10998Please respect copyright.PENANAO2nwPHfuHn
10998Please respect copyright.PENANAoO56EqVsey
Sudah 2 hari lamanya Cita dan Andi diam-diaman. Sebenarnya Andi sudah berusaha mengajak bicara Cita, tapi Cita terlihat masih marah pada Andi. Pembicaraan merekapun hanya sekedarnya saja, seperti mengingatkan untuk mandi, mengajak makan atau pamit waktu mau berangkat kerja. Selama 2 hari ini juga Cita masih pulang pergi kantor sendiri, tidak mau diantar oleh Andi. Biasanya Andi mengantarnya, sedangkan pulangnya Cita akan nebeng temannya yang kebetulan searah. Tapi karena masih kesal pada Andi, Cita masih saja berangkat sendirian kekantor. Sebenarnya Andi mengikutinya dari belakang, hanya untuk memastikan istrinya sampai kantor dengan selamat.10998Please respect copyright.PENANAyYubVnJ3FX
10998Please respect copyright.PENANAbvqXJf7i3f
Perang dingin mereka bisa dirahasiakan rapat-rapat dari orang lain, termasuk ibu Andi. Meskipun sempat curiga kalau anak dan menantunya ini sedang ada masalah, namun setiap didepan ibu Andi mereka berdua tampak biasa saja. Melihat itu, ibunyapun tidak jadi bertanya. Dia menganggap kalau Andi maupun Cita sudah cukup dewasa untuk bisa menyelesaikan masalah mereka sendiri. Ibu Andi yakin kalaupun mereka ada masalah, pasti bukanlah masalah yang berat. Dan dia juga berharap kalau masalah keduanya bisa cepat selesai.10998Please respect copyright.PENANAUote50geYv
10998Please respect copyright.PENANAXyjZoNmXpJ
Andi memang jarang bisa terbuka pada ibunya. Dulu waktu ayahnya masih ada, dia biasa curhat kepada ayahnya. Masalah apapun dia curhatkan pada ayahnya. Mungkin karena sama-sama laki-laki jadi dia merasa lebih nyaman saja kalau curhat dengan ayahnya. Setiap masukan dari ayahnya sepertinya cocok sekali dengan apa yang Andi harapkan. Nasehat dari ayahnya juga rasanya gampang sekali masuk ke kepalanya.10998Please respect copyright.PENANAEYtq1nmhdO
10998Please respect copyright.PENANAXrjNCvHpoz
Beda cerita kalau dengan ibunya. Setelah ayahnya meninggal, Andi memang beberapa kali mencoba untuk curhat dengan ibunya. Tapi dia tetap merasa kurang nyaman. Sehingga lebih sering menyimpan sendiri apa yang dia rasakan. Hanya beberapa saja dia ceritakan pada ibunya, itupun hal-hal yang dirasa tidak terlalu penting. Ya pokoknya yang penting ibunya cukup tahu saja, begitulah kira-kira.10998Please respect copyright.PENANAFddDgr1vsT
10998Please respect copyright.PENANAy9nRIvHlbU
Satu-satunya orang tempatnya berbagi setelah ayahnya tidak ada hanyalah dengan Cita. Dengan Cita dia jadi terbiasa terbuka, terbiasa untuk menceritakan apapun tanpa ada yang ditutup-tutupi. Karena dia sudah merasa nyaman dengan Cita, begitupula Cita kepadanya. Cita juga selalu bercerita apapun kepadanya. Bahkan termasuk dm-dm yang masuk dibeberapa sosmednya, Cita selalu memperlihatkan kepada Andi. Kadang Andipun memerikas hp Cita, dan memang tak ada apapun yang mencurigakan disana.10998Please respect copyright.PENANAk2KRXifEU8
10998Please respect copyright.PENANAPfjvUNIcBo
Tapi sayangnya sekarang malah mereka sedang marahan. Dan itu semua bermula dari kebodohan Andi sendiri. Dia terlalu baper dengan apa yang didengar dari pak Bowo. Memang kata-kata pak Bowo itu sudah keterlaluan sehingga wajar membuatnya emosi. Tapi pak Bowo tidak pernah benar-benar langsung mengatakan itu didepannya. Dia hanya tak sengaja mendengar saja waktu bosnya itu bergumam sambil melihat foto-foto Cita. Tapi hanya dengan begitu saja bayangannya sudah kemana-mana.10998Please respect copyright.PENANACRNBuWhKf0
10998Please respect copyright.PENANAB1r2z839R2
