7365Please respect copyright.PENANA2RTSmm4NnW
7365Please respect copyright.PENANAWt3l7tm3Zl
Sejak pergi bersama ke waterpark, pak Bowo jadi lebih sering datang kerumah Cita. Memang setiap dia datang selalu saja ada keperluannya, bukan sekedar untuk menemui dan mendekati Cita. Keperluan itu tak lain adalah mengurus hak-hak Andi sebagai karyawan yang sudah mengundurkan diri dari tempat kerjanya. Dan kedatangan pak Bowo selalu disambut baik oleh Cita dan ibu mertuanya, termasuk Putra juga.7365Please respect copyright.PENANA6scpeLSDeQ
7365Please respect copyright.PENANAC0k7HV2jTJ
Cita sebenarnya merasa tak enak dengan pak Bowo yang mengurusi semuanya, tapi dia sendiri juga tak punya waktu untuk mengurusnya. Selain karena dia juga bekerja, kalau sudah dirumah dia inginnya menghabiskan waktu dengan anaknya. Ibu mertuanyapun sepertinya juga merasakan hal yang sama, tapi dia juga tidak tahu menahu soal urusan itu, sehingga mempercayakan semuanya kepada pak Bowo. Dan lagi dia merasa sangat terbantu dengan semua bantuan dari pak Bowo.7365Please respect copyright.PENANAtIsbrnhnT6
7365Please respect copyright.PENANA0FWG9GdaxW
Cita sendiri meskipun sudah pernah disuruh oleh pak Bowo untuk menjenguk Andi, tapi sampai saat ini dia belum juga melakukannya, padahal sudah sebulan ini Andi dipenjara. Sedangkan ibu mertuanya selalu menyempatkan seminggu sekali untuk mengunjungi Andi. Cita juga selalu mendapat pesan yang sama dari Andi lewat ibu mertuanya, yang intinya Andi masih berusaha untuk meminta maaf kepada Cita dan masih terus berharap agar Cita mau menemuinya. Tapi ibu mertuanya tak memaksa, karena dia juga tahu kalau Cita masih menyimpan amarah kepada Andi.7365Please respect copyright.PENANAJlYNlU2j4N
7365Please respect copyright.PENANAccOH5Ufzv5
Dilain hal, Cita tidak mau terlalu memikirkan itu. Dia mau fokus dengan kerjaannya. Dikantornya dia sudah semakin nyaman karena sikap teman-temannya. Meskipun kadang dia merasa agak risih dengan perubahan sikap beberapa temannya yang pria, yang dia nilai mulai berlebihan sikapnya. Dan semua itu akhir-akhir ini dia ceritakan pada pak Bowo, jika mereka sedang ngobrol dirumah tanpa ada ibu mertuanya yang ikut nimbrung.7365Please respect copyright.PENANAfxVoL0Pqza
7365Please respect copyright.PENANAglWMEpaCSd
Pak Bowo terlihat bersikap dewasa dan selalu menasehati Cita untuk tidak berburuk sangka, tapi juga harus tetap hati-hati. Dia berbicara seolah-olah ingin menjadi pelindung bagi Cita, padahal didalam otaknya dia jauh lebih menginginkan Cita ketimbang teman-teman kantornya Cita. Tapi Cita tidak menyadari hal itu karena sikap pak Bowo selama ini tidak menunjukan hal itu, sikapnya masih sama, biasa-biasa saja.7365Please respect copyright.PENANADsyXzcj8t5
7365Please respect copyright.PENANAZOQhgzybwb
Sabtu sore, Cita sedang dirumah dengan ibu mertuanya dan juga anaknya. Hari ini Nada tidak datang kemari. Nada bilang tadi ditelpon kalau sedang ada suaminya sehingga tidak bisa main dan menginap dirumah Cita. Citapun tak masalah, karena memang Nada sudah jarang sekali datang kerumahnya. Kalaupun datang paling hanya sebentar, tidak pernah berlama-lama.7365Please respect copyright.PENANAzngNlBwVHL
7365Please respect copyright.PENANABjKkzmgnuw
Saat sedang ngobrol dengan ibu mertuanya itu, Cita mendengar suara mobil datang didepan rumahnya. Tak lama kemudian pintu diketuk dan terdengar salam dari luar. Cita menjawab salam itu dan segera menuju ke pintu untuk membukakannya karena dia tahu siapa yang datang.7365Please respect copyright.PENANA6xMz7sDzF2
7365Please respect copyright.PENANANbcqC3QFdI
7365Please respect copyright.PENANATq2XkxNpNG
“Sore Cita”7365Please respect copyright.PENANAgAd4uUMvYX
7365Please respect copyright.PENANAoRfJfODSHT
“Sore pak Bowo, masuk pak”7365Please respect copyright.PENANA5leJj8GH0R
7365Please respect copyright.PENANAWIXcPhA0w6
“Iya. Mana Putra?”7365Please respect copyright.PENANAu4Chn2mAtM
7365Please respect copyright.PENANA580CnJuJit
“Itu ada lagi main sama neneknya. Pak Bowo darimana? Duduk pak”7365Please respect copyright.PENANA494fZ92SUo
7365Please respect copyright.PENANAZ3kcwplQpg
“Iya makasih. Dari rumah aja, suntuk dirumah makanya kesini aja, mau ketemu Putra, hehe”7365Please respect copyright.PENANAhbsmjGGiil
7365Please respect copyright.PENANAarueHLKG3J
“Bentar ya pak aku panggilin Putra dulu”7365Please respect copyright.PENANAM6m9Dpafgi
7365Please respect copyright.PENANAypXCCHDmjC
“Iya”7365Please respect copyright.PENANAVBOMGzLxUz
7365Please respect copyright.PENANAZtmSb8e725
7365Please respect copyright.PENANAVeQFEjP82B
Cita kemudian masuk, tak lama kemudian ibu mertuanya dengan Putra datang menghampiri pak Bowo. Putra langsung nemplok dipangkuan pak Bowo, sambil dia ngobrol dengan ibu mertua Cita. Tak lama kemudian Cita datang membawakan minuman untuk pak Bowo. Saat Cita meletakan gelas itu dimeja, pak Bowo sempat melirik bagian belahan kaos Cita yang agak longgar dan sedikit terlihat belahan dadanya. Tapi tak lama dia mengalihkan pandangannya.7365Please respect copyright.PENANACyTe6fFOC7
7365Please respect copyright.PENANApUSStXvEwZ
Cita memang tidak sedang memakai jilbabnya. Ini sudah kesekian kalinya, tiap pak Bowo datang dia sudah tidak serisih dulu lagi. Dia yang semakin akrab dengan pak Bowo, merasa tidak begitu risih tanpa jilbab seperti ini. Karena Cita pikir, dia masih memakai pakaian yang cukup sopan, tidak terlalu terbuka.7365Please respect copyright.PENANAv0mNhrMNTv
7365Please respect copyright.PENANAnK1ZD8AmX9
7365Please respect copyright.PENANAoCBcOps62i
“Putra, jalan-jalan yuk sama om Bowo” ucap pak Bowo pada Putra.7365Please respect copyright.PENANAt2SFsooPoa
7365Please respect copyright.PENANAUU5sxCYKjZ
“Kemana om?”7365Please respect copyright.PENANAhtW9mp9Dxh
7365Please respect copyright.PENANAwOcsFIFHzt
“Hmm, ke taman aja gimana? Mau nggak?”7365Please respect copyright.PENANAWCyjUWzlVr
7365Please respect copyright.PENANAZMiC9uolDo
“Mau om. Ayo jalan-jalan”7365Please respect copyright.PENANAWlLCOwqNXj
7365Please respect copyright.PENANA8Rj8SpbjIG
“Yaudah sana ajakin bunda sama eyangnya”7365Please respect copyright.PENANAB9wbKWGgGw
7365Please respect copyright.PENANArxfkOo9avC
7365Please respect copyright.PENANAJqpZ6GEZEk
Putra menurut kata pak Bowo. Dia lalu menghampiri neneknya.7365Please respect copyright.PENANAtCKL6yAaSV
7365Please respect copyright.PENANAWkagXHl36Y
7365Please respect copyright.PENANADYZyiqAWIQ
“Eyang ayo jalan-jalan ke taman sama om”7365Please respect copyright.PENANAyf6mSyIsvl
7365Please respect copyright.PENANABPWK527O0J
“Putra mau jalan-jalan?”7365Please respect copyright.PENANAuSAfPw4tpc
7365Please respect copyright.PENANAVyltDJXvrB
“Iya”7365Please respect copyright.PENANAmuBhBHKnkg
7365Please respect copyright.PENANAMGIKb1o7Q7
“Sama bunda aja ya, eyang lagi sakit sayang”7365Please respect copyright.PENANADlj4lSQmgO
7365Please respect copyright.PENANA8JqjDj6PCC
“Yaah..”7365Please respect copyright.PENANAfTAg9euGfO
7365Please respect copyright.PENANA1R2yF1P9Tt
“Yaudah Putra jangan dipaksa eyangnya, kan eyang lagi sakit. Biar eyang istirahat ya, biar besok bisa jalan-jalan sama Putra lagi” ucap Cita.7365Please respect copyright.PENANAoA23zos3eS
7365Please respect copyright.PENANA7YlQYKXrGz
“Iya bunda”7365Please respect copyright.PENANAvQ5GL9ddZe
7365Please respect copyright.PENANAXj9Mn2iOmv
“Yaudah sana Cit kamu ganti baju” ucap ibu mertua Cita.7365Please respect copyright.PENANAKJe2KiCg02
7365Please respect copyright.PENANAqFrgGONUoq
“Iya bu. Ibu beneran nggak mau ikut?”7365Please respect copyright.PENANAxTsQEDiyFg
7365Please respect copyright.PENANABTDTMpIYLo
“Nggak, ibu lagi meriang nih, kalian aja”7365Please respect copyright.PENANAPppSHKvqCR
7365Please respect copyright.PENANA7RhtWu69g6
7365Please respect copyright.PENANAchs5y5uQOf
Cita kemudian beranjak kekamarnya untuk berganti baju. Dia memakai model pakaian yang sering dia pakai kalau keluar. Kaos yang tadi dia pakai tidak diganti, hanya dia tutup dengan cardigan saja. Lalu dia memakai jilbabnya. Setelah itu dia berdandan sebentar lalu keluar dengan membawa tas kecilnya. Sedangkan Putra sudah berganti baju dibantu oleh neneknya tadi.7365Please respect copyright.PENANARmYgM3FYYe
7365Please respect copyright.PENANAJu5rToZsp2
7365Please respect copyright.PENANAkmg3E5qrIi
“Ijin keluar dulu ya bu, saya nggak akan pulangin mereka larut malem kok, hehe” ucap pak Bowo.7365Please respect copyright.PENANANKDGc1RDVG
7365Please respect copyright.PENANABTvH6buUIH
“Haha iya pak”7365Please respect copyright.PENANAIrGh4ivIvK
7365Please respect copyright.PENANAkNQnFXMk5q
7365Please respect copyright.PENANAgiFPrMCXD8
Setelah itu merekapun berangkat. Rupanya taman yang dimaksud pak Bowo bukanlah taman yang berada di alun-alun kota, melainkan yang berada dipinggiran kota. Cita agak heran juga kenapa pak Bowo tidak membawa mereka ke taman alun-alun. Begitu sampai Cita agak kaget juga karena ternyata ditaman itu ada area khusus untuk bermain anak-anak. Dia baru tahu taman itu, karena sebelumnya belum pernah kesini.7365Please respect copyright.PENANArPxrzzEooo
7365Please respect copyright.PENANA9xGfV60MhQ
Putra yang baru sampai langsung meminta main diarea yang sudah disiapkan. Cita dan pak Bowo tidak ikut masuk, hanya melihat dari pagarnya saja, seperti orang tua lain yang juga hanya melihat anak-anak mereka yang sedang bermain.7365Please respect copyright.PENANA6LAf9IvF8v
