
Anri merenung memikirkan perkataan Rei padanya, hatinya bimbang memikirkan nasibnya besok akan seperti apa. Satu hal yang ia inginkan saat ini adalah bertemu Roy untuk memastikan keadaannya, dia merasa bersalah pada Roy atas apa yang telah terjadi padanya.
593Please respect copyright.PENANAL9SqJ9ktjA
“Roy….” gumam Anri memantapkan tekadnya, dan berjalan menuju pintu.
593Please respect copyright.PENANAHwjPGuXo5F
Tok! Tok! Tok!
593Please respect copyright.PENANArtKr5Cq8wq
Anri mengetuk beberapa kali, memanggil Kamiya yang tengah berjaga di luar.
593Please respect copyright.PENANAJYt7MJPjcO
“Tuan penjaga! Tuan Penjaga! Kumohon bukakan pintu, aku ingin bicara padamu! Tuan Penjaga!” seru Anri sambil tetap mengetuk.
593Please respect copyright.PENANAxDnxX3wksV
Berkali-kali Anri memanggil Kamiya dari balik pintu, suara gedoran pintu yang keras membuat Kamiya terganggu—dan akhirnya ia pun membuka pintu, dan bermaksud menyuruh Anri untuk diam. Baru sedikit pintu terbuka, Anri langsung menahan daun pintu dengan kakinya. Ia dan Kamiya saling pandang, kedua mata mereka bertemu dalam celah yang sempit itu.
593Please respect copyright.PENANAGOnevTGBLF
“Aku ingin bertemu Roy! Bisakah kau membantuku, Tuan penjaga?” celutuk Anri langsung.
593Please respect copyright.PENANAuf8VCTv928
Kamiya langsung menolak, “Apa yang kau pikirkan!? Kau pikir aku pemandumu!?”
593Please respect copyright.PENANAAIILFpEDZz
“Kumohon, tolonglah Tuan penjaga…. Untuk kali ini saja, izinkan aku bertemu dengan Roy. Akan kulakukan apa pun, kalau mau kau bisa meniduriku setelah ini,” ucap Anri sesumbar.
593Please respect copyright.PENANAOZDKEr7yl7
Kamiya tetap menolak, ia tetap patuh pada tugasnya, dan menyuruh Anri untuk beristirahat karena malam sudah semakin larut. Anri tetap kukuh ingin bertemu Roy, ia mencoba menggoda Kamiya dengan berpose nakal, dan menurunkan sedikit belahan dadanya untuk membuatnya bernafsu.
593Please respect copyright.PENANAc8uF5nXKm3
“Tidak ya tidak! Nona jangan sampai aku menggunakan cara kasar untuk memperingatkanmu!” ancam Kamiya yang mulai kehilangan kesabaran.
593Please respect copyright.PENANAEPZcfgFu2i
Anri tersentak mundur, ia melihat tatapan sangar Kamiya tertuju padanya, saat tengah berjalan mundur—tiba-tiba kaki Anri tersandung, dan ia pun jatuh ke belakang.
593Please respect copyright.PENANAXuzy23rMBY
Bruuk!
593Please respect copyright.PENANAu8jBVA24bF
Pantat Anri yang montok itu menghantam lantai tepat dihadapan Kamiya, melihat hal itu Kamiya langsung berinisiatif untuk menolongnya bangun. Saat tengah membantu Anri bangun itulah tiba-tiba perhatian Kamiya tertuju pada ketek putih bersih Anri yang sedikit berbau saat ia mengulurkan tangannya.
593Please respect copyright.PENANAgsXpEF2xg2
“Glek!”
593Please respect copyright.PENANAVPMyXP5OB0
Kamiya menelan ludah, rasanya ingin sekali lidahnya menjilati setiap bagian dari ketiak Anri yang tampak menggoda itu. Fetish aneh Kamiya tersebut akhirnya disadari Anri, melihat ada peluang untuk bernegosiasi dengan Kamiya … Anri pun langsung memberikan penawaran.
