Malam hari di sebuah asrama...25872Please respect copyright.PENANAZpQD4EkGfF
25872Please respect copyright.PENANAkkzQlhIZZ8
Kreaak...25872Please respect copyright.PENANANmiErtVHLW
25872Please respect copyright.PENANAxzsNq50uR6
Semua orang yang ada di dalam ruangan langsung berdiri ketika seseorang tiba-tiba membuka pintu kamar mereka. Heru memicingkan matanya, menatap tak suka kearah pria yang dengan sangat berani masuk ke dalam kamar kekuasaannya tanpa permisi terlebih dahulu.25872Please respect copyright.PENANADx4DXshcbe
25872Please respect copyright.PENANA9YZ5uRL1Kr
Bagong langsung menghampiri anak tersebut sembari menarik kaos pemuda tersebut. "Eh anjing, siapa yang suruh Lo masuk bangsat." Umpat Bagong, tangan kanannya sudah terkepal dan siap memukulnya.25872Please respect copyright.PENANA78GH5y2IQN
25872Please respect copyright.PENANAGESV88jmkA
"Santai bro, gue gak ada urusan sama Lo." Doni mengalihkan pandangannya ke Heru.25872Please respect copyright.PENANAK0MF8ux3oH
25872Please respect copyright.PENANAkf5R16f9zx
Pemuda itu tersenyum tipis, sembari berdiri menghampiri Doni. "Lepasin." Heru menepuk lengan Bagong.25872Please respect copyright.PENANAfEogWLU705
25872Please respect copyright.PENANAoxB2kPYa0F
"Anjing. Cuiiih..." Kesal Bagong.25872Please respect copyright.PENANAEoeyWyHNgS
25872Please respect copyright.PENANAxBIUzvVTPx
"Ada apa Lo nyari gue?"25872Please respect copyright.PENANActbTT2yaA9
25872Please respect copyright.PENANAk9Xxnp1qGv
"Gue minta Lo ngerahin anak asrama kelapangan besok lusa! Teman gue ada ribut sama asrama Hamza." Jelas Doni yang memang tidak suka berbasa-basi.25872Please respect copyright.PENANAuUPL0G1h8u
25872Please respect copyright.PENANA9h3lf7xldD
"Anjing ni bocah."Umpat Pandi emosi, sembari membuang puntung rokok kearah Doni.25872Please respect copyright.PENANAYFts1dRwEc
25872Please respect copyright.PENANAwOXSkBgRz3
"Kalau gue gak mau?"25872Please respect copyright.PENANAjKVO5Z4Dwf
25872Please respect copyright.PENANAN69B7klIuq
Doni tersenyum sinis. "Gue kesini bukan untuk mendengar kata tidak." Doni menanggalkan kaosnya, memperlihatkan bentuk tubuhnya yang kotak-kotak. Di atas perutnya terlihat ada bekas luka yang cukup besar.25872Please respect copyright.PENANABHpOQFBZtf
25872Please respect copyright.PENANAXrF1XVg6dO
Tentu saja Heru tidak bergidik melihat bekas luka di perut Doni. Yang ada adrenalin nya makin terpacu untuk menghadapi Doni. Apa lagi selama ini Doni di kenal anak yang tidak pernah terlibat perkelahian, bahkan beberapa kali ia mengalah ketika seseorang mencoba mengganggunya.25872Please respect copyright.PENANADWpF5fbmBx
25872Please respect copyright.PENANApy98G24CVj
Diatas kertas jelas Heru yang menang, mengingat track record nya yang tidak terkalahkan di asrama al-Fatih.25872Please respect copyright.PENANAQOBCqSHXqZ
25872Please respect copyright.PENANAk0Ur1UY9al
"Lo taukan aturan mainnya?"25872Please respect copyright.PENANA6O65ciiweg
25872Please respect copyright.PENANAXQD6MNlrm9
Doni menganggukkan kepalanya. Tidak lama kemudian tiga orang pria dewasa masuk ke dalam kamar. Mereka adalah santri pengabdian yang bertugas menjaga keamanan asrama. Bagi mereka yang ingin berkelahi, harus mendapat izin terlebih dahulu dari santri pengabdian. Kalau tetap nekat berkelahi di asrama tanpa izin dari santri pengabdian, mereka di pastikan akan di keluarkan dari pesantren.25872Please respect copyright.PENANA6U9H2xnuvp
25872Please respect copyright.PENANA5AZJyq5n8c
Tradisi ini sudah ada sejak lama, hal ini di lakukan untuk meredam kenakalan anak remaja yang butuh di salurkan. Karena pada dasarnya, sebagian dari santri masuk ke pesantren bukan karena mereka ingin jadi ustad, melainkan karena orang tua yang sudah tidak sanggup lagi mendidik mereka.25872Please respect copyright.PENANAmIcErdN8Cj
25872Please respect copyright.PENANAqUl1rot8hs
Terlalu naif memang, menyerahkan anak mereka untuk di didik orang lain, agar menjadi anak yang lebih baik, berguna untuk masyarakat hingga membanggakan kedua orang tua mereka.25872Please respect copyright.PENANAvCqBKCvAZW
25872Please respect copyright.PENANATn9yZT8DNA
Pablo, Iyan, Dan Dery duduk diatas salah satu kasur santri sembari melihat Doni dan Heru.25872Please respect copyright.PENANApV26VY0wP3
25872Please respect copyright.PENANAdOLkwIwhwW
"Kalian berdua mau ribut?" Tanya Yan. Ia menyulut api ke sebatang rokok. "Ada masalah apa?" Sambung Yan, ia menghembuskan asap rokok kearah Doni.25872Please respect copyright.PENANAl0PSUhXmtX
25872Please respect copyright.PENANAZ52pO9WLcA
"Apa perlu ada alasan." Jawab Doni.25872Please respect copyright.PENANAumqusYHChy
25872Please respect copyright.PENANAkaoVkZqJSC
"Songong juga ni anak." Komentar Pablo.25872Please respect copyright.PENANAT99FCcc0M9
25872Please respect copyright.PENANA04u7cvYhgi
Yan tertawa renyah mendengar jawaban Doni. "Iya, kamu benar... Tidak perlu ada alasan." Yan berdiri sembari merangkul Doni.25872Please respect copyright.PENANAObNPgBTMvh
25872Please respect copyright.PENANAJYXYrVyLjR
Dan tanpa di duga-duga Yan memukul perut Doni dengan sangat keras. "Hooeek..." Rintih Doni, ia merasa perutnya sangat sakit sekali. Bahkan hanya dengan satu pukulan, sudah membuat lututnya gemetar.25872Please respect copyright.PENANAAqWj9x4gX1
25872Please respect copyright.PENANASEDSiT24MF
"Lain kali kalau ngomong sama senior yang sopan." Bisik Yan.25872Please respect copyright.PENANAod2XtzbjGY
25872Please respect copyright.PENANAJFcqllhqSF
Doni mengeram sembari menatap seniornya. Ia tidak menyangka kalau pukulan dari seniornya bisa sekeras itu.25872Please respect copyright.PENANA4pw9wsjI68
25872Please respect copyright.PENANAoItuXMLDjA
"Kalian berdua silahkan selesaikan masalah kalian, tapi dengan satu syarat. Tidak boleh menggunakan senjata." Jelas Yan kemudian kembali duduk di dekat kedua sahabatnya yang dari tadi hanya diam saja.25872Please respect copyright.PENANAWWOups8tM3
