7189Please respect copyright.PENANAkk15hNaPOb
7189Please respect copyright.PENANAZ5gdMUn47p
Cita pulang kerumah dengan tergesa-gesa. Begitu dia turun dari motor dia buru-buru masuk kekamar. Sebisa mungkin dia ingin menyembunyikan wajahnya dari ibu mertuanya. Tapi ibu mertuanya sudah terlanjur melihatnya tadi. Dan diapun mengikuti Cita yang masuk kekamarnya. Terlihat Cita mengambil sebuah tas, membuka lemari lalu mengambil beberapa helai pakaiannya dan dimasukan kedalam tas itu.7189Please respect copyright.PENANA2fHpdEtd7M
7189Please respect copyright.PENANALAS9GDSnUt
7189Please respect copyright.PENANA3ThfHOVMGM
“Loh nak kamu mau kemana? Ada apa nak?” tanya ibu mertuanya. Dia menebak, ada sebuah masalah besar sehingga Cita bersikap seperti itu.7189Please respect copyright.PENANABnokrLmfdG
7189Please respect copyright.PENANAJ27eljJxCw
7189Please respect copyright.PENANAiQaRpOvXX6
Tapi Cita tak segera menjawabnya. Dia masih terus mengemasi baju-bajunya. Kalau tadi dia menahan tangisnya, sekarang sudah tidak lagi. Dia menangis sejadi-jadinya sambil terus mengemasi bajunya. Sudah kepalang tanggung, ibu mertuanya juga sudah kadung melihat Cita menangis.7189Please respect copyright.PENANAcbE8Nnm4lm
7189Please respect copyright.PENANAjgq1CTAJeU
7189Please respect copyright.PENANAyWUQwPAOJn
“Cita, kamu kenapa nak? Ada apa? Bilang sama ibu” ucap ibu mertuanya, masih berusaha mencari tahu apa yang terjadi pada Cita.7189Please respect copyright.PENANAvkRTf6GuHa
7189Please respect copyright.PENANAtCu9WPLJy0
7189Please respect copyright.PENANAUNsPh6YbhL
Cita masih terdiam. Dia masih terus menangis. Bahkan setelah selesai mengemasi barang-barangnya, tangisnya belum reda juga. Dia sudah mau beranjak pergi dari kamar sebelum ditahan oleh ibu mertuanya.7189Please respect copyright.PENANA2hpv7klUQL
7189Please respect copyright.PENANA58VKTdwCrn
7189Please respect copyright.PENANA0zh52dqjRF
“Cita, kamu mau kemana nak?” tanya ibu mertuanya lagi, dan Cita masih tidak menjawabnya.7189Please respect copyright.PENANA7Oy8hiskOA
7189Please respect copyright.PENANAG9ypMjytdH
“CITA!” bentak ibu mertuanya, yang sudah tak sabar dengan sikap Cita. Bukan karena marah kepada Cita, tapi justru khawatir.7189Please respect copyright.PENANAHB1HtLCsxF
7189Please respect copyright.PENANADqfwmhwYjS
“Cita, hiks, Cita mau pergi dulu bu”7189Please respect copyright.PENANAQfpihA0MYX
7189Please respect copyright.PENANAvZN7IEvRW6
“Mau pergi kemana? Ini ada apa sebenarnya?”7189Please respect copyright.PENANAp44iIOqtZL
7189Please respect copyright.PENANAHjCECuikVF
“Mas Andi bu, hiks, mas Andi…”7189Please respect copyright.PENANAousKKY70z2
7189Please respect copyright.PENANAvbwTy2i4Es
“Andi kenapa nak?”7189Please respect copyright.PENANA0BjVREtPzk
7189Please respect copyright.PENANATnD4bapbjq
“Mas Andi selingkuh bu…”7189Please respect copyright.PENANA14pf2t7zMG
7189Please respect copyright.PENANAV2zD5qUHkU
“Astaga…”7189Please respect copyright.PENANAVJKTn8Yd3W
7189Please respect copyright.PENANABUP9EHVxnf
7189Please respect copyright.PENANAYmaBeWZD5a
Dia sama sekali tidak mengira, tapi kemudian mengerti kenapa Cita bersikap seperti ini, dan ingin minggat dari rumah. Siapa juga yang tidak kecewa, setelah berkali-kali dituduh selingkuh, bahkan sampai ditampar agar mengakuinya, tapi ternyata justru yang menuduh itulah yang sebenarnya sudah selingkuh.7189Please respect copyright.PENANAfWABe2K35H
7189Please respect copyright.PENANAMsW9UgOble
Ibu mertua Cita pun masih terdiam, tapi dia masih menahan tubuh Cita agar tak pergi. Dia ingin menahan, ingin menghibur, atau apalah, yang penting Cita tidak pergi dari rumah. Tapi dia sendiri bingung tak tahu harus ngomong apa.7189Please respect copyright.PENANALilA0nAmRj
7189Please respect copyright.PENANAEzhhOeKy7S
7189Please respect copyright.PENANAWkYgqve4gh
“Bu, lepasin Cita. Cita mau pergi” ucap Cita sambil berusaha melepaskan tangan ibu mertuanya.7189Please respect copyright.PENANAejwtlx9srw
7189Please respect copyright.PENANA1sasqemFgB
“Kamu mau kemana? Kasihan anak kamu nak” tahan ibu mertuanya.7189Please respect copyright.PENANAFZtVfTwbHq
7189Please respect copyright.PENANAXmiIyV2z9A
7189Please respect copyright.PENANALcz8LFo1W3
Sesaat Cita terdiam, karena seolah baru tersadar akan anaknya. Sedari tadi, dia tidak kepikiran hal itu. Dia terlanjur kecewa, terlanjur marah, setelah apa yang dia lihat tadi. Yang ada dalam pikirannya hanyalah dia ingin secepatnya pergi dari Andi, dan dia harus meninggalkan rumah ini secepatnya. Satu hal yang sama sekali tidak terpikir oleh Cita tadi, adalah anaknya.7189Please respect copyright.PENANA5SBVFUgvDT
7189Please respect copyright.PENANA748C9NfbcA
7189Please respect copyright.PENANAM9YFjw6SC5
“Kasihan anak kamu nak. Kamu jangan pergi” bujuk ibu mertuanya.7189Please respect copyright.PENANABvNQdi52nx
7189Please respect copyright.PENANAAsV03Ph4t0
7189Please respect copyright.PENANAPFaspVthgw
Cita masih terdiam. Dia bimbang, haruskah dia pergi? Haruskah dia menghindari Andi? Lalu bagimana dengan anaknya? Tegakah dia harus meninggalkan buah hatinya? Tapi perasaan Cita benar-benar sedang kacau, membuat otaknya benar-benar tak bisa berpikir jernih. Dia bingung harus bagaimana. Tapi, hal terbesar yang ada dikepalanya saat ini adalah Andi, apa yang diperbuat oleh Andi, dan keinginannya untuk tidak melihat Andi lagi, paling tidak untuk sementara waktu.7189Please respect copyright.PENANAOspa9fdSNy
7189Please respect copyright.PENANA0pMMS40xfM
7189Please respect copyright.PENANAP8CIANomoj
“Bu, Cita mau nenangin diri dulu. Cita mau pergi sebentar” ucap Cita, kali ini dengan agak lirih disela-sela tangisannya.7189Please respect copyright.PENANAeeoBJq4nVg
7189Please respect copyright.PENANAn7exV2npkL
“Kamu mau kemana? Terus anak kamu gimana?” tanya ibu mertuanya, membuat Cita terdiam sebentar, kebingungan.7189Please respect copyright.PENANAJX031icJfe
7189Please respect copyright.PENANAvQDeoKmZ6z
7189Please respect copyright.PENANAqJ8MhK7siv
Kemana? Aku harus kemana? Aku harus pergi kemana? Aku tak punya siapa-siapa disini? Apa aku harus pulang kerumah orang tuaku? Apa aku bawa sekalian saja anakku? Bagaimana ini? Batin Cita.7189Please respect copyright.PENANALQ3xmm0usw
7189Please respect copyright.PENANADfFhvvHomu
7189Please respect copyright.PENANACoDLwJxlYZ
“Ini udah mau malem lho, kamu jangan pergi sekarang nak” bujuk ibu mertuanya lagi.7189Please respect copyright.PENANAcERZ0HK08Z
7189Please respect copyright.PENANADz1V3Vt2nF
7189Please respect copyright.PENANALbYcm5P65m
Tapi kemudian, ada satu hal yang terpikirkan oleh Cita. Diapun mengusap air matanya, lalu menatap ibu mertuanya.7189Please respect copyright.PENANAeqPwhts4ee
7189Please respect copyright.PENANA74Ur5jRoLo
7189Please respect copyright.PENANAP1m9m6ly85
“Bu, mohon beri Cita waktu sebentar. Cita mau kerumah mbak Nada, Cita butuh sendiri dulu, Cita nggak mau ketemu mas Andi dulu”7189Please respect copyright.PENANAPjqUBlBiCE
7189Please respect copyright.PENANAk0tU4cEDRE
“Tapi nak…”7189Please respect copyright.PENANAuf2fZ7gwbS
7189Please respect copyright.PENANAcGZIUJJ24l
“Cita mohon bu, kasih Cita waktu sebentar aja”7189Please respect copyright.PENANA1CEOF97dP4
7189Please respect copyright.PENANAZrMsHRg0lj
“Bener kamu ketempat Nada?”7189Please respect copyright.PENANA5Yi7s8j9je
7189Please respect copyright.PENANASZedpdgssG
