Malam hari di sebuah asrama...25212Please respect copyright.PENANAnsDs0yCljn
25212Please respect copyright.PENANA8xt7QYXdR9
Kreaak...25212Please respect copyright.PENANAqgPhBeDJKb
25212Please respect copyright.PENANAE9OXQON8xA
Semua orang yang ada di dalam ruangan langsung berdiri ketika seseorang tiba-tiba membuka pintu kamar mereka. Heru memicingkan matanya, menatap tak suka kearah pria yang dengan sangat berani masuk ke dalam kamar kekuasaannya tanpa permisi terlebih dahulu.25212Please respect copyright.PENANAnaCe665qdv
25212Please respect copyright.PENANATS6vD2UT7X
Bagong langsung menghampiri anak tersebut sembari menarik kaos pemuda tersebut. "Eh anjing, siapa yang suruh Lo masuk bangsat." Umpat Bagong, tangan kanannya sudah terkepal dan siap memukulnya.25212Please respect copyright.PENANAS5AjtKvu9p
25212Please respect copyright.PENANAKOwCbCWbAd
"Santai bro, gue gak ada urusan sama Lo." Doni mengalihkan pandangannya ke Heru.25212Please respect copyright.PENANAvu8aUHAJ5s
25212Please respect copyright.PENANAMQDCMuWQXo
Pemuda itu tersenyum tipis, sembari berdiri menghampiri Doni. "Lepasin." Heru menepuk lengan Bagong.25212Please respect copyright.PENANAvMNj1PlxzO
25212Please respect copyright.PENANAvAp5j4Ze0O
"Anjing. Cuiiih..." Kesal Bagong.25212Please respect copyright.PENANAfy4NxoVoDa
25212Please respect copyright.PENANAZtNhlELZIL
"Ada apa Lo nyari gue?"25212Please respect copyright.PENANA386voI4DPT
25212Please respect copyright.PENANAtVL7prgICv
"Gue minta Lo ngerahin anak asrama kelapangan besok lusa! Teman gue ada ribut sama asrama Hamza." Jelas Doni yang memang tidak suka berbasa-basi.25212Please respect copyright.PENANAtPet9Lgzaz
25212Please respect copyright.PENANA7f9ROQ8V86
"Anjing ni bocah."Umpat Pandi emosi, sembari membuang puntung rokok kearah Doni.25212Please respect copyright.PENANAy98OhM9qMb
25212Please respect copyright.PENANA5vi1JJsanj
"Kalau gue gak mau?"25212Please respect copyright.PENANAIAlQZ0LLcY
25212Please respect copyright.PENANAg1vr7T94OV
Doni tersenyum sinis. "Gue kesini bukan untuk mendengar kata tidak." Doni menanggalkan kaosnya, memperlihatkan bentuk tubuhnya yang kotak-kotak. Di atas perutnya terlihat ada bekas luka yang cukup besar.25212Please respect copyright.PENANADI76gVIr4S
25212Please respect copyright.PENANAqNEAxMY3eY
Tentu saja Heru tidak bergidik melihat bekas luka di perut Doni. Yang ada adrenalin nya makin terpacu untuk menghadapi Doni. Apa lagi selama ini Doni di kenal anak yang tidak pernah terlibat perkelahian, bahkan beberapa kali ia mengalah ketika seseorang mencoba mengganggunya.25212Please respect copyright.PENANApVOUKhN1LC
25212Please respect copyright.PENANA7kuFJAoV8X
Diatas kertas jelas Heru yang menang, mengingat track record nya yang tidak terkalahkan di asrama al-Fatih.25212Please respect copyright.PENANAbeArWiFtVe
25212Please respect copyright.PENANA22zAeydeeF
"Lo taukan aturan mainnya?"25212Please respect copyright.PENANAz03rrCbnPG
25212Please respect copyright.PENANANmW0uqvXvC
Doni menganggukkan kepalanya. Tidak lama kemudian tiga orang pria dewasa masuk ke dalam kamar. Mereka adalah santri pengabdian yang bertugas menjaga keamanan asrama. Bagi mereka yang ingin berkelahi, harus mendapat izin terlebih dahulu dari santri pengabdian. Kalau tetap nekat berkelahi di asrama tanpa izin dari santri pengabdian, mereka di pastikan akan di keluarkan dari pesantren.25212Please respect copyright.PENANAeJQYRCm3Hv
25212Please respect copyright.PENANAZMipLxnL5F
Tradisi ini sudah ada sejak lama, hal ini di lakukan untuk meredam kenakalan anak remaja yang butuh di salurkan. Karena pada dasarnya, sebagian dari santri masuk ke pesantren bukan karena mereka ingin jadi ustad, melainkan karena orang tua yang sudah tidak sanggup lagi mendidik mereka.25212Please respect copyright.PENANAb8TrVlazoT
25212Please respect copyright.PENANAiD7BhGcxVt
Terlalu naif memang, menyerahkan anak mereka untuk di didik orang lain, agar menjadi anak yang lebih baik, berguna untuk masyarakat hingga membanggakan kedua orang tua mereka.25212Please respect copyright.PENANAWkPq2qwuDx
25212Please respect copyright.PENANAacqYiE6Md1
Pablo, Iyan, Dan Dery duduk diatas salah satu kasur santri sembari melihat Doni dan Heru.25212Please respect copyright.PENANAg4hSNBgBHZ
25212Please respect copyright.PENANAHcKnQHvHdg
"Kalian berdua mau ribut?" Tanya Yan. Ia menyulut api ke sebatang rokok. "Ada masalah apa?" Sambung Yan, ia menghembuskan asap rokok kearah Doni.25212Please respect copyright.PENANAUxkLz1wR6T
25212Please respect copyright.PENANATryjEfFWu1
"Apa perlu ada alasan." Jawab Doni.25212Please respect copyright.PENANAXyLR4dUgBr
25212Please respect copyright.PENANAB8ly5NNWVP
"Songong juga ni anak." Komentar Pablo.25212Please respect copyright.PENANA8kbxjKunUu
25212Please respect copyright.PENANA46svEz9CUl
Yan tertawa renyah mendengar jawaban Doni. "Iya, kamu benar... Tidak perlu ada alasan." Yan berdiri sembari merangkul Doni.25212Please respect copyright.PENANAzy1lZIOlPR
25212Please respect copyright.PENANAfWVvjPpOgP
Dan tanpa di duga-duga Yan memukul perut Doni dengan sangat keras. "Hooeek..." Rintih Doni, ia merasa perutnya sangat sakit sekali. Bahkan hanya dengan satu pukulan, sudah membuat lututnya gemetar.25212Please respect copyright.PENANATqgrA51v7p
25212Please respect copyright.PENANAZSWYGjyScQ
"Lain kali kalau ngomong sama senior yang sopan." Bisik Yan.25212Please respect copyright.PENANAYn1xpJGXjF
25212Please respect copyright.PENANAVJYv2eodHJ
Doni mengeram sembari menatap seniornya. Ia tidak menyangka kalau pukulan dari seniornya bisa sekeras itu.25212Please respect copyright.PENANAaZZzewgjU8
25212Please respect copyright.PENANAjcXgLHos8H
"Kalian berdua silahkan selesaikan masalah kalian, tapi dengan satu syarat. Tidak boleh menggunakan senjata." Jelas Yan kemudian kembali duduk di dekat kedua sahabatnya yang dari tadi hanya diam saja.25212Please respect copyright.PENANAufMMQ7IQ7Y
