Bukannya belok ke kanan menuju kantor Aliyah, Zaskia malah terus melangkah menuju klinik pondok pesantren Al-Tauhid. Selain di percaya untuk mengajar, Julia juga mendapat kepercayaan di bagian kesehatan bersama beberapa santri senior kelas 3 Aliyah.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnnLmxSsJ54
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEgg6XmEGu6
Tok... Tok... Tok...65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjd9soTlmR4
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcCWMqIbMWL
"Assalamualaikum!"65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT80Up2Y2Ia
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5RVXDhd8MZ
Cukup lama Zaskia menunggu jawaban, tapi tidak ada satupun yang menjawab salamnya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxgOdQO48Fu
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlNflaSoeHo
Karena dirinya yang tengah emosi, membuat Zaskia memutuskan untuk masuk ke dalam klinik yang memang biasanya kalau pagi seperti saat ini masih terlihat sepi, tapi Zaskia yakin kalau Julia ada di dalam.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHytHjyxGSV
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9cPE8fznYv
Ia berjalan cepat menelusuri lorong klinik, menuju ruangan yang biasa di tempati Julia. Tanpa permisi lagi Zaskia membuka pintu klinik.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1tJsZ6vQtC
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCJPmpgl2ux
"Astaghfirullah!" Jerit Zaskia.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡssr7FqtYU8
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJEKhTTzhcB
Ia melihat sahabatnya Julia tengah duduk di pangkuan seorang santri dalam keadaan telanjang bulat.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRtsR1b9x04
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSS3kEIorrW
Tubuh sintal Julia tampak naik turun diatas pangkuan sang Santri, sembari mengerang-erang, melolong panjang, menikmati sodokan kontol sang Santri yang tengah sibuk bermain dengan buah dadanya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡssDgKyn6FH
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAUuHujQqVD
"Mbak..." Lirih Zaskia.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqADqZlZXi3
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHTiIs9BsE0
Julia dan Santri itupun tersadar akan kedatangan Zaskia, buru-buru Julia turun dari atas tubuh sang Santri dengan raut wajah panik, melihat Zaskia yang tengah menatap dirinya dengan tatapan tidak percaya. Sang Santri dengan cepat mengenakan kembali pakaiannya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmuX061XvOy
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ02i5EK1Vsp
Tanpa permisi pemuda itu buru-buru meninggalkan ruang praktek Julia.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2HeMmXSmk1
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYIB9yt9lY1
"Apa-apaan ini Mbak! Astaghfirullah." Zaskia sampai memegangi kepalanya, seakan kepalanya mau pecah melihat kelakuan orang yang begitu ia percayai.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNDER7rnVKF
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ87bLZdzi0N
Julia mendesah pelan sembari memakai gamisnya kembali, lalu duduk di kursi kebesarannya yang biasa ia gunakan untuk memeriksa pasiennya. "Duduk Uhkti! Aku bisa menjelaskan semuanya." Ujar Julia berusaha bersikap tenang.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI2Lpki9k5u
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuO5li8elvk
"Tidak perlu Mbak! Saya ke sini cuman mau menanyakan maksud Mbak memberikan obat ini?" Ketus Zaskia.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt0ZStSPQQZ
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM7ZWsTS5iN
"Duduk dulu."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu3UE8913SG
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS8AIShG4n8
Zaskia menghela nafas perlahan. "Apa maksud Mbak memberikan obat ini ke saya." Zaskia meletakan obat perangsang tersebut ke atas meja.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg1STRRuWep
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrWyozs35FQ
"Karena kamu membutuhkannya?"65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnXAoE3EGcF
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHX8bzJppeN
"Apa? Saya gak butuh obat ini Mbak." Geram Zaskia. "Mbak tau apa yang terjadi gara-gara obat ini? Obat ini membuat saya sangat tersiksa Mbak. Dan... Dan... Rayhan, adik saya hampir meniduri saya." Tubuh Zaskia gemetar mengingat kejadian semalam.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDMvAumouh8
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡueyLLb9lRh
"Hampir? Itu berarti tidak terjadi kan?"65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN5dBRYoTWn
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfYUX9vZCMc
Zaskia makin geram. "Dan itu bisa saja terjadi Mbak." Sinis Zaskia.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHz4LGQ0h0t
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbeWycyLAAO
"Mbak pikir kamu ke sini karena mau berterimakasih."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeWRvDX1hPQ
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2IzAFXbTxe
"Gila... Mbak semalam Rayhan melecehkan saya! Ia menyentuh tubuh saya Mbak." Tubuh Zaskia terguncang, mata indahnya tampak berkaca-kaca.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGSOxozYCgy
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHUCOipxJ2G
"Bukankah itu yang kamu mau?"65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡARSe6vTfFj
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIC5ALRdLag
"Apa?"65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwoJbaOhPfW
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNi1vWFodox
"Mau sampai kapan Uhkti? Mau sampai kapan kamu membohongi diri kamu sendiri?" Julia menggenggam erat jemari Zaskia. "Mbak perempuan, Mbak tau apa yang kamu rasakan! Hanya saja ada tembok besar yang membuat kamu tidak berani melangkah. Mbak hanya mencoba untuk membantu kamu, merobohkan tembok itu." Jelas Julia, ia menatap dalam mata Zaskia.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8lCViQ4DJP
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnwOmiqkBVP
"Mbak bohong." Lirih Zaskia.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzl7eJ2Ghs5
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb0M0m2TNHa
Julia tersenyum lalu berdiri, ia berjalan mengitari Zaskia dan berhenti di belakang Zaskia, dan memegang pundak Zaskia yang terguncang. "Ini memang sulit Uhkti! Tidak muda... Tapi percaya sama Mbak, obat ini perlahan tapi pasti akan merobohkan tembok itu." Bisik Julia.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHm01bpjyfP
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9lA6pLuTS7
"Ta-tapi ini dosa Mbak!" Tak tahan dengan tekanan batin yang di alaminya, Zaskia mulai menitikan air matanya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyGplfl2Igj
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRjXEpRQI1y
"Tapi kamu menginginkannya."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ62ff1TTsk
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzSKuHmi2pB
Sejenak suasana menjadi hening, Zaskia tak lagi membantah ucapan sahabatnya. Memang benar Zaskia menginginkannya, hanya saja ia masih takut untuk mengakuinya. Selain karena perbuatan tersebut di larang oleh Agama, ia juga merasa kalau perasaannya terhadap Rayhan sangat tabu.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4E9Ei9CPLU
