11051Please respect copyright.PENANA4hB79HQaAD
11051Please respect copyright.PENANA4YyK5J5AND
Nada langsung mengarahkan mobilnya menuju rumah pak Bowo. Tapi dia harus sedikit bersabar, karena malam minggu ini cukup macet jalanan. Namun sampai dirumah pak Bowo, Nada makin khawatir, karena tidak ada mobil pak Bowo disitu, dan rumahnya juga sepi, bahkan lampu rumahnya tidak menyala.11051Please respect copyright.PENANABDjnX4vX51
11051Please respect copyright.PENANATAn069Bkzq
11051Please respect copyright.PENANAmnQKEXaTwF
Mereka nggak disini. Apa mereka beneran keluar kota? Tapi kemana? Dan kenapa pada nggak bisa dihubungi? Duuh, Cita, kamu kemana? Apa yang terjadi sama kamu?11051Please respect copyright.PENANAXA8eQhsgKT
11051Please respect copyright.PENANAxFKRlao1PN
*11051Please respect copyright.PENANA3TRecuoRa3
*11051Please respect copyright.PENANAcx1xDvt3K6
*11051Please respect copyright.PENANAgNOM1bsRjR
*11051Please respect copyright.PENANAsaLVnEpGWM
11051Please respect copyright.PENANA3YbuOxAtub
Beberapa jam sebelumnya11051Please respect copyright.PENANAOvIMreF6nJ
11051Please respect copyright.PENANAHlkseKW9rE
Siang itu akhirnya Cita berangkat hanya berdua saja dengan pak Bowo. Tadi saat Cita sedang bersiap-siap pak Bowo sempat pulang untuk bersiap-siap juga. Waktu dia kembali, Cita sudah menunggu didepan rumah dengan membawa sebuah travel bag kecil dan juga tas jinjingnya. Akhirnya merekapun berangkat. Dalam perjalanan mereka asyik ngobrol, sepertinya Cita terlihat bersemangat untuk kali ini.11051Please respect copyright.PENANAt2QnmB4T1I
11051Please respect copyright.PENANAuncVOdkp7K
11051Please respect copyright.PENANAS5Pdm9FH3a
“Kamu tadi udah ijin ibu kan Cit?”11051Please respect copyright.PENANAitVoMXwyvh
11051Please respect copyright.PENANAURXH7RmoPd
“Udah kok pak, kenapa emang?”11051Please respect copyright.PENANAxhVp88KMp0
11051Please respect copyright.PENANAlHdLeYxE9q
“Ya nggak, aku nggak mau aja dibilangin bawa kabur anak orang, haha”11051Please respect copyright.PENANAdKNoUbB29I
11051Please respect copyright.PENANAFTCOqAYX84
“Haha segitunya amat sih. Ya pasti aku ijin lah sama ibu”11051Please respect copyright.PENANAFW5A68zH2W
11051Please respect copyright.PENANAghN2oyx9BP
“Emang kamu ngomong gimana sama ibu kok diijinin?”11051Please respect copyright.PENANAOGSCIIaXTe
11051Please respect copyright.PENANAHOLlixmTVc
“Aku bilang mau keluar kota buat pemotretan sama mbak Nada, sama kayak yang dulu itu”11051Please respect copyright.PENANAUZkls7oP9Y
11051Please respect copyright.PENANA6vMhQvbMZS
“Loh, kok bilang sama Nada? Kenapa mesti bohong?”11051Please respect copyright.PENANAsPl13M8UfV
11051Please respect copyright.PENANA7jBlTf9YtC
“Lha emang kalau ngomong cuma berdua sama pak Bowo, bakal diijinin?”11051Please respect copyright.PENANAzqiFj6l8WG
11051Please respect copyright.PENANAsbtEaMwTuA
“Yaa, nggak tahu sih, haha. Jadi sebenarnya, kamu itu ngebet pengen pemotretan apa ngebet pengen jalan sama aku? Haha”11051Please respect copyright.PENANAABJR6vu2L5
11051Please respect copyright.PENANAFPsErGBxZ7
“Iihh apaan sih” jawab Nada malu-malu, bahkan sekilas pak Bowo melihat wajah Cita merona.11051Please respect copyright.PENANAZEVkUe7XNI
11051Please respect copyright.PENANA3lTlWT5bcl
11051Please respect copyright.PENANAS9A9hEClhF
Pak Bowo tak lagi berusaha untuk menggoda Cita. Tapi dalam hati dia senang. Tujuannya masih sama, yaitu mendapatkan Cita. Dan sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju luar kota, hanya berduaan saja. Tapi bukan hanya itu yang membuatnya senang. Dia merasa, Cita mulai ada sesuatu padanya. Kalau tidak, tak mungkin Cita akan sampai membohongi ibu mertuanya hanya untuk bisa pergi seperti saat ini. Cita pasti akan menolak, atau mungkin akan menunggu sampai ibu mertua dan anaknya pulang, lalu mereka pergi bersama-sama.11051Please respect copyright.PENANAz6bZqCADxJ
11051Please respect copyright.PENANAGwrtQFfIEp
Dalam perjalanan mereka sempat singgah disebuah rumah makan untuk mengisi perut, lalu kembali melanjutkan perjalanan. Kalau tadi mereka sempat bungkam, setelah makan siang ini perjalanan mereka kembali diisi dengan obrolan ringan. Pak Bowo juga tak lagi membahas yang tadi atau berusaha menggoda Cita, dia lebih banyak mendengarkan Cita bercerita tentang pekerjaan dan teman-teman kantornya.11051Please respect copyright.PENANAKdHElV3F7x
11051Please respect copyright.PENANAtM0aJeGshF
Karena ini adalah hari sabtu, dan ternyata lokasi yang dituju pak Bowo itu searah dengan sebuah lokasi wisata, maka perjalanan jadi tidak terlalu lancar karena mereka terjebak macet dibeberapa titik. Akhirnya setelah 2 jam perjalanan mereka sampai juga divilla itu. Villanya tidak terlalu besar, namun terlihat nyaman. Kondisi udaranya juga sejuk. Hamparan hijau tanaman teh disekitar villa memanjakan mata mereka. Setelah turun dari mobil merekapun masuk kevilla.11051Please respect copyright.PENANA0OLQEQxgC1
11051Please respect copyright.PENANAmSiAtbNyZB
11051Please respect copyright.PENANAcyCD1qpuRe
“Bagus juga pak villanya, nyaman kayaknya” ucap Cita melihat-lihat kondisi dalam villa.11051Please respect copyright.PENANAVBpfcKhnqx
11051Please respect copyright.PENANAzmWokirTBX
“Ya emang nyaman kok. Oh iya, disini ada 3 kamar, kamu pilih aja mau nempatin yang mana. Kamarnya sama aja kok” ucap pak Bowo.11051Please respect copyright.PENANADi1gL8r5BY
11051Please respect copyright.PENANAJkmB6fRqEH
11051Please respect copyright.PENANAAOaTMSrfcK
Cita mengangguk, kemudian dia masuk kesalah satu kamar. Pak Bowo juga masuk kekamar lainnya. Setelah merapikan barang-barangnya, mereka keluar dari kamar masing-masing hampir bersamaan. Terlihat juga pak Bowo sudah membawa kameranya.11051Please respect copyright.PENANAKDbung8uqb
11051Please respect copyright.PENANAel6f0I6zbv
11051Please respect copyright.PENANAkUNnRu1Kvw
“Mau foto-foto sekarang pak?” tanya Cita.11051Please respect copyright.PENANAIx9EaPqV7k
11051Please respect copyright.PENANAInyWIWaIv3
“Eh nggak sih, aku mau kesamping fotoin pemandangan. Emang kamu nggak capek? Nggak pengen istirahat dulu?”11051Please respect copyright.PENANAUQk9lRFty6
11051Please respect copyright.PENANAbWCeHO4yqz
“Nggak sih pak, nanti aja sekalian istirahatnya. Aku juga pengen lihat pemandangan sekitar”11051Please respect copyright.PENANAmKBFuJOfxT
11051Please respect copyright.PENANA2ccjjxTBLB
11051Please respect copyright.PENANAOpLczDwtNg
Mereka berdua kemudian menuju kesamping villa. Dan dari samping ternyata pemandangannya cukup bagus. Cita terlihat senang sekali. Berkali-kali dia rentangkan kedua tangannya sambil menghirup udara segar ini dalam-dalam. Pak Bowo yang melihat itu, merasa sayang untuk melewatkan momen itu. Dia beberapa kali memotret tanpa Cita sadari. Tapi beberapa saat kemudian, Cita baru sadar kalau dia sedang dipotret oleh pak Bowo. Dan diapun langsung berpose tanpa disuruh.11051Please respect copyright.PENANAzueLmB082h
11051Please respect copyright.PENANAq8IlTzVAXo
11051Please respect copyright.PENANAXkQuFxoIyf
“Pemandangannya disini bagus ya pak?”11051Please respect copyright.PENANAiVkJ2llYT2
11051Please respect copyright.PENANAlVqTWpheJd
“Iya Cit, pemandangan bagus, udara juga sejuk. Kalau malem juga bagus lho, dari sini kita bisa lihat lampu-lampu kota dibawah sana”11051Please respect copyright.PENANA4bQ3DwFdV4
11051Please respect copyright.PENANAFTRYsG52l2
“Oh ya?”11051Please respect copyright.PENANAODC7tQUJ3r
11051Please respect copyright.PENANA3TmliDA9dR
“Iya, lihat aja entar malem”11051Please respect copyright.PENANAJVP71WlYLe
11051Please respect copyright.PENANArlFs8q1MQK
*11051Please respect copyright.PENANA3iS0b7BbiA
*11051Please respect copyright.PENANAeciKT7qq7P
*11051Please respect copyright.PENANAMMcBwCk9CS
*11051Please respect copyright.PENANAOQuaCfYR9N
11051Please respect copyright.PENANAyCLZJC6Fo3
Hari beranjak petang. Cita dan pak Bowo sudah sama-sama mandi dan berganti baju. Pak Bowo terlihat santai dengan memakai celana jeans dan kaos yang memperlihatkan perutnya yang agak membuncit itu. Cita juga terlihat memakai kaos yang ditutup dengan cardigan, celana jeans yang agak ketat dan jilbab simpel. Cita juga hanya memoles bedak tipis diwajahnya, tanpa memakai lipstik, juga membiarkan alisnya tak dipoles karena memang sudah cukup tebal alami.11051Please respect copyright.PENANACWfcklsCbG
11051Please respect copyright.PENANAfMPvrb1yZr
11051Please respect copyright.PENANAkpKBKaTPhD
“Kita cari makan yuk Cit”11051Please respect copyright.PENANAp9MXDSwQ1x
11051Please respect copyright.PENANAzhIhOaFJ5C
“Ayo pak. Mau makan dimana?”11051Please respect copyright.PENANAGUfW7lZg2T
11051Please respect copyright.PENANAghlrLKULaB
“Disekitar sini banyak kok tempat makan. Kamu pengen makan apa?”11051Please respect copyright.PENANAvsJ8IrvUYR
11051Please respect copyright.PENANA0T36hkePKK
“Hmm, terakhir aku pergi ke daerah kayak gini sih pernah makan sate kelinci pak, disini ada nggak ya?”11051Please respect copyright.PENANAQrMt9pEmO0
11051Please respect copyright.PENANAa2O2CkODf8
“Wah banyak kalau disini. Kamu mau?”11051Please respect copyright.PENANAfY6cHPCxe2
11051Please respect copyright.PENANAm4SP9eOI5Z
11051Please respect copyright.PENANAmDE9ZwJbxU
Cita mengangguk. Akhirnya mereka pergi mencari warung sate kelinci tak jauh dari villa. Pak Bowo memilih warung yang memiliki view pemandangan kota dibawahnya. Sambil makan, mereka bisa melihat cahaya lampu kota yang terlihat indah dari tempat itu. Karena tak membawa kamera, pak Bowo mengabadikan momen itu dengan kamera hpnya. Tapi sialnya, karena teledor hp yang dia pegang lepas dari tangannya, dan masuk ke gelasnya yang masih berisi penuh dengan teh panas.11051Please respect copyright.PENANAjiUOBd9vvU
11051Please respect copyright.PENANALtruT0YQCh
11051Please respect copyright.PENANAAIschym6wD
“Yaaah siaaal, malah nyemplung”11051Please respect copyright.PENANAk10Avn7lMN
11051Please respect copyright.PENANATlutXiwrTq
“Hahaha ya ampun pak, gimana sih bisa nyemplung gitu”11051Please respect copyright.PENANAU8ILReLfAp
11051Please respect copyright.PENANAC6XKLOveee
11051Please respect copyright.PENANAsluICqz7fD
Pak Bowo dengan hati-hati mengambil hpnya. Dia langsung meletakan hpnya dimeja karena memang masih terasa agak panas gara-gara kena teh panas tadi. Dan sialnya, hp pak Bowo bukanlah hp yang tahan air. Apalagi, hpnya baru saja masuk air panas. Akhirnya hp itupun langsung mati.11051Please respect copyright.PENANAw7Q1mscdM3
11051Please respect copyright.PENANAzCFm0N8yNa
11051Please respect copyright.PENANAua7YQQcM56
“Mati Cit, haha” ucap pak Bowo yang malah tertawa melihat hpnya mati.11051Please respect copyright.PENANAiLEGTkMHNI
11051Please respect copyright.PENANAvmZIe5kk81
“Hihihi kasian” Cita hanya cekikikan. Sebenarnya dia merasa tak enak karena sempat keceplosan tertawa tadi, tapi ternyata pak Bowonya sendiri juga tertawa.11051Please respect copyright.PENANAaf69IenqVf
11051Please respect copyright.PENANA33IbaWaeFY
