7154Please respect copyright.PENANAxHLvkl840f
7154Please respect copyright.PENANAShJScItu5d
Sejak hari itu Cita dan pak Bowo jadi makin dekat. Setiap hanya berdua saja dirumah, duduk bersama, curhat dan saling peluk sudah seperti menjadi menu wajib bagi mereka berdua. Pak Bowo juga sudah mulai tak sungkan untuk menciumi kening Cita. Cita sendiri tak pernah keberatan mendapat kecupan dari pak Bowo, karena memang dia sudah mulai semakin nyaman dengan lelaki itu.7154Please respect copyright.PENANAL77V0DU1nw
7154Please respect copyright.PENANA3qc1qg7RZF
Tapi tentu saja momen seperti itu tidak pernah bisa terjadi kalau ada ibu mertua Cita. Kalau hanya ada Putra, mereka masih sempat curi-curi kesempatan melakukannya, karena biasanya kalau ada Putra pak Bowo akan lebih banyak bermain dengan anak itu.7154Please respect copyright.PENANASMd9L5P6sL
7154Please respect copyright.PENANAtK5S2ezSGq
Setelah hari itu, akhirnya Cita menuruti saran pak Bowo untuk menjenguk Andi dipenjara. Tapi disana mereka tak banyak bicara. Andi masih berusaha untuk mendapatkan maaf dari Cita. Namun Cita belum sepenuhnya memaafkan Andi. Waktu melihat kondisi Andi, Cita memang menjadi iba. Andi tak terlihat sesegar dulu. Terlihat lebih kurus. Wajahnya juga lebih sayu, terlihat kelelahan. Cita tak tahu apa yang terjadi pada Andi selama berada didalam penjara, tapi dia juga tak mau menanyakannya.7154Please respect copyright.PENANAVf9NXwF1bL
7154Please respect copyright.PENANAgD8xDFbiUK
Tapi paling tidak, pintu maaf bagi Andi tidak sepenuhnya tertutup. Cita hanya meminta waktu lebih kepada Andi untuk memikirkannya. Cita juga sempat bilang tentang perasaannya ke Andi, bahwa sebenarnya dia ingin berpisah dengan Andi, namun masih memikirkan nasib Putra. Dan disitu Andi berjanji, jika nanti Cita mau memaafkan dan menerimanya kembali, dia akan benar-benar berubah.7154Please respect copyright.PENANAZ9SkGdouhv
7154Please respect copyright.PENANAjlMXV19WJn
Cita bukannya tidak percaya pada janji Andi. Karena Andi pernah ingkar padanya. Tapi, dia melihat penyesalan yang begitu besar dari Andi. Seperti halnya tentang permintaan maaf Andi, Cita juga meminta waktu untuk memikirkan tentang kelanjutan hubungan mereka. Meskipun dalam lubuk hatinya yang terdalam, Cita sudah memutuskan untuk mengedepankan nasib Putra ketimbang dengan egois memikirkan hubungannya dengan Andi.7154Please respect copyright.PENANA8P757KBNjv
7154Please respect copyright.PENANAMnJpA1zqbD
Setelah itu, belum lagi Cita menjenguk Andi. Ibu mertuanyapun akhir-akhir ini sering pergi keluar membawa serta Putra. Cita ingin ikut, tapi dia harus mengerjakan pekerjaan rumah karena mereka tak memiliki pembantu. Pada saat seperti itu, kadang pak Bowo datang berkunjung. Dia sedikit kecewa karena Putra tidak ada, tapi langsung terobati dengan adanya Cita.7154Please respect copyright.PENANAs1SBV1SCiu
7154Please respect copyright.PENANAYlhKhWLMpa
Cita yang makin nyaman dengan pak Bowo juga mulai makin terbuka untuk cerita apapun. Pertemuannya dengan Andi, dan apa yang mereka bahas disana, juga diceritakan kepada pak Bowo. Citapun pernah bertanya, bagaimana dengan nasib Isna. Pak Bowo menjawab kalau waktu itu tak lama setelah keluar dari rumah sakit Isna juga resign dan sekarang sudah tidak berada dikota ini lagi. Selain itu, Cita juga mengungkapkan kepada pak Bowo tentang kerinduannya untuk melakukan pemotretan lagi seperti dulu.7154Please respect copyright.PENANAOy30yivHna
7154Please respect copyright.PENANAVJxrrSPGfG
7154Please respect copyright.PENANA18VfH4Q7mA
“Ya kalau mau kan tinggal foto lagi Cit, apa susahnya?” ucap pak Bowo setelah mendengar Cita.7154Please respect copyright.PENANAtnuBurgrjh
7154Please respect copyright.PENANA2aMda3EBIz
“Ya tapi kan pak, aku belum ketemu lagi sama mas Salim, sama Robi juga”7154Please respect copyright.PENANA0DaNLQaETt
7154Please respect copyright.PENANAp884TFEuGs
“Lho katanya masalah itu udah beres? Kok bisa belum ketemu?”7154Please respect copyright.PENANAlH3Cb28VJ6
7154Please respect copyright.PENANAA5Kd09eOtk
“Hmm, gimana ya pak? Aku tuh nggak enak bener sama mereka. Aku udah cuekin mereka waktu dulu hubungin aku. Kemarin aja aku minta maafnya lewat mbak Nada. Mbak Nada bilang sih mereka nggak marah sama aku, cuma heran aja. Tapi akhirnya ngerti setelah tahu alasannya”7154Please respect copyright.PENANA51jVnoUHkC
7154Please respect copyright.PENANAFMQOTxutfd
“Ooh gitu. Ya ditemuin dong Cit, gimanapun juga kan mereka itu temenmu. Lagian itu kan mereka nggak marah, jadi nggak ada alasan dong buat kamu nggak nemuin mereka?”7154Please respect copyright.PENANAuE1qX2ERzD
7154Please respect copyright.PENANAhVGW3bYBh8
“Hmm, iya sih pak. Yaudah deh entar kapan-kapan aku temuin mereka”7154Please respect copyright.PENANAFfkfWHEb2Z
7154Please respect copyright.PENANA8ld952PvZB
“Nah gitu dong. Terus, soal foto-foto tadi, gimana?”7154Please respect copyright.PENANAvn6KPfMlLB
7154Please respect copyright.PENANAWppU7XqwpK
“Ya entar lah, nunggu aku ketemu sama mas Salim”7154Please respect copyright.PENANAIkJmgtH8aS
7154Please respect copyright.PENANAJ572ycWFJJ
“Kenapa nggak sekarang aja? Kamu lupa aku mantan fotografer?”7154Please respect copyright.PENANAP88hV4it4M
7154Please respect copyright.PENANAmoe2xce1gO
“Eh, iya ya? Haha lupa pak. Emang pak Bowo bawa kamera sekarang?”7154Please respect copyright.PENANAzsmAHkn8nm
7154Please respect copyright.PENANAjYBiVNhjhl
“Bawa kok, ada dimobil. Aku ambilin dulu ya, kamu siap-siap aja dulu”7154Please respect copyright.PENANAcCooveyDl0
7154Please respect copyright.PENANAiOe1UeUJJL
7154Please respect copyright.PENANAKGj9BTc4K1
Cita mengangguk dan kemudian pak Bowo beranjak menuju mobilnya untuk mengambil kameranya. Setelah itu dia kembali masuk kerumah, tapi Cita ternyata masih ditempatnya, belum beranjak, belum berganti pakaian.7154Please respect copyright.PENANAxfQxqxVwJi
7154Please respect copyright.PENANAYwISxFoMdQ
7154Please respect copyright.PENANAglea6E44mh
“Lho kok belum siap-siap? Jadi nggak nih?” tanya pak Bowo.7154Please respect copyright.PENANAsJmNGTCriK
7154Please respect copyright.PENANAn9OvpEbnOn
“Hmm, jadi pak, tapi…”7154Please respect copyright.PENANAEMiN8Iu7H3
7154Please respect copyright.PENANA73JmHz7f2e
“Kenapa?”7154Please respect copyright.PENANAc5Dc6QCtmQ
7154Please respect copyright.PENANA9PfaWoHfFE
“Hmm, aku gini aja gimana?” tanya Cita.7154Please respect copyright.PENANA7CHC3mY4Xv
7154Please respect copyright.PENANAlUm9AXCg5R
“Hah? Mau difoto kayak gitu? Serius?” tanya pak Bowo.7154Please respect copyright.PENANAqIs7ekdq2h
7154Please respect copyright.PENANA1UoADPeOHn
7154Please respect copyright.PENANAJdTvW88H1S
Cita mengangguk. Hari ini Cita hanya memakai kaos lengan pendek yang cukup ketat, juga yoga pants selutut yang tak kalah ketatnya. Wajahnya tidak dipoles make up sama sekali, tapi masih terlihat cukup segar karena dia tadi setelah mengerjakan pekerjaan rumahnya sudah sempat mandi sebelum pak Bowo datang.7154Please respect copyright.PENANAsF08WowR6L
7154Please respect copyright.PENANAccypOPV1Ix
7154Please respect copyright.PENANA5LZPVvIJOy
“Yaa kalau maunya kamu gitu sih, nggak masalah. Mau dimana fotonya? Disini aja?”7154Please respect copyright.PENANAQu3PhZs3oy
7154Please respect copyright.PENANAg8j7XFTUAY
“Iya pak, disini dulu aja, entar baru ke taman belakang”7154Please respect copyright.PENANAnIBY3dKjxZ
7154Please respect copyright.PENANA17TLnyVUhO
7154Please respect copyright.PENANAIXnsNtKhR2
Pak Bowopun akhirnya mengikuti kemauan Cita. Dia menyuruh Cita untuk berpose sesukanya disofa itu. Kadang duduk, kadang berdiri didekat jendela. Setelah beberapa belas jepretan, Cita mengajak pak Bowo ke taman kecil dibelakang rumahnya. Taman ini dulu dibuat oleh Andi waktu Cita mulai banyak terima job endorse. Katanya waktu itu, biar ada tempat dirumahnya yang bisa dijadikan background yang cukup menarik untuk foto-foto Cita.7154Please respect copyright.PENANAjsGncPnvFJ
7154Please respect copyright.PENANAlseocBoTsh
Setelah merasa cukup puas, Cita ingin menyudahi acara foto-foto itu. Tapi ternyata pak Bowo menyuruh Cita untuk berganti pakaian, karena dia mau memotret Cita dengan pakaian tertutupnya. Citapun tak keberatan dan segera ganti baju. Setelah itu kembali mereka berfoto-foto lagi. Setelah puas, kembali Cita berganti baju dengan memakai kaos pendeknya dan juga yoga pantsnya tadi. Lalu mereka kembali duduk diruang tengah.7154Please respect copyright.PENANAbFXKibGRdv
7154Please respect copyright.PENANAql4ISrU075
7154Please respect copyright.PENANAqZeS4wTcFs
“Mana pak lihat hasilnya, bagus-bagus nggak?”7154Please respect copyright.PENANAL6gW7OjFH3
7154Please respect copyright.PENANA2wVqTPXtIO
“Ya bagus dong. Kalau modelnya cantik sih, mau kayak gimana juga hasilnya tetep bagus, haha”7154Please respect copyright.PENANAGuK7LeS83r
