7103Please respect copyright.PENANAPX9e78wmc5
7103Please respect copyright.PENANAjyQIquKBKC
“Loh kamu mau kemana Cit?” tanya Nada saat melihat pagi ini Cita sudah rapi.7103Please respect copyright.PENANAfORnXSO3Tu
7103Please respect copyright.PENANAkKIrcN5rej
“Aku mau pulang mbak” jawab Cita.7103Please respect copyright.PENANA2a1Lfftwry
7103Please respect copyright.PENANAiknwwwfAep
“Pulang? Katanya, kemarin kamu bilang mau disini dulu sementara waktu? Kamu bilang nggak mau ketemu mas Andi dulu?”7103Please respect copyright.PENANAcpGGDwwULB
7103Please respect copyright.PENANAMtj9MgX5BE
“Iya mbak, tapi tadi ibu mertuaku telpon ada yang datang nyariin aku”7103Please respect copyright.PENANA2bDWlpVeLk
7103Please respect copyright.PENANAhHlORZkDr4
“Ooh siapa emang?”7103Please respect copyright.PENANAfKxurGp3Lg
7103Please respect copyright.PENANA4Xjnd9Cn4B
“Pak Bowo, atasannya mas Andi”7103Please respect copyright.PENANA7w6wfjFWDh
7103Please respect copyright.PENANAw0NnaOsjej
“Pak Bowo?” Nada kaget mendengar nama pak Bowo disebut Cita.7103Please respect copyright.PENANA9zGYaUY17L
7103Please respect copyright.PENANALXXwBcqjSR
7103Please respect copyright.PENANAUPlD9rwZFN
Dia tak menyangka pak Bowo bisa-bisanya datang dan mencari Cita dirumahnya, padahal mereka kemarin baru saja ketemuan. Dalam benak Nada dia bertanya-tanya, untuk apa pak Bowo datang kerumah Cita? Apalagi memang mencari Cita, bukan Andi. Apakah pak Bowo senekat itu untuk usahanya bisa mendapatkan Cita? Nada benar-benar tak habis pikir dengan pria yang juga telah menaklukan dirinya itu.7103Please respect copyright.PENANAr8HvSZl0zO
7103Please respect copyright.PENANAfDgGujhfOV
7103Please respect copyright.PENANA6oJzFigF7R
“Iya mbak. Aku permisi dulu ya kalau gitu”7103Please respect copyright.PENANAOEfXIZHfJi
7103Please respect copyright.PENANAnmElbGz3oy
“Eh tunggu dulu Cit”7103Please respect copyright.PENANAIm2UyJ97Za
7103Please respect copyright.PENANAxi0uSfGsRk
“Ada apa atasannya mas Andi nyariin kamu Cit? kok bukan nyari mas Andi?”7103Please respect copyright.PENANAQU9P797a23
7103Please respect copyright.PENANAJLPkOmWboS
“Aku juga nggak tahu sih mbak, tapi katanya penting gitu, aku disuruh cepet-cepet pulang”7103Please respect copyright.PENANAS9hGAQbF8J
7103Please respect copyright.PENANAyERfl0w0F5
“Yaudah kalau gitu aku anterin aja ya?”7103Please respect copyright.PENANAozwTDXVTpT
7103Please respect copyright.PENANAwLJKwcKlox
“Nggak usah mbak aku sendiri aja”7103Please respect copyright.PENANApGDelvIhHC
7103Please respect copyright.PENANABQIPI3wQai
“Udah nggak papa aku anterin. Kamu kayaknya masih lemes gitu lho”7103Please respect copyright.PENANACgkU2l8dgh
7103Please respect copyright.PENANA9WIXE2vWMM
“Tapi mbak…”7103Please respect copyright.PENANAo2ccnJ0cmc
7103Please respect copyright.PENANACKUrajkWH2
“Udah nggak papa. Tunggu bentar ya aku ganti baju dulu”7103Please respect copyright.PENANAdHA8pKYtU1
7103Please respect copyright.PENANAByrMTKbtq8
7103Please respect copyright.PENANArah2ulnr0E
Tanpa menunggu jawaban Cita Nada langsung masuk ke kamarnya untuk berganti baju dan memakai jilbabnya. Kondisi Cita memang terlihat masih lemas. Ini karena dia semalam tidak bisa tidur, terus kepikiran masalah rumah tangganya dengan Andi. Setelah selesai curhat dengan Nada semalam Cita masih terus menangis. Nada yang berusaha menghibur Cita malah ketiduran duluan.7103Please respect copyright.PENANAQoFlE9DMbN
7103Please respect copyright.PENANAsk9eOAS13M
Setelah Nada selesai berdandan diapun keluar dari kamarnya. Dia memanasi sebentar mobilnya lalu mengajak Cita berangkat. Sebenarnya, ada sebab lain kenapa Nada ngotot mengantar Cita. Dia penasaran kenapa pak Bowo datang kerumah Cita tapi bukannya mencari Andi yang anak buahnya, malah mencari Cita. Dia ingin tahu apa yang akan diperbuat pak Bowo disana. Meskipun sebenarnya dia juga agak-agak takut kalau saja pak Bowo nanti begitu melihatnya malah akan berbuat macam-macam, minimal membongkar skandalnya.7103Please respect copyright.PENANAUXXwCxNEeN
7103Please respect copyright.PENANA0RlHDjtO5y
Sesampainya dirumah Cita, mereka berdua melihat sebuah mobil terparkir didepan. Nada tahu itu mobil pak Bowo. Tapi yang membuat dia dan Cita agak heran, tidak ada mobil Andi terparkir disana. Mereka mulai berpikir, kemanakah Andi? Dan apakah pak Bowo datang kesini ada hubungannya dengan Andi? Tak ingin berlama-lama merekapun masuk kedalam rumah, dan sudah ada pak Bowo disana nampak ngobrol dengan ibu mertua Cita diruang tamu itu.7103Please respect copyright.PENANAD5bDc0wZpA
7103Please respect copyright.PENANAYT5D0n0ddZ
7103Please respect copyright.PENANAv81tGG9y94
“Maaf pak Bowo, sudah lama menunggu?” tanya Cita.7103Please respect copyright.PENANASwauZY1BOv
7103Please respect copyright.PENANAbFNrM4dmE9
“Ah belum kok mbak. Saya nggak tahu kalau mbak Cita nggak ada dirumah, makanya nggak nelpon dulu tadi”7103Please respect copyright.PENANAEkwGDAHvXb
7103Please respect copyright.PENANALsiGJrohBY
“Iya pak maaf, saya semalam menginap dirumah mbak Nada ini” jawab Cita sambil menunjuk kearah Nada yang duduk disampingnya. Pak Bowo menatap Nada sambil tersenyum seperti orang yang tidak saling kenal. Dalam hati Nada dia memaki kesal pada pak Bowo karena dia menganggap pak Bowo jago sekali aktingnya.7103Please respect copyright.PENANAViAqhvVmsE
7103Please respect copyright.PENANA4GBM0gYu9v
“Jadi ada apa pak, kok tiba-tiba datang kemari? Apa ada hal yang penting?” tanya Cita.7103Please respect copyright.PENANAfmDZ7bTREH
7103Please respect copyright.PENANAowKHLW3Iu3
“Ini soal Andi mbak” jawab pak Bowo.7103Please respect copyright.PENANAgXxMZun2qV
7103Please respect copyright.PENANAj2zEXDK41t
“Ada apa dengan mas Andi pak?”7103Please respect copyright.PENANAs5gKq1oORo
7103Please respect copyright.PENANAeH19Hd07FP
7103Please respect copyright.PENANADtp4CyKb9u
Pak Bowo tak langsung menjawabnya. Dia menatap kearah Nada, lalu kearah Cita lagi, seperti mempertanyakan keberadaan Nada disini. Cita mengerti maksud pak Bowo, dan untungnya Nada sudah tahu permasalahan rumah tangganya itu, jadi Cita merasa tidak masalah kalau Nada tetep disitu dan ikut mendengar apa yang mau disampaikan oleh pak Bowo.7103Please respect copyright.PENANA2ExYPMVgST
7103Please respect copyright.PENANAodD8mDr8iW
7103Please respect copyright.PENANAnmIvnX5st2
“Nggak papa pak, mbak Nada ini sahabat saya. Dia juga sudah banyak tahu soal ini” ucap Cita perlahan, agak lirih dibagian akhir sambil menatap ibu mertuanya. Dia merasa tidak enak dengan ibu mertuanya karena belum cerita sepenuhnya padanya. Namun dia merasa lega waktu ibu mertuanya tersenyum dan mengangguk, tanda tidak apa-apa.7103Please respect copyright.PENANA3V782gt2ut
7103Please respect copyright.PENANAIE7gwmUt4L
“Hmm, jadi nggak papa ya, saya ceritakan sekarang?” tanya pak Bowo.7103Please respect copyright.PENANAbmiaonZZgC
7103Please respect copyright.PENANANK9FECWTpy
“Iya pak nggak papa” jawab Cita.7103Please respect copyright.PENANAj7RnBc9RFN
7103Please respect copyright.PENANADLODpn2YA1
“Jadi gini mbak Cita, ibu, dan mbak Nada. Tadi saya dapat kabar dari salah seorang teman saya yang kebetulan bertugas di polres”7103Please respect copyright.PENANAWmiXJntdPY
7103Please respect copyright.PENANAecUlso0oto
“Po.. polres?” tanya Cita terkejut. Ibu mertuanya dan juga Nadapun terlihat terkejut.7103Please respect copyright.PENANA3Qc4D373F2
7103Please respect copyright.PENANATB56ctOocw
“Iya mbak. Hmm, saat ini Andi sedang ditahan dipolres” ucap pak Bowo.7103Please respect copyright.PENANAZ51VCdPgSj
7103Please respect copyright.PENANAkA0sxxsKnR
“Apa pak? Ditahan? Bapak nggak salah orang kan? Itu mas Andi suami saya?”7103Please respect copyright.PENANAxqStMh9t7Q
7103Please respect copyright.PENANAUBVn1YRqzv
“Betul mbak. Tadinya juga saya nggak percaya, tapi teman saya itu bilang kalau yang ditahan itu namanya Andi Bahtiar, dan kerja dibank yang sama dengan saya” jawab pak Bowo.7103Please respect copyright.PENANAdMllcyVzVP
7103Please respect copyright.PENANA8ExlPSk9tc
7103Please respect copyright.PENANAvShwJ4r2bO
Mendengar itu makin terkejutlah mereka semua, karena Andi Bahtiar memanglah nama panjang dari Andi, suami Cita.7103Please respect copyright.PENANANSV7e6xOLN
7103Please respect copyright.PENANAMtvBJgrjQ2
7103Please respect copyright.PENANAEh11LKYOqm
“Ke.. kenapa mas Andi sampai bisa ditahan?”7103Please respect copyright.PENANAS0EGc6Bnk4
7103Please respect copyright.PENANARMA41kXghp
“Menurut info dari teman saya, Andi ditahan karena semalam melakukan tindak penganiayaan kepada…” pak Bowo menahan ucapannya, lalu melihat kearah ibu mertua Cita dan Nada, lalu menatap Cita, seolah meminta persetujuan kepada Cita untuk melanjutkan ucapannya.7103Please respect copyright.PENANAezLeLSq9xv
7103Please respect copyright.PENANAg5XkaAXeQ2
“Kenapa siapa pak?” tanya Cita makin penasaran.7103Please respect copyright.PENANABwCz6CW56K
7103Please respect copyright.PENANAB8K85mNDrW
“Kenapa, Isna”7103Please respect copyright.PENANAmDsRoUAZWv
7103Please respect copyright.PENANAFIAM7g85RC
*7103Please respect copyright.PENANAEKzAlMt7R8
*7103Please respect copyright.PENANAzws2Cdai3N
*7103Please respect copyright.PENANAeDWviwVjA8
*7103Please respect copyright.PENANAicbT0hpsKS
7103Please respect copyright.PENANAwZ0A9LBvZ2
Setelah sekitar setengah jam mereka ngobrol disitu yang isinya pak Bowo menceritakan sebab musabab kenapa Andi sampai bisa dipenjara, mereka kemudian memutuskan untuk menemui Andi. Sebenarnya pak Bowo saja yang mau kesana, tapi kemudian Cita memaksa untuk ikut. Nada juga diminta ikut menemani Cita sedangkan ibu mertua Cita tetap dirumah untuk menjaga anak Cita. Lagipula ibu mertua Cita sepertinya syok sekali mendengar kalau anaknya telah ditahan karena memukuli seorang wanita, yang tak lain adalah selingkuhannya sendiri.7103Please respect copyright.PENANAUtAojkUhrJ
7103Please respect copyright.PENANANmylIAa510
Tak berapa lama kemudian mereka sampai dikantor polisi. Pak Bowo melapor ke petugas jaga untuk menyampaikan maksud kedatangannya. Lalu petugas itu membawa masuk mereka bertiga dan memintanya menunggu diruang tunggu. Tak lama kemudian mereka bertiga dipanggil untuk masuk kesebuah ruangan. Terlihat Andi sudah duduk disitu dengan tangan terborgol. Kondisinya memprihatinkan, wajahnya babak belur, terlihat begitu lemas. Apalagi melihat siapa yang datang, dia langsung menunduk.7103Please respect copyright.PENANAnsjQX2pne9
7103Please respect copyright.PENANAMa3hSiKEA4
Cita hanya bisa diam menutup mulut dengan kedua tangannya, sedangkan Nada memeluknya dari samping. Melihat Cita yang sepertinya belum mau bicara dengan Andi, pak Bowo langsung maju untuk duduk didepan Andi. Andi melirik sebentar, saat tahu yang duduk didepannya pak Bowo, dia kembali menunduk lagi.7103Please respect copyright.PENANAba2wp7pdiI
7103Please respect copyright.PENANAUwNiyF3WC2
7103Please respect copyright.PENANAKHNm69uBvd
“Di, kamu baik-baik aja?” tanya pak Bowo.7103Please respect copyright.PENANA53RJ8wo2Kx
7103Please respect copyright.PENANAmMkWO04XPm
7103Please respect copyright.PENANAsYI01OyoRR
Andi tak menjawab, hanya mengangguk lemah. Jawaban yang sebenarnya jauh dari kondisinya saat ini. Secara fisik, dia masih merasa kesakitan setelah semalam dihajar sekuriti komplek Isna. Wajahnya masih terlihat benjol-benjol, menyedihkan. Hatinyapun juga terasa sakit. Banyak yang membuatnya seperti itu, diantaranya yang paling besar adalah penyesalan, terutama kepada Cita.7103Please respect copyright.PENANA35VcvigkYd
7103Please respect copyright.PENANA6BXEU7UWTI
Semalam dia setengah sadar dibawa oleh sekuriti komplek kesini. Begitu dia sadar, dia sedang diperiksa oleh dokter, tak lama kemudian dia dimintai keterangan oleh polisi. Andi sama sekali tak menyangkal bahwa dirinya memukuli Isna. Dia hanya bilang penyebabnya adalah pertengkaran mereka tanpa merinci isi pertengkarannya.7103Please respect copyright.PENANAqFSodXjxUc
7103Please respect copyright.PENANALGuNDAEYz1
Setelah diperiksa dia dibawa masuk kedalam sel. Disitulah dia merenung, meningat kembali awal mulai semua bisa jadi seperti ini. Mulai dari prasangka buruknya kepada Cita, hingga jalan salah yang dia ambil. Juga keegoisannya selama ini, kengototannya menuduh Cita selingkuh, yang kemudian membawanya kepada perselingkuhan dengan Isna. Dan semalam, kata-kata Isna terus terngiang dikepala Andi, bahwa dia adalah seorang pecundang.7103Please respect copyright.PENANA4DQ7PreKuf
