Andi masih menatap wajah Cita yang sesekali tersenyum melihat hpnya. Andi tahu apa yang dilihat oleh Cita. Sebuah gambar meme lucu yang biasa dishare oleh akun guyonan. Andi sempat melirik gambar itu juga. Lucu sih, tapi Andi tidak tertawa. Pikirannya sedang penuh oleh pertanyaan-pertanyaan tak masuk akal tentang Cita. Dia kembali melihat wajah istrinya yang masih senyum-senyum itu. Kembali, dia merasa ketidakrelaan jika sampai hal yang terpikirkan olehnya itu terjadi.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4srIktfBBf
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvg2HfNZUEL
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP1gW0oD0tQ
“Oh iya pa, tadi itu pas disalon ada yang lucu loh” ucap Cita tiba-tiba.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH1GbzMZAF7
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡss2KP0zcT2
“Eh, apa yang lucu ma?” Andi kaget, tapi berusaha menguasai dirinya. Dia tak ingin Cita menyadari kalau dirinya sedang banyak pikiran. Banyak pertanyaan lebih tepatnya.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc1FwF10To6
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Q2SEhhMUp
“Jadi kan yang ngelola salon itu pa, dia itu kan cowok ya sebenarnya, tapi lagaknya kayak cewek banget pa, melambai abis gitu” ucap Cita sambil tertawa kecil.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaxm5MBdG6U
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡggEQDL4qRr
“Maksudnya ma? Kayak banci salon gitu?”13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUhNt000Uqf
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrUAZihiB6c
“Ya gitu deh pa. Jadi kan nama aslinya Robi, tapi dia maunya dipanggil jeung Rosa. Udah gitu, ih gayanya itu lho pa, cewek banget. Aku sama mbak Nada aja kalah centil, haha”13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCktZY4QwM3
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRGuCxnZPdB
“Haha masa sih ma?”13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKm3xtFPf6F
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv72KuJCE2X
“Iya pa. Mana tadi dia tuh sama mbak Nada kan langsung meluk terus cipika cipiki gitu. Eh pas dikenalin sama mama, mama juga digituin pa”13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsnBzZTPgWF
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj8MI1YeXHi
“Hah? Masa sih ma? Mama nggak marah gitu?”13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy0VcP6wjOG
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuEwhnTSLXF
“Ya awalnya kaget, marah. Lebih tepatnya risih sih, kan selama ini nggak pernah ada yang meluk sama nyium pipi mama selain papa. Tapi ya gitu, mau marah nggak jadi, malah jadinya aku ketawa-tawa aja ngeliat tingkahnya si Robi itu, eh Rosa ding, hehe”13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjg1E1gI1Xn
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1rcTosSYW1
“Lha kok mama nggak marah?”13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCwkJhiO1ey
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvgKZVyuYd4
“Ya gimana ya pa. Abis kata mbak Nada jeung Rosa itu emang orangnya kayak gitu. Casingnya aja yang cowok, tapi jiwanya cewek. Lha dandanannya aja tebelan dia daripada kami, hehe. Papa kalau ngeliat langsung pasti geli deh pa. Apalagi dia itu genit-genit gitu kalau sama cowok, haha. Duh mama kalau inget lagi jadi nggak bisa nahan ketawa pa” ucap Cita sambil terus tertawa mengingat apa yang terjadi disalon tadi.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGovP2hrhsl
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPDddntdozO
“Haha masa sih ma? Kok papa jadi penasaran ya sama orangnya?”13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBIzf01DGab
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo7Fhq6ycNA
“Wah sayangnya mama nggak punya fotonya pa. Bentar deh, mama tanya mbak Nada siapa tau dia punya”13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlhXHThol7w
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWprCfBZ0ua
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9uUCdmvH20
Andi hanya diam saja sementara Cita mengirimkan chat pada Nada. Tak lama kemudian Nada membalas dan mengirimkan foto Rosa kepadanya. “Nih pa” ucap Nada sambil menunjukan foto yang dikirim oleh Nada. “Lucu kan orangnya?”13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCjWMjgVYea
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1tk2qAwY2x
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3YgMdCRRSl
Andi tak menjawab, hanya melongo saja. Memang benar apa yang dikatakan oleh Cita. Difoto itu nampak seorang lelaki berbadan lumayan tegap, namun pakaian dan dandanannya membuat Andi jadi geli. Padahal menurut Andi, kalau lelaki itu berdandan normal, sepertinya cukup tampan ditambah dengan badannya yang ideal. Kalaupun dia memilih untuk ‘menjadi’ lelaki tulen, pasti tidak sulit baginya untuk mendapatkan wanita.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdkcWJy9g0N
