7183Please respect copyright.PENANA4tedQuFEuy
7183Please respect copyright.PENANARnRRc5U9ir
Pada akhirnya, Isna benar-benar melakukan hal lain yang sebelumnya tidak pernah dia rencanakan. Tadinya dia cuek, tidak peduli dengan keadaan Andi. Tapi karena saat ini melihat bahwa Andi adalah satu-satunya yang bisa dia andalkan sebagai tempatnya curhat dan mencari pelarian, diapun memutuskan untuk membantu Andi.7183Please respect copyright.PENANABrms3jilLN
7183Please respect copyright.PENANAg8jHlcQEbQ
Dia mulai sering browsing di internet, mencari cara agar bisa membantu Andi dalam waktu yang relatif cepat. Dia menemukan beberapa referensi, yang diantaranya adalah bagaimana agar bisa membuat Andi lebih bisa bertahan lama saat berhubungan badan. Tapi Isna tidak ingin hanya seperti itu saja, dia ingin lebih. Dalam artian, dia ingin agar penis Andi juga lebih besar dan panjang, selain hanya sekedar jadi lebih tahan lama.7183Please respect copyright.PENANAwCTBiNpxQQ
7183Please respect copyright.PENANAnxot7ZdSeN
Akhirnya setelah memilah-milah, dia menemukan beberapa sumber referensi yang menyediakan obat kuat sekaligus penambah ukuran mr P. Setelah mempertimbahkan matang-matang, diapun menghubungi salah satu penjual produk itu untuk membelinya. Tentu saja dia terpaksa menyamar menjadi lelaki untuk bisa membelinya.7183Please respect copyright.PENANADCWgCDZIC1
7183Please respect copyright.PENANAQu2tkmZ051
Isna harus menunggu lebih dari seminggu untuk menunggu barang itu sampai. Dan menurut perkiraannya, sekitar hari kamis atau jumat barang itu akan datang. Karena ingin segera mencobanya pada Andi, diapun menemui Andi untuk membuat janji ketemuan.7183Please respect copyright.PENANAf9S3jo1ygG
7183Please respect copyright.PENANAKncjm7yduV
7183Please respect copyright.PENANADQw9r1yKpt
“Mas Andi, sibuk?” tanya Isna saat sudah berada dimeja Andi.7183Please respect copyright.PENANAzmYU0Bvb1Z
7183Please respect copyright.PENANA9vAdX20HmR
“Eh nggak sih Is, ada apa?”7183Please respect copyright.PENANAL3s6pDfT8e
7183Please respect copyright.PENANAtJpImOJcwE
“Besok sabtu ada acara nggak?”7183Please respect copyright.PENANAmnI1sCLx5f
7183Please respect copyright.PENANA6bfvJhiaVm
“Nggak ada sih, kenapa emang?”7183Please respect copyright.PENANAFy0jnXMU9E
7183Please respect copyright.PENANAYUbkzjcGgr
“Mau nemenin Isna belanja lagi nggak, kayak waktu itu?” tanya Isna sambil senyum-senyum nakal memberi kode pada Andi. Untuk saat ini, Andi tiba-tiba jadi pintar dan dia bisa menangkap kode yang diberikan oleh Isna itu.7183Please respect copyright.PENANANuvyslYbNx
7183Please respect copyright.PENANAS5bP5emfr9
“Oke, waktunya kayak kemarin?” tanya Andi dengan sumringah.7183Please respect copyright.PENANAvjlm30My69
7183Please respect copyright.PENANA5m6WNoPesB
“Iya mas, Isna tunggu ya”7183Please respect copyright.PENANAwcyyy7mKdl
7183Please respect copyright.PENANAYuhyvLGaTR
“Iya. Eh tapi Is”7183Please respect copyright.PENANAPkYBorZcyS
7183Please respect copyright.PENANAoPQYnhKL4z
“Kenapa mas?”7183Please respect copyright.PENANAGcX5cXzrvg
7183Please respect copyright.PENANAjaaC7fCM07
“Hmm, berarti masalah kamu udah kelar kan? Udah bisa ngasih saran buat aku lagi?”7183Please respect copyright.PENANAyH6bGqbM7V
7183Please respect copyright.PENANAqzpbolSpYK
“Iya, tapi nanti, besok sabtu sekalian, nggak hari ini” jawab Isna.7183Please respect copyright.PENANAxY13m4vAin
7183Please respect copyright.PENANAs9no0VPlpb
“Ooh, yaudah deh nggak papa, aku tunggu sabtu aja” jawab Andi.7183Please respect copyright.PENANADwlDsSGqQ6
7183Please respect copyright.PENANAoz1tNe4M4D
7183Please respect copyright.PENANAnWo5atHJ7v
Sebenarnya dia agak kecewa karena saat ini sudah benar-benar capek mengikuti Cita, dan ingin mendapat saran secepatnya. Tapi dia juga senang karena paling tidak masalah yang dihadapi Isna sudah selesai dan dia bisa mengajak Isna ngobrol lagi. Lebih daripada itu, dia juga terbayang akan segera mendapatkan jatah dari Isna.7183Please respect copyright.PENANA5CxrNFK4XV
7183Please respect copyright.PENANAhDV8XmxgDi
Hehe, akhirnya bisa ngentot lagi sama Isna. Udah 2 minggu nggak dapat jatah dari dia, kayaknya kantong spermaku udah penuh nih, hehe. Batin Andi.7183Please respect copyright.PENANAGntVWe2Oka
7183Please respect copyright.PENANAJqUb8rH2Fu
Aneh memang, dia punya istri yang siap kapan saja dinikmati, tapi sejak pertengkaran hebatnya dengan Cita itu, dia tak pernah lagi menyentuh istrinya. Andi seolah lupa memiliki istri yang begitu cantik dan lebih memilih Isna sebagai tempat pelampiasan nafsunya. Dia lupa, bahwa kecantikan Cita yang dia sia-siakan itu, menjadi incaran lelaki lain diluar sana. Mungkin tidak ada yang seterbuka pak Bowo dalam menginginkan Cita, tapi bagaimanapun banyak lelaki yang mengenal Cita menaruh rasa kagum padanya, dan pastinya tidak akan menolak jika ditawari untuk menikmati tubuh wanita secantik Cita.7183Please respect copyright.PENANAZd8IXjNtN3
7183Please respect copyright.PENANA4aSF1CdWwD
Andi yang tadinya agak lesu kini jadi bersemangat bekerja. Dia tak sabar menanti tibanya hari sabtu. Tapi dirumah, Andi masih orang yang sama, yang bersikap dingin kepada Cita. Jika dulu dia pulang sedikit lebih molor daripada yang seharusnya dia pasti langsung menghubungi dan memberitahu Cita. Tapi sekarang, pulang malampun dia tak pernah mengabari. Dia tak peduli lagi pada Cita. Bahkan ketika Cita bertanya, hanya dia jawab sekenanya saja dan terkesan marah.7183Please respect copyright.PENANAXMPByuMNRd
7183Please respect copyright.PENANABQAkCP42dD
Hingga akhirnya hari sabtu datang. Andi yang biasa bangun siang dihari sabtu, hari ini dia sudah bangun pagi hari. Dia sangat bersemangat, karena hari ini akan mendapat jatah dari Isna, meskipun sebelumnya harus menemani Isna belanja terlebih dahulu. Tapi Andi tak terlalu memikirkan itu, karena dia tahu ada bayaran kenikmatan yang menantinya setelah mengantar Isna berbelanja.7183Please respect copyright.PENANAIyHwpxptqp
7183Please respect copyright.PENANAkFPNzP9xyM
Pagi ini, seperti biasa Cita menyiapkan sarapan untuk mereka semua. Dia agak heran karena hari ini Andi bangun lebih awal dari biasanya. Tapi dia tak ingin membahasnya, karena dia mengira nanti Andi akan menjawabnya dengan dingin. Daripada menambah kekesalan dalam hatinya, Cita lebih memilih untuk diam.7183Please respect copyright.PENANAPrlxRaBG2t
7183Please respect copyright.PENANAEdcBHzgsrL
Setelah selesai makan dan mandi, Cita memilih untuk bermain dengan anaknya karena ibu mertuanya pergi ke pasar untuk berbelanja. Tadinya Cita sudah mau ikut, tapi anaknya sedang agak demam sehingga memutuskan untuk tetap dirumah. Sedangkan Andi, sejak setelah makan dan mandi tadi hanya berada didalam kamar saja. Selain sikap dinginnya kepada Cita, Andi juga mulai tidak mengurusi anaknya. Dia berpikir kalau sudah ada ibunya dan juga Cita yang mengurusi anaknya. Sikap ini juga yang membuat Cita makin jengkel pada Andi. Bukan hanya Cita sebenarnya, tapi ibunya sendiri juga mulai jengkel pada Andi, juga kasihan kepada anak yang sedang lucu-lucunya itu. Tapi ibu Andi memilih untuk diam dulu, menunggu agar anak dan menantunya itu bisa segera menyelesaikan masalah mereka sendiri.7183Please respect copyright.PENANA1AUdoHycL6