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWe2oCLnBDC
Sebagai seorang Kakak, tentu sudah menjadi tugasnya untuk menjadi seorang panutan adiknya. Bagiamana mungkin ia bisa menjadi panutan kalau dirinya sendiri tidak baik.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLhzytTRRNw
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0yay2ySJmn
"Coba ceritakan sama Mbak! Apa yang terjadi semalam? Sekarang kamu duduk dulu." Tanya Julia.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf9UJIYeBYV
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH2fEgnlpR4
Zaskia yang melunak akhirnya menuruti ucapan Julia, ia duduk dengan wajah tertunduk. "Se... Semalam aku meminum obat yang Mbak berikan! Dan... Efeknya sangat mengerikan Mbak! Tubuhku rasanya panas dingin, gak bisa di gerakan, bahkan bicara saja aku gak bisa." Lirih Zaskia.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6nJjmEjdeg
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfTABoGtUfA
"Terus."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHZ54HaxhrK
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUGDMK3G03t
"Terus tidak lama kemudian Rayhan ke kamarku Mbak! Ia berusaha membangunkan aku! Tapi... Aku gak bisa." Ucap Zaskia, ia menggigit bibirnya mengingat bagaimana pemuda itu mulai menyentuhnya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ55oRJGAan1
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuwS0GYNQGW
"Setelah itu dia melecehkan kamu?"65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr99NfUGc7H
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIcwgwAWwHp
"....." Zaskia mengangguk.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqb9M4G0aMZ
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfk95s7Eij5
"Apa kamu membenci Rayhan?" Tanya Julia.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3aILnQFdTF
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpFkprpqXqc
"....." Zaskia menggelengkan kepalanya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5sSMn5mwkk
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3if1Vi6jYf
"Kenapa? Bukannya dia sudah melecehkan kamu sayang?" Tanya Julia.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVpOMG6JmtV
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQMV1RXIYnZ
Zaskia menghela nafas. "Awalnya saya memang sangat marah Mbak! Tapi... Tapi... Sentuhan Rayhan membuat penderitaan saya berkurang!" Zaskia memejamkan matanya sembari menjambak rambutnya di balik jilbab yang ia kenakan.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4z38H7Leit
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh7JlAtDRKV
"Seandainya Rayhan tidak datang dan melecehkan Uhkti, apa yang akan terjadi?"65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpew5EmTUqd
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxuAE7MK9f1
"Se-sepanjang malam saya pasti akan merasa sangat tersiksa Mbak." Jawab Zaskia, ia rasanya ingin menangis sejadi-jadinya walaupun ia tidak tau apa alasannya menangis.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnMSYBtxGHT
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuB0bvzdbbT
Julia merangkul pundak Zaskia, dan dengan reflek Zaskia melingkarkan tangannya di pinggang Julia yang berdiri di sampingnya. Ia membenamkan wajahnya di perut Julia sembari menitikan air mata.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9g2DaMRszE
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiynk1GmdnY
Perlahan Julia membelai, mengusap kepala Zaskia yang tengah menangis di pelukannya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBVjuoelvVr
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFQyT7Flfd7
"Rayhan baik ya! Andai dia tidak datang kamu pasti sangat menderita! Seharusnya kamu berterimakasih sama Rayhan yang sudah membantu kamu." Ucap lembut Julia.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ97RABvYTtF
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6UXgm7jWLR
"Saya merasa berdosa."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfeUSOeq0Ri
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp2A1louaMM
"Tapi kamu bahagiakan, karena orang yang menolong kamu adalah orang yang sangat kamu sayangi." Bisik Julia, membuat Zaskia semakin erat memeluk Julia.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzFFudidPWt
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqeCudLsNg5
"Mbak..." Zaskia menatap Julia.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ59jKsx34Wb
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlS687ALJeQ
Julia tersenyum dan menghapus air mata Zaskia. "Gak apa-apa Uhkti! Wajar kalau kamu menginginkan Adik kamu yang datang menolong kamu." Ujar Julia menenangkan perasaan Zaskia yang kacau. "Dan setiap malam, dia akan selalu datang untuk melepaskan penderitaan kamu." Sambung Julia.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrhzzHosQMD
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAz47sPlI7z
"....." Zaskia cemberut manja.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmXsEHWHIod
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvZ7jW8tHPi
"Duh enaknya yang punya pangeran berkuda! Mbak jadi iri sama kamu." Goda Julia.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIkrh4aaOAZ
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLMaPi7zWPp
"Iiihk... Mbak." Gemas Zaskia mencubit Julia.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVmgqcW0VRG
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv7QsvstgPU
Wanita berusia 38 tahun itu tertawa melihat tingkah Zaskia yang seperti anak ABG yang tengah jatu cinta, begitu juga dengan Zaskia, ia tertawa mentertawakan dirinya sendiri yang entah kenapa selalu saja mendapatkan pembenaran dari tindakannya yang salah.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt2e9AU1KfP
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTVWWeFi3CJ
Cukup lama mereka mengobrol ringan, hingga akhirnya Zaskia memutuskan untuk pamit karena ia masih ada kelas sehabis istirahat siang.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfG0ydjXy8m
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGavXGhj4u3
Baru saja Zaskia hendak membuka pintu klinik, tiba-tiba Julia kembali memanggilnya. "Barang kamu ada yang ketinggalan Uhkti." Ucap Julia sembari mengangkat obat perangsang yang tadi di bawak Zaskia.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3IfRAmimh5
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ZoOU3YUS1
"Itu..."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9sI9GSYaXl
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ61AKaqJFa4
"Ambil."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ehTE6gAMN
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5GsnzZ9vHP
Zaskia kembali mendekat dan menerima obat perangsang tersebut dari Julia.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf0kvzAuRtW
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ2vq3zOS2S
"Dosisinya di tambah satu tetes ya." Ucap Julia seraya mengedipkan matanya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡILu5zC2gHi
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsc8RD9NoKz
Wajah Zaskia merona merah, ia merasa malu sekali di hadapan Julia. "I-iya Mbak! Terimakasih..." Jawab Zaskia dan menyimpan kembali obat perangsang tersebut.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyHnTkr9KGh
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq2AQ9VKnYG
*****65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡARr4tZQEQR
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpm6V5xt1cL
