6898Please respect copyright.PENANAnWTik4halY
6898Please respect copyright.PENANAb4WC667nW3
Sejak hari itu Cita dan pak Bowo jadi makin dekat. Setiap hanya berdua saja dirumah, duduk bersama, curhat dan saling peluk sudah seperti menjadi menu wajib bagi mereka berdua. Pak Bowo juga sudah mulai tak sungkan untuk menciumi kening Cita. Cita sendiri tak pernah keberatan mendapat kecupan dari pak Bowo, karena memang dia sudah mulai semakin nyaman dengan lelaki itu.6898Please respect copyright.PENANABCHbDEhoiw
6898Please respect copyright.PENANAHIuvZnWqrn
Tapi tentu saja momen seperti itu tidak pernah bisa terjadi kalau ada ibu mertua Cita. Kalau hanya ada Putra, mereka masih sempat curi-curi kesempatan melakukannya, karena biasanya kalau ada Putra pak Bowo akan lebih banyak bermain dengan anak itu.6898Please respect copyright.PENANAC7xMjMG3aH
6898Please respect copyright.PENANAEwdfKd7Rca
Setelah hari itu, akhirnya Cita menuruti saran pak Bowo untuk menjenguk Andi dipenjara. Tapi disana mereka tak banyak bicara. Andi masih berusaha untuk mendapatkan maaf dari Cita. Namun Cita belum sepenuhnya memaafkan Andi. Waktu melihat kondisi Andi, Cita memang menjadi iba. Andi tak terlihat sesegar dulu. Terlihat lebih kurus. Wajahnya juga lebih sayu, terlihat kelelahan. Cita tak tahu apa yang terjadi pada Andi selama berada didalam penjara, tapi dia juga tak mau menanyakannya.6898Please respect copyright.PENANAsPIWXVPHaD
6898Please respect copyright.PENANATfanD2foFl
Tapi paling tidak, pintu maaf bagi Andi tidak sepenuhnya tertutup. Cita hanya meminta waktu lebih kepada Andi untuk memikirkannya. Cita juga sempat bilang tentang perasaannya ke Andi, bahwa sebenarnya dia ingin berpisah dengan Andi, namun masih memikirkan nasib Putra. Dan disitu Andi berjanji, jika nanti Cita mau memaafkan dan menerimanya kembali, dia akan benar-benar berubah.6898Please respect copyright.PENANAWFLGK9bh60
6898Please respect copyright.PENANAKvZjAYX9o9
Cita bukannya tidak percaya pada janji Andi. Karena Andi pernah ingkar padanya. Tapi, dia melihat penyesalan yang begitu besar dari Andi. Seperti halnya tentang permintaan maaf Andi, Cita juga meminta waktu untuk memikirkan tentang kelanjutan hubungan mereka. Meskipun dalam lubuk hatinya yang terdalam, Cita sudah memutuskan untuk mengedepankan nasib Putra ketimbang dengan egois memikirkan hubungannya dengan Andi.6898Please respect copyright.PENANARlGOb7t1WO
6898Please respect copyright.PENANAdfQfXEXbIL
Setelah itu, belum lagi Cita menjenguk Andi. Ibu mertuanyapun akhir-akhir ini sering pergi keluar membawa serta Putra. Cita ingin ikut, tapi dia harus mengerjakan pekerjaan rumah karena mereka tak memiliki pembantu. Pada saat seperti itu, kadang pak Bowo datang berkunjung. Dia sedikit kecewa karena Putra tidak ada, tapi langsung terobati dengan adanya Cita.6898Please respect copyright.PENANAF7RmTcMEem
6898Please respect copyright.PENANAPKlVFbvuzD
Cita yang makin nyaman dengan pak Bowo juga mulai makin terbuka untuk cerita apapun. Pertemuannya dengan Andi, dan apa yang mereka bahas disana, juga diceritakan kepada pak Bowo. Citapun pernah bertanya, bagaimana dengan nasib Isna. Pak Bowo menjawab kalau waktu itu tak lama setelah keluar dari rumah sakit Isna juga resign dan sekarang sudah tidak berada dikota ini lagi. Selain itu, Cita juga mengungkapkan kepada pak Bowo tentang kerinduannya untuk melakukan pemotretan lagi seperti dulu.6898Please respect copyright.PENANAtu4VaCDnmT
6898Please respect copyright.PENANAnCkZNTRgxE
6898Please respect copyright.PENANASYldgJgNLb
“Ya kalau mau kan tinggal foto lagi Cit, apa susahnya?” ucap pak Bowo setelah mendengar Cita.6898Please respect copyright.PENANAtsNbD48Zkf
6898Please respect copyright.PENANAsLFgOpPQPl
“Ya tapi kan pak, aku belum ketemu lagi sama mas Salim, sama Robi juga”6898Please respect copyright.PENANAC31gZc8o9X
6898Please respect copyright.PENANAzy790ZJvIK
“Lho katanya masalah itu udah beres? Kok bisa belum ketemu?”6898Please respect copyright.PENANAPnFxR7mGB0
6898Please respect copyright.PENANAfs9fO5SuAi
“Hmm, gimana ya pak? Aku tuh nggak enak bener sama mereka. Aku udah cuekin mereka waktu dulu hubungin aku. Kemarin aja aku minta maafnya lewat mbak Nada. Mbak Nada bilang sih mereka nggak marah sama aku, cuma heran aja. Tapi akhirnya ngerti setelah tahu alasannya”6898Please respect copyright.PENANArIqrFNBdSX
6898Please respect copyright.PENANApNRHL1E11K
“Ooh gitu. Ya ditemuin dong Cit, gimanapun juga kan mereka itu temenmu. Lagian itu kan mereka nggak marah, jadi nggak ada alasan dong buat kamu nggak nemuin mereka?”6898Please respect copyright.PENANACUyh2JzVQP
6898Please respect copyright.PENANAS6f5A611AN
“Hmm, iya sih pak. Yaudah deh entar kapan-kapan aku temuin mereka”6898Please respect copyright.PENANAEDMevV4sCC
6898Please respect copyright.PENANAtURi4031uZ
“Nah gitu dong. Terus, soal foto-foto tadi, gimana?”6898Please respect copyright.PENANAxl7PbVdA7Y
6898Please respect copyright.PENANAZVnjvrMLrg
“Ya entar lah, nunggu aku ketemu sama mas Salim”6898Please respect copyright.PENANACqnsb0iXFz
6898Please respect copyright.PENANAxgvcsAIC66
“Kenapa nggak sekarang aja? Kamu lupa aku mantan fotografer?”6898Please respect copyright.PENANAcT6RTHB0A5
6898Please respect copyright.PENANAdhy33lqpTN
“Eh, iya ya? Haha lupa pak. Emang pak Bowo bawa kamera sekarang?”6898Please respect copyright.PENANAIhPD4SHCbG
6898Please respect copyright.PENANAFNAzhNV3kX
“Bawa kok, ada dimobil. Aku ambilin dulu ya, kamu siap-siap aja dulu”6898Please respect copyright.PENANA8WOlqknaIl
6898Please respect copyright.PENANArwHc9zniEg
6898Please respect copyright.PENANABoaIsqmEca
Cita mengangguk dan kemudian pak Bowo beranjak menuju mobilnya untuk mengambil kameranya. Setelah itu dia kembali masuk kerumah, tapi Cita ternyata masih ditempatnya, belum beranjak, belum berganti pakaian.6898Please respect copyright.PENANAVObfSUJBBL
6898Please respect copyright.PENANAZJsIxWaqkt
6898Please respect copyright.PENANASEvlx2ofy1
“Lho kok belum siap-siap? Jadi nggak nih?” tanya pak Bowo.6898Please respect copyright.PENANAKIqrm85VP4
6898Please respect copyright.PENANAJmpYYTGhDf
“Hmm, jadi pak, tapi…”6898Please respect copyright.PENANAiO1RVbTnQi
6898Please respect copyright.PENANAuQnMXnpNXd
“Kenapa?”6898Please respect copyright.PENANAKYToKTeJR8
6898Please respect copyright.PENANA2g7isKP37F
“Hmm, aku gini aja gimana?” tanya Cita.6898Please respect copyright.PENANAQMV6pgpWem
6898Please respect copyright.PENANAonQN9ebCro
“Hah? Mau difoto kayak gitu? Serius?” tanya pak Bowo.6898Please respect copyright.PENANAYykLQuqLNQ
6898Please respect copyright.PENANALeMGb5H0Lh
6898Please respect copyright.PENANA9DSHkwHuz0
Cita mengangguk. Hari ini Cita hanya memakai kaos lengan pendek yang cukup ketat, juga yoga pants selutut yang tak kalah ketatnya. Wajahnya tidak dipoles make up sama sekali, tapi masih terlihat cukup segar karena dia tadi setelah mengerjakan pekerjaan rumahnya sudah sempat mandi sebelum pak Bowo datang.6898Please respect copyright.PENANAxxrGxsg8XN
6898Please respect copyright.PENANA9bMW4jnPcA
6898Please respect copyright.PENANA3D9VO2PIs0
“Yaa kalau maunya kamu gitu sih, nggak masalah. Mau dimana fotonya? Disini aja?”6898Please respect copyright.PENANALjQNRvEDOP
6898Please respect copyright.PENANAgv1KM8ilAM
“Iya pak, disini dulu aja, entar baru ke taman belakang”6898Please respect copyright.PENANAVjTJmtPjJh
6898Please respect copyright.PENANAVK2OG9oGoY
6898Please respect copyright.PENANASxnS5sQwgy
Pak Bowopun akhirnya mengikuti kemauan Cita. Dia menyuruh Cita untuk berpose sesukanya disofa itu. Kadang duduk, kadang berdiri didekat jendela. Setelah beberapa belas jepretan, Cita mengajak pak Bowo ke taman kecil dibelakang rumahnya. Taman ini dulu dibuat oleh Andi waktu Cita mulai banyak terima job endorse. Katanya waktu itu, biar ada tempat dirumahnya yang bisa dijadikan background yang cukup menarik untuk foto-foto Cita.6898Please respect copyright.PENANAefqVsCdky4
6898Please respect copyright.PENANAZ3gPyJ8kW6
Setelah merasa cukup puas, Cita ingin menyudahi acara foto-foto itu. Tapi ternyata pak Bowo menyuruh Cita untuk berganti pakaian, karena dia mau memotret Cita dengan pakaian tertutupnya. Citapun tak keberatan dan segera ganti baju. Setelah itu kembali mereka berfoto-foto lagi. Setelah puas, kembali Cita berganti baju dengan memakai kaos pendeknya dan juga yoga pantsnya tadi. Lalu mereka kembali duduk diruang tengah.6898Please respect copyright.PENANA0QOxVrFIjH
6898Please respect copyright.PENANAc57oCzNqZS
6898Please respect copyright.PENANAENIPwo6ARV
“Mana pak lihat hasilnya, bagus-bagus nggak?”6898Please respect copyright.PENANAadFgR9rMNa
6898Please respect copyright.PENANA9vSNR5VLN8
“Ya bagus dong. Kalau modelnya cantik sih, mau kayak gimana juga hasilnya tetep bagus, haha”6898Please respect copyright.PENANAATH3aRrmKo
