7195Please respect copyright.PENANAN08pZ2KrCb
7195Please respect copyright.PENANAvbrUSiqvHE
“Loh kamu mau kemana Cit?” tanya Nada saat melihat pagi ini Cita sudah rapi.7195Please respect copyright.PENANAnbW5eSGTTR
7195Please respect copyright.PENANA2qxvkMMhvz
“Aku mau pulang mbak” jawab Cita.7195Please respect copyright.PENANAXqwk3YPVgH
7195Please respect copyright.PENANArKGUJjoFc5
“Pulang? Katanya, kemarin kamu bilang mau disini dulu sementara waktu? Kamu bilang nggak mau ketemu mas Andi dulu?”7195Please respect copyright.PENANAUK2bS9TK2b
7195Please respect copyright.PENANAHwL6CS6GM6
“Iya mbak, tapi tadi ibu mertuaku telpon ada yang datang nyariin aku”7195Please respect copyright.PENANAMWFzH1x3et
7195Please respect copyright.PENANAMQ3dYogVQ6
“Ooh siapa emang?”7195Please respect copyright.PENANAFKUTkz9g0K
7195Please respect copyright.PENANA1hF36boXTj
“Pak Bowo, atasannya mas Andi”7195Please respect copyright.PENANAnVOf0oq7Hg
7195Please respect copyright.PENANAMDuRkIEun7
“Pak Bowo?” Nada kaget mendengar nama pak Bowo disebut Cita.7195Please respect copyright.PENANADrlheReCyy
7195Please respect copyright.PENANAyJMoFxZ26e
7195Please respect copyright.PENANAHr9dnm42gF
Dia tak menyangka pak Bowo bisa-bisanya datang dan mencari Cita dirumahnya, padahal mereka kemarin baru saja ketemuan. Dalam benak Nada dia bertanya-tanya, untuk apa pak Bowo datang kerumah Cita? Apalagi memang mencari Cita, bukan Andi. Apakah pak Bowo senekat itu untuk usahanya bisa mendapatkan Cita? Nada benar-benar tak habis pikir dengan pria yang juga telah menaklukan dirinya itu.7195Please respect copyright.PENANA1z0L5eC3xI
7195Please respect copyright.PENANAC3hiJDUhSa
7195Please respect copyright.PENANAUyPdUogOSD
“Iya mbak. Aku permisi dulu ya kalau gitu”7195Please respect copyright.PENANAUP1GwgNaO5
7195Please respect copyright.PENANAWHZXuGIjp3
“Eh tunggu dulu Cit”7195Please respect copyright.PENANAcRWmeg1bqO
7195Please respect copyright.PENANACmQhYU2OBG
“Ada apa atasannya mas Andi nyariin kamu Cit? kok bukan nyari mas Andi?”7195Please respect copyright.PENANAnz74eYM4He
7195Please respect copyright.PENANA43JK2XDMcB
“Aku juga nggak tahu sih mbak, tapi katanya penting gitu, aku disuruh cepet-cepet pulang”7195Please respect copyright.PENANAI2JdaF9MdN
7195Please respect copyright.PENANAmSnpNftIF0
“Yaudah kalau gitu aku anterin aja ya?”7195Please respect copyright.PENANA2XQmoyLwu9
7195Please respect copyright.PENANApduprQD6gT
“Nggak usah mbak aku sendiri aja”7195Please respect copyright.PENANAzrmVtuhLr5
7195Please respect copyright.PENANAZ12YhAnlYf
“Udah nggak papa aku anterin. Kamu kayaknya masih lemes gitu lho”7195Please respect copyright.PENANAiBIq0seymS
7195Please respect copyright.PENANAP45RLjDHyX
“Tapi mbak…”7195Please respect copyright.PENANAX8vxJ76gbg
7195Please respect copyright.PENANAl1ZhYwemSD
“Udah nggak papa. Tunggu bentar ya aku ganti baju dulu”7195Please respect copyright.PENANA1NTie4qzjM
7195Please respect copyright.PENANAZD1bzAzroE
7195Please respect copyright.PENANASl0UwdPjcG
Tanpa menunggu jawaban Cita Nada langsung masuk ke kamarnya untuk berganti baju dan memakai jilbabnya. Kondisi Cita memang terlihat masih lemas. Ini karena dia semalam tidak bisa tidur, terus kepikiran masalah rumah tangganya dengan Andi. Setelah selesai curhat dengan Nada semalam Cita masih terus menangis. Nada yang berusaha menghibur Cita malah ketiduran duluan.7195Please respect copyright.PENANAaKQorSQrjk
7195Please respect copyright.PENANAbea5EdVtEJ
Setelah Nada selesai berdandan diapun keluar dari kamarnya. Dia memanasi sebentar mobilnya lalu mengajak Cita berangkat. Sebenarnya, ada sebab lain kenapa Nada ngotot mengantar Cita. Dia penasaran kenapa pak Bowo datang kerumah Cita tapi bukannya mencari Andi yang anak buahnya, malah mencari Cita. Dia ingin tahu apa yang akan diperbuat pak Bowo disana. Meskipun sebenarnya dia juga agak-agak takut kalau saja pak Bowo nanti begitu melihatnya malah akan berbuat macam-macam, minimal membongkar skandalnya.7195Please respect copyright.PENANAhcHSKv2Akz
7195Please respect copyright.PENANA9tiCsiEQ5Y
Sesampainya dirumah Cita, mereka berdua melihat sebuah mobil terparkir didepan. Nada tahu itu mobil pak Bowo. Tapi yang membuat dia dan Cita agak heran, tidak ada mobil Andi terparkir disana. Mereka mulai berpikir, kemanakah Andi? Dan apakah pak Bowo datang kesini ada hubungannya dengan Andi? Tak ingin berlama-lama merekapun masuk kedalam rumah, dan sudah ada pak Bowo disana nampak ngobrol dengan ibu mertua Cita diruang tamu itu.7195Please respect copyright.PENANABYGXNlDgSr
7195Please respect copyright.PENANAyVDvCVU9Uj
7195Please respect copyright.PENANAXoazjASdXH
“Maaf pak Bowo, sudah lama menunggu?” tanya Cita.7195Please respect copyright.PENANAc8wOrSh77w
7195Please respect copyright.PENANAQ8hHAqkwq9
“Ah belum kok mbak. Saya nggak tahu kalau mbak Cita nggak ada dirumah, makanya nggak nelpon dulu tadi”7195Please respect copyright.PENANAvayWdPbTxQ
7195Please respect copyright.PENANA4SsHbrpy3V
“Iya pak maaf, saya semalam menginap dirumah mbak Nada ini” jawab Cita sambil menunjuk kearah Nada yang duduk disampingnya. Pak Bowo menatap Nada sambil tersenyum seperti orang yang tidak saling kenal. Dalam hati Nada dia memaki kesal pada pak Bowo karena dia menganggap pak Bowo jago sekali aktingnya.7195Please respect copyright.PENANAvPAQ2GzGbC
7195Please respect copyright.PENANA15o5mrw0Rd
“Jadi ada apa pak, kok tiba-tiba datang kemari? Apa ada hal yang penting?” tanya Cita.7195Please respect copyright.PENANAhmO1Be0JyG
7195Please respect copyright.PENANAB1MHkrlWy2
“Ini soal Andi mbak” jawab pak Bowo.7195Please respect copyright.PENANAzh9KrBP8oc
7195Please respect copyright.PENANAnT1KMQ46AZ
“Ada apa dengan mas Andi pak?”7195Please respect copyright.PENANAAwoUiVwikD
7195Please respect copyright.PENANAREWF1x68bV
7195Please respect copyright.PENANAADPeBjI2P9
Pak Bowo tak langsung menjawabnya. Dia menatap kearah Nada, lalu kearah Cita lagi, seperti mempertanyakan keberadaan Nada disini. Cita mengerti maksud pak Bowo, dan untungnya Nada sudah tahu permasalahan rumah tangganya itu, jadi Cita merasa tidak masalah kalau Nada tetep disitu dan ikut mendengar apa yang mau disampaikan oleh pak Bowo.7195Please respect copyright.PENANAss3et06E4w
7195Please respect copyright.PENANAgpCntbW2By
7195Please respect copyright.PENANAgRTYVOSYAA
“Nggak papa pak, mbak Nada ini sahabat saya. Dia juga sudah banyak tahu soal ini” ucap Cita perlahan, agak lirih dibagian akhir sambil menatap ibu mertuanya. Dia merasa tidak enak dengan ibu mertuanya karena belum cerita sepenuhnya padanya. Namun dia merasa lega waktu ibu mertuanya tersenyum dan mengangguk, tanda tidak apa-apa.7195Please respect copyright.PENANAq1QdvTuFio
7195Please respect copyright.PENANAIwImOU13D4
“Hmm, jadi nggak papa ya, saya ceritakan sekarang?” tanya pak Bowo.7195Please respect copyright.PENANACSmvFwQVjV
7195Please respect copyright.PENANAWiherbldoj
“Iya pak nggak papa” jawab Cita.7195Please respect copyright.PENANAF3gE71wEHT
7195Please respect copyright.PENANAbEnibychXE
“Jadi gini mbak Cita, ibu, dan mbak Nada. Tadi saya dapat kabar dari salah seorang teman saya yang kebetulan bertugas di polres”7195Please respect copyright.PENANAUBv3epzV7e
7195Please respect copyright.PENANAKbylrh4i68
“Po.. polres?” tanya Cita terkejut. Ibu mertuanya dan juga Nadapun terlihat terkejut.7195Please respect copyright.PENANAx3Nf0cwqeq
7195Please respect copyright.PENANA753BE1VWDs
“Iya mbak. Hmm, saat ini Andi sedang ditahan dipolres” ucap pak Bowo.7195Please respect copyright.PENANAsbpEH5Oztt
7195Please respect copyright.PENANADvE64CNoga
“Apa pak? Ditahan? Bapak nggak salah orang kan? Itu mas Andi suami saya?”7195Please respect copyright.PENANAFxH2ZRltY7
7195Please respect copyright.PENANAoo2W60Nh37
“Betul mbak. Tadinya juga saya nggak percaya, tapi teman saya itu bilang kalau yang ditahan itu namanya Andi Bahtiar, dan kerja dibank yang sama dengan saya” jawab pak Bowo.7195Please respect copyright.PENANAGsp6KTHIYT
7195Please respect copyright.PENANAbjwtHTOIfR
7195Please respect copyright.PENANA8ESaJjZxE2
Mendengar itu makin terkejutlah mereka semua, karena Andi Bahtiar memanglah nama panjang dari Andi, suami Cita.7195Please respect copyright.PENANAt6AGglKaB6
7195Please respect copyright.PENANAsXvmca3YTO
7195Please respect copyright.PENANAmhEJDB3mry
“Ke.. kenapa mas Andi sampai bisa ditahan?”7195Please respect copyright.PENANAUCjFTWvwG6
7195Please respect copyright.PENANAIMzQptyjr8
“Menurut info dari teman saya, Andi ditahan karena semalam melakukan tindak penganiayaan kepada…” pak Bowo menahan ucapannya, lalu melihat kearah ibu mertua Cita dan Nada, lalu menatap Cita, seolah meminta persetujuan kepada Cita untuk melanjutkan ucapannya.7195Please respect copyright.PENANAL0hK6BEFRi
7195Please respect copyright.PENANAQ2oWN2ae9d
“Kenapa siapa pak?” tanya Cita makin penasaran.7195Please respect copyright.PENANAVuzFnuoTDQ
7195Please respect copyright.PENANAfxzIJ4qFyb
“Kenapa, Isna”7195Please respect copyright.PENANA0V1dUigX6C
7195Please respect copyright.PENANAMVVa5NWsuH
*7195Please respect copyright.PENANAX0MgZ4Lx6j
*7195Please respect copyright.PENANAPcbV81c3A2
*7195Please respect copyright.PENANAbRZbv5tWC3
*7195Please respect copyright.PENANAbXlg0fF4Gz
7195Please respect copyright.PENANALufiEVMc4j
Setelah sekitar setengah jam mereka ngobrol disitu yang isinya pak Bowo menceritakan sebab musabab kenapa Andi sampai bisa dipenjara, mereka kemudian memutuskan untuk menemui Andi. Sebenarnya pak Bowo saja yang mau kesana, tapi kemudian Cita memaksa untuk ikut. Nada juga diminta ikut menemani Cita sedangkan ibu mertua Cita tetap dirumah untuk menjaga anak Cita. Lagipula ibu mertua Cita sepertinya syok sekali mendengar kalau anaknya telah ditahan karena memukuli seorang wanita, yang tak lain adalah selingkuhannya sendiri.7195Please respect copyright.PENANAvBzKHKLW84
7195Please respect copyright.PENANAEXCfhCkyn4
Tak berapa lama kemudian mereka sampai dikantor polisi. Pak Bowo melapor ke petugas jaga untuk menyampaikan maksud kedatangannya. Lalu petugas itu membawa masuk mereka bertiga dan memintanya menunggu diruang tunggu. Tak lama kemudian mereka bertiga dipanggil untuk masuk kesebuah ruangan. Terlihat Andi sudah duduk disitu dengan tangan terborgol. Kondisinya memprihatinkan, wajahnya babak belur, terlihat begitu lemas. Apalagi melihat siapa yang datang, dia langsung menunduk.7195Please respect copyright.PENANAx3fo9QqAjU
7195Please respect copyright.PENANAb6nzzUiKuw
Cita hanya bisa diam menutup mulut dengan kedua tangannya, sedangkan Nada memeluknya dari samping. Melihat Cita yang sepertinya belum mau bicara dengan Andi, pak Bowo langsung maju untuk duduk didepan Andi. Andi melirik sebentar, saat tahu yang duduk didepannya pak Bowo, dia kembali menunduk lagi.7195Please respect copyright.PENANAPlNQtHCJTn
7195Please respect copyright.PENANA1YjPSLgl2j
7195Please respect copyright.PENANATG9j0LpcwS
“Di, kamu baik-baik aja?” tanya pak Bowo.7195Please respect copyright.PENANAawtlYb5Uxg
7195Please respect copyright.PENANALxUmF7xRAy
7195Please respect copyright.PENANAJDmMP6QjEa
Andi tak menjawab, hanya mengangguk lemah. Jawaban yang sebenarnya jauh dari kondisinya saat ini. Secara fisik, dia masih merasa kesakitan setelah semalam dihajar sekuriti komplek Isna. Wajahnya masih terlihat benjol-benjol, menyedihkan. Hatinyapun juga terasa sakit. Banyak yang membuatnya seperti itu, diantaranya yang paling besar adalah penyesalan, terutama kepada Cita.7195Please respect copyright.PENANAR8DGUSsraL
7195Please respect copyright.PENANA4gyjIilPzY
Semalam dia setengah sadar dibawa oleh sekuriti komplek kesini. Begitu dia sadar, dia sedang diperiksa oleh dokter, tak lama kemudian dia dimintai keterangan oleh polisi. Andi sama sekali tak menyangkal bahwa dirinya memukuli Isna. Dia hanya bilang penyebabnya adalah pertengkaran mereka tanpa merinci isi pertengkarannya.7195Please respect copyright.PENANA8MtsexF0Qg
7195Please respect copyright.PENANAcYm0HYmGUr
Setelah diperiksa dia dibawa masuk kedalam sel. Disitulah dia merenung, meningat kembali awal mulai semua bisa jadi seperti ini. Mulai dari prasangka buruknya kepada Cita, hingga jalan salah yang dia ambil. Juga keegoisannya selama ini, kengototannya menuduh Cita selingkuh, yang kemudian membawanya kepada perselingkuhan dengan Isna. Dan semalam, kata-kata Isna terus terngiang dikepala Andi, bahwa dia adalah seorang pecundang.7195Please respect copyright.PENANAaM5Gk5yCH1
