Dari belakang seorang pemuda berjalan mengendap. Ia melingkarkan kedua tangannya di pinggang ramping seorang wanita berusia 24 tahun. Gadis bermata indah itu tersenyum menyambut pelukan hangat dari seseorang yang amat ia sayangi. Ia memutar tubuhnya hingga mereka saling berhadapan.120135Please respect copyright.PENANAesYOigrRWm
120135Please respect copyright.PENANAQqAFchbfwg
Kedua mata mereka saling menatap, menimbulkan getaran-getaran syahwat yang semakin membakar birahi mereka berdua. Rayhan mendekatkan wajahnya, bibir tebalnya menyentuh lembut bibir Zaskia yang kemerah-merahan.120135Please respect copyright.PENANAkY6NfSE5rl
120135Please respect copyright.PENANAj0EGmXXrzS
Zaskia memejamkan matanya, menikmati lumatan lembut dari sang Adik yang tengah mengulum bibirnya. Ia membuka sedikit bibirnya, membiarkan lidah adiknya masuk kedalam mulutnya, menjamah bagian dalam mulutnya, membelit lidahnya, dengan mesrah, seperti sepasang ular yang tengah memadu kasih.120135Please respect copyright.PENANAy1RoPo8OsI
120135Please respect copyright.PENANA9Ydf4jM9zc
Kedua tangan Rayhan kebawah, ia menyentuh dan membelai bongkahan pantat Zaskia yang terasa kenyal dan padat.120135Please respect copyright.PENANAmj46w6U60r
120135Please respect copyright.PENANA02lFobK5v3
"Eehmmpss.... Hmmmpss..."120135Please respect copyright.PENANATQHlaKYUgQ
120135Please respect copyright.PENANAyAnT7sXfwc
Ciuman mereka semakin panas, ketika jemari Zaskia menyentuh kemaluan Rayhan yang ternyata sudah ereksi maksimal. Wanita berparas cantik itu melepas ciuman mereka, ia turun kebawah, berlutut di hadapan Rayhan. Jemari lembutnya kembali membelai tonjolan yang ada di celana Rayhan.120135Please respect copyright.PENANA457LLCI1sT
120135Please respect copyright.PENANAC4L4kxsSsZ
"Kakak buka ya Dek!" Pinta Zaskia.120135Please respect copyright.PENANAcoFcTFQ4Kf
120135Please respect copyright.PENANANUzV8AcaxZ
Rayhan menganggukan kepalanya, sembari membelai kepala Zaskia yang terbungkus jilbab segi empat berwarna biru muda.120135Please respect copyright.PENANAgJxvAcrmB4
120135Please respect copyright.PENANALpokcl4jao
Dengan perlahan jemari lentik itu membuka pengait celana Rayhan. Lalu ia menarik turun celana Rayhan bersama celana dalamnya yang berwarna coklat tua. Sedetik kemudian, batang kemaluan Rayhan yang berukuran 22Cm melompat keluar dari dalam sarangnya, terpampang di hadapannya.120135Please respect copyright.PENANAxvhPwnCTbe
120135Please respect copyright.PENANAIA9qcjaRaS
"Eessstt..." Rayhan mendesis nikmat ketika jemari halus Zaskia menggenggam batang kemaluannya.120135Please respect copyright.PENANAJLFFnEQlJR
120135Please respect copyright.PENANAcPDeU87zJa
Zaskia menatap Rayhan sembari tersenyum menggoda. "Enak Dek? Kamu suka?" Tanya Zaskia, sembari menggerakan tangannya maju mundur, mengocok kemaluan Adiknya.120135Please respect copyright.PENANA99nc9yFa2z
120135Please respect copyright.PENANAFGq1UgirHS
"Enak banget Kak! Aaahkk... Hisap kontolku Kak." Pinta Rayhan, dia kembali membelai kepala Kakak kandungnya.120135Please respect copyright.PENANAcdUoYXMbMP
120135Please respect copyright.PENANAtve3bHcHc9
Saat wajahnya semakin dekat dengan kemaluan Rayhan. Zaskia dapat mencium aroma menyengat dari batang kemaluan Rayhan yang membuatnya kian terbakar birahi. Perlahan Zaskia menyapu permukaan kepala penis Rayhan dengan ujung lidahnya, lalu turun menelusuri batangnya yang panjang. Sementara jemarinya membelai lembut kantung pelirnya Rayhan.120135Please respect copyright.PENANAnjOkoibRXC
120135Please respect copyright.PENANADDqF6tfmRM
Tidak ada satu incipun dari kemaluan Rayhan yang terlewat dari sapuan lidahnya. Setelah batang kemaluan Rayhan basah oleh air liurnya, Zaskia melahap penis Rayhan. Wanita berhijab biru itu mengoral penis Rayhan dengan mulutnya.120135Please respect copyright.PENANAsQnGxIMQbi
120135Please respect copyright.PENANAtac1xCm0uV
"Oughkk... Astaghfirullah! Enaaak Kak." Keluh Rayhan.120135Please respect copyright.PENANAxUf2hx3lgJ
120135Please respect copyright.PENANAanLrokDsmW
Sluuuppsss... Sluuuppsss... Sluuuppsss...120135Please respect copyright.PENANAHqoMotiorx
120135Please respect copyright.PENANA6csVARJV6t
Zaskia mengombinasikan kulumannya dengan kocokan telapak tangannya di batang kemaluan Rayhan. Membuat pemuda berusia belasan tahun itu mengerang nikmat.120135Please respect copyright.PENANAH8JCIvddIe
120135Please respect copyright.PENANAdHatwVhFRk
Permainan mulut, lidah dan telapak tangan Zaskia membuat Rayhan rasanya ingin meledak. Aliran darahnya memanas, berkumpul di satu titik dan siap untuk di tumpahkan kapan saja. Tetapi sebelum itu terjadi, Rayhan segera meminta Zaskia berhenti mengoral penisnya.120135Please respect copyright.PENANAPetM39bHgH
120135Please respect copyright.PENANAHap8ExpSsa
Ia meminta Zaskia kembali berdiri. Lalu bibirnya mencium dan melumat bibir Zaskia yang telah memberikan servis yang luar biasa untuk Rayhan junior.120135Please respect copyright.PENANAKhrfWtXahg
120135Please respect copyright.PENANAfFG4QV02rT
Sembari berciuman, Rayhan menarik turun resleting gamis Zaskia yang berada di punggungnya. Kemudian dari pundaknya, Rayhan menarik turun gamis Zaskia dengan perlahan. Tampak pundak Zaskia yang putih mulus terpampang di hadapannya. Cup... Rayhan mengecup mesrah pundaknya, sembari terus menarik turun gamis Zaskia hingga jatuh kelantai.120135Please respect copyright.PENANAhTWslNE9UD
120135Please respect copyright.PENANA2PGUteKBHH
Di hadapannya saat ini seorang wanita dewasa berdiri di depannya hanya mengenakan bra berwarna hitam berukuran 34E, celana dalam jenis g-string yang menutupi pubik vaginanya, dan kaos kaki sepanjang betis berwarna putih bersih.120135Please respect copyright.PENANAxSavl3rCf9
120135Please respect copyright.PENANAZiyk7yMVUu
Kedua jari tangan Rayhan menyusup masuk ke tali bra Zaskia. Lalu ia menurunkannya dengan perlahan. Tidak sampai disitu saja, Rayhan juga melipat kebawah cup branya, hingga meninggalkan sepasang gunung kembar yang terlihat sangat indah, dengan kedua puting mungil yang kemerah-merahan.120135Please respect copyright.PENANAR9R6QRlMOE
120135Please respect copyright.PENANAfRxCETNuUx
Rayhan menelan air liurnya, tak tahan dengan keindahan yang ada di hadapannya saat ini.120135Please respect copyright.PENANAOFcOBpiSuF
120135Please respect copyright.PENANAWrMPO6nJfN
"Hisap tetek Kakak Dek!" Pinta Zaskia.120135Please respect copyright.PENANAlsCpbLdQ1G
120135Please respect copyright.PENANAlRE1fVgkpW
Rayhan menangkup payudara Zaskia. "Cuman di hisap saja Kak?" Goda Rayhan, dia meremas lembut gumpalan daging gemuk yang berada di telapak tangannya.120135Please respect copyright.PENANAdAsn1rkIiH
120135Please respect copyright.PENANADasrUoOR1r
"Oughkk... Enak! Lakukan sesuka kamu Dek. Tetek Kakak milik kamu sayang." Ujar Zaskia dengan suara mendesah, membuat Rayhan semakin bersemangat mengerjai sepasang payudara Zaskia yang sempurna itu.120135Please respect copyright.PENANAMY2GFNLlum
120135Please respect copyright.PENANAUPYz4AbwIS
Anak remaja itu memposisikan Kakak kandungnya untuk duduk diatas meja rias. Lalu Rayhan membungkukkan tubuhnya, sembari mendekatkan wajahnya di hadapan payudara Zaskia. Mulutnya terbuka lebar, dan melahap payudara Zaskia. Sementara tangannya yang menganggur meremas payudara Zaskia.120135Please respect copyright.PENANARqunDVsoen
120135Please respect copyright.PENANAfpMd71h12y
"Oughkk...!" Desah Zaskia.120135Please respect copyright.PENANAssK7BTXUFr
120135Please respect copyright.PENANAA8gMKcHeFH
Kedua tangan Zaskia mencengkram erat pinggiran meja hias miliknya dengan wajah cantiknya yang mendongak keatas, merasakan setiap sentuhan di payudaranya yang merangsang tubuh indahnya.120135Please respect copyright.PENANAn6auXCqE6V
120135Please respect copyright.PENANAioaFubCVRN
Secara bergantian Rayhan merangsang, menyentuh payudara Zaskia dengan bibir, lidah dan tangannya. Ia juga meninggalkan bekas merah di sana.120135Please respect copyright.PENANAWNMJVm32no
120135Please respect copyright.PENANAqK3kcQCzMT
"Aahkkk... Ray! Aduh... Kakak gak tahan sayang!" Erang Zaskia.120135Please respect copyright.PENANAICHZ0QBLyg
120135Please respect copyright.PENANACz5CHtbVbn
Rayhan menggigit puting Zaskia, sembari membelai paha mulus Kakak kandungnya yang selama ini selalu tersembunyi di balik gamisnya.120135Please respect copyright.PENANArisncuWYTY
120135Please respect copyright.PENANAwNBN0uOVZ1
Jemari Rayhan terus naik, menuju gundukan tebal yang berada diantara kedua paha mulus Zaskia. Jari telunjuknya menyentuh lembut lembah terlarang tersebut, lalu bergerak mengikuti garis vagina Zaskia.120135Please respect copyright.PENANAlicXQCTrT0
120135Please respect copyright.PENANA4YDhHLkEIa
"Aduh Dek! Enaaak." Pinggul Zaskia tersentak-sentak.120135Please respect copyright.PENANA87mGxUFqaP
120135Please respect copyright.PENANAoOWqP0feln
Telapak tangan kanannya meremas lengan kanan Rayhan yang jarinya tengah membelai, menjamah vaginanya.120135Please respect copyright.PENANAKcZ5OeBX5O
120135Please respect copyright.PENANAX1lcvAxbqW
"Apanya yang enak Kak?" Goda Rayhan.120135Please respect copyright.PENANAdXMvyR4DZW
120135Please respect copyright.PENANAqD9Huact9O
Zaskia menggigit bibir bawahnya, membuatnya terlihat sensual. "Itu Kakak sayang, enak!" Desah Zaskia, wajahnya bersemu merah karena malu.120135Please respect copyright.PENANAWqIDKWBMhK
120135Please respect copyright.PENANANpmQVhHfdz
"Iya apa? Adek gak ngerti Kak."120135Please respect copyright.PENANArbFzyVdZ6K
120135Please respect copyright.PENANAxptSKolrZa
"Vagina Kakak?"120135Please respect copyright.PENANA33JKqXOrq4
120135Please respect copyright.PENANAzUG9hoTsVx
"Eh... Ini namanya memek Kakak!" Bisik Rayhan, ia menarik celana dalam Zaskia keatas, sehingga permukaan kain G-string Zaskia menggesek-gesek bibir kemaluannya.120135Please respect copyright.PENANAk5Wb1Hm1Xb
120135Please respect copyright.PENANAS3hmZv5peo
Zaskia mendekap mulutnya, ia merasakan cairan cintanya keluar semakin banyak. "Aduh... Aahkkk... Enak! Eehmm..." Desah Zaskia, ia menggeleng-gelengkan kepalanya, berusaha melawan rasa nikmat yang di berikan Rayhan kepada dirinya.120135Please respect copyright.PENANAjeVJMgAH76
120135Please respect copyright.PENANAbpyXGE0imM
"Jawab Kak." Desak Rayhan.120135Please respect copyright.PENANAJUTKchIPXt
120135Please respect copyright.PENANAgwBLwNsWkd
"I-iya Memek Dek!" Jawab Zaskia terputus-putus. "Kakak mau pipis Dek." Melas Zaskia, ia semakin menggelinjang tidak beraturan, ketika orgasme itu hampir tiba.120135Please respect copyright.PENANAOdT5YBu9zs
120135Please respect copyright.PENANAKlKLNMp34Z
Rayhan tersenyum tipis. Ia ingin sedikit mengerjai Kakaknya sehingga ia menghentikan aksinya sejenak. Zaskia yang hampir saja klimaks mencoba menarik tangan Rayhan agar kembali menarik-narik celana dalamnya. Tetapi Rayhan menolaknya, ia malah meminta Zaskia untuk kembali turun dari atas meja hiasnya.120135Please respect copyright.PENANAtoEzwtMe3H
120135Please respect copyright.PENANANj4RhHBA1X
Zaskia hanya pasrah menuruti kemauan Rayhan, walaupun ia merasa kecewa.120135Please respect copyright.PENANAqoPMFraqaT
120135Please respect copyright.PENANAAPxCe2wOl5
Mereka kembali berciuman selama beberapa detik. Kemudian Rayhan meminta Zaskia untuk menghadap kearah cermin meja riasnya. Rayhan menarik pantat Zaskia agar sedikit menungging.120135Please respect copyright.PENANAHmlMvDjhPY
120135Please respect copyright.PENANAp45cXxU6wz
"Kamu mau apa Dek?" Tanya Zaskia. Kedua sikunya bertumpu diatas meja rias.120135Please respect copyright.PENANASjznEgOUdj
120135Please respect copyright.PENANAkuHiy4mTj3
Anak remaja berusia belasan tahun itu tidak menggubrisnya. Ia membelai punggung telanjang Zaskia. Lalu melepas pengait bra Zaskia dengan perlahan dan melempar bra berwarna hitam itu ke sembarang tempat.120135Please respect copyright.PENANAOfWY4Sgc2V
120135Please respect copyright.PENANAoxOr70ewXq
Belaian kuku Rayhan turun menuju pinggang ramping Zaskia, membuat wanita yang sampai detik ini masih menjaga kesuciannya itu menggelinjang geli.120135Please respect copyright.PENANAbYeglzKlK0
120135Please respect copyright.PENANAHVbU0ou5kz