7103Please respect copyright.PENANA9FDx3auexu
Tentu saja harga dirinya sebagai seorang lelaki hancur disebut seperti itu oleh Isna. Apalagi Isna blak-blakan soal minyak yang diberikan kemarin bukanlah pelumas melainkan obat untuk memperbesar penis. Juga mengingat kata-kata Isna bahwa kalaupun benar Cita selingkuh, itu semua karena Andi yang mungkin tidak pernah bisa memuaskan Cita. Dia yang tadinya bersikeras menyangkal, mulai mengakui kalau dirinya memang pecundang.7103Please respect copyright.PENANAKQMjljovlA
7103Please respect copyright.PENANA848dx7ONst
7103Please respect copyright.PENANAU8sCNqHc8G
“Aku nggak tahu apa yang terjadi antara kamu sama Isna, tapi apa betul kamu melakukan pemukulan kepadanya?” tanya pak Bowo lagi.7103Please respect copyright.PENANAXO962XkgLe
7103Please respect copyright.PENANApLtrPrSPX5
7103Please respect copyright.PENANACcUvvKx71t
Dan kembali Andi hanya mengangguk.7103Please respect copyright.PENANAv6BlrJ8ycb
7103Please respect copyright.PENANABiIZcRl1k8
7103Please respect copyright.PENANAiETn0pDYwC
“Kenapa?”7103Please respect copyright.PENANAHHP5YWQuLb
7103Please respect copyright.PENANAhWwTuawt66
7103Please respect copyright.PENANAevYpUDk1rt
Andi tak langsung menjawab. Dia bingung untuk mengatakannya, sementara kepada polisi saja dia tidak menjelaskan semuanya. Pak Bowo dalam hatinya tertawa lebar melihat kondisi Andi. Dia bertanya seperti itu cuma sekedar sandiwara saja, karena memang dia tahu persis apa yang terjadi semalam dirumah Isna.7103Please respect copyright.PENANA0dojH8w7zM
7103Please respect copyright.PENANAG7eaepI6EV
7103Please respect copyright.PENANA4q9GkdWGji
“Yaudah kalau kamu masih belum mau cerita ke aku. Tapi inget Di, aku ini atasan kalian, aku bertanggung jawab atas kalian berdua, jadi aku berhak tahu apa yang terjadi. Aku harap lain kali kamu bisa ceritain semua ke aku, mengerti?”7103Please respect copyright.PENANAR5wMrFLkpI
7103Please respect copyright.PENANAmK3GMwd5MU
7103Please respect copyright.PENANA49WxIQGHGR
Lagi-lagi Andi hanya mengangguk. Melihat itu pak Bowo berdiri dan menghampiri Cita yang masih dipeluk Nada.7103Please respect copyright.PENANAlGIP6AEH8j
7103Please respect copyright.PENANAZQFVRP2qzW
7103Please respect copyright.PENANARcDQbFjPuK
“Mbak Cita ada yang mau dibicarain sama Andi? Kalau iya biar saya sama mbak Nada nunggu diluar aja. Mungkin kalau sama mbak Cita dia mau cerita” ucap pak Bowo.7103Please respect copyright.PENANAhIX42MZHXt
7103Please respect copyright.PENANA7qKGuqMZbM
7103Please respect copyright.PENANAJZ8jDWCZgm
Cita nampaknya ragu, karena kejadian semalam dia masih enggan bertemu dengan Andi. Kalau saja dia tidak diberitahu pak Bowo soal ini tadi, dia tidak akan menemui Andi hari ini. Tapi akhirnya Cita mengangguk. Melihat itu pak Bowo mengajak Nada menunggu diluar. Pak Bowo sebelumnya juga menghampiri petugas jaga untuk meminta waktu tambahan kalau saja Cita dan Andi membutuhkannya. Setelah itu barulah dia dan Nada keluar.7103Please respect copyright.PENANAHSld1b8fIb
7103Please respect copyright.PENANAU3Jr695qtp
Sepeninggal pak Bowo dan Nada, Cita dengan langkah ragu menghampiri Andi. Dia kemudian duduk dikursi yang tadi diduduki pak Bowo. Tahu Cita duduk didepannya, Andi hanya bisa menundukan kepalanya. Dia merasa sangat malu kepada istrinya itu. Dia merasa sangat bersalah dan sangat menyesal. Dia sudah menuduh Cita tanpa ada bukti nyata. Lalu dia yang justru terbukti melakukan apa yang dia tuduhkan kepada Cita. Dan sekarang, dia harus meringkuk dibalik jeruji besi gara-gara emosi dan kebodohannya.7103Please respect copyright.PENANATLSXTzaVuB
7103Please respect copyright.PENANAWiVFAjRUWx
7103Please respect copyright.PENANA6Ltzj4vwau
“Ada yang mau kamu jelasin?” tanya Cita dengan dingin.7103Please respect copyright.PENANA7ULuUhiQys
7103Please respect copyright.PENANADn65oqoLwh
7103Please respect copyright.PENANANgt5q0u1ZZ
Andi tak langsung menjawab. Dia masih dalam posisi seperti tadi. Duduk menunduk, tanpa berani menatap wajah Cita. Seandainya Andi mau menatap Cita, maka dia akan melihat raut wajah yang penuh dengan amarah dan kekecewaan. Amarah, sisa pertengakaran mereka semalam soal perselingkuhan Andi. Kecewa, karena selain soal perselingkuhan itu, Andi yang dia kenal baik dan lembut selama ini ternyata berbuat hal seperti ini hingga harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dipenjara. Meskipun dia sendiri pernah ditampar oleh Andi, tapi dia tak menyangka Andi bisa melakukan hal itu kepada orang lain.7103Please respect copyright.PENANA97EWnB6IXg
7103Please respect copyright.PENANA5l3KCziBxk
7103Please respect copyright.PENANAE96iay2idf
“Mukulin perempuan? Kamu tuh mikir apa sih mas? Kamu nggak inget istrimu ini perempuan? Kamu nggak inget ibu kamu itu perempuan juga? Bisa-bisanya kamu mukulin perempuan?” akhirnya amarah Cita terluapkan.7103Please respect copyright.PENANAXpUdnORDpb
7103Please respect copyright.PENANAksscSxvVSy
“Aa.. aku mau minta maaf…” ucap Andi. Suaranya agak parau.7103Please respect copyright.PENANA2FJfGYmiD9
7103Please respect copyright.PENANAujEwBbwumP
“Buat apa minta maaf???” potong Cita.7103Please respect copyright.PENANAooLnfrbui0
7103Please respect copyright.PENANA8i9mYyUbVH
7103Please respect copyright.PENANAW34DoCmR2x
Dia begitu emosi. Kalau semalam sudah mulai reda setelah menceritakan semuanya kepada Nada, juga sampai lelah dia menangis, hari ini emosinya pada Andi memuncak lagi. Tapi kemudian dia terdiam, membiarkan Andi untuk bicara.7103Please respect copyright.PENANAg5YOYO7e1G
7103Please respect copyright.PENANAFlLK8GgTrB
7103Please respect copyright.PENANA6K3R9LbcM8
“Aku mau minta maaf, untuk semuanya..”7103Please respect copyright.PENANA2bbEvAxzTK
7103Please respect copyright.PENANAO8KricsnV3
7103Please respect copyright.PENANAOVnQxkVGLQ
Tak ada sahutan dari Cita.7103Please respect copyright.PENANAKLCCM3q3ei
7103Please respect copyright.PENANAmH7GyK1QGB
7103Please respect copyright.PENANAs2khs7Wgoc
“Dari awal, soal tuduhan ke kamu kalau kamu selingkuh. Aku akuin, itu cuma prasangkaku saja, aku sama sekali nggak punya bukti. Semua berawal dari rasa tidak ingin kehilangan kamu, tapi semua itu justru membutakanku, membuatku sama sekali tidak bisa berprasangka baik sama kamu, bahkan, membuatku tidak bisa percaya lagi sama kamu” lanjut Andi.7103Please respect copyright.PENANAG5GFCaNxL5
7103Please respect copyright.PENANAfdAVOb1aCc
7103Please respect copyright.PENANAoquDTKh5Hy
Cita terdiam. Dia tahu Andi masih ingin melanjutkan ceritanya.7103Please respect copyright.PENANAAqUnufsE45
7103Please respect copyright.PENANAxtLAYFgckn
7103Please respect copyright.PENANAO5IM9p8wYR
“Sampai kejadian waktu kamu pergi sama Nada, Robi dan Salim. Disitu aku benar-benar yakin kalau kamu selingkuh. Dan akhirnya, hari itu juga, aku.. aku, selingkuh dengan Isna, sebagai balas dendam dari apa yang sudah kamu perbuat. Tapi kamu benar, aku tidak punya bukti apapun, bahkan aku yang melakukannya”7103Please respect copyright.PENANAeZvgjrsCwb
7103Please respect copyright.PENANAawUbSKAJ6y
7103Please respect copyright.PENANAaOx80ht9Jn
Cita masih terdiam. Mendengar pengakuan Andi, tentu saja membuatnya makin marah, apalagi apa yang dilakukan Andi adalah dengan dalih untuk membalas dendam untuk apa yang sudah dia lakukan, padahal dia sama sekali tidak melakukan itu. Dia sangat marah, tapi dia menahannya untuk tetap diam.7103Please respect copyright.PENANAwIGl1g5Q4t
7103Please respect copyright.PENANAcLgqXkTqlW
7103Please respect copyright.PENANAjQsJ5XAi8B
“Setelah kejadian itu, aku udah nggak mau nyentuh kamu lagi, karena aku pikir tubuhmu sudah kotor. Padahal, justru aku sendirilah yang kotor. Tapi aku sudah terlanjur dibutakan oleh rasa cemburuku, dan perselingkuhanku dengan Isna terus berlanjut”7103Please respect copyright.PENANABEk6xFSj5M
7103Please respect copyright.PENANALCOJwvscmr
7103Please respect copyright.PENANA5tsAHtNxIF
Makin emosi Cita mendengarnya, terlebih karena suaminya sendiri sudah menganggapnya kotor. Siapa yang tidak akan terluka hatinya saat pasangannya memberikan cap sehina itu kepada dirinya? Padahal setelah dia ditampar dan dipaksa selingkuh itu, dia sudah menuruti apapun yang diinginkan oleh Andi.7103Please respect copyright.PENANAB6RHhUR7KR
7103Please respect copyright.PENANAkfVnPr2xCS
7103Please respect copyright.PENANAvzTFFyyYjP
“Apa kamu mencintainya mas?” tanya Cita. Suaranya agak bergetar, antara menahan amarah dan ingin menangis.7103Please respect copyright.PENANAvKiQG3aMYq
7103Please respect copyright.PENANAM9YeQmweGK
7103Please respect copyright.PENANApuz7xuE8xe
Andi memberanikan diri untuk menatap Cita, tapi hanya sebentar, dia menunduk lagi.7103Please respect copyright.PENANANxNeBLqi0D
7103Please respect copyright.PENANAQEps9QCUvu
7103Please respect copyright.PENANADUVNif8jRJ
“Apa kamu mencintai Isna?” ulang Cita.7103Please respect copyright.PENANAe7vfkjS5oM
7103Please respect copyright.PENANAjz6u4Z4oDL
Andi menggeleng. “Aku tidak mencintainya. Aku hanya merasa nyaman bersamanya, waktu itu. Karena aku merasa, dia adalah pendengar yang baik dari semua keluhanku”7103Please respect copyright.PENANAQ7fM8uJSrb
7103Please respect copyright.PENANAmePCuBDr8u
“Lalu kenapa kamu tega melakukan itu kepadanya?”7103Please respect copyright.PENANAZunn6JqXtZ
7103Please respect copyright.PENANAiKZhlKxT7Z
“Ak.. aku.. aku marah sama dia, karena merasa semua ini adalah kesalahannya. Aku masih terlalu egois untuk mengakui bahwa akulah yang salah. Aku mencari kambing hitam, dan Isna adalah satu-satunya yang muncul dikepalaku. Jadi, semalam, setelah dari rumah Nada, aku kesana. Kami cekcok, dan akhirnya aku hilang kendali”7103Please respect copyright.PENANAmegeLQfkup
7103Please respect copyright.PENANAwZy3meFcOG
7103Please respect copyright.PENANArbvyB7h9os
Andi tak sepenuhnya jujur mengatakan apa yang membuat mereka cekcok. Memang benar, Andi menyalahkan Isna untuk masalah yang dia hadapi dengan Cita. Tapi sampai sekarangpun, Andi masih malu untuk menceritakan apa yang sebenarnya membuatnya sangat emosi hingga tega memukul Isna. Dia malu mengakui bahwa dia adalah pria lemah, pecundang sejati, seperti yang dibilang Isna semalam. Dia malu mengakuinya, bahkan kepada istrinya sendiri.7103Please respect copyright.PENANA3wq9zJzGfj
7103Please respect copyright.PENANAH7XpBpYnIx
7103Please respect copyright.PENANAmu6vz1VJ1k
“Kamu benar-benar membuat kami kecewa mas. Bukan cuma aku, tapi juga ibu, dan Putra” ucap Cita, kali ini dia sudah tak mampu menahan air matanya.7103Please respect copyright.PENANAKz6T5FivV6
7103Please respect copyright.PENANASqkwkWZHdf
“Maaf. Cuma itu yang bisa kubilang. Dari semalam aku berpikir, dan aku sadar bahwa akulah yang sebenarnya jadi sumber semua masalah ini. Aku tahu, mungkin kalian nggak akan pernah maafin aku. Aku sudah siap dengan semua resikonya” jawab Andi.7103Please respect copyright.PENANAoYL5WyxVIM
7103Please respect copyright.PENANAMOmys7CQvu
7103Please respect copyright.PENANALw26fAyJTj
Mereka kemudian saling diam untuk beberapa saat. Andi tak tahu lagi harus ngomong apa, karena yang ingin dia katakan pada Cita sudah dia sampaikan semuanya. Sementara itu Cita sebenarnya ingin mengeluarkan emosinya, memarahi Andi. Tapi dia sadar sedang dimana dia sekarang, dan dia tak ingin membuat keributan lain lagi ditempat ini, karena itulah dia memilih untuk tetap diam.7103Please respect copyright.PENANAP2vcQfsAZd
7103Please respect copyright.PENANAzLBXh00JEv
Cukup lama mereka cuma diam sampai seorang petugas menghampiri Cita. Dia memberikan kode kepada Cita bahwa waktu menjenguk Andi sudah selesai, bahkan sebenarnya sudah lewat, tapi karena permintaan dari pak Bowo tadi petugas itu sedikit memberikan tambahan waktu kepada Cita. Cita mengerti kode dari petugas itupun mengangguk.7103Please respect copyright.PENANA0Lo7Uuwg0r
7103Please respect copyright.PENANAEE2SubSMIR
7103Please respect copyright.PENANAgW4bV48KXD
“Yaudah, aku pulang dulu, jam jenguknya udah abis” ucap Cita sambil menyeka air matanya. Dia berdiri, diikuti oleh tatapan dari Andi.7103Please respect copyright.PENANAN16jj3as3G
7103Please respect copyright.PENANAN08XRKmaoh
“Cit..” panggil Andi waktu Cita baru saja berbalik akan melangkah keluar. Cita mengurungkan langkahnya, lalu berbalik lagi menatap Andi.7103Please respect copyright.PENANAmONNrK4eCZ
7103Please respect copyright.PENANAghH2YnEkEV
“Apa kamu mau memaafkanku?” tanya Andi.7103Please respect copyright.PENANAHSeTOLEPro
7103Please respect copyright.PENANAjVDaxZ6OWT
