7095Please respect copyright.PENANAD7hS8mJz7L
7095Please respect copyright.PENANASxkqKBKP4j
Cita pulang kerumah dengan tergesa-gesa. Begitu dia turun dari motor dia buru-buru masuk kekamar. Sebisa mungkin dia ingin menyembunyikan wajahnya dari ibu mertuanya. Tapi ibu mertuanya sudah terlanjur melihatnya tadi. Dan diapun mengikuti Cita yang masuk kekamarnya. Terlihat Cita mengambil sebuah tas, membuka lemari lalu mengambil beberapa helai pakaiannya dan dimasukan kedalam tas itu.7095Please respect copyright.PENANAbVNvdQmnv1
7095Please respect copyright.PENANA0NbWmLX2c9
7095Please respect copyright.PENANAZpwC2XqXgW
“Loh nak kamu mau kemana? Ada apa nak?” tanya ibu mertuanya. Dia menebak, ada sebuah masalah besar sehingga Cita bersikap seperti itu.7095Please respect copyright.PENANAB1bsCzpf29
7095Please respect copyright.PENANAHgBhtekNxD
7095Please respect copyright.PENANA7TphYGN15C
Tapi Cita tak segera menjawabnya. Dia masih terus mengemasi baju-bajunya. Kalau tadi dia menahan tangisnya, sekarang sudah tidak lagi. Dia menangis sejadi-jadinya sambil terus mengemasi bajunya. Sudah kepalang tanggung, ibu mertuanya juga sudah kadung melihat Cita menangis.7095Please respect copyright.PENANAKWdSTixjrt
7095Please respect copyright.PENANA1ZVOCkKddP
7095Please respect copyright.PENANAyCYJhuo0ZV
“Cita, kamu kenapa nak? Ada apa? Bilang sama ibu” ucap ibu mertuanya, masih berusaha mencari tahu apa yang terjadi pada Cita.7095Please respect copyright.PENANA3WLhu2LyJA
7095Please respect copyright.PENANANvIohl95zh
7095Please respect copyright.PENANAUjjMRTFtUn
Cita masih terdiam. Dia masih terus menangis. Bahkan setelah selesai mengemasi barang-barangnya, tangisnya belum reda juga. Dia sudah mau beranjak pergi dari kamar sebelum ditahan oleh ibu mertuanya.7095Please respect copyright.PENANA7qL7JuNuwm
7095Please respect copyright.PENANAl1Hwjhdor4
7095Please respect copyright.PENANAPi5LKV8yqz
“Cita, kamu mau kemana nak?” tanya ibu mertuanya lagi, dan Cita masih tidak menjawabnya.7095Please respect copyright.PENANASQBh1gE65t
7095Please respect copyright.PENANAJ3IxqUovLJ
“CITA!” bentak ibu mertuanya, yang sudah tak sabar dengan sikap Cita. Bukan karena marah kepada Cita, tapi justru khawatir.7095Please respect copyright.PENANALNaLakNSHT
7095Please respect copyright.PENANA7wNcxvfqxF
“Cita, hiks, Cita mau pergi dulu bu”7095Please respect copyright.PENANALkhwtYMXc4
7095Please respect copyright.PENANA92Layhfi6u
“Mau pergi kemana? Ini ada apa sebenarnya?”7095Please respect copyright.PENANAmuYxYH3PpQ
7095Please respect copyright.PENANAggYqKnoVNZ
“Mas Andi bu, hiks, mas Andi…”7095Please respect copyright.PENANAopXLr8LzUC
7095Please respect copyright.PENANAIaCqeJqz5s
“Andi kenapa nak?”7095Please respect copyright.PENANAG61wlhX1W3
7095Please respect copyright.PENANAJb36Id26FG
“Mas Andi selingkuh bu…”7095Please respect copyright.PENANAEg2yqRNpYw
7095Please respect copyright.PENANAvtqZ7Sz4NV
“Astaga…”7095Please respect copyright.PENANAp1ojocRLJp
7095Please respect copyright.PENANAN9jph4dYmS
7095Please respect copyright.PENANAsPnb4LgBYN
Dia sama sekali tidak mengira, tapi kemudian mengerti kenapa Cita bersikap seperti ini, dan ingin minggat dari rumah. Siapa juga yang tidak kecewa, setelah berkali-kali dituduh selingkuh, bahkan sampai ditampar agar mengakuinya, tapi ternyata justru yang menuduh itulah yang sebenarnya sudah selingkuh.7095Please respect copyright.PENANAHTjGrf9OVy
7095Please respect copyright.PENANAxHEOqG5wLc
Ibu mertua Cita pun masih terdiam, tapi dia masih menahan tubuh Cita agar tak pergi. Dia ingin menahan, ingin menghibur, atau apalah, yang penting Cita tidak pergi dari rumah. Tapi dia sendiri bingung tak tahu harus ngomong apa.7095Please respect copyright.PENANAnjp1tReKV8
7095Please respect copyright.PENANAOZFieDEIpy
7095Please respect copyright.PENANAqoNbU7KKb5
“Bu, lepasin Cita. Cita mau pergi” ucap Cita sambil berusaha melepaskan tangan ibu mertuanya.7095Please respect copyright.PENANA4e9Abe0apC
7095Please respect copyright.PENANAJLXijTqYSg
“Kamu mau kemana? Kasihan anak kamu nak” tahan ibu mertuanya.7095Please respect copyright.PENANAiuZQ4fho02
7095Please respect copyright.PENANAG75NtRN9uG
7095Please respect copyright.PENANAVGMoRWysLq
Sesaat Cita terdiam, karena seolah baru tersadar akan anaknya. Sedari tadi, dia tidak kepikiran hal itu. Dia terlanjur kecewa, terlanjur marah, setelah apa yang dia lihat tadi. Yang ada dalam pikirannya hanyalah dia ingin secepatnya pergi dari Andi, dan dia harus meninggalkan rumah ini secepatnya. Satu hal yang sama sekali tidak terpikir oleh Cita tadi, adalah anaknya.7095Please respect copyright.PENANAXclSnGUPi7
7095Please respect copyright.PENANAIyCv5jK5fK
7095Please respect copyright.PENANA1ReJ7IiBBL
“Kasihan anak kamu nak. Kamu jangan pergi” bujuk ibu mertuanya.7095Please respect copyright.PENANAfeK4PlYBG9
7095Please respect copyright.PENANALGke8NanjK
7095Please respect copyright.PENANA0uxqjM9qz9
Cita masih terdiam. Dia bimbang, haruskah dia pergi? Haruskah dia menghindari Andi? Lalu bagimana dengan anaknya? Tegakah dia harus meninggalkan buah hatinya? Tapi perasaan Cita benar-benar sedang kacau, membuat otaknya benar-benar tak bisa berpikir jernih. Dia bingung harus bagaimana. Tapi, hal terbesar yang ada dikepalanya saat ini adalah Andi, apa yang diperbuat oleh Andi, dan keinginannya untuk tidak melihat Andi lagi, paling tidak untuk sementara waktu.7095Please respect copyright.PENANAkB8I7Bq94N
7095Please respect copyright.PENANAdbsSdkTVsJ
7095Please respect copyright.PENANAJKkQxr1sHy
“Bu, Cita mau nenangin diri dulu. Cita mau pergi sebentar” ucap Cita, kali ini dengan agak lirih disela-sela tangisannya.7095Please respect copyright.PENANAFAoHzf4WKS
7095Please respect copyright.PENANAHfe9oEg3gq
“Kamu mau kemana? Terus anak kamu gimana?” tanya ibu mertuanya, membuat Cita terdiam sebentar, kebingungan.7095Please respect copyright.PENANAia3SNGZvBz
7095Please respect copyright.PENANAJCxRQnX0RU
7095Please respect copyright.PENANAXVvYrWnKAZ
Kemana? Aku harus kemana? Aku harus pergi kemana? Aku tak punya siapa-siapa disini? Apa aku harus pulang kerumah orang tuaku? Apa aku bawa sekalian saja anakku? Bagaimana ini? Batin Cita.7095Please respect copyright.PENANAlCfxbfx2Hu
7095Please respect copyright.PENANAp4Vob6YrHi
7095Please respect copyright.PENANAUlNA2IZG5L
“Ini udah mau malem lho, kamu jangan pergi sekarang nak” bujuk ibu mertuanya lagi.7095Please respect copyright.PENANA3FdXR5WIWb
7095Please respect copyright.PENANAB7XqVfcAsw
7095Please respect copyright.PENANADXoT6CMDco
Tapi kemudian, ada satu hal yang terpikirkan oleh Cita. Diapun mengusap air matanya, lalu menatap ibu mertuanya.7095Please respect copyright.PENANArShmw6JsaT
7095Please respect copyright.PENANAHANfaG6lnh
7095Please respect copyright.PENANA7kkZP7Q7AD
“Bu, mohon beri Cita waktu sebentar. Cita mau kerumah mbak Nada, Cita butuh sendiri dulu, Cita nggak mau ketemu mas Andi dulu”7095Please respect copyright.PENANANj6Jo9EA4k
7095Please respect copyright.PENANAzg33gICQUm
“Tapi nak…”7095Please respect copyright.PENANAgxansKbHrl
7095Please respect copyright.PENANAeOHGfduQp0
“Cita mohon bu, kasih Cita waktu sebentar aja”7095Please respect copyright.PENANAHZdb1XP9GA
7095Please respect copyright.PENANABZ0VWWdC5l
“Bener kamu ketempat Nada?”7095Please respect copyright.PENANANu7IHb4hF2
7095Please respect copyright.PENANAbDQTHXdQ4X
