Suasana pagi ini terlihat lebih cerah setelah semalaman di guyur hujan lebat yang di iringi dengan suara petir yang memekakkan telinga. Tetapi keceriaan pagi ini ternodai oleh kejadian tadi malam, di mana pesantren Altauhid menjadi gempar setelah seorang santri di kabarkan telah mengalami pemerkosaan.52242Please respect copyright.PENANAtKiM9nEWtg
52242Please respect copyright.PENANA6NlRU9nV9m
Semalam di tengah hujan lebat, pesantren tauhid yang biasanya tenang, berubah menjadi sangat sibuk. Beberapa santri, Satpam dan Ustadz mencari sang pelaku, bahkan pihak berwajib pun sudah di terjunkan, tapi hingga pagi ini belum juga ada kabar.52242Please respect copyright.PENANAIGS8DVHjql
52242Please respect copyright.PENANAjXDvLRy4IC
Zaskia mendesah, tampak payudaranya sedikit naik, mengikuti alunan nafasnya. Ia menyeka keringat yang sedikit membasahi dahinya.52242Please respect copyright.PENANAuwAMZv67rj
52242Please respect copyright.PENANA9NSigyu16E
"Assalamualaikum!" Sapa seseorang dari luar.52242Please respect copyright.PENANAyBE5sW40oI
52242Please respect copyright.PENANALOltiDBpSg
Zaskia buru-buru kearah pintu rumahnya. "Waalaikumsalam! Gimana Ray? Pelakunya dapat? Siapa pelakunya?" Zaskia memberondong beberapa pertanyaan sekaligus.52242Please respect copyright.PENANALCzJafMH2R
52242Please respect copyright.PENANA1cnpwpCOJB
Rayhan menggelengkan kepalanya sembari masuk kedalam rumah. Ia menggeser kursi makan dan duduk dengan perlahan. "Gak dapat Kak, sepertinya ia sudah keburu kabur jauh." Jelas Rayhan, ia mengambil segelas air mineral untuk melegakan tenggorokannya.52242Please respect copyright.PENANACXCAsWWBWQ
52242Please respect copyright.PENANAXdTOgXccwb
"Astaghfirullah!" Desah Zaskia.52242Please respect copyright.PENANAkrWjN2T33T
52242Please respect copyright.PENANA1rstuImsVz
Wanita itu duduk di samping Rayhan, raut wajahnya memancarkan kesedihan. Sebagai seorang wanita tentu saja Zaskia paham apa yang di rasakan santri tersebut. Selain itu Zaskia juga takut kalau peristiwa semalam kembali terulang, dan dia bisa saja menjadi korban selanjutnya, kalau si pelaku tidak berhasil di tangkap.52242Please respect copyright.PENANAZYMUMi2THd
52242Please respect copyright.PENANACQtjCnmqxk
Rayhan kembali meletakan gelas minumannya, dia menatap dalam wajah cantik Kakaknya yang tidak bersemangat seperti biasanya.52242Please respect copyright.PENANAm1B24q5RPu
52242Please respect copyright.PENANABQuaHAswDH
"Kakak jangan takut! Pelakunya pasti akan segera di tangkap." Rayhan meraih tangan Zaskia, ia menggenggam erat tangan Zaskia, seakan ia tidak akan pernah melepaskan tangan Kakaknya.52242Please respect copyright.PENANAmQOrzZKnaq
52242Please respect copyright.PENANAi8AWox5PRr
Zaskia tersenyum tipis. "Terimakasih ya Dek! Jagain Kakak ya Dek?" Ujar Zaskia terdengar lembut.52242Please respect copyright.PENANAtTFpjv4HV5
52242Please respect copyright.PENANAfISfDLFECa
Rayhan mengangguk mantab. "Pasti Kak!" Jawab Rayhan, walaupun tanpa di minta, tentu saja Rayhan akan tetap menjaga Kakaknya apapun yang terjadi.52242Please respect copyright.PENANAnOVBitoTh4
52242Please respect copyright.PENANABzRtWp3YlO
"Ayo makan dulu, kamu pasti laparkan?" Zaskia melirik Rayhan, sembari menuangkan nasi kedalam piring.52242Please respect copyright.PENANAvK2zC1jeCF
52242Please respect copyright.PENANAdlMJZPFpWd
Pagi ini mereka menyantap sarapan dengan suasana yang berbeda. Zaskia terlihat begitu bahagia, walaupun sebelumnya ia terlihat sangat khawatir. Ucapan Rayhan berhasil memenangkan hatinya. Berbeda dengan Rayhan, ia tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya di wajahnya tentang sosok pemerkosa yang kini terasa sangat misterius.52242Please respect copyright.PENANAqGZhyf7O42
52242Please respect copyright.PENANAEzwBI6vqVL
*****52242Please respect copyright.PENANAiPwa2XfSUN
52242Please respect copyright.PENANAxZM0S0m4gC
Laras52242Please respect copyright.PENANA1RJWF8sS7k
52242Please respect copyright.PENANAje2A53m0U2
Di bawah pancuran shower, tampak seorang wanita cantik yang tengah menikmati mandi paginya. Ia menggosok perlahan tubuh indahnya dengan kedua telapak tangannya yang di penuhi sabun. Dia membelai payudaranya yang besar, bermain dengan kedua putingnya yang telah mengeras.52242Please respect copyright.PENANAWYnbe15F9B
52242Please respect copyright.PENANA123DIywKfy
Perlahan telapak tangannya turun kebawah menuju perut ratanya. Dia membelai lembut perutnya, dan terus turun menuju sebuah tebing lendir yang menjanjikan sejuta kenikmatan.52242Please respect copyright.PENANAKpIF2pd72p
52242Please respect copyright.PENANAOE0x5hLj6i
Kedua jarinya membelai tonjolan kecil yang terdapat di antara bibir kemaluan. "Eehmm..." Ia mendesis pelan, dengan mata terpejam ia bersandar di dinding kamar mandi.52242Please respect copyright.PENANAkYiHuBWsd0
52242Please respect copyright.PENANA5Fbe2B53pW
Sementara itu clitorisnya terasa semakin membengkak karena terus-terusan ia gosok dengan kasar. Semakin keras ia menggosok clitorisnya, maka terasa semakin nikmat yang ia rasakan.52242Please respect copyright.PENANAekU8BPihky
52242Please respect copyright.PENANAJyn1zvEtPX
Semakin lama ia makin hanyut akan kenikmatan semu yang ia ciptakan sendiri. Tanpa perduli dosa yang tengah membayangi dirinya.52242Please respect copyright.PENANALdpvctmbF6
52242Please respect copyright.PENANA2MVLrJS9kO
"Aahkk... Aahkk... Aahkk..." Erangannya semakin tidak terkendali, seiring dengan lendir kewanitaannya yang keluar semakin banyak.52242Please respect copyright.PENANAJruShZWnzS
52242Please respect copyright.PENANAKfN0GOg7Tt
Ia memasukan kedua jarinya ke dalam lobang kemaluannya yang merekah indah seperti bunga mawar. Dengan perlahan ia mendorong dan menarik jarinya. Ia melakukan gerakan tersebut berulang kali, membuat vaginanya memproduksi lendir kewanitaannya semakin banyak.52242Please respect copyright.PENANA6E03MTDIwj
52242Please respect copyright.PENANAjghSWeO0jc
Tubuhnya bergetar tatkalah rasa nikmat itu menggores kesadarannya. Dengan mata terpejam, dan nafas menderuh ia menyambut datangnya orgasme.52242Please respect copyright.PENANAUJk2D7rzhJ
52242Please respect copyright.PENANAmsVkW80nLQ
"Oughkk..."52242Please respect copyright.PENANAUTyGFkwu5G
52242Please respect copyright.PENANARYn1EyU604
Pinggul indahnya tersentak-sentak seiring dengan lendir kewanitaannya menyembur keluar.52242Please respect copyright.PENANAKEeVpkI0v1
52242Please respect copyright.PENANADnaH69tf9h
Setelah hasrat birahinya tertuntaskan, barulah Laras membasuh tubuhnya dengan benar, dengan perasaan yang sulit untuk di gambarkan. Selesai mandi, Laras segera keluar dari dalam kamar mandi. Tapi baru beberapa langkah ia keluar kamar, ia melihat sosok pemuda yang berada di tidak jauh darinya.52242Please respect copyright.PENANAT9rXNfxmP9
52242Please respect copyright.PENANADTmgedtWfc
"Astaghfirullah!" Lirih Laras.52242Please respect copyright.PENANATqjYOpwD9V
52242Please respect copyright.PENANA8DNhMUAtaa
Saat ini Laras hanya mengenakan handuk yang tidak sepenuhnya bisa menutupi kemolekan tubuhnya. Sebagian payudaranya memyembul keluar, begitu juga dengan sebagian paha mulusnya yang terpampang bebas. Siapapun yang melihatnya, pasti akan merasa sangat beruntung dapat melihat kemolekan tubuhnya yang selama ini dibungkus pakaian syar'i.52242Please respect copyright.PENANA5COZuQa00K
52242Please respect copyright.PENANAUcYk54X3P2
Sebagai seorang muslimah, Laras merasa memiliki kewajiban untuk menyembunyikan kemolekan tubuhnya dari pria lain yang bukan suaminya.52242Please respect copyright.PENANA1vLkvP1zBv
52242Please respect copyright.PENANA0JcE1c335U
Sejenak Laras berfikir keras agar bisa menghindari Daniel. Tapi bagaimana caranya? Diam-diam ia mengutuk kebodohannya sendiri, karena lupa membawa pakaian ganti untuk ia kenakan.52242Please respect copyright.PENANAWU38tSbX1u
52242Please respect copyright.PENANAnLq4ZMZ4Cg
"Lari..." Gumam Laras.52242Please respect copyright.PENANA6zwwCcXdSF
52242Please respect copyright.PENANArUaAGJE47U
Dia mengepal kedua tangannya, sembari menggigit bibir bawahnya. Adrenalin nya terpacu dengan nafas yang mulai terdengar memburu.52242Please respect copyright.PENANAICB9CTdtWQ
52242Please respect copyright.PENANAshB7Hlp7sy
Tanpa aba-aba, Ustadza Laras dengan secepat kilat melangkah keluar dari dalam kamarnya. Ia berlari secepat yang ia bisa, dan tidak perduli kalaupun nanti Daniel melihat dirinya yang tengah berlari. Setidaknya ia telah berusaha untuk menghindar dari Daniel.52242Please respect copyright.PENANAea020cIPS9
52242Please respect copyright.PENANA7DLQNbhWoS
Tapi tiba-tiba ia terpeleset, dan terjatuh di lantai. Kakinya yang basah, membuat lantai rumahnya menjadi licin.52242Please respect copyright.PENANAndJ7L7ev92
52242Please respect copyright.PENANANvZubs3nlb
"Aduuuuh!" Laras meringis kesakitan.52242Please respect copyright.PENANApoYHJT1LeU
52242Please respect copyright.PENANAQBKxPTQYEO
Dan pada saat bersamaan, Daniel melihat kearah Laras yang tengah mengadu sakit, sembari memegangi pantatnya yang terbentur cukup keras.52242Please respect copyright.PENANAUhpNilRlCM
52242Please respect copyright.PENANAJ7CkFDIHZ7
Mata Daniel terbelalak melihat tubuh telanjang Laras, yang kebetulan handuk yang ia kenakan terlepas akibat terjatuh barusan. Tentu saja sebagai seorang pria normal, ia terangsang melihat tubuh telanjang Laras, tapi ia buru-buru menyingkirkan perasaan itu untuk sementara waktu dan segera menolong Ustadza Laras.52242Please respect copyright.PENANAbuVdKjP0RV
52242Please respect copyright.PENANASq7Yj33I8d
Ia menghampiri Ustadza Laras yang kesakitan, dan membantunya untuk berdiri.52242Please respect copyright.PENANAFbjnJb0fH3
52242Please respect copyright.PENANAt7Vn8z29Q0
"Aduh... Aduh... Sakit." Lirih Laras.52242Please respect copyright.PENANAyV9mA6jbZZ
52242Please respect copyright.PENANAqzqsL5ni0i
Ternyata tidak hanya pantatnya yang sakit, pergelangan kaki Laras juga terasa sakit. Dengan hati-hati Daniel memapah tubuh sintal Laras.52242Please respect copyright.PENANA90ETSztz5K
52242Please respect copyright.PENANAlNElsFT9zb
"Ustadza gak apa-apa?" Tanya Daniel ia tampak khawatir.52242Please respect copyright.PENANAku2N8R9iN8
