7297Please respect copyright.PENANAMiSrVjjLnb
7297Please respect copyright.PENANAAJk0COIwJT
“Mau kemana lagi pa?”7297Please respect copyright.PENANABcHMyvwszI
7297Please respect copyright.PENANAP0boyuRtD7
“Ada urusan sama temen kantor”7297Please respect copyright.PENANAureQLb01lD
7297Please respect copyright.PENANAJ4TE0GUGiA
“Lagi?”7297Please respect copyright.PENANAfsiWZ8lYow
7297Please respect copyright.PENANAMJhioA4Q2w
“Iya. Udah deh ah nggak usah banyak nanya, bawel amat. Ini urusan kantor”7297Please respect copyright.PENANAe0Kb0lv2KT
7297Please respect copyright.PENANA5XjIMfbIyx
7297Please respect copyright.PENANACwnBjM5ikS
Dengan wajah kesal Andi pergi meninggalkan Cita. Sama seperti minggu lalu, hari sabtu ini lagi-lagi Andi pergi dengan alasan untuk menemui teman kantornya. Bedanya kalau minggu lalu dia perginya siang hari, saat ini pagi-pagi dia sudah rapi dan bersiap pergi. Cita yang mencoba menanyakannya baik-baik sempat merasa tersinggung juga dengan jawaban menyebalkan dari Andi, tapi dia tahan emosinya itu.7297Please respect copyright.PENANAPrmCCK6qHT
7297Please respect copyright.PENANAjMyy1rpEgD
Setelah Andi pergi, Cita masih sempat bermain dengan anaknya, ditemani oleh ibu mertuanya. Mereka sambil ngobrol juga, tapi tidak membahas sedikitpun soal Andi. Cita tahu sebenarnya ibu mertuanya ingin sekali membantunya, membantu agar masalah rumah tangga antara dirinya dengan Andi bisa cepat selesai dan kembali harmonis seperti dulu lagi. Tapi Cita menghargai keputusan ibu mertuanya yang memilih untuk diam dan memberikan kesempatan kepadanya untuk menyelesaikan sendiri masalahnya.7297Please respect copyright.PENANAUJ3j2OZ4mi
7297Please respect copyright.PENANAzPPwAW9RTv
Siang hari, Citapun bersiap-siap untuk pergi keluar. Dia menggunakan pakaian sesopan mungkin, tapi tidak terlihat berlebihan. Dia memakai kaos lengan pendek namun ditutup oleh sweater tebal lengan panjang yang longgar, celana panjang yang juga tidak terlalu ketat, lalu dibalut dengan jilbab simpel. Model jilbab berwarna merah itu dia ikatkan dileher sehingga tidak sampai menutup bagian dadanya. Tapi itu tidak terlalu dia permasalahkan, karena dia merasa buah dadanya yang tidak terlalu besar sudah tersamarkan berkat sweater tebal dan longgar yang dia pakai.7297Please respect copyright.PENANAXhpE42WglP
7297Please respect copyright.PENANAVjtSC2ahY8
7297Please respect copyright.PENANAo5yYaan5yx
“Kamu mau kemana nak?” tanya ibu mertuanya saat Cita keluar dari kamarnya dan melihat penampilan Cita yang sudah rapi itu.7297Please respect copyright.PENANAjnYm7HBwSO
7297Please respect copyright.PENANAUsZz37NRCY
“Cita mau keluar bentar bu ketemu sama temen” jawab Cita.7297Please respect copyright.PENANA8CnWVRlOiy
7297Please respect copyright.PENANAs0LeqiEcmH
“Siapa? Nada?”7297Please respect copyright.PENANAVgsGFUVWZx
7297Please respect copyright.PENANASTuVkLa2R2
“Bukan kok bu, kan temen Cita bukan cuma mbak Nada. Cita cuma bentar kok bu”7297Please respect copyright.PENANAegxrj32MI4
7297Please respect copyright.PENANAiz2Yrya0Hz
“Yaudah hati-hati ya kalau begitu”7297Please respect copyright.PENANA4S5fKgPfDg
7297Please respect copyright.PENANARMC1oqlD4o
“Iya bu, pamit dulu”7297Please respect copyright.PENANA106qx9THJX
7297Please respect copyright.PENANAL98EaBd5tA
7297Please respect copyright.PENANAuWfs9OjiOE
Cita mencium tangan ibu mertuanya lalu menyiapkan motor maticnya. Setelah memanasinya sebentar Citapun meninggalkan rumahnya. Cita menuju ke sebuah kafe yang berada didalam satu-satunya pusat perbelanjaan dikota ini. Setelah memarkirkan motornya, dia menuju ke kafe itu. Dia sempat melihat ke sekeliling, tapi orang yang janjian dengannya belum datang. Akhirnya dia memilih salah satu tempat duduk yang dekat dengan jendela agar bisa bebas melihat keluar dan kemudian memesan minuman.7297Please respect copyright.PENANAcg5EuaDrMF
7297Please respect copyright.PENANAazz5g1uQgJ
Sambil menunggu pesanannya datang Cita hanya terdiam melamun. Dia sebenarnya masih belum terlalu yakin bertemu dengan orang yang minggu lalu menelponnya, yang tak lain adalah pak Bowo. Tapi rasa penasaran yang sangat besar terhadap apa yang ingin dikatakan pak Bowo, juga demi menjawab pertanyaan dalam kepalanya tentang Andi membuatnya akhirnya berada disini sekarang.7297Please respect copyright.PENANAixLK1P9aCe
7297Please respect copyright.PENANAjq5p3tDuXH
7297Please respect copyright.PENANApv5Nh5tcwL
“Mbak Cita?” lamunan Cita dikagetkan oleh suara seseorang. Cita melihat kearahnya, ternyata pak Bowo baru saja sampai.7297Please respect copyright.PENANA0nCVe611Ww
7297Please respect copyright.PENANAXGoqP5hsVJ
“Eh iya pak Bowo, silahkan duduk” jawab Cita.7297Please respect copyright.PENANAP6erppjJSB
7297Please respect copyright.PENANARNpKzJ4SHe
“Makasih mbak. Lama ya nunggunya? Maaf tadi saya ada perlu sebentar sebelum kesini” ucap pak Bowo sambil duduk.7297Please respect copyright.PENANArjPIScR6KE
7297Please respect copyright.PENANAgs8BgWcwsB
“Oh nggak kok pak, saya juga baru bentar”7297Please respect copyright.PENANAPWwGntVjYt
7297Please respect copyright.PENANAB7IkPPmmzh
7297Please respect copyright.PENANA5aj9PBSzWy
Obrolan mereka terpotong oleh seorang pelayan yang datang membawa pesanan Cita, sekaligus mencatat pesanan pak Bowo yang baru saja datang. Mereka masih nampak diam, Cita nampak bingung harus ngomong apa, karena memang dia berharap pak Bowo yang memulai pembicaraan dengan menceritakan tentang masalah Andi dikantor. Namun pak Bowo juga terlihat masih diam. Sampai akhirnya pelayan datang membawakan pesanan pak Bowo.7297Please respect copyright.PENANApGQ5kfM8Yb
