
Tok! Tok! Tok!
428Please respect copyright.PENANA4lKeglFS6t
Pintu rumah Anri diketuk oleh dua orang pria paruh baya, tepat pukul 9.15 menit Anri selesai mandi dengan tubuh telanjang berbalut handuk. Anri berjalan pelan menuju pintu depan rumahnya yang terkunci dengan rambut masih basah, dan badan setengah kering … ia mengintip siapa yang datang kali ini, dan mendapati dua pria paruh baya tengah menunggu sambil menghisap rokok.
428Please respect copyright.PENANAaXMwAx3KAk
“Mereka berdua….” ucap Anri dengan tangan gemetar.
428Please respect copyright.PENANAgF7Zbi2Nzb
Perlahan Anri membuka pintu, saat pintu baru setengah terbuka kedua pria paruh baya itu langsung nyelonong masuk, dan menyerang Anri dari kedua sisi. Pria pertama langsung meremas-remas dua tetek Anri dari balik handuk mandinya sambil mencium bibirnya, sedangkan pria kedua tangannya menyusup masuk dalam handuk Anri, dan mengangaduk-aduk memeknya dengan jari tengahnya.
428Please respect copyright.PENANAlrwNEapPrj
“Aaarhhh… Ahh… Hmmm….” desah Anri, saat kedua pria paruh baya itu terus-terusan merangsang bagian sensitifnya.
428Please respect copyright.PENANAbiCOCyMG2H
Pria kedua berinisiatif melepas handuk mandi yang dikenakan Anri hingga telanjang bulat, tubuh Anri yang setengah kering itu lalu dijilati oleh dua pria tersebut dimulai dari susu sampai daerah kemaluan Anri.
428Please respect copyright.PENANASUNQgRfU4P
“Ahh Sial aku dah gak kuat, Anri nungging!” seru pria pertama yang sudah tak kuat menahan nafsunya.
428Please respect copyright.PENANALihpyvckGV
Anri menggangguk, ia lalu bersandar pada dinding dengan posisi tubuh menungging dihadapan dua pria hidung belang itu. Melihat Anri yang sudah siap, pria pertama lalu mengeluarkan kontolnya dari celananya, dan langsung menyodok Anri dari belakang dengan terburu-buru.
428Please respect copyright.PENANAVAqqYrUsyK
“Arghhh! Aahh! Ahh! Ahhh!’ pekik Anri saat memeknya disodok dengan kasar oleh pria pertama.
428Please respect copyright.PENANA9JN3r8ypJi
Plak! Plak!
428Please respect copyright.PENANAHNXfqmAIeO
Pria pertama menampar pantat Anri yang putih berisi itu sambil menggenjot memeknya, Anri merintih kesakitan saat pantatnya ditampar dengan kasar oleh pria pertama. Setelah menggenjot selama beberapa menit akhirnya pria pertama keluar, dan membanjiri memek Anri dengan pejunya yang kental.
428Please respect copyright.PENANAGcKixbgUml
“AAARRgghh! Enak banget, memek ini memang gak pernah membuatku bosan,” ucap pria pertama sambil melepas kontolnya.
428Please respect copyright.PENANAprZHMHRAhx
Anri terduduk lunglai dengan memek basah, dan berlapis sperma … di depan pintu masuk yang bahkan belum ditutup itu, Anri disuruh terlentang dengan paha terbuka untuk disodok oleh pria kedua. Pria kedua menyuruh pria pertama untuk menahan tangan Anri saat ia menggenjotnya, kontol pria kedua cukup besar hingga rasanya akan sangat sakit jika bergerak dengan kasar di vagina Anri yang sempit.
428Please respect copyright.PENANAntiO8pixQE
“Ughh! AAARRhhh!” Anri memekik saat kontol pria kedua baru setengah masuk dalam memeknya.
428Please respect copyright.PENANAlddkkfK10D
Pria pertama menahan tangan Anri yang ingin berontak saat pria kedua mulai memaju mundurkan kontolnya naik turun dalam memek Anri. Sambil meremas, dan mengenyot puting Anri yang mengeras, pria kedua menggoyang kontolnya yang besar dalam memek Anri yang sempit … tubuh Anri mengeliat ketika kontol pria kedua berkedut, dan mulai menyemprotkan sperma di memeknya.
428Please respect copyright.PENANAtuPDFPHMzV
Keringat panas mengucur deras di tubuh Anri yang setengah kering itu ketika pria kedua mencabut kontolnya, memek Anri mengangga lebar dengan peju menetes keluar. Setelah puas mengenjot Anri di depan pintu, keduanya lalu membawa Anri ke ruang tamu, dan menidurkannya ke sofa. Setelah mengambil beberapa kondom, dan meminum obat kuat, keduanya lalu bergantian bersenang-senang dengan Anri.
428Please respect copyright.PENANA0aypFRiBNO
****
428Please respect copyright.PENANAxQQ6ul9vCI
Megumi tiba di rumahnya tepat pukul 10 bersama Hitomi, Ruri, dan Rei, Megumi turun lebih dahulu untuk memastikan keadaan bersama Hitomi yang terlihat tak nyaman ketika sampai di sana. Megumi menyuruh Hitomi untuk mengetuk pintu, dan memanggil Roy yang ia kira masih berada di sana.
428Please respect copyright.PENANAWKsdvTwhHo
Tok! Tok! Tok! Tok!
428Please respect copyright.PENANAmCeSUwIHAz
Beberapa kali Hitomi mengetuk, dan memanggil Roy namun sama sekali tak ada jawaban dari dalam. Saat Hitomi menyentuh gagang pintu, ternyata pintu tersebut tak dikunci … menyadari hal itu, Megumi langsung masuk untuk mengecek keadaan.
