6998Please respect copyright.PENANAy7jKf1x5JJ
6998Please respect copyright.PENANAofMhpXeqEv
“Loh kamu mau kemana Cit?” tanya Nada saat melihat pagi ini Cita sudah rapi.6998Please respect copyright.PENANA6dttlYI5Ed
6998Please respect copyright.PENANAG0ft5qGo0s
“Aku mau pulang mbak” jawab Cita.6998Please respect copyright.PENANAO669Vv9cQQ
6998Please respect copyright.PENANAZHSF4IEzE9
“Pulang? Katanya, kemarin kamu bilang mau disini dulu sementara waktu? Kamu bilang nggak mau ketemu mas Andi dulu?”6998Please respect copyright.PENANAiBkF1FRDmy
6998Please respect copyright.PENANA9dmIRlCpnx
“Iya mbak, tapi tadi ibu mertuaku telpon ada yang datang nyariin aku”6998Please respect copyright.PENANAI5fsoxbR9x
6998Please respect copyright.PENANAa3GaCxcSut
“Ooh siapa emang?”6998Please respect copyright.PENANAbACKtA1RWr
6998Please respect copyright.PENANAy9LCj2kdid
“Pak Bowo, atasannya mas Andi”6998Please respect copyright.PENANAeofvIV9u2d
6998Please respect copyright.PENANAdl7GecTM2l
“Pak Bowo?” Nada kaget mendengar nama pak Bowo disebut Cita.6998Please respect copyright.PENANAMVIa6mJHek
6998Please respect copyright.PENANAQEMRJV45Wu
6998Please respect copyright.PENANAMhsYjZd4jM
Dia tak menyangka pak Bowo bisa-bisanya datang dan mencari Cita dirumahnya, padahal mereka kemarin baru saja ketemuan. Dalam benak Nada dia bertanya-tanya, untuk apa pak Bowo datang kerumah Cita? Apalagi memang mencari Cita, bukan Andi. Apakah pak Bowo senekat itu untuk usahanya bisa mendapatkan Cita? Nada benar-benar tak habis pikir dengan pria yang juga telah menaklukan dirinya itu.6998Please respect copyright.PENANA1W72ENqRt8
6998Please respect copyright.PENANAxlIDy1EoL6
6998Please respect copyright.PENANAW0p5TvUSTG
“Iya mbak. Aku permisi dulu ya kalau gitu”6998Please respect copyright.PENANA8ABoAQYviq
6998Please respect copyright.PENANAmMJks9yIfO
“Eh tunggu dulu Cit”6998Please respect copyright.PENANAE60VG06Bod
6998Please respect copyright.PENANA7dienuUg8D
“Ada apa atasannya mas Andi nyariin kamu Cit? kok bukan nyari mas Andi?”6998Please respect copyright.PENANARoYuV1lWAx
6998Please respect copyright.PENANAMYYeeUvKfJ
“Aku juga nggak tahu sih mbak, tapi katanya penting gitu, aku disuruh cepet-cepet pulang”6998Please respect copyright.PENANAtTiHJX26bc
6998Please respect copyright.PENANAek0meduDvh
“Yaudah kalau gitu aku anterin aja ya?”6998Please respect copyright.PENANA2RVgsVsfqx
6998Please respect copyright.PENANA1H0B8RkjCh
“Nggak usah mbak aku sendiri aja”6998Please respect copyright.PENANABVV6fmDPRL
6998Please respect copyright.PENANAMhcZy5RKUR
“Udah nggak papa aku anterin. Kamu kayaknya masih lemes gitu lho”6998Please respect copyright.PENANAhkm8fB3Gg9
6998Please respect copyright.PENANAAckZVSgcFQ
“Tapi mbak…”6998Please respect copyright.PENANAQfCbDyT3xI
6998Please respect copyright.PENANA8fZrb6ZEpI
“Udah nggak papa. Tunggu bentar ya aku ganti baju dulu”6998Please respect copyright.PENANAlHMOS1rHvk
6998Please respect copyright.PENANAOb86gtWVTS
6998Please respect copyright.PENANAGkM0ANKwbg
Tanpa menunggu jawaban Cita Nada langsung masuk ke kamarnya untuk berganti baju dan memakai jilbabnya. Kondisi Cita memang terlihat masih lemas. Ini karena dia semalam tidak bisa tidur, terus kepikiran masalah rumah tangganya dengan Andi. Setelah selesai curhat dengan Nada semalam Cita masih terus menangis. Nada yang berusaha menghibur Cita malah ketiduran duluan.6998Please respect copyright.PENANA55ZZdRc4JQ
6998Please respect copyright.PENANAN6b5noStD7
Setelah Nada selesai berdandan diapun keluar dari kamarnya. Dia memanasi sebentar mobilnya lalu mengajak Cita berangkat. Sebenarnya, ada sebab lain kenapa Nada ngotot mengantar Cita. Dia penasaran kenapa pak Bowo datang kerumah Cita tapi bukannya mencari Andi yang anak buahnya, malah mencari Cita. Dia ingin tahu apa yang akan diperbuat pak Bowo disana. Meskipun sebenarnya dia juga agak-agak takut kalau saja pak Bowo nanti begitu melihatnya malah akan berbuat macam-macam, minimal membongkar skandalnya.6998Please respect copyright.PENANAuDldK0E9AB
6998Please respect copyright.PENANAfIbo0Bar2n
Sesampainya dirumah Cita, mereka berdua melihat sebuah mobil terparkir didepan. Nada tahu itu mobil pak Bowo. Tapi yang membuat dia dan Cita agak heran, tidak ada mobil Andi terparkir disana. Mereka mulai berpikir, kemanakah Andi? Dan apakah pak Bowo datang kesini ada hubungannya dengan Andi? Tak ingin berlama-lama merekapun masuk kedalam rumah, dan sudah ada pak Bowo disana nampak ngobrol dengan ibu mertua Cita diruang tamu itu.6998Please respect copyright.PENANARXmljThPZO
6998Please respect copyright.PENANA7wPhCXw09e
6998Please respect copyright.PENANAYJU70aAffG
“Maaf pak Bowo, sudah lama menunggu?” tanya Cita.6998Please respect copyright.PENANA4mjuuB4awT
6998Please respect copyright.PENANAHGCzleAX92
“Ah belum kok mbak. Saya nggak tahu kalau mbak Cita nggak ada dirumah, makanya nggak nelpon dulu tadi”6998Please respect copyright.PENANA0s2masyZ4U
6998Please respect copyright.PENANABx6yHzlhRU
“Iya pak maaf, saya semalam menginap dirumah mbak Nada ini” jawab Cita sambil menunjuk kearah Nada yang duduk disampingnya. Pak Bowo menatap Nada sambil tersenyum seperti orang yang tidak saling kenal. Dalam hati Nada dia memaki kesal pada pak Bowo karena dia menganggap pak Bowo jago sekali aktingnya.6998Please respect copyright.PENANA8FPaQK4gjV
6998Please respect copyright.PENANAtweBuMlEiJ
“Jadi ada apa pak, kok tiba-tiba datang kemari? Apa ada hal yang penting?” tanya Cita.6998Please respect copyright.PENANAXu3ycoiVUI
6998Please respect copyright.PENANAiQKaermcjd
“Ini soal Andi mbak” jawab pak Bowo.6998Please respect copyright.PENANA8awDYaThzC
6998Please respect copyright.PENANAYGbbDf60i4
“Ada apa dengan mas Andi pak?”6998Please respect copyright.PENANASRqhGAJVNl
6998Please respect copyright.PENANAXWikDIR6Kl
6998Please respect copyright.PENANAJWfEEy8I1c
Pak Bowo tak langsung menjawabnya. Dia menatap kearah Nada, lalu kearah Cita lagi, seperti mempertanyakan keberadaan Nada disini. Cita mengerti maksud pak Bowo, dan untungnya Nada sudah tahu permasalahan rumah tangganya itu, jadi Cita merasa tidak masalah kalau Nada tetep disitu dan ikut mendengar apa yang mau disampaikan oleh pak Bowo.6998Please respect copyright.PENANA9cbe0aJMna
6998Please respect copyright.PENANAaXA3ziEPRQ
6998Please respect copyright.PENANAo2N2zpSjkk
“Nggak papa pak, mbak Nada ini sahabat saya. Dia juga sudah banyak tahu soal ini” ucap Cita perlahan, agak lirih dibagian akhir sambil menatap ibu mertuanya. Dia merasa tidak enak dengan ibu mertuanya karena belum cerita sepenuhnya padanya. Namun dia merasa lega waktu ibu mertuanya tersenyum dan mengangguk, tanda tidak apa-apa.6998Please respect copyright.PENANAAU9iYKWwXK
6998Please respect copyright.PENANAYO82yRN590
“Hmm, jadi nggak papa ya, saya ceritakan sekarang?” tanya pak Bowo.6998Please respect copyright.PENANAItINAJlWc3
6998Please respect copyright.PENANALnkdg830y4
“Iya pak nggak papa” jawab Cita.6998Please respect copyright.PENANAWQ1xnKWpYs
6998Please respect copyright.PENANAB2RGozZCeO
“Jadi gini mbak Cita, ibu, dan mbak Nada. Tadi saya dapat kabar dari salah seorang teman saya yang kebetulan bertugas di polres”6998Please respect copyright.PENANAMR0ZCSBcbR
6998Please respect copyright.PENANASNy2BpuuBu
“Po.. polres?” tanya Cita terkejut. Ibu mertuanya dan juga Nadapun terlihat terkejut.6998Please respect copyright.PENANAdKhcIY3PSI
6998Please respect copyright.PENANAk1NUTGkKEi
“Iya mbak. Hmm, saat ini Andi sedang ditahan dipolres” ucap pak Bowo.6998Please respect copyright.PENANAclBsEKgGoe
6998Please respect copyright.PENANAyo1cIa6fRi
“Apa pak? Ditahan? Bapak nggak salah orang kan? Itu mas Andi suami saya?”6998Please respect copyright.PENANAtPw4vYmTJN
6998Please respect copyright.PENANA8uaeOVfGip
“Betul mbak. Tadinya juga saya nggak percaya, tapi teman saya itu bilang kalau yang ditahan itu namanya Andi Bahtiar, dan kerja dibank yang sama dengan saya” jawab pak Bowo.6998Please respect copyright.PENANA5OI0qoBO8W
6998Please respect copyright.PENANAc0UrxVOkya
6998Please respect copyright.PENANAwO1nUJbmNV
Mendengar itu makin terkejutlah mereka semua, karena Andi Bahtiar memanglah nama panjang dari Andi, suami Cita.6998Please respect copyright.PENANACVaOvX1WOm
6998Please respect copyright.PENANA9fBHqiKJ8s
6998Please respect copyright.PENANAjS0fsfZi3F
“Ke.. kenapa mas Andi sampai bisa ditahan?”6998Please respect copyright.PENANAosunepO2a1
6998Please respect copyright.PENANA0adM26mN4q
“Menurut info dari teman saya, Andi ditahan karena semalam melakukan tindak penganiayaan kepada…” pak Bowo menahan ucapannya, lalu melihat kearah ibu mertua Cita dan Nada, lalu menatap Cita, seolah meminta persetujuan kepada Cita untuk melanjutkan ucapannya.6998Please respect copyright.PENANAZKOpLFELUo
6998Please respect copyright.PENANAVsxDWqRhJI
“Kenapa siapa pak?” tanya Cita makin penasaran.6998Please respect copyright.PENANA2hJZmzfsDl
6998Please respect copyright.PENANASS9obolRxt
“Kenapa, Isna”6998Please respect copyright.PENANAzejTI7M1jV
6998Please respect copyright.PENANAnLsuys1bdL
*6998Please respect copyright.PENANAIbnkZc5y1D
*6998Please respect copyright.PENANAnRX8TjNN4N
*6998Please respect copyright.PENANABPKM3ysdUc
*6998Please respect copyright.PENANAXointW6HjG
6998Please respect copyright.PENANASdxqf56FMR
Setelah sekitar setengah jam mereka ngobrol disitu yang isinya pak Bowo menceritakan sebab musabab kenapa Andi sampai bisa dipenjara, mereka kemudian memutuskan untuk menemui Andi. Sebenarnya pak Bowo saja yang mau kesana, tapi kemudian Cita memaksa untuk ikut. Nada juga diminta ikut menemani Cita sedangkan ibu mertua Cita tetap dirumah untuk menjaga anak Cita. Lagipula ibu mertua Cita sepertinya syok sekali mendengar kalau anaknya telah ditahan karena memukuli seorang wanita, yang tak lain adalah selingkuhannya sendiri.6998Please respect copyright.PENANAt190KgYHFW
6998Please respect copyright.PENANAZyktQmHdFJ
Tak berapa lama kemudian mereka sampai dikantor polisi. Pak Bowo melapor ke petugas jaga untuk menyampaikan maksud kedatangannya. Lalu petugas itu membawa masuk mereka bertiga dan memintanya menunggu diruang tunggu. Tak lama kemudian mereka bertiga dipanggil untuk masuk kesebuah ruangan. Terlihat Andi sudah duduk disitu dengan tangan terborgol. Kondisinya memprihatinkan, wajahnya babak belur, terlihat begitu lemas. Apalagi melihat siapa yang datang, dia langsung menunduk.6998Please respect copyright.PENANAnd4lUgGJfp
6998Please respect copyright.PENANAdUkjB21c33
Cita hanya bisa diam menutup mulut dengan kedua tangannya, sedangkan Nada memeluknya dari samping. Melihat Cita yang sepertinya belum mau bicara dengan Andi, pak Bowo langsung maju untuk duduk didepan Andi. Andi melirik sebentar, saat tahu yang duduk didepannya pak Bowo, dia kembali menunduk lagi.6998Please respect copyright.PENANAyg4Hfp6bSe
6998Please respect copyright.PENANAFj1FBoZLaH
6998Please respect copyright.PENANAooE336qJAB
“Di, kamu baik-baik aja?” tanya pak Bowo.6998Please respect copyright.PENANA6IPpfYgMUx
6998Please respect copyright.PENANAFiZYCipMgs
6998Please respect copyright.PENANAgs8cLq6VoZ
Andi tak menjawab, hanya mengangguk lemah. Jawaban yang sebenarnya jauh dari kondisinya saat ini. Secara fisik, dia masih merasa kesakitan setelah semalam dihajar sekuriti komplek Isna. Wajahnya masih terlihat benjol-benjol, menyedihkan. Hatinyapun juga terasa sakit. Banyak yang membuatnya seperti itu, diantaranya yang paling besar adalah penyesalan, terutama kepada Cita.6998Please respect copyright.PENANAnHgWS6aANv
6998Please respect copyright.PENANAq6zoEmi34R
Semalam dia setengah sadar dibawa oleh sekuriti komplek kesini. Begitu dia sadar, dia sedang diperiksa oleh dokter, tak lama kemudian dia dimintai keterangan oleh polisi. Andi sama sekali tak menyangkal bahwa dirinya memukuli Isna. Dia hanya bilang penyebabnya adalah pertengkaran mereka tanpa merinci isi pertengkarannya.6998Please respect copyright.PENANAXEd3rPID8b
6998Please respect copyright.PENANACvRXmaF9X3
Setelah diperiksa dia dibawa masuk kedalam sel. Disitulah dia merenung, meningat kembali awal mulai semua bisa jadi seperti ini. Mulai dari prasangka buruknya kepada Cita, hingga jalan salah yang dia ambil. Juga keegoisannya selama ini, kengototannya menuduh Cita selingkuh, yang kemudian membawanya kepada perselingkuhan dengan Isna. Dan semalam, kata-kata Isna terus terngiang dikepala Andi, bahwa dia adalah seorang pecundang.6998Please respect copyright.PENANALC7JOEAmuH