7183Please respect copyright.PENANAXjrbS3LsJJ
Siang hari, saat ibu mertuanya sudah pulang, dan Cita juga sudah menidurkan anaknya yang sudah dikasih obat, Cita kembali masuk kamar, untuk mengajak Andi makan siang. Tapi begitu dia didalam kamar ternyata Andi sudah terlihat rapi.7183Please respect copyright.PENANAgCIKVZMn7D
7183Please respect copyright.PENANAVNFUzw4DFG
7183Please respect copyright.PENANAzSi10GR9HK
“Mau kemana pa?” tanya Cita.7183Please respect copyright.PENANAyHnu2eLaTb
7183Please respect copyright.PENANAqJ5pIZqque
“Aku mau pergi, ada janji sama temen kantor” jawab Andi.7183Please respect copyright.PENANAgsmukbwzGM
7183Please respect copyright.PENANAqCLWdMc4ZR
“Nggak makan dulu? Udah aku siapin lho”7183Please respect copyright.PENANA3cLADQf83U
7183Please respect copyright.PENANAfMXy0n8TNP
“Nggak usah, aku nanti makan sama temenku”7183Please respect copyright.PENANAM2TXdeTNOE
7183Please respect copyright.PENANA7JPRY2ZhHC
“Ooh gitu”7183Please respect copyright.PENANAVXqcCd6sNJ
7183Please respect copyright.PENANA9Z4wlANO9U
“Kamu nanti kalau mau keluar-keluar pergi aja sendiri ya, aku nggak bisa nganter. Mungkin aku nanti sampai malem”7183Please respect copyright.PENANAPiaFbkiONB
7183Please respect copyright.PENANAmOVxK0fDTg
“Iya. Emang mau kemana sih? Ada acara apa?”7183Please respect copyright.PENANA1yfkxi8j2c
7183Please respect copyright.PENANAmjPal8Ug6r
“Urusan sama temenku, ada hubungannya sama kerjaan juga. Udah nggak usah banyak tanya, aku pergi dulu” ucap Andi.7183Please respect copyright.PENANAK8zX2P3nYY
7183Please respect copyright.PENANAqjIj6lLPWM
7183Please respect copyright.PENANA84AfhTResB
Cita merasa tersinggung dengan ucapan Andi itu, tapi hanya bisa diam tanpa bisa protes karena Andi sudah buru-buru pergi meninggalkannya. Tak lama kemudian terdengar suara mobil Andi meninggalkan rumah. Ibu Andi menghampiri Cita untuk menanyakan hal itu.7183Please respect copyright.PENANA6pckRYhqUT
7183Please respect copyright.PENANAGUdE3XNZzI
7183Please respect copyright.PENANAmKWrhPARhN
“Itu Andi mau kemana nak? Kok nggak makan dulu?” tanya ibu mertuanya.7183Please respect copyright.PENANAugTA76WQPK
7183Please respect copyright.PENANAYC8lwPpzmP
“Nggak tahu lah bu” jawab Cita yang wajahnya sudah cemberut, nampak sekali kekesalan dimatanya.7183Please respect copyright.PENANABmELUOGflN
7183Please respect copyright.PENANA6x3zPHBy1Q
7183Please respect copyright.PENANAD2d5AkldRQ
Ibu mertuanya tak langsung menjawab, mendekati Cita yang duduk diranjang. Dia memegang tangan Cita. Cita sesaat menatap mertuanya, lalu menangis.7183Please respect copyright.PENANAdzoMNlUCcA
7183Please respect copyright.PENANA5bIUMxAq4O
7183Please respect copyright.PENANAUXJV9SmIMP
“Kalian kenapa lagi nak? Sini cerita sama ibu” ucap ibu mertuanya sambil mengusap rambut Cita.7183Please respect copyright.PENANAptIFqED9hV
7183Please respect copyright.PENANABLdyy9ukde
“Cita nggak tahu bu, sebenarnya mas Andi itu kenapa. Tadi Cita nanya baik-baik, malah Cita dimarahin” jawab Cita sambil sesenggukan.7183Please respect copyright.PENANAvhWUkhI3lZ
7183Please respect copyright.PENANAXITE8ZvKya
“Emang dimarahin kenapa?”7183Please respect copyright.PENANAk4BBYo3OOM
7183Please respect copyright.PENANAGTGGmmjxKr
“Tadi Cita nanya, mas Andi mau kemana. Dia bilang mau pergi sama temen kantornya. Waktu Cita tanya apa nggak mau makan siang dulu, dia bilangnya mau makan sama teman kantornya. Terus dia juga bilang, mungkin baru pulang nanti malam. Kan jadinya Cita tanya emang dia ada acara apa. Dia bilang supaya Cita nggak usah banyak nanya. Cita sedih bu” jawab Cita masih sambil menangis.7183Please respect copyright.PENANAnRllXFL3HX
7183Please respect copyright.PENANA31n9KY2S7P
“Kamu yang sabar ya nak” ucap ibu mertuanya. Dia sendiri tak habis pikir dengan sikap Andi itu. Sebenarnya dia mendengar obrolan Andi dengan Cita tadi karena kebetulan dia sedang lewat didepan kamar mereka. Ingin dia menegur dan memarahi Andi tapi Andi sudah buru-buru pergi.7183Please respect copyright.PENANAZnEIpEu2tc
7183Please respect copyright.PENANADfvT0Gzcpa
7183Please respect copyright.PENANA1b0mXGm1Uz
Tak berapa lama kemudian tangisan Cita sudah berhenti. Ibu mertuanya masih berusaha menenangkannya dengan mengelus kepala dan punggungnya. Cita masih merasa bersyukur karena merasa ibu mertuanya sangat baik kepadanya. Meskipun Andi adalah anak kandungnya, tapi terlihat dia lebih membela Cita dalam masalah ini, meskipun itu tidak pernah ditunjukan secara langsung didepan Andi. Cita jadi merasa mendapat dukungan, tapi tentu saja itu saja belum cukup, karena sampai sekarang sikap Andi belum berubah, masih terus aneh terhadapnya.7183Please respect copyright.PENANAmZdInTj8yi
7183Please respect copyright.PENANADpjWRpbFEM
7183Please respect copyright.PENANAEKiiH7yvHA
“Udah nak, intinya kamu yang sabar aja”7183Please respect copyright.PENANANhK5DyR7fF
7183Please respect copyright.PENANAZQCAthTKZz
“Iya bu, makasih ibu udah pengertian banget sama Cita”7183Please respect copyright.PENANAOJx6DyLUAI
7183Please respect copyright.PENANA64E38ZdbIU
“Iya sama-sama. Semoga masalah kalian bisa cepat selesai ya”7183Please respect copyright.PENANAH73Pg3IVeU
7183Please respect copyright.PENANAimnYRcceXU
“Iya bu”7183Please respect copyright.PENANA5Fa3GZKy2j
7183Please respect copyright.PENANAYWbVRDDrKY
“Ya udah kalau gitu, kita makan dulu yuk”7183Please respect copyright.PENANAiehmVS5iik
7183Please respect copyright.PENANAZuukiUmtS4
“Iya bu”7183Please respect copyright.PENANAonzgbRDgJl
7183Please respect copyright.PENANA8EZVwnjDmP
7183Please respect copyright.PENANAxoqxw5ySem
Belum sempat Cita beranjak terdengar hpnya berdering. Ada sebuah telpon masuk dari nomer yang tidak dikenal. Diapun menyuruh ibu mertuanya untuk makan duluan dan dia nanti akan menyusul, dia bilang ingin mengangkat telpon dulu.7183Please respect copyright.PENANAzwHEep4nbc
7183Please respect copyright.PENANAUxbh2ydgid
Cita bertanya-tanya, siapa yang kira-kira menghubunginya. Apakah Nada, Robi atau Salim yang menggunakan nomer lain? Karena sebelumnya memang pernah ketiga orang itu mencoba menghubunginya dengan nomer lain. Nada yang tidak tahu sempat mengangkatnya, tapi begitu tahu itu dari mereka bertiga, dia langsung menutupnya. Dia sebenarnya juga agak ragu untuk mengangkat telpon ini karena menduga bisa saja ini adalah salah satu dari mereka bertiga. Tapi perasaannya mengatakan dia harus mengangkat telpon itu, dan Citapun akhirnya menuruti kata hatinya.7183Please respect copyright.PENANAoEGJaEd2Ry
7183Please respect copyright.PENANA79cHKNbTcp
7183Please respect copyright.PENANAHAXbkWcM0L
“Halo assalamualaikum”7183Please respect copyright.PENANApxUv78yKbg
7183Please respect copyright.PENANAu2iN39ZA5n
“Waalaikumsalam. Benar ini nomernya mbak Cita?” balas suara dari seberang telpon. Ini suara seorang pria, bukan Robi ataupun Salim. Bukan juga orang yang saat ini dikenal baik oleh Cita.7183Please respect copyright.PENANAIimXmtQ3E1
7183Please respect copyright.PENANAKho6fFaYju