52242Please respect copyright.PENANAIuVPUU0CkA
Laras menggelengkan kepalanya. "I-iya gak apa-apa!" Jawab Laras terbata-bata menahan sakit ditubuhnya.52242Please respect copyright.PENANAbllUGAjJqX
52242Please respect copyright.PENANAnH80qZ2DUq
Dan pada saat bersamaan Azril keluar dari dalam kamarnya, setelah mendengar teriakan Ibunya. Ia kaget melihat Ibu Tirinya dalam keadaan telanjang bulat di rangkul oleh Daniel saudara sepupunya.52242Please respect copyright.PENANAwVIHUc6zSX
52242Please respect copyright.PENANAZy4GKIFUBy
Bukannya buru-buru menolong Ibunya, Azril malah terdiam membisu, menatap tubuh telanjang Ibu Tirinya yang memang sangat menggoda. Sepasang payudara berbentuk pepaya matang menggantung indah, dengan kedua puting yang berwarna kecoklatan.52242Please respect copyright.PENANA9ah6ejCt1s
52242Please respect copyright.PENANAnKXacQRVgW
Ketika matanya turun kebawah, ia mendapatkan bukit kecil yang di tumbuhi rambut lebat yang terlihat begitu indah. Berulang kali, pemuda berusia belasan tahun itu menelan air liurnya yang terasa hambar.52242Please respect copyright.PENANA6bUtq6vNzd
52242Please respect copyright.PENANAi8wIfYJFdQ
"Biar saya bantu!" Ujar Daniel.52242Please respect copyright.PENANANMQP4usV73
52242Please respect copyright.PENANAjGn2dsVg5g
Pemuda itu membantu Umi Laras berjalan menuju kamarnya. Sebagai seorang wanita Umi Laras merasa risih, dan ia sempat berharap kepada Azril anak tirinya. Tapi sayang Azril malah bengong melihat tubuh telanjangnya, membuat Laras sedikit kesal dengan tingkah Anak Tirinya. Walaupun harus ia akui, tubuhnya memang sangat menarik bagi kaum Adam.52242Please respect copyright.PENANA70yxVXnKEI
52242Please respect copyright.PENANANnUXKIm5Cd
Karena tidak ada pilihan Laras diam saja dan menerima bantuan Daniel untuk membawanya ke kamar.52242Please respect copyright.PENANAG0RXPgiAEw
52242Please respect copyright.PENANAh5BL5ehTlO
Saat mereka melewati Azril, barulah pemuda itu tersadar dari lamunannya. Ia bergegas menyusul mereka berdua, tapi matanya tidak berkedip memandangi bongkahan pantat Ibu tirinya yang terlihat begitu empuk. Sementara handuk yang tadi di kenakan Laras di biarkan saja tergeletak tak berdaya di lantai rumah mereka.52242Please respect copyright.PENANA2v6qXSyOwn
52242Please respect copyright.PENANAqLCOKTfB1H
Setibanya di dalam kamar Laras berbaring di atas tempat tidurnya masih dalam keadaan telanjang bulat, di hadapan kedua pemuda berbeda generasi.52242Please respect copyright.PENANAHxJQKeG5QH
52242Please respect copyright.PENANA11A4Axwz3A
"Sepertinya kaki Ustadza keseleo." Ujar Daniel datar.52242Please respect copyright.PENANAklwhOQjgrM
52242Please respect copyright.PENANAvyCsPtBiDH
Pemuda itu berusaha mati-matian menahan gejolak birahinya di hadapan Laras. Membuat Laras merasa salut dengan Daniel yang terlihat datar-datar saja, walaupun saat ini dirinya dalam keadaan telanjang bulat, berbeda dengan anaknya yang begitu ketara kalau terangsang melihatnya telanjang.52242Please respect copyright.PENANAEIMyPgFgfA
52242Please respect copyright.PENANAJflVTs9mvy
Tapi sikap santai Daniel, malah membuat Laras menjadi salah tingkah. Ia dapat mendengar suara detak jantungnya yang tak beraturan, sanking tegangnya.52242Please respect copyright.PENANAP1ZR5kulcN
52242Please respect copyright.PENANAoaUZcgDhzN
Sebagai seorang wanita muslimah, sangat tabu baginya di lihat orang lain dalam keadaan telanjang bulat.52242Please respect copyright.PENANAU1dBGfhZog
52242Please respect copyright.PENANAR3pAjk0GQv
"Aduh!" Rintih Laras, ketika Daniel menyentuh pergelangan kakinya. "Pelan-pelan Dan!" Pinta Laras sembari meringis menahan sakit di kakinya.52242Please respect copyright.PENANAwtn0O1yXF5
52242Please respect copyright.PENANAnUgDRldOYk
Dani menganggukkan kepalanya. "Tahan ya Tan! Ini hanya sebentar." Ujar Daniel.52242Please respect copyright.PENANAz3LlTTDhwO
52242Please respect copyright.PENANAwipWrBCg3I
Kedua tangannya mengusap-usap kaki kanan Laras. Di saat Laras terlihat mulai nyaman, tiba-tiba Daniel menarik kaki Laras, memperbaiki posisi urat Laras dengan gerakan yang sangat cepat, tapi menyakitkan.52242Please respect copyright.PENANAX0bn4aSDhE
52242Please respect copyright.PENANA5v6Q2GXuMC
"Auuww... Sakiiiit!" Jerit Laras.52242Please respect copyright.PENANAaXMLsPiZti
52242Please respect copyright.PENANAEaQNjftp0X
Daniel kembali mengurut pelan kaki Laras. "Gak apa-apa Tante! Ini sudah selesai kok." Kata Daniel menenangkan Laras, sembari melakukan pijitan ringan di betis Laras yang terasa begitu halus.52242Please respect copyright.PENANAGYUKTA3bW7
52242Please respect copyright.PENANArbplIc2fdv
"Aduh... Sakit sekali Dan!" Lirih Laras.52242Please respect copyright.PENANASSzV596jWo
52242Please respect copyright.PENANAjxRV5d95us
Telapak tangan Daniel naik keatas, ke bagian belakang lutut Laras. Rasa geli yang dirasakan Laras sedikit mengurangi rasa sakit di kakinya. Dan perasaan geli itu perlahan mulai menimbulkan perasaan erotis didalam diri Laras, apa lagi ketika telapak tangan Daniel naik menuju paha mulus.52242Please respect copyright.PENANAWGalbtusOQ
52242Please respect copyright.PENANALZVja6Vf4K
Dia memijit pelan kaki Laras menyentuh bagian-bagian sensitif seorang wanita yang ia dapatkan dari teman lamanya. Dan ternyata cara itu berhasil membangkitkan birahi Laras yang memang sudah lama tidak tersalurkan dengan benar.52242Please respect copyright.PENANAn5S0lyVwbQ
52242Please respect copyright.PENANAfQz7jd2Lfj
"Azril, tolong ambilkan lotion." Suruh Daniel.52242Please respect copyright.PENANAslrdk6wToc
52242Please respect copyright.PENANAm3nLwwxNWa
Dengan patuhnya Azril mengambil lotion milik Ibunya yang berada di atas meja rias. "I-ini Mas." Ujar Azril tergagap, sanking tegangnya.52242Please respect copyright.PENANAUKtHtV3svL
52242Please respect copyright.PENANAgJlh6VuUr7
Mata indahnya menatap nanar kearah sepasang payudara Laras yang naik turun mengikuti irama nafasnya. Putingnya yang kecoklatan terlihat mengeras hingga mancung ke depan. Betapa nikmatnya, kalau dirinya bisa meremas dan menghisap puting Laras.52242Please respect copyright.PENANAB2GxRWQyQ8
52242Please respect copyright.PENANAafcMsPVLkB
Sadar akan tatapan Azril terhadap payudaranya, malah membuat Laras salah tingkah. Laras merasakan memeknya berdenyut-denyut.52242Please respect copyright.PENANAvxWS9aFLho
52242Please respect copyright.PENANAnFoZefjkwq
Seandainya saja ia sendirian di kamar ini, tentu ia sudah sedari tadi melakukan masturbasi.52242Please respect copyright.PENANAVssBHW9W4Z
52242Please respect copyright.PENANAB2nJezS3bh
"Maaf ya Tante." Ujar Daniel sopan, sebelum tangannya masuk lebih dalam. Ia menyentuh bagian bawah paha Laras, dengan sedikit mengangkat kaki Laras.52242Please respect copyright.PENANAnx4P40a41D
52242Please respect copyright.PENANA3VECBvEROR
"Oughkk..." Desah Laras tanpa sadar.52242Please respect copyright.PENANAP9kk19Un7R
52242Please respect copyright.PENANAE38e1m8S1t
Daniel tersenyum tipis, ia tau kalau wanita dewasa yang ada di hadapannya saat ini tengah di landa birahi. "Sakit ya Tante?" Tanya Daniel, jemarinya memijit lembut paha belakang Laras.52242Please respect copyright.PENANAxn85eUX6T9
52242Please respect copyright.PENANAfz07sJYmhj
"Eng-eng-enggak terlalu." Jawab Laras terbata, wajahnya bersemu merah karena menahan birahi syahwatnya.52242Please respect copyright.PENANAbdFgOIA83u
52242Please respect copyright.PENANA1gZCHaYVx6
Daniel kembali melanjutkan pijatannya di kedua kaki Laras. Ia memijatnya secara bergantian kiri dan kanan. Dan selama itu juga Laras sangat tersiksa. Bukan karena rasa sakit, melainkan karena syahwatnya yang menggebu-gebu, menuntut untuk di lampiaskan.52242Please respect copyright.PENANAokDEjjqh59
52242Please respect copyright.PENANApO4cZDYIr2
Sementara Azril masih diam membisu, sembari menatap nanar kearah gundukan kecil yang di tumbuhi rambut hitam yang cukup lebat.52242Please respect copyright.PENANApdtn23oMvN
52242Please respect copyright.PENANAaApiwYQxvw
*****52242Please respect copyright.PENANAya6vlRbNjw
52242Please respect copyright.PENANAT4SByfGpdM
52242Please respect copyright.PENANAhxZZ4cIBXD
52242Please respect copyright.PENANAC9QdDyP6Wd
52242Please respect copyright.PENANAw4OVFSFcmF
52242Please respect copyright.PENANAg4WKLMklcu
52242Please respect copyright.PENANAHzWxrI7oT9
52242Please respect copyright.PENANAiFitkX7ChV
Ustadza Dwi52242Please respect copyright.PENANAtg0yUUFldK
52242Please respect copyright.PENANAjLCnrXuxKO
Teng... Teng... Teng...52242Please respect copyright.PENANAXBBafD5Ibc
52242Please respect copyright.PENANADBrGDJhkYE
Ketika lonceng di bunyikan, para santri berhamburan masuk kedalam kelas mereka masing-masing. Rayhan, Azril duduk di bangku paling depan, tepat di depan meja guru. Sementara di belakang mereka ada Doni dan Rico. Suasana kelas masih terlihat ramai, ada yang sibuk menghafal, ada juga yang tengah mengobrol sesama mereka.52242Please respect copyright.PENANAho32gSuggG
52242Please respect copyright.PENANADHJfkBD0me
Suasana yang tadinya ramai seperti pasar, mendadak menjadi hening ketika seorang wanita berparas cantik dengan gamis berwarna hitam di padu dengan jilbab lebar yang melambai-lambai berwarna cream memasuki kelas mereka.52242Please respect copyright.PENANAso4tff7MBy
52242Please respect copyright.PENANAGiURxgZudE
Wajah cantiknya ternyata tidak mampu membuat para santri menjadi lebih rileks.52242Please respect copyright.PENANAqyw6zkBl12
52242Please respect copyright.PENANABhaDP6XMio
"Assalamualaikum!" Sapa Ustadza Dwi.52242Please respect copyright.PENANA4xCyCxaF1b
52242Please respect copyright.PENANAe73TPMryxb
"Waalaikumsalam salam Ustdza!" Jawab mereka serempak.52242Please respect copyright.PENANAJBM6TjBqie
52242Please respect copyright.PENANAoEvQJYuW4U
Ustadza Dwi duduk di kursinya yang berukuran lebih tinggi di bandingkan murid-muridnya. Ia meletakan tas dan buku absensi diatas meja.52242Please respect copyright.PENANAcz3mwKhjci
52242Please respect copyright.PENANAUoiIoL64sz
Satu persatu nama mereka di sibut. Dan ada beberapa yang tidak hadir.52242Please respect copyright.PENANAYGgojQmaKM
52242Please respect copyright.PENANAA18ILIBSLT