Akibatnya, dia tak mampu mengendalikan emosi saat sedang bersama Cita. Dia terlalu takut apa yang dia bayangkan itu benar-benar terjadi. Sehingga tanpa sadar emosi membuatnya memperlakukan Cita dengan kasar, bukan selayaknya perlakuan suami kepada istrinya.10998Please respect copyright.PENANAboxA33XpfJ
10998Please respect copyright.PENANAcmYdmAci1T
Hal itu tentu saja membuat Cita kaget dan marah. Sejak kenal dan akhirnya menjalani kehidupan rumah tangga selama 3 tahun, tak pernah Andi sekasar itu pada Cita. Apalagi setelah pertama kali Andi melakukan itu dia sudah sempat menyesal dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Tapi nyatanya, bukan hanya mengulangi, tapi Andi justru lebih kasar dari sebelumnya. Cita sudah berusaha mengingatkan tapi Andi sama sekali tak mendengarnya. Hingga membuat Cita benar-benar sakit, baik itu fisik maupun hatinya.10998Please respect copyright.PENANAnN4pHrs3QG
10998Please respect copyright.PENANAx7fxwbhJQT
Cita marah dengan semua itu. Dia tak tahu apa yang membuat suaminya bisa seperti itu, sekasar dan seberingas itu dalam memperlakukannya. Tapi dia tak bisa menerima apapun alasan dari Andi karena Andi sudah berjanji kepadanya. Dan sampai saat ini dia belum bisa memaafkan apa yang diperbuat oleh Andi itu. Malam itu dia merasa kalau Andi tidak menganggap dirinya sebagai istri, tapi sebagai pemuas nafsunya saja. Istri mana yang mau diperlakukan seperti itu?10998Please respect copyright.PENANAMJn4x4snTu
10998Please respect copyright.PENANAICEiK4k0RV
Namun setiap ada ibu mertuanya, Cita berusaha bersikap biasa saja. Kadang saat seperti itu dimanfaatkan oleh Andi untuk bicara dengannya. Tapi karena masih kesal dengan perbuatan Andi dia hanya menjawab seperlunya saja. Cita tahu, ibu mertuanya pasti menyadari ada yang tidak beres antara dirinya dengan Andi. Tapi Cita tidak bisa menceritakan hal itu pada ibu mertuanya. Dia tidak ingin ibu mertuanya justru jadi kepikiran masalah mereka berdua.10998Please respect copyright.PENANA55IAx232tp
10998Please respect copyright.PENANAfZ7pFx21pk
Selama ini, dia memang sudah cukup dekat dengan ibu mertuanya. Bahkan bisa dibilang, Cita bisa lebih dekat pada ibu mertuanya itu daripada Andi. Apalagi sejak kelahiran anaknya, dimana ibu mertuanya yang lebih sering mengurus anaknya karena dia masih bekerja. Tapi untuk hal yang satu ini, Cita merasa belum perlu untuk cerita pada ibu mertuanya. Dia juga berharap kalau masalah ini bisa cepat selesai. Tapi untuk saat ini, dia masih belum bisa memaafkan Andi.10998Please respect copyright.PENANAUHYjYO0XAo
10998Please respect copyright.PENANA7uNKtFQH1A
Selama beberapa hari, kondisi mereka masih belum membaik. Cita masih menolak untuk diantar kerja oleh Andi. Dia masih selalu naik motor maticnya sendiri. Setiap malampun, meskipun masih tidur seranjang, dia hampir tidak bicara dengan Andi. Permintaan maaf Andi masih dia diamkan saja. Kata-kata Andi juga hanya dijawab seperlunya. Sebenarnya dia ingin Andi berterus terang tentang penyebab yang membuat dirinya berubah menjadi begitu kasar. Tapi sepertinya Andi belum menyadari hal itu. Hanya kata maaf saja yang terus terucap, yang lama-lama membuat jengkel Cita juga.10998Please respect copyright.PENANAzBhD2XBcOh
10998Please respect copyright.PENANA5y6kyqyMFR
Sampai akhirnya pada hari sabtu, hari dimana biasanya dia melakukan foto-foto untuk barang endorsenya dengan Andi. Hari ini Cita punya rencana lain. Karena masih perang dingin dengan Andi, dia berencana untuk minta difoto oleh orang lain saja. Dan dia juga sudah janjian dengan orang itu.10998Please respect copyright.PENANAHWB0iz9pxU
10998Please respect copyright.PENANAJnO5BQ4TO4
