11204Please respect copyright.PENANA4c7aEZZysr
11204Please respect copyright.PENANAmmXH4BfLlR
Nada langsung mengarahkan mobilnya menuju rumah pak Bowo. Tapi dia harus sedikit bersabar, karena malam minggu ini cukup macet jalanan. Namun sampai dirumah pak Bowo, Nada makin khawatir, karena tidak ada mobil pak Bowo disitu, dan rumahnya juga sepi, bahkan lampu rumahnya tidak menyala.11204Please respect copyright.PENANAnEeLOd0M0j
11204Please respect copyright.PENANA7DK8t5KKRq
11204Please respect copyright.PENANAiO6xcj0nzD
Mereka nggak disini. Apa mereka beneran keluar kota? Tapi kemana? Dan kenapa pada nggak bisa dihubungi? Duuh, Cita, kamu kemana? Apa yang terjadi sama kamu?11204Please respect copyright.PENANAkriN2Z1VUQ
11204Please respect copyright.PENANAPvsu4JZUnf
*11204Please respect copyright.PENANAcrLi0S3MTW
*11204Please respect copyright.PENANA6YYBS5laMr
*11204Please respect copyright.PENANASH594gyP6s
*11204Please respect copyright.PENANAqkQZCxef2K
11204Please respect copyright.PENANAPb0P7vwqcY
Beberapa jam sebelumnya11204Please respect copyright.PENANAu8jTUs1unp
11204Please respect copyright.PENANAnclSTWVL9I
Siang itu akhirnya Cita berangkat hanya berdua saja dengan pak Bowo. Tadi saat Cita sedang bersiap-siap pak Bowo sempat pulang untuk bersiap-siap juga. Waktu dia kembali, Cita sudah menunggu didepan rumah dengan membawa sebuah travel bag kecil dan juga tas jinjingnya. Akhirnya merekapun berangkat. Dalam perjalanan mereka asyik ngobrol, sepertinya Cita terlihat bersemangat untuk kali ini.11204Please respect copyright.PENANAtFd9V8xKAx
11204Please respect copyright.PENANAYvpPwoabaP
11204Please respect copyright.PENANAt1TpfLD8On
“Kamu tadi udah ijin ibu kan Cit?”11204Please respect copyright.PENANAEGi5nFs5se
11204Please respect copyright.PENANAEK4Cq9Ibbh
“Udah kok pak, kenapa emang?”11204Please respect copyright.PENANAlkqoGOVsrv
11204Please respect copyright.PENANAEISEvvQGgr
“Ya nggak, aku nggak mau aja dibilangin bawa kabur anak orang, haha”11204Please respect copyright.PENANACF6jURxapA
11204Please respect copyright.PENANAQPow6yrj3f
“Haha segitunya amat sih. Ya pasti aku ijin lah sama ibu”11204Please respect copyright.PENANATLg5OlD5k6
11204Please respect copyright.PENANAcK35TLUXRE
“Emang kamu ngomong gimana sama ibu kok diijinin?”11204Please respect copyright.PENANAPttvuKiqU6
11204Please respect copyright.PENANAlTiEHDGgwB
“Aku bilang mau keluar kota buat pemotretan sama mbak Nada, sama kayak yang dulu itu”11204Please respect copyright.PENANApZcBalKBzd
11204Please respect copyright.PENANAAFUdjPGHb1
“Loh, kok bilang sama Nada? Kenapa mesti bohong?”11204Please respect copyright.PENANA9gxCq3LRUY
11204Please respect copyright.PENANAAPBnnWEZrS
“Lha emang kalau ngomong cuma berdua sama pak Bowo, bakal diijinin?”11204Please respect copyright.PENANAJZk6XIlk3Y
11204Please respect copyright.PENANAvCr8ASjzwS
“Yaa, nggak tahu sih, haha. Jadi sebenarnya, kamu itu ngebet pengen pemotretan apa ngebet pengen jalan sama aku? Haha”11204Please respect copyright.PENANAwOUUpHTpmh
11204Please respect copyright.PENANAYWpaoJ9pwK
“Iihh apaan sih” jawab Nada malu-malu, bahkan sekilas pak Bowo melihat wajah Cita merona.11204Please respect copyright.PENANAfQQGo0uWX4
11204Please respect copyright.PENANAL5ORym9T5T
11204Please respect copyright.PENANAfqqsIDGrP9
Pak Bowo tak lagi berusaha untuk menggoda Cita. Tapi dalam hati dia senang. Tujuannya masih sama, yaitu mendapatkan Cita. Dan sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju luar kota, hanya berduaan saja. Tapi bukan hanya itu yang membuatnya senang. Dia merasa, Cita mulai ada sesuatu padanya. Kalau tidak, tak mungkin Cita akan sampai membohongi ibu mertuanya hanya untuk bisa pergi seperti saat ini. Cita pasti akan menolak, atau mungkin akan menunggu sampai ibu mertua dan anaknya pulang, lalu mereka pergi bersama-sama.11204Please respect copyright.PENANA4N2BlNaA4S
11204Please respect copyright.PENANAZh1S3p3MbO
Dalam perjalanan mereka sempat singgah disebuah rumah makan untuk mengisi perut, lalu kembali melanjutkan perjalanan. Kalau tadi mereka sempat bungkam, setelah makan siang ini perjalanan mereka kembali diisi dengan obrolan ringan. Pak Bowo juga tak lagi membahas yang tadi atau berusaha menggoda Cita, dia lebih banyak mendengarkan Cita bercerita tentang pekerjaan dan teman-teman kantornya.11204Please respect copyright.PENANAOfRzYJioNZ
11204Please respect copyright.PENANAHWaZ7Gj4w3
Karena ini adalah hari sabtu, dan ternyata lokasi yang dituju pak Bowo itu searah dengan sebuah lokasi wisata, maka perjalanan jadi tidak terlalu lancar karena mereka terjebak macet dibeberapa titik. Akhirnya setelah 2 jam perjalanan mereka sampai juga divilla itu. Villanya tidak terlalu besar, namun terlihat nyaman. Kondisi udaranya juga sejuk. Hamparan hijau tanaman teh disekitar villa memanjakan mata mereka. Setelah turun dari mobil merekapun masuk kevilla.11204Please respect copyright.PENANAAyurN7pTCg
11204Please respect copyright.PENANAmHZGh42urf
11204Please respect copyright.PENANA4vq5aJMvn8
“Bagus juga pak villanya, nyaman kayaknya” ucap Cita melihat-lihat kondisi dalam villa.11204Please respect copyright.PENANA9wQi6TPMfk
11204Please respect copyright.PENANAzf0hKfY9zA
“Ya emang nyaman kok. Oh iya, disini ada 3 kamar, kamu pilih aja mau nempatin yang mana. Kamarnya sama aja kok” ucap pak Bowo.11204Please respect copyright.PENANALG6Ye07SCr
11204Please respect copyright.PENANAc1wWCt7I3J
11204Please respect copyright.PENANAF94TgjNfZ8
Cita mengangguk, kemudian dia masuk kesalah satu kamar. Pak Bowo juga masuk kekamar lainnya. Setelah merapikan barang-barangnya, mereka keluar dari kamar masing-masing hampir bersamaan. Terlihat juga pak Bowo sudah membawa kameranya.11204Please respect copyright.PENANA2rXH8WhKQz
11204Please respect copyright.PENANA53LhhYx04h
11204Please respect copyright.PENANA4oNoubI4xl
“Mau foto-foto sekarang pak?” tanya Cita.11204Please respect copyright.PENANAukExLoyiRi
11204Please respect copyright.PENANA6Wy0NZnWYW
“Eh nggak sih, aku mau kesamping fotoin pemandangan. Emang kamu nggak capek? Nggak pengen istirahat dulu?”11204Please respect copyright.PENANAmeIo6VTIwx
11204Please respect copyright.PENANAVwukzQ10iH
“Nggak sih pak, nanti aja sekalian istirahatnya. Aku juga pengen lihat pemandangan sekitar”11204Please respect copyright.PENANA4lAYceCOBk
11204Please respect copyright.PENANAe57468ZkuJ
11204Please respect copyright.PENANAk3bxP4hUN0
Mereka berdua kemudian menuju kesamping villa. Dan dari samping ternyata pemandangannya cukup bagus. Cita terlihat senang sekali. Berkali-kali dia rentangkan kedua tangannya sambil menghirup udara segar ini dalam-dalam. Pak Bowo yang melihat itu, merasa sayang untuk melewatkan momen itu. Dia beberapa kali memotret tanpa Cita sadari. Tapi beberapa saat kemudian, Cita baru sadar kalau dia sedang dipotret oleh pak Bowo. Dan diapun langsung berpose tanpa disuruh.11204Please respect copyright.PENANAGzQxVbo912
11204Please respect copyright.PENANAgIxHPYwbBC
11204Please respect copyright.PENANAvDilAkvcok
“Pemandangannya disini bagus ya pak?”11204Please respect copyright.PENANAI7qH78G8vu
11204Please respect copyright.PENANAdGOkHxM2t7
“Iya Cit, pemandangan bagus, udara juga sejuk. Kalau malem juga bagus lho, dari sini kita bisa lihat lampu-lampu kota dibawah sana”11204Please respect copyright.PENANABIDCec3kt0
11204Please respect copyright.PENANA9bCA87rSFW
“Oh ya?”11204Please respect copyright.PENANAWD2FBiV7Ko
11204Please respect copyright.PENANAUz0hbCbhLF
“Iya, lihat aja entar malem”11204Please respect copyright.PENANAwDNHw3St8b
11204Please respect copyright.PENANAoZ1adDvKY2
*11204Please respect copyright.PENANA1BAQCqc7uV
*11204Please respect copyright.PENANACZ3NDRQQzy
*11204Please respect copyright.PENANA96x5XJBZit
*11204Please respect copyright.PENANAdXmq1YvZaK
11204Please respect copyright.PENANAGGY3PVifp5
Hari beranjak petang. Cita dan pak Bowo sudah sama-sama mandi dan berganti baju. Pak Bowo terlihat santai dengan memakai celana jeans dan kaos yang memperlihatkan perutnya yang agak membuncit itu. Cita juga terlihat memakai kaos yang ditutup dengan cardigan, celana jeans yang agak ketat dan jilbab simpel. Cita juga hanya memoles bedak tipis diwajahnya, tanpa memakai lipstik, juga membiarkan alisnya tak dipoles karena memang sudah cukup tebal alami.11204Please respect copyright.PENANA9Fa3ueavmj
11204Please respect copyright.PENANAfhKEGRCWEw
11204Please respect copyright.PENANACv6h4LCKGv
“Kita cari makan yuk Cit”11204Please respect copyright.PENANAeH43ozpObh
11204Please respect copyright.PENANAQhbMDk099i
“Ayo pak. Mau makan dimana?”11204Please respect copyright.PENANAHsRwdjafDg
11204Please respect copyright.PENANAjqws4EyFdT
“Disekitar sini banyak kok tempat makan. Kamu pengen makan apa?”11204Please respect copyright.PENANAmhgmIhz6ll
11204Please respect copyright.PENANAu4x0DvWBKI
“Hmm, terakhir aku pergi ke daerah kayak gini sih pernah makan sate kelinci pak, disini ada nggak ya?”11204Please respect copyright.PENANAzpnigfzXOM
11204Please respect copyright.PENANASGAdaYdeUk
“Wah banyak kalau disini. Kamu mau?”11204Please respect copyright.PENANAgZi9ffNoAL
11204Please respect copyright.PENANAatSX2O2Uly
11204Please respect copyright.PENANAZWxAa6LaQV
Cita mengangguk. Akhirnya mereka pergi mencari warung sate kelinci tak jauh dari villa. Pak Bowo memilih warung yang memiliki view pemandangan kota dibawahnya. Sambil makan, mereka bisa melihat cahaya lampu kota yang terlihat indah dari tempat itu. Karena tak membawa kamera, pak Bowo mengabadikan momen itu dengan kamera hpnya. Tapi sialnya, karena teledor hp yang dia pegang lepas dari tangannya, dan masuk ke gelasnya yang masih berisi penuh dengan teh panas.11204Please respect copyright.PENANAGXXOaMDvYn
11204Please respect copyright.PENANAuh7sLWOBdr
11204Please respect copyright.PENANAX9ZRU71dHm
“Yaaah siaaal, malah nyemplung”11204Please respect copyright.PENANASNttFehZZk
11204Please respect copyright.PENANAZQjwHwNOX9
“Hahaha ya ampun pak, gimana sih bisa nyemplung gitu”11204Please respect copyright.PENANAdIhp2ENFSz
11204Please respect copyright.PENANAtAOu3ml9Hf
11204Please respect copyright.PENANAXeZdQkwVDT
Pak Bowo dengan hati-hati mengambil hpnya. Dia langsung meletakan hpnya dimeja karena memang masih terasa agak panas gara-gara kena teh panas tadi. Dan sialnya, hp pak Bowo bukanlah hp yang tahan air. Apalagi, hpnya baru saja masuk air panas. Akhirnya hp itupun langsung mati.11204Please respect copyright.PENANANE69lmL4yB
11204Please respect copyright.PENANAuHAGXdcef8
11204Please respect copyright.PENANAy1CHCueVym
“Mati Cit, haha” ucap pak Bowo yang malah tertawa melihat hpnya mati.11204Please respect copyright.PENANAaNBLkt0Dox
11204Please respect copyright.PENANASZRBVeO5o8
“Hihihi kasian” Cita hanya cekikikan. Sebenarnya dia merasa tak enak karena sempat keceplosan tertawa tadi, tapi ternyata pak Bowonya sendiri juga tertawa.11204Please respect copyright.PENANAJnBbG0vqW7
11204Please respect copyright.PENANAg6dlFnAB0D
