6771Please respect copyright.PENANAETGaKRobsE
6771Please respect copyright.PENANASiUsQqKxBF
Sejak hari itu Cita dan pak Bowo jadi makin dekat. Setiap hanya berdua saja dirumah, duduk bersama, curhat dan saling peluk sudah seperti menjadi menu wajib bagi mereka berdua. Pak Bowo juga sudah mulai tak sungkan untuk menciumi kening Cita. Cita sendiri tak pernah keberatan mendapat kecupan dari pak Bowo, karena memang dia sudah mulai semakin nyaman dengan lelaki itu.6771Please respect copyright.PENANAXEqgMj4U6i
6771Please respect copyright.PENANAVGnYOR5GRh
Tapi tentu saja momen seperti itu tidak pernah bisa terjadi kalau ada ibu mertua Cita. Kalau hanya ada Putra, mereka masih sempat curi-curi kesempatan melakukannya, karena biasanya kalau ada Putra pak Bowo akan lebih banyak bermain dengan anak itu.6771Please respect copyright.PENANA0S1MNwCIt6
6771Please respect copyright.PENANA89xLhj1yVd
Setelah hari itu, akhirnya Cita menuruti saran pak Bowo untuk menjenguk Andi dipenjara. Tapi disana mereka tak banyak bicara. Andi masih berusaha untuk mendapatkan maaf dari Cita. Namun Cita belum sepenuhnya memaafkan Andi. Waktu melihat kondisi Andi, Cita memang menjadi iba. Andi tak terlihat sesegar dulu. Terlihat lebih kurus. Wajahnya juga lebih sayu, terlihat kelelahan. Cita tak tahu apa yang terjadi pada Andi selama berada didalam penjara, tapi dia juga tak mau menanyakannya.6771Please respect copyright.PENANAFT1uyTktr9
6771Please respect copyright.PENANA4Fg72xvpGV
Tapi paling tidak, pintu maaf bagi Andi tidak sepenuhnya tertutup. Cita hanya meminta waktu lebih kepada Andi untuk memikirkannya. Cita juga sempat bilang tentang perasaannya ke Andi, bahwa sebenarnya dia ingin berpisah dengan Andi, namun masih memikirkan nasib Putra. Dan disitu Andi berjanji, jika nanti Cita mau memaafkan dan menerimanya kembali, dia akan benar-benar berubah.6771Please respect copyright.PENANAZ94drKWpkG
6771Please respect copyright.PENANAundEwC45Cc
Cita bukannya tidak percaya pada janji Andi. Karena Andi pernah ingkar padanya. Tapi, dia melihat penyesalan yang begitu besar dari Andi. Seperti halnya tentang permintaan maaf Andi, Cita juga meminta waktu untuk memikirkan tentang kelanjutan hubungan mereka. Meskipun dalam lubuk hatinya yang terdalam, Cita sudah memutuskan untuk mengedepankan nasib Putra ketimbang dengan egois memikirkan hubungannya dengan Andi.6771Please respect copyright.PENANAiI8YuDjzxp
6771Please respect copyright.PENANAFiwFuAKyAv
Setelah itu, belum lagi Cita menjenguk Andi. Ibu mertuanyapun akhir-akhir ini sering pergi keluar membawa serta Putra. Cita ingin ikut, tapi dia harus mengerjakan pekerjaan rumah karena mereka tak memiliki pembantu. Pada saat seperti itu, kadang pak Bowo datang berkunjung. Dia sedikit kecewa karena Putra tidak ada, tapi langsung terobati dengan adanya Cita.6771Please respect copyright.PENANAB8qzGhPdLo
6771Please respect copyright.PENANA1ekTcSfs5Y
Cita yang makin nyaman dengan pak Bowo juga mulai makin terbuka untuk cerita apapun. Pertemuannya dengan Andi, dan apa yang mereka bahas disana, juga diceritakan kepada pak Bowo. Citapun pernah bertanya, bagaimana dengan nasib Isna. Pak Bowo menjawab kalau waktu itu tak lama setelah keluar dari rumah sakit Isna juga resign dan sekarang sudah tidak berada dikota ini lagi. Selain itu, Cita juga mengungkapkan kepada pak Bowo tentang kerinduannya untuk melakukan pemotretan lagi seperti dulu.6771Please respect copyright.PENANAIc5kdhyiWV
6771Please respect copyright.PENANAO0Hn4iLuGv
6771Please respect copyright.PENANAObU6Ew6Dh4
“Ya kalau mau kan tinggal foto lagi Cit, apa susahnya?” ucap pak Bowo setelah mendengar Cita.6771Please respect copyright.PENANAw7KJlV6KTx
6771Please respect copyright.PENANAYWaJXzQNtG
“Ya tapi kan pak, aku belum ketemu lagi sama mas Salim, sama Robi juga”6771Please respect copyright.PENANA9ahrdQF7BO
6771Please respect copyright.PENANAkH85gO0G0A
“Lho katanya masalah itu udah beres? Kok bisa belum ketemu?”6771Please respect copyright.PENANAh4xlh6eifj
6771Please respect copyright.PENANAJTIh79aaX4
“Hmm, gimana ya pak? Aku tuh nggak enak bener sama mereka. Aku udah cuekin mereka waktu dulu hubungin aku. Kemarin aja aku minta maafnya lewat mbak Nada. Mbak Nada bilang sih mereka nggak marah sama aku, cuma heran aja. Tapi akhirnya ngerti setelah tahu alasannya”6771Please respect copyright.PENANAVYPRpQa3CN
6771Please respect copyright.PENANAYQFJcVRfSB
“Ooh gitu. Ya ditemuin dong Cit, gimanapun juga kan mereka itu temenmu. Lagian itu kan mereka nggak marah, jadi nggak ada alasan dong buat kamu nggak nemuin mereka?”6771Please respect copyright.PENANACzTE2mRjri
6771Please respect copyright.PENANAIk09LsFM1r
“Hmm, iya sih pak. Yaudah deh entar kapan-kapan aku temuin mereka”6771Please respect copyright.PENANA52Z6YjzEN1
6771Please respect copyright.PENANAVW6Zo3pxRw
“Nah gitu dong. Terus, soal foto-foto tadi, gimana?”6771Please respect copyright.PENANAqKLBpoB4no
6771Please respect copyright.PENANAEsPV8wwMZS
“Ya entar lah, nunggu aku ketemu sama mas Salim”6771Please respect copyright.PENANAR7NDB4z4Xi
6771Please respect copyright.PENANA2gEXYROskD
“Kenapa nggak sekarang aja? Kamu lupa aku mantan fotografer?”6771Please respect copyright.PENANAg9A1ck7bk1
6771Please respect copyright.PENANAgzOJoRq7y8
“Eh, iya ya? Haha lupa pak. Emang pak Bowo bawa kamera sekarang?”6771Please respect copyright.PENANAHsyLwlSKx4
6771Please respect copyright.PENANAZrlX2qO1x6
“Bawa kok, ada dimobil. Aku ambilin dulu ya, kamu siap-siap aja dulu”6771Please respect copyright.PENANAWY8ERxYkY6
6771Please respect copyright.PENANAExf1AJpQ3T
6771Please respect copyright.PENANA3ofKav25iw
Cita mengangguk dan kemudian pak Bowo beranjak menuju mobilnya untuk mengambil kameranya. Setelah itu dia kembali masuk kerumah, tapi Cita ternyata masih ditempatnya, belum beranjak, belum berganti pakaian.6771Please respect copyright.PENANARF81SjsBV6
6771Please respect copyright.PENANADpTLFbHJep
6771Please respect copyright.PENANAgGEaaKGubY
“Lho kok belum siap-siap? Jadi nggak nih?” tanya pak Bowo.6771Please respect copyright.PENANAVhgQQuK1xV
6771Please respect copyright.PENANAuBrRow0M0f
“Hmm, jadi pak, tapi…”6771Please respect copyright.PENANAuUnnaW4LXh
6771Please respect copyright.PENANA03mCZYMuXs
“Kenapa?”6771Please respect copyright.PENANAZr02AyjKzl
6771Please respect copyright.PENANAHh4RmONsgB
“Hmm, aku gini aja gimana?” tanya Cita.6771Please respect copyright.PENANAHIPZoCYzIt
6771Please respect copyright.PENANA5oQaosC854
“Hah? Mau difoto kayak gitu? Serius?” tanya pak Bowo.6771Please respect copyright.PENANAOIR2eeWXop
6771Please respect copyright.PENANAbg8EbZbQb3
6771Please respect copyright.PENANAZTs8VdJdTS
Cita mengangguk. Hari ini Cita hanya memakai kaos lengan pendek yang cukup ketat, juga yoga pants selutut yang tak kalah ketatnya. Wajahnya tidak dipoles make up sama sekali, tapi masih terlihat cukup segar karena dia tadi setelah mengerjakan pekerjaan rumahnya sudah sempat mandi sebelum pak Bowo datang.6771Please respect copyright.PENANAzkS6Q8xlYG
6771Please respect copyright.PENANAJ3vLigjgct
6771Please respect copyright.PENANAAUfMwp5tJc
“Yaa kalau maunya kamu gitu sih, nggak masalah. Mau dimana fotonya? Disini aja?”6771Please respect copyright.PENANA3DrjjCXR7n
6771Please respect copyright.PENANALClPiemcTE
“Iya pak, disini dulu aja, entar baru ke taman belakang”6771Please respect copyright.PENANAIlLn1Ll5zo
6771Please respect copyright.PENANALFzhEiumgY
6771Please respect copyright.PENANAPnGR54oZNw
Pak Bowopun akhirnya mengikuti kemauan Cita. Dia menyuruh Cita untuk berpose sesukanya disofa itu. Kadang duduk, kadang berdiri didekat jendela. Setelah beberapa belas jepretan, Cita mengajak pak Bowo ke taman kecil dibelakang rumahnya. Taman ini dulu dibuat oleh Andi waktu Cita mulai banyak terima job endorse. Katanya waktu itu, biar ada tempat dirumahnya yang bisa dijadikan background yang cukup menarik untuk foto-foto Cita.6771Please respect copyright.PENANAEsoCxMnpOP
6771Please respect copyright.PENANABKO3IU9ytw
Setelah merasa cukup puas, Cita ingin menyudahi acara foto-foto itu. Tapi ternyata pak Bowo menyuruh Cita untuk berganti pakaian, karena dia mau memotret Cita dengan pakaian tertutupnya. Citapun tak keberatan dan segera ganti baju. Setelah itu kembali mereka berfoto-foto lagi. Setelah puas, kembali Cita berganti baju dengan memakai kaos pendeknya dan juga yoga pantsnya tadi. Lalu mereka kembali duduk diruang tengah.6771Please respect copyright.PENANApUIzfypQtD
6771Please respect copyright.PENANAxV34eUpkDP
6771Please respect copyright.PENANA2TrtQppFX2
“Mana pak lihat hasilnya, bagus-bagus nggak?”6771Please respect copyright.PENANAgEdp4EVocj
6771Please respect copyright.PENANAhrdExk3ldI
“Ya bagus dong. Kalau modelnya cantik sih, mau kayak gimana juga hasilnya tetep bagus, haha”6771Please respect copyright.PENANAbbcjNewK7A