Pagi-pagi dia sudah bersiap. Andi masih belum bangun. Memang sudah menjadi kebiasaan Andi kalau setiap weekend dia selalu bangun siang, kecuali mau ada acara pagi-pagi. Cita sengaja tidak membangunkan Andi karena masih malas bicara dengan suaminya itu. Diapun menyiapkan semua yang dia perlukan dan bersiap berangkat.10998Please respect copyright.PENANAkUOt2dCNiS
10998Please respect copyright.PENANAadfLvQ0CML
10998Please respect copyright.PENANAl4FyGLgRbj
“Lho Cita, kamu mau kemana pagi-pagi gini udah rapi?” tanya ibu mertuanya.10998Please respect copyright.PENANANRxdYXZbJ0
10998Please respect copyright.PENANAMguxCVGOu6
“Saya mau ketempatnya mbak Nada dulu ya bu, mau foto-foto ini” jawab Cita.10998Please respect copyright.PENANAVFoVRi4pVB
10998Please respect copyright.PENANAu0zyc7O1oJ
“Nggak sama suamimu?”10998Please respect copyright.PENANAhm0LB5T2VC
10998Please respect copyright.PENANAn35tmdVWDL
“Nggak bu, mas Andi masih tidur. Saya udah janjian juga sama mbak Nada soalnya”10998Please respect copyright.PENANAGkNRVJysOv
10998Please respect copyright.PENANAIsrcSKGlx8
“Ooh gitu. Hmm, kalian masih marahan ya?” tanya ibu mertuanya.10998Please respect copyright.PENANAWRumer3ukC
10998Please respect copyright.PENANAAYJEy2XDjP
“Eh.. hmm, ya begitulah bu” jawab Cita.10998Please respect copyright.PENANAZmie3mlleE
10998Please respect copyright.PENANAHmSZUikNT5
“Ibu sih tidak tau apa masalah kalian, dan ibu juga nggak maksa kalian buat cerita ke ibu. Tapi kalau bisa, ibu minta apapun masalah kalian, secepatnya kalian selesaikan. Kasihan anakmu lho kalau kalian masih marahan gitu”10998Please respect copyright.PENANAAVw6yIy9mH
10998Please respect copyright.PENANA6acF6Cdgdh
“Iya bu, saya juga pengennya gitu. Tapi ya gitulah bu, mungkin nggak lama lagi kami bakal baikan kok”10998Please respect copyright.PENANAlFRRxy6hsR
10998Please respect copyright.PENANAcMRPtcgK4e
“Yasudah kalau begitu”10998Please respect copyright.PENANA4BYEBeN8Ub
10998Please respect copyright.PENANAKMmuxNR2vI
“Iya bu. Kalau gitu Cita pamit dulu bu”10998Please respect copyright.PENANAWbaKcVZcQi
10998Please respect copyright.PENANAmBQKV5p3LJ
“Iya hati-hati nak”10998Please respect copyright.PENANAPetOy7dwn5
10998Please respect copyright.PENANA2duPDg5gIK
10998Please respect copyright.PENANAqu9YyukbeK
Setelah pamit Citapun berangkat. Tak sampai setengah jam dia sudah sampai dirumah Nada. Ternyata Nada sedang sendirian dirumah karena suaminya sedang keluar kota. Tak ada siapapun dirumah selain dia, karena Nada memang belum punya anak sampai sekarang, padahal dia juga sudah lama menikah, hampir sama seperti Cita dan Andi.10998Please respect copyright.PENANABaCWWi6Yf2
10998Please respect copyright.PENANA23FdxJwGLJ
10998Please respect copyright.PENANAq7m3nn1NFa
“Pagi mbak” ucap Cita.10998Please respect copyright.PENANA9DaDp8UiVa
10998Please respect copyright.PENANAcV4ycDWl2F
“Pagi Cit. ya ampun udah nyampe aja, kirain entar agak siangan, aku belum mandi lho ini, hehe”10998Please respect copyright.PENANAGPN0Um3pVF
10998Please respect copyright.PENANAnojMlPYcw0
“Hehe iya mbak, nggak papa juga kan kita emang nggak kemana-mana mbak”10998Please respect copyright.PENANA9b26gpPMKr
10998Please respect copyright.PENANAg00UMwW35S
“Iya Cit. jadi kamu mau langsung foto-foto sekarang?”10998Please respect copyright.PENANA3ow53brBsb
10998Please respect copyright.PENANAkoCKRqbLzv
“Entar aja deh mbak, atau terserah mbak Nada aja gimana enaknya”10998Please respect copyright.PENANACVsKrhLSGg
10998Please respect copyright.PENANAOLOh1rwm6r
“Yaudah entar dulu aja ya. Sarapan dulu aja Cit, kamu udah sarapan belum?”10998Please respect copyright.PENANAgRo5EO6Yeq
10998Please respect copyright.PENANAG1w4ny2tEQ
“Belum mbak, hehe”10998Please respect copyright.PENANAcy4S9Fqjge
10998Please respect copyright.PENANAjktCjJ5Aw2