“Iya bu”7095Please respect copyright.PENANAJKGpZDQ0nA
7095Please respect copyright.PENANAg6ygV4OSLh
Ibu mertuanya menghela nafas panjang. “Baiklah kalau itu mau kamu. Biar anak kamu disini saja sama ibu”7095Please respect copyright.PENANATqzcS4j6Cx
7095Please respect copyright.PENANAuXF9MLJf5R
“Tapi bu…”7095Please respect copyright.PENANAybpNkb102N
7095Please respect copyright.PENANA2VH147oXdS
“Sudah, kalaupun kamu bawa dia malah nggak akan sempat kamu urus. Biar dia sama ibu. Asal kamu jangan kemana-mana lagi, cuma kerumah Nada. Tapi cepatlah pulang nak, kasihan anak kamu”7095Please respect copyright.PENANAXe52WS9HFn
7095Please respect copyright.PENANACv6tkLamIa
7095Please respect copyright.PENANAPYR421Lou3
Cita terdiam. Awalnya dia ingin membawa anaknya sekalian untuk pergi kerumah Nada. Tapi, Cita membenarkan kata-kata ibu mertuanya. Sanggupkah dia, sempatkah dia mengurus anaknya dalam suasana hati seperti itu? Meskipun ada Nada yang mungkin bisa membantunya, tapi apakah semudah itu? Karena Nada sudah dia acuhkan cukup lama. Bahkan, mungkinkah Nada mau menerima kehadirannya nanti? Bisa jadi Nada malah menolaknya. Setelah berpikir sesaat, Cita merasa kalau memang lebih baik anaknya bersama dengan ibu mertuanya saja dulu. Kalaupun Nada nanti menolak kehadirannya, dia juga masih bingung mau kemana lagi. Akhirnya Citapun mengangguk.7095Please respect copyright.PENANA9WgIgXi27w
7095Please respect copyright.PENANAjCmbGd7NVc
7095Please respect copyright.PENANAV1g5NzpBX8
“Baik bu, saya titip dia dulu bu”7095Please respect copyright.PENANAYUKIYMcUfh
7095Please respect copyright.PENANAOELbLqFDKE
“Iya, tapi, segeralah pulang nak”7095Please respect copyright.PENANAYjhd1mx6bI
7095Please respect copyright.PENANANFcOj0ev2l
7095Please respect copyright.PENANA3joxaMlL5J
Cita hanya mengangguk, mencium tangan lalu memeluk ibu mertuanya, setelah itu dia beranjak pergi. Ibu mertuanya tak lagi menahan, meskipun dia berat untuk membiarkan Cita pergi. Tapi dia tahu Cita butuh waktu sebentar untuk menenangkan diri. Sebagai pihak yang selama ini dipersalahkan oleh Andi, tapi ternyata justru Andi yang selingkuh. Sudah pasti perasaan Cita sangat sakit saat ini.7095Please respect copyright.PENANAT0u0t0roDM
7095Please respect copyright.PENANATAhjpDAQ1q
Akhirnya Cita pergi meninggalkan rumahnya. Dia membawa motornya dengan sembrono, tidak seperti biasanya. Beruntung, dia tidak sampai celaka meskipun harus membuat pengendara lainnya memaki-maki. Cita tidak peduli, saat ini dia ingin secepatnya pergi kerumah Nada. Dia butuh orang, untuk berbagi bebannya, untuk menumpahkan rasa sakit dihatinya, untuk tempatnya menangis. Dan satu-satunya orang yang terpikir dikepala Cita adalah Nada.7095Please respect copyright.PENANAQcCKetT5dL
7095Please respect copyright.PENANA5wz1QTdWzI
Dia tak peduli bagaimana nanti reaksi Nada saat melihatnya. Dia tak peduli jika Nada marah padanya setelah cukup lama dia acuhkan. Dia hanya berharap Nada tak menolak kehadirannya, karena saat ini dia benar-benar membutuhkan Nada. Dia masih belum memikirkan mau kemana lagi perginya kalau sampai Nada nanti menolaknya.7095Please respect copyright.PENANAytUTBKoyF4
7095Please respect copyright.PENANAAQvw27fNqh
Akhirnya Cita sampai dirumah Nada dengan selamat. Buru-buru dia turun dari motor dan menuju ke pintu rumah Nada. Dengan tak sabar dia gedor-gedor rumah Nada karena dia tahu ada orang didalam. Berkali-kali dia menggedor dengan kasar, hingga terdengar suara kesal dari dalam rumah. Suara seorang pria.7095Please respect copyright.PENANASVdTXtTrtr
7095Please respect copyright.PENANA8vvKLbe6fz
7095Please respect copyright.PENANABFdP5vfu1e
“Iya iya bentar. Siapa sih gedor-gedor pintu!” ucap pria itu dari dalam dengan sangat kesal.7095Please respect copyright.PENANACa7LekYebc
7095Please respect copyright.PENANAbKfDNC4TuI
“Loh Cita?” ucap lelaki itu ketika membuka pintu.7095Please respect copyright.PENANAPGL1VEPR0x
7095Please respect copyright.PENANAwo5EI4WA4M
7095Please respect copyright.PENANAcL8mwENT2K
Kemarahannya karena terusik gedoran pintu tadi menghilang seketika, berganti dengan rasa kaget karena melihat Cita berdiri disitu. Bukan Citanya yang membuat pria itu kaget, tapi kondisi Cita saat ini. Cita menangis sesenggukan, dan ditangannya membawa tas yang cukup besar.7095Please respect copyright.PENANAjdf6xNXUK2
7095Please respect copyright.PENANAXNbAQJ0TD0
7095Please respect copyright.PENANANKJSGKVb2Z
“Hiks mas Gun, mbak Nada ada?” tanya Cita sambil sesenggukan.7095Please respect copyright.PENANAQkpXjHDhYN
7095Please respect copyright.PENANAF2cnVtLg6y
“Siapa pah?” belum sempat pria itu menjawab, suara Nada terdengar dan dia melangkah mendekat.7095Please respect copyright.PENANAPVjONuFKbd
7095Please respect copyright.PENANArPQCKZUM55
“Loh, Cita?” ucap Nada yang juga terkejut melihat kondisi Cita saat ini.7095Please respect copyright.PENANATCZApSUyDZ
7095Please respect copyright.PENANAltQT8ZEqvp
“Mbak Nadaaaaa…” Cita langsung merangsek masuk dan segera memeluk Nada sambil menumpahkan tangisannya.7095Please respect copyright.PENANArAPS5i7OdH
7095Please respect copyright.PENANAdZdx518Edn
*7095Please respect copyright.PENANAnvw1DOiO3r
*7095Please respect copyright.PENANAbc4fphQny1
*7095Please respect copyright.PENANA3HvvSTDMfK
*7095Please respect copyright.PENANAbr108cAyk6
7095Please respect copyright.PENANAf7BfO4jwMS
Sementara itu, selang satu jam kemudian Andi pulang kerumah dengan senyum terkembang diwajahnya. Dia baru saja tuntas melampiaskan nafsunya kepada Isna. Yang membuat dia senang adalah dari siang hingga petang ini, dia bisa bercinta dengan Isna sampai 3 ronde. Ini pertama kalinya Andi bisa seperti itu. Dulu waktu masih masa bulan madunya dengan Cita saja, paling pol dia hanya bisa sampai 2 ronde saja.7095Please respect copyright.PENANAAPh1nPBMBg
7095Please respect copyright.PENANAncezGbnx3g
Andi merasa sangat puas. Dia berasa bangga, merasa begitu gagah dihadapan Isna tadi. Meskipun sebenarnya, Isna belum sepenuhnya puas, karena tetap saja Andi tidak bertahan lama. Tapi paling tidak, sudah tidak sesingkat dulu, dan Andi bisa melakukannya lebih dari sekali. Bagi wanita lain, mungkin sudah cukup terpuaskan oleh Andi, tapi tidak bagi Isna. Tapi Andi tidak tahu itu, dan dia tidak peduli. Yang penting, dia merasa sangat bangga hari ini, dan tak sabar untuk kembali mengulanginya dengan Isna. Kalau tidak diingatkan Isna kalau dia harus pulang malam ini, mungkin dia akan menginap dirumah Isna.7095Please respect copyright.PENANAJHiwV6z6YJ
7095Please respect copyright.PENANANRUzTLhZmx
Sampai dirumahnya, Andi terheran karena dia tidak melihat motor Cita. Tumben Cita tidak berada dirumah jam segini. Biasanya sangat jarang Cita keluar sampai jam segini, apalagi setelah dia sempat melarangnya untuk bertemu dengan Nada dan yang lainnya saat itu. Tiba-tiba saja Andi berpikir kalau Cita pasti ketempat salah satu dari tiga orang yang masuk daftar blacklistnya. Dan tiba-tiba Andi tersenyum, merasa amat senang, karena dia mengira sebentar lagi akan bisa membuktikan kalau istrinya benar-benar selingkuh.7095Please respect copyright.PENANAv34RKv3HPW
7095Please respect copyright.PENANAnPWOBnz8hG
Diapun masuk kedalam rumah, langsung masuk kekamar. Terlihat pintu lemari masih terbuka dan dia melihat tumpukan baju Cita agak sedikit berantakan. Dan Andi menyadari kalau ada yang tidak beres, seperti ada baju yang tidak ada ditempatnya, padahal seingat dia tadi masih ada. Diapun segera keluar menemui ibunya untuk menanyakan keberadaan Cita.7095Please respect copyright.PENANAcgua2LRk8B