"Hari ini kita akan membahas tentang Ilmu fiqih! Pengertian Ilmu fiqih dan pembagian ilmu fiqih." Ujar Ustadza Dwi.52242Please respect copyright.PENANACsCnOnER7j
52242Please respect copyright.PENANALnNiAOgxhs
Ia berdiri di depan kelas, menghadap kearah white board membelakangi murid-muridnya. Jemarinya dengan lincah menari-nari diatas papan tulis. Selagi ia sibuk menulis materi di papan tulis. Rayhan, Azril, Doni dan Rico mulai saling berbisik.52242Please respect copyright.PENANAi39CBcEpig
52242Please respect copyright.PENANAOCd8OjeUv8
Mereka sibuk mengamati bongkahan pantat Ustadza Dwi yang tampak bergetar ketika ia tengah sibuk menulis materi di papan tulis.52242Please respect copyright.PENANAVOcu4OX0VM
52242Please respect copyright.PENANAI8l94tbg96
"Apa pendapat kalian?" Celetuk Rico.52242Please respect copyright.PENANAgoXNXDekhx
52242Please respect copyright.PENANAsT1v1j0olr
"Aku yes..." Kata Doni cepat.52242Please respect copyright.PENANAunye5hhoq8
52242Please respect copyright.PENANAgjFrmGrW4l
"Aku juga!" Timpal Azril.52242Please respect copyright.PENANAKk0f6AXTM0
52242Please respect copyright.PENANAdCLjErKUnv
Rayhan mengetuk dagunya. "Ehmm... Aku yes!" Ujar Rayhan bersemangat sembari menjelajahi bongkahan pantat Ustadza Dwi. Tampak garis celana dalam Ustadza Dwi yang ngejiplak di gamisnya.52242Please respect copyright.PENANA9QQ8JmOTcY
52242Please respect copyright.PENANAvpyVPVaK4F
"Aku kasih nilai 9" Komentar Rico.52242Please respect copyright.PENANA5aJvXbczBt
52242Please respect copyright.PENANA8D3NavUTVW
"Dari dulu selalu 9, kapan 8 dan 7 nya?" Sungut Azril. Selama ini Rico selalu memberi angka sembilan setiap Ustadza yang mereka anggap layak untuk di beri nilai.52242Please respect copyright.PENANAN00YDa0ca1
52242Please respect copyright.PENANA403ZkF9Qnp
"Suka-suka akulah." Geram Rico.52242Please respect copyright.PENANAewxnf2R0rk
52242Please respect copyright.PENANAaHuu7xaADs
"Menurut aku Ustadza Dwi 8,5." Rayhan melihat kearah Azril.52242Please respect copyright.PENANAKYyCKthVLz
52242Please respect copyright.PENANAzNoTljxp52
"Yang layak mendapat nilai 10 hanya ada satu Ustadza." Ujar Rico.52242Please respect copyright.PENANAsCyrPRyAUb
52242Please respect copyright.PENANA9ToZGgqxfb
Mereka bertiga kompak melihat kearah Rico. "Siapa?" Tanya Doni penasaran, mewakili rasa penasaran teman-temannya yang lain.52242Please respect copyright.PENANAiplZUw0n5a
52242Please respect copyright.PENANAVUJbdjz3ps
"Ustadza Laras."52242Please respect copyright.PENANAA308Pr1ApY
52242Please respect copyright.PENANAzvh3m3CxYZ
Bletaaak...52242Please respect copyright.PENANAE0H1b9lnBf
52242Please respect copyright.PENANASGVl7QsTC7
"Anjing sakit ******." Protes Rico ketika Azril tiba-tiba memukul kepalanya. Tetapi diam-diam Azril membenarkan apa yang di katakan Rico, karena dirinya sudah melihat tubuh telanjang Ibu Tirinya, yang layak di beri nilai sepuluh.52242Please respect copyright.PENANAbEixuJ0Hjl
52242Please respect copyright.PENANArCDXquwUn0
Ustadza Dwi yang tengah sibuk menulis di papan tulis, mulai merasa terganggu oleh suara yang ada di belakangnya. Ia mendesah pelan, lalu berbalik melihat kearah mereka berempat yang mendadak diam.52242Please respect copyright.PENANAEerpZtUDnz
52242Please respect copyright.PENANAGgGM0hVtdG
"Apa yang kalian ributkan?" Tanya Ustadza Dwi.52242Please respect copyright.PENANABqTcnvMRv7
52242Please respect copyright.PENANA322pd9iIzU
Mereka berempat tertunduk tidak berani menjawab. Tetapi diam-diam mereka saling menatap satu sama lain.52242Please respect copyright.PENANAMX5zgVAG7t
52242Please respect copyright.PENANAojom9KW4PQ
"Kalian berempat berdiri di depan!"52242Please respect copyright.PENANAY5X0PzASWm
52242Please respect copyright.PENANAKC0wihR9gU
Dengan langkah gontai mereka beranjak dari tempat duduk mereka. Lalu berbaris berdiri di depan kelas. Sementara Ustadza Dwi kembali melanjutkan pekerjaannya. Ia menjelaskan tentang istilah fiqih dan bagian-bagian dalam ilmu Fiqih.52242Please respect copyright.PENANA6uIvdynEqA
52242Please respect copyright.PENANANUPfa98TUa
"Fiqih dalam bahasa Arab artinya pengertian, dan dalam istilah ulama artinya ilmu yang membahas hukum-hukum agama Islam diambil dari dalil-dalil tafsili atau dalil dalil yang terperinci." Jelas Ustadza Dwi, ia berjalan maju beberapa langkah, hingga tepat berada di depan Rayhan.52242Please respect copyright.PENANA2LMFvH9Qx5
52242Please respect copyright.PENANAX6EP0hggML
Tiba-tiba spidol yang ada di tangannya mendadak terlepas dan jatuh kelantai.52242Please respect copyright.PENANA7FnagzPAN8
52242Please respect copyright.PENANAdCC5PsQzuY
Ustadza Dwi membungkuk untuk mengambil spidol tersebut, dan tanpa di sengaja pantat bulatnya malah menubruk selangkangan Rayhan. Ustadza Dwi terperanjat saat merasakan benda keras yang ada di belakang pantatnya. Rayhan tidak kalah terkejutnya.52242Please respect copyright.PENANAdtFYMv7wvl
52242Please respect copyright.PENANAayQkS8jCq4
"Astaghfirullah! Maaf." Ujar Ustadza Dwi malu.52242Please respect copyright.PENANAeqyucbTk6y
52242Please respect copyright.PENANACLLho5S9I1
Ketiga sahabatnya serempak melihat kearah Rayhan. Dari raut wajah mereka menggambarkan ketidak sukaan atas keberuntungan Rayhan.52242Please respect copyright.PENANASIY5ENUEqo
52242Please respect copyright.PENANAUp0TWExzAq
Anak remaja berusia belasan tahun itu menyeringai tidak perduli dengan tatapan ketiga sahabatnya.52242Please respect copyright.PENANA4elgJv9kVI
52242Please respect copyright.PENANAXplzoU57Et
Kecelakaan tersebut membuat Ustadza Dwi sempat kehilangan fokus. Apa lagi ia dapat merasakan dengan nyata betapa keras dan besarnya kemaluan muridnya, membuatnya sepintas berfikiran yang tidak-tidak. Tetapi Ustadza Dwi dengan cepat berhasil mengendalikan dirinya, yang sempat di landa birahi.52242Please respect copyright.PENANA6p7lK9fasl
52242Please respect copyright.PENANARXYAss5Hi3
"Hukum Agama dibagi menjadi lima bagian. Yang pertama wajib, yang ke dua Sunnah, ke tiga haram, ke empat makruh dan yang kelima mubah." Jelas Ustadza Dwi, suaranya terdengar gemetar karena ia harus menekan birahinya.52242Please respect copyright.PENANAnHIs5CljKE
52242Please respect copyright.PENANA5ro67MCaoI
Tidak terasa 45 menit berlalu, dan itu artinya, penderitaan mereka berempat akan segera berakhir. Bukan hanya mereka, Ustadza Dwi juga merasa lega.52242Please respect copyright.PENANAaVqjP2wPXF
52242Please respect copyright.PENANAy380u9EFxa
"Besok kalian cari tau tentang penjelasan ke lima hukum Agama, kalau ada yang tidak bisa menjawab, kalian akan di hukum seperti mereka berempat." Ujar Ustadza Dwi sembari melihat kearah mereka. "Dan untuk kalian berempat, jangan di ulangi lagi. Sekarang kalian berempat boleh duduk." Suruh Ustadza Dwi.52242Please respect copyright.PENANAHsxxDQIG5G
52242Please respect copyright.PENANABxjHvlUzZS
Wanita berusia 39 tahun itu menutup pelajaran hari ini dengan memberi sedikit nasehat kepada murid-muridnya tentang perlunya keseriusan dalam menuntut ilmu. Rayhan, Doni, Asril dan Rico hanya tertunduk mendengar nasehat Ustadza Dwi.52242Please respect copyright.PENANAwPmGRL2ScN
52242Please respect copyright.PENANABpBu6qUVZK
******52242Please respect copyright.PENANAL03BJbCY1P
52242Please respect copyright.PENANA7H2XG8W2FG
52242Please respect copyright.PENANAbDwJ6VwO5O
52242Please respect copyright.PENANAfsUHnJq9Ky
52242Please respect copyright.PENANAfGZfo1nG6g
52242Please respect copyright.PENANAvdL7j7c5cA
52242Please respect copyright.PENANAEh0EdF2AW5
52242Please respect copyright.PENANA9i7kwBGQe2
52242Please respect copyright.PENANA14oMjLW6WB
Julia52242Please respect copyright.PENANAROW3zO4Xmt
"Ray!"52242Please respect copyright.PENANAESByzPC1he
52242Please respect copyright.PENANAT7AqWHLEv3
Rayhan celingak-celinguk mencari sumber suara yang baru saja memanggilnya. Tidak jauh dari kantor sekolah, seorang wanita cantik mengenakan gamis berwarna biru muda melambaikan tangannya.52242Please respect copyright.PENANA9m44sRBz1m
52242Please respect copyright.PENANA6MzEBbqeaU
"Duluan ya." Ujar Rayhan.52242Please respect copyright.PENANAii71SSkheO
52242Please respect copyright.PENANAhjt4n2dHws
"Ketemu di tempat biasa Ray!" Teriak Rico ketika Rayhan mulai menjauh.52242Please respect copyright.PENANAN9uBRw7Y8y
52242Please respect copyright.PENANAgfJI7ClEaN
"Ok." Pekik Rayhan sembari membentuk jarinya berbentuk huruf 'O'52242Please respect copyright.PENANA5Nnv6TwHSQ
52242Please respect copyright.PENANA5u5tud1ezj
Dia segera menghampiri Zaskia yang tengah bersama sahabatnya. Bagi Rayhan mereka berdua sama cantiknya, tapi di hatinya tetap Kak Zaskia yang paling cantik. Sayangnya, Rayhan tidak bisa memiliki Zaskia, karena wanita itu adalah Kakak Kandungnya. Tetapi walaupun begitu Rayhan merasa masih berhak untuk mengaguminya.52242Please respect copyright.PENANA6ZV9RAKjyI
52242Please respect copyright.PENANA8urRV5Bvhu
"Ada apa Kak?" Tanya Rayhan.52242Please respect copyright.PENANA9G14lpedKP
52242Please respect copyright.PENANAqWX90wwZTd
Zaskia memasukan tangannya ke dalam saku gamisnya. "Ini uang jajan kamu, kakak lupa ngasi tadi." Ujar Zaskia. Rasa takut atas kejadian tadi malam membuatnya lupa memberikan uang jajan Rayhan.52242Please respect copyright.PENANAdNHao30xaz
52242Please respect copyright.PENANANnFXoHDVRD
"Terimakasih Kak!" Rayhan tampak senang saat mengambil uang tersebut dari tangan Kakak kandungnya. "Aku ke sana dulu ya Kak." Pamit Rayhan.52242Please respect copyright.PENANAqTd34vf6V3
52242Please respect copyright.PENANArfO60Za5QP
Zaskia menganggukkan kepalanya. Mata indah Zaskia tidak melepaskan bayangan Rayhan yang semakin menjauh. Entah kenapa Zaskia merasa sangat nyaman setiap kali berada didekat Adiknya. Dan sebaliknya, ketika Rayhan tidak ada di sampingnya, ia merasa kosong.52242Please respect copyright.PENANAxsLkBuNjN5
52242Please respect copyright.PENANAsDvAIkfK5d
Sikap Zaskia tidak luput dari perhatian Julia, ia merasa tatapan Zaskia bukan seperti seorang Kakak melihat Adiknya, melainkan seperti seorang kekasih yang melepas kepergian pacarnya.52242Please respect copyright.PENANAxtkWX20hG0
52242Please respect copyright.PENANAdIFJIYvqUQ
"Rayhan terlihat semakin ganteng ya." Bisik Julia.52242Please respect copyright.PENANAxm28VTNhq4
52242Please respect copyright.PENANArwBPhWWC4d