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYR2yPkCRzH
Melihat reaksi Andi yang hanya melongo membuat Cita makin girang tawanya. Dia sudah menebak sebenarnya karena tahu Andi agak geli, atau boleh dibilang jijik dengan orang-orang seperti itu. Meskipun tak pernah bertemu langsung, tapi kalau misalnya ada acara di tv yang menampilkan seorang lelaki yang berdandan dan berlagak layaknya cewek, Andi langsung bergidik geli.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHO6pfujPyX
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEDT9zb4DAB
Namun tanpa Cita tahu, sebenarnya Andi punya pemikiran lain. Tadinya dia menganggap orang-orang seperti Robi yang memilih untuk menjadi Rosa, alias lelaki tulen yang memilih untuk tampil layaknya seorang cewek, adalah sebuah kelainan. Dia tidak menyalahkan pilihan mereka, hanya saja dia tak habis pikir, dan agak kurang suka dengan orang-orang seperti itu.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe5YmprELt9
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKpu0W10mGD
Tapi tiba-tiba Andi punya pemikiran lain. Gara-gara prasangka buruknya pada pak Bowo, yang merembet jadi berpikir yang tidak-tidak pada Salim. Sekarang Andi jadi berpikir yang tidak-tidak juga terhadap orang yang baru dibicarakan oleh istrinya tadi.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLywC5qfSzA
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2k0oFuclUy
Mungkinkah Robi itu berpenampilan dan bersikap seperti perempuan hanya sekedar akting saja? Mungkinkah Robi itu sebenarnya punya tujuan lain? Apakah tujuan dari penampilan Robi yang menjadi Rosa itu justru untuk menggaet wanita-wanita agar bisa dia tiduri? Bukankah setiap orang pasti punya nafsu? Dan bagaimanapun juga Robi adalah seorang lelaki, sesosok makhluk yang punya penis, yang butuh pelampiasan untuk nafsunya.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡriUxSJJkeH
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqkuSxpRcQg
Apakah itu hanya akal-akalan Robi saja? Dengan berlagak menjadi perempuan, otomatis perempuan-perempuan tulenpun akan jadi gampang dekat dengannya, karena tak merasa khawatir ataupun takut akan diapa-apakan, karena menganggap orientasi seksual orang seperti Robi sudah berubah. Tapi bagaimana kalau ternyata Robi hanya seperti itu agar para perempuan lebih mudah diakali? Bagaimana jika Robi hanya memainkan peran agar bisa menjerat perempuan sebanyak-banyaknya dan lalu menikmati mereka sepuasnya?13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtr39kh8YJr
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3xORjzbEk6
Beragam pikiran negatif tentang Robi bermunculan dikepala Andi. Apalagi dia sama sekali tidak kenal Robi, tidak tahu Robi yang sebenarnya itu seperti apa. Jadi seolah-oleh semua pemikiran yang sebenarnya hanya asumsi itu, seperti sebuah kenyataan bagi Andi.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVwz0sMsTVP
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHnFBZp2bSU
Dan kini, selain Salim, Andi juga berpikir apakah Robi juga akan melakukan hal buruk kepada istrinya? Dan apakah sebelumnya, Nada sudah benar-benar menjadi korban Robi dan Salim? Apakah Nada sudah bertekuk lutut kepada mereka sehingga hanya bisa menurut ketika diminta untuk mencarikan mangsa baru, dan itu adalah Cita? Apakah yang direncanakan oleh Robi dan Salim kepada Cita? Apakah hanya ingin menjadikannya model untuk salonnya, atau ada tujuan lain?13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM97Prerdsg
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUkdphby9DP
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa4vxJSSWkD
“Pa.. kok papa malah ngelamun sih?”13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS4lpfHWr7D
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrMN79RGudI
“Eh nggak kok ma, nggak papa, hehe”13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtPlDarn60o
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhvTiM8OHvb
“Hayoo mikirin jeung Rosa ya? Haha”13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOZZIP6M3Lu
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2nw831t0tU
“Eh nggak ya, siapa bilang. Ih amit-amit deh, hiii”13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNx2XYNGtEL
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNgP2TRafoF
“Haha wah gawat nih, suamiku mulai mikirin cewek lain, haha” goda Cita.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuhBuwNyJag
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9sji8MFNS4
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkx1uPNTRU6
Iya ma, aku mikirin dia, tapi bukan seperti yang mama mikir, aku kepikiran yang lain, apalagi dia udah meluk dan nyium pipimu ma, batin Andi.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxCElC8eEfK
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTboRcexgWa
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZBe33OFLCe
“Eh ehh paa, papa ngapain mmpphh aah paaah..”13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG4vyD1g4GM
