8102Please respect copyright.PENANA9EoX9xCJ1K
8102Please respect copyright.PENANAfPzmqVxdfF
Malam minggu itu Cita benar-benar menginap dirumah Nada. Sejak Andi pulang Cita hanya terdiam saja. Untungnya Nada tidak terlalu banyak tanya. Meskipun sebenarnya penasaran dengan apa yang terjadi pada Cita dan Andi, tapi dia memilih untuk tidak memaksa Cita untuk cerita. Dia yakin kalau Cita sudah lebih tenang pasti nantinya akan cerita juga. Mereka memang bukanlah sahabat dekat. Mereka baru dekat sejak Cita mulai menapaki jalannya menjadi selebgram. Tapi sejak saat itu, Cita dan Nada sudah menjadi cukup dekat dan bahkan sering curhat, meskipun curhatnya masih seputaran suka duka menjadi selebgram.8102Please respect copyright.PENANAZrdE9RCDTa
8102Please respect copyright.PENANA6Xrx21O5JB
Sore harinya Nada yang sudah mandi menyibukan diri dengan memasak makan malam untuknya dan Cita. Sementara Cita tadi sebenarnya sudah disuruh mandi oleh Nada, tapi sepertinya Cita masih malas-malasan. Cita memang sedang tidak mood untuk melakukan apapun. Dia yang tadinya sudah mulai berpikir untuk bicara dengan Andi, langsung hancur moodnya gara-gara kelakuan Andi tadi siang. Bukan hanya sekedar ribut dengannya, tapi Andi dengan tidak sopannya masuk begitu saja kerumah Nada, tanpa mengucapkan salam atau menegur Nada sama sekali, malah langsung bertanya yang tidak-tidak pada Cita. Hal itu justru membuat Cita makin kesal dengan suaminya, karena dia jadi merasa tak enak kepada Nada.8102Please respect copyright.PENANAZxV9ZfO1eR
8102Please respect copyright.PENANA1h2M5agMxA
8102Please respect copyright.PENANA35Ce5Nl3U8
“Cita, mandi dulu sana gih, udah mau magrib ini lho” ucap Nada menyadarkan Cita dari lamunannya.8102Please respect copyright.PENANAId3XD6ZZFn
8102Please respect copyright.PENANAk0SUZYGqaD
“Eh iya mbak, maaf ya aku lagi banyak pikiran” jawab Cita.8102Please respect copyright.PENANAvbfew4KRzN
8102Please respect copyright.PENANAvc8GwGkM3m
“Iya aku ngerti kok. Tapi mending kamu mandi deh, siapa tau badanmu jadi seger pikiran kamu juga ikutan fresh. Abis itu baru kita makan”8102Please respect copyright.PENANAFv2lZfq3c5
8102Please respect copyright.PENANA5stLTZRvpv
“Iya mbak”8102Please respect copyright.PENANA49nD9VMVqF
8102Please respect copyright.PENANAHvYd6XH2Kg
8102Please respect copyright.PENANAqyJxmNlHDe
Tak ingin membantah, Citapun menuruti kata-kata Nada. Bagaimanapun juga dia merasa tak enak pada Nada. Sudah tadi sikap suaminya seperti itu, masih juga dia harus merepotkan Nada seperti sekarang. Dia tidak ingin membuat Nada yang sudah baik padanya itu menjadi marah dan jengkel.8102Please respect copyright.PENANAG9HWllHd5c
8102Please respect copyright.PENANAbziN4fVO8q
Setelah mandi, memang pikiran Cita terasa lebih ringan dari sebelumnya. Meskipun tidak serta merta bisa melupakan kekesalannya pada Andi, tapi paling tidak pikiran Cita sudah tidak sesumpek tadi. Selanjutnya dia dan Nadapun makan malam bersama. Belum terlalu malam sebenarnya, tapi memang kebiasaan Nada yang makan jam segini, katanya biar tidak mudah gemuk. Citapun ikut saja.8102Please respect copyright.PENANAm5jdN0evN0
8102Please respect copyright.PENANAFajK9vSqm6
Setelah selesai makan malam Cita sempat membantu Nada membereskan sisa-sisa makanan dan piring kotor mereka. Setelah itu barulah mereka bersantai diruang tengah rumah Nada sambil menonton tv. Awalnya mereka hanya ngobrol ringan, hanya membahas soal kelakuan follower mereka yang kebanyakan pria itu, yang ternyata kelakuannya mirip-mirip saja. Setelah itu, karena didorong rasa penasaran, Nada mulai bertanya perihal masalah Cita dan Andi.8102Please respect copyright.PENANAzvR4Q53MI6
8102Please respect copyright.PENANAosfdVQgHsw
8102Please respect copyright.PENANAm6MVBItTeO
“Hmm Cit, ini maaf lho sebelumnya. Sebenarnya, kamu sama mas Andi itu kenapa sih? Ini kalau boleh tau lho ya, kalau kamu nggak mau cerita ya nggak papa” ucap Nada.8102Please respect copyright.PENANAPs9fdCm8BQ
8102Please respect copyright.PENANAQ5OjtedoA9
“Hmm, soal itu..” Cita masih nampak ragu. Dia sebenarnya memang ingin sekali cerita, ingin sekali berbagi apa yang dia rasakan, supaya paling tidak beban pikirannya berkurang. Tapi hal yang sedang dialami Cita dan Andi adalah masalah yang sangat pribadi, dia ragu untuk membaginya dengan Nada.8102Please respect copyright.PENANAILdQNWEQNE
8102Please respect copyright.PENANA7R6lpXEcq5
“Kalau emang kamunya nggak mau cerita ya nggak papa Cit, aku nggak maksa kok. Tapi kalau kamu ingin berbagi, aku siap buat dengerin. Kalau kamu perlu saran dariku, aku juga siap kok” ucap Nada.8102Please respect copyright.PENANAM1BGxLLeCe
8102Please respect copyright.PENANA6NOpjP3sEm
8102Please respect copyright.PENANAA8vukZ6bE2
Cita masih terdiam. Dia masih berpikir. Apa seharusnya dia menceritakan hal itu kepada Nada atau tidak. Karena meskipun sudah cukup dekat, tapi pada dasarnya belum terlalu lama dia mengenal Nada sedekat ini. Dia juga belum benar-benar tahu Nada itu seperti apa. Tapi Cita mulai berpikir, dan dia yakin kalau Nada itu orangnya baik. Dan dia memang benar-benar butuh teman untuk berbagi. Akhirnya setelah menimbang-nimbang, diapun memutuskan untuk bercerita pada Nada saja.8102Please respect copyright.PENANAv1adyKSDBr
8102Please respect copyright.PENANAUWIRd7DhnV
8102Please respect copyright.PENANAvFb9VEC6tk
“Hmm, baik mbak, aku bakal cerita sama mbak Nada. Tapi aku minta tolong, mbak jangan bilang ke siapa-siapa ya, soalnya ini pribadi banget mbak sifatnya” ucap Cita.8102Please respect copyright.PENANArj9uoOqZcE
8102Please respect copyright.PENANAad6TBzJayf
“Iya Cit, kamu tenang aja. Kamu tau aku kan? Aku bukan tipe perempuan ember yang suka menggosip. Apalagi kalau itu soal masalah pribadi temanku sendiri” jawab Nada berusaha meyakinkan Cita.8102Please respect copyright.PENANAPAgAoyjHSK
8102Please respect copyright.PENANACscZIZbWE4
“Iya mbak, aku percaya sama mbak Nada” ucap Cita tersenyum. “Jadi gini ceritanya mbak, sebenarnya aku sendiri masih belum tau apa yang ngebuat mas Andi jadi berubah sikap sama aku”8102Please respect copyright.PENANAQQvBSqDZp6
8102Please respect copyright.PENANA6fqo1VZH4p
“Berubah sikap?” tanya Nada.8102Please respect copyright.PENANA03L2YgrVh4
8102Please respect copyright.PENANAv7HSobYULJ
“Iya mbak. Hmm, jadi, beberapa waktu yang lalu, mas Andi tiba-tiba aja berubah. Sikapnya jadi kasar banget sama aku” jawab Cita.8102Please respect copyright.PENANAgxfSf28lei
8102Please respect copyright.PENANAI3MhUTRSzS
“Maaf Cit, maksudnya kasar gimana? Mas Andi ngasarin kamunya itu maksudnya main tangan? Kamu dipukulin gitu?” tanya Nada mencoba menebak-nebak.8102Please respect copyright.PENANA4luaNcwt6y
8102Please respect copyright.PENANALrtGt322Yd
“Bukan gitu sih mbak” jawab Cita.8102Please respect copyright.PENANA5vKoo5SMKD
8102Please respect copyright.PENANAFHVJGzVqJi
“Ooh bukan? Lha terus apa dong?” tanya Nada yang makin penasaran.8102Please respect copyright.PENANAUutv4gTYtt
8102Please respect copyright.PENANA0e0JuakumN
“Hmm, itu mbak. Aduh gimana ya ceritanya, aku kok jadi malu gini mbak”8102Please respect copyright.PENANAAC6dQgM4k7
8102Please respect copyright.PENANAvSNDWsbMb4
“Lho emang ada apa sih Cit? kok sampai malu gitu?”8102Please respect copyright.PENANAu2k6LTPJYz
8102Please respect copyright.PENANAAZNDv7EJnk
“Hmm, tapi mbak Nada jangan ketawa lho ya?”8102Please respect copyright.PENANAt4HuP8Xaoj
8102Please respect copyright.PENANASawh4TnCZ4
“Loh loh, ketawa? Kenapa gitu Cit?” Nada malah jadi bingung dengan permintaan Cita.8102Please respect copyright.PENANA68I3zccJrL
8102Please respect copyright.PENANAF4X4U3E5nb
“Hmm, gini lho mbak. Aduuh, gimana ya.. jadi, mas Andi itu tiba-tiba jadi kasar waktu, hmm, diranjang” jawab Cita ragu-ragu.8102Please respect copyright.PENANAPXfgAv80YN
8102Please respect copyright.PENANAasLpedWHPf
“Kasar diranjang? Maksudnya?” tanya Nada yang belum begitu mengerti maksud Cita.8102Please respect copyright.PENANAxQVUGkrf59
8102Please respect copyright.PENANArWiiXaBWgK
“Yaa maksudku, kasar mbak. Jadi dia memperlakukanku dengan kasar, nggak lembut lagi. Kayak dia itu sedang, hmm, sedang.. kayak sedang memperkosaku gitu mbak” ucap Cita dengan menundukan wajahnya, malu berterus terang pada Nada.8102Please respect copyright.PENANAHhJSDRMxjm
8102Please respect copyright.PENANARvH5i4PluC
“Apa? Memperkosa? Kok bisa gitu Cit?” tanya Nada saking kagetnya mendengar pengakuan Cita.8102Please respect copyright.PENANAi9e7UPx2vg
8102Please respect copyright.PENANACaqqFZEWQs
