Bukannya belok ke kanan menuju kantor Aliyah, Zaskia malah terus melangkah menuju klinik pondok pesantren Al-Tauhid. Selain di percaya untuk mengajar, Julia juga mendapat kepercayaan di bagian kesehatan bersama beberapa santri senior kelas 3 Aliyah.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpvbuqTeiPe
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDJmWMypJSm
Tok... Tok... Tok...65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4pLCdgfNXl
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrZ3t7XO0KU
"Assalamualaikum!"65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFHjiiykjWs
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlr13eFNOqt
Cukup lama Zaskia menunggu jawaban, tapi tidak ada satupun yang menjawab salamnya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2st93Fxrl3
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡarqoIKKPmb
Karena dirinya yang tengah emosi, membuat Zaskia memutuskan untuk masuk ke dalam klinik yang memang biasanya kalau pagi seperti saat ini masih terlihat sepi, tapi Zaskia yakin kalau Julia ada di dalam.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1fRTb9FTSQ
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnEvhbFpWld
Ia berjalan cepat menelusuri lorong klinik, menuju ruangan yang biasa di tempati Julia. Tanpa permisi lagi Zaskia membuka pintu klinik.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkZf9h7P2EX
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOsXa7f1bIY
"Astaghfirullah!" Jerit Zaskia.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqZLPsE8y55
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJJ8SYTTFAb
Ia melihat sahabatnya Julia tengah duduk di pangkuan seorang santri dalam keadaan telanjang bulat.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqkSGsEVhUX
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDcj0yjkTsW
Tubuh sintal Julia tampak naik turun diatas pangkuan sang Santri, sembari mengerang-erang, melolong panjang, menikmati sodokan kontol sang Santri yang tengah sibuk bermain dengan buah dadanya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW22uSTeEz8
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5KsF96DCX1
"Mbak..." Lirih Zaskia.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8PulZMWq1t
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoWdU04zvOu
Julia dan Santri itupun tersadar akan kedatangan Zaskia, buru-buru Julia turun dari atas tubuh sang Santri dengan raut wajah panik, melihat Zaskia yang tengah menatap dirinya dengan tatapan tidak percaya. Sang Santri dengan cepat mengenakan kembali pakaiannya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2eKmbwb7Av
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE099U1Jk4k
Tanpa permisi pemuda itu buru-buru meninggalkan ruang praktek Julia.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX613dJDSfA
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBrcvbBRswo
"Apa-apaan ini Mbak! Astaghfirullah." Zaskia sampai memegangi kepalanya, seakan kepalanya mau pecah melihat kelakuan orang yang begitu ia percayai.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO73ymunm5P
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7oHj6FwQkT
Julia mendesah pelan sembari memakai gamisnya kembali, lalu duduk di kursi kebesarannya yang biasa ia gunakan untuk memeriksa pasiennya. "Duduk Uhkti! Aku bisa menjelaskan semuanya." Ujar Julia berusaha bersikap tenang.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7rmCIwQfQI
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡesEapU47gi
"Tidak perlu Mbak! Saya ke sini cuman mau menanyakan maksud Mbak memberikan obat ini?" Ketus Zaskia.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRwRH57HXu7
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGDlDcfkvzw
"Duduk dulu."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhaQ3J71Rm4
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXnHF1KQkfx
Zaskia menghela nafas perlahan. "Apa maksud Mbak memberikan obat ini ke saya." Zaskia meletakan obat perangsang tersebut ke atas meja.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLO2ObrSLJP
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhMfosrT4vF
"Karena kamu membutuhkannya?"65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW9KPDS7nmg
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ719x7AbsQS
"Apa? Saya gak butuh obat ini Mbak." Geram Zaskia. "Mbak tau apa yang terjadi gara-gara obat ini? Obat ini membuat saya sangat tersiksa Mbak. Dan... Dan... Rayhan, adik saya hampir meniduri saya." Tubuh Zaskia gemetar mengingat kejadian semalam.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiUj7SLWdWR
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbfxLkrWJKq
"Hampir? Itu berarti tidak terjadi kan?"65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXtCjvRb6bK
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqD20Z0mxmb
Zaskia makin geram. "Dan itu bisa saja terjadi Mbak." Sinis Zaskia.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMfZJpA6vyJ
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhm53zHGA1E
"Mbak pikir kamu ke sini karena mau berterimakasih."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRepX0r8xsD
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡguI9EbHmt3
"Gila... Mbak semalam Rayhan melecehkan saya! Ia menyentuh tubuh saya Mbak." Tubuh Zaskia terguncang, mata indahnya tampak berkaca-kaca.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ87DzEZDsq8
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxSqPWYYjqy
"Bukankah itu yang kamu mau?"65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgtAbmCyO4j
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPk8a54Dwxw
"Apa?"65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBzjasZIvRe
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIpd23ErDd2
"Mau sampai kapan Uhkti? Mau sampai kapan kamu membohongi diri kamu sendiri?" Julia menggenggam erat jemari Zaskia. "Mbak perempuan, Mbak tau apa yang kamu rasakan! Hanya saja ada tembok besar yang membuat kamu tidak berani melangkah. Mbak hanya mencoba untuk membantu kamu, merobohkan tembok itu." Jelas Julia, ia menatap dalam mata Zaskia.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSJaPzRyc5L
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWDu9jV3EUu
"Mbak bohong." Lirih Zaskia.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJoMAZMznFu
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUDU36k1Rvb
Julia tersenyum lalu berdiri, ia berjalan mengitari Zaskia dan berhenti di belakang Zaskia, dan memegang pundak Zaskia yang terguncang. "Ini memang sulit Uhkti! Tidak muda... Tapi percaya sama Mbak, obat ini perlahan tapi pasti akan merobohkan tembok itu." Bisik Julia.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcXkLRoyohW
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDheLmL2xXr
"Ta-tapi ini dosa Mbak!" Tak tahan dengan tekanan batin yang di alaminya, Zaskia mulai menitikan air matanya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxIrmAr353k
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡabOkWqUOMK
"Tapi kamu menginginkannya."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhLJdxoRrly
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp80s01euH6
Sejenak suasana menjadi hening, Zaskia tak lagi membantah ucapan sahabatnya. Memang benar Zaskia menginginkannya, hanya saja ia masih takut untuk mengakuinya. Selain karena perbuatan tersebut di larang oleh Agama, ia juga merasa kalau perasaannya terhadap Rayhan sangat tabu.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvaHy0xYWgT