“Iya bu”7189Please respect copyright.PENANAlHh67vadEw
7189Please respect copyright.PENANAhUjY2LISwk
Ibu mertuanya menghela nafas panjang. “Baiklah kalau itu mau kamu. Biar anak kamu disini saja sama ibu”7189Please respect copyright.PENANAyf5tCWPRvd
7189Please respect copyright.PENANAjVwfmxDY1Q
“Tapi bu…”7189Please respect copyright.PENANAJ0JCagIukj
7189Please respect copyright.PENANA0Vh6kEUh8y
“Sudah, kalaupun kamu bawa dia malah nggak akan sempat kamu urus. Biar dia sama ibu. Asal kamu jangan kemana-mana lagi, cuma kerumah Nada. Tapi cepatlah pulang nak, kasihan anak kamu”7189Please respect copyright.PENANAZobr1fiLmV
7189Please respect copyright.PENANAJQbJqWHK9e
7189Please respect copyright.PENANAIzVL4J9x60
Cita terdiam. Awalnya dia ingin membawa anaknya sekalian untuk pergi kerumah Nada. Tapi, Cita membenarkan kata-kata ibu mertuanya. Sanggupkah dia, sempatkah dia mengurus anaknya dalam suasana hati seperti itu? Meskipun ada Nada yang mungkin bisa membantunya, tapi apakah semudah itu? Karena Nada sudah dia acuhkan cukup lama. Bahkan, mungkinkah Nada mau menerima kehadirannya nanti? Bisa jadi Nada malah menolaknya. Setelah berpikir sesaat, Cita merasa kalau memang lebih baik anaknya bersama dengan ibu mertuanya saja dulu. Kalaupun Nada nanti menolak kehadirannya, dia juga masih bingung mau kemana lagi. Akhirnya Citapun mengangguk.7189Please respect copyright.PENANA9BZMndcCjC
7189Please respect copyright.PENANAT0XUgqj7y9
7189Please respect copyright.PENANAUX5yX8DN02
“Baik bu, saya titip dia dulu bu”7189Please respect copyright.PENANA4Ub1GMpS7E
7189Please respect copyright.PENANA9BxXLiZTuo
“Iya, tapi, segeralah pulang nak”7189Please respect copyright.PENANApalJCuesgx
7189Please respect copyright.PENANA2SjUj7FTe4
7189Please respect copyright.PENANAOPnBMeX0U7
Cita hanya mengangguk, mencium tangan lalu memeluk ibu mertuanya, setelah itu dia beranjak pergi. Ibu mertuanya tak lagi menahan, meskipun dia berat untuk membiarkan Cita pergi. Tapi dia tahu Cita butuh waktu sebentar untuk menenangkan diri. Sebagai pihak yang selama ini dipersalahkan oleh Andi, tapi ternyata justru Andi yang selingkuh. Sudah pasti perasaan Cita sangat sakit saat ini.7189Please respect copyright.PENANAajqE48gpiD
7189Please respect copyright.PENANAcRZ71OsP63
Akhirnya Cita pergi meninggalkan rumahnya. Dia membawa motornya dengan sembrono, tidak seperti biasanya. Beruntung, dia tidak sampai celaka meskipun harus membuat pengendara lainnya memaki-maki. Cita tidak peduli, saat ini dia ingin secepatnya pergi kerumah Nada. Dia butuh orang, untuk berbagi bebannya, untuk menumpahkan rasa sakit dihatinya, untuk tempatnya menangis. Dan satu-satunya orang yang terpikir dikepala Cita adalah Nada.7189Please respect copyright.PENANAhFQqrrhtlD
7189Please respect copyright.PENANA6p9xJyl92y
Dia tak peduli bagaimana nanti reaksi Nada saat melihatnya. Dia tak peduli jika Nada marah padanya setelah cukup lama dia acuhkan. Dia hanya berharap Nada tak menolak kehadirannya, karena saat ini dia benar-benar membutuhkan Nada. Dia masih belum memikirkan mau kemana lagi perginya kalau sampai Nada nanti menolaknya.7189Please respect copyright.PENANAiN9DtBfHvS
7189Please respect copyright.PENANA78meBnL0E2
Akhirnya Cita sampai dirumah Nada dengan selamat. Buru-buru dia turun dari motor dan menuju ke pintu rumah Nada. Dengan tak sabar dia gedor-gedor rumah Nada karena dia tahu ada orang didalam. Berkali-kali dia menggedor dengan kasar, hingga terdengar suara kesal dari dalam rumah. Suara seorang pria.7189Please respect copyright.PENANA4Efnp3Ezl7
7189Please respect copyright.PENANAT7A1Su5yCz
7189Please respect copyright.PENANAC4V8BrN01V
“Iya iya bentar. Siapa sih gedor-gedor pintu!” ucap pria itu dari dalam dengan sangat kesal.7189Please respect copyright.PENANAo04cpuYdjr
7189Please respect copyright.PENANAIkH8qZFcIF
“Loh Cita?” ucap lelaki itu ketika membuka pintu.7189Please respect copyright.PENANA1fHeEo87JW
7189Please respect copyright.PENANAMljIhGUpMz
7189Please respect copyright.PENANAzJQ517U8Xb
Kemarahannya karena terusik gedoran pintu tadi menghilang seketika, berganti dengan rasa kaget karena melihat Cita berdiri disitu. Bukan Citanya yang membuat pria itu kaget, tapi kondisi Cita saat ini. Cita menangis sesenggukan, dan ditangannya membawa tas yang cukup besar.7189Please respect copyright.PENANAdgMurZbQ3a
7189Please respect copyright.PENANAIa7iyRD5BW
7189Please respect copyright.PENANAtQRVXoFXYr
“Hiks mas Gun, mbak Nada ada?” tanya Cita sambil sesenggukan.7189Please respect copyright.PENANAGOiWEWcZNF
7189Please respect copyright.PENANAk8yyQv7UWU
“Siapa pah?” belum sempat pria itu menjawab, suara Nada terdengar dan dia melangkah mendekat.7189Please respect copyright.PENANAtFdD0FGlJF
7189Please respect copyright.PENANAo8hCEA3Esp
“Loh, Cita?” ucap Nada yang juga terkejut melihat kondisi Cita saat ini.7189Please respect copyright.PENANAvTYdMzts15
7189Please respect copyright.PENANASwnQYwAQdi
“Mbak Nadaaaaa…” Cita langsung merangsek masuk dan segera memeluk Nada sambil menumpahkan tangisannya.7189Please respect copyright.PENANAWO5I6LOVJJ
7189Please respect copyright.PENANAgloRhYCC96
*7189Please respect copyright.PENANAP7ypHgg1fD
*7189Please respect copyright.PENANAo0PDUNsXAo
*7189Please respect copyright.PENANAEzl6lmxnGc
*7189Please respect copyright.PENANAfz1ebwRd6o
7189Please respect copyright.PENANAW7hIZLaz7d
Sementara itu, selang satu jam kemudian Andi pulang kerumah dengan senyum terkembang diwajahnya. Dia baru saja tuntas melampiaskan nafsunya kepada Isna. Yang membuat dia senang adalah dari siang hingga petang ini, dia bisa bercinta dengan Isna sampai 3 ronde. Ini pertama kalinya Andi bisa seperti itu. Dulu waktu masih masa bulan madunya dengan Cita saja, paling pol dia hanya bisa sampai 2 ronde saja.7189Please respect copyright.PENANAFxg0NEqE7w
7189Please respect copyright.PENANAGAHDLahWXS
Andi merasa sangat puas. Dia berasa bangga, merasa begitu gagah dihadapan Isna tadi. Meskipun sebenarnya, Isna belum sepenuhnya puas, karena tetap saja Andi tidak bertahan lama. Tapi paling tidak, sudah tidak sesingkat dulu, dan Andi bisa melakukannya lebih dari sekali. Bagi wanita lain, mungkin sudah cukup terpuaskan oleh Andi, tapi tidak bagi Isna. Tapi Andi tidak tahu itu, dan dia tidak peduli. Yang penting, dia merasa sangat bangga hari ini, dan tak sabar untuk kembali mengulanginya dengan Isna. Kalau tidak diingatkan Isna kalau dia harus pulang malam ini, mungkin dia akan menginap dirumah Isna.7189Please respect copyright.PENANAmKJIMKJkgi
7189Please respect copyright.PENANAjxMrac8SHx
Sampai dirumahnya, Andi terheran karena dia tidak melihat motor Cita. Tumben Cita tidak berada dirumah jam segini. Biasanya sangat jarang Cita keluar sampai jam segini, apalagi setelah dia sempat melarangnya untuk bertemu dengan Nada dan yang lainnya saat itu. Tiba-tiba saja Andi berpikir kalau Cita pasti ketempat salah satu dari tiga orang yang masuk daftar blacklistnya. Dan tiba-tiba Andi tersenyum, merasa amat senang, karena dia mengira sebentar lagi akan bisa membuktikan kalau istrinya benar-benar selingkuh.7189Please respect copyright.PENANASGfSgvDKzY
7189Please respect copyright.PENANA3F1XhFtqL8
Diapun masuk kedalam rumah, langsung masuk kekamar. Terlihat pintu lemari masih terbuka dan dia melihat tumpukan baju Cita agak sedikit berantakan. Dan Andi menyadari kalau ada yang tidak beres, seperti ada baju yang tidak ada ditempatnya, padahal seingat dia tadi masih ada. Diapun segera keluar menemui ibunya untuk menanyakan keberadaan Cita.7189Please respect copyright.PENANAxB1dXutO8j