7095Please respect copyright.PENANApXYgVqiiPI
7095Please respect copyright.PENANAHOWN3nPMzy
“Bu, ibuu..” panggil Andi. Tak lama kemudian ibunya keluar dari kamar.7095Please respect copyright.PENANA9368ku8pNt
7095Please respect copyright.PENANA8fz9Rj2EnA
“Kenapa Di?”7095Please respect copyright.PENANAFhnG0iH6ND
7095Please respect copyright.PENANAE04hDKNLRe
“Cita mana bu?”7095Please respect copyright.PENANA05TREj1Jdr
7095Please respect copyright.PENANAyhko0pk5hU
“Cita kerumah Nada”7095Please respect copyright.PENANAxeG6mSxB8C
7095Please respect copyright.PENANAYCxbHjJnk1
7095Please respect copyright.PENANAi6EebiY4PN
Mendengar jawaban dari ibunya, senyum Andi makin melebar. Dia seperti merasa mendapatkan sesuatu yang luar biasa. Seperti nelayan yang mendapatkan ikan super besar. Seperti seorang yang baru saja menang lotre miliyaran rupiah.7095Please respect copyright.PENANAHpDAzU3MtQ
7095Please respect copyright.PENANAChMTJVq8AT
7095Please respect copyright.PENANAaQe6qtFPzL
“Hahaha terbukti sekarang, hahaha. Bu aku pergi dulu” ucap Andi buru-buru mau pergi.7095Please respect copyright.PENANAsxGAp3yCxG
7095Please respect copyright.PENANAffpexEE7jF
“Tunggu Di, kamu mau kemana?”7095Please respect copyright.PENANASH42jYQVcK
7095Please respect copyright.PENANA9gUT2GJngA
“Mau ngebuktiin semua kesalahan Cita bu” ucap Andi tanpa mempedulikan ibunya.7095Please respect copyright.PENANA9Z7gNLoWeW
7095Please respect copyright.PENANAbK34psa6op
“Andi tunggu dulu, ibu mau bicara”7095Please respect copyright.PENANAX3JWdc4ejF
7095Please respect copyright.PENANAb5QxYKRFNT
“Nanti bu, Andi nggak mau kehilangan kesempatan ini”7095Please respect copyright.PENANAHlx1lxPXCT
7095Please respect copyright.PENANATK8BtFZdlv
“Andi, tunggu…”7095Please respect copyright.PENANATKAzimgpCh
7095Please respect copyright.PENANAncoZOajfq4
7095Please respect copyright.PENANABldf7bleLt
Dia tak bisa menghentikan Andi yang begitu bersemangat. Andi langsung masuk mobil dan segera menuju kerumah Nada. Sepanjang perjalanan dia tersenyum, bahkan tertawa penuh kemenangan. Semua yang dia lakukan kepada Cita sepertinya benar-benar terbayarkan malam ini. Dia puas, sangat puas, karena setelah sekian lama akhirnya akan segera membuktikan kalau dugaannya kepada Cita itu benar adanya. Dia akan segera membuktikan, kalau Cita benar-benar selingkuh karena telah melanggar larangannya.7095Please respect copyright.PENANAjXdq1ggdGu
7095Please respect copyright.PENANASbukZCH9Sp
Begitu sampai didepan rumah Nada, tawa Andi makin lebar saat melihat motornya Cita ada disitu. Makin bersemangat dia. Bermacam kata sudah dia siapkan untuk menjatuhkan Cita. Kali ini Andi yakin, Cita tidak akan mampu menyangkalnya. Semua sudah jelas, Cita telah melanggar janjinya untuk tidak menemui Nada. Andi merasa diatas angin sekarang. Dengan pongah dia berjalan menuju rumah Nada.7095Please respect copyright.PENANAZs6q7JgHq3
7095Please respect copyright.PENANAPaPvGaj1c1
Pintu rumah Nada tidak tertutup sempurna, dan dari situ Andi bisa mendengar suara Cita yang ada didalam rumah. Tanpa mengetuk, Andi membuka pintu itu dan berjalan masuk. Dia tersenyum lebar melihat Cita benar-benar didalam, sedang menangis dalam pelukan Nada. Baik Cita maupun Nada tak menyadari kalau Andi sudah berdiri disitu, karena posisi mereka agak menyerong membelakangi Andi.7095Please respect copyright.PENANAQRpVTVj3ro
7095Please respect copyright.PENANAlXfyhGuuM9
7095Please respect copyright.PENANANQoceZpX2P
“Sudah terbukti semua Cita, kamu sudah melanggar janjimu!” bentak Andi begitu bersemangat.7095Please respect copyright.PENANALltGVBz8iO
7095Please respect copyright.PENANAVFCeRWq9uA
7095Please respect copyright.PENANAA1SvJkVah7
Cita dan Nada terlonjak kaget dan melihat kearah Andi yang sedang beracak pinggang dengan pongahnya. Terlihat Andi menatap sinis kearah Cita dan Nada.7095Please respect copyright.PENANADCetVDiZc1
7095Please respect copyright.PENANA7Zwk63OyBG
7095Please respect copyright.PENANAYbeIEqQkbI
“Ngapain kamu kesini?” ucap Cita juga dengan membentak.7095Please respect copyright.PENANAsUlOevIuYK
7095Please respect copyright.PENANAZfEETfAOyq
“Ngapain? Hahaha, untuk ngebuktiin kalau kamu benar-benar selingkuh dibelakangku. Kamu udah janji sama aku nggak akan nemuin dia, dan sekali aja ketemu itu artinya kamu mengakui kalau kamu sudah selingkuh, hahaha. Kenapa? Udah kegatelan kamu? Memekmu udah kangen sama kontol bajingan-bajingan itu?”7095Please respect copyright.PENANANoKxvws0wz
7095Please respect copyright.PENANAEkZwNh3wRI
“Jaga bicaramu!”7095Please respect copyright.PENANA0fD7kBnqrh
7095Please respect copyright.PENANAEDriFHAQL8
“Hahaha buat apa lagi kujaga hah? Memang kamu udah kangen sama kontol mereka kan? Sampai-sampai saking nggak tahannya kamu nemuin si pelacur Nada ini? Mau ngapain? Ngajakin pelacur ini buat ngentot bareng-bareng sama mereka?”7095Please respect copyright.PENANAAQ0INKMQjt
7095Please respect copyright.PENANASZu3YI6NgP
7095Please respect copyright.PENANAAXHNbBYNkk
Mendengar ucapan kasar Andi itu, Cita dan Nadapun terlihat sangat emosi. Namun, belum sempat mereka mengatakan apapun, tiba-tiba pintu salah satu kamar terbuka dan muncul suami Nada dengan penuh emosi.7095Please respect copyright.PENANAdpFt52UHs0
7095Please respect copyright.PENANAduLaepRoHu
7095Please respect copyright.PENANAi9e6O5glXW
“Bangsat!!!” buuughhh.7095Please respect copyright.PENANAreZqx9xrQY
7095Please respect copyright.PENANAE81hwQ2jMg
7095Please respect copyright.PENANAUmM08KPO3I
Sebuah pukulan telak mendarat diwajah Andi yang tak siap menerima serangan. Andi bahkan sampai terjerembab tersungkur kebelakang saking kuatnya pukulan suami Nada.7095Please respect copyright.PENANA3BeagTUGCJ
7095Please respect copyright.PENANAQNDGIgu0dh
7095Please respect copyright.PENANAHHHwmd5Z3M
“Berani-beraninya bilang istriku pelacur, mau mati kamu hah?!” ucap suami Nada penuh emosi dan bersiap untuk memukul Andi lagi.7095Please respect copyright.PENANAApoafq0U9H
7095Please respect copyright.PENANAuB0EbvzbNi
“Pah udah pah” ucap Nada seraya menahan suaminya.7095Please respect copyright.PENANAKAYYuBJuCJ
7095Please respect copyright.PENANAhXPc99BJkm
“Udah apaan mah? Dia udah ngehina kamu. Cowok ini kudu diajarin tata krama, mulutnya harus dikasih pelajaran!” jawab suaminya masih dengan penuh emosi, tapi tubuhnya terus ditahan Nada sekuat tenaga.7095Please respect copyright.PENANAIKD3y8zzbe
7095Please respect copyright.PENANAkfTMteymkq
7095Please respect copyright.PENANAp6nNFE3ZXx
Melihat itu Andi segera bangkit sambil memegangi wajahnya yang terkena pukulan tadi. Tapi dia malah tersenyum, menyeringai.7095Please respect copyright.PENANA7HEqU8kScw
7095Please respect copyright.PENANAORBFn7AiJv
7095Please respect copyright.PENANAWOViM2ee45
“Hahaha, kenapa marah? Apa kamu nggak tahu, kalau selama ini dibelakangmu, istrimu itu…”7095Please respect copyright.PENANAlF7jf36hhw
7095Please respect copyright.PENANAhOgLvNbpkp
“Cukup!” bentak Cita memotong ucapan Andi. Dia lalu berdiri sambil memegang hpnya, lalu menghampiri Andi.7095Please respect copyright.PENANAlZCefvuc1b
7095Please respect copyright.PENANApTXgdUYbg5
“Jadi, dengan aku ketemu mbak Nada kamu mau bilang kalau aku selingkuh?”7095Please respect copyright.PENANAqEgBgw5Jk5
