Jumat pagi, seperti biasanya anak-anak pesantren Al-tauhid memiliki jadwal rutin olahraga, biasanya di mulai dengan lari meraton mengelilingi pondok pesantren, baik itu para santri maupun santriwati. Biasanya mereka memanfaatkan lari pagi untuk cuci mata, menurut istilah yang biasa mereka gunakan untuk melihat lawan jenis.22688Please respect copyright.PENANAWGnGcXjmcl
22688Please respect copyright.PENANAzR0J31yol2
Doni, Nico, Rayhan dan Azril lari beriringan, mereka tampak sibuk membahas persiapan mereka nanti sehabis shalat Jum'at. Ketegangan jelas sekali terlihat dari wajah mereka.22688Please respect copyright.PENANA5LNi46vIqL
22688Please respect copyright.PENANA7Q4vGVcx3d
"Nanti kita berkumpul di lapangan jam 2 siang." Ujar Rayhan.22688Please respect copyright.PENANAOkLlViElON
22688Please respect copyright.PENANAnDNcNvi3T5
Mereka bertiga mengangguk setuju. "Gue harap nanti tidak sampai terlambat, yang pasti gue harus ngajak anak-anak lainnya." Ujar Doni.22688Please respect copyright.PENANAUltTL6JNH4
22688Please respect copyright.PENANAERVjQrjJAK
"Gue percaya sama Lo." Ujar Rayhan tersenyum.22688Please respect copyright.PENANAWelTIT0VDf
22688Please respect copyright.PENANAXabktBgOzq
"Gue udah gak sabar!" Nico mengepal tangannya dengan erat.22688Please respect copyright.PENANA0CXfh1lFO9
22688Please respect copyright.PENANARmOV5ifZOj
"Awas aja Lo kalau nanti sampai kabur." Ujar Doni, sembari meninju pundak Nico.22688Please respect copyright.PENANAAots1FQsA5
22688Please respect copyright.PENANAX64g5admSX
"Eits... Jangan pernah meragukan gue kawan." Kata Nico yakin.22688Please respect copyright.PENANAXauYDI5Fv1
22688Please respect copyright.PENANATWu97hCpjN
Rayhan tersenyum sembari menggelengkan kepalanya. "Gue percaya sama kalian semua! Terimakasih sudah mendukung gue, dan maaf karena harus melibatkan kalian." Rayhan menatap ketiga sahabatnya secara bersamaan.22688Please respect copyright.PENANA88XbMnPEMR
22688Please respect copyright.PENANAScoxhfd7JL
"Santai aja mas Bro."22688Please respect copyright.PENANAcRPOXAVI67
22688Please respect copyright.PENANAritbuhczXK
"Kayak sama siapa aja Lo Anjing!" Nico menerjang paha Rayhan.22688Please respect copyright.PENANAhUXhcSUGeu
22688Please respect copyright.PENANA0HuPXDcgTC
Rayhan meringis kesal. "Bangke, sakit bego." Protes Rayhan, saat ia ingin hendak membalas, Nico sudah berlalu kabur dari ketiga temannya sembari tertawa.22688Please respect copyright.PENANA3bGLhH4vN4
22688Please respect copyright.PENANAM7Qo2acQPT
Doni ikut terkekeh melihat tingkah laku kedua sahabatnya yang terkadang memang lucu.22688Please respect copyright.PENANA25laStPWGt
22688Please respect copyright.PENANAsFCFGOWQCD
Sementara Azril memilih diam, ia merasa sangat bersalah terhadap sahabatnya, sementara dirinya tidak bisa membantu apapun untuk perkelahian nanti. Ia ragu kalau tenaganya bisa berguna untuk teman-temannya nanti, yang ada ia hanya akan menjadi beban buat mereka bertiga.22688Please respect copyright.PENANAGTYOsZbT0K
22688Please respect copyright.PENANAbjwq9pu4Wv
Rayhan yang mengerti perasaan Azril, meminta Azril untuk tetap tenang, dan yakin kalau semuanya akan baik-baik saja.22688Please respect copyright.PENANAE8LkUse3Ad
22688Please respect copyright.PENANAnAI1gBk6D3
Tidak terasa waktu berjalan dengan sangat cepat, Doni dan Nico kembali ke asrama, sementara Azril dan Rayhan memutuskan untuk pulang, padahal biasanya sehabis lari pagi mereka akan bermain bola sebentar sebelum pulang dan bersiap-siap untuk shalat Jum'at.22688Please respect copyright.PENANAZ5nDWmWFM4
22688Please respect copyright.PENANAMUvWLu73W2
Setelah mereka berpisah, ternyata Rayhan tidak benar-benar pulang ke rumah, ia mampir terlebih dahulu ke rumah Ustadza Dewi. Ia mengetuk beberapa kali pintu rumah Ustadza Dewi, tapi tidak ada yang menjawab.22688Please respect copyright.PENANAFtnevh1NO0
22688Please respect copyright.PENANAC8fUArGfN8
Ketika ia mulai berfikir untuk pulang, tiba-tiba rumah Ustadza Dewi terbuka.22688Please respect copyright.PENANASjbPWPOuqa
22688Please respect copyright.PENANAc5qGdxvsqi
"Kak Rayhan." Sapa Nikita.22688Please respect copyright.PENANArLpPZsGExy
22688Please respect copyright.PENANAJNDElLl30q
Rayhan tersenyum kearah gadis cantik yang masih memakai pakaian olahraga "Ustadza Dewi ada?" Tanya Rayhan kepada Nikita anaknya Ustadza Dewi.22688Please respect copyright.PENANAeSzC0wdd3H
22688Please respect copyright.PENANAAhE95ZXe3v
"Belum pulang! Mungkin sebentar lagi pulang, masuk aja dulu Kak." Ajak Nikita.22688Please respect copyright.PENANAa5LkhprvU4
22688Please respect copyright.PENANAC4jsIhNXbZ
"Terimakasih." Jawab Rayhan.22688Please respect copyright.PENANAVYRRMiX9kN
22688Please respect copyright.PENANAl8w10gV6iV
Nikita mempersilahkan Rayhan duduk, kemudian ia ke belakang untuk membuatkan minuman. Entah kenapa detak jantung Nikita berdetak lebih cepat dari biasanya, ia merasa ada getaran-getaran cinta yang tak terkendali. Entah semenjak kapan gadis lugu itu menyukai Rayhan. Tapi yang pasti gadis cantik itu tidak bisa mengendalikan perasaannya saat ini.22688Please respect copyright.PENANAFyyqOHMtIr
22688Please respect copyright.PENANAVOTjs5quzk
Selesai membuat minuman, ia kembali sembari membawa minuman tersebut kepada Rayhan.22688Please respect copyright.PENANAfkeA0AdZQl
22688Please respect copyright.PENANAMQ5OJfRhiG
Senyuman indah terukir di bibir Rayhan, membuat anak remaja berusia belasan tahun itu tampak semakin salah tingkah, bahkan gelas yang ada di tangannya tampak gemetar ketika ia hendak meletakkannya keatas meja.22688Please respect copyright.PENANAU6tY7nbGEV
22688Please respect copyright.PENANAwj5FZW6tKD
"Terimakasih." Lirih Rayhan, ia menyambut gelas di tangan Nikita sebelum tumpah.22688Please respect copyright.PENANAmK4wdM8ppr
22688Please respect copyright.PENANAxP0nToatci
Nikita menggigit bibirnya, menatap sayu kearah Rayhan. "Sama-sama Kak." Jawab Nikita, ia duduk dengan tidak tenang di samping Rayhan.22688Please respect copyright.PENANAxJcdndlNWo
22688Please respect copyright.PENANAnD0ZFSEcd7
"Ehmmpsss... Ini enak sekali, manis... Sama seperti Nikita." Aku Rayhan setelah mencicipi teh buatan Nikita yang memang terasa pas manisnya di lidah Rayhan. Pujian Rayhan tertanyata membuat gadis lugu di hadapannya merona merah.22688Please respect copyright.PENANAGk7s4WqYEN
22688Please respect copyright.PENANAGZAy8cZgNg
