Mereka berpelukan sangat erat sembari bertukar air liur. Tangan kiri Rayhan mendekap kepala Ustadza Dewi, agar leluasa mengemut bibir merah Ustadza Dewi, sementara tangan kanannya membelai dan meremas bongkahan pantat Ustadza Dewi yang semok itu.31765Please respect copyright.PENANARp5AMDrun8
31765Please respect copyright.PENANAniuLtQEOIo
Wanita berusia 39 tahun itu hanya pasrah mengikuti permainan muridnya. Sesekali ia membalas, dengan mengait lidah Rayhan yang tengah menjamah langit-langit mulutnya.31765Please respect copyright.PENANAdLy2d8H6JM
31765Please respect copyright.PENANAEm4MFp6J7v
Dengan satu tarikan cepat Rayhan menggendong tubuh sintal Ustadza Dewi. Reflek wanita paruh baya itu melingkarkan kedua tangannya di leher Rayhan. Sejenak mereka saling pandang, membuat hati Ustadza Dewi bergetar.31765Please respect copyright.PENANAh9nL9SQwsO
31765Please respect copyright.PENANAVlwv6VBTH1
Rayhan segera membawa Ustadza Dewi ke dalam kamar Ustadza Dewi. Ia membaringkannya dengan perlahan.31765Please respect copyright.PENANA5xQVG26l4M
31765Please respect copyright.PENANAMwooxbxcTc
"Ustadza cantik sekali!" Goda Rayhan. Ia ikut berbaring di samping Ustadza Dewi dengan posisi miring menghadap kearah Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANA0aQbh4hkbI
31765Please respect copyright.PENANAdumlPg4MMa
Ustadza Dewi tersipu malu. "Gombal!" Ujar Ustadza Dewi sambil mencubit hidung Rayhan.31765Please respect copyright.PENANAxN8hxvTF6X
31765Please respect copyright.PENANAazO9vptlQk
Rayhan membelai kepala Ustadza Dewi yang tertutup hijab syiria berwarna putih dengan motif bunga anggrek. "Suer, Ustadza memang sangat cantik." Tegas Rayhan, dia mengecup kening Ustadza Dewi dengan mesrah.31765Please respect copyright.PENANAlJiyXxbnXN
31765Please respect copyright.PENANApmqtcea3Ky
Wanita berparas cantik itu hanya diam seraya tersenyum senang. Hatinya di buat berbunga-bunga oleh pujian dan sentuhan Rayhan kepada dirinya.31765Please respect copyright.PENANAARGtvPcdf1
31765Please respect copyright.PENANACKCEtBP3qJ
Ciuman Rayhan turun kebawah menuju sepasang kelopak mata indah Ustadza Dewi, terus hidung, kedua pipi Ustadza, lalu kemudian kembali melumat bibir merah Ustadza Dewi selama beberapa detik. Sembari menikmati bibir Ustadza Dewi, Rayhan membelai payudara Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANA711OsOf1bw
31765Please respect copyright.PENANApW8bfmSpEc
"Eenghkk..." Desah Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANAFiV1GLHvlB
31765Please respect copyright.PENANA6944CyJJqP
Dia membiarkan pemuda tanggung itu menanggalkan kancing gamisnya. Dia dapat merasakan telapak tangan Rayhan yang hangat menyusup masuk ke dalam bra yang di kenakannya.31765Please respect copyright.PENANAAOYzld9Nqm
31765Please respect copyright.PENANATg6118SsBX
Matanya terpejam ketika jemari Rayhan mulai meremasi payudaranya yang ranum. Dan rasa itu kian nikmat tatkalah Rayhan memencet putingnya, memilin dan memelintir putingnya yang telah menegang.31765Please respect copyright.PENANAWoYzSCRXsR
31765Please respect copyright.PENANAwEY16OPOBT
"Ray! Aaahk... Aahkk..." Erang Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANAnESCuVg9Pt
31765Please respect copyright.PENANAPKXOt3dn8u
Kedua tangan Rayhan melepas gamis yang di kenakan Ustadza Dewi, hingga yang tersisa hanya jilbab putih dengan motif bunga anggrek dan pakaian dalamnya yang berwarna cream.31765Please respect copyright.PENANAhrkKGKbn8G
31765Please respect copyright.PENANAg8qrfw2dN2
Rayhan menyingkap keatas beha Ustadza Dewi, dia kembali menjamah payudara Ustadza.31765Please respect copyright.PENANASjbdArtOsH
31765Please respect copyright.PENANADjy5AVH2Hv
"Oughkk... Ray! Enak sekali!" Erang Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANADkLV5BmyNT
31765Please respect copyright.PENANAcbyyUb4dX5
Dia menunduk dan mulai mencucupi payudara Ustadza Dewi, dia menghisap puting Ustadza Dewi secara bergantian, membuat wanita cantik itu menggelinjang nikmat, dan tampak celana dalamnya semakin basah, membentuk peta dunia.31765Please respect copyright.PENANAj5Icdn22Ha
31765Please respect copyright.PENANAPqWeBbrrer
Tangan Rayhan turun ke bawah, ia membelai vagina Ustadza Dewi dari luar celana dalam.31765Please respect copyright.PENANAWrXNgAozWZ
31765Please respect copyright.PENANAJIAAu2i2VY
"Basah!" Bisik Rayhan.31765Please respect copyright.PENANAomUAW2yaK0
31765Please respect copyright.PENANAX73ooVUDvh
Ustadza Dewi mentoel hidung Rayhan. "Gara-gara kamu." Omel Ustadza Dewi. "Kamu harus bertanggung jawab sayang." Lanjut Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANA3qHQv6gZqP
31765Please respect copyright.PENANAdcBAfyYomu
Rayhan mengangkat satu alisnya. "Apa yang harus hamba lakukan wahai bidadari surga." Ujar Rayhan sok puitis, tapi cukup ampuh untuk membuat wanita cantik yang ada di hadapannya saat ini tersipu malu31765Please respect copyright.PENANA7qURbmtYZM
31765Please respect copyright.PENANAkOhp26m6Zr
"Puaskan Ustadza." Lirih Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANAIs4bu4Bnjf
31765Please respect copyright.PENANA7sNF9EF5ox
Rayhan melanjutkan aksinya dengan menelanjangi Ustadza Dewi. Ia melepas beha yang di kenakan Ustadza Dewi, lalu kedua tangannya beralih ke sisi kiri dan kanan celana dalam Ustadza Dewi. Dengan perlahan ia menarik celana dalam Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANALSLABY9Syy
31765Please respect copyright.PENANAB1ZYFIaJNQ
Rayhan mengambil posisi bersujud, dia mengangkangi kaki Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANAaIM8CYnFfV
31765Please respect copyright.PENANARVMGu086A2
"Ini sungguh indah!" Gumam Rayhan.31765Please respect copyright.PENANAlTrfDjHP4q
31765Please respect copyright.PENANAiVVaOegcb2
"Jilat sayang."31765Please respect copyright.PENANA2NUXcwuBjb
31765Please respect copyright.PENANAmm380rPjzt