6771Please respect copyright.PENANAv0n9x8qYlM
“Haha bisa aja”6771Please respect copyright.PENANAgx3cvni81V
6771Please respect copyright.PENANAkkNmbwhe4e
6771Please respect copyright.PENANA9CDjoyy1tB
Kemudian Cita melihat foto-foto itu di kamera pak Bowo. Sambil sesekali mereka mengomentari hasil foto-foto itu sambil mengobrol. Cita juga menceritakan soal pengalamannya yang diajak Nada keluar kota untuk pemotretan bersama banyak orang dari kota lain. Dia bilang, kangen dengan suasana seperti itu.6771Please respect copyright.PENANA6RbBYMDjSI
6771Please respect copyright.PENANAonUFJt62Wo
6771Please respect copyright.PENANALpOXL1vG06
“Kamu pengen kayak gitu lagi? Kan barusan kita foto-foto Cit” ucap pak Bowo.6771Please respect copyright.PENANArR0PnNpeih
6771Please respect copyright.PENANArpc35htqEg
“Iya, tapi kan kondisinya beda pak. Hmm, gimana ya, soalnya kan kalau pemotretan diluar kota itu bisa sekalian jalan-jalan gitu, nggak cuma disini-sini aja” jawab Cita.6771Please respect copyright.PENANABIs7BEuF3z
6771Please respect copyright.PENANANM7CN2MFmA
“Oh iya, kita udah lama nggak jalan-jalan juga ya?”6771Please respect copyright.PENANALr0q9qhUlb
6771Please respect copyright.PENANAJQmXHQzayB
“Iya pak”6771Please respect copyright.PENANAnkzmOOODrm
6771Please respect copyright.PENANAprxgLVdhQj
6771Please respect copyright.PENANArkb3XEct8w
Sejenak pak Bowo dan Cita terdiam. Pak Bowo melihat Cita yang masih memegang kameranya sambil melihat hasil dari pemotretan tadi. Dia juga teringat kalau meskipun sudah mulai sering datang kesini, tapi mereka sudah tak pernah jalan-jalan keluar lagi. Diapun terpikir untuk mengajak Cita jalan-jalan.6771Please respect copyright.PENANAWbYX64fuHC
6771Please respect copyright.PENANAQBkfjnr7Yj
6771Please respect copyright.PENANA8KbNHYCAbv
“Kalau kita jalan-jalan sekarang aja gimana Cit? sekalian nyari tempat buat foto-foto? Mumpung masih jam segini” ucap pak Bowo.6771Please respect copyright.PENANAaKHjVMVTlQ
6771Please respect copyright.PENANArFRSJIqHta
“Emang mau kemana pak?”6771Please respect copyright.PENANAmFsE9lLN6i
6771Please respect copyright.PENANAoblA7eqTB3
“Hmm, kolegaku ada yang punya villa diluar kota, tempatnya dipegunungan gitu, enak, dingin. Pemandangannya juga indah, pas sih kayaknya buat foto-foto” jawab pak Bowo.6771Please respect copyright.PENANAlAEHFJ8iHR
6771Please respect copyright.PENANAto4tk4sGEN
“Wah, kayaknya boleh juga pak”6771Please respect copyright.PENANAmmaS7FybnA
6771Please respect copyright.PENANAKjT4iuOe6I
“Jadi gimana? Kalau kamu mau, biar aku hubungin orangnya, siapa tahu villanya lagi nggak dipakai”6771Please respect copyright.PENANAEJzfK4r0KU
6771Please respect copyright.PENANA4dZjSeQOtg
“Hmm, boleh deh pak”6771Please respect copyright.PENANA3N80WwprNj
6771Please respect copyright.PENANAtMIipLyqzi
6771Please respect copyright.PENANAi633AX0Fnn
Pak Bowo kemudian berdiri dan menuju kedepan. Dia terdengar sedang berbicara dengan seseorang ditelpon. Tak lama kemudian dia kembali keruang tengah.6771Please respect copyright.PENANAZBNHwXt948
6771Please respect copyright.PENANAgkJeBsQxOC
6771Please respect copyright.PENANABvD5z9uE9J
“Bisa Cit, villanya lagi kosong tuh, nggak dipakai sama dia. Jadi kita tinggal tunggu ibu sama Putra pulang aja, terus kita berangkat kesana” ucap pak Bowo.6771Please respect copyright.PENANANuemPAWAYr
6771Please respect copyright.PENANAvrxKGLOUFY
“Wah, kayaknya sih ibu sama Putra pulangnya bakalan sore banget deh pak”6771Please respect copyright.PENANAFEY5CfE1Ps
6771Please respect copyright.PENANAsaSYNQS6Bg
“Ooh gitu ya? Wah berarti nggak jadi dong?”6771Please respect copyright.PENANA9hoWgxEOnv
6771Please respect copyright.PENANAEeQw343Yuj
6771Please respect copyright.PENANALqnzrUkxw4
Cita terdiam, terlihat sedang memikirkan sesuatu. Tapi tak lama sampai kemudian dia bicara pada pak Bowo.6771Please respect copyright.PENANApjC0Q3AL46
6771Please respect copyright.PENANAqGr4y5usA6
6771Please respect copyright.PENANAjbQHh8Teud
“Hmm, kalau berangkat tanpa mereka aja gimana pak?”6771Please respect copyright.PENANALkkrYOsaL6
6771Please respect copyright.PENANA72F5ggaWTM
“Loh kok gitu? Emang kamu nggak pengen ngajak Putra jalan-jalan?” tanya pak Bowo.6771Please respect copyright.PENANACoNGaiFO4y
6771Please respect copyright.PENANAOa3ByZpsMS
“Yaa pengen sih sebenarnya, tapi kan Putra lagi sama neneknya, pasti disana dia juga lagi main-main sama teman yang sebayanya”6771Please respect copyright.PENANA4wnkdY5DWy
6771Please respect copyright.PENANAJmcllDj9XK
6771Please respect copyright.PENANACxOwEQJ4a1
Giliran pak Bowo yang terdiam. Padahal awalnya dia ingin mengajak mereka semua untuk jalan keluar kota, ke villa yang sebenarnya itu adalah miliknya. Yang dia telpon tadi bukanlah koleganya tapi penjaga villanya, menyuruh untuk membersihkan dan menyiapkan villa karena dia mau datang hari ini.6771Please respect copyright.PENANAzTPIND8HE9
6771Please respect copyright.PENANAVuLdomiQch
6771Please respect copyright.PENANA5AOpW9jYaO
“Tapi masak kita cuma berdua aja Cit? atau kamu ajak siapa gitu, Nada mungkin, kan dia sama kayak kamu kan, model instagram juga kan?” tanya pak Bowo memberi usul.6771Please respect copyright.PENANAkaSN8Kdg72
6771Please respect copyright.PENANAE338ZTNESo
“Hmm, gimana ya…”6771Please respect copyright.PENANA1Bg8cO64nn
6771Please respect copyright.PENANA7sGbVyNK9E
6771Please respect copyright.PENANA16DrcbOTHe
Cita bukannya tak mau mengajak Nada, apalagi dulu waktu keluar kota itu yang mengajaknya adalah Nada. Tapi tadi pagi saja Nada sudah menghubunginya bilang kalau ada acara dan tidak bisa kesini. Jadi Cita berpikir kalau Nada pasti tidak akan bisa diajak untuk pergi bersamanya dan pak Bowo.6771Please respect copyright.PENANAdeh41YFeNC
6771Please respect copyright.PENANAzQ3gbBKugy
Cita tidak tahu bahwa sebenarnya Nada memang dilarang kesini oleh pak Bowo. Dia tak ingin kehadiran Nada mengganggunya. Meskipun sebenarnya juga tidak ada hal terlalu jauh yang dilakukan pak Bowo kepada Cita. Karena tanpa disadari oleh lelaki itu, bahwa dia juga semakin nyaman berada dengan Cita.6771Please respect copyright.PENANAWQqFfUBNUw
6771Please respect copyright.PENANAMSNnowZe1r
6771Please respect copyright.PENANAPwp8M2jtzk
“Kenapa Cit? Nggak papa kan kalau sama Nada?” tanya pak Bowo.6771Please respect copyright.PENANAEIX3EBLjlc
6771Please respect copyright.PENANA8UvT6lUSyA
“Nggak papa sih pak sebenarnya, dan aku malah seneng. Tapi kayaknya dia nggak bisa deh pak, soalnya kan tadi dia udah nelpon aku, bilang kalau hari ini ada acara gitu” jawab Cita.6771Please respect copyright.PENANAXFg0bphm2R
6771Please respect copyright.PENANAg3sxqzlCx2
“Ooh gitu? Terus gimana dong? Mau berdua aja gitu perginya?” tanya pak Bowo.6771Please respect copyright.PENANAgSAVXF8NKh
6771Please respect copyright.PENANAkdvezmrShp
6771Please respect copyright.PENANAlqnAbjpAVy
Cita terdiam berpikir dan menimbang-nimbang. Dia belum pernah cuma pergi berdua keluar kota selain dengan Andi. Jangankan sampai keluar kota, pergi hanya berdua dengan lelaki lain saja sangat jarang, kecuali beberapa waktu yang lalu waktu dia menemui pak Bowo dan malah memergoki Andi dan Isna jalan bareng. Ada perasaan ragu, dan juga takut.6771Please respect copyright.PENANAAbxqytMZG5
6771Please respect copyright.PENANAK59nfJJk3d
Tapi disatu sisi, mengingat dia akan perginya dengan pak Bowo, dia merasa sedikit lebih tenang. Dia berpikir, selama ini sudah sangat nyaman dengan pak Bowo. Apalagi pak Bowo terlihat tak pernah mengambil kesempatan darinya. Bahkan malah sering menasehati dan mengingatkannya, jadi dia berpikir, mungkin saja pergi hanya berdua dengan pak Bowo akan aman-aman saja, meskipun semua kemungkinan bisa saja terjadi.6771Please respect copyright.PENANAEScoOdHxtO
6771Please respect copyright.PENANAQTIpNAV58o
Untuk sesaat, bahkan Cita membayangkan apa yang akan terjadi jika hanya pergi kesebuah villa diluar kota hanya berdua dengan pak Bowo. Tiba-tiba dadanya berdegup cukup kencang. Tapi buru-buru dia menepiskan bayangan-bayangan itu. Sambil menatap pak Bowo, dengan mantap dia menganggukan kepalanya sambil tersenyum, dan dibalas dengan senyuman pula oleh pak Bowo.6771Please respect copyright.PENANAzWAeLQfCBd
6771Please respect copyright.PENANANbsNkR73bQ
6771Please respect copyright.PENANAIYbcACN7Bf
“Serius, nggak mau ngajak Nada?” tanya pak Bowo lagi.6771Please respect copyright.PENANAYQP6THYyfj
6771Please respect copyright.PENANAhp94cS8JxW
Cita mengangguk, “Mbak Nada sibuk kayaknya pak”6771Please respect copyright.PENANAtVdlnIx32M
6771Please respect copyright.PENANAivwlLjVV3C
6771Please respect copyright.PENANA5hqyCSMngv