25872Please respect copyright.PENANAj23Ax9c9gW
Heru menggerakkan kepalanya ke kiri dan kanan, agar otot lehernya lebih rilex, sembari memasang kuda-kuda, dia mengangkat kedua tangannya yang terkepal, dengan pose siap melawan.25872Please respect copyright.PENANAYuwvleG1ZD
25872Please respect copyright.PENANAWL0WJCnZ9t
Doni tersenyum, akhirnya ia bisa berhadapan langsung dengan Heru yang katanya jagoan nomor satu di asrama Al Fatih. Mengalahkan Heru akan menjadi solusi terbaik untuk berhadapan dengan Hamka besok lusa. Ia yakin, pertempuran jumad nanti tidak akan muda.25872Please respect copyright.PENANAfq2doCb96B
25872Please respect copyright.PENANA4R2WALV7rP
Doni menyerang lebih dulu, dia melepaskan jeb kearah wajah Heru, tapi dengan muda Heru menangkisnya dengan tangan kiri. Satu kakinya mundur ke belakang untuk memperkuat kuda-kuda nya. Sementara tangannya dengan cepat mengincar perut Doni. Tab Doni berhasil menangkis pukulan Heru dengan mengangkat lututnya cukup tinggi.25872Please respect copyright.PENANAw4KEH7xEU7
25872Please respect copyright.PENANAYU6hbm8Tz6
"Lumayan." Puji Heru.25872Please respect copyright.PENANA0mV6CyJSCI
25872Please respect copyright.PENANADNXIGlozHy
Kaki Heru terangkat tinggi dan terarah kewajah Doni. Reflek Doni mundur kebelakang, tapi tetap tidak bisa menghindari tendangan Heru.25872Please respect copyright.PENANAV0Sbadkcyi
25872Please respect copyright.PENANA6bNpfeAvUl
Pipi kanan Doni memerah akibat tendangan Heru walaupun tidak telak.25872Please respect copyright.PENANApSVQ3dCIeN
25872Please respect copyright.PENANAw4vzR8k6u0
Heru maju ke depan, ia melakukan uppercut kearah dagu Doni, dengan cepat Doni mengangkat kedua tangannya sembari menurunkan dagunya. Buuk Tinju Heru tepat mengenai kedua lengan Doni. Walaupun pukulan Heru berhasil di tangkis tapi tetap saja menimbulkan efek di kedua lengannya.25872Please respect copyright.PENANA4XDVTCrJwe
25872Please respect copyright.PENANA8b5tdgZYMj
Lalu kemudian di susul oleh pukulan tangan kirinya, dan kali ini Doni tidak sempat menghindar.25872Please respect copyright.PENANAddB69RrcPr
25872Please respect copyright.PENANArxzPnx60vJ
Kaki kanan Heru maju satu langkah, dan dengan gaya memutar ia melayangkan kaki kirinya kearah kepala Doni, beruntung kali ini Doni berhasil menghindarinya dengan sedikit menunduk. Andai saja ia telat menghindar, satu tendangan Heru barusan bisa saja menjadi akhir dari pertempuran malam ini.25872Please respect copyright.PENANANdLeUe81Es
25872Please respect copyright.PENANARxMEcZFvzT
"Hampir saja, sekarang giliran gue.." Gumam Doni.25872Please respect copyright.PENANAoiSU779fSl
25872Please respect copyright.PENANAbiZ8k3rm08
Doni mundur satu langkah, kemudian tangan kanannya melakukan pukulan menyilang. Heru yang belum siap hanya pasrah ketika wajahnya terpaksa menerima pukulan Doni dari jarak yang ideal.25872Please respect copyright.PENANAEBovShPcjj
25872Please respect copyright.PENANAbxTXkCY9UI
Tanpa membuang kesempatan, tangan kiri Doni menghantam wajah kanan Heru, dan di balas dengan satu pukulan telak di ulu hati Doni.25872Please respect copyright.PENANAcwXuB3qbLC
25872Please respect copyright.PENANAvw2SJ4neyw
Mereka berdua mundur beberapa langkah sembari mengatur nafas mereka yang mulai tersengal-sengal.25872Please respect copyright.PENANAvX51fSJYBs
25872Please respect copyright.PENANAogiA7tYdeW
Heru langsung menerjang Doni, beberapa pukulannya berhasil di tepis Doni. Kaki kanan Doni menerjang lengan Heru, lalu di susul pukulan tangan kirinya di wajah Doni.25872Please respect copyright.PENANAIDhxrJAer5
25872Please respect copyright.PENANAbwdLzjNxrm
Buuuuk...25872Please respect copyright.PENANAnh4RR9ZABs
25872Please respect copyright.PENANAN0kUz8f55x
"Bangsaaaaat..." Pekik Heru di dalam hati.25872Please respect copyright.PENANAkdXqj0IOAM
25872Please respect copyright.PENANAupHnC5gjzL
Tubuhnya langsung sempoyongan setelah menerima pukulan telak di wajahnya. Kemudian di susul beberapa pukulan kombinasi yang di lakukan Doni. Yang bisa Heru lakukan hanyalah menangkis setiap pukulan yang di lepaskan Doni ke wajahnya. Dan sesekali mencoba membalasnya.25872Please respect copyright.PENANA1e9CHJYhKa
25872Please respect copyright.PENANAzEa1Re5YOc
Tapi balasan Heru sama sekali tidak terasa bagi Doni, itu terlihat dari senyuman Doni kearah Heru, membuat pemuda itu makin kalap, dan berusaha memukul Doni berulang kali yang dengan muda di tangkis.25872Please respect copyright.PENANADckDqik1an
25872Please respect copyright.PENANABDLfCvloUy
Sanking kesalnya, Heru lupa untuk melindungi perutnya. Dan hal tersebut di manfaatkan Doni dengan memukul perut Heru sekuat tenaga.25872Please respect copyright.PENANARY9WGjruUe
25872Please respect copyright.PENANAZfVkSMxnj1
"Hooeek..." Heru memuntahkan darah dari mulutnya.25872Please respect copyright.PENANAzOzNFT68T9
25872Please respect copyright.PENANAKpZEKEPILw
"Selesai." Ujar Doni, sembari mengalungkan tangannya di leher Heru, dan menariknya ke bawah. Pada saat bersamaan lututnya sudah siap menghantam wajah Heru.25872Please respect copyright.PENANAYNQdxCh7pQ
25872Please respect copyright.PENANAf8PHWrW91A
"Anjing!" Umpat Heru.25872Please respect copyright.PENANAnVtCr1kVEf
25872Please respect copyright.PENANAP17hIo1160
Buuuk...25872Please respect copyright.PENANAsjCCDUqbkw
25872Please respect copyright.PENANApEZRx4Wd0E
Tubuh Heru kehilangan tenaga, ia roboh kelantai dengan wajah bersimbah darah. Di perkirakan hidungnya patah, dan beberapa giginya tanggal.25872Please respect copyright.PENANA6SN4DEk3X0
25872Please respect copyright.PENANAhcotOC8oam
Doni mencekik Heru, ia berniat ingin menghabisi Heru dengan satu pukulan lagi. Ketika tinjunya hampir mengenai wajah Heru, tiba-tiba seseorang menerjang pinggangnya hingga ia terjungkal ke samping.25872Please respect copyright.PENANAjUhqQu8JlJ