7365Please respect copyright.PENANA2xc9Bb4JjE
7365Please respect copyright.PENANAb7xndmpzn9
“Kenapa Cit? kok kayak kaget gitu?”7365Please respect copyright.PENANAhIOogqGtHe
7365Please respect copyright.PENANA6eig5TAbqo
“Eh ini pak, nggak sih, cuma baru tahu aja taman ini”7365Please respect copyright.PENANAtwyAA3iSjx
7365Please respect copyright.PENANA153kqdZQAU
“Loh kamu belum tahu emangnya?”7365Please respect copyright.PENANA6wacFwQkLF
7365Please respect copyright.PENANAEkk2oLeVuw
“Tahunya cuma sempat lihat doang pas lewat sekitar sini. Kalau suasananya ya baru tahu malem ini”7365Please respect copyright.PENANAhZFi7qDo8x
7365Please respect copyright.PENANAaZfCyLUplg
“Ooh gitu”7365Please respect copyright.PENANAIB32WoH4tO
7365Please respect copyright.PENANAFy68BTISTA
“Iya. Tapi kok pak Bowo ngajak kami kesini? Nggak yang di alun-alun aja? Kan ini lebih jauh pak”7365Please respect copyright.PENANAnBwoM4x1J9
7365Please respect copyright.PENANAK079E1ZYBx
“Kalau malem minggu gini, disana ramai banget Cit. Dan aku juga nggak mau kalau kita kesana, nanti ada orang yang kenal sama kita lihat kita. Kamu nggak mau kan jadi omongan orang?”7365Please respect copyright.PENANAeamR2p3CNk
7365Please respect copyright.PENANAemOkLhwNng
7365Please respect copyright.PENANAqzLd2M1pYe
Cita sejenak menatap pak Bowo, tapi dia akhirnya mengerti maksud pak Bowo. Memang kalau ditaman alun-alun, kemungkinan untuk bertemu dengan teman-temannya lebih besar. Jika ada yang melihatnya pergi dengan pak Bowo, pasti bisa jadi omongan orang. Apalagi saat ini suaminya sedang didalam penjara. Apa kata orang nanti ketika suaminya masih dipenjara dirinya malah jalan dengan pria lain?7365Please respect copyright.PENANAd57BbZePN6
7365Please respect copyright.PENANAWByDWAvkOw
7365Please respect copyright.PENANAT897H8iRpq
“Iya juga sih pak. Tapi, emangnya disini nggak ada yang kenal sama kita gitu?”7365Please respect copyright.PENANAHPrKyJSR7P
7365Please respect copyright.PENANAFeXYNAGW8Y
“Yaa nggak tahu juga. Kalau orang-orang kantorku sih nggak ada yang tinggal deket sini, jadi kecil kemungkinan mereka kesini. Kalau teman-temanmu, aku nggak tahu”7365Please respect copyright.PENANA1da57U0Uuz
7365Please respect copyright.PENANARtFbmeTB1n
7365Please respect copyright.PENANAFDX9BafjLb
Cita diam sebentar, mengingat tempat tinggal teman-teman kantornya.7365Please respect copyright.PENANAldxJCBedCv
7365Please respect copyright.PENANAyU9Y3nC7tQ
7365Please respect copyright.PENANAnRr1aPEbqn
“Kayaknya temenku juga nggak ada yang rumahnya daerah sini sih pak”7365Please respect copyright.PENANAMec1Kitw8N
7365Please respect copyright.PENANAdbTKlN70q3
“Nah berarti aman dong? Haha”7365Please respect copyright.PENANA3lnZxAVU7N
7365Please respect copyright.PENANAGgeyZi68k4
“Haha iya pak, aman”7365Please respect copyright.PENANAANwIJcOAbi
7365Please respect copyright.PENANAm9u4XVqfil
7365Please respect copyright.PENANAlBXuuXOIIQ
Setelah itu mereka terdiam sambil kembali mengawasi Putra. Sesekali mereka tertawa dan mengomentari kelakuan Putra yang sedang bermain dengan teman-teman sebayanya.7365Please respect copyright.PENANAgLeucxQAG1
7365Please respect copyright.PENANA06d01mRZhm
7365Please respect copyright.PENANA2GmyztkAS9
“Cit”7365Please respect copyright.PENANAXPSp1bQ3sk
7365Please respect copyright.PENANAEa9aQuKqeK
“Iya pak?”7365Please respect copyright.PENANAc4kl9EKIGI
7365Please respect copyright.PENANAphRg1SIoqK
“Kamu masih sering digodain sama temen-temenmu?”7365Please respect copyright.PENANAuOgO2GG3F0
7365Please respect copyright.PENANA9dk1r6xFbH
Cita menatap pak Bowo sejenak. “Iya, masih pak. Huh mereka tuh bikin jengkel aja deh”7365Please respect copyright.PENANAD9cfBomf0X
7365Please respect copyright.PENANAEXKFPZbESF
“Emang sekarang digodainnya gimana?”7365Please respect copyright.PENANAB4pUKQSkIG
7365Please respect copyright.PENANA8JEh1VyIS4
“Yaa masih sama sih pak, pada nawarin buat antar jemput gitu, padahal kan aku bisa pulang pergi sendiri. Terus ada juga yang ngajakin keluar, jalan lah, makan lah, gitu-gitulah pak”7365Please respect copyright.PENANAwIWfMFuflA
7365Please respect copyright.PENANAYyxuqZggZD
“Terus?”7365Please respect copyright.PENANAmYMP8hTIpk
7365Please respect copyright.PENANAFJf9AiHWSE
“Ya nggak pakai terus. Aku kan nggak mau”7365Please respect copyright.PENANAuGAEjMFpad
7365Please respect copyright.PENANAJpHP1fhnDR
“Lha ini kamu mau aku ajakin jalan?”7365Please respect copyright.PENANAsQ3KX6YjqE
7365Please respect copyright.PENANA3LOJ5aA08j
“Ya kan beda pak”7365Please respect copyright.PENANAniyTYePSbJ
7365Please respect copyright.PENANAXTfE9ese2L
“Beda gimana?”7365Please respect copyright.PENANAszZiDVYuG7
7365Please respect copyright.PENANAp9I7XIcJcb
“Ya beda. Kan pak Bowo ngajaknya sama Putra juga. Lagian pak Bowo juga udah dapet ijin dari ibu kan. Kalau mereka tuh ngajakinnya cuma jalan berdua aja coba”7365Please respect copyright.PENANA8zOJ5E66KQ
7365Please respect copyright.PENANARdKpFo6Tmk
“Haha, kurang pinter berarti mereka Cit. harusnya kayak aku kan ya? Haha”7365Please respect copyright.PENANAxW7uUx1uz4
7365Please respect copyright.PENANALiNwC9W3MI
“Haha ya nggak gitu juga pak”7365Please respect copyright.PENANA0jgQ8iM2wm
7365Please respect copyright.PENANAuNvpDVfMIg
“Nggak gitu juga gimana? Berarti nanti kalau aku ajakin jalan berdua aja kamu mau gitu?”7365Please respect copyright.PENANAbmcS1LJIgc
7365Please respect copyright.PENANACQFe5lYpjX
“Lha terus Putra gimana?”7365Please respect copyright.PENANAVU7bsC1Q8S
7365Please respect copyright.PENANAdqGypf4e6c
“Ya Putra sama neneknya, haha”7365Please respect copyright.PENANA06ONvny3Hb
7365Please respect copyright.PENANAUJriYzhGxw
“Haha nggak ah pak, aku nggak berani. Lagian mana mungkin ibu kasih ijin. Aku juga maunya jalan kalau ada Putra pak”7365Please respect copyright.PENANAMbfCirI1gj
7365Please respect copyright.PENANApleeRFebQj
“Haha iya sih, mana mungkin ibu ngijinin. Dan emang bener, mending jalannya ngajak Putra aja, biar nggak diomongin yang nggak nggak sama orang”7365Please respect copyright.PENANAAvsr7uG0fP
7365Please respect copyright.PENANAttNcOkdour
7365Please respect copyright.PENANAz71DZOcdfD
Cita mengangguk, setuju dengan ucapan pak Bowo.7365Please respect copyright.PENANAEvXI6fAn5F
7365Please respect copyright.PENANAs949yualXR
7365Please respect copyright.PENANAghuK96uexH
“Tapi aku masih suka kesel pak sama temen-temenku itu. Padahal udah sering aku tolak lho, tapi masih aja kayak gitu. Gimana ya pak?”7365Please respect copyright.PENANAr9pDZzVlvJ
7365Please respect copyright.PENANA74n8gkjG7j
“Kamu nolaknya dengan halus kan?”7365Please respect copyright.PENANABHCH6BEWGv
7365Please respect copyright.PENANATM6nMW6A4q
“Iya, seperti yang pak Bowo bilang kemarin itu”7365Please respect copyright.PENANA6LWGpGFmOQ
7365Please respect copyright.PENANAiE0CkPzlfO
“Hmm, ya harusnya sih orang-orang itu ngerti ya kalau udah ditolak gitu, apalagi udah lebih dari sekali kan?”7365Please respect copyright.PENANAZt1SBAVuc1
7365Please respect copyright.PENANA848LINUtfF
Cita menggangguk. “Iya, makanya aku jadi bingung. Kok mereka jadi kayak ngebet gitu sih”7365Please respect copyright.PENANAq0LrNHl2OH
7365Please respect copyright.PENANAM5ZAwKdShk
“Yaa, mungkin mereka mau cari kesempatan Cit. mereka tahu kamu lagi sendiri kan, suami kamu lagi nggak sama kamu. Ya jadi mereka pikir, siapa tahu aja kamu bisa mereka ajakin pergi, dan mungkin mengharap lebih dari sekedar jalan sama kamu”7365Please respect copyright.PENANAVuZSPgsyVQ
7365Please respect copyright.PENANAw2pleOiKTT
“Iya pak, makanya jadi risih lama-lama sama mereka”7365Please respect copyright.PENANAyzuEktIKf9
7365Please respect copyright.PENANA4rAnuNM3GJ
“Yaudah yang sabar aja, selama mereka nggak sampai kelewatan sama kamu, ya tetep aja tolak dengan halus. Kalau udah mulai kelewatan, ya baru diomongin lebih tegas, atau kalau perlu bilang aja sama aku”7365Please respect copyright.PENANAiUc3plglGW
7365Please respect copyright.PENANAGBta3jFd3J
“Haha emang kalau aku ngomong sama pak Bowo terus bapak mau ngapain?”7365Please respect copyright.PENANA78jPqGkmtx
7365Please respect copyright.PENANAgX5rrNi7lj
“Ya aku datengin mereka, aku labrak aja, haha”7365Please respect copyright.PENANABKvj5oFOa9
7365Please respect copyright.PENANAuGMNXdiLa0
“Haha emang situ siapanya aku coba? Hmm, pak Bowo juga nggak lagi cari-cari kesempatan kan?” tanya Cita, tapi dengan nada bercanda.7365Please respect copyright.PENANAeJOSO8cbDi
7365Please respect copyright.PENANAn64NMSVs5S
“Haha kalau aku nyari kesempatan, udah dari dulu aku ajakin kamu cuma berdua aja tanpa ngajak Putra. Kalau dulu, kamu pasti lebih gampang diajak”7365Please respect copyright.PENANANTAjjgpMCt
7365Please respect copyright.PENANAqDWtyVAZDR
“Loh kok gitu pak?”7365Please respect copyright.PENANAsh81BYMP4H
7365Please respect copyright.PENANAXidX3ihf4a
“Iya, karena kamu dulu pasti pikirannya masih kalut, jadi nggak bisa mikir panjang, nggak bisa bedain mana yang bener mana yang salah. Jadi aku lebih gampang buat pengaruhin kamu, iya kan?”7365Please respect copyright.PENANAeXkfM0Lwdv
7365Please respect copyright.PENANANOeAtGJZS2
“Hmm, iya juga sih”7365Please respect copyright.PENANAdwbJ2Fdxma
7365Please respect copyright.PENANAnurCUkkVcO