“Iya mbak. Aku juga nggak tau kenapa mas Andi jadi gitu. Padahal selama ini dia selalu memperlakukanku dengan lembut. Tapi waktu itu, dia jadi berubah mbak, jadi kasar gitu, malah jadi bikin akunya kesakitan gitu mbak” jawab Cita menjelaskan dengan malu-malu.8102Please respect copyright.PENANADSKR1pTy6v
8102Please respect copyright.PENANAa81XVwQUm6
“Hmm gitu. Terus? Apa kamunya nggak ngomong sama mas Andi?”8102Please respect copyright.PENANAXX7IkkccSB
8102Please respect copyright.PENANAN56k6XT0HB
“Udah mbak. Waktu itu dia udah minta maaf, dan janji nggak bakal ngulangin hal itu lagi”8102Please respect copyright.PENANAPr7m0iMggp
8102Please respect copyright.PENANAne4wdd2X91
“Ooh berarti udah beres dong? Tapi kok tadi marahan lagi?”8102Please respect copyright.PENANAAwdIjoahmB
8102Please respect copyright.PENANAOTQf4yX26Q
“Iya mbak, soalnya beberapa hari yang lalu mas Andi mengulanginya lagi”8102Please respect copyright.PENANAAXbftYMcDz
8102Please respect copyright.PENANAKgTLrsiiZ9
“Loh? Diulangi lagi?”8102Please respect copyright.PENANABIRKbiADpM
8102Please respect copyright.PENANAZOUEZn2lG1
“Iya, dia kayak udah lupa gitu mbak ama janjinya. Udah gitu, dia malah memperlakukanku lebih kasar dari sebelumnya. Aku tuh jadi ngerasa kayak mas Andi tuh cuma pengen nikmatin tubuhku aja, nggak ada rasa sayang sama sekali yang aku rasain waktu itu mbak”8102Please respect copyright.PENANAcyqV16Ykoy
8102Please respect copyright.PENANAcRoEoFHBbb
“Emang kamu nggak ngelawan Cit? maksudku, kamu pasrah aja diperlakukan kayak gitu?”8102Please respect copyright.PENANA3yydS9I3aq
8102Please respect copyright.PENANAC153cGgiEp
“Udah mbak, aku udah coba buat ngelawan. Tapi ya gimana mbak, aku nggak berdaya menghadapinya, sampai aku capek ngelawan, meronta, tetep aja mas Andi kasar sama aku. Dia kayak udah gelap mata gitu mbak. Aku bener-bener dikasarinya malem itu” jawab Cita sedikit terisak mengingat kejadian malam itu.8102Please respect copyright.PENANADLgF8PqzIr
8102Please respect copyright.PENANAyEjYW0M0qt
“Ya ampun, kok bisa kayak gitu sih mas Andi?”8102Please respect copyright.PENANADqjd5qypYJ
8102Please respect copyright.PENANAgy0MLUfkHt
“Aku juga nggak tau mbak kenapa dia bisa kayak gitu”8102Please respect copyright.PENANA5apCSw9nzK
8102Please respect copyright.PENANAcEUiN30lg3
“Hmm, sebelumnya, kalian sempat ada masalah nggak Cit? yang kira-kira bisa jadi penyebab mas Andi kayak gitu?”8102Please respect copyright.PENANADBCDyem7mF
8102Please respect copyright.PENANAzoYgvDXY7K
“Aku rasa sih nggak ada mbak. Selama kami menikah, hampir nggak ada masalah besar dalam hubungan kami. Soalnya kami selalu biasakan untuk saling terbuka soal apapun. Jadi kalau ada masalah kecil, biasanya udah langsung bisa kami selesain gitu mbak”8102Please respect copyright.PENANAI158yvGFVK
8102Please respect copyright.PENANAW5GrpXT8GK
“Hmm, gitu ya.. apa mungkin, mas Andi nyimpen sesuatu yang nggak kamu tau ya Cit?”8102Please respect copyright.PENANAF8WExpilqV
8102Please respect copyright.PENANATvv9NGEPw5
“Ya kalau itu sih mungkin aja mbak, aku juga nggak tau. Lagian aku udah terlanjur marah sama mas Andi. Pertama, aku nggak suka dikasarin. Kedua, aku marah karena dia udah ngelanggar janjinya itu”8102Please respect copyright.PENANAVkNoK5MTWP
8102Please respect copyright.PENANAQLtcf6bG9u
“Ya iya sih Cit, perempuan mana sih yang mau dikasarin kayak gitu. Aku juga kalau diposisi kamu juga bakal marah kali Cit, apalagi kalau dia ngelanggar janjinya gitu”8102Please respect copyright.PENANAebSzzPWgcn
8102Please respect copyright.PENANA23C6pFPW4B
“Ya itu dia mbak. Yang bikin aku makin jengkel, aku ngerasa mas Andi jadi nggak peka gitu”8102Please respect copyright.PENANAMK6bg3vrLP
8102Please respect copyright.PENANABgExqH2O4z
“Nggak peka gimana maksudnya?”8102Please respect copyright.PENANAkAeG9vdT7J
8102Please respect copyright.PENANAVQgZrBmAtA
“Ya nggak peka mbak. Waktu itu kan aku yang udah capek ngelawan kan cuma pasrah aja, tapi waktu itu aku sempet nangis lho. Cuma mas Andi nggak menyadari, malah makin kasar sama aku. Dan yang bikin aku makin jengkel, setelah dia menuntaskan nafsunya, dan baru tau kalau aku nangis, dia malah nanya kenapa aku nangis”8102Please respect copyright.PENANAx3XZx3erHe
8102Please respect copyright.PENANA7MdXXHtenw
“Hah? Masa gitu?”8102Please respect copyright.PENANA1wEEQakkXp
8102Please respect copyright.PENANA1BnLb9Jcxb
“Iya mbak. Dia malah ngiranya aku diem karena aku menikmati, padahal kan aku lagi nahan sakit. Masa ya dia nggak bisa bedain aku kesakitan apa keenakan? Kan nggak peka itu namanya” ucap Cita dengan kesal.8102Please respect copyright.PENANAuWb4MCxLZG
8102Please respect copyright.PENANAVYF1UhSSZB
“Ya ampun. Kenapa ya mas Andi bisa sampai segitunya sama kamu Cit?”8102Please respect copyright.PENANAY6bFwQeFrn
8102Please respect copyright.PENANAax7gPtr1uB
“Nggak tau mbak. Dan jujur aja, sebenarnya hari ini aku sempat mikir buat maafin mas Andi, dan ngajak bicara dia baik-baik soal kenapa dia bisa jadi kayak gitu. Tapi tiba-tiba aja mas Andi tadi kesini, dan yah, seperti yang mbak Nada lihat sendiri kan, sikapnya jadi kayak gitu” ucap Cita. Nada hanya menganggukan kepalanya.8102Please respect copyright.PENANAMsFUs7Nx3q
8102Please respect copyright.PENANALR6N2v5gzO
“Aku jadi marah lagi sama dia mbak, ditambah, aku jadi nggak enak sama mbak Nada karena mas Andi sama sekali nggak negur mbak Nada tadi, malah nggak sopan kayak gitu. Maaf ya mbak”8102Please respect copyright.PENANAsvVE490yxv
8102Please respect copyright.PENANAwO9Z4NNmo5
“Iya Cit nggak papa. Aku tadi sebenarnya juga kaget banget. Aku emang belum tau sih mas Andi itu orangnya seperti apa, tapi setauku sejak kita kenal dekat ini, dia itu pria yang baik. Aku juga sempat agak marah tadi sebenarnya, tapi karena nggak mau bikin situasi makin kacau, aku milih diam aja tadi” jawab Nada.8102Please respect copyright.PENANAgPOROTK3fT
8102Please respect copyright.PENANAfmZ4TafVNv
“Duh mbak, aku jadi makin ngerasa nggak enak nih sama mbak Nada. Aku beneran minta maaf atas sikap mas Andi tadi mbak”8102Please respect copyright.PENANAARpNA0TF3U
8102Please respect copyright.PENANA6Ouc0hav2n
“Iya iya aku bisa ngerti kok Cit. apalagi setelah kamu cerita tadi itu. Tapi aku sekarang jadi penasaran Cit”8102Please respect copyright.PENANA7dZXw38MsA
8102Please respect copyright.PENANAG4ViZX3Kgx
“Penasaran apa mbak?”8102Please respect copyright.PENANAls57HxxCGW
8102Please respect copyright.PENANA8qODEAZIDE
“Ya penasaran kenapa mas Andi bisa sampai kayak gitu. Kok bisa dia kayak gitu ke kamu ya? Dia mikir apa sih, sampai bisa merkosa istri sendiri gitu? Padahal kalau minta baik-baik kan bisa?”8102Please respect copyright.PENANAMigFTcuYDN
8102Please respect copyright.PENANASghqjOx36I
“Ya itu dia mbak yang aku juga bingung. Selama ini sih hubungan kami nggak pernah ada masalah. Dia juga nggak pernah ngebahas soal hubungan ranjang kami, karena kami udah sama-sama puas. Aku bener-bener bingung kenapa dia jadi sekasar itu sama aku”8102Please respect copyright.PENANApolAAVbhVx
8102Please respect copyright.PENANAYIUOTCGWWv
“Hmm, atau mungkin dia pengen nyoba sesuatu yang baru kali ya Cit?”8102Please respect copyright.PENANAMnyTfnbRnx
8102Please respect copyright.PENANAEMVYsoHLia
“Ya kalaupun pengen nyoba yang baru, harusnya kan dia ngomong dulu sama aku mbak”8102Please respect copyright.PENANAvJP4lQc6lj
8102Please respect copyright.PENANAf9ooMFzPvz
“Emang kalau dia ngomong bakal kamu turutin?”8102Please respect copyright.PENANAKioRxOJ6I1
8102Please respect copyright.PENANAm3HHz1fwuO
“Ya nggak juga sih mbak. Tapi kan harusnya dia tau, setelah yang pertama kali merkosa aku itu, dia kan harusnya tau kalau aku nggak suka digituin. Tapi kok malah diulangi lagi, malahan lebih kasar lagi”8102Please respect copyright.PENANAk3jD8qdZvf
8102Please respect copyright.PENANABQ6TysHaGD
8102Please respect copyright.PENANAF6BUHRJMAj
Nada terdiam sambil memikirkan sesuatu. Citapun ikut terdiam, juga dengan pikirannya sendiri. Intinya mereka sama-sama berpikir, apakah yang membuat Andi jadi berubah seperti itu.8102Please respect copyright.PENANAyPsLEx2WHh
8102Please respect copyright.PENANA8Y47QFoni6
8102Please respect copyright.PENANAed5eDnl1tm
“Hmm Cit, mungkin memang ada yang disembunyiin mas Andi dari kamu deh, yang ngebuat dia jadi bersikap kayak gitu ke kamu” ucap Nada.8102Please respect copyright.PENANAPqAQDeQH23
8102Please respect copyright.PENANA5XpLdMM0uT
“Yaa aku mikirnya sih gitu mbak, tapi apa ya?”8102Please respect copyright.PENANAyw6iPuiujF
8102Please respect copyright.PENANAx3IXB0DShE
“Entahlah Cit. kita cuma bisa nebak-nebak aja sih. Kalau pengen tau jawaban yang sebenarnya, ya harus tanya langsung sama mas Andi”8102Please respect copyright.PENANAqZq1fvlk05
