8144Please respect copyright.PENANAPJV68kgXaE
8144Please respect copyright.PENANAm8daF4dUiF
Malam ini Andi pulang kerumah agak telat. Setelah puas menuntaskan hasratnya pada Isna, dia tadi langsung tertidur. Kalau saja tidak dibangunkan oleh Isna, mungkin dia masih belum bangun. Meskipun ini malam minggu, tapi Isna tahu dirumah Andi masih ada ibu dan anaknya, apalagi hp Andi juga sudah rusak hancur ketika dilempar saat sedang marah tadi. Karena itulah Isna membangungkan Andi agar pria itu pulang.8144Please respect copyright.PENANAGhck6OPJUP
8144Please respect copyright.PENANAdluB6uoJKi
Andi juga sempat makan malam dirumah Isna. Sikap Isna yang begitu manis kepadanya membuatnya begitu senang. Dia seperti jatuh cinta untuk kedua kalinya. Setelah dari rumah Isna, dia tidak langsung pulang. Dia diingatkan oleh Isna perihal hpnya yang hancur itu, karena itu dalam perjalanan pulang dia sempatkan mampir ke toko hp untuk membeli hp baru, setelah itu barulah dia pulang.8144Please respect copyright.PENANAlccoR7NKl9
8144Please respect copyright.PENANAAwPq6Y08ps
8144Please respect copyright.PENANAw3GBktqyMb
“Kamu darimana aja Di? Ibu telpon juga kok nggak bisa?” tanya ibunya saat Andi sudah sampai dirumah.8144Please respect copyright.PENANA56Wm6Mlg4S
8144Please respect copyright.PENANA1YrCdq8R9D
“Maaf bu, Andi tadi dirumah temen. Ini hp Andi rusak tadi jatuh soalnya, ni Andi terpaksa beli hp baru” jawab Andi sambil menunjukan hpnya yang rusak dan juga hp barunya.8144Please respect copyright.PENANA1INebI5695
8144Please respect copyright.PENANAPlo47Ga7VP
“Oalah, yasudah kalau gitu. Kamu udah makan belum?”8144Please respect copyright.PENANA3qBKYltJpX
8144Please respect copyright.PENANAlxOLMtJHhr
“Udah kok bu”8144Please respect copyright.PENANA2ADxdZiKCs
8144Please respect copyright.PENANAQdvFds56vZ
“Yaudah, sini ibu mau ngomong sama kamu Di”8144Please respect copyright.PENANA1dugiiswwV
8144Please respect copyright.PENANAdemZEuC9mW
“Iya bu, mau ngomong apa tho bu?”8144Please respect copyright.PENANAfaUPZ5cRhC
8144Please respect copyright.PENANABawf45Lplx
8144Please respect copyright.PENANAMhWsRiKE79
Andi dan ibunya lalu duduk diruang keluarga. Anak Andi sudah tertidur, jadi hanya tinggal mereka berdua saja.8144Please respect copyright.PENANAchGKrciN84
8144Please respect copyright.PENANAJA0fdACqmv
8144Please respect copyright.PENANAZ3MuMEZdDr
“Ibu mau ngomong soal hubungan kamu sama Cita nak”8144Please respect copyright.PENANAV5O0HGPnSq
8144Please respect copyright.PENANAsBMJC2VFCJ
“Emangnya kenapa bu?”8144Please respect copyright.PENANA0TGOOrJcHm
8144Please respect copyright.PENANAALO0VvOtNf
“Ibu minta maaf, bukannya ibu mau ikut campur. Ibu tahu kalian berdua sudah cukup dewasa untuk menyelesaikan masalah rumah tangga kalian. Tapi, ibu ngerasa kurang sreg aja akhir-akhir ini, kalau ibu lihat hubungan kalian semakin parah aja”8144Please respect copyright.PENANA3P0SkRD68E
8144Please respect copyright.PENANAu6p3PgrCLs
“Emangnya Cita pernah cerita apa aja sama ibu?”8144Please respect copyright.PENANALBrQbz2ciO
8144Please respect copyright.PENANA7BRESNWFTa
“Nggak ada Di, Cita juga nggak ada cerita apa-apa sama ibu. Dia kalau lagi tidur sama ibu sama anak kamu, juga jarang ngomong. Makanya ibu heran, kalian ini sebenarnya kenapa sih kok sampai nggak tidur bareng gitu?”8144Please respect copyright.PENANAysU9yh1iEq
8144Please respect copyright.PENANAYykBWnXgCA
8144Please respect copyright.PENANAiMDfwh4hJ5
Andi menunduk. Dia ragu untuk menjawab pertanyaan ibunya. Dia ragu untuk menceritakan apa masalah rumah tangganya. Dia memang sudah cerita kepada Isna, semuanya. Tapi untuk cerita dengan ibunya, dia ragu kalau harus jujur. Apalagi selama ini dia memang tidak pernah curhat pada ibunya mengenai hal pribadinya.8144Please respect copyright.PENANAkAzGsyHY3N
8144Please respect copyright.PENANAz7FD31OmGX
Ibu Andi hanya tahu apa yang terjadi pada Andi dari cerita mendiang ayahnya dulu. Namun setelah sang ayah meninggal, Andi tak lagi punya tempat untuk bercerita, selain pada istrinya. Andi tak pernah menceritakan masalah pribadinya kepada ibunya. Dan karena itulah, banyak hal yang tidak diketahui oleh ibunya.8144Please respect copyright.PENANAz1jS9xch1b
8144Please respect copyright.PENANAm1E6QU3Qsi
