Mereka berpelukan sangat erat sembari bertukar air liur. Tangan kiri Rayhan mendekap kepala Ustadza Dewi, agar leluasa mengemut bibir merah Ustadza Dewi, sementara tangan kanannya membelai dan meremas bongkahan pantat Ustadza Dewi yang semok itu.32111Please respect copyright.PENANAQbsfNGAysA
32111Please respect copyright.PENANAlV5dwG2siU
Wanita berusia 39 tahun itu hanya pasrah mengikuti permainan muridnya. Sesekali ia membalas, dengan mengait lidah Rayhan yang tengah menjamah langit-langit mulutnya.32111Please respect copyright.PENANAceOQH0hApB
32111Please respect copyright.PENANAnANqY5RkEX
Dengan satu tarikan cepat Rayhan menggendong tubuh sintal Ustadza Dewi. Reflek wanita paruh baya itu melingkarkan kedua tangannya di leher Rayhan. Sejenak mereka saling pandang, membuat hati Ustadza Dewi bergetar.32111Please respect copyright.PENANATzja0pzMQ7
32111Please respect copyright.PENANAm9YFfidhMc
Rayhan segera membawa Ustadza Dewi ke dalam kamar Ustadza Dewi. Ia membaringkannya dengan perlahan.32111Please respect copyright.PENANAP9IkComXPe
32111Please respect copyright.PENANAwxtBpmcuv3
"Ustadza cantik sekali!" Goda Rayhan. Ia ikut berbaring di samping Ustadza Dewi dengan posisi miring menghadap kearah Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANA9vN1DvVtar
32111Please respect copyright.PENANALIJs3H1X5l
Ustadza Dewi tersipu malu. "Gombal!" Ujar Ustadza Dewi sambil mencubit hidung Rayhan.32111Please respect copyright.PENANAMbDepOFWnM
32111Please respect copyright.PENANAAn1UIQvoAL
Rayhan membelai kepala Ustadza Dewi yang tertutup hijab syiria berwarna putih dengan motif bunga anggrek. "Suer, Ustadza memang sangat cantik." Tegas Rayhan, dia mengecup kening Ustadza Dewi dengan mesrah.32111Please respect copyright.PENANAtljxQBuGPn
32111Please respect copyright.PENANAVrbbHIkzi7
Wanita berparas cantik itu hanya diam seraya tersenyum senang. Hatinya di buat berbunga-bunga oleh pujian dan sentuhan Rayhan kepada dirinya.32111Please respect copyright.PENANAHjGaMg7r5Q
32111Please respect copyright.PENANApwGhRAf6o0
Ciuman Rayhan turun kebawah menuju sepasang kelopak mata indah Ustadza Dewi, terus hidung, kedua pipi Ustadza, lalu kemudian kembali melumat bibir merah Ustadza Dewi selama beberapa detik. Sembari menikmati bibir Ustadza Dewi, Rayhan membelai payudara Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANA0NJM218Nw8
32111Please respect copyright.PENANAw5wvVftYWM
"Eenghkk..." Desah Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANArwTLOYK2MZ
32111Please respect copyright.PENANAXdMMs6gGjv
Dia membiarkan pemuda tanggung itu menanggalkan kancing gamisnya. Dia dapat merasakan telapak tangan Rayhan yang hangat menyusup masuk ke dalam bra yang di kenakannya.32111Please respect copyright.PENANAkZ3WOCsL1g
32111Please respect copyright.PENANASbvwZr7G3E
Matanya terpejam ketika jemari Rayhan mulai meremasi payudaranya yang ranum. Dan rasa itu kian nikmat tatkalah Rayhan memencet putingnya, memilin dan memelintir putingnya yang telah menegang.32111Please respect copyright.PENANAv4VP4lduxu
32111Please respect copyright.PENANA5OufYpktog
"Ray! Aaahk... Aahkk..." Erang Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANA5UgepQWNvL
32111Please respect copyright.PENANApnrvjI4gOR
Kedua tangan Rayhan melepas gamis yang di kenakan Ustadza Dewi, hingga yang tersisa hanya jilbab putih dengan motif bunga anggrek dan pakaian dalamnya yang berwarna cream.32111Please respect copyright.PENANAO0YgNFS8UW
32111Please respect copyright.PENANAaMDkr7UPtJ
Rayhan menyingkap keatas beha Ustadza Dewi, dia kembali menjamah payudara Ustadza.32111Please respect copyright.PENANA8Nj91xOqoa
32111Please respect copyright.PENANACVd6EzVZPd
"Oughkk... Ray! Enak sekali!" Erang Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANA2SY0uYPDEQ
32111Please respect copyright.PENANAsrfnU22NSJ
Dia menunduk dan mulai mencucupi payudara Ustadza Dewi, dia menghisap puting Ustadza Dewi secara bergantian, membuat wanita cantik itu menggelinjang nikmat, dan tampak celana dalamnya semakin basah, membentuk peta dunia.32111Please respect copyright.PENANASIn5DtQHP0
32111Please respect copyright.PENANA1i6N6MWX61
Tangan Rayhan turun ke bawah, ia membelai vagina Ustadza Dewi dari luar celana dalam.32111Please respect copyright.PENANAgkDlNtlYfn
32111Please respect copyright.PENANAOYTB5tLjRG
"Basah!" Bisik Rayhan.32111Please respect copyright.PENANAL9VIh67B9P
32111Please respect copyright.PENANAkRWS3xv2Jc
Ustadza Dewi mentoel hidung Rayhan. "Gara-gara kamu." Omel Ustadza Dewi. "Kamu harus bertanggung jawab sayang." Lanjut Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANAWZuA90Cqvl
32111Please respect copyright.PENANAvzWkvBng2e
Rayhan mengangkat satu alisnya. "Apa yang harus hamba lakukan wahai bidadari surga." Ujar Rayhan sok puitis, tapi cukup ampuh untuk membuat wanita cantik yang ada di hadapannya saat ini tersipu malu32111Please respect copyright.PENANAQGaZZS8dxt
32111Please respect copyright.PENANAnNCPKVRYWP
"Puaskan Ustadza." Lirih Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANADjJ1dgfVYb
32111Please respect copyright.PENANAtI2kFagBRF
Rayhan melanjutkan aksinya dengan menelanjangi Ustadza Dewi. Ia melepas beha yang di kenakan Ustadza Dewi, lalu kedua tangannya beralih ke sisi kiri dan kanan celana dalam Ustadza Dewi. Dengan perlahan ia menarik celana dalam Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANAnwSBI9wpLQ
32111Please respect copyright.PENANAbMJA52FMFq
Rayhan mengambil posisi bersujud, dia mengangkangi kaki Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANAJbUS4PTeQn
32111Please respect copyright.PENANADkeAB8usos
"Ini sungguh indah!" Gumam Rayhan.32111Please respect copyright.PENANAriJlJ4K3SX
32111Please respect copyright.PENANAo2Pn3xqYC8
"Jilat sayang."32111Please respect copyright.PENANA9RlMX7JoKK
32111Please respect copyright.PENANATCE79rnkKU