7189Please respect copyright.PENANAw6Ly3Z1Wi9
7189Please respect copyright.PENANAWG9WiepPvG
“Bu, ibuu..” panggil Andi. Tak lama kemudian ibunya keluar dari kamar.7189Please respect copyright.PENANA8YbuqtPp53
7189Please respect copyright.PENANAy3V8nGiYyi
“Kenapa Di?”7189Please respect copyright.PENANA7Odkde7JMj
7189Please respect copyright.PENANAGRbHy1ed6m
“Cita mana bu?”7189Please respect copyright.PENANAFtPCMciZTm
7189Please respect copyright.PENANAtNnwitvovk
“Cita kerumah Nada”7189Please respect copyright.PENANA4Qrqw1fITm
7189Please respect copyright.PENANAEi0uCNbC6S
7189Please respect copyright.PENANAI2dXJubPAw
Mendengar jawaban dari ibunya, senyum Andi makin melebar. Dia seperti merasa mendapatkan sesuatu yang luar biasa. Seperti nelayan yang mendapatkan ikan super besar. Seperti seorang yang baru saja menang lotre miliyaran rupiah.7189Please respect copyright.PENANALkdHCqs8G4
7189Please respect copyright.PENANAvoiiwQhUHw
7189Please respect copyright.PENANAiMv0MCyOvA
“Hahaha terbukti sekarang, hahaha. Bu aku pergi dulu” ucap Andi buru-buru mau pergi.7189Please respect copyright.PENANAs8wJdDlNRG
7189Please respect copyright.PENANA0PCVb1jQlS
“Tunggu Di, kamu mau kemana?”7189Please respect copyright.PENANAjCTm1U6vNF
7189Please respect copyright.PENANAkN907GkeTj
“Mau ngebuktiin semua kesalahan Cita bu” ucap Andi tanpa mempedulikan ibunya.7189Please respect copyright.PENANAtuawZl2sE1
7189Please respect copyright.PENANAw2lDDMR8zF
“Andi tunggu dulu, ibu mau bicara”7189Please respect copyright.PENANA2F1ihyZ8rl
7189Please respect copyright.PENANAYoeQejhavO
“Nanti bu, Andi nggak mau kehilangan kesempatan ini”7189Please respect copyright.PENANAsysoXRymCi
7189Please respect copyright.PENANATw8pwnScVk
“Andi, tunggu…”7189Please respect copyright.PENANAnYU6prgkAE
7189Please respect copyright.PENANAdFzaorQ16s
7189Please respect copyright.PENANAvZYVSMb72y
Dia tak bisa menghentikan Andi yang begitu bersemangat. Andi langsung masuk mobil dan segera menuju kerumah Nada. Sepanjang perjalanan dia tersenyum, bahkan tertawa penuh kemenangan. Semua yang dia lakukan kepada Cita sepertinya benar-benar terbayarkan malam ini. Dia puas, sangat puas, karena setelah sekian lama akhirnya akan segera membuktikan kalau dugaannya kepada Cita itu benar adanya. Dia akan segera membuktikan, kalau Cita benar-benar selingkuh karena telah melanggar larangannya.7189Please respect copyright.PENANAjTNpgwaoJk
7189Please respect copyright.PENANAE2UPu7YzIG
Begitu sampai didepan rumah Nada, tawa Andi makin lebar saat melihat motornya Cita ada disitu. Makin bersemangat dia. Bermacam kata sudah dia siapkan untuk menjatuhkan Cita. Kali ini Andi yakin, Cita tidak akan mampu menyangkalnya. Semua sudah jelas, Cita telah melanggar janjinya untuk tidak menemui Nada. Andi merasa diatas angin sekarang. Dengan pongah dia berjalan menuju rumah Nada.7189Please respect copyright.PENANAjx6nQwmHee
7189Please respect copyright.PENANAFAzjw5bLTm
Pintu rumah Nada tidak tertutup sempurna, dan dari situ Andi bisa mendengar suara Cita yang ada didalam rumah. Tanpa mengetuk, Andi membuka pintu itu dan berjalan masuk. Dia tersenyum lebar melihat Cita benar-benar didalam, sedang menangis dalam pelukan Nada. Baik Cita maupun Nada tak menyadari kalau Andi sudah berdiri disitu, karena posisi mereka agak menyerong membelakangi Andi.7189Please respect copyright.PENANAK6pJnZ2ggk
7189Please respect copyright.PENANA3cK5l14khc
7189Please respect copyright.PENANA5D1KosQsLT
“Sudah terbukti semua Cita, kamu sudah melanggar janjimu!” bentak Andi begitu bersemangat.7189Please respect copyright.PENANAQC5SV5MZe2
7189Please respect copyright.PENANARKqBuuZEgL
7189Please respect copyright.PENANAU0SQPXnnWl
Cita dan Nada terlonjak kaget dan melihat kearah Andi yang sedang beracak pinggang dengan pongahnya. Terlihat Andi menatap sinis kearah Cita dan Nada.7189Please respect copyright.PENANAxka4GWBmI4
7189Please respect copyright.PENANAuZpQwFVSaf
7189Please respect copyright.PENANAUdkbKbkB43
“Ngapain kamu kesini?” ucap Cita juga dengan membentak.7189Please respect copyright.PENANA2gh0Ik9H89
7189Please respect copyright.PENANAJC2cQePqtS
“Ngapain? Hahaha, untuk ngebuktiin kalau kamu benar-benar selingkuh dibelakangku. Kamu udah janji sama aku nggak akan nemuin dia, dan sekali aja ketemu itu artinya kamu mengakui kalau kamu sudah selingkuh, hahaha. Kenapa? Udah kegatelan kamu? Memekmu udah kangen sama kontol bajingan-bajingan itu?”7189Please respect copyright.PENANAuZd82MrkSj
7189Please respect copyright.PENANACC2mrq0pWY
“Jaga bicaramu!”7189Please respect copyright.PENANADXnHNGtxWE
7189Please respect copyright.PENANA6b06Z3rVJF
“Hahaha buat apa lagi kujaga hah? Memang kamu udah kangen sama kontol mereka kan? Sampai-sampai saking nggak tahannya kamu nemuin si pelacur Nada ini? Mau ngapain? Ngajakin pelacur ini buat ngentot bareng-bareng sama mereka?”7189Please respect copyright.PENANA76SwMwFZ9z
7189Please respect copyright.PENANAuJzTyJF8Xa
7189Please respect copyright.PENANA2XMbpUW0ok
Mendengar ucapan kasar Andi itu, Cita dan Nadapun terlihat sangat emosi. Namun, belum sempat mereka mengatakan apapun, tiba-tiba pintu salah satu kamar terbuka dan muncul suami Nada dengan penuh emosi.7189Please respect copyright.PENANAlfN91PdVlI
7189Please respect copyright.PENANAcZLfS1kDeb
7189Please respect copyright.PENANAPZZu1luHFf
“Bangsat!!!” buuughhh.7189Please respect copyright.PENANASN0EiVysyN
7189Please respect copyright.PENANASUHF72aAYu
7189Please respect copyright.PENANAwm9wdUznt1
Sebuah pukulan telak mendarat diwajah Andi yang tak siap menerima serangan. Andi bahkan sampai terjerembab tersungkur kebelakang saking kuatnya pukulan suami Nada.7189Please respect copyright.PENANAjGr1n6ySXd
7189Please respect copyright.PENANAFvossv7JpS
7189Please respect copyright.PENANAJfd5sFVXYc
“Berani-beraninya bilang istriku pelacur, mau mati kamu hah?!” ucap suami Nada penuh emosi dan bersiap untuk memukul Andi lagi.7189Please respect copyright.PENANAxRAAcz2D82
7189Please respect copyright.PENANAspYg6FWNCJ
“Pah udah pah” ucap Nada seraya menahan suaminya.7189Please respect copyright.PENANAbqSOgw0AjJ
7189Please respect copyright.PENANADHgFbzkjUZ
“Udah apaan mah? Dia udah ngehina kamu. Cowok ini kudu diajarin tata krama, mulutnya harus dikasih pelajaran!” jawab suaminya masih dengan penuh emosi, tapi tubuhnya terus ditahan Nada sekuat tenaga.7189Please respect copyright.PENANAdVhFT73ZwF
7189Please respect copyright.PENANAgZdlpH7Brk
7189Please respect copyright.PENANAQ5mEVseDMe
Melihat itu Andi segera bangkit sambil memegangi wajahnya yang terkena pukulan tadi. Tapi dia malah tersenyum, menyeringai.7189Please respect copyright.PENANA3fWiR53tQa
7189Please respect copyright.PENANAOpUA4ncrM7
7189Please respect copyright.PENANARKixWGcNkY
“Hahaha, kenapa marah? Apa kamu nggak tahu, kalau selama ini dibelakangmu, istrimu itu…”7189Please respect copyright.PENANAaGOX7ACwPQ
7189Please respect copyright.PENANAwDCzlnyZQI
“Cukup!” bentak Cita memotong ucapan Andi. Dia lalu berdiri sambil memegang hpnya, lalu menghampiri Andi.7189Please respect copyright.PENANAiNpCyWBYrG
7189Please respect copyright.PENANAgezwOhozl9
“Jadi, dengan aku ketemu mbak Nada kamu mau bilang kalau aku selingkuh?”7189Please respect copyright.PENANAzAsBDSjxot