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdhtLyV3Kgn
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIwU7jIqLdQ
Cita terkejut saat tiba-tiba saja Andi menyergapnya dan langsung menciuminya. Cita gelagapan menerima serangan mendadak dari Andi ini. Sementara Andi tidak peduli dengan protes dari Cita. Dalam pikirannya saat ini, dia hanya ingin membuktikan, bahwa dialah penguasa Cita satu-satunya. Andi benar-benar tak memberi kesempatan pada Cita untuk menolak. Beberapa kali Cita meronta karena tak siap dan tak suka diperlakukan seperti ini, tapi semua tidak bisa mengalahkan Andi yang entah sedang dikuasai apa, nafsu, amarah, egoisme, atau entahlah.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIVZYwVcHjw
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRkxLepiV0S
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUT6KhL8gDo
“Paah jangan gini aahh pelaan paahh aauhh hmmpphh..” Cita mulai mengerang kesakitan waktu Andi meremas payudaranya yang berukuran sedang itu dengan keras. Namun secepat itu juga Andi membungkam mulut Cita dengan ciumannya.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGUMFjJfVoN
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk9LLevPkck
Baju tidur Cita yang kali ini berbentuk kaos langsung saja ditarik keatas oleh Andi. Sekaligus dengan bh ditarik lepas oleh Andi. Hal itu membuat Cita sedikit kesakitan dan semakin tak nyaman. Tapi belum sempat dia meronta lagi Andi sudah membekap tubuhnya. Bibir Andi kembali memagut bibirnya dengan ganas. Lidah Andi memaksa menerobos masuk dan mengaduk-aduk rongga mulut Cita.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoNcqJfXxCV
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHPdC9wu2Iw
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWS4NPCdDuf
“Emmpphh hhmmpphh..” Erangan Cita kembali terdengar saat tangan Andi kembali meremas buah dada Cita yang sudah telanjang itu dengan keras. Bahkan putingnya dipelintir dan ditarik dengan kasar oleh Andi.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHpyAJzeEO3
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYReTFVrIJM
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnepRFrAy6n
Tubuh Cita bergerak-gerak, kadang menegang, kadang melenting, bukan karena nikmat atau keenakan, tapi justru karena sakit. Belumlah hilang keterkejutan dan rasa sakit yang dirasakan Cita, terasa olehnya tangan Andi memaksa menarik turun celananya beserta celana pendeknya. Dengan bantuan kakinya Andi berhasil meloloskan celana itu dari tubuh Cita sehingga kini Cita dalam kondisi polos tanpa busana sama sekali.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCQQ3TdKFZt
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQgFWnqwpqR
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoEph2Dq0Ni
“Hmmphhh eehhmmpphh aahh paahh hemmpphh..”13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiHhYKswVJN
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFEG4LRwsDl
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLV2r6xftZn
Cita mendelik kaget saat dengan kasar salah satu jari Andi masuk ke liang vaginanya yang masih benar-benar kering dan langsung mengocoknya dengan kasar. Tentu saja Cita merasa kesakitan. Dia meronta tapi tak bisa melepaskan diri dari Andi. Dia bahkan mencoba memukul-mukul punggung Andi tapi itu hanya membuat Andi makin beringas padanya. Ciumannya makin menjadi, kocokan jarinya divagina Cita makin kencang, membuat tubuh Cita bergerak-gerak berusaha membebaskan diri.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDdHksZYHKi
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkM1W78Rlgz
Perlahan-lahan vagina Cita mulai mengeluarkan cairannya sedikit. Bukan karena Cita mulai menikmatinya, hanya reaksi alami dari organ intimnya itu untuk mengurangi rasa sakit yang dibuat oleh jari Andi. Tapi dipikiran Andi lain. Dia mengira Cita mulai menikmati permainannya itu. Tanpa disadari oleh Andi, disudut mata Cita mulai menggenang air matanya. Cita tak tahu, tak habis pikir kenapa suaminya seperti itu.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ45Z2jmt0FG
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJDbkDZDEmj
Karena sudah salah mengira, Andi dengan cepat meloloskan celananya sendiri. Penisnya yang sudah mulai tegang itu dia gesek-gesekan dibelahan bibir vagina Cita. Cita sendiri sudah tak melawan. Sekali lagi, bukan karena dia mulai menikmatinya, tapi dia hanya tak ingin membuang tenaga lebih banyak lagi. Tak tahu pikiran darimana, Cita sudah mengira bahwa Andi ingin ‘memperkosanya’ seperti beberapa hari yang lalu. Sesuatu yang tidak dia suka, sesuatu yang Andi sudah berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Tapi entah kenapa, malam ini Andi berbuat seperti itu lagi padanya. Dia mempersiapkan diri untuk menghadapi rasa sakit seperti yang dia alami beberapa waktu lalu ketika suaminya melakukan hal seperti ini juga.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsYfcxh0W6u