“Wah sayang padahal bagus lho foto-fotonya tadi” ucap pak Bowo.11051Please respect copyright.PENANADa98TR8Ja4
11051Please respect copyright.PENANAgVA51nOt80
“Yaudah pakai hpku aja pak, tapi jangan dicemplungin juga ya, hehe”11051Please respect copyright.PENANAIABxMXXBNx
11051Please respect copyright.PENANAWo7SERUI9S
“Haha yaudah mana sini?”11051Please respect copyright.PENANA0aQEipXEr3
11051Please respect copyright.PENANAYiB7ml23p3
11051Please respect copyright.PENANAPdkHX9NfhG
Cita mengambil hpnya. Tapi sebelum menyerahkan pada pak Bowo, dia sempat akan membuka kunci dan membuka kamera, tapi ternyata hp itu juga mati.11051Please respect copyright.PENANAWTEV22TylB
11051Please respect copyright.PENANA31pDBv1yZj
11051Please respect copyright.PENANAVTuBC7R19t
“Eh kok mati ya? Astaga, aku lupa ngecharge tadi pak, abis batreinya”11051Please respect copyright.PENANAXBgNcxL8L0
11051Please respect copyright.PENANAvtsh37tIWU
“Haha yaudah kalau gitu, berarti emang nggak boleh ambil foto dari sini Cit, hehe”11051Please respect copyright.PENANAexr5NkEhcW
11051Please respect copyright.PENANAfReiEazbq3
“Yaah kan sayang pak backgroundnya bagus loh padahal” ucap Cita agak memanyunkan bibirnya.11051Please respect copyright.PENANAPUJWIUEZR2
11051Please respect copyright.PENANAPyvMvJpFC8
“Udah tenang aja, entar divilla lebih bagus viewnya Cit. Kalau disini masih agak kehalang bukit itu, entar kalau divilla nggak kehalang, lebih keren lah” hibur pak Bowo.11051Please respect copyright.PENANAIGhE4eKF5e
11051Please respect copyright.PENANA33M09M17Tk
“Beneran?”11051Please respect copyright.PENANAxN1TiKzeQX
11051Please respect copyright.PENANAl1lA5l9Vvw
“Iya”11051Please respect copyright.PENANAI2Slr9d3mR
11051Please respect copyright.PENANAd2ynBXKcnD
“Hmm yaudah deh”11051Please respect copyright.PENANA42juQ7i1ci
11051Please respect copyright.PENANAz5O7UnOSLA
11051Please respect copyright.PENANAXkAmKNWx0n
Akhirnya mereka kembali melanjutkan makan malamnya. Setelah habis, mereka masih sempat duduk-duduk disitu sebentar menikmati suasana. Hawa yang dingin membuat keduanya duduk berdekatan, mepet. Tapi tak sampai saling peluk, karena baik Cita maupun pak Bowo terlihat sama-sama canggung. Meskipun sudah sering melakukan dirumah Cita, tapi ditempat umum seperti ini mereka masih canggung, meskipun mungkin tak ada yang kenal mereka.11051Please respect copyright.PENANAsdz4cNYKuv
11051Please respect copyright.PENANAw3ZKZrgsVL
11051Please respect copyright.PENANAkDxzs2idbK
“Pak, balik aja yuk” ucap Cita setelah cukup lama mereka hanya terdiam.11051Please respect copyright.PENANAK3sOrTbzt9
11051Please respect copyright.PENANAfO1C9V4wp7
“Iya, daripada cuma diem disini, hehe” jawab pak Bowo, dan Citapun tersenyum mendengarnya.11051Please respect copyright.PENANAOsL00BNofJ
11051Please respect copyright.PENANAtyNOr4WPUX
11051Please respect copyright.PENANAIHrKO1RJeo
Akhirnya mereka pulang. Sampai divilla pak Bowo langsung menyimpan hpnya yang sudah mati kena teh panas itu dan langsung mengambil kamera, sedangkan Cita masuk kekamar untuk mencharge hpnya, lalu keluar lagi. Pak Bowo kemudian mengajak Cita kebagian samping villa seperti tadi siang, kali ini untuk melihat pemandangan lampu kota yang ada dibawah sana.11051Please respect copyright.PENANAieBUhUD2jS
11051Please respect copyright.PENANAlo9SYUeGHq
11051Please respect copyright.PENANADN7POUZKLx
“Waah beneran ternyata, lebih keren dari sini pak, lebih kelihatan semuanya” ucap Cita.11051Please respect copyright.PENANAPHiyJyxbVO
11051Please respect copyright.PENANA5H4YiS8kBU
11051Please respect copyright.PENANAH89JGPJ9w9
Pak Bowo tak menjawab, hanya tersenyum dan membiarkan Cita menikmati pemandangan yang ada. Dia sesekali mengambil foto Cita dari belakang. Sadar dirinya sedang difoto, Citapun berbalik dan melakukan berbagai pose. Kadang pose lucu yang membuat pak Bowo tak bisa menahan tawanya.11051Please respect copyright.PENANAO8nwPxh7yS
11051Please respect copyright.PENANAuq7js0At8i
*11051Please respect copyright.PENANAyOrM7glVV3
*11051Please respect copyright.PENANAD3XfOrW1C7
*11051Please respect copyright.PENANA9GgmxI8k60
*11051Please respect copyright.PENANAANd5nhRX3L
11051Please respect copyright.PENANARHd4rC1sAQ
Sudah puas dengan berfoto-foto, sekarang Cita dan pak Bowo sudah duduk-duduk diruang tengah villa ini. Tv menyala, tapi tak terlalu mereka perhatikan. Mereka lebih banyak ngobrol dan tentu saja, posisinya berdekatan, bahkan tangan pak Bowo sudah merangkul pundak Cita, sedangkan tangan Cita juga merangkul pinggang pak Bowo.11051Please respect copyright.PENANAs3qWywP2c6
11051Please respect copyright.PENANAq2Ns73Mf1g
11051Please respect copyright.PENANACPy22u9NXF
“Dulu waktu kamu pergi sama Nada dan yang lain itu, abis foto-foto acaranya apaan?”11051Please respect copyright.PENANAaP9bc4yvbv
11051Please respect copyright.PENANAPqibalU5ic
“Hmm, dulu sih acaranya sendiri-sendiri pak. Ada yang cuma diem divilla, ada juga yang keluar jalan-jalan. Waktu itu sih aku sama mbak Nada dan yang lainnya jalan-jalan, karena nggak jauh dari situ ada taman bunga yang meskipun malam tapi tetep ramai, soalnya dipakein lampu warna-warni gitu pak jadi bagus banget”11051Please respect copyright.PENANABg0u6zkPhA
11051Please respect copyright.PENANALw8iKSgAqD
“Ooh gitu. Tapi sayang ya, disekitar sini nggak ada kayak gitu. Ada tempat wisata juga kalau jam segini udah tutup, baru ramai juga besok”11051Please respect copyright.PENANA4dFDgOHjdA
11051Please respect copyright.PENANAgMJWkvEBSH
“Iya sih, tapi nggak papa pak”11051Please respect copyright.PENANAhDGcNbIFIO
11051Please respect copyright.PENANAMaJnSjHfew
“Beneran nggak papa? Kan kamu kesini pengen refreshing? Tapi kita malah cuma duduk-duduk doang disini”11051Please respect copyright.PENANAzpNsnBpT6a
11051Please respect copyright.PENANAZUdZ4GLiMU
“Iya nggak papa. Ini juga udah lebih fresh kok, paling nggak udah dapet udara seger pak. Lha lagian mau jalan kemana coba? Udah malem kan, mau lihat pemandangan juga gelap, item semua”11051Please respect copyright.PENANAjdsibPD9Ut
11051Please respect copyright.PENANAf0l4NdxQGh
“Seitem aku ya Cit? Hehe” canda pak Bowo.11051Please respect copyright.PENANAgfPQSxVnyP
11051Please respect copyright.PENANANfQzs4Sb82
“Haha iya, pak Bowo item, haha”11051Please respect copyright.PENANA5qZUJqIx5R
11051Please respect copyright.PENANA6gRRiIDrGL
“Biarin, kan item manis. Item-item gini banyak yang suka lho, haha”11051Please respect copyright.PENANAsvybVsm68Z
11051Please respect copyright.PENANADBvffHBCmI
“Haha pede amat. Emang siapa yang suka coba?”11051Please respect copyright.PENANA6n7HxC9bYs
11051Please respect copyright.PENANAIFNbBzUnD2
“Nih salah satunya, yang lagi melukin aku, hahaha”11051Please respect copyright.PENANAXOyDZuvxs4
11051Please respect copyright.PENANAxZzELfeYko
“Iihh apaan sih” ucap Cita sambil mencubit pinggang pak Bowo.11051Please respect copyright.PENANAN2YIpp4A3O
11051Please respect copyright.PENANA5QE0UrcoNv
11051Please respect copyright.PENANAdq9hlRDp4A
Cita tersipu mendengar ucapan pak Bowo. Dia tahu pak Bowo bercanda, tapi mendengar candaan itu justru ada desiran dalam dadanya.11051Please respect copyright.PENANAz3XRmmYvhq
11051Please respect copyright.PENANApHw6hiKs4R
Aku suka pak Bowo? Mungkinkah? Batin Cita.11051Please respect copyright.PENANA8zxYdNhtYN
11051Please respect copyright.PENANA1aiZi84MfG
Dia jadi mengingat-ingat semua momen kebersamaan dengan pak Bowo, baik itu yang hanya berdua seperti ini, ataupun saat ada Putra juga. Memang Cita harus mengakui, bahwa selama berada disamping pak Bowo dia merasakan ketenangan, kenyamanan, dan juga kehangatan. Apalagi sikap pak Bowo yang selama ini tak pernah kurang ajar kepadanya. Bahkan lelaki itu sering mengingatkan Cita agar selalu berhati-hati menanggapi teman-temannya dikantor yang masih saja ada yang terus menggodanya.11051Please respect copyright.PENANAOXcAxQ0JwZ
11051Please respect copyright.PENANAIaHf6T278P
Sama dia aku jadi ngerasa tenang, nyaman, dan juga aman. Dia begitu dewasa, nasehatnya nggak pernah nyalahin aku, nggak pernah nyudutin aku. Dan dia juga bisa deket banget sama Putra, yang nggak semua orang bisa melakukan itu. Yang dibisikan pak Bowo waktu itu, apa bener-bener mewakili perasaan hatinya ya? Batin Cita lagi.11051Please respect copyright.PENANAlrIUQ5jBBN
11051Please respect copyright.PENANA17Sj8BaSFE
Dia kembali teringat momen ketika pak Bowo pamit pulang dari rumahnya, waktu itu pak Bowo memeluk erat tubuhnya dan mencium keningnya. Lalu Cita mendengar bisikan lirih pak Bowo, yang menyatakan pria itu menyayanginya. Cita tak sempat berkata apa-apa karena pak Bowo buru-buru melepas pelukannya dan beranjak pergi.11051Please respect copyright.PENANAYF15dZJVvq
11051Please respect copyright.PENANAPKkSAhn6mF
Setelah itu, pak Bowo juga tak lagi membahas apa yang dia bisikan waktu itu. Meskipun Cita jadi penasaran untuk menanyakannya, tapi Cita menahan diri. Apalagi sikap pak Bowo setelahnya, seperti sedang membuktikan diri bahwa lelaki itu memang menyayanginya. Pak Bowo memang tak lagi mengatakannya, tapi Cita bisa merasakan itu dari semua sikap pak Bowo. Cita menilai, sikap-sikap pak Bowo itu juga tidak berlebihan, bukan untuk mencari perhatian.11051Please respect copyright.PENANADtV3qW4dMV
11051Please respect copyright.PENANAMbriGN800i
Ditambah lagi, sering sekali ketika pak Bowo singgah kerumahnya, hal pertama yang ditanyakan adalah keberadaan Putra. Kalau Putra ada, maka lelaki itu akan langsung menghabiskan waktunya bersama anak yang baru berumur 2 tahun itu. Putra juga terlihat sangat senang kalau ada pak Bowo. Dan sejak akrab dengan pak Bowo, Putra bahkan tak pernah lagi menanyakan ayah kandungnya, Andi, yang sudah lama tak pulang.11051Please respect copyright.PENANAdo168dLsUz
11051Please respect copyright.PENANA5dfs0CHvg0
Benarkah dia memang menyayangiku dan Putra? Dilihat dari sikapnya, aku ngerasa emang begitu. Dia begitu melindungi kami, mengayomi kami. Hal yang sudah lama tidak aku dan Putra rasakan. Dan yang paling penting, dia tak pernah kurang ajar kepadaku.11051Please respect copyright.PENANAvcaCAMDmKE
11051Please respect copyright.PENANAqeEncikARW
11051Please respect copyright.PENANAhPinEn1Xvx
“Cit, kok malah bengong sih?” tanya pak Bowo membuyarkan lamunan Cita.11051Please respect copyright.PENANAh28wlDsFtu
11051Please respect copyright.PENANApT43Iqi9f3
“Eh nggak kok pak, hehe”11051Please respect copyright.PENANAdeOvvy3dsY
11051Please respect copyright.PENANAqli8ffpM3i
“Mikirin apa?”11051Please respect copyright.PENANA5qJxDeCQc8
11051Please respect copyright.PENANASChqhvy1oy
11051Please respect copyright.PENANAGogzON0Dwa
Cita hanya menggeleng, namum mempererat pelukannya pada pak Bowo. Pak Bowo membalas pelukannya. Cita sedikit memejamkan mata, dia merasa nyaman sekali dipeluk seperti ini. Dan juga dia merasakan kehangatan, ditengah-tengah dinginnya udara pegunungan malam ini.11051Please respect copyright.PENANA5C37GB2ufK