Langit tampak mendung mengiringi langkah Rayhan yang baru saja pulang sekolah. Ia berjalan menelusuri jalan setapak, tak jauh dari rumah Ustadza Risty, Rayhan berbelok menerobos semak belukar yang panjangnya hingga sepinggang.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqByaRdF0TF
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0MinUc5bWb
Setelah hampir lima menit lamanya ia menerobos semak belukar, akhirnya Rayhan tiba di tepian danau yang berada tidak jauh dari belakang rumah Ustadza Risty.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡddLNa6bpxo
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt4XOyfX4gz
"Lama banget." Keluh Ustadza Risty setibanya Rayhan.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRFdHm2qj6h
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV76E8KLJhG
Pemuda itu tersenyum, lalu duduk di samping Ustadza Risty yang tengah duduk di atas tikar yang ia bentangkan diatas rerumputan. "Kangen ya..." Goda Rayhan, membuat wajah Ustadza Risty merona merah.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP41HhcXwI1
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFMBEDpwIDs
"Geer."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrQHgvL075u
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsI9iy95Cfu
"Hahahaha...."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡroUM5KPYKJ
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSYbYGkoi7U
"Kamu tau, semalam Ustad Fuad bilang ke Ustadza kalau dia gak jadi berpoligami." Ujar Ustadza Risty dengan wajah berbinar.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ3nNb1XAQW
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡac8bxYiBCH
"Oh ya..."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBg5hxvcFDq
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYhdSXzkmyq
Ustadza Risty mengangguk. "Karena Ustad Fuad merasa puas dengan pelayanan Ustadza. Dan itu.... Berkat kamu Rayhan." Bisik Ustadza Risty.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDz6TenzOFN
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmF89uXpILA
"Alhamdulillah kalau begitu." Rayhan menggenggam tangan Ustadza Risty.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzBWkKSaUq6
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoNeHdYTCgr
"Jadi..."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuBaHRHvG00
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLR6gLc9Oay
"Apa?"65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBOH5SaFg8N
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg2sV0VGg1F
"Ehmm... Kamu mau minta hadiah apa dari Ustadza?" Tanya Ustadza Risty.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeB9Q6G3j7Z
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTuhyOPwi7U
"Hadiah?"65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡha5mXUdIul
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl9K0rZ7k1u
"Iya."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzDVvphg4C5
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhTPCxCjoeq
"Apa ya..."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQzJPjJBTNc
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwGTCjgai9P
"Apa aja! Ustadza akan berusaha mengabulkan semua permintaan kamu." Ucap Ustadza Risty.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlgXefKLnUR
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhxQkcOsL0Q
"Kalau saya minta Ustadza gimana?" Tanya Rayhan, ia menatap dalam mata Ustadza Risty yang tampak tegang karena ucapannya barusan.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrfs7HuKeNC
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvkCy9w3XIa
"Aapa."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgzbZIWNcYc
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIHpcoVlXS7
"Ya... Saya mau Ustadza! Saya mau memiliki Ustadza." Bisik Rayhan, ia menggenggam jemari Ustadza yang terasa begitu halus dan lembut.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeIZM0kHiCa
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡavZqCAQkJE
"Ustadza milik Ustad Fuad." Lirih Ustadza Risty.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfjoANi2YJp
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeopzoxUF7V
"Dan saya akan merebutnya dari Ustad Fuad." Rayhan semakin berani, ia tidak hanya menggenggam tangan Ustadza Risty, tapi juga membelai jemari halus itu.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡERvmUpC5Sl
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIm2JLJ9FHy
"Kamu berani?" Tantang Ustadza Risty.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY1OoJEgStJ
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡehiy0grai9
Rayhan menarik wajah Ustadza Risty, dan sedetik kemudian Rayhan melumat bibir merah Ustadza Risty dengan perlahan. Walaupun sempat terkejut, tapi Ustadza Risty tidak melakukan perlawanan apapun, ia membalas pagutan mesrah dari Muridnya itu.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAJdFRnkgPS
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuvoznsPgba
Ia membiarkan lidah muridnya bermain-main di dalam mulutnya, bahkan ia menelan air liur Rayhan yang masuk ke dalam mulutnya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTDwRlhMJt7
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡviMF5sLPtz
Telapak tangan Rayhan menggapai payudara Ustadza Risty yang berbentuk mirip lemon. Walaupun tidak begitu besar, tapi terasa begitu pas di telapak tangan Rayhan, hingga ia leluasa memeras susu Ustadza Risty.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8EijrpDkpP
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHrAgY5ISaY
"Ughkk... Hmmppsss... Hmmppsss..." Lenguh Ustadza Risty.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiHPIQj2IzG
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ53ehzp4m7X
Hampir satu menit mereka berciuman, hingga akhirnya Rayhan melepas pagutannya setelah nafasnya di rasa hampir habis. Ia menatap dalam wajah cantik Ustadza Risty yang tampak tersipu malu setelah melakukan ciuman tabu antara murid dan guru.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOLLfdSaPWe
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9dkVMoaX18
Rayhan mendekap tubuh Ustadza Risty, kedua tangannya meremas-remas buah dada Ustadza Risty.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4eWvJwsHeH
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡajS9omHG7x
"Nakal kamu Ray! Ughkk... Ini punya Ustad." Lirih Ustadza Risty sembari sesekali memejamkan matanya, menikmati remasan Rayhan.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiEZVjXTcLe
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5pqMZRzMeF
"Sekarang milik saya Ustadza."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTMsVtdmE9R
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLpq4dNgO89
Kedua tangan Rayhan membuka resleting gamis Ustadza Risty yang berada di balik punggungnya. Kemudian ia menurunkan gamis Ustadza Risty hingga sebatas perutnya. Rayhan agak kecewa karena di balik gamisnya Ustadza Risty masih mengenakan tank top.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXNjZ0Jc3B9
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqKsst3bVLT
Segera Rayhan menarik keatas tank top yang di kenakan Zaskia hingga tampak buah dada Zaskia yang berada di balik cup bra berwarna merah.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHMh45iuI7M
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHythK5RJv0