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPSIOUfIN8b
Cita pasrah saja ketika Andi dengan kakinya memaksa kaki Cita untuk semakin membuka. Penis Andi belum sepenuhnya tegang sehingga dia masih menggesek-gesekan saja dibibir vagina Cita sambil terus menciumi bibir istrinya itu. Cita benar-benar pasrah, bahkan sama sekali tak membalas ciuman dari Andi. Tak berapa lama kemudian Andi merasakan penisnya sudah siap tempur, diapun melesakkan kepala penisnya membelah bibir kemaluan istrinya.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBeOf6Zc5LN
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRnUYeaXmAr
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYr5ZNGarHb
“Hhhhmmppphhhh..” Cita memekik saat penis Andi memaksa masuk ke liang senggamanya. Rasanya sakit, sama seperti beberapa waktu lalu. Dan kali ini, genangan air mata yang terkumpul disudut matanya itu akhirnya mengalir juga. Tapi Andi tak melihat itu, dia terlalu bernafsu untuk menyetubuhi istrinya.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGqtW8Vrsmm
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxoeKVTpO2O
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYc2qtPOyhr
Tanpa menunggu lama Andi langsung menghentakan penisnya maju mundur dengan kasar. Dia tak menyadari bahwa vagina istrinya belum cukup basah untuk menerima serangan sefrontal itu. Dia tak menyadari istrinya merasa kesakitan karena kekasarannya itu. Apalagi saat ciumannya dilepas, Cita tak mengerang sakit, hanya menggigit bibirnya saja, dengan mata yang juga terpejam.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOUsyFQNM93
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnVTH8WubjS
Andi salah mengartikan ekspresi wajah Cita. Dia mengira Cita sedang menikmatinya, nyatanya justru Cita sedang mati-matian menahan sakit di vaginanya. Karena sudah salah mengira dari awal, Andipun makin semangat menggenjot vagina istrinya itu. Makin kencang dia mengeluar masukan penisnya. Makin kasar dia menyetubuhi Cita.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡswfKLuvbYK
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdKAZYHm6MV
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa9scCDjbat
“Aahh maa aahh vagina mama enaakk maaa..” racau Andi ditelinga Cita. Sesekali dia dia menciumi dan menjilat telinga Cita. Juga sesekali dia menggigit cuping telinga Cita yang membuat istrinya itu makin tersiksa.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGDKjQLPy62
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvtROWujtNu
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdFNBXWbkmU
Cita sama sekali tidak bisa menikmati persetubuhannya malam ini. Dia masih memejamkan mata dan menggigit bibirnya. Dia merasa sakit. Sakit divaginanya, dan sakit dihatinya. Dia tak tahu mengapa suaminya seperti itu. Dia tak tahu mengapa Andi begitu buas menyetubuhinya. Padahal setelah malam itu Andi sudah berjanji untuk tidak berlaku kasar seperti ini lagi kepadanya. Sempat janjinya itu terwujud, sama mereka bercinta dengan penuh kelembutan, seperti yang biasa mereka lakukan sejak malam pertama. Tapi malam ini, Andi kembali mengulanginya, bahkan lebih ganas daripada yang pertama. Cita tidak suka. Sama sekali tidak menikmati.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1gdjIdZ36Y
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSH7Ot5GLga
Lagi-lagi Andi salah mengira. Dia pikir Cita menyukainya. Dia kira Cita menikmatinya. Melihat apa yang dilakukan oleh istrinya, Andi berpikir kalau Cita hanya sedang menahan desahannya agar tidak sampai keluar seperti saat itu. Hal yang biasa dilakukan Cita ketika mereka bercinta, karena merasa tak enak dengan ibu mertuanya yang juga ada dirumah itu, dikamar sebelahnya.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1dPTIInBWb
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Twm0DccfT
Genjotan Andi kian kencang, membuat Cita makin merasa sakit. Meskipun kini vaginanya sudah mulai basah, tapi itu bukan kenikmatan baginya. Itu bukan berarti dia menerima dan menikmati perlakuan Andi. Itu tidak mengurangi rasa sakit divaginanya. Sedangkan Andi, yang dia tahu ketika vagina istrinya semakin basah, berarti istrinya makin ikut menikmati persetubuhan itu. Sehingga, makin kencang dan kasar Andi menyetubuhi Cita.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHxVV65b4Df
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVDSIkoqS10
Cita kemudian merangkulkan tangannya memeluk Andi dengan kencang. Itu sebenarnya dilakukan karena dia sudah makin tidak tahan dengan rasa sakit itu. Tapi bagi Andi, itu tanda bahwa Cita semakin menikmatinya. Andi balas memeluknya, dan makin mengencangkan genjotannya karena dia merasa orgasmenya sudah sedikit lagi. Dia sama sekali tak menyadari bahwa air mata Cita mengalir semakin banyak. Tapi isak tangis Cita tersamar oleh desahan Andi yang justru merasa keenakan.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOl1w4gDyM5
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAjbLqk7RoS