Cita belum juga menyadari, bahwa setiap pak Bowo datang kerumahnya, Nada selalu saja ada alasan yang membuatnya tak bisa datang kemari. Waktu awal-awal, Nada beralasan kalau sedang ada suaminya, namun akhir-akhir Nada sering beralasan kalau dia sedang ada acara. Tapi Cita tak sempat memikirkan hal itu, karena sudah ada pak Bowo yang datang, yang selalu siap jadi tempat curhatnya, yang selalu bisa membuatnya tersenyum, yang selalu memberikan pelukan hangat kepada Cita saat dia membutuhkannya.6771Please respect copyright.PENANAVOZtqdMD9i
6771Please respect copyright.PENANABjJibM86ti
Meskipun tetap saja masih ada pikiran mesumnya kepada Cita, karena Cita semakin cuek dengan penampilannya kalau sedang ada pak Bowo, apalagi kalau hanya berdua saja. Meskipun sebenarnya masih bisa dibilang cukup sopan, tapi tetap saja jauh dari penampilan sehari-hari Cita yang selalu tertutup sampai kepalanya. Cita juga makin tak canggung dan tak risih ketika tangan pak Bowo terasa sekali saat memeluk pinggangnya. Atau saat mereka berpelukan erat saat pak Bowo mau pamit pulang yang membuat dadanya menempel ketat ditubuh lelaki itu. Cita cuek, karena dia merasa nyaman.6771Please respect copyright.PENANALnJHrDZZq6
6771Please respect copyright.PENANARr3XEgyukv
*6771Please respect copyright.PENANAvrNm2FtLTI
*6771Please respect copyright.PENANAuEQlsxOyZK
*6771Please respect copyright.PENANATUnqZC1Vc8
*6771Please respect copyright.PENANA6OHQiMHwcS
6771Please respect copyright.PENANAXXAORc2Fm0
Lain halnya dengan Nada. Lama kelamaan dia makin merasa gelisah. Dia sudah tak lagi memikirkan tentang rasa penasarannya dulu apakah pak Bowo sudah tahu sebelumnya kalau dia dan Cita itu bersahabat sebelum dia dijebak. Karena dia yakin bahwa pak Bowo memang sudah mengetahuinya sebelumnya. Dia makin khawatir dengan Cita, karena pernah suatu saat dia melanggar perintah pak Bowo dengan tetap mendatangi rumah Cita.6771Please respect copyright.PENANAph5Dnl99qx
6771Please respect copyright.PENANAUKDoL0IAYU
Tentu saja tak sampai masuk, hanya mengamati dari luar. Dan kebetulan saat itu dia melihat pak Bowo yang sudah mau pulang, dia melihat pak Bowo memeluk Cita dengan mesra. Yang lebih membuatnya bingung, Citapun membalas pelukan itu. Tak terlihat sama sekali Cita terpaksa. Dia melakukannya dengan tersenyum. Bahkan senyum itu tak hilang sampai pak Bowo benar-benar meninggalkan rumah Cita.6771Please respect copyright.PENANAXBn9R0Jp1n
6771Please respect copyright.PENANA6LyKCtFnRb
Nada heran, dan bertanya-tanya. Kenapa Cita bersikap seperti itu? Apakah Cita sudah benar-benar dikuasai oleh pak Bowo? Apakah pak Bowo sudah berhasil mendapatkan tubuh Cita dan membuat Cita seperti dirinya, terpuaskan dan tak bisa melupakan pak Bowo? Bermacam pertanyaan muncul dikepala Nada. Tapi dia tak berani menanyakan hal itu, baik kepada Cita maupun kepada pak Bowo.6771Please respect copyright.PENANA3pOLisWhvc
6771Please respect copyright.PENANAyaMRhZ76W5
Sekarang dia bingung, harus bagaimana. Pak Bowo beberapa kali masih memanggilnya kerumah untuk melayani nafsunya. Tapi sudah tidak sesering dulu. Meski permainan mereka masih tetap bisa memuaskan Nada, tapi Nada merasakan ada sesuatu yang lain. Dia tak mengerti apa, tapi terasa sekali. Tapi sekali lagi, dia tak berani menanyakan hal itu kepada pak Bowo.6771Please respect copyright.PENANAcnaFCBXWPu
6771Please respect copyright.PENANACUlENJMFQ4
Sayangnya Nada juga tak tahu harus bertanya pada siapa, tak tahu harus menceritakan kegelisahannya ini kepada siapa. Satu-satunya yang bisa dia ajak sebenarnya adalah Gina, karena hanya Gina yang tahu tentang apa yang terjadi antara dirinya dengan pak Bowo. Tapi percuma saja, karena Gina juga tidak akan tahu tentang apa yang sedang direncanakan dan dilakukan pak Bowo kepada Cita.6771Please respect copyright.PENANAQUz2hmLMqp
6771Please respect copyright.PENANADrnD3g4qo9
Ada satu orang lagi, yang mungkin bisa dia ajak ngobrol, yaitu Isna. Tapi dari yang dia dengar dari Cita, bahwa pak Bowo bilang kalau Isna sudah keluar dari pekerjaannya dan sudah pindah kekota lain. Bahkan katanya, Isna juga sudah bercerai dari suaminya. Hal itu membuat Nada makin sulit untuk mencari keberadaan Isna.6771Please respect copyright.PENANAKtL6SoGJ9p
6771Please respect copyright.PENANAdUanuXSOJP
Tapi, kadang keberuntungan datangnya memang tak bisa diduga-duga. Itupun kalau hal ini bisa disebut sebagai keberuntungan.6771Please respect copyright.PENANA59irOKpObF
6771Please respect copyright.PENANADvzItN64cb
Hari itu, ketika Nada sedang merasa suntuk dan bosan hanya dirumah saja, dia memutuskan untuk jalan-jalan. Tujuannya adalah satu-satunya pusat perbelanjaan dikota ini. Bukan untuk berbelanja, hanya sekedar ngopi-ngopi cantik dan menghabiskan waktu.6771Please respect copyright.PENANADyOdYUb8J6
6771Please respect copyright.PENANAYqw3H5TMdk
Ada rasa kesal juga sebenarnya dia hari ini. Minggu ini suaminya tidak pulang, padahal dia sedang sangat merindukannya. Seminggu lebih dia tidak dibelai karena baru saja kedatangan tamu bulanan. Saat tamunya sudah lewat, suaminya sudah pergi lagi dan minggu ini tidak pulang. Yang bisa dia andalkan hanyalah pak Bowo. Tapi, hari ini pak Bowo sudah bilang kalau akan kerumah Cita. Pupus sudah harapannya untuk hari ini. Aneh memang, karena seharusnya dia senang tubuhnya tak dijamah oleh pria selain suaminya. Tapi mau bagaimana lagi, Nada sudah terlanjur menikmati hubungannya dengan pak Bowo.6771Please respect copyright.PENANAQXYGz2HKBh
6771Please respect copyright.PENANAWnwtbW85mi
Akhirnya sore ini, yang bisa dia lakukan hanyalah duduk dikafe tempatnya dulu membututi pak Bowo dan Cita, yang hari itu juga dia melihat Andi dan Isna jalan mesra tak jauh dari kafe ini.6771Please respect copyright.PENANAs42esYm0kW
6771Please respect copyright.PENANAwQcgeAEuer
6771Please respect copyright.PENANAxsBuxOOJu5
“Sendirian aja?”6771Please respect copyright.PENANAjG6W84YRkk
6771Please respect copyright.PENANAHrVMRNPXsC
6771Please respect copyright.PENANAJDioaFXOoJ
Tiba-tiba lamunan Nada dikejutkan oleh suara seorang wanita. Lebih terkejut lagi ketika dia melihat siapa yang berdiri didepannya.6771Please respect copyright.PENANANQuY2sCIKF
6771Please respect copyright.PENANA6DXcg4tlIu
6771Please respect copyright.PENANA2NWhr6VFBG
“Isna?”6771Please respect copyright.PENANAH26TwkdNZo
6771Please respect copyright.PENANAVVONO4tNe9
“Haha, ternyata kamu kenal aku ya? Padahal kita belum pernah saling kenal. Boleh aku duduk?” tanya Isna.6771Please respect copyright.PENANAIZDd8ByNsA
6771Please respect copyright.PENANAqaha4BKzoA
“Silahkan” jawab Nada.6771Please respect copyright.PENANAGqh6EJSbbs
6771Please respect copyright.PENANAjL4B3Y02qk
6771Please respect copyright.PENANAAHbZpgEdTE
Nada sedikit merasa senang, karena memang dia sangat ingin bertemu dengan Isna. Setelah sempat berpikir kalau hal itu tidak mungkin terjadi, malah hari ini momen itu datang tanpa direncanakan. Nada masih diam, saat Isna memesan minuman. Mereka masih juga saling diam sampai akhirnya pesanan Isna datang.6771Please respect copyright.PENANANgQtEgHF0Y
6771Please respect copyright.PENANAFxabVhvXOq
6771Please respect copyright.PENANAv3kPGlaOj3
“Katanya kamu udah nggak dikota ini lagi Is? Tapi kok sekarang ada disini?” tanya Nada, membuka pembicaraan.6771Please respect copyright.PENANAEfAjYU6o5p
6771Please respect copyright.PENANAsIuHMRIj7Q
“Iya, sejak resign aku emang cabut dari sini, ngurusin perceraianku, lalu pergi ke beberapa tempat, buat refreshing” jawab Isna.6771Please respect copyright.PENANAd47nEoi00j
6771Please respect copyright.PENANAR0IZbSZTZc
“Oooh”6771Please respect copyright.PENANA5vqdcdywAB
6771Please respect copyright.PENANADFPChYoz5T
6771Please respect copyright.PENANAZKadiyRViM
“Kamu kok sendiri Nad? Atau lagi nunggu orang?” tanya Isna.6771Please respect copyright.PENANA7raiu0RGbq
6771Please respect copyright.PENANA1H98Vsdfxu
Nada menggeleng. “Nggak kok, emang lagi sendiri aja”6771Please respect copyright.PENANAtfIz3TbOtb
6771Please respect copyright.PENANAZVguG1TbKe
“Nggak ada jatah buat ngelayanin bandot tua itu?” tanya Isna blak-blakan.6771Please respect copyright.PENANAyG6v4JfyEC
6771Please respect copyright.PENANAeoX0nuwrNC
6771Please respect copyright.PENANAHVE70CYyaM
Nada sempat melotot matanya, karena menurutnya Isna terlalu to the point. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, tidak ada salahnya juga, toh mereka berdua juga sama, meskipun sekarang Isna pasti tak pernah bertemu pak Bowo lagi.6771Please respect copyright.PENANA20R6YtiFjC
6771Please respect copyright.PENANAbKLU7uCjdC
6771Please respect copyright.PENANA8ij7pmd5jV
“Nggak” Nada menggeleng. “Dia lagi sama Cita”6771Please respect copyright.PENANAtyffceRe9t
6771Please respect copyright.PENANAOqFDSjrqJE
“Woaah, udah dapet si Cita? Hebat banget tuh bandot. Gimana ceritanya? Kamu yang bantuin? Pakai peransang lagi?” tanya Isna antusias.6771Please respect copyright.PENANAkWde0DgtXY
6771Please respect copyright.PENANAFIPjAkKwtO