7095Please respect copyright.PENANA5NOumJIOgh
“Hahaha, udah jelas kan semuanya?”7095Please respect copyright.PENANAdsPMNQEuys
7095Please respect copyright.PENANAQEIuN2nnxP
“Kalau hanya dengan aku nemuin mbak Nada kamu bisa bilang kalau aku selingkuh, lalu ini apa?”7095Please respect copyright.PENANALohIJuPJd0
7095Please respect copyright.PENANAyssFgFwFt2
7095Please respect copyright.PENANA7eKAgMguL3
Cita kemudian menunjukan hpnya didepan muka Andi dengan tangan yang agak gemetar karena menahan emosi. Andi yang tadi tersenyum penuh kemenangan mendadak mukanya berubah keruh. Dia sangat terkejut, matanya terbelalak dengan apa yang dia lihat dari hp Cita. Sebuah foto yang memperlihatkan dirinya sedang bersama Isna. Foto itu adalah foto tadi siang, didepan rumah Isna.7095Please respect copyright.PENANAL9lIdy2VK4
7095Please respect copyright.PENANAvbNhEms4QM
7095Please respect copyright.PENANAKuzla2MDK6
“Terus, ini juga. Ini apa namanya?”7095Please respect copyright.PENANA8YM9vT8fUb
7095Please respect copyright.PENANAMpnbfZFe0V
7095Please respect copyright.PENANArsegRGdRzc
Cita menggeser layar dihpnya, menampilkan foto lainnya. Dan Andi makin terkejut melihat foto itu. Jelas-jelas difoto itu, terlihat dirinya sedang berciuman bibir dengan Isna. Masih ditempat yang sama, rumah Isna. Itu adalah momen sesaat sebelum mereka masuk kedalam rumah Isna.7095Please respect copyright.PENANA5nu277YvBa
7095Please respect copyright.PENANAu3F4ejxarn
7095Please respect copyright.PENANATspeXUJQL3
“Ka.. kamu dapat foto itu darimana?” tanya Andi. Nadanya sudah benar-benar berbeda, dari yang tadi penuh kesombongan, menjadi begitu ketakutan.7095Please respect copyright.PENANAnNEDCAX52T
7095Please respect copyright.PENANAnb7JmePsca
“Darimana? Aku ambil sendiri foto-foto ini. Aku lihat dengan mata kepalaku sendiri. Bukan kata orang lain, bukan dari orang lain. Aku lihat sendiri” ucap Cita penuh emosi.7095Please respect copyright.PENANAXIiMCi572x
7095Please respect copyright.PENANArKFA0aR6wa
“Aku lihat semuanya, sejak dari mall, sampai kedepan rumah perempuan itu. Sampai kalian berdua masuk, berjam-jam aku tunggu dan kalian tidak keluar juga. Semua itu, apa namanya?” kembali pertanyaan retoris Cita tak bisa dijawab oleh Andi.7095Please respect copyright.PENANARUYId2QrU4
7095Please respect copyright.PENANAlqnjvTfxbK
7095Please respect copyright.PENANAe3X7yv0elP
Andi benar-benar tak menyangka akan jadi seperti ini. Padahal dia datang kesini untuk membuktikan bahwa Cita sudah selingkuh. Dia datang kesini untuk menyalahkan Cita, untuk menyudutkannya, tapi kenyataannya berbanding 180 derajat. Hanya dalam hitungan menit, dia kini berubah jadi pesakitan, jadi pihak yang bersalah, dengan bukti yang sudah tak terbantahkan lagi.7095Please respect copyright.PENANAwzjIJwvA23
7095Please respect copyright.PENANAEGO801ZU6s
7095Please respect copyright.PENANAFxG9KIqqWb
“Selama ini kamu nuduh aku udah selingkuh. Kamu bahkan berkali-kali nampar aku biar aku ngaku. Kamu ngelarang aku buat ketemu mbak Nada, yang kamu pikir udah bikin aku selingkuh dari kamu. Tapi nyatanya apa? Sekarang siapa yang sebenarnya selingkuh?” ucap Cita keluar dengan lancar dari mulutnya. Seolah-olah dia sedang melontarkan semua kekesalan dan amarah yang dia pendam selama ini.7095Please respect copyright.PENANA3JB5q5Yv6t
7095Please respect copyright.PENANA6IUWvkCNwm
“Kamu ngelakuin itu semua untuk apa? Untuk nutupin perbuatan kamu sendiri kan? Kamu nyalahin aku, nyiksa aku, ngekang aku, supaya aku nggak sempat tahu kalau kamu selingkuh, gitu kan?”7095Please respect copyright.PENANAzWPNDMtYPI
7095Please respect copyright.PENANA1JIpWtODLf
7095Please respect copyright.PENANAYZL2dHEaCR
Kembali Andi hanya terdiam. Dia kehabisan kata-kata. Tidak semua yang dikatakan oleh Cita kepadanya itu benar. Andi tidak menuduh Cita selingkuh demi menutupi perselingkuhannya. Semua itu bermula dari semua prasangka buruk Andi pada Cita. Dan nyatanya, dia baru benar-benar selingkuh dengan Isna setelah yakin kalau Cita bena-benar selingkuh dibelakangnya, meskipun itu masih sebuah prasangka tanpa adanya bukti.7095Please respect copyright.PENANANEkyTuIFlE
7095Please respect copyright.PENANAKSVczkBUtk
Tapi tetap saja, posisi Andi sekarang tidak punya nilai tawar. Tidak punya pembelaan sama sekali. Karena nyatanya, dia memang benar-benar berselingkuh dengan Isna. Bukti yang dimiliki oleh Cita terlalu kuat untuk bisa dia bantah. Foto-foto yang sangat jelas memperlihatkan apa yang dia lakukan dengan Isna. Dan itu benar-benar mereka, Andi dan Isna, bukan foto editan.7095Please respect copyright.PENANAd75tDZpTi2
7095Please respect copyright.PENANAmhpigezJJh
7095Please respect copyright.PENANAgG2JmGT7vZ
“Kalaupun memang benar aku selingkuh, lalu kamu mau apa? Menuntut cerai? Dengan menuduhku selingkuh? Silahkan! Tunjukin semua bukti yang kamu punya, karena aku punya bukti yang jauh lebih kuat, untuk memperlihatkan siapa yang sebenarnya salah diantara kita!”7095Please respect copyright.PENANA6AlnYwVrED
7095Please respect copyright.PENANAfjRnHKnz18
7095Please respect copyright.PENANAD1P5lDDFs9
Kembali Andi terdiam. Nyatanya, dia memang tidak memiliki bukti sekuat yang dimiliki Cita. Jangankan yang sekuat itu, dia bahkan tidak punya bukti apapun. Hanya bermodalkan cerita bahwa Cita selingkuh karena telah melanggar janjinya agar tidak ketemu dengan Nada, siapa yang bakal percaya? Yang ada orang-orang akan menertawakannya dan menganggapnya gila.7095Please respect copyright.PENANA6FSOJYzD0E
7095Please respect copyright.PENANAEwvhdq5lYP
Dan lagi, Andi baru sadar satu hal. Kalau memang Cita benar telah berselingkuh dibelakangnya, lalu selanjutnya apa? Cerai? Bahkan Andi belum memikirkan sampai kesana. Yang dia pikirkan hanyalah bagaimana membuktikan kalau Cita selingkuh. Lebih jauh dari itu, dia belum benar-benar memikirkannya.7095Please respect copyright.PENANAf31fuL8rbz
7095Please respect copyright.PENANA77sP9St0g7
7095Please respect copyright.PENANAB8P3CIQce2
“Sekarang lebih baik kamu pergi dari sini. Aku sudah muak sama kamu. Aku nggak mau melihatmu lagi!”7095Please respect copyright.PENANAuru45H8amD
7095Please respect copyright.PENANA07hAvRZlhY
7095Please respect copyright.PENANARZqanjkbas
Andi masih terpaku. Tak bisa bicara apapun. Tak bisa menjawab semua omongan Cita. Dia sudah kalah. Kalah oleh dirinya sendiri. Kalah oleh prasangkanya sendiri. Dan bahkan, posisinya sekarang sudah berbalik. Dia yang salah. Dia yang sudah berselingkuh. Dan semua itu terbukti.7095Please respect copyright.PENANAgLoZTtIPUm
7095Please respect copyright.PENANAHeaBi0BCBk
Tanpa sempat mengatakan apapun, Andi berbalik. Berjalan dengan tatapan kosong, penuh dengan keputus-asaan.7095Please respect copyright.PENANAgnjt4HizvE
7095Please respect copyright.PENANANiMqAYgpup
Nada dan suaminya yang sedari tadi melihat itu juga hanya terdiam saja. Emosi suami Nada sebenarnya masih ada, bahkan bertambah. Bukan hanya karena Andi sudah menyebut istrinya pelacur. Tapi suami Nada ikut kesal kepada Andi setelah mendengar semua ucapan Cita. Dia kesal dengan semua kebodohan Andi, yang menurutnya sangatlah konyol. Meskipun dia belum tahu cerita selengkapnya, tapi sudah tergambar olehnya tentang masalah itu.7095Please respect copyright.PENANAmzvqvhK6CU
7095Please respect copyright.PENANAVaGdhbgEpa
