7346Please respect copyright.PENANAkB2JlkeKtA
7346Please respect copyright.PENANAXe4gfltqHe
Cita pulang kerumah dengan tergesa-gesa. Begitu dia turun dari motor dia buru-buru masuk kekamar. Sebisa mungkin dia ingin menyembunyikan wajahnya dari ibu mertuanya. Tapi ibu mertuanya sudah terlanjur melihatnya tadi. Dan diapun mengikuti Cita yang masuk kekamarnya. Terlihat Cita mengambil sebuah tas, membuka lemari lalu mengambil beberapa helai pakaiannya dan dimasukan kedalam tas itu.7346Please respect copyright.PENANAjChnimUCj4
7346Please respect copyright.PENANAqeIXNt5mGI
7346Please respect copyright.PENANAdPsOO66vB1
“Loh nak kamu mau kemana? Ada apa nak?” tanya ibu mertuanya. Dia menebak, ada sebuah masalah besar sehingga Cita bersikap seperti itu.7346Please respect copyright.PENANA3jpWlq9Bwu
7346Please respect copyright.PENANAQFn9uZ1MfG
7346Please respect copyright.PENANADFhuVZ9yfQ
Tapi Cita tak segera menjawabnya. Dia masih terus mengemasi baju-bajunya. Kalau tadi dia menahan tangisnya, sekarang sudah tidak lagi. Dia menangis sejadi-jadinya sambil terus mengemasi bajunya. Sudah kepalang tanggung, ibu mertuanya juga sudah kadung melihat Cita menangis.7346Please respect copyright.PENANAjMtIpiUaaI
7346Please respect copyright.PENANAuO1wRn3yGW
7346Please respect copyright.PENANAkubrqvnNnf
“Cita, kamu kenapa nak? Ada apa? Bilang sama ibu” ucap ibu mertuanya, masih berusaha mencari tahu apa yang terjadi pada Cita.7346Please respect copyright.PENANAVEmQUU6xGQ
7346Please respect copyright.PENANAXUD1VVXpSP
7346Please respect copyright.PENANArx6z9U97eK
Cita masih terdiam. Dia masih terus menangis. Bahkan setelah selesai mengemasi barang-barangnya, tangisnya belum reda juga. Dia sudah mau beranjak pergi dari kamar sebelum ditahan oleh ibu mertuanya.7346Please respect copyright.PENANAm9euxjphkl
7346Please respect copyright.PENANA1vnILL5KzT
7346Please respect copyright.PENANAETIXkezM1n
“Cita, kamu mau kemana nak?” tanya ibu mertuanya lagi, dan Cita masih tidak menjawabnya.7346Please respect copyright.PENANAu8EinxgGSI
7346Please respect copyright.PENANApdvvWKddJb
“CITA!” bentak ibu mertuanya, yang sudah tak sabar dengan sikap Cita. Bukan karena marah kepada Cita, tapi justru khawatir.7346Please respect copyright.PENANAAntINLIqig
7346Please respect copyright.PENANAOrflYaS5SX
“Cita, hiks, Cita mau pergi dulu bu”7346Please respect copyright.PENANAorG3lgvpF4
7346Please respect copyright.PENANA9VmjLGQtqY
“Mau pergi kemana? Ini ada apa sebenarnya?”7346Please respect copyright.PENANAk8ivvZt58x
7346Please respect copyright.PENANARH6h0SaSWs
“Mas Andi bu, hiks, mas Andi…”7346Please respect copyright.PENANASdKoC8TOjd
7346Please respect copyright.PENANAFmvJtW4vGf
“Andi kenapa nak?”7346Please respect copyright.PENANAmUPtkOKMlM
7346Please respect copyright.PENANA3fQn04BbzD
“Mas Andi selingkuh bu…”7346Please respect copyright.PENANA91Im6Y89HY
7346Please respect copyright.PENANA1wotn8L0zv
“Astaga…”7346Please respect copyright.PENANA0Gg5ijh0aU
7346Please respect copyright.PENANABEkpoLbKlj
7346Please respect copyright.PENANA9wPTQmkqin
Dia sama sekali tidak mengira, tapi kemudian mengerti kenapa Cita bersikap seperti ini, dan ingin minggat dari rumah. Siapa juga yang tidak kecewa, setelah berkali-kali dituduh selingkuh, bahkan sampai ditampar agar mengakuinya, tapi ternyata justru yang menuduh itulah yang sebenarnya sudah selingkuh.7346Please respect copyright.PENANAqG55HNqV4V
7346Please respect copyright.PENANASZPVGP6j3A
Ibu mertua Cita pun masih terdiam, tapi dia masih menahan tubuh Cita agar tak pergi. Dia ingin menahan, ingin menghibur, atau apalah, yang penting Cita tidak pergi dari rumah. Tapi dia sendiri bingung tak tahu harus ngomong apa.7346Please respect copyright.PENANA8wJefreLPj
7346Please respect copyright.PENANAr4JHtdFAIa
7346Please respect copyright.PENANA7mfuBO8SCz
“Bu, lepasin Cita. Cita mau pergi” ucap Cita sambil berusaha melepaskan tangan ibu mertuanya.7346Please respect copyright.PENANAvOgRZqwvBI
7346Please respect copyright.PENANAWlL24n9Ro3
“Kamu mau kemana? Kasihan anak kamu nak” tahan ibu mertuanya.7346Please respect copyright.PENANAgWKbltNoPW
7346Please respect copyright.PENANA8IenyhJkgL
7346Please respect copyright.PENANAgcL7wApoLQ
Sesaat Cita terdiam, karena seolah baru tersadar akan anaknya. Sedari tadi, dia tidak kepikiran hal itu. Dia terlanjur kecewa, terlanjur marah, setelah apa yang dia lihat tadi. Yang ada dalam pikirannya hanyalah dia ingin secepatnya pergi dari Andi, dan dia harus meninggalkan rumah ini secepatnya. Satu hal yang sama sekali tidak terpikir oleh Cita tadi, adalah anaknya.7346Please respect copyright.PENANAOaj2rjje4t
7346Please respect copyright.PENANA1mn4L6pSCy
7346Please respect copyright.PENANAhWgVI0LeL5
“Kasihan anak kamu nak. Kamu jangan pergi” bujuk ibu mertuanya.7346Please respect copyright.PENANAoWAFGKKBZc
7346Please respect copyright.PENANA6sXslLBRqM
7346Please respect copyright.PENANAYe0EahsHED
Cita masih terdiam. Dia bimbang, haruskah dia pergi? Haruskah dia menghindari Andi? Lalu bagimana dengan anaknya? Tegakah dia harus meninggalkan buah hatinya? Tapi perasaan Cita benar-benar sedang kacau, membuat otaknya benar-benar tak bisa berpikir jernih. Dia bingung harus bagaimana. Tapi, hal terbesar yang ada dikepalanya saat ini adalah Andi, apa yang diperbuat oleh Andi, dan keinginannya untuk tidak melihat Andi lagi, paling tidak untuk sementara waktu.7346Please respect copyright.PENANA1yu6PtkD1n
7346Please respect copyright.PENANAhtyacNUl05
7346Please respect copyright.PENANAoTSEyNVB3c
“Bu, Cita mau nenangin diri dulu. Cita mau pergi sebentar” ucap Cita, kali ini dengan agak lirih disela-sela tangisannya.7346Please respect copyright.PENANA9apdEdOAnY
7346Please respect copyright.PENANANG80fiNfql
“Kamu mau kemana? Terus anak kamu gimana?” tanya ibu mertuanya, membuat Cita terdiam sebentar, kebingungan.7346Please respect copyright.PENANAiaI7jZtHmI
7346Please respect copyright.PENANAsZ86oapHZH
7346Please respect copyright.PENANAwdgWnfHa7t
Kemana? Aku harus kemana? Aku harus pergi kemana? Aku tak punya siapa-siapa disini? Apa aku harus pulang kerumah orang tuaku? Apa aku bawa sekalian saja anakku? Bagaimana ini? Batin Cita.7346Please respect copyright.PENANAzgsvygwf6P
7346Please respect copyright.PENANAG6JlT8REAW
7346Please respect copyright.PENANABoCiEeGntv
“Ini udah mau malem lho, kamu jangan pergi sekarang nak” bujuk ibu mertuanya lagi.7346Please respect copyright.PENANALXOzhyQLZr
7346Please respect copyright.PENANAHHJEefcNr7
7346Please respect copyright.PENANA4rvHQ8zsTs
Tapi kemudian, ada satu hal yang terpikirkan oleh Cita. Diapun mengusap air matanya, lalu menatap ibu mertuanya.7346Please respect copyright.PENANAsbVQXRe5KJ
7346Please respect copyright.PENANAUiMpJImZbY
7346Please respect copyright.PENANA5cdvlxirHI
“Bu, mohon beri Cita waktu sebentar. Cita mau kerumah mbak Nada, Cita butuh sendiri dulu, Cita nggak mau ketemu mas Andi dulu”7346Please respect copyright.PENANATCacljzztv
7346Please respect copyright.PENANAYgvYqkGkSq
“Tapi nak…”7346Please respect copyright.PENANAAFVzq1PDmi
7346Please respect copyright.PENANAtqmlfPiA8s
“Cita mohon bu, kasih Cita waktu sebentar aja”7346Please respect copyright.PENANA2cjXe0kMmd
7346Please respect copyright.PENANApYBb3misdQ
“Bener kamu ketempat Nada?”7346Please respect copyright.PENANAXfGRbIKUN1
7346Please respect copyright.PENANATqNiFUhWdg