8102Please respect copyright.PENANAplZXEcsJnN
“Ah enggaklah mbak, males aku…”8102Please respect copyright.PENANAkKAzw6fE9B
8102Please respect copyright.PENANAnv6p2OHjQ2
“Ya nggak sekarang juga kali Cit. tapi nanti, kalau kalian udah baikan. Gimanapun juga kamu harus tetep tanya Cit. bukan apa-apa, takutnya mas Andi bisa aja ngulangin hal itu lagi. Kita nggak bisa ngejamin kan mas Andi nggak bakal kayak gitu lagi apalagi dia udah pernah ngingkarin janjinya itu”8102Please respect copyright.PENANAGYtTWQvAqz
8102Please respect copyright.PENANA4Nw3waO0M0
“Iya juga sih mbak”8102Please respect copyright.PENANAYDJo3l4qsS
8102Please respect copyright.PENANA4XlsfnoP3a
“Nah, dengan kamu tau apa yang ngebuat mas Andi jadi kayak gitu, nanti kan bisa dicari jalan keluarnya, biar dia nggak ngasarin kamu lagi”8102Please respect copyright.PENANA2wkYXQSkpX
8102Please respect copyright.PENANAJzFk7KLfSv
“Hmm, bener sih mbak. Tapi untuk saat ini, rasanya aku masih males ngomong sama dia mbak”8102Please respect copyright.PENANADiJQV6sDOL
8102Please respect copyright.PENANAriAByZWp4K
“Yaudah, turunin tensi dulu. Kalau kamu emang belum bisa baikan sama mas Andi, ya jangan dipaksain”8102Please respect copyright.PENANAP9zfFp1URR
8102Please respect copyright.PENANAOSGD3Z5muh
“Iya mbak. Tapi maaf ya mbak, aku jadi ngerepotin mbak Nada gini”8102Please respect copyright.PENANAZvGwaCVF2Q
8102Please respect copyright.PENANAOaUm6IwTta
“Halah ngomong apa tho kamu itu? Nggak ada istilahnya aku repot, orang sama temen sendiri gini kok”8102Please respect copyright.PENANAt4HrIQOQY1
8102Please respect copyright.PENANAwIq1D3eewU
“Ya tetep aja mbak. Apalagi sekarang mbak Nada jadi tau urusan rumah tanggaku, aku malu mbak”8102Please respect copyright.PENANAnNILpJK3KO
8102Please respect copyright.PENANAtAi3rHzI80
“Udah nggak usah ngerasa kayak gitu. Aku janji bakal bantuin kamu sebisanya, dan yang pasti aku nggak bakal cerita semua ini ke orang lain, aku akan jaga rahasia ini Cit”8102Please respect copyright.PENANA2Q57mdXDwh
8102Please respect copyright.PENANAxXiNa1P3uu
“Iya mbak, makasih banget ya mbak. Aku percaya sama mbak Nada”8102Please respect copyright.PENANA0WdlPPMTHH
8102Please respect copyright.PENANAyqbVqAguJc
8102Please respect copyright.PENANAC2gbIFe1zl
Nada hanya menjawab dengan anggukan dan senyuman. Setelah bercerita, Cita merasakan beban pikirannya mulai terasa lebih ringan. Dia merasa senang karena ada teman untuk berbagi. Memang sekarang masalahnya belum selesai, karena masalah itu hanya bisa selesai jika dibicarakan dengan Andi, dan untuk saat ini Cita masih benar-benar malas untuk bicara dengan Andi. Tapi paling tidak, Cita tak lagi menanggung beban itu sendirian. Dan dia juga yakin kalau Nada akan membantunya, meskipun hanya sekedar saran. Tapi itu sudah jauh lebih baik daripada semua harus dia pikirkan sendirian.8102Please respect copyright.PENANANbd7zB62EH
8102Please respect copyright.PENANAZJ9pyHsSXe
Sementara itu, Nada jadi ikut penasaran dengan apa yang terjadi pada rumah tangga Cita dan Andi. Meskipun belum lama saling kenal dekat, tapi memang Nada melihat Andi sebagai lelaki yang baik dan sopan. Sama sekali tak pernah terbayangkan olehnya Andi bisa berlaku sekasar itu pada Cita. Dia benar-benar jadi penasaran sekarang, sebenarnya apa yang membuat Andi berubah. Dia benar-benar tak mengira Andi yang sesopan itu bisa-bisanya ‘memperkosa’ istrinya sendiri.8102Please respect copyright.PENANAAhFx2oWJoV
8102Please respect copyright.PENANATFSLQ00MBL
Apa mungkin Andi sedang menginginkan variasi dalam hubungan seksualnya dengan Cita? Ah tapi rasanya tidak mungkin. Kalau memang seperti itu, seharusnya dia bilang dulu ke Cita, agar Cita juga bisa ikut menikmatinya. Lagian kalau dari ceritanya Cita, sepertinya Andi tidak sedang memainkan peran, tapi benar-benar memperkosanya. Lalu apa yang membuat Andi berubah menjadi seperti itu? Batin Nada.8102Please respect copyright.PENANA2iCuM26Nth
8102Please respect copyright.PENANAlyiTkXAB5O
Tiba-tiba Nada malah sedang membayangkan bagaimana ekspresi Cita ketika sedang diperkosa oleh Andi. Nada melihat Cita yang berwajah ayu dan kalem ini, membayangkan Cita berteriak dan merintih menahan sakit ketika sedang dikasari oleh Andi. Apalagi kata Cita, sebelumnya mereka selalu bersetubuh dengan lembut, penuh kasih sayang. Pastinya dengan perubahan Andi yang mendadak akan memberikan terapi kejut yang luar biasa kepada Cita. Berbeda dengan dia dan suaminya yang kadang memang melakukan permainan ranjang mereka dengan lebih kasar, tapi itupun sudah dibahas dan disepakati sebelumnya, sehingga sama-sama menikmati.8102Please respect copyright.PENANAgH3ZZCoejx
8102Please respect copyright.PENANAyHK0ICMCvo
Kalau dari cerita Cita, memang Cita mengatakan kalau dirinya sempat melawan tapi tak bisa mengalahkan Andi yang sudah dikuasai nafsunya. Yang pada akhirnya Cita hanya pasrah saja menahan rasa sakit akibat perbuatan Andi. Tapi Nada berpikir, mungkin ada akhirnya Cita jadi gampang pasrah karena itu adalah Andi, suaminya sendiri. Tentu akan beda ceritanya kalau yang melakukan itu adalah pria lain. Pastinya Cita tidak akan gampang pasrah, namun mungkin rasa sakit yang akan dialaminya akan jadi lebih menyiksanya.8102Please respect copyright.PENANAyv59bHDObz
8102Please respect copyright.PENANAkzlHfNHorP
Ah aku kok jadi mikir gini sih? Nggak nggak. Jangan sampailah Cita mengalami hal seperti itu. Batin Nada sambil menggelengkan kepalanya.8102Please respect copyright.PENANA0IxoV0uo4N
8102Please respect copyright.PENANAnDDcsmSxf0
8102Please respect copyright.PENANAabUcBHbSZr
“Mbak, mbak Nada kenapa?” tanya Cita yang heran melihat Nada menggeleng-gelengkan kepalanya.8102Please respect copyright.PENANAybQLbwFZlK
8102Please respect copyright.PENANAATGVrsoiIY
“Eh, nggak kok Cit, nggak papa” jawab Nada.8102Please respect copyright.PENANAMN2PQBpP4r
8102Please respect copyright.PENANAzLQzRN2jRy
“Beneran mbak?” tanya Cita, yang tidak yakin dengan jawaban Nada.8102Please respect copyright.PENANAEGVs9TtSln
8102Please respect copyright.PENANAJz6byJQBCH
“Iya bener aku nggak papa. Hmm, jadi selanjutnya gimana Cit?”8102Please respect copyright.PENANAgzFjMtoYkp
8102Please respect copyright.PENANAeAub7Bkq6H
“Maksudnya mbak?”8102Please respect copyright.PENANAwaYEzKayjE
8102Please respect copyright.PENANAsBATpJGfaf
“Ya selanjutnya, kamu sama mas Andi mau seperti apa? Nggak mungkin kan kamu bakal nginap disini terus? Jangan salah sangka dulu Cit, bukannya aku keberatan kamu nginap disini, tapi kan kamu punya anak yang nggak bisa kamu tinggal gitu aja” ucap Nada.8102Please respect copyright.PENANAQKfxfxReDc
8102Please respect copyright.PENANAZSLBWHacfk
“Iya juga sih mbak. Tapi aku masih bingung harus gimana mbak. Meskipun anakku sekarang bisa diurus sama ibu mertuaku, tapi aku masih kepikiran juga” jawab Cita yang memang benar-benar bingung harus bagaimana.8102Please respect copyright.PENANAgAPtDIvEJ8
8102Please respect copyright.PENANAPOaPbpscl8
“Hmm, yaudah, kalau gitu yang penting kamu tenangin pikiran dulu. Tapi kalau bisa, secepatnya kamu besok pulang. Sekali lagi bukannya aku keberatan lho Cit, tapi itu semua demi anakmu”8102Please respect copyright.PENANAR5bBMpAbUg
8102Please respect copyright.PENANAIhGio0bQoh
“Iya mbak aku ngerti kok. Insyaallah aku besok pagi pulang mbak. Yang jelas aku sekarang makasih banget sama mbak Nada yang udah ngasih aku tumpangan. Aku nggak tau harus gimana ngebalesnya mbak”8102Please respect copyright.PENANAeUarFkR21z
8102Please respect copyright.PENANARwyu1a3VUy
“Halah udah, nggak usah mikir ngebales-ngebales segala. Kita kan teman, jadi harus saling bantu lah sesama teman”8102Please respect copyright.PENANA34s3n0rVW3
8102Please respect copyright.PENANApt2QPeq07y
“Iya mbak, pokoknya makasih banget ya”8102Please respect copyright.PENANAzAQaRyusrx
8102Please respect copyright.PENANApUkjyiwHou
“Iya sama-sama”8102Please respect copyright.PENANA7k727cqjMI
8102Please respect copyright.PENANAqBZKjDDdBA
8102Please respect copyright.PENANATFOzNmUNk5
Setelah itu mereka tak lagi membahas permasalahan rumah tangga Cita. Nada juga merasa tak enak kalau mau tahu lebih jauh lagi tentang permasalahan mereka. Yang jelas dia sudah tahu kenapa Cita ribut dengan Andi. Meskipun belum tahu pokok permasalahannya, karena Cita sendiri saja belum tahu. Tapi itu saja sudah cukup untuk Nada, karena dia memang bukan tipe perempuan yang suka kepo dengan urusan rumah tangga orang lain8102Please respect copyright.PENANAncRYgiCSIF
8102Please respect copyright.PENANACds3lawYvm
