7238Please respect copyright.PENANASgzfso8hDM
7238Please respect copyright.PENANAb3XYLUxG0v
Sejak pergi bersama ke waterpark, pak Bowo jadi lebih sering datang kerumah Cita. Memang setiap dia datang selalu saja ada keperluannya, bukan sekedar untuk menemui dan mendekati Cita. Keperluan itu tak lain adalah mengurus hak-hak Andi sebagai karyawan yang sudah mengundurkan diri dari tempat kerjanya. Dan kedatangan pak Bowo selalu disambut baik oleh Cita dan ibu mertuanya, termasuk Putra juga.7238Please respect copyright.PENANAbH0Tm6H9dK
7238Please respect copyright.PENANAxnEeJRj2P3
Cita sebenarnya merasa tak enak dengan pak Bowo yang mengurusi semuanya, tapi dia sendiri juga tak punya waktu untuk mengurusnya. Selain karena dia juga bekerja, kalau sudah dirumah dia inginnya menghabiskan waktu dengan anaknya. Ibu mertuanyapun sepertinya juga merasakan hal yang sama, tapi dia juga tidak tahu menahu soal urusan itu, sehingga mempercayakan semuanya kepada pak Bowo. Dan lagi dia merasa sangat terbantu dengan semua bantuan dari pak Bowo.7238Please respect copyright.PENANAyJfcpOdyAt
7238Please respect copyright.PENANAw9jXnxmCAE
Cita sendiri meskipun sudah pernah disuruh oleh pak Bowo untuk menjenguk Andi, tapi sampai saat ini dia belum juga melakukannya, padahal sudah sebulan ini Andi dipenjara. Sedangkan ibu mertuanya selalu menyempatkan seminggu sekali untuk mengunjungi Andi. Cita juga selalu mendapat pesan yang sama dari Andi lewat ibu mertuanya, yang intinya Andi masih berusaha untuk meminta maaf kepada Cita dan masih terus berharap agar Cita mau menemuinya. Tapi ibu mertuanya tak memaksa, karena dia juga tahu kalau Cita masih menyimpan amarah kepada Andi.7238Please respect copyright.PENANAVrxEsjZkeL
7238Please respect copyright.PENANAkeZVJQLXgi
Dilain hal, Cita tidak mau terlalu memikirkan itu. Dia mau fokus dengan kerjaannya. Dikantornya dia sudah semakin nyaman karena sikap teman-temannya. Meskipun kadang dia merasa agak risih dengan perubahan sikap beberapa temannya yang pria, yang dia nilai mulai berlebihan sikapnya. Dan semua itu akhir-akhir ini dia ceritakan pada pak Bowo, jika mereka sedang ngobrol dirumah tanpa ada ibu mertuanya yang ikut nimbrung.7238Please respect copyright.PENANAINQMKAjpzW
7238Please respect copyright.PENANA2whtb3lGxm
Pak Bowo terlihat bersikap dewasa dan selalu menasehati Cita untuk tidak berburuk sangka, tapi juga harus tetap hati-hati. Dia berbicara seolah-olah ingin menjadi pelindung bagi Cita, padahal didalam otaknya dia jauh lebih menginginkan Cita ketimbang teman-teman kantornya Cita. Tapi Cita tidak menyadari hal itu karena sikap pak Bowo selama ini tidak menunjukan hal itu, sikapnya masih sama, biasa-biasa saja.7238Please respect copyright.PENANAH25tZfHjbA
7238Please respect copyright.PENANAhmJhitWgIH
Sabtu sore, Cita sedang dirumah dengan ibu mertuanya dan juga anaknya. Hari ini Nada tidak datang kemari. Nada bilang tadi ditelpon kalau sedang ada suaminya sehingga tidak bisa main dan menginap dirumah Cita. Citapun tak masalah, karena memang Nada sudah jarang sekali datang kerumahnya. Kalaupun datang paling hanya sebentar, tidak pernah berlama-lama.7238Please respect copyright.PENANALIreYQVe1t
7238Please respect copyright.PENANAXCq0K4Cnzl
Saat sedang ngobrol dengan ibu mertuanya itu, Cita mendengar suara mobil datang didepan rumahnya. Tak lama kemudian pintu diketuk dan terdengar salam dari luar. Cita menjawab salam itu dan segera menuju ke pintu untuk membukakannya karena dia tahu siapa yang datang.7238Please respect copyright.PENANAybKZh7EupV
7238Please respect copyright.PENANAoeVD8WPTrD
7238Please respect copyright.PENANAGyuhZKzMqu
“Sore Cita”7238Please respect copyright.PENANAInQV7oZKnr
7238Please respect copyright.PENANAimEPulHvJO
“Sore pak Bowo, masuk pak”7238Please respect copyright.PENANAHQ3lbrxGBZ
7238Please respect copyright.PENANAnPA3NiwRrP
“Iya. Mana Putra?”7238Please respect copyright.PENANAwqFlhf735z
7238Please respect copyright.PENANADQX5UZaTim
“Itu ada lagi main sama neneknya. Pak Bowo darimana? Duduk pak”7238Please respect copyright.PENANAYAFcwOQdGP
7238Please respect copyright.PENANAblAKOisuDo
“Iya makasih. Dari rumah aja, suntuk dirumah makanya kesini aja, mau ketemu Putra, hehe”7238Please respect copyright.PENANAoAEVLrx6qu
7238Please respect copyright.PENANAPRBNEL1ANv
“Bentar ya pak aku panggilin Putra dulu”7238Please respect copyright.PENANAyK3o3o77OH
7238Please respect copyright.PENANAXa7dZ8FEsa
“Iya”7238Please respect copyright.PENANAmuQD9KLlBd
7238Please respect copyright.PENANAv0bX9ZJYJD
7238Please respect copyright.PENANAbrqNKheAhd
Cita kemudian masuk, tak lama kemudian ibu mertuanya dengan Putra datang menghampiri pak Bowo. Putra langsung nemplok dipangkuan pak Bowo, sambil dia ngobrol dengan ibu mertua Cita. Tak lama kemudian Cita datang membawakan minuman untuk pak Bowo. Saat Cita meletakan gelas itu dimeja, pak Bowo sempat melirik bagian belahan kaos Cita yang agak longgar dan sedikit terlihat belahan dadanya. Tapi tak lama dia mengalihkan pandangannya.7238Please respect copyright.PENANAdlQfaYm7Wm
7238Please respect copyright.PENANA5frj6e1XFc
Cita memang tidak sedang memakai jilbabnya. Ini sudah kesekian kalinya, tiap pak Bowo datang dia sudah tidak serisih dulu lagi. Dia yang semakin akrab dengan pak Bowo, merasa tidak begitu risih tanpa jilbab seperti ini. Karena Cita pikir, dia masih memakai pakaian yang cukup sopan, tidak terlalu terbuka.7238Please respect copyright.PENANArsLEgXtYiw
7238Please respect copyright.PENANAwfHjJJXD6Y
7238Please respect copyright.PENANAkQDkaMPNgV
“Putra, jalan-jalan yuk sama om Bowo” ucap pak Bowo pada Putra.7238Please respect copyright.PENANA7LPRwHm866
7238Please respect copyright.PENANA9cAh3oQcMo
“Kemana om?”7238Please respect copyright.PENANAMCFkCOAjp8
7238Please respect copyright.PENANAhGDQopJu5i
“Hmm, ke taman aja gimana? Mau nggak?”7238Please respect copyright.PENANAvYdMSfoLE2
7238Please respect copyright.PENANAJVLWvidCth
“Mau om. Ayo jalan-jalan”7238Please respect copyright.PENANAzUen4k9tB9
7238Please respect copyright.PENANAbLHd3JahT9
“Yaudah sana ajakin bunda sama eyangnya”7238Please respect copyright.PENANA1XVYqXP9cu
7238Please respect copyright.PENANAS6GO84lr4y
7238Please respect copyright.PENANAcVoTVbhVnY
Putra menurut kata pak Bowo. Dia lalu menghampiri neneknya.7238Please respect copyright.PENANAKO0DPcOrQx
7238Please respect copyright.PENANAFnuTvHqgJV
7238Please respect copyright.PENANAh8t9g74KZe
“Eyang ayo jalan-jalan ke taman sama om”7238Please respect copyright.PENANAViBsZToNno
7238Please respect copyright.PENANAIJvpqFNLDu
“Putra mau jalan-jalan?”7238Please respect copyright.PENANAUPhVEqgyXR
7238Please respect copyright.PENANA34oN6O8E42
“Iya”7238Please respect copyright.PENANAp6SEQuuzup
7238Please respect copyright.PENANA4Lz3gjO9lF
“Sama bunda aja ya, eyang lagi sakit sayang”7238Please respect copyright.PENANAHAWJgP4k9x
7238Please respect copyright.PENANAikisKoe5fT
“Yaah..”7238Please respect copyright.PENANAD70pyT7olj
7238Please respect copyright.PENANA5kXiyaVPwS
“Yaudah Putra jangan dipaksa eyangnya, kan eyang lagi sakit. Biar eyang istirahat ya, biar besok bisa jalan-jalan sama Putra lagi” ucap Cita.7238Please respect copyright.PENANA4pKZbNKRaD
7238Please respect copyright.PENANApiuchknBmL
“Iya bunda”7238Please respect copyright.PENANAWHTfRY9hq9
7238Please respect copyright.PENANANPpFwf7wgM
“Yaudah sana Cit kamu ganti baju” ucap ibu mertua Cita.7238Please respect copyright.PENANANShUKbOLxs
7238Please respect copyright.PENANAJD1zzSbRmv
“Iya bu. Ibu beneran nggak mau ikut?”7238Please respect copyright.PENANALW9ZBVEzOP
7238Please respect copyright.PENANAir5IBtCyQN
“Nggak, ibu lagi meriang nih, kalian aja”7238Please respect copyright.PENANAv1BgEegmwz
7238Please respect copyright.PENANAP18nbYeOKV
7238Please respect copyright.PENANAWmavNqjPTR
Cita kemudian beranjak kekamarnya untuk berganti baju. Dia memakai model pakaian yang sering dia pakai kalau keluar. Kaos yang tadi dia pakai tidak diganti, hanya dia tutup dengan cardigan saja. Lalu dia memakai jilbabnya. Setelah itu dia berdandan sebentar lalu keluar dengan membawa tas kecilnya. Sedangkan Putra sudah berganti baju dibantu oleh neneknya tadi.7238Please respect copyright.PENANAHdMCavroqI
7238Please respect copyright.PENANAaVVLqkdWH7
7238Please respect copyright.PENANAoxHEFY4L6x
“Ijin keluar dulu ya bu, saya nggak akan pulangin mereka larut malem kok, hehe” ucap pak Bowo.7238Please respect copyright.PENANAS8vbu19r8L
7238Please respect copyright.PENANAHh2bTQV8kY
“Haha iya pak”7238Please respect copyright.PENANArZn9I53PXS
7238Please respect copyright.PENANALDT49X7muy
7238Please respect copyright.PENANALZXhTyXerR
Setelah itu merekapun berangkat. Rupanya taman yang dimaksud pak Bowo bukanlah taman yang berada di alun-alun kota, melainkan yang berada dipinggiran kota. Cita agak heran juga kenapa pak Bowo tidak membawa mereka ke taman alun-alun. Begitu sampai Cita agak kaget juga karena ternyata ditaman itu ada area khusus untuk bermain anak-anak. Dia baru tahu taman itu, karena sebelumnya belum pernah kesini.7238Please respect copyright.PENANA1ok4tHEseR
7238Please respect copyright.PENANAKlFykeVOmF
Putra yang baru sampai langsung meminta main diarea yang sudah disiapkan. Cita dan pak Bowo tidak ikut masuk, hanya melihat dari pagarnya saja, seperti orang tua lain yang juga hanya melihat anak-anak mereka yang sedang bermain.7238Please respect copyright.PENANAKOBrfxJGGr