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs7FBsy2hNC
Sebagai seorang Kakak, tentu sudah menjadi tugasnya untuk menjadi seorang panutan adiknya. Bagiamana mungkin ia bisa menjadi panutan kalau dirinya sendiri tidak baik.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2azpova3vL
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡssuSXgJVp4
"Coba ceritakan sama Mbak! Apa yang terjadi semalam? Sekarang kamu duduk dulu." Tanya Julia.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3LGW1r87zm
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBVMmCQ9WzT
Zaskia yang melunak akhirnya menuruti ucapan Julia, ia duduk dengan wajah tertunduk. "Se... Semalam aku meminum obat yang Mbak berikan! Dan... Efeknya sangat mengerikan Mbak! Tubuhku rasanya panas dingin, gak bisa di gerakan, bahkan bicara saja aku gak bisa." Lirih Zaskia.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmMHxurKm8o
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPFFjIT2EPf
"Terus."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbezChJYzAI
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS7QHxAYsX8
"Terus tidak lama kemudian Rayhan ke kamarku Mbak! Ia berusaha membangunkan aku! Tapi... Aku gak bisa." Ucap Zaskia, ia menggigit bibirnya mengingat bagaimana pemuda itu mulai menyentuhnya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3kYyYXgX0E
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBaBuQqQ09S
"Setelah itu dia melecehkan kamu?"65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGMJv8O3kPW
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKSKujhErhd
"....." Zaskia mengangguk.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzAfmVbtWza
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB0qRfeX9YD
"Apa kamu membenci Rayhan?" Tanya Julia.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEFQok3jWzb
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGeDe9yZ4Xr
"....." Zaskia menggelengkan kepalanya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx6JkdaEVMA
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEWwdeyh0ZD
"Kenapa? Bukannya dia sudah melecehkan kamu sayang?" Tanya Julia.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbKc7GB3uzg
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrF2jUJjckz
Zaskia menghela nafas. "Awalnya saya memang sangat marah Mbak! Tapi... Tapi... Sentuhan Rayhan membuat penderitaan saya berkurang!" Zaskia memejamkan matanya sembari menjambak rambutnya di balik jilbab yang ia kenakan.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFrCDYzfF2z
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqgEk9tJrNh
"Seandainya Rayhan tidak datang dan melecehkan Uhkti, apa yang akan terjadi?"65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0SnGcg4Jkh
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXqcwPJWawi
"Se-sepanjang malam saya pasti akan merasa sangat tersiksa Mbak." Jawab Zaskia, ia rasanya ingin menangis sejadi-jadinya walaupun ia tidak tau apa alasannya menangis.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1e1gEwrTo4
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrlSwlcnfwT
Julia merangkul pundak Zaskia, dan dengan reflek Zaskia melingkarkan tangannya di pinggang Julia yang berdiri di sampingnya. Ia membenamkan wajahnya di perut Julia sembari menitikan air mata.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡluSnoQaGAw
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBvrSSlM24Z
Perlahan Julia membelai, mengusap kepala Zaskia yang tengah menangis di pelukannya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA7JRY9XPNW
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlfWQMFvKqh
"Rayhan baik ya! Andai dia tidak datang kamu pasti sangat menderita! Seharusnya kamu berterimakasih sama Rayhan yang sudah membantu kamu." Ucap lembut Julia.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaHckUyxQMe
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHldshSV80E
"Saya merasa berdosa."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBQ2leJMIDO
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl0Sl6uSYAz
"Tapi kamu bahagiakan, karena orang yang menolong kamu adalah orang yang sangat kamu sayangi." Bisik Julia, membuat Zaskia semakin erat memeluk Julia.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk1e9I0l1Vv
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1WHrvNJFHQ
"Mbak..." Zaskia menatap Julia.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSw2At5f0fN
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPVARtsPd8J
Julia tersenyum dan menghapus air mata Zaskia. "Gak apa-apa Uhkti! Wajar kalau kamu menginginkan Adik kamu yang datang menolong kamu." Ujar Julia menenangkan perasaan Zaskia yang kacau. "Dan setiap malam, dia akan selalu datang untuk melepaskan penderitaan kamu." Sambung Julia.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWEK8Wo2wK2
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr8BcJvYPO4
"....." Zaskia cemberut manja.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡglInghsFcq
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHYVBFhCLJ1
"Duh enaknya yang punya pangeran berkuda! Mbak jadi iri sama kamu." Goda Julia.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOagkZPUB6s
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQGTYRRXFJp
"Iiihk... Mbak." Gemas Zaskia mencubit Julia.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiNwjPe6Pyz
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPKpgYagHxD
Wanita berusia 38 tahun itu tertawa melihat tingkah Zaskia yang seperti anak ABG yang tengah jatu cinta, begitu juga dengan Zaskia, ia tertawa mentertawakan dirinya sendiri yang entah kenapa selalu saja mendapatkan pembenaran dari tindakannya yang salah.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbeh0Fz4aDg
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2WGNN2BnpT
Cukup lama mereka mengobrol ringan, hingga akhirnya Zaskia memutuskan untuk pamit karena ia masih ada kelas sehabis istirahat siang.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡziUwB0bbtf
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlTnLOKNKu9
Baru saja Zaskia hendak membuka pintu klinik, tiba-tiba Julia kembali memanggilnya. "Barang kamu ada yang ketinggalan Uhkti." Ucap Julia sembari mengangkat obat perangsang yang tadi di bawak Zaskia.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmx3sRjCZJU
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfWFASBqP5d
"Itu..."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdRx60KMMoj
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ7tE0X6MRl
"Ambil."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡObriXuJywW
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTszUoadXZs
Zaskia kembali mendekat dan menerima obat perangsang tersebut dari Julia.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3wZ9Yc4zjO
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrvssctNuNF
"Dosisinya di tambah satu tetes ya." Ucap Julia seraya mengedipkan matanya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8e0ZZJruu1
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAadllx3E7N
Wajah Zaskia merona merah, ia merasa malu sekali di hadapan Julia. "I-iya Mbak! Terimakasih..." Jawab Zaskia dan menyimpan kembali obat perangsang tersebut.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7icMHNVx8x
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSvBuO53Hve
*****65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYjQ2MX7TQQ
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡImzS6DeI2E