Sempat Andi berpikir untuk berterus terang pada ibunya, tapi dia juga khawatir ibunya akan jadi kepikiran. Dia tidak mau membebani masa tua ibunya dengan ikut memikirkan permasalahan yang sedang dia hadapi. Baginya cukuplah dengan memiliki Isna sebagai tempat curhat untuk masalahnya itu. Tak perlu ibunya tahu yang sebenarnya, karena Andi juga tahu ibunya punya riwayat darah tinggi, yang dia takut kalau ibunya tahu masalahnya, akan berdampak pada kesehatannya.8144Please respect copyright.PENANAUES0XxNVN4
8144Please respect copyright.PENANAQIiRtBH4yM
8144Please respect copyright.PENANAg7vkNjfNjI
“Hmm, sebenarnya memang ada sedikit masalah diantara kami bu. Tapi maaf, Andi belum bisa cerita sama ibu semuanya, karena Andi masih harus mencari tahu sesuatu dulu. Kalau semua udah jelas, nanti Andi pasti cerita semuanya ke ibu”8144Please respect copyright.PENANAyLOCaIpROw
8144Please respect copyright.PENANACWpPgnk8lW
Ibunya menghela nafas. “Yaudah kalau itu mau kamu. Tapi ibu harap, kalian bisa cepet akur kayak dulu lagi. Ibu bukannya mau ikut campur atau memaksa, tapi ibu kasian sama anak kamu kalau kalian nggak akur-akur”8144Please respect copyright.PENANA1aotCGZLKl
8144Please respect copyright.PENANAhTFFK42sm0
“Iya bu. Maaf kalau udah ngerepotin ibu karena harus merawat anak kami”8144Please respect copyright.PENANAxI5NmAB0X8
8144Please respect copyright.PENANAToi1L3Fphl
“Hush, ngomong apa tho kamu ini? Ibu nggak masalah harus ngerawat dia setiap hari, dia kan cucu ibu satu-satunya. Tapi tetep aja, anak sekecil itu butuh perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Jadi ibu harap, apapun masalah kalian, semoga semua bisa cepet selesai, tanpa harus terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kasihan anak kamu nak”8144Please respect copyright.PENANAg4QBdjdkR1
8144Please respect copyright.PENANAIUnYE44UJ4
Andi paham maksud ibunya. Ibunya tak ingin dia dan Cita sampai bercerai. “Iya bu, Andi paham kok”8144Please respect copyright.PENANAMGB4gHd5yh
8144Please respect copyright.PENANAjidAmFNsk0
8144Please respect copyright.PENANAoSIoaOlp2d
Andi mengucapkan itu, sekedar untuk menenangkan ibunya. Dia sendiri tak yakin, apakah masih bisa mempertahankan rumah tangganya. Dia tak yakin, apakah masih bisa memaafkan Cita yang sudah selingkuh darinya. Meskipun dia sendiri juga pada akhirnya telah selingkuh dengan Isna tadi sore, tapi tetap saja, baginya Cita jauh lebih bersalah karena menurutnya Cita sudah berselingkuh dengan lebih dari 1 pria. Entah sudah berapa pria yang sudah menikmati tubuh Cita, itu yang ingin dicari pembuktiannya oleh Andi.8144Please respect copyright.PENANAOINQRbEUer
8144Please respect copyright.PENANAJ7DywzTdJZ
8144Please respect copyright.PENANAAm5cb2zEyx
“Yaudah ya bu, Andi mau istirahat dulu, capek bu”8144Please respect copyright.PENANAHaJjyyF8aV
8144Please respect copyright.PENANAcWE6lIoeMN
“Yaudah sana”8144Please respect copyright.PENANAGpUrjUgOPQ
8144Please respect copyright.PENANA1T5x6huCio
8144Please respect copyright.PENANAXPVNECgUMf
Andipun masuk kekamar, menghempaskan tubuhnya diranjang. Namun kemudian dia bangung terduduk, melihat beberapa tumpukan kotak yang ada dikamar itu. Kotak-kotak itu adalah barang kiriman dari beberapa online shop yang mengendorse Cita yang belum sempat dia buka. Mengingat soal endorse, pikiran Andi kemudian tertuju pada pemotretan yang katanya sedang dilakukan oleh Cita.8144Please respect copyright.PENANAkktTAv1Xx8
8144Please respect copyright.PENANAm460z15ltC
Diapun kemudian membuka instagram untuk melihat akun Cita. Tapi dia harus kecewa karena tak ada foto baru yang diposting oleh Cita. Sebenarnya dia berharap, hari ini ada foto baru yang diposting. Dengan adanya foto baru, paling tidak ada sedikit bukti yang menguatkan kalau Cita benar-benar keluar kota untuk pemotretan. Namun ternyata tidak ada foto baru, yang kemudian membuat pikiran Andi kembali berdelusi.8144Please respect copyright.PENANA2JFgfuspXX
8144Please respect copyright.PENANAMkHAO4OGx6
Dasar perempuan murahan. Dia pasti sekarang lagi asyik-asyiknya ngentot sama bajingan-bajingan itu. Mana ada foto baru, kalau mereka memang kesana bukan buat pemotretan. Mana ada foto baru kalau mereka kesana sebenarnya hanya untuk pesta sex. Dasar murahan. Batin Andi.8144Please respect copyright.PENANACIz3nyaqfx