Muka Zaskia mendadak merona merah. "Iya dong, gak kalah sama Kakaknya yang cantik." Canda Zaskia, sembari memuji dirinya sendiri.52242Please respect copyright.PENANAPUI42YrSuY
52242Please respect copyright.PENANAw0WvzW4atq
"Pantes kamu betah jomblo."52242Please respect copyright.PENANAcQVhWV9RIe
52242Please respect copyright.PENANA7PMaLCdD8U
"Maksudnya?" Zaskia merenyitkan dahinya.52242Please respect copyright.PENANA0H91M5ZMHH
52242Please respect copyright.PENANADMekx6jgxo
"Punya adik setampan itu, siapapun pasti betah menjomblo." Goda Julia, membuat Zaskia semakin salah tingkah.52242Please respect copyright.PENANAOmhrqdOzAv
52242Please respect copyright.PENANAfHsEtc7x4b
"Astaghfirullah!! Dia adikku Mbak."52242Please respect copyright.PENANAmkJqcAHVEg
52242Please respect copyright.PENANAbh9smFpr48
"Ya tetap saja kan, Rayhan cowok dan kamu cewek, tinggal satu rumah berdua lagi." Ujar Julia. "Wajar kalau benih-benih cinta itu mulai tumbuh. Mungkin sekarang kamu tidak mau mengakuinya, tapi cepat atau lambat kamu pasti akan mengakuinya." Tambah Julia membuat Zaskia sempat terdiam.52242Please respect copyright.PENANAHuiW8f6z5u
52242Please respect copyright.PENANANlwJLfHoac
"Astaghfirullah! Mbak ngelantur." Rajuk Zaskia.52242Please respect copyright.PENANA6MuFM61IHh
52242Please respect copyright.PENANAltlZC9OXIo
Tapi diam-diam ia membenarkan apa yang di katakan sahabat yang sudah ia anggap seperti saudara sendiri. Akhir-akhir ini ia merasakan ada yang berbeda dari cara ia melihat Rayhan, dan semakin hari, perasaan itu terasa semakin kuat, walaupun ia berusaha menepisnya.52242Please respect copyright.PENANAkUAPZZiWft
52242Please respect copyright.PENANAWtq5LMOywY
"Kita lihat aja nanti." Tantang Julia.52242Please respect copyright.PENANA97rgCt5TNV
52242Please respect copyright.PENANApQjzGsppkW
Zaskia menggelengkan kepalanya, lalu melangkah pergi menuju kantin, yang di susul oleh Ustadza Julia.52242Please respect copyright.PENANAhyFtydobWA
52242Please respect copyright.PENANAmZz2B2vHgU
*****52242Please respect copyright.PENANAUIriQwNiOT
52242Please respect copyright.PENANAA5wDeEOeBc
Jam baru menunjukan pukul 9 pagi. Ustadza Dwi memutuskan untuk segera pulang ke rumah. Ia bergegas menuju rumahnya. Di jalan ia bertemu beberapa Ustadza dan santri yang menyapanya. Karena ia terburu-buru Dwi hanya membalas alakadarnya saja.52242Please respect copyright.PENANApCaRDS5JTy
52242Please respect copyright.PENANAtVmx75wW6C
Ustadza Dwi baru menghentikan langkahnya ketika salah seorang petugas kebersihan menegurnya.52242Please respect copyright.PENANALKq7sZ5Dxe
52242Please respect copyright.PENANAeRgv1hro2I
"Mau kemana Ustadza? Kok buru-buru sekali!" Tegur Imbron. Pria berusia 47 tahun itu menyeringai, memamerkan gigi kuningnya yang tidak rata.52242Please respect copyright.PENANAmUT6ae409p
52242Please respect copyright.PENANAoKH201TdaV
Ustadza Dwi berusaha tersenyum. "Mau pulang, ada urusan mendadak." Jawab Dwi. "Oh iya Pak, di belakang rumah ada bekas karton yang sudah tidak terpakai, tolong di ambil ya Pak." Pinta Ustadza Dwi.52242Please respect copyright.PENANAJFbbKLrWXp
52242Please respect copyright.PENANAAxJncoJB1p
"Beres Ustadza."52242Please respect copyright.PENANArsLIwzBygf
52242Please respect copyright.PENANAHN6nDqYxrZ
"Kalau begitu saya permisi dulu ya Pak." Pamit Ustadza Dwi.52242Please respect copyright.PENANAY0l0h0TyZL
52242Please respect copyright.PENANAOvgDZCejyl
Ia kembali melanjutkan perjalannya ke rumah. Rumahnya yang bercat putih itu terlihat sepi. Harap maklum saja, karena putrinya Aziza masih di kelas, sementara Suaminya sibuk membantu pengembangan pesantren baru cabang Al Tauhid.52242Please respect copyright.PENANABFZCOvpzoJ
52242Please respect copyright.PENANAncMt8C2mmY
Setibanya di rumah, Ustadza Dwi langsung menuju kamar mandi miliknya. Setelah memastikan pintu kamar mandinya tertutup rapat. Ustadza Dwi berdiri di depan cermin yang menempel di dinding kamarnya. Cukup lama ia memandangi wajah cantiknya yang bersemu merah.52242Please respect copyright.PENANARgIxaeP6nR
52242Please respect copyright.PENANADDU0IIbllB
"Hmmmpss..." Dwi menggigit bibirnya.52242Please respect copyright.PENANA1CHPhUSQxp
52242Please respect copyright.PENANAhgm36rWcUt
Tangannya naik keatas payudaranya, meremas kasar payudara miliknya yang berada di balik gamis hitam yang ia kenakan. Mata indahnya terpejam menikmati remasan di payudaranya yang berukuran 34D. Insiden di kelas tadi, sukses membangkitkan birahinya.52242Please respect copyright.PENANA4iGTFG3cmo
52242Please respect copyright.PENANAO80iRKd1LL
Ustadza Dwi tau betul apa yang ia lakukan saat ini sebuah perbuatan yang salah, dan di haramkan oleh Agama. Tetapi ketika gejolak birahi datang, Dwi selalu tidak mampu mengontrol dirinya agar bisa menekan birahinya.52242Please respect copyright.PENANAtY7ikWJvPQ
52242Please respect copyright.PENANAVyGRXLQa06
Seperti saat ini. Ketika birahinya datang, yang di inginkan Dwi hanyalah mencari kepuasan tanpa perduli dosa yang akan ia pertanggung jawabkan di akhirat nanti.52242Please respect copyright.PENANAo6Ab32GrdU
52242Please respect copyright.PENANAhsh1hROkg3
Jemari indahnya pergi kearah kancing gamisnya, lalu dengan perlahan ia membuka kancing gamis miliknya. Menurunkan gamis bagian atasnya, hingga tampak payudaranya yang di balut bra berwarna cream. Ustadza Dwi menyingkap branya keatas, lalu kembali meremas payudaranya dengan kasar.52242Please respect copyright.PENANANIOZes2xln
52242Please respect copyright.PENANAbwvy5EEr6r
"Aahkk... Enak! Remas lebih keras." Desah Ustadza Dwi.52242Please respect copyright.PENANAFy9ky4pH13
52242Please respect copyright.PENANAejwGnxmcOH
Ia mengerang nikmat merasakan sensasi sakit di payudaranya. Kedua jarinya tidak tinggal diam, mereka bertugas menstimulasi putingnya yang kemerah-merahan.52242Please respect copyright.PENANA3lArJmYlWL
52242Please respect copyright.PENANA9PyKaTNDVG
Tangan kanan Dwi turun kebawah, menyingkap keatas bagian ujung gamisnya. Dia membelai paha bagian dalamnya. Terus naik keatas menuju selangkangannya yang masih mengenakan legging ketat berwarna coklat. Tangannya menyusup masuk kedalam celana legging dan dalamannya. Ia mendapatkan bibir kemaluannya telah basah.52242Please respect copyright.PENANAvryGc0NGom
52242Please respect copyright.PENANAuZRgDuhLkx
"Oughkk... Jangaaaaan... Aaahkk... Aahkk..."52242Please respect copyright.PENANAeEYE3AlGFT
52242Please respect copyright.PENANA0g8g1kkNXL
Ustadza Dwi memejamkan matanya, ia membayangkan seseorang tengah menjamah vaginanya.52242Please respect copyright.PENANA4sx9TwqyeI
52242Please respect copyright.PENANAnugIlboiMH
Kepalanya mendongak keatas, ketika jemarinya bermain diatas clitorisnya yang semakin membengkak. Pantat Ustadza Dwi gemetar, merasakan sensasi yang luar biasa. Yang tidak akan pernah ia dapatkan ketika ia bercinta dengan Suaminya.52242Please respect copyright.PENANArxv9bfwVxl
52242Please respect copyright.PENANAV6OXk6U4en
Tidak butuh waktu lama bagi dirinya untuk segera mencapai puncaknya. Ia mendapatkan orgasme kecil dari sentuhan jemari halusnya.52242Please respect copyright.PENANA3bo50O8nQR
52242Please respect copyright.PENANAm7Bj3y4gpS
Wajah cantik Dwi merah pandam, dan nafasnya tersengal-sengal mengikuti irama dadanya yang naik turun. "Astaghfirullah! Maafkan aku Tuhan." Lirih Dwi menyesal. Rasa penyesalan yang selalu ia dapatkan setiap kali habis melakukan masturbasi. Tapi anehnya, ia malah selalu mengulanginya lagi dan lagi.52242Please respect copyright.PENANAHPliMu47gT
52242Please respect copyright.PENANAOjdvLzv56e
Setelah merasa puas, Ustadza Dwi kembali merapikan pakaiannya yang berantakan.52242Please respect copyright.PENANA3RrMVh0L1w
52242Please respect copyright.PENANAMbyXT5fGwi
Tanpa ia sadari seseorang melihat apa yang barusan ia lakukan. Pria tersebut menyeringai, tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat. Seorang Ustadza melakukan Masturbasi.52242Please respect copyright.PENANA8nhCMVOYYM
52242Please respect copyright.PENANAuArBCL2x8b
*****52242Please respect copyright.PENANAdpvcwRLUkJ
52242Please respect copyright.PENANAxZR8yg9eCU
52242Please respect copyright.PENANA920QHxsQsl
52242Please respect copyright.PENANARyneU6MKT0
52242Please respect copyright.PENANA4aHsRaL3ic
52242Please respect copyright.PENANAwPrY2DNMMB
52242Please respect copyright.PENANAaky7EIUstq
52242Please respect copyright.PENANAeFojBsw2MX
52242Please respect copyright.PENANAJ5Lv6o279O
52242Please respect copyright.PENANANVgRoCqM6C
52242Please respect copyright.PENANAWwtftajdro
52242Please respect copyright.PENANAyqFkbnIWMi
52242Please respect copyright.PENANA6xN6XTg4aJ
52242Please respect copyright.PENANAO8kFAkeXvI
52242Please respect copyright.PENANAJiFUKtFBsp
52242Please respect copyright.PENANAc1DqHkpZfZ
52242Please respect copyright.PENANAsBeYOVnTSE
Asyifa52242Please respect copyright.PENANAdTp2lHZsbA
Aurel52242Please respect copyright.PENANA89OmrOrPau
Adinda52242Please respect copyright.PENANADhJZn7QrVZ
Aziza52242Please respect copyright.PENANAtnJnhV3jBX
52242Please respect copyright.PENANA2tDORtFRem
Dedaunan dan ranting dari pohon cemara itu berguguran tertiup angin hingga jatuh ke tanah, dan sebagian lagi tertiup hingga ke jalan trotoar. Beberapa burung kecil turun dari pohon, mengambil daun dan ranting kecil yang jatuh untuk di jadikan sangkar. Tak jauh dari situ, tampak beberapa anak remaja perempuan tengah duduk santai di teras perpustakaan.52242Please respect copyright.PENANA90A85Nf47g
52242Please respect copyright.PENANAystcXErxnD
Kedua tangan mereka sibuk memegang buku, hanya saja tidak satupun dari mereka yang sedang membaca buku. Mereka malah sibuk mengobrol, menceritakan kejadian naas yang di alami salah satu santriwati tadi malam.52242Please respect copyright.PENANAsDioo3jelz
52242Please respect copyright.PENANA5NKzl3EvGc
"Jadi gimana kabar Amanda?" Tanya Aurel.52242Please respect copyright.PENANAq8RkPdmzsA
52242Please respect copyright.PENANAghAg19iBfI
Asyifa menggelengkan kepalanya. "Gak tau, katanya sekarang ia lagi di rawat di rumah sakit." Jawab Asyifa. Ia sangat marah atas kejadian tadi malam.52242Please respect copyright.PENANA9XY3nBfaoL
52242Please respect copyright.PENANAbt4yVx0v5k