Langit tampak mendung mengiringi langkah Rayhan yang baru saja pulang sekolah. Ia berjalan menelusuri jalan setapak, tak jauh dari rumah Ustadza Risty, Rayhan berbelok menerobos semak belukar yang panjangnya hingga sepinggang.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqHENQvpZUb
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy004yhVkoY
Setelah hampir lima menit lamanya ia menerobos semak belukar, akhirnya Rayhan tiba di tepian danau yang berada tidak jauh dari belakang rumah Ustadza Risty.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT7qZMcQZtJ
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOppTTDwHX3
"Lama banget." Keluh Ustadza Risty setibanya Rayhan.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl1EU0aZs9j
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLfames0UIU
Pemuda itu tersenyum, lalu duduk di samping Ustadza Risty yang tengah duduk di atas tikar yang ia bentangkan diatas rerumputan. "Kangen ya..." Goda Rayhan, membuat wajah Ustadza Risty merona merah.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxJY2jPjmO5
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhQbrRL6jgo
"Geer."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ96yhmkEJCT
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCvpHz8El9f
"Hahahaha...."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSzCqBSLnKV
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTW8DMFXQuz
"Kamu tau, semalam Ustad Fuad bilang ke Ustadza kalau dia gak jadi berpoligami." Ujar Ustadza Risty dengan wajah berbinar.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdDBoEzd5dj
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfuLxuLZzBi
"Oh ya..."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkhKhYAiJgJ
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡukrNRG8WX4
Ustadza Risty mengangguk. "Karena Ustad Fuad merasa puas dengan pelayanan Ustadza. Dan itu.... Berkat kamu Rayhan." Bisik Ustadza Risty.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDBZgiew3hB
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBOLtKdmS3T
"Alhamdulillah kalau begitu." Rayhan menggenggam tangan Ustadza Risty.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFoGTBPCbAP
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXJSgpcQvYX
"Jadi..."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJtg0eOoZuG
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNRVaUWjyn8
"Apa?"65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡloKq1KuZaf
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtZZY0l6Yot
"Ehmm... Kamu mau minta hadiah apa dari Ustadza?" Tanya Ustadza Risty.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD4xTm1RHtp
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJrbsLNG7qG
"Hadiah?"65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr1nwWICPZY
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCS6oJ9ydhz
"Iya."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbCTv9T6fvr
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYHq9aMiDl0
"Apa ya..."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCjjaqFPEc4
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTh5jXSuOeJ
"Apa aja! Ustadza akan berusaha mengabulkan semua permintaan kamu." Ucap Ustadza Risty.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLL4VLQVcB3
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFTefs9bIrS
"Kalau saya minta Ustadza gimana?" Tanya Rayhan, ia menatap dalam mata Ustadza Risty yang tampak tegang karena ucapannya barusan.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlb3fA0dIzw
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFxdRetaFy6
"Aapa."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLq5g67TQ7a
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUnzPnLEZ0l
"Ya... Saya mau Ustadza! Saya mau memiliki Ustadza." Bisik Rayhan, ia menggenggam jemari Ustadza yang terasa begitu halus dan lembut.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbst9QrN8mF
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWIfRSmFmtj
"Ustadza milik Ustad Fuad." Lirih Ustadza Risty.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxfqSsMaPNW
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡivB1eKAi3y
"Dan saya akan merebutnya dari Ustad Fuad." Rayhan semakin berani, ia tidak hanya menggenggam tangan Ustadza Risty, tapi juga membelai jemari halus itu.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbT040V26mI
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM1GbqYUCzJ
"Kamu berani?" Tantang Ustadza Risty.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdDBew6DNaR
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkav40a0tlK
Rayhan menarik wajah Ustadza Risty, dan sedetik kemudian Rayhan melumat bibir merah Ustadza Risty dengan perlahan. Walaupun sempat terkejut, tapi Ustadza Risty tidak melakukan perlawanan apapun, ia membalas pagutan mesrah dari Muridnya itu.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1nTwz7m2RG
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEgAwOMQ2as
Ia membiarkan lidah muridnya bermain-main di dalam mulutnya, bahkan ia menelan air liur Rayhan yang masuk ke dalam mulutnya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs2BynlrJ3w
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQub6rAChKY
Telapak tangan Rayhan menggapai payudara Ustadza Risty yang berbentuk mirip lemon. Walaupun tidak begitu besar, tapi terasa begitu pas di telapak tangan Rayhan, hingga ia leluasa memeras susu Ustadza Risty.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUXudTA7O64
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡza5SfM2p8V
"Ughkk... Hmmppsss... Hmmppsss..." Lenguh Ustadza Risty.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMaG8tHwJ2v
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBEMYi0ef8w
Hampir satu menit mereka berciuman, hingga akhirnya Rayhan melepas pagutannya setelah nafasnya di rasa hampir habis. Ia menatap dalam wajah cantik Ustadza Risty yang tampak tersipu malu setelah melakukan ciuman tabu antara murid dan guru.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEXYb6JIZLG
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8xzbHs4u8v
Rayhan mendekap tubuh Ustadza Risty, kedua tangannya meremas-remas buah dada Ustadza Risty.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2XhUrSAE0h
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXIwWS1N1f5
"Nakal kamu Ray! Ughkk... Ini punya Ustad." Lirih Ustadza Risty sembari sesekali memejamkan matanya, menikmati remasan Rayhan.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1eu5hV2v7R
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBPPabFNZ5V
"Sekarang milik saya Ustadza."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGbKqoqUYK0
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡotLIegESAx
Kedua tangan Rayhan membuka resleting gamis Ustadza Risty yang berada di balik punggungnya. Kemudian ia menurunkan gamis Ustadza Risty hingga sebatas perutnya. Rayhan agak kecewa karena di balik gamisnya Ustadza Risty masih mengenakan tank top.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0JLd6xobpK
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNzCIak1VdW
Segera Rayhan menarik keatas tank top yang di kenakan Zaskia hingga tampak buah dada Zaskia yang berada di balik cup bra berwarna merah.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnGXtnbZqbM
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwTrhiUbSF2