593Please respect copyright.PENANAV5mpNrJESI
“Tuan penjaga, aku tak menyangka kau menyukai sesuatu seperti itu. Ini kau boleh mengendusnya sebanyak yang kau mau, atau bahkan menjilatinya … asal kau membiarkanku bertemu dengan Roy,” kata Anri sambil mengangkat kedua tangannya ke atas menampilkan ketiaknya di hadapan Kamiya.
593Please respect copyright.PENANAGS0XopznXO
Melihat dua ketiak putih mulus itu, membuat Kamiya berkeringat dingin antara harus memilih kesenangan dunia, atau tugasnya. Setelah berpikir cukup lama, akhirnya Kamiya pun takluk oleh nafsunya.
593Please respect copyright.PENANAbGZK9NHU6u
“Baiklah, aku akan mengantarmu. Tapi sebagai DP biarkan aku menjilatinya sebentar,” tegas Kamiya yang membuat Anri terkejut.
593Please respect copyright.PENANAj2zzSQFRGx
“Emm, ya… silahkan…” ucap Anri dengan perasaan gugup.
593Please respect copyright.PENANAq8IGossJj3
Kamiya perlahan mendekatkan wajahnya tepat di hadapan ketiak Anri, ia mengendus ketiak tersebut dengan hidungnya secara bergantian untuk merasakan aromanya. Hembusan napas Kamiya di ketiaknya membuat Anri merinding geli, ketika Kamiya mulai menciumi ketiaknya—Anri mulai mendesah tak karuan dengan mata merem melek.
593Please respect copyright.PENANA58QGyeTXTf
“Emmm…. Ahh…. Hmmm…. Di sana… Emm…..” desah Anri saat Kamiya semakin liar menciumi ketiak kanannya.
593Please respect copyright.PENANAMkuaUrl8He
Wleewlewwwlleewww!
593Please respect copyright.PENANAN8BCJoVdcY
Lidah Kamiya mulai beraksi, benda lunak tersebut menyapu ketiak Anri dari atas sampai bawah hingga membuat ketiaknya basah oleh liur. Tanpa rasa jijik, dan malu Kamiya menjilat habis keringat yang mulai keluar dari ketiak Anri karena ia terlalu lama mengangkat tangannya.
593Please respect copyright.PENANAIZSAWFK92c
“AAAAAhhh! AAHHHH!!!”
593Please respect copyright.PENANAYN5qQeOGgU
Tubuh Anri mengelijang, cairan cintanya sedikit keluar karena permainan lidah Kamiya di ketiaknya. Setelah melihat orgams, Kamiya menghentikan jilatannya, lalu tersenyum puas melihat Anri yang tersengal-sengal karena jilatannya.
593Please respect copyright.PENANAApHruK8id5
“Bagaimana? Enak ‘kan? Sudah kuduga kau akan menyukainya. Hahaha!” ucap Kamiya tertawa puas. “Ikut aku, tapi jangan bersuara. Akan kubawa kau ke tempat Roy berada.”
593Please respect copyright.PENANAiszfkG3Qe7
Anri bernapas lega, akhirnya ia bisa bertemu dengan Roy meskipun harus membuat ketiaknya basah oleh air liur. Kamiya mengenggam pergelangan tangan Anri, dan menuntunnya keluar dari ruangan yang mengurungnya.
593Please respect copyright.PENANA2hBB35cfgZ
Ketika baru selangkah keluar, Kamiya langsung berbisik ke telinga Anri, “Aku berubah pikiran, soal tawaranmu sebelumnya. Aku menginginkannya! Setelah mengantarmu, berikan aku memekmu!”
