5443Please respect copyright.PENANAlKPO6DaM1O
5443Please respect copyright.PENANAUAWKT9xdPu
Sejak pergi bersama ke waterpark, pak Bowo jadi lebih sering datang kerumah Cita. Memang setiap dia datang selalu saja ada keperluannya, bukan sekedar untuk menemui dan mendekati Cita. Keperluan itu tak lain adalah mengurus hak-hak Andi sebagai karyawan yang sudah mengundurkan diri dari tempat kerjanya. Dan kedatangan pak Bowo selalu disambut baik oleh Cita dan ibu mertuanya, termasuk Putra juga.5443Please respect copyright.PENANAJ74SnstGgp
5443Please respect copyright.PENANAuTbPXjtQtE
Cita sebenarnya merasa tak enak dengan pak Bowo yang mengurusi semuanya, tapi dia sendiri juga tak punya waktu untuk mengurusnya. Selain karena dia juga bekerja, kalau sudah dirumah dia inginnya menghabiskan waktu dengan anaknya. Ibu mertuanyapun sepertinya juga merasakan hal yang sama, tapi dia juga tidak tahu menahu soal urusan itu, sehingga mempercayakan semuanya kepada pak Bowo. Dan lagi dia merasa sangat terbantu dengan semua bantuan dari pak Bowo.5443Please respect copyright.PENANA5OigOhdgdJ
5443Please respect copyright.PENANAlbyZyGtYWL
Cita sendiri meskipun sudah pernah disuruh oleh pak Bowo untuk menjenguk Andi, tapi sampai saat ini dia belum juga melakukannya, padahal sudah sebulan ini Andi dipenjara. Sedangkan ibu mertuanya selalu menyempatkan seminggu sekali untuk mengunjungi Andi. Cita juga selalu mendapat pesan yang sama dari Andi lewat ibu mertuanya, yang intinya Andi masih berusaha untuk meminta maaf kepada Cita dan masih terus berharap agar Cita mau menemuinya. Tapi ibu mertuanya tak memaksa, karena dia juga tahu kalau Cita masih menyimpan amarah kepada Andi.5443Please respect copyright.PENANAtYIVfYkB5u
5443Please respect copyright.PENANALOTJc6OCnk
Dilain hal, Cita tidak mau terlalu memikirkan itu. Dia mau fokus dengan kerjaannya. Dikantornya dia sudah semakin nyaman karena sikap teman-temannya. Meskipun kadang dia merasa agak risih dengan perubahan sikap beberapa temannya yang pria, yang dia nilai mulai berlebihan sikapnya. Dan semua itu akhir-akhir ini dia ceritakan pada pak Bowo, jika mereka sedang ngobrol dirumah tanpa ada ibu mertuanya yang ikut nimbrung.5443Please respect copyright.PENANAy3mMYmu9wl
5443Please respect copyright.PENANAJ2EpjlaUcV
Pak Bowo terlihat bersikap dewasa dan selalu menasehati Cita untuk tidak berburuk sangka, tapi juga harus tetap hati-hati. Dia berbicara seolah-olah ingin menjadi pelindung bagi Cita, padahal didalam otaknya dia jauh lebih menginginkan Cita ketimbang teman-teman kantornya Cita. Tapi Cita tidak menyadari hal itu karena sikap pak Bowo selama ini tidak menunjukan hal itu, sikapnya masih sama, biasa-biasa saja.5443Please respect copyright.PENANAwhJIaSG3Km
5443Please respect copyright.PENANAuGT492nqQi
Sabtu sore, Cita sedang dirumah dengan ibu mertuanya dan juga anaknya. Hari ini Nada tidak datang kemari. Nada bilang tadi ditelpon kalau sedang ada suaminya sehingga tidak bisa main dan menginap dirumah Cita. Citapun tak masalah, karena memang Nada sudah jarang sekali datang kerumahnya. Kalaupun datang paling hanya sebentar, tidak pernah berlama-lama.5443Please respect copyright.PENANAWEaRaZS2RF
5443Please respect copyright.PENANA6kRB1gvl5s
Saat sedang ngobrol dengan ibu mertuanya itu, Cita mendengar suara mobil datang didepan rumahnya. Tak lama kemudian pintu diketuk dan terdengar salam dari luar. Cita menjawab salam itu dan segera menuju ke pintu untuk membukakannya karena dia tahu siapa yang datang.5443Please respect copyright.PENANAWD1etnrVcT
5443Please respect copyright.PENANADcbMjBVJfm
5443Please respect copyright.PENANAsHOKTZePRQ
“Sore Cita”5443Please respect copyright.PENANAfdRR1WJoVR
5443Please respect copyright.PENANAKXK7MKl96r
“Sore pak Bowo, masuk pak”5443Please respect copyright.PENANA3adja5QiGE
5443Please respect copyright.PENANAeUDmcwXXbb
“Iya. Mana Putra?”5443Please respect copyright.PENANAUKh4MEpntw
5443Please respect copyright.PENANAe9p8ntdAn9
“Itu ada lagi main sama neneknya. Pak Bowo darimana? Duduk pak”5443Please respect copyright.PENANASaoZkE0Mrr
5443Please respect copyright.PENANA9i6Oz0aNjU
“Iya makasih. Dari rumah aja, suntuk dirumah makanya kesini aja, mau ketemu Putra, hehe”5443Please respect copyright.PENANAO6yyZgWYrs
5443Please respect copyright.PENANA8GW8IXgtAi
“Bentar ya pak aku panggilin Putra dulu”5443Please respect copyright.PENANA3luzTTovlS
5443Please respect copyright.PENANAdENSrl1CRS
“Iya”5443Please respect copyright.PENANAuQYuuNMAxZ
5443Please respect copyright.PENANAScLTSgNdrT
5443Please respect copyright.PENANA3lFv1TT1vO
Cita kemudian masuk, tak lama kemudian ibu mertuanya dengan Putra datang menghampiri pak Bowo. Putra langsung nemplok dipangkuan pak Bowo, sambil dia ngobrol dengan ibu mertua Cita. Tak lama kemudian Cita datang membawakan minuman untuk pak Bowo. Saat Cita meletakan gelas itu dimeja, pak Bowo sempat melirik bagian belahan kaos Cita yang agak longgar dan sedikit terlihat belahan dadanya. Tapi tak lama dia mengalihkan pandangannya.5443Please respect copyright.PENANANa5nNcQ2O8
5443Please respect copyright.PENANArJ7dTDVTdW
Cita memang tidak sedang memakai jilbabnya. Ini sudah kesekian kalinya, tiap pak Bowo datang dia sudah tidak serisih dulu lagi. Dia yang semakin akrab dengan pak Bowo, merasa tidak begitu risih tanpa jilbab seperti ini. Karena Cita pikir, dia masih memakai pakaian yang cukup sopan, tidak terlalu terbuka.5443Please respect copyright.PENANAnuuEYMkPKh
5443Please respect copyright.PENANAjCk15xHSAN
5443Please respect copyright.PENANAy1mnvBmH9F
“Putra, jalan-jalan yuk sama om Bowo” ucap pak Bowo pada Putra.5443Please respect copyright.PENANAW9XQH3hoFK
5443Please respect copyright.PENANAnMd8gEU8k7
“Kemana om?”5443Please respect copyright.PENANA5ur1EiCjDK
5443Please respect copyright.PENANAx8LUJqCKLl
“Hmm, ke taman aja gimana? Mau nggak?”5443Please respect copyright.PENANAK1pxWiwXV9
5443Please respect copyright.PENANAxqpPS5RpCe
“Mau om. Ayo jalan-jalan”5443Please respect copyright.PENANAop1UNa0fHF
5443Please respect copyright.PENANAgEoS21iP53
“Yaudah sana ajakin bunda sama eyangnya”5443Please respect copyright.PENANA578QEdgP1l
5443Please respect copyright.PENANAeqmy8Ojq8E
5443Please respect copyright.PENANAqp3oycerbh
Putra menurut kata pak Bowo. Dia lalu menghampiri neneknya.5443Please respect copyright.PENANA6Clum943W0
5443Please respect copyright.PENANAOeNvF9JL3b
5443Please respect copyright.PENANAUpIxFCxpVQ
“Eyang ayo jalan-jalan ke taman sama om”5443Please respect copyright.PENANAVEiiTQEh8n
5443Please respect copyright.PENANAQtGvkKxKsj
“Putra mau jalan-jalan?”5443Please respect copyright.PENANACnN3X23oJq
5443Please respect copyright.PENANAd1OW393yD4
“Iya”5443Please respect copyright.PENANAFLT226dDwN
5443Please respect copyright.PENANAQJtcL6arMv
“Sama bunda aja ya, eyang lagi sakit sayang”5443Please respect copyright.PENANAy8tTcMPrvB
5443Please respect copyright.PENANAtaJExUuxiU
“Yaah..”5443Please respect copyright.PENANAgHR83gWm6w
5443Please respect copyright.PENANAzUCcQ9dI0y
“Yaudah Putra jangan dipaksa eyangnya, kan eyang lagi sakit. Biar eyang istirahat ya, biar besok bisa jalan-jalan sama Putra lagi” ucap Cita.5443Please respect copyright.PENANAfX2985J608
5443Please respect copyright.PENANAGzggV443m5
“Iya bunda”5443Please respect copyright.PENANABrdFjNhxgy
5443Please respect copyright.PENANAmNEtxQhPOZ
“Yaudah sana Cit kamu ganti baju” ucap ibu mertua Cita.5443Please respect copyright.PENANA8iutI4s5if
5443Please respect copyright.PENANABRuIFCQUSv
“Iya bu. Ibu beneran nggak mau ikut?”5443Please respect copyright.PENANAmX1iAya9MJ
5443Please respect copyright.PENANAy1Vw2aKlaz
“Nggak, ibu lagi meriang nih, kalian aja”5443Please respect copyright.PENANAATli5Qd1b9
5443Please respect copyright.PENANAUNYVmXD7SQ
5443Please respect copyright.PENANArhNzmWxAYm
Cita kemudian beranjak kekamarnya untuk berganti baju. Dia memakai model pakaian yang sering dia pakai kalau keluar. Kaos yang tadi dia pakai tidak diganti, hanya dia tutup dengan cardigan saja. Lalu dia memakai jilbabnya. Setelah itu dia berdandan sebentar lalu keluar dengan membawa tas kecilnya. Sedangkan Putra sudah berganti baju dibantu oleh neneknya tadi.5443Please respect copyright.PENANAjii09oGlSM
5443Please respect copyright.PENANAEdSf63gBqs
5443Please respect copyright.PENANAIqGAu4emn3
“Ijin keluar dulu ya bu, saya nggak akan pulangin mereka larut malem kok, hehe” ucap pak Bowo.5443Please respect copyright.PENANAL8fqjMEyjp
5443Please respect copyright.PENANAGrBeu8sVlR
“Haha iya pak”5443Please respect copyright.PENANAuiClAFxQVc
5443Please respect copyright.PENANAQ5lI24YTxV
5443Please respect copyright.PENANAnnTMjkaJhp
Setelah itu merekapun berangkat. Rupanya taman yang dimaksud pak Bowo bukanlah taman yang berada di alun-alun kota, melainkan yang berada dipinggiran kota. Cita agak heran juga kenapa pak Bowo tidak membawa mereka ke taman alun-alun. Begitu sampai Cita agak kaget juga karena ternyata ditaman itu ada area khusus untuk bermain anak-anak. Dia baru tahu taman itu, karena sebelumnya belum pernah kesini.5443Please respect copyright.PENANAh3yW59lFNe
5443Please respect copyright.PENANAzV1kNh5GS1
Putra yang baru sampai langsung meminta main diarea yang sudah disiapkan. Cita dan pak Bowo tidak ikut masuk, hanya melihat dari pagarnya saja, seperti orang tua lain yang juga hanya melihat anak-anak mereka yang sedang bermain.5443Please respect copyright.PENANAHIRtBbfvQv