11051Please respect copyright.PENANANT05i5GRNj
Cukup lama sepasang insan berbeda umur cukup jauh ini berpelukan dalam diam. Cita masih memikirkan tentang apa saja yang sudah dilewati dengan pak Bowo, sambil sesekali bibirnya tersenyum kecil. Pak Bowo sendiri, malam ini dia tak memikirkan hal yang lain sama sekali selain merasa makin nyaman dengan Cita.11051Please respect copyright.PENANAxAlNPdkPvR
11051Please respect copyright.PENANA8agkfXJ4nG
Meskipun sebenarnya kondisi malam ini adalah kondisi yang sangat ideal yang dia harapkan dari Cita. Mereka sedang berada jauh dari rumah masing-masing. Berada disebuah villa dikawasan pegunungan, hawa malam yang cukup dingin. Duduk hanya berduaan, sambil berpelukan. Hanya butuh satu momen kunci untuk bisa membuat tujuan awalnya tercapai. Tapi entah kenapa, pak Bowo belum ingin melakukannya saat ini.11051Please respect copyright.PENANAuNNWFxetQL
11051Please respect copyright.PENANAQFflb4HGCc
Dia masih ingin lebih lama menikmati momen ini. Berpelukan dengan Cita seperti ini membuat dia merasa nyaman sekali. Perasaan seperti ini sudah lama sekali dia tidak merasakannya. Dia coba mengingat-ingat, tapi gagal. Dia lupa kapan terakhir kali merasakan seperti ini. Sudah terlalu lama.11051Please respect copyright.PENANAt3BBL2FEbN
11051Please respect copyright.PENANAw5EnJ3nEOO
11051Please respect copyright.PENANAWI7wivDUZd
“Cit…”11051Please respect copyright.PENANAtbnw6HcRgI
11051Please respect copyright.PENANALlUgNUmF8z
“Pak…”11051Please respect copyright.PENANAjpCgvsaI2O
11051Please respect copyright.PENANALLxXe3f8Cg
11051Please respect copyright.PENANA7kqTnFN3QT
Setelah lama terdiam, mereka saling memanggil, bersamaan. Tapi kemudian mereka terdiam lagi. Agak sedikit merenggangkan pelukan, lalu mereka bertatapan. Cita menatap mata pak Bowo dalam-dalam. Dia melihat tatapan mata pak Bowo membuatnya merasakan lagi ketenangan, tidak ada yang lain.11051Please respect copyright.PENANAvdF6eWhxkn
11051Please respect copyright.PENANAcIBj3SPyIM
Pak Bowo sendiri juga sedang menatap mata Cita dalam-dalam. Tidak ada tatapan penuh nafsu dan ingin menguasai wanita, seperti yang selama ini sering dia perlihatkan pada wanita-wanita incarannya.11051Please respect copyright.PENANABnMf9t9emo
11051Please respect copyright.PENANAlWMBf0wcOr
Tangan kanan pak Bowo mulai membelai wajah Cita yang lembut dan halus. Cita tak merespon apapun selain diam. Mereka masih saling bertatapan, hingga tanpa mereka sadari jarak wajah mereka kian lama kian dekat. Tak seperti sebelumnya yang Cita langsung menutup mata ketika jarak wajah mereka sedekat ini, dia masih membuka matanya yang mulai sayu, menatap mata pak Bowo. Namun perasaan Cita jadi sama seperti waktu itu. Dia deg-degan. Detak jantungnya makin terasa kencang. Dan kali inipun, bayangan akan apa yang akan terjadi selanjutnya, masih sama dengan yang dulu, hingga perlahan bibir tipisnya sedikit terbuka. Entah kenapa, ada satu sisi hatinya yang berharap, bayangannya ini terjadi, tidak seperti itu yang pak Bowo malah mencium keningnya. Untuk itulah, sampai saat ini masih terbuka matanya.11051Please respect copyright.PENANAimpeh8OxGN
11051Please respect copyright.PENANAy2Oz1sSvuq
11051Please respect copyright.PENANAMeZspYUo2G
Cup…11051Please respect copyright.PENANAQ8cHkeJYmc
11051Please respect copyright.PENANAe7qUhL5MRw
11051Please respect copyright.PENANAtv5uGC1tGi
Hingga akhirnya, bibir mereka benar-benar bersentuhan, dan saat itu pula Cita langsung memejamkan matanya. Diam. Bibir mereka hanya bertemu, saling menyentuh, tanpa bergerak sedikitpun. Cukup lama kedua bibir itu bersentuhan, tanpa ada yang mau mulai untuk mengakhiri.11051Please respect copyright.PENANA7rjxTYd5S7
11051Please respect copyright.PENANAzsILoKxgwJ
Cita hanya terpejam merasakan hangatnya bibir pak Bowo. Entah bagaimana dia merasakan, pak Bowo menciumnya, sedang menyampaikan perasaannya. Perasaan sayang, perasaan ingin melindungi, ingin mengayomi, ingin membahagiakan.11051Please respect copyright.PENANAc0ja65Z9XM
11051Please respect copyright.PENANArxuLKZ2bqD
Pak Bowo sendiri juga terpejam menikmati sentuhan bibir mereka. Nafasnyapun masih teratur. Dalam kecupan itu dia juga merasakan ada semacam penerimaan dari Cita. Dia seperti merasakan Cita juga menyampaikan perasaan padanya. Perasaan ingin disayang, ingin kelembutan, kehangatan, dan ingin dibahagiakan.11051Please respect copyright.PENANAGz1X3lp7Qf
11051Please respect copyright.PENANAXTAqdVmEQS
Setelah hampir setengah menit, akhirnya mereka sama-sama bergerak mundur dan kedua bibir itu saling terlepas, bersamaan. Cita sudah membuka matanya, kembali menatap pak Bowo yang juga sudah tidak lagi terpejam. Senyum simpul terbit diwajah mereka, tapi tak lama karena Cita langsung menunduk tersipu, dan pak Bowopun langsung memeluk tubuhnya.11051Please respect copyright.PENANAOWplfIF31f
11051Please respect copyright.PENANA4eQTJzX9nx
11051Please respect copyright.PENANAwH0nca49Zt
“Cita…”11051Please respect copyright.PENANAx0iU1sJS2h
11051Please respect copyright.PENANAp2A5QVqnex
“Iya pak?”11051Please respect copyright.PENANAwueswiLy1w
11051Please respect copyright.PENANAO86EWnymKZ
“Maaf kalau ini salah, tapi…” ucapan pak Bowo seperti terhenti oleh sesuatu, keraguan, ketidak yakinan. Tapi…11051Please respect copyright.PENANAnZ3CW9Tr6c
11051Please respect copyright.PENANAeME8qtgAbU
“Aku sayang sama kamu” bisik pak Bowo lirih pada akhirnya.11051Please respect copyright.PENANAIR3l1Dl5mE
11051Please respect copyright.PENANAw46KZwJfot
11051Please respect copyright.PENANAQ3KVm7zCCt
Cita tak langsung menjawabnya. Dia melepas pelukan pak Bowo, lalu menatap wajah lelaki yang baru saja terang-terangan mengungkapkan perasaan kepadanya itu. Dia menatap lekat mata pak Bowo, ingin benar-benar meyakinkan apakah ucapan pak Bowo barusan itu benar atau tidak. Dia ingin melihat apakah ada kebohongan di mata pak Bowo. Tapi, Cita justru mendapati tatapan yang teduh dan tulus, tidak nampak ada kebohongan disana. Sorot matanya dalam dan tegas, menandakan dia berkata apa adanya. Wajah Cita kembali merona, agak menghangat dengan pengakuan pak Bowo itu, tapi kali ini, dia tidak menunduk atau memalingkan wajahnya. Dia bertahan untuk menatap wajah pria itu.11051Please respect copyright.PENANA9JXBkRrPW0
11051Please respect copyright.PENANAZhRebyvxTF
“Aku…” ucap Cita terpotong, mengambil waktu sejenak sebelum melanjutkan. Dia kembali menatap pak Bowo sebelum menjawab, untuk sekedar meyakinkan, bahwa jawaban yang keluar dari mulutnya adalah jawaban yang paling tepat. “Aku…” belum sempat Cita meneruskan ucapannya, jari pak Bowo langsung menempel dibibirnya, meminta Cita untuk tidak melanjutkan ucapannya. Citapun terdiam, dan mereka bertatapan lagi.11051Please respect copyright.PENANAWfqKddGoz4
11051Please respect copyright.PENANAZv3xqxidU7
Dan kembali, mereka berdua berciuman. Kali ini tidak hanya bersentuhan, tapi juga ada sedikit gerakan memagut dari pak Bowo. Sedangkan Cita hanya terdiam menikmati pagutan pak Bowo. Dia terpejam, membiarkan lelaki itu melakukan apapun kepada bibirnya. Bahkan, Cita jadi makin erat memeluk pak Bowo.11051Please respect copyright.PENANAFdS9S2ZJGC
11051Please respect copyright.PENANA2eyjB9E9JJ
Ciuman dari bibir pak Bowo mendatangkan sesuatu pada perasaan Cita. Dia serasa dibawa terbang keawang-awang. Bibirnya yang sudah cukup lama tidak dipagut selembut ini oleh Andi membuatnya termangu sesaat, namun kemudian meleleh. Sesuatu dari alam bawah sadarnya bangkit. Dia butuh ini. Dia butuh sentuhan seperti ini. Dia butuh ciuman ini.11051Please respect copyright.PENANAJP4ov02vLF
11051Please respect copyright.PENANAczTicxlY5z
Cita memiliki prinsip, hanya akan membiarkan bibirnya disentuh oleh bibir pria yang dia sayangi, dan Andi adalah satu-satunya orang yang melakukan itu selama ini. Malam ini, pintu hatinya telah terketuk, terbuka untuk menerima rasa sayang dari orang lain, yang perlahan mulai berbalas dengan rasa sayang darinya. Dan pada akhirnya, Citapun tak hanya diam. Dia mulai membalas apa yang dilakukan oleh pak Bowo. Dia mulai menggerakan bibirnya, memagut bibir yang sedang memagutnya, dengan sama-sama lembutnya.11051Please respect copyright.PENANABZgkapBELV
11051Please respect copyright.PENANA8XpdxKuvcb
Rasa nyaman, rasa tenang, dan rasa sayang, menyelimuti ciuman mereka berdua. Tubuh mereka kini sudah saling memepet dengan erat. Kedua tangan pak Bowo melingkar erat ditubuh Cita, dan Citapun membalas pelukan pak Bowo juga dengan erat.11051Please respect copyright.PENANAep3IgkIteu
11051Please respect copyright.PENANAsltoHUI3D5
Cukup lama mereka saling cium dan berpelukan erat, sampai akhirnya pak Bowo mengakhiri dengan menarik wajahnya. Cita perlahan membuka kembali matanya, dan melihat wajah pak Bowo yang tersenyum gembira. Reflek, Citapun membalas senyuman itu. Tak ayal wajahnyapun langsung merona merah. Beberapa detik mereka saling pandang, lalu Cita menolehkan sedikit wajahnya sambil tersenyum. Malu atau bahagia? Atau keduanya?11051Please respect copyright.PENANAFsS4fj3pWb
11051Please respect copyright.PENANA8RZ0KkkRnn
11051Please respect copyright.PENANAR38F6lCvi6
“Istirahat aja ya Cit, udah malem” ucap pak Bowo dengan suara agak serak.11051Please respect copyright.PENANAUYeNjxSpl8
11051Please respect copyright.PENANAFMyqeEGSMt
11051Please respect copyright.PENANAldySMRHvlr
Cita tak menjawab, hanya menganggukan kepala. Pak Bowo kemudian berdiri terlebih dahulu, lalu menarik Cita untuk juga berdiri. Pak Bowo merangkul Cita dan membimbingnya berjalan kekamarnya. Setelah pintu kamar terbuka, pak Bowo melepas rangkulannya, membiarkan Cita untuk masuk kekamarnya.11051Please respect copyright.PENANACZsBy4eEVh
11051Please respect copyright.PENANAa2BteDTIlZ
Cita masuk kedalam kamarnya, lalu berbalik menatap pak Bowo. Tangannya memegang handle pintu, tapi tak segera menutupnya, malah cuma diam berdiri disitu. Pak Bowopun juga tak bergerak menjauh, masih menatap Cita.11051Please respect copyright.PENANAbr715bifc7
11051Please respect copyright.PENANAOcbDXrc4xz
Dada Cita berdetak cukup kencang, lebih kencang daripada saat berciuman dengan pak Bowo tadi. Cita tak mengerti apa yang dia rasakan saat ini, tapi sebenarnya, dia merasa sedikit kecewa saat tadi pak Bowo menghentikan ciumannya dan malah menyuruhnya untuk beristirahat.11051Please respect copyright.PENANAKePdgQYwEp
11051Please respect copyright.PENANAh3PY0eJRyq
Ada sesuatu didalam diri Cita yang menginginkan lebih. Apalagi, itu tadi adalah sentuhan intim pertama yang dia rasakan dari seorang pria dewasa setelah beberapa bulan. Setelah Andi tak lagi menyentuhnya, itu tadi adalah interaksi paling intim yang dia rasakan, selain pelukan dan kecupan pak Bowo dikeningnya sebelum ini.11051Please respect copyright.PENANARx72RmEb4v
11051Please respect copyright.PENANASu7vCwOazG