593Please respect copyright.PENANAKvmGxow0i1
Anri bergidik ngeri mendengar bisikan Kamiya, meski sudah menguatkan tekadnya saat menggoda Kamiya—Anri tak pernah terpikir akan ngewe dengan orang dengan fetish aneh seperti Kamiya. Anri yakin kalau ngewe dengan Kamiya pasti tak akan normal, memikirkan semua itu membuat Anri overthingking.
593Please respect copyright.PENANAp9m9eeQsgD
*****
Anri terbelalak dengan hati teriris melihat keadaan Roy saat ini, tubuhnya berbalut perban, dan bengkak sementara wajahnya terbakar setengah. Hati Anri begitu hancur saat melihat Roy saat itu, lututnya langsung lemas, dan air matanya keluar dengan derasnya membasahi pipinya.
593Please respect copyright.PENANAxl50aWczr8
“Roy, maaf. Maafkan aku…..” ucap Anri, menangis dengan kepala menunduk di depan Roy yang tengah terbaring tak sadarkan diri.
593Please respect copyright.PENANA5F7axOJZGK
Perlahan Anri bangun sambil terisak, mendekati Roy yang belum juga sadar sejak tadi siang, dan mengelus setengah wajahnya yang dibalut perban. Darah terlihat merembes dari perban yang mengulung wajah Roy, wajahnya yang tampan kini sudah tak ada lagi, berganti dengan daging merah menjijikkan, dan berbau tak sedap.
593Please respect copyright.PENANAHi5OTdZK5s
“Maaf, maafkan aku, Roy. Aku-karena aku…. Kau jadi seperti ini, maaf! Maafkan aku Roy,” isak Anri sambil memeluk tubuh Roy dengan hati-hati. ”Kumohon jangan mati, Roy. Hiduplah! Kumohon hiduplah! Roy!”
593Please respect copyright.PENANApafapZ1wZc
Anri terus merangkul Roy untuk melepas rasa sedihnya, keadaan Roy sekarang membuat Anri semakin yakin untuk menerima nasibnya esok hari. Ia tak bisa membiarkan Roy mati karena keegoisannya, Roy sudah cukup menderita karenanya—Anri tak bisa membiarkan Roy mati dalam keadaan seperti itu.
593Please respect copyright.PENANAOzrOSMOM0b
“Roy, akan kulakukan apa pun agar kau selamat. Tak perduli apa pun yang terjadi, aku akan menyelamatkanmu … Roy,” kata Anri setelah melepas rangkulannya, dan menidurkan Roy kembali.
593Please respect copyright.PENANA1HIk9W4VfK
Anri meringsut mundur, ia menyelimuti badan Roy kembali, dan berjalan menghampiri Kamiya yang sejak tadi menunggunya. Tangan Anri mengepal, menatap senyum mesum di wajah Kamiya … janji tetaplah janji, Anri tahu mungkin malam ini ia tak akan beristirahat cukup karena harus melayani nafsu bejad Kamiya.
593Please respect copyright.PENANAT4LWnAr78b
“Sudah selesai?” tanya Kamiya, sambil mengelus pipi Anri dengan telapak tangannya.
593Please respect copyright.PENANAeceUtTDF61
Anri membuang muka, ia keluar dari ruangan itu tanpa mengatakan apa pun dengan menarik pakaian Kamiya.
593Please respect copyright.PENANAnTaI8pv0J3
Klekk!
593Please respect copyright.PENANAXXErWQrgs9
Kamiya menutup pintu, dan langsung merangkul Anri dari belakang sambil memainkan dua payudaranya. Anri berusaha menolak, karena mereka masih ada di depan ruangan tempat Roy dirawat, namun Kamiya sudah tak tahan ingin segera memperkosa Anri sampai lemas.
593Please respect copyright.PENANA5O5sSgtMyS
“Shhttt! Jangan di sini! Ughh!” bisik Anri, berusaha menahan suaranya saat jari Kamiya mulai memelintir putingnya dari luar.
593Please respect copyright.PENANAD5oYNSnb1R