Rayhan tersenyum tipis. Lalu dia membenamkan wajahnya diantara kedua kaki Ustadza Dewi. Lidahnya terjulur menyapu permukaan vagina Ustadza Dewi, menyentil clitorisnya dengan gemas. Sementara tangan kanannya membelai pubik vagina Ustadza yang di tumbuhi rambut yang cukup lebat.32111Please respect copyright.PENANAlUHvYvJrzb
32111Please respect copyright.PENANAtSvAK6h27a
Lendir kewanitaan Ustadza Dewi keluar semakin banyak, dan Rayhan tanpa merasa jijik menyeruput lendir kewanitaan milik Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANA5R5qaK9Uol
32111Please respect copyright.PENANA7u71OMLnVt
Sluuuppss....32111Please respect copyright.PENANAohVnOEywpD
Sluuuppss...32111Please respect copyright.PENANAeJD1OhBfR7
Sluuuppss....32111Please respect copyright.PENANAS6hVCyBAO6
32111Please respect copyright.PENANATGRsBxm2jD
Rayhan kembali menghisap clitoris Ustadza Dewi, sementara kedua jarinya menusuk lobang vagina Ustadza Dewi. Dia menggerakkan tangan kanannya, menusuk vagina Ustadza Dewi. Sesekali jari tengah berputar, mengorek dan menusuknya kembali dengan gerakan yang berubah-rubah.32111Please respect copyright.PENANAaPLwjeh3JS
32111Please respect copyright.PENANAWb0QhMH2gk
Alhasil tubuh Ustadzah Dewi menggelinjang tak beraturan, sementara di bawah sana terasa semakin basah.32111Please respect copyright.PENANAY1lIiNxGFp
32111Please respect copyright.PENANA7JOqlqo8Z0
"Ray! Ustadza KELUAAAR..." Teriak Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANA1RZlqLAxTC
32111Please respect copyright.PENANA40vTLwOz7f
Punggungnya terangkat cukup tinggi, dan tampak semburan cairan cintanya keluar cukup deras. Dengan mata terpejam, Ustadza Dewi menikmati orgasmenya.32111Please respect copyright.PENANAz2pnjEkZdG
32111Please respect copyright.PENANAE5n3mWclnl
Rayhan segera menanggalkan seragam sekolahnya, hingga ia telanjang bulat. Kedua kaki Ustadza Dewi ia letakan diatas pundaknya, sementara batang kemaluannya, ia arahkan tepat di depan bibir kemaluan Ustadza Dewi yang telah basah.32111Please respect copyright.PENANANdQD23ZvFW
32111Please respect copyright.PENANApnbQx9tUb1
"Masukan sekarang sayang!!" Pinta Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANAloavXHGzSs
32111Please respect copyright.PENANArOk96DzvkE
Rayhan tersenyum tipis, dia membekap kepala Ustadza Dewi, dan bibirnya kembali melumat bibir merah Ustadza Dewi. Perlahan kepala penis Rayhan membelai bibir vagina Ustadza Dewi. "Bleeess..." Dengan satu dorongan, penis Rayhan bersemayam di dalam vagina Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANAAs7R3SCu00
32111Please respect copyright.PENANAqhI33IXkOd
"Eehmmppss..." Erang Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANAWXZpkCQbc1
32111Please respect copyright.PENANAquFZ9mhKgw
Dengan gerakan perlahan Rayhan menggoyangkan pinggulnya maju mundur menusuk lobang vagina Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANA07oU23mbH7
32111Please respect copyright.PENANA8GSLw6hqt6
Rayhan melepas ciumannya, tanpa menghentikan genjotannya. Dia menatap dalam wajah cantik Ustadza Dewi yang merah padam, sementara telapak tangannya meremas payudara Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANAXYHCl8U14p
32111Please respect copyright.PENANAsJUI4ibjpi
Ploookkksss....32111Please respect copyright.PENANAVPlZjBpJPo
Ploookkksss....32111Please respect copyright.PENANATgEVPBxgUx
Ploookkksss....32111Please respect copyright.PENANAAkL6u3Zlr4
32111Please respect copyright.PENANAyN9dZHWI8n
"Aahkk... Aahkk... Aaahk..." Erang Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANAch4zog5h2L
32111Please respect copyright.PENANAFCYyug94dL
Rayhan meningkatkan ritme permainannya, sementara jarinya sibuk menstimulasi puting Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANAqR0xOixNcD
32111Please respect copyright.PENANAd6hW1ki2PA
Tubuh kekar Rayhan mulai bersimbah keringat, otot-otot pinggulnya mengeras, dengan wajah menadah keatas ia menikmati setiap gesekan batang kemaluannya dengan dinding vagina Ustadza Dewi yang seakan balik menghisap penisnya. Rasa nikmat itu sulit untuk di gambarkan dengan sebuah kalimat.32111Please respect copyright.PENANA7dPw7saIJe
32111Please respect copyright.PENANAluYw91aNKT
Hal yang sama juga di rasakan Ustadza Dewi, wanita paruh baya yang masih mengenakan hijab itu sangat menikmati hentakan batang kemaluan Rayhan di dalam liang surgawinya.32111Please respect copyright.PENANAwxWFHiStU9
32111Please respect copyright.PENANAQ3KkSFXRZw
"Ray! Aaahk... Ustadza keluar sayang!" Jerit Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANAg7akB6BorM
32111Please respect copyright.PENANAzdG6Bgiste
Tubuh sintal bermandikan keringat itu menggeletar menyambut badai orgasme. Rayhan mendiamkan sejenak batang kemaluannya di dalam vagina Ustadza Dewi, hingga orgasme sang Ustadza mulai mereda, barulah Rayhan mencabut penisnya.32111Please respect copyright.PENANA5cal5lNQde
32111Please respect copyright.PENANAJK0D8DgNiL
Pemuda itu berbaring di samping Ustadza Dewi, lengan kekarnya mengangkat satu kaki kanan Ustadza Dewi hingga menggantung, sementara satu kakinya tetap terjulur.32111Please respect copyright.PENANArEJvoQjDfA
32111Please respect copyright.PENANA3aeJpT6jhX
"Aku masukan ya Ustadza." Bisik Rayhan di dekat telinga Ustadza Dewi yang tertutup hijab yang mulai berantakan.32111Please respect copyright.PENANAoSEPjmavpW
32111Please respect copyright.PENANASEwYmnkIi7
Ustadza Dewi mengangguk lemah, dia meraih batang kemaluan Rayhan dan mengarahkannya ke lobang vaginanya yang telah menganga, sehingga memudahkan penis Rayhan untuk kembali menjamah dinding vaginanya. "Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi ketika penis Rayhan kembali memasuki liang senggamanya.32111Please respect copyright.PENANA8afjWTrgRs
32111Please respect copyright.PENANAPJxZWqhP0M
Dengan gerakan menghentak tapi teratur Rayhan menyetubuhi Ustadza Dewi. Dia mencium dan menjilati pundak telanjang Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANAfKsxrptFkN
