Jam di dinding kamar Rayhan sudah menunjukan pukul satu dini hari, tapi entah kenapa Rayhan tetap terjaga, walaupun ia sudah berusaha agar segera tidur. Segala posisi tidur yang paling nyaman sudah ia lakukan, tapi tetap saja mata Rayhan terjaga di tengah kesunyian malam.26347Please respect copyright.PENANA5XcqY4wLUQ
26347Please respect copyright.PENANAyK1S2IdOjb
Ia bangun dari tempat tidurnya, dengan langkah gontai ia keluar dari dalam kamarnya.26347Please respect copyright.PENANA1Ea1QSQlKy
26347Please respect copyright.PENANAeGz1xNPCRQ
Pemandangan pertama yang ia lihat adalah Zaskia yang tengah tertidur di sofa dalam keadaan tv menyalah. Rayhan mendesah pelan dan hendak membangunkan Kakaknya.26347Please respect copyright.PENANAJXHgKSqj5L
26347Please respect copyright.PENANAKT082zCytq
"Cantik." Gumam Rayhan.26347Please respect copyright.PENANAB3LZCOmBIf
26347Please respect copyright.PENANA2qvyVALY0z
Ia tersenyum menatap wajah polos Kakaknya yang tengah terlelap. Perlahan Rayhan berlutut di samping wajah Zaskia, sembari menatap lembut wajah cantik Kakaknya yang membuat hatinya bergetar.26347Please respect copyright.PENANAirk1JU9qfu
26347Please respect copyright.PENANACFQuBUzJQY
Bibir merah Zaskia yang alami, seakan mengundang pemuda itu untuk menyentuhnya. Sadar atau tidak, kesanalah perginya jari Rayhan. Ia membelai bibir Zaskia yang terasa lembut.26347Please respect copyright.PENANAcX1B4AnfPq
26347Please respect copyright.PENANALaDf7eMcHM
Deg... Deg... Deg...26347Please respect copyright.PENANAHt6jo8RlTx
26347Please respect copyright.PENANAmhRYkbKmwD
Adrenalin Rayhan berpacu ketika ia memberanikan dirinya untuk menyentuh bibir Kakaknya. Perlahan ia mendekatkan wajahnya. Cup... Sebuah kecupan hangat mendarat di kening Zaskia, dan tampaknya Zaskia sama sekali tidak terganggu oleh aksi nakal Rayhan.26347Please respect copyright.PENANAi7W5G0KSYd
26347Please respect copyright.PENANAZvCGF8N99C
Tidak bisa di bayangkan, apa yang akan terjadi kalau seandainya Zaskia terbangun oleh tindakan nekat Rayhan yang mencium kening Kakaknya.26347Please respect copyright.PENANARLKilx9cV1
26347Please respect copyright.PENANABn6OH2esNf
Mata Rayhan menjelajahi lekuk tubuh Zaskia yang malam ini mengenakan piyama motif lebah berbahan katun jepang dengan warna kuning. Rayhan menyipitkan matanya ketika melihat salah satu kancing piyama Zaskia yang tidak terkancing. Rayhan bisa menyimpulkan kalau Kakaknya malam ini tidak memakai beha.26347Please respect copyright.PENANAw3KXxYkzzp
26347Please respect copyright.PENANARDyeV2TFMv
Menyadari hal tersebut membuat kelakian Rayhan memberontak. Rasa penasaran mendorongnya untuk bertindak lebih jauh tanpa memperdulikan status mereka.26347Please respect copyright.PENANAx2Typ0iGym
26347Please respect copyright.PENANATbCU48aFtt
Kedua jari Rayhan, jempol dan telunjuknya mengapit sedikit kain piyama Zaskia agar lebih terbuka. Dan hasilnya seperti yang di harapkan Rayhan, ia bisa melihat puting payudara Zaskia yang mengintip malu-malu di balik kemeja yang di kenakan Kakaknya.26347Please respect copyright.PENANAaO8d1I5xgm
26347Please respect copyright.PENANAQKO4CO3ZHr
Gleeek...26347Please respect copyright.PENANAK9OLsUyOUg
26347Please respect copyright.PENANAzKr0YuTGPY
Dengan bersusah paya Rayhan menelan air liurnya, menatap nanar kearah puting Zaskia yang berwarna merah muda. Terlihat segar dan menggoda.26347Please respect copyright.PENANAAkPfrRQ8YQ
26347Please respect copyright.PENANANrT3b4ybTu
"Eehmm..." Zaskia menggeliat merubah posisinya hingga terlentang.26347Please respect copyright.PENANAS3g3pR8sMc
26347Please respect copyright.PENANAPHVFUQ2pFM
Rayhan sempat mundur satu langkah, sembari mengamati tingkah Kakaknya, takut kalau Zaskia sampai terjaga dan menemukan dirinya tengah bertindak kurang ajar. Bisa-bisa namanya akan di coret dari dalam Kartu keluarga kalau sampai aksinya ketahuan.26347Please respect copyright.PENANAXuD5S7SkpC
26347Please respect copyright.PENANAkfwqzXxZSJ
Setelah yakin kalau Kakaknya masih tertidur lelap, Rayhan kembali mendekati Zaskia. Ia meraih satu kancing lagi untuk di buka agar bisa leluasa mengamati payudara Zaskia.26347Please respect copyright.PENANAO0ylXg1lIC
26347Please respect copyright.PENANAypyFOuueaV
Besar, kencang, putih mulus tanpa cacat. Ketiga Kalimat itu sangat pantas untuk di sematkan kepada payudara Zaskia setelah ia amati dengan teliti. Tangannya terjulur ke depan menggapai payudara Kakaknya, dengan sedikit gerakan ia memberanikan diri meremas payudara Kakaknya.26347Please respect copyright.PENANAcE1IE4CCZa
26347Please respect copyright.PENANAQEnzuD3Tmw
"Engkk...." Desah Zaskia.26347Please respect copyright.PENANAs9DEYxZl8v
26347Please respect copyright.PENANAy3M09EsTz2
Rayhan kembali terdiam, setelah merasa aman Rayhan menyentuh puting Kakaknya yang mungil, membelai puting mungil itu dengan gemas.26347Please respect copyright.PENANA0hH9IJf66H
26347Please respect copyright.PENANADySHcU3f40
Lagi Zaskia menggeliat, seakan ia bisa merasakan kalau bagian sensitif nya tengah di rangsang oleh seseorang. Mungkin saat ini Zaskia tengah bermimpi sedang bercumbu dengan seorang pria idamannya.26347Please respect copyright.PENANAAfgWxB19ZN
26347Please respect copyright.PENANAZ03Pgd1HA1
Kembali ke Rayhan. Pemuda itu semakin nekat saja, ia mendekatkan bibirnya dan mencomot salah satu payudara Zaskia. Ia menghisap pelan payudara Kakaknya di dalam mulutnya yang terasa hangat. Sementara tangannya masih sibuk meremas payudara Zaskia yang menganggur.26347Please respect copyright.PENANAdYIq5CBxBd
26347Please respect copyright.PENANA6vXkfqA3os
Plaaaaak....26347Please respect copyright.PENANAvUwnU3ybTj
26347Please respect copyright.PENANA6EV9xOWbVj
Tangan Zaskia tiba-tiba memukul wajah Rayhan, membuat Rayhan terkejut setengah mati.26347Please respect copyright.PENANAkXMlWM7H0k
26347Please respect copyright.PENANAfHActTLIGh
Rayhan menghela nafas, sembari mengusap wajahnya. "Apa yang kulakukan barusan?" Lirih Rayhan, ia menatap wajah Kakaknya yang masih terlelap. Ada rasa bersalah yang membuncah di hatinya, tidak seharusnya ia melecehkan Kakak kandungnya.26347Please respect copyright.PENANAJ7NMqoNJAF
26347Please respect copyright.PENANAWaTCfxRlHy
"Maafkan Ray Kak." Bisik Rayhan sembari menunduk.26347Please respect copyright.PENANAjmciX5LAUA
26347Please respect copyright.PENANAxWesVL9gza
Kedua tangan Rayhan mengangkat tubuh Zaskia, lalu dia membawa Zaskia menuju kamarnya.26347Please respect copyright.PENANA26kwALgxeP
26347Please respect copyright.PENANAOjVnsoa6YT
Setelah meletakan kakaknya diatas kasur, Rayhan mematikan lampu kamar kakaknya sebelum ia keluar dari dalam kamar Zaskia. Lagi Rayhan menghembuskan nafasnya, kemudian ia menutup pintu kamar Kakaknya.26347Please respect copyright.PENANA0183cyEl40
26347Please respect copyright.PENANADDD0pfiNWv
*****26347Please respect copyright.PENANAW9gP882S9V
26347Please respect copyright.PENANAyqNhdluCIU
26347Please respect copyright.PENANAEzhi20aMbZ
26347Please respect copyright.PENANA1T3cFkODNF
26347Please respect copyright.PENANA54hZvERLpR