7154Please respect copyright.PENANAaq4Ny80No4
“Haha bisa aja”7154Please respect copyright.PENANAZsrsDZd4IR
7154Please respect copyright.PENANAafCStd5F0o
7154Please respect copyright.PENANAhRuGEev2wu
Kemudian Cita melihat foto-foto itu di kamera pak Bowo. Sambil sesekali mereka mengomentari hasil foto-foto itu sambil mengobrol. Cita juga menceritakan soal pengalamannya yang diajak Nada keluar kota untuk pemotretan bersama banyak orang dari kota lain. Dia bilang, kangen dengan suasana seperti itu.7154Please respect copyright.PENANABTmdMOCMDO
7154Please respect copyright.PENANAuCg8jhfBol
7154Please respect copyright.PENANAY2Bm29lPlv
“Kamu pengen kayak gitu lagi? Kan barusan kita foto-foto Cit” ucap pak Bowo.7154Please respect copyright.PENANAv3FSPStGwP
7154Please respect copyright.PENANANANRRzI2nK
“Iya, tapi kan kondisinya beda pak. Hmm, gimana ya, soalnya kan kalau pemotretan diluar kota itu bisa sekalian jalan-jalan gitu, nggak cuma disini-sini aja” jawab Cita.7154Please respect copyright.PENANAYmdLzsI6rf
7154Please respect copyright.PENANAK5qEvqvsRv
“Oh iya, kita udah lama nggak jalan-jalan juga ya?”7154Please respect copyright.PENANAiKIt9SPGXY
7154Please respect copyright.PENANAaGd4SQUH5Q
“Iya pak”7154Please respect copyright.PENANAKrQojPEvg3
7154Please respect copyright.PENANABVRn9MnG7c
7154Please respect copyright.PENANAvc82jvJqpW
Sejenak pak Bowo dan Cita terdiam. Pak Bowo melihat Cita yang masih memegang kameranya sambil melihat hasil dari pemotretan tadi. Dia juga teringat kalau meskipun sudah mulai sering datang kesini, tapi mereka sudah tak pernah jalan-jalan keluar lagi. Diapun terpikir untuk mengajak Cita jalan-jalan.7154Please respect copyright.PENANA5XhukoGBX0
7154Please respect copyright.PENANAQyH42xYWPw
7154Please respect copyright.PENANAqLqCAUa0iO
“Kalau kita jalan-jalan sekarang aja gimana Cit? sekalian nyari tempat buat foto-foto? Mumpung masih jam segini” ucap pak Bowo.7154Please respect copyright.PENANAiVkGsX35gF
7154Please respect copyright.PENANAiJpSOSETlz
“Emang mau kemana pak?”7154Please respect copyright.PENANALViZRrJZ3p
7154Please respect copyright.PENANAxcUyhVH5Bb
“Hmm, kolegaku ada yang punya villa diluar kota, tempatnya dipegunungan gitu, enak, dingin. Pemandangannya juga indah, pas sih kayaknya buat foto-foto” jawab pak Bowo.7154Please respect copyright.PENANA2K1Gau530r
7154Please respect copyright.PENANAZazzpTeKCQ
“Wah, kayaknya boleh juga pak”7154Please respect copyright.PENANACpQy7B6FH3
7154Please respect copyright.PENANAk3MDdf0CHt
“Jadi gimana? Kalau kamu mau, biar aku hubungin orangnya, siapa tahu villanya lagi nggak dipakai”7154Please respect copyright.PENANAsKFeRTV65h
7154Please respect copyright.PENANAHxpTKJohoN
“Hmm, boleh deh pak”7154Please respect copyright.PENANA79CG077gDi
7154Please respect copyright.PENANAQk3pHR2Hiu
7154Please respect copyright.PENANAtWONiAmSMR
Pak Bowo kemudian berdiri dan menuju kedepan. Dia terdengar sedang berbicara dengan seseorang ditelpon. Tak lama kemudian dia kembali keruang tengah.7154Please respect copyright.PENANAkk3VJEWdLm
7154Please respect copyright.PENANAtyYfdEHti4
7154Please respect copyright.PENANA5QFvqzRRNe
“Bisa Cit, villanya lagi kosong tuh, nggak dipakai sama dia. Jadi kita tinggal tunggu ibu sama Putra pulang aja, terus kita berangkat kesana” ucap pak Bowo.7154Please respect copyright.PENANA3Hz2n4bQ2p
7154Please respect copyright.PENANAAhCoRaWbdp
“Wah, kayaknya sih ibu sama Putra pulangnya bakalan sore banget deh pak”7154Please respect copyright.PENANA7qOZ0VMKKS
7154Please respect copyright.PENANAQkoNl4E6QQ
“Ooh gitu ya? Wah berarti nggak jadi dong?”7154Please respect copyright.PENANAS8brIE4KMN
7154Please respect copyright.PENANAzI0HWQmtk2
7154Please respect copyright.PENANAp6REvSN5Au
Cita terdiam, terlihat sedang memikirkan sesuatu. Tapi tak lama sampai kemudian dia bicara pada pak Bowo.7154Please respect copyright.PENANAlnc8q9Vy3d
7154Please respect copyright.PENANAmsnhMInb90
7154Please respect copyright.PENANAc0WI3zBgms
“Hmm, kalau berangkat tanpa mereka aja gimana pak?”7154Please respect copyright.PENANA5KQNZCYLXa
7154Please respect copyright.PENANAJi4on4dh0H
“Loh kok gitu? Emang kamu nggak pengen ngajak Putra jalan-jalan?” tanya pak Bowo.7154Please respect copyright.PENANAEULYQC45es
7154Please respect copyright.PENANAYxDlw3Imf4
“Yaa pengen sih sebenarnya, tapi kan Putra lagi sama neneknya, pasti disana dia juga lagi main-main sama teman yang sebayanya”7154Please respect copyright.PENANAGnV4Xu4uI2
7154Please respect copyright.PENANA9evNyJJVbu
7154Please respect copyright.PENANAWAMxyxdGA3
Giliran pak Bowo yang terdiam. Padahal awalnya dia ingin mengajak mereka semua untuk jalan keluar kota, ke villa yang sebenarnya itu adalah miliknya. Yang dia telpon tadi bukanlah koleganya tapi penjaga villanya, menyuruh untuk membersihkan dan menyiapkan villa karena dia mau datang hari ini.7154Please respect copyright.PENANAk0s5sDHyqS
7154Please respect copyright.PENANAONLObaERPj
7154Please respect copyright.PENANAtcHdRTjXgT
“Tapi masak kita cuma berdua aja Cit? atau kamu ajak siapa gitu, Nada mungkin, kan dia sama kayak kamu kan, model instagram juga kan?” tanya pak Bowo memberi usul.7154Please respect copyright.PENANADpFeXwNUw4
7154Please respect copyright.PENANAfPwLhvaxNq
“Hmm, gimana ya…”7154Please respect copyright.PENANAQKC8P3MDEk
7154Please respect copyright.PENANAWODgWXNr0k
7154Please respect copyright.PENANAdCXTDnunQW
Cita bukannya tak mau mengajak Nada, apalagi dulu waktu keluar kota itu yang mengajaknya adalah Nada. Tapi tadi pagi saja Nada sudah menghubunginya bilang kalau ada acara dan tidak bisa kesini. Jadi Cita berpikir kalau Nada pasti tidak akan bisa diajak untuk pergi bersamanya dan pak Bowo.7154Please respect copyright.PENANAIfcMu5XmS2
7154Please respect copyright.PENANA5xotcCeizo
Cita tidak tahu bahwa sebenarnya Nada memang dilarang kesini oleh pak Bowo. Dia tak ingin kehadiran Nada mengganggunya. Meskipun sebenarnya juga tidak ada hal terlalu jauh yang dilakukan pak Bowo kepada Cita. Karena tanpa disadari oleh lelaki itu, bahwa dia juga semakin nyaman berada dengan Cita.7154Please respect copyright.PENANAxA2Qh0VXvR
7154Please respect copyright.PENANAPbuqeJbuQI
7154Please respect copyright.PENANA5vLcVfMdGi
“Kenapa Cit? Nggak papa kan kalau sama Nada?” tanya pak Bowo.7154Please respect copyright.PENANALgLV460Sem
7154Please respect copyright.PENANAgaq9VmJVPG
“Nggak papa sih pak sebenarnya, dan aku malah seneng. Tapi kayaknya dia nggak bisa deh pak, soalnya kan tadi dia udah nelpon aku, bilang kalau hari ini ada acara gitu” jawab Cita.7154Please respect copyright.PENANABya0sygjno
7154Please respect copyright.PENANAarqVeuSWYO
“Ooh gitu? Terus gimana dong? Mau berdua aja gitu perginya?” tanya pak Bowo.7154Please respect copyright.PENANARG51SRXZ1j
7154Please respect copyright.PENANAfCIr8oBKj8
7154Please respect copyright.PENANAnMwjjtqBEY
Cita terdiam berpikir dan menimbang-nimbang. Dia belum pernah cuma pergi berdua keluar kota selain dengan Andi. Jangankan sampai keluar kota, pergi hanya berdua dengan lelaki lain saja sangat jarang, kecuali beberapa waktu yang lalu waktu dia menemui pak Bowo dan malah memergoki Andi dan Isna jalan bareng. Ada perasaan ragu, dan juga takut.7154Please respect copyright.PENANAtl5O8eQ5Ix
7154Please respect copyright.PENANAdZqTTC1gVd
Tapi disatu sisi, mengingat dia akan perginya dengan pak Bowo, dia merasa sedikit lebih tenang. Dia berpikir, selama ini sudah sangat nyaman dengan pak Bowo. Apalagi pak Bowo terlihat tak pernah mengambil kesempatan darinya. Bahkan malah sering menasehati dan mengingatkannya, jadi dia berpikir, mungkin saja pergi hanya berdua dengan pak Bowo akan aman-aman saja, meskipun semua kemungkinan bisa saja terjadi.7154Please respect copyright.PENANArExgjRDqkp
7154Please respect copyright.PENANAJ9mheFQitc
Untuk sesaat, bahkan Cita membayangkan apa yang akan terjadi jika hanya pergi kesebuah villa diluar kota hanya berdua dengan pak Bowo. Tiba-tiba dadanya berdegup cukup kencang. Tapi buru-buru dia menepiskan bayangan-bayangan itu. Sambil menatap pak Bowo, dengan mantap dia menganggukan kepalanya sambil tersenyum, dan dibalas dengan senyuman pula oleh pak Bowo.7154Please respect copyright.PENANAp3K29JNpMt
7154Please respect copyright.PENANAUOptih66GL
7154Please respect copyright.PENANAjOiDnp5tO8
“Serius, nggak mau ngajak Nada?” tanya pak Bowo lagi.7154Please respect copyright.PENANAk8qKYRFjgE
7154Please respect copyright.PENANArLrd6QTbt5
Cita mengangguk, “Mbak Nada sibuk kayaknya pak”7154Please respect copyright.PENANAzTPPzYpBjc
7154Please respect copyright.PENANArUCNWKEGUd
7154Please respect copyright.PENANAU8dnYAubfR