6771Please respect copyright.PENANAAI7bkiCIwN
Nada tak langsung menjawab. Dia pikir, ini bukanlah tempat yang tepat untuk membicarakan hal itu. Terlalu vulgar. Belum lagi tempat seramai ini, bisa jadi ada yang bisa mendengarkan obrolan mereka. Meskipun tidak kenal, tapi obrolan mesum antar 2 orang wanita cantik berjilbab, siapa yang tidak akan berpikir macam-macam pada mereka.6771Please respect copyright.PENANAJPfjbrokXI
6771Please respect copyright.PENANAKtDgolvHTQ
6771Please respect copyright.PENANAFGo9EEoBYN
“Pindah tempat yuk Is, ada yang mau aku bicarain sama kamu” ajak Nada.6771Please respect copyright.PENANAHnyyezVweZ
6771Please respect copyright.PENANAaIL2ejd5ZD
“Soal?”6771Please respect copyright.PENANAebpLv6mE0a
6771Please respect copyright.PENANA2zrInVQ3ag
“Banyak. Tapi yang jelas, masih ada hubungannya sama pak Bowo”6771Please respect copyright.PENANA1QKf8JlkUL
6771Please respect copyright.PENANA0eCXZfhbwx
“Ooh oke. 10 menit lagi” jawab Isna.6771Please respect copyright.PENANAqD1x1Kptsa
6771Please respect copyright.PENANAjNohVJmTBf
6771Please respect copyright.PENANAdkqmk9MVWI
Akhirnya 10 menit kedepan, hanya diisi dengan saling diam. Mereka baru beranjak saat Isna mengangguk kepada Nada, memberi kode bahwa mereka bisa pergi sekarang. Mereka berdua naik mobil Nada, tujuannya ternyata tak lain adalah rumah Nada. Begitu sampai, merekapun langsung masuk.6771Please respect copyright.PENANAJjFyomxdXt
6771Please respect copyright.PENANAa6phdIAcPq
6771Please respect copyright.PENANA72uvpuEvbi
“Ini rumahmu? Sepi amat? Pada kemana?” tanya Isna.6771Please respect copyright.PENANA2tiQzDeryR
6771Please respect copyright.PENANALF2LCXyByN
“Iya. Suamiku nggak pulang minggu ini, jadi ya cuma kita berdua” jawab Nada. “Kita duduk didalem aja” lanjutnya sambil mengajak Isna keruang tengah.6771Please respect copyright.PENANAl53VnJwSQv
6771Please respect copyright.PENANAtzd4AEwKPu
“Oke, jadi ada apa nih kamu sampai ngajakin aku kesini? Apa yang mau kamu bicarain Nad?” tanya Isna.6771Please respect copyright.PENANAL4J5I125b0
6771Please respect copyright.PENANAqq9QnIXaYB
“Hmm, terus terang aja aku masih bingung. Mungkin kamu bisa mulai cerita duluan” jawab Nada.6771Please respect copyright.PENANAxCN2VhBZcO
6771Please respect copyright.PENANA7dQyMZs0Lh
“Lah kok aku? Kan kamu yang pengen ngobrol sama aku? Hmm, tapi okelah, kamu mau aku cerita soal apa?”6771Please respect copyright.PENANA2sOEkusr1L
6771Please respect copyright.PENANAGGbGNDqlOD
“Yaah apapun. Gimana kamu bisa sama pak Bowo. Atau mungkin, kenapa kamu sampai ngejebak Gina” jawab Nada dengan sinis.6771Please respect copyright.PENANARj8QyP05KS
6771Please respect copyright.PENANAY5nD5wpKkL
“Tunggu dulu. Ngejebak Gina?” tanya Isna dengan wajah heran.6771Please respect copyright.PENANA0XCmYcizc8
6771Please respect copyright.PENANADLcf00SUYQ
Nadapun ikut mengernyit. “Ada yang salah sama ucapanku?” tanya Nada.6771Please respect copyright.PENANA8ERNA3wUK4
6771Please respect copyright.PENANAp8w5R1sPO4
“Kayaknya ada yang salah deh. Coba kamu ceritain, apa yang bikin kamu bilang kalau aku yang ngejebak Gina” pinta Isna.6771Please respect copyright.PENANAWcPi7jO4z8
6771Please respect copyright.PENANAeVI3VYBOAG
6771Please respect copyright.PENANASDOMjxtLXs
Nada sempat terdiam. Tapi melihat ekspresi wajah Isna, dia jadi bertanya-tanya. Akhirnya dia putuskan untuk menceritakan pertemuannya dengan Gina waktu itu. Bagaimana awalnya dia mencari Gina, yang sebenarnya untuk menanyakan soal Isna. Lalu malah Gina cerita panjang lebar tentang masa lalunya, tentang dirinya yang dijebak oleh Isna, juga tentang dirinya yang dengan sangat terpaksa menjebak sahabatnya sendiri hingga harus rela kehilangan sahabatnya itu, yang mungkin sama dengan yang dialami Nada saat ini, meskipun tidak terlalu mirip.6771Please respect copyright.PENANAjWZTwyFJTW
6771Please respect copyright.PENANAX5JSGNVZBZ
6771Please respect copyright.PENANALBfAxpiI34
“Hahahahahaha” Isna tertawa keras saat Nada selesai bercerita.6771Please respect copyright.PENANAfIgwTBnP8y
6771Please respect copyright.PENANAwqFSzPJni4
“Loh kok malah ketawa sih Is? Emangnya ada yang lucu dari ceritaku hah?” tanya Nada yang sedikit emosi karena ceritanya dianggap lucu oleh Isna, padahal menurutnya, itu sama sekali tidak lucu.6771Please respect copyright.PENANA2jlxB8Ncrg
6771Please respect copyright.PENANAvnRpYmdT4n
“Hahaha bentar Nad bentar, hahaha, duh sakit perutku, hahaha” ucap Isna sambil memegangi perutnya yang mulai sakit akibat tertawanya.6771Please respect copyright.PENANA3jfgHqpGQx
6771Please respect copyright.PENANA9Cvehxb0Ar
6771Please respect copyright.PENANAvQIOt3CCob
Nada masih kesal. Dia tak tahu apa yang ditertawakan oleh Isna. Dia menduga memang ada yang salah dengan ceritanya, cuma dia tidak suka saja dengan reaksi Isna yang seperti itu.6771Please respect copyright.PENANAJhilS9RmUt
6771Please respect copyright.PENANAGKZfaMpkjy
6771Please respect copyright.PENANADaxRmuyco5
“Huufh huuufh huuuufh..” beberapa kali Isna menarik dan menghembus nafas panjang, untuk meredakan tawanya. Setelah itu dia menatap Nada.6771Please respect copyright.PENANANKlTGzi1uZ
6771Please respect copyright.PENANATgKGw0fRSO
“Kamu dibohongin sama Gina Nad” ucap Isna.6771Please respect copyright.PENANAx8dJtqfuaA
6771Please respect copyright.PENANARlS2n485Tb
“Dibohongin gimana? Maksudmu, bukan kamu yang ngejebak Gina?”6771Please respect copyright.PENANAQ0EaSVTc6p
6771Please respect copyright.PENANAaQo1uPg6rg
Isna mengangguk. “Tapi aku bisa maklum, karena kamu nggak bener-bener kenal sama dia ataupun sama aku. Kamu hanya 2 kali aja kan pernah ketemu dia? Waktu kamu dijebak, dan waktu kamu nyari tahu soal aku?”6771Please respect copyright.PENANA9MM7m2vUNZ
6771Please respect copyright.PENANADzbW6B1373
Nada mengangguk. “Iya”6771Please respect copyright.PENANAia03EQqdef
6771Please respect copyright.PENANAcB0toSHh0a
“Harus aku akui, aku emang cewek nggak bener. Dan itu udah sejak lama Nad, dari aku sma. Dari dulu aku udah sering gonta ganti pacar dan pasti ngentot sama pacar-pacarku itu. Waktu masuk kuliah, aku coba buat sedikit berubah, mencoba untuk lebih menekan nafsuku dan nggak sering-sering ngentot. Tapi aku udah terlanjur ketagihan, susah rasanya kalau nggak dikontolin” ucap Isna dengan vulgarnya.6771Please respect copyright.PENANAuCaddE0B0m
6771Please respect copyright.PENANAe97K2I6tJE
“Dan bahkan aku pernah beberapa kali ngentot sama dosenku biar dapat nilai bagus. Juga waktu itu biar skripsiku lancar tanpa susah-susah mikir. Entahlah, aku juga udah lupa berapa kontol yang udah pernah masuk memekku” lanjutnya.6771Please respect copyright.PENANApUjau5XxIG
6771Please respect copyright.PENANAV9WAuaYNjc
6771Please respect copyright.PENANAfy5BEg4YMQ
Nada sebenarnya agak jengah mendengar Isna yang begitu vulgar bercerita. Tapi dia diam saja, karena penasaran dengan lanjutan cerita dari Isna.6771Please respect copyright.PENANA8hZmmcrgFd
6771Please respect copyright.PENANASuRie7uZZl
6771Please respect copyright.PENANAwlHRxL9pCy
“Waktu diterima kerja, aku udah berniat buat bener-bener berubah, sampai-sampai aku pakai jilbab kayak gini. Dan aku bersyukur aku ditempatkan di kota ini, jauh dari kota tempatku kuliah dulu. Aku pikir, disini aku bisa bener-bener berubah, menjalani hidup yang benar. Tapi, ternyata aku salah”6771Please respect copyright.PENANACHLVFxyDMB
6771Please respect copyright.PENANAzZ98QW6Ty1
“Sebelum aku lanjutin, menurutmu, duluan mana yang kerja dibank itu, aku atau Gina?” tanya Isna sambil tersenyum.6771Please respect copyright.PENANAj42Np347tm
6771Please respect copyright.PENANAgfYWfEaWk3
Nada terdiam sebentar. “Jadi, sebenarnya Gina yang duluan kerja disitu?” tanya Nada menebak.6771Please respect copyright.PENANAdwrw1W3RvV
6771Please respect copyright.PENANAuxdS2fjPx4
Isna mengangguk. “Iya. Gina itu 4 tahun lebih tua dari aku. Waktu aku masuk kesana, dia udah 3 tahun kerja duluan disana. Jadi jelas, aku juniornya Gina. Sedangkan si Bowo, udah setahun disana waktu aku masuk”6771Please respect copyright.PENANAegTGtKfQgT
6771Please respect copyright.PENANA1Rx0XI1EKx
“Jadi, aku yang sebenarnya dijebak sama mereka. Tapi mungkin bedanya aku sama kamu, atau cewek lain yang dijebak Bowo, aku nggak menyesal, karena aku justru dapat kepuasan dari dia. Dan, niatku berubah jadi sirna”6771Please respect copyright.PENANAETOXP6YIu7
6771Please respect copyright.PENANAEJjavYHWOU
“Terus, kalau emang kejadiannya kayak gitu, kenapa dia malah cerita kalau kamu yang ngejebak dia? Dan dia juga cerita soal dia yang terpaksa harus ngejebak temennya itu?”6771Please respect copyright.PENANA1yHRChGDbw
6771Please respect copyright.PENANAaet6BjDk33