7297Please respect copyright.PENANA5ERYSh71HM
7297Please respect copyright.PENANAJQ9X9TX7v5
“Hmm, maaf mbak, saya orangnya kurang bisa basa-basi, jadi langsung ke intinya saja ya?” tanya pak Bowo.7297Please respect copyright.PENANAhPnXUqFHVw
7297Please respect copyright.PENANAzCaFCNe3oU
“Iya pak, silakan” jawab Cita, yang memang mengharapkan seperti itu. Dia juga bingung kalau harus berbasa-basi dengan pak Bowo, karena ini baru pertama kalinya mereka ngobrol berdua seperti ini.7297Please respect copyright.PENANARQqICX7HdI
7297Please respect copyright.PENANAVrOfS4DfLy
“Ini soal Andi, suami mbak Cita. Terus terang, sudah agak lama saya perhatiin dia karena menurut saya kinerjanya jadi agak berubah” ucap pak Bowo.7297Please respect copyright.PENANAlztyiED2tg
7297Please respect copyright.PENANAjGHaSD7R2D
“Maksudnya berubah seperti apa pak?” tanya Cita.7297Please respect copyright.PENANAuQlQ6Dacm3
7297Please respect copyright.PENANAWubq23kveW
“Hmm, dia jadi sering nggak fokus mbak. Akibatnya kerjaannya sering nggak bener. Terlalu aneh karena Andi termasuk sudah sangat menguasai pekerjaannya itu. Saya pernah panggil dia untuk meminta penjelasan soal itu, dia bilang dia sedang ada masalah rumah tangga” ucap pak Bowo terhenti karena dia mulai menyeruput kopinya. Sedangkan Cita masih diam mendengarkan cerita pak Bowo.7297Please respect copyright.PENANAGmTkvFcUnq
7297Please respect copyright.PENANAgIZV1NO9ut
“Saya sebenarnya paling anti mencampuri urusan orang, apalagi urusan rumah tangganya. Karena itu waktu itu saya kasih Andi waktu untuk menyelesaikan masalahnya. Dan saya minta dia buat bersikap seprofesional mungkin, dengan tidak mencampur adukan masalah pribadi sama kerjaan” lanjut pak Bowo.7297Please respect copyright.PENANAeqydxzYISz
7297Please respect copyright.PENANAOmhtJEl3Pr
7297Please respect copyright.PENANAIWa4W5ZcCo
Cita jadi teringat saat pertama kali rumah tangganya mulai bermasalah. Itu adalah ketika pertama kalinya Andi tiba-tiba menyetubuhinya dengan kasar.7297Please respect copyright.PENANARr3VZRbLxP
7297Please respect copyright.PENANAmKCB12KN8U
7297Please respect copyright.PENANACCiBdmT6Lf
“Setelah itu Andi memang kembali seperti biasa, kerjaannya udah bener lagi seperti sebelum-sebelumnya. Waktu itu saya anggap masalah beres dan saya jadi kurang merhatiin dia lagi. Tapi nggak sampai 2 minggu setelah itu, dia mulai bermasalah lagi, dan itu lebih parah dari sebelumnya mbak, kerjaannya makin awut-awutan” ucap pak Bowo.7297Please respect copyright.PENANAhoB44LJmOa
7297Please respect copyright.PENANAJ9yO1Q2IVj
7297Please respect copyright.PENANAIonNTVob3d
Cita masih diam. Dia kemudian menyangkutkan hal itu dengan masalah mereka, yang tak lain adalah setelah Andi sempat meminta maaf, tapi tiba-tiba Andi kembali menyetubuhinya dengan kasar lagi.7297Please respect copyright.PENANAhXRPrI1zad
7297Please respect copyright.PENANAq1FCFn1mlL
7297Please respect copyright.PENANAjB9UkWaxx8
“Waktu saya panggil lagi, Andi bilang hal yang sama, ada masalah sama rumah tangganya. Dan sayapun juga masih tetap kasih nasehat yang sama, karena saya nggak mau terlalu ikut campur urusan rumah tangga orang. Dan memang, dia sempat bagus lagi kerjaannya. Tapi…” pak Bowo memotong omongannya sendiri, sambil menyeruput kopinya lagi.7297Please respect copyright.PENANAzQ7BtBdrLq
7297Please respect copyright.PENANARejeLAUBkj
“Tapi apa pak?” tanya Cita dengan tak sabar.7297Please respect copyright.PENANAE1N3BySCn6
7297Please respect copyright.PENANAkE8FzwvL8i
“Ya, dia jadi kayak gitu lagi. Disitu saya jadi mulai penasaran mbak. Saya mulai terusik buat nyari tahu, apa sebenarnya yang terjadi sama Andi. Bukannya saya mau ikut campur masalah kalian, tapi saya nggak bisa diam kalau pekerjaan anak buah saya berantakan, karena itu imbasnya ke semua orang, nggak cuma saya, tapi ke karyawan lain. Mbak Cita pasti paham maksud saya kan?”7297Please respect copyright.PENANAimMQhzwu0x
7297Please respect copyright.PENANARaM27CECWL
“Hmm, iya pak saya paham. Karena kalau kerjaan ada yang nggak beres, orang di pusat tahunya itu yang nggak beres kantornya, dan kepalanya pasti yang jadi sasaran pertama buat diperiksa” jawab Cita.7297Please respect copyright.PENANAe18wtb3qVM
7297Please respect copyright.PENANAivtRlABh7k
“Betul mbak, itu maksud saya”7297Please respect copyright.PENANAnOL5JVVDnu
7297Please respect copyright.PENANAJ7uyghcLCv
“Jadi, hmm, pak Bowo mulai nyari tahu soal mas Andi?”7297Please respect copyright.PENANArNSpsF5e3q
7297Please respect copyright.PENANATCk57tblm7
“Iya mbak, tapi itu saya lakukan sebisa mungkin hanya untuk sekedar tahu, bukan untuk ikut campur” jawab pak Bowo.7297Please respect copyright.PENANARGcfyXSwe4
7297Please respect copyright.PENANANWdPSplzL0
“Lalu, hmm, apa yang pak Bowo dapat?” tanya Cita penasaran.7297Please respect copyright.PENANAhjDPLYD9Th
7297Please respect copyright.PENANABneFUm3AJj
“Di awalnya saya cuma nanya-nanya ke anak buah saya yang lain, temen-temen kantor Andi, karena siapa tahu saja ada yang pernah diajak curhat oleh Andi. Tapi ternyata mereka juga tidak tahu apa-apa, karena memang Andi ini orangnya tertutup banget kalau dikantor, terutama soal kehidupan pribadinya. Waktu saya mau mulai buat nyari tahu tentang keluarga Andi, saya batalkan karena kerjaan Andi sempat bener lagi. Jadi saya rasa nggak perlu sampai nyari tahu kearah situ”7297Please respect copyright.PENANAkzxSXeXKK2
7297Please respect copyright.PENANAInFZrbjcO3