Sebagai anak gadis yang cantik, tentu Nikita sudah terbiasa mendapatkan pujian seperti itu. Hanya saja terasa berbeda ketika sosok Rayhan yang memuji dirinya.22688Please respect copyright.PENANA591rx1G7UV
22688Please respect copyright.PENANATrYxCs0Sw7
Gelagat Nikita yang salah tingkah membuat Rayhan ingin menggoda anak Ustadza Dewi lebih jauh lagi. Ia menggeser duduknya agar bisa lebih dekat dengan Nikita, ia sengaja menempelkan lututnya ke lutut Nikita, membuat gadis itu tampak makin salah tingkah.22688Please respect copyright.PENANAIESaNqqgh6
22688Please respect copyright.PENANAqcT7Sup6yD
Berulang kali Nikita memperbaiki posisi jilbabnya, walaupun tidak ada yang salah dengan posisi jilbabnya.22688Please respect copyright.PENANANBvxowGm0f
22688Please respect copyright.PENANAGDhamiGJ0g
"Ngomong-ngomong kamu sudah punya pacar belum?" Tanya Rayhan, ia sedikit membungkukkan badannya dan menatap wajah cantik Nikita yang bersemu merah.22688Please respect copyright.PENANAXVeDXq84ul
22688Please respect copyright.PENANAKq2ozuDA6l
Nikita meremas-remas jemarinya. "Be-belum Kak! Kan katanya gak boleh pacaran." Ujar Nikita, walaupun di dalam hatinya kalau ia ingin sekali berpacaran dengan pemuda yang duduk di sampingnya saat ini.22688Please respect copyright.PENANAvgMXB9wrZU
22688Please respect copyright.PENANAciUqmGpZ3T
"Yang bener... Alasan tuh." Goda Rayhan.22688Please respect copyright.PENANAfatQWd22qf
22688Please respect copyright.PENANAsT4BH5LCmJ
Reflek Nikita memegang lengan Rayhan. "Ih... Beneran Kak! Nikita gak pernah pacaran." Aku Nikita, ia memang berkata jujur apa adanya.22688Please respect copyright.PENANAYEOEF6sqtf
22688Please respect copyright.PENANApVZrSgLF2x
Rayhan meraih tangan Nikita, ia menggenggam tangan Nikita dengan erat. Getaran-getaran syahwat yang di timbulkan oleh sentuhan Rayhan, membuat gadis lugu itu makin bertambah salah tingkah. Sebagai santri tentu saja Nikita sadar, kalau hukumnya haram ketika seorang wanita bersentuhan dengan seorang pria.22688Please respect copyright.PENANAMUKK7k9cWC
22688Please respect copyright.PENANAz4suT7tgsa
Tapi kharisma Rayhan, membuat Nikita tak berdaya, ia membiarkan jemari halusnya berada di dalam genggaman seorang pria yang bukan muhrimnya.22688Please respect copyright.PENANAMRWl4s83No
22688Please respect copyright.PENANAULzdxQRPbo
Jantung Nikita rasanya mau meledak sanking kencangnya memompa darahnya. Adrenalin Nikita kian terpacu ketika Rayhan membelai wajah cantik Nikita yang kian merona merah, baru kali ini ada sosok pria yang menyentuh wajahnya, membuatnya makin salah tingkah.22688Please respect copyright.PENANArrLHlFrxNt
22688Please respect copyright.PENANAgXYXBve8Oa
Tapi saat ketika bibir mereka hampir bertemu, tiba-tiba seseorang masuk ke dalam rumah.22688Please respect copyright.PENANAV7SlBAnOyH
22688Please respect copyright.PENANAPe5kY1vPjj
"Loh ada Rayhan." Kaget Ustadza Dewi.22688Please respect copyright.PENANAgmuyFseVq9
22688Please respect copyright.PENANAgSNIV2eZnR
Pemuda itu tersenyum kearah Ustadza Dewi. "Dari mana Ustadza?" Tanya Rayhan hanya sekedar berbasa-basi. Ia menghampiri Ustadza Dewi yang tengah menenteng beberapa kantong kresek di tangannya.22688Please respect copyright.PENANA4KqUhYfuMF
22688Please respect copyright.PENANAwa2sulYQaC
"Biasa, dari pasar."22688Please respect copyright.PENANAxpLLut5tZd
22688Please respect copyright.PENANAX844QcOemN
Rayhan mengambil kantong kresek yang ada di tangan Ustadza Dewi. "Sini biar aku bantuin Ustadza, mau di bawak kemana Ustadza?" Tanya Rayhan.22688Please respect copyright.PENANAUiXHBdk41Z
22688Please respect copyright.PENANANiR3eaFtte
"Ke belakang, dapur." Jawab Ustadza Dewi.22688Please respect copyright.PENANAoKVb5h4fad
22688Please respect copyright.PENANAMG2rTzCoiz
Nikita yang tadi sempat terbawa suasana kini telah benar-benar kembali ke dunianya. Ia menghampiri Rayhan dan Ibunya yang tengah mengobrol ringan. "Umi, aku ke asrama teman dulu ya." Pamit Nikita.22688Please respect copyright.PENANAfGShADvTpH
22688Please respect copyright.PENANAk0X28DakK6
"Sebelum Jumat sudah pulang ya." Ujar Ustadza Dewi.22688Please respect copyright.PENANAcYbfq65gXp
22688Please respect copyright.PENANAW67E2zJQZH
Nikita menyalimi Ustadza Dewi dan Rayhan. "Aku pergi dulu ya Mi, Kak... Assalamualaikum." Salam Nikita sembari keluar dari dalam rumahnya.22688Please respect copyright.PENANAqGWFSQJxVF
22688Please respect copyright.PENANAHwzIW9rtQ3
"Waalaikumsalam!" Jawab mereka serempak.22688Please respect copyright.PENANAK54GeJMIW3
22688Please respect copyright.PENANAVRu6pMDhpo
Rayhan segera membawa beberapa kantong keresek tersebut ke dapur. Ia meletakan kantong tersebut diatas meja dapur. Sementara Ustadza Dewi menata barang belanjaannya.22688Please respect copyright.PENANAUq8NwvQF8G
22688Please respect copyright.PENANAdO4tgu9jgd
Selagi Ustadza Dewi menata barang belanjaannya, mata Rayhan tak berkedip memandangi lekuk tubuh Ustadza Dewi yang terlihat semakin berisi dari hari ke hari, membuat kontolnya telah ireksi maksimal. Apa lagi tadi ia gagal menggoda Nikita anak dari Ustadza Dewi.22688Please respect copyright.PENANALrneqxBdGp
22688Please respect copyright.PENANA01l06VPsDG
Rayhan memeluk tubuh sintal Ustadza Dewi dari belakang, hidungnya mengendus-endus leher Ustadza Dewi.22688Please respect copyright.PENANAOcfTAB3OLO
22688Please respect copyright.PENANAMEiVELEcLw
"Rayhan... Engkk... Geli ah..." Geliat manja Ustadza Dewi.22688Please respect copyright.PENANA697wpfsTaj
22688Please respect copyright.PENANAfODKn0z8ZB
Tangan Rayhan turun ke selangkangan Ustadza Dewi. Ia memijit memek Ustadza Dewi dari luar gamisnya. "Aku kangen sama Ustadza." Bisik Rayhan. Tangan satunya lagi meraih payudara Ustadza Dewi.22688Please respect copyright.PENANAcCscTivNBx
22688Please respect copyright.PENANAP4tDP9ZLju
"Eehmpps... Ray! Aahkk... Kamu kangen sama Ustadza apa sama anak Ustadza." Lirih Ustadza Dewi yang mulai terbakar api birahi.22688Please respect copyright.PENANADKbQo5KzoF
22688Please respect copyright.PENANAXVCBcnGCq5
"Ustadza tadi lihat?"22688Please respect copyright.PENANAr3rF2KLWs8
22688Please respect copyright.PENANAMJAnOdkbB7
Wanita cantik itu memutar tubuhnya menghadap kearah Rayhan. "Tentu saja... Kamu hampir mencium bibirnya." Rajuk Ustadza Dewi, sembari membelai kontol Rayhan yang tengah ireksi sempurna.22688Please respect copyright.PENANAoOJoBl4lLV
22688Please respect copyright.PENANA4hdKXvWC8Q
