
"Ehh, jadi Anri seorang designer ya. Kamu pasti terkenal," puji Hitomi di sela makan siang mereka bertiga.
4128Please respect copyright.PENANACKlTdlp1D8
"Tidak, itu gak seberapa—aku gak seterkenal itu," ungkap Anri malu-malu.
4128Please respect copyright.PENANAsvFslQtm6D
"Kapan-kapan boleh kulihat pakaian buatanmu?"
4128Please respect copyright.PENANAOSpdwhcfYT
"Tentu Hitomi, kamu bisa melihatnya kapan pun kamu mau."
4128Please respect copyright.PENANAdBQepVnvQf
Megumi termenung menatap belahan dada Hitomi yang tepat berada di depannya, Hitomi dan Anri bicara saling menghadap dengan Megumi duduk di samping Anri. Saat sadar kalau Megumi menatap belahan dadanya, Hitomi sedikit terkejut—namun tetap membiarkan lelaki beristri itu untuk menikmati pemandangan indah gunung kembarnya.
4128Please respect copyright.PENANAp0EIrj6ZyG
Hitomi tersenyum tipis, pura-pura ia menunduk untuk mengambil sup sayur yang ada di depan Megumi. Ketika Hitomi menunduk, belahan payudara besarnya makin terlihat jelas di depan mata Megumi yang sudah ereksi berat. Hitomi melirik Megumi dengan tatapan nakal, secara sengaja ia tumpahkan sup yang baru saja ia ciduk ke pakaiannya hingga membuatnya basah.
4128Please respect copyright.PENANAUDlhMoAsjK
"Aaahh, jadi basah....." ucap Hitomi sambil menyeka tumpahan sup di pakaiannya.
4128Please respect copyright.PENANAn1DnN1Op0K
"Ya ampun Hitomi, mau kuambilkan handuk?" tawar Anri panik.
4128Please respect copyright.PENANA23wlOuccru
"Hmm, tidak usah, Anri. Hal seperti ini pasti akan cepat kering."
4128Please respect copyright.PENANAXciD3elLCR
"Tidak bisa begitu, Hitomi. Kau pakaianmu sangat basah, biar kuambilkan handuk atau pakaian ganti."
4128Please respect copyright.PENANAi8wiS2Sp2v
Tanpa menunggu persetujuan Hitomi, Anri buru-buru pergi ke kamarnya meninggalkan Megumi, dan Hitomi berduaan. Sesaat setelah Anri pergi, tiba-tiba kaki jenjang Hitomi meraih gundukan daging keras di antara paha Megumi.
4128Please respect copyright.PENANAzhyDivM2eP
"Ughhh!"
4128Please respect copyright.PENANABADty3t3EH
Megumi tersentak saat telapak kaki Hitomi mengelus-elus batangnya yang berdiri, ia tergagap tak mampu berkata-kata sambil menatap Hitomi yang makin berani menggodanya.
4128Please respect copyright.PENANATedZYK6169
"Shttt... Punyamu, lumayan besar. Jadi tak sabar ingin melihatnya," bisik Hitomi.
4128Please respect copyright.PENANA7gqLWYfPPa
Beberapa detik kemudian Anri kembali dengan sebuah handuk, dan sweeter miliknya yang sudah lama tak ia pakai. Anri menyerahkan handuk tersebut pada Hitomi yang secara reflek menghentikan elusan kakinya dari batang Megumi.
4128Please respect copyright.PENANA0I12jzxONd
"Terima kasih, Anri. Maaf sudah merepotkanmu," kata Hitomi, membasuhkan handuk ke pakainnya yang basah.
4128Please respect copyright.PENANAknxJUqgKfv
"Sa-sayang, boleh aku ke kamar kecil," potong Megumi yang kontolnya sudah sangat keras.
4128Please respect copyright.PENANAWwEKnV2OBK
Anri menggangguk, Megumi langsung berjalan cepat ke dalam kamar mandi. Cepat-cepat Megumi melepas celana disertai celana dalamnya hingga kontolnya yang sudah sangat keras itu terbebas dengan urat berkedut.
4128Please respect copyright.PENANAeQVMfIeBKh
"Ahhh, ahhh, ahhh....."