Sepenginggal Andi, Cita langsung ambruk duduk bersimpuh. Dan kembali tangisnya pecah. Nada yang sedari tadi memegangi suaminya, langsung menghampiri Cita dan memeluknya. Dia menatap suaminya, meminta pertolongan, dan kemudian mereka berdua mengangkat tubuh Cita untuk didudukan di sofa lagi. Nada memeluk Cita yang masih menangis, sedangkan suaminya duduk tak jauh dari mereka.7095Please respect copyright.PENANASR2WDLAFma
7095Please respect copyright.PENANA0caoIwLDmb
7095Please respect copyright.PENANAQcoEgsjVn3
“Mbak Nada, mas Gunawan, maafin Cita, hiks…”7095Please respect copyright.PENANAXkw9pmsIe0
7095Please respect copyright.PENANAyqunBOGDgd
“Ssttt, udah Cit, udah…” ucap Nada. Dia sendiri masih bingung bagaimana harus menghibur Cita, dia hanya terus memeluk dan membelai punggung Cita untuk sedikit menenangkannya.7095Please respect copyright.PENANArmK2ZJDcHG
7095Please respect copyright.PENANAMHSiewJgjy
*7095Please respect copyright.PENANAiUXF5uxxy7
*7095Please respect copyright.PENANAyPucw5xR7g
*7095Please respect copyright.PENANAg0MC7FVPXL
*7095Please respect copyright.PENANAJt7CDjUgDy
7095Please respect copyright.PENANA35DBqLLJk1
Dengan pikiran yang kacau, Andi mengemudikan mobilnya tak tentu arah. Rasa sakit diwajahnya akibat dipukul Gunawan tadi sudah tak lagi dia rasakan. Kini dia benar-benar merasa menjadi seorang pecundang. Dia tadinya sudah begitu bahagia, merasa detik-detik kemenangan akan segera dia dapatkan. Tapi nyatanya, semua berbalik telak memukul mundur dirinya. Ibaratnya kalau dalam sepak bola, sudah unggul 1-0 dari awal babak 1, tapi masuk injury time babak 2 malah kebobolan 2 gol. Sakit.7095Please respect copyright.PENANACBmshLzi9g
7095Please respect copyright.PENANATVnL8jhBNr
Andi mulai berpikir, dari awal mula yang membuat semuanya kini berubah. Berawal dari tanpa sengaja dia mendengar pak Bowo bergumam membayangkan istrinya. Sejak itu muncul pikiran aneh dikepalanya. Dia justru membayangkan bagaimana kalau pak Bowo benar-benar akan merebut istrinya. Itu yang kemudian membuat Andi merasa terancam, dan menyetubuhi Cita dengan kasar, demi menandai kalau Cita adalah miliknya, hanya miliknya.7095Please respect copyright.PENANAcJ5236RY7T
7095Please respect copyright.PENANAlElUmzAhsi
Tapi apa benar kalau aku menyalahkan pak Bowo? Buktinya sampai sekarang pak Bowo nggak pernah menyentuh Cita, bahkan untuk sekedar menemui dan bicara sama Cita saja kayaknya juga nggak pernah. Kayaknya apa yang dilakukan pak Bowo itu masih terbilang wajar. Mungkin banyak cowok lain diluar sana yang mikir sama kayak pak Bowo waktu lihat fotonya Cita. Batin Andi.7095Please respect copyright.PENANA7sUmy09b1X
7095Please respect copyright.PENANAaUWx4aYwEX
Dia kemudian memikirkan soal Nada, Robi dan Salim. Andi begitu membabi buta mencurigai mereka bertiga. Dia mencurigai Robi dan Salim sudah menikmati tubuh istrinya, dengan Nada yang menjadi orang yang menjerumuskan Cita. Tapi Cita benar, dia tak pernah bisa membuktikan kalau mereka sudah menjerumuskan Cita.7095Please respect copyright.PENANA8d2s8UFJoc
7095Please respect copyright.PENANATWazdv48S2
Aku memang nggak punya bukti apapun. Waktu Cita pergi sama mereka, mungkin aja sih disitu mereka ngentotin Cita. Tapi aku sama sekali nggak ada bukti. Kalau aku lihat dari IG nya si Robi dan Nada, memang ada acara foto-foto disana, dan itu dengan banyak banget orang. Apa iya orang sebanyak itu pesta sex? Batin Andi.7095Please respect copyright.PENANAqIHd7ZUshi
7095Please respect copyright.PENANAFFlgPxztPU
Meskipun kemungkinan itu tetap ada, tapi Andi menepisnya untuk saat ini, karena dia memang tak punya bukti apapun. Semua hanya prasangkanya. Ketika tahu kalau Cita pergi dengan mereka bertiga, Andi sudah langsung berpikir kalau Cita selingkuh. Dan rasa kesal dan amarahnya itu dia lampiaskan dengan Isna.7095Please respect copyright.PENANALzftlnSWY0
7095Please respect copyright.PENANATAReip8xcw
Isna. Iya, Isna. Kalau aja aku nggak pernah cerita semaunya sama Isna. Kalau aja dia nggak merayuku, aku nggak akan pernah selingkuh sama Isna. Benar. Dia yang merayuku. Aku nggak pernah punya pikiran apa-apa ke dia sebelumnya. Tapi dia yang udah ngebuat aku selingkuh. Benar, ini semua salah Isna. Batin Andi lagi.7095Please respect copyright.PENANAkQY5TXFbWF
7095Please respect copyright.PENANAGWsfklPfD7
Amarahnya kini berganti sasaran. Dia kembali teringat waktu mengamuk dirumah Isna saat tahu Cita pergi dengan Nada dan yang lainnya. Dia mencoba mengingat dengan rinci kejadian saat itu. Dan memang benar, dia ingat betul Isnalah yang membujuknya untuk berselingkuh, demi membalas perbuatan Cita, yang bahkan sampai sekarang tidak bisa dia buktikan sama sekali. Isnalah yang telah menghasutnya agar berselingkuh, hingga akhirnya hubungan badan mereka berlanjut hingga tadi siang.7095Please respect copyright.PENANAdvpHnos9wN
7095Please respect copyright.PENANABiEWxxNyWP
Iya, benar. Semua ini salah Isna. Aku harus kesana sekarang. Batin Andi.7095Please respect copyright.PENANAaq7o5KDV6f
7095Please respect copyright.PENANA6QhABRr4P8
Setelah berputar-putar dengan segala pemikirannya, diapun mengarahkan mobilnya kerumah Isna. Dia ingin membuat perhitungan dengan Isna yang telah membuatnya berselingkuh. Dia tak tahu apa yang akan dilakukannya pada Isna nanti. Tapi dia hanya ingin melepaskan beban atas kesalahan yang dia lakukan. Dia ingin melempar bola panas ini pada Isna, yang dia anggap sebagai sebab utama semua kejadian ini. Mulai dari pada akhirnya justru dia yang berselingkuh, juga termasuk kejadian hari ini, dimana akhirnya Cita mendapatkan bukti kongkret foto-foto perselingkuhannya dengan Isna tanpa bisa dia bantah sedikitpun.7095Please respect copyright.PENANAQM8AMH0hSu
7095Please respect copyright.PENANANRBiqPwhOY
Sampai didepan rumah Isna, Andipun segera turun. Dengan penuh emosi dia menggedor-gedor rumah Isna. Dia tak peduli jika kegaduhan yang dia buat ini akan menarik perhatian orang-orang disekitar rumah Isna. Dia hanya ingin segera menemui Isna, menumpahkan segala kesalahan pada wanita selingkuhannya itu.7095Please respect copyright.PENANA4lhUDdbsoN
7095Please respect copyright.PENANAixAVhlCD0b
7095Please respect copyright.PENANAyM3ZZQ8pLs
“Mas Andi? Ngapain sih malem-malem gedor-gedor kayak gitu? Masih kurang yang tadi? Isna capek mas” ucap Isna begitu membuka pintu dan mengetahui Andi yang ada disitu. Dia kesal karena tadi sudah sempat tertidur, tapi terganggu oleh suara gaduh yang dibuat Andi.7095Please respect copyright.PENANAgjYk0iudZI
7095Please respect copyright.PENANArhfJLOtfls
“Ini semua salah kamu Is, salah kamu!” bentak Andi memaki Isna, membuat Isna terkejut tak mengerti apa maksud Andi.7095Please respect copyright.PENANAXW63x4mZmH
7095Please respect copyright.PENANAZmgl7UtFRp
“Kamu ngomong apa sih? Salah apaan? Emang aku bikin salah apa?” sahut Isna tak kalah keras dengan suara Andi tadi. Dia tersulut emosinya, karena selain Andi mengganggu ketenangan tidurnya, tahu-tahu Andi melayangkan tuduhan kepadanya.7095Please respect copyright.PENANAl1s6MlqAne
7095Please respect copyright.PENANAIWZzcwKnll
“Cita tahu kalau kita selingkuh. Ini semua gara-gara kamu!”7095Please respect copyright.PENANA08MAVfM1pm
7095Please respect copyright.PENANAwAXPbhSZG3
“Loh, kok gara-gara aku?”7095Please respect copyright.PENANA8LrG7ig3LA
7095Please respect copyright.PENANAMqLy8EIZuE
