tentu saja... Aahkk... Payudara Nikita sangat ranum, walaupun tidak sebesar punya Ustadza, kamu mau? Hihihi...." Aku Ustadza Dewi. Dia mendekap kepala Rayhan, meminta pemuda itu menghisap payudaranya.23306Please respect copyright.PENANAqkYHcaHYA2
23306Please respect copyright.PENANAR5ctwGyZWe
"Aku tidak sabar untuk melihatnya langsung." Seloroh Rayhan.23306Please respect copyright.PENANAX3rVXhrljA
23306Please respect copyright.PENANA2ewCTyZd3n
Pemuda itu membenamkan wajahnya diantara payudara Ustadza Dewi. Secara bergantian ia menghisap payudara Ustadza Dewi, lidahnya mengitari aurola puting payudara Ustadza Dewi, menyentilnya dengan gemas, hingga menghisapnya dengan kuat.23306Please respect copyright.PENANA3JSyivI2sa
23306Please respect copyright.PENANAjGxI8vCrbv
Tubuh Ustadza Dewi menggelinjang, ia merasa seakan di sentrum oleh ribuan volt.23306Please respect copyright.PENANAzNL5v0tvX3
23306Please respect copyright.PENANA89fGZKArhS
Jemari Rayhan menyusup masuk ke dalam gamis Ustadza Dewi, ia menemukan dalaman Ustadza Dewi yang sudah sangat basah karena precumnya.23306Please respect copyright.PENANAcUClV5R0Le
23306Please respect copyright.PENANAbuMcIL0AyF
"Sudah basah sekali." Goda Rayhan.23306Please respect copyright.PENANAE3i3dsqK7j
23306Please respect copyright.PENANAw8Xt42t9gP
Dewi menarik lepas gamisnya, lalu dia menaikan satu kakinya dan menyibakkan celana dalamnya.23306Please respect copyright.PENANAt4U66abrWa
23306Please respect copyright.PENANAS3YbyXIF4z
Tampak bibir kemaluan Ustadza Dewi yang kemerah-merahan telah sangat basah, mengundang Rayhan untuk segera mencicipi lendir tersebut.23306Please respect copyright.PENANADlGN0R8Cnz
23306Please respect copyright.PENANAP7p86jBLn2
Rayhan berlutut di depan selangkangan Ustadza Dewi yang terbuka lebar. "Wow... Aku tidak pernah bosan melihatnya Ustadza!" Puji Rayhan, dia membelai bibir kemaluan Ustadza Dewi dengan seksama.23306Please respect copyright.PENANADvrztSsQ7X
23306Please respect copyright.PENANAnVlkUZsls0
"Aku tau itu sayang." Goda Ustadza Dewi.23306Please respect copyright.PENANAr50ScETViU
23306Please respect copyright.PENANAki278cRbad
Perlahan Rayhan menciumi sepasang paha mulus Ustadza Dewi secara bergantian. Perlahan mulai menuju bibir kemaluannya, lidahnya terjulur menjilati bibir kemaluan Ustadza Dewi yang mengeluarkan aroma yang memabukkan, membuat birahi Rayhan makin tinggi.23306Please respect copyright.PENANAKRIeDdjbsW
23306Please respect copyright.PENANA65Xw52FALq
Rasa asin di ujung lidahnya membuat Rayhan makin bersemangat mengorek-ngorek memek Ustadza Dewi.23306Please respect copyright.PENANAmWqM7w4xse
23306Please respect copyright.PENANAmlro3t6OLv
Sruuupss... Sruuupss... Sruuupss...23306Please respect copyright.PENANA27VNmrdkms
23306Please respect copyright.PENANAWyyvz0cHFv
"Oughkk... Ray! Enak sekali." Racau Ustadza Dewi.23306Please respect copyright.PENANAOJtbh0dEhk
23306Please respect copyright.PENANAR1cXAcdUfb
Kedua pahanya menjepit wajah Rayhan, sementara kedua tangannya menekan wajah Rayhan agar semakin tenggelam ke dalam lembah memeknya.23306Please respect copyright.PENANARBPmKXFtoP
23306Please respect copyright.PENANA0IscC9sMNY
Tidak lama kemudian tubuh Ustadza Dewi melejang-lejang menandakan kalau wanita cantik tersebut baru saja mencapai puncaknya. Ia merasa cairan cintanya keluar begitu banyak, dan tanpa rasa jijik Rayhan menelannya.23306Please respect copyright.PENANAKtuP46fjs9
23306Please respect copyright.PENANAfAcj9uq0oh
"Segar sekali rasanya." Ujar Rayhan.23306Please respect copyright.PENANAQZS11IRzz9
23306Please respect copyright.PENANAmduyAeEHzd
Ustadza Dewi menatap sayu kearah Rayhan, dia sedikit mengangkat pantatnya ketika Rayhan melepas celana dalamnya. Kedua tangannya dengan manja memeluk leher Rayhan, dan membiarkan pemuda itu kembali melumat bibirnya sembari meremas teteknya.23306Please respect copyright.PENANAAd0X3CfjEI
23306Please respect copyright.PENANA28FP4ipKvS
Tangan kanan Ustadza Dewi meraih batang kemaluan Rayhan, dia mengarahkan kontol Rayhan tepat di depan pintu masuk lobang memeknya.23306Please respect copyright.PENANAROp1sKg7Bw
23306Please respect copyright.PENANAuXwarMW8Tw
Dengan satu kali dorongan kontol Rayhan amblas ke dalam memek Ustadza Dewi.23306Please respect copyright.PENANA5tEWeqi6hn
23306Please respect copyright.PENANAlRtAJUWDpY