25872Please respect copyright.PENANAjjFCDi4VzL
Pablo berdiri tegak setelah menendang Doni yang tengah meringis kesakitan.25872Please respect copyright.PENANAw3TB3NnelY
25872Please respect copyright.PENANALZUAzhH9I2
"Cukup!" Ucapnya tenang. "Kalian Bawak Heru ke klinik sekarang juga." Perintah Pablo. Bagong dan beberapa temannya segera membopong tubuh Heru.25872Please respect copyright.PENANADgZSyWldnZ
25872Please respect copyright.PENANAaTsm3lUQMr
"Selamat Lo sekarang bos baru di sini." Ucap Bang Yan sembari menepuk pundak Doni.25872Please respect copyright.PENANA1I6WRF8fjH
25872Please respect copyright.PENANAJJJdkhigJg
Doni tersenyum sinis. Ia mengambil kaosnya lalu pergi meninggalkan kamar Heru. Baginya menjadi yang terkuat di asrama Al Fatih tidaklah penting.25872Please respect copyright.PENANAcrQluYENu3
25872Please respect copyright.PENANAaO8OpObdKB
*****25872Please respect copyright.PENANAjAC5F7hjpB
25872Please respect copyright.PENANAlPrR6iEzBv
"Astaghfirullah Rayhan..."25872Please respect copyright.PENANAE13y9esv3m
25872Please respect copyright.PENANAfGeY6zsywS
Zaskia menjerit ketika melihat Rayhan yang masih tidur di dalam kamarnya. Bukan karena adiknya telat bangun, tapi karena lagi-lagi ia mendapatkan celana adiknya basah karena terkena sperma. Dan itu artinya, ia lagi-lagi harus mencuci celana Rayhan yang penuh dengan lendir yang lengket.25872Please respect copyright.PENANAoaTk3MQbSB
25872Please respect copyright.PENANAq3jp8QMV46
Teriakan Zaskia tentu saja membangunkan Rayhan. Dengan ekspresi tanpa dosa, Rayhan menatap Zaskia dengan penuh heran.25872Please respect copyright.PENANA2xfLb3kYlO
25872Please respect copyright.PENANA0Wd6o5z8Rm
"Kenapa si Kak, pagi-pagi udah teriak." Gerutu Rayhan.25872Please respect copyright.PENANA7RTLVRXLVD
25872Please respect copyright.PENANAytcq2KEyK9
Zaskia mendesah pelan. "Lihat tuh celana kamu." Tunjuk Zaskia. Rayhan buru-buru menarik selimutnya. "Setiap hari Kakak harus nyuci celana kamu yang bauk sperma itu. Bisa gak si, sehari saja kamu gak mimpi basah." Omel Zaskia, dia mendekap dadanya dengan kedua tangannya yang terlipat.25872Please respect copyright.PENANAx5GlBzYzvk
25872Please respect copyright.PENANAQ0XnL58w33
"Eh anu Kak."25872Please respect copyright.PENANA0oAX4cHOvd
25872Please respect copyright.PENANAZ5BmmWLd2Z
"Anu-anu... Emangnya kamu tiap malam ngayalin siapa? Kok bisa setiap malam mimpi basah. Kalau sesekali Kakak bisa maklum, tapi kalau sampai setiap hari, ini sudah keterlaluan." Cerocos Zaskia, yang tidak habis pikir dengan kelakuan Rayhan.25872Please respect copyright.PENANAoUfTIpAK1I
25872Please respect copyright.PENANAp8hXCPndEl
Rayhan menggaruk kepalanya. "Ini semua salah Kakak yang terlalu cantik. Setiap malam aku mimpiin Kakak! Dan berharap benar-benar bisa ngentotin Kakak." Ingin Rayhan mengatakan hal tersebut, tapi tentu saja ia tidak berani untuk berterus terang.25872Please respect copyright.PENANALkQtmFrqYq
25872Please respect copyright.PENANAw0DySShnjr
"Maaf Kak." Akhirnya yang keluar hanya kalimat itu.25872Please respect copyright.PENANAqKDeAyn3Ro
25872Please respect copyright.PENANAy5MeUt5G7B
"Sudah sana, siap-siap mandi wajib. Habis itu shalat." Suruh Zaskia. Habis memarahi adiknya ia segera keluar dari kamar Rayhan yang masih shock karena habis di marahi Kakaknya.25872Please respect copyright.PENANACUkgA0zW7o
25872Please respect copyright.PENANAusuwmRCmY0
Zaskia benar-benar bingung dengan kelakuan Rayhan. Bagaimana mungkin ada orang yang mimpi basahnya setiap hari. Ini pasti karena pikiran adiknya yang telah rusak, karena terlalu sering membayangkan adegan tak senonoh. Entah bagaimana caranya untuk menghilangkan kebiasaan Rayhan, agar tidak mimpi basah lagi.25872Please respect copyright.PENANA00RlTkNGS5
25872Please respect copyright.PENANAMpfoHCxhez
Ia membuka pintu kamar mandi, melepas bagian bawah mukenanya berikut dengan dalamannya dan menyisakan mukena bagian atas.25872Please respect copyright.PENANAme6YLj2iPV
25872Please respect copyright.PENANAddILpBosxK
Zaskia berjongkok sembari sedikit mengangkat mukena bagian atas agar tidak terkena air urinenya ketika ia buang air kecil.25872Please respect copyright.PENANA5FaxAabspe
25872Please respect copyright.PENANA0Kv90JiuZ8
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr...25872Please respect copyright.PENANA1S7AIgO83T
25872Please respect copyright.PENANAqmvhu6trAH
Ketika lagi asyik menikmati momen buang hajat, tiba-tiba pintu kamar mandinya terbuka. Sosok Rayhan masuk ke kamar mandi sembari menenteng handuk di pundaknya. Mata Zaskia membulat sempurna melihat adiknya yang baru masuk ke kamar mandi tanpa melihat kearahnya.25872Please respect copyright.PENANArXbF0PxWsJ
25872Please respect copyright.PENANADB1DsrbiWH
"Rayhan!" Tegur Zaskia.25872Please respect copyright.PENANAaojT5HCFW8
25872Please respect copyright.PENANAeHaDPVbN9a
Tubuh Rayhan mendadak kaku, ketika mendapati Kakak kandungnya yang tengah berjongkok hanya memakai bagian atas mukena, sementara bagian bawahnya terbuka lebar, memamerkan memeknya yang tembem tanpa rambut kemaluan yang menempel di pubiknya.25872Please respect copyright.PENANAPRXN8CJ1jB
25872Please respect copyright.PENANAdaaopLyrri
Gleeek...25872Please respect copyright.PENANAbl00iSFwOG
25872Please respect copyright.PENANALC9tVRmLZR
Rayhan menelan air liurnya, sembari mengusap bibirnya dengan lengannya.25872Please respect copyright.PENANAniFaggZmWf
25872Please respect copyright.PENANAPELAZ5RkCZ
"Kakak ngapain?" Pertanyaan tolol itu meluncur dari bibir Rayhaan.25872Please respect copyright.PENANAMkjklANlMh
25872Please respect copyright.PENANAlkwRrZnKxx
"Emang kamu gak liat Kakak ngapain?" Tanya Zaskia.25872Please respect copyright.PENANAzqv83HydVb
25872Please respect copyright.PENANAnnVKzLyZxP