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsrHdzxE7UM
“Aahh mamaaa.. aaahh papa keluaaaar…”13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaUW6BtJ1vm
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXKDCF2i7yb
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2rxllXIj6u
Tubuh Andi menegang. Dia tanamkan penisnya dalam-dalam divagina Cita. Beberapa kali semburan spermanya memenuhi rahim Cita. Beberapa kali masih dia sentakan penisnya didalam vagina Cita, seperti ingin menguras spermanya.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSxzE8SiUD3
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ89gLd8V9Qv
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMCgynun2AQ
“Aaahhh..” Andi mendesah panjang. Dia merasa sangat puas. Puas karena telah menuntaskan birahinya. Puas karena telah melampiaskan apa yang dia rasakan. Entah itu amarah, kekesalan, cemburu, atau asumsi-asumsi tak masuk akal yang menguasainya.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlGx1mByVaJ
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFdb4tacZ7F
Tak lama kemudian dia menarik penisnya dari vagina Cita. Cairan hangat spermanyapun sebagian ikut mengalir keluar. Andi langsung merebahkan tubuhnya disamping tubuh Cita yang masih terdiam sedari tadi. Andi mengatur nafasnya yang memburu. Rasanya puas dan capek sekali. Padahal, sebenarnya dia hanya menggenjot istrinya tak lebih dari 3 menit. 3 menit yang melelahkan dan memuaskan baginya. Namun 3 menit yang menyakitkan bagi Cita.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAxr11jtyEF
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeQT4nVJGpR
Setelah beberapa saat tak bergerak, Cita mulai menggerakan tubuhnya. Dia sedikit bergeser, lalu bergerak menyamping, memunggungi Andi. Awalnya Andi tak mempedulikan itu. Dia masih larut dalam kenikmatan dan rasa puas telah menguasai Cita sepenuhnya. Namun sesaat kemudian Andi merasakan bahwa istrinya itu mulai terisak. Andi kaget, dia menoleh kesamping, tapi hanya melihat punggung mulus istrinya.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡohaQC0MLVy
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXHOnw0QO8u
Andi diam sebentar, memastikan yang dia dengar tadi isakan Cita atau bukan. Beberapa saat kemudian barulah dia benar-benar yakin, kalau istrinya itu terisak. Cita menangis.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhZH7Tw1Djl
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO0oJjNwShJ
Loh kok nangis? Bukannya tadi dia menikmatinya? Kenapa sekarang menangis? Batin Andi. Diapun mendekati Cita dan menyentuh bahunya.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4NDys3DtSx
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPZ2hJvVAd3
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdnO1BTdaLr
“Ma, mama nangis?” tanya Andi dengan polosnya, Cita hanya diam saja, tapi masih terdengar isakan darinya.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAGgTEXgWDP
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRXWIUr0IgL
“Ma, mama kenapa? Kok malah mama nangis?” tanya Andi lagi sambil tangannya berusaha menarik bahu Cita agar bisa dia lihat.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFCg51LxAjk
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4wBIqjAN10
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpFayFgFt5X
Tapi Andi terkejut mendapat balasan dari Cita. Cita menepis tangan Andi, mempertahankan posisinya memunggungi Andi. Andi jadi bingung dibuatnya. Karena tadi dia merasa kalau Cita ikut menikmati persetubuhan mereka, tapi kenapa malah akhirnya jadi menangis?13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0tYSXyoALX
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGUqBdIGFh4
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHfa5pUyp4A
“Ma, mama kenapa sih? Kok mama jadi nangis gini?” tanya Andi mengulangi pertanyaannya yang tadi, dan Cita masih bungkam dalam isakannya.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvZeVIS6ERp
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ77xRgCa400
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsD0SSl8aP0
Andi jadi makin bingung. Dia mencoba meraih tubuh Cita lagi, tapi kembali tangannya ditepis. Cita tak mau menghadap kearahnya. Andi benar-benar bingung kenapa Cita malah seperti itu. Sekali lagi diraihnya tubuh Cita, kali ini dengan sedikit memaksa, dan kembali mendapat perlawanan dari Cita. Tapi Andi benar-benar memaksa hingga Cita posisinya jadi terlentang, tapi kepalanya masih tidak mau melihat kearah Andi. Dengan sedikit paksa, Andi meraih pipi Cita dan dia gerakan agar menoleh kearahnya. Dan ternyata, air mata Cita sudah mengalir cukup deras, membuat Andi makin bingung.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkXDi2Ys00M
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ82SHxx4wDj
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6F7LMocp0I