“Nah, kalau sekarang, pikiran kamu jauh lebih tenang, dan kamu pasti bisa lebih waspada. Lebih bisa bedain juga, mana yang niatnya tulus, sama mana yang niatnya nyari kesempatan, iya nggak?”7365Please respect copyright.PENANAgB7NYufnRz
7365Please respect copyright.PENANAFGY3zIretG
Lagi-lagi Cita mengangguk. “Bener juga sih pak”7365Please respect copyright.PENANATKz6Zde714
7365Please respect copyright.PENANAwOz0il58bh
“Tapi kalau aku bilang sih, kamu ya tetep harus waspada, meskipun sama aku”7365Please respect copyright.PENANAEHwSfRmtug
7365Please respect copyright.PENANAjsTZmLvKvH
“Kok gitu? Kok malah ngingetin gitu pak?”7365Please respect copyright.PENANAhrs3Jey753
7365Please respect copyright.PENANAP3QzjHDFy9
“Iya, aku ingetin ini ke kamu karena aku emang nggak punya niat buat nyari kesempatan dalam kesempitan. Tapi aku kan orang biasa Cit, yang suatu saat bisa aja berubah. Niatku yang baik, bisa aja suatu saat nanti berubah jadi buruk. Kalau kamu nggak waspada, coba bayangin apa yang akan terjadi?”7365Please respect copyright.PENANAs5xUuLJguH
7365Please respect copyright.PENANARjNeroWPFE
7365Please respect copyright.PENANAJ5KFI2Y35Y
Cita terdiam berpikir sejenak. Apa yang diucapkan oleh pak Bowo cukup masuk akal baginya. Selama ini yang dia lihat pak Bowo memang tidak punya niat buruk padanya. Seringnya pak Bowo main kerumahnya dan ngobrol, omongan pak Bowo selalu terjaga, tidak pernah menyerempet hal-hal pribadi dan yang tak sopan.7365Please respect copyright.PENANAkLQzef4cZw
7365Please respect copyright.PENANALvVswBq0LI
Lagian juga, mana mungkin pak Bowo punya niat jelek kalau malah ngingetin aku kayak gini? Batin Cita.7365Please respect copyright.PENANA3g1cHk5x6m
7365Please respect copyright.PENANAZLbSO2qKVi
Cukup lama mereka berada ditaman itu. Selain Putra bermain diarea untuk anak-anak itu, mereka juga berkeliling untuk menikmati jajanan yang dijual diarea taman. Sampai akhirnya taman sudah mulai sepi karena satu persatu pengunjungnya mulai pulang. Kini Cita dan pak Bowo berjalan menuju mobil karena mereka juga mau pulang. Pak Bowo menggendong Putra yang sudah tertidur.7365Please respect copyright.PENANA0jVZSz7rRj
7365Please respect copyright.PENANAb6ydmzHz4R
Dalam perjalanan pulang mereka tak terlalu banyak ngobrol, takut malah jadinya membangungkan Putra. Sampai didepan rumah Cita, sama saat pertama kali Cita keluar dengan pak Bowo, dengan sigap pak Bowo membukakan pintu karena Cita cukup kerepotan dengan Putra yang tertidur dipangkuannya.7365Please respect copyright.PENANAoADoNoZT6Z
7365Please respect copyright.PENANAG0akpJFHlN
Dan kembali pak Bowo meraih tubuh Putra untuk menggendongnya. Cita terkejut dan badannya agak menggelinjang. Lagi-lagi tangan pak Bowo mengenai tubuhnya. Kali ini benar-benar tepat dipayudaranya. Dan jika yang pertama dulu hanya menyentuh sebentar, kali ini lebih lama karena memang posisi Putra yang akan diambil oleh pak Bowo. Cita bahkan sempat mendesis pelan saat tangan pak Bowo terasa agak menekan payudaranya waktu menggeser tubuh Putra sebelum benar-benar diambil pak Bowo.7365Please respect copyright.PENANAyL0D0KQ4t6
7365Please respect copyright.PENANAqy5qQTcslG
Cita menatap pak Bowo, pak Bowopun juga menatap Cita. Pak Bowo menggerakan mulutnya tanpa mengeluarkan suara. “Maaf”7365Please respect copyright.PENANAoZJ4mRB54L
7365Please respect copyright.PENANAnOJBVKUMNT
Cita hanya mengangguk karena menganggap tidak ada kesengajaan dari apa yang pak Bowo lakukan tadi. Citapun kemudian segera turun dari mobil dan berjalan lebih dulu untuk membukakan pintu.7365Please respect copyright.PENANAM0gWPPNVvt
7365Please respect copyright.PENANAoeeUWeMiYq
7365Please respect copyright.PENANAhCZKCraZoc
“Ibu mana?” tanya pak Bowo dengan suara lirih.7365Please respect copyright.PENANAm30WizZBBx
7365Please respect copyright.PENANADDPWskTnaI
“Udah tidur kayaknya” ucap Cita sambil berjalan kearah kamar ibu mertuanya, yang juga jadi kamar Putra.7365Please respect copyright.PENANA0OL60CvDRw
7365Please respect copyright.PENANAQJ3WnmaNUd
7365Please respect copyright.PENANAGMwFvN3rPC
Cita sedikit memuka pintu kamar untuk mengintip, dan ternyata ibu mertuanya memang sudah tidur. Karena dia tak ingin membangunkan ibu mertuanya yang tadi sempat bilang kalau sedang meriang, diapun terpikir agar Putra tidur dikamarnya saja dengan dia.7365Please respect copyright.PENANAqqJDbVykQu
7365Please respect copyright.PENANAZXTckLIdZp
7365Please respect copyright.PENANAwkzWoHkMiN
“Dikamarku aja pak” bisik Cita, pak Bowo mengangguk.7365Please respect copyright.PENANAMPxVnHTKmv
7365Please respect copyright.PENANAJ0bzdBwD5j
7365Please respect copyright.PENANAnpZ7ihwoWt
Mereka kemudian menuju ke kamar Cita. Pak Bowo menidurkan Putra diranjang lalu langsung keluar, diikuti oleh Cita. Cita sempat ingin membuatkan pak Bowo minum dan mempersilahkan pak Bowo untuk duduk, tapi pak Bowo melarangnya.7365Please respect copyright.PENANApoGDWKyDj6
7365Please respect copyright.PENANAdjXi2uMgam
7365Please respect copyright.PENANAqStvJBNVSQ
“Nggak usah, aku langsung pulang aja”7365Please respect copyright.PENANA48pJ3bmyco
7365Please respect copyright.PENANA8ji6OWHafM
“Tapi pak..”7365Please respect copyright.PENANAUA5O0wJpVM
7365Please respect copyright.PENANA1Tzf16m4bs
“Udah malem Cit, nggak enak sama tetangga. Besok, atau lain kali aku datang lagi kesini, masih boleh kan?”7365Please respect copyright.PENANAG43AHMsHg8
7365Please respect copyright.PENANAN3oXcpDX74
“Iya pak, boleh kok”7365Please respect copyright.PENANAk0wR7pyKNV
7365Please respect copyright.PENANAz6bPmwC52A
“Yaudah kalau gitu aku pulang dulu ya”7365Please respect copyright.PENANA1Pcx4GXDIG
7365Please respect copyright.PENANATgqoTmZpLa
7365Please respect copyright.PENANAwmfgv1RUFU
Cita hanya mengangguk. Dia mengantarkan pak Bowo sampai kedepan pintu, lalu baru masuk lagi setelah mobil pak Bowo menghilang dari pandangannya.7365Please respect copyright.PENANAzoZexvmTpp
7365Please respect copyright.PENANAQDU8xs9JbD
Didalam kamar, Cita berbaring disamping anaknya yang sudah pulas tertidur. Beberapa kali dia tersenyum mengingat apa yang terjadi hari ini. Dia sangat senang saat melihat wajah bahagia Putra tadi ditaman. Namun dia juga bercampur sedih, memikirkan bahwa anaknya merasa bahagia justru bukan dengan ayahnya. Cita bahkan lupa, kapan terakhir kali Putra tertawa sebahagia itu saat bersama Andi.7365Please respect copyright.PENANAWDe7qhLnsX
7365Please respect copyright.PENANADwxsGi6S4C
Gara-gara apa yang sudah kamu lakuin, Putra akhirnya malah bisa bahagia karena orang lain mas. Kenapa bukan kamu yang bikin Putra bahagia? Kenapa kamu harus melakukan semua itu? Apa aku harus memaafkanmu mas? Apa kamu bisa berubah setelah keluar dari penjara nanti? Batin Cita.7365Please respect copyright.PENANAhaELdVBWbC
7365Please respect copyright.PENANAtsTzH7Dozf
Dia masih bimbang untuk memaafkan Andi. Mungkin untuk apa yang dilakukan Andi dengan menampar dirinya dulu, dia bisa memaafkannya. Lagipula dia sudah tidak merasakan lagi rasa sakit dipipinya akibat tamparan itu. Tapi sakit dihatinya masih ada. Tuduhan perselingkuhan yang dilayangkan Andi, yang sama sekali tidak pernah dia lakukan. Lalu ternyata justru Andi yang telah berselingkuh dibelakangnya. Bahkan yang membuat Cita makin marah kepada Andi, adalah apa yang dilakukan Andi kepada Isna.7365Please respect copyright.PENANAxSwtuE2SKI
7365Please respect copyright.PENANAXLcRvZ2HH2
Cita memang marah dan jadi membenci Isna karena telah menjadi selingkuhan Andi. Tapi Cita tidak bisa menerima perlakuan kasar Andi kepada Isna. Dia merasa, dia dan Isna sama-sama perempuan. Dia merasa mereka tidak layak mendapatkan perlakuan kasar seperti yang dilakukan Andi kepada Isna. Bagaimana dia bisa setega itu memukuli wanita? Hal yang selama ini sama sekali tak pernah terbesit dalam bayangan Cita. Andi yang dia kenal tidaklah seperti itu, Andi yang dia kenal adalah pria yang baik dan lemah lembut. Tapi ternyata dibalik itu, Andi ternyata bisa sekejam itu kepada wanita.7365Please respect copyright.PENANAizRx26hw8L
7365Please respect copyright.PENANAjpjdDTDn2L
Memikirkan hal itu rasanya Cita jadi makin kesal kepada Andi. Kalau saja tidak ada Putra, mungkin Cita sudah dari dulu, sejak mengetahui perselingkuhan Andi dulu, dia akan meminta cerai dari Andi. Tapi adanya Putra, membuat semuanya tidak semudah itu dalam pikiran Cita. Ada Putra yang harus dia pikirkan nasib dan masa depannya, yang membuatnya makin bingung sekarang.7365Please respect copyright.PENANA6r2IEjEEuT
7365Please respect copyright.PENANAgoIPFTinMi
Lama dia memikirkan itu, pikirannya jadi teralih dengan apa yang terjadi tadi, saat pak Bowo kembali tanpa sengaja menyentuh tubuhnya, lebih tepatnya menyentuh payudaranya. Ada desiran yang lebih kuat yang Cita rasakan ketimbang yang pertama dulu. Dulu, karena hanya sesaat, hanya membuat Cita merasa geli, itupun sebentar lalu hilang lagi. Tapi yang tadi beda. Meskipun sebenarnya hanya sebentar, tidak lebih dari 3 detik, tapi bagi Cita itu menimbulkan sebuah getaran dalam dirinya.7365Please respect copyright.PENANAhxV7MqotVA
7365Please respect copyright.PENANA2fIC2YeTMZ
Dia kembali teringat, sudah lebih dari 2 bulan dirinya tidak disentuh oleh Andi. Sebagai wanita normal yang sudah menikah dan sudah mengenal dan merasakan seks, tentunya Cita juga memiliki kerinduan untuk merasakan itu lagi. Selama ini Cita bisa membuang jauh-jauh pikirannya itu. Tapi sentuhan pak Bowo tadi, mau tak mau kembali mengingatkannya akan kerinduannya itu.7365Please respect copyright.PENANA3d6bUeT5Cr
