Dari belakang seorang pemuda berjalan mengendap. Ia melingkarkan kedua tangannya di pinggang ramping seorang wanita berusia 24 tahun. Gadis bermata indah itu tersenyum menyambut pelukan hangat dari seseorang yang amat ia sayangi. Ia memutar tubuhnya hingga mereka saling berhadapan.124246Please respect copyright.PENANAGA2I1Dcwv5
124246Please respect copyright.PENANAjUlvtPJ5Lu
Kedua mata mereka saling menatap, menimbulkan getaran-getaran syahwat yang semakin membakar birahi mereka berdua. Rayhan mendekatkan wajahnya, bibir tebalnya menyentuh lembut bibir Zaskia yang kemerah-merahan.124246Please respect copyright.PENANA4QfME4fxuX
124246Please respect copyright.PENANAlyzqDvAAZZ
Zaskia memejamkan matanya, menikmati lumatan lembut dari sang Adik yang tengah mengulum bibirnya. Ia membuka sedikit bibirnya, membiarkan lidah adiknya masuk kedalam mulutnya, menjamah bagian dalam mulutnya, membelit lidahnya, dengan mesrah, seperti sepasang ular yang tengah memadu kasih.124246Please respect copyright.PENANAH77OHspek6
124246Please respect copyright.PENANAsjxtw1E1gK
Kedua tangan Rayhan kebawah, ia menyentuh dan membelai bongkahan pantat Zaskia yang terasa kenyal dan padat.124246Please respect copyright.PENANAtDMF2qHkLp
124246Please respect copyright.PENANAT9zqDtg1E9
"Eehmmpss.... Hmmmpss..."124246Please respect copyright.PENANASV4NapclM4
124246Please respect copyright.PENANAFd68sdsZrH
Ciuman mereka semakin panas, ketika jemari Zaskia menyentuh kemaluan Rayhan yang ternyata sudah ereksi maksimal. Wanita berparas cantik itu melepas ciuman mereka, ia turun kebawah, berlutut di hadapan Rayhan. Jemari lembutnya kembali membelai tonjolan yang ada di celana Rayhan.124246Please respect copyright.PENANAp6TO52u1rd
124246Please respect copyright.PENANAqU9VBmxFZC
"Kakak buka ya Dek!" Pinta Zaskia.124246Please respect copyright.PENANA9by0ezHPEE
124246Please respect copyright.PENANAOjgNVFyVEk
Rayhan menganggukan kepalanya, sembari membelai kepala Zaskia yang terbungkus jilbab segi empat berwarna biru muda.124246Please respect copyright.PENANA40t5GPRgxb
124246Please respect copyright.PENANAQitaMIhFzG
Dengan perlahan jemari lentik itu membuka pengait celana Rayhan. Lalu ia menarik turun celana Rayhan bersama celana dalamnya yang berwarna coklat tua. Sedetik kemudian, batang kemaluan Rayhan yang berukuran 22Cm melompat keluar dari dalam sarangnya, terpampang di hadapannya.124246Please respect copyright.PENANAYFRQNcB3F3
124246Please respect copyright.PENANAfFG8WgbiNT
"Eessstt..." Rayhan mendesis nikmat ketika jemari halus Zaskia menggenggam batang kemaluannya.124246Please respect copyright.PENANArvh5qbZy2J
124246Please respect copyright.PENANAn8Tmyw5Wr8
Zaskia menatap Rayhan sembari tersenyum menggoda. "Enak Dek? Kamu suka?" Tanya Zaskia, sembari menggerakan tangannya maju mundur, mengocok kemaluan Adiknya.124246Please respect copyright.PENANAazww3esewe
124246Please respect copyright.PENANAkz7REGBnu0
"Enak banget Kak! Aaahkk... Hisap kontolku Kak." Pinta Rayhan, dia kembali membelai kepala Kakak kandungnya.124246Please respect copyright.PENANAnb7C9nKD7p
124246Please respect copyright.PENANAlYObQlnMM8
Saat wajahnya semakin dekat dengan kemaluan Rayhan. Zaskia dapat mencium aroma menyengat dari batang kemaluan Rayhan yang membuatnya kian terbakar birahi. Perlahan Zaskia menyapu permukaan kepala penis Rayhan dengan ujung lidahnya, lalu turun menelusuri batangnya yang panjang. Sementara jemarinya membelai lembut kantung pelirnya Rayhan.124246Please respect copyright.PENANAWTE2EJnMm2
124246Please respect copyright.PENANAJasoei9s8R
Tidak ada satu incipun dari kemaluan Rayhan yang terlewat dari sapuan lidahnya. Setelah batang kemaluan Rayhan basah oleh air liurnya, Zaskia melahap penis Rayhan. Wanita berhijab biru itu mengoral penis Rayhan dengan mulutnya.124246Please respect copyright.PENANA93bJp6miZq
124246Please respect copyright.PENANAzD2vs7k0ET
"Oughkk... Astaghfirullah! Enaaak Kak." Keluh Rayhan.124246Please respect copyright.PENANAHcqPuoFPvG
124246Please respect copyright.PENANANjPEbVUT6i
Sluuuppsss... Sluuuppsss... Sluuuppsss...124246Please respect copyright.PENANAn6RNhoCjbG
124246Please respect copyright.PENANAKsGxCJwG3C
Zaskia mengombinasikan kulumannya dengan kocokan telapak tangannya di batang kemaluan Rayhan. Membuat pemuda berusia belasan tahun itu mengerang nikmat.124246Please respect copyright.PENANASQZt70lD0q
124246Please respect copyright.PENANA0A69eXVlGO
Permainan mulut, lidah dan telapak tangan Zaskia membuat Rayhan rasanya ingin meledak. Aliran darahnya memanas, berkumpul di satu titik dan siap untuk di tumpahkan kapan saja. Tetapi sebelum itu terjadi, Rayhan segera meminta Zaskia berhenti mengoral penisnya.124246Please respect copyright.PENANAwqforugB4t
124246Please respect copyright.PENANAIOetTweiWe
Ia meminta Zaskia kembali berdiri. Lalu bibirnya mencium dan melumat bibir Zaskia yang telah memberikan servis yang luar biasa untuk Rayhan junior.124246Please respect copyright.PENANAoPaoNbGi41
124246Please respect copyright.PENANAdvkPHfxjR3
Sembari berciuman, Rayhan menarik turun resleting gamis Zaskia yang berada di punggungnya. Kemudian dari pundaknya, Rayhan menarik turun gamis Zaskia dengan perlahan. Tampak pundak Zaskia yang putih mulus terpampang di hadapannya. Cup... Rayhan mengecup mesrah pundaknya, sembari terus menarik turun gamis Zaskia hingga jatuh kelantai.124246Please respect copyright.PENANAvnpNtCzI5m
124246Please respect copyright.PENANAaK5evS5vAC
Di hadapannya saat ini seorang wanita dewasa berdiri di depannya hanya mengenakan bra berwarna hitam berukuran 34E, celana dalam jenis g-string yang menutupi pubik vaginanya, dan kaos kaki sepanjang betis berwarna putih bersih.124246Please respect copyright.PENANAaZ7QMuEF5x
124246Please respect copyright.PENANAk4isTmmh9c
Kedua jari tangan Rayhan menyusup masuk ke tali bra Zaskia. Lalu ia menurunkannya dengan perlahan. Tidak sampai disitu saja, Rayhan juga melipat kebawah cup branya, hingga meninggalkan sepasang gunung kembar yang terlihat sangat indah, dengan kedua puting mungil yang kemerah-merahan.124246Please respect copyright.PENANACLux55D9ve
124246Please respect copyright.PENANAlW0s3fhrRY
Rayhan menelan air liurnya, tak tahan dengan keindahan yang ada di hadapannya saat ini.124246Please respect copyright.PENANAAMD1vQk4WN
124246Please respect copyright.PENANAwtT1xRMnBS
"Hisap tetek Kakak Dek!" Pinta Zaskia.124246Please respect copyright.PENANATyjnun900F
124246Please respect copyright.PENANAF5YccZ2aAa
Rayhan menangkup payudara Zaskia. "Cuman di hisap saja Kak?" Goda Rayhan, dia meremas lembut gumpalan daging gemuk yang berada di telapak tangannya.124246Please respect copyright.PENANAPdcLmVm1Ye
124246Please respect copyright.PENANAC2w6W1hQcX
"Oughkk... Enak! Lakukan sesuka kamu Dek. Tetek Kakak milik kamu sayang." Ujar Zaskia dengan suara mendesah, membuat Rayhan semakin bersemangat mengerjai sepasang payudara Zaskia yang sempurna itu.124246Please respect copyright.PENANA2MVU4ASzLo
124246Please respect copyright.PENANAw2loPjSOzS
Anak remaja itu memposisikan Kakak kandungnya untuk duduk diatas meja rias. Lalu Rayhan membungkukkan tubuhnya, sembari mendekatkan wajahnya di hadapan payudara Zaskia. Mulutnya terbuka lebar, dan melahap payudara Zaskia. Sementara tangannya yang menganggur meremas payudara Zaskia.124246Please respect copyright.PENANADDnFTac45j
124246Please respect copyright.PENANAemljs1giQf
"Oughkk...!" Desah Zaskia.124246Please respect copyright.PENANADi80IcjcC8
124246Please respect copyright.PENANABOa6Lp5yMw
Kedua tangan Zaskia mencengkram erat pinggiran meja hias miliknya dengan wajah cantiknya yang mendongak keatas, merasakan setiap sentuhan di payudaranya yang merangsang tubuh indahnya.124246Please respect copyright.PENANATbG1tSd3Is
124246Please respect copyright.PENANAZPJnoctOWc
Secara bergantian Rayhan merangsang, menyentuh payudara Zaskia dengan bibir, lidah dan tangannya. Ia juga meninggalkan bekas merah di sana.124246Please respect copyright.PENANAkWnJL3lp9K
124246Please respect copyright.PENANAGgqT7XtVrG
"Aahkkk... Ray! Aduh... Kakak gak tahan sayang!" Erang Zaskia.124246Please respect copyright.PENANAUAlAUraAeG
124246Please respect copyright.PENANAco33Qo7FRV
Rayhan menggigit puting Zaskia, sembari membelai paha mulus Kakak kandungnya yang selama ini selalu tersembunyi di balik gamisnya.124246Please respect copyright.PENANAG2dAC0wklO
124246Please respect copyright.PENANAPEqD99bFEA
Jemari Rayhan terus naik, menuju gundukan tebal yang berada diantara kedua paha mulus Zaskia. Jari telunjuknya menyentuh lembut lembah terlarang tersebut, lalu bergerak mengikuti garis vagina Zaskia.124246Please respect copyright.PENANAGKkpBpmNA5
124246Please respect copyright.PENANAtB6xwn1Cg6
"Aduh Dek! Enaaak." Pinggul Zaskia tersentak-sentak.124246Please respect copyright.PENANANqudxbORhf
124246Please respect copyright.PENANAQ7B8LJfQdU
Telapak tangan kanannya meremas lengan kanan Rayhan yang jarinya tengah membelai, menjamah vaginanya.124246Please respect copyright.PENANAxTLLYOL9Ih
124246Please respect copyright.PENANAr8Ez3T8C2D
"Apanya yang enak Kak?" Goda Rayhan.124246Please respect copyright.PENANAlEF8yvSTyH
124246Please respect copyright.PENANAxJzX5xk14q
Zaskia menggigit bibir bawahnya, membuatnya terlihat sensual. "Itu Kakak sayang, enak!" Desah Zaskia, wajahnya bersemu merah karena malu.124246Please respect copyright.PENANAzv60Us6xX9
124246Please respect copyright.PENANApzMUH3cf1S
"Iya apa? Adek gak ngerti Kak."124246Please respect copyright.PENANAPsmwbAcwYK
124246Please respect copyright.PENANAzHn3o6dgbk
"Vagina Kakak?"124246Please respect copyright.PENANAckWwKR4n9x
124246Please respect copyright.PENANAzr7Ujd9Fsu
"Eh... Ini namanya memek Kakak!" Bisik Rayhan, ia menarik celana dalam Zaskia keatas, sehingga permukaan kain G-string Zaskia menggesek-gesek bibir kemaluannya.124246Please respect copyright.PENANAX9yBpdr6Za
124246Please respect copyright.PENANAQZhAt8hCqi
Zaskia mendekap mulutnya, ia merasakan cairan cintanya keluar semakin banyak. "Aduh... Aahkkk... Enak! Eehmm..." Desah Zaskia, ia menggeleng-gelengkan kepalanya, berusaha melawan rasa nikmat yang di berikan Rayhan kepada dirinya.124246Please respect copyright.PENANAZ8ZfPr91FX
124246Please respect copyright.PENANAYhco8N7g3b
"Jawab Kak." Desak Rayhan.124246Please respect copyright.PENANAZVEPmD1I43
124246Please respect copyright.PENANA0c1JErGK45
"I-iya Memek Dek!" Jawab Zaskia terputus-putus. "Kakak mau pipis Dek." Melas Zaskia, ia semakin menggelinjang tidak beraturan, ketika orgasme itu hampir tiba.124246Please respect copyright.PENANAhkhQYZIlAS
124246Please respect copyright.PENANApvAOKzrHmV
Rayhan tersenyum tipis. Ia ingin sedikit mengerjai Kakaknya sehingga ia menghentikan aksinya sejenak. Zaskia yang hampir saja klimaks mencoba menarik tangan Rayhan agar kembali menarik-narik celana dalamnya. Tetapi Rayhan menolaknya, ia malah meminta Zaskia untuk kembali turun dari atas meja hiasnya.124246Please respect copyright.PENANAWavSh2FFzb
124246Please respect copyright.PENANABklakGtwBV
Zaskia hanya pasrah menuruti kemauan Rayhan, walaupun ia merasa kecewa.124246Please respect copyright.PENANAfWVu25IIbU
124246Please respect copyright.PENANAGOMLx0Vj7v
Mereka kembali berciuman selama beberapa detik. Kemudian Rayhan meminta Zaskia untuk menghadap kearah cermin meja riasnya. Rayhan menarik pantat Zaskia agar sedikit menungging.124246Please respect copyright.PENANAGdGgsefhGY
124246Please respect copyright.PENANALpBCd5xS1U
"Kamu mau apa Dek?" Tanya Zaskia. Kedua sikunya bertumpu diatas meja rias.124246Please respect copyright.PENANA1yN3XhWerN
124246Please respect copyright.PENANA0wsorhUwJI
Anak remaja berusia belasan tahun itu tidak menggubrisnya. Ia membelai punggung telanjang Zaskia. Lalu melepas pengait bra Zaskia dengan perlahan dan melempar bra berwarna hitam itu ke sembarang tempat.124246Please respect copyright.PENANAYAK3zFzBzg
124246Please respect copyright.PENANArLS1hCRkm2
Belaian kuku Rayhan turun menuju pinggang ramping Zaskia, membuat wanita yang sampai detik ini masih menjaga kesuciannya itu menggelinjang geli.124246Please respect copyright.PENANA4L2QtIpNsd
124246Please respect copyright.PENANAe9NOnMcvE8