6998Please respect copyright.PENANAYjhLShQt2E
Tentu saja harga dirinya sebagai seorang lelaki hancur disebut seperti itu oleh Isna. Apalagi Isna blak-blakan soal minyak yang diberikan kemarin bukanlah pelumas melainkan obat untuk memperbesar penis. Juga mengingat kata-kata Isna bahwa kalaupun benar Cita selingkuh, itu semua karena Andi yang mungkin tidak pernah bisa memuaskan Cita. Dia yang tadinya bersikeras menyangkal, mulai mengakui kalau dirinya memang pecundang.6998Please respect copyright.PENANAQ9EbMKelBi
6998Please respect copyright.PENANAadeRWkjFav
6998Please respect copyright.PENANAE32IW0B7VV
“Aku nggak tahu apa yang terjadi antara kamu sama Isna, tapi apa betul kamu melakukan pemukulan kepadanya?” tanya pak Bowo lagi.6998Please respect copyright.PENANADM52VGJGFy
6998Please respect copyright.PENANAwCyMJYYiR3
6998Please respect copyright.PENANA56BElckpUq
Dan kembali Andi hanya mengangguk.6998Please respect copyright.PENANAZrl5JFrR8v
6998Please respect copyright.PENANAfqr3yNATRI
6998Please respect copyright.PENANAx66dnOS4Hj
“Kenapa?”6998Please respect copyright.PENANAeT40sSdwht
6998Please respect copyright.PENANAkn102cRKQq
6998Please respect copyright.PENANAIiur4l2aE1
Andi tak langsung menjawab. Dia bingung untuk mengatakannya, sementara kepada polisi saja dia tidak menjelaskan semuanya. Pak Bowo dalam hatinya tertawa lebar melihat kondisi Andi. Dia bertanya seperti itu cuma sekedar sandiwara saja, karena memang dia tahu persis apa yang terjadi semalam dirumah Isna.6998Please respect copyright.PENANAqDa2kFsUIY
6998Please respect copyright.PENANAh7i701QXmb
6998Please respect copyright.PENANAd5cvzSQz2Y
“Yaudah kalau kamu masih belum mau cerita ke aku. Tapi inget Di, aku ini atasan kalian, aku bertanggung jawab atas kalian berdua, jadi aku berhak tahu apa yang terjadi. Aku harap lain kali kamu bisa ceritain semua ke aku, mengerti?”6998Please respect copyright.PENANAHVJy95t8YO
6998Please respect copyright.PENANA5OU6PwBBIH
6998Please respect copyright.PENANANg6EzqwVfm
Lagi-lagi Andi hanya mengangguk. Melihat itu pak Bowo berdiri dan menghampiri Cita yang masih dipeluk Nada.6998Please respect copyright.PENANArYTBmoxeVw
6998Please respect copyright.PENANAT354CEIiuC
6998Please respect copyright.PENANAcDZCOWWnnI
“Mbak Cita ada yang mau dibicarain sama Andi? Kalau iya biar saya sama mbak Nada nunggu diluar aja. Mungkin kalau sama mbak Cita dia mau cerita” ucap pak Bowo.6998Please respect copyright.PENANAyqJAHyzQLh
6998Please respect copyright.PENANA3BDmYSnTNy
6998Please respect copyright.PENANAhop95gvsMQ
Cita nampaknya ragu, karena kejadian semalam dia masih enggan bertemu dengan Andi. Kalau saja dia tidak diberitahu pak Bowo soal ini tadi, dia tidak akan menemui Andi hari ini. Tapi akhirnya Cita mengangguk. Melihat itu pak Bowo mengajak Nada menunggu diluar. Pak Bowo sebelumnya juga menghampiri petugas jaga untuk meminta waktu tambahan kalau saja Cita dan Andi membutuhkannya. Setelah itu barulah dia dan Nada keluar.6998Please respect copyright.PENANAf8l2r9bTXz
6998Please respect copyright.PENANAOpZOCynSxH
Sepeninggal pak Bowo dan Nada, Cita dengan langkah ragu menghampiri Andi. Dia kemudian duduk dikursi yang tadi diduduki pak Bowo. Tahu Cita duduk didepannya, Andi hanya bisa menundukan kepalanya. Dia merasa sangat malu kepada istrinya itu. Dia merasa sangat bersalah dan sangat menyesal. Dia sudah menuduh Cita tanpa ada bukti nyata. Lalu dia yang justru terbukti melakukan apa yang dia tuduhkan kepada Cita. Dan sekarang, dia harus meringkuk dibalik jeruji besi gara-gara emosi dan kebodohannya.6998Please respect copyright.PENANArr3JkB7r0w
6998Please respect copyright.PENANAt4cpeNqzTl
6998Please respect copyright.PENANA2zbcw9tVvi
“Ada yang mau kamu jelasin?” tanya Cita dengan dingin.6998Please respect copyright.PENANA7p1mkD1FP4
6998Please respect copyright.PENANAoo1Jc6PYX9
6998Please respect copyright.PENANAkMTU6YG3ZJ
Andi tak langsung menjawab. Dia masih dalam posisi seperti tadi. Duduk menunduk, tanpa berani menatap wajah Cita. Seandainya Andi mau menatap Cita, maka dia akan melihat raut wajah yang penuh dengan amarah dan kekecewaan. Amarah, sisa pertengakaran mereka semalam soal perselingkuhan Andi. Kecewa, karena selain soal perselingkuhan itu, Andi yang dia kenal baik dan lembut selama ini ternyata berbuat hal seperti ini hingga harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dipenjara. Meskipun dia sendiri pernah ditampar oleh Andi, tapi dia tak menyangka Andi bisa melakukan hal itu kepada orang lain.6998Please respect copyright.PENANAZNPQXGgZQW
6998Please respect copyright.PENANAA2UXyLp9XL
6998Please respect copyright.PENANAGE4Y2BmQLu
“Mukulin perempuan? Kamu tuh mikir apa sih mas? Kamu nggak inget istrimu ini perempuan? Kamu nggak inget ibu kamu itu perempuan juga? Bisa-bisanya kamu mukulin perempuan?” akhirnya amarah Cita terluapkan.6998Please respect copyright.PENANAIpK7PZwYLf
6998Please respect copyright.PENANA2d6TJWBryY
“Aa.. aku mau minta maaf…” ucap Andi. Suaranya agak parau.6998Please respect copyright.PENANAugA2TBGTtm
6998Please respect copyright.PENANAJLhEfSkLBK
“Buat apa minta maaf???” potong Cita.6998Please respect copyright.PENANAii0d4gkI0Y
6998Please respect copyright.PENANAlOqbw4h9iS
6998Please respect copyright.PENANAcFL9uopzRG
Dia begitu emosi. Kalau semalam sudah mulai reda setelah menceritakan semuanya kepada Nada, juga sampai lelah dia menangis, hari ini emosinya pada Andi memuncak lagi. Tapi kemudian dia terdiam, membiarkan Andi untuk bicara.6998Please respect copyright.PENANATy3CR11is6
6998Please respect copyright.PENANATDbyCt7OKo
6998Please respect copyright.PENANAnkQNGbIrsj
“Aku mau minta maaf, untuk semuanya..”6998Please respect copyright.PENANAPbWBBtlnXC
6998Please respect copyright.PENANAQ0SRdG3cXq
6998Please respect copyright.PENANAbj0zhO02oR
Tak ada sahutan dari Cita.6998Please respect copyright.PENANAyfQr6f5iEK
6998Please respect copyright.PENANAwIEGhNsdPI
6998Please respect copyright.PENANAa4BuGeVmDP
“Dari awal, soal tuduhan ke kamu kalau kamu selingkuh. Aku akuin, itu cuma prasangkaku saja, aku sama sekali nggak punya bukti. Semua berawal dari rasa tidak ingin kehilangan kamu, tapi semua itu justru membutakanku, membuatku sama sekali tidak bisa berprasangka baik sama kamu, bahkan, membuatku tidak bisa percaya lagi sama kamu” lanjut Andi.6998Please respect copyright.PENANALbq9xt8Var
6998Please respect copyright.PENANA9ZGWAETZ04
6998Please respect copyright.PENANAcno4CjE8J6
Cita terdiam. Dia tahu Andi masih ingin melanjutkan ceritanya.6998Please respect copyright.PENANADdv4p5p2pu
6998Please respect copyright.PENANAXFacgxJwUO
6998Please respect copyright.PENANAI2zSGZLQgv
“Sampai kejadian waktu kamu pergi sama Nada, Robi dan Salim. Disitu aku benar-benar yakin kalau kamu selingkuh. Dan akhirnya, hari itu juga, aku.. aku, selingkuh dengan Isna, sebagai balas dendam dari apa yang sudah kamu perbuat. Tapi kamu benar, aku tidak punya bukti apapun, bahkan aku yang melakukannya”6998Please respect copyright.PENANAQg6jtVMkGz
6998Please respect copyright.PENANAl6B2JYCpOx
6998Please respect copyright.PENANAZGrjCIWzGc
Cita masih terdiam. Mendengar pengakuan Andi, tentu saja membuatnya makin marah, apalagi apa yang dilakukan Andi adalah dengan dalih untuk membalas dendam untuk apa yang sudah dia lakukan, padahal dia sama sekali tidak melakukan itu. Dia sangat marah, tapi dia menahannya untuk tetap diam.6998Please respect copyright.PENANAdwV2arOFqs
6998Please respect copyright.PENANAkjj7vh20yB
6998Please respect copyright.PENANAbmFxR0fPRl
“Setelah kejadian itu, aku udah nggak mau nyentuh kamu lagi, karena aku pikir tubuhmu sudah kotor. Padahal, justru aku sendirilah yang kotor. Tapi aku sudah terlanjur dibutakan oleh rasa cemburuku, dan perselingkuhanku dengan Isna terus berlanjut”6998Please respect copyright.PENANA5xyfpcC9mv
6998Please respect copyright.PENANAFw948xaR0L
6998Please respect copyright.PENANA4ui1NOU3tX
Makin emosi Cita mendengarnya, terlebih karena suaminya sendiri sudah menganggapnya kotor. Siapa yang tidak akan terluka hatinya saat pasangannya memberikan cap sehina itu kepada dirinya? Padahal setelah dia ditampar dan dipaksa selingkuh itu, dia sudah menuruti apapun yang diinginkan oleh Andi.6998Please respect copyright.PENANAEkXYzEOUWc
6998Please respect copyright.PENANAx7xfqKtX0A
6998Please respect copyright.PENANA2L8wfEfmU8
“Apa kamu mencintainya mas?” tanya Cita. Suaranya agak bergetar, antara menahan amarah dan ingin menangis.6998Please respect copyright.PENANAKcPvOMcxmG
6998Please respect copyright.PENANAE2KZ3302x4
6998Please respect copyright.PENANA1JvLySE21i
Andi memberanikan diri untuk menatap Cita, tapi hanya sebentar, dia menunduk lagi.6998Please respect copyright.PENANACwDp7ldwQG
6998Please respect copyright.PENANAhKZUps5ztP
6998Please respect copyright.PENANANE2VeMAdYP
“Apa kamu mencintai Isna?” ulang Cita.6998Please respect copyright.PENANA3qooyiOnrQ
6998Please respect copyright.PENANAL2JLLc3EeA
Andi menggeleng. “Aku tidak mencintainya. Aku hanya merasa nyaman bersamanya, waktu itu. Karena aku merasa, dia adalah pendengar yang baik dari semua keluhanku”6998Please respect copyright.PENANA2l017ISnLM
6998Please respect copyright.PENANA59dopVp2DK
“Lalu kenapa kamu tega melakukan itu kepadanya?”6998Please respect copyright.PENANAuB2oXu7uMh
6998Please respect copyright.PENANAaJmqb0Zki1
“Ak.. aku.. aku marah sama dia, karena merasa semua ini adalah kesalahannya. Aku masih terlalu egois untuk mengakui bahwa akulah yang salah. Aku mencari kambing hitam, dan Isna adalah satu-satunya yang muncul dikepalaku. Jadi, semalam, setelah dari rumah Nada, aku kesana. Kami cekcok, dan akhirnya aku hilang kendali”6998Please respect copyright.PENANAcDUSuIIWvd
6998Please respect copyright.PENANAAXJMv7XAUi
6998Please respect copyright.PENANAn0cv2O7mz5
Andi tak sepenuhnya jujur mengatakan apa yang membuat mereka cekcok. Memang benar, Andi menyalahkan Isna untuk masalah yang dia hadapi dengan Cita. Tapi sampai sekarangpun, Andi masih malu untuk menceritakan apa yang sebenarnya membuatnya sangat emosi hingga tega memukul Isna. Dia malu mengakui bahwa dia adalah pria lemah, pecundang sejati, seperti yang dibilang Isna semalam. Dia malu mengakuinya, bahkan kepada istrinya sendiri.6998Please respect copyright.PENANAOiWODInJXg
6998Please respect copyright.PENANA554Mk859qo
6998Please respect copyright.PENANA4WvAriaapO
“Kamu benar-benar membuat kami kecewa mas. Bukan cuma aku, tapi juga ibu, dan Putra” ucap Cita, kali ini dia sudah tak mampu menahan air matanya.6998Please respect copyright.PENANArwGpQkioXU
6998Please respect copyright.PENANALACXkQU4Rd
“Maaf. Cuma itu yang bisa kubilang. Dari semalam aku berpikir, dan aku sadar bahwa akulah yang sebenarnya jadi sumber semua masalah ini. Aku tahu, mungkin kalian nggak akan pernah maafin aku. Aku sudah siap dengan semua resikonya” jawab Andi.6998Please respect copyright.PENANAsCRi3X7SsX
6998Please respect copyright.PENANAnxvO3mtk7e
6998Please respect copyright.PENANAtXeinD5GXP
Mereka kemudian saling diam untuk beberapa saat. Andi tak tahu lagi harus ngomong apa, karena yang ingin dia katakan pada Cita sudah dia sampaikan semuanya. Sementara itu Cita sebenarnya ingin mengeluarkan emosinya, memarahi Andi. Tapi dia sadar sedang dimana dia sekarang, dan dia tak ingin membuat keributan lain lagi ditempat ini, karena itulah dia memilih untuk tetap diam.6998Please respect copyright.PENANACObZ958RR8
6998Please respect copyright.PENANAudCVXKgixn
Cukup lama mereka cuma diam sampai seorang petugas menghampiri Cita. Dia memberikan kode kepada Cita bahwa waktu menjenguk Andi sudah selesai, bahkan sebenarnya sudah lewat, tapi karena permintaan dari pak Bowo tadi petugas itu sedikit memberikan tambahan waktu kepada Cita. Cita mengerti kode dari petugas itupun mengangguk.6998Please respect copyright.PENANAMOKcvb6kti
6998Please respect copyright.PENANAkLgQ7uUwDd
6998Please respect copyright.PENANAmBPoBKDF4R
“Yaudah, aku pulang dulu, jam jenguknya udah abis” ucap Cita sambil menyeka air matanya. Dia berdiri, diikuti oleh tatapan dari Andi.6998Please respect copyright.PENANAWnlW8k0qEU
6998Please respect copyright.PENANAlrdmbMd2BG
“Cit..” panggil Andi waktu Cita baru saja berbalik akan melangkah keluar. Cita mengurungkan langkahnya, lalu berbalik lagi menatap Andi.6998Please respect copyright.PENANARCBxBF9Jlk
6998Please respect copyright.PENANAYtPWTd1XNy
“Apa kamu mau memaafkanku?” tanya Andi.6998Please respect copyright.PENANA20yjjnBDHE
6998Please respect copyright.PENANAV2srdKWSDy