25212Please respect copyright.PENANA0OCKECtmLm
Heru menggerakkan kepalanya ke kiri dan kanan, agar otot lehernya lebih rilex, sembari memasang kuda-kuda, dia mengangkat kedua tangannya yang terkepal, dengan pose siap melawan.25212Please respect copyright.PENANAguGT8ioj1p
25212Please respect copyright.PENANADrxwrUY4wL
Doni tersenyum, akhirnya ia bisa berhadapan langsung dengan Heru yang katanya jagoan nomor satu di asrama Al Fatih. Mengalahkan Heru akan menjadi solusi terbaik untuk berhadapan dengan Hamka besok lusa. Ia yakin, pertempuran jumad nanti tidak akan muda.25212Please respect copyright.PENANAIcR8JnqLOO
25212Please respect copyright.PENANAQNojXTloiY
Doni menyerang lebih dulu, dia melepaskan jeb kearah wajah Heru, tapi dengan muda Heru menangkisnya dengan tangan kiri. Satu kakinya mundur ke belakang untuk memperkuat kuda-kuda nya. Sementara tangannya dengan cepat mengincar perut Doni. Tab Doni berhasil menangkis pukulan Heru dengan mengangkat lututnya cukup tinggi.25212Please respect copyright.PENANA0zMLS5qDRn
25212Please respect copyright.PENANA1G5y0kCKJU
"Lumayan." Puji Heru.25212Please respect copyright.PENANA34BWYmYyKt
25212Please respect copyright.PENANAkRsRLMyQir
Kaki Heru terangkat tinggi dan terarah kewajah Doni. Reflek Doni mundur kebelakang, tapi tetap tidak bisa menghindari tendangan Heru.25212Please respect copyright.PENANA0F340xs1O1
25212Please respect copyright.PENANAqg1BFauE17
Pipi kanan Doni memerah akibat tendangan Heru walaupun tidak telak.25212Please respect copyright.PENANAqMW1XorzLv
25212Please respect copyright.PENANAnwVBB1kf8G
Heru maju ke depan, ia melakukan uppercut kearah dagu Doni, dengan cepat Doni mengangkat kedua tangannya sembari menurunkan dagunya. Buuk Tinju Heru tepat mengenai kedua lengan Doni. Walaupun pukulan Heru berhasil di tangkis tapi tetap saja menimbulkan efek di kedua lengannya.25212Please respect copyright.PENANAqUelNNFj5o
25212Please respect copyright.PENANA0hs6rLUsgh
Lalu kemudian di susul oleh pukulan tangan kirinya, dan kali ini Doni tidak sempat menghindar.25212Please respect copyright.PENANApZl2zSC9WU
25212Please respect copyright.PENANAH5t071Ytoq
Kaki kanan Heru maju satu langkah, dan dengan gaya memutar ia melayangkan kaki kirinya kearah kepala Doni, beruntung kali ini Doni berhasil menghindarinya dengan sedikit menunduk. Andai saja ia telat menghindar, satu tendangan Heru barusan bisa saja menjadi akhir dari pertempuran malam ini.25212Please respect copyright.PENANAnvATsZplnM
25212Please respect copyright.PENANAiGFQuSkEcN
"Hampir saja, sekarang giliran gue.." Gumam Doni.25212Please respect copyright.PENANAWwzdggOP8g
25212Please respect copyright.PENANAawx8c4qdtp
Doni mundur satu langkah, kemudian tangan kanannya melakukan pukulan menyilang. Heru yang belum siap hanya pasrah ketika wajahnya terpaksa menerima pukulan Doni dari jarak yang ideal.25212Please respect copyright.PENANAWqXAQ5OdSR
25212Please respect copyright.PENANArCuK23bjqW
Tanpa membuang kesempatan, tangan kiri Doni menghantam wajah kanan Heru, dan di balas dengan satu pukulan telak di ulu hati Doni.25212Please respect copyright.PENANA5UKz41hVjL
25212Please respect copyright.PENANAm4frqevlhZ
Mereka berdua mundur beberapa langkah sembari mengatur nafas mereka yang mulai tersengal-sengal.25212Please respect copyright.PENANAyn9muUpxGX
25212Please respect copyright.PENANAPKZ3U8zVMk
Heru langsung menerjang Doni, beberapa pukulannya berhasil di tepis Doni. Kaki kanan Doni menerjang lengan Heru, lalu di susul pukulan tangan kirinya di wajah Doni.25212Please respect copyright.PENANAKU8DOyXFQY
25212Please respect copyright.PENANAsCQQ7rEQiw
Buuuuk...25212Please respect copyright.PENANA7RqmhK2r2Z
25212Please respect copyright.PENANAq5rqBn6vYj
"Bangsaaaaat..." Pekik Heru di dalam hati.25212Please respect copyright.PENANAUdjfh8BGqG
25212Please respect copyright.PENANAQqu3uDRrNn
Tubuhnya langsung sempoyongan setelah menerima pukulan telak di wajahnya. Kemudian di susul beberapa pukulan kombinasi yang di lakukan Doni. Yang bisa Heru lakukan hanyalah menangkis setiap pukulan yang di lepaskan Doni ke wajahnya. Dan sesekali mencoba membalasnya.25212Please respect copyright.PENANAJdldvoarmI
25212Please respect copyright.PENANAQlgnhnrucg
Tapi balasan Heru sama sekali tidak terasa bagi Doni, itu terlihat dari senyuman Doni kearah Heru, membuat pemuda itu makin kalap, dan berusaha memukul Doni berulang kali yang dengan muda di tangkis.25212Please respect copyright.PENANAykm00I0CTp
25212Please respect copyright.PENANA8wOwV87c17
Sanking kesalnya, Heru lupa untuk melindungi perutnya. Dan hal tersebut di manfaatkan Doni dengan memukul perut Heru sekuat tenaga.25212Please respect copyright.PENANAKh3FC2omE3
25212Please respect copyright.PENANAjx8uKpON1z
"Hooeek..." Heru memuntahkan darah dari mulutnya.25212Please respect copyright.PENANAV8pDhKfzQA
25212Please respect copyright.PENANA1PDyvoucDJ
"Selesai." Ujar Doni, sembari mengalungkan tangannya di leher Heru, dan menariknya ke bawah. Pada saat bersamaan lututnya sudah siap menghantam wajah Heru.25212Please respect copyright.PENANAwHTnpDaMP1
25212Please respect copyright.PENANAZDlTQlqyNN
"Anjing!" Umpat Heru.25212Please respect copyright.PENANA9woXFz3gyg
25212Please respect copyright.PENANAWmfrH5ioQu
Buuuk...25212Please respect copyright.PENANAxNIfxTsofR
25212Please respect copyright.PENANAt4XvUGddn5
Tubuh Heru kehilangan tenaga, ia roboh kelantai dengan wajah bersimbah darah. Di perkirakan hidungnya patah, dan beberapa giginya tanggal.25212Please respect copyright.PENANAYGSg9EZKUB
25212Please respect copyright.PENANAcSsEqfql5F
Doni mencekik Heru, ia berniat ingin menghabisi Heru dengan satu pukulan lagi. Ketika tinjunya hampir mengenai wajah Heru, tiba-tiba seseorang menerjang pinggangnya hingga ia terjungkal ke samping.25212Please respect copyright.PENANA1VeW6RpmUH