“Ma, mama kenapa kok jadi nangis gini ma? Papa salah ya? Bukannya mama tadi menikmatinya juga?” tanya Andi. Pertanyaan yang tiba-tiba membuat Cita menatap tajam kearahnya. Andi terkejut. Belum pernah selama ini Cita menatapnya setajam itu. Ini pertama kalinya, dan Andi tidak mengerti apa maksudnya.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF10M8fxJCL
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhoMN3AeeNs
“Kamu udah janji, tapi kamu ingkar. Kamu tau aku tidak suka seperti itu, tapi kamu lakuin lagi. Aku nggak suka, mas” ucap Cita agak bergetar diantara tangisnya.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeDpKHuLJYa
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaYSFyw3Azx
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAXDdLculKC
Andi kaget. Tak pernah Cita bicara dengan nada seperti itu sebelumnya. Apalagi sejak punya anak, sudah jarang sekali mereka saling memanggil dengan panggilan aku-kamu. Hampir tidak pernah lagi Cita memanggilnya mas. Kali ini dia melakukannya. Apa dia marah padaku? Tapi marah kenapa? Batin Andi.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkuwbIl5feC
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEhBg1SEKrM
Cita kemudian kembali bergerak memunggungi Andi. Kali ini Andi tidak berusaha menahannya, karena dia masih bingung dengan maksud Cita.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcI84stOL4D
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZCmmO1T507
Janji? Janji apa sih? Cita kenapa sih kok jadi marah sampai nangis gini? Batin Andi. Dia benar-benar bingung dengan sikap Cita ini.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvkatTemQPg
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVAojKkEyZJ
Astaga! Oh iya, janji itu. Ah kenapa aku tidak mengingatnya sama sekali? Kenapa aku melanggarnya? Pantas saja dia marah. Batin Andi, yang sudah mulai paham apa yang membuat Cita tidak suka.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡihBC0IOxb1
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM7q7babdjw
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLmoHu7MQXl
“Ma, maaf ma. Maafin papa. Papa nggak bermaksud ingkar janji. Papa hanya kebawa emosi aja tadi” ucap Andi sambil memeluk istrinya. Tapi Cita tak bergeming. Sikapnya benar-benar dingin.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB4sgPJPODf
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqo2fjVkckl
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrBoKGDueql
“Maafin papa ma, papa bener-bener kebawa emosi. Papa cuma pengen ngebuktiin sama mama kalau papa nggak pernah mikirin orang lain. Papa cuma mikirin mama. Cuma mama yang ada dipikiran dan hati papa. Maafin papa ma” ucap Andi masih terus membujuk istrinya.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn0PLqPOXUx
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu211GpJBXr
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡep2uucxYU7
“Apa kamu nggak bisa bedain mana yang bercanda mana yang serius?” ucap Cita, masih dengan nada yang bergetar karena dia juga masih menangis.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUPElR39DlE
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB4Gq5eFrHI
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ98ze03ndji
“Maaf ma, maafin papa. Papa yang salah, maafin papa” Andi benar-benar tidak tahu harus bagaimana lagi. Karena ini adalah pertama kalinya Cita semarah ini padanya.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCmg6cBQok8
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF0FbLmbJFt
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzlxDH0ltEs
Sejak kenal dengan Cita, sampai mereka pacaran dan akhirnya menikah, beberapa saat yang lalu, tak pernah Cita sampai semarah ini padanya. Cita adalah seorang wanita penyabar, penurut dan setia. Hampir tidak pernah dia membantah kata-kata Andi. Bahkan sejak menikah, hampir semua keputusan yang dibuat Cita, soal apapun, selalu atas persetujuan Andi. Tapi kali ini, Andi benar-benar melihat sisi lain dari Cita yang tidak pernah dia tahu sebelumnya. Dan dia bingung, bagaimana cara menghadapinya. Dia tidak tahu bagaimana caranya menenangkan kemarahan Cita itu.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs2CgIqm4Yt
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr8kSKKAbWK
Cita menggeliatkan badannya meminta Andi melepaskan pelukannya. Andi paham keinginan Cita. Karena tak ingin membuat istrinya makin marah, diapun melepaskan pelukannya. Lalu dia menarik selimut untuk menutupi tubuh Cita. Dan Cita masih diam saja, sangat dingin kepada Andi. Andi terus berbaring menyamping kearah Cita, berharap istrinya mau berbalik lalu memaafkan dirinya. Tapi ditunggu beberapa saat istrinya sama sekali tidak bergerak. Tapi Andi sedikit lega karena isak tangis istrinya perlahan mulai reda. Malam itu, dengan perasaan galau, Andipun tertidur.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEU0v0wsu1I
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTzpe26WGd1
*13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1sgVYMQOUS