26347Please respect copyright.PENANAcLHdAMUd0O
26347Please respect copyright.PENANAFyIewaB4JG
26347Please respect copyright.PENANAk6hIIYbg0M
Keesokan paginya...26347Please respect copyright.PENANAJffxYgEIBY
Rayhan nyaris saja terlambat, setibanya di lokasi yang sudah di janjikan, tampak ketiga sahabatnya tengah menunggunya. Mereka bertiga menatap Rayhan sembari menggelengkan kepala melihat kebiasaan Rayhan yang selalu saja terlambat. Rayhan nyengir sembari menyapa ketiga temannya.26347Please respect copyright.PENANAfyUw0PpNnw
26347Please respect copyright.PENANAUIGn06V6Am
"Sory bro, telat."26347Please respect copyright.PENANATk7eEtZFiP
26347Please respect copyright.PENANAZz7AUSIEMD
"Uda biasa." Celetuk Nico.26347Please respect copyright.PENANA0YTyufMmCh
26347Please respect copyright.PENANAQq88h5NGZK
Rayhan hanya terkekeh tanpa merasa bersalah sedikitpun terhadap teman-teman nya yang sudah lama menunggu kedatangannya.26347Please respect copyright.PENANAdkHYCjnGPh
26347Please respect copyright.PENANAFLMbpWhScR
"Kalian ikuti gue." Instruksi Doni.26347Please respect copyright.PENANAM3vabpQXmB
26347Please respect copyright.PENANAFPwwzaxJmt
Mereka berempat menuju ke kediaman Ustadza Risty melalui jalan memutar. Sekitar sepuluh menit mereka berjalan menelusuri jalan setapak yang tidak muda untuk di lewati karena banyak di tumbuhi ilalang dan ranting-ranting kering yang tumbuh liar di dekat danau.26347Please respect copyright.PENANApvsmXNklJg
26347Please respect copyright.PENANAomKbetpFR5
Setibanya di belakang rumah Ustadza Risty, Doni mengomandoi ketiga sahabatnya untuk memanjat pohon jambu yang ada di belakang rumah Ustadza Risty.26347Please respect copyright.PENANAlR4P2MaHR6
26347Please respect copyright.PENANAEMTJ579VEn
"Hati-hati." Bisik Doni.26347Please respect copyright.PENANA6EBpQGcl4e
26347Please respect copyright.PENANA8aGmI6yn30
Pook... Pook... Pook...26347Please respect copyright.PENANATWAIfh67jw
26347Please respect copyright.PENANAelqdh5Ytml
Berulang kali Nico memukul lengan, kaki dan lehernya. "Anjing, semutnya banyak banget, bangke..." Umpat Nico kesal, karena di kerubungi semut.26347Please respect copyright.PENANAnpjELz5jFV
26347Please respect copyright.PENANA0E4r7mle9m
"Hahahaha..." Rayhan tertawa geli.26347Please respect copyright.PENANAo98V3C0XpY
26347Please respect copyright.PENANAPzgyTPurpw
"Sssstttt... Jangan berisik bego." Geram Doni was-was.26347Please respect copyright.PENANAiLXRc4iMO2
26347Please respect copyright.PENANAlp22KR14E2
"Woy, bantuan gue." Teriak Azril dari bawah.26347Please respect copyright.PENANA0vc0EJf0HZ
26347Please respect copyright.PENANACMdtLhLCtH
"Sssstttt..." Kompak mereka bertiga menegur Azril, sementara Azril yang tengah berusaha naik keatas pohon jambu tampak kesal dengan ketiga sahabatnya.26347Please respect copyright.PENANAsWhjUyKwN1
26347Please respect copyright.PENANAfAc5awsJy2
"Sini pegang tangan gue." Rayhan menyodorkan tangannya.26347Please respect copyright.PENANA4e1KpYpOkC
26347Please respect copyright.PENANACsnf43vwnP
Azril dengan sigap menangkap tangan Rayhan, dengan bantuan Rayhan akhirnya ia bisa naik juga.26347Please respect copyright.PENANAw98hUMVe7j
26347Please respect copyright.PENANAW3hGPLiTjk
Doni menjulurkan tangannya untuk membuka sedikit atap seng kamar mandi Ustadza Risty yang ternyata tidak begitu sulit. Dengan adanya cela yang terbuka, membuat mereka berempat bisa melihat jelas isi di dalam kamar mandi Ustadza Risty yang terbilang sederhana, seperti kamar mandi di lingkungan pesantren pada umumnya.26347Please respect copyright.PENANAf6hhJQZGzQ
26347Please respect copyright.PENANAItdoeYJWiD
Ukurannya tidak begitu besar sekitar 2X1,5 meter, di dalam kamar mandi terdapat bak mandi berukuran setengah meter, closet jongkok dan ember berwarna hitam.26347Please respect copyright.PENANA4Qr49htmtE
26347Please respect copyright.PENANAA8Z1LgPgUg
Selagi menunggu kedatangan Ustadza Risty, berulang kali mereka harus memukul badan mereka sendiri untuk mengusir semut hitam ataupun nyamuk yang berulang kali hinggap di kulit mereka.26347Please respect copyright.PENANAkwBjcut1Aw
26347Please respect copyright.PENANAOKXqBgmju6
Setelah menunggu kurang lebih lima belas menit, akhirnya sang pemeran utama datang juga. Ustadza Risty mengenakan daster berwarna merah tanpa motif, di pundaknya tersampir handuk berwarna coklat muda dengan tulis Gucci. Keempat pemuda tanggung yang tadinya sibuk mengusir serangga di kulit mereka mendadak diam tanpa suara.26347Please respect copyright.PENANA3uUGNoeSsk
26347Please respect copyright.PENANAj1zdQQJTKk
Bagaikan gerakan slow motion Ustadza Risty meloloskan daster miliknya dan menggantungkannya di belakang daun pintu kamar mandinya, menyisakan bra berwarna putih dan celana dalam berwarna hitam.26347Please respect copyright.PENANACmzLpLx5Cu
26347Please respect copyright.PENANA3qL9OPVHAr
Ia berbalik menghadap bak mandi, melepas pengait behanya hingga payudaranya yang berukuran 34D terpampang di hadapan mereka. Dengan kompaknya, mereka berempat menelan air liur, memandangi payudara Ustadza Risty yang berukuran jumbo walaupun agak turun.26347Please respect copyright.PENANAVRG8G2A3WZ
26347Please respect copyright.PENANApqnOAObjaA
Pemandangan selanjutnya, membuat jantung mereka nyaris berhenti, ketika Ustadza Risty meletakan kedua tangannya di bagian elastis celana dalamnya. Dengan sedikit menggoyang pinggulnya, ia menarik turun celana dalamnya, melewati tungkai kakinya yang putih mulus.26347Please respect copyright.PENANALkTc5cQmaD
26347Please respect copyright.PENANAQeo128BKsk
Sejenak Ustadza Risty membelai tubuhnya, mengusap sepasang payudaranya dan pubik memeknya yang di tumbuhi rambut keriting yang tidak begitu lebat.26347Please respect copyright.PENANAna2c9NFsze
26347Please respect copyright.PENANAuVlG1Upolw
Mata Ustadza Risty terpejam ketika jari tangan kirinya menyentuh clitorisnya, sementara telapak tangan kanannya meremas-remas payudara bagian kiri. Rayhan dan teman-teman nya seakan tidak percaya dengan apa yang mereka lihat saat ini. Seorang Ustadza yang kealimannya tidak di ragukan lagi, tengah bermasturbasi di dalam kamar mandi.26347Please respect copyright.PENANAjihxeOlbsZ
26347Please respect copyright.PENANAiqCxgAAsox
"Aahkk... Sssttt... Aaaahkk..." Desah Ustadza Risty.26347Please respect copyright.PENANAJJ6LERKHjo
26347Please respect copyright.PENANAnphGJdZ61y
Jarinya menusuk lobang memeknya dengan mudah, kemudian jari itu bekerja mengorek-ngorek lobang kenikmatannya, hingga kedua pahanya bergetar.26347Please respect copyright.PENANAuz3vDuyMJV
26347Please respect copyright.PENANASnRBiyMd0u
"Aaaahkk... Aaaahkk... Aahkk..." Desah Ustadza Risty.26347Please respect copyright.PENANAaUC6xxsC8j
26347Please respect copyright.PENANAK221bHb88p
Semakin lama kocokan jarinya semakin cepat, sementara tangan kanannya memelintir putingnya yang berukuran cukup besar, berwarna coklat tua.26347Please respect copyright.PENANA6Am7bJH06r
26347Please respect copyright.PENANAhvaSi2Y4L4
Beberapa detik kemudian, Ustadza Risty melolong panjang menyambut orgasmenya.26347Please respect copyright.PENANA0sv8i5k7Hb