7189Please respect copyright.PENANAcAhyZ38XPK
“Hahaha, udah jelas kan semuanya?”7189Please respect copyright.PENANAyFzFbstPPk
7189Please respect copyright.PENANAyIKEsunS5T
“Kalau hanya dengan aku nemuin mbak Nada kamu bisa bilang kalau aku selingkuh, lalu ini apa?”7189Please respect copyright.PENANAys2ViVIXdi
7189Please respect copyright.PENANA5vcsj55JjO
7189Please respect copyright.PENANAwW7OcKwq9N
Cita kemudian menunjukan hpnya didepan muka Andi dengan tangan yang agak gemetar karena menahan emosi. Andi yang tadi tersenyum penuh kemenangan mendadak mukanya berubah keruh. Dia sangat terkejut, matanya terbelalak dengan apa yang dia lihat dari hp Cita. Sebuah foto yang memperlihatkan dirinya sedang bersama Isna. Foto itu adalah foto tadi siang, didepan rumah Isna.7189Please respect copyright.PENANAGHvQ5ylrNb
7189Please respect copyright.PENANATKDCiqeChh
7189Please respect copyright.PENANANV9gxW8vHT
“Terus, ini juga. Ini apa namanya?”7189Please respect copyright.PENANA74RahmrY9v
7189Please respect copyright.PENANAelbijbyOTr
7189Please respect copyright.PENANAQTrkpbCI78
Cita menggeser layar dihpnya, menampilkan foto lainnya. Dan Andi makin terkejut melihat foto itu. Jelas-jelas difoto itu, terlihat dirinya sedang berciuman bibir dengan Isna. Masih ditempat yang sama, rumah Isna. Itu adalah momen sesaat sebelum mereka masuk kedalam rumah Isna.7189Please respect copyright.PENANAlob7jaM3Ob
7189Please respect copyright.PENANAdJ58LWaLnz
7189Please respect copyright.PENANAtqz4f5SDdl
“Ka.. kamu dapat foto itu darimana?” tanya Andi. Nadanya sudah benar-benar berbeda, dari yang tadi penuh kesombongan, menjadi begitu ketakutan.7189Please respect copyright.PENANAmT9lXqmJvs
7189Please respect copyright.PENANAZlG5l3L4fm
“Darimana? Aku ambil sendiri foto-foto ini. Aku lihat dengan mata kepalaku sendiri. Bukan kata orang lain, bukan dari orang lain. Aku lihat sendiri” ucap Cita penuh emosi.7189Please respect copyright.PENANAz3wotsJv3V
7189Please respect copyright.PENANAKIyzM0ftM3
“Aku lihat semuanya, sejak dari mall, sampai kedepan rumah perempuan itu. Sampai kalian berdua masuk, berjam-jam aku tunggu dan kalian tidak keluar juga. Semua itu, apa namanya?” kembali pertanyaan retoris Cita tak bisa dijawab oleh Andi.7189Please respect copyright.PENANAx3jn6i5urm
7189Please respect copyright.PENANAs1bKBGi7Ao
7189Please respect copyright.PENANAsq4Q0FOrL6
Andi benar-benar tak menyangka akan jadi seperti ini. Padahal dia datang kesini untuk membuktikan bahwa Cita sudah selingkuh. Dia datang kesini untuk menyalahkan Cita, untuk menyudutkannya, tapi kenyataannya berbanding 180 derajat. Hanya dalam hitungan menit, dia kini berubah jadi pesakitan, jadi pihak yang bersalah, dengan bukti yang sudah tak terbantahkan lagi.7189Please respect copyright.PENANATRBoP7q3y6
7189Please respect copyright.PENANA7Qmizxui82
7189Please respect copyright.PENANAayKHserhPT
“Selama ini kamu nuduh aku udah selingkuh. Kamu bahkan berkali-kali nampar aku biar aku ngaku. Kamu ngelarang aku buat ketemu mbak Nada, yang kamu pikir udah bikin aku selingkuh dari kamu. Tapi nyatanya apa? Sekarang siapa yang sebenarnya selingkuh?” ucap Cita keluar dengan lancar dari mulutnya. Seolah-olah dia sedang melontarkan semua kekesalan dan amarah yang dia pendam selama ini.7189Please respect copyright.PENANABVaAjQIhZG
7189Please respect copyright.PENANANop0T13RCC
“Kamu ngelakuin itu semua untuk apa? Untuk nutupin perbuatan kamu sendiri kan? Kamu nyalahin aku, nyiksa aku, ngekang aku, supaya aku nggak sempat tahu kalau kamu selingkuh, gitu kan?”7189Please respect copyright.PENANA9h0Cat2pAW
7189Please respect copyright.PENANAQB0xljszD1
7189Please respect copyright.PENANAbxPU8DL1sq
Kembali Andi hanya terdiam. Dia kehabisan kata-kata. Tidak semua yang dikatakan oleh Cita kepadanya itu benar. Andi tidak menuduh Cita selingkuh demi menutupi perselingkuhannya. Semua itu bermula dari semua prasangka buruk Andi pada Cita. Dan nyatanya, dia baru benar-benar selingkuh dengan Isna setelah yakin kalau Cita bena-benar selingkuh dibelakangnya, meskipun itu masih sebuah prasangka tanpa adanya bukti.7189Please respect copyright.PENANAR3rExXXZ53
7189Please respect copyright.PENANAdKEJ6VmlyU
Tapi tetap saja, posisi Andi sekarang tidak punya nilai tawar. Tidak punya pembelaan sama sekali. Karena nyatanya, dia memang benar-benar berselingkuh dengan Isna. Bukti yang dimiliki oleh Cita terlalu kuat untuk bisa dia bantah. Foto-foto yang sangat jelas memperlihatkan apa yang dia lakukan dengan Isna. Dan itu benar-benar mereka, Andi dan Isna, bukan foto editan.7189Please respect copyright.PENANAH3afDiPLT9
7189Please respect copyright.PENANADYImd2K7aJ
7189Please respect copyright.PENANAJnPmabGBAr
“Kalaupun memang benar aku selingkuh, lalu kamu mau apa? Menuntut cerai? Dengan menuduhku selingkuh? Silahkan! Tunjukin semua bukti yang kamu punya, karena aku punya bukti yang jauh lebih kuat, untuk memperlihatkan siapa yang sebenarnya salah diantara kita!”7189Please respect copyright.PENANA8VszXpaDey
7189Please respect copyright.PENANAwRzyZIbrbs
7189Please respect copyright.PENANAJ1428dcOzH
Kembali Andi terdiam. Nyatanya, dia memang tidak memiliki bukti sekuat yang dimiliki Cita. Jangankan yang sekuat itu, dia bahkan tidak punya bukti apapun. Hanya bermodalkan cerita bahwa Cita selingkuh karena telah melanggar janjinya agar tidak ketemu dengan Nada, siapa yang bakal percaya? Yang ada orang-orang akan menertawakannya dan menganggapnya gila.7189Please respect copyright.PENANAAWPeS6SLBr
7189Please respect copyright.PENANAS0qwE07Sdf
Dan lagi, Andi baru sadar satu hal. Kalau memang Cita benar telah berselingkuh dibelakangnya, lalu selanjutnya apa? Cerai? Bahkan Andi belum memikirkan sampai kesana. Yang dia pikirkan hanyalah bagaimana membuktikan kalau Cita selingkuh. Lebih jauh dari itu, dia belum benar-benar memikirkannya.7189Please respect copyright.PENANACyPCK4oF8J
7189Please respect copyright.PENANAXfwZaWSipC
7189Please respect copyright.PENANAcemOulZlw6
“Sekarang lebih baik kamu pergi dari sini. Aku sudah muak sama kamu. Aku nggak mau melihatmu lagi!”7189Please respect copyright.PENANANDZmlCn2fr
7189Please respect copyright.PENANAxs3fOJNmOE
7189Please respect copyright.PENANA5irMMDq5kg
Andi masih terpaku. Tak bisa bicara apapun. Tak bisa menjawab semua omongan Cita. Dia sudah kalah. Kalah oleh dirinya sendiri. Kalah oleh prasangkanya sendiri. Dan bahkan, posisinya sekarang sudah berbalik. Dia yang salah. Dia yang sudah berselingkuh. Dan semua itu terbukti.7189Please respect copyright.PENANApYWWInlvm5
7189Please respect copyright.PENANAuglrAB3YKb
Tanpa sempat mengatakan apapun, Andi berbalik. Berjalan dengan tatapan kosong, penuh dengan keputus-asaan.7189Please respect copyright.PENANAP7XvkfxrVr
7189Please respect copyright.PENANA9TNly0v4kK
Nada dan suaminya yang sedari tadi melihat itu juga hanya terdiam saja. Emosi suami Nada sebenarnya masih ada, bahkan bertambah. Bukan hanya karena Andi sudah menyebut istrinya pelacur. Tapi suami Nada ikut kesal kepada Andi setelah mendengar semua ucapan Cita. Dia kesal dengan semua kebodohan Andi, yang menurutnya sangatlah konyol. Meskipun dia belum tahu cerita selengkapnya, tapi sudah tergambar olehnya tentang masalah itu.7189Please respect copyright.PENANAOocj4ETLs8
7189Please respect copyright.PENANAK851hkYLdy