Rayhan berlutut di belakang tubuh Zaskia. Sementara telapak tangannya membelai bongkahan pantat Zaskia yang besar tapi sangat kencang. Jari telunjuknya menyusup dan mengait tali G-string yang menyelip di dalam belahan pantatnya. Dengan satu tarikan, tali G-string tersebut membetot bibir kemaluan Zaskia yang telah berlendir.124246Please respect copyright.PENANA8bfA3xUTz1
124246Please respect copyright.PENANAqL71xbe5ii
"Auwww!" Pekik Zaskia manja.124246Please respect copyright.PENANAZLoRhcKVmo
124246Please respect copyright.PENANAt66OWz8sRx
Mata mereka berusaha kembali bertemu, dan sedetik kemudian mereka berdua sama-sama tersenyum.124246Please respect copyright.PENANAsSauk20oPw
124246Please respect copyright.PENANAnYpKNsisGo
Kedua tangan Rayhan meraih pinggiran G-string yang di kenakan Kakaknya. Lalu dengan perlahan ia menarik turun kedua sisi celana dalam Zaskia, hingga melewati betisnya yang masih terbungkus kaos kaki berwarna putih. Dan lagi Rayhan membuang salah satu penutup tubuh Zaskia.124246Please respect copyright.PENANAKd8NMbSFh5
124246Please respect copyright.PENANA1tN3BTWeMQ
"Dek!" Lirih Zaskia malu.124246Please respect copyright.PENANAinfJZM4hUX
124246Please respect copyright.PENANAv40wumWA9e
Wanita cantik berusia 24 tahun itu menatap sayu kearah Rayhan, ketika anak remaja itu membuka pipi pantatnya, hingga anus dan lobang vaginanya terlihat jelas oleh Adiknya. Sebagai wanita yang amat menjaga privasi nya itu, tentu apa yang di lakukan Rayhan sangat memalukan baginya. Tetapi di sisi lain, ia tertantang untuk melanjutkan kegilaannya.124246Please respect copyright.PENANA3HMZbvv9B6
124246Please respect copyright.PENANAAoy32JfpbM
Mula-mula Rayhan mencium bongkahan bokong Zaskia yang padat berisi itu. Lidahnya menjilati setiap inci pantatnya, terus turun menuju lubang sempit yang terlihat seperti kuncup bunga mawar yang belum mekar. Zaskia tersentak kaget saat merasakan lidah Rayhan menyapu lobang anusnya.124246Please respect copyright.PENANAoaWCMKDIYz
124246Please respect copyright.PENANAlPONcdbz6V
Dia menatap Adik kandungnya tak percaya sembari menggelengkan kepalanya. Tetapi ia juga tidak bisa menghentikan aksi Rayhan, karena sejujurnya ia menikmati sensasinya.124246Please respect copyright.PENANAAeIIEpSdZC
124246Please respect copyright.PENANApYwUF9sk7Q
"Ahkk... Dek! Kamuuu... Aduh!" Pantat Zaskia terdorong ke depan ketika ujung lidah Rayhan menusuk anusnya.124246Please respect copyright.PENANAGkSFqyQzmK
124246Please respect copyright.PENANA6NtNFsfH2f
Rasa asin di ujung lidah Rayhan, mengantarkan getaran nikmat ke sekujur tubuhnya. Membuat Rayhan semakin betah berlama-lama menjilati anus Kakak kandungnya. Sementara jemari Rayhan yang lainnya, membelai bibir kemaluan Zaskia. Ia menggosok-gosok clitoris Zaskia yang semakin membengkak.124246Please respect copyright.PENANAr0EQKRRVyk
124246Please respect copyright.PENANAQqJLkaNx91
Zaskia membenamkan wajahnya di atas meja. Wajah cantiknya meringis menahan rasa nikmat yang luar biasa. Bahkan jauh lebih nikmat dari sebelumnya.124246Please respect copyright.PENANA6mXdE4izCY
124246Please respect copyright.PENANAeWa6hLjxUG
Kombinasi lidah Rayhan yang bermain di anus dan jarinya yang menggosok clitoris Zaskia. Membuat wanita muda itu dengan cepat kembali di kuasai birahi. Tubuh menegang, dan keringat dingin mengucur deras, membasahi tubuh mulusnya. Ketika orgasme yang tadi tidak kunjung datang, kini sudah tidak bisa dihentikan lagi.124246Please respect copyright.PENANA1o3OfFVeA7
124246Please respect copyright.PENANAo9Dlbc3416
Tubuhnya bergetar hebat, matanya terbelalak lebar dengan wajah bersemu merah seperti kepiting rebus.124246Please respect copyright.PENANAeJpY8EwbQm
124246Please respect copyright.PENANAMQ8ogKbJlS
"Adeeeeeeeeeeekkkkkkkk..... Banguuuuuuunnn...."124246Please respect copyright.PENANA00ja0aoEo3
124246Please respect copyright.PENANAShIIlg3bXR
Ngiiiiiiiiing.....124246Please respect copyright.PENANApJS0DV8001
Tubuh Rayhan tersentak kaget, dan telinganya terdengar suara dengungan yang membuatnya harus mengusap-usap telinga bagian kanannya untuk menghilangkan efek dengungannya.124246Please respect copyright.PENANAivoLHGrkF5
124246Please respect copyright.PENANA8jxyCwshlz
Rayhan menoleh ke samping, ia melihat seorang wanita cantik tengah berjongkok di samping tempat tidurnya dengan senyuman iblis tanpa dosa, setelah mengacaukan mimpin indahnya. Rayhan mengeram kesal, tapi tentu saja ia tidak akan pernah berani berteriak di depan Kakak kandungnya.124246Please respect copyright.PENANA6XdUpbKYv1
124246Please respect copyright.PENANAIxmMa1Wszw
Zaskia mengangkat alisnya. "Masih mau tidur?" Ledek Zaskia. Rayhan mendesah pelan.124246Please respect copyright.PENANA2otuk20VbH
124246Please respect copyright.PENANAjGmMeiVzVP
"Nyebelin!" Sungut Rayhan.124246Please respect copyright.PENANA3NtFm4Awzy
124246Please respect copyright.PENANAebyCtz00WC
"Bodoh." Zaskia tertawa tipis. "Kamu sih Dek, di bangunin baik-baik gak bangun. Ya udah Kakak pake cara terakhir buat membangunkan kebo kayak kamu." Ujar Zaskia senang, karena berhasil mengerjai Adik kandungnya.124246Please respect copyright.PENANAqfUgK4qvaD
124246Please respect copyright.PENANAe7RvLvNKZp
"Sakit ni." Rengek Rayhan.124246Please respect copyright.PENANA2R2tJkdllN
124246Please respect copyright.PENANApJFMTvfV9f
Zaskia mendekat, ia duduk di tepian tempat tidur Adiknya. "Sakit ya? Kaciaaan... Cini-cini biar Kakak tiup." Ujar Zaskia dengan nada suara yang di buat menirukan anak kecil. Jemari halusnya menyentuh daun telinga Rayhan, sembari meniup kuping Rayhan.124246Please respect copyright.PENANAshDYA9hSbk
124246Please respect copyright.PENANAOneg29Eqwx
Jantung Rayhan berdetak kian cepat saat ia dapat melihat jelas bibir merah Zaskia yang meruncing ke depan, seakan meminta untuk di lumat. Gleeek... Rayhan menelan air liurnya dengan bersusah paya, menahan birahinya yang di rasakan semakin membara. Andai saja yang ada di sampingnya saat ini bukan saudara kandungnya, mungkin Rayhan akan nekat memperkosanya.124246Please respect copyright.PENANA7GOEfEkG5R
124246Please respect copyright.PENANAdPRlfh6uOU
"Udah sembuh!" Ujar Zaskia sembari mengucek rambut Adiknya.124246Please respect copyright.PENANATwN5G5efjB
124246Please respect copyright.PENANAxGt3HVgudI
"Terimakasih ya Kak!"124246Please respect copyright.PENANAcXomIchhsd
124246Please respect copyright.PENANArH0jmIXyfJ
Zaskia menganggukkan kepalanya. "Sama-sama adikku sayang! Sekarang kamu ambil wudhu ya, waktu subuh sudah mau hampir habis." Ujar Zaskia.124246Please respect copyright.PENANABnsfcxYY5p
124246Please respect copyright.PENANAZIFsrjSlFG
Rayhan menyingkap badcover yang menutupi sebagian tubuhnya, lalu turun dari atas tempat tidurnya. Ia berdiri sejenak di depan Kakaknya sembari merenggangkan otot-otot tubuhnya yang dirasa kaku. Sementara Zaskia yang berada di dekatnya tampak meringis ketika matanya tidak sengaja melihat tonjolan di celana Rayhan yang sangat besar.124246Please respect copyright.PENANAXZEG0sfqIs
124246Please respect copyright.PENANAEQOZ7rWp4E
Walaupun Rayhan Adik kandungnya, tetapi tetap saja sebagai seorang wanita dewasa, ia juga memiliki rasa penasaran dengan bentuk kelamin Rayhan yang sepertinya besar dan panjang.124246Please respect copyright.PENANA5J9XUy1ecb
124246Please respect copyright.PENANAZM7Hi3fFfq
"Tunggu Ray!" Cegah Zaskia ketika Rayhan hendak keluar kamar. "Mandi wajib dulu." Bisik Zaskia nyaris tidak terdengar sembari menunjuk tonjolan di celana Rayhan menyisakan bercak sperma Rayhan di sana.124246Please respect copyright.PENANAHN1YNeCGxf
124246Please respect copyright.PENANA575AGAzvZX
Mata Rayhan tertuju di celananya. "Eh... Iya, maaf Kak!" Lirih Rayhan, tapi ia tidak berusaha menutupinya.124246Please respect copyright.PENANA1LW7y1TasC
124246Please respect copyright.PENANAwFABDBbmyK
"Kebiasaan!" Sungut Zaskia.124246Please respect copyright.PENANADgzD2gs8NM
124246Please respect copyright.PENANACWgn3kt8qr
*****124246Please respect copyright.PENANAkIXr5ZBtqV
124246Please respect copyright.PENANAwu7azfaaNb
124246Please respect copyright.PENANAWvKnkS7cPq
124246Please respect copyright.PENANA1dvClihi6o
Tidak terasa sudah setengah tahun Rayhan tinggal di pesantren. Awalnya ia menolak keras ketika Ibunya meminta dirinya untuk tinggal di pesantren, karena Rayhan merasa pesantren bukanlah tempatnya. Tetapi setelah di bujuk oleh Zaskia, akhirnya Rayhan bersedia mondok di pesantren. Dan ternyata pesantren tidak seburuk yang ia pikirkan dulu.124246Please respect copyright.PENANAFMs1fldz0S
124246Please respect copyright.PENANArb0RXEpYpx
Tata cara mengajar mereka kini lebih modern dan tentunya di padu dengan pelajaran agama yang memang lebih dominan dari pada pelajaran umum. Awalnya Rayhan memang sedikit ke sulitan untuk beradaptasi, tetapi Kak Zaskia dengan sabar menyemangati dan membimbingnya hingga akhirnya ia mulai terbiasa dengan lingkungan barunya yang ternyata sangat menyenangkan.124246Please respect copyright.PENANAXtHqSBPBD8
124246Please respect copyright.PENANAYKEgBpX3u9
Ya... Menjadi santri bukan hal yang menyedihkan, bahkan sangat menyenangkan. Apa lagi Rayhan kini tinggal berdua dengan Kakak kandungnya yang sudah sejak dulu ia kagumi. Bahkan mimpi basah pertamanya bersama Zaskia.124246Please respect copyright.PENANAn63n5nalhF
124246Please respect copyright.PENANAHgsiaQjjJG
Mereka baru saja selesai sarapan. Rayhan membantu Zaskia membawakan piring kotor menuju wastafel. Seperti biasanya mereka berbagi tugas. Zaskia mencucinya, sementara Rayhan membilas piring maupun gelas minuman mereka. Karena peralatan makan mereka yang tidak begitu banyak membuat pekerjaan mereka cepat selesai124246Please respect copyright.PENANA4hK1iCUih0
124246Please respect copyright.PENANAWK5IjNcMos
"Kak, aku pamit dulu ya!" Ujar Rayhan.124246Please respect copyright.PENANAnd2NkbYvgb
124246Please respect copyright.PENANAn2FA1rC9rb
Zaskia menganggukan kepalanya. "Rajin-rajin sekolahnya jangan bandel." Nasehat Zaskia, sembari memberikan tangannya untuk di cium Rayhan.124246Please respect copyright.PENANAZJf6e67U5W
124246Please respect copyright.PENANAAwugceQsks
Zaskia dapat merasakan betapa hangatnya bibir Rayhan ketika menyentuh punggung tangannya.124246Please respect copyright.PENANAWXsnGCicB4
124246Please respect copyright.PENANA0i3xRYLI06
"Iya Kak!" Jawab Rayhan.124246Please respect copyright.PENANAmkhjFi2ZZ7
124246Please respect copyright.PENANAvGbb0GoadS
"Ini baru adik Kakak!" Ujar Zaskia senang.124246Please respect copyright.PENANAziAjZatdHf
124246Please respect copyright.PENANAEbI3GdD0YC
Wanita berusia 24 tahun tersebut, sempat mangantar Rayhan sampai ke depan pintu rumah mereka. Zaskia kembali masuk ketika bayangan Rayhan benar-benar menghilang dari dalam pandangannya.124246Please respect copyright.PENANAhYEs2Asq2n
124246Please respect copyright.PENANAGh8BjolPyi
Di jalan setapak, yang di lapisi krikil Rayhan melangkah gontai menuju rumah sahabatnya. Sesekali matanya berkeliaran memandangi beberapa santri wati yang tengah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Sungguh Rayhan merasa begitu beruntung, karena rumah Kakaknya berada di kompleks putri, sehingga ia bisa setiap hari mencuci mata.124246Please respect copyright.PENANAihPpv3eU8u
124246Please respect copyright.PENANAd6tXnmF7y3
Ketika lagi asyik-asyiknya memandangi santri wati, tiba-tiba seseorang menegur Rayhan membuatnya terpaksa menghentikan langkah kakinya.124246Please respect copyright.PENANApDEs314du5
124246Please respect copyright.PENANAfnltkUIVn3
"Kamu bisa bantu Ustadza Ray?" Tanya seorang wanita yang tengah berdiri sembari meluruskan pinggangnya. Tampak di hadapannya ada sebuah baskom yang berukuran besar, dan di dalamnya terdapat pakaian yang baru saja selesai di cuci.124246Please respect copyright.PENANAif61P8DGmM
124246Please respect copyright.PENANAUEXjuZDnst
Rayhan menghampiri wanita berhijab ungu tersebut. "Apa yang bisa ana bantu Ustadza?" Tanya Rayhan.124246Please respect copyright.PENANAtcTamlFejn
124246Please respect copyright.PENANAkEi8Kqs3UA
"Bantu Ustadza membawa baskom ini ke sana." Dewi menunjuk tiang jemuran yang berada tidak jauh dari Rayhan.124246Please respect copyright.PENANA140NvVZDCd
124246Please respect copyright.PENANA4gRcKeLi2Q
