Kumandang Adzan dari masjid yang berada tidak jauh dari rumahnya, membangunkan Rayhan dari lelap tidurnya. Entah kenapa ia merasa ada sesuatu yang menyentuh selangkangannya. Saat ia membuka matanya, Rayhan tidak dapat berkedip memandang sosok bidadari yang tengah tertidur di sampingnya, dengan tangannya yang menindih selangkangannya.28605Please respect copyright.PENANA5TQU2Fi4Rz
28605Please respect copyright.PENANAbHbmoS3UXq
Ternyata tanpa sadar Zaskia malah tertidur di atas tempat tidur Rayhan yang tidak begitu besar sehingga jarak diantara mereka berdua sangat dekat sekali.28605Please respect copyright.PENANA9FQ6RilfEv
28605Please respect copyright.PENANAaU9SCH59po
Sanking dekatnya Rayhan dapat merasakan hembusan hangat dari nafas Zaskia yang menerpa sebagian wajahnya.28605Please respect copyright.PENANApm8ldY11u1
28605Please respect copyright.PENANAwS7skaQeSr
Tentu saja kesempatan mas itu tidak di sia-sia kan Rayhan, dengan iseng ia memasukan tangan Zaskia ke dalam celana pendeknya dengan perlahan agar Zaskia tidak sampai bangun, hingga ia dapat merasakan betapa halus telapak tangan Zaskia yang kini menyentuh langsung batang kemaluannya yang hangat.28605Please respect copyright.PENANAmk2na9JFyi
28605Please respect copyright.PENANAL9thXvFe5L
Cukup lama Rayhan menatap dan memandangi wajah cantik Zaskia. Hingga akhirnya dengan perlahan Zaskia membuka matanya. Reaksi pertama saat membuka matanya hampir sama dengan Rayhan, ia terdiam sejenak, menatap wajah Rayhan dengan tatapan penuh kegaguman dengan sosok Rayhan.28605Please respect copyright.PENANA4Xs8l7qbx6
28605Please respect copyright.PENANAw9Pe3RQTCJ
"Pagi Kak!" Sapa Rayhan serak.28605Please respect copyright.PENANAjbBazKuMYF
28605Please respect copyright.PENANAHFzKnYkeDN
Wanita cantik itu tersenyum. "Kakak ketiduran di sini ya!" Ucap Zaskia yang belum sepenuhnya sadar, ia menggeliat dan pada saat bersamaan tangan kanannya tidak sengaja malah meremas kontol Rayhan. "Eh..." Heran Zaskia.28605Please respect copyright.PENANAYo52IZ2ikJ
28605Please respect copyright.PENANA9JLyIx7Z5I
Mata Zaskia turun kebawah menatap selangkangan Rayhan, dengan wajah merona merah. Tampak Zaskia terlihat kebingungan melihat tangannya yang entah kenapa bisa berada di dalam celana Rayhan, selain itu ia juga dapat merasakan dengan sangat jelas jemari tangannya menggenggam kontol Rayhan yang tengah ireksi, terasa hangat dan berkedut-kedut.28605Please respect copyright.PENANAOgGnQVNDYJ
28605Please respect copyright.PENANAqcFFMjYLcU
Saat ia hendak menarik tangannya, secara tiba-tiba Rayhan mengecup hangat bibir Zaskia.28605Please respect copyright.PENANAN09McIQslg
28605Please respect copyright.PENANAWJwZ2fz55c
Tubuh Zaskia mendadak kaku selama beberapa detik, jantungnya berdetak tak karuan, dan sekujur tubuhnya seakan merinding, hingga bulu kuduknya berdiri. Ya, walaupun kecupan itu hanya sekilas saja, tapi begitu membekas ke dalam dirinya. Seumur hidupnya baru kali ini ada seorang pria mengecup bibirnya.28605Please respect copyright.PENANAs3CtFEH0gB
28605Please respect copyright.PENANAEYK7BFTZiF
"Ke-kenapa kamu nyium Kakak?" Sebuah pertanyaan yang seharusnya tidak perlu ia tanyakan.28605Please respect copyright.PENANACL86TMTIje
28605Please respect copyright.PENANA5Vh3krDDTz
Normalnya, ia seharusnya marah dengan perbuatan adik kandungnya yang berani mencium bibirnya. Tapi entah kenapa hati kecilnya malah merasa sangat bahagia, sehingga ia lupa akan status keduanya sebagai Kakak dan Adik kandung.28605Please respect copyright.PENANA9PhTh2FpC8
28605Please respect copyright.PENANA3PPznG60X2
"Soalnya Kakak cantik kalau lagi bangun tidur!" Jawab Rayhan santai. Seakan apa yang ia lakukan barusan bukanlah sesuatu yang salah.28605Please respect copyright.PENANA9NRlo6SUbS
28605Please respect copyright.PENANAnSAdR6befF
"Gombal! Jijik tau." Sungut Zaskia.28605Please respect copyright.PENANAbCV1xFJJBH
28605Please respect copyright.PENANAJD6HliV5Yq
Rayhan tertawa sembari memonyongkan bibirnya. "Uhmmpps... Uhmmpps... Umppss..." Goda Rayhan seakan ia ingin kembali mencium bibir Kakaknya.28605Please respect copyright.PENANANDFDLOpYdX
28605Please respect copyright.PENANAnVcRTVF3OV
"Iiihk... Rayhan, ogah kakak di cium kamu. Hihihi..." Dengan tangan kirinya ia mendorong bibir Rayhan sembari terkikik.28605Please respect copyright.PENANA2ZZtfJmjCH
28605Please respect copyright.PENANAE9d1CY8gnG
Tanpa sadar Zaskia lupa kalau tangan kanannya masih berada di dalam celana Rayhan. Bahkan jemarinya malah meremas-remas batang kontol Rayhan yang makin terasa keras dan berkedut-kedut.28605Please respect copyright.PENANAImF897zh3q
28605Please respect copyright.PENANAXRxq1GJKhE
Tentu saja Rayhan sangat menikmati sentuhan telapak tangan Zaskia yang terasa halus dan lembut. Tapi ia berusaha menyembunyikannya dengan terus menggoda Zaskia, dengan tujuan agar Kakaknya lupa dengan keberadaan tangannya yang berada di dalam celana pendeknya.28605Please respect copyright.PENANAOWCqBX7oPY
28605Please respect copyright.PENANANOWNyXECQt
"Sekali saja Kak." Melas Rayhan.28605Please respect copyright.PENANA6hrICq6gMQ
28605Please respect copyright.PENANAtql9FBbtr1
Zaskia menggelengkan kepalanya. "Ogaaah... Mulut kamu bauk Ray..." Rengek Zaskia, sementara tangan kanannya malah semakin keras meremas batang kemaluan Rayhan.28605Please respect copyright.PENANAiLX1FhT3XE
28605Please respect copyright.PENANAtPjhEyRHQd
Kedutan kontol Rayhan makin lama makin terasa keras, menandakan kalau pertahannannya Rayhan sudah hampir jebol. Bahkan wajah Rayhan mengeras ketika ia sudah tidak mampu lagi menahan ledakan spermanya.28605Please respect copyright.PENANAVzNQ8LFAyn
28605Please respect copyright.PENANASQYes7yMsM
Croooottss... Croooottss... Croooottss...28605Please respect copyright.PENANAJhJRqHSw8n
28605Please respect copyright.PENANAcofTvs0vP8
Hening....28605Please respect copyright.PENANAf1DRw7Fb77
28605Please respect copyright.PENANA0L5pSsf1Ie
Zaskia menelan air liurnya yang hambar ketika merasakan lelehan hangat sperma Rayhan di tangannya.28605Please respect copyright.PENANALugn1VH46Q
28605Please respect copyright.PENANA6SZOdCYro6
Kesempatan tersebut tidak di sia-siakan oleh Rayhan, pemuda itu dengan kurang ajarnya malah kembali menyosor bibirnya. Kali ini tidak hanya mengecup, Rayhan juga melumat bibir merah Zaskia dengan lembut selama beberapa detik. Zaskia yang tengah shock berat hanya diam membiarkan Adiknya melakukan apapun yang ia mau.28605Please respect copyright.PENANAo25FPIBbQd
28605Please respect copyright.PENANAaxMEHkUjRE
"Yeaaaa... Dapat! Hahaha..." Tawa Rayhan senang.28605Please respect copyright.PENANA3USdsF9P2W
28605Please respect copyright.PENANARQQsPH1ZFj
Sejenak Zaskia terpaku melihat Rayhan, yang sama sekali tidak terlihat kalau dirinya merasa aneh dengan apa yang barusan terjadi diantara mereka.28605Please respect copyright.PENANAllvUgkMS7c
28605Please respect copyright.PENANAbU7TfUTdOb
Rayhan tetap seperti Rayhan yang ia kenal, jahil dan kekanak-kanakan. Walaupun beberapa detik yang lalu, Rayhan terlihat sangat jantan ketika mencium bibirnya. Bahkan Adiknya yang saat ini tengah berteriak senang karena berhasil menjahilinya, beberapa waktu sebelumnya orgasme di tangannya.28605Please respect copyright.PENANALUVJ7x2ruT
28605Please respect copyright.PENANArL7FCjt8YH
Zaskia menarik tangannya dari dalam celana Rayhan sembari mengusap bibir merahnya. "Iihkk... Najis banget kamu Dek!" Rutuk Zaskia yang entah sadar atau tidak ia melepehkan sperma Rayhan di bibir merahnya.28605Please respect copyright.PENANAIzb3zaBqmC
28605Please respect copyright.PENANAHEut7olsEs
"Siapa suruh lengah! Hahaha... Satu kosong Kak." Ledek Rayhan.28605Please respect copyright.PENANA1ENveUQjYO
28605Please respect copyright.PENANAuHIMLVNT8o
Zaskia memasang wajah garangnya seperti biasanya. "Eehmm... Berani ya kamu." Dengan gigi menggeratak Zaskia menyambar perut Rayhan dengan cubitan khasnya.28605Please respect copyright.PENANACrBx64bT85
28605Please respect copyright.PENANAiEsMO5cgrV
"Oughkk..." Lenguh Rayhan seketika menahan sakit.28605Please respect copyright.PENANAXw71QgVRIp
28605Please respect copyright.PENANANlzGJgPFkf
"Masih berani?"28605Please respect copyright.PENANAuNN6SwqLSd
28605Please respect copyright.PENANAnfmxbNor0f
Rayhan menggeleng. "Ampun Kak... Aduh... Sakit ni Kak." Melas Rayhan dengan raut wajah menyedihkan.28605Please respect copyright.PENANABHcxPbaKvN
28605Please respect copyright.PENANAELdHwE6fXb
"Makanya jangan berani jahilin Kakak." Omel Zaskia lagi.28605Please respect copyright.PENANAhNzYOWoTU6
28605Please respect copyright.PENANAOcxfbDhq8K
"Iya Kak, janji gak lagi..."28605Please respect copyright.PENANAR115L9NhOc
28605Please respect copyright.PENANAPaKoHokVHF
"Benar ya."28605Please respect copyright.PENANAZQsJfrnqai
28605Please respect copyright.PENANApjpudcU32G
"Iya Kak." Mohon Rayhan.28605Please respect copyright.PENANAlzceJ3Llwl
28605Please respect copyright.PENANARHDJ0LC0TM
Sekilas dari raut wajah Zaskia tampak sangat puas melihat Adiknya tidak berkutik. Tapi pada kenyataannya Zaskia masih merasa shock atas apa yang barusan mereka berdua lakukan. Adik dan Kakak kandung berciuman bibir layaknya sepasang suami istri. Tidak sampai di situ saja, Rayhan orgasme di tangannya, dan ia masih bisa merasakan aroma sperma Rayhan yang rasanya cukup asin dan lengket di bibirnya.28605Please respect copyright.PENANAvd2rPsKwey
28605Please respect copyright.PENANAdIfXBA7F5x
