7207Please respect copyright.PENANABXhDqZT6qV
7207Please respect copyright.PENANA9rK9ooPBQk
Sejak pergi bersama ke waterpark, pak Bowo jadi lebih sering datang kerumah Cita. Memang setiap dia datang selalu saja ada keperluannya, bukan sekedar untuk menemui dan mendekati Cita. Keperluan itu tak lain adalah mengurus hak-hak Andi sebagai karyawan yang sudah mengundurkan diri dari tempat kerjanya. Dan kedatangan pak Bowo selalu disambut baik oleh Cita dan ibu mertuanya, termasuk Putra juga.7207Please respect copyright.PENANAkQ1JBXwf1S
7207Please respect copyright.PENANAcfq8uAMXuE
Cita sebenarnya merasa tak enak dengan pak Bowo yang mengurusi semuanya, tapi dia sendiri juga tak punya waktu untuk mengurusnya. Selain karena dia juga bekerja, kalau sudah dirumah dia inginnya menghabiskan waktu dengan anaknya. Ibu mertuanyapun sepertinya juga merasakan hal yang sama, tapi dia juga tidak tahu menahu soal urusan itu, sehingga mempercayakan semuanya kepada pak Bowo. Dan lagi dia merasa sangat terbantu dengan semua bantuan dari pak Bowo.7207Please respect copyright.PENANAIY2i72ZfI3
7207Please respect copyright.PENANAtSDRHpGeCe
Cita sendiri meskipun sudah pernah disuruh oleh pak Bowo untuk menjenguk Andi, tapi sampai saat ini dia belum juga melakukannya, padahal sudah sebulan ini Andi dipenjara. Sedangkan ibu mertuanya selalu menyempatkan seminggu sekali untuk mengunjungi Andi. Cita juga selalu mendapat pesan yang sama dari Andi lewat ibu mertuanya, yang intinya Andi masih berusaha untuk meminta maaf kepada Cita dan masih terus berharap agar Cita mau menemuinya. Tapi ibu mertuanya tak memaksa, karena dia juga tahu kalau Cita masih menyimpan amarah kepada Andi.7207Please respect copyright.PENANAW6APyJInkj
7207Please respect copyright.PENANAWIfiiULBcr
Dilain hal, Cita tidak mau terlalu memikirkan itu. Dia mau fokus dengan kerjaannya. Dikantornya dia sudah semakin nyaman karena sikap teman-temannya. Meskipun kadang dia merasa agak risih dengan perubahan sikap beberapa temannya yang pria, yang dia nilai mulai berlebihan sikapnya. Dan semua itu akhir-akhir ini dia ceritakan pada pak Bowo, jika mereka sedang ngobrol dirumah tanpa ada ibu mertuanya yang ikut nimbrung.7207Please respect copyright.PENANAh617VdH9R6
7207Please respect copyright.PENANAhS8bcVTIep
Pak Bowo terlihat bersikap dewasa dan selalu menasehati Cita untuk tidak berburuk sangka, tapi juga harus tetap hati-hati. Dia berbicara seolah-olah ingin menjadi pelindung bagi Cita, padahal didalam otaknya dia jauh lebih menginginkan Cita ketimbang teman-teman kantornya Cita. Tapi Cita tidak menyadari hal itu karena sikap pak Bowo selama ini tidak menunjukan hal itu, sikapnya masih sama, biasa-biasa saja.7207Please respect copyright.PENANAgxaBhDGI0K
7207Please respect copyright.PENANA5aYca53fua
Sabtu sore, Cita sedang dirumah dengan ibu mertuanya dan juga anaknya. Hari ini Nada tidak datang kemari. Nada bilang tadi ditelpon kalau sedang ada suaminya sehingga tidak bisa main dan menginap dirumah Cita. Citapun tak masalah, karena memang Nada sudah jarang sekali datang kerumahnya. Kalaupun datang paling hanya sebentar, tidak pernah berlama-lama.7207Please respect copyright.PENANAtOhpRBoaPW
7207Please respect copyright.PENANAsqAwdaGYyc
Saat sedang ngobrol dengan ibu mertuanya itu, Cita mendengar suara mobil datang didepan rumahnya. Tak lama kemudian pintu diketuk dan terdengar salam dari luar. Cita menjawab salam itu dan segera menuju ke pintu untuk membukakannya karena dia tahu siapa yang datang.7207Please respect copyright.PENANAl6YURwGJIb
7207Please respect copyright.PENANApv3gp4lU1g
7207Please respect copyright.PENANA9UqE8G3nYn
“Sore Cita”7207Please respect copyright.PENANAKOoydv5xVZ
7207Please respect copyright.PENANAXHw0nKT1Ph
“Sore pak Bowo, masuk pak”7207Please respect copyright.PENANATl9ZbfR20E
7207Please respect copyright.PENANAsHWtF4caHl
“Iya. Mana Putra?”7207Please respect copyright.PENANA1ijnzuycXh
7207Please respect copyright.PENANAEHiE5x1qEb
“Itu ada lagi main sama neneknya. Pak Bowo darimana? Duduk pak”7207Please respect copyright.PENANAfQm4qWuS2K
7207Please respect copyright.PENANAijynjThFoq
“Iya makasih. Dari rumah aja, suntuk dirumah makanya kesini aja, mau ketemu Putra, hehe”7207Please respect copyright.PENANAk2XO7elAJp
7207Please respect copyright.PENANAX76tMTj8ur
“Bentar ya pak aku panggilin Putra dulu”7207Please respect copyright.PENANAPRzozMtV3A
7207Please respect copyright.PENANAzNMliYY2US
“Iya”7207Please respect copyright.PENANA5p1oVMsgNt
7207Please respect copyright.PENANAWTU04tOwk5
7207Please respect copyright.PENANA1fERYZ9g3P
Cita kemudian masuk, tak lama kemudian ibu mertuanya dengan Putra datang menghampiri pak Bowo. Putra langsung nemplok dipangkuan pak Bowo, sambil dia ngobrol dengan ibu mertua Cita. Tak lama kemudian Cita datang membawakan minuman untuk pak Bowo. Saat Cita meletakan gelas itu dimeja, pak Bowo sempat melirik bagian belahan kaos Cita yang agak longgar dan sedikit terlihat belahan dadanya. Tapi tak lama dia mengalihkan pandangannya.7207Please respect copyright.PENANA7vI32jef6e
7207Please respect copyright.PENANAuhJQdM4Itl
Cita memang tidak sedang memakai jilbabnya. Ini sudah kesekian kalinya, tiap pak Bowo datang dia sudah tidak serisih dulu lagi. Dia yang semakin akrab dengan pak Bowo, merasa tidak begitu risih tanpa jilbab seperti ini. Karena Cita pikir, dia masih memakai pakaian yang cukup sopan, tidak terlalu terbuka.7207Please respect copyright.PENANAtjuM85tc00
7207Please respect copyright.PENANAM7Emzvw5g4
7207Please respect copyright.PENANAqjlIQZiZKy
“Putra, jalan-jalan yuk sama om Bowo” ucap pak Bowo pada Putra.7207Please respect copyright.PENANAgLp30zlSe5
7207Please respect copyright.PENANAOOrP3w9qmQ
“Kemana om?”7207Please respect copyright.PENANAQE2RFz724Z
7207Please respect copyright.PENANAvaQfoa3FIC
“Hmm, ke taman aja gimana? Mau nggak?”7207Please respect copyright.PENANAvo1UvS3cRD
7207Please respect copyright.PENANAQ1TcpegN6m
“Mau om. Ayo jalan-jalan”7207Please respect copyright.PENANAotIOE1kvxx
7207Please respect copyright.PENANAaRugDxVct7
“Yaudah sana ajakin bunda sama eyangnya”7207Please respect copyright.PENANARtv0IZBdWK
7207Please respect copyright.PENANAjTpwni74eH
7207Please respect copyright.PENANAPQQ9zvgn4r
Putra menurut kata pak Bowo. Dia lalu menghampiri neneknya.7207Please respect copyright.PENANASbbEIlr2Fs
7207Please respect copyright.PENANAbVkG3p2prX
7207Please respect copyright.PENANAlJQZSYfVdb
“Eyang ayo jalan-jalan ke taman sama om”7207Please respect copyright.PENANAaqbPfCpKE6
7207Please respect copyright.PENANAbgGbghJ3vt
“Putra mau jalan-jalan?”7207Please respect copyright.PENANAUSX2Q8HT5k
7207Please respect copyright.PENANAOnJU6KzvW4
“Iya”7207Please respect copyright.PENANAKAlyBkO1os
7207Please respect copyright.PENANApC5zL11aow
“Sama bunda aja ya, eyang lagi sakit sayang”7207Please respect copyright.PENANAZ5wqBtulL7
7207Please respect copyright.PENANAaJZ2No8pvv
“Yaah..”7207Please respect copyright.PENANAFZ6A0urJMC
7207Please respect copyright.PENANA9KmUXujYKs
“Yaudah Putra jangan dipaksa eyangnya, kan eyang lagi sakit. Biar eyang istirahat ya, biar besok bisa jalan-jalan sama Putra lagi” ucap Cita.7207Please respect copyright.PENANAzo8EKAu1Pf
7207Please respect copyright.PENANA2hOqD60ngH
“Iya bunda”7207Please respect copyright.PENANAsf8Ft4p0HS
7207Please respect copyright.PENANA6TYz64BooC
“Yaudah sana Cit kamu ganti baju” ucap ibu mertua Cita.7207Please respect copyright.PENANA0AzcMYwxu1
7207Please respect copyright.PENANA0OfLJSjXXf
“Iya bu. Ibu beneran nggak mau ikut?”7207Please respect copyright.PENANASJzjCK9PTx
7207Please respect copyright.PENANAcJ8spRCbCT
“Nggak, ibu lagi meriang nih, kalian aja”7207Please respect copyright.PENANAk8iJpoF6MI
7207Please respect copyright.PENANAY5HDisZSv7
7207Please respect copyright.PENANA2wbnuSRd9q
Cita kemudian beranjak kekamarnya untuk berganti baju. Dia memakai model pakaian yang sering dia pakai kalau keluar. Kaos yang tadi dia pakai tidak diganti, hanya dia tutup dengan cardigan saja. Lalu dia memakai jilbabnya. Setelah itu dia berdandan sebentar lalu keluar dengan membawa tas kecilnya. Sedangkan Putra sudah berganti baju dibantu oleh neneknya tadi.7207Please respect copyright.PENANAb1LXr5yu8E
7207Please respect copyright.PENANAvDZ3OSk9zJ
7207Please respect copyright.PENANAghhZxJ9Xue
“Ijin keluar dulu ya bu, saya nggak akan pulangin mereka larut malem kok, hehe” ucap pak Bowo.7207Please respect copyright.PENANApOQH1mByMD
7207Please respect copyright.PENANAgMVKuo1sUC
“Haha iya pak”7207Please respect copyright.PENANA0SBuy9w4Oy
7207Please respect copyright.PENANAe1kW2f9o7y
7207Please respect copyright.PENANASBRXNednbr
Setelah itu merekapun berangkat. Rupanya taman yang dimaksud pak Bowo bukanlah taman yang berada di alun-alun kota, melainkan yang berada dipinggiran kota. Cita agak heran juga kenapa pak Bowo tidak membawa mereka ke taman alun-alun. Begitu sampai Cita agak kaget juga karena ternyata ditaman itu ada area khusus untuk bermain anak-anak. Dia baru tahu taman itu, karena sebelumnya belum pernah kesini.7207Please respect copyright.PENANAjKeMTH9ZSn
7207Please respect copyright.PENANAfGDNJ3dmJE
Putra yang baru sampai langsung meminta main diarea yang sudah disiapkan. Cita dan pak Bowo tidak ikut masuk, hanya melihat dari pagarnya saja, seperti orang tua lain yang juga hanya melihat anak-anak mereka yang sedang bermain.7207Please respect copyright.PENANAxIe0ESSgWK