“Iya bu”7346Please respect copyright.PENANAAsUscEczp5
7346Please respect copyright.PENANAoh6KHVTvIA
Ibu mertuanya menghela nafas panjang. “Baiklah kalau itu mau kamu. Biar anak kamu disini saja sama ibu”7346Please respect copyright.PENANAgVn0EpdF3L
7346Please respect copyright.PENANAuiTYvJfGwx
“Tapi bu…”7346Please respect copyright.PENANA5UDBE72n4I
7346Please respect copyright.PENANAA5KOGjAenh
“Sudah, kalaupun kamu bawa dia malah nggak akan sempat kamu urus. Biar dia sama ibu. Asal kamu jangan kemana-mana lagi, cuma kerumah Nada. Tapi cepatlah pulang nak, kasihan anak kamu”7346Please respect copyright.PENANAFYCzdE9Oaf
7346Please respect copyright.PENANAofLw3t0NTC
7346Please respect copyright.PENANAZwBO8nsrvY
Cita terdiam. Awalnya dia ingin membawa anaknya sekalian untuk pergi kerumah Nada. Tapi, Cita membenarkan kata-kata ibu mertuanya. Sanggupkah dia, sempatkah dia mengurus anaknya dalam suasana hati seperti itu? Meskipun ada Nada yang mungkin bisa membantunya, tapi apakah semudah itu? Karena Nada sudah dia acuhkan cukup lama. Bahkan, mungkinkah Nada mau menerima kehadirannya nanti? Bisa jadi Nada malah menolaknya. Setelah berpikir sesaat, Cita merasa kalau memang lebih baik anaknya bersama dengan ibu mertuanya saja dulu. Kalaupun Nada nanti menolak kehadirannya, dia juga masih bingung mau kemana lagi. Akhirnya Citapun mengangguk.7346Please respect copyright.PENANArzhETtE8sl
7346Please respect copyright.PENANADJcVqL6wZt
7346Please respect copyright.PENANAsVXQpVBAzk
“Baik bu, saya titip dia dulu bu”7346Please respect copyright.PENANAztpKXCvgE6
7346Please respect copyright.PENANA90Ytq0j71K
“Iya, tapi, segeralah pulang nak”7346Please respect copyright.PENANAMvrOExKpBH
7346Please respect copyright.PENANAZoOfJEwHHp
7346Please respect copyright.PENANAuD2g0ZLyuF
Cita hanya mengangguk, mencium tangan lalu memeluk ibu mertuanya, setelah itu dia beranjak pergi. Ibu mertuanya tak lagi menahan, meskipun dia berat untuk membiarkan Cita pergi. Tapi dia tahu Cita butuh waktu sebentar untuk menenangkan diri. Sebagai pihak yang selama ini dipersalahkan oleh Andi, tapi ternyata justru Andi yang selingkuh. Sudah pasti perasaan Cita sangat sakit saat ini.7346Please respect copyright.PENANATOITeyWAC9
7346Please respect copyright.PENANAbV35mJ2Hka
Akhirnya Cita pergi meninggalkan rumahnya. Dia membawa motornya dengan sembrono, tidak seperti biasanya. Beruntung, dia tidak sampai celaka meskipun harus membuat pengendara lainnya memaki-maki. Cita tidak peduli, saat ini dia ingin secepatnya pergi kerumah Nada. Dia butuh orang, untuk berbagi bebannya, untuk menumpahkan rasa sakit dihatinya, untuk tempatnya menangis. Dan satu-satunya orang yang terpikir dikepala Cita adalah Nada.7346Please respect copyright.PENANA1A4I97GJjm
7346Please respect copyright.PENANAtUSk9UIyqx
Dia tak peduli bagaimana nanti reaksi Nada saat melihatnya. Dia tak peduli jika Nada marah padanya setelah cukup lama dia acuhkan. Dia hanya berharap Nada tak menolak kehadirannya, karena saat ini dia benar-benar membutuhkan Nada. Dia masih belum memikirkan mau kemana lagi perginya kalau sampai Nada nanti menolaknya.7346Please respect copyright.PENANAfoTiROWtLJ
7346Please respect copyright.PENANAihvQVzz0hT
Akhirnya Cita sampai dirumah Nada dengan selamat. Buru-buru dia turun dari motor dan menuju ke pintu rumah Nada. Dengan tak sabar dia gedor-gedor rumah Nada karena dia tahu ada orang didalam. Berkali-kali dia menggedor dengan kasar, hingga terdengar suara kesal dari dalam rumah. Suara seorang pria.7346Please respect copyright.PENANAaPygttsf3T
7346Please respect copyright.PENANAFDCigs2xuF
7346Please respect copyright.PENANAvBlW7B1SQ8
“Iya iya bentar. Siapa sih gedor-gedor pintu!” ucap pria itu dari dalam dengan sangat kesal.7346Please respect copyright.PENANA6zh46F3sZZ
7346Please respect copyright.PENANAGK8VxcMfH6
“Loh Cita?” ucap lelaki itu ketika membuka pintu.7346Please respect copyright.PENANARKDfYAxLdJ
7346Please respect copyright.PENANA2g20STgL2q
7346Please respect copyright.PENANA4vidrNFM3o
Kemarahannya karena terusik gedoran pintu tadi menghilang seketika, berganti dengan rasa kaget karena melihat Cita berdiri disitu. Bukan Citanya yang membuat pria itu kaget, tapi kondisi Cita saat ini. Cita menangis sesenggukan, dan ditangannya membawa tas yang cukup besar.7346Please respect copyright.PENANAREMdrxbIug
7346Please respect copyright.PENANAlY77BqqBgK
7346Please respect copyright.PENANAEWDubn2CBw
“Hiks mas Gun, mbak Nada ada?” tanya Cita sambil sesenggukan.7346Please respect copyright.PENANApZqKrbfTUW
7346Please respect copyright.PENANAHyH2D7v2JM
“Siapa pah?” belum sempat pria itu menjawab, suara Nada terdengar dan dia melangkah mendekat.7346Please respect copyright.PENANA0Qrj8nUaoi
7346Please respect copyright.PENANA2iSaaGKipP
“Loh, Cita?” ucap Nada yang juga terkejut melihat kondisi Cita saat ini.7346Please respect copyright.PENANAjDgSGdFqXK
7346Please respect copyright.PENANAavLT311oyX
“Mbak Nadaaaaa…” Cita langsung merangsek masuk dan segera memeluk Nada sambil menumpahkan tangisannya.7346Please respect copyright.PENANAeXLQNShi2X
7346Please respect copyright.PENANAIxYkeqlqRg
*7346Please respect copyright.PENANAN8B6cw8XpA
*7346Please respect copyright.PENANAkDLIB5U06B
*7346Please respect copyright.PENANAVCozcWSoqi
*7346Please respect copyright.PENANA3IXGQCe7JJ
7346Please respect copyright.PENANAISLi6QFjS8
Sementara itu, selang satu jam kemudian Andi pulang kerumah dengan senyum terkembang diwajahnya. Dia baru saja tuntas melampiaskan nafsunya kepada Isna. Yang membuat dia senang adalah dari siang hingga petang ini, dia bisa bercinta dengan Isna sampai 3 ronde. Ini pertama kalinya Andi bisa seperti itu. Dulu waktu masih masa bulan madunya dengan Cita saja, paling pol dia hanya bisa sampai 2 ronde saja.7346Please respect copyright.PENANA7o2lGNdfsS
7346Please respect copyright.PENANA5a9T79LJPd
Andi merasa sangat puas. Dia berasa bangga, merasa begitu gagah dihadapan Isna tadi. Meskipun sebenarnya, Isna belum sepenuhnya puas, karena tetap saja Andi tidak bertahan lama. Tapi paling tidak, sudah tidak sesingkat dulu, dan Andi bisa melakukannya lebih dari sekali. Bagi wanita lain, mungkin sudah cukup terpuaskan oleh Andi, tapi tidak bagi Isna. Tapi Andi tidak tahu itu, dan dia tidak peduli. Yang penting, dia merasa sangat bangga hari ini, dan tak sabar untuk kembali mengulanginya dengan Isna. Kalau tidak diingatkan Isna kalau dia harus pulang malam ini, mungkin dia akan menginap dirumah Isna.7346Please respect copyright.PENANA8IeZHEUeFK
7346Please respect copyright.PENANAA5OfQIk5ZV
Sampai dirumahnya, Andi terheran karena dia tidak melihat motor Cita. Tumben Cita tidak berada dirumah jam segini. Biasanya sangat jarang Cita keluar sampai jam segini, apalagi setelah dia sempat melarangnya untuk bertemu dengan Nada dan yang lainnya saat itu. Tiba-tiba saja Andi berpikir kalau Cita pasti ketempat salah satu dari tiga orang yang masuk daftar blacklistnya. Dan tiba-tiba Andi tersenyum, merasa amat senang, karena dia mengira sebentar lagi akan bisa membuktikan kalau istrinya benar-benar selingkuh.7346Please respect copyright.PENANA29EOzV7Vxt
7346Please respect copyright.PENANATZgy1XEgoW
Diapun masuk kedalam rumah, langsung masuk kekamar. Terlihat pintu lemari masih terbuka dan dia melihat tumpukan baju Cita agak sedikit berantakan. Dan Andi menyadari kalau ada yang tidak beres, seperti ada baju yang tidak ada ditempatnya, padahal seingat dia tadi masih ada. Diapun segera keluar menemui ibunya untuk menanyakan keberadaan Cita.7346Please respect copyright.PENANA65TvR74KuF