26347Please respect copyright.PENANAbDT85B1jwE
"Oouuughhkk...."26347Please respect copyright.PENANAReWddmHvT6
26347Please respect copyright.PENANArXfEOH76Mb
Creeettsss.... Creeettsss... Creeettsss...26347Please respect copyright.PENANANiIgj5b8KS
26347Please respect copyright.PENANA5lcLPLkmEi
Keempat pasang mata yang tadi melihat aktivitas Ustadza Risty di dalam kamar mandi, tampak terbelalak tak percaya, kalau barusan salah satu guru pavorit mereka orgasme.26347Please respect copyright.PENANAinK3j94Zj9
26347Please respect copyright.PENANAO2Z1QomDNr
Pemandangan tersebut membuat keempat santri ponpes Al-tauhid menjadi gerasa-gerusu. Doni menaikan satu kakinya ke salah satu cabang pohon jambu yang lebih tinggi, agar leluasa mengintip Ustadza Risty mandi.26347Please respect copyright.PENANALZ6IZOpVAX
26347Please respect copyright.PENANAYeVuK8Ukam
Setelah puas, Ustadza Risty mulai mengguyur tubuhnya dengan menggunakan gayung.26347Please respect copyright.PENANAMGGR6kTQ7O
26347Please respect copyright.PENANA1MXh0zH6zB
Tiba-tiba...26347Please respect copyright.PENANABrcK42kvg5
26347Please respect copyright.PENANAZ7MoBpDaKX
Kreaaak... Kraaaaak... Kraaak...26347Please respect copyright.PENANAgNsUtt802r
26347Please respect copyright.PENANAyFhvyzgfJb
Mereka berempat saling pandang, sedetik kemudian Bruaaaakk... dahan pohon yang menopang kaki mereka tidak kuat menahan berat badan tubuh mereka, tanpa bisa berbuat apa-apa mereka jatuh bersamaan menghujam tanah cukup keras.26347Please respect copyright.PENANAZJlIjdhZ4O
26347Please respect copyright.PENANACpedsdEL2p
"Anjiiiing!" Pekik Doni.26347Please respect copyright.PENANApOiT5AvFoQ
26347Please respect copyright.PENANAOwwCOGdHfB
Rayhan dengan setengah melompat menggapai dahan yang lebih tinggi, hingga ia selamat. Sementara ketiga temannya yang jatuh ke tanah merintih kesakitan.26347Please respect copyright.PENANANdb9PLVPkM
26347Please respect copyright.PENANAuXIgYrnzHs
Dan pada saat bersamaan, mendengar suara ribut di luar membuat Ustadza Risty melihat ke atas, dan mendapatkan Rayhan yang tengah bergantung di dahan pohon jambu. Mata indahnya membeliak menyadari kalau salah satu muridnya tengah mengintipnya mandi.26347Please respect copyright.PENANA7Ff0um8Lka
26347Please respect copyright.PENANAzDONXHuZTa
Saat Rayhan kembali melihat ke dalam kamar mandi, mereka berdua sempat beradu tatapan.26347Please respect copyright.PENANAzw0xKwqvrd
26347Please respect copyright.PENANAqCJafNPk86
Kretaaaak....26347Please respect copyright.PENANA7tAgx8pQHE
26347Please respect copyright.PENANAr5yMCbkQwG
"Anjiiiing..." Geram Rayhan, ketika menyadari kalau dahan pohon yang ia gantungi patah.26347Please respect copyright.PENANATVCrI7Hxhl
26347Please respect copyright.PENANA0a8U8ZwoZC
Tubuh Rayhan ikut terjatuh menyusul teman-teman nya yang lebih dulu terjatuh dari atas pohon.26347Please respect copyright.PENANALSshgo0BQ6
26347Please respect copyright.PENANAfNnsOkO511
"Siapa itu?" Panggil Ustadza Risty.26347Please respect copyright.PENANAnaoEyeW2uk
26347Please respect copyright.PENANAZx2XmFeN0W
Mereka berempat saling pandang. "Kita ketahuan, kabuuur..." Ujar Nico dengan cepat bangkit dan berlari sempoyongan, melupakan rasa sakit di tubuhnya setelah terjatuh dari jarak hampir dua meter.26347Please respect copyright.PENANA5fh7NRC3IX
26347Please respect copyright.PENANAbHx33KYoej
Tanpa di komando, yang lain ikut berlari mengejar Nico. Menerobos ilalang dan ranting-ranting pohon yang menghalangi jalan mereka. Berulang kali mereka terjatuh, tapi kembali bangun dan berlari menjauh dari rumah Ustadza Risty, hingga akhirnya mereka tiba di jalan besar.26347Please respect copyright.PENANAt8zod9m4FE
26347Please respect copyright.PENANALheLQi4LC2
Sejenak mereka berempat mengatur nafas mereka yang memburu, mengingat kejadian beberapa menit yang lalu. Mereka kembali saling pandang.26347Please respect copyright.PENANAaViawYOu26
26347Please respect copyright.PENANANyDUibOKn5
"Hahahaha...." Tawa mereka bersamaan.26347Please respect copyright.PENANAHyF28wHPxo
26347Please respect copyright.PENANAy1Z4l8rJcr
*****26347Please respect copyright.PENANAhWJ7EES6gi
26347Please respect copyright.PENANAoGMD70Qtkh
Teng... Teng... Teng...26347Please respect copyright.PENANAGgq2fPmtlO
Lonceng tanda berakhirnya istirahat kedua berbunyi nyaring, membuat para santri Al-tauhid berbondong-bondong masuk ke kelas mereka masing-masing. Azril, Rayhan, Doni, dan Nico telah duduk di kursi mereka, sembari menunggu Ustadza Risty masuk ke kelas mereka.26347Please respect copyright.PENANAeQhI15y2RB
26347Please respect copyright.PENANA0rkx4j6XJg
Alhasil, Ustadza Risty menjadi perbincangan hangat diantara mereka berempat.26347Please respect copyright.PENANA42YKfy6BpM
26347Please respect copyright.PENANAXPGIgOSQ9L
Bruaaaakk...26347Please respect copyright.PENANAeI3H3auLxY
26347Please respect copyright.PENANALPyilxLuCS
Seseorang menggebrak meja Rayhan membuat mereka berempat kaget bukan main, karena tiba-tiba seseorang menghampiri mereka berempat.26347Please respect copyright.PENANAbQif3QhKxG
26347Please respect copyright.PENANAuLMIZ6tttC
"Lo cari masalah sama gue?" Hamka menatap Rayhan tajam.26347Please respect copyright.PENANA5xBCFNbE2V
26347Please respect copyright.PENANAAoBTijsSJL
Rayhan mendesah pelan. "Tenang bos, ada masalah apa ini?" Tanya Rayhan berusaha tetap kalem, walaupun emosinya sudah di ubun-ubun.26347Please respect copyright.PENANAG4FwpxugLz
26347Please respect copyright.PENANApWw60ZtrS0
"Lo gak tau masalahnya apa? KEMARIN LO UDAH MUKULIN KEDUA ANAK BUA GUE BANGSAT." Teriak Hamka keras, membuat suasana kelas yang tadinya ramai kini mendadak sunyi dan mencekam.26347Please respect copyright.PENANAyiM2mv1y19
26347Please respect copyright.PENANAlURCaMlYfB
Doni dan Nico sudah bersiap menyerang Hamka kalau anak itu berani menyentuh Rayhan.26347Please respect copyright.PENANAmusVCT68Tc
26347Please respect copyright.PENANAQA5e8PZ8FG
"Oh... Jadi itu anak buah Lo! Bilang sama mereka, jangan ganggu sahabat gue lagi, atau...." Rayhan tidak melanjutkan kalimatnya, ia hanya menatap sembari mendongakkan wajahnya dengan ekspresi menantang. Sikap Rayhan, membuat Hamka semakin murka.26347Please respect copyright.PENANAAhGRxLFS4R
26347Please respect copyright.PENANAK70ZV6ob22
"Bangsat."26347Please respect copyright.PENANAX3Jenru1wL
26347Please respect copyright.PENANAWzE8PxZY8g
Syuuuttttt....26347Please respect copyright.PENANAqxgn2KUI9t
26347Please respect copyright.PENANAYBGSRTnr8x
Tangan Kanan Hamka hendak memukul wajah Rayhan. Tapi reflek Rayhan sangat cepat hingga pukulannya mengenai sandaran kursi Rayhan. Dengan satu terjangan, tubuh Hamka terdorong kebelakang hingga menabrak meja yang ada di belakangnya.26347Please respect copyright.PENANA16BuRdQxhC
26347Please respect copyright.PENANAb5B51rArZD
Braaakkk....26347Please respect copyright.PENANATeVIGO2s8Q
26347Please respect copyright.PENANAK9JAPDuCAA
Rayhan segera berdiri dan di susul oleh Doni maupun Nico. Di bantu oleh kedua temannya Hamka kembali berdiri, Hamka mengibaskan tangannya hingga kedua tangan temannya yang tengah memeganginya terlepas.26347Please respect copyright.PENANAX3bUJzRXbb