Tanpa banyak bicara, Rayhan segera mengambil baskom tersebut, dan harus di akui baskom tersebut cukup berat. Rayhan yakin, kalau Ustadza Dewi sudah cukup lama tidak mencuci pakaiannya hingga bisa sebanyak ini.124246Please respect copyright.PENANAOf0kEtYRDB
124246Please respect copyright.PENANAKyDg0zShPu
Rayhan membawa baskom tersebut dan meletakkannya di dekat tiang jemuran.124246Please respect copyright.PENANAw8QttY7DKp
124246Please respect copyright.PENANA98UWXSFQMt
"Syukraan Ray!"124246Please respect copyright.PENANAxwyIolxOnj
124246Please respect copyright.PENANAOZx2CTsa54
"Syukraan lak maratan uhkraa." Jawab Rayhan sembari tersenyum manis kearah Dewi.124246Please respect copyright.PENANAxuFDgcp2Wn
124246Please respect copyright.PENANAFPLzI1kAA6
"Boleh minta tolong lagi?"124246Please respect copyright.PENANAZ9KvXzsGPF
124246Please respect copyright.PENANAZ3Ed8jhOrx
Rayhan mengangguk cepat. "Tentu saja boleh Ustadza! Apa yang bisa ana bantu?" Tanya Rayhan, yang diam-diam tengah mengamati gamis Ustadza Dewi yang sedikit ngejiplak karena terkena percikan air.124246Please respect copyright.PENANAVLvPI3yh6y
124246Please respect copyright.PENANAuRAMUXkY3e
"Tolong temani Ustadza menjemur pakaian! Kamu bisa lihat sendiri kan? Banyak sekali yang harus di jemur." Keluh Dewi, ia menyeka keringat yang membasahi dahinya. Ya... Sudah satu Minggu ini pesantren Tauhid di guyur hujan deras, sehingga ia tidak ada satupun pakaian yang bisa ia jemur.124246Please respect copyright.PENANAIH6wOQ0cGw
124246Please respect copyright.PENANAsdQnE8d0fs
Beruntung pagi ini cuaca cukup bersahabat. Dan Dewi berharap hari ini hujan tidak turun agar pakaiannya bisa cepat kering.124246Please respect copyright.PENANAIXNvYrSRXA
124246Please respect copyright.PENANApKl6hP0HBD
Rayhan mengerti, ia segera mengambil yang berat-berat terlebih dahulu seperti gamis milik Ustadza Dewi dan anaknya. Setelah memeras pakaian tersebut Rayhan menggantungkannya di tali jemuran yang terbuat dari kawat yang cukup tebal.124246Please respect copyright.PENANAZjrGv1xB5j
124246Please respect copyright.PENANAbIU0qTe7db
"Kamu yang jemur, Ustadza yang memerasnya." Saran Ustadza Dewi.124246Please respect copyright.PENANAqPID14ON6r
124246Please respect copyright.PENANAAufU4Gpt2E
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu Ustadza! Biar ana saja yang melakukannya." Ujar Rayhan, tapi Dewi tentu saja tidak tega kalau semuanya di lakukan Rayhan seorang diri.124246Please respect copyright.PENANAX3y3PIqVB9
124246Please respect copyright.PENANArA7JqYsANO
"Tidak apa-apa Ray! Biar cepat selesai."124246Please respect copyright.PENANAbyPRQdGNhi
124246Please respect copyright.PENANAVocIIHJZfV
Ustadza Dewi menyampirkan jilbab lebarnya kebelakang, agar tidak menganggu. Lalu ia membungkuk untuk memeras pakaian miliknya. Dan pada saat bersamaan, Rayhan tengah melihat kearahnya. Mata Rayhan terbelalak, ketika ia tidak sengaja melihat belahan payudara Ustadza Dewi dari kancing gamis yang terbuka.124246Please respect copyright.PENANAm0U0JPcL7U
124246Please respect copyright.PENANAa9RuzclLCF
Pemandangan indah tersebut tentu saja membuat Rayhan menjadi gugup. Tapi ia dengan cepat berhasil menenangkan dirinya. Tapi diam-diam Rayhan tetap mencuri pandang kearah belahan payudara Ustadza Dewi yang cukup menggoda kelakiannya.124246Please respect copyright.PENANArAja5mLksY
124246Please respect copyright.PENANA6EIx48axnT
"Terimakasih ya Ray! Kamu baik sekali." Puji Dewi, ia kembali memamerkan senyuman indahnya.124246Please respect copyright.PENANAZ6bJWhfLP9
124246Please respect copyright.PENANAyJZ5Xu0HDv
Pundak Rayhan sedikit naik mendapat pujian dari salah satu Ustadza idolanya itu. "Bukankah Ustadza yang pernah mengajarkan ana kalau kita sesama muslim harus saling membantu satu sama lainnya." Jelas Rayhan, membuat Dewi merasa bangga akan perbuatan terpuji muridnya.124246Please respect copyright.PENANANEfRTW2aEw
124246Please respect copyright.PENANAf2kmSy4lDw
"Antum benar Ray! Orang yang suka membantu sesamanya akan mendapatkan pahala yang besar dari Tuhan." Tambah Dewi. Tapi Rayhan tidak begitu mendengarnya, ia terlalu fokus kearah payudara Ustadza Dewi.124246Please respect copyright.PENANAMzqIxdzRGe
124246Please respect copyright.PENANAJLlATqd7Io
Wajar saja kalau Rayhan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada di depan matanya. Mengingat wanita yang ada di hadapannya saat ini adalah seorang Ustadza yang selama ini selalu menjaga penampilannya dengan berpakaian yang sangat tertutup. Tetapi siapa yang menyangkah, ia malah mendapatkan kesempatan bisa melihat sepasang gunung kembar milik Ustadza Dewi.124246Please respect copyright.PENANAxx1JcHm7LW
124246Please respect copyright.PENANA2InKBXiUSd
Seperti pepatah yang mengatakan, sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. Dan itu terjadi kepada Rayhan. Aksinya yang suka mencuri pandang kearah belahan payudara Ustadza Dewi, akhirnya ketahuan juga.124246Please respect copyright.PENANA9yuv6jI7aJ
124246Please respect copyright.PENANAN67s3ZjLgP
Dewi menangkap basah mata Rayhan yang tengah melirik kearah belahan payudaranya. Tetapi bukannya menegur apa lagi marah, Dewi malah berfikir ingin memberi sedikit hadiah untuk Rayhan, karena pemuda tersebut sudah membantunya dengan tulus. Bagi Dewi tidak ada salahnya kalau dirinya sedikit berbagi.124246Please respect copyright.PENANAWlHlZ40S3l
124246Please respect copyright.PENANABXFXTV89M0
"Capek Ray!" Keluh Dewi, ia kembali merenggangkan pinggang.124246Please respect copyright.PENANAwavshqy3PR
124246Please respect copyright.PENANAFYsCyOb0xQ
Kemudian ia duduk beralaskan tanah, kedua lututnya ia lipat keatas sehingga bagian bawah gamisnya terbuka. Mata Rayhan terbelalak lebar ketika melihat isi yang ada di dalam gamis Ustadza Dewi.124246Please respect copyright.PENANA0ODAALDGTt
124246Please respect copyright.PENANAYCLI1EkCXg
Terlihat sepasang paha mulus Dewi yang tanpa cacat, dan kain segitiga berwarna hitam yang membalut selangkangannya. Keindahan yang terpampang di hadapannya, membuat tubuh pemuda itu menegang. Raut wajah Rayhan mendadak berubah, sementara nafasnya mulai terasa berat. "Gleeek..." Dengan bersusa paya Rayhan menelan air liurnya yang terasa hambar.124246Please respect copyright.PENANA01YIhiEJVg
124246Please respect copyright.PENANAwshxG9THSa
Gila... Benar-benar gila apa yang dilakukan Dewi. Sebagai seorang Ustadza seharusnya ia tidak menggoda muridnya, apa lagi dengan cara memamerkan auratnya di depan pria yang bukan muhrimnya. Tapi Dewi malah melakukannya, seakan ia tidak takut akan azab yang menimpa dirinya atas perbuatannya.124246Please respect copyright.PENANAHxcz2KREQt
124246Please respect copyright.PENANA05sSWmVt6J
Janganlah sesekali kalian mengumbar aurat, karena sesungguhnya, itu bagian dari syetan.124246Please respect copyright.PENANAukN3042WWX
124246Please respect copyright.PENANA3ouLItAk9Q
"Kok bengong?" Tegur Dewi.124246Please respect copyright.PENANAwaH6oyyPBl
124246Please respect copyright.PENANAU7KDuLqW7M
Rayhan tersentak sadar atas kekhilafannya. "Eh... Iya Ustadza, biar ana saja yang menyelesaikannya. Ustadza istirahat saja dulu." Saran Rayhan, Ustadza Dewi tersenyum sembari menyebarkan kedua kakinya hingga semakin terbuka.124246Please respect copyright.PENANAju4bggsHXh
124246Please respect copyright.PENANAbpxZjTb7c4
Rayhan berjongkok di depan Dewi sembari memeras pakaian Dewi yang masih basah. Tetapi matanya sesekali mengintip kearah selangkangan Ustadza Dewi yang terlihat gemuk.124246Please respect copyright.PENANAnBNfe5hqZk
124246Please respect copyright.PENANAJFUJobAgyD
Satu persatu Rayhan menjemur pakaian Dewi, dan selama itu juga Rayhan merasa sangat tersiksa. Belum lagi ketika ia harus memegang dalaman Ustadza Dewi dan putrinya Nikita, dengan berbagai warna dan bentuknya yang terkadang aneh. Ada yang berenda, ada yang berbentuk seperti tali, kupu-kupu, dan ada juga yang di bagian bawahnya terbuka.124246Please respect copyright.PENANA5rIH0oXFQ5
124246Please respect copyright.PENANA0fjuffITxy
"Akhirnya selesai juga." Rayhan mendesah puas.124246Please respect copyright.PENANAxA6AQybTHV
124246Please respect copyright.PENANAtWJen56rhz
Dewi tersenyum lalu ia berdiri. Sekali lagi Rayhan melihat celana dalam Dewi untuk terakhir kalinya. "Terimakasih banyak Ray! Ustadza gak tau deh kalau gak ada kamu." Ujar Dewi, ia merasa puas atas pekerjaan Rayhan yang cukup rapi dalam menjemur pakaiannya di tiang jemuran.124246Please respect copyright.PENANAOc7jLJ1A8E
124246Please respect copyright.PENANAIDfNJjw3g4
"Sama-sama Ustadza, saya senang bisa membantu Ustadza! Kalau nanti ada lagi yang bisa ana bantu, Ustadza bilang aja. Insyaallah ana akan bantu." Ujar Rayhan.124246Please respect copyright.PENANAlZZLq7Vz2F
124246Please respect copyright.PENANAUea9HA6t5e
"Tentu, Ustadza akan memanggil kamu."124246Please respect copyright.PENANARBSpqiPK8w
124246Please respect copyright.PENANA2lQ6kxg523
"Kalau begitu ana pergi dulu Ustadza!" Pamit Rayhan.124246Please respect copyright.PENANAiXbVxgH3cn
124246Please respect copyright.PENANAwOIQf6gma9
Dewi mengangguk. "Ya, hati-hati di jalan. Sekolah yang rajin biar bisa jadi orang besar." Nasehat Dewi.124246Please respect copyright.PENANAsAwTtv8fqf
124246Please respect copyright.PENANAaU8wZpiPc6
"Insyaallah Ustadza."124246Please respect copyright.PENANAnUheN50n54
124246Please respect copyright.PENANAk48LxneFyC
Setelah kepergian Rayhan, Dewi memasukan tangannya kedalam gamisnya. Ia mendapatkan selangkangannya yang sudah terlalu basah. "Anak itu membuatku terangsang." Gumam Dewi. Ia tersenyum nakal.124246Please respect copyright.PENANA0zQyZ9xfXp
124246Please respect copyright.PENANARl7ig471n6
*****124246Please respect copyright.PENANABLkuV6F5JA
124246Please respect copyright.PENANAjx8ySxR1yy
124246Please respect copyright.PENANAynlDRSfu86
124246Please respect copyright.PENANAYGGqxP8ACe
3 jam sebelumnya di tempat yang berbeda...124246Please respect copyright.PENANAf1MjdHEtxS
124246Please respect copyright.PENANAfgPFN0Lat5
Di dalam kamar berukuran 5X6 itu terdapat sepasang Suami Istri yang baru saja selesai beribadah. Laras melepas mukenanya, dan tidak lupa ia melipatnya agar rapi. Lalu meletakkan kembali mukena miliknya di gantungan khusus yang beradah di samping lemari besar pakaian miliknya.124246Please respect copyright.PENANAhmjJ3Ly4so
124246Please respect copyright.PENANABgBVp4w70M
KH Umar tersenyum memandang Istrinya. Wanita yang telah menemaninya selama sepuluh tahun terakhir, setelah mendiang Istri pertamanya meninggal dunia.124246Please respect copyright.PENANAevVWEA7gxd
124246Please respect copyright.PENANAz1AOGix2Sv
"Kenapa Bi?" Tanya Laras, setelah menangkap basah mata Suaminya yang tengah memandangi lekuk tubuh indahnya.124246Please respect copyright.PENANAmLkMdblXcE
124246Please respect copyright.PENANAyuTbVk9QkC
KH Umar mendekati Istrinya, lalu memeluknya dari belakang. "Apakah Abi sudah tidak boleh memandang tubuh indah Umi." Bisik KH Umar di dekat telinga Istrinya.124246Please respect copyright.PENANAbUoUVBgT0U
124246Please respect copyright.PENANAZJ3w9heV0r
"Boleh dong Bi! Kan Umi milik Abi." Laras memutar tubuhnya hingga mereka berhadap-hadapan.124246Please respect copyright.PENANAAZDh6KwWkB
124246Please respect copyright.PENANA72eQIqINIc
Kedua tangan Laras membelai wajah keriput KH Umar yang di tumbuhi jenggot panjang yang mulai memutih di makan usia. Ya... Sekilas mereka berdua seperti anak dan orang tua, mengingat jauhnya perbedaan usia mereka berdua. Saat ini KH Umar sudah berusia 76 tahun, sementara Laras baru berusia 42 tahun.124246Please respect copyright.PENANA4Ok1dJVwHO
124246Please respect copyright.PENANANXSfrfb4Ui
KH Umar mendekatkan bibir hitamnya ke bibir merah Istrinya. Ia mengecup mesrah bibir Laras, dan Laras mencoba membalas lumatan bibir Suaminya.124246Please respect copyright.PENANAFSThjHea9r
124246Please respect copyright.PENANATjcdZRXVSm
Mereka berciuman selama beberapa detik. Kemudian KH Umar membawa Laras menuju ke pembaringan. Pria berusia 76 tahun itu menanggalkan sarungnya, sementara Laras menanggalkan celana tidurnya sekaligus dalamannya.124246Please respect copyright.PENANAKKPIzJWAJ9