“Iya! Jelas ini semua gara-gara kamu! Kalau kamu nggak ngerayu aku, kalau kamu nggak ngehasut aku waktu itu, aku nggak bakal selingkuh sama kamu. Aku nggak bakal ketahuan oleh Cita. Semua ini gara-gar…”7095Please respect copyright.PENANAe7MBDuRMqy
7095Please respect copyright.PENANASz1xCB0WH3
“Heh! Seenaknya kamu nuduh aku! Siapa juga yang…”7095Please respect copyright.PENANA9G3O71YxSd
7095Please respect copyright.PENANAcedHIvppiA
“Jelas ini salah kamu! Kamu nggak inget, dulu kamu yang udah ngerayu aku buat ngentot sama kamu?! Setelah kamu puas, kamu ketagihan, dan minta terus supaya aku ngentotin kamu! Semua ini gara-gara kamu! Semua salah kamu!” maki Andi makin membabi buta.7095Please respect copyright.PENANAY4IoEP5Eta
7095Please respect copyright.PENANA2h7wWhEYrt
“Apa? Dasar laki-laki nggak berguna!”7095Please respect copyright.PENANA3l7b99iH3V
7095Please respect copyright.PENANArQKoaieQuk
“Apa katamu! Kamu yang nggak berguna! Kamu ngerayu laki-laki lain karena kamu ditinggal terus sama suamimu! Kamu jablay. Kamu pelacur, wanita jalang, wanita murahan yang ngerayu cowok lain, yang ngasihin memeknya gitu aja demi kepuasan kamu!”7095Please respect copyright.PENANAwWzlglKImO
7095Please respect copyright.PENANAEv5URUCrpx
“Bangsat kamu Di! Kamu nggak nyadar kalau kamu itu lemah? Kamu itu pecundang! Asal kamu tahu ya, aku nggak pernah puas sama kamu! Kontolmu kecil! Goyang dikit udah keluar! Aku sama sekali nggak pernah puas sama kamu, nggak pernah!”7095Please respect copyright.PENANAB0JsHxEI06
7095Please respect copyright.PENANAN10WufYb4y
“Apa kamu bilang?!”7095Please respect copyright.PENANAmzkPlddTL8
7095Please respect copyright.PENANA8ANJpPzmOI
“Asal kamu tahu, apa yang aku kasih ke kamu itu kemarin bukan pelumas, itu obat pembesar kontol! Kontolmu itu nggak guna sama sekali. Kalau aku jadi Cita, udah dari dulu aku nyari kontol lain yang bisa muasin aku! Sekarang kamu tahu kan, kenapa Cita selingkuh dari kamu? Karena kamu nggak bisa muasin perempuan! Kamu lemah! Kamu pencundang Di!”7095Please respect copyright.PENANA2dsWJlt4sS
7095Please respect copyright.PENANAMnkItfwjUb
“Bangsat kamu Is!”7095Please respect copyright.PENANA3Aq1Dcusqa
7095Please respect copyright.PENANAjbeCa7sZfQ
7095Please respect copyright.PENANA8WeWAVccbh
Buuuggghhh… sebuah pukulan telak mendarat diwajah Isna hingga membuatnya tersungkur dilantai. Bukan tamparan, tapi benar-benar sebuah pukulan yang penuh dengan emosi.7095Please respect copyright.PENANAXLRCnGnIo7
7095Please respect copyright.PENANAB4kLyoouso
Melihat Isna yang tersungkur, bukannya membuat Andi kasihan, dia malah menghampiri dan menduduki tubuh Isna. Dia jambak rambut Isna, lalu diangkat hingga wajah mereka cukup dekat.7095Please respect copyright.PENANAzEfXqXPLIA
7095Please respect copyright.PENANA0iS2ovNx2n
7095Please respect copyright.PENANAHwvPndxoKT
“Lihat sendiri kan! Kamu itu benar-benar nggak berguna Di! Kontolmu nggak berguna, nggak bisa muasin perempuan manapun! Dan kamu baru aja mukul aku, kamu itu pecundang! Mana ada lelaki sejati yang mukul perempuan!”7095Please respect copyright.PENANAKsML5bBOCU
7095Please respect copyright.PENANAlPf0QWGQSy
“Aku bukan pecundang!”7095Please respect copyright.PENANAawyFOzCg01
7095Please respect copyright.PENANAcn1ceTys4U
7095Please respect copyright.PENANA1hD9gQe0nb
Buuuggghhh… sebuah pukulan mendarat lagi diwajah Isna.7095Please respect copyright.PENANAX5ZasBC47y
7095Please respect copyright.PENANALS7xGP2ho9
7095Please respect copyright.PENANAoEyRif0eML
“Kamu pecundang paling menyedihkan yang pernah aku tahu” ucap Isna dengan lirih, karena rasa sakit yang dia rasakan akibat 2 kali pukulan Andi diwajahnya, hingga diujung bibirnya terlihat berdarah.7095Please respect copyright.PENANAuleQakZkNk
7095Please respect copyright.PENANAyOgqStyclG
“Bangsat! Aku bukan pecundang! Aku laki-laki sejati!”7095Please respect copyright.PENANAndjTvZg9sK
7095Please respect copyright.PENANAON904uHpWc
7095Please respect copyright.PENANAiIvLigW1s1
Buuuggghhh… kembali sebuah pukulan mendatar telak diwajah Isna tanpa sedikitpun perlawanan, membuat Isna tak berdaya, bahkan terlihat kesadarannya mulai menipis.7095Please respect copyright.PENANAIJKgaQNMb8
7095Please respect copyright.PENANAkBFsxmQ3c9
7095Please respect copyright.PENANA9CjoQgPhCL
“Woy apa-apaan ini!!! Lepasin dia!!!”7095Please respect copyright.PENANAY3rmjeAHD5
7095Please respect copyright.PENANACNaCIUxMaF
7095Please respect copyright.PENANACibyPVr7ar
Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari arah jalan. Andi menoleh, ternyata ada 2 orang sekuriti yang berlari kearahnya. Kedua sekuriti komplek itu tadinya sedang patroli keliling. Saat dekat dengan rumah Isna, mereka mendengar keributan akibat pertengkaran Andi dan Isna. Tadinya mereka sempat tertawa mendengar ucapan Isna yang menghina kejantanan Andi. Tapi kemudian begitu sampai didepan rumah Isna, mereka terkejut karena Andi sudah dalam posisi menduduki Isna dan memukulnya.7095Please respect copyright.PENANAQqOVy3bOcX
7095Please respect copyright.PENANAyxTDxiiJUi
7095Please respect copyright.PENANAKQ87LeuCz0
“Bangsat! Beraninya sama perempuan! Nih terima!”7095Please respect copyright.PENANAxYbGs1nbyZ
7095Please respect copyright.PENANA3ltoeoUKvT
7095Please respect copyright.PENANAL2rsejF1yV
Seorang dari sekuriti itu menarik kerah baju belakang Andi hingga tubuh Isna terlepas dari cengkramannya. Tanpa banyak bicara kedua sekuriti itu menghujani Andi dengan pukulan. Andi tak bisa melawan, bahkan untuk melindungi diri sudah terlambat. Pukulan dari kedua sekuriti itu terlalu kuat untuk ditahan oleh Andi, hingga akhirnya berkali-kali pukulan dan tendangan mendarat disekujur tubuh dan wajah Andi.7095Please respect copyright.PENANA1irz5ON8Rf
7095Please respect copyright.PENANA3JO9tIpsb5
7095Please respect copyright.PENANAnJ2nK9I7Uw
“Jo udah Jo, bisa mampus nih orang nanti”7095Please respect copyright.PENANA4xifwj98t4
7095Please respect copyright.PENANABtweyoRUJd
“Haash haash entar dulu Ton, belum puas aku”7095Please respect copyright.PENANAcQbyKzS6sB
7095Please respect copyright.PENANAR4AfRD0Oby
“Udah, dia udah babak belur. Mending kita tolongin mbak Isna dulu”7095Please respect copyright.PENANAIBrjbTuS1g
7095Please respect copyright.PENANAhV9liGg86u
7095Please respect copyright.PENANAtWgz2n4D2K
Mereka berduapun melihat Isna yang kondisinya sudah hampir tak sadarkan diri. Merekapun cepat-cepat menolong Isna. Mereka menghubungi teman mereka dulu untuk datang kerumah ini mengurus Andi. Setelah teman mereka datang, mereka segera membawa Isna ke rumah sakit, sedangkan temannya tadi membawa Andi ke kantor polisi.7095Please respect copyright.PENANAfS4CMm3thv
7095Please respect copyright.PENANAORzovEUpFO
*7095Please respect copyright.PENANA7bBC4Xj11h
*7095Please respect copyright.PENANAtEYbNlCxgn
*7095Please respect copyright.PENANA1UqfbBHmXy
*7095Please respect copyright.PENANAxgyyllLhag
7095Please respect copyright.PENANACuYqP89nsl
Tak jauh dari rumah Isna, didalam sebuah mobil yang diparkirkan dipinggir jalan komplek, pak Bowo terlihat tertawa puas dengan apa yang dia lihat. Bukan hanya saat ini, tapi sejak tadi ketika dirumah Nada.7095Please respect copyright.PENANA6POSRFJmjJ
7095Please respect copyright.PENANADHPNvNstcr
