Di dalam kamarnya, Laras menanggalkan piyama tidurnya, ia mengambil kimono sutra berwarna putih dengan motif bunga anggrek berwarna ungu. Ia mengikat tali kimono ke pinggangnya dengan simpul pita. Ia tersenyum melihat pantulan dirinya yang begitu seksi.25981Please respect copyright.PENANA0ftKsyPWUZ
25981Please respect copyright.PENANASeHJgb2A9b
Langkah kaki mulusnya berjalan dengan perlahan keluar dari kamarnya, dan menuju kamar putranya.25981Please respect copyright.PENANA6G4hVieh9c
25981Please respect copyright.PENANAtAaUpVCdLX
Suara alunan ayat suci menjelang subuh seakan menjadi pengantar langkah kakinya menuju kamar Azril. Dengan perlahan ia membuka pintu kamar Azril, dan tampak putranya masih terlelap tidur dengan damai. Ia tersenyum sembari menekan saklar, hingga suasana kamar Azril yang tadinya remang kini terang benderang.25981Please respect copyright.PENANA2dw1iRbXzK
25981Please respect copyright.PENANADqXyNIbR7V
Mata Azril menyipit karena merasa silau oleh cahaya lampu kamarnya. Ia melihat sosok Umi Laras berjalan kearahnya, dengan hanya memakai pakaian yang begitu seksi.25981Please respect copyright.PENANAdPI0avCTqf
25981Please respect copyright.PENANA8dz0meGa6H
Deg... Deg... Deg...25981Please respect copyright.PENANAXwj02mUF07
25981Please respect copyright.PENANAz5gq89xSxT
Adrenalin Azril terpacu melihat pemandangan yang ada di hadapannya saat ini. Dengan hijab santai yang tak begitu lebar, membuat Azril bisa melihat sebagian payudara Laras yang menyembul keluar di balik lipatan komono yang di kenakan Ibu Tirinya.25981Please respect copyright.PENANAx9NsbFhh8H
25981Please respect copyright.PENANALt6hKI9YeY
"Bangun sayang! Udah subuh." Panggil Laras dengan suara yang di buat semerdu mungkin.25981Please respect copyright.PENANAuEvCwachuR
25981Please respect copyright.PENANA1s3v0oitrd
Dengan bersusah paya Azril menelan air liurnya. "I-iya Mi, ini Azril sudah bangun." Jawab Azril terbata-bata. Bagaimana tidak, kimono yang di kenakan Laras begitu pendek dan terbuka. Ia dapat menjelajahi paha mulus Ibu Tirinya.25981Please respect copyright.PENANAX2bT8D6Oh7
25981Please respect copyright.PENANAjRIxp0nrfu
"Kamu kok kelihatannya masih ngantuk?"25981Please respect copyright.PENANAgtPta4YOIu
25981Please respect copyright.PENANAffnmwrqRgT
Laras duduk di samping Azril yang tengah duduk bersandar diatas tempat tidurnya. "I-iya Mi, semalam Azril sibuk ngafal." Jawab Azril jujur, ia memang baru bisa tidur sekitar jam dua dini hari setelah menghafal pelajaran hari ini.25981Please respect copyright.PENANAQuu6IhkLTh
25981Please respect copyright.PENANAhjoEd5q2lv
"Beneran kamu menghafal."25981Please respect copyright.PENANAIyvbwbjcRS
25981Please respect copyright.PENANA1CKNMT2dAX
"Masak Umi gak percaya." Ujar Azril.25981Please respect copyright.PENANAmVZKFqw17R
25981Please respect copyright.PENANAsYaoNEA7lU
Laras tersenyum manis. "Umi percaya kok sama kamu. Masak iya anak Umi yang polos ini bohong." Laras membelai rambut Azril, dan pada saat bersamaan mata Azril mengintip dari celah kimono yang di kenakan Laras hingga ia bisa melihat payudara Ibu Tirinya.25981Please respect copyright.PENANAekqiD0FY5z
25981Please respect copyright.PENANA6FqzjDHhHg
Gleeek...25981Please respect copyright.PENANA5dJgtPCGA0
25981Please respect copyright.PENANAY0f0zySSIV
Mata Azril membeliak ketika bisa melihat puting Ibu Tirinya yang mengintip malu-malu di balik kimono.25981Please respect copyright.PENANAPMoS6PQihk
25981Please respect copyright.PENANA3Q1F5CMZEU
Reaksi wajah Azril ketika melihat payudara Haja Laras terlihat sangat jelas di mata Haja Laras. Entah kenapa Haja Laras jadi geli melihat cara Azril mengintip payudaranya. "Polos sekali kamu sayang." Bisik hati Haja Laras melihat reaksi anaknya.25981Please respect copyright.PENANAHXisJAEKTb
25981Please respect copyright.PENANAGwjGyxE1bS
Tapi ia sangat senang melihat ketertarikan Azril kepadanya begitu nyata sekali. Setelah membiarkan Azril melihat putingnya selama beberapa saat. Barulah Laras ber-akting seakan-akan ia memergoki Azril.25981Please respect copyright.PENANAkSI3KlpUef
25981Please respect copyright.PENANA48n8COTJ4t
"Azril!" Laras menarik sedikit kimononyo.25981Please respect copyright.PENANApR8d0S3Brw
25981Please respect copyright.PENANAuiV67l9wFc
Wajah Azril yang memang pada dasarnya putih mendadak merah padam karena ketahuan mengintip. "Anu... Eehmm..." Ia mendadak tergagap, membuat Laras geli melihatnya.25981Please respect copyright.PENANAeuzoyYtNB5
25981Please respect copyright.PENANAyrdwjutwWQ
"Barusan kamu lihat apa sayang?"25981Please respect copyright.PENANAeA2UzcXofz
25981Please respect copyright.PENANAQIehazTxM1
"Anu Mi..."25981Please respect copyright.PENANAqC1bhlkLcf
25981Please respect copyright.PENANAvpBALC19Jw
Laras memeluk lengan Azril, dan ia sengaja menekan payudaranya ke lengan Azril. "Umi gak suka kalau kamu sampai bohong." Ujar Laras, sembari menatap putranya yang semakin salah tingkah.25981Please respect copyright.PENANAjrFVaHdTGE
25981Please respect copyright.PENANAX2zTyxbGOJ
"Ma-maaf Mi."25981Please respect copyright.PENANAxYQ1R0NbpI
25981Please respect copyright.PENANAHk72rMvKta
"Kamu belum jawab pertanyaan Umi? Tadi kamu lihat apa sayang? Ayo jujur sama Umi." Desak Laras, dan dengan sengaja ia menonjolkan payudaranya agar Azril bisa melihat putingnya dari cela kimononya yang terbuka cukup lebar.25981Please respect copyright.PENANAAWyZpHngUn
25981Please respect copyright.PENANAxWzDXW5YGD
"Lihat itu Umi." Jawab Azril gemetar.25981Please respect copyright.PENANAQOt2WYGpTD
25981Please respect copyright.PENANAEOqTDEcAuW
"Itu apa? Umi gak ngerti."25981Please respect copyright.PENANA7TSlujqSzz
25981Please respect copyright.PENANADix1911uqt
Azril menarik nafas perlahan. "Itu... Pa-payudara Umi." Jawab Azril sambil memejamkan matanya karena takut kalau Laras akan memarahi dirinya, atau bahkan memandangnya jijik karena ulahnya yang sangat memalukan sekali.25981Please respect copyright.PENANAc9SNCS0zAE
25981Please respect copyright.PENANA7C6ZXFK38s
"Kalau kamu jujur Umi gak akan marah! Karena Umi sayang Azril." Jawaban Laras membuat Azril terhenyak. "Tapi... Kamu tetap salah dan seharusnya tidak kamu lakukan." Lanjut Laras, ia tidak ingin anaknya jadi besar kepala karena merasa kalau dirinya mengizinkan putranya melihat tubuh telanjangnya.25981Please respect copyright.PENANAPRYs0GSMfI
25981Please respect copyright.PENANAhy6kjJxmcN
"Maafkan Azril Mi. Jangan benci Azril." Pinta Azril jujur.25981Please respect copyright.PENANAMrlALRKaPv
25981Please respect copyright.PENANALuBhnnE0tt
Laras mendekap kepala Azril lalu mencium kepala Azril. "Maafin gak ya...." Ujar Laras.25981Please respect copyright.PENANAzDDT7cW2hj
25981Please respect copyright.PENANAJPk71ce5HO
"Kok gitu?" Rajuk Azril.25981Please respect copyright.PENANAgIr1gr3J1k
25981Please respect copyright.PENANARfHDYmdZAR
"Soalnya kamu gak jujur." Singgung Laras.25981Please respect copyright.PENANA0HyGQOKHax
25981Please respect copyright.PENANAdiIcTaLwBP
Azril memeluk pinggang Laras dengan erat. "Azril udah jujur kok Mi?" Ujar Azril yakin.25981Please respect copyright.PENANAGgCxxxh3wV
25981Please respect copyright.PENANAEtWmA3bp1w
"Bener kamu cuman liat tetek Umi doang?" Laras menekankan kata tetek bukan payudara. Ia masih membelai rambut Azril. "Sekarang Umi tanya lagi? Kamu sekarang liat apa?" Bisik Laras di telinga Azril. Membuat Azril merinding mendengarnya.25981Please respect copyright.PENANAovMXrMjgdy
25981Please respect copyright.PENANAIWtqgQy6AV