7103Please respect copyright.PENANAq7upNGqbrz
Cita terdiam. Dalam hati, dia masih belum bisa memaafkan apa yang sudah dilakukan oleh Andi. Tidak segampang itu. Dia butuh waktu untuk memikirkan segalanya.7103Please respect copyright.PENANAWXIHrrACvL
7103Please respect copyright.PENANAnRNBf0fGnM
7103Please respect copyright.PENANABWBRYX2mTC
“Aku nggak tahu mas”7103Please respect copyright.PENANA2kRRUW2GOH
7103Please respect copyright.PENANAPRb9ohwr9n
*7103Please respect copyright.PENANA5430FjxHCo
*7103Please respect copyright.PENANAV7UeMCu9mX
*7103Please respect copyright.PENANA768YnC26PT
*7103Please respect copyright.PENANA7BvhM0yUZo
7103Please respect copyright.PENANAtI1HVLSfi6
Dalam perjalanan pulang, mereka bertiga juga masih diam saja, sibuk dengan pikiran masing-masing. Pak Bowo memikirkan bagaimana langkah selanjutnya untuk mendapatkan Cita. Dia mulai menyusun strategi untuk bisa lebih dekat dengan Cita. Kali ini dia memutuskan, ingin menaklukan Cita berbeda dengan korban-korbannya terdahulu.7103Please respect copyright.PENANASwNEmmyyMn
7103Please respect copyright.PENANA0zEJNKHwNS
Dia merasa tak perlu memakai bantuan obat perangsang, seperti terakhir dia gunakan kepada Nada. Kondisi Cita yang sedang rapuh itu akan dia manfaatkan. Pak Bowo yakin, saat ini ada lobang besar menganga dihati Cita, dan dia akan berusaha untuk memasukinya perlahan. Dia sangat yakin, dengan pendekatan yang tepat nantinya Cita akan bisa jatuh kedalam pelukannya.7103Please respect copyright.PENANAe2rPCopykR
7103Please respect copyright.PENANAr2TObaOXKf
Cita sendiri juga terdiam. Dia memikirkan prahara yang menimpa rumah tangganya, sampai juga ke kasus yang dihadapi oleh Andi. Dia tak menyangka rumah tangganya akan mendapatkan cobaan seperti ini. Dan memang, dia merasa sangat pusing memikirkannya. Memikirkan bagaimana nanti nasib pernikahannya dengan Andi. Kalau saat ini mereka masih belum punya anak, mungkin akan lebih gampang menghadapi apa yang akan terjadi nanti. Tapi mereka sudah punya anak, dan itu yang menjadi pikiran Cita.7103Please respect copyright.PENANA7JgQA2vN8u
7103Please respect copyright.PENANA14vprYEhNZ
Apa aku harus bercerai dari mas Andi? Tapi bagaimana dengan anakku? Kasihan sekali kalau dia harus tumbuh tanpa mendapat kasih sayang yang utuh dari kedua orang tuanya. Tapi, aku juga berat untuk terus bersama mas Andi, setelah semua yang dia lakukan selama ini. Aku harus bagaimana? Batin Cita.7103Please respect copyright.PENANAQSOjPFmU4g
7103Please respect copyright.PENANAL0xPkdBbCt
Sesampainya dirumah Cita, setelah Cita dan Nada turun pak Bowo langsung pergi. Dia mengatakan tidak bisa mampir karena masih ada urusan lain. Selepas pak Bowo pergi Cita dan Nada langsung masuk kedalam rumah. Ibu mertua Cita menunggu didalam. Terlihat dia masih menangis, masih syok dengan apa yang terjadi, bahwa anaknya saat ini harus berada didalam penjara.7103Please respect copyright.PENANAFct2Obtvbm
7103Please respect copyright.PENANA7Km1q9SHcH
Begitu Cita dan Nada masuk langsung saja mereka diberondong bermacam pertanyaan oleh ibu mertua Cita. Cita lebih banyak diam, akhirnya Nada yang menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Tidak semua memang bisa dijawab oleh Nada, hanya sekedar apa yang dia lihat tadi saja waktu menjenguk Andi. Nada juga tak tahu perihal pembicaraan Andi dengan Cita.7103Please respect copyright.PENANAkfJIgwVYxH
7103Please respect copyright.PENANAIYJ7ZRrmwN
Hari itu Nada memutuskan untuk menginap dirumah ini. Dia merasa dirinya akan diperlukan bantuannya. Kondisi Cita dan ibu mertuanya saat ini mungkin akan membuat mereka tidak bisa melakukan pekerjaan rumah mereka, bahkan untuk mengurus anak Citapun mungkin juga akan sulit. Dia pamit sebentar untuk pulang mengambil baju ganti lalu kembali lagi kerumah ini.7103Please respect copyright.PENANAQNeMGpHyI4
7103Please respect copyright.PENANA0VjqaMKLzb
Saat Nada pulang, Cita berdiam diri didalam kamar. Bermacam perasaan berkecamuk didalam hatinya. Marah, sedih, kecewa, semua campur jadi satu. Tapi yang pasti dia benar-benar tak habis pikir, kenapa suaminya bisa berbuat seperti itu. Andi yang selama ini dia kenal bukanlah orang yang tadi dia lihat didalam penjara. Andi adalah pria yang baik dan santun. Dia tidak pernah terlibat keributan apapun, bahkan cenderung menghindari masalah. Itulah yang mungkin membuat Andi dimata orang lain menjadi pribadi yang agak tertutup dan kurang bergaul.7103Please respect copyright.PENANAmjDL4S5fX6
7103Please respect copyright.PENANAawCQ2nFbWo
Tapi apa yang dilakukan Andi kepada Isna benar-benar diluar perkiraan siapapun yang mengenalnya, bahkan termasuk Cita dan ibunya sendiri. Tak heran mereka berdua adalah orang yang paling syok mendengar berita ini. Terlebih bagi Cita, yang tadi sempat bicara dengan Andi. Pengakuan Andi membuatnya makin marah. Dia marah dengan keegoisan dan kebodohan Andi. Dia bingung, apa yang sudah merasuki akal dan pikiran suaminya itu sehingga bisa-bisanya berbuat seperti itu.7103Please respect copyright.PENANAtmDUo34cuF
7103Please respect copyright.PENANAIAXXmfynfM
*7103Please respect copyright.PENANAoTxFrkNvtD
*7103Please respect copyright.PENANAWRnpaeoKSF
*7103Please respect copyright.PENANAFyBytmCueo
*7103Please respect copyright.PENANAM8jfQNv5bA
7103Please respect copyright.PENANAiioatXECMl
Seminggu sudah Andi dipenjara, hari ini dia dipindahkan ke lapas. Sebelumnya dia memang berada di penjara dikantor polisi untuk bisa mendapat perawatan luka-lukanya akibat dihajar oleh satpam komplek Isna, juga dia masih dimintai keterangan oleh polisi. Kemarin dihari terakhirnya disana ibunya sempat datang menjenguk sendirian tanpa Cita. Dia menerima luapan amarah dari sang ibu yang sangat kecewa terharap apa yang dia lakukan.7103Please respect copyright.PENANALzcU7Affvs
7103Please respect copyright.PENANAFSxK0HXbDj
Melalui ibunya dia juga berpesan kepada Cita. Dia meminta maaf lagi atas semua yang terjadi terutama ketidak percayaannya dan juga prasangka-prasangka buruknya kepada Cita selama ini. Dia tahu Cita belum memaafkannya, karena jika sudah pasti Cita akan datang bersama dengan ibunya menjenguknya.7103Please respect copyright.PENANAJzO9ofvF3H
7103Please respect copyright.PENANAvrszlE8KI9
Selama berada didalam tahanan membuat Andi kembali merenungi semua kesalahannya. Dia yang tadinya menyalahkan Cita, Nada, bahkan sampai menyalahkan Isna, barulah sadar semua berpangkal pada dirinya sendiri. Bahkan semua yang diucapkan Isna termasuk saran yang diberikan kepadanya, itu bermula dari kengototannya bahwa Citalah yang bersalah.7103Please respect copyright.PENANAZNhuKBQ7do
7103Please respect copyright.PENANAQ6dP2hPJ8G
Termasuk juga perselingkuhan yang dia lakukan dengan Isna. Andi ingat, Isna sempat mempertanyakan apakah dia yakin Cita benar-benar selingkuh atau tidak, dan dia dengan yakin menjawab iya. Lalu Isna menawari, dan dia menerima. Jika saja saat itu dia menolak, maka semua ini tidak akan pernah terjadi. Tapi bagaimanapun juga semua sudah terjadi, dan yang tersisa tinggalah penyesalan.7103Please respect copyright.PENANAkMiP9hbj4s
7103Please respect copyright.PENANAV703O5e9HS
Selama ditahan di penjara polres Andi mendapatkan perlakuan yang baik. Para petugas bersikap cukup ramah kepadanya. Namun dia sudah mendengar, kalau di lapas semuanya berbeda. Dia cukup ngeri juga menghadapi hari ini. Terlebih kalau mengingat kasusnya, dipenjara karena menganiaya seorang wanita. Kalau sampai para tahanan yang lain tahu hal itu, dia sudah harus bersiap untuk menerima apa yang akan terjadi nanti, meskipun dia berharap tidak akan terjadi apa-apa kepadanya.7103Please respect copyright.PENANAe55JQHDmvl
7103Please respect copyright.PENANAL9cqfF1RcF
Andi teringat obrolannya dengan salah seorang polisi waktu dia masih ditahan dipolres, dan itulah yang membuatnya takut menghadapi hari ini.7103Please respect copyright.PENANANAcGp9seIl
7103Please respect copyright.PENANAnHcpjlcqhv
7103Please respect copyright.PENANAK4xhXHQKaM
“Besok kamu dipindah ke lapas” ucap polisi itu.7103Please respect copyright.PENANAAJDOeoYQTV
7103Please respect copyright.PENANA679ZckFs0k
“Iya pak, makasih”7103Please respect copyright.PENANAKFRpAXEyCb
7103Please respect copyright.PENANAsgWWtQc8qy
“Kamu siap-siap aja disana, mungkin kamu akan dapat sambutan dan perlakuan yang tidak enak”7103Please respect copyright.PENANAFMqbxJxMff
7103Please respect copyright.PENANAknDP0Rmtcq
“Maksudnya gimana pak?”7103Please respect copyright.PENANALqoLY3l9j0
7103Please respect copyright.PENANA0aZUP1YfFZ
“Disana itu beda mas, isinya para tahanan. Emang ada sih yang sebenernya orang baik, atau yang udah insaf dan jadi orang baik, tapi masih banyak juga yang masih punya jiwa kriminal. Apa lagi kalau mereka tahu apa kasusmu sampai bisa ditahan”7103Please respect copyright.PENANAkciMwVLI3y
7103Please respect copyright.PENANA85MZwpA5NG
“Hmm, emang kenapa dengan kasus saya pak?”7103Please respect copyright.PENANAbGf6ya4jLi
7103Please respect copyright.PENANASUA6vOfbGq
“Kamu masih belum ngerti juga? Kamu itu ditahan karena menganiaya perempuan. Orang-orang di lapas sana paling nggak suka sama orang yang ditahan karena kasus yang berhubungan dengan perempuan, seperti menganiaya atau memperkosa. Buat mereka apa yang kamu lakuin itu cemen, dan kamu bakal dianggap banci. Jadi, bisa aja disana kamu mendapatkan perlakuan yang benar-benar tidak enak”7103Please respect copyright.PENANAtJQOhsiNVz
7103Please respect copyright.PENANA8PwkN5YMay
7103Please respect copyright.PENANAxnIdZme1QI
Dapat informasi seperti itu tentu saja membuat Andi khawatir dan takut.7103Please respect copyright.PENANA7h18vkKM1w
7103Please respect copyright.PENANAon33FM8PtJ
7103Please respect copyright.PENANAWFwpoUsele
“Emang perlakuannya seperti apa pak?”7103Please respect copyright.PENANAAN5eISLcHu
7103Please respect copyright.PENANAEUviwBeZqx
“Aku juga nggak tahu pastinya kayak gimana, tapi denger-denger sih, dipukulin itu udah biasa. Terus disuruh-suruh kayak jongos juga. Dan kalau misalnya ada yang maniak disana, ya bisa sampai disodomi, katanya sih gitu”7103Please respect copyright.PENANAsyjEhHN1Ji
7103Please respect copyright.PENANAQZovNYNpFN
7103Please respect copyright.PENANArkyGoFGUJk
What? Disodomi? Kata-kata dari polisi itu sukses membuat Andi tidak bisa tidur semalaman. Kalau dipukuli atau disuruh-suruh, mungkin dia lebih siap menerimanya. Tapi disodomi?7103Please respect copyright.PENANAMNsFWt5sd0
7103Please respect copyright.PENANAtoo3qnc48r
*7103Please respect copyright.PENANApEhLGMIt48
*7103Please respect copyright.PENANAZ8lbZtl5pv
*7103Please respect copyright.PENANAY0xO0X2zZa
*7103Please respect copyright.PENANApkUIxI2HlO
7103Please respect copyright.PENANA5F342gQqmq
Sementara itu, selama seminggu ini pikiran Cita begitu kalut. Dia sampai memutuskan untuk mengambil cuti demi bisa menenangkan dirinya. Dan karena atasannya sudah mendengar tentang apa yang menimpa Andi, maka diapun memberikan ijin kepada Cita. Dikota kecil ini, kabar seperti itu memang bisa dengan cepat menyebar.7103Please respect copyright.PENANAtyIZE75qqt
7103Please respect copyright.PENANAtvWTO2flwL
Selama seminggu ini Cita hanya menghabiskan waktunya dirumah, tidak kemana-mana sama sekali. Beberapa kali teman kantornya datang menjenguk, memberikan dukungan dan semangat untuknya. Para tetangga juga beberapa kali ada yang datang, menyampaikan rasa simpatiknya kepada Cita. Pak Bowo pernah sekali datang, untuk menyampaikan perkembangan dari Andi. Sedangkan Nada juga beberapa kali datang bahkan pernah menginap dirumah Cita juga.7103Please respect copyright.PENANAZ2KbF00nGO
7103Please respect copyright.PENANAJKXJL0AinU
Meskipun mendapat dukungan dari teman-teman dan sahabatnya, tidak serta merta membuat Cita bisa melupakan masalahnya. Dia masih memikirkan bagaimana kelanjutan hubungan rumah tangganya dengan Andi. Setelah semua yang dilakukan Andi, memang sulit bagi Cita untuk memaafkannya.7103Please respect copyright.PENANAKQOWpwxkN6
7103Please respect copyright.PENANAyE96BCUb5E
Satu sisi, Cita tidak ingin lagi bersama Andi. Dia marah. Merasa dibohongi, dikhianati dan juga direndahkan. Tapi disisi lain, dia juga sulit untuk berpisah dengan Andi. Yang menjadi pikirannya saat ini adalah anak mereka. Jika saja mereka belum memiliki anak, mungkin akan lebih mudah untuk mengambil keputusan berpisah. Tapi karena sudah ada anak, Cita harus memikirkan soal anaknya juga.7103Please respect copyright.PENANAptak55eSrl