“Wah sayang padahal bagus lho foto-fotonya tadi” ucap pak Bowo.11204Please respect copyright.PENANAfKloSsVCtL
11204Please respect copyright.PENANA8UIkXJfg3n
“Yaudah pakai hpku aja pak, tapi jangan dicemplungin juga ya, hehe”11204Please respect copyright.PENANAgJZMARCR2u
11204Please respect copyright.PENANADLvuQbEQTB
“Haha yaudah mana sini?”11204Please respect copyright.PENANA9NFwiHDFUS
11204Please respect copyright.PENANAw0N1sDgWmX
11204Please respect copyright.PENANA0BuqvwkNE5
Cita mengambil hpnya. Tapi sebelum menyerahkan pada pak Bowo, dia sempat akan membuka kunci dan membuka kamera, tapi ternyata hp itu juga mati.11204Please respect copyright.PENANAuJqWJz8Fwd
11204Please respect copyright.PENANAKReBsk42Ht
11204Please respect copyright.PENANAPc8dlIZPSe
“Eh kok mati ya? Astaga, aku lupa ngecharge tadi pak, abis batreinya”11204Please respect copyright.PENANA5Q5cSGkovg
11204Please respect copyright.PENANAhhogHeRyUX
“Haha yaudah kalau gitu, berarti emang nggak boleh ambil foto dari sini Cit, hehe”11204Please respect copyright.PENANAi1vu3Uhsvv
11204Please respect copyright.PENANAz7IaJO67vY
“Yaah kan sayang pak backgroundnya bagus loh padahal” ucap Cita agak memanyunkan bibirnya.11204Please respect copyright.PENANAifFc8llpJq
11204Please respect copyright.PENANAfQpGanA0wo
“Udah tenang aja, entar divilla lebih bagus viewnya Cit. Kalau disini masih agak kehalang bukit itu, entar kalau divilla nggak kehalang, lebih keren lah” hibur pak Bowo.11204Please respect copyright.PENANAtcTdDhvryn
11204Please respect copyright.PENANAJMmLWbJBMM
“Beneran?”11204Please respect copyright.PENANAzX39KhaMRf
11204Please respect copyright.PENANADMDzqGGZ6r
“Iya”11204Please respect copyright.PENANAXnWPUns3va
11204Please respect copyright.PENANAQRFrywvlPl
“Hmm yaudah deh”11204Please respect copyright.PENANAiOKZDwbEIw
11204Please respect copyright.PENANAHEa4aY5mfC
11204Please respect copyright.PENANAfBMuCL154o
Akhirnya mereka kembali melanjutkan makan malamnya. Setelah habis, mereka masih sempat duduk-duduk disitu sebentar menikmati suasana. Hawa yang dingin membuat keduanya duduk berdekatan, mepet. Tapi tak sampai saling peluk, karena baik Cita maupun pak Bowo terlihat sama-sama canggung. Meskipun sudah sering melakukan dirumah Cita, tapi ditempat umum seperti ini mereka masih canggung, meskipun mungkin tak ada yang kenal mereka.11204Please respect copyright.PENANA3NFIHJFszE
11204Please respect copyright.PENANAoZ0GW0K24x
11204Please respect copyright.PENANATBxz9WYQMZ
“Pak, balik aja yuk” ucap Cita setelah cukup lama mereka hanya terdiam.11204Please respect copyright.PENANAZhkzid0AZc
11204Please respect copyright.PENANAVZBvbHYbNH
“Iya, daripada cuma diem disini, hehe” jawab pak Bowo, dan Citapun tersenyum mendengarnya.11204Please respect copyright.PENANAzTVqMoxRmc
11204Please respect copyright.PENANANYBQTSuJOH
11204Please respect copyright.PENANAzlhZmuAhew
Akhirnya mereka pulang. Sampai divilla pak Bowo langsung menyimpan hpnya yang sudah mati kena teh panas itu dan langsung mengambil kamera, sedangkan Cita masuk kekamar untuk mencharge hpnya, lalu keluar lagi. Pak Bowo kemudian mengajak Cita kebagian samping villa seperti tadi siang, kali ini untuk melihat pemandangan lampu kota yang ada dibawah sana.11204Please respect copyright.PENANAXrLnblLcfa
11204Please respect copyright.PENANAM51gd96hCM
11204Please respect copyright.PENANAysVoua8bla
“Waah beneran ternyata, lebih keren dari sini pak, lebih kelihatan semuanya” ucap Cita.11204Please respect copyright.PENANAfG6C0n8fut
11204Please respect copyright.PENANAyimixrNohA
11204Please respect copyright.PENANARtw3FCRQ5F
Pak Bowo tak menjawab, hanya tersenyum dan membiarkan Cita menikmati pemandangan yang ada. Dia sesekali mengambil foto Cita dari belakang. Sadar dirinya sedang difoto, Citapun berbalik dan melakukan berbagai pose. Kadang pose lucu yang membuat pak Bowo tak bisa menahan tawanya.11204Please respect copyright.PENANAiPzp8xW4cc
11204Please respect copyright.PENANAolG1hXpH6P
*11204Please respect copyright.PENANADTzisBtY1J
*11204Please respect copyright.PENANARN3g2xeo4v
*11204Please respect copyright.PENANARuQKULIcsi
*11204Please respect copyright.PENANAkDhDz38L2q
11204Please respect copyright.PENANAL49aEQ4qRh
Sudah puas dengan berfoto-foto, sekarang Cita dan pak Bowo sudah duduk-duduk diruang tengah villa ini. Tv menyala, tapi tak terlalu mereka perhatikan. Mereka lebih banyak ngobrol dan tentu saja, posisinya berdekatan, bahkan tangan pak Bowo sudah merangkul pundak Cita, sedangkan tangan Cita juga merangkul pinggang pak Bowo.11204Please respect copyright.PENANA4fU1tDDgDh
11204Please respect copyright.PENANAn7xntaMQoU
11204Please respect copyright.PENANAQW9naBCqVH
“Dulu waktu kamu pergi sama Nada dan yang lain itu, abis foto-foto acaranya apaan?”11204Please respect copyright.PENANAbPQroumKdj
11204Please respect copyright.PENANAPWOjB1d91B
“Hmm, dulu sih acaranya sendiri-sendiri pak. Ada yang cuma diem divilla, ada juga yang keluar jalan-jalan. Waktu itu sih aku sama mbak Nada dan yang lainnya jalan-jalan, karena nggak jauh dari situ ada taman bunga yang meskipun malam tapi tetep ramai, soalnya dipakein lampu warna-warni gitu pak jadi bagus banget”11204Please respect copyright.PENANA7CXyHhKT6L
11204Please respect copyright.PENANAqcFx9BmTDm
“Ooh gitu. Tapi sayang ya, disekitar sini nggak ada kayak gitu. Ada tempat wisata juga kalau jam segini udah tutup, baru ramai juga besok”11204Please respect copyright.PENANAWvGlgDGrtD
11204Please respect copyright.PENANAfh64Ye4glD
“Iya sih, tapi nggak papa pak”11204Please respect copyright.PENANAyjlTKLFSvj
11204Please respect copyright.PENANAkXk0Uwt7qk
“Beneran nggak papa? Kan kamu kesini pengen refreshing? Tapi kita malah cuma duduk-duduk doang disini”11204Please respect copyright.PENANA0a3WFVgskM
11204Please respect copyright.PENANA9eMMCn6dVC
“Iya nggak papa. Ini juga udah lebih fresh kok, paling nggak udah dapet udara seger pak. Lha lagian mau jalan kemana coba? Udah malem kan, mau lihat pemandangan juga gelap, item semua”11204Please respect copyright.PENANAcZ8pdBSsFA
11204Please respect copyright.PENANAvQX5WD26dG
“Seitem aku ya Cit? Hehe” canda pak Bowo.11204Please respect copyright.PENANAR0HyYyscdr
11204Please respect copyright.PENANAjfx3jjTRfY
“Haha iya, pak Bowo item, haha”11204Please respect copyright.PENANARATqzRGtC2
11204Please respect copyright.PENANANbjnEvIg79
“Biarin, kan item manis. Item-item gini banyak yang suka lho, haha”11204Please respect copyright.PENANAlKXLBaT8Za
11204Please respect copyright.PENANAjiXGwXNYYe
“Haha pede amat. Emang siapa yang suka coba?”11204Please respect copyright.PENANAtyW0tMg80V
11204Please respect copyright.PENANAM15irOiw07
“Nih salah satunya, yang lagi melukin aku, hahaha”11204Please respect copyright.PENANAaluTpi5imA
11204Please respect copyright.PENANAHUZkb1eaQf
“Iihh apaan sih” ucap Cita sambil mencubit pinggang pak Bowo.11204Please respect copyright.PENANAanZDLUknL7
11204Please respect copyright.PENANACvWGl7cfxw
11204Please respect copyright.PENANAtaC9GJwcR6
Cita tersipu mendengar ucapan pak Bowo. Dia tahu pak Bowo bercanda, tapi mendengar candaan itu justru ada desiran dalam dadanya.11204Please respect copyright.PENANAnlngijzykW
11204Please respect copyright.PENANAGUHYJlh5fO
Aku suka pak Bowo? Mungkinkah? Batin Cita.11204Please respect copyright.PENANAYjDLB2hXK7
11204Please respect copyright.PENANAzcPurzgVNM
Dia jadi mengingat-ingat semua momen kebersamaan dengan pak Bowo, baik itu yang hanya berdua seperti ini, ataupun saat ada Putra juga. Memang Cita harus mengakui, bahwa selama berada disamping pak Bowo dia merasakan ketenangan, kenyamanan, dan juga kehangatan. Apalagi sikap pak Bowo yang selama ini tak pernah kurang ajar kepadanya. Bahkan lelaki itu sering mengingatkan Cita agar selalu berhati-hati menanggapi teman-temannya dikantor yang masih saja ada yang terus menggodanya.11204Please respect copyright.PENANA7fYoAo9w30
11204Please respect copyright.PENANA7f2s1VqXBy
Sama dia aku jadi ngerasa tenang, nyaman, dan juga aman. Dia begitu dewasa, nasehatnya nggak pernah nyalahin aku, nggak pernah nyudutin aku. Dan dia juga bisa deket banget sama Putra, yang nggak semua orang bisa melakukan itu. Yang dibisikan pak Bowo waktu itu, apa bener-bener mewakili perasaan hatinya ya? Batin Cita lagi.11204Please respect copyright.PENANAzGKz9O9mz6
11204Please respect copyright.PENANAoeaZrV9UnZ
Dia kembali teringat momen ketika pak Bowo pamit pulang dari rumahnya, waktu itu pak Bowo memeluk erat tubuhnya dan mencium keningnya. Lalu Cita mendengar bisikan lirih pak Bowo, yang menyatakan pria itu menyayanginya. Cita tak sempat berkata apa-apa karena pak Bowo buru-buru melepas pelukannya dan beranjak pergi.11204Please respect copyright.PENANA0cIs1ZGqiu
11204Please respect copyright.PENANALo08xO327b
Setelah itu, pak Bowo juga tak lagi membahas apa yang dia bisikan waktu itu. Meskipun Cita jadi penasaran untuk menanyakannya, tapi Cita menahan diri. Apalagi sikap pak Bowo setelahnya, seperti sedang membuktikan diri bahwa lelaki itu memang menyayanginya. Pak Bowo memang tak lagi mengatakannya, tapi Cita bisa merasakan itu dari semua sikap pak Bowo. Cita menilai, sikap-sikap pak Bowo itu juga tidak berlebihan, bukan untuk mencari perhatian.11204Please respect copyright.PENANAkTD6oOaC0I
11204Please respect copyright.PENANAzZphiZ4JXL
Ditambah lagi, sering sekali ketika pak Bowo singgah kerumahnya, hal pertama yang ditanyakan adalah keberadaan Putra. Kalau Putra ada, maka lelaki itu akan langsung menghabiskan waktunya bersama anak yang baru berumur 2 tahun itu. Putra juga terlihat sangat senang kalau ada pak Bowo. Dan sejak akrab dengan pak Bowo, Putra bahkan tak pernah lagi menanyakan ayah kandungnya, Andi, yang sudah lama tak pulang.11204Please respect copyright.PENANAFOEh4SZGF3
11204Please respect copyright.PENANAb54nesQe5x
Benarkah dia memang menyayangiku dan Putra? Dilihat dari sikapnya, aku ngerasa emang begitu. Dia begitu melindungi kami, mengayomi kami. Hal yang sudah lama tidak aku dan Putra rasakan. Dan yang paling penting, dia tak pernah kurang ajar kepadaku.11204Please respect copyright.PENANAzAQp6OkHza
11204Please respect copyright.PENANA3K795QiBGF
11204Please respect copyright.PENANA2Qh4lKqxfP
“Cit, kok malah bengong sih?” tanya pak Bowo membuyarkan lamunan Cita.11204Please respect copyright.PENANASaaMbEWxWF
11204Please respect copyright.PENANADk1s9GxjjP
“Eh nggak kok pak, hehe”11204Please respect copyright.PENANAijBMstFQob
11204Please respect copyright.PENANAIJwg3DV5El
“Mikirin apa?”11204Please respect copyright.PENANACeUajpSeYf
11204Please respect copyright.PENANASg6qLk460Q
11204Please respect copyright.PENANACwGb12GgvB
Cita hanya menggeleng, namum mempererat pelukannya pada pak Bowo. Pak Bowo membalas pelukannya. Cita sedikit memejamkan mata, dia merasa nyaman sekali dipeluk seperti ini. Dan juga dia merasakan kehangatan, ditengah-tengah dinginnya udara pegunungan malam ini.11204Please respect copyright.PENANABeSvAzN4HX