“Yaudah yuk bareng”10998Please respect copyright.PENANAAU0kwrTLuu
10998Please respect copyright.PENANAxS537gd4hp
“Iya mbak”10998Please respect copyright.PENANAVh9IJq0EGR
10998Please respect copyright.PENANApvizvmU2PE
10998Please respect copyright.PENANAQ8WRNKLvpg
Kedua wanita itu kemudian sarapan bersama diselingi dengan obrolan ringan. Nada sebenarnya sudah menduga kalau Cita sedang ada masalah dengan suaminya. Karena selama ini yang Nada tahu, Cita tiap foto untuk barang endorse selalu dengan Andi. Kali ini dia minta dirinya yang memfotokan. Apalagi sekarang dia juga datang sendiri, dan belum sarapan lagi. Tapi Nada masih menahan diri untuk bertanya lebih banyak, takut merusak suasana.10998Please respect copyright.PENANAMaUP9Bp2La
10998Please respect copyright.PENANAcrhV4uEbjP
Setelah makan, mereka lanjut ngobrol diruang keluarga. Masih juga yang diobrolkan adalah hal-hal ringan saja. Setelah itu tak lama Nada pamit untuk mandi. Setelah itu barulah mereka foto-foto. Bukan hanya Cita saja yang difoto oleh Nada, tapi Nada juga difoto oleh Cita. Memang hasilnya tidak sebagus kalau difoto oleh fotografer beneran, tapi untuk posting barang endorse saja itupun sudah cukup.10998Please respect copyright.PENANAFQK0mPBY3D
10998Please respect copyright.PENANAD3HJ1OS3Ex
Sampai siang hari Cita berada dirumah Nada. Mereka sudah selesai foto-foto, dan sepertinya Cita masih malas untuk pulang. Lagian dia merasa nggak enak dengan Nada. Dia ingin menemani Nada lebih lama daripada mantan kakak kelasnya itu sendirian dirumah.10998Please respect copyright.PENANACVDU7YPARE
10998Please respect copyright.PENANAzNIr1ovOT6
*10998Please respect copyright.PENANAoADLo3V4SL
*10998Please respect copyright.PENANAwIBa4jP14W
*10998Please respect copyright.PENANAPjebtG6fWc
*10998Please respect copyright.PENANAgsXW4vZMHR
10998Please respect copyright.PENANAo8aCv1YVZ2
“Lho, Cita kemana bu?” tanya Andi pada ibunya. Dia baru saja bangun tidur dan tak mendapati Cita ada dirumahnya. Apalagi motor matic Cita juga tidak ada.10998Please respect copyright.PENANAHbU12xJh9Z
10998Please respect copyright.PENANAE035AYGHq4
“Kerumahnya Nada katanya Di” jawab ibunya.10998Please respect copyright.PENANAdOwpSeSyci
10998Please respect copyright.PENANA5qZzXSdDMS
“Kerumah Nada? Ngapain bu?”10998Please respect copyright.PENANAJE8BHTsMUm
10998Please respect copyright.PENANAaW47WSCNBV
“Lha ya nggak tau ibu, emang dia nggak ngomong sama kamu?” tanya ibunya. Sebenarnya ibunya tahu kalau Cita memang tidak pamit pada Andi. Dia juga tahu kalau Cita kerumah Nada untuk foto-foto. Dia hanya ingin tahu saja, seberapa parah keributan antara Andi dengan Cita.10998Please respect copyright.PENANAaSzwyORfqC
10998Please respect copyright.PENANAGCCeucnL4g
“Dia nggak bilang apa-apa sama aku tuh bu. Ngapain ya dia kesana?”10998Please respect copyright.PENANANkolnQKKc7
10998Please respect copyright.PENANAfvVQocpnep
10998Please respect copyright.PENANAhUnvqKtiK9
Ibunya tak menjawab, membuat Andi tambah bingung. Tapi Andi sudah menebak kalau mungkin Cita ketempat Nada untuk foto-foto, atau untuk curhat. Hanya ada 2 kemungkinan itu yang ada dikepala Andi.10998Please respect copyright.PENANAV426c2sZd2
10998Please respect copyright.PENANAa7HBMH7wYd
Eh, tunggu dulu. Kalau foto-foto, siapa yang motoin ya? Masa Nada sendiri? Atau suaminya Nada? Atau jangan-jangan, si Salim itu yang diminta buat motoin? Batin Andi dengan bermacam pertanyaan.10998Please respect copyright.PENANABFQuRc1lxp
10998Please respect copyright.PENANALnPPhBZ24F
Kalau Salim ada disana, apa iya mereka cuma foto-foto doang? Apa mungkin tidak melakukan hal yang lain? Kalau beneran Nada udah jadi gundiknya Salim, kan bisa aja Cita dijebak, disuruh dateng kesana sendirian, terus digarap sama Salim. Batin Andi.10998Please respect copyright.PENANAB72jxthJSJ