Sepenginggal Andi, Cita langsung ambruk duduk bersimpuh. Dan kembali tangisnya pecah. Nada yang sedari tadi memegangi suaminya, langsung menghampiri Cita dan memeluknya. Dia menatap suaminya, meminta pertolongan, dan kemudian mereka berdua mengangkat tubuh Cita untuk didudukan di sofa lagi. Nada memeluk Cita yang masih menangis, sedangkan suaminya duduk tak jauh dari mereka.7189Please respect copyright.PENANA9R7D2EzxpQ
7189Please respect copyright.PENANAgfb884pEqv
7189Please respect copyright.PENANAhheKkJQu07
“Mbak Nada, mas Gunawan, maafin Cita, hiks…”7189Please respect copyright.PENANAmFC4ub4Hl1
7189Please respect copyright.PENANA4IdpA1D2tu
“Ssttt, udah Cit, udah…” ucap Nada. Dia sendiri masih bingung bagaimana harus menghibur Cita, dia hanya terus memeluk dan membelai punggung Cita untuk sedikit menenangkannya.7189Please respect copyright.PENANAeKpIvCLjgk
7189Please respect copyright.PENANAItmKYy0Ygg
*7189Please respect copyright.PENANA5DWgsW0F76
*7189Please respect copyright.PENANAEOs4alin8U
*7189Please respect copyright.PENANAjr7xg6Frkv
*7189Please respect copyright.PENANAU8lPO9PLou
7189Please respect copyright.PENANAu8iIfjuQaH
Dengan pikiran yang kacau, Andi mengemudikan mobilnya tak tentu arah. Rasa sakit diwajahnya akibat dipukul Gunawan tadi sudah tak lagi dia rasakan. Kini dia benar-benar merasa menjadi seorang pecundang. Dia tadinya sudah begitu bahagia, merasa detik-detik kemenangan akan segera dia dapatkan. Tapi nyatanya, semua berbalik telak memukul mundur dirinya. Ibaratnya kalau dalam sepak bola, sudah unggul 1-0 dari awal babak 1, tapi masuk injury time babak 2 malah kebobolan 2 gol. Sakit.7189Please respect copyright.PENANAiB74DsUFOj
7189Please respect copyright.PENANA9mZIqAgaLS
Andi mulai berpikir, dari awal mula yang membuat semuanya kini berubah. Berawal dari tanpa sengaja dia mendengar pak Bowo bergumam membayangkan istrinya. Sejak itu muncul pikiran aneh dikepalanya. Dia justru membayangkan bagaimana kalau pak Bowo benar-benar akan merebut istrinya. Itu yang kemudian membuat Andi merasa terancam, dan menyetubuhi Cita dengan kasar, demi menandai kalau Cita adalah miliknya, hanya miliknya.7189Please respect copyright.PENANACfxFu9jzz5
7189Please respect copyright.PENANAGvgcvEmfYT
Tapi apa benar kalau aku menyalahkan pak Bowo? Buktinya sampai sekarang pak Bowo nggak pernah menyentuh Cita, bahkan untuk sekedar menemui dan bicara sama Cita saja kayaknya juga nggak pernah. Kayaknya apa yang dilakukan pak Bowo itu masih terbilang wajar. Mungkin banyak cowok lain diluar sana yang mikir sama kayak pak Bowo waktu lihat fotonya Cita. Batin Andi.7189Please respect copyright.PENANA35gyu9KtLG
7189Please respect copyright.PENANAC3yfsiSd5G
Dia kemudian memikirkan soal Nada, Robi dan Salim. Andi begitu membabi buta mencurigai mereka bertiga. Dia mencurigai Robi dan Salim sudah menikmati tubuh istrinya, dengan Nada yang menjadi orang yang menjerumuskan Cita. Tapi Cita benar, dia tak pernah bisa membuktikan kalau mereka sudah menjerumuskan Cita.7189Please respect copyright.PENANAJ1PBoj77Dq
7189Please respect copyright.PENANAOJF4FIRrrR
Aku memang nggak punya bukti apapun. Waktu Cita pergi sama mereka, mungkin aja sih disitu mereka ngentotin Cita. Tapi aku sama sekali nggak ada bukti. Kalau aku lihat dari IG nya si Robi dan Nada, memang ada acara foto-foto disana, dan itu dengan banyak banget orang. Apa iya orang sebanyak itu pesta sex? Batin Andi.7189Please respect copyright.PENANAW4r9JuaNNa
7189Please respect copyright.PENANAutygTprVcm
Meskipun kemungkinan itu tetap ada, tapi Andi menepisnya untuk saat ini, karena dia memang tak punya bukti apapun. Semua hanya prasangkanya. Ketika tahu kalau Cita pergi dengan mereka bertiga, Andi sudah langsung berpikir kalau Cita selingkuh. Dan rasa kesal dan amarahnya itu dia lampiaskan dengan Isna.7189Please respect copyright.PENANAzmwlEs1Hrh
7189Please respect copyright.PENANAuhRRmher0w
Isna. Iya, Isna. Kalau aja aku nggak pernah cerita semaunya sama Isna. Kalau aja dia nggak merayuku, aku nggak akan pernah selingkuh sama Isna. Benar. Dia yang merayuku. Aku nggak pernah punya pikiran apa-apa ke dia sebelumnya. Tapi dia yang udah ngebuat aku selingkuh. Benar, ini semua salah Isna. Batin Andi lagi.7189Please respect copyright.PENANA8ax08PWhlO
7189Please respect copyright.PENANA43XyNzcaBr
Amarahnya kini berganti sasaran. Dia kembali teringat waktu mengamuk dirumah Isna saat tahu Cita pergi dengan Nada dan yang lainnya. Dia mencoba mengingat dengan rinci kejadian saat itu. Dan memang benar, dia ingat betul Isnalah yang membujuknya untuk berselingkuh, demi membalas perbuatan Cita, yang bahkan sampai sekarang tidak bisa dia buktikan sama sekali. Isnalah yang telah menghasutnya agar berselingkuh, hingga akhirnya hubungan badan mereka berlanjut hingga tadi siang.7189Please respect copyright.PENANAdAQ7BDJQ6m
7189Please respect copyright.PENANATgAwb2H8Xl
Iya, benar. Semua ini salah Isna. Aku harus kesana sekarang. Batin Andi.7189Please respect copyright.PENANAZu7MpZKZ9F
7189Please respect copyright.PENANAjAHuKmQvRc
Setelah berputar-putar dengan segala pemikirannya, diapun mengarahkan mobilnya kerumah Isna. Dia ingin membuat perhitungan dengan Isna yang telah membuatnya berselingkuh. Dia tak tahu apa yang akan dilakukannya pada Isna nanti. Tapi dia hanya ingin melepaskan beban atas kesalahan yang dia lakukan. Dia ingin melempar bola panas ini pada Isna, yang dia anggap sebagai sebab utama semua kejadian ini. Mulai dari pada akhirnya justru dia yang berselingkuh, juga termasuk kejadian hari ini, dimana akhirnya Cita mendapatkan bukti kongkret foto-foto perselingkuhannya dengan Isna tanpa bisa dia bantah sedikitpun.7189Please respect copyright.PENANAB8b1SSrGQh
7189Please respect copyright.PENANAVjqakjrF7a
Sampai didepan rumah Isna, Andipun segera turun. Dengan penuh emosi dia menggedor-gedor rumah Isna. Dia tak peduli jika kegaduhan yang dia buat ini akan menarik perhatian orang-orang disekitar rumah Isna. Dia hanya ingin segera menemui Isna, menumpahkan segala kesalahan pada wanita selingkuhannya itu.7189Please respect copyright.PENANA07cOEbpz4S
7189Please respect copyright.PENANAqwyPDouxC1
7189Please respect copyright.PENANAy9bpcIe32D
“Mas Andi? Ngapain sih malem-malem gedor-gedor kayak gitu? Masih kurang yang tadi? Isna capek mas” ucap Isna begitu membuka pintu dan mengetahui Andi yang ada disitu. Dia kesal karena tadi sudah sempat tertidur, tapi terganggu oleh suara gaduh yang dibuat Andi.7189Please respect copyright.PENANAWKnrqm1GcS
7189Please respect copyright.PENANAdH8lrzUaxk
“Ini semua salah kamu Is, salah kamu!” bentak Andi memaki Isna, membuat Isna terkejut tak mengerti apa maksud Andi.7189Please respect copyright.PENANAZyYwynhgQN
7189Please respect copyright.PENANAdZmzgbvopI
“Kamu ngomong apa sih? Salah apaan? Emang aku bikin salah apa?” sahut Isna tak kalah keras dengan suara Andi tadi. Dia tersulut emosinya, karena selain Andi mengganggu ketenangan tidurnya, tahu-tahu Andi melayangkan tuduhan kepadanya.7189Please respect copyright.PENANAFvoIveRCI2
7189Please respect copyright.PENANAb1jy5Qbf18
“Cita tahu kalau kita selingkuh. Ini semua gara-gara kamu!”7189Please respect copyright.PENANAbmLlpOU6TH
7189Please respect copyright.PENANA90PqxWBmUs
“Loh, kok gara-gara aku?”7189Please respect copyright.PENANAxb82luRUDI
7189Please respect copyright.PENANAumOaWHRYIM