Sejenak Azril terdiam, ia menatap nanar kearah sepasang bongkahan payudara Ibu tirinya yang ada di balik kimono yang di kenakannya. Tampak sepasang puting yang terlihat indah dan menggemaskan, membuat pekakas Azril menegang.25981Please respect copyright.PENANAyUXr8wtSG4
25981Please respect copyright.PENANAIi2fpJzFWr
Nafasnya memburu, hingga Laras dapat merasakan hembusan nafas hangat Azril di kulit payudaranya.25981Please respect copyright.PENANAiao85u1wBc
25981Please respect copyright.PENANA7yyAUGJNzT
"Azril... Lihat... Te... Tetek... umi." Jawab Azril tergagap.25981Please respect copyright.PENANA43mjzyxm3D
25981Please respect copyright.PENANA2ojyxHLc87
"Terus?"25981Please respect copyright.PENANANOuyYp74h7
25981Please respect copyright.PENANAJHdfRVKSRD
Gleeek...25981Please respect copyright.PENANAQJF6J9xdvd
25981Please respect copyright.PENANAw1HJDiQXxq
"Azril... Lihat... Pu-put... Puting Umi."25981Please respect copyright.PENANAVv2xkdgDlH
25981Please respect copyright.PENANA2HakFe4U2P
Deg... Deg... Deg...25981Please respect copyright.PENANAVewivHZ72Z
25981Please respect copyright.PENANA1HYNvk0Und
"Apa sayang?" Jemari halus Laras membelai wajah imut Azril yang begitu tegang. Terus bergerak menuju bibir Azril. "Coba ulangi, Umi gak dengar." Desah Laras.25981Please respect copyright.PENANAlh0iEtRpCG
25981Please respect copyright.PENANAsTyIQRv7vi
"Az-r-i-l L-i-h-a-t Pu-Pu-ting U-U-Umii..." Gugup Azril.25981Please respect copyright.PENANAxyVYJ37uk0
25981Please respect copyright.PENANAy7fvbTm8IT
Kedua jari Laras masuk kedalam mulut Azril, dia menarik lidah Azril keluar, hingga air liur putranya menetas. "Ulangi sayang!" Pinta Laras, sementara tangan kirinya menyusup masuk ke dalam celana piyama Azril, ia membelai kontol mungil Azril.25981Please respect copyright.PENANAHlJg80Gr9K
25981Please respect copyright.PENANAYCYnOIC9Wk
"Aaauuww..." Jerit Azril kesakitan.25981Please respect copyright.PENANAVEAn0BkDYd
25981Please respect copyright.PENANA9D2ucBLXF4
"Ulangi."25981Please respect copyright.PENANARYHGSKPfY1
25981Please respect copyright.PENANAjyDGn9cQsF
Deg... Deg... Deg...25981Please respect copyright.PENANAeDEM6k3IbG
25981Please respect copyright.PENANAkmTZ3fFmic
Azril menyadari kalau ada yang salah dari pengakuannya. "Azrlil... Ngintip... Tehtek Umhi... Nghintip puthing Umhi." Ucap Azril bersusah paya karena lidahnya di tarik keluar.25981Please respect copyright.PENANAdcjMCp7Hj9
25981Please respect copyright.PENANAoURhp9Nalx
"Bandel kamu ya Nak."25981Please respect copyright.PENANAiOKufirkwi
25981Please respect copyright.PENANAQz3AgwjOre
Laras semakin keras meremas kontol Azril sebagai hukuman kepada Azril yang berani ngintip putingnya. Dan Azril hanya pasrah menerima hukumannya karena lancang mengintip puting Ibu Tirinya.25981Please respect copyright.PENANANFDDN297mM
25981Please respect copyright.PENANA5MNcEeIRFZ
Remasan Laras tentu saja tidak main-main. Rasanya sangat sakit sekali, bahkan air mata Azril sampai keluar sanking sakitnya. Ia merasa perutnya ikut keram, dan tubuhnya terasa lemas seakan tenaganya di hisap habis oleh remasan Ibu Tirinya.25981Please respect copyright.PENANAZ2kZYdFzkh
25981Please respect copyright.PENANAYUmULPLXKU
"Sakiiit!" Rintih Azril.25981Please respect copyright.PENANAz7zf9wShwW
25981Please respect copyright.PENANAfCOO0Z8se1
Laras menarik sedikit kimononya agar Azril semakin leluasa melihat payudaranya yang berukuran 36D.25981Please respect copyright.PENANA7w2o1h5yq7
25981Please respect copyright.PENANAGIsEF6eyR4
Antara terangsang dan tersiksa membuat sensasi yang di dapatkan Azril sulit untuk di jelaskan. Tapi yang pasti sensasi yang di dapatkan Azril menjadi candu yang membuat Azril tanpa sadar menikmati perlakukan Ibu Tirinya yang abnormal.25981Please respect copyright.PENANAptof5zX9Y1
25981Please respect copyright.PENANA4gC1fQZCcW
Dan itu terbukti setelah beberapa menit kemudian, ketika Azril tanpa sadar orgasme di tangan Ibunya.25981Please respect copyright.PENANAk7cjU81Xed
25981Please respect copyright.PENANAcW2jiAcwWR
"Oughkk..."25981Please respect copyright.PENANAPkp2VsOty0
25981Please respect copyright.PENANAFDev7I3seQ
Tubuh Azril menegang beberapa detik, ia merasa seperti pipis, tapi pipisnya kali ini sangat nikmat. Setelah orgasmenya meredah, Azril melihat kearah wajah Ibu Tirinya yang tersenyum hangat, seakan tidak terjadi apa-apa diantara mereka.25981Please respect copyright.PENANAqz4rwtQLEi
25981Please respect copyright.PENANAMp2tHY5862
Laras menarik kembali tangannya, terlihat jelas di jarinya yang terkena tetesan sperma Azril.25981Please respect copyright.PENANAoeXKfNNh15
25981Please respect copyright.PENANAgYLeLObYa7
"Apa yang kamu lakukan itu zina mata, dan itu salah. Kamu taukan hukumnya?" Azril mengangguk patuh. "Lain kali jangan kamu ulangi lagi ya. Atau Umi akan hukum kamu lebih berat lagi." Ancam Laras, tapi entah kenapa tidak terlihat menakutkan di mata Azril.25981Please respect copyright.PENANAtlfV2hGkvb
25981Please respect copyright.PENANA8UzTjTSQ8f
"Iya Mi, Azril janji gak akan mengulanginya lagi."25981Please respect copyright.PENANAF3J0cVH9HN
25981Please respect copyright.PENANAq6WI5AdSvB
"Bagus..." Laras membuka mulut Azril, lalu memasukan kedua jarinya ke dalam mulut Anaknya. "Telan nak." Bisik Laras, tanpa pikir panjang Azril menelan spermanya sendiri.25981Please respect copyright.PENANACJhpA8OxG9
25981Please respect copyright.PENANAMVEMbXBC5H
Perlakuan Laras terhadap Azril memang tidak membuat memeknya orgasme. Tapi ia mendapatkan orgasme lainnya, yaitu orgasme batin yang membuat dirinya merasa sangat puas dan legah. Setelah beberapa hari ini ia tersiksa oleh perlakuan Daniel kepada dirinya.25981Please respect copyright.PENANAAEUylnQIHR
25981Please respect copyright.PENANAKoF5JNAuoh
Ia merasa Azril memang tempat yang tepat untuk melepaskan semua emosinya kepada Daniel.25981Please respect copyright.PENANABd4aFHxNPV
25981Please respect copyright.PENANAby9sdWSKbf
"Umi sayang Azril."25981Please respect copyright.PENANA9O9dMQWMVH
25981Please respect copyright.PENANAShspLX9Jx5
Azril tersenyum kearah Ibu Tirinya. "Azril juga sayang banget sama Umi." Jawab Azril dengan ekspresi wajah yang terlihat sangat bahagia.25981Please respect copyright.PENANAe0tKo4ypFx
25981Please respect copyright.PENANAHQK5vjhC0h
"Terimakasih sayang."25981Please respect copyright.PENANAQUwcrwW49f
25981Please respect copyright.PENANAQDu6YY1lwz
*****25981Please respect copyright.PENANAPztyCCOAEY
25981Please respect copyright.PENANAvyM15vZZLV
Pagi ini Azril terlihat begitu semangat. Rasa kantuk yang menyerangnya sama sekali tidak ia hiraukan. Kejadian tadi pagi, seakan menjadi cambuk baginya, membuatnya menjadi lebih fresh di bandingkan hari-hari sebelumnya. Saat ia bergabung di ruang makan, Laras terlihat biasa-biasa saja, seakan tidak pernah terjadi apapun tadi pagi.25981Please respect copyright.PENANAXHm5tRhlID
25981Please respect copyright.PENANADkcJuLWPcv
Berbeda dengan Azril, ia tak bisa menganggap kalau kejadian tadi pagi hal yang biasa saja. Karena baginya itu sangat luar biasa sekali.25981Please respect copyright.PENANAaybQ1FhJEu
25981Please respect copyright.PENANAsNtlnfKGWw
Tap... Tap... Tap...25981Please respect copyright.PENANA35VknfQYZe
25981Please respect copyright.PENANArQ7RP3dar5
Terdengar suara langkah kaki dari tangga rumahnya. Otomatis ia menoleh ke belakang dan melihat seorang anak gadis cantik dan seksi berjalan menuruni anak tangga. Ia menghampiri Laras dengan wajah cemberut.25981Please respect copyright.PENANAZiGt0clm5J