10998Please respect copyright.PENANAuDHgLws8nf
Andi mulai gelisah memikirkan segala kemungkinan itu. Pikirannya saat ini sedang dipenuhi bayang-bayang apa yang terjadi pada istrinya. Entah Salim, atau siapapun yang diminta untuk memfoto Cita, dia membayangkan lelaki itu sekarang sedang tertawa-tawa penuh kepuasan karena sudah berhasil menikmati tubuh istrinya.10998Please respect copyright.PENANAzDmcZifdBI
10998Please respect copyright.PENANA8bgwl3aJuV
Seketika itu juga emosinya memuncak. Bayangan yang silih berganti muncul dikepalanya itu membuat amarahnya naik tak tertahan. Dia melihat jam, sudah jam 11 lewat. Dia tak tahu sejak kapan Cita berangkat, tapi dia tahu istirnya sudah ada dirumah Nada cukup lama. Cukup untuk membuat lelaki yang dia curigai untuk bisa memperdaya Cita.10998Please respect copyright.PENANAUJKJc1XjxG
10998Please respect copyright.PENANAEk6D3aoXW2
Dengan buru-buru sekali Andi mengambil kunci mobilnya dan bergegas menuju rumah Nada. Dia ingin secepatnya sampai disana, berharap dia belum terlambat. Berharap dia bisa menghentikan aksi bejat lelaki yang ingin menikmati tubuh istrinya. Sampai ditengah jalan dia baru sadar, dimana rumah Nada? Dia kemudian pinggirkan mobilnya, berpikir bagaimana caranya mencari rumah Nada. Menghubungi Cita atau Nada pasti akan percuma. Bisa jadi mereka sekarang sedang ‘sibuk’ dan tak akan membalas ataupun mengangkat telponnya. Andi kebingungan bagaimana bisa mencari rumah Nada. Ditambah dirinya yang sedang emosi, membuat otaknya makin tumpul.10998Please respect copyright.PENANAfOUTlyL1YY
10998Please respect copyright.PENANAgQKGVblBPt
Ada sekitar 5 menit Andi berhenti disitu, berusaha menenangkan dirinya. Barulah setelah tenang dia ingat ada beberapa orang yang bisa dia hubungi, yang siapa tahu saja salah satu diantara mereka tahu rumah Nada. Setelah mencoba beberapa kali, akhirnya ada yang benar-benar tahu rumah Nada dan Andi mendapatkan alamat lengkapnya. Sialnya, ternyata alamat rumah itu harus berputar cukup jauh dari tempatnya berhenti sekarang.10998Please respect copyright.PENANA96Z8uGv4yZ
10998Please respect copyright.PENANAvRgGaeM7Ec
Dengan sangat tergesa-gesa Andi memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tak peduli dengan orang lain yang hampir dibuatnya celaka. Tak peduli dengan makian orang-orang yang dia lewati. Dia hanya ingin secepat mungkin sampai dirumah Nada untuk menyelamatkan Cita. Selama dijalan Andi hanya bisa mengumpat. Karena dia membawa mobil, jadi tidak bisa selincah motor untuk menembus kemacetan, meskipun sebenarnya tidak terlalu parah macetnya, masalahnya dia sedang sangat terburu-buru.10998Please respect copyright.PENANAx70hUQlgV3
10998Please respect copyright.PENANAUv7Ix3ghww
Akhirnya setelah hampir sejam berkutat dengan jalanan, Andi sampai ke komplek perumahan Nada. Tak lama kemudian dia menemukan rumah yang dia cari. Apalagi didepan rumah itu terparkir motor yang dia kenal, motor Cita. Buru-buru dia parkirkan mobilnya, lalu turun dan segera masuk ke rumah Nada. Terlihat Cita dan Nada sedang duduk-duduk sambil ngobrol santai diruang keluarga.10998Please respect copyright.PENANAlwk02Chw1w
10998Please respect copyright.PENANAqeeOJjQG9M
10998Please respect copyright.PENANAPDV7qAemCf
“Mas Andi?” ucap Nada terkejut mengetahui kedatangan Andi. Apalagi saat itu kondisi Andi masih kucel karena baru bangun tidur dan belum mandi, ditambah rambutnya yang acak-acakan karena pusingnya memikirkan apa yang terjadi pada Cita.10998Please respect copyright.PENANArElg4wgE9b
10998Please respect copyright.PENANAzEZtyYB5kB