7103Please respect copyright.PENANAtGpSUyLyH8
Selama ini, Putra, anaknya, memang lebih dekat dengan sang nenek, ketimbang dengan orang tuanya. Karena Andi dan Cita sama-sama bekerja, maka selama ini Putra diasuh oleh neneknya. Hanya beberapa bulan setelah lahir saja lah, Cita selalu bersama dengan Putra. Setelah merasa Putra bisa ditinggal, dia kembali bekerja karena memang cuti melahirkan yang dia dapatkan sudah habis.7103Please respect copyright.PENANAMI9lfQSSpS
7103Please respect copyright.PENANAWPfvWFoXrw
Meskipun secara jam kerja, Cita lebih sedikit daripada Andi, tapi baru sekarang Cita merasa kalau waktunya dengan sang anak sangat kurang sekali. Dia memang masih memiliki waktu untuk bersama dengan anaknya, kadang dari ibu mertuanya dia juga tahu bagaimana perkembangan anaknya. Tapi kini Cita merasa ada yang kurang. Dia ingin sekali mengamati perkembangan putranya langsung, dan merawat sendiri putranya itu.7103Please respect copyright.PENANAMkjm8EgGjt
7103Please respect copyright.PENANAHU4IstgZBg
Ditambah lagi, setelah dirinya terkenal, dia jadi sering keluar untuk melakukan pemotretan, meskipun itu hanya kerumah Nada atau ke salon Robi. Paling jauh, waktu dirinya diajak keluar kota oleh Salim yang saat itu bersama dengan Robi dan Nada juga. Tapi itu cukup membuat waktunya untuk bersama anaknya jadi makin berkurang. Dia sempat terpikir untuk keluar dari pekerjaannya, dan dia sempat curhatkan ini ke Nada.7103Please respect copyright.PENANASQwPB6FHUh
7103Please respect copyright.PENANA3ks0VJfNbA
7103Please respect copyright.PENANAiTPg3yzDx9
“Apa sebaiknya aku keluar dari kerjaan aja ya mbak?”7103Please respect copyright.PENANASMuJPmlV8o
7103Please respect copyright.PENANAsh9FNUWdpC
“Lho emang kenapa Cit?”7103Please respect copyright.PENANAPMIm3nr6IF
7103Please respect copyright.PENANAKG2wVdopIe
“Biar aku punya lebih banyak waktu dengan Putra. Kasihan dia mbak, selama ini lebih sering sama neneknya. Sementara papa mamanya sibuk kerja. Udah gitu, aku kan jadi makin kurang waktunya setelah sering pemotretan”7103Please respect copyright.PENANAfoIr10WPT4
7103Please respect copyright.PENANA1gLZaI08oX
“Hmm, ya itu sih terserah sama kamu Cit. tapi kamu juga harus mikirin mateng-mateng lho, jangan sampai menyesal setelah ambil keputusan”7103Please respect copyright.PENANAzmX9bFaGcG
7103Please respect copyright.PENANAg21AeFX2lg
“Maksudnya mbak?”7103Please respect copyright.PENANA3DO2LZ7Uyu
7103Please respect copyright.PENANAoL5GhW4O5n
“Gini. Kamu kan PNS, apa nggak sayang kamu lepasin kerjaan kamu itu? Terus, maaf, ini kalau lho ya, semoga aja sih nggak. Kalau nantinya kamu memutuskan untuk berpisah sama mas Andi, terus kamu berhenti kerja juga, gimana kamu mau menafkahi Putra? Apa cukup dari hasil endorse?”7103Please respect copyright.PENANA6QLuBeN1rq
7103Please respect copyright.PENANAqVjZcGLYgx
7103Please respect copyright.PENANATccO3K6Zh6
Cita terdiam mendengarkan jawaban Nada. Memang benar yang dikatakan Nada. Posisinya saat ini sebagai PNS memang rasanya sayang untuk dilepaskan. Apalagi kalau melihat jaman sekarang betapa sulitnya mencari pekerjaan. Ditambah lagi begitu banyak orang berlomba-lomba untuk menjadi PNS, bahkan ada yang berani keluar uang sampai mungkin ratusan juta untuk itu.7103Please respect copyright.PENANA5u8YZNmQL4
7103Please respect copyright.PENANASjTc2SdxWW
Lalu soal kemungkinan nantinya Cita mengambil keputusan untuk berpisah dengan Andi. Kemungkinan besar hak asuh Putra bisa jatuh ketangannya, dan itu memang yang dia harapkan. Tapi kalau dia sudah tidak punya pekerjaan, bagaimana dia bisa menghidupi anaknya? Mungkin penghasilan dari endorse yang selama ini dia terima bisa saja cukup, tapi siapa yang menjamin dia akan selamanya mendapatkan banyak job? Pekerjaan itu memang menjanjikan, tapi tidak ada yang bisa menjamin. Bisa saja suatu saat ada orang lain yang lebih terkenal dari dia, lalu mereka yang selama ini mengendorsenya beralih ke orang lain.7103Please respect copyright.PENANA3f9e4fhtTr
7103Please respect copyright.PENANAEmUniTrEDY
7103Please respect copyright.PENANAHsamlk4K2S
“Maaf lho Cit kalau ucapanku tadi menyinggung, itu cuma kalau aja lho. Aku sih berharap nggak sampai terjadi seperti itu” ucap Nada yang merasa tak enak karena Cita jadi melamun setelah mendengar ucapannya tadi.7103Please respect copyright.PENANA0nDTueQAXi
7103Please respect copyright.PENANAIOIRhggydD
“Iya mbak aku ngerti kok, nggak papa. Dan aku pikir, kata-kata mbak Nada emang ada benernya juga. Terus, aku harus gimana mbak? Aku bingung” ucap Cita.7103Please respect copyright.PENANA8XI11Ebtd8
7103Please respect copyright.PENANA1oNHzSKRZv
“Aku nggak bisa memberi banyak masukan Cit, karena aku nggak pernah ngerasain apa yang kamu rasain. Pokoknya, apapun keputusan yang kamu ambil, aku sebagai sahabat akan mendukungnya. Semoga keputusan yang kamu ambil adalah yang terbaik untuk semuanya” jawab Nada, tersenyum memeluk Cita.7103Please respect copyright.PENANARPxY8UmwX6
7103Please respect copyright.PENANAVJ446umwav
7103Please respect copyright.PENANAsFTIGVPLeB
Citapun mengangguk. Memang semua keputusan ada ditangannya. Apapun kata orang, pada akhirnya dialah yang akan mengambil keputusan itu. Dan dia juga memaklumi kenapa Nada tidak bisa memberikan banyak saran kepadanya. Dia berpikir, mungkin Nada juga takut kalau nantinya malah memberikan saran yang salah dan justru akan disesali di kemudian hari. Tapi dia bersyukur, karena Nada menjamin akan selalu mendukung keputusannya, apapun itu. Paling tidak, ada 1 orang yang sudah pasti berada dipihaknya. Yang lain, Cita belum tahu, tapi dukungan dari Nada sudah terasa cukup baginya.7103Please respect copyright.PENANAujOSMReAoB
7103Please respect copyright.PENANAKZE6IQSVgz
Malam minggu ini, Cita sebenarnya berharap Nada akan datang lagi kerumahnya dan menginap disini. Tapi tadi Nada sudah sempat mengabarinya kalau tidak bisa datang karena ada urusan. Cita agak kecewa juga sebenarnya, karena dia ingin malam ini ada teman yang sekedar jadi teman ngobrolnya. Sebenarnya ada ibu mertuanya, tapi dia masih belum bisa cerita selugas waktu dia cerita dengan Nada. Tapi Cita coba untuk memaklumi Nada yang ada urusan lain. Dia tak tahu apa urusan Nada. Seandainya Cita tahu, mungkin pikirannya kepada sahabatnya itu akan segera berubah. Bukan cuma ke Nada, tapi juga ke orang lain, pak Bowo.7103Please respect copyright.PENANAbVzVp9lPFu
7103Please respect copyright.PENANA2mw5BJDasr
*7103Please respect copyright.PENANAMHF63Juzsp
*7103Please respect copyright.PENANA3Ni8Roj0Uy
*7103Please respect copyright.PENANAE9ChP0jM3q
*7103Please respect copyright.PENANAzhdB3i6B2N
7103Please respect copyright.PENANAT2ldMNhVGG
Dan disinilah Nada berada sekarang, dirumah pak Bowo. Sebelumnya, Nada memang sempat punya niat untuk malam ini menginap lagi dirumah Cita, karena suaminya tidak pulang lagi minggu ini. Tapi keinginannya terpaksa batal karena tiba-tiba pak Bowo menghubungi dan memintanya untuk datang kerumahnya. Nada sudah tahu apa yang diinginkan pak Bowo, dan Nada juga tahu dia tidak bisa menolaknya.7103Please respect copyright.PENANAAjCXRw9dda
7103Please respect copyright.PENANAn9DJXyaD9T
Nada sempat terpikir untuk menanyakan soal Cita kepada pak Bowo, meskipun dia sudah yakin kalau pak Bowo memang punya niat tersembunyi pada Cita. Dia punya banyak pertanyaan kepada pak Bowo. Termasuk apakah sebenarnya pak Bowo sudah tahu kalau dia dan Cita bersahabat. Lalu apa tujuan pak Bowo menjebaknya, apakah murni untuk mendapatkan dirinya, atau dari awal pak Bowo hanya menjadikan Nada sebagai batu loncatan agar nantinya bisa mendapatkan Cita.7103Please respect copyright.PENANAFIv1b0ZyCI
7103Please respect copyright.PENANAr1daTsfrTX
Begitu Nada masuk kerumah pak Bowo, lelaki itu terlihat santai menyiapkan kameranya. Nada jadi bingung, tumben lelaki ini terlihat tidak terlalu antusias dengan kedatangannya. Padahal biasanya kalau dia datang, paling tidak pak Bowo akan memeluk dan menciumnya. Kali ini tidak. Pak Bowo malah mempersilahkan Nada untuk duduk menunggu.7103Please respect copyright.PENANALQkhFJRnTV
7103Please respect copyright.PENANALy82sa6RWY
7103Please respect copyright.PENANApRUoRPvzEx
“Emang mau pemotretan pak?” tanya Nada melihat pak Bowo sibuk dengan kameranya.7103Please respect copyright.PENANAk5zHuimNnM
7103Please respect copyright.PENANAoXwaUjoGKH
“Iya” jawab pak Bowo singkat.7103Please respect copyright.PENANA9iC0b5z2HN
7103Please respect copyright.PENANAA9Qlt63tH9
“Ooh, sama siapa?”7103Please respect copyright.PENANAZUrb2MCAiE
7103Please respect copyright.PENANAItipgooBAe
“Ya sama kamu lah”7103Please respect copyright.PENANA5hhQxuqavU
7103Please respect copyright.PENANAHpfg0JdHXY
“Lho, kok tadi nggak bilang? Aku nggak bawa baju lagi lho pak selain ini”7103Please respect copyright.PENANACD1tCieMyA
7103Please respect copyright.PENANAmaA2uIbSWB
“Hehe, emang siapa yang mau motret kamu pakai baju?”7103Please respect copyright.PENANAqCSeEf96E8
7103Please respect copyright.PENANAgKkSpsUY0L
“Loh, jadi? Ah pak, jangan macem-macem lah, katanya nggak akan lagi motret atau videoin aku?”7103Please respect copyright.PENANA1NH8Tpu6Qy
7103Please respect copyright.PENANAtGq9Mt5WBe
“Sekali ini aja Nad, ini yang terakhir lah. Abis ini nggak ada acara foto-foto lagi, kecuali kamu yang kepengen”7103Please respect copyright.PENANAKA7THmmmTB
7103Please respect copyright.PENANAniPD4f9h44
“Duh pak jangan lah pak”7103Please respect copyright.PENANAh5OdsP7P6Z
7103Please respect copyright.PENANAWCXZizjZ5P
“Kenapa? Kamu masih takut foto-fotomu kesebar?”7103Please respect copyright.PENANAJ7rqKTSisH
7103Please respect copyright.PENANA1Sg33Uvz0h
“Ya iyalah, siapa juga yang nggak takut foto telanjangnya kesebar?”7103Please respect copyright.PENANAzXzbeLjktd
7103Please respect copyright.PENANAgGu4RUFyBp
“Hahaha udah santai aja, ini semua cuma file pribadiku kok. Dan selama ini kan kamu juga udah nurut, jadi nggak perlu takut fotomu kesebar”7103Please respect copyright.PENANA8PmOQ8V8zM
7103Please respect copyright.PENANAyrNKxZc6Uy
“Yaa tapi kan pak…”7103Please respect copyright.PENANA4i8kcKzdl8
7103Please respect copyright.PENANAqomzOpmUP0
“Udah udah, nggak usah ngebantah” ucap pak Bowo, lalu dia berdiri dan menuju ke pintu rumah untuk kemudian menguncinya dari dalam.7103Please respect copyright.PENANAIAGWywNiyM
7103Please respect copyright.PENANAJrofc9S1md
“Cuma kita berdua disini, nggak akan ada yang tahu. Gina juga nggak akan buka mulut, kamu tahu kan alasannya?” ucap pak Bowo.7103Please respect copyright.PENANAomUl3cllAe
7103Please respect copyright.PENANAM6vWmp2z5j
7103Please respect copyright.PENANAQPB79WgRNv
Nada hanya mendesah pasrah, tak ada gunanya lagi mendebat lelaki itu, karena ujung-ujungnya dia juga yang akan kalah, tidak ada kekuatan untuk melawan keinginan lelaki yang sudah beberapa kali menikmati tubuhnya itu.7103Please respect copyright.PENANAgBPOmmn4PY
7103Please respect copyright.PENANAS0hpjkEXpI
7103Please respect copyright.PENANAQspmdv1tkn
“Nah sekarang kamu siap-siap disana Nad” ucap pak Bowo memberikan perintah.7103Please respect copyright.PENANAHIGemmGtnK
7103Please respect copyright.PENANAVNmQJSXaur
7103Please respect copyright.PENANA2suvfebYVc
Nada hanya menurut mengikuti perintah pak Bowo. Dia berdiri dan berjalan menuju kursi, yang dulu menjadi tempat pak Bowo pertama kali menaklukannya. Disana Nada hanya duduk saja, memperhatikan pak Bowo yang senyum-senyum melihatnya.7103Please respect copyright.PENANAsaeGNsInK5
7103Please respect copyright.PENANAkCnjOf9P4u
7103Please respect copyright.PENANANJcL6vHhn4
“Kita mulai ya” ucap pak Bowo.7103Please respect copyright.PENANAX2zewATyhJ
7103Please respect copyright.PENANAtJwNFiqOSy
7103Please respect copyright.PENANArE3KBHeDW9
Kemudian yang terdengar hanyalah suara kamera yang memotret Nada, sambil sesekali pak Bowo memberi instruksi pada Nada untuk melakukan beberapa pose. Semua dilakukan masih dengan Nada memakai pakaian lengkapnya. Awalnya Nada yang terpaksa, akhirnya mulai bisa enjoy dan menganggap ini hanyalah pemotretan biasa seperti yang sudah sering dia lakukan.7103Please respect copyright.PENANAMBIJEkdHLx
7103Please respect copyright.PENANAewKnkKyZCd
7103Please respect copyright.PENANAZ17s7xwxCM
“Nah sekarang kamu buka jaket kamu Nad, pelan-pelan aja ya, sambil pose yang sensual” ucap pak Bowo memberi perintah.7103Please respect copyright.PENANAw6TgdyuGd2
7103Please respect copyright.PENANADTqovF9pcH