7207Please respect copyright.PENANAfUyRAWYMyB
7207Please respect copyright.PENANA2T9t6Q2fUX
“Kenapa Cit? kok kayak kaget gitu?”7207Please respect copyright.PENANAZPRAqb2LQQ
7207Please respect copyright.PENANA3YC3detN06
“Eh ini pak, nggak sih, cuma baru tahu aja taman ini”7207Please respect copyright.PENANAoGmpOS4N7f
7207Please respect copyright.PENANA79QgegPdPD
“Loh kamu belum tahu emangnya?”7207Please respect copyright.PENANA8Hxbzj354g
7207Please respect copyright.PENANALfMH71dudC
“Tahunya cuma sempat lihat doang pas lewat sekitar sini. Kalau suasananya ya baru tahu malem ini”7207Please respect copyright.PENANAswiYfJWRBu
7207Please respect copyright.PENANAw0FmMNvDa5
“Ooh gitu”7207Please respect copyright.PENANAzaCVa8108X
7207Please respect copyright.PENANAgS4aENack0
“Iya. Tapi kok pak Bowo ngajak kami kesini? Nggak yang di alun-alun aja? Kan ini lebih jauh pak”7207Please respect copyright.PENANAVX0WRiUyXu
7207Please respect copyright.PENANAcC4qnsNTDI
“Kalau malem minggu gini, disana ramai banget Cit. Dan aku juga nggak mau kalau kita kesana, nanti ada orang yang kenal sama kita lihat kita. Kamu nggak mau kan jadi omongan orang?”7207Please respect copyright.PENANA1sFxmgD38a
7207Please respect copyright.PENANA4arSlpF635
7207Please respect copyright.PENANAhhES9rlktQ
Cita sejenak menatap pak Bowo, tapi dia akhirnya mengerti maksud pak Bowo. Memang kalau ditaman alun-alun, kemungkinan untuk bertemu dengan teman-temannya lebih besar. Jika ada yang melihatnya pergi dengan pak Bowo, pasti bisa jadi omongan orang. Apalagi saat ini suaminya sedang didalam penjara. Apa kata orang nanti ketika suaminya masih dipenjara dirinya malah jalan dengan pria lain?7207Please respect copyright.PENANAqiIiMfuRkR
7207Please respect copyright.PENANAr98T5A4vD9
7207Please respect copyright.PENANAZy6C4L1AYt
“Iya juga sih pak. Tapi, emangnya disini nggak ada yang kenal sama kita gitu?”7207Please respect copyright.PENANAj2XDG6sTp0
7207Please respect copyright.PENANAeIXOT7kc59
“Yaa nggak tahu juga. Kalau orang-orang kantorku sih nggak ada yang tinggal deket sini, jadi kecil kemungkinan mereka kesini. Kalau teman-temanmu, aku nggak tahu”7207Please respect copyright.PENANA0YEEPK5daN
7207Please respect copyright.PENANAC7U5A1anUL
7207Please respect copyright.PENANAyEomf5s8Ms
Cita diam sebentar, mengingat tempat tinggal teman-teman kantornya.7207Please respect copyright.PENANATRhkOYhCsS
7207Please respect copyright.PENANAfyIOnIUjVw
7207Please respect copyright.PENANAJCAyhHXnPL
“Kayaknya temenku juga nggak ada yang rumahnya daerah sini sih pak”7207Please respect copyright.PENANA5323vgblv2
7207Please respect copyright.PENANAfd5wwf9BUR
“Nah berarti aman dong? Haha”7207Please respect copyright.PENANAtJvdXSWO1i
7207Please respect copyright.PENANAPLDR3te6sJ
“Haha iya pak, aman”7207Please respect copyright.PENANAyJrlZW5OJ2
7207Please respect copyright.PENANA3lZWNlIwGV
7207Please respect copyright.PENANAHpR1ckJc1l
Setelah itu mereka terdiam sambil kembali mengawasi Putra. Sesekali mereka tertawa dan mengomentari kelakuan Putra yang sedang bermain dengan teman-teman sebayanya.7207Please respect copyright.PENANARh8hZ5ewR3
7207Please respect copyright.PENANAZTLHLcjOzO
7207Please respect copyright.PENANAiIskXbbhoX
“Cit”7207Please respect copyright.PENANAkDD8lQFxxb
7207Please respect copyright.PENANALCFs6M67gn
“Iya pak?”7207Please respect copyright.PENANAfFyt68NHwU
7207Please respect copyright.PENANAizpjAvYQBk
“Kamu masih sering digodain sama temen-temenmu?”7207Please respect copyright.PENANAAfQRGh17s6
7207Please respect copyright.PENANAmLHdZ6vweu
Cita menatap pak Bowo sejenak. “Iya, masih pak. Huh mereka tuh bikin jengkel aja deh”7207Please respect copyright.PENANA2BtTTyhnMX
7207Please respect copyright.PENANAX3tylPnuv6
“Emang sekarang digodainnya gimana?”7207Please respect copyright.PENANA6dKTr9ZFAk
7207Please respect copyright.PENANAeUOJVtSuy1
“Yaa masih sama sih pak, pada nawarin buat antar jemput gitu, padahal kan aku bisa pulang pergi sendiri. Terus ada juga yang ngajakin keluar, jalan lah, makan lah, gitu-gitulah pak”7207Please respect copyright.PENANAObvxVXVBHU
7207Please respect copyright.PENANAFaHVjZhZ8Z
“Terus?”7207Please respect copyright.PENANAKl8vyvD7oO
7207Please respect copyright.PENANAnOvd1fbQ59
“Ya nggak pakai terus. Aku kan nggak mau”7207Please respect copyright.PENANA2uo1NxR5bm
7207Please respect copyright.PENANA9j4jeUxY4i
“Lha ini kamu mau aku ajakin jalan?”7207Please respect copyright.PENANAafZENJzORD
7207Please respect copyright.PENANA0ZzpQVmCnu
“Ya kan beda pak”7207Please respect copyright.PENANAjlGethQHIS
7207Please respect copyright.PENANA3FuaVhazIT
“Beda gimana?”7207Please respect copyright.PENANAdstuSsMJa8
7207Please respect copyright.PENANA1u9O59MvGD
“Ya beda. Kan pak Bowo ngajaknya sama Putra juga. Lagian pak Bowo juga udah dapet ijin dari ibu kan. Kalau mereka tuh ngajakinnya cuma jalan berdua aja coba”7207Please respect copyright.PENANA91mQWtBfgk
7207Please respect copyright.PENANAM1E8BkFjDj
“Haha, kurang pinter berarti mereka Cit. harusnya kayak aku kan ya? Haha”7207Please respect copyright.PENANARQmXF0xONh
7207Please respect copyright.PENANAEh7lXLsq9Y
“Haha ya nggak gitu juga pak”7207Please respect copyright.PENANA1AO1ZdSE3Z
7207Please respect copyright.PENANA7mxI1yqmIo
“Nggak gitu juga gimana? Berarti nanti kalau aku ajakin jalan berdua aja kamu mau gitu?”7207Please respect copyright.PENANA8qQDVxpBnH
7207Please respect copyright.PENANACmjTbtZl9J
“Lha terus Putra gimana?”7207Please respect copyright.PENANAUvnKE90zcK
7207Please respect copyright.PENANAj9SF3YWekG
“Ya Putra sama neneknya, haha”7207Please respect copyright.PENANAOn1CYbl2XX
7207Please respect copyright.PENANAIjXxYrK7Ix
“Haha nggak ah pak, aku nggak berani. Lagian mana mungkin ibu kasih ijin. Aku juga maunya jalan kalau ada Putra pak”7207Please respect copyright.PENANAmeGKMEuiCQ
7207Please respect copyright.PENANACrjdTiUpdR
“Haha iya sih, mana mungkin ibu ngijinin. Dan emang bener, mending jalannya ngajak Putra aja, biar nggak diomongin yang nggak nggak sama orang”7207Please respect copyright.PENANAbTzpIc7iPa
7207Please respect copyright.PENANA8hGcYSGBSG
7207Please respect copyright.PENANAetIi9WKlUo
Cita mengangguk, setuju dengan ucapan pak Bowo.7207Please respect copyright.PENANAY8oOFPTekW
7207Please respect copyright.PENANA8KxvVnOzv2
7207Please respect copyright.PENANAIwNxoPiAQ5
“Tapi aku masih suka kesel pak sama temen-temenku itu. Padahal udah sering aku tolak lho, tapi masih aja kayak gitu. Gimana ya pak?”7207Please respect copyright.PENANAPkfn7BNwkL
7207Please respect copyright.PENANAD6j1JvGlwI
“Kamu nolaknya dengan halus kan?”7207Please respect copyright.PENANAycw0rPxkwU
7207Please respect copyright.PENANAn7YZJRRFgh
“Iya, seperti yang pak Bowo bilang kemarin itu”7207Please respect copyright.PENANArzdg5ZNI4V
7207Please respect copyright.PENANA9SlVLdjpCZ
“Hmm, ya harusnya sih orang-orang itu ngerti ya kalau udah ditolak gitu, apalagi udah lebih dari sekali kan?”7207Please respect copyright.PENANAKdXNfUru5w
7207Please respect copyright.PENANAjONCXTLB1w
Cita menggangguk. “Iya, makanya aku jadi bingung. Kok mereka jadi kayak ngebet gitu sih”7207Please respect copyright.PENANA9FugK5VAff
7207Please respect copyright.PENANAyPwS9yxDt0
“Yaa, mungkin mereka mau cari kesempatan Cit. mereka tahu kamu lagi sendiri kan, suami kamu lagi nggak sama kamu. Ya jadi mereka pikir, siapa tahu aja kamu bisa mereka ajakin pergi, dan mungkin mengharap lebih dari sekedar jalan sama kamu”7207Please respect copyright.PENANAxTNdhQjXw8
7207Please respect copyright.PENANAniOCQagovd
“Iya pak, makanya jadi risih lama-lama sama mereka”7207Please respect copyright.PENANAfFdssHEH3f
7207Please respect copyright.PENANAwGQsRMpJRl
“Yaudah yang sabar aja, selama mereka nggak sampai kelewatan sama kamu, ya tetep aja tolak dengan halus. Kalau udah mulai kelewatan, ya baru diomongin lebih tegas, atau kalau perlu bilang aja sama aku”7207Please respect copyright.PENANATb926angXs
7207Please respect copyright.PENANAH2LsOj8Irj
“Haha emang kalau aku ngomong sama pak Bowo terus bapak mau ngapain?”7207Please respect copyright.PENANA7Sf4N47CNM
7207Please respect copyright.PENANAYIvMC8EW3P
“Ya aku datengin mereka, aku labrak aja, haha”7207Please respect copyright.PENANAwZs8oI777N
7207Please respect copyright.PENANAq8Gp9SbNkv
“Haha emang situ siapanya aku coba? Hmm, pak Bowo juga nggak lagi cari-cari kesempatan kan?” tanya Cita, tapi dengan nada bercanda.7207Please respect copyright.PENANAqfEg21QLXF
7207Please respect copyright.PENANAFJlxYjKOYd
“Haha kalau aku nyari kesempatan, udah dari dulu aku ajakin kamu cuma berdua aja tanpa ngajak Putra. Kalau dulu, kamu pasti lebih gampang diajak”7207Please respect copyright.PENANAkQoykRkGH3
7207Please respect copyright.PENANAr1zPOy5QEr
“Loh kok gitu pak?”7207Please respect copyright.PENANA3Fu1MoqS7J
7207Please respect copyright.PENANALqCR31ZUKz
“Iya, karena kamu dulu pasti pikirannya masih kalut, jadi nggak bisa mikir panjang, nggak bisa bedain mana yang bener mana yang salah. Jadi aku lebih gampang buat pengaruhin kamu, iya kan?”7207Please respect copyright.PENANAvVnyyUSagn
7207Please respect copyright.PENANAzrNC217wCa
“Hmm, iya juga sih”7207Please respect copyright.PENANADzyeIOyIKJ
7207Please respect copyright.PENANADkwml7uVrZ