7346Please respect copyright.PENANAyRkV2y2hHV
7346Please respect copyright.PENANAL3eGRCxzSE
“Bu, ibuu..” panggil Andi. Tak lama kemudian ibunya keluar dari kamar.7346Please respect copyright.PENANAScRaanKs4p
7346Please respect copyright.PENANAworzy0DLv2
“Kenapa Di?”7346Please respect copyright.PENANAATgoQl6sml
7346Please respect copyright.PENANAv3nDZBVBhX
“Cita mana bu?”7346Please respect copyright.PENANASFNaWOl39U
7346Please respect copyright.PENANAbOsx7Z1NRB
“Cita kerumah Nada”7346Please respect copyright.PENANAvIMWMCCz0m
7346Please respect copyright.PENANAsNNex9Xpzg
7346Please respect copyright.PENANAvMpsGexH4t
Mendengar jawaban dari ibunya, senyum Andi makin melebar. Dia seperti merasa mendapatkan sesuatu yang luar biasa. Seperti nelayan yang mendapatkan ikan super besar. Seperti seorang yang baru saja menang lotre miliyaran rupiah.7346Please respect copyright.PENANA7tbUKEtXf1
7346Please respect copyright.PENANAVPjBeHzP7d
7346Please respect copyright.PENANAbGaNNfC09c
“Hahaha terbukti sekarang, hahaha. Bu aku pergi dulu” ucap Andi buru-buru mau pergi.7346Please respect copyright.PENANAP73nXSX4HP
7346Please respect copyright.PENANAX6TqrrfUAx
“Tunggu Di, kamu mau kemana?”7346Please respect copyright.PENANAmP5qvChjtr
7346Please respect copyright.PENANAVTyV78SVqh
“Mau ngebuktiin semua kesalahan Cita bu” ucap Andi tanpa mempedulikan ibunya.7346Please respect copyright.PENANAzvP5JAoFKV
7346Please respect copyright.PENANA50VT6glI8w
“Andi tunggu dulu, ibu mau bicara”7346Please respect copyright.PENANAlTCKRmblXj
7346Please respect copyright.PENANAEAoqwZcoYb
“Nanti bu, Andi nggak mau kehilangan kesempatan ini”7346Please respect copyright.PENANAqDinhkv8h4
7346Please respect copyright.PENANAbsaZDU75ED
“Andi, tunggu…”7346Please respect copyright.PENANAqmwdajqmlg
7346Please respect copyright.PENANANeWNpks4hx
7346Please respect copyright.PENANA5KNGAXfUzO
Dia tak bisa menghentikan Andi yang begitu bersemangat. Andi langsung masuk mobil dan segera menuju kerumah Nada. Sepanjang perjalanan dia tersenyum, bahkan tertawa penuh kemenangan. Semua yang dia lakukan kepada Cita sepertinya benar-benar terbayarkan malam ini. Dia puas, sangat puas, karena setelah sekian lama akhirnya akan segera membuktikan kalau dugaannya kepada Cita itu benar adanya. Dia akan segera membuktikan, kalau Cita benar-benar selingkuh karena telah melanggar larangannya.7346Please respect copyright.PENANAJYT1Z4BWLE
7346Please respect copyright.PENANA9j04KlnpWw
Begitu sampai didepan rumah Nada, tawa Andi makin lebar saat melihat motornya Cita ada disitu. Makin bersemangat dia. Bermacam kata sudah dia siapkan untuk menjatuhkan Cita. Kali ini Andi yakin, Cita tidak akan mampu menyangkalnya. Semua sudah jelas, Cita telah melanggar janjinya untuk tidak menemui Nada. Andi merasa diatas angin sekarang. Dengan pongah dia berjalan menuju rumah Nada.7346Please respect copyright.PENANAaIjFRb51OD
7346Please respect copyright.PENANAXDrGvVNrvR
Pintu rumah Nada tidak tertutup sempurna, dan dari situ Andi bisa mendengar suara Cita yang ada didalam rumah. Tanpa mengetuk, Andi membuka pintu itu dan berjalan masuk. Dia tersenyum lebar melihat Cita benar-benar didalam, sedang menangis dalam pelukan Nada. Baik Cita maupun Nada tak menyadari kalau Andi sudah berdiri disitu, karena posisi mereka agak menyerong membelakangi Andi.7346Please respect copyright.PENANA67PSUOk6KZ
7346Please respect copyright.PENANA2Dzn471LJu
7346Please respect copyright.PENANAIzA90vJyGx
“Sudah terbukti semua Cita, kamu sudah melanggar janjimu!” bentak Andi begitu bersemangat.7346Please respect copyright.PENANA3GqGjIoTu4
7346Please respect copyright.PENANAmtahShXnep
7346Please respect copyright.PENANAIodEPYLkqZ
Cita dan Nada terlonjak kaget dan melihat kearah Andi yang sedang beracak pinggang dengan pongahnya. Terlihat Andi menatap sinis kearah Cita dan Nada.7346Please respect copyright.PENANAbGPBqvDbtT
7346Please respect copyright.PENANAvpAE9OhLW1
7346Please respect copyright.PENANACibJUDltnd
“Ngapain kamu kesini?” ucap Cita juga dengan membentak.7346Please respect copyright.PENANACvZtBnNjUk
7346Please respect copyright.PENANAabhvT98ls7
“Ngapain? Hahaha, untuk ngebuktiin kalau kamu benar-benar selingkuh dibelakangku. Kamu udah janji sama aku nggak akan nemuin dia, dan sekali aja ketemu itu artinya kamu mengakui kalau kamu sudah selingkuh, hahaha. Kenapa? Udah kegatelan kamu? Memekmu udah kangen sama kontol bajingan-bajingan itu?”7346Please respect copyright.PENANAeMufgTE8zl
7346Please respect copyright.PENANAVMyXpTXoM2
“Jaga bicaramu!”7346Please respect copyright.PENANAyNSmlub7Op
7346Please respect copyright.PENANAuVOzji2Lbw
“Hahaha buat apa lagi kujaga hah? Memang kamu udah kangen sama kontol mereka kan? Sampai-sampai saking nggak tahannya kamu nemuin si pelacur Nada ini? Mau ngapain? Ngajakin pelacur ini buat ngentot bareng-bareng sama mereka?”7346Please respect copyright.PENANAg4oYEPHWJu
7346Please respect copyright.PENANAD42xKWt9i3
7346Please respect copyright.PENANAXG7moVTgHU
Mendengar ucapan kasar Andi itu, Cita dan Nadapun terlihat sangat emosi. Namun, belum sempat mereka mengatakan apapun, tiba-tiba pintu salah satu kamar terbuka dan muncul suami Nada dengan penuh emosi.7346Please respect copyright.PENANAaZ13yXLYyQ
7346Please respect copyright.PENANA4cFhiiQ4ty
7346Please respect copyright.PENANAxMVmnlLSnb
“Bangsat!!!” buuughhh.7346Please respect copyright.PENANABdNnIrKebM
7346Please respect copyright.PENANAqeXxF0docM
7346Please respect copyright.PENANAuy3FRglXo6
Sebuah pukulan telak mendarat diwajah Andi yang tak siap menerima serangan. Andi bahkan sampai terjerembab tersungkur kebelakang saking kuatnya pukulan suami Nada.7346Please respect copyright.PENANAy8kcbJGD7g
7346Please respect copyright.PENANA2ObYuwsjub
7346Please respect copyright.PENANAFmvogyCkas
“Berani-beraninya bilang istriku pelacur, mau mati kamu hah?!” ucap suami Nada penuh emosi dan bersiap untuk memukul Andi lagi.7346Please respect copyright.PENANAakmJfwaRhE
7346Please respect copyright.PENANAlpbsylRB2u
“Pah udah pah” ucap Nada seraya menahan suaminya.7346Please respect copyright.PENANA0E9alY4V3f
7346Please respect copyright.PENANAaQTyDUG3Oc
“Udah apaan mah? Dia udah ngehina kamu. Cowok ini kudu diajarin tata krama, mulutnya harus dikasih pelajaran!” jawab suaminya masih dengan penuh emosi, tapi tubuhnya terus ditahan Nada sekuat tenaga.7346Please respect copyright.PENANAgac0fEkjBL
7346Please respect copyright.PENANA1FUvD0kC1Z
7346Please respect copyright.PENANAH13mvvLrze
Melihat itu Andi segera bangkit sambil memegangi wajahnya yang terkena pukulan tadi. Tapi dia malah tersenyum, menyeringai.7346Please respect copyright.PENANA8L1lwEWIyL
7346Please respect copyright.PENANADCBQb6ncyS
7346Please respect copyright.PENANAgaec4iVzaC
“Hahaha, kenapa marah? Apa kamu nggak tahu, kalau selama ini dibelakangmu, istrimu itu…”7346Please respect copyright.PENANAyFcpLSZ8BA
7346Please respect copyright.PENANACcsOrS8rYZ
“Cukup!” bentak Cita memotong ucapan Andi. Dia lalu berdiri sambil memegang hpnya, lalu menghampiri Andi.7346Please respect copyright.PENANA9wJBnv2JsU
7346Please respect copyright.PENANAeMcX63DaiL
“Jadi, dengan aku ketemu mbak Nada kamu mau bilang kalau aku selingkuh?”7346Please respect copyright.PENANAy9hEdz7Rgw