Hingga pada akhirnya, Cita melepaskan pegangannya dari handle pintu. Pak Bowo melihat itu. Dia tahu itu adalah kode, kode bahwa Cita menginginkan sesuatu yang lebih. Dia tahu Cita hanya akan berani memberikan kode seperti itu. Cita tak akan berani mengatakan langsung kalau dia ingin, dia tidak seperti itu.11051Please respect copyright.PENANAmpKN9PUorJ
11051Please respect copyright.PENANAtw5stlk3dO
Setelah diam beberapa saat, pak Bowo akhirnya melangkah masuk. Dia berdiri tepat didepan Cita. Tangannya kemudian memegang handle pintu, lalu perlahan menutupnya. Kini, Cita berada didalam kamar yang tertutup, hanya berdua dengan pak Bowo. Dan jelas, detak jantungnya makin terasa cepat. Dia tak tahu, bahwa pak Bowo juga merasakan hal yang sama.11051Please respect copyright.PENANAffJUA5LMRE
11051Please respect copyright.PENANAu7pOkPCQuE
Hanya terdiam saja untuk beberapa detik, akhirnya pak Bowo mengambil inisiatif. Dia memeluk Cita. Cita tak melawan, dan tangannyapun melingkar ditubuh pak Bowo. Sejurus kemudian, mereka kembali berciuman bibir. Kali ini terasa berbeda, mereka sudah langsung saling memagut, saling melumat, meskipun masih sama-sama melakukannya dengan lembut.11051Please respect copyright.PENANAJwHB06CNCf
11051Please respect copyright.PENANAD6zbc9f32i
Perlahan, sambil tetap berciuman, pak Bowo sedikit demi sedikit mendorong tubuh Cita. Merekapun bergerak mundur perlahan, mendekati tempat tidur yang seharusnya malam ini hanya akan digunakan oleh Cita sendirian. Sampai disamping tempat tidur, mereka masih terus berciuman, sambil berpelukan. Mereka menikmatinya, seolah tak ada yang ingin mengakhirinya.11051Please respect copyright.PENANAAtU9SQCcE4
11051Please respect copyright.PENANAANMwWSC0Ll
Perlahan-lahan pak Bowo membimbing tubuh Cita hingga terduduk diranjang. Mereka duduk berhadapan dan masih terus berciuman, namun pelukannya sudah mulai merenggang. Desah nafas mereka sudah mulai tak normal, keduanya mulai terbakar api birahi. Suasana yang dingin terasa sedikit menghangat hanya dari ciuman ini.11051Please respect copyright.PENANA93byzPN6BT
11051Please respect copyright.PENANAvKPBs7qVBP
Pak Bowo kemudian melepas ciuman mereka, lalu menatap Cita dengan nafas yang mulai memburu. Citapun kemudian membuka matanya untuk menatap pak Bowo. Nafasnya juga sedikit memburu. Senyum tipis terkembang dibibirnya saat melihat pak Bowo tersenyum padanya. Mereka hanya diam, saling tatap, tak ada satupun kata terucap. Masing-masing dengan pikirannya sendiri-sendiri.11051Please respect copyright.PENANAUvl5oX8Pcw
11051Please respect copyright.PENANACM66EvXnKR
Kedua tangan pak Bowo bergerak ke pundak Cita. Salah satu tangannya sesekali membelai pipi Cita, yang hanya diam saja menerimanya. Bahkan terlihat pipi Cita makin merona mendapatkan perlakuan yang menurutnya cukup romantis itu. Kemudian tangan pak Bowo turun lagi ke pundak Cita. Perlahan tangan itu memegang cardigan yang dipakai oleh Cita, lalu menatap mata wanita itu. “Boleh?” tanya pak Bowo dengan suara lirih.11051Please respect copyright.PENANA1tabAZohtr
11051Please respect copyright.PENANAO6X2jYibK2
Cita tahu maksud pak Bowo, dan diapun mengangguk pelan. Perlahan pak Bowo menarik cardigan itu hingga lepas meninggalkan tubuh Cita, yang masih terbungkus kaos lengan pendek yang cukup ketat.11051Please respect copyright.PENANAsQG7Mt4sEp
11051Please respect copyright.PENANAPpJBD4BBCR
Perlahan pak Bowo kembali mengarahkan wajahnya mendekat ke wajah Cita. Dan kali ini ternyata Cita tidak hanya menunggu, tapi dia juga maju menyambut wajah pak Bowo. Keduanya kembali berciuman, berpagutan, saling lumat. Kedua tangan Cita merangkul leher pak Bowo, dan sesekali mengusap kepala pak Bowo. Sedangkan tangan pak Bowo berada dipunggung Cita, mengelusnya membuat desiran-desiran geli bagi Cita.11051Please respect copyright.PENANAmDTyRPpPW9
11051Please respect copyright.PENANAGqXxLYdj09
Pak Bowo sedikit demi sedikit mendorong tubuh Cita hingga akhirnya rebah diranjang. Rangkulan Cita dilehernya membuat otomatis tubuh pak Bowo sedikit menindih Cita, meskipun pak Bowo masih berusaha menahan agar tidak membuat Cita terbebani oleh berat tubuhnya. Ciuman mereka terus berlanjut, dan bahkan ketika pak Bowo memancing untuk menggunakan lidah, Cita meladeninya.11051Please respect copyright.PENANAh9OB7rSoTu
11051Please respect copyright.PENANAjIbgcTNdRj
11051Please respect copyright.PENANANDTXjyjtCM
“Hhemm… slurrpphh… hhmmpphh…”11051Please respect copyright.PENANAmt3ox9v7f0
11051Please respect copyright.PENANAo6D4bQMWkO
11051Please respect copyright.PENANAlOPooEqqEm
Suara desahan dan pagutan mulai terdengar dari keduanya. Cita membalas setiap apa yang dilakukan oleh bibir pak Bowo. Bagi pak Bowo, Cita bukanlah seorang yang ahli berciuman. Terasa sekali, meskipun sudah meladeninya, tapi masih terasa agak kaku, beda sekali dengan Isna ataupun Gina yang sudah lama menjadi pelampiasan nafsunya. Bahkan dengan Nada saja, Cita masih kalah untuk soal ciuman. Tapi, justru pak Bowo lebih menikmatinya, karena saat ini bukan hanya nafsu saja yang bermain dalam dirinya, tapi ada sedikit perasaan yang ambil bagian.11051Please respect copyright.PENANANFwVNdrhg5
11051Please respect copyright.PENANA9MwAKtvXjz
Sedangkan bagi Cita, permainan bibir pak Bowo benar-benar menghanyutkan untuknya. Dia tak punya pengalaman ciuman selain dengan Andi. Makanya ciuman yang diberikan oleh pak Bowo ini berhasil membangkitkan dirinya untuk mulai meladeni, membalasnya. Dia hanya melakukannya sesuai naluri, tidak pakai teknik macam-macam, ini itu, hanya sebatas naluri wanitanya saja.11051Please respect copyright.PENANAXvGOdzSiX6
11051Please respect copyright.PENANAxaYxTR8G0e
Detak jantung Cita makin cepat saat dia merasakan tangan pak Bowo mulai bergerak menyentuh pundaknya, lalu perlahan turun menuju kearah dadanya. Pelan sekali gerakan tangan itu. Semakin dekat kedada, makin kencang debaran Cita. Dan dia benar-benar tersentak saat tangan pak Bowo sudah tepat mendarat disalah satu buah dadanya, hingga diapun menghentikan ciuman mereka.11051Please respect copyright.PENANAnCugdeQJ73
11051Please respect copyright.PENANAgH8Te7T0IM
Pak Bowo sedikit mengangkat wajahnya untuk menatap Cita yang terlihat masih terkejut itu. Tangan pak Bowo bisa dengan jelas merasakan debaran jantung Cita yang begitu cepat, karena kaos yang dipakai Cita memang cukup ketat dan tipis. Namun, sepertinya tidak ada penolakan dari Cita. Dia sama sekali tak menghalangi tangan pak Bowo. Jangankan menghalangi, menyentuhnya saja tidak.11051Please respect copyright.PENANAAoGrhNoewq
11051Please respect copyright.PENANAqAFz5qtyHY
11051Please respect copyright.PENANA8EgbKyVw0g
“Boleh sayang?” tanya pak Bowo kembali dengan suara lirih.11051Please respect copyright.PENANAZmAgslVYE8
11051Please respect copyright.PENANAeJVxZxDipL
11051Please respect copyright.PENANAOonKVORD2x
Cita tak langsung menjawab, dia masih menatap mata pak Bowo. Tangan pak Bowopun tak bergerak sama sekali didadanya, masih menunggu jawaban dari Cita. Namun sesaat kemudian, Cita mengangguk perlahan. “Pelan-pelan ya pak” ucapnya sangat lirih, lebih terdengar sebagai sebuah desahan. Pak Bowo mengangguk, lalu mulai meremas payudara Cita perlahan.11051Please respect copyright.PENANALG9Z9aHF33
11051Please respect copyright.PENANAI2qL3WDRgT
11051Please respect copyright.PENANAJKcrWHW1KY
“Aaahhsssshhh…”11051Please respect copyright.PENANAkyrkfa1t4c
11051Please respect copyright.PENANA2X5GuMqtnh
11051Please respect copyright.PENANAaqURDQYXp9
Cita mendesah. Disaat yang bersamaan, tubuhnya bergetar. Sentuhan dan remasan lembut dari tangan pak Bowo dipayudaranya seperti sebuah sengatan yang terasa disekujur tubuhnya. Sentuhan pertama yang dia dapatkan setelah terakhir kali Andi melakukannya sekitar 3 bulan yang lalu. Pak Bowo sempat menghentikan remasannya karena melihat reaksi tubuh Cita. Namun saat Cita menatapnya, dia kembali meremas payudara mungil itu dengan lembut.11051Please respect copyright.PENANA7oDBgVcvFQ
11051Please respect copyright.PENANA3rhyzhcBcW
11051Please respect copyright.PENANA3336Fv6FEA
“Aaaaahhhhhh paaakkhhh…” kembali Cita mendesah. Tapi tak bertahan lama karena pak Bowo langsung mencium Cita, yang langsung mendapat balasan dari Cita.11051Please respect copyright.PENANA65f0Yhx4nS
11051Please respect copyright.PENANA9qjP5aTZ6l
11051Please respect copyright.PENANA1NqnEDwNW4
Cita kembali terpejam menikmati apa yang dilakukan oleh pejantannya itu. Dia merasa remasan lembut itu membangkitkan sesuatu dalam dirinya, yang membuatnya mulai aktif menciumi bibir pak Bowo. Bukan hanya sekedar meladeni, kali ini dia yang memulai perang lidah diantara keduanya. Lidah mereka saling lilit, saling hisap. Masih saja pak Bowo merasa kalau ciuman dan lumatan Cita tak sehebat wanita lain yang pernah bersamanya, tapi sekali lagi, dia sangat menikmatinya.11051Please respect copyright.PENANASER1zEJuh6
11051Please respect copyright.PENANAWAzqpevrd2
Tangan pak Bowo berpindah-pindah, dari payudara kiri ke kanan, kembali lagi dan dilakukan seterusnya. Cita makin hanyut dengan permainan itu. Tubuhnya juga makin sering bergetar dan menggelinjang. Kedua tangannya masih merangkul kepala pak Bowo, kadang sampai meremas rambutnya juga.11051Please respect copyright.PENANA5wqAr4W3BP
11051Please respect copyright.PENANAm1AQvQJuqb
Perlahan Cita merasakan tangan pak Bowo tak lagi meremas payudaranya. Tangan itu bergerak turun, menyurusi perutnya. Lalu tangan itu menyelinap masuk didalam kaosnya. Cita dapat merasakan telapak tangan pak Bowo berada diperutnya. Sedikit demi sedikit, dengan sangat pelan, tangan itu naik, hingga berhenti tepat dibawah bh nya. Disitu tangan pak Bowo mengusap-usap, membelai dengan lembut, membuat Cita makin hanyut.11051Please respect copyright.PENANA8DmcbOMS3W
11051Please respect copyright.PENANAZPO1DNZc44
Kemudian jari-jari pak Bowo mulai menelusup kebalik bh Cita, membuat tubuh Cita kembali tersentak dan sedikit menggelinjang. Ciuman mereka kembali terlepas, dan mereka kembali saling tatap. Pak Bowo tak menanyakan apapun, tapi dari tatapannya, terlihat jelas kalau dia sedang meminta ijin kepada Cita. Cita, dengan ekspresi malu-malu, perlahan menganggukan kepala, memberikan ijin kepada pak Bowo untuk mengakses tubuhnya lebih jauh lagi.11051Please respect copyright.PENANALlyjHyC8r4
11051Please respect copyright.PENANAJWW49AlCXa
11051Please respect copyright.PENANA7vNaSBAwR4
“Aaaaaaaaahhhhhh…”11051Please respect copyright.PENANA2haP4HvvL2
11051Please respect copyright.PENANAizeRpVY8gv
11051Please respect copyright.PENANAxxAMLTG5Zw
Kembali Cita mendesah, agak lebih panjang dari sebelumnya, saat telapak tangan pak Bowo sepenuhnya berada dibalik bh nya, bersentuhan langsung dengan kulit payudaranya. Tubuhnya tanpa bisa dia tahan lagi kembali bergetar dan menggelinjang. Dia sampai memejamkan lagi kedua matanya. Sentuhan yang terasa sangat nikmat baginya.11051Please respect copyright.PENANAAgswwatryd
11051Please respect copyright.PENANAZjNTwDRQMm
11051Please respect copyright.PENANAs3KV6gawrZ
