10860Please respect copyright.PENANA9z7F5mOnES
10860Please respect copyright.PENANA68KBAwIcCQ
Nada langsung mengarahkan mobilnya menuju rumah pak Bowo. Tapi dia harus sedikit bersabar, karena malam minggu ini cukup macet jalanan. Namun sampai dirumah pak Bowo, Nada makin khawatir, karena tidak ada mobil pak Bowo disitu, dan rumahnya juga sepi, bahkan lampu rumahnya tidak menyala.10860Please respect copyright.PENANAAbNZYgDpIG
10860Please respect copyright.PENANAPuQiCPPKVy
10860Please respect copyright.PENANAe2W7ogIx0w
Mereka nggak disini. Apa mereka beneran keluar kota? Tapi kemana? Dan kenapa pada nggak bisa dihubungi? Duuh, Cita, kamu kemana? Apa yang terjadi sama kamu?10860Please respect copyright.PENANAJsI9Fg9JT0
10860Please respect copyright.PENANA83V8EZcRib
*10860Please respect copyright.PENANAE7I4mM1hWS
*10860Please respect copyright.PENANAm6EMxk6Cls
*10860Please respect copyright.PENANAMryuIPRncb
*10860Please respect copyright.PENANAFYR6115yxi
10860Please respect copyright.PENANAbj6G5Ewrmu
Beberapa jam sebelumnya10860Please respect copyright.PENANAcQcC9Jirar
10860Please respect copyright.PENANA24tWoieFI9
Siang itu akhirnya Cita berangkat hanya berdua saja dengan pak Bowo. Tadi saat Cita sedang bersiap-siap pak Bowo sempat pulang untuk bersiap-siap juga. Waktu dia kembali, Cita sudah menunggu didepan rumah dengan membawa sebuah travel bag kecil dan juga tas jinjingnya. Akhirnya merekapun berangkat. Dalam perjalanan mereka asyik ngobrol, sepertinya Cita terlihat bersemangat untuk kali ini.10860Please respect copyright.PENANA46yzo44NFp
10860Please respect copyright.PENANA4XXCgBTbyX
10860Please respect copyright.PENANAwDwQ3pDnjA
“Kamu tadi udah ijin ibu kan Cit?”10860Please respect copyright.PENANAiqeFp8wnEg
10860Please respect copyright.PENANANHUWmgrjeO
“Udah kok pak, kenapa emang?”10860Please respect copyright.PENANAUrb7XdDvo6
10860Please respect copyright.PENANAvW0RJ59ZTd
“Ya nggak, aku nggak mau aja dibilangin bawa kabur anak orang, haha”10860Please respect copyright.PENANAkC0WAY4Fvm
10860Please respect copyright.PENANAlxpXRrBNVU
“Haha segitunya amat sih. Ya pasti aku ijin lah sama ibu”10860Please respect copyright.PENANAhsefo7iZaK
10860Please respect copyright.PENANA1XWVrptErt
“Emang kamu ngomong gimana sama ibu kok diijinin?”10860Please respect copyright.PENANAE1QQ298ife
10860Please respect copyright.PENANALSLjOG6Q8T
“Aku bilang mau keluar kota buat pemotretan sama mbak Nada, sama kayak yang dulu itu”10860Please respect copyright.PENANA4fHdGrYFrP
10860Please respect copyright.PENANARRo22kouIU
“Loh, kok bilang sama Nada? Kenapa mesti bohong?”10860Please respect copyright.PENANAxCjYSJouHe
10860Please respect copyright.PENANAaJZeYCaldb
“Lha emang kalau ngomong cuma berdua sama pak Bowo, bakal diijinin?”10860Please respect copyright.PENANAb3rNBu5KpD
10860Please respect copyright.PENANAtjLxqyDeMC
“Yaa, nggak tahu sih, haha. Jadi sebenarnya, kamu itu ngebet pengen pemotretan apa ngebet pengen jalan sama aku? Haha”10860Please respect copyright.PENANA13CX3DNXy8
10860Please respect copyright.PENANANfz583dgyT
“Iihh apaan sih” jawab Nada malu-malu, bahkan sekilas pak Bowo melihat wajah Cita merona.10860Please respect copyright.PENANAHM85VHq6oe
10860Please respect copyright.PENANAzxbh1vzJDy
10860Please respect copyright.PENANAY0ZahdeLuh
Pak Bowo tak lagi berusaha untuk menggoda Cita. Tapi dalam hati dia senang. Tujuannya masih sama, yaitu mendapatkan Cita. Dan sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju luar kota, hanya berduaan saja. Tapi bukan hanya itu yang membuatnya senang. Dia merasa, Cita mulai ada sesuatu padanya. Kalau tidak, tak mungkin Cita akan sampai membohongi ibu mertuanya hanya untuk bisa pergi seperti saat ini. Cita pasti akan menolak, atau mungkin akan menunggu sampai ibu mertua dan anaknya pulang, lalu mereka pergi bersama-sama.10860Please respect copyright.PENANAq0Bj3qj9GS
10860Please respect copyright.PENANAITyUMLB14i
Dalam perjalanan mereka sempat singgah disebuah rumah makan untuk mengisi perut, lalu kembali melanjutkan perjalanan. Kalau tadi mereka sempat bungkam, setelah makan siang ini perjalanan mereka kembali diisi dengan obrolan ringan. Pak Bowo juga tak lagi membahas yang tadi atau berusaha menggoda Cita, dia lebih banyak mendengarkan Cita bercerita tentang pekerjaan dan teman-teman kantornya.10860Please respect copyright.PENANALMNxUu0NUY
10860Please respect copyright.PENANAOJQpQJH5LG
Karena ini adalah hari sabtu, dan ternyata lokasi yang dituju pak Bowo itu searah dengan sebuah lokasi wisata, maka perjalanan jadi tidak terlalu lancar karena mereka terjebak macet dibeberapa titik. Akhirnya setelah 2 jam perjalanan mereka sampai juga divilla itu. Villanya tidak terlalu besar, namun terlihat nyaman. Kondisi udaranya juga sejuk. Hamparan hijau tanaman teh disekitar villa memanjakan mata mereka. Setelah turun dari mobil merekapun masuk kevilla.10860Please respect copyright.PENANAHDYrAPaiaG
10860Please respect copyright.PENANAUj7d4s2Uw9
10860Please respect copyright.PENANAQe0ZFfqhUc
“Bagus juga pak villanya, nyaman kayaknya” ucap Cita melihat-lihat kondisi dalam villa.10860Please respect copyright.PENANAPFSn6LXeli
10860Please respect copyright.PENANA1H5HkzPucO
“Ya emang nyaman kok. Oh iya, disini ada 3 kamar, kamu pilih aja mau nempatin yang mana. Kamarnya sama aja kok” ucap pak Bowo.10860Please respect copyright.PENANA8TeWig7GRw
10860Please respect copyright.PENANASNcYnDtHAI
10860Please respect copyright.PENANABYILhPNJ2k
Cita mengangguk, kemudian dia masuk kesalah satu kamar. Pak Bowo juga masuk kekamar lainnya. Setelah merapikan barang-barangnya, mereka keluar dari kamar masing-masing hampir bersamaan. Terlihat juga pak Bowo sudah membawa kameranya.10860Please respect copyright.PENANALjmLNr5TxU
10860Please respect copyright.PENANAxtfr03R2FO
10860Please respect copyright.PENANAMLsTKLAUHW
“Mau foto-foto sekarang pak?” tanya Cita.10860Please respect copyright.PENANAOVFEyDMuZc
10860Please respect copyright.PENANAwSBXNJFN17
“Eh nggak sih, aku mau kesamping fotoin pemandangan. Emang kamu nggak capek? Nggak pengen istirahat dulu?”10860Please respect copyright.PENANAJzugD23aRz
10860Please respect copyright.PENANApvCi1ivJvI
“Nggak sih pak, nanti aja sekalian istirahatnya. Aku juga pengen lihat pemandangan sekitar”10860Please respect copyright.PENANAYIy5YGjX2G
10860Please respect copyright.PENANAEZQJlrCMFW
10860Please respect copyright.PENANARLFG3w2yYs
Mereka berdua kemudian menuju kesamping villa. Dan dari samping ternyata pemandangannya cukup bagus. Cita terlihat senang sekali. Berkali-kali dia rentangkan kedua tangannya sambil menghirup udara segar ini dalam-dalam. Pak Bowo yang melihat itu, merasa sayang untuk melewatkan momen itu. Dia beberapa kali memotret tanpa Cita sadari. Tapi beberapa saat kemudian, Cita baru sadar kalau dia sedang dipotret oleh pak Bowo. Dan diapun langsung berpose tanpa disuruh.10860Please respect copyright.PENANAOMLsQP3FNJ
10860Please respect copyright.PENANA2neGziCMbk
10860Please respect copyright.PENANAf3QZoll5b0
“Pemandangannya disini bagus ya pak?”10860Please respect copyright.PENANA4h1Elc5Ur8
10860Please respect copyright.PENANALqEBE0HgPw
“Iya Cit, pemandangan bagus, udara juga sejuk. Kalau malem juga bagus lho, dari sini kita bisa lihat lampu-lampu kota dibawah sana”10860Please respect copyright.PENANAIIy4iWYqJx
10860Please respect copyright.PENANA1BaUtNYhzC
“Oh ya?”10860Please respect copyright.PENANAmGnlMnToAp
10860Please respect copyright.PENANARdqwINrKjP
“Iya, lihat aja entar malem”10860Please respect copyright.PENANAlUmPDwqTwD
10860Please respect copyright.PENANAzlyYZ1HVVH
*10860Please respect copyright.PENANAbaFOdeiJxV
*10860Please respect copyright.PENANAzoiSoOohVw
*10860Please respect copyright.PENANAMYnLS3RviC
*10860Please respect copyright.PENANA4E4d4fwRHm
10860Please respect copyright.PENANAQ0kpXkWMUh
Hari beranjak petang. Cita dan pak Bowo sudah sama-sama mandi dan berganti baju. Pak Bowo terlihat santai dengan memakai celana jeans dan kaos yang memperlihatkan perutnya yang agak membuncit itu. Cita juga terlihat memakai kaos yang ditutup dengan cardigan, celana jeans yang agak ketat dan jilbab simpel. Cita juga hanya memoles bedak tipis diwajahnya, tanpa memakai lipstik, juga membiarkan alisnya tak dipoles karena memang sudah cukup tebal alami.10860Please respect copyright.PENANAvXy6pA7tj7
10860Please respect copyright.PENANA8O5UMbJoit
10860Please respect copyright.PENANAVYGAhNeUa4
“Kita cari makan yuk Cit”10860Please respect copyright.PENANA1E84m2tNIA
10860Please respect copyright.PENANAhqNQVKjRT7
“Ayo pak. Mau makan dimana?”10860Please respect copyright.PENANAuResX4KBj0
10860Please respect copyright.PENANAKV4lAeTqiV
“Disekitar sini banyak kok tempat makan. Kamu pengen makan apa?”10860Please respect copyright.PENANA91WemhTEae
10860Please respect copyright.PENANAc2phP4w5Km
“Hmm, terakhir aku pergi ke daerah kayak gini sih pernah makan sate kelinci pak, disini ada nggak ya?”10860Please respect copyright.PENANAhI1DR4xs44
10860Please respect copyright.PENANAgzectbk9FV
“Wah banyak kalau disini. Kamu mau?”10860Please respect copyright.PENANACLMoj0mZev
10860Please respect copyright.PENANAn8PkdqXBYP
10860Please respect copyright.PENANAJOc3PkUOvV
Cita mengangguk. Akhirnya mereka pergi mencari warung sate kelinci tak jauh dari villa. Pak Bowo memilih warung yang memiliki view pemandangan kota dibawahnya. Sambil makan, mereka bisa melihat cahaya lampu kota yang terlihat indah dari tempat itu. Karena tak membawa kamera, pak Bowo mengabadikan momen itu dengan kamera hpnya. Tapi sialnya, karena teledor hp yang dia pegang lepas dari tangannya, dan masuk ke gelasnya yang masih berisi penuh dengan teh panas.10860Please respect copyright.PENANAXksRLacSRz
10860Please respect copyright.PENANAYrTakLTKdT
10860Please respect copyright.PENANAb44iBpdBAp
“Yaaah siaaal, malah nyemplung”10860Please respect copyright.PENANA6lkSRqQFDW
10860Please respect copyright.PENANAzcZVuh4Xnz
“Hahaha ya ampun pak, gimana sih bisa nyemplung gitu”10860Please respect copyright.PENANAswtgpzHYvJ
10860Please respect copyright.PENANAFBM07D0PM5
10860Please respect copyright.PENANA3TBzhxY4hH
Pak Bowo dengan hati-hati mengambil hpnya. Dia langsung meletakan hpnya dimeja karena memang masih terasa agak panas gara-gara kena teh panas tadi. Dan sialnya, hp pak Bowo bukanlah hp yang tahan air. Apalagi, hpnya baru saja masuk air panas. Akhirnya hp itupun langsung mati.10860Please respect copyright.PENANAdDygYkhdes
10860Please respect copyright.PENANAGity6OpxIE
10860Please respect copyright.PENANARuzKVbXPOB
“Mati Cit, haha” ucap pak Bowo yang malah tertawa melihat hpnya mati.10860Please respect copyright.PENANAi38VqPnSR8
10860Please respect copyright.PENANAR7muSGESxI
“Hihihi kasian” Cita hanya cekikikan. Sebenarnya dia merasa tak enak karena sempat keceplosan tertawa tadi, tapi ternyata pak Bowonya sendiri juga tertawa.10860Please respect copyright.PENANAntjfpuevmC
10860Please respect copyright.PENANAqVE6GHBU8o