"Lain kali, Ustadza tidak boleh memakai pakaian apapun di balik gamis Ustadza." Titah Rayhan, ia melepas penutup terakhir payudara Ustadza Risty.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFBDnwdhqTX
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh0yD8uZAoF
Tangan mulus Ustadza Risty menggenggam tangan Rayhan yang tengah meremas buah dadanya. "Jadi sekarang kamu sudah berani memberi perintah sama gurumu?" Sindir Ustadza Risty menatap Rayhan.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW8QoGUBzP2
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgsKKOUYHZt
"Tentu... Apa Ustadza mau membantahnya."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXqXJRqOo3r
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj1GiaBQdIi
"Ustadza tidak berani sayang! Karena Ustadza milik kamu sekarang." Jawab Ustadza Risty, ia meraih dagu Rayhan dan mencium bibir Rayhan.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdqwkW30agz
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxad02BdENd
"Ehmmpps... Ehmmpsss... Ehmmpsss..."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCz8n9wht0U
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4NJpoWOhc7
Sembari melumat bibir Ustadza Risty, Rayhan membaringkan Ustadza Risty diatas tikar, ia melepas pagutannya dan mulai menelanjangi Ustadza Risty hingga tubuh tubuh Risty menjadi polos dan hanya menyisakan selembar kain yang menutupi kepalanya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUnFl7EmlMO
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZYL3bJSyZl
Telapak tangan Rayhan membelai kepala Ustadza Risty, menatap nanar tubuh telanjang Ustadzanya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBNIUAcjGL8
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG0A44L7MPr
"Indah sekali Ustadza." Bisik Rayhan.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzTErDWBBMY
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO6On7gXnmN
Pemuda itu tidak mampu menyembunyikan kekagumannya terhadap gundukan kecil yang di tumbuhi rambut hitam yang di cukur rapi. Sadar kalau murid tengah menatap bagian terintim tubuhnya, membuat Ustadza Risty merinding. Rayhan pria pertama selain suaminya yang menatap keindahan tubuhnya secara langsung.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeXeCw3gIFB
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxoXlAvfALw
Rayhan kembali mencium bibir Ustadza Risty, mereka bertukar air liur, sementara telapak tangan Rayhan bermain dengan buah dada Ustadza Risty.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3t9jJbKCwA
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2YvaaMyZAd
Ciuman Rayhan turun menuju leher Ustadza Risty, ia menyibak jilbab Ustadza Risty yang memang sudah berantakan. Lalu dia mulai menjilati leher jenjang Ustadza Risty, memberi beberapa cupangan di leher Ustadza Risty yang tengah mendesah nikmat.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0S6tHzWdY0
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaKDgXtZmPZ
Kemudian ciuman Rayhan kembali turun menuju dua buah gunung kembar yang terlihat menggemaskan itu. Secara bergantian ia menghisap dan meremas payudara Ustadza Risty, membuat wanita bersuami itu makin tak berdaya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3gn8f3jdkp
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqLD9TaxLT2
"Oughkk... Ray! Aaahkk... Aahkkk..." Desah Ustadza Risty.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJlSjATIIcz
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQeKQAlNXTK
Jemari Rayhan turun kebawah, menggelitik perut Ustadza Risty yang sedikit berlemak, lalu turun menuju lembah surga yang tampak sudah becek. "Wanita jalang!" Bisik Rayhan, membuat wajah Ustadza Risty merona merah.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPBFtueofOW
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxC9cGRrhoT
"Itu karena kamu sayang! Ssstt... Kamu membuat Ustadza menjadi wanita jalang."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZzwt8NEuwj
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ypVc4BdW0
"Bukan! Ini salah Ustad Fuad yang gak bisa membuat Ustadza menjadi wanita jalang." Balas Rayhan, menatap mata Ustadza Risty yang tampak sayu.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJgWaq1cu32
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYbDi7SDyDF
"Terserah... Lakukan sekarang sayang."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcmH0nASfYv
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9qJmWydA88
Rayhan tidak mengubris ucapan Ustadza Risty, ia menggeser tubuhnya kebelakang, membuka kedua paha Ustadza Risty hingga ia dapat melihat kemaluan Ustadza Risty yang terlihat begitu indah.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2oqoQFzIUj
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Riu3Km4kC
"Oughkk..." Jerit Ustadza Risty.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Wuc9VNtJk
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGhoo2nV7T6
Lidah Rayhan bermain-main dengan kemaluan Ustadza Risty yang sudah basah dan semakin basah karena bercampur dengan air liur Rayhan.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrkzyTGII27
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYM7xYSJNox
Ia menyapu memek Ustadza Risty dengan seksama, sementara kedua jarinya terdorong masuk menjelajahi lorong memek Ustadza Risty yang terasa hangat dan berkedut-kedut meremas kedua jarinya. Perlahan Rayhan menggerakan jarinya maju mundur.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDp2JXVffaW
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzMuX4QgYQe
"Aahkkk... Ray! Oughkk..."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnG3G1iiioc
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3aXYaIhdSd
Semakin lama Rayhan semakin cepat mengocok memek Ustadza Risty, yang ia kombinasikan dengan jilatan di clitoris Ustadza Risty.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdNZwD6A2kE
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwRroGWGwH1
Tubuh Ustadza Risty bergetar hebat, ia sudah tidak tahan lagi akan gelombang nikmat yang di berikan Rayhan.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIEL5Vsv3Lz
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFskb0JhAd6
"Ustadza dapat Ray..." Lolongan Ustadza Risty terdengar sangat menggairahkan.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvgrkDwmBK1
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfeAHEh9t5F
Creeettsss... Creeettsss... Creeettsss...65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeyG2TmJpOY
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7jzOrxbcbu
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr....65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHYSNTg0rEP
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgRemXrkJjV
Air cinta Ustadza Risty tumpah mengenai wajah Rayhan yang masih berada di bawah selangkangannya. Dengan rakus Rayhan menyeruput cairan yang keluar dari dalam memek Ustadza Risty yang tampak kepayahan.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNx11cL3vvR
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDi6MIDsDYY
"Jorok!" Komentar Ustadza Risty.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjMqZQZOaaM
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvO8Xf9JRFR
Rayhan tersenyum. "Jadi seperti ini rasanya memek Istrinya Ustad Fuad?" Goda Rayhan.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9IOvwJHH2q
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPsXhx1T911