7238Please respect copyright.PENANAc7OSbKjcgr
7238Please respect copyright.PENANACwccRrfrw9
“Kenapa Cit? kok kayak kaget gitu?”7238Please respect copyright.PENANANWMVx3qjvk
7238Please respect copyright.PENANAGffxRXWPuj
“Eh ini pak, nggak sih, cuma baru tahu aja taman ini”7238Please respect copyright.PENANA4S5OyYffxk
7238Please respect copyright.PENANAfVo13X3RfR
“Loh kamu belum tahu emangnya?”7238Please respect copyright.PENANAkOVNEeRpTC
7238Please respect copyright.PENANAGDFBimibrE
“Tahunya cuma sempat lihat doang pas lewat sekitar sini. Kalau suasananya ya baru tahu malem ini”7238Please respect copyright.PENANADnLTv9RLUG
7238Please respect copyright.PENANAT0DT7hhSBO
“Ooh gitu”7238Please respect copyright.PENANAo8ECDsuJrh
7238Please respect copyright.PENANAtuMhlaFRva
“Iya. Tapi kok pak Bowo ngajak kami kesini? Nggak yang di alun-alun aja? Kan ini lebih jauh pak”7238Please respect copyright.PENANA9COCLJDDvP
7238Please respect copyright.PENANAaqbSeSwDJA
“Kalau malem minggu gini, disana ramai banget Cit. Dan aku juga nggak mau kalau kita kesana, nanti ada orang yang kenal sama kita lihat kita. Kamu nggak mau kan jadi omongan orang?”7238Please respect copyright.PENANA8fhkcUH51Z
7238Please respect copyright.PENANAnHT0ufNIXw
7238Please respect copyright.PENANAbK3TKQyh4S
Cita sejenak menatap pak Bowo, tapi dia akhirnya mengerti maksud pak Bowo. Memang kalau ditaman alun-alun, kemungkinan untuk bertemu dengan teman-temannya lebih besar. Jika ada yang melihatnya pergi dengan pak Bowo, pasti bisa jadi omongan orang. Apalagi saat ini suaminya sedang didalam penjara. Apa kata orang nanti ketika suaminya masih dipenjara dirinya malah jalan dengan pria lain?7238Please respect copyright.PENANA9yemr0zCFI
7238Please respect copyright.PENANAhErLDGXmRt
7238Please respect copyright.PENANAHceKEbViHg
“Iya juga sih pak. Tapi, emangnya disini nggak ada yang kenal sama kita gitu?”7238Please respect copyright.PENANA2r4WNL4EzO
7238Please respect copyright.PENANAZvPGaWX8cp
“Yaa nggak tahu juga. Kalau orang-orang kantorku sih nggak ada yang tinggal deket sini, jadi kecil kemungkinan mereka kesini. Kalau teman-temanmu, aku nggak tahu”7238Please respect copyright.PENANAaUKpk20KUM
7238Please respect copyright.PENANAx9PuGXDLET
7238Please respect copyright.PENANAu4vKJ5d3J3
Cita diam sebentar, mengingat tempat tinggal teman-teman kantornya.7238Please respect copyright.PENANA6A6fcm2ghM
7238Please respect copyright.PENANA6vju8LzrFy
7238Please respect copyright.PENANAexsZqghlnG
“Kayaknya temenku juga nggak ada yang rumahnya daerah sini sih pak”7238Please respect copyright.PENANAqU18a6yMsU
7238Please respect copyright.PENANAeMdHbjyGSS
“Nah berarti aman dong? Haha”7238Please respect copyright.PENANA6g0L0fhsWX
7238Please respect copyright.PENANAP8WSVmDaLy
“Haha iya pak, aman”7238Please respect copyright.PENANAe0pNhBU2bZ
7238Please respect copyright.PENANA007guH14FU
7238Please respect copyright.PENANADpdD5GoZrS
Setelah itu mereka terdiam sambil kembali mengawasi Putra. Sesekali mereka tertawa dan mengomentari kelakuan Putra yang sedang bermain dengan teman-teman sebayanya.7238Please respect copyright.PENANAJ25X6Og9fl
7238Please respect copyright.PENANAPCKjx1Glo0
7238Please respect copyright.PENANA0F3FRJg1Nk
“Cit”7238Please respect copyright.PENANAwh2pUrgZeB
7238Please respect copyright.PENANAkRULi3B824
“Iya pak?”7238Please respect copyright.PENANAPAfyJsl4uU
7238Please respect copyright.PENANAjYGihbvkA3
“Kamu masih sering digodain sama temen-temenmu?”7238Please respect copyright.PENANAAT1z0XgZvL
7238Please respect copyright.PENANAlYjTJ3unRn
Cita menatap pak Bowo sejenak. “Iya, masih pak. Huh mereka tuh bikin jengkel aja deh”7238Please respect copyright.PENANAaRT7w61ldu
7238Please respect copyright.PENANA2jFnxMFYVj
“Emang sekarang digodainnya gimana?”7238Please respect copyright.PENANAoHth0da9zK
7238Please respect copyright.PENANAdkCPrLBkG1
“Yaa masih sama sih pak, pada nawarin buat antar jemput gitu, padahal kan aku bisa pulang pergi sendiri. Terus ada juga yang ngajakin keluar, jalan lah, makan lah, gitu-gitulah pak”7238Please respect copyright.PENANA0sGcVwzoHT
7238Please respect copyright.PENANAjPOH3MmuZu
“Terus?”7238Please respect copyright.PENANAngckzoFnOP
7238Please respect copyright.PENANAnOhXvjwzV9
“Ya nggak pakai terus. Aku kan nggak mau”7238Please respect copyright.PENANAMvH5haIUhv
7238Please respect copyright.PENANAq2G9WofwZ4
“Lha ini kamu mau aku ajakin jalan?”7238Please respect copyright.PENANAmR7qOFN3F9
7238Please respect copyright.PENANAXP61TsCZcs
“Ya kan beda pak”7238Please respect copyright.PENANAbhYLj6dTtv
7238Please respect copyright.PENANAyeYLwW3dHO
“Beda gimana?”7238Please respect copyright.PENANAOBkHI73lX0
7238Please respect copyright.PENANAFTF368oH9g
“Ya beda. Kan pak Bowo ngajaknya sama Putra juga. Lagian pak Bowo juga udah dapet ijin dari ibu kan. Kalau mereka tuh ngajakinnya cuma jalan berdua aja coba”7238Please respect copyright.PENANAxTJKviE42F
7238Please respect copyright.PENANA97O0fhMVDO
“Haha, kurang pinter berarti mereka Cit. harusnya kayak aku kan ya? Haha”7238Please respect copyright.PENANAYkAmHS6TnH
7238Please respect copyright.PENANAENwpKeD54a
“Haha ya nggak gitu juga pak”7238Please respect copyright.PENANABzK9GTHS4q
7238Please respect copyright.PENANAUFwWS7oRyU
“Nggak gitu juga gimana? Berarti nanti kalau aku ajakin jalan berdua aja kamu mau gitu?”7238Please respect copyright.PENANA5Crx7p5zpF
7238Please respect copyright.PENANAy1qID6hILN
“Lha terus Putra gimana?”7238Please respect copyright.PENANALGyjeyuizT
7238Please respect copyright.PENANAxNMm6kXhZ5
“Ya Putra sama neneknya, haha”7238Please respect copyright.PENANAxhA4VjMD1S
7238Please respect copyright.PENANAj3nNxL7cCC
“Haha nggak ah pak, aku nggak berani. Lagian mana mungkin ibu kasih ijin. Aku juga maunya jalan kalau ada Putra pak”7238Please respect copyright.PENANA05jng6khh1
7238Please respect copyright.PENANAdj9l5EWBd2
“Haha iya sih, mana mungkin ibu ngijinin. Dan emang bener, mending jalannya ngajak Putra aja, biar nggak diomongin yang nggak nggak sama orang”7238Please respect copyright.PENANA6yubirEMeV
7238Please respect copyright.PENANAZA9gf7uoR9
7238Please respect copyright.PENANAcfnuO8pW8F
Cita mengangguk, setuju dengan ucapan pak Bowo.7238Please respect copyright.PENANA1Mdwgw6qOS
7238Please respect copyright.PENANARJVwgKO8VV
7238Please respect copyright.PENANAfCbNvuhEiA
“Tapi aku masih suka kesel pak sama temen-temenku itu. Padahal udah sering aku tolak lho, tapi masih aja kayak gitu. Gimana ya pak?”7238Please respect copyright.PENANAZTgC4cH4DW
7238Please respect copyright.PENANAyY6WeL6rn4
“Kamu nolaknya dengan halus kan?”7238Please respect copyright.PENANAYcJ7vnYzkH
7238Please respect copyright.PENANAPstpRIIJ7X
“Iya, seperti yang pak Bowo bilang kemarin itu”7238Please respect copyright.PENANAcXOUYAIQAj
7238Please respect copyright.PENANA036gluGjyJ
“Hmm, ya harusnya sih orang-orang itu ngerti ya kalau udah ditolak gitu, apalagi udah lebih dari sekali kan?”7238Please respect copyright.PENANA80D7NVKW0a
7238Please respect copyright.PENANACjsDPeQQRt
Cita menggangguk. “Iya, makanya aku jadi bingung. Kok mereka jadi kayak ngebet gitu sih”7238Please respect copyright.PENANAmB80slTmJW
7238Please respect copyright.PENANAIGnfk8HksE
“Yaa, mungkin mereka mau cari kesempatan Cit. mereka tahu kamu lagi sendiri kan, suami kamu lagi nggak sama kamu. Ya jadi mereka pikir, siapa tahu aja kamu bisa mereka ajakin pergi, dan mungkin mengharap lebih dari sekedar jalan sama kamu”7238Please respect copyright.PENANA5RvPWkTdeq
7238Please respect copyright.PENANAs8UBA2DSo1
“Iya pak, makanya jadi risih lama-lama sama mereka”7238Please respect copyright.PENANAQwf7D2nFvJ
7238Please respect copyright.PENANA2MRZlKo41D
“Yaudah yang sabar aja, selama mereka nggak sampai kelewatan sama kamu, ya tetep aja tolak dengan halus. Kalau udah mulai kelewatan, ya baru diomongin lebih tegas, atau kalau perlu bilang aja sama aku”7238Please respect copyright.PENANAJlzxLXifNP
7238Please respect copyright.PENANAjGKzgWDlGK
“Haha emang kalau aku ngomong sama pak Bowo terus bapak mau ngapain?”7238Please respect copyright.PENANA7oeSy8zHDM
7238Please respect copyright.PENANASXolqUF4gz
“Ya aku datengin mereka, aku labrak aja, haha”7238Please respect copyright.PENANAj6T0XzG5nI
7238Please respect copyright.PENANAKxOpOG6qnz
“Haha emang situ siapanya aku coba? Hmm, pak Bowo juga nggak lagi cari-cari kesempatan kan?” tanya Cita, tapi dengan nada bercanda.7238Please respect copyright.PENANAc2Ott8WF1O
7238Please respect copyright.PENANA76LgPI24IY
“Haha kalau aku nyari kesempatan, udah dari dulu aku ajakin kamu cuma berdua aja tanpa ngajak Putra. Kalau dulu, kamu pasti lebih gampang diajak”7238Please respect copyright.PENANAl6JNTXswlY
7238Please respect copyright.PENANA5uiZYFqcK9
“Loh kok gitu pak?”7238Please respect copyright.PENANAEb2HFM0UND
7238Please respect copyright.PENANAur0HyYIlCT
“Iya, karena kamu dulu pasti pikirannya masih kalut, jadi nggak bisa mikir panjang, nggak bisa bedain mana yang bener mana yang salah. Jadi aku lebih gampang buat pengaruhin kamu, iya kan?”7238Please respect copyright.PENANAL1mN1xN3b9
7238Please respect copyright.PENANALbnWANx2R4
“Hmm, iya juga sih”7238Please respect copyright.PENANAhGrEEbGbTl
7238Please respect copyright.PENANAv3Bm0fLtVx