4128Please respect copyright.PENANA7qlcs1RcCD
Secara naluri Megumi ngocok sambil membayangkan dirinya bercinta dengan Hitomi, tak perlu menunggu waktu lama Megumi langsung crot. Megumi melihat pejunya sendiri yang kental di tangan kanannya dengan perasaan bersalah sekaligus menyesal.
4128Please respect copyright.PENANA4GWQ9dsZJv
'Aku pria yang buruk, padahal istriku ada di sini. Tapi aku malah ngocok membayangkan wanita lain,' batin Megumi penuh penyesalan.
4128Please respect copyright.PENANAP0TNv5pI5n
Setelah membasuh kontolnya dengan tisu hingga bersih, Megumi bergegas kembali dengan tatapan lesu. Di sana ia melihat Hitomi telah berganti pakaian menggunakan sweeter biru muda milik Anri, sweeternya yang kecil membuat lekukan tubuh Hitomi tergambar jelas.
4128Please respect copyright.PENANAV3R87NDzmV
"Sayang, kenapa kau terlihat lesu? Dan bau apa ini?" tanya Anri penasaran.
4128Please respect copyright.PENANAT8DX2QVZmU
"Aku sedang tak enak badan, maaf Sayang. Sepertinya aku perlu istirahat," jawab Megumi sambil berpaling dari pandangan Hitomi yang seakan menelanjanginya.
4128Please respect copyright.PENANAHW3G6ZXQSh
"Jangan memaksakan diri, Sayang. Aku tahu kau kepala rumah tangga di rumah ini, kau sudah bekerja begitu keras sebelumnya. Kumohon jangan memaksakan diri lagi untukku."
4128Please respect copyright.PENANAMqwQYrQAWz
Megumi tersenyum ia mengelus kepala istrinya yang polos itu, lalu mengecup keningnya—hal itu dilakukan tepat dihadapan Hitomi—membuat Anri tersipu karena malu.
4128Please respect copyright.PENANAsdsYoqOzKo
"Sayang, apa yang kau lakukan!?" seru Anri tak siap dengan kecupan mendadak Megumi.
4128Please respect copyright.PENANA9IPeN8V0UW
"Kenapa Sayang, aku hanya ingin mengecupmu," Megumi sambil melirik ekpresi wajah seperti apa yang akan ditunjukkan Hitomi.
4128Please respect copyright.PENANApDm3r3WvCJ
"Kalian pasutri yang mesra, aku jadi iri pada kalian," potong Hitomi yang sama sekali tak terlihat menyerah atau pun cemburu di wajahnya.
4128Please respect copyright.PENANA6UsHGyIdwy
"Eh, gak begitu. Kami—" ucap Anri terbata-bata.
4128Please respect copyright.PENANAUJAFhK0OGN
"Maaf telah mengganggu kebersamaan kalian, terima kasih pakaian gantinya. Besok akan kukembalikan," kata Hitomi sembari mengambil kantung berisi pakaiannya yang basah tadi.
4128Please respect copyright.PENANAIksSz7D1ji
Hitomi pulang setelah bertukar kontak dengan Anri, keduanya terlihat cocok satu sama lain, serta memiliki berbagai kesamaan yang sama.
4128Please respect copyright.PENANAdZTDWM1rEE
*****
4128Please respect copyright.PENANAw7bvyi1mRW
Dua hari setelah kunjungan Hitomi ke rumahnya, Anri mendadak demam tubuhnya begitu panas hingga membuat kompres di kepalanya langsung kering. Megumi langsung menghubungi Eiji untuk memandu mereka ke klinik satu-satunya yang berada di desa. Pemilik klinik tersebut adalah seorang dokter wanita berambut cepak bernama Mio.
4128Please respect copyright.PENANAkSCCUUKDqG
Berkat perawatan Mio, dan setelah di beri obat olehnya keadaan Anri kembali membaik, melihat Anri yang deman karena bekerja terlalu keras semakin menampar harga diri Megumi. Dari ruang perawatan ia melihat Anri yang tengah mengupas apel, dan mengobrol santai dengan Mio.
4128Please respect copyright.PENANA01X9YfaXeI
"Nak Azunashi, tentang info loker yang kau minta, aku sudah mendapatkannya," kata Eiji membuyarkan lamunan Megumi.
4128Please respect copyright.PENANAlkLNIZm2BU
"Benarkah? Pekerjaan apa Pak Eiji? Di mana tempatnya?"