6898Please respect copyright.PENANAvx3cqfhVr4
“Haha bisa aja”6898Please respect copyright.PENANAUkffB6QLvP
6898Please respect copyright.PENANAsmWJQML1II
6898Please respect copyright.PENANAKWcl3ACnnX
Kemudian Cita melihat foto-foto itu di kamera pak Bowo. Sambil sesekali mereka mengomentari hasil foto-foto itu sambil mengobrol. Cita juga menceritakan soal pengalamannya yang diajak Nada keluar kota untuk pemotretan bersama banyak orang dari kota lain. Dia bilang, kangen dengan suasana seperti itu.6898Please respect copyright.PENANA4trvPVCoaQ
6898Please respect copyright.PENANAx5PH6HummK
6898Please respect copyright.PENANAS8RFYvFFT1
“Kamu pengen kayak gitu lagi? Kan barusan kita foto-foto Cit” ucap pak Bowo.6898Please respect copyright.PENANA6ZEtLgt1Ef
6898Please respect copyright.PENANAxrfSPnz5C4
“Iya, tapi kan kondisinya beda pak. Hmm, gimana ya, soalnya kan kalau pemotretan diluar kota itu bisa sekalian jalan-jalan gitu, nggak cuma disini-sini aja” jawab Cita.6898Please respect copyright.PENANAFJDuBQ5oqw
6898Please respect copyright.PENANAXdQJQqVdzj
“Oh iya, kita udah lama nggak jalan-jalan juga ya?”6898Please respect copyright.PENANA4Rb862aOLW
6898Please respect copyright.PENANAcHKBnx7Zh0
“Iya pak”6898Please respect copyright.PENANAridiW0MLy7
6898Please respect copyright.PENANA3J2OQhxzVB
6898Please respect copyright.PENANAmL9xLApeAM
Sejenak pak Bowo dan Cita terdiam. Pak Bowo melihat Cita yang masih memegang kameranya sambil melihat hasil dari pemotretan tadi. Dia juga teringat kalau meskipun sudah mulai sering datang kesini, tapi mereka sudah tak pernah jalan-jalan keluar lagi. Diapun terpikir untuk mengajak Cita jalan-jalan.6898Please respect copyright.PENANA49EPC4ZjXl
6898Please respect copyright.PENANAR4WHsjEIWK
6898Please respect copyright.PENANA5g4J8mJe8j
“Kalau kita jalan-jalan sekarang aja gimana Cit? sekalian nyari tempat buat foto-foto? Mumpung masih jam segini” ucap pak Bowo.6898Please respect copyright.PENANAsixaKqufWd
6898Please respect copyright.PENANAHVHFWMQy1g
“Emang mau kemana pak?”6898Please respect copyright.PENANAJsZfqygAJC
6898Please respect copyright.PENANAy7q9r3ih3W
“Hmm, kolegaku ada yang punya villa diluar kota, tempatnya dipegunungan gitu, enak, dingin. Pemandangannya juga indah, pas sih kayaknya buat foto-foto” jawab pak Bowo.6898Please respect copyright.PENANABPf1HPqj3u
6898Please respect copyright.PENANAV8mfm8lFPi
“Wah, kayaknya boleh juga pak”6898Please respect copyright.PENANAvR3ZUtHKPF
6898Please respect copyright.PENANAkHb8BXEGdA
“Jadi gimana? Kalau kamu mau, biar aku hubungin orangnya, siapa tahu villanya lagi nggak dipakai”6898Please respect copyright.PENANA2sqzGDycns
6898Please respect copyright.PENANAk8X6Dm7ivV
“Hmm, boleh deh pak”6898Please respect copyright.PENANAsOdcnlbczM
6898Please respect copyright.PENANA3MGwUf6NFN
6898Please respect copyright.PENANA1MBzbDeinR
Pak Bowo kemudian berdiri dan menuju kedepan. Dia terdengar sedang berbicara dengan seseorang ditelpon. Tak lama kemudian dia kembali keruang tengah.6898Please respect copyright.PENANA9SaKjwciFM
6898Please respect copyright.PENANADPvA3RMhwq
6898Please respect copyright.PENANA7CahL1b7hI
“Bisa Cit, villanya lagi kosong tuh, nggak dipakai sama dia. Jadi kita tinggal tunggu ibu sama Putra pulang aja, terus kita berangkat kesana” ucap pak Bowo.6898Please respect copyright.PENANAl7G45I96nr
6898Please respect copyright.PENANACohszHC8vV
“Wah, kayaknya sih ibu sama Putra pulangnya bakalan sore banget deh pak”6898Please respect copyright.PENANA4O00imxkqK
6898Please respect copyright.PENANAgRRI0L8SL9
“Ooh gitu ya? Wah berarti nggak jadi dong?”6898Please respect copyright.PENANAdWxnFAm14x
6898Please respect copyright.PENANAn52AQ9Oelf
6898Please respect copyright.PENANAEzPoSPOZt3
Cita terdiam, terlihat sedang memikirkan sesuatu. Tapi tak lama sampai kemudian dia bicara pada pak Bowo.6898Please respect copyright.PENANA4sJJ3Ax9aj
6898Please respect copyright.PENANAoOkZWPznDi
6898Please respect copyright.PENANADcnNVk23le
“Hmm, kalau berangkat tanpa mereka aja gimana pak?”6898Please respect copyright.PENANAz7hfIzEUsO
6898Please respect copyright.PENANA0k9q5hoVrS
“Loh kok gitu? Emang kamu nggak pengen ngajak Putra jalan-jalan?” tanya pak Bowo.6898Please respect copyright.PENANAVfRe9zPv31
6898Please respect copyright.PENANAp7WdIwWK85
“Yaa pengen sih sebenarnya, tapi kan Putra lagi sama neneknya, pasti disana dia juga lagi main-main sama teman yang sebayanya”6898Please respect copyright.PENANAhKkO18zz9l
6898Please respect copyright.PENANAfruoMg9yfj
6898Please respect copyright.PENANAalCyvCCdId
Giliran pak Bowo yang terdiam. Padahal awalnya dia ingin mengajak mereka semua untuk jalan keluar kota, ke villa yang sebenarnya itu adalah miliknya. Yang dia telpon tadi bukanlah koleganya tapi penjaga villanya, menyuruh untuk membersihkan dan menyiapkan villa karena dia mau datang hari ini.6898Please respect copyright.PENANA1kPhTnMJeK
6898Please respect copyright.PENANAj2tgKojDrT
6898Please respect copyright.PENANAocu2pqRoFT
“Tapi masak kita cuma berdua aja Cit? atau kamu ajak siapa gitu, Nada mungkin, kan dia sama kayak kamu kan, model instagram juga kan?” tanya pak Bowo memberi usul.6898Please respect copyright.PENANAoPfEiTkwkB
6898Please respect copyright.PENANAurrc0h2cGB
“Hmm, gimana ya…”6898Please respect copyright.PENANA3rejyWZHfa
6898Please respect copyright.PENANAWELIuH9jz7
6898Please respect copyright.PENANA0xJ0SCGb8A
Cita bukannya tak mau mengajak Nada, apalagi dulu waktu keluar kota itu yang mengajaknya adalah Nada. Tapi tadi pagi saja Nada sudah menghubunginya bilang kalau ada acara dan tidak bisa kesini. Jadi Cita berpikir kalau Nada pasti tidak akan bisa diajak untuk pergi bersamanya dan pak Bowo.6898Please respect copyright.PENANAlj1gYT7cyw
6898Please respect copyright.PENANA5bdRsHgvNe
Cita tidak tahu bahwa sebenarnya Nada memang dilarang kesini oleh pak Bowo. Dia tak ingin kehadiran Nada mengganggunya. Meskipun sebenarnya juga tidak ada hal terlalu jauh yang dilakukan pak Bowo kepada Cita. Karena tanpa disadari oleh lelaki itu, bahwa dia juga semakin nyaman berada dengan Cita.6898Please respect copyright.PENANA7ceU4lMrha
6898Please respect copyright.PENANAFIiLfv7UF9
6898Please respect copyright.PENANAnHVUbnSu8F
“Kenapa Cit? Nggak papa kan kalau sama Nada?” tanya pak Bowo.6898Please respect copyright.PENANAbnA48HcFl2
6898Please respect copyright.PENANA9UVpYhESd3
“Nggak papa sih pak sebenarnya, dan aku malah seneng. Tapi kayaknya dia nggak bisa deh pak, soalnya kan tadi dia udah nelpon aku, bilang kalau hari ini ada acara gitu” jawab Cita.6898Please respect copyright.PENANAc40Y2zKtFu
6898Please respect copyright.PENANAXA6x7pWFTr
“Ooh gitu? Terus gimana dong? Mau berdua aja gitu perginya?” tanya pak Bowo.6898Please respect copyright.PENANAL2ra8TSzBl
6898Please respect copyright.PENANA38sPEzgUFv
6898Please respect copyright.PENANACQbz2OQRUY
Cita terdiam berpikir dan menimbang-nimbang. Dia belum pernah cuma pergi berdua keluar kota selain dengan Andi. Jangankan sampai keluar kota, pergi hanya berdua dengan lelaki lain saja sangat jarang, kecuali beberapa waktu yang lalu waktu dia menemui pak Bowo dan malah memergoki Andi dan Isna jalan bareng. Ada perasaan ragu, dan juga takut.6898Please respect copyright.PENANAw6n2g9nuwO
6898Please respect copyright.PENANAV6c1QxIjbm
Tapi disatu sisi, mengingat dia akan perginya dengan pak Bowo, dia merasa sedikit lebih tenang. Dia berpikir, selama ini sudah sangat nyaman dengan pak Bowo. Apalagi pak Bowo terlihat tak pernah mengambil kesempatan darinya. Bahkan malah sering menasehati dan mengingatkannya, jadi dia berpikir, mungkin saja pergi hanya berdua dengan pak Bowo akan aman-aman saja, meskipun semua kemungkinan bisa saja terjadi.6898Please respect copyright.PENANA5IqV7o30iD
6898Please respect copyright.PENANAn8bu4DLFuj
Untuk sesaat, bahkan Cita membayangkan apa yang akan terjadi jika hanya pergi kesebuah villa diluar kota hanya berdua dengan pak Bowo. Tiba-tiba dadanya berdegup cukup kencang. Tapi buru-buru dia menepiskan bayangan-bayangan itu. Sambil menatap pak Bowo, dengan mantap dia menganggukan kepalanya sambil tersenyum, dan dibalas dengan senyuman pula oleh pak Bowo.6898Please respect copyright.PENANA8bNY1tNaUr
6898Please respect copyright.PENANA0pboXRtU0z
6898Please respect copyright.PENANAs9L87G682M
“Serius, nggak mau ngajak Nada?” tanya pak Bowo lagi.6898Please respect copyright.PENANAHpKdRxwzRB
6898Please respect copyright.PENANAfbVC28GJH4
Cita mengangguk, “Mbak Nada sibuk kayaknya pak”6898Please respect copyright.PENANALgo3e6mJfA
6898Please respect copyright.PENANA3WIAwaSQ74
6898Please respect copyright.PENANAVhMRYLydM4