"Oughkk... Terus Ray! Aahkk... Entotin Ustadza." Racau Ustadza Dewi, ketika Rayhan mulai menggerakan pinggulnya maju mundur menusuk lobang memeknya.23306Please respect copyright.PENANANRjkLc1XfJ
23306Please respect copyright.PENANA3wgzbzglZE
Sembari menopang kedua kaki jenjang Ustadza Dewi, Rayhan memacu kontolnya semakin lama semakin cepat, kian cepat dan makin cepat, hingga menimbulkan suara benturan kelamin mereka berdua yang terdengar bagaikan melodi erotis yang kian membangkitkan birahi mereka berdua.23306Please respect copyright.PENANAmI6NAwii2K
23306Please respect copyright.PENANAu4MiTZnKpj
Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss...23306Please respect copyright.PENANAjyQf7LZFG6
23306Please respect copyright.PENANA5J6jTQF5W1
Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss...23306Please respect copyright.PENANAvcvoS3GO8H
23306Please respect copyright.PENANAUqDJ2SFZJ7
Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss...23306Please respect copyright.PENANAYwQ7EeG5JT
23306Please respect copyright.PENANAVjw7fJSMd8
Lobang memek Ustadza Dewi yang sudah sangat licin memudahkan Rayhan memacu birahinya. Sembari menyodorkan kontolnya yang besar ke dalam memek Ustadza Dewi, mulut Rayhan sibuk menstimulasi payudara Ustadza Dewi yang sangat ranum.23306Please respect copyright.PENANAe5OLDHWBWs
23306Please respect copyright.PENANA8P7bEeIVd3
Tubuh Ustadza tersentak-sentak, ketika ia hampir kembali mendapatkan orgasmenya Rayhan segera mencabut kontolnya dari dalam memek Ustadza Dewi.23306Please respect copyright.PENANALbKWsuAUeU
23306Please respect copyright.PENANAZ39c46d7CW
"Ganti gaya Ustadza." Pinta Rayhan.23306Please respect copyright.PENANAXcJsYo7lxN
23306Please respect copyright.PENANAQfNDwsZ0wr
Dia menurunkan Ustadza Dewi dan memposisikan Ustadza Dewi dengan pose membelakanginya. Plaaakk.... Sebuah tamparan keras mendarat di pipi pantat Ustadza Dewi yang tampak bergetar.23306Please respect copyright.PENANA7GCpmz85JM
23306Please respect copyright.PENANA7fX5X0tGHG
Jarinya membuka cela pipi pantat Ustadza Dewi, ia menggesekkan kontolnya di bibir memek Ustadza Dewi.23306Please respect copyright.PENANAf9Ztk8aQKu
23306Please respect copyright.PENANAE995UbRE9Z
"Masukan lagi Ray!" Mohon Ustadza Dewi.23306Please respect copyright.PENANA6swIFC7njA
23306Please respect copyright.PENANAQKkIjsHtHf
Untuk kedua kalinya batang kemaluan Rayhan menjelajahi rongga memek Ustadza Dewi. Kedua tangan Rayhan mencengkram erat pinggul Ustadza Dewi, selagi kontolnya bergerak maju mundur dengan cepat, menikmati jepitan hangat dan legit dari dalam memek Ustadza Dewi yang sudah berulang kali merenggut kenikmatan bersamanya.23306Please respect copyright.PENANAFfe42WJi4R
23306Please respect copyright.PENANAjEsNRhtxrC
*****23306Please respect copyright.PENANAZY60G9o3AO
23306Please respect copyright.PENANAEBsEMZrKNX
Sehabis shalat Jum'at, seperti yang sudah di janjikan Rayhan, Doni dan Azril sudah berada di lapangan kosong yang berada tak jauh dari danau. Gulungan debu berterbangan di tiup angin gersang yang membuat kulit terasa kering, belum lagi terik matahari yang begitu panas, seakan tidak menyurutkan langkah mereka.23306Please respect copyright.PENANAxm6sLaxOqv
23306Please respect copyright.PENANASWTvZYBR4v
Hamka berdiri dengan senyum culasnya bersama teman-teman dari asramanya yang berjumlah belasan orang. Ia sangat yakin bisa membuat Rayhan berlutut di hadapannya hari ini.23306Please respect copyright.PENANAkyh3lcgBHW
23306Please respect copyright.PENANANv8xov5qCt
Sementara itu, di sekeliling lapangan puluhan santri berdiri tidak sabar melihat perkelahian antara Rayhan dan Hamka. Bahkan mereka tidak sabar untuk menantikan perkelahian mereka berdua, menjadi sebuah tawuran yang besar, bahkan beberapa dari mereka sampai memasang taruhan.23306Please respect copyright.PENANABJTxso1Mni
23306Please respect copyright.PENANAEDhtPbsTzG
"Mulai dong." Pekik salah satu Santri yang mulai tak sabar.23306Please respect copyright.PENANAT6qlmCjaGT
23306Please respect copyright.PENANAsmBVCfzrYl
Hamka dengan kepercayaan tinggi maju ke tengah lapangan, ia mengepal dan mengurut-ngurut kepalan tangannya, tak sabar ingin meremukkan wajah Rayhan.23306Please respect copyright.PENANAHpnN0Rw5MS
23306Please respect copyright.PENANAZAGvKwJikp
Sementara itu, Nico dan Azril tampak begitu khawatir, berbeda dengan Rayhan yang terlihat lebih tenang.23306Please respect copyright.PENANADUYYVuKFcx