“Wah sayang padahal bagus lho foto-fotonya tadi” ucap pak Bowo.10860Please respect copyright.PENANALFb3JJkXG3
10860Please respect copyright.PENANAiVyJ9hZRDy
“Yaudah pakai hpku aja pak, tapi jangan dicemplungin juga ya, hehe”10860Please respect copyright.PENANAitYMZBe8Mi
10860Please respect copyright.PENANATzmTLoNjtP
“Haha yaudah mana sini?”10860Please respect copyright.PENANAigM6qgNTGM
10860Please respect copyright.PENANAixxIxp2pVK
10860Please respect copyright.PENANApAgDUak1DK
Cita mengambil hpnya. Tapi sebelum menyerahkan pada pak Bowo, dia sempat akan membuka kunci dan membuka kamera, tapi ternyata hp itu juga mati.10860Please respect copyright.PENANAjr2a6EE45Z
10860Please respect copyright.PENANA36HRcRTHio
10860Please respect copyright.PENANAg7305SGnUt
“Eh kok mati ya? Astaga, aku lupa ngecharge tadi pak, abis batreinya”10860Please respect copyright.PENANAQyJZtsBj8S
10860Please respect copyright.PENANAG5TSviCRIL
“Haha yaudah kalau gitu, berarti emang nggak boleh ambil foto dari sini Cit, hehe”10860Please respect copyright.PENANAdhfzj2NThh
10860Please respect copyright.PENANAWelBecGA5c
“Yaah kan sayang pak backgroundnya bagus loh padahal” ucap Cita agak memanyunkan bibirnya.10860Please respect copyright.PENANAPXNufbcvSP
10860Please respect copyright.PENANALqN2LEtfVG
“Udah tenang aja, entar divilla lebih bagus viewnya Cit. Kalau disini masih agak kehalang bukit itu, entar kalau divilla nggak kehalang, lebih keren lah” hibur pak Bowo.10860Please respect copyright.PENANAYMS2At0uRw
10860Please respect copyright.PENANAiqMCsenEi0
“Beneran?”10860Please respect copyright.PENANAHmQlhJScya
10860Please respect copyright.PENANAlJMM87ezkV
“Iya”10860Please respect copyright.PENANAQWTWk7sJQR
10860Please respect copyright.PENANARdA8iDD349
“Hmm yaudah deh”10860Please respect copyright.PENANAWVvdizQiWS
10860Please respect copyright.PENANAQA16bT8Nue
10860Please respect copyright.PENANAhbOJLx4RsX
Akhirnya mereka kembali melanjutkan makan malamnya. Setelah habis, mereka masih sempat duduk-duduk disitu sebentar menikmati suasana. Hawa yang dingin membuat keduanya duduk berdekatan, mepet. Tapi tak sampai saling peluk, karena baik Cita maupun pak Bowo terlihat sama-sama canggung. Meskipun sudah sering melakukan dirumah Cita, tapi ditempat umum seperti ini mereka masih canggung, meskipun mungkin tak ada yang kenal mereka.10860Please respect copyright.PENANAdOmZ7dY7lO
10860Please respect copyright.PENANA1sEO93cc3Q
10860Please respect copyright.PENANAImXuhloDM0
“Pak, balik aja yuk” ucap Cita setelah cukup lama mereka hanya terdiam.10860Please respect copyright.PENANAeOTWYByxSo
10860Please respect copyright.PENANAA2A3mlkAgB
“Iya, daripada cuma diem disini, hehe” jawab pak Bowo, dan Citapun tersenyum mendengarnya.10860Please respect copyright.PENANAl5jUOw0Azb
10860Please respect copyright.PENANAQcEQQGRcSq
10860Please respect copyright.PENANAkJoN2qf6ov
Akhirnya mereka pulang. Sampai divilla pak Bowo langsung menyimpan hpnya yang sudah mati kena teh panas itu dan langsung mengambil kamera, sedangkan Cita masuk kekamar untuk mencharge hpnya, lalu keluar lagi. Pak Bowo kemudian mengajak Cita kebagian samping villa seperti tadi siang, kali ini untuk melihat pemandangan lampu kota yang ada dibawah sana.10860Please respect copyright.PENANAj28zrVJdCy
10860Please respect copyright.PENANA0PrxPXhvbI
10860Please respect copyright.PENANAOWXw8KUSsO
“Waah beneran ternyata, lebih keren dari sini pak, lebih kelihatan semuanya” ucap Cita.10860Please respect copyright.PENANALqGWp30ny4
10860Please respect copyright.PENANAQbqrzHBxxP
10860Please respect copyright.PENANANqpJDeZ13C
Pak Bowo tak menjawab, hanya tersenyum dan membiarkan Cita menikmati pemandangan yang ada. Dia sesekali mengambil foto Cita dari belakang. Sadar dirinya sedang difoto, Citapun berbalik dan melakukan berbagai pose. Kadang pose lucu yang membuat pak Bowo tak bisa menahan tawanya.10860Please respect copyright.PENANAzmAl8WkeBS
10860Please respect copyright.PENANAj4lrF9ogD6
*10860Please respect copyright.PENANA28ooXvWDKm
*10860Please respect copyright.PENANApg3rEAD6LV
*10860Please respect copyright.PENANAx6CFjZwDi5
*10860Please respect copyright.PENANAzhwQYE6NyB
10860Please respect copyright.PENANANbKWXWUWCn
Sudah puas dengan berfoto-foto, sekarang Cita dan pak Bowo sudah duduk-duduk diruang tengah villa ini. Tv menyala, tapi tak terlalu mereka perhatikan. Mereka lebih banyak ngobrol dan tentu saja, posisinya berdekatan, bahkan tangan pak Bowo sudah merangkul pundak Cita, sedangkan tangan Cita juga merangkul pinggang pak Bowo.10860Please respect copyright.PENANAoR10XuQQUp
10860Please respect copyright.PENANAsvuTbbt54t
10860Please respect copyright.PENANAMpk1w6Ff0B
“Dulu waktu kamu pergi sama Nada dan yang lain itu, abis foto-foto acaranya apaan?”10860Please respect copyright.PENANALsRRk6PYVw
10860Please respect copyright.PENANApr6VUxrQbZ
“Hmm, dulu sih acaranya sendiri-sendiri pak. Ada yang cuma diem divilla, ada juga yang keluar jalan-jalan. Waktu itu sih aku sama mbak Nada dan yang lainnya jalan-jalan, karena nggak jauh dari situ ada taman bunga yang meskipun malam tapi tetep ramai, soalnya dipakein lampu warna-warni gitu pak jadi bagus banget”10860Please respect copyright.PENANAurTMsCxkQR
10860Please respect copyright.PENANAskp6Yerkxh
“Ooh gitu. Tapi sayang ya, disekitar sini nggak ada kayak gitu. Ada tempat wisata juga kalau jam segini udah tutup, baru ramai juga besok”10860Please respect copyright.PENANA5EtpxJLyv9
10860Please respect copyright.PENANA4Lk7OpdQ6L
“Iya sih, tapi nggak papa pak”10860Please respect copyright.PENANA0uYD021EVF
10860Please respect copyright.PENANATn7jwBzLic
“Beneran nggak papa? Kan kamu kesini pengen refreshing? Tapi kita malah cuma duduk-duduk doang disini”10860Please respect copyright.PENANAaRC9wiAGZ6
10860Please respect copyright.PENANAe1dlI1AgdE
“Iya nggak papa. Ini juga udah lebih fresh kok, paling nggak udah dapet udara seger pak. Lha lagian mau jalan kemana coba? Udah malem kan, mau lihat pemandangan juga gelap, item semua”10860Please respect copyright.PENANAz45Jmwy8zN
10860Please respect copyright.PENANA1wvjVWoE8z
“Seitem aku ya Cit? Hehe” canda pak Bowo.10860Please respect copyright.PENANAFvXHaMMYEO
10860Please respect copyright.PENANA7k8mnMX4ZG
“Haha iya, pak Bowo item, haha”10860Please respect copyright.PENANAVVsmHmGfS9
10860Please respect copyright.PENANApripb81c00
“Biarin, kan item manis. Item-item gini banyak yang suka lho, haha”10860Please respect copyright.PENANAWrGCNNd3s7
10860Please respect copyright.PENANAcgaJkHHLkR
“Haha pede amat. Emang siapa yang suka coba?”10860Please respect copyright.PENANAk4ekArGsKZ
10860Please respect copyright.PENANAPZohtxz5ju
“Nih salah satunya, yang lagi melukin aku, hahaha”10860Please respect copyright.PENANA9Pkjeui8sl
10860Please respect copyright.PENANAIBdCq0spjl
“Iihh apaan sih” ucap Cita sambil mencubit pinggang pak Bowo.10860Please respect copyright.PENANAafhntUcaFB
10860Please respect copyright.PENANAEQEQvVTQE2
10860Please respect copyright.PENANAkfLJ76UTZz
Cita tersipu mendengar ucapan pak Bowo. Dia tahu pak Bowo bercanda, tapi mendengar candaan itu justru ada desiran dalam dadanya.10860Please respect copyright.PENANATeGZTO2gFv
10860Please respect copyright.PENANAJvfESXjx8E
Aku suka pak Bowo? Mungkinkah? Batin Cita.10860Please respect copyright.PENANActxYVX4Jyc
10860Please respect copyright.PENANAF3qYsigS04
Dia jadi mengingat-ingat semua momen kebersamaan dengan pak Bowo, baik itu yang hanya berdua seperti ini, ataupun saat ada Putra juga. Memang Cita harus mengakui, bahwa selama berada disamping pak Bowo dia merasakan ketenangan, kenyamanan, dan juga kehangatan. Apalagi sikap pak Bowo yang selama ini tak pernah kurang ajar kepadanya. Bahkan lelaki itu sering mengingatkan Cita agar selalu berhati-hati menanggapi teman-temannya dikantor yang masih saja ada yang terus menggodanya.10860Please respect copyright.PENANA0Nbq20s30U
10860Please respect copyright.PENANAvQ52OVF3TK
Sama dia aku jadi ngerasa tenang, nyaman, dan juga aman. Dia begitu dewasa, nasehatnya nggak pernah nyalahin aku, nggak pernah nyudutin aku. Dan dia juga bisa deket banget sama Putra, yang nggak semua orang bisa melakukan itu. Yang dibisikan pak Bowo waktu itu, apa bener-bener mewakili perasaan hatinya ya? Batin Cita lagi.10860Please respect copyright.PENANAjwyZirkvDn
10860Please respect copyright.PENANAoRIfojjDYc
Dia kembali teringat momen ketika pak Bowo pamit pulang dari rumahnya, waktu itu pak Bowo memeluk erat tubuhnya dan mencium keningnya. Lalu Cita mendengar bisikan lirih pak Bowo, yang menyatakan pria itu menyayanginya. Cita tak sempat berkata apa-apa karena pak Bowo buru-buru melepas pelukannya dan beranjak pergi.10860Please respect copyright.PENANAaiQ5NxjRwu
10860Please respect copyright.PENANAfIBLKLaSbU
Setelah itu, pak Bowo juga tak lagi membahas apa yang dia bisikan waktu itu. Meskipun Cita jadi penasaran untuk menanyakannya, tapi Cita menahan diri. Apalagi sikap pak Bowo setelahnya, seperti sedang membuktikan diri bahwa lelaki itu memang menyayanginya. Pak Bowo memang tak lagi mengatakannya, tapi Cita bisa merasakan itu dari semua sikap pak Bowo. Cita menilai, sikap-sikap pak Bowo itu juga tidak berlebihan, bukan untuk mencari perhatian.10860Please respect copyright.PENANA8puIjxu3WQ
10860Please respect copyright.PENANAlGqDiKWA9q
Ditambah lagi, sering sekali ketika pak Bowo singgah kerumahnya, hal pertama yang ditanyakan adalah keberadaan Putra. Kalau Putra ada, maka lelaki itu akan langsung menghabiskan waktunya bersama anak yang baru berumur 2 tahun itu. Putra juga terlihat sangat senang kalau ada pak Bowo. Dan sejak akrab dengan pak Bowo, Putra bahkan tak pernah lagi menanyakan ayah kandungnya, Andi, yang sudah lama tak pulang.10860Please respect copyright.PENANAjwq1lhsuo3
10860Please respect copyright.PENANAt3dVngSx0p
Benarkah dia memang menyayangiku dan Putra? Dilihat dari sikapnya, aku ngerasa emang begitu. Dia begitu melindungi kami, mengayomi kami. Hal yang sudah lama tidak aku dan Putra rasakan. Dan yang paling penting, dia tak pernah kurang ajar kepadaku.10860Please respect copyright.PENANAePQiSZEy72
10860Please respect copyright.PENANAqPIsljP0Nw
10860Please respect copyright.PENANAU6XJyzJKTJ
“Cit, kok malah bengong sih?” tanya pak Bowo membuyarkan lamunan Cita.10860Please respect copyright.PENANA4jlB4A5CNg
10860Please respect copyright.PENANAJy5Br9ZQe7
“Eh nggak kok pak, hehe”10860Please respect copyright.PENANA0TNbBN8rbh
10860Please respect copyright.PENANAPKbxVZi7B4
“Mikirin apa?”10860Please respect copyright.PENANAaXEUwjw9kT
10860Please respect copyright.PENANArR9HKXMLe9
10860Please respect copyright.PENANAfmymFjZ6hj
Cita hanya menggeleng, namum mempererat pelukannya pada pak Bowo. Pak Bowo membalas pelukannya. Cita sedikit memejamkan mata, dia merasa nyaman sekali dipeluk seperti ini. Dan juga dia merasakan kehangatan, ditengah-tengah dinginnya udara pegunungan malam ini.10860Please respect copyright.PENANANttMiGoc8q