Cita belum juga menyadari, bahwa setiap pak Bowo datang kerumahnya, Nada selalu saja ada alasan yang membuatnya tak bisa datang kemari. Waktu awal-awal, Nada beralasan kalau sedang ada suaminya, namun akhir-akhir Nada sering beralasan kalau dia sedang ada acara. Tapi Cita tak sempat memikirkan hal itu, karena sudah ada pak Bowo yang datang, yang selalu siap jadi tempat curhatnya, yang selalu bisa membuatnya tersenyum, yang selalu memberikan pelukan hangat kepada Cita saat dia membutuhkannya.6898Please respect copyright.PENANAvGOs058gkP
6898Please respect copyright.PENANAK1ZfGExqKw
Meskipun tetap saja masih ada pikiran mesumnya kepada Cita, karena Cita semakin cuek dengan penampilannya kalau sedang ada pak Bowo, apalagi kalau hanya berdua saja. Meskipun sebenarnya masih bisa dibilang cukup sopan, tapi tetap saja jauh dari penampilan sehari-hari Cita yang selalu tertutup sampai kepalanya. Cita juga makin tak canggung dan tak risih ketika tangan pak Bowo terasa sekali saat memeluk pinggangnya. Atau saat mereka berpelukan erat saat pak Bowo mau pamit pulang yang membuat dadanya menempel ketat ditubuh lelaki itu. Cita cuek, karena dia merasa nyaman.6898Please respect copyright.PENANAax1UTt26Gn
6898Please respect copyright.PENANAU1nBkLD5AA
*6898Please respect copyright.PENANAljG07vjbr2
*6898Please respect copyright.PENANAP7nxVSaIdd
*6898Please respect copyright.PENANAQzXiwduRSY
*6898Please respect copyright.PENANATTkM5iV6h6
6898Please respect copyright.PENANApmdlw2c2G1
Lain halnya dengan Nada. Lama kelamaan dia makin merasa gelisah. Dia sudah tak lagi memikirkan tentang rasa penasarannya dulu apakah pak Bowo sudah tahu sebelumnya kalau dia dan Cita itu bersahabat sebelum dia dijebak. Karena dia yakin bahwa pak Bowo memang sudah mengetahuinya sebelumnya. Dia makin khawatir dengan Cita, karena pernah suatu saat dia melanggar perintah pak Bowo dengan tetap mendatangi rumah Cita.6898Please respect copyright.PENANAKbR7JX64gR
6898Please respect copyright.PENANA1in9VYmy1s
Tentu saja tak sampai masuk, hanya mengamati dari luar. Dan kebetulan saat itu dia melihat pak Bowo yang sudah mau pulang, dia melihat pak Bowo memeluk Cita dengan mesra. Yang lebih membuatnya bingung, Citapun membalas pelukan itu. Tak terlihat sama sekali Cita terpaksa. Dia melakukannya dengan tersenyum. Bahkan senyum itu tak hilang sampai pak Bowo benar-benar meninggalkan rumah Cita.6898Please respect copyright.PENANAuamtwnlIgL
6898Please respect copyright.PENANA18sMR08Xhi
Nada heran, dan bertanya-tanya. Kenapa Cita bersikap seperti itu? Apakah Cita sudah benar-benar dikuasai oleh pak Bowo? Apakah pak Bowo sudah berhasil mendapatkan tubuh Cita dan membuat Cita seperti dirinya, terpuaskan dan tak bisa melupakan pak Bowo? Bermacam pertanyaan muncul dikepala Nada. Tapi dia tak berani menanyakan hal itu, baik kepada Cita maupun kepada pak Bowo.6898Please respect copyright.PENANANLGdMponZ0
6898Please respect copyright.PENANAszGAPEwwbi
Sekarang dia bingung, harus bagaimana. Pak Bowo beberapa kali masih memanggilnya kerumah untuk melayani nafsunya. Tapi sudah tidak sesering dulu. Meski permainan mereka masih tetap bisa memuaskan Nada, tapi Nada merasakan ada sesuatu yang lain. Dia tak mengerti apa, tapi terasa sekali. Tapi sekali lagi, dia tak berani menanyakan hal itu kepada pak Bowo.6898Please respect copyright.PENANAJ1TDuBgt99
6898Please respect copyright.PENANARKWzBNYMNI
Sayangnya Nada juga tak tahu harus bertanya pada siapa, tak tahu harus menceritakan kegelisahannya ini kepada siapa. Satu-satunya yang bisa dia ajak sebenarnya adalah Gina, karena hanya Gina yang tahu tentang apa yang terjadi antara dirinya dengan pak Bowo. Tapi percuma saja, karena Gina juga tidak akan tahu tentang apa yang sedang direncanakan dan dilakukan pak Bowo kepada Cita.6898Please respect copyright.PENANAfH5mqJJRSO
6898Please respect copyright.PENANAUbJ6ru8v0T
Ada satu orang lagi, yang mungkin bisa dia ajak ngobrol, yaitu Isna. Tapi dari yang dia dengar dari Cita, bahwa pak Bowo bilang kalau Isna sudah keluar dari pekerjaannya dan sudah pindah kekota lain. Bahkan katanya, Isna juga sudah bercerai dari suaminya. Hal itu membuat Nada makin sulit untuk mencari keberadaan Isna.6898Please respect copyright.PENANAjivPZIhEBN
6898Please respect copyright.PENANA9M8UUIyK9K
Tapi, kadang keberuntungan datangnya memang tak bisa diduga-duga. Itupun kalau hal ini bisa disebut sebagai keberuntungan.6898Please respect copyright.PENANABSykUHXjuk
6898Please respect copyright.PENANAPAleU44637
Hari itu, ketika Nada sedang merasa suntuk dan bosan hanya dirumah saja, dia memutuskan untuk jalan-jalan. Tujuannya adalah satu-satunya pusat perbelanjaan dikota ini. Bukan untuk berbelanja, hanya sekedar ngopi-ngopi cantik dan menghabiskan waktu.6898Please respect copyright.PENANAvEvJQrQ1kJ
6898Please respect copyright.PENANAvsvgaA1JIC
Ada rasa kesal juga sebenarnya dia hari ini. Minggu ini suaminya tidak pulang, padahal dia sedang sangat merindukannya. Seminggu lebih dia tidak dibelai karena baru saja kedatangan tamu bulanan. Saat tamunya sudah lewat, suaminya sudah pergi lagi dan minggu ini tidak pulang. Yang bisa dia andalkan hanyalah pak Bowo. Tapi, hari ini pak Bowo sudah bilang kalau akan kerumah Cita. Pupus sudah harapannya untuk hari ini. Aneh memang, karena seharusnya dia senang tubuhnya tak dijamah oleh pria selain suaminya. Tapi mau bagaimana lagi, Nada sudah terlanjur menikmati hubungannya dengan pak Bowo.6898Please respect copyright.PENANAteCGEsjFp8
6898Please respect copyright.PENANA2BHNaUzR6o
Akhirnya sore ini, yang bisa dia lakukan hanyalah duduk dikafe tempatnya dulu membututi pak Bowo dan Cita, yang hari itu juga dia melihat Andi dan Isna jalan mesra tak jauh dari kafe ini.6898Please respect copyright.PENANAyl6ryFxYpn
6898Please respect copyright.PENANA0vemXbn9YS
6898Please respect copyright.PENANAnPauBownWg
“Sendirian aja?”6898Please respect copyright.PENANAjUKUqNdyAA
6898Please respect copyright.PENANAy5fPxqU2Eh
6898Please respect copyright.PENANAc4yCYsrOdO
Tiba-tiba lamunan Nada dikejutkan oleh suara seorang wanita. Lebih terkejut lagi ketika dia melihat siapa yang berdiri didepannya.6898Please respect copyright.PENANA28SP5HYrRg
6898Please respect copyright.PENANAFiIhdHPMAN
6898Please respect copyright.PENANA9WGE9Go2Qt
“Isna?”6898Please respect copyright.PENANARsvOEkm3ru
6898Please respect copyright.PENANAgy35ISsJha
“Haha, ternyata kamu kenal aku ya? Padahal kita belum pernah saling kenal. Boleh aku duduk?” tanya Isna.6898Please respect copyright.PENANALOOHCYAUl2
6898Please respect copyright.PENANAiD3L94OLBM
“Silahkan” jawab Nada.6898Please respect copyright.PENANA0wwrRv3CVW
6898Please respect copyright.PENANAU7uFKopZMj
6898Please respect copyright.PENANAnYHTBfxAhn
Nada sedikit merasa senang, karena memang dia sangat ingin bertemu dengan Isna. Setelah sempat berpikir kalau hal itu tidak mungkin terjadi, malah hari ini momen itu datang tanpa direncanakan. Nada masih diam, saat Isna memesan minuman. Mereka masih juga saling diam sampai akhirnya pesanan Isna datang.6898Please respect copyright.PENANAf893PUqUmL
6898Please respect copyright.PENANAdKZIh9QrWb
6898Please respect copyright.PENANAjGTLOuZHeH
“Katanya kamu udah nggak dikota ini lagi Is? Tapi kok sekarang ada disini?” tanya Nada, membuka pembicaraan.6898Please respect copyright.PENANApshNguseUa
6898Please respect copyright.PENANAjwXDu8yYZC
“Iya, sejak resign aku emang cabut dari sini, ngurusin perceraianku, lalu pergi ke beberapa tempat, buat refreshing” jawab Isna.6898Please respect copyright.PENANAkPBsBOkBcJ
6898Please respect copyright.PENANATt2QzwZmlo
“Oooh”6898Please respect copyright.PENANAaAiKXgVLhL
6898Please respect copyright.PENANACzsjg22FHf
6898Please respect copyright.PENANAYucfwh4btg
“Kamu kok sendiri Nad? Atau lagi nunggu orang?” tanya Isna.6898Please respect copyright.PENANA4wgk2gW1uR
6898Please respect copyright.PENANAzCQ0mORdJ1
Nada menggeleng. “Nggak kok, emang lagi sendiri aja”6898Please respect copyright.PENANAQDeshKjgZT
6898Please respect copyright.PENANAj4CTcW3YHJ
“Nggak ada jatah buat ngelayanin bandot tua itu?” tanya Isna blak-blakan.6898Please respect copyright.PENANAQN4SmNQkR1
6898Please respect copyright.PENANAzDLcSLjlz8
6898Please respect copyright.PENANA0P6XIcmldy
Nada sempat melotot matanya, karena menurutnya Isna terlalu to the point. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, tidak ada salahnya juga, toh mereka berdua juga sama, meskipun sekarang Isna pasti tak pernah bertemu pak Bowo lagi.6898Please respect copyright.PENANAzFABrgDl6Q
6898Please respect copyright.PENANAwBCMYIbJWx
6898Please respect copyright.PENANAQ0tyFkKods
“Nggak” Nada menggeleng. “Dia lagi sama Cita”6898Please respect copyright.PENANA2D0BDh3Ecw
6898Please respect copyright.PENANAJMkMub0542
“Woaah, udah dapet si Cita? Hebat banget tuh bandot. Gimana ceritanya? Kamu yang bantuin? Pakai peransang lagi?” tanya Isna antusias.6898Please respect copyright.PENANAfI5tCYe6an
6898Please respect copyright.PENANATtk0oqNsdl