“Nah, kalau sekarang, pikiran kamu jauh lebih tenang, dan kamu pasti bisa lebih waspada. Lebih bisa bedain juga, mana yang niatnya tulus, sama mana yang niatnya nyari kesempatan, iya nggak?”7207Please respect copyright.PENANASW4qlGsQhQ
7207Please respect copyright.PENANA8R6F6lCoLc
Lagi-lagi Cita mengangguk. “Bener juga sih pak”7207Please respect copyright.PENANAHVI4JXxy3L
7207Please respect copyright.PENANAvo99aA8VDn
“Tapi kalau aku bilang sih, kamu ya tetep harus waspada, meskipun sama aku”7207Please respect copyright.PENANA0Iq6pWudAG
7207Please respect copyright.PENANAt6dTAAYmTg
“Kok gitu? Kok malah ngingetin gitu pak?”7207Please respect copyright.PENANAuHb0nJTV1A
7207Please respect copyright.PENANAZfpjwQswPQ
“Iya, aku ingetin ini ke kamu karena aku emang nggak punya niat buat nyari kesempatan dalam kesempitan. Tapi aku kan orang biasa Cit, yang suatu saat bisa aja berubah. Niatku yang baik, bisa aja suatu saat nanti berubah jadi buruk. Kalau kamu nggak waspada, coba bayangin apa yang akan terjadi?”7207Please respect copyright.PENANAmcOokl2VB6
7207Please respect copyright.PENANAMekLXCH5L1
7207Please respect copyright.PENANA8Q2q93cSwm
Cita terdiam berpikir sejenak. Apa yang diucapkan oleh pak Bowo cukup masuk akal baginya. Selama ini yang dia lihat pak Bowo memang tidak punya niat buruk padanya. Seringnya pak Bowo main kerumahnya dan ngobrol, omongan pak Bowo selalu terjaga, tidak pernah menyerempet hal-hal pribadi dan yang tak sopan.7207Please respect copyright.PENANAh2nmddNthg
7207Please respect copyright.PENANAxDktinljSr
Lagian juga, mana mungkin pak Bowo punya niat jelek kalau malah ngingetin aku kayak gini? Batin Cita.7207Please respect copyright.PENANA1o0T1TzcZe
7207Please respect copyright.PENANA9UyhDUj7h3
Cukup lama mereka berada ditaman itu. Selain Putra bermain diarea untuk anak-anak itu, mereka juga berkeliling untuk menikmati jajanan yang dijual diarea taman. Sampai akhirnya taman sudah mulai sepi karena satu persatu pengunjungnya mulai pulang. Kini Cita dan pak Bowo berjalan menuju mobil karena mereka juga mau pulang. Pak Bowo menggendong Putra yang sudah tertidur.7207Please respect copyright.PENANAPZwZfcPrlR
7207Please respect copyright.PENANAO45HoT9crH
Dalam perjalanan pulang mereka tak terlalu banyak ngobrol, takut malah jadinya membangungkan Putra. Sampai didepan rumah Cita, sama saat pertama kali Cita keluar dengan pak Bowo, dengan sigap pak Bowo membukakan pintu karena Cita cukup kerepotan dengan Putra yang tertidur dipangkuannya.7207Please respect copyright.PENANAAfIb0c7OJa
7207Please respect copyright.PENANAlsoAQ0OwSR
Dan kembali pak Bowo meraih tubuh Putra untuk menggendongnya. Cita terkejut dan badannya agak menggelinjang. Lagi-lagi tangan pak Bowo mengenai tubuhnya. Kali ini benar-benar tepat dipayudaranya. Dan jika yang pertama dulu hanya menyentuh sebentar, kali ini lebih lama karena memang posisi Putra yang akan diambil oleh pak Bowo. Cita bahkan sempat mendesis pelan saat tangan pak Bowo terasa agak menekan payudaranya waktu menggeser tubuh Putra sebelum benar-benar diambil pak Bowo.7207Please respect copyright.PENANAWqvPYzVPl1
7207Please respect copyright.PENANAA3937nGqUr
Cita menatap pak Bowo, pak Bowopun juga menatap Cita. Pak Bowo menggerakan mulutnya tanpa mengeluarkan suara. “Maaf”7207Please respect copyright.PENANA47z4X9vJ7Q
7207Please respect copyright.PENANA4vMZI2C2TB
Cita hanya mengangguk karena menganggap tidak ada kesengajaan dari apa yang pak Bowo lakukan tadi. Citapun kemudian segera turun dari mobil dan berjalan lebih dulu untuk membukakan pintu.7207Please respect copyright.PENANAvQvQMZZNfT
7207Please respect copyright.PENANAnJCwPcXHkR
7207Please respect copyright.PENANAFkvB9MNu4o
“Ibu mana?” tanya pak Bowo dengan suara lirih.7207Please respect copyright.PENANAyRSt52t0KT
7207Please respect copyright.PENANAri4o2IhOLB
“Udah tidur kayaknya” ucap Cita sambil berjalan kearah kamar ibu mertuanya, yang juga jadi kamar Putra.7207Please respect copyright.PENANA3pCIGZMaB7
7207Please respect copyright.PENANAWJAopLkwRa
7207Please respect copyright.PENANAWF4jIQNdY9
Cita sedikit memuka pintu kamar untuk mengintip, dan ternyata ibu mertuanya memang sudah tidur. Karena dia tak ingin membangunkan ibu mertuanya yang tadi sempat bilang kalau sedang meriang, diapun terpikir agar Putra tidur dikamarnya saja dengan dia.7207Please respect copyright.PENANAVqjHxsWfxR
7207Please respect copyright.PENANAAn2ki3lf36
7207Please respect copyright.PENANApbI4BlWfg3
“Dikamarku aja pak” bisik Cita, pak Bowo mengangguk.7207Please respect copyright.PENANACRRkrRkQzC
7207Please respect copyright.PENANAVo8mdhlQ9v
7207Please respect copyright.PENANAJbqNCGhh81
Mereka kemudian menuju ke kamar Cita. Pak Bowo menidurkan Putra diranjang lalu langsung keluar, diikuti oleh Cita. Cita sempat ingin membuatkan pak Bowo minum dan mempersilahkan pak Bowo untuk duduk, tapi pak Bowo melarangnya.7207Please respect copyright.PENANAcZKWs4bddv
7207Please respect copyright.PENANAGAJjJLLloA
7207Please respect copyright.PENANA6Gn2mO7Zik
“Nggak usah, aku langsung pulang aja”7207Please respect copyright.PENANAZvnrQlPTnG
7207Please respect copyright.PENANAza0BTcKQWM
“Tapi pak..”7207Please respect copyright.PENANA2FAHkFYd2F
7207Please respect copyright.PENANAiqGNwukkV1
“Udah malem Cit, nggak enak sama tetangga. Besok, atau lain kali aku datang lagi kesini, masih boleh kan?”7207Please respect copyright.PENANA6XZpTw2MVN
7207Please respect copyright.PENANAf3tc9vGMBi
“Iya pak, boleh kok”7207Please respect copyright.PENANAZpJIM2bB48
7207Please respect copyright.PENANAaZhFlGV6wg
“Yaudah kalau gitu aku pulang dulu ya”7207Please respect copyright.PENANA9S5polcJKV
7207Please respect copyright.PENANA4j6veiMXUp
7207Please respect copyright.PENANA0h6x11Tb0K
Cita hanya mengangguk. Dia mengantarkan pak Bowo sampai kedepan pintu, lalu baru masuk lagi setelah mobil pak Bowo menghilang dari pandangannya.7207Please respect copyright.PENANA7L7gvEmPzy
7207Please respect copyright.PENANABUy4VhctiN
Didalam kamar, Cita berbaring disamping anaknya yang sudah pulas tertidur. Beberapa kali dia tersenyum mengingat apa yang terjadi hari ini. Dia sangat senang saat melihat wajah bahagia Putra tadi ditaman. Namun dia juga bercampur sedih, memikirkan bahwa anaknya merasa bahagia justru bukan dengan ayahnya. Cita bahkan lupa, kapan terakhir kali Putra tertawa sebahagia itu saat bersama Andi.7207Please respect copyright.PENANAigcHNcbj20
7207Please respect copyright.PENANAb4opnL40kA
Gara-gara apa yang sudah kamu lakuin, Putra akhirnya malah bisa bahagia karena orang lain mas. Kenapa bukan kamu yang bikin Putra bahagia? Kenapa kamu harus melakukan semua itu? Apa aku harus memaafkanmu mas? Apa kamu bisa berubah setelah keluar dari penjara nanti? Batin Cita.7207Please respect copyright.PENANAYgvFG0YWUT
7207Please respect copyright.PENANAXiZfEJPh7l
Dia masih bimbang untuk memaafkan Andi. Mungkin untuk apa yang dilakukan Andi dengan menampar dirinya dulu, dia bisa memaafkannya. Lagipula dia sudah tidak merasakan lagi rasa sakit dipipinya akibat tamparan itu. Tapi sakit dihatinya masih ada. Tuduhan perselingkuhan yang dilayangkan Andi, yang sama sekali tidak pernah dia lakukan. Lalu ternyata justru Andi yang telah berselingkuh dibelakangnya. Bahkan yang membuat Cita makin marah kepada Andi, adalah apa yang dilakukan Andi kepada Isna.7207Please respect copyright.PENANAMoGD4zfSiV
7207Please respect copyright.PENANAyJtotA5ZS6
Cita memang marah dan jadi membenci Isna karena telah menjadi selingkuhan Andi. Tapi Cita tidak bisa menerima perlakuan kasar Andi kepada Isna. Dia merasa, dia dan Isna sama-sama perempuan. Dia merasa mereka tidak layak mendapatkan perlakuan kasar seperti yang dilakukan Andi kepada Isna. Bagaimana dia bisa setega itu memukuli wanita? Hal yang selama ini sama sekali tak pernah terbesit dalam bayangan Cita. Andi yang dia kenal tidaklah seperti itu, Andi yang dia kenal adalah pria yang baik dan lemah lembut. Tapi ternyata dibalik itu, Andi ternyata bisa sekejam itu kepada wanita.7207Please respect copyright.PENANAH984HA5tI8
7207Please respect copyright.PENANAWxLkKaDsPt
Memikirkan hal itu rasanya Cita jadi makin kesal kepada Andi. Kalau saja tidak ada Putra, mungkin Cita sudah dari dulu, sejak mengetahui perselingkuhan Andi dulu, dia akan meminta cerai dari Andi. Tapi adanya Putra, membuat semuanya tidak semudah itu dalam pikiran Cita. Ada Putra yang harus dia pikirkan nasib dan masa depannya, yang membuatnya makin bingung sekarang.7207Please respect copyright.PENANAiwqcYN3aFU
7207Please respect copyright.PENANA2bkUyXdnhb
Lama dia memikirkan itu, pikirannya jadi teralih dengan apa yang terjadi tadi, saat pak Bowo kembali tanpa sengaja menyentuh tubuhnya, lebih tepatnya menyentuh payudaranya. Ada desiran yang lebih kuat yang Cita rasakan ketimbang yang pertama dulu. Dulu, karena hanya sesaat, hanya membuat Cita merasa geli, itupun sebentar lalu hilang lagi. Tapi yang tadi beda. Meskipun sebenarnya hanya sebentar, tidak lebih dari 3 detik, tapi bagi Cita itu menimbulkan sebuah getaran dalam dirinya.7207Please respect copyright.PENANAwdcN6tVQlO
7207Please respect copyright.PENANA192qhCYWMC
Dia kembali teringat, sudah lebih dari 2 bulan dirinya tidak disentuh oleh Andi. Sebagai wanita normal yang sudah menikah dan sudah mengenal dan merasakan seks, tentunya Cita juga memiliki kerinduan untuk merasakan itu lagi. Selama ini Cita bisa membuang jauh-jauh pikirannya itu. Tapi sentuhan pak Bowo tadi, mau tak mau kembali mengingatkannya akan kerinduannya itu.7207Please respect copyright.PENANAjtNavTGHuD