“Nah, kalau sekarang, pikiran kamu jauh lebih tenang, dan kamu pasti bisa lebih waspada. Lebih bisa bedain juga, mana yang niatnya tulus, sama mana yang niatnya nyari kesempatan, iya nggak?”7238Please respect copyright.PENANAczMMkQWvkE
7238Please respect copyright.PENANAmeeAHukLaS
Lagi-lagi Cita mengangguk. “Bener juga sih pak”7238Please respect copyright.PENANAnIwPewomwu
7238Please respect copyright.PENANA7xxSH9jb1P
“Tapi kalau aku bilang sih, kamu ya tetep harus waspada, meskipun sama aku”7238Please respect copyright.PENANAyDdqCqoskB
7238Please respect copyright.PENANARcSWxRKnGY
“Kok gitu? Kok malah ngingetin gitu pak?”7238Please respect copyright.PENANAyXTN6wRCMJ
7238Please respect copyright.PENANA7kpbcKxsnB
“Iya, aku ingetin ini ke kamu karena aku emang nggak punya niat buat nyari kesempatan dalam kesempitan. Tapi aku kan orang biasa Cit, yang suatu saat bisa aja berubah. Niatku yang baik, bisa aja suatu saat nanti berubah jadi buruk. Kalau kamu nggak waspada, coba bayangin apa yang akan terjadi?”7238Please respect copyright.PENANA2OEn23K2sZ
7238Please respect copyright.PENANAIlk3DMjl5a
7238Please respect copyright.PENANAJ1jboGkwUg
Cita terdiam berpikir sejenak. Apa yang diucapkan oleh pak Bowo cukup masuk akal baginya. Selama ini yang dia lihat pak Bowo memang tidak punya niat buruk padanya. Seringnya pak Bowo main kerumahnya dan ngobrol, omongan pak Bowo selalu terjaga, tidak pernah menyerempet hal-hal pribadi dan yang tak sopan.7238Please respect copyright.PENANA1N0Zjg9tkJ
7238Please respect copyright.PENANA9Ojdks8cc8
Lagian juga, mana mungkin pak Bowo punya niat jelek kalau malah ngingetin aku kayak gini? Batin Cita.7238Please respect copyright.PENANABTBFg9Fmw5
7238Please respect copyright.PENANA8azNdHOMu0
Cukup lama mereka berada ditaman itu. Selain Putra bermain diarea untuk anak-anak itu, mereka juga berkeliling untuk menikmati jajanan yang dijual diarea taman. Sampai akhirnya taman sudah mulai sepi karena satu persatu pengunjungnya mulai pulang. Kini Cita dan pak Bowo berjalan menuju mobil karena mereka juga mau pulang. Pak Bowo menggendong Putra yang sudah tertidur.7238Please respect copyright.PENANAOyO0ctDdQl
7238Please respect copyright.PENANA7SnFG6m8zV
Dalam perjalanan pulang mereka tak terlalu banyak ngobrol, takut malah jadinya membangungkan Putra. Sampai didepan rumah Cita, sama saat pertama kali Cita keluar dengan pak Bowo, dengan sigap pak Bowo membukakan pintu karena Cita cukup kerepotan dengan Putra yang tertidur dipangkuannya.7238Please respect copyright.PENANAsbPik3MXbL
7238Please respect copyright.PENANA8Enk17v4eX
Dan kembali pak Bowo meraih tubuh Putra untuk menggendongnya. Cita terkejut dan badannya agak menggelinjang. Lagi-lagi tangan pak Bowo mengenai tubuhnya. Kali ini benar-benar tepat dipayudaranya. Dan jika yang pertama dulu hanya menyentuh sebentar, kali ini lebih lama karena memang posisi Putra yang akan diambil oleh pak Bowo. Cita bahkan sempat mendesis pelan saat tangan pak Bowo terasa agak menekan payudaranya waktu menggeser tubuh Putra sebelum benar-benar diambil pak Bowo.7238Please respect copyright.PENANA8bN7fpJWKn
7238Please respect copyright.PENANAh5ai9urRfn
Cita menatap pak Bowo, pak Bowopun juga menatap Cita. Pak Bowo menggerakan mulutnya tanpa mengeluarkan suara. “Maaf”7238Please respect copyright.PENANA4c4Ay7DBfK
7238Please respect copyright.PENANAkKXOFtwYv2
Cita hanya mengangguk karena menganggap tidak ada kesengajaan dari apa yang pak Bowo lakukan tadi. Citapun kemudian segera turun dari mobil dan berjalan lebih dulu untuk membukakan pintu.7238Please respect copyright.PENANAsZlnOibaCm
7238Please respect copyright.PENANA8088z1i3i3
7238Please respect copyright.PENANAKcLBwNkDfJ
“Ibu mana?” tanya pak Bowo dengan suara lirih.7238Please respect copyright.PENANAvhEfQC76R7
7238Please respect copyright.PENANAexzfONQzYU
“Udah tidur kayaknya” ucap Cita sambil berjalan kearah kamar ibu mertuanya, yang juga jadi kamar Putra.7238Please respect copyright.PENANAJFYaNEEi5z
7238Please respect copyright.PENANA5s756xgIpZ
7238Please respect copyright.PENANAH4Zj0FRrLD
Cita sedikit memuka pintu kamar untuk mengintip, dan ternyata ibu mertuanya memang sudah tidur. Karena dia tak ingin membangunkan ibu mertuanya yang tadi sempat bilang kalau sedang meriang, diapun terpikir agar Putra tidur dikamarnya saja dengan dia.7238Please respect copyright.PENANAy63n3CzjyU
7238Please respect copyright.PENANApwLLE0Ifph
7238Please respect copyright.PENANAFj0Rhi9nZt
“Dikamarku aja pak” bisik Cita, pak Bowo mengangguk.7238Please respect copyright.PENANAmASL0DkDch
7238Please respect copyright.PENANAY49id6e5yk
7238Please respect copyright.PENANAqgaephDr6a
Mereka kemudian menuju ke kamar Cita. Pak Bowo menidurkan Putra diranjang lalu langsung keluar, diikuti oleh Cita. Cita sempat ingin membuatkan pak Bowo minum dan mempersilahkan pak Bowo untuk duduk, tapi pak Bowo melarangnya.7238Please respect copyright.PENANAgpQDGzKqhf
7238Please respect copyright.PENANAiF39qh9SQc
7238Please respect copyright.PENANA1egzbnCCT6
“Nggak usah, aku langsung pulang aja”7238Please respect copyright.PENANAxtEK3OSms2
7238Please respect copyright.PENANAzXmlOrqQZf
“Tapi pak..”7238Please respect copyright.PENANAy9hJjOycdz
7238Please respect copyright.PENANASc7VXHp00z
“Udah malem Cit, nggak enak sama tetangga. Besok, atau lain kali aku datang lagi kesini, masih boleh kan?”7238Please respect copyright.PENANA6la8Ei5KQ3
7238Please respect copyright.PENANAqg8fVKrGCt
“Iya pak, boleh kok”7238Please respect copyright.PENANAXms3yv5ov9
7238Please respect copyright.PENANAurMp0xDBJx
“Yaudah kalau gitu aku pulang dulu ya”7238Please respect copyright.PENANAlFmA4Ga6oj
7238Please respect copyright.PENANAICoMoM1PBc
7238Please respect copyright.PENANAmbv511mom4
Cita hanya mengangguk. Dia mengantarkan pak Bowo sampai kedepan pintu, lalu baru masuk lagi setelah mobil pak Bowo menghilang dari pandangannya.7238Please respect copyright.PENANAo6aF6BjbDP
7238Please respect copyright.PENANAsYUrFz7p3L
Didalam kamar, Cita berbaring disamping anaknya yang sudah pulas tertidur. Beberapa kali dia tersenyum mengingat apa yang terjadi hari ini. Dia sangat senang saat melihat wajah bahagia Putra tadi ditaman. Namun dia juga bercampur sedih, memikirkan bahwa anaknya merasa bahagia justru bukan dengan ayahnya. Cita bahkan lupa, kapan terakhir kali Putra tertawa sebahagia itu saat bersama Andi.7238Please respect copyright.PENANAbt4tesv2HE
7238Please respect copyright.PENANAFewRukMo4X
Gara-gara apa yang sudah kamu lakuin, Putra akhirnya malah bisa bahagia karena orang lain mas. Kenapa bukan kamu yang bikin Putra bahagia? Kenapa kamu harus melakukan semua itu? Apa aku harus memaafkanmu mas? Apa kamu bisa berubah setelah keluar dari penjara nanti? Batin Cita.7238Please respect copyright.PENANA2sMIBHo23g
7238Please respect copyright.PENANAGLmGBUmXwD
Dia masih bimbang untuk memaafkan Andi. Mungkin untuk apa yang dilakukan Andi dengan menampar dirinya dulu, dia bisa memaafkannya. Lagipula dia sudah tidak merasakan lagi rasa sakit dipipinya akibat tamparan itu. Tapi sakit dihatinya masih ada. Tuduhan perselingkuhan yang dilayangkan Andi, yang sama sekali tidak pernah dia lakukan. Lalu ternyata justru Andi yang telah berselingkuh dibelakangnya. Bahkan yang membuat Cita makin marah kepada Andi, adalah apa yang dilakukan Andi kepada Isna.7238Please respect copyright.PENANAewEISIBw4u
7238Please respect copyright.PENANAx5gAdUbx9s
Cita memang marah dan jadi membenci Isna karena telah menjadi selingkuhan Andi. Tapi Cita tidak bisa menerima perlakuan kasar Andi kepada Isna. Dia merasa, dia dan Isna sama-sama perempuan. Dia merasa mereka tidak layak mendapatkan perlakuan kasar seperti yang dilakukan Andi kepada Isna. Bagaimana dia bisa setega itu memukuli wanita? Hal yang selama ini sama sekali tak pernah terbesit dalam bayangan Cita. Andi yang dia kenal tidaklah seperti itu, Andi yang dia kenal adalah pria yang baik dan lemah lembut. Tapi ternyata dibalik itu, Andi ternyata bisa sekejam itu kepada wanita.7238Please respect copyright.PENANAV3oGbZHJpl
7238Please respect copyright.PENANA7j4WBt01Yc
Memikirkan hal itu rasanya Cita jadi makin kesal kepada Andi. Kalau saja tidak ada Putra, mungkin Cita sudah dari dulu, sejak mengetahui perselingkuhan Andi dulu, dia akan meminta cerai dari Andi. Tapi adanya Putra, membuat semuanya tidak semudah itu dalam pikiran Cita. Ada Putra yang harus dia pikirkan nasib dan masa depannya, yang membuatnya makin bingung sekarang.7238Please respect copyright.PENANAF7B9ZUFZMY
7238Please respect copyright.PENANAPVTr5rioPj
Lama dia memikirkan itu, pikirannya jadi teralih dengan apa yang terjadi tadi, saat pak Bowo kembali tanpa sengaja menyentuh tubuhnya, lebih tepatnya menyentuh payudaranya. Ada desiran yang lebih kuat yang Cita rasakan ketimbang yang pertama dulu. Dulu, karena hanya sesaat, hanya membuat Cita merasa geli, itupun sebentar lalu hilang lagi. Tapi yang tadi beda. Meskipun sebenarnya hanya sebentar, tidak lebih dari 3 detik, tapi bagi Cita itu menimbulkan sebuah getaran dalam dirinya.7238Please respect copyright.PENANA7xQaE1g2Ne
7238Please respect copyright.PENANAPwPZrlRCXy
Dia kembali teringat, sudah lebih dari 2 bulan dirinya tidak disentuh oleh Andi. Sebagai wanita normal yang sudah menikah dan sudah mengenal dan merasakan seks, tentunya Cita juga memiliki kerinduan untuk merasakan itu lagi. Selama ini Cita bisa membuang jauh-jauh pikirannya itu. Tapi sentuhan pak Bowo tadi, mau tak mau kembali mengingatkannya akan kerinduannya itu.7238Please respect copyright.PENANARicVHEkZcQ