"Lain kali, Ustadza tidak boleh memakai pakaian apapun di balik gamis Ustadza." Titah Rayhan, ia melepas penutup terakhir payudara Ustadza Risty.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOMUOVfwj34
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQxd0pAGng5
Tangan mulus Ustadza Risty menggenggam tangan Rayhan yang tengah meremas buah dadanya. "Jadi sekarang kamu sudah berani memberi perintah sama gurumu?" Sindir Ustadza Risty menatap Rayhan.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcCT0V4zvAj
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7MPYykXPAg
"Tentu... Apa Ustadza mau membantahnya."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKXDmz48sa3
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiamw2CV6uj
"Ustadza tidak berani sayang! Karena Ustadza milik kamu sekarang." Jawab Ustadza Risty, ia meraih dagu Rayhan dan mencium bibir Rayhan.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡInqBmbasKl
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Qnnr4H5V6
"Ehmmpps... Ehmmpsss... Ehmmpsss..."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0go0xlevM9
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjmiMtogANm
Sembari melumat bibir Ustadza Risty, Rayhan membaringkan Ustadza Risty diatas tikar, ia melepas pagutannya dan mulai menelanjangi Ustadza Risty hingga tubuh tubuh Risty menjadi polos dan hanya menyisakan selembar kain yang menutupi kepalanya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrZCG30Wh3e
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgu124KXnwf
Telapak tangan Rayhan membelai kepala Ustadza Risty, menatap nanar tubuh telanjang Ustadzanya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNStkmVLFDk
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGFKt8RMYRe
"Indah sekali Ustadza." Bisik Rayhan.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCujkft9jYh
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0eP7tqXSQ2
Pemuda itu tidak mampu menyembunyikan kekagumannya terhadap gundukan kecil yang di tumbuhi rambut hitam yang di cukur rapi. Sadar kalau murid tengah menatap bagian terintim tubuhnya, membuat Ustadza Risty merinding. Rayhan pria pertama selain suaminya yang menatap keindahan tubuhnya secara langsung.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRBVPWjkoL2
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnqzhmSarb8
Rayhan kembali mencium bibir Ustadza Risty, mereka bertukar air liur, sementara telapak tangan Rayhan bermain dengan buah dada Ustadza Risty.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBf9OvZ5NCO
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ36xLWiE2R1
Ciuman Rayhan turun menuju leher Ustadza Risty, ia menyibak jilbab Ustadza Risty yang memang sudah berantakan. Lalu dia mulai menjilati leher jenjang Ustadza Risty, memberi beberapa cupangan di leher Ustadza Risty yang tengah mendesah nikmat.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1EBISAkwwU
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaLXlVSpAHj
Kemudian ciuman Rayhan kembali turun menuju dua buah gunung kembar yang terlihat menggemaskan itu. Secara bergantian ia menghisap dan meremas payudara Ustadza Risty, membuat wanita bersuami itu makin tak berdaya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMQB9hOGtov
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFMgQlD2gCU
"Oughkk... Ray! Aaahkk... Aahkkk..." Desah Ustadza Risty.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeC3Pkmoh0h
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfm0uCrHpGb
Jemari Rayhan turun kebawah, menggelitik perut Ustadza Risty yang sedikit berlemak, lalu turun menuju lembah surga yang tampak sudah becek. "Wanita jalang!" Bisik Rayhan, membuat wajah Ustadza Risty merona merah.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwwCqGf4FRl
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuTCrtklipU
"Itu karena kamu sayang! Ssstt... Kamu membuat Ustadza menjadi wanita jalang."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRSR2p6u174
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgeIx21betU
"Bukan! Ini salah Ustad Fuad yang gak bisa membuat Ustadza menjadi wanita jalang." Balas Rayhan, menatap mata Ustadza Risty yang tampak sayu.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc3yWT4ohNS
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyNQLnKVDGJ
"Terserah... Lakukan sekarang sayang."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6jRHT8vsBd
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaVTl0Bpzh2
Rayhan tidak mengubris ucapan Ustadza Risty, ia menggeser tubuhnya kebelakang, membuka kedua paha Ustadza Risty hingga ia dapat melihat kemaluan Ustadza Risty yang terlihat begitu indah.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡibjzA4ATHx
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3RdyiT94Cd
"Oughkk..." Jerit Ustadza Risty.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUbsVyCcQTw
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXsat6PyuSV
Lidah Rayhan bermain-main dengan kemaluan Ustadza Risty yang sudah basah dan semakin basah karena bercampur dengan air liur Rayhan.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4lCahqYFKO
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Pm9fE7fbr
Ia menyapu memek Ustadza Risty dengan seksama, sementara kedua jarinya terdorong masuk menjelajahi lorong memek Ustadza Risty yang terasa hangat dan berkedut-kedut meremas kedua jarinya. Perlahan Rayhan menggerakan jarinya maju mundur.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDJxkQFHGgM
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdJ5M0MKkUE
"Aahkkk... Ray! Oughkk..."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4xJFEaAsso
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡht1PDXu70E
Semakin lama Rayhan semakin cepat mengocok memek Ustadza Risty, yang ia kombinasikan dengan jilatan di clitoris Ustadza Risty.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQVH2blEy0O
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2i7HgIZa8C
Tubuh Ustadza Risty bergetar hebat, ia sudah tidak tahan lagi akan gelombang nikmat yang di berikan Rayhan.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpoc6wKIeJO
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE3NeT2S4Ar
"Ustadza dapat Ray..." Lolongan Ustadza Risty terdengar sangat menggairahkan.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFAuXuF1D8r
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAQIQmvUo4Q
Creeettsss... Creeettsss... Creeettsss...65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtrngThTnuG
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSEX1Mh8wKu
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr....65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYDMVQkPaVE
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf4ZFxdJXbt
Air cinta Ustadza Risty tumpah mengenai wajah Rayhan yang masih berada di bawah selangkangannya. Dengan rakus Rayhan menyeruput cairan yang keluar dari dalam memek Ustadza Risty yang tampak kepayahan.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbaNPPVn80W
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1UyKO1QbVm
"Jorok!" Komentar Ustadza Risty.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFNvBbfd1DM
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcKL0gvsUm4
Rayhan tersenyum. "Jadi seperti ini rasanya memek Istrinya Ustad Fuad?" Goda Rayhan.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLCw1HFE1uU
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv6kBQENAGu