124246Please respect copyright.PENANAMat8gGGTen
"Ayo Bi!" Ajak Laras.124246Please respect copyright.PENANAbE7tTKRomV
124246Please respect copyright.PENANAnQbXzXQAMn
KH Umar menindih tubuh Laras yang telah membuka kedua kakinya selebar mungkin. Tampak bibir KH Umar komat-kamit membaca doa. Selesai berdoa KH Umar menusukan kemaluannya yang sudah ereksi.124246Please respect copyright.PENANAaRAWbUMZ8h
124246Please respect copyright.PENANAQpeX9mIsKK
Laras dapat merasakan sedikit geli di kemaluannya ketika penis KH Umar masuk kedalam rongga kemaluannya.124246Please respect copyright.PENANAThEumRmYkM
124246Please respect copyright.PENANAl95ojNvqq3
"Aahkk...!" Desah KH Umar, ketika merasakan jepitan vagina Istrinya yang terasa begitu sempit. Maklum saja, Laras belum pernah melahirkan, sehingga vaginanya masih terasa seret walaupun di masuki penis KH Umar yang tergolong kecil dan agak lembek.124246Please respect copyright.PENANAG21UTmoppK
124246Please respect copyright.PENANAqmBDBb7jwz
Laras memejamkan matanya, berusaha menikmati setiap gesekan kemaluan mereka berdua. Seiring dengan waktu wanita yang telah memasuki kepala empat itu akhirnya mulai terbakar birahi, membuat vaginanya menjadi semakin licin karena lendir kewanitaannya yang mulai basah.124246Please respect copyright.PENANAtvQNkjPLwL
124246Please respect copyright.PENANAs8Ozvc9p62
Tapi sayangnya rasa nikmat itu tidak bertahan lama. Baru beberapa menit KH Umar sudah tidak mampu mempertahankan permainannya. Tubuh tua itu menegang sesaat hingga akhirnya menumpahkan spermanya kedalam rahim Istrinya.124246Please respect copyright.PENANAA6BbYZ6zt2
124246Please respect copyright.PENANApMqzBVIIXE
"Terimakasih Umi." Ujar KH Umar sembari rebahan di samping Laras.124246Please respect copyright.PENANAjiQggkLs96
124246Please respect copyright.PENANAzwgHbqIvrw
Walaupun merasa kecewa, Laras tetap berusaha tersenyum semanis mungkin. Karena bagaimanapun juga, kepuasan suaminya menjadi prioritas baginya. "Sama-sama Abi." Jawab Laras sembari turun dari tempat tidurnya.124246Please respect copyright.PENANAKOtZ6cCBIL
124246Please respect copyright.PENANAT1EHnigxr8
"Oh iya Umi, hari ini keponakan Abi mau ke rumah kita." Ujar KH Umar sembari memandang bulatan pantat Istrinya yang sedikit bergoyang ketika ia mengenakan kembali celana dalamnya. "Mungkin dia akan tinggal beberapa hari di rumah kita." Lanjut KH Umar.124246Please respect copyright.PENANAxUUhmkQYti
124246Please respect copyright.PENANA2GJQ4Y3kKc
"Siapa Bi?"124246Please respect copyright.PENANAFxgC3g4roI
124246Please respect copyright.PENANAgVAosC51Cu
KH Umar tampak mendesah. "Daniel Umi." Jawabnya.124246Please respect copyright.PENANA5jnBdhIgvU
124246Please respect copyright.PENANAMWxttcUPVk
"Ooo!" Bibir Laras membulat, sembari melepas baju piyama miliknya yang tampak basah karena keringat. "Aku bangunin Azril dulu ya Bi." Laras mengambil kimono miliknya dan memakainya. Tidak lupa ia juga mengenakan jilbab santai yang tidak begitu besar.124246Please respect copyright.PENANAbzQu5mMczv
124246Please respect copyright.PENANAmTBihr5sCS
Selepas kepergian Istrinya, KH Umar masih terlihat melamun. Sebenarnya ia tidak yakin untuk membiarkan Daniel tinggal bersama mereka untuk sementara waktu, mengingat Daniel adalah aib bagi keluarga besar KH Umar. Karena perselingkuhan Daniel dengan Ibu Tirinya, membuat saudara KH Umar meninggal dunia karena stres. Tetapi KH Umar juga tidak bisa menolak keponakannya tersebut, karena bagaimanapun juga Daniel masih keluarganya, apa lagi saat ini tidak ada satupun keluarga besarnya mau menampung Daniel yang baru keluar dari hotel prodeo.124246Please respect copyright.PENANAFZauYN1jnB
124246Please respect copyright.PENANAYzz9mdzmWW
KH Umar berharap keponakannya itu mau berubah. Dan ia pikir Daniel berhak untuk mendapatkan kesempatan ke dua dalam memperbaiki dirinya. Semoga saja dengan Daniel tinggal di pesantren ia bisa menjadi pemuda yang lebih baik lagi.124246Please respect copyright.PENANAePEMRs1Ddo
124246Please respect copyright.PENANAKW0Os1bGNN
Sementara itu di kamar sebelah, Laras tengah duduk di pinggiran tempat tidur putranya yang tengah terlelap. Dengan perlahan ia mengusap lembut kening Azril.124246Please respect copyright.PENANAANgfBSUmmY
124246Please respect copyright.PENANASqplzH0nYC
Walaupun anak remaja yang tengah tertidur di dekatnya bukanlah anak kandungnya. Tetap saja Laras sangat menyayangi dirinya seperti anak kandungnya sendiri. Dulu saat Azril masih kecil, Laras ikut merawat dan membesarkannya. Sehingga tidak heran, ketika Kakak nya meninggal, ia di minta untuk menggantikan posisinya menjadi Ibu Azril.124246Please respect copyright.PENANAaQ9KGRxzEV
124246Please respect copyright.PENANA1e70Y8L3bg
Laras menyandarkan punggungnya, sembari menatap kamar Azril yang selalu rapi. Di pojokan kamarnya terdapat meja belajar, dan rak buku yang tersusun sangat rapi.124246Please respect copyright.PENANAzAQMloMQkx
124246Please respect copyright.PENANAbHMxh8LW6m
Sungguh Laras merasa bangga memiliki anak seperti Azril. Selain patuh terhadap orang tua, Azril juga anak yang berprestasi. Satu bulan yang lalu, mereka merayakan keberhasilan Azril yang telah berhasil menghafal tiga puluh Juzz. Rasanya sangat jarang menemukan anak seusia Azril bisa menghafal 30 juz.124246Please respect copyright.PENANAyOWzaFKWjC
124246Please respect copyright.PENANAO6EGrpm67q
"Bangun Nak! Subuh dulu." Panggil Laras lembut.124246Please respect copyright.PENANA7zoPS8I8md
124246Please respect copyright.PENANA7Qupry2MrK
Tubuh Azril menggeliat, dan sedetik kemudian ia membuka matanya. Laras menyambut pagi Azril dengan senyuman terbaiknya. Dan tanpa di sadari Laras, senyumannya membuat anak remaja tersebut menjadi salah tingkah.124246Please respect copyright.PENANA27ZruCtNDV
124246Please respect copyright.PENANAXOXovF9AYe
Azril segera bangun, ia duduk di atas tempat tidurnya sembari melihat kearah jam dinding kamarnya dengan motif Spiderman. "Astaghfirullah! Sudah setengah enam." Gumam Azril.124246Please respect copyright.PENANAxUfvDqFVw4
124246Please respect copyright.PENANAmn1vUFJoez
"Masih ada waktu!" Laras membelai anak rambut Azril.124246Please respect copyright.PENANAb4sSbpdgE5
124246Please respect copyright.PENANA5X4Js96yd9
Laras mengerti kenapa Azril akhir-akhir ini sering bangun terlambat. Sehingga ia memakluminya.124246Please respect copyright.PENANAJU3TCM9QJA
124246Please respect copyright.PENANAD1faJuJHTA
Azril melihat kearah Ibu Tirinya. Dalam diam ia menelan air liurnya yang terasa hambar, ketika matanya menangkap siluet belahan payudara Laras diantara lipatan kimono yang di kenakan Laras. Sebagai anak remaja, sudah sewajarnya kalau Azril terangsang melihat pemandangan indah tersebut.124246Please respect copyright.PENANA8TK6Vznh8b
124246Please respect copyright.PENANA44WvCu4zGg
Tetapi karena Azril anak yang baik, ia cepat sadar akan kesalahannya. Buru-buru Azril membuang mukanya, ia menatap kaligrafi yang ada dinding kamarnya yang bercat putih.124246Please respect copyright.PENANAe60HvabokI
124246Please respect copyright.PENANAsbvLWgXzW9
"Kalau ngantuk tidur lagi aja sebentar." Suruh Laras. Ia merasa tidak tega melihat Azril menahan kantuk.124246Please respect copyright.PENANAurnStibVUs
124246Please respect copyright.PENANAHHLNSUwtyO
Azril tersenyum. "Takut kebablasan Umi." Sahut Azril, tanpa melihat kearah Ibu Tirinya. Ia takut kembali khilaf, walaupun setan sudah berusaha membujuk dirinya untuk melihat kearah Laras yang pagi ini tampil seksi.124246Please respect copyright.PENANAaLQPuTHbZO
124246Please respect copyright.PENANAbhcKJV1z9u
Tiba-tiba Laras menarik tangan Azril, membuat tubuh Azril limbung dan jatuh kedalam pelukan Laras. Dan beruntungnya atau sialnya bagi Azril, wajahnya bersandar tepat diatas payudara Ibu Tirinya, benda empuk yang menjanjikan sejuta kenikmatan. Dari jarak yang begitu dekat Azril dapat mencium aroma tubuh Ibunya.124246Please respect copyright.PENANAAQ4xSeR3fJ
124246Please respect copyright.PENANADXdr5MnCdF
Laras yang tidak mengerti akan penderitaan Azril, malah mendekap kepala Azril, membuat nafas Azril menjadi tersengal-sengal. Seumur hidupnya, baru kali ini wajahnya menyentuh payudara Laras.124246Please respect copyright.PENANAArBz6mu1oY
124246Please respect copyright.PENANAxtEQNPLQcc
Azril membuka matanya, dengan tatapan tidak percaya, ia dapat melihat jelas belahan bongkahan payudara Laras yang memang tidak mengenakan bra untuk melindungi payudaranya yang berukuran 36E. Bahkan ia bisa melihat puting Laras yang berwarna kecoklatan sebesar biji kacang.124246Please respect copyright.PENANAfXGzqU78Cx
124246Please respect copyright.PENANAciIXavjAfs
Buru-buru Azril menurunkan pandangannya, dan kali ini ia di suguhi pemandangan yang tidak kalah indahnya. Sepasang paha mulus beserta gundukan vagina Laras yang masih tersimpan di balik kain segitiga berwarna hitam yang telah lecek. Lagi Azril menelan air liurnya. Sungguh ia tidak menyangkah, kalau sepagi ini akan di suguhi pemandangan yang begitu indah, sekaligus menyesatkan.124246Please respect copyright.PENANA55cNbNUOjm
124246Please respect copyright.PENANATazOKEEqsK
"Hafalan... Hafalan... Hafalan..." Azril bergumam pelan. Ia percaya salah satu yang merontokkan hafalan salah satunya adalah hawa nafsu.124246Please respect copyright.PENANAvat7u0qZib
124246Please respect copyright.PENANAi6xzaUvS8L
Laras mengecup lembut ubun-ubun kepala Azril. "Gimana hafalan kamu sayang?" Tanya Ashanty, ia sama sekali tidak sadar, kalau sikapnya yang bermaksud ingin membuat Azril merasa nyaman, malah membuat anak remaja itu menderita.124246Please respect copyright.PENANAh3dK8B8VsI
124246Please respect copyright.PENANAs2hR0cXmuB
"Al-alhamdulillah U-Umii, masih lancar!" Jawab Azril gugup.124246Please respect copyright.PENANAle2JplhRqJ
124246Please respect copyright.PENANAWLH88NoKP9
"Yang sulit dari menghafal itu, bukan waktu menghafalnya, melainkan menjaganya sayang! Karena itu kamu harus menjaga hafalan kamu dengan baik." Jemari Laras membelai wajah Azril, sembari menatapnya.124246Please respect copyright.PENANAsisyd4bcCJ
124246Please respect copyright.PENANARA96BQedoo
"Iya Umi, insyaallah Azril akan menjaganya." Jawab Azril ragu. Ia tidak yakin bisa mempertahankan hafalannya, kalau Ibu Tirinya tidak juga melepaskan dirinya.124246Please respect copyright.PENANAnIg0l0eZiK
124246Please respect copyright.PENANAt9sTdbLZCU
Sebenarnya Azril ingin sekali meminta Laras untuk berhenti memeluknya. Tetapi ia takut Ibunya akan tersinggung. Tetapi kalau dia hanya diam saja, ia juga tidak yakin bisa menjaga pandangannya lebih lama lagi, karena penampilan Laras yang seksi seakan menari-nari di kelopak matanya, walaupun ia sudah memejamkan matanya.124246Please respect copyright.PENANAdXE49rdjn5
124246Please respect copyright.PENANAi7Jx4DC8qR
124246Please respect copyright.PENANA4lE9x4z7nG
124246Please respect copyright.PENANA3mQSM2nf5t
124246Please respect copyright.PENANAjoBbW2E2Vk
124246Please respect copyright.PENANAqJlifJe8OR
*****124246Please respect copyright.PENANA9YEOhN0aDn
124246Please respect copyright.PENANAvJDYsNUsLV
124246Please respect copyright.PENANAwY5wKOKGnA
124246Please respect copyright.PENANAaDnoHsFBKN
"Aurel, jangan lari..."124246Please respect copyright.PENANAkQFZ2bz8XL
124246Please respect copyright.PENANAr7jWY0rrWL
Di koridor asrama tampak dua anak remaja putri tengah berlarian, saling kejar-kejaran, membuat salah satu dari mereka bertiga hanya menggelengkan kepalanya, melihat kelakuan kedua sahabatnya yang seakan tidak pernah lelah bercanda satu sama lainnya. Dinda menutup kitabnya.124246Please respect copyright.PENANAG6vmO22eEU
124246Please respect copyright.PENANAivGPQYSQGQ
Ia menghampiri Aurel dan Asyifa yang tengah bergulat di lantai koridor asrama. Mereka berdua saling menggelitik satu sama lainnya.124246Please respect copyright.PENANAPdkMWjYGZj
124246Please respect copyright.PENANA4m9rzJjlRB
"Astaghfirullah! Kalian berdua ini sudah keterlaluan, tidak mencerminkan akhlak seorang muslimah." Ujar Dinda, menceramahi kedua sahabatnya yang malah cengengesan.124246Please respect copyright.PENANA1uVeVEgToU
124246Please respect copyright.PENANAU5rMurfFjv