7195Please respect copyright.PENANA54UvcVi24x
Tentu saja harga dirinya sebagai seorang lelaki hancur disebut seperti itu oleh Isna. Apalagi Isna blak-blakan soal minyak yang diberikan kemarin bukanlah pelumas melainkan obat untuk memperbesar penis. Juga mengingat kata-kata Isna bahwa kalaupun benar Cita selingkuh, itu semua karena Andi yang mungkin tidak pernah bisa memuaskan Cita. Dia yang tadinya bersikeras menyangkal, mulai mengakui kalau dirinya memang pecundang.7195Please respect copyright.PENANAe9Tqj1zJMf
7195Please respect copyright.PENANAXdEKYoY49F
7195Please respect copyright.PENANA25kqsEYhnR
“Aku nggak tahu apa yang terjadi antara kamu sama Isna, tapi apa betul kamu melakukan pemukulan kepadanya?” tanya pak Bowo lagi.7195Please respect copyright.PENANA9D0hjcsRIA
7195Please respect copyright.PENANAZKJHfBFaW8
7195Please respect copyright.PENANApdHyCF1DVR
Dan kembali Andi hanya mengangguk.7195Please respect copyright.PENANAMhcpLVCnQx
7195Please respect copyright.PENANA83LDTXHUPc
7195Please respect copyright.PENANAuG7AQUKR2C
“Kenapa?”7195Please respect copyright.PENANAwP1lVrHabo
7195Please respect copyright.PENANApZAw6945PG
7195Please respect copyright.PENANAaRnLdWPwCl
Andi tak langsung menjawab. Dia bingung untuk mengatakannya, sementara kepada polisi saja dia tidak menjelaskan semuanya. Pak Bowo dalam hatinya tertawa lebar melihat kondisi Andi. Dia bertanya seperti itu cuma sekedar sandiwara saja, karena memang dia tahu persis apa yang terjadi semalam dirumah Isna.7195Please respect copyright.PENANAg7RJaVMAB0
7195Please respect copyright.PENANAwpKM5yF9hh
7195Please respect copyright.PENANAYnzsQRXOAk
“Yaudah kalau kamu masih belum mau cerita ke aku. Tapi inget Di, aku ini atasan kalian, aku bertanggung jawab atas kalian berdua, jadi aku berhak tahu apa yang terjadi. Aku harap lain kali kamu bisa ceritain semua ke aku, mengerti?”7195Please respect copyright.PENANA3sScNj5MH0
7195Please respect copyright.PENANAPvl8NKtaLB
7195Please respect copyright.PENANAghSL3mGznl
Lagi-lagi Andi hanya mengangguk. Melihat itu pak Bowo berdiri dan menghampiri Cita yang masih dipeluk Nada.7195Please respect copyright.PENANAeJJkYj97cd
7195Please respect copyright.PENANAxMNzwfYF7D
7195Please respect copyright.PENANA5qesxxYnjN
“Mbak Cita ada yang mau dibicarain sama Andi? Kalau iya biar saya sama mbak Nada nunggu diluar aja. Mungkin kalau sama mbak Cita dia mau cerita” ucap pak Bowo.7195Please respect copyright.PENANABTRu4mWLtf
7195Please respect copyright.PENANAJ6ryAuMFPw
7195Please respect copyright.PENANAaQpM8OmGwu
Cita nampaknya ragu, karena kejadian semalam dia masih enggan bertemu dengan Andi. Kalau saja dia tidak diberitahu pak Bowo soal ini tadi, dia tidak akan menemui Andi hari ini. Tapi akhirnya Cita mengangguk. Melihat itu pak Bowo mengajak Nada menunggu diluar. Pak Bowo sebelumnya juga menghampiri petugas jaga untuk meminta waktu tambahan kalau saja Cita dan Andi membutuhkannya. Setelah itu barulah dia dan Nada keluar.7195Please respect copyright.PENANAh0zbUapuQa
7195Please respect copyright.PENANAj58Mbq4Syx
Sepeninggal pak Bowo dan Nada, Cita dengan langkah ragu menghampiri Andi. Dia kemudian duduk dikursi yang tadi diduduki pak Bowo. Tahu Cita duduk didepannya, Andi hanya bisa menundukan kepalanya. Dia merasa sangat malu kepada istrinya itu. Dia merasa sangat bersalah dan sangat menyesal. Dia sudah menuduh Cita tanpa ada bukti nyata. Lalu dia yang justru terbukti melakukan apa yang dia tuduhkan kepada Cita. Dan sekarang, dia harus meringkuk dibalik jeruji besi gara-gara emosi dan kebodohannya.7195Please respect copyright.PENANAlHBZa44NXo
7195Please respect copyright.PENANAjwMqlOuTYf
7195Please respect copyright.PENANAGQwwQDY5Rk
“Ada yang mau kamu jelasin?” tanya Cita dengan dingin.7195Please respect copyright.PENANARtUGREcjXo
7195Please respect copyright.PENANA7dJB8pnveu
7195Please respect copyright.PENANATUhDTXFTM4
Andi tak langsung menjawab. Dia masih dalam posisi seperti tadi. Duduk menunduk, tanpa berani menatap wajah Cita. Seandainya Andi mau menatap Cita, maka dia akan melihat raut wajah yang penuh dengan amarah dan kekecewaan. Amarah, sisa pertengakaran mereka semalam soal perselingkuhan Andi. Kecewa, karena selain soal perselingkuhan itu, Andi yang dia kenal baik dan lembut selama ini ternyata berbuat hal seperti ini hingga harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dipenjara. Meskipun dia sendiri pernah ditampar oleh Andi, tapi dia tak menyangka Andi bisa melakukan hal itu kepada orang lain.7195Please respect copyright.PENANAXUkH94Yygn
7195Please respect copyright.PENANA2ufZ59C6kF
7195Please respect copyright.PENANAmivptnPg4i
“Mukulin perempuan? Kamu tuh mikir apa sih mas? Kamu nggak inget istrimu ini perempuan? Kamu nggak inget ibu kamu itu perempuan juga? Bisa-bisanya kamu mukulin perempuan?” akhirnya amarah Cita terluapkan.7195Please respect copyright.PENANAkhjJJ7bEWR
7195Please respect copyright.PENANAfT0oDNR5D5
“Aa.. aku mau minta maaf…” ucap Andi. Suaranya agak parau.7195Please respect copyright.PENANAAx1mu2X7jU
7195Please respect copyright.PENANA2S75hi6PB5
“Buat apa minta maaf???” potong Cita.7195Please respect copyright.PENANAeNiO5KwlmL
7195Please respect copyright.PENANApICkXohGwg
7195Please respect copyright.PENANAlhAs3WdxAn
Dia begitu emosi. Kalau semalam sudah mulai reda setelah menceritakan semuanya kepada Nada, juga sampai lelah dia menangis, hari ini emosinya pada Andi memuncak lagi. Tapi kemudian dia terdiam, membiarkan Andi untuk bicara.7195Please respect copyright.PENANAOSsk3PZerK
7195Please respect copyright.PENANAanKV185j4o
7195Please respect copyright.PENANAvTxqWeqwvR
“Aku mau minta maaf, untuk semuanya..”7195Please respect copyright.PENANAyXJvDHQRYg
7195Please respect copyright.PENANApxQQcjl3FT
7195Please respect copyright.PENANA0ViPZyddkB
Tak ada sahutan dari Cita.7195Please respect copyright.PENANAdy2XQnbLM7
7195Please respect copyright.PENANAlD4ukfbMm3
7195Please respect copyright.PENANAioscsTiciB
“Dari awal, soal tuduhan ke kamu kalau kamu selingkuh. Aku akuin, itu cuma prasangkaku saja, aku sama sekali nggak punya bukti. Semua berawal dari rasa tidak ingin kehilangan kamu, tapi semua itu justru membutakanku, membuatku sama sekali tidak bisa berprasangka baik sama kamu, bahkan, membuatku tidak bisa percaya lagi sama kamu” lanjut Andi.7195Please respect copyright.PENANAG5ydOZIzAv
7195Please respect copyright.PENANAJ8ow8zW18p
7195Please respect copyright.PENANAsZN1wU9iEG
Cita terdiam. Dia tahu Andi masih ingin melanjutkan ceritanya.7195Please respect copyright.PENANARMZptT7skO
7195Please respect copyright.PENANA9lWNYZI88t
7195Please respect copyright.PENANACMiNx69SmB
“Sampai kejadian waktu kamu pergi sama Nada, Robi dan Salim. Disitu aku benar-benar yakin kalau kamu selingkuh. Dan akhirnya, hari itu juga, aku.. aku, selingkuh dengan Isna, sebagai balas dendam dari apa yang sudah kamu perbuat. Tapi kamu benar, aku tidak punya bukti apapun, bahkan aku yang melakukannya”7195Please respect copyright.PENANA9yhfNZzgaR
7195Please respect copyright.PENANAf4TxicsuNT
7195Please respect copyright.PENANAJy76aCDLrr
Cita masih terdiam. Mendengar pengakuan Andi, tentu saja membuatnya makin marah, apalagi apa yang dilakukan Andi adalah dengan dalih untuk membalas dendam untuk apa yang sudah dia lakukan, padahal dia sama sekali tidak melakukan itu. Dia sangat marah, tapi dia menahannya untuk tetap diam.7195Please respect copyright.PENANA7CaKB5s1es
7195Please respect copyright.PENANAgobvXfPaep
7195Please respect copyright.PENANACouRKm4sPC
“Setelah kejadian itu, aku udah nggak mau nyentuh kamu lagi, karena aku pikir tubuhmu sudah kotor. Padahal, justru aku sendirilah yang kotor. Tapi aku sudah terlanjur dibutakan oleh rasa cemburuku, dan perselingkuhanku dengan Isna terus berlanjut”7195Please respect copyright.PENANAp2ZdOzkuue
7195Please respect copyright.PENANAyPvECQUidE
7195Please respect copyright.PENANAavasbkL2m5
Makin emosi Cita mendengarnya, terlebih karena suaminya sendiri sudah menganggapnya kotor. Siapa yang tidak akan terluka hatinya saat pasangannya memberikan cap sehina itu kepada dirinya? Padahal setelah dia ditampar dan dipaksa selingkuh itu, dia sudah menuruti apapun yang diinginkan oleh Andi.7195Please respect copyright.PENANARBlFNuTdue
7195Please respect copyright.PENANAfzUIr4hXwL
7195Please respect copyright.PENANAKLHNRKQDP4
“Apa kamu mencintainya mas?” tanya Cita. Suaranya agak bergetar, antara menahan amarah dan ingin menangis.7195Please respect copyright.PENANAbmGlL0ZvnT
7195Please respect copyright.PENANAVbWsOwS0tI
7195Please respect copyright.PENANA9mUDqIaYhR
Andi memberanikan diri untuk menatap Cita, tapi hanya sebentar, dia menunduk lagi.7195Please respect copyright.PENANAq8ybWMsI7r
7195Please respect copyright.PENANAmLfbop8SmN
7195Please respect copyright.PENANAmkGUzIEToE
“Apa kamu mencintai Isna?” ulang Cita.7195Please respect copyright.PENANAuhsS6g58TX
7195Please respect copyright.PENANAt78fSlPO9b
Andi menggeleng. “Aku tidak mencintainya. Aku hanya merasa nyaman bersamanya, waktu itu. Karena aku merasa, dia adalah pendengar yang baik dari semua keluhanku”7195Please respect copyright.PENANA6qy92JyDfk
7195Please respect copyright.PENANAgqBJbWAnHt
“Lalu kenapa kamu tega melakukan itu kepadanya?”7195Please respect copyright.PENANA2ubQDIlb9M
7195Please respect copyright.PENANA2qU6IzQxtQ
“Ak.. aku.. aku marah sama dia, karena merasa semua ini adalah kesalahannya. Aku masih terlalu egois untuk mengakui bahwa akulah yang salah. Aku mencari kambing hitam, dan Isna adalah satu-satunya yang muncul dikepalaku. Jadi, semalam, setelah dari rumah Nada, aku kesana. Kami cekcok, dan akhirnya aku hilang kendali”7195Please respect copyright.PENANAuFqoxfM2Aq
7195Please respect copyright.PENANAss9iVnDLJg
7195Please respect copyright.PENANAcPvZzAItFc
Andi tak sepenuhnya jujur mengatakan apa yang membuat mereka cekcok. Memang benar, Andi menyalahkan Isna untuk masalah yang dia hadapi dengan Cita. Tapi sampai sekarangpun, Andi masih malu untuk menceritakan apa yang sebenarnya membuatnya sangat emosi hingga tega memukul Isna. Dia malu mengakui bahwa dia adalah pria lemah, pecundang sejati, seperti yang dibilang Isna semalam. Dia malu mengakuinya, bahkan kepada istrinya sendiri.7195Please respect copyright.PENANAu8osM9ZSQw
7195Please respect copyright.PENANAuQAchwLJED
7195Please respect copyright.PENANAnhF06WuSD6
“Kamu benar-benar membuat kami kecewa mas. Bukan cuma aku, tapi juga ibu, dan Putra” ucap Cita, kali ini dia sudah tak mampu menahan air matanya.7195Please respect copyright.PENANAAiSe59MBA0
7195Please respect copyright.PENANA9gvCspK1Ul
“Maaf. Cuma itu yang bisa kubilang. Dari semalam aku berpikir, dan aku sadar bahwa akulah yang sebenarnya jadi sumber semua masalah ini. Aku tahu, mungkin kalian nggak akan pernah maafin aku. Aku sudah siap dengan semua resikonya” jawab Andi.7195Please respect copyright.PENANA5bGrkyVQQs
7195Please respect copyright.PENANAeRKhwkPpQR
7195Please respect copyright.PENANADiwqJRco6t
Mereka kemudian saling diam untuk beberapa saat. Andi tak tahu lagi harus ngomong apa, karena yang ingin dia katakan pada Cita sudah dia sampaikan semuanya. Sementara itu Cita sebenarnya ingin mengeluarkan emosinya, memarahi Andi. Tapi dia sadar sedang dimana dia sekarang, dan dia tak ingin membuat keributan lain lagi ditempat ini, karena itulah dia memilih untuk tetap diam.7195Please respect copyright.PENANAvEsQtFqFH4
7195Please respect copyright.PENANAEIyzc8idoA
Cukup lama mereka cuma diam sampai seorang petugas menghampiri Cita. Dia memberikan kode kepada Cita bahwa waktu menjenguk Andi sudah selesai, bahkan sebenarnya sudah lewat, tapi karena permintaan dari pak Bowo tadi petugas itu sedikit memberikan tambahan waktu kepada Cita. Cita mengerti kode dari petugas itupun mengangguk.7195Please respect copyright.PENANA2FFFy28oNx
7195Please respect copyright.PENANAeE6T1P3uRr
7195Please respect copyright.PENANATQzhvClgpu
“Yaudah, aku pulang dulu, jam jenguknya udah abis” ucap Cita sambil menyeka air matanya. Dia berdiri, diikuti oleh tatapan dari Andi.7195Please respect copyright.PENANAOApuuw26dT
7195Please respect copyright.PENANApLeFCIHSQi
“Cit..” panggil Andi waktu Cita baru saja berbalik akan melangkah keluar. Cita mengurungkan langkahnya, lalu berbalik lagi menatap Andi.7195Please respect copyright.PENANASE5PXNEYHT
7195Please respect copyright.PENANAU8NFvuquSv
“Apa kamu mau memaafkanku?” tanya Andi.7195Please respect copyright.PENANAWzyU7meRZP
7195Please respect copyright.PENANAMN5YkzUbBh