“Aaahh… hmmpphhh aaahhh…”11051Please respect copyright.PENANAvkKjf0I5j7
11051Please respect copyright.PENANAA3PV7l7rLt
11051Please respect copyright.PENANAyC1GvDxYlJ
Desahan Cita mulai diinterupsi oleh ciuman pak Bowo. Tangan pak Bowo yang kini sudah menyentuh langsung payudara Cita tanpa halangan mulai meremas. Jarinya mencari-cari puting susu Cita yang mungil, namun sudah mulai tegang, pertanda birahi Cita sudah naik dan mulai menguasai dirinya.11051Please respect copyright.PENANATdLhEdxjV1
11051Please respect copyright.PENANAahkKJNGTkp
Tangan pak Bowo makin aktif merangsang payudara Cita, bergantian kiri dan kanan. Gerakan tangan itu membuat bh Cita agak terangkat, meskipun masih tertutup oleh kaosnya yang itupun sudah agak terangkat karena gerakan tangan pak Bowo, yang membuat perutnya yang putih dan rata itu terlihat.11051Please respect copyright.PENANAizqTix5Q31
11051Please respect copyright.PENANA6KOGbibkWy
Cukup lama pak Bowo memainkan kedua payudara Cita, hingga membuat nafas wanita yang merupakan istri dari mantan anak buahnya itu tersengal-sengal. Diapun menghentikan remasan itu karena merasa agak tak nyaman dengan kaos dan bh Cita. Masih dengan berciuman, tangan pak Bowo perlahan-lahan mulai mengangkat kaos Cita, bermaksud untuk melepaskannya. Ketika kaos itu sudah terangkat hingga ke leher, barulah dia menghentikan ciumannya.11051Please respect copyright.PENANA7UXDsoKLVD
11051Please respect copyright.PENANA54KwfkQYyN
Cita kemudian menatap pak Bowo. Dia sudah tahu kalau pak Bowo meminta ijin kepadanya, meskipun tanpa mengucap apapun. Dan reaksinya selanjutnya adalah diapun mengangkat kedua tangannya, memberikan ijin kepada pak Bowo untuk melepaskan kaos dari tubuhnya. Pak Bowo langsung tanggap. Kaos itu ditarik keatas hingga terlepas. Akibat melepaskan kaos itu, membuat jilbab Cita jadi berantakan, tidak pada posisi yang tepat. Hingga akhirnya Cita sendirilah yang menarik lepas jilbabnya.11051Please respect copyright.PENANAHRcTdhqcy8
11051Please respect copyright.PENANAOU3hu0k5Rc
Keduanya sempat saling tatap, kemudian tersenyum. Cita sedikit menolehkan wajahnya kesamping, karena merasa malu. Sedangkan pak Bowo sedikit mengangkat tubuhnya, agar bisa lebih leluasa menatap tubuh mungil yang tergolek dibawahnya itu. Terlihat tubuh Cita yang ramping, putih mulus, hanya tertutup bh saja. Itupun bh itu tidak menutup sempurna karena kelakuan tangan pak Bowo tadi.11051Please respect copyright.PENANA0LqqJGifid
11051Please respect copyright.PENANAPdVuvLbbpU
Pak Bowo menggerakan tangannya kebalik punggung Cita, berusaha untuk melepaskan bh itu. Cita reflek mengangkat punggungnya, sebagai ijin kepada pak Bowo. Cita masih menghindari menatap pak Bowo, ketika bh yang dia pakai sudah terlepas. Reflek saja tangannya langsung tersilang didadanya, menutup kedua payudaranya yang sudah terbuka. Pak Bowo tersenyum, kemudian perlahan dia raih tangan Cita, kemudian ditarik agar sepasang gundukan empuk itu kembali terpampang.11051Please respect copyright.PENANA2YtiCE38QV
11051Please respect copyright.PENANAXLgu8sjlLh
Mata pak Bowo nanar menatap sepasang payudara Cita. Kedua payudara itu tak seberapa besar, namun terlihat masih kencang. Putih mulus, dengan puting kecoklatan yang sedang mengeras.11051Please respect copyright.PENANAirSBX3kaVO
11051Please respect copyright.PENANAroB6b0TdXe
Kembali Cita menyilangkan kedua tangannya menutupi payudaranya. “Pak, jangan dilihatin gitu, malu” ucap Cita masih tak menatap pak Bowo.11051Please respect copyright.PENANAZpICTKAOjA
11051Please respect copyright.PENANARvd1nJskuI
11051Please respect copyright.PENANAKi4zvqRNxV
“Maaf Cit, tapi, aku nggak bisa kalau nggak ngelihat. Benar-benar indah” jawab pak Bowo.11051Please respect copyright.PENANA5yGUVufQtm
11051Please respect copyright.PENANAiZdjYZKuNI
11051Please respect copyright.PENANAi4mpWep30d
Terang saja jawaban pak Bowo membuat Cita senang, hingga bibirnya sedikit menyunggingkan senyum. Siapa yang tidak senang dipuji? Apalagi pujian pak Bowo tadi terdengar tulus. “Indah apanya? Kecil gini” ucap Cita lirih dan sedikit bergetar.11051Please respect copyright.PENANANdWOnagPoK
11051Please respect copyright.PENANAM0jUiigUj4
11051Please respect copyright.PENANAzuqjgr0Qvh
“Bagiku, ini benar-benar indah Cit” jawab pak Bowo yang mulai mendekatkan wajahnya didada Cita.11051Please respect copyright.PENANAT7qoWrHk0w
11051Please respect copyright.PENANA8ppGEmHxz9
11051Please respect copyright.PENANABuMaxmdK4e
Perlahan pak Bowo kembali menarik tangan Cita, membuat kedua payudaranya kembali terlihat. Cita perlahan mulai berani melihat kearah pak Bowo, melihat apa yang sedang dilakukan oleh lelaki itu. Pak Bowo melirik Cita, tersenyum sesaat sebelum bibirnya mendarat dipayudara Cita.11051Please respect copyright.PENANAdKQUWpaaro
11051Please respect copyright.PENANAO16zsxSvfY
11051Please respect copyright.PENANAQCwzXficXL
“Aaahhhh…”11051Please respect copyright.PENANAOWHVY7DYnx
11051Please respect copyright.PENANArT7YUDW83C
11051Please respect copyright.PENANApWYxlLMuhj
Desahan Cita bersamaan dengan tubuhnya sedikit terangkat, saat kulit payudaranya mendapatkan ciuman dari pak Bowo. Terasa geli bagi Cita, namun ada nikmatnya juga. Pak Bowo tak berhenti hanya sekali saja. Dia mengulangi ciuman-ciumannya, ditempat yang berbeda-beda. Ciuman lembut itu pada akhirnya mendarat hampir diseluruh permukaan sepasang payudara Cita, tanpa menyentuh bagian putingnya.11051Please respect copyright.PENANAsxhiSPKoMq
11051Please respect copyright.PENANAFaQ45Lq1AK
11051Please respect copyright.PENANA8PG9AzKNzZ
“Aaaaahhhhh…”11051Please respect copyright.PENANARju1f1dDzL
11051Please respect copyright.PENANADWclu645hA
11051Please respect copyright.PENANAMJlVBXFcDq
Desahan panjang akhirnya terdengar dari mulut Cita saat bibir pak Bowo mendarat disalah satu putingnya. Bukan hanya menyentuh, mencium, tapi juga sedikit mengulumnya, sedikit menghisapnya, dan ujung lidah pak Bowo juga sedikit menjilatnya. Tubuh Cita bergetar tak karuan, tapi itu belum berakhir.11051Please respect copyright.PENANA81laKrz0OU
11051Please respect copyright.PENANA5eSgMNtmMO
Tanpa jeda pak Bowo terus mencumbui sepasang payudara Cita, namun kini lebih banyak memainkan puting Cita bergantian kiri dan kanan. Saat mulutnya mencumbu puting yang kanan, yang kiri akan dipilin dengan lembut menggunakan jarinya, begitu pula sebaliknya. Cita sudah semakin tak tahan. Tubuhnya makin dikuasai oleh nafsu birahinya. Desahannya makin sering dan makin keras. Tak ada rasa khawatir akan terdengar orang lain, karena memang hanya mereka berdua divilla ini. Tubuhnyapun makin tak karuan bergetar, menggelinjang.11051Please respect copyright.PENANAn6pfph3G32
11051Please respect copyright.PENANAGOWKkBRiS8
Kaki Cita juga mulai bergerak tak beraturan. Dia merasakan geli diarea kewanitaannya, tapi dia tak bisa melakukan apapun disana. Saat ingin merapatkan kakinya, terhalang oleh pak Bowo. Saat ingin menggapai dengan tangannya, sama saja, terhalang tubuh lelaki itu. Akhirnya pinggulnya jadi bergerak tak terkendali, naik turun.11051Please respect copyright.PENANA1NhgKsL3uD
11051Please respect copyright.PENANAT4AH2bovbC
Mengetahui apa yang sedang dialami Cita, tangan pak Bowo mengambil inisiatif. Dia mulai menyentuh celana Cita. Masih sambil mencumbui payudara Cita, dia mulai melepaskan kancing celana panjang itu, lalu menurunkan resletingnya. Tangannya masuk menelusup, tapi tidak sampai mengarah ke daerah vagina Cita, hanya mengelus dibagian atasnya. Namun itu sudah cukup untuk membuat Cita makin blingsatan. Hingga akhirnya dia malah mengangkat pinggulnya saat dirasakan tangan pak Bowo menarik turun celana panjangnya.11051Please respect copyright.PENANA9jGXoPsmMl
11051Please respect copyright.PENANAipq0Bwjfln
Kini, Cita tergolek diatas ranjang hanya dengan celana dalam membalut tubuhnya, sedang ditindih oleh pria lain yang bukan suaminya, dimana pria itu sedang mencumbui payudaranya, dan tangan pria itu mulai aktif bergerak disekitar vaginanya. Tangan pak Bowo memang belum menyentuh vagina Cita yang masih terlindung celana dalam itu, hanya mengusap-usap daerah disekitarnya, tapi itu sangat cukup membuat Cita makin lupa diri, makin dikuasai oleh birahinya.11051Please respect copyright.PENANAVfCQYBVtgZ
11051Please respect copyright.PENANAkERMwmM7K7
Cita begitu menikmati cumbuan dari pak Bowo, hingga dia tak sadar lelaki itu melepaskan satu persatu pakaiannya. Hingga akhirnya mereka berdua dalam keadaan seimbang sekarang, hanya memakai celana dalam saja. Cita baru menyadari saat tangannya hendak memeluk pak Bowo. Dia merasakan punggung pak Bowo tak terlindung lagi oleh bajunya, dia menyentuh langsung kulit punggung pak Bowo.11051Please respect copyright.PENANAOszQFD86ZG
11051Please respect copyright.PENANAnTZUH6TQiw
Cita membuka matanya, dan sedikit terkejut saat melihat pak Bowo yang hanya tinggal memakai celana dalam saja. Tapi itu hanya sebentar, saat kemudian pak Bowo kembali membuatnya melayang dengan cumbuan dipayudaranya.11051Please respect copyright.PENANAG0kngzzrBt
11051Please respect copyright.PENANAMb5knuhWLC
Pak Bowo mulai meningkatkan perbuatannya, melangkah ketahap yang lebih jauh. Dia menindih tubuh Cita, menciumi kembali bibir Cita yang mendapat balasan yang tak kalah ganas dari Cita. Nafsu Cita makin menggelora ketika dia merasakan sesuatu yang keras menggesek aera kewanitaannya. Tak hanya sekali, tapi benda keras itu beberapa kali menggeseknya.11051Please respect copyright.PENANABpZc12xcPB
11051Please respect copyright.PENANAGWLQtz2h5x
Cita tentu tahu benda apa itu. Batang kejantanan pak Bowo yang masih tertutup celana dalamnya, menggesek bibir kemaluannya, yang juga masih tertutup oleh celana dalam. Cita tak mampu berpikir apa-apa lagi saat ini, dia hanya bisa merasakan sesuatu yang sangat nikmat yang timbul dari dalam dirinya.11051Please respect copyright.PENANAHqyDCrk8Ca
11051Please respect copyright.PENANAXzwPXYKcTf
11051Please respect copyright.PENANAdWcbBIJQjq
“Ssshhh aaahhh hhmphh paakhh aahhh sshhh hmm…” desahan Cita kerap terdengar saat bibirnya terlepas dari ciuman pak Bowo, yang sesekali berpindah sasaran ke telinga dan leher Cita.11051Please respect copyright.PENANAlsryInUTbB
11051Please respect copyright.PENANABdm2iJrMGh
“Ssluurpp aahh sayaang, kamu cantik banget.. kamu sempurna..” puji-puji pak Bowo makin melambungkan Cita.11051Please respect copyright.PENANArWjaBqVVpA
11051Please respect copyright.PENANAsWIPZTQCOA
“Aahh paakkhh hmmphhh aahhh…” Cita tak mampu menjawab apapun, hanya desahan yang terus terdengar saat bibirnya terbebas dari lumatan pak Bowo.11051Please respect copyright.PENANAC04NPCukHp
11051Please respect copyright.PENANAUjEajmZK6W
11051Please respect copyright.PENANACeQ4Hdh42P
Cukup lama pak Bowo melakukan petting, dengan menggesekan kedua kemaluan mereka yang masing-masing masih tertutup celana dalam. Gerakan ini mampu membuat Cita yang sudah hampir 3 bulan tak disentuh Andi jadi blingsatan. Bahkan Cita mulai membalas gerakan pak Bowo dengan menggerakan pinggulnya, mengejar saat pinggul pak Bowo terlihat akan menjauhinya.11051Please respect copyright.PENANAPr3jlHcTmT