Tentu saja Rayhan lihat, dan ia melihat jelas ketika air urine Kakak kandungnya mengucur deras ke dalam closet hingga akhirnya berhenti. Proses buang air kecil Zaskia tentu terekam jelas di ingatan Rayhan.25872Please respect copyright.PENANAsBrfVZZpw9
25872Please respect copyright.PENANAExfEjzK5fE
"Eh iya, kakak lagi kencing ya, hehehe..." Sambil garuk-garuk bagian belakang kepalanya.25872Please respect copyright.PENANAcdTyGh2Gae
25872Please respect copyright.PENANAiuCKOKsPJV
"Itu tau pake tanya lagi." Omel Zaskia.25872Please respect copyright.PENANAwvR5pwt5Gu
25872Please respect copyright.PENANA7Q41p5SL5t
"Aku kan gak tau kalau Kakak lagi pipis! Lagian kebiasaan pintu kamar mandi gak di kunci." Ucap Rayhan santai. Sembari melepas pakaiannya.25872Please respect copyright.PENANAEjZs7SyE7O
25872Please respect copyright.PENANAl74KXLLkS3
"Eh mau ngapain?"25872Please respect copyright.PENANANQmgXCCzjV
25872Please respect copyright.PENANAilcv26vM0U
"Mandi Kak." Jawab Rayhan santai. "Kan tadi Kakak suruh aku mandi." Sambung Rayhan, ia menarik turun celana pendeknya dan memamerkan kontolnya yang seukuran pisang ambon.25872Please respect copyright.PENANA5Yc1LUXTNo
25872Please respect copyright.PENANAiDncQ9EKCv
"Astaghfirullah Ray!" Protes Zaskia.25872Please respect copyright.PENANAjdN7mEiLJV
25872Please respect copyright.PENANAIicFzSUU8n
Rayhan melirik memek Kakaknya. "Apa lagi si Kak?"25872Please respect copyright.PENANAupWVf4eNsH
25872Please respect copyright.PENANABS760pO79L
"Kamu tuh ya, pake telanjang di depan Kakak! Gak sopan tau gak." Lagi-lagi Zaskia mengomel, tapi matanya itu malah gak berpaling dari kontol Adiknya.25872Please respect copyright.PENANAANBF35p5d5
25872Please respect copyright.PENANAu6AYWgiPRn
"Apaan si Kak! Kayak gak pernah lihat Ray telanjang aja." Ucap Rayhan santai, sembari mengguyur tubuh telanjangnya dengan air di dalam bak mandi.25872Please respect copyright.PENANA0u7XplvdgO
25872Please respect copyright.PENANAWCA8lxBueY
Zaskia kehabisan kata-kata, apa yang di katakan Rayhan memang benar. Dia sudah beberapa kali melihat Adiknya telanjang. Bahkan ia pernah memandikan Rayhan dalam keadaan telanjang bulat. Pengalaman tersebut tak akan pernah di lupakan Zaksia.25872Please respect copyright.PENANAxKxE7pajWH
25872Please respect copyright.PENANAW0wnbsDKoD
Sebagai wanita normal, ia sangat kagum dengan bentuk dan ukuran kontol Rayhan. Apa lagi kontol Rayhan, adalah kontol pria dewasa pertama yang ia lihat, sehingga meninggalkan kesan tersendiri baginya.25872Please respect copyright.PENANAxcrwDilb08
25872Please respect copyright.PENANAJkampcznpf
Wajah Zaskia merona merah ketika melihat Rayhan menggosok kontolnya dengan gerakan perlahan. Sanking tegangnya Zaskia sampai lupa bernafas. Ia merasakan suhu tubuhnya menjadi panas, walaupun kondisi kamar mandi yang cukup dingin, tapi Zaksia malah berkeringat.25872Please respect copyright.PENANAgWixBVszak
25872Please respect copyright.PENANA25PZjVMkjI
Melihat Kakaknya yang setengah sadar dengan kondisi mereka saat ini membuat Rayhan semakin berani.25872Please respect copyright.PENANAWGQyBoV8mL
25872Please respect copyright.PENANA3EzdxyfbeZ
Ia berjalan kearah Kakaknya dengan kontol yang menggantung. "Maaf ya Kak, mau ambil sabun." Ujar Rayhan, ia berdiri di depan Zaskia sembari menggapai sabun yang ada di dekat Kakaknya.25872Please respect copyright.PENANAiOESgtNpbX
25872Please respect copyright.PENANAqCBTbfIWFC
"Eh..." Kaget Zaskia.25872Please respect copyright.PENANAp2PBDkPMNm
25872Please respect copyright.PENANAJP5DYpEeoL
Bayangkan saja, kontol Rayhan tepat di depan wajahnya. Dan hanya beberapa senti lagi kontol besar Rayhan akan menyentuh wajahnya.25872Please respect copyright.PENANA5YflkaJOpb
25872Please respect copyright.PENANARs8IayXhNy
Mata Zaksia tak berkedip menatap setiap jengkal kontol Rayhan yang berotot. Dengan sengaja Rayhan berlama-lama mengambil sabun yang ada dinding tepat di sampingnya yang sedang berjongkok diatas closed.25872Please respect copyright.PENANAbaIuSFZI1Z
25872Please respect copyright.PENANAmNhXjhouiy
Kemudian Rayhan melumuri badannya dengan busah sabun. Ketika ia menyabuni tubuhnya tiba-tiba sabun di tangannya melompat kearah closed sampai masuk ke dalam closed.25872Please respect copyright.PENANAb8HoJe4H8c
25872Please respect copyright.PENANA3MdEFUgOx8
"Waduh..." Kaget Rayhan.25872Please respect copyright.PENANA44aVgf5DH7
25872Please respect copyright.PENANAcDYpAeOFMB
Kemudian Rayhan berjongkok di depan Zaskia, tangannya terjulur diantara kedua kaki Zaskia yang terbuka untuk mengambil sabun.25872Please respect copyright.PENANAgeC8h8ohuz
25872Please respect copyright.PENANAWPYZEQ38o4
"Mau ngapain kamu Dek?" Wajah Zaskia makin tegang.25872Please respect copyright.PENANAeirfDGhlDm
25872Please respect copyright.PENANAZoX8X2Z5E6
"Ambil sabun Kak." Jawab Rayhan enteng.25872Please respect copyright.PENANAczQxW34mft
25872Please respect copyright.PENANAAFrQ6LjtVA
"Eh..." Zaskia tersentak kaget ketika merasakan lengan Rayhan menyentuh bibir memeknya.25872Please respect copyright.PENANAatDeqXBTU1
25872Please respect copyright.PENANAACRzSXCuim
"Angkat sedikit pantatnya Kak, susah ni." Pinta Rayhan.25872Please respect copyright.PENANAIBfgkUkatr
25872Please respect copyright.PENANAKNOahwW0FQ
Zaskia berusaha mengangkat pantatnya, tapi tentu saja tidak muda, karena posisinya yang masih jongkok.25872Please respect copyright.PENANATUqgYn3KCQ
25872Please respect copyright.PENANAWCUnfIgp8R
Tanpa sepengetahuan Zaskia, Rayhan dengan sengaja menggodanya. Ia menggerakkan tangannya maju mundur dengan perlahan, menggesek bibir memek Kakaknya yang terasa hangat karena lendir kewanitaannya. Mata Zaskia membeliak, merasakan sensasi geli-geli nikmat, ketika bibir memeknya bersentuhan dengan kulit lengan Rayhan yang kasar.25872Please respect copyright.PENANAccEVsDkIs7
25872Please respect copyright.PENANAZYrE1bTa7R
"Engg... Dek!"25872Please respect copyright.PENANA40a92oSO50