6898Please respect copyright.PENANA1YXKIQ8cYL
Nada tak langsung menjawab. Dia pikir, ini bukanlah tempat yang tepat untuk membicarakan hal itu. Terlalu vulgar. Belum lagi tempat seramai ini, bisa jadi ada yang bisa mendengarkan obrolan mereka. Meskipun tidak kenal, tapi obrolan mesum antar 2 orang wanita cantik berjilbab, siapa yang tidak akan berpikir macam-macam pada mereka.6898Please respect copyright.PENANAem67pHAh3U
6898Please respect copyright.PENANAZezB98OO33
6898Please respect copyright.PENANAo6lXWaYvcb
“Pindah tempat yuk Is, ada yang mau aku bicarain sama kamu” ajak Nada.6898Please respect copyright.PENANAe1KLa6ywgr
6898Please respect copyright.PENANAbuIJRqrLid
“Soal?”6898Please respect copyright.PENANAAZzBOJe2Mp
6898Please respect copyright.PENANACyTYfrXj9j
“Banyak. Tapi yang jelas, masih ada hubungannya sama pak Bowo”6898Please respect copyright.PENANAQDlyCk1YrT
6898Please respect copyright.PENANAG8afWg4heY
“Ooh oke. 10 menit lagi” jawab Isna.6898Please respect copyright.PENANAUNPu7ZoLN6
6898Please respect copyright.PENANAEmra901uN6
6898Please respect copyright.PENANAVN97D5FXjS
Akhirnya 10 menit kedepan, hanya diisi dengan saling diam. Mereka baru beranjak saat Isna mengangguk kepada Nada, memberi kode bahwa mereka bisa pergi sekarang. Mereka berdua naik mobil Nada, tujuannya ternyata tak lain adalah rumah Nada. Begitu sampai, merekapun langsung masuk.6898Please respect copyright.PENANAhqKomJ0mT7
6898Please respect copyright.PENANAcXVwrqFiKP
6898Please respect copyright.PENANAx2lyK9aiON
“Ini rumahmu? Sepi amat? Pada kemana?” tanya Isna.6898Please respect copyright.PENANAWyHOF9IG2e
6898Please respect copyright.PENANAecUnFImVf6
“Iya. Suamiku nggak pulang minggu ini, jadi ya cuma kita berdua” jawab Nada. “Kita duduk didalem aja” lanjutnya sambil mengajak Isna keruang tengah.6898Please respect copyright.PENANAdDzr0tvghe
6898Please respect copyright.PENANAU2azzpnZv2
“Oke, jadi ada apa nih kamu sampai ngajakin aku kesini? Apa yang mau kamu bicarain Nad?” tanya Isna.6898Please respect copyright.PENANAeSOciFGvgl
6898Please respect copyright.PENANACzDCBqkADt
“Hmm, terus terang aja aku masih bingung. Mungkin kamu bisa mulai cerita duluan” jawab Nada.6898Please respect copyright.PENANAisF6sk0xhZ
6898Please respect copyright.PENANAclbBa8Eajq
“Lah kok aku? Kan kamu yang pengen ngobrol sama aku? Hmm, tapi okelah, kamu mau aku cerita soal apa?”6898Please respect copyright.PENANAMQsbwSnTSA
6898Please respect copyright.PENANA3Q6qUxbOnc
“Yaah apapun. Gimana kamu bisa sama pak Bowo. Atau mungkin, kenapa kamu sampai ngejebak Gina” jawab Nada dengan sinis.6898Please respect copyright.PENANAYB9Clw6EWE
6898Please respect copyright.PENANAJf8tqAwFl1
“Tunggu dulu. Ngejebak Gina?” tanya Isna dengan wajah heran.6898Please respect copyright.PENANAbxVucYaPPT
6898Please respect copyright.PENANA2xaXiZi6sX
Nadapun ikut mengernyit. “Ada yang salah sama ucapanku?” tanya Nada.6898Please respect copyright.PENANAV2nhOBrWDV
6898Please respect copyright.PENANAa5Scb66kuA
“Kayaknya ada yang salah deh. Coba kamu ceritain, apa yang bikin kamu bilang kalau aku yang ngejebak Gina” pinta Isna.6898Please respect copyright.PENANACv0zXhWzej
6898Please respect copyright.PENANAdWZ84kN4q6
6898Please respect copyright.PENANAJX1ctCpXEb
Nada sempat terdiam. Tapi melihat ekspresi wajah Isna, dia jadi bertanya-tanya. Akhirnya dia putuskan untuk menceritakan pertemuannya dengan Gina waktu itu. Bagaimana awalnya dia mencari Gina, yang sebenarnya untuk menanyakan soal Isna. Lalu malah Gina cerita panjang lebar tentang masa lalunya, tentang dirinya yang dijebak oleh Isna, juga tentang dirinya yang dengan sangat terpaksa menjebak sahabatnya sendiri hingga harus rela kehilangan sahabatnya itu, yang mungkin sama dengan yang dialami Nada saat ini, meskipun tidak terlalu mirip.6898Please respect copyright.PENANAtIvhvSk8rw
6898Please respect copyright.PENANAPsl3aDSnr5
6898Please respect copyright.PENANAITAS0ucVRT
“Hahahahahaha” Isna tertawa keras saat Nada selesai bercerita.6898Please respect copyright.PENANAf7zDQ52g4M
6898Please respect copyright.PENANADKCcfStsz2
“Loh kok malah ketawa sih Is? Emangnya ada yang lucu dari ceritaku hah?” tanya Nada yang sedikit emosi karena ceritanya dianggap lucu oleh Isna, padahal menurutnya, itu sama sekali tidak lucu.6898Please respect copyright.PENANAej13N6t10a
6898Please respect copyright.PENANA6QA8MrUOfy
“Hahaha bentar Nad bentar, hahaha, duh sakit perutku, hahaha” ucap Isna sambil memegangi perutnya yang mulai sakit akibat tertawanya.6898Please respect copyright.PENANAVqWn17f9eH
6898Please respect copyright.PENANAGWqX7gcYNR
6898Please respect copyright.PENANAYGkfUyQjXQ
Nada masih kesal. Dia tak tahu apa yang ditertawakan oleh Isna. Dia menduga memang ada yang salah dengan ceritanya, cuma dia tidak suka saja dengan reaksi Isna yang seperti itu.6898Please respect copyright.PENANAejQqazKt4Y
6898Please respect copyright.PENANAr9BlrLdc6g
6898Please respect copyright.PENANAJQ1Z8LBBft
“Huufh huuufh huuuufh..” beberapa kali Isna menarik dan menghembus nafas panjang, untuk meredakan tawanya. Setelah itu dia menatap Nada.6898Please respect copyright.PENANAOCETqxcALn
6898Please respect copyright.PENANAhJ4bcrRbLM
“Kamu dibohongin sama Gina Nad” ucap Isna.6898Please respect copyright.PENANAeLM8s1fVCP
6898Please respect copyright.PENANAUiqNnZ1sYD
“Dibohongin gimana? Maksudmu, bukan kamu yang ngejebak Gina?”6898Please respect copyright.PENANAayygjLXRSi
6898Please respect copyright.PENANAVqTQ5THAui
Isna mengangguk. “Tapi aku bisa maklum, karena kamu nggak bener-bener kenal sama dia ataupun sama aku. Kamu hanya 2 kali aja kan pernah ketemu dia? Waktu kamu dijebak, dan waktu kamu nyari tahu soal aku?”6898Please respect copyright.PENANA5RCzW9H5ix
6898Please respect copyright.PENANAE6Jvl9RGwh
Nada mengangguk. “Iya”6898Please respect copyright.PENANA41uh3ctOOl
6898Please respect copyright.PENANABTsLqEPGB6
“Harus aku akui, aku emang cewek nggak bener. Dan itu udah sejak lama Nad, dari aku sma. Dari dulu aku udah sering gonta ganti pacar dan pasti ngentot sama pacar-pacarku itu. Waktu masuk kuliah, aku coba buat sedikit berubah, mencoba untuk lebih menekan nafsuku dan nggak sering-sering ngentot. Tapi aku udah terlanjur ketagihan, susah rasanya kalau nggak dikontolin” ucap Isna dengan vulgarnya.6898Please respect copyright.PENANAUqBJRKRfXz
6898Please respect copyright.PENANAV8EfT5BTwa
“Dan bahkan aku pernah beberapa kali ngentot sama dosenku biar dapat nilai bagus. Juga waktu itu biar skripsiku lancar tanpa susah-susah mikir. Entahlah, aku juga udah lupa berapa kontol yang udah pernah masuk memekku” lanjutnya.6898Please respect copyright.PENANAKFbAEm0WIh
6898Please respect copyright.PENANAJznYVINiDf
6898Please respect copyright.PENANApxjpVpvWbH
Nada sebenarnya agak jengah mendengar Isna yang begitu vulgar bercerita. Tapi dia diam saja, karena penasaran dengan lanjutan cerita dari Isna.6898Please respect copyright.PENANAGwDFnpftB5
6898Please respect copyright.PENANAwzPQEHfWUw
6898Please respect copyright.PENANA5VrHwPfHZJ
“Waktu diterima kerja, aku udah berniat buat bener-bener berubah, sampai-sampai aku pakai jilbab kayak gini. Dan aku bersyukur aku ditempatkan di kota ini, jauh dari kota tempatku kuliah dulu. Aku pikir, disini aku bisa bener-bener berubah, menjalani hidup yang benar. Tapi, ternyata aku salah”6898Please respect copyright.PENANAQqG9jyhesr
6898Please respect copyright.PENANAVdnQXN6FjT
“Sebelum aku lanjutin, menurutmu, duluan mana yang kerja dibank itu, aku atau Gina?” tanya Isna sambil tersenyum.6898Please respect copyright.PENANAtcwcPGWezV
6898Please respect copyright.PENANANqAPwn7QkW
Nada terdiam sebentar. “Jadi, sebenarnya Gina yang duluan kerja disitu?” tanya Nada menebak.6898Please respect copyright.PENANAuoHJ1aUcrw
6898Please respect copyright.PENANAafn3IPlGJ4
Isna mengangguk. “Iya. Gina itu 4 tahun lebih tua dari aku. Waktu aku masuk kesana, dia udah 3 tahun kerja duluan disana. Jadi jelas, aku juniornya Gina. Sedangkan si Bowo, udah setahun disana waktu aku masuk”6898Please respect copyright.PENANAvWyUJpPX6E
6898Please respect copyright.PENANAHfhrdLLvBQ
“Jadi, aku yang sebenarnya dijebak sama mereka. Tapi mungkin bedanya aku sama kamu, atau cewek lain yang dijebak Bowo, aku nggak menyesal, karena aku justru dapat kepuasan dari dia. Dan, niatku berubah jadi sirna”6898Please respect copyright.PENANAh8Rf12EXpm
6898Please respect copyright.PENANAMvtND6GQzE
“Terus, kalau emang kejadiannya kayak gitu, kenapa dia malah cerita kalau kamu yang ngejebak dia? Dan dia juga cerita soal dia yang terpaksa harus ngejebak temennya itu?”6898Please respect copyright.PENANAYX1sQsrOkq
6898Please respect copyright.PENANArH14uH2Bbr
