
Bruuk!
361Please respect copyright.PENANAWNJEUNdyA2
Hitomi dilempar ke atas sebuah ranjang kapuk kusam oleh Tachibana, Hajime melepas seragamnya hingga menyisakan celana dalam sebelum akhirnya merangkul Hitomi dari belakang. Hajime meremas dua tetek besar Hitomi yang masih terbungkus bh itu dari belakang sementara Tachibana melepas borgol di tangan Hitomi.
361Please respect copyright.PENANA6PSmGtuhLf
“Kenyal banget, Tachibana. Hmm, rasanya tanganku seperti tersedot ke dalam oleh kelembutan gunung kembar ini,” ucap Hajime sambil terus meremas-remas, dan menimbang tetek besar Hitomi di depan Tachibana.
361Please respect copyright.PENANAUVAChlkSWt
“Hmmm…. Aaah… hmmmm…..” lenguh Hitomi ketika tetekanya mulai diremas kuat oleh Hajime.
361Please respect copyright.PENANAhUwrBb0Bcw
Hajime menggecup leher Hitomi dari belakang sambil tangan kanannya yang bebas, menyusup masuk dalam bh Hitomi, dan meraih putingnya yang telah mengeras. Hitomi mendesah saat putting kecilnya di pelintir oleh jari Hajime, dadanya membusung ke ke depan membuat bhnya sedikit melorot.
361Please respect copyright.PENANAkZ4cpvR6d4
“Kayaknya enak, boleh aku coba,” ucap Tachibana sembari menurunkan bh Hitomi hingga kini payudaranya yang besar itu terbebas dari kekangannya.
361Please respect copyright.PENANA2OX9mUGm7H
Tachibana melongo menatap tetek Hitomi, tanpa sadar tangannya bergerak memetik melon raksasa Hitomi. Kedua pria itu saling bergantian mengusap, meremas, dan memelintir putting Hitomi hingga membuatnya melenguh dengan tubuh mengeliat.
361Please respect copyright.PENANAfyNwYvHUG8
Setelah puas memainkan tetek Hitomi, tangan Tachibana lalu bergerak ke bawah belahan pahanya, dan berhenti tepat di depan memek Hitomi yang masih tertutup celana dalam basah. Perlahan Tachibana usap area sensitif Hitomi dari luar celana dalamnya, Hitomi mengeliat keenakan tatkala cairan cintanya menyiprat keluar oleh usapan tangan Tachibana.
361Please respect copyright.PENANA893DlMett5
“Aaahhh…. Haaa…. Ahh….” Gumam Hitomi yang terus dirangsang dua bagian sensitifnya oleh Hajime, dan Tachibana.
361Please respect copyright.PENANAyOY8rxLxTJ
“Hei, lihat sini dong,” ucap Hajime, sambil menyambar bibir Hitomi yang sedari bebas, dan penuh liur itu.
361Please respect copyright.PENANA2VZdRboUdj
“Hmmm…emmm… emmmm…..”
361Please respect copyright.PENANARVvfIuHP9f
Lidah mereka saling bertemu dalam mulut Hitomi, sambil meremas, dan memelintir puting Hitomi—Hajime mengulum lidahnya dalam mulut Hitomi. Tak mau kalah dengan Hajime, Tachibana memelorotkan celana dalam Hitomi sampai lutut, lalu mulai memasukkan jarinya ke dalam memek Hitomi.
361Please respect copyright.PENANAyvbxGN9VnM
“Ughh! AAAhh! Ougghh!”
361Please respect copyright.PENANAPBOK8chHyf
Hitomi melepas ciumannya, tubuhnya mengeliat saat jari Tachibana keluar masuk kemaluannya dengan kasar. Desahan Hitomi membuat Hajime terangsang, ia tak mau kalah dengan Tachibana—ia turunkan tangannya menggapai klitoris Hitomi, dan mengusapnya.
361Please respect copyright.PENANAeHG9yg3flp
“Ogghhh! AAAARggghhh! AAAAAhhh! Hmmmm!”
361Please respect copyright.PENANAqY4ZdXiYs3
Hitomi memekik saat jari Hajime ikut masuk dalam memeknya, kini dua jari polisi itu keluar masuk dalam memeknya, gerakan mereka yang tak serasi membuat Hitomi menggila. Sesaat kemudian berkat permainan jari keduanya, Hitomi muncrat dengan deras membasahi ranjang kapuk yang mereka tempati.