11204Please respect copyright.PENANAxGoK1vZg4Y
Cukup lama sepasang insan berbeda umur cukup jauh ini berpelukan dalam diam. Cita masih memikirkan tentang apa saja yang sudah dilewati dengan pak Bowo, sambil sesekali bibirnya tersenyum kecil. Pak Bowo sendiri, malam ini dia tak memikirkan hal yang lain sama sekali selain merasa makin nyaman dengan Cita.11204Please respect copyright.PENANA4cIqnjU9sS
11204Please respect copyright.PENANAlrs9GHwhzT
Meskipun sebenarnya kondisi malam ini adalah kondisi yang sangat ideal yang dia harapkan dari Cita. Mereka sedang berada jauh dari rumah masing-masing. Berada disebuah villa dikawasan pegunungan, hawa malam yang cukup dingin. Duduk hanya berduaan, sambil berpelukan. Hanya butuh satu momen kunci untuk bisa membuat tujuan awalnya tercapai. Tapi entah kenapa, pak Bowo belum ingin melakukannya saat ini.11204Please respect copyright.PENANABELhTwiUDn
11204Please respect copyright.PENANAfbRwIx39Xz
Dia masih ingin lebih lama menikmati momen ini. Berpelukan dengan Cita seperti ini membuat dia merasa nyaman sekali. Perasaan seperti ini sudah lama sekali dia tidak merasakannya. Dia coba mengingat-ingat, tapi gagal. Dia lupa kapan terakhir kali merasakan seperti ini. Sudah terlalu lama.11204Please respect copyright.PENANAIehYjgjf7b
11204Please respect copyright.PENANARXmUaOOTaN
11204Please respect copyright.PENANAoS9ePKSjrS
“Cit…”11204Please respect copyright.PENANANdQ3wVv17p
11204Please respect copyright.PENANA9YZfq6d7uR
“Pak…”11204Please respect copyright.PENANAbbCyOWD4xz
11204Please respect copyright.PENANAe8EzLMJ5U2
11204Please respect copyright.PENANAiZdOsKDoOh
Setelah lama terdiam, mereka saling memanggil, bersamaan. Tapi kemudian mereka terdiam lagi. Agak sedikit merenggangkan pelukan, lalu mereka bertatapan. Cita menatap mata pak Bowo dalam-dalam. Dia melihat tatapan mata pak Bowo membuatnya merasakan lagi ketenangan, tidak ada yang lain.11204Please respect copyright.PENANADp32AcXI51
11204Please respect copyright.PENANAW9xLbGxmOl
Pak Bowo sendiri juga sedang menatap mata Cita dalam-dalam. Tidak ada tatapan penuh nafsu dan ingin menguasai wanita, seperti yang selama ini sering dia perlihatkan pada wanita-wanita incarannya.11204Please respect copyright.PENANAXUGyGG3o6L
11204Please respect copyright.PENANAuWU0WPYIeY
Tangan kanan pak Bowo mulai membelai wajah Cita yang lembut dan halus. Cita tak merespon apapun selain diam. Mereka masih saling bertatapan, hingga tanpa mereka sadari jarak wajah mereka kian lama kian dekat. Tak seperti sebelumnya yang Cita langsung menutup mata ketika jarak wajah mereka sedekat ini, dia masih membuka matanya yang mulai sayu, menatap mata pak Bowo. Namun perasaan Cita jadi sama seperti waktu itu. Dia deg-degan. Detak jantungnya makin terasa kencang. Dan kali inipun, bayangan akan apa yang akan terjadi selanjutnya, masih sama dengan yang dulu, hingga perlahan bibir tipisnya sedikit terbuka. Entah kenapa, ada satu sisi hatinya yang berharap, bayangannya ini terjadi, tidak seperti itu yang pak Bowo malah mencium keningnya. Untuk itulah, sampai saat ini masih terbuka matanya.11204Please respect copyright.PENANAoDXA4JEzpR
11204Please respect copyright.PENANA64xkOkXC6w
11204Please respect copyright.PENANAFGqqgfjnXg
Cup…11204Please respect copyright.PENANAYyX7FgFKqt
11204Please respect copyright.PENANAVsYEsj4DT2
11204Please respect copyright.PENANA5a2vmr2pOe
Hingga akhirnya, bibir mereka benar-benar bersentuhan, dan saat itu pula Cita langsung memejamkan matanya. Diam. Bibir mereka hanya bertemu, saling menyentuh, tanpa bergerak sedikitpun. Cukup lama kedua bibir itu bersentuhan, tanpa ada yang mau mulai untuk mengakhiri.11204Please respect copyright.PENANAxfjl7BrRXw
11204Please respect copyright.PENANAHzIp9ITRf6
Cita hanya terpejam merasakan hangatnya bibir pak Bowo. Entah bagaimana dia merasakan, pak Bowo menciumnya, sedang menyampaikan perasaannya. Perasaan sayang, perasaan ingin melindungi, ingin mengayomi, ingin membahagiakan.11204Please respect copyright.PENANA9EqNKFVCxA
11204Please respect copyright.PENANAs0RQnUwQF1
Pak Bowo sendiri juga terpejam menikmati sentuhan bibir mereka. Nafasnyapun masih teratur. Dalam kecupan itu dia juga merasakan ada semacam penerimaan dari Cita. Dia seperti merasakan Cita juga menyampaikan perasaan padanya. Perasaan ingin disayang, ingin kelembutan, kehangatan, dan ingin dibahagiakan.11204Please respect copyright.PENANA7DqM8ceShp
11204Please respect copyright.PENANAxgMn38fLVj
Setelah hampir setengah menit, akhirnya mereka sama-sama bergerak mundur dan kedua bibir itu saling terlepas, bersamaan. Cita sudah membuka matanya, kembali menatap pak Bowo yang juga sudah tidak lagi terpejam. Senyum simpul terbit diwajah mereka, tapi tak lama karena Cita langsung menunduk tersipu, dan pak Bowopun langsung memeluk tubuhnya.11204Please respect copyright.PENANAd5FPKwUqym
11204Please respect copyright.PENANA2UtGoCuFRU
11204Please respect copyright.PENANANlHyPOdbRc
“Cita…”11204Please respect copyright.PENANAPmgYdlWFKV
11204Please respect copyright.PENANAQIfoqA8ii2
“Iya pak?”11204Please respect copyright.PENANAZVmBsRwL0Q
11204Please respect copyright.PENANAHUnauujStK
“Maaf kalau ini salah, tapi…” ucapan pak Bowo seperti terhenti oleh sesuatu, keraguan, ketidak yakinan. Tapi…11204Please respect copyright.PENANAs0V1rQZSFK
11204Please respect copyright.PENANAROurjHMlEz
“Aku sayang sama kamu” bisik pak Bowo lirih pada akhirnya.11204Please respect copyright.PENANAzkUTFmc04X
11204Please respect copyright.PENANA64IdecL3I2
11204Please respect copyright.PENANAnKrztXjIyM
Cita tak langsung menjawabnya. Dia melepas pelukan pak Bowo, lalu menatap wajah lelaki yang baru saja terang-terangan mengungkapkan perasaan kepadanya itu. Dia menatap lekat mata pak Bowo, ingin benar-benar meyakinkan apakah ucapan pak Bowo barusan itu benar atau tidak. Dia ingin melihat apakah ada kebohongan di mata pak Bowo. Tapi, Cita justru mendapati tatapan yang teduh dan tulus, tidak nampak ada kebohongan disana. Sorot matanya dalam dan tegas, menandakan dia berkata apa adanya. Wajah Cita kembali merona, agak menghangat dengan pengakuan pak Bowo itu, tapi kali ini, dia tidak menunduk atau memalingkan wajahnya. Dia bertahan untuk menatap wajah pria itu.11204Please respect copyright.PENANAuiCudfoPte
11204Please respect copyright.PENANAS3h0m9tPyE
“Aku…” ucap Cita terpotong, mengambil waktu sejenak sebelum melanjutkan. Dia kembali menatap pak Bowo sebelum menjawab, untuk sekedar meyakinkan, bahwa jawaban yang keluar dari mulutnya adalah jawaban yang paling tepat. “Aku…” belum sempat Cita meneruskan ucapannya, jari pak Bowo langsung menempel dibibirnya, meminta Cita untuk tidak melanjutkan ucapannya. Citapun terdiam, dan mereka bertatapan lagi.11204Please respect copyright.PENANA3t83qJtEcu
11204Please respect copyright.PENANAkl0kSVvvRn
Dan kembali, mereka berdua berciuman. Kali ini tidak hanya bersentuhan, tapi juga ada sedikit gerakan memagut dari pak Bowo. Sedangkan Cita hanya terdiam menikmati pagutan pak Bowo. Dia terpejam, membiarkan lelaki itu melakukan apapun kepada bibirnya. Bahkan, Cita jadi makin erat memeluk pak Bowo.11204Please respect copyright.PENANA8y0eefAij9
11204Please respect copyright.PENANAJd4qMCbbZ1
Ciuman dari bibir pak Bowo mendatangkan sesuatu pada perasaan Cita. Dia serasa dibawa terbang keawang-awang. Bibirnya yang sudah cukup lama tidak dipagut selembut ini oleh Andi membuatnya termangu sesaat, namun kemudian meleleh. Sesuatu dari alam bawah sadarnya bangkit. Dia butuh ini. Dia butuh sentuhan seperti ini. Dia butuh ciuman ini.11204Please respect copyright.PENANAlFB9HZnaMU
11204Please respect copyright.PENANApTSVLPOEVM
Cita memiliki prinsip, hanya akan membiarkan bibirnya disentuh oleh bibir pria yang dia sayangi, dan Andi adalah satu-satunya orang yang melakukan itu selama ini. Malam ini, pintu hatinya telah terketuk, terbuka untuk menerima rasa sayang dari orang lain, yang perlahan mulai berbalas dengan rasa sayang darinya. Dan pada akhirnya, Citapun tak hanya diam. Dia mulai membalas apa yang dilakukan oleh pak Bowo. Dia mulai menggerakan bibirnya, memagut bibir yang sedang memagutnya, dengan sama-sama lembutnya.11204Please respect copyright.PENANALRi03Lyyn4
11204Please respect copyright.PENANAnpHgvYCwHV
Rasa nyaman, rasa tenang, dan rasa sayang, menyelimuti ciuman mereka berdua. Tubuh mereka kini sudah saling memepet dengan erat. Kedua tangan pak Bowo melingkar erat ditubuh Cita, dan Citapun membalas pelukan pak Bowo juga dengan erat.11204Please respect copyright.PENANAE72BZ6pFoU
11204Please respect copyright.PENANAyYooicotvd
Cukup lama mereka saling cium dan berpelukan erat, sampai akhirnya pak Bowo mengakhiri dengan menarik wajahnya. Cita perlahan membuka kembali matanya, dan melihat wajah pak Bowo yang tersenyum gembira. Reflek, Citapun membalas senyuman itu. Tak ayal wajahnyapun langsung merona merah. Beberapa detik mereka saling pandang, lalu Cita menolehkan sedikit wajahnya sambil tersenyum. Malu atau bahagia? Atau keduanya?11204Please respect copyright.PENANAUab3cEsR6U
11204Please respect copyright.PENANA8g5ZqV9IGM
11204Please respect copyright.PENANA2KKuVuyh8M
“Istirahat aja ya Cit, udah malem” ucap pak Bowo dengan suara agak serak.11204Please respect copyright.PENANARl5P9CZ6V1
11204Please respect copyright.PENANAehYDGI51P0
11204Please respect copyright.PENANA9Jfrq5H0w4
Cita tak menjawab, hanya menganggukan kepala. Pak Bowo kemudian berdiri terlebih dahulu, lalu menarik Cita untuk juga berdiri. Pak Bowo merangkul Cita dan membimbingnya berjalan kekamarnya. Setelah pintu kamar terbuka, pak Bowo melepas rangkulannya, membiarkan Cita untuk masuk kekamarnya.11204Please respect copyright.PENANA6qCHNgzmeG
11204Please respect copyright.PENANANP8i2vcHoJ
Cita masuk kedalam kamarnya, lalu berbalik menatap pak Bowo. Tangannya memegang handle pintu, tapi tak segera menutupnya, malah cuma diam berdiri disitu. Pak Bowopun juga tak bergerak menjauh, masih menatap Cita.11204Please respect copyright.PENANAwpSXCqrWrh
11204Please respect copyright.PENANAWGbRWGZOyJ
Dada Cita berdetak cukup kencang, lebih kencang daripada saat berciuman dengan pak Bowo tadi. Cita tak mengerti apa yang dia rasakan saat ini, tapi sebenarnya, dia merasa sedikit kecewa saat tadi pak Bowo menghentikan ciumannya dan malah menyuruhnya untuk beristirahat.11204Please respect copyright.PENANAi6GVcMNxGy
11204Please respect copyright.PENANAZvYH4DM9uP
Ada sesuatu didalam diri Cita yang menginginkan lebih. Apalagi, itu tadi adalah sentuhan intim pertama yang dia rasakan dari seorang pria dewasa setelah beberapa bulan. Setelah Andi tak lagi menyentuhnya, itu tadi adalah interaksi paling intim yang dia rasakan, selain pelukan dan kecupan pak Bowo dikeningnya sebelum ini.11204Please respect copyright.PENANAiYhAIP6Vsg
11204Please respect copyright.PENANAR2j1RJOYY7