428Please respect copyright.PENANAlrcjvdnkGw
“Ini!?” gumam Megumi dengan tangan mengepal saat mendapati handuk Anri tergeletak di depan pintu masuk bersamaan dengan sisa sperma yang hampir kering.
428Please respect copyright.PENANADcg552WFeT
Hitomi berusaha menenangkan Megumi, namun ketika Megumi mendengar suara pekikan Anri di dalam rumah—amarahnya langsung meluap. Megumi mengambil sebuah vas yang terletak di samping tempat sepatu, dan berjalan mengendap-endap menuju ruang tamu.
428Please respect copyright.PENANARtE8K61oWg
“Tuan…. Jangan gegabah,” peringat Hitomi yang mengikuti Megumi dari belakang.
428Please respect copyright.PENANAq0AUpa2uRw
“AARRGGHhhh!”
428Please respect copyright.PENANAfkvQuIdmjH
Mata Megumi terbelalak menyaksikan pemandangan biadap di depannya, ia melihat Anri tengah disodok depan belakang oleh dua pria paruh baya yang seumuran dengan ayahnya. Anri memohon-mohon pada dua pria paruh baya itu untuk berhenti, namun keduanya tak mengindahkan permohonan Anri.
428Please respect copyright.PENANArghvDXTIbi
“AnnnriiiiI!” seru Megumi yang langsung memukulkan vas itu ke kepala pria paruh baya yang tengah menyodok pantat Anri dari belakang.
428Please respect copyright.PENANAzZeAT6UQXg
Prangg!
428Please respect copyright.PENANA9XxAg7SzHH
Vas itu langsung pecah ketika menghantam kepala pria tersebut, hantaman yang keras membuat pria itu langsung tak sadarkan diri dengan kepala bocor. Pria yang menyodok memek Anri langsung cepat-cepat menyabut kontolnya saat pecahan vas berjatuhan dibalik kepala pria satunya.
428Please respect copyright.PENANAqy8SehlPmr
“Si-siapa kau!?” seru pria tersebut dengan wajah ketakutan, dan juga panik.
428Please respect copyright.PENANAOQFDnES1x2
Brukkk!
428Please respect copyright.PENANA0I1Y5rJoJ0
Megumi langsung mendaratkan bogem mentah ke wajah pria itu, dan menghajarnya dengan penuh kemarahan di depan Anri yang mematung menyaksikan sosok Megumi. Hitomi langsung menutupi tubuh Anri dengan kain ketika Megumi menghajar pria tersebut hingga tak sadarkan diri.
428Please respect copyright.PENANAJEYSisVJWp
“Hi-Hitomi…. Ke-Kenapa!?” ucap Anri kaget, tak menyangka Hitomi akan datang untuk menyelimutinya.
428Please respect copyright.PENANArVeLZgPYLY
Hitomi tak menjawab, setelah menyelimuti Anri dia cepat-cepat menyingkir darinya dengan wajah tak rela. Setelah Megumi selesai menghajar pria paruh baya sampai pingsan, ia menghampiri Anri yang terlihat shock dengan kedatangannya.
428Please respect copyright.PENANAn1dc8tIouw
“Anri…. Aku…..” kata Megumi dengan nada berat.
428Please respect copyright.PENANAwkN3DwZ1VK
Anri terdiam untuk beberapa saat, emosinya bercampur aduk ketika melihat sosok Megumi yang terlihat kurus di depannya. Rasa marah, benci, rindu, cinta, dan kekecewaan bercampur jadi satu dalam hati Anri, ketika melihat Megumi semua perasaan negatif Anri langsung dikalahkan oleh kerinduannya pada suaminya itu.
428Please respect copyright.PENANA8t5tZCIDxv
“Me-Megumi….” kata Anri sembari berdiri, dan berlari kecil memeluk Megumi. ”Huaaaa…. Hiksss…. Hiks….”
428Please respect copyright.PENANAJyRzsgEcHn
Megumi mendekap Anri yang tengah menangis dalam dekapannya itu, sambil mengelus-elus rambut hitam panjangnya … Megumi meminta maaf pada Anri karena terlambat datang untuk menyelamatkannya, Megumi juga siap menerima semua kebencian Anri yang telah membuatnya jadi seperti ini.
428Please respect copyright.PENANAIQqncdJbSR
“Ke-Kenapa!? Kenapa!? Kenapa!? Kenapa kau menjualku! Megumi! Kenapa! Kukira kau mencintaiku, Megumi!” bentak Anri sambil terisak, dan memeluk erat Megumi.
428Please respect copyright.PENANA9Bob9PbJdO
“Maaf Anri, aku minta maaf atas semuanya, kau boleh menyalahkan, dan mengutukku semaumu. Tapi sekarang yang lebih penting, kita pergi dari sini, Anri,” balas Megumi sambil memberi isyarat pada Hitomi untuk memberitahu Rei.
428Please respect copyright.PENANAToihqE3CwC
Anri memarahi Megumi atas apa yang telah terjadi padanya selama satu bulan ini untuk melepaskan semua perasaannya, setelah membentak Megumi cukup lama, dan meluapakan semua rasa bencinya … akhirnya Anri, dan Megumi memutuskan untuk pergi dari rumah itu. Anri menatap kaca saat mobil melaju pergi dari rumah yang telah memberinya kenangan buruk itu, dengan perasaan canggung Anri duduk di sebelah Ruri, dan Rei di kursi belakang.
428Please respect copyright.PENANATF2vNGQAW0