4128Please respect copyright.PENANAI3Vi7IBTu6
Eiji lalu mengeluarkan sebuah coretan kertas berisi nomor telepon seseorang pada Megumi, dan menyuruhnya untuk menyimpannya.
4128Please respect copyright.PENANAOQyih6IepZ
"Nomor siapa ini, Pak Eiji?"
4128Please respect copyright.PENANABAKqIxlnQN
"Tuan Shigeo. Kau bisa menyetir 'kan? Supir Tuan Shigeo mengundurkan diri beberapa hari lalu. Tuan Shigeo sedang mencari supir, gajinya cukup lumayan, dan makanan di sediakan sana."
4128Please respect copyright.PENANABf1mfaP3CR
Megumi ragu, menjadi supir Tuan Shigeo berarti juga ikut menjadi supir pribadi Hitomi yang selalu ingin ia hindari. Akan tetapi melihat Anri yang berada di ruang perawatan membuat keraguan Megumi perlahan pudar. Benar, Megumi mencintai Anri, dan Anri lah satu-satunya wanita yang ia cintai—ia ingin meringankan bebannya meski hanya sedikit.
4128Please respect copyright.PENANAJ3sVGsZMF7
"Baiklah, terima kasih, Pak Eiji. Akan kuhubungi Tuan Shigeo saat ini juga."
4128Please respect copyright.PENANAuAXIlE2bcK
Siang itu juga Megumi menghubungi Tuan Shigeo untuk menanyakan lowongan supirnya, dan beruntung belum ada orang yang mendaftar selain Megumi. Setelah pamit pada Anri, dan memberi kecupan di keningnya—Megumi langsung meluncur ke rumah Tuan Shigeo.
4128Please respect copyright.PENANAwRFdoENbA3
Ia disambut baik oleh ajudan Tuan Shigeo, dan dipertemukan langsung dengannya. Tanpa seleksi atau pun tes lagi, akhirnya Megumi diterima menjadi supir pribadi Tuan Shigeo. Akan tetapi timbul satu masalah tentang Tuan Shigeo yang mewajibkannya untuk tinggal di rumahnya.
4128Please respect copyright.PENANAVd8eSvdJiu
"Tapi, Tuan. Istriku...." ucap Megumi khawatir.
4128Please respect copyright.PENANAOaV4Y1wZOi
"Kau begitu sayang pada istrimu, Nak Azunashi. Tenang saja, kau boleh pulang ke rumah satu kali dalam seminggu. Kau juga bisa memanfaatkan waktu luang untuk pergi ke rumahmu," jelas Tuan Shigeo, menghilangkan kekhawatiran Megumi.
4128Please respect copyright.PENANASnToO3f3uC
Megumi membungkuk, ia berterima kasih pada Tuan Shigeo atas kelonggaran waktu yang ia berikan. Setelah diberi seragam, dan jadwal Tuan Shigeo—Megumi pun pamit untuk memberitahu Anri.
4128Please respect copyright.PENANAz50qwmFyTW
"Dia anak yang manis, benarkan Hitomi," ucap Tuan Shigeo pada Hitomi yang sejak tadi bersembunyi di ruangan sebelah.
4128Please respect copyright.PENANAShTyIojQWe
"Benar Tuan," balas Hitomi sembari menunduk—tak berani menatap Tuan Shigeo.
4128Please respect copyright.PENANAZY7dQ0GY1J
Tuan Shigeo menghampiri Hitomi, lalu menampar wajahnya dengan sangat keras hingga membuatnya jatuh. Dengan wajah memar Hitomi tetap menunduk, dan tak sekali pun melihat wajah suaminya yang terlihat sangat marah.
4128Please respect copyright.PENANA61eYGpah5m
"Karena kau, aku harus membunuh satu lagi orangku. Hitomi dasar pelacur gila, kuharap kali ini kau melakukannya dengan benar," bentak Tuan Shigeo.
4128Please respect copyright.PENANA9w3R5cXFGJ
Hitomi mengangguk dengan tangan mengepal, menatap celana dalam putih Tuan Shigeo yang terbuka di balik yukata-nya. Kontol tua berotot milik Tuan Shigeo yang dulu sering mengaduk-aduk memeknya yang telah pensiun sejak mengalami Impoten 2 tahun lalu.
4128Please respect copyright.PENANASATExqjsap