7238Please respect copyright.PENANAa6GbXTp65F
Perlahan tangan Cita bergerak meraba payudaranya sendiri, payudara yang tadi tersentuh oleh pak Bowo. Dia memejamkan mata dan mendesis, tubuhnya juga sedikit menggelinjang. Diremasnya pelan payudaranya, desiran itu makin kuat. Rasanya makin geli, membuat tubuhnya makin bergetar. Payudaranya yang hanya tertutup baju tidurnya tanpa bh, membuat tangannya bisa merasakan puting susunya perlahan mengeras.7238Please respect copyright.PENANAwcwUVfviOo
7238Please respect copyright.PENANAjkTafv1Fmd
Jarinya kemudian menyentuh puting itu dari balik baju tidurnya. Ssssshhhhh… Cita mulai mendesah ringan. Tubuhnya seperti tersengat, beberapa bagian tubuhnya terasa gatal, termasuk kemaluannya. Tangan Cita satunya sudah mulai bergerak kebawah untuk mengelus kemaluannya yang juga hanya tertutup baju tidur tanpa celana dalam. Saat tersentuh, tubuhnya makin bergetar. Ssshhhhh… kembali Cita mendesah, kali ini lebih panjang dari yang tadi.7238Please respect copyright.PENANAQivxpbxMJi
7238Please respect copyright.PENANAeTJ2rhbK1T
7238Please respect copyright.PENANANNbS49Q331
“Hheempphh… ndaaaa…”7238Please respect copyright.PENANAaSwQwuAj9Q
7238Please respect copyright.PENANANGbKoJavmT
7238Please respect copyright.PENANAR8EpP6whs3
Tiba-tiba Cita terkejut oleh suara gumaman dari Putra. Dia membuka matanya dan melihat kesamping. Putra masih tertidur, dia hanya mengigau saja. Tapi itu sudah sukses untuk menghentikan apa yang Cita lakukan barusan. Sukses membuat Cita yang tadi sudah mulai terbang ke awang-awang jadi turun lagi ke bumi. Bahkan libidonya yang sempat naik langsung turun lagi. Dia seolah tersadar dengan apa yang tadi dia lakukan.7238Please respect copyright.PENANAMLFrcFKNye
7238Please respect copyright.PENANAAKmZ15G9XP
Astaga, apa yang sudah aku lakukan tadi? Hufh, untung ada Putra. Makasih ya nak, kamu udah ingetin bunda. Batin Cita sambil menatap anaknya, lalu memeluknya dan tidur menyusul Putra ke alam mimpi.7238Please respect copyright.PENANAXC4tHD9H6o
7238Please respect copyright.PENANArrgdwFb6EV
*7238Please respect copyright.PENANA9oWCRnFfn1
*7238Please respect copyright.PENANAye4f9k6hSm
*7238Please respect copyright.PENANA4Ltw0J0000
*7238Please respect copyright.PENANAxa0jxe0Jfm
7238Please respect copyright.PENANAbXv1Tbge3T
Waktu berjalan dengan cukup cepat. Secepat itu juga Cita jadi lebih sering tersenyum. Dikantor sikap teman-temannya cukup baik, meskipun masih ada saja 1-2 orang temannya yang pria menggoda dan berusaha agar bisa mengajaknya keluar, tapi sekarang dia sudah tak terlalu memikirkannya. Dia ingat saja kata-kata pak Bowo untuk tak terlalu mempedulikan mereka, karena wajar saja mereka ingin mencari kesempatan dengan tidak adanya suaminya sekarang ini. Asalkan dia tetap hati-hati, dan pria-pria itu tidak keterlaluan padanya.7238Please respect copyright.PENANApuEwS1QOMu
7238Please respect copyright.PENANAb7YBzHtd5p
Selain itu, Cita juga jadi lebih ceria tanpa dia sadari adalah karena kehadiran pak Bowo. Sejak malam itu mengajak Cita dan Putra jalan-jalan, pak Bowo memang sempat beberapa kali lagi datang. Tidak terlalu sering, karena pak Bowo bilang tidak enak dengan tetangga kalau dia terlalu sering datang.7238Please respect copyright.PENANASjwccPVdis
7238Please respect copyright.PENANAz8jxB6K2pd
Kedatangan pak Bowo tidak pernah mendapat penolakan baik dari Cita maupun dari ibu mertuanya. Kalau dulu alasannya datang karena masih ada hubungannya dengan urusan-urusan Andi, sekarang pak Bowo datang untuk alasan Putra. Ya, tiap kali pak Bowo datang pasti yang pertama kali ditanyakan adalah Putra. Putra sendiri juga makin dekat dengan pak Bowo. Dari yang awalnya takut-takut, kini bahkan sering bertanya kepada Cita kalau pak Bowo beberapa hari saja tidak datang kesana. Putra jadi terlihat lebih bahagia sekarang daripada dibandingkan sebelum Cita dan Andi bermasalah dulu.7238Please respect copyright.PENANAZO9KOyNHCt
7238Please respect copyright.PENANAnHyU3YYBuf
Namun tentu saja pak Bowo tidak hanya dengan Putra tiap main kesana. Dia pasti ngobrol dengan Cita juga. Kalau dengan ibu mertua Cita memang agak jarang ngobrol, lebih seringnya dengan Cita. Dari situlah yang membuat Cita kini makin dekat dengan pak Bowo. Dia tak lagi sungkan untuk curhat kepada pak Bowo, terutama mengenai sikap teman-temannya dikantor. Sedangkan untuk masalahnya dengan Andi, Cita memang sering cerita tapi belum terbuka sepenuhnya.7238Please respect copyright.PENANAnsnxruJmzL
7238Please respect copyright.PENANAA399GhaG2D
Melihat kebahagiaan Putra, tentu saja Cita juga ikut bahagia. Tapi dalam hati dia juga menyimpan rasa sedih. Dia sedih karena justru Putra bisa seperti itu karena orang lain, bukan dari ayah kandungnya sendiri. Dia ingat-ingat lagi, Putra memang pernah tersenyum lebar kalau dengan ayahnya, tapi tidak seperti saat dengan pak Bowo. Beda. Dan demi melihat kebahagiaan anaknya itulah kedatangan pak Bowo tak pernah mendapat penolakan.7238Please respect copyright.PENANAIESn2SvHgx
7238Please respect copyright.PENANAysmu81PtkZ
Hari minggu siang waktu Cita baru saja selesai menjemur cucian, dia mendengar suara mobil berhenti didepan rumahnya. Dia sudah cukup akrab dengan suara itu. Mobil pak Bowo. Belum sempat dia apa-apa pak Bowo sudah mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Cita menjawab salam dan membukakan pintu.7238Please respect copyright.PENANAAq60ii7nqR
7238Please respect copyright.PENANAWKhtgZ6Egx
7238Please respect copyright.PENANAJI4jpn91rb
“Siang Cita” sapa pak Bowo tersenyum.7238Please respect copyright.PENANAgsIG4cvUHC
7238Please respect copyright.PENANA8yimxZeR0v
“Siang juga pak. Mari masuk pak” balas Cita juga sambil tersenyum. “Bawa apa tu pak?” tanya Cita saat dilihatnya pak Bowo membawa plastik hitam.7238Please respect copyright.PENANAfBY2mrQ1qZ
7238Please respect copyright.PENANASbG6rQBbk2
“Ooh ini bakso, katanya Putra pengen bakso? Mana sekarang dia?”7238Please respect copyright.PENANAQnAV9ClSSt
7238Please respect copyright.PENANASvOCsbdBo1
“Haha dibeliin bener ya? Ya ampun ngerepotin aja sih pak? Dia lagi keluar sama neneknya pak”7238Please respect copyright.PENANA9o4vaT3D2M
7238Please respect copyright.PENANA7BAmOGKzLn
“Lha semalam kamu bilang dia rewel pengen bakso, ya aku beliin, hehe. Oh keluar tho, kemana emang?”7238Please respect copyright.PENANAjWAXmiWnbw
7238Please respect copyright.PENANAOVmsIrThAf
“Tadi ke tempat bu Hari, arisan gitu si Putranya diajak”7238Please respect copyright.PENANA74HbNfeibl
7238Please respect copyright.PENANAYzhDZJnheU
“Ooh kok bukan kamu yang arisan Cit?”7238Please respect copyright.PENANA2UTKecvdO3
7238Please respect copyright.PENANAdoTPxzVOMq
“Aku bagian nyuci ama bersih-bersih rumah pak, kasihan kan kalau ibu yang ngerjain”7238Please respect copyright.PENANA19ibqmnGSX
7238Please respect copyright.PENANABAAV4JWM6o
“Iya juga sih. Yaudah ini baksonya simpen dulu aja, taruh di magicom aja biar anget”7238Please respect copyright.PENANAPDdoaPJqII
7238Please respect copyright.PENANA8EpaulzlHN
“Iya pak”7238Please respect copyright.PENANA3wogVwdHuq
7238Please respect copyright.PENANA6zKKNrGL9b
7238Please respect copyright.PENANAg1KPNwiltU
Cita lalu ke dapur untuk menaruh bakso pemberian pak Bowo. Tadi malam dia memang sempat chating dengan pak Bowo dan mengatakan kalau anaknya lagi rewel minta dibelikan bakso, padahal sudah malam sekali. Tak tahunya malah hari ini pak Bowo datang membawakannya. Cita memang mulai sering komunikasi dengan pak Bowo lewat hp, tapi malah mereka tak terlalu banyak yang diobrolkan kalau sedang chating, lebih enak ketemu langsung katanya.7238Please respect copyright.PENANA5O7JtTWB71
7238Please respect copyright.PENANASzFliH5wDS
Cita kembali ke ruang tamu dengan membawakan minum untuk pak Bowo. Waktu meletakan minuman itu, lagi-lagi pak Bowo mengintip celah belahan dada Cita, yang kali ini terlihat lebih jelas lagi. Sudah sering pak Bowo melakukan itu, karena Cita mulai cuek dengan penampilannya kalau ada pak Bowo bertamu kesini. Hampir selalu dia menemui pak Bowo tanpa jilbab kalau dirumah. Jadi menghidangkan minuman selalu jadi momen pak Bowo mengintip belahan dada Cita.7238Please respect copyright.PENANAYfynOjMQEY
7238Please respect copyright.PENANAB3BOqEnRz4
Tapi kali ini lain, lebih jelas. Hal ini karena hari ini Cita hanya memakai daster rumahan karena memang tadi dia sehabis mencuci pakaian. Daster itu berlengan pendek dan panjangnya tak sampai selutut, tapi memiliki belahan yang cukup lebar. Sehingga ketika Cita menunduk tadi, bahkan dengan jelas pak Bowo bisa melihat sebagian besar payudara putih nan mungil milik Cita yang masih terbungkus bh.7238Please respect copyright.PENANA4qNopo2anW
7238Please respect copyright.PENANAicFC2mDpTH
7238Please respect copyright.PENANAx0qQMOh6Aq
“Diminum pak” ucap Cita.7238Please respect copyright.PENANAQnL4wQOz0u
7238Please respect copyright.PENANAEuxuJ2fGLJ
“Iya makasih. Ibu udah lama perginya?”7238Please respect copyright.PENANAMGRPZkX4sk
7238Please respect copyright.PENANATs26pfhJn1
“Belum sih, baru 2 jam”7238Please respect copyright.PENANADz1HCBvqKi
7238Please respect copyright.PENANAggONYYeHR3