7195Please respect copyright.PENANADzq7UlyxGP
Cita terdiam. Dalam hati, dia masih belum bisa memaafkan apa yang sudah dilakukan oleh Andi. Tidak segampang itu. Dia butuh waktu untuk memikirkan segalanya.7195Please respect copyright.PENANAKoF2Sl9Cr5
7195Please respect copyright.PENANAk2s7oddI4F
7195Please respect copyright.PENANAa8f15zan0n
“Aku nggak tahu mas”7195Please respect copyright.PENANA9yqLhIM1Tu
7195Please respect copyright.PENANAc3EWH8kz5w
*7195Please respect copyright.PENANAgs7j8TjLcA
*7195Please respect copyright.PENANAxdUs1xfwOE
*7195Please respect copyright.PENANAGFUzWZUfi0
*7195Please respect copyright.PENANAO7Anr1bNMn
7195Please respect copyright.PENANANRppqftjbU
Dalam perjalanan pulang, mereka bertiga juga masih diam saja, sibuk dengan pikiran masing-masing. Pak Bowo memikirkan bagaimana langkah selanjutnya untuk mendapatkan Cita. Dia mulai menyusun strategi untuk bisa lebih dekat dengan Cita. Kali ini dia memutuskan, ingin menaklukan Cita berbeda dengan korban-korbannya terdahulu.7195Please respect copyright.PENANAR7NjclhYsr
7195Please respect copyright.PENANAluYpCuhUOo
Dia merasa tak perlu memakai bantuan obat perangsang, seperti terakhir dia gunakan kepada Nada. Kondisi Cita yang sedang rapuh itu akan dia manfaatkan. Pak Bowo yakin, saat ini ada lobang besar menganga dihati Cita, dan dia akan berusaha untuk memasukinya perlahan. Dia sangat yakin, dengan pendekatan yang tepat nantinya Cita akan bisa jatuh kedalam pelukannya.7195Please respect copyright.PENANAAIvkaPmSWx
7195Please respect copyright.PENANA0EEtAMDpss
Cita sendiri juga terdiam. Dia memikirkan prahara yang menimpa rumah tangganya, sampai juga ke kasus yang dihadapi oleh Andi. Dia tak menyangka rumah tangganya akan mendapatkan cobaan seperti ini. Dan memang, dia merasa sangat pusing memikirkannya. Memikirkan bagaimana nanti nasib pernikahannya dengan Andi. Kalau saat ini mereka masih belum punya anak, mungkin akan lebih gampang menghadapi apa yang akan terjadi nanti. Tapi mereka sudah punya anak, dan itu yang menjadi pikiran Cita.7195Please respect copyright.PENANAr6SLTtV7ZY
7195Please respect copyright.PENANAtMyP8UHkac
Apa aku harus bercerai dari mas Andi? Tapi bagaimana dengan anakku? Kasihan sekali kalau dia harus tumbuh tanpa mendapat kasih sayang yang utuh dari kedua orang tuanya. Tapi, aku juga berat untuk terus bersama mas Andi, setelah semua yang dia lakukan selama ini. Aku harus bagaimana? Batin Cita.7195Please respect copyright.PENANAy35LcsF8OL
7195Please respect copyright.PENANANKwZSVtvxt
Sesampainya dirumah Cita, setelah Cita dan Nada turun pak Bowo langsung pergi. Dia mengatakan tidak bisa mampir karena masih ada urusan lain. Selepas pak Bowo pergi Cita dan Nada langsung masuk kedalam rumah. Ibu mertua Cita menunggu didalam. Terlihat dia masih menangis, masih syok dengan apa yang terjadi, bahwa anaknya saat ini harus berada didalam penjara.7195Please respect copyright.PENANA0Nt4VOUYqH
7195Please respect copyright.PENANA2XncWwEw3N
Begitu Cita dan Nada masuk langsung saja mereka diberondong bermacam pertanyaan oleh ibu mertua Cita. Cita lebih banyak diam, akhirnya Nada yang menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Tidak semua memang bisa dijawab oleh Nada, hanya sekedar apa yang dia lihat tadi saja waktu menjenguk Andi. Nada juga tak tahu perihal pembicaraan Andi dengan Cita.7195Please respect copyright.PENANARlzK1dk0c7
7195Please respect copyright.PENANA2tkxsllAmh
Hari itu Nada memutuskan untuk menginap dirumah ini. Dia merasa dirinya akan diperlukan bantuannya. Kondisi Cita dan ibu mertuanya saat ini mungkin akan membuat mereka tidak bisa melakukan pekerjaan rumah mereka, bahkan untuk mengurus anak Citapun mungkin juga akan sulit. Dia pamit sebentar untuk pulang mengambil baju ganti lalu kembali lagi kerumah ini.7195Please respect copyright.PENANAHMmoa3QMzM
7195Please respect copyright.PENANAeA61O7bAgl
Saat Nada pulang, Cita berdiam diri didalam kamar. Bermacam perasaan berkecamuk didalam hatinya. Marah, sedih, kecewa, semua campur jadi satu. Tapi yang pasti dia benar-benar tak habis pikir, kenapa suaminya bisa berbuat seperti itu. Andi yang selama ini dia kenal bukanlah orang yang tadi dia lihat didalam penjara. Andi adalah pria yang baik dan santun. Dia tidak pernah terlibat keributan apapun, bahkan cenderung menghindari masalah. Itulah yang mungkin membuat Andi dimata orang lain menjadi pribadi yang agak tertutup dan kurang bergaul.7195Please respect copyright.PENANA3Jx3zLIdL9
7195Please respect copyright.PENANA4eaOBkPEwx
Tapi apa yang dilakukan Andi kepada Isna benar-benar diluar perkiraan siapapun yang mengenalnya, bahkan termasuk Cita dan ibunya sendiri. Tak heran mereka berdua adalah orang yang paling syok mendengar berita ini. Terlebih bagi Cita, yang tadi sempat bicara dengan Andi. Pengakuan Andi membuatnya makin marah. Dia marah dengan keegoisan dan kebodohan Andi. Dia bingung, apa yang sudah merasuki akal dan pikiran suaminya itu sehingga bisa-bisanya berbuat seperti itu.7195Please respect copyright.PENANASMmmhkM6cF
7195Please respect copyright.PENANAZslQh2Pk2L
*7195Please respect copyright.PENANALrDJNGaNl2
*7195Please respect copyright.PENANAPSqglG0ana
*7195Please respect copyright.PENANA1xKbu4b6Qc
*7195Please respect copyright.PENANALT3IRHB74B
7195Please respect copyright.PENANAn7w0vbPmSN
Seminggu sudah Andi dipenjara, hari ini dia dipindahkan ke lapas. Sebelumnya dia memang berada di penjara dikantor polisi untuk bisa mendapat perawatan luka-lukanya akibat dihajar oleh satpam komplek Isna, juga dia masih dimintai keterangan oleh polisi. Kemarin dihari terakhirnya disana ibunya sempat datang menjenguk sendirian tanpa Cita. Dia menerima luapan amarah dari sang ibu yang sangat kecewa terharap apa yang dia lakukan.7195Please respect copyright.PENANAquPMdNICf0
7195Please respect copyright.PENANA7ONaimQVox
Melalui ibunya dia juga berpesan kepada Cita. Dia meminta maaf lagi atas semua yang terjadi terutama ketidak percayaannya dan juga prasangka-prasangka buruknya kepada Cita selama ini. Dia tahu Cita belum memaafkannya, karena jika sudah pasti Cita akan datang bersama dengan ibunya menjenguknya.7195Please respect copyright.PENANAzvEAJCEaYt
7195Please respect copyright.PENANAvyKvBW3nh7
Selama berada didalam tahanan membuat Andi kembali merenungi semua kesalahannya. Dia yang tadinya menyalahkan Cita, Nada, bahkan sampai menyalahkan Isna, barulah sadar semua berpangkal pada dirinya sendiri. Bahkan semua yang diucapkan Isna termasuk saran yang diberikan kepadanya, itu bermula dari kengototannya bahwa Citalah yang bersalah.7195Please respect copyright.PENANAj8Ma35eDB7
7195Please respect copyright.PENANARYifFUDSPW
Termasuk juga perselingkuhan yang dia lakukan dengan Isna. Andi ingat, Isna sempat mempertanyakan apakah dia yakin Cita benar-benar selingkuh atau tidak, dan dia dengan yakin menjawab iya. Lalu Isna menawari, dan dia menerima. Jika saja saat itu dia menolak, maka semua ini tidak akan pernah terjadi. Tapi bagaimanapun juga semua sudah terjadi, dan yang tersisa tinggalah penyesalan.7195Please respect copyright.PENANABYuaBdjB1w
7195Please respect copyright.PENANAh9WwgFj1Up
Selama ditahan di penjara polres Andi mendapatkan perlakuan yang baik. Para petugas bersikap cukup ramah kepadanya. Namun dia sudah mendengar, kalau di lapas semuanya berbeda. Dia cukup ngeri juga menghadapi hari ini. Terlebih kalau mengingat kasusnya, dipenjara karena menganiaya seorang wanita. Kalau sampai para tahanan yang lain tahu hal itu, dia sudah harus bersiap untuk menerima apa yang akan terjadi nanti, meskipun dia berharap tidak akan terjadi apa-apa kepadanya.7195Please respect copyright.PENANAaoZzfQ9gv2
7195Please respect copyright.PENANAvsdyfntCBf
Andi teringat obrolannya dengan salah seorang polisi waktu dia masih ditahan dipolres, dan itulah yang membuatnya takut menghadapi hari ini.7195Please respect copyright.PENANAeZabGcRfta
7195Please respect copyright.PENANALmR6iaaHdu
7195Please respect copyright.PENANAhByUpq0PPr
“Besok kamu dipindah ke lapas” ucap polisi itu.7195Please respect copyright.PENANATmUwGggefU
7195Please respect copyright.PENANASiqcQ3IsNG
“Iya pak, makasih”7195Please respect copyright.PENANASDDXCNhPbN
7195Please respect copyright.PENANAsk2MRjI09B
“Kamu siap-siap aja disana, mungkin kamu akan dapat sambutan dan perlakuan yang tidak enak”7195Please respect copyright.PENANAenlTpmpEhA
7195Please respect copyright.PENANAiUbj1cQCXu
“Maksudnya gimana pak?”7195Please respect copyright.PENANA7zCyUoRSAS
7195Please respect copyright.PENANA5E9O6FT4EY
“Disana itu beda mas, isinya para tahanan. Emang ada sih yang sebenernya orang baik, atau yang udah insaf dan jadi orang baik, tapi masih banyak juga yang masih punya jiwa kriminal. Apa lagi kalau mereka tahu apa kasusmu sampai bisa ditahan”7195Please respect copyright.PENANA3X1G8Rvuxn
7195Please respect copyright.PENANAh2O1TsQdyb
“Hmm, emang kenapa dengan kasus saya pak?”7195Please respect copyright.PENANAQH26pvZVNY
7195Please respect copyright.PENANARwxTfbzSAE
“Kamu masih belum ngerti juga? Kamu itu ditahan karena menganiaya perempuan. Orang-orang di lapas sana paling nggak suka sama orang yang ditahan karena kasus yang berhubungan dengan perempuan, seperti menganiaya atau memperkosa. Buat mereka apa yang kamu lakuin itu cemen, dan kamu bakal dianggap banci. Jadi, bisa aja disana kamu mendapatkan perlakuan yang benar-benar tidak enak”7195Please respect copyright.PENANACP4NJHBINA
7195Please respect copyright.PENANAqCyGs5VEck
7195Please respect copyright.PENANAe9wVY6wlrz
Dapat informasi seperti itu tentu saja membuat Andi khawatir dan takut.7195Please respect copyright.PENANAsfKhzm2kjj
7195Please respect copyright.PENANA2qXHIiQPdo
7195Please respect copyright.PENANAAMwsufbf2p
“Emang perlakuannya seperti apa pak?”7195Please respect copyright.PENANAe126QvurYz
7195Please respect copyright.PENANAZsuKcF8Yf3
“Aku juga nggak tahu pastinya kayak gimana, tapi denger-denger sih, dipukulin itu udah biasa. Terus disuruh-suruh kayak jongos juga. Dan kalau misalnya ada yang maniak disana, ya bisa sampai disodomi, katanya sih gitu”7195Please respect copyright.PENANA9IarAaNxWs
7195Please respect copyright.PENANAZR3SBlhuTh
7195Please respect copyright.PENANAIgVggPZubx
What? Disodomi? Kata-kata dari polisi itu sukses membuat Andi tidak bisa tidur semalaman. Kalau dipukuli atau disuruh-suruh, mungkin dia lebih siap menerimanya. Tapi disodomi?7195Please respect copyright.PENANAVsrnthVNr1
7195Please respect copyright.PENANApKUy2iVKBM
*7195Please respect copyright.PENANAYIRzJUuxw8
*7195Please respect copyright.PENANAPsEdD1PZRM
*7195Please respect copyright.PENANA8wtUobtp5G
*7195Please respect copyright.PENANAQks5D9e4Rq
7195Please respect copyright.PENANA16sR8DjN9Q
Sementara itu, selama seminggu ini pikiran Cita begitu kalut. Dia sampai memutuskan untuk mengambil cuti demi bisa menenangkan dirinya. Dan karena atasannya sudah mendengar tentang apa yang menimpa Andi, maka diapun memberikan ijin kepada Cita. Dikota kecil ini, kabar seperti itu memang bisa dengan cepat menyebar.7195Please respect copyright.PENANAxhZkpcOkoJ
7195Please respect copyright.PENANA6AiYYUPvGN
Selama seminggu ini Cita hanya menghabiskan waktunya dirumah, tidak kemana-mana sama sekali. Beberapa kali teman kantornya datang menjenguk, memberikan dukungan dan semangat untuknya. Para tetangga juga beberapa kali ada yang datang, menyampaikan rasa simpatiknya kepada Cita. Pak Bowo pernah sekali datang, untuk menyampaikan perkembangan dari Andi. Sedangkan Nada juga beberapa kali datang bahkan pernah menginap dirumah Cita juga.7195Please respect copyright.PENANAqTMUPWeH6i
7195Please respect copyright.PENANAW243JCEZ4r
Meskipun mendapat dukungan dari teman-teman dan sahabatnya, tidak serta merta membuat Cita bisa melupakan masalahnya. Dia masih memikirkan bagaimana kelanjutan hubungan rumah tangganya dengan Andi. Setelah semua yang dilakukan Andi, memang sulit bagi Cita untuk memaafkannya.7195Please respect copyright.PENANASnZf0Rwnu8
7195Please respect copyright.PENANAVDXNYeScXn
Satu sisi, Cita tidak ingin lagi bersama Andi. Dia marah. Merasa dibohongi, dikhianati dan juga direndahkan. Tapi disisi lain, dia juga sulit untuk berpisah dengan Andi. Yang menjadi pikirannya saat ini adalah anak mereka. Jika saja mereka belum memiliki anak, mungkin akan lebih mudah untuk mengambil keputusan berpisah. Tapi karena sudah ada anak, Cita harus memikirkan soal anaknya juga.7195Please respect copyright.PENANAHIHjOOupdG