7346Please respect copyright.PENANAhAEiD5bCif
“Hahaha, udah jelas kan semuanya?”7346Please respect copyright.PENANAL0f0XCdhnA
7346Please respect copyright.PENANAB68bOXTM7A
“Kalau hanya dengan aku nemuin mbak Nada kamu bisa bilang kalau aku selingkuh, lalu ini apa?”7346Please respect copyright.PENANAbC7j2uWEN3
7346Please respect copyright.PENANAdrMYXyM8D4
7346Please respect copyright.PENANAWlTo53uIKs
Cita kemudian menunjukan hpnya didepan muka Andi dengan tangan yang agak gemetar karena menahan emosi. Andi yang tadi tersenyum penuh kemenangan mendadak mukanya berubah keruh. Dia sangat terkejut, matanya terbelalak dengan apa yang dia lihat dari hp Cita. Sebuah foto yang memperlihatkan dirinya sedang bersama Isna. Foto itu adalah foto tadi siang, didepan rumah Isna.7346Please respect copyright.PENANAGgLudFvNk1
7346Please respect copyright.PENANAK1MRNeSVlF
7346Please respect copyright.PENANA36PISrc1ju
“Terus, ini juga. Ini apa namanya?”7346Please respect copyright.PENANA0EQ7cfWxyc
7346Please respect copyright.PENANAx9DdQvaSmH
7346Please respect copyright.PENANAVNdGOZqvlt
Cita menggeser layar dihpnya, menampilkan foto lainnya. Dan Andi makin terkejut melihat foto itu. Jelas-jelas difoto itu, terlihat dirinya sedang berciuman bibir dengan Isna. Masih ditempat yang sama, rumah Isna. Itu adalah momen sesaat sebelum mereka masuk kedalam rumah Isna.7346Please respect copyright.PENANArs31Q03PkW
7346Please respect copyright.PENANArA1Pgw0xk0
7346Please respect copyright.PENANAeqQ0dVjvPV
“Ka.. kamu dapat foto itu darimana?” tanya Andi. Nadanya sudah benar-benar berbeda, dari yang tadi penuh kesombongan, menjadi begitu ketakutan.7346Please respect copyright.PENANAVYv0FzbFFA
7346Please respect copyright.PENANAO2nvPNDmCe
“Darimana? Aku ambil sendiri foto-foto ini. Aku lihat dengan mata kepalaku sendiri. Bukan kata orang lain, bukan dari orang lain. Aku lihat sendiri” ucap Cita penuh emosi.7346Please respect copyright.PENANAcDtaOeW8uN
7346Please respect copyright.PENANAPalXBISBCS
“Aku lihat semuanya, sejak dari mall, sampai kedepan rumah perempuan itu. Sampai kalian berdua masuk, berjam-jam aku tunggu dan kalian tidak keluar juga. Semua itu, apa namanya?” kembali pertanyaan retoris Cita tak bisa dijawab oleh Andi.7346Please respect copyright.PENANAuVnNETTsk3
7346Please respect copyright.PENANATfN6k1GvGl
7346Please respect copyright.PENANAeR0doqDL9j
Andi benar-benar tak menyangka akan jadi seperti ini. Padahal dia datang kesini untuk membuktikan bahwa Cita sudah selingkuh. Dia datang kesini untuk menyalahkan Cita, untuk menyudutkannya, tapi kenyataannya berbanding 180 derajat. Hanya dalam hitungan menit, dia kini berubah jadi pesakitan, jadi pihak yang bersalah, dengan bukti yang sudah tak terbantahkan lagi.7346Please respect copyright.PENANAO1UfxzcAKB
7346Please respect copyright.PENANAWPBnn9fJ2f
7346Please respect copyright.PENANAp5FWbBaYzr
“Selama ini kamu nuduh aku udah selingkuh. Kamu bahkan berkali-kali nampar aku biar aku ngaku. Kamu ngelarang aku buat ketemu mbak Nada, yang kamu pikir udah bikin aku selingkuh dari kamu. Tapi nyatanya apa? Sekarang siapa yang sebenarnya selingkuh?” ucap Cita keluar dengan lancar dari mulutnya. Seolah-olah dia sedang melontarkan semua kekesalan dan amarah yang dia pendam selama ini.7346Please respect copyright.PENANA3z1e9w0sCN
7346Please respect copyright.PENANAXoFrpOYTrx
“Kamu ngelakuin itu semua untuk apa? Untuk nutupin perbuatan kamu sendiri kan? Kamu nyalahin aku, nyiksa aku, ngekang aku, supaya aku nggak sempat tahu kalau kamu selingkuh, gitu kan?”7346Please respect copyright.PENANAGRjDaiXp4O
7346Please respect copyright.PENANAsi9JO6VJxc
7346Please respect copyright.PENANAIt6HcpqY3E
Kembali Andi hanya terdiam. Dia kehabisan kata-kata. Tidak semua yang dikatakan oleh Cita kepadanya itu benar. Andi tidak menuduh Cita selingkuh demi menutupi perselingkuhannya. Semua itu bermula dari semua prasangka buruk Andi pada Cita. Dan nyatanya, dia baru benar-benar selingkuh dengan Isna setelah yakin kalau Cita bena-benar selingkuh dibelakangnya, meskipun itu masih sebuah prasangka tanpa adanya bukti.7346Please respect copyright.PENANA3clhLeEjK6
7346Please respect copyright.PENANAGAqLsN7Pfm
Tapi tetap saja, posisi Andi sekarang tidak punya nilai tawar. Tidak punya pembelaan sama sekali. Karena nyatanya, dia memang benar-benar berselingkuh dengan Isna. Bukti yang dimiliki oleh Cita terlalu kuat untuk bisa dia bantah. Foto-foto yang sangat jelas memperlihatkan apa yang dia lakukan dengan Isna. Dan itu benar-benar mereka, Andi dan Isna, bukan foto editan.7346Please respect copyright.PENANAgutr4KRTIw
7346Please respect copyright.PENANApAPvKUlqSW
7346Please respect copyright.PENANAuNxCqifpGR
“Kalaupun memang benar aku selingkuh, lalu kamu mau apa? Menuntut cerai? Dengan menuduhku selingkuh? Silahkan! Tunjukin semua bukti yang kamu punya, karena aku punya bukti yang jauh lebih kuat, untuk memperlihatkan siapa yang sebenarnya salah diantara kita!”7346Please respect copyright.PENANAGXH4tuiVOs
7346Please respect copyright.PENANAtPSPtfU487
7346Please respect copyright.PENANA6MQvh43zYG
Kembali Andi terdiam. Nyatanya, dia memang tidak memiliki bukti sekuat yang dimiliki Cita. Jangankan yang sekuat itu, dia bahkan tidak punya bukti apapun. Hanya bermodalkan cerita bahwa Cita selingkuh karena telah melanggar janjinya agar tidak ketemu dengan Nada, siapa yang bakal percaya? Yang ada orang-orang akan menertawakannya dan menganggapnya gila.7346Please respect copyright.PENANACF5KELsQiH
7346Please respect copyright.PENANAGOQHcjvgfy
Dan lagi, Andi baru sadar satu hal. Kalau memang Cita benar telah berselingkuh dibelakangnya, lalu selanjutnya apa? Cerai? Bahkan Andi belum memikirkan sampai kesana. Yang dia pikirkan hanyalah bagaimana membuktikan kalau Cita selingkuh. Lebih jauh dari itu, dia belum benar-benar memikirkannya.7346Please respect copyright.PENANAMBeI36TVQv
7346Please respect copyright.PENANACD9tCFSMql
7346Please respect copyright.PENANAG8Tx9McQll
“Sekarang lebih baik kamu pergi dari sini. Aku sudah muak sama kamu. Aku nggak mau melihatmu lagi!”7346Please respect copyright.PENANAELtlYg15Dm
7346Please respect copyright.PENANA37eHoS8Enh
7346Please respect copyright.PENANA6Y38bMQCri
Andi masih terpaku. Tak bisa bicara apapun. Tak bisa menjawab semua omongan Cita. Dia sudah kalah. Kalah oleh dirinya sendiri. Kalah oleh prasangkanya sendiri. Dan bahkan, posisinya sekarang sudah berbalik. Dia yang salah. Dia yang sudah berselingkuh. Dan semua itu terbukti.7346Please respect copyright.PENANA5PFOm0pquQ
7346Please respect copyright.PENANASrQIJfDEI4
Tanpa sempat mengatakan apapun, Andi berbalik. Berjalan dengan tatapan kosong, penuh dengan keputus-asaan.7346Please respect copyright.PENANAZcJGgxMUcT
7346Please respect copyright.PENANAo5xdgPL7ur
Nada dan suaminya yang sedari tadi melihat itu juga hanya terdiam saja. Emosi suami Nada sebenarnya masih ada, bahkan bertambah. Bukan hanya karena Andi sudah menyebut istrinya pelacur. Tapi suami Nada ikut kesal kepada Andi setelah mendengar semua ucapan Cita. Dia kesal dengan semua kebodohan Andi, yang menurutnya sangatlah konyol. Meskipun dia belum tahu cerita selengkapnya, tapi sudah tergambar olehnya tentang masalah itu.7346Please respect copyright.PENANAj2Xp7dLmDx
7346Please respect copyright.PENANAdvGtC1WHhC