25212Please respect copyright.PENANAFHhydFEDmc
Pablo berdiri tegak setelah menendang Doni yang tengah meringis kesakitan.25212Please respect copyright.PENANA1CKVzPiICw
25212Please respect copyright.PENANAU0NdXb4g1u
"Cukup!" Ucapnya tenang. "Kalian Bawak Heru ke klinik sekarang juga." Perintah Pablo. Bagong dan beberapa temannya segera membopong tubuh Heru.25212Please respect copyright.PENANAbSIKAnHdb8
25212Please respect copyright.PENANAc9N26PGxCP
"Selamat Lo sekarang bos baru di sini." Ucap Bang Yan sembari menepuk pundak Doni.25212Please respect copyright.PENANAD3E9lFNhca
25212Please respect copyright.PENANAugFGnxUONk
Doni tersenyum sinis. Ia mengambil kaosnya lalu pergi meninggalkan kamar Heru. Baginya menjadi yang terkuat di asrama Al Fatih tidaklah penting.25212Please respect copyright.PENANA2SQaawEXip
25212Please respect copyright.PENANAiWWOFGk7pn
*****25212Please respect copyright.PENANA9YznxKH7dR
25212Please respect copyright.PENANAc14hBWr9vO
"Astaghfirullah Rayhan..."25212Please respect copyright.PENANADArnQYwjY9
25212Please respect copyright.PENANAbb2ITRzfz2
Zaskia menjerit ketika melihat Rayhan yang masih tidur di dalam kamarnya. Bukan karena adiknya telat bangun, tapi karena lagi-lagi ia mendapatkan celana adiknya basah karena terkena sperma. Dan itu artinya, ia lagi-lagi harus mencuci celana Rayhan yang penuh dengan lendir yang lengket.25212Please respect copyright.PENANAFKtXh0jg2h
25212Please respect copyright.PENANAMq3aAV0OxB
Teriakan Zaskia tentu saja membangunkan Rayhan. Dengan ekspresi tanpa dosa, Rayhan menatap Zaskia dengan penuh heran.25212Please respect copyright.PENANAEmnXkPFtGe
25212Please respect copyright.PENANA8g8KXBFfmh
"Kenapa si Kak, pagi-pagi udah teriak." Gerutu Rayhan.25212Please respect copyright.PENANA2XoaA8onNF
25212Please respect copyright.PENANADUFkiEIbhB
Zaskia mendesah pelan. "Lihat tuh celana kamu." Tunjuk Zaskia. Rayhan buru-buru menarik selimutnya. "Setiap hari Kakak harus nyuci celana kamu yang bauk sperma itu. Bisa gak si, sehari saja kamu gak mimpi basah." Omel Zaskia, dia mendekap dadanya dengan kedua tangannya yang terlipat.25212Please respect copyright.PENANAsjgDcZeyGA
25212Please respect copyright.PENANAVVfB06qDL0
"Eh anu Kak."25212Please respect copyright.PENANA0t8zmDDE3i
25212Please respect copyright.PENANASV5ZcQrtkc
"Anu-anu... Emangnya kamu tiap malam ngayalin siapa? Kok bisa setiap malam mimpi basah. Kalau sesekali Kakak bisa maklum, tapi kalau sampai setiap hari, ini sudah keterlaluan." Cerocos Zaskia, yang tidak habis pikir dengan kelakuan Rayhan.25212Please respect copyright.PENANA06klb3j9NA
25212Please respect copyright.PENANA75exsDHroo
Rayhan menggaruk kepalanya. "Ini semua salah Kakak yang terlalu cantik. Setiap malam aku mimpiin Kakak! Dan berharap benar-benar bisa ngentotin Kakak." Ingin Rayhan mengatakan hal tersebut, tapi tentu saja ia tidak berani untuk berterus terang.25212Please respect copyright.PENANAJTacmPoqQN
25212Please respect copyright.PENANADs12TonEkW
"Maaf Kak." Akhirnya yang keluar hanya kalimat itu.25212Please respect copyright.PENANA6sI12DXpC0
25212Please respect copyright.PENANAOxb6sXyK5o
"Sudah sana, siap-siap mandi wajib. Habis itu shalat." Suruh Zaskia. Habis memarahi adiknya ia segera keluar dari kamar Rayhan yang masih shock karena habis di marahi Kakaknya.25212Please respect copyright.PENANA0wSHjD0MIi
25212Please respect copyright.PENANA4NtitbsaXg
Zaskia benar-benar bingung dengan kelakuan Rayhan. Bagaimana mungkin ada orang yang mimpi basahnya setiap hari. Ini pasti karena pikiran adiknya yang telah rusak, karena terlalu sering membayangkan adegan tak senonoh. Entah bagaimana caranya untuk menghilangkan kebiasaan Rayhan, agar tidak mimpi basah lagi.25212Please respect copyright.PENANARghEAcMpYp
25212Please respect copyright.PENANAX7024d8cyE
Ia membuka pintu kamar mandi, melepas bagian bawah mukenanya berikut dengan dalamannya dan menyisakan mukena bagian atas.25212Please respect copyright.PENANAu3U0Joz1Ea
25212Please respect copyright.PENANARlI9P3KYlX
Zaskia berjongkok sembari sedikit mengangkat mukena bagian atas agar tidak terkena air urinenya ketika ia buang air kecil.25212Please respect copyright.PENANAmn0pnuVoJc
25212Please respect copyright.PENANApcG5egeosn
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr...25212Please respect copyright.PENANAjwYVxTi0Vv
25212Please respect copyright.PENANAHYTQb9ZlYm
Ketika lagi asyik menikmati momen buang hajat, tiba-tiba pintu kamar mandinya terbuka. Sosok Rayhan masuk ke kamar mandi sembari menenteng handuk di pundaknya. Mata Zaskia membulat sempurna melihat adiknya yang baru masuk ke kamar mandi tanpa melihat kearahnya.25212Please respect copyright.PENANA7m7ML3V1d6
25212Please respect copyright.PENANAnmVQHfYKu3
"Rayhan!" Tegur Zaskia.25212Please respect copyright.PENANAg3XWRRU2WL
25212Please respect copyright.PENANANEYnsVKXBp
Tubuh Rayhan mendadak kaku, ketika mendapati Kakak kandungnya yang tengah berjongkok hanya memakai bagian atas mukena, sementara bagian bawahnya terbuka lebar, memamerkan memeknya yang tembem tanpa rambut kemaluan yang menempel di pubiknya.25212Please respect copyright.PENANAUgEiXiyNZW
25212Please respect copyright.PENANAZ1kU3Czxrn
Gleeek...25212Please respect copyright.PENANAlA98n08Nwr
25212Please respect copyright.PENANAZCe8iiqkPW
Rayhan menelan air liurnya, sembari mengusap bibirnya dengan lengannya.25212Please respect copyright.PENANAfedeBpCPAY
25212Please respect copyright.PENANACdshKFtspM
"Kakak ngapain?" Pertanyaan tolol itu meluncur dari bibir Rayhaan.25212Please respect copyright.PENANAYj2gMlx9wl
25212Please respect copyright.PENANAMM3RuYM1LN
"Emang kamu gak liat Kakak ngapain?" Tanya Zaskia.25212Please respect copyright.PENANApGVpIDmmw8
25212Please respect copyright.PENANABZiOW6aFhL