7195Please respect copyright.PENANA8xH1MnBJ8b
Selama ini, Putra, anaknya, memang lebih dekat dengan sang nenek, ketimbang dengan orang tuanya. Karena Andi dan Cita sama-sama bekerja, maka selama ini Putra diasuh oleh neneknya. Hanya beberapa bulan setelah lahir saja lah, Cita selalu bersama dengan Putra. Setelah merasa Putra bisa ditinggal, dia kembali bekerja karena memang cuti melahirkan yang dia dapatkan sudah habis.7195Please respect copyright.PENANAlruLTzHgU2
7195Please respect copyright.PENANAeQ1z1IhXwY
Meskipun secara jam kerja, Cita lebih sedikit daripada Andi, tapi baru sekarang Cita merasa kalau waktunya dengan sang anak sangat kurang sekali. Dia memang masih memiliki waktu untuk bersama dengan anaknya, kadang dari ibu mertuanya dia juga tahu bagaimana perkembangan anaknya. Tapi kini Cita merasa ada yang kurang. Dia ingin sekali mengamati perkembangan putranya langsung, dan merawat sendiri putranya itu.7195Please respect copyright.PENANAcNV70BL4Pc
7195Please respect copyright.PENANADV4KhNoY1M
Ditambah lagi, setelah dirinya terkenal, dia jadi sering keluar untuk melakukan pemotretan, meskipun itu hanya kerumah Nada atau ke salon Robi. Paling jauh, waktu dirinya diajak keluar kota oleh Salim yang saat itu bersama dengan Robi dan Nada juga. Tapi itu cukup membuat waktunya untuk bersama anaknya jadi makin berkurang. Dia sempat terpikir untuk keluar dari pekerjaannya, dan dia sempat curhatkan ini ke Nada.7195Please respect copyright.PENANA0PypwdNkGS
7195Please respect copyright.PENANAs8lHOlHT1n
7195Please respect copyright.PENANArA1jn0uEy3
“Apa sebaiknya aku keluar dari kerjaan aja ya mbak?”7195Please respect copyright.PENANAD111yFAf1b
7195Please respect copyright.PENANAWhdaii1NA6
“Lho emang kenapa Cit?”7195Please respect copyright.PENANATj0FeoMTzF
7195Please respect copyright.PENANAFU6d9i8Qw2
“Biar aku punya lebih banyak waktu dengan Putra. Kasihan dia mbak, selama ini lebih sering sama neneknya. Sementara papa mamanya sibuk kerja. Udah gitu, aku kan jadi makin kurang waktunya setelah sering pemotretan”7195Please respect copyright.PENANAtrwbKd20ZS
7195Please respect copyright.PENANAOZZKwE6wYk
“Hmm, ya itu sih terserah sama kamu Cit. tapi kamu juga harus mikirin mateng-mateng lho, jangan sampai menyesal setelah ambil keputusan”7195Please respect copyright.PENANAI1SXFJec7c
7195Please respect copyright.PENANAnTysEvJInb
“Maksudnya mbak?”7195Please respect copyright.PENANAwtZVF9fgBt
7195Please respect copyright.PENANAy8hPSE4NUG
“Gini. Kamu kan PNS, apa nggak sayang kamu lepasin kerjaan kamu itu? Terus, maaf, ini kalau lho ya, semoga aja sih nggak. Kalau nantinya kamu memutuskan untuk berpisah sama mas Andi, terus kamu berhenti kerja juga, gimana kamu mau menafkahi Putra? Apa cukup dari hasil endorse?”7195Please respect copyright.PENANAp4pkVQXQAB
7195Please respect copyright.PENANAfSwWR9zZ8M
7195Please respect copyright.PENANA5nd0Rxr9Y4
Cita terdiam mendengarkan jawaban Nada. Memang benar yang dikatakan Nada. Posisinya saat ini sebagai PNS memang rasanya sayang untuk dilepaskan. Apalagi kalau melihat jaman sekarang betapa sulitnya mencari pekerjaan. Ditambah lagi begitu banyak orang berlomba-lomba untuk menjadi PNS, bahkan ada yang berani keluar uang sampai mungkin ratusan juta untuk itu.7195Please respect copyright.PENANA3yT96CHOAW
7195Please respect copyright.PENANAHnpwBSHCmK
Lalu soal kemungkinan nantinya Cita mengambil keputusan untuk berpisah dengan Andi. Kemungkinan besar hak asuh Putra bisa jatuh ketangannya, dan itu memang yang dia harapkan. Tapi kalau dia sudah tidak punya pekerjaan, bagaimana dia bisa menghidupi anaknya? Mungkin penghasilan dari endorse yang selama ini dia terima bisa saja cukup, tapi siapa yang menjamin dia akan selamanya mendapatkan banyak job? Pekerjaan itu memang menjanjikan, tapi tidak ada yang bisa menjamin. Bisa saja suatu saat ada orang lain yang lebih terkenal dari dia, lalu mereka yang selama ini mengendorsenya beralih ke orang lain.7195Please respect copyright.PENANAtowvDYwL6c
7195Please respect copyright.PENANA3G9RqX85Q3
7195Please respect copyright.PENANAAUcZDQoBl1
“Maaf lho Cit kalau ucapanku tadi menyinggung, itu cuma kalau aja lho. Aku sih berharap nggak sampai terjadi seperti itu” ucap Nada yang merasa tak enak karena Cita jadi melamun setelah mendengar ucapannya tadi.7195Please respect copyright.PENANAO0eX5rf1if
7195Please respect copyright.PENANAwtqeknmshR
“Iya mbak aku ngerti kok, nggak papa. Dan aku pikir, kata-kata mbak Nada emang ada benernya juga. Terus, aku harus gimana mbak? Aku bingung” ucap Cita.7195Please respect copyright.PENANA3E0uJfN5ZX
7195Please respect copyright.PENANAYcDBbKD9og
“Aku nggak bisa memberi banyak masukan Cit, karena aku nggak pernah ngerasain apa yang kamu rasain. Pokoknya, apapun keputusan yang kamu ambil, aku sebagai sahabat akan mendukungnya. Semoga keputusan yang kamu ambil adalah yang terbaik untuk semuanya” jawab Nada, tersenyum memeluk Cita.7195Please respect copyright.PENANAjwT0tf0381
7195Please respect copyright.PENANAgniIuTJguT
7195Please respect copyright.PENANAyJYSj7oOvi
Citapun mengangguk. Memang semua keputusan ada ditangannya. Apapun kata orang, pada akhirnya dialah yang akan mengambil keputusan itu. Dan dia juga memaklumi kenapa Nada tidak bisa memberikan banyak saran kepadanya. Dia berpikir, mungkin Nada juga takut kalau nantinya malah memberikan saran yang salah dan justru akan disesali di kemudian hari. Tapi dia bersyukur, karena Nada menjamin akan selalu mendukung keputusannya, apapun itu. Paling tidak, ada 1 orang yang sudah pasti berada dipihaknya. Yang lain, Cita belum tahu, tapi dukungan dari Nada sudah terasa cukup baginya.7195Please respect copyright.PENANAU3aum5M5q8
7195Please respect copyright.PENANAToCoItVCje
Malam minggu ini, Cita sebenarnya berharap Nada akan datang lagi kerumahnya dan menginap disini. Tapi tadi Nada sudah sempat mengabarinya kalau tidak bisa datang karena ada urusan. Cita agak kecewa juga sebenarnya, karena dia ingin malam ini ada teman yang sekedar jadi teman ngobrolnya. Sebenarnya ada ibu mertuanya, tapi dia masih belum bisa cerita selugas waktu dia cerita dengan Nada. Tapi Cita coba untuk memaklumi Nada yang ada urusan lain. Dia tak tahu apa urusan Nada. Seandainya Cita tahu, mungkin pikirannya kepada sahabatnya itu akan segera berubah. Bukan cuma ke Nada, tapi juga ke orang lain, pak Bowo.7195Please respect copyright.PENANARcepSN9Ij0
7195Please respect copyright.PENANAP3j6Mdfktq
*7195Please respect copyright.PENANAFhiNsxhwtC
*7195Please respect copyright.PENANAScZEbaj6vU
*7195Please respect copyright.PENANAI3gOrCOtuX
*7195Please respect copyright.PENANA6qU4mT3iwg
7195Please respect copyright.PENANATZVqF2imtl
Dan disinilah Nada berada sekarang, dirumah pak Bowo. Sebelumnya, Nada memang sempat punya niat untuk malam ini menginap lagi dirumah Cita, karena suaminya tidak pulang lagi minggu ini. Tapi keinginannya terpaksa batal karena tiba-tiba pak Bowo menghubungi dan memintanya untuk datang kerumahnya. Nada sudah tahu apa yang diinginkan pak Bowo, dan Nada juga tahu dia tidak bisa menolaknya.7195Please respect copyright.PENANAWn9rOhQFEi
7195Please respect copyright.PENANAxJXRKCKzP2
Nada sempat terpikir untuk menanyakan soal Cita kepada pak Bowo, meskipun dia sudah yakin kalau pak Bowo memang punya niat tersembunyi pada Cita. Dia punya banyak pertanyaan kepada pak Bowo. Termasuk apakah sebenarnya pak Bowo sudah tahu kalau dia dan Cita bersahabat. Lalu apa tujuan pak Bowo menjebaknya, apakah murni untuk mendapatkan dirinya, atau dari awal pak Bowo hanya menjadikan Nada sebagai batu loncatan agar nantinya bisa mendapatkan Cita.7195Please respect copyright.PENANAhV1nOinz3y
7195Please respect copyright.PENANAbLziWlRd3Y
Begitu Nada masuk kerumah pak Bowo, lelaki itu terlihat santai menyiapkan kameranya. Nada jadi bingung, tumben lelaki ini terlihat tidak terlalu antusias dengan kedatangannya. Padahal biasanya kalau dia datang, paling tidak pak Bowo akan memeluk dan menciumnya. Kali ini tidak. Pak Bowo malah mempersilahkan Nada untuk duduk menunggu.7195Please respect copyright.PENANAl7XkeCDHgh
7195Please respect copyright.PENANA4h4HVH7T5U
7195Please respect copyright.PENANAAlpG497vTc
“Emang mau pemotretan pak?” tanya Nada melihat pak Bowo sibuk dengan kameranya.7195Please respect copyright.PENANAKZaWfKBoaV
7195Please respect copyright.PENANAuzIUX7tBIp
“Iya” jawab pak Bowo singkat.7195Please respect copyright.PENANApADbY1nbH3
7195Please respect copyright.PENANAMzJzFXwexv
“Ooh, sama siapa?”7195Please respect copyright.PENANANaY77AWBR3
7195Please respect copyright.PENANAlnwfY7IiaP
“Ya sama kamu lah”7195Please respect copyright.PENANAkajqmtuadL
7195Please respect copyright.PENANAIsULrCv49D
“Lho, kok tadi nggak bilang? Aku nggak bawa baju lagi lho pak selain ini”7195Please respect copyright.PENANAl3Ref7kJcW
7195Please respect copyright.PENANApPbJHUiiOw
“Hehe, emang siapa yang mau motret kamu pakai baju?”7195Please respect copyright.PENANAt1pS7nZjBV
7195Please respect copyright.PENANA63MFuLf6No
“Loh, jadi? Ah pak, jangan macem-macem lah, katanya nggak akan lagi motret atau videoin aku?”7195Please respect copyright.PENANAqt4diHg85M
7195Please respect copyright.PENANAKa05y2R48M
“Sekali ini aja Nad, ini yang terakhir lah. Abis ini nggak ada acara foto-foto lagi, kecuali kamu yang kepengen”7195Please respect copyright.PENANAenJCeT9hyv
7195Please respect copyright.PENANAiso5Nr8XCy
“Duh pak jangan lah pak”7195Please respect copyright.PENANAKKF4coch1N
7195Please respect copyright.PENANAfKlVqhV91G
“Kenapa? Kamu masih takut foto-fotomu kesebar?”7195Please respect copyright.PENANAhOs4eQ5bcL
7195Please respect copyright.PENANA9Yx1y22wKV
“Ya iyalah, siapa juga yang nggak takut foto telanjangnya kesebar?”7195Please respect copyright.PENANA6qvLC0UNaH
7195Please respect copyright.PENANAWftTs4Jfir
“Hahaha udah santai aja, ini semua cuma file pribadiku kok. Dan selama ini kan kamu juga udah nurut, jadi nggak perlu takut fotomu kesebar”7195Please respect copyright.PENANALrPArEOUv8
7195Please respect copyright.PENANAfg0uPi1qYF
“Yaa tapi kan pak…”7195Please respect copyright.PENANAx8tjrjuG2O
7195Please respect copyright.PENANA4MRPSv3hOS
“Udah udah, nggak usah ngebantah” ucap pak Bowo, lalu dia berdiri dan menuju ke pintu rumah untuk kemudian menguncinya dari dalam.7195Please respect copyright.PENANA65nK8blxgV
7195Please respect copyright.PENANAeYzKKg7oga
“Cuma kita berdua disini, nggak akan ada yang tahu. Gina juga nggak akan buka mulut, kamu tahu kan alasannya?” ucap pak Bowo.7195Please respect copyright.PENANAt85lGXo09M
7195Please respect copyright.PENANA2qIzxOn2KR
7195Please respect copyright.PENANAZbkggSWDTw
Nada hanya mendesah pasrah, tak ada gunanya lagi mendebat lelaki itu, karena ujung-ujungnya dia juga yang akan kalah, tidak ada kekuatan untuk melawan keinginan lelaki yang sudah beberapa kali menikmati tubuhnya itu.7195Please respect copyright.PENANAMEQOxD2nwd
7195Please respect copyright.PENANAcqFW1h0Hfm
7195Please respect copyright.PENANA4M47EvyYzM
“Nah sekarang kamu siap-siap disana Nad” ucap pak Bowo memberikan perintah.7195Please respect copyright.PENANAtFt2UiMWwq
7195Please respect copyright.PENANAddLDsNQ1Gv
7195Please respect copyright.PENANAKfVSpGFpbZ
Nada hanya menurut mengikuti perintah pak Bowo. Dia berdiri dan berjalan menuju kursi, yang dulu menjadi tempat pak Bowo pertama kali menaklukannya. Disana Nada hanya duduk saja, memperhatikan pak Bowo yang senyum-senyum melihatnya.7195Please respect copyright.PENANAyLW5HvQmdx
7195Please respect copyright.PENANAg1tvz7GKSn
7195Please respect copyright.PENANAeurhDg95mD
“Kita mulai ya” ucap pak Bowo.7195Please respect copyright.PENANAKI95LKvC74
7195Please respect copyright.PENANAaCX53WeIUn
7195Please respect copyright.PENANA8Mfz0iu4G7
Kemudian yang terdengar hanyalah suara kamera yang memotret Nada, sambil sesekali pak Bowo memberi instruksi pada Nada untuk melakukan beberapa pose. Semua dilakukan masih dengan Nada memakai pakaian lengkapnya. Awalnya Nada yang terpaksa, akhirnya mulai bisa enjoy dan menganggap ini hanyalah pemotretan biasa seperti yang sudah sering dia lakukan.7195Please respect copyright.PENANA8gjIBx4Qwb
7195Please respect copyright.PENANAkvbg3qfAu8
7195Please respect copyright.PENANABZALWiJRGG
“Nah sekarang kamu buka jaket kamu Nad, pelan-pelan aja ya, sambil pose yang sensual” ucap pak Bowo memberi perintah.7195Please respect copyright.PENANAOpI6WuQjaK
7195Please respect copyright.PENANALCBkxSWpPE