25872Please respect copyright.PENANAHT4oqjuBHE
"Iya Kak."25872Please respect copyright.PENANAostam1W6ty
25872Please respect copyright.PENANAH75NFcZ9pt
Zaskia menggigit bibirnya, hingga terlihat sensual di mata Rayhan. "Sha... Sabhun-nya dah... Dhaapaaat.... Ughkk... Belum?" Tanya Zaskia terbata-bata. Pinggulnya turun naik kegelian.25872Please respect copyright.PENANAbfhsJzhKq5
25872Please respect copyright.PENANA6kQFATwLOZ
"Belum kak."25872Please respect copyright.PENANAixy0NmP8Jt
25872Please respect copyright.PENANAz6RZI783P6
Zaskia membuang muka kearah bak mandi. Nafasnya memburu dan wajahnya memerah. Sementara di bawah sana Rayhan semakin intens menggerakan tangannya maju mundur, menggosok memek Zaskia.25872Please respect copyright.PENANAjqt47udkkf
25872Please respect copyright.PENANArXDlZ3aMtv
Aneh... Memang sangat aneh, seharusnya ia tau apa yang di lakukan Adiknya saat ini kepada dirinya. Tapi anehnya, wanita Soleha itu malah diam, dan menganggap apa yang di lakukan Rayhan saat ini adalah benar, dan memang sudah seharusnya terjadi tanpa ia inginkan.25872Please respect copyright.PENANAbqihz6SUIf
25872Please respect copyright.PENANAa6NZmhlokO
Kesadaran Zaskia seakan di renggut. Sehingga iman dan logikanya tak sejalan dengan hatinya. Dan dengan mudahnya ia terjebak dengan permainan Adiknya.25872Please respect copyright.PENANAnViZjrPU55
25872Please respect copyright.PENANANvpCoHnmOv
Bahkan dia hanya diam ketika Rayhan dengan jelas membenamkan wajahnya di dekat selangkangannya. Sehingga ia dapat merasakan hembusan nafas Rayhan yang menerpa bibir memeknya.25872Please respect copyright.PENANA8LX0fwM1rE
25872Please respect copyright.PENANAMcOfVwkAKx
"Engkk... " Zaskia menarik nafas panjang, kedua matanya terpejam.25872Please respect copyright.PENANA4QBvldleZ3
25872Please respect copyright.PENANA1YQ0diMh3Q
Tanpa sadar ia menjepit kepala Rayhan dengan kedua pahanya, sementara tangan Rayhan semakin cepat menggosok bibir kemaluannya. Beberapa detik kemudian, tubuh mulus Zaskia bergetar, dan pinggulnya tersentak-sentak menyambut datangnya orgasme.25872Please respect copyright.PENANAzQ0X45WlyT
25872Please respect copyright.PENANAHU9juTKhL5
Rasanya nikmat yang luar biasa di rasakan Zaskia, ketika cairan cintanya merembes keluar dari sela-sela bibir memeknya di lengan Rayhan.25872Please respect copyright.PENANAvX57MfKIOD
25872Please respect copyright.PENANA8727HeGoSM
"Oughkk..." Ia melolong panjang.25872Please respect copyright.PENANAJAq1ao4t5R
25872Please respect copyright.PENANAO1dyZx1hha
Dalam diam Rayhan tersenyum karena berhasil membuat Kakak kandungnya orgasme. "Dapet Kak!" Ujar Rayhan berat. Karena dirinya juga saat ini sangat bernafsu.25872Please respect copyright.PENANAlPhFjo2Kdx
25872Please respect copyright.PENANAyHDBJMqEH1
"Eh... Iya!"25872Please respect copyright.PENANAAd1VYo8HDW
25872Please respect copyright.PENANAZgxAH4OnnI
Zaskia buru-buru merenggangkan kakinya agar kepala Adiknya terbebas dari dekapan pahanya. "Lain kali hati-hati dong Dek! Udah buang aja. Kotor itu." Suruh Zaskia, Rayhan segera membuang sabun tersebut ketempat kotak sampah yang ada di dalam kamar mandi.25872Please respect copyright.PENANAnWYCzHimdq
25872Please respect copyright.PENANAux37tuFoOb
Rayhan segera membilas tubuhnya yang penuh sabun itu. Selesai mandi, ia segera mengambil handuk dan melilitkan handuk tersebut ke tubuhnya.25872Please respect copyright.PENANAuDhLbljW1K
25872Please respect copyright.PENANA3CkcCxOwiA
"Kakak belum selesai pipisnya? Lama juga ya Kakak kalau lagi pipis." Ujar Rayhan, dengan wajah polos tapi penuh makna.25872Please respect copyright.PENANAzEumlqSriY
25872Please respect copyright.PENANABbvDNBgrUq
"I-ini baru selesai." Jawab Zaskia gugup.25872Please respect copyright.PENANAypqby4MgMZ
25872Please respect copyright.PENANAsP2cBeBEiG
Zaskia baru sadar, kalau dirinya sudah lama selesai buang air kecil, bahkan tidak lama setelah Rayhan masuk ke kamar mandi, ia sudah selesai buang air kecil. Tapi anehnya ia masih jongkok di situ dan melihat Rayhan mandi, bahkan ia masih diam ketika Rayhan hendak mengambil sabun beberapa menit yang lalu.25872Please respect copyright.PENANALtBR2oFgwC
25872Please respect copyright.PENANASAtuqKfDiK
Kenapa? Kenapa aku jadi bodoh seperti ini? Ya Tuhaaaan... Sebenarnya ada apa denganku, tadi itu... Ya Tuhan...25872Please respect copyright.PENANApIfcvpiPYP
25872Please respect copyright.PENANAaEf5HuMoXL
"Kakak sudah shalat?" Tanya Rayhan.25872Please respect copyright.PENANAyNnokK3qMu
25872Please respect copyright.PENANANJP3ns40ep
"Eh..."25872Please respect copyright.PENANAC5bHRyPZbA
25872Please respect copyright.PENANAG0sXfHw5i8
Rayhan tersenyum tipis. "Jangan lupa mandi wajib." Ucap Rayhan nyaris tidak terdengar. Zaskia hanya melongok melepas kepergian Rayhan.25872Please respect copyright.PENANAkcjvGzZxKG
25872Please respect copyright.PENANAIu6w1wE5o7
"Ya Tuhaaaan..."25872Please respect copyright.PENANAc8rtezDmiO
25872Please respect copyright.PENANAIolLZhDAPW
Zaskia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Baru kali ini ia merasa sangat malu di hadapan Adiknya. Ingat, malu bukan marah.25872Please respect copyright.PENANABvEc8WQFfZ
25872Please respect copyright.PENANAnYd4krKyao
****25872Please respect copyright.PENANAWAn4KUQ3tX
25872Please respect copyright.PENANA6rxd5XczkV
Jam istirahat di kantin santri...25872Please respect copyright.PENANAAanrzPj3ON
25872Please respect copyright.PENANA2iBt6yMNj4
Seperti biasanya kantin pesantren selalu ramai di kunjungi oleh beberapa santri Al-tauhid. Bahkan beberapa ustad dan staf ponpes Al-tauhid ikut membaur di sana, menghabiskan waktu mereka hingga jam istirahat berakhir.25872Please respect copyright.PENANAhdZOqN3oXk
25872Please respect copyright.PENANAM9ArHZRSf5
Di pojokan kantin, Rayhan, Azril, Doni dan Nico tengah membahas rencana besok siang setelah shalat Jum'at.25872Please respect copyright.PENANA4hOSBFJjSQ