“Tapi yang bikin saya agak pusing, sikap Andi jadi terlalu sering berubah. Kadang dia bisa sangat fokus sama kerjaan, kadang nggak ada fokusnya sama sekali. Saya jadi nggak bisa cuma diam aja mbak, kalau seperti itu terus takutnya malah mempengaruhi kerjaan teman-temannya juga, karena pernah waktu mau tutup buku teman-temannya harus bantuin dia ngejar progres pekerjaan yang tertinggal cukup banyak”7297Please respect copyright.PENANA7dTJCg0FXJ
7297Please respect copyright.PENANAqYhLkMadsH
7297Please respect copyright.PENANAE1DLxN6DG3
Cita masih diam mendengarkan. Sebenarnya dia sudah tak sabar dan ingin agar pak Bowo secepatnya mengatakan apa yang sudah dia tahu. Tapi Cita tak mau terkesan memaksa pak Bowo, takutnya pak Bowo malah tersinggung dan malah tidak jadi menceritakan hal itu kepadanya.7297Please respect copyright.PENANAUMGPijGOoZ
7297Please respect copyright.PENANAMvLMdHtJ0d
7297Please respect copyright.PENANAkCtCiZcaot
“Akhirnya saya benar-benar mulai mencari tahu tentang Andi. Yaa, bisa dibilang menyelidiki lah. Dan saya sudah punya niatan untuk, maaf, sedikit campur tangan urusan pribadi Andi, termasuk urusan rumah tangganya”7297Please respect copyright.PENANAxiAtLOLMdD
7297Please respect copyright.PENANAjwe1bVeoba
“Tapi sebelumnya, maaf kalau saya lancang, tapi saya cuma ingin memastikan, apakah rumah tangga mbak Cita dengan Andi baik-baik saja?” tanya pak Bowo.7297Please respect copyright.PENANA4g4DMBpKIn
7297Please respect copyright.PENANAhbdJNy0w1c
7297Please respect copyright.PENANAEq3sYCftXA
Cita agak terkejut dengan pertanyaan itu. Meskipun sebelumnya waktu menelponnya minggu lalu pak Bowo sudah bilang ada yang mau ditanyakan, Cita tak menyangka pak Bowo langsung bertanya seperti itu. Dan sekarang, Cita bingung. Dia ragu apakah harus berterus terang pada pak Bowo kalau rumah tangganya sedang bermasalah, atau menutupinya.7297Please respect copyright.PENANA4G7UU1H2zF
7297Please respect copyright.PENANABsShk23MuI
Cita masih berpikir, kalau masalah rumah tangganya adalah aib yang sebisa mungkin tidak diketahui oleh banyak orang. Tapi dia juga berpikir, mungkin saja pak Bowo sudah tahu setelah menyelidiki Andi, meskipun pastinya tidak tahu persis apa masalah yang dihadapi Cita dan Andi.7297Please respect copyright.PENANAw2FDnMTQRO
7297Please respect copyright.PENANA499LzqqLA3
7297Please respect copyright.PENANAgPcBeRcTbF
“Mbak Cita, kalau memang ada permasalahan, mbak Cita nggak perlu cerita dengan detail apa masalahnya, saya rasa itu rahasia keluarga mbak Cita dan saya nggak berhak tahu. Saya cuma ingin tahu saja, apakah rumah tangga mbak Cita baik-baik saja” ucap pak Bowo melihat Cita yang ragu-ragu.7297Please respect copyright.PENANAxy7qjKguhx
7297Please respect copyright.PENANA0zaWg7EojE
“Hmm, sebenarnya, memang iya pak, kami sedang bermasalah. Dan maaf pak, seperti apa masalahnya saya rasa saya nggak bisa ngasih tahu pak Bowo” jawab Cita.7297Please respect copyright.PENANAHSWCdnz52T
7297Please respect copyright.PENANAvWOlUbpbtZ
“Iya mbak, nggak papa, saya ngerti kok. Saya sendiri juga akan keberatan cerita soal rumah tangga saya kepada orang lain, kecuali sama orang yang bener-bener bisa saya percayai” ucap pak Bowo.7297Please respect copyright.PENANAP4xcZAHju6
7297Please respect copyright.PENANAasjgG2xTxY
“Makasih pengertiannya pak. Lalu, hmm, lanjutanya gimana pak?”7297Please respect copyright.PENANAXycCcuaimQ
7297Please respect copyright.PENANAK7glcRNxuR
“Hmm, begini. Mohon maaf sebelumnya, saya harap mbak Cita nggak buru-buru mengambil kesimpulan, karena apa yang saya katakan ini saya juga belum yakin. Maksudnya, ini masih dugaan saya saja, saya belum bisa benar-benar membuktikannya” ucap pak Bowo.7297Please respect copyright.PENANA5O8WfAmjve
7297Please respect copyright.PENANAgifoM5lXAb
7297Please respect copyright.PENANAlOelL2WKps
Mendengar itu saja dada Cita sudah berdebar keras. Dia berandai-andai, apa yang mau dikatakan selanjutnya oleh pak Bowo. Dan salah satu yang dia pikirkan adalah, mungkinkah Andi sedang berselingkuh dengan wanita lain? Lalu Cita mengaitkannya dengan sikap Andi yang justru menuduhnya berselingkuh. Apakah tuduhan itu hanya akal-akalan Andi saja untuk menutupi apa yang sudah dia lakukan, bahwa sebenarnya justru dialah yang sudah selingkuh?7297Please respect copyright.PENANAwU5S0BvvxW
7297Please respect copyright.PENANA4HRGjMx0bB
7297Please respect copyright.PENANA8wc6QvVnJg
“Saya curiga, Andi dekat sama orang lain mbak” ucap pak Bowo, yang bagi Cita bagaikan petir disiang bolong.7297Please respect copyright.PENANAp32LtISIUC
7297Please respect copyright.PENANAkq1ov5fxav
7297Please respect copyright.PENANAtknzy8PYW1
Cita jelas tak bisa menyembunyikan kekagetannya didepan pak Bowo. Tapi setelah beberapa saat, Cita akhirnya bisa menguasai dirinya dan berusaha sabar, berusaha tidak langsung emosi.7297Please respect copyright.PENANARJve9C3xMp
7297Please respect copyright.PENANAn3D5ZW2Gwk
7297Please respect copyright.PENANARkqta9PsqP
“Apa yang membuat pak Bowo curiga seperti itu?”7297Please respect copyright.PENANAzYFYQwedIo
7297Please respect copyright.PENANALQa3oyNbE4
“Beberapa minggu terakhir saya perhatikan, Andi dekat banget sama salah satu anak buah saya dikantor. Kenapa saya curiga, karena seperti yang saya bilang sebelumnya, Andi orangnya tertutup banget dikantor. Bahkan dia jarang bergaul dekat dengan teman-temannya. Makanya melihat kedekatan Andi dengan wanita itu, saya langsung menaruh curiga”7297Please respect copyright.PENANA23xpFL08Gu
7297Please respect copyright.PENANAx937j9Rx9O