Sepenginggal Andi, Cita langsung ambruk duduk bersimpuh. Dan kembali tangisnya pecah. Nada yang sedari tadi memegangi suaminya, langsung menghampiri Cita dan memeluknya. Dia menatap suaminya, meminta pertolongan, dan kemudian mereka berdua mengangkat tubuh Cita untuk didudukan di sofa lagi. Nada memeluk Cita yang masih menangis, sedangkan suaminya duduk tak jauh dari mereka.7346Please respect copyright.PENANAh3lqYJhxrX
7346Please respect copyright.PENANAist2oWk9QI
7346Please respect copyright.PENANANzRbtYJg9K
“Mbak Nada, mas Gunawan, maafin Cita, hiks…”7346Please respect copyright.PENANAH8k4Kbfias
7346Please respect copyright.PENANAzWg8wIyYEM
“Ssttt, udah Cit, udah…” ucap Nada. Dia sendiri masih bingung bagaimana harus menghibur Cita, dia hanya terus memeluk dan membelai punggung Cita untuk sedikit menenangkannya.7346Please respect copyright.PENANANAh7VyiV2Y
7346Please respect copyright.PENANAxXn9YtKAEB
*7346Please respect copyright.PENANACiveeG1J3x
*7346Please respect copyright.PENANAb42DS30NcG
*7346Please respect copyright.PENANAeyPGy7HvIc
*7346Please respect copyright.PENANAZ0aWVCJdhz
7346Please respect copyright.PENANA7nEAZ1Msiw
Dengan pikiran yang kacau, Andi mengemudikan mobilnya tak tentu arah. Rasa sakit diwajahnya akibat dipukul Gunawan tadi sudah tak lagi dia rasakan. Kini dia benar-benar merasa menjadi seorang pecundang. Dia tadinya sudah begitu bahagia, merasa detik-detik kemenangan akan segera dia dapatkan. Tapi nyatanya, semua berbalik telak memukul mundur dirinya. Ibaratnya kalau dalam sepak bola, sudah unggul 1-0 dari awal babak 1, tapi masuk injury time babak 2 malah kebobolan 2 gol. Sakit.7346Please respect copyright.PENANAuNc5JzBG75
7346Please respect copyright.PENANAXJuxJ6BxNt
Andi mulai berpikir, dari awal mula yang membuat semuanya kini berubah. Berawal dari tanpa sengaja dia mendengar pak Bowo bergumam membayangkan istrinya. Sejak itu muncul pikiran aneh dikepalanya. Dia justru membayangkan bagaimana kalau pak Bowo benar-benar akan merebut istrinya. Itu yang kemudian membuat Andi merasa terancam, dan menyetubuhi Cita dengan kasar, demi menandai kalau Cita adalah miliknya, hanya miliknya.7346Please respect copyright.PENANAFD4oeDN7oc
7346Please respect copyright.PENANAGAMn4KXnbX
Tapi apa benar kalau aku menyalahkan pak Bowo? Buktinya sampai sekarang pak Bowo nggak pernah menyentuh Cita, bahkan untuk sekedar menemui dan bicara sama Cita saja kayaknya juga nggak pernah. Kayaknya apa yang dilakukan pak Bowo itu masih terbilang wajar. Mungkin banyak cowok lain diluar sana yang mikir sama kayak pak Bowo waktu lihat fotonya Cita. Batin Andi.7346Please respect copyright.PENANA8X9YsEUcSN
7346Please respect copyright.PENANAFCNMQOV7pA
Dia kemudian memikirkan soal Nada, Robi dan Salim. Andi begitu membabi buta mencurigai mereka bertiga. Dia mencurigai Robi dan Salim sudah menikmati tubuh istrinya, dengan Nada yang menjadi orang yang menjerumuskan Cita. Tapi Cita benar, dia tak pernah bisa membuktikan kalau mereka sudah menjerumuskan Cita.7346Please respect copyright.PENANApDlU7LdfRz
7346Please respect copyright.PENANAg2xEHNZZiQ
Aku memang nggak punya bukti apapun. Waktu Cita pergi sama mereka, mungkin aja sih disitu mereka ngentotin Cita. Tapi aku sama sekali nggak ada bukti. Kalau aku lihat dari IG nya si Robi dan Nada, memang ada acara foto-foto disana, dan itu dengan banyak banget orang. Apa iya orang sebanyak itu pesta sex? Batin Andi.7346Please respect copyright.PENANAmLIJ2Wfx52
7346Please respect copyright.PENANA32bXbOawbj
Meskipun kemungkinan itu tetap ada, tapi Andi menepisnya untuk saat ini, karena dia memang tak punya bukti apapun. Semua hanya prasangkanya. Ketika tahu kalau Cita pergi dengan mereka bertiga, Andi sudah langsung berpikir kalau Cita selingkuh. Dan rasa kesal dan amarahnya itu dia lampiaskan dengan Isna.7346Please respect copyright.PENANAkB5J5QPv5m
7346Please respect copyright.PENANAnUKsraLF6O
Isna. Iya, Isna. Kalau aja aku nggak pernah cerita semaunya sama Isna. Kalau aja dia nggak merayuku, aku nggak akan pernah selingkuh sama Isna. Benar. Dia yang merayuku. Aku nggak pernah punya pikiran apa-apa ke dia sebelumnya. Tapi dia yang udah ngebuat aku selingkuh. Benar, ini semua salah Isna. Batin Andi lagi.7346Please respect copyright.PENANAFIYc4VUBq8
7346Please respect copyright.PENANAqsodWsUVGa
Amarahnya kini berganti sasaran. Dia kembali teringat waktu mengamuk dirumah Isna saat tahu Cita pergi dengan Nada dan yang lainnya. Dia mencoba mengingat dengan rinci kejadian saat itu. Dan memang benar, dia ingat betul Isnalah yang membujuknya untuk berselingkuh, demi membalas perbuatan Cita, yang bahkan sampai sekarang tidak bisa dia buktikan sama sekali. Isnalah yang telah menghasutnya agar berselingkuh, hingga akhirnya hubungan badan mereka berlanjut hingga tadi siang.7346Please respect copyright.PENANAdsW0u2iwXW
7346Please respect copyright.PENANASrUwiiFrMY
Iya, benar. Semua ini salah Isna. Aku harus kesana sekarang. Batin Andi.7346Please respect copyright.PENANAwCnlmgGFlD
7346Please respect copyright.PENANAUfPDQxp4Ys
Setelah berputar-putar dengan segala pemikirannya, diapun mengarahkan mobilnya kerumah Isna. Dia ingin membuat perhitungan dengan Isna yang telah membuatnya berselingkuh. Dia tak tahu apa yang akan dilakukannya pada Isna nanti. Tapi dia hanya ingin melepaskan beban atas kesalahan yang dia lakukan. Dia ingin melempar bola panas ini pada Isna, yang dia anggap sebagai sebab utama semua kejadian ini. Mulai dari pada akhirnya justru dia yang berselingkuh, juga termasuk kejadian hari ini, dimana akhirnya Cita mendapatkan bukti kongkret foto-foto perselingkuhannya dengan Isna tanpa bisa dia bantah sedikitpun.7346Please respect copyright.PENANAIeLGYgTky4
7346Please respect copyright.PENANAc84Dr3RGck
Sampai didepan rumah Isna, Andipun segera turun. Dengan penuh emosi dia menggedor-gedor rumah Isna. Dia tak peduli jika kegaduhan yang dia buat ini akan menarik perhatian orang-orang disekitar rumah Isna. Dia hanya ingin segera menemui Isna, menumpahkan segala kesalahan pada wanita selingkuhannya itu.7346Please respect copyright.PENANAvmpLhWin0f
7346Please respect copyright.PENANAtyvApMsvvr
7346Please respect copyright.PENANAycIdykdC37
“Mas Andi? Ngapain sih malem-malem gedor-gedor kayak gitu? Masih kurang yang tadi? Isna capek mas” ucap Isna begitu membuka pintu dan mengetahui Andi yang ada disitu. Dia kesal karena tadi sudah sempat tertidur, tapi terganggu oleh suara gaduh yang dibuat Andi.7346Please respect copyright.PENANAPJjiKuzusp
7346Please respect copyright.PENANAIRhVfZ6D3B
“Ini semua salah kamu Is, salah kamu!” bentak Andi memaki Isna, membuat Isna terkejut tak mengerti apa maksud Andi.7346Please respect copyright.PENANA2skfuzOuWZ
7346Please respect copyright.PENANAQKCdCg5QsU
“Kamu ngomong apa sih? Salah apaan? Emang aku bikin salah apa?” sahut Isna tak kalah keras dengan suara Andi tadi. Dia tersulut emosinya, karena selain Andi mengganggu ketenangan tidurnya, tahu-tahu Andi melayangkan tuduhan kepadanya.7346Please respect copyright.PENANAD0Etua3UE5
7346Please respect copyright.PENANAcl2rh4iwnR
“Cita tahu kalau kita selingkuh. Ini semua gara-gara kamu!”7346Please respect copyright.PENANA3mzmVQB8tL
7346Please respect copyright.PENANAGRFMoRtraN
“Loh, kok gara-gara aku?”7346Please respect copyright.PENANAEJVtUzYcOt
7346Please respect copyright.PENANAugfAQ005WN