Tentu saja Rayhan lihat, dan ia melihat jelas ketika air urine Kakak kandungnya mengucur deras ke dalam closet hingga akhirnya berhenti. Proses buang air kecil Zaskia tentu terekam jelas di ingatan Rayhan.25212Please respect copyright.PENANAXyDetzk69E
25212Please respect copyright.PENANA7eFPGPI0Xa
"Eh iya, kakak lagi kencing ya, hehehe..." Sambil garuk-garuk bagian belakang kepalanya.25212Please respect copyright.PENANAicCF56osBg
25212Please respect copyright.PENANApuc784WbgF
"Itu tau pake tanya lagi." Omel Zaskia.25212Please respect copyright.PENANAEexRuIll6E
25212Please respect copyright.PENANAFTUnSjzfDq
"Aku kan gak tau kalau Kakak lagi pipis! Lagian kebiasaan pintu kamar mandi gak di kunci." Ucap Rayhan santai. Sembari melepas pakaiannya.25212Please respect copyright.PENANAsg4XigOo9X
25212Please respect copyright.PENANAwxQcB5jzAJ
"Eh mau ngapain?"25212Please respect copyright.PENANAQiGQgxSE8W
25212Please respect copyright.PENANAvbRSWkFcOQ
"Mandi Kak." Jawab Rayhan santai. "Kan tadi Kakak suruh aku mandi." Sambung Rayhan, ia menarik turun celana pendeknya dan memamerkan kontolnya yang seukuran pisang ambon.25212Please respect copyright.PENANAaVLUNIaAhp
25212Please respect copyright.PENANAntv8dsJSIA
"Astaghfirullah Ray!" Protes Zaskia.25212Please respect copyright.PENANAv2B7V1J0Sn
25212Please respect copyright.PENANAPjd5CTUlPK
Rayhan melirik memek Kakaknya. "Apa lagi si Kak?"25212Please respect copyright.PENANARRv7A3Laue
25212Please respect copyright.PENANA7AYOu42W2M
"Kamu tuh ya, pake telanjang di depan Kakak! Gak sopan tau gak." Lagi-lagi Zaskia mengomel, tapi matanya itu malah gak berpaling dari kontol Adiknya.25212Please respect copyright.PENANALfH3lnHSOs
25212Please respect copyright.PENANAJfdoDzDdgv
"Apaan si Kak! Kayak gak pernah lihat Ray telanjang aja." Ucap Rayhan santai, sembari mengguyur tubuh telanjangnya dengan air di dalam bak mandi.25212Please respect copyright.PENANArw3k3sI8IX
25212Please respect copyright.PENANA93E1z4pDXH
Zaskia kehabisan kata-kata, apa yang di katakan Rayhan memang benar. Dia sudah beberapa kali melihat Adiknya telanjang. Bahkan ia pernah memandikan Rayhan dalam keadaan telanjang bulat. Pengalaman tersebut tak akan pernah di lupakan Zaksia.25212Please respect copyright.PENANAsO3ybGN0au
25212Please respect copyright.PENANAuLkKb42H7J
Sebagai wanita normal, ia sangat kagum dengan bentuk dan ukuran kontol Rayhan. Apa lagi kontol Rayhan, adalah kontol pria dewasa pertama yang ia lihat, sehingga meninggalkan kesan tersendiri baginya.25212Please respect copyright.PENANAx15pHnH1fD
25212Please respect copyright.PENANAs3r6WgTkF2
Wajah Zaskia merona merah ketika melihat Rayhan menggosok kontolnya dengan gerakan perlahan. Sanking tegangnya Zaskia sampai lupa bernafas. Ia merasakan suhu tubuhnya menjadi panas, walaupun kondisi kamar mandi yang cukup dingin, tapi Zaksia malah berkeringat.25212Please respect copyright.PENANADCuI4YmXkW
25212Please respect copyright.PENANAlSvgttXed0
Melihat Kakaknya yang setengah sadar dengan kondisi mereka saat ini membuat Rayhan semakin berani.25212Please respect copyright.PENANAACzEaQyrMo
25212Please respect copyright.PENANAwc1fAkXKoe
Ia berjalan kearah Kakaknya dengan kontol yang menggantung. "Maaf ya Kak, mau ambil sabun." Ujar Rayhan, ia berdiri di depan Zaskia sembari menggapai sabun yang ada di dekat Kakaknya.25212Please respect copyright.PENANAS7QiNajxtM
25212Please respect copyright.PENANAXM7lS1NXlE
"Eh..." Kaget Zaskia.25212Please respect copyright.PENANAOBOvWeI4qc
25212Please respect copyright.PENANAU9iFMkX1Ug
Bayangkan saja, kontol Rayhan tepat di depan wajahnya. Dan hanya beberapa senti lagi kontol besar Rayhan akan menyentuh wajahnya.25212Please respect copyright.PENANASjuQldccC3
25212Please respect copyright.PENANAxPtegKyGfH
Mata Zaksia tak berkedip menatap setiap jengkal kontol Rayhan yang berotot. Dengan sengaja Rayhan berlama-lama mengambil sabun yang ada dinding tepat di sampingnya yang sedang berjongkok diatas closed.25212Please respect copyright.PENANAeCZu8HGvQE
25212Please respect copyright.PENANAyR46s4UVIT
Kemudian Rayhan melumuri badannya dengan busah sabun. Ketika ia menyabuni tubuhnya tiba-tiba sabun di tangannya melompat kearah closed sampai masuk ke dalam closed.25212Please respect copyright.PENANAxFEWQA0cPA
25212Please respect copyright.PENANAAsVuVNBhBb
"Waduh..." Kaget Rayhan.25212Please respect copyright.PENANAqVvWUQgiJV
25212Please respect copyright.PENANA8RvOsEpFlu
Kemudian Rayhan berjongkok di depan Zaskia, tangannya terjulur diantara kedua kaki Zaskia yang terbuka untuk mengambil sabun.25212Please respect copyright.PENANAzy9IXRiqLB
25212Please respect copyright.PENANAIVF8DwUkfc
"Mau ngapain kamu Dek?" Wajah Zaskia makin tegang.25212Please respect copyright.PENANA8aHCIRWT2m
25212Please respect copyright.PENANAvc5MqJMxSe
"Ambil sabun Kak." Jawab Rayhan enteng.25212Please respect copyright.PENANApKNXE5qLV3
25212Please respect copyright.PENANArb5Jjavgk4
"Eh..." Zaskia tersentak kaget ketika merasakan lengan Rayhan menyentuh bibir memeknya.25212Please respect copyright.PENANA9d9MrBebeD
25212Please respect copyright.PENANAJ4dPEZZEQK
"Angkat sedikit pantatnya Kak, susah ni." Pinta Rayhan.25212Please respect copyright.PENANAKiHlo2srdw
25212Please respect copyright.PENANASPLUYttxvU
Zaskia berusaha mengangkat pantatnya, tapi tentu saja tidak muda, karena posisinya yang masih jongkok.25212Please respect copyright.PENANAX6dAuL9aRM
25212Please respect copyright.PENANARuq669nPpi
Tanpa sepengetahuan Zaskia, Rayhan dengan sengaja menggodanya. Ia menggerakkan tangannya maju mundur dengan perlahan, menggesek bibir memek Kakaknya yang terasa hangat karena lendir kewanitaannya. Mata Zaskia membeliak, merasakan sensasi geli-geli nikmat, ketika bibir memeknya bersentuhan dengan kulit lengan Rayhan yang kasar.25212Please respect copyright.PENANAqUoK7P4ZLi
25212Please respect copyright.PENANAt1OKJVeXUu
"Engg... Dek!"25212Please respect copyright.PENANAlLG4wH81MW
