
Kursi mobil Bima telah direbahkan sepenuhnya, menciptakan ruang sempit yang terasa panas oleh nafas mereka yang saling bercampur.
134Please respect copyright.PENANAw6O1TgMMiG
Nadira terbaring dengan punggung menempel di jok kulit, kedua kakinya terangkat dengan gemetar dan terpancang di bahu Bima yang kekar. Gaunnya yang semula rapi kini tersingkap sepenuhnya, memperlihatkan kulit yang kini memerah oleh sentuhan-sentuhan Bima. "Look at you," Bima menggeram, matanya menatap seperti ingin melahap tubuh Nadira yang terbuka lebar untuknya. "All mine now."
134Please respect copyright.PENANAw4O20f0kHq
Nadira mengangguk lemas, tangannya mencengkeram tepi jok. "A-Aku... tidak menyangka akan seperti ini..."
Bima membungkuk, nafasnya menghangatkan kulit paha Nadira yang sensitif. "Shhh... just feel," bisiknya sebelum lidahnya menyapu garis paha bagian dalam.
134Please respect copyright.PENANA1qWiVr13OT
"Ahh! B-Bima—!" erangan Nadira memenuhi kabin mobil ketika Bima mulai dengan lidahnya.
134Please respect copyright.PENANAKmbbFpHuuk
Lidahnya bergerak dengan ahli, mengeksplorasi setiap lipatan sensitif yang membuat Nadira menggelepar. "Nngh~ S-Sana... di sana..." Bima tersenyum di antara pahanya.
"I know what to do, baby. Let me show you." Dia meningkatkan ritme, satu tangan menahan pinggul Nadira yang mulai mengangkat, sementara jari-jari tangan lainnya mulai menari di tempat yang lebih dalam.
134Please respect copyright.PENANAHMV5Iz7Tlj
"OH! T-Terus! Aku... aku mau—" Nadira menggenggam lengan Bima dengan kuat.
"Not yet," Bima menghentikannya dengan suara tegas. "You cum when I say."
134Please respect copyright.PENANACFFLwsZlP9
Nadira mengerang frustasi, tubuhnya melengkung indah. "Tapi... aku tidak bisa menahan—"
"You can," Bima mendongak, matanya bertemu dengan Nadira yang sudah berkaca-kaca. "Because you want to be my good girl, right?"
134Please respect copyright.PENANAVPQ1dc5DGe
Nadira mengangguk tak berdaya. "Y-Yes...I want be your good girl..." Bima kembali melanjutkan, kali ini dengan dua jari yang masuk perlahan sementara mulutnya terus bekerja.
Nadira menjerit, tangannya meraih rambut Bima tetapi tidak berusaha mendorongnya pergi.
134Please respect copyright.PENANAr5KUk52NEb
"OH MY GOD! B-Bima... aku belum pernah ngerasain ini... Ahh!"
134Please respect copyright.PENANASIs46bFRUJ
"Like it?" Bima bertanya sambil meningkatkan tekanan.
"E-enak... nngh~ Terusin!" Bima merasakan tubuh Nadira mulai menegang. "Now," bisiknya. "Cum for me."
134Please respect copyright.PENANAORormjL9UJ
Seperti dipicu oleh kata-katanya, Nadira mencapai puncak dengan jeratan panjang, tubuhnya bergetar hebat di bawah genggaman Bima.
134Please respect copyright.PENANAkfe1cCG4MY
"AHHH! BIMAAA!"
134Please respect copyright.PENANA0tFZGt1Hwm
Baca versi lengkapnya lihat dari profile penulis.
ns216.73.216.143da2