25981Please respect copyright.PENANAG2mgbBG0QB
Sementara Azril terdiam membisu menatap Clara, Kakak Tirinya yang tampil berbeda dari biasanya, walaupun dengan seragam yang sama.25981Please respect copyright.PENANABC5GWzp4MC
25981Please respect copyright.PENANASBUY6GTCoo
"Ini kekecilan Mi!" Protesnya.25981Please respect copyright.PENANAULGq7J8s2X
25981Please respect copyright.PENANA7HIkVTrilj
Laras tersenyum sembari memegang lengan putrinya. "Kecil gimana? Itu udah pas banget buat kamu sayang." Puji Laras, sembari menatap tubuh putrinya.25981Please respect copyright.PENANA1pTIjzH9ZL
25981Please respect copyright.PENANAglsAqGrpZG
"Pas gimana?"25981Please respect copyright.PENANAVJJl42uJgO
25981Please respect copyright.PENANAwZYykoSFR3
"Tapi menurut Umi ini pas kok." Laras menoleh kearah Azril. "Gimana menurut kamu Dek? Baju Kak Clara pas apa kekecilan?" Tanya Laras sembari mengedipkan mata kanannya kearah Azril.25981Please respect copyright.PENANA6OTYaZeM6U
25981Please respect copyright.PENANAGc4EvBePqv
Azril yang terlalu terpesona dengan penampilan Clara sempat tergagap. Tapi ia buru-buru menenangkan dirinya. "I-iya Kak! Itu pas banget kok Kak." Jawab Azril, yang awalnya sedikit terbata-bata.25981Please respect copyright.PENANAjEQkhqit2f
25981Please respect copyright.PENANAaNFAwLvnR2
Kalau boleh jujur, pakaian yang di kenakan Clara sangat ngepres di tubuhnya. Ah tidak, lebih tepatnya kekecilan. Kemeja putih dengan lambang pesantren Al-tauhid di saku kanannya terlihat sesak ketika di kenakan Clara. Bentuk bulat payudara Clara membuat kancing-kancing kemejanya seakan ingin putus sanking sesaknya. Tidak hanya itu, kemeja putih yang seharusnya cukup panjang hingga ke pinggul, kini terlihat pendek. Ketika Clara tegak lurus, atau ia membungkuk, maka sedikit kulit pinggangnya akan terlihat.25981Please respect copyright.PENANAswWC7iGHJj
25981Please respect copyright.PENANACrjMUAh3aS
Dan yang membuat Azril tidak ingin berpaling, rok hijau yang di kenakan oleh Kakak Tirinya tidak kalah ngepres di bandingkan kemejanya. Bulatan pantat Kakaknya terlihat nyata dengan garis celana dalamnya.25981Please respect copyright.PENANABuUbzDBI2N
25981Please respect copyright.PENANAuo3qOkYIiy
Berulang kali Azril menelan air liurnya, menatap nanar kearah tubuh Clara yang tidak kalah seksi di bandingkan tubuh Laras.25981Please respect copyright.PENANANymNgvUReH
25981Please respect copyright.PENANAqyANlbuseL
"Tuh... Kamu denger sendirikan?" Ujar Laras.25981Please respect copyright.PENANAgLIvTxtOZd
25981Please respect copyright.PENANAX6clKzgYcp
Clara mendesah pelan. Walaupun ia merasa agak risih dengan seragam yang baru di berikan Ibunya, tapi ia memilih untuk mengalah. "Iya deh Mi." Jawab Clara seraya duduk di sebuah kursi meja makan.25981Please respect copyright.PENANAYlEUzyExoA
*****25981Please respect copyright.PENANAEotlv1gr9X
25981Please respect copyright.PENANAxsUF7oxyXe
"Aurel!"25981Please respect copyright.PENANAzBZRuWeBOb
25981Please respect copyright.PENANAxf8EwsHSUf
Azril bergegas menghampiri salah satu santri Wati yang hendak menuju kantor Aliya yang berada di zona santriwan. Ia menghentikan langkahnya ketika melihat sosok Azril yang menghampirinya.25981Please respect copyright.PENANAxQiGa1AdFM
25981Please respect copyright.PENANAgOwsKbASn4
Wajah cantiknya menebarkan senyuman, membuat detak jantung Azril menjadi tak beraturan.25981Please respect copyright.PENANApRqlgvKufu
25981Please respect copyright.PENANAzwUj2VUax3
"Mau ke kantor Aliya?" Tanya Azril.25981Please respect copyright.PENANAfYI8SdkzdR
25981Please respect copyright.PENANAiIpS4G9vEF
Aurel menganggukan kepalanya. "Iya." Jawabnya singkat.25981Please respect copyright.PENANAPvmgHr2dCz
25981Please respect copyright.PENANAMnu4dOQbpJ
"Bareng ya."25981Please respect copyright.PENANAiSKzowD5Or
25981Please respect copyright.PENANAKIvWO804hy
Lagi Aurel hanya menganggukkan kepalanya. Akhir-akhir ini mereka berdua memang sering terlihat bersama. Tetapi walaupun begitu mereka tak banyak bicara satu sama lain. Hanya saja sesekali Azril melirik kearah Aurel. Wanita yang membuatnya jatuh cinta untuk pertama kalinya.25981Please respect copyright.PENANAsPazXtoSJJ
25981Please respect copyright.PENANAUCanxP5zTR
Tapi sayang, Azril bukannya pujangga ulung yang terbiasa menggombal. Jangankan menggombal, untuk mengajak Aurel bicara saja, bibir Azril terasa kakuh.25981Please respect copyright.PENANAQ7YSQe6SJE
25981Please respect copyright.PENANA1RxIrQj4xn
Tidak terasa waktu berjalan cepat bagi Azril. Dengan berat hati ia harus berpisah dengan Aurel.25981Please respect copyright.PENANACE5OKhTpQa
25981Please respect copyright.PENANAQfKfSTSS3R
"Aku duluan ya!"25981Please respect copyright.PENANAy3PJ5x3y7D
25981Please respect copyright.PENANAwnGONMZMnr
"Eh, iya." Jawab Azril kikuk.25981Please respect copyright.PENANAtbmzRkRjLo
25981Please respect copyright.PENANAYhrgu1ZeK3
Ia berdiri mematung sembari menatap Aurel yang masuk ke kantor Aliyah. Andai saja ia punya keberanian, ingin sekali Azril mengajak Aurel keluar pesantren, walaupun itu hanya pergi ke pasar kabupaten.25981Please respect copyright.PENANAehgjbNQNOs
25981Please respect copyright.PENANAcAHtExgt9n
Tanpa di sadari Azril, sudah sejak tadi salah satu sahabatnya berdiri di belakangnya. Ketika ia memutar tubuhnya hendak ke kelas, ia sangat terkejut melihat sosok Rayhan yang tengah tersenyum mengejeknya, membuat wajah Azril pucat pasi karena ketahuan sedang bersama Aurel.25981Please respect copyright.PENANAE9tKwZjJja
25981Please respect copyright.PENANA4S2wUGrjnM
"Lo jangan salah paham." Tembak Azril.25981Please respect copyright.PENANAvDji3QnMEs
25981Please respect copyright.PENANA8gYyNpgVkR
Rayhan menampilkan wajah iblisnya. "Salah paham gimana si? Ana gak ngerti." Ucap Rayhan dengan nada mengejek, membuat Azril makin salah tingkah.25981Please respect copyright.PENANA4NPlFgEOpZ
25981Please respect copyright.PENANAtUWxAIWnvf
"Taiklah." Umpat Azril.25981Please respect copyright.PENANAPbeSnMLeIp
25981Please respect copyright.PENANAdV8OeBsMHU
"Hahahaha..." Tawa Rayhan pecah melihat sahabatnya yang tampak kesal. "Cie... Yang ada gebetan baru! Kenalin dong." Goda Rayhan sembari merangkul sahabatnya.25981Please respect copyright.PENANA9goCA2GAwG
25981Please respect copyright.PENANAPucCrrXCk4
"Gak, cuman teman." Azril buru-buru melangkah ke kelasnya.25981Please respect copyright.PENANAcuWjTxOHot
25981Please respect copyright.PENANAiXoC8NmCji
Rayhan bergegas mengejar sahabatnya. "Ayolah kawan, siapa putri cantik yang membuat wajah sahabat daku sampai memerah seperti telur rebus." Celetuk Rayhan, dengan nada suara seorang pujangga.25981Please respect copyright.PENANA2tqTk231HL
25981Please respect copyright.PENANAfKq5XoyTV7
Azril memilih untuk bungkam. Karena ia tidak ingin menjadi bulan-bulanan Rayhan. Walaupun ia tau, tidak lama lagi, ia akan di buly habis-habisan oleh ketiga sahabatnya.25981Please respect copyright.PENANAhJeapP9EEo
25981Please respect copyright.PENANAQpW4Cp00LM
Sementara itu di kejauhan, Aurel tampak tersenyum kearah seseorang yang tak jauh darinya.25981Please respect copyright.PENANA9MbUxxwH7r
25981Please respect copyright.PENANA0XOaBKU58t
25981Please respect copyright.PENANAfHczbU2elB
****25981Please respect copyright.PENANAZoNEhKd6Kn
25981Please respect copyright.PENANAjvnRHoGRel
Di dalam kelas 25981Please respect copyright.PENANAhj1Gf0ctGI
25981Please respect copyright.PENANAsgn5iNClOQ