6998Please respect copyright.PENANAlbt36u2NqB
Cita terdiam. Dalam hati, dia masih belum bisa memaafkan apa yang sudah dilakukan oleh Andi. Tidak segampang itu. Dia butuh waktu untuk memikirkan segalanya.6998Please respect copyright.PENANARiGWWzZVc9
6998Please respect copyright.PENANAVYXoCQVc8k
6998Please respect copyright.PENANAXrfzEMM7ic
“Aku nggak tahu mas”6998Please respect copyright.PENANAvlZBBxo6yR
6998Please respect copyright.PENANAK36IFv6BTv
*6998Please respect copyright.PENANAlOoga1Fnsq
*6998Please respect copyright.PENANAoQUhB1t1gB
*6998Please respect copyright.PENANAPNujCEPP9V
*6998Please respect copyright.PENANAO0eMPolcLG
6998Please respect copyright.PENANAtwtSxt4hW2
Dalam perjalanan pulang, mereka bertiga juga masih diam saja, sibuk dengan pikiran masing-masing. Pak Bowo memikirkan bagaimana langkah selanjutnya untuk mendapatkan Cita. Dia mulai menyusun strategi untuk bisa lebih dekat dengan Cita. Kali ini dia memutuskan, ingin menaklukan Cita berbeda dengan korban-korbannya terdahulu.6998Please respect copyright.PENANAwpR8pqTYXx
6998Please respect copyright.PENANAR4xMa6KOSH
Dia merasa tak perlu memakai bantuan obat perangsang, seperti terakhir dia gunakan kepada Nada. Kondisi Cita yang sedang rapuh itu akan dia manfaatkan. Pak Bowo yakin, saat ini ada lobang besar menganga dihati Cita, dan dia akan berusaha untuk memasukinya perlahan. Dia sangat yakin, dengan pendekatan yang tepat nantinya Cita akan bisa jatuh kedalam pelukannya.6998Please respect copyright.PENANADt7zjdD2at
6998Please respect copyright.PENANAFq4GEUjlNh
Cita sendiri juga terdiam. Dia memikirkan prahara yang menimpa rumah tangganya, sampai juga ke kasus yang dihadapi oleh Andi. Dia tak menyangka rumah tangganya akan mendapatkan cobaan seperti ini. Dan memang, dia merasa sangat pusing memikirkannya. Memikirkan bagaimana nanti nasib pernikahannya dengan Andi. Kalau saat ini mereka masih belum punya anak, mungkin akan lebih gampang menghadapi apa yang akan terjadi nanti. Tapi mereka sudah punya anak, dan itu yang menjadi pikiran Cita.6998Please respect copyright.PENANApwUaLYxrnB
6998Please respect copyright.PENANAEjp4iNAI9t
Apa aku harus bercerai dari mas Andi? Tapi bagaimana dengan anakku? Kasihan sekali kalau dia harus tumbuh tanpa mendapat kasih sayang yang utuh dari kedua orang tuanya. Tapi, aku juga berat untuk terus bersama mas Andi, setelah semua yang dia lakukan selama ini. Aku harus bagaimana? Batin Cita.6998Please respect copyright.PENANAxJuFBlgI9P
6998Please respect copyright.PENANAHBQc2L7J4J
Sesampainya dirumah Cita, setelah Cita dan Nada turun pak Bowo langsung pergi. Dia mengatakan tidak bisa mampir karena masih ada urusan lain. Selepas pak Bowo pergi Cita dan Nada langsung masuk kedalam rumah. Ibu mertua Cita menunggu didalam. Terlihat dia masih menangis, masih syok dengan apa yang terjadi, bahwa anaknya saat ini harus berada didalam penjara.6998Please respect copyright.PENANAILAhmXp3bz
6998Please respect copyright.PENANAvnzfSADBlV
Begitu Cita dan Nada masuk langsung saja mereka diberondong bermacam pertanyaan oleh ibu mertua Cita. Cita lebih banyak diam, akhirnya Nada yang menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Tidak semua memang bisa dijawab oleh Nada, hanya sekedar apa yang dia lihat tadi saja waktu menjenguk Andi. Nada juga tak tahu perihal pembicaraan Andi dengan Cita.6998Please respect copyright.PENANAdBgkBPxHxU
6998Please respect copyright.PENANAcQSX3YlFU0
Hari itu Nada memutuskan untuk menginap dirumah ini. Dia merasa dirinya akan diperlukan bantuannya. Kondisi Cita dan ibu mertuanya saat ini mungkin akan membuat mereka tidak bisa melakukan pekerjaan rumah mereka, bahkan untuk mengurus anak Citapun mungkin juga akan sulit. Dia pamit sebentar untuk pulang mengambil baju ganti lalu kembali lagi kerumah ini.6998Please respect copyright.PENANAhz1vnvzaWu
6998Please respect copyright.PENANAXkXzQA8zJ8
Saat Nada pulang, Cita berdiam diri didalam kamar. Bermacam perasaan berkecamuk didalam hatinya. Marah, sedih, kecewa, semua campur jadi satu. Tapi yang pasti dia benar-benar tak habis pikir, kenapa suaminya bisa berbuat seperti itu. Andi yang selama ini dia kenal bukanlah orang yang tadi dia lihat didalam penjara. Andi adalah pria yang baik dan santun. Dia tidak pernah terlibat keributan apapun, bahkan cenderung menghindari masalah. Itulah yang mungkin membuat Andi dimata orang lain menjadi pribadi yang agak tertutup dan kurang bergaul.6998Please respect copyright.PENANAhLfMN0hF69
6998Please respect copyright.PENANA1wg2WHaYyM
Tapi apa yang dilakukan Andi kepada Isna benar-benar diluar perkiraan siapapun yang mengenalnya, bahkan termasuk Cita dan ibunya sendiri. Tak heran mereka berdua adalah orang yang paling syok mendengar berita ini. Terlebih bagi Cita, yang tadi sempat bicara dengan Andi. Pengakuan Andi membuatnya makin marah. Dia marah dengan keegoisan dan kebodohan Andi. Dia bingung, apa yang sudah merasuki akal dan pikiran suaminya itu sehingga bisa-bisanya berbuat seperti itu.6998Please respect copyright.PENANAVsbV2w4UBr
6998Please respect copyright.PENANAP6ysM0p13l
*6998Please respect copyright.PENANAp1qdpXC9An
*6998Please respect copyright.PENANA7V824t7wcS
*6998Please respect copyright.PENANAZDz73yltlC
*6998Please respect copyright.PENANAIA2A7lPhrA
6998Please respect copyright.PENANAzlpS59PDgI
Seminggu sudah Andi dipenjara, hari ini dia dipindahkan ke lapas. Sebelumnya dia memang berada di penjara dikantor polisi untuk bisa mendapat perawatan luka-lukanya akibat dihajar oleh satpam komplek Isna, juga dia masih dimintai keterangan oleh polisi. Kemarin dihari terakhirnya disana ibunya sempat datang menjenguk sendirian tanpa Cita. Dia menerima luapan amarah dari sang ibu yang sangat kecewa terharap apa yang dia lakukan.6998Please respect copyright.PENANAcAAPJJkVlb
6998Please respect copyright.PENANA4a9CL8mhOZ
Melalui ibunya dia juga berpesan kepada Cita. Dia meminta maaf lagi atas semua yang terjadi terutama ketidak percayaannya dan juga prasangka-prasangka buruknya kepada Cita selama ini. Dia tahu Cita belum memaafkannya, karena jika sudah pasti Cita akan datang bersama dengan ibunya menjenguknya.6998Please respect copyright.PENANALaHihcdMcY
6998Please respect copyright.PENANAaBNfx9P7AQ
Selama berada didalam tahanan membuat Andi kembali merenungi semua kesalahannya. Dia yang tadinya menyalahkan Cita, Nada, bahkan sampai menyalahkan Isna, barulah sadar semua berpangkal pada dirinya sendiri. Bahkan semua yang diucapkan Isna termasuk saran yang diberikan kepadanya, itu bermula dari kengototannya bahwa Citalah yang bersalah.6998Please respect copyright.PENANA5msWvujAfV
6998Please respect copyright.PENANA4k6zGrKHxc
Termasuk juga perselingkuhan yang dia lakukan dengan Isna. Andi ingat, Isna sempat mempertanyakan apakah dia yakin Cita benar-benar selingkuh atau tidak, dan dia dengan yakin menjawab iya. Lalu Isna menawari, dan dia menerima. Jika saja saat itu dia menolak, maka semua ini tidak akan pernah terjadi. Tapi bagaimanapun juga semua sudah terjadi, dan yang tersisa tinggalah penyesalan.6998Please respect copyright.PENANA0odHq1pZ9B
6998Please respect copyright.PENANAGzoXl0eETX
Selama ditahan di penjara polres Andi mendapatkan perlakuan yang baik. Para petugas bersikap cukup ramah kepadanya. Namun dia sudah mendengar, kalau di lapas semuanya berbeda. Dia cukup ngeri juga menghadapi hari ini. Terlebih kalau mengingat kasusnya, dipenjara karena menganiaya seorang wanita. Kalau sampai para tahanan yang lain tahu hal itu, dia sudah harus bersiap untuk menerima apa yang akan terjadi nanti, meskipun dia berharap tidak akan terjadi apa-apa kepadanya.6998Please respect copyright.PENANAraC3fSakqQ
6998Please respect copyright.PENANAxZ524Fh1xc
Andi teringat obrolannya dengan salah seorang polisi waktu dia masih ditahan dipolres, dan itulah yang membuatnya takut menghadapi hari ini.6998Please respect copyright.PENANAbKPtoA3Dqq
6998Please respect copyright.PENANAS1vzNSaVu8
6998Please respect copyright.PENANA8AAUbY7gDx
“Besok kamu dipindah ke lapas” ucap polisi itu.6998Please respect copyright.PENANALLVKjLoMGF
6998Please respect copyright.PENANAEzjVi9cTeY
“Iya pak, makasih”6998Please respect copyright.PENANAhPUaNG0kTc
6998Please respect copyright.PENANAHQ0xbMIxaI
“Kamu siap-siap aja disana, mungkin kamu akan dapat sambutan dan perlakuan yang tidak enak”6998Please respect copyright.PENANAvBkkQXSlH5
6998Please respect copyright.PENANA7WtncSqirP
“Maksudnya gimana pak?”6998Please respect copyright.PENANA7ZQX8QuSxk
6998Please respect copyright.PENANAMqusiAdwUo
“Disana itu beda mas, isinya para tahanan. Emang ada sih yang sebenernya orang baik, atau yang udah insaf dan jadi orang baik, tapi masih banyak juga yang masih punya jiwa kriminal. Apa lagi kalau mereka tahu apa kasusmu sampai bisa ditahan”6998Please respect copyright.PENANAtlY73nq2Th
6998Please respect copyright.PENANAPAu2zvcBra
“Hmm, emang kenapa dengan kasus saya pak?”6998Please respect copyright.PENANA4AufXpKwmG
6998Please respect copyright.PENANAF8zKLE3Ovu
“Kamu masih belum ngerti juga? Kamu itu ditahan karena menganiaya perempuan. Orang-orang di lapas sana paling nggak suka sama orang yang ditahan karena kasus yang berhubungan dengan perempuan, seperti menganiaya atau memperkosa. Buat mereka apa yang kamu lakuin itu cemen, dan kamu bakal dianggap banci. Jadi, bisa aja disana kamu mendapatkan perlakuan yang benar-benar tidak enak”6998Please respect copyright.PENANAP0W2lffhHP
6998Please respect copyright.PENANAMgXaziQHEN
6998Please respect copyright.PENANADcqbDlKZAT
Dapat informasi seperti itu tentu saja membuat Andi khawatir dan takut.6998Please respect copyright.PENANAKPCnKZf8lK
6998Please respect copyright.PENANAujgLAbKNQG
6998Please respect copyright.PENANAuIytA5Xib3
“Emang perlakuannya seperti apa pak?”6998Please respect copyright.PENANAONPy0Zrnys
6998Please respect copyright.PENANAC8AVVXA3uq
“Aku juga nggak tahu pastinya kayak gimana, tapi denger-denger sih, dipukulin itu udah biasa. Terus disuruh-suruh kayak jongos juga. Dan kalau misalnya ada yang maniak disana, ya bisa sampai disodomi, katanya sih gitu”6998Please respect copyright.PENANALKmzfblUbk
6998Please respect copyright.PENANAj7H0yFUwm9
6998Please respect copyright.PENANA1ZmiNj0jum
What? Disodomi? Kata-kata dari polisi itu sukses membuat Andi tidak bisa tidur semalaman. Kalau dipukuli atau disuruh-suruh, mungkin dia lebih siap menerimanya. Tapi disodomi?6998Please respect copyright.PENANAhC89Cbp7B4
6998Please respect copyright.PENANA9nHCOqN1UV
*6998Please respect copyright.PENANA4gz3RYGG7s
*6998Please respect copyright.PENANAoHJAGhhEGs
*6998Please respect copyright.PENANAfHlXJc6hFL
*6998Please respect copyright.PENANAXPFTGSqJGA
6998Please respect copyright.PENANAOue9xxUw8v
Sementara itu, selama seminggu ini pikiran Cita begitu kalut. Dia sampai memutuskan untuk mengambil cuti demi bisa menenangkan dirinya. Dan karena atasannya sudah mendengar tentang apa yang menimpa Andi, maka diapun memberikan ijin kepada Cita. Dikota kecil ini, kabar seperti itu memang bisa dengan cepat menyebar.6998Please respect copyright.PENANAKOFmhVSOvd
6998Please respect copyright.PENANAR80OT987ts
Selama seminggu ini Cita hanya menghabiskan waktunya dirumah, tidak kemana-mana sama sekali. Beberapa kali teman kantornya datang menjenguk, memberikan dukungan dan semangat untuknya. Para tetangga juga beberapa kali ada yang datang, menyampaikan rasa simpatiknya kepada Cita. Pak Bowo pernah sekali datang, untuk menyampaikan perkembangan dari Andi. Sedangkan Nada juga beberapa kali datang bahkan pernah menginap dirumah Cita juga.6998Please respect copyright.PENANA4h7qX3jqXt
6998Please respect copyright.PENANAZ5CyeGQtgj
Meskipun mendapat dukungan dari teman-teman dan sahabatnya, tidak serta merta membuat Cita bisa melupakan masalahnya. Dia masih memikirkan bagaimana kelanjutan hubungan rumah tangganya dengan Andi. Setelah semua yang dilakukan Andi, memang sulit bagi Cita untuk memaafkannya.6998Please respect copyright.PENANAfEnnnrP4me
6998Please respect copyright.PENANAxqznHANv9B
Satu sisi, Cita tidak ingin lagi bersama Andi. Dia marah. Merasa dibohongi, dikhianati dan juga direndahkan. Tapi disisi lain, dia juga sulit untuk berpisah dengan Andi. Yang menjadi pikirannya saat ini adalah anak mereka. Jika saja mereka belum memiliki anak, mungkin akan lebih mudah untuk mengambil keputusan berpisah. Tapi karena sudah ada anak, Cita harus memikirkan soal anaknya juga.6998Please respect copyright.PENANANiYHlOkf9k