7365Please respect copyright.PENANAyc4O4Yx61J
Perlahan tangan Cita bergerak meraba payudaranya sendiri, payudara yang tadi tersentuh oleh pak Bowo. Dia memejamkan mata dan mendesis, tubuhnya juga sedikit menggelinjang. Diremasnya pelan payudaranya, desiran itu makin kuat. Rasanya makin geli, membuat tubuhnya makin bergetar. Payudaranya yang hanya tertutup baju tidurnya tanpa bh, membuat tangannya bisa merasakan puting susunya perlahan mengeras.7365Please respect copyright.PENANATkGD85lhNK
7365Please respect copyright.PENANAvrGckFteK4
Jarinya kemudian menyentuh puting itu dari balik baju tidurnya. Ssssshhhhh… Cita mulai mendesah ringan. Tubuhnya seperti tersengat, beberapa bagian tubuhnya terasa gatal, termasuk kemaluannya. Tangan Cita satunya sudah mulai bergerak kebawah untuk mengelus kemaluannya yang juga hanya tertutup baju tidur tanpa celana dalam. Saat tersentuh, tubuhnya makin bergetar. Ssshhhhh… kembali Cita mendesah, kali ini lebih panjang dari yang tadi.7365Please respect copyright.PENANAFvHPsbJXpK
7365Please respect copyright.PENANAAJqX7jydcz
7365Please respect copyright.PENANAsrMkYl43aw
“Hheempphh… ndaaaa…”7365Please respect copyright.PENANArt28eaT9UW
7365Please respect copyright.PENANAzYTm80wS71
7365Please respect copyright.PENANAzAlIihVdiH
Tiba-tiba Cita terkejut oleh suara gumaman dari Putra. Dia membuka matanya dan melihat kesamping. Putra masih tertidur, dia hanya mengigau saja. Tapi itu sudah sukses untuk menghentikan apa yang Cita lakukan barusan. Sukses membuat Cita yang tadi sudah mulai terbang ke awang-awang jadi turun lagi ke bumi. Bahkan libidonya yang sempat naik langsung turun lagi. Dia seolah tersadar dengan apa yang tadi dia lakukan.7365Please respect copyright.PENANA3S3uCo1uVZ
7365Please respect copyright.PENANAaPTvdq0NvZ
Astaga, apa yang sudah aku lakukan tadi? Hufh, untung ada Putra. Makasih ya nak, kamu udah ingetin bunda. Batin Cita sambil menatap anaknya, lalu memeluknya dan tidur menyusul Putra ke alam mimpi.7365Please respect copyright.PENANAU14a14rjOl
7365Please respect copyright.PENANAHIb7EuLFQb
*7365Please respect copyright.PENANASnu3nGlp2R
*7365Please respect copyright.PENANASPVMGbP8xy
*7365Please respect copyright.PENANAt5uh5eR4v9
*7365Please respect copyright.PENANAU0gy1OUO5z
7365Please respect copyright.PENANAhCl5DCfUiR
Waktu berjalan dengan cukup cepat. Secepat itu juga Cita jadi lebih sering tersenyum. Dikantor sikap teman-temannya cukup baik, meskipun masih ada saja 1-2 orang temannya yang pria menggoda dan berusaha agar bisa mengajaknya keluar, tapi sekarang dia sudah tak terlalu memikirkannya. Dia ingat saja kata-kata pak Bowo untuk tak terlalu mempedulikan mereka, karena wajar saja mereka ingin mencari kesempatan dengan tidak adanya suaminya sekarang ini. Asalkan dia tetap hati-hati, dan pria-pria itu tidak keterlaluan padanya.7365Please respect copyright.PENANAGLShmgsox6
7365Please respect copyright.PENANASWCncF9DWN
Selain itu, Cita juga jadi lebih ceria tanpa dia sadari adalah karena kehadiran pak Bowo. Sejak malam itu mengajak Cita dan Putra jalan-jalan, pak Bowo memang sempat beberapa kali lagi datang. Tidak terlalu sering, karena pak Bowo bilang tidak enak dengan tetangga kalau dia terlalu sering datang.7365Please respect copyright.PENANAddF8ZEn3Lu
7365Please respect copyright.PENANA0IZOQabvog
Kedatangan pak Bowo tidak pernah mendapat penolakan baik dari Cita maupun dari ibu mertuanya. Kalau dulu alasannya datang karena masih ada hubungannya dengan urusan-urusan Andi, sekarang pak Bowo datang untuk alasan Putra. Ya, tiap kali pak Bowo datang pasti yang pertama kali ditanyakan adalah Putra. Putra sendiri juga makin dekat dengan pak Bowo. Dari yang awalnya takut-takut, kini bahkan sering bertanya kepada Cita kalau pak Bowo beberapa hari saja tidak datang kesana. Putra jadi terlihat lebih bahagia sekarang daripada dibandingkan sebelum Cita dan Andi bermasalah dulu.7365Please respect copyright.PENANAaCmYYZVT82
7365Please respect copyright.PENANAQDcIE5DdxO
Namun tentu saja pak Bowo tidak hanya dengan Putra tiap main kesana. Dia pasti ngobrol dengan Cita juga. Kalau dengan ibu mertua Cita memang agak jarang ngobrol, lebih seringnya dengan Cita. Dari situlah yang membuat Cita kini makin dekat dengan pak Bowo. Dia tak lagi sungkan untuk curhat kepada pak Bowo, terutama mengenai sikap teman-temannya dikantor. Sedangkan untuk masalahnya dengan Andi, Cita memang sering cerita tapi belum terbuka sepenuhnya.7365Please respect copyright.PENANAluiFsFiMQg
7365Please respect copyright.PENANAFwGStAhvR2
Melihat kebahagiaan Putra, tentu saja Cita juga ikut bahagia. Tapi dalam hati dia juga menyimpan rasa sedih. Dia sedih karena justru Putra bisa seperti itu karena orang lain, bukan dari ayah kandungnya sendiri. Dia ingat-ingat lagi, Putra memang pernah tersenyum lebar kalau dengan ayahnya, tapi tidak seperti saat dengan pak Bowo. Beda. Dan demi melihat kebahagiaan anaknya itulah kedatangan pak Bowo tak pernah mendapat penolakan.7365Please respect copyright.PENANAwl21S330Zk
7365Please respect copyright.PENANAEReOp5oKua
Hari minggu siang waktu Cita baru saja selesai menjemur cucian, dia mendengar suara mobil berhenti didepan rumahnya. Dia sudah cukup akrab dengan suara itu. Mobil pak Bowo. Belum sempat dia apa-apa pak Bowo sudah mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Cita menjawab salam dan membukakan pintu.7365Please respect copyright.PENANAk71CJvkzME
7365Please respect copyright.PENANAfBMP1zaB2n
7365Please respect copyright.PENANARqK8gMtD6t
“Siang Cita” sapa pak Bowo tersenyum.7365Please respect copyright.PENANAjUZDTRzBY2
7365Please respect copyright.PENANAyfU8HILWcF
“Siang juga pak. Mari masuk pak” balas Cita juga sambil tersenyum. “Bawa apa tu pak?” tanya Cita saat dilihatnya pak Bowo membawa plastik hitam.7365Please respect copyright.PENANAJY4YzlPexZ
7365Please respect copyright.PENANAdJK9LcQXgy
“Ooh ini bakso, katanya Putra pengen bakso? Mana sekarang dia?”7365Please respect copyright.PENANAZMQ3TOms6G
7365Please respect copyright.PENANAzsaPmgIBD5
“Haha dibeliin bener ya? Ya ampun ngerepotin aja sih pak? Dia lagi keluar sama neneknya pak”7365Please respect copyright.PENANAuPJ2Ca8C3A
7365Please respect copyright.PENANA2pI2063A3j
“Lha semalam kamu bilang dia rewel pengen bakso, ya aku beliin, hehe. Oh keluar tho, kemana emang?”7365Please respect copyright.PENANAmaMpIIrCHM
7365Please respect copyright.PENANA5rWqDfavjH
“Tadi ke tempat bu Hari, arisan gitu si Putranya diajak”7365Please respect copyright.PENANA1v17ZrPCib
7365Please respect copyright.PENANA5yDApIpb8w
“Ooh kok bukan kamu yang arisan Cit?”7365Please respect copyright.PENANAPiE7cmfUqJ
7365Please respect copyright.PENANAE8Q6BYRanx
“Aku bagian nyuci ama bersih-bersih rumah pak, kasihan kan kalau ibu yang ngerjain”7365Please respect copyright.PENANAaIEVFmx4un
7365Please respect copyright.PENANABPcQpiXwbn
“Iya juga sih. Yaudah ini baksonya simpen dulu aja, taruh di magicom aja biar anget”7365Please respect copyright.PENANAMqaz98g2i1
7365Please respect copyright.PENANAAvLZ03EkzW
“Iya pak”7365Please respect copyright.PENANA3W1ml7cpdj
7365Please respect copyright.PENANADVwHsW1u7i
7365Please respect copyright.PENANAUpUjkvnncQ
Cita lalu ke dapur untuk menaruh bakso pemberian pak Bowo. Tadi malam dia memang sempat chating dengan pak Bowo dan mengatakan kalau anaknya lagi rewel minta dibelikan bakso, padahal sudah malam sekali. Tak tahunya malah hari ini pak Bowo datang membawakannya. Cita memang mulai sering komunikasi dengan pak Bowo lewat hp, tapi malah mereka tak terlalu banyak yang diobrolkan kalau sedang chating, lebih enak ketemu langsung katanya.7365Please respect copyright.PENANAwBLiDjUqUF
7365Please respect copyright.PENANAwiAN6JZED2
Cita kembali ke ruang tamu dengan membawakan minum untuk pak Bowo. Waktu meletakan minuman itu, lagi-lagi pak Bowo mengintip celah belahan dada Cita, yang kali ini terlihat lebih jelas lagi. Sudah sering pak Bowo melakukan itu, karena Cita mulai cuek dengan penampilannya kalau ada pak Bowo bertamu kesini. Hampir selalu dia menemui pak Bowo tanpa jilbab kalau dirumah. Jadi menghidangkan minuman selalu jadi momen pak Bowo mengintip belahan dada Cita.7365Please respect copyright.PENANAMhmfRnmrn5
7365Please respect copyright.PENANA2fBNLsJvG7
Tapi kali ini lain, lebih jelas. Hal ini karena hari ini Cita hanya memakai daster rumahan karena memang tadi dia sehabis mencuci pakaian. Daster itu berlengan pendek dan panjangnya tak sampai selutut, tapi memiliki belahan yang cukup lebar. Sehingga ketika Cita menunduk tadi, bahkan dengan jelas pak Bowo bisa melihat sebagian besar payudara putih nan mungil milik Cita yang masih terbungkus bh.7365Please respect copyright.PENANAd9lB091Map
7365Please respect copyright.PENANAQdWeJWbuoJ
7365Please respect copyright.PENANAiH2XT1FzUH
“Diminum pak” ucap Cita.7365Please respect copyright.PENANA1R63OrjcO2
7365Please respect copyright.PENANAxiD5jXyMWg
“Iya makasih. Ibu udah lama perginya?”7365Please respect copyright.PENANAhZRSnCwwD6
7365Please respect copyright.PENANA0tUhUAH6YD
“Belum sih, baru 2 jam”7365Please respect copyright.PENANAP16Yc9nNYP
7365Please respect copyright.PENANAjWiuk5KCn7