23306Please respect copyright.PENANABt7QAbhUHM
"Gue maju." Ujar Rayhan.23306Please respect copyright.PENANAccdLOC0azu
23306Please respect copyright.PENANAg7UOCVL0bB
Nico menggelengkan kepalanya sembari mendengus kesal. "Tai, kemana tuh orang." Geram Nico, yang sedari tadi mencoba mencari sosok Doni.23306Please respect copyright.PENANAHapCgPBHGv
23306Please respect copyright.PENANAVPcaMkicq7
"Takut mungkin." Geram Azril tidak kalah kesalnya.23306Please respect copyright.PENANAONr8ezc23o
23306Please respect copyright.PENANA2GZ8erhcbq
Nico menyeringai, ia berjanji di dalam hati akan menghajar Doni kalau anak itu tidak juga datang.23306Please respect copyright.PENANAVehKDguuci
23306Please respect copyright.PENANA4uUoNfSIY0
Ia mengalihkan pandangannya ketengah lapangan, Rayhan dan Hamka berdiri berhadap-hadapan. Mereka saling menatap, mengintimidasi satu sama lainnya. Terlihat sekali dari tatapan Hamka kalau ia ingin melumat habis Rayhan.23306Please respect copyright.PENANAuW0iCdYJNc
23306Please respect copyright.PENANAlzRMYLJ4nZ
"Anjiiiing..." Teriak Hamka.23306Please respect copyright.PENANA2ykZC6zxg8
23306Please respect copyright.PENANAauvD1pvUIR
Kepalan tinjunya melesat kearah wajah Rayhan, yang tidak bisa di tangkis Rayhan sehingga pukulan Hamka telak mengenai wajahnya. Hamka menyeringai, ia kembali mendekat dan melayangkan pukulannya, tapi kali ini Rayhan berhasil menghindari pukulan Hamka di wajahnya, ia bergeser ke kiri kesamping Hamka.23306Please respect copyright.PENANAI3bVcIcF1s
23306Please respect copyright.PENANA15bSjLCPlJ
Tidak mau kehilangan momen, Hamka melayangkan tendangan ke udara dan dengan cepat Rayhan menangkis menggunakan kedua lengannya.23306Please respect copyright.PENANAgpkEXeJUzR
23306Please respect copyright.PENANAt3anPBAYKt
Rayhan mulai terdesak, membuat penonton semakin kencang bersorak meminta Hamka segera menghajar Rayhan.23306Please respect copyright.PENANAEhQaSyt980
23306Please respect copyright.PENANAfzacSQSGcw
Pukulan kombinasi yang di lancarkan Hamka beberapa bisa di tangkis Rayhan, tapi beberapa kali juga Rayhan harus menerima bogem mentah di wajahnya. Rayhan mencoba membalas sesekali, tapi posisinya yang terpojok tidak bisa berbuat banyak.23306Please respect copyright.PENANAB0X5wHYzna
23306Please respect copyright.PENANASGSrKr0UMg
Rayhan tersenyum sinis. "Cuman segitu doang?" Ledek Rayhan.23306Please respect copyright.PENANA3ihfe1MNKX
23306Please respect copyright.PENANAsQmRl4HJ0e
"Anjiiiing..." Tangan Hamka kembali melayang.23306Please respect copyright.PENANAECAKVTQYnl
23306Please respect copyright.PENANAvIg2evzaA7
Rayhan maju masuk ke dalam pertarungan, tangan kirinya menangkis pukulan tangan kanan Hamka, sementara kepalan tangan kanannya menghantam perut Hamka, hingga membuat pemuda itu mundur beberapa langkah sembari menahan perutnya yang sakit.23306Please respect copyright.PENANA3qHwZN9Kyc
23306Please respect copyright.PENANA0bxvuddTtH
Hamka mencoba membalas dengan membabi buta, tapi dengan muda di hindari maupun di tangkis Rayhan.23306Please respect copyright.PENANAznYuSY5KvQ
23306Please respect copyright.PENANABMa6BICNyJ
Jual beli pukulan terjadi, dan darah mulai tampak menutupi wajah mereka berdua, membuat penonton bersorak semakin keras menyemangati mereka berdua, berbeda dengan Nico dan Azril yang terlihat begitu khawatir.23306Please respect copyright.PENANA88FkzRixDY
23306Please respect copyright.PENANA08OiDVcNpE
Dengan menggunakan lututnya Rayhan menghantam uluh hati Hamka, hingga membuat pemuda itu terjerembab ke tanah dengan nafas terengah-engah. Rayhan tidak membuang ke sempatkan masnya, dengan tendangan memutar ia menghantam wajah Hamka dengan telapak kakinya.23306Please respect copyright.PENANAonJJo3aEjv
23306Please respect copyright.PENANARL4HpTN9BI
Tubuh Hamka terlempar sejauh satu meter, sembari berguling-guling ia menahan rasa sakit di wajah dan perutnya.23306Please respect copyright.PENANAlzzsjBoUOq
23306Please respect copyright.PENANAR8YjKZNTLK
"Hoek... Hoek... Hoek..." Hamka batuk darah.23306Please respect copyright.PENANAt8ZfT7OOXo
23306Please respect copyright.PENANAqX6BfW6JXT
Rayhan kembali menerjangnya, Hamka yang hendak berdiri dan membalas pukulan Rayhan sama sekali tidak berkutik. Satu tendangan Rayhan membuatnya kembali tersungkur.23306Please respect copyright.PENANAI0EKGytA7D
23306Please respect copyright.PENANAP15HCQIeqQ