Zaskia jelas sadar kalau yang mereka lakukan barusan adalah sebuah perbuatan yang tabu, yang di larang oleh Agama. Tapi entah kenapa, melihat tingkah Rayhan yang terlihat biasa-biasa saja, membuat Zaskia juga ingin menganggap kejadian barusan hanya sebagai angin lalu saja, seakan tidak pernah terjadi apapun diantara mereka berdua.28605Please respect copyright.PENANAlHiDCDwiYN
28605Please respect copyright.PENANAHDAA4y9MLV
*****28605Please respect copyright.PENANAeCUDSOoLjJ
28605Please respect copyright.PENANAFyTJcalWTr
Di kediaman Ustadza Dwi28605Please respect copyright.PENANAQneWAzqw6H
28605Please respect copyright.PENANA5otHHZJu38
Aziza yang baru selesai menyiapkan buku-buku pelajarannya, segera mendatangi Ibunya Ustadza Dwi. Ia pamit untuk segera berangkat ke sekolah. Dwi mengantarkan putrinya hingga ke ambang pintu rumahnya.28605Please respect copyright.PENANAfKwtN5nIql
28605Please respect copyright.PENANA0vwcHCf0kl
Selepas kepergian Aziza, Ustadza Dwi segera menutup dan mengunci pintu rumahnya. Setengah berlari ia menuju ke pintu belakang rumahnya.28605Please respect copyright.PENANAyPJim3Cd9F
28605Please respect copyright.PENANAfEaIaHJl7R
Saat pintu terbuka, tampak seorang pria keluar dari persembunyiannya. Dengan penampilan lusuhnya ia menghampiri Ustadza Dwi yang menyambut kedatangannya dengan senyuman hangat. Di depan pintu belakang, tanpa ada rasa malu Dwi yang sudah diketahui telah bersuami memeluk erat Pak Imbron.28605Please respect copyright.PENANA5aVMl6TZPE
28605Please respect copyright.PENANAenIMRCXQDo
"Kangen ya! Hahaha..." Tawa Pak Imbron.28605Please respect copyright.PENANAKBMIw8Nl2P
28605Please respect copyright.PENANAX8E9Z0yTvl
Pria beruntung itu meraih dagu Ustadza Dwi dan melumat bibir merah Ustadza Dwi.28605Please respect copyright.PENANAd2oWXEibTn
28605Please respect copyright.PENANA9zZmW5boxw
Tanpa merasa segan Dwi bertukar lidah dan air liur dengan Pak Imbron. Rasa tembakau yang begitu menyengat seakan tidak menjadi penghalang bagi keduanya.28605Please respect copyright.PENANAhgMwlhy1Fz
28605Please respect copyright.PENANAgg67v59tPP
Sembari melangkah masuk ke dalam rumah, mereka tidak melepas pagutan bibir mereka berdua, bahkan tangan kanan Pak Imbron menjamah pantat berisi Dwi yang terasa kenyal seperti agar. Sentuhan-sentuhan Pak Imbron dalam sekejap menenggelamkan Dwi ke dalam kubangan birahi.28605Please respect copyright.PENANAN9x7QgIwDS
28605Please respect copyright.PENANACF1sXmfQ8K
Tapi tiba-tiba...28605Please respect copyright.PENANAwtAnpmw7nX
28605Please respect copyright.PENANAXbKlomHgVR
Pook... Pook... Poop...28605Please respect copyright.PENANAHjTPVfbgTT
28605Please respect copyright.PENANAQlS7gyaiss
Beberapa bapak-bapak berjalan mendekati mereka sembari bertepuk tangan dengan senyuman menyeringai menatap keduanya yang kepergok berbuat asusila.28605Please respect copyright.PENANA3bTUipYgRD
28605Please respect copyright.PENANAumDAj70trY
Wajah Dwi tampak pucat pasih, ia tidak menyangkah kalau aksi gila mereka dengan cepat ketahuan oleh orang lain. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kalau seandainya aksi gila mereka di laporkan oleh mereka.28605Please respect copyright.PENANAFW6Kwev5uG
28605Please respect copyright.PENANAr78Lwvqoyi
Berbeda dengan Pak Imbron, ia terlihat tenang bahkan dengan santainya ia mengambil besi palang pintu untuk memukul bahkan membunuh bapak-bapak tersebut yang tak lain adalah rekan kerjanya sendiri. Gerombolan bapak-bapak tersebut yang tadi petantang petenteng kini dengan serempak mengangkat tangan mereka.28605Please respect copyright.PENANAR01DZfKugz
28605Please respect copyright.PENANAbLqiXiunZx
"Majulah." Seringai Imbron.28605Please respect copyright.PENANAtdltmcrV6R
28605Please respect copyright.PENANAAtcgvDdDov
"Tenang Pak... Kita ke sini cuman mau berdamai." Ujar Pak Budi.28605Please respect copyright.PENANAhczCgRYFto
28605Please respect copyright.PENANAnUlce8jtiC
Imbron menyeringai. "Damai? Berdamailah dengan besi ini." Ancam Pak Imbron. Ia benar-benar akan mengamuk karena kesenangannya yang terganggu, beruntung Ustadza Dwi buru-buru menghentikannya.28605Please respect copyright.PENANARkX7WjIWTc
28605Please respect copyright.PENANAc8RxtXjc7r
"Kita dengarkan saja dulu apa mau mereka." Pinta Dwi.28605Please respect copyright.PENANAgkgSNibxID
28605Please respect copyright.PENANAgg4wwR7QmK
"Baiklah, katakan apa yang kalian mau." Ucap Pak Imbron dengan nada ancaman.28605Please respect copyright.PENANA13fYrQTno0
28605Please respect copyright.PENANAn8PrQzD4xW
Mereka berempat tampak menelan air liur sanking takutnya. "Sabar Pak... Sebenarnya kami ke sini cuman karena penasaran kenapa Bapak selalu menghilang! Bukan karena apa-apa." Ucap Lukman ketakutan.28605Please respect copyright.PENANA43wBill20N
28605Please respect copyright.PENANAlOV571RHqU
"Dan jujur saja Pak, sebenarnya ehmm... Melihat tadi Bapak cipokan dengan Ustadza Dwi, kita jadi..." Pak Edi tak berani menlanjutkan ucapannya, malah menyenggol temannya.28605Please respect copyright.PENANAzohqbzFWMx
28605Please respect copyright.PENANAeA9PF5pHP2
"Apa si!" Protes Pak Pak Lukman.28605Please respect copyright.PENANAa4T9ZHIFDR
28605Please respect copyright.PENANA2evzYKyzDh
"Maaf Pak Imbron, kita jadi ikut nafsu terhadap Ustadza Dwi." Ucap Jaja. Tubuhnya sampai merinding sanking takutnya kalau Pak Imbron melayangkan besi tersebut kearahnya.28605Please respect copyright.PENANAMXJdexETMb
28605Please respect copyright.PENANABK8Y5O0SOu
Pria berambut panjang yang tak terurus itu mencoba memberanikan diri. "Ustadza Dwi sangat cantik, siapapun juga pasti suka... Ya... Siapa tau Pak Imbron mau berbagi." Ujar Pak Budi takut-takut menatap Pak Imbron.28605Please respect copyright.PENANAohdgRLmqzW
28605Please respect copyright.PENANAFQgx4cK8qZ
Pak Imbron manggut-manggut sambil memukul pelan gagang besi yang ada di tangannya ke lantai. "Ooo... Jadi itu niat kalian." Geram Pak Imron.28605Please respect copyright.PENANANbU3tuo4Go
28605Please respect copyright.PENANA1E3b8sLIt1
"Sabar Pak! Kami tidak akan memaksa." Mohon Pak Lukman.28605Please respect copyright.PENANAj0T6G36vVg
28605Please respect copyright.PENANAJTexG3ioTA
Lagi-lagi Dwi harus menghentikan Pak Imbron sebelum ia benar-benar membuat mereka berempat sekarat terkena hantaman palang besi pintu rumahnya. Ia menggelengkan kepalanya, meminta Pak Imbron untuk bersabar.28605Please respect copyright.PENANAG0GldfFqPI
28605Please respect copyright.PENANAQBSiTcMKkK
Jujur saja Dwi sedikit merinding mengetahui niat mereka, sekaligus merasa tertantang.28605Please respect copyright.PENANAlslcv2fAj3
28605Please respect copyright.PENANANA3kvCApR8
"Jadi... Bapak sekalian juga mau begituan saya?" Suara Dwi gemetar, menatap satu persatu bapak-bapak petugas kebersihan pesantren Al Tauhid.28605Please respect copyright.PENANAZKFLpwdx9q
28605Please respect copyright.PENANA1L7M8QDMpP
"I-iya Bu Ustadza."28605Please respect copyright.PENANAnbIfIWH0Fc
28605Please respect copyright.PENANAgVo11Ljw2T
Dwi menatap Pak Imbron. "Saya pikir lebih baik kita ambil amannya saja Pak Imbron." Dwi kembali menatap keempat bapak-bapak lainnya. "Saya tidak mau ada keributan, jadi..." Dwi menggantung kalimatnya.28605Please respect copyright.PENANAJZKVjHRp57
28605Please respect copyright.PENANALsTNKYsMe3
Imbron tersenyum. "Sepertinya itu solusi yang baik." Ujar Pak Imbron lalu melumat kembali bibir Ustadza Dwi.28605Please respect copyright.PENANAiyOZOko3cu
28605Please respect copyright.PENANAY3IV44Yr0c
"Kalian buruan masuk, dan kunci pintunya." Ucap Dwi kemudian.28605Please respect copyright.PENANALrYtRJg5MT
28605Please respect copyright.PENANAWxWtpqcXoR
Setelah memastikan kondisi aman, mereka segera menyusul Pak Imbron dan Dwi yang sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar. Mereka berempat menatap sebentar kamar Ustadza Dwi yang terlihat begitu rapi dan wangi. Dinding kamarnya terdapat sebuah foto Ustad Furqon yang terlihat gagah dengan jas hitamnya.28605Please respect copyright.PENANAHVSideIt0T
28605Please respect copyright.PENANA5Htzdx543N
Pandangan mereka beralih ke Dwi yang kini berdiri di hadapannya. Seraya tersenyum Dwi mulai menanggalkan gamis syar'i yang ia kenakan, menyisakan pakaian dalam serba ungu dengan hijab sewarna dengan pakaian dalamnya.28605Please respect copyright.PENANAltPsvqzuRr
28605Please respect copyright.PENANAeoBZpSNy9Q
"Tunggu apa lagi Pak!" Ujar Dwi.28605Please respect copyright.PENANAjcyTr0L0IV
28605Please respect copyright.PENANATTgicstvJ8
Pak Edi maju lebih dulu, ia memeluk tubuh ramping Ustadza Dwi sembari melumat bibir Ustadza Dwi. Ada sensasi geli di bibir Ustadza Dwi ketika kumis panjang Pak Edi menusuk-nusuk kulit bibirnya.28605Please respect copyright.PENANApKYgfyxvoS
28605Please respect copyright.PENANAFdqiku8s3b
Tanpa di komando mereka segera menghampiri Ustadza Dwi. Pak Jaja bertubuh pendek, segera berlutut di belakang Dwi, ia menciumi sekujur pantat mulus Dwi dan sepasang paha mulus Dwi yang terpampang halus dan lembut. Dalam sekejap pipi pantat dan paha Dwi menjadi sangat basah karena air liur Pak Jaja.28605Please respect copyright.PENANABi28onVNq6
28605Please respect copyright.PENANAAPTGE42YOp
"Bawak ke kasur aja." Seru Lukman.28605Please respect copyright.PENANAAQJFo1MDfb
28605Please respect copyright.PENANAOI2EA7Q9JZ
Mereka segera membawa Ustadza Dwi naik keatas pembaringan, di kelilingi keempat pria dewasa yang menatapnya penuh birahi. Hanya Pak Imbron yang terlihat tidak begitu tertarik dan membiarkan teman-teman nya untuk lebih dulu menikmati tubuh Dwi. Sementara dirinya untuk sementara waktu cukup untuk melihat saja.28605Please respect copyright.PENANAkTbSxTqzzl