“Ma, kamu ngapain disini?” tanya Andi tanpa mempedulikan Nada.10998Please respect copyright.PENANA8yKziQJqDu
10998Please respect copyright.PENANAu2H4mgp1Yf
“Kamu sendiri ngapain disini?” balas Cita dengan dingin dan datar.10998Please respect copyright.PENANA4VjgVmZT8r
10998Please respect copyright.PENANAqxVEICIwhp
“Kalau ditanya itu jawab ma. Kamu ngapain aja disini? Sama siapa aja kalian disini?” tanya Andi, dengan agak membentak yang membuat Nada terkejut. Dia juga menengok kekanan kiri mencari siapa tahu ada orang lain dirumah itu, orang yang dia curigai dalam bayangannya tadi.10998Please respect copyright.PENANAkI0WIN04Hl
10998Please respect copyright.PENANAtd5ajhnXWZ
“Apa pentingnya buat kamu tahu?” balas Cita yang juga mulai meninggi nadanya, terpancing emosinya.10998Please respect copyright.PENANAKC2Hv0Kexf
10998Please respect copyright.PENANAtxhzbEbDit
“Aku ini suami kamu. Kamu kalau pergi-pergi harus dengan seijinku!” bentak Andi.10998Please respect copyright.PENANAd9gonaQYyQ
10998Please respect copyright.PENANAXSwe6lU6Ii
“Jadi kamu masih nganggep aku ini istri kamu?” balas Cita.10998Please respect copyright.PENANAm5Y13y8VCa
10998Please respect copyright.PENANAP6l1SSgTQn
“Apa maksudmu?”10998Please respect copyright.PENANAvAiVgvABpa
10998Please respect copyright.PENANAQsDVLCaQl9
“Kamu nggak ngerti apa maksudku? Kamu inget yang kamu lakuin malem itu hah?” balas Cita juga dengan membentak.10998Please respect copyright.PENANA56hWBQmuYV
10998Please respect copyright.PENANAqdfcnimDHw
10998Please respect copyright.PENANAksFFnaQKwO
Andi sontak terkejut, tak pernah dia mendengar Cita bicara dengan nada seperti itu. Bahkan dirinya tak sadar kalau dia juga sebelumnya membentak Cita, yang membuat Cita bereaksi seperti itu.10998Please respect copyright.PENANACtcAm7S6T1
10998Please respect copyright.PENANAuWE9CLVs8N
10998Please respect copyright.PENANA874uYCAqHB
“Apa yang kamu lakuin waktu itu, apa itu perlakuan dari seorang suami kepada istrinya? Dan sekarang seenaknya kamu bilang seperti tadi itu hah?” ucap Cita yang masih dengan nada tinggi, tapi kali ini agak bergetar karena dia menahan tangis.10998Please respect copyright.PENANAUQrqg1MVx6
10998Please respect copyright.PENANA1apcduSKBi
10998Please respect copyright.PENANAmQii8ON6bS
Andi kembali terdiam. Dia tak punya jawaban untuk pertanyaan Cita itu. Ada sebenarnya, tapi tak mungkin Andi mengatakannya. Terbayang betapa konyolnya jawaban itu kalau sampai terucap. Dan entah apa reaksi Cita kalau mendengar jawaban darinya itu.10998Please respect copyright.PENANAq3v8u0VZRE
10998Please respect copyright.PENANARdIgYNgTAg
Air mata Cita sudah turun mengalir tapi dibiarkan saja tanpa diseka. Tatapanya terlihat sangat marah sekali kepada Andi. Andi yang tadinya begitu emosi, juga dengan amarah waktu memasuki rumah Nada, sekarang jadi berubah dengan melihat Cita menangis. Hatinya jadi bimbang. Apakah yang aku pikirkan tadi itu berlebihan? Apakah sebenarnya memang tidak terjadi apapun kepada Cita? Batin Andi.10998Please respect copyright.PENANA7MPbbKHyu6
10998Please respect copyright.PENANAOYlYxq6CuS
Nada sejak tadi hanya terdiam saja. Dia jadi semakin yakin kalau dugaannya tadi memang benar. Cita dan Andi memang sedang ada masalah. Meskipun terjadi dirumahnya, dia tidak ingin terlalu ikut campur masalah rumah tangga temannya itu. Dia hanya berharap suara ribut Andi dan Cita tadi tak sampai kedengaran oleh orang lain.10998Please respect copyright.PENANAeAuMdtyklC
10998Please respect copyright.PENANA8kcl5qpRgv
10998Please respect copyright.PENANA6B5of3EEsK