8144Please respect copyright.PENANADgKu48Vdas
Lalu dia mencoba untuk mencari akun instagram Nada. Dan sama juga, hari ini tidak ada foto baru. Bahkan foto terakhir yang dikirim oleh Nada sudah beberapa hari yang lalu. Dan kembali, Andi mencibir Nada dalam hatinya.8144Please respect copyright.PENANAN7RGiOYi1o
8144Please respect copyright.PENANAcaaJA7zjYC
Pelacur ini juga tidak ada foto baru. Apa dia udah nggak laku diendorse? Apa selama beberapa hari ini kerjaan dia cuma ngentot sama bajingan-bajingan itu? Andi hanya tersenyum sinis sambil membatin.8144Please respect copyright.PENANAVQ8DvgLO43
8144Please respect copyright.PENANA4rvU1RQq2F
Namun rasa penasaran Andi belum selesai. Dia tadi tidak kepikiran melakukannya di akun Cita, tapi sekarang kepikiran di akun Nada. Dia pilih menu sebelah kanan untuk melihat foto dari orang lain yang men-tag Nada. Dan benar saja, ternyata ada 2 buah foto yang menunjukan Nada dan Cita berfoto dengan 2 orang pria, yang tak lain adalah foto Salim dan Robi.8144Please respect copyright.PENANAiZtS1VpmDW
8144Please respect copyright.PENANArrQc8Qxwe5
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan foto-foto itu. Hanya foto Cita dan Nada yang berdiri berjejer, diapit oleh Salim dan Robi. Kedua lelaki itupun posisinya tidak terlalu menempel pada Cita ataupun Nada. Namun melihat senyuman diwajah Cita, membuat Andi makin emosi melihat foto itu.8144Please respect copyright.PENANA14TtNag0Qa
8144Please respect copyright.PENANAgcV8f3e6WS
Andi melihat akun yang memposting foto dan men-tag Nada itu adalah akun milik Robi. Diapun membuka akun Robi itu. Dan Andi bertambah kaget saat dilihat cukup banyak foto disitu yang baru saja diposting hari ini. Yang lebih membuat pikiran Andi makin tak karuan adalah dalam foto-foto itu ternyata bukan hanya mereka berempat saja, tapi ada beberapa orang lain lagi, cukup banyak. Laki-laki, perempuan, tua maupun muda. Tentu saja yang tua itu yang laki-laki, karena dari foto itu bisa dilihat yang perempuan masih muda-muda dan cantik-cantik semua. Lokasinya foto itupun seperti disebuah villa.8144Please respect copyright.PENANAV1AUHFwvtm
8144Please respect copyright.PENANAjrQjeSJN1Y
Sialan. Kenapa banyak sekali orang yang ada disana? Apa mereka menggelar pesta sex dengan orang sebanyak ini? Dan kenapa difoto-foto ini Cita terlihat senang sekali? Apa dia senang karena banyak orang yang akan menikmati tubuhnya? Sudah serendah itukah kamu Cit? dasar perempuan murahan! Batin Andi dengan segala pikiran buruknya mengenai Cita.8144Please respect copyright.PENANAwJjcCRGkK3
8144Please respect copyright.PENANAk4LwCWcaId
Malam itu Andi jadi susah tidur karena memikirkan apa yang sedang dilakukan oleh istrinya ditempat itu. Dia tak bisa membayangkan berapa banyak pria yang menikmati tubuh Cita malam ini. Dia tak bisa membayangkan berapa pasang tangan yang dengan bebas menjamah tubuh Cita malam ini. Dia tak bisa membayangkan berapa banyak penis yang memasuki lubang vagina Cita malam ini. Diapun tak bisa membayangkan, bagaimana ekspresi Cita ketika disetubuhi para pria itu. Apakah kesakitan? Atau justru keenakan?8144Please respect copyright.PENANA8XhfrBm1I5
8144Please respect copyright.PENANAKfl3S63Vlv
*8144Please respect copyright.PENANAFZlN2zgcY4
*8144Please respect copyright.PENANA8VkudaJOZ9
*8144Please respect copyright.PENANALblhFJ1aGb
*8144Please respect copyright.PENANAdwsrrYvyaa
8144Please respect copyright.PENANArGPuzemneL
Keesokan harinya kembali Andi bangun kesiangan karena malamnya dia tertidur sudah larut sekali. Dengan malas-malasan dia bangun lalu keluar kamar. Dilihatnya anak semata wayangnya sedang bermain dengan neneknya. Melihat tawa riang anaknya itu dia makin marah kepada Cita. Sudah ada anak yang begitu lucu dirumah ini, tapi Cita lebih memilih untuk pergi bersama orang-orang tak jelas itu demi nafsu duniawinya. Andi sudah bertekad, hari ini dia akan memaksa Cita menceritakan semua yang terjadi.8144Please respect copyright.PENANADC4nuxEOfN
8144Please respect copyright.PENANAswH6vayjgq