Rayhan berlutut di belakang tubuh Zaskia. Sementara telapak tangannya membelai bongkahan pantat Zaskia yang besar tapi sangat kencang. Jari telunjuknya menyusup dan mengait tali G-string yang menyelip di dalam belahan pantatnya. Dengan satu tarikan, tali G-string tersebut membetot bibir kemaluan Zaskia yang telah berlendir.120135Please respect copyright.PENANAbaqb7QDCUa
120135Please respect copyright.PENANAfdl6kaenpO
"Auwww!" Pekik Zaskia manja.120135Please respect copyright.PENANApW0LZPsGRB
120135Please respect copyright.PENANAVZvx3Was65
Mata mereka berusaha kembali bertemu, dan sedetik kemudian mereka berdua sama-sama tersenyum.120135Please respect copyright.PENANAXlWEdC8ZLR
120135Please respect copyright.PENANAQw3asxjLjx
Kedua tangan Rayhan meraih pinggiran G-string yang di kenakan Kakaknya. Lalu dengan perlahan ia menarik turun kedua sisi celana dalam Zaskia, hingga melewati betisnya yang masih terbungkus kaos kaki berwarna putih. Dan lagi Rayhan membuang salah satu penutup tubuh Zaskia.120135Please respect copyright.PENANAULUTxjwiSQ
120135Please respect copyright.PENANAyejoo6NOhh
"Dek!" Lirih Zaskia malu.120135Please respect copyright.PENANAVLGBo53Boa
120135Please respect copyright.PENANAar0DmFnLV1
Wanita cantik berusia 24 tahun itu menatap sayu kearah Rayhan, ketika anak remaja itu membuka pipi pantatnya, hingga anus dan lobang vaginanya terlihat jelas oleh Adiknya. Sebagai wanita yang amat menjaga privasi nya itu, tentu apa yang di lakukan Rayhan sangat memalukan baginya. Tetapi di sisi lain, ia tertantang untuk melanjutkan kegilaannya.120135Please respect copyright.PENANArqbiEJ5B9m
120135Please respect copyright.PENANAuzKMmYbbbT
Mula-mula Rayhan mencium bongkahan bokong Zaskia yang padat berisi itu. Lidahnya menjilati setiap inci pantatnya, terus turun menuju lubang sempit yang terlihat seperti kuncup bunga mawar yang belum mekar. Zaskia tersentak kaget saat merasakan lidah Rayhan menyapu lobang anusnya.120135Please respect copyright.PENANAFRLQ3rW8Iv
120135Please respect copyright.PENANA220labPmE6
Dia menatap Adik kandungnya tak percaya sembari menggelengkan kepalanya. Tetapi ia juga tidak bisa menghentikan aksi Rayhan, karena sejujurnya ia menikmati sensasinya.120135Please respect copyright.PENANAAf3jyeOPjV
120135Please respect copyright.PENANAHJmCDvAAW7
"Ahkk... Dek! Kamuuu... Aduh!" Pantat Zaskia terdorong ke depan ketika ujung lidah Rayhan menusuk anusnya.120135Please respect copyright.PENANA58BsmQxyp9
120135Please respect copyright.PENANAKmCZ6Fvi3h
Rasa asin di ujung lidah Rayhan, mengantarkan getaran nikmat ke sekujur tubuhnya. Membuat Rayhan semakin betah berlama-lama menjilati anus Kakak kandungnya. Sementara jemari Rayhan yang lainnya, membelai bibir kemaluan Zaskia. Ia menggosok-gosok clitoris Zaskia yang semakin membengkak.120135Please respect copyright.PENANAWAbsb55M75
120135Please respect copyright.PENANAin0n3r4Uzq
Zaskia membenamkan wajahnya di atas meja. Wajah cantiknya meringis menahan rasa nikmat yang luar biasa. Bahkan jauh lebih nikmat dari sebelumnya.120135Please respect copyright.PENANAaFJGAqz1qC
120135Please respect copyright.PENANAuE8yeq6YTB
Kombinasi lidah Rayhan yang bermain di anus dan jarinya yang menggosok clitoris Zaskia. Membuat wanita muda itu dengan cepat kembali di kuasai birahi. Tubuh menegang, dan keringat dingin mengucur deras, membasahi tubuh mulusnya. Ketika orgasme yang tadi tidak kunjung datang, kini sudah tidak bisa dihentikan lagi.120135Please respect copyright.PENANAufCWkYXsJf
120135Please respect copyright.PENANAvyXmVWAhhv
Tubuhnya bergetar hebat, matanya terbelalak lebar dengan wajah bersemu merah seperti kepiting rebus.120135Please respect copyright.PENANAhUJ0Xr4QOB
120135Please respect copyright.PENANAmDonlnMmCm
"Adeeeeeeeeeeekkkkkkkk..... Banguuuuuuunnn...."120135Please respect copyright.PENANAr9LnccBcCb
120135Please respect copyright.PENANAOaa3CvztZn
Ngiiiiiiiiing.....120135Please respect copyright.PENANAoYuNaBLNH6
Tubuh Rayhan tersentak kaget, dan telinganya terdengar suara dengungan yang membuatnya harus mengusap-usap telinga bagian kanannya untuk menghilangkan efek dengungannya.120135Please respect copyright.PENANAJLmWNW4hx7
120135Please respect copyright.PENANALjygrXpxAy
Rayhan menoleh ke samping, ia melihat seorang wanita cantik tengah berjongkok di samping tempat tidurnya dengan senyuman iblis tanpa dosa, setelah mengacaukan mimpin indahnya. Rayhan mengeram kesal, tapi tentu saja ia tidak akan pernah berani berteriak di depan Kakak kandungnya.120135Please respect copyright.PENANAsVKpPt3TDf
120135Please respect copyright.PENANAuNAFueu2Hn
Zaskia mengangkat alisnya. "Masih mau tidur?" Ledek Zaskia. Rayhan mendesah pelan.120135Please respect copyright.PENANAgvgtoTc88w
120135Please respect copyright.PENANAqVZVtXbstO
"Nyebelin!" Sungut Rayhan.120135Please respect copyright.PENANAaftwiRiwWG
120135Please respect copyright.PENANA0SGBlGo66K
"Bodoh." Zaskia tertawa tipis. "Kamu sih Dek, di bangunin baik-baik gak bangun. Ya udah Kakak pake cara terakhir buat membangunkan kebo kayak kamu." Ujar Zaskia senang, karena berhasil mengerjai Adik kandungnya.120135Please respect copyright.PENANAavSl8TPzpZ
120135Please respect copyright.PENANArBUZgc1WHT
"Sakit ni." Rengek Rayhan.120135Please respect copyright.PENANAZPb0cQFKsQ
120135Please respect copyright.PENANAr6ylvYvfmQ
Zaskia mendekat, ia duduk di tepian tempat tidur Adiknya. "Sakit ya? Kaciaaan... Cini-cini biar Kakak tiup." Ujar Zaskia dengan nada suara yang di buat menirukan anak kecil. Jemari halusnya menyentuh daun telinga Rayhan, sembari meniup kuping Rayhan.120135Please respect copyright.PENANA5Gso9MApbR
120135Please respect copyright.PENANAEADpy8bIud
Jantung Rayhan berdetak kian cepat saat ia dapat melihat jelas bibir merah Zaskia yang meruncing ke depan, seakan meminta untuk di lumat. Gleeek... Rayhan menelan air liurnya dengan bersusah paya, menahan birahinya yang di rasakan semakin membara. Andai saja yang ada di sampingnya saat ini bukan saudara kandungnya, mungkin Rayhan akan nekat memperkosanya.120135Please respect copyright.PENANAvtDUkFImtM
120135Please respect copyright.PENANAid90lCI3Y2
"Udah sembuh!" Ujar Zaskia sembari mengucek rambut Adiknya.120135Please respect copyright.PENANADv2FOxOTaP
120135Please respect copyright.PENANAkiodibwqUn
"Terimakasih ya Kak!"120135Please respect copyright.PENANAQCc0fV2mAJ
120135Please respect copyright.PENANAMLkfLqRJpC
Zaskia menganggukkan kepalanya. "Sama-sama adikku sayang! Sekarang kamu ambil wudhu ya, waktu subuh sudah mau hampir habis." Ujar Zaskia.120135Please respect copyright.PENANAdC8Zfj3Taf
120135Please respect copyright.PENANA9NreuqL4LL
Rayhan menyingkap badcover yang menutupi sebagian tubuhnya, lalu turun dari atas tempat tidurnya. Ia berdiri sejenak di depan Kakaknya sembari merenggangkan otot-otot tubuhnya yang dirasa kaku. Sementara Zaskia yang berada di dekatnya tampak meringis ketika matanya tidak sengaja melihat tonjolan di celana Rayhan yang sangat besar.120135Please respect copyright.PENANAesapTNAarn
120135Please respect copyright.PENANAdmlJXQDzSE
Walaupun Rayhan Adik kandungnya, tetapi tetap saja sebagai seorang wanita dewasa, ia juga memiliki rasa penasaran dengan bentuk kelamin Rayhan yang sepertinya besar dan panjang.120135Please respect copyright.PENANAq0n3WE0PIS
120135Please respect copyright.PENANAfT36yO3W9m
"Tunggu Ray!" Cegah Zaskia ketika Rayhan hendak keluar kamar. "Mandi wajib dulu." Bisik Zaskia nyaris tidak terdengar sembari menunjuk tonjolan di celana Rayhan menyisakan bercak sperma Rayhan di sana.120135Please respect copyright.PENANAw0ViYmVzrr
120135Please respect copyright.PENANALUdL5a3GEo
Mata Rayhan tertuju di celananya. "Eh... Iya, maaf Kak!" Lirih Rayhan, tapi ia tidak berusaha menutupinya.120135Please respect copyright.PENANAeJA9hKTY0U
120135Please respect copyright.PENANA8ptjyXUfHy
"Kebiasaan!" Sungut Zaskia.120135Please respect copyright.PENANAaUEQspvONT
120135Please respect copyright.PENANAKyd9FdZRtI
*****120135Please respect copyright.PENANAbLPdvjqGd2
120135Please respect copyright.PENANAbTa5VsWKac
120135Please respect copyright.PENANAReJwH1XvcM
120135Please respect copyright.PENANAsVaVTHfYg4
Tidak terasa sudah setengah tahun Rayhan tinggal di pesantren. Awalnya ia menolak keras ketika Ibunya meminta dirinya untuk tinggal di pesantren, karena Rayhan merasa pesantren bukanlah tempatnya. Tetapi setelah di bujuk oleh Zaskia, akhirnya Rayhan bersedia mondok di pesantren. Dan ternyata pesantren tidak seburuk yang ia pikirkan dulu.120135Please respect copyright.PENANAru6QDHJEpu
120135Please respect copyright.PENANAgX8IcyzO85
Tata cara mengajar mereka kini lebih modern dan tentunya di padu dengan pelajaran agama yang memang lebih dominan dari pada pelajaran umum. Awalnya Rayhan memang sedikit ke sulitan untuk beradaptasi, tetapi Kak Zaskia dengan sabar menyemangati dan membimbingnya hingga akhirnya ia mulai terbiasa dengan lingkungan barunya yang ternyata sangat menyenangkan.120135Please respect copyright.PENANAqsuhR5Wffn
120135Please respect copyright.PENANAxHDpBeEUmD
Ya... Menjadi santri bukan hal yang menyedihkan, bahkan sangat menyenangkan. Apa lagi Rayhan kini tinggal berdua dengan Kakak kandungnya yang sudah sejak dulu ia kagumi. Bahkan mimpi basah pertamanya bersama Zaskia.120135Please respect copyright.PENANAvLVPcuYOao
120135Please respect copyright.PENANAP8ovVbOTry
Mereka baru saja selesai sarapan. Rayhan membantu Zaskia membawakan piring kotor menuju wastafel. Seperti biasanya mereka berbagi tugas. Zaskia mencucinya, sementara Rayhan membilas piring maupun gelas minuman mereka. Karena peralatan makan mereka yang tidak begitu banyak membuat pekerjaan mereka cepat selesai120135Please respect copyright.PENANA2H0rNYH6sh
120135Please respect copyright.PENANA9GPLGcjznJ
"Kak, aku pamit dulu ya!" Ujar Rayhan.120135Please respect copyright.PENANASqQ7SUeppw
120135Please respect copyright.PENANABqEUWOY88a
Zaskia menganggukan kepalanya. "Rajin-rajin sekolahnya jangan bandel." Nasehat Zaskia, sembari memberikan tangannya untuk di cium Rayhan.120135Please respect copyright.PENANAxHYjiimDBb
120135Please respect copyright.PENANAbaVdTS45hf
Zaskia dapat merasakan betapa hangatnya bibir Rayhan ketika menyentuh punggung tangannya.120135Please respect copyright.PENANAfbOpGHoBCf
120135Please respect copyright.PENANAuyFkdU2H5g
"Iya Kak!" Jawab Rayhan.120135Please respect copyright.PENANAjJgowoc6Ka
120135Please respect copyright.PENANA3vT5ad5F8y
"Ini baru adik Kakak!" Ujar Zaskia senang.120135Please respect copyright.PENANA2zis8q1KWK
120135Please respect copyright.PENANAo4xJD978kf
Wanita berusia 24 tahun tersebut, sempat mangantar Rayhan sampai ke depan pintu rumah mereka. Zaskia kembali masuk ketika bayangan Rayhan benar-benar menghilang dari dalam pandangannya.120135Please respect copyright.PENANAtKdFa5X38a
120135Please respect copyright.PENANAYATaM9l4gT
Di jalan setapak, yang di lapisi krikil Rayhan melangkah gontai menuju rumah sahabatnya. Sesekali matanya berkeliaran memandangi beberapa santri wati yang tengah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Sungguh Rayhan merasa begitu beruntung, karena rumah Kakaknya berada di kompleks putri, sehingga ia bisa setiap hari mencuci mata.120135Please respect copyright.PENANAmtPYkMYNOp
120135Please respect copyright.PENANAvRjGwcFRiv
Ketika lagi asyik-asyiknya memandangi santri wati, tiba-tiba seseorang menegur Rayhan membuatnya terpaksa menghentikan langkah kakinya.120135Please respect copyright.PENANAOnKsRKlZW1
120135Please respect copyright.PENANAkqbO6hsCxO
"Kamu bisa bantu Ustadza Ray?" Tanya seorang wanita yang tengah berdiri sembari meluruskan pinggangnya. Tampak di hadapannya ada sebuah baskom yang berukuran besar, dan di dalamnya terdapat pakaian yang baru saja selesai di cuci.120135Please respect copyright.PENANAPcqtl1P83V
120135Please respect copyright.PENANArG3slHatSJ
Rayhan menghampiri wanita berhijab ungu tersebut. "Apa yang bisa ana bantu Ustadza?" Tanya Rayhan.120135Please respect copyright.PENANATGZHdpfZoN
120135Please respect copyright.PENANAQN1MeOSTJH
"Bantu Ustadza membawa baskom ini ke sana." Dewi menunjuk tiang jemuran yang berada tidak jauh dari Rayhan.120135Please respect copyright.PENANAwJ3V3qgcTi
120135Please respect copyright.PENANAbpeOmV4NML