“Aku disini buat foto-foto, dan disini cuma ada aku sama mbak Nada. Kamu masuk kerumah orang nggak pake salam, nggak ada sopan-sopannya. Jadi lebih baik kamu pulang aja sekarang. Aku baik-baik aja disini” ucap Cita. Kali ini nadanya tidak setinggi tadi, tapi suaranya makin bergetar diiringi oleh isak tangisnya.10998Please respect copyright.PENANA32FPdEJmxM
10998Please respect copyright.PENANAE2FnLVj8WN
10998Please respect copyright.PENANAHf832CptaP
Dan dengan bodohnya, Andi menurut begitu saja ucapan Cita. Sesuatu yang sangat tidak diharapkan oleh Cita. Dia berharap, paling tidak Andi meminta maaf kepada Nada sebagai pemilik rumah, karena dengan tidak sopannya langsung masuk dan membuat keributan. Tadi yang dilakukan Andi malah berbalik, dengan gontai melangkah keluar, lalu masuk ke mobil dan pergi begitu saja.10998Please respect copyright.PENANAt9FmjOShWn
10998Please respect copyright.PENANAvjO01r8laQ
Seketika itu Cita jatuh terduduk sambil masih terus menangis. Dia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Nada yang melihat itupun langsung menghampiri Cita, membantu Cita untuk berdiri dan memapahnya agar duduk disofa. Cita masih terus menangis, Nada hanya memeluknya dan mengelus punggungnya, berusaha menenangkannya.10998Please respect copyright.PENANAchgsNueKBq
10998Please respect copyright.PENANASaCWNmsFK4
10998Please respect copyright.PENANAPbahELaia3
“Huks, mbak Nada, maafin mas Andi tadi ya, huks. Maaf udah bikin keributan disini” ucap Cita sambil sesenggukan.10998Please respect copyright.PENANAElTNL7aexo
10998Please respect copyright.PENANAmJiVPuXCe8
“Iya iya udah nggak papa. Udah kamu tenangin diri dulu” ucap Nada.10998Please respect copyright.PENANALL1BNav5Me
10998Please respect copyright.PENANAxYBbmzcMW7
10998Please respect copyright.PENANAJnHOuXYL2A
Setelah cukup lama akhirnya Cita sudah mulai tenang. Dia masih berada dipelukan Nada yang dengan sabar menenangkannya. Karena tak tahu apa masalahnya, Nada hanya sekedar menyuruh Cita untuk sabar. Setelah tahu Cita sudah mulai bisa menguasai dirinya, barulah Nada bertanya pelan-pelan.10998Please respect copyright.PENANAOayi2ubhYe
10998Please respect copyright.PENANAOPb9NsJCT8
10998Please respect copyright.PENANA1mvrTD6ngN
“Cit, sebenarnya aku dari tadi udah nebak, kalau kamu lagi ada masalah sama mas Andi. Cuma aku nggak tau apa masalah kalian” ucap Nada.10998Please respect copyright.PENANAgIP88vYgYF
10998Please respect copyright.PENANAolvif81YZN
“Iya mbak, kami emang sedang ada masalah. Sebenarnya aku udah mulai berpikir buat maafin dia, tapi nggak tau kenapa dia malah kesini tadi, nggak ada sopan-sopannya, malah ngajakin ribut juga. Maaf banget ya mbak”10998Please respect copyright.PENANAIvaW2IJ4lM
10998Please respect copyright.PENANA6p63APGVVc
“Iya udah nggak papa. Tapi, kalau boleh tau nih, emang kalian sedang ada masalah apa sih?”10998Please respect copyright.PENANAevU5cTluox
10998Please respect copyright.PENANAnJp6JWnFDc
“Hmm maaf banget mbak Nada, untuk sekarang aku belum bisa cerita. Tapi aku nanti pasti cerita kok sama mbak, karena sekarang mbak satu-satunya orang yang aku percaya. Tapi jangan sekarang ya mbak?”10998Please respect copyright.PENANAiA9EwlBQVE
10998Please respect copyright.PENANAoCRs2pvbLT
“Oh gitu. Yaudah nggak papa, yang penting kamunya sekarang tenang aja ya. Semua masalah pasti ada solusinya kok Cit. semoga masalah kalian bisa cepat selesai”10998Please respect copyright.PENANAzMtUXrryv4
10998Please respect copyright.PENANAYpHpO5uAoY
“Iya mbak makasih”10998Please respect copyright.PENANA7Z1fzQIwzu
10998Please respect copyright.PENANAurV2HQHY09
10998Please respect copyright.PENANA0UWEXCMi3k
Cita mulai melepas pelukan Nada. Dia menyandarkan tubuhnya disofa. Nada bangkit untuk mengambilkan Cita minuman.10998Please respect copyright.PENANAvh2uMDgh6K