25212Please respect copyright.PENANAV64fNknvfU
"Iya Kak."25212Please respect copyright.PENANAUIMpYP10Fb
25212Please respect copyright.PENANADF1EJygn2M
Zaskia menggigit bibirnya, hingga terlihat sensual di mata Rayhan. "Sha... Sabhun-nya dah... Dhaapaaat.... Ughkk... Belum?" Tanya Zaskia terbata-bata. Pinggulnya turun naik kegelian.25212Please respect copyright.PENANA11w4HjS3qf
25212Please respect copyright.PENANA9DN2ltCouH
"Belum kak."25212Please respect copyright.PENANAXw2dW2JbSf
25212Please respect copyright.PENANA0DvlYHhfvZ
Zaskia membuang muka kearah bak mandi. Nafasnya memburu dan wajahnya memerah. Sementara di bawah sana Rayhan semakin intens menggerakan tangannya maju mundur, menggosok memek Zaskia.25212Please respect copyright.PENANAgNIAnjFMbz
25212Please respect copyright.PENANAtAHdlg4BCb
Aneh... Memang sangat aneh, seharusnya ia tau apa yang di lakukan Adiknya saat ini kepada dirinya. Tapi anehnya, wanita Soleha itu malah diam, dan menganggap apa yang di lakukan Rayhan saat ini adalah benar, dan memang sudah seharusnya terjadi tanpa ia inginkan.25212Please respect copyright.PENANAlCGIkpJ0Jf
25212Please respect copyright.PENANAjmLONkJCGM
Kesadaran Zaskia seakan di renggut. Sehingga iman dan logikanya tak sejalan dengan hatinya. Dan dengan mudahnya ia terjebak dengan permainan Adiknya.25212Please respect copyright.PENANAOYKLXWePNW
25212Please respect copyright.PENANAogBVaTRfXv
Bahkan dia hanya diam ketika Rayhan dengan jelas membenamkan wajahnya di dekat selangkangannya. Sehingga ia dapat merasakan hembusan nafas Rayhan yang menerpa bibir memeknya.25212Please respect copyright.PENANANgvTmxtLce
25212Please respect copyright.PENANARzsYklmX9k
"Engkk... " Zaskia menarik nafas panjang, kedua matanya terpejam.25212Please respect copyright.PENANA5d8MmsAot3
25212Please respect copyright.PENANANnfi5e36u3
Tanpa sadar ia menjepit kepala Rayhan dengan kedua pahanya, sementara tangan Rayhan semakin cepat menggosok bibir kemaluannya. Beberapa detik kemudian, tubuh mulus Zaskia bergetar, dan pinggulnya tersentak-sentak menyambut datangnya orgasme.25212Please respect copyright.PENANAstucgxjHYV
25212Please respect copyright.PENANA8qdcGPDuE1
Rasanya nikmat yang luar biasa di rasakan Zaskia, ketika cairan cintanya merembes keluar dari sela-sela bibir memeknya di lengan Rayhan.25212Please respect copyright.PENANA3ScUoTqMl0
25212Please respect copyright.PENANAvL8AjqLiB8
"Oughkk..." Ia melolong panjang.25212Please respect copyright.PENANAuyP45SK3ve
25212Please respect copyright.PENANAmEjsXzh5op
Dalam diam Rayhan tersenyum karena berhasil membuat Kakak kandungnya orgasme. "Dapet Kak!" Ujar Rayhan berat. Karena dirinya juga saat ini sangat bernafsu.25212Please respect copyright.PENANAMghsPlsSPh
25212Please respect copyright.PENANAqkkrbNUduc
"Eh... Iya!"25212Please respect copyright.PENANALEL0FrEuSK
25212Please respect copyright.PENANACab5TFGt5c
Zaskia buru-buru merenggangkan kakinya agar kepala Adiknya terbebas dari dekapan pahanya. "Lain kali hati-hati dong Dek! Udah buang aja. Kotor itu." Suruh Zaskia, Rayhan segera membuang sabun tersebut ketempat kotak sampah yang ada di dalam kamar mandi.25212Please respect copyright.PENANAso0PXQKlL0
25212Please respect copyright.PENANAnR3U9etfGZ
Rayhan segera membilas tubuhnya yang penuh sabun itu. Selesai mandi, ia segera mengambil handuk dan melilitkan handuk tersebut ke tubuhnya.25212Please respect copyright.PENANA6mfac7RCe4
25212Please respect copyright.PENANAjC4mbBsMQl
"Kakak belum selesai pipisnya? Lama juga ya Kakak kalau lagi pipis." Ujar Rayhan, dengan wajah polos tapi penuh makna.25212Please respect copyright.PENANAlVBbYe910v
25212Please respect copyright.PENANADXY3PAFvzN
"I-ini baru selesai." Jawab Zaskia gugup.25212Please respect copyright.PENANAJu39PNe7Qd
25212Please respect copyright.PENANAhC6YtNRlFY
Zaskia baru sadar, kalau dirinya sudah lama selesai buang air kecil, bahkan tidak lama setelah Rayhan masuk ke kamar mandi, ia sudah selesai buang air kecil. Tapi anehnya ia masih jongkok di situ dan melihat Rayhan mandi, bahkan ia masih diam ketika Rayhan hendak mengambil sabun beberapa menit yang lalu.25212Please respect copyright.PENANAEUrEEfKFT5
25212Please respect copyright.PENANA6h1JmBQJoy
Kenapa? Kenapa aku jadi bodoh seperti ini? Ya Tuhaaaan... Sebenarnya ada apa denganku, tadi itu... Ya Tuhan...25212Please respect copyright.PENANAqqZCgYV2z2
25212Please respect copyright.PENANAGUoK9iBrqQ
"Kakak sudah shalat?" Tanya Rayhan.25212Please respect copyright.PENANAYMri9asNFL
25212Please respect copyright.PENANAUpEd51SAQU
"Eh..."25212Please respect copyright.PENANAv0OSC6nIlb
25212Please respect copyright.PENANALWrWKQwJ9N
Rayhan tersenyum tipis. "Jangan lupa mandi wajib." Ucap Rayhan nyaris tidak terdengar. Zaskia hanya melongok melepas kepergian Rayhan.25212Please respect copyright.PENANAW7ms4NvP6H
25212Please respect copyright.PENANApmjqxwKUVF
"Ya Tuhaaaan..."25212Please respect copyright.PENANAMlLEa53zHE
25212Please respect copyright.PENANA8HVJWijxyz
Zaskia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Baru kali ini ia merasa sangat malu di hadapan Adiknya. Ingat, malu bukan marah.25212Please respect copyright.PENANApXIIZPDcNx
25212Please respect copyright.PENANA2GXs1TeTWj
****25212Please respect copyright.PENANAux4fdoiUGi
25212Please respect copyright.PENANAgZL0gWAjwE
Jam istirahat di kantin santri...25212Please respect copyright.PENANAw4bxOpzCWf
25212Please respect copyright.PENANAVmneBM5tHY
Seperti biasanya kantin pesantren selalu ramai di kunjungi oleh beberapa santri Al-tauhid. Bahkan beberapa ustad dan staf ponpes Al-tauhid ikut membaur di sana, menghabiskan waktu mereka hingga jam istirahat berakhir.25212Please respect copyright.PENANATrMH4G5n6p
25212Please respect copyright.PENANAO5Q0j0PFZh
Di pojokan kantin, Rayhan, Azril, Doni dan Nico tengah membahas rencana besok siang setelah shalat Jum'at.25212Please respect copyright.PENANAFTxOO1G3Pr