“Iya benar, maaf ini dengan siapa”7183Please respect copyright.PENANAinaumEAVxN
7183Please respect copyright.PENANAVnG6jHVCMb
“Saya Bowo mbak”7183Please respect copyright.PENANAOWWrFSDdaK
7183Please respect copyright.PENANAet781DmtMa
“Hmm Bowo?”7183Please respect copyright.PENANAMgAoT5xt6H
7183Please respect copyright.PENANAtoL1wYflAc
“Iya betul, Bowo, atasan Andi dikantor”7183Please respect copyright.PENANAcGe3ndsTin
7183Please respect copyright.PENANA4V1sYocRgj
“Ooh pak Bowo. Iya pak saya Cita, ada apa ya pak?”7183Please respect copyright.PENANAmLBawjtomT
7183Please respect copyright.PENANAFytURgyzbm
“Begini mbak Cita, mohon maaf sebelumnya, tapi kalau bisa, saya ingin ketemu sama mbak Cita”7183Please respect copyright.PENANATUAgnMURmk
7183Please respect copyright.PENANAB4EfYfU1Xx
“Ketemu sama saya? Ada apa ya pak?”7183Please respect copyright.PENANAl0dnq1KIGn
7183Please respect copyright.PENANApMFFGRVV7f
“Iya. Ini tentang Andi, suami mbak Cita”7183Please respect copyright.PENANAk1fr7uGknS
7183Please respect copyright.PENANAj3r7CV33W8
“Tentang suami saya?”7183Please respect copyright.PENANAQ4CPTYd2kL
7183Please respect copyright.PENANA67p2Q1Fr2M
“Benar mbak”7183Please respect copyright.PENANAFqId8zlnfI
7183Please respect copyright.PENANACRCB1t37Qi
“Hmm, ada apa sama suami saya pak?”7183Please respect copyright.PENANAvxbHhNaFSu
7183Please respect copyright.PENANAgrwp4RBPh2
“Maaf mbak Cita, tapi saya nggak bisa membicarakan hal seperti ini lewat telpon. Sebaiknya kita ketemu, kalau bisa. Dan kalau bisa lagi, jangan sampai Andi tahu”7183Please respect copyright.PENANAGBo7nqmj4l
7183Please respect copyright.PENANAUWr6JkFAxF
“Loh, emang kenapa mas Andi nggak boleh tahu pak? Dia kan suami saya, kalau saya keluar atau bertemu dengan orang, apalagi lelaki yang bukan muhrim saya, kan harus seijin suami saya”7183Please respect copyright.PENANAkFfCFRc39x
7183Please respect copyright.PENANALVI6y1zx3R
“Iya betul mbak, saya sangat mengerti hal itu. Tapi, yang mau saya bahas ini adalah soal Andi”7183Please respect copyright.PENANAebwGNYMJ4m
7183Please respect copyright.PENANAVM6IA4zTJg
“Maaf pak sebelumnya, bukan saya mau menolak. Tapi sebenarnya ada apa? Saya nggak bisa ketemu bapak tanpa ijin mas Andi kalau tidak jelas seperti ini pak”7183Please respect copyright.PENANAP0UE4BLTTb
7183Please respect copyright.PENANApKkASvAgV6
“Hmm baiklah, saya kasih tahu sekilas saja. Beberapa minggu ini Andi bermasalah dengan pekerjaannya. Ada sesuatu yang mungkin jadi penyebabnya. Tapi saya nggak mau langsung ambil kesimpulan. Makanya saya mau ketemu mbak Cita dulu, ada beberapa pertanyaan untuk mbak Cita”7183Please respect copyright.PENANARjKxguIvWT
7183Please respect copyright.PENANA7hURz8oLiP
7183Please respect copyright.PENANA4aT9jmhjR1
Sesaat Cita terdiam. Ucapan dari pak Bowo kemudian dia kaitkan dengan tingkah aneh Andi belakangan ini kepadanya. Dirumah Andi memang begitu dingin kepadanya, dan sikapnya yang mendadak berubah dari yang begitu memprotect dia lalu tiba-tiba membebaskannya begitu saja makin membuat aneh. Ditambah lagi pemberitahuan dari pak Bowo kalau ternyata Andi ada masalah dikantornya. Mungkin ini ada hubungannya, batin Cita.7183Please respect copyright.PENANAxSyNW8Tvgn
7183Please respect copyright.PENANAWSdEPIsyJq
7183Please respect copyright.PENANAJh3miyb3rO
“Halo mbak Cita, masih disitu?” ucap pak Bowo mengagetkan Cita yang sempat melamun.7183Please respect copyright.PENANAZgcrb1WaTk
7183Please respect copyright.PENANADRI02cy4Q1
“Eh iya pak, maaf”7183Please respect copyright.PENANA08xsOG9vy9
7183Please respect copyright.PENANAPD41oUw30n
“Jadi gimana mbak Cita, kapan kita bisa ketemu?”7183Please respect copyright.PENANAP3CxbisNqC
7183Please respect copyright.PENANAMJw3wtn4fw
“Hmm, duh gimana ya pak…” jawab Cita nampak ragu-ragu.7183Please respect copyright.PENANAyzn66Q842d
7183Please respect copyright.PENANAdFDBCmdShi
“Mbak Cita nggak usah khawatir. Atau lebih baik, mbak Cita yang nentuin tempatnya aja. Mbak Cita boleh kok bawa teman kalau takut sama saya, saya nggak masalah. Tapi karena ini sifatnya cukup personal, cukup privat, lebih baik mbak Cita mengajak orang yang benar-benar bisa dipercaya mbak”7183Please respect copyright.PENANA3HnY5QZJf6
7183Please respect copyright.PENANAi7c5hQiDcy
“Hmm, biar saya pikir-pikir dulu ya pak, nanti saya kabari lagi”7183Please respect copyright.PENANADxgvM6NjIW
7183Please respect copyright.PENANAhibPRjh5Nu
“Baik mbak. Saya sih nggak maksa, tapi saya bilang, lebih cepat kita ketemu akan lebih baik. Ini menyangkut kinerja Andi dikantor soalnya. Makin lama nggak segera diselesain, saya yang nanti makin repot dibuatnya”7183Please respect copyright.PENANACZK9OvaNg4
7183Please respect copyright.PENANAp7R1RTdhjW
“Iya pak”7183Please respect copyright.PENANAl9SYcxGG3E
7183Please respect copyright.PENANASPlBcqeoFI
“Yaudah kalau gitu mbak Cita, saya tunggu kabarnya. Assalamualaikum”7183Please respect copyright.PENANAd7XEx8fmXs
7183Please respect copyright.PENANAmRb1Po0iJ5
“Iya pak, waalaikumsalam”7183Please respect copyright.PENANAsjkEXdQnDN
7183Please respect copyright.PENANAvBTKKBKorJ
7183Please respect copyright.PENANAIRBe19lmmC
Cita menutup telponnya, meletakan kembali dimeja. Dia tak jadi menyusul ibu mertuanya untuk makan siang. Dia jadi kepikiran dengan pembicaraannya dengan pak Bowo ditelpon barusan.7183Please respect copyright.PENANA7jCX3z2CvL
7183Please respect copyright.PENANAN8OcFcNotJ
Cita tidak begitu mengenal pak Bowo. Dia hanya pernah beberapa kali ketemu saja waktu ada acara dikantor Andi. Dia belum pernah ngobrol langsung dengan pak Bowo selain hanya perkenalan, dan juga telpon barusan. Karena itulah Cita agak ragu untuk menemui atasan suaminya itu.7183Please respect copyright.PENANApYvgNWOaGc
7183Please respect copyright.PENANAEfD0QzauHz
Tapi rasa penasaran Cita yang begitu tinggi mendorongnya untuk menyetujui ajakan ketemuan dari pak Bowo. Apalagi pak Bowo yang memintanya untuk menentukan lokasi ketemu, juga memperbolehkan Cita membawa teman sebagai jaminan kalau dia tidak akan macam-macam. Tapi Cita jadi ragu untuk mengajak teman. Satu-satunya orang yang tahu permasalahan keluarganya saat ini hanyalah Nada, orang yang justru dihindari oleh Cita karena larangan dari Andi.7183Please respect copyright.PENANAxVT6ICTgkK
7183Please respect copyright.PENANAlHmo7vsSMq
Apa aku harus hubungi mbak Nada dan memintanya menemaniku nemuin pak Bowo? Tapi kan udah lama aku cuekin dia, entar apa yang harus aku bilang ke dia? Dan belum lagi, gimana kalau nanti mas Andi tahu kalau aku pergi sama mbak Nada? Batin Cita.7183Please respect copyright.PENANAYeZdok75Y3
7183Please respect copyright.PENANAdxJyyGKq35
Dia memang masih memikirkan soal larangan dari Andi agar tidak bertemu dengan Nada, Robi dan juga Salim. Dan jadi sanksi untuk mengajak Nada. Tapi untuk mengajak orang lain lagi, dia juga lebih sanksi, karena itu artinya akan membuat orang lain lagi tahu tentang masalah rumah tangganya saat ini. Dia tidak ingin permasalahannya itu makin menyebar, malu kalau semakin banyak orang yang tahu.7183Please respect copyright.PENANAxAsYKzHHt4