"Hisap kontolku Ustadza." Perintah Rayhan.22688Please respect copyright.PENANAeQeuYhZVYy
22688Please respect copyright.PENANAvkgB34C8WT
Tubuh Ustadza Dewi merosot kebawah, ia menarik celana training yang di kenakan Rayhan berikut dengan celana dalamnya. "Gak dapat anaknya, ibunya yang di embat." Rutuk Ustadza Dewi, tapi ia tidak bersungguh-sungguh dan Rayhan tentu menyadarinya.22688Please respect copyright.PENANAoaE42NQPXX
22688Please respect copyright.PENANAM9WqXAVV5C
Jemari lembut Ustadza Dewi membelai batang kemaluan Rayhan, ia mengocok kontolnya dengan perlahan sembari mengecup mesrah kepala kontol Rayhan.22688Please respect copyright.PENANASjXqAEAltZ
22688Please respect copyright.PENANAbMojygdyzh
Tubuh Rayhan menegang, merasakan desiran nikmat di kemaluannya. Apa lagi ketika Ustadza Dewi melahap habis kontolnya ke dalam mulutnya. Dengan gerakan teratur, kepala Ustadza Dewi maju mundur, di kombinasikan dengan jilatan di kepala kontolnya.22688Please respect copyright.PENANAXuIOW8WCl6
22688Please respect copyright.PENANAn2upfj0mP9
Rayhan membelai kepala Ustadza Dewi yang terbungkus jilbab syar'i berwarna coklat muda.22688Please respect copyright.PENANA94yWoWVKhu
22688Please respect copyright.PENANAeGttK2TSRB
"Oughkk... Enak sekali Ustadza." Racau Rayhan.22688Please respect copyright.PENANAyXB8UCQxVr
22688Please respect copyright.PENANAo5Ug3lWEpp
Lidah Ustadza Dewi menari-nari di lobang kencing Rayhan. "Mulut Nikita sepertinya lebih nikmat." Goda Ustadza Dewi, dia mengarahkan mulutnya kearah kantung pelir Rayhan dan menghisapnya dengan lembut.22688Please respect copyright.PENANAWsaJTbulgQ
22688Please respect copyright.PENANAt5Bt9ijbcv
"Ssstt... Kalau begitu aku akan memintanya." Lirih Rayhan.22688Please respect copyright.PENANAOu8eFpLmvp
22688Please respect copyright.PENANAP76v1bikjS
"Coba saja, kalau kamu mampu." Tantang Ustadza Dewi.22688Please respect copyright.PENANAMunDOxZQP4
22688Please respect copyright.PENANAEOaEvuJwWO
Dia menarik tangan Ustadza Dewi agar wanita cantik itu berdiri, ia memeluk mesrah Ustadza Dewi, seakan wanita yang harusnya ia hormati itu adalah kekasihnya. Bibirnya memanggut mesrah bibir Ustadza Dewi, lidahnya bermain bagaikan ular membelit lidah Ustadza Dewi.22688Please respect copyright.PENANA1k8CRUExHo
22688Please respect copyright.PENANAOvTWuiatti
Sembari berciuman tangannya menarik keatas bagian bawah gamis Ustadza Dewi. Kedua telapak tangannya meremas-remas pantat Ustadza Dewi.22688Please respect copyright.PENANAYXzVljm4uk
22688Please respect copyright.PENANAc35BX9SWNu
Setelah puas menjamah pantat Ustadza Dewi, Rayhan mengangkat tubuh Ustadza Dewi dan mendudukinya di atas meja dapur. Rayhan membuka bagian atas gamis Ustadza Dewi berikut dengan bra-nya. Membiarkan payudaranya yang indah terbebas dari belenggu kain yang menutupinya.22688Please respect copyright.PENANA4brXPxiv2T
22688Please respect copyright.PENANA7HG2N2bBZ3
"Wow... Indah sekali! Apa punya Nikita seindah ini?" Goda Rayhan, dia memilin puting Ustadza Dewi.22688Please respect copyright.PENANA9Si3mijcc1
22688Please respect copyright.PENANA77CobSQP0v
Ustadza mendesah nikmat. "Tentu saja... Aahkk... Payudara Nikita sangat ranum, walaupun tidak sebesar punya Ustadza, kamu mau? Hihihi...." Aku Ustadza Dewi. Dia mendekap kepala Rayhan, meminta pemuda itu menghisap payudaranya.22688Please respect copyright.PENANA6N8ohY38zq
22688Please respect copyright.PENANA1mA998HgSR
"Aku tidak sabar untuk melihatnya langsung." Seloroh Rayhan.22688Please respect copyright.PENANAJ2GSy24bDG
22688Please respect copyright.PENANAJCjxTGFc6C
Pemuda itu membenamkan wajahnya diantara payudara Ustadza Dewi. Secara bergantian ia menghisap payudara Ustadza Dewi, lidahnya mengitari aurola puting payudara Ustadza Dewi, menyentilnya dengan gemas, hingga menghisapnya dengan kuat.22688Please respect copyright.PENANA8Rb38EThid
22688Please respect copyright.PENANAKtuZAe2mOi
Tubuh Ustadza Dewi menggelinjang, ia merasa seakan di sentrum oleh ribuan volt.22688Please respect copyright.PENANAa3K5vDF1e8
22688Please respect copyright.PENANAMdD23A7s0g
Jemari Rayhan menyusup masuk ke dalam gamis Ustadza Dewi, ia menemukan dalaman Ustadza Dewi yang sudah sangat basah karena precumnya.22688Please respect copyright.PENANAE40udPtIYb
22688Please respect copyright.PENANA60H0PVwwLh
"Sudah basah sekali." Goda Rayhan.22688Please respect copyright.PENANAnwLe7EHTTF
22688Please respect copyright.PENANA9MxgcT9OKc
Dewi menarik lepas gamisnya, lalu dia menaikan satu kakinya dan menyibakkan celana dalamnya.22688Please respect copyright.PENANAWHBUz12pO6
22688Please respect copyright.PENANApL1DC0A2ce
Tampak bibir kemaluan Ustadza Dewi yang kemerah-merahan telah sangat basah, mengundang Rayhan untuk segera mencicipi lendir tersebut.22688Please respect copyright.PENANAM3tWYcoMZF
22688Please respect copyright.PENANAKp5vF9or2y
Rayhan berlutut di depan selangkangan Ustadza Dewi yang terbuka lebar. "Wow... Aku tidak pernah bosan melihatnya Ustadza!" Puji Rayhan, dia membelai bibir kemaluan Ustadza Dewi dengan seksama.22688Please respect copyright.PENANAL9WsoZ1o2C
22688Please respect copyright.PENANA1xSt47bJgC
"Aku tau itu sayang." Goda Ustadza Dewi.22688Please respect copyright.PENANA2uGlBCrcH3
22688Please respect copyright.PENANAHmJDiG7sxV
Perlahan Rayhan menciumi sepasang paha mulus Ustadza Dewi secara bergantian. Perlahan mulai menuju bibir kemaluannya, lidahnya terjulur menjilati bibir kemaluan Ustadza Dewi yang mengeluarkan aroma yang memabukkan, membuat birahi Rayhan makin tinggi.22688Please respect copyright.PENANADELGp9DVtT
22688Please respect copyright.PENANA8Am6ID6buU
Rasa asin di ujung lidahnya membuat Rayhan makin bersemangat mengorek-ngorek memek Ustadza Dewi.22688Please respect copyright.PENANA3C8kJOueNY
22688Please respect copyright.PENANAfFOud1Qn6x
Sruuupss... Sruuupss... Sruuupss...22688Please respect copyright.PENANAnXfOpmQySL
22688Please respect copyright.PENANAcBJC9uTjD1
"Oughkk... Ray! Enak sekali." Racau Ustadza Dewi.22688Please respect copyright.PENANAVocgKb7VyB
22688Please respect copyright.PENANAIbO6IVCfJs
Kedua pahanya menjepit wajah Rayhan, sementara kedua tangannya menekan wajah Rayhan agar semakin tenggelam ke dalam lembah memeknya.22688Please respect copyright.PENANAA0A1ea3qv0
22688Please respect copyright.PENANAQGI65wLliA