Dari tadi siang, pak Bowo memang sudah mengikuti Cita. Dia tahu kalau Cita berada disekitar rumah Isna untuk membuntuti Andi. Dia sudah bisa menebak kemana Andi dan Isna akan pergi setelah dari mall tadi. Setelah cukup lama menunggu Cita yang hanya terdiam saja ditempatnya, kemudian dia ikuti ketika Cita pulang kerumahnya, lalu pergi kerumah Nada. Pak Bowo menunggu didekat rumah Nada, dia memarkirkan mobilnya didepan rumah sebelah rumah Nada. Dia menunggu kedatangan Andi.7095Please respect copyright.PENANAmFf5IsdVrj
7095Please respect copyright.PENANAJLUytU1x6m
Sebelumnya, dari Isna dia tahu tentang perjanjian Andi dengan Cita yang melarang untuk menemui Nada. Dia yakin sekali kalau Andi tahu Cita ada dirumah Nada, Andi pasti mendatanginya. Dan rupanya dugaannya tepat sekali. Andi datang kerumah Nada, lalu terjadilah keributan tadi.7095Please respect copyright.PENANA36qxHuoW7j
7095Please respect copyright.PENANApx1OJtSbMW
Pak Bowo yang berada tak jauh dari rumah itu, bisa mendengar dengan jelas keributan antara Andi dengan Cita, meski keributan itu terjadi didalam rumah. Dia tertawa terbahak-bahak mendengar semuanya. Lebih puas lagi ketika melihat Andi tak bisa apa-apa waktu Cita memperlihatkan bukti foto yang Cita ambil tadi kepada Andi. Melihat wajah Andi yang seperti orang bodoh ketika berjalan meninggalkan rumah Nada, membuat kepuasannya berlipat-lipat.7095Please respect copyright.PENANAPpmoAcxg0z
7095Please respect copyright.PENANA5hG9QHobTi
Setelah itu dia mengikuti kemana Andi pergi. Tadinya dia sudah jengkel dan berniat pulang saja karena Andi hanya berputar-putar tak jelas. Tapi saat mobil Andi mengarah kerumah Isna, pak Bowo kembali mengikutinya.7095Please respect copyright.PENANAUPpGXz8yk0
7095Please respect copyright.PENANAbZNqeaWeo6
Tadinya pak Bowo pikir kalau Andi kerumah Isna untuk melampiaskan rasa frustasinya. Dia menyangka malam ini Andi akan bercinta lagi dengan Isna, karena itulah dia sudah menyiapkan hpnya untuk memfoto kedatangan Andi kerumah Isna. Bisa dia buat jadi bahan untuk mengajak Cita bertemu, lalu makin mempengaruhi Cita, agar Andi bisa makin buruk dimata Cita.7095Please respect copyright.PENANAEJH2W3Bq0i
7095Please respect copyright.PENANAfCCh0CqIqd
Tapi ternyata yang terjadi diluar malah perkiraannya. Andi justru marah-marah ke Isna, bahkan sampai memukulinya. Pak Bowo sempat mau turun dari mobil karena khawatir Isna kenapa kenapa, apalagi Andi terlihat begitu kalap memukul Isna. Tapi dia mengurungkan niatnya ketika melihat 2 orang sekuriti berjalan mendekati rumah Isna.7095Please respect copyright.PENANArPfocG1Htk
7095Please respect copyright.PENANACUWLemwgGj
Dan akhirnya diapun hanya menjadi penonton ketika Andi gantian dihajar habis-habisan oleh kedua orang sekuriti itu. Dia tersenyum, semakin puas dengan apa yang terjadi hari ini. Semua benar-benar terjadi diluar rencananya. Tapi bagi pak Bowo itu adalah hal yang sangat bagus. Dia merasa bahwa rencananya telah berjalan beberapa langkah lebih maju daripada yang seharusnya. Terlebih lagi tadi dia mendengar sekuriti akan membawa Andi ke kantor polisi. Makin besarlah peluangnya untuk segera mendapatkan Cita.7095Please respect copyright.PENANATNq0nHiqwv
7095Please respect copyright.PENANAe50g9XWm30
Hahaha, Andi Andi. Memang benar kata Isna, kamu itu pecundang Di. Pecundang sejati. Kamu benar-benar bodoh dan tidak berguna. Sekarang, istirahatlah dengan tenang di penjara. Biar aku yang menggantikan posisimu untuk sementara ini. Dan aku janji sama kamu, aku akan memuaskan istrimu itu. Dan aku akan membuat Cita nggak akan pernah bisa lepas dariku, dan membuang kamu untuk selama-lamanya, hahaha.7095Please respect copyright.PENANAPfLCNCAIlE
7095Please respect copyright.PENANAAkdQLJWR8a
*7095Please respect copyright.PENANA4mcVM9r5Cf
*7095Please respect copyright.PENANAtZbY5S5PRO
*7095Please respect copyright.PENANAGwUZLcd2pt
*7095Please respect copyright.PENANAf80DX4gDFD
7095Please respect copyright.PENANAp9tEzFoohm
Sementara itu dirumah Nada, dia baru saja melepas kepergian suaminya. Malam ini suaminya harus mengejar kereta karena harus berangkat lagi ketempat kerjanya di Jakarta. Tadi waktu Andi datang, Gunawan memang sedang bersiap-siap dikamarnya sambil membiarkan Cita ditenangkan oleh Nada. Tapi persiapannya terganggu dengan kedatangan Andi, yang juga membuatnya emosi karena telah menyebut istrinya sebagai pelacur.7095Please respect copyright.PENANAEsE8zShUOq
7095Please respect copyright.PENANAoR1hKQX9LU
Sepeninggal Andi tadi, setelah tangisan Cita cukup mereda, Cita akhirnya menceritakan semuanya. Mulai dari kenapa dia sampai menjauhi Nada, Robi dan Salim yang merupakan permintaan Andi. Kelakuan kasar Andi ketika memaksanya mengaku kalau dia sudah selingkuh. Juga ancaman Andi bahwa jika dia menemui Nada dan yang lainnya, itu membuktikan bahwa dirinya itu selingkuh.7095Please respect copyright.PENANAI1HSv1vYVe
7095Please respect copyright.PENANAudddNVuKQA
Lalu Cita juga cerita tentang apa yang terjadi hari ini, dimana dia memergoki Andi jalan dengan Isna. Lalu bagaimana dia mengikuti Andi hingga berhasil mengetahui kalau Andi ternyata yang sebenarnya selingkuh, dan dia sempat mengambil beberapa foto sebagai bukti perselingkuhan Andi dan Isna, hingga bagaimana dia sampai terpikir untuk menemui Nada malam ini.7095Please respect copyright.PENANAvQwJ8CQQTN
7095Please respect copyright.PENANAYMkX9fvNmT
Nada yang sebenarnya sudah mengetahui tentang peristiwa hari ini tidak terlalu kaget. Tapi dia tetap berusaha bersikap biasa, dan berpura-pura kaget seperti halnya Gunawan.7095Please respect copyright.PENANAs0Q9q5zCWp
7095Please respect copyright.PENANAMFLtmXTLys
Mendengar semua itu, Nada dan Gunawan hanya bisa bersimpati pada Cita. Mereka berusaha menghibur Cita sebisanya. Bahkan Gunawan sempat ragu untuk berangkat ke Jakarta, karena dia jadi ikut khawatir dengan kondisi Cita. Tapi karena ada pekerjaan penting yang harus dikerjakan Gunawan, mau tak mau dia harus berangkat malam ini juga. Apalagi Nada juga sudah meyakinkannya kalau dia baik-baik saja.7095Please respect copyright.PENANAecPdZAf5It
7095Please respect copyright.PENANAdcvnEQeJk4
7095Please respect copyright.PENANAkzFmP1UaZd
“Nanti aku hubungi Robi dan mas Salim kalau butuh apa-apa. Papa tenang aja, aku nggak papa kok, papa tetep berangkat aja” ucap Nada tadi. Akhirnya Gunawan tetap berangkat meskipun Nada tak jadi mengantarnya meningat kondisi Cita yang seperti itu.7095Please respect copyright.PENANAGOjum2lQjL
7095Please respect copyright.PENANAyPd2nwUs6G
7095Please respect copyright.PENANAzHJINwm2j8
Dan kini, Nada masih terus berusaha menghibur Cita. Dia sama sekali tak memikirkan soal Cita yang mengacuhkannya beberapa waktu belakangan ini. Dia memang sempat khawatir dan berpikir macam-macam karena Cita tak pernah sekalipun membalas pesannya ataupun mengangkat telponnya. Tapi setelah mendengar semua penjelasan Cita, dia maklum, bahkan menyalahkan Andi atas semua yang terjadi.7095Please respect copyright.PENANAcHKtga93w9
7095Please respect copyright.PENANAlS4DoC9YXL
Tak berapa lama kemudian terdengar hp Nada berdering. Dilihatnya, ternyata ada telpon dari pak Bowo.7095Please respect copyright.PENANAJjcYypBSwz
7095Please respect copyright.PENANAMTSNDhBqXL
7095Please respect copyright.PENANAk6nosGd0md
“Cit, sebentar ya, aku angkat telpon dulu” ucap Nada, dan hanya dijawab dengan anggukan oleh Cita.7095Please respect copyright.PENANAEwBCtQfbVu
7095Please respect copyright.PENANAFCdUcQraup
7095Please respect copyright.PENANAi372XGBmQ4