7183Please respect copyright.PENANAMXZLgeAi9K
Tapi, apa sebaiknya aku nggak usah nemuin pak Bowo aja ya? Hmm, tapi apa sih yang dia pengen omongin? Apa sih yang terjadi sama mas Andi dikantor? Apa itu ada hubungannya sama sikap dia ke aku akhir-akhir ini? Batin Cita lagi.7183Please respect copyright.PENANAKvDS2pAyQU
7183Please respect copyright.PENANAvxN24cZIbG
Cita memang ragu-ragu untuk menemui pak Bowo, tapi rasa penasarannya jauh lebih besar. Sikap Andi yang terus menerus seperti itu akhirnya membuat Cita makin tak tahan. Dia berpikir matang-matang, lalu dia mengambil keputusan untuk mau menemui pak Bowo.7183Please respect copyright.PENANArJKUVlBuRA
7183Please respect copyright.PENANA590C3JKVdv
Baiklah, lebih baik aku nemuin pak Bowo saja. Meskipun mungkin nggak bisa langsung ngungkapin apa yang sebenarnya terjadi sama mas Andi, tapi pasti ada sesuatu yang bisa jadi petunjuk. Pasti ada sesuatu yang diketahui pak Bowo yang aku belum tahu. Tapi, kapan dan dimana ya?7183Please respect copyright.PENANATzLdUruijV
7183Please respect copyright.PENANAg6vPi3SAXq
*7183Please respect copyright.PENANAhaCxFXihuT
*7183Please respect copyright.PENANA2OaXT7wJX2
*7183Please respect copyright.PENANAqXNXZeVxbY
*7183Please respect copyright.PENANAKZGI1AEQuQ
7183Please respect copyright.PENANAL2VMlU4Cdj
“Tumben kamu belanjanya nggak banyak Is, nggak kayak biasanya?” tanya Andi. Mereka baru saja pulang dari belanja dan baru saja sampai dirumah Isna.7183Please respect copyright.PENANAPpMBcEaLdO
7183Please respect copyright.PENANAhLC3k9WFp8
“Iya mas, soalnya yang stok kemarin itu masih ada. Entar kalau abis baru belanja lagi deh. Lagian…” Isna menggantung ucapannya sambil tersenyum pada Andi.7183Please respect copyright.PENANAKhT723GWQc
7183Please respect copyright.PENANA6Ny3OEwqtS
“Lagian apa Is?” tanya Andi yang juga senyum-senyum. Dia tahu Isna sedang menggodanya.7183Please respect copyright.PENANAw4dYqQlmVl
7183Please respect copyright.PENANAE43VnuRPOY
“Lagian, tujuan Isna kan sebenarnya bukan untuk belanja, hehe” jawab Isna dengan centilnya.7183Please respect copyright.PENANA7fCoXEdfJn
7183Please respect copyright.PENANAdbz8m3G78e
“Haha, emang udah berapa lama suami kamu nggak pulang? Udah berapa lama kamu nggak disentuh?” tanya Andi, yang tiba-tiba merubah mood Isna.7183Please respect copyright.PENANAnOjw2VbJCF
7183Please respect copyright.PENANAHuSZ648y4j
“Huuh, itu dia masalahnya mas”7183Please respect copyright.PENANAGXjfk5tzn3
7183Please respect copyright.PENANASA2nEPHwfu
“Emang kenapa sih Is? Kamu bilang lagi ada masalah ya kemarin itu? Cerita dong” pinta Andi.7183Please respect copyright.PENANA4waXZuy7O3
7183Please respect copyright.PENANAFRQagij0hb
“Hmm, sebenarnya emang iya mas. Suamiku ada masalah disana”7183Please respect copyright.PENANAxUtlQTopFP
7183Please respect copyright.PENANA7jE9INhkfl
“Masalah apa?”7183Please respect copyright.PENANALpSo0V7aYh
7183Please respect copyright.PENANArWnV0LtYee
“Yaa pokoknya ada deh mas. Belum bisa Isna ceritain ke mas Andi. Tapi nanti deh Isna cerita ke mas Andi”7183Please respect copyright.PENANAk4kpKXTJXB
7183Please respect copyright.PENANAXk0X0gEFLT
“Loh gimana sih? Kemarin kamu bilang mau ceritanya sekarang? Ini kok nanti-nanti lagi?”7183Please respect copyright.PENANAZN6Vy8TQP8
7183Please respect copyright.PENANApDgmNaKL1i
“Pokoknya Isna masih belum mau cerita sekarang. Titik”7183Please respect copyright.PENANAC9WagCA1m1
7183Please respect copyright.PENANAUqV0snCf1a
“Kok gitu Is?”7183Please respect copyright.PENANAESJuYm20mB
7183Please respect copyright.PENANA1SyQEdNCq1
“Jadi, mas Andi kesini pengen dengerin Isna cerita aja? Nggak mau yang lain?”7183Please respect copyright.PENANAJJJkFVWp3Y
7183Please respect copyright.PENANAPJuOeBU1OO
“Eh eh bukan gitu Is, hehe maaf deh. Yaudah aku nggak akan maksa kamu buat cerita, nggak ada hubungannya sama aku juga kan? Aku nggak peduli deh kalau gitu. Yang penting sekarang kita seneng-seneng ya, hehe”7183Please respect copyright.PENANAZsS9rkzQiR
7183Please respect copyright.PENANARrKepGovbE
7183Please respect copyright.PENANA0VbQ2KSh8s
Isna tersenyum, tapi sebenarnya dalam hati dia memaki lelaki yang ada dihadapannya ini. Bener-bener cowok nggak peka, egois, maunya mikirin dirinya sendiri, huuh, batin Isna.7183Please respect copyright.PENANAHw73AFzqNC
7183Please respect copyright.PENANAonUbsZae1v
7183Please respect copyright.PENANAkS5tTnE2Bs
“Iya mas, pokoknya aku males bahas dia, mending bahas kita aja, hehe” ucap Isna.7183Please respect copyright.PENANAtekBnZDSzh
7183Please respect copyright.PENANAqgOhrcKTx5
“Iya Is, udah 2 minggu lebih lho kita nggak ngentot, ini rasanya spermaku udah ngumpul banyak banget nih, siap buat dikeluarin, haha”7183Please respect copyright.PENANAJKlKnBJRTG
7183Please respect copyright.PENANABvdfh55Noj
“Loh, emang nggak minta jatah sama Cita?”7183Please respect copyright.PENANALvXEdE5Bzt
7183Please respect copyright.PENANApILSGNZAPx
“Nggak Is, aku udah nggak pernah nyentuh Cita lagi, males”7183Please respect copyright.PENANAzxzQ7OdaaI
7183Please respect copyright.PENANAqXnLYE41vT
“Lha kenapa mas? Masak istri cantik gitu dianggurin?”7183Please respect copyright.PENANAWLAaSHqiDE
7183Please respect copyright.PENANAhKggOQAeq3
“Halah, cantik sih cantik, tapi apa gunanya kalau dia udah ngobral tubuhnya buat cowok lain? Udah nggak ada harga dirinya lagi, murahan, jijik aku sama dia kalau inget itu” jawab Andi.7183Please respect copyright.PENANAx6FU86duHc
7183Please respect copyright.PENANAZFsLkGU7o5
7183Please respect copyright.PENANAlUz1EIeTJl
Ucapan Andi sedikit banyak menyinggung Isna.7183Please respect copyright.PENANA6V7PTxZr8u
7183Please respect copyright.PENANADnpIQdmvRD
Bangsat, dasar laki-laki sok suci. Dia nggak mikir apa, udah berapa kali dia ngentot sama aku? Terus apa bedanya dia sama Cita? Apa dia nggak mikir, kalau Cita tahu kontol dia udah masuk memekku juga, Cita bakal mikir yang sama ke dia? Dasar lelaki nggak tahu diuntung! Batin Isna.7183Please respect copyright.PENANAXqcPe3c49z
7183Please respect copyright.PENANAEVh45Wiohp
Isna memang jengkel dengan ucapan Andi yang merendahkan Cita, untuk sesuatu yang Andi sendiri belum bisa membuktikan kebenarannya. Sementara itu, justru Andi yang sudah jelas-jelas berselingkuh dengan Isna, dimana mereka sudah beberapa kali beradu kelamin. Lebih daripada itu, Isna tersinggung dengan ucapan Andi yang mengatakan Cita perempuan murahan lantaran mengobral tubuhnya untuk cowok lain, menurut Andi.7183Please respect copyright.PENANATD5Fuhk3Tb
7183Please respect copyright.PENANALFMqqQ0qmH
Dia bilang Cita murahan karena tubuhnya dipakai orang lain. Emang dia udah ngebuktiin gitu? Lagian, ini benar-benar kelewatan omongannya. Apa dia nggak mikir kalau aku bakal tersinggung. Dia mungkin nggak tahu hubunganku dengan pak Bowo, tapi dia kan juga makai tubuhku, yang berarti bukan cuma suamiku aja yang makai aku, dia juga. Bisa-bisanya dia ngomong seperti itu!7183Please respect copyright.PENANANUqLOIWIsJ
7183Please respect copyright.PENANAoswoawG4VO