28605Please respect copyright.PENANA6KC9QxvLoU
Jemari-jemari mereka mulai menjelajahi setiap inci kulit mulus Ustadza Dwi. Sementara sang Ustadza tampak begitu pasrah.28605Please respect copyright.PENANAjXdT67axOJ
28605Please respect copyright.PENANA4cnyX1LDxJ
Dalam sekejap pakaian dalamnya sudah di lepas oleh mereka dan hanya menyisakan hijabnya saja. Ketika Pak Jaja hendak melepas hijabnya, Dwi sempat menolaknya.28605Please respect copyright.PENANA6m2x5G9seO
28605Please respect copyright.PENANA67mY9P2IrJ
"Jangan Pak! Ini identitas saya." Ujar Dwi.28605Please respect copyright.PENANAjAtSgQBzNu
28605Please respect copyright.PENANAJIn5Zk9oNe
"Tidak masalah Bu Ustadza, hehehe..." Ujar Pak Jaja, yang kemudian mencium bibir Dwi.28605Please respect copyright.PENANAoasqiIOiND
28605Please respect copyright.PENANAwby3aShYhn
Tiba-tiba kedua kaki Ustadza Dwi di rentangkan oleh seseorang dan ternyata yang melakukannya adalah Pak Lukman. Mata Pak Lukman menatap nanar kearah bibir memek Dwi yang kemerah-merahan, sungguh sangat mengundang birahi.28605Please respect copyright.PENANAzVSwW5hb58
28605Please respect copyright.PENANA56H2tfhNBj
Dwi menggeliat manja, menatap Pak Lukman dengan gestur malu-malu. Membuat Pak Lukman gemas. Ia membenamkan wajahnya di selangkangan Dwi.28605Please respect copyright.PENANA2aULarGhog
28605Please respect copyright.PENANAlGbWAfhMKe
"Oughkk... Pak! Aahkk..." Lenguh Ustadza Dwi.28605Please respect copyright.PENANAk2fZZYg8y7
28605Please respect copyright.PENANAyIFhlZz9Q5
Lidah Lukman bermain-main dengan bibir kemaluan Dwi, menghisap clitorisnya dan sesekali menusuk-nusuk lobang memek Dwi dengan lidahnya. "Sluuuppss... Sluuuppss... Memek Ustadza Dwi bersih, enak..." Racau Pak Lukman.28605Please respect copyright.PENANA47ArE2H63V
28605Please respect copyright.PENANAPSSAjMD2ql
"Pak... Aahkk... Aahkk..." Erang Dwi makin keras.28605Please respect copyright.PENANAvyOY0zmoN9
28605Please respect copyright.PENANAE9PfZHV14l
Pantatnya sedikit terangkat ketika jari Pak Lukman menerobos masuk ke dalam rongga memeknya. Dengan gerakan perlahan Pak Lukman mengocok memek Ustadza Dwi.28605Please respect copyright.PENANA0sQQu8KAyB
28605Please respect copyright.PENANAlLLVB9ZRWk
Budi dan Jaja secara bersama-sama merangsang buah dada Dwi yang berukuran 34D itu. Mereka melumat payudara Dwi, menghisap putingnya yang terasa makin keras dan sensitif. Tubuh Dwi menggelinjang nikmat, ia tanpa henti mengeluarkan suara erangan manja dari mulutnya.28605Please respect copyright.PENANAka0VsQVdkm
28605Please respect copyright.PENANArFXTYAn4oL
Pak Edi segera melepas celananya, ia meraih tangan Ustadza Dwi untuk mengoralnya.28605Please respect copyright.PENANA1WSsiyIoRQ
28605Please respect copyright.PENANAczT6giDele
Jemari halus Dwi menggenggam kontol Pak Lukman, ia mengocoknya sembari sesekali mencium dan menjilati batang kontol Pak Lukman, hingga membuat Pak Lukman mendesis nikmat.28605Please respect copyright.PENANAQICCFekCO7
28605Please respect copyright.PENANAVjoD5PH5xG
Sentuhan dan rangsangan yang terus-menerus ia terima, akhirnya membuat pertahanan Dwi jebol juga. Tubuhnya menggelinjang beberapa saat ketika ia mengalami sebuah orgasme dengan sensasi yang sungguh luar biasa ia dapatkan dari mereka berempat. Dengan mata terpejam ia melepaskan lendir cintanya.28605Please respect copyright.PENANA33N2wbW5po
28605Please respect copyright.PENANADWKdiBDKiM
Creeettsss.... Creeettsss.... Creeettsss...28605Please respect copyright.PENANAFeiyuZVE2v
28605Please respect copyright.PENANAMMGrpFkBf3
"Oughkk...." Lenguh panjang Ustadza Dwi.28605Please respect copyright.PENANA8SavV7MJ12
28605Please respect copyright.PENANAYqfwV3Tus3
Pak Lukman membelai bibir memek Ustadza Dwi. "Gimana rasanya Bu Ustadza? Enak?" Goda Pak Lukman, tampak bibir hitamnya berlepotan lendir cinta Dwi.28605Please respect copyright.PENANAERRYUp2BhT
28605Please respect copyright.PENANAq5jFmladQm
"Iya Pak enak banget." Jawab Ustadza Dwi.28605Please respect copyright.PENANAWOgfekiXRo
28605Please respect copyright.PENANA0pPF7H5IqG
"Saya masukan sekarang ya Bu?" Izin Pak Lukman sembari melepas pakaiannya.28605Please respect copyright.PENANALD5eKWL2hD
28605Please respect copyright.PENANApjISrNuzNM
Dwi mengguk setuju. "Pelan-pelan ya Pak!" Pinta Dwi, ia menggenggam kontol Pak Lukman dan mengarahkannya di lobang memeknya yang sudah sangat basah.28605Please respect copyright.PENANAhnkdTpi0kj
28605Please respect copyright.PENANAsavbVkHkMa
28605Please respect copyright.PENANATg94zHdKSS
"Di jamin Ibu bakalan puas, hahaha..." Tawa Lukman senang.28605Please respect copyright.PENANAQHpXjOUNfH
28605Please respect copyright.PENANAoCxHJcb9aR
Dwi hanya tersenyum menatap Pak Lukman, dan membiarkan kontol Pak Lukman menyeruak masuk ke dalam lobang peranakannya. Perlahan tapi pasti, kontol Pak Lukman terbenam ke dalam lobang sempit Ustadza Dwi.28605Please respect copyright.PENANAz4aSVHsAhS
28605Please respect copyright.PENANAFr5Alxu2Ah
Tubuh Dwi menegang sesaat menikmati sensasi sodokan kontol Lukman di dalam memeknya.28605Please respect copyright.PENANAIQBviA9Fm9
28605Please respect copyright.PENANAElOzAv8l8B
Dengan gerakan perlahan Pak Lukman mulai memaju mundurkan kontolnya, menjelajahi relung memek Ustadza Dwi yang terasa pas, memeluk kontolnya.28605Please respect copyright.PENANA6z2SIvZx4B
28605Please respect copyright.PENANA8BvkNGyiaG
"Kayak mimpi bisa ngentotin Ustadza hari ini." Gumam Lukman.28605Please respect copyright.PENANAxaRbYxdcDv
28605Please respect copyright.PENANA1vsPPVJnem
Ustadza Dwi melingkarkan kakinya memeluk pinggang Pak Lukman. "Aahkk... Terus Pak! Enaaak Pak... Aaahkk... Aahkk..." Desah Ustadza Dwi yang kembali hanyut akan permainan terlarang yang tengah mereka lakukan saat ini.28605Please respect copyright.PENANAXMr2TVkBUb
28605Please respect copyright.PENANAcbbaft2DG0
"Ayo Bu Ustadza hisap lagi." Pinta Pak Eddi.28605Please respect copyright.PENANAqQTPKlSh1G
28605Please respect copyright.PENANA9eiSHuUAB5
Ustadza Dwi yang sudah sangat terangsang segera melahap kontol Pak Eddi. Ia mengulumnya, membuat kontol Pak Eddi basah sepenuhnya oleh air liurnya. Tidak hanya batang kontolnya, Ustadza Dwi juga menjilati kantung telur Pak Eddi, dan sesekali menghisapnya penuh nikmat.28605Please respect copyright.PENANAqI5zJXCIG0
28605Please respect copyright.PENANAHUHUa2m4gH
Sementara Pak Jaja dan Pak Budi masih sibuk bermain-main dengan buah dadanya yang ranum. Kadang di remas, dan kadang di jilat dan di hisap. "Auww..." Jerit kecil Dwi ketika mereka mulai berani menggigit putingnya.28605Please respect copyright.PENANAbLCejM68kV
28605Please respect copyright.PENANAnxR4m8o1xJ
"Enak banget Bu Ustadza! Apa Ustadza Dwi suka dengan kontol saya." Tanya Pak Edi.28605Please respect copyright.PENANAcgfdDsdNam
28605Please respect copyright.PENANADlhA1eiVDb
"Suka... Suka sekali Pak." Jawab Dwi cepat.28605Please respect copyright.PENANA136E7iaNcP
28605Please respect copyright.PENANAF2c4S7IFwZ
Mendengar ucapan Ustadza Dwi, Pak Edi jadi semakin bersemangat, ia menahan kepala Dwi sembari menggerakan pinggulnya maju mundur menyodok mulut Ustadza Dwi. Sensasi yang di dapatkan di luar ekspektasi Dwi, ternyata jauh lebih nikmat ketika tubuhnya di keroyok banyak pria sekaligus.28605Please respect copyright.PENANAQyvotdaTlm
28605Please respect copyright.PENANAYnElf2kvXf
Tidak mau tinggal diam, Ustadza Dwi ikut menggerakan pinggulnya menyambut kontol Pak Lukman yang terpaku di dalam memeknya. Creeettsss... Creeettsss... Creeettsss.... Tiba-tiba Dwi kembali orgasme dan rasanya sungguh nikmat.28605Please respect copyright.PENANAPA2FFty2nd
28605Please respect copyright.PENANAoOm7roaahB
"Eenghkk...." Lenguh Dwi karena mulutnya tersumpal kontol Eddy.28605Please respect copyright.PENANA6eYpEbPKEd
28605Please respect copyright.PENANAZmMVBmtwoV
Kedutan memek Dwi yang cukup kuat ketika ia orgasme membuat pertahan Pak Lukman akhirnya jebol juga. Dengan satu hentakan kasar ia membenamkan kontolnya dan menyiram rahim Dwi dengan spermanya. "Enaaaaknyaaaa..." Erang Pak Lukman.28605Please respect copyright.PENANAOcOKYEX6ot
28605Please respect copyright.PENANAmQdrSGxKRT
"Ughkk..." Desah Dwi nikmat.28605Please respect copyright.PENANA4BLYBk7P4R
28605Please respect copyright.PENANAoIN8wTXGvq
"Maaf Bu, tadi di dalam." Ucap Pak Lukman.28605Please respect copyright.PENANA5Om87UjllU
28605Please respect copyright.PENANAYW3ZhN8hd2
"Saya juga mau keluar Bu." Ujar Pak Eddi.28605Please respect copyright.PENANA5LTv1KTSPe
28605Please respect copyright.PENANAGSEtLlbYnx
Ia mencabut kontolnya lalu mengarahkan kontolnya keatas kepala Ustadza Dwi. Croooottss... Croooottss... Croooottss... Spermanya berhamburan diatas jilbab ungu yang di kenakan Dwi. "Gila puas banget...." Komentar Pak Eddi.28605Please respect copyright.PENANAHTpwzSIjdU
28605Please respect copyright.PENANA4KqNQAQ7kF
Tubuh Ustadza Dwi tampak kelelahan, ia tidak menyangkah kalau melayani mereka bisa sangat menguras tenaganya. Tetapi ia merasa sangat puas.28605Please respect copyright.PENANAuOE6YmygWT
28605Please respect copyright.PENANAxFfimRIzJB
Dengan tubuh yang bermandikan keringat, ia menatap Pak Jaja dan Pak Budi, seakan menantang mereka berdua untuk segera meladeninya. Pak Jaja dan Pak Budi saling pandang, kemudian Pak Budi tiduran diatas tempat tidur Ustadza Dwi yang tampak sudah lecek dan bermandikan keringat.28605Please respect copyright.PENANAt0uKqmIgWI