"Jahat kamu Ray." Rajuk Ustadza Risty.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZHA77NMKRf
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZQuDMtL28R
Rayhan yang sudah sangat bernafsu segera menanggalkan pakaiannya hingga ia telanjang bulat.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxCAQihW9nD
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcS20W1lItx
"Hisap kontolku Ustadza jalang." Ujar Rayhan.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWL3lMxsDwJ
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7CnGItMRHy
"Setelah merasakan memeknya Istri Ustad Fuad, dan sekarang kamu meminta Istrinya Ustad Fuad untuk mengoral kontolmu." Ejek Ustadza Risty.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmT2n6f2Bgb
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxQ4dbXSYca
"Lakukan." Perintah Rayhan.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBbDxPbFIDu
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKdEvsDdkIz
"Baik Tuan!"65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx75Dp64FhW
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3LRxcUkgDL
Jemari Ustadza Risty menggenggam kontol Rayhan, ia menggerakan jemarinya turun naik. "Aku memintamu untuk menghisapnya, bukan mengocoknya." Ucap Rayhan, dengan nada mengintimidasi.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKVhZCSDNE5
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUbeKFGNUFI
"Bandel." Ucap Ustadza Risty.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSfYz673d2x
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC5HwXNgKGi
Ia menjulurkan lidahnya menyapu kepala kontol Rayhan yang berbentuk jamur hingga ke batangnya. Dengan gerakan perlahan ia mulai menghisap kontol Rayhan dengan gerakan memutar, dan sesekali menggelitik lobang kencing Rayhan dengan ujung lidahnya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCa7ofFmPb6
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ41nvM09BA4
Bibir merahnya tampak kesulitan mengoral kontol Rayhan, tapi ia ingin memberikan yang terbaik untuk Rayhan, pemuda yang telah berebut dirinya dari Suaminya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHoq2d9j1Je
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHgBnWgROmM
Harus di akui kalau Ustadza Risty semakin pandai memanjakan kontolnya, membuat Rayhan mulai kewalahan. Karena tidak ingin segera orgasme, Rayhan meminta Ustadza Risty untuk berhenti mengoral kontolnya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJLHDO7lGJl
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr3s90mudlJ
Kembali ke posisinya semula, Rayhan menindih tubuh Ustadza Risty, ia memposisikan kontolnya tepat di depan gerbang masuk bibir kemaluan Ustadza Risty.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡitCWwmg3Wt
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3RUVAZoV6p
"Masukan Ray! Miliki tubuh ini, tubuh yang seharusnya hanya di miliki Ustad Fuad." Goda Ustadza Risty sembari mengelus wajah tampan Rayhan.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr20jI6JhuE
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdntUDJWCNH
"Apa yang harus di masukan Ustadza?"65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhYHQWnTZsy
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZtnDggRWvw
"Kontol... Kamu sayang! Masukan kontol kamu ke dalam memek Ustadza jalang ini." Ucap Ustadza Risty yang semakin tidak tahan ingin segera di masuki kontol Rayhan.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlgGpvPHGZm
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSLPfmI0kVM
Rayhan tersenyum lalu ia menggesek-gesekkan batang kemaluannya di bibir kemaluan Ustadza Risty. Dengan satu hentakan kasar, Rayhan menancapkan kontolnya ke dalam memek Istri Ustad Fuad.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxPn6T8E1XL
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeS3GYtDE02
Duaaaar...65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2kC4KV3iTk
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡASkD7m4Mbq
Tiba-tiba langit berteriak dengan keras, yang di sertai rintikan hujan yang jatuh ke bumi.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGQLFyTIQP5
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPbkwJC7PI1
"Oughkk..." Jerit Ustadza Risty.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ75U6VPDlVD
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7qTUJwU987
Tusukan kontol Rayhan di dalam memek Ustadza Risty semakin lama semakin cepat, seiring dengan guyuran hujan yang semakin deras menerpa tubuh mereka yang tengah bercinta diatas tikar.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7jZLvRXdqZ
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzfLp1FbDmA
Rayhan mendekap kepala Ustadza Risty dan melumat bibir Ustadza Risty dengan perlahan.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf25JBYeP4O
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVqws29Oc1i
Di bawah guyuran hujan mereka berpacu dengan birahi, tidak perduli dengan suara gledek yang seakan memberi memperingatkan atas perbuatan mereka saat ini.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe005wxsaRI
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIXzz1vdQ01
"Ray! Aaahkk... Enak..." Racau Ustadza Risty.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHWOfp2J5cs
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzYpRkfMsnK
Jemari Rayhan kembali meremas-remas susu Ustadza Risty, dan memilin putingnya. "Ssstt... Aahkkk... Maaf Ustad Fuad, memek jalang Istrimu ku genjot." Erang Rayhan, yang semakin gencar menyodok-nyodok memek Ustadza Risty yang terasa meremas-remas batang kontolnya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsSdkHC5jd2
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Q8vR8fpTq
Keluar masuk... Keluar masuk... Keluar masuk...65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW1ZvRUu6xE
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyCAgJu4ZDE
Genjotan Rayhan semakin lama semakin cepat, dengan hentakan yang kuat kuat menubruk memek Ustadza Risty yang terasa semakin licin.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3auf8SZ5LX
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡONDjm3ia83
Kedua tangan Ustadza Risty melingkar di leher Rayhan, dengan mata terpejam menikmati setiap hentakan kontol Rayhan di dalam memeknya. Tidak lama kemudian Rayhan mengangkat satu kaki Ustadza Risty, kaki jenjang itu ia silangkan ke samping sehingga memek Ustadza Risty terasa semakin seret.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ31SJuSo1t8
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV2kUBeIidQ
Slookss... Slookss... Slookss... Slookss... Slookss... Slookss... Slookss... Slookss.... Slookss...65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA1cTFuosXz
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm9Tf4cUy7C
"Ray! Aahkkk... Ustadza dapat Nak!" Jerit Ustadza Risty.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrr1jJ60d05
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUcS2izDVXo
Tubuhnya menggelepar seperti ikan kehabisan air. Bukannya berhenti Rayhan semakin gencar menyodok-nyodok memek Ustadza Risty yang kian ketat memeluk batang kontolnya yang tengah menyodok-nyodok memeknya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ78RFW7e8qx
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVszHUeGsGj
Alhasil orgasme Ustadza Risty seakan tak pernah padam, membuat Ustadza Risty makin tersiksa.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8yQjwQF5SX