Rayhan tersenyum tipis. Lalu dia membenamkan wajahnya diantara kedua kaki Ustadza Dewi. Lidahnya terjulur menyapu permukaan vagina Ustadza Dewi, menyentil clitorisnya dengan gemas. Sementara tangan kanannya membelai pubik vagina Ustadza yang di tumbuhi rambut yang cukup lebat.31765Please respect copyright.PENANAGp2DEapQ9O
31765Please respect copyright.PENANAlkky5OSuGW
Lendir kewanitaan Ustadza Dewi keluar semakin banyak, dan Rayhan tanpa merasa jijik menyeruput lendir kewanitaan milik Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANA6jnfrX42yQ
31765Please respect copyright.PENANAxZDmC6ACIQ
Sluuuppss....31765Please respect copyright.PENANAYUfr5ClQ7i
Sluuuppss...31765Please respect copyright.PENANAB8zgEjpSMb
Sluuuppss....31765Please respect copyright.PENANAGXrszzHdwp
31765Please respect copyright.PENANAWlPP929ych
Rayhan kembali menghisap clitoris Ustadza Dewi, sementara kedua jarinya menusuk lobang vagina Ustadza Dewi. Dia menggerakkan tangan kanannya, menusuk vagina Ustadza Dewi. Sesekali jari tengah berputar, mengorek dan menusuknya kembali dengan gerakan yang berubah-rubah.31765Please respect copyright.PENANAQVzWZ10lwp
31765Please respect copyright.PENANAEfsWZRuZNA
Alhasil tubuh Ustadzah Dewi menggelinjang tak beraturan, sementara di bawah sana terasa semakin basah.31765Please respect copyright.PENANAq8SWt4pWu1
31765Please respect copyright.PENANAK7YUt0Q5QV
"Ray! Ustadza KELUAAAR..." Teriak Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANAtC4aPeKzG1
31765Please respect copyright.PENANA4wQ4HysadE
Punggungnya terangkat cukup tinggi, dan tampak semburan cairan cintanya keluar cukup deras. Dengan mata terpejam, Ustadza Dewi menikmati orgasmenya.31765Please respect copyright.PENANAH4f6T1xRJS
31765Please respect copyright.PENANAaqesGY0oxR
Rayhan segera menanggalkan seragam sekolahnya, hingga ia telanjang bulat. Kedua kaki Ustadza Dewi ia letakan diatas pundaknya, sementara batang kemaluannya, ia arahkan tepat di depan bibir kemaluan Ustadza Dewi yang telah basah.31765Please respect copyright.PENANADt6hqU9e1p
31765Please respect copyright.PENANAJV08SbKFRY
"Masukan sekarang sayang!!" Pinta Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANALJO2EHMNtx
31765Please respect copyright.PENANAfAl0mhB5G6
Rayhan tersenyum tipis, dia membekap kepala Ustadza Dewi, dan bibirnya kembali melumat bibir merah Ustadza Dewi. Perlahan kepala penis Rayhan membelai bibir vagina Ustadza Dewi. "Bleeess..." Dengan satu dorongan, penis Rayhan bersemayam di dalam vagina Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANAPeppUH50QC
31765Please respect copyright.PENANAm0D6LVEQgb
"Eehmmppss..." Erang Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANA5aYbue4eVz
31765Please respect copyright.PENANAdcCrm1L9It
Dengan gerakan perlahan Rayhan menggoyangkan pinggulnya maju mundur menusuk lobang vagina Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANAJK2iqJKQ5F
31765Please respect copyright.PENANAZHQ5OhA80N
Rayhan melepas ciumannya, tanpa menghentikan genjotannya. Dia menatap dalam wajah cantik Ustadza Dewi yang merah padam, sementara telapak tangannya meremas payudara Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANATfO553OEcz
31765Please respect copyright.PENANAbD04PtMkGZ
Ploookkksss....31765Please respect copyright.PENANA3Rc0fEmOMA
Ploookkksss....31765Please respect copyright.PENANAyNrKmY2T9N
Ploookkksss....31765Please respect copyright.PENANAWWapiJnpV3
31765Please respect copyright.PENANAtic4TxOJMf
"Aahkk... Aahkk... Aaahk..." Erang Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANAvyALibYIFE
31765Please respect copyright.PENANAxvz5TPIVgP
Rayhan meningkatkan ritme permainannya, sementara jarinya sibuk menstimulasi puting Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANAofM17XHwkn
31765Please respect copyright.PENANALNMhLRAjJk
Tubuh kekar Rayhan mulai bersimbah keringat, otot-otot pinggulnya mengeras, dengan wajah menadah keatas ia menikmati setiap gesekan batang kemaluannya dengan dinding vagina Ustadza Dewi yang seakan balik menghisap penisnya. Rasa nikmat itu sulit untuk di gambarkan dengan sebuah kalimat.31765Please respect copyright.PENANAlZN0t8P8Eh
31765Please respect copyright.PENANALXUMWAVenx
Hal yang sama juga di rasakan Ustadza Dewi, wanita paruh baya yang masih mengenakan hijab itu sangat menikmati hentakan batang kemaluan Rayhan di dalam liang surgawinya.31765Please respect copyright.PENANA2a9cGEv4jx
31765Please respect copyright.PENANAW3vNuNn5Fx
"Ray! Aaahk... Ustadza keluar sayang!" Jerit Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANAwUI4agUmES
31765Please respect copyright.PENANAQV10lE4Gy6
Tubuh sintal bermandikan keringat itu menggeletar menyambut badai orgasme. Rayhan mendiamkan sejenak batang kemaluannya di dalam vagina Ustadza Dewi, hingga orgasme sang Ustadza mulai mereda, barulah Rayhan mencabut penisnya.31765Please respect copyright.PENANAPjP6JPPBkf
31765Please respect copyright.PENANAakajQwcCQd
Pemuda itu berbaring di samping Ustadza Dewi, lengan kekarnya mengangkat satu kaki kanan Ustadza Dewi hingga menggantung, sementara satu kakinya tetap terjulur.31765Please respect copyright.PENANAZ1EMdMgvSW
31765Please respect copyright.PENANA0BrqNgtE1u
"Aku masukan ya Ustadza." Bisik Rayhan di dekat telinga Ustadza Dewi yang tertutup hijab yang mulai berantakan.31765Please respect copyright.PENANARuNOW0XaXx
31765Please respect copyright.PENANA0R1q492UNJ
Ustadza Dewi mengangguk lemah, dia meraih batang kemaluan Rayhan dan mengarahkannya ke lobang vaginanya yang telah menganga, sehingga memudahkan penis Rayhan untuk kembali menjamah dinding vaginanya. "Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi ketika penis Rayhan kembali memasuki liang senggamanya.31765Please respect copyright.PENANAXLqohP2AoS
31765Please respect copyright.PENANAmsVi5zxiGe
Dengan gerakan menghentak tapi teratur Rayhan menyetubuhi Ustadza Dewi. Dia mencium dan menjilati pundak telanjang Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANAcEqOgbC50z