32111Please respect copyright.PENANAmHQNz6ctSQ
Sementara kedua tangannya kembali menjamah payudara Ustadza Dewi yang terasa kenyal di telapak tangannya. Ia menjepit puting Ustadza Dewi, membuat wanita berhijab itu makin menggelinjang nikmat.32111Please respect copyright.PENANAKCRzvzzyQd
32111Please respect copyright.PENANAWSiZOqJBEV
"Enak ya Ustadza?" Tanya Rayhan di sela-sela menyetubuhi gurunya.32111Please respect copyright.PENANALlMZUfbYoG
32111Please respect copyright.PENANARSQXtWU0Kd
"Iya Ray! Aahkk... Enak sekali, kontol kamu sangat besar, Ustadza suka." Jawab Ustadza Dewi terengah-engah.32111Please respect copyright.PENANAQTWLCOx7EE
32111Please respect copyright.PENANASM4BdY1ep9
Tangan kanan Rayhan turun kebawah, ia menyibak libiya majora Ustadza Dewi, dengan jari telunjuknya ia menggesek clitoris Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANA5P2Pa2Vnsr
32111Please respect copyright.PENANAtzSoayX66k
Sementara pinggulnya semakin kuat menghujami vagina Ustadza Dewi dengan penisnya.32111Please respect copyright.PENANAhbtIasB0Rb
32111Please respect copyright.PENANATjO5Ihl8iP
"Ray! Ustadza keluaaar lagiiii!" Tubuhnya melejang-lejang walaupun tidak sedahsyat sebelumnya. Rayhan yang belum puas meminta Ustadza Dewi untuk menungging, dan dengan patuhnya Ustadza Dewi menuruti keinginan muridnya.32111Please respect copyright.PENANAyhp3YJULED
32111Please respect copyright.PENANAzgkIVcjsFN
Dari belakang Rayhan kembali melakukan penetrasi di dalam vagina Ustadza Dewi yang terasa semakin licin.32111Please respect copyright.PENANAtZ9uHCnvlc
32111Please respect copyright.PENANAlXYnuLFEII
"Kamu belum keluar juga Ray?" Tanya Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANAqiAzsqRAld
32111Please respect copyright.PENANAlH4Xvw8vN7
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Belum Ustadza!" Ujar Rayhan, sembari meremas kedua bongkahan pantat Ustadza Dewi yang dulu sering ia pelototi, tapi siapa yang menduga, sekarang ia dengan bebas menyentuhnya.32111Please respect copyright.PENANAQaO1xLwbw8
32111Please respect copyright.PENANAJDDig71DGa
Bagi Ustadza Dewi penis Rayhan memang sangat nikmat, tapi kalau pemuda itu terus-menerus menyetubuhinya ia juga merasa tidak akan sanggup, bagaimanapun juga usia tidak bisa bohong walaupun birahinya masih menginginkan Rayhan mengaduk vaginanya lebih lama lagi.32111Please respect copyright.PENANA74fKF6T3Gx
32111Please respect copyright.PENANAmTxH82C7fA
Sepintas Ustadza Dewi memiliki sebuah ide berlian, agar Rayhan cepat menuntaskan hasrat birahinya. Walaupun ia belum pernah melakukannya, tapi tidak ada salahnya kalau ia mencobanya.32111Please respect copyright.PENANATAddgqiwv5
32111Please respect copyright.PENANA2IXPBhJYos
Dia melihat kearah Rayhan yang masih bersemangat menggenjot vaginanya, padahal tubuhnya sudah tidak sanggup lagi kalau harus kembali orgasme.32111Please respect copyright.PENANAdynRN5V881
32111Please respect copyright.PENANAo5dNm48UdL
"Ray, istirahat sebentar." Pinta Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANAAOupD8NUFM
32111Please respect copyright.PENANAqQkIrKGcOU
Rayhan menghentikan genjotannya. "Kenapa Ustadza, saya belum keluar." Protes Rayhan.32111Please respect copyright.PENANAoRjX88c3zG
32111Please respect copyright.PENANA1dblXShEYp
"Sebentar saja." Ulang Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANAJqGFFLWQTu
32111Please respect copyright.PENANAgAfK48hBO8
Dengan sangat terpaksa Rayhan mencabut batang kemaluannya dari lobang vagina Ustadza Dewi. Saat penis Rayhan terlepas, Ustadza Dewi merasa vaginanya begitu plong tidak seperti sebelumnya yang terasa begitu penuh saat penis Rayhan berada di dalam vaginanya.32111Please respect copyright.PENANAD0blTCQk20
32111Please respect copyright.PENANA9dP0WsYTCt
Ustadza Dewi turun dari atas tempat tidurnya, lalu dia mengambil sebuah lotion yang berada diatas meja riasnya. Kemudian ia kembali menghampiri Rayhan yang tengah duduk di tepian tempat tidurnya sembari mengocok kemaluannya.32111Please respect copyright.PENANAQAmpKLswMU
32111Please respect copyright.PENANAeryEskTmQ7
Mata Ustadza Dewi membeliak ngeri melihat kemaluan Rayhan yang berukuran sangat besar.32111Please respect copyright.PENANA4SReRvTg5O
32111Please respect copyright.PENANA56znOxlfZS
"Kamu pernah main anal sex?" Tanya Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANABexxmlFtsp
32111Please respect copyright.PENANAFj1Jms8Mwx
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Belum pernah, apa Ustadza mau mencobanya?" Tebak Rayhan penuh tanda tanya kepada Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANAyBsqyppaF8
32111Please respect copyright.PENANAJbbzr9Mmub
"Kalau kamu mau!" Ujar Ustadza Dewi malu.32111Please respect copyright.PENANAbKbEGveFcm
32111Please respect copyright.PENANA0u4wIY1aTs
Rayhan tersenyum tipis. "Tentu saja aku mau Ustadza! Pasti sangat menyenangkan bisa menjebol perawan seorang Ustadza." Kelakar Rayhan.32111Please respect copyright.PENANA5vcWBztawR
32111Please respect copyright.PENANA9a13mdwbQD
"Dasar kamu."Ustadza Dewi kembali naik keatas tempat tidur dengan posisi menungging. "Pake lotion itu, biar lebih muda." Suruh Ustadza Dewi sembari membuka pipi pantatnya selebar mungkin.32111Please respect copyright.PENANAwZHmpU3a1k
32111Please respect copyright.PENANAGwUkjGZ9FG
Rayhan meneguk air liurnya yang terasa hambar melihat anus Ustadza Dewi yang kemerah-merahan, merucut seperti bunga mawar yang hendak mekar.32111Please respect copyright.PENANADJqx82CpVc
32111Please respect copyright.PENANAVUCmyBFGm2
Segera Rayhan menuangkan isi body lotion ke lobang anus Ustadza Dewi. Dengan jarinya ia meratakan lotion tersebut. Setelah cukup rata Rayhan segera mengambil posisi yang pas untuk merobek anus Ustadza Dewi. Mula-mula ia menggesek batang kemaluannya di lobang anus Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANAl87UIheLvb