Diapun tak merasa kerepotan jika Cita harus menginap dirumahnya, karena dia jadi ada teman selama ditinggal suaminya malam ini. Dia sebenarnya juga sama sekali tidak keberatan kalau nantinya Cita mau menginap lagi, tapi karena Cita memiliki anak yang juga harus dia urus, dia tidak ingin Cita tinggal lama-lama dirumahnya, karena diapun tidak ingin disalahkan kalau nantinya masalah antara Cita dan Andi jadi melebar kemana-mana.8102Please respect copyright.PENANAeN2wY2zhXe
8102Please respect copyright.PENANAwhInRwvVQB
Malam itupun mereka menyudahi acara curhat Cita. Mereka akhirnya memutuskan untuk istirahat saja. Cita dipersilahkan tidur disalah satu kamar yang ada dirumah Nada, sedangkan Nada sendiri masuk kekamarnya untuk istirahat.8102Please respect copyright.PENANAI2ihCYblvc
8102Please respect copyright.PENANA00YYyYQz8q
Didalam kamar, Cita tak langsung tidur. Dia masih memikirkan tentang masalah rumah tangganya. Sama seperti Nada, dia benar-benar penasaran dengan apa yang menyebabkan Andi bisa berubah seperti itu kepadanya. 2 kali Andi menyetubuhinya dengan kasar. Dan saat itu terjadi, Cita benar-benar tidak mengenal sosok Andi. Benar-benar tidak ada rasa sayang dan cita dari sentuhan-sentuhan Andi. Yang ada hanya nafsu saja. 2 kali itu Cita merasa seperti hanya menjadi obyek pemuas nafsu Andi. Tidak lebih dari itu.8102Please respect copyright.PENANAAdZck5EqlM
8102Please respect copyright.PENANAF5uPHTBeMz
Tentu saja, sebagai seorang istri dia tidak terima dengan perlakuan Andi kepadanya. Apalagi sejak menikah, Andi selalu memperlakukannya dengan baik, termasuk urusan ranjang. Kelembutan dan kasih sayang Andi saat menyentuhnya membuat Cita memasrahkan dirinya seutuhnya pada suaminya itu. Dia selalu berusaha sebaik mungkin untuk bisa melayani Andi, memuaskan Andi.8102Please respect copyright.PENANAjiN1F1HdNX
8102Please respect copyright.PENANA003IDE3jwi
Tapi apa yang terjadi beberapa hari lalu benar-benar membuatnya marah kepada Andi. Lebih daripada itu, dia juga jadi merasa takut. Paling tidak, Andi telah menunjukan sisi lain yang dia miliki, entah apapun yang membuatnya jadi seperti itu. Cita takut, suatu saat Andi bisa menjadi sekasar itu, atau mungkin lebih kasar lagi dalam menyentuh dan menggaulinya. Cita benar-benar tidak bisa menikmatinya. Yang ada hanyalah rasa sakit, baik itu ditubuh maupun hatinya.8102Please respect copyright.PENANAwLwV02g0Gb
8102Please respect copyright.PENANA5PjxaDcoGg
Cita berharap Andi bisa benar-benar berubah, seperti dulu lagi yang memperlakukannya dengan penuh rasa cinta. Hal yang membuat hati Cita luluh dan menyerahkan diri sepenuhnya pada suaminya itu. Dia ingin semua kembali seperti dulu. Dan kalau bisa, dia ingin Andi bisa berterus terang kenapa dia bisa berubah menjadi seperti itu. Paling tidak mereka bisa mencari solusinya bersama-sama.8102Please respect copyright.PENANAIWLwMnFMKp
8102Please respect copyright.PENANAetGN3ocvCT
Tapi untuk saat ini, Cita belum benar-benar bisa memaafkan Andi. Dia butuh waktu, yang entah sampai kapan. Yang pasti dia ingin semuanya membaik seperti sedia kala, meskipun tidak bisa untuk saat ini. Cita sadar, semuanya bukan hanya tentang dia dan Andi saja, tapi juga mengenai anak mereka. Mungkin akan lebih simpel kalau mereka belum punya anak seperti Nada dan suaminya, keputusan apapun hanya akan berdampak pada mereka berdua saja. Tapi dengan adanya anak mereka, Cita juga harus memikirkan tentang anaknya juga.8102Please respect copyright.PENANAwxO2D6C3AL
8102Please respect copyright.PENANARuDKTZU0xL
Ah kenapa semua jadi gini sih? Sebenarnya apa yang terjadi sama kamu mas? Apa yang bikin kamu jadi kayak gini? Apa kamu nggak mikirin perasaanku dan juga anak kita? Ya Tuhan, apapun yang sedang terjadi sekarang, semoga semuanya bisa cepat selesai. Nak, mama kangen sama kamu. Semoga masalah ini bisa cepet selesai dan kita bisa hidup bahagia kayak dulu lagi. Batin Cita. Dengan air mata yang mulai menetes dipipinya, dia memeluk erat gulingnya hingga akhirnya terpejam dan terbuai kealam mimpinya.8102Please respect copyright.PENANAoc1ExKZ42H
8102Please respect copyright.PENANAqxNdD8csWk
*8102Please respect copyright.PENANAv1Ix7GVdk1
*8102Please respect copyright.PENANAtjCxbBIDVx
*8102Please respect copyright.PENANA5eNms9ojic
*8102Please respect copyright.PENANAHxoxLrelqa
8102Please respect copyright.PENANAZ7yvmbYBgz
Saat Cita menginap dirumah Nada, Andi lebih banyak merenung dirumahnya. Tapi bukan merenungi kesalahannya, karena Andi masih tidak tahu apa yang menjadi kesalahannya. Dia malah tidak habis pikir dengan sikap Cita kepadanya. Dia langsung pergi dari rumah Nada saat dibentak Cita karena dia merasa kecewa dengan sikap istrinya itu. Dia seperti tidak mengenal Cita yang seperti itu. Belum pernah Cita membentaknya seperti itu.8102Please respect copyright.PENANAKkirHkSxVQ
8102Please respect copyright.PENANAUQfFFTxat1
Dia berpikir, pasti ada yang sudah merubah Cita menjadi seperti itu. Tadinya, dia memang berpikir semua itu berawal dari kesalahannya yang berpikiran terlalu jauh hanya karena mendengar gumaman dari pak Bowo, bosnya. Dia sempat menyesalinya. Tapi melihat sikap Cita siang itu, dia jadi berpikir kalau mungkin saja ada yang mempengaruhi Cita.8102Please respect copyright.PENANAnZZeWXO0qG
8102Please respect copyright.PENANAxEyXCIxV7k
Pikirannya jadi melayang pada teman-teman baru Cita, yaitu Nada, Salim si fotografer dan juga Robi si banci salon. Salah satu, atau mungkin mereka semua pasti sudah memberikan pengaruh yang buruk kepada Cita sehingga sikapnya yang selama ini kalem jadi berubah. Begitulah yang ada dipikiran Andi sekarang.8102Please respect copyright.PENANAXIZBhN503d
8102Please respect copyright.PENANAEXMofaGJBn
Dia jadi geram, merasa kalau dia sudah lepas kontrol pada istrinya. Dia berpikir, seharusnya dia lebih ketat lagi mengatur istrinya, tidak membiarkannya terlalu dekat dengan orang lain yang bisa memberikan pengaruh buruk pada istrinya. Dia sangat percaya pada Cita karena sudah mengenal Cita dari dulu, tapi tentu saja dia tidak bisa percaya dengan orang lain, terutama Salim dan Robi yang memang dia belum pernah ketemu.8102Please respect copyright.PENANASOis2iVeNN
8102Please respect copyright.PENANAt3WjFC4SZ9
Hingga keesokan harinya ketika Cita pulang, mereka juga masih diam-diaman. Cita hanya ngobrol dengan ibunya saja, dan lebih banyak menemani anaknya bermain. Bahkan malah harinya Cita memilih untuk tidur bersama dengan anak dan ibunya. Dan hal itu membuat Andi semakin geram. Ingin rasanya dia menegur Cita saat itu juga, tapi dia tak enak dengan ibunya. Bagaimanapun Andi tidak ingin ibunya sampai kepikiran dengan masalah rumah tangganya.8102Please respect copyright.PENANAl61tFxkm61
8102Please respect copyright.PENANAs7QqOOntsc
Keesokan harinya, kembali Cita berangkat kerja sendiri, tidak mau diantar oleh Andi. Dikantorpun Andi tidak bisa fokus untuk kerja. Beruntung hari ini tidak ada pak Bowo karena dipanggil untuk rapat dikantor pusat. Jadi untuk beberapa hari ini, Andi bisa aman dari bosnya itu. Tapi ternyata sikap Andi ini disadari oleh teman-temannya, meskipun tidak ada yang berani menanyakan. Kecuali ada seorang temannya yang memang sejak awal memperhatikan Andi, sejak pertama kali dia dipanggil pak Bowo karena pekerjaannya yang berantakan.8102Please respect copyright.PENANArQVUufFikZ
8102Please respect copyright.PENANAwspexdpjME
8102Please respect copyright.PENANA6r9metT49Y
“Mas Andi, mau makan siang bareng nggak?”8102Please respect copyright.PENANAOJyHDopi6R
8102Please respect copyright.PENANAiTbi6TuLeS
“Eh kamu Is. Hmm, nggak deh, kamu duluan aja” jawab Andi.8102Please respect copyright.PENANApXZ9UVLxW5
8102Please respect copyright.PENANAhjeObFx8um
“Mas Andi kenapa sih? Kok Isna perhatiin hari ini kusut banget, nggak fokus gitu kerjanya?” tanya teman Andi yang bernama Isna itu.8102Please respect copyright.PENANADYzxsm4m7O
8102Please respect copyright.PENANAttOAHKx62Y
“Hmm, nggak ada apa-apa kok Is, cuma masalah kecil aja”8102Please respect copyright.PENANA0wihkq0sXm
8102Please respect copyright.PENANAsPnLHels5d
“Yakin cuma masalah kecil? Mau cerita sama Isna?”8102Please respect copyright.PENANArJsBhiKdWb
8102Please respect copyright.PENANAPJIswwThUw
8102Please respect copyright.PENANAV0XZt7fGEB
Andi tak segera menjawab. Dia sebenarnya tidak ingin masalah rumah tangganya diumbar kemana-mana. Apalagi dikantor ini sebenarnya Andi juga tidak punya teman yang benar-benar dekat. Semua orang dikantor ini dikenalnya, tapi ya hanya sebatas rekan kerja saja. Bahkan Andi tidak hapal betul suami atau istri dari rekan-rekannya, meskipun kantor mereka sering mengadakan acara yang mengundang serta keluarganya.8102Please respect copyright.PENANAtBMyuAZPz6
8102Please respect copyright.PENANAM2alCxnVNR