Di saat Aziza, Asyifa, dan Adinda tengah serius mendengarkan penjelasan Ustadza Kartika di depan kelas. Aurel malah mencuri-curi waktu membalas pesan WhatsApp dari seseorang Santri yang ia kagumi. Tindakan Aurel jelas sangat beresiko, mengingat pihak pesantren tidak mengizinkan para santri membawa hp. Apa lagi sampai berkirim pesan dengan seorang santri.25981Please respect copyright.PENANAtEJZGnggUr
25981Please respect copyright.PENANA8bDd43BD30
Ekspresi wajah Aurel berubah-ubah layaknya anak remaja yang tengah jatuh cinta. Sesekali ia tersenyum, sesekali wajah merah padam, dan sesekali ia tampak cemburut.25981Please respect copyright.PENANAxn2nfJFzb6
25981Please respect copyright.PENANA3G3IuXGok0
Drrrrtt...25981Please respect copyright.PENANAvuyQnVaQPl
25981Please respect copyright.PENANAMGxOR4CtV1
Hp Aurel kembali bergetar. Ia bergegas membuka aplikasi WhatsApp untuk membaca sebuah pesan.25981Please respect copyright.PENANA0aapQcXXGR
25981Please respect copyright.PENANAIoIU1ENGEj
My Lovely25981Please respect copyright.PENANAXm8kpkY7Pn
Aku kangen sayang...25981Please respect copyright.PENANAtksv7hMTyG
25981Please respect copyright.PENANAADBjHQtc36
Bibir merah Aurel menyunggingkan senyuman. Buru-buru ia membalas pesan tersebut.25981Please respect copyright.PENANAZGnHmMF3pO
25981Please respect copyright.PENANAbceJkDyDfP
Aurel25981Please respect copyright.PENANA34Kna9N0Sc
Aku juga kangen kamu beb25981Please respect copyright.PENANAzz8lhQBhCa
25981Please respect copyright.PENANAMHGlavi8xb
My Lovely25981Please respect copyright.PENANAiTRhXt2K8N
Pulang sekolah, ketemu tempat biasa.25981Please respect copyright.PENANAkyJnT0hqKi
25981Please respect copyright.PENANAaVwOcnVyyg
Aurel25981Please respect copyright.PENANA2zztG5hPtD
Lagi pengen ya, hihihi... Tapi jangan sampe keblabasan ya?25981Please respect copyright.PENANAS76jdfU7wT
25981Please respect copyright.PENANAzXn5SJKaJe
My Lovely25981Please respect copyright.PENANAICatiK88xs
Amaaan... Kayak kemarin aja yang. DP nya dulu dong yang, kontol aku ngaceng ni25981Please respect copyright.PENANAnFnknKPmHd
25981Please respect copyright.PENANAJYX0BQI2yW
Mata Aurel terkesiap ketika ia melihat sebuah foto kontol yang di kirimkan oleh kekasihnya.25981Please respect copyright.PENANAc0MgzACMFn
25981Please respect copyright.PENANANHpET7Sjvx
Aurel25981Please respect copyright.PENANAXNOPTmqL2U
Lagi di kelas beb, takut ketahuan.25981Please respect copyright.PENANA8rYIJigOow
25981Please respect copyright.PENANASEquqcFAYQ
My Lovely25981Please respect copyright.PENANAukogfDPCBv
Sedikit aja.25981Please respect copyright.PENANA5Md4M8N117
25981Please respect copyright.PENANA59StBKBlU1
Aurel mendesah pelan, ia melihat ke sisi kanan, Aziza tampak serius mencatat tulisan yang ada di papan tulis. Sementara Ustadza Kartika tampak sibuk menjelaskan beberapa poin penting tentang sejarah agama.25981Please respect copyright.PENANAyvwHa6pvtM
25981Please respect copyright.PENANAI0Xr01Oz7I
Diam-diam Aurel menarik sedikit rok hijaunya, lalu dari bawah ia memfoto selangkangannya. Ceklek25981Please respect copyright.PENANA2YhY7Fy8ly
25981Please respect copyright.PENANATIWbD4gmgt
"Kamu ngapain Rel?" Tanya Aziza heran.25981Please respect copyright.PENANAGkHvpmKDgf
25981Please respect copyright.PENANAZF7Tf4mnIu
Aurel terlihat salah tingkah. "Eh, gak apa-apa kok." Elak Aurel, seraya tersenyum menutupi kegugupannya saat ini. Tentu ia tidak ingin sahabatnya tau kalau barusan ia memfoto selangkangannya sendiri.25981Please respect copyright.PENANANWMgl9nChL
25981Please respect copyright.PENANA6WK9FhgUmv
"Ya ampun Rel, itu sembunyikan." Hardik Aziza ketika melihat handphone milik Aurel.25981Please respect copyright.PENANAVqsvMGlUdm
25981Please respect copyright.PENANAHM41jPt9wx
"I-iya." Jawab Aurel tergagap.25981Please respect copyright.PENANApzPMxHM5a6
25981Please respect copyright.PENANAjKMVM9k7Kt
Aziza mendesah pelan, lalu dia kembali mencatat tulisan yang ada di papan tulis. Sementara Aurel buru-buru mengirimkan foto selangkangannya sebelumnya yang lain curiga dengan aksi nekatnya di dalam kelas.25981Please respect copyright.PENANAcZuLVRjCo4
25981Please respect copyright.PENANAvWIUejHDgE
*****25981Please respect copyright.PENANARksJAQJ3Jd
25981Please respect copyright.PENANAPi5db1QhqE
25981Please respect copyright.PENANA2Dqf1WBELW
25981Please respect copyright.PENANAw5i9g5L5xF
25981Please respect copyright.PENANAvLzgHOZUT9
25981Please respect copyright.PENANAeD9piOOwbQ
25981Please respect copyright.PENANAbsleTzMm0X
25981Please respect copyright.PENANARU46atAilg
25981Please respect copyright.PENANAA8jTnJwLo1
25981Please respect copyright.PENANABz404lgTPI
25981Please respect copyright.PENANAZCX02Wmbec
25981Please respect copyright.PENANAScUtHupiq3
25981Please respect copyright.PENANAVYpblM78aI
25981Please respect copyright.PENANAt193U4dbyG
25981Please respect copyright.PENANAWtVyhw0rEk
25981Please respect copyright.PENANAtTL3wUefiA
Sore hari25981Please respect copyright.PENANAzqCHLevbTs
25981Please respect copyright.PENANAuxVecIzc2r
Rayhan bertandang ke rumah Ustadza Risty. Ia tengah duduk di ruang tamu sembari menjelajahi seisi ruangan sederhana itu. Tidak ada yang istimewa di rumah Ustadza Risty, hanya ada sebuah sofa kecil dan meja. Sementara warna cat dinding rumah Ustadza terlihat sudah lusuh.25981Please respect copyright.PENANAp2S1sFVYgZ
25981Please respect copyright.PENANAo54uuwnger
Tidak lama kemudian Ustadza Risty datang menghampiri Rayhan sembari membawakan teh hangat.25981Please respect copyright.PENANA4xajEFRKbD
25981Please respect copyright.PENANATcZIs4ryoX
"Terimakasih Ustadza."25981Please respect copyright.PENANAWm2LBZDHYt
25981Please respect copyright.PENANAaXrkKLmWbQ
Ustadza Risty tersenyum manis. "Sama-sama, di minum dulu." Ujar Ustadza Risty.25981Please respect copyright.PENANAabfw2TwTA7
25981Please respect copyright.PENANAztpCirezAj
Bukan tanpa alasan Rayhan berada di rumah Ustadza Risty. Sepulang sekolah tadi, ia memang di minta Ustadza Risty untuk mampir ke rumahnya, karena ada yang ingin di omongkan. Awalnya Rayhan pikir ini terkait masalah kemarin ketika ia ketahuan mengintip. Tapi melihat betapa baiknya Ustadza Risty menyambutnya, membuat Rayhan jadi ragu.25981Please respect copyright.PENANAFIHwR9OejD
25981Please respect copyright.PENANA0EFaB9JC0H
Ustadza Risty merapikan gamisnya di bagian pantat sebelum ia duduk di dekat Rayhan. Dari wajahnya terlihat sekali kalau saat ini ia sedang gugup.25981Please respect copyright.PENANAuHxF0oV6uH
25981Please respect copyright.PENANAKR3d6S72dd
"Ustadza, anu... Saya di suruh kemari ada apa ya." Tanya Rayhan, ia sedikit bingung.25981Please respect copyright.PENANAMlnyx3Tsoc
25981Please respect copyright.PENANAMxc4jMsIpI
Ustadza Risty menghela nafas perlahan. "Tawaran kemarin masih ada gak?" Tanya Ustadza Risty, suara indahnya terdengar berat seakan ia ragu untuk mengatakannya.25981Please respect copyright.PENANAmamNxuMn0s
25981Please respect copyright.PENANAPDBcOwEg0h
"Tawaran apa?"25981Please respect copyright.PENANARaiKB4rXMg
25981Please respect copyright.PENANAA2oMIkmZU0
"Katanya Ustadza boleh curhat."25981Please respect copyright.PENANAHF3P7QtpYs
25981Please respect copyright.PENANAFUE8GYQrys
Rayhan tergelak mendengar jawaban Ustadza Risty. "Oh itu... Ya masihlah Ustadza." Jawab Rayhan, setelah di pelototi oleh Ustadza Risty. "Eh tapi gak gratis loh Ustadza." Sambung Rayhan.25981Please respect copyright.PENANAzQnQQX3fbL
25981Please respect copyright.PENANAExWijxoU5p