32111Please respect copyright.PENANApu5vNVZsbU
"Aku masukan sekarang ya Ustadza." Izin Rayhan.32111Please respect copyright.PENANAyBhuQnAd10
32111Please respect copyright.PENANAOlrAkvR163
Ustadza Dewi menganggukan kepalanya. "Pelan-pelan Ray! Anus Ustadza masih perawan." Ujar Ustadza Dewi mengingatkan Rayhan.32111Please respect copyright.PENANAKunWAsLWrW
32111Please respect copyright.PENANAhMSJmqcACV
"Tahan sedikit." Bisik Rayhan.32111Please respect copyright.PENANAZNMmwLZegN
32111Please respect copyright.PENANAy9jdgdoEI9
Dia mendorong penisnya untuk membuka lobang anus Ustadza Dewi, tapi percobaan pertamanya ia mengalami kegagalan, karena kepala penisnya meleset berulang kali setiap kali ia ingin mencobanya. Tidak kehabisan akal, Rayhan meludahi penisnya agar lebih licin.32111Please respect copyright.PENANAgHrvEFleHL
32111Please respect copyright.PENANAGN5vOCe714
Tangan kanan Rayhan memegangi batang kemaluannya, sembari mendorong pinggulnya. Kini usahanya mulai membuahkan hasil, karena kepala penisnya berhasil membuka lobang anus Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANA7tP338uL8o
32111Please respect copyright.PENANA8kVcRVVLrO
Dan pada saat bersamaan wajah Ustadza Dewi meringis menahan rasa sakit di lobang anusnya.32111Please respect copyright.PENANAYmVLsEVDlr
32111Please respect copyright.PENANAyqhjvcdxWI
"Eenghkk... Ray! Teruuuus." Perintah Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANAUelX0GhAjB
32111Please respect copyright.PENANAQ3eho3BeB8
Rayhan membelai pantat Ustadza Dewi, dia kembali menekan kemaluannya hingga kepala penisnya benar-benar masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi. "Oughkk... Sempit sekali Ustadza! Ini enak." Desah Rayhan, ia tidak menyangka kalau akan senikmat ini.32111Please respect copyright.PENANA7GPOksJjgT
32111Please respect copyright.PENANA7OSXnuKWcn
"Aduh Ray! Kontol kamu besar sekali... Aahkk..."32111Please respect copyright.PENANAaN0WDyqI80
32111Please respect copyright.PENANACqrK0AvAY6
Plaaakk...32111Please respect copyright.PENANAolzx41SSz4
32111Please respect copyright.PENANAhvUjdVTnQJ
Rayhan menampar pantat Ustadza Dewi. "Tapi enakkan Ustadza, hehehe... Aahkk... Tuhan." Lenguh Rayhan ketika batang kemaluannya juga ikut masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi hingga mentok.32111Please respect copyright.PENANApzwNKHQkOH
32111Please respect copyright.PENANAvkbu2y3gGB
"Yeaaaaa..." Jerit kecil Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANAAOKV3UtQvS
32111Please respect copyright.PENANAfn7LpZp1gZ
Pinggulnya tersentak-sentak ketika Rayhan menarik penisnya hingga kepala penisnya berada di bibir anusnya. Lalu dengan dorongan pelan Rayhan kembali membenamkan penisnya ke dalam anus Ustadza Dewi. Secara konsisten Rayhan melakukan gerakan tersebut dengan perlahan.32111Please respect copyright.PENANA5bzQqIAvAz
32111Please respect copyright.PENANAn6bTLsXBCK
Ustadza Dewi setengah mati menahan pedih di lobang anusnya, tetspi ia tidak meminta Rayhan untuk berhenti, karena ia percaya rasa sakit itu tidak akan lama.32111Please respect copyright.PENANA5fc2DXI8LL
32111Please respect copyright.PENANAUGnQQn5qAw
Dan benar saja, seiring dengan waktu Ustadza Dewi mulai menikmati penetrasi penis Rayhan di dalam lobang anusnya, seiring dengan anusnya yang mulai bisa beradaptasi dengan ukuran penis Rayhan yang sangat besar itu.32111Please respect copyright.PENANA9WMYhrUpuO
32111Please respect copyright.PENANAQOd1PRtTmj
"Aahkk... Aahkk... Terus sayang! Oughkk... Sodok anus Ustadza Ray. Aaahk..." Jerit Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANATolsFo99hc
32111Please respect copyright.PENANAYmZshTm6Pw
Ploookkksss...32111Please respect copyright.PENANA49BFe4sed3
Ploookkksss...32111Please respect copyright.PENANAYH78SBewf4
Ploookkksss...32111Please respect copyright.PENANAzwPT6jme8z
32111Please respect copyright.PENANAM1BcL0dAfh
Rayhan semakin cepat menyodok lobang Anus Ustadza Dewi, jepitan anus Ustadza Dewi di batang kemaluamnya membuat Rayhan merasa sudah hampir berada di puncaknya.32111Please respect copyright.PENANAwaIQA4PCrz
32111Please respect copyright.PENANAx5fRWNIxJq
"Ustadza saya mau keluar." Ujar Rayhan, ia meremas kuat bongkahan pantat Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANAO17GL7Y9UF
32111Please respect copyright.PENANABTHFp1oqDk
Tidak mau kalah dari muridnya, Ustadza Dewi ikut menggerakkan pantatnya, sementara jarinya menggosok clitorisnya dari bawah. "Bareng sayang... Ustadza juga mau KELUAAAR." Jerit Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANArrYrtfsH55
32111Please respect copyright.PENANAPmPyEqSfI1
Beberapa detik kemudian, dengan cara bersamaan mereka berdua menumpahkan hasrat birahi mereka.32111Please respect copyright.PENANA2zNCF7Psit
32111Please respect copyright.PENANAPZs188MRXs
Rayhan membenamkan penisnya semakin dalam di lobang anus Ustadza Dewi. Giginya menggertak sembari memuntahkan spermanya ke dalam lobang anus Ustadza Dewi. "Croooottss... Croooottss... Croooottss..." Pinggul Rayhan tersentak-sentak memuntahkan spermanya.32111Please respect copyright.PENANAlh71IUJ4rx
32111Please respect copyright.PENANANndVo98Z6N
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr....32111Please respect copyright.PENANAvebTRxBXkN
32111Please respect copyright.PENANAVLCXD95P1l
Kali ini Ustadza Dewi tidak hanya orgasme, tapi ia juga sampai terkencing-kencing. Hingga air urinnya menggenang diatas tempat tidurnya.32111Please respect copyright.PENANAm7Ju1g5rWu
32111Please respect copyright.PENANAiiTvGo0UBV
Perlahan penis Rayhan mulai mengecil dan terlepas dari lobang anus Ustadza Dewi. Saat penis itu terlepas, tampak lelehan sperma Rayhan yang tak tertampung keluar meleleh mengaliri paha Ustadza Dewi yang gemetar.32111Please respect copyright.PENANAj9s9rzhBCZ
32111Please respect copyright.PENANAl3iEeSdTkA
"Nikmat sekali Ustadza." Lirih Rayhan.32111Please respect copyright.PENANA7nyYI6y4u8