Sembari menduduki tubuh Hamka yang sudah tidak berdaya, Rayhan menghujani pukulannya, membuat suasana yang tadi yang ramai dengan sorak Sorai penonton, kini malah tampak sepi menatap ngeri kearah Rayhan yang tanpa ampun menghajar Hamka yang sepertinya sudah tidak sadarkan diri.23306Please respect copyright.PENANAXxm43feqBW
23306Please respect copyright.PENANABNpi7o3zkX
"INI AKIBATNYA KALAU LO BERANI GANGGU TEMAN GUE." Pekik Rayhan dengan tatapan penuh amarah.23306Please respect copyright.PENANAzJbF8rHGIy
23306Please respect copyright.PENANAZHucn2oS5J
Niko dan Azril terdiam tak percaya dengan apa yang di lakukan Rayhan yang seakan ingin membunuh Hamka. Bahkan tubuh Azril sampai menggigil.23306Please respect copyright.PENANAxT61U1HEqW
23306Please respect copyright.PENANAtLD9GB1buD
"Dia bisa mati Ko." Lirih Azril menyadarkan Nico.23306Please respect copyright.PENANAhvCTcxMRTI
23306Please respect copyright.PENANAnR8aGJExIO
"Anjing tuh anak, mau jadi pembunuh dia." Geram Nico, ia hendak masuk ke tengah lapangan karena ingin menghentikan kegilaan Rayhan. Tapi tiba-tiba.23306Please respect copyright.PENANAq2ZAQs5ciU
23306Please respect copyright.PENANAz6ErKjvcrT
"SERBUUU...."23306Please respect copyright.PENANAkRajh5iCoX
23306Please respect copyright.PENANA7j1MJPvEu3
Entah dari mana datangnya suara teriakan tersebut, tiba-tiba anak asrama Hamza yang di pimpin Hamka masuk ke tengah lapangan hendak mengeroyok Rayhan. Buru-buru Rayhan bersiap menerima serangan dadakan dari teman-teman Hamka.23306Please respect copyright.PENANAKOczmp1ovZ
23306Please respect copyright.PENANAbFm5MwkdGx
"ANJIIIING." Teriak Nico.23306Please respect copyright.PENANAIDrnLhkedt
23306Please respect copyright.PENANA8ghUUVq2xo
Ia berlarian mendatangi kerumunan yang dengan cepatnya sudah mengepung Rayhan. Tapi belum juga tiba di dekat Rayhan, ia sudah di jegal oleh tiga orang anak Asrama Hamza. Sebisa mungkin Nico menangkis dan membalas memukul mereka, beberapa dari mereka berhasil di buat babak belur oleh Nico, tapi kondisi Nico tidak kalah tragisnya, darah bercucuran dari bibir dan hidungnya.23306Please respect copyright.PENANA76hIe7506B
23306Please respect copyright.PENANAH7MwfTjaUQ
Nasib Azril ternyata lebih tragis, ia meringkuk sembari memeluk tubuhnya sendiri, tak bisa berbuat apa-apa ketika beberapa orang menganiaya dirinya.23306Please respect copyright.PENANAA94cW1nMzv
23306Please respect copyright.PENANADqc6WmTSl7
Di saat semuanya hampir sudah tidak berdaya, tiba-tiba dari arah selatan anak-anak Asrama Al Fatih menerobos masuk ke tengah lapangan, alhasil perkelahian menjadi seimbang untuk beberapa saat. Namun setelah mereka dengan cepat mendominasi pertarungan. Doni dengan beringasnya menghajar siapa saja yang berada di dekatnya, ia sungguh sangat marah.23306Please respect copyright.PENANA23JnpyIpAx
23306Please respect copyright.PENANAqa1Etv3MVP
Rayhan berdiri sempoyongan sembari tersenyum melihat bala bantuan yang telah datang.23306Please respect copyright.PENANAF1EcHZ1Qii
23306Please respect copyright.PENANARkkxZJ8Uym
Tawuran tersebut baru berhenti tepat ketika suara Adzan Ashar berkumandang. Tanpa ada yang memerintah, dua kelompok yang bersiteru memisahkan diri, mereka membawa teman-teman mereka yang terluka untuk kembali ke asrama masing-masing.23306Please respect copyright.PENANAbNLbF3s3ZR
23306Please respect copyright.PENANAQ4rswTuVuQ
*****23306Please respect copyright.PENANABWQJ395kO5
23306Please respect copyright.PENANAbdO1yCJkyf
Sore itu Zaskia marah besar terhadap Rayhan, melihat keadaan Rayhan yang berantakan. Luka lebam dan darah kering masih terlihat jelas di wajah Rayhan, belum lagi luka memar di sekujur tubuhnya. Sebenarnya Rayhan sudah berusaha menghindar dari Kakak kandungnya. Setibanya di rumah ia segera ke kamarnya, melihat tingkah Rayhan yang mencurigakan membuat Zaskia segera menyusul Adiknya.23306Please respect copyright.PENANAhgDbhJTTBY
23306Please respect copyright.PENANAhsbL9YfXa4
Bukan main kagetnya Zaskia saat melihat wajah Rayhan yang nyaris tak berbentuk. Bibirnya pecah, begitu juga dengan pelipisnya. Rasa khawatir yang membuncah, membuat Zaskia meluapkan kekhawatirannya dengan amarah.23306Please respect copyright.PENANAegYp88d1wB
23306Please respect copyright.PENANA2X77RawoDD
"Kalau kamu mau berantem, lebih baik kamu pulang Ray!" Omel Zaskia, nafasnya memburu menahan gejolak di hatinya.23306Please respect copyright.PENANAsrJptmgtiw
23306Please respect copyright.PENANAlRN7BoGiPX