Hingga pada akhirnya, Cita melepaskan pegangannya dari handle pintu. Pak Bowo melihat itu. Dia tahu itu adalah kode, kode bahwa Cita menginginkan sesuatu yang lebih. Dia tahu Cita hanya akan berani memberikan kode seperti itu. Cita tak akan berani mengatakan langsung kalau dia ingin, dia tidak seperti itu.11204Please respect copyright.PENANAAgrlVffE2i
11204Please respect copyright.PENANAF2x555H4Za
Setelah diam beberapa saat, pak Bowo akhirnya melangkah masuk. Dia berdiri tepat didepan Cita. Tangannya kemudian memegang handle pintu, lalu perlahan menutupnya. Kini, Cita berada didalam kamar yang tertutup, hanya berdua dengan pak Bowo. Dan jelas, detak jantungnya makin terasa cepat. Dia tak tahu, bahwa pak Bowo juga merasakan hal yang sama.11204Please respect copyright.PENANAkAkBM074E3
11204Please respect copyright.PENANA0d5OYvFdCZ
Hanya terdiam saja untuk beberapa detik, akhirnya pak Bowo mengambil inisiatif. Dia memeluk Cita. Cita tak melawan, dan tangannyapun melingkar ditubuh pak Bowo. Sejurus kemudian, mereka kembali berciuman bibir. Kali ini terasa berbeda, mereka sudah langsung saling memagut, saling melumat, meskipun masih sama-sama melakukannya dengan lembut.11204Please respect copyright.PENANAonySrcI6fK
11204Please respect copyright.PENANAxstb99G8az
Perlahan, sambil tetap berciuman, pak Bowo sedikit demi sedikit mendorong tubuh Cita. Merekapun bergerak mundur perlahan, mendekati tempat tidur yang seharusnya malam ini hanya akan digunakan oleh Cita sendirian. Sampai disamping tempat tidur, mereka masih terus berciuman, sambil berpelukan. Mereka menikmatinya, seolah tak ada yang ingin mengakhirinya.11204Please respect copyright.PENANANLL0tVNdom
11204Please respect copyright.PENANAqQFRahDGoS
Perlahan-lahan pak Bowo membimbing tubuh Cita hingga terduduk diranjang. Mereka duduk berhadapan dan masih terus berciuman, namun pelukannya sudah mulai merenggang. Desah nafas mereka sudah mulai tak normal, keduanya mulai terbakar api birahi. Suasana yang dingin terasa sedikit menghangat hanya dari ciuman ini.11204Please respect copyright.PENANAU5opSd1VRC
11204Please respect copyright.PENANAuznWomlFLx
Pak Bowo kemudian melepas ciuman mereka, lalu menatap Cita dengan nafas yang mulai memburu. Citapun kemudian membuka matanya untuk menatap pak Bowo. Nafasnya juga sedikit memburu. Senyum tipis terkembang dibibirnya saat melihat pak Bowo tersenyum padanya. Mereka hanya diam, saling tatap, tak ada satupun kata terucap. Masing-masing dengan pikirannya sendiri-sendiri.11204Please respect copyright.PENANA0F9DJco8Bg
11204Please respect copyright.PENANANUWaXobbGP
Kedua tangan pak Bowo bergerak ke pundak Cita. Salah satu tangannya sesekali membelai pipi Cita, yang hanya diam saja menerimanya. Bahkan terlihat pipi Cita makin merona mendapatkan perlakuan yang menurutnya cukup romantis itu. Kemudian tangan pak Bowo turun lagi ke pundak Cita. Perlahan tangan itu memegang cardigan yang dipakai oleh Cita, lalu menatap mata wanita itu. “Boleh?” tanya pak Bowo dengan suara lirih.11204Please respect copyright.PENANAjPNgbxjs3S
11204Please respect copyright.PENANAGchuuRSonw
Cita tahu maksud pak Bowo, dan diapun mengangguk pelan. Perlahan pak Bowo menarik cardigan itu hingga lepas meninggalkan tubuh Cita, yang masih terbungkus kaos lengan pendek yang cukup ketat.11204Please respect copyright.PENANAZDe7AKw2qc
11204Please respect copyright.PENANAdMmr2gmh8D
Perlahan pak Bowo kembali mengarahkan wajahnya mendekat ke wajah Cita. Dan kali ini ternyata Cita tidak hanya menunggu, tapi dia juga maju menyambut wajah pak Bowo. Keduanya kembali berciuman, berpagutan, saling lumat. Kedua tangan Cita merangkul leher pak Bowo, dan sesekali mengusap kepala pak Bowo. Sedangkan tangan pak Bowo berada dipunggung Cita, mengelusnya membuat desiran-desiran geli bagi Cita.11204Please respect copyright.PENANA53gAXSjvHi
11204Please respect copyright.PENANA5jGO1QV2Qb
Pak Bowo sedikit demi sedikit mendorong tubuh Cita hingga akhirnya rebah diranjang. Rangkulan Cita dilehernya membuat otomatis tubuh pak Bowo sedikit menindih Cita, meskipun pak Bowo masih berusaha menahan agar tidak membuat Cita terbebani oleh berat tubuhnya. Ciuman mereka terus berlanjut, dan bahkan ketika pak Bowo memancing untuk menggunakan lidah, Cita meladeninya.11204Please respect copyright.PENANAuBrOIExD34
11204Please respect copyright.PENANAddKaY4LDiq
11204Please respect copyright.PENANAgxeSYEldSK
“Hhemm… slurrpphh… hhmmpphh…”11204Please respect copyright.PENANAc47zKlSe8g
11204Please respect copyright.PENANA9tW9LGTyLb
11204Please respect copyright.PENANANmUVBQaEYc
Suara desahan dan pagutan mulai terdengar dari keduanya. Cita membalas setiap apa yang dilakukan oleh bibir pak Bowo. Bagi pak Bowo, Cita bukanlah seorang yang ahli berciuman. Terasa sekali, meskipun sudah meladeninya, tapi masih terasa agak kaku, beda sekali dengan Isna ataupun Gina yang sudah lama menjadi pelampiasan nafsunya. Bahkan dengan Nada saja, Cita masih kalah untuk soal ciuman. Tapi, justru pak Bowo lebih menikmatinya, karena saat ini bukan hanya nafsu saja yang bermain dalam dirinya, tapi ada sedikit perasaan yang ambil bagian.11204Please respect copyright.PENANANV5tGQhhzN
11204Please respect copyright.PENANAN2ZryZ3LIp
Sedangkan bagi Cita, permainan bibir pak Bowo benar-benar menghanyutkan untuknya. Dia tak punya pengalaman ciuman selain dengan Andi. Makanya ciuman yang diberikan oleh pak Bowo ini berhasil membangkitkan dirinya untuk mulai meladeni, membalasnya. Dia hanya melakukannya sesuai naluri, tidak pakai teknik macam-macam, ini itu, hanya sebatas naluri wanitanya saja.11204Please respect copyright.PENANArMrKtMjESG
11204Please respect copyright.PENANAJpjrvkCkHH
Detak jantung Cita makin cepat saat dia merasakan tangan pak Bowo mulai bergerak menyentuh pundaknya, lalu perlahan turun menuju kearah dadanya. Pelan sekali gerakan tangan itu. Semakin dekat kedada, makin kencang debaran Cita. Dan dia benar-benar tersentak saat tangan pak Bowo sudah tepat mendarat disalah satu buah dadanya, hingga diapun menghentikan ciuman mereka.11204Please respect copyright.PENANAko6N7EA8Em
11204Please respect copyright.PENANAiOxM80eQCa
Pak Bowo sedikit mengangkat wajahnya untuk menatap Cita yang terlihat masih terkejut itu. Tangan pak Bowo bisa dengan jelas merasakan debaran jantung Cita yang begitu cepat, karena kaos yang dipakai Cita memang cukup ketat dan tipis. Namun, sepertinya tidak ada penolakan dari Cita. Dia sama sekali tak menghalangi tangan pak Bowo. Jangankan menghalangi, menyentuhnya saja tidak.11204Please respect copyright.PENANA6BoLYoBcuq
11204Please respect copyright.PENANADH0DsOjiZA
11204Please respect copyright.PENANA3M4wCRKKOP
“Boleh sayang?” tanya pak Bowo kembali dengan suara lirih.11204Please respect copyright.PENANAkEBxO0lscP
11204Please respect copyright.PENANAkEi6rPQxYc
11204Please respect copyright.PENANAZxYMEJII96
Cita tak langsung menjawab, dia masih menatap mata pak Bowo. Tangan pak Bowopun tak bergerak sama sekali didadanya, masih menunggu jawaban dari Cita. Namun sesaat kemudian, Cita mengangguk perlahan. “Pelan-pelan ya pak” ucapnya sangat lirih, lebih terdengar sebagai sebuah desahan. Pak Bowo mengangguk, lalu mulai meremas payudara Cita perlahan.11204Please respect copyright.PENANAgzfFtuXqVw
11204Please respect copyright.PENANAXWr3U4gUqR
11204Please respect copyright.PENANAcetqt2Whgb
“Aaahhsssshhh…”11204Please respect copyright.PENANAa8PK7iuhs1
11204Please respect copyright.PENANAkAz1UsP8Ab
11204Please respect copyright.PENANACU5GZB2c0s
Cita mendesah. Disaat yang bersamaan, tubuhnya bergetar. Sentuhan dan remasan lembut dari tangan pak Bowo dipayudaranya seperti sebuah sengatan yang terasa disekujur tubuhnya. Sentuhan pertama yang dia dapatkan setelah terakhir kali Andi melakukannya sekitar 3 bulan yang lalu. Pak Bowo sempat menghentikan remasannya karena melihat reaksi tubuh Cita. Namun saat Cita menatapnya, dia kembali meremas payudara mungil itu dengan lembut.11204Please respect copyright.PENANAm9GE9x7hzm
11204Please respect copyright.PENANAJdXTqN32vE
11204Please respect copyright.PENANAj8h7Te1F7h
“Aaaaahhhhhh paaakkhhh…” kembali Cita mendesah. Tapi tak bertahan lama karena pak Bowo langsung mencium Cita, yang langsung mendapat balasan dari Cita.11204Please respect copyright.PENANAHc6OITMBTD
11204Please respect copyright.PENANAlt5x5Uq9DL
11204Please respect copyright.PENANALMtizRwUtJ
Cita kembali terpejam menikmati apa yang dilakukan oleh pejantannya itu. Dia merasa remasan lembut itu membangkitkan sesuatu dalam dirinya, yang membuatnya mulai aktif menciumi bibir pak Bowo. Bukan hanya sekedar meladeni, kali ini dia yang memulai perang lidah diantara keduanya. Lidah mereka saling lilit, saling hisap. Masih saja pak Bowo merasa kalau ciuman dan lumatan Cita tak sehebat wanita lain yang pernah bersamanya, tapi sekali lagi, dia sangat menikmatinya.11204Please respect copyright.PENANAG9XlFmUYce
11204Please respect copyright.PENANAU3ZENO0wPS
Tangan pak Bowo berpindah-pindah, dari payudara kiri ke kanan, kembali lagi dan dilakukan seterusnya. Cita makin hanyut dengan permainan itu. Tubuhnya juga makin sering bergetar dan menggelinjang. Kedua tangannya masih merangkul kepala pak Bowo, kadang sampai meremas rambutnya juga.11204Please respect copyright.PENANAQCEf3flSoo
11204Please respect copyright.PENANAXIjawMnqH6
Perlahan Cita merasakan tangan pak Bowo tak lagi meremas payudaranya. Tangan itu bergerak turun, menyurusi perutnya. Lalu tangan itu menyelinap masuk didalam kaosnya. Cita dapat merasakan telapak tangan pak Bowo berada diperutnya. Sedikit demi sedikit, dengan sangat pelan, tangan itu naik, hingga berhenti tepat dibawah bh nya. Disitu tangan pak Bowo mengusap-usap, membelai dengan lembut, membuat Cita makin hanyut.11204Please respect copyright.PENANAAFbZlD8HT7
11204Please respect copyright.PENANAMA6F2HMoSU
Kemudian jari-jari pak Bowo mulai menelusup kebalik bh Cita, membuat tubuh Cita kembali tersentak dan sedikit menggelinjang. Ciuman mereka kembali terlepas, dan mereka kembali saling tatap. Pak Bowo tak menanyakan apapun, tapi dari tatapannya, terlihat jelas kalau dia sedang meminta ijin kepada Cita. Cita, dengan ekspresi malu-malu, perlahan menganggukan kepala, memberikan ijin kepada pak Bowo untuk mengakses tubuhnya lebih jauh lagi.11204Please respect copyright.PENANA9vg8a69ET7
11204Please respect copyright.PENANA4zJFbJWnfs
11204Please respect copyright.PENANABAdb6NjEN0
“Aaaaaaaaahhhhhh…”11204Please respect copyright.PENANAekYluprEEo
11204Please respect copyright.PENANASTCbOFaonc
11204Please respect copyright.PENANADtudPHsPCW
Kembali Cita mendesah, agak lebih panjang dari sebelumnya, saat telapak tangan pak Bowo sepenuhnya berada dibalik bh nya, bersentuhan langsung dengan kulit payudaranya. Tubuhnya tanpa bisa dia tahan lagi kembali bergetar dan menggelinjang. Dia sampai memejamkan lagi kedua matanya. Sentuhan yang terasa sangat nikmat baginya.11204Please respect copyright.PENANA8eMEx3EmfD
11204Please respect copyright.PENANAEcKzIFLRdf
11204Please respect copyright.PENANAP2PJpeBLYr