7103Please respect copyright.PENANAsuFacXxinH
Nada menurutinya. Dia buka resleting jaketnya perlahan sekali, sambil melakukan beberapa pose. Kadang dia menatap kearah kamera, kadang menatap kearah lain. Pak Bowo jadi senang karena Nada tak terlalu sulit diarahkan untuk berpose.7103Please respect copyright.PENANAxaWLdL6dmm
7103Please respect copyright.PENANAM1U57RksSQ
Nada terus melakukan melucuti jaketnya sendiri dengan sangat perlahan. Begitu resleting terbuka sepenuhnya, dia membukanya dengan gerakan yang sangat pelan. Sampai akhirnya jaket itu terbuka dan terlepas dari tubuhnya, yang masih ditutup oleh kaos ketat lengan pendek. Tanpa perlu diperintah, Nada melakukan beberapa pose yang jarang sekali dia lakukan. Dia kadang menyorongkan dadanya kedepan, dengan gestur wajah seolah ingin mencium, kadang berpose layaknya gadis polos.7103Please respect copyright.PENANATY2GhFgULf
7103Please respect copyright.PENANAavDRKNexOJ
7103Please respect copyright.PENANA82hZr28N96
“Buka kaosnya sayang” pinta pak Bowo. “Eits, jilbabnya biarin aja nggak usah dibuka, kaosmu aja yang dilepas” cegah pak Bowo waktu Nada mau melepaskan jilbabnya.7103Please respect copyright.PENANA9RCJUwxNBB
7103Please respect copyright.PENANAPtlFNpokFK
“Lho masak nggak dilepas pak? Susah dong buka kaosnya” protes Nada.7103Please respect copyright.PENANAEL0hU4QWwK
7103Please respect copyright.PENANAYpC8J7mT7x
“Udah nurut aja, pokoknya aku mau kamu tetep pakai jilbabnya” ucap pak Bowo.7103Please respect copyright.PENANAN9X88AO1Ds
7103Please respect copyright.PENANAxD6ewAGF3e
7103Please respect copyright.PENANACBGHiXkg9K
Nada mengalah, karena pak Bowo sudah inginnya seperti itu, tak bisa dia melawannya. Dia memang agak kesulitan melepas kaos ketatnya tanpa melepas jilbabnya. Akibatnya cukup lama kaosnya tertahan dikepalanya karena dia harus mengkondisikan agar jilbabnya tidak ikut terlepas. Hal ini dimanfaatkan untuk memotret payudara Nada yang masih tertutup bh warna hitamnya.7103Please respect copyright.PENANAi6H1HkXcQW
7103Please respect copyright.PENANAR0kcGfquYh
Akhirnya Nada berhasil melepas kaosnya. Dia kembali merapikan jilbabnya. Lalu dengan arahan dari pak Bowo, dia kembali melakukan pose yang lebih sensual dari tadi. Terlihat wajah Nada agak sedikit merona. Kali ini, bukan seperti dulu saat foto telanjang bersama Gina. Dulu wajah Nada memerah karena pengaruh dari obat perangsang yang diberikan oleh pak Bowo. Kali ini dia merona karena merasa malu.7103Please respect copyright.PENANAVHqtc35XU1
7103Please respect copyright.PENANAVRAXh84xrs
Meskipun sudah berkali-kali pak Bowo melihat tubuh telanjangnya, tapi kali ini kasusnya beda. Bukan sekedar dinikmati, tapi juga diabadikan. Ini menjadi momen pertama kalinya Nada difoto seperti ini dalam kondisi sadar sepenuhnya, bukan karena bantuan obat perangsang.7103Please respect copyright.PENANAoLGc8RGLv0
7103Please respect copyright.PENANAtP7wUALHDc
7103Please respect copyright.PENANAHLcCFVzHvN
“Sekarang kamu berdiri, balik badan terus lepasin celana panjang kamu. Yang lambat ya, kayak tadi” perintah pak Bowo.7103Please respect copyright.PENANAnv6OBAoHnM
7103Please respect copyright.PENANA8pvYRzxlUb
7103Please respect copyright.PENANAhBmFZCK5WO
Nada kembali menurutinya. Dia kemudian berbalik membelakangi pak Bowo. Perlahan dia lepaskan celana panjangnya. Dia tahu pose seperti apa yang diinginkan oleh pak Bowo, sehingga dia menunggingkan pantatnya kebelakang.7103Please respect copyright.PENANArJrhjMvdDh
7103Please respect copyright.PENANAWpL5Kl2hKc
Perlahan-lahan celana panjang Nada itu turun meninggalkan pinggang dan pantatnya, hingga terlihatlah celana dalam hitam Nada yang modelnya sangat seksi.7103Please respect copyright.PENANA55UnDZzciA
7103Please respect copyright.PENANAPQ1qTTPRzz
Bagian celana dalam itu seperti seutas tali yang hanya menutupi belahan dan lubang anusnya saja, sehingga bongkahan pantatnya yang putih dan montok itu terpampang bebas, menjadi santapan lezat bagi kamera pak Bowo yang terus memotretnya. Untuk beberapa saat, Nada masih menungging. Kadang dia buka kakinya agar sedikit terlihat belahan pantatnya. Kadang dia juga menatap kebelakang kearah kamera, memberikan senyuman yang sungguh nakal.7103Please respect copyright.PENANANZtAErDIB4
7103Please respect copyright.PENANA1FGP8V5Md1
Wajah Nada makin merona. Dadanya makin kencang berdebar. Rasa malunya makin besar, tapi itu justru menimbulkan sesuatu dalam dirinya. Seperti ada sensasi aneh yang baru kali ini dia rasakan. Dia mulai menikmati sensasi baru itu, dan tak sadar dia menunggu apa perintah pak Bowo selanjutnya.7103Please respect copyright.PENANAm8ZbD0URNg
7103Please respect copyright.PENANAWi0eWI4zdl
7103Please respect copyright.PENANAig2aUwYgVI
“Balik badan Nad, duduk lagi” perintah pak Bowo.7103Please respect copyright.PENANAbsIyR1CnBy
7103Please respect copyright.PENANAvCARwPQlfD
7103Please respect copyright.PENANAhPStbxdlBQ
Tanpa banyak kata Nada melakukan perintah itu. Dia kembali duduk, kali ini dia tanpa diperintah langsung berpose. Pertama-tama, dia berpose seolah malu-malu. Wajahnya terlihat makin menggemaskan dengan pose itu. Lalu pak Bowo mulai menyuruhnya untuk berpose nakal, hingga Nada disuruh untuk berpose sangat vulgar dengan membuka lebar kedua kakinya. Makin nakal dan vulgar dia berpose, debaran dadanya makin terasa kencang. Bahkan beberapa kali dia merasakan vaginanya berdenyut.7103Please respect copyright.PENANAqiFKysPAjI
7103Please respect copyright.PENANAgIyfTBBOmB
Belum cukup sampai disitu, pak Bowo kemudian menyuruh Nada untuk membuka bhnya. Kembali dengan gerakan yang sangat perlahan, Nada melakukannya. Pak Bowo tak lepas sedetikpun untuk mengambil foto Nada. Hingga akhirnya bh Nada terlepas, dia lalu menutupi sepasang payudara ranumnya dengan kedua tangannya, dan wajahnya terlihat malu-malu makin merona merah.7103Please respect copyright.PENANAR7NIJIf18d
7103Please respect copyright.PENANAKS2vx2Nt0h
Kembali dia disuruh berpose macam-macam oleh pak Bowo, dan dia menurutinya begitu saja. Sudah berbagai pose dia lakukan, dari yang menutupi payudaranya hingga membiarkannya terbuka bebas, bahkan ada pose dimana dia meremas kedua payudaranya sambil ekspresi wajahnya dibuat begitu sensual, menggigit bibir bawahnya seperti orang yang menahan birahinya.7103Please respect copyright.PENANAGcCgsnUhDF
7103Please respect copyright.PENANAVv5rkjLZYh
7103Please respect copyright.PENANA3vOa2xrp99
“Celana dalam kamu sayang, lepas” perintah pak Bowo.7103Please respect copyright.PENANAHS6OVFi8y0
7103Please respect copyright.PENANACE7Q3LHV4U
7103Please respect copyright.PENANATQDQrT7haV
Masih dalam posisi duduk, Nada menarik turun celana dalamnya. Setiap momen diabadikan oleh pak Bowo, tidak ada yang terlewat. Hingga akhirnya celana dalam itu benar-benar telepas, Nada kembali melakukan posenya. Sama seperti tadi, diawali dengan wajah yang malu-malu sambil menutup bagian dada dan selangkangannya dengan kedua tangan, hingga dia membuka lebar kedua kakinya yang memperlihatkan belahan vaginanya yang sudah dicukur bersih, sesuai permintaan pak Bowo.7103Please respect copyright.PENANAekSBTwz2Qr
7103Please respect copyright.PENANAvd2purAVaU
Makin lama pak Bowo makin mendekat, dan meminta Nada untuk membuka bibir vagina dengan tangannya sendiri. Begitu bibir vagina Nada terbuka, pak Bowo memfotonya. Dia tersenyum, karena melihat vagina Nada sudah mulai basah, tanpa dia sentuh sama sekali. Nada sendiri makin tak karuan menahan sensasi barunya itu. Dia sendiri juga merasakan vaginanya sudah mulai basah, dan juga gatal.7103Please respect copyright.PENANAh2UPK7HAbz
7103Please respect copyright.PENANAboBzrdzBc6
7103Please respect copyright.PENANAyvlY9OOkkf
“Sssshhhh paaakkk…”7103Please respect copyright.PENANAawEzjocxg3
7103Please respect copyright.PENANAFel36TvkaI
7103Please respect copyright.PENANAMp0l3uxRZA
Nada mendesah pelan saat kamera pak Bowo sudah sangat dekat dengan vaginanya, mengambil foto close up vagina yang terbuka itu. Pak Bowo hanya meliriknya sebentar sambil tersenyum, lalu kembali memfotonya. Tubuh Nada beberapa kali bergetar menahan sensasi barunya itu, dimana dia sudah terangsang padahal pak Bowo belum menyentuhnya. Dan ini juga bukan karena obat perangsang, karena pak Bowo tidak memberikan apapun padanya sejak datang kesini tadi.7103Please respect copyright.PENANA6qufP9k65e
7103Please respect copyright.PENANAxkbxD0pNR7
Gila, kenapa aku jadi horny gini. Aku nggak dikasih apa-apa lho, pak Bowo juga belum nyentuh aku sama sekali. Tapi kenapa rasanya bisa kayak gini? Apa karena aku menyukai hal ini? Ini pertama kalinya aku difoto seperti ini, dan gila, rasanya, ah susah dijelaskan. Batin Nada.7103Please respect copyright.PENANAag5TfJzpWA
7103Please respect copyright.PENANAyCJkUHh5We
Pak Bowo perlahan menjauh lagi, mengambil foto seluruh badan Nada yang saat ini posisinya duduk menyender disofa, dengan kedua kaki mengangkang lebar, dan kedua tangannya berada divaginanya untuk membuka bibir vaginanya. Pemandangan yang sungguh erotis, dimana seorang wanita berpose sedemikian menantang tanpa sehelai benangpun kecuali jilbab yang sudah disingkap untuk memperlihatkan buah dadanya.7103Please respect copyright.PENANANtdN8XpoNc
7103Please respect copyright.PENANAqxbY0qbuZx
7103Please respect copyright.PENANAXgk4dJyvR7
“Gimana rasanya sayang? Kamu suka?” tanya pak Bowo ketika menyudahi acara foto telanjang itu dan meletakan kameranya.7103Please respect copyright.PENANA3KS8qttBNg
7103Please respect copyright.PENANAXe7Moe8vWg
7103Please respect copyright.PENANAC2I4ZHnbUt
Nada tidak menjawab, hanya mengangguk lemah, dan menatap pak Bowo dengan pandangan sayu dimatanya. Pak Bowo tersenyum. Dia tahu Nada sudah terangsang. Diapun menghampiri Nada, berdiri tepat didepannya dan beracak pinggang.7103Please respect copyright.PENANAHZhq9uWSFE
7103Please respect copyright.PENANA2Ydw8TkEN2
7103Please respect copyright.PENANAtonrZhkQMa
“Kamu nggak kepengen lepasin celanaku Nad? Kontolku tersiksa, udah ngaceng lihat kamu telanjang” ucap pak Bowo.7103Please respect copyright.PENANAdze373rvsk
7103Please respect copyright.PENANANIyMbBe2rv
7103Please respect copyright.PENANAlXgQu3ejyv
Ucapan pak Bowo itu adalah pertanyaan, tapi bagi Nada yang sudah terangsang, ucapan itu seperti perintah. Dengan buru-buru Nada melepaskan celana pak Bowo, menarik turun sekaligus dengan celana dalamnya, hingga mengacunglah penis pak Bowo yang memang sudah mengeras. Nada tak langsung memegang penis itu, memandanginya sesaat, lalu menatap pak Bowo. Tatapan sayu Nada seolah sedang meminta ijin untuk menyentuh penis besar itu. Dan pak Bowopun menjawab dengan anggukan.7103Please respect copyright.PENANAkObdxbevGU
7103Please respect copyright.PENANA8glTn6qv3E
7103Please respect copyright.PENANAMnUSbTuwgh
“Oouhhh slurrpp aahhh… mpphhh aahhh sluurrpphh…”7103Please respect copyright.PENANA4ZhCi3jQ0c
7103Please respect copyright.PENANAHk7Olagla0
7103Please respect copyright.PENANAYeo91Fu957
Nada langsung menggenggam penis itu lalu mulai menjilati dan mengulumnya. Nada terlihat begitu bernafsu mengulum penis pak Bowo. Dia melakukannya seperti tanpa ada paksaan sama sekali. Tidak terlihat dia tertekan oleh pak Bowo, semua dilakukan atas keinginannya sendiri. Dia tak habis pikir, kenapa bisa sampai hilang kendali seperti ini, padahal permainan baru saja dimulai, padahal biasanya pak Bowo dulu yang menyentuhnya, pak Bowo dulu yang merangsangnya, hingga dia melakukan itu. Kali ini, dia duluan yang memulai.7103Please respect copyright.PENANA026VuW83Kd
7103Please respect copyright.PENANAIOeFiV2XP5
Kenapa aku jadi gini? Dia bahkan belum menyentuhku, tapi aku, aku pengen sekali menyentuhnya. Aku pengen, aku pengen kontol ini. Aah maafkan aku pa, tapi kali ini aku nggak sanggup menahannya. Batin Nada sambil sesaat teringat suaminya, tapi kemudian dia kembali dikuasai oleh nafsunya.7103Please respect copyright.PENANAtWPIYzlRJe
7103Please respect copyright.PENANAod3zlPtSCM
Pak Bowo sendiri juga kaget dengan reaksi Nada ini. Tadinya dia memang berencana untuk mengajak Nada foto telanjang untuk membuatnya sedikit terangsang, lalu dia akan mencumbunya seperti biasa. Tapi belum apa-apa, Nada malah sudah seperti ini. Pak Bowo tersenyum puas, dan dia begitu yakin kalau Nada sudah benar-benar jatuh kedalam genggamannya.7103Please respect copyright.PENANAtbWC3Rpmte
7103Please respect copyright.PENANAzP2b0cj0dW
7103Please respect copyright.PENANAYeqxRqHg4N
“Eemmp sluurpphh aahh hemmphh…”7103Please respect copyright.PENANA10cgRXsymn