"Jahat kamu Ray." Rajuk Ustadza Risty.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQR67pBejWW
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRqZJFTi2Zu
Rayhan yang sudah sangat bernafsu segera menanggalkan pakaiannya hingga ia telanjang bulat.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtrqgZI1Lrv
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFwXf1d8eNt
"Hisap kontolku Ustadza jalang." Ujar Rayhan.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjGiVF57og2
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHWwSLu9lZl
"Setelah merasakan memeknya Istri Ustad Fuad, dan sekarang kamu meminta Istrinya Ustad Fuad untuk mengoral kontolmu." Ejek Ustadza Risty.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxtqJRFZqBm
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMI03Sx8DMy
"Lakukan." Perintah Rayhan.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW7lCUnSP0a
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIkVSPHnCH7
"Baik Tuan!"65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7sziTYLOND
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF3155jC1o1
Jemari Ustadza Risty menggenggam kontol Rayhan, ia menggerakan jemarinya turun naik. "Aku memintamu untuk menghisapnya, bukan mengocoknya." Ucap Rayhan, dengan nada mengintimidasi.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhSzhsgR1uC
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBdJg42P5SK
"Bandel." Ucap Ustadza Risty.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlXLpHLIoTy
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN0cZ7WopTX
Ia menjulurkan lidahnya menyapu kepala kontol Rayhan yang berbentuk jamur hingga ke batangnya. Dengan gerakan perlahan ia mulai menghisap kontol Rayhan dengan gerakan memutar, dan sesekali menggelitik lobang kencing Rayhan dengan ujung lidahnya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡizo4bSSGdE
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXDhuhrrJ3Q
Bibir merahnya tampak kesulitan mengoral kontol Rayhan, tapi ia ingin memberikan yang terbaik untuk Rayhan, pemuda yang telah berebut dirinya dari Suaminya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcIMA7idRJg
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3EVPuvXPrf
Harus di akui kalau Ustadza Risty semakin pandai memanjakan kontolnya, membuat Rayhan mulai kewalahan. Karena tidak ingin segera orgasme, Rayhan meminta Ustadza Risty untuk berhenti mengoral kontolnya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXLyf5ouQsQ
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZZkgc8Z5GZ
Kembali ke posisinya semula, Rayhan menindih tubuh Ustadza Risty, ia memposisikan kontolnya tepat di depan gerbang masuk bibir kemaluan Ustadza Risty.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ78hJ2sDVKy
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPG3OasSOy1
"Masukan Ray! Miliki tubuh ini, tubuh yang seharusnya hanya di miliki Ustad Fuad." Goda Ustadza Risty sembari mengelus wajah tampan Rayhan.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRCvgpZLBH0
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrGChOvk5gX
"Apa yang harus di masukan Ustadza?"65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBAJ3w3C0fX
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡux59tf6Mx9
"Kontol... Kamu sayang! Masukan kontol kamu ke dalam memek Ustadza jalang ini." Ucap Ustadza Risty yang semakin tidak tahan ingin segera di masuki kontol Rayhan.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGD2xzAdqEn
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt0CgZLx7bK
Rayhan tersenyum lalu ia menggesek-gesekkan batang kemaluannya di bibir kemaluan Ustadza Risty. Dengan satu hentakan kasar, Rayhan menancapkan kontolnya ke dalam memek Istri Ustad Fuad.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkbenKlhfwX
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡohvnYinALt
Duaaaar...65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRyubfcatBE
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0MOKqb5Hoc
Tiba-tiba langit berteriak dengan keras, yang di sertai rintikan hujan yang jatuh ke bumi.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5lzwaCfja0
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ94vPOuWYtE
"Oughkk..." Jerit Ustadza Risty.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpnPLH9zC5g
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaNOXI6Ad95
Tusukan kontol Rayhan di dalam memek Ustadza Risty semakin lama semakin cepat, seiring dengan guyuran hujan yang semakin deras menerpa tubuh mereka yang tengah bercinta diatas tikar.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx6JMNncZUu
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFadzZ8zFbp
Rayhan mendekap kepala Ustadza Risty dan melumat bibir Ustadza Risty dengan perlahan.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHgrjDdZDo7
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZrNZ1rSak5
Di bawah guyuran hujan mereka berpacu dengan birahi, tidak perduli dengan suara gledek yang seakan memberi memperingatkan atas perbuatan mereka saat ini.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0qPFpP9piI
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmg04WHcSSO
"Ray! Aaahkk... Enak..." Racau Ustadza Risty.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw5GmJ03GMF
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfYATM0DwM1
Jemari Rayhan kembali meremas-remas susu Ustadza Risty, dan memilin putingnya. "Ssstt... Aahkkk... Maaf Ustad Fuad, memek jalang Istrimu ku genjot." Erang Rayhan, yang semakin gencar menyodok-nyodok memek Ustadza Risty yang terasa meremas-remas batang kontolnya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4s8zsL8Fns
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ20sClPeHqz
Keluar masuk... Keluar masuk... Keluar masuk...65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrDNsYuzmFJ
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm1LundNuoG
Genjotan Rayhan semakin lama semakin cepat, dengan hentakan yang kuat kuat menubruk memek Ustadza Risty yang terasa semakin licin.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1JQoXCQi94
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGugnYkZG7W
Kedua tangan Ustadza Risty melingkar di leher Rayhan, dengan mata terpejam menikmati setiap hentakan kontol Rayhan di dalam memeknya. Tidak lama kemudian Rayhan mengangkat satu kaki Ustadza Risty, kaki jenjang itu ia silangkan ke samping sehingga memek Ustadza Risty terasa semakin seret.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp9ndbNpu9i
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYtmcMxTgMg
Slookss... Slookss... Slookss... Slookss... Slookss... Slookss... Slookss... Slookss.... Slookss...65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkU4Lm8PezE
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdbGQzEKiXb
"Ray! Aahkkk... Ustadza dapat Nak!" Jerit Ustadza Risty.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2mSEQrZlJT
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgYzCzC8pgK
Tubuhnya menggelepar seperti ikan kehabisan air. Bukannya berhenti Rayhan semakin gencar menyodok-nyodok memek Ustadza Risty yang kian ketat memeluk batang kontolnya yang tengah menyodok-nyodok memeknya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ2nhhbrsAP
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeb9HglejZF
Alhasil orgasme Ustadza Risty seakan tak pernah padam, membuat Ustadza Risty makin tersiksa.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlGavkKpL6Q