5443Please respect copyright.PENANA07aYCwY77a
5443Please respect copyright.PENANA2d1vpKVI0b
“Kenapa Cit? kok kayak kaget gitu?”5443Please respect copyright.PENANASzW46Gn4xy
5443Please respect copyright.PENANAaQ0DOu7gUR
“Eh ini pak, nggak sih, cuma baru tahu aja taman ini”5443Please respect copyright.PENANAM4igUUtGcB
5443Please respect copyright.PENANAVAamts8cSy
“Loh kamu belum tahu emangnya?”5443Please respect copyright.PENANAw7V4FrvsmZ
5443Please respect copyright.PENANAqoR7b5n0ZA
“Tahunya cuma sempat lihat doang pas lewat sekitar sini. Kalau suasananya ya baru tahu malem ini”5443Please respect copyright.PENANAYCYDB3PHac
5443Please respect copyright.PENANACHsDWY13Cx
“Ooh gitu”5443Please respect copyright.PENANAXnLB2Ebwns
5443Please respect copyright.PENANAxxOn2ygkgO
“Iya. Tapi kok pak Bowo ngajak kami kesini? Nggak yang di alun-alun aja? Kan ini lebih jauh pak”5443Please respect copyright.PENANATkt8HwtNuU
5443Please respect copyright.PENANA4mXttEIQ83
“Kalau malem minggu gini, disana ramai banget Cit. Dan aku juga nggak mau kalau kita kesana, nanti ada orang yang kenal sama kita lihat kita. Kamu nggak mau kan jadi omongan orang?”5443Please respect copyright.PENANAVEcARo03xk
5443Please respect copyright.PENANA1VfB5y4hQN
5443Please respect copyright.PENANABpdccDbwYO
Cita sejenak menatap pak Bowo, tapi dia akhirnya mengerti maksud pak Bowo. Memang kalau ditaman alun-alun, kemungkinan untuk bertemu dengan teman-temannya lebih besar. Jika ada yang melihatnya pergi dengan pak Bowo, pasti bisa jadi omongan orang. Apalagi saat ini suaminya sedang didalam penjara. Apa kata orang nanti ketika suaminya masih dipenjara dirinya malah jalan dengan pria lain?5443Please respect copyright.PENANAGsYI6TZSQY
5443Please respect copyright.PENANAFoCz4MB8mP
5443Please respect copyright.PENANA9ZoCFYOdga
“Iya juga sih pak. Tapi, emangnya disini nggak ada yang kenal sama kita gitu?”5443Please respect copyright.PENANA9pvvkuhirl
5443Please respect copyright.PENANAgJ2UNHN5Uy
“Yaa nggak tahu juga. Kalau orang-orang kantorku sih nggak ada yang tinggal deket sini, jadi kecil kemungkinan mereka kesini. Kalau teman-temanmu, aku nggak tahu”5443Please respect copyright.PENANAEEk5uwtkQR
5443Please respect copyright.PENANAEOeQmfEnGR
5443Please respect copyright.PENANAf70PNQvw0d
Cita diam sebentar, mengingat tempat tinggal teman-teman kantornya.5443Please respect copyright.PENANAFM5vuftDgw
5443Please respect copyright.PENANAs5B4fHfc6X
5443Please respect copyright.PENANAz7qrhiUjmM
“Kayaknya temenku juga nggak ada yang rumahnya daerah sini sih pak”5443Please respect copyright.PENANATczDFQESJc
5443Please respect copyright.PENANAtajLNVvoE9
“Nah berarti aman dong? Haha”5443Please respect copyright.PENANA59IxCUZOFz
5443Please respect copyright.PENANARweEqMs4CB
“Haha iya pak, aman”5443Please respect copyright.PENANAQV5QFq7tvV
5443Please respect copyright.PENANAIcp5PohO95
5443Please respect copyright.PENANAPG2l2aXxLN
Setelah itu mereka terdiam sambil kembali mengawasi Putra. Sesekali mereka tertawa dan mengomentari kelakuan Putra yang sedang bermain dengan teman-teman sebayanya.5443Please respect copyright.PENANANBwzO2SVAE
5443Please respect copyright.PENANAqMEBnTX1FZ
5443Please respect copyright.PENANAv6Uv1qvoEY
“Cit”5443Please respect copyright.PENANA8LAJqyndAO
5443Please respect copyright.PENANAOvyJ5JI2aD
“Iya pak?”5443Please respect copyright.PENANAARJOFY5dVq
5443Please respect copyright.PENANASRzm4nAY8q
“Kamu masih sering digodain sama temen-temenmu?”5443Please respect copyright.PENANAjIHSvpkuIU
5443Please respect copyright.PENANAsrYN4aZMOi
Cita menatap pak Bowo sejenak. “Iya, masih pak. Huh mereka tuh bikin jengkel aja deh”5443Please respect copyright.PENANAXC6beuEg2N
5443Please respect copyright.PENANA1lxtG17sQx
“Emang sekarang digodainnya gimana?”5443Please respect copyright.PENANA2n0CIo0XFv
5443Please respect copyright.PENANAMGVeu0feQx
“Yaa masih sama sih pak, pada nawarin buat antar jemput gitu, padahal kan aku bisa pulang pergi sendiri. Terus ada juga yang ngajakin keluar, jalan lah, makan lah, gitu-gitulah pak”5443Please respect copyright.PENANAjb6wuTbRAT
5443Please respect copyright.PENANAPkuoBOX8PR
“Terus?”5443Please respect copyright.PENANAwDOpIlMpu7
5443Please respect copyright.PENANA5oFlwoLZ7Y
“Ya nggak pakai terus. Aku kan nggak mau”5443Please respect copyright.PENANA0PXbsRMEpi
5443Please respect copyright.PENANAgMrSwMBCX9
“Lha ini kamu mau aku ajakin jalan?”5443Please respect copyright.PENANAKjy45rlfi2
5443Please respect copyright.PENANAERXVBBztVc
“Ya kan beda pak”5443Please respect copyright.PENANAh5xZWm9ksD
5443Please respect copyright.PENANAm5ULLrfHZd
“Beda gimana?”5443Please respect copyright.PENANA7r0xXpDYKX
5443Please respect copyright.PENANAfk142qjMBG
“Ya beda. Kan pak Bowo ngajaknya sama Putra juga. Lagian pak Bowo juga udah dapet ijin dari ibu kan. Kalau mereka tuh ngajakinnya cuma jalan berdua aja coba”5443Please respect copyright.PENANAxFLWgLuaRl
5443Please respect copyright.PENANAtsp6cgx3B5
“Haha, kurang pinter berarti mereka Cit. harusnya kayak aku kan ya? Haha”5443Please respect copyright.PENANASrM5wBmDIP
5443Please respect copyright.PENANA7yfMCcCXFi
“Haha ya nggak gitu juga pak”5443Please respect copyright.PENANAsxH9ypY0Hs
5443Please respect copyright.PENANAEKzzVNrayD
“Nggak gitu juga gimana? Berarti nanti kalau aku ajakin jalan berdua aja kamu mau gitu?”5443Please respect copyright.PENANAJhefPbUD3E
5443Please respect copyright.PENANAGrM9Gnmxuk
“Lha terus Putra gimana?”5443Please respect copyright.PENANA2SF65yPp8h
5443Please respect copyright.PENANA55fFVZ3Ffo
“Ya Putra sama neneknya, haha”5443Please respect copyright.PENANAPqFq5ENbZO
5443Please respect copyright.PENANAz6VnHULvvC
“Haha nggak ah pak, aku nggak berani. Lagian mana mungkin ibu kasih ijin. Aku juga maunya jalan kalau ada Putra pak”5443Please respect copyright.PENANAq7TmOB4ZBj
5443Please respect copyright.PENANA6dgY7aBqPi
“Haha iya sih, mana mungkin ibu ngijinin. Dan emang bener, mending jalannya ngajak Putra aja, biar nggak diomongin yang nggak nggak sama orang”5443Please respect copyright.PENANAKBd72myinh
5443Please respect copyright.PENANAITibY5JeUi
5443Please respect copyright.PENANA68pJXzCR9k
Cita mengangguk, setuju dengan ucapan pak Bowo.5443Please respect copyright.PENANA9LjXCAw8YE
5443Please respect copyright.PENANAD1dYCq2oqL
5443Please respect copyright.PENANAkBXyZNs9yK
“Tapi aku masih suka kesel pak sama temen-temenku itu. Padahal udah sering aku tolak lho, tapi masih aja kayak gitu. Gimana ya pak?”5443Please respect copyright.PENANA0ULPcRdX1L
5443Please respect copyright.PENANAKI2mp6PxyW
“Kamu nolaknya dengan halus kan?”5443Please respect copyright.PENANABDJpR2GJkY
5443Please respect copyright.PENANAa0aGg5a7tG
“Iya, seperti yang pak Bowo bilang kemarin itu”5443Please respect copyright.PENANAdHntX9DpT2
5443Please respect copyright.PENANAwWzh7sg5o4
“Hmm, ya harusnya sih orang-orang itu ngerti ya kalau udah ditolak gitu, apalagi udah lebih dari sekali kan?”5443Please respect copyright.PENANAJynIXTEKeH
5443Please respect copyright.PENANAdMqtBeNcrL
Cita menggangguk. “Iya, makanya aku jadi bingung. Kok mereka jadi kayak ngebet gitu sih”5443Please respect copyright.PENANAlij7sBGS4n
5443Please respect copyright.PENANASEghXEKYhP
“Yaa, mungkin mereka mau cari kesempatan Cit. mereka tahu kamu lagi sendiri kan, suami kamu lagi nggak sama kamu. Ya jadi mereka pikir, siapa tahu aja kamu bisa mereka ajakin pergi, dan mungkin mengharap lebih dari sekedar jalan sama kamu”5443Please respect copyright.PENANAbeKRoRRaTH
5443Please respect copyright.PENANA2pIPK1Dmlx
“Iya pak, makanya jadi risih lama-lama sama mereka”5443Please respect copyright.PENANAWpllWqoOxP
5443Please respect copyright.PENANAxfak7AlkVK
“Yaudah yang sabar aja, selama mereka nggak sampai kelewatan sama kamu, ya tetep aja tolak dengan halus. Kalau udah mulai kelewatan, ya baru diomongin lebih tegas, atau kalau perlu bilang aja sama aku”5443Please respect copyright.PENANAXok12IWPBh
5443Please respect copyright.PENANAGfZBd6jm5R
“Haha emang kalau aku ngomong sama pak Bowo terus bapak mau ngapain?”5443Please respect copyright.PENANAZ7pcsHipYr
5443Please respect copyright.PENANAX4yUNuAk9z
“Ya aku datengin mereka, aku labrak aja, haha”5443Please respect copyright.PENANAM8f1o2XlZh
5443Please respect copyright.PENANAfGNNgYS6N1
“Haha emang situ siapanya aku coba? Hmm, pak Bowo juga nggak lagi cari-cari kesempatan kan?” tanya Cita, tapi dengan nada bercanda.5443Please respect copyright.PENANA66tcM3A2RW
5443Please respect copyright.PENANADPd4VKaTBs
“Haha kalau aku nyari kesempatan, udah dari dulu aku ajakin kamu cuma berdua aja tanpa ngajak Putra. Kalau dulu, kamu pasti lebih gampang diajak”5443Please respect copyright.PENANAti3LREmTSZ
5443Please respect copyright.PENANALccyHWUO2A
“Loh kok gitu pak?”5443Please respect copyright.PENANAWzmowbyiSK
5443Please respect copyright.PENANAiXFpMgOVgE
“Iya, karena kamu dulu pasti pikirannya masih kalut, jadi nggak bisa mikir panjang, nggak bisa bedain mana yang bener mana yang salah. Jadi aku lebih gampang buat pengaruhin kamu, iya kan?”5443Please respect copyright.PENANA9wQlwDuA1k
5443Please respect copyright.PENANAVQFmMm2oPX
“Hmm, iya juga sih”5443Please respect copyright.PENANAta5qDW5utY
5443Please respect copyright.PENANAtiPw7ij7WA