Tidak lama kemudian tubuh Ustadza Dewi melejang-lejang menandakan kalau wanita cantik tersebut baru saja mencapai puncaknya. Ia merasa cairan cintanya keluar begitu banyak, dan tanpa rasa jijik Rayhan menelannya.22688Please respect copyright.PENANAWrWfDuW38u
22688Please respect copyright.PENANAJlyKck3zzg
"Segar sekali rasanya." Ujar Rayhan.22688Please respect copyright.PENANAS14hMByrYu
22688Please respect copyright.PENANAlqi7JAix4Q
Ustadza Dewi menatap sayu kearah Rayhan, dia sedikit mengangkat pantatnya ketika Rayhan melepas celana dalamnya. Kedua tangannya dengan manja memeluk leher Rayhan, dan membiarkan pemuda itu kembali melumat bibirnya sembari meremas teteknya.22688Please respect copyright.PENANAir5klbNMGT
22688Please respect copyright.PENANABeJn2tWCbv
Tangan kanan Ustadza Dewi meraih batang kemaluan Rayhan, dia mengarahkan kontol Rayhan tepat di depan pintu masuk lobang memeknya.22688Please respect copyright.PENANAWq6CbCRrWh
22688Please respect copyright.PENANAZhl2a5SUPA
Dengan satu kali dorongan kontol Rayhan amblas ke dalam memek Ustadza Dewi.22688Please respect copyright.PENANAUL7wnpcoSk
22688Please respect copyright.PENANAZ9PhUO2wWy
"Oughkk... Terus Ray! Aahkk... Entotin Ustadza." Racau Ustadza Dewi, ketika Rayhan mulai menggerakan pinggulnya maju mundur menusuk lobang memeknya.22688Please respect copyright.PENANAFbNBnQoi3Y
22688Please respect copyright.PENANA0IsRFDaZ2J
Sembari menopang kedua kaki jenjang Ustadza Dewi, Rayhan memacu kontolnya semakin lama semakin cepat, kian cepat dan makin cepat, hingga menimbulkan suara benturan kelamin mereka berdua yang terdengar bagaikan melodi erotis yang kian membangkitkan birahi mereka berdua.22688Please respect copyright.PENANAK6lP0DHsO5
22688Please respect copyright.PENANApyr112qmTy
Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss...22688Please respect copyright.PENANAEdOru930yT
22688Please respect copyright.PENANAWK00vtT1XZ
Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss...22688Please respect copyright.PENANA0Yr39Yv7Q3
22688Please respect copyright.PENANAybNjyMpNO9
Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss...22688Please respect copyright.PENANAJIHw9OZ06Z
22688Please respect copyright.PENANArmqCt5sJF8
Lobang memek Ustadza Dewi yang sudah sangat licin memudahkan Rayhan memacu birahinya. Sembari menyodorkan kontolnya yang besar ke dalam memek Ustadza Dewi, mulut Rayhan sibuk menstimulasi payudara Ustadza Dewi yang sangat ranum.22688Please respect copyright.PENANAhYQpbwBeIZ
22688Please respect copyright.PENANA5BSryZZRw2
Tubuh Ustadza tersentak-sentak, ketika ia hampir kembali mendapatkan orgasmenya Rayhan segera mencabut kontolnya dari dalam memek Ustadza Dewi.22688Please respect copyright.PENANAeWegGUeWwI
22688Please respect copyright.PENANAYbx1GjmM9w
"Ganti gaya Ustadza." Pinta Rayhan.22688Please respect copyright.PENANAopAUXrOP1M
22688Please respect copyright.PENANAIXZMuqNwFg
Dia menurunkan Ustadza Dewi dan memposisikan Ustadza Dewi dengan pose membelakanginya. Plaaakk.... Sebuah tamparan keras mendarat di pipi pantat Ustadza Dewi yang tampak bergetar.22688Please respect copyright.PENANALm6NZ0SJdP
22688Please respect copyright.PENANAaIaMExL2uA
Jarinya membuka cela pipi pantat Ustadza Dewi, ia menggesekkan kontolnya di bibir memek Ustadza Dewi.22688Please respect copyright.PENANAqZfEMhwym5
22688Please respect copyright.PENANAWAtyeSdR5Y
"Masukan lagi Ray!" Mohon Ustadza Dewi.22688Please respect copyright.PENANAIKIc9BkfLT
22688Please respect copyright.PENANAg9whzRMGUH
Untuk kedua kalinya batang kemaluan Rayhan menjelajahi rongga memek Ustadza Dewi. Kedua tangan Rayhan mencengkram erat pinggul Ustadza Dewi, selagi kontolnya bergerak maju mundur dengan cepat, menikmati jepitan hangat dan legit dari dalam memek Ustadza Dewi yang sudah berulang kali merenggut kenikmatan bersamanya.22688Please respect copyright.PENANAyVyRvhUySV
22688Please respect copyright.PENANAwqzo1vJNub
*****22688Please respect copyright.PENANAd9QulQGCrW
22688Please respect copyright.PENANA5P0wrHCH3A
Sehabis shalat Jum'at, seperti yang sudah di janjikan Rayhan, Doni dan Azril sudah berada di lapangan kosong yang berada tak jauh dari danau. Gulungan debu berterbangan di tiup angin gersang yang membuat kulit terasa kering, belum lagi terik matahari yang begitu panas, seakan tidak menyurutkan langkah mereka.22688Please respect copyright.PENANAHLhz9qBp7R
22688Please respect copyright.PENANAatdAtqouUO
Hamka berdiri dengan senyum culasnya bersama teman-teman dari asramanya yang berjumlah belasan orang. Ia sangat yakin bisa membuat Rayhan berlutut di hadapannya hari ini.22688Please respect copyright.PENANAtYQyZjqW3x
22688Please respect copyright.PENANAQDx85qsk33
Sementara itu, di sekeliling lapangan puluhan santri berdiri tidak sabar melihat perkelahian antara Rayhan dan Hamka. Bahkan mereka tidak sabar untuk menantikan perkelahian mereka berdua, menjadi sebuah tawuran yang besar, bahkan beberapa dari mereka sampai memasang taruhan.22688Please respect copyright.PENANAbUvetFGHw3
22688Please respect copyright.PENANAjWTqLbSzwx
"Mulai dong." Pekik salah satu Santri yang mulai tak sabar.22688Please respect copyright.PENANArR6WRiaF9z
22688Please respect copyright.PENANAsXWL6iX1kk
Hamka dengan kepercayaan tinggi maju ke tengah lapangan, ia mengepal dan mengurut-ngurut kepalan tangannya, tak sabar ingin meremukkan wajah Rayhan.22688Please respect copyright.PENANAvUy7ijjczS
22688Please respect copyright.PENANAJWiB2mGyqA
Sementara itu, Nico dan Azril tampak begitu khawatir, berbeda dengan Rayhan yang terlihat lebih tenang.22688Please respect copyright.PENANAJuKhWP9r5G
22688Please respect copyright.PENANA0pV2pBQXOf
"Gue maju." Ujar Rayhan.22688Please respect copyright.PENANALkUhUgTQDH
22688Please respect copyright.PENANAtHJCjBKGKG
Nico menggelengkan kepalanya sembari mendengus kesal. "Tai, kemana tuh orang." Geram Nico, yang sedari tadi mencoba mencari sosok Doni.22688Please respect copyright.PENANA5cHb7qQSsf
22688Please respect copyright.PENANAsP3p0JkLpS
"Takut mungkin." Geram Azril tidak kalah kesalnya.22688Please respect copyright.PENANAM6O1t1VJ2H
22688Please respect copyright.PENANA29hCRJfSkH
Nico menyeringai, ia berjanji di dalam hati akan menghajar Doni kalau anak itu tidak juga datang.22688Please respect copyright.PENANAHQniEfD3YZ
22688Please respect copyright.PENANAOWaezXVhyj
Ia mengalihkan pandangannya ketengah lapangan, Rayhan dan Hamka berdiri berhadap-hadapan. Mereka saling menatap, mengintimidasi satu sama lainnya. Terlihat sekali dari tatapan Hamka kalau ia ingin melumat habis Rayhan.22688Please respect copyright.PENANAjRp8zo2F5q