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4hCTzmp28j
Ploopss...65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWhwI6Oi53C
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlUtHld1QSY
Rayhan mencabut kontolnya, dan tampak memek Ustadza Risty terlihat makin memerah karena sodokan kasar kontol Rayhan terhadap memeknya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG7jtGWdKp4
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJKpfcFdk1R
"Nungging." Perintah Rayhan.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw0qlwInO5L
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡejw7pGMa3q
Pemuda itu mengusap wajahnya yang di guyur air hujan yang semakin lebat.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa6XbZupcGP
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJw7khePoLf
"Ughkk... Ayo sayang masukan lagi, memek ini milik kamu sekarang." Goda Ustadza Risty, ia melebarkan kakinya dengan sedikit mengangkat pantatnya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzJ72H96WbE
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtufFSKaBXx
Plaaak...65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKjB6qimCwx
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFve5wxOsqV
Rayhan menampar pantat mulus Ustadza Risty hingga tampak memerah.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9kJxZmAvLw
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡftRfEVF93O
"Auww... Ray!"65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp2SncyIjp7
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIIAQDDsVNZ
Plaaak...65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWglsDu4MiP
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo4CHmmpRHY
"Binal... Wanita jalang." Umpat Rayhan.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKyaqogsXb9
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8NJCNbUTT3
"Masukan Ray... Masukan kontol kamu ke dalam memek Istrinya Fuad." Desah Ustadza Risty, pantatnya tampak tersentak-sentak setiap kali di tampar Rayhan.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK0Yd6g7cDi
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNpBU8PoVbD
Tangan kanan Rayhan menuntun kontolnya untuk kembali melesat ke dalam memek Ustadza Risty. "Bleeess..." Dengan satu dorongan kontolnya kembali bersemayam di dalam memek Ustadza Risty. Sembari menggenjot Ustadza Risty dari belakang, Rayhan menarik jilbabnya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2eAhcZRNkh
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDvo9QwaLE6
Layaknya seorang joki kuda, Rayhan menyentak-nyentak pinggulnya, menyodok memek Ustadza Risty.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDbgl8RyHjU
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1hTmuKT4PD
"Ray... Aahkkk... Aahkkk..."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyWJlg5Pr6Y
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6fA6MwDu8W
"Aku mau keluar Ustadza..." Erang Rayhan, ia makin cepat mengocok kontolnya di dalam memek Ustadza Risty.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRH2m05lxJw
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLVYZAkQVdr
Wajah Ustadza Risty tampak panik, walaupun dirinya juga di landa rasa nikmat yang luar biasa, ia merasa kalau dirinya juga sebentar lagi akan sampai.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaZHxo0d2sp
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0JwxCuYDBA
"Di luar Ray! Oughkk... Aku dapat." Jerit Ustadza Risty.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoQccKixwLB
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnmQVvQrcrB
Untuk ketiga kalinya Ustadza Risty melolong panjang melepaskan syahwatnya. Pantat Ustadza Risty bergetar hebat di bawah guyuran hujan, hingga tubuhnya ambruk dan dadanya menempel keatas tikar.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAXxS54EYNz
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJJnsMVkz44
Rayhan makin gencar menyodok memek Ustadza Risty, hingga akhirnya ia merasakan aliran darahnya berkumpul di satu titik.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyd5vSxf3X8
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn62ekmMls7
"Aku keluar..."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0J91MrrGRd
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF5jzv90vde
Rayhan mencabut kontolnya dan menumpahkan spermanya diatas pantat mulus Ustadza Risty.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNkjriIjaZE
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZsMDtCBvN8
Croooottss... Croooottss... Croooottss...65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY5iHLNTHMo
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqPrtv5zGHG
*****65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRiNkCL9eqS
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUjZUs43SP6
Sehabis shalat ashar, Aurel menuju perpustakaan, ia mengambil sebuah buku lalu duduk di teras perpustakaan. Alih-alih membaca buku, Aurel malah lebih banyak melamun, meratapi nasibnya yang begitu kacau setelah mengenal kekasihnya Dedi.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0oa6SDyOhq
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTWDncDAUQ9
Kini ia tidak hanya kehilangan harga dirinya sebagai seorang wanita muslimah, tapi juga harus kehilangan sahabat-sahabatnya yang selalu setia menemani dirinya di saat ia sedih seperti saat ini.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDDMS6BCtnA
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPKKQ94id0B
Andai saja ia mendengarkan ucapan teman-temannya, mungkin ia tidak akan kemakan jebakan Dedi, pemuda yang telah menjebaknya hingga ia harus melayani keempat teman Dedi bersamaan.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡINTyLyO3tV
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVOQgAWWHtb
"Aurel."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8RbxEg43Zw
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdGxqkDYjG9
Aurel menoleh ke samping lalu dengan sigap mengusap air matanya. "Eh kamu Asyifa!" Ujar Aurel, ia berusaha tersenyum agar sahabatnya tidak curiga.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOQflvjfuKi
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Eg1erND37
"Kamu kenapa?" Asyifa duduk di samping Aurel.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUEqoVhI6W6
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3iyLfLI5Zj
"Aku gak apa-apa kok!" Jawab Aurel.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcftnmx7VD0
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyXwlL0bVOD
Asyifa memegang lengan sahabatnya. "Bohong! Aku tau kalau sahabatku saat ini sedang sedih." Ujar Asyifa, membuat Aurel terdiam.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRXeRVqyDMK
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHWDKZZkLDd
Memang sukar rasanya menipu orang terdekat kita. Tanpa Aurel ceritapun, Asyifa pasti bisa menebak kalau dirinya saat ini tengah sedih. Tapi apakah mungkin ia harus menceritakan kejadian tadi pagi sama sahabatnya? Tidak... Tidak... Aurel tidak ingin melibatkan teman-temannya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡovAXhouBAq
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHx2MiHtRW7
"Ayo cerita."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxaFuVQRcwR
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXLICJoBvMi
"Maafin aku ya Asyifa! Aku sudah jahat sama kalian semua." Lirih Aurel.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG9Xc0oe0YV