28605Please respect copyright.PENANAK9OId7Umhg
Dwi segera merangkak naik keatas selangkangan Pak Budi, dengan tangannya ia menuntun kontol Pak Budi memasuki memeknya yang sudah sangat licin.28605Please respect copyright.PENANAiVZSLSYKc0
28605Please respect copyright.PENANAQC3cUB0PSR
Bleeess...28605Please respect copyright.PENANA7zwKvfaclt
28605Please respect copyright.PENANAEZT0fKB58r
"Ough..." Lenguh Dwi.28605Please respect copyright.PENANANacVSdlDsx
28605Please respect copyright.PENANAgfD7KuFTyZ
Tubuh Pak Budi mendadak kaku ketika kontolnya dalam sekejap tertelan ke dalam tubuh Ustadza Dwi. "Mantaaab..." Racau Pak Budi merasakan pijitan dinding memek Dwi.28605Please respect copyright.PENANAmaIdA9oTQX
28605Please respect copyright.PENANAyMEgZq9bOl
"Ssstt.... Aahkk... Enak sekali Pak." Racau Dwi sembari menggerakan pantatnya naik turun diatas kontol Pak Budi yang terasa menusuk hingga kebagian dalam memeknya. Dwi meletakan kedua tangannya di dada Pak Budi agar semakin leluasa menggerakan pantatnya.28605Please respect copyright.PENANAwO99kKoPMI
28605Please respect copyright.PENANABt97tNFSRA
Tubuh Dwi terhentak seiring dengan meningkatnya penetrasi kedua kelamin mereka. Ploooookkss... Ploooookkss... Ploooookkss... Wajah Dwi mendongak keatas sembari membuka mulutnya hingga berbentuk "O"28605Please respect copyright.PENANAtCkIaFPfQJ
28605Please respect copyright.PENANAyJg7DoTyLc
Pak Jaja menyodorkan kontolnya, dan dengan tangkas Dwi melahap kontol Pak Jaja.28605Please respect copyright.PENANAhYKW5hAHLS
28605Please respect copyright.PENANAbomI6OhTqI
Layaknya pelacur kelas tinggi, Dwi yang mulai terbiasa melayani dua pria sekaligus tampak sangat menikmatinya. Bahkan ia tak segan-segan meminta mereka untuk memuaskan dirinya.28605Please respect copyright.PENANAtRb8iYh9ZS
28605Please respect copyright.PENANAR2Tw47HLNM
"Saya keluar lagi Pak..." Jerit Dwi sembari melepaskan kontol Jaja dari dalam mulutnya. Sudah tidak terhitung berapa kali ia orgasme, tapi anehnya ia tidak pernah merasa puas, ia ingin dan ingin lagi mendapatkan orgasmenya.28605Please respect copyright.PENANALKmkbHNOW8
28605Please respect copyright.PENANAUObFwxdghZ
Dari bawah Pak Budi meremas-remas susu Dwi yang berbentuk buah melon. Jemarinya memilin nakal puting Dwi, hingga birahi Dwi kembali naik.28605Please respect copyright.PENANAFoSTmUwa2T
28605Please respect copyright.PENANAFsCpRcblG6
Kini Dwi berkonsentrasi memuaskan hasrat Pak Budi, sembari mengocok-ngocok kontol Pak Jaja.28605Please respect copyright.PENANA36HiYEdGfB
28605Please respect copyright.PENANAg71k8RKUf9
"Saya sudah gak kuat lagi Bu Ustadza..." Ujar Pak Budi.28605Please respect copyright.PENANAEpO2086nio
28605Please respect copyright.PENANANRV8dwrdlh
Sembari memegangi kedua pinggul Ustadza Dwi, Pak Budi menghentak-hentakkan kontolnya keatas, meyodok memek Ustadza Dwi. Croooottss... Croooottss... Croooottss... Sperma Pak Budi menembak keras ke dalam rahim Dwi.28605Please respect copyright.PENANAWzO7ShTB9j
28605Please respect copyright.PENANAVltZz74O9U
Masih dengan posisi menduduki kontol Pak Budi, Dwi menjepit kontol Pak Jaja dengan payudaranya.28605Please respect copyright.PENANACdm3qckXKR
28605Please respect copyright.PENANAoRXQ6Srlpc
"Oughkk..." Jerit Pak Jaja.28605Please respect copyright.PENANAuasGWYX0R3
28605Please respect copyright.PENANAnBgZH1TJix
Sedetik kemudian payudara dan wajah Ustadza Dwi sudah di penuhi sperma Pak Jaja. Dengan gaya yang sangat menggoda Dwi menjilati sperma Pak Jaja yang ada di bibir dan payudaranya.28605Please respect copyright.PENANAsZ7qs7Y072
28605Please respect copyright.PENANAx4txDD2bj8
Nafas Ustadza Dwi makin terdengar berat, walaupun ia merasa lelah, tapi api birahi di dalam dirinya tak kunjung padam. Sehingga ketika Pak Edi memintanya menungging, Ustadza Dwi dengan pasrah menuruti keinginan Pak Edi.28605Please respect copyright.PENANAZfilj6b9xK
28605Please respect copyright.PENANAzFWoNPqasi
"Aahkk..." Lenguh Pak Eddi ketika kontolnya bersemayam di dalam memek Ustadza Dwi.28605Please respect copyright.PENANA53DyxjlgA4
28605Please respect copyright.PENANAe7ST5cvS3p
Dengan gerakan perlahan Pak Eddi menggoyangkan pantatnya maju mundur, sembari membelai gemas pantat mulus Ustadza Dwi. Baginya ini seperti mimpi, ketika dirinya bisa meniduri salah satu seorang Ustadza di ponpes Al Tauhid. Apa lagi ia juga cukup mengenal baik Suami Ustadza Dwi, Ustad Furqon.28605Please respect copyright.PENANAapvW9BlnG8
28605Please respect copyright.PENANARsKIoyLDJJ
Ada rasa bersalah menyeruak di hati Pak Eddi mengingat betapa baiknya Ustad Furqon kepadanya. Tapi ia juga tidak munafik, kalau dirinya juga sangat menginginkan Ustadza Dwi.28605Please respect copyright.PENANAc5V3xzsrF7
28605Please respect copyright.PENANAFR0utAhtnn
Ustadza Dwi yang ingin segera kembali mencapai klimaksnya, segera menggerakan pantatnya maju mundur menyambut setiap sodokan kontol Pak Eddi dari belakang. Tangan kirinya ia jadikan tumpuan, sementara tangan kanannya meremas-remas payudaranya sendiri, merangsang bagian sensitif tubuhnya.28605Please respect copyright.PENANAeiXUdtkw5n
28605Please respect copyright.PENANAmhvpWhkhLD
Pak Eddi yang seakan paham apa yang di inginkan Ustadza Dwi semakin mempercepat sodokannya. "Oughkk...." Erang Ustadza Dwi ketika ia kembali orgasme. 'Creeettss.... Creeettsss... Creeettsss...' Ustadza Dwi merasa kontol Pak Eddi terasa semakin licin di dalam memeknya.28605Please respect copyright.PENANASBlUeH9Jyj
28605Please respect copyright.PENANAHiBpPPQzer
Pak Eddi menyuruh Ustadza Dwi yang kelelahan untuk terlentang menghadapnya. Kedua tangan Pak Eddi mengangkat kedua tungkai kaki Ustadza Dwi di pundaknya dan kembali memasukan kontolnya ke dalam memek Ustadza Dwi.28605Please respect copyright.PENANA6vmjV9Hy5K
28605Please respect copyright.PENANApbF7hZcOtn
Sembari menggenjot memek Ustadza Dwi, Pak Eddi melumat bibir merah Ustadza Dwi.28605Please respect copyright.PENANAUzYQsxWAiO
28605Please respect copyright.PENANA0iwTwuXYYS
"Saya keluar Bu Ustadza!" Geram Pak Eddi, dengan terus menghentak kontolnya di dalam lobang memek Ustadza Dwi. Croooottss... Croooottss... Croooottss... Semburan sperma Pak Eddi memenuhi liang peranakan Ustadza Dwi.28605Please respect copyright.PENANADEhSZyi0T9
28605Please respect copyright.PENANA9u6ntcvjkJ
Pak Eddi mencabut kontolnya yang tampak mulai mengkerut kecil. "Bu Ustadza memang luar biasa." Puji Pak Eddi sangat puas, ia menyodorkan kontolnya ke wajah Ustadza Dwi.28605Please respect copyright.PENANATPU3QECV7p
28605Please respect copyright.PENANAjMOwaTFeTe
"Pak Eddy juga hebat! Sluuuppss... Sluuuppss... Sluuuppss..." Balas Ustadza Dwi sembari mengulum kontol Pak Eddi.28605Please respect copyright.PENANAAPMF2m6Dwp
28605Please respect copyright.PENANA67fMMsJbbY
Pak Imbron yang tadinya hanya menonton, mulai menanggalkan pakaiannya hingga telanjang bulat. Kemudian ia meminta Pak Eddi untuk menyingkir. Ustadza Dwi tersenyum menggoda, jemarinya menggenggam dan membasahi kontol Pak Imbron sebelum nantinya akan di pakai untuk menyodok-nyodok memeknya.28605Please respect copyright.PENANA3cy25TnwOs
28605Please respect copyright.PENANA5o7fWu9bR4
Selagi menikmati raut wajah Ustadza Dwi yang tengah mengoral kontolnya, Pak Imbron membelai kepala Ustadza Dwi.28605Please respect copyright.PENANA0QzPuWoEg9
28605Please respect copyright.PENANA0SLN4dD6zy
"Bu Ustadza pernah main dari belakang?" Tanya Pak Imbron.28605Please respect copyright.PENANAsljCRWjwVG
28605Please respect copyright.PENANA2QQoeQtJM8
Ustadza Dwi menggelengkan kepalanya. Ia mengerti maksud dari ucapan Pak Imbron adalah anal sex. "Belum pernah Pak, apa Bapak mau mencobanya." Tawar Ustadza Dwi, karena ia juga penasaran bagaimana rasanya ketika lobang pantatnya juga terisi kontol.28605Please respect copyright.PENANAVsqaPeGFWN
28605Please respect copyright.PENANA7gfkA7fHHG
"Tentu saja, hehehe..." Jawab Pak Imbron, yang kemudian meminta Ustadza Dwi menungging.28605Please respect copyright.PENANAHenSw2xrzy
28605Please respect copyright.PENANA8BK9osY6ak
Ustadza Dwi merentangkan kedua kakinya selebar mungkin, sembari membuka pipi pantatnya. Mula-mula Pak Imbron bermain dengan lobang anus Dwi menggunakan jarinya, hingga membuat Ustadza Dwi meringis karena rasa nikmat sentuhan jari Pak Imbron. Tapi itu tidak begitu lama, karena Pak Imbron yang kemudian menggantikan jarinya dengan kontolnya.28605Please respect copyright.PENANA02cB9r0pEG
28605Please respect copyright.PENANABBYNys1Rvs
Dengan perlahan kepala jamur Pak Imbron membela lobang anus Ustadza Dwi. "Aduh... Uhkk... Perih Pak." Lenguh Ustadza Dwi, kedua tangannya terkepal erat.28605Please respect copyright.PENANAdGFc9c46ll
28605Please respect copyright.PENANAXLUafQY1Rs
"Tahan Bu, nanti juga enak!" Ujar Pak Imbron.28605Please respect copyright.PENANASAwn0FE8uq
28605Please respect copyright.PENANA3UNxtO02Ne
Ia mencengkram pantat Ustadza Dwi sembari mendorong kasar kontolnya, hingga akhirnya kontolnya amblas ke dalam lobang anus Dwi yang secara otomatis mengalami kontraksi yang membuat jepitan dinding anusnya semakin erat memeluk kontol Pak Imbron yang berukuran raksasa itu.28605Please respect copyright.PENANA6I0uRLlXvb
28605Please respect copyright.PENANANFjcU6yo80
Dwi menggigit bibirnya dengan erat ketika Pak Imbron mulai menggerakkan kontolnya maju mundur.28605Please respect copyright.PENANAwyhnaaU93F
28605Please respect copyright.PENANAJGg6QDAXgd
"Perih... Aahkk... Pelan-pelan Pak." Mohon Dwi.28605Please respect copyright.PENANAW7VU4lURPJ