25212Please respect copyright.PENANAUODOz5epS1
"Muka Lo kenapa lebam gitu?" Tanya Rayhan heran.25212Please respect copyright.PENANAExuSSeBHwG
25212Please respect copyright.PENANAK69idVAaca
Doni nyengir. "Biasa." Jawab Doni, tidak begitu mengubris ke khawatiran ketiga temannya. Toh baginya luka yang di alaminya tidak begitu parah.25212Please respect copyright.PENANAZEbUoUVSJ7
25212Please respect copyright.PENANAIQnM2wfSU3
"Lo berantem? Sama siapa?" Tanya Azril.25212Please respect copyright.PENANArXR9V1L16k
25212Please respect copyright.PENANA5BEKarCzUB
"Heru..." Jawab singkat Doni.25212Please respect copyright.PENANAvyeriqgQMc
25212Please respect copyright.PENANA5G8J4Le6NC
"Hogk... Hogk... Hogk..." Nico sampai terbatuk mendengar jawaban Doni.25212Please respect copyright.PENANAb3ltsTfUbj
25212Please respect copyright.PENANAjUwvWrL7TA
"Lo gak apa-apa?"25212Please respect copyright.PENANAiDn0jDtIy8
25212Please respect copyright.PENANAi3g3gg5aUa
"Serius, Lo berantem dengan Heru?" Potong Nico mengabaikan pertanyaan Rayhan. "Gilaaa... Kenapa Lo gak bilang sama gue, pantesan semalam Lo ngilang." Rutuk Nico, ia sudah lama sekali ingin melihat Doni berkelahi. Tapi pupus sudah harapan Nico. Ngehek...25212Please respect copyright.PENANAv18QKAo9An
25212Please respect copyright.PENANAK8bq16G85F
"Gue baik-baik aja, cuman sedikit bonyok. Yang penting sekarang kita punya kekuatan, kalau seandainya saja pihak Hamka mau main keroyokan." Jelas Doni.25212Please respect copyright.PENANAhS2NiUaHlk
25212Please respect copyright.PENANAKvcfmwTlKI
"Lo udah ngomong sama anak-anak."25212Please respect copyright.PENANADmHB8l4g8j
25212Please respect copyright.PENANA0xhGYsWRY4
Doni mengangguk. "Sudah, dan kebetulan ternyata mereka juga punya dendam lama sama anak-anak Hamza. Tapi sayangnya Heru terlalu pengecut." Doni tersenyum sinis, mengingat pengakuan salah satu temannya di asrama.25212Please respect copyright.PENANAfk5gRW14jO
25212Please respect copyright.PENANAWMURnGrth7
"Bagus..." Ucap Nico senang.25212Please respect copyright.PENANA8pWt9sRoLU
25212Please respect copyright.PENANAMxMsNsibym
Rayhan menyandarkan punggungnya di kursi kantin. "Sory ya bro, gara-gara gue Lo sampe repot kayak gini." Ujar Rayhan tidak enak hati kepada sahabatnya. Doni menepuk pelan pundak sahabatnya.25212Please respect copyright.PENANAcPwgLE7oFD
25212Please respect copyright.PENANAzVeif2bHsE
"Itulah gunanya sahabat." Ucap Doni.25212Please respect copyright.PENANA1IKA0hzQ62
25212Please respect copyright.PENANAMdljNH1ZK4
"Yups, benar." Timpal Nico.25212Please respect copyright.PENANAGdC5DUa69b
25212Please respect copyright.PENANAsJYBoAgDD4
Sementara Azril hanya diam, karena ia merasa pokok permasalahannya ada pada dirinya. Tapi sayangnya ia tidak bisa membantu apapun.25212Please respect copyright.PENANAVzsQ7Ja24k
25212Please respect copyright.PENANAUvA9I3UArm
****25212Please respect copyright.PENANAxu8B2uzLgt
25212Please respect copyright.PENANAJMAueUY4VN
25212Please respect copyright.PENANAsguEEr8Qwg
25212Please respect copyright.PENANAMvNw3bPapO
25212Please respect copyright.PENANAx8XEghmKXl
25212Please respect copyright.PENANA9jRwYwqDnY
25212Please respect copyright.PENANAs2QztEY9jB
25212Please respect copyright.PENANA4BeeFC06eX
Di dalam kelas para santriwati terlihat begitu ramai, padahal sudah lima belas menit yang lalu jam pelajaran di mulai, tapi kelas tetap kosong, sehingga di manfaatkan oleh para santriwati untuk bercanda gurau, hingga menimbulkan kegaduhan di dalam kelas.25212Please respect copyright.PENANA6FLmaoVgTQ
25212Please respect copyright.PENANAF5ARfOxitl
Sementara seorang Ustadza yang seharusnya mengajar siang ini, malah tengah bermesraan dengan seorang pria yang tak lain hanya seorang petugas kebersihan.25212Please respect copyright.PENANAb6ICByQFl6
25212Please respect copyright.PENANAzIzZTMfk34
Ustadza Dwi, tampak lupa akan tanggung jawabnya untuk mendidik murid-muridnya, demi kesenangan sesaat yang bisa menjerumuskannya ke neraka. Ilmu agama yang ia miliki, seakan tidak bisa untuk menyadarkan perbuatannya saat ini.25212Please respect copyright.PENANAnSxKDXvwtQ
25212Please respect copyright.PENANAzmjtFCCagr
"Masih mau lagi Ustadza?" Goda Imbron.25212Please respect copyright.PENANA1zOwG5v55R
25212Please respect copyright.PENANARfJl3BiYMt
Ustadza Dwi tersipu malu sembari menganggukkan kepalanya. "Iya Pak, kalau Bapak gak sibuk." Jawab Ustadza Dwi sembari membelai kontol Pak Imbron yang beberapa menit lalu mengantarkannya ke surga dunia.25212Please respect copyright.PENANASqbZgAyv3C
25212Please respect copyright.PENANADdDTozWahp
"Ngentotin Ustadza lebih penting dari pada pekerjaan lain." Jawab Pak Imbron.25212Please respect copyright.PENANA76r5B1yxhd
25212Please respect copyright.PENANA4Zp9Xtdcba
"Bapak bisa aja."25212Please respect copyright.PENANAUp7AX4s3G0
25212Please respect copyright.PENANAn4Finp2x8v
Pak Imbron mengangkat dagu Ustadza Dwi, dia melumat mesrah bibir Ustadza Dwi. Tangan kekarnya menyusuri bukit kecil yang di tumbuhi rambut hitam yang tak begitu lebat Daging kenyal itu dirasakan sudah sangat lembab.25212Please respect copyright.PENANASFUz8NDgwB
25212Please respect copyright.PENANAbc2ZM1Nd8d
Jari tengah Pak Imbron menggosok lembut clitoris Ustadza Dewi, sementara ciumannya semakin panas.25212Please respect copyright.PENANAPxDhPeMqM4
25212Please respect copyright.PENANAdp79GVZKUb
"Ganti gaya Pak." Pinta Ustadza Dwi.25212Please respect copyright.PENANAW6JSzJvFDb
25212Please respect copyright.PENANAcZ52ZRE2Ms
Dia naik keatas tubuh Pak Imbron dengan posisi 69. Ia mengangkangi wajah Pak Imbron, menyodorkan memeknya kepada Pak Imbron. Sementara jari lentik membelai kontol Pak Imbron yang hampir setiap hari menyinggahi memeknya yang haus akan kontol besar seperti Pak Imbron.25212Please respect copyright.PENANAK4XxeEi0mn