“Kedekatan seperti apa yang pak Bowo lihat dari mereka?”7297Please respect copyright.PENANA8TmrswqhNE
7297Please respect copyright.PENANANGKY1xiQtt
“Hmm, setahu saya, mereka kerap makan siang bareng diluar, hanya berdua. Dan beberapa kali, mereka agak telat baliknya lagi kekantor”7297Please respect copyright.PENANA2GuNi2JZ0k
7297Please respect copyright.PENANAPfFYTYN4VM
“Hmm, bisa aja mereka cuma makan siang kan pak? Dan mungkin, sambil cerita-cerita aja?”7297Please respect copyright.PENANAd3jOb8PZIc
7297Please respect copyright.PENANAb8tKTHNH6A
“Iya mbak, bisa saja seperti itu. Semua kemungkinan bisa aja terjadi, makanya saya bilang kan tadi, saya sendiri juga belum yakin soal gudaan saya ini, belum benar-benar bisa membuktikannya”7297Please respect copyright.PENANAOS79hHVLn5
7297Please respect copyright.PENANAg4lHE3s42l
7297Please respect copyright.PENANAVYRtglhyvc
Cita terdiam dan menunduk memikirkan kata-kata pak Bowo tadi. Diapun berpikir dan makin yakin jika Andi memang ada apa-apanya dibelakangnya. Kemungkinan besarnya, memang Andi selingkuh, lalu justru menuduh Citalah yang selingkuh untuk menutupi perbuatannya itu.7297Please respect copyright.PENANAiQnNfPkfJr
7297Please respect copyright.PENANANJd74z898X
Pak Bowo sendiri juga masih terdiam, memberikan waktu kepada Cita untuk berpikir. Dia tidak ingin buru-buru melanjutkan ceritanya. Dia ingin mengetahui dulu bagaimana reaksi Cita. Dan saat ini dia cukup puas, karena hasilnya sudah seperti yang dia harapkan. Dia memang merencanakan, untuk pelan-pelan saja memberi tahu Cita, pelan-pelan menggiring Cita sampai pada saatnya nanti Cita tahu kalau ternyata Andi memang benar-benar selingkuh dengan Isna.7297Please respect copyright.PENANAJJqEZ3dQtC
7297Please respect copyright.PENANAKHzpoJEym6
Cia masih terdiam, sekarang wajahnya mengarah keluar. Melihat lalu lalang orang yang lewat didepan kafe ini. Tapi pikirannya masih tentang Andi. Dia yang dari kemarin-kemarin mencoba untuk berpikir positif dan selalu berhasil mengusir prasangka buruk kepada Andi, kini jadi tidak bisa. Dia jadi mulai menduga-duga, seperti dugaan dari pak Bowo.7297Please respect copyright.PENANA5rSqQxNg4U
7297Please respect copyright.PENANAuzObB52P9j
Sesaat kemudian, mata Cita tiba-tiba terfokus pada satu titik. Dia terbelalak, kaget. Dia yang dari tadi mencoba tenang setelah mendengar cerita dari pak Bowo, tiba-tiba kehilangan ketenangannya itu. Terlihat dari nafasnya yang mulai memburu.7297Please respect copyright.PENANARzAmBTDiBT
7297Please respect copyright.PENANAll4IHbeziH
7297Please respect copyright.PENANAZASYadIvsh
“Itu kan…” ucap Cita perlahan, tapi cukup untuk didengar oleh pak Bowo. Apalagi tangan Cita bergerak menunjuk kearah luar, dan diikuti oleh tatapan pak Bowo. Pak Bowo juga agak kaget dengan apa yang dia lihat.7297Please respect copyright.PENANAtvQ7yi4kAz
7297Please respect copyright.PENANApJzVm13qlW
7297Please respect copyright.PENANAV1Ym6nPs4Y
Dari arah yang ditunjuk oleh Cita, terlihat Andi, suaminya, sedang berjalan begitu mesra dengan seorang wanita berjilbab. Tangan Andi bahkan terlihat memeluk pinggang wanita itu, dan wanita itu nampaknya tak canggung untuk bersikap manja kepada Andi. Mereka terlihat berjalan kearah pintu keluar, dengan kondisi baik wanita itu maupun Andi sama-sama menenteng plastik belanjaan.7297Please respect copyright.PENANAXKerTGNUZm
7297Please respect copyright.PENANAFtybsRpYUD
7297Please respect copyright.PENANAc4pzKFP4Gh
“Itu Isna, wanita yang saya ceritakan tadi mbak” ucap pak Bowo.7297Please respect copyright.PENANAkpGuRWLY9X
7297Please respect copyright.PENANAAF7aebnfmL
7297Please respect copyright.PENANAmLU1RJlS3K
Tiba-tiba saja Cita langsung berdiri dan hendak pergi dari tempat itu. Tapi dia ditahan oleh pak Bowo, tangannya dipegang pak Bowo.7297Please respect copyright.PENANA34QScyydvx
7297Please respect copyright.PENANAME4WHtKXkV
7297Please respect copyright.PENANAGjXttbjr3a
“Mbak Cita mau kemana? Sabar dulu mbak” ucap pak Bowo.7297Please respect copyright.PENANAwjggg9jm0r
7297Please respect copyright.PENANAlPgXLef3TL
“Saya mau ngikutin mereka pak. Saya mau cari tahu sendiri kebenarannya” ucap Cita berusaha menarik tangannya, tapi masih ditahan oleh pak Bowo.7297Please respect copyright.PENANAte65824yEN
7297Please respect copyright.PENANAV0J2RkTw84
“Baik kalau gitu, saya antar” ucap pak Bowo.7297Please respect copyright.PENANAfoz0ye6Ptc
7297Please respect copyright.PENANA2X1oEI30sO
“Nggak usah pak, saya sendiri aja, saya bawa motor”7297Please respect copyright.PENANA5tfkJwwrbH
7297Please respect copyright.PENANAI3eejfdciV
“Tapi mbak…”7297Please respect copyright.PENANAwfm1HUHsYd
7297Please respect copyright.PENANAIa7DugjN1j
“Biar saya sendiri aja pak, maaf tapi tolong lepaskan tangan saya” ucap Cita sambil mengibaskan tangannya, dan akhirnya berhasil lepas dari pak Bowo.7297Please respect copyright.PENANAqkMB5kG74s
7297Please respect copyright.PENANA1h2GtykmLu
7297Please respect copyright.PENANAIHylmH9CSh
Tanpa menunggu lagi Cita langsung pergi dari situ, sementara pak Bowo kembali duduk dikursinya. Dia memang tidak ada niat untuk mengantarkan Cita.7297Please respect copyright.PENANADXNNhL91Vy
7297Please respect copyright.PENANAyvvlawmkFP
Setelah Cita pergi, pak Bowo senyum-senyum sendiri. Situasinya ternyata berjalan lebih cepat daripada apa yang dia rencanakan. Sejak awal dia memang sudah mengatur rencana. Dia akan menemui Cita, lalu memberi tahu Cita tentang Andi, seperti yang tadi dia ceritakan. Kemudian selanjutnya dia akan meminta agar Isna mengajak pergi Andi, bersamaan dengan pak Bowo mengajak ketemuan Cita untuk kedua kalinya dengan dalih sudah memiliki bukti yang lebih kuat.7297Please respect copyright.PENANAHfGc0Rr2kF