“Lah, 2 jam kok baru, udah lama berarti, haha”7238Please respect copyright.PENANA2dmqaG92Md
7238Please respect copyright.PENANAR32QB4lnST
“Haha abisnya kalau arisan gitu, pulangnya bisa sampai sore sih pak”7238Please respect copyright.PENANAbIPb2aXf6N
7238Please respect copyright.PENANAnIRDawtl9l
“Lho emang ngapain aja? Kan cuma arisan doang?”7238Please respect copyright.PENANASHRkVURUIV
7238Please respect copyright.PENANAydc3k8rn28
“Pak Bowo sih nggak tahu acaranya ibu-ibu kalau arisan. Arisannya ya emang cuma bentar, tapi abis itu kan ngobrol, nah itu yang paling lama pak, hehe”7238Please respect copyright.PENANAqdoIZg9aIe
7238Please respect copyright.PENANAl5wRsyQMFW
“Halah, paling ngegosip aja kan?”7238Please respect copyright.PENANAqOCZrabbnb
7238Please respect copyright.PENANAlaVgYPkD66
“Haha ya begitulah pak. Makanya aku kurang suka ikut arisan, untung ada ibu, hehe”7238Please respect copyright.PENANAZ0qorNSFuC
7238Please respect copyright.PENANA0EFyskoGIG
“Gitu ya. Wah, jadi kita punya waktu lumayan lama dong buat berduaan Cit? haha”7238Please respect copyright.PENANAuvAgE7ymRh
7238Please respect copyright.PENANAn4sThj3X3t
“Haha iya pak”7238Please respect copyright.PENANArSUtn4NRua
7238Please respect copyright.PENANAq31A6CNBDe
7238Please respect copyright.PENANALPk3mWiHPZ
Cita tak lagi merasa risih hanya berdua saja dengan pak Bowo seperti ini, karena ini bukan pertama kalinya. Dia cukup sering hanya ngobrol berdua dengan pak Bowo seperti ini. Itu terjadi ketika Putra sedang bermain dengan neneknya, atau sedang ditidurkan dikamar oleh neneknya. Yang jelas meskipun hanya ngobrol berdua tapi ibu mertua Cita masih berada disekitaran rumah ini. Tapi ini adalah benar-benar pertama kalinya Cita hanya berdua dengan pak Bowo tanpa ada ibu mertuanya. Tapi, Cita tak risau, karena merasa sudah cukup dekat dengan pak Bowo. Dan karena Cita juga tak punya pikiran negatif kepada pak Bowo.7238Please respect copyright.PENANAUpMb02vbso
7238Please respect copyright.PENANADHCqDVMrIX
Mereka banyak ngobrol, hingga Cita mengajak pak Bowo untuk makan siang. Cita menyiapkan semuanya. Dan lagi-lagi, ada saja momen dimana pak Bowo bisa mengintip celah payudara Cita dengan semakin jelas, bahkan sampai beberapa kali. Cita benar-benar tidak menyadarinya, karena dia berpikir positif terhadap pak Bowo. Dan pak Bowo juga sangat menjaga sikapnya kepada Cita.7238Please respect copyright.PENANA9nR38fWVjM
7238Please respect copyright.PENANAoKodLIDhDZ
Selesai makan siang mereka tidak kembali keruang tamu tapi pindah keruang tengah. Disana mereka duduk di satu sofa namun mereka duduk dimasing-masing ujungnya, jadi masih cukup berjarak.7238Please respect copyright.PENANAXlmrOhXRFq
7238Please respect copyright.PENANAmpiTTYx8SO
7238Please respect copyright.PENANA7BZhom3AgH
“Kamu, belum lagi jenguk Andi Cit?” tanya pak Bowo. Suasana ceria mereka langsung berubah.7238Please respect copyright.PENANAywwrUUMHks
7238Please respect copyright.PENANAglRRJFpIPZ
Cita menggeleng. “Belum pak”7238Please respect copyright.PENANAdjVeLYKFKt
7238Please respect copyright.PENANAl11xVDF0aM
“Udah sebulan lebih lho, sekalipun kamu belum jenguk dia di lapas? Kenapa?”7238Please respect copyright.PENANAD3Fp4dVLgZ
7238Please respect copyright.PENANASwSaXSQG4S
7238Please respect copyright.PENANAimuy1fCLcI
Cita terdiam sebentar, tatapannya menerawang tak jelas kemana.7238Please respect copyright.PENANAfOBKleSXOM
7238Please respect copyright.PENANAOhZ7WHMOt3
7238Please respect copyright.PENANAC7uf29xHeY
“Masih marah sama dia?” tanya pak Bowo lagi.7238Please respect copyright.PENANAciNps4CWyv
7238Please respect copyright.PENANA2EtYRABB0h
“Aku nggak tahu pak, tapi, rasanya aku masih belum bisa, atau mungkin belum mau ketemu dia” jawab Cita.7238Please respect copyright.PENANAfzArCs7eiB
7238Please respect copyright.PENANAGVS3noatAG
“Cit, lihat aku” ucap pak Bowo. Cita kemudian menatap pak Bowo. “Kamu mau ngebiarin hatimu itu galau berlarut-larut?”7238Please respect copyright.PENANANpieiORn8q
7238Please respect copyright.PENANAO7FjSTpBBV
“Siapa yang galau?” kilah Cita.7238Please respect copyright.PENANAMn4KhfSvMV
7238Please respect copyright.PENANATmHNJCndXW
Pak Bowo tersenyum. “Kalau kamu nggak galau, kamu pasti udah jenguk Andi. Buktinya, sampai sekarang kamu belum pernah jenguk Andi lagi kan?”7238Please respect copyright.PENANALNg3H6d4eg
7238Please respect copyright.PENANAvxq2TANR6K
7238Please respect copyright.PENANAUt973SVOkp
Cita menunduk, lalu menggelengkan kepalanya.7238Please respect copyright.PENANAMhyHmGLoEq
7238Please respect copyright.PENANAwKTUvAZT33
7238Please respect copyright.PENANA1NyIWWqYMM
“Kamu tahu nggak Andi sekarang gimana kabarnya? Gimana kondisinya sekarang?”7238Please respect copyright.PENANAYhFLmPn5M8
7238Please respect copyright.PENANAznvzL7xZq1
7238Please respect copyright.PENANAWoKy9SDZhk
Kembali, Cita menggelengkan kepalanya.7238Please respect copyright.PENANAIHZXfGlxfB
7238Please respect copyright.PENANAOk79ngfbP7
7238Please respect copyright.PENANAVbY0LxUYua
“Apa kamu nggak pengen tahu?”7238Please respect copyright.PENANAYssEpwk3vn
7238Please respect copyright.PENANAwyr1ofi5M7
7238Please respect copyright.PENANAHeQyjpYCpw
Kali ini Cita diam, tapi masih tetap menunduk. Tiba-tiba saja pak Bowo meraih tangan Cita, dan menggenggam lembut telapak tangannya.7238Please respect copyright.PENANAQH7lr8LJQN
7238Please respect copyright.PENANAfPkHOjg9Rw
7238Please respect copyright.PENANAnfqbzOtAaS
“Cita, sebenarnya apa yang kamu mau dari semua ini?”7238Please respect copyright.PENANAVBN0jBickP
7238Please respect copyright.PENANAPz53H7vA2y
7238Please respect copyright.PENANAFb5sSAfNdJ
Cita menggelengkan kepala, tanda bahwa dia masih belum tahu apa yang diinginkan, belum tahu apa yang harus diputuskan dari semua masalah yang dia hadapi.7238Please respect copyright.PENANA51zgI9zFoF
7238Please respect copyright.PENANAjJUkVs7pbH
7238Please respect copyright.PENANAW0Ne6dMS1D
“Coba kamu jawab jujur, dari dasar hatimu yang paling dalam. Kamu udah maafin Andi belum?” tanya pak Bowo sambil meremas lembut tangan Cita.7238Please respect copyright.PENANAfLgOCbep0T
7238Please respect copyright.PENANALGMgLaoOKd
7238Please respect copyright.PENANAXashoojmGO
Cita terdiam sebentar, berpikir. Dia mencoba benar mencari jawaban yang sesungguhnya dari pertanyaan pak Bowo tadi. Dan perlahan, dia menggelengkan kepalanya.7238Please respect copyright.PENANA08eiaWULhH
7238Please respect copyright.PENANAx6MrsUQHke
7238Please respect copyright.PENANARVzGehghMY
“Belum memaafkan dia? Apa yang paling bikin kamu masih belum bisa maafin dia?”7238Please respect copyright.PENANAkmRsqwuj2r
7238Please respect copyright.PENANAXhgDpDfwr7
7238Please respect copyright.PENANAE9rdnvRs6l
Cita terdiam lagi. Sebenarnya, pilihan jawaban sudah ada dikepalanya. Tuduhan Andi padanya, kekerasan yang dilakukan Andi padanya, perselingkuhan Andi dibelakangnya, dan apa yang sudah dilakukan Andi kepada Isna. Tapi, dia bimbang untuk memilih, mana yang harus dia katakan untuk mewakili perasaannya saat ini.7238Please respect copyright.PENANAdhJvDVEufk
7238Please respect copyright.PENANAQnubZ2gtsZ
Pak Bowo kembali meremas tangan Cita dengan lembut, yang perlahan-lahan membuat perasaan Cita jadi lebih tenang, jadi lebih damai. Tapi disisi lain, entah bagaimana remasan itu justru membuat keempat hal yang telah dilakukan Andi yang masih membuatnya belum bisa memberi kata maaf, muncul perlahan satu demi satu, dan semakin jelas. Semakin lama semakin jelas, hingga akhirnya membuat matanya perih, perlahan berkaca-kaca, dan badannya mulai sedikit bergetar.7238Please respect copyright.PENANAMwlXq5Immf
7238Please respect copyright.PENANAemxZ8a31x7
7238Please respect copyright.PENANATzBJkl08wg
“Sini” ucap pak Bowo sambil merengkuh tubuh Cita kepelukannya.7238Please respect copyright.PENANAEDQuc7PmrI
7238Please respect copyright.PENANAZdVZuQHSzM
7238Please respect copyright.PENANAvEGf4BzE85
Untuk pertama kalinya Cita dipeluk oleh pak Bowo. Dia tidak menolak. Malah, ketika kepalanya menempel didada pak Bowo, air matanya turun tak tertahankan. Dia menangis. Pak Bowo terus merangkulnya. Tangan kirinya mengusap-usap kepala Cita, sedangkan tangan kanannya mengusap lembut lengan dan punggung Cita bergantian. Dia biarkan Cita menangis meluapkan segala keresahan dan kesedihannya.7238Please respect copyright.PENANAduMVEUflLE
7238Please respect copyright.PENANA4U0rcVStFS
7238Please respect copyright.PENANATqI9jDCZMK
“Hiks hiks paak.. hiks hisk..”7238Please respect copyright.PENANAxwNOiUk4GD
7238Please respect copyright.PENANAa3GAnxQDMk
“Ssstt.. udah nangis aja dulu, keluarin semuanya sampai kamu lega” ucap pak Bowo.7238Please respect copyright.PENANAP8qo6vgsVr
7238Please respect copyright.PENANA6BKd6CEDId
7238Please respect copyright.PENANABqZoUU0wKR
Cita tak jadi bicara, dan kembali menangis. Menenggelamkan kepalanya didada pak Bowo, membuat dada lelaki itu perlahan mulai terasa basah. Pak Bowo membiarkan saja Cita menangis sepuasnya. Dia juga tak bicara apapun untuk menenangkan Cita, hanya terus memeluk dan mengusap kepala dan punggung Cita saja.7238Please respect copyright.PENANAA5q1sofxM8
7238Please respect copyright.PENANAJpl4kcnkWv