“Soal dia ngejebak temennya, aku nggak tahu itu bener atau nggak. Tapi kenapa Gina bikin cerita kayak gitu ke kamu, mungkin, dia kesal sama aku karena dianggap udah ngerebut Bowo dari dia. Atau mungkin juga kesal sama Bowo, bisa juga sih”6771Please respect copyright.PENANAmf0rldbooQ
6771Please respect copyright.PENANAgVlr9yQ8VG
6771Please respect copyright.PENANAm7y3gc7QEm
Nada mengangguk, tapi juga bingung. Kesal kepada Isna, masuk akal. Tapi kesal kepada pak Bowo, kenapa?6771Please respect copyright.PENANAkMJjhfhPeZ
6771Please respect copyright.PENANAXeFFF8JILX
6771Please respect copyright.PENANAVPIOD66Jd7
“Kesal sama pak Bowo? Maksudnya gimana?”6771Please respect copyright.PENANAPULsgcMiKj
6771Please respect copyright.PENANABcqGqYqlnp
“Bowo itu punya kebiasaan, yang baru aku tahu setelah beberapa kali aku ikut bantuin dia ngejebak orang lain. Dia kalau udah dapet yang baru, yang lama dilupain. Waktu dia berhasil ngentotin aku, setahuku, dia jadi jarang ngentotin Gina. Dan mungkin itu sebabnya Gina sebel sama aku terus mutusin buat resign waktu itu”6771Please respect copyright.PENANAtDr7qO6a2v
6771Please respect copyright.PENANAI795KmA0Yu
“Tapi, kalau sama kamu? Kok kayaknya nggak gitu Is? Kamu masih sering dipakai pak Bowo kan?”6771Please respect copyright.PENANAy3FYKc7I61
6771Please respect copyright.PENANAdT4t42necq
“Karena mangsanya yang baru, rata-rata nggak tahan lama. Mereka milih buat pergi dengan berbagai alasan. Kebanyakan alasannya sih karena mau nikah dan ikut suaminya. Karena itu, Bowo selalu kembali ke aku”6771Please respect copyright.PENANANjpwzVUAXk
6771Please respect copyright.PENANAeHJNhPJsh9
“Hmm gitu. Tapi, kemarin waktu sama aku, Gina yang bantuin pak Bowo?”6771Please respect copyright.PENANA9pUkmdYCUe
6771Please respect copyright.PENANAKCD3Imrv3U
“Itu karena aku sedang sibuk sama Andi, makanya dia minta bantuan orang lain”6771Please respect copyright.PENANAmr7g2Bdk6k
6771Please respect copyright.PENANAm0LtJcWq5H
“Kalau Gina tahu kebiasaan pak Bowo, kenapa dia masih bantuin dia?”6771Please respect copyright.PENANAH27HAEeUJm
6771Please respect copyright.PENANADx7UZIqiBZ
“Entahlah kalau soal itu, mungkin dia dijanjiin sesuatu, atau apa nggak tahu juga, cuma dia dan Bowo yang tahu”6771Please respect copyright.PENANAJ6dygKfGB1
6771Please respect copyright.PENANAnTIUX8lmbs
6771Please respect copyright.PENANAyVhVAHuGSA
Nada terdiam. Dia bingung karena cerita Isna dan Gina sangat bertolak belakang. Sayangnya, benar apa yang dikatakan Isna tadi. Dia belum benar-benar kenal Gina dan Isna. Jadi dia tak tahu mana cerita yang sebenarnya, mana yang harus dia percayai.6771Please respect copyright.PENANATu5gTc2FNj
6771Please respect copyright.PENANAZaI6ruGxya
6771Please respect copyright.PENANA85NyNxK6pg
“Oh iya, kamu tadi bilang kalau Gina yang bantuin pak Bowo karena kamu sibuk dengan mas Andi. Apa itu termasuk rencana pak Bowo?”6771Please respect copyright.PENANA9qMDm7nG2J
6771Please respect copyright.PENANA89JcizDEJ9
“Iya Nad. Dari awal, sebenarnya yang diincer sama Bowo itu Cita, dan dia minta tolongnya sama aku. Dari aku juga, dia tahu kalau kamu dan Cita itu temenan. Dia sih waktu itu bilangnya mau ngincer kamu dulu. Aku nggak tahu apa yang mau dia lakuin, karena aku disuruh untuk terus deketin Andi, dan ngorek lebih banyak soal Cita dari Andi” ucap Isna.6771Please respect copyright.PENANArYy3GBlGRx
6771Please respect copyright.PENANA5ZYVy2NPNM
6771Please respect copyright.PENANAtH4C70wb90
Isna kemudian cerita dari awal tentang kedekatannya dengan Andi yang memang disuruh oleh pak Bowo. Isna sendiri tak menyangka kalau ternyata Andi jadi bertindak sedemikian bodoh karena takut Cita direbut oleh pak Bowo, sampai 2 kali menyetubuhi Cita dengan kasar. Kemudian juga tentang kecurigaan Andi terhadap Cita yang berselingkuh setelah kenal dan makin dekat dengan Nada, Robi dan Salim. Isna ceritakan semua apa yang terjadi antara dirinya dengan Andi. Semua curhatan Andi.6771Please respect copyright.PENANA2lad0USdow
6771Please respect copyright.PENANAX752LfguHQ
6771Please respect copyright.PENANAEQ2bu4PAtK
“Jadi emang dari awal kamu yang menghasut mas Andi Is?” tanya Nada.6771Please respect copyright.PENANAagAQoYJ39d
6771Please respect copyright.PENANAfmGNDC5LJO
“Nggak. Dari awal aku cuma dengerin dia curhat. Bahkan aku udah berkali-kali nanya ke dia, apa dia yakin kalau Cita itu selingkuh, dan mana buktinya. Tapi dia ngotot kalau pasti Cita itu selingkuh. Jadi ya, aku kasih saran-saran aja gimana baiknya ke dia”6771Please respect copyright.PENANA59yZDSXnmZ
6771Please respect copyright.PENANAHhBeyXQ9ko
“Termasuk kamu nawarin tubuh kamu buat dientot sama mas Andi?” tanya Nada dengan sinis.6771Please respect copyright.PENANAuA6gLQnPYD
6771Please respect copyright.PENANAMweps74cIg
“Yaa bisa dibilang gitu. Itupun setelah Andi ngamuk-ngamuk dirumahku waktu, hmm, kalau nggak salah, Cita pergi keluar kota bareng kamu” jawab Isna.6771Please respect copyright.PENANApuboR2yU5E
6771Please respect copyright.PENANA4BXdrtlsHL
6771Please respect copyright.PENANAnywxWbsG8L
Nada mengingat-ingat lagi cerita dari Isna, dan memang benar setelah dia mengajak Cita pergi itu, waktu pulang Cita tak bisa lagi dia hubungi. Baru setelah Cita cerita apa yang sebenarnya terjadi, barulah dia tahu kalau ternyata hari kepulangan itu Cita dianiaya oleh Andi, dituduh dan dipaksa mengaku kalau dia berselingkuh, sampai beberapa kali pipinya menerima tamparan dari Andi. Dan untuk yang ini, Nada percaya karena ceritanya sama seperti yang diceritakan oleh Cita kepadanya.6771Please respect copyright.PENANAqPsf1leelv
6771Please respect copyright.PENANA2NymV8CnCS
6771Please respect copyright.PENANAUKiVXbtGm8
“Tapi jujur Nad, aku sama sekali nggak menikmati ngentot sama Andi. Kamu tahu, dia itu payah sebagai lelaki. Kontolnya kecil, ya sebenarnya standar sih, tapi kalau dibandingin kontol si Bowo, jelas masih kalah. Udah gitu, dia cepet ngecrotnya. Aku bahkan belum apa-apa tapi dia udah kelar. Bener-bener nggak muasin” ucap Isna blak-blakan.6771Please respect copyright.PENANAokCuMlNjsN
6771Please respect copyright.PENANA1Nywxt07jQ
“Dan kamu masih tetep mau ngentot sama dia?”6771Please respect copyright.PENANAerXNr7TRS2
6771Please respect copyright.PENANALkbNrJogZT
“Yaa, mau gimana lagi? Si Bowo yang nyuruh. Sampai akhirnya, aku denger dari Bowo kalau dia udah berhasil dapetin kamu. Dan ternyata, kebiasaannya masih belum berubah. Dia jadi maunya sama kamu terus, aku nggak pernah lagi disentuhnya” ucap Isna.6771Please respect copyright.PENANA1C38fEpnG6
6771Please respect copyright.PENANALkca9TuL8g
“Aku uring-uringan Nad, Andi nggak bisa apa-apa, Bowo nggak ngentotin aku juga. Akhirnya aku bikin rencana sendiri”6771Please respect copyright.PENANA1He7Wuzudm
6771Please respect copyright.PENANAAAs18Sy4AP
“Rencana apa?”6771Please respect copyright.PENANAwn8fWTeeLC
6771Please respect copyright.PENANArUlTXidumn
“Aku pengen jadiin Andi lebih perkasa”6771Please respect copyright.PENANAPEjn77oyXp
6771Please respect copyright.PENANANnIpNxEm64
“Hah? Maksudnya?”6771Please respect copyright.PENANAAYy611E1fl
6771Please respect copyright.PENANA1MkaeOWKP3
“Ya. Aku sampai beli minyak khusus buat gedein, manjangin sama nguatin kontol. Karena aku udah bisa nebak, setelah Bowo dapetin kamu, terus dia nantinya dapetin Cita juga, dia nggak bakal nyentuh aku lagi. Jadi, jalan satu-satunya buat pelampiasanku adalah Andi. Aku udah nggak peduli lagi sama urusan Bowo sama kamu dan Cita, aku cuma mau Andi lebih perkasa biar dia bisa muasin aku” jawab Isna.6771Please respect copyright.PENANAFt71QwTOVl
6771Please respect copyright.PENANA2DPn3jnuQW
6771Please respect copyright.PENANAWegYeovpDq
Nada terdiam. Dia coba mencerna ucapan Isna satu persatu. Mulai dari Andi yang ternyata adalah seorang lelaki lemah, yang sama sekali tidak bisa memuaskan Isna. Lalu juga tentang kebiasaan pak Bowo, yang setelah mendapat mangsa baru, dia lupa dengan mangsa yang lama.6771Please respect copyright.PENANAjSbCmcYrR7
6771Please respect copyright.PENANAeLDpMs36CU
Jadi gitu? Pantes akhir-akhir ini pak Bowo jadi kayak kurang tertarik gitu sama aku. Apa karena dia udah berhasil dapetin Cita? Batin Nada.6771Please respect copyright.PENANAZ0fIudOQoJ
6771Please respect copyright.PENANAAMhKjhzHlV
6771Please respect copyright.PENANAhWqIPvRklQ
“Dan kalau aku boleh nebak, kamu tadi nongkrong sendirian di kafe karena nggak diajak ngentot sama Bowo kan? Kamu sebenarnya udah ketagihan sama dia, tapi kamu nggak dipanggil sama dia hari ini. Apalagi suamimu lagi nggak ada dirumah, bener nggak tebakanku Nad?” tanya Isna.6771Please respect copyright.PENANAI7YDQwqnOT
6771Please respect copyright.PENANAyrLxTEKKs3
6771Please respect copyright.PENANASIIKgXbrga
Nada kesal dengan pertanyaan Isna itu. Masalahnya, apa yang dikatakan Isna memang benar. Dia sudah ketagihan dan menikmati hubungan nafsu dengan pak Bowo. Tapi hari ini pak Bowo malah menemui Cita. Akhirnya, Nadapun mengangguk diiringi tawa dari Isna, yang membuat Nada makin kesal.6771Please respect copyright.PENANAJSqWUFNHwG