“Lah, 2 jam kok baru, udah lama berarti, haha”7365Please respect copyright.PENANAWUoJVz1nao
7365Please respect copyright.PENANAkbdumtcZCt
“Haha abisnya kalau arisan gitu, pulangnya bisa sampai sore sih pak”7365Please respect copyright.PENANARA49dCGaN6
7365Please respect copyright.PENANAMMBpS5t4K1
“Lho emang ngapain aja? Kan cuma arisan doang?”7365Please respect copyright.PENANA0Td2nVh4jH
7365Please respect copyright.PENANANrtbE1AU3N
“Pak Bowo sih nggak tahu acaranya ibu-ibu kalau arisan. Arisannya ya emang cuma bentar, tapi abis itu kan ngobrol, nah itu yang paling lama pak, hehe”7365Please respect copyright.PENANAf1g0GDQgPh
7365Please respect copyright.PENANA1ouyGGGjIw
“Halah, paling ngegosip aja kan?”7365Please respect copyright.PENANAEp732HvuHS
7365Please respect copyright.PENANAdLeRvpBd1F
“Haha ya begitulah pak. Makanya aku kurang suka ikut arisan, untung ada ibu, hehe”7365Please respect copyright.PENANAtH9hRvenub
7365Please respect copyright.PENANALVFbc3Nrnz
“Gitu ya. Wah, jadi kita punya waktu lumayan lama dong buat berduaan Cit? haha”7365Please respect copyright.PENANASvXYbv8WqX
7365Please respect copyright.PENANAwhj70iHbOM
“Haha iya pak”7365Please respect copyright.PENANAettvlfuYY7
7365Please respect copyright.PENANAnaJoBFwqtC
7365Please respect copyright.PENANAwWqWnOrJvO
Cita tak lagi merasa risih hanya berdua saja dengan pak Bowo seperti ini, karena ini bukan pertama kalinya. Dia cukup sering hanya ngobrol berdua dengan pak Bowo seperti ini. Itu terjadi ketika Putra sedang bermain dengan neneknya, atau sedang ditidurkan dikamar oleh neneknya. Yang jelas meskipun hanya ngobrol berdua tapi ibu mertua Cita masih berada disekitaran rumah ini. Tapi ini adalah benar-benar pertama kalinya Cita hanya berdua dengan pak Bowo tanpa ada ibu mertuanya. Tapi, Cita tak risau, karena merasa sudah cukup dekat dengan pak Bowo. Dan karena Cita juga tak punya pikiran negatif kepada pak Bowo.7365Please respect copyright.PENANAnoGg8QU1nh
7365Please respect copyright.PENANAvoUsB48ppw
Mereka banyak ngobrol, hingga Cita mengajak pak Bowo untuk makan siang. Cita menyiapkan semuanya. Dan lagi-lagi, ada saja momen dimana pak Bowo bisa mengintip celah payudara Cita dengan semakin jelas, bahkan sampai beberapa kali. Cita benar-benar tidak menyadarinya, karena dia berpikir positif terhadap pak Bowo. Dan pak Bowo juga sangat menjaga sikapnya kepada Cita.7365Please respect copyright.PENANA1sjPtKL7IL
7365Please respect copyright.PENANA3ClXEYGXxR
Selesai makan siang mereka tidak kembali keruang tamu tapi pindah keruang tengah. Disana mereka duduk di satu sofa namun mereka duduk dimasing-masing ujungnya, jadi masih cukup berjarak.7365Please respect copyright.PENANAER5NUZHsfX
7365Please respect copyright.PENANApo7DvjWUse
7365Please respect copyright.PENANAbpswoC7yfz
“Kamu, belum lagi jenguk Andi Cit?” tanya pak Bowo. Suasana ceria mereka langsung berubah.7365Please respect copyright.PENANAmwkCccnPxW
7365Please respect copyright.PENANAT8ORbyGubG
Cita menggeleng. “Belum pak”7365Please respect copyright.PENANA0vlNnsTryO
7365Please respect copyright.PENANAbmbDF8AyKq
“Udah sebulan lebih lho, sekalipun kamu belum jenguk dia di lapas? Kenapa?”7365Please respect copyright.PENANAHX7brPdC8Z
7365Please respect copyright.PENANArIHf4OvG48
7365Please respect copyright.PENANAidiyq1mdf8
Cita terdiam sebentar, tatapannya menerawang tak jelas kemana.7365Please respect copyright.PENANAYbue4KOrH4
7365Please respect copyright.PENANA7hCUKenIir
7365Please respect copyright.PENANANxpMvHkcZC
“Masih marah sama dia?” tanya pak Bowo lagi.7365Please respect copyright.PENANAb9muobsnpn
7365Please respect copyright.PENANAwveVNTevTO
“Aku nggak tahu pak, tapi, rasanya aku masih belum bisa, atau mungkin belum mau ketemu dia” jawab Cita.7365Please respect copyright.PENANAy65SE2UUPX
7365Please respect copyright.PENANASGhqzg9Dan
“Cit, lihat aku” ucap pak Bowo. Cita kemudian menatap pak Bowo. “Kamu mau ngebiarin hatimu itu galau berlarut-larut?”7365Please respect copyright.PENANAo9hFX82KPL
7365Please respect copyright.PENANAnjDsOB2edh
“Siapa yang galau?” kilah Cita.7365Please respect copyright.PENANAfiXawwiv1t
7365Please respect copyright.PENANAJWaU8WjtKO
Pak Bowo tersenyum. “Kalau kamu nggak galau, kamu pasti udah jenguk Andi. Buktinya, sampai sekarang kamu belum pernah jenguk Andi lagi kan?”7365Please respect copyright.PENANAVjogn9swq1
7365Please respect copyright.PENANAVTrswR97Hj
7365Please respect copyright.PENANAxsbUc2X055
Cita menunduk, lalu menggelengkan kepalanya.7365Please respect copyright.PENANAbIR1GkIWBZ
7365Please respect copyright.PENANATgEp032RB2
7365Please respect copyright.PENANArchu7pBITA
“Kamu tahu nggak Andi sekarang gimana kabarnya? Gimana kondisinya sekarang?”7365Please respect copyright.PENANAgyj5JWAYZ9
7365Please respect copyright.PENANANLujWwRCYK
7365Please respect copyright.PENANALWcNSVSgt4
Kembali, Cita menggelengkan kepalanya.7365Please respect copyright.PENANAl1m84gnbBr
7365Please respect copyright.PENANAKKwTcuCLid
7365Please respect copyright.PENANAopE1pa39Hn
“Apa kamu nggak pengen tahu?”7365Please respect copyright.PENANARjDr1eK7nM
7365Please respect copyright.PENANAhhV0pKzycQ
7365Please respect copyright.PENANAOIbWzf1vaz
Kali ini Cita diam, tapi masih tetap menunduk. Tiba-tiba saja pak Bowo meraih tangan Cita, dan menggenggam lembut telapak tangannya.7365Please respect copyright.PENANAL4xVajiBni
7365Please respect copyright.PENANAJaSA1Ys97d
7365Please respect copyright.PENANAtspwL07Ie3
“Cita, sebenarnya apa yang kamu mau dari semua ini?”7365Please respect copyright.PENANAgQ73k99dfV
7365Please respect copyright.PENANAZjiOEONNNo
7365Please respect copyright.PENANAzqqSa4imy7
Cita menggelengkan kepala, tanda bahwa dia masih belum tahu apa yang diinginkan, belum tahu apa yang harus diputuskan dari semua masalah yang dia hadapi.7365Please respect copyright.PENANADz00DvxSrp
7365Please respect copyright.PENANAWoX2PzgFiZ
7365Please respect copyright.PENANAo7Apjn6dSe
“Coba kamu jawab jujur, dari dasar hatimu yang paling dalam. Kamu udah maafin Andi belum?” tanya pak Bowo sambil meremas lembut tangan Cita.7365Please respect copyright.PENANAajsK1maUVi
7365Please respect copyright.PENANANd9Xpe76gN
7365Please respect copyright.PENANAt297L6ondM
Cita terdiam sebentar, berpikir. Dia mencoba benar mencari jawaban yang sesungguhnya dari pertanyaan pak Bowo tadi. Dan perlahan, dia menggelengkan kepalanya.7365Please respect copyright.PENANAYEc3WcPQ6J
7365Please respect copyright.PENANAkayUlA88hs
7365Please respect copyright.PENANAer46jTS5rn
“Belum memaafkan dia? Apa yang paling bikin kamu masih belum bisa maafin dia?”7365Please respect copyright.PENANAhZFEF2pxxi
7365Please respect copyright.PENANA2WekIHGsSS
7365Please respect copyright.PENANAOge80m0IQu
Cita terdiam lagi. Sebenarnya, pilihan jawaban sudah ada dikepalanya. Tuduhan Andi padanya, kekerasan yang dilakukan Andi padanya, perselingkuhan Andi dibelakangnya, dan apa yang sudah dilakukan Andi kepada Isna. Tapi, dia bimbang untuk memilih, mana yang harus dia katakan untuk mewakili perasaannya saat ini.7365Please respect copyright.PENANAKD8p8ZME5g
7365Please respect copyright.PENANApMlcsrq9qu
Pak Bowo kembali meremas tangan Cita dengan lembut, yang perlahan-lahan membuat perasaan Cita jadi lebih tenang, jadi lebih damai. Tapi disisi lain, entah bagaimana remasan itu justru membuat keempat hal yang telah dilakukan Andi yang masih membuatnya belum bisa memberi kata maaf, muncul perlahan satu demi satu, dan semakin jelas. Semakin lama semakin jelas, hingga akhirnya membuat matanya perih, perlahan berkaca-kaca, dan badannya mulai sedikit bergetar.7365Please respect copyright.PENANA3SePCWczCY
7365Please respect copyright.PENANADwpcJrjbKY
7365Please respect copyright.PENANALb5miw8Vyl
“Sini” ucap pak Bowo sambil merengkuh tubuh Cita kepelukannya.7365Please respect copyright.PENANAzpwxJzp2e2
7365Please respect copyright.PENANAIesSXjH2ai
7365Please respect copyright.PENANA16PwhjvhWL
Untuk pertama kalinya Cita dipeluk oleh pak Bowo. Dia tidak menolak. Malah, ketika kepalanya menempel didada pak Bowo, air matanya turun tak tertahankan. Dia menangis. Pak Bowo terus merangkulnya. Tangan kirinya mengusap-usap kepala Cita, sedangkan tangan kanannya mengusap lembut lengan dan punggung Cita bergantian. Dia biarkan Cita menangis meluapkan segala keresahan dan kesedihannya.7365Please respect copyright.PENANAQx2A0kFDg2
7365Please respect copyright.PENANAdMpKc0oqzf
7365Please respect copyright.PENANA82qH2sbhPl
“Hiks hiks paak.. hiks hisk..”7365Please respect copyright.PENANAz0GHdsQd0e
7365Please respect copyright.PENANAdu6sfyPAOs
“Ssstt.. udah nangis aja dulu, keluarin semuanya sampai kamu lega” ucap pak Bowo.7365Please respect copyright.PENANAcwtJcq3M0S
7365Please respect copyright.PENANArIqgOAt00h
7365Please respect copyright.PENANAiSDuThVs8j
Cita tak jadi bicara, dan kembali menangis. Menenggelamkan kepalanya didada pak Bowo, membuat dada lelaki itu perlahan mulai terasa basah. Pak Bowo membiarkan saja Cita menangis sepuasnya. Dia juga tak bicara apapun untuk menenangkan Cita, hanya terus memeluk dan mengusap kepala dan punggung Cita saja.7365Please respect copyright.PENANAmft800psbY
7365Please respect copyright.PENANA0cnDLbnzuj