“Iya! Jelas ini semua gara-gara kamu! Kalau kamu nggak ngerayu aku, kalau kamu nggak ngehasut aku waktu itu, aku nggak bakal selingkuh sama kamu. Aku nggak bakal ketahuan oleh Cita. Semua ini gara-gar…”7346Please respect copyright.PENANAopdt4ZJ9VO
7346Please respect copyright.PENANAnt9J7HzIk6
“Heh! Seenaknya kamu nuduh aku! Siapa juga yang…”7346Please respect copyright.PENANAXDmibUGR3P
7346Please respect copyright.PENANAk6RolEcWwl
“Jelas ini salah kamu! Kamu nggak inget, dulu kamu yang udah ngerayu aku buat ngentot sama kamu?! Setelah kamu puas, kamu ketagihan, dan minta terus supaya aku ngentotin kamu! Semua ini gara-gara kamu! Semua salah kamu!” maki Andi makin membabi buta.7346Please respect copyright.PENANAZVgtqXVBI1
7346Please respect copyright.PENANAwsBSTQgTVw
“Apa? Dasar laki-laki nggak berguna!”7346Please respect copyright.PENANAZvt7PZ0h9W
7346Please respect copyright.PENANAi6yGgez7MF
“Apa katamu! Kamu yang nggak berguna! Kamu ngerayu laki-laki lain karena kamu ditinggal terus sama suamimu! Kamu jablay. Kamu pelacur, wanita jalang, wanita murahan yang ngerayu cowok lain, yang ngasihin memeknya gitu aja demi kepuasan kamu!”7346Please respect copyright.PENANAfQI0BnNI5W
7346Please respect copyright.PENANAl4UmHbIWf5
“Bangsat kamu Di! Kamu nggak nyadar kalau kamu itu lemah? Kamu itu pecundang! Asal kamu tahu ya, aku nggak pernah puas sama kamu! Kontolmu kecil! Goyang dikit udah keluar! Aku sama sekali nggak pernah puas sama kamu, nggak pernah!”7346Please respect copyright.PENANAGTzMOYWiR2
7346Please respect copyright.PENANAoy9AptSYad
“Apa kamu bilang?!”7346Please respect copyright.PENANAdnSAWX2TdZ
7346Please respect copyright.PENANAzPynphWIro
“Asal kamu tahu, apa yang aku kasih ke kamu itu kemarin bukan pelumas, itu obat pembesar kontol! Kontolmu itu nggak guna sama sekali. Kalau aku jadi Cita, udah dari dulu aku nyari kontol lain yang bisa muasin aku! Sekarang kamu tahu kan, kenapa Cita selingkuh dari kamu? Karena kamu nggak bisa muasin perempuan! Kamu lemah! Kamu pencundang Di!”7346Please respect copyright.PENANAGyRivhwN7a
7346Please respect copyright.PENANAbA3aM8tlaQ
“Bangsat kamu Is!”7346Please respect copyright.PENANAxfFyJoNTEZ
7346Please respect copyright.PENANApU6jvPiPvC
7346Please respect copyright.PENANA3N8Wg4Ysj2
Buuuggghhh… sebuah pukulan telak mendarat diwajah Isna hingga membuatnya tersungkur dilantai. Bukan tamparan, tapi benar-benar sebuah pukulan yang penuh dengan emosi.7346Please respect copyright.PENANA9JBEx6MWUU
7346Please respect copyright.PENANABxgmC3i8XR
Melihat Isna yang tersungkur, bukannya membuat Andi kasihan, dia malah menghampiri dan menduduki tubuh Isna. Dia jambak rambut Isna, lalu diangkat hingga wajah mereka cukup dekat.7346Please respect copyright.PENANAM4OLPHXOL1
7346Please respect copyright.PENANAWJ8r82fq5L
7346Please respect copyright.PENANAv1H11qZxsU
“Lihat sendiri kan! Kamu itu benar-benar nggak berguna Di! Kontolmu nggak berguna, nggak bisa muasin perempuan manapun! Dan kamu baru aja mukul aku, kamu itu pecundang! Mana ada lelaki sejati yang mukul perempuan!”7346Please respect copyright.PENANABf2N5RiPcO
7346Please respect copyright.PENANAG07bic5iGf
“Aku bukan pecundang!”7346Please respect copyright.PENANArjV7am4lwL
7346Please respect copyright.PENANA1gLaJkJbWZ
7346Please respect copyright.PENANAnweEdqGdmD
Buuuggghhh… sebuah pukulan mendarat lagi diwajah Isna.7346Please respect copyright.PENANAs5r13rLFE8
7346Please respect copyright.PENANAzd2Wz5lLXf
7346Please respect copyright.PENANA5AmWH85aIK
“Kamu pecundang paling menyedihkan yang pernah aku tahu” ucap Isna dengan lirih, karena rasa sakit yang dia rasakan akibat 2 kali pukulan Andi diwajahnya, hingga diujung bibirnya terlihat berdarah.7346Please respect copyright.PENANAhf6BPFQSoO
7346Please respect copyright.PENANABKlJUGsxRu
“Bangsat! Aku bukan pecundang! Aku laki-laki sejati!”7346Please respect copyright.PENANAAAeDWVWsCq
7346Please respect copyright.PENANAwuCReIKxTw
7346Please respect copyright.PENANAArnIFlLApq
Buuuggghhh… kembali sebuah pukulan mendatar telak diwajah Isna tanpa sedikitpun perlawanan, membuat Isna tak berdaya, bahkan terlihat kesadarannya mulai menipis.7346Please respect copyright.PENANAPfoPhRLd8n
7346Please respect copyright.PENANACtMQNLtH0T
7346Please respect copyright.PENANAr6ZRnQkPEL
“Woy apa-apaan ini!!! Lepasin dia!!!”7346Please respect copyright.PENANAG9hgcPqldd
7346Please respect copyright.PENANAPkimnYuxzf
7346Please respect copyright.PENANARFQqemRnzs
Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari arah jalan. Andi menoleh, ternyata ada 2 orang sekuriti yang berlari kearahnya. Kedua sekuriti komplek itu tadinya sedang patroli keliling. Saat dekat dengan rumah Isna, mereka mendengar keributan akibat pertengkaran Andi dan Isna. Tadinya mereka sempat tertawa mendengar ucapan Isna yang menghina kejantanan Andi. Tapi kemudian begitu sampai didepan rumah Isna, mereka terkejut karena Andi sudah dalam posisi menduduki Isna dan memukulnya.7346Please respect copyright.PENANAzz0CVtVioC
7346Please respect copyright.PENANAQvveKh0JMi
7346Please respect copyright.PENANAUsmYitkOby
“Bangsat! Beraninya sama perempuan! Nih terima!”7346Please respect copyright.PENANAbvQmInXGw2
7346Please respect copyright.PENANAxQTQKJ1nbB
7346Please respect copyright.PENANA6VmOh51rfh
Seorang dari sekuriti itu menarik kerah baju belakang Andi hingga tubuh Isna terlepas dari cengkramannya. Tanpa banyak bicara kedua sekuriti itu menghujani Andi dengan pukulan. Andi tak bisa melawan, bahkan untuk melindungi diri sudah terlambat. Pukulan dari kedua sekuriti itu terlalu kuat untuk ditahan oleh Andi, hingga akhirnya berkali-kali pukulan dan tendangan mendarat disekujur tubuh dan wajah Andi.7346Please respect copyright.PENANAaZ52v7kDDL
7346Please respect copyright.PENANAEJaDR5D6Ix
7346Please respect copyright.PENANA6zRU3126OF
“Jo udah Jo, bisa mampus nih orang nanti”7346Please respect copyright.PENANAmBLlqjvZqi
7346Please respect copyright.PENANANjEMcCl9ts
“Haash haash entar dulu Ton, belum puas aku”7346Please respect copyright.PENANA4VTaksLv0y
7346Please respect copyright.PENANADmCynRJJMg
“Udah, dia udah babak belur. Mending kita tolongin mbak Isna dulu”7346Please respect copyright.PENANAOoCZwyYmmF
7346Please respect copyright.PENANAo8zhyfsIBG
7346Please respect copyright.PENANAEdOVDrBABl
Mereka berduapun melihat Isna yang kondisinya sudah hampir tak sadarkan diri. Merekapun cepat-cepat menolong Isna. Mereka menghubungi teman mereka dulu untuk datang kerumah ini mengurus Andi. Setelah teman mereka datang, mereka segera membawa Isna ke rumah sakit, sedangkan temannya tadi membawa Andi ke kantor polisi.7346Please respect copyright.PENANADjfumLvHYW
7346Please respect copyright.PENANA3dfF6ad0Tl
*7346Please respect copyright.PENANAC3IzUDsR5s
*7346Please respect copyright.PENANA1Dp5gaP4BG
*7346Please respect copyright.PENANAL4QfC6P1qV
*7346Please respect copyright.PENANAzcqXlWJ2N1
7346Please respect copyright.PENANA8iAM6bS8Si
Tak jauh dari rumah Isna, didalam sebuah mobil yang diparkirkan dipinggir jalan komplek, pak Bowo terlihat tertawa puas dengan apa yang dia lihat. Bukan hanya saat ini, tapi sejak tadi ketika dirumah Nada.7346Please respect copyright.PENANANeSvGeFBHt
7346Please respect copyright.PENANAFieKxKx4ne