7207Please respect copyright.PENANAxUodDPu3Ej
Perlahan tangan Cita bergerak meraba payudaranya sendiri, payudara yang tadi tersentuh oleh pak Bowo. Dia memejamkan mata dan mendesis, tubuhnya juga sedikit menggelinjang. Diremasnya pelan payudaranya, desiran itu makin kuat. Rasanya makin geli, membuat tubuhnya makin bergetar. Payudaranya yang hanya tertutup baju tidurnya tanpa bh, membuat tangannya bisa merasakan puting susunya perlahan mengeras.7207Please respect copyright.PENANAxCJ065MgeQ
7207Please respect copyright.PENANAOaZP3Fhrvl
Jarinya kemudian menyentuh puting itu dari balik baju tidurnya. Ssssshhhhh… Cita mulai mendesah ringan. Tubuhnya seperti tersengat, beberapa bagian tubuhnya terasa gatal, termasuk kemaluannya. Tangan Cita satunya sudah mulai bergerak kebawah untuk mengelus kemaluannya yang juga hanya tertutup baju tidur tanpa celana dalam. Saat tersentuh, tubuhnya makin bergetar. Ssshhhhh… kembali Cita mendesah, kali ini lebih panjang dari yang tadi.7207Please respect copyright.PENANAbnOJB0irLf
7207Please respect copyright.PENANAFlL84alQEc
7207Please respect copyright.PENANAdB2zUf2wYM
“Hheempphh… ndaaaa…”7207Please respect copyright.PENANALA3A9Vgwzp
7207Please respect copyright.PENANAUNJhHL0QfZ
7207Please respect copyright.PENANAIdeaPdQ3oK
Tiba-tiba Cita terkejut oleh suara gumaman dari Putra. Dia membuka matanya dan melihat kesamping. Putra masih tertidur, dia hanya mengigau saja. Tapi itu sudah sukses untuk menghentikan apa yang Cita lakukan barusan. Sukses membuat Cita yang tadi sudah mulai terbang ke awang-awang jadi turun lagi ke bumi. Bahkan libidonya yang sempat naik langsung turun lagi. Dia seolah tersadar dengan apa yang tadi dia lakukan.7207Please respect copyright.PENANAV5H84GKCNq
7207Please respect copyright.PENANA9VlCbaT6eY
Astaga, apa yang sudah aku lakukan tadi? Hufh, untung ada Putra. Makasih ya nak, kamu udah ingetin bunda. Batin Cita sambil menatap anaknya, lalu memeluknya dan tidur menyusul Putra ke alam mimpi.7207Please respect copyright.PENANACLBfW0ZEBg
7207Please respect copyright.PENANAgXm5YRYl0a
*7207Please respect copyright.PENANAtYWqbvQi22
*7207Please respect copyright.PENANAP9ZZlFXnym
*7207Please respect copyright.PENANAAdRRMCdTK9
*7207Please respect copyright.PENANAJrS3n7byr1
7207Please respect copyright.PENANA4nawZXth6F
Waktu berjalan dengan cukup cepat. Secepat itu juga Cita jadi lebih sering tersenyum. Dikantor sikap teman-temannya cukup baik, meskipun masih ada saja 1-2 orang temannya yang pria menggoda dan berusaha agar bisa mengajaknya keluar, tapi sekarang dia sudah tak terlalu memikirkannya. Dia ingat saja kata-kata pak Bowo untuk tak terlalu mempedulikan mereka, karena wajar saja mereka ingin mencari kesempatan dengan tidak adanya suaminya sekarang ini. Asalkan dia tetap hati-hati, dan pria-pria itu tidak keterlaluan padanya.7207Please respect copyright.PENANAVpIuUG51F7
7207Please respect copyright.PENANAb8biXH88MJ
Selain itu, Cita juga jadi lebih ceria tanpa dia sadari adalah karena kehadiran pak Bowo. Sejak malam itu mengajak Cita dan Putra jalan-jalan, pak Bowo memang sempat beberapa kali lagi datang. Tidak terlalu sering, karena pak Bowo bilang tidak enak dengan tetangga kalau dia terlalu sering datang.7207Please respect copyright.PENANANvZVJa6CST
7207Please respect copyright.PENANAneFItbuGer
Kedatangan pak Bowo tidak pernah mendapat penolakan baik dari Cita maupun dari ibu mertuanya. Kalau dulu alasannya datang karena masih ada hubungannya dengan urusan-urusan Andi, sekarang pak Bowo datang untuk alasan Putra. Ya, tiap kali pak Bowo datang pasti yang pertama kali ditanyakan adalah Putra. Putra sendiri juga makin dekat dengan pak Bowo. Dari yang awalnya takut-takut, kini bahkan sering bertanya kepada Cita kalau pak Bowo beberapa hari saja tidak datang kesana. Putra jadi terlihat lebih bahagia sekarang daripada dibandingkan sebelum Cita dan Andi bermasalah dulu.7207Please respect copyright.PENANA6p9cIiv2g7
7207Please respect copyright.PENANAipyXwqp1qz
Namun tentu saja pak Bowo tidak hanya dengan Putra tiap main kesana. Dia pasti ngobrol dengan Cita juga. Kalau dengan ibu mertua Cita memang agak jarang ngobrol, lebih seringnya dengan Cita. Dari situlah yang membuat Cita kini makin dekat dengan pak Bowo. Dia tak lagi sungkan untuk curhat kepada pak Bowo, terutama mengenai sikap teman-temannya dikantor. Sedangkan untuk masalahnya dengan Andi, Cita memang sering cerita tapi belum terbuka sepenuhnya.7207Please respect copyright.PENANAC3ZER0Xaij
7207Please respect copyright.PENANATQ0ITVKOCZ
Melihat kebahagiaan Putra, tentu saja Cita juga ikut bahagia. Tapi dalam hati dia juga menyimpan rasa sedih. Dia sedih karena justru Putra bisa seperti itu karena orang lain, bukan dari ayah kandungnya sendiri. Dia ingat-ingat lagi, Putra memang pernah tersenyum lebar kalau dengan ayahnya, tapi tidak seperti saat dengan pak Bowo. Beda. Dan demi melihat kebahagiaan anaknya itulah kedatangan pak Bowo tak pernah mendapat penolakan.7207Please respect copyright.PENANAS8Chry1hFP
7207Please respect copyright.PENANAjzMzc2HeSP
Hari minggu siang waktu Cita baru saja selesai menjemur cucian, dia mendengar suara mobil berhenti didepan rumahnya. Dia sudah cukup akrab dengan suara itu. Mobil pak Bowo. Belum sempat dia apa-apa pak Bowo sudah mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Cita menjawab salam dan membukakan pintu.7207Please respect copyright.PENANAatQZHCE2Nm
7207Please respect copyright.PENANAPzHoWnp8Om
7207Please respect copyright.PENANAxD9BMgXcsg
“Siang Cita” sapa pak Bowo tersenyum.7207Please respect copyright.PENANAQm6ptURGao
7207Please respect copyright.PENANArGOxlKfv4Q
“Siang juga pak. Mari masuk pak” balas Cita juga sambil tersenyum. “Bawa apa tu pak?” tanya Cita saat dilihatnya pak Bowo membawa plastik hitam.7207Please respect copyright.PENANAmUaG31pAt9
7207Please respect copyright.PENANAHTYszb9g7m
“Ooh ini bakso, katanya Putra pengen bakso? Mana sekarang dia?”7207Please respect copyright.PENANAFssN2QbAKQ
7207Please respect copyright.PENANAtw6Aw7WpDR
“Haha dibeliin bener ya? Ya ampun ngerepotin aja sih pak? Dia lagi keluar sama neneknya pak”7207Please respect copyright.PENANAtHFep2gNY4
7207Please respect copyright.PENANAaJEzwyJbUu
“Lha semalam kamu bilang dia rewel pengen bakso, ya aku beliin, hehe. Oh keluar tho, kemana emang?”7207Please respect copyright.PENANAMELUUOggbK
7207Please respect copyright.PENANA0yPEHZ421Z
“Tadi ke tempat bu Hari, arisan gitu si Putranya diajak”7207Please respect copyright.PENANAEOBc6mPGGe
7207Please respect copyright.PENANAV8kMOmxkjF
“Ooh kok bukan kamu yang arisan Cit?”7207Please respect copyright.PENANATqwxkGpbLi
7207Please respect copyright.PENANAgnNKGgR7HX
“Aku bagian nyuci ama bersih-bersih rumah pak, kasihan kan kalau ibu yang ngerjain”7207Please respect copyright.PENANAEuAbFNvJj6
7207Please respect copyright.PENANAFPkP3RY7y7
“Iya juga sih. Yaudah ini baksonya simpen dulu aja, taruh di magicom aja biar anget”7207Please respect copyright.PENANAOfayHHrkQl
7207Please respect copyright.PENANAQI9Hyd812x
“Iya pak”7207Please respect copyright.PENANA2gwMWyETsk
7207Please respect copyright.PENANAveJT3UYQiq
7207Please respect copyright.PENANAtwJEG1F5DN
Cita lalu ke dapur untuk menaruh bakso pemberian pak Bowo. Tadi malam dia memang sempat chating dengan pak Bowo dan mengatakan kalau anaknya lagi rewel minta dibelikan bakso, padahal sudah malam sekali. Tak tahunya malah hari ini pak Bowo datang membawakannya. Cita memang mulai sering komunikasi dengan pak Bowo lewat hp, tapi malah mereka tak terlalu banyak yang diobrolkan kalau sedang chating, lebih enak ketemu langsung katanya.7207Please respect copyright.PENANA9IDG7iNWrT
7207Please respect copyright.PENANAdZNiDGqNzC
Cita kembali ke ruang tamu dengan membawakan minum untuk pak Bowo. Waktu meletakan minuman itu, lagi-lagi pak Bowo mengintip celah belahan dada Cita, yang kali ini terlihat lebih jelas lagi. Sudah sering pak Bowo melakukan itu, karena Cita mulai cuek dengan penampilannya kalau ada pak Bowo bertamu kesini. Hampir selalu dia menemui pak Bowo tanpa jilbab kalau dirumah. Jadi menghidangkan minuman selalu jadi momen pak Bowo mengintip belahan dada Cita.7207Please respect copyright.PENANAQkfk6sALA8
7207Please respect copyright.PENANA67BEd5k4n5
Tapi kali ini lain, lebih jelas. Hal ini karena hari ini Cita hanya memakai daster rumahan karena memang tadi dia sehabis mencuci pakaian. Daster itu berlengan pendek dan panjangnya tak sampai selutut, tapi memiliki belahan yang cukup lebar. Sehingga ketika Cita menunduk tadi, bahkan dengan jelas pak Bowo bisa melihat sebagian besar payudara putih nan mungil milik Cita yang masih terbungkus bh.7207Please respect copyright.PENANAfT5pidUN6A
7207Please respect copyright.PENANATwN2tT3mlm
7207Please respect copyright.PENANAEU1OI2YRAj
“Diminum pak” ucap Cita.7207Please respect copyright.PENANA0wjUuBSmcB
7207Please respect copyright.PENANAKkARCTr9NG
“Iya makasih. Ibu udah lama perginya?”7207Please respect copyright.PENANAXRn6GUBvcB
7207Please respect copyright.PENANAHaPr8FTnZE
“Belum sih, baru 2 jam”7207Please respect copyright.PENANA4Lu876uM5c
7207Please respect copyright.PENANAkQameEDQGh