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr1cZZi3Jmw
Ploopss...65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOnAImsIKSl
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtAe4oE3nEy
Rayhan mencabut kontolnya, dan tampak memek Ustadza Risty terlihat makin memerah karena sodokan kasar kontol Rayhan terhadap memeknya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9YAWlX9J3e
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEovKrrS4Y5
"Nungging." Perintah Rayhan.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJPByQzvOSN
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtK3srOetJ2
Pemuda itu mengusap wajahnya yang di guyur air hujan yang semakin lebat.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡscxNHjaPVS
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡosPOWMN8gF
"Ughkk... Ayo sayang masukan lagi, memek ini milik kamu sekarang." Goda Ustadza Risty, ia melebarkan kakinya dengan sedikit mengangkat pantatnya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7zP8pDoYw9
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLGBlyH1JM6
Plaaak...65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGsvupdDBwp
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5O2srwsQGO
Rayhan menampar pantat mulus Ustadza Risty hingga tampak memerah.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmIY5N7cbZh
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFwmaYn7Tip
"Auww... Ray!"65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3EKid8iDnk
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGXzCmhwZgb
Plaaak...65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzxgHnqyvfN
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqmJnBxy8WN
"Binal... Wanita jalang." Umpat Rayhan.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDloKQwANBW
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfSreszKqIo
"Masukan Ray... Masukan kontol kamu ke dalam memek Istrinya Fuad." Desah Ustadza Risty, pantatnya tampak tersentak-sentak setiap kali di tampar Rayhan.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEnIia8ENXJ
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0m3czfwMUw
Tangan kanan Rayhan menuntun kontolnya untuk kembali melesat ke dalam memek Ustadza Risty. "Bleeess..." Dengan satu dorongan kontolnya kembali bersemayam di dalam memek Ustadza Risty. Sembari menggenjot Ustadza Risty dari belakang, Rayhan menarik jilbabnya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX2vLjfFMnS
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfQG1iPpacm
Layaknya seorang joki kuda, Rayhan menyentak-nyentak pinggulnya, menyodok memek Ustadza Risty.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPlJI1YB3II
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLUXxzygJwS
"Ray... Aahkkk... Aahkkk..."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyIKiqroNA4
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9V8qFuvF1S
"Aku mau keluar Ustadza..." Erang Rayhan, ia makin cepat mengocok kontolnya di dalam memek Ustadza Risty.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqjkCrLiXWM
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQC7PBWvcpG
Wajah Ustadza Risty tampak panik, walaupun dirinya juga di landa rasa nikmat yang luar biasa, ia merasa kalau dirinya juga sebentar lagi akan sampai.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoUx2HOIoNn
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcC4xodL598
"Di luar Ray! Oughkk... Aku dapat." Jerit Ustadza Risty.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuSygFVJvpd
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnOSodcZDWB
Untuk ketiga kalinya Ustadza Risty melolong panjang melepaskan syahwatnya. Pantat Ustadza Risty bergetar hebat di bawah guyuran hujan, hingga tubuhnya ambruk dan dadanya menempel keatas tikar.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSmU1niOrBG
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5cEcB3zWEd
Rayhan makin gencar menyodok memek Ustadza Risty, hingga akhirnya ia merasakan aliran darahnya berkumpul di satu titik.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrxgP7dBtE3
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcMC3L1rRtp
"Aku keluar..."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3OBasPVYHl
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgcZ7rSlUNJ
Rayhan mencabut kontolnya dan menumpahkan spermanya diatas pantat mulus Ustadza Risty.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4pnnxTH9aE
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjV7nplaWYj
Croooottss... Croooottss... Croooottss...65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5JMRXUm4gV
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMT6uKjhkKz
*****65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7kRW8jP9fD
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ23EkhRrgUn
Sehabis shalat ashar, Aurel menuju perpustakaan, ia mengambil sebuah buku lalu duduk di teras perpustakaan. Alih-alih membaca buku, Aurel malah lebih banyak melamun, meratapi nasibnya yang begitu kacau setelah mengenal kekasihnya Dedi.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq0rs2xQI2o
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqyl3bsW3u9
Kini ia tidak hanya kehilangan harga dirinya sebagai seorang wanita muslimah, tapi juga harus kehilangan sahabat-sahabatnya yang selalu setia menemani dirinya di saat ia sedih seperti saat ini.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlTdCOclnXL
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcUAXhK9Tqb
Andai saja ia mendengarkan ucapan teman-temannya, mungkin ia tidak akan kemakan jebakan Dedi, pemuda yang telah menjebaknya hingga ia harus melayani keempat teman Dedi bersamaan.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNxZSwwTmyr
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFBjazu2jtl
"Aurel."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXcDTj9jvtA
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKCx8uuycLN
Aurel menoleh ke samping lalu dengan sigap mengusap air matanya. "Eh kamu Asyifa!" Ujar Aurel, ia berusaha tersenyum agar sahabatnya tidak curiga.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaXomZHTlFQ
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7vbwyLd0Dm
"Kamu kenapa?" Asyifa duduk di samping Aurel.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUFK0eZfkgQ
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ71SdpFxD52
"Aku gak apa-apa kok!" Jawab Aurel.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRbQgZhHVs3
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzQIu3zAzRn
Asyifa memegang lengan sahabatnya. "Bohong! Aku tau kalau sahabatku saat ini sedang sedih." Ujar Asyifa, membuat Aurel terdiam.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS6fa5DVMvN
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiOl0KfvRxW
Memang sukar rasanya menipu orang terdekat kita. Tanpa Aurel ceritapun, Asyifa pasti bisa menebak kalau dirinya saat ini tengah sedih. Tapi apakah mungkin ia harus menceritakan kejadian tadi pagi sama sahabatnya? Tidak... Tidak... Aurel tidak ingin melibatkan teman-temannya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC6zm6iBFz3
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg3NElo1VQV
"Ayo cerita."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡau5MvC7FME
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkcHVNkwVId
"Maafin aku ya Asyifa! Aku sudah jahat sama kalian semua." Lirih Aurel.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEEBv0FwGrx
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ67wYaAR4Vj