11051Please respect copyright.PENANALCfds0TAY7
11051Please respect copyright.PENANAa4P1nu8bUl
“Aaahh sssssshhhhhh…”11051Please respect copyright.PENANApjfP6Z8Tzh
11051Please respect copyright.PENANA0Uze0Crm70
11051Please respect copyright.PENANAHRCIg3h4fY
Tiba-tiba Cita mendesah dan mendesis panjang. Tubuhnya mengejang, memeluk erat tubuh pak Bowo. Beberapa kali tubuhnya mengejat dalam pelukan pak Bowo. Dia baru saja mendapatkan sesuatu yang sudah 3 bulan tak dirasakan. Sesuatu yang sangat nikmat. Orgasme. Yang dia dapat dari gesekan antar kelamin mereka yang masih terhalang 2 kain celana dalam.11051Please respect copyright.PENANAR83k09C0ie
11051Please respect copyright.PENANATAEb1RRO56
Pak Bowo menghentikan gerakannya, membiarkan Cita menikmati orgasme pertamanya. Dia hanya mengecup kening Cita beberapa kali, sambil tetap memeluk Cita. Nafas Cita nampak tersengal-sengal.11051Please respect copyright.PENANAjJi6qqJBBe
11051Please respect copyright.PENANAuNw3WOYyyA
Beberapa saat kemudian, nafas Cita berangsur normal. Pelukannya ditubuh pak Bowo mulai mengendur, kemudian dia terlentang pasrah dibawah tubuh pak Bowo. Dia membuka matanya, dan terlihat pak Bowo menatapnya dengan tersenyum. Cita tersenyum saat melihatnya, tatapan pak Bowo terasa teduh baginya, bukan sebuah tatapan penuh nafsu dari seorang lelaki yang siap menyantap korbannya, tapi tatapan bahagia karena telah berhasil membuat wanitanya terpuaskan sesaat.11051Please respect copyright.PENANAgYGdO9kg7z
11051Please respect copyright.PENANAvf9E25F4Aw
Namun tak lama, Cita langsung mengalihkan pandangannya lagi. Dia malu. Dia memalingkan wajahnya kesamping. Tapi pak Bowo masih mau melihat wajah Cita, dia dengan lembut menarik wajah Cita hingga menatapnya lagi. Tak ada kata yang terucap, hanya kemudian pak Bowo mengecup bibir Cita dengan lembut.11051Please respect copyright.PENANAeq4vFbfxHV
11051Please respect copyright.PENANAE7b9zAVoPW
Perlahan pak Bowo mengulangi gerakannya tadi. Dia kembali menggesekan kemaluannya dikemaluan Cita. Cita sedikit meringis menahan geli, namun selanjutnya kembali mereka berciuman lagi dengan panas. Cita kembali memeluk tubuh pak Bowo, bahkan kedua kakinya melingkar memeluk pinggang pak Bowo, sambil membalas gerakan pinggang lelaki itu.11051Please respect copyright.PENANA8dPpQsNTbl
11051Please respect copyright.PENANAhsIkKnmtJA
Keduanya kembali bercumbu, saling memberikan rangsangan dan kenikmatan. Kedua kelamin itu masih terus saling bergesekan, membuat celana dalam Cita makin terlihat basah oleh cairan dari vaginanya.11051Please respect copyright.PENANAhVv9ktHzQU
11051Please respect copyright.PENANAKSKEBaYLSP
Masih dalam posisi itu, perlahan pak Bowo menurunkan celana dalamnya pelan-pelan, hingga kemudian terlepas dari kakinya. Penis pak Bowo yang sudah sangat tegang itu kini terbebas tak terhalang oleh apapun. Cita belum menyadari hal itu, dia masih terpejam menikmati rasa nikmat yang menjalar disekujur tubuhnya.11051Please respect copyright.PENANAK1sQ3LpEDO
11051Please respect copyright.PENANAKpAi60Lwmc
11051Please respect copyright.PENANAI70ou8A1eg
“Aaakkhhh…”11051Please respect copyright.PENANABLprkZvS9S
11051Please respect copyright.PENANApqHiLRkTdT
11051Please respect copyright.PENANA6MMR5V8Myx
Cita tersentak sampai membuka matanya, saat dia merasakan ada sedikit gerakan tusukan didaerah vaginanya. Dia melirik kebawah, dan begitu terkejut saat melihat batang berurat yang sudah berdiri tegak itu. Dia agak merasa jeri melihat penis pak Bowo, penis pria dewasa pertama selain milik Andi yang dia lihat secara langsung.11051Please respect copyright.PENANAbNpMKzjeGl
11051Please respect copyright.PENANAQwgqsfO8ep
11051Please respect copyright.PENANAtWmrRECcza
“Gede bangeet…” tanpa sadar Cita berbisik lirih, tapi pak Bowo bisa mendengarnya, dan itu membuat pak Bowo tersenyum.11051Please respect copyright.PENANAQEa8OgLcF1
11051Please respect copyright.PENANAPQwL048Lej
“Aaaaahhhhh…” kembali Cita mendesah saat pak Bowo kembali mengarahkan penisnya kedaerah kewanitaan Cita yang masih tertutup celana dalam itu.11051Please respect copyright.PENANADnmhYwkPOl
11051Please respect copyright.PENANAWHErSaiTM6
11051Please respect copyright.PENANAfOyI1y4kUy
Pak Bowo tak hanya menggesek saja sekarang, tapi beberapa kali melakukan gerakan tusukan yang mengarah kebibir vagina Cita. Setiap tusukan direspon dengan pekikan dan gelinjangan dari Cita.11051Please respect copyright.PENANAQvI3CqX7Yj
11051Please respect copyright.PENANAtpkb1bIM0W
Cita sendiri merasakan sensasi lain, yang jelas lebih nikmat. Dia kembali terpejam, meresapi apa yang sedang dia nikmati saat ini. Rangsangan demi rangsangan yang diberikan pak Bowo membuatnya kembali terbang melayang. Ciuman pak Bowo dibibir, telinga dan lehernya. Remasan lembut tangan pak Bowo dikedua payudaranya. Gesekan dan tusukan penis pak Bowo diselangkangannya. Semua membuat Cita makin hilang kendali atas dirinya sendiri.11051Please respect copyright.PENANA57SIaOIzJR
11051Please respect copyright.PENANAJswYgaYaup
Hingga disatu titik, Cita mengangkat pantatnya saat terasa celana dalamnya ditarik turun. Dia seperti tak menyadari hal itu, tubuhnya bergerak dengan sendirinya. Akalnya sedang tertutup oleh nafsu birahinya, hingga tak sadar kalau celana dalamnya sudah teronggok dilantai kamar. Kini, kedua insan beda jenis itu telah telanjang bulat, tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh keduanya.11051Please respect copyright.PENANAhPVILbFaz6
11051Please respect copyright.PENANAFyune99HVY
11051Please respect copyright.PENANA4E6AGol7OH
“Aaaaakkkhhh paaakkhhh…”11051Please respect copyright.PENANAfFSxJiRg8Z
11051Please respect copyright.PENANArwqYnXhqTR
11051Please respect copyright.PENANAeoBxXWIut2
Kembali, Cita tersentak dan memekik, menghentikan semuanya. Dia merasa, bibir vaginanya yang telah polos tak tertutup apapun, mendapatkan kontak dengan ujung penis pak Bowo. Tiba-tiba, rasa ragu menyelimuti hati Cita. Separuh kesadarannya kembali, belum sepenuhnya dia menguasai diri. Tapi itu cukup untuk menghentikan percumbuan mereka berdua.11051Please respect copyright.PENANAvIHofLsqYZ
11051Please respect copyright.PENANA9iI13IrhzS
Pak Bowopun terdiam, menghentikan semua yang dia lakukan. Dia mengangkat wajahnya, menjaga jarak dari wajah Cita. Tangannya juga bergeser, melepaskan genggaman dan remasan dipayudara Cita. Tapi, ujung penisnya masih berada didaerah kemaluan Cita.11051Please respect copyright.PENANAKp4aYKBGBZ
11051Please respect copyright.PENANA1kwXSOmu3e
Mereka saling menatap. Jelas terlihat kegamangan diwajah Cita. Terpancar keraguan dari sepasang mata jernihnya. Sedang pak Bowo, dari sudut pandang Cita, tatapannya masih seperti tadi, menyiratkan keteduhan yang membuat hatinya sedikit tenang. Tidak terlihat menyala-nyala penuh nafsu untuk segera menyetubuhinya, meskipun kini kondisinya sudah bisa dibilang dalam kendali pak Bowo. Ya atau tidak, seharusnya tidak berpengaruh terhadap apa yang akan dilakukan oleh pak Bowo selanjutnya. Namun nyatanya, pak Bowo berhenti, menatap Cita, memohon ijin.11051Please respect copyright.PENANA384iwbzgGz
11051Please respect copyright.PENANAKUD36697lG
11051Please respect copyright.PENANAq4bAlTBqkN
“Bolehkah sayang?” tanya pak Bowo lirih, setelah hampir semenit mereka terdiam dan bertahan dalam posisi itu.11051Please respect copyright.PENANADIdrBEmmWm
11051Please respect copyright.PENANA22sRZobRsT
11051Please respect copyright.PENANAXpJKnSeucd
Cita tak langsung menjawab. Tak pula menggeleng atau mengangguk. Dia masih diliputi oleh rasa ragunya. Mengijinkan atau tidak. Menerima atau menolak.11051Please respect copyright.PENANA8mU3k7oiLJ
11051Please respect copyright.PENANAeREO9H541X
Jangan Cita, jangan kasih ijin. Tolak dia, jangan biarkan dia memasukimu. Jangan biarkan dia menghancurkan kehormatan dan kesetiaanmu.11051Please respect copyright.PENANAAHA3U0uyhO
11051Please respect copyright.PENANA0f0U31yMsz
Satu sisi dari hati Cita menolaknya. Masih terpikir olehnya, bahwa dia saat ini masihlah istri orang, istri Andi. Dan lelaki yang barusan meminta ijin itu adalah orang lain.11051Please respect copyright.PENANA6I8nHHw4VQ
11051Please respect copyright.PENANAi97oVNPcm0
Sudahlah Cita, kasih dia masuk. Biarkan dia memberimu kenikmatan yang kamu rindukan. Bukankah kamu rindu akan rasa itu? Ini kesempatan buatmu Cita.11051Please respect copyright.PENANApIhPM4XXJZ
11051Please respect copyright.PENANAGBrBXQzmUW
Satu sisi lagi, yang merupakan nafsu birahinya, menginginkan hal itu terjadi. Rasa kerinduan setelah 3 bulan tak merasakan, membuat ingin kembali merasakan hal itu.11051Please respect copyright.PENANAYp4Zhq7tT3
11051Please respect copyright.PENANA21fuPP1nUK
Jangan Cita. Ingat, kamu masih jadi istri orang. Jaga kehormatan dan kesetiaanmu Cita. Jangan biarkan pria ini merusaknya, jangan biarkan pria ini menghancurkannya.11051Please respect copyright.PENANANVSIvPTkze
11051Please respect copyright.PENANAH6OOR64V8d
Kehormatan? Kesetiaan? Buat apa Cita? Kamu tidak ingat suamimu sendiri sudah menuduhmu berselingkuh? Apa kamu lupa betapa dia bersikeras menuduhmu telah membuang kehormatan dan kesetiaanmu. Lakukan Cita, ini adalah balasan untuk semua itu.11051Please respect copyright.PENANAH6YtBy9BLI
11051Please respect copyright.PENANAbIwfjj3nf4
Kembali batin Cita berperang, yang membuatnya makin gamang dan belum mampu memutuskan. Sedangkan pak Bowo sendiri, nampak masih terlihat sabar menunggu jawaban Cita.11051Please respect copyright.PENANArTjm8l4Xn8
11051Please respect copyright.PENANALB1BO0vR3R
Jangan Cita, jangan. Apa bedanya kalau melakukan hal itu? Itu sama saja membuktikan kalau tuduhan suamimu benar adanya. Cepat tolak dia, mumpung masih ada kesempatan!11051Please respect copyright.PENANAhz6BOSZIYb
11051Please respect copyright.PENANAVTcd8KN3I3
Lakukan Cita. Ringankanlah beban suamimu. Dia sudah menuduhmu, tapi kamu tak melakukan apapun. Lakukan apa yang dituduhkan suamimu kepada kamu, agar bebannya terkurang. Cepat anggukan kepalamu Cita, dan biarkan dia memasukimu.11051Please respect copyright.PENANAicPnENnqBq
11051Please respect copyright.PENANAHqq02OEfwP
11051Please respect copyright.PENANAOGckSZKz40
“Ssshhh aaahh paaakk…” Cita mendesah saat ujung penis pak Bowo yang menempel dibibir vaginanya sedikit bergerak. Bukan karena pak Bowo ingin menggoda atau mempengaruhi Cita, tapi dia sedang mengubah posisinya karena merasa sedikit pegal. Tapi gerakan pelan itu, karena berada diarea paling sensitif, tak ayal membuat Cita kegelian hingga sampai mendesah.11051Please respect copyright.PENANADZ60SE46xW
11051Please respect copyright.PENANAaU1264FyKq
Cita, cepat tolak. Pria itu sedang menggodamu, sedang memaksamu untuk mengijinkannya. Cepat gelengkan kepalamu, sebelum semua terlambat.11051Please respect copyright.PENANAhePKEOyT2U