361Please respect copyright.PENANAEgSz6kqyID
“Hehehe….. banyak banget keluarnya, apa memang senikmat itu?” kata Tachibana menggoda Hitomi.
361Please respect copyright.PENANADZ1RFk5ACY
Hitomi tak menjawab, ia memalingkan muka untuk menghindari pertanyaan Tachibana.
361Please respect copyright.PENANAZsGD0wC1nc
“Karena kau udah muncrat, sekarang gantian! Kau harus bikin kami crot!” ucap Hajime sambil menganggkat berdiri menyodorkan kontolnya di depan wajah Hitomi.
361Please respect copyright.PENANASrFP8qf4Ee
“Aku juga mau!” seru Tachibana ikut-ikutan menyodorkan kontolnya di depan wajah Hitomi.
361Please respect copyright.PENANAmWqqPFxTz1
Hitomi menatap dua pisang ambon dua polisi itu dengan wajah memerah, meski tak sebesar punya Tuan Shigeo kontol mereka ukurannya lumayan untuk seukuran orang jepang.
361Please respect copyright.PENANAF8Qn7AdiTj
“AAAAHh Ughh! Aahhh!”
361Please respect copyright.PENANAQbmkREJrBs
Hajime, dan Tachibana melenguh saat Hitomi menggenggam batang kontol mereka, dan mengocoknya. Hitomi menggerakkan kedua tangannya naik turun memijat-mijat kontol Hajime, dan Tachibana hingga membuat urat-uratnya keluar. Setelah merasa kontol tersebut sangat keras, Hitomi mulai menjilati kontol mereka secara bergantian.
361Please respect copyright.PENANA8UfTwdwECm
“Mlee…. Mleee… Wleee…”
361Please respect copyright.PENANAKrzgp5gPiU
Hitomi menjejerkan kontol mereka di depan wajahnya, lalu bergantian memberikan service dengan mulutnya. Hitomi menyedot kontol mereka dengan mulutnya sambil memainkan biji peler keduanya, blowjob Hitomi yang sudah berpengalaman itu akhirnya bisa membuat dua polisi itu ejakuasi.
361Please respect copyright.PENANAfOAl9Woqcy
“Argghh! AAAhhh! Aku keluarr!” pekik Hajime, bersamaan dengan muncratan pejunya di wajah cantik Hitomi.
361Please respect copyright.PENANA3C0LQ9iHwg
“Buka mulutmu! Ahhh! Terima pejuku!” hardik Tachibana memaksa Hitomi membuka mulutnya, dan menelan kontolnya yang tengah berkontraksi.
361Please respect copyright.PENANAsfGNtmlTSo
Crooottt!
361Please respect copyright.PENANA7SOlYWqyKR
Peju kental Tachina menyembur menyumpal kerongkongan Hitomi dengan peju, sesaat setelah Tachiba mencabut kontolnya … Hitomi terbatuk, dan menuntahkan pejunya.
361Please respect copyright.PENANAnW9p3yQ0aB
“Hahhh! Haah! Hajime, siapa duluan?” tanya Tachibana yang baru saja selesai keluar itu.
361Please respect copyright.PENANARhC7qeCAGA
“Aku duluan boleh? Aku dah gak kuat nih! Tapi aku gak bawa kondom, apa kau ada masalah dengan itu?” ucap Hajime pada Hitomi yang tengah membersihkan wajahnya.
361Please respect copyright.PENANAkzdJzXYe39
Hitomi hanya menggeleng, menandakan ia tak masalah kalau Hajime tak memakai kondom. Mendengar jawaban menyenangkan itu, langsung saja Hajime menerjang Hitomi dan menidurkanya di atas ranjang lapuk itu.
361Please respect copyright.PENANAEut1UK0Op9
Keduanya saling berhadapan dengan tubuh telanjang seperti bayi, Hitomi berada di bawah, dan Hajime berada di atasnya—bersiap untuk melakukan penetrasi. Perlahan Hajime memasukkan kontolnya, diiringi dengan lenguhan Hitomi, saat kontolnya sudah sepenuhnya masuk—Hajime langsung menggoyangnya.
361Please respect copyright.PENANAacbLA9G49n
“Aahh! AAAhhh! Ogghh! AahHhh!” desah Hitomi, ketika Hajime menggenjotnya dengan penuh tenaga.