Sudah hampir 10 menit akhirnya tangisan Cita mereda, tapi masih sisa sedikit sesenggukan. Dia masih belum juga menarik kepalanya dari pelukan pak Bowo. Dia mulai merasa nyaman dalam dekapan lelaki itu. Biasanya, kalau dia menangis dipelukan Nada, dia juga bisa merasa plong. Tapi kali ini beda, lebih damai, lebih hangat.7365Please respect copyright.PENANAHm0aXnFb0R
7365Please respect copyright.PENANAH2lHHC3Rmt
7365Please respect copyright.PENANAmGcMUgg0Fv
“Udah nangisnya?” tanya pak Bowo. Cita hanya mengangguk.7365Please respect copyright.PENANAXGVaJzc2uV
7365Please respect copyright.PENANAflC6veYlWB
“Udah puas?” tanya pak Bowo lagi, dan Cita mengangguk lagi.7365Please respect copyright.PENANAAkixi7S1CU
7365Please respect copyright.PENANAvJcutdgv20
“Bagus deh, jadi kan nggak makin basah bajuku” ucapnya berkelakar.7365Please respect copyright.PENANAbFT3iSSSGj
7365Please respect copyright.PENANAd3YLOMAX5q
“Iiih apaan sih” balas Cita malu-malu, dan malah menenggelamkan kepalanya didekapan pak Bowo.7365Please respect copyright.PENANAhlqd0Tcd6N
7365Please respect copyright.PENANAwXx8pFdz9s
“Jadi, udah mau cerita sekarang?” tanya pak Bowo sambil sedikit mendorong tubuh Cita agar terlepas dari pelukannya. Dia meraih wajah Cita, lalu menyeka sisa air mata wanita itu.7365Please respect copyright.PENANAY67rgL3zms
7365Please respect copyright.PENANAjTJIB94iN2
7365Please respect copyright.PENANAResqbw3YL2
Cita sudah mulai tenang. Dia mengatur nafasnya. Menarik nafas dalam-dalam, lalu menghembuskanya. Dia melakukannya beberapa kali, sampai debaran didadanya akibat tangisannya tadi berangsur mereda dan normal.7365Please respect copyright.PENANA4Fk4VtuyLR
7365Please respect copyright.PENANAHY6ZjPQOgh
7365Please respect copyright.PENANASLRX74KPjA
“Sebenarnya, aku bingung pak” ucap Cita.7365Please respect copyright.PENANAVt2XbAbAiI
7365Please respect copyright.PENANA8kRVNCkcxH
“Bingung gimana?”7365Please respect copyright.PENANAWYGB1u7qJs
7365Please respect copyright.PENANAgU9yZEc9pr
“Ada beberapa hal, yang dilakukan sama mas Andi, yang membuatku susah untuk memaafkannya”7365Please respect copyright.PENANANfsuFGi5ty
7365Please respect copyright.PENANAE3TTpXVUEW
“Aku punya banyak waktu kok buat dengerin cerita kamu” ucap pak Bowo.7365Please respect copyright.PENANAKgeBVumBCZ
7365Please respect copyright.PENANAKc7mCs5AdP
7365Please respect copyright.PENANAF5x3bPlfBW
Cita menatapnya sejenak. Dia menimbang-nimbang, apakah harus menceritakannya pada pak Bowo atau tidak. Dia sudah menceritakan semua yang dia rasakan itu ke Nada, tapi selama ini Nada hanyalah menjadi pendengar yang baik bagi Cita. Tak banyak solusi yang diberikan oleh Nada. Tapi yang pasti Nada akan selalu ada dan mendukung semua keputusan Cita nantinya.7365Please respect copyright.PENANAf33MTc5JUF
7365Please respect copyright.PENANAeugC25OXC2
Kali ini dia berpikir, apakah dengan cerita pada pak Bowo dia akan mendapatkan respon yang lain? Kalau hanya seperti Nada, percuma saja dia cerita. Justru akan makin banyak orang yang akan tahu aib rumah tangganya. Tapi disisi lain, Cita butuh saran, butuh solusi. Dan mungkin, pak Bowo bisa memberinya itu. Pak Bowo lebih tua, dan mungkin lebih dewasa, pandangan dia dari sudut pandang laki-laki mungkin ada gunanya, pikir Cita.7365Please respect copyright.PENANAuU84bbKylE
7365Please respect copyright.PENANAoVyKN9jbzG
7365Please respect copyright.PENANAY4qZ9bWwbT
“Paling nggak, ada 4 hal yang masih bikin aku susah maafin dia pak. Dan ya memang, masalah kami berawal dari keempat hal itu” ucap Cita.7365Please respect copyright.PENANAGrOH0mkxor
7365Please respect copyright.PENANA0WEadiBJzr
“4? Banyak amat? Bisa dikorting nggak? Hehe”7365Please respect copyright.PENANAWzwVjKll30
7365Please respect copyright.PENANAhqGyYNsbeV
“Pak Bowo iihh.. serius ini. Jadi mau dengerin nggak sih?” ucap Cita kesal, tapi tak ayal dia ikut tersenyum juga.7365Please respect copyright.PENANAG5WjkNtChL
7365Please respect copyright.PENANAonasCRiusI
“Hahaa iya iya, bercanda Cit, biar kamu nggak sepaneng gitu. Yaudah cerita, apa aja keempat hal itu?”7365Please respect copyright.PENANAyIZIDiKPRy
7365Please respect copyright.PENANA4aBiycFVrc
“Hmm, soal tuduhan mas Andi ke aku, perselingkuhan dia, kekerasan dia ke aku dan ke Isna”7365Please respect copyright.PENANARCp5WSbZpr
7365Please respect copyright.PENANApFT42OV5jg
“Tunggu tunggu. Kalau soal tuduhan, perselingkuhan dia dan kekerasan dia sama Isna, aku udah tahu. Terus, kekerasan dia ke kamu, itu maksudnya gimana? Dia kasar sama kamu gitu?” tanya pak Bowo.7365Please respect copyright.PENANAvcRqZBJUau
7365Please respect copyright.PENANAEKs5hr0z4U
7365Please respect copyright.PENANAOrTPYhhN9P
Jelas saja pak Bowo hanya pura-pura tidak tahu. Karena nyatanya dia sudah tahu semua itu. Dari siapa lagi kalau bukan dari Isna, yang mendapat cerita langsung dari Andi. Kekerasan yang dimaksud Cita pastinya adalah soal tamparan-tamparan itu, dan juga waktu Andi menyetubuhi Cita dengan kasar 2 kali.7365Please respect copyright.PENANAs0254qy5Vx
7365Please respect copyright.PENANAWzF2yGi8b9
7365Please respect copyright.PENANAibvIPJ7EZ3
“Iya pak. Dia pernah namparin aku buat maksa aku ngaku kalau aku udah selingkuh”7365Please respect copyright.PENANAPG9VspjoLF
7365Please respect copyright.PENANArEGL2mz0bk
“Apa? Gila si Andi! Sampai segitunya dia ke kamu?” ucap pak Bowo, pura-pura marah.7365Please respect copyright.PENANA7Mt6T2FydJ
7365Please respect copyright.PENANAIA69MRYz0V
“Iya pak”7365Please respect copyright.PENANAMONgdKvrKG
7365Please respect copyright.PENANAldmZhRWlQD
“Terus, kamu gimana?”7365Please respect copyright.PENANARlELRZGjvo
7365Please respect copyright.PENANA8QTNFZkgZq
“Gimana apanya? Ngaku kalau aku selingkuh? Ya nggak lah, orang aku sama sekali nggak pernah selingkuh kok”7365Please respect copyright.PENANAcwVj8Gb6zq
7365Please respect copyright.PENANAFUsIsQZ7bn
7365Please respect copyright.PENANASIgPHjnP7e
Pak Bowo cuma geleng-geleng kepala. Dimata Cita, pak Bowo menggelengkan kepala itu karena tak habis pikir dengan kelakuan Andi. Padahal sebenarnya yang pak Bowo pikirkan adalah bahwa ternyata memang benar-benar tidak pernah berselingkuh dibelakang Andi. Dan tentu saja ini membuatnya gembira, karena itu artinya Cita bersih, belum disentuh oleh siapapun kecuali Andi, yang dia tahu dari Isna kalau penis Andi itu kecil. Makin terbuka lebar kesempatan buatnya untuk memuaskan Cita dan membuat Cita lupa kepada Andi.7365Please respect copyright.PENANAunpjMAY1FQ
7365Please respect copyright.PENANAwMoDtmMBIA
7365Please respect copyright.PENANATNHZMqDeQ6
“Aku udah coba berkompromi pak. Tapi gimana ya, rasanya sebagai wanita, aku tuh ngerasa kalau direndahin, dan itu yang bikin aku masih belum bisa terima” ucap Cita, yang matanya terlihat kembali berkaca-kaca.7365Please respect copyright.PENANAGZXaxhYjbp
7365Please respect copyright.PENANA7se1Hm0lXT
“Bener-bener bodoh si Andi itu” gumam pak Bowo perlahan, tapi masih cukup untuk bisa didengar Cita.7365Please respect copyright.PENANAgfLBgfaHrH
7365Please respect copyright.PENANAPyZ7ylBdU8
7365Please respect copyright.PENANACnoQzRw4ZL
Cita mengangguk, mengiyakan kata-kata pak Bowo, meskipun maksud mereka berbeda. Cita menganggap, maksud pak Bowo adalah kebodohan Andi dengan semua prasangkanya sampai membuat justru dirinya sendiri yang selingkuh. Tapi lagi-lagi dikepala pak Bowo beda. Dia menganggap Andi bodoh karena sudah menyia-nyiakan istri seperti Cita. Sebuah kebodohan yang justru akan berbuah menyenangkan untuknya.7365Please respect copyright.PENANAoNH10BacUC
7365Please respect copyright.PENANAvNNIAtOecm
7365Please respect copyright.PENANAlr8mqMG68a
“Aku emang belum lama kenal Andi, tapi aku beneran nggak nyangka kalau dibalik sikapnya yang kalem itu, dia bisa sekasar itu sama cewek. Aku pikir cuma ke Isna, tapi ternyata ke kamu juga” ucap pak Bowo.7365Please respect copyright.PENANAKYY1UkL16E
7365Please respect copyright.PENANAhPlBuF5jI3
“Jangankan pak Bowo, aku yang udah lebih lama kenal dia aja beneran nggak nyangka kok” sahut Cita.7365Please respect copyright.PENANAUL3ePqwXz5
7365Please respect copyright.PENANAfoKRNcin8A
7365Please respect copyright.PENANAgVW193IxTq
Waktu pak Bowo mau bertanya lagi pada Cita, dia melihat air mata Cita mulai meleleh lagi. Cita kembali menangis. Kali ini tanpa direngkuh oleh pak Bowo, Cita sendiri yang membenamkan kepalanya didada lelaki itu.7365Please respect copyright.PENANAgfzrbS7XEp
7365Please respect copyright.PENANAj6HxY1FKJi
7365Please respect copyright.PENANAlVMLd85RDU
“Hiks, kenapa sih pak mas Andi sebodoh itu? Kenapa dia nggak percaya sama aku?”7365Please respect copyright.PENANAXU2Do0wC1i
7365Please respect copyright.PENANAPBbQMgp5Hf
7365Please respect copyright.PENANAkdnJxeuAEa
Cita mulai kembali mengeluarkan uneg-unegnya, luapan emosinya.7365Please respect copyright.PENANAnZUmGDurbu
7365Please respect copyright.PENANAsVyUtfLItl
7365Please respect copyright.PENANAu4LQFGOTIZ
“Kenapa dia nggak bisa percaya sama aku? Kenapa dia nggak bisa mikir kalau aku nggak mungkin menghianatinya?”7365Please respect copyright.PENANAw49BoovBBZ
7365Please respect copyright.PENANA6DDRDtTmS2
Pak Bowo mulai mengusap kepala Cita lagi. “Mungkin dia takut kehilangan kamu Cit” ucap pak Bowo.7365Please respect copyright.PENANAjk69hJdpll
7365Please respect copyright.PENANAdDmYWUa39M