8102Please respect copyright.PENANAFxXk2BAPWr
“Yaudah yuk sambil makan aja, kali aja mas Andi mau cerita. Kalau nggak mau juga nggak papa kok, yang penting kita makan siang aja dulu mas” ajak Isna lagi.8102Please respect copyright.PENANAUbBnHoYPrb
8102Please respect copyright.PENANA26EXaKF5GT
“Yaudah ayuk”8102Please respect copyright.PENANAWlFJxqY0s3
8102Please respect copyright.PENANAWPQLFjShZj
8102Please respect copyright.PENANADJ6A8UQ54H
Akhirnya Andipun menyanggupi ajakan makan siang Isna. Meskipun ini hari senin dan cukup banyak pekerjaan, tapi karena bos mereka tidak ada jadi Andi dan Isna pergi untuk makan siang berdua, sedangkan teman-temannya yang lain tetap berada dikantor, makan siangnya gantian karena banyaknya nasabah hari ini. Melihat Andi dan Isna yang pergi tidak ada satupun yang berani menegur, karena mereka, terutama Isna termasuk dekat dengan pak Bowo.8102Please respect copyright.PENANAqVTlOUUIcn
8102Please respect copyright.PENANA9QFgkZV2oA
Andi dan Isna kemudian mencari tempat makan yang agak jauh dari kantor mereka. Mereka sengaja mencari yang agak sepi karena Isna merasa mungkin Andi perlu untuk refresing, meski belum mengetahui masalah apa yang sedang dihadapi oleh Andi. Saat makan siangpun Andi masih lebih banyak diam, Isna yang lebih banyak cerita. Cerita yang tidak terlalu penting, hanya untuk mencairkan suasana saja, daripada hanya diam.8102Please respect copyright.PENANAQXo6Yi4FWR
8102Please respect copyright.PENANAoUnIfT7vV4
8102Please respect copyright.PENANAsCcGvLUMrg
“Jadi, mas Andi sebenarnya ada masalah apa sih?” tanya Isna yang nampaknya masih penasaran dengan Andi.8102Please respect copyright.PENANAmuATBno2ka
8102Please respect copyright.PENANABJVVqNjDOp
8102Please respect copyright.PENANAMIl0iaHD52
Andi hanya menatap Isna. Dia masih ragu, haruskan cerita masalahnya itu kepada Isna.8102Please respect copyright.PENANAkcdwOJ3bzq
8102Please respect copyright.PENANAqXg4QpzgJH
8102Please respect copyright.PENANAtEc4ExL36V
“Masalah rumah tangga ya mas?” tanya Isna mencoba menebak.8102Please respect copyright.PENANAXgT2ggSUVQ
8102Please respect copyright.PENANAMtLB5uWtD9
8102Please respect copyright.PENANAQgu9nB0lWh
Karena memang tebakannya tepat, Andipun mengangguk.8102Please respect copyright.PENANAekDp3igvsW
8102Please respect copyright.PENANASQ5lVREMBe
8102Please respect copyright.PENANA54sEPo0F4E
“Kalau mas emang butuh temen curhat, sama Isna aja nggak papa. Kali aja kan Isna bisa ngasih pendapat dari sudut pandang cewek. Aku kan juga udah nikah mas, jadi mungkin bisa ngasih pendapat juga sebagai seorang istri” ucap Isna.8102Please respect copyright.PENANAgHBlCOiBvV
8102Please respect copyright.PENANATqsyNgRgRE
8102Please respect copyright.PENANApmkCSfhJXL
Sejenak Andi berpikir, ada benarnya juga ucapan Isna. Selama ini dia hanya memikirkan sendiri masalahnya, dan mengambilnya dari sudut pandangnya sendiri. Kira-kira seperti apa pandangan seorang cewek tentang masalahnya ini? Apakah dengan cerita sama Isna bisa sedikit memperjelas malasah yang dia hadapi, karena ada pandangan dari sudut pandang cewek dan seorang istri? Batin Andi.8102Please respect copyright.PENANAOv6admwQty
8102Please respect copyright.PENANAm77Ld7nnJb
8102Please respect copyright.PENANAR2jHhoInVZ
“Hmm, tapi kamu nggak bocor kan Is?” tanya Andi.8102Please respect copyright.PENANAPsVku5kh0a
8102Please respect copyright.PENANAVITLzFaTLm
“Haha tenang aja mas. Mas Andi bisa percaya sama Isna kok” ucap Isna sambil menaikan kedua tangannya, lalu jari-jarinya membentuk huruf V.8102Please respect copyright.PENANAsNZuVVF3VX
8102Please respect copyright.PENANAEI6lZSHbh8
“Hmm, aku emang lagi ada masalah sama istriku Is” ucap Andi.8102Please respect copyright.PENANAzetRaOL4I0
8102Please respect copyright.PENANAtaMVckNCU5
“Masalah apa mas?”8102Please respect copyright.PENANAgkXgV5W0cK
8102Please respect copyright.PENANAuYNt5jRPNv
“Dia tuh, akhir-akhir ini sikapnya jadi berubah. Kemarin aja dia sempat bentak aku”8102Please respect copyright.PENANAz028KxHj2E
8102Please respect copyright.PENANADM7XvvNQTz
“Ngebentak? Serius mas? Perasaan, istrinya mas Andi orangnya kalem gitu deh”8102Please respect copyright.PENANAV4lxFUe13V
8102Please respect copyright.PENANAud8nK3y7Cf
“Ya makanya itu Is, baru kemarin itu juga dia bentak aku”8102Please respect copyright.PENANAslonZ1K8u7
8102Please respect copyright.PENANAixGsnSk6VR
“Emang sebelumnya ada apa sih mas kok sampai dia bentak gitu?”8102Please respect copyright.PENANAfolD8f9t4X
8102Please respect copyright.PENANAHJonvYKYqq
“Hmm, yaa intinya ada satu masalah yang bikin jadi kayak gini Is” jawab Andi yang masih ragu untuk menceritakan semuanya ke Isna.8102Please respect copyright.PENANAIyYF3YRRaS
8102Please respect copyright.PENANA83A6BjU28z
Isnapun tersenyum. “Gini deh mas, kayaknya mas Andi kudu cerita semua dari awal deh, dan mas Andi kudu jujur sama Isna. Kalau nggak, nantinya Isna bisa salah tangkap dan salah ngasih tanggapan. Yang seharusnya mas Andi nggak salah, malah jadi salah dimata Isna, ataupun sebaliknya. Itu kalau emang mas Andi bener-bener pengen curhat sama Isna lho”8102Please respect copyright.PENANASRg9RgMgsC
8102Please respect copyright.PENANAxy955Dl1mV
8102Please respect copyright.PENANAiCG95Z0AKY
Andi terdiam. Diapun mengiyakan perkataan Isna barusan. Memang, semua ada runutannya. Kalau ceritanya sepotong-sepotong, pasti Isna akan salah mengambil kesimpulan. Dan bisa saja dia salah menanggapinya, bahkan bisa-bisa menyalahkan Andi.8102Please respect copyright.PENANAGOI5BurjaR
8102Please respect copyright.PENANAU7oHjtrFcK
Tapi untuk jujur mengatakan sebabnya dari awal, Andi juga ragu, karena itu artinya harus membawa-bawa nama pak Bowo, dan bahkan menceritakan apa yang menjadi urusan ranjang dirinya dengan Cita. Tentu saja hal yang tabu bagi Andi menceritakan urusan seprivat itu kepada orang lain. Tapi masalahnya, dia sudah terlanjur cerita ke Isna.8102Please respect copyright.PENANAaSPSS6duRr
8102Please respect copyright.PENANAwW1w2Qgrdv
Andi mencoba untuk mencari cara agar tidak perlu menceritakan yang sebenarnya, tapi membuat sebuah gambaran yang bisa menjelaskan bagaimana hubungannya dengan Cita saat ini. Tapi dasarnya tidak punya bakat mengarang, Andi jadi tidak bisa membuat cerita. Cukup lama dia diam, akhirnya dia benar-benar menyerah karena tidak sanggup membuat cerita lain yang bisa menggambarkan kejadian antara dirinya dengan Cita.8102Please respect copyright.PENANAPtEjUAFx7y
8102Please respect copyright.PENANAThRQmBNWo6
8102Please respect copyright.PENANAl9ETyqYegX
“Tapi Is, aku minta kamu bener-bener jaga rahasia ini ya, karena ini menyangkut orang yang sama-sama kita kenal” ucap Andi.8102Please respect copyright.PENANAddVoEHHoSD
8102Please respect copyright.PENANAaTmzBOhkHA
8102Please respect copyright.PENANAgsFKb1meAp
Isna sempat bingung dengan ucapan Andi, dia bahkan menggaruk kepalanya yang tertutup oleh jilbab itu. Tapi diapun kemudian tersenyum dan mengangguk.8102Please respect copyright.PENANAbxqlr7WhMo
8102Please respect copyright.PENANAqNw2DyfuQ7
8102Please respect copyright.PENANABHIHkAUg5u
“Semuanya berawal dari waktu foto istriku viral Is, kamu tau itu kan?”8102Please respect copyright.PENANAqXUzz9HGAq
8102Please respect copyright.PENANAQhXlbGfIlL
“Ooh itu, iya tau kok mas. Terus?”8102Please respect copyright.PENANArWwhLkjGXO
8102Please respect copyright.PENANA4PoGC00aSm
“Nah, suatu hari waktu aku mau ngadep pak Bowo, aku lihat dia diruangannya lagi liatin foto-foto di instagramnya istriku”8102Please respect copyright.PENANAV4KyLkFjVE
8102Please respect copyright.PENANAMT2vgkglzl
Isna mengerutkan dahinya, masih belum mengerti arah pembicaraan Andi. “Terus, masalahnya apa mas?”8102Please respect copyright.PENANAL3eywicrQo
8102Please respect copyright.PENANAjdss8eoiHw
“Ya waktu itu, aku denger dia ngomong sendiri gitu, kayak mengagumi foto-foto istriku”8102Please respect copyright.PENANAb47vdGOpmk
8102Please respect copyright.PENANAvrbCuZrw8L
“Haha, ya kan wajar mas. Cita kan emang cantik, wajar kan pak Bowo mengaguminya?”8102Please respect copyright.PENANAfZmjTwh9Xy
8102Please respect copyright.PENANAZ5YHg4S7Ao
“Bukan gitu Is. Kalau cuma sekedar gitu sih, aku juga masih bisa maklum”8102Please respect copyright.PENANAMLzpofVxfB
8102Please respect copyright.PENANAWifH89npNo
“Lha terus, emang ada apa lagi mas?”8102Please respect copyright.PENANAP3GOVuTy2s
8102Please respect copyright.PENANATM7Z95vK8S
8102Please respect copyright.PENANAxlCDZ7GitO
Andi terdiam sebentar. Lalu dia menceritakan apa yang diucapkan pak Bowo waktu itu kepada Isna, tentang pak Bowo yang berandai-andai bisa menyetubuhi Cita. Sontak Isna terkejut mendengar cerita Andi itu.8102Please respect copyright.PENANAygrAZaWEva