25212Please respect copyright.PENANAGzrLHmSyOR
Lidahnya terjulur menyapu kepala kontol Pak Imbron. "Sluuuppss... Sluuuppss... Sluuuppss... Kontol Bapak enak sekali, bikin saya ketagihan Pak." Puji Ustadza Dwi, dia melahap kontol Pak Imbron dengan mulutnya.25212Please respect copyright.PENANAoeHmaSSd7x
25212Please respect copyright.PENANAUlwaiScrC7
"Memek Bu Ustadza juga bikin nagih." Jawab Pak Imbron. Dia menusukan satu jarinya ke dalam memek Ustadza Dwi. Semetara lidahnya menjilati daging mungil berwarna kemerah-merahan di sela-sela lipatan memek Ustadza Dwi. "Sruuupss... Sruuupss... Sruuupss..." Secara bersamaan lidah dan jarinya merangsang memek Ustadza Dwi.25212Please respect copyright.PENANARKJmkF9nyh
25212Please respect copyright.PENANAoIhgsn77gr
Dengan mata merem melek keenakan, Ustadza Dwi tampak kesulitan berkonstrasi mengoral kontol Pak Imbron. Sembari menghisap kontol Pak Imbron, jemari Ustadza Dwi membelai kantung telurnya.25212Please respect copyright.PENANAPEtNnjNHcc
25212Please respect copyright.PENANAJZUgiNqFiR
Selama beberapa menit mereka saling mengoral, hingga tiba akhirnya daging kenyal itu di masuki oleh kontol Pak Imbron yang sekeras besi.25212Please respect copyright.PENANAvyg06unKmv
25212Please respect copyright.PENANAVPtdKgzdQc
Ustadza Dwi mengangkangi kontol Pak Imbron, di menuntun kontol Pak Imbron kearah memeknya.25212Please respect copyright.PENANA10V6GfmHZY
25212Please respect copyright.PENANAR9D7dB4t2m
"Sssttt..." Ustadza mendesis nikmat.25212Please respect copyright.PENANAzF1iczLerm
25212Please respect copyright.PENANAxDKhe02afl
Kedua tangan Pak Imbron mencengkram payudara montok Ustadza Dwi. "Tekan lebih dalam Bu." Pinta Pak Imbron, yang keenakan di jepit memek Ustadza Dwi.25212Please respect copyright.PENANAjlOl5jqksp
25212Please respect copyright.PENANA7OZQ2Ijs5Q
"Aahkk... Enak sekali." Suara Ustadza Dwi melengking, merasakan gesekan antara dinding kemaluannya dengan kulit kontol Pak Imbron yang memiliki tekstur kasar. Hingga akhirnya kontol Pak Imbron masuk seluruhnya ke dalam memeknya.25212Please respect copyright.PENANAXqxh1zrccz
25212Please respect copyright.PENANASfwPGuoWxo
Dengan perlahan Ustadza Dwi mengangkat pinggulnya, lalu menurunkannya kembali. Ia melakukan gerakan tersebut berulang kali, dan semakin lama semakin cepat.25212Please respect copyright.PENANAS86XKVeJR8
25212Please respect copyright.PENANAdrkPaRBROk
Rasa nikmat yang di berikan kontol Pak Imbron, membuat Nurul makin menggila. Dia menggerakkan pinggulnya dengan gaya ngebor, dan menghentak hingga kepala kontol Pak Imbron beberapa kali menyentuh dinding rahimnya.25212Please respect copyright.PENANA2dLUzRv8SI
25212Please respect copyright.PENANA1vJCsWlSRX
Gerakan erotis Ustadza Dwi, membuat Pak Imbron harus berkerja lebih ekstra agar tidak sampai keluar lebih cepat. Belum lagi ulekan memek Ustadza Dwi yang selama meremas-remas kontol Pak Imbron. Untuk mengalihkan rasa nikmat yang di berikan Ustadza Dwi, Pak Imbron menggigit lidahnya, dan cara ini ternyata cukup berhasil.25212Please respect copyright.PENANA7oz4e7f2QX
25212Please respect copyright.PENANAv6Yw62sEXj
"Ganti gaya Bu." Pinta Pak Imbron.25212Please respect copyright.PENANAjTQWs10RPQ
25212Please respect copyright.PENANAjLDwc6zsEw
Ustadza Dwi mengangkat pinggulnya, tampak kontol Pak Imbron kini bermandikan lendir cintanya. "Sodok memek saya dari belakang Pak." Pinta Ustadza Dwi.25212Please respect copyright.PENANAAWqj0x4GF1
25212Please respect copyright.PENANAXtNdHmZIRH
"Siap Bu Ustadza." Kelakar Pak Imbron.25212Please respect copyright.PENANAlKQ93K1joZ
25212Please respect copyright.PENANADyZ2URB1x5
Ustadza Dwi menungging diatas tempat tidurnya yang spreinya sudah berantakan, dan basah karena keringat mereka yang bercampur dengan lendir.25212Please respect copyright.PENANAb58IRXCiKQ
25212Please respect copyright.PENANAbLSC2C9Iz1
Dari belakang Pak Imbron kembali memposisikan kontolnya di depan lipatan memek Ustadza Dwi. "Bleeess..." Dengan satu dorongan kontol Pak Imbron amblas ke dalam memek Ustadza Dwi yang memang sudah sangat licin.25212Please respect copyright.PENANALMQtGzZJUg
25212Please respect copyright.PENANAQkunqalIzx
Kontol Pak Imbron kembali memompa memek Ustadza Dwi, sembari memegangi pinggulnya.25212Please respect copyright.PENANAgrPPglFJnj
25212Please respect copyright.PENANAchwgvStnxW
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk....25212Please respect copyright.PENANA472C7vw5lu
25212Please respect copyright.PENANATIJMjeZoaW
Suara benturan kedua kelamin mereka terdengar menggema ke seluruh ruangan, di bumbui dengan suara erotis dari kedua mulut mereka.25212Please respect copyright.PENANAxCn41DTWkY
25212Please respect copyright.PENANA6qhc2eMVbl
"Pak Imbron... Aahkk... Ssstt...."25212Please respect copyright.PENANAV4Y4hvfklm
25212Please respect copyright.PENANABLCBp3B6jz
Plak...25212Please respect copyright.PENANAjaWfR7QC3I
Plak...25212Please respect copyright.PENANAy558r3EYFp
Plak...25212Please respect copyright.PENANA7kmELpFkYy
25212Please respect copyright.PENANAm1qVtM44IG
Berulang kali Pak Imbron menampar pantat Ustadza Dewi dengan kasar.25212Please respect copyright.PENANAuD2ZQbD2KB
25212Please respect copyright.PENANAwGgJbh3zsW
"Bu... Saya mau keluar." Desah Pak Imbron.25212Please respect copyright.PENANALVqN7PewoA
25212Please respect copyright.PENANAx3un503qXH
Sang pejantan yang selama ini selalu berhasil membuat seorang Ustadza Dwi sampai terkencing-kencing kini harus menyerah. Ia melepaskan spermanya yang sudah berada di ujung kontolnya, menyiram rahim Ustadza Dwi hingga terasa penuh.25212Please respect copyright.PENANAhY60VFSgB7
25212Please respect copyright.PENANArA8mjBiQ0l
Tidak ingin kehilangan momen, Ustadza Dwi dengan liar menggerakan pinggulnya, mengejar kenikmatan yang ia damba-dambakan. Tapi apa daya, sang pejantan telah menyerah, sekeras apapun usahanya tidak membuahkan hasil. Yang ada kontol Pak Imbron semakin mengecil di dalam memeknya.25212Please respect copyright.PENANA5az42opGd8