6771Please respect copyright.PENANABu4aiIdeeY
6771Please respect copyright.PENANA9hVeNgMHDf
“Jadi, si Cita udah dientot sama Bowo?” tanya Isna.6771Please respect copyright.PENANAMQdqLgP3hz
6771Please respect copyright.PENANAinWye6pCnr
Nada mengendikan bahunya. “Aku nggak tahu, pak Bowo nggak cerita apa-apa sama aku. Tapi, aku kemarin pernah lihat Cita dan pak Bowo. Sebelumnya kan aku ditelpon pak Bowo kalau aku jangan kerumah Cita, karena dia yang mau kesana. Tapi aku kepo, makanya aku tetep kerumah Cita, meski cuma nungguin diseberang rumahnya. Waktu aku lihat, pak Bowo pamit gitu ke Cita, dan mereka pelukan mesra banget. Cita malah terus senyum sampai pak Bowo pergi”6771Please respect copyright.PENANAA29PHSnZNG
6771Please respect copyright.PENANA7tvl4Hhiji
“Waah udah gawat berarti tuh, udah kena mungkin Nad” tebak Isna.6771Please respect copyright.PENANAWqTS1qYR3s
6771Please respect copyright.PENANAJ25u6nHUdd
6771Please respect copyright.PENANAL74XSZfyW2
Kembali Nada hanya mengendikan bahu, karena memang dia tidak tahu pasti.6771Please respect copyright.PENANAxAzWgQdEfu
6771Please respect copyright.PENANAVSDqQe7HwF
6771Please respect copyright.PENANAkqGtv1XMp4
“Eh bentar bentar” ucap Isna, kemudian terlihat seperti mengingat-ingat sesuatu.6771Please respect copyright.PENANARWmMdlopFn
6771Please respect copyright.PENANAH5mKPODPt4
“Kenapa Is?” tanya Nada penasaran.6771Please respect copyright.PENANAI3gt3xv4M6
6771Please respect copyright.PENANA2eYf08Vzo5
“Waktu itu kamu dijebak si Bowo pakai obat perangsang kan?”6771Please respect copyright.PENANAuX553KxxN9
6771Please respect copyright.PENANAJ587eOl7DC
“Hmm, iya sih, pakai perangsang gitu. Kenapa emang?”6771Please respect copyright.PENANANpK3rMejcV
6771Please respect copyright.PENANA5pPLWSnzrG
“Kalau nggak salah, Bowo pernah bilang, dia pengen naklukin Cita tapi caranya beda. Dia nggak mau pakai obat perangsang, kayak yang biasa dia lakuin. Dia pengen bener-bener dapetin hati Cita. Ah sial, mana si bego itu sekarang dipenjara lagi. Makin mulus lah langkah si Bowo”6771Please respect copyright.PENANAsdARRCT7e7
6771Please respect copyright.PENANAw1I7b2VFAI
“Maksudmu, ada kemungkinan Cita belum diapa-apain sama pak Bowo?” tanya Nada mengambil kesimpulan.6771Please respect copyright.PENANAszBTBWzcll
6771Please respect copyright.PENANA31WZfgdQlu
“Entahlah. Tapi kalau bener yang kamu lihat itu, kalau mereka pelukan mesra gitu, bisa jadi Bowo udah berhasil dapetin hatinya Cita. Dan itu lebih gawat kan, karena tinggal tunggu waktu aja buat Bowo dapetin tubuhnya Cita?”6771Please respect copyright.PENANAGLnxUC3kkE
6771Please respect copyright.PENANA69KARoV4Dz
“Iya juga sih. Pak Bowo juga nggak ada cerita apa-apa sama aku soalnya. Bisa jadi dia belum sempat nidurin Cita” jawab Nada.6771Please respect copyright.PENANADyiRxh25I9
6771Please respect copyright.PENANAnp2moHTKkS
“Nah itu dia. Rencana awalnya emang gitu Nad. Dia pengen bikin suasana hatinya Cita kacau dulu, dengan jalan ngebuat Cita mergokin Andi selingkuh sama aku”6771Please respect copyright.PENANAneSE3bX3ds
6771Please respect copyright.PENANAQxp0sKRKaF
“Ooh jadi yang waktu itu kalian jalan di mall terus Cita dan pak Bowo lihat, emang udah direncanain?” tanya Nada.6771Please respect copyright.PENANAtBNkIcHjYq
6771Please respect copyright.PENANArj8Ua0m1Gf
“Nggak juga, bukan gitu”6771Please respect copyright.PENANAMj3IICf49B
6771Please respect copyright.PENANAlJfTJeVkOY
“Maksudnya? Tapi tadi kamu bilang…”6771Please respect copyright.PENANAgYQPqAG68o
6771Please respect copyright.PENANAPGLPIKy1yv
“Belum Nad, seharusnya belum secepat itu, karena Bowo belum bilang apa-apa ke aku, dia belum nyuruh apa-apa. Waktu itu aku jalan sama Andi, karena ya dia lagi aku terapi pakai minyak khusus itu, biar makin jantan dia. Soal kami ketahuan sama Cita itu aja, aku malah baru tahu waktu Andi dateng ke rumahku terus mukulin aku itu” jawab Isna.6771Please respect copyright.PENANApnvOX8q2GP
6771Please respect copyright.PENANArThTVTyFpW
“Hmm, jadi itu cuma kebetulan?”6771Please respect copyright.PENANA3jxcsSTyO0
6771Please respect copyright.PENANAD5ywyWOvCj
“Iya. Aku nggak tahu sama sekali kalau hari itu kami ketahuan sama Cita”6771Please respect copyright.PENANAipVubjepB8
6771Please respect copyright.PENANAFP4DeFNKYB
“Eh tapi kok, mas Andi bisa sampai mukulin kamu gitu sih Is? Masak cuma gara-gara ketahuan selingkuh dia sampai kalap gitu?”6771Please respect copyright.PENANANlj0Lc2yHZ
6771Please respect copyright.PENANAsFXCMkHAuR
“Haha, kamu tahu apa yang bikin dia ngamuk?”6771Please respect copyright.PENANA92Eb9JeQGl
6771Please respect copyright.PENANA69wLuyNzb3
“Emang apaan?”6771Please respect copyright.PENANAfLOHiULUQF
6771Please respect copyright.PENANAgItHgi5egK
6771Please respect copyright.PENANAS3Cdi88yuu
Isnapun bercerita tentang kejadian malam itu. Dimana dia tiba-tiba dilabrak oleh Andi. Dia ceritakan dengan detail kata-kata Andi malam itu kepadanya, dan juga balasan dari dia yang membuat Andi marah sampai kalap memukuli Isna.6771Please respect copyright.PENANAPot9f9y28g
6771Please respect copyright.PENANANuoKKEvqX0
6771Please respect copyright.PENANAvT9fyA2kiQ
“Hah, kamu bilang kayak gitu Is?”6771Please respect copyright.PENANAjydRkA53mV
6771Please respect copyright.PENANAUPLd7stM59
“Iya. Laki-laki itu paling nggak bisa kalau harga dirinya dijatuhin sama cewek. Apalagi untuk urusan yang sensitif kayak kejantanan. Aku sebenarnya nggak pengen ngomong kayak gitu, tapi dia duluan yang cari perkara. Dia tiba-tiba dateng terus nyalahin aku, terus ngatai-ngatain aku juga. Kalau dikatain perek, dibilang wanita murahan, mungkin aku masih bisa terima. Disalah-salahinpun, mungkin aku masih bisa terima karena emang aku salah juga. Tapi terus dia bilang kalau aku jadi suka ngentot ama dia, ketagihan kontolnya dia, diih najis…” ucap Isna sedikit kesal mengingat perlakuan Andi padanya malam itu.6771Please respect copyright.PENANA69JeJm5RB5
6771Please respect copyright.PENANAPMiDktiC0S
“Hmm, jadi gitu ya” ucap Nada.6771Please respect copyright.PENANACLPn6hYDul
6771Please respect copyright.PENANAPRzBZtVoqu
“Dan sekarang dia dipenjara. Rencana si Bowo jadi sangat jauh lebih gampang. Apalagi aku yakin, kalau Cita bakal gampang dipengaruhi dalam suasana hati yang kacau” ucap Isna.6771Please respect copyright.PENANAQY8nEIezdm
6771Please respect copyright.PENANAQMp6HwioAe
“Hhuhhf, iya Is bener banget. Duh gimana ini ya” ucap Nada.6771Please respect copyright.PENANAFLN1VzOau2
6771Please respect copyright.PENANArUJAdgXHXg
“Apanya yang gimana? Kamu mau nyelametin Cita gitu?” tanya Isna, kini juga sinis.6771Please respect copyright.PENANAWjHv3nXWEj
6771Please respect copyright.PENANAQHFuCfrIMM
“Yaiyalah. Siapa juga yang mau temennya terjerumus? Yang pernah, atau masih punya temen, atau sahabat, pasti nggak akan rela sahabatnya kenapa-napa. Lagian, kami kan sama-sama perempuan” ucap Nada menyindir Isna.6771Please respect copyright.PENANAry1GTAtKG5
6771Please respect copyright.PENANArWZ053xQM3
6771Please respect copyright.PENANAM6DiggiES5
Bagaimanapun juga, Nada merasa kesal kepada Isna. Demi sebuah kenikmatan duniawi, dia sampai seperti ini. Mungkin kalau apapun yang dilakukan hanya berkaitan dengan dirinya sendiri, Nada tak akan terlalu peduli. Tapi Isna juga ikut menjebak orang lain. Padahal sama-sama perempuan, bukannya dibantu malah dijerumusin.6771Please respect copyright.PENANAMHU36IdxRA
6771Please respect copyright.PENANAxCU6HUR1jz
6771Please respect copyright.PENANAMuRcnhQEmR
“Hahahaha” kembali Isna hanya tertawa lebar mendengar sindiran dari Nada.6771Please respect copyright.PENANAIMyCP9LMtF
6771Please respect copyright.PENANAomY7OqP4y1
“Kenapa kamu malah ketawa?”6771Please respect copyright.PENANAPBLn8svIET
6771Please respect copyright.PENANAwjzwoANZuV
“Kamu terlalu naif Nad”6771Please respect copyright.PENANAQHF2loSAfe
6771Please respect copyright.PENANAAVmylFQFli
“Naif? Maksudmu?”6771Please respect copyright.PENANA5mu3qoYQqQ
6771Please respect copyright.PENANAURQavI3swL
“Kamu sendiri aja dapet kepuasan kan dari Bowo? Meskipun awalnya dijerumusin orang lain, tapi sekarang kamu bisa nikmatin kan? Coba bayangin kalau Cita udah kena kontolnya Bowo, pasti ketagihan juga, haha”6771Please respect copyright.PENANAqKTQHu6T27
6771Please respect copyright.PENANALfy3eBxNUF
“Jaga bicaramu Is. Aku mungkin seperti itu, tapi Cita…”6771Please respect copyright.PENANAc4HVUpYRCW
6771Please respect copyright.PENANAmpzHFuJJgg
“Nad” potong Isna. “Apa selama ini kamu udah puas dengan suamimu?”6771Please respect copyright.PENANAtst8Fh395O
6771Please respect copyright.PENANAJPEEoRkuTE
“Apa maksudnya kamu nanyain kayak gitu?”6771Please respect copyright.PENANAMwhB9tXL3T