“Iya! Jelas ini semua gara-gara kamu! Kalau kamu nggak ngerayu aku, kalau kamu nggak ngehasut aku waktu itu, aku nggak bakal selingkuh sama kamu. Aku nggak bakal ketahuan oleh Cita. Semua ini gara-gar…”7189Please respect copyright.PENANAn6mHP5v6ji
7189Please respect copyright.PENANA16D9XlZS3o
“Heh! Seenaknya kamu nuduh aku! Siapa juga yang…”7189Please respect copyright.PENANAc3dIXfN2qg
7189Please respect copyright.PENANAAVXWc1ObK4
“Jelas ini salah kamu! Kamu nggak inget, dulu kamu yang udah ngerayu aku buat ngentot sama kamu?! Setelah kamu puas, kamu ketagihan, dan minta terus supaya aku ngentotin kamu! Semua ini gara-gara kamu! Semua salah kamu!” maki Andi makin membabi buta.7189Please respect copyright.PENANAW9uRgUXi67
7189Please respect copyright.PENANAYjU4MXRyzD
“Apa? Dasar laki-laki nggak berguna!”7189Please respect copyright.PENANA9M4ulAZwVn
7189Please respect copyright.PENANAp9aWCoHoEY
“Apa katamu! Kamu yang nggak berguna! Kamu ngerayu laki-laki lain karena kamu ditinggal terus sama suamimu! Kamu jablay. Kamu pelacur, wanita jalang, wanita murahan yang ngerayu cowok lain, yang ngasihin memeknya gitu aja demi kepuasan kamu!”7189Please respect copyright.PENANAlcQGOEwfNY
7189Please respect copyright.PENANAZcTeSjSdVv
“Bangsat kamu Di! Kamu nggak nyadar kalau kamu itu lemah? Kamu itu pecundang! Asal kamu tahu ya, aku nggak pernah puas sama kamu! Kontolmu kecil! Goyang dikit udah keluar! Aku sama sekali nggak pernah puas sama kamu, nggak pernah!”7189Please respect copyright.PENANAv58NZhPp1a
7189Please respect copyright.PENANAYSEADaDvt9
“Apa kamu bilang?!”7189Please respect copyright.PENANAVmm13IQLyJ
7189Please respect copyright.PENANAf7tRtqYbMW
“Asal kamu tahu, apa yang aku kasih ke kamu itu kemarin bukan pelumas, itu obat pembesar kontol! Kontolmu itu nggak guna sama sekali. Kalau aku jadi Cita, udah dari dulu aku nyari kontol lain yang bisa muasin aku! Sekarang kamu tahu kan, kenapa Cita selingkuh dari kamu? Karena kamu nggak bisa muasin perempuan! Kamu lemah! Kamu pencundang Di!”7189Please respect copyright.PENANA7es9hWVMBM
7189Please respect copyright.PENANA73vOf2FDNf
“Bangsat kamu Is!”7189Please respect copyright.PENANA0y4UhmTnwM
7189Please respect copyright.PENANALSxH3bmfij
7189Please respect copyright.PENANAWyyrKh0on8
Buuuggghhh… sebuah pukulan telak mendarat diwajah Isna hingga membuatnya tersungkur dilantai. Bukan tamparan, tapi benar-benar sebuah pukulan yang penuh dengan emosi.7189Please respect copyright.PENANAsf3xJAlZDh
7189Please respect copyright.PENANA0ajfip61wB
Melihat Isna yang tersungkur, bukannya membuat Andi kasihan, dia malah menghampiri dan menduduki tubuh Isna. Dia jambak rambut Isna, lalu diangkat hingga wajah mereka cukup dekat.7189Please respect copyright.PENANA4NQkbfpd1W
7189Please respect copyright.PENANAccIdnboyU2
7189Please respect copyright.PENANA836pmrVTlZ
“Lihat sendiri kan! Kamu itu benar-benar nggak berguna Di! Kontolmu nggak berguna, nggak bisa muasin perempuan manapun! Dan kamu baru aja mukul aku, kamu itu pecundang! Mana ada lelaki sejati yang mukul perempuan!”7189Please respect copyright.PENANAhk49XczqTb
7189Please respect copyright.PENANAxkDpopwwZF
“Aku bukan pecundang!”7189Please respect copyright.PENANAtGwiX5B5LS
7189Please respect copyright.PENANAVWDV8AF6cN
7189Please respect copyright.PENANAMXqI6Qcv4s
Buuuggghhh… sebuah pukulan mendarat lagi diwajah Isna.7189Please respect copyright.PENANAlIHXOZo1yd
7189Please respect copyright.PENANAzTjPsD1exv
7189Please respect copyright.PENANAbWxwsfOncj
“Kamu pecundang paling menyedihkan yang pernah aku tahu” ucap Isna dengan lirih, karena rasa sakit yang dia rasakan akibat 2 kali pukulan Andi diwajahnya, hingga diujung bibirnya terlihat berdarah.7189Please respect copyright.PENANAZBEYupFSlD
7189Please respect copyright.PENANAba98CQIcyN
“Bangsat! Aku bukan pecundang! Aku laki-laki sejati!”7189Please respect copyright.PENANA0YhpLOIf64
7189Please respect copyright.PENANANjElG2D9JP
7189Please respect copyright.PENANATjqGwVsZIf
Buuuggghhh… kembali sebuah pukulan mendatar telak diwajah Isna tanpa sedikitpun perlawanan, membuat Isna tak berdaya, bahkan terlihat kesadarannya mulai menipis.7189Please respect copyright.PENANAwriilZZHJa
7189Please respect copyright.PENANAfRVvT8Su0z
7189Please respect copyright.PENANAl58VaTPK9R
“Woy apa-apaan ini!!! Lepasin dia!!!”7189Please respect copyright.PENANA7l53laZRFD
7189Please respect copyright.PENANAsJRBrUbJsi
7189Please respect copyright.PENANAkL3DVgda7a
Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari arah jalan. Andi menoleh, ternyata ada 2 orang sekuriti yang berlari kearahnya. Kedua sekuriti komplek itu tadinya sedang patroli keliling. Saat dekat dengan rumah Isna, mereka mendengar keributan akibat pertengkaran Andi dan Isna. Tadinya mereka sempat tertawa mendengar ucapan Isna yang menghina kejantanan Andi. Tapi kemudian begitu sampai didepan rumah Isna, mereka terkejut karena Andi sudah dalam posisi menduduki Isna dan memukulnya.7189Please respect copyright.PENANAGc59u3Kr2t
7189Please respect copyright.PENANAO3XztpTToR
7189Please respect copyright.PENANAb6xzlk5Qgu
“Bangsat! Beraninya sama perempuan! Nih terima!”7189Please respect copyright.PENANAfuiSFX3hIM
7189Please respect copyright.PENANAhhAsjhExVI
7189Please respect copyright.PENANA60drCP3IeL
Seorang dari sekuriti itu menarik kerah baju belakang Andi hingga tubuh Isna terlepas dari cengkramannya. Tanpa banyak bicara kedua sekuriti itu menghujani Andi dengan pukulan. Andi tak bisa melawan, bahkan untuk melindungi diri sudah terlambat. Pukulan dari kedua sekuriti itu terlalu kuat untuk ditahan oleh Andi, hingga akhirnya berkali-kali pukulan dan tendangan mendarat disekujur tubuh dan wajah Andi.7189Please respect copyright.PENANAXG81AONcro
7189Please respect copyright.PENANALLqvdSgo2A
7189Please respect copyright.PENANA4VRmQI8cPo
“Jo udah Jo, bisa mampus nih orang nanti”7189Please respect copyright.PENANAEw2wGFkuQZ
7189Please respect copyright.PENANAgdJ6xnHMfS
“Haash haash entar dulu Ton, belum puas aku”7189Please respect copyright.PENANAGwXw9YoNZc
7189Please respect copyright.PENANAEBok8h6bex
“Udah, dia udah babak belur. Mending kita tolongin mbak Isna dulu”7189Please respect copyright.PENANAy0iesyihuM
7189Please respect copyright.PENANA9NtCgej8Hb
7189Please respect copyright.PENANA9EEG0OdSj9
Mereka berduapun melihat Isna yang kondisinya sudah hampir tak sadarkan diri. Merekapun cepat-cepat menolong Isna. Mereka menghubungi teman mereka dulu untuk datang kerumah ini mengurus Andi. Setelah teman mereka datang, mereka segera membawa Isna ke rumah sakit, sedangkan temannya tadi membawa Andi ke kantor polisi.7189Please respect copyright.PENANA47NqYlBMCM
7189Please respect copyright.PENANAno1ku5Xttp
*7189Please respect copyright.PENANAbnIVDJFG2M
*7189Please respect copyright.PENANApPLRMzGqGq
*7189Please respect copyright.PENANA7osI8HfFv0
*7189Please respect copyright.PENANAMfFLH15G1j
7189Please respect copyright.PENANAC1FkrxpqPw
Tak jauh dari rumah Isna, didalam sebuah mobil yang diparkirkan dipinggir jalan komplek, pak Bowo terlihat tertawa puas dengan apa yang dia lihat. Bukan hanya saat ini, tapi sejak tadi ketika dirumah Nada.7189Please respect copyright.PENANAYWeUiaiwrL
7189Please respect copyright.PENANAnDhirOlOE2