Tanpa banyak bicara, Rayhan segera mengambil baskom tersebut, dan harus di akui baskom tersebut cukup berat. Rayhan yakin, kalau Ustadza Dewi sudah cukup lama tidak mencuci pakaiannya hingga bisa sebanyak ini.120135Please respect copyright.PENANAEOq3k9vsyf
120135Please respect copyright.PENANAIutMkhc3sj
Rayhan membawa baskom tersebut dan meletakkannya di dekat tiang jemuran.120135Please respect copyright.PENANAAxTi3G3C4X
120135Please respect copyright.PENANAvd2Xm4VPe3
"Syukraan Ray!"120135Please respect copyright.PENANAtEQrpb8TXJ
120135Please respect copyright.PENANAaj4pPvdqpV
"Syukraan lak maratan uhkraa." Jawab Rayhan sembari tersenyum manis kearah Dewi.120135Please respect copyright.PENANApOZD2x9HLi
120135Please respect copyright.PENANAXQUyoyQgFB
"Boleh minta tolong lagi?"120135Please respect copyright.PENANAfAzUg9ZT9p
120135Please respect copyright.PENANAeKcbYkutyc
Rayhan mengangguk cepat. "Tentu saja boleh Ustadza! Apa yang bisa ana bantu?" Tanya Rayhan, yang diam-diam tengah mengamati gamis Ustadza Dewi yang sedikit ngejiplak karena terkena percikan air.120135Please respect copyright.PENANA1GWBNHPB5M
120135Please respect copyright.PENANAZLehlVZpDI
"Tolong temani Ustadza menjemur pakaian! Kamu bisa lihat sendiri kan? Banyak sekali yang harus di jemur." Keluh Dewi, ia menyeka keringat yang membasahi dahinya. Ya... Sudah satu Minggu ini pesantren Tauhid di guyur hujan deras, sehingga ia tidak ada satupun pakaian yang bisa ia jemur.120135Please respect copyright.PENANApIcnRJsXI3
120135Please respect copyright.PENANANz0KG582r2
Beruntung pagi ini cuaca cukup bersahabat. Dan Dewi berharap hari ini hujan tidak turun agar pakaiannya bisa cepat kering.120135Please respect copyright.PENANAPL0OE8NhlT
120135Please respect copyright.PENANApEj4wWXygv
Rayhan mengerti, ia segera mengambil yang berat-berat terlebih dahulu seperti gamis milik Ustadza Dewi dan anaknya. Setelah memeras pakaian tersebut Rayhan menggantungkannya di tali jemuran yang terbuat dari kawat yang cukup tebal.120135Please respect copyright.PENANAfWPfTIZ1n7
120135Please respect copyright.PENANAVPx3VjQWHV
"Kamu yang jemur, Ustadza yang memerasnya." Saran Ustadza Dewi.120135Please respect copyright.PENANAM265sKojoA
120135Please respect copyright.PENANAETSVMuJqIy
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu Ustadza! Biar ana saja yang melakukannya." Ujar Rayhan, tapi Dewi tentu saja tidak tega kalau semuanya di lakukan Rayhan seorang diri.120135Please respect copyright.PENANAXvdowvLQgH
120135Please respect copyright.PENANAQwD8xUSPRZ
"Tidak apa-apa Ray! Biar cepat selesai."120135Please respect copyright.PENANAjA2BdL0fmv
120135Please respect copyright.PENANAYRXTGRy2Cr
Ustadza Dewi menyampirkan jilbab lebarnya kebelakang, agar tidak menganggu. Lalu ia membungkuk untuk memeras pakaian miliknya. Dan pada saat bersamaan, Rayhan tengah melihat kearahnya. Mata Rayhan terbelalak, ketika ia tidak sengaja melihat belahan payudara Ustadza Dewi dari kancing gamis yang terbuka.120135Please respect copyright.PENANAB6rH0irXa1
120135Please respect copyright.PENANAypTSeoCcIL
Pemandangan indah tersebut tentu saja membuat Rayhan menjadi gugup. Tapi ia dengan cepat berhasil menenangkan dirinya. Tapi diam-diam Rayhan tetap mencuri pandang kearah belahan payudara Ustadza Dewi yang cukup menggoda kelakiannya.120135Please respect copyright.PENANAU108WqwSlE
120135Please respect copyright.PENANAoVWGCWs69X
"Terimakasih ya Ray! Kamu baik sekali." Puji Dewi, ia kembali memamerkan senyuman indahnya.120135Please respect copyright.PENANA7hOv0UfAns
120135Please respect copyright.PENANALSwHvHi29A
Pundak Rayhan sedikit naik mendapat pujian dari salah satu Ustadza idolanya itu. "Bukankah Ustadza yang pernah mengajarkan ana kalau kita sesama muslim harus saling membantu satu sama lainnya." Jelas Rayhan, membuat Dewi merasa bangga akan perbuatan terpuji muridnya.120135Please respect copyright.PENANAaKR87HOojy
120135Please respect copyright.PENANAMbEXDOhMf6
"Antum benar Ray! Orang yang suka membantu sesamanya akan mendapatkan pahala yang besar dari Tuhan." Tambah Dewi. Tapi Rayhan tidak begitu mendengarnya, ia terlalu fokus kearah payudara Ustadza Dewi.120135Please respect copyright.PENANAu4isfRlj3T
120135Please respect copyright.PENANASzxJ2OpPrW
Wajar saja kalau Rayhan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada di depan matanya. Mengingat wanita yang ada di hadapannya saat ini adalah seorang Ustadza yang selama ini selalu menjaga penampilannya dengan berpakaian yang sangat tertutup. Tetapi siapa yang menyangkah, ia malah mendapatkan kesempatan bisa melihat sepasang gunung kembar milik Ustadza Dewi.120135Please respect copyright.PENANAzC0Tw7sgwc
120135Please respect copyright.PENANA9JQQcr3KOR
Seperti pepatah yang mengatakan, sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. Dan itu terjadi kepada Rayhan. Aksinya yang suka mencuri pandang kearah belahan payudara Ustadza Dewi, akhirnya ketahuan juga.120135Please respect copyright.PENANAQHLeM1MGOs
120135Please respect copyright.PENANA5uBkgJeDPC
Dewi menangkap basah mata Rayhan yang tengah melirik kearah belahan payudaranya. Tetapi bukannya menegur apa lagi marah, Dewi malah berfikir ingin memberi sedikit hadiah untuk Rayhan, karena pemuda tersebut sudah membantunya dengan tulus. Bagi Dewi tidak ada salahnya kalau dirinya sedikit berbagi.120135Please respect copyright.PENANArUx5fy8PfC
120135Please respect copyright.PENANAl0qdqGIWtV
"Capek Ray!" Keluh Dewi, ia kembali merenggangkan pinggang.120135Please respect copyright.PENANACP4HbnJILt
120135Please respect copyright.PENANAJtfSS2IEos
Kemudian ia duduk beralaskan tanah, kedua lututnya ia lipat keatas sehingga bagian bawah gamisnya terbuka. Mata Rayhan terbelalak lebar ketika melihat isi yang ada di dalam gamis Ustadza Dewi.120135Please respect copyright.PENANA0i37TBUvKE
120135Please respect copyright.PENANA1Hn8KahBYh
Terlihat sepasang paha mulus Dewi yang tanpa cacat, dan kain segitiga berwarna hitam yang membalut selangkangannya. Keindahan yang terpampang di hadapannya, membuat tubuh pemuda itu menegang. Raut wajah Rayhan mendadak berubah, sementara nafasnya mulai terasa berat. "Gleeek..." Dengan bersusa paya Rayhan menelan air liurnya yang terasa hambar.120135Please respect copyright.PENANAuigy0rc6CE
120135Please respect copyright.PENANACqr46ur6yU
Gila... Benar-benar gila apa yang dilakukan Dewi. Sebagai seorang Ustadza seharusnya ia tidak menggoda muridnya, apa lagi dengan cara memamerkan auratnya di depan pria yang bukan muhrimnya. Tapi Dewi malah melakukannya, seakan ia tidak takut akan azab yang menimpa dirinya atas perbuatannya.120135Please respect copyright.PENANArDX4bExTGV
120135Please respect copyright.PENANAGGCuTd8VFl
Janganlah sesekali kalian mengumbar aurat, karena sesungguhnya, itu bagian dari syetan.120135Please respect copyright.PENANASX1PASrmrW
120135Please respect copyright.PENANAtJouL2pp29
"Kok bengong?" Tegur Dewi.120135Please respect copyright.PENANATllFjkDq1o
120135Please respect copyright.PENANAtE6UfZx16p
Rayhan tersentak sadar atas kekhilafannya. "Eh... Iya Ustadza, biar ana saja yang menyelesaikannya. Ustadza istirahat saja dulu." Saran Rayhan, Ustadza Dewi tersenyum sembari menyebarkan kedua kakinya hingga semakin terbuka.120135Please respect copyright.PENANArtrirNWY5m
120135Please respect copyright.PENANATdRfUbTIsg
Rayhan berjongkok di depan Dewi sembari memeras pakaian Dewi yang masih basah. Tetapi matanya sesekali mengintip kearah selangkangan Ustadza Dewi yang terlihat gemuk.120135Please respect copyright.PENANALTMMW1e5jg
120135Please respect copyright.PENANATkcE0aMh9f
Satu persatu Rayhan menjemur pakaian Dewi, dan selama itu juga Rayhan merasa sangat tersiksa. Belum lagi ketika ia harus memegang dalaman Ustadza Dewi dan putrinya Nikita, dengan berbagai warna dan bentuknya yang terkadang aneh. Ada yang berenda, ada yang berbentuk seperti tali, kupu-kupu, dan ada juga yang di bagian bawahnya terbuka.120135Please respect copyright.PENANAZzWzNv49Oa
120135Please respect copyright.PENANAWlDWZUObLI
"Akhirnya selesai juga." Rayhan mendesah puas.120135Please respect copyright.PENANAITfG25XsHD
120135Please respect copyright.PENANAx4wgpKpUlp
Dewi tersenyum lalu ia berdiri. Sekali lagi Rayhan melihat celana dalam Dewi untuk terakhir kalinya. "Terimakasih banyak Ray! Ustadza gak tau deh kalau gak ada kamu." Ujar Dewi, ia merasa puas atas pekerjaan Rayhan yang cukup rapi dalam menjemur pakaiannya di tiang jemuran.120135Please respect copyright.PENANA4Nw41H28hk
120135Please respect copyright.PENANA4bVS3BqaCL
"Sama-sama Ustadza, saya senang bisa membantu Ustadza! Kalau nanti ada lagi yang bisa ana bantu, Ustadza bilang aja. Insyaallah ana akan bantu." Ujar Rayhan.120135Please respect copyright.PENANAbPwXtFTpny
120135Please respect copyright.PENANAECwCAoFIgb
"Tentu, Ustadza akan memanggil kamu."120135Please respect copyright.PENANAQ8dNx3bsz4
120135Please respect copyright.PENANAzJXdisGOSm
"Kalau begitu ana pergi dulu Ustadza!" Pamit Rayhan.120135Please respect copyright.PENANAij3VLJpXUx
120135Please respect copyright.PENANAPa7PRgJ61y
Dewi mengangguk. "Ya, hati-hati di jalan. Sekolah yang rajin biar bisa jadi orang besar." Nasehat Dewi.120135Please respect copyright.PENANAaIju4eVxF3
120135Please respect copyright.PENANABmjRX4hl1A
"Insyaallah Ustadza."120135Please respect copyright.PENANAL8CUTOQX6F
120135Please respect copyright.PENANA6Gwjqc0uHG
Setelah kepergian Rayhan, Dewi memasukan tangannya kedalam gamisnya. Ia mendapatkan selangkangannya yang sudah terlalu basah. "Anak itu membuatku terangsang." Gumam Dewi. Ia tersenyum nakal.120135Please respect copyright.PENANAlpqyb2p6xr
120135Please respect copyright.PENANAmy1e922lfx
*****120135Please respect copyright.PENANAsNG0TKCskC
120135Please respect copyright.PENANA3t9XSKywjg
120135Please respect copyright.PENANA1cUDpHuQgT
120135Please respect copyright.PENANAJ7Nmsb1L6J
3 jam sebelumnya di tempat yang berbeda...120135Please respect copyright.PENANA26l2cWhIyA
120135Please respect copyright.PENANAOxtAfWgizH
Di dalam kamar berukuran 5X6 itu terdapat sepasang Suami Istri yang baru saja selesai beribadah. Laras melepas mukenanya, dan tidak lupa ia melipatnya agar rapi. Lalu meletakkan kembali mukena miliknya di gantungan khusus yang beradah di samping lemari besar pakaian miliknya.120135Please respect copyright.PENANAPaVa44cKWq
120135Please respect copyright.PENANA0vLyt930Dl
KH Umar tersenyum memandang Istrinya. Wanita yang telah menemaninya selama sepuluh tahun terakhir, setelah mendiang Istri pertamanya meninggal dunia.120135Please respect copyright.PENANAQXMShH4j19
120135Please respect copyright.PENANA3AbhDIkuec
"Kenapa Bi?" Tanya Laras, setelah menangkap basah mata Suaminya yang tengah memandangi lekuk tubuh indahnya.120135Please respect copyright.PENANAhQWhtJhE0R
120135Please respect copyright.PENANA5KxQZfgNeB
KH Umar mendekati Istrinya, lalu memeluknya dari belakang. "Apakah Abi sudah tidak boleh memandang tubuh indah Umi." Bisik KH Umar di dekat telinga Istrinya.120135Please respect copyright.PENANAhy2F9umAvz
120135Please respect copyright.PENANAgdWjBZ6eMx
"Boleh dong Bi! Kan Umi milik Abi." Laras memutar tubuhnya hingga mereka berhadap-hadapan.120135Please respect copyright.PENANAYFpQ0C8kxy
120135Please respect copyright.PENANABISzciZLyR
Kedua tangan Laras membelai wajah keriput KH Umar yang di tumbuhi jenggot panjang yang mulai memutih di makan usia. Ya... Sekilas mereka berdua seperti anak dan orang tua, mengingat jauhnya perbedaan usia mereka berdua. Saat ini KH Umar sudah berusia 76 tahun, sementara Laras baru berusia 42 tahun.120135Please respect copyright.PENANAqejxTjK3rG
120135Please respect copyright.PENANArnMEhzWA5j
KH Umar mendekatkan bibir hitamnya ke bibir merah Istrinya. Ia mengecup mesrah bibir Laras, dan Laras mencoba membalas lumatan bibir Suaminya.120135Please respect copyright.PENANAJJ37pdP631
120135Please respect copyright.PENANAu4wHWUC6bE
Mereka berciuman selama beberapa detik. Kemudian KH Umar membawa Laras menuju ke pembaringan. Pria berusia 76 tahun itu menanggalkan sarungnya, sementara Laras menanggalkan celana tidurnya sekaligus dalamannya.120135Please respect copyright.PENANA7GFc7L7YHK