7297Please respect copyright.PENANAXFS22xzMrW
Tapi ternyata, justru hari ini mereka melihat langsung Andi jalan dengan Isna dan terlihat sangat mesra. Pak Bowo sempat terkejut karena sebenarnya dia belum sempat bilang apa-apa ke Isna. Selain karena seharusnya memang belum waktunya, dia juga sedang sibuk menikmati mangsa barunya, Nada. Tapi apa yang terjadi sekarang ini justru menguntungkan untuknya.7297Please respect copyright.PENANA2kQ9hehuIh
7297Please respect copyright.PENANA7vv1YhwNgL
Haha, bagus Is, belum sempat aku suruh kamu malah udah jalan sama Andi. Kalau gitu aku udah nggak perlu lagi foto-foto ini. Batin pak Bowo sambil membuka galeri foto di hpnya, dan mulai menghapusnya satu persatu.7297Please respect copyright.PENANAY5QTunN3pJ
7297Please respect copyright.PENANAS90pJuQseT
Foto-foto itu adalah foto ketika Cita ditolong dan dibonceng Agus saat dia berangkat kerja sendiri dan motornya mogok ditengah jalan. Waktu itu pak Bowo kebetulan lewat disitu, dan melihat hal itu sebagai sebuah peluang. Rencananya dia akan memberikan foto-foto itu kepada Isna untuk diperlihatkan kepada Andi. Dengan begitu Andi akan semakin curiga kalau Isna benar-benar selingkuh, meskipun bukan dengan orang-orang yang awalnya sudah dia curigai. Dia berharap hal itu akan semakin membuat Andi marah dan menambah keretakan rumah tangga mereka.7297Please respect copyright.PENANAxSyL9IPlEH
7297Please respect copyright.PENANANY4g3Yh7qK
Tapi sepertinya hal itu sudah tidak perlu lagi, karena dengan Cita melihat bagaimana mesranya Andi dan Isna tadi, sudah pasti suasana rumah tangga Cita dan Andi akan makin memanas. Pak Bowo sudah memperkirakan setelah ini mereka berdua akan bertengkar hebat. Dan hanya tinggal menunggu waktu saja untuk pak Bowo mendekati Cita, mencari kesempatan dalam kesempitan, untuk mendapatkan yang sempit-sempit. Setelah beberapa saat dan menghabiskan minumannya, pak Bowo membayar minuman dia dan Cita lalu pergi meninggalkan kafe ini dengan senyum lebar diwajahnya.7297Please respect copyright.PENANASBLAUr9X06
7297Please respect copyright.PENANAjumgD4i3ed
Sementara itu, tak jauh dari tempat duduk Cita dan pak Bowo tadi, sebenarnya ada seseorang yang mengamati bahkan mendengarkan pembicaraan mereka sejak awal. Orang itu tak lain adalah Nada. Nada juga bahkan melihat Andi yang tadi berjalan mesra dengan Isna.7297Please respect copyright.PENANAuwo8wd0Ni0
7297Please respect copyright.PENANAScW4x6uF3d
Sejak awal, Nada memang sudah curiga sejak minggu lalu waktu pak Bowo menelpon Cita. Meskipun pak Bowo tidak cerita apa-apa, tapi Nada mendengar pembicaraan pak Bowo waktu itu. Dan dia jadi sangat yakin, bahwa pak Bowo mengincar Cita. Karena itulah sejak saat itu, hampir tiap hari Nada mengawasi Cita dari jauh.7297Please respect copyright.PENANAo2gPgxBWOg
7297Please respect copyright.PENANA4xlrI2QmyH
Termasuk hari ini, dia sudah cukup lama menunggu disekitar rumah Cita. Dan begitu Cita keluar dari rumah, dia langsung mengikutinya. Cita yang sudah sampai di kafe ini dan sempat melamun, memudahkan Nada untuk masuk kesini dan mencari tempat duduk didekat Cita tanpa diketahui oleh Cita. Dan akhirnya dia bisa mendengar semuanya.7297Please respect copyright.PENANA8VxFWNSxQi
7297Please respect copyright.PENANAuPeADP9wDb
Pak Bowo ngajak Cita kesini untuk memberi tahu soal mas Andi yang deket sama perempuan lain. Dan tadi, kami semua lihat mas Andi jalan sama perempuan yang bernama Isna itu. Apa ini cuma kebetulan, atau sudah diatur oleh pak Bowo? Batin Nada.7297Please respect copyright.PENANA3Gx3uTDOHx
7297Please respect copyright.PENANAqLMhVCFFCs
Dia mencoba untuk memikirkan kemungkinannya, dan dia yakin kalau semua ini sudah diatur oleh pak Bowo, mengingat sekarang dia sudah tahu kalau pak Bowo itu orangnya cukup licik.7297Please respect copyright.PENANAz10lmH3J4E
7297Please respect copyright.PENANAEZzResUQDw
Jadi, Isna itu anak buahnya pak Bowo, sekantor sama mas Andi. Tapi apa bener ya? Atau jangan-jangan itu karangan pak Bowo aja, seperti waktu dia bilang ke aku kalau Gina itu dari luar kota, nyatanya Gina itu orang sini juga. Hmm, kayaknya aku harus cari tahu soal si Isna ini deh. Tapi gimana caranya ya? Batin Nada.7297Please respect copyright.PENANAntdB8UEWYk
7297Please respect copyright.PENANA17djWcZUNO
Oh iya, kalau dia bener-bener anak buah pak Bowo, mending aku nanya ke Gina aja, dia kan juga anak buah pak Bowo dulunya, siapa tahu dia kenal sama Isna. Baiklah, aku harus nemuin Gina sekarang. Batin Nada lagi.7297Please respect copyright.PENANAJdGBN8BWbc
7297Please respect copyright.PENANAfDpUZOWbWl
Akhirnya Nadapun pergi meninggalkan kafe itu. Sebenarnya dia sangat ingin mengikuti Cita lagi, penasaran juga dia kepada Andi, apakah Andi benar-benar selingkuh, meskipun dia juga sudah lihat sendiri tadi. Sekaligus, dia ingin tahu bagaimana reaksi Cita, karena takutnya Cita akan lepas kendali begitu memastikan Andi selingkuh. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, Nada pikir Cita tidak akan seperti itu, sehingga dia berniat untuk mencari tahu tentang Isna saja, dengan cara bertanya pak Gina.7297Please respect copyright.PENANAkCHhiQM7n0
7297Please respect copyright.PENANApGrGe93aYK