26347Please respect copyright.PENANAKkEo2Cx2nY
"Kalau Lo mau berantem, jangan di sini." Ujar Rayhan pelan tapi tajam bagaikan mata pisau.26347Please respect copyright.PENANADq8KORRq2o
26347Please respect copyright.PENANAbbr5uMI0jN
Hamka menyeringai. "Gue tunggu Lo lusa habis jumad di lapangan dekat danau." Ujar Hamka, matanya memerah menahan ledakan amarahnya.26347Please respect copyright.PENANAXxHJFlb1Xb
26347Please respect copyright.PENANAD7zqHhqFQS
"Tapi dengan satu syarat. Kalau Lo kalah, jangan perna mengusik Azril lagi."26347Please respect copyright.PENANAYOTYCV3oFZ
26347Please respect copyright.PENANASvXpNzzVLy
"Deal." Ujar Hamka.26347Please respect copyright.PENANAAuHG7hwpq8
26347Please respect copyright.PENANAdZ2vCrdaHV
Dia berjalan keluar kelas Rayhan sembari menabrak beberapa orang yang menghalangi jalannya.26347Please respect copyright.PENANAHG65d65tuJ
26347Please respect copyright.PENANANSC7joxK7x
Selepas kepergian Hamka, Doni dan Nico terduduk lemas di kursi mereka. Beberapa kali Nico mengusap wajahnya yang bermandikan keringat sanking tegangnya.26347Please respect copyright.PENANA3SiUHZd5Mb
26347Please respect copyright.PENANACzV9RvT1eZ
"Lo tau dia siapa?" Tanya Doni.26347Please respect copyright.PENANAKMidCRFLI4
26347Please respect copyright.PENANAnJeadQy2a6
Rayhan ikut duduk di kursinya. "Tau, dia anak kelas sebelah namanya Hamka." Jawab Rayhan singkat.26347Please respect copyright.PENANA5uffawzpRV
26347Please respect copyright.PENANANDg7nIxrO9
"Anjing...." Umpat Nico. "Dia itu jagoan dari asrama Hamza! Lo sadar gak si, kalau elo itu salah nantang orang." Ucap Nico berapi-api, ia tampak kesal terhadap sahabatnya yang telah mencari gara-gara dengan orang yang tidak tepat.26347Please respect copyright.PENANA6f3HXYiy2W
26347Please respect copyright.PENANA3Ac05z4xMK
"Lo ada masalah apa sama Hamka?" Tanya Doni lebih kalem.26347Please respect copyright.PENANA2da8NBUC1j
26347Please respect copyright.PENANAfHRUTVuV5J
Rayhan mendesah pelan, ia hendak menjawab pertanyaan Doni, tapi di potong oleh Azril. "Gue yang salah, Rayhan hanya ngebelain gue." Ujar Azril tak bersemangat, ia merasa bersalah, karena dirinya Rayhan terlibat masalah dengan Hamka.26347Please respect copyright.PENANAa5BT89rG5s
26347Please respect copyright.PENANAk7hMQSaBcx
"Mereka yang salah bukan Lo." Lirih Rayhan.26347Please respect copyright.PENANAS5DghYAmXZ
26347Please respect copyright.PENANAmitO7Qmwe2
"Ini apaan si, pake saling salah segala, emang ada masalah apa si." Ujar Nico yang semakin kesal.26347Please respect copyright.PENANAGe4eWvWU5J
26347Please respect copyright.PENANAClel5obwUH
Doni menepuk pundak Nico. "Lo bisa lebih santai kan?" Ucap Doni pelan, tapi aura yang ia keluarkan sangat mengerikan, membuat bulu kuduk Nico berdiri.26347Please respect copyright.PENANAhj6AizqDFH
26347Please respect copyright.PENANAdZqCSCs2Ud
"Sory..." Ujar Nico meredah.26347Please respect copyright.PENANANoag1tar6v
26347Please respect copyright.PENANAGJb1Qq9qB5
"Jadi gini, kemarin Juned dan Robby malakin Azril, karena gak terima jadi gue hajar. Dan gue yakin, kalian berdua kalau berada di posisi gue juga pasti melakukan hal yang sama." Jawab Rayhan, sembari merangkul pundak Azril yang hanya diam saja karena merasa bersalah.26347Please respect copyright.PENANAmwgmf8RvRu
26347Please respect copyright.PENANAdh3U1nOGfp
Nico mendengus kesal. "Bangsat mereka berdua." Umpat Nico yang tampak kesal.26347Please respect copyright.PENANADjaSfZXbbE
26347Please respect copyright.PENANAoQR41mpsXq
"Apa yang Lo lakukan itu sudah benar." Kata Doni tersenyum bangga dengan apa yang di lakukan Rayhan, berani mengambil resiko demi sahabatnya.26347Please respect copyright.PENANAoNkO8eHX3k
26347Please respect copyright.PENANA5eda3JjU1P
"Masalah Hamka gimana?" Tanya Azril yang sedari tadi diam.26347Please respect copyright.PENANA1nW3TvxyaH
26347Please respect copyright.PENANANwcbjnTPQP
"Bagaimanapun juga Hamka bukan sosok orang sembarangan, dia tidak mungkin menjadi jagoan di asrama Hamza kalau dia lemah." Tutur Nico.26347Please respect copyright.PENANA9ZT9geBKUv
26347Please respect copyright.PENANAMOHN8tOSL7
"Selain itu yang gue takutkan ia akan main keroyokan, seperti yang dia lakukan kepada Dedy." Ucap Nico.26347Please respect copyright.PENANA4eQ0TDZSF7
26347Please respect copyright.PENANAzvj1zlpK1U
Rayhan agak kaget mendengarnya. "Dedy pernah lawan Hamka? Siapa yang menang?" Tanya Rayhan penasaran.26347Please respect copyright.PENANAfVRYmpln7X
26347Please respect copyright.PENANAJ8Ct1o3SbW
"Tentu saja Dedy, bahkan sekarang asrama Kholid yang di pimpin Dedy menjadi asrama yang paling kuat di pesantren kita. Dia tidak terkalahkan." Jawab Nico, tubuhnya merinding mengingat cara Dedy memukul lawan-lawannya. Sejenak ia teringat dengan kejadian kemarin ketika mereka hampir terlibat perkelahian dengan Dedy dkk.26347Please respect copyright.PENANAEQrQNlnWqn
26347Please respect copyright.PENANAWt0N7TZOvj
"Tadi kata Lo Dedy di keroyok?"26347Please respect copyright.PENANA21NquJSMmX
26347Please respect copyright.PENANA0mRkzyRIf8
"Dedy memang di keroyok, tapi teman-teman asrama Dedy balik meyerang mereka, dan berhasil mengalahkan Hamka dan seluruh asrama Hamza, bahkan sampe ke santri pengabdian yang ada di asrama Hamza." Jelas Doni, ia terlihat biasa-biasa saja.26347Please respect copyright.PENANAAUXghKN9H2
26347Please respect copyright.PENANAHgS01x1xVQ
"Habislah kita." Keluh Azril.26347Please respect copyright.PENANAnUmjeoWuPn
26347Please respect copyright.PENANAlCwf7H9XFc
"Hamka cuman ada masalah sama gue, kita berharap saja dia main adil, satu lawan satu sama gue." Ujar Rayhan, menenangkan Azril yang tampak pucat.26347Please respect copyright.PENANAW5Qr9ETldg
26347Please respect copyright.PENANAbRxRxNEJ3n
"Gue akan ajak anak-anak dari asrama gue." Ujar Doni.26347Please respect copyright.PENANAGw3hsudxTs
26347Please respect copyright.PENANAhVCf6fkq9J
Nico melihat Doni. "Apa mungkin Heru mau bantuin Lo?" Ujar Doni pesimis.26347Please respect copyright.PENANA0tQ3wjogKW
26347Please respect copyright.PENANAGGrD4Vbe69
"Kalau dia tidak mau, ini gue yang bicara." Doni mengepalkan tinjunya di hadapan teman-temannya.26347Please respect copyright.PENANATjllxl8IIG
26347Please respect copyright.PENANAIimEzEmAc5
Plok... Plok... Plok...26347Please respect copyright.PENANA5YtNggsBf4
26347Please respect copyright.PENANA3uWbAxyTAs
Nico bertepuk tangan. "Akhirnya teman gue mau juga menguasai asrama Al Fatih. Gue dukung Lo sob." Ujar Nico bersemangat. Dulu ia sempat berambisi merebut kekuasaan asrama Al Fatih, tapi kalah dari Heru. Berbeda dengan Doni yang sama sekali tidak tertarik untuk merebutkan orang nomor satu di asrama Al Fati.26347Please respect copyright.PENANAASigN8NWMD
26347Please respect copyright.PENANAgRD8Hduynw
Obrolan seru mereka harus terputus ketika seorang Ustadza yang mengajar hari ini masuk ke kelas mereka.26347Please respect copyright.PENANAWwem2uvtUm
26347Please respect copyright.PENANAer8r7fG47U