32111Please respect copyright.PENANA4I5ATGCGXq
Ia rebahan di samping Ustadza Dewi yang langsung memeluk tubuh kekarnya. "Kamu puas sayang, dengan lobang anus Ustadza?" Goda Ustadza Dewi yang kembali merasakan linu di lobang anusnya.32111Please respect copyright.PENANAnfGsbJP93T
32111Please respect copyright.PENANA93mdbEZRS5
"Iya sangat puas." Jawab Rayhan pelan sembari mencium kening Ustadza Dewi.32111Please respect copyright.PENANAyk5wkCjzkL
32111Please respect copyright.PENANA80QsmwtBfT
Ustadza Dewi memejamkan matanya, dan perlahan rasa kantuk mulai menguasai dirinya dan iapun tertidur lelap di dalam pelukan muridnya.32111Please respect copyright.PENANAXXfVgVYYbn
32111Please respect copyright.PENANAbgQTGh84UT
*****32111Please respect copyright.PENANA0ej43JQhKx
32111Please respect copyright.PENANAfBCrOF00Xy
32111Please respect copyright.PENANAWTfvCO7ue1
32111Please respect copyright.PENANAISfgNcPoNx
32111Please respect copyright.PENANAAUg13FAVyW
Akhir-akhir ini Julia sering melihat sahabatnya Zaskia lebih banyak melamun di kantor ketimbang pulang kerumah ataupun ke kantin ketika jam istirahat sekolah, atau ketika ia tidak ada jam mengajar. Seperti pagi ini, Zaskia tidak memiliki jam mengajar, tetapi ia memilih diam di kantor sembari bengong. Dan sesekali jemarinya tampak bermain dengan pulpen.32111Please respect copyright.PENANAbFdvCerkgH
32111Please respect copyright.PENANAc7JtpFyjXq
Julia sangat paham apa yang tengah terjadi dengan sahabatnya saat ini. Ia tau kalau sahabatnya saat ini sedang jatuh cinta, tapi masalahnya Zaskia malah jatuh cinta dengan Adik kandungnya sendiri tanpa ia sadari.32111Please respect copyright.PENANAol4lITbkQU
32111Please respect copyright.PENANAo7fTvH9gis
Sebagai sahabat seharusnya Julia mengingatkan bahayanya perasaan yang ada di dalam hati sahabatnya. Tetapi Julia malah melakukan sebaliknya, ia dengan sengaja membuat perasaan Zaskia kian berkembang, seakan ia mendukung cinta terlarang sahabatnya dengan adiknya.32111Please respect copyright.PENANAJQx2bJfw69
32111Please respect copyright.PENANAdcX17T74Kd
"Bengong lagi." Tegur Julia.32111Please respect copyright.PENANABFaolDzTo7
32111Please respect copyright.PENANA7l8TfPByCT
Zaskia menghela nafas. "Ana lagi bingung uhkti." Jujur Zaskia. Toh tidak ada gunanya ia menutupi perasaannya saat ini.32111Please respect copyright.PENANAxZXFSmidcH
32111Please respect copyright.PENANAU8yCi9q1JW
"Coba cerita."32111Please respect copyright.PENANAnU4UFplc3m
32111Please respect copyright.PENANAJH2n31wwLk
"Ana gak ngerti dengan perasaan ana saat ini, kenapa ana bisa sangat marah kepada Rayhan, padahal kalau di pikir-pikir ana terlalu berlebihan." Ujar Zaskia, dia menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi.32111Please respect copyright.PENANAjw3NKm4HxI
32111Please respect copyright.PENANArfZCGjDWGj
Julia menganggukkan kepalanya. "Emang apa masalahnya Uhkti?" Tanya Julia.32111Please respect copyright.PENANAqoZxXvjj3N
32111Please respect copyright.PENANAC1w54IJKUt
"Semalam Rayhan pulang subuh, padahal sebelum dia sudah berjanji kalau ia akan menjaga Ana, tapi nyatanya dia malah keluyuran hingga subuh." Bibirnya merucut ke depan, mengingat kejadian semalam yang membuatnya sangat kesal terhadap adik kandungnya.32111Please respect copyright.PENANAgwn9CeOvkP
32111Please respect copyright.PENANAwgOsZ7J96V
"Jadi kamu marah gara-gara itu?"32111Please respect copyright.PENANANlnYoWXsY2
32111Please respect copyright.PENANA3l3QlZIesl
Zaskia menganggukan kepalanya. "Dia tidak bisa memegang omongannya." Zaskia diam sejenak, sembari menatap keluar jendela kantor. "Tapi... Kalau di pikir-pikir anak seusia Rayhan sangat wajar kalau dia belum bisa memegang ucapannya." Lirih Zaskia pelan.32111Please respect copyright.PENANAoY5WsGkeNI
32111Please respect copyright.PENANAU3Cp1TRY0U
"Ana mengerti perasaan Uhkti Zaskia! Tapi menurut Ana Rayhan bukan tipe anak seperti itu. Walaupun ia masih muda, tapi ia berpandangan luas."32111Please respect copyright.PENANAUhdBU9etTx
32111Please respect copyright.PENANAqfpPG68YgF
"Kalau begitu kenapa ia mengabaikan janjinya." Sengit Zaskia.32111Please respect copyright.PENANAVNzzlg9qfc
32111Please respect copyright.PENANAXjKKYXGytm
Julia kembali tersenyum. "Ana yakin Rayhan pasti memiliki alasan kuat kenapa semalam ia menghilang." Jelas Julia kepada Zaskia.32111Please respect copyright.PENANAJnItcgB1uA
32111Please respect copyright.PENANARLSbHw7HaV
"Mungkin. " Jawab Zaskia acuh.32111Please respect copyright.PENANAny4EMLtlJd
32111Please respect copyright.PENANA6c75lmg4AR
Gadis cantik itu kembali hanyut dalam lamunannya, ia sangat tidak mengerti dengan perasaannya saat ini kepada Rayhan. Terkadang ia melihat sosok Rayhan seperti bukan Adik kandungnya, melainkan sosok pemuda tampan yang selalu ada untuknya.32111Please respect copyright.PENANA1UaV2VtzRJ
32111Please respect copyright.PENANAtGj48zjHzS
****32111Please respect copyright.PENANAxzm7T5CVHr
32111Please respect copyright.PENANAUeGavaioKv
Di tempat berbeda, di kediaman Ustadza Dwi...32111Please respect copyright.PENANA4aQWARiXKB
32111Please respect copyright.PENANAVhJRxM2D46
Wanita berusia 38 tahun itu tengah sibuk mencuci piring ketika seseorang mengetuk pintu rumahnya. Ia bergegas membasuh kedua tangannya yang di penuhi busa sabun. Buru-buru ia mengelap tangannya dengan gamis yang ia kenakan tanpa perduli gamisnya menjadi kotor.32111Please respect copyright.PENANAFGQhnNQip3
32111Please respect copyright.PENANAh8ZT1fwFNc
Setibanya di depan pintu rumahnya, ia bergegas membuka pintu rumahnya dan ternyata yang datang adalah petugas kebersihan bernama Imbron.32111Please respect copyright.PENANAJHwevAOuTI
32111Please respect copyright.PENANAZgfsOLsdXT
Sejenak Ustadza Dwi terdiam melihat sosok Imbron yang bertubuh besar. Kedua tangan Imbron yang berada di depan terlihat begitu kekar mengingatkannya dengan sosok kolor ijo yang semalam telah menodainya.32111Please respect copyright.PENANAWekP8HL61A