7195Please respect copyright.PENANAwBcTthHZ0C
Nada menurutinya. Dia buka resleting jaketnya perlahan sekali, sambil melakukan beberapa pose. Kadang dia menatap kearah kamera, kadang menatap kearah lain. Pak Bowo jadi senang karena Nada tak terlalu sulit diarahkan untuk berpose.7195Please respect copyright.PENANAScrsjgN5Ce
7195Please respect copyright.PENANAu5f2DXPRJT
Nada terus melakukan melucuti jaketnya sendiri dengan sangat perlahan. Begitu resleting terbuka sepenuhnya, dia membukanya dengan gerakan yang sangat pelan. Sampai akhirnya jaket itu terbuka dan terlepas dari tubuhnya, yang masih ditutup oleh kaos ketat lengan pendek. Tanpa perlu diperintah, Nada melakukan beberapa pose yang jarang sekali dia lakukan. Dia kadang menyorongkan dadanya kedepan, dengan gestur wajah seolah ingin mencium, kadang berpose layaknya gadis polos.7195Please respect copyright.PENANAYQoed2ZdKk
7195Please respect copyright.PENANAhFzKY408qE
7195Please respect copyright.PENANAnkoCfzAV5K
“Buka kaosnya sayang” pinta pak Bowo. “Eits, jilbabnya biarin aja nggak usah dibuka, kaosmu aja yang dilepas” cegah pak Bowo waktu Nada mau melepaskan jilbabnya.7195Please respect copyright.PENANAp9HjlaWJab
7195Please respect copyright.PENANA6kyObULGhz
“Lho masak nggak dilepas pak? Susah dong buka kaosnya” protes Nada.7195Please respect copyright.PENANAOH56XUA7KQ
7195Please respect copyright.PENANAfwZa11DDF1
“Udah nurut aja, pokoknya aku mau kamu tetep pakai jilbabnya” ucap pak Bowo.7195Please respect copyright.PENANAmbNM7ETdEj
7195Please respect copyright.PENANATJirEkXP4y
7195Please respect copyright.PENANAfQ2cJZxPwP
Nada mengalah, karena pak Bowo sudah inginnya seperti itu, tak bisa dia melawannya. Dia memang agak kesulitan melepas kaos ketatnya tanpa melepas jilbabnya. Akibatnya cukup lama kaosnya tertahan dikepalanya karena dia harus mengkondisikan agar jilbabnya tidak ikut terlepas. Hal ini dimanfaatkan untuk memotret payudara Nada yang masih tertutup bh warna hitamnya.7195Please respect copyright.PENANA8FmtssuHW1
7195Please respect copyright.PENANASV1qJZRcys
Akhirnya Nada berhasil melepas kaosnya. Dia kembali merapikan jilbabnya. Lalu dengan arahan dari pak Bowo, dia kembali melakukan pose yang lebih sensual dari tadi. Terlihat wajah Nada agak sedikit merona. Kali ini, bukan seperti dulu saat foto telanjang bersama Gina. Dulu wajah Nada memerah karena pengaruh dari obat perangsang yang diberikan oleh pak Bowo. Kali ini dia merona karena merasa malu.7195Please respect copyright.PENANA0G7MfaJFAN
7195Please respect copyright.PENANAAm4gwjeEJc
Meskipun sudah berkali-kali pak Bowo melihat tubuh telanjangnya, tapi kali ini kasusnya beda. Bukan sekedar dinikmati, tapi juga diabadikan. Ini menjadi momen pertama kalinya Nada difoto seperti ini dalam kondisi sadar sepenuhnya, bukan karena bantuan obat perangsang.7195Please respect copyright.PENANALTfl5ghNSl
7195Please respect copyright.PENANAsqun7WnsXx
7195Please respect copyright.PENANAhlK0n5tD8s
“Sekarang kamu berdiri, balik badan terus lepasin celana panjang kamu. Yang lambat ya, kayak tadi” perintah pak Bowo.7195Please respect copyright.PENANAbfjj7MQ655
7195Please respect copyright.PENANAnXVJ6HqJR7
7195Please respect copyright.PENANATDb9t9vP3G
Nada kembali menurutinya. Dia kemudian berbalik membelakangi pak Bowo. Perlahan dia lepaskan celana panjangnya. Dia tahu pose seperti apa yang diinginkan oleh pak Bowo, sehingga dia menunggingkan pantatnya kebelakang.7195Please respect copyright.PENANAivg71ieXiA
7195Please respect copyright.PENANAYpOwt6I2Xs
Perlahan-lahan celana panjang Nada itu turun meninggalkan pinggang dan pantatnya, hingga terlihatlah celana dalam hitam Nada yang modelnya sangat seksi.7195Please respect copyright.PENANA3F0nWZ0TbQ
7195Please respect copyright.PENANAATHGp51NkH
Bagian celana dalam itu seperti seutas tali yang hanya menutupi belahan dan lubang anusnya saja, sehingga bongkahan pantatnya yang putih dan montok itu terpampang bebas, menjadi santapan lezat bagi kamera pak Bowo yang terus memotretnya. Untuk beberapa saat, Nada masih menungging. Kadang dia buka kakinya agar sedikit terlihat belahan pantatnya. Kadang dia juga menatap kebelakang kearah kamera, memberikan senyuman yang sungguh nakal.7195Please respect copyright.PENANATRZg7dRuO0
7195Please respect copyright.PENANAvX5jgMPq83
Wajah Nada makin merona. Dadanya makin kencang berdebar. Rasa malunya makin besar, tapi itu justru menimbulkan sesuatu dalam dirinya. Seperti ada sensasi aneh yang baru kali ini dia rasakan. Dia mulai menikmati sensasi baru itu, dan tak sadar dia menunggu apa perintah pak Bowo selanjutnya.7195Please respect copyright.PENANAKAlOkxDRDe
7195Please respect copyright.PENANAVvMAkPRm0F
7195Please respect copyright.PENANAOfE3Smo0qe
“Balik badan Nad, duduk lagi” perintah pak Bowo.7195Please respect copyright.PENANARfMNM6VAfZ
7195Please respect copyright.PENANAIHIyYZdSER
7195Please respect copyright.PENANAvxveyyvlgt
Tanpa banyak kata Nada melakukan perintah itu. Dia kembali duduk, kali ini dia tanpa diperintah langsung berpose. Pertama-tama, dia berpose seolah malu-malu. Wajahnya terlihat makin menggemaskan dengan pose itu. Lalu pak Bowo mulai menyuruhnya untuk berpose nakal, hingga Nada disuruh untuk berpose sangat vulgar dengan membuka lebar kedua kakinya. Makin nakal dan vulgar dia berpose, debaran dadanya makin terasa kencang. Bahkan beberapa kali dia merasakan vaginanya berdenyut.7195Please respect copyright.PENANAumULtS1QrD
7195Please respect copyright.PENANAGT3Q3CGe7d
Belum cukup sampai disitu, pak Bowo kemudian menyuruh Nada untuk membuka bhnya. Kembali dengan gerakan yang sangat perlahan, Nada melakukannya. Pak Bowo tak lepas sedetikpun untuk mengambil foto Nada. Hingga akhirnya bh Nada terlepas, dia lalu menutupi sepasang payudara ranumnya dengan kedua tangannya, dan wajahnya terlihat malu-malu makin merona merah.7195Please respect copyright.PENANAoM8MR9RKMr
7195Please respect copyright.PENANAHTGZ1pRraj
Kembali dia disuruh berpose macam-macam oleh pak Bowo, dan dia menurutinya begitu saja. Sudah berbagai pose dia lakukan, dari yang menutupi payudaranya hingga membiarkannya terbuka bebas, bahkan ada pose dimana dia meremas kedua payudaranya sambil ekspresi wajahnya dibuat begitu sensual, menggigit bibir bawahnya seperti orang yang menahan birahinya.7195Please respect copyright.PENANAvSN6I75xdC
7195Please respect copyright.PENANAPbmaLT9O7L
7195Please respect copyright.PENANAXgKgXrWvU5
“Celana dalam kamu sayang, lepas” perintah pak Bowo.7195Please respect copyright.PENANA4TUD6zfYF5
7195Please respect copyright.PENANAYLy3GCvxXt
7195Please respect copyright.PENANAvYLtJ6k0lN
Masih dalam posisi duduk, Nada menarik turun celana dalamnya. Setiap momen diabadikan oleh pak Bowo, tidak ada yang terlewat. Hingga akhirnya celana dalam itu benar-benar telepas, Nada kembali melakukan posenya. Sama seperti tadi, diawali dengan wajah yang malu-malu sambil menutup bagian dada dan selangkangannya dengan kedua tangan, hingga dia membuka lebar kedua kakinya yang memperlihatkan belahan vaginanya yang sudah dicukur bersih, sesuai permintaan pak Bowo.7195Please respect copyright.PENANAijb0caDUgo
7195Please respect copyright.PENANAtx4gaQ4V34
Makin lama pak Bowo makin mendekat, dan meminta Nada untuk membuka bibir vagina dengan tangannya sendiri. Begitu bibir vagina Nada terbuka, pak Bowo memfotonya. Dia tersenyum, karena melihat vagina Nada sudah mulai basah, tanpa dia sentuh sama sekali. Nada sendiri makin tak karuan menahan sensasi barunya itu. Dia sendiri juga merasakan vaginanya sudah mulai basah, dan juga gatal.7195Please respect copyright.PENANAENTlETKtsB
7195Please respect copyright.PENANA9vjLSyZPcL
7195Please respect copyright.PENANAEd7fjDh7e8
“Sssshhhh paaakkk…”7195Please respect copyright.PENANAGFbFqqep9u
7195Please respect copyright.PENANAcfyRut26LH
7195Please respect copyright.PENANA9L3BqlVMr2
Nada mendesah pelan saat kamera pak Bowo sudah sangat dekat dengan vaginanya, mengambil foto close up vagina yang terbuka itu. Pak Bowo hanya meliriknya sebentar sambil tersenyum, lalu kembali memfotonya. Tubuh Nada beberapa kali bergetar menahan sensasi barunya itu, dimana dia sudah terangsang padahal pak Bowo belum menyentuhnya. Dan ini juga bukan karena obat perangsang, karena pak Bowo tidak memberikan apapun padanya sejak datang kesini tadi.7195Please respect copyright.PENANAmH7WXPFitq
7195Please respect copyright.PENANAycObc1PpTT
Gila, kenapa aku jadi horny gini. Aku nggak dikasih apa-apa lho, pak Bowo juga belum nyentuh aku sama sekali. Tapi kenapa rasanya bisa kayak gini? Apa karena aku menyukai hal ini? Ini pertama kalinya aku difoto seperti ini, dan gila, rasanya, ah susah dijelaskan. Batin Nada.7195Please respect copyright.PENANA8kdhxHHQ4m
7195Please respect copyright.PENANACttZG2tkoQ
Pak Bowo perlahan menjauh lagi, mengambil foto seluruh badan Nada yang saat ini posisinya duduk menyender disofa, dengan kedua kaki mengangkang lebar, dan kedua tangannya berada divaginanya untuk membuka bibir vaginanya. Pemandangan yang sungguh erotis, dimana seorang wanita berpose sedemikian menantang tanpa sehelai benangpun kecuali jilbab yang sudah disingkap untuk memperlihatkan buah dadanya.7195Please respect copyright.PENANAisDNdrSheQ
7195Please respect copyright.PENANAmGzTvFaXiS
7195Please respect copyright.PENANA5zrYriXjMJ
“Gimana rasanya sayang? Kamu suka?” tanya pak Bowo ketika menyudahi acara foto telanjang itu dan meletakan kameranya.7195Please respect copyright.PENANATIbLmb9965
7195Please respect copyright.PENANAZD9iKL2LqD
7195Please respect copyright.PENANAUUvUyIPe10
Nada tidak menjawab, hanya mengangguk lemah, dan menatap pak Bowo dengan pandangan sayu dimatanya. Pak Bowo tersenyum. Dia tahu Nada sudah terangsang. Diapun menghampiri Nada, berdiri tepat didepannya dan beracak pinggang.7195Please respect copyright.PENANAZsVX6euPUq
7195Please respect copyright.PENANAH0oJHKDbuq
7195Please respect copyright.PENANA22ZdGNtJJ7
“Kamu nggak kepengen lepasin celanaku Nad? Kontolku tersiksa, udah ngaceng lihat kamu telanjang” ucap pak Bowo.7195Please respect copyright.PENANAmA2n8fMzqh
7195Please respect copyright.PENANAShIeCp5Oza
7195Please respect copyright.PENANALicJ3lZKR9
Ucapan pak Bowo itu adalah pertanyaan, tapi bagi Nada yang sudah terangsang, ucapan itu seperti perintah. Dengan buru-buru Nada melepaskan celana pak Bowo, menarik turun sekaligus dengan celana dalamnya, hingga mengacunglah penis pak Bowo yang memang sudah mengeras. Nada tak langsung memegang penis itu, memandanginya sesaat, lalu menatap pak Bowo. Tatapan sayu Nada seolah sedang meminta ijin untuk menyentuh penis besar itu. Dan pak Bowopun menjawab dengan anggukan.7195Please respect copyright.PENANA1hLTgOpQSf
7195Please respect copyright.PENANAhmudfK7JcF
7195Please respect copyright.PENANAtBO9F6yyze
“Oouhhh slurrpp aahhh… mpphhh aahhh sluurrpphh…”7195Please respect copyright.PENANAlq60WwOKHe
7195Please respect copyright.PENANAoiSMheTaqs
7195Please respect copyright.PENANANn7AvTEzmk
Nada langsung menggenggam penis itu lalu mulai menjilati dan mengulumnya. Nada terlihat begitu bernafsu mengulum penis pak Bowo. Dia melakukannya seperti tanpa ada paksaan sama sekali. Tidak terlihat dia tertekan oleh pak Bowo, semua dilakukan atas keinginannya sendiri. Dia tak habis pikir, kenapa bisa sampai hilang kendali seperti ini, padahal permainan baru saja dimulai, padahal biasanya pak Bowo dulu yang menyentuhnya, pak Bowo dulu yang merangsangnya, hingga dia melakukan itu. Kali ini, dia duluan yang memulai.7195Please respect copyright.PENANAqVVQkl8AQb
7195Please respect copyright.PENANA0t6bzE1MZd
Kenapa aku jadi gini? Dia bahkan belum menyentuhku, tapi aku, aku pengen sekali menyentuhnya. Aku pengen, aku pengen kontol ini. Aah maafkan aku pa, tapi kali ini aku nggak sanggup menahannya. Batin Nada sambil sesaat teringat suaminya, tapi kemudian dia kembali dikuasai oleh nafsunya.7195Please respect copyright.PENANAlE79PBPM0I
7195Please respect copyright.PENANAFJcDe2qygt
Pak Bowo sendiri juga kaget dengan reaksi Nada ini. Tadinya dia memang berencana untuk mengajak Nada foto telanjang untuk membuatnya sedikit terangsang, lalu dia akan mencumbunya seperti biasa. Tapi belum apa-apa, Nada malah sudah seperti ini. Pak Bowo tersenyum puas, dan dia begitu yakin kalau Nada sudah benar-benar jatuh kedalam genggamannya.7195Please respect copyright.PENANA6DJFIWlqLC
7195Please respect copyright.PENANA1IUQ2MxmVr
7195Please respect copyright.PENANANW1cFhWkiZ
“Eemmp sluurpphh aahh hemmphh…”7195Please respect copyright.PENANA2Yafy4zEja
