
Roy menjuling pada Rei dengan setengah sadar, tubuhnya terasa panas disertai rasa gatal serta perih yang seakan mengkebiri kulitnya perlahan. Ketika Roy mendapatkan kembali kesadarannya, ia merasakan rasa sakit teramat sangat di sekujur tubuhnya hingga ia berteriak tertahan.
312Please respect copyright.PENANAryTUhRmKiw
“AAAaa— Urgh… AA—” eram Roy berusaha menahan suaranya, sambil meringsut bangun dari tempat tidurnya.
312Please respect copyright.PENANAOIuMHwLBzL
Rei yang melihat Roy kesakitan itu langsung membantunya bangun dengan hati-hati, Roy terus menahan rasa sakitnya hingga air matanya sedikit keluar sambil menggigit kain perban yang membalut mulutnya.
312Please respect copyright.PENANAnrnRlJwx6c
“Mau kubantu hilangkan rasa sakitnya? Kalau kau mau akan kuberikan kau obat yang akan membuat tubuhmu mati rasa untuk beberapa jam,” tawar Rei.
312Please respect copyright.PENANABoWG03OqIL
Roy langsung mengangguk setuju, mendapat persetujuan Roy … Rei mengambil tasnya, mengeluarkan dua botol bening berisi cairan obat, dan mencampurkannya menjadi satu, kemudian menyedotnya dengan jarum suntik.
312Please respect copyright.PENANAGuJ5i5Sov7
“Ini dia, Roy,” ucap Rei, bersiap menyuntikkan obat tersebut melalui pembuluh darah di tangan Roy.
312Please respect copyright.PENANAmrteJ7kJbm
Jarum suntik yang tipis menembus kulit Roy yang melepuh, menyuntikkan obat misterius yang membuat badan Roy serasa tersetrum. Dua menit setelahnya, rasa sakit di tubuh Roy yang menyiksanya itu perlahan berkurang hingga membuat Roy sedikit lebih baik.
312Please respect copyright.PENANAPpkFRlFdXZ
“Roy, aku tak menyangka kau akan berakhir seperti ini. Aku tak bisa membayangkan Roy si algojo berdarah dingin itu menjadi cacat seperti ini,” tanggap Rei, setelah Roy berhenti mengaduh kesakitan.
312Please respect copyright.PENANAxjAFCT6f1h
Sreet!
312Please respect copyright.PENANA277GXxhJ09
Tangan Roy yang berbalut perban langsung menarik kerah kemeja Rei, dan mencekiknya dengan tatapan mengintimidasi. Rei berkeringat dingin melihat mata Roy yang mengkilap penuh kemarahan padanya, bibir Roy bergerak perlahan menyebutkan sebuah nama.
312Please respect copyright.PENANAfZjQPUmf7s
“A… A…. Anri….” ucap Roy sambil menunduk mengingat kejadian sebelumnya.
312Please respect copyright.PENANALjk9nauzVD
“Di-Dia aman, Roy. Dia baik-baik saja, dan sekarang bersama kita,” kata Rei sambil berusaha melepaskan cengraman Roy di kerahnya.
312Please respect copyright.PENANAhdWnPQl5s0
Perlahan Roy melemahkan cengramannya hingga Rei berhasil melepasnya, dan sedikit menjaga jarak darinya. Rei mengamati Roy dari jauh, dan bersiap mengambil jarum bius yang ia telah siapkan sebelumnya di sakunya.
312Please respect copyright.PENANAW6oGqvEe6t
“Di mana Anri!?” ucap Roy setelah mendapatkan semua ingatannya tentang kejadian sebelumnya.
312Please respect copyright.PENANAPdlgk4WsRg
“Dia di sini. Tapi kau tak bisa menemuinya untuk saat ini, ia dijaga ketat, dan kau tengah diawasi,” jelas Rei menjelaskan keadaannya.
312Please respect copyright.PENANAd6RaR1WQKD
Mendengar Anri berada di tempat itu, Roy mencoba untuk turun dari atas tempat tidur, menyadari hal itu Rei menghentikannya. Namun Roy tetap bersikeras, kakinya yang lemah serta melepuh itu menyentuh lantai, dan membuat Roy terjungkat kembali ke ranjang.
312Please respect copyright.PENANAuFZUubDvsD
“Aaaaaaaaa! AAAAaaa!”
312Please respect copyright.PENANAxa62MC9Wvb
Roy memekik merasakan setruman dahsyat yang di kakinya, namun begitu rasa sakitnya hilang … Roy kembali mencoba lagi—menurunkan kakinya.
312Please respect copyright.PENANAu4qyCpvpWN
“Kau keras kepala sekali, Roy. Sepertinya kau sudah menjadi budak wanita itu sepenuhnya,” ucap Rei menghentikan Roy yang mulai menyelurutkan tubuhnya ke bawah.
312Please respect copyright.PENANAxzSA76w9H9
“Budak!? Apa maksudmu!?” tanya Roy penasaran dengan pernyataan Rei.
312Please respect copyright.PENANAHCEqV84Lf5
Rei tersenyum kecil, ia pun memberitahu Roy tentang kebenaran obat yang telah menyembuhkan kontolnya itu. Terungkap kalau saat itu, Rei sengaja memberi tahu Roy tentang obat ajaib untuk membuat Roy mencurinya, dan menggunakannya untuk menyembuhkan kontolnya yang mati.
312Please respect copyright.PENANAlUPl9IliTc
Tujuan Rei melakukan itu untuk membuat Roy menjadi budak Anri tanpa ia sadari, lalu memperalat Anri untuk menggunakan Roy membunuh Tuan Shigeo, dan para bawahannya yang merepotkan. Rencana awal Roy adalah membuat Hitomi menjadi budak Megumi, lalu bernegosiasi dengan Anri untuk menjatuhkan Tuan Shigeo dengan memanfaatkan Hitomi, dan Roy yang telah menjadi sekutunya.