“Soal dia ngejebak temennya, aku nggak tahu itu bener atau nggak. Tapi kenapa Gina bikin cerita kayak gitu ke kamu, mungkin, dia kesal sama aku karena dianggap udah ngerebut Bowo dari dia. Atau mungkin juga kesal sama Bowo, bisa juga sih”6898Please respect copyright.PENANAnZRERYcmMA
6898Please respect copyright.PENANAmEmlxehpLT
6898Please respect copyright.PENANAuEEnaNFl8u
Nada mengangguk, tapi juga bingung. Kesal kepada Isna, masuk akal. Tapi kesal kepada pak Bowo, kenapa?6898Please respect copyright.PENANAQsuyvmuN7c
6898Please respect copyright.PENANALMVbmynVlq
6898Please respect copyright.PENANAjhBSSBmHvs
“Kesal sama pak Bowo? Maksudnya gimana?”6898Please respect copyright.PENANAXmWWBhRT39
6898Please respect copyright.PENANA6AMj4SmMFm
“Bowo itu punya kebiasaan, yang baru aku tahu setelah beberapa kali aku ikut bantuin dia ngejebak orang lain. Dia kalau udah dapet yang baru, yang lama dilupain. Waktu dia berhasil ngentotin aku, setahuku, dia jadi jarang ngentotin Gina. Dan mungkin itu sebabnya Gina sebel sama aku terus mutusin buat resign waktu itu”6898Please respect copyright.PENANAGRcg1z72LY
6898Please respect copyright.PENANAfM5sZHBqfS
“Tapi, kalau sama kamu? Kok kayaknya nggak gitu Is? Kamu masih sering dipakai pak Bowo kan?”6898Please respect copyright.PENANA2r2vq6QwrC
6898Please respect copyright.PENANA1TitRpDS5F
“Karena mangsanya yang baru, rata-rata nggak tahan lama. Mereka milih buat pergi dengan berbagai alasan. Kebanyakan alasannya sih karena mau nikah dan ikut suaminya. Karena itu, Bowo selalu kembali ke aku”6898Please respect copyright.PENANAVmYIll8lsa
6898Please respect copyright.PENANAjdATskigaV
“Hmm gitu. Tapi, kemarin waktu sama aku, Gina yang bantuin pak Bowo?”6898Please respect copyright.PENANARXrPkdTqkP
6898Please respect copyright.PENANAj7FWgduCgo
“Itu karena aku sedang sibuk sama Andi, makanya dia minta bantuan orang lain”6898Please respect copyright.PENANAH5kG19ixew
6898Please respect copyright.PENANAW6sI8um5oA
“Kalau Gina tahu kebiasaan pak Bowo, kenapa dia masih bantuin dia?”6898Please respect copyright.PENANAGXLdnDQVNU
6898Please respect copyright.PENANAocdJZV0dg2
“Entahlah kalau soal itu, mungkin dia dijanjiin sesuatu, atau apa nggak tahu juga, cuma dia dan Bowo yang tahu”6898Please respect copyright.PENANA8x4OTTYuVi
6898Please respect copyright.PENANAFMLW2QNuyR
6898Please respect copyright.PENANAaHwGblkipG
Nada terdiam. Dia bingung karena cerita Isna dan Gina sangat bertolak belakang. Sayangnya, benar apa yang dikatakan Isna tadi. Dia belum benar-benar kenal Gina dan Isna. Jadi dia tak tahu mana cerita yang sebenarnya, mana yang harus dia percayai.6898Please respect copyright.PENANA1oUZWMpDI9
6898Please respect copyright.PENANAO8VveUp8FJ
6898Please respect copyright.PENANA2LOpcgwvVZ
“Oh iya, kamu tadi bilang kalau Gina yang bantuin pak Bowo karena kamu sibuk dengan mas Andi. Apa itu termasuk rencana pak Bowo?”6898Please respect copyright.PENANAc8iJVbmveu
6898Please respect copyright.PENANALJWOv6TGhY
“Iya Nad. Dari awal, sebenarnya yang diincer sama Bowo itu Cita, dan dia minta tolongnya sama aku. Dari aku juga, dia tahu kalau kamu dan Cita itu temenan. Dia sih waktu itu bilangnya mau ngincer kamu dulu. Aku nggak tahu apa yang mau dia lakuin, karena aku disuruh untuk terus deketin Andi, dan ngorek lebih banyak soal Cita dari Andi” ucap Isna.6898Please respect copyright.PENANA5iVDAVqwZ0
6898Please respect copyright.PENANAICHPN46TiD
6898Please respect copyright.PENANAaIfnLPqa8I
Isna kemudian cerita dari awal tentang kedekatannya dengan Andi yang memang disuruh oleh pak Bowo. Isna sendiri tak menyangka kalau ternyata Andi jadi bertindak sedemikian bodoh karena takut Cita direbut oleh pak Bowo, sampai 2 kali menyetubuhi Cita dengan kasar. Kemudian juga tentang kecurigaan Andi terhadap Cita yang berselingkuh setelah kenal dan makin dekat dengan Nada, Robi dan Salim. Isna ceritakan semua apa yang terjadi antara dirinya dengan Andi. Semua curhatan Andi.6898Please respect copyright.PENANAXFm5Jzr27i
6898Please respect copyright.PENANA7L4AId2LnQ
6898Please respect copyright.PENANA54ggyAZkoJ
“Jadi emang dari awal kamu yang menghasut mas Andi Is?” tanya Nada.6898Please respect copyright.PENANA9WZdPjsRLj
6898Please respect copyright.PENANAuTCFzYuk82
“Nggak. Dari awal aku cuma dengerin dia curhat. Bahkan aku udah berkali-kali nanya ke dia, apa dia yakin kalau Cita itu selingkuh, dan mana buktinya. Tapi dia ngotot kalau pasti Cita itu selingkuh. Jadi ya, aku kasih saran-saran aja gimana baiknya ke dia”6898Please respect copyright.PENANAHtCAJtBaNV
6898Please respect copyright.PENANA89uJ4bwxut
“Termasuk kamu nawarin tubuh kamu buat dientot sama mas Andi?” tanya Nada dengan sinis.6898Please respect copyright.PENANAQDjFcfN2jX
6898Please respect copyright.PENANA2P05sQzqMr
“Yaa bisa dibilang gitu. Itupun setelah Andi ngamuk-ngamuk dirumahku waktu, hmm, kalau nggak salah, Cita pergi keluar kota bareng kamu” jawab Isna.6898Please respect copyright.PENANAK1jBReFl04
6898Please respect copyright.PENANAYZlUKp6fkI
6898Please respect copyright.PENANAQeZ1axGPxC
Nada mengingat-ingat lagi cerita dari Isna, dan memang benar setelah dia mengajak Cita pergi itu, waktu pulang Cita tak bisa lagi dia hubungi. Baru setelah Cita cerita apa yang sebenarnya terjadi, barulah dia tahu kalau ternyata hari kepulangan itu Cita dianiaya oleh Andi, dituduh dan dipaksa mengaku kalau dia berselingkuh, sampai beberapa kali pipinya menerima tamparan dari Andi. Dan untuk yang ini, Nada percaya karena ceritanya sama seperti yang diceritakan oleh Cita kepadanya.6898Please respect copyright.PENANAtwOTuwqbkM
6898Please respect copyright.PENANAUOMD19ePRt
6898Please respect copyright.PENANAth7SFUmAA9
“Tapi jujur Nad, aku sama sekali nggak menikmati ngentot sama Andi. Kamu tahu, dia itu payah sebagai lelaki. Kontolnya kecil, ya sebenarnya standar sih, tapi kalau dibandingin kontol si Bowo, jelas masih kalah. Udah gitu, dia cepet ngecrotnya. Aku bahkan belum apa-apa tapi dia udah kelar. Bener-bener nggak muasin” ucap Isna blak-blakan.6898Please respect copyright.PENANAHqWJXpHrDO
6898Please respect copyright.PENANA2pBfwJl36L
“Dan kamu masih tetep mau ngentot sama dia?”6898Please respect copyright.PENANA8EW4uhPZGE
6898Please respect copyright.PENANAO0GDwfIS1n
“Yaa, mau gimana lagi? Si Bowo yang nyuruh. Sampai akhirnya, aku denger dari Bowo kalau dia udah berhasil dapetin kamu. Dan ternyata, kebiasaannya masih belum berubah. Dia jadi maunya sama kamu terus, aku nggak pernah lagi disentuhnya” ucap Isna.6898Please respect copyright.PENANAt0LKcEb1k7
6898Please respect copyright.PENANArUWY1itEiP
“Aku uring-uringan Nad, Andi nggak bisa apa-apa, Bowo nggak ngentotin aku juga. Akhirnya aku bikin rencana sendiri”6898Please respect copyright.PENANAT26jgoEBtc
6898Please respect copyright.PENANAn1tFd3yyjN
“Rencana apa?”6898Please respect copyright.PENANAanwZiWtNzi
6898Please respect copyright.PENANAp5nJ7elAEd
“Aku pengen jadiin Andi lebih perkasa”6898Please respect copyright.PENANA44OQ69SXEV
6898Please respect copyright.PENANAuN7XqAjHpZ
“Hah? Maksudnya?”6898Please respect copyright.PENANAl1j0unLAls
6898Please respect copyright.PENANAI1PYQXLufF
“Ya. Aku sampai beli minyak khusus buat gedein, manjangin sama nguatin kontol. Karena aku udah bisa nebak, setelah Bowo dapetin kamu, terus dia nantinya dapetin Cita juga, dia nggak bakal nyentuh aku lagi. Jadi, jalan satu-satunya buat pelampiasanku adalah Andi. Aku udah nggak peduli lagi sama urusan Bowo sama kamu dan Cita, aku cuma mau Andi lebih perkasa biar dia bisa muasin aku” jawab Isna.6898Please respect copyright.PENANAL0Ka7jmaSR
6898Please respect copyright.PENANAAwYjYFxWwO
6898Please respect copyright.PENANA0cNdvU1YuQ
Nada terdiam. Dia coba mencerna ucapan Isna satu persatu. Mulai dari Andi yang ternyata adalah seorang lelaki lemah, yang sama sekali tidak bisa memuaskan Isna. Lalu juga tentang kebiasaan pak Bowo, yang setelah mendapat mangsa baru, dia lupa dengan mangsa yang lama.6898Please respect copyright.PENANAg5cMrEDqRs
6898Please respect copyright.PENANAS25YEY0UKC
Jadi gitu? Pantes akhir-akhir ini pak Bowo jadi kayak kurang tertarik gitu sama aku. Apa karena dia udah berhasil dapetin Cita? Batin Nada.6898Please respect copyright.PENANAkPLoiFvQJM
6898Please respect copyright.PENANA154TrSafnj
6898Please respect copyright.PENANAlOLffwAp9t
“Dan kalau aku boleh nebak, kamu tadi nongkrong sendirian di kafe karena nggak diajak ngentot sama Bowo kan? Kamu sebenarnya udah ketagihan sama dia, tapi kamu nggak dipanggil sama dia hari ini. Apalagi suamimu lagi nggak ada dirumah, bener nggak tebakanku Nad?” tanya Isna.6898Please respect copyright.PENANATV6Uyk1hQe
6898Please respect copyright.PENANA2LqTnGxMFl
6898Please respect copyright.PENANAKnUPITXPPP
Nada kesal dengan pertanyaan Isna itu. Masalahnya, apa yang dikatakan Isna memang benar. Dia sudah ketagihan dan menikmati hubungan nafsu dengan pak Bowo. Tapi hari ini pak Bowo malah menemui Cita. Akhirnya, Nadapun mengangguk diiringi tawa dari Isna, yang membuat Nada makin kesal.6898Please respect copyright.PENANA4Dl85PMgB2