“Nah, kalau sekarang, pikiran kamu jauh lebih tenang, dan kamu pasti bisa lebih waspada. Lebih bisa bedain juga, mana yang niatnya tulus, sama mana yang niatnya nyari kesempatan, iya nggak?”5443Please respect copyright.PENANAc0iFrLJ2Sa
5443Please respect copyright.PENANAR7Bq7YOO6n
Lagi-lagi Cita mengangguk. “Bener juga sih pak”5443Please respect copyright.PENANA2a59SYtOl3
5443Please respect copyright.PENANAizy9f34Tq0
“Tapi kalau aku bilang sih, kamu ya tetep harus waspada, meskipun sama aku”5443Please respect copyright.PENANAtUKjhPwdCi
5443Please respect copyright.PENANA6tEllpNRlA
“Kok gitu? Kok malah ngingetin gitu pak?”5443Please respect copyright.PENANARkMdQgJnZp
5443Please respect copyright.PENANAjbHg5RJnXv
“Iya, aku ingetin ini ke kamu karena aku emang nggak punya niat buat nyari kesempatan dalam kesempitan. Tapi aku kan orang biasa Cit, yang suatu saat bisa aja berubah. Niatku yang baik, bisa aja suatu saat nanti berubah jadi buruk. Kalau kamu nggak waspada, coba bayangin apa yang akan terjadi?”5443Please respect copyright.PENANAiquL92k6CZ
5443Please respect copyright.PENANAM9UMIr7SFF
5443Please respect copyright.PENANA6KBa1n08ip
Cita terdiam berpikir sejenak. Apa yang diucapkan oleh pak Bowo cukup masuk akal baginya. Selama ini yang dia lihat pak Bowo memang tidak punya niat buruk padanya. Seringnya pak Bowo main kerumahnya dan ngobrol, omongan pak Bowo selalu terjaga, tidak pernah menyerempet hal-hal pribadi dan yang tak sopan.5443Please respect copyright.PENANAuRN0623kS3
5443Please respect copyright.PENANAtjFui3utQz
Lagian juga, mana mungkin pak Bowo punya niat jelek kalau malah ngingetin aku kayak gini? Batin Cita.5443Please respect copyright.PENANAnQFzESmErU
5443Please respect copyright.PENANAmN86Y94TW7
Cukup lama mereka berada ditaman itu. Selain Putra bermain diarea untuk anak-anak itu, mereka juga berkeliling untuk menikmati jajanan yang dijual diarea taman. Sampai akhirnya taman sudah mulai sepi karena satu persatu pengunjungnya mulai pulang. Kini Cita dan pak Bowo berjalan menuju mobil karena mereka juga mau pulang. Pak Bowo menggendong Putra yang sudah tertidur.5443Please respect copyright.PENANAw702pNqfjb
5443Please respect copyright.PENANAQB5Ive99TO
Dalam perjalanan pulang mereka tak terlalu banyak ngobrol, takut malah jadinya membangungkan Putra. Sampai didepan rumah Cita, sama saat pertama kali Cita keluar dengan pak Bowo, dengan sigap pak Bowo membukakan pintu karena Cita cukup kerepotan dengan Putra yang tertidur dipangkuannya.5443Please respect copyright.PENANAVbNGuTmYLk
5443Please respect copyright.PENANAbiouqzEwSY
Dan kembali pak Bowo meraih tubuh Putra untuk menggendongnya. Cita terkejut dan badannya agak menggelinjang. Lagi-lagi tangan pak Bowo mengenai tubuhnya. Kali ini benar-benar tepat dipayudaranya. Dan jika yang pertama dulu hanya menyentuh sebentar, kali ini lebih lama karena memang posisi Putra yang akan diambil oleh pak Bowo. Cita bahkan sempat mendesis pelan saat tangan pak Bowo terasa agak menekan payudaranya waktu menggeser tubuh Putra sebelum benar-benar diambil pak Bowo.5443Please respect copyright.PENANAHvIeyAymyR
5443Please respect copyright.PENANAB628oGiKwR
Cita menatap pak Bowo, pak Bowopun juga menatap Cita. Pak Bowo menggerakan mulutnya tanpa mengeluarkan suara. “Maaf”5443Please respect copyright.PENANAWA9nQMXhH8
5443Please respect copyright.PENANAopeBkt9ibK
Cita hanya mengangguk karena menganggap tidak ada kesengajaan dari apa yang pak Bowo lakukan tadi. Citapun kemudian segera turun dari mobil dan berjalan lebih dulu untuk membukakan pintu.5443Please respect copyright.PENANAoGC4Oeq0sT
5443Please respect copyright.PENANAFqyy39AGN0
5443Please respect copyright.PENANAJsaWPywc5L
“Ibu mana?” tanya pak Bowo dengan suara lirih.5443Please respect copyright.PENANALnhawXJOqz
5443Please respect copyright.PENANAC5w6IihfXs
“Udah tidur kayaknya” ucap Cita sambil berjalan kearah kamar ibu mertuanya, yang juga jadi kamar Putra.5443Please respect copyright.PENANArumBeVSgeF
5443Please respect copyright.PENANA8OpCKb1RtC
5443Please respect copyright.PENANAaMzOg44yvH
Cita sedikit memuka pintu kamar untuk mengintip, dan ternyata ibu mertuanya memang sudah tidur. Karena dia tak ingin membangunkan ibu mertuanya yang tadi sempat bilang kalau sedang meriang, diapun terpikir agar Putra tidur dikamarnya saja dengan dia.5443Please respect copyright.PENANAzjAfWuwztV
5443Please respect copyright.PENANA6tPetuIg5h
5443Please respect copyright.PENANA4CpN22Zl4b
“Dikamarku aja pak” bisik Cita, pak Bowo mengangguk.5443Please respect copyright.PENANAzOX6uI0Ila
5443Please respect copyright.PENANAKsJMhk4urn
5443Please respect copyright.PENANALDQJI5LWEp
Mereka kemudian menuju ke kamar Cita. Pak Bowo menidurkan Putra diranjang lalu langsung keluar, diikuti oleh Cita. Cita sempat ingin membuatkan pak Bowo minum dan mempersilahkan pak Bowo untuk duduk, tapi pak Bowo melarangnya.5443Please respect copyright.PENANAGFkYjMD92Y
5443Please respect copyright.PENANA2ks9VMCx3a
5443Please respect copyright.PENANAJcHizorBAD
“Nggak usah, aku langsung pulang aja”5443Please respect copyright.PENANAS9mGIBepXu
5443Please respect copyright.PENANADU1WaGq5eN
“Tapi pak..”5443Please respect copyright.PENANAqF37ByQ4ld
5443Please respect copyright.PENANAlYB1IJfbmV
“Udah malem Cit, nggak enak sama tetangga. Besok, atau lain kali aku datang lagi kesini, masih boleh kan?”5443Please respect copyright.PENANAKH8pte8xYB
5443Please respect copyright.PENANA0AXSEeIaPw
“Iya pak, boleh kok”5443Please respect copyright.PENANAQrrJhQsGFS
5443Please respect copyright.PENANAq9HJB3Y5ec
“Yaudah kalau gitu aku pulang dulu ya”5443Please respect copyright.PENANACof2y8OHv6
5443Please respect copyright.PENANAZh1msoZioj
5443Please respect copyright.PENANASfAI3cWS5I
Cita hanya mengangguk. Dia mengantarkan pak Bowo sampai kedepan pintu, lalu baru masuk lagi setelah mobil pak Bowo menghilang dari pandangannya.5443Please respect copyright.PENANAB27VIoXVJ6
5443Please respect copyright.PENANASCIAPtnH2j
Didalam kamar, Cita berbaring disamping anaknya yang sudah pulas tertidur. Beberapa kali dia tersenyum mengingat apa yang terjadi hari ini. Dia sangat senang saat melihat wajah bahagia Putra tadi ditaman. Namun dia juga bercampur sedih, memikirkan bahwa anaknya merasa bahagia justru bukan dengan ayahnya. Cita bahkan lupa, kapan terakhir kali Putra tertawa sebahagia itu saat bersama Andi.5443Please respect copyright.PENANAQy2qNu8lMD
5443Please respect copyright.PENANAn9nxjcc72m
Gara-gara apa yang sudah kamu lakuin, Putra akhirnya malah bisa bahagia karena orang lain mas. Kenapa bukan kamu yang bikin Putra bahagia? Kenapa kamu harus melakukan semua itu? Apa aku harus memaafkanmu mas? Apa kamu bisa berubah setelah keluar dari penjara nanti? Batin Cita.5443Please respect copyright.PENANAuew5qin4q1
5443Please respect copyright.PENANAjQLlYcDns0
Dia masih bimbang untuk memaafkan Andi. Mungkin untuk apa yang dilakukan Andi dengan menampar dirinya dulu, dia bisa memaafkannya. Lagipula dia sudah tidak merasakan lagi rasa sakit dipipinya akibat tamparan itu. Tapi sakit dihatinya masih ada. Tuduhan perselingkuhan yang dilayangkan Andi, yang sama sekali tidak pernah dia lakukan. Lalu ternyata justru Andi yang telah berselingkuh dibelakangnya. Bahkan yang membuat Cita makin marah kepada Andi, adalah apa yang dilakukan Andi kepada Isna.5443Please respect copyright.PENANA48PM9hNKmQ
5443Please respect copyright.PENANAnMh3i3SeNi
Cita memang marah dan jadi membenci Isna karena telah menjadi selingkuhan Andi. Tapi Cita tidak bisa menerima perlakuan kasar Andi kepada Isna. Dia merasa, dia dan Isna sama-sama perempuan. Dia merasa mereka tidak layak mendapatkan perlakuan kasar seperti yang dilakukan Andi kepada Isna. Bagaimana dia bisa setega itu memukuli wanita? Hal yang selama ini sama sekali tak pernah terbesit dalam bayangan Cita. Andi yang dia kenal tidaklah seperti itu, Andi yang dia kenal adalah pria yang baik dan lemah lembut. Tapi ternyata dibalik itu, Andi ternyata bisa sekejam itu kepada wanita.5443Please respect copyright.PENANAqJK8tEyGWm
5443Please respect copyright.PENANAKsJSDhnHKL
Memikirkan hal itu rasanya Cita jadi makin kesal kepada Andi. Kalau saja tidak ada Putra, mungkin Cita sudah dari dulu, sejak mengetahui perselingkuhan Andi dulu, dia akan meminta cerai dari Andi. Tapi adanya Putra, membuat semuanya tidak semudah itu dalam pikiran Cita. Ada Putra yang harus dia pikirkan nasib dan masa depannya, yang membuatnya makin bingung sekarang.5443Please respect copyright.PENANATxo5WVT6f9
5443Please respect copyright.PENANA4sszy1P1rh
Lama dia memikirkan itu, pikirannya jadi teralih dengan apa yang terjadi tadi, saat pak Bowo kembali tanpa sengaja menyentuh tubuhnya, lebih tepatnya menyentuh payudaranya. Ada desiran yang lebih kuat yang Cita rasakan ketimbang yang pertama dulu. Dulu, karena hanya sesaat, hanya membuat Cita merasa geli, itupun sebentar lalu hilang lagi. Tapi yang tadi beda. Meskipun sebenarnya hanya sebentar, tidak lebih dari 3 detik, tapi bagi Cita itu menimbulkan sebuah getaran dalam dirinya.5443Please respect copyright.PENANAbbo8ly1Ihl
5443Please respect copyright.PENANAWXA4FPeWnl
Dia kembali teringat, sudah lebih dari 2 bulan dirinya tidak disentuh oleh Andi. Sebagai wanita normal yang sudah menikah dan sudah mengenal dan merasakan seks, tentunya Cita juga memiliki kerinduan untuk merasakan itu lagi. Selama ini Cita bisa membuang jauh-jauh pikirannya itu. Tapi sentuhan pak Bowo tadi, mau tak mau kembali mengingatkannya akan kerinduannya itu.5443Please respect copyright.PENANA6QzlTsCg3h