11051Please respect copyright.PENANA2DOg2XPSAt
Oouh Cita, kamu rasakan itu kan? Betapa nikmatnya. Padahal itu baru gesekan, coba bayangkan rasanya jika benda itu memasukimu. Lihatlah penis itu. Besar, panjang. Betapa nikmatnya jika memenuhi vaginamu Cita. Apa kamu tidak ingin merasakan batang kokoh dan perkasa itu? Ayo, cepat anggukan kepalamu.11051Please respect copyright.PENANAXjMymQKt9O
11051Please respect copyright.PENANAMLF0oYwstm
Cita benar-benar gamang, bingung, ragu. Namun, gerakan kecil dari pak Bowo tadi, rupanya berefek besar pada tubuh Cita, yang berujung pada keputusannya. Rasa geli yang nikmat hanya dari sebuah gesekan saja, mengundang rasa keingintahuannya untuk merasakan yang lebih lagi, dan perlahan, kepalanyapun bergerak. Mengangguk.11051Please respect copyright.PENANA8DnjskTpun
11051Please respect copyright.PENANAEBRcYTCtqq
Pak Bowo tersenyum sumringah melihat anggukan Cita. Sebuah ijin yang dia nantikan dengan sabar sedari tadi, akhirnya dia dapatkan. Tanpa sadar, Cita membalas senyuman itu.11051Please respect copyright.PENANAABI20tBuXl
11051Please respect copyright.PENANAOZRWLUXDrG
11051Please respect copyright.PENANAoVYmrqD0oL
“Eemmmhhh… sssshhhh…”11051Please respect copyright.PENANA5HpaBvsrU6
11051Please respect copyright.PENANATTEs7096Ot
11051Please respect copyright.PENANAejr8bSJLte
Cita menahan desahan dan desisannya, saat penis pak Bowo mulai bergerak kembali. Kali ini, bukan hanya sekedar menggesek, tapi mulai menekan bibir vagina Cita. Kepala penisnya mulai menyeruak, memaksa bibir vagina Cita untuk membuka, membuat Cita kembali meringis.11051Please respect copyright.PENANAjoC7opc3pi
11051Please respect copyright.PENANAyseCmV45aA
11051Please respect copyright.PENANADYXbPcnRnT
“Aaaaahhhhh…”11051Please respect copyright.PENANAJaDSg6cB55
11051Please respect copyright.PENANAHW3m6nFTD0
11051Please respect copyright.PENANAEpLZqoX996
Akhirnya Cita mendesah panjang saat kepala penis itu berhasil memasuki vaginanya. Terasa sedikit sakit, ngilu, karena bibir vaginanya dipaksa terbuka lebih lebar dari biasanya ketika dimasuki oleh Andi.11051Please respect copyright.PENANA10Hi4lXJV9
11051Please respect copyright.PENANA1SPkCAqbhs
Cita, sudah, hentikan. Tahan. Suruh pria itu mencabutnya. Cepat Cita, belum terlambat untuk mengakhirinya. Masih ada kesempatan sebelum kamu masuk kelubang yang kamu tidak akan bisa keluar setelah memasukinya. Cepat hentikan Cita!11051Please respect copyright.PENANAIz7mdWL3m4
11051Please respect copyright.PENANAHODDJi5Mw8
Kembali suara hati Cita memintanya untuk berhenti, meskipun kepala penis itu sudah berhasil masuk kebibir vaginanya.11051Please respect copyright.PENANAmOcxhFvNKj
11051Please respect copyright.PENANAbrvX7kY7Bg
Sudah terlambat Cita, sudah masuk. Kamu sudah terlanjur basah, nyemplung saja sekalian. Lihat betapa nikmatnya penis itu, padahal baru masuk sedikit. Bayangkan kenikmatan seperti apa yang akan kamu dapat kalau penis itu sudah masuk semua, bergerak keluar masuk, menggesek setiap jengkal dinding vaginamu. Biarkan Cita, biarkan dirimu merasakan kenikmatan itu.11051Please respect copyright.PENANAKLAuDA14T1
11051Please respect copyright.PENANAPhU7fRmKW8
Cita menatap pak Bowo yang sedang menghentikan gerakannya, yang sedang memberikan waktu kepada Cita untuk membiasakan diri dengan penisnya. Dia tahu, dari cerita Isna, bahwa penisnya lebih besar dari Andi. Dan jika Cita tak pernah merasakan penis lain, itu berarti penis ini adalah yang terbesar yang memasukinya.11051Please respect copyright.PENANAio3XNqKxNy
11051Please respect copyright.PENANA7rvdOhepXq
Cita menatap pak Bowo dalam-dalam. Pak Bowo sendiri tidak bisa mengartikan maksud dari tatapan Cita itu. Apakah meminta untuk berhenti, atau meminta untuk meneruskan, pak Bowo benar-benar tak tahu. Tapi akhirnya, dia berspekulasi. Biarlah nanti dia akan tahu jawabannya, jika dia melakukan itu.11051Please respect copyright.PENANANgoSk3aDnR
11051Please respect copyright.PENANApb0EYDqgcP
11051Please respect copyright.PENANAPfLYuxpweO
“Aaaaaahhhhhhh…”11051Please respect copyright.PENANAHEbqv4nc3H
11051Please respect copyright.PENANAvYz3NkUGeT
11051Please respect copyright.PENANAQdjT0MDFJe
Kembali Cita mendesah saat pak Bowo mendorong pelan penisnya untuk masuk lebih dalam lagi. Terasa dinding vagina Cita begitu ketat menghimpit batang penisnya. Cita sampai terpejam lagi, meringis saat mili demi mili penis itu makin dalam memasuki lubang vaginanya. Lubang yang meskipun sudah sangat basah itu, tetap saja masih begitu sempit untuk penis pak Bowo, hingga membuat keduanya sama-sama merasakan ngilu dialat kelamin mereka.11051Please respect copyright.PENANAiukWlyPZ36
11051Please respect copyright.PENANAiMKTKVCvUp
Namun pak Bowo tak berhenti, karena tak merasa ada penolakan dari Cita. Dia merasa vagina Cita yang begitu ketat itu bukanlah reaksi penolakan, namun karena memang vagina Cita belum terbiasa dengan ukuran penisnya itu. Dinding vagina Cita yang berkedut justru menambah sensasi kenikmatan luar biasa bagi pak Bowo.11051Please respect copyright.PENANAHS5Km5oYa5
11051Please respect copyright.PENANAnMO1g5q7Np
11051Please respect copyright.PENANAyNy3uCUi3z
“Aaakkhhh paaaakkkhh…”11051Please respect copyright.PENANAiJZlhnKX1H
11051Please respect copyright.PENANASHPXJ83Z2K
11051Please respect copyright.PENANA3k7cm74Gqa
Pak Bowo agak terkejut saat Cita menjerit agak keras. Diapun menghentikan gerakannya. Sebagian besar penisnya telah memasuki vagina Cita, yang membuat wanita itu mengernyit kesakitan. Tanpa Cita mengatakan apapun, pak Bowo mengambil kesimpulan, bahwa dititik inilah biasanya penis Andi memasukinya. Sedangkan penis pak Bowo, masih menyisakan sedikit bagian yang belum masuk kevagina Cita.11051Please respect copyright.PENANAaqNnwcaeKb
11051Please respect copyright.PENANApRiEM0JUwG
Akhirnya pak Bowo mendiamkan dulu penisnya, merasakan pijatan lembut dari kedutan didinding vagina Cita. Cita sendiri memang merasa vaginanya begitu penuh. Dan memang sampai dititik itulah biasanya penis Andi memasukinya. Saat ini penis pak Bowo sudah mencapai titik itu, apalagi dengan ukuran yang lebih besar, membuat Cita sedikit kepayahan menahan sakit dan ngilu, meski tak dia pungkiri, kenikmatan yang luar biasa mulai terbit disitu.11051Please respect copyright.PENANAgTsOwVVkAK
11051Please respect copyright.PENANAQu09wQNbHW
Cita kemudian membuka matanya, menatap pak Bowo. Dia tahu, masih ada bagian penis pak Bowo yang belum masuk, dan ingin masuk sepenuhnya. Diapun kemudian berbisik lirih kepada pak Bowo, “Pelan-pelan…”11051Please respect copyright.PENANA6LxkXkrC9L
11051Please respect copyright.PENANAv7XN94ujnx
Pak Bowo hanya tersenyum, lalu mengangguk. Dia mengerti, Cita memberinya ijin untuk memasukan seluruh batangnya. Namun bagian itu, belum pernah dimasuki oleh Andi, karena itulah, dia memahami ketakutan Cita, kekhawatirannya jika nanti akan terasa sakit. Hal itu terasa sekali baginya dari kedutan didinding vagina Cita. Untuk itulah, pak Bowo kemudian mencium bibir Cita dengan lembut, yang kemudian dibalas oleh Cita.11051Please respect copyright.PENANAAkSlC8Dg47
11051Please respect copyright.PENANAm1XpKgZj3Q
11051Please respect copyright.PENANAVSOKAQVGW7
“Eeeemmpphhh…”11051Please respect copyright.PENANAyMzD5P2LOe
11051Please respect copyright.PENANAs2RhbCQLdD
11051Please respect copyright.PENANACCTRwXXnHU
Pekikan keras Cita tertahan oleh ciuman pak Bowo saat tiba-tiba pak Bowo menyentakan penisnya, yang membuatnya masuk seluruhnya kedalam vagina Cita. Sentakan yang sebenarnya tidak terlalu keras. Pak Bowo berusaha untuk melakukannya selembut mungkin. Namun bagian lubang itu terlalu sempit, memaksa pak Bowo untuk sedikit menghentak.11051Please respect copyright.PENANA2eUDpIdAQL
11051Please respect copyright.PENANAQrts4MhbKW
Dan bagi Cita, itu terasa sakit, ngilu, hingga membuat air matanya meleleh. Dia memeluk erat tubuh pak Bowo, sambil menghisap dalam-dalam bibir lelaki itu. Sedangkan pak Bowo, hanya mendiamkan saja penis itu didalam vagina Cita, dimana dia merasakan kedutan dinding vagina Cita makin terasa. Penisnya sendiri, selain merasakan kenikmatan yang luar biasa, tapi terasa agak ngilu juga.11051Please respect copyright.PENANAM125IuDJa6
11051Please respect copyright.PENANAlinLDooy7C
Beberapa saat mereka hanya terdiam dalam posisi itu tanpa bergerak sedikitpun, hingga pak Bowo merasakan kedutan vagina Cita berangsur berkurang. Hisapan Cita dibibirnya juga tidak sekuat tadi. Dia merasakan vagina Cita mulai bisa menerima penisnya, sudah mulai beradaptasi.11051Please respect copyright.PENANAv2uAN2qDDO
11051Please respect copyright.PENANAjUCrq0S4gt
11051Please respect copyright.PENANAVjj1HVuMFd
“Eeemmhhhh…”11051Please respect copyright.PENANAvSYATgyqLL
11051Please respect copyright.PENANAXPPWiJToTf
11051Please respect copyright.PENANA0EVwUD2Em1
Cita melenguh dalam ciuman pak Bowo saat pak Bowo menarik perlahan penisnya, lalu mendorong lagi dengan gerakan yang pelan. Cita masih merasa agak sedikit ngilu, sehingga belum melepaskan pelukannya ditubuh pak Bowo, dan masih terus melumat bibir pak Bowo untuk menyalurkan apa yang sedang dia rasakan.11051Please respect copyright.PENANACTT0oWdeIx
11051Please respect copyright.PENANAFicYmAbhhG
Beberapa kali pak Bowo mengulangi gerakannya, hingga tubuh Cita terasa jadi lebih rileks, tidak setegang tadi. Namun pak Bowo masih melakukan gerakan tarik-dorong itu dengan tempo sangat pelan. Selain agar membuat Cita nyaman, dia sendiri juga sangat menikmati setiap gesekan kemaluan mereka berdua.11051Please respect copyright.PENANAb7bGa6TUeB
11051Please respect copyright.PENANAFvAR0dNCcr
11051Please respect copyright.PENANADC9MdzvEmt
“Eemmhh aahhh paaakkhhh…”11051Please respect copyright.PENANAVNkut3cMB4
11051Please respect copyright.PENANAFaGRGXP8jo
11051Please respect copyright.PENANAm8eDvTWnfq
Cita mulai mendesah saat bibirnya terlepas dari ciuman pak Bowo. Namun saat mendengar desahan itu, tiba-tiba gerakan pak Bowo berhenti. Citapun yang tadinya terpejam, membuka matanya, bertanya-tanya kenapa pak Bowo berhenti, padahal dia sudah mulai merasa nyaman.11051Please respect copyright.PENANAioZcQuWQ2O
11051Please respect copyright.PENANAearNwgXzK4
11051Please respect copyright.PENANAfLOoYKE7Ku
“Boleh aku minta sesuatu sayang?” tanya pak Bowo lirih.11051Please respect copyright.PENANALYagAGbY0B
11051Please respect copyright.PENANAsVJUubusH0
“Apa paakhh?” jawab Cita setengah berbisik.11051Please respect copyright.PENANA3hpXBwTpaK
11051Please respect copyright.PENANAUOb3JY6zUs
“Jangan panggil pak. Panggilah apapun, tapi jangan pak” jawab pak Bowo, juga dengan berbisik.11051Please respect copyright.PENANAH15UqPkuWc
11051Please respect copyright.PENANAkrk7Ei9UIp
11051Please respect copyright.PENANAjgv3OpV3aD
Cita hanya mengangguk, dijawab senyuman oleh pak Bowo, yang kemudian kembali mendorong penisnya memasuki vagina Cita.11051Please respect copyright.PENANAd4SW1CK9v4