"Kasihan Amanda!" Lirih Aziza.52242Please respect copyright.PENANAL8foHZDHYW
52242Please respect copyright.PENANAnFTJ4PoZrk
"Semoga saja pelakunya cepat di temukan dan di hukum seberat-berat." Lirih Asyifa, ia memandang jauh kearah segerombolan Santri yang tengah tidur-tiduran di bawah pohon besar.52242Please respect copyright.PENANAQWCTwaHYaj
52242Please respect copyright.PENANAmUTPkLh4mw
Aurel mendesah pelan. "Dengar-dengar katanya itu mahluk halus yang memperkosa Amanda." Ucap Aurel, membuat suasana menjadi semakin mencekam.52242Please respect copyright.PENANAzOb0NFyhXA
52242Please respect copyright.PENANAHEBnrXXBy8
"Astaghfirullah! Kalian ngomong apa?" Tegur Adinda. Ia terlihat sibuk memperbaiki ujung jilbabnya karena tertiup angin yang cukup kencang.52242Please respect copyright.PENANA9WNrB3zki2
52242Please respect copyright.PENANAAkARXX86dI
"Menurut kabar burung memang seperti itu kok." Jelas Aurel tidak mau dianggap berbohong. Tadi pagi ia tidak sengaja mendengar obrolan teman kelas Amanda, tentang kejadian yang menimpa Amanda.52242Please respect copyright.PENANAVp8WWIXKnk
52242Please respect copyright.PENANAh8h4RL5wqT
"Aku dengar juga seperti itu." Bela Aziza.52242Please respect copyright.PENANAi3txiJhzPQ
52242Please respect copyright.PENANA3UQ6EAPsr5
Adinda menghela nafas pelan. "Tetap saja kita tidak boleh begitu saja mengambil kesimpulan seperti itu. Apa lagi itu baru kabar burung, belum jelas kebenarannya seperti apa." Nasehat Adinda.52242Please respect copyright.PENANA5x07OaVhrN
52242Please respect copyright.PENANANZ3GaWU5Qk
"Benar apa kata Adinda, lebih baik kita tunggu hingga pelakunya di tangkap." Ujar Asyifa menambahkan. Mereka bertiga kompak menganggukan kepala.52242Please respect copyright.PENANAtk295thWiN
52242Please respect copyright.PENANAf4G8Q6QU1R
"Sudah-sudah, kok jadi membahas kejadian semalam! Ingat habis ini kita ada hafalan." Ujar Aziza mengingatkan.52242Please respect copyright.PENANAdmDHDzQz30
52242Please respect copyright.PENANAxhnXMN27Uv
Suasana pun kembali hening, yang terdengar hanyalah suara gumaman mereka yang tengah menghafal. Tepatnya, mengulangi hafalan, agar nanti mereka tidak merasa gugup ketika menyetor hafalan.52242Please respect copyright.PENANA6aVtRkjdaT
52242Please respect copyright.PENANAxETRyrbQ3h
Berbeda dengan santri, bagi Santriwati sangat memalukan bagi mereka kalau harus menerima hukuman karena tidak hafal.52242Please respect copyright.PENANAovNvvuXsy0
52242Please respect copyright.PENANAgdnHgx5wK1
******52242Please respect copyright.PENANAla9uyUt4yC
52242Please respect copyright.PENANAFJ547L4GiP
Tepat berakhirnya jam pelajaran hari ini, anak-anak pesantren berhamburan keluar kelas. Seakan mereka baru saja keluar dari penjara. Wajah-wajah yang tadinya tidak bersemangat, kini terlihat begitu cerah, pancaran kebahagian terlihat jelas di wajah mereka.52242Please respect copyright.PENANAbkt4XLH3Ew
52242Please respect copyright.PENANAkd1XJUm7Nw
Asyifa tampak membawa setumpuk buku di tangannya, yang harus ia serahkan kepada Ustadza Anita. Tadi sebelum keluar kelas, Ustadza Anita sempat memberi amanah Asyifa untuk mengumpulkan tugas teman-temannya. Walaupun ia merasa enggan, tapi Asyifa tidak bisa menolak perintah dari gurunya.52242Please respect copyright.PENANARXQojPn21M
52242Please respect copyright.PENANA3sFz1SxZC7
Setelah mengenakan sepatu, Asyifa bergegas menuju kantor Aliya yang berada di wilayah santri. Ia tidak ingin terlambat mengantri makanan. Bisa-bisa ia kehabisan lauk kalau terlambat sedikit saja.52242Please respect copyright.PENANAuAFqPDAXGj
52242Please respect copyright.PENANA5yPISXgkXf
"Mau kemana?" Tegur Aziza, sembari mengusap matanya yang kemasukan debu.52242Please respect copyright.PENANAwgOkFxfkCC
52242Please respect copyright.PENANAUvpbketDLL
Asyifa menunjukan tumpukan buku di tangannya. "Mau ke kantor Aliyah. Mau ikut?" Ajak Asyifa penuh harap. Ia selalu merasa tidak nyaman setiap berada dilingkungan santri. Mengingat para Santri yang suka sekali menggoda para santriwati ketika mereka memasuki wilayah santri.52242Please respect copyright.PENANAUwvOKvDZuW
52242Please respect copyright.PENANAbYLZwiIv8J
Aziza menggelengkan kepalanya. "Sendiri aja, aku mau cepat pulang bantu Umi masak." Tolak Aziza. Asyifa menghempaskan nafasnya kecewa.52242Please respect copyright.PENANAbo0Z1bDr3A
52242Please respect copyright.PENANAxtTe9Ervb4
Tidak semua santri tinggal di asrama, ada beberapa dari mereka yang pulang kerumah, seperti Aziza. Ia memang tidak mondok, tapi rumahnya berada di lingkungan pesantren. Maklum saja, orang tua Aziza salah satu staf mengajar di pesantren Al-tauhid. Sehingga keluarga mereka berhak menempati salah satu rumah di pondok pesantren Al-tauhid.52242Please respect copyright.PENANAdWZiWMtc0j
52242Please respect copyright.PENANACNP8R41Yj5
Selepas kepergian Aziza. Asyifa bergegas menuju kantor Aliya. Dan benar saja, sepanjang jalan menuju kantor beberapa santri menggoda dirinya. Ada yang bersiul, mengajak kenalan dan ada juga yang mengatainya sombong karena tidak mengubris panggilannya mereka.52242Please respect copyright.PENANAMoJaXU57X8
52242Please respect copyright.PENANAHZ50EgCck6
Godaan itu barulah berhenti ketika ia memasuki kantor Aliya. Kaki mungilnya melangkah cepat menaiki anak tangga kantor Aliya. Tapi tiba-tiba dari atas muncul anak remaja yang tengah menuruni anak tangga dengan cepat.52242Please respect copyright.PENANAYWCqbY5K84
52242Please respect copyright.PENANA1d4H8DSDF5
"Eh..." Kaget Asyifa. Tapi ia tidak sempat untuk menghindari tabrakan.52242Please respect copyright.PENANAkUTabb0NKI
52242Please respect copyright.PENANAvM7ZoyEmr2
Bruaaak...52242Please respect copyright.PENANAZdcVp0Nbup
52242Please respect copyright.PENANAiXHND1RahA
Buku tulis yang ada di tangan Asyifa berhamburan jatuh. Sebagian masih di anak tangga tapi sebagian besar jatuh kelantai satu. Beruntung Asyifa tidak sampai terjatuh, karena dengan sigap pemuda itu memegangi tubuh Asyifa sehingga ia terhindar dari jatuh.52242Please respect copyright.PENANAnLlIudf3hc
52242Please respect copyright.PENANARB23jCYIMM
Tapi sialnya tangan pemuda itu berada di tempat yang salah. Asyifa yang menyadarinya sempat terdiam selama beberapa detik.52242Please respect copyright.PENANAikiMLJdrtC
52242Please respect copyright.PENANAJdLBSROUiT
"Astaghfirullah!" Dia menepis tangan Rayhan dari atas payudaranya.52242Please respect copyright.PENANAaQM7g8l4sg
52242Please respect copyright.PENANAyFoKuXemWs
Buru-buru Rayhan menarik dirinya agar sedikit menjauh dari Asyifa. "Maaf gak sengaja!" Bela Rayhan, sebelum dirinya di sembur.52242Please respect copyright.PENANA6wNE20DzIj
52242Please respect copyright.PENANAdfK8oMEI6d
"Kurang ajar kamu!" Kesal Asyifa.52242Please respect copyright.PENANA9BTNglqfH4
52242Please respect copyright.PENANARV4NavA3We
Ia merasa sudah di lecehkan oleh Rayhan, walaupun sebenarnya ia baru saja di tolong Rayhan.52242Please respect copyright.PENANAPWfY6IwGR3
52242Please respect copyright.PENANAaPUk9PgCqt
Kekesalan Asyifa semakin memuncak ketika melihat Rayhan yang acuh tak acuh setelah menyentuh bagian sensitifnya. Bahkan tanpa berkata-kata, Rayhan bergegas menuruni anak tangga.52242Please respect copyright.PENANAHJFJLhFJKC
52242Please respect copyright.PENANAdRI0ZjL4rJ
Wajah putih Asyifa mendadak merah padam. Ingin ia berteriak memanggil pemuda sombong tersebut. Tapi ia takut malah membuat kegaduhan, bagaimanapun juga saat ini ia sedang berada di kantor Aliyah. Sembari mendumel kesal, Asyifa memungut kembali buku yang berserakan.52242Please respect copyright.PENANAdkAtMcWGfx
52242Please respect copyright.PENANAArl10PnRka
Dari kejauhan, pemuda itu diam-diam memperhatikan Asyifa. Bibirnya sedikit membentuk sebuah senyuman.52242Please respect copyright.PENANAHrahr9elBb
52242Please respect copyright.PENANAiRaLiunOoU
*****52242Please respect copyright.PENANA1pDJ0j5yyO
52242Please respect copyright.PENANAKIDpc1i35I
"Kamu kok pulangnya sore banget Ray!" Omel Zaskia ketika Rayhan baru saja pulang.52242Please respect copyright.PENANA9NZY1IXbev
52242Please respect copyright.PENANAodxwOyo9lt
Pemuda itu duduk di kursi sembari memperhatikan Kakak Iparnya yang tengah membuat kue kering. Aroma kue yang menyengat sedikit menggunggah selera.52242Please respect copyright.PENANAB0iupBjPLk
52242Please respect copyright.PENANA1yVB6ItAsS
Zaskia menghampiri Rayhan sembari membawa cetakan kue yang baru saja ia ambil dari dalam oven. Ia letakan di atas meja, lalu membuka sarung tangan khusus agar kulit tangannya tidak sampai terbakar ketika memegang cetakan kue yang masih sangat panas.52242Please respect copyright.PENANAEeR4bJ5RT0
52242Please respect copyright.PENANAFBO2X9ca6A
Dengan menggunakan penjepit, Zaskia mengeluarkan kue kering dari dalam cetakan untuk di masukan ke dalam toples kue yang ada diatas meja.52242Please respect copyright.PENANAC2giRzyMhn
52242Please respect copyright.PENANAT4pb67jLr5
"Sore ini kamu jangan main dulu!" Perintah Zaskia.52242Please respect copyright.PENANADmfWwPLT9p
52242Please respect copyright.PENANAgYld3qDiUI
"Yaaaa... Kakak, padahal hari ini kelas aku tanding bola." Protes Rayhan.52242Please respect copyright.PENANAwcYuwdyiSa
52242Please respect copyright.PENANAQrsQ8Dhh46
Zaskia meliriknya dengan tatapan tajam, seakan ia tidak ingin di bantah. "Bantu kakak kasiin kue ini ke Ustadza Dewi ya." Suruh Zaskia. Tanpa perduli dengan penolakan adiknya yang ia ingin ikut bertanding bola.52242Please respect copyright.PENANAvbqUc4YqEa
52242Please respect copyright.PENANAJk92RLYAv6
"Emang Ustadza Dewi minta bikinin kue buat apa Kak?" Tanya Rayhan hendak mencomot satu kue, tapi keburu di tepis oleh Zaskia. Rayhan tersenyum nyengir dengan tatapan memelas.52242Please respect copyright.PENANARbNR4yxdSb
52242Please respect copyright.PENANA5hqCubWgnh
"Jangan banyak tanya, kamu kasikan saja."52242Please respect copyright.PENANAfuvEjjXCmJ
52242Please respect copyright.PENANAt1vVBBrvuP
Rayhan beranjak dari tempat duduknya. "Iya deh Kak! Tapi aku mandi dulu ya Kak." Ujar Rayhan. Tanpa di sadari Zaskia, ada perubahan ekspresi di wajah Rayhan yang tadinya kecewa kini terlihat girang.52242Please respect copyright.PENANA9odGLRXDBI