5443Please respect copyright.PENANApF6jv5LFUo
Perlahan tangan Cita bergerak meraba payudaranya sendiri, payudara yang tadi tersentuh oleh pak Bowo. Dia memejamkan mata dan mendesis, tubuhnya juga sedikit menggelinjang. Diremasnya pelan payudaranya, desiran itu makin kuat. Rasanya makin geli, membuat tubuhnya makin bergetar. Payudaranya yang hanya tertutup baju tidurnya tanpa bh, membuat tangannya bisa merasakan puting susunya perlahan mengeras.5443Please respect copyright.PENANAC727SnbsjI
5443Please respect copyright.PENANAWjqsJV89ns
Jarinya kemudian menyentuh puting itu dari balik baju tidurnya. Ssssshhhhh… Cita mulai mendesah ringan. Tubuhnya seperti tersengat, beberapa bagian tubuhnya terasa gatal, termasuk kemaluannya. Tangan Cita satunya sudah mulai bergerak kebawah untuk mengelus kemaluannya yang juga hanya tertutup baju tidur tanpa celana dalam. Saat tersentuh, tubuhnya makin bergetar. Ssshhhhh… kembali Cita mendesah, kali ini lebih panjang dari yang tadi.5443Please respect copyright.PENANA1orIWHwisJ
5443Please respect copyright.PENANAq9KjWxctM7
5443Please respect copyright.PENANAyBGduRt6rD
“Hheempphh… ndaaaa…”5443Please respect copyright.PENANAZO6FDJpwgC
5443Please respect copyright.PENANAht8BJUYvBh
5443Please respect copyright.PENANA1MxWuqLETK
Tiba-tiba Cita terkejut oleh suara gumaman dari Putra. Dia membuka matanya dan melihat kesamping. Putra masih tertidur, dia hanya mengigau saja. Tapi itu sudah sukses untuk menghentikan apa yang Cita lakukan barusan. Sukses membuat Cita yang tadi sudah mulai terbang ke awang-awang jadi turun lagi ke bumi. Bahkan libidonya yang sempat naik langsung turun lagi. Dia seolah tersadar dengan apa yang tadi dia lakukan.5443Please respect copyright.PENANA5xSlFjZHoe
5443Please respect copyright.PENANASEToBTfiCs
Astaga, apa yang sudah aku lakukan tadi? Hufh, untung ada Putra. Makasih ya nak, kamu udah ingetin bunda. Batin Cita sambil menatap anaknya, lalu memeluknya dan tidur menyusul Putra ke alam mimpi.5443Please respect copyright.PENANAs4OA9RfxNk
5443Please respect copyright.PENANAJuL9ffdqER
*5443Please respect copyright.PENANAvS6oQ4g9j3
*5443Please respect copyright.PENANApCdqBVZ34p
*5443Please respect copyright.PENANAtu8psgpYCH
*5443Please respect copyright.PENANAUYIwxaEM5z
5443Please respect copyright.PENANAFhkjOypj5O
Waktu berjalan dengan cukup cepat. Secepat itu juga Cita jadi lebih sering tersenyum. Dikantor sikap teman-temannya cukup baik, meskipun masih ada saja 1-2 orang temannya yang pria menggoda dan berusaha agar bisa mengajaknya keluar, tapi sekarang dia sudah tak terlalu memikirkannya. Dia ingat saja kata-kata pak Bowo untuk tak terlalu mempedulikan mereka, karena wajar saja mereka ingin mencari kesempatan dengan tidak adanya suaminya sekarang ini. Asalkan dia tetap hati-hati, dan pria-pria itu tidak keterlaluan padanya.5443Please respect copyright.PENANAxTSu7jqiTt
5443Please respect copyright.PENANAagSqn26CoZ
Selain itu, Cita juga jadi lebih ceria tanpa dia sadari adalah karena kehadiran pak Bowo. Sejak malam itu mengajak Cita dan Putra jalan-jalan, pak Bowo memang sempat beberapa kali lagi datang. Tidak terlalu sering, karena pak Bowo bilang tidak enak dengan tetangga kalau dia terlalu sering datang.5443Please respect copyright.PENANA4oHJSSDch5
5443Please respect copyright.PENANAwKoUiQEYIP
Kedatangan pak Bowo tidak pernah mendapat penolakan baik dari Cita maupun dari ibu mertuanya. Kalau dulu alasannya datang karena masih ada hubungannya dengan urusan-urusan Andi, sekarang pak Bowo datang untuk alasan Putra. Ya, tiap kali pak Bowo datang pasti yang pertama kali ditanyakan adalah Putra. Putra sendiri juga makin dekat dengan pak Bowo. Dari yang awalnya takut-takut, kini bahkan sering bertanya kepada Cita kalau pak Bowo beberapa hari saja tidak datang kesana. Putra jadi terlihat lebih bahagia sekarang daripada dibandingkan sebelum Cita dan Andi bermasalah dulu.5443Please respect copyright.PENANAYYVpvdbt5h
5443Please respect copyright.PENANAgrLOc55FRW
Namun tentu saja pak Bowo tidak hanya dengan Putra tiap main kesana. Dia pasti ngobrol dengan Cita juga. Kalau dengan ibu mertua Cita memang agak jarang ngobrol, lebih seringnya dengan Cita. Dari situlah yang membuat Cita kini makin dekat dengan pak Bowo. Dia tak lagi sungkan untuk curhat kepada pak Bowo, terutama mengenai sikap teman-temannya dikantor. Sedangkan untuk masalahnya dengan Andi, Cita memang sering cerita tapi belum terbuka sepenuhnya.5443Please respect copyright.PENANAZ6EfNInlxP
5443Please respect copyright.PENANA5UgQjlWTDC
Melihat kebahagiaan Putra, tentu saja Cita juga ikut bahagia. Tapi dalam hati dia juga menyimpan rasa sedih. Dia sedih karena justru Putra bisa seperti itu karena orang lain, bukan dari ayah kandungnya sendiri. Dia ingat-ingat lagi, Putra memang pernah tersenyum lebar kalau dengan ayahnya, tapi tidak seperti saat dengan pak Bowo. Beda. Dan demi melihat kebahagiaan anaknya itulah kedatangan pak Bowo tak pernah mendapat penolakan.5443Please respect copyright.PENANAnN5rbo4WiW
5443Please respect copyright.PENANAfwsnqzJr5p
Hari minggu siang waktu Cita baru saja selesai menjemur cucian, dia mendengar suara mobil berhenti didepan rumahnya. Dia sudah cukup akrab dengan suara itu. Mobil pak Bowo. Belum sempat dia apa-apa pak Bowo sudah mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Cita menjawab salam dan membukakan pintu.5443Please respect copyright.PENANAVOBcd4KInA
5443Please respect copyright.PENANASBuusTFKCj
5443Please respect copyright.PENANAx17iOkxHoF
“Siang Cita” sapa pak Bowo tersenyum.5443Please respect copyright.PENANAgvekTzbzT8
5443Please respect copyright.PENANAy1hIuhWc9k
“Siang juga pak. Mari masuk pak” balas Cita juga sambil tersenyum. “Bawa apa tu pak?” tanya Cita saat dilihatnya pak Bowo membawa plastik hitam.5443Please respect copyright.PENANArbjOUzvXhN
5443Please respect copyright.PENANABDlohbx22z
“Ooh ini bakso, katanya Putra pengen bakso? Mana sekarang dia?”5443Please respect copyright.PENANAJBzvFiiAAr
5443Please respect copyright.PENANAmRtsUVFij0
“Haha dibeliin bener ya? Ya ampun ngerepotin aja sih pak? Dia lagi keluar sama neneknya pak”5443Please respect copyright.PENANAw3aIvKIvw3
5443Please respect copyright.PENANAByh8eanKLN
“Lha semalam kamu bilang dia rewel pengen bakso, ya aku beliin, hehe. Oh keluar tho, kemana emang?”5443Please respect copyright.PENANAF4Onc3pcSr
5443Please respect copyright.PENANA3jFrRoi2xI
“Tadi ke tempat bu Hari, arisan gitu si Putranya diajak”5443Please respect copyright.PENANAEYkEzbLMKr
5443Please respect copyright.PENANA9NbJOQ5y2V
“Ooh kok bukan kamu yang arisan Cit?”5443Please respect copyright.PENANAeql7P4oplj
5443Please respect copyright.PENANA15x7VdOfEr
“Aku bagian nyuci ama bersih-bersih rumah pak, kasihan kan kalau ibu yang ngerjain”5443Please respect copyright.PENANANaMbXK3DBD
5443Please respect copyright.PENANA5yuecTJSqg
“Iya juga sih. Yaudah ini baksonya simpen dulu aja, taruh di magicom aja biar anget”5443Please respect copyright.PENANAE1jpHnXwxD
5443Please respect copyright.PENANAsIxzikr3eF
“Iya pak”5443Please respect copyright.PENANAOsMU1ODBh8
5443Please respect copyright.PENANAUpaB6amMQ7
5443Please respect copyright.PENANA8ksOp0m3mK
Cita lalu ke dapur untuk menaruh bakso pemberian pak Bowo. Tadi malam dia memang sempat chating dengan pak Bowo dan mengatakan kalau anaknya lagi rewel minta dibelikan bakso, padahal sudah malam sekali. Tak tahunya malah hari ini pak Bowo datang membawakannya. Cita memang mulai sering komunikasi dengan pak Bowo lewat hp, tapi malah mereka tak terlalu banyak yang diobrolkan kalau sedang chating, lebih enak ketemu langsung katanya.5443Please respect copyright.PENANAEg12In55Iw
5443Please respect copyright.PENANALlNTHwTYpg
Cita kembali ke ruang tamu dengan membawakan minum untuk pak Bowo. Waktu meletakan minuman itu, lagi-lagi pak Bowo mengintip celah belahan dada Cita, yang kali ini terlihat lebih jelas lagi. Sudah sering pak Bowo melakukan itu, karena Cita mulai cuek dengan penampilannya kalau ada pak Bowo bertamu kesini. Hampir selalu dia menemui pak Bowo tanpa jilbab kalau dirumah. Jadi menghidangkan minuman selalu jadi momen pak Bowo mengintip belahan dada Cita.5443Please respect copyright.PENANArKMrGWVqY1
5443Please respect copyright.PENANAPQHVFXPS9l
Tapi kali ini lain, lebih jelas. Hal ini karena hari ini Cita hanya memakai daster rumahan karena memang tadi dia sehabis mencuci pakaian. Daster itu berlengan pendek dan panjangnya tak sampai selutut, tapi memiliki belahan yang cukup lebar. Sehingga ketika Cita menunduk tadi, bahkan dengan jelas pak Bowo bisa melihat sebagian besar payudara putih nan mungil milik Cita yang masih terbungkus bh.5443Please respect copyright.PENANAUmU0MJWg5S
5443Please respect copyright.PENANAcfqqOxrvgu
5443Please respect copyright.PENANAZiTRyiZMbE
“Diminum pak” ucap Cita.5443Please respect copyright.PENANArpvdsm8XkD
5443Please respect copyright.PENANALFPnz20xe6
“Iya makasih. Ibu udah lama perginya?”5443Please respect copyright.PENANAGuMj7vP0P9
5443Please respect copyright.PENANAbx7J5Bjx6z
“Belum sih, baru 2 jam”5443Please respect copyright.PENANAbljHRNxRTK
5443Please respect copyright.PENANAmZDTKL7QrK