Cita belum juga menyadari, bahwa setiap pak Bowo datang kerumahnya, Nada selalu saja ada alasan yang membuatnya tak bisa datang kemari. Waktu awal-awal, Nada beralasan kalau sedang ada suaminya, namun akhir-akhir Nada sering beralasan kalau dia sedang ada acara. Tapi Cita tak sempat memikirkan hal itu, karena sudah ada pak Bowo yang datang, yang selalu siap jadi tempat curhatnya, yang selalu bisa membuatnya tersenyum, yang selalu memberikan pelukan hangat kepada Cita saat dia membutuhkannya.7154Please respect copyright.PENANAPbKfdL0ZCN
7154Please respect copyright.PENANA8VhVTeZr1K
Meskipun tetap saja masih ada pikiran mesumnya kepada Cita, karena Cita semakin cuek dengan penampilannya kalau sedang ada pak Bowo, apalagi kalau hanya berdua saja. Meskipun sebenarnya masih bisa dibilang cukup sopan, tapi tetap saja jauh dari penampilan sehari-hari Cita yang selalu tertutup sampai kepalanya. Cita juga makin tak canggung dan tak risih ketika tangan pak Bowo terasa sekali saat memeluk pinggangnya. Atau saat mereka berpelukan erat saat pak Bowo mau pamit pulang yang membuat dadanya menempel ketat ditubuh lelaki itu. Cita cuek, karena dia merasa nyaman.7154Please respect copyright.PENANAXhrS11Ggci
7154Please respect copyright.PENANA2qzAG0PrDw
*7154Please respect copyright.PENANAjD7ruuOzJh
*7154Please respect copyright.PENANAQ6Qsw6WDfx
*7154Please respect copyright.PENANAgAGNFKvgN6
*7154Please respect copyright.PENANAFEcIF5ixfW
7154Please respect copyright.PENANAiQVrcPLn9L
Lain halnya dengan Nada. Lama kelamaan dia makin merasa gelisah. Dia sudah tak lagi memikirkan tentang rasa penasarannya dulu apakah pak Bowo sudah tahu sebelumnya kalau dia dan Cita itu bersahabat sebelum dia dijebak. Karena dia yakin bahwa pak Bowo memang sudah mengetahuinya sebelumnya. Dia makin khawatir dengan Cita, karena pernah suatu saat dia melanggar perintah pak Bowo dengan tetap mendatangi rumah Cita.7154Please respect copyright.PENANA3zyZhXrkwL
7154Please respect copyright.PENANAb51Q35keHw
Tentu saja tak sampai masuk, hanya mengamati dari luar. Dan kebetulan saat itu dia melihat pak Bowo yang sudah mau pulang, dia melihat pak Bowo memeluk Cita dengan mesra. Yang lebih membuatnya bingung, Citapun membalas pelukan itu. Tak terlihat sama sekali Cita terpaksa. Dia melakukannya dengan tersenyum. Bahkan senyum itu tak hilang sampai pak Bowo benar-benar meninggalkan rumah Cita.7154Please respect copyright.PENANAmauEBqSuZx
7154Please respect copyright.PENANAnWLllKs4KD
Nada heran, dan bertanya-tanya. Kenapa Cita bersikap seperti itu? Apakah Cita sudah benar-benar dikuasai oleh pak Bowo? Apakah pak Bowo sudah berhasil mendapatkan tubuh Cita dan membuat Cita seperti dirinya, terpuaskan dan tak bisa melupakan pak Bowo? Bermacam pertanyaan muncul dikepala Nada. Tapi dia tak berani menanyakan hal itu, baik kepada Cita maupun kepada pak Bowo.7154Please respect copyright.PENANAkHQ9yeXk5m
7154Please respect copyright.PENANAT5JOjBBXSP
Sekarang dia bingung, harus bagaimana. Pak Bowo beberapa kali masih memanggilnya kerumah untuk melayani nafsunya. Tapi sudah tidak sesering dulu. Meski permainan mereka masih tetap bisa memuaskan Nada, tapi Nada merasakan ada sesuatu yang lain. Dia tak mengerti apa, tapi terasa sekali. Tapi sekali lagi, dia tak berani menanyakan hal itu kepada pak Bowo.7154Please respect copyright.PENANATfyoDy7K1h
7154Please respect copyright.PENANAYa5iy2F5ld
Sayangnya Nada juga tak tahu harus bertanya pada siapa, tak tahu harus menceritakan kegelisahannya ini kepada siapa. Satu-satunya yang bisa dia ajak sebenarnya adalah Gina, karena hanya Gina yang tahu tentang apa yang terjadi antara dirinya dengan pak Bowo. Tapi percuma saja, karena Gina juga tidak akan tahu tentang apa yang sedang direncanakan dan dilakukan pak Bowo kepada Cita.7154Please respect copyright.PENANAL9BkovH3u9
7154Please respect copyright.PENANAQhaiAD27xO
Ada satu orang lagi, yang mungkin bisa dia ajak ngobrol, yaitu Isna. Tapi dari yang dia dengar dari Cita, bahwa pak Bowo bilang kalau Isna sudah keluar dari pekerjaannya dan sudah pindah kekota lain. Bahkan katanya, Isna juga sudah bercerai dari suaminya. Hal itu membuat Nada makin sulit untuk mencari keberadaan Isna.7154Please respect copyright.PENANA5hAWRUjBZk
7154Please respect copyright.PENANAKLNhN40nWI
Tapi, kadang keberuntungan datangnya memang tak bisa diduga-duga. Itupun kalau hal ini bisa disebut sebagai keberuntungan.7154Please respect copyright.PENANAS75hMuHOQd
7154Please respect copyright.PENANA9p1D0E7wr1
Hari itu, ketika Nada sedang merasa suntuk dan bosan hanya dirumah saja, dia memutuskan untuk jalan-jalan. Tujuannya adalah satu-satunya pusat perbelanjaan dikota ini. Bukan untuk berbelanja, hanya sekedar ngopi-ngopi cantik dan menghabiskan waktu.7154Please respect copyright.PENANAAQ7VEGncre
7154Please respect copyright.PENANAUciPiOT2VD
Ada rasa kesal juga sebenarnya dia hari ini. Minggu ini suaminya tidak pulang, padahal dia sedang sangat merindukannya. Seminggu lebih dia tidak dibelai karena baru saja kedatangan tamu bulanan. Saat tamunya sudah lewat, suaminya sudah pergi lagi dan minggu ini tidak pulang. Yang bisa dia andalkan hanyalah pak Bowo. Tapi, hari ini pak Bowo sudah bilang kalau akan kerumah Cita. Pupus sudah harapannya untuk hari ini. Aneh memang, karena seharusnya dia senang tubuhnya tak dijamah oleh pria selain suaminya. Tapi mau bagaimana lagi, Nada sudah terlanjur menikmati hubungannya dengan pak Bowo.7154Please respect copyright.PENANA4xATFkvsnt
7154Please respect copyright.PENANAVoZJl2YVVT
Akhirnya sore ini, yang bisa dia lakukan hanyalah duduk dikafe tempatnya dulu membututi pak Bowo dan Cita, yang hari itu juga dia melihat Andi dan Isna jalan mesra tak jauh dari kafe ini.7154Please respect copyright.PENANAUnU2Q2MB19
7154Please respect copyright.PENANAIur9bpMnPw
7154Please respect copyright.PENANAFq2HBlRQFZ
“Sendirian aja?”7154Please respect copyright.PENANAHSOc2ytiQe
7154Please respect copyright.PENANAtR7GaCXjZg
7154Please respect copyright.PENANAMzvbAuabHg
Tiba-tiba lamunan Nada dikejutkan oleh suara seorang wanita. Lebih terkejut lagi ketika dia melihat siapa yang berdiri didepannya.7154Please respect copyright.PENANABnGu3Qxg4s
7154Please respect copyright.PENANA3XrcRuzi8i
7154Please respect copyright.PENANAIzy8a1nPzY
“Isna?”7154Please respect copyright.PENANAKjQOYONcNj
7154Please respect copyright.PENANAmjtBctOQ9l
“Haha, ternyata kamu kenal aku ya? Padahal kita belum pernah saling kenal. Boleh aku duduk?” tanya Isna.7154Please respect copyright.PENANAryz55tCML9
7154Please respect copyright.PENANA5soudnmZQq
“Silahkan” jawab Nada.7154Please respect copyright.PENANAvPQamzy8mq
7154Please respect copyright.PENANAl0nMZEWZQ3
7154Please respect copyright.PENANAusAHUWWDHr
Nada sedikit merasa senang, karena memang dia sangat ingin bertemu dengan Isna. Setelah sempat berpikir kalau hal itu tidak mungkin terjadi, malah hari ini momen itu datang tanpa direncanakan. Nada masih diam, saat Isna memesan minuman. Mereka masih juga saling diam sampai akhirnya pesanan Isna datang.7154Please respect copyright.PENANAL5E3y2r9rh
7154Please respect copyright.PENANAGrz5ZnLU8T
7154Please respect copyright.PENANA966UlBOKvF
“Katanya kamu udah nggak dikota ini lagi Is? Tapi kok sekarang ada disini?” tanya Nada, membuka pembicaraan.7154Please respect copyright.PENANAO0XVurvqqf
7154Please respect copyright.PENANAwiHv7wQ393
“Iya, sejak resign aku emang cabut dari sini, ngurusin perceraianku, lalu pergi ke beberapa tempat, buat refreshing” jawab Isna.7154Please respect copyright.PENANA2hIEoiZ514
7154Please respect copyright.PENANAqrZ8palLVO
“Oooh”7154Please respect copyright.PENANAsNEOKfHWm7
7154Please respect copyright.PENANAn9z0GTnUN6
7154Please respect copyright.PENANAAEz6iUkoaz
“Kamu kok sendiri Nad? Atau lagi nunggu orang?” tanya Isna.7154Please respect copyright.PENANADZ3GakCuZA
7154Please respect copyright.PENANAvDh1tXejyb
Nada menggeleng. “Nggak kok, emang lagi sendiri aja”7154Please respect copyright.PENANApvq5vgbWB3
7154Please respect copyright.PENANAkq5tjC35ew
“Nggak ada jatah buat ngelayanin bandot tua itu?” tanya Isna blak-blakan.7154Please respect copyright.PENANAXfqzrvdZif
7154Please respect copyright.PENANArLlspQyC8b
7154Please respect copyright.PENANAKnE2CWPTG8
Nada sempat melotot matanya, karena menurutnya Isna terlalu to the point. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, tidak ada salahnya juga, toh mereka berdua juga sama, meskipun sekarang Isna pasti tak pernah bertemu pak Bowo lagi.7154Please respect copyright.PENANAZSczaY0SXh
7154Please respect copyright.PENANA8YLDZmyRX4
7154Please respect copyright.PENANAttEK38bJbA
“Nggak” Nada menggeleng. “Dia lagi sama Cita”7154Please respect copyright.PENANAPJnUoK0ANv
7154Please respect copyright.PENANAWWFmcAxTcb
“Woaah, udah dapet si Cita? Hebat banget tuh bandot. Gimana ceritanya? Kamu yang bantuin? Pakai peransang lagi?” tanya Isna antusias.7154Please respect copyright.PENANAWuigMR0dAb
7154Please respect copyright.PENANA2SiFhpDav9