7195Please respect copyright.PENANAc5CtXSvRBO
7195Please respect copyright.PENANAdt5RlQzrBE
Nada masih begitu bernafsu mengulum penis pak Bowo. Bagian kepalanya dia masukan kemulutnya, dia emut, dia hisap dan dia jilat. Sementara itu tangannya mengocok batang penis pak Bowo. Pak Bowo sendiri senang bukan main dengan pelayanan dari Nada ini. Sebelumnya Nada melakukan seperti ini waktu pertama kali dia jebak, waktu itu menggunakan obat perangsang. Tapi kali ini, tanpa obat perangsang, membuat rasanya nikmat yang diterima pak Bowo justru makin nikmat.7195Please respect copyright.PENANAMhgleZPeUo
7195Please respect copyright.PENANAyFyGhFVHxf
Cukup lama Nada mengulum penis pak Bowo, bukan hanya kepalanya saja, tapi batangnya juga tak luput dari jilatannya, hingga membuat penis besar itu terlihat basah. Nada menatap sayu pak Bowo, seperti memohon agar lelaki itu segera menyetubuhinya. Tapi pak Bowo tak mau buru-buru. Dia masih ingin melihat, sebinal apa Nada hari ini.7195Please respect copyright.PENANAv16SAgJhxx
7195Please respect copyright.PENANAViLhVCuK7f
7195Please respect copyright.PENANA2BAnfFwxcD
“Aauuhh paakkk…”7195Please respect copyright.PENANAbUo1CgI2tJ
7195Please respect copyright.PENANAoxToZpjxVI
7195Please respect copyright.PENANAmFNNqbXBi1
Nada sedikit memekik saat pak Bowo mendorongnya hingga setengah rebahan, dengan punggung dan kepalanya menempel disandaran sofa. Pak Bowo langsung berjongkok, dan kini Nada membuka lebar kedua kakinya. Dia berharap pak Bowo segera mengaduk-aduk vaginanya dengan penis besar itu. Tapi sekali lagi, pak Bowo tidak mau buru-buru.7195Please respect copyright.PENANAe79HLil0YT
7195Please respect copyright.PENANAg1oSKUqCqR
7195Please respect copyright.PENANADCR5wxWF5g
“Aaaaaasshhhh paaaakkkhhh…”7195Please respect copyright.PENANAPCCyk3w1IX
7195Please respect copyright.PENANA4CsaImTnjJ
7195Please respect copyright.PENANA9MO2CqI6f6
Tubuh Nada mengejang, lalu bergetar, kemudian mengejang lagi, saat lidah pak Bowo menyusuri belahan bibir vagina Nada. Kaki Nada yang terbuka lebar tiba-tiba jadi lurus dan kaku, bersamaan dengan tubuhnya yang seperti tersengat ketika pak Bowo memainkan lidahnya dibibir vaginanya. Dengan lihai lidah lelaki itu menyapu tiap titik sensitif di bagian kemaluan Nada.7195Please respect copyright.PENANAdfYNG7vdf3
7195Please respect copyright.PENANA3DWvDH5KLs
Tapi pak Bowo sepertinya memang ingin mempermainkan Nada dulu. Waktu lidahnya mengenai klitoris Nada, dia langsung menariknya, menyapukanya kembali dari bawah, menuju klitorisnya, lalu turun lagi. Nada jadi blingsatan. Dia ingin lidah pak Bowo agak lama berada diklitorisnya, tapi yang dilakukan pak Bowo justru sebaliknya.7195Please respect copyright.PENANAVnUqUesaAS
7195Please respect copyright.PENANA5uYNuNE7Xo
Jilatan pak Bowo yang terasa nanggung ini malah membuat nafsu Nada kian naik tak terkendali. Vaginanya jadi terasa makin gatal ingin digaruk, tapi pak Bowo malah masih terus menggodanya.7195Please respect copyright.PENANAafW7CfHNxf
7195Please respect copyright.PENANAec5vN09V8P
Nada ingin mengambil inisiatif. Dia memengang kepala pak Bowo bermaksud untuk menahannya, tapi malah tangannya ditangkap oleh pak Bowo dan disingkirkan. Nada tak kehilangan akal, dia mengapit kepala pak Bowo dengan kedua kakinya, tapi pak Bowo ternyata sudah menebak itu, dan dia juga dengan cepat menangkap kedua kaki Nada.7195Please respect copyright.PENANASCBbPa5iIm
7195Please respect copyright.PENANA1W7NYvTxuE
Pak Bowo mengatur agar tangan dan kaki Nada bisa dia pegangi bersamaan, dan dia kembali melanjutkan jilatannya di vagina Nada. Nada sudah hilang akal, dia sudah merasa sangat terangsang dan ingin segera dimasuki.7195Please respect copyright.PENANA8zNbUx8zYA
7195Please respect copyright.PENANA6VYh0hYykU
7195Please respect copyright.PENANApiJakp2ZQw
“Aahh paakkhh ooghh udaahh.. paak masukiiin.. aahhh…”7195Please respect copyright.PENANAoolq8ySFcS
7195Please respect copyright.PENANArX2Xg0BcIn
7195Please respect copyright.PENANAbCM1mm3M3d
Pak Bowo tak mempedulikannya. Masih terus dengan membuat Nada makin tersiksa karena jilatan nanggungnya.7195Please respect copyright.PENANAjd7ZlFRDkM
7195Please respect copyright.PENANAe5RsiPM5VK
7195Please respect copyright.PENANAzIjn3o5vG5
“Paaakk pliiiss udaaahh aahhh masukin kontolmu paaakk… memekku gateell.. cepeeet…”7195Please respect copyright.PENANA6fN8mvC9wO
7195Please respect copyright.PENANAODfeWsqtrs
7195Please respect copyright.PENANAJYw8gM5zmh
Pinta Nada yang sekali lagi dicuekin oleh pak Bowo. Lelaki ini benar-benar ingin menguji sampai seberapa kebinalan Nada yang hari ini murni karena dia sendiri.7195Please respect copyright.PENANAC7PMhzv580
7195Please respect copyright.PENANAykceiKTM4y
Akhirnya setelah beberapa saat mempermainkan birahi Nada, pak Bowo mulai ‘serius’ menggarap vagina Nada. Lidahnya kini sudah berhenti di klitoris Nada. Dijilati dan dihisapnya klitoris itu. Jari pak Bowo juga mulai masuk mengobok-obok vagina Nada yang sudah sangat basah itu.7195Please respect copyright.PENANANfWm2uPu7G
7195Please respect copyright.PENANAN4lZYwj6lj
7195Please respect copyright.PENANAssoHHyGRDq
“Aahhh iyaahh disituuu… aahh terusshh paakkhh aaakkhh enaaakk…”7195Please respect copyright.PENANADx1KwMVSav
7195Please respect copyright.PENANAemUtaX7EIS
7195Please respect copyright.PENANAAq2dCAg9rz
Racauan Nada makin tak jelas. Tubuhnya menggelinjang tak karuan. Semua rangsangan dari pak Bowo membawanya semakin tenggelam dalam nafsu birahinya. Diapun merasakan orgasmenya mulai mendekat.7195Please respect copyright.PENANADfqgbaVzrc
7195Please respect copyright.PENANA4DzCuQKJ8j
7195Please respect copyright.PENANAfeP9nUGAg6
“Aaahh teruushh paakkhh.. iyaahh teruushhh.. aahhh paakk.. akhuuu… aaaaaaakk paak…”7195Please respect copyright.PENANATfAdT52Ci7
7195Please respect copyright.PENANAI0onoA04jP
7195Please respect copyright.PENANArhf1bRBhGe
Desahan nikmat Nada berubah menjadi desah penuh kecewa saat pak Bowo tiba-tiba menghentikan lidah dan jarinya bermain di vaginanya. Padahal sebentar lagi dia akan merasakan orgasme, tapi pak Bowo justru berhenti. Pak Bowo sendiri malah tersenyum mengejek kearah Nada, senang karena berhasil mempermainkan birahi wanita itu.7195Please respect copyright.PENANAQiI05PV6zf
7195Please respect copyright.PENANAK9zpNV1l87
7195Please respect copyright.PENANAEDzld9BROQ
“Paak Bowo jahaat.. aaaaakkhhhh..” rajuk Nada langsung terhenti saat lidah dan jari pak Bowo kembali menggarap vaginanya.7195Please respect copyright.PENANArsGY3VxO5L
7195Please respect copyright.PENANARaK1e67hgb
7195Please respect copyright.PENANAVZ6HDkBJX5
Nafsu Nada yang sempat surut tadi kembali naik. Dia memejamkan matanya, sambil memegang kepala pak Bowo, jaga-jaga kalau lelaki itu akan mempermainkannya lagi. Kembali birahi Nada dengan cepat melesat dan dia mulai kembali merasakan orgasmenya mendekat. Kali ini dia menahan desahan, agar pak Bowo tidak tahu kalau dia mau orgasme dan kembali menarik kepalanya. Tapi pak Bowo tentu sudah paham dengan reaksi tubuh Nada. Dia tahu kalau Nada akan orgasme sebentar lagi. Dia menarik jarinya, tapi kepalanya terpaksa tertahan oleh tangan Nada.7195Please respect copyright.PENANARq6SmDcY4V
7195Please respect copyright.PENANAACXENVSRc7
7195Please respect copyright.PENANAmQwlc7XiZr
“Aaaaauuuuhhhh paaaakkkhhh..” Nada menjerit keras saat tiba-tiba pak Bowo mencubit keras puting susunya dan bahkan menariknya, membuat dirinya yang tadi larut dalam birahi seperti disadarkan kembali. Dan sekali lagi, Nada gagal mendapatkan orgasmenya.7195Please respect copyright.PENANAUXFEOsKxF6
7195Please respect copyright.PENANAgBwjfla8w1
“Pak Bowoooo…” rajuk Nada lagi, dan kembali hanya dijawab dengan senyum ejekan dari pak Bowo.7195Please respect copyright.PENANAMJOtT3f8oX
7195Please respect copyright.PENANAiZb3gbCp44
7195Please respect copyright.PENANAJVEOAUhS0b
Pak Bowo malah beranjak dari harapan Nada. Nada sempat menahan tubuh pak Bowo, tidak ingin lelaki itu pergi dan menghentikan permainan mereka, karena Nada sudah merasa sangat tanggung. Sudah 2 kali dia gagal orgasme di detik-detik akhir. Tapi dia lega waktu pak Bowo memegang penisnya lalu diarahkan ke vaginanya.7195Please respect copyright.PENANA9YXBe8sfnF
7195Please respect copyright.PENANA3lU2SkH5gD
Nada membuka lebar kedua kakinya lagi, memberikan jalan kepada pak Bowo untuk segera memasukinya. Penis pak Bowo sudah sampai dibibir vagina Nada yang sudah sangat becek. Digesek-gesekan ujung penis itu, menyapu belahan vagina Nada, membuat wanita itu menggelinjang menahan geli.7195Please respect copyright.PENANAHyzyO2SNST
7195Please respect copyright.PENANAzJ0r47F8xK
7195Please respect copyright.PENANAJGnoBc0SlY
“Paaak masukiiiinn…” pinta Nada memelas dengan tatapan sayu.7195Please respect copyright.PENANAhekgHzv3x1
7195Please respect copyright.PENANA1yeDFhqFpz
“Sabar sayang” jawab pak Bowo yang masih mau menggoda Nada.7195Please respect copyright.PENANAf7UMI8hXzr
7195Please respect copyright.PENANAxPNiQ5Ba2z
7195Please respect copyright.PENANALl37Mq17WS
Pak Bowo masih terus menggesekan penisnya, seperti tidak ada keinginan untuk buru-buru melakukan penetrasi. Disisi lain, Nada jadi makin blingsatan. Vaginanya makin geli, makin gatal dan ingin segera digaruk oleh penis pak Bowo yang berurat itu. Tapi lelaki itu malah mempermainkannya.7195Please respect copyright.PENANAAhtagYPDFR
7195Please respect copyright.PENANAoyqiCRMJ8e
7195Please respect copyright.PENANA1aK7VFoSSI
“Paak pliiiss.. masukin kontolmu pak.. memekku gatel.. garukin pakai kontolmu paak..” ucap Nada yang sudah tidak peduli lagi dengan ucapannya yang sangat vulgar itu.7195Please respect copyright.PENANArZ23BsZ5ZQ
7195Please respect copyright.PENANADw4UxjhzF7
“Iya, nanti, sabar yaa..”7195Please respect copyright.PENANAg0KkjWE6mk
7195Please respect copyright.PENANAsNaBW3V7w5
7195Please respect copyright.PENANA25ACvz3taW
Nada sudah seperti kehilangan akal. Dia kesal karena pak Bowo benar-benar telah mempermainkannya. Diapun mengambil tindakan. Dia dorong tubuh pak Bowo dengan agak kasar. Pak Bowo yang tidak siap tersentak kebelakang hingga terbaring dilantai. Tapi belum sempat dia apa-apa Nada sudah menindih tubuhnya.7195Please respect copyright.PENANA4TXIR4EFqm
7195Please respect copyright.PENANAasxO3bGujG
Setelah pak Bowo terlentang dilantai, Nada segera memposisikan dirinya menduduki perut pak Bowo. Dia pegang penis pak Bowo, kemudian dia arahkan ke vaginanya. Digesekan sebentar ujung penis itu, lalu dengan posisi masih dia pegang, perlahan penis itu mulai dimasukan ke bibir vaginanya.7195Please respect copyright.PENANALshLH6qCVs
7195Please respect copyright.PENANAMVv6KXhj3q
7195Please respect copyright.PENANADoy9Tt3jYa
“Aaakkhhh..” desah Nada saat kepala penis pak Bowo mulai membelah bibir vaginanya. Diapun melepaskan penis pak Bowo dan siap untuk menjatuhkan tubuhnya agar penis itu masuk sepenuhnya. Tapi pak Bowo malah tersenyum menyeringai, lalu saat Nada menggerakan tubuhnya turun, bersamaan dengan itu pak Bowo juga menggerakan tubuhnya hingga melorot, dan menyebabkan penis itu terlepas dari vagina Nada.7195Please respect copyright.PENANAELd5Dz96ZO
7195Please respect copyright.PENANAw542Laaumt
7195Please respect copyright.PENANAiCpRu7wuxI
“Aaahh paaaakkkk…” teriak Nada penuh kekecewaan.7195Please respect copyright.PENANAG4zTWOBA2y
7195Please respect copyright.PENANAJuy19THzXp
7195Please respect copyright.PENANAfjaCTUTaxn
Dia menatap tajam pak Bowo. Tatapan antara marah, kecewa, kesal, dan horny, jadi satu. Sedangkan pak Bowo malah tertawa lebar melihat Nada seperti itu. Dengan mendengus kesal, Nada kembali meraih penis pak Bowo, memegangnya cukup erat, lalu kembali berusaha memasukan penis itu ke vaginanya. Dan kembali, pak Bowo menghindar, membuat Nada makin kesal.7195Please respect copyright.PENANARvi6hl4CrY
7195Please respect copyright.PENANA5NNHerASMk
7195Please respect copyright.PENANAyD89orGVTm
“Paaakk.. pliiiss entotin aku.. aku udah nggak tahan pakk.. jangan siksa aku gini..” ucap Nada antara memelas dan frustasi, juga marah.7195Please respect copyright.PENANAuV3OeyQCVI
7195Please respect copyright.PENANAVLIoi0bUoS
“Emangnya kamu itu siapa? Kok minta dientotin sama aku?” Nada melotot mendengar pertanyaan pak Bowo. Tapi dia tahu, jawaban apa yang diinginkan oleh lelaki itu.7195Please respect copyright.PENANAToKJGbg8f1
7195Please respect copyright.PENANAuVcHiLqjwf