"Maaf Kak! Sssttt..."23306Please respect copyright.PENANAk91CLmnWgT
23306Please respect copyright.PENANAZkFUv71sFU
Rayhan meringis saat Zaskia mencoba mengobati luka di wajahnya. "Maaf saja gak cukup Ray! Kenapa kamu selalu saja membuat Kakak khawatir. Apa kamu belum puas dengan kejadian tempo hari? Kakak hampir saja kehilangan kamu." Lirih Zaskia.23306Please respect copyright.PENANAxvzcsaAqjL
23306Please respect copyright.PENANAIBzsjb2Kb8
Sebagai seorang Kakak sudah sewajarnya saja, kalau Zaskia merasa sangat khawatir dengan keadaan Rayhan. Apa lagi Rayhan, satu-satunya keluarganya di pesantren.23306Please respect copyright.PENANAGd3xXGzSIB
23306Please respect copyright.PENANASzZYTOFtwz
Karena alasan itu juga Rayhan tidak berani membantah ucapan Zaskia, Kakak kandungnya.23306Please respect copyright.PENANARBoCsHyX3v
23306Please respect copyright.PENANA8vcTE0BAOA
"Hari ini kamu gak boleh keluar!" Titah Zaskia.23306Please respect copyright.PENANAQpLyPo8nMr
23306Please respect copyright.PENANA7ils18biY2
Rayhan menggaruk-garuk kepalanya. "Iya Kak!" Jawab Rayhan pasrah, karena tidak ingin membuat kakaknya semakin marah.23306Please respect copyright.PENANApPFqwf7nUb
23306Please respect copyright.PENANAP8aBAmzu8d
Selepas kepergian Zaskia, Rayhan merebahkan tubuhnya diatas tempat tidurnya. Matanya menerawang menatap langit-langit kamarnya yang terdapat lampu LED.23306Please respect copyright.PENANACiVqPIlR33
23306Please respect copyright.PENANAQLJEzYeDw0
Sejujurnya Rayhan juga tidak menyangka kalau dirinya tidak mengalami nasib yang lebih buruk lagi, mengingat bagaimana mereka di keroyok oleh belasan anak asrama Hamza. Beruntung walaupun terlambat, Doni membawa bala bantuan untuk menyelamatkan mereka, andai saja Doni tidak datang, entah bagaimana masih mereka.23306Please respect copyright.PENANAIXPioEk8XA
23306Please respect copyright.PENANAvIoufvmgk2
*****23306Please respect copyright.PENANAoxaPWq9dl9
23306Please respect copyright.PENANAuQ2gG7pzgj
Nasib Azril ternyata tidak lebih baik dari Rayhan, ia habis di omeli Laras, Ibu Tirinya. Dengan wajah tertunduk ia tidak berani menatap balik Ibu Tirinya. Baru kali ini ia melihat Laras benar-benar marah kepadanya, membuat wajahnya pucat pasih.23306Please respect copyright.PENANAf6TudUYnQa
23306Please respect copyright.PENANA0wi4xIPZJh
Sembari menghela nafas, Laras meninggalkan Azril di ruang tamu yang masih terduduk lesu.23306Please respect copyright.PENANApwD99ER3K6
23306Please respect copyright.PENANACMVvL8WXJK
Setelah beberapa menit dengan keheningan, Azril segera menyusul Laras ke dalam kamarnya. Tampak Laras yang tengah duduk di depan meja riasnya hanya memakai handuk. Sepertinya Laras baru saja selesai mandi, melihat pundak dan punggungnya masih tampak basah.23306Please respect copyright.PENANAtSdcuZTS0q
23306Please respect copyright.PENANArMmyQSHIoG
"Umi." Panggil Azril.23306Please respect copyright.PENANAqiSswVw905
23306Please respect copyright.PENANAAdfSjevoxK
Laras menoleh sebentar. "Umi belum ganti baju! Apa kamu sengaja ingin melihat Umi telanjang?" Sindir Laras, ia tampak benar-benar kecewa dengan Azril.23306Please respect copyright.PENANASuEjgWJ5Ln
23306Please respect copyright.PENANAfDsgXvatgO
Selama ini di mata Laras Azril adalah anak yang baik, patuh terhadap orang tua. Tapi entah kenapa akhir-akhir ini Azril sering berulah, dan tidak lagi mendengarkan ucapannya. Terakhir kali ia melihat Azril babak belur, Laras sudah meminta anak itu untuk tidak mengulanginya lagi, tapi lagi-lagi Azril melanggarnya.23306Please respect copyright.PENANA61L924wa7c
23306Please respect copyright.PENANAyTzihOlMYy
Mendapat ucapan menohok dari Ibu Tirinya Laras, membuat Azril merasa sangat sedih. Tidak pernah sekalipun Laras menegurnya dengan begitu keras seperti barusan.23306Please respect copyright.PENANAw1Wkje8F5Q
23306Please respect copyright.PENANAWzodg7oyNk
"Mi, maafkan Azril!" Pemuda itu terisak penuh penyesalan.23306Please respect copyright.PENANA0NXB3G23uD
23306Please respect copyright.PENANAdaCsnXilsR
Ia menatap Azril, ada rasa kasihan juga melihat Azril menangis seperti itu. "Kemarin Umi sudah bilang, jangan pernah berkelahi, tapi kamu mengabaikan peringatan Umi." Ujar Laras, membuat Azril semakin merasa menyesal karena mengindahkan ucapan Laras beberapa waktu yang lalu.23306Please respect copyright.PENANAZuAPE7Dg5G
23306Please respect copyright.PENANAInihqDN1LK