6898Please respect copyright.PENANAntrayiknsi
6898Please respect copyright.PENANASLDGMmFy0B
“Jadi, si Cita udah dientot sama Bowo?” tanya Isna.6898Please respect copyright.PENANAWTHhBSyrxy
6898Please respect copyright.PENANAf94AS3mq77
Nada mengendikan bahunya. “Aku nggak tahu, pak Bowo nggak cerita apa-apa sama aku. Tapi, aku kemarin pernah lihat Cita dan pak Bowo. Sebelumnya kan aku ditelpon pak Bowo kalau aku jangan kerumah Cita, karena dia yang mau kesana. Tapi aku kepo, makanya aku tetep kerumah Cita, meski cuma nungguin diseberang rumahnya. Waktu aku lihat, pak Bowo pamit gitu ke Cita, dan mereka pelukan mesra banget. Cita malah terus senyum sampai pak Bowo pergi”6898Please respect copyright.PENANAyNmHCvt1qa
6898Please respect copyright.PENANAiBxGzdYomt
“Waah udah gawat berarti tuh, udah kena mungkin Nad” tebak Isna.6898Please respect copyright.PENANAc7U06glYUr
6898Please respect copyright.PENANA61AtDqHlcv
6898Please respect copyright.PENANAsYNejK2KAQ
Kembali Nada hanya mengendikan bahu, karena memang dia tidak tahu pasti.6898Please respect copyright.PENANALxpR5AY9W3
6898Please respect copyright.PENANAJnlqf6nfQm
6898Please respect copyright.PENANAsUSHYmUe9y
“Eh bentar bentar” ucap Isna, kemudian terlihat seperti mengingat-ingat sesuatu.6898Please respect copyright.PENANACDb7vvI4yg
6898Please respect copyright.PENANAvzKNOOvhmm
“Kenapa Is?” tanya Nada penasaran.6898Please respect copyright.PENANAR8vRsrtief
6898Please respect copyright.PENANAtvSpn5ZAoh
“Waktu itu kamu dijebak si Bowo pakai obat perangsang kan?”6898Please respect copyright.PENANAX0qZOHnm08
6898Please respect copyright.PENANABjy4wkonwI
“Hmm, iya sih, pakai perangsang gitu. Kenapa emang?”6898Please respect copyright.PENANAiSF5JMfy3j
6898Please respect copyright.PENANA99lSCURYJ0
“Kalau nggak salah, Bowo pernah bilang, dia pengen naklukin Cita tapi caranya beda. Dia nggak mau pakai obat perangsang, kayak yang biasa dia lakuin. Dia pengen bener-bener dapetin hati Cita. Ah sial, mana si bego itu sekarang dipenjara lagi. Makin mulus lah langkah si Bowo”6898Please respect copyright.PENANAu4V7yLRmHd
6898Please respect copyright.PENANAujtCkV0ZKg
“Maksudmu, ada kemungkinan Cita belum diapa-apain sama pak Bowo?” tanya Nada mengambil kesimpulan.6898Please respect copyright.PENANAt5WRkHsrjl
6898Please respect copyright.PENANAPoX47BrVnM
“Entahlah. Tapi kalau bener yang kamu lihat itu, kalau mereka pelukan mesra gitu, bisa jadi Bowo udah berhasil dapetin hatinya Cita. Dan itu lebih gawat kan, karena tinggal tunggu waktu aja buat Bowo dapetin tubuhnya Cita?”6898Please respect copyright.PENANAPVVIHBBZKj
6898Please respect copyright.PENANAICdb7Q4PH0
“Iya juga sih. Pak Bowo juga nggak ada cerita apa-apa sama aku soalnya. Bisa jadi dia belum sempat nidurin Cita” jawab Nada.6898Please respect copyright.PENANA9qNM85xXo9
6898Please respect copyright.PENANAQUHasKnStf
“Nah itu dia. Rencana awalnya emang gitu Nad. Dia pengen bikin suasana hatinya Cita kacau dulu, dengan jalan ngebuat Cita mergokin Andi selingkuh sama aku”6898Please respect copyright.PENANAtnHD39DYjq
6898Please respect copyright.PENANAlZAEX8ol2f
“Ooh jadi yang waktu itu kalian jalan di mall terus Cita dan pak Bowo lihat, emang udah direncanain?” tanya Nada.6898Please respect copyright.PENANAhUzRXBBWwm
6898Please respect copyright.PENANATfuG4OIqm4
“Nggak juga, bukan gitu”6898Please respect copyright.PENANA2UpQKoMhh6
6898Please respect copyright.PENANAUzuihmGYll
“Maksudnya? Tapi tadi kamu bilang…”6898Please respect copyright.PENANAGOFqgCUTZM
6898Please respect copyright.PENANALyVimnfAmk
“Belum Nad, seharusnya belum secepat itu, karena Bowo belum bilang apa-apa ke aku, dia belum nyuruh apa-apa. Waktu itu aku jalan sama Andi, karena ya dia lagi aku terapi pakai minyak khusus itu, biar makin jantan dia. Soal kami ketahuan sama Cita itu aja, aku malah baru tahu waktu Andi dateng ke rumahku terus mukulin aku itu” jawab Isna.6898Please respect copyright.PENANAnrXA9p77QP
6898Please respect copyright.PENANAkIF422E4mN
“Hmm, jadi itu cuma kebetulan?”6898Please respect copyright.PENANANpHulAMcKm
6898Please respect copyright.PENANAJsKyCR2Occ
“Iya. Aku nggak tahu sama sekali kalau hari itu kami ketahuan sama Cita”6898Please respect copyright.PENANAP8Bia0pBYp
6898Please respect copyright.PENANAryU0UroHfx
“Eh tapi kok, mas Andi bisa sampai mukulin kamu gitu sih Is? Masak cuma gara-gara ketahuan selingkuh dia sampai kalap gitu?”6898Please respect copyright.PENANAVx78F2KntE
6898Please respect copyright.PENANAmC9hamilMf
“Haha, kamu tahu apa yang bikin dia ngamuk?”6898Please respect copyright.PENANASRsEtS91Hr
6898Please respect copyright.PENANAuu49Vk54yn
“Emang apaan?”6898Please respect copyright.PENANAtE640WkXCy
6898Please respect copyright.PENANAAsh4uLwIGX
6898Please respect copyright.PENANAj664E0Du5X
Isnapun bercerita tentang kejadian malam itu. Dimana dia tiba-tiba dilabrak oleh Andi. Dia ceritakan dengan detail kata-kata Andi malam itu kepadanya, dan juga balasan dari dia yang membuat Andi marah sampai kalap memukuli Isna.6898Please respect copyright.PENANAVz5lKjNefn
6898Please respect copyright.PENANAU7Ic1nzSnV
6898Please respect copyright.PENANAEg21RybZjD
“Hah, kamu bilang kayak gitu Is?”6898Please respect copyright.PENANAYYd8ExCaW5
6898Please respect copyright.PENANAuPvgDTWM3b
“Iya. Laki-laki itu paling nggak bisa kalau harga dirinya dijatuhin sama cewek. Apalagi untuk urusan yang sensitif kayak kejantanan. Aku sebenarnya nggak pengen ngomong kayak gitu, tapi dia duluan yang cari perkara. Dia tiba-tiba dateng terus nyalahin aku, terus ngatai-ngatain aku juga. Kalau dikatain perek, dibilang wanita murahan, mungkin aku masih bisa terima. Disalah-salahinpun, mungkin aku masih bisa terima karena emang aku salah juga. Tapi terus dia bilang kalau aku jadi suka ngentot ama dia, ketagihan kontolnya dia, diih najis…” ucap Isna sedikit kesal mengingat perlakuan Andi padanya malam itu.6898Please respect copyright.PENANAM1p89G1g6q
6898Please respect copyright.PENANAG1nfgObRRi
“Hmm, jadi gitu ya” ucap Nada.6898Please respect copyright.PENANARVhkfXJKmd
6898Please respect copyright.PENANAif1VMymQY1
“Dan sekarang dia dipenjara. Rencana si Bowo jadi sangat jauh lebih gampang. Apalagi aku yakin, kalau Cita bakal gampang dipengaruhi dalam suasana hati yang kacau” ucap Isna.6898Please respect copyright.PENANAP3fm0s3PQs
6898Please respect copyright.PENANArdFQ07DOUl
“Hhuhhf, iya Is bener banget. Duh gimana ini ya” ucap Nada.6898Please respect copyright.PENANAv2sR8zcSmW
6898Please respect copyright.PENANAsSWjmvcxk1
“Apanya yang gimana? Kamu mau nyelametin Cita gitu?” tanya Isna, kini juga sinis.6898Please respect copyright.PENANAVkA2q7QF0y
6898Please respect copyright.PENANAwK7ALMKUgo
“Yaiyalah. Siapa juga yang mau temennya terjerumus? Yang pernah, atau masih punya temen, atau sahabat, pasti nggak akan rela sahabatnya kenapa-napa. Lagian, kami kan sama-sama perempuan” ucap Nada menyindir Isna.6898Please respect copyright.PENANA0xyPX6ANfH
6898Please respect copyright.PENANA8UY8c2vBZn
6898Please respect copyright.PENANAJvD4Qm9rlC
Bagaimanapun juga, Nada merasa kesal kepada Isna. Demi sebuah kenikmatan duniawi, dia sampai seperti ini. Mungkin kalau apapun yang dilakukan hanya berkaitan dengan dirinya sendiri, Nada tak akan terlalu peduli. Tapi Isna juga ikut menjebak orang lain. Padahal sama-sama perempuan, bukannya dibantu malah dijerumusin.6898Please respect copyright.PENANAAfmCHdTzx9
6898Please respect copyright.PENANA5ZmIor4U6L
6898Please respect copyright.PENANAnz0OmF2mff
“Hahahaha” kembali Isna hanya tertawa lebar mendengar sindiran dari Nada.6898Please respect copyright.PENANAXVOPV7RqiI
6898Please respect copyright.PENANANc81Rf6HU5
“Kenapa kamu malah ketawa?”6898Please respect copyright.PENANARcbkeAq6DB
6898Please respect copyright.PENANASZMhyNv1Ug
“Kamu terlalu naif Nad”6898Please respect copyright.PENANApHJQ4qUJvG
6898Please respect copyright.PENANAnL2VOQarg4
“Naif? Maksudmu?”6898Please respect copyright.PENANAj5VE0qlTtH
6898Please respect copyright.PENANAAhbxUbnzmM
“Kamu sendiri aja dapet kepuasan kan dari Bowo? Meskipun awalnya dijerumusin orang lain, tapi sekarang kamu bisa nikmatin kan? Coba bayangin kalau Cita udah kena kontolnya Bowo, pasti ketagihan juga, haha”6898Please respect copyright.PENANAMSpBqAnMfn
6898Please respect copyright.PENANA9LwlhEVyuX
“Jaga bicaramu Is. Aku mungkin seperti itu, tapi Cita…”6898Please respect copyright.PENANAV7E3Dg5w8h
6898Please respect copyright.PENANAWHAfs2U9QN
“Nad” potong Isna. “Apa selama ini kamu udah puas dengan suamimu?”6898Please respect copyright.PENANAXhyDbIOWVV
6898Please respect copyright.PENANAhGxghzEI13
“Apa maksudnya kamu nanyain kayak gitu?”6898Please respect copyright.PENANAc8aG2b75Y8