"Eh Ustadza." Ujar Asyifa. Ia memperbaiki roknya yang tersingkap.124246Please respect copyright.PENANAHd0lf4DP4H
124246Please respect copyright.PENANAFwhPKxzqoe
Aurel berdiri, lalu dengan gerakan cepat ia meremas payudara Asyifa, membuat gadis cantik itu terpekik kaget. "Aurel... Sini aku mau balas." Panggil Asyifa, tetapi gadis yang di panggilnya itu sudah cukup jauh darinya.124246Please respect copyright.PENANAgDygegQBJ0
124246Please respect copyright.PENANAFvHQn1VYeo
"Astaghfirullah! Bisa stres aku melihat kalian berdua." Omel Adinda.124246Please respect copyright.PENANA0biA6TP5tT
124246Please respect copyright.PENANAFNs5ejfGLA
Melihat Adinda yang mulai serius, mereka berdua kompak berhenti untuk saling mengganggu. Ya... Bagaimanapun juga mereka menganggap Adinda seperti Kakak, mengingat Adinda memang lebih tua setahun dari mereka. Selain itu sikap Adinda lebih dewasa di bandingkan mereka berdua.124246Please respect copyright.PENANAbFhMWph1dS
124246Please respect copyright.PENANAuEvqT57cBF
Aurel mendekat, ia berdiri di samping Adinda yang sesekali menggelengkan kepalanya melihat tingkah mereka berdua, yang tidak jarang membuatnya setres.124246Please respect copyright.PENANAkKr9qNIyTf
124246Please respect copyright.PENANA7o7Jock3HW
"Kalian sudah besar, tidak baik bercanda seperti itu." Nasehat Adinda. Walaupun apa yang mereka lakukan hanya sebatas bercanda, tetapi tetap saja bagi Adinda yang mereka lakukan sebuah perbuatan tabu.124246Please respect copyright.PENANAbROiKtCFNO
124246Please respect copyright.PENANApHQqBOFL3v
"Iya Umi!" Jawab mereka serempak.124246Please respect copyright.PENANAmexLZ5Q6Bj
124246Please respect copyright.PENANAxVWNSrcei9
"Sudah hampir jam tujuh, mau sekolah gak?" Tegas Adinda. Aurel dan Asyifa saling pandang.124246Please respect copyright.PENANA2iOstNpNKX
124246Please respect copyright.PENANAIHM6trqPGm
"Iya Umi."124246Please respect copyright.PENANAtUq05JphMp
124246Please respect copyright.PENANAPCjAnbl0Qu
"Yuk." Ajak Adinda sembari menghela nafas.124246Please respect copyright.PENANAR7qC2lPvOh
124246Please respect copyright.PENANADNWA20be2Q
*****124246Please respect copyright.PENANA0o40N3ZA6m
124246Please respect copyright.PENANAOgtFsgej58
124246Please respect copyright.PENANA8A4WvWJ5wG
124246Please respect copyright.PENANAcbUYdSXxPo
Teng... Teng... Teng...124246Please respect copyright.PENANA2DWwfXLpXZ
Bertepatan dengan suara bel tanda masuk sekolah, Rayhan, Doni, Azril, Nico dan santri lainnya bergegas masuk kedalam kelas mereka masing-masing. Rayhan dan Azril duduk di depan sementara Doni dan Nico duduk di belakang.124246Please respect copyright.PENANAh1rXTwWTDI
124246Please respect copyright.PENANA60jOxgP8sf
Tidak lama kemudian seorang wanita cantik dengan kaca mata minusnya masuk kedalam kelas. Tidak lupa ia mengucapkan salam, yang di jawab kompak oleh murid-muridnya. Ia duduk di kursinya sembari membuka daftar absen. Satu persatu nama yang di absensi ia panggil. Sebagian besar muridnya hadir, tetapi ada sebagian kecil yang tidak bisa mengikuti kelas.124246Please respect copyright.PENANAXRn68DbUak
124246Please respect copyright.PENANAXSnvXF1JkT
Setelah agenda formal itu selesai, suasana kelas mendadak hening dan mencekam. Beberapa Santri terlihat tertunduk lesu, dengan keringat dingin yang membasahi tubuh mereka, dan beberapa lagi terlihat sibuk membuka kitab mereka.124246Please respect copyright.PENANAGULmavlFWW
124246Please respect copyright.PENANAdHRIJhiZyn
Ustadza Anita turun dari kursinya, ia mengedarkan pandangannya kearah muridnya yang terlihat pucat pasi. Hanya ada beberapa santri saja yang terlihat tenang.124246Please respect copyright.PENANAIsiIyVfU3g
124246Please respect copyright.PENANA4Rv2ouMRKl
"Woi!" Bisik Doni.124246Please respect copyright.PENANASj5XeLIGc9
124246Please respect copyright.PENANAlA4UrNBEAn
Rayhan menoleh ke belakang. "Apa?" Jawab Rayhan dengan berbisik juga.124246Please respect copyright.PENANADBVsFLh67m
124246Please respect copyright.PENANAO93RpegNin
"Lo udah hafal?"124246Please respect copyright.PENANAynTXZ8DcdP
124246Please respect copyright.PENANAejXJf8qz01
"Belum, Lo?" Doni menggelengkan kepalanya.124246Please respect copyright.PENANATYpa6ThFFT
124246Please respect copyright.PENANATroIRTCyt8
Rayhan bernafas lega, setidaknya ia punya teman berdiri nanti dan menerima hukuman bersama-sama. Sementara Azril, rasanya tidak mungkin ia tidak hafal, mengingat sahabatnya yang satu itu sangat rajin dan ia juga cepat menghafal.124246Please respect copyright.PENANAmir9v4PHhS
124246Please respect copyright.PENANA2KIMCw0TIy
Ustadza Anita menghela nafas, sebelum mengucapkan kalimat pamungkasnya. "Bagi yang belum hafal, silakan berdiri di depan kelas." Suara Ustadza memang terdengar pelan, tetapi sangat tajam menusuk bagaikan pedang di hati para Santri yang belum hafal.124246Please respect copyright.PENANA39U5QI0JNR
124246Please respect copyright.PENANAIz8p1GgsiK
Satu persatu Santri maju ke depan kelas, tak ketinggalan Doni dan Rayhan, memang selalu menjadi langganan.124246Please respect copyright.PENANA1uGIy1iAvQ
124246Please respect copyright.PENANAwhwpv9ZBrq
Ustadza Anita menggelengkan kepalanya, melihat murid-muridnya yang berjumlah delapan orang telah siap menerima hukuman darinya. Ia kembali melihat kearah santri lainnya yang masih duduk bangku mereka masing-masing. Anita tersenyum tipis, melihat sisa muridnya yang kurang lebih dua puluh orang.124246Please respect copyright.PENANA6iDhhXGDJe
124246Please respect copyright.PENANAYRcMjI3bYe
"Jadi yang masih duduk sudah hafal semua?" Tanya Anita.124246Please respect copyright.PENANAdwv3gz02aa
124246Please respect copyright.PENANAWoCNos0Npr
"Sudah Bu!" Jawab mereka kompak.124246Please respect copyright.PENANANCMwrRQ19f
124246Please respect copyright.PENANAm3sGakTVGg
Ustadza Anita kembali duduk di kursinya. "Kalau ada yang tidak hafal, maka hukumannya akan semakin berat! Ustadza tanya sekali lagi." Hening sejenak. "Bagi yang belum hafal, silakan berdiri di depan kelas." Ulangnya, sembari menatap satu persatu wajah muridnya yang terlihat tegang.124246Please respect copyright.PENANAWHEtDKltIJ
124246Please respect copyright.PENANA5oMnJHTXxA
Sekitar lima menit berlalu, belum ada satupun santri yang beranjak dari kursinya. Itu artinya sudah tidak ada lagi Santri yang belum hafal. Tetapi ketika Ustadza Anita hendak mengetes mereka, tiba-tiba seorang santri menggeser kursinya, lalu berjalan dengan wajah tertunduk menuju depan kelas.124246Please respect copyright.PENANANUKxveaOLn
124246Please respect copyright.PENANAZbWPsGYIeh
Rayhan dan Doni kompak saling pandang, lalu pandangan mereka tertuju kearah Azril yang tengah melangkah gontai menuju barisan para pesakitan.124246Please respect copyright.PENANAQMOWHS4fUK
124246Please respect copyright.PENANAU7ie8iPtQx
"Azril!" Lirih Ustadza Anita.124246Please respect copyright.PENANAynDufleBrU
124246Please respect copyright.PENANALaidZIQF5D
Ternyata bukan hanya Rayhan dan Doni saja yang sulit percaya kalau sahabat karib mereka yang semester lalu juara kelas bisa berada di barisan pesakitan. Ustadza Anita pun sulit untuk percaya, mengingat Azril selama ini di kenal sebagai anak yang pintar, dan selalu bisa menghafal setiap hafalan yang di berikan kepadanya.124246Please respect copyright.PENANAnvyHEvubfR
124246Please respect copyright.PENANAeZ24C073kX
Azril sadar kalau dirinya saat ini mendadak menjadi pusat perhatian teman-temannya, tetapi ia tidak mengubrisnya.124246Please respect copyright.PENANATABwffZoy3
124246Please respect copyright.PENANAVmyXUckLcb
Sebenarnya semalam Azril telah menghafal hafalan yang di berikan Ustadza Anita. Tetapi entah kenapa, tiba-tiba ia sulit mengingat hafalannya. Mungkinkah karena kejadian tadi? Bisa jadi... Karena Azril sendiri berfikir seperti itu. Setiap kali ia ingin fokus mengingat hafalannya, secara tiba-tiba kemolekan tubuh Ibunya terbayang di dalam benaknya.124246Please respect copyright.PENANAb9SDPOoZoA
124246Please respect copyright.PENANAgO5jDKYRHp
*****124246Please respect copyright.PENANAriPPSsXodb
124246Please respect copyright.PENANAEWgaUBq5PK
124246Please respect copyright.PENANAMr9gxh5SKu
Ketika jam menunjukan pukul sembilan pagi, lonceng kembali berdentang, menandakan jam istirahat pertama. Beberapa siswa berhamburan keluar kelas, ada yang ke asrama, duduk di taman, perpustakaan dan ada juga ke tempat pavorit mereka, kantin sekolah.124246Please respect copyright.PENANAzhgfJk82Fn
124246Please respect copyright.PENANALakoDWelKI
Pesantren Al Tauhid memiliki dua kantin, satu khusus santri perempuan dan satunya lagi di khususkan untuk santri laki-laki. Kantin mereka memang di pisah, sama halnya dengan kelas maupun asrama mereka. Sehingga sulit bagi mereka untuk berinteraksi secara langsung ketika berada di dalam lingkungan pesantren.124246Please respect copyright.PENANAyVdq9cVCe6
124246Please respect copyright.PENANALW48IFnIu7
Dan di sanalah Zaskia bersama dua rekannya sesama Ustadza menghabiskan waktu istirahat.124246Please respect copyright.PENANAXM4Wrz4cxt
124246Please respect copyright.PENANAq6lJJ2JXXV
Sembari menikmati sepiring bakso Mang Solihin, mereka bercengkrama ringan, membaur dengan para santri wanita dan beberapa Ustadza.124246Please respect copyright.PENANA8uxBchl7Xi
124246Please respect copyright.PENANAkroODyXt3q
"Mau sampai kapan Uhkti melajang?" Pertanyaan menohok itu meluncur deras dari sahabat baiknya Julia. Zaskia yang tengah mengunyah pentol bakso miliknya, nyaris saja memuntahkan kembali makanannya.124246Please respect copyright.PENANALfDm7MIY0d
124246Please respect copyright.PENANAd9oYp8sMdz
Nabila yang merasa kasihan menyikut lengan Julia. Ia merasa pertanyaan frontal seperti itu bisa di sampaikan dengan cara yang lebih tepat. Walaupun sebenarnya ia juga ingin menanyakan hal yang sama, mengingat usia Zaskia yang sudah 24 tahun, sangat layak bagi wanita berhijab merah muda itu untuk segera menikah.124246Please respect copyright.PENANAkpgmPifAEC
124246Please respect copyright.PENANAzIiTPKiwwB
Zaskia tidak langsung menjawab pertanyaan yang sering sekali mampir kepadanya. Karena pada dasarnya, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa dirinya masih ingin melajang.124246Please respect copyright.PENANAhjgvmUi2Yv
124246Please respect copyright.PENANAPwTCUy4Q0z
Wanita secantik Zaskia, tentu tidak sulit baginya untuk mencari pasangan. Sudah banyak para Ikhwan yang datang kepadanya dan mengajukan proposal ta'aruf, tetapi tidak ada satupun dari mereka yang di terima Zaskia. Selalu saja ada alasan, bagi Zaskia untuk menolak mereka.124246Please respect copyright.PENANA6EGbyFjbdc
124246Please respect copyright.PENANA6vOzz7SEGz
"Jodohnya belum ada!" Jawab Zaskia singkat.124246Please respect copyright.PENANAzFrt1XfOpd
124246Please respect copyright.PENANAKTNChX2Yf9
Julia menghela nafas, sembari mengaduk kopi cappucino yang ada di depannya. "Jodoh juga harus di usahakan Uhkti. Ingat, Allah tidak akan merubah nasib kaumnya, kecuali kaumnya yang mau berubah." Nasehat Julia, ia mengangkat gelas dan menyeruput kopinya.124246Please respect copyright.PENANAOhcEWY9k0r
124246Please respect copyright.PENANA5lSB4SmtwU
"Benar Za! Junior kita aja sudah banyak yang menikah." Jelas Nabila, yang setahun lalu melepas masa lajangnya.124246Please respect copyright.PENANAcQGn3aUgcU
124246Please respect copyright.PENANAXPrGpmYu74
"Bukannya ana belum mau menikah Uhkti, hanya saja, belum menemukan sosok yang layak untuk menjadi pemimpin rumah tanggaku nanti."124246Please respect copyright.PENANAAPB5v7WObq
124246Please respect copyright.PENANAif26jOy4KO
"Laki-laki yang seperti apa yang Uhkti inginkan untuk menjadi pendamping Uhkti?" Tanya Julia heran, dengan sikap sahabatnya. Selama ini yang mencoba mendekati Zaskia bukan pria sembarangan, mereka adalah pria-pria pilihan yang keislamannya tidak bisa di ragukan lagi.124246Please respect copyright.PENANA9Oj4rdds5y
124246Please respect copyright.PENANAuqMTP4lcEk
Zaskia diam sejenak, ia mengedarkan pandangannya kearah sepasang kucing yang tengah kawin di pojokan kantin. Tanpa sadar, sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman.124246Please respect copyright.PENANAxJLck8DtCq
124246Please respect copyright.PENANAsZmMJA7PXR