Sesiangan itu Andi benar-benar tidak ada mood untuk melakukan apapun. Dia menunggu kepulangan Cita. Setiap jam dia semakin resah. Beragam pertanyaan muncul dibenaknya. Kenapa Cita lama sekali pulangnya? Apakah dia masih terlalu capek akibat pesta sexnya semalam? Atau malah jangan-jangan pagi sampai siang ini mereka melanjutkan pesta sex itu? Didalam benak Andi sekarang sama sekali tidak ada pikiran positif tentang istrinya, yang ada hanyalah pikiran negatif dimana Cita sudah menghianati pernikahan mereka.8144Please respect copyright.PENANAHIuVxAA69L
8144Please respect copyright.PENANAiHMqPaNmOK
Sore hari sekitar jam 3 terdengar suara mobil berhenti didepan rumahnya. Andi tak beranjak, masih terduduk dikursinya. Dia mendengar suara-suara tawa dari orang yang dia yakin itu adalah Cita dan Nada. Sebegitu bahagianyakah mereka? Sebegitu puaskah mereka? Pikir Andi.8144Please respect copyright.PENANAlOYzINuv55
8144Please respect copyright.PENANA8EktDqmisW
Begitu Cita masuk ke rumah dia menatap Andi. Yang tadinya dia terlihat tersenyum begitu melihat Andi wajahnya langsung berubah datar, seperti hari-hari sebelumnya. Andi sendiri nampak masih menahan emosinya. Begitu Cita masuk ke kamar untuk menaruh barang-barangnya, barulah Andi menyusul. Dia ingin segera mendapat penjelasan dari Cita, kebetulan juga sore ini anaknya sedang tertidur, jadi kalaupun ujung-ujungnya mereka ribut, Andi berharap anaknya tidak sampai mendengarnya.8144Please respect copyright.PENANAslhgArOlyH
8144Please respect copyright.PENANAcbubMsx764
8144Please respect copyright.PENANAi4zkoOTGTy
“Dari mana aja kamu?” tanya Andi dengan dinginnya.8144Please respect copyright.PENANAG5zoN0W692
8144Please respect copyright.PENANA10d70YiaEr
“Dari luar kota” jawab Cita tak kalah dingin, bahkan tanpa melihat Andi. Hal itu membuat Andi makin emosi.8144Please respect copyright.PENANAtUTtUDLTow
8144Please respect copyright.PENANAddgXaFkEvq
“Ngapain aja?”8144Please respect copyright.PENANAmKihPHfqas
8144Please respect copyright.PENANAdtflmmLpDF
“Cuma pemotretan aja kok”8144Please respect copyright.PENANAc3pmhaCF4o
8144Please respect copyright.PENANA6jDeaePmys
“Ngapain lagi?”8144Please respect copyright.PENANAYloTlecflC
8144Please respect copyright.PENANA2CA2x87KXc
“Maksudnya?” tanya Cita yang kali ini melihat Andi, dia tak paham dengan maksud ucapan Andi.8144Please respect copyright.PENANADBg3mSatcZ
8144Please respect copyright.PENANA5QjlQlBpec
“Kamu denger kan? Ngapain lagi selain pemotretan?” tanya Andi dengan nada yang mulai naik.8144Please respect copyright.PENANAmnHDzfwmzZ
8144Please respect copyright.PENANA1qveMq5QjL
“Ooh. Yaa, makan, ngobrol-ngobrol, tidur. Gitu-gitulah” jawab Cita dengan cueknya.8144Please respect copyright.PENANAqDaa6nEtaC
8144Please respect copyright.PENANA8idKtKi5Bk
8144Please respect copyright.PENANAzdotCYftmg
Mendapat jawaban seperti itu tentu saja membuat Andi makin emosi. Dia merasa Cita tidak jujur dan menutup-nutupi fakta sebenarnya. Dia berharap Cita berkata jujur, mengatakan kalau dia sudah berselingkuh. Mengatakan kalau dia sudah bersetubuh dengan pria lain. Mengatakan kalau dia baru saja mengikuti sebuah pesta sex yang gila. Tapi, mana mungkin Cita akan berkata seperti itu pada Andi?8144Please respect copyright.PENANAhKPGdPZNrQ
8144Please respect copyright.PENANALR6aWlHpQ6
Karena geram dengan jawaban istrinya itu, diapun menghampiri Cita yang masih membereskan barang-barang dari dalam tasnya. Dia menarik tangan Cita yang membuat Cita begitu terkejut.8144Please respect copyright.PENANAitTZrP5j1G
8144Please respect copyright.PENANATm4oycoAdL
8144Please respect copyright.PENANAVc7tWYrngW
“Kamu apa-apaan sih mas?” Cita berusaha menarik tangannya, tapi ditahan oleh Andi.8144Please respect copyright.PENANAI9hL4g9EMB
8144Please respect copyright.PENANAzAcnoS0OoK
“Aku tanya sama kamu, kamu ngapain aja dari kemarin hah?” tanya Andi yang nadanya semakin naik.8144Please respect copyright.PENANArvbxFHChLx
8144Please respect copyright.PENANAtJJTEUH0we
“Udah aku bilang ke kamu kan? Kamu denger kan tadi?” Citapun juga mulai terpancing emosinya, apalagi dengan perbuatan Andi yang kasar itu.8144Please respect copyright.PENANAqTSYK3zWYU
8144Please respect copyright.PENANAOgxGHQBlBi
“Jawab jujur Cit! kamu ngapain aja dari kemarin?”8144Please respect copyright.PENANA2Y9OzPdnaX
8144Please respect copyright.PENANAbvMcn72TGD
“Aku pemotretan mas! Emang kamu pikir aku ngapain lagi?”8144Please respect copyright.PENANArMhvP2pttw
8144Please respect copyright.PENANAg8Pj5lVh8n