6998Please respect copyright.PENANAcZOaRJ34Xa
Selama ini, Putra, anaknya, memang lebih dekat dengan sang nenek, ketimbang dengan orang tuanya. Karena Andi dan Cita sama-sama bekerja, maka selama ini Putra diasuh oleh neneknya. Hanya beberapa bulan setelah lahir saja lah, Cita selalu bersama dengan Putra. Setelah merasa Putra bisa ditinggal, dia kembali bekerja karena memang cuti melahirkan yang dia dapatkan sudah habis.6998Please respect copyright.PENANApL9GtHeAWR
6998Please respect copyright.PENANA5E7ZacsY0A
Meskipun secara jam kerja, Cita lebih sedikit daripada Andi, tapi baru sekarang Cita merasa kalau waktunya dengan sang anak sangat kurang sekali. Dia memang masih memiliki waktu untuk bersama dengan anaknya, kadang dari ibu mertuanya dia juga tahu bagaimana perkembangan anaknya. Tapi kini Cita merasa ada yang kurang. Dia ingin sekali mengamati perkembangan putranya langsung, dan merawat sendiri putranya itu.6998Please respect copyright.PENANA5IUchD5TtA
6998Please respect copyright.PENANAwW85dALJY4
Ditambah lagi, setelah dirinya terkenal, dia jadi sering keluar untuk melakukan pemotretan, meskipun itu hanya kerumah Nada atau ke salon Robi. Paling jauh, waktu dirinya diajak keluar kota oleh Salim yang saat itu bersama dengan Robi dan Nada juga. Tapi itu cukup membuat waktunya untuk bersama anaknya jadi makin berkurang. Dia sempat terpikir untuk keluar dari pekerjaannya, dan dia sempat curhatkan ini ke Nada.6998Please respect copyright.PENANADDLSjrT85y
6998Please respect copyright.PENANAEZ7xkA0Rtf
6998Please respect copyright.PENANApUVQ4GUQAp
“Apa sebaiknya aku keluar dari kerjaan aja ya mbak?”6998Please respect copyright.PENANAj9IB7uwo0N
6998Please respect copyright.PENANADTthVggFby
“Lho emang kenapa Cit?”6998Please respect copyright.PENANA6P6fPKfz3X
6998Please respect copyright.PENANAZaTpurG0P5
“Biar aku punya lebih banyak waktu dengan Putra. Kasihan dia mbak, selama ini lebih sering sama neneknya. Sementara papa mamanya sibuk kerja. Udah gitu, aku kan jadi makin kurang waktunya setelah sering pemotretan”6998Please respect copyright.PENANAl0m0UWOZ9n
6998Please respect copyright.PENANAqyNecUeOIv
“Hmm, ya itu sih terserah sama kamu Cit. tapi kamu juga harus mikirin mateng-mateng lho, jangan sampai menyesal setelah ambil keputusan”6998Please respect copyright.PENANAXdGRqYe9f5
6998Please respect copyright.PENANAaV6WLylHGL
“Maksudnya mbak?”6998Please respect copyright.PENANA0INugyVC50
6998Please respect copyright.PENANAA5jaewFaIz
“Gini. Kamu kan PNS, apa nggak sayang kamu lepasin kerjaan kamu itu? Terus, maaf, ini kalau lho ya, semoga aja sih nggak. Kalau nantinya kamu memutuskan untuk berpisah sama mas Andi, terus kamu berhenti kerja juga, gimana kamu mau menafkahi Putra? Apa cukup dari hasil endorse?”6998Please respect copyright.PENANAz3vatf8joE
6998Please respect copyright.PENANA4nmwmj0iE3
6998Please respect copyright.PENANAFK06lSJ3cj
Cita terdiam mendengarkan jawaban Nada. Memang benar yang dikatakan Nada. Posisinya saat ini sebagai PNS memang rasanya sayang untuk dilepaskan. Apalagi kalau melihat jaman sekarang betapa sulitnya mencari pekerjaan. Ditambah lagi begitu banyak orang berlomba-lomba untuk menjadi PNS, bahkan ada yang berani keluar uang sampai mungkin ratusan juta untuk itu.6998Please respect copyright.PENANANRAe6VDee7
6998Please respect copyright.PENANAiIeDU5Vj2u
Lalu soal kemungkinan nantinya Cita mengambil keputusan untuk berpisah dengan Andi. Kemungkinan besar hak asuh Putra bisa jatuh ketangannya, dan itu memang yang dia harapkan. Tapi kalau dia sudah tidak punya pekerjaan, bagaimana dia bisa menghidupi anaknya? Mungkin penghasilan dari endorse yang selama ini dia terima bisa saja cukup, tapi siapa yang menjamin dia akan selamanya mendapatkan banyak job? Pekerjaan itu memang menjanjikan, tapi tidak ada yang bisa menjamin. Bisa saja suatu saat ada orang lain yang lebih terkenal dari dia, lalu mereka yang selama ini mengendorsenya beralih ke orang lain.6998Please respect copyright.PENANAGWKy835WOw
6998Please respect copyright.PENANAIATMAssrGA
6998Please respect copyright.PENANAV6Si9CtTep
“Maaf lho Cit kalau ucapanku tadi menyinggung, itu cuma kalau aja lho. Aku sih berharap nggak sampai terjadi seperti itu” ucap Nada yang merasa tak enak karena Cita jadi melamun setelah mendengar ucapannya tadi.6998Please respect copyright.PENANA03D9kP2SCW
6998Please respect copyright.PENANAVSDKLYg5rU
“Iya mbak aku ngerti kok, nggak papa. Dan aku pikir, kata-kata mbak Nada emang ada benernya juga. Terus, aku harus gimana mbak? Aku bingung” ucap Cita.6998Please respect copyright.PENANAIoSvxGnkNN
6998Please respect copyright.PENANADru99uJWJD
“Aku nggak bisa memberi banyak masukan Cit, karena aku nggak pernah ngerasain apa yang kamu rasain. Pokoknya, apapun keputusan yang kamu ambil, aku sebagai sahabat akan mendukungnya. Semoga keputusan yang kamu ambil adalah yang terbaik untuk semuanya” jawab Nada, tersenyum memeluk Cita.6998Please respect copyright.PENANADBZNkbV9Nh
6998Please respect copyright.PENANAtpWhmWJwa0
6998Please respect copyright.PENANAg6aKagKTXW
Citapun mengangguk. Memang semua keputusan ada ditangannya. Apapun kata orang, pada akhirnya dialah yang akan mengambil keputusan itu. Dan dia juga memaklumi kenapa Nada tidak bisa memberikan banyak saran kepadanya. Dia berpikir, mungkin Nada juga takut kalau nantinya malah memberikan saran yang salah dan justru akan disesali di kemudian hari. Tapi dia bersyukur, karena Nada menjamin akan selalu mendukung keputusannya, apapun itu. Paling tidak, ada 1 orang yang sudah pasti berada dipihaknya. Yang lain, Cita belum tahu, tapi dukungan dari Nada sudah terasa cukup baginya.6998Please respect copyright.PENANACcfpwGMQLS
6998Please respect copyright.PENANAgdvJcQbdT7
Malam minggu ini, Cita sebenarnya berharap Nada akan datang lagi kerumahnya dan menginap disini. Tapi tadi Nada sudah sempat mengabarinya kalau tidak bisa datang karena ada urusan. Cita agak kecewa juga sebenarnya, karena dia ingin malam ini ada teman yang sekedar jadi teman ngobrolnya. Sebenarnya ada ibu mertuanya, tapi dia masih belum bisa cerita selugas waktu dia cerita dengan Nada. Tapi Cita coba untuk memaklumi Nada yang ada urusan lain. Dia tak tahu apa urusan Nada. Seandainya Cita tahu, mungkin pikirannya kepada sahabatnya itu akan segera berubah. Bukan cuma ke Nada, tapi juga ke orang lain, pak Bowo.6998Please respect copyright.PENANAqVfc8MlFe1
6998Please respect copyright.PENANAveSrFTKRG1
*6998Please respect copyright.PENANAFdejdAZS1p
*6998Please respect copyright.PENANAtxOjayLZ0z
*6998Please respect copyright.PENANA3HWBofYYYa
*6998Please respect copyright.PENANADLcuTihNAG
6998Please respect copyright.PENANATvGtCmceb5
Dan disinilah Nada berada sekarang, dirumah pak Bowo. Sebelumnya, Nada memang sempat punya niat untuk malam ini menginap lagi dirumah Cita, karena suaminya tidak pulang lagi minggu ini. Tapi keinginannya terpaksa batal karena tiba-tiba pak Bowo menghubungi dan memintanya untuk datang kerumahnya. Nada sudah tahu apa yang diinginkan pak Bowo, dan Nada juga tahu dia tidak bisa menolaknya.6998Please respect copyright.PENANA43qPXvoOSe
6998Please respect copyright.PENANAxU1YtM5aoX
Nada sempat terpikir untuk menanyakan soal Cita kepada pak Bowo, meskipun dia sudah yakin kalau pak Bowo memang punya niat tersembunyi pada Cita. Dia punya banyak pertanyaan kepada pak Bowo. Termasuk apakah sebenarnya pak Bowo sudah tahu kalau dia dan Cita bersahabat. Lalu apa tujuan pak Bowo menjebaknya, apakah murni untuk mendapatkan dirinya, atau dari awal pak Bowo hanya menjadikan Nada sebagai batu loncatan agar nantinya bisa mendapatkan Cita.6998Please respect copyright.PENANAH91MiEaDiu
6998Please respect copyright.PENANAQ1qPQMZi73
Begitu Nada masuk kerumah pak Bowo, lelaki itu terlihat santai menyiapkan kameranya. Nada jadi bingung, tumben lelaki ini terlihat tidak terlalu antusias dengan kedatangannya. Padahal biasanya kalau dia datang, paling tidak pak Bowo akan memeluk dan menciumnya. Kali ini tidak. Pak Bowo malah mempersilahkan Nada untuk duduk menunggu.6998Please respect copyright.PENANAZiRgm88nAS
6998Please respect copyright.PENANA6mDcsABLL1
6998Please respect copyright.PENANArHr0khjK31
“Emang mau pemotretan pak?” tanya Nada melihat pak Bowo sibuk dengan kameranya.6998Please respect copyright.PENANAo0dRS4bP9Z
6998Please respect copyright.PENANAlXAghk6GcL
“Iya” jawab pak Bowo singkat.6998Please respect copyright.PENANArzgvXdLiT9
6998Please respect copyright.PENANALvpsVAFwnT
“Ooh, sama siapa?”6998Please respect copyright.PENANAanKXmP2z9M
6998Please respect copyright.PENANAPbQpBp7Aoj
“Ya sama kamu lah”6998Please respect copyright.PENANA7h2erDyYrJ
6998Please respect copyright.PENANA6Qxk60bEGG
“Lho, kok tadi nggak bilang? Aku nggak bawa baju lagi lho pak selain ini”6998Please respect copyright.PENANAV0ZfHe3yhs
6998Please respect copyright.PENANAfFsYIpZGSk
“Hehe, emang siapa yang mau motret kamu pakai baju?”6998Please respect copyright.PENANA5SrTW6TCQT
6998Please respect copyright.PENANAA2rYzhcIoS
“Loh, jadi? Ah pak, jangan macem-macem lah, katanya nggak akan lagi motret atau videoin aku?”6998Please respect copyright.PENANAKGINQgmZUz
6998Please respect copyright.PENANA5OZIVZ8Qin
“Sekali ini aja Nad, ini yang terakhir lah. Abis ini nggak ada acara foto-foto lagi, kecuali kamu yang kepengen”6998Please respect copyright.PENANA1Bw1FkkV8s
6998Please respect copyright.PENANAONvgf81MMD
“Duh pak jangan lah pak”6998Please respect copyright.PENANA492gCje7FN
6998Please respect copyright.PENANAG4p4wclDrD
“Kenapa? Kamu masih takut foto-fotomu kesebar?”6998Please respect copyright.PENANALoiIDaB9T8
6998Please respect copyright.PENANApldPxJUxh8
“Ya iyalah, siapa juga yang nggak takut foto telanjangnya kesebar?”6998Please respect copyright.PENANADGgf6XvAwB
6998Please respect copyright.PENANAcVOlbwwWlU
“Hahaha udah santai aja, ini semua cuma file pribadiku kok. Dan selama ini kan kamu juga udah nurut, jadi nggak perlu takut fotomu kesebar”6998Please respect copyright.PENANAK7phx9VMmF
6998Please respect copyright.PENANALkg5BCpxh3
“Yaa tapi kan pak…”6998Please respect copyright.PENANAsOZLixZSul
6998Please respect copyright.PENANAnBaog1hPo9
“Udah udah, nggak usah ngebantah” ucap pak Bowo, lalu dia berdiri dan menuju ke pintu rumah untuk kemudian menguncinya dari dalam.6998Please respect copyright.PENANA81N81iLxcO
6998Please respect copyright.PENANAXbijZp7DWr
“Cuma kita berdua disini, nggak akan ada yang tahu. Gina juga nggak akan buka mulut, kamu tahu kan alasannya?” ucap pak Bowo.6998Please respect copyright.PENANAmjVvGlrXG9
6998Please respect copyright.PENANAva625jBoir
6998Please respect copyright.PENANAjSwDfA8ZCJ
Nada hanya mendesah pasrah, tak ada gunanya lagi mendebat lelaki itu, karena ujung-ujungnya dia juga yang akan kalah, tidak ada kekuatan untuk melawan keinginan lelaki yang sudah beberapa kali menikmati tubuhnya itu.6998Please respect copyright.PENANAdzD6rXe9hm
6998Please respect copyright.PENANApzulLFwMhH
6998Please respect copyright.PENANAaumVoWFgGM
“Nah sekarang kamu siap-siap disana Nad” ucap pak Bowo memberikan perintah.6998Please respect copyright.PENANAzA5Gnyy6uh
6998Please respect copyright.PENANAvVqEfk5WCG
6998Please respect copyright.PENANAqqfQjJTt0L
Nada hanya menurut mengikuti perintah pak Bowo. Dia berdiri dan berjalan menuju kursi, yang dulu menjadi tempat pak Bowo pertama kali menaklukannya. Disana Nada hanya duduk saja, memperhatikan pak Bowo yang senyum-senyum melihatnya.6998Please respect copyright.PENANAD95syuSz6a
6998Please respect copyright.PENANAGqX3QHCFSj
6998Please respect copyright.PENANA3RFHDc9gXD
“Kita mulai ya” ucap pak Bowo.6998Please respect copyright.PENANAVGQl29LnDb
6998Please respect copyright.PENANAxJGvEjUDwm
6998Please respect copyright.PENANAFBsIfbyjeU
Kemudian yang terdengar hanyalah suara kamera yang memotret Nada, sambil sesekali pak Bowo memberi instruksi pada Nada untuk melakukan beberapa pose. Semua dilakukan masih dengan Nada memakai pakaian lengkapnya. Awalnya Nada yang terpaksa, akhirnya mulai bisa enjoy dan menganggap ini hanyalah pemotretan biasa seperti yang sudah sering dia lakukan.6998Please respect copyright.PENANAbo6C8WexPw
6998Please respect copyright.PENANAjLtjJCf14L
6998Please respect copyright.PENANAqdG8YNAacF
“Nah sekarang kamu buka jaket kamu Nad, pelan-pelan aja ya, sambil pose yang sensual” ucap pak Bowo memberi perintah.6998Please respect copyright.PENANABFyjCRHQkZ
6998Please respect copyright.PENANAWD1cpN6C7P