"Ustadza harus bayar berapa?"25981Please respect copyright.PENANACnZIOF7SSo
25981Please respect copyright.PENANAToUlezfNGk
"Oh bukan uang Ustadza. Sebagai gantinya, kesalahan saya kemarin di tangguhkan." Usul Rayhan, membuat Ustadza Risty malah tertawa. Ia sama sekali sudah tidak berminat mempermasalahkan kesalahan Rayhan kemarin.25981Please respect copyright.PENANAc9bXVNGv7g
25981Please respect copyright.PENANAfyM1Rcq2dr
"Oke deal." Jawab Ustadza Risty.25981Please respect copyright.PENANATHCs7VSvcU
25981Please respect copyright.PENANA31MrjI5mAP
"Jadi mau curhat apa ni Ustadza?"25981Please respect copyright.PENANA6dIVBygMC2
25981Please respect copyright.PENANAXgBjEpNdVT
"Soal kemarin..."25981Please respect copyright.PENANA2jXWmC9cZ5
25981Please respect copyright.PENANAwP0iDmbqdO
"Soal Ustad Fuad yang mau menikah lagi?" Tanya Rayhan, Ustadza Risty menganggukan kepalanya.25981Please respect copyright.PENANACAwxygpoio
25981Please respect copyright.PENANAIrhu2bQON1
Perlahan Ustadza Risty mendesah pelan. "Ehmm... Me-menurut kamu, hmm... Ustadza ca-cantik gak? Seksi? Ehmm... Masih terlihat menarik gak?" Ustadza Risty memberondong beberapa pertanyaan sekaligus kepada Rayhan yang masih dengan setia mendengarkannya.25981Please respect copyright.PENANAWny3OorymR
25981Please respect copyright.PENANAnvQbu9Hp7C
"Eh kok tanya gitu Ustadza?"25981Please respect copyright.PENANARt55a9ecB3
25981Please respect copyright.PENANA9qPLnaQMSr
"Kemarinkan kamu sudah lihat semuanya." Jawab Ustadza Risty bersemu merah.25981Please respect copyright.PENANAlZ64rfOwYA
25981Please respect copyright.PENANAtr8mRyOBX0
Rayhan menggaruk-garuk kepalanya karena merasa bersalah. Untuk menghilangkan perasaan gerogi, Rayhan kembali meminum tehnya.25981Please respect copyright.PENANAKgH7oVrb8C
25981Please respect copyright.PENANAg0e9KXaVUU
"Jadi apa jawabannya?" Desak Ustadza Risty.25981Please respect copyright.PENANADRPbtQoocl
25981Please respect copyright.PENANAAb47qcNOhN
"Menurut saya Ustadza itu cantik, dan... Eehmm... Tubuh Ustadza Risty juga sangat bagus. Saya ehm... Sampe coli dua kali kemarin." Jawab Rayhan jujur, dan di luar dugaan, Ustadza Risty malah tertawa renyah.25981Please respect copyright.PENANAlSkBVNxsBy
25981Please respect copyright.PENANAkxN1FBf5hE
"Kamu tuh ada-ada aja."25981Please respect copyright.PENANAGI1FdSItcc
25981Please respect copyright.PENANAn1VQVL2NYv
"Hehehe..."25981Please respect copyright.PENANAz2ckjU5769
25981Please respect copyright.PENANAqfh5auXOTm
"Kalau menurut kamu Ustadza masih menarik, lantas kenapa Ustadza Fuad mau berpoligami." Jawab Ustadza Risty yang terlihat kembali murung.25981Please respect copyright.PENANAGP0gst1g4s
25981Please respect copyright.PENANAgkv9vEWdUL
"Sebenarnya banyak faktor Ustadza, mungkin selama ini Ustadza kurang perhatian."25981Please respect copyright.PENANAFE9UBOg8kJ
25981Please respect copyright.PENANAviMB7sOm87
"Perhatian seperti apa? Setiap hari saya selalu menyiapkan semua keperluan keluarga saya, dan Ustadza rasa perhatian yang Ustadza berikan sudah lebih dari cukup." Jelas Ustadza Risty berapi-api.25981Please respect copyright.PENANALxqcllpILd
25981Please respect copyright.PENANAMMST01NcU4
Rayhan menegakkan punggungnya. "Maaf Ustadza! Ehmmpsss... Kalau boleh tau, satu Minggu berapa kali Ustadza ehmm... Begituan." Ujar Rayhan terbata-bata.25981Please respect copyright.PENANAgnjoxNkFDu
25981Please respect copyright.PENANAQc14gPq8mv
Jujur baru kali ini ada seseorang bertanya tentang hubungan ranjangnya, membuat dirinya jadi gerogi. "Anu... Ehmm... Sa-satu sampai dua kali sebulan." Jawab Ustadza Risty membuat Rayhan tergelak mendengarnya.25981Please respect copyright.PENANAnt4PPw0Xv1
25981Please respect copyright.PENANA0YNKEMDNni
"Serius?"25981Please respect copyright.PENANAc9DETnAaou
25981Please respect copyright.PENANAsUaqYYuENG
"Ih kamu tuh ya." Rajuk Ustadza Laras.25981Please respect copyright.PENANAn1VxSkFAqk
25981Please respect copyright.PENANAMSBXLxBceP
"Maaf-maaf Ustadza... Ehmm... Kalau boleh saya tebak, saat main Ustadza selalu berada di bawah. Dan tidak pernah melakukan oral sex?" Tanya Rayhan berusaha bersikap lebih serius.25981Please respect copyright.PENANAJjTGBiNbaS
25981Please respect copyright.PENANArg10X4I9e4
"I-iya, emang aneh?"25981Please respect copyright.PENANA4H8L35xFXy
25981Please respect copyright.PENANAVrenidytzQ
Rayhan mengangguk mantab. "Berarti Ustadza wanita konservatif. Emang Ustad Fuad tidak pernah minta yang macam-macam? Ehm... Seperti minta di kulum itunya?" Pertanyaan Rayhan semakin vulgar membuat wajah Ustadza Risty terasa panas karena malu.25981Please respect copyright.PENANALNJAWGCmK3
25981Please respect copyright.PENANAKHui6nDlNg
"Per-nah... Tapi Ustadza tolak. Jijik."25981Please respect copyright.PENANAMQLzPNJ7WC
25981Please respect copyright.PENANA9YxV96qfqo
"Ya ampun Ustadza! Hahahaha... Padahal bagi kami pria sex itu bukan hanya sekedar buka baju terus ngentot! Kalau kayak gitu gak ada seninya. Akan lebih menyenangkan kalau di mulai dengan foreplay terlebih dahulu. Dan saya yakin, suami Ustadza pasti bakalan ketagihan." Jelas Rayhan, seakan ia sudah sangat berpengalaman soal berhubungan badan.25981Please respect copyright.PENANATI9BX9vaCF
25981Please respect copyright.PENANAr8Nbi3FsuO
"Dan lagi Ustadza, pria itu suka sama wanita yang agresif di atas ranjang. Rasanya lebih nendang." Sambung Rayhan.25981Please respect copyright.PENANAJlytGEtByJ
25981Please respect copyright.PENANAM073AeMLtU
"Pusing kepala Ustadza dengerin kamu." Omel Ustadza Risty. "Jadi menurut kamu Ustadza harus melakukan itu agar suami Ustadza betah tinggal di rumah?" Rayhan menganggukan kepalanya.25981Please respect copyright.PENANAQclHZByGNX
25981Please respect copyright.PENANA8ZYexWwLgU
"Selain itu... Coba rubah penampilan Ustadza agar lebih terlihat seksi, seperti memakai kimono atau lingerie." Ujar Rayhan.25981Please respect copyright.PENANAqFE38VwWo0
25981Please respect copyright.PENANAW3wFTSFMhL
"Astaghfirullah Ray! Itu pakaian pelacur."25981Please respect copyright.PENANACQDwZpzW8c
25981Please respect copyright.PENANAZ4O4z0yPYE
"Jadi pelacur untuk pasangan sendiri tidak masalah." Jawab Rayhan.25981Please respect copyright.PENANAp5qARIt1VN
25981Please respect copyright.PENANAIn3OULHyN1
Ustadza Risty mendesah pelan. "Ya, kamu benar." Ustadza Risty tersenyum tipis. "Tapi kalau untuk oral sex, kayaknya Ustadza harus belajar dulu." Ujar Ustadza Risty dengan gestur tubuh yang terlihat salah tingkah.25981Please respect copyright.PENANAHiLlaWUVya
25981Please respect copyright.PENANAQRFbRWcLyW
"Kalau butuh guru, saya siap Ustadza." Celetuk Rayhan.25981Please respect copyright.PENANAhOWkzu3mrn
25981Please respect copyright.PENANArzt2eTGaxd
Mata Ustadza Risty melebar, dengan tawa yang meledak. Ia tidak menyangkah bisa memiliki murid segila Rayhan. Tapi di dalam hati ia berterimakasih karena nasehat Rayhan memang benar adanya. Apa salahnya menjadi pelacur untuk pasangan sendiri.25981Please respect copyright.PENANAtXi13EYIC1
25981Please respect copyright.PENANANbgetDj4F6
Ustadza Risty berfikir kalau dirinya sepertinya harus belajar banyak dari pemuda bauk kencur yang ada di sampingnya saat ini.25981Please respect copyright.PENANA1zoz52GbxO
*****25981Please respect copyright.PENANAbockaYXfVk
25981Please respect copyright.PENANA71f87TBeFQ
Teeeeng... Teeeeng... Teeeeeng...25981Please respect copyright.PENANAbco3fCmjC3
25981Please respect copyright.PENANAr3wGj7GP1Z