22688Please respect copyright.PENANABovnT3ddpG
"Anjiiiing..." Teriak Hamka.22688Please respect copyright.PENANA5w31YYe7SS
22688Please respect copyright.PENANAyVglDT2nxw
Kepalan tinjunya melesat kearah wajah Rayhan, yang tidak bisa di tangkis Rayhan sehingga pukulan Hamka telak mengenai wajahnya. Hamka menyeringai, ia kembali mendekat dan melayangkan pukulannya, tapi kali ini Rayhan berhasil menghindari pukulan Hamka di wajahnya, ia bergeser ke kiri kesamping Hamka.22688Please respect copyright.PENANA0xS0NA5G90
22688Please respect copyright.PENANAa5u3LPYbOL
Tidak mau kehilangan momen, Hamka melayangkan tendangan ke udara dan dengan cepat Rayhan menangkis menggunakan kedua lengannya.22688Please respect copyright.PENANAGSGfgtxXMJ
22688Please respect copyright.PENANAynVPveq5DK
Rayhan mulai terdesak, membuat penonton semakin kencang bersorak meminta Hamka segera menghajar Rayhan.22688Please respect copyright.PENANA36sARyBavX
22688Please respect copyright.PENANA55gausUHMu
Pukulan kombinasi yang di lancarkan Hamka beberapa bisa di tangkis Rayhan, tapi beberapa kali juga Rayhan harus menerima bogem mentah di wajahnya. Rayhan mencoba membalas sesekali, tapi posisinya yang terpojok tidak bisa berbuat banyak.22688Please respect copyright.PENANAGPGw4uJh3U
22688Please respect copyright.PENANAwsXD2vaOVS
Rayhan tersenyum sinis. "Cuman segitu doang?" Ledek Rayhan.22688Please respect copyright.PENANAhL65cHcGlK
22688Please respect copyright.PENANAZRhY3sQryh
"Anjiiiing..." Tangan Hamka kembali melayang.22688Please respect copyright.PENANAcfuKkA3W1F
22688Please respect copyright.PENANAdC6fOSpwwN
Rayhan maju masuk ke dalam pertarungan, tangan kirinya menangkis pukulan tangan kanan Hamka, sementara kepalan tangan kanannya menghantam perut Hamka, hingga membuat pemuda itu mundur beberapa langkah sembari menahan perutnya yang sakit.22688Please respect copyright.PENANA2MGYj4Z6Mw
22688Please respect copyright.PENANATNH5LdS31F
Hamka mencoba membalas dengan membabi buta, tapi dengan muda di hindari maupun di tangkis Rayhan.22688Please respect copyright.PENANATVcE8xUKk7
22688Please respect copyright.PENANA7bwl272uIQ
Jual beli pukulan terjadi, dan darah mulai tampak menutupi wajah mereka berdua, membuat penonton bersorak semakin keras menyemangati mereka berdua, berbeda dengan Nico dan Azril yang terlihat begitu khawatir.22688Please respect copyright.PENANA22c0JjWTAg
22688Please respect copyright.PENANAkuUXJHrt8O
Dengan menggunakan lututnya Rayhan menghantam uluh hati Hamka, hingga membuat pemuda itu terjerembab ke tanah dengan nafas terengah-engah. Rayhan tidak membuang ke sempatkan masnya, dengan tendangan memutar ia menghantam wajah Hamka dengan telapak kakinya.22688Please respect copyright.PENANAV8cerzTFBq
22688Please respect copyright.PENANAZAnA4t3EgB
Tubuh Hamka terlempar sejauh satu meter, sembari berguling-guling ia menahan rasa sakit di wajah dan perutnya.22688Please respect copyright.PENANAmCo2VtYEDZ
22688Please respect copyright.PENANA42sZCK4iah
"Hoek... Hoek... Hoek..." Hamka batuk darah.22688Please respect copyright.PENANAcHryrBZOBj
22688Please respect copyright.PENANAqGVUMit769
Rayhan kembali menerjangnya, Hamka yang hendak berdiri dan membalas pukulan Rayhan sama sekali tidak berkutik. Satu tendangan Rayhan membuatnya kembali tersungkur.22688Please respect copyright.PENANAuRChLdP8pB
22688Please respect copyright.PENANAkNOneCSADv
Sembari menduduki tubuh Hamka yang sudah tidak berdaya, Rayhan menghujani pukulannya, membuat suasana yang tadi yang ramai dengan sorak Sorai penonton, kini malah tampak sepi menatap ngeri kearah Rayhan yang tanpa ampun menghajar Hamka yang sepertinya sudah tidak sadarkan diri.22688Please respect copyright.PENANAwDOl0uKf4g
22688Please respect copyright.PENANAAQqeRmdeL2
"INI AKIBATNYA KALAU LO BERANI GANGGU TEMAN GUE." Pekik Rayhan dengan tatapan penuh amarah.22688Please respect copyright.PENANAzYZdXbA8cO
22688Please respect copyright.PENANAkUVmOe53RU
Niko dan Azril terdiam tak percaya dengan apa yang di lakukan Rayhan yang seakan ingin membunuh Hamka. Bahkan tubuh Azril sampai menggigil.22688Please respect copyright.PENANA7bTvoaZF7Z
22688Please respect copyright.PENANAYgpsPL8RqH
"Dia bisa mati Ko." Lirih Azril menyadarkan Nico.22688Please respect copyright.PENANAmgCRVeBsHf
22688Please respect copyright.PENANAzwVN8E1D54
"Anjing tuh anak, mau jadi pembunuh dia." Geram Nico, ia hendak masuk ke tengah lapangan karena ingin menghentikan kegilaan Rayhan. Tapi tiba-tiba.22688Please respect copyright.PENANAs0rtcRr59m
22688Please respect copyright.PENANAt4KrF7Yj9R
"SERBUUU...."22688Please respect copyright.PENANAidvyarKBRO
22688Please respect copyright.PENANA0FREEJrZ62
Entah dari mana datangnya suara teriakan tersebut, tiba-tiba anak asrama Hamza yang di pimpin Hamka masuk ke tengah lapangan hendak mengeroyok Rayhan. Buru-buru Rayhan bersiap menerima serangan dadakan dari teman-teman Hamka.22688Please respect copyright.PENANATNENWZFBJc
22688Please respect copyright.PENANAr8ka6NuJ4S
"ANJIIIING." Teriak Nico.22688Please respect copyright.PENANAjqJS4NNH6J
22688Please respect copyright.PENANArpbuP9TiNY
Ia berlarian mendatangi kerumunan yang dengan cepatnya sudah mengepung Rayhan. Tapi belum juga tiba di dekat Rayhan, ia sudah di jegal oleh tiga orang anak Asrama Hamza. Sebisa mungkin Nico menangkis dan membalas memukul mereka, beberapa dari mereka berhasil di buat babak belur oleh Nico, tapi kondisi Nico tidak kalah tragisnya, darah bercucuran dari bibir dan hidungnya.22688Please respect copyright.PENANAGOrAd817Y6
22688Please respect copyright.PENANAS7sL8cQs20
Nasib Azril ternyata lebih tragis, ia meringkuk sembari memeluk tubuhnya sendiri, tak bisa berbuat apa-apa ketika beberapa orang menganiaya dirinya.22688Please respect copyright.PENANAHhbgt6VCv1
22688Please respect copyright.PENANAfNMIIFYFPf
Di saat semuanya hampir sudah tidak berdaya, tiba-tiba dari arah selatan anak-anak Asrama Al Fatih menerobos masuk ke tengah lapangan, alhasil perkelahian menjadi seimbang untuk beberapa saat. Namun setelah mereka dengan cepat mendominasi pertarungan. Doni dengan beringasnya menghajar siapa saja yang berada di dekatnya, ia sungguh sangat marah.22688Please respect copyright.PENANA2ZfkIQ9TPC
22688Please respect copyright.PENANAfHvIJt7pPy