25212Please respect copyright.PENANACuw2fxIYcm
Ploppss...25212Please respect copyright.PENANA2TEOPF1Nmf
25212Please respect copyright.PENANApumMNFSdDQ
Kontol Pak Imbron terlepas dari dalam memek Ustadza Dwi, tampak sperma Pak Imbron mengalir di sela-sela kemaluan Ustadza Dwi.25212Please respect copyright.PENANAqbCpFIH80c
25212Please respect copyright.PENANAuRXy6DpjLf
"Ayo Pak lagi." Pinta Ustadza Dwi.25212Please respect copyright.PENANAIdHUFDBjtf
25212Please respect copyright.PENANAHfkVIasIIn
Pak Imbron mendesah, ia telah kehilangan gairahnya. "Maaf Bu Ustadza, sudah tidak bisa lagi." Ucap Pak Imbron dengan sangat terpaksa.25212Please respect copyright.PENANAB37qMJkirK
25212Please respect copyright.PENANAd8Qu37swOe
"Sebentar lagi Pak."25212Please respect copyright.PENANAYRBbQGHw5v
25212Please respect copyright.PENANAOGXiIsh1wR
Pak Imbron menggelengkan kepalanya. Ia tampak sangat kecewa karena Pak Imbron tidak bisa menuntaskan hasrat birahinya.25212Please respect copyright.PENANAZnv2aKai5d
25212Please respect copyright.PENANAhKxvHGmASA
*****25212Please respect copyright.PENANAO32Z9O36bx
25212Please respect copyright.PENANAk75AlXnkFS
"Mana si Imbron?"25212Please respect copyright.PENANAwcr3zrg3uq
25212Please respect copyright.PENANArIvqHPNU4F
"Mana aku tau! Sejak tadi pagi dia menghilang." Jawab Jaja yang tengah menginjak tumpukan sampai di dalam gerobak sampah.25212Please respect copyright.PENANAvQNL0uzx2l
25212Please respect copyright.PENANAVRKoQpJSo4
"Akhir-akhir ini Pak Imbron sering sekali menghilang." Keluh Budi.25212Please respect copyright.PENANACZUmNMMad8
25212Please respect copyright.PENANAC6OahtX3BE
"Tuh orangnya." Tunjuk Edi.25212Please respect copyright.PENANARfaH9eLHsx
25212Please respect copyright.PENANA93ZS0MbCvl
Dari kejauhan Pak Imbron berjalan santai sembari bersiul ringan. Dari wajahnya terpancar kebahagiaan yang sulit di mengerti oleh teman-temannya.25212Please respect copyright.PENANAHWSsN8O8F9
25212Please respect copyright.PENANAMQTCpTnfws
Sebagai teman seprofesi, mereka tentu sangat kesal, karena sikap Pak Imbron yang seenaknya saja. Tapi tidak ada satupun yang berani menegur Pak Imbron. Selain Pak Imbron yang di tuakan, mereka juga takut akan latar belakang Pak Imbron yang seorang preman pasar. Dapat di lihat dari tato yang ada di lengan tangannya.25212Please respect copyright.PENANAS4Y7LpTfPl
25212Please respect copyright.PENANAuxLo79JL0h
*****25212Please respect copyright.PENANAIVsDlveUqO
25212Please respect copyright.PENANAiqnwGE9Nj9
25212Please respect copyright.PENANAFKBGOMadsF
25212Please respect copyright.PENANAGzDp6ZhHCH
25212Please respect copyright.PENANAGjA90HsSbr
25212Please respect copyright.PENANAphSSJu6f1t
Zaskia menghampiri sahabatnya Julia yang sedang duduk di meja kerjanya. Ia tampak sibuk mengoreksi hasil ulangan harian yang ia berikan kepada murid-muridnya setiap satu bulan sekali. Saat melihat Zaksia, ia menghentikan sejenak pekerjaannya, sembari tersenyum menyapa Zaskia.25212Please respect copyright.PENANAo4jzpc6W9X
25212Please respect copyright.PENANA3041d2OYRF
Zaskia dengan wajah lesu nya, duduk di kursi kosong yang ada di depan meja Julia.25212Please respect copyright.PENANAVQOgrXutJP
25212Please respect copyright.PENANA1Iul4IdoHa
"Kamu kenapa lagi say!"25212Please respect copyright.PENANAbqxzR9A0tj
25212Please respect copyright.PENANAIWqjvhotWN
Zaskia menghela nafas perlahan. "Kejadian kemarin terulang lagi." Lirih Zaskia, ia membuang muka kearah sepasang bingkai foto presiden dan wakil presiden.25212Please respect copyright.PENANAimCaNANJjs
25212Please respect copyright.PENANApNxild2akB
"Maksudnya?"25212Please respect copyright.PENANATilt4plcfB
25212Please respect copyright.PENANAgXcKEjUxkq
"Rayhan... Dia ngejerjain aku lagi, kayak waktu itu, saat aku mandikan dia." Jujur Ustadza Zaskia sembari merucutkan bibirnya. "Nyebelin banget kan." Keluh Zaskia, ia menatap dalam sahabatnya yang hanya tersenyum.25212Please respect copyright.PENANATqyJH1kZop
25212Please respect copyright.PENANAIJbYNRqV7y
Julia mencondongkan badannya kedepan. "Entah Rayhan yang pintar, atau karena kamu sendiri yang suka di goda oleh adikmu." Ujar Julia, dia mengambil gelas yang ada di atas mejanya, dan meminumnya.25212Please respect copyright.PENANA0YE8HGlY6X
25212Please respect copyright.PENANAvUVXKpvqEF
"Maksudnya?"25212Please respect copyright.PENANACTn4Guyu1x
25212Please respect copyright.PENANAeu5nuTILm9
"Mungkin Uhkti gak sadar. Sebenarnya Uhkti sendiri yang suka di godain Rayhan, atau jangan-jangan Uhkti mulai kecanduan di nakalin Rayhan." Jelas Julia.25212Please respect copyright.PENANArR1ryu1DeY
25212Please respect copyright.PENANA5GsyUxxyDr
"Kenapa bisa begitu."25212Please respect copyright.PENANAWx4tiQXszm
25212Please respect copyright.PENANAj4EerMJnFj
Julia menghela nafas. "Coba Uhkti pikir lagi. Tidak mungkin Rayhan berani menggoda kamu berulang kali, kalau kamu sejak pertama sudah tegas kepada Rayhan. Misalkan kamu memarahinya atas perbuatannya." Julia menggelengkan kepalanya dengan sikap Zaskia.25212Please respect copyright.PENANAvODJZVyD8h
25212Please respect copyright.PENANAIeEJhUOUwm
"A-aku gak bisa marah sama dia." Aku Zaskia.25212Please respect copyright.PENANAaRtPYoRVl7
25212Please respect copyright.PENANAwp9C5XZ8b4
"Aku ngerti kok! Anggap saja apa yang di lakukan Rayhan, hanyalah kenakalan biasa, bukan suatu yang harus di pikirkan." Ucap Julia, sembari menggenggam tangan Zaskia.25212Please respect copyright.PENANAabU8ehYsQU
25212Please respect copyright.PENANAuSIWZrF9as
"Ya, kamu benar." Zaskia tersenyum manis.25212Please respect copyright.PENANAb1XC4rb2r9
25212Please respect copyright.PENANAELvuo9tsW4
*****25212Please respect copyright.PENANAELhZPvR2D0