Suara jam lonceng yang berada di ruang tengah berdentang keras, menandakan kalau saat ini sudah jam dua belas malam. Di sudut kamar, Haja Laras mendesah pelan, ia meremas-remas jarinya, ada rasa khawatir yang membuncah di hatinya, setiap kali jam itu berbunyi.25981Please respect copyright.PENANAy0BUb55MwB
25981Please respect copyright.PENANAZvT2rMPeuX
Ia menyeka keringat di dahinya, sembari melirik kearah pintu kamarnya, seakan ia tengah menunggu seseorang.25981Please respect copyright.PENANAHmBM0s4dVM
25981Please respect copyright.PENANA8jg8zynwi6
Tidak lama kemudian pintu kamarnya terbuka, sesosok pemuda tersenyum menyeringai kearahnya. Ia menampakkan wajah iblisnya. Bibir Haja Laras bergetar, tubuhnya menggigil, menatap sayu kearah sang predator.25981Please respect copyright.PENANAv3rHeWvauc
25981Please respect copyright.PENANArqJeFETMGM
Ia berjalan perlahan mendekatinya, setiap langkahnya bagaikan teror yang menakutkan bagi Laras. Tapi dirinya hanya kelinci kecil, bisa apa dia menghadapi srigala seperti Daniel. Ia tidak bisa lari, yang bisa ia lakukan hanyalah merintih dan merengek ketika sang srigala mencabik-cabik dirinya.25981Please respect copyright.PENANA00X57rrc5q
25981Please respect copyright.PENANAfh6Iq0l8mO
"Assalamualaikum Bu Haja?" Bisik Daniel sembari membungkukkan badannya.25981Please respect copyright.PENANAiuB7BYIIVo
25981Please respect copyright.PENANAsVlBU8hO77
Laras menggelengkan kepalanya. "Stop Dan! Aku tantemu, sudah cukup." Klise... Mungkin itulah yang ada di benak Laras saat ini.25981Please respect copyright.PENANAO0zeVFIXA7
25981Please respect copyright.PENANAcfM4gwhtAN
Selalu saja, dan selalu saja ia menggunakan alasan yang sama ketika sang predator menyapanya. Seakan-akan ia tak relah di jamah, tapi pada akhirnya ialah yang akan mengemis, meminta sang predator untuk menjamah tubuhnya.25981Please respect copyright.PENANAhfLtSF2EBd
25981Please respect copyright.PENANABh22TtuOGJ
Ia menggigit bibir merahnya ketika Daniel mulai menanggalkan pakaiannya. Nafasnya tercekat, tatkalah matanya menatap nanar kearah seonggok daging, yang sudah tidak terhitung berapa kali membawa nya ke surga iblis, membuatnya kecanduan ingin mengulangi lagi dan lagi, walaupun ia tau itu salah.25981Please respect copyright.PENANAEzR6SJNidV
25981Please respect copyright.PENANACWrOsNyM68
"Kok gak di jawab." Daniel membelai wajah cantik Laras.25981Please respect copyright.PENANAVTLQaqznl2
25981Please respect copyright.PENANAon06w6n1xx
"Wa-waalaikumsalam Tuan!" Lirih Laras.25981Please respect copyright.PENANAsKVcZW2jcH
25981Please respect copyright.PENANArnb7YGotJA
Daniel tersenyum tipis. "Bagus sekali!" Puji Daniel, ia membelai bibir merah Laras, menyusupkan jari telunjuknya untuk di hisap mesrah olehnya.25981Please respect copyright.PENANA4OqprcluzC
25981Please respect copyright.PENANAkjgNDSOf4Q
Hangat... Itulah yang di rasakan Daniel ketika sang budak sex tengah mengulum jarinya. Selagi jari tangan kanannya di hisap, jemari tangan kirinya sibuk membuka kancing piyama yang di kenakan sang Ustadza. Hingga tampak sepasang gunung kembar yang terlihat sangat indah.25981Please respect copyright.PENANAsv0r0pl1LA
25981Please respect copyright.PENANAMk6OSgAgQX
Jemarinya membelai puncak payudara sang Ustadza, membuat tubuhnya terhenyak merasakan getaran syahwat yang di berikan Daniel kepadanya.25981Please respect copyright.PENANACWJTk0mCek
25981Please respect copyright.PENANAx5LbQbA8qN
Ia menggelengkan kepalanya, dengan tatapan memohon agar Daniel berhenti menggodanya. Tapi permohonannya di tolak, Daniel malah semakin intens menjamah payudaranya, meremas dan memilin putingnya.25981Please respect copyright.PENANA5Y3l1fzmyX
25981Please respect copyright.PENANAlkFIpcFtfC
"Aahkk... Cukup! Aku mohon." Melas Laras.25981Please respect copyright.PENANAJeqGiPHBkV
25981Please respect copyright.PENANAJYmo5dPA9e
Daniel menarik leher Laras, dia melumat mesrah bibir merah sang Ustadza. "Ehmmpsss... Ehmmpsss... Ehmmpsss..." Dia menjulurkan lidahnya ke dalam mulut Haja Laras, membelit lidah tersebut dengan mesrah.25981Please respect copyright.PENANA5uDiAeRWZp
25981Please respect copyright.PENANAdw9e2QgJwt
"Ehmmpsss... Cukup... Eehmmppss..." Nafas Laras tersengal-sengal ketika ia harus meladeni ciuman ganas dari sang predator yang dengan perlahan mulai memakan kesadarannya, merenggut kenikmatan dari bibirnya.25981Please respect copyright.PENANAuTja4Wa9lO
25981Please respect copyright.PENANAvmSScTiVHn
Setelah puas melumat bibirnya, Daniel meminta Laras untuk mengoral kontolnya. Ia memaksa Laras untuk menunduk, mengarahkan kontolnya di bibir merah sang Ustadza yang tampak gemetar. Sedikit imannya bergejolak, tapi sang Iblis tak menyerah untuk membuat sang Ustadza takluk akan birahi syahwatnya.25981Please respect copyright.PENANAWWkLlIokOR
25981Please respect copyright.PENANALKm1w3Mp4u
Jemari halusnya membelai batang kemaluan Daniel, lidahnya terjulur menari-nari di kepala kontol Daniel yang berbentuk jamur. Lalu ia menghisapnya dengan perlahan.25981Please respect copyright.PENANAJHULuJEGWb
25981Please respect copyright.PENANASUtpkry1Dt
Daniel membelai rambut Haja Laras, menikmati proses oral sek yang di berikan Haja Laras kepada dirinya.25981Please respect copyright.PENANAXUho1hK8nZ
25981Please respect copyright.PENANAPUPO3Wjd6d
Sluuuppss... Sluuuppss... Sluuuppss....25981Please respect copyright.PENANASMpLMcR2iA
25981Please respect copyright.PENANA9ZrmPm0cUK
Kepala Laras naik turun menghisap kontol Daniel, ia terlihat sangat menikmati tekstur kontol Daniel yang memabukkan. Jemari tangan Laras membelai kantung telur Daniel, menambah rangsangan untuk sang predator. Hingga akhirnya, sang predator menyerah.25981Please respect copyright.PENANA3AfYGIqHWJ
25981Please respect copyright.PENANAom6y2m1H34
"Cukup." Perintah Daniel.25981Please respect copyright.PENANA97zkfsZR2i
25981Please respect copyright.PENANAtvVj9OhoUm
Laras berhenti menghisap kontol Daniel. Walaupun tatapan matanya mengisyaratkan kebencian, tapi ia sangat mematuhi perintah Daniel.25981Please respect copyright.PENANAiwkQsT4yjw
25981Please respect copyright.PENANAsf78Vn0uSY
Dengan rontahan kecil Laras berontak di dalam dekapan Daniel. Tapi ia pasrah ketika bibir Daniel kembali melumat bibirnya, sementara tangan kanannya menyusup ke dalam celana piyama yang di kenakan Laras, ia merogoh bibir kemaluan Laras yang telah membanjir, menandakan kalau dirinya saat ini tengah terbakar birahi.25981Please respect copyright.PENANAz9XnauOH5p
25981Please respect copyright.PENANAN3Qyw8O6iQ
Pinggul Laras tersentak ketika ia merasakan kedua jari Daniel dengan nakalnya menyusup masuk ke dalam lobang senggama miliknya. Mengorek-ngorek lobang memeknya hingga makin terasa banjir.25981Please respect copyright.PENANAkxUQea7I4S
25981Please respect copyright.PENANAlhkxwAk5RM
"Jangaaaaan... Eehmmppss... Cukup Dan! Istighfar." Melas Laras.25981Please respect copyright.PENANALpvawZZEXE
25981Please respect copyright.PENANAmpBQYEIk5D
Bibir Daniel menyunggingkan senyuman iblisnya. "Ini sangat menyenangkan sekali Bu Haja! Membuat memek seorang Istri Kiayi salah satu hobi saya. Apa lagi kalau sampai menghamilinya." Bisik Daniel, sembari menghembuskan nafas birahi di telinga Laras hingga membuat sang Bu Haji merinding geli.25981Please respect copyright.PENANAZVpmR0ZiNu
25981Please respect copyright.PENANAf8lQOFrxBE
Haja Laras menggelengkan kepalanya sebagai bentuk protes. "Astaghfirullah... Danieeeell... Jangan tusuk memek Bu Haja, aahkk... Toloooong... Jangan di tambah lagi." Jerit Haja Laras ketika Daniel memasukan jari manisnya ke dalam lobang memek Haja Laras, hingga ada tiga jari di dalam memek Haja Laras.25981Please respect copyright.PENANAK7R8R7jZrO