28605Please respect copyright.PENANAGR0z2tFDjC
Pak Imbron yang terlalu bernafsu tidak mengindahkan ucapan Dwi. Ia semakin cepat menyodok-nyodok anus Dwi yang tampak berkerut pucat. "Oughkk... Nikmat sekali Bu Ustadza! Aaahkk... Aahkk..." Desah Pak Imbron.28605Please respect copyright.PENANAKsnVGAILDZ
28605Please respect copyright.PENANADdazTWJC9C
"Auww... Ssstt..." Desah Ustadza Dwi.28605Please respect copyright.PENANAaQxc9HaZ19
28605Please respect copyright.PENANALgXWGTpjC9
Tiba-tiba Pak Jaja masuk ke bawah tubuh Ustadza Dwi. "Main bertiga Bu Ustadza!" Ajak Pak Jaja. "Turunkan pantatnya Bu." Suruh Pak Jaja lagi.28605Please respect copyright.PENANAR0m7MSdm6o
28605Please respect copyright.PENANAbloLPPuSzI
Dengan perlahan Ustadza Dwi menurunkan pantatnya, dengan posisi kontol Pak Jaja yang dengan perlahan masuk ke dalam rongga kenikmatannya. "Ughkk..." Lenguh Dwi keenakan ketika memeknya kembali terisi penuh.28605Please respect copyright.PENANA6XiZ9LnYoc
28605Please respect copyright.PENANA2Uxb76td0k
"Kita goyang bareng Pak Imbron." Ajak Pak Jaja.28605Please respect copyright.PENANAzinLDhx44v
28605Please respect copyright.PENANAbKVYPpJJQJ
"Siap Pak! Hahahaha..." Tawa Pak Imbron.28605Please respect copyright.PENANADmXvE7JjgY
28605Please respect copyright.PENANAnwevNbRRaJ
Secara bersamaan mereka berdua memompa lobang anus dan memek Ustadza Dwi, seakan mereka lupa dengan pertikaian mereka sebelumnya. Sosok Ustadza Dwi tampaknya menjadi pemersatu bagi mereka yang bertikai.28605Please respect copyright.PENANAjLebwfZJn7
28605Please respect copyright.PENANAnC6SCvnwTZ
Pak Budi menyodorkan kontolnya kembali untuk di kulumnya. Dengan senyum manisnya Ustadza Dwi menghisap kontol Pak Budi, sementara kedua tangannya mengoral kontol Pak Eddi dan Pak Lukman yang staminanya kembali pulih. Pertempuran panjang mereka berakhir tepat ketika suara adzan zhuhur berkumandang.28605Please respect copyright.PENANADoaVoVfCmH
28605Please respect copyright.PENANAvKopbdFOGz
*****28605Please respect copyright.PENANAWO39ipojj6
28605Please respect copyright.PENANAQeKiAxcW6B
Teng... Teng... Teng...28605Please respect copyright.PENANAhvBlJm9cAF
28605Please respect copyright.PENANAzOuEEqRu0y
Para santriwati berhamburan keluar dari dalam kelas mereka ketika lonceng tanda jam istirahat di bunyikan. Wanda yang belum beranjak dari mejanya sempat melirik Fei yang juga masih duduk di bangkunya. Ia terlihat begitu lamban memasukan bukunya ke dalam tas ranselnya.28605Please respect copyright.PENANAIw70jL5Ctv
28605Please respect copyright.PENANAHLJvub7a50
Setelah kelas sudah sepi, Wanda menuju pintu kelas dan menutupnya. Tubuh Fei sampai merinding ketika melihat Wanda berjalan mendekatinya.28605Please respect copyright.PENANAeAF7g7fMbM
28605Please respect copyright.PENANACdtzSoY764
"Gak ke kantin?" Tanya Wanda.28605Please respect copyright.PENANAB92Oq1bLvC
28605Please respect copyright.PENANArUgKUz9PZf
Fei menggelengkan kepalanya. "Masih kenyang Ustadza." Jawab Fei seraya tersenyum kaku.28605Please respect copyright.PENANAmPgVa1etl1
28605Please respect copyright.PENANAGoAW1vOkHE
"Ustadza boleh duduk di sini?"28605Please respect copyright.PENANA6W6tASN3xh
28605Please respect copyright.PENANAsteYQDMGIv
Fei mengangguk sembari menggeser duduknya. Wanda segera duduk di samping Fei. Ia meletakan tangannya diatas paha Fei dan memijitnya dengan sangat pelan.28605Please respect copyright.PENANAaQjzkTZxmG
28605Please respect copyright.PENANAMbykKO3KM7
Pijitan lembut Ustadza Wanda membangkitkan birahi muda Fei, bahkan gadis cantik itu tampak begitu tegang. Nafasnya terputus-putus sanking tegangnya. Ia menggigit bibirnya ketika Ustadza Wanda merangkul pundaknya sembari mendekatkan wajah mereka, hingga akhirnya bibir merah mereka bertemu.28605Please respect copyright.PENANArOvnywVLwH
28605Please respect copyright.PENANAg4SpA93xjE
Dengan lembut Ustadza Wanda mengulum bibir Fei, membimbing muridnya yang lugu itu untuk menikmati setiap sentuhan yang ia berikan. Perlahan tapi pasti, Fei yang semakin hanyut akan sentuhan Ustadza Wanda, mulai membalas pagutan sang Ustadza.28605Please respect copyright.PENANA1hJGjDjhYE
28605Please respect copyright.PENANAY0Ru1VzdPW
Fei menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Ustadza Wanda, membiarkan wanita cantik itu menghisap dan mengulum lidahnya.28605Please respect copyright.PENANAVzHirABf2G
28605Please respect copyright.PENANAOrFssrdP12
"Ehmmpsss... Ehmmpsss... Ehmmpsss..."28605Please respect copyright.PENANADFyW7EVemg
28605Please respect copyright.PENANAwr6l7x96FM
Sembari berciuman tangan Wanda tidak tinggal diam, ia menggerayangi tubuh muridnya. Menarik keatas rok hijau yang di kenakan Fei, sembari membelai paha mulus Fei, hingga menyentuh selangkangan Fei yang di balut kain berwarna putih.28605Please respect copyright.PENANAMiqoItAG1m
28605Please respect copyright.PENANAiMP3MIse4a
Nafas kedua kian memburu, seiring meningkatnya aktivitas seksual yang mereka lakukan. "Ustadza... Ehmmpsss... Eehmmpss..." Lenguh Fei ketika payudaranya juga di gerayangi Ustadza Wanda.28605Please respect copyright.PENANAhtHYKJ9YuO
28605Please respect copyright.PENANAoILcOmhaW1
"Ustadza buka ya sayang!" Pinta Wanda sembari menanggalkan kancing seragam Fei.28605Please respect copyright.PENANAJ1w3mWjLys
28605Please respect copyright.PENANAgWqIElFtpC
"I-iya Ustadza." Jawab lemah Fei.28605Please respect copyright.PENANAoDYT9cNwfS
28605Please respect copyright.PENANAjNzI59kGJy
Dalam sekejap kancing kemeja Fei sudah terbuka semua. "Indah sekali sayang!" Puji Wanda, ia menyingkap keatas bra yang menutupi gunung kembar Fei.28605Please respect copyright.PENANA09PunhCLKF
28605Please respect copyright.PENANAqQNi8ZpEqX
Gadis cantik itu memeluk erat Ustadza Wanda, membenamkan wajahnya di dalam pelukan Wanda. Sementara sang Ustadza makin intens menjamah bagian-bagian sensitif tubuh Fei, seperti menggosok-gosok kemaluan Fei, dan meremas-remas payudara Fei.28605Please respect copyright.PENANA4n8ENxBEso
28605Please respect copyright.PENANACwawLVlhY2
Dengan sedikit menunduk, Ustadza Wanda melumat payudara Fei, ia menghisap puting mungil Fei. 'Sruuuppss.... Sruuupss... Sruuupss...' Tanpa henti ia menyeruput puting muridnya.28605Please respect copyright.PENANA2SNgHreWXx
28605Please respect copyright.PENANAggSn0NsMFU
"Aahkk... Engkk... Aahkk..." Desah Fei.28605Please respect copyright.PENANAyJMqN46zpI
28605Please respect copyright.PENANAunet52dCZM
Ustadza Wanda meminta muridnya untuk duduk diatas meja, menghadap kearahnya dengan kaki mengangkang. "Buka celana dalam kamu sayang." Suruh Wanda sembari mengusap-usap paha mulus Fei yang tampak bersih.28605Please respect copyright.PENANASQq2nnQiWO
28605Please respect copyright.PENANAoS8uoFCjyx
Kedua tangan Fei menarik turun celana dalamnya, melewati pantatnya hingga ujung kakinya. "Ustadza." Lirih Fei, sembari membuka kembali kakinya.28605Please respect copyright.PENANAsjnKUYbpT5
28605Please respect copyright.PENANAAJGGaCjann
"Wangi." Puji Wanda.28605Please respect copyright.PENANATaPuslX3qc
28605Please respect copyright.PENANAfHebaAL4TW
Kemudian ia mendekatkan wajahnya di selangkangan Fei, menjilati paha mulus Fei secara bergantian. "Ough... Ustadza! Aahkk..." Erang Fei tak tahan.28605Please respect copyright.PENANArY9mHWd6TH
28605Please respect copyright.PENANArAiigEmmxr
Ujung lidah Wanda menggeletik bibir vagina muridnya yang tampak masih begitu rapat. Ia menggosok-gosok clitoris muridnya, membuat Fei menggelinjang, dan tampak bibir kemaluannya yang semakin basah seiring dengan intensitas cairan lendirnya yang keluar semakin banyak.28605Please respect copyright.PENANACgwamnqceX
28605Please respect copyright.PENANAnvACaZOPyO
Tangan kanan Fei mendekap kepala Ustadza Wanda, sementara tangan kiri Fei mencengkram pinggiran mejanya.28605Please respect copyright.PENANAXIJ6bojuGe
28605Please respect copyright.PENANAOUSmjN73rh
"Ustadza.... Fei pipis." Jerit Fei.28605Please respect copyright.PENANAZRRs3OaCWJ
28605Please respect copyright.PENANAThkUXYq9hE
Pantatnya terhentak beberapa saat ketika ia mengalami orgasme. 'Screeeetss.... Creeettsss.... Creeettsss....' Fei mendapatkan pipis enaknya dari sapuan lidah Ustadza Wanda.28605Please respect copyright.PENANABfESVHQ9T0
28605Please respect copyright.PENANAVd95VqZ17t
Wanda mengangkat wajahnya kemudian menatap Fei yang tersenyum malu. "Enak sayang?" Goda Wanda, Fei mengangguk mengiyakan apa yang di katakan Ustadza.28605Please respect copyright.PENANATO08RJqdQC
28605Please respect copyright.PENANAFNlCwlEARU
"Terimakasih Ustadza." Lirih Fei.28605Please respect copyright.PENANAW1JgL1RFOC
28605Please respect copyright.PENANARwUBr0iBFG
Ustadza Wanda merapikan kembali rok hijau yang di kenakan Fei, lalu mengantongi celana dalam Fei. "Nanti malam ke kamar Ustadza gak usah pake dalaman ya." Bisik Wanda sembari mengedipkan matanya kearah Muridnya.28605Please respect copyright.PENANATP6WdmPUqt
28605Please respect copyright.PENANA6WSUhSnAn9
"Iya Ustadza." Jawab Fei lemah.28605Please respect copyright.PENANAkG4HneHPZ6
28605Please respect copyright.PENANAUgfiJPNnJW
Setelah itu Wanda meninggalkan Fei yang tampak masih menikmati sisa-sisa orgasmenya. Ia tidak menyangkah sentuhan sang guru sungguh membuatnya seakan melayang. Entah kenapa Fei menjadi tak sabar menunggu malam tiba, dan menantikan apa yang akan di lakukan Wanda kepada dirinya.28605Please respect copyright.PENANA84ygOWVMNO
28605Please respect copyright.PENANAeKroY1eZjU