7103Please respect copyright.PENANAJGlur8081h
7103Please respect copyright.PENANAgEBaSIrGJN
Nada masih begitu bernafsu mengulum penis pak Bowo. Bagian kepalanya dia masukan kemulutnya, dia emut, dia hisap dan dia jilat. Sementara itu tangannya mengocok batang penis pak Bowo. Pak Bowo sendiri senang bukan main dengan pelayanan dari Nada ini. Sebelumnya Nada melakukan seperti ini waktu pertama kali dia jebak, waktu itu menggunakan obat perangsang. Tapi kali ini, tanpa obat perangsang, membuat rasanya nikmat yang diterima pak Bowo justru makin nikmat.7103Please respect copyright.PENANAhrFr3A4FrP
7103Please respect copyright.PENANALt1J2kfqae
Cukup lama Nada mengulum penis pak Bowo, bukan hanya kepalanya saja, tapi batangnya juga tak luput dari jilatannya, hingga membuat penis besar itu terlihat basah. Nada menatap sayu pak Bowo, seperti memohon agar lelaki itu segera menyetubuhinya. Tapi pak Bowo tak mau buru-buru. Dia masih ingin melihat, sebinal apa Nada hari ini.7103Please respect copyright.PENANA0MDGJ3Ax1k
7103Please respect copyright.PENANALfUP04kVaB
7103Please respect copyright.PENANATDHqn9HoHu
“Aauuhh paakkk…”7103Please respect copyright.PENANALhu8qKsbmu
7103Please respect copyright.PENANALFTmtMbnIX
7103Please respect copyright.PENANASeMPRcKdNp
Nada sedikit memekik saat pak Bowo mendorongnya hingga setengah rebahan, dengan punggung dan kepalanya menempel disandaran sofa. Pak Bowo langsung berjongkok, dan kini Nada membuka lebar kedua kakinya. Dia berharap pak Bowo segera mengaduk-aduk vaginanya dengan penis besar itu. Tapi sekali lagi, pak Bowo tidak mau buru-buru.7103Please respect copyright.PENANA28P9dW5mof
7103Please respect copyright.PENANASg4rCOy8GF
7103Please respect copyright.PENANAoPmLdQDw4g
“Aaaaaasshhhh paaaakkkhhh…”7103Please respect copyright.PENANABqp5wLiyG9
7103Please respect copyright.PENANAFloFMzhvFa
7103Please respect copyright.PENANAsT7kOwI1fL
Tubuh Nada mengejang, lalu bergetar, kemudian mengejang lagi, saat lidah pak Bowo menyusuri belahan bibir vagina Nada. Kaki Nada yang terbuka lebar tiba-tiba jadi lurus dan kaku, bersamaan dengan tubuhnya yang seperti tersengat ketika pak Bowo memainkan lidahnya dibibir vaginanya. Dengan lihai lidah lelaki itu menyapu tiap titik sensitif di bagian kemaluan Nada.7103Please respect copyright.PENANAT4Xga0l2Fd
7103Please respect copyright.PENANAvF9vweN6XO
Tapi pak Bowo sepertinya memang ingin mempermainkan Nada dulu. Waktu lidahnya mengenai klitoris Nada, dia langsung menariknya, menyapukanya kembali dari bawah, menuju klitorisnya, lalu turun lagi. Nada jadi blingsatan. Dia ingin lidah pak Bowo agak lama berada diklitorisnya, tapi yang dilakukan pak Bowo justru sebaliknya.7103Please respect copyright.PENANASziM5VoYRV
7103Please respect copyright.PENANA2v3lyBsn2f
Jilatan pak Bowo yang terasa nanggung ini malah membuat nafsu Nada kian naik tak terkendali. Vaginanya jadi terasa makin gatal ingin digaruk, tapi pak Bowo malah masih terus menggodanya.7103Please respect copyright.PENANAgDhjHg1ECV
7103Please respect copyright.PENANAPTxLinPS3o
Nada ingin mengambil inisiatif. Dia memengang kepala pak Bowo bermaksud untuk menahannya, tapi malah tangannya ditangkap oleh pak Bowo dan disingkirkan. Nada tak kehilangan akal, dia mengapit kepala pak Bowo dengan kedua kakinya, tapi pak Bowo ternyata sudah menebak itu, dan dia juga dengan cepat menangkap kedua kaki Nada.7103Please respect copyright.PENANALP7EjmSck6
7103Please respect copyright.PENANACYVyPPuUzJ
Pak Bowo mengatur agar tangan dan kaki Nada bisa dia pegangi bersamaan, dan dia kembali melanjutkan jilatannya di vagina Nada. Nada sudah hilang akal, dia sudah merasa sangat terangsang dan ingin segera dimasuki.7103Please respect copyright.PENANAL31eC2DxlU
7103Please respect copyright.PENANA4JPxXzSqh9
7103Please respect copyright.PENANA8fk58iM27C
“Aahh paakkhh ooghh udaahh.. paak masukiiin.. aahhh…”7103Please respect copyright.PENANAACJiJ7wqBp
7103Please respect copyright.PENANACmKPLZFWdO
7103Please respect copyright.PENANAv1KhoJfO0h
Pak Bowo tak mempedulikannya. Masih terus dengan membuat Nada makin tersiksa karena jilatan nanggungnya.7103Please respect copyright.PENANAFq1azGQF5g
7103Please respect copyright.PENANAan1XRJb4ir
7103Please respect copyright.PENANA9RBNnlYcpU
“Paaakk pliiiss udaaahh aahhh masukin kontolmu paaakk… memekku gateell.. cepeeet…”7103Please respect copyright.PENANAKlFeVOvdVG
7103Please respect copyright.PENANAthwCpSLUY5
7103Please respect copyright.PENANA4xM9KlV6rw
Pinta Nada yang sekali lagi dicuekin oleh pak Bowo. Lelaki ini benar-benar ingin menguji sampai seberapa kebinalan Nada yang hari ini murni karena dia sendiri.7103Please respect copyright.PENANAuuvEWfaXuJ
7103Please respect copyright.PENANAkKvnfcfwJ6
Akhirnya setelah beberapa saat mempermainkan birahi Nada, pak Bowo mulai ‘serius’ menggarap vagina Nada. Lidahnya kini sudah berhenti di klitoris Nada. Dijilati dan dihisapnya klitoris itu. Jari pak Bowo juga mulai masuk mengobok-obok vagina Nada yang sudah sangat basah itu.7103Please respect copyright.PENANANnJgeS1usi
7103Please respect copyright.PENANAxfO8G9FRQi
7103Please respect copyright.PENANAu7muniYtHp
“Aahhh iyaahh disituuu… aahh terusshh paakkhh aaakkhh enaaakk…”7103Please respect copyright.PENANAH1pom40miR
7103Please respect copyright.PENANABcOETL1JPc
7103Please respect copyright.PENANAJOdiLIPOHe
Racauan Nada makin tak jelas. Tubuhnya menggelinjang tak karuan. Semua rangsangan dari pak Bowo membawanya semakin tenggelam dalam nafsu birahinya. Diapun merasakan orgasmenya mulai mendekat.7103Please respect copyright.PENANA94H2hrLFNU
7103Please respect copyright.PENANARIBgyW1uv9
7103Please respect copyright.PENANArBGRXu9ptG
“Aaahh teruushh paakkhh.. iyaahh teruushhh.. aahhh paakk.. akhuuu… aaaaaaakk paak…”7103Please respect copyright.PENANAGEcC7T2vew
7103Please respect copyright.PENANAIh7eI4b8nm
7103Please respect copyright.PENANAJ2ZD2x6ZEk
Desahan nikmat Nada berubah menjadi desah penuh kecewa saat pak Bowo tiba-tiba menghentikan lidah dan jarinya bermain di vaginanya. Padahal sebentar lagi dia akan merasakan orgasme, tapi pak Bowo justru berhenti. Pak Bowo sendiri malah tersenyum mengejek kearah Nada, senang karena berhasil mempermainkan birahi wanita itu.7103Please respect copyright.PENANAaA9jRFEHfJ
7103Please respect copyright.PENANACpvV3KX2Hu
7103Please respect copyright.PENANA6FHO3PtyjA
“Paak Bowo jahaat.. aaaaakkhhhh..” rajuk Nada langsung terhenti saat lidah dan jari pak Bowo kembali menggarap vaginanya.7103Please respect copyright.PENANAWULDJU0Szw
7103Please respect copyright.PENANABjbxxLZ5ol
7103Please respect copyright.PENANAv21UBI92k2
Nafsu Nada yang sempat surut tadi kembali naik. Dia memejamkan matanya, sambil memegang kepala pak Bowo, jaga-jaga kalau lelaki itu akan mempermainkannya lagi. Kembali birahi Nada dengan cepat melesat dan dia mulai kembali merasakan orgasmenya mendekat. Kali ini dia menahan desahan, agar pak Bowo tidak tahu kalau dia mau orgasme dan kembali menarik kepalanya. Tapi pak Bowo tentu sudah paham dengan reaksi tubuh Nada. Dia tahu kalau Nada akan orgasme sebentar lagi. Dia menarik jarinya, tapi kepalanya terpaksa tertahan oleh tangan Nada.7103Please respect copyright.PENANATghbqPMhul
7103Please respect copyright.PENANANVGDmiQwnY
7103Please respect copyright.PENANAwwrbUcBHN8
“Aaaaauuuuhhhh paaaakkkhhh..” Nada menjerit keras saat tiba-tiba pak Bowo mencubit keras puting susunya dan bahkan menariknya, membuat dirinya yang tadi larut dalam birahi seperti disadarkan kembali. Dan sekali lagi, Nada gagal mendapatkan orgasmenya.7103Please respect copyright.PENANAG5R710JbTO
7103Please respect copyright.PENANA7xS1SI9W2k
“Pak Bowoooo…” rajuk Nada lagi, dan kembali hanya dijawab dengan senyum ejekan dari pak Bowo.7103Please respect copyright.PENANAb6nLU5V5bR
7103Please respect copyright.PENANA1UEudaElmN
7103Please respect copyright.PENANA2KD14ioyy9
Pak Bowo malah beranjak dari harapan Nada. Nada sempat menahan tubuh pak Bowo, tidak ingin lelaki itu pergi dan menghentikan permainan mereka, karena Nada sudah merasa sangat tanggung. Sudah 2 kali dia gagal orgasme di detik-detik akhir. Tapi dia lega waktu pak Bowo memegang penisnya lalu diarahkan ke vaginanya.7103Please respect copyright.PENANAt9WVE4YHZF
7103Please respect copyright.PENANAOVUP1FyElk
Nada membuka lebar kedua kakinya lagi, memberikan jalan kepada pak Bowo untuk segera memasukinya. Penis pak Bowo sudah sampai dibibir vagina Nada yang sudah sangat becek. Digesek-gesekan ujung penis itu, menyapu belahan vagina Nada, membuat wanita itu menggelinjang menahan geli.7103Please respect copyright.PENANAMx0RMeeb7Y
7103Please respect copyright.PENANAqu7v5XQHsz
7103Please respect copyright.PENANAMnFcSOunvh
“Paaak masukiiiinn…” pinta Nada memelas dengan tatapan sayu.7103Please respect copyright.PENANAWrwRrL2soN
7103Please respect copyright.PENANAkTz0sUPfb2
“Sabar sayang” jawab pak Bowo yang masih mau menggoda Nada.7103Please respect copyright.PENANAnfjPEMWrgm
7103Please respect copyright.PENANAYyBuiBXRn9
7103Please respect copyright.PENANAycagvBdk0P
Pak Bowo masih terus menggesekan penisnya, seperti tidak ada keinginan untuk buru-buru melakukan penetrasi. Disisi lain, Nada jadi makin blingsatan. Vaginanya makin geli, makin gatal dan ingin segera digaruk oleh penis pak Bowo yang berurat itu. Tapi lelaki itu malah mempermainkannya.7103Please respect copyright.PENANA7ic7tP7xLE
7103Please respect copyright.PENANAojw63585F6
7103Please respect copyright.PENANAGqdkIAmudq
“Paak pliiiss.. masukin kontolmu pak.. memekku gatel.. garukin pakai kontolmu paak..” ucap Nada yang sudah tidak peduli lagi dengan ucapannya yang sangat vulgar itu.7103Please respect copyright.PENANApMQ5CN6aGq
7103Please respect copyright.PENANAhhpCEkhSFy
“Iya, nanti, sabar yaa..”7103Please respect copyright.PENANAOk8PRWPHAA
7103Please respect copyright.PENANAwcOPTi3wH9
7103Please respect copyright.PENANALTzT25dx5o
Nada sudah seperti kehilangan akal. Dia kesal karena pak Bowo benar-benar telah mempermainkannya. Diapun mengambil tindakan. Dia dorong tubuh pak Bowo dengan agak kasar. Pak Bowo yang tidak siap tersentak kebelakang hingga terbaring dilantai. Tapi belum sempat dia apa-apa Nada sudah menindih tubuhnya.7103Please respect copyright.PENANAZv1gIUTcGK
7103Please respect copyright.PENANArnyexbGfFX
Setelah pak Bowo terlentang dilantai, Nada segera memposisikan dirinya menduduki perut pak Bowo. Dia pegang penis pak Bowo, kemudian dia arahkan ke vaginanya. Digesekan sebentar ujung penis itu, lalu dengan posisi masih dia pegang, perlahan penis itu mulai dimasukan ke bibir vaginanya.7103Please respect copyright.PENANAcdOvaq58z1
7103Please respect copyright.PENANA1DZA4chxAU
7103Please respect copyright.PENANAPKJ2VZZT8z
“Aaakkhhh..” desah Nada saat kepala penis pak Bowo mulai membelah bibir vaginanya. Diapun melepaskan penis pak Bowo dan siap untuk menjatuhkan tubuhnya agar penis itu masuk sepenuhnya. Tapi pak Bowo malah tersenyum menyeringai, lalu saat Nada menggerakan tubuhnya turun, bersamaan dengan itu pak Bowo juga menggerakan tubuhnya hingga melorot, dan menyebabkan penis itu terlepas dari vagina Nada.7103Please respect copyright.PENANAQGlDpHQyAH
7103Please respect copyright.PENANAmb2mFslBPn
7103Please respect copyright.PENANAlKAjOmqwtN
“Aaahh paaaakkkk…” teriak Nada penuh kekecewaan.7103Please respect copyright.PENANAsPKfnI5DsD
7103Please respect copyright.PENANAzGa6CZBcNc
7103Please respect copyright.PENANAaf5ZzqCNaY
Dia menatap tajam pak Bowo. Tatapan antara marah, kecewa, kesal, dan horny, jadi satu. Sedangkan pak Bowo malah tertawa lebar melihat Nada seperti itu. Dengan mendengus kesal, Nada kembali meraih penis pak Bowo, memegangnya cukup erat, lalu kembali berusaha memasukan penis itu ke vaginanya. Dan kembali, pak Bowo menghindar, membuat Nada makin kesal.7103Please respect copyright.PENANAYJtlrUzWtG
7103Please respect copyright.PENANA6nkmvarAG2
7103Please respect copyright.PENANAUUW4KG51Wh
“Paaakk.. pliiiss entotin aku.. aku udah nggak tahan pakk.. jangan siksa aku gini..” ucap Nada antara memelas dan frustasi, juga marah.7103Please respect copyright.PENANAutXsxbC6Pl
7103Please respect copyright.PENANAHPyoy1t9Ie
“Emangnya kamu itu siapa? Kok minta dientotin sama aku?” Nada melotot mendengar pertanyaan pak Bowo. Tapi dia tahu, jawaban apa yang diinginkan oleh lelaki itu.7103Please respect copyright.PENANAwS2HtAwaKE
7103Please respect copyright.PENANAJwLVGSdM2x