120135Please respect copyright.PENANAHqrDfCJwm0
"Ayo Bi!" Ajak Laras.120135Please respect copyright.PENANAhL6xsIMrjC
120135Please respect copyright.PENANAOOCBVdIAK2
KH Umar menindih tubuh Laras yang telah membuka kedua kakinya selebar mungkin. Tampak bibir KH Umar komat-kamit membaca doa. Selesai berdoa KH Umar menusukan kemaluannya yang sudah ereksi.120135Please respect copyright.PENANAAhCVNprdi3
120135Please respect copyright.PENANAsMLHkEqLki
Laras dapat merasakan sedikit geli di kemaluannya ketika penis KH Umar masuk kedalam rongga kemaluannya.120135Please respect copyright.PENANA8uzjatxvxx
120135Please respect copyright.PENANAMQ06KFXAOS
"Aahkk...!" Desah KH Umar, ketika merasakan jepitan vagina Istrinya yang terasa begitu sempit. Maklum saja, Laras belum pernah melahirkan, sehingga vaginanya masih terasa seret walaupun di masuki penis KH Umar yang tergolong kecil dan agak lembek.120135Please respect copyright.PENANAHaeYJqI3SP
120135Please respect copyright.PENANAuuIRo98hfI
Laras memejamkan matanya, berusaha menikmati setiap gesekan kemaluan mereka berdua. Seiring dengan waktu wanita yang telah memasuki kepala empat itu akhirnya mulai terbakar birahi, membuat vaginanya menjadi semakin licin karena lendir kewanitaannya yang mulai basah.120135Please respect copyright.PENANAgpC3dCXFwU
120135Please respect copyright.PENANAXM91Vddwqs
Tapi sayangnya rasa nikmat itu tidak bertahan lama. Baru beberapa menit KH Umar sudah tidak mampu mempertahankan permainannya. Tubuh tua itu menegang sesaat hingga akhirnya menumpahkan spermanya kedalam rahim Istrinya.120135Please respect copyright.PENANAYGmONU9T29
120135Please respect copyright.PENANAxAVsbJk6q6
"Terimakasih Umi." Ujar KH Umar sembari rebahan di samping Laras.120135Please respect copyright.PENANAK0A6dwLReu
120135Please respect copyright.PENANAX6mixriXFZ
Walaupun merasa kecewa, Laras tetap berusaha tersenyum semanis mungkin. Karena bagaimanapun juga, kepuasan suaminya menjadi prioritas baginya. "Sama-sama Abi." Jawab Laras sembari turun dari tempat tidurnya.120135Please respect copyright.PENANA4AD6K4KmLT
120135Please respect copyright.PENANA4b2O7gqr1p
"Oh iya Umi, hari ini keponakan Abi mau ke rumah kita." Ujar KH Umar sembari memandang bulatan pantat Istrinya yang sedikit bergoyang ketika ia mengenakan kembali celana dalamnya. "Mungkin dia akan tinggal beberapa hari di rumah kita." Lanjut KH Umar.120135Please respect copyright.PENANAGuHrwNMiLe
120135Please respect copyright.PENANAOX4KY9BfYB
"Siapa Bi?"120135Please respect copyright.PENANAruxIzDX8sD
120135Please respect copyright.PENANArFxK8CrVH3
KH Umar tampak mendesah. "Daniel Umi." Jawabnya.120135Please respect copyright.PENANAoLo3Z6Ha8c
120135Please respect copyright.PENANAEQ9Oh1jblZ
"Ooo!" Bibir Laras membulat, sembari melepas baju piyama miliknya yang tampak basah karena keringat. "Aku bangunin Azril dulu ya Bi." Laras mengambil kimono miliknya dan memakainya. Tidak lupa ia juga mengenakan jilbab santai yang tidak begitu besar.120135Please respect copyright.PENANAoyaiTHqVHT
120135Please respect copyright.PENANAQHA2o45XKN
Selepas kepergian Istrinya, KH Umar masih terlihat melamun. Sebenarnya ia tidak yakin untuk membiarkan Daniel tinggal bersama mereka untuk sementara waktu, mengingat Daniel adalah aib bagi keluarga besar KH Umar. Karena perselingkuhan Daniel dengan Ibu Tirinya, membuat saudara KH Umar meninggal dunia karena stres. Tetapi KH Umar juga tidak bisa menolak keponakannya tersebut, karena bagaimanapun juga Daniel masih keluarganya, apa lagi saat ini tidak ada satupun keluarga besarnya mau menampung Daniel yang baru keluar dari hotel prodeo.120135Please respect copyright.PENANAE6nRxJWkr3
120135Please respect copyright.PENANARGQe7BaiHD
KH Umar berharap keponakannya itu mau berubah. Dan ia pikir Daniel berhak untuk mendapatkan kesempatan ke dua dalam memperbaiki dirinya. Semoga saja dengan Daniel tinggal di pesantren ia bisa menjadi pemuda yang lebih baik lagi.120135Please respect copyright.PENANAS7GyAJn4Qg
120135Please respect copyright.PENANAEZtlRCd4ay
Sementara itu di kamar sebelah, Laras tengah duduk di pinggiran tempat tidur putranya yang tengah terlelap. Dengan perlahan ia mengusap lembut kening Azril.120135Please respect copyright.PENANA6YNX7buzOT
120135Please respect copyright.PENANA5E2Q4MHXeC
Walaupun anak remaja yang tengah tertidur di dekatnya bukanlah anak kandungnya. Tetap saja Laras sangat menyayangi dirinya seperti anak kandungnya sendiri. Dulu saat Azril masih kecil, Laras ikut merawat dan membesarkannya. Sehingga tidak heran, ketika Kakak nya meninggal, ia di minta untuk menggantikan posisinya menjadi Ibu Azril.120135Please respect copyright.PENANAGIWul9UDPf
120135Please respect copyright.PENANAkrNo9yHhOE
Laras menyandarkan punggungnya, sembari menatap kamar Azril yang selalu rapi. Di pojokan kamarnya terdapat meja belajar, dan rak buku yang tersusun sangat rapi.120135Please respect copyright.PENANAma5arLp9R2
120135Please respect copyright.PENANAdw0ooAdv1S
Sungguh Laras merasa bangga memiliki anak seperti Azril. Selain patuh terhadap orang tua, Azril juga anak yang berprestasi. Satu bulan yang lalu, mereka merayakan keberhasilan Azril yang telah berhasil menghafal tiga puluh Juzz. Rasanya sangat jarang menemukan anak seusia Azril bisa menghafal 30 juz.120135Please respect copyright.PENANAbZ9YjRtQaI
120135Please respect copyright.PENANAlbdLDhmFhh
"Bangun Nak! Subuh dulu." Panggil Laras lembut.120135Please respect copyright.PENANAAOJOiOiR2h
120135Please respect copyright.PENANAhfTPavYNYP
Tubuh Azril menggeliat, dan sedetik kemudian ia membuka matanya. Laras menyambut pagi Azril dengan senyuman terbaiknya. Dan tanpa di sadari Laras, senyumannya membuat anak remaja tersebut menjadi salah tingkah.120135Please respect copyright.PENANApWAPpTbo8M
120135Please respect copyright.PENANAhr0kpm5xFh
Azril segera bangun, ia duduk di atas tempat tidurnya sembari melihat kearah jam dinding kamarnya dengan motif Spiderman. "Astaghfirullah! Sudah setengah enam." Gumam Azril.120135Please respect copyright.PENANAYF89TR2nJu
120135Please respect copyright.PENANAHwinIbxW7e
"Masih ada waktu!" Laras membelai anak rambut Azril.120135Please respect copyright.PENANAo19UfeXj0s
120135Please respect copyright.PENANAEe7LqkHvLu
Laras mengerti kenapa Azril akhir-akhir ini sering bangun terlambat. Sehingga ia memakluminya.120135Please respect copyright.PENANA3aVebDZE44
120135Please respect copyright.PENANAXLZUWeONx2
Azril melihat kearah Ibu Tirinya. Dalam diam ia menelan air liurnya yang terasa hambar, ketika matanya menangkap siluet belahan payudara Laras diantara lipatan kimono yang di kenakan Laras. Sebagai anak remaja, sudah sewajarnya kalau Azril terangsang melihat pemandangan indah tersebut.120135Please respect copyright.PENANAqDn2ul1om0
120135Please respect copyright.PENANAE7vN0C9LcT
Tetapi karena Azril anak yang baik, ia cepat sadar akan kesalahannya. Buru-buru Azril membuang mukanya, ia menatap kaligrafi yang ada dinding kamarnya yang bercat putih.120135Please respect copyright.PENANA3vpANb34eJ
120135Please respect copyright.PENANAazb0eIemxR
"Kalau ngantuk tidur lagi aja sebentar." Suruh Laras. Ia merasa tidak tega melihat Azril menahan kantuk.120135Please respect copyright.PENANAxFLrhgG42L
120135Please respect copyright.PENANAmS0ZnpkM66
Azril tersenyum. "Takut kebablasan Umi." Sahut Azril, tanpa melihat kearah Ibu Tirinya. Ia takut kembali khilaf, walaupun setan sudah berusaha membujuk dirinya untuk melihat kearah Laras yang pagi ini tampil seksi.120135Please respect copyright.PENANAWL0D5FXnuO
120135Please respect copyright.PENANAPZZ4LtiD97
Tiba-tiba Laras menarik tangan Azril, membuat tubuh Azril limbung dan jatuh kedalam pelukan Laras. Dan beruntungnya atau sialnya bagi Azril, wajahnya bersandar tepat diatas payudara Ibu Tirinya, benda empuk yang menjanjikan sejuta kenikmatan. Dari jarak yang begitu dekat Azril dapat mencium aroma tubuh Ibunya.120135Please respect copyright.PENANAW0Vf2mBcvB
120135Please respect copyright.PENANAc5g4bCusZw
Laras yang tidak mengerti akan penderitaan Azril, malah mendekap kepala Azril, membuat nafas Azril menjadi tersengal-sengal. Seumur hidupnya, baru kali ini wajahnya menyentuh payudara Laras.120135Please respect copyright.PENANAe26nuf9Kh3
120135Please respect copyright.PENANAQK9uFW1rfO
Azril membuka matanya, dengan tatapan tidak percaya, ia dapat melihat jelas belahan bongkahan payudara Laras yang memang tidak mengenakan bra untuk melindungi payudaranya yang berukuran 36E. Bahkan ia bisa melihat puting Laras yang berwarna kecoklatan sebesar biji kacang.120135Please respect copyright.PENANAxa3ssj4V4A
120135Please respect copyright.PENANAGN61CWmP1H
Buru-buru Azril menurunkan pandangannya, dan kali ini ia di suguhi pemandangan yang tidak kalah indahnya. Sepasang paha mulus beserta gundukan vagina Laras yang masih tersimpan di balik kain segitiga berwarna hitam yang telah lecek. Lagi Azril menelan air liurnya. Sungguh ia tidak menyangkah, kalau sepagi ini akan di suguhi pemandangan yang begitu indah, sekaligus menyesatkan.120135Please respect copyright.PENANARlgNOmXu0U
120135Please respect copyright.PENANAVtUfVzVIGz
"Hafalan... Hafalan... Hafalan..." Azril bergumam pelan. Ia percaya salah satu yang merontokkan hafalan salah satunya adalah hawa nafsu.120135Please respect copyright.PENANApIRUeU67k9
120135Please respect copyright.PENANA3Zdt1KptjJ
Laras mengecup lembut ubun-ubun kepala Azril. "Gimana hafalan kamu sayang?" Tanya Ashanty, ia sama sekali tidak sadar, kalau sikapnya yang bermaksud ingin membuat Azril merasa nyaman, malah membuat anak remaja itu menderita.120135Please respect copyright.PENANA5TDJcBameV
120135Please respect copyright.PENANA1rdN5KCphw
"Al-alhamdulillah U-Umii, masih lancar!" Jawab Azril gugup.120135Please respect copyright.PENANAvXHL55hNk8
120135Please respect copyright.PENANA6rywcgX5oN
"Yang sulit dari menghafal itu, bukan waktu menghafalnya, melainkan menjaganya sayang! Karena itu kamu harus menjaga hafalan kamu dengan baik." Jemari Laras membelai wajah Azril, sembari menatapnya.120135Please respect copyright.PENANArOOU5Or6Cy
120135Please respect copyright.PENANAu4sn7LmmpJ
"Iya Umi, insyaallah Azril akan menjaganya." Jawab Azril ragu. Ia tidak yakin bisa mempertahankan hafalannya, kalau Ibu Tirinya tidak juga melepaskan dirinya.120135Please respect copyright.PENANAqYx9jC7UGX
120135Please respect copyright.PENANAoD8ND8kHTw
Sebenarnya Azril ingin sekali meminta Laras untuk berhenti memeluknya. Tetapi ia takut Ibunya akan tersinggung. Tetapi kalau dia hanya diam saja, ia juga tidak yakin bisa menjaga pandangannya lebih lama lagi, karena penampilan Laras yang seksi seakan menari-nari di kelopak matanya, walaupun ia sudah memejamkan matanya.120135Please respect copyright.PENANAFY1Xcg2HMG
120135Please respect copyright.PENANAbpAcAXEJ6L
120135Please respect copyright.PENANAGgh3uspldB
120135Please respect copyright.PENANArdN38xoR0c
120135Please respect copyright.PENANAAvsNGbYZgv
120135Please respect copyright.PENANA4TBZNeXFKD
*****120135Please respect copyright.PENANAPTB9F8fuPr
120135Please respect copyright.PENANACUhjvhOYs2
120135Please respect copyright.PENANATmYL2tAOZu
120135Please respect copyright.PENANAodxK6i5aIh
"Aurel, jangan lari..."120135Please respect copyright.PENANAZa5A16SzOK
120135Please respect copyright.PENANAHiPHUNuLgg
Di koridor asrama tampak dua anak remaja putri tengah berlarian, saling kejar-kejaran, membuat salah satu dari mereka bertiga hanya menggelengkan kepalanya, melihat kelakuan kedua sahabatnya yang seakan tidak pernah lelah bercanda satu sama lainnya. Dinda menutup kitabnya.120135Please respect copyright.PENANAwNPgeeBefo
120135Please respect copyright.PENANAq8VB1YCHZR
Ia menghampiri Aurel dan Asyifa yang tengah bergulat di lantai koridor asrama. Mereka berdua saling menggelitik satu sama lainnya.120135Please respect copyright.PENANAzJh26PYUoT
120135Please respect copyright.PENANAyKepZv185j
"Astaghfirullah! Kalian berdua ini sudah keterlaluan, tidak mencerminkan akhlak seorang muslimah." Ujar Dinda, menceramahi kedua sahabatnya yang malah cengengesan.120135Please respect copyright.PENANAZSQmExt5UX
120135Please respect copyright.PENANAgxeoUBr4Ey