Tapi bukan hal yang mudah mencari Gina. Nada tidak tahu dimana persisnya Gina tinggal. Dia juga tidak punya nomer telpon Gina. Dia hanya berbekal ingatannya saat pak Bowo mengatakan daerah tempat tinggal Gina, dan diapun mengarahkan mobilnya kedaerah itu. Sampai disanapun dia bertanya pada beberapa orang yang ditemui, dan dia beruntung karena tak lama kemudian dia berhasil menemukan rumah Gina. Lebih beruntung lagi, karena Gina ada dirumahnya.7297Please respect copyright.PENANANv4aOUtzcm
7297Please respect copyright.PENANAKuEhUCogbw
7297Please respect copyright.PENANAUapIBm0owb
“Loh, Nada?” ucap Gina terkejut saat membuka pintu rumah dan melihat Nada berdiri disitu.7297Please respect copyright.PENANAd8dnut9iTi
7297Please respect copyright.PENANAlR0hMx0BIj
“Hai Gin” sapa Nada.7297Please respect copyright.PENANA5vxvGhMOpx
7297Please respect copyright.PENANAeE7nYnim0e
7297Please respect copyright.PENANAF2sZlqwMRt
Gina terdiam, selain kaget dia juga terlihat takut, merasa bersalah. Bagaimanapun, waktu itu Gina juga ikut andil dalam menjebak Nada sehingga sekarang menjadi budak nafsu pak Bowo. Gina berpikir kalau Nada sengaja mencarinya sampai kesini karena marah dan tak terima. Dia takut Nada akan membalas dendam padanya. Dan jika terjadi keributan disini, otomatis para tetangga akan datang kesini, dan pada akhirnya akan tahu tentang aib dirinya, yang selama ini selalu ditutupinya.7297Please respect copyright.PENANAByN4VLIGyb
7297Please respect copyright.PENANAJWlTNsMvVK
7297Please respect copyright.PENANAlyNWluGRys
“Ka.. kamu mau apa kesini Nad? Kalau soal yang kemarin, itu.. itu aku disuruh sama pak Bowo, aku nggak pu…”7297Please respect copyright.PENANAlTHJqveTfb
7297Please respect copyright.PENANAx3FY2j4wiA
“Bukan itu Gin, aku kesini bukan untuk bicarain masalah itu” potong Nada.7297Please respect copyright.PENANA7HmC9OTKLz
7297Please respect copyright.PENANA63f5gg7pj4
“Hmm, terus?”7297Please respect copyright.PENANAEIqwstnZXk
7297Please respect copyright.PENANAskLXhfVvQR
“Boleh aku masuk dulu?”7297Please respect copyright.PENANAPCPZJfsETA
7297Please respect copyright.PENANAHGNKwjIi8j
“Oh iya maaf maaf. Silakan masuk”7297Please respect copyright.PENANAEPOGq910gn
7297Please respect copyright.PENANAlGt3pcuK08
7297Please respect copyright.PENANAkTzISjtJ4V
Gina mempersilahkan Nada masuk kedalam rumah. Meskipun belum mengetahui tujuan Nada datang kesini, tapi dia lega karena ternyata Nada kesini bukan untuk membicarakan soal peristiwa itu. Tapi dia tetap yakin kalau Nada kesini tetap ada hubungannya dengan pak Bowo, karena tidak ada hal lain lagi yang akan membuat mereka berdua berurusan selain urusan dengan pak Bowo.7297Please respect copyright.PENANAbj9i0wtMeT
7297Please respect copyright.PENANAJnSBeeAEZG
7297Please respect copyright.PENANAJpugBqXbai
“Kamu sendirian dirumah?” tanya Nada ketika Gina membawakan minum untuknya.7297Please respect copyright.PENANAyiYQixChGx
7297Please respect copyright.PENANAg4wEBqrLjy
“Iya, suamiku lagi ditoko. Anakku juga tadi dibawa jalan-jalan sama kakeknya” jawab Gina.7297Please respect copyright.PENANAj5VxvJvsuS
7297Please respect copyright.PENANAslvBZobWZq
“Toko?”7297Please respect copyright.PENANA3RQxYfhzsI
7297Please respect copyright.PENANA9p0smAt1e8
“Iya. Hmm, kamu punya toko handphone, kecil-kecilan sih, tapi ya lumayan lah” jawab Gina.7297Please respect copyright.PENANAG2WLDtTkNI
7297Please respect copyright.PENANAL74gL6hQK3
“Ooh baguslah kalau gitu, jadi kita bisa lebih bebas ngobrolnya” ucap Nada.7297Please respect copyright.PENANAACKzmgeaCK
7297Please respect copyright.PENANAe7IPZLR3Eq
“Jadi ada perlu apa kamu sampai kesini Nad? Dan, darimana kamu tahu rumahku?” tanya Gina.7297Please respect copyright.PENANAGktJ3ZU0rn
7297Please respect copyright.PENANAU3WvAEuOE0
“Aku tahu dari pak Bowo. Dia cuma bilang aja kamu tinggal didaerah sini, tadi aku juga nanya-nanya kok sampai ketemu rumahmu ini”7297Please respect copyright.PENANAVWCvaebPas
7297Please respect copyright.PENANAOUPS2Vvzbg
“Ooh gitu”7297Please respect copyright.PENANAnmr8C8SNNd
7297Please respect copyright.PENANA91Gs0W7NPy
“Iya. Dan aku kesini, memang ada hubungannya sama pak Bowo”7297Please respect copyright.PENANAjVF89dvZYm
7297Please respect copyright.PENANAsFgTsaTQcL
“Ya, aku udah bisa nebak sih. Tapi kamu bilang, kamu kesini bukan untuk ngomongin yang kemarin, kalau begitu soal apa?”7297Please respect copyright.PENANA06ss0427wA
7297Please respect copyright.PENANAEmD3PsYMTI
“Hmm, kamu kenal sama yang namanya Isna?”7297Please respect copyright.PENANA0NdyKVoV9s
7297Please respect copyright.PENANAUbTq8agPB1
“Isna?”7297Please respect copyright.PENANAPB3pBJ4ACx
7297Please respect copyright.PENANA67dAqtuONn
“Iya, Isna, yang katanya sekantor sama pak Bowo. Kamu kenal?”7297Please respect copyright.PENANAc8tGxygoHz
7297Please respect copyright.PENANA5TqWPQ4xkg
“Darimana kamu tahu Isna? Dan ada apa kamu nanya soal Isna?” tanya Gina.7297Please respect copyright.PENANAam6RfvYOkv
7297Please respect copyright.PENANAHdezOV6zde
“Nanti aku ceritain. Tapi kamu kenal sama dia?”7297Please respect copyright.PENANArcowOahm29
7297Please respect copyright.PENANAaYmvBzBL9a
“Iya, aku kenal sama pelacur itu” jawab Gina agak sewot.7297Please respect copyright.PENANA0XhI2TaKmA
7297Please respect copyright.PENANAyvgUw93oBS
“Pelacur? Lho dia bukannya anak buah pak Bowo?”7297Please respect copyright.PENANA5abekkRIb8
7297Please respect copyright.PENANAbp4XOd1xAI
“Memang, dia memang anak buah pak Bowo. Kenapa aku sebut pelacur, ya karena dia itu, hmm, ya sama kayak kita lah, budaknya si brengsek Bowo. Tapi, dia lebih parah”7297Please respect copyright.PENANAxYuy8oBPz0
7297Please respect copyright.PENANAmH9rCpaCbd
“Lebih parah gimana?”7297Please respect copyright.PENANA3soaZOcvp7