*****28605Please respect copyright.PENANAbmf0bnBbNc
28605Please respect copyright.PENANAHilGCe25SP
Sepulang sekolah Rayhan, Doni, Nico segera menuju rumah Bu Surti yang kebetulan memiliki warung kecil di depan rumahnya. Tapi Rayhan dan yang lainnya bukannya duduk di warung Bu Surti, malahan mereka memasuki rumah Bu Surti menuju halaman belakang rumah Bu Surti. Di sana sudah ada Aziza, Aurel, Adinda dan Asyifa yang tengah mengobrol sembari menikmati gorengan Bu Surti.28605Please respect copyright.PENANA0Qavvs5pgJ
28605Please respect copyright.PENANA5zXwQnomug
Bu Surti sendiri sebenarnya memiliki ikatan dengan Pak Bahar. Kasus kolor ijo beberapa waktu yang lalu membuat Bu Surti berhutang Budi kepada Rayhan dan kawan-kawan karena telah membuat saudaranya Pak Bahar terlepas dari kutukan kolor ijo. Ia juga berhutang maaf kepada Rayhan dan kawan-kawan karena ulah saudaranya yang membuat heboh pesantren.28605Please respect copyright.PENANAUtM3hEIn4S
28605Please respect copyright.PENANAnpsRFx6F1u
Sebagai bentuk balas Budinya, ia membiarkan halaman belakangnya menjadi tempat mereka berkumpul, atau bisa di bilang menjadi markasnya mereka. Beruntung Suaminya Bu Surti bukan tipe laki-laki cerewet sehingga ia juga memberi izin kepada mereka untuk menjadikan perkarangan belakang rumahnya sebagai tempat berkumpulnya mereka.28605Please respect copyright.PENANAZiERYmxjAm
28605Please respect copyright.PENANAxH8uM7Efit
Aurel menatap kedatangan Rayhan dan yang lainnya. "Kalian juga mau menghakimiku?" Ketus Aurel. Ia sangat kesal karena teman-temannya yang ia anggap terlalu ikut campur dengan urusan pribadinya.28605Please respect copyright.PENANA9IFs60EdAv
28605Please respect copyright.PENANAIQgwdpXQuL
"Maaf Rel! Bukan begitu, kami hanya tidak ingin kamu menjadi korban Dedy." Jelas Rayhan, ia duduk di dekat Aziza sembari mengambil gorengan yang ada di dalam piring.28605Please respect copyright.PENANADZqVot9fz3
28605Please respect copyright.PENANA0dGgjsIetW
"Kayak kalian sudah jadi orang benar saja." Sengit Aurel.28605Please respect copyright.PENANAaGYTpk1FIM
28605Please respect copyright.PENANA3QpZqqroV2
Adinda menghela nafas. "Maaf Rel, kami hanya mencoba mengingatkan kamu." Nasehat Adinda, yang selama ini selalu di dengar oleh teman-temannya. Tapi kali ini nasehatnya tidak mampu membuat sahabatnya berfikiran jernih.28605Please respect copyright.PENANAmWSt1wcqNg
28605Please respect copyright.PENANAmbyIvjgRWg
"Sudahlah, jangan sok ngurusin hidup orang." Kesal Aurel.28605Please respect copyright.PENANAuBPjzyAET3
28605Please respect copyright.PENANAM5CO7xi0SZ
"Astaghfirullah Rel!" Ucap Asyifa.28605Please respect copyright.PENANA0lXTbbS2EY
28605Please respect copyright.PENANAziORJM1pc0
"Sebagai sahabat sudah sewajarnya kita mencoba mengingatkan kamu Rel." Ujar Aziza mencoba membuat Aurel mengerti kenapa teman-temannya meminta ia menjauhi Dedy. "Lagian semua orang juga tau, seperti apa kelakuan pacarmu itu." Sambungnya lagi.28605Please respect copyright.PENANAmqwUFpwjZu
28605Please respect copyright.PENANAQAyoGC27Em
Aurel mendengus. "Setiap orang bisa berubah."28605Please respect copyright.PENANAxOwmOMvBKM
28605Please respect copyright.PENANAzuKZoVATdf
"Jadi kamu pikir bisa merubah Dedy? Terlalu naif kamu Rel." Celetuk Doni.28605Please respect copyright.PENANAxeuX3u99Mz
28605Please respect copyright.PENANAIwkTVKye3F
"Aku pulang." Ucap Aurel tiba-tiba.28605Please respect copyright.PENANA3n8JiRMb0n
28605Please respect copyright.PENANACUMMEpisyt
"Sabar Rel." Rayhan mencoba menahan Aurel.28605Please respect copyright.PENANAOK5gqDkSeb
28605Please respect copyright.PENANA2DfVTco22M
Tapi Aurel yang keburu kesal segera pergi meninggalkan teman-temannya. Ia merasa sangat kecewa dengan sikap teman-temannya yang seakan ingin menghalangi kebahagiaan nya. Menurut Aurel, seharusnya mereka ikut senang bukannya malah mencoba menghasut dirinya untuk menjauhi orang yang di kasihinya.28605Please respect copyright.PENANAVuMa6QMaGy
28605Please respect copyright.PENANAFgqz1EfWxh
Aziza hendak menyusul tapi di hentikan oleh Nico yang tampak tidak suka dengan sikap Aurel.28605Please respect copyright.PENANAVRoapNLHI8
28605Please respect copyright.PENANAmmnvKyfnjI
"Sudah biarkan saja! Toh dia sendiri nanti yang menyesal." Kesal Nico sembari membuang mukanya, menatap Bu Surti yang tengah berjalan kearah mereka sembari membawa beberapa gelas minuman yang mereka pesan.28605Please respect copyright.PENANAKnkOMaZs3c
28605Please respect copyright.PENANA5QFmBLkOgF
"Kejar Zril." Bisik Rayhan.28605Please respect copyright.PENANASjWDqOCESS
28605Please respect copyright.PENANAjc91ItJ4jz
Pemuda yang dari tadi hanya menyimak itu menganggukkan kepalanya. Ia segera pergi meninggalkan teman-temannya yang lain dan segera menyusul Aurel.28605Please respect copyright.PENANAT4MLBj9Ygd
28605Please respect copyright.PENANAgPD6aS6ZY5
Pak Budi yang baru pulang dari rumah Ustadza Dwi, tanpa heran melihat Aurel yang menangis, lalu di susul oleh Azril.28605Please respect copyright.PENANABYxcNsJVkj
28605Please respect copyright.PENANAvB5HISSGE6
*****28605Please respect copyright.PENANAyY1ERRGltk
28605Please respect copyright.PENANAC2i2INgCdV
Zaskia yang tengah di landa kebimbangan akhirnya memutuskan untuk menceritakan kejadian tadi pagi kepada Julia. Tanpa ada yang ia tutupi sama sekali. Bahkan ia mengakui kalau dirinya pada saat itu tak kuasa menolak setiap sentuhan Rayhan. Ia merasa sangat kotor dan bersalah karena membiarkan adiknya berbuat sampai sejauh itu.28605Please respect copyright.PENANArr1P2ZxeJ7
28605Please respect copyright.PENANA1ui7OGw8ZX
Dan untuk pertama kalinya Julia terlihat sangat serius mendengarkan cerita Zaskia. Sebagai sahabat ia tau, kalau Zaskia sebenarnya suka kepada Adiknya, hanya saja ada dinding tebal yang menghalangi perasaannya kepada Rayhan.28605Please respect copyright.PENANAYC95TiT7N0
28605Please respect copyright.PENANAfNdvpicJGm
"Saya benar-benar bingung." Lirih Zaskia, mengakhiri ceritanya.28605Please respect copyright.PENANAxK7056ySqe
28605Please respect copyright.PENANAXlVfjxsaB1
Julia meraih tangan Zaskia. "Kenapa harus bingung? Mbak yakin kamu tau betul apa yang kamu inginkan saat ini." Ujar Julia seraya tersenyum menguatkan hati Zaskia.28605Please respect copyright.PENANA0Ck2z2VCxC
28605Please respect copyright.PENANA36EOfJ8LF4
"Apa yang harus saya lakukan Mbak."28605Please respect copyright.PENANAvDuXFnsgzX
28605Please respect copyright.PENANAiwMopVtjq5
"Mbak punya pertanyaan, sekaligus jawaban buat kamu, asalkan kamu mau jujur." Ujar Julia pelan. Ia menatap ke dalam mata Zaskia untuk mencari kejujuran di sana.28605Please respect copyright.PENANAvu9JF6ToHH
28605Please respect copyright.PENANAIJxZBiz4d1
Zaskia mengangguk. Ia merasa tidak ada gunanya ia berbohong. Selama ini hanya Julia yang mengerti dirinya.28605Please respect copyright.PENANAOkhLGTkDFs
28605Please respect copyright.PENANAspFZpyeEZM
"Apa kamu menikmatinya?" Tanya Julia.28605Please respect copyright.PENANA8NEj1wduSQ
28605Please respect copyright.PENANAzCmop6nAHx
Sejenak Zaskia terdiam. "Iya Mbak... Aku juga gak ngerti kenapa aku suka sekali setiap kali Rayhan iseng kepadaku. Semakin lama perasaan ini rasanya makin besar." Jawab Zaskia sejelas-jelasnya kepada Julia.28605Please respect copyright.PENANAQCWlaOupKN
28605Please respect copyright.PENANAsjrUkyvdfH
"Apa kamu bahagia?"28605Please respect copyright.PENANAOQhKKRT23P
28605Please respect copyright.PENANAgdPEZAbFeo
"Sangat bahagia!" Jawab Zaskia yakin.28605Please respect copyright.PENANAo8hwbVVlmk
28605Please respect copyright.PENANAaqGqiMWL67
"Seandainya saja sikap Rayhan berubah sama kamu, ia mulai menjaga jarak sama kamu! Apa kamu bisa terima?" Kali ini pertanyaan Julia membuat Zaskia terdiam.28605Please respect copyright.PENANAV3utgpoCQW
28605Please respect copyright.PENANA4QdGvLRKDK
Benar apa yang di katakan sahabatnya, bisa saja ia menegur Rayhan dan meminta Rayhan untuk bersikap biasa-biasa saja, dan menceramahi Rayhan tentang sikap Rayhan yang selama ini kebablasan. Tapi itu artinya hubungan mereka akan menjadi sangat kaku, Rayhan pasti merasa bersalah, dan otomatis adiknya itu akan mencoba menjaga jarak darinya. Begitu juga dengan Zaskia, ia tentu akan merasa canggung saat berada di dekat adiknya.28605Please respect copyright.PENANA87L51hy9Iu
28605Please respect copyright.PENANAFmJLAlpuvS
Jawabannya sudah jelas, ia tidak akan sanggup kalau semua itu terjadi. Ia sudah terlanjur nyaman dengan sikap Rayhan yang berbeda dari yang lainnya.28605Please respect copyright.PENANAW4svcCzN3W
28605Please respect copyright.PENANARVQKhWmFSR
"Tapi Mbak, apa ini di benarkan oleh Agama?" Lirih Zaskia.28605Please respect copyright.PENANAkViqjou5pS
28605Please respect copyright.PENANA8PuMIorB76
Julia berdiri dan tegak di belakang Zaskia. Ia memeluk leher Zaskia dari belakang. "Coba untuk sementara, untuk tidak menyangkut pautkan dengan Agama! Mulai sekarang pikirkan saja perasaan kamu, pikirkan saja mana yang kamu suka dan mana yang tidak kamu suka Za!" Nasehat Julia terdengar sangat dalam.28605Please respect copyright.PENANAeC1WFC39g3
28605Please respect copyright.PENANAr2Zf5LjHKJ
Zaskia sampai meremas lengan Julia, ada senyuman yang terukir di bibirnya. Benar apa yang di katakan sahabatnya, kenapa ia selalu menduakan perasaannya? Seharusnya ia lebih mendahulukan perasaannya ketimbang yang lainnya.28605Please respect copyright.PENANAbCgng8Be4F
28605Please respect copyright.PENANAJi1YLYIayP
"Pejamkan mata kamu." Bisik Julia.28605Please respect copyright.PENANAveWIxMnNOL
