
Kursi mobil Bima telah direbahkan sepenuhnya, menciptakan ruang sempit yang terasa panas oleh nafas mereka yang saling bercampur.
126Please respect copyright.PENANAcRAbMxAMPY
Nadira terbaring dengan punggung menempel di jok kulit, kedua kakinya terangkat dengan gemetar dan terpancang di bahu Bima yang kekar. Gaunnya yang semula rapi kini tersingkap sepenuhnya, memperlihatkan kulit yang kini memerah oleh sentuhan-sentuhan Bima. "Look at you," Bima menggeram, matanya menatap seperti ingin melahap tubuh Nadira yang terbuka lebar untuknya. "All mine now."
126Please respect copyright.PENANA9fvNTxM76z
Nadira mengangguk lemas, tangannya mencengkeram tepi jok. "A-Aku... tidak menyangka akan seperti ini..."
Bima membungkuk, nafasnya menghangatkan kulit paha Nadira yang sensitif. "Shhh... just feel," bisiknya sebelum lidahnya menyapu garis paha bagian dalam.
126Please respect copyright.PENANAtl2zZ7jngA
"Ahh! B-Bima—!" erangan Nadira memenuhi kabin mobil ketika Bima mulai dengan lidahnya.
126Please respect copyright.PENANAc5nG6tQZma
Lidahnya bergerak dengan ahli, mengeksplorasi setiap lipatan sensitif yang membuat Nadira menggelepar. "Nngh~ S-Sana... di sana..." Bima tersenyum di antara pahanya.
"I know what to do, baby. Let me show you." Dia meningkatkan ritme, satu tangan menahan pinggul Nadira yang mulai mengangkat, sementara jari-jari tangan lainnya mulai menari di tempat yang lebih dalam.
126Please respect copyright.PENANAtpMxk7kBuO
"OH! T-Terus! Aku... aku mau—" Nadira menggenggam lengan Bima dengan kuat.
"Not yet," Bima menghentikannya dengan suara tegas. "You cum when I say."
126Please respect copyright.PENANAf1CEecovrg
Nadira mengerang frustasi, tubuhnya melengkung indah. "Tapi... aku tidak bisa menahan—"
"You can," Bima mendongak, matanya bertemu dengan Nadira yang sudah berkaca-kaca. "Because you want to be my good girl, right?"
126Please respect copyright.PENANAdEJGDjKBAd
Nadira mengangguk tak berdaya. "Y-Yes...I want be your good girl..." Bima kembali melanjutkan, kali ini dengan dua jari yang masuk perlahan sementara mulutnya terus bekerja.
Nadira menjerit, tangannya meraih rambut Bima tetapi tidak berusaha mendorongnya pergi.
126Please respect copyright.PENANAqSCmqvEecQ
"OH MY GOD! B-Bima... aku belum pernah ngerasain ini... Ahh!"
126Please respect copyright.PENANATKClHBm72M
"Like it?" Bima bertanya sambil meningkatkan tekanan.
"E-enak... nngh~ Terusin!" Bima merasakan tubuh Nadira mulai menegang. "Now," bisiknya. "Cum for me."
126Please respect copyright.PENANAkauon0Fx83
Seperti dipicu oleh kata-katanya, Nadira mencapai puncak dengan jeratan panjang, tubuhnya bergetar hebat di bawah genggaman Bima.
126Please respect copyright.PENANAoEqH2IILAV
"AHHH! BIMAAA!"
126Please respect copyright.PENANA9Z7J5rIjYi
Baca versi lengkapnya lihat dari profile penulis.
ns216.73.216.197da2