*13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbhWFX4NVS0
*13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVVQMo23COA
*13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHfEbc8zPcX
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡArR7Q13drM
Keesokan harinya, ‘perang dingin’ antara Cita dan Andi masih berlanjut. Andi sempat melontarkan senyuman kepada Cita, tapi Cita tak menanggapinya sama sekali. Dia masih marah kepada suaminya itu. Berangkat kerjapun Cita tak mau diantar oleh Andi. Dia berangkat duluan dengan mengendarai motor maticnya dengan alasan ada keperluan. Andi tak ingin memaksanya, karena tak ingin membuat Cita makin marah kepadanya.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUWopMSmFDX
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1nnEGxPSH7
Dikantor, Andi jadi sama sekali tidak fokus bekerja. Beberapa kali dia ditegur oleh pak Bowo karena malah lebih sering terlihat melamun daripada kerja. Teman-teman Andi juga menyadari perubahan Andi itu, tapi belum mau menanyakan apapun karena mereka sendiri masih sibuk dengan pekerjaanya.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVrNVNJUR72
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeJE0fkvZva
Meskipun sudah ditegur oleh pak Bowo, tapi Andi masih saja terlihat melamun. Dia seperti tidak peduli dengan pekerjaannya. Dia hanya kepikiran istrinya. Kepikiran amarah Cita yang ternyata cukup menakutkan baginya. Memang Cita tidak sampai mengamuk atau berkata-kata kasar padanya. Tapi justru diamnya Cita kepadanya itu yang paling menakutkan bagi Andi. Dia merasa lebih baik Cita memarahinya, menumpahkan semuanya daripada terus terdiam. Karena semua ini memang salahnya.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGERDb7R5Ft
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEteQ7me9jD
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJhtbSx8hkb
“Mas Andi, mas” tiba-tiba lamunan Andi terpecah karena seseorang memanggilnya.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5YNwXXp2dW
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcT1LR3zTO9
“Eh, kenapa Is?”13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0XpT0LcPVF
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCiSAa3GCNZ
“Dipanggil ke ruangan pak Bowo” jawab orang yang memanggilnya.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9dQniO0P0O
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡceb07RSek7
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW8FkKrHuB5
Andi tak menjawab, hanya mengangguk. Dengan enggan dia meninggalkan kursinya untuk menuju ruangan pak Bowo. Dia mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk oleh pak Bowo. Dia dipersilahkan duduk. Pak Bowo hanya menatapnya, membuat Andi jadi bingung.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmO1Y0AXIgd
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMY9sSimgms
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMfr15smEDU
“Hmm, bapak manggil saya?” tanya Andi.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW5xjbeqEif
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf9SAwOXg92
“Iya” jawab pak Bowo.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlOWioyz555
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWVA30KDTQn
“Hmm, ada apa ya pak?” tanya Andi lagi.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ5V3nk6tBA
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqJxwPVS1xx
“Menurutmu kenapa kamu aku panggil?” pak Bowo malah balik bertanya. Andi malah kebingungan karena dia benar-benar tak tahu kenapa dipanggil. Andi sebenarnya termasuk orang yang cerdas, tapi kondisinya yang sedang galau benar-benar membuatnya linglung, lalu hanya menjawab dengan gelengan kepala saja.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdUgCRArYlI
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTJdXyOIA0h
“Kamu itu sebenarnya kenapa Di? Ada masalah apa? Kenapa hari ini kerjaan kamu jadi kacau begini?” tanya pak Bowo.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ36TuuQvxWi
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkT0A2jjqWG
“Hmm, nggak kok pak, nggak ada apa-apa” jawab Andi mencoba mengelak.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGj3RwBsV9s
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRxsJysiVCu
“Nggak mungkin kalau nggak ada apa-apa. Kamu seperti bukan Andi yang biasanya. Beberapa tahun kita kerja bareng, baru kali ini kamu kayak gini. Ada apa sebenarnya?”13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3SeQV8dXfl
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdifqTPrJ9R
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnK5fhFw8Un
Andi menunduk. Memang benar, dia sudah lebih dari 2 tahun bekerja dibawah pimpinan pak Bowo sejak pak Bowo dipindahkan kesini. Dan memang, sejak mulai bekerja, baru kali ini benar-benar tidak bisa fokus dengan pekerjaannya. Semua karena dia memikirkan kemarahan istrinya, gara-gara ulahnya semalam.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8SS9ZSorB9