52242Please respect copyright.PENANAury3lRXqA5
Zaskia yang tidak melihat perubahan raut wajah Rayhan hanya bisa menghela nafas perlahan, ia benar-benar tidak mengerti dengan sikap adiknya itu, yang taunya cuman main aja.52242Please respect copyright.PENANAUlOWSMOzUU
52242Please respect copyright.PENANAeIP9dnJRp0
*****52242Please respect copyright.PENANAAIefqmQgmG
52242Please respect copyright.PENANAIJ6l3322ea
52242Please respect copyright.PENANAJA67pUZkTd
52242Please respect copyright.PENANAFaiipO3fQY
52242Please respect copyright.PENANA5Lj7LSAAXx
52242Please respect copyright.PENANA5aL9lofO3q
52242Please respect copyright.PENANAO9aR0ltV4I
52242Please respect copyright.PENANAtlamTEIEP1
52242Please respect copyright.PENANAoyVTGwaOJ8
52242Please respect copyright.PENANAixyc4rEruk
Ust Dewi52242Please respect copyright.PENANAtZ6eoRD8Pj
Nikita52242Please respect copyright.PENANAxNwtCmZ5qN
52242Please respect copyright.PENANAC4F6VtvtGa
Sembari bersiul ringan, Rayhan berjalan melewati jalan setapak menuju rumah Ustadza Dewi. Baru kali ini Rayhan terlihat begitu bersemangat ketika di suruh Kakaknya. Bahkan Zaskia sempat bingung melihat tingkah Rayhan yang tidak protes sama sekali ketika di minta mengantarkan kue ke rumah Ustadza Dewi.52242Please respect copyright.PENANAOWEhGv6Sbf
52242Please respect copyright.PENANAKRAwuZiMIJ
Bayangan kecantikan dan keseksian tubuh Ustadza Dewi membayangi setiap langkahnya, membuat Rayhan semakin bersemangat.52242Please respect copyright.PENANATY4EQQaX5k
52242Please respect copyright.PENANArPsUlDsn4v
Setiba di rumah Ustadza Dewi, ia di sambut cukup hangat oleh sang Ustadza, bahkan Rayhan di persilahkan masuk terlebih dahulu. Tapi ketika ia hendak duduk di sebuah sofa empuk berwarna coklat tua, tanpa di sengaja mata Rayhan melihat sesosok gadis remaja yang tengah tertidur di dalam kamar yang pintunya terbuka lebar, tepat menghadap kearahnya.52242Please respect copyright.PENANAqPJaig4V50
52242Please respect copyright.PENANAoLLBKTjlf4
Mata pemuda itu terbelalak karena pakaian yang di kenakan Nikita begitu menggoda. Gadis cantik itu hanya mengenakan tanktop tanpa lengan dan celana dalam berwarna merah muda bergaris garis putih.52242Please respect copyright.PENANAoQLOYqHBKo
52242Please respect copyright.PENANAud6ckTjLT4
"Mau minum apa Ray?" Tanya Ustadza Dewi.52242Please respect copyright.PENANAtUiedCGyAo
52242Please respect copyright.PENANAMH1YCZWXcc
Rayhan sedikit tergagap. "Anu Ustadza! Apa aja." Ia buru-buru memalingkan wajahnya menghadap Ustadza Dewi.52242Please respect copyright.PENANAIPi57K7dcU
52242Please respect copyright.PENANAPP3VGLcyAg
"Ustadza ambilkan dulu ya."52242Please respect copyright.PENANAO6uLTTM9IK
52242Please respect copyright.PENANAh2Tc3C8Uwr
Selepas kepergian Ustadza Dewi, Rayhan kembali melihat ke dalam kamar Nikita yang bernuansa hello Kitty. Tampak gadis remaja itu tertidur lelap tanpa menyadari kalau seseorang tengah menatap nanar kearahnya.52242Please respect copyright.PENANAhU8hrfN1vG
52242Please respect copyright.PENANA4yF3RAXvkm
Glek... Glek... Glek...52242Please respect copyright.PENANA0RlxHSFPPA
52242Please respect copyright.PENANAQDsldDwvwe
Berulang kali jakun Rayhan naik turun, wajahnya yang tegang terlihat bersemu merah. Dan nafasnya mulai terdengar sedikit memburu. Sementara celana kain berwarna hitam yang ia kenakan saat ini tampak membentuk sebuah tenda yang cukup besar.52242Please respect copyright.PENANAUz2aXPM49b
52242Please respect copyright.PENANAFcfWGHBql8
Tangan Rayhan turun kebawah, memperbaiki posisi kemaluannya yang terasa mengganjal.52242Please respect copyright.PENANATEeSTYxxb7
52242Please respect copyright.PENANAS8TdT14HEO
Harus di akui, gadis remaja berusia belasan tahun itu mewarisi bentuk tubuh Ibunya yang berisi. Kulitnya yang sawo matang terlihat eksotis. Sanking asyiknya melihat tubuh indah Nikita, Rayhan sampai tidak menyadari kehadiran Ustadza Dewi yang tengah membawa nampan.52242Please respect copyright.PENANAZ6cpaZXadT
52242Please respect copyright.PENANACGVcUw3f9H
"Hei!"52242Please respect copyright.PENANAOG7Dx4tODA
52242Please respect copyright.PENANAd6tsHAlyJw
Untuk kedua kalinya Rayhan terperanjat oleh teguran Ustadza Dewi yang tampak heran dengan keterkejutan Rayhan. "U-ustadza! Bikin kaget aja." Protes Rayhan, sembari menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.52242Please respect copyright.PENANAP82pGNwLHV
52242Please respect copyright.PENANAS4wMsy4O91
Jemari halus Ustadza meletakan segelas teh di atas meja. "Kamu kenapa Rayhan? Kok ngeliat Ustadza kayak ngeliat hantu." Ujar Ustadza Dewi heran.52242Please respect copyright.PENANAuz9drpwSWt
52242Please respect copyright.PENANAqo3xNxcRxU
"Eng-enggak apa-apa Ustadza."52242Please respect copyright.PENANA3XE1i6G6sz
52242Please respect copyright.PENANALgyhlcZQMx
"Dasar aneh kamu Ray!" Celetuk Ustadza Dewi seraya tersenyum manis. Ia duduk di sofa yang ada di depan Rayhan sembari menyilangkan kakinya. Alhasil gamis berwarna merah muda bermotif bunga yang di kenakannya sedikit tersingkap.52242Please respect copyright.PENANAFNPi2BaU17
52242Please respect copyright.PENANAFmuVBksxW2
Kembali pemuda berusia belasan tahun itu menggaruk kepalanya. "Aneh gimana Ustadza? Hehehe..."52242Please respect copyright.PENANAxpI33Tk9nW
52242Please respect copyright.PENANArDQcesZ32F
"Udahlah gak usah di bahas! Tapi terimakasih ya. Sudah mau capek-capek nganterin kue ke rumah Ustadza."52242Please respect copyright.PENANAiJtrTV2BxV
52242Please respect copyright.PENANA4fNwgyINxl
"Biasa aja Ustadza, Ana malah merasa senang bisa membantu Ustadza." Ujar Rayhan kalem. Walaupun kali ini ia tidak bisa melihat ketelanjangan anak Ustadza Dewi, tapi Rayhan cukup senang bisa melihat senyuman Ustadza Dewi yang menggoda.52242Please respect copyright.PENANACEvMT6M22n
52242Please respect copyright.PENANA0zuAkC30mj
"Yang bener?" Goda Ustadza Dewi sembari sedikit mencondongkan tubuhnya.52242Please respect copyright.PENANArEtPHlkkwm
52242Please respect copyright.PENANAKnZKqbWnzK
"Bener dong Ustadza! Kapan lagi bisa ngebantu wanita secantik Ustadza Dewi. Hehehe..." Balas Rayhan, entah kenapa Rayhan sedikit memiliki keberanian menggoda balik Ustadza Dewi. Mungkin karena kedekatan mereka akhir-akhir ini.52242Please respect copyright.PENANAVr27pJVxVV
52242Please respect copyright.PENANAqvYvLsuByY
Mendengar ucapan Rayhan, Ustadza Dewi tertawa sembari menutup mulutnya dengan telapak tangannya yang halus, layaknya adab seorang muslimah yang sedang tertawa. Sungguh tawa Ustadza Dewi terdengar renyah di telinga Rayhan. Apa lagi kedua gunung Ustadza Dewi ikut terguncang ketika ia sedang tertawa, membuat Rayhan semakin bergairah.52242Please respect copyright.PENANAwhpVkM1cGi
52242Please respect copyright.PENANAqhPy7isWR5
Tetapi obrolan mereka sedikit terputus ketika seseorang memanggil putrinya Nikita.52242Please respect copyright.PENANAJTLNcKE230
52242Please respect copyright.PENANASoQcKy2XKw
"Bentar ya!" Ujar Ustadza Dewi hendak memanggil putrinya.52242Please respect copyright.PENANAI7wSWtTHr2
52242Please respect copyright.PENANAuPIoi7m7aq
Ia beranjak dari sofa, tapi saat berbalik, barulah Ustadza Dewi mengerti kenapa Rayhan tadi sempat salah tingkah. Ternyata pelakunya adalah putrinya sendiri yang tengah tertidur lelap dengan hanya memakai tanktop dan celana dalam. Ustadza Dewi tersenyum tipis menyadari betapa nakalnya Rayhan.52242Please respect copyright.PENANAns14FxksX3
52242Please respect copyright.PENANAZeF612AN3c
Sejenak Ustadza Dewi sempat melirik Rayhan, membuat pemuda tanggung itu kembali salah tingkah. "Nakal sekali kamu Ray!" Bisik hati Ustadza Dewi.52242Please respect copyright.PENANAckpFGJaDsM
52242Please respect copyright.PENANAhd1DYJNEuM
Dia menghampiri kamar putrinya, sembari menutup pintu kamar putrinya, membuat Rayhan merasa tidak enak hati.52242Please respect copyright.PENANA2LmsGfkEvB
52242Please respect copyright.PENANAcfSVNukvhE
Tidak lama kemudian Ustadza Dewi kembali keluar. Tapi kali ini Rayhan memilih diam, ia tertunduk tanpa berani menatap mata Ustadza Dewi yang sedang memandangnya. Hingga akhirnya Nikita pamit keluar bersama temannya.52242Please respect copyright.PENANAZb6JgIowxu
52242Please respect copyright.PENANAjIuiDZU2sC
"Pantesan tadi ada yang tegang!" Ledek Ustadza Dewi.52242Please respect copyright.PENANAdUGoIhG016
52242Please respect copyright.PENANAsfAsTRgqqN
Rayhan yang sudah ketahuan mengintip Nikita tidur berusaha memberikan jawaban yang tepat. "Maaf Ustadza! Tadi itu gak sengaja." Jujur Rayhan, yang awalnya ia memang tidak sengaja melihat putri Ustadza Dewi yang tengah tertidur.52242Please respect copyright.PENANAYY1R3Q6htf
52242Please respect copyright.PENANA5qysBxd5V7
"Gak sengaja tapi keterusan." Singgungnya.52242Please respect copyright.PENANAxWnaXKzYgm
52242Please respect copyright.PENANAUd1HQc9T2t
"Habis anak Ustadza cantik sekali sama seperti Ustadza." Ujar Rayhan, entah kenapa ia merasa Ustadza Dewi tidak benar-benar marah kepadanya, walaupun ia sendiri tidak mengerti.52242Please respect copyright.PENANAigGirxkfdY
52242Please respect copyright.PENANAOd70cT7g3d
"Gombal!"52242Please respect copyright.PENANABt50u6J0WL
52242Please respect copyright.PENANARYeCQryuur
Rayhan tidak mau kehabisan akal. Ia menghampiri Ustadza Dewi dan berdiri di samping Ustadza Dewi. "Ana mana berani gombalin Ustadza!" Rayhan meletakan kedua tangannya di pundak Ustadza Dewi. "Ana tidak bohong, Ustadza memang sangat cantik." Ujar Rayhan dengan suara perlahan.52242Please respect copyright.PENANAD9rSlDDVNB
52242Please respect copyright.PENANAxGuhqpLnnr
Sebagai wanita yang sudah mendekati kepala empat, Ustadza Dewi merasa tersanjung atas pujian Rayhan. Mata indahnya terlihat berbinar dan kedua pipinya merona merah seperti bunga yang baru saja bermekaran.52242Please respect copyright.PENANAChbagFcx0J
52242Please respect copyright.PENANAtiANSRPsJf
Rayhan jongkok di samping Ustadza Dewi, ia menatap wajah cantik Ustadza Dewi dengan tatapan layaknya seorang pejantan terhadap betinanya, membuat tubuh Ustadza Dewi merinding di buatnya. Ia tidak menyangkah kalau Rayhan bisa memiliki kharisma yang kuat.52242Please respect copyright.PENANA1dCvfq5tdc
52242Please respect copyright.PENANAhOo1kl9jOm