25981Please respect copyright.PENANAJuP1Mb6x4H
"Enak ya Bu Haja? Tapi malam ini Bu Haja tidak boleh orgasme."25981Please respect copyright.PENANAbFhBx9lCSR
25981Please respect copyright.PENANAzl1u2o7W2m
"Aahkk... Aaaahkk... Aaaahkk..." Erang Haja Laras.25981Please respect copyright.PENANASmO0jwLUvA
25981Please respect copyright.PENANABlCPp35SAp
Ia merasa sudah tidak sanggup lagi, lendir cintanya seakan sudah berada di ujung memeknya dan siap untuk di ledakan. Tapi ucapan Daniel membuat Laras mati-matian menahan orgasmenya. Alhasil ia semakin tersiksa karena sensasi yang ia buat sendiri.25981Please respect copyright.PENANADkzrdsYRIN
25981Please respect copyright.PENANAToXP623x6W
Setelah berapa menit kemudian siksaan birahi yang di berikan Daniel akhirnya untuk sementara tidak lagi menyiksa dirinya, ketika Daniel mencabut jarinya. Tapi Laras tau ini hanya sementara saja.25981Please respect copyright.PENANA0tz9mx5IJI
25981Please respect copyright.PENANAhFWZtt7LmE
Daniel memperlihat jarinya yang basah di hadapan Laras yang tersipu malu.25981Please respect copyright.PENANALO0KW9Gxxb
25981Please respect copyright.PENANAp97At3seBF
"Sekarang celananya di buka ya Ustadza." Pinta Daniel.25981Please respect copyright.PENANAyO9Om5FdyR
25981Please respect copyright.PENANAbqAOJImQlX
Laras menggelengkan kepalanya. "Tidaaaak... Sudah cukup Dan! Saya tidak mau." Mohon Laras, ia menatap Daniel dengan sungguh-sungguh.25981Please respect copyright.PENANAAKxfRmXYoX
25981Please respect copyright.PENANAmpFvFiuL9q
Seakan tidak mengubris permohonan Laras, ia mengambil sebuah vibrator berbentuk kapsul, dan kedua penjepit kecil yang memiliki getaran halus. Melihat benda-benda aneh tersebut membuat Laras makin frustasi, ia tidak yakin kalau dirinya mampu untuk tidak orgasme. Tetapi hal tersebut malah membuat adrenalin nya terpacu.25981Please respect copyright.PENANAjQkLEvoyQN
25981Please respect copyright.PENANAhyE8jAKqNN
Daniel tersenyum kembali menatap Laras, lalu melirik celana piyama Laras yang masih utuh. Laras kembali menggelengkan kepalanya, karena ia tau apa yang diinginkan Daniel kepadanya saat ini.25981Please respect copyright.PENANA68EA4KWa42
25981Please respect copyright.PENANAgd3NyihS29
Hati kecilnya berteriak keras, menolak semua perintah Daniel. Tapi tubuhnya malah mengkhianati dirinya.25981Please respect copyright.PENANAVMVFMAFRZj
25981Please respect copyright.PENANAPWXMMj6F9S
Dengan tatapan frustasi, Laras menarik kedua sisi celana piyamanya sedikit demi sedikit. Tampak rambut kemaluannya yang lebat begitu menggoda. Kedua kaki jenjang Laras mengais-ngais membantu melepaskan celana piyamanya. Hingga akhirnya ia benar-benar telanjang bulat di hadapan Daniel, yang notabene nya masuk di dalam list manusia yang paling ia benci saat ini.25981Please respect copyright.PENANApsBUo82hTC
25981Please respect copyright.PENANAbBj6SV0G41
Daniel merentangkan kedua kakinya, hingga bibir memeknya terkuak dihadapan Daniel. Wajah Daniel sumringah melihat lobang memek Haja Laras yang sudah siap di masuki oleh kejantanannya.25981Please respect copyright.PENANA2Sbq9NHU8p
25981Please respect copyright.PENANAi31DwAxf00
"Dan... Aahkk..." Lirih Laras ketika batang keras itu menyeruak masuk ke dalam memeknya.25981Please respect copyright.PENANAW3JZWcgj1n
25981Please respect copyright.PENANA46GZBVEanK
Dengan gerakan konstan Daniel memompa memek Laras. Tangannya meraih payudara Laras dan meremasnya dengan perlahan tapi cukup bertenaga.25981Please respect copyright.PENANAyWveb2uLOg
25981Please respect copyright.PENANA8WYUkjQlUp
Tubuh Laras yang telah bermandikan keringat tampak pasrah menerima setiap hentakan selangkangan Daniel di memeknya. Sedikit air liurnya tampak mengalir di sela-sela bibirnya. Ia terlihat seperti orang yang terkena sakau. Mata indahnya mendelik menikmati setiap gesekan antara kedua kelamin mereka berdua.25981Please respect copyright.PENANAYGOmNzHMBh
25981Please respect copyright.PENANAwWpexURYyG
Rasa nikmat itu kian bertambah tatkala ketika kedua jari Daniel memilin putingnya. Menarik, menggoda puting Laras yang telah ereksi maksimal.25981Please respect copyright.PENANAvtwCplhiMK
25981Please respect copyright.PENANA5UcJnRQVMR
"Dan... Bu Haja mau keluar." Lirih Laras.25981Please respect copyright.PENANAzA5r46Klky
25981Please respect copyright.PENANAXvjOhUaIZm
Daniel tersenyum tipis, ia menghentak cepat beberapa kali kontolnya di dalam memek Laras. Membuat wanita alim itu menggelengkan kepalanya karena tak tahan. Dan pada saat ia benar-benar tidak sanggup lagi bertahan. Daniel mencabut kontolnya dari dalam memek Laras, meninggalkan kehampaan di memek Laras.25981Please respect copyright.PENANAf6s7Gs1jVj
25981Please respect copyright.PENANAz9zGrrEg0z
Pinggul Laras terhentak-hentak mencari kontol Daniel, tapi sayang Daniel tidak memberikan kontolnya kepada Laras. Membuatnya semakin frustasi.25981Please respect copyright.PENANANRbmkz7McT
25981Please respect copyright.PENANA9e7FvhEh8h
Laras nyaris menangis. Ia sangat tersiksa dengan orgasme menggantung yang di berikan Daniel kepadanya. Bagi Laras ini jauh lebih kejam dari pada Daniel mengambil nyawanya. Tapi bagi Daniel, ia sangat senang melihat Laras yang terus menerus gagal orgasme.25981Please respect copyright.PENANAmFV17N2Yhl
25981Please respect copyright.PENANALz7jmrwPjE
"Nungging." Suruh Daniel.25981Please respect copyright.PENANAF5owYcou9k
25981Please respect copyright.PENANAivCbyba9KT
Laras membisu sembari mengatur nafasnya yang memburu setelah ia gagal orgasme.25981Please respect copyright.PENANAeDp6kFmgQV
25981Please respect copyright.PENANA6OXZGN0JQh
Kemudian ia memutar tubuhnya hingga ia menungging di hadapan Daniel. Plaaaaak... Plaaaaak... Plaaaaak... Berulang kali Daniel menampar pantat mulus Laras yang kini bercap merah.25981Please respect copyright.PENANAvBNKkkzDV8
25981Please respect copyright.PENANAIeXHmaejoC
"Auww... Sssttt..." Erang Laras.25981Please respect copyright.PENANA4ZxpPDT5dE
25981Please respect copyright.PENANAT5GZ7QWOEc
Daniel membuka pipi pantat Laras, dan membenamkan jarinya ke dalam lobang anus Laras. "Sempit sekali." Puji Daniel sembari mengorek lobang anus Haja Laras.25981Please respect copyright.PENANAwmYJ5Ovd6f
25981Please respect copyright.PENANAz4roqruGpW
"Ughkk... Dan! Aaaahkk..." Desah Laras.25981Please respect copyright.PENANA3wURGXhEj3
25981Please respect copyright.PENANAFGlPesD0dV
Wajahnya mendongak keatas dengan tatapan sayu. Ia merasa birahinya kembali meletup-letup. Itu artinya ia akan kembali di siksa oleh kenikmatan yang tak berujung.25981Please respect copyright.PENANAqSjURtWRWt
25981Please respect copyright.PENANA6rdep5pEMe
Setelah puas membuat lobang pantat Haja Laras menganga. Daniel kembali memasukan kontolnya ke dalam memek Istri dari KH Umar. Sembari memegangi pinggul Haja Laras, ia menggerakkan pinggulnya maju mundur. Membuat liang memek Haja Laras kembali terasa penuh.25981Please respect copyright.PENANAlCOPAy1AeD
25981Please respect copyright.PENANA2W5QotX86a
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...25981Please respect copyright.PENANAzw2Pe6FSt4
25981Please respect copyright.PENANAymTDAejys0
Plak...25981Please respect copyright.PENANAjpoYlGvxj5
Plak...25981Please respect copyright.PENANAJDI06U2C5t
Plak...25981Please respect copyright.PENANAQgrl7OZB6O
25981Please respect copyright.PENANAuFPhMMYcf7