32111Please respect copyright.PENANAvFN3C39JT7
"Maaf, katanya Ustadza memanggil saya." Sapa Imbron.32111Please respect copyright.PENANAL88IJrmRkl
32111Please respect copyright.PENANAI07n9xGBha
Ustadza Dwi tersentak sadar dari lamunannya. "Eh iya, saya mau minta tolong sama bapak." Ujar Ustadza Dwi yang sempat gugup karena pikiran yang menerawang.32111Please respect copyright.PENANAf7fPNKARYb
32111Please respect copyright.PENANAsE0nJMDvFA
"Apa yang bisa saya bantu Ustadza."32111Please respect copyright.PENANAnhYZrUDoo7
32111Please respect copyright.PENANAAYHGlqNxfJ
"Genteng rumah saya ada yang pecah, Bapak bisa bantu menggantikannya?" Tanya Ustadza Dwi. Yang diam-diam tengah mengagumi bentuk tubuh Pak Imbron.32111Please respect copyright.PENANAP2cQG7b0pI
32111Please respect copyright.PENANAow88AdUn2w
"Bisa Bu, boleh saya lihat?"32111Please respect copyright.PENANASkeP2ayY6d
32111Please respect copyright.PENANAKajgrsNdjj
Ustadza Dwi mengangguk. "Boleh, ayo masuk." Ujar Ustadza Dwi mempersilahkan Imbron masuk ke dalam rumahnya. Padahal saat ini di rumahnya sedang tidak ada orang lain kecuali dirinya.32111Please respect copyright.PENANAHzb1lgfLBd
32111Please respect copyright.PENANAsyGplx0BRD
Dengan senang hati Imbron mengikuti langkah kecil Ustadza Dwi. Saat matanya melirik kearah bongkahan pantat Ustadza Dwi yang di balut gamis berwarna hijau lumut, membuat Imbron kembali teringat ketika ia tidak sengaja mengintip Ustadza Dwi yang tengah bermasturbasi di dalam kamar mandi. Membayangkan kejadian waktu itu, membuat penis Imbron menggeliat di dalam celana lusuhnya.32111Please respect copyright.PENANAETeCIEuru3
32111Please respect copyright.PENANARZ8fZNXYxb
Tanpa merasa khawatir, Ustadza Dwi memperlihatkan genteng dapurnya yang pecah karena ketimpa ranting pohon semalam. Dan gara-gara suara genteng tersebut, ia di pertemukan dengan si Kolor Ijo. Entah itu sebuah keberuntungan atau musibah bagi Ustadza Dwi.32111Please respect copyright.PENANATUukGtxyCb
32111Please respect copyright.PENANAg5u07LdJ5m
"Ada dua yang pecah!" Gumam Imbron sembari melihat langit-langit dapur rumah Ustadza Dwi. "Ada tangga?" Imbron kembali melihat Ustadza Dwi yang tengah bengong.32111Please respect copyright.PENANAC7Wl8Bp8rz
32111Please respect copyright.PENANAc8IhTKxkk9
Diam-diam Ustadza Dwi tengah melihat kearah tonjolan besar di selangkangan Imbron, pikiran kotornya mengembara membuatnya kehilangan fokus. Imbron yang menyadari kemana arah tatapan mata Ustadza Dwi hanya terkekeh di dalam hati, ia tidak menyangka kalau seorang Ustadza bisa kehilangan kontrol hanya karena melihat selangkangannya.32111Please respect copyright.PENANA1mrNOcMLjL
32111Please respect copyright.PENANAgX0SPJ7V2f
Tetapi walaupun begitu Imbron tidak berani mengambil tindakan yang beresiko, bagaimanapun juga Ustadza Dwi adalah wanita terhormat. Bisa berbahaya kalau ia nekat melakukan tindakan asusila terhadap Ustadza Dwi.32111Please respect copyright.PENANAFhFipVq1xK
32111Please respect copyright.PENANAIImS8Ipydn
"Ustadza!" Panggil Imbron.32111Please respect copyright.PENANA6T2doR8FM2
32111Please respect copyright.PENANADFU3jSxm4H
Dwi segera tersadar dari lamunannya. Wajahnya yang putih mendadak berubah menjadi merah padam. "Astaghfirullah Maaf! Tadi bilang apa?" Tanya Ustadza Dwi salah tingkah.32111Please respect copyright.PENANAIL33yyfmA4
32111Please respect copyright.PENANA3wQL6uElFK
"Ada tangga?" Ulang Imbron.32111Please respect copyright.PENANAZHvVjy5pJX
32111Please respect copyright.PENANAo3xMLkMkVh
"Oh iya ada di belakang."32111Please respect copyright.PENANA30NPAkDp8s
32111Please respect copyright.PENANAK1jRpcXFh0
Ustadza Dwi menemani Imbron kebelakang rumahnya untuk mengambil tangga dan dua keping genteng untuk menggantikan genteng yang jebol. Ia kembali ke dapur, selagi Imbron sibuk memposisikan tangga, lagi-lagi Ustadza Dwi ketangkap basah tengah melihat selangkangan Imbron.32111Please respect copyright.PENANAFC72pmLXJe
32111Please respect copyright.PENANAZj9jAzTZIU
Wanita berhijab merah muda itu juga tidak mengerti kenapa ia selalu saja fokus kearah selangkangan Pak Imbron.32111Please respect copyright.PENANA4GZu9QmAI0
32111Please respect copyright.PENANAj61HwpUPu4
Pria berusia 56 tahun itu tampak menyeringai bangga saat mengetahui ketertarikan Ustadza Dwi terhadap selangkangannya. Mengingat dirinya dari golongan rendah, tentu saja ia menjadi senang karena di lirik oleh wanita sekelas Ustadza Dwi.32111Please respect copyright.PENANAlkhUH5Fj50
32111Please respect copyright.PENANAN9ihmCWE9y
Dengan perasaan yang tidak menentu Ustadza Dwi membantu memegangi anak tangga ketika Pak Imbron menaiki anak tangga yang berbentuk huruf A. Diam-diam Ustadza Dwi menelan air liurnya setiap kali melihat tonjolan di celana hitam yang di kenakan Imbron. Diam-diam ia mulai menerka-nerka ukuran penis Pak Imbron.32111Please respect copyright.PENANAyxJ9U8Mips
32111Please respect copyright.PENANAXkHBrfOcgN
"Bisa gak Pak?" Tanya Ustadza Dwi.32111Please respect copyright.PENANAu9igAWFe5H
32111Please respect copyright.PENANAdZd5LDdZrb
Dari atas Imbron melihat kebawah, wajah cantik Ustadza Dwi terlihat begitu indah di lihat dari atas. "Insyaallah bisa Ustadza! Ini tinggal di ganti aja." Jawab Imbron.32111Please respect copyright.PENANAD2yVRUkCkE
32111Please respect copyright.PENANA16LAc7fQvj
"Tolong ya Pak."32111Please respect copyright.PENANAcbHMD2seeZ
32111Please respect copyright.PENANAANJPBIKJz8
Imbron segera mengambil genteng yang telah rusak dan menggantikannya dengan yang baru.32111Please respect copyright.PENANAbqohpbqbXm
32111Please respect copyright.PENANABHR90iWGPC
Tidak butuh waktu lama bagi Imbron yang memang cukup berpengalaman. Dalam hitungan menit, ia telah selesai mengganti genteng rumah Ustadza Dwi yang jebol dengan genteng yang baru. Ustadza Dwi tampak puas dengan hasil pekerjaan Imbron.32111Please respect copyright.PENANADBek2tfVkH