7154Please respect copyright.PENANANeJYh8MHk6
Nada tak langsung menjawab. Dia pikir, ini bukanlah tempat yang tepat untuk membicarakan hal itu. Terlalu vulgar. Belum lagi tempat seramai ini, bisa jadi ada yang bisa mendengarkan obrolan mereka. Meskipun tidak kenal, tapi obrolan mesum antar 2 orang wanita cantik berjilbab, siapa yang tidak akan berpikir macam-macam pada mereka.7154Please respect copyright.PENANAMLVCNcCjNG
7154Please respect copyright.PENANAvEjc38pjvS
7154Please respect copyright.PENANAJ7qml8rsni
“Pindah tempat yuk Is, ada yang mau aku bicarain sama kamu” ajak Nada.7154Please respect copyright.PENANAQzCFieO8QH
7154Please respect copyright.PENANAfwcEKHakv8
“Soal?”7154Please respect copyright.PENANAyFd0fwdY9x
7154Please respect copyright.PENANAODROEJM3Oo
“Banyak. Tapi yang jelas, masih ada hubungannya sama pak Bowo”7154Please respect copyright.PENANA7Bq0USJCp0
7154Please respect copyright.PENANAIASt9bFKEy
“Ooh oke. 10 menit lagi” jawab Isna.7154Please respect copyright.PENANASZSa81BXam
7154Please respect copyright.PENANAetv2Ld93v7
7154Please respect copyright.PENANAXqXvaXVltE
Akhirnya 10 menit kedepan, hanya diisi dengan saling diam. Mereka baru beranjak saat Isna mengangguk kepada Nada, memberi kode bahwa mereka bisa pergi sekarang. Mereka berdua naik mobil Nada, tujuannya ternyata tak lain adalah rumah Nada. Begitu sampai, merekapun langsung masuk.7154Please respect copyright.PENANAVgRvnGc0Nw
7154Please respect copyright.PENANABjmNTLXfWx
7154Please respect copyright.PENANAfS4TKRS18z
“Ini rumahmu? Sepi amat? Pada kemana?” tanya Isna.7154Please respect copyright.PENANAe6h0pRy27r
7154Please respect copyright.PENANAzDYCjAcq1F
“Iya. Suamiku nggak pulang minggu ini, jadi ya cuma kita berdua” jawab Nada. “Kita duduk didalem aja” lanjutnya sambil mengajak Isna keruang tengah.7154Please respect copyright.PENANAC0vCfeGlN5
7154Please respect copyright.PENANATIXkeeaDpe
“Oke, jadi ada apa nih kamu sampai ngajakin aku kesini? Apa yang mau kamu bicarain Nad?” tanya Isna.7154Please respect copyright.PENANA6JCaHu2ikD
7154Please respect copyright.PENANAXIS2AIdFsf
“Hmm, terus terang aja aku masih bingung. Mungkin kamu bisa mulai cerita duluan” jawab Nada.7154Please respect copyright.PENANAojFvqhqvEU
7154Please respect copyright.PENANAe2bEgqLDfd
“Lah kok aku? Kan kamu yang pengen ngobrol sama aku? Hmm, tapi okelah, kamu mau aku cerita soal apa?”7154Please respect copyright.PENANAsafIUVaeTF
7154Please respect copyright.PENANABILOOHMdiW
“Yaah apapun. Gimana kamu bisa sama pak Bowo. Atau mungkin, kenapa kamu sampai ngejebak Gina” jawab Nada dengan sinis.7154Please respect copyright.PENANAzkNGx0YLtt
7154Please respect copyright.PENANAz6P9nLzPtB
“Tunggu dulu. Ngejebak Gina?” tanya Isna dengan wajah heran.7154Please respect copyright.PENANAkNYDRtQbWw
7154Please respect copyright.PENANAbSPl4xEMrQ
Nadapun ikut mengernyit. “Ada yang salah sama ucapanku?” tanya Nada.7154Please respect copyright.PENANAZPO4pvlTMJ
7154Please respect copyright.PENANAjtvXOAOqdu
“Kayaknya ada yang salah deh. Coba kamu ceritain, apa yang bikin kamu bilang kalau aku yang ngejebak Gina” pinta Isna.7154Please respect copyright.PENANAoaKmutgHi8
7154Please respect copyright.PENANARw6rFwqwlF
7154Please respect copyright.PENANA5PxPbolODx
Nada sempat terdiam. Tapi melihat ekspresi wajah Isna, dia jadi bertanya-tanya. Akhirnya dia putuskan untuk menceritakan pertemuannya dengan Gina waktu itu. Bagaimana awalnya dia mencari Gina, yang sebenarnya untuk menanyakan soal Isna. Lalu malah Gina cerita panjang lebar tentang masa lalunya, tentang dirinya yang dijebak oleh Isna, juga tentang dirinya yang dengan sangat terpaksa menjebak sahabatnya sendiri hingga harus rela kehilangan sahabatnya itu, yang mungkin sama dengan yang dialami Nada saat ini, meskipun tidak terlalu mirip.7154Please respect copyright.PENANA3HvcfD5C3x
7154Please respect copyright.PENANAwJXu7AhS7a
7154Please respect copyright.PENANAWfZdWW3JKr
“Hahahahahaha” Isna tertawa keras saat Nada selesai bercerita.7154Please respect copyright.PENANAd8QQualeT1
7154Please respect copyright.PENANAvKzZbYNjIz
“Loh kok malah ketawa sih Is? Emangnya ada yang lucu dari ceritaku hah?” tanya Nada yang sedikit emosi karena ceritanya dianggap lucu oleh Isna, padahal menurutnya, itu sama sekali tidak lucu.7154Please respect copyright.PENANAtW0F9PK8u7
7154Please respect copyright.PENANANTf5FsVTxU
“Hahaha bentar Nad bentar, hahaha, duh sakit perutku, hahaha” ucap Isna sambil memegangi perutnya yang mulai sakit akibat tertawanya.7154Please respect copyright.PENANARDP67vM5rH
7154Please respect copyright.PENANAxIHmPJVJiV
7154Please respect copyright.PENANAtbTlLNeB2h
Nada masih kesal. Dia tak tahu apa yang ditertawakan oleh Isna. Dia menduga memang ada yang salah dengan ceritanya, cuma dia tidak suka saja dengan reaksi Isna yang seperti itu.7154Please respect copyright.PENANAKvcCOndRnu
7154Please respect copyright.PENANAAfSEqsJZ0c
7154Please respect copyright.PENANA9NHoed6E2Z
“Huufh huuufh huuuufh..” beberapa kali Isna menarik dan menghembus nafas panjang, untuk meredakan tawanya. Setelah itu dia menatap Nada.7154Please respect copyright.PENANAQeQOMqkGPS
7154Please respect copyright.PENANAx5LYA9ulj9
“Kamu dibohongin sama Gina Nad” ucap Isna.7154Please respect copyright.PENANAccEQX16N0f
7154Please respect copyright.PENANAs5F01tjlhS
“Dibohongin gimana? Maksudmu, bukan kamu yang ngejebak Gina?”7154Please respect copyright.PENANA5etMLDkg1V
7154Please respect copyright.PENANAesDiqQZ8NW
Isna mengangguk. “Tapi aku bisa maklum, karena kamu nggak bener-bener kenal sama dia ataupun sama aku. Kamu hanya 2 kali aja kan pernah ketemu dia? Waktu kamu dijebak, dan waktu kamu nyari tahu soal aku?”7154Please respect copyright.PENANAQ0RXFbEgns
7154Please respect copyright.PENANA2cvfQaJDw8
Nada mengangguk. “Iya”7154Please respect copyright.PENANAd7BSEDDv4J
7154Please respect copyright.PENANAlmZpReiCJg
“Harus aku akui, aku emang cewek nggak bener. Dan itu udah sejak lama Nad, dari aku sma. Dari dulu aku udah sering gonta ganti pacar dan pasti ngentot sama pacar-pacarku itu. Waktu masuk kuliah, aku coba buat sedikit berubah, mencoba untuk lebih menekan nafsuku dan nggak sering-sering ngentot. Tapi aku udah terlanjur ketagihan, susah rasanya kalau nggak dikontolin” ucap Isna dengan vulgarnya.7154Please respect copyright.PENANACjytBlmD2K
7154Please respect copyright.PENANAHNa34Ytr4P
“Dan bahkan aku pernah beberapa kali ngentot sama dosenku biar dapat nilai bagus. Juga waktu itu biar skripsiku lancar tanpa susah-susah mikir. Entahlah, aku juga udah lupa berapa kontol yang udah pernah masuk memekku” lanjutnya.7154Please respect copyright.PENANAMOy35jW9T2
7154Please respect copyright.PENANAz1PKfz69KQ
7154Please respect copyright.PENANA8CtM0ANVIR
Nada sebenarnya agak jengah mendengar Isna yang begitu vulgar bercerita. Tapi dia diam saja, karena penasaran dengan lanjutan cerita dari Isna.7154Please respect copyright.PENANAw6BnsL5hgt
7154Please respect copyright.PENANAK2AKkaQv75
7154Please respect copyright.PENANAeMGK8HtZDP
“Waktu diterima kerja, aku udah berniat buat bener-bener berubah, sampai-sampai aku pakai jilbab kayak gini. Dan aku bersyukur aku ditempatkan di kota ini, jauh dari kota tempatku kuliah dulu. Aku pikir, disini aku bisa bener-bener berubah, menjalani hidup yang benar. Tapi, ternyata aku salah”7154Please respect copyright.PENANA7K02FRgFIz
7154Please respect copyright.PENANAMWfJxzaKms
“Sebelum aku lanjutin, menurutmu, duluan mana yang kerja dibank itu, aku atau Gina?” tanya Isna sambil tersenyum.7154Please respect copyright.PENANAXgrQQ32KmH
7154Please respect copyright.PENANAo2p644yRKq
Nada terdiam sebentar. “Jadi, sebenarnya Gina yang duluan kerja disitu?” tanya Nada menebak.7154Please respect copyright.PENANA2pjx5u3iYN
7154Please respect copyright.PENANAp5hO8kuvQ1
Isna mengangguk. “Iya. Gina itu 4 tahun lebih tua dari aku. Waktu aku masuk kesana, dia udah 3 tahun kerja duluan disana. Jadi jelas, aku juniornya Gina. Sedangkan si Bowo, udah setahun disana waktu aku masuk”7154Please respect copyright.PENANA4TLmZWXzDe
7154Please respect copyright.PENANAiGDEFXF5B1
“Jadi, aku yang sebenarnya dijebak sama mereka. Tapi mungkin bedanya aku sama kamu, atau cewek lain yang dijebak Bowo, aku nggak menyesal, karena aku justru dapat kepuasan dari dia. Dan, niatku berubah jadi sirna”7154Please respect copyright.PENANAfoGX46FHKX
7154Please respect copyright.PENANAhtHmy68CJk
“Terus, kalau emang kejadiannya kayak gitu, kenapa dia malah cerita kalau kamu yang ngejebak dia? Dan dia juga cerita soal dia yang terpaksa harus ngejebak temennya itu?”7154Please respect copyright.PENANAxAIbLZvh9b
7154Please respect copyright.PENANAxvmPsBSD77