11051Please respect copyright.PENANAHzZ7ifSJmg
11051Please respect copyright.PENANAnYXUMgSCBi
“Aaahhh… uuuhhhh…” kembali Cita melenguh.11051Please respect copyright.PENANAKPQzZ7yeEv
11051Please respect copyright.PENANAoaavDh0lMe
11051Please respect copyright.PENANAPbDkWmEVsP
Dia memeluk tubuh pak Bowo lagi, makin erat. Setiap gerakan dorongan dari penis pak Bowo, membuat tubuhnya bergetar-getar. Dia merasakan sebuah kenikmatan, yang selama ini belum pernah dia rasakan. Kenikmatan yang jauh lebih hebat daripada yang selama ini dia dapatkan dari Andi. Mungkin, setara dengan kenikmatan yang dia dapat saat untuk pertama kalinya menikmati seks setelah menjadi istri Andi. Dari gadis yang tak pernah merasakan nikmatnya peraduan antar kelamin, menjadi wanita sepenuhnya saat dihantarkan pada kenikmatan persetubuhan.11051Please respect copyright.PENANA2VcsluZFCM
11051Please respect copyright.PENANAnPrLDsTuh3
Dan kali ini, dia kembali merasakan sensasi baru, yang lebih nikmat. Vaginanya terasa lebih penuh. Lubangnya ditembus lebih dalam daripada biasanya. Dinding vaginanya terasa digelitik oleh urat yang ada dibatang penis pak Bowo. Sensasi geli dan nikmat campur jadi satu. Sakit dan ngilu sudah hilang. Gelinjangan, desahan dan erangan telah cukup mewakili betapa dia menikmati persetubuhan ini.11051Please respect copyright.PENANAdpD3M1EORC
11051Please respect copyright.PENANAiFbEN1wLDU
11051Please respect copyright.PENANAp8q2bIeSYQ
“Aaahhh… hemmhhh ouuhhh… aahh… aahhh…”11051Please respect copyright.PENANAUJmoZsP4kJ
11051Please respect copyright.PENANAtUoCE3TbRS
“Aaahh Cita sayaangg… aaahh nikmat sayaang…”11051Please respect copyright.PENANA4x1EHnI0Am
11051Please respect copyright.PENANA0baXrWSnRI
“Heemmhh… aahhh… sshhh… uuhh…”11051Please respect copyright.PENANASq5BrMrpk8
11051Please respect copyright.PENANAKWoOnNiuWU
11051Please respect copyright.PENANAgTBuyvcXoy
Desahan demi desahan, erangan demi erangan terus terdengar dari keduanya. Cita tak mampu mengucapkan apapun selain bibirnya yang terus mendesah. Sejak dulu, dia memang tak pernah terlalu heboh saat berhubungan badan. Dia tipe wanita pendiam saat bercinta. Tak pernah mengeluarkan kata apapun selain hanya desahan saja.11051Please respect copyright.PENANAG8q8suAkNx
11051Please respect copyright.PENANAM4l47N5qgz
Sedangkan bagi pak Bowo, yang biasanya begitu vulgar saat bercinta, kali ini juga seperti kehabisan kata-kata untuk melukiskan kenikmatan yang dia rasakan. Dia seperti tak tahu harus mengucapkan apa, selain yang dia ucapkan tadi.11051Please respect copyright.PENANA65KI7XO72t
11051Please respect copyright.PENANAJcQxtEeNIF
11051Please respect copyright.PENANA0vBvUte87F
“Aaahhh… hhmmphhh… sshhh… aaaaaaaaahhhhsss…”11051Please respect copyright.PENANAQdMmKbUDvt
11051Please respect copyright.PENANAYFGMslYzQ8
11051Please respect copyright.PENANA7ER146zvef
Cita mendesah panjang. Tubuhnya menggelinjang, mengejang, dan mengejat-ngejat. Dia memeluk erat tubuh pak Bowo. Dia telah sampai dipuncak kenikmatannya. Dia kembali orgasme. Orgasme pertamanya dari penetrasi penis pak Bowo, penis orang lain, bukan penis suaminya. Dan kembali, dia tak mengucapkan apapun selain desahan panjang untuk mengekspresikan kenikmatan itu. Kenikmatan yang jauh lebih nikmat daripada yang pernah dia rasakan selama ini.11051Please respect copyright.PENANA1qUiOlu6a4
11051Please respect copyright.PENANApImBFHevip
Pak Bowo terdiam, baik mulut maupun gerakannya. Dia menahan gerakannya, saat penisnya terasa hangat disiram oleh cairan cinta Cita. Dia hanya membalas pelukan Cita, memberinya kesempatan untuk meresapi setiap kenikmatan yang didapat. Sesekali, dia menciumi kening Cita.11051Please respect copyright.PENANAESZKmxqGJh
11051Please respect copyright.PENANAfvydyeY1kG
Hampir setengah menit mereka terdiam, saat kemudian pak Bowo kembali menggerakan penisnya maju mundur. Cita hanya pasrah, membiarkan lelaki itu bergerak sesuka hatinya. Dia telah lemas oleh orgasmenya tadi. Orgasme yang cukup cepat, karena memang dia sudah terlalu lama tidak merasakannya, dan juga penis pak Bowo yang terlalu nikmat baginya.11051Please respect copyright.PENANAH0y6wC7As2
11051Please respect copyright.PENANAmH9svOIEto
Namun, perlahan-lahan Cita mulai membalas gerakan pak Bowo, meskipun hanya dengan gerakan pelan dipinggulnya. Apalagi pak Bowo mulai sedikit menaikan tempo gerakannya.11051Please respect copyright.PENANAEy46lSvlQE
11051Please respect copyright.PENANAJnqpqLF2Eu
11051Please respect copyright.PENANA7DseeKzwfS
“Aaahhh… sshhh… uughhh… aaaahhh…”11051Please respect copyright.PENANAIsFnv8YU6S
11051Please respect copyright.PENANAMdQTj2huS6
11051Please respect copyright.PENANA0jCeRLkLGv
Desahan Cita juga makin keras terdengar, seiring pertambahan tempo genjotan pak Bowo. Sementara pak Bowo sambil terus memaju-mundurkan penisnya, juga mulai menciumi Cita. Bibir, pipi, telinga, leher, hingga sepasang buah dadanya, mendapat giliran serbuan dari bibir dan lidah pak Bowo.11051Please respect copyright.PENANAeMu75kqurB
11051Please respect copyright.PENANA5PjYz4IsFE
Cita makin melayang. Pergulatan batinnya sudah tak ada lagi. Nafsu birahinya menang telak, menguasi tubuhnya sepenuhnya.11051Please respect copyright.PENANArdT5mDe0b8
11051Please respect copyright.PENANAAhDEZkVfVr
11051Please respect copyright.PENANAydiyMTSJdE
“Oohhh… aaahh… hhhmmmppp… aaaaaaaahhhhhh…”11051Please respect copyright.PENANA2jNiz0xXlH
11051Please respect copyright.PENANA4x4oL4kTVt
11051Please respect copyright.PENANAPDzuFLHGbw
Kembali Cita menggelinjang disertai desahan panjang. Dia kembali orgasme, dengan mudahnya. Penis pak Bowo terlalu nikmat untuknya. Pertahanannya benar-benar tak berdaya. Dia benar-benar takluk.11051Please respect copyright.PENANAxDiN4qKM9y
11051Please respect copyright.PENANAw4QIbGpDHN
Pak Bowo sendiri juga kembali menghentikan gerakannya, meskipun saat ini dia merasa ujung orgasmenya juga mulai mendekat. Sama halnya seperti dia bagi Cita, Cita baginya juga terlalu nikmat. Cita berbeda, sangat berbeda dengan perempuan lain yang pernah dia nikmati, bahkan termasuk istrinya sendiri saat dulu dia perawani. Pak Bowo selalu bisa bertahan lama, tanpa bantuan obat apapun. Kali ini, dia merasa lemah terhadap tubuh Cita.11051Please respect copyright.PENANAKW4LkZDaGH
11051Please respect copyright.PENANAKiIXL4969T
Setelah merasa cukup memberikan waktu kepada Cita, kembali pak Bowo bergerak. Kali ini, tidak terlalu mendapat perlawanan dari Cita yang sudah lemas. Hanya saja, kedutan didinding vagina Cita masih bisa dia rasakan memijat-mijat batang penisnya.11051Please respect copyright.PENANAfDQwRhkuz6
11051Please respect copyright.PENANAmwSrk5v7Hc
Plok plok plok plok plok11051Please respect copyright.PENANAf0aMUWjxFG
Plok plok plok plok plok11051Please respect copyright.PENANA142OwziSbU
11051Please respect copyright.PENANAEXfQrfrQ4v
11051Please respect copyright.PENANAAuaHT1bOSD
“Aahh aahh aahh aahh aahh…”11051Please respect copyright.PENANARab47JT5LR
11051Please respect copyright.PENANAfMs0vK1bN0
11051Please respect copyright.PENANAWIFmg4kNZ4
Suara benturan pinggulnya dengan pinggul Cita makin sering terdengar karena dia melakukan gerakan cepat. Seiring dengan desahan Cita yang terdengar pendek dan kerap, seirama dengan gerakan pak Bowo.11051Please respect copyright.PENANAYOdBZ1Bnc1
11051Please respect copyright.PENANAjxtVMmDtpl
Gerakan cepat dari pak Bowo yang berbeda dengan yang awal-awal tadi, ternyata kembali memberikan sensari baru kepada Cita. Cepat, kerap, tapi baginya tetap terasa lembut. Dan itu membuatnya makin tak bisa menahan diri.11051Please respect copyright.PENANAC61SBcr7mt
11051Please respect copyright.PENANAqXdeoEHJjv
11051Please respect copyright.PENANAKLHJ3QDgxr
“Aaahhh aaahhh aaahhh… akhuuu… oohhh aaaaaaahhhhhh…”11051Please respect copyright.PENANA1w2efWQ4sW
11051Please respect copyright.PENANAgsgQ3rv35U
11051Please respect copyright.PENANAcpBVMgLMvo
Kembali Cita menggelinjang hebat dalam desahan panjangnya. Dia kembali orgasme.11051Please respect copyright.PENANASRGQiqTiNg
11051Please respect copyright.PENANAOHYKrYGc0Q
11051Please respect copyright.PENANAykCvqCy9Im
“Aaakkhhh…”11051Please respect copyright.PENANABgHMtSMeI2
11051Please respect copyright.PENANA0Y48WBsygy
11051Please respect copyright.PENANAQHiCdEfIao
Cita memekik karena disela orgasmenya, tiba-tiba pak Bowo mencabut penisnya.11051Please respect copyright.PENANA2gGLQBJuw6
11051Please respect copyright.PENANALyvjjDiEyQ
11051Please respect copyright.PENANAtT8VA4vwWG
“Oouuugghhhh aaaaaahhhhh…”11051Please respect copyright.PENANA4rfN50hQ3S
11051Please respect copyright.PENANAcGNMIRuUI1
11051Please respect copyright.PENANAhuWb6uNhCf
Croot croot croot croot croot11051Please respect copyright.PENANA3zd0r5isui
11051Please respect copyright.PENANAhG6ngkxrWs
11051Please respect copyright.PENANA8sQL9CzMNc
Pak Bowopun mendesah panjang saat beberapa kali penisnya menyemburkan sperma hangat diperut Cita. Sebagian bahkan sampai mengenai payudara Cita. Diurutnya penisnya untuk mengeluarkan sisa-sisa spermanya, hingga badannya beberapa kali bergetar.11051Please respect copyright.PENANAuFnE5RPCFm
11051Please respect copyright.PENANAAsPQwHa4T1
Nikmat, sangat nikmat dia rasakan. Sampai-sampai kepalanya menengadah, saking nikmatnya. Beberapa saat kemudian, dia melihat tubuh Cita yang terlentang pasrah dihadapannya. Cairan kental putihnya terlihat membasahi perut dan payudara Cita. Sedangkan Cita sendiri tak bergerak, dengan kepala tertoleh kesamping, mata terpejam dan nafas terengah-engah.11051Please respect copyright.PENANA5s5qrZiVEt
11051Please respect copyright.PENANAIaKM5afo5r
Pak Bowo kemudian menjatuhkan tubuhnya disamping tubuh Cita. Dia mengecup kening Cita, lalu merengkuh tubuh Cita kedalam pelukannya. Dia tak peduli spermanya yang berada diperut Cita menempel juga ditubuhnya. Dia hanya ingin memeluk Cita, mengungkapkan rasa bahagia dan terima kasihnya.11051Please respect copyright.PENANAYzqCiP0uFZ
11051Please respect copyright.PENANApADNyOGJ7G
Cita membalas pelukan pak Bowo. Dia sudah membuka matanya, tersenyum saat beberapa kali menerima pelukan pak Bowo. Matanya terlihat berkaca-kaca, air mata terlihat menggenang disudut matanya, lalu perlahan menetes.11051Please respect copyright.PENANAeUVrGje3t2
11051Please respect copyright.PENANAy4VWlGGj3J
11051Please respect copyright.PENANAcLM6yA0F40
“Terima kasih, sayang” ucap pak Bowo dengan lirih, sebelum kembali mencium kening Cita, cukup lama.11051Please respect copyright.PENANAn1oazSIIDT
11051Please respect copyright.PENANAGl8v4lURau
“Terima kasih juga, mas”11051Please respect copyright.PENANA36zuaUZRMp
11051Please respect copyright.PENANAriZojKXt59
*11051Please respect copyright.PENANACz0b6cV282
*11051Please respect copyright.PENANA5dcyfSShQ5
*11051Please respect copyright.PENANAteobE7UjTq
*11051Please respect copyright.PENANAXDaBi1Wg4N
*11051Please respect copyright.PENANAHeu2D5skPi