Asyifa tersenyum. "Minta maaf buat apa? Kamu gak salah kok..." Ujar Asyifa.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvN4RSn9H0W
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDGuJARjfN3
"Aku takut kehilangan kalian."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKWbIW4DKEF
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ74mfwF8bUH
Tiba-tiba Aurel memeluk sahabatnya itu, ia benar-benar menyesal karena tidak mau mendengarkan nasehat sahabatnya itu, sehingga ia harus kehilangan mereka demi seorang pemuda yang malah tega menyakiti nya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFmRaYKENaP
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUi1zfLB5Gi
Tapi nasi sudah menjadi bubur, Aurel hanya berharap sahabat-sahabatnya mau memaafkan dirinya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwv846qoG4g
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4u0ziMEk5o
"Kamu tidak akan pernah kehilangan kami." Tegas Asyifa.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvYamEun0om
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbZ1quANbB7
"Apa kamu mau memaafkan aku?"65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy6kbSVD2w8
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOTpIsbCHKN
Asyifa mengangguk. "Tentu saja, Kitakan teman..." Ujar Asyifa kembali tersenyum.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjEfafN31k0
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfXojLUHTSz
"Terimakasih."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRTHab2BCIX
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv7HOHT3NQU
Asyifa berdiri. "Ya sudah jangan sedih lagi, ayo kita belajar bersama, besok kan ada kuis." Ajak Asyifa. Aurel mengangguk dan menyambut uluran tangan Asyifa.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0kgTKu7zGv
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ormZbSsNO
Mereka berdua segera kembali masuk ke dalam perpustakaan untuk belajar bersama. Entah kenapa Aurel merasa sangat bahagia sekali, rasanya sudah lama ia tidak merasakan perasaan seperti saat ini. Terimakasih Tuhan, sudah memberikan sahabat terbaik.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy2Mp4mX32n
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo99BAJUGFI
*****65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPaiMQ3MnLf
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpmpzM7WyGU
Di tempat yang berbeda, Aziza tampak duduk di tepian bangku penonton sembari melihat teman-teman asramanya yang tengah bermain basket, walaupun lapangan saat ini sedikit tergenang air karena hujan barusan, tapi mereka terlihat begitu bersemangat.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZla6ZH4NsI
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVoi04WPb9R
Saat sedang menikmati permainan teman-temannya, Aziza tidak sengaja melihat Ustadza Wanda bersama Fei yang tengah berjalan bersama-sama.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7qeS9jMy53
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHdq0Ku5Xj9
Kehadiran mereka membuat Aziza kembali teringat kejadian kemarin ketika ia memergoki Ustadza Wanda tengah berbuat mesum di dalam toilet bersama Fei. Rasanya sulit sekali untuk mempercayai apa yang ia lihat, mengingat Ustadza Wanda adalah seorang guru di ponpes Al-Tauhid.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbLh6at6bpH
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ8NSyoZG8n
Wanda terlihat berbisik kepada Fei, kemudian mereka berpisah. Fei segera menuju kosnya, sementara Ustadza Wanda menghampiri Aziza.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTzlQ4xik14
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLp4y3d4QWP
"Gak ikut main?" Tanya Wanda.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHXt6aRzaFF
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrSG2W3euAu
Aziza tampak gerogi. "Eh... Ehmm... Iya Ustadza, cuman mau lihat-lihat aja." Jawab Aziza tampak terlihat salah tingkah karena di dekati Ustadza Wanda.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2L1ywRefRB
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj1CXMKwBXk
"Kenapa?"65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡROhp7maiMs
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq9dA912QEZ
Ustadza Wanda duduk di samping Aziza, lalu wanita cantik itu meletakan tangannya di paha Aziza.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVaOFDkQ0qW
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu655cKKkha
Seandainya saja ia tidak melihat kejadian kemarin, mungkin Aziza akan bersikap biasa-biasa saja, tapi masalahnya ia sudah memergoki kelakuan menyimpang Ustadza Wanda, membuat Aziza menjadi risih.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXDOt4y9CXn
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEFe3g6Az6o
"Eh... Gak apa-apa Ustadza." Aziza menggeser kakinya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmLMx3TRDv7
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3zJrCysDPn
Ustadza Wanda tersenyum melihat ketakutan dari tatapan Aziza. "Soal kemarin! Ustadza minta maaf ya." Ucap Ustadza Wanda sembari mengamati anak didiknya yang tengah bermain basket di lapangan yang basah.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡISj1Wv5T0X
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPj0pPYlmfc
"Maksud Ustadza?"65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbIRv04TEOR
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgTaZfA1df8
"Ustadza tau kalau kemarin kamu melihat Ustadza sama temanmu Fei." Ujar Ustadza Wanda, sukses membuat Aziza semakin salah tingkah.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡznsYwMcFfZ
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlhMf0B2oTj
"Jadi Ustadza tau."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5cLgGY5sT2
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsbaxwwnWyx
"Kamu bisa kan jaga rahasia Ustadza?" Tanya Ustadza Wanda, jemarinya naik keatas merabahi paha Aziza yang di balut celana panjang berwarna hitam.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrHdKmAxe1k
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkJoUl06bwC
"Eh... Ehmm... Iya Ustadza." Ujar Aziza makin tak tenang.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUBWFQcwan0
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVOx9ABfR9P
Memang Aziza tidak berniat mengadukan perbuatan Ustadza Wanda, karena ia merasa itu bukan urusannya. Tapi kejadian kemarin membuat pandangan Aziza terhadap gurunya menjadi berubah.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ19JvVL4X7Y
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7aaYPi79c7
Mendengar ucapan Aziza membuat Ustadza Wanda senang, ia semakin berani merabah semakin atas kaki Aziza, hingga nyaris menyentuh selangkangan Aziza.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXNZm1M3yS6
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdXbcAj5aLj
"Astaghfirullah!" Hentak Aziza.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjaeKZ0OXkG
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9QD3uSy4r1
Gadis cantik itu langsung berdiri dan menatap tak suka kearah Ustadza Wanda yang ia anggap terlalu berani. "Kenapa sayang." Ucap lembut Wanda.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF2qaTlbvTI
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSOVXlfqCHx
"Maaf Ustadza! Saya bukan Fei." Lirih Aziza.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL44cdjbBf8