“Lah, 2 jam kok baru, udah lama berarti, haha”7207Please respect copyright.PENANAEgpAD58Gfo
7207Please respect copyright.PENANA0yCoO4eO17
“Haha abisnya kalau arisan gitu, pulangnya bisa sampai sore sih pak”7207Please respect copyright.PENANASnJAakKLlb
7207Please respect copyright.PENANAo4JhWVyddm
“Lho emang ngapain aja? Kan cuma arisan doang?”7207Please respect copyright.PENANA4nRfVJJRqI
7207Please respect copyright.PENANA5z4fLkI1ID
“Pak Bowo sih nggak tahu acaranya ibu-ibu kalau arisan. Arisannya ya emang cuma bentar, tapi abis itu kan ngobrol, nah itu yang paling lama pak, hehe”7207Please respect copyright.PENANAjra7VpOu4K
7207Please respect copyright.PENANAx9D1qTZMkb
“Halah, paling ngegosip aja kan?”7207Please respect copyright.PENANAKqJViT8EKX
7207Please respect copyright.PENANAU3DZLNqeEz
“Haha ya begitulah pak. Makanya aku kurang suka ikut arisan, untung ada ibu, hehe”7207Please respect copyright.PENANAMoH2rWZO8d
7207Please respect copyright.PENANA1vFLMFIWkd
“Gitu ya. Wah, jadi kita punya waktu lumayan lama dong buat berduaan Cit? haha”7207Please respect copyright.PENANAQGWZ6hnZKo
7207Please respect copyright.PENANA9fzKj30SkQ
“Haha iya pak”7207Please respect copyright.PENANA8MNiiAk7II
7207Please respect copyright.PENANAPRfhQMrilY
7207Please respect copyright.PENANA1zRmAEppcv
Cita tak lagi merasa risih hanya berdua saja dengan pak Bowo seperti ini, karena ini bukan pertama kalinya. Dia cukup sering hanya ngobrol berdua dengan pak Bowo seperti ini. Itu terjadi ketika Putra sedang bermain dengan neneknya, atau sedang ditidurkan dikamar oleh neneknya. Yang jelas meskipun hanya ngobrol berdua tapi ibu mertua Cita masih berada disekitaran rumah ini. Tapi ini adalah benar-benar pertama kalinya Cita hanya berdua dengan pak Bowo tanpa ada ibu mertuanya. Tapi, Cita tak risau, karena merasa sudah cukup dekat dengan pak Bowo. Dan karena Cita juga tak punya pikiran negatif kepada pak Bowo.7207Please respect copyright.PENANAD5lKdFWvYi
7207Please respect copyright.PENANAlnhDZ4FNyN
Mereka banyak ngobrol, hingga Cita mengajak pak Bowo untuk makan siang. Cita menyiapkan semuanya. Dan lagi-lagi, ada saja momen dimana pak Bowo bisa mengintip celah payudara Cita dengan semakin jelas, bahkan sampai beberapa kali. Cita benar-benar tidak menyadarinya, karena dia berpikir positif terhadap pak Bowo. Dan pak Bowo juga sangat menjaga sikapnya kepada Cita.7207Please respect copyright.PENANAWlqaazZBlF
7207Please respect copyright.PENANA6Do3CIqw8a
Selesai makan siang mereka tidak kembali keruang tamu tapi pindah keruang tengah. Disana mereka duduk di satu sofa namun mereka duduk dimasing-masing ujungnya, jadi masih cukup berjarak.7207Please respect copyright.PENANAvOax7Q20Zo
7207Please respect copyright.PENANAgVXOTZtQJU
7207Please respect copyright.PENANA8rlFOjGL10
“Kamu, belum lagi jenguk Andi Cit?” tanya pak Bowo. Suasana ceria mereka langsung berubah.7207Please respect copyright.PENANAtOHqwvpCau
7207Please respect copyright.PENANAmHZjSCfLQc
Cita menggeleng. “Belum pak”7207Please respect copyright.PENANAA3JqNV3xlr
7207Please respect copyright.PENANArpG6kLHr5i
“Udah sebulan lebih lho, sekalipun kamu belum jenguk dia di lapas? Kenapa?”7207Please respect copyright.PENANA0jrkGlnter
7207Please respect copyright.PENANAgd23NtXR8s
7207Please respect copyright.PENANAsbsDGBHxSw
Cita terdiam sebentar, tatapannya menerawang tak jelas kemana.7207Please respect copyright.PENANAjp7VgiXkfi
7207Please respect copyright.PENANAhaAlSZbSdD
7207Please respect copyright.PENANAwgqatRWrip
“Masih marah sama dia?” tanya pak Bowo lagi.7207Please respect copyright.PENANAuk6UTJp9NS
7207Please respect copyright.PENANAWiUcX3fjsp
“Aku nggak tahu pak, tapi, rasanya aku masih belum bisa, atau mungkin belum mau ketemu dia” jawab Cita.7207Please respect copyright.PENANAavAWMOT0kd
7207Please respect copyright.PENANAyAuSWXfGHs
“Cit, lihat aku” ucap pak Bowo. Cita kemudian menatap pak Bowo. “Kamu mau ngebiarin hatimu itu galau berlarut-larut?”7207Please respect copyright.PENANAWqxrgA7hjn
7207Please respect copyright.PENANAQHP132hgWI
“Siapa yang galau?” kilah Cita.7207Please respect copyright.PENANAGFcLBjYoRq
7207Please respect copyright.PENANA4hajcLF4N9
Pak Bowo tersenyum. “Kalau kamu nggak galau, kamu pasti udah jenguk Andi. Buktinya, sampai sekarang kamu belum pernah jenguk Andi lagi kan?”7207Please respect copyright.PENANA6kJkgfRsoh
7207Please respect copyright.PENANASUMhtBLy61
7207Please respect copyright.PENANAyRAqebfLPR
Cita menunduk, lalu menggelengkan kepalanya.7207Please respect copyright.PENANAAPMVmZdaLD
7207Please respect copyright.PENANAnzrfgFwor7
7207Please respect copyright.PENANAKydVYK7E2H
“Kamu tahu nggak Andi sekarang gimana kabarnya? Gimana kondisinya sekarang?”7207Please respect copyright.PENANAFPYDkFkIl4
7207Please respect copyright.PENANA4EeSFBtKNW
7207Please respect copyright.PENANACMGmqWbHEq
Kembali, Cita menggelengkan kepalanya.7207Please respect copyright.PENANA5wxHFp1YBv
7207Please respect copyright.PENANAGmRch3iQD0
7207Please respect copyright.PENANAPnCGMy0s7N
“Apa kamu nggak pengen tahu?”7207Please respect copyright.PENANAC4HNewmRH1
7207Please respect copyright.PENANAdb1DVXa4Gr
7207Please respect copyright.PENANAvGG1OgjQWg
Kali ini Cita diam, tapi masih tetap menunduk. Tiba-tiba saja pak Bowo meraih tangan Cita, dan menggenggam lembut telapak tangannya.7207Please respect copyright.PENANA4Agvfbxtv2
7207Please respect copyright.PENANApvhuxuD1FD
7207Please respect copyright.PENANAhqcgyvvnYu
“Cita, sebenarnya apa yang kamu mau dari semua ini?”7207Please respect copyright.PENANAnaDDEEkWdY
7207Please respect copyright.PENANAwPPw1peYPU
7207Please respect copyright.PENANANXJLEoBA16
Cita menggelengkan kepala, tanda bahwa dia masih belum tahu apa yang diinginkan, belum tahu apa yang harus diputuskan dari semua masalah yang dia hadapi.7207Please respect copyright.PENANAX7IrcnDj1b
7207Please respect copyright.PENANAexfzKNr86r
7207Please respect copyright.PENANAb32QUrTnSB
“Coba kamu jawab jujur, dari dasar hatimu yang paling dalam. Kamu udah maafin Andi belum?” tanya pak Bowo sambil meremas lembut tangan Cita.7207Please respect copyright.PENANArEMlQoSAY9
7207Please respect copyright.PENANAz6S8tQ0yXC
7207Please respect copyright.PENANA0butaOPGtw
Cita terdiam sebentar, berpikir. Dia mencoba benar mencari jawaban yang sesungguhnya dari pertanyaan pak Bowo tadi. Dan perlahan, dia menggelengkan kepalanya.7207Please respect copyright.PENANAgMRePPUbHJ
7207Please respect copyright.PENANA48FOenIpKF
7207Please respect copyright.PENANAoOvOFjK7db
“Belum memaafkan dia? Apa yang paling bikin kamu masih belum bisa maafin dia?”7207Please respect copyright.PENANAQAiFs9sc6h
7207Please respect copyright.PENANAs40aevLLwm
7207Please respect copyright.PENANA6WD7lQuOVf
Cita terdiam lagi. Sebenarnya, pilihan jawaban sudah ada dikepalanya. Tuduhan Andi padanya, kekerasan yang dilakukan Andi padanya, perselingkuhan Andi dibelakangnya, dan apa yang sudah dilakukan Andi kepada Isna. Tapi, dia bimbang untuk memilih, mana yang harus dia katakan untuk mewakili perasaannya saat ini.7207Please respect copyright.PENANAMb8dRd3iVp
7207Please respect copyright.PENANAbw2K2r1ih5
Pak Bowo kembali meremas tangan Cita dengan lembut, yang perlahan-lahan membuat perasaan Cita jadi lebih tenang, jadi lebih damai. Tapi disisi lain, entah bagaimana remasan itu justru membuat keempat hal yang telah dilakukan Andi yang masih membuatnya belum bisa memberi kata maaf, muncul perlahan satu demi satu, dan semakin jelas. Semakin lama semakin jelas, hingga akhirnya membuat matanya perih, perlahan berkaca-kaca, dan badannya mulai sedikit bergetar.7207Please respect copyright.PENANAqfn8hAIbwJ
7207Please respect copyright.PENANAdStWCZwfhs
7207Please respect copyright.PENANA3mn0Mw74Ng
“Sini” ucap pak Bowo sambil merengkuh tubuh Cita kepelukannya.7207Please respect copyright.PENANAGB128Xvkbg
7207Please respect copyright.PENANAI3SaEWKi51
7207Please respect copyright.PENANAchLta9zwnl
Untuk pertama kalinya Cita dipeluk oleh pak Bowo. Dia tidak menolak. Malah, ketika kepalanya menempel didada pak Bowo, air matanya turun tak tertahankan. Dia menangis. Pak Bowo terus merangkulnya. Tangan kirinya mengusap-usap kepala Cita, sedangkan tangan kanannya mengusap lembut lengan dan punggung Cita bergantian. Dia biarkan Cita menangis meluapkan segala keresahan dan kesedihannya.7207Please respect copyright.PENANAutAC58PyFK
7207Please respect copyright.PENANAzoWGOMBR0L
7207Please respect copyright.PENANAqRayl8IqcT
“Hiks hiks paak.. hiks hisk..”7207Please respect copyright.PENANA9QcbQ5EbpP
7207Please respect copyright.PENANApdEAz1z0e1
“Ssstt.. udah nangis aja dulu, keluarin semuanya sampai kamu lega” ucap pak Bowo.7207Please respect copyright.PENANAvWNJRUGd6h
7207Please respect copyright.PENANASiGjpHWLb6
7207Please respect copyright.PENANAqyeSswlo49
Cita tak jadi bicara, dan kembali menangis. Menenggelamkan kepalanya didada pak Bowo, membuat dada lelaki itu perlahan mulai terasa basah. Pak Bowo membiarkan saja Cita menangis sepuasnya. Dia juga tak bicara apapun untuk menenangkan Cita, hanya terus memeluk dan mengusap kepala dan punggung Cita saja.7207Please respect copyright.PENANAYA66IqODZ6
7207Please respect copyright.PENANAqdXxDjmdbz