6998Please respect copyright.PENANAXfO9WM45Q5
Nada menurutinya. Dia buka resleting jaketnya perlahan sekali, sambil melakukan beberapa pose. Kadang dia menatap kearah kamera, kadang menatap kearah lain. Pak Bowo jadi senang karena Nada tak terlalu sulit diarahkan untuk berpose.6998Please respect copyright.PENANAvK0FtnSsoF
6998Please respect copyright.PENANA3dGpXnEVj6
Nada terus melakukan melucuti jaketnya sendiri dengan sangat perlahan. Begitu resleting terbuka sepenuhnya, dia membukanya dengan gerakan yang sangat pelan. Sampai akhirnya jaket itu terbuka dan terlepas dari tubuhnya, yang masih ditutup oleh kaos ketat lengan pendek. Tanpa perlu diperintah, Nada melakukan beberapa pose yang jarang sekali dia lakukan. Dia kadang menyorongkan dadanya kedepan, dengan gestur wajah seolah ingin mencium, kadang berpose layaknya gadis polos.6998Please respect copyright.PENANAlYLSf9yhDM
6998Please respect copyright.PENANAY4KlYe4pXC
6998Please respect copyright.PENANAkVteankEuY
“Buka kaosnya sayang” pinta pak Bowo. “Eits, jilbabnya biarin aja nggak usah dibuka, kaosmu aja yang dilepas” cegah pak Bowo waktu Nada mau melepaskan jilbabnya.6998Please respect copyright.PENANAdTNC4QIVLP
6998Please respect copyright.PENANAiy5iQvPIDS
“Lho masak nggak dilepas pak? Susah dong buka kaosnya” protes Nada.6998Please respect copyright.PENANAAslD71fTZm
6998Please respect copyright.PENANAV7b1rqZbVE
“Udah nurut aja, pokoknya aku mau kamu tetep pakai jilbabnya” ucap pak Bowo.6998Please respect copyright.PENANAZl7GzGlm6U
6998Please respect copyright.PENANAAqYkPb282m
6998Please respect copyright.PENANAPVf050JwSZ
Nada mengalah, karena pak Bowo sudah inginnya seperti itu, tak bisa dia melawannya. Dia memang agak kesulitan melepas kaos ketatnya tanpa melepas jilbabnya. Akibatnya cukup lama kaosnya tertahan dikepalanya karena dia harus mengkondisikan agar jilbabnya tidak ikut terlepas. Hal ini dimanfaatkan untuk memotret payudara Nada yang masih tertutup bh warna hitamnya.6998Please respect copyright.PENANA9wPVGg5Csn
6998Please respect copyright.PENANAVALee2AuPE
Akhirnya Nada berhasil melepas kaosnya. Dia kembali merapikan jilbabnya. Lalu dengan arahan dari pak Bowo, dia kembali melakukan pose yang lebih sensual dari tadi. Terlihat wajah Nada agak sedikit merona. Kali ini, bukan seperti dulu saat foto telanjang bersama Gina. Dulu wajah Nada memerah karena pengaruh dari obat perangsang yang diberikan oleh pak Bowo. Kali ini dia merona karena merasa malu.6998Please respect copyright.PENANAnnlcOuPqnM
6998Please respect copyright.PENANAnDrC2ZWNic
Meskipun sudah berkali-kali pak Bowo melihat tubuh telanjangnya, tapi kali ini kasusnya beda. Bukan sekedar dinikmati, tapi juga diabadikan. Ini menjadi momen pertama kalinya Nada difoto seperti ini dalam kondisi sadar sepenuhnya, bukan karena bantuan obat perangsang.6998Please respect copyright.PENANAo87Z5w51xb
6998Please respect copyright.PENANAR8z4G5NVad
6998Please respect copyright.PENANAZjFg8LHCw6
“Sekarang kamu berdiri, balik badan terus lepasin celana panjang kamu. Yang lambat ya, kayak tadi” perintah pak Bowo.6998Please respect copyright.PENANAfRuTgAimTq
6998Please respect copyright.PENANAferYC2m4Lz
6998Please respect copyright.PENANAPN6sOGKwRd
Nada kembali menurutinya. Dia kemudian berbalik membelakangi pak Bowo. Perlahan dia lepaskan celana panjangnya. Dia tahu pose seperti apa yang diinginkan oleh pak Bowo, sehingga dia menunggingkan pantatnya kebelakang.6998Please respect copyright.PENANAtYCcr79OS0
6998Please respect copyright.PENANAj2IpNsIs8x
Perlahan-lahan celana panjang Nada itu turun meninggalkan pinggang dan pantatnya, hingga terlihatlah celana dalam hitam Nada yang modelnya sangat seksi.6998Please respect copyright.PENANAWWEKP752X8
6998Please respect copyright.PENANATmkhgKVEcy
Bagian celana dalam itu seperti seutas tali yang hanya menutupi belahan dan lubang anusnya saja, sehingga bongkahan pantatnya yang putih dan montok itu terpampang bebas, menjadi santapan lezat bagi kamera pak Bowo yang terus memotretnya. Untuk beberapa saat, Nada masih menungging. Kadang dia buka kakinya agar sedikit terlihat belahan pantatnya. Kadang dia juga menatap kebelakang kearah kamera, memberikan senyuman yang sungguh nakal.6998Please respect copyright.PENANAE2qtgQA0AH
6998Please respect copyright.PENANAtHsAqlQXye
Wajah Nada makin merona. Dadanya makin kencang berdebar. Rasa malunya makin besar, tapi itu justru menimbulkan sesuatu dalam dirinya. Seperti ada sensasi aneh yang baru kali ini dia rasakan. Dia mulai menikmati sensasi baru itu, dan tak sadar dia menunggu apa perintah pak Bowo selanjutnya.6998Please respect copyright.PENANARcnfN7BvXG
6998Please respect copyright.PENANArQ5J1OLjSN
6998Please respect copyright.PENANAqMqMNvHszT
“Balik badan Nad, duduk lagi” perintah pak Bowo.6998Please respect copyright.PENANA05YdgRclur
6998Please respect copyright.PENANAtcnm5xd6K0
6998Please respect copyright.PENANAFZbPscaeFc
Tanpa banyak kata Nada melakukan perintah itu. Dia kembali duduk, kali ini dia tanpa diperintah langsung berpose. Pertama-tama, dia berpose seolah malu-malu. Wajahnya terlihat makin menggemaskan dengan pose itu. Lalu pak Bowo mulai menyuruhnya untuk berpose nakal, hingga Nada disuruh untuk berpose sangat vulgar dengan membuka lebar kedua kakinya. Makin nakal dan vulgar dia berpose, debaran dadanya makin terasa kencang. Bahkan beberapa kali dia merasakan vaginanya berdenyut.6998Please respect copyright.PENANANVwIOfofHR
6998Please respect copyright.PENANAYREoV3hvMY
Belum cukup sampai disitu, pak Bowo kemudian menyuruh Nada untuk membuka bhnya. Kembali dengan gerakan yang sangat perlahan, Nada melakukannya. Pak Bowo tak lepas sedetikpun untuk mengambil foto Nada. Hingga akhirnya bh Nada terlepas, dia lalu menutupi sepasang payudara ranumnya dengan kedua tangannya, dan wajahnya terlihat malu-malu makin merona merah.6998Please respect copyright.PENANABmVlHJaIEf
6998Please respect copyright.PENANAPPAnXXBQZF
Kembali dia disuruh berpose macam-macam oleh pak Bowo, dan dia menurutinya begitu saja. Sudah berbagai pose dia lakukan, dari yang menutupi payudaranya hingga membiarkannya terbuka bebas, bahkan ada pose dimana dia meremas kedua payudaranya sambil ekspresi wajahnya dibuat begitu sensual, menggigit bibir bawahnya seperti orang yang menahan birahinya.6998Please respect copyright.PENANA9ItMSn2l6b
6998Please respect copyright.PENANAO9kFnkOki9
6998Please respect copyright.PENANAuggWH5IZLX
“Celana dalam kamu sayang, lepas” perintah pak Bowo.6998Please respect copyright.PENANAxwlwSc9Q4U
6998Please respect copyright.PENANAnZ473zIs2j
6998Please respect copyright.PENANA8Nx6yDkpwp
Masih dalam posisi duduk, Nada menarik turun celana dalamnya. Setiap momen diabadikan oleh pak Bowo, tidak ada yang terlewat. Hingga akhirnya celana dalam itu benar-benar telepas, Nada kembali melakukan posenya. Sama seperti tadi, diawali dengan wajah yang malu-malu sambil menutup bagian dada dan selangkangannya dengan kedua tangan, hingga dia membuka lebar kedua kakinya yang memperlihatkan belahan vaginanya yang sudah dicukur bersih, sesuai permintaan pak Bowo.6998Please respect copyright.PENANA7UBpW1JnMN
6998Please respect copyright.PENANAC9Rc9tIbTb
Makin lama pak Bowo makin mendekat, dan meminta Nada untuk membuka bibir vagina dengan tangannya sendiri. Begitu bibir vagina Nada terbuka, pak Bowo memfotonya. Dia tersenyum, karena melihat vagina Nada sudah mulai basah, tanpa dia sentuh sama sekali. Nada sendiri makin tak karuan menahan sensasi barunya itu. Dia sendiri juga merasakan vaginanya sudah mulai basah, dan juga gatal.6998Please respect copyright.PENANA9oM7BoH81G
6998Please respect copyright.PENANALgwERnJfOl
6998Please respect copyright.PENANAHOmK9GkYMB
“Sssshhhh paaakkk…”6998Please respect copyright.PENANAfPB7fPZMeY
6998Please respect copyright.PENANAiGNaR2X62a
6998Please respect copyright.PENANAyRyIOywFPo
Nada mendesah pelan saat kamera pak Bowo sudah sangat dekat dengan vaginanya, mengambil foto close up vagina yang terbuka itu. Pak Bowo hanya meliriknya sebentar sambil tersenyum, lalu kembali memfotonya. Tubuh Nada beberapa kali bergetar menahan sensasi barunya itu, dimana dia sudah terangsang padahal pak Bowo belum menyentuhnya. Dan ini juga bukan karena obat perangsang, karena pak Bowo tidak memberikan apapun padanya sejak datang kesini tadi.6998Please respect copyright.PENANAfL7yjkEBKn
6998Please respect copyright.PENANA8rarthSu4I
Gila, kenapa aku jadi horny gini. Aku nggak dikasih apa-apa lho, pak Bowo juga belum nyentuh aku sama sekali. Tapi kenapa rasanya bisa kayak gini? Apa karena aku menyukai hal ini? Ini pertama kalinya aku difoto seperti ini, dan gila, rasanya, ah susah dijelaskan. Batin Nada.6998Please respect copyright.PENANAHjd0Si9ScO
6998Please respect copyright.PENANAmCJ5iIHwU3
Pak Bowo perlahan menjauh lagi, mengambil foto seluruh badan Nada yang saat ini posisinya duduk menyender disofa, dengan kedua kaki mengangkang lebar, dan kedua tangannya berada divaginanya untuk membuka bibir vaginanya. Pemandangan yang sungguh erotis, dimana seorang wanita berpose sedemikian menantang tanpa sehelai benangpun kecuali jilbab yang sudah disingkap untuk memperlihatkan buah dadanya.6998Please respect copyright.PENANAHhFyYQ3FRl
6998Please respect copyright.PENANAfAHlzkvMC8
6998Please respect copyright.PENANALVpfXoVepb
“Gimana rasanya sayang? Kamu suka?” tanya pak Bowo ketika menyudahi acara foto telanjang itu dan meletakan kameranya.6998Please respect copyright.PENANA8xSAcesckd
6998Please respect copyright.PENANA2iRtJFtWtr
6998Please respect copyright.PENANASG3sClkOXl
Nada tidak menjawab, hanya mengangguk lemah, dan menatap pak Bowo dengan pandangan sayu dimatanya. Pak Bowo tersenyum. Dia tahu Nada sudah terangsang. Diapun menghampiri Nada, berdiri tepat didepannya dan beracak pinggang.6998Please respect copyright.PENANAWIy6bsNiCQ
6998Please respect copyright.PENANAEOXVbWb7gG
6998Please respect copyright.PENANAuW2yEmrKbC
“Kamu nggak kepengen lepasin celanaku Nad? Kontolku tersiksa, udah ngaceng lihat kamu telanjang” ucap pak Bowo.6998Please respect copyright.PENANAI4qYyMY1p7
6998Please respect copyright.PENANAHf3LkLMovK
6998Please respect copyright.PENANA3UsYSBoI4D
Ucapan pak Bowo itu adalah pertanyaan, tapi bagi Nada yang sudah terangsang, ucapan itu seperti perintah. Dengan buru-buru Nada melepaskan celana pak Bowo, menarik turun sekaligus dengan celana dalamnya, hingga mengacunglah penis pak Bowo yang memang sudah mengeras. Nada tak langsung memegang penis itu, memandanginya sesaat, lalu menatap pak Bowo. Tatapan sayu Nada seolah sedang meminta ijin untuk menyentuh penis besar itu. Dan pak Bowopun menjawab dengan anggukan.6998Please respect copyright.PENANAkPs5pVNH7t
6998Please respect copyright.PENANAxDdWNywcT6
6998Please respect copyright.PENANAKGow3aJhJH
“Oouhhh slurrpp aahhh… mpphhh aahhh sluurrpphh…”6998Please respect copyright.PENANA8oL8CgYqAc
6998Please respect copyright.PENANAGcd54uN7oN
6998Please respect copyright.PENANAbXVRcbuM98
Nada langsung menggenggam penis itu lalu mulai menjilati dan mengulumnya. Nada terlihat begitu bernafsu mengulum penis pak Bowo. Dia melakukannya seperti tanpa ada paksaan sama sekali. Tidak terlihat dia tertekan oleh pak Bowo, semua dilakukan atas keinginannya sendiri. Dia tak habis pikir, kenapa bisa sampai hilang kendali seperti ini, padahal permainan baru saja dimulai, padahal biasanya pak Bowo dulu yang menyentuhnya, pak Bowo dulu yang merangsangnya, hingga dia melakukan itu. Kali ini, dia duluan yang memulai.6998Please respect copyright.PENANAVytgtnN0j8
6998Please respect copyright.PENANAiLOX9qIhMa
Kenapa aku jadi gini? Dia bahkan belum menyentuhku, tapi aku, aku pengen sekali menyentuhnya. Aku pengen, aku pengen kontol ini. Aah maafkan aku pa, tapi kali ini aku nggak sanggup menahannya. Batin Nada sambil sesaat teringat suaminya, tapi kemudian dia kembali dikuasai oleh nafsunya.6998Please respect copyright.PENANAuIyluERz7h
6998Please respect copyright.PENANADEi63zyxgG
Pak Bowo sendiri juga kaget dengan reaksi Nada ini. Tadinya dia memang berencana untuk mengajak Nada foto telanjang untuk membuatnya sedikit terangsang, lalu dia akan mencumbunya seperti biasa. Tapi belum apa-apa, Nada malah sudah seperti ini. Pak Bowo tersenyum puas, dan dia begitu yakin kalau Nada sudah benar-benar jatuh kedalam genggamannya.6998Please respect copyright.PENANAx41W1Vr3H6
6998Please respect copyright.PENANAQhCdOk4Y7o
6998Please respect copyright.PENANAmBXqeRXekH
“Eemmp sluurpphh aahh hemmphh…”6998Please respect copyright.PENANA93KZstEbeV