"Tolong Mi! Azril janji ini yang terakhir."23306Please respect copyright.PENANAVpYtJOY563
23306Please respect copyright.PENANABKOW0H7Nd5
"Azril." Bentak Laras mulai kesal.23306Please respect copyright.PENANA8aUSkKX7X6
23306Please respect copyright.PENANAVi66Fa0mdX
Bukannya segera keluar dari kamar Laras, Azril malah berlutut di depan pintu Ibunya. Ia pikir dengan cara ini Ibu Tirinya akan memaafkan perbuatannya.23306Please respect copyright.PENANAti4PdfUv1K
23306Please respect copyright.PENANAG8CUpFcMd1
Tapi yang terjadi malah sebaliknya, Laras semakin kesal dengan sikap Azril yang kekanak-kanakan.23306Please respect copyright.PENANA0lWNzMYli0
23306Please respect copyright.PENANAFam1LPi2JS
"Tolong Mi, maafkan Azril... Tolong jangan beri tau Abi! Umi boleh menghukum Azril apa saja, asalkan Umi tidak memberi tau Abi." Melas Azril, ia berharap Laras, Ibu tirinya merasa kasihan kepadanya.23306Please respect copyright.PENANAUuj9JC2y72
23306Please respect copyright.PENANAUksYmTlUfZ
Mendengar ucapan Azril, Laras malah semakin kesal dengan sikap Azril yang lebih takut kalau Abinya marah ketimbang dirinya yang marah. Dengan emosi yang memuncak, Laras menghampiri Azril, berdiri di depan putranya itu. "Baiklah, Umi tidak akan memberi tau Abi, dan sebagai hukumannya, mulai hari ini Umi tidak akan mau bicara lagi sama kamu, dan mulai hari ini kamu bebas melakukan apapun, karena Umi akan tutup mata." Ucap Laras membuat Azril terhenyak.23306Please respect copyright.PENANA2In0OlzW7r
23306Please respect copyright.PENANAVYxk6TPzoS
"Umi..."23306Please respect copyright.PENANAQ4GyFzpR9u
23306Please respect copyright.PENANA5x0TzkCPi1
"Keluar sekarang! Umi mau ganti baju." Usir Laras dengan tatapan tajam kearah Azril.23306Please respect copyright.PENANAlYP5LZ1tl9
23306Please respect copyright.PENANAn4SPXlkZo8
Dengan wajah tertunduk dan berurai air mata, Azril meninggalkan kamar Laras. Baru beberapa langkah ia pergi, tiba-tiba Laras membanting pintu kamarnya, menandakan kalau dirinya benar-benar marah terhadap Azril.23306Please respect copyright.PENANAcFKDn5JNI5
23306Please respect copyright.PENANAeCCtnZngHM
*****23306Please respect copyright.PENANA7LgcO3kzUb
23306Please respect copyright.PENANAWqfAvOrhls
Malam begitu tenang mengiringi keindahan suasana rumah di malam hari. Sayup-sayup terdengar suara jangkrik memecah keheningan malam, sesekali terdengar suara burung malam terbang penuh harapan. Udara terasa dingin menyegarkan, langit cerah di hiasi bintang-bintang bertebaran menemani gagahnya raja malam yang bersinar terang menebar cahaya berkilauan.23306Please respect copyright.PENANAFjVtQ4XWld
23306Please respect copyright.PENANAPYeQaWn1Wp
Di dalam sebuah kamar, Zaskia tampak begitu gelisah, berulang kali ia mencoba memejamkan matanya, tapi tetap juga tak bisa tidur. Hatinya gundah gulana, ada rasa sesal atas sikapnya kepada Rayhan.23306Please respect copyright.PENANAWRg7ebMMPE
23306Please respect copyright.PENANAPDTzlvOzRb
Haruskah ia bersikap sekeras itu kepada Rayhan? Bagaimanapun juga Rayhan sama seperti anak remaja pada umumnya, pasti pernah berkelahi dan itu adalah sebuah hal lumrah yang biasa di lakukan anak seusia Rayhan. Seharusnya ia bisa bersikap lebih baik, menasehati Adiknya agar tidak mengulanginya lagi.23306Please respect copyright.PENANAso274eXfZZ
23306Please respect copyright.PENANAQBNY39tE5u
"Gimana keadaan Rayhan sekarang?" Gumam Zaskia pelan.23306Please respect copyright.PENANA3KUa4WrrG4
23306Please respect copyright.PENANAn0OQKI3FXj
Dengan gerakan perlahan ia turun dari atas tempat tidurnya, memakai jilbab instan miliknya, lalu berjalan gontai keluar dari kamarnya menuju kamar Rayhan.23306Please respect copyright.PENANAznkLsw0K3j
23306Please respect copyright.PENANAVG4mNlwb2x
Saat pintu kamar Rayhan terbuka, lampu kamar Rayhan masih menyalah, sepertinya ia ketiduran tanpa sempat mematikan lampunya terlebih dahulu. Dengan langkah berjinjit agar tidak membangunkan Rayhan, Zaskia menghampiri Adiknya.23306Please respect copyright.PENANAJPJkzuM4Xr
23306Please respect copyright.PENANASkzduXQbO5
Ia meletakan tangannya diatas dahi Rayhan. "Astaghfirullah..." Zaskia mendadak panik saat merasakan dahi Rayhan yang begitu panas.23306Please respect copyright.PENANAmJH42zdnBr
23306Please respect copyright.PENANAJIrSI42AbS