361Please respect copyright.PENANAirCl2NWhu5
Stamina Hajime membuat Hitomi kewalahan, Hajime terus menyodok memek Hitomi dengan ritme yang sulit untuk ia ikuti. Tubuh berisi hajime memeluk Hitomi, dan memaksanya untuk menunggangi kontolnya—Hitomi mulai menggoyang pinggul mengikuti irama Hajime yang susah untuk diikuti itu sebisanya.
361Please respect copyright.PENANAaW7BxavPOz
“Aahh! AHHHh! Hebat! Terus! Aaaahh!” seru Hajime yang merasa kontolnya seperti dipijat-pijat oleh dinding vagina Hitomi.
361Please respect copyright.PENANAcDCsGsmtDZ
Saat tengah asik menunggangi kontol Hajime, tiba-tiba Tachibana mendorong mereka hingga pantat Hitomi ternungging padanya. Setelah membasahi kontolnya dengan air liur, Tachibana mulai melesatkan kontolnya ke dalam lubang anus Hitomi yang tengah menggoyang Hajime.
361Please respect copyright.PENANA33ZFaRPG1x
“Tu-Tunggu! Aku belum…. Aaahhhhh……”
361Please respect copyright.PENANAdODiiw8yyT
Clep!
361Please respect copyright.PENANAr07FXgURHb
Dalam satu gerakan kontol Tachibana telah terbenam sepenuhnya dalam anus Hitomi, goyangan Hitomi terhenti akan hal itu—napasnya turun naik merasakan gatal di perutnya oleh dua kontol yang menembusnya.
361Please respect copyright.PENANAhRAW9Tgwlq
“Kenapa berhenti? Goyang lagi dong! Apa harus aku yang goyang,” kata Hajime sambil meraih dua tetek Hitomi yang sudah menengang itu.
361Please respect copyright.PENANAsqX1XTIsDY
“Yuk! Barengan! Hajime! Kita buat wanita mesum ini gila karena kontol kita,” seru Tachibana antusias.
361Please respect copyright.PENANA9Jo9BuOv15
Perlahan dua kontol yang memenuhi lubangnya mulai bergerak naik turun, Hitomi mendesah sambil meremas ranjang kapuk yang sobek saat dua polisi itu mulai menganduk-aduk dua lubangnya dari atas, dan bawah. Tachibana memengangi pinggang Hitomi sambil terus menyodok anus, dan menampar pantatnya, sementara Hajime menopang tetek Hitomi dengan tangannya.
361Please respect copyright.PENANAhWoM4nkCle
“AAAAh! AAAhh! Ahhh! AahhHh!”
361Please respect copyright.PENANADLU6JCfPRS
Hitomi memekik tatkala ia merasakan getaran hebat pada dua kontol yang bersarang di tubuhnya, genjotan Tachibana, dan Hajime semakin cepat. Tanpa memperdulikan Hitomi yang merem melek dengan wajah mesumnya, kedua polisi itu mempercepat genjotannya hingga akhirnya keduanya keluar secara bersamaan.
361Please respect copyright.PENANAOXrTKOQATA
“AAGhh! AAHH! Aku keluarrr!”
361Please respect copyright.PENANAWmDsZrDEPq
“Ahhh! Samaa!!!”
361Please respect copyright.PENANAG9lHAmFPCN
Crooott! Crooot!
361Please respect copyright.PENANAHlY9PguRfx
Dua semprotan peju hangat membasahi dua lubang Hitomi dari depan, dan belakang. Tubuh mereka bertiga bermandiakan oleh keringat panas, di malam yang dingin, dan sedikit penerangan itu. Hajime, dan Tachibana bercinta dengan Hitomi sampai mereka melupakan tugasnya. Berkali-kali peju mereka membasahi rahim Hitomi, dan belasan tamparan mendarat di tetek besar Hitomi karena kejahilan mereka.
361Please respect copyright.PENANA5hKOUVMLAz
Di lain sisi, Hitomi hanya bisa menatap kosong dengan mata ikan mati saat kedua polisi itu selesai bercinta dengannya. Dirinya yang dulu mungkin akan merasa senang, atau pun puas dengan hal ini … namun sekarang tak demikian. Megumi telah mengangkat kutukannya dengan datang di hidupnya, yang bisa Hitomi lakukan sekarang adalah berharap kalau Megumi keluar dari daerah itu dengan selamat.
361Please respect copyright.PENANAjSpOXYThIp