“Aaahh… hmmpphhh aaahhh…”11204Please respect copyright.PENANAeEa50U4nms
11204Please respect copyright.PENANAkQoYIkBvGX
11204Please respect copyright.PENANA92nEFPh2kJ
Desahan Cita mulai diinterupsi oleh ciuman pak Bowo. Tangan pak Bowo yang kini sudah menyentuh langsung payudara Cita tanpa halangan mulai meremas. Jarinya mencari-cari puting susu Cita yang mungil, namun sudah mulai tegang, pertanda birahi Cita sudah naik dan mulai menguasai dirinya.11204Please respect copyright.PENANAQTbw51PpyT
11204Please respect copyright.PENANAB608jeUpLz
Tangan pak Bowo makin aktif merangsang payudara Cita, bergantian kiri dan kanan. Gerakan tangan itu membuat bh Cita agak terangkat, meskipun masih tertutup oleh kaosnya yang itupun sudah agak terangkat karena gerakan tangan pak Bowo, yang membuat perutnya yang putih dan rata itu terlihat.11204Please respect copyright.PENANAPu2opwsE7o
11204Please respect copyright.PENANA5aBFWG3rJu
Cukup lama pak Bowo memainkan kedua payudara Cita, hingga membuat nafas wanita yang merupakan istri dari mantan anak buahnya itu tersengal-sengal. Diapun menghentikan remasan itu karena merasa agak tak nyaman dengan kaos dan bh Cita. Masih dengan berciuman, tangan pak Bowo perlahan-lahan mulai mengangkat kaos Cita, bermaksud untuk melepaskannya. Ketika kaos itu sudah terangkat hingga ke leher, barulah dia menghentikan ciumannya.11204Please respect copyright.PENANANd9qFScMVc
11204Please respect copyright.PENANAotKsC2tv46
Cita kemudian menatap pak Bowo. Dia sudah tahu kalau pak Bowo meminta ijin kepadanya, meskipun tanpa mengucap apapun. Dan reaksinya selanjutnya adalah diapun mengangkat kedua tangannya, memberikan ijin kepada pak Bowo untuk melepaskan kaos dari tubuhnya. Pak Bowo langsung tanggap. Kaos itu ditarik keatas hingga terlepas. Akibat melepaskan kaos itu, membuat jilbab Cita jadi berantakan, tidak pada posisi yang tepat. Hingga akhirnya Cita sendirilah yang menarik lepas jilbabnya.11204Please respect copyright.PENANA5E1cJG6cxG
11204Please respect copyright.PENANA5RD7ZeqF81
Keduanya sempat saling tatap, kemudian tersenyum. Cita sedikit menolehkan wajahnya kesamping, karena merasa malu. Sedangkan pak Bowo sedikit mengangkat tubuhnya, agar bisa lebih leluasa menatap tubuh mungil yang tergolek dibawahnya itu. Terlihat tubuh Cita yang ramping, putih mulus, hanya tertutup bh saja. Itupun bh itu tidak menutup sempurna karena kelakuan tangan pak Bowo tadi.11204Please respect copyright.PENANARj5V3ShNn1
11204Please respect copyright.PENANA4UHEiCPpVe
Pak Bowo menggerakan tangannya kebalik punggung Cita, berusaha untuk melepaskan bh itu. Cita reflek mengangkat punggungnya, sebagai ijin kepada pak Bowo. Cita masih menghindari menatap pak Bowo, ketika bh yang dia pakai sudah terlepas. Reflek saja tangannya langsung tersilang didadanya, menutup kedua payudaranya yang sudah terbuka. Pak Bowo tersenyum, kemudian perlahan dia raih tangan Cita, kemudian ditarik agar sepasang gundukan empuk itu kembali terpampang.11204Please respect copyright.PENANASLk9HphCMq
11204Please respect copyright.PENANAgKjSIVPLP7
Mata pak Bowo nanar menatap sepasang payudara Cita. Kedua payudara itu tak seberapa besar, namun terlihat masih kencang. Putih mulus, dengan puting kecoklatan yang sedang mengeras.11204Please respect copyright.PENANAAfuGXSgp47
11204Please respect copyright.PENANAg78bMLceSm
Kembali Cita menyilangkan kedua tangannya menutupi payudaranya. “Pak, jangan dilihatin gitu, malu” ucap Cita masih tak menatap pak Bowo.11204Please respect copyright.PENANAKGyuNZyVYy
11204Please respect copyright.PENANApr25ZzLLVd
11204Please respect copyright.PENANAG2S56GnWAG
“Maaf Cit, tapi, aku nggak bisa kalau nggak ngelihat. Benar-benar indah” jawab pak Bowo.11204Please respect copyright.PENANApEv35AxHWr
11204Please respect copyright.PENANANUR957K77s
11204Please respect copyright.PENANAXw7vlP1Ik1
Terang saja jawaban pak Bowo membuat Cita senang, hingga bibirnya sedikit menyunggingkan senyum. Siapa yang tidak senang dipuji? Apalagi pujian pak Bowo tadi terdengar tulus. “Indah apanya? Kecil gini” ucap Cita lirih dan sedikit bergetar.11204Please respect copyright.PENANAwk2uKIYUzk
11204Please respect copyright.PENANAyppvsZWhsT
11204Please respect copyright.PENANA1BELcHiY9O
“Bagiku, ini benar-benar indah Cit” jawab pak Bowo yang mulai mendekatkan wajahnya didada Cita.11204Please respect copyright.PENANAxxpMnV75Rf
11204Please respect copyright.PENANAYdV3ESAg0I
11204Please respect copyright.PENANAd034v09gHw
Perlahan pak Bowo kembali menarik tangan Cita, membuat kedua payudaranya kembali terlihat. Cita perlahan mulai berani melihat kearah pak Bowo, melihat apa yang sedang dilakukan oleh lelaki itu. Pak Bowo melirik Cita, tersenyum sesaat sebelum bibirnya mendarat dipayudara Cita.11204Please respect copyright.PENANA6hZKCDdASz
11204Please respect copyright.PENANAobcOCOtiAJ
11204Please respect copyright.PENANATDZMS21z9C
“Aaahhhh…”11204Please respect copyright.PENANALHqXNePMrb
11204Please respect copyright.PENANAes2TomPDWu
11204Please respect copyright.PENANA57C7XAVZu6
Desahan Cita bersamaan dengan tubuhnya sedikit terangkat, saat kulit payudaranya mendapatkan ciuman dari pak Bowo. Terasa geli bagi Cita, namun ada nikmatnya juga. Pak Bowo tak berhenti hanya sekali saja. Dia mengulangi ciuman-ciumannya, ditempat yang berbeda-beda. Ciuman lembut itu pada akhirnya mendarat hampir diseluruh permukaan sepasang payudara Cita, tanpa menyentuh bagian putingnya.11204Please respect copyright.PENANAbbSMSqOFzB
11204Please respect copyright.PENANAMYG6Idjee7
11204Please respect copyright.PENANAGEbG69xXAV
“Aaaaahhhhh…”11204Please respect copyright.PENANA2CQgVh8H3Q
11204Please respect copyright.PENANA1TNGQbdl9g
11204Please respect copyright.PENANAYsYG5Ai5D8
Desahan panjang akhirnya terdengar dari mulut Cita saat bibir pak Bowo mendarat disalah satu putingnya. Bukan hanya menyentuh, mencium, tapi juga sedikit mengulumnya, sedikit menghisapnya, dan ujung lidah pak Bowo juga sedikit menjilatnya. Tubuh Cita bergetar tak karuan, tapi itu belum berakhir.11204Please respect copyright.PENANAb1U91ho8yC
11204Please respect copyright.PENANAuMdQy2QXbx
Tanpa jeda pak Bowo terus mencumbui sepasang payudara Cita, namun kini lebih banyak memainkan puting Cita bergantian kiri dan kanan. Saat mulutnya mencumbu puting yang kanan, yang kiri akan dipilin dengan lembut menggunakan jarinya, begitu pula sebaliknya. Cita sudah semakin tak tahan. Tubuhnya makin dikuasai oleh nafsu birahinya. Desahannya makin sering dan makin keras. Tak ada rasa khawatir akan terdengar orang lain, karena memang hanya mereka berdua divilla ini. Tubuhnyapun makin tak karuan bergetar, menggelinjang.11204Please respect copyright.PENANAk71ky35B5l
11204Please respect copyright.PENANAI4Rd5AmdQp
Kaki Cita juga mulai bergerak tak beraturan. Dia merasakan geli diarea kewanitaannya, tapi dia tak bisa melakukan apapun disana. Saat ingin merapatkan kakinya, terhalang oleh pak Bowo. Saat ingin menggapai dengan tangannya, sama saja, terhalang tubuh lelaki itu. Akhirnya pinggulnya jadi bergerak tak terkendali, naik turun.11204Please respect copyright.PENANAeZZfEBVaYk
11204Please respect copyright.PENANAT5gnENSRU7
Mengetahui apa yang sedang dialami Cita, tangan pak Bowo mengambil inisiatif. Dia mulai menyentuh celana Cita. Masih sambil mencumbui payudara Cita, dia mulai melepaskan kancing celana panjang itu, lalu menurunkan resletingnya. Tangannya masuk menelusup, tapi tidak sampai mengarah ke daerah vagina Cita, hanya mengelus dibagian atasnya. Namun itu sudah cukup untuk membuat Cita makin blingsatan. Hingga akhirnya dia malah mengangkat pinggulnya saat dirasakan tangan pak Bowo menarik turun celana panjangnya.11204Please respect copyright.PENANAh2fqkKJpoQ
11204Please respect copyright.PENANAzLvVnRGgp3
Kini, Cita tergolek diatas ranjang hanya dengan celana dalam membalut tubuhnya, sedang ditindih oleh pria lain yang bukan suaminya, dimana pria itu sedang mencumbui payudaranya, dan tangan pria itu mulai aktif bergerak disekitar vaginanya. Tangan pak Bowo memang belum menyentuh vagina Cita yang masih terlindung celana dalam itu, hanya mengusap-usap daerah disekitarnya, tapi itu sangat cukup membuat Cita makin lupa diri, makin dikuasai oleh birahinya.11204Please respect copyright.PENANAy6gE7crAG5
11204Please respect copyright.PENANA7LqJjOAvdN
Cita begitu menikmati cumbuan dari pak Bowo, hingga dia tak sadar lelaki itu melepaskan satu persatu pakaiannya. Hingga akhirnya mereka berdua dalam keadaan seimbang sekarang, hanya memakai celana dalam saja. Cita baru menyadari saat tangannya hendak memeluk pak Bowo. Dia merasakan punggung pak Bowo tak terlindung lagi oleh bajunya, dia menyentuh langsung kulit punggung pak Bowo.11204Please respect copyright.PENANAsfOAnS3ZqA
11204Please respect copyright.PENANAh9MtBegoHN
Cita membuka matanya, dan sedikit terkejut saat melihat pak Bowo yang hanya tinggal memakai celana dalam saja. Tapi itu hanya sebentar, saat kemudian pak Bowo kembali membuatnya melayang dengan cumbuan dipayudaranya.11204Please respect copyright.PENANA6DEW6d8r4i
11204Please respect copyright.PENANARsELw8zVgx
Pak Bowo mulai meningkatkan perbuatannya, melangkah ketahap yang lebih jauh. Dia menindih tubuh Cita, menciumi kembali bibir Cita yang mendapat balasan yang tak kalah ganas dari Cita. Nafsu Cita makin menggelora ketika dia merasakan sesuatu yang keras menggesek aera kewanitaannya. Tak hanya sekali, tapi benda keras itu beberapa kali menggeseknya.11204Please respect copyright.PENANAP3mR63mxaG
11204Please respect copyright.PENANA3fAm9kYmMV
Cita tentu tahu benda apa itu. Batang kejantanan pak Bowo yang masih tertutup celana dalamnya, menggesek bibir kemaluannya, yang juga masih tertutup oleh celana dalam. Cita tak mampu berpikir apa-apa lagi saat ini, dia hanya bisa merasakan sesuatu yang sangat nikmat yang timbul dari dalam dirinya.11204Please respect copyright.PENANAAVMSBwl5N9
11204Please respect copyright.PENANAQEYni0dcKX
11204Please respect copyright.PENANA88Ix2GFa6b
“Ssshhh aaahhh hhmphh paakhh aahhh sshhh hmm…” desahan Cita kerap terdengar saat bibirnya terlepas dari ciuman pak Bowo, yang sesekali berpindah sasaran ke telinga dan leher Cita.11204Please respect copyright.PENANAEDyYmL3Jjb
11204Please respect copyright.PENANAp88CSjIPRs
“Ssluurpp aahh sayaang, kamu cantik banget.. kamu sempurna..” puji-puji pak Bowo makin melambungkan Cita.11204Please respect copyright.PENANA9pcWEvRS7p
11204Please respect copyright.PENANASqBjUOdDQ8
“Aahh paakkhh hmmphhh aahhh…” Cita tak mampu menjawab apapun, hanya desahan yang terus terdengar saat bibirnya terbebas dari lumatan pak Bowo.11204Please respect copyright.PENANAznlzKPh8Cb
11204Please respect copyright.PENANA2wrJuXVula
11204Please respect copyright.PENANAcMqSZ3cz6L
Cukup lama pak Bowo melakukan petting, dengan menggesekan kedua kemaluan mereka yang masing-masing masih tertutup celana dalam. Gerakan ini mampu membuat Cita yang sudah hampir 3 bulan tak disentuh Andi jadi blingsatan. Bahkan Cita mulai membalas gerakan pak Bowo dengan menggerakan pinggulnya, mengejar saat pinggul pak Bowo terlihat akan menjauhinya.11204Please respect copyright.PENANA9ezaH8ECBh