Rayhan berdiri sempoyongan sembari tersenyum melihat bala bantuan yang telah datang.22688Please respect copyright.PENANAexRg9Mwcgr
22688Please respect copyright.PENANAlnkBaOQyAk
Tawuran tersebut baru berhenti tepat ketika suara Adzan Ashar berkumandang. Tanpa ada yang memerintah, dua kelompok yang bersiteru memisahkan diri, mereka membawa teman-teman mereka yang terluka untuk kembali ke asrama masing-masing.22688Please respect copyright.PENANAsYpCRzAkCe
22688Please respect copyright.PENANANL3yHp9oFp
*****22688Please respect copyright.PENANAN086WyRl3I
22688Please respect copyright.PENANAyqtxZfFKWq
Sore itu Zaskia marah besar terhadap Rayhan, melihat keadaan Rayhan yang berantakan. Luka lebam dan darah kering masih terlihat jelas di wajah Rayhan, belum lagi luka memar di sekujur tubuhnya. Sebenarnya Rayhan sudah berusaha menghindar dari Kakak kandungnya. Setibanya di rumah ia segera ke kamarnya, melihat tingkah Rayhan yang mencurigakan membuat Zaskia segera menyusul Adiknya.22688Please respect copyright.PENANAdFDhpBCojO
22688Please respect copyright.PENANA5srlS9REhc
Bukan main kagetnya Zaskia saat melihat wajah Rayhan yang nyaris tak berbentuk. Bibirnya pecah, begitu juga dengan pelipisnya. Rasa khawatir yang membuncah, membuat Zaskia meluapkan kekhawatirannya dengan amarah.22688Please respect copyright.PENANAeMNHizrhyX
22688Please respect copyright.PENANA9LhVd8Aslv
"Kalau kamu mau berantem, lebih baik kamu pulang Ray!" Omel Zaskia, nafasnya memburu menahan gejolak di hatinya.22688Please respect copyright.PENANAmp7DjlRk60
22688Please respect copyright.PENANAAcXCVobDcF
"Maaf Kak! Sssttt..."22688Please respect copyright.PENANATnUG5VqGh3
22688Please respect copyright.PENANAEYFSBsGYHf
Rayhan meringis saat Zaskia mencoba mengobati luka di wajahnya. "Maaf saja gak cukup Ray! Kenapa kamu selalu saja membuat Kakak khawatir. Apa kamu belum puas dengan kejadian tempo hari? Kakak hampir saja kehilangan kamu." Lirih Zaskia.22688Please respect copyright.PENANA1HgKQq8ygx
22688Please respect copyright.PENANAgNnZCgmHdg
Sebagai seorang Kakak sudah sewajarnya saja, kalau Zaskia merasa sangat khawatir dengan keadaan Rayhan. Apa lagi Rayhan, satu-satunya keluarganya di pesantren.22688Please respect copyright.PENANAXOnhAhPO8p
22688Please respect copyright.PENANAl3tn8fTKY2
Karena alasan itu juga Rayhan tidak berani membantah ucapan Zaskia, Kakak kandungnya.22688Please respect copyright.PENANAmXCHrOqY2s
22688Please respect copyright.PENANA7WgH1uqKzS
"Hari ini kamu gak boleh keluar!" Titah Zaskia.22688Please respect copyright.PENANANQYPn6ceyo
22688Please respect copyright.PENANAoaw6PhQ8Oa
Rayhan menggaruk-garuk kepalanya. "Iya Kak!" Jawab Rayhan pasrah, karena tidak ingin membuat kakaknya semakin marah.22688Please respect copyright.PENANAQki1DBxOTK
22688Please respect copyright.PENANAEbJd30AtVN
Selepas kepergian Zaskia, Rayhan merebahkan tubuhnya diatas tempat tidurnya. Matanya menerawang menatap langit-langit kamarnya yang terdapat lampu LED.22688Please respect copyright.PENANAZcvi9Hcakb
22688Please respect copyright.PENANApGLM0xMVOL
Sejujurnya Rayhan juga tidak menyangka kalau dirinya tidak mengalami nasib yang lebih buruk lagi, mengingat bagaimana mereka di keroyok oleh belasan anak asrama Hamza. Beruntung walaupun terlambat, Doni membawa bala bantuan untuk menyelamatkan mereka, andai saja Doni tidak datang, entah bagaimana masih mereka.22688Please respect copyright.PENANA4zUQlOlnRR
22688Please respect copyright.PENANAWlBK8QnhPC
*****22688Please respect copyright.PENANAUho5L0ArOg
22688Please respect copyright.PENANAd1OGhZLLDu
Nasib Azril ternyata tidak lebih baik dari Rayhan, ia habis di omeli Laras, Ibu Tirinya. Dengan wajah tertunduk ia tidak berani menatap balik Ibu Tirinya. Baru kali ini ia melihat Laras benar-benar marah kepadanya, membuat wajahnya pucat pasih.22688Please respect copyright.PENANATeloxkzhoI
22688Please respect copyright.PENANApvpsSA12ht
Sembari menghela nafas, Laras meninggalkan Azril di ruang tamu yang masih terduduk lesu.22688Please respect copyright.PENANAuPzCLKyWGw
22688Please respect copyright.PENANAIBKrz59iih
Setelah beberapa menit dengan keheningan, Azril segera menyusul Laras ke dalam kamarnya. Tampak Laras yang tengah duduk di depan meja riasnya hanya memakai handuk. Sepertinya Laras baru saja selesai mandi, melihat pundak dan punggungnya masih tampak basah.22688Please respect copyright.PENANAGfg5jHbUP1
22688Please respect copyright.PENANAawioPBVbfI
"Umi." Panggil Azril.22688Please respect copyright.PENANA8tqqjEawBP
22688Please respect copyright.PENANAEVzYLmMqWo
Laras menoleh sebentar. "Umi belum ganti baju! Apa kamu sengaja ingin melihat Umi telanjang?" Sindir Laras, ia tampak benar-benar kecewa dengan Azril.22688Please respect copyright.PENANA1oGR1IVcjB
22688Please respect copyright.PENANAe77xjuhuCb
Selama ini di mata Laras Azril adalah anak yang baik, patuh terhadap orang tua. Tapi entah kenapa akhir-akhir ini Azril sering berulah, dan tidak lagi mendengarkan ucapannya. Terakhir kali ia melihat Azril babak belur, Laras sudah meminta anak itu untuk tidak mengulanginya lagi, tapi lagi-lagi Azril melanggarnya.22688Please respect copyright.PENANAX0Ukq8OjMS
22688Please respect copyright.PENANA3cEXLP1eXt
Mendapat ucapan menohok dari Ibu Tirinya Laras, membuat Azril merasa sangat sedih. Tidak pernah sekalipun Laras menegurnya dengan begitu keras seperti barusan.22688Please respect copyright.PENANAfiDPQGmf1t
22688Please respect copyright.PENANACKmZjG64aq
"Mi, maafkan Azril!" Pemuda itu terisak penuh penyesalan.22688Please respect copyright.PENANAVsylH6BbYm
22688Please respect copyright.PENANAxVhRyupIf6
Ia menatap Azril, ada rasa kasihan juga melihat Azril menangis seperti itu. "Kemarin Umi sudah bilang, jangan pernah berkelahi, tapi kamu mengabaikan peringatan Umi." Ujar Laras, membuat Azril semakin merasa menyesal karena mengindahkan ucapan Laras beberapa waktu yang lalu.22688Please respect copyright.PENANAN8ra5iwU5J
22688Please respect copyright.PENANAq1x68cSFiw
"Tolong Mi! Azril janji ini yang terakhir."22688Please respect copyright.PENANAWb4umtDKte
22688Please respect copyright.PENANAYVaNhnUu8m
"Azril." Bentak Laras mulai kesal.22688Please respect copyright.PENANArKqjmldLRe
22688Please respect copyright.PENANAKd4XX7wEiG
Bukannya segera keluar dari kamar Laras, Azril malah berlutut di depan pintu Ibunya. Ia pikir dengan cara ini Ibu Tirinya akan memaafkan perbuatannya.22688Please respect copyright.PENANAnbLzDlXvd2