31765Please respect copyright.PENANA5SVIzKCDQ0
Sementara kedua tangannya kembali menjamah payudara Ustadza Dewi yang terasa kenyal di telapak tangannya. Ia menjepit puting Ustadza Dewi, membuat wanita berhijab itu makin menggelinjang nikmat.31765Please respect copyright.PENANAYlndkkk56a
31765Please respect copyright.PENANAGCDdRbENzc
"Enak ya Ustadza?" Tanya Rayhan di sela-sela menyetubuhi gurunya.31765Please respect copyright.PENANAvXXXg8DboN
31765Please respect copyright.PENANAA39U72KW1u
"Iya Ray! Aahkk... Enak sekali, kontol kamu sangat besar, Ustadza suka." Jawab Ustadza Dewi terengah-engah.31765Please respect copyright.PENANAc8RdUbO7oV
31765Please respect copyright.PENANAu1WmGdnNtS
Tangan kanan Rayhan turun kebawah, ia menyibak libiya majora Ustadza Dewi, dengan jari telunjuknya ia menggesek clitoris Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANAFYxUdRSvxv
31765Please respect copyright.PENANAU3X2jH7USG
Sementara pinggulnya semakin kuat menghujami vagina Ustadza Dewi dengan penisnya.31765Please respect copyright.PENANALyoce4VjKz
31765Please respect copyright.PENANASeCvbNjF5g
"Ray! Ustadza keluaaar lagiiii!" Tubuhnya melejang-lejang walaupun tidak sedahsyat sebelumnya. Rayhan yang belum puas meminta Ustadza Dewi untuk menungging, dan dengan patuhnya Ustadza Dewi menuruti keinginan muridnya.31765Please respect copyright.PENANAhwvtx7D8rY
31765Please respect copyright.PENANADuF244MBoU
Dari belakang Rayhan kembali melakukan penetrasi di dalam vagina Ustadza Dewi yang terasa semakin licin.31765Please respect copyright.PENANA47w6sH8SXo
31765Please respect copyright.PENANAZkMuj1ckHB
"Kamu belum keluar juga Ray?" Tanya Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANALoUyxTDRrG
31765Please respect copyright.PENANAfzn9M09Ipk
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Belum Ustadza!" Ujar Rayhan, sembari meremas kedua bongkahan pantat Ustadza Dewi yang dulu sering ia pelototi, tapi siapa yang menduga, sekarang ia dengan bebas menyentuhnya.31765Please respect copyright.PENANAH9mxNcdpP9
31765Please respect copyright.PENANA4OSVW7yz5b
Bagi Ustadza Dewi penis Rayhan memang sangat nikmat, tapi kalau pemuda itu terus-menerus menyetubuhinya ia juga merasa tidak akan sanggup, bagaimanapun juga usia tidak bisa bohong walaupun birahinya masih menginginkan Rayhan mengaduk vaginanya lebih lama lagi.31765Please respect copyright.PENANAX5ajLJLoUt
31765Please respect copyright.PENANAhtjeGOnFcq
Sepintas Ustadza Dewi memiliki sebuah ide berlian, agar Rayhan cepat menuntaskan hasrat birahinya. Walaupun ia belum pernah melakukannya, tapi tidak ada salahnya kalau ia mencobanya.31765Please respect copyright.PENANA8GxagCA2ny
31765Please respect copyright.PENANAHcqfZatbre
Dia melihat kearah Rayhan yang masih bersemangat menggenjot vaginanya, padahal tubuhnya sudah tidak sanggup lagi kalau harus kembali orgasme.31765Please respect copyright.PENANA8HqsBhs7dC
31765Please respect copyright.PENANAx8Jqh9yNhx
"Ray, istirahat sebentar." Pinta Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANAIn03l7yFkw
31765Please respect copyright.PENANAr0uYE01hK8
Rayhan menghentikan genjotannya. "Kenapa Ustadza, saya belum keluar." Protes Rayhan.31765Please respect copyright.PENANAApeKJFwvNX
31765Please respect copyright.PENANAmiQMuwtb9A
"Sebentar saja." Ulang Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANAamCYyZI03b
31765Please respect copyright.PENANAWHPUsOWosV
Dengan sangat terpaksa Rayhan mencabut batang kemaluannya dari lobang vagina Ustadza Dewi. Saat penis Rayhan terlepas, Ustadza Dewi merasa vaginanya begitu plong tidak seperti sebelumnya yang terasa begitu penuh saat penis Rayhan berada di dalam vaginanya.31765Please respect copyright.PENANAjJWEdlaFq6
31765Please respect copyright.PENANAbLcoTvy0Ef
Ustadza Dewi turun dari atas tempat tidurnya, lalu dia mengambil sebuah lotion yang berada diatas meja riasnya. Kemudian ia kembali menghampiri Rayhan yang tengah duduk di tepian tempat tidurnya sembari mengocok kemaluannya.31765Please respect copyright.PENANAmVNDa5BIIk
31765Please respect copyright.PENANAuhi4I8vKUR
Mata Ustadza Dewi membeliak ngeri melihat kemaluan Rayhan yang berukuran sangat besar.31765Please respect copyright.PENANAVPFWZOpLQ5
31765Please respect copyright.PENANAj3S3vZh1mN
"Kamu pernah main anal sex?" Tanya Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANAFhZFOhO4QB
31765Please respect copyright.PENANAbhJJPTtWuP
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Belum pernah, apa Ustadza mau mencobanya?" Tebak Rayhan penuh tanda tanya kepada Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANAHAnMmvzr7c
31765Please respect copyright.PENANAq2Tpv3K5Nz
"Kalau kamu mau!" Ujar Ustadza Dewi malu.31765Please respect copyright.PENANA2S4xj0IJpp
31765Please respect copyright.PENANAGb78oJJoHz
Rayhan tersenyum tipis. "Tentu saja aku mau Ustadza! Pasti sangat menyenangkan bisa menjebol perawan seorang Ustadza." Kelakar Rayhan.31765Please respect copyright.PENANAqEtnSwYKD4
31765Please respect copyright.PENANAOtIAOt2d1d
"Dasar kamu."Ustadza Dewi kembali naik keatas tempat tidur dengan posisi menungging. "Pake lotion itu, biar lebih muda." Suruh Ustadza Dewi sembari membuka pipi pantatnya selebar mungkin.31765Please respect copyright.PENANAtnPDpaD5mP
31765Please respect copyright.PENANA7sLFz8WlaE
Rayhan meneguk air liurnya yang terasa hambar melihat anus Ustadza Dewi yang kemerah-merahan, merucut seperti bunga mawar yang hendak mekar.31765Please respect copyright.PENANAllw4n15J2w
31765Please respect copyright.PENANAKey1y3smSo
Segera Rayhan menuangkan isi body lotion ke lobang anus Ustadza Dewi. Dengan jarinya ia meratakan lotion tersebut. Setelah cukup rata Rayhan segera mengambil posisi yang pas untuk merobek anus Ustadza Dewi. Mula-mula ia menggesek batang kemaluannya di lobang anus Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANAwyQLgfdAQb
31765Please respect copyright.PENANAniokoJQi9Q
"Aku masukan sekarang ya Ustadza." Izin Rayhan.31765Please respect copyright.PENANAQMSMycUVL7
31765Please respect copyright.PENANA292dPjqqK9
Ustadza Dewi menganggukan kepalanya. "Pelan-pelan Ray! Anus Ustadza masih perawan." Ujar Ustadza Dewi mengingatkan Rayhan.31765Please respect copyright.PENANA5oAfPkm8Wv
31765Please respect copyright.PENANAYglebtDqZ5
"Tahan sedikit." Bisik Rayhan.31765Please respect copyright.PENANA5T9YkXlbs3
31765Please respect copyright.PENANA7jTOpYSHsk
Dia mendorong penisnya untuk membuka lobang anus Ustadza Dewi, tapi percobaan pertamanya ia mengalami kegagalan, karena kepala penisnya meleset berulang kali setiap kali ia ingin mencobanya. Tidak kehabisan akal, Rayhan meludahi penisnya agar lebih licin.31765Please respect copyright.PENANAU8lVpZ2Ug0
31765Please respect copyright.PENANAiuujBgNKXF
Tangan kanan Rayhan memegangi batang kemaluannya, sembari mendorong pinggulnya. Kini usahanya mulai membuahkan hasil, karena kepala penisnya berhasil membuka lobang anus Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANAJZkOkw9JF3
31765Please respect copyright.PENANAwg88YAjWzK
Dan pada saat bersamaan wajah Ustadza Dewi meringis menahan rasa sakit di lobang anusnya.31765Please respect copyright.PENANAcqVzmEH07D
31765Please respect copyright.PENANAuXEq0EFiDl
"Eenghkk... Ray! Teruuuus." Perintah Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANAi3BbPK7IoH
31765Please respect copyright.PENANAOM3vmKdRTw
Rayhan membelai pantat Ustadza Dewi, dia kembali menekan kemaluannya hingga kepala penisnya benar-benar masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi. "Oughkk... Sempit sekali Ustadza! Ini enak." Desah Rayhan, ia tidak menyangka kalau akan senikmat ini.31765Please respect copyright.PENANA17oigavKC6
31765Please respect copyright.PENANAd8613Ju7qJ
"Aduh Ray! Kontol kamu besar sekali... Aahkk..."31765Please respect copyright.PENANA6Y0UB95Ny6
31765Please respect copyright.PENANAyeOpQ7l7oQ
Plaaakk...31765Please respect copyright.PENANAoTZ6jslJA6
31765Please respect copyright.PENANAZOUjVBnZZA
Rayhan menampar pantat Ustadza Dewi. "Tapi enakkan Ustadza, hehehe... Aahkk... Tuhan." Lenguh Rayhan ketika batang kemaluannya juga ikut masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi hingga mentok.31765Please respect copyright.PENANAQNnlyWkalQ
31765Please respect copyright.PENANAXBQBpJKAFX
"Yeaaaaa..." Jerit kecil Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANAa013O6jQV7
31765Please respect copyright.PENANAb0ahxdG7Fm
Pinggulnya tersentak-sentak ketika Rayhan menarik penisnya hingga kepala penisnya berada di bibir anusnya. Lalu dengan dorongan pelan Rayhan kembali membenamkan penisnya ke dalam anus Ustadza Dewi. Secara konsisten Rayhan melakukan gerakan tersebut dengan perlahan.31765Please respect copyright.PENANANpqkGLvmXP
31765Please respect copyright.PENANA6LeUGXOXdr
Ustadza Dewi setengah mati menahan pedih di lobang anusnya, tetspi ia tidak meminta Rayhan untuk berhenti, karena ia percaya rasa sakit itu tidak akan lama.31765Please respect copyright.PENANAn79c7NH4pp
31765Please respect copyright.PENANAovf7HoPJFI
Dan benar saja, seiring dengan waktu Ustadza Dewi mulai menikmati penetrasi penis Rayhan di dalam lobang anusnya, seiring dengan anusnya yang mulai bisa beradaptasi dengan ukuran penis Rayhan yang sangat besar itu.31765Please respect copyright.PENANAAyVsD9N6DZ
31765Please respect copyright.PENANAa28EI197TK
"Aahkk... Aahkk... Terus sayang! Oughkk... Sodok anus Ustadza Ray. Aaahk..." Jerit Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANAQrKl4a2gGJ
31765Please respect copyright.PENANAABEEGBJoo4
Ploookkksss...31765Please respect copyright.PENANAaA40VL6T0r
Ploookkksss...31765Please respect copyright.PENANAP3eCoiR8vD
Ploookkksss...31765Please respect copyright.PENANA7YcQZk1KNK
31765Please respect copyright.PENANAv3JO9a6bFP
Rayhan semakin cepat menyodok lobang Anus Ustadza Dewi, jepitan anus Ustadza Dewi di batang kemaluamnya membuat Rayhan merasa sudah hampir berada di puncaknya.31765Please respect copyright.PENANAddRPZ5h5NY
31765Please respect copyright.PENANAuaAzHKLiqS
"Ustadza saya mau keluar." Ujar Rayhan, ia meremas kuat bongkahan pantat Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANATbqouQCpNE
31765Please respect copyright.PENANALV9t7TzxPr
Tidak mau kalah dari muridnya, Ustadza Dewi ikut menggerakkan pantatnya, sementara jarinya menggosok clitorisnya dari bawah. "Bareng sayang... Ustadza juga mau KELUAAAR." Jerit Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANAYvfelzans5
31765Please respect copyright.PENANAMO5UhSwzUv
Beberapa detik kemudian, dengan cara bersamaan mereka berdua menumpahkan hasrat birahi mereka.31765Please respect copyright.PENANALGL3A4RJ6f
31765Please respect copyright.PENANAklWwofj1uR
Rayhan membenamkan penisnya semakin dalam di lobang anus Ustadza Dewi. Giginya menggertak sembari memuntahkan spermanya ke dalam lobang anus Ustadza Dewi. "Croooottss... Croooottss... Croooottss..." Pinggul Rayhan tersentak-sentak memuntahkan spermanya.31765Please respect copyright.PENANANzqz1mITNq
31765Please respect copyright.PENANAn4710mnXJv
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr....31765Please respect copyright.PENANA75OO4jnKRd
31765Please respect copyright.PENANADsj0ftPBVG
Kali ini Ustadza Dewi tidak hanya orgasme, tapi ia juga sampai terkencing-kencing. Hingga air urinnya menggenang diatas tempat tidurnya.31765Please respect copyright.PENANA4CjuCJegwm
31765Please respect copyright.PENANApG5cq1M5o9
Perlahan penis Rayhan mulai mengecil dan terlepas dari lobang anus Ustadza Dewi. Saat penis itu terlepas, tampak lelehan sperma Rayhan yang tak tertampung keluar meleleh mengaliri paha Ustadza Dewi yang gemetar.31765Please respect copyright.PENANAehQdpHXcM4
31765Please respect copyright.PENANATtWG8kTHci
"Nikmat sekali Ustadza." Lirih Rayhan.31765Please respect copyright.PENANALnwTA7jJfj