“Bohong! Kamu udah selingkuh kan?”8144Please respect copyright.PENANAvXmQ3krJXi
8144Please respect copyright.PENANAwjsqfpwELq
“Apa? Bisa-bisanya kamu ngomong gitu mas!”8144Please respect copyright.PENANAu1FA57FA2E
8144Please respect copyright.PENANAAdkgxQK06J
“Jangan bohong lagi Cit! aku udah tahu semuanya! Kamu pasti selingkuh kan sama si bangsat Salim dan si bencong itu? Atau, kamu udah selingkuh dengan lebih banyak pria lagi hah?!” Andi sudah benar-benar membentak Cita saking emosinya.8144Please respect copyright.PENANA7Fheac7eRL
8144Please respect copyright.PENANAAy6PHxtW9y
“Jaga bicaramu mas!” sahut Cita juga dengan membentak.8144Please respect copyright.PENANAaZI16yPIcR
8144Please respect copyright.PENANAJAQXjB22az
“Kenapa? Kamu nggak suka aku panggil dia bangsat hah? Kamu suka sama dia? Kamu dikasih apa sama dia? Dikasih kontol kamu sampai mau belain dia?” ucapan Andi sudah benar-benar tak bisa dia kontrol lagi.8144Please respect copyright.PENANAW9qE7Eep1O
8144Please respect copyright.PENANABiGwqclRiL
8144Please respect copyright.PENANAxw67CnGpVM
PLAAK!!!8144Please respect copyright.PENANAU1rRXKOy79
8144Please respect copyright.PENANAhht591wtM9
Tiba-tiba saja Cita menampar Andi, karena ucapan Andi benar-benar membuatnya terkejut. Lebih dari itu, ucapan Andi benar-benar tidak pantas diucapkan menurut Cita.8144Please respect copyright.PENANA0kzoiLSVKG
8144Please respect copyright.PENANA7e9jqIOEhP
8144Please respect copyright.PENANA2IhuAuDdGG
“Brengsek kamu! Udah berani nampar aku! Udah bener-bener jadi budaknya si bangsat Salim kamu hah?”8144Please respect copyright.PENANAtgFZao7ZgX
8144Please respect copyright.PENANAnYYFunY6ax
8144Please respect copyright.PENANABVdEUysDIY
Dan.. PLAAAKKK!!!8144Please respect copyright.PENANApXYA91elfg
8144Please respect copyright.PENANAVPuZFCqWz1
Andi menampar Cita tak kalah keras, bahkan sampai membuat tubuh Cita limbung dan jatuh diranjang. Tapi belum sempat Cita bergerak, Andi sudah menindih tubuh Cita yang mulai menangis akibat kerasnya tamparan dari Andi.8144Please respect copyright.PENANAsmZ2ONinga
8144Please respect copyright.PENANA1WMPeLUpFS
8144Please respect copyright.PENANAuYesMcK69I
“Jawab jujur Cit! kamu udah selingkuh kan sama mereka?”8144Please respect copyright.PENANAnA4EJr8Lxg
8144Please respect copyright.PENANAJfejL238xf
“ENGGAK!!”8144Please respect copyright.PENANAKC7ZLkNeWk
8144Please respect copyright.PENANAe16NKWJe4r
8144Please respect copyright.PENANAqZwb5zgzFk
PLAAKK!!8144Please respect copyright.PENANAmAQTl3p38I
8144Please respect copyright.PENANAaHxKGZ7NL5
Kembali sebuah tamparan harus diterima Cita dipipinya, membuat tangisannya semakin menderu.8144Please respect copyright.PENANAYqPmFr23Dm
8144Please respect copyright.PENANAmSGoRMkMkS
8144Please respect copyright.PENANA8WtaCr6iJj
“Jangan bohong! Jawab jujur pertanyaan suami ini!”8144Please respect copyright.PENANA6YGxPIjlGr
8144Please respect copyright.PENANAZY9McGlQpJ
“Suami macam apa kam..” PLAAK!!! Tak suka dibantah, kembali Andi menampar Cita, hingga membuat istrinya itu menangis meraung-raung.8144Please respect copyright.PENANALz0DNED0e3
8144Please respect copyright.PENANAyCT6BFsMdw
“Nggak usah sok nangis. Nggak usah sok suci kamu! Cepet jawab, kamu selingkuh kan sama mereka!”8144Please respect copyright.PENANAzfgpALTzi3
8144Please respect copyright.PENANAJDmz82w2g0
“Enggak maass..” jawab Cita disela-sela tangisannya.8144Please respect copyright.PENANAP7vfLEhvhD
8144Please respect copyright.PENANADrkiwKieS5
“Dasar perempuan murahan pembohong!” PLAAK!!! Kembali Andi menampar Cita karena Cita tak menjawab seperti yang dia inginkan.8144Please respect copyright.PENANA5MssejLGOA
8144Please respect copyright.PENANAwH4g69r2vc
“Ampuun mass, udaah ampuun..” Cita berusaha melindungi wajahnya, tapi tangannya ditahan oleh Andi yang nampaknya masih belum puas memukulinya.8144Please respect copyright.PENANAhuBYBWDeLq
8144Please respect copyright.PENANA3mjzgMawHv
“Jawab terus terang atau aku nggak akan berhenti nampar kamu!”8144Please respect copyright.PENANAHRAzjdpGqp
8144Please respect copyright.PENANAlbI4XXSN3N
“Sumpah demi Tuhan mas, aku nggak ngelakuin apa yang kamu tuduhkan, hiks hiks”8144Please respect copyright.PENANADbsLW2l4u8
8144Please respect copyright.PENANAZukYM8XAl5