25872Please respect copyright.PENANAUAbxzIqETg
"Muka Lo kenapa lebam gitu?" Tanya Rayhan heran.25872Please respect copyright.PENANACbCCG2aF1D
25872Please respect copyright.PENANAI12rH91hTE
Doni nyengir. "Biasa." Jawab Doni, tidak begitu mengubris ke khawatiran ketiga temannya. Toh baginya luka yang di alaminya tidak begitu parah.25872Please respect copyright.PENANAi1GZQzu3i4
25872Please respect copyright.PENANAxpbImjGG34
"Lo berantem? Sama siapa?" Tanya Azril.25872Please respect copyright.PENANAniopPHhowF
25872Please respect copyright.PENANAutofU634o8
"Heru..." Jawab singkat Doni.25872Please respect copyright.PENANAR5qkVZGaqg
25872Please respect copyright.PENANAVFVArL2FI6
"Hogk... Hogk... Hogk..." Nico sampai terbatuk mendengar jawaban Doni.25872Please respect copyright.PENANAcQbfY4peFM
25872Please respect copyright.PENANAtihUCqBxpJ
"Lo gak apa-apa?"25872Please respect copyright.PENANA4fFi2YTipR
25872Please respect copyright.PENANAiKMFv1iFtO
"Serius, Lo berantem dengan Heru?" Potong Nico mengabaikan pertanyaan Rayhan. "Gilaaa... Kenapa Lo gak bilang sama gue, pantesan semalam Lo ngilang." Rutuk Nico, ia sudah lama sekali ingin melihat Doni berkelahi. Tapi pupus sudah harapan Nico. Ngehek...25872Please respect copyright.PENANAWoOTI4SHXQ
25872Please respect copyright.PENANASaelPx6LP4
"Gue baik-baik aja, cuman sedikit bonyok. Yang penting sekarang kita punya kekuatan, kalau seandainya saja pihak Hamka mau main keroyokan." Jelas Doni.25872Please respect copyright.PENANAjUstk36Gmx
25872Please respect copyright.PENANASizp8rApG7
"Lo udah ngomong sama anak-anak."25872Please respect copyright.PENANAvIHrgEJ865
25872Please respect copyright.PENANAhtwq2CDj0z
Doni mengangguk. "Sudah, dan kebetulan ternyata mereka juga punya dendam lama sama anak-anak Hamza. Tapi sayangnya Heru terlalu pengecut." Doni tersenyum sinis, mengingat pengakuan salah satu temannya di asrama.25872Please respect copyright.PENANA08DTz3NLOE
25872Please respect copyright.PENANAyWxqogGqtE
"Bagus..." Ucap Nico senang.25872Please respect copyright.PENANAfUG5BgvZCM
25872Please respect copyright.PENANAwkwIeFAA1N
Rayhan menyandarkan punggungnya di kursi kantin. "Sory ya bro, gara-gara gue Lo sampe repot kayak gini." Ujar Rayhan tidak enak hati kepada sahabatnya. Doni menepuk pelan pundak sahabatnya.25872Please respect copyright.PENANArqPjvTbUq1
25872Please respect copyright.PENANA4x8Stq83DY
"Itulah gunanya sahabat." Ucap Doni.25872Please respect copyright.PENANAbpvKJ7dlrB
25872Please respect copyright.PENANA2d3pSKORQn
"Yups, benar." Timpal Nico.25872Please respect copyright.PENANA4Yx7TZWHt9
25872Please respect copyright.PENANAT9NFkRYjdI
Sementara Azril hanya diam, karena ia merasa pokok permasalahannya ada pada dirinya. Tapi sayangnya ia tidak bisa membantu apapun.25872Please respect copyright.PENANAD3v1xvyN6Q
25872Please respect copyright.PENANA6waIDaYwbC
****25872Please respect copyright.PENANA49g6Ekajxc
25872Please respect copyright.PENANAPCJ5qGExi4
25872Please respect copyright.PENANAnoaqEaCyYL
25872Please respect copyright.PENANAT03kvD6eOw
25872Please respect copyright.PENANA35avqOILBC
25872Please respect copyright.PENANAr32eYvVdSo
25872Please respect copyright.PENANAmi5kCu0bJW
25872Please respect copyright.PENANAriWWQQrX2q
Di dalam kelas para santriwati terlihat begitu ramai, padahal sudah lima belas menit yang lalu jam pelajaran di mulai, tapi kelas tetap kosong, sehingga di manfaatkan oleh para santriwati untuk bercanda gurau, hingga menimbulkan kegaduhan di dalam kelas.25872Please respect copyright.PENANActESs68Tgu
25872Please respect copyright.PENANAsZDLmlUppw
Sementara seorang Ustadza yang seharusnya mengajar siang ini, malah tengah bermesraan dengan seorang pria yang tak lain hanya seorang petugas kebersihan.25872Please respect copyright.PENANAbZOs0yoJQY
25872Please respect copyright.PENANAtpeSUSvKSG
Ustadza Dwi, tampak lupa akan tanggung jawabnya untuk mendidik murid-muridnya, demi kesenangan sesaat yang bisa menjerumuskannya ke neraka. Ilmu agama yang ia miliki, seakan tidak bisa untuk menyadarkan perbuatannya saat ini.25872Please respect copyright.PENANABaLBQc87ws
25872Please respect copyright.PENANAjbMxRPm63t
"Masih mau lagi Ustadza?" Goda Imbron.25872Please respect copyright.PENANAo1QxWf0SeX
25872Please respect copyright.PENANA0T4sCy09dt
Ustadza Dwi tersipu malu sembari menganggukkan kepalanya. "Iya Pak, kalau Bapak gak sibuk." Jawab Ustadza Dwi sembari membelai kontol Pak Imbron yang beberapa menit lalu mengantarkannya ke surga dunia.25872Please respect copyright.PENANAwBKfhGVaMo
25872Please respect copyright.PENANAf40TNOKclF
"Ngentotin Ustadza lebih penting dari pada pekerjaan lain." Jawab Pak Imbron.25872Please respect copyright.PENANAi7lekEfgIP
25872Please respect copyright.PENANAW2pPu4LRmW
"Bapak bisa aja."25872Please respect copyright.PENANAs1KsGBQCEu
25872Please respect copyright.PENANA2St4Ewq28N
Pak Imbron mengangkat dagu Ustadza Dwi, dia melumat mesrah bibir Ustadza Dwi. Tangan kekarnya menyusuri bukit kecil yang di tumbuhi rambut hitam yang tak begitu lebat Daging kenyal itu dirasakan sudah sangat lembab.25872Please respect copyright.PENANA9NT3VxvTtT
25872Please respect copyright.PENANAnJEiP5yyLu
Jari tengah Pak Imbron menggosok lembut clitoris Ustadza Dewi, sementara ciumannya semakin panas.25872Please respect copyright.PENANAas6YP40WP8
25872Please respect copyright.PENANAUr0BqqQx0N
"Ganti gaya Pak." Pinta Ustadza Dwi.25872Please respect copyright.PENANAOmknCaEfX9
25872Please respect copyright.PENANA2lgKMFfB8Y
Dia naik keatas tubuh Pak Imbron dengan posisi 69. Ia mengangkangi wajah Pak Imbron, menyodorkan memeknya kepada Pak Imbron. Sementara jari lentik membelai kontol Pak Imbron yang hampir setiap hari menyinggahi memeknya yang haus akan kontol besar seperti Pak Imbron.25872Please respect copyright.PENANAJwxauMKY53