“Akhuu.. aaakkhh aku budakmu paak, budak nafsumu.. pliss pak entotin aku..”7195Please respect copyright.PENANA7J9ZPKObF4
7195Please respect copyright.PENANANSDSP6MU15
“Loh, budak kok maksa tuannya gimana sih? Lagian kamu kan udah punya suami, kenapa nggak minta dientotin aja sama suami kamu?”7195Please respect copyright.PENANAQQjvWnWbdm
7195Please respect copyright.PENANAZMpqDakZWq
7195Please respect copyright.PENANA5hvdvu0ymC
Nada sempat bingung menjawabnya. Tapi akalnya sudah tertelan oleh birahinya. Dia tak bisa berpikir panjang lagi. Saat ini dia hanya ingin segera disetubuhi oleh pak Bowo.7195Please respect copyright.PENANABZeSfjMqC7
7195Please respect copyright.PENANApPmtS6r0EM
7195Please respect copyright.PENANA5hSurzExZX
“Bodo amat. Aku nggak peduli. Aku cuma mau kontol ini pak.. cepet pak entotin aku, aku udah nggak tahan. Nada mohon pak, entotin Nada, puasin Nada…”7195Please respect copyright.PENANAbEBACm2rqr
7195Please respect copyright.PENANAxKs9P3ZQVH
7195Please respect copyright.PENANA5McuM3V6ev
Pak Bowo tersenyum lebar. Dia benar-benar telah berhasil menaklukan Nada, dan itu tanpa bantuan obat perangsang lagi.7195Please respect copyright.PENANAQwI83POT7D
7195Please respect copyright.PENANAOaFtULBNCS
7195Please respect copyright.PENANAPsANMBUIyp
“Aaaakkkhhh paaakkkhh.. iyaaahhh entotin akuuuhhh.. aahhh.. aaahhh…”7195Please respect copyright.PENANAM38JnziBZL
7195Please respect copyright.PENANAoD611iUXhJ
7195Please respect copyright.PENANAOBkjRjzlyz
Nada langsung memekik dan kemudian mendesah saat tiba-tiba saja pak Bowo menancapkan penisnya divagina Nada. Bahkan pak Bowo langsung mempompa penis itu mengaduk-aduk vagina Nada. Nada sendiri langsung ikut menggerakan tubuhnya naik turun menyambut hujaman penis pak Bowo. Dia bergerak begitu liar, melampiaskan semua birahinya saat ini.7195Please respect copyright.PENANADn6HDdYb5z
7195Please respect copyright.PENANAYe19vlLcNp
Saat pak Bowo menghentikan gerakannya, Nada masih terus bergerak naik turun. Desahan tak putus keluar dari mulut Nada. Dia sudah benar-benar tenggelam dalam birahinya. Sambil menaik turunkan tubuhnya, dia juga meremas sendiri kedua payudaranya. Sedangkan kedua tangan pak Bowo berada dipinggang Nada, menjaga keseimbangan wanita itu agar tak terjatuh karena gerakannya yang terlalu liar.7195Please respect copyright.PENANAAWcR8xupXW
7195Please respect copyright.PENANA4AaEmDgYOL
7195Please respect copyright.PENANA976sxtwYZ7
“Oohhh aahkk… uuugghh.. aahhh enaaakk phaakkhh aahhh..”7195Please respect copyright.PENANAk5768ZBaRf
7195Please respect copyright.PENANApVGZqFvqRk
“Apanya yang enak sayang?”7195Please respect copyright.PENANAH6OIo3djz0
7195Please respect copyright.PENANAq3pKIUxvLf
“Aaahh kontolmu enaak paakhh.. aakk penuhh.. memekku penuhhh.. enaaakk…”7195Please respect copyright.PENANAJu3BI3RcNS
7195Please respect copyright.PENANAgKmjlrNgxQ
7195Please respect copyright.PENANA2yGlzIJJQB
Tubuh telanjang Nada yang hanya menyisakan jilbabnya yang sudah awut-awutan itu terus bergerak naik turun dengan liar. Bunyi tumbukan kedua kelamin itu terdengar jelas diruangan ini bersahutan dengan desahan Nada yang tiada henti. Gerakan Nada jadi makin cepat, dinding vaginanya terasa oleh pak Bowo makin berdenyut. Wanita itu sebentar lagi akan orgasme.7195Please respect copyright.PENANAjz7ych3Fhs
7195Please respect copyright.PENANA3xz5w1diQI
7195Please respect copyright.PENANA3wq19BfhHx
“Aaakkhh paakkhh.. akhuu.. oohh aaakkhh.. paakk… aaaaaaaakkkhhhhh…”7195Please respect copyright.PENANAcyY9Zx3NYg
7195Please respect copyright.PENANAVXN9fP6kgF
7195Please respect copyright.PENANA8JftyPH4yL
Penis pak Bowo tercabut saat Nada orgasme. Tubuh Nada mengejang hebat. Vaginanya menyemburkan cairan bening diatas tubuh pak Bowo. Pak Bowo bisa melihat semburan cairan itu, deras, dan cukup banyak. Dia mendapatkan orgasme yang luar biasa nikmat, hingga tubuhnya bergetar beberapa kali.7195Please respect copyright.PENANAq1S2e0TA5z
7195Please respect copyright.PENANAg7ChfqSMKj
Beberapa saat kemudian tubuh Nada mulai lemas. Tubuhnya lunglai menimpa tubuh pak Bowo. Tapi itu belumlah selesai. Pak Bowo yang masih diam saja, membuat Nada menggerakan tubuhnya turun, hingga bibir vaginanya menemukan ujung penis pak Bowo. Dengan tangannya dia mengarahkan penis itu masuk lagi ke vaginanya, lalu dia menegakan badannya. Dia menumpukan kedua tangannya dipundak pak Bowo.7195Please respect copyright.PENANAPKSR20W2KX
7195Please respect copyright.PENANA2u24nFB0j0
7195Please respect copyright.PENANAzwkrhgH9PR
“Goyang lagi sayang” ucap pak Bowo.7195Please respect copyright.PENANAw5UUf7J2KF
7195Please respect copyright.PENANAKoNsZhvQ82
7195Please respect copyright.PENANAerOOZNSrHf
Nada mengangguk, mengerti. Pak Bowo kemudian meminta Nada untuk membalikan badannya hingga memunggunginya tanpa membuat penis itu terlepas dari vaginanya. Nada mendesis pelan saat berputar karena dinding vaginanya terasa geli bergesekan dengan penis pak Bowo yang masih kokoh berada didalam vaginanya.7195Please respect copyright.PENANAvdpxbgNj2F
7195Please respect copyright.PENANAvGHfFH5dIs
Begitu posisinya sudah siap, Nada kembali menaik turunkan tubuhnya. Kali ini kedua tangan Nada bertumpu pada kaki pak Bowo. Sedangkan pak Bowo masih diam saja menikmati pelayanan dari Nada.7195Please respect copyright.PENANAjW30hVespt
7195Please respect copyright.PENANAfOQiWsJJYZ
7195Please respect copyright.PENANAGgXKZOgTaM
“Heemphh.. aahhkk.. uugghh aahhhkk.. oouhhhkk..”7195Please respect copyright.PENANAzKyxUjjrdB
7195Please respect copyright.PENANA4prdELVqZW
7195Please respect copyright.PENANA5jZbnWJtix
Desahan Nada kembali terus terdengar seiring gerakan sensual tubuhnya diatas tubuh pak Bowo. Penis pak Bowo yang keluar masuk vagina Nada terlihat mulai mengkilap karena cairan dari vagina Nada. Gerakan Nada makin mulus, penis itu makin lancar keluar masuk. Birahi Nada kembali naik tak terkendali, menyebabkan kembali gerakannya menjadi liar.7195Please respect copyright.PENANAG46hZCLkM3
7195Please respect copyright.PENANAKPdnUE8ICB
7195Please respect copyright.PENANANGslLgmcAO
“Paaakk oougghh paakkhh.. aku dapeet lagiiiihh.. aaaaakkkhhhh…”7195Please respect copyright.PENANAucRxiWdPkI
7195Please respect copyright.PENANAN2vWEI1jRa
7195Please respect copyright.PENANAHafm1mBooS
Kembali Nada mendesah panjang saat dia merasakan orgasmenya yang kedua. Tubuhnya melenting kebelakang hingga jatuh ditubuh pak Bowo. Nafasnya tersengal-sengal. Dua orgasme berturut-turut dalam waktu singkat ini membuatnya sangat lelah. Meskipun kali ini tak sampai squirt, namun dia terpuaskan. Pak Bowo masih membiarkan Nada mengatur nafasnya, sambil dia dengan lembut membelai dan meremas payudara Nada.7195Please respect copyright.PENANA1lGQY4sdYa
7195Please respect copyright.PENANAXpujVMPHZ5
Beberapa saat kemudian, setelah dirasa Nada sudah mulai tenang nafasnya, pak Bowo mendorong tubuh Nada hingga posisinya merangkak. Masih dengan penis yang belum tercabut dari vagina Nada, dia kembali menyetubuhi Nada dengan posisi doggy style.7195Please respect copyright.PENANAcgxMulSVdE
7195Please respect copyright.PENANAZzlqCtdJKh
7195Please respect copyright.PENANAQyklV8OHPx
“Heemmphh aahh aahhh uuugghh…”7195Please respect copyright.PENANAFSDmhtJ2vV
7195Please respect copyright.PENANAZSxLnwIW1Q
7195Please respect copyright.PENANAFNQGoYk7Mm
Nada yang tubuhnya sudah lemas kini hanya bisa mendesah saat pak Bowo menghujami vaginanya dari belakang. Dia menumpukan tubuhnya dikedua lutut dan sikutnya, sementara kepalanya sudah menempel dilantai saking lemasnya. Jilbabnya pun makin tak karuan bentuknya, membuat beberapa helai ramput Nada keluar menutupi wajahnya.7195Please respect copyright.PENANA4AXswGHC76
7195Please respect copyright.PENANA6eBYKtRvB2
7195Please respect copyright.PENANALNDQbfb5sW
“Aaaahhh paakkkhh…”7195Please respect copyright.PENANAHEXCYJBFO9
7195Please respect copyright.PENANArBvPdy4z9k
7195Please respect copyright.PENANA3Dor09Kx8H
Nada merintih agak keras saat tiba-tiba pak Bowo menarik jilbabnya sehingga kini dia terpaksa agak mendongak. Yang tadinya dia bertumpu pada kedua sikunya, kini kedua tangannya terpaksa lurus karena kepalanya tertarik keatas.7195Please respect copyright.PENANARxHVdNhZEl
7195Please respect copyright.PENANA55IkSPY41W
7195Please respect copyright.PENANAa0eteiZETw
“Masak baru gitu aja udah lemes? Kamu pengen enaknya doang? Nggak mau bikin aku enak hah?” ucap pak Bowo sambil tangan kanannya masih menarik jilbab Nada, sedangkan tangan kirinya meremas payudara Nada dari belakang.7195Please respect copyright.PENANAtHmGjYjOQZ
7195Please respect copyright.PENANA5GFzgCyqun
“Iihh.. iyaahh.. aahh aahh maaf paakkh.. ouuhh aku aahh aahh.. aku layani paakkhh..”7195Please respect copyright.PENANABMYVZ3GgvO
7195Please respect copyright.PENANAq1XF3KkubG
7195Please respect copyright.PENANAzyrRYmNHAZ
Pak Bowo kemudian melepaskan pegangannya di jilbab Nada, tapi Nada berusaha menahan tubuhnya agar tidak terjatuh lagi. Diapun berusaha mengimbangi gerakan pak Bowo dengan memaju mundurkan tubuhnya sesuai dengan ritme tusukan penis pak Bowo.7195Please respect copyright.PENANAd0ZS12mHd8
7195Please respect copyright.PENANAUB8aGcCXaw
Dalam posisi ini, Nada memang tak pernah bisa bertahan lama. Dengan suaminya saja, dia selalu cepat mendapatkan orgasme, apalagi dengan pak Bowo yang punya penis yang lebih besar dan panjang dari suaminya. Dan inilah yang sekarang dirasakan oleh Nada. Sudah 2 kali orgasme tadi tak membuat birahinya surut, dan kini dia sudah makin dekat dengan orgasme ketiganya.7195Please respect copyright.PENANAftE3zbb7e4
7195Please respect copyright.PENANAX6ozoYR2Nu
7195Please respect copyright.PENANAge1PQgJzmb
“Aaakkhh teruss paakk.. sodok memekku paak.. akhuu mau dapeet lagi.. paaaakkhhh aaaaaakkkhhh..”7195Please respect copyright.PENANA1xVAeaVG5g
7195Please respect copyright.PENANAdMOYX7Ag6G
7195Please respect copyright.PENANAzam6s6fZVZ
Tubuh Nada menegang sekilas, kemudian kelojotan. Dia kembali mendapatkan orgasme yang sangat nikmat. Tapi rupanya pak Bowo kali ini tak membiarkannya istirahat. Pak Bowo malah terus menusuk-nusukan penisnya didalam vagina Nada yang sudah sangat basah, hingga terdengar bunyi kecipak yang cukup jelas.7195Please respect copyright.PENANAilNo9exbIH
7195Please respect copyright.PENANA5sKTwcbBOD
7195Please respect copyright.PENANAssfP7ftu4h
“Aahh paakkhh udaah duluu.. aahhh paaakkhh..” Nada berusaha untuk menahan gerakan pak Bowo, tapi susah karena posisinya yang kini menungging.7195Please respect copyright.PENANAow51vZxr60
7195Please respect copyright.PENANAV1RCRwo1N1
“Uuughh diem kamu Nad, layani aja aku..” pak Bowo tak mau tahu, dia terus menyodokan penisnya.7195Please respect copyright.PENANAPwnICxJdSb
7195Please respect copyright.PENANAn0UoWkI21F
7195Please respect copyright.PENANA9qY5pDXx1J
Nada yang sudah sangat lemas makin tak kuat menahan serangan dari pak Bowo. Tubuhnya pun jatuh tengkurap. Penis pak Bowo sempat terlepas, tapi dengan cepat pak Bowo kembali memasukan penisnya kevagina Nada. Dengan menduduki pantat Nada yang tengkurap, pak Bowo kembali menggenjot vagina itu.7195Please respect copyright.PENANA9uLu3eQedQ
7195Please respect copyright.PENANAcFxWBcd3eA
7195Please respect copyright.PENANA4pMVeDQgKX
“Aaahh paakkhh aaahhh ampuuun…”7195Please respect copyright.PENANAGCNRp3uCgN
7195Please respect copyright.PENANAKi3r1S8Jo4
7195Please respect copyright.PENANA7RfRn315mg
Nada yang sudah lemas akhirnya hanya bisa pasrah menerima serangan pak Bowo. Tangannya berusaha mencari sesuatu untuk bisa dia remas, meluapkan apa yang dia rasakan. Antara nikmat, geli, ngilu, lelah dan juga tersiksa yang bercampur jadi satu. Tapi dia tak menemukan apapun hingga tangannya terlihat bergerak tak beraturan.7195Please respect copyright.PENANAZJUYPEMF75
7195Please respect copyright.PENANARf33o6dn9J
Pak Bowo kemudian sedikit menjatuhkan tubuhnya hingga menindih Nada, sambil penisnya terus bergerak mengobok-obok vagina Nada. Dia raih kepala Nada dan ditolehkan sedikit kesamping. Langsung saja dia sambar mulut Nada yang sedari tadi terus mendesah dan mendesis.7195Please respect copyright.PENANA0qMygkTHSC
7195Please respect copyright.PENANAWTV7uWJ2ki
Nada segera menyambut ciuman pak Bowo dan membalasnya tak kalah ganas. Salah satu tangan Nada berusaha memeluk kepala pak Bowo dengan agak susah payah. Keduanya terlibat ciuman yang begitu ganas dan menggairahkan, sambil tubuh Nada masih dengan pasrah tengkurap disetubuhi pak Bowo dari belakang.7195Please respect copyright.PENANAnAbuMJpRgE