8144Please respect copyright.PENANAYHZo2znS6H
Mendengar Cita sampai bersumpah, Andi yang tadinya hendak menampar Cita lagi mengurungkan niatnya. Tapi dia masih menindih dan menahan tubuh Cita. Meski begitu, dari tatapan matanya terpancar jelas sekali kalau dia masih begitu marah kepada Cita. Marah karena merasa sudah dikhianati oleh istrinya. Dan marah karena istrinya tidak memberi jawaban yang bisa memuaskannya.8144Please respect copyright.PENANAOiTSpoUNKJ
8144Please respect copyright.PENANAzXc1BjnPY3
8144Please respect copyright.PENANASHVadDoRcM
“Sumpah mas, sumpah, hiks.. aku nggak selingkuh..” ucap Cita masih sambil menangis. Dia benar-benar sakit karena sudah ditampar berkali-kali oleh Andi. Dan sakit hati juga karena sudah dituduh selingkuh oleh suaminya itu.8144Please respect copyright.PENANAy9Id4Lmy4O
8144Please respect copyright.PENANAS0k2BeTinP
“Bener yang kamu bilang itu?!”8144Please respect copyright.PENANARDMd3jYuoc
8144Please respect copyright.PENANAXgcQaL4iRW
“Iya mas, bener, sumpaaah..”8144Please respect copyright.PENANAXj8NJ1wB6s
8144Please respect copyright.PENANA304bDum8Wo
8144Please respect copyright.PENANAm4lVf8g4yG
Andi terdiam. Dia masih ragu untuk percaya pada istrinya itu. Baginya, jawaban dari Cita masih merupakan sebuah kebohongan. Baginya, Cita masih menyembunyikan sesuatu. Tapi tadi Cita sudah berani bersumpah, dan itu membuat Andi ragu. Apalagi yang dia tahu, sebelumnya Cita adalah orang yang jujur yang tidak perlu sampai bersumpah untuk meyakinkan orang lain kalau dia berkata jujur apa adanya.8144Please respect copyright.PENANA6KdB8qXfPE
8144Please respect copyright.PENANAb2a60LaskV
Tapi kalau dia udah selingkuh dibelakangku, pasti dia akan melakukan apapun untuk menutupinya. Air matanya itu pasti palsu. Dan sumpah itu, ah aku tidak yakin dia benar-benar bersumpah. Sepertinya aku harus mencari cara lain. Batin Andi.8144Please respect copyright.PENANA26BxWHufa0
8144Please respect copyright.PENANAdXHCCYuhHW
8144Please respect copyright.PENANAISRcQmBHPU
“Kalau kamu mau aku percaya kalau kamu benar-benar nggak selingkuh, kamu harus turutin apa permintaanku”8144Please respect copyright.PENANAHxWNCle4ET
8144Please respect copyright.PENANAUhEwO59e3d
8144Please respect copyright.PENANAa7XG9SSLlc
Cita tak menjawab ucapan Andi karena dia masih menangis. Tangannya yang sudah tidak dipegang oleh Andi kini menutupi dan mengelusi pipinya yang sudah merah akibat tamparan-tamparan Andi.8144Please respect copyright.PENANAHCbpzmiWy8
8144Please respect copyright.PENANAltJs8L7mCG
8144Please respect copyright.PENANAESsKN7QMag
“Mulai detik ini, jangan pernah lagi berhubungan dengan si pelacur Nada, si bajingan Salim dan si bencong laknat itu!”8144Please respect copyright.PENANATJmbJQ1yCS
8144Please respect copyright.PENANA6ABnWZzq6T
8144Please respect copyright.PENANABD58lYqECU
Cita terkejut mendengar ucapan Andi. Bukan cuma soal syarat yang dia berikan, tapi karena bagaimana Andi memanggil ketiga orang itu dengan sebutan kasar dan bahkan merendahkan.8144Please respect copyright.PENANAn75QJVHgqd
8144Please respect copyright.PENANApeyZ8Nzvx8
8144Please respect copyright.PENANAYSB1UlOHUg
“Sekali aja kamu berhubungan dengan orang itu, maka itu nunjukkin kalau kamu bener-bener udah selingkuh dibelakangku, ngerti!”8144Please respect copyright.PENANAYyyjRdASl1
8144Please respect copyright.PENANA6coE9PGv2Z
8144Please respect copyright.PENANA4GvUAG4Kw1
Cita masih terperangah dengan apa yang dia dengar dari Andi. Sebuah syarat yang menurutnya konyol. Dan dia benar-benar tidak mengerti kenapa Andi bisa berpikir seperti itu.8144Please respect copyright.PENANABbupODXCtX
8144Please respect copyright.PENANAdztgwjBWd5
8144Please respect copyright.PENANAhCX9rdUjxH
“Ngerti nggak??!” bentak Andi yang membuat Cita terkejut, tapi akhirnya dengan berat hati Cita mengangguk perlahan.8144Please respect copyright.PENANAqTo5OwDKCg
8144Please respect copyright.PENANA7css0yCBrF
“Kalau ditanya itu jawab!!” bentak Andi lagi dan bersiap untuk menampar Cita, membuat Cita bersingut melindungi wajahnya.8144Please respect copyright.PENANAZoQGSbempZ
8144Please respect copyright.PENANA5knUgfiVaO
“Ii.. iyaa mass, aku ngerti..” jawab Cita dengan ketakutan.8144Please respect copyright.PENANAnZ6xa3jKsn
8144Please respect copyright.PENANAXjdQLACs23