25872Please respect copyright.PENANAw5nnRkS574
Lidahnya terjulur menyapu kepala kontol Pak Imbron. "Sluuuppss... Sluuuppss... Sluuuppss... Kontol Bapak enak sekali, bikin saya ketagihan Pak." Puji Ustadza Dwi, dia melahap kontol Pak Imbron dengan mulutnya.25872Please respect copyright.PENANAWeZRW17OEk
25872Please respect copyright.PENANAIr99oBrY0o
"Memek Bu Ustadza juga bikin nagih." Jawab Pak Imbron. Dia menusukan satu jarinya ke dalam memek Ustadza Dwi. Semetara lidahnya menjilati daging mungil berwarna kemerah-merahan di sela-sela lipatan memek Ustadza Dwi. "Sruuupss... Sruuupss... Sruuupss..." Secara bersamaan lidah dan jarinya merangsang memek Ustadza Dwi.25872Please respect copyright.PENANA7j0oyJOFxN
25872Please respect copyright.PENANAXNHLKPniO7
Dengan mata merem melek keenakan, Ustadza Dwi tampak kesulitan berkonstrasi mengoral kontol Pak Imbron. Sembari menghisap kontol Pak Imbron, jemari Ustadza Dwi membelai kantung telurnya.25872Please respect copyright.PENANACkJotrL8pK
25872Please respect copyright.PENANAyTFNBd00Wg
Selama beberapa menit mereka saling mengoral, hingga tiba akhirnya daging kenyal itu di masuki oleh kontol Pak Imbron yang sekeras besi.25872Please respect copyright.PENANAPvf3njFnpG
25872Please respect copyright.PENANAnn3X52uOUK
Ustadza Dwi mengangkangi kontol Pak Imbron, di menuntun kontol Pak Imbron kearah memeknya.25872Please respect copyright.PENANAn1cU5kAZuO
25872Please respect copyright.PENANAXPcQ9lBCaa
"Sssttt..." Ustadza mendesis nikmat.25872Please respect copyright.PENANAZnberHxrW2
25872Please respect copyright.PENANAJW3GgjiuX6
Kedua tangan Pak Imbron mencengkram payudara montok Ustadza Dwi. "Tekan lebih dalam Bu." Pinta Pak Imbron, yang keenakan di jepit memek Ustadza Dwi.25872Please respect copyright.PENANA5IjKsXd589
25872Please respect copyright.PENANAcIouaMrAYH
"Aahkk... Enak sekali." Suara Ustadza Dwi melengking, merasakan gesekan antara dinding kemaluannya dengan kulit kontol Pak Imbron yang memiliki tekstur kasar. Hingga akhirnya kontol Pak Imbron masuk seluruhnya ke dalam memeknya.25872Please respect copyright.PENANAxaFkXtMJue
25872Please respect copyright.PENANAAxDw4h8rqG
Dengan perlahan Ustadza Dwi mengangkat pinggulnya, lalu menurunkannya kembali. Ia melakukan gerakan tersebut berulang kali, dan semakin lama semakin cepat.25872Please respect copyright.PENANAaap6uMGbdJ
25872Please respect copyright.PENANArtzWApzGR5
Rasa nikmat yang di berikan kontol Pak Imbron, membuat Nurul makin menggila. Dia menggerakkan pinggulnya dengan gaya ngebor, dan menghentak hingga kepala kontol Pak Imbron beberapa kali menyentuh dinding rahimnya.25872Please respect copyright.PENANAZyOBn6yNeC
25872Please respect copyright.PENANAlZqOJr0Vp2
Gerakan erotis Ustadza Dwi, membuat Pak Imbron harus berkerja lebih ekstra agar tidak sampai keluar lebih cepat. Belum lagi ulekan memek Ustadza Dwi yang selama meremas-remas kontol Pak Imbron. Untuk mengalihkan rasa nikmat yang di berikan Ustadza Dwi, Pak Imbron menggigit lidahnya, dan cara ini ternyata cukup berhasil.25872Please respect copyright.PENANAXprlRtpf7z
25872Please respect copyright.PENANASAi4Z2amJT
"Ganti gaya Bu." Pinta Pak Imbron.25872Please respect copyright.PENANAjV7CefF5Tv
25872Please respect copyright.PENANAszrHB87pjD
Ustadza Dwi mengangkat pinggulnya, tampak kontol Pak Imbron kini bermandikan lendir cintanya. "Sodok memek saya dari belakang Pak." Pinta Ustadza Dwi.25872Please respect copyright.PENANAxg8UYBiXwO
25872Please respect copyright.PENANA0U111bxxH8
"Siap Bu Ustadza." Kelakar Pak Imbron.25872Please respect copyright.PENANAySe4qhIAtc
25872Please respect copyright.PENANAE2Vg18HOp1
Ustadza Dwi menungging diatas tempat tidurnya yang spreinya sudah berantakan, dan basah karena keringat mereka yang bercampur dengan lendir.25872Please respect copyright.PENANAexZza1zeU0
25872Please respect copyright.PENANAQNrz8mRBKo
Dari belakang Pak Imbron kembali memposisikan kontolnya di depan lipatan memek Ustadza Dwi. "Bleeess..." Dengan satu dorongan kontol Pak Imbron amblas ke dalam memek Ustadza Dwi yang memang sudah sangat licin.25872Please respect copyright.PENANA5jCLoeXHmI
25872Please respect copyright.PENANAxbVOu0kefw
Kontol Pak Imbron kembali memompa memek Ustadza Dwi, sembari memegangi pinggulnya.25872Please respect copyright.PENANAxcLHEzHyAa
25872Please respect copyright.PENANAkqSiIMhmUp
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk....25872Please respect copyright.PENANAfk2DwjWohu
25872Please respect copyright.PENANA88KdctyoGX
Suara benturan kedua kelamin mereka terdengar menggema ke seluruh ruangan, di bumbui dengan suara erotis dari kedua mulut mereka.25872Please respect copyright.PENANA692KdxR5SY
25872Please respect copyright.PENANAZWOoGGiGyi
"Pak Imbron... Aahkk... Ssstt...."25872Please respect copyright.PENANAiMY86gzvA6
25872Please respect copyright.PENANATvIugjKrZq
Plak...25872Please respect copyright.PENANAVD6vhIiOH1
Plak...25872Please respect copyright.PENANANiUguyHCYF
Plak...25872Please respect copyright.PENANAtx0MPsfERo
25872Please respect copyright.PENANAwX13Pr214c
Berulang kali Pak Imbron menampar pantat Ustadza Dewi dengan kasar.25872Please respect copyright.PENANAqyxOHlOTnc
25872Please respect copyright.PENANA2lh4CeciGb
"Bu... Saya mau keluar." Desah Pak Imbron.25872Please respect copyright.PENANArAOnWAQvwf
25872Please respect copyright.PENANAzZ5CXHdl7v
Sang pejantan yang selama ini selalu berhasil membuat seorang Ustadza Dwi sampai terkencing-kencing kini harus menyerah. Ia melepaskan spermanya yang sudah berada di ujung kontolnya, menyiram rahim Ustadza Dwi hingga terasa penuh.25872Please respect copyright.PENANAN9MCtvkz7z
25872Please respect copyright.PENANAgqt41nHGVc
Tidak ingin kehilangan momen, Ustadza Dwi dengan liar menggerakan pinggulnya, mengejar kenikmatan yang ia damba-dambakan. Tapi apa daya, sang pejantan telah menyerah, sekeras apapun usahanya tidak membuahkan hasil. Yang ada kontol Pak Imbron semakin mengecil di dalam memeknya.25872Please respect copyright.PENANANIZrw64Htr