“Lah, 2 jam kok baru, udah lama berarti, haha”5443Please respect copyright.PENANA6jUXhnMDcv
5443Please respect copyright.PENANAFZRhiIC7Ri
“Haha abisnya kalau arisan gitu, pulangnya bisa sampai sore sih pak”5443Please respect copyright.PENANAZD0G6pmk2e
5443Please respect copyright.PENANAUZg4bJhh9v
“Lho emang ngapain aja? Kan cuma arisan doang?”5443Please respect copyright.PENANAzgWOv9nOZz
5443Please respect copyright.PENANAvDIPYywHgm
“Pak Bowo sih nggak tahu acaranya ibu-ibu kalau arisan. Arisannya ya emang cuma bentar, tapi abis itu kan ngobrol, nah itu yang paling lama pak, hehe”5443Please respect copyright.PENANAk3vRwLC82t
5443Please respect copyright.PENANA5tOD6w4Wa6
“Halah, paling ngegosip aja kan?”5443Please respect copyright.PENANAtYC38wI7Xc
5443Please respect copyright.PENANAo8yUEj3sl7
“Haha ya begitulah pak. Makanya aku kurang suka ikut arisan, untung ada ibu, hehe”5443Please respect copyright.PENANA9KSjMRKpgR
5443Please respect copyright.PENANAbCMIr5l8Mz
“Gitu ya. Wah, jadi kita punya waktu lumayan lama dong buat berduaan Cit? haha”5443Please respect copyright.PENANAsxHHsNS4ZT
5443Please respect copyright.PENANAVuLJ7gf29E
“Haha iya pak”5443Please respect copyright.PENANAE9mIuppu3C
5443Please respect copyright.PENANA3FDgmZl2FK
5443Please respect copyright.PENANAfWa0NRNYmB
Cita tak lagi merasa risih hanya berdua saja dengan pak Bowo seperti ini, karena ini bukan pertama kalinya. Dia cukup sering hanya ngobrol berdua dengan pak Bowo seperti ini. Itu terjadi ketika Putra sedang bermain dengan neneknya, atau sedang ditidurkan dikamar oleh neneknya. Yang jelas meskipun hanya ngobrol berdua tapi ibu mertua Cita masih berada disekitaran rumah ini. Tapi ini adalah benar-benar pertama kalinya Cita hanya berdua dengan pak Bowo tanpa ada ibu mertuanya. Tapi, Cita tak risau, karena merasa sudah cukup dekat dengan pak Bowo. Dan karena Cita juga tak punya pikiran negatif kepada pak Bowo.5443Please respect copyright.PENANAy6rA3TJmOp
5443Please respect copyright.PENANAKYCAD9ECbZ
Mereka banyak ngobrol, hingga Cita mengajak pak Bowo untuk makan siang. Cita menyiapkan semuanya. Dan lagi-lagi, ada saja momen dimana pak Bowo bisa mengintip celah payudara Cita dengan semakin jelas, bahkan sampai beberapa kali. Cita benar-benar tidak menyadarinya, karena dia berpikir positif terhadap pak Bowo. Dan pak Bowo juga sangat menjaga sikapnya kepada Cita.5443Please respect copyright.PENANAx53Y9T3c5D
5443Please respect copyright.PENANApPOp1UGhte
Selesai makan siang mereka tidak kembali keruang tamu tapi pindah keruang tengah. Disana mereka duduk di satu sofa namun mereka duduk dimasing-masing ujungnya, jadi masih cukup berjarak.5443Please respect copyright.PENANAa5OYwZP8b8
5443Please respect copyright.PENANAox15X1ZkbV
5443Please respect copyright.PENANAJj4YSWuLIo
“Kamu, belum lagi jenguk Andi Cit?” tanya pak Bowo. Suasana ceria mereka langsung berubah.5443Please respect copyright.PENANA6kaTLit6v4
5443Please respect copyright.PENANApsZ8AMZTgj
Cita menggeleng. “Belum pak”5443Please respect copyright.PENANAFDAiYv6ILb
5443Please respect copyright.PENANARYFNtWQf5S
“Udah sebulan lebih lho, sekalipun kamu belum jenguk dia di lapas? Kenapa?”5443Please respect copyright.PENANAk3xlNFgltX
5443Please respect copyright.PENANA95wdBq72dp
5443Please respect copyright.PENANAFgLFPdhuP6
Cita terdiam sebentar, tatapannya menerawang tak jelas kemana.5443Please respect copyright.PENANAjuKuiC9QK1
5443Please respect copyright.PENANAKHmQqGpG51
5443Please respect copyright.PENANAgHFc559ri4
“Masih marah sama dia?” tanya pak Bowo lagi.5443Please respect copyright.PENANAsNZoIiYjPc
5443Please respect copyright.PENANAGzAxnazHWW
“Aku nggak tahu pak, tapi, rasanya aku masih belum bisa, atau mungkin belum mau ketemu dia” jawab Cita.5443Please respect copyright.PENANAf6hQkRFj84
5443Please respect copyright.PENANAJAWdKMnbRf
“Cit, lihat aku” ucap pak Bowo. Cita kemudian menatap pak Bowo. “Kamu mau ngebiarin hatimu itu galau berlarut-larut?”5443Please respect copyright.PENANASsOy3yol1W
5443Please respect copyright.PENANAHrt50wlOt6
“Siapa yang galau?” kilah Cita.5443Please respect copyright.PENANAq0luXLFk3s
5443Please respect copyright.PENANAZlpvuaPz5Q
Pak Bowo tersenyum. “Kalau kamu nggak galau, kamu pasti udah jenguk Andi. Buktinya, sampai sekarang kamu belum pernah jenguk Andi lagi kan?”5443Please respect copyright.PENANAul0AtlYDVa
5443Please respect copyright.PENANAJstzH5JDNb
5443Please respect copyright.PENANArzdzCS0Uie
Cita menunduk, lalu menggelengkan kepalanya.5443Please respect copyright.PENANAERgfGZHtMo
5443Please respect copyright.PENANAT1kNHkex35
5443Please respect copyright.PENANAtqHFflvlqb
“Kamu tahu nggak Andi sekarang gimana kabarnya? Gimana kondisinya sekarang?”5443Please respect copyright.PENANARXL3VpvbNU
5443Please respect copyright.PENANAzT0Tc6NbOr
5443Please respect copyright.PENANA8lV82t8q5a
Kembali, Cita menggelengkan kepalanya.5443Please respect copyright.PENANA7SDdazhnXx
5443Please respect copyright.PENANAkmz0zXJ1fU
5443Please respect copyright.PENANAXupaTNUhSs
“Apa kamu nggak pengen tahu?”5443Please respect copyright.PENANAcIOtUsEXH7
5443Please respect copyright.PENANAIFVc8H2yHo
5443Please respect copyright.PENANAhtIBYaTgAb
Kali ini Cita diam, tapi masih tetap menunduk. Tiba-tiba saja pak Bowo meraih tangan Cita, dan menggenggam lembut telapak tangannya.5443Please respect copyright.PENANAtO04wAvi7T
5443Please respect copyright.PENANA3Hmj5H58Kz
5443Please respect copyright.PENANAPTmVfjA3rB
“Cita, sebenarnya apa yang kamu mau dari semua ini?”5443Please respect copyright.PENANAl9oSmw0GMa
5443Please respect copyright.PENANA3zz7mhoKEf
5443Please respect copyright.PENANA89lu7sveDM
Cita menggelengkan kepala, tanda bahwa dia masih belum tahu apa yang diinginkan, belum tahu apa yang harus diputuskan dari semua masalah yang dia hadapi.5443Please respect copyright.PENANA1UV7asVjnW
5443Please respect copyright.PENANA2MHF04VzMk
5443Please respect copyright.PENANAjpclyGFyed
“Coba kamu jawab jujur, dari dasar hatimu yang paling dalam. Kamu udah maafin Andi belum?” tanya pak Bowo sambil meremas lembut tangan Cita.5443Please respect copyright.PENANAhks2DS5Q2G
5443Please respect copyright.PENANAWuh7xAeaBk
5443Please respect copyright.PENANALla5TjgH6R
Cita terdiam sebentar, berpikir. Dia mencoba benar mencari jawaban yang sesungguhnya dari pertanyaan pak Bowo tadi. Dan perlahan, dia menggelengkan kepalanya.5443Please respect copyright.PENANAYbnnUXS8S8
5443Please respect copyright.PENANAYxKLkcCVZk
5443Please respect copyright.PENANADLfkqKgc3U
“Belum memaafkan dia? Apa yang paling bikin kamu masih belum bisa maafin dia?”5443Please respect copyright.PENANAvydLPE7QiR
5443Please respect copyright.PENANA2njVs9l1zW
5443Please respect copyright.PENANAa01kNHDO7m
Cita terdiam lagi. Sebenarnya, pilihan jawaban sudah ada dikepalanya. Tuduhan Andi padanya, kekerasan yang dilakukan Andi padanya, perselingkuhan Andi dibelakangnya, dan apa yang sudah dilakukan Andi kepada Isna. Tapi, dia bimbang untuk memilih, mana yang harus dia katakan untuk mewakili perasaannya saat ini.5443Please respect copyright.PENANA51uNnQSmGC
5443Please respect copyright.PENANArc5J8M41hI
Pak Bowo kembali meremas tangan Cita dengan lembut, yang perlahan-lahan membuat perasaan Cita jadi lebih tenang, jadi lebih damai. Tapi disisi lain, entah bagaimana remasan itu justru membuat keempat hal yang telah dilakukan Andi yang masih membuatnya belum bisa memberi kata maaf, muncul perlahan satu demi satu, dan semakin jelas. Semakin lama semakin jelas, hingga akhirnya membuat matanya perih, perlahan berkaca-kaca, dan badannya mulai sedikit bergetar.5443Please respect copyright.PENANAj0gYWPZHeo
5443Please respect copyright.PENANAwgAokjL2pj
5443Please respect copyright.PENANAaO1FqQWlNO
“Sini” ucap pak Bowo sambil merengkuh tubuh Cita kepelukannya.5443Please respect copyright.PENANAcImBbG5IIJ
5443Please respect copyright.PENANAwWWOEgdkDc
5443Please respect copyright.PENANAQ5jhIn2oU2
Untuk pertama kalinya Cita dipeluk oleh pak Bowo. Dia tidak menolak. Malah, ketika kepalanya menempel didada pak Bowo, air matanya turun tak tertahankan. Dia menangis. Pak Bowo terus merangkulnya. Tangan kirinya mengusap-usap kepala Cita, sedangkan tangan kanannya mengusap lembut lengan dan punggung Cita bergantian. Dia biarkan Cita menangis meluapkan segala keresahan dan kesedihannya.5443Please respect copyright.PENANAsRzEbgJRPs
5443Please respect copyright.PENANAB6inckVice
5443Please respect copyright.PENANAxJKMkGYdMI
“Hiks hiks paak.. hiks hisk..”5443Please respect copyright.PENANA7iKF26FitP
5443Please respect copyright.PENANALhRvpSUmoi
“Ssstt.. udah nangis aja dulu, keluarin semuanya sampai kamu lega” ucap pak Bowo.5443Please respect copyright.PENANAVvfm4eDZY9
5443Please respect copyright.PENANA7R7AKM9XLD
5443Please respect copyright.PENANAlV3NlECWQp
Cita tak jadi bicara, dan kembali menangis. Menenggelamkan kepalanya didada pak Bowo, membuat dada lelaki itu perlahan mulai terasa basah. Pak Bowo membiarkan saja Cita menangis sepuasnya. Dia juga tak bicara apapun untuk menenangkan Cita, hanya terus memeluk dan mengusap kepala dan punggung Cita saja.5443Please respect copyright.PENANANqsqcR83Fd
5443Please respect copyright.PENANAFW136n627s