22688Please respect copyright.PENANA4X00FlmQFF
Tapi yang terjadi malah sebaliknya, Laras semakin kesal dengan sikap Azril yang kekanak-kanakan.22688Please respect copyright.PENANAkoysf3No7Z
22688Please respect copyright.PENANAk12sD6OL4F
"Tolong Mi, maafkan Azril... Tolong jangan beri tau Abi! Umi boleh menghukum Azril apa saja, asalkan Umi tidak memberi tau Abi." Melas Azril, ia berharap Laras, Ibu tirinya merasa kasihan kepadanya.22688Please respect copyright.PENANAJ5kP6b8xzk
22688Please respect copyright.PENANALxpbksg2JY
Mendengar ucapan Azril, Laras malah semakin kesal dengan sikap Azril yang lebih takut kalau Abinya marah ketimbang dirinya yang marah. Dengan emosi yang memuncak, Laras menghampiri Azril, berdiri di depan putranya itu. "Baiklah, Umi tidak akan memberi tau Abi, dan sebagai hukumannya, mulai hari ini Umi tidak akan mau bicara lagi sama kamu, dan mulai hari ini kamu bebas melakukan apapun, karena Umi akan tutup mata." Ucap Laras membuat Azril terhenyak.22688Please respect copyright.PENANAIwUexiRrx7
22688Please respect copyright.PENANADrvolRVGnl
"Umi..."22688Please respect copyright.PENANAtRSPdoLSqQ
22688Please respect copyright.PENANA9Lm8KVWJzV
"Keluar sekarang! Umi mau ganti baju." Usir Laras dengan tatapan tajam kearah Azril.22688Please respect copyright.PENANAQsatVTWD0W
22688Please respect copyright.PENANA3ay94yV9QY
Dengan wajah tertunduk dan berurai air mata, Azril meninggalkan kamar Laras. Baru beberapa langkah ia pergi, tiba-tiba Laras membanting pintu kamarnya, menandakan kalau dirinya benar-benar marah terhadap Azril.22688Please respect copyright.PENANAoZ9Fyt4s8e
22688Please respect copyright.PENANArPISj48Sb7
*****22688Please respect copyright.PENANASTewYHDeN1
22688Please respect copyright.PENANAjNEDtCdTo0
Malam begitu tenang mengiringi keindahan suasana rumah di malam hari. Sayup-sayup terdengar suara jangkrik memecah keheningan malam, sesekali terdengar suara burung malam terbang penuh harapan. Udara terasa dingin menyegarkan, langit cerah di hiasi bintang-bintang bertebaran menemani gagahnya raja malam yang bersinar terang menebar cahaya berkilauan.22688Please respect copyright.PENANA4FG5JSO7qE
22688Please respect copyright.PENANArBjZN2wRlv
Di dalam sebuah kamar, Zaskia tampak begitu gelisah, berulang kali ia mencoba memejamkan matanya, tapi tetap juga tak bisa tidur. Hatinya gundah gulana, ada rasa sesal atas sikapnya kepada Rayhan.22688Please respect copyright.PENANAAwSYGUUv4j
22688Please respect copyright.PENANALfuqhAWx4k
Haruskah ia bersikap sekeras itu kepada Rayhan? Bagaimanapun juga Rayhan sama seperti anak remaja pada umumnya, pasti pernah berkelahi dan itu adalah sebuah hal lumrah yang biasa di lakukan anak seusia Rayhan. Seharusnya ia bisa bersikap lebih baik, menasehati Adiknya agar tidak mengulanginya lagi.22688Please respect copyright.PENANA17CPm8DtPZ
22688Please respect copyright.PENANAyKNMDsPpfc
"Gimana keadaan Rayhan sekarang?" Gumam Zaskia pelan.22688Please respect copyright.PENANA1WbYMpgH9Q
22688Please respect copyright.PENANAAQRwjp6mJN
Dengan gerakan perlahan ia turun dari atas tempat tidurnya, memakai jilbab instan miliknya, lalu berjalan gontai keluar dari kamarnya menuju kamar Rayhan.22688Please respect copyright.PENANAOuER1HbauW
22688Please respect copyright.PENANAFX0RvWYzsT
Saat pintu kamar Rayhan terbuka, lampu kamar Rayhan masih menyalah, sepertinya ia ketiduran tanpa sempat mematikan lampunya terlebih dahulu. Dengan langkah berjinjit agar tidak membangunkan Rayhan, Zaskia menghampiri Adiknya.22688Please respect copyright.PENANA0ADqZR4B6Y
22688Please respect copyright.PENANA2guUYR2MnE
Ia meletakan tangannya diatas dahi Rayhan. "Astaghfirullah..." Zaskia mendadak panik saat merasakan dahi Rayhan yang begitu panas.22688Please respect copyright.PENANAcKO6RmhJK8
22688Please respect copyright.PENANARuZSbRlOUg
Buru-buru Zaskia keluar kamar adiknya dan kembali ke kamarnya, dengan asal ia mengambil secarik kain lalu ia ke kamar mandi mengisi air ke dalam baskom kecil, dan kembali lagi ke kamar Rayhan.22688Please respect copyright.PENANAUkaZQrFbYJ
22688Please respect copyright.PENANAwdzJmSQ3TH
Dengan wajah panik Zaskia mengompres kening Rayhan, untuk menurunkan panas di tubuh Rayhan.22688Please respect copyright.PENANAs1pGQgAABS
22688Please respect copyright.PENANAJolixKC2kX
Tak terasa air mata Zaskia jatuh ke wajah Rayhan, ia merasa sangat sedih karena gagal melindungi adik satu-satunya. Ia menjerit dalam diam sembari terus mengompres dahi dan luka lebam di wajah Adiknya yang tampak terlelap damai.22688Please respect copyright.PENANAG1zYEtnGBr
22688Please respect copyright.PENANAkbfvY3Jhby
Tetesan demi tetesan air mata Zaskia, mau tidak mau mengganggu tidur Rayhan. Pemuda itu membuka matanya, memandang Kakaknya yang tengah menangis.22688Please respect copyright.PENANAeZ7Bb0Xytr
22688Please respect copyright.PENANARCeRsHKJqV
"Kak!" Lirih Rayhan.22688Please respect copyright.PENANA0bqOpB69Cz
22688Please respect copyright.PENANAlzVaC1JGIA
Zaskia berusaha tersenyum, tapi ia tidak bisa menyembunyikan raut kekhawatiran nya. "Sssttt... Kamu tidur lagi ya." Bisik Zaskia, sembari menahan isak tangisnya.22688Please respect copyright.PENANAnIof0yaA65
22688Please respect copyright.PENANAhGZEYpj86F
"Maafin aku Kak!"22688Please respect copyright.PENANA4GuUEsHbk6
22688Please respect copyright.PENANAw8XRR86CeD
"Sudah sayang, gak apa-apa kok, tapi jangan kamu ulangi lagi ya." Mohon Zaskia.22688Please respect copyright.PENANAXeMXsPI9wk
22688Please respect copyright.PENANAcIbBlmysum
Rayhan mengangguk sembari berusaha tersenyum. "Iya Kak! Janji gak akan bikin Kakak khawatir lagi." Ucap Rayhan, ia berusaha terlihat baik-baik saja di hadapan Zaskia.22688Please respect copyright.PENANAPcVxpDXlxu
22688Please respect copyright.PENANAqkeqcRTtAH
Zaskia tersenyum sangat manis, sembari berbaring di samping Adiknya. Dengan perlahan ia melingkarkan tangannya di tubuh Rayhan, memeluknya dengan penuh kasih sayang. Rayhan membalas pelukan Kakaknya dengan erat sembari mengecup pelan kening Zaskia, Kakak kandungnya.22688Please respect copyright.PENANALum8HdmQMJ
22688Please respect copyright.PENANArprC93cXQ9
Kecupan lembut Rayhan membuat Zaskia merasa tenang, hingga akhirnya mereka berdua pun terlelap.22688Please respect copyright.PENANAj8Pm3TmTdH
22688Please respect copyright.PENANAfjHZxcADsT