25872Please respect copyright.PENANAmJlgwRxdxL
Ploppss...25872Please respect copyright.PENANAmlIhJO6fdd
25872Please respect copyright.PENANAviZueh40CU
Kontol Pak Imbron terlepas dari dalam memek Ustadza Dwi, tampak sperma Pak Imbron mengalir di sela-sela kemaluan Ustadza Dwi.25872Please respect copyright.PENANAMZy3GGC1Sb
25872Please respect copyright.PENANAFYDggz5nIL
"Ayo Pak lagi." Pinta Ustadza Dwi.25872Please respect copyright.PENANAiVT3NwcCNK
25872Please respect copyright.PENANAcSLldyiZB7
Pak Imbron mendesah, ia telah kehilangan gairahnya. "Maaf Bu Ustadza, sudah tidak bisa lagi." Ucap Pak Imbron dengan sangat terpaksa.25872Please respect copyright.PENANAh5iKL2D3KI
25872Please respect copyright.PENANATf42etWjAL
"Sebentar lagi Pak."25872Please respect copyright.PENANA9NsmSMYRtk
25872Please respect copyright.PENANA66fZLD19yQ
Pak Imbron menggelengkan kepalanya. Ia tampak sangat kecewa karena Pak Imbron tidak bisa menuntaskan hasrat birahinya.25872Please respect copyright.PENANArtxPjyCCpr
25872Please respect copyright.PENANAaN9zCjjhNm
*****25872Please respect copyright.PENANAN3YotLzIxQ
25872Please respect copyright.PENANAQQU6PbEixc
"Mana si Imbron?"25872Please respect copyright.PENANAQMY5Ov3RhR
25872Please respect copyright.PENANAD7MUXMfMUi
"Mana aku tau! Sejak tadi pagi dia menghilang." Jawab Jaja yang tengah menginjak tumpukan sampai di dalam gerobak sampah.25872Please respect copyright.PENANA1GTD8LQ0HI
25872Please respect copyright.PENANAepK6VnP9Tx
"Akhir-akhir ini Pak Imbron sering sekali menghilang." Keluh Budi.25872Please respect copyright.PENANACOcjny2EKe
25872Please respect copyright.PENANAUgwhx6nXTK
"Tuh orangnya." Tunjuk Edi.25872Please respect copyright.PENANAIV63XeXnUh
25872Please respect copyright.PENANAHG9ZxbkxIB
Dari kejauhan Pak Imbron berjalan santai sembari bersiul ringan. Dari wajahnya terpancar kebahagiaan yang sulit di mengerti oleh teman-temannya.25872Please respect copyright.PENANAGH3haXDwAi
25872Please respect copyright.PENANAYISnmdIBzJ
Sebagai teman seprofesi, mereka tentu sangat kesal, karena sikap Pak Imbron yang seenaknya saja. Tapi tidak ada satupun yang berani menegur Pak Imbron. Selain Pak Imbron yang di tuakan, mereka juga takut akan latar belakang Pak Imbron yang seorang preman pasar. Dapat di lihat dari tato yang ada di lengan tangannya.25872Please respect copyright.PENANAHPBkORTlNO
25872Please respect copyright.PENANAH1fBX226uP
*****25872Please respect copyright.PENANA90OaBcMJZa
25872Please respect copyright.PENANA3Tm83vlf3F
25872Please respect copyright.PENANApCV2t92ucQ
25872Please respect copyright.PENANAa6IByxSaIK
25872Please respect copyright.PENANAKJ17doFq8w
25872Please respect copyright.PENANAIxwDhRoeyU
Zaskia menghampiri sahabatnya Julia yang sedang duduk di meja kerjanya. Ia tampak sibuk mengoreksi hasil ulangan harian yang ia berikan kepada murid-muridnya setiap satu bulan sekali. Saat melihat Zaksia, ia menghentikan sejenak pekerjaannya, sembari tersenyum menyapa Zaskia.25872Please respect copyright.PENANAsKAqLLhSNP
25872Please respect copyright.PENANA6Cv7oB8Tlb
Zaskia dengan wajah lesu nya, duduk di kursi kosong yang ada di depan meja Julia.25872Please respect copyright.PENANAKYQAIQo0Bj
25872Please respect copyright.PENANAP6GLHXPsCF
"Kamu kenapa lagi say!"25872Please respect copyright.PENANAteFcTWJuoV
25872Please respect copyright.PENANAeZvEKFPd2x
Zaskia menghela nafas perlahan. "Kejadian kemarin terulang lagi." Lirih Zaskia, ia membuang muka kearah sepasang bingkai foto presiden dan wakil presiden.25872Please respect copyright.PENANA2TRyIBKJyb
25872Please respect copyright.PENANArPkmkxlzfZ
"Maksudnya?"25872Please respect copyright.PENANAUqhQZXLD5C
25872Please respect copyright.PENANAVpdFo9RSFD
"Rayhan... Dia ngejerjain aku lagi, kayak waktu itu, saat aku mandikan dia." Jujur Ustadza Zaskia sembari merucutkan bibirnya. "Nyebelin banget kan." Keluh Zaskia, ia menatap dalam sahabatnya yang hanya tersenyum.25872Please respect copyright.PENANASt6OJtVLDz
25872Please respect copyright.PENANA5Q2Y0fnnlz
Julia mencondongkan badannya kedepan. "Entah Rayhan yang pintar, atau karena kamu sendiri yang suka di goda oleh adikmu." Ujar Julia, dia mengambil gelas yang ada di atas mejanya, dan meminumnya.25872Please respect copyright.PENANAqzM1CjndQf
25872Please respect copyright.PENANAOjTEzkltKz
"Maksudnya?"25872Please respect copyright.PENANAxrQs7KOnI3
25872Please respect copyright.PENANAAT30oscuDD
"Mungkin Uhkti gak sadar. Sebenarnya Uhkti sendiri yang suka di godain Rayhan, atau jangan-jangan Uhkti mulai kecanduan di nakalin Rayhan." Jelas Julia.25872Please respect copyright.PENANA4tdhllqJ4i
25872Please respect copyright.PENANA2fzKbM2b9c
"Kenapa bisa begitu."25872Please respect copyright.PENANAi9XzIwvCVQ
25872Please respect copyright.PENANAXMSEtyXGO8
Julia menghela nafas. "Coba Uhkti pikir lagi. Tidak mungkin Rayhan berani menggoda kamu berulang kali, kalau kamu sejak pertama sudah tegas kepada Rayhan. Misalkan kamu memarahinya atas perbuatannya." Julia menggelengkan kepalanya dengan sikap Zaskia.25872Please respect copyright.PENANADJUP45k2KP
25872Please respect copyright.PENANADcyK7JfHdj
"A-aku gak bisa marah sama dia." Aku Zaskia.25872Please respect copyright.PENANAtYTo8RIA0E
25872Please respect copyright.PENANAeZlGNB3lfS
"Aku ngerti kok! Anggap saja apa yang di lakukan Rayhan, hanyalah kenakalan biasa, bukan suatu yang harus di pikirkan." Ucap Julia, sembari menggenggam tangan Zaskia.25872Please respect copyright.PENANAzgJWlyN1Yi
25872Please respect copyright.PENANAGORO57spHy
"Ya, kamu benar." Zaskia tersenyum manis.25872Please respect copyright.PENANAUtLt5VHOjK
25872Please respect copyright.PENANA6lnE5hnjK7
*****25872Please respect copyright.PENANAypDTGe2Jnn