312Please respect copyright.PENANAZsHsIexgK8
Akan tetapi, karena Megumi yang tak ingin mengorbankan Anri, Rei mengubah rencananya dengan mempengaruhi Anri, dan Roy langsung dengan bertaruh pada keberuntungannya. Sementara untuk Megumi yang tak mau bekerja sama, Rei menaruh sebuah alat pelacak di mobilnya, dan memberitahu lokasi terakhir Megumi pada tim pengejar.
312Please respect copyright.PENANAO4G8R0teml
“Tidak! Apa rasa cintaku pada Anri selama ini palsu? Semua itu karena obat yang kau buat Rei! Jawab!” bentak Roy dipunuhi rasa marah setelah mendengar penjelasan Rei.
312Please respect copyright.PENANA20gJVxw4Jb
Roy mulai meragukan dirinya sendiri, semua yang ia lakukan selama ini, membunuh Kanda, dan Eiji, mencari Anri sampai berakhir seperti sekarang—semua itu ia lakukan karena pengaruh obat yang disebutkan Rei. Roy memengangi kepalanya, dan berteriak meneriakkan semua rasa kecewa serta amarahnya.
312Please respect copyright.PENANAUBuJ5kZFtf
“Obat itu hanya pengikat saja, soal patuh atau tidaknya kau tergantung dirimu sendiri. Dari yang kulihat, kau seperti terobesi padanya … obsesi adalah nafsu terkuat,” jelas Rei.
312Please respect copyright.PENANAYX3WGRpEli
Roy menunduk, kepalanya dipenuhi keraguan serta kebimbangan, membuat rasa sakit di tubuhnya seolah hilang begitu saja. Roy seperti kehilangan jati dirinya, menatap lunglai Rei di depannya, dan kembali berbaring di atas ranjang seperti sebelumnya.
312Please respect copyright.PENANAzwjqwMe84t
“Sepertinya kau butuh waktu untuk memikirkannya, kuharap kau mengambil keputusan yang tepat. Keputusanmu akan merubah jalannya takdir esok hari,” kata Rei sebelum berbalik pergi meninggalkan Roy sendirian kembali dalam renungannya.
312Please respect copyright.PENANANCCsYzA8kP
****
312Please respect copyright.PENANAvxXrpIQ0xS
Mio membawa Shotaro ke rumahnya, dan langsung membawanya ke lantai atas toko Shotaro yang kebetulan tak dikunci. Mio membaringkan Shotaro di atas futon, lalu mengambil air hangat untuk membasuh lukanya—tak lupa Mio juga membawa kotak P3K, dan mengoleskan antibiotik ke luka Shotaro yang terbuka.
312Please respect copyright.PENANAN4CaVYYh2a
“Aduuh!” pekik Shotaro yang tersadar oleh rasa perih di wajahnya ketika Mio meneteskan antibiotik ke lukanya.
312Please respect copyright.PENANAKn2UANvbVQ
“Shotaro! Apa yang terjadi padamu!?” seru Mio, langsung memberi Shotaro air putih yang telah ia siapkan sebelumnya.
312Please respect copyright.PENANAUoDsgxYkU3
Shotaro menenggak air tersebut secara lahap, dan menghabiskannya dalam satu teguk … setelah selesai minum, ia mengambil napas dan meminta Mio menyebutkan jam. Mio langsung menyebutkan pukul 12.03 malam, hal itu membuat Shotaro sedikit menghela napas lega.
312Please respect copyright.PENANAXKBhPSu6On
“Syukurlah…. Masih ada waktu….” Ucap Shotaro dengan mata berkaca-kaca.
312Please respect copyright.PENANAUe2HK2bJBW
Mio menimpali, “Shotaro, siapa yang menyerangmu!? Kenapa kau bisa tergelatak seperti itu di tengah jalan?”
312Please respect copyright.PENANA97yEJgLvGH
Shotaro kembali menghela napas, dengan bibir terangkat perlahan … Shotaro mulai menceritakan penyerangan yang dilakukan orang-orang itu padanya. Mio sedikit merinding mendengar cerita Shotaro tentang mobil minibus yang menculik Ai, dirinya kembali teringat kenangan 2 tahun lalu saat dirinya menjadi korban minibus itu, dan akhirnya berakhir digangbang selama 3 hari 2 malam saat festival berlangsung.
312Please respect copyright.PENANA9IvqjJWLk8
“Shotaro…. Apa kau tahu siapa yang kau lawan,” ucap Mio sembari merangkul dirinya sendiri untuk meredakan rasa traumanya.
312Please respect copyright.PENANAAJqpc3yM4n
“Aku tahu,” kata Shotaro sambil menggigit bibir, membayangkan ratusan yakuza anak buah Tuan Shigeo, “Tapi aku tetap harus menyelamatkannya! Ai tak akan kubiarkan dia mengalami nasib seperti itu.”
312Please respect copyright.PENANAusa29cnBXZ
Keduanya terdiam dalam keheningan malam, saling merenung membayangkan betapa kecilnya mereka berdua dibandingkan dengan Tuan Shigeo. Saat tengah merenung tersebutlah, Mio teringat tentang cerita Marina sebelumnya padanya—ia merasa sedikit janggal dengan tindakan Roy yang bergerak tanpa perintah dalam kasus Marina.
312Please respect copyright.PENANA45fTAwhXxN
“Shotaro…. Ada satu hal, yang harus aku beritahu padamu,” kata Mio setengah yakin, untuk memastikan keraguannya.
312Please respect copyright.PENANALYx19sVQas