8102Please respect copyright.PENANAe20kKuZ9fu
8102Please respect copyright.PENANAxQcBJjo1wS
“Serius mas pak Bowo kayak gitu?”8102Please respect copyright.PENANACVIs4Rzaph
8102Please respect copyright.PENANAIWWF1xLkdC
“Iya Is. Dan disitu aku marah banget, tapi aku juga nggak berani buat marah langsung ke pak Bowo. Itu bukan cuma sekali Is, beberapa hari kemudian aku denger lagi pak Bowo bilang gitu dan lebih parah lagi, yang terus bikin aku makin marah”8102Please respect copyright.PENANA9whUBMlAJ5
8102Please respect copyright.PENANA4xJlD8INbS
“Hmm, terus, mas Andi ngapain?”8102Please respect copyright.PENANAJjrFU5rpMf
8102Please respect copyright.PENANAxGF0HHnwEW
“Yaa aku ngerasa, pak Bowo nggak boleh nyentuh istriku. Aku pemilik sahnya, cuma aku yang boleh nyentuh Cita. Tapi, terusnya, aku jadi salah bertindak”8102Please respect copyright.PENANA67oh5f8PXY
8102Please respect copyright.PENANAZj7yGSEA7p
“Salah bertindak gimana? Mas Andi ngelabrak pak Bowo?”8102Please respect copyright.PENANAqHCWPrMcYJ
8102Please respect copyright.PENANAZ3nEF9mDl9
“Bukan”8102Please respect copyright.PENANApUJNgd37w8
8102Please respect copyright.PENANAzsKWRT1yfj
“Lha terus?”8102Please respect copyright.PENANATzCTmMXX6F
8102Please respect copyright.PENANAEDHdhhLDFj
8102Please respect copyright.PENANAQQQaa7Usr4
Andi menghela nafas panjangnya, kemudian perlahan dia ceritakan kalau dia melampiaskan kekesalannya itu dengan cara ‘memperkosa’ istrinya sendiri. Kembali Isna dibuat terkejut oleh pengakuan Andi, sampai-sampai dia menutup mulut dengan kedua tangannya.8102Please respect copyright.PENANAPL46Y9luUG
8102Please respect copyright.PENANA3wiFPmINgh
8102Please respect copyright.PENANATi7MUX8490
“Setelah itu aku sempat menyesal. Ya yang terus aku dipanggil sama pak Bowo gara-gara kerjaanku yang berantakan itu. Nggak lama kemudian aku minta maaf sama Cita, masalah selesai dan kami berdamai” ucap Andi.8102Please respect copyright.PENANAwa24uDt0Eg
8102Please respect copyright.PENANAlnvlScRSzV
8102Please respect copyright.PENANATEz26I3m1j
Akhirnya Isna jadi tahu kenapa waktu itu Andi tidak fokus pada pekerjaanya sehingga pekerjaannya jadi berantakan bahkan sampai dipanggil oleh pak Bowo. “Ya berarti masalahnya udah kelar dong mas?”8102Please respect copyright.PENANAFXSccFq8NV
8102Please respect copyright.PENANAIWBe9qsmhi
8102Please respect copyright.PENANA9qsSZ01Oj7
“Iya Is, tapi kemudian ada masalah baru lagi”8102Please respect copyright.PENANAWWaDAUO1Nm
8102Please respect copyright.PENANA8JG2UBi2mU
“Walah, ada apa lagi mas? Sama pak Bowo lagi?”8102Please respect copyright.PENANAYh1OGBxTpf
8102Please respect copyright.PENANA7SPgzhYUrI
“Bukan Is, kali ini sama orang lain”8102Please respect copyright.PENANAMW9tcbmSGi
8102Please respect copyright.PENANAqa1Zm3KJ2b
“Siapa lagi mas?”8102Please respect copyright.PENANAp3KlGXkZP3
8102Please respect copyright.PENANAQ9UPuSvv7y
8102Please respect copyright.PENANAWjuBYOFo3R
Andipun kemudian menceritakan tentang bagaimana awalnya dia dan Cita mengikuti sesi hunting foto lalu berkenalan dengan beberapa fotografer, salah satunya Salim. Lalu dia bercerita juga tentang Nada yang kemudian mengajak Cita untuk jadi model di salah satu salon bridal dikota ini, yang kemudan berkenalan dengan seorang banci salon bernama Robi.8102Please respect copyright.PENANALsihmkeWTD
8102Please respect copyright.PENANA1xMTyKDmPj
Isna hanya diam saja mendengarkan cerita Andi yang semakin lancar. Dengan begitu mengalir kemudian Andi bercerita tentang apa yang terjadi dimalam ‘perkosaan’ keduanya kepada Cita. Dan bagaimana kemudian mereka terlibat perang dingin, saling diam hingga berhari-hari. Lalu dia cerita juga saat mencari Cita kerumah Nada yang sebelumnya pergi tanpa ijin darinya, lalu mereka ribut disana.8102Please respect copyright.PENANAWnwv25oC90
8102Please respect copyright.PENANA1sPi7ySRgw
Setelah itu Andi menceritakan tentang apa yang dia pikirkan, tentang kemungkinan Cita sudah dipengaruhi oleh teman-teman barunya itu. Selesai Andi bercerita, Isna masih diam mencerna semua cerita Andi.8102Please respect copyright.PENANAzTvKkvjx7n
8102Please respect copyright.PENANApsomIx6K8r
8102Please respect copyright.PENANAxDjIwrYqIQ
“Hmm, kalau menurut Isna sih, soal kejadian pertama, itu murni salah mas Andi. Karena meskipun mas Andi dengar pak Bowo ngomong seperti itu, tapi nyatanya pak Bowo nggak ngapa-ngapain kan?”8102Please respect copyright.PENANATlBFq04Wj4
8102Please respect copyright.PENANAJD8LTuAGUB
“Iya sih Is, setahuku pak Bowo nggak ngapa-ngapain, bahkan nggak pernah ngehubungin Cita juga”8102Please respect copyright.PENANAzyQq9WOANp
8102Please respect copyright.PENANAhOMlL2i16x
“Nah itu dia, jadi untuk yang itu sepenuhnya salah mas Andi”8102Please respect copyright.PENANAqG73goG23m
8102Please respect copyright.PENANANQ8l5IaN1J
“Kalau yang kedua?”8102Please respect copyright.PENANASgSHBwyQMY
8102Please respect copyright.PENANAmBzw1JSNDU
“Kalau yang itu, Isna juga belum bisa nyimpulin mas. Mas Andi juga salah karena udah kasar sama Cita. Tapi sikap kasar Cita ke mas Andi itu mungkin juga ada penyebabnya. Mungkin aja bener apa yang mas Andi bilang kalau ada sesuatu yang mempengaruhi Cita”8102Please respect copyright.PENANAIxSuRpvExy
8102Please respect copyright.PENANAezEXzW0I8Q
“Apa menurutmu salah satu dari mereka? Atau malah ketiga-tiganya?”8102Please respect copyright.PENANAfEiY18ni8i
8102Please respect copyright.PENANALPVobuFGX8
“Yaa bisa aja sih mas. Semua kemungkinan itu bisa aja terjadi. Tapi mungkin juga ada sebab lainnya”8102Please respect copyright.PENANAHgLicA6Eu4
8102Please respect copyright.PENANARroK7lnOYD
“Sebab lainnya itu apa Is?”8102Please respect copyright.PENANApeSl98mejG
8102Please respect copyright.PENANAjMfgyC0PS4
“Hmm, bisa jadi karena Cita sekarang udah ngerasa terkenal, udah jadi selebgram, udah punya banyak fans, jadi dia ngerasa nggak mau terlalu dikekang sama mas Andi”8102Please respect copyright.PENANAI9OWxfweuc
8102Please respect copyright.PENANA8169sVKjrA
“Gitu ya?”8102Please respect copyright.PENANA8ie4i9b0Z1
8102Please respect copyright.PENANAeWxLfbvr2M
“Yaa itu masih kemungkinan lho mas, bukan berarti emang bener begitu”8102Please respect copyright.PENANAXcCfoOtQSU
8102Please respect copyright.PENANAgrVhzZ5Sbw
“Terus, aku harus gimana Is?”8102Please respect copyright.PENANAIW2n676hMc
8102Please respect copyright.PENANAjaL1U0vSpc
8102Please respect copyright.PENANAs4u6rtVsvc
Kali ini giliran Isna yang diam tak langsung menjawab pertanyaan Andi. Dia terlihat sedang berpikir, sementara Andi tak sabar menunggu jawaban dari Isna.8102Please respect copyright.PENANAHyrdLNJ0d3
8102Please respect copyright.PENANANMS46xqZts
8102Please respect copyright.PENANAQMDXnNfgB5
“Kalau menurutku, mas Andi harus cari tahu dulu, apa yang sebenarnya ngebuat Cita jadi berubah kayak gitu, jangan buru-buru marahin dia mas”8102Please respect copyright.PENANA4fxdZ2xxwo
8102Please respect copyright.PENANARLRyCPzCkW
“Hmm, tapi cara nyari tahunya gimana?”8102Please respect copyright.PENANAXD5XG1R2YO
8102Please respect copyright.PENANAZ2p7vRR6dC
“Gini aja, mas Andi baik-baikin Cita dulu. Ngalah aja dulu mas, minta maaf sama dia, coba bersikap manis. Intinya apa yang dia mau, turutin aja dulu”8102Please respect copyright.PENANAZdtEXJBLyK
8102Please respect copyright.PENANAI5OrVkYQy7
“Ah masa gitu sih Is? Aku kan nggak sepenuhnya salah”8102Please respect copyright.PENANA7K3d2dx515
8102Please respect copyright.PENANAuzzmkl5Umg
“Ya emang sih, tapi kan mas Andi ada salah juga sama dia, karena udah kasar sama dia. Jadi mas Andi harus minta maaf dulu. Intinya mas, ambil hatinya Cita, biar Cita bisa menerima mas lagi dan bisa semakin terbuka sama mas Andi”8102Please respect copyright.PENANAKDvr6KAkhN
8102Please respect copyright.PENANAnrj31SFn5u
“Hmm, terus?”8102Please respect copyright.PENANAYpGvU8hnW1
8102Please respect copyright.PENANA87WESG7mJU
“Nah, kalau udah baikan, baru tuh mas korek-korek info soal dia. Tapi jangan ditanyain langsung mas”8102Please respect copyright.PENANAsGlaRJ1uvy
8102Please respect copyright.PENANAuansDWcYuv
“Lha gimana mau tahu kalau nggak ditanya langsung?”8102Please respect copyright.PENANAdGKwwh8a22
8102Please respect copyright.PENANATS4ZcFNt17
“Iih mas Andi gimana sih? Masa ya nggak tahu caranya?” perlahan Isna jadi kesal juga dengan sikap Andi yang terlalu polos itu.8102Please respect copyright.PENANAoriCeLJ6lf
8102Please respect copyright.PENANACctpo8tYJk
“Lha ya emang nggak tahu. Jadi aku harus gimana sih?”8102Please respect copyright.PENANAVZ8yZbyOEv