"Eh Ustadza." Ujar Asyifa. Ia memperbaiki roknya yang tersingkap.120135Please respect copyright.PENANAixAuomS3jx
120135Please respect copyright.PENANAQzf6oCRFex
Aurel berdiri, lalu dengan gerakan cepat ia meremas payudara Asyifa, membuat gadis cantik itu terpekik kaget. "Aurel... Sini aku mau balas." Panggil Asyifa, tetapi gadis yang di panggilnya itu sudah cukup jauh darinya.120135Please respect copyright.PENANA2S6Sz6QMmN
120135Please respect copyright.PENANAszeR3ujrX3
"Astaghfirullah! Bisa stres aku melihat kalian berdua." Omel Adinda.120135Please respect copyright.PENANAMjAdjQLZTP
120135Please respect copyright.PENANA2CUajRMP7g
Melihat Adinda yang mulai serius, mereka berdua kompak berhenti untuk saling mengganggu. Ya... Bagaimanapun juga mereka menganggap Adinda seperti Kakak, mengingat Adinda memang lebih tua setahun dari mereka. Selain itu sikap Adinda lebih dewasa di bandingkan mereka berdua.120135Please respect copyright.PENANAVpPof6zMJU
120135Please respect copyright.PENANA2YMuAEVjcp
Aurel mendekat, ia berdiri di samping Adinda yang sesekali menggelengkan kepalanya melihat tingkah mereka berdua, yang tidak jarang membuatnya setres.120135Please respect copyright.PENANAIwrmi9fYPG
120135Please respect copyright.PENANAqyGMDIDAMw
"Kalian sudah besar, tidak baik bercanda seperti itu." Nasehat Adinda. Walaupun apa yang mereka lakukan hanya sebatas bercanda, tetapi tetap saja bagi Adinda yang mereka lakukan sebuah perbuatan tabu.120135Please respect copyright.PENANAlyQTSwCHzm
120135Please respect copyright.PENANAPZx1nNXGBe
"Iya Umi!" Jawab mereka serempak.120135Please respect copyright.PENANAp8NmqrhkSE
120135Please respect copyright.PENANAC5SN9Oznj7
"Sudah hampir jam tujuh, mau sekolah gak?" Tegas Adinda. Aurel dan Asyifa saling pandang.120135Please respect copyright.PENANAwLHAu0QMwd
120135Please respect copyright.PENANADY0q2D4oXu
"Iya Umi."120135Please respect copyright.PENANAtxkzYWM5rF
120135Please respect copyright.PENANAle8vmFGopr
"Yuk." Ajak Adinda sembari menghela nafas.120135Please respect copyright.PENANABDwoQk5XWI
120135Please respect copyright.PENANAV7mtlopw7L
*****120135Please respect copyright.PENANAG5DjOwDQQh
120135Please respect copyright.PENANAuSkFdZQFKB
120135Please respect copyright.PENANArNhZqta37l
120135Please respect copyright.PENANATTHBYVMdZU
Teng... Teng... Teng...120135Please respect copyright.PENANAbPRYQqukX5
Bertepatan dengan suara bel tanda masuk sekolah, Rayhan, Doni, Azril, Nico dan santri lainnya bergegas masuk kedalam kelas mereka masing-masing. Rayhan dan Azril duduk di depan sementara Doni dan Nico duduk di belakang.120135Please respect copyright.PENANAuZbYPsmV5p
120135Please respect copyright.PENANAtHrXozscMp
Tidak lama kemudian seorang wanita cantik dengan kaca mata minusnya masuk kedalam kelas. Tidak lupa ia mengucapkan salam, yang di jawab kompak oleh murid-muridnya. Ia duduk di kursinya sembari membuka daftar absen. Satu persatu nama yang di absensi ia panggil. Sebagian besar muridnya hadir, tetapi ada sebagian kecil yang tidak bisa mengikuti kelas.120135Please respect copyright.PENANAatPl0L24Ak
120135Please respect copyright.PENANAFidOoSWxsr
Setelah agenda formal itu selesai, suasana kelas mendadak hening dan mencekam. Beberapa Santri terlihat tertunduk lesu, dengan keringat dingin yang membasahi tubuh mereka, dan beberapa lagi terlihat sibuk membuka kitab mereka.120135Please respect copyright.PENANAaQh2wyHfD2
120135Please respect copyright.PENANAuTkH9a8obv
Ustadza Anita turun dari kursinya, ia mengedarkan pandangannya kearah muridnya yang terlihat pucat pasi. Hanya ada beberapa santri saja yang terlihat tenang.120135Please respect copyright.PENANAfj9eMbslvW
120135Please respect copyright.PENANA3dGJWRVCyd
"Woi!" Bisik Doni.120135Please respect copyright.PENANA7RdK5pBDva
120135Please respect copyright.PENANAOLILLj6lYf
Rayhan menoleh ke belakang. "Apa?" Jawab Rayhan dengan berbisik juga.120135Please respect copyright.PENANAKMxWRnQMwM
120135Please respect copyright.PENANARjKfx4mYb7
"Lo udah hafal?"120135Please respect copyright.PENANAo1kAxF8Umm
120135Please respect copyright.PENANAA9jwEa4AsL
"Belum, Lo?" Doni menggelengkan kepalanya.120135Please respect copyright.PENANACcf51UuSly
120135Please respect copyright.PENANAfhrTAaft4L
Rayhan bernafas lega, setidaknya ia punya teman berdiri nanti dan menerima hukuman bersama-sama. Sementara Azril, rasanya tidak mungkin ia tidak hafal, mengingat sahabatnya yang satu itu sangat rajin dan ia juga cepat menghafal.120135Please respect copyright.PENANAOrdgUAvHvm
120135Please respect copyright.PENANA8HT0bexyNK
Ustadza Anita menghela nafas, sebelum mengucapkan kalimat pamungkasnya. "Bagi yang belum hafal, silakan berdiri di depan kelas." Suara Ustadza memang terdengar pelan, tetapi sangat tajam menusuk bagaikan pedang di hati para Santri yang belum hafal.120135Please respect copyright.PENANACMffZWaVcE
120135Please respect copyright.PENANAsMKC4KExHI
Satu persatu Santri maju ke depan kelas, tak ketinggalan Doni dan Rayhan, memang selalu menjadi langganan.120135Please respect copyright.PENANAkYainJnB7j
120135Please respect copyright.PENANAqGlG0ggSlB
Ustadza Anita menggelengkan kepalanya, melihat murid-muridnya yang berjumlah delapan orang telah siap menerima hukuman darinya. Ia kembali melihat kearah santri lainnya yang masih duduk bangku mereka masing-masing. Anita tersenyum tipis, melihat sisa muridnya yang kurang lebih dua puluh orang.120135Please respect copyright.PENANAvaB961k6Qs
120135Please respect copyright.PENANAnY3ZZzTNjN
"Jadi yang masih duduk sudah hafal semua?" Tanya Anita.120135Please respect copyright.PENANAzWXW7WtHwI
120135Please respect copyright.PENANAFoDzuJVmSs
"Sudah Bu!" Jawab mereka kompak.120135Please respect copyright.PENANAuen8sPHL8d
120135Please respect copyright.PENANAYZ9vl8kRH4
Ustadza Anita kembali duduk di kursinya. "Kalau ada yang tidak hafal, maka hukumannya akan semakin berat! Ustadza tanya sekali lagi." Hening sejenak. "Bagi yang belum hafal, silakan berdiri di depan kelas." Ulangnya, sembari menatap satu persatu wajah muridnya yang terlihat tegang.120135Please respect copyright.PENANARdRf1XIGD5
120135Please respect copyright.PENANA2xUnx72O5E
Sekitar lima menit berlalu, belum ada satupun santri yang beranjak dari kursinya. Itu artinya sudah tidak ada lagi Santri yang belum hafal. Tetapi ketika Ustadza Anita hendak mengetes mereka, tiba-tiba seorang santri menggeser kursinya, lalu berjalan dengan wajah tertunduk menuju depan kelas.120135Please respect copyright.PENANAaX4GZ2uOYx
120135Please respect copyright.PENANAXg1EwFuWfF
Rayhan dan Doni kompak saling pandang, lalu pandangan mereka tertuju kearah Azril yang tengah melangkah gontai menuju barisan para pesakitan.120135Please respect copyright.PENANAlpZs1fMPjd
120135Please respect copyright.PENANAOnfGPEUQdp
"Azril!" Lirih Ustadza Anita.120135Please respect copyright.PENANAfweEgN9x0F
120135Please respect copyright.PENANARenuahs5jK
Ternyata bukan hanya Rayhan dan Doni saja yang sulit percaya kalau sahabat karib mereka yang semester lalu juara kelas bisa berada di barisan pesakitan. Ustadza Anita pun sulit untuk percaya, mengingat Azril selama ini di kenal sebagai anak yang pintar, dan selalu bisa menghafal setiap hafalan yang di berikan kepadanya.120135Please respect copyright.PENANAC8fqfTc6Ze
120135Please respect copyright.PENANA7ospHrSf0w
Azril sadar kalau dirinya saat ini mendadak menjadi pusat perhatian teman-temannya, tetapi ia tidak mengubrisnya.120135Please respect copyright.PENANAHlF4tDTMP0
120135Please respect copyright.PENANAj1AncFpIi5
Sebenarnya semalam Azril telah menghafal hafalan yang di berikan Ustadza Anita. Tetapi entah kenapa, tiba-tiba ia sulit mengingat hafalannya. Mungkinkah karena kejadian tadi? Bisa jadi... Karena Azril sendiri berfikir seperti itu. Setiap kali ia ingin fokus mengingat hafalannya, secara tiba-tiba kemolekan tubuh Ibunya terbayang di dalam benaknya.120135Please respect copyright.PENANArO0woWXgo2
120135Please respect copyright.PENANAqhMWAP0u5E
*****120135Please respect copyright.PENANAs93ZU73Fro
120135Please respect copyright.PENANAcIvoUfaEuJ
120135Please respect copyright.PENANA1EQDLmxnhs
Ketika jam menunjukan pukul sembilan pagi, lonceng kembali berdentang, menandakan jam istirahat pertama. Beberapa siswa berhamburan keluar kelas, ada yang ke asrama, duduk di taman, perpustakaan dan ada juga ke tempat pavorit mereka, kantin sekolah.120135Please respect copyright.PENANARy8X4h8ia1
120135Please respect copyright.PENANAtou3QCAQlk
Pesantren Al Tauhid memiliki dua kantin, satu khusus santri perempuan dan satunya lagi di khususkan untuk santri laki-laki. Kantin mereka memang di pisah, sama halnya dengan kelas maupun asrama mereka. Sehingga sulit bagi mereka untuk berinteraksi secara langsung ketika berada di dalam lingkungan pesantren.120135Please respect copyright.PENANAz6enCA4BDx
120135Please respect copyright.PENANAJ44RUMwiXS
Dan di sanalah Zaskia bersama dua rekannya sesama Ustadza menghabiskan waktu istirahat.120135Please respect copyright.PENANARoXTOOzF04
120135Please respect copyright.PENANAB2kJiM6Cux
Sembari menikmati sepiring bakso Mang Solihin, mereka bercengkrama ringan, membaur dengan para santri wanita dan beberapa Ustadza.120135Please respect copyright.PENANABfDxWWE8qP
120135Please respect copyright.PENANAMxIawO0aT5
"Mau sampai kapan Uhkti melajang?" Pertanyaan menohok itu meluncur deras dari sahabat baiknya Julia. Zaskia yang tengah mengunyah pentol bakso miliknya, nyaris saja memuntahkan kembali makanannya.120135Please respect copyright.PENANAAWRa8fRwWe
120135Please respect copyright.PENANAbJFTREoOuB
Nabila yang merasa kasihan menyikut lengan Julia. Ia merasa pertanyaan frontal seperti itu bisa di sampaikan dengan cara yang lebih tepat. Walaupun sebenarnya ia juga ingin menanyakan hal yang sama, mengingat usia Zaskia yang sudah 24 tahun, sangat layak bagi wanita berhijab merah muda itu untuk segera menikah.120135Please respect copyright.PENANAdRnlOnu8Ac
120135Please respect copyright.PENANAkBK6sWuWKo
Zaskia tidak langsung menjawab pertanyaan yang sering sekali mampir kepadanya. Karena pada dasarnya, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa dirinya masih ingin melajang.120135Please respect copyright.PENANA2NGMNXhssG
120135Please respect copyright.PENANAIBXbqkVNJP
Wanita secantik Zaskia, tentu tidak sulit baginya untuk mencari pasangan. Sudah banyak para Ikhwan yang datang kepadanya dan mengajukan proposal ta'aruf, tetapi tidak ada satupun dari mereka yang di terima Zaskia. Selalu saja ada alasan, bagi Zaskia untuk menolak mereka.120135Please respect copyright.PENANApTwSj3ad3t
120135Please respect copyright.PENANANc2nz71TcU
"Jodohnya belum ada!" Jawab Zaskia singkat.120135Please respect copyright.PENANA0Lf3dhpXgs
120135Please respect copyright.PENANAkTEGzButa9
Julia menghela nafas, sembari mengaduk kopi cappucino yang ada di depannya. "Jodoh juga harus di usahakan Uhkti. Ingat, Allah tidak akan merubah nasib kaumnya, kecuali kaumnya yang mau berubah." Nasehat Julia, ia mengangkat gelas dan menyeruput kopinya.120135Please respect copyright.PENANAanoFDV8C7w
120135Please respect copyright.PENANAOeKlv319l4
"Benar Za! Junior kita aja sudah banyak yang menikah." Jelas Nabila, yang setahun lalu melepas masa lajangnya.120135Please respect copyright.PENANAIz4CFbF6Em
120135Please respect copyright.PENANAuW0zgBSu51
"Bukannya ana belum mau menikah Uhkti, hanya saja, belum menemukan sosok yang layak untuk menjadi pemimpin rumah tanggaku nanti."120135Please respect copyright.PENANAJANGAyRFGn
120135Please respect copyright.PENANATQR3b1N3lE
"Laki-laki yang seperti apa yang Uhkti inginkan untuk menjadi pendamping Uhkti?" Tanya Julia heran, dengan sikap sahabatnya. Selama ini yang mencoba mendekati Zaskia bukan pria sembarangan, mereka adalah pria-pria pilihan yang keislamannya tidak bisa di ragukan lagi.120135Please respect copyright.PENANAAjCkL8at9H
120135Please respect copyright.PENANAs8PvUDhFVq
Zaskia diam sejenak, ia mengedarkan pandangannya kearah sepasang kucing yang tengah kawin di pojokan kantin. Tanpa sadar, sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman.120135Please respect copyright.PENANAK2uYVSxyY5
120135Please respect copyright.PENANA30SO8OWNlb