Dari tadi siang, pak Bowo memang sudah mengikuti Cita. Dia tahu kalau Cita berada disekitar rumah Isna untuk membuntuti Andi. Dia sudah bisa menebak kemana Andi dan Isna akan pergi setelah dari mall tadi. Setelah cukup lama menunggu Cita yang hanya terdiam saja ditempatnya, kemudian dia ikuti ketika Cita pulang kerumahnya, lalu pergi kerumah Nada. Pak Bowo menunggu didekat rumah Nada, dia memarkirkan mobilnya didepan rumah sebelah rumah Nada. Dia menunggu kedatangan Andi.7189Please respect copyright.PENANABAtsZU2iMw
7189Please respect copyright.PENANAVU3sMHp20d
Sebelumnya, dari Isna dia tahu tentang perjanjian Andi dengan Cita yang melarang untuk menemui Nada. Dia yakin sekali kalau Andi tahu Cita ada dirumah Nada, Andi pasti mendatanginya. Dan rupanya dugaannya tepat sekali. Andi datang kerumah Nada, lalu terjadilah keributan tadi.7189Please respect copyright.PENANAQTTm0jHsIK
7189Please respect copyright.PENANA94IRpyn5kq
Pak Bowo yang berada tak jauh dari rumah itu, bisa mendengar dengan jelas keributan antara Andi dengan Cita, meski keributan itu terjadi didalam rumah. Dia tertawa terbahak-bahak mendengar semuanya. Lebih puas lagi ketika melihat Andi tak bisa apa-apa waktu Cita memperlihatkan bukti foto yang Cita ambil tadi kepada Andi. Melihat wajah Andi yang seperti orang bodoh ketika berjalan meninggalkan rumah Nada, membuat kepuasannya berlipat-lipat.7189Please respect copyright.PENANAokaXeFM1nS
7189Please respect copyright.PENANAu6JHNegNGA
Setelah itu dia mengikuti kemana Andi pergi. Tadinya dia sudah jengkel dan berniat pulang saja karena Andi hanya berputar-putar tak jelas. Tapi saat mobil Andi mengarah kerumah Isna, pak Bowo kembali mengikutinya.7189Please respect copyright.PENANA64DU0u8bsv
7189Please respect copyright.PENANAldOIXSw20Z
Tadinya pak Bowo pikir kalau Andi kerumah Isna untuk melampiaskan rasa frustasinya. Dia menyangka malam ini Andi akan bercinta lagi dengan Isna, karena itulah dia sudah menyiapkan hpnya untuk memfoto kedatangan Andi kerumah Isna. Bisa dia buat jadi bahan untuk mengajak Cita bertemu, lalu makin mempengaruhi Cita, agar Andi bisa makin buruk dimata Cita.7189Please respect copyright.PENANAl7LCVpwDG8
7189Please respect copyright.PENANARowtwDrHBa
Tapi ternyata yang terjadi diluar malah perkiraannya. Andi justru marah-marah ke Isna, bahkan sampai memukulinya. Pak Bowo sempat mau turun dari mobil karena khawatir Isna kenapa kenapa, apalagi Andi terlihat begitu kalap memukul Isna. Tapi dia mengurungkan niatnya ketika melihat 2 orang sekuriti berjalan mendekati rumah Isna.7189Please respect copyright.PENANAPdusxGPSOv
7189Please respect copyright.PENANAd8yP7UOrPC
Dan akhirnya diapun hanya menjadi penonton ketika Andi gantian dihajar habis-habisan oleh kedua orang sekuriti itu. Dia tersenyum, semakin puas dengan apa yang terjadi hari ini. Semua benar-benar terjadi diluar rencananya. Tapi bagi pak Bowo itu adalah hal yang sangat bagus. Dia merasa bahwa rencananya telah berjalan beberapa langkah lebih maju daripada yang seharusnya. Terlebih lagi tadi dia mendengar sekuriti akan membawa Andi ke kantor polisi. Makin besarlah peluangnya untuk segera mendapatkan Cita.7189Please respect copyright.PENANAlFTlYh5ZJl
7189Please respect copyright.PENANAjfL4gzWVHT
Hahaha, Andi Andi. Memang benar kata Isna, kamu itu pecundang Di. Pecundang sejati. Kamu benar-benar bodoh dan tidak berguna. Sekarang, istirahatlah dengan tenang di penjara. Biar aku yang menggantikan posisimu untuk sementara ini. Dan aku janji sama kamu, aku akan memuaskan istrimu itu. Dan aku akan membuat Cita nggak akan pernah bisa lepas dariku, dan membuang kamu untuk selama-lamanya, hahaha.7189Please respect copyright.PENANA6Pc88InSuG
7189Please respect copyright.PENANA1WfTqJUGmy
*7189Please respect copyright.PENANAIiQ82mJRBL
*7189Please respect copyright.PENANA7011zoZTGx
*7189Please respect copyright.PENANA0zpNveC3cv
*7189Please respect copyright.PENANA1i0b8hLz7M
7189Please respect copyright.PENANAiVtWZHHVbo
Sementara itu dirumah Nada, dia baru saja melepas kepergian suaminya. Malam ini suaminya harus mengejar kereta karena harus berangkat lagi ketempat kerjanya di Jakarta. Tadi waktu Andi datang, Gunawan memang sedang bersiap-siap dikamarnya sambil membiarkan Cita ditenangkan oleh Nada. Tapi persiapannya terganggu dengan kedatangan Andi, yang juga membuatnya emosi karena telah menyebut istrinya sebagai pelacur.7189Please respect copyright.PENANAELuR7zTYCH
7189Please respect copyright.PENANAog7PyCONZT
Sepeninggal Andi tadi, setelah tangisan Cita cukup mereda, Cita akhirnya menceritakan semuanya. Mulai dari kenapa dia sampai menjauhi Nada, Robi dan Salim yang merupakan permintaan Andi. Kelakuan kasar Andi ketika memaksanya mengaku kalau dia sudah selingkuh. Juga ancaman Andi bahwa jika dia menemui Nada dan yang lainnya, itu membuktikan bahwa dirinya itu selingkuh.7189Please respect copyright.PENANAWSxD9GRfIl
7189Please respect copyright.PENANAPCOwBeeK1K
Lalu Cita juga cerita tentang apa yang terjadi hari ini, dimana dia memergoki Andi jalan dengan Isna. Lalu bagaimana dia mengikuti Andi hingga berhasil mengetahui kalau Andi ternyata yang sebenarnya selingkuh, dan dia sempat mengambil beberapa foto sebagai bukti perselingkuhan Andi dan Isna, hingga bagaimana dia sampai terpikir untuk menemui Nada malam ini.7189Please respect copyright.PENANANUneaH5yB0
7189Please respect copyright.PENANAXez9blSD7V
Nada yang sebenarnya sudah mengetahui tentang peristiwa hari ini tidak terlalu kaget. Tapi dia tetap berusaha bersikap biasa, dan berpura-pura kaget seperti halnya Gunawan.7189Please respect copyright.PENANAUrcIVqEm3U
7189Please respect copyright.PENANAXFAMDmgbVe
Mendengar semua itu, Nada dan Gunawan hanya bisa bersimpati pada Cita. Mereka berusaha menghibur Cita sebisanya. Bahkan Gunawan sempat ragu untuk berangkat ke Jakarta, karena dia jadi ikut khawatir dengan kondisi Cita. Tapi karena ada pekerjaan penting yang harus dikerjakan Gunawan, mau tak mau dia harus berangkat malam ini juga. Apalagi Nada juga sudah meyakinkannya kalau dia baik-baik saja.7189Please respect copyright.PENANAfC7WKBkOcA
7189Please respect copyright.PENANAPS21h0L5rn
7189Please respect copyright.PENANAvFCfDBrtcb
“Nanti aku hubungi Robi dan mas Salim kalau butuh apa-apa. Papa tenang aja, aku nggak papa kok, papa tetep berangkat aja” ucap Nada tadi. Akhirnya Gunawan tetap berangkat meskipun Nada tak jadi mengantarnya meningat kondisi Cita yang seperti itu.7189Please respect copyright.PENANA3NbyUhjbZr
7189Please respect copyright.PENANAOxnPmSC1V3
7189Please respect copyright.PENANAjMOTSPrOU4
Dan kini, Nada masih terus berusaha menghibur Cita. Dia sama sekali tak memikirkan soal Cita yang mengacuhkannya beberapa waktu belakangan ini. Dia memang sempat khawatir dan berpikir macam-macam karena Cita tak pernah sekalipun membalas pesannya ataupun mengangkat telponnya. Tapi setelah mendengar semua penjelasan Cita, dia maklum, bahkan menyalahkan Andi atas semua yang terjadi.7189Please respect copyright.PENANADT5wFcanr3
7189Please respect copyright.PENANAHV1KmF1ASG
Tak berapa lama kemudian terdengar hp Nada berdering. Dilihatnya, ternyata ada telpon dari pak Bowo.7189Please respect copyright.PENANAh2Q6rC0vCO
7189Please respect copyright.PENANA5qYwCpb0Sn
7189Please respect copyright.PENANAU1PBe9iaz3
“Cit, sebentar ya, aku angkat telpon dulu” ucap Nada, dan hanya dijawab dengan anggukan oleh Cita.7189Please respect copyright.PENANABEeG51cJBa
7189Please respect copyright.PENANAiJIZt7d3i2
7189Please respect copyright.PENANAj3pdiEUl4Q