7297Please respect copyright.PENANA49XWujt4Ui
7297Please respect copyright.PENANAFZNbiqDEOO
Gina menarik nafas agak panjang, sebelum akhirnya mulai bercerita.7297Please respect copyright.PENANAOFkJUqBygX
7297Please respect copyright.PENANAigdFPq5pbJ
7297Please respect copyright.PENANAZqyRvSgNaD
“Isna itu, adalah orang yang dulu ngejebak aku Nad. Waktu itu aku baru masuk kerja dibank itu sebagai teller. Semua berjalan baik-baik aja, sampai suatu hari Isna ngajak aku buat kerumah pak Bowo. Dia bilang sih, ada urusan kerjaan sehingga harus nemuin pak Bowo, dan aku diminta menemaninya. Karena posisinya aku masih junior, masih baru, ya aku nurut aja. Dan aku pikir waktu itu, biar bisa lebih dekat sama atasan, ya kamu tahu lah apa maksudku”7297Please respect copyright.PENANANqhK6fHP9U
7297Please respect copyright.PENANAZHWKk1CVq4
7297Please respect copyright.PENANAU66JpGMFn3
Nada mengangguk. Seorang karyawan baru, ketika bisa dekat dengan atasannya, paling tidak dia akan sedikit merasa ‘aman’. Kalaupun dia melakukan kesalahan dalam pekerjaannya, mungkin dia bisa mendapat sedikit kelonggaran dari atasannya.7297Please respect copyright.PENANAQ2w17emiyZ
7297Please respect copyright.PENANADCBUgSyQGc
7297Please respect copyright.PENANApakMNeVyJs
“Tapi ternyata, itu semua cuma akal-akalan aja Nad. Aku dikasih obat perangsang, sama kayak kamu kemarin itu, sampai akhirnya hari itu aku diperawanin sama pak Bowo. Aku marah banget, tapi aku nggak bisa apa-apa. Aku nggak bisa laporin dia ke polisi dengan tuduhan pemerkosaan, karena dia ada bukti rekaman video. Dan di video itu, memang tidak terlihat seperti pemerkosaan, wajar karena aku dalam pengaruh obat perangsang dosis tinggi” ucap Gina.7297Please respect copyright.PENANA5Z0fByV0Hf
7297Please respect copyright.PENANAMdC0myqAzh
“Dan sejak itu, dengan ancaman video itu akhirnya aku jadi budaknya pak Bowo. Hampir setiap kesempatan aku harus melayani pak Bowo. Nggak jarang aku melakukan itu bareng sama Isna juga. Dan aku, bukan satu-satunya cewek yang dijebak pak Bowo dengan bantuan Isna, aku hanya salah satunya saja”7297Please respect copyright.PENANAPAj3nuVDa3
7297Please respect copyright.PENANAJyc6vrLuOK
7297Please respect copyright.PENANAkOnGcOnnRE
Nada kembali mengangguk. Dan dia semakin yakin, bahwa kedekatan Andi dengan Isna yang dia lihat tadi bukan kedekatan biasa. Semua itu sudah direncanakan oleh pak Bowo untuk bisa mendapatkan Cita.7297Please respect copyright.PENANANQWykNbbOP
7297Please respect copyright.PENANAEOpN6zZH1A
Nada juga merasa prihatin dengan nasib Gina yang ternyata lebih parah darinya. Kalau dia dijebak pak Bowo dalam posisi dia sudah menikah, kalau Gina ternyata kehilangan keperawanannya oleh pak Bowo.7297Please respect copyright.PENANAh8J3wVsKfT
7297Please respect copyright.PENANASS9aw4LrX9
7297Please respect copyright.PENANAyACuDOdbNy
“Terus terang aja Nad, sejak aku menikah aku udah jarang banget dipanggil untuk melayani pak Bowo. Aku pikir, dia sudah mendapatkan korban baru, sehingga nggak butuh aku lagi. Dan aku juga nggak peduli sama hal itu, karena aku bisa sedikit terbebas dari pak Bowo, sampai kemarin itu aku dihubungi pak Bowo buat bantuin dia buat jebak kamu. Dan, maaf soal itu Nad, aku nggak punya pilihan buat nolak, kamu tahu itu kan?”7297Please respect copyright.PENANAKKVNv5q5FX
7297Please respect copyright.PENANA8AWPlQ5LON
“Iya, aku ngerti kok”7297Please respect copyright.PENANA9OxHIg6kw8
7297Please respect copyright.PENANAtXHOMPSpZR
“Terus, untuk apa kamu nanyain soal Isna? Dan gimana kamu bisa tahu Isna?”7297Please respect copyright.PENANAmTvViGRd3u
7297Please respect copyright.PENANA4ZXPcAvGuk
“Kamu kenal sama Cita?” tanya Nada.7297Please respect copyright.PENANA1nFmXl7usN
7297Please respect copyright.PENANAAYg9C9ioki
“Cita? Cita siapa?”7297Please respect copyright.PENANAWeDhwgycJ5
7297Please respect copyright.PENANAu9xBai3BgB
“Cita, selebgram yang kemarin terkenal karena fotonya nyebar waktu banjir beberapa bulan yang lalu”7297Please respect copyright.PENANAqzldpufk7d
7297Please respect copyright.PENANAp63H1ZDVFl
“Hmm, oh iya iya, aku tahu. Kenapa dengan Cita?”7297Please respect copyright.PENANA2BuiCoWwxA
7297Please respect copyright.PENANAwHxdqqHjzf
“Cita itu istrinya Andi, kamu tahu Andi juga kan?”7297Please respect copyright.PENANAlLIVWsI94L
7297Please respect copyright.PENANA4cA7oTCdVU
“Mas Andi yang kerja se bank sama pak Bowo?”7297Please respect copyright.PENANAbZLS762sLi
7297Please respect copyright.PENANA8k3e2IdDkg
“Iya”7297Please respect copyright.PENANAQ2NxENpKg2
7297Please respect copyright.PENANAX5AcHktrHl
“Hmm, jangan bilang kalau Cita itu istrinya mas Andi, dan pak Bowo berniat mendapatkan si Cita itu?”7297Please respect copyright.PENANAYqkmg6rBgE
7297Please respect copyright.PENANAekBR5gHtWC
7297Please respect copyright.PENANAJOe51O8Z1j
Nada mengangguk. Dia kemudian menceritakan apa yang dia tahu. Tentang Cita yang merupakan istri dari Andi. Kemudian waktu pak Bowo menelpon Cita, pertemuan mereka hari ini, sampai pada saat mereka sama-sama melihat Andi jalan sama Isna. Juga termasuk kemungkinan yang dipikirkan Nada menebak rencana busuk pak Bowo kepada Cita.7297Please respect copyright.PENANAKb64KAjE0b
7297Please respect copyright.PENANAAEiXEgBYGr
7297Please respect copyright.PENANARnfhVnmQzj
“Apa yang kami lihat tadi, menurutku itu bukan kebetulan Gin, itu pasti udah direncanain sama pak Bowo”7297Please respect copyright.PENANANWYrsNnYuI
7297Please respect copyright.PENANARTsBT7dNO4