Tapi Isna mencoba untuk menahan emosinya. Ini semua karena dia tidak ingin rencana yang sudah dia buat jadi buyar karenanya. Dia memang emosi, tapi dia sudah mulai paham watak Andi, jadi dia berusaha untuk memakluminya, meskipun dihatinya terasa sangat panas mendengar uapan Andi tadi.7183Please respect copyright.PENANAU3Q1VyWFyi
7183Please respect copyright.PENANAL3AGkNdgqn
7183Please respect copyright.PENANAt9wz0JlwMm
“Emang mas Andi udah bener-bener punya bukti kalau Cita selingkuh mas?”7183Please respect copyright.PENANA4b6jpEiQN3
7183Please respect copyright.PENANAEMlCAKteYN
“Belum sih”7183Please respect copyright.PENANA6xOSaeWkVF
7183Please respect copyright.PENANA9tB6Qk09nf
“Lha terus kok mikirnya gitu? Selama belum terbukti, ya nggak masalah dong mas dipakai, kan dia masih istrimu”7183Please respect copyright.PENANA8rpHyODZr1
7183Please respect copyright.PENANAKdORI0MbBU
“Aaah udahlah, ngapain kita malah jadi bahas Cita sih? Bikin nggak mood aja kamu Is. Jadi nggak nih kita ngentot?” ucap Andi yang emosi karena Isna mulai membahas Cita.7183Please respect copyright.PENANAf9PqAVords
7183Please respect copyright.PENANAlRBE9U4fPO
7183Please respect copyright.PENANAXGmYx1gd7n
Anjing nih cowok! Diotaknya cuma ngentot doang apa? Udah kayak dia yang jago ngentot aja! Padahal nggak sampai 5 menit juga udah crot, cuma ngotorin memek doang!7183Please respect copyright.PENANAnZbxLWQCLG
7183Please respect copyright.PENANA8N03NiDoGA
7183Please respect copyright.PENANAWF7C7HVviO
“Iya iya mas maaf, jangan cemberut gitu dong” ucap Isna mencoba membujuk Andi, meskipun dirinya sendiri sedang berusaha untuk menahan emosinya.7183Please respect copyright.PENANAaOQaMoxeEG
7183Please respect copyright.PENANAEgEehHoSNr
“Yaudah, kalau gitu ayo kita ngentot, udah sange nih aku” ucap Andi.7183Please respect copyright.PENANAtc8lZsktQa
7183Please respect copyright.PENANAp3zX7CBcxv
“Iya bentar. Kita ke kamar aja yuk sayang. Aku punya yang spesial lho buat kamu”7183Please respect copyright.PENANAsSN3BeSCjn
7183Please respect copyright.PENANAOAhlLjJJSE
“Eh spesial? Apaan?” tanya Andi berbinar-binar. Tiba-tiba kemarahannya hilang, saat mendengar Isna menyebut kamar dan spesial. Bener-bener cowok aneh, batin Isna.7183Please respect copyright.PENANAvAtL8JWMxy
7183Please respect copyright.PENANAGXQGgOoUvE
“Ada deh, kejutan pokoknya. Yaudah mas ke kamar dulu, aku siapin diri sama kejutannya sekalian. Nanti aku masuk kamar, awas kalau masih pakai baju ya, hehe” ucap Isna menggoda Andi sambil dia berjalan ke belakang.7183Please respect copyright.PENANA2Il9DSsL84
7183Please respect copyright.PENANAQaMcnKwHKQ
7183Please respect copyright.PENANAia3vH8jG3g
Andi yang sudah tak sabar langsung buru-buru menuju kamar Isna. Disana dia membuka semua pakaiannya, lalu berbaring diranjang Isna. Dia menunggu Isna dengan harap-harap cemas. Dia berpikir kejutan apa yang akan diberikan oleh Isna. Dia sangat tak sabar untuk menikmati tubuh rekan kerjanya, yang sudah lebih dari 2 minggu tidak dia sentuh itu.7183Please respect copyright.PENANAVpkzuuGTnG
7183Please respect copyright.PENANATnhMcT8QjZ
Cukup lama Andi menunggu hingga akhirnya Isna masuk kekamar. Ternyata Isna sudah melepaskan semua pakaiannya, dan sepertinya sempat membersihkan diri karena Andi bisa melihat ada bulir-bulir air dibeberapa bagian tubuh Isna. Mata Andi tertuju pada sesuatu yang dibawa oleh Isna. Sebuah mangkok kecil bening berisi cairan yang berwarna agak kekuningan, seperti minyak goreng. Sementara tangan yang satunya membawa baskom yang lebih besar yang ternyata berisi air dan kain lap.7183Please respect copyright.PENANAxpDxF1Gs1Y
7183Please respect copyright.PENANAcjviDhkNTQ
7183Please respect copyright.PENANAbw51REx4a1
“Itu apaan sih sayang?” tanya Andi.7183Please respect copyright.PENANA3mL9fEd3Rs
7183Please respect copyright.PENANAz5jaRuycv5
7183Please respect copyright.PENANAPO96KT7yLu
Isna tak menjawabnya, hanya tersenyum saja. Dia berjalan dengan langkah yang begitu menggoda, membuat penis Andi mulai terbangun. Perlahan Isna letakan mangkok kecil dan baskom yang dia bawa tadi dimeja dekat ranjang, lalu diapun naik ke ranjang. Dia sempat mengecup sebentar bibir dan kening Andi.7183Please respect copyright.PENANAg9bKkTTenJ
7183Please respect copyright.PENANAPtGZDt66HJ
7183Please respect copyright.PENANApgpfuyDLzX
“Sayang, untuk hari ini, aku mau kamu diem aja ya, biarin aku yang melayani kamu” ucap Isna.7183Please respect copyright.PENANAr73WH0kSGa
7183Please respect copyright.PENANAsmQlFRyTRu
“Maksudnya?”7183Please respect copyright.PENANALCpE2hqxLx
7183Please respect copyright.PENANAgxFTD2BoHH
“Pokoknya apapun yang aku lakuin, kamu nggak boleh protes. Kamu juga nggak boleh inisiatif megang-megang aku sebelum aku suruh. Pokoknya, hari ini aku yang jadi bosnya” jawab Isna.7183Please respect copyright.PENANAQR8PdWCqzc
7183Please respect copyright.PENANA0rDP9q9PMN
7183Please respect copyright.PENANAUelwB8N9ma
Andi masih belum begitu mengerti dengan maksud Isna, tapi dia menganggukan kepala saja. Daripada kelamaan, mending diiyain aja, soalnya aku udah sange berat, pikir Andi.7183Please respect copyright.PENANA68UQEAqyMp
7183Please respect copyright.PENANAJ5ZBPHFP48
Isnapun tersenyum saat Andi menganggukan kepala. Dia sudah bisa menebak, Andi pasti akan menurut dan mengikuti permainannya. Bagi perempuan seperti Isna, menaklukan cowok seperti Andi memang bukan hal yang susah.7183Please respect copyright.PENANAZeGR8twEPl
7183Please respect copyright.PENANAYvDrnXmpuW
Isna mulai permainan ini dengan mencium dan melumat bibir Andi. Andipun langsung membalasnya tak kalah ganas dan liar. Andi sempat bergerak untuk menyentuh dan meremas payudara Isna, tapi segera ditepis oleh Isna sambil Isna menatapnya tajam. Andi yang mengerti hanya mengangguk dan meminta maaf. Akhirnya Isna meneruskannya lagi.7183Please respect copyright.PENANAdXSrAkVewe
7183Please respect copyright.PENANA5OZVuVlzCH
Isna mulai mencumbu badan Andi. Leher dan dada Andi tak luput dari jilatan lidahnya. Hal itu membuat Andi beberapa kali menggelinjang menahan geli. Dia ingin sekali membalas, merengkuh tubuh Isna dan balik mencumbuinya. Tapi dia masih takut sama ancaman Isna tadi. Dia pikir, lebih baik dia menurut pada Isna dan tetap diam, daripada balik menyerang Isna tapi malah membuat Isna tadi tidak mood yang akhirnya membatalkan acara nikmat mereka ini.7183Please respect copyright.PENANA1ayqoIa7iu
7183Please respect copyright.PENANACGZg2jhUmd
7183Please respect copyright.PENANAQm0h1CAQy9
“Ssshhh aaahhh Issshh.. enak sayaaanghh…” desah panjang dari Andi saat penisnya mulai dikulum oleh Isna.7183Please respect copyright.PENANAbz8gMKhQKJ
7183Please respect copyright.PENANAUK8Abjc3TP
7183Please respect copyright.PENANAsV6bBVTTHh
Permainan lidah Isna terlalu nikmat untuk Andi. Levelnya memang beda jauh kalau urusan ranjang, Isna jauh lebih expert dibanding Andi. Dan Isna tahu, terlalu lama bermain dengan penis Andi menggunakan mulutnya akan segera membuat lelaki itu ejakulasi tanpa sempat melakukan penetrasi ke vaginanya. Karena itulah, Isna hanya sebentar saja mengulum penis Andi lalu melepaskannya lagi.7183Please respect copyright.PENANAx4lq0HJq2I
7183Please respect copyright.PENANALqpxq6CVZ1