*****26347Please respect copyright.PENANAQpKCXKLFFt
26347Please respect copyright.PENANAgZXkad6iZq
Rayhan, Doni, Nico, dan Azril tampak pucat pasi selama proses ngajar mengajar bersama Ustadza Risty. Terutama Rayhan, ia masih ingat jelas kalau Ustadza Risty sempat melihat keberadaannya ketika bergantungan di dahan pohon jambu belakang rumah Ustadza Risty.26347Please respect copyright.PENANAVRkTc2GK5r
26347Please respect copyright.PENANAHP7XuNLTzf
Tetapi selama proses mengajar, Ustadza Risty terlihat biasa-biasa saja, tidak ada hal yang aneh dari cara Ustadza Risty mengajar mereka.26347Please respect copyright.PENANAWK6gBnRcjo
26347Please respect copyright.PENANAU1Ba1Jhae2
"Hari ini kita akan membahas tentang salah satu dosa besar. Siapa yang bisa menebaknya." Unjuk Ustadza Risty kepada murid-muridnya.26347Please respect copyright.PENANAVbrq01Px63
26347Please respect copyright.PENANAJ4Vlp2hwFU
"Menyembah berhala."26347Please respect copyright.PENANATeOMXA9Dg6
26347Please respect copyright.PENANAXqP892Stda
"Musrik."26347Please respect copyright.PENANA5YNDCA3Tpb
26347Please respect copyright.PENANAVhyZLj5AYV
"Maling."26347Please respect copyright.PENANAvWmfo4Sbul
26347Please respect copyright.PENANAA7uD6zOnqd
"ZINA."26347Please respect copyright.PENANAoYJUSdVvtH
26347Please respect copyright.PENANAkDb7F9JmFV
Deg...26347Please respect copyright.PENANAGEg0QL8c4H
26347Please respect copyright.PENANArai6lHHAQ5
Mata Ustadza Risty melirik kearah Rayhan yang baru saja menyebutkan salah satu dosa besar yang di lakukan manusia di dunia ini. Yaitu Zina. Hari ini, Ustadza Risty akan membahas tentang zina yang akhir-akhir ini merajalelah di kalangan anak remaja pada umumnya.26347Please respect copyright.PENANAjAtdLdC8l4
26347Please respect copyright.PENANA3a1xM9hi5b
Tapi entah kenapa ketika kalimat itu keluar dari Rayhan, Risty merasa tubuhnya gemetar, ada sesuatu yang aneh yang membuncah di hati Risty.26347Please respect copyright.PENANAhIhWLFzhsm
26347Please respect copyright.PENANAB4qpd9XAXf
Masih ingat jelas mata pemuda itu ketika menatapnya dalam keadaan telanjang. Tatapan yang tajam, seakan pemuda itu mengisyaratkan kalau pemuda itu menginginkan dirinya. Tentu saja ia sangat marah, tapi anehnya ia tidak bisa mengekspresikan kemarahannya kepada Rayhan.26347Please respect copyright.PENANAF9aD4j1RQq
26347Please respect copyright.PENANAfYxUuUKDMG
"Benar... Ustadza hari ini akan membahas tentang zina. Apa itu zina?" Ujar Ustadza Risty sembari menuliskannya di papan tulis. "Pengertian zina, macam-macam zina, dampak zina, dan hukum zina." Lanjut Ustadza Risty, sementara dari belakang Rayhan menatap nanar kearah Ustadza Risty.26347Please respect copyright.PENANAFn5Ttpb910
26347Please respect copyright.PENANAg4UxRhusat
"Kita mulai dari pengertian zina. Ada yang tau?" Ustadza Risty melihat satu persatu kearah muridnya. Dan ia melihat Rayhan mengangkat tangannya. "Iya Ray, coba kamu jelaskan." Walaupun ia tersenyum tapi hatinya bergejolak.26347Please respect copyright.PENANAzNxCXjMKQL
26347Please respect copyright.PENANAs9fLb0I7KV
Rayhan berdiri. "Zina adalah perbuatan bersanggama antara laki-laki dan perempuan yang tidak terikat oleh hubungan pernikahan atau perkawinan. Secara umum, zina bukan hanya di saat manusia telah melakukan hubungan seksual, tapi segala aktivitas-aktivitas seksual yang dapat merusak kehormatan manusia termasuk dikategorikan zina." Ucap Rayhan lantang tanpa gagu.26347Please respect copyright.PENANAHllNqXMyPE
26347Please respect copyright.PENANA41I7YnD7qk
"Benar sekali! Zina tidak selalu berhubungan dengan bersenggama." Ujar Ustadza Risty. "Segala bentuk seksualitas bisa masuk dalam katagori zina, seperti onani, menonton video porno, terangsang melihat lawan jenis dan..." Ustadz Risty menatap Rayhan. "Mengintip." Tutur Ustadza Risty pelan, tapi bisa di dengar jelas oleh Rayhan.26347Please respect copyright.PENANAaic3cvBbd9
26347Please respect copyright.PENANA5tT4ENcDMd
Pemuda itu menelan air liurnya, wajah tampak pucat pasi. Kini ia semakin yakin kalau aksinya tadi pagi telah ketahuan. Berulang kali Rayhan mengusap keringat di wajahnya yang sebesar biji jagung, sanking tegangnya.26347Please respect copyright.PENANAmFoQENTUS7
26347Please respect copyright.PENANAUAzh4XimGx
Ustadza Risty kembali melanjutkan penjelasannya tentang zina, baik itu pengertian zina, akibat buruk dari perbuatan zina dan jenis-jenis zina yang sering di lakukan tanpa di sadari. Tak lupa Ustadza Risty juga memberi tau tentang hukum zina dan dalil-dalil yang mendukung tentang perzinahan.26347Please respect copyright.PENANAKxXDQlu96I
26347Please respect copyright.PENANAiW2359fz8N
Ia juga memberikan tips untuk murid-murid nya bagaimana cara menghindari zina, dan secara tidak langsung ia menyentil Rayhan yang kini lebih banyak diam.26347Please respect copyright.PENANAXlMBbuzGol
26347Please respect copyright.PENANASYPu0LH5Rq
Tidak terasa waktu berjalan cepat, walaupun Rayhan merasa waktu berjalan sangat lambat ketika Ustadza Risty menjelaskan tentang zina. Ada rasa takut yang luar biasa di rasakan Rayhan, tapi rasa takut tersebut malah membuat adrenalin Rayhan terpacu menanti apa yang akan di lakukan Ustadza Risty kepada dirinya.26347Please respect copyright.PENANAsSgUr1QzK5
26347Please respect copyright.PENANA4343wuPaDR
"Baiklah anak-anak, bab zina untuk hari ini, Ustadz rasa sudah cukup. Kita tutup pelajaran hari ini dengan melapaskan alhamdalah."26347Please respect copyright.PENANAEUrZ7VZ6a6
26347Please respect copyright.PENANAiU5fGjk8Hb
"Alhamdulillah hirobbilalamin."26347Please respect copyright.PENANALCZ6odKLnr
26347Please respect copyright.PENANA06ZpasNkIl
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu." Ucap Ustadza Risty yang di jawab serentak oleh murid-muridnya. "Oh ya, Rayhan nanti sore kamu ke rumah Ustadza." Ustadza menatap Rayhan sebentar kemudian berlalu pergi.26347Please respect copyright.PENANAFaOYw51Bl3
26347Please respect copyright.PENANA7ZRXjqUowg
"Tamat Ray!" Celetuk Nico.26347Please respect copyright.PENANA7WdXASTeur
26347Please respect copyright.PENANAwFj3rqvxK1
Rayhan mendesah pelan sembari membereskan barang-barang miliknya ke dalam tas.26347Please respect copyright.PENANAmQtIcM90Zi
26347Please respect copyright.PENANAn8TVh1Yr4C
*****26347Please respect copyright.PENANA3LdR2AOVTq
26347Please respect copyright.PENANAxcRe0hkoV8
26347Please respect copyright.PENANAMoy8qTv0nw
26347Please respect copyright.PENANAt3jbgDyy5i
Di ruangan berbeda...26347Please respect copyright.PENANAaKe7Thxs3d
26347Please respect copyright.PENANAfLGKF5yKtX
Ketika seluruh santri berhamburan keluar kelas ketika mendengar suara lonceng tanda berakhirnya sekolah, tidak dengan gadis cantik bernama Fei, berusia 18 tahun. Ia tertahan di dalam kelas bersama seorang Ustadzah yang di kenal killer di pesantren karena sikap tegasnya.26347Please respect copyright.PENANAL2A4Szotf5
26347Please respect copyright.PENANApotjbb8EZq
Ia berdiri di depan kelas tidak jauh dari kursi sang Ustadza, sementara bibirnya komat Kamit menghafal pelajaran mahfuzod yang di ajarkan oleh Ustadza Wanda.26347Please respect copyright.PENANAMFuuxvvbbI