11204Please respect copyright.PENANAjuKtK7F9OO
11204Please respect copyright.PENANA6yObB82cHd
“Aaahh sssssshhhhhh…”11204Please respect copyright.PENANAjneMjeed8f
11204Please respect copyright.PENANAabHFSI56mi
11204Please respect copyright.PENANAFWP70zVZp2
Tiba-tiba Cita mendesah dan mendesis panjang. Tubuhnya mengejang, memeluk erat tubuh pak Bowo. Beberapa kali tubuhnya mengejat dalam pelukan pak Bowo. Dia baru saja mendapatkan sesuatu yang sudah 3 bulan tak dirasakan. Sesuatu yang sangat nikmat. Orgasme. Yang dia dapat dari gesekan antar kelamin mereka yang masih terhalang 2 kain celana dalam.11204Please respect copyright.PENANAjk0lxXeLby
11204Please respect copyright.PENANA2KqqjKTaIs
Pak Bowo menghentikan gerakannya, membiarkan Cita menikmati orgasme pertamanya. Dia hanya mengecup kening Cita beberapa kali, sambil tetap memeluk Cita. Nafas Cita nampak tersengal-sengal.11204Please respect copyright.PENANA98f3LyVu7w
11204Please respect copyright.PENANAUa6L7neH93
Beberapa saat kemudian, nafas Cita berangsur normal. Pelukannya ditubuh pak Bowo mulai mengendur, kemudian dia terlentang pasrah dibawah tubuh pak Bowo. Dia membuka matanya, dan terlihat pak Bowo menatapnya dengan tersenyum. Cita tersenyum saat melihatnya, tatapan pak Bowo terasa teduh baginya, bukan sebuah tatapan penuh nafsu dari seorang lelaki yang siap menyantap korbannya, tapi tatapan bahagia karena telah berhasil membuat wanitanya terpuaskan sesaat.11204Please respect copyright.PENANAyR3JHCoiSg
11204Please respect copyright.PENANAraUAybn6Ek
Namun tak lama, Cita langsung mengalihkan pandangannya lagi. Dia malu. Dia memalingkan wajahnya kesamping. Tapi pak Bowo masih mau melihat wajah Cita, dia dengan lembut menarik wajah Cita hingga menatapnya lagi. Tak ada kata yang terucap, hanya kemudian pak Bowo mengecup bibir Cita dengan lembut.11204Please respect copyright.PENANAGdfaueI8vW
11204Please respect copyright.PENANAi3xAlzGjjo
Perlahan pak Bowo mengulangi gerakannya tadi. Dia kembali menggesekan kemaluannya dikemaluan Cita. Cita sedikit meringis menahan geli, namun selanjutnya kembali mereka berciuman lagi dengan panas. Cita kembali memeluk tubuh pak Bowo, bahkan kedua kakinya melingkar memeluk pinggang pak Bowo, sambil membalas gerakan pinggang lelaki itu.11204Please respect copyright.PENANAiGVWJikgTG
11204Please respect copyright.PENANAif210RglWc
Keduanya kembali bercumbu, saling memberikan rangsangan dan kenikmatan. Kedua kelamin itu masih terus saling bergesekan, membuat celana dalam Cita makin terlihat basah oleh cairan dari vaginanya.11204Please respect copyright.PENANAzOjX5kqdW3
11204Please respect copyright.PENANAFLhJT9vpr1
Masih dalam posisi itu, perlahan pak Bowo menurunkan celana dalamnya pelan-pelan, hingga kemudian terlepas dari kakinya. Penis pak Bowo yang sudah sangat tegang itu kini terbebas tak terhalang oleh apapun. Cita belum menyadari hal itu, dia masih terpejam menikmati rasa nikmat yang menjalar disekujur tubuhnya.11204Please respect copyright.PENANAta9UWhdOIv
11204Please respect copyright.PENANAhvaofS6cKG
11204Please respect copyright.PENANAYaomLmpT1u
“Aaakkhhh…”11204Please respect copyright.PENANAYtLbqw7QRD
11204Please respect copyright.PENANAEBcU98jV2T
11204Please respect copyright.PENANAlES9Moqxlg
Cita tersentak sampai membuka matanya, saat dia merasakan ada sedikit gerakan tusukan didaerah vaginanya. Dia melirik kebawah, dan begitu terkejut saat melihat batang berurat yang sudah berdiri tegak itu. Dia agak merasa jeri melihat penis pak Bowo, penis pria dewasa pertama selain milik Andi yang dia lihat secara langsung.11204Please respect copyright.PENANAA0MAtX6iCF
11204Please respect copyright.PENANAR8USjNnwW9
11204Please respect copyright.PENANAL5gnovl9i9
“Gede bangeet…” tanpa sadar Cita berbisik lirih, tapi pak Bowo bisa mendengarnya, dan itu membuat pak Bowo tersenyum.11204Please respect copyright.PENANAeADPIwPCYt
11204Please respect copyright.PENANAi6AddTx8Tf
“Aaaaahhhhh…” kembali Cita mendesah saat pak Bowo kembali mengarahkan penisnya kedaerah kewanitaan Cita yang masih tertutup celana dalam itu.11204Please respect copyright.PENANAypPFvSDGBi
11204Please respect copyright.PENANAokW2tMnQh1
11204Please respect copyright.PENANAI9glFe7yLP
Pak Bowo tak hanya menggesek saja sekarang, tapi beberapa kali melakukan gerakan tusukan yang mengarah kebibir vagina Cita. Setiap tusukan direspon dengan pekikan dan gelinjangan dari Cita.11204Please respect copyright.PENANAw7PvE1vWbI
11204Please respect copyright.PENANAzV6fJrikao
Cita sendiri merasakan sensasi lain, yang jelas lebih nikmat. Dia kembali terpejam, meresapi apa yang sedang dia nikmati saat ini. Rangsangan demi rangsangan yang diberikan pak Bowo membuatnya kembali terbang melayang. Ciuman pak Bowo dibibir, telinga dan lehernya. Remasan lembut tangan pak Bowo dikedua payudaranya. Gesekan dan tusukan penis pak Bowo diselangkangannya. Semua membuat Cita makin hilang kendali atas dirinya sendiri.11204Please respect copyright.PENANAHdfNadI7gq
11204Please respect copyright.PENANASFYfGXtqyf
Hingga disatu titik, Cita mengangkat pantatnya saat terasa celana dalamnya ditarik turun. Dia seperti tak menyadari hal itu, tubuhnya bergerak dengan sendirinya. Akalnya sedang tertutup oleh nafsu birahinya, hingga tak sadar kalau celana dalamnya sudah teronggok dilantai kamar. Kini, kedua insan beda jenis itu telah telanjang bulat, tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh keduanya.11204Please respect copyright.PENANAEDrPOWY8T7
11204Please respect copyright.PENANAfGxwy4decM
11204Please respect copyright.PENANAY9Kf7ap4no
“Aaaaakkkhhh paaakkhhh…”11204Please respect copyright.PENANAdHBxL37UD9
11204Please respect copyright.PENANAXqwK4NGpOg
11204Please respect copyright.PENANAy5Fg9nnlRi
Kembali, Cita tersentak dan memekik, menghentikan semuanya. Dia merasa, bibir vaginanya yang telah polos tak tertutup apapun, mendapatkan kontak dengan ujung penis pak Bowo. Tiba-tiba, rasa ragu menyelimuti hati Cita. Separuh kesadarannya kembali, belum sepenuhnya dia menguasai diri. Tapi itu cukup untuk menghentikan percumbuan mereka berdua.11204Please respect copyright.PENANAvw1M3XRY1K
11204Please respect copyright.PENANAWo0pfmQex4
Pak Bowopun terdiam, menghentikan semua yang dia lakukan. Dia mengangkat wajahnya, menjaga jarak dari wajah Cita. Tangannya juga bergeser, melepaskan genggaman dan remasan dipayudara Cita. Tapi, ujung penisnya masih berada didaerah kemaluan Cita.11204Please respect copyright.PENANAQ5IaMHVP7W
11204Please respect copyright.PENANADcAk1mfJo7
Mereka saling menatap. Jelas terlihat kegamangan diwajah Cita. Terpancar keraguan dari sepasang mata jernihnya. Sedang pak Bowo, dari sudut pandang Cita, tatapannya masih seperti tadi, menyiratkan keteduhan yang membuat hatinya sedikit tenang. Tidak terlihat menyala-nyala penuh nafsu untuk segera menyetubuhinya, meskipun kini kondisinya sudah bisa dibilang dalam kendali pak Bowo. Ya atau tidak, seharusnya tidak berpengaruh terhadap apa yang akan dilakukan oleh pak Bowo selanjutnya. Namun nyatanya, pak Bowo berhenti, menatap Cita, memohon ijin.11204Please respect copyright.PENANABKtBWa052i
11204Please respect copyright.PENANAnjiENWfJiz
11204Please respect copyright.PENANADox1k5tpkO
“Bolehkah sayang?” tanya pak Bowo lirih, setelah hampir semenit mereka terdiam dan bertahan dalam posisi itu.11204Please respect copyright.PENANArpPHz3wl6V
11204Please respect copyright.PENANAFjK3jMHVcO
11204Please respect copyright.PENANAGVihNT6Zq8
Cita tak langsung menjawab. Tak pula menggeleng atau mengangguk. Dia masih diliputi oleh rasa ragunya. Mengijinkan atau tidak. Menerima atau menolak.11204Please respect copyright.PENANAqiR1zQkang
11204Please respect copyright.PENANAql0tgrrDnp
Jangan Cita, jangan kasih ijin. Tolak dia, jangan biarkan dia memasukimu. Jangan biarkan dia menghancurkan kehormatan dan kesetiaanmu.11204Please respect copyright.PENANA0fsjrokoCY
11204Please respect copyright.PENANAnzaJU6nZz8
Satu sisi dari hati Cita menolaknya. Masih terpikir olehnya, bahwa dia saat ini masihlah istri orang, istri Andi. Dan lelaki yang barusan meminta ijin itu adalah orang lain.11204Please respect copyright.PENANATm2VyiNFoZ
11204Please respect copyright.PENANAM6SZaxBJ6H
Sudahlah Cita, kasih dia masuk. Biarkan dia memberimu kenikmatan yang kamu rindukan. Bukankah kamu rindu akan rasa itu? Ini kesempatan buatmu Cita.11204Please respect copyright.PENANADCU8gFFlnk
11204Please respect copyright.PENANAD4L9pv6i5w
Satu sisi lagi, yang merupakan nafsu birahinya, menginginkan hal itu terjadi. Rasa kerinduan setelah 3 bulan tak merasakan, membuat ingin kembali merasakan hal itu.11204Please respect copyright.PENANA01c2btefIp
11204Please respect copyright.PENANAQuzdnvP0HQ
Jangan Cita. Ingat, kamu masih jadi istri orang. Jaga kehormatan dan kesetiaanmu Cita. Jangan biarkan pria ini merusaknya, jangan biarkan pria ini menghancurkannya.11204Please respect copyright.PENANAmwAGF1qh9p
11204Please respect copyright.PENANACn8MDDLmab
Kehormatan? Kesetiaan? Buat apa Cita? Kamu tidak ingat suamimu sendiri sudah menuduhmu berselingkuh? Apa kamu lupa betapa dia bersikeras menuduhmu telah membuang kehormatan dan kesetiaanmu. Lakukan Cita, ini adalah balasan untuk semua itu.11204Please respect copyright.PENANAO1YKBfNOcs
11204Please respect copyright.PENANA78jn8oMCzM
Kembali batin Cita berperang, yang membuatnya makin gamang dan belum mampu memutuskan. Sedangkan pak Bowo sendiri, nampak masih terlihat sabar menunggu jawaban Cita.11204Please respect copyright.PENANAiOLJBcAQEk
11204Please respect copyright.PENANA4m6FnF8b3r
Jangan Cita, jangan. Apa bedanya kalau melakukan hal itu? Itu sama saja membuktikan kalau tuduhan suamimu benar adanya. Cepat tolak dia, mumpung masih ada kesempatan!11204Please respect copyright.PENANAAbRN9cakuf
11204Please respect copyright.PENANA9XvtKkL4Ju
Lakukan Cita. Ringankanlah beban suamimu. Dia sudah menuduhmu, tapi kamu tak melakukan apapun. Lakukan apa yang dituduhkan suamimu kepada kamu, agar bebannya terkurang. Cepat anggukan kepalamu Cita, dan biarkan dia memasukimu.11204Please respect copyright.PENANAorsCyHBL9O
11204Please respect copyright.PENANARHIlwsMW5s
11204Please respect copyright.PENANAP8j9IAIoO8
“Ssshhh aaahh paaakk…” Cita mendesah saat ujung penis pak Bowo yang menempel dibibir vaginanya sedikit bergerak. Bukan karena pak Bowo ingin menggoda atau mempengaruhi Cita, tapi dia sedang mengubah posisinya karena merasa sedikit pegal. Tapi gerakan pelan itu, karena berada diarea paling sensitif, tak ayal membuat Cita kegelian hingga sampai mendesah.11204Please respect copyright.PENANAjiVsbiGPBx
11204Please respect copyright.PENANA8Wctiwk0Q1
Cita, cepat tolak. Pria itu sedang menggodamu, sedang memaksamu untuk mengijinkannya. Cepat gelengkan kepalamu, sebelum semua terlambat.11204Please respect copyright.PENANAgWmMTwkRSl