7183Please respect copyright.PENANAxKV8ImKTyQ
“Loh kok udahan sih yang? Nanggung nih” protes Andi merasa kenikmatannya menghilang.7183Please respect copyright.PENANAh3Q6qFrhUF
7183Please respect copyright.PENANANmkcujRbr1
“Sabar dong. Aku aku mau pakai ini dulu sayang” ucap Isna sambil mengambil mangkok kecil yang dia letakan dimeja tadi. Dia melirik dengan tatapan nakal kearah Andi.7183Please respect copyright.PENANAWZ4Mfwpiob
7183Please respect copyright.PENANAjvUf4Kjtqd
“Sayang itu apa sih? Minyak goreng? Kamu ngapain bawa-bawa minyak goreng segala?” tanya Andi.7183Please respect copyright.PENANATZapLTkQj5
7183Please respect copyright.PENANAu8HHa6tmsS
“Haha kok minyak goreng sih? Bukan lah. Ini, hmm, anggep aja semacam pelumas buat kontolmu mas”7183Please respect copyright.PENANACeuVLKCJU3
7183Please respect copyright.PENANAceESs1tuIl
“Hah, pelumas?”7183Please respect copyright.PENANAVlXYT0AnpG
7183Please respect copyright.PENANAOgnN2zXa3c
“Iya”7183Please respect copyright.PENANAKBUnnLn4cu
7183Please respect copyright.PENANAA0bfOEQyx3
“Kenapa pakai pelumas kayak gitu?”7183Please respect copyright.PENANAebmPlcLA5X
7183Please respect copyright.PENANAosJYlNon0T
“Ya biar akunya nggak kesakitan waktu kamu entotin, biar aku juga ngerasa lebih nikmat mas, biar kita sama-sama nikmat”7183Please respect copyright.PENANAaPw6KOiCrm
7183Please respect copyright.PENANAwP43GFkZzV
“Loh emang selama ini kamu kesakitan Is? Bukannya kamu bilang kalau ngentot sama aku kamu ngerasa enak?”7183Please respect copyright.PENANAJVow9pcnBl
7183Please respect copyright.PENANAyt1i3HbKBU
“Iya mas, enak itu pasti. Tapi kamu apa nggak nyadar kalau suka main kasar sama aku?”7183Please respect copyright.PENANAR0iXDD7LE3
7183Please respect copyright.PENANA7cHSPeqwUg
“Ooh jadi itu nyakitin kamu? Tapi kok kamu malah pengennya aku ngentotin kamunya kasar sih? Kalau tahu sakit, kenapa masih minta gitu?”7183Please respect copyright.PENANAGckegb1QRX
7183Please respect copyright.PENANAXrZxEz77ei
“Karena aku juga suka dikasarin gitu mas, tapi memekku jadi kadang kerasa sakit. Nah, jadi aku pakai pelumas ini, biar mas Andi bisa tetep main kasar, tapi akunya nggak ngerasa sakit sama sekali, gitu lho mas. Jadi biar sama-sama enaknya maksimal”7183Please respect copyright.PENANAMiWEJkqehu
7183Please respect copyright.PENANAGdfIMjsoo5
“Ooh gitu ya?”7183Please respect copyright.PENANAtTEuzTMqKl
7183Please respect copyright.PENANA6nmha56Swf
“Iya, makanya mas Andi diem aja ya, biar Isna yang ambil kendali. Masih mau ngentot sama Isna kan?”7183Please respect copyright.PENANAy9uOMuaa6Y
7183Please respect copyright.PENANAq5JTE4unQu
“Haha ya maulah. Yaudah Is, terserah deh kamu mau ngapain, yang penting aku bisa ngentot sama kamu, haha”7183Please respect copyright.PENANAzQWCtK1hgx
7183Please respect copyright.PENANAFWGRGthFAs
7183Please respect copyright.PENANArWXkswOnn0
Isna tersenyum, meskipun hatinya dongkol. Dasar lelaki nggak guna, diotaknya cuma ada memek sama ngentot doang, tapi nggak nyadar kalau dirinya payah, batin Isna.7183Please respect copyright.PENANApakhLu6fYK
7183Please respect copyright.PENANAjeOzNHSUIo
Isna kemudian melumuri telapak tangannya dengan cairan yang ada didalam mangkok kecil itu. Dia ratakan sebentar, lalu kemudian dia usapkan keseluruh permukaan penis Andi. Dia melakukan itu sambil memijat-mijat pelan penis Andi. Juga sambil dia kembali mencumbui leher dan dada Andi. Andi dibuat gelagapan, dia berusaha menahan diri sebisa mungkin untuk tidak membalas apa yang dilakukan oleh Isna.7183Please respect copyright.PENANA4FIyJdcGhW
7183Please respect copyright.PENANALFK4Ghx72z
7183Please respect copyright.PENANAPvyMMIZBI3
“Ssshh aahh Isnaaaa.. sayaaangg kamu ngapaaiiiinn..”7183Please respect copyright.PENANARRQHuFrYuv
7183Please respect copyright.PENANA1cFOfb7lcV
“Udah sayangku, nikmatin aja, dan inget, jangan gerak”7183Please respect copyright.PENANA3Pkm8VhpMw
7183Please respect copyright.PENANALx8TvKNY4m
“Iyaaaahh… teruss Iisssshhh…”7183Please respect copyright.PENANAruBDrAK80m
7183Please respect copyright.PENANAJI5Z6U4dA9
7183Please respect copyright.PENANAa37CaztQHv
Beberapa kali Isna kembali mengambil cairan didalam mangkok itu hingga habis berpindah keseluruh permukaan penis Andi. Penis Andi kini terlihat agak mengkilap. Tangan Isna masih terus mengurut dan mengocok penis Andi tertahan. Lama-lama Andi merasakan ada sesuatu yang aneh pada penisnya.7183Please respect copyright.PENANAmrZ05LRhkM
7183Please respect copyright.PENANAwVmcom5jAh
7183Please respect copyright.PENANAiHF4J5e4m5
“Sshhh aahh yaaangg.. kontolku kok jadi gini yaaangg”7183Please respect copyright.PENANASKW9lmnXdd
7183Please respect copyright.PENANA8UcFZ7ekZz
“Kenapa sayang kontolmu?” tanya Isna.7183Please respect copyright.PENANAFR2ro3SjaK
7183Please respect copyright.PENANAt27U3bIJeL
“Aduuh… jadi aahh angeeet… teruss aaahh… gatel yaang…”7183Please respect copyright.PENANA9e5FAVqeV5
7183Please respect copyright.PENANAVQ6g7uA4Ca
“Tahan ya sayang, dikit lagi kok” ucap Isna.7183Please respect copyright.PENANAbAHLSeOSka
7183Please respect copyright.PENANAVuP7iH87aq
7183Please respect copyright.PENANAJjbviyuIh7
Untuk mengalihkan perhatian Andi, Isna kembali mencumbu Andi. Berpindah-pindah dari bibirnya, lalu telinga, leher hingga ke dadanya. Setelah hampir 10 menit Isna mengurut penis Andi, dan merasa kalau minyak yang ada dipenis itu mulai mengering, barulah dia menghentikan kocokannya. Dia segera mengambil baskom berisi air dan kain lap itu. Dia membasahi kain lap, lalu memerasnya, dan kemudian membilas penis Andi dengan lap basah itu.7183Please respect copyright.PENANAZIokP0T5Q9
7183Please respect copyright.PENANAHY7bd2haLt
7183Please respect copyright.PENANAZM5GvxS2Me
“Loh diapain sayang? Kok dibersihin?” tanya Andi.7183Please respect copyright.PENANARbmVFtehsR
7183Please respect copyright.PENANAcJYO2sCjdv
“Iya mas biar nggak lengket” jawab Isna.7183Please respect copyright.PENANA3emJqa4Lnk
7183Please respect copyright.PENANA4gjy8sKpav
“Lha tadi katanya pelumas, masak dibersihin? Jadi ilang dong pelumasnya? Entar kamu sakit lagi?”7183Please respect copyright.PENANAJyR09ysJL2
7183Please respect copyright.PENANAlHhcoRmC9z
“Udah tenang aja, dibersihinnya nggak langsung ilang semua kok mas, kan ada yang udah ngeresap ke kulitnya. Ini yang aku bersihin yang bagian kotornya aja. Udah deh percaya aja sama aku, mau dikasih yang enak-enak nggak nih?”7183Please respect copyright.PENANAaA634pUfsm
7183Please respect copyright.PENANAys6Co2IfwV
“Hehe ya mau lah sayang. Tapi kok, kontolku jadi agak gatel-gatel gitu sih?”7183Please respect copyright.PENANAVNHM3Z7puU
7183Please respect copyright.PENANAsf20zgwRus
“Sabar dikit mas, bentar lagi buat garukin memek Isna, pasti ilang gatelnya, hehe”7183Please respect copyright.PENANAwwCOhnEJZQ
7183Please respect copyright.PENANAnaHaP5FTcd
7183Please respect copyright.PENANAbc8JUIFNew
Andi hanya tertawa saja. Dia membiarkan Isna berbuat semaunya. Dia tak terlalu ambil pusing dengan yang dilakukan Isna. Baginya, dia hanya perlu menurut, agar bisa mendapatkan kepuasan dari Isna. Setelah beberapa kali mengusap penis Andi dengan kain basah, Isna sudah memastikan kalau penis itu sudah bersih dari minyak yang dia berikan tadi. Diapun menyingkirkan baskomnya, lalu kembali mengocok penis Andi.7183Please respect copyright.PENANAt5TvlDIH9i