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsbgVRbdGVP
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfvLiKRNuvW
“Hmm, saya memang ada sedikit masalah pak” jawab Andi.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFIUfmb1oHb
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9HtY117lvW
“Masalah apa? Masalah sama kerjaan? Atau masalah keluarga?” tanya pak Bowo.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjdPFsw0wHq
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6kvHEgR1ga
“Masalah keluarga pak. Tapi maaf, saya tidak bisa menceritakannya” jawab Andi.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb8IwjTinCN
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpnMcWYtwVP
“Yaudah kalau memang itu masalah keluarga, karena saya juga nggak mau ikut campur. Tapi aku minta sama kamu, tolong profesional Di. Jangan campur adukan masalah pribadi sama kerjaan. Udah sering saya ngomong ini ke kalian semua. Saya nggak mau kerjaan jadi terganggu karena masalah pribadi kalian” ucap pak Bowo. Andi hanya mengangguk saja.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9WWRJrsUMa
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg3CKdW5fVB
“Kalau memang kamu punya masalah yang berat, ada baiknya kamu ambil cuti. Selesaikan dulu masalahmu baru kamu masuk kerja lagi. Daripada sekarang ini, kamu masuk tapi nggak ngapa-ngapain, malah ngebuat yang lainnya jadi nggak nyaman”13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzJFVLgwWLJ
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwFbEqhrNCp
“Iya pak, maafkan saya pak” ucap Andi.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaEAbpkje8s
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgvYpyYhQ7L
“Apa sebaiknya kamu pulang saja sekarang? Kalau memang mau cuti segera kamu urus biar bisa saya tandatangani” ucap pak Bowo.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfLWIw1JbBW
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7jUkEGmEn0
“Tidak pak, saya lanjut kerja saja, dan sepertinya saya tidak perlu cuti” jawab Andi.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ctvVe84Rr
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ63y6FIj0xK
“Yaudah, tapi tolong kamu bener-bener fokus sama kerjaan. Sekali lagi kamu ngelamun kayak tadi mendingan kamu pulang aja”13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ71j1YbzT3f
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCfbxHMoaxz
“Iya pak”13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ9vpFDFrYJ
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5FBVkaJmb0
“Yaudah, kamu bisa kembali ketempatmu”13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn6MPxZ8bEB
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoBwEIx4Nir
“Baik pak, makasih” ucap Andi.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdhF7uurhBu
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQD29EqqDve
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFr4Shomuqj
Sebelum dia beranjak, dia sempat menatap pak Bowo.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW7Ilay77s3
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg1Gf3xGjDM
Ini semua gara-gara kamu pak, gara-gara fantasi gila kamu yang bikin aku jadi kepikiran kayak gini, dan ngebuat Cita marah. Ini bukan salahku sepenuhnya pak, ini salahmu juga, batin Andi.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc3MpaZMPyJ
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXaoxdCmXNg
Dia menganggap pak Bowolah yang menjadi sumber masalahnya. Gara-gara mengintip dan mengetahui fantasi pak Bowo, itu membuat Andi jadi berpikir yang tidak-tidak. Akibatnya dia melampiaskan itu kepada Cita yang sama sekali tidak tahu apa-apa. Sangat wajar jika Cita marah. Tapi Andi tak mau sepenuhnya disalahkan. Dia menganggap pak Bowo punya andil atas kesalahan itu.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgW0gbUtqjg
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA5uaMkP33T
Setelah Andi keluar dari ruangan pak Bowo, tanpa diketahui oleh Andi pak Bowo malah senyum-senyum. Dia mengira-ngira, jangan-jangan Andi sedang punya masalah dengan istrinya. Pak Bowo yang sebenarnya tak pernah mau tahu urusan pribadi anak buahnya, kali ini jadi tertarik untuk mencari tahu. Dia masih belum tahu bagaimana caranya, tapi dia sudah bertekad untuk mencari tahunya. Siapa tahu, dia bisa memberikan ‘solusi’ kepada istri Andi, bukan kepada Andi.13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTQ0gjG4Ucs
13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXGrb7cUTua
*13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡseFLaUYGcw
*13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvwmZvtcfXy
*13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaemWG4tn6S
*13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡufPk751OqX
*13545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUkkVar1tf8
Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