10860Please respect copyright.PENANAPUakFaHmfU
Cukup lama sepasang insan berbeda umur cukup jauh ini berpelukan dalam diam. Cita masih memikirkan tentang apa saja yang sudah dilewati dengan pak Bowo, sambil sesekali bibirnya tersenyum kecil. Pak Bowo sendiri, malam ini dia tak memikirkan hal yang lain sama sekali selain merasa makin nyaman dengan Cita.10860Please respect copyright.PENANAQBmEwPxi4x
10860Please respect copyright.PENANACG4TSEZW62
Meskipun sebenarnya kondisi malam ini adalah kondisi yang sangat ideal yang dia harapkan dari Cita. Mereka sedang berada jauh dari rumah masing-masing. Berada disebuah villa dikawasan pegunungan, hawa malam yang cukup dingin. Duduk hanya berduaan, sambil berpelukan. Hanya butuh satu momen kunci untuk bisa membuat tujuan awalnya tercapai. Tapi entah kenapa, pak Bowo belum ingin melakukannya saat ini.10860Please respect copyright.PENANA73KThGJAez
10860Please respect copyright.PENANA3TJHYtRxHu
Dia masih ingin lebih lama menikmati momen ini. Berpelukan dengan Cita seperti ini membuat dia merasa nyaman sekali. Perasaan seperti ini sudah lama sekali dia tidak merasakannya. Dia coba mengingat-ingat, tapi gagal. Dia lupa kapan terakhir kali merasakan seperti ini. Sudah terlalu lama.10860Please respect copyright.PENANAB1RBDY9QNu
10860Please respect copyright.PENANA5mlDbUKCcU
10860Please respect copyright.PENANAecsMHRqRyS
“Cit…”10860Please respect copyright.PENANADU5mWk0pR6
10860Please respect copyright.PENANA63hdl9HdFb
“Pak…”10860Please respect copyright.PENANA7OcTHvXIX7
10860Please respect copyright.PENANAAsGRSapPRY
10860Please respect copyright.PENANAG66Dyjg1F8
Setelah lama terdiam, mereka saling memanggil, bersamaan. Tapi kemudian mereka terdiam lagi. Agak sedikit merenggangkan pelukan, lalu mereka bertatapan. Cita menatap mata pak Bowo dalam-dalam. Dia melihat tatapan mata pak Bowo membuatnya merasakan lagi ketenangan, tidak ada yang lain.10860Please respect copyright.PENANA4CJbEo9OOb
10860Please respect copyright.PENANAeXKqTIzhNO
Pak Bowo sendiri juga sedang menatap mata Cita dalam-dalam. Tidak ada tatapan penuh nafsu dan ingin menguasai wanita, seperti yang selama ini sering dia perlihatkan pada wanita-wanita incarannya.10860Please respect copyright.PENANATAD4gwtAkp
10860Please respect copyright.PENANA7uAw7EWJau
Tangan kanan pak Bowo mulai membelai wajah Cita yang lembut dan halus. Cita tak merespon apapun selain diam. Mereka masih saling bertatapan, hingga tanpa mereka sadari jarak wajah mereka kian lama kian dekat. Tak seperti sebelumnya yang Cita langsung menutup mata ketika jarak wajah mereka sedekat ini, dia masih membuka matanya yang mulai sayu, menatap mata pak Bowo. Namun perasaan Cita jadi sama seperti waktu itu. Dia deg-degan. Detak jantungnya makin terasa kencang. Dan kali inipun, bayangan akan apa yang akan terjadi selanjutnya, masih sama dengan yang dulu, hingga perlahan bibir tipisnya sedikit terbuka. Entah kenapa, ada satu sisi hatinya yang berharap, bayangannya ini terjadi, tidak seperti itu yang pak Bowo malah mencium keningnya. Untuk itulah, sampai saat ini masih terbuka matanya.10860Please respect copyright.PENANAcegt42VYJa
10860Please respect copyright.PENANAEurXWn5AF3
10860Please respect copyright.PENANAXWBQLJd7Ci
Cup…10860Please respect copyright.PENANAXAhLR7OT0w
10860Please respect copyright.PENANA9m3z9SgVFo
10860Please respect copyright.PENANATB0EQgWuEl
Hingga akhirnya, bibir mereka benar-benar bersentuhan, dan saat itu pula Cita langsung memejamkan matanya. Diam. Bibir mereka hanya bertemu, saling menyentuh, tanpa bergerak sedikitpun. Cukup lama kedua bibir itu bersentuhan, tanpa ada yang mau mulai untuk mengakhiri.10860Please respect copyright.PENANA5fM5zKPBNj
10860Please respect copyright.PENANA1SzCRMPrD0
Cita hanya terpejam merasakan hangatnya bibir pak Bowo. Entah bagaimana dia merasakan, pak Bowo menciumnya, sedang menyampaikan perasaannya. Perasaan sayang, perasaan ingin melindungi, ingin mengayomi, ingin membahagiakan.10860Please respect copyright.PENANA3GlfUJrjvI
10860Please respect copyright.PENANAzRqBb9x2JH
Pak Bowo sendiri juga terpejam menikmati sentuhan bibir mereka. Nafasnyapun masih teratur. Dalam kecupan itu dia juga merasakan ada semacam penerimaan dari Cita. Dia seperti merasakan Cita juga menyampaikan perasaan padanya. Perasaan ingin disayang, ingin kelembutan, kehangatan, dan ingin dibahagiakan.10860Please respect copyright.PENANAUZ5xuSCoDk
10860Please respect copyright.PENANA8qSmCJnXw7
Setelah hampir setengah menit, akhirnya mereka sama-sama bergerak mundur dan kedua bibir itu saling terlepas, bersamaan. Cita sudah membuka matanya, kembali menatap pak Bowo yang juga sudah tidak lagi terpejam. Senyum simpul terbit diwajah mereka, tapi tak lama karena Cita langsung menunduk tersipu, dan pak Bowopun langsung memeluk tubuhnya.10860Please respect copyright.PENANAXlTQe2YRSU
10860Please respect copyright.PENANAfqMcimfmcy
10860Please respect copyright.PENANABJUtzUw2X5
“Cita…”10860Please respect copyright.PENANAEobpI09aSU
10860Please respect copyright.PENANAWt4yMF88p9
“Iya pak?”10860Please respect copyright.PENANAIxf0tIr0MM
10860Please respect copyright.PENANACtiJMkhlVX
“Maaf kalau ini salah, tapi…” ucapan pak Bowo seperti terhenti oleh sesuatu, keraguan, ketidak yakinan. Tapi…10860Please respect copyright.PENANAZ377pmVWca
10860Please respect copyright.PENANArxbWdKzd26
“Aku sayang sama kamu” bisik pak Bowo lirih pada akhirnya.10860Please respect copyright.PENANAlXr0GhkIYi
10860Please respect copyright.PENANAp1yVFPS8pv
10860Please respect copyright.PENANAQNc3gLOtRN
Cita tak langsung menjawabnya. Dia melepas pelukan pak Bowo, lalu menatap wajah lelaki yang baru saja terang-terangan mengungkapkan perasaan kepadanya itu. Dia menatap lekat mata pak Bowo, ingin benar-benar meyakinkan apakah ucapan pak Bowo barusan itu benar atau tidak. Dia ingin melihat apakah ada kebohongan di mata pak Bowo. Tapi, Cita justru mendapati tatapan yang teduh dan tulus, tidak nampak ada kebohongan disana. Sorot matanya dalam dan tegas, menandakan dia berkata apa adanya. Wajah Cita kembali merona, agak menghangat dengan pengakuan pak Bowo itu, tapi kali ini, dia tidak menunduk atau memalingkan wajahnya. Dia bertahan untuk menatap wajah pria itu.10860Please respect copyright.PENANAR2J0MEp9jy
10860Please respect copyright.PENANAAyBIhvPjgg
“Aku…” ucap Cita terpotong, mengambil waktu sejenak sebelum melanjutkan. Dia kembali menatap pak Bowo sebelum menjawab, untuk sekedar meyakinkan, bahwa jawaban yang keluar dari mulutnya adalah jawaban yang paling tepat. “Aku…” belum sempat Cita meneruskan ucapannya, jari pak Bowo langsung menempel dibibirnya, meminta Cita untuk tidak melanjutkan ucapannya. Citapun terdiam, dan mereka bertatapan lagi.10860Please respect copyright.PENANAehRyDNe802
10860Please respect copyright.PENANAB8lczhw0kJ
Dan kembali, mereka berdua berciuman. Kali ini tidak hanya bersentuhan, tapi juga ada sedikit gerakan memagut dari pak Bowo. Sedangkan Cita hanya terdiam menikmati pagutan pak Bowo. Dia terpejam, membiarkan lelaki itu melakukan apapun kepada bibirnya. Bahkan, Cita jadi makin erat memeluk pak Bowo.10860Please respect copyright.PENANAGVQ6bTpqlp
10860Please respect copyright.PENANAUzKy7mFHfH
Ciuman dari bibir pak Bowo mendatangkan sesuatu pada perasaan Cita. Dia serasa dibawa terbang keawang-awang. Bibirnya yang sudah cukup lama tidak dipagut selembut ini oleh Andi membuatnya termangu sesaat, namun kemudian meleleh. Sesuatu dari alam bawah sadarnya bangkit. Dia butuh ini. Dia butuh sentuhan seperti ini. Dia butuh ciuman ini.10860Please respect copyright.PENANATPJ6jFYM3P
10860Please respect copyright.PENANAxRDeQYFy4W
Cita memiliki prinsip, hanya akan membiarkan bibirnya disentuh oleh bibir pria yang dia sayangi, dan Andi adalah satu-satunya orang yang melakukan itu selama ini. Malam ini, pintu hatinya telah terketuk, terbuka untuk menerima rasa sayang dari orang lain, yang perlahan mulai berbalas dengan rasa sayang darinya. Dan pada akhirnya, Citapun tak hanya diam. Dia mulai membalas apa yang dilakukan oleh pak Bowo. Dia mulai menggerakan bibirnya, memagut bibir yang sedang memagutnya, dengan sama-sama lembutnya.10860Please respect copyright.PENANACgg43HvgDy
10860Please respect copyright.PENANAPJ05HAVfwQ
Rasa nyaman, rasa tenang, dan rasa sayang, menyelimuti ciuman mereka berdua. Tubuh mereka kini sudah saling memepet dengan erat. Kedua tangan pak Bowo melingkar erat ditubuh Cita, dan Citapun membalas pelukan pak Bowo juga dengan erat.10860Please respect copyright.PENANAuRAByiNVJk
10860Please respect copyright.PENANARU4czM5gjj
Cukup lama mereka saling cium dan berpelukan erat, sampai akhirnya pak Bowo mengakhiri dengan menarik wajahnya. Cita perlahan membuka kembali matanya, dan melihat wajah pak Bowo yang tersenyum gembira. Reflek, Citapun membalas senyuman itu. Tak ayal wajahnyapun langsung merona merah. Beberapa detik mereka saling pandang, lalu Cita menolehkan sedikit wajahnya sambil tersenyum. Malu atau bahagia? Atau keduanya?10860Please respect copyright.PENANAXWbC0BOAUC
10860Please respect copyright.PENANAbSDz0vP2ve
10860Please respect copyright.PENANA37AMxbwaDB
“Istirahat aja ya Cit, udah malem” ucap pak Bowo dengan suara agak serak.10860Please respect copyright.PENANASPsYFsqBzV
10860Please respect copyright.PENANAvRTW83TLuz
10860Please respect copyright.PENANAAU1x5aGJ5s
Cita tak menjawab, hanya menganggukan kepala. Pak Bowo kemudian berdiri terlebih dahulu, lalu menarik Cita untuk juga berdiri. Pak Bowo merangkul Cita dan membimbingnya berjalan kekamarnya. Setelah pintu kamar terbuka, pak Bowo melepas rangkulannya, membiarkan Cita untuk masuk kekamarnya.10860Please respect copyright.PENANAL2laye0Uy9
10860Please respect copyright.PENANA5MrFBaKNAk
Cita masuk kedalam kamarnya, lalu berbalik menatap pak Bowo. Tangannya memegang handle pintu, tapi tak segera menutupnya, malah cuma diam berdiri disitu. Pak Bowopun juga tak bergerak menjauh, masih menatap Cita.10860Please respect copyright.PENANAYCIOWcajIT
10860Please respect copyright.PENANAltFoO7Lgd3
Dada Cita berdetak cukup kencang, lebih kencang daripada saat berciuman dengan pak Bowo tadi. Cita tak mengerti apa yang dia rasakan saat ini, tapi sebenarnya, dia merasa sedikit kecewa saat tadi pak Bowo menghentikan ciumannya dan malah menyuruhnya untuk beristirahat.10860Please respect copyright.PENANA2FTrR5qAhc
10860Please respect copyright.PENANAY9lJfJTkya
Ada sesuatu didalam diri Cita yang menginginkan lebih. Apalagi, itu tadi adalah sentuhan intim pertama yang dia rasakan dari seorang pria dewasa setelah beberapa bulan. Setelah Andi tak lagi menyentuhnya, itu tadi adalah interaksi paling intim yang dia rasakan, selain pelukan dan kecupan pak Bowo dikeningnya sebelum ini.10860Please respect copyright.PENANAekERqu8p83
10860Please respect copyright.PENANAlgrZVrJZNc