Sudah hampir 10 menit akhirnya tangisan Cita mereda, tapi masih sisa sedikit sesenggukan. Dia masih belum juga menarik kepalanya dari pelukan pak Bowo. Dia mulai merasa nyaman dalam dekapan lelaki itu. Biasanya, kalau dia menangis dipelukan Nada, dia juga bisa merasa plong. Tapi kali ini beda, lebih damai, lebih hangat.7238Please respect copyright.PENANAmaDQo0LWOi
7238Please respect copyright.PENANA1wANtMXsH1
7238Please respect copyright.PENANAgYPjklKni8
“Udah nangisnya?” tanya pak Bowo. Cita hanya mengangguk.7238Please respect copyright.PENANAYjDH3Is6FM
7238Please respect copyright.PENANAJ04ATgEnn0
“Udah puas?” tanya pak Bowo lagi, dan Cita mengangguk lagi.7238Please respect copyright.PENANAQkHMVbq4d2
7238Please respect copyright.PENANATqeIfixEJk
“Bagus deh, jadi kan nggak makin basah bajuku” ucapnya berkelakar.7238Please respect copyright.PENANA7OxMR4CXhp
7238Please respect copyright.PENANAt3eWKRgrX7
“Iiih apaan sih” balas Cita malu-malu, dan malah menenggelamkan kepalanya didekapan pak Bowo.7238Please respect copyright.PENANAdIHaw7bFIu
7238Please respect copyright.PENANA4ZUKLaVODp
“Jadi, udah mau cerita sekarang?” tanya pak Bowo sambil sedikit mendorong tubuh Cita agar terlepas dari pelukannya. Dia meraih wajah Cita, lalu menyeka sisa air mata wanita itu.7238Please respect copyright.PENANAWgo9JhtX5d
7238Please respect copyright.PENANAuywLj2API2
7238Please respect copyright.PENANAvQhIUbre3V
Cita sudah mulai tenang. Dia mengatur nafasnya. Menarik nafas dalam-dalam, lalu menghembuskanya. Dia melakukannya beberapa kali, sampai debaran didadanya akibat tangisannya tadi berangsur mereda dan normal.7238Please respect copyright.PENANAHsDRUh0zXb
7238Please respect copyright.PENANAlbmOGXSIpo
7238Please respect copyright.PENANAkzEUP6knid
“Sebenarnya, aku bingung pak” ucap Cita.7238Please respect copyright.PENANAx2pNHvbQlU
7238Please respect copyright.PENANAuASnzuliVo
“Bingung gimana?”7238Please respect copyright.PENANATZYhbLNOYa
7238Please respect copyright.PENANA8NsNwGhKD9
“Ada beberapa hal, yang dilakukan sama mas Andi, yang membuatku susah untuk memaafkannya”7238Please respect copyright.PENANA6uLkUONVdR
7238Please respect copyright.PENANA1xwyrFOiQ1
“Aku punya banyak waktu kok buat dengerin cerita kamu” ucap pak Bowo.7238Please respect copyright.PENANAuG7ujOLtdg
7238Please respect copyright.PENANApCTliutGOj
7238Please respect copyright.PENANATR6IOqDgxk
Cita menatapnya sejenak. Dia menimbang-nimbang, apakah harus menceritakannya pada pak Bowo atau tidak. Dia sudah menceritakan semua yang dia rasakan itu ke Nada, tapi selama ini Nada hanyalah menjadi pendengar yang baik bagi Cita. Tak banyak solusi yang diberikan oleh Nada. Tapi yang pasti Nada akan selalu ada dan mendukung semua keputusan Cita nantinya.7238Please respect copyright.PENANASVahbdllq1
7238Please respect copyright.PENANAkeJGkXRYeI
Kali ini dia berpikir, apakah dengan cerita pada pak Bowo dia akan mendapatkan respon yang lain? Kalau hanya seperti Nada, percuma saja dia cerita. Justru akan makin banyak orang yang akan tahu aib rumah tangganya. Tapi disisi lain, Cita butuh saran, butuh solusi. Dan mungkin, pak Bowo bisa memberinya itu. Pak Bowo lebih tua, dan mungkin lebih dewasa, pandangan dia dari sudut pandang laki-laki mungkin ada gunanya, pikir Cita.7238Please respect copyright.PENANA0JJJmPExmZ
7238Please respect copyright.PENANAfg8q2zbBZ5
7238Please respect copyright.PENANAfnTEa5Cp8r
“Paling nggak, ada 4 hal yang masih bikin aku susah maafin dia pak. Dan ya memang, masalah kami berawal dari keempat hal itu” ucap Cita.7238Please respect copyright.PENANA0cNPQL32jp
7238Please respect copyright.PENANA4nHfEtR09H
“4? Banyak amat? Bisa dikorting nggak? Hehe”7238Please respect copyright.PENANA6f0WOgsEKQ
7238Please respect copyright.PENANAN3Ike8C3At
“Pak Bowo iihh.. serius ini. Jadi mau dengerin nggak sih?” ucap Cita kesal, tapi tak ayal dia ikut tersenyum juga.7238Please respect copyright.PENANAQNzrgAMIJe
7238Please respect copyright.PENANAxbdXgQPYmt
“Hahaa iya iya, bercanda Cit, biar kamu nggak sepaneng gitu. Yaudah cerita, apa aja keempat hal itu?”7238Please respect copyright.PENANANA1dA9zRjI
7238Please respect copyright.PENANARRb2VNxCtS
“Hmm, soal tuduhan mas Andi ke aku, perselingkuhan dia, kekerasan dia ke aku dan ke Isna”7238Please respect copyright.PENANAbC6zPBhULr
7238Please respect copyright.PENANAcNpATlMZi5
“Tunggu tunggu. Kalau soal tuduhan, perselingkuhan dia dan kekerasan dia sama Isna, aku udah tahu. Terus, kekerasan dia ke kamu, itu maksudnya gimana? Dia kasar sama kamu gitu?” tanya pak Bowo.7238Please respect copyright.PENANAwMq8gW3S6l
7238Please respect copyright.PENANAmY2GHp73sc
7238Please respect copyright.PENANA1039qBK8MD
Jelas saja pak Bowo hanya pura-pura tidak tahu. Karena nyatanya dia sudah tahu semua itu. Dari siapa lagi kalau bukan dari Isna, yang mendapat cerita langsung dari Andi. Kekerasan yang dimaksud Cita pastinya adalah soal tamparan-tamparan itu, dan juga waktu Andi menyetubuhi Cita dengan kasar 2 kali.7238Please respect copyright.PENANAfJG2Q4Jeux
7238Please respect copyright.PENANASfQSJvKJnm
7238Please respect copyright.PENANAkrPHnB1Fr2
“Iya pak. Dia pernah namparin aku buat maksa aku ngaku kalau aku udah selingkuh”7238Please respect copyright.PENANAWeqlAC8zXi
7238Please respect copyright.PENANAW0kzWAjGlp
“Apa? Gila si Andi! Sampai segitunya dia ke kamu?” ucap pak Bowo, pura-pura marah.7238Please respect copyright.PENANAoQEwAcYjSM
7238Please respect copyright.PENANA3U21VWBhsQ
“Iya pak”7238Please respect copyright.PENANALHw6mwNhZ7
7238Please respect copyright.PENANAjYV5a0M6vC
“Terus, kamu gimana?”7238Please respect copyright.PENANAp2RqPGp4Je
7238Please respect copyright.PENANAno01OHkKGo
“Gimana apanya? Ngaku kalau aku selingkuh? Ya nggak lah, orang aku sama sekali nggak pernah selingkuh kok”7238Please respect copyright.PENANAvceGwwJS1w
7238Please respect copyright.PENANAc1kUWmI5wg
7238Please respect copyright.PENANAsficJxexBA
Pak Bowo cuma geleng-geleng kepala. Dimata Cita, pak Bowo menggelengkan kepala itu karena tak habis pikir dengan kelakuan Andi. Padahal sebenarnya yang pak Bowo pikirkan adalah bahwa ternyata memang benar-benar tidak pernah berselingkuh dibelakang Andi. Dan tentu saja ini membuatnya gembira, karena itu artinya Cita bersih, belum disentuh oleh siapapun kecuali Andi, yang dia tahu dari Isna kalau penis Andi itu kecil. Makin terbuka lebar kesempatan buatnya untuk memuaskan Cita dan membuat Cita lupa kepada Andi.7238Please respect copyright.PENANAlBxy5QhkqP
7238Please respect copyright.PENANALbxsp5h0Cc
7238Please respect copyright.PENANAM4PbVqbobT
“Aku udah coba berkompromi pak. Tapi gimana ya, rasanya sebagai wanita, aku tuh ngerasa kalau direndahin, dan itu yang bikin aku masih belum bisa terima” ucap Cita, yang matanya terlihat kembali berkaca-kaca.7238Please respect copyright.PENANA0qGtnG4sd4
7238Please respect copyright.PENANAaUTmJfENyj
“Bener-bener bodoh si Andi itu” gumam pak Bowo perlahan, tapi masih cukup untuk bisa didengar Cita.7238Please respect copyright.PENANAtZ3XZeGtLv
7238Please respect copyright.PENANA7X2ZNgXIZq
7238Please respect copyright.PENANAwJO2u6zLJ4
Cita mengangguk, mengiyakan kata-kata pak Bowo, meskipun maksud mereka berbeda. Cita menganggap, maksud pak Bowo adalah kebodohan Andi dengan semua prasangkanya sampai membuat justru dirinya sendiri yang selingkuh. Tapi lagi-lagi dikepala pak Bowo beda. Dia menganggap Andi bodoh karena sudah menyia-nyiakan istri seperti Cita. Sebuah kebodohan yang justru akan berbuah menyenangkan untuknya.7238Please respect copyright.PENANADWDiy4rj8d
7238Please respect copyright.PENANAD0HF0DKUEZ
7238Please respect copyright.PENANA9NMnacrpkA
“Aku emang belum lama kenal Andi, tapi aku beneran nggak nyangka kalau dibalik sikapnya yang kalem itu, dia bisa sekasar itu sama cewek. Aku pikir cuma ke Isna, tapi ternyata ke kamu juga” ucap pak Bowo.7238Please respect copyright.PENANAdlOT9a1Uiw
7238Please respect copyright.PENANAsW8yktruRW
“Jangankan pak Bowo, aku yang udah lebih lama kenal dia aja beneran nggak nyangka kok” sahut Cita.7238Please respect copyright.PENANA3IK957jguG
7238Please respect copyright.PENANA0YBRQXHvrP
7238Please respect copyright.PENANAR1Ls5vZdbf
Waktu pak Bowo mau bertanya lagi pada Cita, dia melihat air mata Cita mulai meleleh lagi. Cita kembali menangis. Kali ini tanpa direngkuh oleh pak Bowo, Cita sendiri yang membenamkan kepalanya didada lelaki itu.7238Please respect copyright.PENANA16DEsTxWK9
7238Please respect copyright.PENANABN8PRiPvSW
7238Please respect copyright.PENANAQzuxGTPi3o
“Hiks, kenapa sih pak mas Andi sebodoh itu? Kenapa dia nggak percaya sama aku?”7238Please respect copyright.PENANAFJbVmHA768
7238Please respect copyright.PENANANkOwIULUwt
7238Please respect copyright.PENANA64FMYnD9C8
Cita mulai kembali mengeluarkan uneg-unegnya, luapan emosinya.7238Please respect copyright.PENANAlu0nNh1IWi
7238Please respect copyright.PENANAp8gJNLLyLt
7238Please respect copyright.PENANAkXEHK970bC
“Kenapa dia nggak bisa percaya sama aku? Kenapa dia nggak bisa mikir kalau aku nggak mungkin menghianatinya?”7238Please respect copyright.PENANAl0EHKGZOPp
7238Please respect copyright.PENANA4AVuPryM4k
Pak Bowo mulai mengusap kepala Cita lagi. “Mungkin dia takut kehilangan kamu Cit” ucap pak Bowo.7238Please respect copyright.PENANAzFE46tORJp
7238Please respect copyright.PENANAJEQDgvroyQ