31765Please respect copyright.PENANAc4qLElpm26
Ia rebahan di samping Ustadza Dewi yang langsung memeluk tubuh kekarnya. "Kamu puas sayang, dengan lobang anus Ustadza?" Goda Ustadza Dewi yang kembali merasakan linu di lobang anusnya.31765Please respect copyright.PENANARdUKtosT9x
31765Please respect copyright.PENANAvc3adpznWT
"Iya sangat puas." Jawab Rayhan pelan sembari mencium kening Ustadza Dewi.31765Please respect copyright.PENANA6DXnEJI6Qe
31765Please respect copyright.PENANA1N2FRuOWWd
Ustadza Dewi memejamkan matanya, dan perlahan rasa kantuk mulai menguasai dirinya dan iapun tertidur lelap di dalam pelukan muridnya.31765Please respect copyright.PENANABdQB2R6buk
31765Please respect copyright.PENANA4s62VtAGpQ
*****31765Please respect copyright.PENANA6cTUjZqdmW
31765Please respect copyright.PENANAseQrdSq8dq
31765Please respect copyright.PENANAdMKRqXnqoE
31765Please respect copyright.PENANAExOc1wtuHS
31765Please respect copyright.PENANAz5Ze1yDxLb
Akhir-akhir ini Julia sering melihat sahabatnya Zaskia lebih banyak melamun di kantor ketimbang pulang kerumah ataupun ke kantin ketika jam istirahat sekolah, atau ketika ia tidak ada jam mengajar. Seperti pagi ini, Zaskia tidak memiliki jam mengajar, tetapi ia memilih diam di kantor sembari bengong. Dan sesekali jemarinya tampak bermain dengan pulpen.31765Please respect copyright.PENANAINRsOCmLOO
31765Please respect copyright.PENANALZDfvn60zZ
Julia sangat paham apa yang tengah terjadi dengan sahabatnya saat ini. Ia tau kalau sahabatnya saat ini sedang jatuh cinta, tapi masalahnya Zaskia malah jatuh cinta dengan Adik kandungnya sendiri tanpa ia sadari.31765Please respect copyright.PENANArHher5vnk9
31765Please respect copyright.PENANAcfWH1rZOGn
Sebagai sahabat seharusnya Julia mengingatkan bahayanya perasaan yang ada di dalam hati sahabatnya. Tetapi Julia malah melakukan sebaliknya, ia dengan sengaja membuat perasaan Zaskia kian berkembang, seakan ia mendukung cinta terlarang sahabatnya dengan adiknya.31765Please respect copyright.PENANAfIY9zJAnEG
31765Please respect copyright.PENANAHiB0Sldbxs
"Bengong lagi." Tegur Julia.31765Please respect copyright.PENANARbzVYZoLoD
31765Please respect copyright.PENANA6L0sD1E0gO
Zaskia menghela nafas. "Ana lagi bingung uhkti." Jujur Zaskia. Toh tidak ada gunanya ia menutupi perasaannya saat ini.31765Please respect copyright.PENANAt9fQgupARB
31765Please respect copyright.PENANAtFOKRQIQ5T
"Coba cerita."31765Please respect copyright.PENANAMy0uaINBcz
31765Please respect copyright.PENANAJyFGF4PqVq
"Ana gak ngerti dengan perasaan ana saat ini, kenapa ana bisa sangat marah kepada Rayhan, padahal kalau di pikir-pikir ana terlalu berlebihan." Ujar Zaskia, dia menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi.31765Please respect copyright.PENANAo8iSYcTKqV
31765Please respect copyright.PENANAlX4wGLWAUr
Julia menganggukkan kepalanya. "Emang apa masalahnya Uhkti?" Tanya Julia.31765Please respect copyright.PENANA1TVWI9RJD3
31765Please respect copyright.PENANAOeu77IAtlx
"Semalam Rayhan pulang subuh, padahal sebelum dia sudah berjanji kalau ia akan menjaga Ana, tapi nyatanya dia malah keluyuran hingga subuh." Bibirnya merucut ke depan, mengingat kejadian semalam yang membuatnya sangat kesal terhadap adik kandungnya.31765Please respect copyright.PENANAfsP4p2ijQt
31765Please respect copyright.PENANA6GLu9tcCJs
"Jadi kamu marah gara-gara itu?"31765Please respect copyright.PENANAr6vUD4c3Ws
31765Please respect copyright.PENANApVDOzzfGum
Zaskia menganggukan kepalanya. "Dia tidak bisa memegang omongannya." Zaskia diam sejenak, sembari menatap keluar jendela kantor. "Tapi... Kalau di pikir-pikir anak seusia Rayhan sangat wajar kalau dia belum bisa memegang ucapannya." Lirih Zaskia pelan.31765Please respect copyright.PENANAlx0a8iStgS
31765Please respect copyright.PENANA0MlQBI7WrW
"Ana mengerti perasaan Uhkti Zaskia! Tapi menurut Ana Rayhan bukan tipe anak seperti itu. Walaupun ia masih muda, tapi ia berpandangan luas."31765Please respect copyright.PENANAPfMZ1CPvfg
31765Please respect copyright.PENANA6ElX4QD98C
"Kalau begitu kenapa ia mengabaikan janjinya." Sengit Zaskia.31765Please respect copyright.PENANAf5niTN5WkV
31765Please respect copyright.PENANAUEigvz591N
Julia kembali tersenyum. "Ana yakin Rayhan pasti memiliki alasan kuat kenapa semalam ia menghilang." Jelas Julia kepada Zaskia.31765Please respect copyright.PENANALy83nn3qe8
31765Please respect copyright.PENANAWjcrcjIvAM
"Mungkin. " Jawab Zaskia acuh.31765Please respect copyright.PENANAyiqd4rYGpi
31765Please respect copyright.PENANAsM43Mxt6Va
Gadis cantik itu kembali hanyut dalam lamunannya, ia sangat tidak mengerti dengan perasaannya saat ini kepada Rayhan. Terkadang ia melihat sosok Rayhan seperti bukan Adik kandungnya, melainkan sosok pemuda tampan yang selalu ada untuknya.31765Please respect copyright.PENANAuurvSXZsYW
31765Please respect copyright.PENANAKhRussCFOm
****31765Please respect copyright.PENANArJB1ux2h8g
31765Please respect copyright.PENANAZRSlUNf97k
Di tempat berbeda, di kediaman Ustadza Dwi...31765Please respect copyright.PENANAiEMI6YgZDz
31765Please respect copyright.PENANAjwz4H3ZKBg
Wanita berusia 38 tahun itu tengah sibuk mencuci piring ketika seseorang mengetuk pintu rumahnya. Ia bergegas membasuh kedua tangannya yang di penuhi busa sabun. Buru-buru ia mengelap tangannya dengan gamis yang ia kenakan tanpa perduli gamisnya menjadi kotor.31765Please respect copyright.PENANAK0KSBkUxF6
31765Please respect copyright.PENANAJ9D1t3AxKm
Setibanya di depan pintu rumahnya, ia bergegas membuka pintu rumahnya dan ternyata yang datang adalah petugas kebersihan bernama Imbron.31765Please respect copyright.PENANAB8T6Vj36jg
31765Please respect copyright.PENANAEiLU0hYlw1
Sejenak Ustadza Dwi terdiam melihat sosok Imbron yang bertubuh besar. Kedua tangan Imbron yang berada di depan terlihat begitu kekar mengingatkannya dengan sosok kolor ijo yang semalam telah menodainya.31765Please respect copyright.PENANAhtOat5ijGL