“Iya, aku sependapat sama kamu Nad. Pak Bowo itu orangnya licik banget. Nggak mungkin itu semua cuma kebetulan. Isna juga pasti mau bantuin pak Bowo, dan kemungkinan bukan karena diancam, pasti Isna sendiri yang doyan”7297Please respect copyright.PENANADUQMUBA0pX
7297Please respect copyright.PENANAiQO1QIGJqC
“Kok gitu?”7297Please respect copyright.PENANAxcpphprwVJ
7297Please respect copyright.PENANAFNAlxcUrKi
“Hmm, seingatku, mas Andi itu orangnya lumayan lah, meskipun pendiam gitu. Isna itu jablay Nad, suaminya nggak ada disini. Meskipun pasti udah sering ngentot sama pak Bowo, tapi aku yakin Isna juga mau-mau aja ngentot sama mas Andi. Dan pak Bowo tahu sifat Isna itu, makanya itu pasti dimanfaatin pak Bowo buat bisa dapetin istrinya mas Andi”7297Please respect copyright.PENANAMzYZNyQxim
7297Please respect copyright.PENANAZTEwEndJ5y
“Hmm, kalau gitu berarti emang Cita dalam bahaya”7297Please respect copyright.PENANAiHEwXCGyD0
7297Please respect copyright.PENANAAQbHUL2uAV
“Iya Nad. Dan yang aku tahu, pak Bowo nggak pernah gagal dapetin buruannya. Kamu harus peringatin temenmu itu Nad”7297Please respect copyright.PENANAeAvPJagF0u
7297Please respect copyright.PENANA9dbFLKIEtS
“Itu yang aku pikirin Gin, tapi gimana caranya? Aku yakin, sebenarnya pak Bowo tahu kalau aku dan Cita itu temenan. Dan bisa jadi, pak Bowo ngejebak aku itu karena tujuan dia yang sebenarnya adalah Cita. Nantinya, dia akan manfaatin aku untuk memuluskan rencananya itu. Dan kamu tahu kan, kemungkinannya aku juga nggak akan bisa nolak keinginan pak Bowo?”7297Please respect copyright.PENANA5PurwOqRkt
7297Please respect copyright.PENANA57TMXE1l8N
“Waah, kalau gitu ceritanya sih ya susah. Tapi, apa pak Bowo udah pernah ngomongin ini sama kamu?”7297Please respect copyright.PENANA012CXfKuwZ
7297Please respect copyright.PENANAWgDql8BXOv
“Belum Gin. Aku tahu sih, sempet curi dengar waktu pak Bowo nelpon Cita. Tapi aku yakin suatu saat nanti aku akan diminta buat bantuin dia”7297Please respect copyright.PENANAAoa9Ozp24v
7297Please respect copyright.PENANAmMEMMbZKVb
7297Please respect copyright.PENANAJWdhqU4gdh
Gina terdiam sebentar, terlihat sedang memikirkan sesuatu. Dan tiba-tiba saja raut mukanya berubah, menjadi terlihat bersedih. Nada melihat perubahan itu jadi terheran-heran.7297Please respect copyright.PENANAaiZGIo9TSw
7297Please respect copyright.PENANAL0uBVJ9SLJ
7297Please respect copyright.PENANAPQzqlgcmJ5
“Gin, kamu kenapa?” tanya Nada. Gina menatapnya tajam.7297Please respect copyright.PENANAho3tJphX8j
7297Please respect copyright.PENANAhsW51ruKRr
“Nad, kamu harus membuat pilihan yang benar”7297Please respect copyright.PENANAiNfeqo7KOS
7297Please respect copyright.PENANAJMQ4L1k3La
“Maksud kamu?”7297Please respect copyright.PENANA7bE7qU6Z67
7297Please respect copyright.PENANA3xaEXyffM1
Gina menghela nafas panjang sebelum berbicara. “Dulu, aku pernah berada diposisi seperti kamu sekarang ini”7297Please respect copyright.PENANAVqFWwN2dCe
7297Please respect copyright.PENANA0VW8MAzJK4
“Diposisiku? Maksudnya?”7297Please respect copyright.PENANAvbUTXSKA4V
7297Please respect copyright.PENANAiWlcu4vPSC
“Dulu, aku pernah diminta pak Bowo buat bantuin dia ngejebak seseorang. Dan orang itu adalah sahabatku dari kecil Nad. Waktu itu aku dilema, antara bantuin pak Bowo atau nggak. Masalahnya, aku diancam pak Bowo pakai video persetubuhan kami, dan yang lebih parah, waktu itu aku udah mau nikah sama suamiku” ucap Gina, yang perlahan terlihat matanya mulai berkaca-kaca.7297Please respect copyright.PENANAXAEMvbCAwN
7297Please respect copyright.PENANAlty331ZRtW
“Akhirnya, aku lebih memilih untuk menyelamatkan harga diriku. Aku nggak mau pernikahanku gagal, dan aku terpaksa bantuin pak Bowo. Dan kamu tahu, akhirnya sahabatku itu diperawani oleh pak Bowo. Sayangnya, sahabatku nggak terima dengan apa yang aku lakuin. Dia bener-bener benci sama aku, dia nggak mau ngerti posisiku yang ngelakuin itu dengan terpaksa. Akhirnya nggak lama setelah itu dia pindah entah kemana, dan sampai sekarang aku lost kontak sama dia” ucap Gina yang mulai menangis.7297Please respect copyright.PENANAjie350kVc9
7297Please respect copyright.PENANAIjuHycxp3n
“Kamu harus berpikir matang-matang Nad, mana yang mau kamu pilih? Menyelamatkan kehormatanmu sebagai istri, atau kehilangan sahabatmu”7297Please respect copyright.PENANApB4appFEIn
7297Please respect copyright.PENANA8rA4aBKbNI
7297Please respect copyright.PENANAtGZXOkJVFE
Nada sampai tercenung. Dia tak bisa berkata apa-apa. Hanya bisa membayangkan saja bagaimana rasanya Gina waktu itu, yang mungkin akan terjadi padanya sebentar lagi. Tidak jauh didepannya, dia akan segera dihadapkan pada sebuah persimpangan, dimana kedua jalan itu bisa mengantarnya pada masalah besar. Mau mundur ataupun balik arah, sudah tidak bisa lagi.7297Please respect copyright.PENANAUOrL826aXZ
7297Please respect copyright.PENANA3hqdNw4WAo
Nada harus membuat keputusan yang paling tepat, karena kedua pilihan tidak ada yang menguntungkan. Mau memperingatkan Cita dengan taruhan pak Bowo menyebarkan videonya yang membuatnya malu, atau mempertahankan kehormatannya tapi menjerumuskan Cita? Saat ini, dia bagai makan buah simalakama. Dimakan mati keracunan, tak dimakan mati kelaparan. Sama-sama bikin mati, hanya cara mana yang akan dia pilih?7297Please respect copyright.PENANAW8rnad73ga
7297Please respect copyright.PENANAe0TXLQaRDh
*7297Please respect copyright.PENANA5YhU0YiHfq
*7297Please respect copyright.PENANA4Yf8GCanjc
*7297Please respect copyright.PENANAjpIdngWmH4
*7297Please respect copyright.PENANAC8gIJYt94I
*7297Please respect copyright.PENANA0uvxYZHGRC