Dari tadi siang, pak Bowo memang sudah mengikuti Cita. Dia tahu kalau Cita berada disekitar rumah Isna untuk membuntuti Andi. Dia sudah bisa menebak kemana Andi dan Isna akan pergi setelah dari mall tadi. Setelah cukup lama menunggu Cita yang hanya terdiam saja ditempatnya, kemudian dia ikuti ketika Cita pulang kerumahnya, lalu pergi kerumah Nada. Pak Bowo menunggu didekat rumah Nada, dia memarkirkan mobilnya didepan rumah sebelah rumah Nada. Dia menunggu kedatangan Andi.7346Please respect copyright.PENANAB8as75kcqq
7346Please respect copyright.PENANAeIHqBCM99l
Sebelumnya, dari Isna dia tahu tentang perjanjian Andi dengan Cita yang melarang untuk menemui Nada. Dia yakin sekali kalau Andi tahu Cita ada dirumah Nada, Andi pasti mendatanginya. Dan rupanya dugaannya tepat sekali. Andi datang kerumah Nada, lalu terjadilah keributan tadi.7346Please respect copyright.PENANAxaIOM8wIzC
7346Please respect copyright.PENANAwBjFjR6LtG
Pak Bowo yang berada tak jauh dari rumah itu, bisa mendengar dengan jelas keributan antara Andi dengan Cita, meski keributan itu terjadi didalam rumah. Dia tertawa terbahak-bahak mendengar semuanya. Lebih puas lagi ketika melihat Andi tak bisa apa-apa waktu Cita memperlihatkan bukti foto yang Cita ambil tadi kepada Andi. Melihat wajah Andi yang seperti orang bodoh ketika berjalan meninggalkan rumah Nada, membuat kepuasannya berlipat-lipat.7346Please respect copyright.PENANAM4Cl11NdCt
7346Please respect copyright.PENANAQRrD6pqycK
Setelah itu dia mengikuti kemana Andi pergi. Tadinya dia sudah jengkel dan berniat pulang saja karena Andi hanya berputar-putar tak jelas. Tapi saat mobil Andi mengarah kerumah Isna, pak Bowo kembali mengikutinya.7346Please respect copyright.PENANAsdNA573Igf
7346Please respect copyright.PENANAQb3usEzWbi
Tadinya pak Bowo pikir kalau Andi kerumah Isna untuk melampiaskan rasa frustasinya. Dia menyangka malam ini Andi akan bercinta lagi dengan Isna, karena itulah dia sudah menyiapkan hpnya untuk memfoto kedatangan Andi kerumah Isna. Bisa dia buat jadi bahan untuk mengajak Cita bertemu, lalu makin mempengaruhi Cita, agar Andi bisa makin buruk dimata Cita.7346Please respect copyright.PENANAMhCsxwYmn2
7346Please respect copyright.PENANAHEJcgdC4GX
Tapi ternyata yang terjadi diluar malah perkiraannya. Andi justru marah-marah ke Isna, bahkan sampai memukulinya. Pak Bowo sempat mau turun dari mobil karena khawatir Isna kenapa kenapa, apalagi Andi terlihat begitu kalap memukul Isna. Tapi dia mengurungkan niatnya ketika melihat 2 orang sekuriti berjalan mendekati rumah Isna.7346Please respect copyright.PENANAVYgPbSpet6
7346Please respect copyright.PENANA6RVsoFJ4ir
Dan akhirnya diapun hanya menjadi penonton ketika Andi gantian dihajar habis-habisan oleh kedua orang sekuriti itu. Dia tersenyum, semakin puas dengan apa yang terjadi hari ini. Semua benar-benar terjadi diluar rencananya. Tapi bagi pak Bowo itu adalah hal yang sangat bagus. Dia merasa bahwa rencananya telah berjalan beberapa langkah lebih maju daripada yang seharusnya. Terlebih lagi tadi dia mendengar sekuriti akan membawa Andi ke kantor polisi. Makin besarlah peluangnya untuk segera mendapatkan Cita.7346Please respect copyright.PENANArqihU9fcDE
7346Please respect copyright.PENANAnpYeHeKSHz
Hahaha, Andi Andi. Memang benar kata Isna, kamu itu pecundang Di. Pecundang sejati. Kamu benar-benar bodoh dan tidak berguna. Sekarang, istirahatlah dengan tenang di penjara. Biar aku yang menggantikan posisimu untuk sementara ini. Dan aku janji sama kamu, aku akan memuaskan istrimu itu. Dan aku akan membuat Cita nggak akan pernah bisa lepas dariku, dan membuang kamu untuk selama-lamanya, hahaha.7346Please respect copyright.PENANAoNHp5daLla
7346Please respect copyright.PENANAKfpBnYAPxy
*7346Please respect copyright.PENANAOrmkuWaSHW
*7346Please respect copyright.PENANADMy5usub7N
*7346Please respect copyright.PENANAILjJnKr2D7
*7346Please respect copyright.PENANAecS45PqvsO
7346Please respect copyright.PENANAL2T1uRmJJp
Sementara itu dirumah Nada, dia baru saja melepas kepergian suaminya. Malam ini suaminya harus mengejar kereta karena harus berangkat lagi ketempat kerjanya di Jakarta. Tadi waktu Andi datang, Gunawan memang sedang bersiap-siap dikamarnya sambil membiarkan Cita ditenangkan oleh Nada. Tapi persiapannya terganggu dengan kedatangan Andi, yang juga membuatnya emosi karena telah menyebut istrinya sebagai pelacur.7346Please respect copyright.PENANAAqQAoJqipy
7346Please respect copyright.PENANAH36romisS4
Sepeninggal Andi tadi, setelah tangisan Cita cukup mereda, Cita akhirnya menceritakan semuanya. Mulai dari kenapa dia sampai menjauhi Nada, Robi dan Salim yang merupakan permintaan Andi. Kelakuan kasar Andi ketika memaksanya mengaku kalau dia sudah selingkuh. Juga ancaman Andi bahwa jika dia menemui Nada dan yang lainnya, itu membuktikan bahwa dirinya itu selingkuh.7346Please respect copyright.PENANALr67rdgVpa
7346Please respect copyright.PENANAPjW9sXNdie
Lalu Cita juga cerita tentang apa yang terjadi hari ini, dimana dia memergoki Andi jalan dengan Isna. Lalu bagaimana dia mengikuti Andi hingga berhasil mengetahui kalau Andi ternyata yang sebenarnya selingkuh, dan dia sempat mengambil beberapa foto sebagai bukti perselingkuhan Andi dan Isna, hingga bagaimana dia sampai terpikir untuk menemui Nada malam ini.7346Please respect copyright.PENANAn7PaGgywWX
7346Please respect copyright.PENANAoULCpWyZi9
Nada yang sebenarnya sudah mengetahui tentang peristiwa hari ini tidak terlalu kaget. Tapi dia tetap berusaha bersikap biasa, dan berpura-pura kaget seperti halnya Gunawan.7346Please respect copyright.PENANAqy4O4z1LhT
7346Please respect copyright.PENANAmBlMtGa2vU
Mendengar semua itu, Nada dan Gunawan hanya bisa bersimpati pada Cita. Mereka berusaha menghibur Cita sebisanya. Bahkan Gunawan sempat ragu untuk berangkat ke Jakarta, karena dia jadi ikut khawatir dengan kondisi Cita. Tapi karena ada pekerjaan penting yang harus dikerjakan Gunawan, mau tak mau dia harus berangkat malam ini juga. Apalagi Nada juga sudah meyakinkannya kalau dia baik-baik saja.7346Please respect copyright.PENANAPmkPGOjobP
7346Please respect copyright.PENANAVuoHrLybCD
7346Please respect copyright.PENANAYc07wq3HTw
“Nanti aku hubungi Robi dan mas Salim kalau butuh apa-apa. Papa tenang aja, aku nggak papa kok, papa tetep berangkat aja” ucap Nada tadi. Akhirnya Gunawan tetap berangkat meskipun Nada tak jadi mengantarnya meningat kondisi Cita yang seperti itu.7346Please respect copyright.PENANArnzDTIetgV
7346Please respect copyright.PENANAxQlVP7FZtS
7346Please respect copyright.PENANAusRmqoCMcm
Dan kini, Nada masih terus berusaha menghibur Cita. Dia sama sekali tak memikirkan soal Cita yang mengacuhkannya beberapa waktu belakangan ini. Dia memang sempat khawatir dan berpikir macam-macam karena Cita tak pernah sekalipun membalas pesannya ataupun mengangkat telponnya. Tapi setelah mendengar semua penjelasan Cita, dia maklum, bahkan menyalahkan Andi atas semua yang terjadi.7346Please respect copyright.PENANA3QrvLZLdr9
7346Please respect copyright.PENANAJidXcq2vNT
Tak berapa lama kemudian terdengar hp Nada berdering. Dilihatnya, ternyata ada telpon dari pak Bowo.7346Please respect copyright.PENANAjyrlNBIuwQ
7346Please respect copyright.PENANAnOO1mot7ts
7346Please respect copyright.PENANAXSGCYRkI8P
“Cit, sebentar ya, aku angkat telpon dulu” ucap Nada, dan hanya dijawab dengan anggukan oleh Cita.7346Please respect copyright.PENANAZKfgD2g0nm
7346Please respect copyright.PENANA3M5GiYdbhB
7346Please respect copyright.PENANALQ5ShDvWcr