Sebenarnya Zaskia sadar betul, kalau manusia di ciptakan berpasang-pasangan untuk melengkapi iman mereka. Hanya saja, untuk saat ini Zaskia merasa belum siap untuk membuat komitmen dengan seseorang pria. Ia ingin melihat Adik kandungnya sukses terlebih dahulu, sebelum membuat komitmen. Karena dirinya takut, kalau ia memiliki pasangan hidup, perhatiannya terhadap Rayhan akan berkurang.120135Please respect copyright.PENANAzjcNTi928F
120135Please respect copyright.PENANAtZtbsuKEPG
"Kucing aja ada pasangannya? Kamu kapan?" Ledek Julia. "Mau sampai kapan memek kamu menganggur!" Lanjut Julia, kali ini ia berbicara dengan nada yang sebenarnya tidak layak di ucapkan oleh Ustadza seperti Julia.120135Please respect copyright.PENANAOfgVY04Qjj
120135Please respect copyright.PENANA8vK0GlCLN6
Nabila yang duduk di sampingnya hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Keluar dah sifat asli." Celetuk Nabila, sembari melirik kearah sahabatnya.120135Please respect copyright.PENANAGsoqsf9cx0
120135Please respect copyright.PENANA14fsrmLkYu
"Astaghfirullah Mbak! Gak ada kalimat yang lebih bagus." Singgung Zaskia, ia benar-benar tidak mengerti dengan sahabatnya yang satu itu. "Seperti bukan seorang muslimah." Nyinyir Zaskia.120135Please respect copyright.PENANAeHQiz4A7V7
120135Please respect copyright.PENANABooyixtsVK
"Habis aku sebel sama kamu Za!"120135Please respect copyright.PENANAljAvs8YIQ6
120135Please respect copyright.PENANAt0HCNnu5WY
Zaskia meletakan kedua tangannya diatas meja kantin. "Sebel kenapa? Ana belum menikah, karena memang belum bertemu sosok yang tepat. Ana yakin, uhkti pasti tidak ingin melihat Ana menyesal nantinya, karena terburu-buru mencari pasangan hidup." Jelas Zaskia, membuat Julia tidak bisa berkata-kata lagi.120135Please respect copyright.PENANA0CkxwCzMSc
120135Please respect copyright.PENANAThElz0PZtZ
"Sudah-sudah, kita ngobrolin yang lain aja." Lerai Nabila.120135Please respect copyright.PENANAz0ITjEzC8O
120135Please respect copyright.PENANALNQmX5ONZX
Julia menghela nafas perlahan, sembari menegakan punggungnya. "Uhkti benar, bagaimanapun juga kita tidak boleh terburu-buru mencari pasangan hidup!" Getir Julia, wajah cantiknya menggambarkan kesedihan yang mendalam.120135Please respect copyright.PENANASfgzsvywBV
120135Please respect copyright.PENANAg51hT171LF
"Alhamdulillah kalau Uhkti mengerti." Zaskia tersenyum manis. Membuat pria manapun pasti akan oleng imannya kalau melihat senyuman Zaskia.120135Please respect copyright.PENANAkHIymG0BlJ
120135Please respect copyright.PENANAhjVAzhlsep
Mereka kembali melanjutkan makan siang mereka, sembari mengobrol ringan. Sementara Julia lebih banyak diam. Wanita berusia 33 tahun itu sangat menyesal karena sempat memaksa sahabatnya untuk segera menikah, dan melupakan masa lalunya yang penuh penyesalan. Andai saja dulu ia tidak terburu-buru memilih pasangan, mungkin ia tidak perlu merasakan penyesalan sampai detik ini.120135Please respect copyright.PENANASk9n4IkPon
120135Please respect copyright.PENANA4VnG0M3Nip
Obrolan mereka terhenti, ketika suara dentang lonceng kembali berkumandang. Habis ini Zaskia dan Nabilla masih ada kelas. Sementara Julia memutuskan pulang ke rumahnya. Karena jadwal mengajarnya kosong.120135Please respect copyright.PENANAKCzTwQOB02
120135Please respect copyright.PENANAGlcKC2IoTb
*****120135Please respect copyright.PENANAAdbI0TT3eD
120135Please respect copyright.PENANAYQjwHlJNy1
120135Please respect copyright.PENANArWCLU0ytDC
120135Please respect copyright.PENANAPPUFgr0MJk
Suara azan berkumandang melalui Manara masjid yang menjulang tinggi. Suara sang Muazin yang begitu merdu, mampu menggetarkan hati siapapun yang mendengarkannya dengan khusuk. Tidak lama kemudian, beberapa santri dan ustadz-ustadza berbondong-bondong menuju masjid. Dalam sekejap masjid di penuhi oleh orang-orang yang ingin melaksanakan ibadah.120135Please respect copyright.PENANATKSxUHBivl
120135Please respect copyright.PENANAlY5LsR8eL6
Di tempat yang berbeda, terlihat seorang pemuda berdiri di depan sebuah rumah. Sesekali wajahnya meringis menahan hawa panas matahari yang menerpa wajahnya.120135Please respect copyright.PENANAcNKavMBuxr
120135Please respect copyright.PENANA1xtG3mZnPb
Sudah hampir setengah jam lamanya ia berdiri di depan pintu seorang diri. Menahan hawa panas yang membakar kulitnya, membuatnya mendumel kesal. Ingin rasanya ia segera meninggalkan rumah tersebut, tetapi sayangnya ia tidak memiliki tujuan lain.120135Please respect copyright.PENANAbmy3RLQ12M
120135Please respect copyright.PENANAJAes9ieYzp
Tok... Tok... Tok...120135Please respect copyright.PENANAzsYy2a7LHC
120135Please respect copyright.PENANAgc4RCr6DvH
"Assalamualaikum!" Panggilnya untuk ke sekian kali.120135Please respect copyright.PENANArBvBgd8jXy
120135Please respect copyright.PENANAtCv26kUPpR
Lima menit kemudian pintu itu akhirnya terbuka. Tampak seorang wanita paruh baya berparas cantik keluar dari dalam rumahnya. Wanita tersebut adalah Laras, istri dari pimpinan Ma'had Al Tauhid. Di usianya yang sudah berkepala empat, ia masih terlihat begitu cantik. Dan kecantikannya mampu menghipnotis pemuda yang ada dihadapannya saat ini.120135Please respect copyright.PENANAGtvCe5XqmG
120135Please respect copyright.PENANAuyFlv8yQSA
Butuh waktu beberapa detik untuk mengembalikan kesadaran Daniel.120135Please respect copyright.PENANAJojP09l95l
120135Please respect copyright.PENANAujd5OEeh9E
"Waalaikumsalam! Daniel?" Ujar Laras.120135Please respect copyright.PENANALPlDuduHph
120135Please respect copyright.PENANA4kwEoqFGOg
Pemuda itu tersenyum lega. "Iya Tante, ini saya Daniel." Ujar Daniel sembari menyalami tangan Laras. Bibir tebalnya mencium hangat punggung tangan Laras.120135Please respect copyright.PENANAJ1Ofp8vhYN
120135Please respect copyright.PENANAxy89AzXo7G
"Subhanallah, sekarang kamu terlihat semakin tampan, terakhir kita ketemu kamu masih terlihat kudel." Laras tertawa renyah, ia tidak menyangkah kalau Daniel akan tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan.120135Please respect copyright.PENANALK8St9Jtmd
120135Please respect copyright.PENANAPagCbphsEn
Daniel tersenyum senang mendengarnya. "Tante juga masih terlihat sangat cantik!" Balas Daniel.120135Please respect copyright.PENANAiuEX6KfTmO
120135Please respect copyright.PENANAuEO3UCEVrz
"Bisa saja kamu Dan!"120135Please respect copyright.PENANAnBqFOwUFTq
120135Please respect copyright.PENANA4ICtUOMJLK
"Bener kok Tante, tadi saya kira anaknya Tante yang keluar menyambut saya, eh... Gak taunya Tante sendiri."120135Please respect copyright.PENANASrZEvDvKYR
120135Please respect copyright.PENANAlgXPngFUqa
Laras tertawa semakin keras, ia tidak menyangkah kalau dirinya ternyata masih begitu cantik. Sebagai seorang wanita sudah sewajarnya kalau ia merasa senang karena di sejajarkan dengan anak remaja.120135Please respect copyright.PENANA377ddwc5zd
120135Please respect copyright.PENANAxMYrQ609tW
"Uda ah ngegombalnya, nanti Tante malah terbang lagi." Ujar Laras sembari tersenyum manis. "Gimana kabar kamu Dan?" Tanya Laras, mengalihkan pembicaraan.120135Please respect copyright.PENANAr8Y0upWhuc
120135Please respect copyright.PENANAYzcbFTEEqy
"Alhamdulillah, baik Tante, kabar Tante sendiri bagaimana?" Tanya Daniel sopan. Tapi sayang, matanya tidak sesopan mulutnya. Diam-diam mengamati wajah cantik Istri dari KH Umar yang berseri indah, bagaikan bunga mawar yang tengah mekar. Ia berfikir betapa beruntungnya kalau dirinya bisa meniduri wanita yang ada di hadapannya saat ini.120135Please respect copyright.PENANAzLDs3DGZNz
120135Please respect copyright.PENANAshTxFZRCY0
Matanya turun menuju sepasang gunung kembar yang terbungkus rapi di balik hijab hitam yang di padu dengan gamis berwarna coklat muda.120135Please respect copyright.PENANAc6vJ0g1xtf
120135Please respect copyright.PENANAT5hPyqIsoO
Laras sama sekali tidak menyadari kenakalan Daniel yang berani memandangi kemolekan sepasang gunung kembar miliknya yang amat ia banggakan.120135Please respect copyright.PENANAOrIXzSrQsC
120135Please respect copyright.PENANAV5mNfwXeCL
"Alhamdulillah, Tante juga baik! Ayo masuk dulu Dan. Gak enak ngobrol di luar." Ajak Laras.120135Please respect copyright.PENANAtzLNRbLMS4
120135Please respect copyright.PENANA76MceGr1Cw
"Iya Tan."120135Please respect copyright.PENANAqAgCX3Y8Ga
120135Please respect copyright.PENANAOg4xVr83w1
******120135Please respect copyright.PENANA8u0HIWP3QH
Amanda120135Please respect copyright.PENANA7BE0WwlBrg
120135Please respect copyright.PENANAO4lEPdjZ6D
Rika120135Please respect copyright.PENANALuC6tw83jK
120135Please respect copyright.PENANAohfQMFLuqV
Gita120135Please respect copyright.PENANAQsVOF3Skuu
120135Please respect copyright.PENANAsV4tQJIhPM
Langit yang tadinya berwarna biru cerah kini telah berganti warna menjadi warna jingga. Angin bertiup pelan, menggulung debu-debu jalanan, dan beberapa plastik bekas ikut tertiup perlahan.120135Please respect copyright.PENANAyLooxMq3gQ
120135Please respect copyright.PENANAt4OI402cx7
Di sebuah lapangan yang tidak begitu besar, tampak dua orang santri wati yang tengah bermain badminton. Seorang lagi duduk di pinggir lapangan sembari menjadi wasit dadakan.120135Please respect copyright.PENANAiF18YsRipX
120135Please respect copyright.PENANA6rMSssl0fq
"Tadi masukkan?" Protes Gita.120135Please respect copyright.PENANAu0TDFCh6zu
120135Please respect copyright.PENANAZQHz72tID6
Rika ikut menghampiri Amanda yang menjadi wasit dadakan. "Tadi melewati garis line kok." Sengit Rika tidak mau kalah, Amanda hanya melongok bingung.120135Please respect copyright.PENANAB66FMIeg5s
120135Please respect copyright.PENANAPMp3Mo7yxZ
"Buta ya mata kamu."120135Please respect copyright.PENANAhvDK8VyeGY
120135Please respect copyright.PENANAfJoqdDo7Jr
"Enak aja! Tadi benaran gak masuk." Jawab Rika berkacak pinggang sembari mengembungkan pipinya, hingga ia terlihat sangat menggemaskan.120135Please respect copyright.PENANAhRkqdaZ6NL
120135Please respect copyright.PENANABkaviep0v6
Amanda segera berdiri sembari menepuk-nepuk pantatnya yang kotor terkena debu. "Di sini gue wasitnya, kalian gak usah ribut." Lerai Amanda, seakan dirinya memang seorang wasit proposional.120135Please respect copyright.PENANAcSQ5iYNGBh
120135Please respect copyright.PENANAqFU8rSbewo
"Jadi keputusannya apa?" Tanya Rika.120135Please respect copyright.PENANAhJpPLupVlf
120135Please respect copyright.PENANATnGCVgiMsK
"Masuklah..." Ujar Gita semangat.120135Please respect copyright.PENANAxDpmS77YiM
120135Please respect copyright.PENANABmakrlNmuX
Rika menyikut Gita kesal, Amanda yang melihat kedua sahabatnya hanya mendesah pelan sembari menggelengkan kepalanya. "Hmmm... Ini agak sulit, soalnya tadi kurang jelas masuk apa gak." Ujar Amanda.120135Please respect copyright.PENANAsz1VovYg5Z
120135Please respect copyright.PENANAOGbJJoomox
"Tadi tuh gak masuk, bolanya keluar line."120135Please respect copyright.PENANAB87zrnzIDq
120135Please respect copyright.PENANAi4W3wdIq0d
Gita memeluk dan menarik lengan Amanda. "Tadi itu masuk! Kalau masuk makan malam nanti aku teraktir lauk ikan." Ujar Gita menyogok Amanda sang Wasit.120135Please respect copyright.PENANAsMImd6Mf09
120135Please respect copyright.PENANAtcpvV8Whl5
"Oke! Sebagai wasit saya putuskan kalau bola barusan di hitung masuk...." Jawab Amanda.120135Please respect copyright.PENANAOKblJF0dxQ
120135Please respect copyright.PENANAveM995AXfx
Rika melongok, sementara Gita berjingkrak senang karena bisa mengalahkan sahabatnya. Karena tidak terima Rika mencoba memaksa sahabatnya untuk merubah keputusannya, alhasil keributan kecil kembali terjadi di antara mereka bertiga.120135Please respect copyright.PENANAStXq86LHhD
120135Please respect copyright.PENANAN83BqnwuIp
Tanpa mereka sadari, dari jarak 20 meter seseorang diam-diam tengah mengamati mereka.120135Please respect copyright.PENANAMzEJwv1m1i
120135Please respect copyright.PENANAgoU2FAahgb
Pria paruh baya itu tersenyum menjijikan, sembari memamerkan gigi kuningnya yang seakan sudah bertahun-tahun tidak ia bersihkan.120135Please respect copyright.PENANAJnMzPlKzRx
120135Please respect copyright.PENANAMlwNF2ANWf