6998Please respect copyright.PENANAgX1b2xGLMN
6998Please respect copyright.PENANArnbF0epp2o
Nada masih begitu bernafsu mengulum penis pak Bowo. Bagian kepalanya dia masukan kemulutnya, dia emut, dia hisap dan dia jilat. Sementara itu tangannya mengocok batang penis pak Bowo. Pak Bowo sendiri senang bukan main dengan pelayanan dari Nada ini. Sebelumnya Nada melakukan seperti ini waktu pertama kali dia jebak, waktu itu menggunakan obat perangsang. Tapi kali ini, tanpa obat perangsang, membuat rasanya nikmat yang diterima pak Bowo justru makin nikmat.6998Please respect copyright.PENANA4c2SmxFzVe
6998Please respect copyright.PENANAuoJVona03g
Cukup lama Nada mengulum penis pak Bowo, bukan hanya kepalanya saja, tapi batangnya juga tak luput dari jilatannya, hingga membuat penis besar itu terlihat basah. Nada menatap sayu pak Bowo, seperti memohon agar lelaki itu segera menyetubuhinya. Tapi pak Bowo tak mau buru-buru. Dia masih ingin melihat, sebinal apa Nada hari ini.6998Please respect copyright.PENANA4LzelQJgYC
6998Please respect copyright.PENANAidawvSIxm7
6998Please respect copyright.PENANA8v720pKVNl
“Aauuhh paakkk…”6998Please respect copyright.PENANAtLkzUapJpZ
6998Please respect copyright.PENANABd2PqN0vLp
6998Please respect copyright.PENANAYkjnNI81DR
Nada sedikit memekik saat pak Bowo mendorongnya hingga setengah rebahan, dengan punggung dan kepalanya menempel disandaran sofa. Pak Bowo langsung berjongkok, dan kini Nada membuka lebar kedua kakinya. Dia berharap pak Bowo segera mengaduk-aduk vaginanya dengan penis besar itu. Tapi sekali lagi, pak Bowo tidak mau buru-buru.6998Please respect copyright.PENANAPIkOoya67C
6998Please respect copyright.PENANAOZvPwLJWzX
6998Please respect copyright.PENANAvc1nT13lMZ
“Aaaaaasshhhh paaaakkkhhh…”6998Please respect copyright.PENANAkg8gORL3XH
6998Please respect copyright.PENANA0BTVCgDkeE
6998Please respect copyright.PENANASKKnDPEViK
Tubuh Nada mengejang, lalu bergetar, kemudian mengejang lagi, saat lidah pak Bowo menyusuri belahan bibir vagina Nada. Kaki Nada yang terbuka lebar tiba-tiba jadi lurus dan kaku, bersamaan dengan tubuhnya yang seperti tersengat ketika pak Bowo memainkan lidahnya dibibir vaginanya. Dengan lihai lidah lelaki itu menyapu tiap titik sensitif di bagian kemaluan Nada.6998Please respect copyright.PENANAAiq0e1lo41
6998Please respect copyright.PENANACTtdkZ9ADE
Tapi pak Bowo sepertinya memang ingin mempermainkan Nada dulu. Waktu lidahnya mengenai klitoris Nada, dia langsung menariknya, menyapukanya kembali dari bawah, menuju klitorisnya, lalu turun lagi. Nada jadi blingsatan. Dia ingin lidah pak Bowo agak lama berada diklitorisnya, tapi yang dilakukan pak Bowo justru sebaliknya.6998Please respect copyright.PENANAqc2dnPRdNt
6998Please respect copyright.PENANAW6EEQ1XU7e
Jilatan pak Bowo yang terasa nanggung ini malah membuat nafsu Nada kian naik tak terkendali. Vaginanya jadi terasa makin gatal ingin digaruk, tapi pak Bowo malah masih terus menggodanya.6998Please respect copyright.PENANAoNmIuy35Tb
6998Please respect copyright.PENANAAHY37Ykw0X
Nada ingin mengambil inisiatif. Dia memengang kepala pak Bowo bermaksud untuk menahannya, tapi malah tangannya ditangkap oleh pak Bowo dan disingkirkan. Nada tak kehilangan akal, dia mengapit kepala pak Bowo dengan kedua kakinya, tapi pak Bowo ternyata sudah menebak itu, dan dia juga dengan cepat menangkap kedua kaki Nada.6998Please respect copyright.PENANAHcv5ZyG1Ey
6998Please respect copyright.PENANAxCDsnV7Cj9
Pak Bowo mengatur agar tangan dan kaki Nada bisa dia pegangi bersamaan, dan dia kembali melanjutkan jilatannya di vagina Nada. Nada sudah hilang akal, dia sudah merasa sangat terangsang dan ingin segera dimasuki.6998Please respect copyright.PENANA6cW6gvASd0
6998Please respect copyright.PENANAZbAjJ8BnI9
6998Please respect copyright.PENANAX2xgxp089R
“Aahh paakkhh ooghh udaahh.. paak masukiiin.. aahhh…”6998Please respect copyright.PENANAdkPkDxKI87
6998Please respect copyright.PENANApuUsdc5Fn7
6998Please respect copyright.PENANAtH00Lw38Wt
Pak Bowo tak mempedulikannya. Masih terus dengan membuat Nada makin tersiksa karena jilatan nanggungnya.6998Please respect copyright.PENANASJz79xohWZ
6998Please respect copyright.PENANAtdTZpzeG66
6998Please respect copyright.PENANAwUlTNb7kIr
“Paaakk pliiiss udaaahh aahhh masukin kontolmu paaakk… memekku gateell.. cepeeet…”6998Please respect copyright.PENANAoVMbNDkK8Y
6998Please respect copyright.PENANA2WJqUw3qNe
6998Please respect copyright.PENANA1WmT8dbuIF
Pinta Nada yang sekali lagi dicuekin oleh pak Bowo. Lelaki ini benar-benar ingin menguji sampai seberapa kebinalan Nada yang hari ini murni karena dia sendiri.6998Please respect copyright.PENANAuxYrbeaoMs
6998Please respect copyright.PENANAmIT7d3gV9S
Akhirnya setelah beberapa saat mempermainkan birahi Nada, pak Bowo mulai ‘serius’ menggarap vagina Nada. Lidahnya kini sudah berhenti di klitoris Nada. Dijilati dan dihisapnya klitoris itu. Jari pak Bowo juga mulai masuk mengobok-obok vagina Nada yang sudah sangat basah itu.6998Please respect copyright.PENANAlsyXWkd0wX
6998Please respect copyright.PENANAJWX8SlSqgF
6998Please respect copyright.PENANAIJhhtiRzQR
“Aahhh iyaahh disituuu… aahh terusshh paakkhh aaakkhh enaaakk…”6998Please respect copyright.PENANAYrOBkgqsmU
6998Please respect copyright.PENANAI5FS0J4clb
6998Please respect copyright.PENANAwdWhTP1mRv
Racauan Nada makin tak jelas. Tubuhnya menggelinjang tak karuan. Semua rangsangan dari pak Bowo membawanya semakin tenggelam dalam nafsu birahinya. Diapun merasakan orgasmenya mulai mendekat.6998Please respect copyright.PENANAR5kYBMVzaN
6998Please respect copyright.PENANAw9AdxpX0Fi
6998Please respect copyright.PENANAWD8IC9M4b6
“Aaahh teruushh paakkhh.. iyaahh teruushhh.. aahhh paakk.. akhuuu… aaaaaaakk paak…”6998Please respect copyright.PENANAsVwcadfpe1
6998Please respect copyright.PENANAVq1LIIAsXH
6998Please respect copyright.PENANAcsWwWrA0l1
Desahan nikmat Nada berubah menjadi desah penuh kecewa saat pak Bowo tiba-tiba menghentikan lidah dan jarinya bermain di vaginanya. Padahal sebentar lagi dia akan merasakan orgasme, tapi pak Bowo justru berhenti. Pak Bowo sendiri malah tersenyum mengejek kearah Nada, senang karena berhasil mempermainkan birahi wanita itu.6998Please respect copyright.PENANAQ9AMe8DTI3
6998Please respect copyright.PENANAQvYtelGOBe
6998Please respect copyright.PENANA2BdDVDQbVb
“Paak Bowo jahaat.. aaaaakkhhhh..” rajuk Nada langsung terhenti saat lidah dan jari pak Bowo kembali menggarap vaginanya.6998Please respect copyright.PENANATePO1NFocL
6998Please respect copyright.PENANAmzgkcD2GTb
6998Please respect copyright.PENANA13f2iSechL
Nafsu Nada yang sempat surut tadi kembali naik. Dia memejamkan matanya, sambil memegang kepala pak Bowo, jaga-jaga kalau lelaki itu akan mempermainkannya lagi. Kembali birahi Nada dengan cepat melesat dan dia mulai kembali merasakan orgasmenya mendekat. Kali ini dia menahan desahan, agar pak Bowo tidak tahu kalau dia mau orgasme dan kembali menarik kepalanya. Tapi pak Bowo tentu sudah paham dengan reaksi tubuh Nada. Dia tahu kalau Nada akan orgasme sebentar lagi. Dia menarik jarinya, tapi kepalanya terpaksa tertahan oleh tangan Nada.6998Please respect copyright.PENANAAXm7kqjGKh
6998Please respect copyright.PENANAvCB47MUejV
6998Please respect copyright.PENANAXJW8B7bE72
“Aaaaauuuuhhhh paaaakkkhhh..” Nada menjerit keras saat tiba-tiba pak Bowo mencubit keras puting susunya dan bahkan menariknya, membuat dirinya yang tadi larut dalam birahi seperti disadarkan kembali. Dan sekali lagi, Nada gagal mendapatkan orgasmenya.6998Please respect copyright.PENANAfhRNqRmttP
6998Please respect copyright.PENANA0HGx58i3bI
“Pak Bowoooo…” rajuk Nada lagi, dan kembali hanya dijawab dengan senyum ejekan dari pak Bowo.6998Please respect copyright.PENANAS38oziCCDa
6998Please respect copyright.PENANAmqknXVZcEP
6998Please respect copyright.PENANAUuHA3P5Ecw
Pak Bowo malah beranjak dari harapan Nada. Nada sempat menahan tubuh pak Bowo, tidak ingin lelaki itu pergi dan menghentikan permainan mereka, karena Nada sudah merasa sangat tanggung. Sudah 2 kali dia gagal orgasme di detik-detik akhir. Tapi dia lega waktu pak Bowo memegang penisnya lalu diarahkan ke vaginanya.6998Please respect copyright.PENANAjFyHmHbyha
6998Please respect copyright.PENANAxTtYlYoK0x
Nada membuka lebar kedua kakinya lagi, memberikan jalan kepada pak Bowo untuk segera memasukinya. Penis pak Bowo sudah sampai dibibir vagina Nada yang sudah sangat becek. Digesek-gesekan ujung penis itu, menyapu belahan vagina Nada, membuat wanita itu menggelinjang menahan geli.6998Please respect copyright.PENANAzkSt4mZHHH
6998Please respect copyright.PENANAa0OGSfeO21
6998Please respect copyright.PENANA4AgoehyfNU
“Paaak masukiiiinn…” pinta Nada memelas dengan tatapan sayu.6998Please respect copyright.PENANA9xSQiBCgjV
6998Please respect copyright.PENANAo3NGHhhGCs
“Sabar sayang” jawab pak Bowo yang masih mau menggoda Nada.6998Please respect copyright.PENANAExtZFPRDRP
6998Please respect copyright.PENANAIoyP0ah5oe
6998Please respect copyright.PENANANDsRrhqQWL
Pak Bowo masih terus menggesekan penisnya, seperti tidak ada keinginan untuk buru-buru melakukan penetrasi. Disisi lain, Nada jadi makin blingsatan. Vaginanya makin geli, makin gatal dan ingin segera digaruk oleh penis pak Bowo yang berurat itu. Tapi lelaki itu malah mempermainkannya.6998Please respect copyright.PENANA9JpzBAcO8t
6998Please respect copyright.PENANAgwCJ5BxdJq
6998Please respect copyright.PENANAGfyPA1Hgci
“Paak pliiiss.. masukin kontolmu pak.. memekku gatel.. garukin pakai kontolmu paak..” ucap Nada yang sudah tidak peduli lagi dengan ucapannya yang sangat vulgar itu.6998Please respect copyright.PENANABABMzlC8bf
6998Please respect copyright.PENANAro2GlpOJZK
“Iya, nanti, sabar yaa..”6998Please respect copyright.PENANAFWVG0gk8e3
6998Please respect copyright.PENANAwaaetLJugk
6998Please respect copyright.PENANAA2JYZoiuQB
Nada sudah seperti kehilangan akal. Dia kesal karena pak Bowo benar-benar telah mempermainkannya. Diapun mengambil tindakan. Dia dorong tubuh pak Bowo dengan agak kasar. Pak Bowo yang tidak siap tersentak kebelakang hingga terbaring dilantai. Tapi belum sempat dia apa-apa Nada sudah menindih tubuhnya.6998Please respect copyright.PENANAgEBSNMiNIj
6998Please respect copyright.PENANAnsGjd42qSo
Setelah pak Bowo terlentang dilantai, Nada segera memposisikan dirinya menduduki perut pak Bowo. Dia pegang penis pak Bowo, kemudian dia arahkan ke vaginanya. Digesekan sebentar ujung penis itu, lalu dengan posisi masih dia pegang, perlahan penis itu mulai dimasukan ke bibir vaginanya.6998Please respect copyright.PENANAYB8EH5pkts
6998Please respect copyright.PENANA1zBD0QRv14
6998Please respect copyright.PENANAnmSxGmflrK
“Aaakkhhh..” desah Nada saat kepala penis pak Bowo mulai membelah bibir vaginanya. Diapun melepaskan penis pak Bowo dan siap untuk menjatuhkan tubuhnya agar penis itu masuk sepenuhnya. Tapi pak Bowo malah tersenyum menyeringai, lalu saat Nada menggerakan tubuhnya turun, bersamaan dengan itu pak Bowo juga menggerakan tubuhnya hingga melorot, dan menyebabkan penis itu terlepas dari vagina Nada.6998Please respect copyright.PENANAFH1FUKtust
6998Please respect copyright.PENANA9LEEc8ZLG6
6998Please respect copyright.PENANAzBscI8xQYi
“Aaahh paaaakkkk…” teriak Nada penuh kekecewaan.6998Please respect copyright.PENANA8y98euSVr9
6998Please respect copyright.PENANAMZmJjqRZb7
6998Please respect copyright.PENANAHrPgA0ADlI
Dia menatap tajam pak Bowo. Tatapan antara marah, kecewa, kesal, dan horny, jadi satu. Sedangkan pak Bowo malah tertawa lebar melihat Nada seperti itu. Dengan mendengus kesal, Nada kembali meraih penis pak Bowo, memegangnya cukup erat, lalu kembali berusaha memasukan penis itu ke vaginanya. Dan kembali, pak Bowo menghindar, membuat Nada makin kesal.6998Please respect copyright.PENANAmmIU600QQy
6998Please respect copyright.PENANAu4QGYPDjDu
6998Please respect copyright.PENANAoxYnG86byG
“Paaakk.. pliiiss entotin aku.. aku udah nggak tahan pakk.. jangan siksa aku gini..” ucap Nada antara memelas dan frustasi, juga marah.6998Please respect copyright.PENANA6GmKhLdDzq
6998Please respect copyright.PENANAw7oXqPvTgT
“Emangnya kamu itu siapa? Kok minta dientotin sama aku?” Nada melotot mendengar pertanyaan pak Bowo. Tapi dia tahu, jawaban apa yang diinginkan oleh lelaki itu.6998Please respect copyright.PENANAVx8vpZhQTd
6998Please respect copyright.PENANAahkGdauUwM