6898Please respect copyright.PENANAGZzW1Ju9K0
“Udah jawab aja dulu”6898Please respect copyright.PENANAFqBaZCsOos
6898Please respect copyright.PENANAsADCCf64sU
“Ya puaslah” jawab Nada kesal.6898Please respect copyright.PENANAEJIDSNC4Pu
6898Please respect copyright.PENANAEVpw4XkuKa
“Nah, kamu yang udah puas sama suami kamu aja masih bisa lebih puas sama Bowo kan? Akui aja Nad”6898Please respect copyright.PENANAL35r38kpdK
6898Please respect copyright.PENANAiJJYiy3NKp
6898Please respect copyright.PENANAtV4LMH4zlC
Nada terdiam. Dalam hati dia mengakuinya, meskipun sudah mendapatkan kepuasan dari suaminya, tapi memang benar kata Isna, kalau dia bisa jauh lebih puas dengan pak Bowo. Tapi tak mungkin dia mengatakan hal itu kepada Isna, meskipun dia yakin kalau Isna sudah tahu jawabannya.6898Please respect copyright.PENANA7O9OfSpz3I
6898Please respect copyright.PENANAwHr037qQvI
6898Please respect copyright.PENANAPyTdtNpLCh
“Kamu nggak tahu sih Nad, betapa payahnya Andi. Asal kamu tahu, Andi itu jauh dibawah Bowo untuk urusan muasin cewek. Dan kalau Cita sampai kena sama dia, aku jamin, Cita nggak akan bisa lagi ngerasain apa-apa sama Andi” ucap Isna.6898Please respect copyright.PENANAsKhfmIHg0v
6898Please respect copyright.PENANAGLdfHNaoCU
“Dan kamu juga harus tahu, apa yang aku lakuin ke Andi, dengan memberinya minyak pembesar kontol itu, juga bukan cuma buat aku aja. Kalau Andi jadi lebih perkasa, dia masih punya kesempatan buat mempertahankan Cita, agar Cita nggak sepenuhnya jatuh ke tangan Bowo”6898Please respect copyright.PENANAUPf69cS4dC
6898Please respect copyright.PENANAMYPzDzBKQo
6898Please respect copyright.PENANAB9D9qrwmic
Nada kembali terdiam, mencoba memahami maksud dari ucapan Isna. Sebenarnya dia tak terlalu yakin dengan apa yang sudah diucapkan Isna, tapi mungkin untuk saat ini, hanya Isna yang bisa dia percaya omongannya.6898Please respect copyright.PENANApwAIgxyV4a
6898Please respect copyright.PENANAs6TkGEmYDx
6898Please respect copyright.PENANAa2nzV4XTs8
“Sebenarnya aku udah nggak mau lagi ada urusan sama Bowo, sama semua yang terjadi disini. Aku balik kesini buat ngambil barang-barangku yang tersisa dikontrakan. Aku juga udah nemuin pria lain Nad, yang jauh lebih muda, lebih ganteng dan yang pasti lebih perkasa ketimbang Bowo. Apalagi, pria itu mau nikahin aku, bukan cuma ngentotin aku doang kayak si Bowo itu”6898Please respect copyright.PENANAgoN4SSQTES
6898Please respect copyright.PENANADuIF40upby
“Dan ini” Isna mengeluarkan 2 buah botol dari tasnya. “Ini adalah minyak yang pernah aku pakai ke Andi. Tadinya sih aku bingung mau buat apaan, tapi mungkin ini aku kasihin ke kamu aja lah” ucap Isna sambil memberikan kedua botol itu.6898Please respect copyright.PENANAT61RMsxZ4i
6898Please respect copyright.PENANAuIeN6lPvJe
“Buat apa kamu kasih ke aku?”6898Please respect copyright.PENANAgJ463nfxp5
6898Please respect copyright.PENANAer88mH5S3W
“Yaa siapa tahu aja berguna. Apa kamu mau selamanya jadi budaknya si Bowo? Terus, kalau Bowo udah dapetin Cita, apa kamu yakin dia masih mau makai kamu? Palingan nanti kamu dipanggil, kalau dia butuh bantuan kamu buat ngejebak orang lain lagi” jawab Isna.6898Please respect copyright.PENANAigk69iok1O
6898Please respect copyright.PENANA5lFYHmP662
“Kamu bisa pakai ini ke suamimu, biar kamu nggak terus tergantung sama Bowo. Dan mungkin, kalau nanti Andi udah keluar dari penjara, kamu bisa suruh Cita pakai ini ke dia, biar Cita nggak terus-terusan sama Bowo”6898Please respect copyright.PENANAjnoN9d2vZM
6898Please respect copyright.PENANA38Yp2uZqtZ
6898Please respect copyright.PENANASrexpMBYcu
Nada menerima kedua botol itu dari Isna. Dia berpikir, mungkin Isna ada benarnya juga. Dia sendiri jelas tidak mau kalau harus terus-terusan menjadi budak nafsu pak Bowo. Dia suka permainan pak Bowo, dia selalu terpuaskan. Tapi bagaimanapun juga, pak Bowo bukanlah suaminya. Cara untuk bisa lepas dari ketagihannya pada pak Bowo, adalah kalau suaminya bisa lebih dari lelaki itu. Dan mungkin, minyak ini bisa membantunya.6898Please respect copyright.PENANAp2WLS8mjiF
6898Please respect copyright.PENANAu8F1s06ebh
Begitu juga dengan Cita, jika memang nanti jatuh ke pelukan pak Bowo. Nada sendiri belum tahu selemah apa sebenarnya Andi, tapi dari cerita Isna, dia cukup yakin kalau memang Andi kalah jauh daripada pak Bowo. Bahkan mungkin jika dibandingkan dengan suaminyapun, Andi masih kalah. Minyak ini, juga bisa berguna untuk Cita.6898Please respect copyright.PENANADtCobQXWkw
6898Please respect copyright.PENANAME3Uwgwtag
6898Please respect copyright.PENANAwQzMpXxlCg
“Dan satu lagi Nad” ucap Isna sambil mengeluarkan hpnya, sebuah kertas dan sebuah pulpen. Dia lalu menulis sederet nomer di kertas itu.6898Please respect copyright.PENANADJC1czXEXl
6898Please respect copyright.PENANAychPQiT1fg
“Ini nomer telpon istrinya Bowo. Kamu mungkin akan perlu dia, kalau kamu pengen nyelametin Cita. Semoga aja sih, belum terlambat. Semoga Cita belum sempat kena kontolnya si Bowo” ucap Isna sambil memberikan nomer itu kepada Nada.6898Please respect copyright.PENANAzgzgzlguYs
6898Please respect copyright.PENANAQNFi5e5Nni
“Kenapa bukan kamu aja yang menghubungi istrinya pak Bowo? Dan darimana kamu dapet nomer ini?”6898Please respect copyright.PENANA6J4df4uG8N
6898Please respect copyright.PENANAnv67vMeg3b
“Aku dapet itu dari hpnya Bowo langsung, waktu dia lagi tidur. Dan tadi aku udah bilang sama kamu, aku udah nggak mau berurusan lagi sama Bowo” jawab Isna.6898Please respect copyright.PENANATSi1QABiot
6898Please respect copyright.PENANA1J9CJF6Kyi
6898Please respect copyright.PENANA00QpOvCgls
Nada terdiam sambil melihat deret angka yang tertulis dikertas itu. Tapi dia masih bingung, bagaimana menggunakan nomer itu. Bagaimana caranya memberi tahu istri pak Bowo tentang kelakuan suaminya, dan bagaimana bisa menyelamatkan Cita. Karena bagaimanapun dia juga masih takut untuk bertindak, karena pak Bowo masih menyimpan foto telanjangnya, dan juga video persetubuhan mereka.6898Please respect copyright.PENANARurTGs6xgc
6898Please respect copyright.PENANA2IHAPQMVxu
6898Please respect copyright.PENANAkijHgZX8BO
“Kalau kamu bener pengen nyelametin Cita, sebaiknya kamu cepat bertindak. Tapi ingat, kamu harus berhati-hati, karena kamu pasti tahu kalau Bowo itu licik. Kalau kamu mau lapor sama istrinya, kamu harus bisa bener-bener buktiin kelakuan Bowo, bukan cuma modal cerita kamu doang, kamu paham kan maksudku?”6898Please respect copyright.PENANAkFMggJ5nCq
6898Please respect copyright.PENANAPlzGb4DFD7
6898Please respect copyright.PENANAALhEGMcQia
Nada mengangguk. Dia tahu kalau untuk melaporkan kelakuan pak Bowo kepada istrinya, dia butuh bukti kongkret, bukan hanya cerita pengaduan darinya saja. Apalagi dia belum tahu istri pak Bowo seperti apa orangnya. Tapi dia yakin, kalau istri pak Bowo tidak akan percaya begitu saja dengan omongannya. Dia harus membawa bukti juga. Tapi masalahnya Nada juga bingung bagaimana caranya dia bisa mendapatkan bukti.6898Please respect copyright.PENANA6jBsFqMhLz
6898Please respect copyright.PENANACsN587Htgx
6898Please respect copyright.PENANAE8KQyufrCF
“Yaudah, kalau gitu aku pamit dulu, rasanya semua yang aku tahu soal masalah ini udah aku ceritain ke kamu. Selanjutnya, kamu sendiri yang urus. Dan kalau mau minta bantuan orang, pesenku cuma 1, berhati-hatilah, jangan sampai salah pilih orang, atau nantinya kamu akan sama aja dengan keluar dari mulut harimau, masuk ke mulut singa”6898Please respect copyright.PENANA17IRRHg5TV
6898Please respect copyright.PENANAplv4BVLDc1
6898Please respect copyright.PENANA6WmArH9rrV
Isnapun akhirnya pergi dari rumah Isna dengan menumpang ojek yang pangkalannya tak jauh dari rumah Nada. Sepeninggal Isna, Nada hanya terdiam melamun, memikirkan apa yang harus dia lakukan nanti.6898Please respect copyright.PENANAHjuqCQ37ta
6898Please respect copyright.PENANAcZR2jFVlyT
Bahkan sebenarnya dia masih belum yakin, apakah harus percaya dengan semua omongan Isna atau tidak. Mana yang harus lebih dia percaya, Isna atau Gina. Dia memang belum terlalu mengenal keduanya, kecuali mereka sama-sama budak seksnya pak Bowo.6898Please respect copyright.PENANAW0GhNbfujo
6898Please respect copyright.PENANA7WNPMxDi4r
Kalau benar apa yang dibilang Isna tadi, untuk apa Gina harus bohong sama aku? Apa cuma karena kesal sama Isna karena pak Bowo jadi beralih ke Isna? Terus, soal yang dia ngejebak sahabatnya itu, beneran nggak ya? Batin Nada.6898Please respect copyright.PENANAxiGyegTNhz
6898Please respect copyright.PENANAYsJkbxaV6B
Dia jadi makin bimbang. Apalagi Isna ternyata juga tak banyak tahu soal Gina.6898Please respect copyright.PENANAvS5u1P0wGD
6898Please respect copyright.PENANAPyF2id2Txv
