
Hari-hari Nadira terasa berbeda sejak empat bulan terakhir. Bukan karena tekanan pekerjaan yang berkurang, bukan pula karena beban hidup yang tiba-tiba menghilang. Tapi karena kehadiran Bima yang perlahan atau mungkin sangat cepat mengisi ruang-ruang dalam hidupnya. Mereka sudah bersama selama empat bulan, namun rasanya seperti lebih lama dari itu.
21Please respect copyright.PENANAcqOqYuc9y0
Intensitas hubungan mereka tak bisa disamakan dengan kisah cinta biasa.
21Please respect copyright.PENANAntU1AulU2i
Ada hari-hari ketika mereka hanya menghabiskan waktu di apartemen Nadira, berbaring di sofa sambil menonton film lawas. Ada malam-malam panjang ketika mereka bercinta tanpa jeda, kadang di tempat tidur, kadang di dapur, kadang bahkan di dalam mobil yang terparkir di basement kantor Bima. Nadira sudah bukan perempuan yang sama. Kini ia lebih bebas, lebih ekspresif, dan tubuhnya pun sudah terbiasa dengan ritme Bima. Dulu, setiap kali mereka menghabiskan malam bersama, Nadira akan kesulitan berjalan esok harinya. Sekarang? Ia justru merindukan sentuhan itu, kenakalan itu, dan dominasi Bima.
21Please respect copyright.PENANAclkWgFQqdY
"Kamu ngantor jam berapa?" tanya Nadira suatu pagi ketika mereka sarapan bersama."Jam sepuluh, tapi aku mau mampir ke gym dulu." ucap Bima sambil menyantap sarapannya.
"Hm.. Masih sempat colmekin aku sebelum berangkat?" Nadira menatapnya sambil menyendok sereal. "Kamu makin nggak bisa nahan ya?" Bima balas dengan menggodanya.
"Salah kamu juga. Sekarang aku jadi kayak kecanduan."
21Please respect copyright.PENANA0dzg8YHnMk
Bima menghampirinya dari belakang, menarik kursi Nadira agar sedikit menjauh dari meja, lalu membisikkan sesuatu di telinganya yang langsung membuat Nadira menggigit bibir. Mereka tidak sempat menyelesaikan sarapan pagi itu.
Tapi hubungan mereka bukan hanya tentang itu. Bima tahu kapan harus menjadi kekasih yang hangat, tahu kapan harus memberi ruang, dan tahu bagaimana membuat Nadira tertawa hanya dengan candaan receh. Mereka pernah menghabiskan sore di taman, makan bakso di pinggir jalan, bahkan sekadar naik motor berdua hanya untuk mencari kopi di gang kecil Tebet.
21Please respect copyright.PENANAsCzqPeeMOT
"Kadang aku ngerasa kita ini kayak pasangan baru nikah," kata Nadira suatu malam.
Bima menoleh sambil memainkan rambutnya. "Ya kita kan belum nikah. Baru pacaran."
21Please respect copyright.PENANAGVK788FLlE
"Tapi serius, kamu ngerasa gitu nggak sih?"
"Ngerasa banget. Kamu tuh rumah buat aku, Nad." Ucapan itu terdengar sederhana, tapi cukup untuk membuat dada Nadira hangat. Ia tidak membalas, hanya memeluk Bima lebih erat.
21Please respect copyright.PENANAROUPjVa0GC
Tentu saja, hubungan itu tak bisa disembunyikan selamanya. Bu Ratih sudah menebak sejak awal. Bahkan Dina sempat menggoda, "Nadira kok sekarang glowing terus ya, jangan-jangan karena sering olahraga malam?" Ario yang biasanya cuek akhirnya sadar juga. "Gue nggak salah lihat, kan? Itu Pak Bima yang nganter lo kemarin?"
21Please respect copyright.PENANAFG84BAeOrC
Nadira hanya menjawab dengan senyum simpul. Dina menjerit pelan sambil memukul-mukul meja. "Oh my God! Jadi beneran dong?!" Evan sampai berdiri dari kursinya. "Gue kira lo cuma deket buat kerjaan, ternyata udah empat bulan? Ngeri sih." Rani yang lebih kalem hanya menatap Nadira sambil tersenyum, lalu berkata pelan, "Kamu bahagia, Nad?"
21Please respect copyright.PENANAcXPQmkrYwF
Nadira mengangguk. "Iya. Aku bahagia."
"Itu yang penting."
21Please respect copyright.PENANAYYkpUk388z
Kebahagiaan itu seolah lengkap ketika proyek Agra Group menunjukkan hasil yang sangat positif. Restrukturisasi yang diajukan berhasil memperbaiki portofolio perusahaan. Bima pun semakin sering mengajak tim dari kantor Nadira untuk terlibat dalam proyek-proyek baru. Hubungan profesional dan personal berjalan berdampingan.
21Please respect copyright.PENANAGWrKodGYep
Namun yang tidak mereka tahu, jauh di dalam manajemen Agra Group, badai sudah mulai terbentuk.
21Please respect copyright.PENANAqC7H1Mu8ei
Baca lengkapnya di >> https://victie.com/novels/wanita_karir_pecinta_manhwa
ns3.23.92.159da2