Berulang kali Daniel menampar pantat Haja Laras dengan keras, meninggalkan bekas merah di pipi pantatnya.25981Please respect copyright.PENANAZ9opM30Fb2
25981Please respect copyright.PENANAadHHqLHTn5
"Auww... Aaaahkk... Aaaahkk..."25981Please respect copyright.PENANA4q8NC89oTv
25981Please respect copyright.PENANAPBwhmLjFYA
"Gimana rasanya Bu Haja! Apa kamu menikmatinya? Menikmati kontol yang bukan milik KH Umar, suamimu." Ucap Daniel sinis.25981Please respect copyright.PENANAsTrkH5koFd
25981Please respect copyright.PENANAYZuHqBHdJz
Haja Laras menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tidaaaak... Aahkk.. Danieeeell... Bu Haja mohon hentikan! Oughkk... Memek Bu Haja udah gak tahan lagi." Melas Laras sembari menggerakan pinggulnya maju mundur, mencari puncak kenikmatan yang sudah ia idam-idamkan.25981Please respect copyright.PENANAaePxzrTNG2
25981Please respect copyright.PENANAPZr2K4BGSF
"Jadi maunya Bu Haja gimana?"25981Please respect copyright.PENANATIb3cWXty8
25981Please respect copyright.PENANAT7jYv0fpi0
"Toloooong biarkan hambamu orgasme." Mohon Laras kian frustasi. Walaupun ia merasa sangat hina ketika mengucapkannya, tapi ia benar-benar menginginkan orgasme tersebut yang di rasa sangat mahal.25981Please respect copyright.PENANASOxAele8z1
25981Please respect copyright.PENANAVlc5pkgPsZ
"Belum... Belum saatnya." Bisik Daniel.25981Please respect copyright.PENANAxmh8Cpk35Q
25981Please respect copyright.PENANA3wM6HAScpl
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...25981Please respect copyright.PENANA7oh6JgG8kB
25981Please respect copyright.PENANALV3xwWTDSz
Daniel semakin gencar menyodok memek Haja Laras. Dan pada saat bersamaan Laras merasa ia sudah di ambang batas pertahannya. Saat ia merasa sudah tidak kuat lagi, Laras buru-buru menarik pinggulnya menjauh dari kontol Daniel, sembari mencubit putingnya sendiri untuk merendahkan rasa nikmat yang nyaris berhasil ia ledakan.25981Please respect copyright.PENANA5sMWCaROgl
25981Please respect copyright.PENANA0VAAm09OPR
Tubuh indah Haja Laras yang bermandikan keringat, bergetar hebat. Ia mati-matian menahan orgasmenya agar tidak sampai orgasme. Ia mengerang tersiksa hingga akhirnya keinginan orgasmenya mulai meredah.25981Please respect copyright.PENANAbkqrmgpIDR
25981Please respect copyright.PENANA28J81RXie0
"Host... Host... Host..." Nafas Haja Laras memburu.25981Please respect copyright.PENANAGSuNqqiUuk
25981Please respect copyright.PENANAoWyvAHNVRu
Wajah cantik nya merona merah, dan matanya berair. Sungguh ia merasa sangat tersiksa. Ingin ia mengakhiri penderitaan nya, tapi ia seakan tidak memiliki kuasa atas tubuhnya.25981Please respect copyright.PENANA8LbC37OhS0
25981Please respect copyright.PENANAY8Aw1zRqLR
Daniel menindih tubuh Haja Laras yang tengah telungkup. Kemudian dia menyusupkan kontolnya di belahan memek Haja Laras. Dengan perlahan batang kemaluannya menelusuri dinding memek Haja Laras. Sembari menggerakan pinggulnya, ia menyibak rambut Laras.25981Please respect copyright.PENANA2GHohzb4Ae
25981Please respect copyright.PENANAEAMpyH3nsn
"Eenghkk... Eenghkk... Eenghkk..."25981Please respect copyright.PENANAI0f4BrbMht
25981Please respect copyright.PENANAMd1Et9E6Wj
"Apa Bu Haja ingin orgasme?" Bisik Daniel.25981Please respect copyright.PENANA0nEwi6TWDc
25981Please respect copyright.PENANAMTnp0v8J5s
Laras menggigit bibirnya. Ia malu kalau harus mengatakannya, tapi ia membutuhkannya. "A-akuu mau... Toloooong Dan! Buat aku orgasme." Lirih Laras di tengah derai rasa nikmat yang tak berujung menyiksa dirinya.25981Please respect copyright.PENANANlJyXXan7w
25981Please respect copyright.PENANALiR91XDQ7t
"Apa tugas yang kuberikan sudah kamu lakukan?" Tanya Daniel.25981Please respect copyright.PENANA0gun2RXzqA
25981Please respect copyright.PENANAYs7lcRk0Bu
Laras terdiam sejenak. Ia teringat dengan kejadian tadi pagi di mana ia memperlakukan Azril dengan cara yang tidak manusiawi. Tapi ia terpaksa melakukannya, karena Daniel yang memintanya, menyuruhnya untuk membuat putranya terobsesi kepada dirinya.25981Please respect copyright.PENANAwK2YukLvqz
25981Please respect copyright.PENANADapVEiFM2Q
Sebagai seorang Ibu tentu saja Laras merasa bersalah. Tapi perintah Daniel seakan tidak bisa bantah dan harus di patuhi walaupun bertentangan dengan hati nuraninya.25981Please respect copyright.PENANAsl6WlkuIne
25981Please respect copyright.PENANAw3mDdg762B
Dan jujur, dengan perlahan Laras mulai menikmati caranya untuk membuat Azril terobsesi kepada dirinya, dan ia merasa kalau Azril juga menikmatinya. Hanya menunggu waktu untuk menjadikan Azril seperti yang di inginkan Daniel.25981Please respect copyright.PENANAYtm1Vldu3H
25981Please respect copyright.PENANABZnfHqWsiy
"Sudah... Ughkk...! Sudah kulakukan kepada Azril." Lirih Laras menikmati persenggamahannya. "Akan kujadikan Azril budak seks, seperti yang kamu minta." Jawab Laras.25981Please respect copyright.PENANA1MSulZd4eS
25981Please respect copyright.PENANAWejBItqREj
"Bagaimana dengan Putrimu Clara?"25981Please respect copyright.PENANAlL78PtWVpf
25981Please respect copyright.PENANAtAHPHgplgJ
Laras terdiam sejenak. "Aku belum menemukan caranya, tapi akan kupastikan, Clara juga akan menjadi budak sex, seperti aku Ibunya." Laras memejamkan matanya, membayangkan putrinya di menjadi pemuas sex dan Azril yang tersiksa akan kenikmatan tanpa ujung seperti yang ia rasakan saat ini.25981Please respect copyright.PENANAZm8fPydlGO
25981Please respect copyright.PENANAqzB62bS8d4
"Bagus! Sekarang kamu boleh orgasme." Daniel mempercepat kocokan kontolnya, membuat tempat tidur Laras berderit-derit seakan mau roboh.25981Please respect copyright.PENANAC4HPMlTAhA
25981Please respect copyright.PENANAmnfCL8r1wr
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...25981Please respect copyright.PENANATcqXwmah3o
25981Please respect copyright.PENANATdHVOYz4dY
"Aku dapaaaaaat..." Jerit Laras.25981Please respect copyright.PENANAuizkQ3Vado
25981Please respect copyright.PENANAd5496cCnoi
"Aku akan menghamili Istrimu bangsaaaat..." Geram Daniel.25981Please respect copyright.PENANAZF15e6j8cR
25981Please respect copyright.PENANAF2WatlIADC
Tubuh mereka menegang beberapa detik, dan pada saat bersamaan seprei tempat tidurnya menjadi basah kuyup.25981Please respect copyright.PENANA15s2v9umDF
25981Please respect copyright.PENANA0cb6tIQcNk
Dengan perlahan Daniel menarik kontolnya, dan tampak lelehan spermanya di celah-celah bibir kemaluan Laras. Ia sangat senang, dan yakin cepat atau lambat ia pasti bisa menghamili Ustadza Laras.25981Please respect copyright.PENANAWcQaz8M7cb
25981Please respect copyright.PENANAdm1QUcH8Z5
"To-tolong maafkan Suamiku." Lirih Laras.25981Please respect copyright.PENANADSdQzRtuoc
25981Please respect copyright.PENANAht9o7GpIZ1
Daniel menyunggingkan senyumnya. "Tidak... Tidak akan pernah! Kalau kamu ingin marah, marahlah terhadap Azril, karena anak itu yang membuatmu dan putrimu harus menanggung semuanya." Ujar Daniel sembari menyulut Zippo di batang rokoknya.25981Please respect copyright.PENANASHfmyGCIGD
25981Please respect copyright.PENANAd1DQnMB9x4
Selepas kepergian Daniel. Laras menangis sembari memeluk bantalnya, ia merasa sangat bersalah dan lemah.25981Please respect copyright.PENANAcMM1CuZhwu
25981Please respect copyright.PENANAOFTmxqWDG7
"Maafkan aku Mbak, Maafkan Umi Azril!"25981Please respect copyright.PENANAWRcsy1YFGB
25981Please respect copyright.PENANAkztDbvN9G7
*****25981Please respect copyright.PENANAjA5HkBRAgM