Sudah hampir 10 menit akhirnya tangisan Cita mereda, tapi masih sisa sedikit sesenggukan. Dia masih belum juga menarik kepalanya dari pelukan pak Bowo. Dia mulai merasa nyaman dalam dekapan lelaki itu. Biasanya, kalau dia menangis dipelukan Nada, dia juga bisa merasa plong. Tapi kali ini beda, lebih damai, lebih hangat.7207Please respect copyright.PENANA9pvwRuQqik
7207Please respect copyright.PENANAlz1yxL8TMd
7207Please respect copyright.PENANAbqfYHOaPCK
“Udah nangisnya?” tanya pak Bowo. Cita hanya mengangguk.7207Please respect copyright.PENANAsAHK2Ieqhl
7207Please respect copyright.PENANABramCn2DQv
“Udah puas?” tanya pak Bowo lagi, dan Cita mengangguk lagi.7207Please respect copyright.PENANAcmlbksJdhI
7207Please respect copyright.PENANATcaPxgub7g
“Bagus deh, jadi kan nggak makin basah bajuku” ucapnya berkelakar.7207Please respect copyright.PENANAF5XCg4UX9S
7207Please respect copyright.PENANA5GqqXVrCB6
“Iiih apaan sih” balas Cita malu-malu, dan malah menenggelamkan kepalanya didekapan pak Bowo.7207Please respect copyright.PENANA9RkdZKQTwz
7207Please respect copyright.PENANAfstVGCqopR
“Jadi, udah mau cerita sekarang?” tanya pak Bowo sambil sedikit mendorong tubuh Cita agar terlepas dari pelukannya. Dia meraih wajah Cita, lalu menyeka sisa air mata wanita itu.7207Please respect copyright.PENANA0rv9iLdJvi
7207Please respect copyright.PENANAj6NGOBWEze
7207Please respect copyright.PENANAhiJXgoZvCz
Cita sudah mulai tenang. Dia mengatur nafasnya. Menarik nafas dalam-dalam, lalu menghembuskanya. Dia melakukannya beberapa kali, sampai debaran didadanya akibat tangisannya tadi berangsur mereda dan normal.7207Please respect copyright.PENANAZrwIvNRHIS
7207Please respect copyright.PENANAzpZEKeMf6k
7207Please respect copyright.PENANALnKG6kmJL8
“Sebenarnya, aku bingung pak” ucap Cita.7207Please respect copyright.PENANAYgFC54sNVx
7207Please respect copyright.PENANA7n4tY3smgm
“Bingung gimana?”7207Please respect copyright.PENANAuSZXdfov4k
7207Please respect copyright.PENANArfxrB7aMsM
“Ada beberapa hal, yang dilakukan sama mas Andi, yang membuatku susah untuk memaafkannya”7207Please respect copyright.PENANA5cciLhuO2W
7207Please respect copyright.PENANAHdAwSfBUvL
“Aku punya banyak waktu kok buat dengerin cerita kamu” ucap pak Bowo.7207Please respect copyright.PENANALz4AH5W07u
7207Please respect copyright.PENANApoqQEuTifL
7207Please respect copyright.PENANATrxb4GXwkj
Cita menatapnya sejenak. Dia menimbang-nimbang, apakah harus menceritakannya pada pak Bowo atau tidak. Dia sudah menceritakan semua yang dia rasakan itu ke Nada, tapi selama ini Nada hanyalah menjadi pendengar yang baik bagi Cita. Tak banyak solusi yang diberikan oleh Nada. Tapi yang pasti Nada akan selalu ada dan mendukung semua keputusan Cita nantinya.7207Please respect copyright.PENANAAcAUDkfNgW
7207Please respect copyright.PENANAOuW6OapIvg
Kali ini dia berpikir, apakah dengan cerita pada pak Bowo dia akan mendapatkan respon yang lain? Kalau hanya seperti Nada, percuma saja dia cerita. Justru akan makin banyak orang yang akan tahu aib rumah tangganya. Tapi disisi lain, Cita butuh saran, butuh solusi. Dan mungkin, pak Bowo bisa memberinya itu. Pak Bowo lebih tua, dan mungkin lebih dewasa, pandangan dia dari sudut pandang laki-laki mungkin ada gunanya, pikir Cita.7207Please respect copyright.PENANAKDI397vAX1
7207Please respect copyright.PENANACHNgnJmW87
7207Please respect copyright.PENANAtXqoGUZRTb
“Paling nggak, ada 4 hal yang masih bikin aku susah maafin dia pak. Dan ya memang, masalah kami berawal dari keempat hal itu” ucap Cita.7207Please respect copyright.PENANAWyiARVQ7zM
7207Please respect copyright.PENANA979qkEhtPf
“4? Banyak amat? Bisa dikorting nggak? Hehe”7207Please respect copyright.PENANAaBzdwubOZw
7207Please respect copyright.PENANA8hhfa3rVMG
“Pak Bowo iihh.. serius ini. Jadi mau dengerin nggak sih?” ucap Cita kesal, tapi tak ayal dia ikut tersenyum juga.7207Please respect copyright.PENANAbhRRKUR6Je
7207Please respect copyright.PENANADyZuzmvBMX
“Hahaa iya iya, bercanda Cit, biar kamu nggak sepaneng gitu. Yaudah cerita, apa aja keempat hal itu?”7207Please respect copyright.PENANA1YAT4d35pa
7207Please respect copyright.PENANABu4wvNqlPw
“Hmm, soal tuduhan mas Andi ke aku, perselingkuhan dia, kekerasan dia ke aku dan ke Isna”7207Please respect copyright.PENANA2BckNcv4ga
7207Please respect copyright.PENANAvzZ19D6CW6
“Tunggu tunggu. Kalau soal tuduhan, perselingkuhan dia dan kekerasan dia sama Isna, aku udah tahu. Terus, kekerasan dia ke kamu, itu maksudnya gimana? Dia kasar sama kamu gitu?” tanya pak Bowo.7207Please respect copyright.PENANAv9s26lJQIw
7207Please respect copyright.PENANAbxBs9FZRB3
7207Please respect copyright.PENANAPqK5c17Zvf
Jelas saja pak Bowo hanya pura-pura tidak tahu. Karena nyatanya dia sudah tahu semua itu. Dari siapa lagi kalau bukan dari Isna, yang mendapat cerita langsung dari Andi. Kekerasan yang dimaksud Cita pastinya adalah soal tamparan-tamparan itu, dan juga waktu Andi menyetubuhi Cita dengan kasar 2 kali.7207Please respect copyright.PENANANwDo5ejcTB
7207Please respect copyright.PENANAwSe6wuN3wk
7207Please respect copyright.PENANAmhfkzUcsHm
“Iya pak. Dia pernah namparin aku buat maksa aku ngaku kalau aku udah selingkuh”7207Please respect copyright.PENANA0EzsuOICD3
7207Please respect copyright.PENANAJnhWXbt6Ru
“Apa? Gila si Andi! Sampai segitunya dia ke kamu?” ucap pak Bowo, pura-pura marah.7207Please respect copyright.PENANAtBMgrySQIK
7207Please respect copyright.PENANA27AENk4zYx
“Iya pak”7207Please respect copyright.PENANAU1j8uphRN1
7207Please respect copyright.PENANATRnlZhVfpV
“Terus, kamu gimana?”7207Please respect copyright.PENANAjQcxhwOu3W
7207Please respect copyright.PENANAdmgZrbdmxW
“Gimana apanya? Ngaku kalau aku selingkuh? Ya nggak lah, orang aku sama sekali nggak pernah selingkuh kok”7207Please respect copyright.PENANAonTBBGAC6k
7207Please respect copyright.PENANAOeZeHuQhdc
7207Please respect copyright.PENANAv9KTc4goto
Pak Bowo cuma geleng-geleng kepala. Dimata Cita, pak Bowo menggelengkan kepala itu karena tak habis pikir dengan kelakuan Andi. Padahal sebenarnya yang pak Bowo pikirkan adalah bahwa ternyata memang benar-benar tidak pernah berselingkuh dibelakang Andi. Dan tentu saja ini membuatnya gembira, karena itu artinya Cita bersih, belum disentuh oleh siapapun kecuali Andi, yang dia tahu dari Isna kalau penis Andi itu kecil. Makin terbuka lebar kesempatan buatnya untuk memuaskan Cita dan membuat Cita lupa kepada Andi.7207Please respect copyright.PENANAoHVmGffdJU
7207Please respect copyright.PENANAdIXyUzOcgB
7207Please respect copyright.PENANA3WbVfcAnQi
“Aku udah coba berkompromi pak. Tapi gimana ya, rasanya sebagai wanita, aku tuh ngerasa kalau direndahin, dan itu yang bikin aku masih belum bisa terima” ucap Cita, yang matanya terlihat kembali berkaca-kaca.7207Please respect copyright.PENANAibWSAyAkNs
7207Please respect copyright.PENANATevdNRTtMg
“Bener-bener bodoh si Andi itu” gumam pak Bowo perlahan, tapi masih cukup untuk bisa didengar Cita.7207Please respect copyright.PENANACFtXR5ng2H
7207Please respect copyright.PENANAe7hbdoN5fR
7207Please respect copyright.PENANAt07vu6hyeS
Cita mengangguk, mengiyakan kata-kata pak Bowo, meskipun maksud mereka berbeda. Cita menganggap, maksud pak Bowo adalah kebodohan Andi dengan semua prasangkanya sampai membuat justru dirinya sendiri yang selingkuh. Tapi lagi-lagi dikepala pak Bowo beda. Dia menganggap Andi bodoh karena sudah menyia-nyiakan istri seperti Cita. Sebuah kebodohan yang justru akan berbuah menyenangkan untuknya.7207Please respect copyright.PENANA587UmnKgml
7207Please respect copyright.PENANA1KQlbOqSVx
7207Please respect copyright.PENANAxrDuhJEXTl
“Aku emang belum lama kenal Andi, tapi aku beneran nggak nyangka kalau dibalik sikapnya yang kalem itu, dia bisa sekasar itu sama cewek. Aku pikir cuma ke Isna, tapi ternyata ke kamu juga” ucap pak Bowo.7207Please respect copyright.PENANACMNwCum3Sb
7207Please respect copyright.PENANA9JUftJ1tkP
“Jangankan pak Bowo, aku yang udah lebih lama kenal dia aja beneran nggak nyangka kok” sahut Cita.7207Please respect copyright.PENANAarqfYIZLRi
7207Please respect copyright.PENANAfwShYZ7sXM
7207Please respect copyright.PENANAiBvXMBASY1
Waktu pak Bowo mau bertanya lagi pada Cita, dia melihat air mata Cita mulai meleleh lagi. Cita kembali menangis. Kali ini tanpa direngkuh oleh pak Bowo, Cita sendiri yang membenamkan kepalanya didada lelaki itu.7207Please respect copyright.PENANAqNCRYWTYg1
7207Please respect copyright.PENANAUDVAuqykxz
7207Please respect copyright.PENANAJZg3VtkMNm
“Hiks, kenapa sih pak mas Andi sebodoh itu? Kenapa dia nggak percaya sama aku?”7207Please respect copyright.PENANAXZ6wvawcrh
7207Please respect copyright.PENANAw64ZXFWDfU
7207Please respect copyright.PENANA6xGFYJ7KgF
Cita mulai kembali mengeluarkan uneg-unegnya, luapan emosinya.7207Please respect copyright.PENANA237vfMpoyA
7207Please respect copyright.PENANAPro5hAutv3
7207Please respect copyright.PENANAOaDIHIyd0P
“Kenapa dia nggak bisa percaya sama aku? Kenapa dia nggak bisa mikir kalau aku nggak mungkin menghianatinya?”7207Please respect copyright.PENANADTKy8vAEK9
7207Please respect copyright.PENANAQnBZkiYdCa
Pak Bowo mulai mengusap kepala Cita lagi. “Mungkin dia takut kehilangan kamu Cit” ucap pak Bowo.7207Please respect copyright.PENANArxkyM0ZtF8
7207Please respect copyright.PENANAJ3fl5SXH5k