Sudah hampir 10 menit akhirnya tangisan Cita mereda, tapi masih sisa sedikit sesenggukan. Dia masih belum juga menarik kepalanya dari pelukan pak Bowo. Dia mulai merasa nyaman dalam dekapan lelaki itu. Biasanya, kalau dia menangis dipelukan Nada, dia juga bisa merasa plong. Tapi kali ini beda, lebih damai, lebih hangat.5443Please respect copyright.PENANAOEUp7P0uT8
5443Please respect copyright.PENANA5ItGh6wWnx
5443Please respect copyright.PENANADS20cF8FtW
“Udah nangisnya?” tanya pak Bowo. Cita hanya mengangguk.5443Please respect copyright.PENANAXI7CL75qCM
5443Please respect copyright.PENANACTbX2npiQ6
“Udah puas?” tanya pak Bowo lagi, dan Cita mengangguk lagi.5443Please respect copyright.PENANA54LNNmGUhN
5443Please respect copyright.PENANAEX3NPyU0gY
“Bagus deh, jadi kan nggak makin basah bajuku” ucapnya berkelakar.5443Please respect copyright.PENANAiGhJzpPBmc
5443Please respect copyright.PENANAbMHlL9ooLl
“Iiih apaan sih” balas Cita malu-malu, dan malah menenggelamkan kepalanya didekapan pak Bowo.5443Please respect copyright.PENANAnQ3wlcXxRK
5443Please respect copyright.PENANAMaYw6P1V8r
“Jadi, udah mau cerita sekarang?” tanya pak Bowo sambil sedikit mendorong tubuh Cita agar terlepas dari pelukannya. Dia meraih wajah Cita, lalu menyeka sisa air mata wanita itu.5443Please respect copyright.PENANARwen9tEzPg
5443Please respect copyright.PENANAoEebzvPEH1
5443Please respect copyright.PENANAKgMoLLI7NP
Cita sudah mulai tenang. Dia mengatur nafasnya. Menarik nafas dalam-dalam, lalu menghembuskanya. Dia melakukannya beberapa kali, sampai debaran didadanya akibat tangisannya tadi berangsur mereda dan normal.5443Please respect copyright.PENANAzoA1aPELa6
5443Please respect copyright.PENANASNyl8JI2C0
5443Please respect copyright.PENANAr1L0PjbdPX
“Sebenarnya, aku bingung pak” ucap Cita.5443Please respect copyright.PENANALzrmdT11ck
5443Please respect copyright.PENANAbp39y2Blnb
“Bingung gimana?”5443Please respect copyright.PENANAqd0eH1T5sl
5443Please respect copyright.PENANAuBVciqDT0f
“Ada beberapa hal, yang dilakukan sama mas Andi, yang membuatku susah untuk memaafkannya”5443Please respect copyright.PENANAFFDFWrMzgX
5443Please respect copyright.PENANAYr8guPXdUj
“Aku punya banyak waktu kok buat dengerin cerita kamu” ucap pak Bowo.5443Please respect copyright.PENANA1Vh9EH8A9c
5443Please respect copyright.PENANAsRkh1aRmes
5443Please respect copyright.PENANAfzZTc8nye5
Cita menatapnya sejenak. Dia menimbang-nimbang, apakah harus menceritakannya pada pak Bowo atau tidak. Dia sudah menceritakan semua yang dia rasakan itu ke Nada, tapi selama ini Nada hanyalah menjadi pendengar yang baik bagi Cita. Tak banyak solusi yang diberikan oleh Nada. Tapi yang pasti Nada akan selalu ada dan mendukung semua keputusan Cita nantinya.5443Please respect copyright.PENANA7OWBA8FbVj
5443Please respect copyright.PENANAAaoo1IGMSK
Kali ini dia berpikir, apakah dengan cerita pada pak Bowo dia akan mendapatkan respon yang lain? Kalau hanya seperti Nada, percuma saja dia cerita. Justru akan makin banyak orang yang akan tahu aib rumah tangganya. Tapi disisi lain, Cita butuh saran, butuh solusi. Dan mungkin, pak Bowo bisa memberinya itu. Pak Bowo lebih tua, dan mungkin lebih dewasa, pandangan dia dari sudut pandang laki-laki mungkin ada gunanya, pikir Cita.5443Please respect copyright.PENANAZw4lOWFhl9
5443Please respect copyright.PENANACei5xhU9lS
5443Please respect copyright.PENANAJXRKHwMoEi
“Paling nggak, ada 4 hal yang masih bikin aku susah maafin dia pak. Dan ya memang, masalah kami berawal dari keempat hal itu” ucap Cita.5443Please respect copyright.PENANAIFKHqo1MZ2
5443Please respect copyright.PENANAW6F0F86CUe
“4? Banyak amat? Bisa dikorting nggak? Hehe”5443Please respect copyright.PENANAEsMRLWjugr
5443Please respect copyright.PENANAAbpp5RMrUc
“Pak Bowo iihh.. serius ini. Jadi mau dengerin nggak sih?” ucap Cita kesal, tapi tak ayal dia ikut tersenyum juga.5443Please respect copyright.PENANABsvRwBSvSO
5443Please respect copyright.PENANAA6nzerhiV0
“Hahaa iya iya, bercanda Cit, biar kamu nggak sepaneng gitu. Yaudah cerita, apa aja keempat hal itu?”5443Please respect copyright.PENANAgtDxFnn6co
5443Please respect copyright.PENANAdL67NOeow1
“Hmm, soal tuduhan mas Andi ke aku, perselingkuhan dia, kekerasan dia ke aku dan ke Isna”5443Please respect copyright.PENANAO9OLI7tgIo
5443Please respect copyright.PENANAfeBtx5STgR
“Tunggu tunggu. Kalau soal tuduhan, perselingkuhan dia dan kekerasan dia sama Isna, aku udah tahu. Terus, kekerasan dia ke kamu, itu maksudnya gimana? Dia kasar sama kamu gitu?” tanya pak Bowo.5443Please respect copyright.PENANA3YUAYqKvE6
5443Please respect copyright.PENANAzDkxMPAdiG
5443Please respect copyright.PENANAsMcaooquqA
Jelas saja pak Bowo hanya pura-pura tidak tahu. Karena nyatanya dia sudah tahu semua itu. Dari siapa lagi kalau bukan dari Isna, yang mendapat cerita langsung dari Andi. Kekerasan yang dimaksud Cita pastinya adalah soal tamparan-tamparan itu, dan juga waktu Andi menyetubuhi Cita dengan kasar 2 kali.5443Please respect copyright.PENANA9ngK5K949k
5443Please respect copyright.PENANAEuxWncvfGj
5443Please respect copyright.PENANAirjizYGjBz
“Iya pak. Dia pernah namparin aku buat maksa aku ngaku kalau aku udah selingkuh”5443Please respect copyright.PENANAUjmeTtOaP4
5443Please respect copyright.PENANAvAjxqqhho9
“Apa? Gila si Andi! Sampai segitunya dia ke kamu?” ucap pak Bowo, pura-pura marah.5443Please respect copyright.PENANAxdnr31ioY9
5443Please respect copyright.PENANAOgoCKVBTwX
“Iya pak”5443Please respect copyright.PENANAfr6CmG7Rg9
5443Please respect copyright.PENANAZQ1UPswS5C
“Terus, kamu gimana?”5443Please respect copyright.PENANAN0jRuFcl3T
5443Please respect copyright.PENANAR3cFtIQ3HW
“Gimana apanya? Ngaku kalau aku selingkuh? Ya nggak lah, orang aku sama sekali nggak pernah selingkuh kok”5443Please respect copyright.PENANACDnoRM2UFM
5443Please respect copyright.PENANAfzExrWb34d
5443Please respect copyright.PENANAFYd8orNiNi
Pak Bowo cuma geleng-geleng kepala. Dimata Cita, pak Bowo menggelengkan kepala itu karena tak habis pikir dengan kelakuan Andi. Padahal sebenarnya yang pak Bowo pikirkan adalah bahwa ternyata memang benar-benar tidak pernah berselingkuh dibelakang Andi. Dan tentu saja ini membuatnya gembira, karena itu artinya Cita bersih, belum disentuh oleh siapapun kecuali Andi, yang dia tahu dari Isna kalau penis Andi itu kecil. Makin terbuka lebar kesempatan buatnya untuk memuaskan Cita dan membuat Cita lupa kepada Andi.5443Please respect copyright.PENANAZ0vAxYHz4j
5443Please respect copyright.PENANAHPxiOVC8pS
5443Please respect copyright.PENANAcEPSEmA6b9
“Aku udah coba berkompromi pak. Tapi gimana ya, rasanya sebagai wanita, aku tuh ngerasa kalau direndahin, dan itu yang bikin aku masih belum bisa terima” ucap Cita, yang matanya terlihat kembali berkaca-kaca.5443Please respect copyright.PENANAzpnYvRnhaq
5443Please respect copyright.PENANA957Tv8ZAXy
“Bener-bener bodoh si Andi itu” gumam pak Bowo perlahan, tapi masih cukup untuk bisa didengar Cita.5443Please respect copyright.PENANAt6xvHbMju0
5443Please respect copyright.PENANAeqkgxbgHlZ
5443Please respect copyright.PENANAUEpdF4jzXA
Cita mengangguk, mengiyakan kata-kata pak Bowo, meskipun maksud mereka berbeda. Cita menganggap, maksud pak Bowo adalah kebodohan Andi dengan semua prasangkanya sampai membuat justru dirinya sendiri yang selingkuh. Tapi lagi-lagi dikepala pak Bowo beda. Dia menganggap Andi bodoh karena sudah menyia-nyiakan istri seperti Cita. Sebuah kebodohan yang justru akan berbuah menyenangkan untuknya.5443Please respect copyright.PENANADm7mo7bwUy
5443Please respect copyright.PENANAw79XLcDQOp
5443Please respect copyright.PENANA8VCAWapIaA
“Aku emang belum lama kenal Andi, tapi aku beneran nggak nyangka kalau dibalik sikapnya yang kalem itu, dia bisa sekasar itu sama cewek. Aku pikir cuma ke Isna, tapi ternyata ke kamu juga” ucap pak Bowo.5443Please respect copyright.PENANAV7vLDBDBOq
5443Please respect copyright.PENANAfcTW1eXsSC
“Jangankan pak Bowo, aku yang udah lebih lama kenal dia aja beneran nggak nyangka kok” sahut Cita.5443Please respect copyright.PENANAVUgwMThOwP
5443Please respect copyright.PENANAGrQ7YBGOSu
5443Please respect copyright.PENANA6e2aylcaT2
Waktu pak Bowo mau bertanya lagi pada Cita, dia melihat air mata Cita mulai meleleh lagi. Cita kembali menangis. Kali ini tanpa direngkuh oleh pak Bowo, Cita sendiri yang membenamkan kepalanya didada lelaki itu.5443Please respect copyright.PENANAOLJZzKrYZw
5443Please respect copyright.PENANA2ZTGJkseb7
5443Please respect copyright.PENANAZFddtb8JC8
“Hiks, kenapa sih pak mas Andi sebodoh itu? Kenapa dia nggak percaya sama aku?”5443Please respect copyright.PENANAdlZjj2yKhn
5443Please respect copyright.PENANAuIRyiJMJPX
5443Please respect copyright.PENANAZdktDd1mbZ
Cita mulai kembali mengeluarkan uneg-unegnya, luapan emosinya.5443Please respect copyright.PENANAXmWTGmLMqi
5443Please respect copyright.PENANAJ57VhNwKAJ
5443Please respect copyright.PENANADWt7Ze0tHK
“Kenapa dia nggak bisa percaya sama aku? Kenapa dia nggak bisa mikir kalau aku nggak mungkin menghianatinya?”5443Please respect copyright.PENANAHCe680NJkO
5443Please respect copyright.PENANAYNSLPBJbp9
Pak Bowo mulai mengusap kepala Cita lagi. “Mungkin dia takut kehilangan kamu Cit” ucap pak Bowo.5443Please respect copyright.PENANA7zpd3oA6C4
5443Please respect copyright.PENANAU4X3z3WfIL