Sembari menyeka air liurnya yang sedikit menetes, ia memasukan tangannya ke dalam celananya, merogoh batang kemaluannya yang telah mengeras. Tanpa berkedip ia memandangi mereka bertiga.120135Please respect copyright.PENANApEUs7XQ2Ys
120135Please respect copyright.PENANAwVnNgv6zUo
*****120135Please respect copyright.PENANA6AVYrR6yps
120135Please respect copyright.PENANAkfpJsv3QQ8
120135Please respect copyright.PENANATAS49gnjLo
120135Please respect copyright.PENANAQdwcyPCxqW
Di tempat yang berbeda, terlihat dari kejauhan seorang pemuda sembari menenteng sepatu berjalan menelusuri jalan berdebu. Sementara langit terlihat mulai tampak gelap, menandakan kalau sebentar lagi langit akan menumpahkan rahmatnya untuk umat manusia.120135Please respect copyright.PENANAi6ktpkX6Lm
120135Please respect copyright.PENANAF8Vk6V7abh
Duaaarrr...120135Please respect copyright.PENANAC4lmlygpBE
120135Please respect copyright.PENANAIl86tAHcBY
Sekilas cahaya terang lewat di depan wajah sang pemuda, ia meringis sembari menatap langit.120135Please respect copyright.PENANA3hHLzNW4Uf
120135Please respect copyright.PENANAVB61RZKcpi
"Ray... Ray..."120135Please respect copyright.PENANAMcy0lYbynJ
120135Please respect copyright.PENANAqewE13hbpn
Rayhan celingukan mencari sumber suara yang tengah berteriak memanggilnya.120135Please respect copyright.PENANALsdTQtUsKL
120135Please respect copyright.PENANAg4gNvRsG2j
Tampak seorang wanita berjilbab hitam tengah menggapai kan tangannya ke pada Rayhan. Buru-buru pemuda itu menghampiri sang Ustadza.120135Please respect copyright.PENANAI8xYUtKAEU
120135Please respect copyright.PENANAs3iLeGy1YN
"Ada apa Ustadza?"120135Please respect copyright.PENANAta9jy12Lgo
120135Please respect copyright.PENANAnQ95kS4F9M
"Kamu dari mana, buruan pulang, mau hujan tuh." Tegur Ustadza Dewi. Tampak angin nakal meniup-niup ujung jilbab lebarnya.120135Please respect copyright.PENANAFrM5UhSUKi
120135Please respect copyright.PENANAdcpatnvwJA
Rayhan mengangkat sepatu bolanya. "Habis main bola Ustadza! Hehehe... Jemurannya sudah di angkat ya Ustadza?" Tanya Rayhan, sembari melirik kearah jemuran milik Ustadza Dewi yang terlihat kosong.120135Please respect copyright.PENANAs6iO1I6H0e
120135Please respect copyright.PENANAZgaPz7yZt2
"Baru aja selesai! Kamu telat... Hihihi..." Tawa Ustadza Dewi.120135Please respect copyright.PENANAokY0LGXLEM
120135Please respect copyright.PENANAj7Zww5XMfl
Rayhan menggaruk bagian kepalanya yang tidak gatal. "Lain kali harus lebih cepat pulang ni." Gumam Rayhan, Ustadza Dewi mengangkat alisnya, lalu kembali tertawa renyah mendengar gumaman Rayahan.120135Please respect copyright.PENANAomBnifnrnr
120135Please respect copyright.PENANAhwyQE17UEN
"Lain kali kamu harus lebih cepat."120135Please respect copyright.PENANACSOkJWD5Wy
120135Please respect copyright.PENANA0cijfjme2X
"Siap Ustadza! Hehehe..."120135Please respect copyright.PENANARs4VPlTj34
120135Please respect copyright.PENANA1PX5iIkXs0
Dewi melipat tangannya diatas dada, membuat payudaranya kini lebih membusung. "Ya sudah, sana kamu pulang, nanti di cariin sama Ustadza Zaskia." Suruh Dewi, yang terkesan mengusir Rayhan.120135Please respect copyright.PENANArrnsCjgBwh
120135Please respect copyright.PENANApTqdhpOyQo
"Assalamualaikum Ustadza."120135Please respect copyright.PENANAsYlAlL9OTp
120135Please respect copyright.PENANAaxlRhr1TU7
"Waalaikumsalam!" Jawab Ustadza Dewi.120135Please respect copyright.PENANA0vSslly4vG
120135Please respect copyright.PENANAD9LiW010fo
Dia memandangi punggung Rayhan yang perlahan menghilang dari pandangannya. Satu tangan Ustadza Dewi turun kebawah, mengurut pelan vaginanya, yang entah kenapa terasa gatal.120135Please respect copyright.PENANAga5jaYq74c
120135Please respect copyright.PENANAueVms1nwti
*****120135Please respect copyright.PENANAVnC9wOyLSg
120135Please respect copyright.PENANAxVG8SY6SFe
Clara120135Please respect copyright.PENANAxpAULkSxuf
Laras120135Please respect copyright.PENANAvRos4klztt
120135Please respect copyright.PENANApH8EadqdLp
Selepas shalat isya hujan turun sangat lebat beserta angin kencang. Pohon-pohon besar yang berjejer di tepian sungai tampak bergoyang mengikuti alunan angin yang seakan ingin menerbangkan mereka, akibatnya banyak daun-daun pohon tersebut yang berguguran.120135Please respect copyright.PENANAc6n9QgtYyr
120135Please respect copyright.PENANAtjk9eJlPtx
Di jalanan tampak beberapa santri berlindung di balik kain sarung yang mereka kenakan. Berlari secepat mungkin agar bisa tiba lebih cepat di asrama. Hal yang sama juga di lakukan oleh santriwati, mereka bergegas untuk kembali ke asrama agar bisa segera berlindung di balik selimut tebal.120135Please respect copyright.PENANASsfNYs7jym
120135Please respect copyright.PENANAVwB9XlUun3
Berulang kali langit berteriak, seakan ingin meruntuhkan seisi dunia. Membuat beberapa santri Wati terlihat ketakutan. Mereka yang tidak bisa tidur, memutuskan untuk mengobrol di dalam kamar sembari menanti hujan reda.120135Please respect copyright.PENANA4WvKeWwF2e
120135Please respect copyright.PENANAyYHNr1xk4M
Sementara itu di kediaman KH Umar, Laras bersama anak-anaknya tengah menikmati siaran televisi. Mereka tengah menonton sinetron di ruang keluarga.120135Please respect copyright.PENANApDpdoGXIsl
120135Please respect copyright.PENANAM80BckLZWN
"Mi! Clara ke kamar dulu ya." Pamit Clara. Gadis berusia 18 tahun itu berulang kali menguap, mencoba menahan kantuk.120135Please respect copyright.PENANAzuGpZgbdBw
120135Please respect copyright.PENANAzJKJnIvml9
Laras tersenyum sembari menganggukan kepalanya. "Iya sayang! Jangan lupa cuci tangan dan kakinya sebelum tidur." Nasehat Laras kepada Putrinya.120135Please respect copyright.PENANAmBBqqnkxcn
120135Please respect copyright.PENANAm5fZmNw06w
"Siap Mi."120135Please respect copyright.PENANApGYmE61u4a
120135Please respect copyright.PENANAc1PPCbfMpz
Kaki mungil Clara menghentak lantai, meninggalkan Laras dan Adiknya Azril yang diam-diam memperhatikan garis celana dalam saudara tirinya, yang menjiplak di celana tidur yang di kenakan Clara.120135Please respect copyright.PENANAUkQuaUQGvm
120135Please respect copyright.PENANAPPUi6lsHbh
Tapi Azril buru-buru sadar akan kesalahannya, sehingga ia dengan cepat beristighfar di dalam hatinya. Ia sangat menyesal karena sempat mencuri pandang pantat Saudaranya. Padahal dulu, ia tidak pernah memiliki pikiran kotor tentang keluarganya, tapi entah kenapa akhir-akhir ini ia sering berfikiran kotor tentang keluarganya.120135Please respect copyright.PENANARw3Ta9Tu4j
120135Please respect copyright.PENANA1ZCet6vRFk
"Kamu belum tidur?" Tegur Laras.120135Please respect copyright.PENANAUJHJZGkHs1
120135Please respect copyright.PENANAmJhPIuSxn6
Wanita anggun itu meluruskan kakinya di sofa, sembari menopang kepalanya dengan tangan. Ia menekuk satu kakinya sehingga gaun tidur berwarna putih yang ia kenakan sedikit tersingkap memamerkan betisnya yang putih mulus seperti pualam.120135Please respect copyright.PENANAPfHsczAf5Z
120135Please respect copyright.PENANA8zSuIMpoCO
Sejenak Azriel terpaku menatap betis Laras yang terlihat seperti padi bunting. Alhasil pemandangan tersebut membuat sang junior terbangun.120135Please respect copyright.PENANAC21BDvmET3
120135Please respect copyright.PENANA0veStxYRry
Laras menggeser kakinya hingga semakin terbuka. "Di tanya kok diam?" Tegur Laras, dia melirik kearah putranya.120135Please respect copyright.PENANApzKHWSca34
120135Please respect copyright.PENANAKVk8aSCNjw
Deg... Deg... Deg...120135Please respect copyright.PENANAyQq0XRF7ny
120135Please respect copyright.PENANAMdCK4EEUqA
Jantung Azril berdetak tidak beraturan, bahkan ia tampak kesulitan mengambil nafas sanking tegangnya. "Eh... Ke-kenapa Mi?" Tanya Azril, sembari melihat kearah Ibu Tirinya, dan sialnya matanya malah tertuju kearah selangkangan Laras yang terbuka.120135Please respect copyright.PENANAGDmNdCuTJe
120135Please respect copyright.PENANAELQsP7i45C
Gleeek...120135Please respect copyright.PENANA06UlHPMKOB
Azril menelan air liurnya yang hambar ketika melihat celana dalam Laras yang berwarna cream.120135Please respect copyright.PENANATNNFFAYdqc
120135Please respect copyright.PENANALRJzXcJc0r
"Kamu gak ada hafalan?" Tanya Laras.120135Please respect copyright.PENANAxiwwhZYAMX
120135Please respect copyright.PENANAHkvlzALO17
Azril menggelengkan kepalanya. "Gak ada Mi! Eehmm... Azril ke kamar dulu ya Mi?" Ujar Azril gugup. Ia tidak ingin Ibu Tirinya menyadari perubahan yang ada di dalam dirinya.120135Please respect copyright.PENANAWA7W6CN0Mc
120135Please respect copyright.PENANAaEDdm3deYh
"Iya, kamu tidur sana." Suruh Laras.120135Please respect copyright.PENANAeztOmSORIJ
120135Please respect copyright.PENANAXQj0lYMw4h
Ia tersenyum tipis sembari menghela nafas. Sebagai seorang Ibu ia merasa sangat bersyukur karena memiliki dua orang anak yang begitu baik dan penurut. Apa lagi keduanya bisa di bilang cukup berprestasi, terutama Azril. Laras merasa sangat bangga terhadap Azril.120135Please respect copyright.PENANACY6uVZapVn
120135Please respect copyright.PENANAb2VZdcpvr5
Perlahan Laras memejamkan matanya, mengistirahatkan matanya yang terasa lelah.120135Please respect copyright.PENANAj8M3zckITt
120135Please respect copyright.PENANAjbr9BXDMR2
Tanpa di sadari Laras, seseorang tengah berjalan mendekat kearahnya. Pria tersebut tentu dapat melihat isi dalam gaun tidur Laras yang kebetulan menghadap kearahnya.120135Please respect copyright.PENANAbNlIaBbBlc
120135Please respect copyright.PENANAiRpoTKtY3B
"Tan..." Panggilnya.120135Please respect copyright.PENANAfHBza4arma
120135Please respect copyright.PENANAChaZiOA15O
Laras mengerjapkan matanya. "Daniel? Astaghfirullah..." Laras tersadar dari lelapnya. Ia buru-buru duduk di sofa, sembari mengambil jilbab miliknya yang kebetulan tadi sempat ia lepas.120135Please respect copyright.PENANAn1iOOArPqM
120135Please respect copyright.PENANACY3PBST4Fj
"Maaf Tante! Tadi saya liat Tante ketiduran, jadi saya berinisiatif ingin membangunkan Tante." Ujar Daniel, sembari tersenyum hangat.120135Please respect copyright.PENANA5RNfVoW8hy
120135Please respect copyright.PENANAfPXhpUxope
"Iya tidak apa-apa." Jawab Laras tampak canggung.120135Please respect copyright.PENANACQX2e9BzHt
120135Please respect copyright.PENANAghV8AlfLX0
"Mau saya buatkan kopi?" Tawar Daniel.120135Please respect copyright.PENANAKwyP31I3fv
120135Please respect copyright.PENANAfhiTWt2Uxk
"Serius?"120135Please respect copyright.PENANA0V8xg9rVni
120135Please respect copyright.PENANANsmDUjmKTC
"Ya tentu saja. Buatan kopi saya sangat enak, Tante harus mencobanya." Usul Daniel, sembari mengangkat satu alisnya. Laras tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.120135Please respect copyright.PENANAcA7weoww2G
120135Please respect copyright.PENANARhSEykYQZW
"Boleh juga." Jawab Laras.120135Please respect copyright.PENANA78mDEHPn0x
120135Please respect copyright.PENANAZBFGAtnryH
Suasana canggung yang sempat terjadi diantara mereka berdua dengan cepat kembali normal. Laras sangat tersanjung dengan sikap Daniel yang menurutnya sangat baik. Sayang, pemuda baik itu punya masa lalu yang membuat keluarga besarnya sangat membenci dirinya.120135Please respect copyright.PENANAw5Wci33zr3
120135Please respect copyright.PENANAzBMFQ76kTH
Tapi tidak bagi Laras, ia sama sekali tidak membenci Daniel, baginya setiap manusia berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki diri mereka.120135Please respect copyright.PENANAr1M0VGF2jU
120135Please respect copyright.PENANAjqlr3NXa7i
Tidak lama kemudian Daniel kembali menghampiri Laras, ia membawa dua gelas kopi hangat.120135Please respect copyright.PENANAb2yBDHZn1h
120135Please respect copyright.PENANAlGDpgNi4iA
"Silakan di minum Tante!" Ujar Daniel.120135Please respect copyright.PENANACCEcUQugKu
120135Please respect copyright.PENANAdyBp7d1bf3
Laras mengangkat gelasnya. "Terimakasih Dan! Kamu tau, Tante itu paling suka kopi." Jujur Laras, dia menghirup aroma kopi yang terasa nikmat.120135Please respect copyright.PENANA6MhVnvXdLo
120135Please respect copyright.PENANAy4FWd6mtP5
"Oh ya, sama dong Tante."120135Please respect copyright.PENANAeEAHiQcnAX
120135Please respect copyright.PENANAJIZDMVwCeA
"Sepertinya kita memiliki banyak kesamaan ya!" Laras melirik Daniel yang tengah menyeruput kopi.120135Please respect copyright.PENANAtKovFNPY15