26347Please respect copyright.PENANAa2qJH5rphf
"Gimana udah hafal?" Tanya Ustadza Wanda.26347Please respect copyright.PENANAwf9LjOT3GK
26347Please respect copyright.PENANA1UkSPQXE1P
Fei tertunduk, kedua kakinya gemetar entah karena rasa takut berlebih, atau di karenakan kakinya kesemutan karena terlalu lama berdiri. "Be-be-belum Ustadza." Jawab Fei yang terlihat sangat gugup, ia tidak berani memandang Ustadza Wanda.26347Please respect copyright.PENANA54DrMFroIT
26347Please respect copyright.PENANAmHLg8jiYTZ
"Kenapa kamu tidak hafal." Ustadza Wanda berdiri dari kursinya.26347Please respect copyright.PENANAcacw2xHCVI
26347Please respect copyright.PENANACx6AVELC1J
Ia merangkul pundak muridnya yang masih berdiri kaku di depan kelas. "Ana lupa kalau ada hafalan Ustadza." Tubuhnya merinding ketika Ustadza Wanda membelai punggungnya.26347Please respect copyright.PENANAeedRuSVYPb
26347Please respect copyright.PENANA6hWwRxkdxv
"Alasan kamu, bilang aja males." Jari lentik Ustadza Wanda turun menuju pinggangnya.26347Please respect copyright.PENANARQzTDrQeZp
26347Please respect copyright.PENANAC6lMGGgdJz
Bulu kuduk Fei rasanya berdiri ketika ia merasakan ada belaian lembut di bongkahan pantatnya. "Hehehe... Iya Ustadza." Jawab Fei yang kini terlihat mulai rileks, instingnya berkata kalau Ustadza Wanda tidak akan memberikannya sebuah hukuman yang berat.26347Please respect copyright.PENANAyNKaXbF3Vr
26347Please respect copyright.PENANAQ9hAUApEci
Gosip tentang Ustadza Wanda yang seorang lesbi memang sudah tersebar di kalangan para santri, hanya saja, tidak semua santri yang mengetahui kebenaran sosok Ustadza Wanda yang di kenal sangat tegas.26347Please respect copyright.PENANA7Z6d5ZdJPD
26347Please respect copyright.PENANAHZmFPBOTtp
Tapi hari ini, gosip tentang Ustadza Wanda yang seorang LGBT memang benar adanya.26347Please respect copyright.PENANAfsXxBm3j06
26347Please respect copyright.PENANAsT6WshBT6o
Fei kini menyaksikan sendiri kalau Ustadza Wanda memang seorang lesbi. Tetapi walaupun begitu Fey tidak perduli, baginya yang terpenting selamat dari hukuman Ustadza Wanda, walaupun itu artinya ia harus telah di jamah oleh Ustadza Wanda kepada dirinya.26347Please respect copyright.PENANApmkTlzcXzI
26347Please respect copyright.PENANA0GtHkYQ91s
"Ngaku sekarang kan." Ucap Ustadza Wanda berbarengan dengan mencolek selangkangan muridnya.26347Please respect copyright.PENANAZHmc1nQIo1
26347Please respect copyright.PENANAXmWXJasBtw
"Maaf ya Ustadza!" Melas Fei.26347Please respect copyright.PENANAh1PI3Ga8Au
26347Please respect copyright.PENANA3G3N7Oiuef
Ia memasang wajah imut yang membuat Ustadza gemas. Alhasil Ustadza Wanda mencubit pipi Fei yang agak tembem.26347Please respect copyright.PENANABK7JUeVPCl
26347Please respect copyright.PENANA25M8klDQZM
Kemudian ia meminta Fei duduk di kursi bagian pojok belakang, kemudian Ustadza Wanda duduk di samping muridnya dan meminta muridnya untuk kembali menghafal, dia mengancam tidak akan mengizinkan muridnya pulang kalau Fei tetap bisa menghafalnya.26347Please respect copyright.PENANAULMWDLwoe2
26347Please respect copyright.PENANARAqeUWg64f
Selagi Fei mengulang hafalan, Ustadza Wanda kembali merangsang muridnya. Ia meletakan tangan diatas paha muridnya sembari mengelusnya.26347Please respect copyright.PENANAu1Z9A9RHaA
26347Please respect copyright.PENANAlKZlEt2lNf
Fei sempat melirik kearah Ustadza Wanda sembari menggigit bibir merahnya. Jujur ia mulai terangsang, tubuhnya seakan kesemutan dan bibir vaginanya di rasakan berdenyut-denyut bagaikan detak nadi.26347Please respect copyright.PENANAhg3lo9xElr
26347Please respect copyright.PENANAn3kvYi3e2e
"Kamu tuh sebenarnya cantik, tapi sayang kamu tuh males." Ucap Ustadza Wanda.26347Please respect copyright.PENANAwYoaUXtm7Y
26347Please respect copyright.PENANADZyiNENi2X
Fei terdiam mendengarnya, ia membiarkan rok hijau yang di kenakannya di singkap keatas. Fei sedikit tenang karena ia memakai dalaman piyama. Kemudian ia kembali merasakan pijitan di selangkangannya. Mata Fei sayu menatap Ustadza Wanda yang tengah tersenyum kepadanya.26347Please respect copyright.PENANAW57C6lY7GL
26347Please respect copyright.PENANA7vrJhAwoaH
Tangan Wanda turun ke lengan muridnya, lalu menyusup diantara ketiak muridnya, menyentuh payudara Fey yang membulat sempurna.26347Please respect copyright.PENANAF2aMdk0wsv
26347Please respect copyright.PENANAGmDi3RWdQ9
"Eenghkk..." Desah Fei.26347Please respect copyright.PENANAhS5EcsQ3Oy
26347Please respect copyright.PENANAHw7brMXR9F
Remasan-remasan kecil telapak tangan Wanda membelai payudara Fei. Sementara di bawah sama jarinya memijit selangkangan muridnya.26347Please respect copyright.PENANAnAXsOT5dcp
26347Please respect copyright.PENANAAuAqsKwQCN
Walaupun agak kecewa karena Fei memakai celana training, tetapi Wanda berusaha mengabaikan kekecewaan nya, dan fokus merangsang tubuh muridnya yang sepertinya makin hanyut akan sentuhannya. Jari Wanda naik keatas, ia menyusup kedalam celana tidur Fei.26347Please respect copyright.PENANAbZnDY0oGFv
26347Please respect copyright.PENANAcFsvXKZSfK
Reflek Fei menahan pergelangan tangan Gurunya, ia belum siap kalau harus sampai sejauh itu.26347Please respect copyright.PENANAQ44RZyrPpu
26347Please respect copyright.PENANANXgQ1tqLpo
Tapi Wanda sudah berpengalaman menghadapi penolakan seperti yang di lakukan muridnya. Ia hanya perlu sedikit bersabar agar bisa menaklukkan muridnya.26347Please respect copyright.PENANAFwHuOIrEAG
26347Please respect copyright.PENANAfKIyACGzxf
"Sekarang kamu boleh pulang, tapi nanti malam kamu ke kamar Ustadza." Perintah Wanda, ia segera menarik diri dari muridnya. Bagianya saat ini sudah lebih cukup.26347Please respect copyright.PENANAWkLmp7SUi6
26347Please respect copyright.PENANA31WtjsFjro
Fei terdiam di tempatnya, dengan perasaan berkecamuk saat ini. Ia sendiri merasa sangat normal, tapi entah kenapa ia sangat terangsang ketika Ustadza Wanda menyentuhnya. Bahkan seandainya saja Ustadza Wanda mau sedikit memaksanya, mungkin ia akan membiarkan jari-jari Ustadza Wanda bermain dengan selangkangannya.26347Please respect copyright.PENANA9ci7PFxcpT
26347Please respect copyright.PENANAKCNa5cjKHr
Ada rasa penyesalan di dalam diri Fei ketika melihat sosok Ustadza Wanda yang menghilang di balik pintu kelasnya. Tapi kekecewaan nya memudar mengingat nanti malam ia akan kembali menghadap Ustadza Wanda.26347Please respect copyright.PENANAm1EZlGZnD2
26347Please respect copyright.PENANAlSC4uROIvL
Entah apa yang akan terjadi nanti malam, yang pasti saat ini ia sangat tegang menanti pertemuannya dengan Ustadza Wanda.26347Please respect copyright.PENANAuOFM6ilCHa
26347Please respect copyright.PENANAMtxi80ZZBR
*****26347Please respect copyright.PENANA6rqhuCSCGy
26347Please respect copyright.PENANAm7cbcQ1hE4
26347Please respect copyright.PENANAd8SEL3kUxB
26347Please respect copyright.PENANAech6qSGzob
26347Please respect copyright.PENANATSMTMqk2LT
"Kak, aku keluar dulu ya." Rayhan mencomot kue kering yang baru saja di angkat dari oven. Ia buru-buru meninggalkan dapur sebelum Kakaknya menyadari kalau kue nya baru saja hilang satu.26347Please respect copyright.PENANA9YUBnIfU7m