Buru-buru Zaskia keluar kamar adiknya dan kembali ke kamarnya, dengan asal ia mengambil secarik kain lalu ia ke kamar mandi mengisi air ke dalam baskom kecil, dan kembali lagi ke kamar Rayhan.23306Please respect copyright.PENANAzahBOmXAC6
23306Please respect copyright.PENANA12MqHf5sxC
Dengan wajah panik Zaskia mengompres kening Rayhan, untuk menurunkan panas di tubuh Rayhan.23306Please respect copyright.PENANAYRju1eRl2p
23306Please respect copyright.PENANAcWwylUFj8M
Tak terasa air mata Zaskia jatuh ke wajah Rayhan, ia merasa sangat sedih karena gagal melindungi adik satu-satunya. Ia menjerit dalam diam sembari terus mengompres dahi dan luka lebam di wajah Adiknya yang tampak terlelap damai.23306Please respect copyright.PENANAGy7OmrKe8D
23306Please respect copyright.PENANAKfiqsHlu6t
Tetesan demi tetesan air mata Zaskia, mau tidak mau mengganggu tidur Rayhan. Pemuda itu membuka matanya, memandang Kakaknya yang tengah menangis.23306Please respect copyright.PENANA6Ay1bvdoU3
23306Please respect copyright.PENANAoqZeMggjAm
"Kak!" Lirih Rayhan.23306Please respect copyright.PENANAJlJvMCodNM
23306Please respect copyright.PENANAAsaozjAHjE
Zaskia berusaha tersenyum, tapi ia tidak bisa menyembunyikan raut kekhawatiran nya. "Sssttt... Kamu tidur lagi ya." Bisik Zaskia, sembari menahan isak tangisnya.23306Please respect copyright.PENANAbrO6g1cadT
23306Please respect copyright.PENANAReVE5EhzUP
"Maafin aku Kak!"23306Please respect copyright.PENANAIACxicvYiu
23306Please respect copyright.PENANAlW6BdmCMsp
"Sudah sayang, gak apa-apa kok, tapi jangan kamu ulangi lagi ya." Mohon Zaskia.23306Please respect copyright.PENANAQYPvxkKR2w
23306Please respect copyright.PENANAvoOFiZ4hbS
Rayhan mengangguk sembari berusaha tersenyum. "Iya Kak! Janji gak akan bikin Kakak khawatir lagi." Ucap Rayhan, ia berusaha terlihat baik-baik saja di hadapan Zaskia.23306Please respect copyright.PENANA2ydDQWK7jY
23306Please respect copyright.PENANA98YpaN4Dbm
Zaskia tersenyum sangat manis, sembari berbaring di samping Adiknya. Dengan perlahan ia melingkarkan tangannya di tubuh Rayhan, memeluknya dengan penuh kasih sayang. Rayhan membalas pelukan Kakaknya dengan erat sembari mengecup pelan kening Zaskia, Kakak kandungnya.23306Please respect copyright.PENANAL0CMW11wBB
23306Please respect copyright.PENANAkH8Ylp7Yp1
Kecupan lembut Rayhan membuat Zaskia merasa tenang, hingga akhirnya mereka berdua pun terlelap.23306Please respect copyright.PENANAyhydFQjJwM
23306Please respect copyright.PENANA3twhkRmBhG
****23306Please respect copyright.PENANARSLprFCWIO
23306Please respect copyright.PENANAvoB8mruL9u
Kediaman KH Umar23306Please respect copyright.PENANAa29Qei5eIx
23306Please respect copyright.PENANACbZbCK4NSu
Sementara itu di dalam sebuah kamar, di rumah yang berbeda, tampak seorang wanita dalam keadaan nyaris telanjang bulat tengah terlentang sembari di genjot-genjot oleh seorang pemuda yang tengah menindihnya dari atas. Dari raut wajah sang wanita yang masih memakai hijab itu, tampaknya ia merasa serba salah.23306Please respect copyright.PENANAkgehmmRgND
23306Please respect copyright.PENANA4Ca5rp1jCY
Jujur saja, sodokan kontol Daniel rasanya sangat nikmat, tapi ia masih memiliki sedikit harga diri untuk mengakui betapa nikmatnya kontol Daniel di dalam memeknya.23306Please respect copyright.PENANAgNANdfQBRo
23306Please respect copyright.PENANANaQqq5JXCj
"Aahkk... Aahkk... Aahkk..." Desah Laras.23306Please respect copyright.PENANA33xNnmtql0
23306Please respect copyright.PENANAvUIQcF8KzZ
Jemari Daniel membelai buah dada Laras yang ranum itu, bermain dengan puting Laras yang berwarna coklat tua. Sentuhan-sentuhan Daniel membuat birahi Laras kian menggelegak.23306Please respect copyright.PENANAnKiwBSfI6m
23306Please respect copyright.PENANAQDqsDJdU97
Tanpa sadar ia melingkarkan kedua kakinya di pinggang Daniel, agar kontol pemuda itu masuk semakin dalam di dalam rongga memeknya. Ia merasa kontol Daniel menyentuh bagian dasar lobang peranakannya yang semakin basah dan licin itu.23306Please respect copyright.PENANAPsF5kwwevp
23306Please respect copyright.PENANAr4goTDESGa
"Ughkk... Enak sekali!" Racau Daniel. "Tadi sore, aku sempat mendengar Azril menangis, memangnya ada apa?" Tanya Daniel, tanpa menghentikan hentakan kontolnya di dalam memek Laras.23306Please respect copyright.PENANAzD3daMO2IH
23306Please respect copyright.PENANAknqMp8Z5dH
"Uhmmm... Aahkk... Tadi! Aaahkk... Azril mau meminta maaf... Dan... Please..." Terlihat sekali kalau Laras sudah benar-benar tidak tahan dan ingin sekali mendapatkan orgasmenya dari Daniel.23306Please respect copyright.PENANAaTwBZexzyF