Sebenarnya Zaskia sadar betul, kalau manusia di ciptakan berpasang-pasangan untuk melengkapi iman mereka. Hanya saja, untuk saat ini Zaskia merasa belum siap untuk membuat komitmen dengan seseorang pria. Ia ingin melihat Adik kandungnya sukses terlebih dahulu, sebelum membuat komitmen. Karena dirinya takut, kalau ia memiliki pasangan hidup, perhatiannya terhadap Rayhan akan berkurang.124246Please respect copyright.PENANAewrE7xYLK4
124246Please respect copyright.PENANA7PHnf6Ihzm
"Kucing aja ada pasangannya? Kamu kapan?" Ledek Julia. "Mau sampai kapan memek kamu menganggur!" Lanjut Julia, kali ini ia berbicara dengan nada yang sebenarnya tidak layak di ucapkan oleh Ustadza seperti Julia.124246Please respect copyright.PENANAqz3BkCYoRl
124246Please respect copyright.PENANAPzFgtdOM2m
Nabila yang duduk di sampingnya hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Keluar dah sifat asli." Celetuk Nabila, sembari melirik kearah sahabatnya.124246Please respect copyright.PENANAjPLlHVYX23
124246Please respect copyright.PENANAT33wdG8aIO
"Astaghfirullah Mbak! Gak ada kalimat yang lebih bagus." Singgung Zaskia, ia benar-benar tidak mengerti dengan sahabatnya yang satu itu. "Seperti bukan seorang muslimah." Nyinyir Zaskia.124246Please respect copyright.PENANAbxhLCfI4s6
124246Please respect copyright.PENANAvZhVncEeVP
"Habis aku sebel sama kamu Za!"124246Please respect copyright.PENANAQwPO7UUZ2u
124246Please respect copyright.PENANADNyZraJMp1
Zaskia meletakan kedua tangannya diatas meja kantin. "Sebel kenapa? Ana belum menikah, karena memang belum bertemu sosok yang tepat. Ana yakin, uhkti pasti tidak ingin melihat Ana menyesal nantinya, karena terburu-buru mencari pasangan hidup." Jelas Zaskia, membuat Julia tidak bisa berkata-kata lagi.124246Please respect copyright.PENANAosMBPetIsK
124246Please respect copyright.PENANAJoAMkcXkzL
"Sudah-sudah, kita ngobrolin yang lain aja." Lerai Nabila.124246Please respect copyright.PENANA513UO3EbH5
124246Please respect copyright.PENANAVfkzCJOmSI
Julia menghela nafas perlahan, sembari menegakan punggungnya. "Uhkti benar, bagaimanapun juga kita tidak boleh terburu-buru mencari pasangan hidup!" Getir Julia, wajah cantiknya menggambarkan kesedihan yang mendalam.124246Please respect copyright.PENANAEGVtyrSTi8
124246Please respect copyright.PENANAI7si0HB5ux
"Alhamdulillah kalau Uhkti mengerti." Zaskia tersenyum manis. Membuat pria manapun pasti akan oleng imannya kalau melihat senyuman Zaskia.124246Please respect copyright.PENANAITVyxDZ4VW
124246Please respect copyright.PENANAuW9pFYw9hU
Mereka kembali melanjutkan makan siang mereka, sembari mengobrol ringan. Sementara Julia lebih banyak diam. Wanita berusia 33 tahun itu sangat menyesal karena sempat memaksa sahabatnya untuk segera menikah, dan melupakan masa lalunya yang penuh penyesalan. Andai saja dulu ia tidak terburu-buru memilih pasangan, mungkin ia tidak perlu merasakan penyesalan sampai detik ini.124246Please respect copyright.PENANAgiSt8wmL4v
124246Please respect copyright.PENANAWAGHT9q1It
Obrolan mereka terhenti, ketika suara dentang lonceng kembali berkumandang. Habis ini Zaskia dan Nabilla masih ada kelas. Sementara Julia memutuskan pulang ke rumahnya. Karena jadwal mengajarnya kosong.124246Please respect copyright.PENANAReRQNTwJxT
124246Please respect copyright.PENANAcY2NBfKEkt
*****124246Please respect copyright.PENANA83E5yXSWtv
124246Please respect copyright.PENANAdV91Aatbnd
124246Please respect copyright.PENANAuKPYNqYpZI
124246Please respect copyright.PENANA3vuIgiRSo9
Suara azan berkumandang melalui Manara masjid yang menjulang tinggi. Suara sang Muazin yang begitu merdu, mampu menggetarkan hati siapapun yang mendengarkannya dengan khusuk. Tidak lama kemudian, beberapa santri dan ustadz-ustadza berbondong-bondong menuju masjid. Dalam sekejap masjid di penuhi oleh orang-orang yang ingin melaksanakan ibadah.124246Please respect copyright.PENANAwPc0VogXS7
124246Please respect copyright.PENANAnxfx80VUzs
Di tempat yang berbeda, terlihat seorang pemuda berdiri di depan sebuah rumah. Sesekali wajahnya meringis menahan hawa panas matahari yang menerpa wajahnya.124246Please respect copyright.PENANA3chfDKUfYa
124246Please respect copyright.PENANA4N0RGS1L1G
Sudah hampir setengah jam lamanya ia berdiri di depan pintu seorang diri. Menahan hawa panas yang membakar kulitnya, membuatnya mendumel kesal. Ingin rasanya ia segera meninggalkan rumah tersebut, tetapi sayangnya ia tidak memiliki tujuan lain.124246Please respect copyright.PENANAg2vQMdjcPs
124246Please respect copyright.PENANAg3UiGIxirn
Tok... Tok... Tok...124246Please respect copyright.PENANAAk4HVhSYe1
124246Please respect copyright.PENANAT3NxxROprZ
"Assalamualaikum!" Panggilnya untuk ke sekian kali.124246Please respect copyright.PENANA2lvL4pYRGb
124246Please respect copyright.PENANAb1zBRYeLCv
Lima menit kemudian pintu itu akhirnya terbuka. Tampak seorang wanita paruh baya berparas cantik keluar dari dalam rumahnya. Wanita tersebut adalah Laras, istri dari pimpinan Ma'had Al Tauhid. Di usianya yang sudah berkepala empat, ia masih terlihat begitu cantik. Dan kecantikannya mampu menghipnotis pemuda yang ada dihadapannya saat ini.124246Please respect copyright.PENANAFP502OtAjs
124246Please respect copyright.PENANAwZOMWmxKwO
Butuh waktu beberapa detik untuk mengembalikan kesadaran Daniel.124246Please respect copyright.PENANATcPC8rSGSa
124246Please respect copyright.PENANAg0xoXU9f8w
"Waalaikumsalam! Daniel?" Ujar Laras.124246Please respect copyright.PENANASW0apUusoO
124246Please respect copyright.PENANA4RFyI2dXA7
Pemuda itu tersenyum lega. "Iya Tante, ini saya Daniel." Ujar Daniel sembari menyalami tangan Laras. Bibir tebalnya mencium hangat punggung tangan Laras.124246Please respect copyright.PENANA7JLVgUdM8X
124246Please respect copyright.PENANArnaQJlNNQW
"Subhanallah, sekarang kamu terlihat semakin tampan, terakhir kita ketemu kamu masih terlihat kudel." Laras tertawa renyah, ia tidak menyangkah kalau Daniel akan tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan.124246Please respect copyright.PENANAoI595mhZnu
124246Please respect copyright.PENANA7GJCvYVfp1
Daniel tersenyum senang mendengarnya. "Tante juga masih terlihat sangat cantik!" Balas Daniel.124246Please respect copyright.PENANAuBSlcMTiIc
124246Please respect copyright.PENANA9a2TU3t9na
"Bisa saja kamu Dan!"124246Please respect copyright.PENANA8u3Pl90vCW
124246Please respect copyright.PENANAQZG0HlHOJT
"Bener kok Tante, tadi saya kira anaknya Tante yang keluar menyambut saya, eh... Gak taunya Tante sendiri."124246Please respect copyright.PENANAsusS1vhaBX
124246Please respect copyright.PENANAIhxmIhx0KF
Laras tertawa semakin keras, ia tidak menyangkah kalau dirinya ternyata masih begitu cantik. Sebagai seorang wanita sudah sewajarnya kalau ia merasa senang karena di sejajarkan dengan anak remaja.124246Please respect copyright.PENANAyE3z5XhK7h
124246Please respect copyright.PENANARPcdxeq2FO
"Uda ah ngegombalnya, nanti Tante malah terbang lagi." Ujar Laras sembari tersenyum manis. "Gimana kabar kamu Dan?" Tanya Laras, mengalihkan pembicaraan.124246Please respect copyright.PENANAAqBjAKHvvb
124246Please respect copyright.PENANAF6r3DYrc67
"Alhamdulillah, baik Tante, kabar Tante sendiri bagaimana?" Tanya Daniel sopan. Tapi sayang, matanya tidak sesopan mulutnya. Diam-diam mengamati wajah cantik Istri dari KH Umar yang berseri indah, bagaikan bunga mawar yang tengah mekar. Ia berfikir betapa beruntungnya kalau dirinya bisa meniduri wanita yang ada di hadapannya saat ini.124246Please respect copyright.PENANAn0F0PDk4Z5
124246Please respect copyright.PENANAmGPioS8tZ8
Matanya turun menuju sepasang gunung kembar yang terbungkus rapi di balik hijab hitam yang di padu dengan gamis berwarna coklat muda.124246Please respect copyright.PENANAAndnnss0nX
124246Please respect copyright.PENANA5Kf96JcAFT
Laras sama sekali tidak menyadari kenakalan Daniel yang berani memandangi kemolekan sepasang gunung kembar miliknya yang amat ia banggakan.124246Please respect copyright.PENANAOV0aD8IXDb
124246Please respect copyright.PENANAMxBdtHhzJD
"Alhamdulillah, Tante juga baik! Ayo masuk dulu Dan. Gak enak ngobrol di luar." Ajak Laras.124246Please respect copyright.PENANAU62UapJ46S
124246Please respect copyright.PENANA8B7gSDk7Wl
"Iya Tan."124246Please respect copyright.PENANAZkSRwPEYie
124246Please respect copyright.PENANAaufPSTqqYb
******124246Please respect copyright.PENANA3EqA0Jb0Lc
Amanda124246Please respect copyright.PENANABAchZmeUar
124246Please respect copyright.PENANAYWpbGSStQ9
Rika124246Please respect copyright.PENANAXBg9qm704j
124246Please respect copyright.PENANAuIDJ8bTeYv
Gita124246Please respect copyright.PENANA38wo4cbkNK
124246Please respect copyright.PENANAV4LgXX48Jb
Langit yang tadinya berwarna biru cerah kini telah berganti warna menjadi warna jingga. Angin bertiup pelan, menggulung debu-debu jalanan, dan beberapa plastik bekas ikut tertiup perlahan.124246Please respect copyright.PENANAKii6VRgSc1
124246Please respect copyright.PENANAZfOyh1gJnJ
Di sebuah lapangan yang tidak begitu besar, tampak dua orang santri wati yang tengah bermain badminton. Seorang lagi duduk di pinggir lapangan sembari menjadi wasit dadakan.124246Please respect copyright.PENANA92G3qFV6yV
124246Please respect copyright.PENANAXDZUWy9OkJ
"Tadi masukkan?" Protes Gita.124246Please respect copyright.PENANAMB7dAIW4wD
124246Please respect copyright.PENANAoNZTB5my7f
Rika ikut menghampiri Amanda yang menjadi wasit dadakan. "Tadi melewati garis line kok." Sengit Rika tidak mau kalah, Amanda hanya melongok bingung.124246Please respect copyright.PENANA8RhLjl246s
124246Please respect copyright.PENANASLc4gGr4Ov
"Buta ya mata kamu."124246Please respect copyright.PENANAspbCng0tX1
124246Please respect copyright.PENANAOYSF70NwbL
"Enak aja! Tadi benaran gak masuk." Jawab Rika berkacak pinggang sembari mengembungkan pipinya, hingga ia terlihat sangat menggemaskan.124246Please respect copyright.PENANAgzQlL6XpJ5
124246Please respect copyright.PENANAKv2NiZezzb
Amanda segera berdiri sembari menepuk-nepuk pantatnya yang kotor terkena debu. "Di sini gue wasitnya, kalian gak usah ribut." Lerai Amanda, seakan dirinya memang seorang wasit proposional.124246Please respect copyright.PENANAmu9OodSnNQ
124246Please respect copyright.PENANAh322eOAbjt
"Jadi keputusannya apa?" Tanya Rika.124246Please respect copyright.PENANAVC7PJYe2LN
124246Please respect copyright.PENANAvqM5AqIWjx
"Masuklah..." Ujar Gita semangat.124246Please respect copyright.PENANAPaCFasmO1S
124246Please respect copyright.PENANAMenJ2v6jmI
Rika menyikut Gita kesal, Amanda yang melihat kedua sahabatnya hanya mendesah pelan sembari menggelengkan kepalanya. "Hmmm... Ini agak sulit, soalnya tadi kurang jelas masuk apa gak." Ujar Amanda.124246Please respect copyright.PENANAxqV6L3NXPd
124246Please respect copyright.PENANA8ONiOwhzCt
"Tadi tuh gak masuk, bolanya keluar line."124246Please respect copyright.PENANARMNtSeljPx
124246Please respect copyright.PENANAZWDtnqIE9P
Gita memeluk dan menarik lengan Amanda. "Tadi itu masuk! Kalau masuk makan malam nanti aku teraktir lauk ikan." Ujar Gita menyogok Amanda sang Wasit.124246Please respect copyright.PENANA7GBqWJCbZ6
124246Please respect copyright.PENANAz2ac98nuvY
"Oke! Sebagai wasit saya putuskan kalau bola barusan di hitung masuk...." Jawab Amanda.124246Please respect copyright.PENANAY8MfqKCBp7
124246Please respect copyright.PENANA6nNFGjEulP
Rika melongok, sementara Gita berjingkrak senang karena bisa mengalahkan sahabatnya. Karena tidak terima Rika mencoba memaksa sahabatnya untuk merubah keputusannya, alhasil keributan kecil kembali terjadi di antara mereka bertiga.124246Please respect copyright.PENANA9Ty6QsVgvi
124246Please respect copyright.PENANAKBPqKiEjH8
Tanpa mereka sadari, dari jarak 20 meter seseorang diam-diam tengah mengamati mereka.124246Please respect copyright.PENANAcKixiAYfyp
124246Please respect copyright.PENANAI0dpfuU3qf
Pria paruh baya itu tersenyum menjijikan, sembari memamerkan gigi kuningnya yang seakan sudah bertahun-tahun tidak ia bersihkan.124246Please respect copyright.PENANAeY7hGtwFD7
124246Please respect copyright.PENANAOIkSL0YCeb