Nada mengambil hpnya dan berjalan keluar, ke teras rumah. Dia tak ingin Cita tahu kalau yang menelpon adalah pak Bowo.7189Please respect copyright.PENANAfVl2dIQoZL
7189Please respect copyright.PENANAFC9WgJN2g7
7189Please respect copyright.PENANAKzN7iRqVe9
“Halo pak”7189Please respect copyright.PENANAnJGIj5bO5Y
7189Please respect copyright.PENANABnK0KtyEJV
“Halo sayang. Suami kamu udah berangkat kan?”7189Please respect copyright.PENANAZlu9gurzHO
7189Please respect copyright.PENANADAaLA1yAOB
“Hmm, iya pak”7189Please respect copyright.PENANAeUwFCRpzBt
7189Please respect copyright.PENANAHtgQZ3eFhA
“Kalau gitu aku jemput kerumahmu ya. Aku lagi sange nih sayang. Lumayan kan malem minggu bisa kita habiskan bareng-bareng, hehehe”7189Please respect copyright.PENANAyQfJEaomeN
7189Please respect copyright.PENANAcL8DuG9LgX
“Aduh pak, jangan malam ini deh”7189Please respect copyright.PENANAJH1IyGvRf1
7189Please respect copyright.PENANAmXmFTcDNBx
“Loh kenapa? Kan suami kamu udah berangkat, bebas dong kita? Kamu juga nggak lagi halangan kan?”7189Please respect copyright.PENANAy7j19eRQR4
7189Please respect copyright.PENANA43BXOoTICz
“Iya pak, tapi dirumahku, lagi ada, saudaraku pak”7189Please respect copyright.PENANAOuW7njFSom
7189Please respect copyright.PENANAi8sgdVuEQ5
“Saudara?”7189Please respect copyright.PENANA5c9ryS7urw
7189Please respect copyright.PENANAEgfQRQ36MQ
“Iya pak, hmm, sepupuku lagi disini. Dia mau nginap disini. Nggak mungkin aku tinggalin dia pak. Lagian aku nggak mau dia curiga kalau pak Bowo nanti dateng kesini”7189Please respect copyright.PENANAJqboKpdurJ
7189Please respect copyright.PENANAkrmSzXPqvH
“Aduuh, tapi gimana dong Nad? Aku udah sange berat nih”7189Please respect copyright.PENANAgMgnjyBjRi
7189Please respect copyright.PENANAKgOCr3bXe8
“Pak, pliss, aku mohon pak, aku nggak bisa malam ini. Pak Bowo kan bisa ngajak yang lain”7189Please respect copyright.PENANAfZMIbTeT0B
7189Please respect copyright.PENANALkCSqBpPVa
“Tapi aku maunya sama kamu Nad, aku udah kangen sama memek kamu”7189Please respect copyright.PENANAuYT1qbDERN
7189Please respect copyright.PENANAfRnlrJgzR1
“Pak, pliss jangan malem ini”7189Please respect copyright.PENANAZCy67TH0ZE
7189Please respect copyright.PENANAMtnKzWLRLg
“Emang kamu nggak kangen kontolku Nad?”7189Please respect copyright.PENANArcVLfgzorr
7189Please respect copyright.PENANA4rryqDRpWi
“Ii.. iya kangen.. tapi nggak malam ini pak, aku bener-bener nggak bisa”7189Please respect copyright.PENANAkr2mg2ml9Z
7189Please respect copyright.PENANAbTetRrGX9w
“Hhmm, ya udah deh, kalau gitu aku sama Gina aja”7189Please respect copyright.PENANAeWeBHKMMRh
7189Please respect copyright.PENANAxvJCOb8zD6
“Iya pak, makasih udah mau ngerti. Lain kali aku pasti layanin pak Bowo, tapi malem ini aku bener-bener nggak bisa”7189Please respect copyright.PENANAwhDVoU8hsf
7189Please respect copyright.PENANA2PqeQHew3b
“Iya iya. Eh, ngomong-ngomong sepupu kamu itu cowok apa cewek? Udah umur berapa dia? Udah nikah belum? Apa masih perawan?”7189Please respect copyright.PENANAsVHj2URk4W
7189Please respect copyright.PENANAJJELUgpWwD
“Emang kenapa pak?”7189Please respect copyright.PENANAMn3ySKsmRZ
7189Please respect copyright.PENANAkSrXcoxOoJ
“Ya siapa tahu bisa bantuin kamu”7189Please respect copyright.PENANAGzSjwqS0Pg
7189Please respect copyright.PENANAJOwWU6tpyS
“Maksudnya?”7189Please respect copyright.PENANARUCSvNnfNH
7189Please respect copyright.PENANASoq5bjqMEy
“Ya bantuin kamu buat muasin kontolku. Bukannya kamu selama ini kewalahan ngelayanin aku? Hahaha”7189Please respect copyright.PENANAJBTfjg3Q9u
7189Please respect copyright.PENANApjw3IUSFL9
“Paak, pliss jangan macem-macem deh pak”7189Please respect copyright.PENANAEpdzl2NbhJ
7189Please respect copyright.PENANALGSyQ31vg1
“Loh kenapa emang? Kamu keberatan kalau aku pengen ngentot sama sepupumu juga? Emang kamu mau ngelawan aku? Udah siap sama resikonya?”7189Please respect copyright.PENANAXK70IEd65n
7189Please respect copyright.PENANABKf2zEZUjf
“Pak, jangan gitu lah pak. Pak Bowo kan udah dapetin aku, apa masih kurang?”7189Please respect copyright.PENANAXUXhztq3Fh
7189Please respect copyright.PENANA0OMwpTB9pY
7189Please respect copyright.PENANAzrNuK76ATh
“Jelas lah, kamu aja selalu kepayahan gitu ngadepin aku”7189Please respect copyright.PENANAJINVoHf7GR
7189Please respect copyright.PENANA5ErRr39eB1
“Pak jangan lah pak, lagian, hmm, sepupuku ini cowok pak”7189Please respect copyright.PENANA3rXDS4KkPJ
7189Please respect copyright.PENANA1nEH8oUszl
“Cowok? Wah, jangan-jangan kamu mau ngentot sama sepupumu ya malam ini? Sampai nggak mau nemenin aku?”7189Please respect copyright.PENANAuKeN30VAH3
7189Please respect copyright.PENANAtmZd2L72SD
“Pak. Iih, yaa nggak gitu juga”7189Please respect copyright.PENANA6jQ1mdTbN4
7189Please respect copyright.PENANAtLJR4unZm2
“Hahaha Nada Nada. Ya udah, kamu nikmatin aja waktumu sama sepupumu itu sekarang. Tapi lain kali, aku nggak mau tahu ya, kalau suamimu udah nggak dirumah, aku tetap bakal jemput kamu, mau ada orang tuamu sekalipun. Lain kali kamu harus mau layanin aku, nggak ada kata nggak bisa. Ini terakhir kali aku kasih kamu kelonggaran”7189Please respect copyright.PENANAEgxcG5V3nS
7189Please respect copyright.PENANAvNYQ4gdCiQ
“Ii.. iya pak”7189Please respect copyright.PENANA61bwY3qX3m
7189Please respect copyright.PENANA9DELBB7rHj
7189Please respect copyright.PENANAvgWzmdxI3W
Tanpa menjawab lagi pak Bowo memutus sambungan telpon. Nada bernafas lega, karena pak Bowo tak sampai memaksanya malam ini. Bisa kacau kalau sampai pak Bowo datang kesini sementara disini masih ada Cita. Nada masih tidak siap kalau skandalnya ini diketahui oleh orang lain, selain Gina. Apalagi pak Bowo juga mengincar Cita. Dengan kondisi Cita yang sedang rapuh seperti ini, dia akan sangat yakin pak Bowo tanpa kesulitan bisa mendapatkan Cita. Karena itulah, dia berupaya keras agar pak Bowo tidak sampai kesini. Dan dia sangat lega upayanya berhasil.7189Please respect copyright.PENANA7CvEWwbwEW
7189Please respect copyright.PENANAqUNHAZnido
Sementara itu, pak Bowo hanya tertawa setelah menutup telponnya. Dia tentu tahu kalau Nada berbohong, karena dia tahu kalau yang ada dirumah Nada sekarang adalah Cita. Padahal bisa saja dia memaksa untuk tetap kesana, sekaligus menjerat Cita malam ini juga. Tapi pak Bowo tidak ingin buru-buru. Dia ingin melakukan sesuatu yang lain untuk bisa mendapatkan Cita.7189Please respect copyright.PENANAJcDf2DCIUK
7189Please respect copyright.PENANAyvbbZZzLo0
Dia hanya harus bersabar sedikit untuk bisa benar-benar mendapatkan Cita seutuhnya. Semua kondisi yang ada sekarang sudah sangat mendukung rencana jahatnya pada Cita. Lagipula, malam ini memang bukan jatah Nada untuk menemani malam minggu birahinya. Sebelumnya, dia mendapatkan telpon dari seseorang yang sudah menunggu dirumahnya. Kini dengan senyum terkembang, pak Bowo mengarahkan mobilnya untuk pulang. Kepuasan yang dia dapatkan seharian ini, akan membuatnya makin bersemangat melewati malam ini dengan wanita yang sudah menunggu di rumahnya.7189Please respect copyright.PENANAzVXApiAgOn
7189Please respect copyright.PENANAEsJ98Xl5c0
*7189Please respect copyright.PENANA93rlqWxrP3
*7189Please respect copyright.PENANAAD7un4VGsb
*7189Please respect copyright.PENANAAC1oo08Vcv
*7189Please respect copyright.PENANAvngsAif5tk
*7189Please respect copyright.PENANA4SBbUmhadg