6771Please respect copyright.PENANATwegT2qand
“Udah jawab aja dulu”6771Please respect copyright.PENANAMhWhvRlRKo
6771Please respect copyright.PENANARXooAizSYh
“Ya puaslah” jawab Nada kesal.6771Please respect copyright.PENANAexlu7yCrGk
6771Please respect copyright.PENANAMTzX7FsNob
“Nah, kamu yang udah puas sama suami kamu aja masih bisa lebih puas sama Bowo kan? Akui aja Nad”6771Please respect copyright.PENANAdXhYiWWcG5
6771Please respect copyright.PENANA61Km1MgrOn
6771Please respect copyright.PENANAxUoITTCUDu
Nada terdiam. Dalam hati dia mengakuinya, meskipun sudah mendapatkan kepuasan dari suaminya, tapi memang benar kata Isna, kalau dia bisa jauh lebih puas dengan pak Bowo. Tapi tak mungkin dia mengatakan hal itu kepada Isna, meskipun dia yakin kalau Isna sudah tahu jawabannya.6771Please respect copyright.PENANAoP8J2xqf9N
6771Please respect copyright.PENANA7cCg0Ac3D9
6771Please respect copyright.PENANAmfMpKiRsiq
“Kamu nggak tahu sih Nad, betapa payahnya Andi. Asal kamu tahu, Andi itu jauh dibawah Bowo untuk urusan muasin cewek. Dan kalau Cita sampai kena sama dia, aku jamin, Cita nggak akan bisa lagi ngerasain apa-apa sama Andi” ucap Isna.6771Please respect copyright.PENANA9jpx1tCs86
6771Please respect copyright.PENANAZq7D7ynCIB
“Dan kamu juga harus tahu, apa yang aku lakuin ke Andi, dengan memberinya minyak pembesar kontol itu, juga bukan cuma buat aku aja. Kalau Andi jadi lebih perkasa, dia masih punya kesempatan buat mempertahankan Cita, agar Cita nggak sepenuhnya jatuh ke tangan Bowo”6771Please respect copyright.PENANAXXjXKCD7Bb
6771Please respect copyright.PENANAP0IOv7mQIN
6771Please respect copyright.PENANAhuCFoIq330
Nada kembali terdiam, mencoba memahami maksud dari ucapan Isna. Sebenarnya dia tak terlalu yakin dengan apa yang sudah diucapkan Isna, tapi mungkin untuk saat ini, hanya Isna yang bisa dia percaya omongannya.6771Please respect copyright.PENANAi0Sx4X5LJ6
6771Please respect copyright.PENANAIoqogH4PTX
6771Please respect copyright.PENANASUxtSPRc5K
“Sebenarnya aku udah nggak mau lagi ada urusan sama Bowo, sama semua yang terjadi disini. Aku balik kesini buat ngambil barang-barangku yang tersisa dikontrakan. Aku juga udah nemuin pria lain Nad, yang jauh lebih muda, lebih ganteng dan yang pasti lebih perkasa ketimbang Bowo. Apalagi, pria itu mau nikahin aku, bukan cuma ngentotin aku doang kayak si Bowo itu”6771Please respect copyright.PENANAgRnkHnMXRN
6771Please respect copyright.PENANAtQXBzHFl0t
“Dan ini” Isna mengeluarkan 2 buah botol dari tasnya. “Ini adalah minyak yang pernah aku pakai ke Andi. Tadinya sih aku bingung mau buat apaan, tapi mungkin ini aku kasihin ke kamu aja lah” ucap Isna sambil memberikan kedua botol itu.6771Please respect copyright.PENANACsknzJxwbE
6771Please respect copyright.PENANAutgwrFx6Yr
“Buat apa kamu kasih ke aku?”6771Please respect copyright.PENANAy7nhKbWimU
6771Please respect copyright.PENANACv15JBiTyf
“Yaa siapa tahu aja berguna. Apa kamu mau selamanya jadi budaknya si Bowo? Terus, kalau Bowo udah dapetin Cita, apa kamu yakin dia masih mau makai kamu? Palingan nanti kamu dipanggil, kalau dia butuh bantuan kamu buat ngejebak orang lain lagi” jawab Isna.6771Please respect copyright.PENANAZHp6o1gqxN
6771Please respect copyright.PENANA7ydevu9jwr
“Kamu bisa pakai ini ke suamimu, biar kamu nggak terus tergantung sama Bowo. Dan mungkin, kalau nanti Andi udah keluar dari penjara, kamu bisa suruh Cita pakai ini ke dia, biar Cita nggak terus-terusan sama Bowo”6771Please respect copyright.PENANA90k3J5BH6h
6771Please respect copyright.PENANAvRKsLjBHk9
6771Please respect copyright.PENANA5TxHLsKA8Q
Nada menerima kedua botol itu dari Isna. Dia berpikir, mungkin Isna ada benarnya juga. Dia sendiri jelas tidak mau kalau harus terus-terusan menjadi budak nafsu pak Bowo. Dia suka permainan pak Bowo, dia selalu terpuaskan. Tapi bagaimanapun juga, pak Bowo bukanlah suaminya. Cara untuk bisa lepas dari ketagihannya pada pak Bowo, adalah kalau suaminya bisa lebih dari lelaki itu. Dan mungkin, minyak ini bisa membantunya.6771Please respect copyright.PENANA8h5hxwnnHw
6771Please respect copyright.PENANAY70mEhBA4p
Begitu juga dengan Cita, jika memang nanti jatuh ke pelukan pak Bowo. Nada sendiri belum tahu selemah apa sebenarnya Andi, tapi dari cerita Isna, dia cukup yakin kalau memang Andi kalah jauh daripada pak Bowo. Bahkan mungkin jika dibandingkan dengan suaminyapun, Andi masih kalah. Minyak ini, juga bisa berguna untuk Cita.6771Please respect copyright.PENANAZe7GmDV2w3
6771Please respect copyright.PENANAEcwOxTHn9H
6771Please respect copyright.PENANAVN6fnO6wkX
“Dan satu lagi Nad” ucap Isna sambil mengeluarkan hpnya, sebuah kertas dan sebuah pulpen. Dia lalu menulis sederet nomer di kertas itu.6771Please respect copyright.PENANAvq89IWoiIP
6771Please respect copyright.PENANAa4Z7B7TRFw
“Ini nomer telpon istrinya Bowo. Kamu mungkin akan perlu dia, kalau kamu pengen nyelametin Cita. Semoga aja sih, belum terlambat. Semoga Cita belum sempat kena kontolnya si Bowo” ucap Isna sambil memberikan nomer itu kepada Nada.6771Please respect copyright.PENANApWZdrU3Xbi
6771Please respect copyright.PENANAeUf2ZT3eeW
“Kenapa bukan kamu aja yang menghubungi istrinya pak Bowo? Dan darimana kamu dapet nomer ini?”6771Please respect copyright.PENANAxn5oZcHy2E
6771Please respect copyright.PENANA0jMyijLnSe
“Aku dapet itu dari hpnya Bowo langsung, waktu dia lagi tidur. Dan tadi aku udah bilang sama kamu, aku udah nggak mau berurusan lagi sama Bowo” jawab Isna.6771Please respect copyright.PENANAMCeYaBTa2u
6771Please respect copyright.PENANA9R9PoigJTt
6771Please respect copyright.PENANASutQIyW2DV
Nada terdiam sambil melihat deret angka yang tertulis dikertas itu. Tapi dia masih bingung, bagaimana menggunakan nomer itu. Bagaimana caranya memberi tahu istri pak Bowo tentang kelakuan suaminya, dan bagaimana bisa menyelamatkan Cita. Karena bagaimanapun dia juga masih takut untuk bertindak, karena pak Bowo masih menyimpan foto telanjangnya, dan juga video persetubuhan mereka.6771Please respect copyright.PENANA55NzOPStn5
6771Please respect copyright.PENANALDBlWxRvoG
6771Please respect copyright.PENANAF3POwN7M1X
“Kalau kamu bener pengen nyelametin Cita, sebaiknya kamu cepat bertindak. Tapi ingat, kamu harus berhati-hati, karena kamu pasti tahu kalau Bowo itu licik. Kalau kamu mau lapor sama istrinya, kamu harus bisa bener-bener buktiin kelakuan Bowo, bukan cuma modal cerita kamu doang, kamu paham kan maksudku?”6771Please respect copyright.PENANAFXV4LyLrCX
6771Please respect copyright.PENANA2WA6IwXZa2
6771Please respect copyright.PENANAP1XLgHPoQs
Nada mengangguk. Dia tahu kalau untuk melaporkan kelakuan pak Bowo kepada istrinya, dia butuh bukti kongkret, bukan hanya cerita pengaduan darinya saja. Apalagi dia belum tahu istri pak Bowo seperti apa orangnya. Tapi dia yakin, kalau istri pak Bowo tidak akan percaya begitu saja dengan omongannya. Dia harus membawa bukti juga. Tapi masalahnya Nada juga bingung bagaimana caranya dia bisa mendapatkan bukti.6771Please respect copyright.PENANAyvwj9lp2tG
6771Please respect copyright.PENANAK4pzCbImhJ
6771Please respect copyright.PENANAnqdh9X0PAl
“Yaudah, kalau gitu aku pamit dulu, rasanya semua yang aku tahu soal masalah ini udah aku ceritain ke kamu. Selanjutnya, kamu sendiri yang urus. Dan kalau mau minta bantuan orang, pesenku cuma 1, berhati-hatilah, jangan sampai salah pilih orang, atau nantinya kamu akan sama aja dengan keluar dari mulut harimau, masuk ke mulut singa”6771Please respect copyright.PENANAltk0pCE1uP
6771Please respect copyright.PENANAZ2NPnjiI1q
6771Please respect copyright.PENANAG1tbKbboKH
Isnapun akhirnya pergi dari rumah Isna dengan menumpang ojek yang pangkalannya tak jauh dari rumah Nada. Sepeninggal Isna, Nada hanya terdiam melamun, memikirkan apa yang harus dia lakukan nanti.6771Please respect copyright.PENANA2c5JMu8iDE
6771Please respect copyright.PENANAsiMZ5s38w2
Bahkan sebenarnya dia masih belum yakin, apakah harus percaya dengan semua omongan Isna atau tidak. Mana yang harus lebih dia percaya, Isna atau Gina. Dia memang belum terlalu mengenal keduanya, kecuali mereka sama-sama budak seksnya pak Bowo.6771Please respect copyright.PENANAcPEq6gyot7
6771Please respect copyright.PENANAj0877kVofC
Kalau benar apa yang dibilang Isna tadi, untuk apa Gina harus bohong sama aku? Apa cuma karena kesal sama Isna karena pak Bowo jadi beralih ke Isna? Terus, soal yang dia ngejebak sahabatnya itu, beneran nggak ya? Batin Nada.6771Please respect copyright.PENANAnTJ9NvuGvj
6771Please respect copyright.PENANAtQ0bschfJU
Dia jadi makin bimbang. Apalagi Isna ternyata juga tak banyak tahu soal Gina.6771Please respect copyright.PENANAJgDWPKvYRN
6771Please respect copyright.PENANAPmK84xkjYP