Sembari menyeka air liurnya yang sedikit menetes, ia memasukan tangannya ke dalam celananya, merogoh batang kemaluannya yang telah mengeras. Tanpa berkedip ia memandangi mereka bertiga.124246Please respect copyright.PENANAW5JV8szHFc
124246Please respect copyright.PENANAl0pj5YeVwu
*****124246Please respect copyright.PENANAr6xYJhrAKa
124246Please respect copyright.PENANAv8VOfGP0rv
124246Please respect copyright.PENANAEVOAdqhOLl
124246Please respect copyright.PENANA4p8SehuHny
Di tempat yang berbeda, terlihat dari kejauhan seorang pemuda sembari menenteng sepatu berjalan menelusuri jalan berdebu. Sementara langit terlihat mulai tampak gelap, menandakan kalau sebentar lagi langit akan menumpahkan rahmatnya untuk umat manusia.124246Please respect copyright.PENANAVBShW3MGta
124246Please respect copyright.PENANANDzaAD6tUo
Duaaarrr...124246Please respect copyright.PENANAxGx1W8qPY3
124246Please respect copyright.PENANAGyqDlnws7v
Sekilas cahaya terang lewat di depan wajah sang pemuda, ia meringis sembari menatap langit.124246Please respect copyright.PENANA5LPKbEx9e1
124246Please respect copyright.PENANAjzI7KkWKUQ
"Ray... Ray..."124246Please respect copyright.PENANAMwcIQB9fpK
124246Please respect copyright.PENANAc5WFXjGoRR
Rayhan celingukan mencari sumber suara yang tengah berteriak memanggilnya.124246Please respect copyright.PENANAqKDPvQP5sr
124246Please respect copyright.PENANA0ZZjVn4LvI
Tampak seorang wanita berjilbab hitam tengah menggapai kan tangannya ke pada Rayhan. Buru-buru pemuda itu menghampiri sang Ustadza.124246Please respect copyright.PENANARpaKhhu69o
124246Please respect copyright.PENANAZ0wtuQKSvZ
"Ada apa Ustadza?"124246Please respect copyright.PENANAh51Bzo7Utp
124246Please respect copyright.PENANAD6AaIwhItI
"Kamu dari mana, buruan pulang, mau hujan tuh." Tegur Ustadza Dewi. Tampak angin nakal meniup-niup ujung jilbab lebarnya.124246Please respect copyright.PENANAlqQ45xO8zg
124246Please respect copyright.PENANAmWsc46EiMF
Rayhan mengangkat sepatu bolanya. "Habis main bola Ustadza! Hehehe... Jemurannya sudah di angkat ya Ustadza?" Tanya Rayhan, sembari melirik kearah jemuran milik Ustadza Dewi yang terlihat kosong.124246Please respect copyright.PENANAjKG8yuUJdy
124246Please respect copyright.PENANAAOca7fWj3i
"Baru aja selesai! Kamu telat... Hihihi..." Tawa Ustadza Dewi.124246Please respect copyright.PENANAEOCC7KrVTH
124246Please respect copyright.PENANAmCDxaUDU16
Rayhan menggaruk bagian kepalanya yang tidak gatal. "Lain kali harus lebih cepat pulang ni." Gumam Rayhan, Ustadza Dewi mengangkat alisnya, lalu kembali tertawa renyah mendengar gumaman Rayahan.124246Please respect copyright.PENANACeoprfUF1d
124246Please respect copyright.PENANAVGnhS4d7vr
"Lain kali kamu harus lebih cepat."124246Please respect copyright.PENANA0vrADCnBOf
124246Please respect copyright.PENANA5DHOS3yOC6
"Siap Ustadza! Hehehe..."124246Please respect copyright.PENANAwcDVPvvrjX
124246Please respect copyright.PENANArdfWxiSHfz
Dewi melipat tangannya diatas dada, membuat payudaranya kini lebih membusung. "Ya sudah, sana kamu pulang, nanti di cariin sama Ustadza Zaskia." Suruh Dewi, yang terkesan mengusir Rayhan.124246Please respect copyright.PENANAlxjDNHLMhT
124246Please respect copyright.PENANAXD1SwwtpSO
"Assalamualaikum Ustadza."124246Please respect copyright.PENANAF3zoNL3HTL
124246Please respect copyright.PENANAVMq3UdsLUx
"Waalaikumsalam!" Jawab Ustadza Dewi.124246Please respect copyright.PENANAGoaJ3KHt1M
124246Please respect copyright.PENANAF3YaajBE5w
Dia memandangi punggung Rayhan yang perlahan menghilang dari pandangannya. Satu tangan Ustadza Dewi turun kebawah, mengurut pelan vaginanya, yang entah kenapa terasa gatal.124246Please respect copyright.PENANAbu6kcSU0b7
124246Please respect copyright.PENANAqNYrUUrn8O
*****124246Please respect copyright.PENANA8kyldBWhE8
124246Please respect copyright.PENANAyXqhzyNbue
Clara124246Please respect copyright.PENANA81HcIjFx0R
Laras124246Please respect copyright.PENANApsEpiULhSK
124246Please respect copyright.PENANA9Fs8LVEdpq
Selepas shalat isya hujan turun sangat lebat beserta angin kencang. Pohon-pohon besar yang berjejer di tepian sungai tampak bergoyang mengikuti alunan angin yang seakan ingin menerbangkan mereka, akibatnya banyak daun-daun pohon tersebut yang berguguran.124246Please respect copyright.PENANA7zRuCz1L4x
124246Please respect copyright.PENANA5GQfFjC7fB
Di jalanan tampak beberapa santri berlindung di balik kain sarung yang mereka kenakan. Berlari secepat mungkin agar bisa tiba lebih cepat di asrama. Hal yang sama juga di lakukan oleh santriwati, mereka bergegas untuk kembali ke asrama agar bisa segera berlindung di balik selimut tebal.124246Please respect copyright.PENANAizzhUrMUub
124246Please respect copyright.PENANAY7mUYaZgYK
Berulang kali langit berteriak, seakan ingin meruntuhkan seisi dunia. Membuat beberapa santri Wati terlihat ketakutan. Mereka yang tidak bisa tidur, memutuskan untuk mengobrol di dalam kamar sembari menanti hujan reda.124246Please respect copyright.PENANAqWZP7AZ7CU
124246Please respect copyright.PENANA3vbp3gEPGF
Sementara itu di kediaman KH Umar, Laras bersama anak-anaknya tengah menikmati siaran televisi. Mereka tengah menonton sinetron di ruang keluarga.124246Please respect copyright.PENANAj7Kw3GUyXc
124246Please respect copyright.PENANADDjznptK7X
"Mi! Clara ke kamar dulu ya." Pamit Clara. Gadis berusia 18 tahun itu berulang kali menguap, mencoba menahan kantuk.124246Please respect copyright.PENANAA4vxzCkShh
124246Please respect copyright.PENANANTr5TYKWEQ
Laras tersenyum sembari menganggukan kepalanya. "Iya sayang! Jangan lupa cuci tangan dan kakinya sebelum tidur." Nasehat Laras kepada Putrinya.124246Please respect copyright.PENANAiN7cevgS4k
124246Please respect copyright.PENANAusVlIQZEG2
"Siap Mi."124246Please respect copyright.PENANAJJm2dwKE5r
124246Please respect copyright.PENANAIWxllWqyBM
Kaki mungil Clara menghentak lantai, meninggalkan Laras dan Adiknya Azril yang diam-diam memperhatikan garis celana dalam saudara tirinya, yang menjiplak di celana tidur yang di kenakan Clara.124246Please respect copyright.PENANATcLMQH4q4y
124246Please respect copyright.PENANASdozsjibQO
Tapi Azril buru-buru sadar akan kesalahannya, sehingga ia dengan cepat beristighfar di dalam hatinya. Ia sangat menyesal karena sempat mencuri pandang pantat Saudaranya. Padahal dulu, ia tidak pernah memiliki pikiran kotor tentang keluarganya, tapi entah kenapa akhir-akhir ini ia sering berfikiran kotor tentang keluarganya.124246Please respect copyright.PENANAlSU0FurewF
124246Please respect copyright.PENANA4fHp9q36mQ
"Kamu belum tidur?" Tegur Laras.124246Please respect copyright.PENANArCDsI4pB4j
124246Please respect copyright.PENANAYzLqmehfKm
Wanita anggun itu meluruskan kakinya di sofa, sembari menopang kepalanya dengan tangan. Ia menekuk satu kakinya sehingga gaun tidur berwarna putih yang ia kenakan sedikit tersingkap memamerkan betisnya yang putih mulus seperti pualam.124246Please respect copyright.PENANA5Y73bnG539
124246Please respect copyright.PENANA2M6ftLa5Tu
Sejenak Azriel terpaku menatap betis Laras yang terlihat seperti padi bunting. Alhasil pemandangan tersebut membuat sang junior terbangun.124246Please respect copyright.PENANAPIPRKvHzjt
124246Please respect copyright.PENANA3Mj4jqKMqk
Laras menggeser kakinya hingga semakin terbuka. "Di tanya kok diam?" Tegur Laras, dia melirik kearah putranya.124246Please respect copyright.PENANAXEPjPkSoXm
124246Please respect copyright.PENANAHjzOtVdzuc
Deg... Deg... Deg...124246Please respect copyright.PENANA3aPqm5zfNE
124246Please respect copyright.PENANAXZCRCYoPhH
Jantung Azril berdetak tidak beraturan, bahkan ia tampak kesulitan mengambil nafas sanking tegangnya. "Eh... Ke-kenapa Mi?" Tanya Azril, sembari melihat kearah Ibu Tirinya, dan sialnya matanya malah tertuju kearah selangkangan Laras yang terbuka.124246Please respect copyright.PENANAnu4TMFBeUH
124246Please respect copyright.PENANAYZLdwqVrfN
Gleeek...124246Please respect copyright.PENANAOnObTc3GkF
Azril menelan air liurnya yang hambar ketika melihat celana dalam Laras yang berwarna cream.124246Please respect copyright.PENANARj6jLHeTHD
124246Please respect copyright.PENANAYd6Rq4mFm5
"Kamu gak ada hafalan?" Tanya Laras.124246Please respect copyright.PENANArn9V7m8lFv
124246Please respect copyright.PENANAgiSWw7883x
Azril menggelengkan kepalanya. "Gak ada Mi! Eehmm... Azril ke kamar dulu ya Mi?" Ujar Azril gugup. Ia tidak ingin Ibu Tirinya menyadari perubahan yang ada di dalam dirinya.124246Please respect copyright.PENANAIHf2RO7G8O
124246Please respect copyright.PENANAr27BleY0UZ
"Iya, kamu tidur sana." Suruh Laras.124246Please respect copyright.PENANA8WXeleWMdQ
124246Please respect copyright.PENANAEdX0wYmENy
Ia tersenyum tipis sembari menghela nafas. Sebagai seorang Ibu ia merasa sangat bersyukur karena memiliki dua orang anak yang begitu baik dan penurut. Apa lagi keduanya bisa di bilang cukup berprestasi, terutama Azril. Laras merasa sangat bangga terhadap Azril.124246Please respect copyright.PENANASKbaF03XQd
124246Please respect copyright.PENANAq2fi5fm5Eu
Perlahan Laras memejamkan matanya, mengistirahatkan matanya yang terasa lelah.124246Please respect copyright.PENANApTUdS7sEwn
124246Please respect copyright.PENANA5jDi47imAg
Tanpa di sadari Laras, seseorang tengah berjalan mendekat kearahnya. Pria tersebut tentu dapat melihat isi dalam gaun tidur Laras yang kebetulan menghadap kearahnya.124246Please respect copyright.PENANAHwmcIpu8qU
124246Please respect copyright.PENANAadv5uF5A0F
"Tan..." Panggilnya.124246Please respect copyright.PENANALsAVm44Oml
124246Please respect copyright.PENANAZZgVrrvUPr
Laras mengerjapkan matanya. "Daniel? Astaghfirullah..." Laras tersadar dari lelapnya. Ia buru-buru duduk di sofa, sembari mengambil jilbab miliknya yang kebetulan tadi sempat ia lepas.124246Please respect copyright.PENANA5o3NmiT96G
124246Please respect copyright.PENANAj2Z7rwW6k9
"Maaf Tante! Tadi saya liat Tante ketiduran, jadi saya berinisiatif ingin membangunkan Tante." Ujar Daniel, sembari tersenyum hangat.124246Please respect copyright.PENANAxZhSj4KJ4B
124246Please respect copyright.PENANAbcAfipsRkC
"Iya tidak apa-apa." Jawab Laras tampak canggung.124246Please respect copyright.PENANAEKzYjiQDMS
124246Please respect copyright.PENANAOd5ReVoBBq
"Mau saya buatkan kopi?" Tawar Daniel.124246Please respect copyright.PENANA9kNTnEGFdG
124246Please respect copyright.PENANAyCSQiRJmF8
"Serius?"124246Please respect copyright.PENANAIU5xiB3DuA
124246Please respect copyright.PENANAWlViblrZr6
"Ya tentu saja. Buatan kopi saya sangat enak, Tante harus mencobanya." Usul Daniel, sembari mengangkat satu alisnya. Laras tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.124246Please respect copyright.PENANALAfNXpSgq6
124246Please respect copyright.PENANAjIxfnrpVBT
"Boleh juga." Jawab Laras.124246Please respect copyright.PENANA1d0vGheQ7w
124246Please respect copyright.PENANApJCL9KRnfN
Suasana canggung yang sempat terjadi diantara mereka berdua dengan cepat kembali normal. Laras sangat tersanjung dengan sikap Daniel yang menurutnya sangat baik. Sayang, pemuda baik itu punya masa lalu yang membuat keluarga besarnya sangat membenci dirinya.124246Please respect copyright.PENANAUKyZHb5YBb
124246Please respect copyright.PENANA3CQ2XiWhex
Tapi tidak bagi Laras, ia sama sekali tidak membenci Daniel, baginya setiap manusia berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki diri mereka.124246Please respect copyright.PENANASqHUxx0vee
124246Please respect copyright.PENANA8kWSeNfVfi
Tidak lama kemudian Daniel kembali menghampiri Laras, ia membawa dua gelas kopi hangat.124246Please respect copyright.PENANAyePISwmScN
124246Please respect copyright.PENANA6iCNwgJMgQ
"Silakan di minum Tante!" Ujar Daniel.124246Please respect copyright.PENANA2tf2Hg2wP8
124246Please respect copyright.PENANA1JXtsD6w4T
Laras mengangkat gelasnya. "Terimakasih Dan! Kamu tau, Tante itu paling suka kopi." Jujur Laras, dia menghirup aroma kopi yang terasa nikmat.124246Please respect copyright.PENANAFcKXkgxFVr
124246Please respect copyright.PENANAKaKs41Y8Wu
"Oh ya, sama dong Tante."124246Please respect copyright.PENANAuPnW3kroGF
124246Please respect copyright.PENANA0cTzfUeoLF
"Sepertinya kita memiliki banyak kesamaan ya!" Laras melirik Daniel yang tengah menyeruput kopi.124246Please respect copyright.PENANAEehjXpv5S8