Hingga pada akhirnya, Cita melepaskan pegangannya dari handle pintu. Pak Bowo melihat itu. Dia tahu itu adalah kode, kode bahwa Cita menginginkan sesuatu yang lebih. Dia tahu Cita hanya akan berani memberikan kode seperti itu. Cita tak akan berani mengatakan langsung kalau dia ingin, dia tidak seperti itu.10860Please respect copyright.PENANAbZ6BAd84bG
10860Please respect copyright.PENANA1NN4qC4TNC
Setelah diam beberapa saat, pak Bowo akhirnya melangkah masuk. Dia berdiri tepat didepan Cita. Tangannya kemudian memegang handle pintu, lalu perlahan menutupnya. Kini, Cita berada didalam kamar yang tertutup, hanya berdua dengan pak Bowo. Dan jelas, detak jantungnya makin terasa cepat. Dia tak tahu, bahwa pak Bowo juga merasakan hal yang sama.10860Please respect copyright.PENANApuzRhZ8jEA
10860Please respect copyright.PENANAEqPljVBY4r
Hanya terdiam saja untuk beberapa detik, akhirnya pak Bowo mengambil inisiatif. Dia memeluk Cita. Cita tak melawan, dan tangannyapun melingkar ditubuh pak Bowo. Sejurus kemudian, mereka kembali berciuman bibir. Kali ini terasa berbeda, mereka sudah langsung saling memagut, saling melumat, meskipun masih sama-sama melakukannya dengan lembut.10860Please respect copyright.PENANAWmF3GB4MFv
10860Please respect copyright.PENANAMin4ccKJoU
Perlahan, sambil tetap berciuman, pak Bowo sedikit demi sedikit mendorong tubuh Cita. Merekapun bergerak mundur perlahan, mendekati tempat tidur yang seharusnya malam ini hanya akan digunakan oleh Cita sendirian. Sampai disamping tempat tidur, mereka masih terus berciuman, sambil berpelukan. Mereka menikmatinya, seolah tak ada yang ingin mengakhirinya.10860Please respect copyright.PENANAV1nWvzJmLx
10860Please respect copyright.PENANA7p1gawQaRY
Perlahan-lahan pak Bowo membimbing tubuh Cita hingga terduduk diranjang. Mereka duduk berhadapan dan masih terus berciuman, namun pelukannya sudah mulai merenggang. Desah nafas mereka sudah mulai tak normal, keduanya mulai terbakar api birahi. Suasana yang dingin terasa sedikit menghangat hanya dari ciuman ini.10860Please respect copyright.PENANAbTOVFVEFK5
10860Please respect copyright.PENANA8NReWPezrV
Pak Bowo kemudian melepas ciuman mereka, lalu menatap Cita dengan nafas yang mulai memburu. Citapun kemudian membuka matanya untuk menatap pak Bowo. Nafasnya juga sedikit memburu. Senyum tipis terkembang dibibirnya saat melihat pak Bowo tersenyum padanya. Mereka hanya diam, saling tatap, tak ada satupun kata terucap. Masing-masing dengan pikirannya sendiri-sendiri.10860Please respect copyright.PENANAWkT4ph2LAh
10860Please respect copyright.PENANAMvfPcwrkN8
Kedua tangan pak Bowo bergerak ke pundak Cita. Salah satu tangannya sesekali membelai pipi Cita, yang hanya diam saja menerimanya. Bahkan terlihat pipi Cita makin merona mendapatkan perlakuan yang menurutnya cukup romantis itu. Kemudian tangan pak Bowo turun lagi ke pundak Cita. Perlahan tangan itu memegang cardigan yang dipakai oleh Cita, lalu menatap mata wanita itu. “Boleh?” tanya pak Bowo dengan suara lirih.10860Please respect copyright.PENANA7HT2cz9ydk
10860Please respect copyright.PENANA42FeLiIAT1
Cita tahu maksud pak Bowo, dan diapun mengangguk pelan. Perlahan pak Bowo menarik cardigan itu hingga lepas meninggalkan tubuh Cita, yang masih terbungkus kaos lengan pendek yang cukup ketat.10860Please respect copyright.PENANAydrGXDsNcL
10860Please respect copyright.PENANA1UQshWfg6s
Perlahan pak Bowo kembali mengarahkan wajahnya mendekat ke wajah Cita. Dan kali ini ternyata Cita tidak hanya menunggu, tapi dia juga maju menyambut wajah pak Bowo. Keduanya kembali berciuman, berpagutan, saling lumat. Kedua tangan Cita merangkul leher pak Bowo, dan sesekali mengusap kepala pak Bowo. Sedangkan tangan pak Bowo berada dipunggung Cita, mengelusnya membuat desiran-desiran geli bagi Cita.10860Please respect copyright.PENANAVZK8fOq0mR
10860Please respect copyright.PENANAMIp6cnfHBj
Pak Bowo sedikit demi sedikit mendorong tubuh Cita hingga akhirnya rebah diranjang. Rangkulan Cita dilehernya membuat otomatis tubuh pak Bowo sedikit menindih Cita, meskipun pak Bowo masih berusaha menahan agar tidak membuat Cita terbebani oleh berat tubuhnya. Ciuman mereka terus berlanjut, dan bahkan ketika pak Bowo memancing untuk menggunakan lidah, Cita meladeninya.10860Please respect copyright.PENANAEjyOj1OPDQ
10860Please respect copyright.PENANAjuIV0R5Azm
10860Please respect copyright.PENANAP4tNBdxsmU
“Hhemm… slurrpphh… hhmmpphh…”10860Please respect copyright.PENANADF61kIrn39
10860Please respect copyright.PENANAgqUzpOfCKO
10860Please respect copyright.PENANAnUIbhuYTC5
Suara desahan dan pagutan mulai terdengar dari keduanya. Cita membalas setiap apa yang dilakukan oleh bibir pak Bowo. Bagi pak Bowo, Cita bukanlah seorang yang ahli berciuman. Terasa sekali, meskipun sudah meladeninya, tapi masih terasa agak kaku, beda sekali dengan Isna ataupun Gina yang sudah lama menjadi pelampiasan nafsunya. Bahkan dengan Nada saja, Cita masih kalah untuk soal ciuman. Tapi, justru pak Bowo lebih menikmatinya, karena saat ini bukan hanya nafsu saja yang bermain dalam dirinya, tapi ada sedikit perasaan yang ambil bagian.10860Please respect copyright.PENANAUr7Hgr6Xa8
10860Please respect copyright.PENANAASWlTyXPOL
Sedangkan bagi Cita, permainan bibir pak Bowo benar-benar menghanyutkan untuknya. Dia tak punya pengalaman ciuman selain dengan Andi. Makanya ciuman yang diberikan oleh pak Bowo ini berhasil membangkitkan dirinya untuk mulai meladeni, membalasnya. Dia hanya melakukannya sesuai naluri, tidak pakai teknik macam-macam, ini itu, hanya sebatas naluri wanitanya saja.10860Please respect copyright.PENANAZ5j4Y40pXS
10860Please respect copyright.PENANAuNuRENXcc6
Detak jantung Cita makin cepat saat dia merasakan tangan pak Bowo mulai bergerak menyentuh pundaknya, lalu perlahan turun menuju kearah dadanya. Pelan sekali gerakan tangan itu. Semakin dekat kedada, makin kencang debaran Cita. Dan dia benar-benar tersentak saat tangan pak Bowo sudah tepat mendarat disalah satu buah dadanya, hingga diapun menghentikan ciuman mereka.10860Please respect copyright.PENANAc1RgetZcnh
10860Please respect copyright.PENANAsCrMbYmg8c
Pak Bowo sedikit mengangkat wajahnya untuk menatap Cita yang terlihat masih terkejut itu. Tangan pak Bowo bisa dengan jelas merasakan debaran jantung Cita yang begitu cepat, karena kaos yang dipakai Cita memang cukup ketat dan tipis. Namun, sepertinya tidak ada penolakan dari Cita. Dia sama sekali tak menghalangi tangan pak Bowo. Jangankan menghalangi, menyentuhnya saja tidak.10860Please respect copyright.PENANAyLeSjT9poc
10860Please respect copyright.PENANAoZn2nUswgc
10860Please respect copyright.PENANATOjGZb4vE5
“Boleh sayang?” tanya pak Bowo kembali dengan suara lirih.10860Please respect copyright.PENANANOvBbkVNVw
10860Please respect copyright.PENANAHnugOWeph7
10860Please respect copyright.PENANA2ChCndk7oe
Cita tak langsung menjawab, dia masih menatap mata pak Bowo. Tangan pak Bowopun tak bergerak sama sekali didadanya, masih menunggu jawaban dari Cita. Namun sesaat kemudian, Cita mengangguk perlahan. “Pelan-pelan ya pak” ucapnya sangat lirih, lebih terdengar sebagai sebuah desahan. Pak Bowo mengangguk, lalu mulai meremas payudara Cita perlahan.10860Please respect copyright.PENANABXLZo3WtNl
10860Please respect copyright.PENANATwpxrRbOO9
10860Please respect copyright.PENANABbMyi4nxqW
“Aaahhsssshhh…”10860Please respect copyright.PENANAjlE5Oqkaxb
10860Please respect copyright.PENANA8zbyU3Jw5D
10860Please respect copyright.PENANAyOuJheIrer
Cita mendesah. Disaat yang bersamaan, tubuhnya bergetar. Sentuhan dan remasan lembut dari tangan pak Bowo dipayudaranya seperti sebuah sengatan yang terasa disekujur tubuhnya. Sentuhan pertama yang dia dapatkan setelah terakhir kali Andi melakukannya sekitar 3 bulan yang lalu. Pak Bowo sempat menghentikan remasannya karena melihat reaksi tubuh Cita. Namun saat Cita menatapnya, dia kembali meremas payudara mungil itu dengan lembut.10860Please respect copyright.PENANAMlUNdoDRBm
10860Please respect copyright.PENANAHP86ehJNGr
10860Please respect copyright.PENANA5EXZcZ33lw
“Aaaaahhhhhh paaakkhhh…” kembali Cita mendesah. Tapi tak bertahan lama karena pak Bowo langsung mencium Cita, yang langsung mendapat balasan dari Cita.10860Please respect copyright.PENANAC3XS4BwiNK
10860Please respect copyright.PENANA0ljGvSOr97
10860Please respect copyright.PENANAj9psa30SXD
Cita kembali terpejam menikmati apa yang dilakukan oleh pejantannya itu. Dia merasa remasan lembut itu membangkitkan sesuatu dalam dirinya, yang membuatnya mulai aktif menciumi bibir pak Bowo. Bukan hanya sekedar meladeni, kali ini dia yang memulai perang lidah diantara keduanya. Lidah mereka saling lilit, saling hisap. Masih saja pak Bowo merasa kalau ciuman dan lumatan Cita tak sehebat wanita lain yang pernah bersamanya, tapi sekali lagi, dia sangat menikmatinya.10860Please respect copyright.PENANAaiglDLcFLF
10860Please respect copyright.PENANAmpxcLjFUA2
Tangan pak Bowo berpindah-pindah, dari payudara kiri ke kanan, kembali lagi dan dilakukan seterusnya. Cita makin hanyut dengan permainan itu. Tubuhnya juga makin sering bergetar dan menggelinjang. Kedua tangannya masih merangkul kepala pak Bowo, kadang sampai meremas rambutnya juga.10860Please respect copyright.PENANA3nvOtoTjFg
10860Please respect copyright.PENANAfbQnlVMxrk
Perlahan Cita merasakan tangan pak Bowo tak lagi meremas payudaranya. Tangan itu bergerak turun, menyurusi perutnya. Lalu tangan itu menyelinap masuk didalam kaosnya. Cita dapat merasakan telapak tangan pak Bowo berada diperutnya. Sedikit demi sedikit, dengan sangat pelan, tangan itu naik, hingga berhenti tepat dibawah bh nya. Disitu tangan pak Bowo mengusap-usap, membelai dengan lembut, membuat Cita makin hanyut.10860Please respect copyright.PENANAxaXWXyeRiq
10860Please respect copyright.PENANAgGpYnjKWBD
Kemudian jari-jari pak Bowo mulai menelusup kebalik bh Cita, membuat tubuh Cita kembali tersentak dan sedikit menggelinjang. Ciuman mereka kembali terlepas, dan mereka kembali saling tatap. Pak Bowo tak menanyakan apapun, tapi dari tatapannya, terlihat jelas kalau dia sedang meminta ijin kepada Cita. Cita, dengan ekspresi malu-malu, perlahan menganggukan kepala, memberikan ijin kepada pak Bowo untuk mengakses tubuhnya lebih jauh lagi.10860Please respect copyright.PENANAie6qGMDKp9
10860Please respect copyright.PENANAWE2Ep0zyoW
10860Please respect copyright.PENANAqJp1EmomQ8
“Aaaaaaaaahhhhhh…”10860Please respect copyright.PENANAbj1EEL4dAO
10860Please respect copyright.PENANAGswcU7RrOh
10860Please respect copyright.PENANAMorEERTvBX
Kembali Cita mendesah, agak lebih panjang dari sebelumnya, saat telapak tangan pak Bowo sepenuhnya berada dibalik bh nya, bersentuhan langsung dengan kulit payudaranya. Tubuhnya tanpa bisa dia tahan lagi kembali bergetar dan menggelinjang. Dia sampai memejamkan lagi kedua matanya. Sentuhan yang terasa sangat nikmat baginya.10860Please respect copyright.PENANAIRKBF0WTvN
10860Please respect copyright.PENANAetcLy8PM4m
10860Please respect copyright.PENANABg4JFVqYG1