“Soal dia ngejebak temennya, aku nggak tahu itu bener atau nggak. Tapi kenapa Gina bikin cerita kayak gitu ke kamu, mungkin, dia kesal sama aku karena dianggap udah ngerebut Bowo dari dia. Atau mungkin juga kesal sama Bowo, bisa juga sih”7154Please respect copyright.PENANAVRaYmljm6d
7154Please respect copyright.PENANAKsVsJ59S3G
7154Please respect copyright.PENANA2RUQhhiDB3
Nada mengangguk, tapi juga bingung. Kesal kepada Isna, masuk akal. Tapi kesal kepada pak Bowo, kenapa?7154Please respect copyright.PENANAau9u220i0U
7154Please respect copyright.PENANAkb2h3OYVO3
7154Please respect copyright.PENANAPq0flcyPln
“Kesal sama pak Bowo? Maksudnya gimana?”7154Please respect copyright.PENANAt5fhD3KVvl
7154Please respect copyright.PENANA7XCnYJbEw0
“Bowo itu punya kebiasaan, yang baru aku tahu setelah beberapa kali aku ikut bantuin dia ngejebak orang lain. Dia kalau udah dapet yang baru, yang lama dilupain. Waktu dia berhasil ngentotin aku, setahuku, dia jadi jarang ngentotin Gina. Dan mungkin itu sebabnya Gina sebel sama aku terus mutusin buat resign waktu itu”7154Please respect copyright.PENANAeia67a1m6x
7154Please respect copyright.PENANAauUu9wClBJ
“Tapi, kalau sama kamu? Kok kayaknya nggak gitu Is? Kamu masih sering dipakai pak Bowo kan?”7154Please respect copyright.PENANA7OsQ8WeZhV
7154Please respect copyright.PENANAgFqfY4IWj6
“Karena mangsanya yang baru, rata-rata nggak tahan lama. Mereka milih buat pergi dengan berbagai alasan. Kebanyakan alasannya sih karena mau nikah dan ikut suaminya. Karena itu, Bowo selalu kembali ke aku”7154Please respect copyright.PENANAlA6znTpz0E
7154Please respect copyright.PENANAXayfTZMMax
“Hmm gitu. Tapi, kemarin waktu sama aku, Gina yang bantuin pak Bowo?”7154Please respect copyright.PENANApgVrwEG2VB
7154Please respect copyright.PENANAUFCnOPh8SJ
“Itu karena aku sedang sibuk sama Andi, makanya dia minta bantuan orang lain”7154Please respect copyright.PENANAnaNVMjHuSu
7154Please respect copyright.PENANA9Quk6PhB2B
“Kalau Gina tahu kebiasaan pak Bowo, kenapa dia masih bantuin dia?”7154Please respect copyright.PENANARdjrOJvo8T
7154Please respect copyright.PENANAp43d2GyaKk
“Entahlah kalau soal itu, mungkin dia dijanjiin sesuatu, atau apa nggak tahu juga, cuma dia dan Bowo yang tahu”7154Please respect copyright.PENANA9rZawFi1M5
7154Please respect copyright.PENANAz3W4WiGLOj
7154Please respect copyright.PENANAVtgrcJcgzL
Nada terdiam. Dia bingung karena cerita Isna dan Gina sangat bertolak belakang. Sayangnya, benar apa yang dikatakan Isna tadi. Dia belum benar-benar kenal Gina dan Isna. Jadi dia tak tahu mana cerita yang sebenarnya, mana yang harus dia percayai.7154Please respect copyright.PENANAIoqlSV3wLx
7154Please respect copyright.PENANA91JJxfDPae
7154Please respect copyright.PENANAI0tSwR1ixL
“Oh iya, kamu tadi bilang kalau Gina yang bantuin pak Bowo karena kamu sibuk dengan mas Andi. Apa itu termasuk rencana pak Bowo?”7154Please respect copyright.PENANAL5dA3uXvqE
7154Please respect copyright.PENANAxaEL0HgzMU
“Iya Nad. Dari awal, sebenarnya yang diincer sama Bowo itu Cita, dan dia minta tolongnya sama aku. Dari aku juga, dia tahu kalau kamu dan Cita itu temenan. Dia sih waktu itu bilangnya mau ngincer kamu dulu. Aku nggak tahu apa yang mau dia lakuin, karena aku disuruh untuk terus deketin Andi, dan ngorek lebih banyak soal Cita dari Andi” ucap Isna.7154Please respect copyright.PENANAu8ReW2OC51
7154Please respect copyright.PENANA02gFph6JuP
7154Please respect copyright.PENANADaPhakkKx9
Isna kemudian cerita dari awal tentang kedekatannya dengan Andi yang memang disuruh oleh pak Bowo. Isna sendiri tak menyangka kalau ternyata Andi jadi bertindak sedemikian bodoh karena takut Cita direbut oleh pak Bowo, sampai 2 kali menyetubuhi Cita dengan kasar. Kemudian juga tentang kecurigaan Andi terhadap Cita yang berselingkuh setelah kenal dan makin dekat dengan Nada, Robi dan Salim. Isna ceritakan semua apa yang terjadi antara dirinya dengan Andi. Semua curhatan Andi.7154Please respect copyright.PENANAnAXDHN5B7H
7154Please respect copyright.PENANAB7bMFWu9AP
7154Please respect copyright.PENANARUFgwCbJ2r
“Jadi emang dari awal kamu yang menghasut mas Andi Is?” tanya Nada.7154Please respect copyright.PENANABwWjMeEyQt
7154Please respect copyright.PENANA4F6jah8SkE
“Nggak. Dari awal aku cuma dengerin dia curhat. Bahkan aku udah berkali-kali nanya ke dia, apa dia yakin kalau Cita itu selingkuh, dan mana buktinya. Tapi dia ngotot kalau pasti Cita itu selingkuh. Jadi ya, aku kasih saran-saran aja gimana baiknya ke dia”7154Please respect copyright.PENANA96PhLgWQme
7154Please respect copyright.PENANACJxfAYyDsK
“Termasuk kamu nawarin tubuh kamu buat dientot sama mas Andi?” tanya Nada dengan sinis.7154Please respect copyright.PENANAPZcdlaFe1c
7154Please respect copyright.PENANAlB5NYmiWHd
“Yaa bisa dibilang gitu. Itupun setelah Andi ngamuk-ngamuk dirumahku waktu, hmm, kalau nggak salah, Cita pergi keluar kota bareng kamu” jawab Isna.7154Please respect copyright.PENANALKdzExOl7q
7154Please respect copyright.PENANAMvzWwMD51U
7154Please respect copyright.PENANAjjTzxAtI49
Nada mengingat-ingat lagi cerita dari Isna, dan memang benar setelah dia mengajak Cita pergi itu, waktu pulang Cita tak bisa lagi dia hubungi. Baru setelah Cita cerita apa yang sebenarnya terjadi, barulah dia tahu kalau ternyata hari kepulangan itu Cita dianiaya oleh Andi, dituduh dan dipaksa mengaku kalau dia berselingkuh, sampai beberapa kali pipinya menerima tamparan dari Andi. Dan untuk yang ini, Nada percaya karena ceritanya sama seperti yang diceritakan oleh Cita kepadanya.7154Please respect copyright.PENANARqy6UWKqiG
7154Please respect copyright.PENANAotVQpqSquF
7154Please respect copyright.PENANABHkalobVQk
“Tapi jujur Nad, aku sama sekali nggak menikmati ngentot sama Andi. Kamu tahu, dia itu payah sebagai lelaki. Kontolnya kecil, ya sebenarnya standar sih, tapi kalau dibandingin kontol si Bowo, jelas masih kalah. Udah gitu, dia cepet ngecrotnya. Aku bahkan belum apa-apa tapi dia udah kelar. Bener-bener nggak muasin” ucap Isna blak-blakan.7154Please respect copyright.PENANAIuQu5KgNj9
7154Please respect copyright.PENANAxxvabhJOq3
“Dan kamu masih tetep mau ngentot sama dia?”7154Please respect copyright.PENANAATWuWZZ0IQ
7154Please respect copyright.PENANANyENMHqvEb
“Yaa, mau gimana lagi? Si Bowo yang nyuruh. Sampai akhirnya, aku denger dari Bowo kalau dia udah berhasil dapetin kamu. Dan ternyata, kebiasaannya masih belum berubah. Dia jadi maunya sama kamu terus, aku nggak pernah lagi disentuhnya” ucap Isna.7154Please respect copyright.PENANAiDR37WIGFK
7154Please respect copyright.PENANAGAxN828MQY
“Aku uring-uringan Nad, Andi nggak bisa apa-apa, Bowo nggak ngentotin aku juga. Akhirnya aku bikin rencana sendiri”7154Please respect copyright.PENANAM6Y1Weripk
7154Please respect copyright.PENANAIlmfqt6JWl
“Rencana apa?”7154Please respect copyright.PENANA4dy7LNw3Qj
7154Please respect copyright.PENANArKNOCvlbIi
“Aku pengen jadiin Andi lebih perkasa”7154Please respect copyright.PENANAAiw54BaKXX
7154Please respect copyright.PENANARl9qzBvv8j
“Hah? Maksudnya?”7154Please respect copyright.PENANAMRVUdugEaX
7154Please respect copyright.PENANAp2mpxiEg2Z
“Ya. Aku sampai beli minyak khusus buat gedein, manjangin sama nguatin kontol. Karena aku udah bisa nebak, setelah Bowo dapetin kamu, terus dia nantinya dapetin Cita juga, dia nggak bakal nyentuh aku lagi. Jadi, jalan satu-satunya buat pelampiasanku adalah Andi. Aku udah nggak peduli lagi sama urusan Bowo sama kamu dan Cita, aku cuma mau Andi lebih perkasa biar dia bisa muasin aku” jawab Isna.7154Please respect copyright.PENANAJRsl4kkD7T
7154Please respect copyright.PENANAX3vg87GDSv
7154Please respect copyright.PENANAPSL009Uttr
Nada terdiam. Dia coba mencerna ucapan Isna satu persatu. Mulai dari Andi yang ternyata adalah seorang lelaki lemah, yang sama sekali tidak bisa memuaskan Isna. Lalu juga tentang kebiasaan pak Bowo, yang setelah mendapat mangsa baru, dia lupa dengan mangsa yang lama.7154Please respect copyright.PENANARgJSIfj1t1
7154Please respect copyright.PENANAYDwVKYTs4T
Jadi gitu? Pantes akhir-akhir ini pak Bowo jadi kayak kurang tertarik gitu sama aku. Apa karena dia udah berhasil dapetin Cita? Batin Nada.7154Please respect copyright.PENANAC7xMfvlGvs
7154Please respect copyright.PENANADPJbUnk6BD
7154Please respect copyright.PENANANn57NDVvn6
“Dan kalau aku boleh nebak, kamu tadi nongkrong sendirian di kafe karena nggak diajak ngentot sama Bowo kan? Kamu sebenarnya udah ketagihan sama dia, tapi kamu nggak dipanggil sama dia hari ini. Apalagi suamimu lagi nggak ada dirumah, bener nggak tebakanku Nad?” tanya Isna.7154Please respect copyright.PENANApNGm7xBfiU
7154Please respect copyright.PENANABeGtPUS4mm
7154Please respect copyright.PENANAY97ipWdstx
Nada kesal dengan pertanyaan Isna itu. Masalahnya, apa yang dikatakan Isna memang benar. Dia sudah ketagihan dan menikmati hubungan nafsu dengan pak Bowo. Tapi hari ini pak Bowo malah menemui Cita. Akhirnya, Nadapun mengangguk diiringi tawa dari Isna, yang membuat Nada makin kesal.7154Please respect copyright.PENANAOaYCZ5tFyC