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVZnDQudl56
Asyifa tersenyum. "Minta maaf buat apa? Kamu gak salah kok..." Ujar Asyifa.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoKsaP721xT
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCKI1Whz25z
"Aku takut kehilangan kalian."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR7snayGyJ0
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9sAMmyXXH5
Tiba-tiba Aurel memeluk sahabatnya itu, ia benar-benar menyesal karena tidak mau mendengarkan nasehat sahabatnya itu, sehingga ia harus kehilangan mereka demi seorang pemuda yang malah tega menyakiti nya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ73NToj9nPa
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6szMpQDahi
Tapi nasi sudah menjadi bubur, Aurel hanya berharap sahabat-sahabatnya mau memaafkan dirinya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWIkCiCzEVI
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡncPnjctA5t
"Kamu tidak akan pernah kehilangan kami." Tegas Asyifa.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQfscUaD2Ia
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAqvPdXzuuw
"Apa kamu mau memaafkan aku?"65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEpHNiowgfs
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Pi7PwXmEj
Asyifa mengangguk. "Tentu saja, Kitakan teman..." Ujar Asyifa kembali tersenyum.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlVLLZW0nxw
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE5MfnUow15
"Terimakasih."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCiCiF5zgAq
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrA5BjPkLpN
Asyifa berdiri. "Ya sudah jangan sedih lagi, ayo kita belajar bersama, besok kan ada kuis." Ajak Asyifa. Aurel mengangguk dan menyambut uluran tangan Asyifa.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmuo0DsiS7q
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzs3j9beZDc
Mereka berdua segera kembali masuk ke dalam perpustakaan untuk belajar bersama. Entah kenapa Aurel merasa sangat bahagia sekali, rasanya sudah lama ia tidak merasakan perasaan seperti saat ini. Terimakasih Tuhan, sudah memberikan sahabat terbaik.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyfs7vTNthD
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF9lH5DRRVZ
*****65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZlpud48s2p
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqhT2viwlN0
Di tempat yang berbeda, Aziza tampak duduk di tepian bangku penonton sembari melihat teman-teman asramanya yang tengah bermain basket, walaupun lapangan saat ini sedikit tergenang air karena hujan barusan, tapi mereka terlihat begitu bersemangat.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTs5iwvG6DB
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFqypf87QMn
Saat sedang menikmati permainan teman-temannya, Aziza tidak sengaja melihat Ustadza Wanda bersama Fei yang tengah berjalan bersama-sama.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxZFqG1DBg1
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJlRINhOJOQ
Kehadiran mereka membuat Aziza kembali teringat kejadian kemarin ketika ia memergoki Ustadza Wanda tengah berbuat mesum di dalam toilet bersama Fei. Rasanya sulit sekali untuk mempercayai apa yang ia lihat, mengingat Ustadza Wanda adalah seorang guru di ponpes Al-Tauhid.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡno1i2rlygL
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX75RsgWoJb
Wanda terlihat berbisik kepada Fei, kemudian mereka berpisah. Fei segera menuju kosnya, sementara Ustadza Wanda menghampiri Aziza.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2zlFwPoz3G
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXpC8uZ49oT
"Gak ikut main?" Tanya Wanda.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnGKZi9q5sO
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNdiA2xw54Z
Aziza tampak gerogi. "Eh... Ehmm... Iya Ustadza, cuman mau lihat-lihat aja." Jawab Aziza tampak terlihat salah tingkah karena di dekati Ustadza Wanda.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8TBv1tzfu7
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlGgz0t7Rh6
"Kenapa?"65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmiO0ArOAPc
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUHH1znwhtk
Ustadza Wanda duduk di samping Aziza, lalu wanita cantik itu meletakan tangannya di paha Aziza.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYXxLIS5e7N
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm5fF8KOXla
Seandainya saja ia tidak melihat kejadian kemarin, mungkin Aziza akan bersikap biasa-biasa saja, tapi masalahnya ia sudah memergoki kelakuan menyimpang Ustadza Wanda, membuat Aziza menjadi risih.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ33K72P5K8G
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFs5W2oM6G8
"Eh... Gak apa-apa Ustadza." Aziza menggeser kakinya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJeqHEVXDwC
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL0I92BW3BO
Ustadza Wanda tersenyum melihat ketakutan dari tatapan Aziza. "Soal kemarin! Ustadza minta maaf ya." Ucap Ustadza Wanda sembari mengamati anak didiknya yang tengah bermain basket di lapangan yang basah.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ3oSQsgfeX
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq2SrO4cJrY
"Maksud Ustadza?"65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB3uhAc3JYL
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTbAJSrjY3I
"Ustadza tau kalau kemarin kamu melihat Ustadza sama temanmu Fei." Ujar Ustadza Wanda, sukses membuat Aziza semakin salah tingkah.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXpcgbAYImm
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyRhzyyQFke
"Jadi Ustadza tau."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZhLRUyk1bS
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1RDMlIpVR2
"Kamu bisa kan jaga rahasia Ustadza?" Tanya Ustadza Wanda, jemarinya naik keatas merabahi paha Aziza yang di balut celana panjang berwarna hitam.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSc3XdeajAE
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ64HWgqwyoC
"Eh... Ehmm... Iya Ustadza." Ujar Aziza makin tak tenang.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJGVqqP6NbQ
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxSNgN8H6zc
Memang Aziza tidak berniat mengadukan perbuatan Ustadza Wanda, karena ia merasa itu bukan urusannya. Tapi kejadian kemarin membuat pandangan Aziza terhadap gurunya menjadi berubah.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Wdzmr6SSf
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZYPj2kax0I
Mendengar ucapan Aziza membuat Ustadza Wanda senang, ia semakin berani merabah semakin atas kaki Aziza, hingga nyaris menyentuh selangkangan Aziza.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBbRcgoaGSC
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWwTdIrRhZB
"Astaghfirullah!" Hentak Aziza.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIvemjh6fbt
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxx6XyEuzQv
Gadis cantik itu langsung berdiri dan menatap tak suka kearah Ustadza Wanda yang ia anggap terlalu berani. "Kenapa sayang." Ucap lembut Wanda.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIdMIQh1gqU
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgdrxyEDBsI
"Maaf Ustadza! Saya bukan Fei." Lirih Aziza.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh4VE9VyC6L