120135Please respect copyright.PENANAlZtPJIfjOE
Daniel tersenyum tipis, sembari meletakan kembali gelas miliknya keatas meja. Daniel menemani Laras yang terlihat sangat antusias ketika sedang bercerita. Entah kenapa Laras merasa ada kecocokan ketika tengah mengobrol dengan Daniel keponakannya.120135Please respect copyright.PENANAw92KR5F0q2
120135Please respect copyright.PENANAgs21HkUqhH
*****120135Please respect copyright.PENANAULgJ1uyg2J
120135Please respect copyright.PENANAum5zE1cmgY
120135Please respect copyright.PENANAZ8UVS3GBcU
120135Please respect copyright.PENANAehmKSReifu
Jam sudah menunjukan pukul satu malam, tapi hujan tak kunjung reda di sertai petir yang sesekali membuat seisi pesantren mendadak menjadi terang benderang di tengah kegelapan malam yang mencekam. Seakan-akan langit tengah marah.120135Please respect copyright.PENANAg3tfwJPZgr
120135Please respect copyright.PENANAPsDX1JWG1a
Di asrama putri, sebagian besar para Santri telah terlelap tidur, sehingga mereka tidak menyadari bahaya yang tengah mengintai mereka.120135Please respect copyright.PENANAC9qxrbuQWX
120135Please respect copyright.PENANAZx08wqiw2J
Duaaaarrr....120135Please respect copyright.PENANAEYw9ETmqAl
120135Please respect copyright.PENANAHrCuzsb7Wi
Kembali petir menyambar, tampak bayangan seorang pria bertubuh besar berdiri di depan pintu kamar asrama. Ia menyeringai memamerkan giginya yang kehitaman, dengan air liurnya yang menetes bagaikan anjing. Matanya yang tajam seperti serigala yang tengah mengintai mangsanya.120135Please respect copyright.PENANAJY10G2ZeCs
120135Please respect copyright.PENANA2wP5Ackj6H
Dia berjalan perlahan memasuki asrama, menatap para santri yang tengah tertidur diatas tempat tidur mereka.120135Please respect copyright.PENANAQ9ZnUKBmw0
120135Please respect copyright.PENANAqradgVRSAL
"Rrrrtttt..." Dia mengeram dengan tatapan mata yang membara, menatap seorang gadis yang tengah terlelap diatas tempat tidurnya.120135Please respect copyright.PENANAqkjuPxReco
120135Please respect copyright.PENANAlX1G9Xzzrc
Dia menghampiri gadis tersebut, tersenyum menyeringai bagaikan hewan buas yang siap memangsa.120135Please respect copyright.PENANAmHJr7T0Vpp
120135Please respect copyright.PENANAWnQHI4uaiN
Jemarinya yang besar berwarna kehijauan membelai wajah cantik sang Santriwati yang bernama Amanda. Kuku-kukunya yang panjang membelai pipi putih Amanda hingga ke dagunya yang runcing. Dia mengangkat dagu Amanda, kemudian bibir merah darah mahluk tersebut memanggut bibir tipis Amanda.120135Please respect copyright.PENANAX7sMQdcVxK
120135Please respect copyright.PENANAaWiVqgyKen
Lumatan sang kolor Ijo yang membuat Amanda merasa sesak. Sehingga ia terbangun dari tidurnya, dan mendapatkan seorang mahluk mengerikan tengah menindih tubuhnya.120135Please respect copyright.PENANAhpHZxD8LDU
120135Please respect copyright.PENANAGbG0dnlzDx
"Aaaaaaarrrttt..." Amanda berteriak sekencang mungkin tapi anehnya suaranya sama sekali tidak keluar.120135Please respect copyright.PENANAXz2OBnwOdh
120135Please respect copyright.PENANAHLsIfwmJgM
Sang kolor Ijo menatapnya dengan sinis. "Percuma saja!" Geramnya, sembari mempereteli kancing piyama yang di kenakan Amanda.120135Please respect copyright.PENANA8mz66qN8Xj
120135Please respect copyright.PENANAxnHNmBOlqJ
Gadis berusia belasan tahun itu meronta-ronta, ia berusaha melepaskan diri dari dekapan sang predator. Tetapi anehnya ia seakan kehilangan tenaganya. Ia hanya bisa menangis, berharap ada seseorang yang terbangun dan segera menolong dirinya.120135Please respect copyright.PENANAYwjfLzV4RW
120135Please respect copyright.PENANAjrogJwPnKN
Breeet... Breeet... Breeet...120135Please respect copyright.PENANA35TvV37BCs
120135Please respect copyright.PENANACdRviyX7q9
Sang kolor Ijo merobek pakaian yang di kenakan Amanda, hingga gadis itu telanjang bulat.120135Please respect copyright.PENANALsnUSfInJZ
120135Please respect copyright.PENANAaXAqyYB3k6
Di tengah kegelapan malam, sang Kolor Ijo masih dapat melihat keindahan tubuh Amanda khas anak remaja pada umumnya. Payudaranya yang tidak begitu besar, tetapi terlihat begitu ranum dengan putingnya yang kecoklatan menghiasi aurolanya.120135Please respect copyright.PENANADrT3tuOLyw
120135Please respect copyright.PENANAXRwoiBg3ot
Kuku-kuku panjang sang Kolor Ijo membelai payudara Amanda, menyentuh putingnya yang tengah mekar. Tentu saja hal tersebut membuat Amanda sangat ketakutan.120135Please respect copyright.PENANABCPItOpQJs
120135Please respect copyright.PENANAEJbcBzjACt
"Tolooong.... Tolooong... Tolooong..." Amanda berteriak tanpa suara. Yang terdengar hanya suara lolongan petir yang saling sahut menyahut di luar sana.120135Please respect copyright.PENANARQlNH6lhzn
120135Please respect copyright.PENANAQcJE8n2vPO
Dengan kuku tajamnya, sang Kolor Ijo menyentil puting Amanda, membuat gadis berusia belasan tahun itu merintih kesakitan. Apa lagi ketika kuku tajam itu menusuk puting mungilnya yang menggoda.120135Please respect copyright.PENANAzPD8rXHLb2
120135Please respect copyright.PENANAXVIRuQwlWP
"Aahkk... Tolooong! Aduuuuh sakiiiit." Histerisnya.120135Please respect copyright.PENANATDdKKUS9fB
120135Please respect copyright.PENANA3G5WPVgcIs
Sang Kolor Ijo mendekap kepala Amanda, lalu dia mengulum kasar bibir merah Amanda, memaksa gadis belia itu membalas pagutan liarnya. Sementara kuku-kukunya memelintir puting Amanda.120135Please respect copyright.PENANADpKRQMH05X
120135Please respect copyright.PENANAfr2lsorDSp
Belaian tangan sang Kolor Ijo terun menuju perut rata Amanda, kemudian... "Breeaaattt..." Sang Kolor Ijo menyobek celana tidur yang di kenakan Amanda.120135Please respect copyright.PENANAgOpMk6mZpa
120135Please respect copyright.PENANAQGKAdEV8tb
Tangis Amanda semakin pecah, ketika celana dalamnya ikut di sobek. Tampak bukit kecil yang di tumbuhi rambut tipis, terpampang di hadapan sang Kolor Ijo.120135Please respect copyright.PENANAaaHy3fE4Xu
120135Please respect copyright.PENANAp68875BYTe
Kedua kaki Amanda di rentangkan selebar mungkin, hingga bibir memeknya yang mungil sedikit terkuak, memperlihatkan lobang perawannya. Sang Kolor Ijo berlutut di depan memek Amanda, lalu dia mengecup kedua paha mulus Amanda secara bergantian, dan terakhir ia menjilati bibir merekah memek Amanda.120135Please respect copyright.PENANAxwVulGPnPq
120135Please respect copyright.PENANAgTztEGtXqB
Sluuuppsss... Sluuuppsss.... Sluuuppsss...120135Please respect copyright.PENANAjCqGo2kP21
120135Please respect copyright.PENANARUDwdwTTbm
"Oughkk..." Amanda mendesah nikmat.120135Please respect copyright.PENANA3wOsu4RR4x
120135Please respect copyright.PENANA4KRsnSy4aC
Walaupun ia tidak ingin mengakuinya, tapi kenyataannya Amanda menikmati sapuan lidah mahluk aneh tersebut di sekitaran memeknya. Si kolor Ijo mencucup lendir yang keluar dari dalam memek Amanda, mengorek bagian dalam memek Amanda yang masih perawan.120135Please respect copyright.PENANAuZTDpQ4cUx
120135Please respect copyright.PENANAWbisXJrxIy
Di tengah keputusasaan nya tiba-tiba Amanda merasakan gelombang birahi yang luar biasa. Sekali lagi ia histeris, tapi kali ini di karenakan rasa nikmat yang luar biasa yang belum pernah ia dapatkan.120135Please respect copyright.PENANAyjf9rnQD1k
120135Please respect copyright.PENANAPS5Due2QX1
"Aaarrttt..."120135Please respect copyright.PENANAI33GM2Hd58
120135Please respect copyright.PENANALTmDZSRamO
Seeeeeeeeeerrrr.....120135Please respect copyright.PENANAUWEjMBXEmI
120135Please respect copyright.PENANAIrCGUi22z1
Lendir kewanitaannya menyembur deras, tanpa bisa di tahan. Sang Kolor Ijo dengan rakus menyeruput lendir kewanitaannya hingga tidak bersisa.120135Please respect copyright.PENANAexIUtAHTIS
120135Please respect copyright.PENANA0KRqO9w7SZ
Rasa nikmat yang di dapatkan oleh Amanda sejenak membuat gadis tersebut lupa akan nasib tragis yang tengah menimpa dirinya saat ini. Tubuh indahnya, tampak melejang-lejang, menikmati sisa orgasmenya.120135Please respect copyright.PENANAqZ5i3CfDbi
120135Please respect copyright.PENANA7pCePk5v4J
Belum hilang rasa nikmat itu, si Kolor Ijo kembali beraksi. Mahluk berwarna hijau itu menindih tubuh Amanda. Tubuh besarnya masuk diantara kedua kaki Amanda yang masih mengangkang. Sadar akan bahaya yang kembali mengintai dirinya, Amanda berusaha sekuat tenaga untuk meronta, tapi lagi-lagi ia gagal.120135Please respect copyright.PENANAUUkDhhfmHg
120135Please respect copyright.PENANAx6UmP8XRO6
Hanya air mata yang terus mengalir tanpa henti mengaliri pipinya. Rasa takut, frustasi, dan depresi menjadi satu di dalam diri Amanda. Apa lagi ketika ia merasakan benda besar yang tengah menggesek bibir memeknya.120135Please respect copyright.PENANA11mzNTD9fv
120135Please respect copyright.PENANAh3s70O724H
"Jangaaaaan! Tolooong..." Jerit hati Amanda.120135Please respect copyright.PENANAXBDpvKLb3J
120135Please respect copyright.PENANAnzmenUXeMC
Perlahan kontol besar milik Kolor Ijo membelai bibir memek Amanda, memaksa memek perawan itu melahap kontolnya yang berukuran besar. "Jleeebss..." Untuk kesekian kalinya kontol Kolor Ijo meleset.120135Please respect copyright.PENANAJqKAOBZZTb
120135Please respect copyright.PENANAGG8tYFwQvh
Tetapi sang predator tidak menyerah, dia kembali berusaha menembus perawan Amanda.120135Please respect copyright.PENANA1nsklRFVZm
120135Please respect copyright.PENANAWmF72i4tbq
"Sakiiiit... Sakiiiit..." Histeris Amanda.120135Please respect copyright.PENANAZTLkx2AKWu
120135Please respect copyright.PENANAZYxxHXrSns
Inci demi inci kepala kontol Kolor Ijo berhasil masuk kedalam memek Amanda. Wajah garang Kolor Ijo tampak meringis menahan jepitan memek Amanda.120135Please respect copyright.PENANAh63Wxk8sM1
120135Please respect copyright.PENANA3W3cTotfRi
Dia terus mendorong kontolnya, menembus memek Amanda yang terasa semakin mencekik kontolnya. "Bleeeess..." Dengan satu dorongan keras, akhirnya sang Kolor Ijo berhasil mengoyak perawan Amanda. Gadis remaja itu berteriak tanpa suara dengan kedua bola mata yang melotot.120135Please respect copyright.PENANAXEkgG26wnm
120135Please respect copyright.PENANAdsyi3KXmGX
Sekujur tubuh Amanda terasa sakit ketika sang Kolor Ijo mengoyak perawannya.120135Please respect copyright.PENANAniF0EPgVET
120135Please respect copyright.PENANAZQtDODc062
"Eehmmss... Eehmmss... Eehmmss..."120135Please respect copyright.PENANApzZr1Gp9gz
120135Please respect copyright.PENANAQEC39PhDjf
Dengus nafas Kolor Ijo semakin memburu, seiring dengan kocokan kontolnya di dalam memek Amanda. Ia memompa memek Amanda dengan penuh semangat sembari kembali bermain dengan payudara Amanda.120135Please respect copyright.PENANAUr8z2iieOs
120135Please respect copyright.PENANAjGWMoXMXIR
Berbeda dengan sang Korban yang terlihat sangat tersiksa. Ia merasa memeknya seakan robek oleh kontol besar Kolor Ijo yang memaksa masuk kedalam lobang memeknya yang sempit itu. Walaupun pada akhirnya, Amanda dapat merasakan sedikit nikmat dari sodokan kontol si Kolor Ijo di dalam memeknya.120135Please respect copyright.PENANAVD2ds0nhGN
120135Please respect copyright.PENANAcXeJZ3cNlH
Ploookkss... Ploookkss.... Ploookkss.... Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...120135Please respect copyright.PENANAx23AMc7pPk
120135Please respect copyright.PENANA9ZypZjk2kd
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss.... Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss....120135Please respect copyright.PENANA0Oi20OIZIg
120135Please respect copyright.PENANAJAtw8Pbl9s
Dengan gencarnya si Kolor Ijo memacu birahinya, menggagahi gadis perawan tersebut. Hingga pada akhirnya, di iringi oleh suara petir yang menggelegar, sang Kolor Ijo membenamkan spermanya ke dalam rahim Amanda.120135Please respect copyright.PENANAb468bTkk1j
120135Please respect copyright.PENANA9phesw00Xi
Croooootss.... Croooootss... Croooootss...120135Please respect copyright.PENANA8tvJSkMWMg
120135Please respect copyright.PENANAxUbAwIXHE4
Sperma Kolor Ijo menembus rahim Amanda, dan sisanya tampak mengalir dari sela-sela bibir memek Amanda.120135Please respect copyright.PENANAjC5nfdJ4T0
120135Please respect copyright.PENANAYvtEdiLXgL
*****120135Please respect copyright.PENANA51B2NYMuO2