Trus kenapa juga malah Isna ngasih nomer telpon istrinya pak Bowo? Kenapa bukan dia sendiri aja sih yang bilang? Apa karena emang udah nggak mau punya urusan lagi sama pak Bowo? Terus jadi aku yang disuruh gitu?6898Please respect copyright.PENANAAud9wImVBo
6898Please respect copyright.PENANAl50KD4jNNy
Nada menimbang-nimbang sambil masih menatap deretan angka dikertas yang diberikan Isna tadi. Dia makin pusing sekarang, bagaimana dia harus mengambil langkah selanjutnya. Apakah akan tetap berdiam diri seperti ini? Atau akan benar-benar menyelamatkan Cita dari pak Bowo?6898Please respect copyright.PENANAFR2CZCptPE
6898Please respect copyright.PENANAZLFSqTRoWk
Kalau aku ngomong ke Cita soal pak Bowo, berarti aku harus siap aibku kebongkar. Pertama, aku jelas harus cerita ke Cita, supaya dia percaya. Kedua, kalau pak Bowo tahu, aku harus siap foto-fotoku itu kesebar. Ya ampun, aku nggak mau fotoku sampai tersebar. Duuh gimana ini?6898Please respect copyright.PENANAKq2MTzKLFv
6898Please respect copyright.PENANA41BwPHcmNI
Sepertinya bener kata Isna, aku emang harus berhati-hati mengambil tindakan, dan juga berhati-hati kalau aku mau minta bantuan sama orang lain. Tapi siapa yang bisa aku mintai bantuan? Batin Nada.6898Please respect copyright.PENANAnCyYVfdAwQ
6898Please respect copyright.PENANAuYbzH8egdT
Kepalanya makin pusing memikirkan hal itu. Dia berharap saat ini ada seseorang yang bisa menjadi tempatnya curhat, berkeluh kesah dan kalau perlu menangis. Sebenarnya dia punya banyak teman, tapi untuk masalah ini, dia tahu tak bisa memilih sembarang orang. Kalau sampai salah pilih, bukannya terbantu, malah bisa-bisa aibnya akan makin menyebar.6898Please respect copyright.PENANAtOBJnja4NC
6898Please respect copyright.PENANAshSTu48qxl
Aaah tahu ah pusing. Hmm, mending aku kerumah Cita aja deh, siapa tahu pak Bowo udah pulang kan. Aku kangen pengen main sama Putra. Batin Nada.6898Please respect copyright.PENANAm6CxacgVUR
6898Please respect copyright.PENANA2jk73dXZh4
Setelah itu Nadapun keluar dari rumahnya dan menuju rumah Cita. Dia berharap sesampainya disana nanti pak Bowo sudah tidak disana lagi. Memang sudah beberapa hari ini dia belum kesana, belum ketemu dengan Putra. Keinginannya untuk segera punya anak yang belum kesampaian sampai sekarang, dia lampiaskan dengan bermain dengan Putra. Meski sebenarnya membuatnya jadi makin ngebet pengen punya anak secepatnya, tapi paling tidak dia bisa terhibur melihat Putra tertawa.6898Please respect copyright.PENANA9OMk3Km8Lo
6898Please respect copyright.PENANA4EH6wB1JSi
Sampai dirumah Cita, ternyata sepi keadaannya. Mobil pak Bowo sudah tidak ada lagi disana. Tapi rumah Cita juga terlihat tertutup rapat pintu dan gorden jendelanya. Padahal biasanya kalau jam segini, kalaupun pintunya tertutup gordennya masih terbuka. Karena heran Nadapun turun dari mobil dan segera mengetuk pintu rumah Cita. Berkali-kali dia ketuk dan mengucapkan salam tapi tidak ada jawaban dari dalam. Pada kemana ya, batin Nada.6898Please respect copyright.PENANAhUApodUeLc
6898Please respect copyright.PENANAsr0prtJtG6
6898Please respect copyright.PENANAMLiGBfUFN5
“Cari mbak Cita ya mbak?” tiba-tiba terdengar suara dari sebelah rumah Cita.6898Please respect copyright.PENANA4Zyc1FVYi8
6898Please respect copyright.PENANAdzHZgutjQt
“Eh iya bu. Pada kemana ya kok tutupan gini?”6898Please respect copyright.PENANAalLKHokTmB
6898Please respect copyright.PENANAjYji5Ky28w
“Ooh pada keluar mbak” jawab tetangga Cita.6898Please respect copyright.PENANA8RzJKwFyeM
6898Please respect copyright.PENANAKNb8tcoGFq
“Udah lama bu?” tanya Nada.6898Please respect copyright.PENANAekSJF4vkNa
6898Please respect copyright.PENANAxhuwkhAf2M
“Hmm, kalau bu Warni sama Putra sih udah tadi pagi kayaknya. Kalau mbak Cita saya juga nggak tahu, udah lama kayaknya”6898Please respect copyright.PENANAgyu8rEmVaj
6898Please respect copyright.PENANAcyctMKimlJ
“Lho nggak barengan tho keluarnya?”6898Please respect copyright.PENANAbzJrA8p3zj
6898Please respect copyright.PENANArzNT6OqEfE
“Nggak mbak, tadi pagi mbak Cita nggak ikut kok”6898Please respect copyright.PENANAN65ViFowVb
6898Please respect copyright.PENANAIJTrmdPyHV
“Ooh yaudah makasih bu”6898Please respect copyright.PENANALlzMv9Y9s8
6898Please respect copyright.PENANAbGK8NS62SV
6898Please respect copyright.PENANAQSvF6GErHc
Setelah tetangga Cita masuk kerumahnya lagi, Nada diam terduduk diteras rumah Cita. Dia sudah menebak, pasti Cita perginya sama pak Bowo. Tapi kemana? Apakah cuma keluar mencari makan? Atau pergi kemana? Tanya Nada dalam hatinya. Waktu baru saja mau pergi dari situ, ibu mertua Cita datang bersama dengan Putra.6898Please respect copyright.PENANAPj3zkT6iCm
6898Please respect copyright.PENANAURqB587DRu
6898Please respect copyright.PENANAGTwYUsBhSE
“Loh, Nada?” ucap ibu mertua Cita.6898Please respect copyright.PENANAwkyQGh6POp
6898Please respect copyright.PENANAJmea9dQS8l
“Sore bu” sapa Nada sambil mencium tangan ibu mertua Cita. “Sore ganteng” ucapnya pada Putra sambil mencubit gemas pipinya.6898Please respect copyright.PENANAzQF5fNR4ms
6898Please respect copyright.PENANAb9raNZiBXl
“Kok kamu disini? Katanya tadi siang pergi keluar kota sama Cita mau pemotretan kayak yang dulu itu?” tanya ibu mertua Cita.6898Please respect copyright.PENANAwFPMxgJVhS
6898Please respect copyright.PENANAAm3j8cdakg
“Eh?” Nada kebingungan.6898Please respect copyright.PENANADBRkAfWhIo
6898Please respect copyright.PENANAfyoRCsgBKm
“Iya kan? Tadi siang Cita nelpon ijin sama ibu. Lha ini kamunya kok disini?”6898Please respect copyright.PENANAWFytteSxFe
6898Please respect copyright.PENANA3nOMXCB3T6
Meski terkejut dan bertanya-tanya, tapi Nadapun cepat tanggap. “Iya bu, tadi siang berangkat, tapi ini Nada pulang lagi kebetulan ada urusan, terus Cita nitip minta diambilin baju gitu bu ada yang ketinggalan katanya”6898Please respect copyright.PENANAGdvlSH3kts
6898Please respect copyright.PENANArxhHWhGDaA
“Oalah. Yaudah yuk masuk, kamu ambil aja langsung dikamar Cita ya, ibu nggak ngerti soalnya”6898Please respect copyright.PENANAJZ6HAWKPjx
6898Please respect copyright.PENANAHhEEEfBRbz
“Iya bu”6898Please respect copyright.PENANAfkqH54QMs2
6898Please respect copyright.PENANA9F5bJ3NUSw
6898Please respect copyright.PENANAFV6Nr58xpP
Nada dan ibu mertua Cita kemudian masuk rumah. Nada disuruh langsung kekamar Cita untuk mengambil titipan Cita. Karena sebenarnya memang tidak ada titip apa-apa, jadi Nada asal saja mengambil baju Cita lalu keluar lagi menemui ibu mertua Cita.6898Please respect copyright.PENANALVdzew4aub
6898Please respect copyright.PENANAxHwgP0cA8n
6898Please respect copyright.PENANAipDLiz5TrC
“Udah bu, kalau gitu saya langsungan ya”6898Please respect copyright.PENANAwdpkcZtS9j
6898Please respect copyright.PENANA1R0zn8fqdw
“Oh mau langsung berangkat kesana lagi ya?”6898Please respect copyright.PENANAiodK0VPDQz
6898Please respect copyright.PENANAILqPgJDTAE
“Iya bu”6898Please respect copyright.PENANAfb0QqSCH4R
6898Please respect copyright.PENANA4LjFx1cYzr
“Yaudah hati-hati ya”6898Please respect copyright.PENANAd0poqVvkET
6898Please respect copyright.PENANA1uMiXFFjJc
6898Please respect copyright.PENANAVA4xaATh5U
Nada cepat-cepat menuju mobilnya lalu pergi meninggalkan rumah ini.6898Please respect copyright.PENANAqcJxHYK1F2
6898Please respect copyright.PENANASz7I0QhaiV
Kamu kemana Cit? Kenapa kamu sampai bohong sama ibu mertuamu sendiri? Dan kenapa pak Bowo juga nggak ada ngomong apa-apa sama aku? Batin Nada.6898Please respect copyright.PENANA2vcLE56M0F
6898Please respect copyright.PENANAehKVZVxjCZ
Nada jadi makin khawatir pada Cita. Sudah pasti dia pergi dengan pak Bowo, karena pak Bowo tadi siang bilang akan kesini. Nada mencoba untuk menghubungi Cita, tapi hpnya tidak aktif. Dia jadi makin bingung. Kali ini dia coba untuk menghubungi pak Bowo, tapi sama, hpnya juga tidak aktif. Makin khawatirlah Nada. Satu-satunya tempat yang sekarang ada dikepalanya adalah rumah pak Bowo.6898Please respect copyright.PENANAnl1slu7rkl
6898Please respect copyright.PENANAgfgghEtpZX
Nada langsung mengarahkan mobilnya menuju rumah pak Bowo. Tapi dia harus sedikit bersabar, karena malam minggu ini cukup macet jalanan. Namun sampai dirumah pak Bowo, Nada makin khawatir, karena tidak ada mobil pak Bowo disitu, dan rumahnya juga sepi, bahkan lampu rumahnya tidak menyala.6898Please respect copyright.PENANA0x0fOWMB8x
6898Please respect copyright.PENANAjND1wgtNPE
Mereka nggak disini. Apa mereka beneran keluar kota? Tapi kemana? Dan kenapa pada nggak bisa dihubungi? Duuh, Cita, kamu kemana? Apa yang terjadi sama kamu?6898Please respect copyright.PENANAaEsW0yuwqS
6898Please respect copyright.PENANAoGqUUsZTij
*6898Please respect copyright.PENANAWuYnrSSu5U
*6898Please respect copyright.PENANAPFea28CJvn
*6898Please respect copyright.PENANAg4f1Q5Tf3Q
*6898Please respect copyright.PENANAJqL4STV8iX
*6898Please respect copyright.PENANAtTF2jbCWPC