Nada mengambil hpnya dan berjalan keluar, ke teras rumah. Dia tak ingin Cita tahu kalau yang menelpon adalah pak Bowo.7346Please respect copyright.PENANACbhTOJL5I1
7346Please respect copyright.PENANADAg6Oy9ke8
7346Please respect copyright.PENANACHbPTA3r3v
“Halo pak”7346Please respect copyright.PENANAlSTbkL2Sxa
7346Please respect copyright.PENANAuV7SbEcM5b
“Halo sayang. Suami kamu udah berangkat kan?”7346Please respect copyright.PENANAVG8UAiSMFG
7346Please respect copyright.PENANA4GA6M31Sii
“Hmm, iya pak”7346Please respect copyright.PENANACKJFDtOPk9
7346Please respect copyright.PENANAec6fIGuhUP
“Kalau gitu aku jemput kerumahmu ya. Aku lagi sange nih sayang. Lumayan kan malem minggu bisa kita habiskan bareng-bareng, hehehe”7346Please respect copyright.PENANAHRPzThOCyT
7346Please respect copyright.PENANAXLd0vCCsyR
“Aduh pak, jangan malam ini deh”7346Please respect copyright.PENANAKJG8mMos5o
7346Please respect copyright.PENANAhwlpfBzxxh
“Loh kenapa? Kan suami kamu udah berangkat, bebas dong kita? Kamu juga nggak lagi halangan kan?”7346Please respect copyright.PENANAfieCszt31q
7346Please respect copyright.PENANAwC5RIM3mFx
“Iya pak, tapi dirumahku, lagi ada, saudaraku pak”7346Please respect copyright.PENANA6cLqn7AMSl
7346Please respect copyright.PENANAVzDmVxxvL4
“Saudara?”7346Please respect copyright.PENANAZs899KIQOP
7346Please respect copyright.PENANAZHpBIbJ5Me
“Iya pak, hmm, sepupuku lagi disini. Dia mau nginap disini. Nggak mungkin aku tinggalin dia pak. Lagian aku nggak mau dia curiga kalau pak Bowo nanti dateng kesini”7346Please respect copyright.PENANAHhxa89s9PV
7346Please respect copyright.PENANAEsUSZXndcE
“Aduuh, tapi gimana dong Nad? Aku udah sange berat nih”7346Please respect copyright.PENANABHzpTIczfh
7346Please respect copyright.PENANAdBmWJqNCLA
“Pak, pliss, aku mohon pak, aku nggak bisa malam ini. Pak Bowo kan bisa ngajak yang lain”7346Please respect copyright.PENANAO1N1KG8v62
7346Please respect copyright.PENANAN9V4ZhDSXl
“Tapi aku maunya sama kamu Nad, aku udah kangen sama memek kamu”7346Please respect copyright.PENANABsYYlVHg5t
7346Please respect copyright.PENANACTlg6uYJuF
“Pak, pliss jangan malem ini”7346Please respect copyright.PENANA8XERi2y5mA
7346Please respect copyright.PENANA0yshSJFvzc
“Emang kamu nggak kangen kontolku Nad?”7346Please respect copyright.PENANAM7pzs1YGUA
7346Please respect copyright.PENANAl7QoVc09Kt
“Ii.. iya kangen.. tapi nggak malam ini pak, aku bener-bener nggak bisa”7346Please respect copyright.PENANARKlF7iQzZw
7346Please respect copyright.PENANAy7IWo8PNMR
“Hhmm, ya udah deh, kalau gitu aku sama Gina aja”7346Please respect copyright.PENANA00usG5NA9I
7346Please respect copyright.PENANAU8F6GX9ShK
“Iya pak, makasih udah mau ngerti. Lain kali aku pasti layanin pak Bowo, tapi malem ini aku bener-bener nggak bisa”7346Please respect copyright.PENANANsbsiP8mz0
7346Please respect copyright.PENANA5B56hieoKy
“Iya iya. Eh, ngomong-ngomong sepupu kamu itu cowok apa cewek? Udah umur berapa dia? Udah nikah belum? Apa masih perawan?”7346Please respect copyright.PENANA71x66szre6
7346Please respect copyright.PENANA5QP7vOUOvt
“Emang kenapa pak?”7346Please respect copyright.PENANAZ6caNXVR7h
7346Please respect copyright.PENANAk4P6266E0H
“Ya siapa tahu bisa bantuin kamu”7346Please respect copyright.PENANA8U4GR2sKgL
7346Please respect copyright.PENANAn6zRUbfDQH
“Maksudnya?”7346Please respect copyright.PENANAjXcQp8Aijl
7346Please respect copyright.PENANAbi9ODFOZXH
“Ya bantuin kamu buat muasin kontolku. Bukannya kamu selama ini kewalahan ngelayanin aku? Hahaha”7346Please respect copyright.PENANASjSUvcYj4U
7346Please respect copyright.PENANAj2UnQ2Rf3i
“Paak, pliss jangan macem-macem deh pak”7346Please respect copyright.PENANAnGucN2OGpq
7346Please respect copyright.PENANAuPqgJvp4xU
“Loh kenapa emang? Kamu keberatan kalau aku pengen ngentot sama sepupumu juga? Emang kamu mau ngelawan aku? Udah siap sama resikonya?”7346Please respect copyright.PENANAJq0R8iGd74
7346Please respect copyright.PENANAryTXsowVr1
“Pak, jangan gitu lah pak. Pak Bowo kan udah dapetin aku, apa masih kurang?”7346Please respect copyright.PENANAhdjAp3eGbK
7346Please respect copyright.PENANAwxtYcYZgSp
7346Please respect copyright.PENANAwfjFMg0FQg
“Jelas lah, kamu aja selalu kepayahan gitu ngadepin aku”7346Please respect copyright.PENANASWGBpEiam8
7346Please respect copyright.PENANA1L4a2WxIHb
“Pak jangan lah pak, lagian, hmm, sepupuku ini cowok pak”7346Please respect copyright.PENANAjeWclFkStQ
7346Please respect copyright.PENANAT1d269nN83
“Cowok? Wah, jangan-jangan kamu mau ngentot sama sepupumu ya malam ini? Sampai nggak mau nemenin aku?”7346Please respect copyright.PENANA7q2tMMmugS
7346Please respect copyright.PENANAkjjoB6MEue
“Pak. Iih, yaa nggak gitu juga”7346Please respect copyright.PENANAHbBFYTrzdG
7346Please respect copyright.PENANAUXSQhOkBf7
“Hahaha Nada Nada. Ya udah, kamu nikmatin aja waktumu sama sepupumu itu sekarang. Tapi lain kali, aku nggak mau tahu ya, kalau suamimu udah nggak dirumah, aku tetap bakal jemput kamu, mau ada orang tuamu sekalipun. Lain kali kamu harus mau layanin aku, nggak ada kata nggak bisa. Ini terakhir kali aku kasih kamu kelonggaran”7346Please respect copyright.PENANA2F5qmMXop4
7346Please respect copyright.PENANA3lmjgtKKTo
“Ii.. iya pak”7346Please respect copyright.PENANA8kYPCKlFc0
7346Please respect copyright.PENANAooHePgLFl4
7346Please respect copyright.PENANAcckWLdfEuC
Tanpa menjawab lagi pak Bowo memutus sambungan telpon. Nada bernafas lega, karena pak Bowo tak sampai memaksanya malam ini. Bisa kacau kalau sampai pak Bowo datang kesini sementara disini masih ada Cita. Nada masih tidak siap kalau skandalnya ini diketahui oleh orang lain, selain Gina. Apalagi pak Bowo juga mengincar Cita. Dengan kondisi Cita yang sedang rapuh seperti ini, dia akan sangat yakin pak Bowo tanpa kesulitan bisa mendapatkan Cita. Karena itulah, dia berupaya keras agar pak Bowo tidak sampai kesini. Dan dia sangat lega upayanya berhasil.7346Please respect copyright.PENANAuRkkzfPRD1
7346Please respect copyright.PENANAJ1v2WcGZl1
Sementara itu, pak Bowo hanya tertawa setelah menutup telponnya. Dia tentu tahu kalau Nada berbohong, karena dia tahu kalau yang ada dirumah Nada sekarang adalah Cita. Padahal bisa saja dia memaksa untuk tetap kesana, sekaligus menjerat Cita malam ini juga. Tapi pak Bowo tidak ingin buru-buru. Dia ingin melakukan sesuatu yang lain untuk bisa mendapatkan Cita.7346Please respect copyright.PENANAnGn553Irti
7346Please respect copyright.PENANAvTK4pmQAaK
Dia hanya harus bersabar sedikit untuk bisa benar-benar mendapatkan Cita seutuhnya. Semua kondisi yang ada sekarang sudah sangat mendukung rencana jahatnya pada Cita. Lagipula, malam ini memang bukan jatah Nada untuk menemani malam minggu birahinya. Sebelumnya, dia mendapatkan telpon dari seseorang yang sudah menunggu dirumahnya. Kini dengan senyum terkembang, pak Bowo mengarahkan mobilnya untuk pulang. Kepuasan yang dia dapatkan seharian ini, akan membuatnya makin bersemangat melewati malam ini dengan wanita yang sudah menunggu di rumahnya.7346Please respect copyright.PENANAqWf8rJRc0d
7346Please respect copyright.PENANAVbhatJ9kqF
*7346Please respect copyright.PENANAOCXvLYBdC8
*7346Please respect copyright.PENANA2FqN048a23
*7346Please respect copyright.PENANAWq115OaDtU
*7346Please respect copyright.PENANAjnPkETrpRW
*7346Please respect copyright.PENANAfYp4A1php2