“Akhuu.. aaakkhh aku budakmu paak, budak nafsumu.. pliss pak entotin aku..”7103Please respect copyright.PENANAzUUChxpqVN
7103Please respect copyright.PENANA9DFLSokiB8
“Loh, budak kok maksa tuannya gimana sih? Lagian kamu kan udah punya suami, kenapa nggak minta dientotin aja sama suami kamu?”7103Please respect copyright.PENANAY9hz4qa4M2
7103Please respect copyright.PENANAJE36JYiIEY
7103Please respect copyright.PENANAb7crVjamiW
Nada sempat bingung menjawabnya. Tapi akalnya sudah tertelan oleh birahinya. Dia tak bisa berpikir panjang lagi. Saat ini dia hanya ingin segera disetubuhi oleh pak Bowo.7103Please respect copyright.PENANASVrCqg4TNP
7103Please respect copyright.PENANAYluMY6Zs6f
7103Please respect copyright.PENANAniaw05A68T
“Bodo amat. Aku nggak peduli. Aku cuma mau kontol ini pak.. cepet pak entotin aku, aku udah nggak tahan. Nada mohon pak, entotin Nada, puasin Nada…”7103Please respect copyright.PENANA91jl0m1OIb
7103Please respect copyright.PENANANpgK7pUPXu
7103Please respect copyright.PENANAcwbjRJXo86
Pak Bowo tersenyum lebar. Dia benar-benar telah berhasil menaklukan Nada, dan itu tanpa bantuan obat perangsang lagi.7103Please respect copyright.PENANAz2meactpLS
7103Please respect copyright.PENANASkIHi1Lkwr
7103Please respect copyright.PENANAtOGB1X0MlT
“Aaaakkkhhh paaakkkhh.. iyaaahhh entotin akuuuhhh.. aahhh.. aaahhh…”7103Please respect copyright.PENANAuW1ME6ULy8
7103Please respect copyright.PENANAFK4Do4RfVb
7103Please respect copyright.PENANAyizjLGOMdY
Nada langsung memekik dan kemudian mendesah saat tiba-tiba saja pak Bowo menancapkan penisnya divagina Nada. Bahkan pak Bowo langsung mempompa penis itu mengaduk-aduk vagina Nada. Nada sendiri langsung ikut menggerakan tubuhnya naik turun menyambut hujaman penis pak Bowo. Dia bergerak begitu liar, melampiaskan semua birahinya saat ini.7103Please respect copyright.PENANALUMSPoqR1E
7103Please respect copyright.PENANAPNk9B258uN
Saat pak Bowo menghentikan gerakannya, Nada masih terus bergerak naik turun. Desahan tak putus keluar dari mulut Nada. Dia sudah benar-benar tenggelam dalam birahinya. Sambil menaik turunkan tubuhnya, dia juga meremas sendiri kedua payudaranya. Sedangkan kedua tangan pak Bowo berada dipinggang Nada, menjaga keseimbangan wanita itu agar tak terjatuh karena gerakannya yang terlalu liar.7103Please respect copyright.PENANAWY8sZEiVh5
7103Please respect copyright.PENANAP6ANeplery
7103Please respect copyright.PENANAnnBAgURADU
“Oohhh aahkk… uuugghh.. aahhh enaaakk phaakkhh aahhh..”7103Please respect copyright.PENANALbuWMXa7eu
7103Please respect copyright.PENANA4cCpANVS36
“Apanya yang enak sayang?”7103Please respect copyright.PENANAy1tB53ojPw
7103Please respect copyright.PENANAAt5zRkrFkb
“Aaahh kontolmu enaak paakhh.. aakk penuhh.. memekku penuhhh.. enaaakk…”7103Please respect copyright.PENANAYHIndYkKGv
7103Please respect copyright.PENANAicIIX3Fvir
7103Please respect copyright.PENANAMbnx0vBDps
Tubuh telanjang Nada yang hanya menyisakan jilbabnya yang sudah awut-awutan itu terus bergerak naik turun dengan liar. Bunyi tumbukan kedua kelamin itu terdengar jelas diruangan ini bersahutan dengan desahan Nada yang tiada henti. Gerakan Nada jadi makin cepat, dinding vaginanya terasa oleh pak Bowo makin berdenyut. Wanita itu sebentar lagi akan orgasme.7103Please respect copyright.PENANAhbnTFlvcjb
7103Please respect copyright.PENANAPOG1GhERSf
7103Please respect copyright.PENANAgacoCTLeP4
“Aaakkhh paakkhh.. akhuu.. oohh aaakkhh.. paakk… aaaaaaaakkkhhhhh…”7103Please respect copyright.PENANAEnjg2Xdtc4
7103Please respect copyright.PENANA8RJZR8N1wW
7103Please respect copyright.PENANAJrVpgFyG7U
Penis pak Bowo tercabut saat Nada orgasme. Tubuh Nada mengejang hebat. Vaginanya menyemburkan cairan bening diatas tubuh pak Bowo. Pak Bowo bisa melihat semburan cairan itu, deras, dan cukup banyak. Dia mendapatkan orgasme yang luar biasa nikmat, hingga tubuhnya bergetar beberapa kali.7103Please respect copyright.PENANAUlqGMuAPSF
7103Please respect copyright.PENANAp1fJxTXZ9Y
Beberapa saat kemudian tubuh Nada mulai lemas. Tubuhnya lunglai menimpa tubuh pak Bowo. Tapi itu belumlah selesai. Pak Bowo yang masih diam saja, membuat Nada menggerakan tubuhnya turun, hingga bibir vaginanya menemukan ujung penis pak Bowo. Dengan tangannya dia mengarahkan penis itu masuk lagi ke vaginanya, lalu dia menegakan badannya. Dia menumpukan kedua tangannya dipundak pak Bowo.7103Please respect copyright.PENANALT9vwgyF1P
7103Please respect copyright.PENANAoAO6eMAld9
7103Please respect copyright.PENANA0ex3bpy7rB
“Goyang lagi sayang” ucap pak Bowo.7103Please respect copyright.PENANARbmeJuDGJZ
7103Please respect copyright.PENANA7paHnIQVce
7103Please respect copyright.PENANAHrLUbNPmwM
Nada mengangguk, mengerti. Pak Bowo kemudian meminta Nada untuk membalikan badannya hingga memunggunginya tanpa membuat penis itu terlepas dari vaginanya. Nada mendesis pelan saat berputar karena dinding vaginanya terasa geli bergesekan dengan penis pak Bowo yang masih kokoh berada didalam vaginanya.7103Please respect copyright.PENANASgbgRSugno
7103Please respect copyright.PENANA2NMGFPnSr0
Begitu posisinya sudah siap, Nada kembali menaik turunkan tubuhnya. Kali ini kedua tangan Nada bertumpu pada kaki pak Bowo. Sedangkan pak Bowo masih diam saja menikmati pelayanan dari Nada.7103Please respect copyright.PENANA0sPKYtNY5F
7103Please respect copyright.PENANAme127UcNqU
7103Please respect copyright.PENANAw2ZT2yb1RA
“Heemphh.. aahhkk.. uugghh aahhhkk.. oouhhhkk..”7103Please respect copyright.PENANA0djjk8aqcI
7103Please respect copyright.PENANA4BscnVbndG
7103Please respect copyright.PENANAUbwODw7fyY
Desahan Nada kembali terus terdengar seiring gerakan sensual tubuhnya diatas tubuh pak Bowo. Penis pak Bowo yang keluar masuk vagina Nada terlihat mulai mengkilap karena cairan dari vagina Nada. Gerakan Nada makin mulus, penis itu makin lancar keluar masuk. Birahi Nada kembali naik tak terkendali, menyebabkan kembali gerakannya menjadi liar.7103Please respect copyright.PENANAnSHlhPxpKs
7103Please respect copyright.PENANAu4uPisPc09
7103Please respect copyright.PENANAFxcE5HbHps
“Paaakk oougghh paakkhh.. aku dapeet lagiiiihh.. aaaaakkkhhhh…”7103Please respect copyright.PENANAuwUVH8IKca
7103Please respect copyright.PENANAOJxL6wF7xu
7103Please respect copyright.PENANAdHzkBFKHdp
Kembali Nada mendesah panjang saat dia merasakan orgasmenya yang kedua. Tubuhnya melenting kebelakang hingga jatuh ditubuh pak Bowo. Nafasnya tersengal-sengal. Dua orgasme berturut-turut dalam waktu singkat ini membuatnya sangat lelah. Meskipun kali ini tak sampai squirt, namun dia terpuaskan. Pak Bowo masih membiarkan Nada mengatur nafasnya, sambil dia dengan lembut membelai dan meremas payudara Nada.7103Please respect copyright.PENANAwL4cdpJy26
7103Please respect copyright.PENANAjZuTKjzSGV
Beberapa saat kemudian, setelah dirasa Nada sudah mulai tenang nafasnya, pak Bowo mendorong tubuh Nada hingga posisinya merangkak. Masih dengan penis yang belum tercabut dari vagina Nada, dia kembali menyetubuhi Nada dengan posisi doggy style.7103Please respect copyright.PENANADWpXiMxlRg
7103Please respect copyright.PENANAfn5HxMei3O
7103Please respect copyright.PENANAbGjeBlBrBM
“Heemmphh aahh aahhh uuugghh…”7103Please respect copyright.PENANASGZUl4CxO0
7103Please respect copyright.PENANAkYBuK2IDfO
7103Please respect copyright.PENANAaJmOPn91fY
Nada yang tubuhnya sudah lemas kini hanya bisa mendesah saat pak Bowo menghujami vaginanya dari belakang. Dia menumpukan tubuhnya dikedua lutut dan sikutnya, sementara kepalanya sudah menempel dilantai saking lemasnya. Jilbabnya pun makin tak karuan bentuknya, membuat beberapa helai ramput Nada keluar menutupi wajahnya.7103Please respect copyright.PENANAjfcJUCrYiV
7103Please respect copyright.PENANAezDmbqSaZf
7103Please respect copyright.PENANAsYXOshTgPy
“Aaaahhh paakkkhh…”7103Please respect copyright.PENANA0gp85hqxtU
7103Please respect copyright.PENANAbr5lean6d3
7103Please respect copyright.PENANAEKaz7jRb6z
Nada merintih agak keras saat tiba-tiba pak Bowo menarik jilbabnya sehingga kini dia terpaksa agak mendongak. Yang tadinya dia bertumpu pada kedua sikunya, kini kedua tangannya terpaksa lurus karena kepalanya tertarik keatas.7103Please respect copyright.PENANADmvH4ldacE
7103Please respect copyright.PENANA4Qhv8Vwutp
7103Please respect copyright.PENANAIsV1teaRGa
“Masak baru gitu aja udah lemes? Kamu pengen enaknya doang? Nggak mau bikin aku enak hah?” ucap pak Bowo sambil tangan kanannya masih menarik jilbab Nada, sedangkan tangan kirinya meremas payudara Nada dari belakang.7103Please respect copyright.PENANArhaiASVZ4h
7103Please respect copyright.PENANAoY6BE5zGLL
“Iihh.. iyaahh.. aahh aahh maaf paakkh.. ouuhh aku aahh aahh.. aku layani paakkhh..”7103Please respect copyright.PENANAHKsWTopGSw
7103Please respect copyright.PENANAmfGOfNeSLi
7103Please respect copyright.PENANAQEAdeUpWbh
Pak Bowo kemudian melepaskan pegangannya di jilbab Nada, tapi Nada berusaha menahan tubuhnya agar tidak terjatuh lagi. Diapun berusaha mengimbangi gerakan pak Bowo dengan memaju mundurkan tubuhnya sesuai dengan ritme tusukan penis pak Bowo.7103Please respect copyright.PENANAhhdqW60EdG
7103Please respect copyright.PENANAqFPz7HYLj9
Dalam posisi ini, Nada memang tak pernah bisa bertahan lama. Dengan suaminya saja, dia selalu cepat mendapatkan orgasme, apalagi dengan pak Bowo yang punya penis yang lebih besar dan panjang dari suaminya. Dan inilah yang sekarang dirasakan oleh Nada. Sudah 2 kali orgasme tadi tak membuat birahinya surut, dan kini dia sudah makin dekat dengan orgasme ketiganya.7103Please respect copyright.PENANAT5KNbrFqMC
7103Please respect copyright.PENANAa3HAaEr702
7103Please respect copyright.PENANAiXkExsnz92
“Aaakkhh teruss paakk.. sodok memekku paak.. akhuu mau dapeet lagi.. paaaakkhhh aaaaaakkkhhh..”7103Please respect copyright.PENANAZ8BjbXFK2E
7103Please respect copyright.PENANAEYsrXByrE6
7103Please respect copyright.PENANAGVtPj3Qv8W
Tubuh Nada menegang sekilas, kemudian kelojotan. Dia kembali mendapatkan orgasme yang sangat nikmat. Tapi rupanya pak Bowo kali ini tak membiarkannya istirahat. Pak Bowo malah terus menusuk-nusukan penisnya didalam vagina Nada yang sudah sangat basah, hingga terdengar bunyi kecipak yang cukup jelas.7103Please respect copyright.PENANAL6gwKyjTjt
7103Please respect copyright.PENANAYHfHPbpc1x
7103Please respect copyright.PENANAWjGvIDl3ko
“Aahh paakkhh udaah duluu.. aahhh paaakkhh..” Nada berusaha untuk menahan gerakan pak Bowo, tapi susah karena posisinya yang kini menungging.7103Please respect copyright.PENANAvMbMVzYrcy
7103Please respect copyright.PENANAbOC8JWkLSj
“Uuughh diem kamu Nad, layani aja aku..” pak Bowo tak mau tahu, dia terus menyodokan penisnya.7103Please respect copyright.PENANAwAKxuS3PCS
7103Please respect copyright.PENANA21gGQfG6xg
7103Please respect copyright.PENANAy2AdDutnb0
Nada yang sudah sangat lemas makin tak kuat menahan serangan dari pak Bowo. Tubuhnya pun jatuh tengkurap. Penis pak Bowo sempat terlepas, tapi dengan cepat pak Bowo kembali memasukan penisnya kevagina Nada. Dengan menduduki pantat Nada yang tengkurap, pak Bowo kembali menggenjot vagina itu.7103Please respect copyright.PENANAp8zf7wTK7t
7103Please respect copyright.PENANARt4J7zrHRg
7103Please respect copyright.PENANAc2KvnCTS2n
“Aaahh paakkhh aaahhh ampuuun…”7103Please respect copyright.PENANAy6I7F1q7K4
7103Please respect copyright.PENANABAL5cK3N1r
7103Please respect copyright.PENANAZ3GMOfilBX
Nada yang sudah lemas akhirnya hanya bisa pasrah menerima serangan pak Bowo. Tangannya berusaha mencari sesuatu untuk bisa dia remas, meluapkan apa yang dia rasakan. Antara nikmat, geli, ngilu, lelah dan juga tersiksa yang bercampur jadi satu. Tapi dia tak menemukan apapun hingga tangannya terlihat bergerak tak beraturan.7103Please respect copyright.PENANAoeN6NIoDPX
7103Please respect copyright.PENANAp4x871rHcj
Pak Bowo kemudian sedikit menjatuhkan tubuhnya hingga menindih Nada, sambil penisnya terus bergerak mengobok-obok vagina Nada. Dia raih kepala Nada dan ditolehkan sedikit kesamping. Langsung saja dia sambar mulut Nada yang sedari tadi terus mendesah dan mendesis.7103Please respect copyright.PENANAx8cR5CoHrH
7103Please respect copyright.PENANAt2E2DDTO8M
Nada segera menyambut ciuman pak Bowo dan membalasnya tak kalah ganas. Salah satu tangan Nada berusaha memeluk kepala pak Bowo dengan agak susah payah. Keduanya terlibat ciuman yang begitu ganas dan menggairahkan, sambil tubuh Nada masih dengan pasrah tengkurap disetubuhi pak Bowo dari belakang.7103Please respect copyright.PENANAeluoWKaOhr