7154Please respect copyright.PENANAFdlOq4QkDQ
7154Please respect copyright.PENANA6P2Q8u3q8o
“Jadi, si Cita udah dientot sama Bowo?” tanya Isna.7154Please respect copyright.PENANAsS2ZLmWXLV
7154Please respect copyright.PENANAQDpPeLtvlD
Nada mengendikan bahunya. “Aku nggak tahu, pak Bowo nggak cerita apa-apa sama aku. Tapi, aku kemarin pernah lihat Cita dan pak Bowo. Sebelumnya kan aku ditelpon pak Bowo kalau aku jangan kerumah Cita, karena dia yang mau kesana. Tapi aku kepo, makanya aku tetep kerumah Cita, meski cuma nungguin diseberang rumahnya. Waktu aku lihat, pak Bowo pamit gitu ke Cita, dan mereka pelukan mesra banget. Cita malah terus senyum sampai pak Bowo pergi”7154Please respect copyright.PENANAoSQWUrZ9AZ
7154Please respect copyright.PENANA28xR935a2n
“Waah udah gawat berarti tuh, udah kena mungkin Nad” tebak Isna.7154Please respect copyright.PENANAkwFzSr4NAI
7154Please respect copyright.PENANASjhG7OFWsV
7154Please respect copyright.PENANAOU6BgHOG6T
Kembali Nada hanya mengendikan bahu, karena memang dia tidak tahu pasti.7154Please respect copyright.PENANAJEA0SJmrU4
7154Please respect copyright.PENANABpLQimnVGK
7154Please respect copyright.PENANAXa6TgT5V8O
“Eh bentar bentar” ucap Isna, kemudian terlihat seperti mengingat-ingat sesuatu.7154Please respect copyright.PENANA6cTiXBd8Px
7154Please respect copyright.PENANAahENY0a36l
“Kenapa Is?” tanya Nada penasaran.7154Please respect copyright.PENANAZDscBls40m
7154Please respect copyright.PENANAI3ae8KvrqA
“Waktu itu kamu dijebak si Bowo pakai obat perangsang kan?”7154Please respect copyright.PENANA5yWu2sNnwb
7154Please respect copyright.PENANAlnX7PTNh1P
“Hmm, iya sih, pakai perangsang gitu. Kenapa emang?”7154Please respect copyright.PENANAOiROlqFVX6
7154Please respect copyright.PENANAmnn6q873Id
“Kalau nggak salah, Bowo pernah bilang, dia pengen naklukin Cita tapi caranya beda. Dia nggak mau pakai obat perangsang, kayak yang biasa dia lakuin. Dia pengen bener-bener dapetin hati Cita. Ah sial, mana si bego itu sekarang dipenjara lagi. Makin mulus lah langkah si Bowo”7154Please respect copyright.PENANAfVlbna6adQ
7154Please respect copyright.PENANAmeb8auL23e
“Maksudmu, ada kemungkinan Cita belum diapa-apain sama pak Bowo?” tanya Nada mengambil kesimpulan.7154Please respect copyright.PENANAhJPI614xsa
7154Please respect copyright.PENANA0RzCvGvzZy
“Entahlah. Tapi kalau bener yang kamu lihat itu, kalau mereka pelukan mesra gitu, bisa jadi Bowo udah berhasil dapetin hatinya Cita. Dan itu lebih gawat kan, karena tinggal tunggu waktu aja buat Bowo dapetin tubuhnya Cita?”7154Please respect copyright.PENANAzRxvw2XGxk
7154Please respect copyright.PENANAm41Zo3CYtv
“Iya juga sih. Pak Bowo juga nggak ada cerita apa-apa sama aku soalnya. Bisa jadi dia belum sempat nidurin Cita” jawab Nada.7154Please respect copyright.PENANA0hERXuohhK
7154Please respect copyright.PENANA5LcXQz420N
“Nah itu dia. Rencana awalnya emang gitu Nad. Dia pengen bikin suasana hatinya Cita kacau dulu, dengan jalan ngebuat Cita mergokin Andi selingkuh sama aku”7154Please respect copyright.PENANA65gRqWCbzF
7154Please respect copyright.PENANAVUWi2JtDjm
“Ooh jadi yang waktu itu kalian jalan di mall terus Cita dan pak Bowo lihat, emang udah direncanain?” tanya Nada.7154Please respect copyright.PENANAedA1XiLOFb
7154Please respect copyright.PENANA95glpnXoAL
“Nggak juga, bukan gitu”7154Please respect copyright.PENANAVsT7W5YzgR
7154Please respect copyright.PENANAAaZOj5JZNx
“Maksudnya? Tapi tadi kamu bilang…”7154Please respect copyright.PENANAt9TK23Sts2
7154Please respect copyright.PENANA31rFvgajTh
“Belum Nad, seharusnya belum secepat itu, karena Bowo belum bilang apa-apa ke aku, dia belum nyuruh apa-apa. Waktu itu aku jalan sama Andi, karena ya dia lagi aku terapi pakai minyak khusus itu, biar makin jantan dia. Soal kami ketahuan sama Cita itu aja, aku malah baru tahu waktu Andi dateng ke rumahku terus mukulin aku itu” jawab Isna.7154Please respect copyright.PENANA0ATDs61eiD
7154Please respect copyright.PENANAgsshkCtfy8
“Hmm, jadi itu cuma kebetulan?”7154Please respect copyright.PENANAtzdGE8jKAm
7154Please respect copyright.PENANAbwAWuLDVwD
“Iya. Aku nggak tahu sama sekali kalau hari itu kami ketahuan sama Cita”7154Please respect copyright.PENANA5zupKra6Ro
7154Please respect copyright.PENANAeoo5cQugkE
“Eh tapi kok, mas Andi bisa sampai mukulin kamu gitu sih Is? Masak cuma gara-gara ketahuan selingkuh dia sampai kalap gitu?”7154Please respect copyright.PENANAHllgCep48T
7154Please respect copyright.PENANA0LQy0MqQfP
“Haha, kamu tahu apa yang bikin dia ngamuk?”7154Please respect copyright.PENANAu3NJ82hiE8
7154Please respect copyright.PENANArvhxdDqyRP
“Emang apaan?”7154Please respect copyright.PENANA2Y2b7SkmWq
7154Please respect copyright.PENANAonIfnE2hG6
7154Please respect copyright.PENANA6y8SDiqkzO
Isnapun bercerita tentang kejadian malam itu. Dimana dia tiba-tiba dilabrak oleh Andi. Dia ceritakan dengan detail kata-kata Andi malam itu kepadanya, dan juga balasan dari dia yang membuat Andi marah sampai kalap memukuli Isna.7154Please respect copyright.PENANAMkRBhGFUBI
7154Please respect copyright.PENANAd6Gi8CQVNV
7154Please respect copyright.PENANA78KaB4CoRL
“Hah, kamu bilang kayak gitu Is?”7154Please respect copyright.PENANAG5kDhazYlj
7154Please respect copyright.PENANAsfcIHKJN0o
“Iya. Laki-laki itu paling nggak bisa kalau harga dirinya dijatuhin sama cewek. Apalagi untuk urusan yang sensitif kayak kejantanan. Aku sebenarnya nggak pengen ngomong kayak gitu, tapi dia duluan yang cari perkara. Dia tiba-tiba dateng terus nyalahin aku, terus ngatai-ngatain aku juga. Kalau dikatain perek, dibilang wanita murahan, mungkin aku masih bisa terima. Disalah-salahinpun, mungkin aku masih bisa terima karena emang aku salah juga. Tapi terus dia bilang kalau aku jadi suka ngentot ama dia, ketagihan kontolnya dia, diih najis…” ucap Isna sedikit kesal mengingat perlakuan Andi padanya malam itu.7154Please respect copyright.PENANAXV3McpOBDZ
7154Please respect copyright.PENANABAjBjZGyVL
“Hmm, jadi gitu ya” ucap Nada.7154Please respect copyright.PENANAN7xjEgbNQC
7154Please respect copyright.PENANAe7bp1bTUxv
“Dan sekarang dia dipenjara. Rencana si Bowo jadi sangat jauh lebih gampang. Apalagi aku yakin, kalau Cita bakal gampang dipengaruhi dalam suasana hati yang kacau” ucap Isna.7154Please respect copyright.PENANAqyKEeRPPX1
7154Please respect copyright.PENANADGFs1e5IDG
“Hhuhhf, iya Is bener banget. Duh gimana ini ya” ucap Nada.7154Please respect copyright.PENANAAQZww3bM95
7154Please respect copyright.PENANAGFDjHagmBY
“Apanya yang gimana? Kamu mau nyelametin Cita gitu?” tanya Isna, kini juga sinis.7154Please respect copyright.PENANAOv3uvRhzsh
7154Please respect copyright.PENANA7OLKdDVb4E
“Yaiyalah. Siapa juga yang mau temennya terjerumus? Yang pernah, atau masih punya temen, atau sahabat, pasti nggak akan rela sahabatnya kenapa-napa. Lagian, kami kan sama-sama perempuan” ucap Nada menyindir Isna.7154Please respect copyright.PENANAVH0Nym93HZ
7154Please respect copyright.PENANAtCsueBH87g
7154Please respect copyright.PENANAQOz0bn9Ixu
Bagaimanapun juga, Nada merasa kesal kepada Isna. Demi sebuah kenikmatan duniawi, dia sampai seperti ini. Mungkin kalau apapun yang dilakukan hanya berkaitan dengan dirinya sendiri, Nada tak akan terlalu peduli. Tapi Isna juga ikut menjebak orang lain. Padahal sama-sama perempuan, bukannya dibantu malah dijerumusin.7154Please respect copyright.PENANAFh8WyoBy0Z
7154Please respect copyright.PENANAuBaE8rcVCz
7154Please respect copyright.PENANAxLU4n5wbMp
“Hahahaha” kembali Isna hanya tertawa lebar mendengar sindiran dari Nada.7154Please respect copyright.PENANApj1LgdfDMx
7154Please respect copyright.PENANA2GPK961aKB
“Kenapa kamu malah ketawa?”7154Please respect copyright.PENANAMmtS3RPkj5
7154Please respect copyright.PENANAINNokakaEo
“Kamu terlalu naif Nad”7154Please respect copyright.PENANAdxu6Vs7wyT
7154Please respect copyright.PENANAx1gEeqgtWh
“Naif? Maksudmu?”7154Please respect copyright.PENANAKq5y8P3JYr
7154Please respect copyright.PENANAff5XO0HiUk
“Kamu sendiri aja dapet kepuasan kan dari Bowo? Meskipun awalnya dijerumusin orang lain, tapi sekarang kamu bisa nikmatin kan? Coba bayangin kalau Cita udah kena kontolnya Bowo, pasti ketagihan juga, haha”7154Please respect copyright.PENANAGmgaGvd7ax
7154Please respect copyright.PENANAKRHiOBKfrr
“Jaga bicaramu Is. Aku mungkin seperti itu, tapi Cita…”7154Please respect copyright.PENANAnszLZR7GMt
7154Please respect copyright.PENANAWgcrNZKmri
“Nad” potong Isna. “Apa selama ini kamu udah puas dengan suamimu?”7154Please respect copyright.PENANAf0eAhuFfBJ
7154Please respect copyright.PENANAb6nQoUzQw7
“Apa maksudnya kamu nanyain kayak gitu?”7154Please respect copyright.PENANA5mplLJ2cff