7195Please respect copyright.PENANA10JiPQBAIY
Posisi ini membuat pak Bowo merasakan vagina Nada begitu sempit memijat-mijat penisnya. Sebaliknya, Nada merasakan rongga vaginanya terasa penuh sekali. Ditambah lagi sodokan penis pak Bowo yang makin lama makin cepat dan dalam, membuat Nada tak bisa lagi menahan orgasmenya yang keempat.7195Please respect copyright.PENANAauFa8t85Ji
7195Please respect copyright.PENANAC48Wef6zGW
Tubuh Nada mengejang saat orgasmenya akhirnya datang. Tapi dia tak mendesah seperti tadi karena masih berciuman dengan pak Bowo. Dia malah menciumi pak Bowo makin ganas, sambil tangannya makin erat memeluk kepala pak Bowo.7195Please respect copyright.PENANAvWq7ZfZdhJ
7195Please respect copyright.PENANAga3cAZ60fG
Setelah itu, pak Bowo mencabut penisnya dan membalikan tubuh Nada hingga terlentang. Dia tak langsung melanjutkan persetubuhan mereka. Dia membiarkan Nada terbaring di lantai yang dingin itu dalam kondisi kelelahan. Tubuh Nada terlihat basah oleh keringatnya. Jilbabnya juga sudah lepek dan makin terbuka hingga ke leher, memperlihatkan rambutnya yang makin banyak keluar dan tak beraturan lagi.7195Please respect copyright.PENANAp6vBvVLgdj
7195Please respect copyright.PENANAVFLAvgzqu3
Setelah sesaat mengamati kondisi Nada yang begitu lemas bahkan sampai matanya terpejam, pak Bowo kemudian memegang kedua kaki Nada dan membukanya lebar-lebar. Dia posisikan lagi penisnya dibibir vagina Nada yang sudah sangat basah. Nada kembali membuka matanya yang sayu, menatap pak Bowo yang tersenyum kepadanya. Nada yang sudah sangat lemas hanya membalas senyuman itu, sudah pasrah apapun yang akan dilakukan oleh pak Bowo.7195Please respect copyright.PENANARCm88L0bHf
7195Please respect copyright.PENANAEj0TIPyuRN
7195Please respect copyright.PENANAlgUdCLxvXL
“Aaaaaahhhhhh…” desahnya lirih saat penis pak Bowo dengan sangat lancar meluncur masuk langsung semuanya.7195Please respect copyright.PENANAYXKf0dIhWs
7195Please respect copyright.PENANAPU7QINuEZ8
7195Please respect copyright.PENANAyQn1XLt9QO
Begitu penisnya masuk pak Bowo langsung menggenjot vagina Nada dengan kencang. Nada sempat membeliak matanya mendapatkan serangan itu, tapi sebelum sempat melakukan apapun dia sudah langsung disergap lagi oleh ciuman pak Bowo. Dan lagi-lagi, Nada membalasnya tak kalah ganas. Tubuhnya masih terasa sangat lemas, dan semakin dibuat lemas oleh sodokan kencang dari pak Bowo.7195Please respect copyright.PENANAnCtqXh0sR3
7195Please respect copyright.PENANAlX1vra3dVE
Kedua tangan Nadapun hanya bisa memeluk erat leher pak Bowo saat mereka masih berciuman. Tubuh Nada melonjak-lonjak mengikuti irama genjotan dari pak Bowo. Meskipun sudah berkali-kali orgasme hingga membuat vaginanya sangat basah dan begitu mudah dimasuki penis besar pak Bowo, tapi apa yang dilakukan pak Bowo sekarang ini tak ayal membuat gairah Nada kembali memuncak.7195Please respect copyright.PENANAWUFjdHeraG
7195Please respect copyright.PENANAjzu5WIeUga
Pak Bowo kemudian memaksa untuk melepaskan pelukan Nada, bahkan dia langsung mencabut penisnya dari vagina Nada. Nada sempat mau protes, tapi kemudian 2 jari pak Bowo langsung masuk ke vaginanya dan mengocoknya tanpa ampun.7195Please respect copyright.PENANAvbUqSru2pd
7195Please respect copyright.PENANAsQtrezfysQ
7195Please respect copyright.PENANA7YY6FeTGkv
“Aaakkkhh paakkhh aaahhh teruuusshhhh…”7195Please respect copyright.PENANASUw6Xu05sC
7195Please respect copyright.PENANAqv7XeRzROm
7195Please respect copyright.PENANAhjTGw5X4FG
Tubuh Nada menggelinjang hebat. Jari pak Bowo terus mengocok vaginanya dengan cepat. Tubuh Nada bahkan sampai terangkat bagian pinggul hingga ke perutnya. Hingga kemudian pak Bowo merasakan dinding vagina Nada berdenyut, dia makin mempercepat kocokannya.7195Please respect copyright.PENANA2JWmyPjCQI
7195Please respect copyright.PENANAWjyYLMNBUd
7195Please respect copyright.PENANAlM5xniefom
“Paaaaaakkkhhhh aaaaaaahhhhhh…”7195Please respect copyright.PENANAKZjjDmpx2d
7195Please respect copyright.PENANAwh8xzLDUbc
7195Please respect copyright.PENANAM2Rcm9dKrX
Kembali semburan cairan bening keluar dari vagina Nada. Masih cukup banyak, dan cukup deras hingga menyembur cukup jauh membasahi lantai rumah pak Bowo. Tubuh Nada menggelepar hebat. Matanya sampai tertutup, tapi mulutnya terbuka lebar. Dia tak bisa menahan gerakan tubuhnya akibat orgasme paling luar biasa yang baru saja dia rasakan.7195Please respect copyright.PENANACpFIHpSrKi
7195Please respect copyright.PENANA30ZN6bZ3Ct
Mengetahui Nada sudah orgasme, pak Bowo bukannya diam. Dia tak membiarkan Nada mengontrol dirinya. Segera saja dia tekan tubuh Nada yang masih kelojotan itu, dan dengan cepat dia tancapkan lagi penisnya yang masih berdiri tegak. Nada sudah tak bisa apa-apa lagi, selain hanya mendesah. Pak Bowo kemudian menyergap lagi tubuh Nada dan dengan rakus menciumi bibirnya. Nada hanya berusaha memberikan pelayanan kepada pak Bowo melalui dinding vaginanya yang dia buat bergerak seolah sedang memijat penis besar yang sedang keluar masuk itu.7195Please respect copyright.PENANAwCdWbKAzdC
7195Please respect copyright.PENANAqq9cFkUrAN
7195Please respect copyright.PENANABD9HYP0Zq8
“Eempphh.. eeemmphhhh.. eeemphhh uugghhh…”7195Please respect copyright.PENANAebD4VOJ6DT
7195Please respect copyright.PENANAxducXQU9pe
7195Please respect copyright.PENANAQ5NW8oXevh
Desahan tertahan oleh ciuman dari mereka berdua. Nafas mereka sudah sangat memburu, keduanya sedang bersama-sama sedang menuju ke puncak birahinya. Gerakan tubuh pak Bowo yang makin liar dan kencang menghujamkan penisnya kedalam vagina Nada diimbangi oleh gerakan otot dinding vagina Nada.7195Please respect copyright.PENANAc1rwkFvsye
7195Please respect copyright.PENANAq4ODC6D2FO
Pak Bowo makin mengencangkan sodokannya. Sebentar lagi dia akan orgasme. Nada yang merasakan itu sebenarnya agak sedikit terasa linu dan sakit divaginanya, tapi dia sudah tak bisa berbuat apa-apa. Rasa nikmat akibat sodokan penis pak Bowo yang berubah jadi kasar itu lebih dominan dia rasakan, bersamaan dengan orgasme ke sekian yang sebentar lagi akan dia dapatkan.7195Please respect copyright.PENANAjmjJxWNyEh
7195Please respect copyright.PENANAPxhZNN0YLs
7195Please respect copyright.PENANA125EOzRQ4B
“Aaaaahh Naadaaaaaaa…” desah panjang pak Bowo begitu ciumannya dengan Nada terlepas. Dia makin kasar menghujamkan penisnya divagina Nada, membuat tubuh telanjang wanita itu seperti terlempar-lempar. Pak Bowo mencengkram erat payudara Nada membuat wanita itu meringis kesakitan, tapi juga merasakan nikmat dari vaginanya.7195Please respect copyright.PENANAwgIMwcsU8s
7195Please respect copyright.PENANAJJUgqKR4TM
“Aaaaahhhhh Naaaaaddd.. keluaaaaaaarrr…” erang panjang pak Bowo sambil membenamkan penisnya dalam-dalam divagina Nada, yang tak lama kemudian badannya menegang. Croot crooot crooot crooot crooot…7195Please respect copyright.PENANA7C3338HjUF
7195Please respect copyright.PENANAlB12f8A1Ii
7195Please respect copyright.PENANAI9klNi3btE
Beberapa kali penis pak Bowo yang tertanam divagina Nada menyemburkan sperma hangatnya.7195Please respect copyright.PENANAKQaal1qiwJ
7195Please respect copyright.PENANA3lkJdLp1cZ
Nada sendiri akhirnya juga mendapatkan lagi orgasmenya bersamaan dengan rahimnya yang disemprot sperma pak Bowo. Dia hanya mendongakan kepala. Kedua mata terbuka lebar begitu juga dengan mulutnya yang membentuk huruf O. Tidak ada suara yang terdengar dari mulut Nada, saking nikmatnya dia mendapatkan orgasme terakhirnya itu.7195Please respect copyright.PENANAwzdtysfQlo
7195Please respect copyright.PENANA9A8b8Vc1ks
Setelah beberapa saat mengegang dan menggelinjang, akhirnya tubuh mereka berdua lemas lagi. Pak Bowo jatuh menindih tubuh Nada, sambil dengan lembut dia ciumi kening Nada. Nada sendiri hanya diam memejamkan matanya. Tapi dari bibirnya nampak semburat senyum menandakan betapa puasnya dia hari ini.7195Please respect copyright.PENANAhd7AMwtQJd
7195Please respect copyright.PENANAoTQT6s7MDY
Hari ini benar-benar terasa lain oleh Nada. Sudah beberapa kali dia melayani pak Bowo, rasanya baru kali ini rasanya benar-benar nikmat. Mungkin karena dari awal birahinya dipermainkan pak Bowo, mulai dari foto telanjang tadi, hingga saat dirinya dibuat sampai memohon-mohon agar disetubuhi, yang membuat birahi maupun emosinya naik turun, tapi bisa berakhir dengan sangat memuaskan.7195Please respect copyright.PENANAMMEfJ8UW2k
7195Please respect copyright.PENANAfOaJvuzYwa
Beda dengan sebelumnya, dimana ketika dia dipanggil pak Bowo, datang, bercumbu, lalu bercinta hingga berkali-kali. Memang nikmat dan melelahkan, tapi ada sesuatu yang Nada baru rasakan hari ini, yang belum dia rasakan sejak pertama kali dijebak untuk melayani pak Bowo.7195Please respect copyright.PENANABK0LwPD99B
7195Please respect copyright.PENANAjLWlKzkWew
Hal yang kemudian kembali mengingatkannya pada masa lalunya, saat masih bersama mantan pacarnya dulu. Dulu, ada beberapa kali momen dimana dia bisa dengan sangat mudahnya terangsang bahkan sebelum disentuh oleh pacarnya. Kalau sudah begitu, bisa dipastikan kalau persetubuhan mereka akan berjalan dengan sangat panas dan liar.7195Please respect copyright.PENANA2LFpRRkf4s
7195Please respect copyright.PENANAeq1jHPU6D2
Kalau sudah seperti itu, Nada dan pacarnya sudah tidak peduli lagi dengan waktu, tempat dan kondisi. Mereka akan bercinta habis-habisan dan bisa berkali-kali, hingga kadang vagina Nada jadi ngilu dan berhari-hari dia akan merasa sedikit kesulitan berjalan normal.7195Please respect copyright.PENANAyXfubWaNDF
7195Please respect copyright.PENANA7znRdc3HVi
Hal itu sudah sangat lama tidak dia rasakan, sejak kematian pacarnya. Bersama suaminya, Nada belum pernah merasakan hal itu lagi. Dan kini, pak Bowo kembali membangitkan sisi liar Nada yang dulu, tanpa bantuan obat perangsang.7195Please respect copyright.PENANANJo0wpZcIS
7195Please respect copyright.PENANATaiWVNvnSs
Nada jadi terpikirkan, kalau sudah begitu, dia takut akan semakin sulit lepas dari pak Bowo. Dia takut akan semakin tergantung kepada pak Bowo untuk bisa mendapatkan kenikmatan duniawinya. Dia takut tak bisa lagi merasakan kepuasan dari suaminya, yang sebenarnya sudah beberapa kali dia alami sejak jadi pemuas nafsu pak Bowo. Ada ketakutan pada diri Nada hal ini nantinya akan berdampak buruk pada pernikahannya yang selama ini berjalan baik-baik saja.7195Please respect copyright.PENANAXzMYyLx115
7195Please respect copyright.PENANARaoyHc1ckD
7195Please respect copyright.PENANA49lmEMUdwL
“Sssshhhh paaakkhh…” lamunan Nada terhenti oleh sentuhan pak Bowo tepat di puting susunya.7195Please respect copyright.PENANAxoQTLMSR4c
7195Please respect copyright.PENANAnZB23sf1a1
“Capek sayang?” tanya pak Bowo. Nada hanya mengangguk sambil menatapnya dengan sayu.7195Please respect copyright.PENANAXyghrEoFq3
7195Please respect copyright.PENANAZKhAgqhTpN
7195Please respect copyright.PENANAM5qHM3eixb
Pak Bowo langsung mencium bibir Nada, melumat dan mengajaknya bersilat lidah. Nada yang masih lemas hanya bisa membalas semampunya. Namun perlahan, nafsunya kembali bangkit saat tangan pak Bowo mulai aktif meremas payudaranya, dan dilanjutkan dengan usapan nakal di vaginanya.7195Please respect copyright.PENANAMN6ZB0YVx1
7195Please respect copyright.PENANAOshiwolKzZ
7195Please respect copyright.PENANAWgjhvvTQZZ
“Lanjut lagi ya” ucap pak Bowo. Nada sudah tak mampu menjawab, hanya sedikit membuka bibirnya untuk mengisyaratkan kepada pak Bowo bahwa dirinya bersedia.7195Please respect copyright.PENANAj5mG6OLj1U
7195Please respect copyright.PENANAC13oL4GSuc
7195Please respect copyright.PENANAzSPNnF5dlA
Merekapun kembali berciuman, bercumbu. Mereka kembali tenggelam dalam gelombang birahinya. Nada seperti mendapatkan tenaga lagi untuk bisa melayani pak Bowo. Dia sudah tak terpikirkan apa-apa lagi. Ketakutannya yang tadi sudah hilang tertutup oleh hawa nafsunya. Bahkan dia sudah lupa tujuannya kemari tadi yang ingin menanyakan tentang rencana pak Bowo kepada Cita. Yang ada sekarang hanyalah Nada mengikuti naluri tubuhnya untuk kembali mereguk kenikmatan bersama dengan pak Bowo.7195Please respect copyright.PENANAUfjvZKGfcJ
7195Please respect copyright.PENANAhjPvS7M7XJ
*7195Please respect copyright.PENANAdc5n4WqRFN
*7195Please respect copyright.PENANAsAu4xjuYOW
*7195Please respect copyright.PENANA7WzDkwbG3a
*7195Please respect copyright.PENANACBFDYjAgEd
*7195Please respect copyright.PENANAtVEKpAtB1U