124246Please respect copyright.PENANAfYbOhraV2I
Daniel tersenyum tipis, sembari meletakan kembali gelas miliknya keatas meja. Daniel menemani Laras yang terlihat sangat antusias ketika sedang bercerita. Entah kenapa Laras merasa ada kecocokan ketika tengah mengobrol dengan Daniel keponakannya.124246Please respect copyright.PENANAZgNFD4zkFl
124246Please respect copyright.PENANAulIH8J4PyR
*****124246Please respect copyright.PENANAKKcmCJxxWM
124246Please respect copyright.PENANAGpMcHOfYE1
124246Please respect copyright.PENANA2J3IjJe9qi
124246Please respect copyright.PENANAxh2OMOitK0
Jam sudah menunjukan pukul satu malam, tapi hujan tak kunjung reda di sertai petir yang sesekali membuat seisi pesantren mendadak menjadi terang benderang di tengah kegelapan malam yang mencekam. Seakan-akan langit tengah marah.124246Please respect copyright.PENANAygPqhWnxSW
124246Please respect copyright.PENANAxTxwyXFD2k
Di asrama putri, sebagian besar para Santri telah terlelap tidur, sehingga mereka tidak menyadari bahaya yang tengah mengintai mereka.124246Please respect copyright.PENANA7SI3jTdrE5
124246Please respect copyright.PENANAttgnlWFn6R
Duaaaarrr....124246Please respect copyright.PENANAakPCMibFj3
124246Please respect copyright.PENANAf9x5xkxzRk
Kembali petir menyambar, tampak bayangan seorang pria bertubuh besar berdiri di depan pintu kamar asrama. Ia menyeringai memamerkan giginya yang kehitaman, dengan air liurnya yang menetes bagaikan anjing. Matanya yang tajam seperti serigala yang tengah mengintai mangsanya.124246Please respect copyright.PENANA5dwCvzDsao
124246Please respect copyright.PENANA5vwwUz8Unt
Dia berjalan perlahan memasuki asrama, menatap para santri yang tengah tertidur diatas tempat tidur mereka.124246Please respect copyright.PENANA4KIBUimWrL
124246Please respect copyright.PENANAoX2fmAJ7PR
"Rrrrtttt..." Dia mengeram dengan tatapan mata yang membara, menatap seorang gadis yang tengah terlelap diatas tempat tidurnya.124246Please respect copyright.PENANAqJClgoAl5T
124246Please respect copyright.PENANAClhvUCGvmy
Dia menghampiri gadis tersebut, tersenyum menyeringai bagaikan hewan buas yang siap memangsa.124246Please respect copyright.PENANAwBDkCqykmF
124246Please respect copyright.PENANAHaz1kTLcOM
Jemarinya yang besar berwarna kehijauan membelai wajah cantik sang Santriwati yang bernama Amanda. Kuku-kukunya yang panjang membelai pipi putih Amanda hingga ke dagunya yang runcing. Dia mengangkat dagu Amanda, kemudian bibir merah darah mahluk tersebut memanggut bibir tipis Amanda.124246Please respect copyright.PENANApe0EKR1f7C
124246Please respect copyright.PENANAh70mlr74i0
Lumatan sang kolor Ijo yang membuat Amanda merasa sesak. Sehingga ia terbangun dari tidurnya, dan mendapatkan seorang mahluk mengerikan tengah menindih tubuhnya.124246Please respect copyright.PENANAuf4Dh1CPh0
124246Please respect copyright.PENANAXFse4xRi97
"Aaaaaaarrrttt..." Amanda berteriak sekencang mungkin tapi anehnya suaranya sama sekali tidak keluar.124246Please respect copyright.PENANAh0KvSK6Dml
124246Please respect copyright.PENANAdadU4z3zd1
Sang kolor Ijo menatapnya dengan sinis. "Percuma saja!" Geramnya, sembari mempereteli kancing piyama yang di kenakan Amanda.124246Please respect copyright.PENANAA5DlcoQFqe
124246Please respect copyright.PENANASLpoBlGsMO
Gadis berusia belasan tahun itu meronta-ronta, ia berusaha melepaskan diri dari dekapan sang predator. Tetapi anehnya ia seakan kehilangan tenaganya. Ia hanya bisa menangis, berharap ada seseorang yang terbangun dan segera menolong dirinya.124246Please respect copyright.PENANAqwVEbvflwn
124246Please respect copyright.PENANAhuBWy2ynsE
Breeet... Breeet... Breeet...124246Please respect copyright.PENANACJpIcI8bPp
124246Please respect copyright.PENANAyC2qw3jTec
Sang kolor Ijo merobek pakaian yang di kenakan Amanda, hingga gadis itu telanjang bulat.124246Please respect copyright.PENANAi0S9Dj4Eik
124246Please respect copyright.PENANAl0GnZ5kQmF
Di tengah kegelapan malam, sang Kolor Ijo masih dapat melihat keindahan tubuh Amanda khas anak remaja pada umumnya. Payudaranya yang tidak begitu besar, tetapi terlihat begitu ranum dengan putingnya yang kecoklatan menghiasi aurolanya.124246Please respect copyright.PENANAOESZb4jQ2e
124246Please respect copyright.PENANATbRPV5MCvx
Kuku-kuku panjang sang Kolor Ijo membelai payudara Amanda, menyentuh putingnya yang tengah mekar. Tentu saja hal tersebut membuat Amanda sangat ketakutan.124246Please respect copyright.PENANAAkX3wL2Z0e
124246Please respect copyright.PENANAWYczvW6JVi
"Tolooong.... Tolooong... Tolooong..." Amanda berteriak tanpa suara. Yang terdengar hanya suara lolongan petir yang saling sahut menyahut di luar sana.124246Please respect copyright.PENANAKqXoXmPCcm
124246Please respect copyright.PENANAehEIQ7HHbg
Dengan kuku tajamnya, sang Kolor Ijo menyentil puting Amanda, membuat gadis berusia belasan tahun itu merintih kesakitan. Apa lagi ketika kuku tajam itu menusuk puting mungilnya yang menggoda.124246Please respect copyright.PENANAeXCGOGhSLl
124246Please respect copyright.PENANA2xz1KE8iU0
"Aahkk... Tolooong! Aduuuuh sakiiiit." Histerisnya.124246Please respect copyright.PENANAXtHdSyPEmt
124246Please respect copyright.PENANAN70fcCfYxY
Sang Kolor Ijo mendekap kepala Amanda, lalu dia mengulum kasar bibir merah Amanda, memaksa gadis belia itu membalas pagutan liarnya. Sementara kuku-kukunya memelintir puting Amanda.124246Please respect copyright.PENANAGqbKJTWn0e
124246Please respect copyright.PENANAxMwVpVQlsS
Belaian tangan sang Kolor Ijo terun menuju perut rata Amanda, kemudian... "Breeaaattt..." Sang Kolor Ijo menyobek celana tidur yang di kenakan Amanda.124246Please respect copyright.PENANAUQtj2sTd4E
124246Please respect copyright.PENANApan0SITUjR
Tangis Amanda semakin pecah, ketika celana dalamnya ikut di sobek. Tampak bukit kecil yang di tumbuhi rambut tipis, terpampang di hadapan sang Kolor Ijo.124246Please respect copyright.PENANAMSmBaY57tP
124246Please respect copyright.PENANAlhnSLYVhls
Kedua kaki Amanda di rentangkan selebar mungkin, hingga bibir memeknya yang mungil sedikit terkuak, memperlihatkan lobang perawannya. Sang Kolor Ijo berlutut di depan memek Amanda, lalu dia mengecup kedua paha mulus Amanda secara bergantian, dan terakhir ia menjilati bibir merekah memek Amanda.124246Please respect copyright.PENANAE1N04soSyv
124246Please respect copyright.PENANAjV3cxGS6TX
Sluuuppsss... Sluuuppsss.... Sluuuppsss...124246Please respect copyright.PENANANphBmueDfD
124246Please respect copyright.PENANACROP2vxgeT
"Oughkk..." Amanda mendesah nikmat.124246Please respect copyright.PENANAzUCgxqWVpt
124246Please respect copyright.PENANATzJvPNQ17L
Walaupun ia tidak ingin mengakuinya, tapi kenyataannya Amanda menikmati sapuan lidah mahluk aneh tersebut di sekitaran memeknya. Si kolor Ijo mencucup lendir yang keluar dari dalam memek Amanda, mengorek bagian dalam memek Amanda yang masih perawan.124246Please respect copyright.PENANAxRsbVfwhGL
124246Please respect copyright.PENANAJ2xZ6yIaZQ
Di tengah keputusasaan nya tiba-tiba Amanda merasakan gelombang birahi yang luar biasa. Sekali lagi ia histeris, tapi kali ini di karenakan rasa nikmat yang luar biasa yang belum pernah ia dapatkan.124246Please respect copyright.PENANAvYBqZ37lk9
124246Please respect copyright.PENANA9gUdst7Wvl
"Aaarrttt..."124246Please respect copyright.PENANAoH1TS6eyie
124246Please respect copyright.PENANAUyY2Eq3aMI
Seeeeeeeeeerrrr.....124246Please respect copyright.PENANAEcoWJZY9Yo
124246Please respect copyright.PENANAYdOnTo0D4l
Lendir kewanitaannya menyembur deras, tanpa bisa di tahan. Sang Kolor Ijo dengan rakus menyeruput lendir kewanitaannya hingga tidak bersisa.124246Please respect copyright.PENANAs20zx3mgTH
124246Please respect copyright.PENANAFs0IaiaXfH
Rasa nikmat yang di dapatkan oleh Amanda sejenak membuat gadis tersebut lupa akan nasib tragis yang tengah menimpa dirinya saat ini. Tubuh indahnya, tampak melejang-lejang, menikmati sisa orgasmenya.124246Please respect copyright.PENANAdW7Rd7rW3k
124246Please respect copyright.PENANAxJrd3hqggZ
Belum hilang rasa nikmat itu, si Kolor Ijo kembali beraksi. Mahluk berwarna hijau itu menindih tubuh Amanda. Tubuh besarnya masuk diantara kedua kaki Amanda yang masih mengangkang. Sadar akan bahaya yang kembali mengintai dirinya, Amanda berusaha sekuat tenaga untuk meronta, tapi lagi-lagi ia gagal.124246Please respect copyright.PENANAUpznr9Lf7u
124246Please respect copyright.PENANAUIB2qBZZKi
Hanya air mata yang terus mengalir tanpa henti mengaliri pipinya. Rasa takut, frustasi, dan depresi menjadi satu di dalam diri Amanda. Apa lagi ketika ia merasakan benda besar yang tengah menggesek bibir memeknya.124246Please respect copyright.PENANAPNCDrjJIbs
124246Please respect copyright.PENANAHFgtO4X6UP
"Jangaaaaan! Tolooong..." Jerit hati Amanda.124246Please respect copyright.PENANAr1KZMCMc1p
124246Please respect copyright.PENANAFHdWsfV89U
Perlahan kontol besar milik Kolor Ijo membelai bibir memek Amanda, memaksa memek perawan itu melahap kontolnya yang berukuran besar. "Jleeebss..." Untuk kesekian kalinya kontol Kolor Ijo meleset.124246Please respect copyright.PENANALCxenAX7Hz
124246Please respect copyright.PENANA3pedD5QoKW
Tetapi sang predator tidak menyerah, dia kembali berusaha menembus perawan Amanda.124246Please respect copyright.PENANAqWzequSmhV
124246Please respect copyright.PENANAgZLgpQnOCT
"Sakiiiit... Sakiiiit..." Histeris Amanda.124246Please respect copyright.PENANAkrIac5NOAO
124246Please respect copyright.PENANAql2hnT58cI
Inci demi inci kepala kontol Kolor Ijo berhasil masuk kedalam memek Amanda. Wajah garang Kolor Ijo tampak meringis menahan jepitan memek Amanda.124246Please respect copyright.PENANAN0q27FTAA9
124246Please respect copyright.PENANA80lxbDDpaC
Dia terus mendorong kontolnya, menembus memek Amanda yang terasa semakin mencekik kontolnya. "Bleeeess..." Dengan satu dorongan keras, akhirnya sang Kolor Ijo berhasil mengoyak perawan Amanda. Gadis remaja itu berteriak tanpa suara dengan kedua bola mata yang melotot.124246Please respect copyright.PENANAWWwtiquPsO
124246Please respect copyright.PENANAL1iMvydHOM
Sekujur tubuh Amanda terasa sakit ketika sang Kolor Ijo mengoyak perawannya.124246Please respect copyright.PENANAm40Xvvjmbh
124246Please respect copyright.PENANAL9OgAFQpHV
"Eehmmss... Eehmmss... Eehmmss..."124246Please respect copyright.PENANAGWYNvQSicC
124246Please respect copyright.PENANATP0YgaT8sF
Dengus nafas Kolor Ijo semakin memburu, seiring dengan kocokan kontolnya di dalam memek Amanda. Ia memompa memek Amanda dengan penuh semangat sembari kembali bermain dengan payudara Amanda.124246Please respect copyright.PENANAG5XVlEunZF
124246Please respect copyright.PENANA6NhayuKzRL
Berbeda dengan sang Korban yang terlihat sangat tersiksa. Ia merasa memeknya seakan robek oleh kontol besar Kolor Ijo yang memaksa masuk kedalam lobang memeknya yang sempit itu. Walaupun pada akhirnya, Amanda dapat merasakan sedikit nikmat dari sodokan kontol si Kolor Ijo di dalam memeknya.124246Please respect copyright.PENANAQEJUjizpvr
124246Please respect copyright.PENANAXLOyPLIfhU
Ploookkss... Ploookkss.... Ploookkss.... Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...124246Please respect copyright.PENANA1TDTcL8mec
124246Please respect copyright.PENANAEZbicc7snW
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss.... Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss....124246Please respect copyright.PENANAmSE9xe3WXJ
124246Please respect copyright.PENANAUFdStk73RV
Dengan gencarnya si Kolor Ijo memacu birahinya, menggagahi gadis perawan tersebut. Hingga pada akhirnya, di iringi oleh suara petir yang menggelegar, sang Kolor Ijo membenamkan spermanya ke dalam rahim Amanda.124246Please respect copyright.PENANAoxd7XakqbF
124246Please respect copyright.PENANAs4FbyaxclI
Croooootss.... Croooootss... Croooootss...124246Please respect copyright.PENANA0f0nsWmsFR
124246Please respect copyright.PENANAxBVDjvT7Hd
Sperma Kolor Ijo menembus rahim Amanda, dan sisanya tampak mengalir dari sela-sela bibir memek Amanda.124246Please respect copyright.PENANA3chsUOvPw6
124246Please respect copyright.PENANAyKsmTJb58I
*****124246Please respect copyright.PENANAfEK830OpZS