“Tapi nggak gini caranya pak. Apa dia nggak mikirin Putra? Apa dia nggak mikir gimana jadinya Putra kalau nanti kami pisah cuma gara-gara kebodohan dan keegoisan dia? Apa dia nggak kasihan sama Putra?”5443Please respect copyright.PENANAEB9f3Hd44Q
5443Please respect copyright.PENANAkl2d17E963
“Waktu sama dia, Putra nggak pernah bisa sebahagia waktu sama pak Bowo. Padahal dia ayah kandungnya. Kenapa dia nggak mikirin anaknya sendiri? Kalaupun dia curiga sama aku, apa nggak ada sedikitpun Putra didalam kepalanya?”5443Please respect copyright.PENANAhe4ReIOGxm
5443Please respect copyright.PENANAFMGMBHGv8Y
5443Please respect copyright.PENANARohrC1MtG7
Deg. Pak Bowo terkejut mendengar kata-kata Cita. Putra tak pernah sebahagia itu ketika bersama Andi? Putra lebih bahagia bersamanya? Pak Bowo hanya bisa diam.5443Please respect copyright.PENANAuOGMdpB6Bv
5443Please respect copyright.PENANAgec9cNa7eY
5443Please respect copyright.PENANAGG3RoEuAG5
“Jujur pak, mungkin kalau nggak ada Putra, aku udah pergi. Aku udah balik ke orang tuaku. Aku udah minta pisah sama dia. Tapi ada Putra, yang membuatku masih bisa bertahan sampai sekarang. Aku masih mikirin Putra. Tapi apa dia mikirin Putra?”5443Please respect copyright.PENANAkqUU6TREbk
5443Please respect copyright.PENANAKB8GqMfCmE
5443Please respect copyright.PENANAFiRIX40I5L
Dada pak Bowo berdetak hebat. Sebuah perasaan yang sudah sangat lama tidak dia rasakan. Ucapan Cita membuatnya teringat akan momen-momen kebersamaannya dengan Putra. Memang tujuannya bisa dekat dengan Putra adalah untuk bisa mengambil hati Cita. Tapi selama ini dia tulus dengan Putra. Mungkin hanya saat pertama kali mengajak ke waterpark saja yang tidak tulus, tapi selebihnya, dia benar-benar menikmati waktunya dengan Putra.5443Please respect copyright.PENANAaopSXSV4F7
5443Please respect copyright.PENANAVjz97Uc29X
5443Please respect copyright.PENANAcTAqCV3H6t
“Putra itu anaknya mas Andi, kenapa Putra malah lebih bahagia sama pak Bowo? Hiks” ucap Cita sambil memukul-mukul ringan dada pak Bowo, yang sama sekali tak dihentikan oleh lelaki itu. Dia membiarkan saja Cita melakukannya, menumpahkan segala rasa kesalnya.5443Please respect copyright.PENANAOCgZz85RNr
5443Please respect copyright.PENANADi6hzTDHI7
5443Please respect copyright.PENANA4KxpM3q0oI
Setelah itu, yang terdengar dari mulut Cita hanyalah tangisan, yang jauh lebih lama dari yang tadi. Pak Bowo sama sekali tak bisa menjawab semua ucapan Cita. Semua akal bulusnya seperti sirna. Dekapannya ke tubuh Cita makin erat, tapi tulus. Citapun bahkan membalas pelukan pak Bowo. Jelas terasa oleh pak Bowo bagian tubuh Cita, terutama payudaranya menempel ditubuhnya. Tapi, pikirannya sedang tidak kesitu sekarang. Dia tak peduli, dia sedang memikirkan hal lain. Memikirkan kata-kata Cita tentang Putra.5443Please respect copyright.PENANAuEnAYKhIjL
5443Please respect copyright.PENANAQcZM5gPhKn
Dan kemudian pak Bowo pikiran pak Bowo melayang ke belasan tahun silam. Waktu itu anaknya juga seusia Putra. Dia saat itu sangat bahagia, apalagi jika melihat anaknya tersenyum lepas. Momen yang belasan tahun lalu itu, ternyata terulang kembali saat dia melihat Putra. Dari kemarin-kemarin pak Bowo tidak memikirkan hal itu, tidak kepikiran lebih tepatnya. Tapi kata-kata Cita tadi seakan menyadarkannya, bahwa dia juga mulai menikmati kebersamaanya dengan Putra, dia jadi sadar kalau dia juga jadi sangat bahagia ketika melihat Putra bahagia.5443Please respect copyright.PENANAMokpkcQXl6
5443Please respect copyright.PENANANgWJS1PPc8
Bermenit-menit berlalu hanya dilalui dengan suara tangisan Cita. Tak ada lagi sepatah katapun terucap dari mereka berdua. Sampai akhirnya kembali tangisan Cita mereda. Namun mereka masih berpelukan cukup erat. Beberapa saat kemudian, nafas Cita terdengar lembut dan tenang. Pak Bowo menggerakan kepalanya, melirik Cita, dikiranya Cita sudah tertidur karena kecapekan menangis, ternyata tidak.5443Please respect copyright.PENANANYbhdtkUhS
5443Please respect copyright.PENANAAbF1R9Mx9U
5443Please respect copyright.PENANAF28ZKqURqr
“Cita”5443Please respect copyright.PENANAj2wCnC37Zl
5443Please respect copyright.PENANAcwlE36T4VQ
“Hemm?” Cita menatap pak Bowo. “Maaf ya pak, bikin kaosnya makin basah, hehe” sambungnya.5443Please respect copyright.PENANA8jbGgKqMls
5443Please respect copyright.PENANALIpYmUiu2S
“Haha nggak papa. Yaudah, itu daster kamu benerin dulu” ucap pak Bowo.5443Please respect copyright.PENANA2710EjHrVL
5443Please respect copyright.PENANAEZ7GI5oQNE
5443Please respect copyright.PENANARsTnlJQoSw
Cita langsung melirik daster yang dia pakai. Ternyata, gara-gara gerakan memukul-mukulnya pada pak Bowo tadi tanpa dia sadari membuat dasternya bergeser hingga ke samping, memperlihatkan pundah kanan Cita yang putih dan mulus, juga termasuk tali bh berwarna hitamnya yang sangat kontras dengan warna kulitnya. Bukannya buru-buru membenarkan dasternya, Cita malah menatap pak Bowo lagi.5443Please respect copyright.PENANACWTs3gZKNO
5443Please respect copyright.PENANAK5i03LQBWa
5443Please respect copyright.PENANA3UYDUyQeOE
“Kok malah diem? Nggak mau dibenerin dulu itu dasternya? Atau mau ngasih tontonan ke aku ya?” goda pak Bowo membuat Cita tersenyum.5443Please respect copyright.PENANAXiXOXiEmf5
5443Please respect copyright.PENANAbAkC6BHNdO
5443Please respect copyright.PENANAVEQhxeLBLV
Tapi Cita masih tak melakukan apapun, hingga kemudian malah tangan pak Bowo yang bergerak. Tangannya bergerak menyusuri lengan Cita, hingga berhenti dipinggiran kerah dasternya disamping pundak. Dia kaitkan jarinya dikain itu, dan sedikit menariknya. Cita hanya diam saja, namun dadanya berdebar sangat kencang, menebak-nebak apa yang dilakukan pak Bowo.5443Please respect copyright.PENANAwlnje3x0Kr
5443Please respect copyright.PENANAMgNhVpoPiR
Dia mau ngapain? Apa dasterku mau digeser biar makin terbuka? Atau malah mau dipelorotin sama dia biar tubuhku makin terlihat? Dia udah beberapa kali melihat pundakku, apa mungkin dia mau lihat lebih banyak lagi? Kalau dia melakukan itu, aku harus gimana? Apakah aku harus menahan tangannya? Marah padanya? Atau aku biarkan saja? Aku harus gimana? Batin Cita.5443Please respect copyright.PENANA8yw2xqda2m
5443Please respect copyright.PENANAX0YaVxROfF
Pak Bowo memang sudah beberapa kali melihat pundak Cita waktu dia hanya memakai tanktop. Dan selama ini, yang Cita lihat dari pak Bowo, lelaki itu tak pernah mencuri-curi kesempatan untuk menyentuhnya. Kalau hanya melihat, Cita rasa itu masih wajar. Tapi saat ini, pikirannya membayangkan apa yang mau dilakukan pak Bowo. Terlebih saat ini mereka hanya berdua saja dirumah.5443Please respect copyright.PENANA1z83La9v5X
5443Please respect copyright.PENANAQMjbNsPUcu
Cita yang masih menanti, mulai merasakan tangan pak Bowo bergerak. Debaran didadanya kian kencang. Satu sisi hatinya menyuruh untuk menghentikan tangan pak Bowo, sisi lainnya menyuruh untuk membiarkan saja. Cita tak mengerti perasaan apa ini. Tapi dia hanya diam saja.5443Please respect copyright.PENANAtHeWIh2TcO
5443Please respect copyright.PENANAyuTbRXaz8Z
Akhirnya, tangan pak Bowo benar-benar menggeser daster Cita. Tapi ternyata tidak seperti yang Cita pikirkan. Cita sampai menoleh lagi kebagian pundaknya. Daster itu digeser pak Bowo kembali ketempat seharusnya, menutupi pundak dan tali bhnya. Cita kemudian menatap pak Bowo yang ternyata sedang tersenyum kepadanya.5443Please respect copyright.PENANAC1T0EDcKcc
5443Please respect copyright.PENANACuUwBdToxA
Citapun membalas senyuman pak Bowo. Mereka hanya terdiam tanpa kata. Dan kini, wajah mereka ternyata sudah begitu dekat. Debaran jantung mereka sangat kencang saat ini. Ya benar, mereka. Bukan hanya Cita saja, tapi pak Bowo juga. Pak Bowo sendiri tak mengerti kenapa dia merasakan seperti ini.5443Please respect copyright.PENANAIRNNl9mqKm
5443Please respect copyright.PENANAMtXvfQbunl
Wajah mereka perlahan kian mendekat. Semakin dekat, semakin kencang debaran jantung mereka. Masing-masing bahkan bisa merasakan nafas orang yang ada dihadapan mereka. Perlahan, Cita menutup matanya, dan bibirnya sedikit terbuka. Pak Bowo tahu itu, sebuah kesempatan emas yang dia tunggu-tunggu. Sebuah umpan matang kepada dirinya yang berdiri bebas didepan gawang. Tapi entah kenapa, tiba-tiba dia ragu.5443Please respect copyright.PENANA8O7Vsxcvgo
5443Please respect copyright.PENANA6jhbely5Kb
Cuuuup…5443Please respect copyright.PENANAYrw2Wp2MdD
5443Please respect copyright.PENANADpD2j9As3F
Cita makin agak tersentak, lagi-lagi apa yang terjadi tidak seperti apa yang dia bayangkan. Sebuah kecupan halus dan lembut mendarat dikeningnya. Dikening, bukan dibibir. Sekitar 3 detik dia merasa keningnya dikecup, sampai akhirnya bibir itu meninggalkan keningnya, dan diapun membuka matanya. Yang pertama dilihatnya, adalah senyuman dari pak Bowo, yang membuat wajahnya menghangat. Pak Bowo bisa melihat, pipi putih Cita mulai merona merah.5443Please respect copyright.PENANAJ7z9TcBPMd
5443Please respect copyright.PENANAQrr1hQyUdF
Tak tahan dipandangi pak Bowo, Cita langsung mengarahkan kepalanya kedada pak Bowo lagi, sambil tangannya memeluk erat tubuh pria itu. Tak bisa dijelaskan bagaimana rasa didalam hatinya. Yang jelas dia malu. Tapi juga nyaman, tenang dan damai untuk saat ini. Terlebih saat dia mendapat balasan pelukan yang cukup erat dari pak Bowo.5443Please respect copyright.PENANAwuSOGBUxpD
5443Please respect copyright.PENANAIX9dV04LtX
5443Please respect copyright.PENANAjEEcubogM9