“Aaahh… hmmpphhh aaahhh…”10860Please respect copyright.PENANAluYZUkfv5a
10860Please respect copyright.PENANAAZeciI6zsk
10860Please respect copyright.PENANADf7BnGnbRI
Desahan Cita mulai diinterupsi oleh ciuman pak Bowo. Tangan pak Bowo yang kini sudah menyentuh langsung payudara Cita tanpa halangan mulai meremas. Jarinya mencari-cari puting susu Cita yang mungil, namun sudah mulai tegang, pertanda birahi Cita sudah naik dan mulai menguasai dirinya.10860Please respect copyright.PENANAYgyIb5Gtgi
10860Please respect copyright.PENANAG4KSNhih04
Tangan pak Bowo makin aktif merangsang payudara Cita, bergantian kiri dan kanan. Gerakan tangan itu membuat bh Cita agak terangkat, meskipun masih tertutup oleh kaosnya yang itupun sudah agak terangkat karena gerakan tangan pak Bowo, yang membuat perutnya yang putih dan rata itu terlihat.10860Please respect copyright.PENANA0mGJzpaDan
10860Please respect copyright.PENANARLyo47bIh2
Cukup lama pak Bowo memainkan kedua payudara Cita, hingga membuat nafas wanita yang merupakan istri dari mantan anak buahnya itu tersengal-sengal. Diapun menghentikan remasan itu karena merasa agak tak nyaman dengan kaos dan bh Cita. Masih dengan berciuman, tangan pak Bowo perlahan-lahan mulai mengangkat kaos Cita, bermaksud untuk melepaskannya. Ketika kaos itu sudah terangkat hingga ke leher, barulah dia menghentikan ciumannya.10860Please respect copyright.PENANAjfqrxD9hQX
10860Please respect copyright.PENANASQEKFDOHDk
Cita kemudian menatap pak Bowo. Dia sudah tahu kalau pak Bowo meminta ijin kepadanya, meskipun tanpa mengucap apapun. Dan reaksinya selanjutnya adalah diapun mengangkat kedua tangannya, memberikan ijin kepada pak Bowo untuk melepaskan kaos dari tubuhnya. Pak Bowo langsung tanggap. Kaos itu ditarik keatas hingga terlepas. Akibat melepaskan kaos itu, membuat jilbab Cita jadi berantakan, tidak pada posisi yang tepat. Hingga akhirnya Cita sendirilah yang menarik lepas jilbabnya.10860Please respect copyright.PENANAZBJnswXSgM
10860Please respect copyright.PENANARe2pEo0984
Keduanya sempat saling tatap, kemudian tersenyum. Cita sedikit menolehkan wajahnya kesamping, karena merasa malu. Sedangkan pak Bowo sedikit mengangkat tubuhnya, agar bisa lebih leluasa menatap tubuh mungil yang tergolek dibawahnya itu. Terlihat tubuh Cita yang ramping, putih mulus, hanya tertutup bh saja. Itupun bh itu tidak menutup sempurna karena kelakuan tangan pak Bowo tadi.10860Please respect copyright.PENANAX3yvDM2bGi
10860Please respect copyright.PENANASBwH7r9FJb
Pak Bowo menggerakan tangannya kebalik punggung Cita, berusaha untuk melepaskan bh itu. Cita reflek mengangkat punggungnya, sebagai ijin kepada pak Bowo. Cita masih menghindari menatap pak Bowo, ketika bh yang dia pakai sudah terlepas. Reflek saja tangannya langsung tersilang didadanya, menutup kedua payudaranya yang sudah terbuka. Pak Bowo tersenyum, kemudian perlahan dia raih tangan Cita, kemudian ditarik agar sepasang gundukan empuk itu kembali terpampang.10860Please respect copyright.PENANA6YLH4l3UiL
10860Please respect copyright.PENANAv4Gb04RiUu
Mata pak Bowo nanar menatap sepasang payudara Cita. Kedua payudara itu tak seberapa besar, namun terlihat masih kencang. Putih mulus, dengan puting kecoklatan yang sedang mengeras.10860Please respect copyright.PENANA86HsGYPmYQ
10860Please respect copyright.PENANAE0vMLBojqw
Kembali Cita menyilangkan kedua tangannya menutupi payudaranya. “Pak, jangan dilihatin gitu, malu” ucap Cita masih tak menatap pak Bowo.10860Please respect copyright.PENANAvBYxZWsg9B
10860Please respect copyright.PENANALgNN6gbngm
10860Please respect copyright.PENANARXpzzDeWGM
“Maaf Cit, tapi, aku nggak bisa kalau nggak ngelihat. Benar-benar indah” jawab pak Bowo.10860Please respect copyright.PENANAsmRQxVEAuf
10860Please respect copyright.PENANAwcQ9MBquEC
10860Please respect copyright.PENANA77qtfl5w02
Terang saja jawaban pak Bowo membuat Cita senang, hingga bibirnya sedikit menyunggingkan senyum. Siapa yang tidak senang dipuji? Apalagi pujian pak Bowo tadi terdengar tulus. “Indah apanya? Kecil gini” ucap Cita lirih dan sedikit bergetar.10860Please respect copyright.PENANAAeeEhqJR4g
10860Please respect copyright.PENANArbBEqiSCDu
10860Please respect copyright.PENANAKLnIdlWGyD
“Bagiku, ini benar-benar indah Cit” jawab pak Bowo yang mulai mendekatkan wajahnya didada Cita.10860Please respect copyright.PENANAnQLnTKzuaI
10860Please respect copyright.PENANAv0k93spn0i
10860Please respect copyright.PENANAOlrvmA20QF
Perlahan pak Bowo kembali menarik tangan Cita, membuat kedua payudaranya kembali terlihat. Cita perlahan mulai berani melihat kearah pak Bowo, melihat apa yang sedang dilakukan oleh lelaki itu. Pak Bowo melirik Cita, tersenyum sesaat sebelum bibirnya mendarat dipayudara Cita.10860Please respect copyright.PENANAX0iJvBly6I
10860Please respect copyright.PENANARlgCFuiyhh
10860Please respect copyright.PENANA5CDxBBxy5W
“Aaahhhh…”10860Please respect copyright.PENANAPEjpmZYPkp
10860Please respect copyright.PENANAvhtfTJpHvV
10860Please respect copyright.PENANAKZ7a2FIwQi
Desahan Cita bersamaan dengan tubuhnya sedikit terangkat, saat kulit payudaranya mendapatkan ciuman dari pak Bowo. Terasa geli bagi Cita, namun ada nikmatnya juga. Pak Bowo tak berhenti hanya sekali saja. Dia mengulangi ciuman-ciumannya, ditempat yang berbeda-beda. Ciuman lembut itu pada akhirnya mendarat hampir diseluruh permukaan sepasang payudara Cita, tanpa menyentuh bagian putingnya.10860Please respect copyright.PENANAPtcVenp5IS
10860Please respect copyright.PENANAdXfpitfafs
10860Please respect copyright.PENANA785NmkxVN0
“Aaaaahhhhh…”10860Please respect copyright.PENANACOjlp3wykP
10860Please respect copyright.PENANAxeaRG0sFzf
10860Please respect copyright.PENANAleUl5Ueds6
Desahan panjang akhirnya terdengar dari mulut Cita saat bibir pak Bowo mendarat disalah satu putingnya. Bukan hanya menyentuh, mencium, tapi juga sedikit mengulumnya, sedikit menghisapnya, dan ujung lidah pak Bowo juga sedikit menjilatnya. Tubuh Cita bergetar tak karuan, tapi itu belum berakhir.10860Please respect copyright.PENANAiy83L9rszd
10860Please respect copyright.PENANAzUU0csqUFW
Tanpa jeda pak Bowo terus mencumbui sepasang payudara Cita, namun kini lebih banyak memainkan puting Cita bergantian kiri dan kanan. Saat mulutnya mencumbu puting yang kanan, yang kiri akan dipilin dengan lembut menggunakan jarinya, begitu pula sebaliknya. Cita sudah semakin tak tahan. Tubuhnya makin dikuasai oleh nafsu birahinya. Desahannya makin sering dan makin keras. Tak ada rasa khawatir akan terdengar orang lain, karena memang hanya mereka berdua divilla ini. Tubuhnyapun makin tak karuan bergetar, menggelinjang.10860Please respect copyright.PENANA8yRoiYILlG
10860Please respect copyright.PENANAP5bPsTWWSN
Kaki Cita juga mulai bergerak tak beraturan. Dia merasakan geli diarea kewanitaannya, tapi dia tak bisa melakukan apapun disana. Saat ingin merapatkan kakinya, terhalang oleh pak Bowo. Saat ingin menggapai dengan tangannya, sama saja, terhalang tubuh lelaki itu. Akhirnya pinggulnya jadi bergerak tak terkendali, naik turun.10860Please respect copyright.PENANAw2C84Yxl99
10860Please respect copyright.PENANAZ8gDdjTHqj
Mengetahui apa yang sedang dialami Cita, tangan pak Bowo mengambil inisiatif. Dia mulai menyentuh celana Cita. Masih sambil mencumbui payudara Cita, dia mulai melepaskan kancing celana panjang itu, lalu menurunkan resletingnya. Tangannya masuk menelusup, tapi tidak sampai mengarah ke daerah vagina Cita, hanya mengelus dibagian atasnya. Namun itu sudah cukup untuk membuat Cita makin blingsatan. Hingga akhirnya dia malah mengangkat pinggulnya saat dirasakan tangan pak Bowo menarik turun celana panjangnya.10860Please respect copyright.PENANAqHXK4VM7d2
10860Please respect copyright.PENANAkjQWCplSuT
Kini, Cita tergolek diatas ranjang hanya dengan celana dalam membalut tubuhnya, sedang ditindih oleh pria lain yang bukan suaminya, dimana pria itu sedang mencumbui payudaranya, dan tangan pria itu mulai aktif bergerak disekitar vaginanya. Tangan pak Bowo memang belum menyentuh vagina Cita yang masih terlindung celana dalam itu, hanya mengusap-usap daerah disekitarnya, tapi itu sangat cukup membuat Cita makin lupa diri, makin dikuasai oleh birahinya.10860Please respect copyright.PENANAoyco0kK6kx
10860Please respect copyright.PENANAGSNmH7KDbl
Cita begitu menikmati cumbuan dari pak Bowo, hingga dia tak sadar lelaki itu melepaskan satu persatu pakaiannya. Hingga akhirnya mereka berdua dalam keadaan seimbang sekarang, hanya memakai celana dalam saja. Cita baru menyadari saat tangannya hendak memeluk pak Bowo. Dia merasakan punggung pak Bowo tak terlindung lagi oleh bajunya, dia menyentuh langsung kulit punggung pak Bowo.10860Please respect copyright.PENANACQGZO6oc1J
10860Please respect copyright.PENANAUonFfWNcGJ
Cita membuka matanya, dan sedikit terkejut saat melihat pak Bowo yang hanya tinggal memakai celana dalam saja. Tapi itu hanya sebentar, saat kemudian pak Bowo kembali membuatnya melayang dengan cumbuan dipayudaranya.10860Please respect copyright.PENANAtX0RkLGxSy
10860Please respect copyright.PENANAqViWxvjhYE
Pak Bowo mulai meningkatkan perbuatannya, melangkah ketahap yang lebih jauh. Dia menindih tubuh Cita, menciumi kembali bibir Cita yang mendapat balasan yang tak kalah ganas dari Cita. Nafsu Cita makin menggelora ketika dia merasakan sesuatu yang keras menggesek aera kewanitaannya. Tak hanya sekali, tapi benda keras itu beberapa kali menggeseknya.10860Please respect copyright.PENANAoEszQrSXLg
10860Please respect copyright.PENANAUfyLtqGdXj
Cita tentu tahu benda apa itu. Batang kejantanan pak Bowo yang masih tertutup celana dalamnya, menggesek bibir kemaluannya, yang juga masih tertutup oleh celana dalam. Cita tak mampu berpikir apa-apa lagi saat ini, dia hanya bisa merasakan sesuatu yang sangat nikmat yang timbul dari dalam dirinya.10860Please respect copyright.PENANAag7tnBwcxX
10860Please respect copyright.PENANAG6QpPRliyY
10860Please respect copyright.PENANA1pAeb2Yyta
“Ssshhh aaahhh hhmphh paakhh aahhh sshhh hmm…” desahan Cita kerap terdengar saat bibirnya terlepas dari ciuman pak Bowo, yang sesekali berpindah sasaran ke telinga dan leher Cita.10860Please respect copyright.PENANAuioVM7ux0f
10860Please respect copyright.PENANA7RUcrh4YXV
“Ssluurpp aahh sayaang, kamu cantik banget.. kamu sempurna..” puji-puji pak Bowo makin melambungkan Cita.10860Please respect copyright.PENANAzcr0Se3Sdp
10860Please respect copyright.PENANATtvM04YGp6
“Aahh paakkhh hmmphhh aahhh…” Cita tak mampu menjawab apapun, hanya desahan yang terus terdengar saat bibirnya terbebas dari lumatan pak Bowo.10860Please respect copyright.PENANAkpcMW6Kmch
10860Please respect copyright.PENANAEWbzsA1y7O
10860Please respect copyright.PENANA4OIAjInlYq
Cukup lama pak Bowo melakukan petting, dengan menggesekan kedua kemaluan mereka yang masing-masing masih tertutup celana dalam. Gerakan ini mampu membuat Cita yang sudah hampir 3 bulan tak disentuh Andi jadi blingsatan. Bahkan Cita mulai membalas gerakan pak Bowo dengan menggerakan pinggulnya, mengejar saat pinggul pak Bowo terlihat akan menjauhinya.10860Please respect copyright.PENANAwdS7KBY9Sr