“Tapi nggak gini caranya pak. Apa dia nggak mikirin Putra? Apa dia nggak mikir gimana jadinya Putra kalau nanti kami pisah cuma gara-gara kebodohan dan keegoisan dia? Apa dia nggak kasihan sama Putra?”7207Please respect copyright.PENANAgUwxdivvno
7207Please respect copyright.PENANAgGKXM9MASe
“Waktu sama dia, Putra nggak pernah bisa sebahagia waktu sama pak Bowo. Padahal dia ayah kandungnya. Kenapa dia nggak mikirin anaknya sendiri? Kalaupun dia curiga sama aku, apa nggak ada sedikitpun Putra didalam kepalanya?”7207Please respect copyright.PENANAD0wqC8fipt
7207Please respect copyright.PENANAUHEhZhw3E0
7207Please respect copyright.PENANAU9dCtwGn2x
Deg. Pak Bowo terkejut mendengar kata-kata Cita. Putra tak pernah sebahagia itu ketika bersama Andi? Putra lebih bahagia bersamanya? Pak Bowo hanya bisa diam.7207Please respect copyright.PENANAuIRVUWbUBN
7207Please respect copyright.PENANAwwidm5ovvA
7207Please respect copyright.PENANAvJBwQGTX75
“Jujur pak, mungkin kalau nggak ada Putra, aku udah pergi. Aku udah balik ke orang tuaku. Aku udah minta pisah sama dia. Tapi ada Putra, yang membuatku masih bisa bertahan sampai sekarang. Aku masih mikirin Putra. Tapi apa dia mikirin Putra?”7207Please respect copyright.PENANAiRmnWEaAys
7207Please respect copyright.PENANAMCkvnjvBX9
7207Please respect copyright.PENANAA9vUAL111f
Dada pak Bowo berdetak hebat. Sebuah perasaan yang sudah sangat lama tidak dia rasakan. Ucapan Cita membuatnya teringat akan momen-momen kebersamaannya dengan Putra. Memang tujuannya bisa dekat dengan Putra adalah untuk bisa mengambil hati Cita. Tapi selama ini dia tulus dengan Putra. Mungkin hanya saat pertama kali mengajak ke waterpark saja yang tidak tulus, tapi selebihnya, dia benar-benar menikmati waktunya dengan Putra.7207Please respect copyright.PENANAYxFtcf8EDF
7207Please respect copyright.PENANAAq8tDNxKav
7207Please respect copyright.PENANAZ4FBzOSKTL
“Putra itu anaknya mas Andi, kenapa Putra malah lebih bahagia sama pak Bowo? Hiks” ucap Cita sambil memukul-mukul ringan dada pak Bowo, yang sama sekali tak dihentikan oleh lelaki itu. Dia membiarkan saja Cita melakukannya, menumpahkan segala rasa kesalnya.7207Please respect copyright.PENANAhVOv0eLn4e
7207Please respect copyright.PENANAJjA0xftOY4
7207Please respect copyright.PENANAWXtjAAzANE
Setelah itu, yang terdengar dari mulut Cita hanyalah tangisan, yang jauh lebih lama dari yang tadi. Pak Bowo sama sekali tak bisa menjawab semua ucapan Cita. Semua akal bulusnya seperti sirna. Dekapannya ke tubuh Cita makin erat, tapi tulus. Citapun bahkan membalas pelukan pak Bowo. Jelas terasa oleh pak Bowo bagian tubuh Cita, terutama payudaranya menempel ditubuhnya. Tapi, pikirannya sedang tidak kesitu sekarang. Dia tak peduli, dia sedang memikirkan hal lain. Memikirkan kata-kata Cita tentang Putra.7207Please respect copyright.PENANAoV8hgmc3fv
7207Please respect copyright.PENANAjDcNBTDGYr
Dan kemudian pak Bowo pikiran pak Bowo melayang ke belasan tahun silam. Waktu itu anaknya juga seusia Putra. Dia saat itu sangat bahagia, apalagi jika melihat anaknya tersenyum lepas. Momen yang belasan tahun lalu itu, ternyata terulang kembali saat dia melihat Putra. Dari kemarin-kemarin pak Bowo tidak memikirkan hal itu, tidak kepikiran lebih tepatnya. Tapi kata-kata Cita tadi seakan menyadarkannya, bahwa dia juga mulai menikmati kebersamaanya dengan Putra, dia jadi sadar kalau dia juga jadi sangat bahagia ketika melihat Putra bahagia.7207Please respect copyright.PENANAa2MjKPYDjF
7207Please respect copyright.PENANAzVUSqVxiIa
Bermenit-menit berlalu hanya dilalui dengan suara tangisan Cita. Tak ada lagi sepatah katapun terucap dari mereka berdua. Sampai akhirnya kembali tangisan Cita mereda. Namun mereka masih berpelukan cukup erat. Beberapa saat kemudian, nafas Cita terdengar lembut dan tenang. Pak Bowo menggerakan kepalanya, melirik Cita, dikiranya Cita sudah tertidur karena kecapekan menangis, ternyata tidak.7207Please respect copyright.PENANAADOnBC3e1A
7207Please respect copyright.PENANAK3WQ4J1a25
7207Please respect copyright.PENANA7yATlVO2hb
“Cita”7207Please respect copyright.PENANAWaLdjLAMop
7207Please respect copyright.PENANAij0wEI0il4
“Hemm?” Cita menatap pak Bowo. “Maaf ya pak, bikin kaosnya makin basah, hehe” sambungnya.7207Please respect copyright.PENANAzPNjCC9h9x
7207Please respect copyright.PENANAYOkKfOus2c
“Haha nggak papa. Yaudah, itu daster kamu benerin dulu” ucap pak Bowo.7207Please respect copyright.PENANAfGDomJ9w0X
7207Please respect copyright.PENANAzz3fuecn48
7207Please respect copyright.PENANAPvNmhqlgLn
Cita langsung melirik daster yang dia pakai. Ternyata, gara-gara gerakan memukul-mukulnya pada pak Bowo tadi tanpa dia sadari membuat dasternya bergeser hingga ke samping, memperlihatkan pundah kanan Cita yang putih dan mulus, juga termasuk tali bh berwarna hitamnya yang sangat kontras dengan warna kulitnya. Bukannya buru-buru membenarkan dasternya, Cita malah menatap pak Bowo lagi.7207Please respect copyright.PENANAvQGvaq43re
7207Please respect copyright.PENANAMcuaHJf0SN
7207Please respect copyright.PENANA23GBXXKPRy
“Kok malah diem? Nggak mau dibenerin dulu itu dasternya? Atau mau ngasih tontonan ke aku ya?” goda pak Bowo membuat Cita tersenyum.7207Please respect copyright.PENANA17GJdWDf8P
7207Please respect copyright.PENANAfOgEnovWB2
7207Please respect copyright.PENANAOtelo0L0D9
Tapi Cita masih tak melakukan apapun, hingga kemudian malah tangan pak Bowo yang bergerak. Tangannya bergerak menyusuri lengan Cita, hingga berhenti dipinggiran kerah dasternya disamping pundak. Dia kaitkan jarinya dikain itu, dan sedikit menariknya. Cita hanya diam saja, namun dadanya berdebar sangat kencang, menebak-nebak apa yang dilakukan pak Bowo.7207Please respect copyright.PENANAWl7BUNVIqj
7207Please respect copyright.PENANAQg6C0mFOBG
Dia mau ngapain? Apa dasterku mau digeser biar makin terbuka? Atau malah mau dipelorotin sama dia biar tubuhku makin terlihat? Dia udah beberapa kali melihat pundakku, apa mungkin dia mau lihat lebih banyak lagi? Kalau dia melakukan itu, aku harus gimana? Apakah aku harus menahan tangannya? Marah padanya? Atau aku biarkan saja? Aku harus gimana? Batin Cita.7207Please respect copyright.PENANA9KD9Q7GYgx
7207Please respect copyright.PENANAXfSwhta0k7
Pak Bowo memang sudah beberapa kali melihat pundak Cita waktu dia hanya memakai tanktop. Dan selama ini, yang Cita lihat dari pak Bowo, lelaki itu tak pernah mencuri-curi kesempatan untuk menyentuhnya. Kalau hanya melihat, Cita rasa itu masih wajar. Tapi saat ini, pikirannya membayangkan apa yang mau dilakukan pak Bowo. Terlebih saat ini mereka hanya berdua saja dirumah.7207Please respect copyright.PENANAsN6SJ0CFqf
7207Please respect copyright.PENANAF7KEljLPkx
Cita yang masih menanti, mulai merasakan tangan pak Bowo bergerak. Debaran didadanya kian kencang. Satu sisi hatinya menyuruh untuk menghentikan tangan pak Bowo, sisi lainnya menyuruh untuk membiarkan saja. Cita tak mengerti perasaan apa ini. Tapi dia hanya diam saja.7207Please respect copyright.PENANAoAuodSzzls
7207Please respect copyright.PENANATkyuWbTOij
Akhirnya, tangan pak Bowo benar-benar menggeser daster Cita. Tapi ternyata tidak seperti yang Cita pikirkan. Cita sampai menoleh lagi kebagian pundaknya. Daster itu digeser pak Bowo kembali ketempat seharusnya, menutupi pundak dan tali bhnya. Cita kemudian menatap pak Bowo yang ternyata sedang tersenyum kepadanya.7207Please respect copyright.PENANAxvAdUx7Qtw
7207Please respect copyright.PENANAoV3wT02WzB
Citapun membalas senyuman pak Bowo. Mereka hanya terdiam tanpa kata. Dan kini, wajah mereka ternyata sudah begitu dekat. Debaran jantung mereka sangat kencang saat ini. Ya benar, mereka. Bukan hanya Cita saja, tapi pak Bowo juga. Pak Bowo sendiri tak mengerti kenapa dia merasakan seperti ini.7207Please respect copyright.PENANAImqpjY0upf
7207Please respect copyright.PENANAODYCzLzAOZ
Wajah mereka perlahan kian mendekat. Semakin dekat, semakin kencang debaran jantung mereka. Masing-masing bahkan bisa merasakan nafas orang yang ada dihadapan mereka. Perlahan, Cita menutup matanya, dan bibirnya sedikit terbuka. Pak Bowo tahu itu, sebuah kesempatan emas yang dia tunggu-tunggu. Sebuah umpan matang kepada dirinya yang berdiri bebas didepan gawang. Tapi entah kenapa, tiba-tiba dia ragu.7207Please respect copyright.PENANAm8syDl4H1o
7207Please respect copyright.PENANAwXh74DWH0D
Cuuuup…7207Please respect copyright.PENANAyZUaud4Slh
7207Please respect copyright.PENANA907FLYaMre
Cita makin agak tersentak, lagi-lagi apa yang terjadi tidak seperti apa yang dia bayangkan. Sebuah kecupan halus dan lembut mendarat dikeningnya. Dikening, bukan dibibir. Sekitar 3 detik dia merasa keningnya dikecup, sampai akhirnya bibir itu meninggalkan keningnya, dan diapun membuka matanya. Yang pertama dilihatnya, adalah senyuman dari pak Bowo, yang membuat wajahnya menghangat. Pak Bowo bisa melihat, pipi putih Cita mulai merona merah.7207Please respect copyright.PENANAh35eb7FVUa
7207Please respect copyright.PENANAnt4CCTlDk2
Tak tahan dipandangi pak Bowo, Cita langsung mengarahkan kepalanya kedada pak Bowo lagi, sambil tangannya memeluk erat tubuh pria itu. Tak bisa dijelaskan bagaimana rasa didalam hatinya. Yang jelas dia malu. Tapi juga nyaman, tenang dan damai untuk saat ini. Terlebih saat dia mendapat balasan pelukan yang cukup erat dari pak Bowo.7207Please respect copyright.PENANAb2wlm2wHzW
7207Please respect copyright.PENANAn6UxCpGnX4
7207Please respect copyright.PENANAAxvpdm8LbA