31765Please respect copyright.PENANAZuoBDl2Nzl
"Maaf, katanya Ustadza memanggil saya." Sapa Imbron.31765Please respect copyright.PENANACEvblSkgcJ
31765Please respect copyright.PENANA7UKRLUmHIb
Ustadza Dwi tersentak sadar dari lamunannya. "Eh iya, saya mau minta tolong sama bapak." Ujar Ustadza Dwi yang sempat gugup karena pikiran yang menerawang.31765Please respect copyright.PENANAsPG1qa54bi
31765Please respect copyright.PENANA6tamsXp4kf
"Apa yang bisa saya bantu Ustadza."31765Please respect copyright.PENANAe5CUlxCLhH
31765Please respect copyright.PENANAmlIueGZspD
"Genteng rumah saya ada yang pecah, Bapak bisa bantu menggantikannya?" Tanya Ustadza Dwi. Yang diam-diam tengah mengagumi bentuk tubuh Pak Imbron.31765Please respect copyright.PENANA3Gwb5zZzPN
31765Please respect copyright.PENANAGeL0NKMkWO
"Bisa Bu, boleh saya lihat?"31765Please respect copyright.PENANA9687MDytbG
31765Please respect copyright.PENANAYmDMDTWnyN
Ustadza Dwi mengangguk. "Boleh, ayo masuk." Ujar Ustadza Dwi mempersilahkan Imbron masuk ke dalam rumahnya. Padahal saat ini di rumahnya sedang tidak ada orang lain kecuali dirinya.31765Please respect copyright.PENANA8WSg5lprjJ
31765Please respect copyright.PENANApOU67mMkWt
Dengan senang hati Imbron mengikuti langkah kecil Ustadza Dwi. Saat matanya melirik kearah bongkahan pantat Ustadza Dwi yang di balut gamis berwarna hijau lumut, membuat Imbron kembali teringat ketika ia tidak sengaja mengintip Ustadza Dwi yang tengah bermasturbasi di dalam kamar mandi. Membayangkan kejadian waktu itu, membuat penis Imbron menggeliat di dalam celana lusuhnya.31765Please respect copyright.PENANAXcRGGjJZzP
31765Please respect copyright.PENANALNBwvaZxjK
Tanpa merasa khawatir, Ustadza Dwi memperlihatkan genteng dapurnya yang pecah karena ketimpa ranting pohon semalam. Dan gara-gara suara genteng tersebut, ia di pertemukan dengan si Kolor Ijo. Entah itu sebuah keberuntungan atau musibah bagi Ustadza Dwi.31765Please respect copyright.PENANAIWrnSiFDC5
31765Please respect copyright.PENANAJ3zijNBP8V
"Ada dua yang pecah!" Gumam Imbron sembari melihat langit-langit dapur rumah Ustadza Dwi. "Ada tangga?" Imbron kembali melihat Ustadza Dwi yang tengah bengong.31765Please respect copyright.PENANARscD3gtC4o
31765Please respect copyright.PENANAsvgDXEADEI
Diam-diam Ustadza Dwi tengah melihat kearah tonjolan besar di selangkangan Imbron, pikiran kotornya mengembara membuatnya kehilangan fokus. Imbron yang menyadari kemana arah tatapan mata Ustadza Dwi hanya terkekeh di dalam hati, ia tidak menyangka kalau seorang Ustadza bisa kehilangan kontrol hanya karena melihat selangkangannya.31765Please respect copyright.PENANAZrEMbBvBeK
31765Please respect copyright.PENANA7FXYEuA2ZN
Tetapi walaupun begitu Imbron tidak berani mengambil tindakan yang beresiko, bagaimanapun juga Ustadza Dwi adalah wanita terhormat. Bisa berbahaya kalau ia nekat melakukan tindakan asusila terhadap Ustadza Dwi.31765Please respect copyright.PENANAyxP90no7kI
31765Please respect copyright.PENANA2TxCoyxZyP
"Ustadza!" Panggil Imbron.31765Please respect copyright.PENANAJeQ6H1fCxv
31765Please respect copyright.PENANA5cRwQ0IqPu
Dwi segera tersadar dari lamunannya. Wajahnya yang putih mendadak berubah menjadi merah padam. "Astaghfirullah Maaf! Tadi bilang apa?" Tanya Ustadza Dwi salah tingkah.31765Please respect copyright.PENANAOzIY5FsWnE
31765Please respect copyright.PENANAKxXmfHoQvE
"Ada tangga?" Ulang Imbron.31765Please respect copyright.PENANAjHbVFfh5D8
31765Please respect copyright.PENANAJ74suRA4wP
"Oh iya ada di belakang."31765Please respect copyright.PENANAPIoQMarH9Q
31765Please respect copyright.PENANAm7OuQ3TjCB
Ustadza Dwi menemani Imbron kebelakang rumahnya untuk mengambil tangga dan dua keping genteng untuk menggantikan genteng yang jebol. Ia kembali ke dapur, selagi Imbron sibuk memposisikan tangga, lagi-lagi Ustadza Dwi ketangkap basah tengah melihat selangkangan Imbron.31765Please respect copyright.PENANA3v6ZcyrRtp
31765Please respect copyright.PENANAqZOISuVi72
Wanita berhijab merah muda itu juga tidak mengerti kenapa ia selalu saja fokus kearah selangkangan Pak Imbron.31765Please respect copyright.PENANAaXYpicKpVX
31765Please respect copyright.PENANAXguhVtGdoD
Pria berusia 56 tahun itu tampak menyeringai bangga saat mengetahui ketertarikan Ustadza Dwi terhadap selangkangannya. Mengingat dirinya dari golongan rendah, tentu saja ia menjadi senang karena di lirik oleh wanita sekelas Ustadza Dwi.31765Please respect copyright.PENANAWw5gdKHfUw
31765Please respect copyright.PENANAjpr6NTDVwV
Dengan perasaan yang tidak menentu Ustadza Dwi membantu memegangi anak tangga ketika Pak Imbron menaiki anak tangga yang berbentuk huruf A. Diam-diam Ustadza Dwi menelan air liurnya setiap kali melihat tonjolan di celana hitam yang di kenakan Imbron. Diam-diam ia mulai menerka-nerka ukuran penis Pak Imbron.31765Please respect copyright.PENANAS1kOLEokWA
31765Please respect copyright.PENANAVMs9qplfq9
"Bisa gak Pak?" Tanya Ustadza Dwi.31765Please respect copyright.PENANAGjvf9bYSob
31765Please respect copyright.PENANA4axpWU7CLc
Dari atas Imbron melihat kebawah, wajah cantik Ustadza Dwi terlihat begitu indah di lihat dari atas. "Insyaallah bisa Ustadza! Ini tinggal di ganti aja." Jawab Imbron.31765Please respect copyright.PENANAZzyyvw3WMn
31765Please respect copyright.PENANAEfJSndMYEp
"Tolong ya Pak."31765Please respect copyright.PENANAKREDrSSG0E
31765Please respect copyright.PENANAHMN5LWICbi
Imbron segera mengambil genteng yang telah rusak dan menggantikannya dengan yang baru.31765Please respect copyright.PENANA2bqXxfbcMX
31765Please respect copyright.PENANAjth6gy4Rjx
Tidak butuh waktu lama bagi Imbron yang memang cukup berpengalaman. Dalam hitungan menit, ia telah selesai mengganti genteng rumah Ustadza Dwi yang jebol dengan genteng yang baru. Ustadza Dwi tampak puas dengan hasil pekerjaan Imbron.31765Please respect copyright.PENANApRpT5MY9Ps