10860Please respect copyright.PENANAbeB8h8HJB8
10860Please respect copyright.PENANAyqvdwT5bJ0
“Aaahh sssssshhhhhh…”10860Please respect copyright.PENANAHag5kHqobY
10860Please respect copyright.PENANA8F38A9fJJ8
10860Please respect copyright.PENANArF8g0NLvo8
Tiba-tiba Cita mendesah dan mendesis panjang. Tubuhnya mengejang, memeluk erat tubuh pak Bowo. Beberapa kali tubuhnya mengejat dalam pelukan pak Bowo. Dia baru saja mendapatkan sesuatu yang sudah 3 bulan tak dirasakan. Sesuatu yang sangat nikmat. Orgasme. Yang dia dapat dari gesekan antar kelamin mereka yang masih terhalang 2 kain celana dalam.10860Please respect copyright.PENANAN4YN8mYPNW
10860Please respect copyright.PENANAhPTl65FoGZ
Pak Bowo menghentikan gerakannya, membiarkan Cita menikmati orgasme pertamanya. Dia hanya mengecup kening Cita beberapa kali, sambil tetap memeluk Cita. Nafas Cita nampak tersengal-sengal.10860Please respect copyright.PENANANuDMgINOsx
10860Please respect copyright.PENANAf66eDRJpVk
Beberapa saat kemudian, nafas Cita berangsur normal. Pelukannya ditubuh pak Bowo mulai mengendur, kemudian dia terlentang pasrah dibawah tubuh pak Bowo. Dia membuka matanya, dan terlihat pak Bowo menatapnya dengan tersenyum. Cita tersenyum saat melihatnya, tatapan pak Bowo terasa teduh baginya, bukan sebuah tatapan penuh nafsu dari seorang lelaki yang siap menyantap korbannya, tapi tatapan bahagia karena telah berhasil membuat wanitanya terpuaskan sesaat.10860Please respect copyright.PENANAxUGpA3cnJG
10860Please respect copyright.PENANA83pm2bSQjZ
Namun tak lama, Cita langsung mengalihkan pandangannya lagi. Dia malu. Dia memalingkan wajahnya kesamping. Tapi pak Bowo masih mau melihat wajah Cita, dia dengan lembut menarik wajah Cita hingga menatapnya lagi. Tak ada kata yang terucap, hanya kemudian pak Bowo mengecup bibir Cita dengan lembut.10860Please respect copyright.PENANA2i7L8XzXBw
10860Please respect copyright.PENANA0r4Z7Vkbu9
Perlahan pak Bowo mengulangi gerakannya tadi. Dia kembali menggesekan kemaluannya dikemaluan Cita. Cita sedikit meringis menahan geli, namun selanjutnya kembali mereka berciuman lagi dengan panas. Cita kembali memeluk tubuh pak Bowo, bahkan kedua kakinya melingkar memeluk pinggang pak Bowo, sambil membalas gerakan pinggang lelaki itu.10860Please respect copyright.PENANAYzvv2qrVtC
10860Please respect copyright.PENANAmdh4hiI6uO
Keduanya kembali bercumbu, saling memberikan rangsangan dan kenikmatan. Kedua kelamin itu masih terus saling bergesekan, membuat celana dalam Cita makin terlihat basah oleh cairan dari vaginanya.10860Please respect copyright.PENANA3AHCdDc6rE
10860Please respect copyright.PENANANspMBpgTTU
Masih dalam posisi itu, perlahan pak Bowo menurunkan celana dalamnya pelan-pelan, hingga kemudian terlepas dari kakinya. Penis pak Bowo yang sudah sangat tegang itu kini terbebas tak terhalang oleh apapun. Cita belum menyadari hal itu, dia masih terpejam menikmati rasa nikmat yang menjalar disekujur tubuhnya.10860Please respect copyright.PENANAMBl6uWf0rp
10860Please respect copyright.PENANAhKV7raQX7D
10860Please respect copyright.PENANA1QGZBkI1HK
“Aaakkhhh…”10860Please respect copyright.PENANAr3GGMPH2pU
10860Please respect copyright.PENANAbsrzmCynKt
10860Please respect copyright.PENANA10z562cTBz
Cita tersentak sampai membuka matanya, saat dia merasakan ada sedikit gerakan tusukan didaerah vaginanya. Dia melirik kebawah, dan begitu terkejut saat melihat batang berurat yang sudah berdiri tegak itu. Dia agak merasa jeri melihat penis pak Bowo, penis pria dewasa pertama selain milik Andi yang dia lihat secara langsung.10860Please respect copyright.PENANA0Mu5vNKxq8
10860Please respect copyright.PENANA9EpD7lPEL3
10860Please respect copyright.PENANA3H3VjzHw3P
“Gede bangeet…” tanpa sadar Cita berbisik lirih, tapi pak Bowo bisa mendengarnya, dan itu membuat pak Bowo tersenyum.10860Please respect copyright.PENANARlSPLIeRk1
10860Please respect copyright.PENANAhRobKsB4lL
“Aaaaahhhhh…” kembali Cita mendesah saat pak Bowo kembali mengarahkan penisnya kedaerah kewanitaan Cita yang masih tertutup celana dalam itu.10860Please respect copyright.PENANAnbXZpV8hca
10860Please respect copyright.PENANAxgdOP2nmac
10860Please respect copyright.PENANAgsSnnutbQq
Pak Bowo tak hanya menggesek saja sekarang, tapi beberapa kali melakukan gerakan tusukan yang mengarah kebibir vagina Cita. Setiap tusukan direspon dengan pekikan dan gelinjangan dari Cita.10860Please respect copyright.PENANA2EpeSPr7Jx
10860Please respect copyright.PENANANK8XSQl19X
Cita sendiri merasakan sensasi lain, yang jelas lebih nikmat. Dia kembali terpejam, meresapi apa yang sedang dia nikmati saat ini. Rangsangan demi rangsangan yang diberikan pak Bowo membuatnya kembali terbang melayang. Ciuman pak Bowo dibibir, telinga dan lehernya. Remasan lembut tangan pak Bowo dikedua payudaranya. Gesekan dan tusukan penis pak Bowo diselangkangannya. Semua membuat Cita makin hilang kendali atas dirinya sendiri.10860Please respect copyright.PENANACwFaagOgnq
10860Please respect copyright.PENANATpVSvcdMHj
Hingga disatu titik, Cita mengangkat pantatnya saat terasa celana dalamnya ditarik turun. Dia seperti tak menyadari hal itu, tubuhnya bergerak dengan sendirinya. Akalnya sedang tertutup oleh nafsu birahinya, hingga tak sadar kalau celana dalamnya sudah teronggok dilantai kamar. Kini, kedua insan beda jenis itu telah telanjang bulat, tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh keduanya.10860Please respect copyright.PENANA12IMjYNyYI
10860Please respect copyright.PENANAMOi7OTurLy
10860Please respect copyright.PENANAX8QJ2rXdh1
“Aaaaakkkhhh paaakkhhh…”10860Please respect copyright.PENANAtYrt4KX2nX
10860Please respect copyright.PENANAHDSuiw00x8
10860Please respect copyright.PENANAkoUiWo7UII
Kembali, Cita tersentak dan memekik, menghentikan semuanya. Dia merasa, bibir vaginanya yang telah polos tak tertutup apapun, mendapatkan kontak dengan ujung penis pak Bowo. Tiba-tiba, rasa ragu menyelimuti hati Cita. Separuh kesadarannya kembali, belum sepenuhnya dia menguasai diri. Tapi itu cukup untuk menghentikan percumbuan mereka berdua.10860Please respect copyright.PENANABLrUs1TKMy
10860Please respect copyright.PENANAUxt7Dcz0l0
Pak Bowopun terdiam, menghentikan semua yang dia lakukan. Dia mengangkat wajahnya, menjaga jarak dari wajah Cita. Tangannya juga bergeser, melepaskan genggaman dan remasan dipayudara Cita. Tapi, ujung penisnya masih berada didaerah kemaluan Cita.10860Please respect copyright.PENANAiQd7BC9tqq
10860Please respect copyright.PENANAvAkZQz7xv6
Mereka saling menatap. Jelas terlihat kegamangan diwajah Cita. Terpancar keraguan dari sepasang mata jernihnya. Sedang pak Bowo, dari sudut pandang Cita, tatapannya masih seperti tadi, menyiratkan keteduhan yang membuat hatinya sedikit tenang. Tidak terlihat menyala-nyala penuh nafsu untuk segera menyetubuhinya, meskipun kini kondisinya sudah bisa dibilang dalam kendali pak Bowo. Ya atau tidak, seharusnya tidak berpengaruh terhadap apa yang akan dilakukan oleh pak Bowo selanjutnya. Namun nyatanya, pak Bowo berhenti, menatap Cita, memohon ijin.10860Please respect copyright.PENANAWLU4Y0Dlir
10860Please respect copyright.PENANAS7tawmliYZ
10860Please respect copyright.PENANAj0xqeM5lDM
“Bolehkah sayang?” tanya pak Bowo lirih, setelah hampir semenit mereka terdiam dan bertahan dalam posisi itu.10860Please respect copyright.PENANA1aevSQMHng
10860Please respect copyright.PENANAIZSdpsYfEm
10860Please respect copyright.PENANAEN7XPf2K5U
Cita tak langsung menjawab. Tak pula menggeleng atau mengangguk. Dia masih diliputi oleh rasa ragunya. Mengijinkan atau tidak. Menerima atau menolak.10860Please respect copyright.PENANAzxm44d5mbd
10860Please respect copyright.PENANAKwII0sMEve
Jangan Cita, jangan kasih ijin. Tolak dia, jangan biarkan dia memasukimu. Jangan biarkan dia menghancurkan kehormatan dan kesetiaanmu.10860Please respect copyright.PENANANAMrIK7fKw
10860Please respect copyright.PENANAmM4iDEHS33
Satu sisi dari hati Cita menolaknya. Masih terpikir olehnya, bahwa dia saat ini masihlah istri orang, istri Andi. Dan lelaki yang barusan meminta ijin itu adalah orang lain.10860Please respect copyright.PENANAzrTjtwqCRj
10860Please respect copyright.PENANAeQ7WsGJKvp
Sudahlah Cita, kasih dia masuk. Biarkan dia memberimu kenikmatan yang kamu rindukan. Bukankah kamu rindu akan rasa itu? Ini kesempatan buatmu Cita.10860Please respect copyright.PENANAstniQgve5e
10860Please respect copyright.PENANAGgh51WOgcp
Satu sisi lagi, yang merupakan nafsu birahinya, menginginkan hal itu terjadi. Rasa kerinduan setelah 3 bulan tak merasakan, membuat ingin kembali merasakan hal itu.10860Please respect copyright.PENANAPGKclOEzQt
10860Please respect copyright.PENANAlkkE9Ru6Og
Jangan Cita. Ingat, kamu masih jadi istri orang. Jaga kehormatan dan kesetiaanmu Cita. Jangan biarkan pria ini merusaknya, jangan biarkan pria ini menghancurkannya.10860Please respect copyright.PENANAWYcbWaCELP
10860Please respect copyright.PENANAvMMOop8htJ
Kehormatan? Kesetiaan? Buat apa Cita? Kamu tidak ingat suamimu sendiri sudah menuduhmu berselingkuh? Apa kamu lupa betapa dia bersikeras menuduhmu telah membuang kehormatan dan kesetiaanmu. Lakukan Cita, ini adalah balasan untuk semua itu.10860Please respect copyright.PENANAusrvtuBg6x
10860Please respect copyright.PENANAg700tjPEAn
Kembali batin Cita berperang, yang membuatnya makin gamang dan belum mampu memutuskan. Sedangkan pak Bowo sendiri, nampak masih terlihat sabar menunggu jawaban Cita.10860Please respect copyright.PENANAXcEF5oBvZS
10860Please respect copyright.PENANANwoeXDCWNy
Jangan Cita, jangan. Apa bedanya kalau melakukan hal itu? Itu sama saja membuktikan kalau tuduhan suamimu benar adanya. Cepat tolak dia, mumpung masih ada kesempatan!10860Please respect copyright.PENANAYaDjy4v29V
10860Please respect copyright.PENANACtPM9fu6pH
Lakukan Cita. Ringankanlah beban suamimu. Dia sudah menuduhmu, tapi kamu tak melakukan apapun. Lakukan apa yang dituduhkan suamimu kepada kamu, agar bebannya terkurang. Cepat anggukan kepalamu Cita, dan biarkan dia memasukimu.10860Please respect copyright.PENANAPY2g4Cfebi
10860Please respect copyright.PENANADa71xU3i3g
10860Please respect copyright.PENANA7FRfXAnnVP
“Ssshhh aaahh paaakk…” Cita mendesah saat ujung penis pak Bowo yang menempel dibibir vaginanya sedikit bergerak. Bukan karena pak Bowo ingin menggoda atau mempengaruhi Cita, tapi dia sedang mengubah posisinya karena merasa sedikit pegal. Tapi gerakan pelan itu, karena berada diarea paling sensitif, tak ayal membuat Cita kegelian hingga sampai mendesah.10860Please respect copyright.PENANAogIgECjZzD
10860Please respect copyright.PENANAg4NEEoMQZm
Cita, cepat tolak. Pria itu sedang menggodamu, sedang memaksamu untuk mengijinkannya. Cepat gelengkan kepalamu, sebelum semua terlambat.10860Please respect copyright.PENANA0pnWwJBxmA