26347Please respect copyright.PENANAoTbiWN8ZQc
"Mau kemana kamu Dek?"26347Please respect copyright.PENANAJgFOVhrfIS
26347Please respect copyright.PENANAzhwvDfEI2D
Rayhan menatap Kakaknya yang berada di balik pemisah dapur. "Mau main bola, seperti biasa Kak." Ujar Rayhan, sembari mengenakan sandal Eiger miliknya.26347Please respect copyright.PENANA0dpdOxUasp
26347Please respect copyright.PENANAV3lpd6P8iR
"Pulangnya jangan terlalu sore." Teriak Zaskia dari dapur.26347Please respect copyright.PENANAusnaTmcMJz
26347Please respect copyright.PENANAbHLBl2t20K
"Iya Kak! Assalamualaikum..." Rayhan melambaikan tangannya kearah Zaskia.26347Please respect copyright.PENANALSO3UqejeL
26347Please respect copyright.PENANAVikVZe9opW
"Waalaikumsalam."26347Please respect copyright.PENANAyl85aKTZz7
26347Please respect copyright.PENANAD8Irlt2eYw
Rayhan bergegas berjalan menuju kediaman Ustadza Risty. Selama di perjalanan Rayhan terus berfikir bagaimana cara memberi alasan kepada Ustadza Risty, agar ia tidak mengadukan perbuatannya kepada Kakaknya Zaskia. Dan akan lebih bahaya lagi kalau Ustadza Risty membawa kasusnya ke mahkamah pesantren, bisa-bisa ia akan di keluarkan dari pesantren, itu artinya Kak Zaskia akan sangat kecewa terhadap dirinya.26347Please respect copyright.PENANA9fy2WtbdqY
26347Please respect copyright.PENANAAEDYhrcavO
Tapi kalaupun Ustadza Risty berniat membawanya ke mahkamah pesantren, kenapa ia tidak langsung menyeretnya, bukankah itu lebih mudah?.26347Please respect copyright.PENANAPQqEe2TDka
26347Please respect copyright.PENANA5reQtPckdE
Rayhan menggelengkan kepalanya, ia tidak ingin terlalu banyak berfikir. Masalah Hamka belum juga selesai, sekarang ia malah di hadapi sebuah masalah yang lebih pelik lagi, yang mengancam masa depannya di pesantren.26347Please respect copyright.PENANAjhN1dZDMNI
26347Please respect copyright.PENANArDOI6j91ko
Setibanya di rumah Ustadza Risty, suasana rumah Ustadza Risty terlihat sepi. Seakan tidak ada aktivitas di dalam rumah. Rayhan mendekati pintu rumah Ustadza Risty, dengan satu tarikan nafas, Rayhan hendak mengetuk daun pintu rumah Ustadza Risty. Tapi tiba-tiba...26347Please respect copyright.PENANAGjtRURCbEX
26347Please respect copyright.PENANAft53BrcffD
Praaaang....26347Please respect copyright.PENANADKfhvEe9ql
26347Please respect copyright.PENANAhqZKvhUl6g
Rayhan mendengar ada suara gaduh di dalam rumah Ustadza Risty. Kemudian terdengar suara teriakan Ustadza Risty dari dalam rumahnya.26347Please respect copyright.PENANA2vu11leIDo
26347Please respect copyright.PENANAQU2OPXz0CL
"Apa kurangnya aku Abi? Kenapa Abi mau nikah lagi." Isak tangis Ustadza Risty.26347Please respect copyright.PENANA8K0uls4m7e
26347Please respect copyright.PENANA4aSihxZ2K8
"Apa Umi mau melawan perintah agama?"26347Please respect copyright.PENANA1ngJWyxHCD
26347Please respect copyright.PENANAUw71jWzIQp
"Tapi Umi gak ridho Bi! Selama ini Umi sudah melakukan apapun yang Abi inginkan. Tapi kenapa Abi sekarang mau ninggalin Umi."26347Please respect copyright.PENANAmGaWgofyEI
26347Please respect copyright.PENANAb6HaiFxPou
"Capek ngomong sama Umi."26347Please respect copyright.PENANAsJfb1uFxh1
26347Please respect copyright.PENANAFQaenbmcTG
Rayhan tersentak kaget mendengar keributan yang ada di dalam rumah Ustadza Risty. Ketika ia mendengar langkah kaki yang menuju kearahnya, Rayhan segera bersembunyi di balik dinding samping rumah Ustadza Risty. Ia sempat melihat Ustad Fuad keluar dari rumah mereka.26347Please respect copyright.PENANAzOPO4a1eir
26347Please respect copyright.PENANA4eN6jhWMbH
Dari wajahnya terlihat jelas kalau Ustad Fuad sangat emosi. Ia menghentakkan kakinya meninggalkan rumah mereka. Selepas kepergian Ustad Fuad, Rayhan keluar dari persembunyiannya.26347Please respect copyright.PENANA9MEbJUrr49
26347Please respect copyright.PENANAWoBkePoqAh
Sejenak Rayhan menghela nafas. Sekarang ia di buat bingung, antara ingin tetap menghadap Ustadza Risty atau kembali pulang ke rumahnya, mengingat kondisi ustadzah Risty saat ini yang tengah bersedih.26347Please respect copyright.PENANAUZVgSJncM3
26347Please respect copyright.PENANAPx1dUSHXWO
"Ray!"26347Please respect copyright.PENANAk4GpFEBDLz
26347Please respect copyright.PENANAdju1BMUFgq
Rayhan menoleh ke belakang. "Eh iya Ustadza." Jawab Rayhan tergagap saat melihat Ustadza Risty berdiri di ambang pintu sembari mengusap air matanya.26347Please respect copyright.PENANAgiYyk15Vm6
26347Please respect copyright.PENANAD3QQdF775A
"Ayo masuk." Perintahnya.26347Please respect copyright.PENANA4bt76NkE7C
26347Please respect copyright.PENANAW2iSuqpVDR
Walaupun Rayhan merasa ini bukan waktu yang tepat ia menemui Ustadza Risty, tapi seruan Ustadza Risty tentu tak bisa ia abaikan. Toh kalau memang Ustadza Risty butuh waktu sendiri, rasanya tidak mungkin ia memintanya untuk masuk.26347Please respect copyright.PENANAcZQk74T4zg
26347Please respect copyright.PENANA3Q8VpdYUYJ
Rayhan duduk di sofa milik Ustadza Risty, sementara Ustadza Risty duduk di sampingnya.26347Please respect copyright.PENANAt7OgsQZcTG
26347Please respect copyright.PENANAAWV5ATS9un
"Ustadza!" Rayhan menyodorkan tisu.26347Please respect copyright.PENANAfGVvaxO8Lk
26347Please respect copyright.PENANAZ9OFP6eKAv
Ustadza Risty tersenyum tipis. "Terimakasih Ray!" Ia menyeka air matanya dengan tisu. Dari ekspresi wajahnya, Rayhan bisa merasakan kesedihan yang di rasakan ustadza Risty.26347Please respect copyright.PENANAI94tyiVhsY
26347Please respect copyright.PENANAnpfENhqToF
"Kamu tadi denger Ustadza ribut sama Ustad Fuad?"26347Please respect copyright.PENANAAndRbk6Rjt
26347Please respect copyright.PENANAPBRfyI95Qu
Rayhan menganggukkan kepalanya. "Iya, tapi tidak begitu jelas." Jawab Rayhan sedikit berbohong.26347Please respect copyright.PENANAryfAfumvaZ
26347Please respect copyright.PENANAgCNhWmkxJc
"Tolong jangan kasih tau siapa-siapa, apa yang kamu dengar barusan ya." Pinta Ustadza Risty, Rayhan menganggukkan kepalanya. Walaupun Ustadza Risty tidak memintanya, Rayhan akan tetap menjaga aib keluarga gurunya itu.26347Please respect copyright.PENANA6VqufOomLu
26347Please respect copyright.PENANAVkoRfeNYjo
"Terimakasih ya Nak! Ustadza sangat malu kalau sampai ada orang lain yang tau." Aku Ustadza Risty.26347Please respect copyright.PENANAr6PBES43xW
26347Please respect copyright.PENANAiVclLCkfmZ
Rayhan tentu saja mengerti. "Rahasia Ustadza aman sama saya, hehehe..." Canda Rayhan sembari menepuk dadanya, tingkah konyol Rayhan, membuat Ustadza Risty tertawa.26347Please respect copyright.PENANAnX4ssCbxJ5
26347Please respect copyright.PENANAy4w7vWsElR
"Bisa aja kamu Ray."26347Please respect copyright.PENANAROC9ud3BC9
26347Please respect copyright.PENANAU2fCIJZbqP
"Hehehe..."26347Please respect copyright.PENANA7FTGZ3PTSI
26347Please respect copyright.PENANAF6CPS8NVDu
Mereka terdiam sejenak, sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Rayhan sibuk memikirkan masalahnya karena ketahuan mengintip pagi tadi. Sementara Ustadza Risty memikirkan nasib keluarganya. Ia tentu tak ingin bercerai, tapi ia juga tidak ingin di madu oleh suaminya.26347Please respect copyright.PENANAaV9HJj6Cqd