31765Please respect copyright.PENANAJUTJDtPqst
Saat Imbron ingin turun, lagi-lagi Ustadza Dwi memegangi tangga. Posisi Imbron yang turun menghadap kearahnya, membuat Ustadza Dwi dapat melihat jelas tonjolan besar yang ada di celana lusuh Imbron.31765Please respect copyright.PENANAkeP1Yq1318
31765Please respect copyright.PENANAyoNbLRtgvb
"Ya Tuhan, besar sekali." Gumam Ustadza Dwi.31765Please respect copyright.PENANA7n8pcOEsnE
31765Please respect copyright.PENANA7ORE54pFeJ
Jantung Ustadza Dwi berdetak cepat, dan nafasnya memburu melihat tonjolan di celana Pak Imbron.31765Please respect copyright.PENANArmCmzCKSpt
31765Please respect copyright.PENANAOXxp7d4UCp
Sementara Imbron dengan sengaja berlama-lama, seakan ingin memperlihatkan tonjolan di celana lusuhnya. Tentu saja apa yang di lakukan Imbron membuat Ustadza Dwi panas dingin. Ia sangat yakin sekali, kalau di balik celana itu ada benda besar yang bisa membuatnya ketagihan.31765Please respect copyright.PENANAdMRivTMov4
31765Please respect copyright.PENANAx2oDDBNp2L
"Sudah selesai Bu." Ujar Imbron.31765Please respect copyright.PENANAM3aQXIb7Td
31765Please respect copyright.PENANA45eAlJQN2D
Ustadza Dwi tersenyum senang. "Terimakasih banyak ya Pak! Gak kebayang kalau gak ada Bapak." Ujar Ustadza Dwi jujur, mengingat curah hujan yang akhir-akhir ini cukup tinggi.31765Please respect copyright.PENANAYgQDtcRMjH
31765Please respect copyright.PENANAEqf1p7932c
"Sama-sama Ustadza! Kalau tidak ada lagi yang perlu di bantu, saya mau pamit pulang." Ujar Pak Imbron.31765Please respect copyright.PENANAbrTWeDWnJr
31765Please respect copyright.PENANAwuOcYkBrmc
Entah kenapa Ustadza Dwi malah mencegahnya. "Kok buru-buru sekali Pak, biar saya buatkan minuman dulu ya Pak." Usul Ustadza Dwi, ia merasa tidak ada salahnya kalau ia sedikit melayani Pak Imbron mengingat pria paru baya itu baru saja membantunya.31765Please respect copyright.PENANAjFK2abgE2U
31765Please respect copyright.PENANAIJCoD8HqND
"Wah saya jadi merepotkan Ustadza."31765Please respect copyright.PENANAsOLR5GR2Ye
31765Please respect copyright.PENANAJReBicwUFH
"Gak repot kok Pak!" Ujar Ustadza Dwi tersenyum manis. "Sebentar ya Pak." Ustadza Dwi segera menghangatkan air untuk membuatkan segelas kopi.31765Please respect copyright.PENANAG6WHFVle1Z
31765Please respect copyright.PENANAv3k0HNUOiR
Sementara Imbron duduk di kursi makan sembari menunggu Ustadza Dwi yang tengah membuat kopi.31765Please respect copyright.PENANAoobA73kgvE
31765Please respect copyright.PENANA1uOqLMXKef
Sesekali wajah Imbron menegang, membayang kemolekan tubuh Ustadza Dwi. Ingin rasanya ia mendekap dan memperkosa Ustadza Dwi, tapi sayangnya ia tidak memiliki keberanian sebesar itu, walaupun ia tau kalau Ustadza Dwi juga memiliki ketertarikan kepada dirinya.31765Please respect copyright.PENANAdIixK4LwEU
31765Please respect copyright.PENANAf1G5vvpjS0
Tidak lama kemudian Ustadza Dwi menyajikan dua gelas kopi untuk mereka nikmati bersama. Sembari menikmati segelas white kopi mereka mengobrol ringan, dari kehidupan Imbron yang di tinggal Istrinya, hingga keputusan Pak Imbron yang tidak ingin menikah lagi.31765Please respect copyright.PENANANRbagrxizk
31765Please respect copyright.PENANA7c1kF9TC06
"Maaf Pak! Sebagai orang dewasa apa Bapak tidak butuh seorang wanita untuk itu..." Tanya Ustadza Dwi agak canggung karena pertanyaannya sedikit pribadi.31765Please respect copyright.PENANAFC9mwS2hEJ
31765Please respect copyright.PENANAV572xonb6l
Pak Imbron tersenyum tipis. "Masuk Bu Ustadza ngentot?" Ujar Pak Imbron santai.31765Please respect copyright.PENANAxwo9DYqfrG
31765Please respect copyright.PENANAVhYQsCHalJ
"Hmmm... Iya, kira-kira begitu." Lirih Ustadza Dwi agak jengah.31765Please respect copyright.PENANAfckKTA8guO
31765Please respect copyright.PENANAk5f6qNu5Pf
Imbron mengalihkan pandangannya sejenak, lalu kembali menatap Ustadza Dwi. "Terkadang saya merasa kesepian, tapi biasanya saya melakukan onani sebagai gantinya." Jelas Pak Imron gamblang.31765Please respect copyright.PENANAFwoBojBqcU
31765Please respect copyright.PENANAb8uI2iD6aH
"Onani?" Heran Ustadza Dwi.31765Please respect copyright.PENANAWst5yzMV9J
31765Please respect copyright.PENANAYt0LXpsKvv
"Ngocok kontol Ustadza." Tembak Imbron gamblang.31765Please respect copyright.PENANACrPjUzVOlc
31765Please respect copyright.PENANACKe2fCrhQY
Wajah putih Ustadza Dwi mendadak merah merona mendengar pengakuan Imbron yang terlalu ceplas-ceplos. Rasanya tidak pantas pria paru baya itu berkata kotor, apa lagi di hadapannya saat ini adalah seorang Ustadza.31765Please respect copyright.PENANAkW9lptY1sy
31765Please respect copyright.PENANAY9IFxDxWGx
Beruntung ia berhadapan dengan Ustadza Dwi yang memahami pemilihan kata yang di gunakan Imbron.31765Please respect copyright.PENANABYuMC0E9Nf
31765Please respect copyright.PENANAQedh5ZrALx
*****31765Please respect copyright.PENANAnOTV5h8Jbp
31765Please respect copyright.PENANAGDDn1gdX82
31765Please respect copyright.PENANA7BEi4GWapu
31765Please respect copyright.PENANA1qtSu8MaO8
31765Please respect copyright.PENANAxkezrgYlQT
Pulang sekolah...31765Please respect copyright.PENANAHJA3EjsLW7
31765Please respect copyright.PENANAJZcMGJ2xJg
"Rayhan hari ini gak masuk ya?" Tanya Doni31765Please respect copyright.PENANA4pjzUb5wCg
31765Please respect copyright.PENANAcJ2f3WOHWD
Azril yang berjalan beriringan dengan Doni hanya mengangguk pelan. "Mungkin lagi sakit!" Tebak Azril.31765Please respect copyright.PENANAQ63XKnIL65
31765Please respect copyright.PENANAOgBoh1Lvd6
"Gimana kalau kita ke rumahnya aja." Usul Nico.31765Please respect copyright.PENANAedZUMyRGbq
31765Please respect copyright.PENANApJMa2ydmxI
"Liat besok aja! Kalau dia gak masuk baru kita jinguk rame-rame." Ujar Azril, entah kenapa hari ini ia ingin segera pulang kerumah. "Aku duluan ya." Lanjut Azril bergegas meninggalkan kedua sahabatnya.31765Please respect copyright.PENANAMtd9rTcJ2K