7183Please respect copyright.PENANAvytZMwAPBb
Ni cowok ternyata lebih bego dari yang aku pikirin. Kok bisa-bisanya dia nggak nyadar kalau ini bukan pelumas. Mana ada pelumas abis dilumurin terus dibilas? Ya yang ada harus dikasih pelumas lagi lah. Bener-bener menyedihkan kamu Di. Batin Isna.7183Please respect copyright.PENANATSuU7Jjqpz
7183Please respect copyright.PENANA96sbCDNxce
7183Please respect copyright.PENANAPxKUaf8IbY
“Kita mulai lagi ya sayang” ucap Isna. Andi tak menjawab, hanya mengangguk saja.7183Please respect copyright.PENANAcopBrzheSu
7183Please respect copyright.PENANAaJnUy2pFGF
7183Please respect copyright.PENANArwnmuK8vz5
Isna kembali mengulum penis Andi. Dia merasakan ada bau dan rasa yang agak aneh yang datangnya dari minyak yang dia berikan kepada Andi tadi. Tapi tidak terlalu kerasa karena sudah dia bersihkan dengan lap basah tadi.7183Please respect copyright.PENANAWyVNpkAMsl
7183Please respect copyright.PENANAGlXW777TqF
Isna juga tidak lama-lama mengoral penis Andi, takutnya Andi akan segera orgasme karena permainan lidahnya. Karena itulah dia menyudahinya, dan langsung berbaring di samping Andi.7183Please respect copyright.PENANAoz7cnWFTLf
7183Please respect copyright.PENANAPQk1oL03wq
7183Please respect copyright.PENANA3uN1H1irXz
“Ayo mas, sekarang giliran kamu. Sodokin memekku, tapi inget ya, tangannya nggak boleh megang-megang” pinta Isna.7183Please respect copyright.PENANAATeWhOifNL
7183Please respect copyright.PENANA86tE4mLZHV
“Loh masak nggak boleh pegang-pegang Is?”7183Please respect copyright.PENANAj6yW5dzWtN
7183Please respect copyright.PENANAhjXY8Tjm09
“Pokoknya nggak boleh. Mas Andi cuma boleh ngentotin memek Isna aja, sodokin kontol mas Andi sesuka mas, selain itu, nggak boleh”7183Please respect copyright.PENANA649XinyRJG
7183Please respect copyright.PENANALZ3TcyTwnk
“Iya deh kalau gitu” ucap Andi pasrah.7183Please respect copyright.PENANAP2UwH87DdW
7183Please respect copyright.PENANAl303n0V1Hi
7183Please respect copyright.PENANAM9mIBUAUFq
Andi segera memposisikan dirinya diantara kedua kaki Isna yang terbuka. Dia gesek-gesekan dulu penisnya yang masih terasa agak gatal, lalu perlahan dia tekan penisnya dan perlahan masuk membelah bibir vagina Isna.7183Please respect copyright.PENANAHnMXnSFheC
7183Please respect copyright.PENANAMUVf1zTn0B
7183Please respect copyright.PENANAXToWd8uQ5A
“Ssshh aaahhh iyaaahhh, teruss maaasshhh…”7183Please respect copyright.PENANAS0iUNjeEdX
7183Please respect copyright.PENANARlNGGF9dUp
“Eehhmmm… aaahhhh Iiisshhhh…”7183Please respect copyright.PENANA3p6c1FzLKb
7183Please respect copyright.PENANAtYQJ74HX8D
“Masukin semua mas… aaah iyaa gitu… aaaahh maaasshhh…”7183Please respect copyright.PENANABuHzoshpzr
7183Please respect copyright.PENANAXZj39bt284
7183Please respect copyright.PENANA2VM2esPDfC
Terasa oleh Isna penis Andi akhirnya masuk semua kelubang vaginanya. Tak menunggu lama, Andi langsung menggoyangkan tubuhnya. Isna sendiri sebenarnya masih agak kesakitan karena vaginanya belum terlalu basah, Andi belum mencumbuinya dari tadi. Tapi dia sudah siap, apalagi ukuran penis Andi yang lebih kecil daripada milik pak Bowo dan juga suaminya, memudahkan penetrasi meskipun vaginanya belum basah total.7183Please respect copyright.PENANAjq5rcLLnPA
7183Please respect copyright.PENANA3rOFpl1l7c
Andi sendiri merasakan penisnya yang gatal membuatnya bergerak lebih cepat. Dia melihat kedua payudara Isna berayun begitu indahnya. Ingin sekali rasanya dia memegang dan meremas kedua payudara itu. Tapi dia ingat Isna melarangnya. Dia tak berpikir, jika Isna sudah dikuasai birahi pasti tidak akan keberatan buah dadanya diremas. Tapi Andi tetaplah Andi, yang mau-mau saja diperintah Isna seperti itu.7183Please respect copyright.PENANABdHfPdRQUa
7183Please respect copyright.PENANAk82P7a7d6X
Cukup lama Andi menghujamkan penisnya dengan cepat dan kasar, seperti yang selama ini dia lakukan ketika bersetubuh dengan Isna. Ditambah lagi rasa gatal dipenisnya yang membuat gerakannya makin cepat. Isna sendiri, vaginanya mulai mengeluarkan lendir pelumas, sehingga penetrasi penis Andi kian lama kian kencang.7183Please respect copyright.PENANAB3kdER25yy
7183Please respect copyright.PENANAkdl6gNjh4v
7183Please respect copyright.PENANAXQUfAnxmaF
“Aaaahhh Iissshh aaahhh memek kamuu… aahhh enaaakk Iiiss… aaahh aku keluaaaarr…”7183Please respect copyright.PENANAdPiX12Q759
7183Please respect copyright.PENANALpUrzif9UU
7183Please respect copyright.PENANAufFl1PY6C3
Oh tidak, jangan dulu. Sial, aku belum apa-apa ini, batin Isna. Tapi tubuh Andi tiba-tiba bergetar hebat, dia beberapa kali menyodokan penisnya begitu dalam divagina Isna, bersamaan dengan spermanya yang cukup banyak dan kental keluar didalam rahim Isna.7183Please respect copyright.PENANAHgVEU6ZxMV
7183Please respect copyright.PENANAN23iBgsjp4
Shit! Kentang lagi! Maki Isna dalam hatinya.7183Please respect copyright.PENANAVm1ndduS7A
7183Please respect copyright.PENANAa5Cd8eLlz0
Andi lalu mencabut penisnya dari vagina Isna, lalu berbaring disebelah Isna. Dia mengatur nafasnya yang terengah-engah, meskipun persetubuhan mereka berlangsung cukup singkat. Isna sendiri, seperti biasa merasa sangat tanggung. Tapi kali ini, dia lebih bersabar dari sebelumnya. Dia tahu ini baru proses awal, tak mungkin Andi yang baru diberikan minyak khusus tadi bisa tiba-tiba langsung tahan lama.7183Please respect copyright.PENANA7o6tEdtPAq
7183Please respect copyright.PENANA9WEUC7lBKK
7183Please respect copyright.PENANApER7XwxHZU
“Gimana sayang? Sakit nggak memek kamu tadi?” tanya Andi.7183Please respect copyright.PENANAVUztj2EsBO
7183Please respect copyright.PENANAfRtddsGTEQ
7183Please respect copyright.PENANA0ueDxgicNz
Dih, tumben nih orang nanyain? Biasanya abis ngentot langsung lemes, terus molor. Batin Isna.7183Please respect copyright.PENANAj0A4SliZXr
7183Please respect copyright.PENANAkbzPG2Vi9F
7183Please respect copyright.PENANAhZCFZHfUtz
“Lumayan nggak berasa mas. Ya masih agak sakit sih pas pertama masuk, kan masih kering” jawab Isna.7183Please respect copyright.PENANAhFplL9tcV4
7183Please respect copyright.PENANALH0Vo7I5cU
“Ya abisnya, kamu nggak ngijinin aku nyentuh kamu sih, jadi kan nggak bisa ngerangsang kamu duluan”7183Please respect copyright.PENANAAdplQTxELY
7183Please respect copyright.PENANAdNhGxuJ4fo
“Iya juga sih mas, hehe. Gimana kontolnya? Masih kerasa gatel nggak?”7183Please respect copyright.PENANAyPxJnyJEV5
7183Please respect copyright.PENANAADSO2YA9QG
“Masih sih Is, dikit”7183Please respect copyright.PENANAd9caCVnT9C
7183Please respect copyright.PENANAbS8wdsmcre
7183Please respect copyright.PENANAyUJhbDfKCX
Setelah itu mereka terdiam. Isna sedang berpikir, kira-kira berapa lama waktu yang dia butuhkan untuk bisa mendapat hasil yang seperti dia inginkan dari Andi. Harus berapa kali penis Andi harus diolesi minyak khusus itu. Sampai tiba-tiba Andi bergerak hingga menghadap ke samping, kearah Isna.7183Please respect copyright.PENANA7KdeHOusAO