“Akhuu.. aaakkhh aku budakmu paak, budak nafsumu.. pliss pak entotin aku..”6998Please respect copyright.PENANAglr3xflIuE
6998Please respect copyright.PENANAkq3yQvjetq
“Loh, budak kok maksa tuannya gimana sih? Lagian kamu kan udah punya suami, kenapa nggak minta dientotin aja sama suami kamu?”6998Please respect copyright.PENANAxRHe8F5IzI
6998Please respect copyright.PENANAhS00HJJ503
6998Please respect copyright.PENANAjDxc6CtxGG
Nada sempat bingung menjawabnya. Tapi akalnya sudah tertelan oleh birahinya. Dia tak bisa berpikir panjang lagi. Saat ini dia hanya ingin segera disetubuhi oleh pak Bowo.6998Please respect copyright.PENANAAWEkqxD2CS
6998Please respect copyright.PENANA09QEBgedED
6998Please respect copyright.PENANA9WmvpBsnAu
“Bodo amat. Aku nggak peduli. Aku cuma mau kontol ini pak.. cepet pak entotin aku, aku udah nggak tahan. Nada mohon pak, entotin Nada, puasin Nada…”6998Please respect copyright.PENANANdRffPGEQn
6998Please respect copyright.PENANAQiftViVESM
6998Please respect copyright.PENANAcFTVkskOEM
Pak Bowo tersenyum lebar. Dia benar-benar telah berhasil menaklukan Nada, dan itu tanpa bantuan obat perangsang lagi.6998Please respect copyright.PENANAfEAaNvFhZy
6998Please respect copyright.PENANA99nwcuS7rF
6998Please respect copyright.PENANAFKXIsioHCK
“Aaaakkkhhh paaakkkhh.. iyaaahhh entotin akuuuhhh.. aahhh.. aaahhh…”6998Please respect copyright.PENANAKdmMDsA1b3
6998Please respect copyright.PENANAGtZnhPf2Xd
6998Please respect copyright.PENANACPKuNA0prC
Nada langsung memekik dan kemudian mendesah saat tiba-tiba saja pak Bowo menancapkan penisnya divagina Nada. Bahkan pak Bowo langsung mempompa penis itu mengaduk-aduk vagina Nada. Nada sendiri langsung ikut menggerakan tubuhnya naik turun menyambut hujaman penis pak Bowo. Dia bergerak begitu liar, melampiaskan semua birahinya saat ini.6998Please respect copyright.PENANAFgdWu6bjVa
6998Please respect copyright.PENANAFkrRuF3w1G
Saat pak Bowo menghentikan gerakannya, Nada masih terus bergerak naik turun. Desahan tak putus keluar dari mulut Nada. Dia sudah benar-benar tenggelam dalam birahinya. Sambil menaik turunkan tubuhnya, dia juga meremas sendiri kedua payudaranya. Sedangkan kedua tangan pak Bowo berada dipinggang Nada, menjaga keseimbangan wanita itu agar tak terjatuh karena gerakannya yang terlalu liar.6998Please respect copyright.PENANAz1dOPEsubJ
6998Please respect copyright.PENANAuVoBJAA14x
6998Please respect copyright.PENANA0OgvFiWM2S
“Oohhh aahkk… uuugghh.. aahhh enaaakk phaakkhh aahhh..”6998Please respect copyright.PENANAejKKWQNfYp
6998Please respect copyright.PENANAAZjTCTovgi
“Apanya yang enak sayang?”6998Please respect copyright.PENANAsMCdY0GomX
6998Please respect copyright.PENANAyroaLVmwCM
“Aaahh kontolmu enaak paakhh.. aakk penuhh.. memekku penuhhh.. enaaakk…”6998Please respect copyright.PENANAlJoYnMPUFA
6998Please respect copyright.PENANAt3AVHyH7bC
6998Please respect copyright.PENANA9DRmnJQmFy
Tubuh telanjang Nada yang hanya menyisakan jilbabnya yang sudah awut-awutan itu terus bergerak naik turun dengan liar. Bunyi tumbukan kedua kelamin itu terdengar jelas diruangan ini bersahutan dengan desahan Nada yang tiada henti. Gerakan Nada jadi makin cepat, dinding vaginanya terasa oleh pak Bowo makin berdenyut. Wanita itu sebentar lagi akan orgasme.6998Please respect copyright.PENANAfjhViWWKM4
6998Please respect copyright.PENANAnRDcsXAL8V
6998Please respect copyright.PENANAjj2o0dCIqY
“Aaakkhh paakkhh.. akhuu.. oohh aaakkhh.. paakk… aaaaaaaakkkhhhhh…”6998Please respect copyright.PENANAxtqKFNZtsR
6998Please respect copyright.PENANA6IUL5a8MNS
6998Please respect copyright.PENANAtr51thefCm
Penis pak Bowo tercabut saat Nada orgasme. Tubuh Nada mengejang hebat. Vaginanya menyemburkan cairan bening diatas tubuh pak Bowo. Pak Bowo bisa melihat semburan cairan itu, deras, dan cukup banyak. Dia mendapatkan orgasme yang luar biasa nikmat, hingga tubuhnya bergetar beberapa kali.6998Please respect copyright.PENANARGgs5GyJ1Q
6998Please respect copyright.PENANAHwce9mHlDJ
Beberapa saat kemudian tubuh Nada mulai lemas. Tubuhnya lunglai menimpa tubuh pak Bowo. Tapi itu belumlah selesai. Pak Bowo yang masih diam saja, membuat Nada menggerakan tubuhnya turun, hingga bibir vaginanya menemukan ujung penis pak Bowo. Dengan tangannya dia mengarahkan penis itu masuk lagi ke vaginanya, lalu dia menegakan badannya. Dia menumpukan kedua tangannya dipundak pak Bowo.6998Please respect copyright.PENANAn1Z1eZ7NH4
6998Please respect copyright.PENANAs3a19idcAv
6998Please respect copyright.PENANAhYQiATXUlM
“Goyang lagi sayang” ucap pak Bowo.6998Please respect copyright.PENANAi3F70fwz7B
6998Please respect copyright.PENANACFLqyYmZ4g
6998Please respect copyright.PENANAZnFrONcAzV
Nada mengangguk, mengerti. Pak Bowo kemudian meminta Nada untuk membalikan badannya hingga memunggunginya tanpa membuat penis itu terlepas dari vaginanya. Nada mendesis pelan saat berputar karena dinding vaginanya terasa geli bergesekan dengan penis pak Bowo yang masih kokoh berada didalam vaginanya.6998Please respect copyright.PENANAEcHWC6meJB
6998Please respect copyright.PENANAErkrqf2Vro
Begitu posisinya sudah siap, Nada kembali menaik turunkan tubuhnya. Kali ini kedua tangan Nada bertumpu pada kaki pak Bowo. Sedangkan pak Bowo masih diam saja menikmati pelayanan dari Nada.6998Please respect copyright.PENANA6nXBGgZkz8
6998Please respect copyright.PENANAArHOmd4wuF
6998Please respect copyright.PENANAeCApKgsDHg
“Heemphh.. aahhkk.. uugghh aahhhkk.. oouhhhkk..”6998Please respect copyright.PENANAbrXD11rL1C
6998Please respect copyright.PENANAEJwujbAvsh
6998Please respect copyright.PENANAZ8Dv3Ea33D
Desahan Nada kembali terus terdengar seiring gerakan sensual tubuhnya diatas tubuh pak Bowo. Penis pak Bowo yang keluar masuk vagina Nada terlihat mulai mengkilap karena cairan dari vagina Nada. Gerakan Nada makin mulus, penis itu makin lancar keluar masuk. Birahi Nada kembali naik tak terkendali, menyebabkan kembali gerakannya menjadi liar.6998Please respect copyright.PENANAQJqQIpc0Cr
6998Please respect copyright.PENANAVxC8szScjD
6998Please respect copyright.PENANAyI0IKtuCqN
“Paaakk oougghh paakkhh.. aku dapeet lagiiiihh.. aaaaakkkhhhh…”6998Please respect copyright.PENANALMYVnVL1oM
6998Please respect copyright.PENANAAhdT1B4tYP
6998Please respect copyright.PENANA0vqqTzAZWX
Kembali Nada mendesah panjang saat dia merasakan orgasmenya yang kedua. Tubuhnya melenting kebelakang hingga jatuh ditubuh pak Bowo. Nafasnya tersengal-sengal. Dua orgasme berturut-turut dalam waktu singkat ini membuatnya sangat lelah. Meskipun kali ini tak sampai squirt, namun dia terpuaskan. Pak Bowo masih membiarkan Nada mengatur nafasnya, sambil dia dengan lembut membelai dan meremas payudara Nada.6998Please respect copyright.PENANAX5tu7VRSIY
6998Please respect copyright.PENANAwxt4bjEpbI
Beberapa saat kemudian, setelah dirasa Nada sudah mulai tenang nafasnya, pak Bowo mendorong tubuh Nada hingga posisinya merangkak. Masih dengan penis yang belum tercabut dari vagina Nada, dia kembali menyetubuhi Nada dengan posisi doggy style.6998Please respect copyright.PENANAzlntAr8HdY
6998Please respect copyright.PENANAzLIO8COPrZ
6998Please respect copyright.PENANAfVdKVmaV3y
“Heemmphh aahh aahhh uuugghh…”6998Please respect copyright.PENANA8rFlO1j1xa
6998Please respect copyright.PENANAiDaG2wCOHe
6998Please respect copyright.PENANAqjrZltmIFB
Nada yang tubuhnya sudah lemas kini hanya bisa mendesah saat pak Bowo menghujami vaginanya dari belakang. Dia menumpukan tubuhnya dikedua lutut dan sikutnya, sementara kepalanya sudah menempel dilantai saking lemasnya. Jilbabnya pun makin tak karuan bentuknya, membuat beberapa helai ramput Nada keluar menutupi wajahnya.6998Please respect copyright.PENANARp9qZeio1z
6998Please respect copyright.PENANA6hkchK9iY3
6998Please respect copyright.PENANA2tusMMlFBU
“Aaaahhh paakkkhh…”6998Please respect copyright.PENANAv8Na0uBcXa
6998Please respect copyright.PENANA0wqTJqAUor
6998Please respect copyright.PENANA8qy24ymcVC
Nada merintih agak keras saat tiba-tiba pak Bowo menarik jilbabnya sehingga kini dia terpaksa agak mendongak. Yang tadinya dia bertumpu pada kedua sikunya, kini kedua tangannya terpaksa lurus karena kepalanya tertarik keatas.6998Please respect copyright.PENANAr38z78pLHA
6998Please respect copyright.PENANAErEzSSbmmM
6998Please respect copyright.PENANA3BxTUm8SAV
“Masak baru gitu aja udah lemes? Kamu pengen enaknya doang? Nggak mau bikin aku enak hah?” ucap pak Bowo sambil tangan kanannya masih menarik jilbab Nada, sedangkan tangan kirinya meremas payudara Nada dari belakang.6998Please respect copyright.PENANAHraxoK1Xbn
6998Please respect copyright.PENANAZkNz3Stvfz
“Iihh.. iyaahh.. aahh aahh maaf paakkh.. ouuhh aku aahh aahh.. aku layani paakkhh..”6998Please respect copyright.PENANAHaqAxFNyEL
6998Please respect copyright.PENANAIMjpW7oYnC
6998Please respect copyright.PENANAJ1hyRSFjWR
Pak Bowo kemudian melepaskan pegangannya di jilbab Nada, tapi Nada berusaha menahan tubuhnya agar tidak terjatuh lagi. Diapun berusaha mengimbangi gerakan pak Bowo dengan memaju mundurkan tubuhnya sesuai dengan ritme tusukan penis pak Bowo.6998Please respect copyright.PENANANdoVMNplJE
6998Please respect copyright.PENANA4D45pEpAvy
Dalam posisi ini, Nada memang tak pernah bisa bertahan lama. Dengan suaminya saja, dia selalu cepat mendapatkan orgasme, apalagi dengan pak Bowo yang punya penis yang lebih besar dan panjang dari suaminya. Dan inilah yang sekarang dirasakan oleh Nada. Sudah 2 kali orgasme tadi tak membuat birahinya surut, dan kini dia sudah makin dekat dengan orgasme ketiganya.6998Please respect copyright.PENANAyYkFuZeW8a
6998Please respect copyright.PENANAl2E7EJ3rVR
6998Please respect copyright.PENANABvvJfo8f0c
“Aaakkhh teruss paakk.. sodok memekku paak.. akhuu mau dapeet lagi.. paaaakkhhh aaaaaakkkhhh..”6998Please respect copyright.PENANAmpGv4TQFw1
6998Please respect copyright.PENANAwuFKqPjJVL
6998Please respect copyright.PENANACsN2QTAmPT
Tubuh Nada menegang sekilas, kemudian kelojotan. Dia kembali mendapatkan orgasme yang sangat nikmat. Tapi rupanya pak Bowo kali ini tak membiarkannya istirahat. Pak Bowo malah terus menusuk-nusukan penisnya didalam vagina Nada yang sudah sangat basah, hingga terdengar bunyi kecipak yang cukup jelas.6998Please respect copyright.PENANAbtxiJUW19r
6998Please respect copyright.PENANAhyd1L6V6hW
6998Please respect copyright.PENANAYXw2NshRMi
“Aahh paakkhh udaah duluu.. aahhh paaakkhh..” Nada berusaha untuk menahan gerakan pak Bowo, tapi susah karena posisinya yang kini menungging.6998Please respect copyright.PENANAJgppuEwi0J
6998Please respect copyright.PENANAU4kAeY1Op7
“Uuughh diem kamu Nad, layani aja aku..” pak Bowo tak mau tahu, dia terus menyodokan penisnya.6998Please respect copyright.PENANApoOmvHVVIX
6998Please respect copyright.PENANAJcsKySRvoi
6998Please respect copyright.PENANA39VCGpBmby
Nada yang sudah sangat lemas makin tak kuat menahan serangan dari pak Bowo. Tubuhnya pun jatuh tengkurap. Penis pak Bowo sempat terlepas, tapi dengan cepat pak Bowo kembali memasukan penisnya kevagina Nada. Dengan menduduki pantat Nada yang tengkurap, pak Bowo kembali menggenjot vagina itu.6998Please respect copyright.PENANAFcP1K3Hmxl
6998Please respect copyright.PENANAOcZqpcktZl
6998Please respect copyright.PENANAV5n000KPWq
“Aaahh paakkhh aaahhh ampuuun…”6998Please respect copyright.PENANAVupgbZTx2x
6998Please respect copyright.PENANAm0DSAfEFRv
6998Please respect copyright.PENANArkyUgg58bF
Nada yang sudah lemas akhirnya hanya bisa pasrah menerima serangan pak Bowo. Tangannya berusaha mencari sesuatu untuk bisa dia remas, meluapkan apa yang dia rasakan. Antara nikmat, geli, ngilu, lelah dan juga tersiksa yang bercampur jadi satu. Tapi dia tak menemukan apapun hingga tangannya terlihat bergerak tak beraturan.6998Please respect copyright.PENANAeFgGMFQsKr
6998Please respect copyright.PENANAfl6lvDpwtq
Pak Bowo kemudian sedikit menjatuhkan tubuhnya hingga menindih Nada, sambil penisnya terus bergerak mengobok-obok vagina Nada. Dia raih kepala Nada dan ditolehkan sedikit kesamping. Langsung saja dia sambar mulut Nada yang sedari tadi terus mendesah dan mendesis.6998Please respect copyright.PENANAyuSKpq9S8h
6998Please respect copyright.PENANAJYkbV9vfhb
Nada segera menyambut ciuman pak Bowo dan membalasnya tak kalah ganas. Salah satu tangan Nada berusaha memeluk kepala pak Bowo dengan agak susah payah. Keduanya terlibat ciuman yang begitu ganas dan menggairahkan, sambil tubuh Nada masih dengan pasrah tengkurap disetubuhi pak Bowo dari belakang.6998Please respect copyright.PENANAfTUuJMN6wd