“Tapi nggak gini caranya pak. Apa dia nggak mikirin Putra? Apa dia nggak mikir gimana jadinya Putra kalau nanti kami pisah cuma gara-gara kebodohan dan keegoisan dia? Apa dia nggak kasihan sama Putra?”7238Please respect copyright.PENANA6JCXTcfLMu
7238Please respect copyright.PENANAvJh5DZvu7k
“Waktu sama dia, Putra nggak pernah bisa sebahagia waktu sama pak Bowo. Padahal dia ayah kandungnya. Kenapa dia nggak mikirin anaknya sendiri? Kalaupun dia curiga sama aku, apa nggak ada sedikitpun Putra didalam kepalanya?”7238Please respect copyright.PENANAk02uWs63KW
7238Please respect copyright.PENANAieLga7JMLj
7238Please respect copyright.PENANAQVzPOf9DQA
Deg. Pak Bowo terkejut mendengar kata-kata Cita. Putra tak pernah sebahagia itu ketika bersama Andi? Putra lebih bahagia bersamanya? Pak Bowo hanya bisa diam.7238Please respect copyright.PENANAQaUq3oFNZM
7238Please respect copyright.PENANAhxefOIQsbo
7238Please respect copyright.PENANAw9352I7bBZ
“Jujur pak, mungkin kalau nggak ada Putra, aku udah pergi. Aku udah balik ke orang tuaku. Aku udah minta pisah sama dia. Tapi ada Putra, yang membuatku masih bisa bertahan sampai sekarang. Aku masih mikirin Putra. Tapi apa dia mikirin Putra?”7238Please respect copyright.PENANAa31c6KJi65
7238Please respect copyright.PENANASqjdvyeqIr
7238Please respect copyright.PENANAOAp8q5fELG
Dada pak Bowo berdetak hebat. Sebuah perasaan yang sudah sangat lama tidak dia rasakan. Ucapan Cita membuatnya teringat akan momen-momen kebersamaannya dengan Putra. Memang tujuannya bisa dekat dengan Putra adalah untuk bisa mengambil hati Cita. Tapi selama ini dia tulus dengan Putra. Mungkin hanya saat pertama kali mengajak ke waterpark saja yang tidak tulus, tapi selebihnya, dia benar-benar menikmati waktunya dengan Putra.7238Please respect copyright.PENANAFnnarqfxkO
7238Please respect copyright.PENANANo07VEPQgT
7238Please respect copyright.PENANANeeA0coV0Z
“Putra itu anaknya mas Andi, kenapa Putra malah lebih bahagia sama pak Bowo? Hiks” ucap Cita sambil memukul-mukul ringan dada pak Bowo, yang sama sekali tak dihentikan oleh lelaki itu. Dia membiarkan saja Cita melakukannya, menumpahkan segala rasa kesalnya.7238Please respect copyright.PENANA7DDJMELzj6
7238Please respect copyright.PENANAeVymYqiV3q
7238Please respect copyright.PENANAoIteFzT1Ri
Setelah itu, yang terdengar dari mulut Cita hanyalah tangisan, yang jauh lebih lama dari yang tadi. Pak Bowo sama sekali tak bisa menjawab semua ucapan Cita. Semua akal bulusnya seperti sirna. Dekapannya ke tubuh Cita makin erat, tapi tulus. Citapun bahkan membalas pelukan pak Bowo. Jelas terasa oleh pak Bowo bagian tubuh Cita, terutama payudaranya menempel ditubuhnya. Tapi, pikirannya sedang tidak kesitu sekarang. Dia tak peduli, dia sedang memikirkan hal lain. Memikirkan kata-kata Cita tentang Putra.7238Please respect copyright.PENANAL1Jhz957TZ
7238Please respect copyright.PENANAdbAaGjHF9s
Dan kemudian pak Bowo pikiran pak Bowo melayang ke belasan tahun silam. Waktu itu anaknya juga seusia Putra. Dia saat itu sangat bahagia, apalagi jika melihat anaknya tersenyum lepas. Momen yang belasan tahun lalu itu, ternyata terulang kembali saat dia melihat Putra. Dari kemarin-kemarin pak Bowo tidak memikirkan hal itu, tidak kepikiran lebih tepatnya. Tapi kata-kata Cita tadi seakan menyadarkannya, bahwa dia juga mulai menikmati kebersamaanya dengan Putra, dia jadi sadar kalau dia juga jadi sangat bahagia ketika melihat Putra bahagia.7238Please respect copyright.PENANAY6Aaljlb8f
7238Please respect copyright.PENANA59FqgGCirw
Bermenit-menit berlalu hanya dilalui dengan suara tangisan Cita. Tak ada lagi sepatah katapun terucap dari mereka berdua. Sampai akhirnya kembali tangisan Cita mereda. Namun mereka masih berpelukan cukup erat. Beberapa saat kemudian, nafas Cita terdengar lembut dan tenang. Pak Bowo menggerakan kepalanya, melirik Cita, dikiranya Cita sudah tertidur karena kecapekan menangis, ternyata tidak.7238Please respect copyright.PENANAUw4lPMfjUA
7238Please respect copyright.PENANA3m7QKgg9wm
7238Please respect copyright.PENANAPQF2yoj0wW
“Cita”7238Please respect copyright.PENANAbDD17fQf2Z
7238Please respect copyright.PENANAvERo8EB3pt
“Hemm?” Cita menatap pak Bowo. “Maaf ya pak, bikin kaosnya makin basah, hehe” sambungnya.7238Please respect copyright.PENANA1JUv9e2FQv
7238Please respect copyright.PENANA6EeC8odSPP
“Haha nggak papa. Yaudah, itu daster kamu benerin dulu” ucap pak Bowo.7238Please respect copyright.PENANAJc4ee7sEJF
7238Please respect copyright.PENANAeFGDwCRiii
7238Please respect copyright.PENANAOc1KPuhEp7
Cita langsung melirik daster yang dia pakai. Ternyata, gara-gara gerakan memukul-mukulnya pada pak Bowo tadi tanpa dia sadari membuat dasternya bergeser hingga ke samping, memperlihatkan pundah kanan Cita yang putih dan mulus, juga termasuk tali bh berwarna hitamnya yang sangat kontras dengan warna kulitnya. Bukannya buru-buru membenarkan dasternya, Cita malah menatap pak Bowo lagi.7238Please respect copyright.PENANAWpKljHCUII
7238Please respect copyright.PENANA0Bcf3ib0b6
7238Please respect copyright.PENANAxFhOtq1PTV
“Kok malah diem? Nggak mau dibenerin dulu itu dasternya? Atau mau ngasih tontonan ke aku ya?” goda pak Bowo membuat Cita tersenyum.7238Please respect copyright.PENANAgHiDftZKMT
7238Please respect copyright.PENANAtc038gqrzu
7238Please respect copyright.PENANAZeTClCcpcq
Tapi Cita masih tak melakukan apapun, hingga kemudian malah tangan pak Bowo yang bergerak. Tangannya bergerak menyusuri lengan Cita, hingga berhenti dipinggiran kerah dasternya disamping pundak. Dia kaitkan jarinya dikain itu, dan sedikit menariknya. Cita hanya diam saja, namun dadanya berdebar sangat kencang, menebak-nebak apa yang dilakukan pak Bowo.7238Please respect copyright.PENANAERSGfiZK5S
7238Please respect copyright.PENANAxFWhPJLezS
Dia mau ngapain? Apa dasterku mau digeser biar makin terbuka? Atau malah mau dipelorotin sama dia biar tubuhku makin terlihat? Dia udah beberapa kali melihat pundakku, apa mungkin dia mau lihat lebih banyak lagi? Kalau dia melakukan itu, aku harus gimana? Apakah aku harus menahan tangannya? Marah padanya? Atau aku biarkan saja? Aku harus gimana? Batin Cita.7238Please respect copyright.PENANAs5UhfjAQOD
7238Please respect copyright.PENANAmIkTa29sHW
Pak Bowo memang sudah beberapa kali melihat pundak Cita waktu dia hanya memakai tanktop. Dan selama ini, yang Cita lihat dari pak Bowo, lelaki itu tak pernah mencuri-curi kesempatan untuk menyentuhnya. Kalau hanya melihat, Cita rasa itu masih wajar. Tapi saat ini, pikirannya membayangkan apa yang mau dilakukan pak Bowo. Terlebih saat ini mereka hanya berdua saja dirumah.7238Please respect copyright.PENANA4bTCHtFPBb
7238Please respect copyright.PENANAAZHaOYl7o0
Cita yang masih menanti, mulai merasakan tangan pak Bowo bergerak. Debaran didadanya kian kencang. Satu sisi hatinya menyuruh untuk menghentikan tangan pak Bowo, sisi lainnya menyuruh untuk membiarkan saja. Cita tak mengerti perasaan apa ini. Tapi dia hanya diam saja.7238Please respect copyright.PENANAhlENk0QvRy
7238Please respect copyright.PENANA0ZSYOtFO5c
Akhirnya, tangan pak Bowo benar-benar menggeser daster Cita. Tapi ternyata tidak seperti yang Cita pikirkan. Cita sampai menoleh lagi kebagian pundaknya. Daster itu digeser pak Bowo kembali ketempat seharusnya, menutupi pundak dan tali bhnya. Cita kemudian menatap pak Bowo yang ternyata sedang tersenyum kepadanya.7238Please respect copyright.PENANAmmW9nZcwMx
7238Please respect copyright.PENANAOSYGpz5Rkn
Citapun membalas senyuman pak Bowo. Mereka hanya terdiam tanpa kata. Dan kini, wajah mereka ternyata sudah begitu dekat. Debaran jantung mereka sangat kencang saat ini. Ya benar, mereka. Bukan hanya Cita saja, tapi pak Bowo juga. Pak Bowo sendiri tak mengerti kenapa dia merasakan seperti ini.7238Please respect copyright.PENANAgKmNy9HGzz
7238Please respect copyright.PENANApbuyguEBVG
Wajah mereka perlahan kian mendekat. Semakin dekat, semakin kencang debaran jantung mereka. Masing-masing bahkan bisa merasakan nafas orang yang ada dihadapan mereka. Perlahan, Cita menutup matanya, dan bibirnya sedikit terbuka. Pak Bowo tahu itu, sebuah kesempatan emas yang dia tunggu-tunggu. Sebuah umpan matang kepada dirinya yang berdiri bebas didepan gawang. Tapi entah kenapa, tiba-tiba dia ragu.7238Please respect copyright.PENANA9CpAQD4CSZ
7238Please respect copyright.PENANAOP7CO6zbks
Cuuuup…7238Please respect copyright.PENANAjqOw64v7Jo
7238Please respect copyright.PENANAahe4plT3CK
Cita makin agak tersentak, lagi-lagi apa yang terjadi tidak seperti apa yang dia bayangkan. Sebuah kecupan halus dan lembut mendarat dikeningnya. Dikening, bukan dibibir. Sekitar 3 detik dia merasa keningnya dikecup, sampai akhirnya bibir itu meninggalkan keningnya, dan diapun membuka matanya. Yang pertama dilihatnya, adalah senyuman dari pak Bowo, yang membuat wajahnya menghangat. Pak Bowo bisa melihat, pipi putih Cita mulai merona merah.7238Please respect copyright.PENANAv5yzPonWhj
7238Please respect copyright.PENANAucUhrY3e2L
Tak tahan dipandangi pak Bowo, Cita langsung mengarahkan kepalanya kedada pak Bowo lagi, sambil tangannya memeluk erat tubuh pria itu. Tak bisa dijelaskan bagaimana rasa didalam hatinya. Yang jelas dia malu. Tapi juga nyaman, tenang dan damai untuk saat ini. Terlebih saat dia mendapat balasan pelukan yang cukup erat dari pak Bowo.7238Please respect copyright.PENANAqZLlVwASxX
7238Please respect copyright.PENANA3GkxEivlM8
7238Please respect copyright.PENANAIKXrW849Bb