7154Please respect copyright.PENANA28U3qEZXqT
“Udah jawab aja dulu”7154Please respect copyright.PENANAcsmb8FJ94I
7154Please respect copyright.PENANACGMV39Tql5
“Ya puaslah” jawab Nada kesal.7154Please respect copyright.PENANAAI8HC8x88C
7154Please respect copyright.PENANAHsFrLqp79Z
“Nah, kamu yang udah puas sama suami kamu aja masih bisa lebih puas sama Bowo kan? Akui aja Nad”7154Please respect copyright.PENANAZ7HMv1eZg5
7154Please respect copyright.PENANAjrMmZWNc9Q
7154Please respect copyright.PENANAeYOCMTg37l
Nada terdiam. Dalam hati dia mengakuinya, meskipun sudah mendapatkan kepuasan dari suaminya, tapi memang benar kata Isna, kalau dia bisa jauh lebih puas dengan pak Bowo. Tapi tak mungkin dia mengatakan hal itu kepada Isna, meskipun dia yakin kalau Isna sudah tahu jawabannya.7154Please respect copyright.PENANAR2UHGqyENj
7154Please respect copyright.PENANA7fELNuTth2
7154Please respect copyright.PENANAreh57oKOKL
“Kamu nggak tahu sih Nad, betapa payahnya Andi. Asal kamu tahu, Andi itu jauh dibawah Bowo untuk urusan muasin cewek. Dan kalau Cita sampai kena sama dia, aku jamin, Cita nggak akan bisa lagi ngerasain apa-apa sama Andi” ucap Isna.7154Please respect copyright.PENANAI7r776QeeB
7154Please respect copyright.PENANAsuzNe18gF0
“Dan kamu juga harus tahu, apa yang aku lakuin ke Andi, dengan memberinya minyak pembesar kontol itu, juga bukan cuma buat aku aja. Kalau Andi jadi lebih perkasa, dia masih punya kesempatan buat mempertahankan Cita, agar Cita nggak sepenuhnya jatuh ke tangan Bowo”7154Please respect copyright.PENANAozKzVmq7JB
7154Please respect copyright.PENANAZJEsTxzhQc
7154Please respect copyright.PENANAtZ4xdeyJxI
Nada kembali terdiam, mencoba memahami maksud dari ucapan Isna. Sebenarnya dia tak terlalu yakin dengan apa yang sudah diucapkan Isna, tapi mungkin untuk saat ini, hanya Isna yang bisa dia percaya omongannya.7154Please respect copyright.PENANAd9cDXCoPJz
7154Please respect copyright.PENANADkPwWA3ZEm
7154Please respect copyright.PENANAlfvPvHuZAB
“Sebenarnya aku udah nggak mau lagi ada urusan sama Bowo, sama semua yang terjadi disini. Aku balik kesini buat ngambil barang-barangku yang tersisa dikontrakan. Aku juga udah nemuin pria lain Nad, yang jauh lebih muda, lebih ganteng dan yang pasti lebih perkasa ketimbang Bowo. Apalagi, pria itu mau nikahin aku, bukan cuma ngentotin aku doang kayak si Bowo itu”7154Please respect copyright.PENANA4pGbjg7eOD
7154Please respect copyright.PENANAn6juAKqxSm
“Dan ini” Isna mengeluarkan 2 buah botol dari tasnya. “Ini adalah minyak yang pernah aku pakai ke Andi. Tadinya sih aku bingung mau buat apaan, tapi mungkin ini aku kasihin ke kamu aja lah” ucap Isna sambil memberikan kedua botol itu.7154Please respect copyright.PENANAXgTCFjxpL2
7154Please respect copyright.PENANAhgWLEiSl81
“Buat apa kamu kasih ke aku?”7154Please respect copyright.PENANAFXmNUIazVP
7154Please respect copyright.PENANAWyHjyizQIO
“Yaa siapa tahu aja berguna. Apa kamu mau selamanya jadi budaknya si Bowo? Terus, kalau Bowo udah dapetin Cita, apa kamu yakin dia masih mau makai kamu? Palingan nanti kamu dipanggil, kalau dia butuh bantuan kamu buat ngejebak orang lain lagi” jawab Isna.7154Please respect copyright.PENANAEhR3Y05pLq
7154Please respect copyright.PENANAMp4M6sk3FV
“Kamu bisa pakai ini ke suamimu, biar kamu nggak terus tergantung sama Bowo. Dan mungkin, kalau nanti Andi udah keluar dari penjara, kamu bisa suruh Cita pakai ini ke dia, biar Cita nggak terus-terusan sama Bowo”7154Please respect copyright.PENANA1nLLq0jfyI
7154Please respect copyright.PENANAKkSzdaqxHR
7154Please respect copyright.PENANAc0jPGUFda0
Nada menerima kedua botol itu dari Isna. Dia berpikir, mungkin Isna ada benarnya juga. Dia sendiri jelas tidak mau kalau harus terus-terusan menjadi budak nafsu pak Bowo. Dia suka permainan pak Bowo, dia selalu terpuaskan. Tapi bagaimanapun juga, pak Bowo bukanlah suaminya. Cara untuk bisa lepas dari ketagihannya pada pak Bowo, adalah kalau suaminya bisa lebih dari lelaki itu. Dan mungkin, minyak ini bisa membantunya.7154Please respect copyright.PENANAsQyGIYjpGS
7154Please respect copyright.PENANAuHlDzTSBEz
Begitu juga dengan Cita, jika memang nanti jatuh ke pelukan pak Bowo. Nada sendiri belum tahu selemah apa sebenarnya Andi, tapi dari cerita Isna, dia cukup yakin kalau memang Andi kalah jauh daripada pak Bowo. Bahkan mungkin jika dibandingkan dengan suaminyapun, Andi masih kalah. Minyak ini, juga bisa berguna untuk Cita.7154Please respect copyright.PENANAKjYRxefBpG
7154Please respect copyright.PENANAweiTpYl6n1
7154Please respect copyright.PENANAwo8Rj2WFCZ
“Dan satu lagi Nad” ucap Isna sambil mengeluarkan hpnya, sebuah kertas dan sebuah pulpen. Dia lalu menulis sederet nomer di kertas itu.7154Please respect copyright.PENANARKjZcOMWex
7154Please respect copyright.PENANA1fPptxKFLN
“Ini nomer telpon istrinya Bowo. Kamu mungkin akan perlu dia, kalau kamu pengen nyelametin Cita. Semoga aja sih, belum terlambat. Semoga Cita belum sempat kena kontolnya si Bowo” ucap Isna sambil memberikan nomer itu kepada Nada.7154Please respect copyright.PENANA7Rvq5XmK7D
7154Please respect copyright.PENANAlTPJ94Nn3I
“Kenapa bukan kamu aja yang menghubungi istrinya pak Bowo? Dan darimana kamu dapet nomer ini?”7154Please respect copyright.PENANAfZfN5EI21i
7154Please respect copyright.PENANAsZ2o5qaclH
“Aku dapet itu dari hpnya Bowo langsung, waktu dia lagi tidur. Dan tadi aku udah bilang sama kamu, aku udah nggak mau berurusan lagi sama Bowo” jawab Isna.7154Please respect copyright.PENANAuPmblcBdtO
7154Please respect copyright.PENANASEQBrOMtYU
7154Please respect copyright.PENANAUtssc6ERyX
Nada terdiam sambil melihat deret angka yang tertulis dikertas itu. Tapi dia masih bingung, bagaimana menggunakan nomer itu. Bagaimana caranya memberi tahu istri pak Bowo tentang kelakuan suaminya, dan bagaimana bisa menyelamatkan Cita. Karena bagaimanapun dia juga masih takut untuk bertindak, karena pak Bowo masih menyimpan foto telanjangnya, dan juga video persetubuhan mereka.7154Please respect copyright.PENANApyuCah21gt
7154Please respect copyright.PENANAGkoZ0ur2Gr
7154Please respect copyright.PENANAoVTraZ2D2i
“Kalau kamu bener pengen nyelametin Cita, sebaiknya kamu cepat bertindak. Tapi ingat, kamu harus berhati-hati, karena kamu pasti tahu kalau Bowo itu licik. Kalau kamu mau lapor sama istrinya, kamu harus bisa bener-bener buktiin kelakuan Bowo, bukan cuma modal cerita kamu doang, kamu paham kan maksudku?”7154Please respect copyright.PENANA1gDZodWQ6F
7154Please respect copyright.PENANAUDmVjqSYCF
7154Please respect copyright.PENANADBr9xcqMym
Nada mengangguk. Dia tahu kalau untuk melaporkan kelakuan pak Bowo kepada istrinya, dia butuh bukti kongkret, bukan hanya cerita pengaduan darinya saja. Apalagi dia belum tahu istri pak Bowo seperti apa orangnya. Tapi dia yakin, kalau istri pak Bowo tidak akan percaya begitu saja dengan omongannya. Dia harus membawa bukti juga. Tapi masalahnya Nada juga bingung bagaimana caranya dia bisa mendapatkan bukti.7154Please respect copyright.PENANAxqp9WRStL5
7154Please respect copyright.PENANAwSacaSxnIl
7154Please respect copyright.PENANAnmpMLRWP4E
“Yaudah, kalau gitu aku pamit dulu, rasanya semua yang aku tahu soal masalah ini udah aku ceritain ke kamu. Selanjutnya, kamu sendiri yang urus. Dan kalau mau minta bantuan orang, pesenku cuma 1, berhati-hatilah, jangan sampai salah pilih orang, atau nantinya kamu akan sama aja dengan keluar dari mulut harimau, masuk ke mulut singa”7154Please respect copyright.PENANA3LTNqosAkN
7154Please respect copyright.PENANAboanQMe14P
7154Please respect copyright.PENANAgqtDfzgOhj
Isnapun akhirnya pergi dari rumah Isna dengan menumpang ojek yang pangkalannya tak jauh dari rumah Nada. Sepeninggal Isna, Nada hanya terdiam melamun, memikirkan apa yang harus dia lakukan nanti.7154Please respect copyright.PENANApERYtVK0YC
7154Please respect copyright.PENANAmrIqHTr1MV
Bahkan sebenarnya dia masih belum yakin, apakah harus percaya dengan semua omongan Isna atau tidak. Mana yang harus lebih dia percaya, Isna atau Gina. Dia memang belum terlalu mengenal keduanya, kecuali mereka sama-sama budak seksnya pak Bowo.7154Please respect copyright.PENANAdfAwyNC64h
7154Please respect copyright.PENANAi7S5vQJMXl
Kalau benar apa yang dibilang Isna tadi, untuk apa Gina harus bohong sama aku? Apa cuma karena kesal sama Isna karena pak Bowo jadi beralih ke Isna? Terus, soal yang dia ngejebak sahabatnya itu, beneran nggak ya? Batin Nada.7154Please respect copyright.PENANA5g29HEmhfw
7154Please respect copyright.PENANAJ3P24uPQYX
Dia jadi makin bimbang. Apalagi Isna ternyata juga tak banyak tahu soal Gina.7154Please respect copyright.PENANAirb4YZRq3H
7154Please respect copyright.PENANALfwD3nD5DW