“Cita”5443Please respect copyright.PENANAf3CJzXK075
5443Please respect copyright.PENANA14CZ0k5TVr
“Iya pak”5443Please respect copyright.PENANA6RcMK0tr4d
5443Please respect copyright.PENANAFHGjSjF158
“Cuci muka sana gih”5443Please respect copyright.PENANAJamxWL0PYP
5443Please respect copyright.PENANAjyOI7Cos5Q
“Eemm entar dulu aahh” jawab Cita dengan nada manjanya.5443Please respect copyright.PENANAaLo9mzvbXP
5443Please respect copyright.PENANAehWQqRujnf
“Buruan, entar ibu sama Putra pulang lho”5443Please respect copyright.PENANAywGuYMTgxr
5443Please respect copyright.PENANAso22PT9ogL
“Oh iya” tiba-tiba Cita tersentak, lalu menatap jam dinding.5443Please respect copyright.PENANArNWvUHKQzV
5443Please respect copyright.PENANAhLMV9VJQM4
5443Please respect copyright.PENANAYwOXNuGWRz
Astaga, udah jam segini. Ya ampun, untung diingetin pak Bowo. Batin Cita.5443Please respect copyright.PENANAO68Ze07WXP
5443Please respect copyright.PENANAOd28rZ8Ep4
Buru-buru Cita berdiri dan langsung ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. Sebelumnya dia sempat melihat wajahnya dicermin, dan memang terlihat sekali mata sembabnya juga bekas lelehan air mata dipipinya.5443Please respect copyright.PENANA255oeICBMO
5443Please respect copyright.PENANAzUuEFVcqd4
Dikamar mandi, setelah cuci muka Cita tak langsung keluar. Dia terdiam, merenung mengingat apa yang terjadi tadi. Dia tak mengerti, kenapa dirinya sempat ada harapan pak Bowo melakukan yang lain daripada yang terjadi tadi. Dia tak mengerti kepada dirinya sendiri, yang bahkan sudah bersiap jika saja bibirnyalah yang tadi mendapat kecupan dari pak Bowo. Dia benar-benar tak mengerti dengan situasi tadi, kenapa dirinya bisa sedekat itu dengan pak Bowo. Tapi, kemudian bibirnya tersenyum, karena dia mengingat kata-kata pak Bowo tempo hari.5443Please respect copyright.PENANAFnB27235Jw
5443Please respect copyright.PENANATmrTRb3jf2
5443Please respect copyright.PENANAJ6z9jtqUFp
“Kalau aku nyari kesempatan, udah dari dulu aku ajakin kamu cuma berdua aja tanpa ngajak Putra. Kalau dulu, kamu pasti lebih gampang diajak, karena kamu dulu pasti pikirannya masih kalut, jadi nggak bisa mikir panjang, nggak bisa bedain mana yang bener mana yang salah. Jadi aku lebih gampang buat pengaruhin kamu, iya kan?”5443Please respect copyright.PENANADtJKu2EtyM
5443Please respect copyright.PENANAHA686Gta2Q
5443Please respect copyright.PENANABGTo356M7K
Itu adalah kata-kata yang diucapkan pak Bowo ketika mereka mengajak Putra jalan-jalan kesebuah taman dipinggiran kota. Saat itu mereka sedang membahas tentang teman kantor Cita yang sering menggodanya, yang kelihatannya sedang mencari kesempatan.5443Please respect copyright.PENANAGqOwZHe2G5
5443Please respect copyright.PENANA9Jk9Q6xCEH
Kalau memang pak Bowo mencari kesempatan, pasti tadi kejadiannya udah lain. Bisa-bisa, dia bener-bener pelorotin daster aku, apalagi aku cuma diem gitu aja tadi. Batin Cita. Dia kemudian teringat kata-kata pak Bowo yang lain, yang juga diucapkan malam itu.5443Please respect copyright.PENANAlt0Mgt0WHv
5443Please respect copyright.PENANA08SjR5mPfZ
5443Please respect copyright.PENANAd7n1CEIgAt
“Aku ingetin ini ke kamu karena aku emang nggak punya niat buat nyari kesempatan dalam kesempitan. Tapi aku kan orang biasa Cit, yang suatu saat bisa aja berubah. Niatku yang baik, bisa aja suatu saat nanti berubah jadi buruk. Kalau kamu nggak waspada, coba bayangin apa yang akan terjadi?”5443Please respect copyright.PENANACRkgrO7GNw
5443Please respect copyright.PENANArSTMHXgtIk
5443Please respect copyright.PENANAMZ0Qj8GNBS
Iya bener. Kalau dia emang punya niat jelek sama aku, nggak mungkin dia malah ngingetin aku. Dan yang pasti, nggak mungkin tadi dia malah benerin dasterku. Tapi, kenapa pak Bowo bersikap seperti itu kepadaku? Kenapa aku begitu nyaman berada didekatnya? Kenapa aku tadi bisa semanja itu dipeluk sama dia? Batin Cita.5443Please respect copyright.PENANAnKpabTkhD1
5443Please respect copyright.PENANAV9luGQGD2x
Banyak pertanyaan dikepalanya, yang hanya berputar-putar saja tanpa dia tahu pasti apa jawabannya. Dia masih belum berani menarik kesimpulan, tentang apa yang dia rasakan, atau apa tujuan pak Bowo bersikap seperti itu kepadanya. Tapi kemudian dia tersenyum. Dia tidak ingin menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya itu untuk saat ini. Dia hanya ingin menikmatinya. Menikmati kenyamanannya saat bersama dengan pak Bowo.5443Please respect copyright.PENANAlsdGtDeJf3
5443Please respect copyright.PENANAoPImb0pENP
Tok.. tok.. tok..5443Please respect copyright.PENANAjeDnITnyLV
5443Please respect copyright.PENANAsWwZ9CXlyk
5443Please respect copyright.PENANAZmiPion4mr
“Cita..” tiba-tiba lamunan Cita dikejutkan oleh bunyi ketukan pintu kamar mandi.5443Please respect copyright.PENANAeBYglJVPkL
5443Please respect copyright.PENANAGzl7EKTUOz
“Iya kenapa pak?” tanya Cita sambil membuka pintu kamar mandi, pak Bowo sudah berdiri disitu.5443Please respect copyright.PENANAlZwensKvqH
5443Please respect copyright.PENANALMoOZHFjIN
“Kamu lama amat sih cuci mukanya?”5443Please respect copyright.PENANAaLr7Z8D2IN
5443Please respect copyright.PENANAtCCMaOOwsX
“Hehe emang kenapa sih pak?”5443Please respect copyright.PENANA8G7QX4W6qC
5443Please respect copyright.PENANAaikmXdWJg8
“Aku kebelet pipis” jawab pak Bowo dengan gestur tubuh kedua tangannya berada didaerah kemaluannya, menahan kencing.5443Please respect copyright.PENANAY78WnPOyyK
5443Please respect copyright.PENANAJ4lad3yUJc
5443Please respect copyright.PENANA7pERdUPRrm
Cita bukannya menjawab, malah diam. Dan bahkan, kepalanya tertunduk, tertuju pada tangan pak Bowo yang menutupi daerah kemaluannya.5443Please respect copyright.PENANAX1nUF0qr9g
5443Please respect copyright.PENANAuCjhQ2g6iA
Tuuk…5443Please respect copyright.PENANAax8rsbTwf1
5443Please respect copyright.PENANAsyJhmTrNtB
5443Please respect copyright.PENANAwsfqc5bOy4
“Aduh, apaan sih pak kok dijitak” ucap Cita sambil memegangi kepalanya yang baru saja dijitak oleh pak Bowo. Tidak sakit, karena hanya jitakan pelan.5443Please respect copyright.PENANAydi4k8DZJc
5443Please respect copyright.PENANAHyBS5eH77o
“Malah bengong. Lihat apaan sih? Buruan gantian, udah kebelet ini” ucap pak Bowo sambil meringis.5443Please respect copyright.PENANA1yuovK1iYW
5443Please respect copyright.PENANAQiPJzhWKUB
“Oh iya maaf maaf, hehe” jawab Cita terkekeh sambil memberikan jalan kepada pak Bowo.5443Please respect copyright.PENANAdijYpRUn9e
5443Please respect copyright.PENANAH2BQ1RojN6
5443Please respect copyright.PENANA05uDLKKNHj
Citapun kembali keruang tengah, duduk disofa yang beberapa saat lalu menjadi tempat untuk momen yang sangat mendebarkan baginya, meskipun tidak terjadi apa-apa. Tak lama kemudian pak Bowo sudah keluar dari kamar mandi.5443Please respect copyright.PENANA9ariPCWcGv
5443Please respect copyright.PENANAn8y9lgWuue
5443Please respect copyright.PENANAyXgLTFkG5s
“Cit aku pamit dulu ya” ucap pak Bowo.5443Please respect copyright.PENANA8H363NyAKs
5443Please respect copyright.PENANAfA14uNu5tS
“Loh pulang? Nggak nungguin Putra?”5443Please respect copyright.PENANA5M6ZTki6G4
5443Please respect copyright.PENANAH0ovwyo1NP
“Iya Cit, aku ada janji soalnya sama temen. Lain kali deh, atau besok aku kesini lagi main sama Putra”5443Please respect copyright.PENANATQR1dqJd1E
5443Please respect copyright.PENANAr7NOEY4dnr
“Ooh gitu, yaudah deh pak”5443Please respect copyright.PENANAL0IwFOckGK
5443Please respect copyright.PENANAgehIoMcA3w
5443Please respect copyright.PENANAxxGhVtw0iU
Cita kemudian mengantar pak Bowo sampai ke pintu. Saat pintu sudah terbuka, pak Bowo tak kunjung keluar, hanya berdiri sambil menatap Cita. Citapun bingung dia juga hanya berdiri menatap pak Bowo. Sampai kemudian tangan pak Bowo terentang, kemudian menarik tubuh Cita, mereka berpelukan lagi.5443Please respect copyright.PENANAWEkeUnzFhE
5443Please respect copyright.PENANAVkDjgyDuOp
Cita langsung membalas pelukan pak Bowo dengan sangat erat, seperti tidak mau lelaki itu pergi sekarang ini. Cukup lama mereka saling peluk, sampai akhirnya pelukan itu agak direnggangkan sehingga mereka bisa saling tatap. Dan langsung saja pak Bowo mencium kening Cita. Kali ini lebih lama dari yang tadi. Begitu hangat, begitu dalam. Itu yang Cita rasakan.5443Please respect copyright.PENANAtZug6p6gZo
5443Please respect copyright.PENANAxw4tf6CBud
Setelah itu ciuman dikening Cita terlepas, mereka masih saling tatap dengan senyum yang lebih lebar. Mereka berdua terlihat seperti sama-sama tak mau beranjak, tak mau melepaskan pelukannya. Hingga kemudian wajah pak Bowo mendekat lag, bibirnya sudah sangat dekat dengan kening Cita. Cita sudah terpejam matanya, namun sesaat sebelum pak Bowo mencium keningnya, sayup-sayup dia mendengar bisikan dari lelaki yang sedang memeluknya itu.5443Please respect copyright.PENANAWgmP1HB5zc
5443Please respect copyright.PENANAdwYs6zNoMU
Aku sayang kamu.5443Please respect copyright.PENANAfU0phvHgTK
5443Please respect copyright.PENANA9kNMnf9sbp
Cuuppp…5443Please respect copyright.PENANAetv9MsIVJi
5443Please respect copyright.PENANA5PJhgfJdZS
*5443Please respect copyright.PENANAUwMi7Sn1Dx
*5443Please respect copyright.PENANAEehAEiA5Zj
*5443Please respect copyright.PENANAyRaTh10dpw
*5443Please respect copyright.PENANA6MAmAqlfxn
*
Bersambung5443Please respect copyright.PENANABukE5m0hI3