32111Please respect copyright.PENANABCm1fkie6E
Saat Imbron ingin turun, lagi-lagi Ustadza Dwi memegangi tangga. Posisi Imbron yang turun menghadap kearahnya, membuat Ustadza Dwi dapat melihat jelas tonjolan besar yang ada di celana lusuh Imbron.32111Please respect copyright.PENANARjk2EhoXIo
32111Please respect copyright.PENANAiHjmaytgyv
"Ya Tuhan, besar sekali." Gumam Ustadza Dwi.32111Please respect copyright.PENANAZr3mF87FgV
32111Please respect copyright.PENANACyJIbO7HC2
Jantung Ustadza Dwi berdetak cepat, dan nafasnya memburu melihat tonjolan di celana Pak Imbron.32111Please respect copyright.PENANARkXEX9EEOh
32111Please respect copyright.PENANA43NzKQxjP9
Sementara Imbron dengan sengaja berlama-lama, seakan ingin memperlihatkan tonjolan di celana lusuhnya. Tentu saja apa yang di lakukan Imbron membuat Ustadza Dwi panas dingin. Ia sangat yakin sekali, kalau di balik celana itu ada benda besar yang bisa membuatnya ketagihan.32111Please respect copyright.PENANAQ9SF7CjFKA
32111Please respect copyright.PENANAPZQ0QKV0rm
"Sudah selesai Bu." Ujar Imbron.32111Please respect copyright.PENANAsJiUOiDrTe
32111Please respect copyright.PENANAK0mdNMwPwk
Ustadza Dwi tersenyum senang. "Terimakasih banyak ya Pak! Gak kebayang kalau gak ada Bapak." Ujar Ustadza Dwi jujur, mengingat curah hujan yang akhir-akhir ini cukup tinggi.32111Please respect copyright.PENANAw5d7bNPHBd
32111Please respect copyright.PENANAAycjQw4edH
"Sama-sama Ustadza! Kalau tidak ada lagi yang perlu di bantu, saya mau pamit pulang." Ujar Pak Imbron.32111Please respect copyright.PENANA26uEQ7s8v3
32111Please respect copyright.PENANAVpYbCSGSvP
Entah kenapa Ustadza Dwi malah mencegahnya. "Kok buru-buru sekali Pak, biar saya buatkan minuman dulu ya Pak." Usul Ustadza Dwi, ia merasa tidak ada salahnya kalau ia sedikit melayani Pak Imbron mengingat pria paru baya itu baru saja membantunya.32111Please respect copyright.PENANA926MaRTi4Z
32111Please respect copyright.PENANAkm7ZigWYik
"Wah saya jadi merepotkan Ustadza."32111Please respect copyright.PENANAl1XbYuzPtC
32111Please respect copyright.PENANAgKY4TixRPg
"Gak repot kok Pak!" Ujar Ustadza Dwi tersenyum manis. "Sebentar ya Pak." Ustadza Dwi segera menghangatkan air untuk membuatkan segelas kopi.32111Please respect copyright.PENANABNbuyvvWD1
32111Please respect copyright.PENANA5yabFqvXpP
Sementara Imbron duduk di kursi makan sembari menunggu Ustadza Dwi yang tengah membuat kopi.32111Please respect copyright.PENANADe0jiYvqW8
32111Please respect copyright.PENANAmL0aYPqIfr
Sesekali wajah Imbron menegang, membayang kemolekan tubuh Ustadza Dwi. Ingin rasanya ia mendekap dan memperkosa Ustadza Dwi, tapi sayangnya ia tidak memiliki keberanian sebesar itu, walaupun ia tau kalau Ustadza Dwi juga memiliki ketertarikan kepada dirinya.32111Please respect copyright.PENANA3cRjtVQ3t7
32111Please respect copyright.PENANA11c9JjIW5b
Tidak lama kemudian Ustadza Dwi menyajikan dua gelas kopi untuk mereka nikmati bersama. Sembari menikmati segelas white kopi mereka mengobrol ringan, dari kehidupan Imbron yang di tinggal Istrinya, hingga keputusan Pak Imbron yang tidak ingin menikah lagi.32111Please respect copyright.PENANAmSKpWZ1y3X
32111Please respect copyright.PENANAV27UPY33f7
"Maaf Pak! Sebagai orang dewasa apa Bapak tidak butuh seorang wanita untuk itu..." Tanya Ustadza Dwi agak canggung karena pertanyaannya sedikit pribadi.32111Please respect copyright.PENANAH31Nuh4vPE
32111Please respect copyright.PENANA8bwPB14SA8
Pak Imbron tersenyum tipis. "Masuk Bu Ustadza ngentot?" Ujar Pak Imbron santai.32111Please respect copyright.PENANA8hOYkhfAOR
32111Please respect copyright.PENANAJdOb3KEICd
"Hmmm... Iya, kira-kira begitu." Lirih Ustadza Dwi agak jengah.32111Please respect copyright.PENANAfm1lx21znX
32111Please respect copyright.PENANAq2xeUBmEaq
Imbron mengalihkan pandangannya sejenak, lalu kembali menatap Ustadza Dwi. "Terkadang saya merasa kesepian, tapi biasanya saya melakukan onani sebagai gantinya." Jelas Pak Imron gamblang.32111Please respect copyright.PENANAC9OrYcNGOs
32111Please respect copyright.PENANAJuwJ7qhu4V
"Onani?" Heran Ustadza Dwi.32111Please respect copyright.PENANAiIAj3nhING
32111Please respect copyright.PENANADX6zz5NByC
"Ngocok kontol Ustadza." Tembak Imbron gamblang.32111Please respect copyright.PENANAw8M7ZApqcK
32111Please respect copyright.PENANAnjVK2vZdFY
Wajah putih Ustadza Dwi mendadak merah merona mendengar pengakuan Imbron yang terlalu ceplas-ceplos. Rasanya tidak pantas pria paru baya itu berkata kotor, apa lagi di hadapannya saat ini adalah seorang Ustadza.32111Please respect copyright.PENANAfqd9AXNk4Y
32111Please respect copyright.PENANA2lu5vknDRM
Beruntung ia berhadapan dengan Ustadza Dwi yang memahami pemilihan kata yang di gunakan Imbron.32111Please respect copyright.PENANAntIOp8F3i8
32111Please respect copyright.PENANAS3tuuehGiN
*****32111Please respect copyright.PENANAF8fyksPbzN
32111Please respect copyright.PENANAj4KNCk0G5w
32111Please respect copyright.PENANA29HihPWx9m
32111Please respect copyright.PENANAb1dPme6JTO
32111Please respect copyright.PENANAqi1k9qNBa4
Pulang sekolah...32111Please respect copyright.PENANAFJ5DBKc6qH
32111Please respect copyright.PENANA27haHbuOnn
"Rayhan hari ini gak masuk ya?" Tanya Doni32111Please respect copyright.PENANAec3S92SMFt
32111Please respect copyright.PENANAkP430s6az2
Azril yang berjalan beriringan dengan Doni hanya mengangguk pelan. "Mungkin lagi sakit!" Tebak Azril.32111Please respect copyright.PENANAcHBL5ywgXJ
32111Please respect copyright.PENANACKBd5CzLsw
"Gimana kalau kita ke rumahnya aja." Usul Nico.32111Please respect copyright.PENANAFdhWZDNpcR
32111Please respect copyright.PENANArelKrdyoIK
"Liat besok aja! Kalau dia gak masuk baru kita jinguk rame-rame." Ujar Azril, entah kenapa hari ini ia ingin segera pulang kerumah. "Aku duluan ya." Lanjut Azril bergegas meninggalkan kedua sahabatnya.32111Please respect copyright.PENANAk9QOvNrMdn