“Mas?? Kamu panggil siapa hah? Aku suami kamu!”8144Please respect copyright.PENANAscXVBCLLNT
8144Please respect copyright.PENANAyl31P6CaRk
“Iyaa paah, mama ngertiii.. ampuuun..”8144Please respect copyright.PENANANnhbjsQ5Cc
8144Please respect copyright.PENANAtCXHQeou0g
“Ngerti apanyaa!!” Andi masih belum puas dengan jawaban Cita.8144Please respect copyright.PENANAFKyg2CYD38
8144Please respect copyright.PENANA6zMBvaNt5F
“Iyaa, mama nggak akan berhubungan dengan mereka lagi” ucap Cita sambil menangis. Dia tak tahu apa yang ada dipikiran Andi, tapi dia lebih memilih menurutinya karena dia tak ingin ditampar dan disakiti lagi.8144Please respect copyright.PENANAdDfmMo8Edv
8144Please respect copyright.PENANASHhOORlRlB
8144Please respect copyright.PENANAAKFCsk9oR3
Andipun kemudian tersenyum, dan barulah dia melepaskan Cita.8144Please respect copyright.PENANANBS68sQQT8
8144Please respect copyright.PENANAKayCyr93dX
8144Please respect copyright.PENANAVucvYAB00e
“Inget, sekali aja kamu berhubungan sama mereka, udah cukup bukti buatku kalau kamu selingkuh” ucap Andi sebelum meninggalkan Cita yang kembali menangis dikamarnya.8144Please respect copyright.PENANAGnp4LPLA2S
8144Please respect copyright.PENANA2u28jIAOZl
*8144Please respect copyright.PENANApjkV9Z5m8t
*8144Please respect copyright.PENANAoCL2wibsLk
*8144Please respect copyright.PENANAYT9bEGVs7K
*8144Please respect copyright.PENANA2P57YZq9QM
8144Please respect copyright.PENANAOzg5DpSXqy
Hari ini Andi masih tidak fokus mengerjakan pekerjaannya dikantor. Sudah ada pak Bowo yang masuk setelah seminggu kemarin dinas dikantor pusat. Sudah begitu pekerjaannya juga agak menumpuk. Selain itu dia masih kepikiran dengan istrinya yang ada dirumah. Hari ini dia memang melarang Cita untuk masuk kerja. Dia memaksa Cita untuk menghubungi temannya dan beralasan kalau dia sedang sakit sehingga tidak masuk kerja.8144Please respect copyright.PENANAuyDWj4IvBk
8144Please respect copyright.PENANACNOb5aDx0m
Andi penasaran, apakah Cita benar-benar menurutinya dengan tidak menghubungi Nada dan kedua pria itu sama sekali. Tapi untuk saat ini, dia belum bisa mencari tahu karena sedari tadi pak Bowo mengawasi pekerjaannya dan juga teman-temannya yang lain. Andi semakin merasa jengkel kepada pak Bowo, yang menurutnya hari ini membuat dirinya tidak bisa tenang.8144Please respect copyright.PENANAPU71Pumbro
8144Please respect copyright.PENANAB1bZsbc4SK
Sesekali dia menatap pak Bowo. Ingin rasanya dia menghajar pak Bowo yang sudah punya banyangan untuk bisa menyetubuhi istrinya. Ingin sekali rasanya dia memberi pelajaran pada atasannya itu agar tidak lagi punya pikiran aneh-aneh tentang istrinya. Tapi dia cukup sadar kalau dia tidak punya bukti. Semua yang ada hanya pernah dia dengar saja. Dan kalau dia benar-benar menghajar pak Bowo dengan alasan itu, siapa yang mau percaya dengan alasannya? Mungkin hanya Isna. Tapi kalau diminta bukti, apa yang bisa dia berikan? Yang ada, justru dirinya yang akan terlihat konyol didepan semua orang.8144Please respect copyright.PENANAmoKlxiQbBr
8144Please respect copyright.PENANAQbNeJKIXbz
Akhirnya jam istirahatpun datang. Sebenarnya dikantornya masih cukup ramai nasabah, tapi dia sempat melihat Isna keluar dan sempat mengajaknya makan siang bersama, tapi ditolaknya karena dia ada urusan lain. Dia beralasan pada Isna pekerjaannya masih belum selesai. Diapun meminta Isna untuk membelikannya makanan agar nanti bisa dimakan dikantor. Isna sempat heran, tapi kemudian dia mengangguk dan keluar.8144Please respect copyright.PENANAYZda08MBEs
8144Please respect copyright.PENANACKG3tQ0jOp
Setelah itu Andi kemudian menuju pantry. Sempat dia lirik keruangan pak Bowo namun pak Bowo sedang tidak ada, mungkin sudah keluar sebelumnya. Dengan begitu Andi merasa aman. Dipantry diapun menelpon ibunya, untuk menanyakan keberadaan Cita.8144Please respect copyright.PENANAHZz99oFJMZ
8144Please respect copyright.PENANAiHeA8BGEQr
8144Please respect copyright.PENANA6urkxmJao6
“Halo Di”8144Please respect copyright.PENANAOpaaQ7fVZ3
8144Please respect copyright.PENANAnJrWCzbHlT
“Iya bu halo”8144Please respect copyright.PENANAi6Sck2xOxy
8144Please respect copyright.PENANAlwkOK5Dxt7
“Ada apa Di?”8144Please respect copyright.PENANAT7mgLcLta6
8144Please respect copyright.PENANAfMGdYjdzuh