10998Please respect copyright.PENANANRWmzM0RUX
10998Please respect copyright.PENANAUt8x2e1KXg
“Mbak”10998Please respect copyright.PENANABFVhQmnY7y
10998Please respect copyright.PENANAov7zFGg8fX
“Iya kenapa Cit?”10998Please respect copyright.PENANAktrBWnK04y
10998Please respect copyright.PENANAmU1s5RRGKR
“Hmm, aku malem ini nginep sini ya? Boleh nggak?”10998Please respect copyright.PENANAsKaibPAa6v
10998Please respect copyright.PENANAmbbrvWOuBp
“Lho nginep sini?”10998Please respect copyright.PENANAQYMOBUhRPM
10998Please respect copyright.PENANApLB6SPHPZ7
“Iya mbak. Aku males pulang. Lagian mbak Nada kan sendirian, jadi sekalian aku temenin aja ya mbak?”10998Please respect copyright.PENANA1f2pWI8HYt
10998Please respect copyright.PENANADywg95zgoK
“Hmm gimana ya Cit”10998Please respect copyright.PENANABVHYoYVc5A
10998Please respect copyright.PENANA38dRsrCidV
“Mbak Nada keberatan ya?”10998Please respect copyright.PENANA9axuvaE7VN
10998Please respect copyright.PENANAU1xWNX1rGW
“Aku sih bukannya keberatan. Aku sih seneng-seneng aja ada temennya. Yaudah, boleh aja, tapi kamu ijin sama mas Andi dulu ya”10998Please respect copyright.PENANAr9Aqmo4ksr
10998Please respect copyright.PENANAfo5jm4PE7W
“Nggak mau mbak. Aku males ngomong sama dia”10998Please respect copyright.PENANABGr0etQtlp
10998Please respect copyright.PENANAhCRLlnB5gY
“Lho ya jangan gitu. Mau gimanapun keadaan kalian saat ini, kamu itu tetap istrinya lho. Jadi kamu harus tetep ijin sama dia”10998Please respect copyright.PENANAPuzno7fwRV
10998Please respect copyright.PENANAgQ61U5HQqe
“Pokoknya nggak mau mbak, aku beneran males sama dia mbak” Cita tetap bersikukuh tidak mau mengikuti kata-kata Nada.10998Please respect copyright.PENANA8jEZijLmyr
10998Please respect copyright.PENANAnWehv1IrCy
“Hmm, yaudah deh. Tapi kalau ada apa-apa, aku nggak mau sampai kebawa-bawa lho ya?”10998Please respect copyright.PENANAl4Cyk6zMrH
10998Please respect copyright.PENANAhBwVU6yoEw
“Iya mbak, mbak Nada tenang aja. Ini masalah antara aku sama mas Andi, nggak akan bawa-bawa mbak Nada. Aku cuma butuh tempat buat istirahat aja malem ini mbak, dan nggak mungkin aku pulang dengan kondisi kami yang kayak gini”10998Please respect copyright.PENANAOvCjQBVFjb
10998Please respect copyright.PENANAphYjerqijx
10998Please respect copyright.PENANAOWVzMCHYtz
Nadapun mengangguk. Sebenarnya dia tidak keberatan kalau Cita menginap disini, tapi yang membuatnya merasa tak enak adalah Cita menginap tanpa ada ijin dari Andi. Tapi sepertinya memang Cita sedang sangat marah kepada Andi. Mungkin ada baiknya Cita menginap disini dulu, untuk sekedar menenangkan hatinya sebelum nantinya pulang kerumahnya.10998Please respect copyright.PENANAuzWn2ypgEE
10998Please respect copyright.PENANAdLXb3ugk6G
Karena memang Cita harus menginap disini, diapun harus membatalkan acaranya malam ini. Dia melihat Cita lebih membutuhkannya saat ini. Apalagi yang dia tahu Cita tidak terlalu banyak punya teman dekat, jadi dialah satu-satunya yang bisa memberikan tempat istirahat untuk Cita malam ini. Nadapun kemudian mengambil hpnya, lalu tanpa sepengetahuan Cita dia menghubungi Andi untuk memintakan ijin agar Cita menginap dirumahnya malam ini. Andi hanya mengiyakan saja tanpa banyak bicara lagi. Dan Nada juga menghubungi seseorang untuk membatalkan acara mereka nanti malam dengan memberi sedikit alasan.10998Please respect copyright.PENANANtTXznNlcZ
10998Please respect copyright.PENANAZPbeDXEzfj
*10998Please respect copyright.PENANAhfiB8JHb4A
*10998Please respect copyright.PENANA2kZbaXYmcL
*10998Please respect copyright.PENANAEqSJA466yH
*10998Please respect copyright.PENANAxzA26IuwCx
*10998Please respect copyright.PENANA0s54Xp49WO