31765Please respect copyright.PENANAXaRbQENhUK
Ia melangkah cepat menuju rumahnya. Ada rasa rindu yang luar biasa membunca di hatinya. Keinginannya melihat Ibu Tirinya, membuatnya menolak ajakan kedua sahabatnya untuk menjenguk Rayhan yang hari ini membolos sekolah tanpa ada pemberitahuan.31765Please respect copyright.PENANAQMyafBZCHN
31765Please respect copyright.PENANAAGH8ii8la4
Setibanya di rumah Azril segera mencari sosok Ibu Tirinya, ia menuju kamar Ibu Tirinya.31765Please respect copyright.PENANAFxzBwxVVkD
31765Please respect copyright.PENANATXwQbBXezX
Baru saja sedikit daun pintu yang terbuka, Azril mengurungkan niatnya memanggil Ustadza Laras ketika ia melihat wanita cantik itu berdiri di depan cermin hanya memakai selembar handuk untuk menutupi tubuh telanjangnya. Ia dapat melihat seperempat punggung mulus Laras, dan rambutnya yang terurai panjang.31765Please respect copyright.PENANAgCpBngMcS5
31765Please respect copyright.PENANAfCKipXJdq6
Azril dapat merasakan geliat burungnya yang ada di balik seragam sekolah ia kenakan. Bayangan tubuh molek Ustadza Laras kembali terngiang-ngiang di benaknya.31765Please respect copyright.PENANAS7BYfcrDDy
31765Please respect copyright.PENANANeKkBYyLFU
"Umi!" Lirih Azril.31765Please respect copyright.PENANAPY86MG7CLQ
31765Please respect copyright.PENANAqb6vzWrgiV
Laras yang tidak menyadari kehadiran Azril hanya diam terpaku di depan cermin. Sesekali tubuhnya terguncang, mengingat satu jam yang lalu ia di paksa melayani nafsu bejat keponakannya sendiri. Ia tidak menyangka kalau Daniel akan tega melakukannya.31765Please respect copyright.PENANAXtOK03iPPZ
31765Please respect copyright.PENANAqUt5E9MLeA
Tapi harus di akui kalau persetubuhan beberapa waktu yang lalu memang menjadi sebuah pengalaman yang luar biasa. Baru kali ini ia merasakan nikmatnya bercinta.31765Please respect copyright.PENANA8xFcC2znEy
31765Please respect copyright.PENANAx9X7VL0G9i
Sampai detik ini, Laras masih bisa merasakan penis Daniel berada di dalam rongga vaginanya. Bahkan tadi ia sempat memeriksa lobang vaginanya yang kini mengangah di bandingkan sebelumnya.31765Please respect copyright.PENANAopIdrXPIwB
31765Please respect copyright.PENANALWW3cHEioW
"Astaghfirullah!" Desah Laras pelan.31765Please respect copyright.PENANAdIUeLC1fwY
31765Please respect copyright.PENANAdwHFSF3Pez
Ia berusaha membuang bayangan tubuh Daniel yang telah mendekapnya dengan erat.31765Please respect copyright.PENANATJj11iS66W
31765Please respect copyright.PENANAsaKX33hNlW
Setelah merasa cukup tenang, Laras melepas pengikat handuk yang menempel di tubuhnya. Dengan perlahan handuk putih tersebut merosot kelantai kamarnya, meninggalkan tubuh telanjangnya yang di penuhi bekas perzinahaannya bersama keponakannya sendiri.31765Please respect copyright.PENANAFw5isRIIw7
31765Please respect copyright.PENANAaGknaqljac
Ada beberapa bekas cupangan di bagian leher dan dadanya, sementara di selangkangannya tampak memerah karena benturan selangkangan mereka berdua. Dan di bagian pantatnya, terdapat cap lima jari yang tertinggal.31765Please respect copyright.PENANA3lEWuFXjwk
31765Please respect copyright.PENANAs5VysFq9HP
Azril yang berada tidak jauh dari belakangnya, dapat melihat jelas bekas merah yang menempel di pantat mulusnya.31765Please respect copyright.PENANABDIfQYG81S
31765Please respect copyright.PENANAkYrTTGu8W0
Tetapi pemuda itu tak begitu perduli, ia terlalu menikmati pemandangan indah yang ada di hadapannya saat ini. Bahkan kini tangannya sudah berada di dalam celananya.31765Please respect copyright.PENANAbKPocV0hVU
31765Please respect copyright.PENANAKDS22Q39eK
Laras membuka lemari pakaiannya, ia mengambil satu set pakaian dalam yang terbilang seksi. Ia memakai bra jenis bikini yang hanya menutupi seperempat payudaranya, di padu dengan celana dalam berenda transparan merek erlanlee berwarna merah terang.31765Please respect copyright.PENANACfkY0HJveh
Mata Azril sampai melotot ketika Laras membungkuk dan memakai celana dalamnya. Seksi... Sungguh sangat seksi sekali pakaian dalam yang di kenakan Laras.31765Please respect copyright.PENANAwlrVZ97v2D
31765Please respect copyright.PENANAHWcS6E3vcB
Kemudian Laras mengambil gamis berwarna hijau lumut di padu dengan warna coklat. Di bagian atasnya terdapat tiga kancing dan di bagian rok bawahnya terdapat motif bunga berwarna emas timbul. Dengan gamis tersebut, Ustadza Laras terlihat sangat anggun.31765Please respect copyright.PENANAAmdVzEq6oH
31765Please respect copyright.PENANAJGv48q93KF
31765Please respect copyright.PENANAmbq0ArrL0n
"Azril!" Kaget Laras saat ia berbalik menghadap pintu kamarnya yang sedikit terbuka.31765Please respect copyright.PENANAE8GggpZNax
31765Please respect copyright.PENANAC2fIUjziRA
Azril mendadak kagok. "U-umi."31765Please respect copyright.PENANAeVYtJw9zWG
31765Please respect copyright.PENANApHvMsDInha
"Kamu sudah lama di sana?" Tanya Laras curiga, melihat reaksi anaknya. Ia sempat berfikir kalau putranya sudah cukup lama berada di sana, tapi ia buru-buru menepisnya.31765Please respect copyright.PENANAW418pRLyx1
31765Please respect copyright.PENANAUiatCps9iT
"Baru aja Mi." Jawab Azril.31765Please respect copyright.PENANA2LTBdSLY6O
31765Please respect copyright.PENANAinOMIx1GjY
Laras tersenyum manis, rasanya memang tidak mungkin Azril mengintipnya berganti pakaian mengingat putranya seorang pemuda beriman.31765Please respect copyright.PENANAZmRzM2tUs7
31765Please respect copyright.PENANA9ZYYX8xmW4
Laras menghampiri anaknya dan kemudian ia meminta Azril untuk segera berganti pakaian, sementara dirinya menyiapkan makan siang untuk keluarga kecilnya. Sejenak ia melupakan kejadian tadi pagi.31765Please respect copyright.PENANAogeMiLPQhb
31765Please respect copyright.PENANArfL4Vkz6do
*****31765Please respect copyright.PENANACCczLp2Ulf