****22688Please respect copyright.PENANAlI7Ybdx7u8
22688Please respect copyright.PENANAceSxWREKmH
Kediaman KH Umar22688Please respect copyright.PENANAQE4z30j4Vw
22688Please respect copyright.PENANAHO3mGbojFY
Sementara itu di dalam sebuah kamar, di rumah yang berbeda, tampak seorang wanita dalam keadaan nyaris telanjang bulat tengah terlentang sembari di genjot-genjot oleh seorang pemuda yang tengah menindihnya dari atas. Dari raut wajah sang wanita yang masih memakai hijab itu, tampaknya ia merasa serba salah.22688Please respect copyright.PENANAxgAxR32Bt4
22688Please respect copyright.PENANARTOk9hFahF
Jujur saja, sodokan kontol Daniel rasanya sangat nikmat, tapi ia masih memiliki sedikit harga diri untuk mengakui betapa nikmatnya kontol Daniel di dalam memeknya.22688Please respect copyright.PENANAXVutmvvzsE
22688Please respect copyright.PENANAgGotVszcRd
"Aahkk... Aahkk... Aahkk..." Desah Laras.22688Please respect copyright.PENANAYJKa5eLD1K
22688Please respect copyright.PENANAiIpH92dgDx
Jemari Daniel membelai buah dada Laras yang ranum itu, bermain dengan puting Laras yang berwarna coklat tua. Sentuhan-sentuhan Daniel membuat birahi Laras kian menggelegak.22688Please respect copyright.PENANAPrWVVcX3uY
22688Please respect copyright.PENANAeA1pnj5v6k
Tanpa sadar ia melingkarkan kedua kakinya di pinggang Daniel, agar kontol pemuda itu masuk semakin dalam di dalam rongga memeknya. Ia merasa kontol Daniel menyentuh bagian dasar lobang peranakannya yang semakin basah dan licin itu.22688Please respect copyright.PENANAdOCm4dDp26
22688Please respect copyright.PENANAPE8QQAFcgN
"Ughkk... Enak sekali!" Racau Daniel. "Tadi sore, aku sempat mendengar Azril menangis, memangnya ada apa?" Tanya Daniel, tanpa menghentikan hentakan kontolnya di dalam memek Laras.22688Please respect copyright.PENANA1o0d6f1zeB
22688Please respect copyright.PENANAAoranqkvF6
"Uhmmm... Aahkk... Tadi! Aaahkk... Azril mau meminta maaf... Dan... Please..." Terlihat sekali kalau Laras sudah benar-benar tidak tahan dan ingin sekali mendapatkan orgasmenya dari Daniel.22688Please respect copyright.PENANAd05oXhyRZJ
22688Please respect copyright.PENANAyd2l9nHbXK
Daniel menurunkan tempo permainannya, sengaja ingin mempermainkan birahi Laras. "Apa masalahnya?" Cecar Daniel.22688Please respect copyright.PENANA2jyN7QlIY3
22688Please respect copyright.PENANAIAw77IKGZL
"Dia... Aahkk... Dia... Dia berkelahi, dan aku tidak mau memaafkannya." Jawab Laras, ia benar-benar di buat Daniel tersiksa akan rasa nikmat yang menggantung.22688Please respect copyright.PENANAD7iYXiEJRv
22688Please respect copyright.PENANA5pQd78Jh9Y
Laras yang sudah berada di ujung kenikmatan, berusaha menggapai kenikmatan itu sendiri. Ia menggerakan pantatnya agar kocokan Daniel bisa mengantarkannya ke puncak kenikmatan. Tapi lagi-lagi Daniel mempermainkannya.22688Please respect copyright.PENANAkbYW7krgZe
22688Please respect copyright.PENANA8K90om3cOy
Ia menarik kontolnya dari dalam memek Laras, dan membiarkan makin tersiksa.22688Please respect copyright.PENANAvyuxUyXE1N
22688Please respect copyright.PENANAL6b321DWW1
"Daniel! Tolong Tante..." Melas Laras.22688Please respect copyright.PENANATXTaFo5fzA
22688Please respect copyright.PENANAXAy9QLnLwq
Daniel tersenyum sembari merabahi rambut kemaluan Laras. "Dia menangis karena berkelahi, atau karena tidak mendapatkan maaf dari kamu." Tanya Daniel, tidak mengubris permohonan Laras.22688Please respect copyright.PENANA40N86eRVF5
22688Please respect copyright.PENANANvFP7si3kW
"Karena tidak mendapatkan maaf dari saya!" Jawab Laras cepat. "Dan... Ayo Dan, jangan siksa Tante." Laras tampak nyaris menangis sanking frustasi karena tersiksa akan birahinya yang di buat menggantung oleh Daniel.22688Please respect copyright.PENANAwYDPWH4CDa
22688Please respect copyright.PENANA2msuhYpLfx
Daniel merenyitkan dahinya tanda tidak suka. "Bukankah saya sudah menyuruh Tante untuk membuat Azril terobsesi kepada Tante? Kenapa Tante malah berbuat seperti itu." Kesal Daniel.22688Please respect copyright.PENANA0yXX2imnOF
22688Please respect copyright.PENANADfPh7JwUay
"Oke, aku minta maaf dan sekarang..."22688Please respect copyright.PENANATCW39Z1GT8
22688Please respect copyright.PENANA6czz345djq
Daniel memotong ucapan Laras. "Tidak untuk malam ini, lakukan tugasmu dengan benar, setelah itu aku akan memberikan kamu surga yang sebenarnya." Ucap Daniel sembari menyeringai kearah Laras yang kian frustasi.22688Please respect copyright.PENANAACT0uBMJ2l
22688Please respect copyright.PENANAGkKuiIHmGg
"Apa?"22688Please respect copyright.PENANA9ombcqONSY
22688Please respect copyright.PENANA6x7T80nhAq
Daniel tidak mengubrisnya, ia turun dari tempat tidurnya dan mengambil pakaian Laras yang berserakan. "Pergilah! Temui saya setelah kamu melaksanakan tugas yang saya berikan." Usir Daniel.22688Please respect copyright.PENANA4jecAe45c4
22688Please respect copyright.PENANA4t8yy371px
Dengan perasaan campur aduk, Laras segera bangun dari tempat tidur Daniel dan mengenakan kembali pakaiannya. Tak terasa bulir-bulir air matanya jatuh membasahi kedua pipinya. Laras benar-benar merasa terhina atas perbuatan Daniel. Ia merasa seperti wanita murahan yang mengemis orgasme kepada pria yang memperkosanya.22688Please respect copyright.PENANA4Ydys87f3M
22688Please respect copyright.PENANA8PjI2pK8Qt
"Apa salah saya Dan?" Lirih Laras.22688Please respect copyright.PENANASUR2SJqHB8
22688Please respect copyright.PENANA6WtSA5f3mY
Daniel menghidupkan sebatang rokok. "Tante tidak salah, tapi yang salah keluarga ini, keluarga saya. Mereka yang membuat saya melakukan semua ini, membuat Tante harus ikut merasakan penderitaan atas masa lalu keluarga saya." Ia menyeringai, dadanya terasa sesak setiap kali mengingatnya.22688Please respect copyright.PENANAako8hEMi6s
22688Please respect copyright.PENANAlyyPmEbcHx
"Aku pergi." Ujar Laras. Ia tidak mengerti dan berfikir kalau itu hanyalah alasan Daniel untuk membenarkan apa yang Daniel lakukan.22688Please respect copyright.PENANArkHvjWhU1g
22688Please respect copyright.PENANAO354o9XMvx
Ia melangkah keluar dan berharap Daniel menariknya kembali, memperkosanya seperti dulu, membuat tubuhnya bermandikan keringat dan spermanya. Tapi sayang, hingga ia berada di dalam kamarnya Daniel tak juga memanggilnya kembali.22688Please respect copyright.PENANAolq18JR1sy
22688Please respect copyright.PENANACMchRQJN6r
*****22688Please respect copyright.PENANAno9uxuBJhK