8102Please respect copyright.PENANACgoDfqRxNJ
“Udah itu nanti aja mas Isna kasih tahunya. Yang penting sekarang mas gimana caranya mas Andi bisa baikan lagi sama Cita, ambil hatinya Cita mas”8102Please respect copyright.PENANABhUS9xmITU
8102Please respect copyright.PENANA5RvwxW5S5u
“Hmm iya deh, nanti aku minta maaf ke dia kalau gitu”8102Please respect copyright.PENANALJRL3EwS6n
8102Please respect copyright.PENANAaPYpFZlAZp
“Inget lho mas, intinya mas Andi ngalah. Apapun yang dikomplain sama Cita, turutin aja, ngalah aja jangan malah dilawan, entar malah ribut lagi, jadi berabe entarnya”8102Please respect copyright.PENANALwq4dsGZzM
8102Please respect copyright.PENANAGqF3JCE2Os
“Iya iya. Yaudah yuk balik lagi ke kantor”8102Please respect copyright.PENANAWnj5h7DHRt
8102Please respect copyright.PENANAJsYE4eeiIq
“Iya, ayok. Tapi bayarin makan siangnya ya, hehe”8102Please respect copyright.PENANAmH6fxY49N2
8102Please respect copyright.PENANA9AkUj8GQYb
“Huh, kirain tadi ngajakin mau nraktir, ujung-ujungnya minta ditraktir juga”8102Please respect copyright.PENANAzn7Cp68oSn
8102Please respect copyright.PENANAnhiN5WJ4z1
“Ya tadinya sih mau nraktir mas. Tapi kan jadinya mas Andi curhat dan aku kasih banyak saran, jadi mas Andi dong yang harus bayarin, haha”8102Please respect copyright.PENANANwKyB3s7Ca
8102Please respect copyright.PENANAxlbs8q1SD7
“Dasar. Yaudah kalau gitu”8102Please respect copyright.PENANAPcDsn0EvcU
8102Please respect copyright.PENANAjCSA67Pmmf
“Lagian, dimana-mana mah cowoknya yang bayarin makan ceweknya mas”8102Please respect copyright.PENANA5uI3g06fTX
8102Please respect copyright.PENANA0aQf5x1zVa
“Yee, emang aku cowokmu?”8102Please respect copyright.PENANAOH4YNPQmbz
8102Please respect copyright.PENANA9pTz7S2Yhd
“Emang mas Andi nggak mau jadi cowoknya Isna?” goda Isna.8102Please respect copyright.PENANAp8ToPzcfZI
8102Please respect copyright.PENANAhHA9Z6KRL4
“Haha, kayaknya kamu lagi jablay ya Is? Suamimu udah berapa lama belum pulang? Haha”8102Please respect copyright.PENANAEqhx5S1Unm
8102Please respect copyright.PENANAy9uhxH01tG
“Haha sialan, malah ngeledek. Nah gitu dong mas, senyum, ketawa, jangan manyun aja bawaannya”8102Please respect copyright.PENANA2ugokX8aud
8102Please respect copyright.PENANAA8CU7qLHC2
“Haha yaudahlah, yuk cabut”8102Please respect copyright.PENANAVyjC4ndXZs
8102Please respect copyright.PENANAa5D9FRj8ub
*8102Please respect copyright.PENANAGHkl0UAR1y
*8102Please respect copyright.PENANAhy1oChUale
*8102Please respect copyright.PENANAEdGuZZK8vQ
*8102Please respect copyright.PENANAoJsRvUo8ma
8102Please respect copyright.PENANAqmkNVG6gn5
Sore harinya waktu pulang kantor, Andi sengaja membawa sekotak martabak manis kesukaan Cita. Dia ingin meminta maaf pada istrinya itu, tapi bukan semata-mata minta maaf, melainkan mengikuti saran dari Isna untuk mengambil hatinya Cita agar bisa mencari tahu apa yang membuat Cita berubah.8102Please respect copyright.PENANA1O2PgFCn51
8102Please respect copyright.PENANAPmurDHKoei
Namun ternyata semua tidak berjalan semulus apa yang dia pikirkan dan rencanakan. Cita masih bersikap dingin kepadanya, dan masih saja tidur bersama dengan anak dan ibunya. Bahkan, martabak yang dibeli Andi tak sedikitpun disentuh oleh Cita. Andi marah, sangat marah. Dia sudah berusaha menurunkan egonya, berusaha mengalah demi minta maaf kepada Cita, tapi apa yang dia dapat sungguh diluar dugaannya.8102Please respect copyright.PENANAP5v9IoK6Dk
8102Please respect copyright.PENANASEdngHWkpB
Malam itu juga dia langsung mengubungi Isna menceritakan apa yang terjadi, namun Isna meminta agar Andi menahan diri dulu dan baru besok menceritakannya secara langsung. Akhirnya malam itu Andi hanya bisa menyimpan kekesalan dan amarahnya sendirian.8102Please respect copyright.PENANA21pMzGfPyC
8102Please respect copyright.PENANAvQR7aQhcm4
8102Please respect copyright.PENANA8V3986YXHu
“Aku kurang apa sih Is? Aku udah coba ngalah lho, udah aku beliin makanan yang dia suka, udah bersikap manis didepannya, tapi dia malah nyuekin aku. Sedikitpun nggak disentuh martabak itu. Sedikitpun nggak ada dia ngomong apapun ke aku!”8102Please respect copyright.PENANA5WYPqYuvdX
8102Please respect copyright.PENANAbYyiUCNtFz
8102Please respect copyright.PENANAqzLN5kgTta
Andi langsung menumpahkan segala kekesalannya kepada Isna setibanya mereka ditempat makan siang seperti kemarin. Bahkan pelayan yang mau memberikan daftar menupun sampai terkejut dan tidak jadi memberikannya kalau saja Isna tidak segera memanggilnya.8102Please respect copyright.PENANA7mpbSMWQe5
8102Please respect copyright.PENANAZewKjjiekB
Isna memang tak langsung menanggapi kemarahan Andi, dia memesan makan dulu untuk mereka berdua. Dia tak tahu Andi mau makan apa, dia asal pesan saja. Setelah pelayan itu pergi, barulah Isna melayani kekesalan Andi.8102Please respect copyright.PENANAuxL2qU1jtj
8102Please respect copyright.PENANA7iXzV5wW88
8102Please respect copyright.PENANA7bJImIJihO
“Kamu tuh lho mas, sabar dulu dong, baru juga nyampe udah mencak-mencak gitu”8102Please respect copyright.PENANAIzV4iiKHoX
8102Please respect copyright.PENANAfbNOxyvDJV
“Yaa abis gimana Is, aku udah coba ikutin saran kamu kemarin, tapi sikap Cita malah kayak gitu”8102Please respect copyright.PENANA96TKZhJzWl
8102Please respect copyright.PENANA13qyOAxBza
8102Please respect copyright.PENANAQF4DwaWQmO
Andi masih terlihat begitu emosi. Emosi yang dia tahan-tahan dari semalam, ditambah lagi seharian tadi pekerjaan membuatnya semakin stres.8102Please respect copyright.PENANAxO9hNCuWoN
8102Please respect copyright.PENANAOsZSNPlZ2m
8102Please respect copyright.PENANAOnSRZvNuKL
“Mas, sebelumnya Isna mau nanya dulu deh. Apa ada sesuatu yang belum mas Andi ceritain sama Isna?”8102Please respect copyright.PENANAQ4qS74JgrG
8102Please respect copyright.PENANAjNGhboEtLx
“Sesuatu apa Is? Aku udah cerita semuanya ke kamu kemarin”8102Please respect copyright.PENANAlbS4uOPjU8
8102Please respect copyright.PENANAWZpAbsLe5t
“Yaa apa gitu, Isna juga nggak tahu mas. Cuma, sepertinya ada sesuatu yang mungkin bikin Cita segitu marahnya sama mas Andi”8102Please respect copyright.PENANALsLcggMH09
8102Please respect copyright.PENANAdkjlHgMoHE
“Dia marah sama aku? Harusnya kan aku yang marah sama dia Is. Apa alasan dia marah sama aku? Karena sikapku? Aku bersikap seperti itu karena aku ini suaminya, aku harus melindunginya! Dia bukannya menghargai sikapku itu malah nyuekin aku!”8102Please respect copyright.PENANAI8d9osUkLv
8102Please respect copyright.PENANAiQIUUxeRGO
8102Please respect copyright.PENANAi3oXMqqTAQ
Isna tidak buru-buru menanggapi ocehan Andi yang belum juga surut itu. Terlebih lagi makanan yang mereka pesan tak lama kemudian sudah datang. Dengan perasaan kesal yang teramat langsung saja Andi menyantap makanan didepannya dengan lahap. Hal itu membuat Isna menahan tawa juga karena saking gelinya.8102Please respect copyright.PENANAATXI7OsCLc
8102Please respect copyright.PENANACJnlR7DPwD
8102Please respect copyright.PENANAkR6FNwK5fi
“Laper juga ya mas marah-marah gitu?” goda Isna.8102Please respect copyright.PENANA8DlYYnzBAE
8102Please respect copyright.PENANABXEDxYKBuD
“Berisik” jawab Andi yang mulutnya masih penuh makanan.8102Please respect copyright.PENANAPQHMKGhjL6
8102Please respect copyright.PENANAfwmCjpjUOc
8102Please respect copyright.PENANAGltix9ieHR
Bukannya tersinggung Isna malah makin kencang tertawa. Tapi dia tak lagi menggoda Andi, membiarkan pria itu menghabiskan makanannya terlebih dahulu. Karena diapun sebenarnya juga sudah sangat lapar karena tidak sarapan tadi pagi.8102Please respect copyright.PENANAEg0aszoqRr
8102Please respect copyright.PENANAFhFncsGyGs
Setelah makanan mereka habis, kembali Andi meluapkan kekesalannya kepada Isna. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan sikap Cita. Hal itu semakin menguatkan keyakinannya kalau memang ada seseorang yang sudah memberikan pengaruh buruk kepada istrinya, sehingga bersikap sedemikian dingin kepadanya.8102Please respect copyright.PENANABHUdAixyms
8102Please respect copyright.PENANA1hrdbS2BPV
8102Please respect copyright.PENANAggjMM7f0Sd
“Aku harus cari tahu tentang orang-orang itu lebih jauh lagi Is” ucap Andi.8102Please respect copyright.PENANAB9NPQVTcRO
8102Please respect copyright.PENANAVgMCPITxAk
“Siapa?”8102Please respect copyright.PENANAqfqrLcGS5K
8102Please respect copyright.PENANAfnxZi5u4tb
“Ya itu, si Nada, si Salim sama si bencong salon itu”8102Please respect copyright.PENANAENxITSJ2tJ
8102Please respect copyright.PENANAdT2fXSoGpj
“Terus, mau nyari tahunya gimana kalau mas Andi aja masih marahan sama Cita?”8102Please respect copyright.PENANADFEgAdqo2e