6998Please respect copyright.PENANAGATFklYB4g
Posisi ini membuat pak Bowo merasakan vagina Nada begitu sempit memijat-mijat penisnya. Sebaliknya, Nada merasakan rongga vaginanya terasa penuh sekali. Ditambah lagi sodokan penis pak Bowo yang makin lama makin cepat dan dalam, membuat Nada tak bisa lagi menahan orgasmenya yang keempat.6998Please respect copyright.PENANAxPl3sF3QUs
6998Please respect copyright.PENANAxGi4NS58ak
Tubuh Nada mengejang saat orgasmenya akhirnya datang. Tapi dia tak mendesah seperti tadi karena masih berciuman dengan pak Bowo. Dia malah menciumi pak Bowo makin ganas, sambil tangannya makin erat memeluk kepala pak Bowo.6998Please respect copyright.PENANAn6sAoezgrT
6998Please respect copyright.PENANAkFtDaOdolI
Setelah itu, pak Bowo mencabut penisnya dan membalikan tubuh Nada hingga terlentang. Dia tak langsung melanjutkan persetubuhan mereka. Dia membiarkan Nada terbaring di lantai yang dingin itu dalam kondisi kelelahan. Tubuh Nada terlihat basah oleh keringatnya. Jilbabnya juga sudah lepek dan makin terbuka hingga ke leher, memperlihatkan rambutnya yang makin banyak keluar dan tak beraturan lagi.6998Please respect copyright.PENANATzkK617enm
6998Please respect copyright.PENANA7jLLlonZl5
Setelah sesaat mengamati kondisi Nada yang begitu lemas bahkan sampai matanya terpejam, pak Bowo kemudian memegang kedua kaki Nada dan membukanya lebar-lebar. Dia posisikan lagi penisnya dibibir vagina Nada yang sudah sangat basah. Nada kembali membuka matanya yang sayu, menatap pak Bowo yang tersenyum kepadanya. Nada yang sudah sangat lemas hanya membalas senyuman itu, sudah pasrah apapun yang akan dilakukan oleh pak Bowo.6998Please respect copyright.PENANA0QqfJ9SLry
6998Please respect copyright.PENANADlpTfUlrhD
6998Please respect copyright.PENANA2bvObHu809
“Aaaaaahhhhhh…” desahnya lirih saat penis pak Bowo dengan sangat lancar meluncur masuk langsung semuanya.6998Please respect copyright.PENANA1MbD7BkynT
6998Please respect copyright.PENANAnNk2YwSvTx
6998Please respect copyright.PENANA8Et62DWc18
Begitu penisnya masuk pak Bowo langsung menggenjot vagina Nada dengan kencang. Nada sempat membeliak matanya mendapatkan serangan itu, tapi sebelum sempat melakukan apapun dia sudah langsung disergap lagi oleh ciuman pak Bowo. Dan lagi-lagi, Nada membalasnya tak kalah ganas. Tubuhnya masih terasa sangat lemas, dan semakin dibuat lemas oleh sodokan kencang dari pak Bowo.6998Please respect copyright.PENANAgy7ybhD3Uk
6998Please respect copyright.PENANA1oXamam1hQ
Kedua tangan Nadapun hanya bisa memeluk erat leher pak Bowo saat mereka masih berciuman. Tubuh Nada melonjak-lonjak mengikuti irama genjotan dari pak Bowo. Meskipun sudah berkali-kali orgasme hingga membuat vaginanya sangat basah dan begitu mudah dimasuki penis besar pak Bowo, tapi apa yang dilakukan pak Bowo sekarang ini tak ayal membuat gairah Nada kembali memuncak.6998Please respect copyright.PENANA3mDZSPZova
6998Please respect copyright.PENANAGMUKovwJAs
Pak Bowo kemudian memaksa untuk melepaskan pelukan Nada, bahkan dia langsung mencabut penisnya dari vagina Nada. Nada sempat mau protes, tapi kemudian 2 jari pak Bowo langsung masuk ke vaginanya dan mengocoknya tanpa ampun.6998Please respect copyright.PENANAwPp0bNAg8K
6998Please respect copyright.PENANAEdiY9DWBXR
6998Please respect copyright.PENANAoaJ9JN1Fd8
“Aaakkkhh paakkhh aaahhh teruuusshhhh…”6998Please respect copyright.PENANARd9OB7p1O2
6998Please respect copyright.PENANAmn5BwfaedG
6998Please respect copyright.PENANAOajGQ2A1sl
Tubuh Nada menggelinjang hebat. Jari pak Bowo terus mengocok vaginanya dengan cepat. Tubuh Nada bahkan sampai terangkat bagian pinggul hingga ke perutnya. Hingga kemudian pak Bowo merasakan dinding vagina Nada berdenyut, dia makin mempercepat kocokannya.6998Please respect copyright.PENANAWoQgNQkpiJ
6998Please respect copyright.PENANAU4mCvGVqIS
6998Please respect copyright.PENANAf0S1mFJXBv
“Paaaaaakkkhhhh aaaaaaahhhhhh…”6998Please respect copyright.PENANAeat4RzUxWH
6998Please respect copyright.PENANAngIpZNspxb
6998Please respect copyright.PENANAUeLLHJCYK6
Kembali semburan cairan bening keluar dari vagina Nada. Masih cukup banyak, dan cukup deras hingga menyembur cukup jauh membasahi lantai rumah pak Bowo. Tubuh Nada menggelepar hebat. Matanya sampai tertutup, tapi mulutnya terbuka lebar. Dia tak bisa menahan gerakan tubuhnya akibat orgasme paling luar biasa yang baru saja dia rasakan.6998Please respect copyright.PENANAfd7G3bsXD2
6998Please respect copyright.PENANAvqS0lZU0oq
Mengetahui Nada sudah orgasme, pak Bowo bukannya diam. Dia tak membiarkan Nada mengontrol dirinya. Segera saja dia tekan tubuh Nada yang masih kelojotan itu, dan dengan cepat dia tancapkan lagi penisnya yang masih berdiri tegak. Nada sudah tak bisa apa-apa lagi, selain hanya mendesah. Pak Bowo kemudian menyergap lagi tubuh Nada dan dengan rakus menciumi bibirnya. Nada hanya berusaha memberikan pelayanan kepada pak Bowo melalui dinding vaginanya yang dia buat bergerak seolah sedang memijat penis besar yang sedang keluar masuk itu.6998Please respect copyright.PENANAh0bbdcvmxP
6998Please respect copyright.PENANAYmtIZwIJL5
6998Please respect copyright.PENANANgIbOoa0zi
“Eempphh.. eeemmphhhh.. eeemphhh uugghhh…”6998Please respect copyright.PENANALjd2R8tlJg
6998Please respect copyright.PENANAJFYqtoqLKx
6998Please respect copyright.PENANAjjQ41uMDUP
Desahan tertahan oleh ciuman dari mereka berdua. Nafas mereka sudah sangat memburu, keduanya sedang bersama-sama sedang menuju ke puncak birahinya. Gerakan tubuh pak Bowo yang makin liar dan kencang menghujamkan penisnya kedalam vagina Nada diimbangi oleh gerakan otot dinding vagina Nada.6998Please respect copyright.PENANAfTzhC89Bxe
6998Please respect copyright.PENANADVZ4WO67TR
Pak Bowo makin mengencangkan sodokannya. Sebentar lagi dia akan orgasme. Nada yang merasakan itu sebenarnya agak sedikit terasa linu dan sakit divaginanya, tapi dia sudah tak bisa berbuat apa-apa. Rasa nikmat akibat sodokan penis pak Bowo yang berubah jadi kasar itu lebih dominan dia rasakan, bersamaan dengan orgasme ke sekian yang sebentar lagi akan dia dapatkan.6998Please respect copyright.PENANAJ5PON6YEOC
6998Please respect copyright.PENANA3aXxNlQE97
6998Please respect copyright.PENANAVAMf1mR7X2
“Aaaaahh Naadaaaaaaa…” desah panjang pak Bowo begitu ciumannya dengan Nada terlepas. Dia makin kasar menghujamkan penisnya divagina Nada, membuat tubuh telanjang wanita itu seperti terlempar-lempar. Pak Bowo mencengkram erat payudara Nada membuat wanita itu meringis kesakitan, tapi juga merasakan nikmat dari vaginanya.6998Please respect copyright.PENANAWRVJ38OWL2
6998Please respect copyright.PENANACsyZt2jUHH
“Aaaaahhhhh Naaaaaddd.. keluaaaaaaarrr…” erang panjang pak Bowo sambil membenamkan penisnya dalam-dalam divagina Nada, yang tak lama kemudian badannya menegang. Croot crooot crooot crooot crooot…6998Please respect copyright.PENANAgif4P8r0gO
6998Please respect copyright.PENANAYs9UYOiyNJ
6998Please respect copyright.PENANAlc7UvimMTM
Beberapa kali penis pak Bowo yang tertanam divagina Nada menyemburkan sperma hangatnya.6998Please respect copyright.PENANAWjLKVHhn1p
6998Please respect copyright.PENANAsD7ZAodhos
Nada sendiri akhirnya juga mendapatkan lagi orgasmenya bersamaan dengan rahimnya yang disemprot sperma pak Bowo. Dia hanya mendongakan kepala. Kedua mata terbuka lebar begitu juga dengan mulutnya yang membentuk huruf O. Tidak ada suara yang terdengar dari mulut Nada, saking nikmatnya dia mendapatkan orgasme terakhirnya itu.6998Please respect copyright.PENANADVvDUgvmPx
6998Please respect copyright.PENANAC2m8ae28n7
Setelah beberapa saat mengegang dan menggelinjang, akhirnya tubuh mereka berdua lemas lagi. Pak Bowo jatuh menindih tubuh Nada, sambil dengan lembut dia ciumi kening Nada. Nada sendiri hanya diam memejamkan matanya. Tapi dari bibirnya nampak semburat senyum menandakan betapa puasnya dia hari ini.6998Please respect copyright.PENANAwN10ehgCWp
6998Please respect copyright.PENANAveuikkUazr
Hari ini benar-benar terasa lain oleh Nada. Sudah beberapa kali dia melayani pak Bowo, rasanya baru kali ini rasanya benar-benar nikmat. Mungkin karena dari awal birahinya dipermainkan pak Bowo, mulai dari foto telanjang tadi, hingga saat dirinya dibuat sampai memohon-mohon agar disetubuhi, yang membuat birahi maupun emosinya naik turun, tapi bisa berakhir dengan sangat memuaskan.6998Please respect copyright.PENANAA6zcTvCj4l
6998Please respect copyright.PENANAXReOo1UW3a
Beda dengan sebelumnya, dimana ketika dia dipanggil pak Bowo, datang, bercumbu, lalu bercinta hingga berkali-kali. Memang nikmat dan melelahkan, tapi ada sesuatu yang Nada baru rasakan hari ini, yang belum dia rasakan sejak pertama kali dijebak untuk melayani pak Bowo.6998Please respect copyright.PENANAts9WQn3Be7
6998Please respect copyright.PENANA5jJZj6gz9C
Hal yang kemudian kembali mengingatkannya pada masa lalunya, saat masih bersama mantan pacarnya dulu. Dulu, ada beberapa kali momen dimana dia bisa dengan sangat mudahnya terangsang bahkan sebelum disentuh oleh pacarnya. Kalau sudah begitu, bisa dipastikan kalau persetubuhan mereka akan berjalan dengan sangat panas dan liar.6998Please respect copyright.PENANAoQhM0cNtlq
6998Please respect copyright.PENANAvIeVjWioaD
Kalau sudah seperti itu, Nada dan pacarnya sudah tidak peduli lagi dengan waktu, tempat dan kondisi. Mereka akan bercinta habis-habisan dan bisa berkali-kali, hingga kadang vagina Nada jadi ngilu dan berhari-hari dia akan merasa sedikit kesulitan berjalan normal.6998Please respect copyright.PENANAh3D1G2l3ef
6998Please respect copyright.PENANAxv2TVuka3J
Hal itu sudah sangat lama tidak dia rasakan, sejak kematian pacarnya. Bersama suaminya, Nada belum pernah merasakan hal itu lagi. Dan kini, pak Bowo kembali membangitkan sisi liar Nada yang dulu, tanpa bantuan obat perangsang.6998Please respect copyright.PENANAWZzKaV6mrl
6998Please respect copyright.PENANAO63ZHsJpf2
Nada jadi terpikirkan, kalau sudah begitu, dia takut akan semakin sulit lepas dari pak Bowo. Dia takut akan semakin tergantung kepada pak Bowo untuk bisa mendapatkan kenikmatan duniawinya. Dia takut tak bisa lagi merasakan kepuasan dari suaminya, yang sebenarnya sudah beberapa kali dia alami sejak jadi pemuas nafsu pak Bowo. Ada ketakutan pada diri Nada hal ini nantinya akan berdampak buruk pada pernikahannya yang selama ini berjalan baik-baik saja.6998Please respect copyright.PENANAR4M8QjvtJi
6998Please respect copyright.PENANAHMIYIUODJU
6998Please respect copyright.PENANAF2VN7iH4TP
“Sssshhhh paaakkhh…” lamunan Nada terhenti oleh sentuhan pak Bowo tepat di puting susunya.6998Please respect copyright.PENANA7htd4J2V54
6998Please respect copyright.PENANAULys75Lutk
“Capek sayang?” tanya pak Bowo. Nada hanya mengangguk sambil menatapnya dengan sayu.6998Please respect copyright.PENANAosczm33Yla
6998Please respect copyright.PENANAOwhfRXE3ph
6998Please respect copyright.PENANAoPk9JBP6jq
Pak Bowo langsung mencium bibir Nada, melumat dan mengajaknya bersilat lidah. Nada yang masih lemas hanya bisa membalas semampunya. Namun perlahan, nafsunya kembali bangkit saat tangan pak Bowo mulai aktif meremas payudaranya, dan dilanjutkan dengan usapan nakal di vaginanya.6998Please respect copyright.PENANAMFTrWFcSLJ
6998Please respect copyright.PENANAg8eCSX9UXs
6998Please respect copyright.PENANAKdhtFHmek9
“Lanjut lagi ya” ucap pak Bowo. Nada sudah tak mampu menjawab, hanya sedikit membuka bibirnya untuk mengisyaratkan kepada pak Bowo bahwa dirinya bersedia.6998Please respect copyright.PENANASzC6lmwDZc
6998Please respect copyright.PENANAyuMHst2RZG
6998Please respect copyright.PENANAjmCyN8leMO
Merekapun kembali berciuman, bercumbu. Mereka kembali tenggelam dalam gelombang birahinya. Nada seperti mendapatkan tenaga lagi untuk bisa melayani pak Bowo. Dia sudah tak terpikirkan apa-apa lagi. Ketakutannya yang tadi sudah hilang tertutup oleh hawa nafsunya. Bahkan dia sudah lupa tujuannya kemari tadi yang ingin menanyakan tentang rencana pak Bowo kepada Cita. Yang ada sekarang hanyalah Nada mengikuti naluri tubuhnya untuk kembali mereguk kenikmatan bersama dengan pak Bowo.6998Please respect copyright.PENANAWtVF31qo31
6998Please respect copyright.PENANAN8lyfGIhV2
*6998Please respect copyright.PENANAc1FiSVUnQk
*6998Please respect copyright.PENANALt1Jn3KNzv
*6998Please respect copyright.PENANA6zZxj5REHU
*6998Please respect copyright.PENANAHHqHDTl5k3
*6998Please respect copyright.PENANA2fQntzRXps