26347Please respect copyright.PENANArnMF8f8WX7
Ustadza Risty menghela nafas cukup keras, menyadarkan lamunan Rayhan.26347Please respect copyright.PENANAk1BSYo7no5
26347Please respect copyright.PENANATCCRgoR64B
"Oh iya Ustadza! Ehmm... Soal Ustadza memanggil saya ke sini ada apa ya?" Tanya Rayhan, ia berharap apa yang ia duga salah, walaupun kemungkinan itu sangat kecil.26347Please respect copyright.PENANAHZesNkRGpU
26347Please respect copyright.PENANAKyDv1v0xdK
Ustadza Risty mengangkat alisnya, sembari menatap Rayhan dengan tatapan menyelidik. "Yakin kamu gak tau? Apa pura-pura gak tau?" Selidik Ustadza Risty, Rayhan tersenyum kecut sembari menggaruk-garuk kepalanya.26347Please respect copyright.PENANA7t7Lt5oo7O
26347Please respect copyright.PENANAsmufa5CC3X
"Soal tadi pagi ya Ustadza."26347Please respect copyright.PENANAtVn9aXcNKX
26347Please respect copyright.PENANAQuWcA7UFlZ
"Tuh tau..." Ujar Ustadza Risty yang terlihat lebih santai. "Sebenarnya Ustadza berencana ingin mengintrogasi kamu dan menghukum kamu seberat-beratnya. Tapi karena masalah tadi, lebih baik Ustadza tunda dulu." Ujar Risty, membawa kabar gembira bagi Rayhan.26347Please respect copyright.PENANAUzRSvBmmBJ
26347Please respect copyright.PENANA4U6RXo91Zz
"Alhamdulillah." Rayhan mengusap wajahnya penuh syukur.26347Please respect copyright.PENANAM4xbcyQCim
26347Please respect copyright.PENANAS6AzkUowrD
"Jangan senang dulu, ini hanya sementara."26347Please respect copyright.PENANArnAqKxq3yO
26347Please respect copyright.PENANAYG2d3pOTX1
Rayhan kembali tersenyum. "Gak apa-apa Ustadza! Setidaknya untuk saat ini saya aman. Hehehe...." Girang Rayhan, yang membuat Ustadza Risty tertawa makin keras.26347Please respect copyright.PENANAF2egHRoyZI
26347Please respect copyright.PENANAc0bIuvNVlw
"Ustadza kok jadi berubah pikiran ya." Risty mengetuk-ngetuk dagunya.26347Please respect copyright.PENANAlcuXaRJoI4
26347Please respect copyright.PENANA4CwgPwYk1A
Wajah Rayhan mendadak panik. "Ya... Jangan dong Ustadza!" Melas Rayhan. "Sembari menatap wajah cantik Ustadza Risty, yang membuat wajah Ustadza Risty merona merah.26347Please respect copyright.PENANA1SbNT9oZiV
26347Please respect copyright.PENANAuZ1e0grZ4b
"Hihihi... Makanya jangan senang dulu." Goda Ustadza Risty. "Tapi terimakasih ya Ray! Karena kamu sekarang beban Ustadza jadi sedikit berkurang." Terang Ustadza Risty, sembari merapikan jilbab pashmina yang di kenakannya.26347Please respect copyright.PENANA6SIbP28dKc
26347Please respect copyright.PENANAksKB7pHFCV
"Saya siap kok jadi pendengar yang baik untuk Ustadza."26347Please respect copyright.PENANAJRQaVspHb2
26347Please respect copyright.PENANAZBfjMfLHa2
Kening Ustadza Risty berkerut. "Curhat sama kamu maksudnya?" Tanya Ustadza Risty tak yakin, Rayhan menganggukkan kepalanya.26347Please respect copyright.PENANAgAKyO3EvA4
26347Please respect copyright.PENANA3BHbP51iKc
"Ya mau sama siapa lagi? Bukannya Ustadza tidak mau orang lain tau masalah Ustafza? Satu-satunya orang yang bisa Ustadza ajak bicara ya cuma sama saya." Analogi yang di sampaikan Rayhan sangat tepat bagi Ustadza Risty, satu-satunya orang yang bisa di ajaknya berbagi hanya Rayhan.26347Please respect copyright.PENANAexkaY87XgN
26347Please respect copyright.PENANAqkw9dATyte
Tapi yang jadi masalah, apa pemuda itu mengerti dengan problematika rumah tangga yang di hadapinya saat ini? Mengingat Rayhan di matanya, hanyalah anak kemarin sore.26347Please respect copyright.PENANAaHCUQWpN8Y
26347Please respect copyright.PENANAUe7dP3IceW
*****26347Please respect copyright.PENANAxgn4ACz6vb
26347Please respect copyright.PENANAV8RahygEd0
26347Please respect copyright.PENANAfxzkXkKv19
26347Please respect copyright.PENANAcbiBxEs0kU
26347Please respect copyright.PENANA53ybEU1wIJ
26347Please respect copyright.PENANA6g1PhpprWn
26347Please respect copyright.PENANAzwHshctGWX
26347Please respect copyright.PENANA2NMivilxHK
26347Please respect copyright.PENANAfta9s9tOfd
26347Please respect copyright.PENANA708rOCUhau
Suara adzan magrib berkumandang dari manara masjid yang tidak begitu jauh dari rumah Haja Laras. Wanita berparas cantik itu baru saja selesai mandi, tepatnya mandi wajib, setelah hampir tiga jam lamanya ia di perkosa oleh Daniel. Walaupun Laras ragu kalau dirinya masih pantas di sebut sebagai korban pemerkosaan oleh keponakan nya.26347Please respect copyright.PENANAbphnRO70L2
26347Please respect copyright.PENANA0e5lV4yXX5
Setibanya di dalam kamar, Laras berdiri di depan sebuah cermin besar, ia menatap dirinya yang kini berlumur dosa. Entah, apakah kubangan dosa yang ada di dalam dirinya masih bisa di bersihkan atau tidak.26347Please respect copyright.PENANAQ1x12hBvto
26347Please respect copyright.PENANAGABXvNL8sS
Laras menanggalkan handuknya, membiarkan tubuh telanjangnya yang sempurna. Sepasang payudaranya terlihat semakin ranum dan kencang semenjak di pegang Daniel. Sementara rambut kemaluannya terlihat semakin subur, karena ia tidak pernah lagi mencukurnya.26347Please respect copyright.PENANAar3kPmbtGs
26347Please respect copyright.PENANAva7C950ajQ
Sudah tidak terhitung berapa kali kontol jumbo Daniel menyeruak masuk ke dalam memeknya. Sudah tidak terhitung lagi berapa liter sperma Daniel bersemayam di dalam rahimnya.26347Please respect copyright.PENANAK6yjOJAgfD
26347Please respect copyright.PENANAJayu8SVS0u
Sejauh ini Laras cukup bersyukur, karena ia tidak juga mengandung anak dari hubungan terlarang mereka berdua, mengingat ia tidak pernah lagi mengonsumsi pil KB yang biasa ia beli di apotik seperti yang di minta Daniel kepadanya.26347Please respect copyright.PENANA0iDBPXBVqA
26347Please respect copyright.PENANAkdBPxeAKT7
Ia segera mengambil satu stel pakaian dalam berwarna hitam, dan sebuah daster santai lengan panjang berwarna putih dengan motif bunga.26347Please respect copyright.PENANAzJsw8n6qbm
26347Please respect copyright.PENANAIt72cbYXiJ
Saat ia tengah memakai jilbab simple yang berbahan kaos, tanpa di sengaja ia melihat siluet bayangan seseorang yang menghilang dari depan pintu kamar tidurnya yang sedikit terbuka. Walaupun hanya beberapa detik, Laras yakin kalau seseorang baru saja mengintipnya.26347Please respect copyright.PENANAWettzuMD5Q
26347Please respect copyright.PENANANuylUDo9Qc
Tapi siapa?26347Please respect copyright.PENANAErFON6mG5i
26347Please respect copyright.PENANAYozAeqMnmz
Daniel? Tidak mungkin.... Kalau pemuda itu mau, ia hanya perlu masuk dan menyergapnya. Kemungkinan satu-satunya yang ada di benak Laras ada satu nama, yaitu Azril putranya.26347Please respect copyright.PENANAnbAhp6BlPu
26347Please respect copyright.PENANA1GsCgWPGvo
Laras tersenyum misterius, ia meremas kedua tangannya sembari membayangkan hukuman apa yang pantas untuk putranya nanti. Dengan menghukum Azril, rasa kesalnya dengan Daniel bisa sedikit terobati.26347Please respect copyright.PENANATLl06rJODz
26347Please respect copyright.PENANAAv3Cpw7dXL
***** 26347Please respect copyright.PENANAgQpShCJeS5