“Tapi nggak gini caranya pak. Apa dia nggak mikirin Putra? Apa dia nggak mikir gimana jadinya Putra kalau nanti kami pisah cuma gara-gara kebodohan dan keegoisan dia? Apa dia nggak kasihan sama Putra?”7365Please respect copyright.PENANAsxiya2hhOs
7365Please respect copyright.PENANAgh0sc9u93V
“Waktu sama dia, Putra nggak pernah bisa sebahagia waktu sama pak Bowo. Padahal dia ayah kandungnya. Kenapa dia nggak mikirin anaknya sendiri? Kalaupun dia curiga sama aku, apa nggak ada sedikitpun Putra didalam kepalanya?”7365Please respect copyright.PENANAajz9KESnAS
7365Please respect copyright.PENANAhLdmpxO93F
7365Please respect copyright.PENANAimEvIwpFAX
Deg. Pak Bowo terkejut mendengar kata-kata Cita. Putra tak pernah sebahagia itu ketika bersama Andi? Putra lebih bahagia bersamanya? Pak Bowo hanya bisa diam.7365Please respect copyright.PENANAc4vlWC24jS
7365Please respect copyright.PENANArE6YPGqH4C
7365Please respect copyright.PENANAfIpumLCBxz
“Jujur pak, mungkin kalau nggak ada Putra, aku udah pergi. Aku udah balik ke orang tuaku. Aku udah minta pisah sama dia. Tapi ada Putra, yang membuatku masih bisa bertahan sampai sekarang. Aku masih mikirin Putra. Tapi apa dia mikirin Putra?”7365Please respect copyright.PENANAHeyLIWiTBZ
7365Please respect copyright.PENANAvSwHU4jLOp
7365Please respect copyright.PENANAXcUnZePvvO
Dada pak Bowo berdetak hebat. Sebuah perasaan yang sudah sangat lama tidak dia rasakan. Ucapan Cita membuatnya teringat akan momen-momen kebersamaannya dengan Putra. Memang tujuannya bisa dekat dengan Putra adalah untuk bisa mengambil hati Cita. Tapi selama ini dia tulus dengan Putra. Mungkin hanya saat pertama kali mengajak ke waterpark saja yang tidak tulus, tapi selebihnya, dia benar-benar menikmati waktunya dengan Putra.7365Please respect copyright.PENANA2Y2Vk2x43C
7365Please respect copyright.PENANANyFbdS9Sn5
7365Please respect copyright.PENANAU9BV88DcOH
“Putra itu anaknya mas Andi, kenapa Putra malah lebih bahagia sama pak Bowo? Hiks” ucap Cita sambil memukul-mukul ringan dada pak Bowo, yang sama sekali tak dihentikan oleh lelaki itu. Dia membiarkan saja Cita melakukannya, menumpahkan segala rasa kesalnya.7365Please respect copyright.PENANASnkdFBhbVF
7365Please respect copyright.PENANA7tN3zDzcEn
7365Please respect copyright.PENANAuyRtEsdmcw
Setelah itu, yang terdengar dari mulut Cita hanyalah tangisan, yang jauh lebih lama dari yang tadi. Pak Bowo sama sekali tak bisa menjawab semua ucapan Cita. Semua akal bulusnya seperti sirna. Dekapannya ke tubuh Cita makin erat, tapi tulus. Citapun bahkan membalas pelukan pak Bowo. Jelas terasa oleh pak Bowo bagian tubuh Cita, terutama payudaranya menempel ditubuhnya. Tapi, pikirannya sedang tidak kesitu sekarang. Dia tak peduli, dia sedang memikirkan hal lain. Memikirkan kata-kata Cita tentang Putra.7365Please respect copyright.PENANAZ4Te9DM3ki
7365Please respect copyright.PENANAd3pQ9abYcf
Dan kemudian pak Bowo pikiran pak Bowo melayang ke belasan tahun silam. Waktu itu anaknya juga seusia Putra. Dia saat itu sangat bahagia, apalagi jika melihat anaknya tersenyum lepas. Momen yang belasan tahun lalu itu, ternyata terulang kembali saat dia melihat Putra. Dari kemarin-kemarin pak Bowo tidak memikirkan hal itu, tidak kepikiran lebih tepatnya. Tapi kata-kata Cita tadi seakan menyadarkannya, bahwa dia juga mulai menikmati kebersamaanya dengan Putra, dia jadi sadar kalau dia juga jadi sangat bahagia ketika melihat Putra bahagia.7365Please respect copyright.PENANAPfnvVosQ0O
7365Please respect copyright.PENANADZIfmUfvzT
Bermenit-menit berlalu hanya dilalui dengan suara tangisan Cita. Tak ada lagi sepatah katapun terucap dari mereka berdua. Sampai akhirnya kembali tangisan Cita mereda. Namun mereka masih berpelukan cukup erat. Beberapa saat kemudian, nafas Cita terdengar lembut dan tenang. Pak Bowo menggerakan kepalanya, melirik Cita, dikiranya Cita sudah tertidur karena kecapekan menangis, ternyata tidak.7365Please respect copyright.PENANAxRnedbl4Q3
7365Please respect copyright.PENANAiDqarClCrV
7365Please respect copyright.PENANAteeRjirbhk
“Cita”7365Please respect copyright.PENANALkuZ3yuLVX
7365Please respect copyright.PENANAXF9sTTwDmQ
“Hemm?” Cita menatap pak Bowo. “Maaf ya pak, bikin kaosnya makin basah, hehe” sambungnya.7365Please respect copyright.PENANARPUuTe8opJ
7365Please respect copyright.PENANA2gYhQtkYZx
“Haha nggak papa. Yaudah, itu daster kamu benerin dulu” ucap pak Bowo.7365Please respect copyright.PENANA6TwqYvT4oZ
7365Please respect copyright.PENANAEOBVc28fe7
7365Please respect copyright.PENANAMGE8GTVxU0
Cita langsung melirik daster yang dia pakai. Ternyata, gara-gara gerakan memukul-mukulnya pada pak Bowo tadi tanpa dia sadari membuat dasternya bergeser hingga ke samping, memperlihatkan pundah kanan Cita yang putih dan mulus, juga termasuk tali bh berwarna hitamnya yang sangat kontras dengan warna kulitnya. Bukannya buru-buru membenarkan dasternya, Cita malah menatap pak Bowo lagi.7365Please respect copyright.PENANATYKD6RONe9
7365Please respect copyright.PENANAyKR47I5DtE
7365Please respect copyright.PENANA24g7XBHlVe
“Kok malah diem? Nggak mau dibenerin dulu itu dasternya? Atau mau ngasih tontonan ke aku ya?” goda pak Bowo membuat Cita tersenyum.7365Please respect copyright.PENANAbIvJxbIMLl
7365Please respect copyright.PENANAvsEeeNxKUW
7365Please respect copyright.PENANAqpnojkDmfP
Tapi Cita masih tak melakukan apapun, hingga kemudian malah tangan pak Bowo yang bergerak. Tangannya bergerak menyusuri lengan Cita, hingga berhenti dipinggiran kerah dasternya disamping pundak. Dia kaitkan jarinya dikain itu, dan sedikit menariknya. Cita hanya diam saja, namun dadanya berdebar sangat kencang, menebak-nebak apa yang dilakukan pak Bowo.7365Please respect copyright.PENANAZ1cMjjuJhN
7365Please respect copyright.PENANAP8lWfOCP8O
Dia mau ngapain? Apa dasterku mau digeser biar makin terbuka? Atau malah mau dipelorotin sama dia biar tubuhku makin terlihat? Dia udah beberapa kali melihat pundakku, apa mungkin dia mau lihat lebih banyak lagi? Kalau dia melakukan itu, aku harus gimana? Apakah aku harus menahan tangannya? Marah padanya? Atau aku biarkan saja? Aku harus gimana? Batin Cita.7365Please respect copyright.PENANA1Xf28ZljcV
7365Please respect copyright.PENANAFs8NZ9zaZb
Pak Bowo memang sudah beberapa kali melihat pundak Cita waktu dia hanya memakai tanktop. Dan selama ini, yang Cita lihat dari pak Bowo, lelaki itu tak pernah mencuri-curi kesempatan untuk menyentuhnya. Kalau hanya melihat, Cita rasa itu masih wajar. Tapi saat ini, pikirannya membayangkan apa yang mau dilakukan pak Bowo. Terlebih saat ini mereka hanya berdua saja dirumah.7365Please respect copyright.PENANAPuFPHw8whi
7365Please respect copyright.PENANArOJMMwvsER
Cita yang masih menanti, mulai merasakan tangan pak Bowo bergerak. Debaran didadanya kian kencang. Satu sisi hatinya menyuruh untuk menghentikan tangan pak Bowo, sisi lainnya menyuruh untuk membiarkan saja. Cita tak mengerti perasaan apa ini. Tapi dia hanya diam saja.7365Please respect copyright.PENANA7zDO8i7Ebu
7365Please respect copyright.PENANAqK3XzR8Ff6
Akhirnya, tangan pak Bowo benar-benar menggeser daster Cita. Tapi ternyata tidak seperti yang Cita pikirkan. Cita sampai menoleh lagi kebagian pundaknya. Daster itu digeser pak Bowo kembali ketempat seharusnya, menutupi pundak dan tali bhnya. Cita kemudian menatap pak Bowo yang ternyata sedang tersenyum kepadanya.7365Please respect copyright.PENANA7rPwNqTTnt
7365Please respect copyright.PENANAna4Rv4VO7I
Citapun membalas senyuman pak Bowo. Mereka hanya terdiam tanpa kata. Dan kini, wajah mereka ternyata sudah begitu dekat. Debaran jantung mereka sangat kencang saat ini. Ya benar, mereka. Bukan hanya Cita saja, tapi pak Bowo juga. Pak Bowo sendiri tak mengerti kenapa dia merasakan seperti ini.7365Please respect copyright.PENANA9kwBKHydxd
7365Please respect copyright.PENANAHIewLwReZJ
Wajah mereka perlahan kian mendekat. Semakin dekat, semakin kencang debaran jantung mereka. Masing-masing bahkan bisa merasakan nafas orang yang ada dihadapan mereka. Perlahan, Cita menutup matanya, dan bibirnya sedikit terbuka. Pak Bowo tahu itu, sebuah kesempatan emas yang dia tunggu-tunggu. Sebuah umpan matang kepada dirinya yang berdiri bebas didepan gawang. Tapi entah kenapa, tiba-tiba dia ragu.7365Please respect copyright.PENANACMyZUAZiID
7365Please respect copyright.PENANAILYBhQTIEc
Cuuuup…7365Please respect copyright.PENANAeZ9NmaK3sI
7365Please respect copyright.PENANADj68EL3eJL
Cita makin agak tersentak, lagi-lagi apa yang terjadi tidak seperti apa yang dia bayangkan. Sebuah kecupan halus dan lembut mendarat dikeningnya. Dikening, bukan dibibir. Sekitar 3 detik dia merasa keningnya dikecup, sampai akhirnya bibir itu meninggalkan keningnya, dan diapun membuka matanya. Yang pertama dilihatnya, adalah senyuman dari pak Bowo, yang membuat wajahnya menghangat. Pak Bowo bisa melihat, pipi putih Cita mulai merona merah.7365Please respect copyright.PENANAwYPDV0G1qh
7365Please respect copyright.PENANAoqDMRlwuUl
Tak tahan dipandangi pak Bowo, Cita langsung mengarahkan kepalanya kedada pak Bowo lagi, sambil tangannya memeluk erat tubuh pria itu. Tak bisa dijelaskan bagaimana rasa didalam hatinya. Yang jelas dia malu. Tapi juga nyaman, tenang dan damai untuk saat ini. Terlebih saat dia mendapat balasan pelukan yang cukup erat dari pak Bowo.7365Please respect copyright.PENANAwP5LzLXIQd
7365Please respect copyright.PENANAV4B5MOZ73p
7365Please respect copyright.PENANAe9HUOlwu5j