"Astaghfirullah! Antum berani sekali menggoda Ustadza! Emang kamu pikir saya ini pacar kamu apa?" Kata Ustadza Dewi, seakan-akan ia sedang marah, tapi nada dan gestur tubuhnya tidak bisa bohong kalau saat ini ia sangat gembira karena mendapat pujian dari anak remaja berusia 18 tahun.52242Please respect copyright.PENANAU3ZQykbAzu
52242Please respect copyright.PENANAWWwtdmW2TI
Telapak tangan Rayhan meraih tangan Ustadza Dewi, membuat jantung Ustadza Dewi berdetak tak karuan.52242Please respect copyright.PENANAR9Cj11mnuR
52242Please respect copyright.PENANAOLEOeG1bxA
"Loh, bukannya kita sedang pacaran Ustadza!" Goda Rayhan.52242Please respect copyright.PENANAJTkjs63DMi
52242Please respect copyright.PENANAA5XTZ8L3TB
Wajah cantik Ustadza Dewi bersemu merah. Sembari mengulum senyum wanita berusia 39 tahun itu memalingkan wajahnya. Rayhan kembali berdiri dan duduk di sandaran tangan sofa. Tangan kanan Rayhan kembali merangkul pundak Ustadza Dewi, yang lagi-lagi hanya diam saja.52242Please respect copyright.PENANAYijmJRuNgj
52242Please respect copyright.PENANAvi7wvBHUFD
Saat Ustadza Dewi melihat kearah Rayhan, pemuda tanggung itu memberanikan diri menyentuh wajahnya. Mata mereka bertemu, membuat getaran-getaran syahwat yang perlahan semakin memabukkan kedua insan berlainan generasi itu.52242Please respect copyright.PENANAU8HURgDOir
52242Please respect copyright.PENANAfNW3eSHb3d
Rayhan mendekatkan wajahnya, dan memberi kecupan lembut di bibir Ustadza Dewi.52242Please respect copyright.PENANAK5APPjbC74
52242Please respect copyright.PENANAO68ADcYevg
Deg... Deg... Deg...52242Please respect copyright.PENANAf4trj0QL8q
52242Please respect copyright.PENANAUyVuVVgF8o
Jantung mereka berpacu semakin cepat, memompa darah mereka hingga tubuh mereka seakan terbakar. Bagi Rayhan, bukanlah hal baru ia mencium bibir seorang wanita, hanya saja baru kali ini ia mencium bibir wanita yang usianya jauh diatas dirinya, apa lagi wanita tersebut adalah seorang Ustadza. Hingga menimbulkan sensasi yang berbeda.52242Please respect copyright.PENANAYBeOp2pbb2
52242Please respect copyright.PENANA0s4wPmVw7J
Begitu juga dengan Ustadza Dewi. Setidaknya ada tiga pria yang pernah mengecup bibirnya sebelum Rayhan. Dari pacar pertamanya, mendiang suami, hingga pacar terakhirnya yang sekarang entah di mana keberadaannya.52242Please respect copyright.PENANAkimON0mbWO
52242Please respect copyright.PENANAxQDCV0TZFp
Hanya saja berciuman dengan seorang pemuda berusia belasan tahun membuatnya merasa kembali muda.52242Please respect copyright.PENANAIAJYJT1j1v
52242Please respect copyright.PENANA7XKIVnMPKQ
Mereka berciuman layaknya sepasang kekasih. Saling mengulum bibir masing-masing. Lidah Rayhan masuk kedalam rongga mulut Ustadza Dewi, dia membelit liar lidah Ustadza Dewi, membuat Ustadza Dewi merinding. Hampir satu menit mereka berciuman, Rayhan akhirnya menarik diri sebelum ia kehabisan nafas.52242Please respect copyright.PENANAEFOjC4PHRI
52242Please respect copyright.PENANAuceWIfskgN
Jari jempol Rayhan mengusap bibir merah Ustadza Dewi yang tampak basah karena lelehan air liur mereka.52242Please respect copyright.PENANAvxkGqwcIfy
52242Please respect copyright.PENANADkvBq9Gtj1
"Berani sekali kamu mencium bibir Ustadza?" Geram Ustadza Dewi.52242Please respect copyright.PENANACkI4hTEs6v
52242Please respect copyright.PENANAAPIQcb798E
Rayhan tersenyum tipis. "Tapi Ustadza sukakan?" Bisik Rayhan, telapak tangan kirinya menyentuh payudara Ustadza Dewi yang berukuran 36E itu.52242Please respect copyright.PENANAtD8KyxxKyW
52242Please respect copyright.PENANAp7vixzkQjQ
Ustadza Dewi membalasnya dengan senyuman, dan membiarkan telapak tangan Rayhan meremas payudaranya. Toh tidak ada gunanya lagi ia bersikap jaim di hadapan Rayhan, karena pada dasarnya ia juga menginginkan Rayhan menyentuh tubuhnya. Sebagai wanita yang sudah lama hidup sendirian ia merindukan sentuhan seorang pria.52242Please respect copyright.PENANA1OcSpBdFOk
52242Please respect copyright.PENANAipGaINfcUY
Untuk kedua kalinya mereka kembali berciuman, tapi kali ini mereka melakukannya dengan lebih santai, di iringi dengan remasan kecil telapak tangan Rayhan diatas payudaranya.52242Please respect copyright.PENANApb1aRQNwwG
52242Please respect copyright.PENANAnQ43qs2qVt
Tapi tiba-tiba....52242Please respect copyright.PENANAe77pufehDZ
52242Please respect copyright.PENANAjwE8nzuhiP
"Assalamualaikum!"52242Please respect copyright.PENANAbJbRkCs61l
52242Please respect copyright.PENANAXR1cwquFdS
Tanpa di beri komando, kedua insan yang tengah di mabuk birahi itu buru-buru memisahkan diri dan kembali ke posisi masing-masing. Nikita yang ternyata pulang lebih cepat, terheran-heran melihat kedua insan tersebut yang tampak tegang. Terutama wajah Ibu kandungnya yang bermandikan keringat.52242Please respect copyright.PENANAsSQSG8DcJm
52242Please respect copyright.PENANAaJk69nDZDj
Selepas Nikita masuk ke dalam kamarnya, kedua insan berbeda generasi itu saling pandang. Lalu tertawa pelan sembari saling menggoda satu sama lainnya.52242Please respect copyright.PENANABokolyGiqD
52242Please respect copyright.PENANAFIWvUPxuQc
******52242Please respect copyright.PENANAK4jj4KoCSp
52242Please respect copyright.PENANA6PO5eISokS
Malam harinya...52242Please respect copyright.PENANApeC1XPN6XI
52242Please respect copyright.PENANAFvaMpOizSQ
Bersama Azril, Laras tampak santai sembari menonton sinetron ke sukaannya, sembari sesekali memijit kakinya yang masih terasa sakit akibat terjatuh tadi pagi. Azril yang duduk di samping Laras tidak bisa fokus, sesekali ia memperhatikan Laras yang malam ini mengenakan daster motif batik Pekalongan.52242Please respect copyright.PENANAtnUIQ5KJ9k
52242Please respect copyright.PENANA4wNtMaD8LQ
Bayangan tubuh telanjang Laras, seakan tidak mau lari dari dalam benaknya, membelenggu dirinya. Walaupun sejujurnya, ada rasa bersalah di dalam hati Azril karena saat Laras terjatuh Azril hanya diam saja tanpa membantu Ibu Tirinya.52242Please respect copyright.PENANAPYth2DzupT
52242Please respect copyright.PENANAWWUN11lC45
Azril mendesah pelan, berulang kali ia beristighfar berusaha melupakan kejadian tadi pagi.52242Please respect copyright.PENANAWpA8oTOZsU
52242Please respect copyright.PENANA26HoOMX6Zp
"Boleh ikut gabung!"52242Please respect copyright.PENANAVIkXd3LzsY
52242Please respect copyright.PENANAsnH678RnBm
Laras tersenyum menyambut Daniel. "Boleh dong Dan! Sini duduk Dan..." Ajak Laras. Pemuda tersebut duduk di samping Laras.52242Please respect copyright.PENANAvBa7o0sZg5
52242Please respect copyright.PENANAJwB9I0Cntb
"Gimana kakinya Tan?" Tanya Daniel sopan.52242Please respect copyright.PENANAHWGt5zcUmO
52242Please respect copyright.PENANADvj9kOb4Vx
"Udah agak mendingan tapi masih sedikit sakit." Aku Laras sambil sedikit mengurut kakinya. "Oh iya Dan, terimakasih ya kalau gak ada kamu gak tau deh jadinya gimana." Ujar Laras, mengingat bagaimana Daniel begitu cepat membantu dirinya ketika ia terjatuh tadi pagi.52242Please respect copyright.PENANA7sFSZwpxMw
52242Please respect copyright.PENANALfjvQjQTXa
"Sama-sama Tante!" Saya juga berterimakasih karena bisa melihat tubuh telanjang Tante. Bisik hati Daniel. "Boleh saya liat kaki Tante." Izin Daniel.52242Please respect copyright.PENANAEMgMb4I4zM
52242Please respect copyright.PENANAnfMKzMkSd3
Sejujurnya Laras sedikit ragu, mengingat kejadian tadi pagi, bagaimana Daniel berhasil membangkitkan birahinya hanya dengan pijitan ringan di kakinya. Tapi di sisi lain, Laras mengakui kalau pijitan Daniel memang membuat rasa sakit dikakinya lebih mendingan dan sentuhan Daniel membuat tubuhnya terasa lebih rileks dari biasanya.52242Please respect copyright.PENANAkTpKvidJIR
52242Please respect copyright.PENANAiDkUkilmHd
Setelah berpikir sejenak, Laras akhirnya mengizinkan Daniel melihat kakinya yang terkilir.52242Please respect copyright.PENANAEA7msvMRHI
52242Please respect copyright.PENANAJUNJUmQdMo
Setelah mendapat izin, Daniel berjongkok di depan Laras. Dia sedikit mengangkat kaki Laras sembari melihat pergelangan kaki Laras yang sedikit bengkak. Wajah Daniel terlihat serius ketika memeriksa pergelangan kaki Laras.52242Please respect copyright.PENANAfejfXlCE6h
52242Please respect copyright.PENANAhdGEJlUmqI
"Bagaimana Dan?" Tanya Laras.52242Please respect copyright.PENANADHutQE77oh
52242Please respect copyright.PENANAc6vODDwdei
Daniel mendesah pelan. "Bengkaknya sudah mulai kempes. Tapi sepertinya harus di urut lagi." Ujar Daniel, ia menatap Laras meminta izin untuk memijit kakinya.52242Please respect copyright.PENANAHshapJpFgp
52242Please respect copyright.PENANAkoWf7AwHuv
Karena sudah kepalang tanggung, Laras menganggukkan kepalanya, memberi izin Daniel kembali menyentuh kakinya. Dengan perlahan Daniel mengurut kaki Ustadza Laras. Sementara Azril hanya diam sembari memperhatikan Daniel memijit kaki Ibu tirinya yang masih sedikit bengkak.52242Please respect copyright.PENANAZWTluf7G0K
52242Please respect copyright.PENANAdIY1dqkLF2
Sedikit rasa nyeri di kakinya membuat Laras memejamkan matanya. Daniel yang melihat hal tersebut sedikit merasa kasihan. Sabar ya Tan, ini hanya sebentar. Bisik hati Daniel.52242Please respect copyright.PENANAN7wWVrEnGp
52242Please respect copyright.PENANAPKj80TPe50
Setelah merasa cukup, jemari Daniel naik sedikit keatas menyingkap ujung daster Ustadza Laras.52242Please respect copyright.PENANAf45Wb7viQR
52242Please respect copyright.PENANAqYws6Rjtd0
"Tahan sedikit ya Tan!"52242Please respect copyright.PENANA7oWK6tKUJh
52242Please respect copyright.PENANAcMdfbKWuRL
Laras menganggukan kepalanya. Ia mengepal kedua tangannya hendak menahan rasa sakit. Tapi yang terjadi malah sebaliknya, ketika Daniel memijit bagian belakang betisnya, Laras malah merasa nyaman dan sedikit geli.52242Please respect copyright.PENANANTGC3jwdR8
52242Please respect copyright.PENANAImSgiNMLgS
Geli-geli nyaman yang di rasakan Laras, perlahan membuat birahi Laras naik ke ubun-ubun kepalanya. Nafasnya mulai tersengal-sengal, dan ia mulai tidak bisa fokus. Ya Tuhan... Kenapa aku kembali terangsang! Padahal saat ini Daniel hanya memijit kakiku. Lirih Laras di dalam hati.52242Please respect copyright.PENANARX5T04GrOj
52242Please respect copyright.PENANAL5a5WweK3D