7103Please respect copyright.PENANADmQUQAcF2c
Posisi ini membuat pak Bowo merasakan vagina Nada begitu sempit memijat-mijat penisnya. Sebaliknya, Nada merasakan rongga vaginanya terasa penuh sekali. Ditambah lagi sodokan penis pak Bowo yang makin lama makin cepat dan dalam, membuat Nada tak bisa lagi menahan orgasmenya yang keempat.7103Please respect copyright.PENANAjU8Dn2dQKW
7103Please respect copyright.PENANA9EGazS39bF
Tubuh Nada mengejang saat orgasmenya akhirnya datang. Tapi dia tak mendesah seperti tadi karena masih berciuman dengan pak Bowo. Dia malah menciumi pak Bowo makin ganas, sambil tangannya makin erat memeluk kepala pak Bowo.7103Please respect copyright.PENANAUnz418M9Dx
7103Please respect copyright.PENANASEAFmfMEqY
Setelah itu, pak Bowo mencabut penisnya dan membalikan tubuh Nada hingga terlentang. Dia tak langsung melanjutkan persetubuhan mereka. Dia membiarkan Nada terbaring di lantai yang dingin itu dalam kondisi kelelahan. Tubuh Nada terlihat basah oleh keringatnya. Jilbabnya juga sudah lepek dan makin terbuka hingga ke leher, memperlihatkan rambutnya yang makin banyak keluar dan tak beraturan lagi.7103Please respect copyright.PENANAXfLVXaTT67
7103Please respect copyright.PENANAlqrxC3GDcU
Setelah sesaat mengamati kondisi Nada yang begitu lemas bahkan sampai matanya terpejam, pak Bowo kemudian memegang kedua kaki Nada dan membukanya lebar-lebar. Dia posisikan lagi penisnya dibibir vagina Nada yang sudah sangat basah. Nada kembali membuka matanya yang sayu, menatap pak Bowo yang tersenyum kepadanya. Nada yang sudah sangat lemas hanya membalas senyuman itu, sudah pasrah apapun yang akan dilakukan oleh pak Bowo.7103Please respect copyright.PENANAwDpY0GPKx6
7103Please respect copyright.PENANAneYl3Uld07
7103Please respect copyright.PENANAEIWrL968aK
“Aaaaaahhhhhh…” desahnya lirih saat penis pak Bowo dengan sangat lancar meluncur masuk langsung semuanya.7103Please respect copyright.PENANAFWOgpryGkf
7103Please respect copyright.PENANAdUzLQwQ0Nc
7103Please respect copyright.PENANAqSGck2p0yZ
Begitu penisnya masuk pak Bowo langsung menggenjot vagina Nada dengan kencang. Nada sempat membeliak matanya mendapatkan serangan itu, tapi sebelum sempat melakukan apapun dia sudah langsung disergap lagi oleh ciuman pak Bowo. Dan lagi-lagi, Nada membalasnya tak kalah ganas. Tubuhnya masih terasa sangat lemas, dan semakin dibuat lemas oleh sodokan kencang dari pak Bowo.7103Please respect copyright.PENANADwM7wkEjPu
7103Please respect copyright.PENANAu0HZd6GjJ4
Kedua tangan Nadapun hanya bisa memeluk erat leher pak Bowo saat mereka masih berciuman. Tubuh Nada melonjak-lonjak mengikuti irama genjotan dari pak Bowo. Meskipun sudah berkali-kali orgasme hingga membuat vaginanya sangat basah dan begitu mudah dimasuki penis besar pak Bowo, tapi apa yang dilakukan pak Bowo sekarang ini tak ayal membuat gairah Nada kembali memuncak.7103Please respect copyright.PENANAaplwOUuD0F
7103Please respect copyright.PENANAC3BueTJ2sm
Pak Bowo kemudian memaksa untuk melepaskan pelukan Nada, bahkan dia langsung mencabut penisnya dari vagina Nada. Nada sempat mau protes, tapi kemudian 2 jari pak Bowo langsung masuk ke vaginanya dan mengocoknya tanpa ampun.7103Please respect copyright.PENANAk8krNjVqFA
7103Please respect copyright.PENANAxxc0CbmODH
7103Please respect copyright.PENANAfHNJ8Caq28
“Aaakkkhh paakkhh aaahhh teruuusshhhh…”7103Please respect copyright.PENANAUgrVmzLpyR
7103Please respect copyright.PENANA9dhiAwXKHG
7103Please respect copyright.PENANAzM1V3Im6RZ
Tubuh Nada menggelinjang hebat. Jari pak Bowo terus mengocok vaginanya dengan cepat. Tubuh Nada bahkan sampai terangkat bagian pinggul hingga ke perutnya. Hingga kemudian pak Bowo merasakan dinding vagina Nada berdenyut, dia makin mempercepat kocokannya.7103Please respect copyright.PENANAQ49hIhmL9P
7103Please respect copyright.PENANA9BsZPRlejm
7103Please respect copyright.PENANA4hnek63CgY
“Paaaaaakkkhhhh aaaaaaahhhhhh…”7103Please respect copyright.PENANAaHx3B6h2cB
7103Please respect copyright.PENANA0yaKkPS9hM
7103Please respect copyright.PENANAIVu7C3UrWT
Kembali semburan cairan bening keluar dari vagina Nada. Masih cukup banyak, dan cukup deras hingga menyembur cukup jauh membasahi lantai rumah pak Bowo. Tubuh Nada menggelepar hebat. Matanya sampai tertutup, tapi mulutnya terbuka lebar. Dia tak bisa menahan gerakan tubuhnya akibat orgasme paling luar biasa yang baru saja dia rasakan.7103Please respect copyright.PENANAH0mZrPR1jL
7103Please respect copyright.PENANA45lbxMztM4
Mengetahui Nada sudah orgasme, pak Bowo bukannya diam. Dia tak membiarkan Nada mengontrol dirinya. Segera saja dia tekan tubuh Nada yang masih kelojotan itu, dan dengan cepat dia tancapkan lagi penisnya yang masih berdiri tegak. Nada sudah tak bisa apa-apa lagi, selain hanya mendesah. Pak Bowo kemudian menyergap lagi tubuh Nada dan dengan rakus menciumi bibirnya. Nada hanya berusaha memberikan pelayanan kepada pak Bowo melalui dinding vaginanya yang dia buat bergerak seolah sedang memijat penis besar yang sedang keluar masuk itu.7103Please respect copyright.PENANAaA2vyscpUr
7103Please respect copyright.PENANAoAPhKItnUN
7103Please respect copyright.PENANAUIquJbhY7a
“Eempphh.. eeemmphhhh.. eeemphhh uugghhh…”7103Please respect copyright.PENANABCVH71zVgJ
7103Please respect copyright.PENANAUG7Ntal3po
7103Please respect copyright.PENANAWy8n0oIHC3
Desahan tertahan oleh ciuman dari mereka berdua. Nafas mereka sudah sangat memburu, keduanya sedang bersama-sama sedang menuju ke puncak birahinya. Gerakan tubuh pak Bowo yang makin liar dan kencang menghujamkan penisnya kedalam vagina Nada diimbangi oleh gerakan otot dinding vagina Nada.7103Please respect copyright.PENANAd7qnxitJZj
7103Please respect copyright.PENANAYer22Wmwsp
Pak Bowo makin mengencangkan sodokannya. Sebentar lagi dia akan orgasme. Nada yang merasakan itu sebenarnya agak sedikit terasa linu dan sakit divaginanya, tapi dia sudah tak bisa berbuat apa-apa. Rasa nikmat akibat sodokan penis pak Bowo yang berubah jadi kasar itu lebih dominan dia rasakan, bersamaan dengan orgasme ke sekian yang sebentar lagi akan dia dapatkan.7103Please respect copyright.PENANAh4DIbTEgzp
7103Please respect copyright.PENANALmrhg2L9ne
7103Please respect copyright.PENANA9ACCnFIcOO
“Aaaaahh Naadaaaaaaa…” desah panjang pak Bowo begitu ciumannya dengan Nada terlepas. Dia makin kasar menghujamkan penisnya divagina Nada, membuat tubuh telanjang wanita itu seperti terlempar-lempar. Pak Bowo mencengkram erat payudara Nada membuat wanita itu meringis kesakitan, tapi juga merasakan nikmat dari vaginanya.7103Please respect copyright.PENANAP5BggBryz7
7103Please respect copyright.PENANAEZTWl05vVs
“Aaaaahhhhh Naaaaaddd.. keluaaaaaaarrr…” erang panjang pak Bowo sambil membenamkan penisnya dalam-dalam divagina Nada, yang tak lama kemudian badannya menegang. Croot crooot crooot crooot crooot…7103Please respect copyright.PENANAETS4x425Uj
7103Please respect copyright.PENANASMkIeVoQV6
7103Please respect copyright.PENANAnGfyLO2tSm
Beberapa kali penis pak Bowo yang tertanam divagina Nada menyemburkan sperma hangatnya.7103Please respect copyright.PENANAr8NhY0AVQR
7103Please respect copyright.PENANAp8KlqVgSr4
Nada sendiri akhirnya juga mendapatkan lagi orgasmenya bersamaan dengan rahimnya yang disemprot sperma pak Bowo. Dia hanya mendongakan kepala. Kedua mata terbuka lebar begitu juga dengan mulutnya yang membentuk huruf O. Tidak ada suara yang terdengar dari mulut Nada, saking nikmatnya dia mendapatkan orgasme terakhirnya itu.7103Please respect copyright.PENANABMH3zQYxFg
7103Please respect copyright.PENANA9k3gRDZY4a
Setelah beberapa saat mengegang dan menggelinjang, akhirnya tubuh mereka berdua lemas lagi. Pak Bowo jatuh menindih tubuh Nada, sambil dengan lembut dia ciumi kening Nada. Nada sendiri hanya diam memejamkan matanya. Tapi dari bibirnya nampak semburat senyum menandakan betapa puasnya dia hari ini.7103Please respect copyright.PENANAfElq6al2xx
7103Please respect copyright.PENANAh9FwDXCA4m
Hari ini benar-benar terasa lain oleh Nada. Sudah beberapa kali dia melayani pak Bowo, rasanya baru kali ini rasanya benar-benar nikmat. Mungkin karena dari awal birahinya dipermainkan pak Bowo, mulai dari foto telanjang tadi, hingga saat dirinya dibuat sampai memohon-mohon agar disetubuhi, yang membuat birahi maupun emosinya naik turun, tapi bisa berakhir dengan sangat memuaskan.7103Please respect copyright.PENANAIpgNA4MFH9
7103Please respect copyright.PENANAzsjyde8NSB
Beda dengan sebelumnya, dimana ketika dia dipanggil pak Bowo, datang, bercumbu, lalu bercinta hingga berkali-kali. Memang nikmat dan melelahkan, tapi ada sesuatu yang Nada baru rasakan hari ini, yang belum dia rasakan sejak pertama kali dijebak untuk melayani pak Bowo.7103Please respect copyright.PENANAG9pqnB4o4k
7103Please respect copyright.PENANAGrLUIED7RN
Hal yang kemudian kembali mengingatkannya pada masa lalunya, saat masih bersama mantan pacarnya dulu. Dulu, ada beberapa kali momen dimana dia bisa dengan sangat mudahnya terangsang bahkan sebelum disentuh oleh pacarnya. Kalau sudah begitu, bisa dipastikan kalau persetubuhan mereka akan berjalan dengan sangat panas dan liar.7103Please respect copyright.PENANA7IUnWn0JYz
7103Please respect copyright.PENANAPxxuEk9Nez
Kalau sudah seperti itu, Nada dan pacarnya sudah tidak peduli lagi dengan waktu, tempat dan kondisi. Mereka akan bercinta habis-habisan dan bisa berkali-kali, hingga kadang vagina Nada jadi ngilu dan berhari-hari dia akan merasa sedikit kesulitan berjalan normal.7103Please respect copyright.PENANA5e6XLtQjbR
7103Please respect copyright.PENANAqzQXy057fq
Hal itu sudah sangat lama tidak dia rasakan, sejak kematian pacarnya. Bersama suaminya, Nada belum pernah merasakan hal itu lagi. Dan kini, pak Bowo kembali membangitkan sisi liar Nada yang dulu, tanpa bantuan obat perangsang.7103Please respect copyright.PENANABF0vBSWu5j
7103Please respect copyright.PENANAs33oyfzIuf
Nada jadi terpikirkan, kalau sudah begitu, dia takut akan semakin sulit lepas dari pak Bowo. Dia takut akan semakin tergantung kepada pak Bowo untuk bisa mendapatkan kenikmatan duniawinya. Dia takut tak bisa lagi merasakan kepuasan dari suaminya, yang sebenarnya sudah beberapa kali dia alami sejak jadi pemuas nafsu pak Bowo. Ada ketakutan pada diri Nada hal ini nantinya akan berdampak buruk pada pernikahannya yang selama ini berjalan baik-baik saja.7103Please respect copyright.PENANAZqZB7x5E8Q
7103Please respect copyright.PENANAfq2do2ypbF
7103Please respect copyright.PENANAQ7Iq2U2yRF
“Sssshhhh paaakkhh…” lamunan Nada terhenti oleh sentuhan pak Bowo tepat di puting susunya.7103Please respect copyright.PENANALyBlD658rl
7103Please respect copyright.PENANAjp43vzrihk
“Capek sayang?” tanya pak Bowo. Nada hanya mengangguk sambil menatapnya dengan sayu.7103Please respect copyright.PENANAPFSmOeub7e
7103Please respect copyright.PENANA60bXZqt6o0
7103Please respect copyright.PENANAKVKBf173dT
Pak Bowo langsung mencium bibir Nada, melumat dan mengajaknya bersilat lidah. Nada yang masih lemas hanya bisa membalas semampunya. Namun perlahan, nafsunya kembali bangkit saat tangan pak Bowo mulai aktif meremas payudaranya, dan dilanjutkan dengan usapan nakal di vaginanya.7103Please respect copyright.PENANAWlf9BZQKTc
7103Please respect copyright.PENANALqiYk2t02c
7103Please respect copyright.PENANAiw6jsqk1Mu
“Lanjut lagi ya” ucap pak Bowo. Nada sudah tak mampu menjawab, hanya sedikit membuka bibirnya untuk mengisyaratkan kepada pak Bowo bahwa dirinya bersedia.7103Please respect copyright.PENANAQNKgRwUnjC
7103Please respect copyright.PENANASgzYxwrWsF
7103Please respect copyright.PENANAaqaC4gaxUw
Merekapun kembali berciuman, bercumbu. Mereka kembali tenggelam dalam gelombang birahinya. Nada seperti mendapatkan tenaga lagi untuk bisa melayani pak Bowo. Dia sudah tak terpikirkan apa-apa lagi. Ketakutannya yang tadi sudah hilang tertutup oleh hawa nafsunya. Bahkan dia sudah lupa tujuannya kemari tadi yang ingin menanyakan tentang rencana pak Bowo kepada Cita. Yang ada sekarang hanyalah Nada mengikuti naluri tubuhnya untuk kembali mereguk kenikmatan bersama dengan pak Bowo.7103Please respect copyright.PENANAIUkFlzzFoE
7103Please respect copyright.PENANAidfhGJdZmt
*7103Please respect copyright.PENANAovGWWCd2zj
*7103Please respect copyright.PENANA4VMwXNfge4
*7103Please respect copyright.PENANA3yfL3H6JFl
*7103Please respect copyright.PENANAyUKKxdQj0W
*7103Please respect copyright.PENANAakAM7zMr9a