10860Please respect copyright.PENANAwxWRtqKPoX
Oouh Cita, kamu rasakan itu kan? Betapa nikmatnya. Padahal itu baru gesekan, coba bayangkan rasanya jika benda itu memasukimu. Lihatlah penis itu. Besar, panjang. Betapa nikmatnya jika memenuhi vaginamu Cita. Apa kamu tidak ingin merasakan batang kokoh dan perkasa itu? Ayo, cepat anggukan kepalamu.10860Please respect copyright.PENANA8Th2Hyzn6U
10860Please respect copyright.PENANAvR7K6vtFqX
Cita benar-benar gamang, bingung, ragu. Namun, gerakan kecil dari pak Bowo tadi, rupanya berefek besar pada tubuh Cita, yang berujung pada keputusannya. Rasa geli yang nikmat hanya dari sebuah gesekan saja, mengundang rasa keingintahuannya untuk merasakan yang lebih lagi, dan perlahan, kepalanyapun bergerak. Mengangguk.10860Please respect copyright.PENANAjQvrebkFd6
10860Please respect copyright.PENANAHpccNCl6XY
Pak Bowo tersenyum sumringah melihat anggukan Cita. Sebuah ijin yang dia nantikan dengan sabar sedari tadi, akhirnya dia dapatkan. Tanpa sadar, Cita membalas senyuman itu.10860Please respect copyright.PENANA7mROL4Ptzq
10860Please respect copyright.PENANAJ3thYog664
10860Please respect copyright.PENANAtjuovkKOrs
“Eemmmhhh… sssshhhh…”10860Please respect copyright.PENANAay3C4OTxR6
10860Please respect copyright.PENANAnB40gu9Zg3
10860Please respect copyright.PENANANPetb5zsGe
Cita menahan desahan dan desisannya, saat penis pak Bowo mulai bergerak kembali. Kali ini, bukan hanya sekedar menggesek, tapi mulai menekan bibir vagina Cita. Kepala penisnya mulai menyeruak, memaksa bibir vagina Cita untuk membuka, membuat Cita kembali meringis.10860Please respect copyright.PENANAB9mb8sWGkP
10860Please respect copyright.PENANAkZHFq6eCrX
10860Please respect copyright.PENANALQo2Lgfesm
“Aaaaahhhhh…”10860Please respect copyright.PENANAhT8r4rzxx7
10860Please respect copyright.PENANAtNeD4GjBOu
10860Please respect copyright.PENANAADS8S1rJ8w
Akhirnya Cita mendesah panjang saat kepala penis itu berhasil memasuki vaginanya. Terasa sedikit sakit, ngilu, karena bibir vaginanya dipaksa terbuka lebih lebar dari biasanya ketika dimasuki oleh Andi.10860Please respect copyright.PENANASzyhJNn8eP
10860Please respect copyright.PENANAnt19P3gBHS
Cita, sudah, hentikan. Tahan. Suruh pria itu mencabutnya. Cepat Cita, belum terlambat untuk mengakhirinya. Masih ada kesempatan sebelum kamu masuk kelubang yang kamu tidak akan bisa keluar setelah memasukinya. Cepat hentikan Cita!10860Please respect copyright.PENANAqCKRhNLUvp
10860Please respect copyright.PENANASngfIO39c4
Kembali suara hati Cita memintanya untuk berhenti, meskipun kepala penis itu sudah berhasil masuk kebibir vaginanya.10860Please respect copyright.PENANAJ0owmqjCOa
10860Please respect copyright.PENANABpbzxD3B7V
Sudah terlambat Cita, sudah masuk. Kamu sudah terlanjur basah, nyemplung saja sekalian. Lihat betapa nikmatnya penis itu, padahal baru masuk sedikit. Bayangkan kenikmatan seperti apa yang akan kamu dapat kalau penis itu sudah masuk semua, bergerak keluar masuk, menggesek setiap jengkal dinding vaginamu. Biarkan Cita, biarkan dirimu merasakan kenikmatan itu.10860Please respect copyright.PENANAgS3XNRAOcm
10860Please respect copyright.PENANAoh5CT3IByK
Cita menatap pak Bowo yang sedang menghentikan gerakannya, yang sedang memberikan waktu kepada Cita untuk membiasakan diri dengan penisnya. Dia tahu, dari cerita Isna, bahwa penisnya lebih besar dari Andi. Dan jika Cita tak pernah merasakan penis lain, itu berarti penis ini adalah yang terbesar yang memasukinya.10860Please respect copyright.PENANAwhRdZPRm0C
10860Please respect copyright.PENANAELuYcZzWJ8
Cita menatap pak Bowo dalam-dalam. Pak Bowo sendiri tidak bisa mengartikan maksud dari tatapan Cita itu. Apakah meminta untuk berhenti, atau meminta untuk meneruskan, pak Bowo benar-benar tak tahu. Tapi akhirnya, dia berspekulasi. Biarlah nanti dia akan tahu jawabannya, jika dia melakukan itu.10860Please respect copyright.PENANAY0KVELW4ex
10860Please respect copyright.PENANAlSE7zzDwXX
10860Please respect copyright.PENANAeRUanlxwng
“Aaaaaahhhhhhh…”10860Please respect copyright.PENANAeQYZOGXLgd
10860Please respect copyright.PENANAYFXLt67Ltb
10860Please respect copyright.PENANAAssuHJxi3A
Kembali Cita mendesah saat pak Bowo mendorong pelan penisnya untuk masuk lebih dalam lagi. Terasa dinding vagina Cita begitu ketat menghimpit batang penisnya. Cita sampai terpejam lagi, meringis saat mili demi mili penis itu makin dalam memasuki lubang vaginanya. Lubang yang meskipun sudah sangat basah itu, tetap saja masih begitu sempit untuk penis pak Bowo, hingga membuat keduanya sama-sama merasakan ngilu dialat kelamin mereka.10860Please respect copyright.PENANAWEFHI97Fc8
10860Please respect copyright.PENANAyXRMut5VNa
Namun pak Bowo tak berhenti, karena tak merasa ada penolakan dari Cita. Dia merasa vagina Cita yang begitu ketat itu bukanlah reaksi penolakan, namun karena memang vagina Cita belum terbiasa dengan ukuran penisnya itu. Dinding vagina Cita yang berkedut justru menambah sensasi kenikmatan luar biasa bagi pak Bowo.10860Please respect copyright.PENANADKpy8pPq8x
10860Please respect copyright.PENANARvW7Ut3rAv
10860Please respect copyright.PENANAa2kR994faG
“Aaakkhhh paaaakkkhh…”10860Please respect copyright.PENANAsJUJrjDj4L
10860Please respect copyright.PENANAhjTNVV5hOL
10860Please respect copyright.PENANAgefcjTAdti
Pak Bowo agak terkejut saat Cita menjerit agak keras. Diapun menghentikan gerakannya. Sebagian besar penisnya telah memasuki vagina Cita, yang membuat wanita itu mengernyit kesakitan. Tanpa Cita mengatakan apapun, pak Bowo mengambil kesimpulan, bahwa dititik inilah biasanya penis Andi memasukinya. Sedangkan penis pak Bowo, masih menyisakan sedikit bagian yang belum masuk kevagina Cita.10860Please respect copyright.PENANAZF3bHI45Vq
10860Please respect copyright.PENANAXhB1Os1e4A
Akhirnya pak Bowo mendiamkan dulu penisnya, merasakan pijatan lembut dari kedutan didinding vagina Cita. Cita sendiri memang merasa vaginanya begitu penuh. Dan memang sampai dititik itulah biasanya penis Andi memasukinya. Saat ini penis pak Bowo sudah mencapai titik itu, apalagi dengan ukuran yang lebih besar, membuat Cita sedikit kepayahan menahan sakit dan ngilu, meski tak dia pungkiri, kenikmatan yang luar biasa mulai terbit disitu.10860Please respect copyright.PENANAIrEQbYcyI0
10860Please respect copyright.PENANAEWdWY97N0Y
Cita kemudian membuka matanya, menatap pak Bowo. Dia tahu, masih ada bagian penis pak Bowo yang belum masuk, dan ingin masuk sepenuhnya. Diapun kemudian berbisik lirih kepada pak Bowo, “Pelan-pelan…”10860Please respect copyright.PENANAIWpLJYQCr7
10860Please respect copyright.PENANATHkNm24FhW
Pak Bowo hanya tersenyum, lalu mengangguk. Dia mengerti, Cita memberinya ijin untuk memasukan seluruh batangnya. Namun bagian itu, belum pernah dimasuki oleh Andi, karena itulah, dia memahami ketakutan Cita, kekhawatirannya jika nanti akan terasa sakit. Hal itu terasa sekali baginya dari kedutan didinding vagina Cita. Untuk itulah, pak Bowo kemudian mencium bibir Cita dengan lembut, yang kemudian dibalas oleh Cita.10860Please respect copyright.PENANAy05c6YnULI
10860Please respect copyright.PENANAmfmsNOXg07
10860Please respect copyright.PENANAtqJOtylrz3
“Eeeemmpphhh…”10860Please respect copyright.PENANADz2NfnPP9f
10860Please respect copyright.PENANApsJ9ZWHZdY
10860Please respect copyright.PENANAvGH0Odh65P
Pekikan keras Cita tertahan oleh ciuman pak Bowo saat tiba-tiba pak Bowo menyentakan penisnya, yang membuatnya masuk seluruhnya kedalam vagina Cita. Sentakan yang sebenarnya tidak terlalu keras. Pak Bowo berusaha untuk melakukannya selembut mungkin. Namun bagian lubang itu terlalu sempit, memaksa pak Bowo untuk sedikit menghentak.10860Please respect copyright.PENANAjSkjoWYkiP
10860Please respect copyright.PENANA8cTZsIZflC
Dan bagi Cita, itu terasa sakit, ngilu, hingga membuat air matanya meleleh. Dia memeluk erat tubuh pak Bowo, sambil menghisap dalam-dalam bibir lelaki itu. Sedangkan pak Bowo, hanya mendiamkan saja penis itu didalam vagina Cita, dimana dia merasakan kedutan dinding vagina Cita makin terasa. Penisnya sendiri, selain merasakan kenikmatan yang luar biasa, tapi terasa agak ngilu juga.10860Please respect copyright.PENANApgRb4laNUc
10860Please respect copyright.PENANAJMZWNxti0B
Beberapa saat mereka hanya terdiam dalam posisi itu tanpa bergerak sedikitpun, hingga pak Bowo merasakan kedutan vagina Cita berangsur berkurang. Hisapan Cita dibibirnya juga tidak sekuat tadi. Dia merasakan vagina Cita mulai bisa menerima penisnya, sudah mulai beradaptasi.10860Please respect copyright.PENANAI3MbaIkQhb
10860Please respect copyright.PENANAYFzPNsD1iC
10860Please respect copyright.PENANAXUjNpo2LvM
“Eeemmhhhh…”10860Please respect copyright.PENANAk87Z5tqVY4
10860Please respect copyright.PENANAp2iQ2zO6jE
10860Please respect copyright.PENANA8V7CME06Ql
Cita melenguh dalam ciuman pak Bowo saat pak Bowo menarik perlahan penisnya, lalu mendorong lagi dengan gerakan yang pelan. Cita masih merasa agak sedikit ngilu, sehingga belum melepaskan pelukannya ditubuh pak Bowo, dan masih terus melumat bibir pak Bowo untuk menyalurkan apa yang sedang dia rasakan.10860Please respect copyright.PENANALrdy1LPDZU
10860Please respect copyright.PENANAb3c9j7xWtl
Beberapa kali pak Bowo mengulangi gerakannya, hingga tubuh Cita terasa jadi lebih rileks, tidak setegang tadi. Namun pak Bowo masih melakukan gerakan tarik-dorong itu dengan tempo sangat pelan. Selain agar membuat Cita nyaman, dia sendiri juga sangat menikmati setiap gesekan kemaluan mereka berdua.10860Please respect copyright.PENANAjWH0B5R2m3
10860Please respect copyright.PENANAawPXrq2okc
10860Please respect copyright.PENANAOMFYNY6RBC
“Eemmhh aahhh paaakkhhh…”10860Please respect copyright.PENANAl8nKJ1qSOB
10860Please respect copyright.PENANArkYp943A11
10860Please respect copyright.PENANAhSBHb8Q324
Cita mulai mendesah saat bibirnya terlepas dari ciuman pak Bowo. Namun saat mendengar desahan itu, tiba-tiba gerakan pak Bowo berhenti. Citapun yang tadinya terpejam, membuka matanya, bertanya-tanya kenapa pak Bowo berhenti, padahal dia sudah mulai merasa nyaman.10860Please respect copyright.PENANAIl9oYC0hmJ
10860Please respect copyright.PENANAdKiVjvhysR
10860Please respect copyright.PENANAPTzPv8TK9F
“Boleh aku minta sesuatu sayang?” tanya pak Bowo lirih.10860Please respect copyright.PENANAbEdF43Xuw0
10860Please respect copyright.PENANArxeXNeKDjk
“Apa paakhh?” jawab Cita setengah berbisik.10860Please respect copyright.PENANAjeId3l8e9M
10860Please respect copyright.PENANAmYJdGPG04V
“Jangan panggil pak. Panggilah apapun, tapi jangan pak” jawab pak Bowo, juga dengan berbisik.10860Please respect copyright.PENANAZAdCQQFsR8
10860Please respect copyright.PENANAOZqGj1F6Tx
10860Please respect copyright.PENANAIx5nzfDjGU
Cita hanya mengangguk, dijawab senyuman oleh pak Bowo, yang kemudian kembali mendorong penisnya memasuki vagina Cita.10860Please respect copyright.PENANAPrZfISZlyg