28605Please respect copyright.PENANAGIROfaq1gv
Zaskia memejamkan matanya, menuruti perinta Julia. "Sekarang bayangkan wajah seseorang paling ingin kamu lihat." Suruh Julia. Yang terlintas di benak Zaskia malah wajah Rayhan. "Bayangkan senyumannya, bayangkan tawanya, bayangkan semua kenakalannya." Lanjut Julia.28605Please respect copyright.PENANAlERzZnVC5q
28605Please respect copyright.PENANAkzWvsmDlTQ
Zaskia membayangkan itu semua, ia membayangkan wajah Rayhan yang tertawa setelah berhasil menjahilinya, ia membayangkan bagaimana Rayhan tersenyum setelah mencium bibirnya. Lebih jauh lagi, ia membayangkan bagaimana rasanya ketika jemarinya menyentuh kontol Rayhan, hangatnya kontol Rayhan dan sperma Rayhan di tangannya.28605Please respect copyright.PENANAspuaddTf6g
28605Please respect copyright.PENANAEEHBF8YgkG
Tubuh Zaskia merinding, ia merasa ada kebahagiaan yang luar biasa yang sulit untuk di jelaskan. Bahkan kebahagian yang ia rasakan membuat tubuhnya terasa sensitif.28605Please respect copyright.PENANA5cAwrFWWJj
28605Please respect copyright.PENANApnFCvfr4mz
"Engghk..." Lenguhan Zaskia.28605Please respect copyright.PENANA5l2O0GRWn7
28605Please respect copyright.PENANAkM5UwR5hoT
Julia tersenyum mendengarnya. "Sepertinya kamu harus segera pulang deh Zaskia, di rumah ada yang kangen soalnya." Goda Julia, membuat kedua pipi Zaskia merona merah.28605Please respect copyright.PENANACTuN2m0C1w
28605Please respect copyright.PENANApPqVF47xiB
"Apaan si Mbak." Rajuk Zaskia sembari menggandeng tasnya.28605Please respect copyright.PENANADKfs4z4zuv
28605Please respect copyright.PENANApcgjdFFu2G
******28605Please respect copyright.PENANAEdm2Y1X2rg
28605Please respect copyright.PENANAxgldyZMo9E
Selepas dari rumahnya Bi Surti, Rayhan menuju rumah Ustadza Risty, untuk mengetahui perkembangan hubungan Ustadza Risty dengan Suaminya. Ia bersiul ringan sembari melewati jalan setapak yang hanya cukup di lalui satu kendaraan roda empat. Sementara di sekitarnya terdapat pohon-pohon kelapa yang menjulang tinggi.28605Please respect copyright.PENANA5H08pBGfiZ
28605Please respect copyright.PENANAhZRdtwVnMM
Rayhan berfikir mungkin nanti ia akan mencoba memanjat salah satu pohon kelapa untuk mengambil buahnya.28605Please respect copyright.PENANAp1lp2U02L7
28605Please respect copyright.PENANAqy19booTer
"Ray!"28605Please respect copyright.PENANA4V9UKIpLFT
28605Please respect copyright.PENANA7N64SIwMEZ
Pemuda itu tampak celingukan. "Ustadza... Baru saja aku mau ke rumah Ustadza." Ucap Rayhan saat tau siapa yang memanggil dirinya. Wanita cantik berpakaian serba coklat itu tersenyum manis.28605Please respect copyright.PENANAH0nhiWiwrD
28605Please respect copyright.PENANABBbA4R3I2l
"Kangen kamu?" Goda Ustadza Risty.28605Please respect copyright.PENANAg8iV4voGmE
28605Please respect copyright.PENANAIVnvtVMH0z
"Bisa jadi! Hehehe..."28605Please respect copyright.PENANA5jKaMpJjvs
28605Please respect copyright.PENANApMEhy61NoO
"Dasar... Ustadza yakin, kamu ini pasti playboy." Tembak Ustadza Risty sembari mensejajarkan langkah mereka. "Hayo ngaku, sudah berapa banyak cewek yang kamu tipu." Sambung Ustadza Risty, sembari terkikik pelan.28605Please respect copyright.PENANAzsGZQWjWQV
28605Please respect copyright.PENANA5lYjzBqtZT
"Berapa ya...." Ucap Rayhan pura-pura berfikir.28605Please respect copyright.PENANA86nKZ8OVFR
28605Please respect copyright.PENANAog6ePjNFTc
Sanking gemasnya Ustadza Risty sampai memukul pundak Rayhan. "Memang buaya kamu Ray! Eh... Nanti kamu lewat sana aja ya, terus memutar ke belakang rumah Ustadza. Di sana di pinggir sungai, kamu tunggu aja di sana ya." Pinta Ustadza Risty. Ia khawatir kalau nanti ada orang yang curiga melihat Rayhan sering ke rumahnya.28605Please respect copyright.PENANAMOjiPXOqgT
28605Please respect copyright.PENANAYLSePuFViU
"Jangan lama-lama ya Ustadza!" Ujar Rayhan, lalu ia berbelok ke kiri menuju jalan yang di tunjuk Ustadza Risty.28605Please respect copyright.PENANASbnhBGm3T2
28605Please respect copyright.PENANABTdglwpnJE
Jalan yang di lalui Rayhan jelas tidak muda, ia harus menerobos ilalang yang cukup tinggi. Sejenak ia kembali teringat dengan aksi nakalnya bersama teman-temannya yang nekat mengintip Ustadza Risty. Tapi ia sama sekali tidak menyesal bahkan mensyukuri nya. Andai saja ia tidak menuruti ide gila teman-temannya, mungkin ia tidak akan bisa sedekat ini dengan Ustadza Risty.28605Please respect copyright.PENANAoI8bEC3Yc3
28605Please respect copyright.PENANAAuEoYWbxNe
Setibanya di tempat yang di janjikan, Rayhan tampak terkagum dengan keindahan alam yang belum tersentuh oleh tangan-tangan manusia jahil yang hanya bisa merusak keindahan alam. Tidak ada sampah, dan terlihat sangat asri.28605Please respect copyright.PENANAOOA7D6j6mg
28605Please respect copyright.PENANAZBRw7RE3de
Di depannya terdapat sebuah sungai mengalir yang tampak sangat jernih. Sementara di ujung danau terdapat sebuah hutan yang terlihat sangat lebat dengan pohon-pohon besar yang mencakar langit. Belum lagi udaranya yang segar membuat Rayhan tidak menyesal karena harus memalui ilalang untuk sampai ke sini.28605Please respect copyright.PENANALgrilPoVSj
28605Please respect copyright.PENANA4Ov0jtyr5P
Ia duduk beralaskan rumput, sembari sesekali melempar batu-batu kecil ke sungai.28605Please respect copyright.PENANApcvmc2awnp
28605Please respect copyright.PENANAoGf76S8XWZ
"Lama ya nunggunya?" Sapa Ustadza Risty yang tiba-tiba sudah berada di dekatnya. Ustadza Risty duduk di samping Rayhan. "Ngomong-ngomong wajah kamu kenapa? Kok memar gitu?" Tanya Ustadza Risty merasa heran.28605Please respect copyright.PENANAsVIgkEsejY
28605Please respect copyright.PENANAz3poWvUcuL
"Biasa Ustadza, hehe..."28605Please respect copyright.PENANARVjX9gMIa9
28605Please respect copyright.PENANARQQyaXAfnR
"Nakal kamu ya." Sentil Ustadza Risty.28605Please respect copyright.PENANAzynR4wnZzz
28605Please respect copyright.PENANAMXSumt4sNg
Rayhan kembali menatap sungai yang ada di depannya. "Gimana kabar suaminya Ustadza?" Tanya Rayhan. Ustadza Risty tampak tersipu malu sebelum menjawab pertanyaan Rayhan.28605Please respect copyright.PENANAYST8IlY3iI
28605Please respect copyright.PENANA8bSNVkuzRu
"Alhamdulillah... Sekarang Ustad lebih sering di rumah." Jawab Ustadza Risty. "Ini semua berkat kamu Ray." Lanjut Risty, sembari menghela nafas.28605Please respect copyright.PENANAaoZFYTRnoN
28605Please respect copyright.PENANA3YqJgejCnV
"Syukurlah, kalau begitu saya sudah di maafkan." Lega Rayhan.28605Please respect copyright.PENANAsxueCC7Eyg
28605Please respect copyright.PENANAJVNspQPBQ7
Ustadza Risty merenyitkan dahinya. "Siapa bilang? Sekarang malah timbul masalah baru." Ujar Ustadza Risty sembari memainkan rumput yang ada di sampingnya.28605Please respect copyright.PENANAFsVNtEimzn
28605Please respect copyright.PENANACVxPjVAIoQ
"Masalah apa?"28605Please respect copyright.PENANAaLcMz8u9Ma
28605Please respect copyright.PENANAGsDfvqKUzR
"Susah ngejelasinnya... Memang si saran kamu buat Suami Ustadza jadi makin betah di rumah, tapi... Suami saya sering mengeluh karena setiap kali itunya di oral, ia merasa ngilu." Jelas Ustadzah Risty tanpa melihat kearah Rayhan.28605Please respect copyright.PENANA9ubSeiCP3Z
28605Please respect copyright.PENANAJmdDvpEMYr
"Maksud Ustadza kontolnya Ustad suka ngilu pas lagi di kulum sama Ustadza?"28605Please respect copyright.PENANA0t7TToZpbV
28605Please respect copyright.PENANAHr5UnbA68k
Ustadza Risty memeluk erat lututnya sembari mengangguk malu. "I-iya... Makanya Ustadza bingung, gimana caranya agar Ustad gak ngerasa ngilu lagi." Ucap Ustadza Risty.28605Please respect copyright.PENANASM519DrE2G
28605Please respect copyright.PENANACgPNRtHHHC
"Soal itu aku bisa bantu." Rayhan berdiri lalu melempar batu ke sungai, hingga menimbulkan percikan kecil.28605Please respect copyright.PENANAWlIBjfyZhG
28605Please respect copyright.PENANAQ5lbi6kMrb
"Serius." Mata Ustadza Risty berbinar.28605Please respect copyright.PENANA0J27SiiXfM
28605Please respect copyright.PENANAunZFUqBZ2t
Rayhan mengangguk. "Tapi kali ini agak sulit Ustadza, entah Ustadza mau atau tidak." Ucap Rayhan ragu, kalau Ustadza Risty mau melakukannya.28605Please respect copyright.PENANAB93gMzW0lJ
28605Please respect copyright.PENANA4MqvXtNWHd
"Apa yang harus Ustadza lakukan?"28605Please respect copyright.PENANANEbFclKqkH
28605Please respect copyright.PENANA0DI9u3ihb1
Rayhan menatap mata Ustadza Risty. "Kali ini Ustadza harus peraktek, agar bisa lebih cepat menguasai oral sex yang benar menggunakan mulut." Jelas Rayhan, sebenarnya ia ragu kalau Ustadza Risty akan menyanggupinya.28605Please respect copyright.PENANAsP6l5EfVfq
28605Please respect copyright.PENANABSHGbfB9He
"Kalau itu bisa membuat hubungan kami kembali harmonis, Ustadza bersedia." Lirih Ustadza Risty.28605Please respect copyright.PENANA1RW1vjk3bh
28605Please respect copyright.PENANA7Ew4b4cxH2
"Ustadza yakin?"28605Please respect copyright.PENANAFA18QIQdvP
28605Please respect copyright.PENANA6G3yQekduE
Risty menganggukkan kepalanya, sembari menatap sosok Rayhan yang tengah tersenyum memandangnya. Tiba-tiba Rayhan membungkukkan badannya, menyentuh pipi putihnya dengan lembut, hingga hatinya terasa bergetar.28605Please respect copyright.PENANA4AND2rnbHE
28605Please respect copyright.PENANAu5BQdTka8D
Sedikit memejamkan mata, Ustadza Risty membiarkan muridnya itu mengecup bibirnya. Lembut dan hangat, hingga membuatnya merasa sangat nyaman. Bahkan Ustadza Risty tampak tak relah ketika Rayhan melepaskan pagutan singkat mereka, karena ia terlanjur menyukai cara Rayhan mengulum bibirnya.28605Please respect copyright.PENANAF9XhPZwFHS