11204Please respect copyright.PENANAwIuq7Uozq4
Oouh Cita, kamu rasakan itu kan? Betapa nikmatnya. Padahal itu baru gesekan, coba bayangkan rasanya jika benda itu memasukimu. Lihatlah penis itu. Besar, panjang. Betapa nikmatnya jika memenuhi vaginamu Cita. Apa kamu tidak ingin merasakan batang kokoh dan perkasa itu? Ayo, cepat anggukan kepalamu.11204Please respect copyright.PENANAz8QbctrUZq
11204Please respect copyright.PENANAnDR9X9fGXb
Cita benar-benar gamang, bingung, ragu. Namun, gerakan kecil dari pak Bowo tadi, rupanya berefek besar pada tubuh Cita, yang berujung pada keputusannya. Rasa geli yang nikmat hanya dari sebuah gesekan saja, mengundang rasa keingintahuannya untuk merasakan yang lebih lagi, dan perlahan, kepalanyapun bergerak. Mengangguk.11204Please respect copyright.PENANA0gDvUzx4AL
11204Please respect copyright.PENANAPEqapN82mU
Pak Bowo tersenyum sumringah melihat anggukan Cita. Sebuah ijin yang dia nantikan dengan sabar sedari tadi, akhirnya dia dapatkan. Tanpa sadar, Cita membalas senyuman itu.11204Please respect copyright.PENANA0b11a8jRyJ
11204Please respect copyright.PENANAIFue6SkyQ0
11204Please respect copyright.PENANAO9AZC7lehx
“Eemmmhhh… sssshhhh…”11204Please respect copyright.PENANAIjiTXjJKy7
11204Please respect copyright.PENANAaCe5aselDP
11204Please respect copyright.PENANANIgTzb2NrF
Cita menahan desahan dan desisannya, saat penis pak Bowo mulai bergerak kembali. Kali ini, bukan hanya sekedar menggesek, tapi mulai menekan bibir vagina Cita. Kepala penisnya mulai menyeruak, memaksa bibir vagina Cita untuk membuka, membuat Cita kembali meringis.11204Please respect copyright.PENANA8q3sMMZEOD
11204Please respect copyright.PENANAxHf1YgxnRi
11204Please respect copyright.PENANAQOcfS5MYrY
“Aaaaahhhhh…”11204Please respect copyright.PENANAwwZ6XJcEAj
11204Please respect copyright.PENANAUzm9npM9TW
11204Please respect copyright.PENANAoIlW9HUs4S
Akhirnya Cita mendesah panjang saat kepala penis itu berhasil memasuki vaginanya. Terasa sedikit sakit, ngilu, karena bibir vaginanya dipaksa terbuka lebih lebar dari biasanya ketika dimasuki oleh Andi.11204Please respect copyright.PENANAHcBuGyv2Ad
11204Please respect copyright.PENANAEjam3A7w3B
Cita, sudah, hentikan. Tahan. Suruh pria itu mencabutnya. Cepat Cita, belum terlambat untuk mengakhirinya. Masih ada kesempatan sebelum kamu masuk kelubang yang kamu tidak akan bisa keluar setelah memasukinya. Cepat hentikan Cita!11204Please respect copyright.PENANAbZmpBZ2Bkm
11204Please respect copyright.PENANAvPD5ykh1OY
Kembali suara hati Cita memintanya untuk berhenti, meskipun kepala penis itu sudah berhasil masuk kebibir vaginanya.11204Please respect copyright.PENANAWpCfZIuJfY
11204Please respect copyright.PENANAI92dxGEV4J
Sudah terlambat Cita, sudah masuk. Kamu sudah terlanjur basah, nyemplung saja sekalian. Lihat betapa nikmatnya penis itu, padahal baru masuk sedikit. Bayangkan kenikmatan seperti apa yang akan kamu dapat kalau penis itu sudah masuk semua, bergerak keluar masuk, menggesek setiap jengkal dinding vaginamu. Biarkan Cita, biarkan dirimu merasakan kenikmatan itu.11204Please respect copyright.PENANAzcQG1jVkOJ
11204Please respect copyright.PENANAlg6kWUY8S0
Cita menatap pak Bowo yang sedang menghentikan gerakannya, yang sedang memberikan waktu kepada Cita untuk membiasakan diri dengan penisnya. Dia tahu, dari cerita Isna, bahwa penisnya lebih besar dari Andi. Dan jika Cita tak pernah merasakan penis lain, itu berarti penis ini adalah yang terbesar yang memasukinya.11204Please respect copyright.PENANA7AFl6WV7en
11204Please respect copyright.PENANAQGZsZFJIdB
Cita menatap pak Bowo dalam-dalam. Pak Bowo sendiri tidak bisa mengartikan maksud dari tatapan Cita itu. Apakah meminta untuk berhenti, atau meminta untuk meneruskan, pak Bowo benar-benar tak tahu. Tapi akhirnya, dia berspekulasi. Biarlah nanti dia akan tahu jawabannya, jika dia melakukan itu.11204Please respect copyright.PENANAXcR5BvcAxu
11204Please respect copyright.PENANA0l9hiGSjKv
11204Please respect copyright.PENANAL0mv7ynf8I
“Aaaaaahhhhhhh…”11204Please respect copyright.PENANAcwIMp7GI3c
11204Please respect copyright.PENANAbbLX2UApw1
11204Please respect copyright.PENANAzRhxEt0mox
Kembali Cita mendesah saat pak Bowo mendorong pelan penisnya untuk masuk lebih dalam lagi. Terasa dinding vagina Cita begitu ketat menghimpit batang penisnya. Cita sampai terpejam lagi, meringis saat mili demi mili penis itu makin dalam memasuki lubang vaginanya. Lubang yang meskipun sudah sangat basah itu, tetap saja masih begitu sempit untuk penis pak Bowo, hingga membuat keduanya sama-sama merasakan ngilu dialat kelamin mereka.11204Please respect copyright.PENANA54vRYFN0Ep
11204Please respect copyright.PENANA8RSN4Y7Cra
Namun pak Bowo tak berhenti, karena tak merasa ada penolakan dari Cita. Dia merasa vagina Cita yang begitu ketat itu bukanlah reaksi penolakan, namun karena memang vagina Cita belum terbiasa dengan ukuran penisnya itu. Dinding vagina Cita yang berkedut justru menambah sensasi kenikmatan luar biasa bagi pak Bowo.11204Please respect copyright.PENANAzVbkBrh5rW
11204Please respect copyright.PENANAzTwP30omyK
11204Please respect copyright.PENANAwChlOMpD93
“Aaakkhhh paaaakkkhh…”11204Please respect copyright.PENANALID2trTDpt
11204Please respect copyright.PENANABtnz7oXlGk
11204Please respect copyright.PENANA6mDS1SxeVV
Pak Bowo agak terkejut saat Cita menjerit agak keras. Diapun menghentikan gerakannya. Sebagian besar penisnya telah memasuki vagina Cita, yang membuat wanita itu mengernyit kesakitan. Tanpa Cita mengatakan apapun, pak Bowo mengambil kesimpulan, bahwa dititik inilah biasanya penis Andi memasukinya. Sedangkan penis pak Bowo, masih menyisakan sedikit bagian yang belum masuk kevagina Cita.11204Please respect copyright.PENANAj71VBZmQu9
11204Please respect copyright.PENANA4kXDnZmIRY
Akhirnya pak Bowo mendiamkan dulu penisnya, merasakan pijatan lembut dari kedutan didinding vagina Cita. Cita sendiri memang merasa vaginanya begitu penuh. Dan memang sampai dititik itulah biasanya penis Andi memasukinya. Saat ini penis pak Bowo sudah mencapai titik itu, apalagi dengan ukuran yang lebih besar, membuat Cita sedikit kepayahan menahan sakit dan ngilu, meski tak dia pungkiri, kenikmatan yang luar biasa mulai terbit disitu.11204Please respect copyright.PENANAdcsrA1KprC
11204Please respect copyright.PENANAV5tupwSnSq
Cita kemudian membuka matanya, menatap pak Bowo. Dia tahu, masih ada bagian penis pak Bowo yang belum masuk, dan ingin masuk sepenuhnya. Diapun kemudian berbisik lirih kepada pak Bowo, “Pelan-pelan…”11204Please respect copyright.PENANAfMoAAc0sME
11204Please respect copyright.PENANAr7XNCIDrDJ
Pak Bowo hanya tersenyum, lalu mengangguk. Dia mengerti, Cita memberinya ijin untuk memasukan seluruh batangnya. Namun bagian itu, belum pernah dimasuki oleh Andi, karena itulah, dia memahami ketakutan Cita, kekhawatirannya jika nanti akan terasa sakit. Hal itu terasa sekali baginya dari kedutan didinding vagina Cita. Untuk itulah, pak Bowo kemudian mencium bibir Cita dengan lembut, yang kemudian dibalas oleh Cita.11204Please respect copyright.PENANAH4Liq3Nt5D
11204Please respect copyright.PENANAqrfJfjsZg7
11204Please respect copyright.PENANAPnuy6BH7d0
“Eeeemmpphhh…”11204Please respect copyright.PENANAF6Mut3x6KS
11204Please respect copyright.PENANAM86e0u6LXF
11204Please respect copyright.PENANAkjYx1bdXP7
Pekikan keras Cita tertahan oleh ciuman pak Bowo saat tiba-tiba pak Bowo menyentakan penisnya, yang membuatnya masuk seluruhnya kedalam vagina Cita. Sentakan yang sebenarnya tidak terlalu keras. Pak Bowo berusaha untuk melakukannya selembut mungkin. Namun bagian lubang itu terlalu sempit, memaksa pak Bowo untuk sedikit menghentak.11204Please respect copyright.PENANAwN1KA6kooX
11204Please respect copyright.PENANAwhVJtefC0s
Dan bagi Cita, itu terasa sakit, ngilu, hingga membuat air matanya meleleh. Dia memeluk erat tubuh pak Bowo, sambil menghisap dalam-dalam bibir lelaki itu. Sedangkan pak Bowo, hanya mendiamkan saja penis itu didalam vagina Cita, dimana dia merasakan kedutan dinding vagina Cita makin terasa. Penisnya sendiri, selain merasakan kenikmatan yang luar biasa, tapi terasa agak ngilu juga.11204Please respect copyright.PENANA944Jvcjrhn
11204Please respect copyright.PENANAN9HETfx380
Beberapa saat mereka hanya terdiam dalam posisi itu tanpa bergerak sedikitpun, hingga pak Bowo merasakan kedutan vagina Cita berangsur berkurang. Hisapan Cita dibibirnya juga tidak sekuat tadi. Dia merasakan vagina Cita mulai bisa menerima penisnya, sudah mulai beradaptasi.11204Please respect copyright.PENANAxZes2RddRs
11204Please respect copyright.PENANATz2jd7y7mA
11204Please respect copyright.PENANAyuGCSDU5cE
“Eeemmhhhh…”11204Please respect copyright.PENANARySUSn11LH
11204Please respect copyright.PENANApQv9obuhm9
11204Please respect copyright.PENANAEAkAq173kI
Cita melenguh dalam ciuman pak Bowo saat pak Bowo menarik perlahan penisnya, lalu mendorong lagi dengan gerakan yang pelan. Cita masih merasa agak sedikit ngilu, sehingga belum melepaskan pelukannya ditubuh pak Bowo, dan masih terus melumat bibir pak Bowo untuk menyalurkan apa yang sedang dia rasakan.11204Please respect copyright.PENANAebtdnfIl6q
11204Please respect copyright.PENANAdDEhfOmFrT
Beberapa kali pak Bowo mengulangi gerakannya, hingga tubuh Cita terasa jadi lebih rileks, tidak setegang tadi. Namun pak Bowo masih melakukan gerakan tarik-dorong itu dengan tempo sangat pelan. Selain agar membuat Cita nyaman, dia sendiri juga sangat menikmati setiap gesekan kemaluan mereka berdua.11204Please respect copyright.PENANAdD8fS5PXmm
11204Please respect copyright.PENANAARKbOLiDyq
11204Please respect copyright.PENANAYLYUwwrbtf
“Eemmhh aahhh paaakkhhh…”11204Please respect copyright.PENANAjlSsxg84VZ
11204Please respect copyright.PENANAseqfqMSkOS
11204Please respect copyright.PENANAZnDzOTA68z
Cita mulai mendesah saat bibirnya terlepas dari ciuman pak Bowo. Namun saat mendengar desahan itu, tiba-tiba gerakan pak Bowo berhenti. Citapun yang tadinya terpejam, membuka matanya, bertanya-tanya kenapa pak Bowo berhenti, padahal dia sudah mulai merasa nyaman.11204Please respect copyright.PENANAjsigFXnfII
11204Please respect copyright.PENANASnCjBXMM6y
11204Please respect copyright.PENANAJjI5YGnED0
“Boleh aku minta sesuatu sayang?” tanya pak Bowo lirih.11204Please respect copyright.PENANAyhseegu8ah
11204Please respect copyright.PENANAa3Yglzbjz9
“Apa paakhh?” jawab Cita setengah berbisik.11204Please respect copyright.PENANAyzvuj99lCV
11204Please respect copyright.PENANAmbUMU6atF6
“Jangan panggil pak. Panggilah apapun, tapi jangan pak” jawab pak Bowo, juga dengan berbisik.11204Please respect copyright.PENANAHxhqACPK4s
11204Please respect copyright.PENANA4oYJGkSHdQ
11204Please respect copyright.PENANAaDEkevOaMv
Cita hanya mengangguk, dijawab senyuman oleh pak Bowo, yang kemudian kembali mendorong penisnya memasuki vagina Cita.11204Please respect copyright.PENANAsjVIZiLEtb