10860Please respect copyright.PENANA2VMaNxKYxk
10860Please respect copyright.PENANA5UVJnbmJYC
“Aaahhh… uuuhhhh…” kembali Cita melenguh.10860Please respect copyright.PENANAgLozsldMAb
10860Please respect copyright.PENANAwAFHFq7Hp9
10860Please respect copyright.PENANACDXUlmMv4y
Dia memeluk tubuh pak Bowo lagi, makin erat. Setiap gerakan dorongan dari penis pak Bowo, membuat tubuhnya bergetar-getar. Dia merasakan sebuah kenikmatan, yang selama ini belum pernah dia rasakan. Kenikmatan yang jauh lebih hebat daripada yang selama ini dia dapatkan dari Andi. Mungkin, setara dengan kenikmatan yang dia dapat saat untuk pertama kalinya menikmati seks setelah menjadi istri Andi. Dari gadis yang tak pernah merasakan nikmatnya peraduan antar kelamin, menjadi wanita sepenuhnya saat dihantarkan pada kenikmatan persetubuhan.10860Please respect copyright.PENANACTbDXnr2mL
10860Please respect copyright.PENANA1bj46QEA88
Dan kali ini, dia kembali merasakan sensasi baru, yang lebih nikmat. Vaginanya terasa lebih penuh. Lubangnya ditembus lebih dalam daripada biasanya. Dinding vaginanya terasa digelitik oleh urat yang ada dibatang penis pak Bowo. Sensasi geli dan nikmat campur jadi satu. Sakit dan ngilu sudah hilang. Gelinjangan, desahan dan erangan telah cukup mewakili betapa dia menikmati persetubuhan ini.10860Please respect copyright.PENANAfM97MwgoZc
10860Please respect copyright.PENANAJstsZ2EtIc
10860Please respect copyright.PENANAvOCwE389j7
“Aaahhh… hemmhhh ouuhhh… aahh… aahhh…”10860Please respect copyright.PENANAMtWPcy49Gq
10860Please respect copyright.PENANAanNBKaLQmL
“Aaahh Cita sayaangg… aaahh nikmat sayaang…”10860Please respect copyright.PENANAnBBh2HcE4i
10860Please respect copyright.PENANAD3JPHun632
“Heemmhh… aahhh… sshhh… uuhh…”10860Please respect copyright.PENANAtjR7t3e2Sp
10860Please respect copyright.PENANATwMNsBH6oR
10860Please respect copyright.PENANAm8ldAkdSZ0
Desahan demi desahan, erangan demi erangan terus terdengar dari keduanya. Cita tak mampu mengucapkan apapun selain bibirnya yang terus mendesah. Sejak dulu, dia memang tak pernah terlalu heboh saat berhubungan badan. Dia tipe wanita pendiam saat bercinta. Tak pernah mengeluarkan kata apapun selain hanya desahan saja.10860Please respect copyright.PENANAZM8osOkPkg
10860Please respect copyright.PENANAINXNogOJUH
Sedangkan bagi pak Bowo, yang biasanya begitu vulgar saat bercinta, kali ini juga seperti kehabisan kata-kata untuk melukiskan kenikmatan yang dia rasakan. Dia seperti tak tahu harus mengucapkan apa, selain yang dia ucapkan tadi.10860Please respect copyright.PENANA9gKOkMCzD0
10860Please respect copyright.PENANAP9j8Dimeql
10860Please respect copyright.PENANAUSuLwcjgGi
“Aaahhh… hhmmphhh… sshhh… aaaaaaaaahhhhsss…”10860Please respect copyright.PENANAhLaFnQtzAa
10860Please respect copyright.PENANAvptiBqWTBS
10860Please respect copyright.PENANAOI9EUAXwmy
Cita mendesah panjang. Tubuhnya menggelinjang, mengejang, dan mengejat-ngejat. Dia memeluk erat tubuh pak Bowo. Dia telah sampai dipuncak kenikmatannya. Dia kembali orgasme. Orgasme pertamanya dari penetrasi penis pak Bowo, penis orang lain, bukan penis suaminya. Dan kembali, dia tak mengucapkan apapun selain desahan panjang untuk mengekspresikan kenikmatan itu. Kenikmatan yang jauh lebih nikmat daripada yang pernah dia rasakan selama ini.10860Please respect copyright.PENANAatprVTBQud
10860Please respect copyright.PENANADiujYWDqUW
Pak Bowo terdiam, baik mulut maupun gerakannya. Dia menahan gerakannya, saat penisnya terasa hangat disiram oleh cairan cinta Cita. Dia hanya membalas pelukan Cita, memberinya kesempatan untuk meresapi setiap kenikmatan yang didapat. Sesekali, dia menciumi kening Cita.10860Please respect copyright.PENANAIhP6Bg8XGy
10860Please respect copyright.PENANAs6BnIoi23p
Hampir setengah menit mereka terdiam, saat kemudian pak Bowo kembali menggerakan penisnya maju mundur. Cita hanya pasrah, membiarkan lelaki itu bergerak sesuka hatinya. Dia telah lemas oleh orgasmenya tadi. Orgasme yang cukup cepat, karena memang dia sudah terlalu lama tidak merasakannya, dan juga penis pak Bowo yang terlalu nikmat baginya.10860Please respect copyright.PENANAknOjEu54nF
10860Please respect copyright.PENANAyslmGhbBlf
Namun, perlahan-lahan Cita mulai membalas gerakan pak Bowo, meskipun hanya dengan gerakan pelan dipinggulnya. Apalagi pak Bowo mulai sedikit menaikan tempo gerakannya.10860Please respect copyright.PENANA205TW1mBqE
10860Please respect copyright.PENANAwpyaKkjfzZ
10860Please respect copyright.PENANAamHOGJbo2U
“Aaahhh… sshhh… uughhh… aaaahhh…”10860Please respect copyright.PENANAkPC2qUAOCB
10860Please respect copyright.PENANA8bwQui9IQX
10860Please respect copyright.PENANA1xmYdMeLVp
Desahan Cita juga makin keras terdengar, seiring pertambahan tempo genjotan pak Bowo. Sementara pak Bowo sambil terus memaju-mundurkan penisnya, juga mulai menciumi Cita. Bibir, pipi, telinga, leher, hingga sepasang buah dadanya, mendapat giliran serbuan dari bibir dan lidah pak Bowo.10860Please respect copyright.PENANAAMtF29N3zU
10860Please respect copyright.PENANAio6C4pBgJb
Cita makin melayang. Pergulatan batinnya sudah tak ada lagi. Nafsu birahinya menang telak, menguasi tubuhnya sepenuhnya.10860Please respect copyright.PENANAOm8ywb4xsG
10860Please respect copyright.PENANAr1ZSh5FYVo
10860Please respect copyright.PENANAU9byy3CEVV
“Oohhh… aaahh… hhhmmmppp… aaaaaaaahhhhhh…”10860Please respect copyright.PENANAS7MA84BIWE
10860Please respect copyright.PENANAGm9i8ILFoQ
10860Please respect copyright.PENANAx0gUE4QqPc
Kembali Cita menggelinjang disertai desahan panjang. Dia kembali orgasme, dengan mudahnya. Penis pak Bowo terlalu nikmat untuknya. Pertahanannya benar-benar tak berdaya. Dia benar-benar takluk.10860Please respect copyright.PENANArRa0XhXiLG
10860Please respect copyright.PENANApKCNafVL6M
Pak Bowo sendiri juga kembali menghentikan gerakannya, meskipun saat ini dia merasa ujung orgasmenya juga mulai mendekat. Sama halnya seperti dia bagi Cita, Cita baginya juga terlalu nikmat. Cita berbeda, sangat berbeda dengan perempuan lain yang pernah dia nikmati, bahkan termasuk istrinya sendiri saat dulu dia perawani. Pak Bowo selalu bisa bertahan lama, tanpa bantuan obat apapun. Kali ini, dia merasa lemah terhadap tubuh Cita.10860Please respect copyright.PENANAd5fbkE26hG
10860Please respect copyright.PENANA5SLqw6R66y
Setelah merasa cukup memberikan waktu kepada Cita, kembali pak Bowo bergerak. Kali ini, tidak terlalu mendapat perlawanan dari Cita yang sudah lemas. Hanya saja, kedutan didinding vagina Cita masih bisa dia rasakan memijat-mijat batang penisnya.10860Please respect copyright.PENANAc47uOJSLpq
10860Please respect copyright.PENANA2PSmg6j5mS
Plok plok plok plok plok10860Please respect copyright.PENANA61FbcrJPih
Plok plok plok plok plok10860Please respect copyright.PENANAGDnH4QW48x
10860Please respect copyright.PENANAEnRnmducZr
10860Please respect copyright.PENANA8A7xUeyYsr
“Aahh aahh aahh aahh aahh…”10860Please respect copyright.PENANA3uOzhNmase
10860Please respect copyright.PENANAHl2rTDK8qS
10860Please respect copyright.PENANAw3c9K6PuSu
Suara benturan pinggulnya dengan pinggul Cita makin sering terdengar karena dia melakukan gerakan cepat. Seiring dengan desahan Cita yang terdengar pendek dan kerap, seirama dengan gerakan pak Bowo.10860Please respect copyright.PENANAxuXaQJiiXi
10860Please respect copyright.PENANAHpcN5HVHTe
Gerakan cepat dari pak Bowo yang berbeda dengan yang awal-awal tadi, ternyata kembali memberikan sensari baru kepada Cita. Cepat, kerap, tapi baginya tetap terasa lembut. Dan itu membuatnya makin tak bisa menahan diri.10860Please respect copyright.PENANAoD8q47rAWD
10860Please respect copyright.PENANAnm7azYH48n
10860Please respect copyright.PENANAby2EQl7Mxo
“Aaahhh aaahhh aaahhh… akhuuu… oohhh aaaaaaahhhhhh…”10860Please respect copyright.PENANAJZyp0aOIhW
10860Please respect copyright.PENANAbDXI7p74NZ
10860Please respect copyright.PENANAqSYYwNGVGx
Kembali Cita menggelinjang hebat dalam desahan panjangnya. Dia kembali orgasme.10860Please respect copyright.PENANAvynt08ujnd
10860Please respect copyright.PENANAJPKktUQz9i
10860Please respect copyright.PENANA2jKd9YGUko
“Aaakkhhh…”10860Please respect copyright.PENANASBYLGr0P1h
10860Please respect copyright.PENANA4E85RDdnpI
10860Please respect copyright.PENANAnIRnBSqhhY
Cita memekik karena disela orgasmenya, tiba-tiba pak Bowo mencabut penisnya.10860Please respect copyright.PENANAHmrEuTvHJM
10860Please respect copyright.PENANAChMLxDxneN
10860Please respect copyright.PENANADV2VfW1ENE
“Oouuugghhhh aaaaaahhhhh…”10860Please respect copyright.PENANACjIZw93AjE
10860Please respect copyright.PENANAeh3OR90Ehg
10860Please respect copyright.PENANAp9s9g7b4yN
Croot croot croot croot croot10860Please respect copyright.PENANAT4dFOOBUas
10860Please respect copyright.PENANA0kXiraOWVd
10860Please respect copyright.PENANATDFODYQb58
Pak Bowopun mendesah panjang saat beberapa kali penisnya menyemburkan sperma hangat diperut Cita. Sebagian bahkan sampai mengenai payudara Cita. Diurutnya penisnya untuk mengeluarkan sisa-sisa spermanya, hingga badannya beberapa kali bergetar.10860Please respect copyright.PENANAjhuIwPC2T3
10860Please respect copyright.PENANArkSen8McPo
Nikmat, sangat nikmat dia rasakan. Sampai-sampai kepalanya menengadah, saking nikmatnya. Beberapa saat kemudian, dia melihat tubuh Cita yang terlentang pasrah dihadapannya. Cairan kental putihnya terlihat membasahi perut dan payudara Cita. Sedangkan Cita sendiri tak bergerak, dengan kepala tertoleh kesamping, mata terpejam dan nafas terengah-engah.10860Please respect copyright.PENANA5P9gxOE918
10860Please respect copyright.PENANAHdiuWQJ8q5
Pak Bowo kemudian menjatuhkan tubuhnya disamping tubuh Cita. Dia mengecup kening Cita, lalu merengkuh tubuh Cita kedalam pelukannya. Dia tak peduli spermanya yang berada diperut Cita menempel juga ditubuhnya. Dia hanya ingin memeluk Cita, mengungkapkan rasa bahagia dan terima kasihnya.10860Please respect copyright.PENANAOL0vAWFSl7
10860Please respect copyright.PENANAmlhz9zgzQs
Cita membalas pelukan pak Bowo. Dia sudah membuka matanya, tersenyum saat beberapa kali menerima pelukan pak Bowo. Matanya terlihat berkaca-kaca, air mata terlihat menggenang disudut matanya, lalu perlahan menetes.10860Please respect copyright.PENANAL3LujUjXHz
10860Please respect copyright.PENANAWs14R7wAWk
10860Please respect copyright.PENANA0hR8JtTZ5z
“Terima kasih, sayang” ucap pak Bowo dengan lirih, sebelum kembali mencium kening Cita, cukup lama.10860Please respect copyright.PENANAmmVvEhE2mF
10860Please respect copyright.PENANArUgPVL8p05
“Terima kasih juga, mas”10860Please respect copyright.PENANAJZR5h8TKer
10860Please respect copyright.PENANAw0rkn51v1X
*10860Please respect copyright.PENANAdmAdHR7BIi
*10860Please respect copyright.PENANAaR2GWeJB4N
*10860Please respect copyright.PENANAWiVfgwqvCc
*10860Please respect copyright.PENANAE7kAS5YLco
*10860Please respect copyright.PENANAn33fjHgDM7