28605Please respect copyright.PENANAuBynhJ98fO
"Ustadza sangat cantik." Puji Rayhan.28605Please respect copyright.PENANAUBmaCuzFjy
28605Please respect copyright.PENANALKrZ1E2oPY
Ustadza Risty mencubit pelan lengan Rayhan. "Gombal! Kamu jadi gak ngajarin Ustadza." Rajuk Ustadza Risty, membuat wanita berusia 28 tahun itu makin menggemaskan.28605Please respect copyright.PENANAEGCz6xfJE2
28605Please respect copyright.PENANANdVL0DBWVf
"Jadi dong! Mula-mula Ustadza buka dulu celana saya." Pinta Rayhan.28605Please respect copyright.PENANAfImJEDz727
28605Please respect copyright.PENANAGh1R9AEKMY
Ustadza Risty sejenak terdiam, entah kenapa adrenalinnya kian meningkat ketika anak itu memintanya untuk melepaskan celananya. Jujur ia tidak pernah membuka celana Suaminya saat mereka hendak melakukan hubungan intim. Tapi Rayhan malah memintanya untuk melakukan hal yang tidak pernah ia lakukan.28605Please respect copyright.PENANAzuPqZRk72b
28605Please respect copyright.PENANA0w9wXVE670
Tapi pada akhirnya ia memberanikan diri membuka celana Rayhan, kedua tangannya hendak melepas celana hijau lumut yang di kenakan Rayhan saat ini.28605Please respect copyright.PENANA53qRDMnuaP
28605Please respect copyright.PENANAJ6ItHhjMHT
"Buka resletingnya pake mulut Ustadza." Ucap Rayhan tiba-tiba.28605Please respect copyright.PENANAoC85hiSlQg
28605Please respect copyright.PENANAt1fyjDjQK1
"Eh..."28605Please respect copyright.PENANAFJVd1IczsZ
28605Please respect copyright.PENANAOXu5sgBvwW
Rayhan mengusap lembut kerudung Ustadza Risty yang berwarna coklat. "Lakukan dengan perlahan, dan nikmati prosesnya." Tuntun Rayhan dengan tenang.28605Please respect copyright.PENANAdHP7ib6QZK
28605Please respect copyright.PENANAEneQuuieKu
Seakan terhipnotis dengan tatapan Rayhan, Ustadza Risty mendekatkan wajahnya di selangkangan Rayhan. Kemudian ia menggigit resleting celana Rayhan. Dengan di Bantu kedua tangannya Ustadza Risty menarik turun celana sekolah Rayhan berikut dengan celana dalamnya.28605Please respect copyright.PENANAk4mCwOf32x
28605Please respect copyright.PENANAgGFWI6fMms
Mata Ustadza Risty tak berkedip menatap nanar kemaluan Rayhan yang telah ereksi sempurna. Panjang dan besar, membuat tubuhnya merinding tak karuan. Nafas Ustadza Risty terdengar memburu dengan tatapan mata yang berbinar.28605Please respect copyright.PENANARduPe5tlOQ
28605Please respect copyright.PENANAYUPAmsjPNl
Tanpa di suruh jemari Ustadza Risty menyentuh kemaluan Rayhan yang jauh lebih besar di bandingkan milik suaminya. Jari jempolnya mengusap lembut kepala pion kontol Rayhan.28605Please respect copyright.PENANAKKLbZ3yhdn
28605Please respect copyright.PENANAUjH79w2Uw4
"Pelan-pelan Ustadza! Hirup aromanya." Ujar Rayhan mengarahkan.28605Please respect copyright.PENANANEzeRLVOdV
28605Please respect copyright.PENANA0RnnxsHpAI
Ustadza Risty mendekatkan hidungnya di batang kemaluan Rayhan berwarna kemerahan. Aroma yang menyengat membuat Ustadza Risty seakan mabuk birahi. "Sa-saya suka aromanya..." Ujarnya gugup. "Apa Ustadza boleh menciumnya." Pinta Ustadza Risty, menatap kagum kontol Rayhan.28605Please respect copyright.PENANA8CM08f8uo9
28605Please respect copyright.PENANATvZzipcYnU
"Tentu saja boleh." Rayhan membelai kerudung Ustadza Risty.28605Please respect copyright.PENANAtwjTi8Ga6O
28605Please respect copyright.PENANA7Ib8N8rDqo
Bibir merahnya mengecup lembut batang kemaluan Rayhan yang terasa hangat dan berkedut. Perlahan kecupannya semakin intens, tidak hanya batang kemaluan Rayhan saja, bahkan ia menciumi kepala kontol Rayhan.28605Please respect copyright.PENANAXlpSJ7Zw0g
28605Please respect copyright.PENANAQkU7KVg7Rn
"Nikmat sekali Ustadza." Rayhan mulai meracau tak jelas. "Jilat kontol saya, kalau Ustadza suka." Ujar Rayhan lagi dengan nafas yang mulai terasa berat.28605Please respect copyright.PENANAaxFp5znQAY
28605Please respect copyright.PENANALjPd5pCXjl
Lidahnya menyapu perlahan permukaan kontol Rayhan. "Kontol kamu enak Ray! Sluuuppss... Sluuuppss..." Ujar Ustadza Risty yang entah kenapa sangat menyukai kontol Rayhan.28605Please respect copyright.PENANAkaHB6mW7oQ
28605Please respect copyright.PENANAQgkFDIijTd
Bahkan tanpa di minta Ustadza Risty membuka bibir merahnya, melahap kontol Rayhan ke dalam mulutnya.28605Please respect copyright.PENANAXKpfcRZRas
28605Please respect copyright.PENANACgeJAM8v6V
Tubuh Rayhan menegang merasakan hisapan mulut Ustadza Risty, walaupun sesekali gigi Ustadza Risty menggaruk kontolnya hingga terasa ngilu. "Jangan kena gigi Ustadza!" Perintah Rayhan, Ustadza Risty berusaha menuruti ucapan Rayhan, dengan telaten ia mengulum kontol Rayhan.28605Please respect copyright.PENANAnOUkOV0NUf
28605Please respect copyright.PENANAX24hlcVwyg
Ternyata Ustadza Risty cepat belajar, terbukti dengan suara erangan Rayhan yang semakin intens terdengar ketika Ustadza Risty menggerakan kepalanya maju mundur.28605Please respect copyright.PENANAZ1OZbXbfnu
28605Please respect copyright.PENANAgE36g2lrdk
Jemari Ustadza Risty membelai dan meremas lembut kantung telur Rayhan, dan secara naluri ia melahap sebanyak mungkin kontol Rayhan hingga masuk ke dalam tenggorokannya. Ia menghisap-hisap kuat kontol Rayhan hingga wajahnya memerah karena menahan nafasnya.28605Please respect copyright.PENANAkowOkQvprM
28605Please respect copyright.PENANAM6oup2FDnO
"Ustadza... Saya mau keluar." Jerit Rayhan.28605Please respect copyright.PENANAX8dFEgkVlK
28605Please respect copyright.PENANAz57xMoJQ76
Ia menarik pinggulnya melepaskan hisapan Ustadza Risty. Dengan wajah mendongak kearah kontol Rayhan, ia menatap nanar kontol Rayhan yang tengah di urut-urut oleh Rayhan sendiri.28605Please respect copyright.PENANAa3DIb22Mbd
28605Please respect copyright.PENANAgwWhoXBZYN
Croooottss... Croooottss... Croooottss...28605Please respect copyright.PENANAKwxJzoW9pJ
28605Please respect copyright.PENANAAnVd1jIsQN
Sperma Rayhan meledak, tumpah ruah di wajah cantik Ustadza Risty yang terlihat sangat menggoda. Dengan penuh kepasrahan, ia membiarkan sperma Rayhan yang najis menodai wajahnya yang selama ini selalu di basuh oleh air wudhu.28605Please respect copyright.PENANAWH4lrVQcz1
28605Please respect copyright.PENANAUlFXY0pGva
"Pinjang hp Ustadza." Pinta Rayhan.28605Please respect copyright.PENANAKcaYc2KcoI
28605Please respect copyright.PENANAUK9NNJv9eY
Ustadza Risty mengambil handphone nya dari dalam saku gamisnya. "Buat apa?"28605Please respect copyright.PENANAkRk3WWeeyy
28605Please respect copyright.PENANAPNS5N8Ubp4
"Buat kenang-kenangan." Ucap Rayhan tersenyum.28605Please respect copyright.PENANARqH4kMmIc0
28605Please respect copyright.PENANAvYMzgVVPtb
Cekrekk...28605Please respect copyright.PENANAk4QhUbQn3U
28605Please respect copyright.PENANAB1scJBRnqW
Rayhan mengambil foto wajah Ustadza Risty yang berlepotan sperma Rayhan. Kemudian Rayhan memperlihatkan foto tersebut kepada Ustadza Risty yang tampak tidak percaya menatap dirinya sendiri di dalam hpnya.28605Please respect copyright.PENANAR5FejixY4p
28605Please respect copyright.PENANAUtzw9pOFJZ
Ia merasa sangat nakal, tapi ia juga merasa sangat bergairah dengan fotonya sendiri.28605Please respect copyright.PENANAx1SA7TEdq3
28605Please respect copyright.PENANACZdlXzpFJf
"Bandel kamu Ray!" Lirih Ustadza Risty.28605Please respect copyright.PENANAGz4gpttAUl
28605Please respect copyright.PENANAYIBNg3sOzP
Rayhan tersenyum hangat. "Tapi Ustadza suka kan?" Bisik Rayhan lembut di telinga Ustadza Risty.28605Please respect copyright.PENANAJ70iaaV9OT
28605Please respect copyright.PENANAPNqIEpBo9M
"Sangat suka."28605Please respect copyright.PENANAQ9n7NCqlVw
28605Please respect copyright.PENANANX5nfDflF3
Rayhan kembali menaikkan celananya, dan merapikan pakaiannya yang sedikit lecek. Entah kenapa Ustadza Risty merasa sangat kecewa ketika Rayhan yang sepertinya ingin mengakhiri kegilaan yang baru saja mereka mulai. Sebenar Ustadza Risty berharap, Rayhan mau menuntaskannya, sekarang dan saat ini juga.28605Please respect copyright.PENANAkSDmrTZKBX
28605Please respect copyright.PENANACqsqZzVCLC
"Ray!"28605Please respect copyright.PENANAz1rEWWpLO9
28605Please respect copyright.PENANAEFzLP4uNHP
Rayhan duduk di samping Ustadzah Risty. "Pelajaran hari ini cukup sampai di sini Ustadza. Tapi saya punya pr buat Ustadza." Ucap Rayhan seraya membelai wajah Ustadza Risty, ia meratakan sperma yang ada di wajah Ustadza Risty. "Jangan di cuci selama 24 jam." Sambung Rayhan, membuat Ustadza Risty terhenyak.28605Please respect copyright.PENANAvoQL2YUc34
28605Please respect copyright.PENANAKI2LiOppXd
"Akan Ustadza kerjakan!" Lirih Ustadza Risty. "Kapan kelas berikutnya akan di buka." Bisiknya pelan penuh harap.28605Please respect copyright.PENANAd8KxzHIQGY
28605Please respect copyright.PENANA6vRYNkP4Or
"Nanti akan saya kabarkan."28605Please respect copyright.PENANABUzV3wu4mk
28605Please respect copyright.PENANAUOzPPLcXOi
Rayhan menghela nafas perlahan, lalu beranjak pergi meninggalkan Ustadza Risty yang tampak masih gelisah karena syahwat nya yang di buat menggantung oleh muridnya sendiri. Sejujurnya ia tidak menyangkah kalau hubungan mereka akan sampai sejauh ini. Ustadza Risty menatap sayu punggung Rayhan, yang akhirnya menghilang di balik ilalang.28605Please respect copyright.PENANAbb2FjQwufi
28605Please respect copyright.PENANAvUUwiUQNPK
*****28605Please respect copyright.PENANAURB4OGDE7O