“Ibu lagi dimana?”8144Please respect copyright.PENANA8jLnQcHWi7
8144Please respect copyright.PENANA3KEKbkS6UR
“Ini dirumah kok, kenapa tho?”8144Please respect copyright.PENANA41BRoJf5Zv
8144Please respect copyright.PENANAeJxfKY4qrw
“Oh nggak papa bu. Itu Cita lagi dimana bu? Keluar nggak dia?”8144Please respect copyright.PENANARRRLx0G0sa
8144Please respect copyright.PENANAwTWkn0KK7c
“Cita lagi dikamar Di dari tadi”8144Please respect copyright.PENANA7ydGoBbauA
8144Please respect copyright.PENANApD5KDU5FHD
“Nggak keluar-keluar bu?”8144Please respect copyright.PENANABIzoNyLwAC
8144Please respect copyright.PENANAJQXs8velgb
“Tadi cuma keluar pas ibu suruh makan, terus ini masuk kamar lagi. Emang kenapa Di?”8144Please respect copyright.PENANA52OjyDfjIC
8144Please respect copyright.PENANAQI7hInQg6k
“Ibu denger nggak dia nelpon-nelpon gitu?”8144Please respect copyright.PENANANrFHwTvybp
8144Please respect copyright.PENANAdUyedprAVD
“Nggak tahu sih Di, kayaknya nggak deh”8144Please respect copyright.PENANA1QS6PtFtkf
8144Please respect copyright.PENANAn7Q7cqDQF8
“Oh yaudah kalau gitu. Nanti kalau Cita mau keluar, ibu tanyain aja dia mau kemana. Terus kalau dia telpon, ibu tanya aja dia telpon siapa. Cukup tanya aja bu, nggak perlu dilarang-larang”8144Please respect copyright.PENANAV7crZ28lmG
8144Please respect copyright.PENANAOdZ4F2852T
“Lho, lha emang ada apa kok sampai kayak gitu?”8144Please respect copyright.PENANAGE0yo6Gnex
8144Please respect copyright.PENANAv8oBp3dWor
“Nggak bu nggak ada apa-apa. Maaf Andi belum bisa cerita. Andi lagi pengen buktiin sesuatu aja, nanti kalau semua udah jelas bakalan Andi kasih tahu. Oh iya, dan ibu juga jangan cerita ya kalau Andi barusan nelpon”8144Please respect copyright.PENANADGzQChwfYW
8144Please respect copyright.PENANAjOTGCdiuBT
“Iya, ibu nggak akan cerita kalau kamu nelpon. Ibu juga nggak akan cerita soal yang kamu bicarain tadi”8144Please respect copyright.PENANArfE0BHVLsD
8144Please respect copyright.PENANA2wlsS44KTa
“Yaudah bu, makasih. Andi mau lanjut kerja lagi”8144Please respect copyright.PENANAQoCHEcoAUQ
8144Please respect copyright.PENANAYbc2Wlf2wh
“Iya”8144Please respect copyright.PENANAG5aUEsAzXI
8144Please respect copyright.PENANAcRX0w2rYR9
8144Please respect copyright.PENANAuLJ8mVKAjm
Andi menutup telponnya dengan perasaan lega sekaligus kecewa. Lega karena ternyata Cita mematuhi perintahnya, namun dia kecewa juga karena Cita tidak melakukan apapun. Paling tidak, Andi sedikit berharap kalau Cita akan sedikit membangkang. Dia berharap Cita keluar dari rumah untuk menemui Nada, atau paling tidak sempat menelpon Nada.8144Please respect copyright.PENANAKZa3HpWpAz
8144Please respect copyright.PENANAsJxU4hX5l3
Dengan begitu Andi akan punya sebuah bukti yang membenarkan semua asumsinya selama ini. Tapi ternyata menurut ibunya Cita tidak kemana-mana, bahkan hanya dikamar saja. Andi sangat yakin ibunya berkata jujur.8144Please respect copyright.PENANAM4m56DE5MQ
8144Please respect copyright.PENANAzBTMLaFCuY
Mengingat ibunya, Andi sebenarnya merasa bersalah juga kepada ibunya. Karena dia yakin, ibunya pasti mendengar keributannya dengan Cita semalam, apalagi dia dan Cita sempat saling bentak, meskipun lebih banyak Andilah yang membentak Cita. Tadi pagi waktu akan berangkat kerja, ibunya hanya diam saja tidak menanyakan apapun kepadanya perihal yang terjadi semalam. Mungkin ibunya ingin menjaga perasaannya, atau mungkin lebih tepatnya tidak ingin ikut campur urusan rumah tangga Andi dan Cita.8144Please respect copyright.PENANAw9rIghyjvC
8144Please respect copyright.PENANAYpDhf4Ve1v
Maaf bu, bukannya Andi nggak mau cerita, tapi belum waktunya. Andi masih belum punya cukup bukti buat nunjukin kalau Cita beneran selingkuh. Nanti kalau sudah terbukti semua, dan entah apapun yang akan terjadi pada rumah tangga kami, Andi akan beritahu semuanya ke ibu. Semoga ibu bisa mengerti jalan yang akan kami ambil nantinya. Batin Andi.8144Please respect copyright.PENANALqsI5NCPpX
8144Please respect copyright.PENANAvHJKVpNw5J
*8144Please respect copyright.PENANAqycfYdADJP
*8144Please respect copyright.PENANAm4MOgebjHo
*8144Please respect copyright.PENANAT5t2XePJr0
*8144Please respect copyright.PENANAgqFiWRTeHr
*
Bersambung8144Please respect copyright.PENANAaLDf6UgrIw