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDqBA6WtGqw
"Ya, kamu bukan dia, karena kamu lebih cantik dari Fei." Bisik Ustadza Wanda membuat tubuh Aziza merinding.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC3N99fg2pQ
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWPcOTjtCmS
"Sepertinya saya harus pergi sekarang! Assalamualaikum." Ucap Aziza cepat, lalu tanpa menunggu jawaban Ustadza Wanda, Aziza buru-buru pergi kembali ke rumahnya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoFiywmKrQW
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI7mYU7Zusa
Ustadza Wanda menatap punggung Aziza yang pergi meninggalkannya begitu saja. Ia tersenyum penuh arti sembari menggigit bibirnya. "Lihat saja nanti sayang!" Gumam Ustadza Wanda, lalu beranjak pergi.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAiTuEPXUIa
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiFqOFfK4aA
*****65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJZKdjXBRw3
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVPDYwRO3xK
Hujan yang tadi sudah reda, kini kembali mulai mengguyur pondok pesantren Al-Tauhid dengan perlahan. Azril yang baru saja pulang dari lapangan sepak bola bergegas menuju rumahnya sembari menenteng sepatu bola yang ada di tangannya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKcnqSZJHnn
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoQOSTgInti
Ketika ia hampir tiba di rumahnya, tiba-tiba ia melihat sosok santri yang amat ia kenal baru saja keluar dari rumahnya. Pemuda itu adalah Dedi.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwcaGzAIOLT
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvNlyFyllTM
"Ngapain dia ada di rumah?" Gumam Azril.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpIKRdmUzE1
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5yxoGYfKPa
Pemuda itu bergegas menuju rumahnya setelah Dedi menghilang dari pandangannya. Setibanya di rumah ia melihat Laras yang tengah duduk di depan televisi. Wanita yang kini menjadi panutannya itu tampak tersenyum ketika melihat kehadirannya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSfjvHd6qvk
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHeIzgqjhrH
Azril segera menghampirinya dan mencium lembut punggung Laras, yang di balas dengan kecupan di keningnya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5wDhqqyRvI
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk6bd6Loiha
"Mandi, terus ganti baju dulu sana." Suruh Laras.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk1Fg8eeYHD
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwRSUkR76SQ
"Iya Umi."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiorJvrkzDG
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ38y9yd9WWI
Baru saja berjalan beberapa langkah Azril menghentikan langkahnya. "Eh Umi... Hmmm... Tadi aku lihat ada teman sekolahku ke rumah kita, dia nyari siapa Umi?" Tanya Azril penasaran.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlV2l15YrPL
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM48wV2HWzs
"Dedi maksud kamu?"65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaNDdLgWnfC
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0liso2PgmK
"Iya Umi."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ6FTeZ4a2B
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAPUyhmg3QW
"Dia nyari Kakak kamu Clara! Sepertinya si dia pacarnya Clara." Jawab Laras.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVZdZSbBGfn
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnHqelx5iDv
"Apa?"65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjiurvM0zsC
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK5pyZxgPTf
"Kenapa?"65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIqPa2SGuzb
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1zE3d6eITu
Azril yang tadi sudah merasakan kalau ada yang tidak beres semakin merasa khawatir. "Kok Kak Clara di bolehin pacaran Umi?"65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiWpmHJwCms
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOzcKedq6Ms
"Emangnya kenapa kalau Kakak kamu pacaran?"65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYBHVzenZpC
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnxWfIkuCE3
"Bukannya Abi melarang kami pacaran?" Ujar Azril, ia masih ingat dengan pesan KH Umar yang meminta anaknya untuk tidak coba-coba menjalin hubungan dengan lawan jenis sebelum menikah.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXOanYp7NZG
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjglfue7T3v
Laras tersenyum. "Itukan kalau Abi tau, kalau gak tau." Ucap Laras pelan.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsZxfand4WG
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ438GGwEklU
"Tapi Umi."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡobDjjEahdW
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlblpoPhR7l
"Kamu kenapa si sayang? Wajar dong kalau Kakak kamu mulai pacaran. Itu artinya Kakak kamu normal." Bela Laras, membuat Azril benar-benar tidak mengerti.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN2Z9ILJXBx
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj1ZiYAjwwO
"Setau Azril, Dedi itu pacaran sama Aurel Umi! Aku cuman takut kalau Kak Clara cuman di permainkan oleh Dedi." Ungkap Azril tentang kekhawatirannya dengan sosok Dedi yang ternyata juga mendekati Kakak Tirinya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk0otgUdp3O
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAQJBdcrlm0
"Astaghfirullah... Azril."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlYX4OXnVJL
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWHgC28n4RJ
"Azril gak bohong Umi." Bela Azril.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTuT5ETGnsZ
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQUQaGBBbaf
Laras menatap marah kearah putranya. "Umi gak pernah ngajarin kamu nuduh orang sembarangan! Yang Umi lihat dia anak baik-baik." Ujar Laras, membuat Azril benar-benar dilema saat ini.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwv192FZnTy
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQomNqwpaDm
"Azril gak bohong." Azril tertunduk diam.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPuQnqmMKhX
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxblxHYYtAl
"Cukup."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡefUfBWOvVJ
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOxrchTqkDt
Azril segera bersimpuh di depan Laras. "Umi... Azril gak mau kalau nanti Kak Clara di permainkan sama Dedi, Azril sangat mengenal dia." Ujar Azril tidak menyerah meyakinkan Ibu Sambungnya.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYMcHbiUcag
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUKptFvdQzm
"Sepertinya Umi harus sedikit keras sama kamu."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuJ9sl9MXqT
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeM2UXyIqEN
"Umi."65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡALyBMDvUmX
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvZshQvgdrS
Laras tidak mengubris ucapan Azril, ia berdiri dan menatap tajam kearah Azril. "Sekarang kamu mandi, ganti baju lalu ke kamar Umi." Ucap Laras lantang, lalu meninggalkan Azril yang tampak masih bengong.65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg0Bqn6HbzU
65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLBhKbdYR2T
*****65219Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGDjqB38bR2
Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