Nada mengambil hpnya dan berjalan keluar, ke teras rumah. Dia tak ingin Cita tahu kalau yang menelpon adalah pak Bowo.7095Please respect copyright.PENANAGPTnIfeCSf
7095Please respect copyright.PENANApimBjjG2ia
7095Please respect copyright.PENANA2WWafE6oJJ
“Halo pak”7095Please respect copyright.PENANAKsDQCEhpn9
7095Please respect copyright.PENANAFppAPZ7r4O
“Halo sayang. Suami kamu udah berangkat kan?”7095Please respect copyright.PENANA8VaoppAg91
7095Please respect copyright.PENANAJAHXmjvnPj
“Hmm, iya pak”7095Please respect copyright.PENANACvrcdXUqDf
7095Please respect copyright.PENANAUdNSqR0dZC
“Kalau gitu aku jemput kerumahmu ya. Aku lagi sange nih sayang. Lumayan kan malem minggu bisa kita habiskan bareng-bareng, hehehe”7095Please respect copyright.PENANAEmNUJtSI95
7095Please respect copyright.PENANATRjZpLji1i
“Aduh pak, jangan malam ini deh”7095Please respect copyright.PENANAnTtMrptCKc
7095Please respect copyright.PENANATvxyjQBBf2
“Loh kenapa? Kan suami kamu udah berangkat, bebas dong kita? Kamu juga nggak lagi halangan kan?”7095Please respect copyright.PENANAknFWOAstib
7095Please respect copyright.PENANAXZF31VIL6g
“Iya pak, tapi dirumahku, lagi ada, saudaraku pak”7095Please respect copyright.PENANAXIgewKSObG
7095Please respect copyright.PENANA2oSicYmtip
“Saudara?”7095Please respect copyright.PENANAqGhXfOxVfi
7095Please respect copyright.PENANAgKAzKX9jBu
“Iya pak, hmm, sepupuku lagi disini. Dia mau nginap disini. Nggak mungkin aku tinggalin dia pak. Lagian aku nggak mau dia curiga kalau pak Bowo nanti dateng kesini”7095Please respect copyright.PENANArV63K1QZyF
7095Please respect copyright.PENANAuT2KtJ4rSx
“Aduuh, tapi gimana dong Nad? Aku udah sange berat nih”7095Please respect copyright.PENANAlUDImdcmXD
7095Please respect copyright.PENANAV7dtxAYKDY
“Pak, pliss, aku mohon pak, aku nggak bisa malam ini. Pak Bowo kan bisa ngajak yang lain”7095Please respect copyright.PENANA6TnElTXk8u
7095Please respect copyright.PENANAUpkzfbFnzk
“Tapi aku maunya sama kamu Nad, aku udah kangen sama memek kamu”7095Please respect copyright.PENANAsu5R6GuaUc
7095Please respect copyright.PENANA5Acdt4OOfD
“Pak, pliss jangan malem ini”7095Please respect copyright.PENANAu1SqDo0sC8
7095Please respect copyright.PENANAQ6D1XL8fq0
“Emang kamu nggak kangen kontolku Nad?”7095Please respect copyright.PENANANwfNn1vvAd
7095Please respect copyright.PENANAI8WSO66TmH
“Ii.. iya kangen.. tapi nggak malam ini pak, aku bener-bener nggak bisa”7095Please respect copyright.PENANANhKvyZDOx1
7095Please respect copyright.PENANAevIi2MwKJG
“Hhmm, ya udah deh, kalau gitu aku sama Gina aja”7095Please respect copyright.PENANAK7tV04GhBn
7095Please respect copyright.PENANAHYE14vqur8
“Iya pak, makasih udah mau ngerti. Lain kali aku pasti layanin pak Bowo, tapi malem ini aku bener-bener nggak bisa”7095Please respect copyright.PENANAufdImsMQc0
7095Please respect copyright.PENANAlAjbREwpCA
“Iya iya. Eh, ngomong-ngomong sepupu kamu itu cowok apa cewek? Udah umur berapa dia? Udah nikah belum? Apa masih perawan?”7095Please respect copyright.PENANA2dRmQenx5v
7095Please respect copyright.PENANAaACLlh4ycS
“Emang kenapa pak?”7095Please respect copyright.PENANAZJaTn7XqzK
7095Please respect copyright.PENANAWkv3igNeSK
“Ya siapa tahu bisa bantuin kamu”7095Please respect copyright.PENANA18k6IjtVGi
7095Please respect copyright.PENANA3JzGxbZ1nz
“Maksudnya?”7095Please respect copyright.PENANAKZrf71DeMG
7095Please respect copyright.PENANASNiIIbsV2s
“Ya bantuin kamu buat muasin kontolku. Bukannya kamu selama ini kewalahan ngelayanin aku? Hahaha”7095Please respect copyright.PENANAmFwZUObzfJ
7095Please respect copyright.PENANAKdrl0UzThG
“Paak, pliss jangan macem-macem deh pak”7095Please respect copyright.PENANAtNefSRw5LC
7095Please respect copyright.PENANAdWYCnK9gUA
“Loh kenapa emang? Kamu keberatan kalau aku pengen ngentot sama sepupumu juga? Emang kamu mau ngelawan aku? Udah siap sama resikonya?”7095Please respect copyright.PENANAK9U6NeIgdI
7095Please respect copyright.PENANAiMEDp7DRYk
“Pak, jangan gitu lah pak. Pak Bowo kan udah dapetin aku, apa masih kurang?”7095Please respect copyright.PENANAJViwucFgZN
7095Please respect copyright.PENANANgfZfuUpWZ
7095Please respect copyright.PENANAUaWLrPJEkP
“Jelas lah, kamu aja selalu kepayahan gitu ngadepin aku”7095Please respect copyright.PENANAqw4jF6vzAl
7095Please respect copyright.PENANAeFwD43XCyq
“Pak jangan lah pak, lagian, hmm, sepupuku ini cowok pak”7095Please respect copyright.PENANAP8RlvWEb7R
7095Please respect copyright.PENANACSx8ugbUac
“Cowok? Wah, jangan-jangan kamu mau ngentot sama sepupumu ya malam ini? Sampai nggak mau nemenin aku?”7095Please respect copyright.PENANAlfn1Z3hRiU
7095Please respect copyright.PENANAeXxZL0Ta3z
“Pak. Iih, yaa nggak gitu juga”7095Please respect copyright.PENANA5XzJ34HInQ
7095Please respect copyright.PENANAGYJvcs1jWD
“Hahaha Nada Nada. Ya udah, kamu nikmatin aja waktumu sama sepupumu itu sekarang. Tapi lain kali, aku nggak mau tahu ya, kalau suamimu udah nggak dirumah, aku tetap bakal jemput kamu, mau ada orang tuamu sekalipun. Lain kali kamu harus mau layanin aku, nggak ada kata nggak bisa. Ini terakhir kali aku kasih kamu kelonggaran”7095Please respect copyright.PENANAHzquSONo02
7095Please respect copyright.PENANAgUxLguMLHS
“Ii.. iya pak”7095Please respect copyright.PENANAhunpIOpQw1
7095Please respect copyright.PENANAEHre55sitf
7095Please respect copyright.PENANAJ5y4AWKoWG
Tanpa menjawab lagi pak Bowo memutus sambungan telpon. Nada bernafas lega, karena pak Bowo tak sampai memaksanya malam ini. Bisa kacau kalau sampai pak Bowo datang kesini sementara disini masih ada Cita. Nada masih tidak siap kalau skandalnya ini diketahui oleh orang lain, selain Gina. Apalagi pak Bowo juga mengincar Cita. Dengan kondisi Cita yang sedang rapuh seperti ini, dia akan sangat yakin pak Bowo tanpa kesulitan bisa mendapatkan Cita. Karena itulah, dia berupaya keras agar pak Bowo tidak sampai kesini. Dan dia sangat lega upayanya berhasil.7095Please respect copyright.PENANAUUpXo3BmR4
7095Please respect copyright.PENANAQbJzTM6Xy9
Sementara itu, pak Bowo hanya tertawa setelah menutup telponnya. Dia tentu tahu kalau Nada berbohong, karena dia tahu kalau yang ada dirumah Nada sekarang adalah Cita. Padahal bisa saja dia memaksa untuk tetap kesana, sekaligus menjerat Cita malam ini juga. Tapi pak Bowo tidak ingin buru-buru. Dia ingin melakukan sesuatu yang lain untuk bisa mendapatkan Cita.7095Please respect copyright.PENANAIBrJg13P9H
7095Please respect copyright.PENANA2fiFedh4xv
Dia hanya harus bersabar sedikit untuk bisa benar-benar mendapatkan Cita seutuhnya. Semua kondisi yang ada sekarang sudah sangat mendukung rencana jahatnya pada Cita. Lagipula, malam ini memang bukan jatah Nada untuk menemani malam minggu birahinya. Sebelumnya, dia mendapatkan telpon dari seseorang yang sudah menunggu dirumahnya. Kini dengan senyum terkembang, pak Bowo mengarahkan mobilnya untuk pulang. Kepuasan yang dia dapatkan seharian ini, akan membuatnya makin bersemangat melewati malam ini dengan wanita yang sudah menunggu di rumahnya.7095Please respect copyright.PENANAruY1NgZ5Ug
7095Please respect copyright.PENANAmbuoZ98Zi0
*7095Please respect copyright.PENANAr9OtCJGDuF
*7095Please respect copyright.PENANA6EzO49TFxv
*7095Please respect copyright.PENANA73qtLhdTd3
*7095Please respect copyright.PENANAW9aczZMkLJ
*7095Please respect copyright.PENANAsLZc7EtItD