“Cita”7207Please respect copyright.PENANAnyx5woKpu3
7207Please respect copyright.PENANACqaae28sil
“Iya pak”7207Please respect copyright.PENANA92leqOIfa5
7207Please respect copyright.PENANACwI4Ujhpp0
“Cuci muka sana gih”7207Please respect copyright.PENANAuAtnsdhVeJ
7207Please respect copyright.PENANAkPyBqoWYEZ
“Eemm entar dulu aahh” jawab Cita dengan nada manjanya.7207Please respect copyright.PENANA6OtsvMNFn8
7207Please respect copyright.PENANAFKLrgP8ZAd
“Buruan, entar ibu sama Putra pulang lho”7207Please respect copyright.PENANAF7c6s0XGG7
7207Please respect copyright.PENANAABNdOoRvLW
“Oh iya” tiba-tiba Cita tersentak, lalu menatap jam dinding.7207Please respect copyright.PENANAsGjf4vBowF
7207Please respect copyright.PENANAbhPIp3neDj
7207Please respect copyright.PENANALY2Ofn4uzk
Astaga, udah jam segini. Ya ampun, untung diingetin pak Bowo. Batin Cita.7207Please respect copyright.PENANAvrBD5X5md5
7207Please respect copyright.PENANAUxy6GwZrp5
Buru-buru Cita berdiri dan langsung ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. Sebelumnya dia sempat melihat wajahnya dicermin, dan memang terlihat sekali mata sembabnya juga bekas lelehan air mata dipipinya.7207Please respect copyright.PENANAZ51NYhQsSC
7207Please respect copyright.PENANAO1LrdTXdPM
Dikamar mandi, setelah cuci muka Cita tak langsung keluar. Dia terdiam, merenung mengingat apa yang terjadi tadi. Dia tak mengerti, kenapa dirinya sempat ada harapan pak Bowo melakukan yang lain daripada yang terjadi tadi. Dia tak mengerti kepada dirinya sendiri, yang bahkan sudah bersiap jika saja bibirnyalah yang tadi mendapat kecupan dari pak Bowo. Dia benar-benar tak mengerti dengan situasi tadi, kenapa dirinya bisa sedekat itu dengan pak Bowo. Tapi, kemudian bibirnya tersenyum, karena dia mengingat kata-kata pak Bowo tempo hari.7207Please respect copyright.PENANAs5AXQq8qhd
7207Please respect copyright.PENANAYTGmFS06U6
7207Please respect copyright.PENANAIu0pyS4UvR
“Kalau aku nyari kesempatan, udah dari dulu aku ajakin kamu cuma berdua aja tanpa ngajak Putra. Kalau dulu, kamu pasti lebih gampang diajak, karena kamu dulu pasti pikirannya masih kalut, jadi nggak bisa mikir panjang, nggak bisa bedain mana yang bener mana yang salah. Jadi aku lebih gampang buat pengaruhin kamu, iya kan?”7207Please respect copyright.PENANAuaX9eW55Ep
7207Please respect copyright.PENANABcVGxlSF8Y
7207Please respect copyright.PENANAB3MkR69fco
Itu adalah kata-kata yang diucapkan pak Bowo ketika mereka mengajak Putra jalan-jalan kesebuah taman dipinggiran kota. Saat itu mereka sedang membahas tentang teman kantor Cita yang sering menggodanya, yang kelihatannya sedang mencari kesempatan.7207Please respect copyright.PENANA6B6lqFOoGS
7207Please respect copyright.PENANAO28AoJUSYA
Kalau memang pak Bowo mencari kesempatan, pasti tadi kejadiannya udah lain. Bisa-bisa, dia bener-bener pelorotin daster aku, apalagi aku cuma diem gitu aja tadi. Batin Cita. Dia kemudian teringat kata-kata pak Bowo yang lain, yang juga diucapkan malam itu.7207Please respect copyright.PENANAy5RPVcISGq
7207Please respect copyright.PENANA3HktvWZ1br
7207Please respect copyright.PENANAGDBrNKh5ii
“Aku ingetin ini ke kamu karena aku emang nggak punya niat buat nyari kesempatan dalam kesempitan. Tapi aku kan orang biasa Cit, yang suatu saat bisa aja berubah. Niatku yang baik, bisa aja suatu saat nanti berubah jadi buruk. Kalau kamu nggak waspada, coba bayangin apa yang akan terjadi?”7207Please respect copyright.PENANABJkKQ3iXZ4
7207Please respect copyright.PENANAZnBEH79H9C
7207Please respect copyright.PENANA0PjJRNl7mW
Iya bener. Kalau dia emang punya niat jelek sama aku, nggak mungkin dia malah ngingetin aku. Dan yang pasti, nggak mungkin tadi dia malah benerin dasterku. Tapi, kenapa pak Bowo bersikap seperti itu kepadaku? Kenapa aku begitu nyaman berada didekatnya? Kenapa aku tadi bisa semanja itu dipeluk sama dia? Batin Cita.7207Please respect copyright.PENANAVFwjSp0N61
7207Please respect copyright.PENANAs3JqFQ98uf
Banyak pertanyaan dikepalanya, yang hanya berputar-putar saja tanpa dia tahu pasti apa jawabannya. Dia masih belum berani menarik kesimpulan, tentang apa yang dia rasakan, atau apa tujuan pak Bowo bersikap seperti itu kepadanya. Tapi kemudian dia tersenyum. Dia tidak ingin menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya itu untuk saat ini. Dia hanya ingin menikmatinya. Menikmati kenyamanannya saat bersama dengan pak Bowo.7207Please respect copyright.PENANAHdBV6dIpwD
7207Please respect copyright.PENANAxdS5AYe1wu
Tok.. tok.. tok..7207Please respect copyright.PENANAMbejp8GrZ3
7207Please respect copyright.PENANARdmffpyntF
7207Please respect copyright.PENANAwt6WQKfpPi
“Cita..” tiba-tiba lamunan Cita dikejutkan oleh bunyi ketukan pintu kamar mandi.7207Please respect copyright.PENANAnKJRmLyVZZ
7207Please respect copyright.PENANAzMD2McEG2L
“Iya kenapa pak?” tanya Cita sambil membuka pintu kamar mandi, pak Bowo sudah berdiri disitu.7207Please respect copyright.PENANAwXvu2Ga0K5
7207Please respect copyright.PENANAU700t4v75i
“Kamu lama amat sih cuci mukanya?”7207Please respect copyright.PENANAvzZndTaPYc
7207Please respect copyright.PENANAafNJrcfRcV
“Hehe emang kenapa sih pak?”7207Please respect copyright.PENANAqUtQyhNzrv
7207Please respect copyright.PENANAVwKMsk1fTO
“Aku kebelet pipis” jawab pak Bowo dengan gestur tubuh kedua tangannya berada didaerah kemaluannya, menahan kencing.7207Please respect copyright.PENANAOrEYJjyouU
7207Please respect copyright.PENANAQFKz7xBxrz
7207Please respect copyright.PENANAuv60iWtOIZ
Cita bukannya menjawab, malah diam. Dan bahkan, kepalanya tertunduk, tertuju pada tangan pak Bowo yang menutupi daerah kemaluannya.7207Please respect copyright.PENANAi6hIfQ4oRJ
7207Please respect copyright.PENANAv71myujkyR
Tuuk…7207Please respect copyright.PENANA9NKdY5PDPe
7207Please respect copyright.PENANAGyLN5U9RZF
7207Please respect copyright.PENANAg0hJvEVkiJ
“Aduh, apaan sih pak kok dijitak” ucap Cita sambil memegangi kepalanya yang baru saja dijitak oleh pak Bowo. Tidak sakit, karena hanya jitakan pelan.7207Please respect copyright.PENANAkGPvEgfRN5
7207Please respect copyright.PENANAnKo3vCUCbR
“Malah bengong. Lihat apaan sih? Buruan gantian, udah kebelet ini” ucap pak Bowo sambil meringis.7207Please respect copyright.PENANA8HwCu1epb6
7207Please respect copyright.PENANAEO3aRUooEV
“Oh iya maaf maaf, hehe” jawab Cita terkekeh sambil memberikan jalan kepada pak Bowo.7207Please respect copyright.PENANAAdfrAcCtCK
7207Please respect copyright.PENANAspc93iRni8
7207Please respect copyright.PENANASXsv1ayUZc
Citapun kembali keruang tengah, duduk disofa yang beberapa saat lalu menjadi tempat untuk momen yang sangat mendebarkan baginya, meskipun tidak terjadi apa-apa. Tak lama kemudian pak Bowo sudah keluar dari kamar mandi.7207Please respect copyright.PENANAK75zZvU3j0
7207Please respect copyright.PENANAg3kinDWmjk
7207Please respect copyright.PENANAqKa0YPARlX
“Cit aku pamit dulu ya” ucap pak Bowo.7207Please respect copyright.PENANAxWq5NSvUiB
7207Please respect copyright.PENANANCt7y0NYJP
“Loh pulang? Nggak nungguin Putra?”7207Please respect copyright.PENANAnywBSK0nOg
7207Please respect copyright.PENANAJkThmy0MIg
“Iya Cit, aku ada janji soalnya sama temen. Lain kali deh, atau besok aku kesini lagi main sama Putra”7207Please respect copyright.PENANAxBHV4PAR0R
7207Please respect copyright.PENANAbYs67DA7n4
“Ooh gitu, yaudah deh pak”7207Please respect copyright.PENANAPYjmhgO2mj
7207Please respect copyright.PENANAj3IFKSzYdZ
7207Please respect copyright.PENANAyy5DpYMP6m
Cita kemudian mengantar pak Bowo sampai ke pintu. Saat pintu sudah terbuka, pak Bowo tak kunjung keluar, hanya berdiri sambil menatap Cita. Citapun bingung dia juga hanya berdiri menatap pak Bowo. Sampai kemudian tangan pak Bowo terentang, kemudian menarik tubuh Cita, mereka berpelukan lagi.7207Please respect copyright.PENANA52h8daFWxy
7207Please respect copyright.PENANAszrkVAGayx
Cita langsung membalas pelukan pak Bowo dengan sangat erat, seperti tidak mau lelaki itu pergi sekarang ini. Cukup lama mereka saling peluk, sampai akhirnya pelukan itu agak direnggangkan sehingga mereka bisa saling tatap. Dan langsung saja pak Bowo mencium kening Cita. Kali ini lebih lama dari yang tadi. Begitu hangat, begitu dalam. Itu yang Cita rasakan.7207Please respect copyright.PENANA2lHKwYqYUz
7207Please respect copyright.PENANAKhthF3AmQT
Setelah itu ciuman dikening Cita terlepas, mereka masih saling tatap dengan senyum yang lebih lebar. Mereka berdua terlihat seperti sama-sama tak mau beranjak, tak mau melepaskan pelukannya. Hingga kemudian wajah pak Bowo mendekat lag, bibirnya sudah sangat dekat dengan kening Cita. Cita sudah terpejam matanya, namun sesaat sebelum pak Bowo mencium keningnya, sayup-sayup dia mendengar bisikan dari lelaki yang sedang memeluknya itu.7207Please respect copyright.PENANAWGUAqF1FuS
7207Please respect copyright.PENANAkvw8OPwkPr
Aku sayang kamu.7207Please respect copyright.PENANAxPJ6feN3LJ
7207Please respect copyright.PENANARsmCl9WROU
Cuuppp…7207Please respect copyright.PENANAncrdnCbZdk
7207Please respect copyright.PENANAjx90dgFaou
*7207Please respect copyright.PENANAYNJpvM34BW
*7207Please respect copyright.PENANAHXMEpsmQfO
*7207Please respect copyright.PENANAeppc4rgk62
*7207Please respect copyright.PENANAIzecISUmZL
*
Bersambung7207Please respect copyright.PENANAwKzivLNyus