8102Please respect copyright.PENANAG9i5jF8JH6
“Aku cari tahu sendiri aja”8102Please respect copyright.PENANA569F2sDdEQ
8102Please respect copyright.PENANAVbHH3rw9W4
“Iya, tapi caranya gimana? Kalau sama Nada, okelah mas udah tahu orangnya. Terus yang 2 orang lagi mau gimana?”8102Please respect copyright.PENANAEQRihBaghg
8102Please respect copyright.PENANAA0fzVetFxo
8102Please respect copyright.PENANAWjywdfiOE8
Andi diam. Dia bingung harus melakukan apa. Karena benar apa yang dibilang oleh Isna, dia memang belum mengenal 2 orang lainnya. Dengan Salim dia sudah pernah ketemu, sudah pernah ngobrol juga, tapi hanya obrolan sebatas kamera dan potret memotret saja saat mereka hunting foto. Dan saat itu, Andi tidak meminta kontak dari satupun orang yang ada disitu. Sedangkan dengan Robi, Andi malah sama sekali belum pernah ketemu, hanya pernah melihat dari foto yang ditunjukan oleh Cita saja.8102Please respect copyright.PENANA4ckehpPHzZ
8102Please respect copyright.PENANAyBjdLXAtx8
8102Please respect copyright.PENANACzBqJJXd9x
“Entahlah Is, aku nggak tahu” jawab Andi melemah.8102Please respect copyright.PENANAOO1eCmLxbp
8102Please respect copyright.PENANAMcODfdrSPC
“Udah mas tenang dulu, kamu itu cuma lagi emosi aja” sahut Isna dengan santainya.8102Please respect copyright.PENANAQ7M9IEU3cD
8102Please respect copyright.PENANA4L40mFxCav
“Ya terus aku harus gimana lagi Is? Saranmu udah aku lakuin lho, tapi Cita malah kayak gitu”8102Please respect copyright.PENANApbK7N5NLWg
8102Please respect copyright.PENANAKFB6ORnjL6
“Kasih waktu dulu buat Cita mas. Mungkin dia emang masih marah ke kamu, entah karena apa”8102Please respect copyright.PENANAfEcaFdY5vD
8102Please respect copyright.PENANAaueS9xmcnL
“Ya tapi kasih waktu sampai kapan? Yang ada aku jadi makin kesal kalau begini caranya!”8102Please respect copyright.PENANAj0c8p7L65C
8102Please respect copyright.PENANAQtr9pocb6z
“Kalau sampai kapannya Isna juga nggak tahu mas. Tapi mas Andi harus tetep bersikap manis sama Cita, baik-baikin dia terus. Entar kan pasti luluh juga dia”8102Please respect copyright.PENANArLOHMQ6Si1
8102Please respect copyright.PENANAtExgdtaAWm
“Haduuh Is, mau sampai kapan? Orang udah baik kalau dicuekin terus ya kesel lah!”8102Please respect copyright.PENANAKkFVhNjUhE
8102Please respect copyright.PENANAML1MmQUc1w
“Ya jangan nyerah dulu dong mas, kan baru sekali. Jangan gara-gara kemarin terus mas berubah sikap didepan dia, entar dia kira mas Andi nggak serius lagi minta maafnya, jadi makin kacau kan?”8102Please respect copyright.PENANANhu5KujdDM
8102Please respect copyright.PENANAkrkkCiLrVl
8102Please respect copyright.PENANATv9EKCVmOo
Andi hanya mendengus kesal saja. Tapi apa yang dibilang Isna memang ada benarnya, pikir Andi.8102Please respect copyright.PENANAwYbAQM686R
8102Please respect copyright.PENANA4b4yySdTIx
8102Please respect copyright.PENANA7uhIQtWLxw
“Tiap orang beda-beda sih mas, tapi namanya orang kesel ya nggak semuanya bisa langsung luluh cuma karena sekali dibaikin. Mas Andi harus berusaha terus, baik-baikin dia. Cewek memang kayak gitu mas. Aku aja nih ya, pernah marahan sama suamiku. Ya kayak gitu, lama marahannya. Tapi karena ngelihat suamiku tulus minta maaf, lama-lama aku luluh juga, meskipun sebenarnya aku yang salah”8102Please respect copyright.PENANAqdhdxTVJ3Z
8102Please respect copyright.PENANA7IFx0gXzWE
“Emang gitu ya Is?”8102Please respect copyright.PENANAeFgiZrOjgH
8102Please respect copyright.PENANAKqcTghdTdK
“Iya mas. Mas tahu kan, ada yang bilang kalau cewek itu selalu benar. Itu nggak sepenuhnya salah lho mas. Perasaan cewek itu, meskipun sedikit, tapi ada kalanya dia nggak mau disalahin. Tapi buat maafin pasangannya, cewek biasanya ngelihat dulu keseriusan dari pasangannya itu. Kalau cuma sekali aja mas Andi udah nyerah, gimana mau dapet maaf dari Cita?”8102Please respect copyright.PENANA52zx5qsj0S
8102Please respect copyright.PENANATdOcgdusTy
8102Please respect copyright.PENANAETgZJzqUA0
Andipun mengangguk. Dia memang tidak begitu memahami karakter wanita. Dia hanya mengenal sedikit wanita dengan sangat baik. Hanya ibu dan istrinya saja. Selebihnya dia hanya sekedar tahu wanita dari luarnya saja, tidak benar-benar mengetahui sampai sifat-sifat mereka. Kali ini dia merasa beruntung karena menurutnya, dia mendapat banyak masukan yang bagus dari Isna.8102Please respect copyright.PENANAK6aqNo0OXl
8102Please respect copyright.PENANAXaIg8ECjl8
8102Please respect copyright.PENANAIg0tENMaZ5
“Mas Andi ada kontaknya orang-orang itu?” tanya Isna.8102Please respect copyright.PENANAefrVzmHTCg
8102Please respect copyright.PENANAa4vyrtZuqP
“Siapa?”8102Please respect copyright.PENANAfCZyDooHrT
8102Please respect copyright.PENANAADYkHxhCTC
“Ya mereka, Nada, Salim sama si bencong salon itu”8102Please respect copyright.PENANAhuRRfa4Xos
8102Please respect copyright.PENANAiFFtQQzUic
“Hmm, kalau Nada ada sih, kalau yang lain nggak ada. Kenapa emang?”8102Please respect copyright.PENANAyv1fMWLzns
8102Please respect copyright.PENANALlV8lZ0ePI
“Yaudah sini aku minta mas”8102Please respect copyright.PENANAcq9sLJdPIK
8102Please respect copyright.PENANAqzwvR6rfTN
“Buat apa?”8102Please respect copyright.PENANAiSryf4hwtF
8102Please respect copyright.PENANAbTqNcuN0G1
“Biar Isna bisa bantuin dikit-dikit”8102Please respect copyright.PENANAw6xxVkPgHI
8102Please respect copyright.PENANAuZzxnoSkB9
“Bantuin gimana?”8102Please respect copyright.PENANAHr9cvrHHlO
8102Please respect copyright.PENANA2nFruajzkD
“Udahlah, yang penting mas Andi kasih aja dulu kontaknya Nada ke Isna, nanti biar Isna yang urus deh”8102Please respect copyright.PENANAwMpSqS0Gni
8102Please respect copyright.PENANAtBQM62NUwV
“Urus gimana sih Is? Jangan macem-macem ah”8102Please respect copyright.PENANAkKpqilWk0N
8102Please respect copyright.PENANAfjtXginOYL
“Yee siapa yang mau macem-macem? Mau dibantuin nggak?”8102Please respect copyright.PENANAaXLZxfJCKR
8102Please respect copyright.PENANAP93vuVbVoz
“Yaa mau, tapi kamu mau ngapain?”8102Please respect copyright.PENANA5ZT58FvDMa
8102Please respect copyright.PENANATKwYjIdmz1
“Udah mas Andi tenang aja, pokoknya terima beres. Ini urusan cewek mas. Yakin deh kalau udah jadi urusan cewek gini bakalan lebih mudah”8102Please respect copyright.PENANACnVErgHLmu
8102Please respect copyright.PENANAnDzEwxa5Fa
“Hmm, yaudah deh kalau gitu, tapi bener ya kamu nggak bakal macem-macem?”8102Please respect copyright.PENANARTOCbAriT2
8102Please respect copyright.PENANAsynaVIzr2n
“Mas Andi percaya aja sama Isna”8102Please respect copyright.PENANAXo81PA6DbM
8102Please respect copyright.PENANAMXCBCC1FrA
8102Please respect copyright.PENANAyEhTFH4QId
Meskipun Andi tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh Isna, tapi dia tetap memberikan nomer hp Nada yang waktu itu sempat menghubunginya untuk memintakan ijin Cita menginap dirumahnya.8102Please respect copyright.PENANAGSbQNV0hHo
8102Please respect copyright.PENANAIV0z6S9ks7
8102Please respect copyright.PENANAnxnQSb4Q2A
“Oke deh, udah Isna simpen” ucap Isna setelah menerima nomer hp Nada.8102Please respect copyright.PENANAEcDbXjRmIa
8102Please respect copyright.PENANA1EKGQjbW3u
“Makasih ya Is, aku nggak tahu kamu mau ngapain dengan nomer itu, tapi yang jelas aku makasih banget kamu udah bantuin aku”8102Please respect copyright.PENANAou7aTHRja2
8102Please respect copyright.PENANAafm0AilExV
“Iya mas, santai aja, asal makan siangku dibayarin terus ya, hehe”8102Please respect copyright.PENANADYm75cnM0D
8102Please respect copyright.PENANA72jT1v2yZr
“Hehe, gampang kalau soal itu”8102Please respect copyright.PENANAkiF2noSA27
8102Please respect copyright.PENANAnaUgtnavNb
8102Please respect copyright.PENANA1XJhUQRYWt
Andi tidak tahu bagaimana Isna akan membantunya, tapi kalau memang bisa membuat rumah tangganya dengan Cita membaik lagi, terutama bisa mengembalikan Cita seperti yang dulu lagi, dia tak mau ambil pusing apa yang akan dilakukan Isna.8102Please respect copyright.PENANAlfygZesK4u
8102Please respect copyright.PENANAg2YaiaegNb
Sementara itu Isna sendiri tersenyum melihat Andi yang sudah mulai tenang. Terlebih lagi, Andi sudah mulai dan semakin percaya kepadanya dengan memberikan nomer Nada kepadanya. Nampaknya dia sudah merencanakan sesuatu untuk membantu rekan kerjanya itu.8102Please respect copyright.PENANABLqP6M5jB8
8102Please respect copyright.PENANAyo3tPn5OCW
*8102Please respect copyright.PENANAXdrWgYIV13
*8102Please respect copyright.PENANASJHkdGYJrP
*8102Please respect copyright.PENANAbeZjIgW4q5
*8102Please respect copyright.PENANAgXBSCGoKl3
*8102Please respect copyright.PENANApqNMwwPRuR