Telapak tangan Daniel naik keatas, memijit bagian belakang lutut Laras. "Aduh, aahkk..." Desah Laras tanpa bisa menahannya lagi.52242Please respect copyright.PENANAzUsMWAk6mA
52242Please respect copyright.PENANAeADEacPNoX
"Sakit ya Tan?" Wajah Daniel tampak khawatir.52242Please respect copyright.PENANAecIqDSWIZv
52242Please respect copyright.PENANAIgZfSDN9an
Laras mengangguk lemah. Syukurlah Daniel tidak tau. Ucap Laras di dalam hati. Ia merasa sangat malu kalau sampai Daniel tau kalau dirinya saat ini tengah di landa birahi. Sentuhan Daniel semakin naik keatas, menyingkap lebih banyak daster yang ia kenakan hingga sebatas lututnya.52242Please respect copyright.PENANAT0HshbuUgf
52242Please respect copyright.PENANAhnipRj7s1S
Hati Laras mulai merasa bimbang. Sentuhan Daniel memang enak sekali, bahkan bisa membuatnya terbuai. Tetapi sebagai seorang wanita ia merasa malu, karena auratnya yang terbuka.52242Please respect copyright.PENANAukuwfrH8rd
52242Please respect copyright.PENANAbaN8P1AUqk
Oh Tuhan... Apa yang harus kulakukan sekarang? Laras melihat kearah Azril. Astaga, Azril... Pekik Laras di dalam hati. Raut wajah Azril terlihat begitu tegang. Matanya melotot menatap nanar kearah lututnya yang terbuka, seakan berharap bisa melihat lebih jauh auratnya. Entah kenapa bukannya marah Laras malah semakin terangsang.52242Please respect copyright.PENANA0RETp61VyB
52242Please respect copyright.PENANATNkZbfFlBA
"Maaf Tan, uratnya gak dapet! Boleh saya urut lebih keatas." Lagi Daniel meminta izin.52242Please respect copyright.PENANADpRK3cwNrV
52242Please respect copyright.PENANANfbepgOghC
Kali ini Laras benar-benar bingung. Di sisi lain ia merasa berdosa kalau terus membiarkan pria lain yang bukan mahramnya melihat auratnya. Tapi di sisi lainnya, Laras merasa tanggung dan diam-diam ia berharap bisa terpuaskan.52242Please respect copyright.PENANADRwbIlqdOl
52242Please respect copyright.PENANAjAVcnIPAS3
"Gimana sayang?" Tanya Laras kepada Azril.52242Please respect copyright.PENANAy0s2QfpczI
52242Please respect copyright.PENANAEhaN1FKl8a
Azril terlihat gugup. "Gak apa-apa Ma, yang penting Mama sembuh." Jawab Azril. Ia mengutuk ucapannya barusan, karena tanpa sadar membiarkan pria lain melihat aurat Ibu Tirinya.52242Please respect copyright.PENANAfYtbbHdG1G
52242Please respect copyright.PENANAF9Kb3rBtJm
"Boleh Dan! Tapi pelan-pelan." Pinta Laras.52242Please respect copyright.PENANAukeUVC7G4R
52242Please respect copyright.PENANAdNcFnpaaUh
Daniel menganggukkan kepalanya. Lengannya menyibak daster yang di kenakan Laras hingga berada diatas lutut. Sementara tangannya berada dibalik daster yang di pakai Laras. Jemari kasar Daniel memijit dan membelai paha bagian dalam Laras, hingga tubuh Laras sedikit gemetar.52242Please respect copyright.PENANAA7OCbJmHOd
52242Please respect copyright.PENANADApb1A5Mot
Sedikit senyuman terukir di bibir Daniel, setelah menyadari kalau Ustadza Laras sudah benar-benar di kuasai oleh birahinya, sehingga ia semakin berani berbuat lebih jauh.52242Please respect copyright.PENANADdgevvDd4K
52242Please respect copyright.PENANAqglOORlRDJ
Dengan satu tarikan, tangan Daniel masuk jauh lebih dalam mendekati selangkangan Laras, hingga daster yang di kenakan Laras tertarik makin keatas bahkan sedikit memperlihatkan celana dalam Laras yang berwarna ungu.52242Please respect copyright.PENANAFLwbqZvRlZ
52242Please respect copyright.PENANAdX6a7QZjZN
Azril yang berada tepat di samping Ibunya tampak tegang, ia tidak menyangkah bisa kembali melihat gundukan gemuk milik Ibunya, walaupun kali ini masih tertutup kain segitiga.52242Please respect copyright.PENANA2bBEeC6c1i
52242Please respect copyright.PENANA2iNXvOLJK7
"Sakit?" Tanya Daniel.52242Please respect copyright.PENANApptsSzuuEO
52242Please respect copyright.PENANAVLP1Cxw1wN
Laras mengangguk pelan. Ia terpaksa berbohong agar tidak sampai ketahuan kalau dirinya saat ini dalam keadaan sangat terangsang. Bahkan celana dalamnya sudah sangat basah karena lendir cintanya yang keluar cukup banyak. Daniel yang tengah berjongkok di depannya jelas dapat melihat bercak basah di celana dalamnya.52242Please respect copyright.PENANAHOJp5vBZal
52242Please respect copyright.PENANAA90tM62A21
Kedua jempol Daniel menekan pinggiran selangkangan Laras, membuat wanita berkerudung putih itu sampai menggeliat. Dia membenamkan wajahnya di lengan Azriel.52242Please respect copyright.PENANA7EOLSZooz1
52242Please respect copyright.PENANAeJiMxvv5ET
"Ughk... Hmmm... Eenggkkk..." Desah Laras.52242Please respect copyright.PENANAsbYqVnvrQZ
52242Please respect copyright.PENANAWe1EYDY1iJ
Tidak... Aku tidak boleh mendesah. Jerit hati Laras, yang di buat frustasi oleh Daniel.52242Please respect copyright.PENANAIIxgwhNmVq
52242Please respect copyright.PENANAN4lLHDcm1f
Rasa nikmat itu perlahan pulai memudar ketika kedua jari Daniel tidak lagi menekan pinggiran selangkangannya. Perlahan nafas Laras mulai kembali teratur. Ia sedikit membuka matanya. Ya Tuhan, memekku. Laras sangat gugup saat tau kalau celana dalamnya telah basah seutuhnya. Dan posisi duduknya kini lebih condong ke depan, kearah Daniel.52242Please respect copyright.PENANAFqmKBfvcG7
52242Please respect copyright.PENANAByHeqC5Ls7
Dia mengangkat wajahnya melihat kearah putranya Azril yang tidak berkedip melihat selangkangannya. Bahkan ia dapat mendengar suara Azril yang tengah menelan air liurnya.52242Please respect copyright.PENANAsH7652ddiB
52242Please respect copyright.PENANAazVsykG9PV
Dengan sedikit kesadaran Laras menarik kebawah ujung dasternya untuk menutupi selangkangannya dari tatapan Azril yang seakan ingin menelannya bulat-bulat. Tapi ia tidak menyingkirkan ataupun menghalangi tangan Daniel yang berada di dalam dasternya.52242Please respect copyright.PENANAh9gtzGiw7s
52242Please respect copyright.PENANAWw7ztV9YPz
"Tahan sedikit ya Tan!" Bisik Daniel.52242Please respect copyright.PENANAoBsPsxYEnb
52242Please respect copyright.PENANAHAaBwA7eRn
Laras mengangguk sembari kembali membenamkan wajahnya di pundak Azril. Ia dapat merasakan pijitan lembut Daniel yang kembali naik mendekati pinggiran celana dalamnya.52242Please respect copyright.PENANAbR5rAVLyBO
52242Please respect copyright.PENANAX3P4iNBi6w
Nakal kamu Dan.... Gumam Laras.52242Please respect copyright.PENANAtIDi9UpAkS
52242Please respect copyright.PENANAejVWbE2Wpv
Dengan sengaja Daniel menyentuh bibir kemaluan Laras dari luar celana dalam yang dikenakan Laras. Menggelitik libido Laras hingga ke batas akhir. Setengah mati Laras berusaha bertahan, tapi tetap saja ia tidak bisa menghentikan orgasme kecilnya, hingga celana dalamnya menjadi semakin basah.52242Please respect copyright.PENANA0q0F7OhvEK
52242Please respect copyright.PENANA53dAZjv7C1
Tidak sampai di situ saja. Aksi Daniel semakin berani, tatkalah Laras merasakan jari Daniel menyelinap masuk ke dalam celana dalamnya melalu cela samping kain segitiga tersebut.52242Please respect copyright.PENANApxANgmKoE9
52242Please respect copyright.PENANAd0t8JXd06z
Mata Laras membeliak menatap Daniel tak percaya. Tapi dengan tenang Daniel malah tersenyum tipis.52242Please respect copyright.PENANAPyHSewAQy3
52242Please respect copyright.PENANArRirg6lHSn
Azril yang berada diantara mereka seakan hanya menjadi pelengkap saja. Ia terlihat bingung sekaligus penasaran dengan apa yang di lakukan Daniel terhadap Ibu Tirinya. Tapi sayangnya, ia tidak bisa melihat tangan Daniel yang berada di balik daster yang dikenakan Laras.52242Please respect copyright.PENANAjznePOtENP
52242Please respect copyright.PENANAjvI6O7HxkD
"Oughkk..." Laras melenguh panjang ketika jari tengah Daniel menusuk lobang memeknya.52242Please respect copyright.PENANAX1Gl2DzcQI
52242Please respect copyright.PENANAtuzWS28C0p
"Tahan Mi." Bisik Azril pelan.52242Please respect copyright.PENANAcVVHA78RdQ
52242Please respect copyright.PENANASvwiI3wXzF
Laras meremas lengan putranya dengan sangat kuat, seakan kuku-kukunya menancap di lengan Azril. Sementara kedua pahanya tampak gemetaran, dan tangannya yang tengah menahan ujung dasternya terlihat menegang.52242Please respect copyright.PENANALR8DteqIJw
52242Please respect copyright.PENANA8I3uoGwOdD
Dengan satu jari, Daniel mengorek-ngorek lobang memek Laras. Ia dapat merasakan jepitan memek Laras di jari tengahnya. Hari ini Tante akan saya buat lemas. Bisik hati Daniel.52242Please respect copyright.PENANAvgWLkVUXwc
52242Please respect copyright.PENANAZRXrUERjDj
Setelah hampir sepuluh menit jari Daniel berada didalam memek Laras. Akhirnya, Istri dari ustad KH Umar tidak mampu lagi membendung badai orgasme yang di dapatkan dari seorang pemuda yang tak lain adalah keponakannya sendiri. Dan parahnya, ia mendapatkan klimaksnya tepat di samping Putranya.52242Please respect copyright.PENANAGlfAzKu9bi
52242Please respect copyright.PENANAnbcXFojpVQ
Ploppps...52242Please respect copyright.PENANAGkhbGBdo2f
52242Please respect copyright.PENANATaAmu2UYwE
Daniel menarik jemarinya dari dalam memek Laras, ia tersenyum tipis melihat jarinya yang bermandikan lendir kewanitaan Laras. Wanita Soleha, Istri dari pemimpin pondok pesantren Al-tauhid.52242Please respect copyright.PENANAVpIpqLu1IW
52242Please respect copyright.PENANA3GBS8VLnZA
"Sudah selesai Tan!" Ujar Daniel tenang.52242Please respect copyright.PENANA0keqv2lsuh
52242Please respect copyright.PENANAa6l9YagIH9
Laras melepas dekapannya di lengan Azril, sembari memperbaiki posisi dasternya. "Alhamdulillah! Terimakasih ya Dan." Lirih Laras.52242Please respect copyright.PENANAzwnTNocxXu
52242Please respect copyright.PENANAJS9ooOm09X
"Sama-sama Tante." Daniel kembali berdiri. "Kalau begitu saya kembali ke kamar ya Tan." Pamit Daniel, Laras hanya menganggukkan kepalanya.52242Please respect copyright.PENANAxD3YGi1dGf
52242Please respect copyright.PENANAdgjD3Ho14x
Selepas kepergian Daniel, tanpa mengatakan apapun ke pada putranya, Laras beranjak kembali ke kamarnya. Dari belakang Azril dapat melihat jelas bagian bawah daster Laras yang basah kuyup akibat orgasme nya barusan. Azril berfikir kalau Ibunya, baru saja di buat ngompol oleh sepupunya.52242Please respect copyright.PENANAEWNHz5PnPf
52242Please respect copyright.PENANA61aDyEq8yq
*****52242Please respect copyright.PENANArgnKQOWhnV