“Cita”7238Please respect copyright.PENANAxLyD9HQPQx
7238Please respect copyright.PENANAnLUA2oHdok
“Iya pak”7238Please respect copyright.PENANAQRcBeMnOMx
7238Please respect copyright.PENANAfaol2Yzdlh
“Cuci muka sana gih”7238Please respect copyright.PENANAdQ495OUqiv
7238Please respect copyright.PENANAbvNW6PISBn
“Eemm entar dulu aahh” jawab Cita dengan nada manjanya.7238Please respect copyright.PENANAw6LcXpAbyb
7238Please respect copyright.PENANAAgVD2XexI6
“Buruan, entar ibu sama Putra pulang lho”7238Please respect copyright.PENANASXuuTVqMn2
7238Please respect copyright.PENANAuDjEvuLTpc
“Oh iya” tiba-tiba Cita tersentak, lalu menatap jam dinding.7238Please respect copyright.PENANA1BGFmxkNWp
7238Please respect copyright.PENANAKRCisQAzpL
7238Please respect copyright.PENANAJ34RdzPpEW
Astaga, udah jam segini. Ya ampun, untung diingetin pak Bowo. Batin Cita.7238Please respect copyright.PENANA5cBJPubiHs
7238Please respect copyright.PENANAfu0ClBpJlS
Buru-buru Cita berdiri dan langsung ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. Sebelumnya dia sempat melihat wajahnya dicermin, dan memang terlihat sekali mata sembabnya juga bekas lelehan air mata dipipinya.7238Please respect copyright.PENANAYUzD8oVCgq
7238Please respect copyright.PENANAUtRYHkmcMu
Dikamar mandi, setelah cuci muka Cita tak langsung keluar. Dia terdiam, merenung mengingat apa yang terjadi tadi. Dia tak mengerti, kenapa dirinya sempat ada harapan pak Bowo melakukan yang lain daripada yang terjadi tadi. Dia tak mengerti kepada dirinya sendiri, yang bahkan sudah bersiap jika saja bibirnyalah yang tadi mendapat kecupan dari pak Bowo. Dia benar-benar tak mengerti dengan situasi tadi, kenapa dirinya bisa sedekat itu dengan pak Bowo. Tapi, kemudian bibirnya tersenyum, karena dia mengingat kata-kata pak Bowo tempo hari.7238Please respect copyright.PENANA3eXDsbXcnW
7238Please respect copyright.PENANAmVSfUxnhlU
7238Please respect copyright.PENANAQrWSD1X6QB
“Kalau aku nyari kesempatan, udah dari dulu aku ajakin kamu cuma berdua aja tanpa ngajak Putra. Kalau dulu, kamu pasti lebih gampang diajak, karena kamu dulu pasti pikirannya masih kalut, jadi nggak bisa mikir panjang, nggak bisa bedain mana yang bener mana yang salah. Jadi aku lebih gampang buat pengaruhin kamu, iya kan?”7238Please respect copyright.PENANAtM5U8QoKST
7238Please respect copyright.PENANAhqWuhPsnX8
7238Please respect copyright.PENANAMNAIEojF50
Itu adalah kata-kata yang diucapkan pak Bowo ketika mereka mengajak Putra jalan-jalan kesebuah taman dipinggiran kota. Saat itu mereka sedang membahas tentang teman kantor Cita yang sering menggodanya, yang kelihatannya sedang mencari kesempatan.7238Please respect copyright.PENANAqE2wS4caDB
7238Please respect copyright.PENANAUTLsjaDMdu
Kalau memang pak Bowo mencari kesempatan, pasti tadi kejadiannya udah lain. Bisa-bisa, dia bener-bener pelorotin daster aku, apalagi aku cuma diem gitu aja tadi. Batin Cita. Dia kemudian teringat kata-kata pak Bowo yang lain, yang juga diucapkan malam itu.7238Please respect copyright.PENANAdciz28M2dm
7238Please respect copyright.PENANA31teZNU3bI
7238Please respect copyright.PENANA05JtIChnX0
“Aku ingetin ini ke kamu karena aku emang nggak punya niat buat nyari kesempatan dalam kesempitan. Tapi aku kan orang biasa Cit, yang suatu saat bisa aja berubah. Niatku yang baik, bisa aja suatu saat nanti berubah jadi buruk. Kalau kamu nggak waspada, coba bayangin apa yang akan terjadi?”7238Please respect copyright.PENANACxkqHrQxWi
7238Please respect copyright.PENANAmDeJytnIqt
7238Please respect copyright.PENANAaPhOHh1vMf
Iya bener. Kalau dia emang punya niat jelek sama aku, nggak mungkin dia malah ngingetin aku. Dan yang pasti, nggak mungkin tadi dia malah benerin dasterku. Tapi, kenapa pak Bowo bersikap seperti itu kepadaku? Kenapa aku begitu nyaman berada didekatnya? Kenapa aku tadi bisa semanja itu dipeluk sama dia? Batin Cita.7238Please respect copyright.PENANA5gGnEUMntD
7238Please respect copyright.PENANA96P8ZELE0R
Banyak pertanyaan dikepalanya, yang hanya berputar-putar saja tanpa dia tahu pasti apa jawabannya. Dia masih belum berani menarik kesimpulan, tentang apa yang dia rasakan, atau apa tujuan pak Bowo bersikap seperti itu kepadanya. Tapi kemudian dia tersenyum. Dia tidak ingin menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya itu untuk saat ini. Dia hanya ingin menikmatinya. Menikmati kenyamanannya saat bersama dengan pak Bowo.7238Please respect copyright.PENANAcS2WIAsWPv
7238Please respect copyright.PENANA7kBXoW8HDV
Tok.. tok.. tok..7238Please respect copyright.PENANAi643zma2L9
7238Please respect copyright.PENANA60SUYvB9gJ
7238Please respect copyright.PENANAwHkpyiZlXe
“Cita..” tiba-tiba lamunan Cita dikejutkan oleh bunyi ketukan pintu kamar mandi.7238Please respect copyright.PENANANk76Py8mh9
7238Please respect copyright.PENANAu4OYmv1K6D
“Iya kenapa pak?” tanya Cita sambil membuka pintu kamar mandi, pak Bowo sudah berdiri disitu.7238Please respect copyright.PENANA1C5qpSeK5M
7238Please respect copyright.PENANANPwjxJKkKU
“Kamu lama amat sih cuci mukanya?”7238Please respect copyright.PENANAFyensJC1cS
7238Please respect copyright.PENANAy7pViLY1hM
“Hehe emang kenapa sih pak?”7238Please respect copyright.PENANAMsDYzDJupZ
7238Please respect copyright.PENANAtAlPJ4Qebc
“Aku kebelet pipis” jawab pak Bowo dengan gestur tubuh kedua tangannya berada didaerah kemaluannya, menahan kencing.7238Please respect copyright.PENANAE9n0OOHHLI
7238Please respect copyright.PENANAP5fJv5QYDD
7238Please respect copyright.PENANAYwnJSo9WhZ
Cita bukannya menjawab, malah diam. Dan bahkan, kepalanya tertunduk, tertuju pada tangan pak Bowo yang menutupi daerah kemaluannya.7238Please respect copyright.PENANAwT1xJLDbxa
7238Please respect copyright.PENANAfF0vpfyHs1
Tuuk…7238Please respect copyright.PENANAnqsReHectE
7238Please respect copyright.PENANAdO5mZw50UA
7238Please respect copyright.PENANAXn48rlQksa
“Aduh, apaan sih pak kok dijitak” ucap Cita sambil memegangi kepalanya yang baru saja dijitak oleh pak Bowo. Tidak sakit, karena hanya jitakan pelan.7238Please respect copyright.PENANAZhtpO3C1UC
7238Please respect copyright.PENANA4nByWSoMZP
“Malah bengong. Lihat apaan sih? Buruan gantian, udah kebelet ini” ucap pak Bowo sambil meringis.7238Please respect copyright.PENANAEtuPmwjP0H
7238Please respect copyright.PENANAqgxkfAB3rs
“Oh iya maaf maaf, hehe” jawab Cita terkekeh sambil memberikan jalan kepada pak Bowo.7238Please respect copyright.PENANATgsldkfysV
7238Please respect copyright.PENANAUZwcJCEVb8
7238Please respect copyright.PENANAuLbcIxRkRW
Citapun kembali keruang tengah, duduk disofa yang beberapa saat lalu menjadi tempat untuk momen yang sangat mendebarkan baginya, meskipun tidak terjadi apa-apa. Tak lama kemudian pak Bowo sudah keluar dari kamar mandi.7238Please respect copyright.PENANAiYdXK3q3E6
7238Please respect copyright.PENANAMiq5FVQVQR
7238Please respect copyright.PENANAIdm5hiKuIL
“Cit aku pamit dulu ya” ucap pak Bowo.7238Please respect copyright.PENANAXOMk7xNk0j
7238Please respect copyright.PENANAXhCleGpDgY
“Loh pulang? Nggak nungguin Putra?”7238Please respect copyright.PENANAO8ezLzsdbR
7238Please respect copyright.PENANAjPZswnMVg3
“Iya Cit, aku ada janji soalnya sama temen. Lain kali deh, atau besok aku kesini lagi main sama Putra”7238Please respect copyright.PENANAVWINNUlzCo
7238Please respect copyright.PENANAnFxvXPez1Y
“Ooh gitu, yaudah deh pak”7238Please respect copyright.PENANABkG108gtR8
7238Please respect copyright.PENANAuY8HOxvOvW
7238Please respect copyright.PENANAn4mELqUGxR
Cita kemudian mengantar pak Bowo sampai ke pintu. Saat pintu sudah terbuka, pak Bowo tak kunjung keluar, hanya berdiri sambil menatap Cita. Citapun bingung dia juga hanya berdiri menatap pak Bowo. Sampai kemudian tangan pak Bowo terentang, kemudian menarik tubuh Cita, mereka berpelukan lagi.7238Please respect copyright.PENANAPdG2d4fpcs
7238Please respect copyright.PENANAC6D99y9345
Cita langsung membalas pelukan pak Bowo dengan sangat erat, seperti tidak mau lelaki itu pergi sekarang ini. Cukup lama mereka saling peluk, sampai akhirnya pelukan itu agak direnggangkan sehingga mereka bisa saling tatap. Dan langsung saja pak Bowo mencium kening Cita. Kali ini lebih lama dari yang tadi. Begitu hangat, begitu dalam. Itu yang Cita rasakan.7238Please respect copyright.PENANA75VwfKxsKu
7238Please respect copyright.PENANABM07RbRfkD
Setelah itu ciuman dikening Cita terlepas, mereka masih saling tatap dengan senyum yang lebih lebar. Mereka berdua terlihat seperti sama-sama tak mau beranjak, tak mau melepaskan pelukannya. Hingga kemudian wajah pak Bowo mendekat lag, bibirnya sudah sangat dekat dengan kening Cita. Cita sudah terpejam matanya, namun sesaat sebelum pak Bowo mencium keningnya, sayup-sayup dia mendengar bisikan dari lelaki yang sedang memeluknya itu.7238Please respect copyright.PENANAOhztaZ3fiq
7238Please respect copyright.PENANAtHT5CvK1MI
Aku sayang kamu.7238Please respect copyright.PENANAkGY91EZ7Hk
7238Please respect copyright.PENANAS5JxZdwL7S
Cuuppp…7238Please respect copyright.PENANAHBC7ttvtH6
7238Please respect copyright.PENANAgSXIT6tyFr
*7238Please respect copyright.PENANAmKEXzd80j1
*7238Please respect copyright.PENANA8xWEF0WTxd
*7238Please respect copyright.PENANA88hj0Po4GM
*7238Please respect copyright.PENANA4xdMMFqYDe
*
Bersambung7238Please respect copyright.PENANAOlhigLLsPi