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOtMgA3GBQt
"Ya, kamu bukan dia, karena kamu lebih cantik dari Fei." Bisik Ustadza Wanda membuat tubuh Aziza merinding.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3l50pnHR1u
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtUYeKgdXfv
"Sepertinya saya harus pergi sekarang! Assalamualaikum." Ucap Aziza cepat, lalu tanpa menunggu jawaban Ustadza Wanda, Aziza buru-buru pergi kembali ke rumahnya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡupC2wcKptF
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKAMVQYua6G
Ustadza Wanda menatap punggung Aziza yang pergi meninggalkannya begitu saja. Ia tersenyum penuh arti sembari menggigit bibirnya. "Lihat saja nanti sayang!" Gumam Ustadza Wanda, lalu beranjak pergi.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡagy9TphzAA
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYpcBc3naG6
*****65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHjbrQ6ZSkU
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAAuC8i6r47
Hujan yang tadi sudah reda, kini kembali mulai mengguyur pondok pesantren Al-Tauhid dengan perlahan. Azril yang baru saja pulang dari lapangan sepak bola bergegas menuju rumahnya sembari menenteng sepatu bola yang ada di tangannya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHI6DJv7bqm
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUrCTzX3NXA
Ketika ia hampir tiba di rumahnya, tiba-tiba ia melihat sosok santri yang amat ia kenal baru saja keluar dari rumahnya. Pemuda itu adalah Dedi.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc2L6w9eMqI
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWTCixgDyNS
"Ngapain dia ada di rumah?" Gumam Azril.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqCD2oXBxyW
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZLhH9cKyhz
Pemuda itu bergegas menuju rumahnya setelah Dedi menghilang dari pandangannya. Setibanya di rumah ia melihat Laras yang tengah duduk di depan televisi. Wanita yang kini menjadi panutannya itu tampak tersenyum ketika melihat kehadirannya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuKXGsaW9LY
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFiP4F81qlg
Azril segera menghampirinya dan mencium lembut punggung Laras, yang di balas dengan kecupan di keningnya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1NaPMKbnGs
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW5vB2ohs1x
"Mandi, terus ganti baju dulu sana." Suruh Laras.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQd2NqEBCvr
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ2A2TEQi99
"Iya Umi."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrdljCVsJ16
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2KHitIy5T7
Baru saja berjalan beberapa langkah Azril menghentikan langkahnya. "Eh Umi... Hmmm... Tadi aku lihat ada teman sekolahku ke rumah kita, dia nyari siapa Umi?" Tanya Azril penasaran.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTwZjd6K8kD
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhF550EBwdP
"Dedi maksud kamu?"65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1H4BY2Kdds
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlottl0GZS5
"Iya Umi."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaqDs164srE
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmtaIpGxVTN
"Dia nyari Kakak kamu Clara! Sepertinya si dia pacarnya Clara." Jawab Laras.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWRwt3pPA4K
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ92w7nPSuVE
"Apa?"65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAnsQA46mGN
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzFufvpwSQc
"Kenapa?"65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRKfGzryu59
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ2fSTeX3N0
Azril yang tadi sudah merasakan kalau ada yang tidak beres semakin merasa khawatir. "Kok Kak Clara di bolehin pacaran Umi?"65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrziRCl6NZB
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3gpl0UhdSw
"Emangnya kenapa kalau Kakak kamu pacaran?"65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVxOPVKVk2H
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7lqdIZ1yYu
"Bukannya Abi melarang kami pacaran?" Ujar Azril, ia masih ingat dengan pesan KH Umar yang meminta anaknya untuk tidak coba-coba menjalin hubungan dengan lawan jenis sebelum menikah.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6iwDn4Y7ZP
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZQHR7bekr7
Laras tersenyum. "Itukan kalau Abi tau, kalau gak tau." Ucap Laras pelan.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXDQlyhTeAM
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrPwXjPCNAD
"Tapi Umi."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA9B8XG9KNr
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbYPTO99DfD
"Kamu kenapa si sayang? Wajar dong kalau Kakak kamu mulai pacaran. Itu artinya Kakak kamu normal." Bela Laras, membuat Azril benar-benar tidak mengerti.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡucnoQgnH81
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtm8oe1m1r7
"Setau Azril, Dedi itu pacaran sama Aurel Umi! Aku cuman takut kalau Kak Clara cuman di permainkan oleh Dedi." Ungkap Azril tentang kekhawatirannya dengan sosok Dedi yang ternyata juga mendekati Kakak Tirinya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡanMrBdBeOA
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7rf0iGOeES
"Astaghfirullah... Azril."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzjQWF9AYpE
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6zRnPqzhUb
"Azril gak bohong Umi." Bela Azril.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxf2UpzZGG5
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMxP5eEDT9Q
Laras menatap marah kearah putranya. "Umi gak pernah ngajarin kamu nuduh orang sembarangan! Yang Umi lihat dia anak baik-baik." Ujar Laras, membuat Azril benar-benar dilema saat ini.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPNZhgwkvyU
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYj89WRl3TB
"Azril gak bohong." Azril tertunduk diam.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdHQRtoTPIm
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoWRUom4Bx4
"Cukup."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ0vFZfIcOp
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1N9yRxdM8k
Azril segera bersimpuh di depan Laras. "Umi... Azril gak mau kalau nanti Kak Clara di permainkan sama Dedi, Azril sangat mengenal dia." Ujar Azril tidak menyerah meyakinkan Ibu Sambungnya.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBHUwlEDxkT
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1LnJKqVbBb
"Sepertinya Umi harus sedikit keras sama kamu."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEx4I5t55t7
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6oWZBGOTyY
"Umi."65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwCeXJQKBCQ
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzZ7Pt5ldUk
Laras tidak mengubris ucapan Azril, ia berdiri dan menatap tajam kearah Azril. "Sekarang kamu mandi, ganti baju lalu ke kamar Umi." Ucap Laras lantang, lalu meninggalkan Azril yang tampak masih bengong.65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaZQ3EerkZt
65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNqhsyvBK7w
*****65197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWB0QuOTEzF
Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