Trus kenapa juga malah Isna ngasih nomer telpon istrinya pak Bowo? Kenapa bukan dia sendiri aja sih yang bilang? Apa karena emang udah nggak mau punya urusan lagi sama pak Bowo? Terus jadi aku yang disuruh gitu?6771Please respect copyright.PENANATAdUi00FmG
6771Please respect copyright.PENANAH1YYHJPmPE
Nada menimbang-nimbang sambil masih menatap deretan angka dikertas yang diberikan Isna tadi. Dia makin pusing sekarang, bagaimana dia harus mengambil langkah selanjutnya. Apakah akan tetap berdiam diri seperti ini? Atau akan benar-benar menyelamatkan Cita dari pak Bowo?6771Please respect copyright.PENANAHIAMYsqHrp
6771Please respect copyright.PENANAAYs6OZjNOI
Kalau aku ngomong ke Cita soal pak Bowo, berarti aku harus siap aibku kebongkar. Pertama, aku jelas harus cerita ke Cita, supaya dia percaya. Kedua, kalau pak Bowo tahu, aku harus siap foto-fotoku itu kesebar. Ya ampun, aku nggak mau fotoku sampai tersebar. Duuh gimana ini?6771Please respect copyright.PENANAo8fthDoqr8
6771Please respect copyright.PENANAkNdVheMlzm
Sepertinya bener kata Isna, aku emang harus berhati-hati mengambil tindakan, dan juga berhati-hati kalau aku mau minta bantuan sama orang lain. Tapi siapa yang bisa aku mintai bantuan? Batin Nada.6771Please respect copyright.PENANAqGIQn2cxYQ
6771Please respect copyright.PENANALi1g6OX9z2
Kepalanya makin pusing memikirkan hal itu. Dia berharap saat ini ada seseorang yang bisa menjadi tempatnya curhat, berkeluh kesah dan kalau perlu menangis. Sebenarnya dia punya banyak teman, tapi untuk masalah ini, dia tahu tak bisa memilih sembarang orang. Kalau sampai salah pilih, bukannya terbantu, malah bisa-bisa aibnya akan makin menyebar.6771Please respect copyright.PENANA8KeUElClMU
6771Please respect copyright.PENANAp5K0msm6Zm
Aaah tahu ah pusing. Hmm, mending aku kerumah Cita aja deh, siapa tahu pak Bowo udah pulang kan. Aku kangen pengen main sama Putra. Batin Nada.6771Please respect copyright.PENANAccR3i1klbt
6771Please respect copyright.PENANAPuIYv9Qsiu
Setelah itu Nadapun keluar dari rumahnya dan menuju rumah Cita. Dia berharap sesampainya disana nanti pak Bowo sudah tidak disana lagi. Memang sudah beberapa hari ini dia belum kesana, belum ketemu dengan Putra. Keinginannya untuk segera punya anak yang belum kesampaian sampai sekarang, dia lampiaskan dengan bermain dengan Putra. Meski sebenarnya membuatnya jadi makin ngebet pengen punya anak secepatnya, tapi paling tidak dia bisa terhibur melihat Putra tertawa.6771Please respect copyright.PENANAfnBpJ8U55d
6771Please respect copyright.PENANA6aIcY5aogs
Sampai dirumah Cita, ternyata sepi keadaannya. Mobil pak Bowo sudah tidak ada lagi disana. Tapi rumah Cita juga terlihat tertutup rapat pintu dan gorden jendelanya. Padahal biasanya kalau jam segini, kalaupun pintunya tertutup gordennya masih terbuka. Karena heran Nadapun turun dari mobil dan segera mengetuk pintu rumah Cita. Berkali-kali dia ketuk dan mengucapkan salam tapi tidak ada jawaban dari dalam. Pada kemana ya, batin Nada.6771Please respect copyright.PENANA4XmqxXzEOe
6771Please respect copyright.PENANAOoJgTASon9
6771Please respect copyright.PENANAAVTC38qIcz
“Cari mbak Cita ya mbak?” tiba-tiba terdengar suara dari sebelah rumah Cita.6771Please respect copyright.PENANAg4jteIGF23
6771Please respect copyright.PENANA4LMt1klf4m
“Eh iya bu. Pada kemana ya kok tutupan gini?”6771Please respect copyright.PENANAo5T3TtRCVD
6771Please respect copyright.PENANA71bv1Jj6ew
“Ooh pada keluar mbak” jawab tetangga Cita.6771Please respect copyright.PENANAp9LEcvsbDz
6771Please respect copyright.PENANATx81zqJswy
“Udah lama bu?” tanya Nada.6771Please respect copyright.PENANAwHXvDrznr0
6771Please respect copyright.PENANA7EDY0XqBlp
“Hmm, kalau bu Warni sama Putra sih udah tadi pagi kayaknya. Kalau mbak Cita saya juga nggak tahu, udah lama kayaknya”6771Please respect copyright.PENANAATEQ3WIq1D
6771Please respect copyright.PENANAhrO3RpNLxg
“Lho nggak barengan tho keluarnya?”6771Please respect copyright.PENANAXak5M0QYXX
6771Please respect copyright.PENANAWYtxLUfK7O
“Nggak mbak, tadi pagi mbak Cita nggak ikut kok”6771Please respect copyright.PENANAugS4VasCuM
6771Please respect copyright.PENANAmxHYMmFBFg
“Ooh yaudah makasih bu”6771Please respect copyright.PENANAHpNOyfhpoc
6771Please respect copyright.PENANA26iH77aoYC
6771Please respect copyright.PENANAZvHgSeFJrc
Setelah tetangga Cita masuk kerumahnya lagi, Nada diam terduduk diteras rumah Cita. Dia sudah menebak, pasti Cita perginya sama pak Bowo. Tapi kemana? Apakah cuma keluar mencari makan? Atau pergi kemana? Tanya Nada dalam hatinya. Waktu baru saja mau pergi dari situ, ibu mertua Cita datang bersama dengan Putra.6771Please respect copyright.PENANAeBDiDImeSc
6771Please respect copyright.PENANASq0RoyL8Qv
6771Please respect copyright.PENANACWaXjAGlA9
“Loh, Nada?” ucap ibu mertua Cita.6771Please respect copyright.PENANAiEHfbGzkFQ
6771Please respect copyright.PENANAFCsMjPCprB
“Sore bu” sapa Nada sambil mencium tangan ibu mertua Cita. “Sore ganteng” ucapnya pada Putra sambil mencubit gemas pipinya.6771Please respect copyright.PENANAtgUAsgvURQ
6771Please respect copyright.PENANAObeRWMrX9p
“Kok kamu disini? Katanya tadi siang pergi keluar kota sama Cita mau pemotretan kayak yang dulu itu?” tanya ibu mertua Cita.6771Please respect copyright.PENANAlAYngxhD68
6771Please respect copyright.PENANAUrCiX8pIUA
“Eh?” Nada kebingungan.6771Please respect copyright.PENANAUcfsFvSv6T
6771Please respect copyright.PENANAYXMLdig2qz
“Iya kan? Tadi siang Cita nelpon ijin sama ibu. Lha ini kamunya kok disini?”6771Please respect copyright.PENANACArdW9AXTW
6771Please respect copyright.PENANAVv9ZLtnV4v
Meski terkejut dan bertanya-tanya, tapi Nadapun cepat tanggap. “Iya bu, tadi siang berangkat, tapi ini Nada pulang lagi kebetulan ada urusan, terus Cita nitip minta diambilin baju gitu bu ada yang ketinggalan katanya”6771Please respect copyright.PENANArXxfIBBx8V
6771Please respect copyright.PENANAKtQmtW63sK
“Oalah. Yaudah yuk masuk, kamu ambil aja langsung dikamar Cita ya, ibu nggak ngerti soalnya”6771Please respect copyright.PENANAmRyKMsETuU
6771Please respect copyright.PENANAXbbweyMJAt
“Iya bu”6771Please respect copyright.PENANAi0ippBCoOp
6771Please respect copyright.PENANAjwveaY8SdR
6771Please respect copyright.PENANAMyovOP9qGg
Nada dan ibu mertua Cita kemudian masuk rumah. Nada disuruh langsung kekamar Cita untuk mengambil titipan Cita. Karena sebenarnya memang tidak ada titip apa-apa, jadi Nada asal saja mengambil baju Cita lalu keluar lagi menemui ibu mertua Cita.6771Please respect copyright.PENANA19jEHocVER
6771Please respect copyright.PENANAS0aoFhy92z
6771Please respect copyright.PENANA0qn9EN2t8B
“Udah bu, kalau gitu saya langsungan ya”6771Please respect copyright.PENANAfoxPzZa9tA
6771Please respect copyright.PENANAPdRi7Q2bLK
“Oh mau langsung berangkat kesana lagi ya?”6771Please respect copyright.PENANA0dwmPoyQX3
6771Please respect copyright.PENANAcqb81RNktk
“Iya bu”6771Please respect copyright.PENANAbrX285n6lD
6771Please respect copyright.PENANAhnC5TYS6AX
“Yaudah hati-hati ya”6771Please respect copyright.PENANABJJaXdVYh6
6771Please respect copyright.PENANAoWEuJYjKv8
6771Please respect copyright.PENANA0F6k7bunnc
Nada cepat-cepat menuju mobilnya lalu pergi meninggalkan rumah ini.6771Please respect copyright.PENANAl5wY5km0vd
6771Please respect copyright.PENANAnTNYyJr7yQ
Kamu kemana Cit? Kenapa kamu sampai bohong sama ibu mertuamu sendiri? Dan kenapa pak Bowo juga nggak ada ngomong apa-apa sama aku? Batin Nada.6771Please respect copyright.PENANABfcogZg5Ex
6771Please respect copyright.PENANAk0QR7bGxwn
Nada jadi makin khawatir pada Cita. Sudah pasti dia pergi dengan pak Bowo, karena pak Bowo tadi siang bilang akan kesini. Nada mencoba untuk menghubungi Cita, tapi hpnya tidak aktif. Dia jadi makin bingung. Kali ini dia coba untuk menghubungi pak Bowo, tapi sama, hpnya juga tidak aktif. Makin khawatirlah Nada. Satu-satunya tempat yang sekarang ada dikepalanya adalah rumah pak Bowo.6771Please respect copyright.PENANAfkrAo1w504
6771Please respect copyright.PENANAnfOeDITMBH
Nada langsung mengarahkan mobilnya menuju rumah pak Bowo. Tapi dia harus sedikit bersabar, karena malam minggu ini cukup macet jalanan. Namun sampai dirumah pak Bowo, Nada makin khawatir, karena tidak ada mobil pak Bowo disitu, dan rumahnya juga sepi, bahkan lampu rumahnya tidak menyala.6771Please respect copyright.PENANACxmRhdR8HC
6771Please respect copyright.PENANAD9TZK7DEEX
Mereka nggak disini. Apa mereka beneran keluar kota? Tapi kemana? Dan kenapa pada nggak bisa dihubungi? Duuh, Cita, kamu kemana? Apa yang terjadi sama kamu?6771Please respect copyright.PENANAI6Rpwp2RdN
6771Please respect copyright.PENANAdGqmfSSTPw
*6771Please respect copyright.PENANAdM2tlKHCFA
*6771Please respect copyright.PENANA7Vq0G99VnT
*6771Please respect copyright.PENANAY2zb0aCZ8O
*6771Please respect copyright.PENANAl1rieEwfth
*6771Please respect copyright.PENANAusXRl5uUP9