23306Please respect copyright.PENANArETDx34FrE
Daniel menurunkan tempo permainannya, sengaja ingin mempermainkan birahi Laras. "Apa masalahnya?" Cecar Daniel.23306Please respect copyright.PENANAjoH8AbRAUH
23306Please respect copyright.PENANAEKe0GlHNk3
"Dia... Aahkk... Dia... Dia berkelahi, dan aku tidak mau memaafkannya." Jawab Laras, ia benar-benar di buat Daniel tersiksa akan rasa nikmat yang menggantung.23306Please respect copyright.PENANAwj4tWwJFqA
23306Please respect copyright.PENANAG0kxBGONm8
Laras yang sudah berada di ujung kenikmatan, berusaha menggapai kenikmatan itu sendiri. Ia menggerakan pantatnya agar kocokan Daniel bisa mengantarkannya ke puncak kenikmatan. Tapi lagi-lagi Daniel mempermainkannya.23306Please respect copyright.PENANAhhu8hvCuzt
23306Please respect copyright.PENANA0E8vMTqD5A
Ia menarik kontolnya dari dalam memek Laras, dan membiarkan makin tersiksa.23306Please respect copyright.PENANAyKIQ29nrYY
23306Please respect copyright.PENANA4MyKu9naOQ
"Daniel! Tolong Tante..." Melas Laras.23306Please respect copyright.PENANAPMywJa1dAO
23306Please respect copyright.PENANAABlJLWjh7M
Daniel tersenyum sembari merabahi rambut kemaluan Laras. "Dia menangis karena berkelahi, atau karena tidak mendapatkan maaf dari kamu." Tanya Daniel, tidak mengubris permohonan Laras.23306Please respect copyright.PENANAK5XG2R5kRk
23306Please respect copyright.PENANA2CR1Y57KCe
"Karena tidak mendapatkan maaf dari saya!" Jawab Laras cepat. "Dan... Ayo Dan, jangan siksa Tante." Laras tampak nyaris menangis sanking frustasi karena tersiksa akan birahinya yang di buat menggantung oleh Daniel.23306Please respect copyright.PENANABREqWmABWM
23306Please respect copyright.PENANAaiUCxuYUpV
Daniel merenyitkan dahinya tanda tidak suka. "Bukankah saya sudah menyuruh Tante untuk membuat Azril terobsesi kepada Tante? Kenapa Tante malah berbuat seperti itu." Kesal Daniel.23306Please respect copyright.PENANAFtp9uETLF0
23306Please respect copyright.PENANAMydI86xwxD
"Oke, aku minta maaf dan sekarang..."23306Please respect copyright.PENANAn7Jr4VPVMP
23306Please respect copyright.PENANATAaDIUoodw
Daniel memotong ucapan Laras. "Tidak untuk malam ini, lakukan tugasmu dengan benar, setelah itu aku akan memberikan kamu surga yang sebenarnya." Ucap Daniel sembari menyeringai kearah Laras yang kian frustasi.23306Please respect copyright.PENANAfs0isUOM4j
23306Please respect copyright.PENANAwNrJ2k4S2D
"Apa?"23306Please respect copyright.PENANAfQJMJXd5l1
23306Please respect copyright.PENANApYaE9qufmA
Daniel tidak mengubrisnya, ia turun dari tempat tidurnya dan mengambil pakaian Laras yang berserakan. "Pergilah! Temui saya setelah kamu melaksanakan tugas yang saya berikan." Usir Daniel.23306Please respect copyright.PENANAjb7z8cm2FU
23306Please respect copyright.PENANABWO4rIn02j
Dengan perasaan campur aduk, Laras segera bangun dari tempat tidur Daniel dan mengenakan kembali pakaiannya. Tak terasa bulir-bulir air matanya jatuh membasahi kedua pipinya. Laras benar-benar merasa terhina atas perbuatan Daniel. Ia merasa seperti wanita murahan yang mengemis orgasme kepada pria yang memperkosanya.23306Please respect copyright.PENANAD7vkHpDmfo
23306Please respect copyright.PENANAkYUtN1LTLZ
"Apa salah saya Dan?" Lirih Laras.23306Please respect copyright.PENANA0GTYGiO5Nc
23306Please respect copyright.PENANABTR3iflm2G
Daniel menghidupkan sebatang rokok. "Tante tidak salah, tapi yang salah keluarga ini, keluarga saya. Mereka yang membuat saya melakukan semua ini, membuat Tante harus ikut merasakan penderitaan atas masa lalu keluarga saya." Ia menyeringai, dadanya terasa sesak setiap kali mengingatnya.23306Please respect copyright.PENANA93eYBqbcbJ
23306Please respect copyright.PENANAsnAX2n1kCn
"Aku pergi." Ujar Laras. Ia tidak mengerti dan berfikir kalau itu hanyalah alasan Daniel untuk membenarkan apa yang Daniel lakukan.23306Please respect copyright.PENANAi0boPasNqj
23306Please respect copyright.PENANAsVM2f7MRlk
Ia melangkah keluar dan berharap Daniel menariknya kembali, memperkosanya seperti dulu, membuat tubuhnya bermandikan keringat dan spermanya. Tapi sayang, hingga ia berada di dalam kamarnya Daniel tak juga memanggilnya kembali.23306Please respect copyright.PENANAXIC97gVWIo
23306Please respect copyright.PENANA6gpuU9UYx0
*****23306Please respect copyright.PENANACsqZM0W8gy