Trus kenapa juga malah Isna ngasih nomer telpon istrinya pak Bowo? Kenapa bukan dia sendiri aja sih yang bilang? Apa karena emang udah nggak mau punya urusan lagi sama pak Bowo? Terus jadi aku yang disuruh gitu?7154Please respect copyright.PENANA4Woo2QJovX
7154Please respect copyright.PENANAaYc4G80nh9
Nada menimbang-nimbang sambil masih menatap deretan angka dikertas yang diberikan Isna tadi. Dia makin pusing sekarang, bagaimana dia harus mengambil langkah selanjutnya. Apakah akan tetap berdiam diri seperti ini? Atau akan benar-benar menyelamatkan Cita dari pak Bowo?7154Please respect copyright.PENANAPLDk7gXuGA
7154Please respect copyright.PENANATE64gYDivW
Kalau aku ngomong ke Cita soal pak Bowo, berarti aku harus siap aibku kebongkar. Pertama, aku jelas harus cerita ke Cita, supaya dia percaya. Kedua, kalau pak Bowo tahu, aku harus siap foto-fotoku itu kesebar. Ya ampun, aku nggak mau fotoku sampai tersebar. Duuh gimana ini?7154Please respect copyright.PENANAKoi8FmH3FJ
7154Please respect copyright.PENANA8qbzV8c3Tn
Sepertinya bener kata Isna, aku emang harus berhati-hati mengambil tindakan, dan juga berhati-hati kalau aku mau minta bantuan sama orang lain. Tapi siapa yang bisa aku mintai bantuan? Batin Nada.7154Please respect copyright.PENANAKYT04wOfNE
7154Please respect copyright.PENANAgmrA24ABoo
Kepalanya makin pusing memikirkan hal itu. Dia berharap saat ini ada seseorang yang bisa menjadi tempatnya curhat, berkeluh kesah dan kalau perlu menangis. Sebenarnya dia punya banyak teman, tapi untuk masalah ini, dia tahu tak bisa memilih sembarang orang. Kalau sampai salah pilih, bukannya terbantu, malah bisa-bisa aibnya akan makin menyebar.7154Please respect copyright.PENANAtgHBdnN2UC
7154Please respect copyright.PENANACJCNPTtRUO
Aaah tahu ah pusing. Hmm, mending aku kerumah Cita aja deh, siapa tahu pak Bowo udah pulang kan. Aku kangen pengen main sama Putra. Batin Nada.7154Please respect copyright.PENANAQfoW0u9CHW
7154Please respect copyright.PENANA7ENYSP7s6Z
Setelah itu Nadapun keluar dari rumahnya dan menuju rumah Cita. Dia berharap sesampainya disana nanti pak Bowo sudah tidak disana lagi. Memang sudah beberapa hari ini dia belum kesana, belum ketemu dengan Putra. Keinginannya untuk segera punya anak yang belum kesampaian sampai sekarang, dia lampiaskan dengan bermain dengan Putra. Meski sebenarnya membuatnya jadi makin ngebet pengen punya anak secepatnya, tapi paling tidak dia bisa terhibur melihat Putra tertawa.7154Please respect copyright.PENANAdLiI8gbdt3
7154Please respect copyright.PENANA4v17l4bB8I
Sampai dirumah Cita, ternyata sepi keadaannya. Mobil pak Bowo sudah tidak ada lagi disana. Tapi rumah Cita juga terlihat tertutup rapat pintu dan gorden jendelanya. Padahal biasanya kalau jam segini, kalaupun pintunya tertutup gordennya masih terbuka. Karena heran Nadapun turun dari mobil dan segera mengetuk pintu rumah Cita. Berkali-kali dia ketuk dan mengucapkan salam tapi tidak ada jawaban dari dalam. Pada kemana ya, batin Nada.7154Please respect copyright.PENANAvr9s2gMOP3
7154Please respect copyright.PENANAafND9aPy7s
7154Please respect copyright.PENANA2hzzmsXJvj
“Cari mbak Cita ya mbak?” tiba-tiba terdengar suara dari sebelah rumah Cita.7154Please respect copyright.PENANAcSBmZ5jU6O
7154Please respect copyright.PENANAD7Chj6LGYS
“Eh iya bu. Pada kemana ya kok tutupan gini?”7154Please respect copyright.PENANAyNYHaybeJb
7154Please respect copyright.PENANAp0JRTRt2Ro
“Ooh pada keluar mbak” jawab tetangga Cita.7154Please respect copyright.PENANAFhhRkJfRax
7154Please respect copyright.PENANA9OtopoHTZM
“Udah lama bu?” tanya Nada.7154Please respect copyright.PENANAQblemv9YjX
7154Please respect copyright.PENANAZHX4nHyzGi
“Hmm, kalau bu Warni sama Putra sih udah tadi pagi kayaknya. Kalau mbak Cita saya juga nggak tahu, udah lama kayaknya”7154Please respect copyright.PENANAFt6kgQDfA2
7154Please respect copyright.PENANA6DBA8TxZlz
“Lho nggak barengan tho keluarnya?”7154Please respect copyright.PENANA6igGeZu85l
7154Please respect copyright.PENANATdAnfnIDY6
“Nggak mbak, tadi pagi mbak Cita nggak ikut kok”7154Please respect copyright.PENANAsJZ1n3khvK
7154Please respect copyright.PENANAztKMSx0UkV
“Ooh yaudah makasih bu”7154Please respect copyright.PENANAylw7SJSA5v
7154Please respect copyright.PENANAox1MLmC9rS
7154Please respect copyright.PENANAMW6axkp16E
Setelah tetangga Cita masuk kerumahnya lagi, Nada diam terduduk diteras rumah Cita. Dia sudah menebak, pasti Cita perginya sama pak Bowo. Tapi kemana? Apakah cuma keluar mencari makan? Atau pergi kemana? Tanya Nada dalam hatinya. Waktu baru saja mau pergi dari situ, ibu mertua Cita datang bersama dengan Putra.7154Please respect copyright.PENANA5HrPG0YJqZ
7154Please respect copyright.PENANA23S6JOQc2k
7154Please respect copyright.PENANA2behxgyj4h
“Loh, Nada?” ucap ibu mertua Cita.7154Please respect copyright.PENANAaUxKU8xtIj
7154Please respect copyright.PENANAW5BUXWpaLa
“Sore bu” sapa Nada sambil mencium tangan ibu mertua Cita. “Sore ganteng” ucapnya pada Putra sambil mencubit gemas pipinya.7154Please respect copyright.PENANA5fDhkpxPQR
7154Please respect copyright.PENANAILpfNpGAgN
“Kok kamu disini? Katanya tadi siang pergi keluar kota sama Cita mau pemotretan kayak yang dulu itu?” tanya ibu mertua Cita.7154Please respect copyright.PENANAXCXfpaMk85
7154Please respect copyright.PENANAw5zCfuvJMm
“Eh?” Nada kebingungan.7154Please respect copyright.PENANA7FNGBQXCPC
7154Please respect copyright.PENANAFU5iaFOVAv
“Iya kan? Tadi siang Cita nelpon ijin sama ibu. Lha ini kamunya kok disini?”7154Please respect copyright.PENANApKedSRQ3qP
7154Please respect copyright.PENANApoGDKcJiJw
Meski terkejut dan bertanya-tanya, tapi Nadapun cepat tanggap. “Iya bu, tadi siang berangkat, tapi ini Nada pulang lagi kebetulan ada urusan, terus Cita nitip minta diambilin baju gitu bu ada yang ketinggalan katanya”7154Please respect copyright.PENANABGbHO4GgFp
7154Please respect copyright.PENANAZIZEfHHOfq
“Oalah. Yaudah yuk masuk, kamu ambil aja langsung dikamar Cita ya, ibu nggak ngerti soalnya”7154Please respect copyright.PENANAn8Um1Tdkq8
7154Please respect copyright.PENANATE5vVw4ih6
“Iya bu”7154Please respect copyright.PENANATHCLtus2v0
7154Please respect copyright.PENANA4eKykTQrDZ
7154Please respect copyright.PENANAZWmWODNNbd
Nada dan ibu mertua Cita kemudian masuk rumah. Nada disuruh langsung kekamar Cita untuk mengambil titipan Cita. Karena sebenarnya memang tidak ada titip apa-apa, jadi Nada asal saja mengambil baju Cita lalu keluar lagi menemui ibu mertua Cita.7154Please respect copyright.PENANAmSZgILGLhF
7154Please respect copyright.PENANArfJeSnIoHQ
7154Please respect copyright.PENANAZYuFNLmrjH
“Udah bu, kalau gitu saya langsungan ya”7154Please respect copyright.PENANAZ26JJNdkBf
7154Please respect copyright.PENANAV3Z88jXhWG
“Oh mau langsung berangkat kesana lagi ya?”7154Please respect copyright.PENANAO6Fdm7nidM
7154Please respect copyright.PENANAPq2UtypYR1
“Iya bu”7154Please respect copyright.PENANAdzDxPhgkgQ
7154Please respect copyright.PENANABJ4nke13JC
“Yaudah hati-hati ya”7154Please respect copyright.PENANAd3U3XFW7HK
7154Please respect copyright.PENANAT1YAJIUPNA
7154Please respect copyright.PENANACIKPBgtIRE
Nada cepat-cepat menuju mobilnya lalu pergi meninggalkan rumah ini.7154Please respect copyright.PENANAAky8VeUgJt
7154Please respect copyright.PENANAruvU6Xr0Ze
Kamu kemana Cit? Kenapa kamu sampai bohong sama ibu mertuamu sendiri? Dan kenapa pak Bowo juga nggak ada ngomong apa-apa sama aku? Batin Nada.7154Please respect copyright.PENANAQUAvAV9Qas
7154Please respect copyright.PENANAhiyYKVZbiN
Nada jadi makin khawatir pada Cita. Sudah pasti dia pergi dengan pak Bowo, karena pak Bowo tadi siang bilang akan kesini. Nada mencoba untuk menghubungi Cita, tapi hpnya tidak aktif. Dia jadi makin bingung. Kali ini dia coba untuk menghubungi pak Bowo, tapi sama, hpnya juga tidak aktif. Makin khawatirlah Nada. Satu-satunya tempat yang sekarang ada dikepalanya adalah rumah pak Bowo.7154Please respect copyright.PENANAWynECJnJBC
7154Please respect copyright.PENANAV6Sf78KSy0
Nada langsung mengarahkan mobilnya menuju rumah pak Bowo. Tapi dia harus sedikit bersabar, karena malam minggu ini cukup macet jalanan. Namun sampai dirumah pak Bowo, Nada makin khawatir, karena tidak ada mobil pak Bowo disitu, dan rumahnya juga sepi, bahkan lampu rumahnya tidak menyala.7154Please respect copyright.PENANA61zQvYlXat
7154Please respect copyright.PENANA4D6zvNtAac
Mereka nggak disini. Apa mereka beneran keluar kota? Tapi kemana? Dan kenapa pada nggak bisa dihubungi? Duuh, Cita, kamu kemana? Apa yang terjadi sama kamu?7154Please respect copyright.PENANAd5fzu6xkLD
7154Please respect copyright.PENANALjlfQ1YBBG
*7154Please respect copyright.PENANAODpeq2aM2m
*7154Please respect copyright.PENANATOzEsX1gtC
*7154Please respect copyright.PENANAxpa9DVilUn
*7154Please respect copyright.PENANAUGfQHthwMP
*7154Please respect copyright.PENANA2zExMredDM