“Cita”7365Please respect copyright.PENANA4qDtGVOr1z
7365Please respect copyright.PENANAjgtfCLbaJL
“Iya pak”7365Please respect copyright.PENANAy8yIqGlMJt
7365Please respect copyright.PENANA2CdxblD2VF
“Cuci muka sana gih”7365Please respect copyright.PENANAbMRuILvpEX
7365Please respect copyright.PENANAX4vnCR3J4x
“Eemm entar dulu aahh” jawab Cita dengan nada manjanya.7365Please respect copyright.PENANAaIH3BVUgTT
7365Please respect copyright.PENANAjTjGLI6V73
“Buruan, entar ibu sama Putra pulang lho”7365Please respect copyright.PENANAGRl5pwRw4S
7365Please respect copyright.PENANAhIWSoJ5ThM
“Oh iya” tiba-tiba Cita tersentak, lalu menatap jam dinding.7365Please respect copyright.PENANA87Igm7dn23
7365Please respect copyright.PENANAOi3a5jGHiR
7365Please respect copyright.PENANAoiea9F8PKQ
Astaga, udah jam segini. Ya ampun, untung diingetin pak Bowo. Batin Cita.7365Please respect copyright.PENANAKg3hyGiy7T
7365Please respect copyright.PENANAqJwrs2DMJ8
Buru-buru Cita berdiri dan langsung ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. Sebelumnya dia sempat melihat wajahnya dicermin, dan memang terlihat sekali mata sembabnya juga bekas lelehan air mata dipipinya.7365Please respect copyright.PENANAI487YS9CH9
7365Please respect copyright.PENANAkpyB5awbNv
Dikamar mandi, setelah cuci muka Cita tak langsung keluar. Dia terdiam, merenung mengingat apa yang terjadi tadi. Dia tak mengerti, kenapa dirinya sempat ada harapan pak Bowo melakukan yang lain daripada yang terjadi tadi. Dia tak mengerti kepada dirinya sendiri, yang bahkan sudah bersiap jika saja bibirnyalah yang tadi mendapat kecupan dari pak Bowo. Dia benar-benar tak mengerti dengan situasi tadi, kenapa dirinya bisa sedekat itu dengan pak Bowo. Tapi, kemudian bibirnya tersenyum, karena dia mengingat kata-kata pak Bowo tempo hari.7365Please respect copyright.PENANAMZt5hSCG7g
7365Please respect copyright.PENANAxZ8kAZATby
7365Please respect copyright.PENANAdKWAwvlFgX
“Kalau aku nyari kesempatan, udah dari dulu aku ajakin kamu cuma berdua aja tanpa ngajak Putra. Kalau dulu, kamu pasti lebih gampang diajak, karena kamu dulu pasti pikirannya masih kalut, jadi nggak bisa mikir panjang, nggak bisa bedain mana yang bener mana yang salah. Jadi aku lebih gampang buat pengaruhin kamu, iya kan?”7365Please respect copyright.PENANAv4kwkj8cJs
7365Please respect copyright.PENANApXqhSRDA38
7365Please respect copyright.PENANASwFq2EuRbq
Itu adalah kata-kata yang diucapkan pak Bowo ketika mereka mengajak Putra jalan-jalan kesebuah taman dipinggiran kota. Saat itu mereka sedang membahas tentang teman kantor Cita yang sering menggodanya, yang kelihatannya sedang mencari kesempatan.7365Please respect copyright.PENANA3hBpRVIkWN
7365Please respect copyright.PENANAKwwh5bBIF2
Kalau memang pak Bowo mencari kesempatan, pasti tadi kejadiannya udah lain. Bisa-bisa, dia bener-bener pelorotin daster aku, apalagi aku cuma diem gitu aja tadi. Batin Cita. Dia kemudian teringat kata-kata pak Bowo yang lain, yang juga diucapkan malam itu.7365Please respect copyright.PENANA0Aqo91wSf3
7365Please respect copyright.PENANAKyJ4vWeMdo
7365Please respect copyright.PENANACrIGdZWPb0
“Aku ingetin ini ke kamu karena aku emang nggak punya niat buat nyari kesempatan dalam kesempitan. Tapi aku kan orang biasa Cit, yang suatu saat bisa aja berubah. Niatku yang baik, bisa aja suatu saat nanti berubah jadi buruk. Kalau kamu nggak waspada, coba bayangin apa yang akan terjadi?”7365Please respect copyright.PENANABr5fXoUVOg
7365Please respect copyright.PENANAGuCWs6Li3W
7365Please respect copyright.PENANAs2X0tewBPi
Iya bener. Kalau dia emang punya niat jelek sama aku, nggak mungkin dia malah ngingetin aku. Dan yang pasti, nggak mungkin tadi dia malah benerin dasterku. Tapi, kenapa pak Bowo bersikap seperti itu kepadaku? Kenapa aku begitu nyaman berada didekatnya? Kenapa aku tadi bisa semanja itu dipeluk sama dia? Batin Cita.7365Please respect copyright.PENANAhjysyuJmBW
7365Please respect copyright.PENANAZly6xLzxYn
Banyak pertanyaan dikepalanya, yang hanya berputar-putar saja tanpa dia tahu pasti apa jawabannya. Dia masih belum berani menarik kesimpulan, tentang apa yang dia rasakan, atau apa tujuan pak Bowo bersikap seperti itu kepadanya. Tapi kemudian dia tersenyum. Dia tidak ingin menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya itu untuk saat ini. Dia hanya ingin menikmatinya. Menikmati kenyamanannya saat bersama dengan pak Bowo.7365Please respect copyright.PENANA7pKdjBZ52b
7365Please respect copyright.PENANAjfiUJR2IiK
Tok.. tok.. tok..7365Please respect copyright.PENANAeOHLdnsZVr
7365Please respect copyright.PENANA6zbUA0TKAf
7365Please respect copyright.PENANAfH58WbC43x
“Cita..” tiba-tiba lamunan Cita dikejutkan oleh bunyi ketukan pintu kamar mandi.7365Please respect copyright.PENANAxx53ymDPZo
7365Please respect copyright.PENANAl4nscJYGTl
“Iya kenapa pak?” tanya Cita sambil membuka pintu kamar mandi, pak Bowo sudah berdiri disitu.7365Please respect copyright.PENANAOnGOPzDOaX
7365Please respect copyright.PENANANWY0DzxdXo
“Kamu lama amat sih cuci mukanya?”7365Please respect copyright.PENANA5NahcoWLlB
7365Please respect copyright.PENANAJxX83vdKL8
“Hehe emang kenapa sih pak?”7365Please respect copyright.PENANAp4vOmNooro
7365Please respect copyright.PENANAk1JPtFwW3s
“Aku kebelet pipis” jawab pak Bowo dengan gestur tubuh kedua tangannya berada didaerah kemaluannya, menahan kencing.7365Please respect copyright.PENANAtDPsMyMrjj
7365Please respect copyright.PENANAFaayiaU26P
7365Please respect copyright.PENANA7bU2Y2Su1w
Cita bukannya menjawab, malah diam. Dan bahkan, kepalanya tertunduk, tertuju pada tangan pak Bowo yang menutupi daerah kemaluannya.7365Please respect copyright.PENANAKWgEWUwvxQ
7365Please respect copyright.PENANAFoVTkhcoX0
Tuuk…7365Please respect copyright.PENANAtbaaMAuUjr
7365Please respect copyright.PENANAn3oRtk0Obp
7365Please respect copyright.PENANALTqZkBnkx3
“Aduh, apaan sih pak kok dijitak” ucap Cita sambil memegangi kepalanya yang baru saja dijitak oleh pak Bowo. Tidak sakit, karena hanya jitakan pelan.7365Please respect copyright.PENANAF5cXmLIDlx
7365Please respect copyright.PENANAEc5ck53fEi
“Malah bengong. Lihat apaan sih? Buruan gantian, udah kebelet ini” ucap pak Bowo sambil meringis.7365Please respect copyright.PENANAiFQfkLiTaT
7365Please respect copyright.PENANA9nEipriD8f
“Oh iya maaf maaf, hehe” jawab Cita terkekeh sambil memberikan jalan kepada pak Bowo.7365Please respect copyright.PENANAyC9kOut8cu
7365Please respect copyright.PENANA5LsRrxb5wb
7365Please respect copyright.PENANAKtbfuU3FM9
Citapun kembali keruang tengah, duduk disofa yang beberapa saat lalu menjadi tempat untuk momen yang sangat mendebarkan baginya, meskipun tidak terjadi apa-apa. Tak lama kemudian pak Bowo sudah keluar dari kamar mandi.7365Please respect copyright.PENANAHybNo5PsfQ
7365Please respect copyright.PENANAUCewhJvQZr
7365Please respect copyright.PENANA7IulYyAiRK
“Cit aku pamit dulu ya” ucap pak Bowo.7365Please respect copyright.PENANAKs6v33cLSl
7365Please respect copyright.PENANAruUs6KP2oo
“Loh pulang? Nggak nungguin Putra?”7365Please respect copyright.PENANASBTmMuqw6b
7365Please respect copyright.PENANAU3iLZuwJuZ
“Iya Cit, aku ada janji soalnya sama temen. Lain kali deh, atau besok aku kesini lagi main sama Putra”7365Please respect copyright.PENANAx77mC3xmYc
7365Please respect copyright.PENANACJ2CPrmRSE
“Ooh gitu, yaudah deh pak”7365Please respect copyright.PENANAhDRG2k4qTt
7365Please respect copyright.PENANA1ew8oLJML7
7365Please respect copyright.PENANAKPrvp9C2SV
Cita kemudian mengantar pak Bowo sampai ke pintu. Saat pintu sudah terbuka, pak Bowo tak kunjung keluar, hanya berdiri sambil menatap Cita. Citapun bingung dia juga hanya berdiri menatap pak Bowo. Sampai kemudian tangan pak Bowo terentang, kemudian menarik tubuh Cita, mereka berpelukan lagi.7365Please respect copyright.PENANA6m5nVcZa11
7365Please respect copyright.PENANAgnqQcz2PTu
Cita langsung membalas pelukan pak Bowo dengan sangat erat, seperti tidak mau lelaki itu pergi sekarang ini. Cukup lama mereka saling peluk, sampai akhirnya pelukan itu agak direnggangkan sehingga mereka bisa saling tatap. Dan langsung saja pak Bowo mencium kening Cita. Kali ini lebih lama dari yang tadi. Begitu hangat, begitu dalam. Itu yang Cita rasakan.7365Please respect copyright.PENANACFCohbKKjd
7365Please respect copyright.PENANANPPsFXiTfZ
Setelah itu ciuman dikening Cita terlepas, mereka masih saling tatap dengan senyum yang lebih lebar. Mereka berdua terlihat seperti sama-sama tak mau beranjak, tak mau melepaskan pelukannya. Hingga kemudian wajah pak Bowo mendekat lag, bibirnya sudah sangat dekat dengan kening Cita. Cita sudah terpejam matanya, namun sesaat sebelum pak Bowo mencium keningnya, sayup-sayup dia mendengar bisikan dari lelaki yang sedang memeluknya itu.7365Please respect copyright.PENANAswNUvA71Ts
7365Please respect copyright.PENANAreintgUDN0
Aku sayang kamu.7365Please respect copyright.PENANAbuPNs6pOT9
7365Please respect copyright.PENANAlMTrcEWJUS
Cuuppp…7365Please respect copyright.PENANAUPC9Fw2jMf
7365Please respect copyright.PENANAqUXs53TB0e
*7365Please respect copyright.PENANAiLbT0JI1rs
*7365Please respect copyright.PENANAS0nbFPR40j
*7365Please respect copyright.PENANA4W1amoR5Cr
*7365Please respect copyright.PENANAmGduchMSzX
*
Bersambung7365Please respect copyright.PENANAl5l4rSBYls