7183Please respect copyright.PENANASUjUMIfcnC
7183Please respect copyright.PENANAzruxjsSGAo
“Sayang”7183Please respect copyright.PENANAC7julAAl8t
7183Please respect copyright.PENANA2SWPlnIehT
“Iya, kenapa mas?”7183Please respect copyright.PENANA3UDj4KCEai
7183Please respect copyright.PENANAUSgYhfj9Et
“Lagi yuk?”7183Please respect copyright.PENANAqNzltucFRQ
7183Please respect copyright.PENANAP9vnoKRqz7
“Hah lagi?”7183Please respect copyright.PENANAJsEGz79A6s
7183Please respect copyright.PENANApGcxncGlcM
“Iya, aku masih sange nih, kita ngentot lagi yuk”7183Please respect copyright.PENANA0AgaCnKUCW
7183Please respect copyright.PENANASLIik56V5n
“Loh, tumben mas? Biasanya abis keluar langsung lemes? Ini kok langsung minta lagi?” tanya Isna heran.7183Please respect copyright.PENANAnDY5eTi3pq
7183Please respect copyright.PENANATWN7XHeuzd
“Nggak tahu sayang. Mungkin karena aku udah lama nggak ngentot sama kamu, jadi bawaannya pengen ngentot terus, meskipun udah keluar” jawab Andi.7183Please respect copyright.PENANAnLCy9jszKX
7183Please respect copyright.PENANAbVY46tDAnw
7183Please respect copyright.PENANA7oBcVcHNvt
Isnapun tersenyum. Andi masih belum menyadari apa yang terjadi. Dan yang lebih membuatnya senang, ternyata minyak yang dia beli itu, memberikan efek cukup mengejutkan diawal pemakaiannya.7183Please respect copyright.PENANAhGVAA9gBsq
7183Please respect copyright.PENANAewbhMV0UML
Gila, ternyata secepat ini. Baru sekali dioles, kontol Andi udah ada perubahan. Bentuknya masih sama sih, dan masih cepet keluarnya. Tapi ini udah mau ngaceng lagi, nggak kayak kemarin-kemarin. Kayaknya nggak rugi nih aku beli minyak itu mahal-mahal. Batin Isna.7183Please respect copyright.PENANATajzDZMpvs
7183Please respect copyright.PENANAQo9PC97p3v
7183Please respect copyright.PENANA4RX16Nu4NB
“Yuk mas, Isna juga masih pengen lagi” ucap Isna sambil tersenyum nakal.7183Please respect copyright.PENANAByxQbvmfI6
7183Please respect copyright.PENANAQy3FNokKUS
*7183Please respect copyright.PENANAV52p58kDNZ
*7183Please respect copyright.PENANAwOZ1j2E48u
*7183Please respect copyright.PENANAGOTJ23Slev
*7183Please respect copyright.PENANAPERP74G01c
7183Please respect copyright.PENANAQ9PTi7gcyJ
“Hoaaeuumm… darimana pak?”7183Please respect copyright.PENANAbF8h610qbd
7183Please respect copyright.PENANAxF0ae2JKNh
“Dari luar, abis nelpon”7183Please respect copyright.PENANArwcnzKH4o3
7183Please respect copyright.PENANAWo8NJUlfMu
“Nelpon siapa sih? Sampai keluar kamar segala?”7183Please respect copyright.PENANAiexr8hFTOf
7183Please respect copyright.PENANA7dSDjbviqG
“Ada deh, temen kok”7183Please respect copyright.PENANALjfaW8dovy
7183Please respect copyright.PENANA1uv8FAg4FE
7183Please respect copyright.PENANATvhr5MRBy8
Pak Bowo yang baru saja masuk kamar langsung ditodong dengan pertanyaan oleh Nada. Nada sendiri terlihat beberapa kali menguap dan menggeliatkan badannya. Dia memang tadi sempat tertidur setelah melayani pak Bowo. Sekarang saja, terlihat vaginanya masih ada bercak-bercak putih bekas sperma pak Bowo.7183Please respect copyright.PENANAhTCJUj7xAq
7183Please respect copyright.PENANAe3KZMx8to5
Pak Bowo yang tadi ditanya Nada, tidak mengaku kalau barusan yang ditelpon adalah Cita. Dia masih belum ingin mengatakannya kepada Nada. Dia memang ingin Nada membantunya mendapatkan Cita, tapi tidak sekarang. Dia sudah cukup banyak tahu tentang Nada dan Cita, dan pasti Nada akan langsung menolak perintahnya jika mengetahui dia menginginkan Cita. Meskipun bisa diancam, tapi pak Bowo ingin bermain lebih pelan. Dan bagi pak Bowo, belum waktunya Nada ikut dalam permainan ini.7183Please respect copyright.PENANAMr1XGrapNW
7183Please respect copyright.PENANAjOk6lsMUMu
Sementara itu, Nada yang sejak tadi pagi sudah berada dirumah pak Bowo ini, meskipun sempat tertidur tapi sebenarnya sudah terbangun sejak tadi, saat pak Bowo mulai menelpon Cita. Dia sempat ingin keluar dari kamar, ingin kekamar mandi membersihkan tubuhnya. Tapi dia berhenti saat mendengar pak Bowo menyebut nama Cita. Akhirnya diapun menguping semua pembicaraan pak Bowo tadi, atau lebih tepatnya, apa yang dikatakan pak Bowo kepada Cita.7183Please respect copyright.PENANACHsB5RMQKj
7183Please respect copyright.PENANAEqUQjyuzcA
Setelah pak Bowo selesai menelpon, Nada langsung buru-buru kembali ke ranjang, berpura-pura masih tidur. Dia baru pura-pura bangun waktu pak Bowo membuka pintu kamarnya. Dia berpura-pura menanyakan siapa yang ditelpon pak Bowo, tapi ternyata lelaki itu tidak mau memberi tahunya. Dia langsung berpikir, tentang kira-kira apa yang terjadi saat ini.7183Please respect copyright.PENANA4dVEEoEMGj
7183Please respect copyright.PENANApWSPQv5si7
Karena tak ingin terlihat mencurigakan oleh pak Bowo, diapun beranjak dan bilang mau ke wc, alasannya mau buang air besar, supaya tidak diganggu pak Bowo sekalian dia punya cukup banyak waktu untuk memikirkan apa yang dia dengar tadi. Karena dia tahu sisa hari ini sampai besok dia tak akan punya waktu lagi, karena harus menginap disini dan melayani nafsu liar pak Bowo.7183Please respect copyright.PENANArOBk82iAcg
7183Please respect copyright.PENANAqU7Cwiruyo
Jadi, sebenarnya pak Bowo itu atasan mas Andi dikantor. Dia sudah tahu Cita juga. Lalu apa rencananya sekarang? Pasti dia mau mengajak Cita ketemuan itu ada tujuan tersembunyi. Dan pasti itu nggak jauh-jauh dari sekedar ngincar tubuh Cita. Batin Nada.7183Please respect copyright.PENANAskY47iLR1y
7183Please respect copyright.PENANA7dC2aFuwoU
Kalau dia memang sudah kenal Cita, apa dia sudah tahu kalau aku sama Cita itu berteman dekat? Kalau sudah tahu, kenapa dia nggak langsung bilang ke aku kalau tadi yang ditelpon adalah Cita, dan kalau dia menginginkan Cita? Apa ada yang sedang dia rencanakan? Batin Nada lagi.7183Please respect copyright.PENANAHOLo2CRFvg
7183Please respect copyright.PENANAmiMtCnyamL
Ah, aku yakin pak Bowo udah tahu tentang aku dan Cita berteman. Dan mungkin, target utama dia itu sebenarnya adalah Cita. Dia memperdaya aku saat ini pasti untuk membuatku menjadi salah satu alatnya untuk nanti mendapatkan Cita. Dan soal yang dia bilang tadi, soal mas Andi dikantor, itu juga pasti akan digunakan untuk mendekati Cita. Tapi, apa yang mau dilakuin pak Bowo? Haruskah aku memperingatkan Cita? Batin Nada.7183Please respect copyright.PENANAcD8XApzK2X
7183Please respect copyright.PENANAdXkKmiu4LQ
Tapi bagaimana caranya aku memperingatkan Cita, sedangkan saat ini dia sama sekali nggak mau nerima telponku, nggak juga balas semua pesanku. Lagipula, pasti nanti pak Bowo akan meminta bantuanku untuk mendapatkan Cita. Duh, aku harus bagaimana ini? Batin Nada lagi.7183Please respect copyright.PENANAfxc6QyUbEP
7183Please respect copyright.PENANA3y6yO6IJGo
*7183Please respect copyright.PENANAI0ajSVZMDw
*7183Please respect copyright.PENANARvUx6Tf80Q
*7183Please respect copyright.PENANAIhhGdGHyem
*7183Please respect copyright.PENANA1jlErnSQxG
*7183Please respect copyright.PENANAGx72d5eTV6
7183Please respect copyright.PENANAlqIkL1odg6
Bersambung7183Please respect copyright.PENANAJQIwXy0KDB