11204Please respect copyright.PENANAk3Iyy06EZG
11204Please respect copyright.PENANAvmYsxTF0lT
“Aaahhh… uuuhhhh…” kembali Cita melenguh.11204Please respect copyright.PENANAdfBSSJVPsi
11204Please respect copyright.PENANAEbgbQ7a8OT
11204Please respect copyright.PENANANigr5gvO1z
Dia memeluk tubuh pak Bowo lagi, makin erat. Setiap gerakan dorongan dari penis pak Bowo, membuat tubuhnya bergetar-getar. Dia merasakan sebuah kenikmatan, yang selama ini belum pernah dia rasakan. Kenikmatan yang jauh lebih hebat daripada yang selama ini dia dapatkan dari Andi. Mungkin, setara dengan kenikmatan yang dia dapat saat untuk pertama kalinya menikmati seks setelah menjadi istri Andi. Dari gadis yang tak pernah merasakan nikmatnya peraduan antar kelamin, menjadi wanita sepenuhnya saat dihantarkan pada kenikmatan persetubuhan.11204Please respect copyright.PENANAhNWoUoZFnc
11204Please respect copyright.PENANA8pcFAd6XQ3
Dan kali ini, dia kembali merasakan sensasi baru, yang lebih nikmat. Vaginanya terasa lebih penuh. Lubangnya ditembus lebih dalam daripada biasanya. Dinding vaginanya terasa digelitik oleh urat yang ada dibatang penis pak Bowo. Sensasi geli dan nikmat campur jadi satu. Sakit dan ngilu sudah hilang. Gelinjangan, desahan dan erangan telah cukup mewakili betapa dia menikmati persetubuhan ini.11204Please respect copyright.PENANAdDqPBzbm1t
11204Please respect copyright.PENANAqZsDclXpD9
11204Please respect copyright.PENANAV9XmMImVlD
“Aaahhh… hemmhhh ouuhhh… aahh… aahhh…”11204Please respect copyright.PENANAuM4LgI4vHy
11204Please respect copyright.PENANAE1WdOIaPLq
“Aaahh Cita sayaangg… aaahh nikmat sayaang…”11204Please respect copyright.PENANA12q2Cy5HxE
11204Please respect copyright.PENANAdxXqb2X9OU
“Heemmhh… aahhh… sshhh… uuhh…”11204Please respect copyright.PENANAg1xW1NFJU3
11204Please respect copyright.PENANAovNb9t9Adq
11204Please respect copyright.PENANA4tDf9Apk0A
Desahan demi desahan, erangan demi erangan terus terdengar dari keduanya. Cita tak mampu mengucapkan apapun selain bibirnya yang terus mendesah. Sejak dulu, dia memang tak pernah terlalu heboh saat berhubungan badan. Dia tipe wanita pendiam saat bercinta. Tak pernah mengeluarkan kata apapun selain hanya desahan saja.11204Please respect copyright.PENANAvr8vLVlb7A
11204Please respect copyright.PENANAuRdD1jtpZm
Sedangkan bagi pak Bowo, yang biasanya begitu vulgar saat bercinta, kali ini juga seperti kehabisan kata-kata untuk melukiskan kenikmatan yang dia rasakan. Dia seperti tak tahu harus mengucapkan apa, selain yang dia ucapkan tadi.11204Please respect copyright.PENANAEABrNuskA4
11204Please respect copyright.PENANAsHtBl66CFE
11204Please respect copyright.PENANAeLxVrq74Qp
“Aaahhh… hhmmphhh… sshhh… aaaaaaaaahhhhsss…”11204Please respect copyright.PENANAIU8Za9YSzF
11204Please respect copyright.PENANAT5RguN6krY
11204Please respect copyright.PENANAjGibTgxcqm
Cita mendesah panjang. Tubuhnya menggelinjang, mengejang, dan mengejat-ngejat. Dia memeluk erat tubuh pak Bowo. Dia telah sampai dipuncak kenikmatannya. Dia kembali orgasme. Orgasme pertamanya dari penetrasi penis pak Bowo, penis orang lain, bukan penis suaminya. Dan kembali, dia tak mengucapkan apapun selain desahan panjang untuk mengekspresikan kenikmatan itu. Kenikmatan yang jauh lebih nikmat daripada yang pernah dia rasakan selama ini.11204Please respect copyright.PENANA8hAeTVB3RQ
11204Please respect copyright.PENANAdsbw2Hg0nk
Pak Bowo terdiam, baik mulut maupun gerakannya. Dia menahan gerakannya, saat penisnya terasa hangat disiram oleh cairan cinta Cita. Dia hanya membalas pelukan Cita, memberinya kesempatan untuk meresapi setiap kenikmatan yang didapat. Sesekali, dia menciumi kening Cita.11204Please respect copyright.PENANAbEQFnzkFUR
11204Please respect copyright.PENANAG3VVX4Tf3u
Hampir setengah menit mereka terdiam, saat kemudian pak Bowo kembali menggerakan penisnya maju mundur. Cita hanya pasrah, membiarkan lelaki itu bergerak sesuka hatinya. Dia telah lemas oleh orgasmenya tadi. Orgasme yang cukup cepat, karena memang dia sudah terlalu lama tidak merasakannya, dan juga penis pak Bowo yang terlalu nikmat baginya.11204Please respect copyright.PENANATDYkQA05It
11204Please respect copyright.PENANA6hbnmO3hNe
Namun, perlahan-lahan Cita mulai membalas gerakan pak Bowo, meskipun hanya dengan gerakan pelan dipinggulnya. Apalagi pak Bowo mulai sedikit menaikan tempo gerakannya.11204Please respect copyright.PENANAtMdgOnHY4X
11204Please respect copyright.PENANAFReCcvDb4n
11204Please respect copyright.PENANALt40L2OrUz
“Aaahhh… sshhh… uughhh… aaaahhh…”11204Please respect copyright.PENANAslJYTbPQ1z
11204Please respect copyright.PENANAeTWHWbN3Ie
11204Please respect copyright.PENANANwTmxzgAVH
Desahan Cita juga makin keras terdengar, seiring pertambahan tempo genjotan pak Bowo. Sementara pak Bowo sambil terus memaju-mundurkan penisnya, juga mulai menciumi Cita. Bibir, pipi, telinga, leher, hingga sepasang buah dadanya, mendapat giliran serbuan dari bibir dan lidah pak Bowo.11204Please respect copyright.PENANA6KgkKs39GO
11204Please respect copyright.PENANA0DkwvRHbBU
Cita makin melayang. Pergulatan batinnya sudah tak ada lagi. Nafsu birahinya menang telak, menguasi tubuhnya sepenuhnya.11204Please respect copyright.PENANAMv15sK24rK
11204Please respect copyright.PENANAgYKrwSObfs
11204Please respect copyright.PENANAt9KIUSHacK
“Oohhh… aaahh… hhhmmmppp… aaaaaaaahhhhhh…”11204Please respect copyright.PENANA1QN84njJ4t
11204Please respect copyright.PENANAGK9qH2cPAu
11204Please respect copyright.PENANAP0jnN2JNXi
Kembali Cita menggelinjang disertai desahan panjang. Dia kembali orgasme, dengan mudahnya. Penis pak Bowo terlalu nikmat untuknya. Pertahanannya benar-benar tak berdaya. Dia benar-benar takluk.11204Please respect copyright.PENANA3VhPeF84B8
11204Please respect copyright.PENANAVWeNvvyZyV
Pak Bowo sendiri juga kembali menghentikan gerakannya, meskipun saat ini dia merasa ujung orgasmenya juga mulai mendekat. Sama halnya seperti dia bagi Cita, Cita baginya juga terlalu nikmat. Cita berbeda, sangat berbeda dengan perempuan lain yang pernah dia nikmati, bahkan termasuk istrinya sendiri saat dulu dia perawani. Pak Bowo selalu bisa bertahan lama, tanpa bantuan obat apapun. Kali ini, dia merasa lemah terhadap tubuh Cita.11204Please respect copyright.PENANAwBYNCpn7Mx
11204Please respect copyright.PENANAtsZiTM6BHw
Setelah merasa cukup memberikan waktu kepada Cita, kembali pak Bowo bergerak. Kali ini, tidak terlalu mendapat perlawanan dari Cita yang sudah lemas. Hanya saja, kedutan didinding vagina Cita masih bisa dia rasakan memijat-mijat batang penisnya.11204Please respect copyright.PENANAc7lPSjYteN
11204Please respect copyright.PENANA953Kbua8k0
Plok plok plok plok plok11204Please respect copyright.PENANADHmkdXnpo9
Plok plok plok plok plok11204Please respect copyright.PENANAamTVMcHHvk
11204Please respect copyright.PENANAS6yTLWx8Vc
11204Please respect copyright.PENANA4aYQlV7aP4
“Aahh aahh aahh aahh aahh…”11204Please respect copyright.PENANAFisgJceZB4
11204Please respect copyright.PENANABJ0b6iD25V
11204Please respect copyright.PENANAkubE8vhODM
Suara benturan pinggulnya dengan pinggul Cita makin sering terdengar karena dia melakukan gerakan cepat. Seiring dengan desahan Cita yang terdengar pendek dan kerap, seirama dengan gerakan pak Bowo.11204Please respect copyright.PENANAV7lhuiRHQY
11204Please respect copyright.PENANA9wGpaIQkk9
Gerakan cepat dari pak Bowo yang berbeda dengan yang awal-awal tadi, ternyata kembali memberikan sensari baru kepada Cita. Cepat, kerap, tapi baginya tetap terasa lembut. Dan itu membuatnya makin tak bisa menahan diri.11204Please respect copyright.PENANAIAI0dbR9YD
11204Please respect copyright.PENANAnGd1xwvfy8
11204Please respect copyright.PENANAUoCIZPaywb
“Aaahhh aaahhh aaahhh… akhuuu… oohhh aaaaaaahhhhhh…”11204Please respect copyright.PENANAmaJvcTqoak
11204Please respect copyright.PENANAydlPLu6ipa
11204Please respect copyright.PENANAhXktiOFCD7
Kembali Cita menggelinjang hebat dalam desahan panjangnya. Dia kembali orgasme.11204Please respect copyright.PENANAz6vRxuJ1LW
11204Please respect copyright.PENANAvLHDmrx9f6
11204Please respect copyright.PENANA7wkekt4IRt
“Aaakkhhh…”11204Please respect copyright.PENANA9ZmqCiKTqF
11204Please respect copyright.PENANAtXEdg3sa4e
11204Please respect copyright.PENANAOJAxCDaivd
Cita memekik karena disela orgasmenya, tiba-tiba pak Bowo mencabut penisnya.11204Please respect copyright.PENANA7xWfaOlUEt
11204Please respect copyright.PENANAFVqGBC557e
11204Please respect copyright.PENANAOu1Xo60USJ
“Oouuugghhhh aaaaaahhhhh…”11204Please respect copyright.PENANArtDtrF4FhJ
11204Please respect copyright.PENANAfphcPnJIYJ
11204Please respect copyright.PENANAOD5CAUhdne
Croot croot croot croot croot11204Please respect copyright.PENANAZ51EPCr66V
11204Please respect copyright.PENANAi5UQAR5zIL
11204Please respect copyright.PENANAW97TJzsooF
Pak Bowopun mendesah panjang saat beberapa kali penisnya menyemburkan sperma hangat diperut Cita. Sebagian bahkan sampai mengenai payudara Cita. Diurutnya penisnya untuk mengeluarkan sisa-sisa spermanya, hingga badannya beberapa kali bergetar.11204Please respect copyright.PENANAfEscm2O0jH
11204Please respect copyright.PENANAPD04edbTSZ
Nikmat, sangat nikmat dia rasakan. Sampai-sampai kepalanya menengadah, saking nikmatnya. Beberapa saat kemudian, dia melihat tubuh Cita yang terlentang pasrah dihadapannya. Cairan kental putihnya terlihat membasahi perut dan payudara Cita. Sedangkan Cita sendiri tak bergerak, dengan kepala tertoleh kesamping, mata terpejam dan nafas terengah-engah.11204Please respect copyright.PENANAiEqSYreCWH
11204Please respect copyright.PENANAJW7uz0ZdcI
Pak Bowo kemudian menjatuhkan tubuhnya disamping tubuh Cita. Dia mengecup kening Cita, lalu merengkuh tubuh Cita kedalam pelukannya. Dia tak peduli spermanya yang berada diperut Cita menempel juga ditubuhnya. Dia hanya ingin memeluk Cita, mengungkapkan rasa bahagia dan terima kasihnya.11204Please respect copyright.PENANAF1OhNsKhBq
11204Please respect copyright.PENANAs85wA0suT8
Cita membalas pelukan pak Bowo. Dia sudah membuka matanya, tersenyum saat beberapa kali menerima pelukan pak Bowo. Matanya terlihat berkaca-kaca, air mata terlihat menggenang disudut matanya, lalu perlahan menetes.11204Please respect copyright.PENANAx4Xll7tSpc
11204Please respect copyright.PENANAtgMgDrLdIz
11204Please respect copyright.PENANAfoFYKya5JF
“Terima kasih, sayang” ucap pak Bowo dengan lirih, sebelum kembali mencium kening Cita, cukup lama.11204Please respect copyright.PENANA6i8EDceShE
11204Please respect copyright.PENANAsky99d7nFG
“Terima kasih juga, mas”11204Please respect copyright.PENANAECRhacEYeV
11204Please respect copyright.PENANAMWjOjeXzbz
*11204Please respect copyright.PENANAnxygIHWUzI
*11204Please respect copyright.PENANAHfzSHLzahC
*11204Please respect copyright.PENANASuoDSrEwaO
*11204Please respect copyright.PENANACBQwyfYN0L
*11204Please respect copyright.PENANAotJ9QnP8p8