32111Please respect copyright.PENANAt8EGLW9s7m
Ia melangkah cepat menuju rumahnya. Ada rasa rindu yang luar biasa membunca di hatinya. Keinginannya melihat Ibu Tirinya, membuatnya menolak ajakan kedua sahabatnya untuk menjenguk Rayhan yang hari ini membolos sekolah tanpa ada pemberitahuan.32111Please respect copyright.PENANASSYlA6gDpG
32111Please respect copyright.PENANA4Ek9T1YrWH
Setibanya di rumah Azril segera mencari sosok Ibu Tirinya, ia menuju kamar Ibu Tirinya.32111Please respect copyright.PENANAYNpadTiFjf
32111Please respect copyright.PENANAlo9mYN69fZ
Baru saja sedikit daun pintu yang terbuka, Azril mengurungkan niatnya memanggil Ustadza Laras ketika ia melihat wanita cantik itu berdiri di depan cermin hanya memakai selembar handuk untuk menutupi tubuh telanjangnya. Ia dapat melihat seperempat punggung mulus Laras, dan rambutnya yang terurai panjang.32111Please respect copyright.PENANAtKk5mJxctZ
32111Please respect copyright.PENANA7Yig4zOJo8
Azril dapat merasakan geliat burungnya yang ada di balik seragam sekolah ia kenakan. Bayangan tubuh molek Ustadza Laras kembali terngiang-ngiang di benaknya.32111Please respect copyright.PENANAXa2WMnOlBl
32111Please respect copyright.PENANAF9WspuHbgd
"Umi!" Lirih Azril.32111Please respect copyright.PENANAqv9rkrOlHY
32111Please respect copyright.PENANAkjCkrOn53c
Laras yang tidak menyadari kehadiran Azril hanya diam terpaku di depan cermin. Sesekali tubuhnya terguncang, mengingat satu jam yang lalu ia di paksa melayani nafsu bejat keponakannya sendiri. Ia tidak menyangka kalau Daniel akan tega melakukannya.32111Please respect copyright.PENANAXLHhCCLGf8
32111Please respect copyright.PENANAExfW09tfdR
Tapi harus di akui kalau persetubuhan beberapa waktu yang lalu memang menjadi sebuah pengalaman yang luar biasa. Baru kali ini ia merasakan nikmatnya bercinta.32111Please respect copyright.PENANA7VrFt0XJGH
32111Please respect copyright.PENANAhhrR85GL2j
Sampai detik ini, Laras masih bisa merasakan penis Daniel berada di dalam rongga vaginanya. Bahkan tadi ia sempat memeriksa lobang vaginanya yang kini mengangah di bandingkan sebelumnya.32111Please respect copyright.PENANA5ctKyuFgMn
32111Please respect copyright.PENANAdQYOggo8b7
"Astaghfirullah!" Desah Laras pelan.32111Please respect copyright.PENANAJiM8JLQPY6
32111Please respect copyright.PENANAIsuQAS2zPw
Ia berusaha membuang bayangan tubuh Daniel yang telah mendekapnya dengan erat.32111Please respect copyright.PENANAmqo7tho8Zn
32111Please respect copyright.PENANAWaSG3T7JUG
Setelah merasa cukup tenang, Laras melepas pengikat handuk yang menempel di tubuhnya. Dengan perlahan handuk putih tersebut merosot kelantai kamarnya, meninggalkan tubuh telanjangnya yang di penuhi bekas perzinahaannya bersama keponakannya sendiri.32111Please respect copyright.PENANAFQFXsGfV2t
32111Please respect copyright.PENANA90mRMMayLg
Ada beberapa bekas cupangan di bagian leher dan dadanya, sementara di selangkangannya tampak memerah karena benturan selangkangan mereka berdua. Dan di bagian pantatnya, terdapat cap lima jari yang tertinggal.32111Please respect copyright.PENANA3R79mHXEvb
32111Please respect copyright.PENANAWaISbUabqV
Azril yang berada tidak jauh dari belakangnya, dapat melihat jelas bekas merah yang menempel di pantat mulusnya.32111Please respect copyright.PENANA26wJVOa2KU
32111Please respect copyright.PENANA50HL2Iojyp
Tetapi pemuda itu tak begitu perduli, ia terlalu menikmati pemandangan indah yang ada di hadapannya saat ini. Bahkan kini tangannya sudah berada di dalam celananya.32111Please respect copyright.PENANAS4GFa4aSnq
32111Please respect copyright.PENANAjaDnrOEmql
Laras membuka lemari pakaiannya, ia mengambil satu set pakaian dalam yang terbilang seksi. Ia memakai bra jenis bikini yang hanya menutupi seperempat payudaranya, di padu dengan celana dalam berenda transparan merek erlanlee berwarna merah terang.32111Please respect copyright.PENANASY1Cgwc7et
Mata Azril sampai melotot ketika Laras membungkuk dan memakai celana dalamnya. Seksi... Sungguh sangat seksi sekali pakaian dalam yang di kenakan Laras.32111Please respect copyright.PENANAU6DtcvMyyk
32111Please respect copyright.PENANAlEQF7AJKsh
Kemudian Laras mengambil gamis berwarna hijau lumut di padu dengan warna coklat. Di bagian atasnya terdapat tiga kancing dan di bagian rok bawahnya terdapat motif bunga berwarna emas timbul. Dengan gamis tersebut, Ustadza Laras terlihat sangat anggun.32111Please respect copyright.PENANAcmtp7ECsZ6
32111Please respect copyright.PENANAoYFERXBo7Z
32111Please respect copyright.PENANA0nnb7UeEF5
"Azril!" Kaget Laras saat ia berbalik menghadap pintu kamarnya yang sedikit terbuka.32111Please respect copyright.PENANAJ4R8TBJqDD
32111Please respect copyright.PENANANrLb2nL0cK
Azril mendadak kagok. "U-umi."32111Please respect copyright.PENANA2rWt0FGp2Y
32111Please respect copyright.PENANArZLA5wJxBB
"Kamu sudah lama di sana?" Tanya Laras curiga, melihat reaksi anaknya. Ia sempat berfikir kalau putranya sudah cukup lama berada di sana, tapi ia buru-buru menepisnya.32111Please respect copyright.PENANAkjKUEwvahB
32111Please respect copyright.PENANAWgm0H3n0uf
"Baru aja Mi." Jawab Azril.32111Please respect copyright.PENANA9C1ey20oZ6
32111Please respect copyright.PENANARvOXHeYKK9
Laras tersenyum manis, rasanya memang tidak mungkin Azril mengintipnya berganti pakaian mengingat putranya seorang pemuda beriman.32111Please respect copyright.PENANAoJKTGrefXk
32111Please respect copyright.PENANAwAWh0DOYYf
Laras menghampiri anaknya dan kemudian ia meminta Azril untuk segera berganti pakaian, sementara dirinya menyiapkan makan siang untuk keluarga kecilnya. Sejenak ia melupakan kejadian tadi pagi.32111Please respect copyright.PENANAjuW9OAh40h
32111Please respect copyright.PENANAiaKUFuXoDC
*****32111Please respect copyright.PENANA5848gfm2st